Anda di halaman 1dari 13

KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN SBAR

DAN READ BACK

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/SKP/277/X/2014 0 1/2

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)
12 Oktober 2014
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Komunikasi efektif adalah penyampaian informasi secara tepat


antara Dokter dan petugas pemberi perawatan yang lain dengan
teknik SBAR dan READBACK (Situation, Background,
Assesment, Recomendation).

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :


1. Meningkatkan mutu pelayanan pasien yang berorientasi pada
keselamatan pasien
2. Menyeragamkan pola komunikasi pelaporan pasien
3. Mencegah terjadinya kesalahan penyampaian hasil
pemeriksaan
4. Meningkatkan budaya keselamatan pasien

KEBIJAKAN Sesuai dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk II Putri Hijau


Nomor : SK/91/X/2014 tentang Pelayanan Keselamatan Pasien.

PROSEDUR 1. Perawat memperkenalkan diri saat melaporkan keadaan


pasien via telpon
2. Menyampaikan laporan situasi : nama pasien, diagnosa dan
keadaan pasien saat ini (S)
3. Menyampaikan data pendukung dan riwayat pendukung
berkaitan dengan kondisi pasien saat ini termasuk tindakan
yang sudah perawat lakukan (B)
4. Menyampaikan kemungkinan masalah yang sedang terjadi
pada pasien (A).
KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN SBAR
DAN READ BACK

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/SKP/277/X/2014 0 2/2

PROSEDUR 5. Mengusulkan alternatif tindakan yang mungkin dilakukan


(contoh : dokter segera datang untuk memeriksa kondisi
pasien; usul agar diberikan terapi medikasi tertentu, dll) (R)
6. Lakukan “READ BACK” pada program yang diinstruksikan
7. Bila program dokter berupa pemberian medikasi, maka
lakukanlah hal-hal sebagai berikut :
a. Menulis nama obat pada RM pasien
b. Mengulang kembali nama obat, dilanjutkan dengan
mengeja nama obat tersebut huruf demi huruf untuk obat-
obatan yang ‘sound alike’ (nama hampir mirip dengan obat
lain) dengan huruf Alfabet
c. Ulang kembali penyebutan dosis, cara pemberian dan
waktu pemberian.
8. Pastikan kembali pada dokter bahwa isi “READ BACK” sudah
benar.
9. Tutup pembicaraan dengan mengingatkan dokter segera
datang untuk menanda tangani program yang sudah
diberikan cap “READ BACK” pada program yang sudah ditulis
pada catatan perkembangan terintegrasi

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat darurat
4. Laboratorium
5. Pelayanan Medik
KOMUNIKASI LISAN

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/SKP/272/X/2014 0 1/2

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)
12 Oktober 2014
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Komunikasi efektif adalah suatu usaha atau kegiatan antar


dokter,perawat/petugas kesehatan untuk menyampaikan dan
menerima berita/perintah secara lisan, tertulis maupun via
telepon. komunikasi efektif juga dilakukan untuk mengurangi
kesalahan pada saat pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis
dan hasil laborlatorium klinik cito.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :


1. Menjamin penyampaian dan penerimaan berita/perintah tepat
waktu,akurat,lengkap,jelas dan dipahami oleh pihak-pihak
terkait dalam rangka peningkatan keselamatan pasien.
2. Menunjang pelaksanaan administrasi pasien dengan benar.
3. Memastikan pasien sudah mendapatkan terapi / perawatan
yang benar.
4. Menghindari kesalahan medis yang dapat berakibat kejadian
yang tidak diharapkan pada pasien (pasien savety).

KEBIJAKAN Sesuai dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk II Putri Hijau


Nomor : SK/91/X/2014 tentang Pelayanan Keselamatan Pasien
dalam Komunikasi Efektif.

PROSEDUR 1. Perintah/instruksi lengkap lisan secara langsung dicatat oleh


perawatan/dokter jaga/petugas medis lain ( si penerima
perintah).
KOMUNIKASI LISAN

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/SKP/272/X/2014 0 2/2

PROSEDUR 2. Perintah/instruksi lengkap lisan secara langsung di baca


ulang oleh perawatan/dokter jaga/petugas medis lain ( si
penerima perintah).
3. Perintah/instruksi dari hasil tes lengkap lisan secara langsung
di konfirmasi ulang oleh si pemberi perintah ( Dokter /
petugas medis dari penunjang)
4. Perawat / dokter jaga / petugas medis tetap mengutamakan
komunikasi secara tertulis.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Penunjang/Diagnostik
KOMUNIKASI VIA TELEPON

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/SKP/273/X/2014 0 1/2

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)
12 Oktober 2014
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Adanya mekanisme komunikasi internal dan eksternal. Rumkit Tk


II Putri Hijau dalam proses pelayanan terhadap pasien .

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memiliki


sarana dan sistem komunikasi dalam menjamin kelancaran
hubungan antar Rumkit Tk II Putri Hijau dengan unit di dalam
dan di luar RS .

KEBIJAKAN Sesuai dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk II Putri Hijau


Nomor : SK/91/X/2014 tentang Pelayanan Keselamatan Pasien
dalam Komunikasi Efektif.

PROSEDUR 1. IGD mempunyai sarana komunikasi internal / telepon sentral


rumah sakit digunakan terutama untuk berkoordinasi dengan
unit – unit di dalam Rumkit Tk II Putri Hijau
2. Alat komunikasi eksternal digunakan untuk melakukan
koordinasi langsung ke pihak / unit di luar Rumkit Tk II Putri
Hijau dan yang memerlukan waktu lebih lama dari timer call
telepon sentral rumah sakit.
3. Alat komunikasi eksternal dapat menerima telepon langsung
dari unit / pihak di luar Rumkit Tk II Putri Hijau untuk
koordinasi tentang penanganan pasien yang akan tiba atau
hal – hal yang berkaitan dengan pelayanan Rumkit Tk II Putri
Hijau terutama pelayanan IGD Rumkit Tk II Putri Hijau
KOMUNIKASI VIA TELEPON

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/SKP/273/X/2014 0 2/2

PROSEDUR 4. Dalam hal melakukan koordinasi dengan alat komunikasi,


petugas IGD mempunyai etis yang baik dalam berkomunikasi.
Sesuai prosedur yang ditetapkan.
5. Disediakan prosedur tetap tertulis tentang tata cara
berkomunikasi di IGD.

Menerima Telepon:
a. Petugas mengangkat gagang telepon
b. Petugas memberi salam, menyebut nama, menyebut IGD
Rumkit Tk II Putri Hijau dan menanyakan apa yang bisa
dibantu?
c. Petugas merespon pembicaraan sesuai dengan keperluan.
d. Petugas menutup pembicaraan dengan terima kasih telah
menghubung Rumkit Tk II Putri Hijau
e. Gagang telepon diletakkan di tempatnya.

Menelepon keluar
a. Petugas mengangkat gagang telepon.
b. Petugas melaksanakan dial telepon ke nomor yang dituju.
c. Petugas menyampaikan salam, menyebut nama, menyebut
IGD Rumkit Tk II Putri Hijau
d. Petugas mengadakan pembicaraan secukupnya sesuai tujuan
menelpon.
e. Petugas mengakhiri pembicaraan dengan menyampaikan
salam.
f. Gagang telepon diletakkan pada tempatnya.

UNIT TERKAIT 1. Operator telepon Rumah sakit


2. Ruang Rawat Inap
3. Ruang Rawat jalan
4. Instalasi Gawat Darurat
KOMUNIKASI EFEKTIF

RUMKIT TK.II PUTRI No. Dokumen No. Revisi Halaman


HIJAU
SPO/SKP/274/X/2014 0 1/4
KESDAM I / BB

Ditetapkan,

Kepala Rumah Sakit Tk II Putri Hijau


STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL

(SPO) 12 Oktober 2014


dr. Sukirman,Sp KK M.kes

Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Komunikasi efektif adalah suatu usaha atau kegiatan untuk


menyampaikan dan menerima berita lisan atau tertulis dalam
rangka pelayanan pasien.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah:

1. Menjamin penyampaian dan penerimaan berita lisan atau


tertulis dengan tepat dan cepat.
TUJUAN 2. Menunjang pelaksanaan administrasi pasien dengan benar.
3. Memastikan pasien sudah mendapatkan terapi / perawatan
yang benar.
4. Menghindari kesalahan medis yang dapat berakibat kejadian
yang tidak diharapkan pada pasien (pasien savety).
Surat Keputusan Karumkit Tk II Putri Hijau Nomor : SK / 91 / X /
KEBIJAKAN
2014 tentang Keselamatan Pasien di Rumkit Tk II Putri Hijau

1. Komunikasi dalam rangka pelayanan pasien harus


dilaksanakan dengan efektif baik secara langsung, maupun
via alat bantu penghubung : surat konsul, telepon, faximile,
PROSEDUR pesan singkat (SMS).
2. Komunikasi efektif dilaksanakan oleh semua petugas dan
karyawan rumah sakit dalam rangka pelayanan pasien, yaitu
antara :
a. Dokter Umum (DU) dan Dokter Spesialis (Dr. Spes)
KOMUNIKASI EFEKTIF

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK.II PUTRI
HIJAU SPO/SKP/274/X/2014 0 2/4

KESDAM I / BB

b. Dokter Spesialis dan Dokter Spesialis


c. Dokter dan perawat
d. Antar perawat
e. Petugas / karyawan rumah sakit dengan pasien
f. Petugas / karyawan rumah sakit dengan keluarga pasien
3. Komunikasi efektif dalam pelayanan pasien :
a. Diwajibkan untuk menyebutkan nama dan tanggal lahir
pasien untuk mengawali komunikasi diagnosis atau terapi
yang diberikan.
b. Dokter diwajibkan untuk menyebutkan dan menuliskan
nama obat beserta kemasan dengan jelas disertai dosis
pemberian dalam mg (milligram nya dan bukan kemasan)
PROSEDUR

4. Komunikasi antara Dokter Umum (DU) dan Dokter Spesialis


(Dr Spes) :
a. DU melaporkan diagnosis kerja kepada Dr Spes pada saat
jam jaga (luar dinas) ataupun saat jam dinas di IGD dan
poliklinik rawat jalan.
b. Pada saat melaporkan, DU menguasai data-data
pasiennya.
c. Dr Spes memberikan jawaban konsultasi dengan jelas
berupa terapi awal dan rencana tindak lanjut.
d. DU mengulangi semua perintah (read back) dari Dr Spes
baik pemberian obat, pemeriksaan penunjang maupun
tindakan yang akan dikerjakan.
e. Dr Spes memperhatikan dengan seksama read back dari
DU, dan segera melakukan koreksi bila terjadi kesalahan.
f. DU menuliskan / mencatat instruksi Dr Spes di Rekam
Medik
KOMUNIKASI EFEKTIF

Halaman
RUMKIT TK.II PUTRI No. Dokumen No. Revisi
HIJAU
SPO/SKP/274/X/2014 0
KESDAM I / BB 3/4

5. Komunikasi antara Dokter Spesialis (Dr Spes) dan Dokter


Spesialis (Dr Spes) :
a. Dr Spes penerima konsultasi pertama dari DU disebut
sebagai penanggung jawab pelayanan (DPJP) Utama.
b. Bila menemukan kelainan di bidang lain di samping
masalah di bidang DPJP Utama, DPJP Utama diwajibkan
berkonsultasi dengan Dr Spes terkait baik dengan lisan
dan membuat surat konsultasi setelah mendapatkan
persetujuan dari pasien / keluarganya.
c. Dalam keadaan livesaving, tindakan/konsultasi dapat
segera dilaksanakan dan kemudian memberikan
penjelasan kepada keluarga pasien.
d. Bila menemukan kelainan utama di bidang lain dan tidak
ada indikasi di bidang DPJP Utama, DPJP Utama
diwajibkan berkonsultasi untuk alih rawat dengan Dr Spes
terkait baik dengan lisan dan membuat surat konsultasi
setelah mendapatkan persetujuan dari pasien /
PROSEDUR keluarganya.

e. Dr Spes terkait memberikan saran dan jawaban konsultasi


dengan jelas, secara lisan dan tertulis , dapat berupa :
1) Nasehat terapi dan rencana tindak lanjut, sehingga
bertindak sebagai konsultan.
2) Nasehat terapi, rencana tindak lanjut, dan follow up
nya sehingga bertindak sebagai DPJP pendamping
dalam rangka rawat bersama.
3) Nasehat terapi, rencana tindak lanjut, dan
pertimbangan alih rawat sehingga bertindak sebagai
DPJP Utama.
f. Dr Spes sebagai DPJP Utama wajib mengadakan
komunikasi dengan semua DPJP Pendamping termasuk
Dr Spes Penunjang diagnostik, dengan cara :
1) Tertulis di Rekam Medik
2) Secara berkala, menyediakan waktu / mengundang
tatap muka untuk melakukan diskusi mengenai
kemajuan perawatan pasien.
KOMUNIKASI EFEKTIF

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK.II PUTRI
HIJAU SPO/SKP/274/X/2014 0 4/4

KESDAM I / BB

6. Komunikasi antara Dokter dan Perawat :


a. Perawat bertugas menjadi penanggung jawab asuhan
keperawatan pasien sesuai dengan mekanisme yang
berlaku.
b. Segera melaporkan keluhan, gejala dan tanda kepada
dokter ruangan / dokter jaga / dokter spesialis baik secara
langsung maupun dengan sarana alat komunikasi yang
tersedia.
c. Menjamin berkomunikasi lancar dengan dokter pada saat
visite dengan menguasai data pasien (identitas, diagnosis,
kondisi umum saat ini dan rencana tindak lanjut).
d. Menjamin berkomunikasi lancar dengan dokter pada saat
mendampingi pemeriksaan canggih, dengan menguasai
data pasien (identitas, diagnosis, kondisi umum saat ini
dan rencana tindak lanjut).
e. Mencatat dan mengulang kembali semua instruksi dokter
serta di dokumentasikan di catatan keperawatan.
PROSEDUR 7. Komunikasi antar perawat / antar petugas rumah sakit :
a. Sebelum melaksanakan perpindahan pasien, perawat IGD
/ polklinik menghubungi perawat ruangan yang dituju baik
secara langsung atau menggunakan sarana komunikasi
yang tersedia.
b. Pasien siap ditransfer ke ruang rawat inap sesuai dengan
SPO Transfer pasien
c. Perawat IGD / poliklinik menyampaikan keadaan pasien
(identitas, diagnosis, kondisi umum saat ini dan rencana
tindak lanjut) kepada perawat di ruangan yang dituju untuk
persiapan yang tepat dan cepat.
d. Perpindahan pasien dilakukan setelah mendapat
konfirmasi dari perawat ruangan yang dituju.
e. Pada saat serah terima pasien, sampaikan secara lisan
dan tertulis dengan memeriksa kelengkapan administrasi
dan data pasien.
f. Pada saat serah terima sampel pemeriksaan atau hasil
pemeriksaan sampaikan secara lisan dan tertulis (agenda /
ekspedisi) dengan memastikan identitas secara benar.
g. Pada kesempatan pertama, melaporkan kepada petugas
kontrole, Pawas, Kepala Rumkit, Waka Rumkit bila
menyangkut pasien V-VIP atau bila memerlukan
keputusan pimpinan dalam mendukung pelayanan pasien.
8. Komunikasi antara petugas rumah sakit dengan pasien /
keluarga pasien :
a. Lakukan komunikasi secara sopan, selalu senyum dan
menghargai pasien.
b. Mampu mengatasi tindakan sementara setiap kejadian
yang tidak diharapkan sesuai kewenangan.
c. Memberi pelayanan kepada pasien/keluarganya seseuai
dengan tataran kewenangannya.
d. Petugas rumah sakit memahami prosedur pelayanan
pasien.

UNIT TERKAIT Semua Unit Kerja


PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB 1/2

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)

dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes


Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pelaporan Hasil Pemeriksaan Kritis adalah proses penyampaian nilai


hasil pemeriksaan kritis dari Diagnostik/penunjang kepada DPJP yang
memerlukan penanganan segera di Unit Rawat Inap

TUJUAN 1. Penanganan kepada pasien Rawat Inap dengan nilai hasil kritis
dapat di lakukan dengan segera
2. Memastikan pasien sudah mendapatkan terapi / perawatan yang
benar.
3. Menghindari kesalahan medis yang dapat berakibat kejadian yang
tidak diharapkan pada pasien (pasien savety).

KEBIJAKAN Sesuai dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk II Putri Hijau


Nomor : SK/26/X/2014 tentang Pelayanan Keselamatan Pasien
dalam Komunikasi Pelaporan Hasil Nilai Kritis .

PROSEDUR .1. Setelah perawat menerima hasil pemeriksaan kritis dari Unit
Departemen penunjang maka :

a. 15 menit pertama : Perawat harus segera melaporkan


pada dr jaga/IGD yang bertugas pada saat itu, langkah
berikutnya .

b. 15 menit ke dua : Dokter jaga harus melaporkan pada


Dokter Konsulen, bila belum berhasil menghubungi, ke
langkah berikut.

PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS


No. Dokumen No Revisi Halaman

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU 2/2


KESDAM I/BB

PROSEDUR c. 15 menit ke tiga : Dokter jaga harus melaporkan pada


Dokter Spesialis yang lain dengan kualifikasi sama

Bila diluar jam kerja/hari libur dokter jaga bisa


menghubungi Dokter spesialis yang lain yang tdk sedang jaga,
bila belum berhasil menghubungi ke langkah berikut :

d. 15 menit ke empat : Dokter jaga yang bertugas, bila


belum berhasil juga maka dapat menghubungi urutan pimpinan
sebagai berikut :

. − Kepala Komite medik

. − Ka/Waka Rumkit TK II Putri Hijau

2. Setelah DPJP menerima laporan tentang nilai hasil pemeriksaan


kritis dari penanggung jawab Diagnostik/penunjang maka :

a. DPJP segera memberikan instruksi kepada dokter


jaga/IGD.

b. Dokter jaga/IGD melaksanakan tindakan,


mencatat/mendokumentasikan ke dalam Rekam medis
tentang instruksi DPJP.

c.
Dokter jaga/IGD memantau dan melaporkan
perkembangan pasien.
Dokter/Perawat melaporkan nilai hasil kritis dari Diagnostik/penunjang
tetap menggunakan teknik Tulis,Baca dan Konfirmasi ulang dan SBAR.

UNIT TERKAIT 5. Operator telepon Rumah sakit


6. Ruang Rawat Inap
7. Ruang Rawat jalan
8. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai