Anda di halaman 1dari 40

JUDUL Budaya, Lingkungan Organisasi dan

Praktik Pada Lingkungan Global

Nama Dosen Dr. I Putu Gde Sukaatmadja, S.E., M.P.

Bidang Ilmu Manajemen

Nama Kelompok Kelompok 3


I Gusti Ayu Agung Bintang Setya I Gusti Ayu Putri Okayuni Putu Eka Dewi Lestari
Maharani (2107511037) (2107511042)
(2107511036)

Anggota Kelompok
3:
Sub Materi
1 Pandangan Mumpuni dan Simbiosis

2 Budaya Organisasi

3 Isu – Isu Terkini Dalam Budaya Organisasi

4 Lingkungan Eksternal/Global

5 Bisnis Global

6 Manajemen Pada Lingkungan Global


PANDANGAN
MUMPUNI
DAN
SIMBOLIS
Pandangan Mumpuni

Pandangan mumpuni terhadap para manajer selaras dengan gambaran stereocip


tentang eksekuatif perusahaan yang tampil memimpin didepan dan menembus segala
rintangan demi meraih kesuksesan perusahannya. Dan, pandangan ini tidak terbatas
dalam lingkungan organisasi bisnis saja. Keberadaan pandangan ini juga dapat
menjelaskan tingginya tingkat pergantian pelatih ( coach) di dunia olahraga
professional maupun perguruan tinggi, yang sering kali dipandang sebagai “manajer”
bagi tim asuhannya.
Pandangan Mumpuni
Seorang manajer yang baik dapat mengantisipasi perubahan,
manfaat peluang, memperbaiki kinerja yang buruk, dan memimpin
organisasi dengan baik. Ketika laba meningkat, para manajer akan
mendapatkan penghargaan dan diberi imbalan berupa bonus, opsi
saham, dan hal - hal semacamnnya. Ketika bahwa “wajah-wajah
baru” dapat menyegarkan kembali kinerja perusahaan. Dalam
pandangan mumpuni (omnipotent), harus ada orang yang memikul
tanggung jawab Ketika sebuah organisasi memperlihatkan kinerja
buruk terlepas dari apapun alasannya, dan “orang” itu adalah sang
menajer.
Pandangan Simbolis
Pandangan simbolis mengatakan bahwa kemampuan
manajer untuk menentukan hasil akhir sangat dipengaruhi
Pandangan dan dibatasi oleh faktor eksternal. Menurut pandangan ini,
Simbolis sangat tidak beralasan meyakini bahwa kemampuan
seorang manajer dapat membawa dampak yang besar
terhadap kinerja organisasi.
BUDAYA
ORGANISASI
Pengertian Budaya Organisasi

Budaya organisasi merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi respons terhadap
lingkungan eksternalnya. Budaya organisasi merupakan ciri khusus bagi suatu perusahaan,
sehingga dapat membedakan perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Dalam menampilkan
karakteristik tersebut anggota organisasi dituntut untuk menaati kebijakan perusahaan dalam
mencapai hasil yang kondusif. Budaya organisasi telah diketengahkan sebagai nilai - nilai, prinsip -
prinsip, tradisi, dan cara – cara kerja yang dianut oleh para anggota organisasi dan memengaruhi
dan cara mereka bertindak serta membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya.
Pengertian Budaya Organisasi
Definisi mengenai “ budaya “ disini menyiratkan 3 hal.

1) Budaya dalah sebuah presepsi, bukan sesuatu yang dapat di sentuh atau
dilihat secara fisik, tetapi para karyawan menerima dan memahaminya
melalui apa yang mereka alami dalam organisasi.
2) Budaya organisasi bersifat deskriptif, yaitu berkenan dengan bagaimana para
anggota menerima dan mengartikan budaya tersebut, terlepas dari apakah
mereka menyukainya atau tidak.
3) Meskipun para individu di dalam organisasi memiliki latar belakang yang
berbeda dan berkerja pada jenjang organisasi yang berbeda, mereka cenderung
mengartikan dan mengutarakan budaya organisasi dengan cara yang sama.
Fungsi Budaya Organisasi

1. Budaya memiliki peran sebagai pembeda antar satu organisasi dengan


organisasi yang lain.
2. Budaya organisasi memberikan identitas bagi anggota organisasi.
3. Budaya organisasi mampu mempermudah munculnya komitmen
organisasi bagi para anggotanya.
Pada beberapa literatur, dikatakan bahwa budaya organisasi mampu
membentuk kepercayaan, tingkah laku, cara melakukan sesuatu dan
cara memecahkan masalah bagi semua anggota organisasi.
Lahir dan Berkembangnya Budaya

Sumber pertama budaya organisasi biasanya adalah visi para pendiri organisasi.
Setelah budaya organisasi tercipta, praktik–praktik tertentu dalam organisasi dapat
membantu mempertahankannya. Salah satunya adalah dengan seleksi karyawan.
Tindakan manajer puncak juga membawa dampak yang besar terhadap budaya
sebuah organisasi. Para manajer puncak dapat menegakkan norma organisasi yang
akan merambat hingga pada jajaran terbawah dan berdampak positif bagi perilaku
karyawan. Terakhir, para karyawan beradaptasi dengan budaya organisasi melalui
sosialisasi.
Cara Karyawan Mempelajari Budaya:
- Cerita
- Acara

– Acara Simbolis (ritual)


- Simbol

– Simbol Kebendaan
- Bahasa
Isu – Isu
Terkini Dalam
Budaya
Organisasi
1. Menciptakan Budaya Inovatif
Fakta yang ada menunjukkan bahwa semua perusahaan yang sukses
pasti menerapkan budaya yang mendukung inovasi.
Ciri – ciri dari budaya inovatif
• Tantangan dan keterlibatan
• Kebebasan
• Kepercayaan dan Keterbukaan
• Waktu bagi gagasan
• Kecerlaan/humor
• Penyelesaian konflik
• Silang pendapat
• Pengambilan risiko
2. Menciptakan Budaya yang Responsif Terhadap Pelanggan

Sejumlah penelitian internal perusahaan mengungkapkan bahwa


para pelanggan yang merasa puas dengan pelayanan yang mereka
terima di salah satu kasino milik Harrah's cenderung akan
menghabiskan uang 10 persen lebih banyak untuk bermain dan
mereka yang merasa sangat puas cenderung akan menghabiskan
uang 24 persen lebih banyak. Karena pelayanan pelanggan dapat
memberikan dampak seperti ini, para manajer pasti akan berlomba
menciptakan budaya yang responsive pelanggan.
3. Spiritualitas dan Budaya Organisasi

Spiritualitas tempat kerja (workplace spirituality) adalah sebuah budaya dimana


nilai- nilai organisasi menumbuhkembangkan kesadaran akan makna hidup
melalui kerja yang bermanfaat yang di lakukan dalam konteks komunitas.
Organisasi dengan budaya yang diwarnai spiritualitas (semangat kejiwaan)
mengakui bahwa setiap orang memiliki pikiran dan jiwa spiritual berusaha
menemukan makna dan tujuan dari pekerjaan. Spiritual tempat kerja kini menjadi
penting karena beberapa alasan. Para karyawan berusaha mencari cara untuk
melepaskan diri dari rasa stress dan tekanan yang timbul akibat gejolak
kehidupan masa kini yang berjalan begitu cepat.
Budaya Kuat
Versus
Budaya Lemah
Budaya Kuat Versus Budaya Lemah
Budaya kuat dan lemah mempunyai
kekuatan dalam mempengaruhi perilaku
organisasi. Dalam budaya kuat, “setiap
karyawan mengetahui tujuan organisasi,
dan mereka untuk organisasi tersebut.“
Sedangkan dalam budaya lemah, tujuan
karyawan berbeda dengan arahan
organisasi atau mungkin berlainan.
Berikut perbedaan mencolok di antara
keduanya:
Budaya Kuat Versus Budaya Lemah
Berikut perbedaan di antara Budaya Kuat dan Budaya Lemah:

BUDAYA KUAT
Nilai-nilai di terima secara luas

Budaya memberikan pesan yang konsisten kepada para karyawan mengenai apa
yang di pandang berharga dan penting

Sebagian besar karyawan bisa mengungkapkan kisah mengenai sejarah atau


pahlawan perusahaan

Para karyawan sanagt mengidentifikasi jadi diri mereka dengan budaya


organisasi
Terdapat kaitan yang erat diantara penerima nilai-nilai perilaku para angggota
organisasi
BUDAYA LEMAH
Nilai-nilai hanya di anut oleh segolongan orangsaja, biasanya kalangan
manajemen puncak

Budaya memberikan pesan yang saling bertolak belakang mengenai apa


yang di pandang berharga dan penting

Karyawan hanya memiliki sedikit pengetahuan mengenai sejarah atau


pahlawan organisasi

Para karyawan tidak begitu peduli dengan identitas budaya organisasi


mereka
Tidak ada kaitan yang kuat di antara nilai-nilai dan perilaku para anggota
organisasi
LINGKUNGAN
EKSTERNAL/GLOBAL
LINGKUNGAN EKSTERNAL/GLOBAL
Pengertian

Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar


organisasi dan perlu dianalisis untuk menentukan
kesempatan (opportunities) dan ancaman (threath) yang
akan dihadapi perusahaan. lingkungan eksternal meliputi
beberapa komponen. Komponen ekonomi meliputi faktor-
faktor seperti tingkat bunga, inflasi, perubahan pendapatan,
fluktuasi pasar saham, dan tahap siklus bisnis.perbedaan
dalam bahasa, mata uang, hukum, dll.
Komponca social budaya berkaitan dengan fakton-faktor
sosial dan budaya sepenti nlai-nilai, sikap, tren, radisi, gaya
hidup, keyakinan, selera, dan pola perilaku. Komponen
teknologi berkaitan dengan inovasi ilmiah atau industri.
Komponen global mencakup isu-isu yang terkait dengan
globalisasi dan ekonomi dunia.
Terdapat dua perspektif untuk mengkonseptualisasilkan
lingkungan eksternal.
Pertama, perspektif yang memandang lingkungan
eksternal sebagai wahana yang menyediakan sumber
daya (resources) (Clark et al., 1994: Tan & Litschert,
1994)
Kedua perspektif yang memandang lingkungan
eksternal sebagai sumber informasi.

Perspektif pertama berdasar pada premis bahwa lingkungan eksternal merupakan


wahana yang menyediakan sumber daya yang kritikal bagi kelangsungan hidup
perusahaan (Tan & Litschert, 1994). Perspektif ini juga mengandung makna
potensi eksternal dalam mengancam sumber daya internal yang dimiliki
perusahaan. Pemogokan, deregulasi, perubahan undang-undang, misalnya,
berpotensi merusak sumber daya internal yang dimiliki perusahaan (Clark et al.,
1994). Perspektif kedua mengaitkan informasi dengan ketidakpastian lingkungan
(environmental uncertainty).
Adapun proses yang digunakan untuk melakukan analisis lingkungan
eksternal secara terus-menerus yakni
1.
Pemindaian
Dengan melalui pemindaian perusahaan mengindentifikasi melalui perubahan
perubahan yang ada. Pemindaian perusahaan merupakan hal yang urgent bagi
perusahaan-perusahaan dalam persaingan yang tidak stabil.
2.
Pengawasan
melalui pengawasan yang berkelanjutan perusahaan dapat mendeteksi suatu
perubahan-perubahan dan trend-trend yang ada di lingkungan.

3. peramalan
dalam peramalan akan dikembangkan proyek-proyek yang layak dan akan terjadi,
kecepatan dan trend-trend itu dapat diketahui melalui pemindaaian dan pengawasan

3. penilaian
yang bertujuan untuk menentukan waktu dan signifikasi yang diakibatkan perubahan-
perubahan dan beberapa trend lingkungan terhadap sebuah manajemen strategi sebuah
perusahaan.
Lingkungan Mempengaruhi para manajer

Ada dua cara lingkungan mempengaruhi manajer, yaitu :


1. Memperhitungkan ketidakpastian yang di kandung oleh lingkungan
Perbedaan lingkungan yang satu dengan yang lain akan membuat munculnya ketidak
pastian lingkungan yang berbeda pula dan merupakan tingkat (laju) perubahan serta
kompleksitas yang terjadi di lingkungan tersebut.
Lingkungan Mempengaruhi para manajer

2. Mengelola hubungan dengan para pemangku kepentingan (stakeholders)


Para pemegang saham (stakeholders) merupakan sembarang pihak yang ada
dalam lingkungan organisasi, yang terkena dampak dari berbagai keputusan serta
tindakan yang diambil oleh organisasi. Kelompok ini memiliki pengaruh cukup
besar atas apa yang dilakukan oleh organisasi.
Memahami Lingkungan Global

Lingkungan global adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk


melakukan bisnis global untuk menjual barang dan jasa guna mencapai tujuan perusahaan bisnis
global adalah kegiatan atau aktivitas pemenuhan kebutuhan denganmembeli dan menjual barang
dan jasa dari atau ke negara yang berbeda bisnis global tersebut perlu adanya proses manajemen.
Manajemen global adalah manajemen bagiorganisasi yang melaksanakan bisnis di lebih dari satu
negara perusahaan yang melakukan bisnis secara global bukan lagi merupakan hal yang baru,
karena sudah sejak lama banyak perusahaan-perusahaan yang menjual produknya ke negara lain
Pengertian bisnis global adalah kegiatan
bisnis yang melampaui dan melewati
batas-batas sebuah Negara serta
terkonekso sedunia pada level
Bisnis Global kultural,politik dan ekonomi dengan
menghilanmgkan hambatang – hambatan
komunikasi dan perdagangan. Bisnis
internasional membuat perekonomian
dunia menjadi sistem tunggal yang saling
bergantung satu dengan yang lainnya.
Karakteristik bisnis global antara lain:
• Bisnis dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain
atas dasar kesepakatan bersama.
• Pembeli dan penjual terpisah atas batas-batas negara.
• Barang harus dikirim atau diangkut dari suatu negara ke Negara lainnya
harus mengikuti dan memenuhi persyaratan peraturan pabean yang
berlaku di masing-masing negara.
• Bisnis terjadi karena ada perbedaan keunggulan-keunghulan (keunggulan
absolut, keunggulan komparatif dan keunggulan bersaing nasional)
• Antara Negara yang satu dengan negara lainnya terdapat perbedaan
dalam bahasa, mata uang, hukum, dll.
Faktor-faktor yang mendorong Bisnis Global antara lain :

1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa di luar negeri (pasar asing).
2. Untuk memperoleh manfaat-manfaat tertentu, antara lain : memperoleh tenaga kerja murah, lebih
dekat dengan sumber bahan baku, memperoleh tanah yang lebih murah, menghindari hambata-
perdagangan berupa tarif, dapat menikmati kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh pemerintah
suatu negara yang berupaya menarik investor dari luar negeri
3. Keinginan untuk memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
4. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber
daya ekonomi. Perusahaan ingin memanfaatkan kemajuan teknologi, komunikasi dan transportasi
sehingga dapat menjangkau konsumen internasional secara lebih murah, lebih cepat dan lebih baik.
5. Adanya informasi eksklusif tentang peluang pasar internasional, misalnya ditemukannya sumber bahan
mentah baru dalam jumlah besar melalui foto satelit.
6. Adanya komitmen manajemen untuk terjun ke area bisnis internasional.
Manajemen
Pada
Lingkungan
Global
Pengertian
Perdagangan secara global merupakan salah satu bentuk nyata yang ada
padalingkungan global, yang kalau kita ingat dalam pelajaran sejarah,
bukanlah merupakan hal yang baru. Ada banyak negara dan organisasi
yang yang telah berdagang selama berabad - abad. Perdagangan secara
global ini berlanjut hingga sekarang. Seperti yang telah kita ketahui
bersama, banyak para negara atau oraganisasi melakukan berbagai
persekutuan dan perjanjian untuk melakukan perdagangan secara global
yang di negosiasikan sesuai dengan kewenangan World Trade
Organization.
1. Lingkungan Politik/Hukum

Sistem politik yang dimaksud adalah sistem pemerintahan dari sebuah


negaraada dua dimensi yang digunakan untuk mengukur sistem politik
yaitu, tingkat penekanan pada kolektivisme dan tingkat penekanan pada
demokrasi. Kolektivisme sistem yang mendahulukan kepentingan atau
tujuan kolektif (bersama / umum) daripada kepentingan/ kebebasan
individu (pribadi) dan lawan dari kolektivisme adalah individualism
2. Lingkungan Ekonomi
• Sistem Ekonomi Pasar Bebas Sistem ekonomi pasar
(bebas) adalah suatu sistem perekonomian di mana
individu dan perusahaan swasta (privat) membuat
keputusan penting terkait dengan produksi dan konsumsi.

• Sistem ekonomi komando sistem Ekonomi Komando


merupakan sistem ekonomi yang segala sesuatunya tentang
ekonomidiatur oleh pemerintah pusat. hal ini bermakna
pemerintahan menentukan jenis dan jasa apa yang akan
diproduksi, menggunakan metode atau caraapa barang
serta jasa tersebut dibuat sampai siapa yang akan
mengkonsumsi barang dan jasa tersebut.
3. Lingkungan kebudayaan
tiap-tiap bangsa mempunyai nilai, adat istiadat dan tabu sendiri-sendiri. Pengusaha
asing, jika ingin berhasil, harus menanggalkan enosentrisme mereka dan mencoba
memahami kultur dan kebiasaan bisnis di negara tuan rumah, yang seringkali
berbeda konsep waktu, ruang dan tata caranya. Bagaimana konsumen setempat
memikirkan dan menggunakan produk tertentu harus diperhatikan oleh penjual
sebelum merencanakan program pemasaran. Berikut ini adalah beberapa contoh yang
mengejutkan di pasar konsumen Kaum pria Prancis rata-rata menggunakan kosmetik
dan alat kecantikan hamper dua kali lebih banyak dari pada istri mereka.
4. Manajemen global
Dalam dunia masa kini dunia manajemen tidak seperti dahulu lagi. Kita memang
tidak boleh melupakan masa lalu karena merupakan bagian dari masa kini dan
masa mendatang. Kita saat ini menjadi saksi terjadinya suatu perubahan
fundamental sebagai akibat arusderas globalisasi. Perubahan tersebut mencakup
kondisi sosial, ekonomi, dan politik. Berbagai bentuk organisasi lokal dan
regional terkena dampak perubahan tersebut sehingga manajer organisasi juga
mengalami suatu perusahaan besar. Perusahaan dihadapkan pada pilihan
berhadapan dengan pasar global atau mati. Oleh karena itu, pada umumnya
perusahaan terpaksa mengurangi struktur biaya secara radikal dengan jalan
merencanakan kembali dan mengurangi berbagai inisiatif yang meningkatkan
biaya pada struktur, proses, dan produk (Rhinesmith, (2001).
Tantangan

Keterbukaan berasosiasi dengan globalisasiMemiliki perbedaan


budaya signifikan (sebagai contoh, Americanization atau
Amerikanisasi ) Menyesuaikan gaya kepemimpinan dan
pendekatan manajemen

Resiko
 Kehilangan investasi di negara yang tidak
stabil
• Meningkatnya terorisme
• Ketergantungan ekonomi
KESIMPULAN

Budaya organisasi merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi respons


terhadap lingkungan eksternalnya. Budaya organisasi merupakan ciri khusus bagi
suatu perusahaan, sehingga dapat membedakan perusahaan satu dengan
perusahaan lainnya. Budaya kuat dan lemah mempunyai kekuatan dalam
mempengaruhi perilaku organisasi. Dalam budaya kuat, “setiap karyawan
mengetahui tujuan organisasi, dan mereka untuk organisasi tersebut.“ Sedangkan
dalam budaya lemah, tujuan karyawan berbeda dengan arahan organisasi atau
mungkin berlainan.
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai