Anda di halaman 1dari 3

Tugas : Diskusi Dimensi Dan Tipologi Budaya Organisasi

Nama : Maulidah Hasanah

NIM :2034021306

Mata Kuliah : Budaya Organisasi

1. Sebutkan Dimensi Budaya Organisasi Menurut Para Ahli ( Minimal 2 Ahli )

. Menurut Robbins (1996) ada tujuh karakteristik primer yang secara bersama-
sama menangkap hakikat budaya organisasi, antara lain:

 Inovasi dan pengambilan risiko. Sejauh mana para karyawan didorong untuk
inovatif dan berani mengambil resiko.
 Perhatian ke hal yang rinci. Sebagaimana para karyawan diharapkan mau
memperlihatkan kecermatan, analisis dan perhatian kepada rincian.
 Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen fokus pada hasil, bukan pada teknik dan
proses yang digunakan untuk mendapatkan hasil itu.
 Orientasi orang. Sebagaimana keputusan manajemen memperhitungkan efek
hasil pada orang-orang di dalam organisasi itu.
 Selanjutnya, orientasi Tim. Diperlihatkan dari kegiatan kerja diorganisasikan
dalam tim-tim kerja, bukannya individu-individu.
 Keagresifan. Yaitu, sejauh mana orang-orang itu agresif dan kompetitif, bukan
bersantai.
 Kemantapan. Yang mana kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya
status quo sebagai lawan dari pertumbuhan atau inovasi.

Menurut pendapat Luchans (1998) menyebutkan sejumlah karakteristik yang penting


dari budaya organisasi, yang meliputi:

1. Aturan-aturan Perilaku
Yaitu bahasa, terminologi dan ritual yang biasa dipergunakan oleh anggota organisasi.

2. Norma

Adalah standar perilaku yang meliputi petunjuk bagaimana melakukan sesuatu. Lebih
jauh di masyarakat kita kenal adanya norma agama, norma sosial, norma susila, norma adat, dll.

3. Nilai-nilai Dominan

Adalah nilai utama yang diharapkan dari organisasi untuk dikerjakan oleh para
anggota. Misalnya tingginya kualitas produk, rendahnya tingkat absensi, tingginya
produktivitas dan efisiensi, serta tingginya disiplin kerja.

4. Filosofi
Merupakan kebijakan yang dipercaya organisasi tentang hal-hal yang disukai para
karyawan dan pelanggannya. Seperti “Kepuasan Anda adalah Harapan bagi Kami”. “Konsumen
adalah Raja”, dll.

5. Peraturan-peraturan
Merupakan aturan yang tegas dan organisasi. Pegawai baru harus mempelajari peraturan
ini agar keberadaannya dapat diterima di dalam organisasi.

6. Iklim Organisasi

Yaitu keseluruhan “perasaan” yang meliputi hal-hal fisik, bagaimana para anggota
berinteraksi. Serta bagaimana para anggota organisasi mengendalikan diri dalam berhubungan
dengan pelanggan atau pihak luar organisasi.

2. Berikan Penjelasan Terkait tiga Konsep Tipologi Budaya Organisasi John P.Kotter Dan
James L Heskerr
a. Budaya yang Kuat
organisasi yang berbudaya kuat biasanya dapat dilihat oleh orang luar sebagai memilih
suatu gaya tertentu. Dalam budaya organisasi yang kuat ini nilai-nilai yang dianut bersama itu
dikonstruksi ke dalam semacam pernyataan misi dan secara serius mendorong para manajer
untuk mengikutinya. Karena akar-akarnya sudah mendalam, gaya dan nilai budaya yang kuat
cenderung tidak banyak berubah walaupun ada pergantian pimpinan.
b. Budaya Yang secara Strategis Cocok
budaya yang cocok secara strategik memiliki perspektif yang menegaskan tidak
ada resep umum untuk menyatakan seperti apa hakikat budaya yang baik itu, hanya
apabila “cocok” dengan konteksnya. Konteks itu dapat berupa kondisi objektif dari
organisasinya, segmen usahanya yang dispesifikasi oleh strategi organisasi atau
strategi bisnisnya sendiri. Konsep kecocokan sangat bermanfaat khususnya dalam
menjelaskan perbedaanperbedaan kinerja jangka pendek dan menengah. Esensi
konsepnya mengatakan bahwa suatu budaya yang seragam tidak akan berfungsi.
Oleh karena itu, beberapa variasi dibutuhkan untuk mencocokan tuntutan-tuntutan
spesifik dari bisnis-bisnis yang berbeda itu.
c. Budaya Adaptif
Budaya adaptif didasari pemikiran bahwa organisasi merupakan sistem terbuka
dan dinamis yang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Untuk
dapat meraih sukses dalam lingkungan yang senantiasa berubah, organisasi harus
tanggap terhadap kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, dapat membaca
kecenderungan-kecenderungan penting dan melakukan penyesuaian secara cepat.
Budaya organisasi adaptif memungkinkan organisasi mampu menghadapi setiap
perubahan yang terjadi tanpa harus berbenturan dengan perubahan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai