Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MENGELOLA EKSTERNAL LINGKUNGAN DAN BUDAYA


ORGANISASI

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
 Jevania Oktorin Barus (222101031)
 Nazwa Elfira (222101035)
 Siti Fathonah Azzharah (222101055)
 Stefani Alicia Simamora (222101056)

PROGRAM STUDI DIII KEUANGAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
A. Lingkungan Eksternal
B. Lingkungan Mempengaruhi Para Manajer
C. Budaya Organisasi
D. Manajemen Dipengaruhi Oleh Budaya
E. Menciptakan Budaya Inovatif
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “MENGELOLA EKSTERNAL LINGKUNGAN DAN BUDAYA
ORGANISASI
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.

Medan, 2 September 2023

 
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budaya Organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh
para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya.
Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijumjung
tinggi oleh organisasi.
Dapat mengenal lingkungan dan membaca budaya sebuagh organisasi
merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam manajemen. Dengan mengenal
lingkungan dan budaya organisasi kita dapat memilih perusahaan yang cocok dengan
preferensi pribadi.
Hal yang perlu dilakukan untuk mengenal budaya adalah mengeck latar
belakang perusahaan, memperhatikan lingkungan fisik dan simbol perusahaan,
melihat karakter orang-orang yang bekerja disana, melihat panduan SDM perusahaan,
dan memperoleh informasi dari orang-orang dalam perusahaan

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana lingkungan mempengaruhi para manajer?
2. Bagaimana budaya organisasi?
3. Apakah keputusan manajer dipengaruhi oleh budaya?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengertian eksternal lingkungan budaya dan organisasi
2. Mengetahui bagaimana lingkungan mempengaruhi para manajer
3. Mengetahui budaya organisasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lingkungan Eksternal
Lingkungan Eksternal (external environtement) merupakan faktor-faktor dan
kekuatan yang berada di luar organisasi, tetapi mempengaruhi kinerja suatu
organisasi.
Komponen-komponen dari kingkungan eksternal meliputi faktor seperti
dibawah ini.
Lingkungan Ekonomi
Tingkat inflasi, masalah pengangguran tingkat pertumbuhan pendapatan
nasional, keadaan neraca pembayaran, kondisi pasar saham serta fluktuasi kurs valuta
asing dan suku bunga, secara umum adalah beberapa faktor ekonomi yang
mempengaruhi praktik manajemen dalam aktivitas. Terdapat hubungan timbal balik
antara keadaan perekonomian dan aktivitas atau dunia usaha. Kestabilan dan
pertumbuhan ekonomi akan mendorongf perkembangan dunia usaha akan
mewujudkan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi.

Lingkungan Demografi
Demografi artinya adalah bahwa ukuran dan karakteristik populasi suatu
negara dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada apa yang mampu dicapai
negara itu dan pada hampir setiap aspek kehidupan yang mencakup politik, ekonomi,
dan budaya. Umur adalah demografi yang sangat penting karena tempat kerja saling
memiliki kelompok-kelompok usia yang berbeda dan semua bekerja sama.
Kondisi demografi mencakup kebiasaan yang berlaku dalam karakteristik fisik
dan populasi, seperti jenis kelamin, usia tingkat pendidikan, lokasi geografis,
pendapatan, konsumsi keluarga. Perubahan pada karakteristik-karakteristik ini dapat
berpengaruh pada kebijakan manajemen perusahaan dalam merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol organisasinya.

Politik/Hukum
Terdapatnya kestabilan politik dan kebijakan pemerintah yang sesuai dapat
menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas organisasi di berbagai
bidang. Pertimbangan hukum juga perlu diperhatikan perusahaan, antara lain adanya
peraturan pemerintrah mengenai pembentukan dan pengawasan organisasi yang
membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya
manusia.

Global
Globalisasi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi organisasi.
Manajer dari perusahaan besar maupun kecil yang ada di dalam negeri semakin
ditantang dengan meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya pasar
global yang merupakan bagian dari lingkungan eksternal.
Teknologi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tentunya memberikan sumbangan
besar bagi kemajuan serta hasil produksi suatu perusahaan, apalagi jika orientasi para
pengambil keputusan stratejik semata-mata orientasi efisiensi, pemanfaatan teknologi
akan cenderung semakin meluas dan meliputi makin banyak segi dan proses
organisasional.

Sosial Budaya
Dalam berbagai interaksi yang terjadi antara satu perusahaan dengan aneka ragam
kelompok masyarakat yang dilayaninya, dampak dari faktor-faktor sosial dangat
penting untuk di sadari oleh para pengambil keputusan, stratejik.
Berbagai faktor seperti keyakinan, sistem nilai yang dianut, sikap, opini dan
bahkan gaya hidup harus dikenali secara tepat. Kondisi sosial yang selalu berubah-
ubah menjadi suatu hal penting yang harus direspon sedemikian rupa oleh para
pengambil keputusan guna memanfaatkan peluang-peluang yang muncul maupun
mengendalikan resiko usaha yang terjadi. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan
masyarakat tercermin dalam beberapa hal diantaranya;
1. Pandangan tentang pemanfaatan waktu senggang
2. Gaya memilih dan menggunakan busana
3. Penggunaan produk yang sedang “trendy”
4. Bahan bacaan yang disenangi
5. Pola interaksi dalam keluarga, seperti antara suami dan istri, orang tua dan
anak-anaknya
6. Bentuk hiburan yang diminati
7. Preferensi sekolah dan bidang ilmu yang ditekuni
8. Makna kehidupan kekaryaan
Berbagai implikasi dalam bidang sosial yang ada kaitannya dengan manajemen
stategis terlihat pada 5 hal yaitu;
1. Pendidikan
2. Faktor kultur
3. Konfigurasi ketenagakerjaan
4. Faktor demografi
5. Etos kerja sebagai faktor sosial

B. Lingkungan Mempengaruhi Para Manajer


Manajer adalah seorang yang tanggung jawab utamanya adalah melakukan
proses manajemen. Khususnya, manajer adalah seorang yang merencanakan dan
membuat keputusan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan sumber daya
manusia, finansial, fisik, dan informasi manajer dewasa ini dihadapkan dengan
berbagai situasi yang menarik dan menantnag.
Pekerjaannya lebih diperumit dengan cepatnya perubahan, gangguan yang
tidak diharapkan, dan krisis kecil maupun besar. Pekerjaan manajer tidak dapat
diramalkan dan syarat dengan tantangan, tapi juga dipenuhi peluang untuk membuat
perbaikan yang berarti. Maka dapat disimpulkan bahwa peran manajer dalam
mengelola konflik dalam suatu organisasi itu sangat penting diantaranya;
1. Manajer sebagai mediator dalam memecahkan masalah
2. Manajer sebagai konsultan bawahan
3. Manajer sebagai motivator terhadap organisasinya
4. Manajer mempunyai peran penting dalam pengambilan keputusan
5. Seorang manajer diharuskan bisa menguasai semua permasalahan dan
dapat diselesaikan dengan musyawarah dan pemikiran yang baik sebelum
memutuskannya.

Selain itu seorang manajer juga diharapkan bisa menjadi teman sekaligus
sebagai orang tua dalam organisasi sehingga dengan keadaan seperti itu
perkembangan organisasi bisa diciptakan dengan baik dan dapat mewujudkan
apa yang menjadi visi dan misi dalam organisasinya.

C. Budaya Organisai
Budaya organisasi (organizational culture) adalah sehimpunan nilai, prinsip,
tradisi, dan cara bekerja yang dianut bersama oleh dan mempengaruhi perilaku serta
tindakan anggota organisasi.
Definisi kita mengenai budaya menyiratkan tiga hal. Pertama, budaya adalah
sebuah presepsi, bukan sesuatu yang dapat disentuh atau dilihat secara fisik, tetapi
para karyawan menerima dan memahaminya melalui apa yang mereka alami dalam
organisasi. Kedua, budaya organisai bersifat “deskriptif” yaitu berkenaan dengan
bagaimana para anggota atau tidak. Terakhir, cenderung mengartikan dan
mengutarakan budaya organisasi dengan cara yang sama.

Budaya yang Kuat


Budaya yang kuat yaitu budaya yang menanamkan nilai-nilai utama secara
kokoh dan diterima secara luas dikalangan para karyawan, memiliki pengaruh yang
lebih besar terhadap perilaku para karyawan dibandingkan dengan budaya yang
lemah. Kebanyakan organisasi memiliki budaya yang cukup kuat hingga sangat kuat;
jelasnya ada kesepakatan yang cukup mantap diantara para anggota organisasi tentang
apa yang dianggap penting, tentang bagaimana perilaku “karyawan yang baik”,
tentang apa yang dibutuhkann untuk maju, dan hal-hal semacamnya.

Bagaimana Karyawan Mempelajari Budaya


Cara-cara yang paling umum untuk karyawan mempelajari tentang budaya yaitu
melalui cerita, acara-acara simbolis atau ritual, simbol-simbol kebendaan dan bahasa.

D. Manajemen Dipengaruhi Oleh Budaya


1. Perencanaan
- Tingkat resiko “yang diperbolehkan” dalam rencana
- Apakah rencana kerja harus dibuat oleh individu atau team
- Seberapa jauh manajemen mempertimbangkan faktor lingkungan dalam
perencanaan
2. Pengorganisasian
- Seberapa besar otonomi yang diberikan kepada akaryawan dalam ruang
lingkup kerja mereka
- Apakah tugas-tugas harus dikerjakan secara perorangan atau team
- Tingkat interaksi yang di perbolehkan bagi seorang manajer dengan rekan-
rekannya dari departemen lain.
3. Kepemimpinan
- Tingkat kepedulian manajemen pada keputusan kerja karyawan
- Gaya kepemimpinan macam apa yang dianggap patut
- Apakah segaka bentuk perbedaan bahkan yang konstruktif sekalipun harus
ditekan dan dihilangkan
4. Pengendalian
- Apakah pengendalian mekanisme, pengendalian eskternal dianggap mampu
mengendalikan tindakan mereka sendiri
- Kriteria-kriteria apa saja yang harus ditekankan didalam evaluasi kinerja
karyawan
- Akibat (dan sanksi) apa yang akan timbul bila seorang manajer melampaui
batas anggaran yang ditetapkan

E. Menciptakan Budaya Inovatif


Ciri-ciri budaya inovatif:
1. Tantangan dan keterlibatan
2. Kebebasan
3. Kepercayaan dan keterbukaan
4. Waktu bagi gagasan
5. Keceriaan atau humor
6. Penyelesaian konflik
7. Silang-pendapat
8. Pengambilan risiko
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan:
Pengenalan lingkungan eksternal dalam manajemen perubahan memiliki peran yang
cukup penting dalam langkah dan penentuan suatu kebijakan/keputusan usaha.
Faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan eksternal perlu untuk dikaji dan dipahami
oleh para pengambil keputusan mengingat beberapa hal yang melatar belakanginya yaitu:
1. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak konstan melainkan selalu berubah-ubah
2. Intensitas dampaknya beraneka ragam
3. Faktor tersebut bisa menjadi suatu kejutan yang tidak dapat di perhitungkan
sebelumnya betapa pun cermatnya analisis ‘SWOT” yang dilakukan.
4. Kondisi eksternal yang berada diluar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya
Lingkungan eksternal dalam manajemen stratejik di bagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Lingkungan eksternal yang “jauh” meliputi beberapa faktor yaitu:
a. Ekonomi
b. Politik
c. Sosial
d. Teknologi
e. Industri
2. Lingkungan eksternal yang “dekat”
a. Pesaing
b. Penyandang dana
c. Pasaran tenaga kerja
d. Pemasok
e. Pelanggan

Saran:
Mengingat begitu rumitnya permasalahann untuk menghkaji berbagai kondisi tentang
pengenalan lingkungan eksternal dalam manajemen stratejik, kira-kira perlu adanya aplikasi
yang konkret guna membantu mahasiswa dalam memahami dan mengkaji berbagai
penjelasan yang telah di paparkan pada makalah ini.
Daftar Pustaka

https://id.scribd.com/document/440142142/1553100312557-tugas-manajemen

Management (Stephen P. Robbins, Mary A. Coulter)

Anda mungkin juga menyukai