Anda di halaman 1dari 25

Influence of the External

Environment and the


Organization’s Culture

CHAPTER 3
THE OMNIPOTENT VIEW
(PANDANGAN MAHAKUASA)

Pandangan bahwa manajer secara langsung bertanggung jawab


atas keberhasilan atau kegagalan organisasi atau perusahaan.
THE SYMBOLIC VIEW
Pandangan bahwa sebagian besar
keberhasilan atau kegagalan sebuah

(PANDANGAN SIMBOLIS) organisasi atau perusahaan adalah


karena kekuatan eksternal di luar
kendali manajer.
REALITY SUGGESTS A SYNTHESIS
(REALITAS MENUNJUKKAN SINTESIS)
Pada kenyataannya, manajer tidak berdaya atau berkuasa Kendala
internal yang membatasi pilihan keputusan manajer ada dalam
setiap organisasi atau perusahaan. Lalu juga kendala eksternal
menimpa organisasi dan membatasi kebebasan manajerial
Defining the Environment and
Environment Uncertainty
1. Definisi Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
dan memengaruhi kehidupan manusia, baik itu makhluk hidup maupun
benda mati. Lingkungan hidup terbagi dua komponen :
biotik
Abiotik
2. Ketidakpastian Lingkungan Hidup
Ketidakpastian lingkungan hidup adalah keadaan di mana sulit
untuk memprediksi perubahan dan perkembangannya. Hal ini
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Perubahan iklim
Pencemaran lingkungan
Pertambahan penduduk
Monitoring the General Environment
Pemantauan lingkungan merupakan instrumen penting untuk pengelolaan
lingkungan hidup yang efektif dan berkelanjutan. Dengan memantau lingkungan,
kita dapat memastikan bahwa sumber daya alam digunakan secara berkelanjutan
dan manusia hidup di lingkungan yang sehat dan aman.
Terdapat berbagai metode pemantauan lingkungan, antara lain:
Pemantauan fisik: Pengukuran parameter fisik lingkungan, seperti suhu,
kelembapan, curah hujan, dan kualitas air.
Pemantauan kimia: Pengukuran parameter kimia lingkungan, seperti pencemar
air, udara, dan tanah.
Pemantauan biologi: Pengamatan dan pengukuran parameter biologi
lingkungan, seperti keanekaragaman hayati dan kesehatan ekosistem.
Tujuan pemantauan lingkungan
Pemantauan lingkungan memiliki beberapa
tujuan utama, antara lain:
Mencegah kerusakan lingkungan hidup
Memanfaatkan sumber daya alam secara
berkelanjutan
Meningkatkan kualitas hidup manusia
The Specific Environment
Sebagian besar perhatian manajemen
biasanya diberikan pada lingkungan spesifik
organisasi. Ini adalah bagian dari
lingkungan yang secara langsung relevan
dengan pencapaian tujuan organisasi.
SUPPLIERS
Pemasok mencakup setiap entitas yang menyediakan
tenaga kerja, material, dan peralatan kepada organisasi.
Mengapa pemasok penting? Manajemen berupaya
memastikan aliran input yang dibutuhkan dengan harga
serendah mungkin.

CUSTOMERS
Pelanggan jelas mewakili potensi ketidakpastian bagi suatu
organisasi karena pelanggan bisa berubah-ubah.

COMPETITORS
Pesaing adalah kekuatan lingkungan yang penting dalam
penetapan harga, layanan, aksesibilitas, dan produk baru.
GOVERNMENT
Pemerintah federal, negara bagian, dan lokal
mempengaruhi organisasi dan aturan serta
memodifikasi standar.

PRESSURE GROUPS
Manajer harus mengenali kelompok kepentingan
untuk tindakan organisasi dan produsen senjata
difitnah.
Managing the Environment
Organisasi tidak berdiri sendiri dan mandiri,
bergantung pada lingkungan sebagai
sumber masukan dan penerima keluaran,
namun manajer tidak sepenuhnya terikat.
ORGANIZATIONAL CULTURE
What is Organizational Culture?
Nilai-nilai, prinsip, tradisi, dan cara-cara untuk melakukan
sesuatu yang dimiliki bersama untuk mempengaruhi
anggota organisasi dalam bertindak dan menjadi pembeda
antara suatu organisasi dengan organisasi lainnya.

Definisi kultur organisasi menginterpretasikan 3 hal


Persepsi
Deskriptif
Pembagian aspek dari kultur
Hal-hal pokok dari sebuah kultur organisasi
Kemampuan beradaptasi
Memperhatikan detail
Berorientasi terhadap hasil
Berorientasi terhadap orang
Berorientasi terhadap tim
Integritas

Masing-masing dari keenam hal pokok menunjukkan


urutan dari rendah ke tinggi.
Contoh gambaran bagaimana kultur organisasi
menciptakan kultur berbeda yang sangat signifikan

Ilustrasi organisasi A menggambarkan bahwa manajer mendokumentasikan


seluruh keputusan secara lengkap dan data terperinci. Keputusan kreatif yang
menimbulkan risiko tidak dianjurkan, karena ketika manajer gagal akan dihukum
secara terbuka sehingga manajer tidak menerapkan ide-ide yang menyimpang
dari status quo
Ilustrasi organisasi B menggambarkan bahwa manajemen mendorong
dan menghargai pengambilan risiko dan perubahan. manajer atau
karyawan yang mempunyai ide bagus didorong untuk “menjalankannya”
dan kegagalan dianggap sebagai “pengalaman pembelajaran”
STRONG CULTURE

Kultur yang kuat adalah nilai-nilai utamanya dipegang


teguh dan dianut secara luas, mempunyai pengaruh
yang lebih besar terhadap karyawan dibandingkan
budaya yang lemah.
PERBEDAAN KULTUR KUAT DAN KULTUR LEMAH
Where Culture Comes from and How It
Continues
Filosofi organisasi
Kriteria seleksi
Manajemen puncak
Sosialisasi
Budaya organisasi
How Employees Learn Culture
1.Cerita
Organisasi biasanya berisi narasi peristiwa atau orang-orang penting, seperti :
1. pendiri organisasi,
2. pelanggaran peraturan,
3. reaksi terhadap kesalahan masa lalu, dan sebagainya

2. Ritual
Rangkaian aktivitas berulang yang mengungkapkan dan memperkuat nilai-nilai utama
dan tujuan organisasi.

3. Artefak dan simbol material


Sebagai kepribadian organisasi yang menyampaikan kepada karyawan siapa yang penting,
apa yang penting, dan jenis perilaku yang diharapkan dan pantas

4. Bahasa
Komunikasi verbal untuk mengidentifikasi budaya organisasi dan menyatukan anggota suatu budaya.
How Culture Affects Managers

Semua karyawan organisasi termasuk manajer dipengaruhi oleh


budaya organisasi. Keputusan seorang manajer dipengaruhi oleh
budaya di mana dia beroperasi
BCA Mengahadapi Karyawan Lintas Generasi dan Regenerasi
Sebagai bank yang telah berusia 64 tahun, BCA memiliki karyawan lintas
generasi. Mulai dari Baby Boomer hingga Gen Z. Setiap generasi memiliki
karakteristik masing-masing, sehingga bank sempat mengalami kesulitan
terutama dalam gaya kerja serta mengeksekusi pekerjaan.Tim Human Capital
Management dan BCA Learning Institute turun tangan untuk memberikan
pelatihan kepada pemimpin dan mengingatkan mengenai core values
perusahaan.Menghadapi Karyawan Lintas Generasi.Pada awalnya, mungkin 10
tahun yang lalu, BCA agak sedikit mengalami kesulitan. Karena gap dari leader
pada saat itu dengan gen y yang lahir di atas tahun 1980-an sudah mulai terasa.
Sehingga, BCA Learning Center sempat membuat pelatihan mengenai gen y dan
bagaimana menanganinya untuk para leader. Katakanlah 10 tahun yang lalu,
masih banyak leader yang otoriter, gaptek, gapnya lebih besar. Seiring
berjalannya waktu, leader sekarang jauh lebih moderat dan demokratis,
walaupun sekarang yang dihadapi bukan gen y, tetapi gen z. Namun, mereka
sudah lebih tahu urusan gadget, social media, sudah lebih kecil gapnya. Dan,
leader-nya pun sudah gen x, bukan baby boomer lagi.
BCA Mengahadapi Karyawan Lintas Generasi dan Regenerasi
Proses Regenerasi Di BCA. Industri perbankan itu menghadapi hal yang sama.
Dalam sekian tahun ke depan akan terjadi alih generasi. Oleh sebab itu,
suksesi dari leader menjadi sangat penting. Di BCA, selain kami mempunyai
program pengembangan karier, di mana kami memotret karyawan yang ada,
lalu diplot dalam kelompok. Misalnya, kelompok yang dinilai punya potensi
tinggi, kinerja tinggi, atau potensi biasa-biasa saja.

1) Key talent
Untuk mereka yang masuk kategori potensi tinggi atau kinerja tinggi, kami
namakan key talent. Kami buatkan individual development plan untuk mereka,
seperti mutasi dan pelatihan.

2) Management development program


Kami juga menjaring talenta baru. Prosesnya berkesinambungan dengan
rekrutmen, sehingga ada kelompok management development program.
Lulusan yang berpotensi tinggi akan kami percepat untuk alih kepemimpinan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai