Anda di halaman 1dari 7

FILOSOFI MANAJEMEN

Dalam Bab ini, mahasiswa diharapkan dapat mendefinisikan, memahami dan


menjelaskan tentang :
A. Proses Manajemen
B. Lingkungan Bisnis
C. Pandangan Islam Terhadap Manajmen dan Lingkungan
D. Memahami Pentingnya Manajemen dalam Mencapai Tujuan Penciptaan
E. Memahami Pentingnya Lingkungan dan Praktek Manajamen
1. Proses Manajemen

Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang


berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen
secara umum, yaitu proses perencaanaan, proses pengorganisasian, proses
pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu
tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya, keempat proses itu merupakan
hasil ikhtisar dari berbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajmen.

1. Menurut Hanry Fayol (1916) : “perencanaan, pengorganisasian,


pengendalian, koordinasi”
2. Menurut Gulick dan Urwick (1937) : “perencanaan, pengorganisasian,
staffing, pengarahan, koordinasi, pelaporan dan penganggaran”
3. Menurut William M.Fox (1963) : “perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian”
4. Menurut Ernest Dale (1969) : “perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, inovasi, representasi”
5. Menurut Koontz dan O’Donnell : “perencanaan, pengorganisasian,
staffing, pengarahan, pengendalian”.
Secara umum, diantara istilah fungsi-fungsi manajemen yang menjadi
fokus pengkaji manajemen :
 Forecasting : kegiatan penyelidikan pendahuluan (research dan
investigation) yang digunakan untuk mengetahui usaha apa yang
paling baik dilakukan bagi organisasi
 Planning + budgeting : aktivitas merencanakan yang juga
melingkupi kegiatan menyusun anggaran.
 Organizing : upaya mendesain struktur orfanisasi seefektif san
seefisien mungkin.
 Staffing (Assembling resources) : pengumpulan sumber daya
organisasi, dan termasuk di dalamnya pencarian anggota dan
penempatan di lapangan kerja.
 Leading : memimpin anak buah secara baik
 Commanding (directing) : kemampuan memerintah dan
mengarahkan bawahan.
 Coordinating : mengkoordinasi seluruh unsur organisasi sehingga
menjadi kesatuan yang kuat.
 Motivating : memberikan dorongan dan rangsangan kepada setiap
anggota organisasi.
 Controlling : mengontrol dan mengendalikan seluruh kegiatan
organisasi
 Reporting : melaporkan apa saja terjadi dalam aktivitas organisasi.
Faktor penyebab berbedanya urutan fungsi-fungsi manajemen dari
beberapa ahli manajemen adalah :
a. Kompleksnya jenis organisasi yang menjadi objek kajian penelitian
(terutama untuk kasus di Amerika Serikat sebagai pengusung ilmu
Manajmen)
b. Tidak ada kesamaan terminologi dalam memberikan nama untuk
fungsi-fungsi manajemen : seperti yang terjadi antara Terry dengan
Harold Koontz & Cyril O’neal. Pihak pertama lebih suka menyebut
dengan istilah actuating, tetapi kelompok kedua lebih cenderung untuk
memilahnya menjadi Staffing dan Directing.
c. Terjadi campur aduk antara fungsi dengan kegiataan pekerjaan.

Semua gagasan itu didasarkan pada pra-anggapan yang menghendaki


pembagian proses kerja para manajer menjadi bagian-bagian yang dapat
dilaksanakan. Proses-proses itu berulangkali dinyatakan sebagai “langkah-
langkah dasar manajemen”, batu-batu fondasi manajemen.
1. Proses perencanaan meliputi gagasan bahwa manajemen
mengantisipasi berbagai kondisi seperti peluang dan kendala di masa
depan, dan berusaha menetapkan lebih dulu apa yang harus mereka
lakukan dan apa yang mereka capai.
2. Proses pengorganisasian berarti menempatkan orang dan prasarana
serta sarana dan sumberdaya dalam suatu tata-hubungan yang kondusif
untuk bekerja sama menuju sasaran bersama.
3. Proses pelaksanaan meliputi pemberian arahan, perintah kerja,
dorongan dan motivasi kerja, serta pemecahan masalah. Sementara itu
4. Proses pengendalian dilakukan dengan pengamatan, mencermati
laporan, dan melakukan inspeksi supaya pekerjaan di semua bagian
sesuai dengan persyaratan kualitas dan ketentuan rencana hasil, dan
sesuai dengan anggaran biaya.
Pekerjaan manajemen dalam kenyataannya tidak sesederhana
mengucapkan daftar kata “perencanaan”, “pengorganisasian”, dan
“pengendalian” seperti mantera, tetapi keempat kata itu mewakili rumpun
kegiatan yang kompleks menurut bidang kegiatan lembaga yang
dimanajemeni sebagai kategorisasi pemikiran. Proses manajemen itu
ditanamkan karena sederhana dan mudah dipahami pada para peserta
gugus-mutu, dalam rangka mengelola pekerjaan mereka masing-masing.
2. Lingkungan Bisnis
Setiap organisasi berinteraksi dengan lingkungannya karena organisasi
tersebut mengambil input dan menyalurkan output. Dalam bagian ini, kita akan
mengidentifikasi beberapa kekuatan lingkungan penting yang memengaruhi
manajemen dan memperlihatkan cara kekuatan-kekuatan itu menjadi kendala bagi
keleluasaan manajer.

2.1 Lingkungan Eksternal

Istilah lingkungan eksternal merujuk pada lembaga atau kekuatan yang berada
di luar organisasi tertentu, yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi itu.
Lingkungan eksternal terdiri atas dua komponen, yaitu lingkungan khusus dan
lingkungan umum.
 Lingkungan khusus

Lingkungan khusus mencakup ketentuan-ketentuan yang mempunyai


dampak langsung dan segera pada keputusan dan tindakan manajer dan
relevan secara langsung terhadap pencapaian organisasi. Beberapa
unsur dari lingkungan khusus adalah :

o Pemasok
o Pelanggan

Tujuan utama bebagai perusahaan adalah memenuhi kebutuhan


para pelanggan. Para pelanggan atau klienlah yang menyerap
output untuk mereka. Para pelanggan secara jelas
memperlihatkan potensi ketidakpastian bagi perusahaan. Selera
pelanggan dapat berubah. Mereka dapat menjadi tidak puas
dengan jasa atau produk suatu perusahaan. Oleh karena itu,
sejumlah perusahaan menghadapi ketidakpastian yang jauh lebih
besar yang diakibatkan oleh pelanggan mereka dibandingkan
organisasi lain.
o Perantara
o Pesaing

Semua organisasi mempunyai pesaing. Dan para manajer tidak


boleh mengabaikan persaingan. Pesaing dalam bentuk
penetapan harga, jasa yang ditawarkan, produk yang
dikembangkan, dan semacamnya, merupakan kekuatan penting
lingkungan yang harus dipantau oleh para manajer dan harus
siap ditanggapi.
o Penyedia modal
o Kelompok penekan
o dan Tenaga kerja

 Lingkungan Umum
Faktor-faktor dalam lingkungan umum menimbulkan dampak yang
luas dan menyeluruh kepada semua perusahaan dalam suatu
perekonomian. Lingkungan umum tidak hanya mempengaruhi
perusahaan-perusahaan saja, tetapi juga akan mempengaruhi berbagai
unsur yang termasuk dalam lingkungan khusus.
Beberapa pengaruh dari faktor-faktor lingkungan umum :
o Politik
o Hukum
o Sosial dan budaya
o Perekonomian
o Pemerintah
o Alam,
o Teknologi

3. Pandangan Islam Terhadap Manajemen dan Lingkungan

3.1 Manajemen dalam Islam

Satu definisi yang amat terkenal tentang manajemen dinyatakan


oleh James Stoner bahwa Manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha para anggota organisasi dengan menggunakan sumber daya
yang ada agar mencapai tujun organisasi yang sudah ditetapkan.

Hal menarik dari Stoner perhatikan kata proses. Ada serangkaian


upaya yang tidak tekankan hasil. Kaitan proses dengan hasil pasti
kuat. Makin baik proses semakin sistematis manajemennya. Makin
baik manajemen, sumber daya terdorong optimal. Sumber daya
optimal, artinya sistem manajemen berjalan efektif dan efisien.
Dengan kondisi ini, niscaya hasil nya lebih baik. Bahkan
barangkali melebihi sekadar target yang dipatok.

Sesungguhnya Islam mengajarkan total Manajemen, Rasulullah SAW


jadi contoh bagaimana jalankan Manajemen : baik sebagai pemimpin,
manajer, sebagai pendakwah, sebagai suami, sebagai bapak, sebagai
mertua, sebagai menantu, sebagai anak, sebagai kawan dan lawan,
sebagai pedagang bahkan sebagai orang yang dihina.

Pada dasarnya manajemen merupakan suatu rangkaian cara


beraktivitas. Bagi muslim, manajemen bisa jadi wahana amal
kebajikan. Disitu ada kesadaran untuk mengaplikasikan cara bekerja
dengan landasan Islam. Manajemen islami memang tak bebas nilai.
Ada koridor, ada panduan, serta ada tujuan. Yang nilai-nilainya
tersentral dalam kaidah halal dan thayib. Ini berlaku dari awal sejak
mengambil keputusan, tetapkan kebijakan, perancangan, penerapan,
hingga pengawalan dan evaluasinya.

3.2 Lingkungan dalam Islam

Alam semesta (lingkungan hidup) adalah sebuah karunia yang


diberikan Allah kepada manusia, Allah menciptakan alam semesta dan
segala isinya untuk kelangsungan hidup manusia. Dia (Allah)
memberikan nikmat langit, bumi, air, laut, sungai, bulan dan segala
keperluan hidup manusia, agar manusia dapat hidup dan menikmati
segala fasilitas yang Allah berikan.

Dengan karunia-Nya, Allah memerintahkan kepada manusia untuk


memanfaatkan segala fasilitas yang sudah tersedia, karena Allah
menganggap bahwa manusia sudah diberi kelebihan yang tidak
diberikan kepada mahluk lain. Allah juga memberikan wewenang
kepada manusia agar mengelola dunia dengan sebaik-baiknya, karena
kedudukan manusia adalah sebagai khalifah di muka bumi, dengan
mengelola dan menjaga bumi dari kerusakan berarti manusia sudah
dapat mewujudkan tugasnya sebagai khalifah. Salah satu kelebihan
manusia adalah akal yang Allah berikan padanya, dengan akal manusia
dapat memikirkan bagaimana caranya mengolah dan memanfaatkan
segala fasilitas yang ada di dalam lingkungannya. Dengan akal dan
pikiran, manusia juga dapat menemukan dan mencari sumber tenaga
alam, yang sudah disediakan oleh alam itu sendiri, seperti batu bara,
minyak bumi dan kekayaan alam lainnya. Selain itu manusia dapat
menciptakan teknologi dari kegiatan-kegiatan produksi, sampai kepada
industri-industri, dan semuanya itu tidak akan lepas dengan lingkungan
hidup yang mempengaruhi manusia.
Tetapi adakalanya, akal pikiran yang sudah di berikan Allah s.w.t,
akan menjadi suatu cobaan bagi manusia, jika manusia itu tidak
mempergunakannya dengan sebaik mungkin. Manusia yang tidak
bertanggung-jawab dapat mengekploitasi alam dengan tidak
memperhatikan lingkungannya. Akibatnya alam dan lingkungan
sekitar menjadi rusak karena hilangnya keseimbangan. Manusia juga
kadang tidak memikirkan akibat yang ditimbulkan dari hasil
penemuan-penemuannya, misalnya, dengan kemajuan teknologi dan
industri mengakibatkan pencemaran-pencemaran, baik itu pencemaran
udara, air atau tanah. Juga gangguan yang diakibatkan oleh suara yang
terlalu bising, radiasi, kerusakan lapisan ozon dan lain-lain. Jadi bukan
suatu hal yang asing lagi bagi kita, bahwa masalah lingkungan saat ini
banyak menuai perhatian masyarakat kita dan masyarakat dunia,
karena alam dari hari kehari kian kritis.

Oleh karena itu, yang harus bertanggung jawab dari semua kerusakan
di lingkungan ini adalah manusia. Bagaimana caranya agar alam
kembali bersahabat dan benar-benar menjadi tempat yang nyaman dan
tentram bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Manusia sebagai
mahluk yang menempati alam ini, dan yang banyak mengakibatkan
kerusakan alam, maka harus cepat mengambil tindakan dan langkah-
langkah yang diperlukan untuk mengembalikan dan memulihkan
kembali keseimbangan itu. Usaha manusia ini bisa juga di sebut
dengan pemeliharaan, pembinaan dan pengembangan lingkungan
hidup agar tetap terpelihara kelestariannya bahkan akan meningkatkan
kwalitasnya. Dalam hal ini Islam berusaha memberikan dorongan dan
semangat untuk menumbuhkan kesadaran berwawasan lingkungan
pada setiap diri manusia. Dalam Islam, hak mengelola alam tidak bisa
dipisahkan dari kewajiban untuk memelihara kelestariannya. Banyak
sekali ayat Al-Qur’an yang membicarakan larangan merusak bumi
mengindikasikan kewajiban umat Islam untuk memelihara kelestarian
dan keasrian bumi.

Anda mungkin juga menyukai