Anda di halaman 1dari 15

LINGKUNGAN MANAJEMEN

DAN PERUSAHAAN
DISUSUN OLEH :

Idang Nurodin
LINGKUNGAN MANAJEMEN DAN
PERUSAHAAN
 
DALAM PEMBAHASAN MANAJEMEN TIDAK LEPAS
PADA MASALAH LINGKUNGAN YANG DIHADAPI OLEH
SEORANG MANAJER. LINGKUNGAN DISINI DIARTIKAN
SEBAGAI SEGALA SESUATU YANG ADA DIDALAM
MAUPUN DILUAR PERUSAHAAN, SEDANGKAN
MENEJEMEN ADALAH PROSES MEMBUAT
PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN, MEMIMPIN DAN
MENGENDALIKAN BERBAGAI USAHA DARI ANGGOTA
ORGANISASI DAN ENGGUNAKAN SEMU SUMBER
DAYA ORGANISASI UNTUK MENCAPAI SASARAN[1].
 
Menurut Robert W. Duncan, menganalisa
lingkungan internal dan eksternal
merupakan hal penting dalam proses
perencanaan strategi. Faktor-faktor
lingkungan eksternal didalam perusahaan
biasanya dapat digolongkan sebagai
Strength (S) atau Weakness (W), dan
lingkungan eksternal perusahaan dapat
diklasifikasikan sebagai Opportunities (O)
atau Threat (T). Analisis lingkungan
strategi ini disebut sebagai analisis SWOT.
Menurut Fred David, analisis SWOT adalah
metode perencanaan strategis yang berfungsi
untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman suatu perusahaan.
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang
spesifik dari spekulasi bisnis dan
mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang mendukung dan yang tidak
dalam mencapai tujuan tersebut[2].  
A.      LINGKUNGAN EKSTERNAL MANAJEMEN

Lingkungan ekstern atau eksternal terdiri atas


unsur-unsur yang berada di luar organisasi,
dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan
dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer,
disamping itu juga akan mempengaruhi manajer
di dalam pengambilan keputusan yang akan
dibuat. Unsur-unsur lingkungan eksternal
organisasi contohnya yaitu perubahan
perekonomian, peraturan pemerintah, perilaku
konsumen atau masyarakat, perkembangan
teknologi, politik dan lain sebagainya.
1.   Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang
mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen.
Lengkunagan eksternal mikro diartikan sebagai factor-faktor di
luar rumah tangga produksi atau dunia usaha yang
berpengaruh langsung terhadap kegiatan dunia usaha.

2.   Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang


mempunyai pengaruh tidak langsung. Masing-masing anggota
dunia usaha memiliki perbedaan dalam memberikan factor-
faktor yang secara kongkret dapat dimasukkan ke dalam
lingkungan eksternal makro atau mikro. Hal ini disebabkan
oleh sifat majemuk kegiatan dunia usaha. Oleh karena itu
pertimbangan pemilihan factor eksternal makro dan mikro
dilakukan secara umum.
B.       LINGKUNGAN INTERNAL MANAJEMEN

Lingkungan internal dunia usaha


adalah factor-faktor yang berada di
dalam kegiatan produksi dan
langsung mempengaruhi hasil
produksi. Factor-faktor tersebut
masih berada dalam jangkauan
keputusan yang diambil oleh pihak
pelaksana dunia usaha, sehingga
dapat dikuasai langsung (controllable)
Factor-faktor yang termasuk lingkungan internal  dunia usaha
adalah :
 
1.   Tenaga kerja dalam arti pekerja atau karyawan : meliputi
lingkungan kerja fisik dan nonfisik, upah dan gaji jaminan
hari tua, pengembangannya dan sebagainya
2.   Peralatan dan mesin-mesin : tata letak, pemeliharaan /
perawatan, pembebanan, penerapan teknologi baru dan
sebagainya
3.   Modal : para pemilik/penyetor modal, pengelolaan dana
4.   Bahan mentah, penolong, barang setengah jadi dan barang
jadi : pergudangan, arus aliran fisiknya dan sebagainya
5.   System informasi dan administrasi untuk kepentingan
pengambilan keputusan bagi manajemen, misalnya buku-
buku anggaran pembelian bahan, rencana penjualan, laporan
penggunaan/ realisasi dana dan sebagainya
Contoh pengaruh timbal balik antara lingkungan dan
dunia usaha :
-   Lingkungan eksternal makro : dunia usaha turut serta
meningkatkan perekonomian masyarakat (tingkat
pendapatan mereka bertambah) sebab factor-faktor
produksi yang mereka serahkan dibayar oleh dunia usaha.
Adanya peningkatan taraf kehidupan menyebabkan
permintaan akan hasil-hasil produksi dari dunia usaha
juga meningkat. Hal ini berarti pula bahwa kegiatan dunia
usaha tetap berlangsung bahkan semakin berkembang
-   Lingkungan eksternal mikro : kelangsungan hidup dari
penyedia bahan mentah sangat tergantung pada kegiatan
dunia usaha, sebab dunia usaha membutuhkan bahan
mentah untuk menghasilkan alat pemuas. Dengan
kelancaran kegiatan dunia usaha berarti pula dibutuhkan
bahan mentah yang lebih banyak.
C. TANGGUNG JAWAB SOSIAL
MENEJEMEN

Tanggung jawab Sosial Manajer / Perusahaan


atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya
dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu
konsep bahwa organisasi, khususnya (namun
bukan hanya) perusahaan adalah memiliki
suatu tanggung jawab terhadap konsumen,
karyawan, pemegang saham, komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan.
1.MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL
MANAJER

a.    Societal Ethics Adalah standar-standar yang mengatur


tentang bagaimana anggota masyarakat harus
berhubungan dengan yang lainnya, termasuk mengatur
masalah-masalah tentang keadilan, kejujuran,
kemiskinan, dan hak-hak individu. Societal Ethics berasal
dari Society’s Law, kebiasaan-kebiasaan, dan nilai atau
norma yang tidak tertulis.
b.    Occupational Ethics atau Etika Profesi Adalah
standar-standar yang mengatur tentang bagaimana
anggota suatu profesi, perdagangan, atau keahlian harus
bertindak atau bertingkah laku ketika melaksanakan
pekerjaannya. Contohnya medical ethics, mengatur
bagaimana dokter dan perawat harus menangani
pasiennya. Contoh lainnya adalah etika untuk pengacara,
peneliti, dan akuntan. Organisasi profesi yang besar dapat
menjatuhkan hukuman untuk pelanggaran kode etik.
c.    Individual Ethics Adalah standar-standar yang mengatur tentang
bagaimana orang melihat tanggung jawabnya terhadap orang lain dan
bagaimana mereka harus bertindak dalam situasi dimana kepentingan
pribadinya dipertaruhkan. Individual ethic dipengaruhi oleh keluarga, teman
sebaya, dan didikan secara umum. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh
selama hidup sebagai anggota masyarakat juga memberi kontribusi dalam
pembentukan standar nilai yang digunakan untuk mengevaluasi dan
memutuskan apa yang benar dan salah.

d.   Organizational Ethics Adalah petunjuk praktis untuk perusahaan dan


manajernya tentang bagaimana mereka harus bertanggung jawab terhadap
stakeholdernya. Etika individu dari pendiri perusahaan dan top manajernya
sangat penting dalam pembentukan kode etik organisasi. Top manajer
memainkan peranan penting dalam menetapkan etika perusahaan. Kadang-
kadang bawahannya melakukan tindakan yang tidak etis karena mereka
mendapatkan tekanan dari atasannya, atau mereka melakukan itu karena
melihat atasannya juga melakukan hal yang tidak etis dan tidak mendapat
sanksi
2.MENGAPA HARUS MEMILIKI TANGGUNG JAWAB SOSIAL
 

a.    Dengan menunjukkan tanggung jawab social,


membantu perusahaan untuk memiliki reputasi yang
baik. Dengan reputasi yang baik dapat meningkatkan
bisnis dan meningkatkan kemapuan untuk memperoleh
sumber daya dari stakeholder, meningkatkan
keuntungan dan kemakmuran pemegang saham.

b.    Jika semua perusahaan melakukan tanggung


jawab sosial seperti menyediakan pengobatan, dana
pension, dan sebagainya, maka kualitas kehidupan
akan meningkat, mengurangi kejahatan, kemiskinan,
dan tingkat penganguran akan relatif rendah
a.    Manfaat bagi Perusahaan
·      Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat &
pemerintah

b.    Manfaat bagi Masyarakat


·      Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan
masyarakat dengan perusahaan akan lebih erat dalam
situasi win-win solution.

c.    Manfaat bagi Pemerintah


·      Memiliki partner dlm menjalankan misi sosial &
pemerintah dlm hal tanggung jawab social
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai