Anda di halaman 1dari 11

BAB 2

MENGANALISIS KEKUATAN LINGKUNGAN, GLOBALISASI DAN

MANAJEMEN SERTA TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA

MANAJEMEN

A. Pengertian Analisis Lingkungan, Lingkungan Global dan Globalisasi

Analisis lingkungan merupakan proses pengawasan terhadap lingkungan yang

ada di sekitar organisasi, dari analisis ini akan ditemukan peluang (opportunities)

dan tantangan (threats) yang mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai

tujuannya. Lingkungan global adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan

perusahaan untuk melakukan bisnis global untuk menjual barang dan jasa guna

mencapai tujuan perusahaan. Globalisasi dapat diartikan sebagai suatu pergeseran

kegiatan ekonomi kearah yang lebih terintegrasi dan saling ketergantungan dalam

dunia ekonomi.

B. Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar organisasi, yang mana

lingkungan eksternal ini tak dapat dikendalikan dan mempengaruhi pembuatan

keputusan oleh manajer. Dengan adanya faktor eksternaal organisasi mendapatkan

masukan-masukan yang dibutuhkan seperti bahan baku, dana tenaga kerja dan

energi dari lingkungan eksternal, mentransformasikan menjadi produk dan jasa, dan

kemudian memberikan sebagai keluaran-keluaran kepada lingkungan eksternal

1. Lingkungan ekstern mikro

Beberapa komponen penting dalam lingkungan eksternal mikro antara ain sebagai

berikut:

10
a. Para pesaing (comeptitors)

Memahami para pesaing merupakan hal yang penting daalam suatu

perusahaan. Dengan pemahaman akan lingkungan persaingan yang

dihadapinya, organisasi dapat mengetahui posisi persaingannya, sehingga

lebih mampu mengoptimalkan operasi-operasinya. Pemahaman arena, sifat

persaingan serta kekuatan dan kelemahan para pesaing memungkinkan

perusahaan dapat mempergunakan kekuatan bersaingnya lebih efektif dan

efisien

b. Langganan (customers)

Langganan dan situasi pasar berpengaruh terhadap strategi, kebijaksanaan dan

taktik-taktik pemasaran perusahaan. Analisa langganan ini berguna untuk

mengantisipasi perubahan perilaku pasar atau langganan dan mengarahkan

pengalokasian sumber dayanya sesuai kebutuhan dan keinginan langganan.

c. Pasar tenagaa kerja

Suatu organisasi membutuhkan para pekerja dengan berbagai macam

keterampilan semakin berdiferensiasi keterampilan yang dimiliki semakin

cepat pula pencapaian tujuan, maka dari itu diperlukan suatu cara untuk

merekrut karyawan. Kemampuan menarik dan mempertahankan karyawan

yang cakap merupakan kebutuhan prasyarat bagi perusahaan yang sukses. Ada

tiga faktor yang berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan karyawan

perusahaan, yaitu :

1) Reputasi perusahaan di mata angkatan kerja

2) Tingkat pertumbuhan angkatan kerja

3) Tersedianya tenaga kerja sesuai persyaratan yang dibutuhkan.

11
d. Lembaga-lembaga Keuangan

Organisasi/perusahaan dalam usahanya bergantung pada lembaga keuangan

dalam rangka peminjaman dana. Perusahaan akan meminjam sejumlah dana

dari lembaga keuangan seperti bank-bank komersial, bank-bank instansi, dan

perusahaan-perusahaan asuransi termasuk pasar modal, untuk membeli bahan

baku, perlatan, menjaga dan memperluas kegiatan-kegiatannya.

e. Para penyedia (suppliers)

Setiap organisasi sangat tergantung pada sumber daya-sumber dayanya untuk

memenuhi kebutuhan bahan baku (mentah), bahan pembantu, pelayanan,

energi dan peralatan, yang digunakan untuk memproduksi keluaran. Oleh

karena itu setiap organisasi tergantung pada penyedia bahan-bahan dan

peralatan-peralatan diatas.

f. Perwakilan-perwakilan pemerintah.

Hubungan organisasi dengan perwakilan-perwakilan pemerintah berkembang

semakin kompleks. Perwakilan-perwakilan pemerintah ini biasanya

menetapkan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi organisasi dalam

operasinya, prosedur-prosedur perijinan, dan pembatasan-pembatasan lainnya

untuk melindungi masyarakat. Di samping itu perwakilan-perwakilan

pemerintah sering merupakan atau menjadi para penyedia dan kreditur besar

bagi perusahaan.

2. Lingkungan ekstern makro

a. Perkembangan teknologi

Tingkat kemajuan teknologi memainkan peranan berarti dalam penentuan

produk dan jasa yang akan diproduksi, peralatan yang akan digunakan, dan

12
bagaimana bermacam-macam operasi akan dikelola. Kemajuan teknologi dapt

menjadi penyebab persaingan dalam industri-industri yang berbeda. Misalnya :

1. Pengembangan produksi jam digital elektronik telah menimbulkan

persaingan baru bagi perusahaan-perusahaan jam mekanik tradisional;

2. Kemajuan industri mesin fotocopy menimbulkan kesukaran-kesukaran bagi

perusahaan-perusahaan kertas karbon.

Dengan demikian Manajer perlu senantiasa menaksir arah perkembangan

teknologi dan memperkirakan pengaruhnya pada organisasi atau melakukan

peramalan teknologi.

b. Variabel-variabel ekonomi

Manajer senantiasa perlu menganalisa dan mendiagnosa faktor-faktor

ekonomi seperti kecenderungan inflasi atau deflasi harga barang-barang dan

jasa-jasa, kebijaksanaan-kebijaksanaan moneter, devaluasi atau revaluasi, dan

yang menyangkut tingkat bunga, kebijaksanaan-kebijaksanaan fiskal,

keseimbangan neraca pembayaran, dan harga-harga yang ditetapkan oleh

pesaing dan penyedia. Jadi, manajer-manajer perusahaan harus mencurahkan

waktu dan sumber daya-sumber daya untuk melakukan peramalan ekonomi

dan antisipasi perubahan-perubahan harga.

c. Lingkungan sosial kebudayaan

Lingkungan ini mencakup kepercayaan, nilai-nilai, sikap, pandangan serta

pola kehidupan yang dibentuk oleh tradisi, pendidikan, kelompok ethnis,

ekologi, demografis, geografis, serta agama dan kepercayaan dari sekelompok

atau seluruh masyarakat tertentu. Manajer perlu menyadari dan mengantisipasi

13
perubahan-perubahan iklim sosial dan mengembangkan cara-cara

mengembangkannya.

d. Variabel-variabel poitik-hukum

Manager tidak mungkin mengabaikan iklim politik, peraturan-peraturan

pemerintah maupun konsekuensi-konsekuensi atau dampaknya terhadap

pemerintah dalam pembuatan keputusan. Batasa-batasan yang ditetapkan

pemerintah bermaksud melindungi konsumen, lingkungan, ataupun

perusahaan, dan menghilangkan perlakuan tidak adil dalam pembayaran

kepada karyawan dan sebagainya. Beberapa contoh adalah kebijaksanaan-

kebijaksanaan pemerintah dalam bidang perdagangan, undang-undang antitrus,

undang-undang perpajakan, upah minimum, undang-undang hak paten, dan

lain-lain

e. Dimensi internasional

Kekuatan-kekuatan internasional ini berpengaruh melalui perkembangna

poitik dunia, ketergantungan ekonomi, penularan nilai-nilai dan sikap hidup

serta transfer teknologi. Lebih sempit lagi, kekuatan-kekuatan ini berwujud,

misal ketergantungan suber daya import, keadaan resesi atau recovery

perekonomian dunia, persaingan dengan perusahaan-perusahaan mitinational,

perubahan pola kehidupan menjadi lebih materialistik dan individualistik,

tingkat pertukaran mata uang asing dan sebagainya. Manager hendaknya

mampu menganalisa dan mengantisipasi untuk kemudian meletakan dasar

yang kuat dalam menghadapi perkembangan dunia internasional.

14
C. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social

Responsibility adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal

perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan

lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk

tanggung jawab sosial lain.

Sebagai bagian dari masyarakat, maka organisasi bisnis perlu memiliki

tanggung jawab bahwa kegiatan yang dilakukannya membawa kearah perbaikan

lingkungan masyarakat pada umumnya, dan bukan sebaliknya.Sebagai contoh,

perusahaan yang membuang limbah sembarangan pada dasarnya kurang

bertanggung jawab terhadap lingkungan masyarakat. Dengan demikian, sudah

semestinya organisasi bisnis atau perusahaan perlu menyadari bahwa dirinya

memiliki apa yang dinamakan tanggung jawab sosial.tanggung jawab social ini

dapat berupa tanggung jawab kebersihan, dan kesehatan lingkungan, keadaan

ekonomi masyarakat pada umumnya , partisipasi perusahhan dalam pembangunan

lingkungan dan sebagainya. Terdapat dua pandangan tentang kepada siapa

organisasi bertanggung jawab social, yaitu sebagai berikut :

1. Model pemegang saham (Shareholder)

Pandangan tentang tanggung jawab social yang menyebutkan bahwa sasaran

organisasi yang utama adalah memaksimalkan keuntungan bagi manfaat para

pemegang saham. Lebih spesifik lagi, apabila keuntungan meningkat, maka nilai

saham perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham akan meningkat juga.

2. Model pihak yang berkepentingan (Stakeholder)

15
Teori tentang tanggung jawab social perusahaan yang mengatakan bahwa

tanggung jawab manajemen yang terpenting, kelangsungan hidup jangka panjang

(bukan hanya memaksimalkan laba), dicapai dengan memuaskan keinginan

berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (bukan hanya

pemegang saham).

3. Strategi pengelolaan tanggung jawab sosial perusahaan


a. Strategi reaktif

Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial

cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab social.

Contohnya, perusahaan tembakau di masa lalu cenderung untuk

menghindarkan diri dari isu yang menghubungkan konsumsi rokok dengan

peluang penyakit kanker. Akan tetapi, karena adanya peraturan pemerintah

unuk mencantumkan bahaya rokok setiap iklan, maka hal tersebut dilakukan

oleh perusahaan rokok

b. Strategi defensif

Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan

terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk

menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab sosial .Perusahaan yang

menghindarkan diri dari tanggung jawab limbah saja berargumen melalui

pengacara yang disewanya untuk mempertahankan diri dari tuntutan hukum

dengan berargumen bahwa tidak hanya perusahaannya saja yang membuang

limbah ke sungai ketika lokasi perusahaan tersebut beroperasi, terdapat juga

perusahaan lain yang beroperasi.

c. Strategi Akomodatif

16
Strategi Akomidatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan

perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan

sekitar akan hal tersebut.Tindakan seperti ini terkait dengan strategi

akomodatif dalam tanggung jawab sosial. contoh lainnya,perusahaan

perusahaan besar pada era orde baru dituntut untuk memberikan pinjaman

kredit lunak kepada para pengusaha kecil, bukan disebabkan karena adanya

kesadaran perusahaan, akan tetapi sebagai langakah akomodatif yang diambil

setelah pemerintah menuntut para korporat untuk lebih memperhatikan

pengusaha kecil.

d. Strategi proaktif

Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari

tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders. Jika stakeholders terpuaskan,

maka citra positif terhadap perusahaan akan terbangun. Dalam jangka panjang

perusahaan akan diterima oleh masyarakat dan perusahaan tidak akan khawatir

akan kehilangan pelanggan, justru akan berpotensi untuk menambah jumlah

pelanggan akibat citra positif yang disandangnya. Langkah yang dapat diambil

oleh perusahaan adalah dengan mengambil inisiatif dalam tanggung jawab

sosial, misalnya dengan membuat khusus penanganan limbah, keterlibatan

dalam setiap kegiatan sosial lingkungan masyarakat atau dengan membarikan

pelatihan terhadap masyarakat di sekitar lingkungan masyarakat.

D. Manfaat Tanggung Jawab Perusahaan

1. Manfaat bagi Perusahaan

Kegiatan perusahaan dalam jangka panjang akan dianggap sebagai kontribusi

positif di masyarakat. Selain membantu perekonomian masyarakat, perusahaan

17
juga akan dianggap bersama masyarakat membantu dalam mewujudkan keadaan

lebih baik di masa yang akan datang. Akibatnya, perusahaan justru akan

memperoleh tanggapan yang positif setiap kali menawarkan sesuatu kepada

masyarakat. Perusahaan tidak saja dianggap sekedar menawarkan produk untuk

dibeli masyarakat, tetapi juga dianggap menawarkan sesuatu yang membawa

perbaikan masyarakat

2. Manfaat bagi masyarakat

Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masyarakat

dengan perusahaan akan lebih erat dalam situasi win-win solution. Artinya

terdapat kerjasama yang saling menguntungkan ke dua pihak. Hubungan bisnis

tidak lagi dipahami sebagai hubungan antara pihak yang mengeksploitasi dan

pihak yang tereksploitasi, tetapi hubungan kemitraan dalam membangun

masyarakat lingkungan kebih baik. Tidak hanya di sektor perekonomian, tetapi

juga dlam sektor sosial, pembangunan dan lain-lain.

3. Manfaat bagi pemerintah

Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari pemerintah dalam hal

tanggung jawab sosial. Pemerintah pada akhirnya tidak hanya berfungsi sebagai

wasit yang menetapkan aturan main dalam hubungan masyarakat dengan dunia

bisnis, dan memberikan sanksi bagi pihak yang melanggarnya. Pemerintah

sebagai pihak yang mendapat legtimasi untuk mengubah tatanan masyarakat agar

ke arah yang lebih baikakan mendapatkan partner dalam mewujudkan tatanan

18
masyarakat tersebut. Sebagian tugas pemerintah dapat dilaksanakan oleh anggota

masyarakat,dalam hal ini perusahaan atau organisasi bisnis.

E. Etika manajemen

Etika (ethic) adalah kode prinsip dan nilai moral yang membangun perilaku

seseorang atau sebuah kelompok yang berhubungan dengan benar dan salah. Etika

adalah penentu standar-standar dari mana yang baik atau buruk dalam tindakan atau

keputusan. Perilaku manusia terbagi dalam tiga kategori, yaitu :

1. Wilayah hukum yang ada (standar hukum)

Dimana nila-nilai dan standar-standar ditulis dalam sistem hukum dan

diselenggarakan di pengadilan. Dalam area ini, pihak pembuat undang-undang

membuat peraturan-peraturan yang harus dipatuhi semua orang dan perusahaaan

dengan cara tertentu, seperti mendapatkan surat izin mengemudi atau membayar

pajak perusahaan.

2. Wilayah etika (standar sosial)

Wilayah ini tidak memiliki hukum yang spesifik, tetapi terdapat standar-standar

tingkah laku berdasarkan prinsip dan nilai yang dipegang tentang tingkah laku

moral yang menuntun individu atau sebuah perusahaan.

3. Wilayah pilihan bebas (standar pribadi)

Banyak perusahaan dan individu bermasalah dengan pandangan yang

disederhanakan bahwa pilihan-pilihan dibangun baik oleh hukum atau oleh

pilihan bebas. Pandangan ini membuat orang-orang memiliki asumsi yang salah

bahwa jika suatu hal tidak ilegal maka pastilah hal itu tidak melanggar etika,

seakan wilayah ketiga tidak ada. Pilihan yang lebih baik adalah mengenali

19
wilayah etika dan menerima nilai-nilai moral sebagai daya yang kuat untuk

kebaikan yang dapat mengatur perilaku baik di dalam maupun di luar organisasi.

EVALUASI

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Jelaskan pengertian etika manajemen

2. Sebutkan faktor eksternal makro yang mempengaruhi analisis lingkungan

3. Apa manfaat dari corporate social responsibility (CSR)

4. Bagimana manfaat tanggung jawab perusahaan terhadap pemerintah

5. Sebutkan program corporate social responsibility (CSR) dari salah satu

perusahaan yang anda ketahui

20

Anda mungkin juga menyukai