Anda di halaman 1dari 4

Lingkungan Eksternal Organisasi

Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada di luar organisasi dan perlu
dianalisis untuk menentukan kesempatan (opportunities) dan ancaman (threath) yang akan
dihadapi perusahaan. Lingkungan eksternal atau lingkungan yang berada di luar organisasi
saling mempertukarkan sumber dayanya dengan organisasi tersebut dan tergantung satu sama
lain.
Lingkungan eksternal dalam Organisasi terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Lingkungan ekstern mikro (unsur-unsur tindakan langsung atau lingkungan khusus)
Komponen-komponen lingkungan eksternal mikro, yaitu:
 Para Pesaing (Competitor’s) merupakan organisasi lain yang menghasilkan
produk sejenis dengan produk kita. Jadi, para pesaing tersebut sangat
mempengaruhi perkembangan suatu organisasi. Misalnya; untuk
meningkatkan bagian pasarnya (market share), dimana produk dan harga sama
dengan pesaing, perusahaan harus menciptakan perbedaan-perbedaan
(differences) seperti dalam pembungkusan (packaging), pelayanan (services),
atau promosi (promotion).
 Pelanggan (Customer), Pelanggan membeli produk barang dan jasa.
Perusahaan tidak dapat hidup tanpa dukungan pelanggan. Oleh karena itu,
untuk mencapai keberhasilan usahanya suatu perusahaan perlu mengamati
perubahan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
 Pasar tenaga kerja, organisasi memerlukan sejumlah karyawan (personalia)
dengan bermacam-macam keterampilan, kemampuan dan pengalaman,
sehingga perlu menggunakan banyak saluran untuk menarik dan mendapatkan
karyawan-karyawan tersebut. Ada tiga factor yang paling berpengaruh
terhadap pemenuhan kebutuhan karyawan perusahaan, yaitu reputasi
perusahaan di mata angkatan kerja, tingkat pertumbuhan angkatan kerja dan
tersedianya tenaga kerja sesuai kebutuhan.
 Lembaga-lembaga keuangan, Organisasi-organisasi tergantung pada
bermacam-macam lembaga keuangan, seperti bank-bank komersial, bank-
bank instansi, dan perusahaan-perusahaan asuransi termasuk pasar modal.
Lembaga keuangan ini sangat dibutuhkan perusahaan untuk menjaga dan
memperluas kegiatan-kegiatannya seperti pendanaan untuk membangun
fasilitas baru dan membeli peralatan baru, serta pembelanjaan operasi-
operasinya.
 Pemasok (suppliers), terdapat hubungan saling ketergantungan antara pemasok
dan perusahaan. Setiap organisasi sangat tergantung pada pemasok untuk
memenuhi kebutuhan bahan baku (mentah), bahan pembantu, pelayanan,
energi dan peralatan, yang digunakan untuk berproduksi.
 Perwakilan-perwakilan Pemerintah, hubungan organisasi dengan perwakilan-
perwakilan pemerintah berkembang semakin kompleks. Peraturan-peraturan
industri yang ditetapkan oleh perwakilan pemerintah ini harus ditaati oleh
organisasi dalam operasinya, prosedur perijinan, dan pembatasan-pembatasan
lainnya untuk melindungi masyarakat.
2. Lingkungan ekstern makro (unsur-unsur tindakan tak langsung atau lingkungan
umum)
Komponen-komponen lingkungan eksternal makro, yaitu:
 Perkembangan Teknologi, Kemajuan teknologi dapat membantu perusahaan
menyediakan produk yang lebih baik atau menghasilkan produknya dengan
lebih efisien. Inovasi teknologi dapat juga menimbulkan persaingan baru
dalam industri-industri yang berbeda, misalnya; pengembangan produksi jam
digital elektronik telah menimbulkan persaingan baru bagi perusahaan-
perusahan jam mekanik tradisional.
 Variabel-variabel Ekonomi, Keadaan ekonomi suatu negara akan
mempengaruhi sebagian besar organisasi yang beroperasi di dalamnya. Pada
suatu keadaan perekonomian yang sedang tumbuh, secara umum kemampuan
daya beli masyarakat untuk membeli suatu produk atau jasa meningkat. Akan
tetapi, kondisi perekonomian seperti itu tidak menjamin bahwa suatu
perusahaan juga bertumbuh, hanya menyediakan lingkungan yang mendorong
terjadinya pertumbuhan usaha. Dalam keadaan perekonomian yang lesu, daya
beli masyarakat yang menurun, membuat pertumbuhan usaha menjadi sulit.
Sehingga para manajer perusahaan harus selalu mengantisipasi variable-
variabel ekonomi seperti kecendrungan inflasi, tingkat suku bunga, kebijakan
fiscal dan moneter, dan harga-harga yang ditetapkan oleh pesaing.
 Lingkungan Sosial Kebudayaan, merupakan pedoman hidup yang menentukan
bagaimana hampir serluruh organisasi dan manajer akan beroperasi.
Komponen sosial budaya merujuk kepada karakteristik demografi serta
perilaku, sikap, dan norma-norma umum dari penduduk dalam suatu
masyarakat tertentu. Perubahan karakteristik demografi tersebut akan
mempengaruhi cara perusahaan menjalankan usahanya dan mempengaruhi
permintaan akan produk dan jasa suatu usaha.
 Variabel-variabel Politik dan Hukum, Komponen politik/hukum adalah
undang-undang, peraturan, dan keputusan pemerintah yang mengatur perilaku
usaha. Komponen politik/hukum ini dalam suatu periode waktu tertentu akan
menentukan operasi perusahaan. Sehingga manajer tidak mungkin
mengabaikan iklim politik dan hukum-hukum maupun peraturan yang ada di
suatu negara, seperti perlakuan yang adil dalam pembayaran gaji harus sesuai
dengan upah minimum yang ditetapkan pemerintah.
 Dimensi Internasional, Komponen ini dapat menyajikan kesempatan maupun
tantangan yang dapat berpengaruh langsung bagi perusahaan. Kekuatan-
kekuatan internasional ini mencakup politik dunia, kebijakan impor expor dan
tingkat pertukaran mata uang asing yang dapat mempengaruhi pengadaan
sumber daya maupun bahan baku suatu perusahaan. Sebagai Kekuatan yang
berada diluar jangkauan perusahaan sehingga keadaan ini hanya dapat
memberikan pengaruh dan sangat jarang organisasi yang dapat memberikan
pengaruh balik yang berarti, sehingga seorang manajer perlu menganalisa dan
mengantisipasi segala kemungkinan yang bersumber dari dunia internasional.

Lingkungan eksternal yang sangat berpengaruh pada sebuah organisasi adalah


kompetitor, perubahan teknologi, kebutuhan pelanggan, dan stakeholder yang mendukung
kegiatan bisnisnya (Blustain, Goldstein, & Lozier., 1999) . Lingkungan eksternal tersebut
sangat berpengaruh terhadap performan proses bisnisnya. Perubahan lingkungan eksternal
yang sangat cepat menuntut perusahaan untuk melakukan perubahan organisasi yang mampu
beradaptasi dengan gesit, jika hal ini tidak dilakukan maka akan terjadi kesulitan dalam
berkompetisi dalam pasar global maupun regional yang semakin ketat.

Dengan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa organisasi yang mampu
menyikapi perubahan lingkungan ekternal yang selalu berubah adalah organisasi yang
memiliki kemampuan untuk beradaptasi (adaptable) dan juga kemampuan untuk melakukan
perubahan dengan cepat dan mengelola perubahan tersebut dengan tepat pula.

Anda mungkin juga menyukai