Anda di halaman 1dari 3

1.

Yang harus diketahui oleh pengusaha dalam melakukan pemantauan terhadap kondisi
lingkungan sebagai persiapan usaha baru dapat dijelaskan sebagai berikut :
Banyak cara dikembangkan untuk menginventarisasi kondisi lingkungan bagi usaha yang
masih baru. Pendekatan-pendekatan yang dikembangkan untuk melakukan inventarisasi ini
biasanya tidak terlalu rumit, sehingga para pengusaha baru dapat melakukan sendiri
inventarisasi terhadap kondisi lingkungan yang dihadapinya. Biasanya yang
diinventarisasikan adalah kondisi ekonomi secara umum, peraturan-peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, yang mungkin berpengaruh
terhadap kegiatan usaha. Selanjutnya, dilakukan evaluasi yang lebih rinci terhadap jenis
usaha yang hendak dijalankan, dengan mengutamakan pemahaman mengenai karakteristik
usaha dan kegiatannya, corak persaingan yang akan dihadapi, dan hambatan untuk masuk
(barrier to entry) dalam jenis usaha tersebut. Penelaahan juga perlu dilakukan terhadap
kondisi wilayah tempat usaha akan dijalankan, yang dimaksudkan untuk memeriksa
kesesuaian kegiatan usaha yang akan dijalankan terhadap kondisi di sekitarnya. Selama
melakukan penelaahan tersebut calon pengusaha perlu berusaha mengumpulkan berbagai
jenis informasi, terutama yang diperlukan agar si pengusaha siap menjalankan kegiatan usaha
baru yang direncanakan.
Lingkungan usaha adalah keseluruhan dari aspek - aspek atau hal - hal sertakeadaan external
lembaga usaha atau industri yang dapat mempengaruhi kegiatan bisnis atau kinerja usaha.
Dalam hal ini, lingkungan dapat diartiken sebagaigambaran konsep secara keseluruhan
terhadap lingkungan luar atau external.Kondisi tersebut nantinya dapat mempengaruhi kinerja
dalam menjalankan bisnis (usaha).
Pemantauan terhadap kondisi lingkungan merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
memeriksa kondisi lingkungan luar maupun lingkungan internal suatu kegiatan usaha.
Lingkungan luar terdiri dari berbagai sosial, baik yang bersifat peluang maupun yang dapat
menjadi ancaman bagi kegiatan usaha yang terdapat di luar organisasi usaha tersebut, dan
tidak dapat dikendalikan oleh si pengusaha. Kondisi dan konfigurasi sosial variable ini akan
menentukan situasi lingkungan luar yang harus dihadapi oleh kegiatan usaha. Lingkungan
luar ini terdiri dari dua bagian, yaitu lingkungan tugas (task environment) dan lingkungan
sosial (societal environment).
Dalam mempersiapkan usaha baru, penting bagi pengusaha untuk memantau kondisi
lingkungan dengan cermat. Berikut adalah beberapa hal yang harus diketahui oleh pengusaha
dalam melakukan pemantauan terhadap kondisi lingkungan sebagai persiapan usaha baru:
1) Analisis Pasar: Melakukan analisis pasar adalah langkah penting dalam memahami
kebutuhan dan preferensi konsumen. Pengusaha harus mempelajari tren pasar, perilaku
konsumen, dan persaingan di sektor usaha yang akan dijalankan.
2) Peraturan dan Kebijakan: Pengusaha harus memahami peraturan dan kebijakan yang
berlaku di sektor usaha yang akan dijalankan. Ini termasuk perizinan, peraturan lingkungan,
dan peraturan ketenagakerjaan. Mematuhi peraturan dan kebijakan ini penting untuk menjaga
keberlanjutan usaha.
3) Analisis Lingkungan: Pengusaha perlu memahami faktor-faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi usaha baru mereka. Ini termasuk faktor-faktor seperti iklim, geografi,
demografi, dan infrastruktur. Memahami faktor-faktor ini akan membantu pengusaha
mengidentifikasi peluang dan tantangan yang mungkin dihadapi.
4) Analisis Risiko: Pengusaha harus melakukan analisis risiko untuk mengidentifikasi dan
mengelola risiko yang mungkin timbul dalam menjalankan usaha baru. Ini termasuk risiko
finansial, risiko operasional, risiko hukum, dan risiko lingkungan. Memahami risiko-risiko ini
akan membantu pengusaha mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
5) Kemitraan dan Jaringan: Membangun kemitraan dan jaringan dengan pihak-pihak
terkait, seperti pemasok, pelanggan, dan komunitas lokal, dapat membantu pengusaha
memperoleh informasi yang berharga tentang kondisi lingkungan dan peluang bisnis.
6) Teknologi dan Inovasi: Mengikuti perkembangan teknologi dan inovasi dalam sektor
usaha yang akan dijalankan adalah penting. Pengusaha harus memahami bagaimana
teknologi baru dapat mempengaruhi usaha mereka dan memanfaatkannya untuk
meningkatkan efisiensi dan daya saing.
Dengan memahami dan memantau kondisi lingkungan dengan cermat, pengusaha dapat
membuat keputusan yang lebih baik dan mempersiapkan usaha baru mereka dengan lebih
baik.

2. Menurut pendapat saya, terkait dengan elemen lingkungan yang dapat menjadi peluang
maupun ancaman bagi kegiatan usaha dapat dijelaskan sebagai berikut :
Lingkungan luar yang terdiri dari berbagai sosial, baik yang bersifat peluang maupun yang
dapat menjadi ancaman bagi kegiatan usaha yang terdapat di luar organisasi usaha tersebut,
dan tidak dapat dikendalikan oleh si pengusaha. Kondisi dan konfigurasi sosial variabel ini
akan menentukan situasi lingkungan luar yang harus dihadapi oleh kegiatan usaha.
Lingkungan luar ini terdiri dari dua bagian, yaitu lingkungan tugas (task environment) dan
lingkungan sosial (societal environment).
Elemen-elemen lingkungan antara lain :
1) Lingkungan tugas, yang mencakup elemen-elemen atau kelompok-kelompok yang secara
langsung bisa mempengaruhi ataupun dipengaruhi kegiatan utama organisasi seperti
pemegang saham, pemerintah, supplier, komunitas sosial, kelompok-kelompok kepentingan
seperti LSM, pesaing, pelanggan, pemberi pinjaman, serikat pekerja dan asosiasi usaha.
Lingkungan tugas suatu jenis usaha sering dinamakan “industri” dari jenis usaha tersebut.
2) Lingkungan sosial, mencakup berbagai kekuatan yang bersifat umum dan tidak secara
langsung berpengaruh terhadap kegiatan jangka pendek perusahaan. Walaupun demikian,
dalam jangka panjang berbagai kekuatan ini bisa terasa pengaruhnya, seperti tingkat
pendidikan masyarakat, pendapatan per kapita, dan sebagainya.
3) Lingkungan internal, terdiri dari sosial variabel yang bisa berupa kekuatan maupun
kelemahan, dan terdapat di dalam perusahaan, yang biasanya relatif dapat dikendalikan
perusahaan. Variabel-variabel ini akan menentukan corak situasi dalam perusahaan
menjalankan kegiatannya. Situasi tersebut dibangun oleh struktur kegiatan usaha, corak
budaya, dan jenis sumber yang tersedia. Struktur kegiatan usaha menunjukkan cara yang
biasa dijalankan dalam mengelola usaha ditinjau dari aspek-aspek komunikasi, otoritas, dan
aliran kegiatan, seperti tergambarkan pada skema organisasi. Budaya menggambarkan corak
kepercayaan, harapan, dan sistem nilai yang dianut oleh kebanyakan anggota organisasi, dan
juga sesungguhnya menggambarkan corak perilaku yang biasanya dianut dan bisa diterima
dalam organisasi. Sumber terdiri dari berbagai aset yang dimiliki, dan digunakan untuk
mengubah bahan mentah (input) menjadi keluaran (output) berupa produk ataupun jasa.
Berbagai jenis sumber antara lain mencakup sumber daya manusia, kemampuan manajerial,
aset keuangan, fasilitas produksi, keterampilan, serta berbagai jenis kemampuan lainnya.
Sementara itu, dalam kegiatan usaha juga terdapat beberapa elemen lingkungan yang dapat
menjadi peluang atau ancaman. Berikut adalah penjelasan mengenai elemen-elemen tersebut:
a. Perubahan Teknologi: Perkembangan teknologi dapat menjadi peluang bagi usaha untuk
meningkatkan efisiensi, inovasi, dan daya saing. Namun, jika perusahaan tidak mampu
mengikuti perkembangan teknologi, hal ini dapat menjadi ancaman karena dapat membuat
perusahaan ketinggalan dan kehilangan pangsa pasar.
b. Perubahan Regulasi: Perubahan regulasi pemerintah dapat menjadi peluang atau
ancaman tergantung pada dampaknya terhadap kegiatan usaha. Jika perubahan regulasi
mendukung pertumbuhan usaha, maka itu menjadi peluang. Namun, jika perubahan regulasi
menghambat atau membatasi kegiatan usaha, maka itu menjadi ancaman.
c. Perubahan Demografi: Perubahan demografi seperti pertumbuhan populasi, perubahan
struktur usia, dan perubahan preferensi konsumen dapat menjadi peluang atau ancaman. Jika
perusahaan mampu mengidentifikasi dan menyesuaikan produk atau layanan mereka dengan
perubahan demografi, maka itu menjadi peluang. Namun, jika perusahaan tidak mampu
menyesuaikan diri, itu dapat menjadi ancaman karena dapat kehilangan pangsa pasar.
d. Perubahan Sosial dan Budaya: Perubahan dalam nilai-nilai sosial dan budaya dapat
mempengaruhi permintaan konsumen dan preferensi mereka terhadap produk atau layanan.
Jika perusahaan mampu mengikuti perubahan ini, itu menjadi peluang. Namun, jika
perusahaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan budaya, itu dapat
menjadi ancaman.
e. Perubahan Lingkungan Fisik: Perubahan lingkungan fisik seperti perubahan iklim,
polusi, dan kelestarian lingkungan dapat menjadi peluang atau ancaman. Jika perusahaan
mampu mengidentifikasi dan mengatasi dampak negatif perubahan lingkungan fisik, itu
menjadi peluang. Namun, jika perusahaan tidak mampu mengatasi dampak tersebut, itu dapat
menjadi ancaman karena dapat merusak reputasi perusahaan dan mengurangi daya tarik
produk atau layanan.
Dalam menghadapi elemen-elemen lingkungan ini, perusahaan perlu melakukan analisis
lingkungan yang komprehensif dan mengembangkan strategi yang tepat untuk memanfaatkan
peluang dan mengatasi ancaman yang ada.

Sumber referensi : BMP/EKMA4370/MODUL 7 KEWIRAUSAHAAN/HAL. : 7.3 – 7.5

Anda mungkin juga menyukai