DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
2020
ASPEK LINGKUNGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP
ORGANISASI
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Para Manajer menyadari betapa pentingnya budaya organisasi bagi perusahaan. Budaya
organisasi yang baik akan membuat para karyawan nyaman dan senang berada di tengah –
tengah rekannya. Namun, para manajer juga menyadari akan tantangan yang dihadapi dalam
mengelola budaya perusahaan. Terdapat dua paham yang ada untuk mengetahui peran manajer
dalam sukses dan tidaknya perusahaan yang mereka pimpin.
Organisasi dipengaruhi oleh faktor internal yang disebut dengan budaya organisasi. Selain
itu, terdapat pula faktor eksternal yang berdampak penting pada organisasi, yaitu lingkungan.
Dalam ilmu manajemen Ligkungan dan Budaya Organisasi adalah hal yang penting karena
merupakan salah satu cara manajer dalam melaksanakan aktivitas manajemennya untuk
mencapai tujuan dan beradaptasi dengan lingkungan organisasi. Oleh karena itu, sebuah
organisasi perlu memahami lingkungan apa saja yang terkait secara langsung maupun tak
langsung dengan kegiatan organisasi.
B. Tujuan.
PEMBAHASAN
Budaya menunjukkan gambaran atau ciri suatu kelompok tertentu di tengah tengah
masyarakat dalam melaksanakan aktivitas dan memecahkan permasalahan yang
dihadapinya. Di suatu Negara tertentu juga terdapat kelompok-kelompok tertentu yang
memiliki budaya berbeda, itulah yang disebut sebagai sub-budaya. Hal yang sama sebuah
organisasi mempunyai budaya yang disebut sebagai budaya organisasi. Budaya organisasi
adalah suatu sistem yang merupakan bagian dari kepercayaan dan nilai-nilai yang dapat
membentuk dan menunjukkan perilaku para anggotanya.
Menurut Schien (2004) mendefinisikan budaya organisasi adalah sebuah pola asumsi
dasar yang dapat dipelajari oleh sebuah organisasi dalam memecahkan permasalahan
yang dihadapinya dari penyesuaian dir eksternal dan integrasi internal, telah bekerja
dengan baik dan dianggap berharga, oleh karena itu di ajarkan kepada anggota baru
sebagai cara yang benar untuk menyadari berfikir, dan merasakan dalam hubungan untuk
masalah tersebut.
1. Lingkungan Eksternal
2. Lingkungan Spesifik
Sangatlah penting bagi seorang manajer untuk memahami apa yang menjadi
komponen lingkungan organisasi. Namun, memahami bagaiman lingkungan
mempengaruhi mereka dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen juga tak kalah
pentingnya. Ada dua cara lingkungan mempengaruhi manajer, yaitu :
Perbedaan lingkungan yang satu dengan yang lain akan membuat munculnya
ketidak pastian lingkungan yang berbeda pula dan merupakan tingkat (laju) perubahan
serta kompleksitas yang terjadi di lingkungan tersebut. Bila komponen sebuah
lingkungan organisasi sering kali berubah, kita menyebutnya dengan lingkungan
dimanis. Sebaliknya jika perubahannya sangat sedikit bahkan hampir tidak ada, maka
kita menyebutnya dengan lingkungan stabil.
Tentunya sifat hubungan yang dijalin dengan pemegang saham yang satu
dengan yang lain berbeda. Dan perbedaan sifat itu menjadi salah satu cara bagi
ingkungan untuk mempengaruhi manajernya. Semakin jelas dan aman hubungan itu
maka para manajer dapat semakin mempengaruhi pencapaian hasil organisasi.
Salah satu alasan para manajer mau memikirkan cara untuk menjaga hubungan
dengan para pemegang sahamnya adalah karena hal itu dapat mendorong
terciptanya hasl yang positif bagi organisasi karena organisasi bergantung pada
kelompok eksternal sebagai sumber input (sumber daya) dan sebgai tempat
penyaluran output (barang dan jasa).
1. Pandangan Mumpuni
2. Pandangan Simbolis
Sumber pertama budaya organisasi biasanya adalah visi para pendiri organisasi. Para
pendiri tidak harus terikat dengan kebiasaan – kebiasaan dan pendekatan yang telah ada
sebelumnya, sehingga mereka dapat menegakkan budaya baru dengan cara
mengomunikasikan gagasan mereka tentang seperti apa organisasi yang dianggap ideal
terhadap penerusnya.
Setelah budaya organisasi tercipta, praktik – praktik tertentu dalam organisasi dapat
membantu mempertahankannya. Salah satunya adalah dengan seleksi karyawan .
Tindakan manajer puncak juga membawa dampak yang besar terhadap budaya sebuah
organisasi. Para manajer puncak dapat menegakkan norma organisasi yang akan
merambat hingga pada jajaran terbawah dan berdampak positif bagi perilaku karyawan.
KESIMPULAN
A. Kesimpulan.
Perusahaan Google
Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin saat masih mahasiswa Ph.D. di
Universitas Stanford. Mereka berdua memegang 16 persen saham perusahaan. Mereka
menjadikan Google sebagai perusahaan swasta pada tanggal 4 September 1998.
Pernyataan misinya adalah "mengumpulkan informasi dunia dan membuatnya dapat
diakses dan bermanfaat oleh semua orang",dan slogan tidak resminya adalah "Don't be
evil". Pada tahun 2006, kantor pusat Google pindah ke Mountain View, California.
BUDAYA PERUSAHAAN
Google dikenal dengan etos kerjanya yang santai. Bulan Januari 2007, budaya Google
tersebut dipelajari oleh Fortune Magazine dan menempati urutan #1 (dari 100)
perusahaan terbaik untuk bekerja. Budaya bekerja santai Google dapat dilihat dari logo
Google-nya yang bervariasi pada hari-hari penting.
Google memperkerjakan orang-orang yang cerdas dan tekun, dan kami lebih
mengutamakan kemampuan di atas pengalaman. Meskipun Karyawan Google berbagi
tujuan dan visi yang sama untuk perusahaan, Google menerima semua orang dari latar
belakang yang berbeda dan dengan keragaman bahasa, yang mencerminkan pengguna
global yang kami layani. Perusahaan dirancang untuk mendorong interaksi antara
Karyawan Google di dalam tim dan antartim lainnya, serta untuk menghidupkan
percakapan tentang pekerjaan serta bermain.
Sejak awal, google telah fokus untuk memberikan pengalaman pengguna sebaik
mungkin. Saat merancang browser internet yang baru maupun saat menyempurnakan
tampilan beranda, kami sangat berhati-hati untuk memastikan layanan terbaik bagi
pengguna, dan bukan tujuan internal ataupun profit.
Google benar-benar menelusuri. Dengan salah satu grup riset terbesar di dunia yang
berfokus khusus pada pemecahan masalah penelusuran, sehingga mampu memecahkan
permasalahan rumit dan menghadirkan perbaikan berkelanjutan pada layanan yang telah
menjadikan pencarian informasi pengalaman yang cepat dan mulus bagi jutaan orang.
Dengan mengurangi kelebihan bit dan byte dari laman google dan meningkatkan
keefisienan lingkungan layanan, google berulang kali memecahkan rekor kecepatan
dirinya sendiri, sehingga waktu respons rata-rata pada hasil penelusuran adalah
sepersekian detik. Kami terus mempertimbangkan kecepatan setiap kali merilis produk
baru dan terus berusaha membuat semuanya lebih cepat lagi.
BUDAYA ORGANISASI
1. Work is a place that you do not just a place you go to. Di microsoft, bekerja adalah
mengenai sesuatu yang kita lakukan. Yang kita hasilkan. Bukan hanya mengenai
tempat ke mana kita pergi (untuk melakukan pekerjaan itu). Artinya, di microsoft
Anda boleh bekerja kapan pun di mana pun. Yang terpenting adalah hasil dari
pekerjaan Anda.
2. Everybody Could Speak Up!. Di microsoft, anak magang punya suara yang sama
dengan karyawan. Asalkan mereka memang berkompeten.
3. Come as you are and do what you love!. Di microsoft semua karyawan dibebaskan
untuk menjadi dirinya sendiri. Asal mampu menempatkan diri. Silakan, berangkat ke
kantor pakai kaos! Tetapi tentu saja yang sepertinitu tidak berlaku saat para
microsofties bertemu dengan konsumen/patner dari kantor lain.
4. Hiring a Great Talent!. Microsoft, memberikan kesempatan emas kepada para talenta
hebat adalah budaya. Kesempatan terbuka ke Microsoft di seluruh dunia.
5. Attracting Gen-Y. Program kerja di microsoft adalah kegiatan yang menarik bagi para
generasi Y. Generasi Y adalah generasi yang lahir antara tahun 1980 hingga 1990 an.
Generasi yang mulai melek komputer. Microsoft memastikan bahwa apa yang mereka
rancang akan menarik dan menantang untuk dilakukan oleh generasi Y.
Sebagai sebuah perusahaan, dan sebagai individu, Microsoft memiliki nilai integritas,
kejujuran, keterbukaan, kesempurnaan pribadi, self-kritik konstruktif, terus-menerus
perbaikan diri, dan saling menghormati. Microsoft berkomitmen untuk pelanggan dan
memiliki gairah yang besar terhadap perkembangan teknologi. Nilai lain yang menonjol
selain itu adalah rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pelanggan, pemegang saham,
mitra, dan karyawan dengan menghormati komitmen, memberikan hasil, dan berjuang untuk
kualitas tertinggi.
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bab II
PEMBAHASAN
A. Definisi Perencanaan
Secara umum, pengertian perencanaan adalah suatu proses menentukan hal-hal yang
ingin dicapai (tujuan) di masa depan serta menentukan berbagai tahapan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan tersebut.
1. Erly Suandy
2. Barbara Becker
3. Jaqueline Alder
Menurut Alder (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan adalah suatu
proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta
menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.
B. Karakteristik Perencanaan.
1. Fungsi Manajerial
3. Pervasif
Pengertian pervasif dalam hal ini, perencanaan harus dapat hadir di semua segmen
dan diperlukan di semua level organisasi. Meskipun ruang lingkup perencanaan
bervariasi di berbagai tingkatan dan departemen.
4. Proses Berkelanjutan
Rencana dibuat untuk jangka waktu tertentu, katakanlah untuk satu bulan, kuartal,
tahun, dan seterusnya. Setelah periode tersebut berakhir, rencana baru dibuat, dengan
mempertimbangkan persyaratan dan kondisi organisasi saat ini dan di masa depan.
Oleh karena itu, perencanaan adalah proses yang berkelanjutan, karena rencana
dibingkai, dijalankan, dan diikuti oleh rencana lain.
5. Proses Intelektual
6. Futuristik
Dalam proses perencanaan, kita dapat ‘mengintip’ masa depan. Ini mencakup
memproyeksikan masa depan, melakukan analisis dan memprediksinya sehingga
organisasi dapat menghadapi tantangan masa depan secara efektif.
7. Pengambilan Keputusan
Keputusan dibuat mengenai pilihan tindakan alternatif yang dapat dilakukan untuk
mencapai tujuan. Alternatif yang dipilih harus yang terbaik di antara semua pilihan,
yang memiliki paling banyak kelebihan dan sedikit kekurangan.
D. Jenis-Jenis Perencanaan.
Secara umum, perencanaan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu berdasarkan ruang
lingkupnya, berdasarkan tingkatannya, dan berdasarkan jangka waktunya. Adapun
penjelasan jenis-jenis perencanaan adalah sebagai berikut:
Bab III
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Perencanaan adalah tahap paling penting dalam fungsi manajemen, tanpa adanya
perencanaan maka fungsi manajemen yang lainnya, seperti pelaksanaan, pengontrolan,
dan pengawasan tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga dapat dikatakan perencanaan
yang baik akan memungkinkan tercapainya tujuan dari suatu kegiatan atau aktivitas yang
direncanakan. Adapun tujuan dan manfaat dari perencanaan itu sendiri pada dasarnya
ialah sebagai pedoman, arahan, standar pengawasan, alat untuk berkoordinasi dalam
melaksanakan suatu kegiatan yang direncanakan. Selanjutnya, ruang lingkup dari
perencanaan itu sendiri terdiri dari perencanaan dari dimensi waktu, dimensi spasial,
dimensi tingkatan teknis perencanaan, dan dimensi jenis. Dalam proses perencanaan
terdapat beberapa tahapan yang perlu kita lakukan seperti persiapan perencanaan,
menentukan dan menganalisis masalah, konsep dan desain perencanaan, evaluasi rencana,
merumuskan rencana, implementasi rencana, dan balikan pelaksanaan rencana.
DAFTAR PUSTAKA
1. Usaha catering
Pada saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan
efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih
memilih untuk memesan makanan daripada membuatnya sendiri dengan alasan
pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang sedikit mahal. Dari pemikiran inilah
kami mempunyai ide untuk membuat bisnis katering makanan..
Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui
adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order. Kita juga harus mampu
menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita
untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Untuk itu
kita harus membuat perencanaan yaitu dilihat dari beberapa aspek, seperti aspek
manajemen, aspek pemasaran, aspek operasional, dan aspek keuangan
A. Aspek manajemen
Misal Bisnis ini dimiliki bersama dengan sistem bagi modal,. Bisnis ini juga dikelola
secara bersama-sama dan tiap orang mempunyai tugas masing-masing, misalkan dari 5
orang, 3 orang bertugas membuat masakan dan penyajiannya, sisanya 2 orang bertugas
mencari bahan masakan, mengantar pesanan dan melakukan perekrutan tenaga kerja
apabila membutuhkan.
B. Aspek Pemasaran
1. Target Pasar
Target pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang ingin berefisien waktu dan
tenaga,yang merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi kelaziman
bahwa usaha katering bekerja berdasarkan pesanan. Kegiatan produksi dimulai apabila
telah pesanan telah diterima. Maka, tanpa pesanan, kegiatan produksi perusahaan katering
tidak bekerja. Yang bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup adalah
pemasaran, keuangan dan administrasi.
2. Konsep pemasaran
Untuk menetapkan harga kita perlu melakukan riset dan membandingkannya dengan
strategi harga Anda. Tidak jarang harga kita terlalu mahal karena sistem produksi yang
salah dan tidak efektif. Anda perlu misalnya mencari suplier yang mampu mensuplai
bahan baku dengan harga yang benar-benar murah, sehingga bisa menghasilkan katering
murah. Atau Anda menggunakan kompor yang boros. Bahkan bisa saja komponenen
menu Anda yang salah. Di sini Anda perlu melakukan percobaan berkali-kali sampai
menemukan formula yang pas dan bisa bersaing dengan catering murah lainnya.
C. Aspek Operasional
D. Aspek Keuangan
Pada umumnya, sebagian besar orang menghadapi kendala terkait aspek keuangan
dalam memulai usaha. Kendala tersebut meliputi:
Jika Ingin Memasuki Tahun ajaran baru universitas pasti menyusun strategi untuk
menarik minat para siswa lulusan sma untuk menuntut ilmu di universitas tersebut,
dengan segala perencanaanyang matang, action yang terarah sehingga menghasilkan hasil
yang baik
PENGORGANISASIAN
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengorganisasian dalam konteks perubahan social menjadi titik strategis yang harus
menjadi perhatian dengan seksama. Keberhasilan mencapai titik perubahan akan sangat
ditentukan oleh pengorganisasian. Tanpa suatu pengorganisasian yang kuat, memadai dan
sistematis maka perubahan social hanya akan bergantung pada niat baik kekuasaan, pasar
politik atau situasi lain yang tidak pasti. Satu-satunya faktor yang menentukan bahwa
sebuah gerakan akan tetap berjalan pada relnya dan dapat mencapai tujuannya adalah
pengorganisasian yang dipandu oleh kepemimpinan dan garis politik yang memihak
kepada rakyat.
B. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Fungsi Perorganisasian.
Fungsi pengorganisasian bukan hanya mengatur orang. Tapi semua sumber daya yang
dimiliki. Termasuk uang, mesin, waktu, dan semuanya. Tanpa terkecuali.
Organizing adalah tentang mengatur sumber daya. Mengatur agar tepat. Mengatur
agar segala sesuatu berjalan dengan semestinya. Sesuai dengan yang direncanakan
sebelumnya.
D. Prinsip Perorganisasian.
KESIMPULAN
A. Kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
Setiap kampus pasti memiliki pemimpin yang dinamakan rektor, rektor tidak mungkin
bekerja sendiri untuk mengelola kampus, dibawah kepemimpinan Rektor terdapat para
wakil dekan Yang bekerja di bidang masing masing
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para manajer dan staf ahli harus bekerja dengan dan melalui orang-orang untuk
melaksanakan tugas-tugas mereka dan PO dapat membantu mereka membentuk
hubungan yang efektif di antara mereka. Di dalam menghadapi akselerasi perubahan yang
semakin cepat, PO diperlukan untuk bisa mengatasi konsekuensi-konsekuensi dari
perubahan tersebut.
B. Tujuan.
Bab II
PEMBAHASAN
Untuk dapat bertahan, organisasi harus mampu mengarahkan warganya agar dapat
beradaptasi dengan baik, dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak positif dari
berbagai pembaruan ini demi pengembangan diri dan pengembangan organisasi, Proses
mengarahkan warga organisasi dalam mengembangkan diri dan menghadapi perubahan
inilah yang dikenal sebagai proses OD.
Karena menyangkut perubahan sikap, persepsi, perilaku dan harapan semua anggota
organisasi, OD didefinisikan sebagai "Upaya pimpinan yang terencana dalam
meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara intervensi (oleh pihak
ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia". Dengan kata lain penerapan
OD dalam organisasi harus dengan bantuan konsultan ahli, sistematis, didukung oleh
pimpinan, serta luas aplikasinya.
Proses perubahan dapat diungkapkan dengan berbagai cara. Hal tersebut terjadi
sebagai konsekuensi dari penetapan metode, target dan sasaran perubahan, jangka waktu,
tantangan dan hambatan yang dihadapi tiap-tiap perusahaan juga akan berbeda-beda.
Namun, terdapat satu prinsip yang berlaku umum, ketika suatu perubahan sudah
diputuskan oleh pimpinan puncak, maka semua elemen organisasi harus memiliki
komitmen untuk melaksanakan keputusan tersebut.Langkah-langkah perubahan
organisasi, diantarnya :
Kebutuhan untuk berubah tentu saja dapat bersumber dari internal maupun karena
adanya tekanan eksternal. kebutuhan untuk berubah pada umumnya merupakan sikap
ketidakpuasan para pemimpin puncak atau sebagai elemen perusahaan terhadap
kondisi status quo atau adanya keinginan untuk menangkap peluang bisnis yang lenih
baik bagi perusahaan untuk direalisasikan dimasa depan. organisasi atau perusahaan
yang memiliki keinginan untuk berubah harus menetapkan terlebih dahulu kebutuhan
yang mendasari perubahan.
2. Mengembangkan tujuan-tujuan perubahan (develop the goals of the change)
Pada tahap ini, setelah kesadaran dan kesiapan untuk berubah dipetakan, tim
manajemen perubahan perlu menyusun alternatif atas metode perubahan yang akan
digunakan perusahaan. Pemilihan metode perubahann yang akan dilakukan
perusahaan hendaknya diputuskan oleh para pemimpin puncak sehingga memiliki
kekuatan mengikat (binding) bagi seluruh elemen perusahaan, dan tentu saja termasuk
para pemimpin puncak serta eksekutif senior perusahaan sendiri.
Pada tahap ini, setelah metode perubahan ditetapkan, tim manajemen perubahan
harus menterjemahkan semua langkah-langkah yang telah dilakukan sebelumnya
menjadi suatu rencana tidak (action plan) perubahan yang bersifat operasional.
Karena itu rencana tindak dimaksud harus mampu merangkum keseluruhan aspek
perubahan yang mampu menjawab pertanyaan tentang apa (what) , dimana (where),
kapan (when), dan bagaimana (how), yang terkait dengan proses-proses dan aspek-
aspek perubahan. Rencana perubahan haruslah memiliki fungsi sebagai roadmap yang
memberikan panduan terintegrasi bagi seluruh elemen perusahaan untuk menjalankan
proses-proses perubahan.
8. Mengikuti rencana dan melakukan evaluasi (follow the plan and evaluate it)
Dalam tahap ini tim manajemen perusahaan harus memonitor perkembangan dan
kemajuan pelaksanaan program perubahan dan memastikan kesesuaiannya dengan
rencana yang ditetapkan. Namun demikian proses evaluasi atas kemajuan program
semata-mata bukan untuk melihat kesesuaian pelaksanaan kegiatan dan rencana,
tetapi jauh lebih penting dari itu kemajuan proses atau langkah perubahan harus
dilihat dari perubahan dalam bentuk peningkatan target-target bisnis perusahaan serta
perbaikan kinerja perusahaan dalam berbagai aspek.
Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi perusahaan menjadi jelas sehingga
akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat
dikatakan bahwa perencanaan strategi dapat menentukan keberhasilan organisasi atau
perusahaan, hal ini disebabkan karena :
Proses perencanaan strategi tidak bersifat sekuensial penuh, tapi dapat dimulai dari salah satu
dari langkah ke 1,2 atau 3. Ketiga langkah tersebut saling mengisi. Setelah ketiga langkah
pertama ini selesai, barulah dilakukan langkah ke 4 yang disusul dengan langkah ke 5.
Setelah rencana strategis (renstra) selesai disusun maka diimplementasikan dengan terlebih
dahulu menyusun rencana-rencana kerja (aksi/tindakan).
D. Implikasi Manajerial
Integrasi adalah seberapa jauh keterkaitan dan kerja sama yang ditekankan dalam
melaksanakan tugas dari masing-masing unit di dalam suatu organisasi dengan koordinasi
yang baik. Dukungan manajemen, dalam hal ini seberapa jauh para manajer memberikan
komunikasi yang jelas, bantuan, dan dukungan terhadap bawahannya dalam
melaksanakan tugasnya.
Sistem penghargaan pun akan dilihat dalam budaya organisasi, dalam arti
pengalokasian “reward” (kenaikan gaji, promosi) berdasarkan kriteria hasil kerja
karyawan yang telah ditentukan. Toleransi terhadap konflik, menggambarkan sejauhmana
usaha untuk mendorong karyawan agar bersikap kritis terhadap konflik yang terjadi.
Karakteristik yang terakhir adalah pola komunikasi, yang terbatas pada hierarki formal
dari setiap perusahaan.
F. Proses Inovasi
Proses inovasi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individu atau
organisasi, mulai dari sadar atau tahu adanya inovasi sampai menerapkan (implementasi)
inovasi. Dalam mempelajari proses inovasi, para ahli menggunakan berbagai model untuk
mengidentifikasi kegiatan apa saja yang dilakukan oleh individu ataupun organisasi
selama proses itu berlangsung.
Bab III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA