Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN

PERUBAHAN

PERUBAHAN BUDAYA ORGANISASI


& DAMPAKNYA BAGI KINERJA
KARYAWAN
Dosen Pengampu : Dr.Maryani, Dra Psi.,M.M.
KELOMPOK : 2

1. BELLA CAY 4122.4.20.11.0070

2. KEVRY FAWWAZ A.K 4122.4.20.11.0125


A. BUDAYA
• Pengertian Budaya
Dalam setiap kelompok masyarakat di berbagai wilayah di dunia pasti
memiliki budaya. Arti budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki oleh sekelompok orang. Kemudian diwariskan kepada generasi
selanjutnya. Dan ini terus terjaga dalam waktu yang lama, ataupun bisa saja
punah karena suatu alasan.

Menurut Linton bahwa, arti budaya adalah keseluruhan sikap dan pola
perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan
dan dimiliki oleh suatu anggota masyarakat tertentu.
B. ORGANISASI
• Pengertian Organisasi :
Organisasi adalah sebuah wadah untuk sekumpulan orang yang
bekerja sama secara rasional serta sistematis yang terpimpin atau
terkendali untuk mencapai tujuan tertentu memanfaatkan sumber daya
yang ada di dalamnya.
Sementara dalam dunia bisnis, organisasi merupakan sekelompok
orang yang melakukan kolaborasi untuk mencapai tujuan secara
komersial dengan struktur yang jelas serta memiliki budaya kerja
khusus.

Menurut Max Weber, organisasi ialah suatu kerangka terstruktur yang


di dalamnya berisikan wewenang, tanggung jawab dan pembagian
kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi tertentu.
C. Budaya Organisasi
•Pengertian Budaya Organisasi :
Budaya organisasi adalah sebuah sistem kepercayaan dan sikap
bersama yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang. Sistem
kepercayaan dan sikap bersama suatu organisasi ini akan
membedakannya ke kelompok atau organisasi lainnya.
Budaya organisasi juga bisa didefinisikan sebagai filosofi, ideologi,
nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, harapan, sikap dan norma yang
menyatakan suatu organisasi dan menampung semua keberagaman
atau pluralism.

Menurut Sarpin (1995), budaya organisasi adalah suatu sistem nilai,


kepercayaan dan kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling
berinteraksi dengan struktur sistem formalnya untuk menghasilkan
norma-norma perilaku organisasi
Fungsi Budaya Organisasi :

Menurut Rivai (2004), fungsi budaya di dalam sebuah organisasi


adalah sebagai berikut:
1. Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas, artinya
budaya menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi
dengan organisasi yang lain.
2. Budaya memberikan identitas bagi anggota organisasi.
3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas
dan pada kepentingan individu.
4. Budaya itu meningkatkan kemantapan sistem sosial.
5. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang
memandu serta membentuk sikap dan perilaku pegawai.
D. Kinerja

Pengertian Kinerja :
Kinerja atau performa ini adalah bagaimana kualitas kerja yang dilakukan
oleh seorang karyawan selama menyelesaikan pekerjaan atau tanggung
jawabnya. Tentunya performa ini bisa dinilai dan diperhatikan untuk melihat
bagaimana nantinya mereka bisa berkembang serta bertahan dengan adanya
berbagai macam tuntutan pekerjaan dari pihak perusahaan.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara, kinerja adalah hasil kerja yang


dilihat dari kuantitas serta kualitasnya dalam menyelesaikan tanggung jawab
sesuai pekerjaan masing-masing yang diberikan.
Komponen Penting Kinerja
1. Tujuan
Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana
seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap
personel.
2. Ukuran
Ukuran dibutuhkan untuk mengetahui apakah seorang personel
telah mencapai kinerja yang diharapkan, untuk itu kuantitatif dan
kualitatif standar kinerja untuk setiap tugas dan jabatan personel
memegang peran penting.
3. Penilaian
Penilaian kinerja regular yang dikaitkan dengan proses pencapaian
tujuan kinerja setiap personel. Tindakan ini akan membuat personel
untuk sementara berorientasi terhadap tujuan dan perilaku kerja
sesuai dan searah dengan tujuan yang hendak dicapai.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kinerja
Menurut timpe ( 1993) faktor faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu :
1. Kinerja baik dipengaruhi oleh dua faktor :
a. Internal (Pribadi), yang meliputi mempunyai kemampuan kerja yang
tinggi dan mampu bekerja keras.
b. Eksternal (Lingkungan), yang meliputi pekerjaan yang mudah, saling
bekerja sama dengan baik dengan sesame karyawan dan memiliki pimpinan
yang baik.

2. Kinerja yang buruk dipengaruhi oleh dua faktor :


a. Internal (Pribadi), yang meliputi mempunyai kemampuan rendah dan
sedikit upaya dalam bekerja.
b. Eksternal (Lingkungan), yang meliputi pekerjaan yang sulit, rekan kerja
tidak produktif, dan memiliki pimpinan yang kurang simpatik
Perubahan Budaya Organisasi
Beberapa definisi dari perubahan organisasi pada umumnya tidak terlepas
dari reorganisasi dan perubahan organisasi itu sendiri. Djohanputro (2004:34)
menyebutkan bahwa perubahan organisasi merupakan penyusunan ulang
komposisi manajemen, struktur organisasi, pembagian kerja, sistem operasional
dan hal-hal lain tertentu yang berkaitan dengan masalah manajerial dan
keorganisasian.
Sedangkan Savage dalam Sedarmayanti (1999:57) mengemukakan bahwa
perubahan organisasi sebagai pengejawantahan dari generasi kelima manajemen,
yaitu manajemen yang berbasis kepada dynamic teamming, knowledge
networking, cross border atau out of board serta virtual enterprises.
Kesemuanya itu mengarah kepada suatu kesepakatan bahwa mengelola
organisasi pada jaman modern seperti sekarang tidak mungkin lagi hanya
mengandalkan kepada teknik konvensional seperti struktur mekanistik maupun
jalur perintah yang panjang dan rumit. Sebaliknya, organisasi harus
diperlakukan secara luwes dan fleksibel, memperbesar pendelegasian
wewenang, memacu peran dan tanggungjawab staf fungsional, serta memiliki
rentang kendali (spend of control) yang tidak terlalu panjang.
Tujuan Perubahan Budaya Organisasi

Menurut Siagian (2003:21) menyatakan tujuan perubahan organisasi adalah


sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk menampung dampak dari
perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang yang terjadi di luar organisasi.
2. Meningkatkan peranan organisasi dalam menentukan arah perubahan yang
mungkin terjadi.
3. Melakukan penyesuaian-penyesuaian secara intern demi peningkatan
kemampuan.
4. Meningkatkan daya tahan organisasi, bukan saja mampu tetap bertahan
akan tetapi juga untuk terus bertumbuh dan berkembang.
5. Mengendalikan suasana kerja sedemikian rupa sehingga para anggota
organisasi tetap merasa aman dan terjamin meskipun terjadi perubahan-
perubahan di dalam dan diluar organisasi.
Menurut Djohanputro (2004:2) tujuan dari perubahan organisasi untuk
memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan, sedangkan tujuan lainnya
adalah:
1. Meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan
2. Memberikan manfaat dividen dan pajak terhadap negara
3. Menghasilkan produk dan layanan dengan harga kompetitif kepada
konsumen
4. Memudahkan pelaksanaan privatisasi
Menurut beberapa ahli, nilai-nilai perubahan organisasi yang berkembang
dalam organisasi dan mungkin sedikit berbeda dengan nilai-nilai yang ada
yang berkembang pada organisasi atau birokrasi di Indonesia adalah :
5. Nilai yang berorientasi pada humanis
6. Menghargai pendapat
7. Konflik harus diangkat ke permukaan
8. Spirit penelitian
9. Bebas berbeda pendapat dengan pimpinan
10. Diberi kesempatan beristirahat
11. Dijamin adanya partisipasi dalam pengambilan keputusan
Pengaruh Perubahan Organisasi Terhadap
Kinerja

Perubahan Organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.


Pengaruh perubahan organisasi ini merupakan variabel yang paling dominan
mempengaruhi kinerja pegawai.

Dampak budaya organisasi terhadap kinerja dapat dilihat pada beberapa contoh
perusahaan yang memiliki kinerja yang tinggi, seperti Singapore Airlines yang
menekankan pada perubahan­ - perubahan yang berkesinambungan, inovatif dan
menjadi yang terbaik. Baxter International, salah satu perusahaan terbesar di dunia,
memiliki budaya respect, responsiveness dan result, dan nilai ­nilai yang tampak
disini adalah bagaimana mereka berperilaku ke arah orang lain, kepada customer,
pemegang saham, supplier danmasyarakat (Pastin, 1986; 272). Hasil penelitian
Chatman dan Bersade (1997) dan Udan Bintoro (2002) menyatakan bahwa budaya
organisasi yang kuat dapat meningkatkan kinerja organisasi (Soedjono).
Kesimpulan
Perubahan Budaya Organisasi dapat membawa pengaruh positif ataupun
negatif terhadap kinerja. karyawan.Perubahan yang bersifat positif, dapat
meningkatkan kinerja organisasi dan kinerja karyawan serta berdampak pada
peningkatan kesejahteraan semua anggota yang ada dalam organisasi. Sedangkan
perubahan yang bersifat negatif terjadi karena perubahan budaya organisasi tidak
diikuti oleh beberapa aspek (seperti pemimpin yang kuat, arusinformasi yang baik,
demokratis dan dinamis) yang mendukung keberhasilan perubahan itu sendiri,
sehingga berdampak pada ketidak­sejahteraan bagi semua anggota organisasi.
Perubahan budaya yang terjadi dalam suatu organisasi tidak secara langsung
muncul dan mengubah segala sesuatu yang ada dalam organisasi, namun
membutuhkan seorang pemimpin yang kuat dan berwibawa yang dapat
memberikan inspirasi bagi karyawan untuk berkembang. Perubahan budaya dalam
organisasi bukanlah untuk merubah organisasi (reorganisasi) saja, tetapi lebih
ditujukan pada upaya untuk mengubah kebiasaan manusianya dan mendapat
dukungan dari semua komponen (pimpinan, karyawan, dan para stakeholder) yang
ada dalamorganisasi. Dukungan inisangat perlu, karena tanpa dukunganmaka
perubahan dalam suatu organisasi tidak akan tercapai.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai