Namun demikian, paling tidak ada dua pandangan yang paling banyak digunakan
dalam mengevaluasi keefektifan kepemimpinan, yaitu dalam kaitannya dengan
konsekuensi-konsekuensi dari tindakan-tindakan pemimpin tersebut bagi para
pengikutnya dan para stakeholder organisasi lainnya. Pandangan lainnya dengan
melihat berbagai jenis hasil yang telah digunakan, termasuk di dalamnya kinerja
dan pertumbuhan kelompok atau organisasi dari pemimpin tersebut, kesediaannya
untuk menanggapi tantangan-tantangan atau krisis-krisis, kepuasan pengikut
dengan pemimpinnya, komitmen pengikut terhadap sasaran-sasaran kelompok,
kesejahteraan psikologis dan pengembangan para pengikut dan kemajuan
pemimpin ke posisi kekuasaan yang lebih tinggi di dalam organisasi. Beberapa
model keefektifan organisasional yang berkembang dalam khasanah akademik
Model-model Keefektifan Organisasional Model Definisi Kapan Bermanfaat?
Model Tujuan (Goal Model) Mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan Tujuan-
tujuan jelas, konsesual, berjangka waktu dan terukur Model Sumber Daya Sistem
(System resource Model) Mampu memperoleh sumber daya-sumber daya yang
dibutuhkan Ada kaitan jelas antara input dan kinerja Model Proses Internal Fungsi-
fungsi internal berjalan lancar ada kaitan jelas antara berbagai proses
organisasional dan kinerja Multiple Constituency Model Semua pihak terkait
terpuaskan Pihak-pihak terkait mempunyai pengaruh kuat terhadap organisasi
Competing Values Model Memenuhi preferensi pihak-pihak terkait dalam hal
empat kuadran yang berbeda organisasi tidak jelas kriterianya atau sering berubah
kriteria model legitimasi kelangsungan hidup terjamin sebagai hasil pelaksanaan
kegiatan legitimate kelangsungan hidup organisasi penting model ketidakefektifan
tidak mempunyai kelemahan-kelemahan atau sifat-sifat sumber ketidakefektifan
kriteria keefektifan tidak jelas atau berbagai strategi perbaikan diperlukan. Salah
satu hal yang menyebabkan kurangnya pengembangan konsepsual mengenai
keefektifan adalah kesulitan dalam mengintegrasikan berbagai konsepsualisasi
organisasi yang berbeda. Oleh karena itu setiap upaya pengembangan konsep
keefektifan harus dimulai dengan suatu analisis teori organisasi yang menjadi
dasarnya.