DISUSUN OLEH :
PRODI : AKUNTANSI - S1
NIM : 20043011
Jawaban
1. Perusahaan harus memperhatikan lingkungannya karena lingkungan adalah komponen utama
yang sangat berpengaruh terhadap perusahaan terutama lingkungan ekternal. Lingkungan
eksternal merupakan faktor penting yang perlu di analisis dalam menentukan suatu keputusan
pada perusahaan karena didalam lingkungan ekternal banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi contohnya faktor ekonomi, politik, social budaya, industry, teknologi, pesaing,
penyandang dana, pasaran tenaga kerja, pemasok dan pelanggan.
Dalam perusahaan perlu dilakukan analisis terhadap lingkungan eksternal supaya
mengetahui apa saja ancaman dan peluang yang ada di perusahaan untuk mencapai daya
saing strategis . Ancaman adalah suatu kondisi dimana dapat menghambat kinerja
perusahaan. Sedangkan peluang adalah sebuah kesempatan yang bisa diambil oleh
perusahaan untuk membantu mencapai daya saing secara maksimal sehingga bisa
mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Analisis lingkungan eksternal dapat dilakukan
dengan pemindaian, pengawasan, peramalan, dan penilaian. Hal itu perlu dilakukan supaya
dapat meningkatkan kinerja dan operasional perusahaan.
2. Lingkungan eksternal terbagi menjadi 2 bagian yaitu lingkungan khusus dan lingkungan
umum.
3. Budaya organisasi adalah sistem kepercayaan dan sikap bersama yang berkembang dalam
suatu organisasi dan membimbing perilaku para anggotanya. Fungsi budaya organisasi
adalah :
Memiliki peran yang kuat dalam mendefinisikan batasan-batasan yang sangat berarti agar
dapat membedakan satu organisasi dengan organisasi lainnya.
Membantu kita dalam menciptakan rasa identitas bagi seluruh anggota organisasi.
Mendorong para anggota agar lebih mengedepankan kepentingan organisasi
dibandingkan kepentingan pribadi mereka.
Membantu meningkatkan stabilitas sistem sosial.
Dapat menjadi mekanisme akal dan kontrol yang memandu dan membentuk sikap dan
perilaku karyawan.
Ini merupakan jenis budaya organisasi yang kokoh dan kuat, dimana jenis budaya
organisasi ini mengacu pada situasi dimana karyawan dapat menyesuaikan diri dengan
baik, menghormati kebijakan organisasi, dan mematuhi semua pedoman organisasi yang
berlaku. Dalam budaya organisasi yang kuat seperti ini, setiap orang yang terlibat merasa
sangat menikmati pekerjaan mereka dan menjadikan setiap tugas kerja sebagai
pembelajaran baru, serta mereka mencoba untuk mendapatkan banyak pelajaran dan
pengalaman sebanyak yang mereka bisa. Dengan kata lain, setiap anggota organisasi
benar-benar menerima peran dan tanggung jawab mereka dengan sukarela.
Dalam budaya organisasi yang lemah, setiap anggota organisasi menerima peran dan
tanggung jawab mereka hanya karena rasa takut pada atasan atau pemimpin mereka di
dalam organisasi. Mereka takut terhadap segala kebijakan organisasi yang ada, sehingga
apapun yang mereka lakukan semata-mata karena ada paksaan. Yang menyedihkannya,
orang-orang yang terlibat di dalam organisasi ini hanya menjadikan organisasi sebagai
platform utama untuk mencari penghasilan. Namun, sejatinya mereka tidak pernah
merasa terikat dengan organisasi tersebut.
Karakteristik budaya organisasi adalah :
Budaya organisasi dapat mempengaruhi cara manajer membuat keputusan karena budaya
organisasi merupakan persepsi dan seorang manajer akan dipengaruhi oleh persepsi tersebut,
tentang apa yang ia lihat, dengar dan alami menjadi bahan bagi seorang manajer untuk
mengambil keputusan. Manajer merupakan orang yang bertanggungjawab atas apa yang
terjadi di sebuah organisasi, cara manajer mengambil keputusan akan sangat mempengaruhi
kinerja organisasi tersebut, Budaya organisasi akan berkaitan dengan cara para anggotanya
mempresepsikan organisasi itu.
Budaya organisasi perusahaan google adalah nilai-nilai yang dianut dan dijalankan oleh
anggota organisasi perusahaan google. Dalam perusahaan google terdapat beberapa budaya
organisasi yaitu:
Budaya organisasi dalam pemerintantah adalah nilai-nilai atau norma yang harus dijalani
menurut nilai-nilai pancasila dalam suatu organisasi. Dalam organisasi pemerintah harus
diwujudkan dalam semua tingkatan kepemimpinan. Pola komunikasi yang partisipatif, gaya
kepemimpinan yang lebih pada mengajak daripada memerintah, memberi keteladanan yang
baik, mendorong dan memberikan kepercayaan kepada bawahan, serta pengambilan keputusan
dengan cara musyawarah merupakan konsekuensi dari keharusan melaksanakan nilai-nilai dari
falsafah pancasila tersebut. Nilai-nilai budaya organisasi yang dipengaruhi unsur-unsur
falsafah negara tersebut dapat membentuk sistem kerja dan lingkungan kerja yang disiplin,
efektif, efisien. Penanaman budaya kerja pada organisasi pemerintah menjadi penting sebagai
upaya pemerintah melaksanakan amanat rakyat dalam memberikan perlindungan dan
pelayanannya. Dalam instansi pemerintahan banyak budaya organisasi yang harus diterapkan
seperti:
A. Agen Independen
Perusahaan memberikan hak eksklusif ke pihak lain di luar negeri untuk memproduksi dan
memasarkan produknya. Sebagai kompensasinya, perusahaan menerima fee pembayaran
untuk penggunaan lisensi. Selain itu, perusahaan juga mendapatkan royalti, yang mana
biasanya dihitung sebagai persentase tertentu dari penjualan.
C. Kantor cabang
Perusahaan mendirikan beberapa kantor cabang di luar negeri. Kantor cabang biasanya
bertanggung jawab untuk pemasaran produk, termasuk juga menjalankan riset pasar. Di
bawah struktur ini, perusahaan mempunyai lebih banyak kendali terhadap para manajer di
kantor cabang.
Perusahaan bekerja sama dengan perusahan lain di negara lain untuk mengembangkan
produk atau mendirikan bisnis baru. Kerjasama semacam ini dapat saling menguntungkan
karena menggabungkan sumber daya teknologi dan moneter untuk mengeksploitasi
keuntungan dari kondisi pasar masing-masing.
Dalam kasus ini, perusahaan mendirikan bisnis di luar negeri dengan membeli perusahaan
yang telah ada atau membangun fasilitas produksi baru. Ini merupakan yang paling berisiko
dibandingkan dengan beberapa opsi sebelumnya. Biasanya, perusahaan melakukannya
untuk mengambil keuntungan dari upah yang lebih murah dan hak istimewa investasi
khusus, seperti pembebasan pajak, di negara lain.
B. Global company
Pasar dunia sebagai kesatuan utuh dan fokus pada kebutuhan akan efisiensi global.
8. Implikasi dimensi budaya Hofstede dalam menjalankan bisnis secara global yaitu:
Dimensi ini menunjukkan suatu nilai-nilai yang dominan dalamsuatu kelompok yang
berkaitan dengan pekerjaan. Dalam masyarakat yang maskulin, nilai yang dominan
adalah untuk show off, perform,achieve, dan make money. Sebaliknya dalam masyarakat
feminim, nilaiyang dominan adalah berorientasi pada manusia, kualitas kehidupandan
lingkungan. Bagi suatu organisasi yang mempunyai budaya maskulinmempunyai sistem
reward yang didasarkan pada pengakuan individudan promosi, bonus, dan sebagainya.
Sedangkan suatu organisasi yangmempunyai budaya feminim sistem reward akan
didasarkan pada sistemkerja sama, keamanan, dan rasa memiliki.