Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN

DISUSUN OLEH :

NAMA : IIT GUSTI SRI MURNI

PRODI : AKUNTANSI - S1

NIM : 20043011

DOSEN PEMB. : YUKI FITRIA S.E.,M.M.

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


TP: 2020/2021
TUGAS MINGGU 4 PENGANTAR MANAJEMEN

1. Jelaskan kenapa perusahaan harus memperhatikan lingkungannya, terutama lingkungan


eksternal.
2. Jelaskan apa saja yang termasuk kedalam lingkungan eksternal dan jelaskan bagaimana
dampaknya terhadap keputusan seorang manajer.
3. Jelaskan apa yang Saudara pahami tentang budaya organisasi dan jealaskan bagaimana
budaya organisasi dapat mempengaruhi keputusan manajer.
4. Dengan memahami beberapa foto pada slide materi, coba Saudara jelaskan bagaimana
budaya organisasi perusahaan Google dan Instansi pemerintahan di Indonesia.
5. Jelaskan kenapa perusahaan harus menjalankan bisnis (perusahaan) secara global (go global).
6. Jelaskan bagaimana caranya perusahaan bisa menjadi perusahaan global (How to global)
7. Jelaskan tipe-tipe perusahaan global.
8. Dimensi budaya Hofstede berusaha untuk menjelaskan bagaimana karakteristik
individu/masyarakat dari berbagai negara. Jelaskan bagaimana implikasi dimensi budaya
Hofstede dalam menjalankan bisnis secara global.

Jawaban
1. Perusahaan harus memperhatikan lingkungannya karena lingkungan adalah komponen utama
yang sangat berpengaruh terhadap perusahaan terutama lingkungan ekternal. Lingkungan
eksternal merupakan faktor penting yang perlu di analisis dalam menentukan suatu keputusan
pada perusahaan karena didalam lingkungan ekternal banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi contohnya faktor ekonomi, politik, social budaya, industry, teknologi, pesaing,
penyandang dana, pasaran tenaga kerja, pemasok dan pelanggan.
Dalam perusahaan perlu dilakukan analisis terhadap lingkungan eksternal supaya
mengetahui apa saja ancaman dan peluang yang ada di perusahaan untuk mencapai daya
saing strategis . Ancaman adalah suatu kondisi dimana dapat menghambat kinerja
perusahaan. Sedangkan peluang adalah sebuah kesempatan yang bisa diambil oleh
perusahaan untuk membantu mencapai daya saing secara maksimal sehingga bisa
mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Analisis lingkungan eksternal dapat dilakukan
dengan pemindaian, pengawasan, peramalan, dan penilaian. Hal itu perlu dilakukan supaya
dapat meningkatkan kinerja dan operasional perusahaan.

2. Lingkungan eksternal terbagi menjadi 2 bagian yaitu lingkungan khusus dan lingkungan
umum.

a. Lingkungan khusus (Specific Environment ) adalah lingkungan eksternal perusahaan


yang mempunyai faktor-faktor ancaman dari pemilik perusahaan, pesaing, penyandang
dana, pasaran tenaga kerja, pemasok dan pelanggan. Semua itu berpengaruh pada
perusahaan, semakin besar kapasitas lingkungan khusus semakin besar pula perusahaan
untuk menghasilkan laba diatas rata-rata. Lingkungan khusus memiliki dampak yang
relatif spesifik karena dampaknya langsung berpengaruh kepada operasional organisasi
perusahaan.

Yang termasuk dalam lingkungan khusus yaitu:

 Konsumen (customers ) adalah pihak yang membutuhkan unit atau output


organisasi. Konsumen sangat berpengaruh kepada organisasi karena mereka yang
akan membeli dan menggunakan produk yang dihasilkan oleh suatu organisasi.
 Pemasok (suppliers) adalah pihak-pihak yang memberikan input dalam organisasi
contohnya bahan baku, sumber daya manusia, sumber dana dan sebagainya yang
dibutuhkan dalam organisasi.
 Pesaing (competitors ) adalah pihak-pihak yang menawarkan barang atau jasa yang
sama dengan produk organisasi.
 Kelompok kepentingan (competitors groups) adalah pihak yang mempunyai
kepentingan dalam organisasi.

b. Lingkungan umum (General Environment ) adalah lingkungan eksternal perusahaan


yang mempunyai faktor-faktor ancaman dari ekonomi, politik,social budaya, industry
dan teknologi. Faktor-faktor tersebut mempunyai dampak terhadap kinerja dalam
organisasi pada perusahaan. Yang termasuk dalam lingkungan umum yaitu:

 Lingkungan kependudukan adalah lingkunga yang berperan dalam membentuk


pasar.
 Lingkungan ekonomi adalah lingkungan yang berperan dalam pasar terkait dengan
daya beli.
 Lingkungan fisik atau alam adalah lingkungan yang berperan dalam menyediaan
bahan baku dan sumber daya alam lainnya.
 Lingkungan teknologi adalah lingkungan yang berperan dalam pengembangan dan
pertumbuhan produk atau jasa dalam organisasi.
 Lingkungan politik atau hokum adalah lingkungan yang berperan dalam mengatur
setiap keputusan-keputusan dalam pemasaran sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan sikap pemerintah dalam terhadap dunia usaha.
 Lingkungan social dan budaya adalah lingkungan yang berpengaruh pada
kebiasaan-kebiasaan yang terjadi pada orang lain dan ditiru oleh pihak lain.

Lingkungan Eksternal mempunyai dampak atau pengaruh terhadap keputusan seorang


manajer. Karena Lingkungan Eksternal karena mempengaruhi keputusan seorang manajer
dalam pencapaian tujuan organisasi baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka
panjang. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep diambil.
Sebagai seorang manajer tidak harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya atau intern
saja, namun juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar perusahaan atau ekstern.
Untuk mencapai tujuan organisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern yang terjadi. Oleh
karena itu manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur-unsur serta
kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan manajemen. Suatu organisasi
akan berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya dalam rangka mencapai tujuan, berbagai
sasaran dan dalam mengemban misinya. Setiap organisasi, baik yang berskala besar,
menengah, maupun kecil, semuanya akan berinteraksi dengan lingkungan. Organisasi yang
bisa bertahan adalah organisasi yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungannya kerena lingkungan merupakan kekuatan yang mempengaruhi, baik secara
langsung maupun tidak terhadap kinerja organisasi.

3. Budaya organisasi adalah sistem kepercayaan dan sikap bersama yang berkembang dalam
suatu organisasi dan membimbing perilaku para anggotanya. Fungsi budaya organisasi
adalah :

 Memiliki peran yang kuat dalam mendefinisikan batasan-batasan yang sangat berarti agar
dapat membedakan satu organisasi dengan organisasi lainnya.
 Membantu kita dalam menciptakan rasa identitas bagi seluruh anggota organisasi.
 Mendorong para anggota agar lebih mengedepankan kepentingan organisasi
dibandingkan kepentingan pribadi mereka.
 Membantu meningkatkan stabilitas sistem sosial.
 Dapat menjadi mekanisme akal dan kontrol yang memandu dan membentuk sikap dan
perilaku karyawan.

Budaya Organisasi memiliki 2 jenis yaitu :

 Budaya Organisasi yang Kuat.

Ini merupakan jenis budaya organisasi yang kokoh dan kuat, dimana jenis budaya
organisasi ini mengacu pada situasi dimana karyawan dapat menyesuaikan diri dengan
baik, menghormati kebijakan organisasi, dan mematuhi semua pedoman organisasi yang
berlaku. Dalam budaya organisasi yang kuat seperti ini, setiap orang yang terlibat merasa
sangat menikmati pekerjaan mereka dan menjadikan setiap tugas kerja sebagai
pembelajaran baru, serta mereka mencoba untuk mendapatkan banyak pelajaran dan
pengalaman sebanyak yang mereka bisa. Dengan kata lain, setiap anggota organisasi
benar-benar menerima peran dan tanggung jawab mereka dengan sukarela.

 Budaya Organisasi yang Lemah.

Dalam budaya organisasi yang lemah, setiap anggota organisasi menerima peran dan
tanggung jawab mereka hanya karena rasa takut pada atasan atau pemimpin mereka di
dalam organisasi. Mereka takut terhadap segala kebijakan organisasi yang ada, sehingga
apapun yang mereka lakukan semata-mata karena ada paksaan. Yang menyedihkannya,
orang-orang yang terlibat di dalam organisasi ini hanya menjadikan organisasi sebagai
platform utama untuk mencari penghasilan. Namun, sejatinya mereka tidak pernah
merasa terikat dengan organisasi tersebut.
Karakteristik budaya organisasi adalah :

a) Setiap Anggota Memiliki Otonomi dalam Organisasi.


b) Struktur yang Jelas.
c) Ada Rasa Identitas Bersama.
d) Adanya Dukungan dari Manajemen.
e) Pola Komunikasi yang Tertata dengan Baik.
f) Adanya Toleransi Konflik.
g) Adanya Toleransi Risiko.
h) Lebih Berorientasi pada Hasil.
i) Sistem Penghargaan Kinerja.
j) Fokus pada Anggota Organisasi.

Budaya organisasi dapat mempengaruhi cara manajer membuat keputusan karena budaya
organisasi merupakan persepsi dan seorang manajer akan dipengaruhi oleh persepsi tersebut,
tentang apa yang ia lihat, dengar dan alami menjadi bahan bagi seorang manajer untuk
mengambil keputusan. Manajer merupakan orang yang bertanggungjawab atas apa yang
terjadi di sebuah organisasi, cara manajer mengambil keputusan akan sangat mempengaruhi
kinerja organisasi tersebut, Budaya organisasi akan berkaitan dengan cara para anggotanya
mempresepsikan organisasi itu.

4. Budaya organisasi di Indonesia :

A. Budaya Organisasi Perusahaan Google

Budaya organisasi perusahaan google adalah nilai-nilai yang dianut dan dijalankan oleh
anggota organisasi perusahaan google. Dalam perusahaan google terdapat beberapa budaya
organisasi yaitu:

 Ruang kerja dirancang sesuai dengan budaya perusahaan yang diinginkan

 Jangan hanya mendengarkan HIPPOs.(Highest Paid Person). HIPPO adalah pemimpin


yang sangat percaya diri dan mengandalkan kecerdasannya sehingga tidak mau
menerima ide-ide atau masukan dari orang lain. Ketika sudah berhenti mendengarkan
HIPPO kita dapat menciptakan karyawan yang mempunyai keahlian dan dapat
mengurangi KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme)
 Menciptakan reorganisasi yang bagus. Untuk menciptakan reorganisasi itu sangat sulit
tapi untuk mengatasi itu perusahaan harus menerapkan beberapa prinsip penting seperti
organisasi harus datar artinya karyawan bekerja semata-mata ingin menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan atasan bukan untuk mencari perhatian dan mau dekat dengan
atasan.
 Menghindari adanya kerahasiaan antar departemen atau unit kerja. Dalam organisasi yang
baik kita harus bertanggungjawab atas masing-masing unit kerja dan bertanggungjawab
juga dalam mencapai tujuan perusahaan. Untuk itu segala bentuk dokumen organisasi
yang bersifat rahasia dihindari.
 Melakukan reorganisasi dalam satu hari. Memang tidak mudah tetapi untuk mencapai
tujuan organisasi kita harus berusaha untuk melakukan reorganisasi dalam waktu satu hari.
 Membentuk bagian organisasi dalam tim kecil. Tim kecil adalah suatu organisasi yang
memiliki peluang keberhasilan yang besar. Dengan adanya tim kecil kita bisa bekerja
dalam waktu yang kritis yang singkat.
 Pengorganisasian dilakukan di sekitar orang-orang yang memiliki implikasi tertinggi.
Untuk itu kita harus mengidentifikasikan orang-orang yang memiliki dampak terbesar,
yang hanya mementingkan diri sendiri .
 Buang knaves dan pertahankan diva. Knaves adalah tipe orang yang mementingkan diri
sendiri sendangkan diva dalah tipe orang yang berfikir bahwa dirinya yang terbaik tapi
bisa menjadi aset bagi perusahaan. Untuk itu kita harus mengelola keduanya agar tujuan
organisasi tercapai.
 Overworked (bekerja lebih) dalam cara yang baik. Kita harus memberikan tanggungjawan
dan kebebasan untuk menentukan sendri bagaimana melaksanakan pekerjaannya.
 Membangun budaya “YA” dalam organisasi. Maksudnya adalah kita harus menghargai
ide-ide atau masukan dari karyawan dalam proses pekerjaan.
 Menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan dalam perusahaan.
 Menciptakan pemimpin yang bisa menjadi teladan bagi anggota organisasi
 Menciptakan perusahaan yang tumbuh dengan sehat. Hal ini dapat membuat karyawan
menciptakan sesuatu yang bermanfaat untuk banyak orang.

B. Budaya organisasi instansi pemerintahan

Budaya organisasi dalam pemerintantah adalah nilai-nilai atau norma yang harus dijalani
menurut nilai-nilai pancasila dalam suatu organisasi. Dalam organisasi pemerintah harus
diwujudkan dalam semua tingkatan kepemimpinan. Pola komunikasi yang partisipatif, gaya
kepemimpinan yang lebih pada mengajak daripada memerintah, memberi keteladanan yang
baik, mendorong dan memberikan kepercayaan kepada bawahan, serta pengambilan keputusan
dengan cara musyawarah merupakan konsekuensi dari keharusan melaksanakan nilai-nilai dari
falsafah pancasila tersebut. Nilai-nilai budaya organisasi yang dipengaruhi unsur-unsur
falsafah negara tersebut dapat membentuk sistem kerja dan lingkungan kerja yang disiplin,
efektif, efisien. Penanaman budaya kerja pada organisasi pemerintah menjadi penting sebagai
upaya pemerintah melaksanakan amanat rakyat dalam memberikan perlindungan dan
pelayanannya. Dalam instansi pemerintahan banyak budaya organisasi yang harus diterapkan
seperti:

 Mengwujudkan semua tingkatan kepemimpinan


 Memiliki pola komunikasi yang partisipatif
 Mempunyai gaya kepemimpinanyang baik supaya bisa menjadi inspirasi bagi bawahannya
 Memberikan keteladanan yang baik
 Mendorong dan memberikan kepercayaan kepada bawahan
 Mengambil suatu keputusan dengan bermusyawarah supaya bisa melaksanakan nilai-
nilaidari filsafah dari pancasila.
 Membentuk sistem kerja dan lilngkungan kerja yang disiplin, efekstif dan efisien
 Memberikan perlindungan dan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat
5. Perusahaan harus menjalankan bisnis (perusahaan) secara global (go global) karena ada
beberapa alasan yaitu :

a. Pendapatan potensial – Memperluas pasar ke seluruh dunia memberikan kesempatan


yang besar untuk memperoleh pendapatan yang semakin besar. Ukuran pasar internasional
lebih besar daripada pasar domestik karena jumlah pelanggan potensial yang lebih besar.
b. Margin profitabilitas – Perusahaan dapat mengeksploitasi berbagai faktor produksi dari
berbagai negara dengan harga murah. Itu mengurangi biaya produksi dan meningkatkan
margin profitabilitas.
c. Diversifikasi pasar – Perusahaan tidak tergantung pada penjualan produk di satu negara.
Ketika pasar domestik sudah matang, mereka masih dapat menghasilkan penjualan di
negara lain.
d. Bahan baku – Perusahaan dapat mengamankan rantai pasokan bahan baku dengan
beroperasi di negara lain. Selain itu, dengan beroperasi di dekat sumber bahan baku, itu
mengurangi biaya produksi dan logistik.
e. Teknologi dan modal manusia – Salah satu tujuan ekspansi ke pasar luar negeri adalah
untuk memperoleh penerapan teknologi yang semakin pesat dan tidak tertinggal dari
perusahaan pesaing. Mereka juga dapat merekrut talenta-talenta terbaik dari berbagai
negara untuk meningkatkan produktivitas dan mendorong inovasi.
f. Efisiensi usaha – Dengan pasar yang lebih besar, perusahaan memperoleh manfaat skala
ekonomi yang lebih besar.

6. Cara Perusahaan bisa menjadi perusahaan global (How to global) yaitu:

A. Agen Independen

Perusahaan dapat bekerjasama dengan agen independen untuk mewakili kepentingan


eksportir di pasar luar negeri. Agen bertindak sebagai wakil penjualan dan membantu
perusahaan untuk menjual produk-produk di negara target. mereka mengumpulkan
pembayaran dan meyakinkan kepuasan pelanggan. Agen independen sering mewakili
beberapa perusahaan pada saat yang bersamaan. Mereka biasanya tidak mengkhususkan diri
pada satu produk atau pasar.

B. Pemberian lisensi atau waralaba

Perusahaan memberikan hak eksklusif ke pihak lain di luar negeri untuk memproduksi dan
memasarkan produknya. Sebagai kompensasinya, perusahaan menerima fee pembayaran
untuk penggunaan lisensi. Selain itu, perusahaan juga mendapatkan royalti, yang mana
biasanya dihitung sebagai persentase tertentu dari penjualan.

C. Kantor cabang

Perusahaan mendirikan beberapa kantor cabang di luar negeri. Kantor cabang biasanya
bertanggung jawab untuk pemasaran produk, termasuk juga menjalankan riset pasar. Di
bawah struktur ini, perusahaan mempunyai lebih banyak kendali terhadap para manajer di
kantor cabang.

D. Perusahaan patungan (join venture)

Perusahaan bekerja sama dengan perusahan lain di negara lain untuk mengembangkan
produk atau mendirikan bisnis baru. Kerjasama semacam ini dapat saling menguntungkan
karena menggabungkan sumber daya teknologi dan moneter untuk mengeksploitasi
keuntungan dari kondisi pasar masing-masing.

E. Investasi asing langsung

Dalam kasus ini, perusahaan mendirikan bisnis di luar negeri dengan membeli perusahaan
yang telah ada atau membangun fasilitas produksi baru. Ini merupakan yang paling berisiko
dibandingkan dengan beberapa opsi sebelumnya. Biasanya, perusahaan melakukannya
untuk mengambil keuntungan dari upah yang lebih murah dan hak istimewa investasi
khusus, seperti pembebasan pajak, di negara lain.

7. Tipe-tipe Perusahaan Global yaitu :

A. Multidomestik corporation (MNC)

 Perusahaan international yang menjalankan desentralisasi manajemen dan


keputusan-keputusan lainnya ke negara lokal.

 Mempekerjakan karyawan lokal dan strategi-strategi pemasaran dibuat sesuai


karakteristik unik negara tersebut.

 Produk diadaptasikan sesuai dengan permintaan pasar lokal.

 exemplifies the polycentric attitude

 Contoh : Nestle, KFC, McD

B. Global company

 Mensentralisasi manajemen dan keputusan-keputusan lainnya di negara asal.

 Pasar dunia sebagai kesatuan utuh dan fokus pada kebutuhan akan efisiensi global.

 exemplifies the ethnocentric attitude

 Contoh : CAT, Komatsu, Sony


C. Transnational/borderless organization

 Mengeliminasi halangan geografis artifisial.

 Pendekatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang


kompetitif.

 exemplifies the geocentric attitude.

 Contoh : IBM, City Corp.

8. Implikasi dimensi budaya Hofstede dalam menjalankan bisnis secara global yaitu:

A. Perbedaan kekuasaan (power distance), merupakan dimensi budaya yang menunjukkan


adanya ketidak sejajaran (inequality)bagi anggota yang tidak mempunyai kekuatan dalam
suatu institusi (keluarga, sekolah, dan masyarakat) atau organisasi (tempat bekerja).
Perbedaan kekuasaan ini berbeda-beda tergantung dari tingkatansosial, tingkat pendidikan,
dan jabatan. Misalnya politisi dapatmenyukai status dan kekuasaan, pebisnis menyukai
kesejahteraandan kekuasaan, dan sebagainya. Ketidak sejajaran ini dapat terjadi dalam
masyarakat (perbedaan dalam karakteristik mental danphisik, status sosial, kesejahteraan,
kekuasaan, aturan, hukum, dan hak), keluarga, sekolah, dan ditempat kerja/organisasi
(nampakpada struktur organisasi dan hubungan antara boss-subordinate).

Power Distance berhubungan dengan bagaimana masyarakat menerima kenyataan bahwa


kekuasaan pada suatu institusi dan organisasididistribusikan secara tidak sama. Hirarki
menunjukkan bagaimana organisasi mendistribusikan kekuasaan diantara anggotanya.
Dengandemikian power distance yang tinggi, kekuasaan didistribusikan secarasangat
tidak sama. Dengan kelompok yang berkuasa pada tingkat palingatas, maka pengambilan
keputusan akan dilakukan secara sentralisasidan menunjukkan adanya gaya
kepemimpinan yang otokratik. Sebaliknyadengan power distance yang rendah, maka
hirarki sosial akan cenderungdilakukan dalam suatu gaya kepemimpinan yang konsultatif,
dimanasupervisi maupun bawahan bertindak interdependen.

B. Pengelakan terhadap ketidak pastian (uncertainty avoidance), merupakan dimensi


budaya yang menunjukkan sifat masyarakat dalam menghadapi lingkungan budaya yang
tidak terstruktur, tidakjelas, dan tidak dapat diramalkan. Masyarakat dapat melakukan
pengelakan terhadap ketidak pastian ini dengan tehnologi, hukum,dan agama. Tehnologi
digunakan untuk membantu dalammempertahankan diri dari ketidak pastian yang
disebabkan olehsifat alam, hukum digunakan untuk membantu dalammempertahankan diri
dari ketidak pastian atas perilaku orang lain,sedangkan agama digunakan untuk menerima
ketidak pastian yangtidak dapat dipertahankan oleh diri manusia sendiri. Ketidak pastian
dalam suatu organisasi berkaitan dengan konsepdari lingkungan yang selalu dikaitkan
dengan sesuatu yang diluarkendali perusahaan. Teori-teori yang berkaitan dengan
ketidakpastian yang sering digunakan dalam organisasi adalah: 1) Teori pengambilan
keputusan dalam kondisi tidak pasti, 2) Teorikontijensi, 3) Teori perilaku strategis.

Uncertainty Avoidance berhubungan dengan kenyataanmenghadapi suatu ketidak pastian


di masa yang akan datang danbagaimana tingkat reaksi menghadapinya. Hofstede
menggunakantingkat stress untuk mengukur tingkat Uncertainty Avoidance.
Sistemmonitoring digunakan untuk memonitor suatu proses dari organisasi.Bagi suatu
organisasi yang mempunyai budaya melakukan pengelakanketidak pastian dengan tingkat
rendah, maka cenderung untukmenggunakan sistem monitoring yang relatif simpel
(misalnyamenggunakan sistem penganggaran yang sedikit). Sedangkanorganisasi yang
mempunyai budaya pengelakan ketidak pastian yangtinggi maka akan mempunyai sistem
monitoring yang komplek dandilakukan dengan teliti

C. Individualitas vs kolektivitas merupakan dimensi kebudayaan yang menunjukkan


adanya sikap yang memandang kepentingan pribadidan keluarga sebagai kepentingan
utama ataukah sebagai kepentingan bersama di dalam suatu kelompok. Dimensi ini juga
dapat terjadi di masyarakat, dan organisasi. Dalam organisasi yangmasyarakatnya
mempunyai dimensi Collectivism memerlukanketergantungan emosional yang lebih besar
dibandingkan denganmasyarakat yang memiliki dimensi Individualism (Hofstede:
1980217). Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat individualismediantaranya adalah:
tingkat pendidikan, sejarah organisasi, besarnya organisasi, tehnologi yang digunakan
dalam organisasi, dan subkultur yang dianut oleh organisasi yang bersangkutan.

Dimensi ini berhubungan dengan hubungan antara individudan kelompok dimana


individu tersebut menjadi anggotanya.Masyarakat yang mempunyai budaya dengan
tingkat individualismeyang tinggi akan memberikan kebebasan personal dan otonomi
kepadakepentingan individu. Sebaliknya masyarakat yang mempunyai budayadengan
tingkat collectivism yang tinggi, individu yang berada dalamsuatu kelompok akan
mementingkan kepentingan kelompok dan akansaling memperhatikan satu individu
terhadap individu lainnya. Sistemevaluasi yang dirancang dalam suatu organisasi akan
memperhatikanbudaya yang mempengaruhi kehidupan organisasi tersebut.
Bagiorganisasi dengan tingkat individualisme tinggi, sistem evaluasi akandirancang
berdasarkan pada perilaku dan pencapaian setiap individu.Sedangkan untuk organisasi
yang mempunyai tingkat collectivism yangtinggi evaluasi didasarkan pada pencapaian
tujuan kelompo.k

D. Maskulinitas vs femininitas, merupakan dimensi kebudayaan yang menunjukkan bahwa


dalam tiap masyarakat terdapat peran yangberbeda-beda tergantung perbedaan jenis para
anggotanya. Pada masyarakat maskulin, menganggap pria harus lebih berambisi,suka
bersaing, dan berani menyatakan pendapatnya, dan cenderungberusaha mencapai
keberhasilan material. Dalam masyarakat feminin, kaum pria diharapkan untuk lebih
memperhatikan kualitas kehidupan dibandingkan dengan keberhasilan materalitas. Lebih
jauh dijelaskan bahwa masyarakat dari sudut pandang maskulinita sadalah masyarakat
yang lebih menggambarkan sifat kelaki-lakian,sedangkan masyarakat femininitas lebih
menggambarkan sifat kewanitaan. Jadi sudut pandangnya bukan dari sudut jenis kelamin.

Dimensi ini menunjukkan suatu nilai-nilai yang dominan dalamsuatu kelompok yang
berkaitan dengan pekerjaan. Dalam masyarakat yang maskulin, nilai yang dominan
adalah untuk show off, perform,achieve, dan make money. Sebaliknya dalam masyarakat
feminim, nilaiyang dominan adalah berorientasi pada manusia, kualitas kehidupandan
lingkungan. Bagi suatu organisasi yang mempunyai budaya maskulinmempunyai sistem
reward yang didasarkan pada pengakuan individudan promosi, bonus, dan sebagainya.
Sedangkan suatu organisasi yangmempunyai budaya feminim sistem reward akan
didasarkan pada sistemkerja sama, keamanan, dan rasa memiliki.

Anda mungkin juga menyukai