II. S Y A R I A H
hukum Islam merupakan seperangkat norma atau peraturan yang bersumber dari Allah dan Nabi
Muhammad Saw. untuk mengatur tingkah laku manusia di tengah-tengah masyarakatnya. Dengan
kalimat yang lebih singkat, hukum Islam dapat diartikan sebagai hukum yang bersumber dari ajaran
Islam.
1.2. Syariah
Secara etimologis kata ‘syariah’ berasal dari kata berbahasa Arab al-syari’ah yang berarti ‘jalan ke
sumber air’ atau jalan yang harus diikuti, yakni jalan ke arah sumber pokok bagi
kehidupan. Syariah diartikan jalan air karena siapa saja yang mengikuti syariah akan mengalir dan
bersih jiwanya.
1.3. Fikih
Secara etimologis kata ‘fikih’ berasal dari kata berbahasa Arab: al-fiqh yang berarti pemahaman
atau pengetahuan tentang sesuatu. Adapun secara terminologis fikih didefinisikan sebagai ilmu
tentang hukum-hukum syara’ yang bersifat amaliyah yang digali dari dalil-dalil terperinci .
Hubungan antara syariah dan fikih sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Syariah merupakan
sumber atau landasan fikih, sedangkan fikih merupakan pemahaman terhadap syariah. Meskipun
syariah dan fikih tidak dapat dipisahkan, tetapi keduanya berbeda. Secara sederhana perbedaan antara
syariah dan fikih bisa dijelaskan sebagai berikut:
Secara etimologis kata ‘ibadah’ berasal dari bahasa Arab al-‘ibadah, yang berarti taat, menurut,
mengikut, tunduk. Ibadah juga berarti doa, menyembah, atau mengabdi. Sedang secara terminologis
ibadah diartikan segala sesuatu yang dikerjakan untuk mencapai keridoan Allah dan mengharap
pahala-Nya di akhirat.
Para ulama membagi ibadah menjadi dua macam, yaitu ibadah mahdlah (ibadah khusus) dan ibadah
ghairu mahdlah (ibadah umum). Ibadah khusus adalah ibadah langsung kepada Allah yang tata cara
pelaksanaannya telah diatur dan ditetapkan oleh Allah atau dicontohkan oleh Rasulullah secara rinci.
Adapun ibadah ghairu mahdlah (ibadah umum) adalah ibadah yang tata cara pelaksanaannya tidak
diatur secara rinci oleh Allah dan Rasulullah. Macam - macam ibadah khusus adalah Thaharah ,
Shalat, Zakat , Puasa dan Haji.
2.2. MUAMALAH
Secara etimologis, kata muamalah berasal dari bahasa Arab al-mu’amalah yang artinya perlakuan
atau hubungan kepentingan. Sedangkan secara terminologis, muamalah berarti bagian hukum amaliah
selain ibadah yang mengatur hubungan orang-orang mukallaf antara yang satu dengan lainnya baik
secara individu, dalam keluarga, maupun bermasyarakat.
a. Untuk menunjukkan dan mengarahkan kepada pencapaian positif tujuan dari penciptaan manusia
sebagai hamba Allah di muka bumi ini.
b. Untuk menujukkan dan mengarahkan manusia kepada pencapaian tujuan dalam misi hidupnya
sebagai khalifah Allah di muka bumi ini.
c. Untuk menunjukkan jalan positif menuju tercapainya kebahagiaan abadi hidup di dunia dan akherat
4. ASAS-ASAS SYARIAH
1. Asas keadilan mutlak
Asas keadilan merupakan asas yang penting bagi seluruh aspek hukum, baik di bidang ibadah
maupun muamalah dalam arti umum.
2. Asas kepastian hukum
Sebagai lanjutan yang tepat dan wajar dari asas keadilan di segala aspek bidang hukum adalah
asas kepastian hukum.
3. Asas kemanfatan atau kemaslahatan umat
Kedua asas tersebut di atas, baik asas keadilan maupun asas kepastian hukum, keduanya dalam
aplikasi pelaksanaan hukumnya perlu disandarkan kepada asas yang lebih tinggi kedudukannya,
yaitu asas kemanfaatan/ kemaslahatan umat. Sebagaimana dimaklumi fungsi ajaran Islam ditujukan
kepada umat manusi agar memperoleh pedoman perilaku hidup dan kehidupan di dunia yang dapat
menjamin kesuksesan hidup bahagia dan sejahtera di dunia dan akherat, jasmani dan rokhani atau
lahir dan batin, perorangan dan kemasyarakatan
a. Manusia sebagai hamba di mana harus menghambakan dirinya di hadapan Khaliq (Allah SWT).
b. Manusia sebagai khalifah di muka bumi (mengurus dan mengatur tatanan hidup dan kehidupan.
Sementara peran syariah Islam adalah sebagai : Memelihara Agama, memelihara maruah, memelihara
nyawa, memelihara Akal, memelihara keturunan dan memelihara harta.