Anda di halaman 1dari 5

Tugas Akuntansi Syariah (meeting 2)

Petunjuk:

 Plagiarisme sangat dilarang, untuk itu mahasiswa dilarang mencari jawaban langsung
melalui google.
 Dosen sangat menghargai Saudara mengelaborasi jawaban dengan kalimat sendiri dari
sumber yang telah diberikan.
 Pertanyaan yang di ‘bold’ kan adalah pertanyaan yang membutuhkan elaborasi Saudara
terhadap materi dan praktiknya. Pertanyaan ini memiliki skor poin yang besar.

PERTANYAAN:

1. Jelaskan yang dimaksud dengan Islam?


JAWAB:
Bahasa : ”tunduk dan patuh”
Terminologi:
“Islam adalah bahwasanya engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain
Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, engkau menegakkan
shalat, menunaikan zakat, melaksanakan shaum Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji
ke Baitullah -- jika engkau berkemampuan melaksanakannya.” (HR Muslim)

tunduk serta patuh (aslama)


pasrah berserah diri (sallama)
tangga/derajat (sullam)
kedamaian (siliim)
kesejahteraan, kebahagiaan dan keselamatan (salaama).
sebuah pedoman hidup dan berkehidupan yang dikeluarkan langsung oleh Allah SWT,
Pencipta, Pemilik, Pemelihara, dan Penguasa tunggal alam semesta, agar manusia tunduk,
patuh, dan pasrah kepada ketentuan-NYA agar dapat meraih derajat kehidupan lebih
tinggi yaitu kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.

Pengertian islam secara khusus adalah agama yang diturunkan oleh Allah subhanahu wa
ta'ala dengan perantaraan malaikat Jibril 'alaihissalam dan disampaikan oleh Nabi
Muhammad shallallahu' alaihi wa sallam kepada umat manusia sebagai petunjuk dan baru
hidup di dunia ini. Islam merupakan satu-satunya agama yang diridhoi Allah subhanahu
wa ta'ala, yang akan membimbing manusia dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang
terang benderang. Islam mengajak manusia untuk taat dan hanya kepada Allah
subhanahu wa ta'ala semata-mata, tidak menyekutukannya dsngan apapun, dan
meninggalkan semua larangannya.

2. Jelaskan hubungan antara Syariah dan hukum Islam?


JAWAB:
Syariah diartikan dengan ketentuan atau aturan yang ditetapkan oleh Allah tentang
tingkah laku manusia di dunia dalam mencapai kehidupan yang baik di dunia dan
akhirat. Ketentuan syariah terbatas dalam firman Allah dan penjelasannya melalui
sabda Rasulullah. Semua tindakan manusia di dunia dalam tujuannya mencapai
kehidupan yang baik harus tunduk kepada kehendak Allah dan Rasulullah. Kehendak
Allah dan Rasulullah itu sebagian telah terdapat secara tertulis dalam al-Quran dan
Sunnah yang disebut syariah, sedang sebagian besar lainnya tersimpan di balik apa
yang tertulis itu, atau yang tersirat.
Jadi, secara umum syariah adalah hukum Islam yang bersumber dari al-Quran dan
Sunnah yang belum dicampuri daya nalar (ijtihad), sedangkan fikih adalah hukum
Islam yang bersumber dari pemahaman terhadap syariah atau pemahaman terhadap
nash, baik al-Quran maupun Sunnah. | suduthukum.com
Dari uraian di atas dapat disimpulkan mengenai perbedaan antara syariah dan fikih
sebagai berikut: Syariah berasal dari Allah dan Rasul-Nya, sedang fikih berasal dari
pemikiran manusia. Syariah terdapat dalam al-Quran dan kitab-kitab hadis, sedang
fikih terdapat dalam kitab-kitab fikih. Syariah bersifat fundamental dan mempunyai
cakupan yang lebih luas, karena oleh sebagian ahli dimasukkan juga aqidah dan
akhlak, sedang fikih bersifat instrumental dan cakupannya terbatas pada hukum yang
mengatur perbuatan manusia. Syariah mempunyai kebenaran yang mutlak (absolut)
dan berlaku abadi, sedang fikih mempunyai kebenaran yang relatif dan bersifat
dinamis. Syariah hanya satu, sedang fikih lebih dari satu, seperti terlihat dalam
mazhab-mazhab fikih. Syariah menunjukkan kesatuan dalam Islam, sedang fikih
menunjukkan keragaman dalam Islam.[*] | suduthukum.com

secara istilah disebut juga hukum Syariah


syara’ adalah hukum Allah yang
mengatur perbuatan manusia yang menurut bahasa Arab : jalan yang
didalamnya mengandung tuntutan ditempuh atau garis yang
untuk dikerjakan oleh para mukallaf seharusnya dilalui.
atau ditinggalkannya atau yang menurut terminologi : pokok-pokok
mengandung pilihan antara aturan hukum yang digariskan oleh
dikerjakan dan ditinggalkannya. Allah SWT untuk dipatuhi dan
Hukum syara’ hanya dapat diambil dilalui oleh seorang muslim dalam
dari sumber-sumber hukum Islam, menjalani segala aktifitas hidupnya
yaitu Al Qur’an, As Sunnah, ijma’ (ibadah) di dunia.
sahabat nabi, dan qiyas
Fiqh (ibadah) muamalah, akhlaq
WAJIB  WAJIB ‘AIN & (allah, nabi, dan rasul) (manusia)
KIFAYAHSUNNAH  QS : 2: 282 (alam) (diri sendiri)
MUBAH  QS 2: 173
MAKRUH  HR Bukhari Muslim
HARAM  QS 17:32

3. Jelaskan tentang dasar ajaran Islam serta hubungan akidah, syariah, dan akhlak?
JAWAB:
dasar ajaran agama Islam, merupakan pokok-pokok ajaran yang diberikan Allah SWT dan
Rasulullah SAW, yang ditujukkan kepada umat manusia. Islam disampaikan oleh Nabi
Muhammad kepada umat manusia melalui wahyu Allah SWT yang diturunkan kepadanya.
Jadi, dasar agama Islam itu datang dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Sedangkan
apa hubungannya dengan akidah, syariah, dan akhlak? Ketiga hal tersebut merupakan
turunan atau bagian dari Dasar Ajaran Agama Islam. Penjelasan tentang 3 hal ini sebagai
pokok ajaran Isalam, ada pada Hadist yang yang diriwayatkan Abu Hurairah yang inti dari
isinya membahas tentang Rukun Iman, Rukun Islam dan Ihsan
- Rukun Iman (Aqidah), merupakan keteguhan yang harus dimiliki manusia untuk tunduk
patuh dan taat kepada Allah SWT tanpa rasa bimbang.
- Rukun Islam (Syariah), merupakan aturan yang ditentukan oleh Allah kepada manusia
agar manusia dapat hidup sejahtera dan selamat dunia-akhirat.
- Ihsan (Akhlaq), merupakan hasil dari pelaksanaan aqidah dan syari’at yang baik dan
benar yang diperlihatkan melalui tingkah laku dan perbuatan manusia, mengatur tingkah
laku manusia dengan Allah, sesama manusia, serta manusia dengan alam.

4. Apakah yang dimaksud dengan hukum Islam? Berdasarkan ahli fikih, ada berapa hukum
Islam tersebut?
JAWAB:
Hukum Islam adalah dasar atau patokan yang menjadi tolok ukur ketaatan manusia terhadap
syariat Islam. Tolok ukur (hukum islam) tersebut menurut para ahli fiqih dibagi menjadi 4
bagian yaitu:
1. Al-Qur’an, yaitu pedoman hidup umat islam yang disampaikan Allah melalui Malaikat
Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai Mukjizat untuk diteruskan kepada umat manusia.
2. Sunnah, yaitu ucapan, perbuatan dan ketetapan Nabi Muhammad SAW . sedangkan
berita tentang ucapan, perbuatan dan ketetapan Rasulullah SAW tersebut dinamakan
Hadist.
3. Ijma’, yaitu kesepakatan para mujtahid (orang yang ahli dalam ijma’ dan menguasai
hadist, al-qur’an, bahasa arab, dan syariatislam)
4. Qiyas, yaitu menyikapi sesuatu dengan nalar dan wawasan mengenai hal yang
disebutkan di Al-qur;an dan sunnah lalu menerapkan dan menyamakannya dengan hal
yang serupa.

5. Apakah yang menjadi dasar dalam pengambilan hukum Islam?


JAWAB:

6. Apakah yang dimaksud Maqasid Asy Syariah? Bagaimana peran Maqasid Asy Syariah
dalam perkembangan Akuntansi Syariah?
JAWAB:
Sumber hukum islam adalah syari’ah yaitu terdapat pada Al-qur’an dan Hadist Nabi. Para
Ulama, mengembangkan hukum islam yang tidak tersurat dalam Al-qur’an maupun hadist
dan mencari jawaban atas masalah yang terjadi di kehidupan, khususnya di bidang
muamalah yaitu hubungan antar manusia atau sosial, termasuk didalamnya adalah ilmu
Akuntansi syariah serta ilmu ekonomi lainnya seperti perbankan dan kebijakan ekonomi
makro. Jadi maqashid syariah ini merupakan gagasan atau mindset para ahli agama atua
ulama bahwa syariat didatangkan Allah untuk memecahkan masalah di kehidupan dan
memiliki tujuan tertentu, untuk itu mereka harus berpikir, berijtihad (mencari ilmu untuk
mencari jalan keluar dari suatu masalah) dengan tujuan mencapai kemaslahatan . dengan
gagasan maqashid syariah ini, dapat menciptakan pola pemikiran yang rasional dalam
berijtihad tentang keuangan syariah termasuk Akuntansi Syariah serta dapat mengikuti alur
perubahan perubahan yang begitu cepat.
7. Jelaskan mengenai sumber-sumber hukum Islam?
JAWAB:
1. Al-Qur’an, yaitu pedoman hidup umat islam yang disampaikan Allah melalui Malaikat
Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai Mukjizat untuk diteruskan kepada umat manusia.
2. Sunnah, yaitu ucapan, perbuatan dan ketetapan Nabi Muhammad SAW . sedangkan
berita tentang ucapan, perbuatan dan ketetapan Rasulullah SAW tersebut dinamakan
Hadist.
3. Ijma’, yaitu kesepakatan para mujtahid (orang yang ahli dalam ijma’ dan menguasai
hadist, al-qur’an, bahasa arab, dan syariatislam)
4. Qiyas, yaitu menyikapi sesuatu dengan nalar dan wawasan mengenai hal yang
disebutkan di Al-qur;an dan sunnah lalu menerapkan dan menyamakannya dengan hal
yang serupa.

8. Al-Quran merupakan sumber hukum dalam Islam, hukum apakah yang diatur dalamAl-Quran
dan contohnya?
JAWAB:

Secara garis besar hukum-hukum dalam al-Qur’an dapat dibedakan menjadi tiga macam:

1. Hukum I’tiqad yaitu hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah
mengenai apa-apa yang harus diyakini dan yang harus dihindari, seperti keharusan
mengesakan Allah dan larangan mempersekutukan-Nya.
2. Hukum-hukum yang bertalian dengan akhlak yaitu hukum-hukum yang mengatur
hubungan pergaulan manusia mengenai sifat-sifat baik yang harus dimiliki dan sifat-
sifat buruk yang harus dijauhi dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Hukum-hukum yang bertalian dengan Amaliyah yaitu hukum-hukum yang
menyangkut tindak-tanduk manusia dan tingkah laku lahirnya dalam hubungan
dengan Allah, dalam hubungan dengan sesama manusia, dan dalam bentuk apa-apa
yang harus dilakukan atau harus dijauhi. Hukum amaliyah secara garis besar terbagi
dua: hukum ibadah (manusia dengan Allah) dan hukum muamalah (hubungan sesama
manusia) contohnya Contoh: jual beli, sewa menyawa, pinjam meminjam. Contoh
ayat: Allah berfirman dalam surat al-Qasas: 26-27

9. Jelaskan tentang periwayatan hadis beserta tingkatannya?


JAWAB:
– Hadits Mutawattir, hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah orang yang tidak
terhitung jumlahnya dan mereka tidak mungkin bersepakat berbohong dengan
perawi yang sama banyaknya hingga sanadnya bersambung sampai kepada Nabi
SAW.
– Hadits Masyhur, hadits yang diriwayatkan dari Nabi, oleh seorang, dua orang atau
lebih sedikit dari kalangan sahabat, atau diriwayatkan dari sahabat, oleh seorang
atau dua orang perawi kemudian setelah itu tersebar luas hingga diriwayatkan oleh
orang banyak yang tidak mungkin bersepakat bohong.
– Hadits Ahad/khabar Khasshah setiap hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW
oleh seorang, dua orang atau sedikit lebih banyak, dan belum mencapai syarat
hadits Masyhur.
Sunnah ahad ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
Hadist shahih : hadist yang diriwayatkan oleh perawi yang adil, dan sempurna
ketelitiannya, sanadnya bersambung, sampai kepada Rasulullah, tidak
mempunyai cacat.
Hadist hasan: hadist yang diriwayatkan oleh perawi yang adil tetapi kurang
ketelitiannya, sanadnya bersambung sampai kepada Rasulullah, tidak
mempunyai cacat dan tidak berlawanan dengan orang yang lebih terpercaya.
Hadist dha’if hadist yang tidak memenuhi syarat-syarat
Hadist Shahih dan Hadist Hasan.

10. Apa peranan sumber-sumber hukum Islam dalam penetapan hukum transaksi ekonomi
syariah di masyarakat?
JAWAB:
Sumber-sumber hukum islam pada praktiknya menjadi pembatas atau sebagai pengingat
dalam melaksanakan kegiatan ekonomi di masyarakat, istilahnya rambu-rambu. Kadang kala,
ekonomi konvensional hanya memikirkan keuntungan tanpa memprhatikan hubungan sosial
antara pihak pihak yang melakukan kegiatan ekonomi. Maka lahirlah ekonomi syariah yang
berprinsip pada hubungan baik sesama manusia dan manusia dengan Sang Pencipta

Anda mungkin juga menyukai