Anda di halaman 1dari 16

Hukum Islam

BAB I
POKOK-POKOK HUKUM ISLAM
• Pengertian Hukum Islam
• Pengertian Syariah, dan Fiqih
Pengertian Hukum Islam
Al-Quran dan literatur hukum Islam sama sekali tidak menyebutkan kata hukum

Islam sebagai salah satu istilah. Yang ada di dalam al-Quran adalah kata syarî’

ah, fiqh, hukum Allah, dan yang seakar dengannya. Istilah hukum Islam merupa

kan terjemahan dari islamic law dalam literatur Barat. Istilah ini kemudian menj

adi populer. Untuk lebih memberikan kejelasan tentang makna hukum Islam ma

ka perlu diketahui lebih dulu arti masing-masing kata. Kata hukum secara etimo

logi berasal dari akar kata bahasa Arab, yaitu hakama-yahkumu yang kemudia

n bentuk mashdar-nya Menjadi hukman. Lafadz alhukmu adalah bentuk tungga

l dari bentuk jamak al-ahkâm.


Pengertian Hukum Islam
Berdasarkan akar kata hakama tersebut kemudian muncul kata al-hikmah yang memiliki

arti kebijaksanaan. Hal ini dimaksudkan bahwa orang yang memahami hukum kemudian

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari maka dianggap sebagai orang yang bijak

sana. Arti lain yang muncul dari akar kata tersebut adalah “kendali atau kekangan kuda”,

yakni bahwa keberadaan hukum pada hakikatnya adalah untuk mengendalikan

atau mengekang seseorang dari hal-hal yang dilarang oleh agama. Makna “mencegah at

au menolak” juga menjadi salah satu arti dari lafadz hukmu yang memiliki akar kata haka

ma tersebut. Mencegah ketidakadilan, mencegah kedzaliman, mencegah penganiayaan,

dan menolak mafsadat lainnya.


Pengertian Hukum Islam
Al-Fayumi dalam buku Zainudin Ali, Hukum Islam, Pengantar Hukum Islam di Indonesia i

a menyebutkan bahwa “ْ‫ل‬3‫ص‬ ْ ‫ى َو‬3‫ض‬


َ ‫ل َف‬33‫ا‬ َ 33‫ى َق‬3‫ َمعْ َن‬333‫ ِب‬3‫” َح َك َم‬. Hukum bermakna memutuskan, menetapk
an, dan menyelesaikan setiap permasalahan.

Muhammad Daud Ali menyebutkan bahwa kata hukum yang berasal dari lafadz Arab ters

ebut bermakna norma, kaidah, ukuran, tolok ukur, pedoman, yang digunakan untuk menil

ai dan melihat tingkah laku manusia dengan lingkungan sekitarnya.

Dalam kamus Oxford sebagaimana dikutip oleh Muhammad Muslehuddin, hukum diartika

n sebagai “Sekumpulan aturan, baik yang berasal dari aturan formal maupun adat, yang

diakui oleh masyarakat dan bangsa tertentu dan mengikat bagi anggotanya”.
Pengertian Hukum Islam
Selanjutnya islâm adalah bentuk mashdar dari akar kata - 3‫سْ لَ َم‬3‫أ‬

‫ ِاسْ لَمًا‬-‫ يُسْ لِ ُم‬/aslama-yuslimu-islâman dengan mengikuti wazn - ‫أَ ْف َع َل‬

‫ ِا ْف َعال‬-ُ‫ ُي ْف ِعل‬/ af’ala-yuf’ilu-if’âlan yang mengandung arti , ‫اع ُة‬ َّ ‫ ْنقِ َيا ُد َو‬3ِ‫أَ ِْْل‬
َ ‫الط‬

ketundukan dan kepatuhan serta bisa juga bermakna Islam, damai,

dan selamat. Namun kalimat asal dari lafadz islâm adalah berasal

dari kata ‫و َس َل َم ًة‬-‫ًا‬


َ ‫ َلم‬3 ‫ َس‬-3‫سْ َل ُم‬33‫ي‬-
َ 3‫لِ َم‬3 ‫ َس‬salima-yaslamu-salâman-wa salâmatan

yang memiliki arti selamat (dari bahaya), dan bebas (dari cacat).
Pengertian Hukum Islam

Sebagaimana terdapat dalam Al-Quran surah Ali Imran 20 yang berbunyi sebagai berikut:

Artinya: “Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanla

h: “Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan demikian pula orang-orang yang mengikutiku”.

Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi al-Kitab dan orang-orang yang ummi:

“Apakah kamu mau masuk Islam”. Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah me

ndapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan

ayat-ayat Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.


Pengertian Hukum Islam
Islam bermakna sebagai sebuah ketundukan dan penyerahan diri seorang hamba saat b

erhadapan dengan Tuhannya. Hal ini berarti bahwa manusia dalam berhadapan dengan

Tuhannya (Allah) haruslah merasa kerdil, bersikap mengakui kelemahan dan membenark

an kekuasaan Allah swt. Kemampuan akal dan budi manusia yang berwujud dalam ilmu

pengetahuan tidaklah sebanding dengan ilmu dan kemampuan Allah swt. Kemampuan m

anusia bersifat kerdil dan sangat terbatas, semisal hanya terbatas pada kemampuan me

nganalisis, menyusun kembali bahan-bahan alamiah yang telah ada untuk diolah menjadi

bahan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, tetapi tidak mampu menciptakan dala

m arti mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada.


Pengertian Syariah, dan Fiqih
Syarî’at atau ditulis juga syarî’ah secara etimologis (bahasa) sebagaimana dikemukakan
oleh Hasbi as-Shiddieqy adalah “Jalan tempat keluarnya sumber mata air atau jalan yan
g dilalui air terjun”. Pergeseran makna dari denonatif, sumber mata air, menjadi jalan ya
ng lurus tersebut memiliki alasan yang bisa dinalar. Setiap makhluk hidup pasti membut
uhkan air sebagai sarana menjaga keselamatan dan kesehatan tubuh, guna bisa bertah
an hidup di dunia. Demikian juga halnya dengan pengertian “jalan yang lurus” di dalamn
ya mengandung maksud bahwa syariat sebagai petunjuk bagi manusia untuk mencapai
kebaikan serta keselamatan baik jiwa maupun raga. Jalan yang lurus itulah yang harus s
enantiasa dilalui oleh setiap manusia untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan dal
am hidupnya.
Pengertian Syariah, dan Fiqih
Secara terminologis (istilah) syarî’ah diartikan sebagai tata aturan atau hukum-hukum ya
ng disyariatkan oleh Allah kepada hamba-Nya untuk diikuti. Diperjelas oleh pendapat Ma
nna’ alQhaththan, bahwa syarî’at berarti “segala ketentuan Allah yang disyariatkan bagi
hamba-hamba-Nya, baik menyangkut akidah,ibadah, akhlak, maupun muamalah.

Ulama-ulama Islam juga mendefinisikan Syariat sebagaimana dikutip dalam buku Penga
ntar dan Sejarah Hukum Islam berikut: “Syariat ialah apa (hukum-hukum) yang diadakan
oleh Tuhan untuk hamba-hamba-Nya, yang dibawa oleh salah seorang Nabi-Nya s.a.w,
baik hukum-hukum tersebut berhubungan dengan cara mengadakan perbuatan yaitu ya
ng disebut sebagai hukum cabang dan amalan, dan untuknya maka dihimpunlah ilmu fiq
ih
Pengertian Syariah, dan Fiqih
Sesuai dengan ayat al-Quran surat al-Jasiyah ayat 18:

Artinya: “Kemudian kami jadikan kamu berada diatas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agam
a) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak men
getahui”.

Syariah pada mulanya diartikan dengan agama, namun kemudian lebih dispesifikkan untuk huku
m amaliah saja. Pengkhususan makna syariah dimaksudkan untuk memberikan pemahaman ba
hwa sejatinya Agama hanya satu dan cakupannya lebih luas (universal), sedangkan Syariah dap
at berbeda-beda antar satu umat dengan umat lainnya.
Pengertian Syariah, dan Fiqih

Syariat merupakan norma hukum dasar yang ditetapkan Allah, dan kemudian wajib diikuti ol
eh umat Islam berdasar keyakinan dan disertai akhlak, baik dalam hubungannya dengan All
ah (hablun min Allâh), dengan sesama manusia (hablun min an-nâs), dan juga alam semest
a (hablun min al=‘âlam). Syariat sebagai norma hukum yang disyariatkan oleh Allah ini kem
udian diperinci oleh Muhammad, sehingga selain terdapat di dalam al-Quran, syariat juga te
rdapat dalam as-Sunnah (qauliyyah, fi’liyyah, dan taqrîriyyah). Hadits Nabi juga menjelaskan
bahwa “Umat Islam tidak akan pernah tersesat dalam perjalanan hidupnya di dunia ini sela
ma mereka berpegang teguh atau berpedoman kepada al-Quran dan sunah Rasulullah”.
Pengertian Syariah, dan Fiqih

Posisi syariat adalah sebagai pedoman dan tolok ukur bagaimana manusia dapat hidup di ja
lan yang benar atau tidak. Selama di dalam hidup tetap berpatokan kepada ketentuan al-Qu
ran dan Hadits Nabi maka hidupnya akan menjadi terarah.

Mahmud Syaltut dalam al-Islâm: ‘Aqîdah wa Syarî’ah mengatakan, “Syariah adalah peratura
n-peraturan yang ditetapkan oleh Allah atau ditetapkan dasar-dasarnya oleh Allah agar man
usia berpegang teguh kepadanya dalam hubungannya dengan Tuhannya, berhubungan den
gan saudaranya sesama muslim, berhubungan dengan saudaranya sesama manusia, berhu
bungan dengan alam semesta, dan berhubungan dengan kehidupan.
Pengertian Syariah, dan Fiqih
• Norma hukum dasar yang terdapat di dalam al-Quran masih sangat umum, sehingga kemudi
an perkembangannya diperinci oleh hadits Rasul dan diperkaya dengan pemikiran ulama. No
rma hukum dasar yang bersifat umum dalam al-Quran tersebut kemudian digolongkan dan di
bagi ke dalam beberapa bagian atau kaidah-kaidah yang lebih konkret guna dapat dipraktekk
an dalam kehidupan sehari-hari. Untuk dapat mempraktekkan kaidah-kaidah konkret tersebut
dalam kehidupan sehari-hari diperlukan disiplin ilmu untuk memahaminya terlebih dahulu. Dis
iplin ilmu tersebut di antaranya adalah ilm al-fiqh, yang ke dalam bahasa Indonesia diterjema
hkan menjadi ilmu hukum (fiqih) Islam. Sebagaimana dilansir oleh Muhammad Daud Ali dala
m Hukum Islam, ilmu fiqih adalah ilmu yang mempelajari atau memahami syariat dengan me
musatkan perhatian pada perbuatan (hukum) manusia mukallaf, yakni manusia yang menuru
t ketentuan Islam sudah baligh (dewasa),
Pengertian Syariah, dan Fiqih

• Secara ringkas fiqih adalah dugaan kuat yang dicapai oleh seorang mujtahid dalam
usahanya menemukan hukum Tuhan. Fiqih memiliki keterkaitan dengan hukum-huk
um syara’ yang bersifat praktis yang bersumberkan kepada dalil-dalil terperinci. Huk
umhukum syara’ tersebutlah yang dinamai dengan fiqih; baik ia dihasilkan dengan ja
lan ijtihad ataupun tanpa ijtihad. Sehingga jelas sekali bahwa hukum-hukum yang ter
kait dengan bidang akidah dan akhlak tidak termasuk dalam pembahasan ilmu fiqih
dan tidak pula dikatakan sebagai Ilmu Fiqih.
Pengertian Syariah, dan Fiqih
Terdapat perbedaan pokok antara syariah dengan fiqih:

1. Ketentuan syariat terdapat dalam al-Quran dan haditsYang dimaksud syariah adalah wahyu Allah
dan sunah Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya. Sedang fiqih adalah sebuah pemahaman manusia
yang memenuhisyarat tentang syariat dan terdapat dalam kitab fiqih.
2. Syariat bersifat fundamental serta memiliki cakupan ruang lingkup yang lebih luas, meliputi juga
akhlak dan akidah. Sedang fikih hanya bersifat instrumental, terbatas pada hukum yang mengatur
perbuatan manusia, yang biasa disebut perbuatan hukum.
3. Syariat adalah ketetapan Allah dan ketentuan Rasul-Nya sehingga berlaku abadi. Sedang fiqih
merupakan karya manusia,maka sangat dimungkinkan mengalami perubahan sesuai
perkembangan zaman dan waktu.
Pengertian Syariah, dan Fiqih
Terdapat perbedaan pokok antara syariah dengan fiqih:

4. Syariat hanya ada satu, sedang fikih berjumlah banyakkarena merupakan pemahaman manusia.
Seperti terdapatnya beberapa aliran ahli fikih fâqih (s) / fuqahâ’ (p) yang berbeda, dikenal dengan
sebutan madzhab (s) atau madzâhib (p).
5. Syariat menunjukkan konsep kesatuan dalam Islam, sedang fikih menunjukkan keragaman
pemikiran yang memang dianjurkan dalam Islam.

Anda mungkin juga menyukai