ISBN :979-602-7802-30-8
Nim :23402014
A.Pengertian Hukum Islam
Kata hukum secara etimologi berasal dari akar kata bahasa Arab, yaitu
َيْح ُك ُم- َح َك َمhakama-yahkumu yang kemudian bentuk mashdar-nya menjadi ُح ْك ًم ا
hukman. Lafadz َاْلُح ْك ُمal-hukmu adalah bentuk Tunggal dari bentuk jamak االاحكم
al-ahkâm.
Berdasarkan akar kata َح َك َمhakama tersebut kemudian muncul kata َاْلِح ْك َم ُة
al-hikmah yang memiliki arti kebijaksanaan. Hal ini dimaksudkan bahwa orang
yang memahami hukum kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-
hari maka dianggap sebagai orang yang bijaksana. Dengan arti lain yang
muncul dari akar kata tersebut adalah “kendali atau kekangan kuda”, yakni
bahwa keberadaan hukum pada hakikatnya adalah untuk mengendalikan atau
mengekang seseorang dari hal-hal yang dilarang oleh agama. Makna
“mencegah atau menolak” juga menjadi salah satu arti dari lafadz hukmu yang
memiliki akar kata hakama tersebut.
Selanjutnya islâm adalah bentuk mashdar dari akar kata – ِاْس َلًم ا- أْس َلَم ُيْس ِلُم
/aslama-yuslimu-islâman dengan mengikuti wazn – ِاْفَع ال- َأْفَعَل ُيْفِع ُل/ af’ala-yuf’ilu-
if’âlan yang mengandung arti, ketundukan dan kepatuhan serta bisa juga
bermakna Islam, damai, dan selamat. Namun kalimat asal dari lafadz islâm
adalah berasal dari kata َو َس َلَم ًة- َس َلًم ا- َيْس َلُم- َس ِلَمsalima-yaslamu-salâman-wa
salâmatan yang memiliki arti selamat (dari bahaya), dan bebas (dari cacat).
Sebagaimana terdapat dalam Al-Quran surah Ali Imran 20 yang berbunyi
sebagai berikut:
َفِاْن َح ۤا ُّج ْو َك َفُقْل َاْس َلْم ُت َو ْج ِهَي ِهّٰلِل َو َمِن اَّتَبَع ِن ۗ َو ُقْل ِّلَّلِذ ْيَن ُاْو ُت وا اْلِكٰت َب َو اُاْلِّم ّٖي َن َء َاْس َلْم ُتْم ۗ َف ِاْن
ࣖ َاْس َلُم ْو ا َفَقِد اْهَتَدْو اۚ َو ِاْن َتَو َّلْو ا َفِاَّنَم ا َع َلْيَك اْلَبٰل ُغ ۗ َو ُهّٰللا َبِص ْيٌۢر ِباْلِعَباِد
Artinya: “Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam),
maka katakanlah: “Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan demikian pula
orang-orang yang mengikutiku”. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah
diberi al-Kitab dan orang-orang yang ummi: “Apakah kamu mau masuk Islam”.
Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan
jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan ayat-ayat
Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya”.