Anda di halaman 1dari 15

HUKUM PERDAGANGAN

INTERNASIONAL

BAB I
• PERKEMBANGAN HPI
• UNIFIKASI DAN
HARMONISASI

Oleh :
Dra. Tuti Herawati, SH., MH
PERKEMBANGAN HUKUM
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

 Perdagangan internasional telah ada sejak lahirnya negara


dalam arti modern. Sejak saat itu, hukum perdagangan
internasional telah mengalami perkembangan yang cukup
pesat sesuai dengan perkembangan hubungan-hubungan
perdagangan.

 Dilihat dari perkembangan sumber hukumnya (dalam arti


materil), maka perkembangan hukum perdagangan
internasional dapat dikelompokkan ke dalam 3 tahap, yakni:
1) HUKUM PERDAGANGAN
INTERNASIONAL DALAM MASA AWAL
PERTUMBUHAN.
Hukum perdagangan internasional lahir pada awalnya dari
praktek para pedagang. Hukum yang diciptakan oleh para
pedagang ini lazim disebut pula sebagai lex mercatoria (law of
merchant).

 Pada awal perkembangannya ini Lex Mercatoria tumbuh


dari adanya 4 faktor berikut:
Ø lahirnya aturan-aturan yang timbul dari kebiasaan dalam
berbagai pekan raya (the law of the fairs);

Ø lahirnya kebiasaan-kebiasaan dalam hukum laut;

Ø lahirnya kebiasaan-kebiasaan yang timbul dari praktek


penyelesaian sengketa-sengketa di bidang perdagangan; dan

Ø berperannya notaris (public notary) dalam memberi


pelayanan jasa-jasa hukum(dagang).
2) HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
YANG DICANTUMKAN DALAM HUKUM NASIONAL

Dalam tahap perkembangan ini, negara-negara mulai sadar perlunya


pengaturan hukum perdagangan internasional. Mereka lalu mencantumkan
aturan-aturan perdagangan internasional dalam kitab undang-undang
hukum (perdagangan internasional) mereka. Aturan aturan tersebut sedikit
banyak adalah aturan-aturan yang mereka adopsi dari lex mercatoria.
Misalnya saja Perancis membuat Kitab Undang-undang Hukum Dagang-
nya (code de commerce) tahun 1807, Jerman menerbitkan Allgemeine
Handelsgezetbuch tahun 1861, dll.
3) LAHIRNYA ATURAN-ATURAN HUKUM PERDAGANGAN
INTERNASIONAL DAN MUNCULNYA LEMBAGA-LEMBAGA
INTERNASIONAL YANG MENGURUSI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL.

Dalam perkembangan ketiga ini, aturan-aturan hokum perdagangan


internasional lahir sebagian besar karena dipengaruhi oleh semakin
banyaknya berbagai perjanjian internasional yang ditandatangani baik
secara bilateral, regional, maupun multilateral. Secara khusus tahap ketiga
ini muncul secara signifikan setelah berakhirnya Perang Dunia II. Salah
satu perjanjian multilateral yang ditandangani pada masa ini adalah
disepakati lahirnya GATT tahun 1947. Tahap ketiga ini disebut juga dengan
tahap “internationalism”. Schmitthoff menyatakan sebagai berikut:
“We are beginning to rediscover the international character of commercial
law and the circle now contemplates itself: the general trend of commercial
law everywhere is to move away from the restrictions of national law to a
universal, international conception of the law of international trade.”

Sejak berdiri hingga dewasa ini aturan-aturan perdagangan GATT telah


berkembang dan mengalami pembangunan yang cukup penting. Bahkan
dalam putaran perundingan tahun 1986-1994, negara-negara anggota
GATT telah sepakat untuk membentuk suatu badan atau lembaga
internasional baru, yaitu WTO.
Perubahan dari GATT ke WTO berdampak luas terhadap bidang hukum
perdagangan internasional. Alasannya, bidang pengaturan yang tercakup di
dalam WTO sekarang ini adalah kompleks. Ia tidak semata-mata lagi
mengatur tarif dan barang, tetapi juga mengatur jasa, haki, penanaman
modal, lingkungan, dll.

Ciri kedua dalam perkembangan tahap ketiga ini yakni munculnya organisasi
internasional. Salah satu badan yang menonjol adalah Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB). Sebetulnya peran PBB di bidang perdagangan internasional
tidaklah langsung. Peran PBB di bidang ekonomi dan perdagangan ini
termuat dalam pasal 1:3 Piagam PBB, yakni aturan tentang tujuan PBB
yakni mencapai kerjasama internasional di dalam menyelesaikan masalah-
masalah ekonomi internasional.
UNIFIKASI DAN HARMONISASI
HPI

1. PERLUNYA UNIFIKASI DAN


HARMONISASI HUKUM

Sistem Aturan Hukum Nasional yang berbeda-beda,yang dapat


menghambat transaksi perdagangan
internasional,mempengaruhi sistem hukum perdagangan
internasional, memungkinkan terhindarnya konflik di antara
sistem- sistem hukum yang dianut oleh masing-masing negara.
Unifikasi dan Harmonisasi adalah upaya atau proses menyeragamkan dari
sistem-sistem hukum yang ada.

Unifikasi yaitu penghapusan & penggantian untuk sistem hukum


baru(menyesuaikan).

Harmonisasi yaitu penyeragaman,titik temu antara prinsip-prinsip yang


sifatnya fundamental dari berbagai sistem hukum yang ada.

Selanjutnya, dalam Unifikasi dan Harmonisasi pasti ada perbedaan


konsepsi,bahasa dan lain-lain.sulit untuk dietrapkan maka,terdapat metode
komparatif Schmitthoff….
1. Konvensi International

· Contoh : TRIPS/WTO.

2. Uniform Laws(hukum Seragam)

· Model-model humkum.contoh,model hukum UNCITRAL 1985


dengan keleluasaan negara menerapkannya.

3. Uniform Rules(Aturan Seragam)

· Model-model kontrak standar.contoh,1974 oleh ICC the uniform


Customs & Practice for Document Credits.
LEMBAGA-LEMBAGA UNIFIKASI &
HARMONISASI HUKUM

A. WTO (1986-1994)

Sidang sedikitnya 1 kali dalam 2 tahun. Dibantu oleh general council yang
berfungsi sebagai badan penyelesaian sengketa dan badan peninjau kebijakan
perdagangan negara-negara anggota GATT dan juga mengamati masalah-
masalah perdagangan yang akan dicakup WTO. Dan dibantu juga oleh The
Comitte on Trade & Development,The Comitte on Balance of Payments,The
Comitte on Budget,Finance & Administrartion.dan juga, Plurilateral(sukarela).
Sekretariat WTO berkedudukan di Jenewa,Swiss.
Ketentuan Kebijakan Unifikasi dan Harmonisasi WTO menjadi indikator
penting bagaimana mewajibkan negara-negara anggotanya untuk menyesuaikan
hukum perdaganagn internasionalnya dengan ketentuan yang ada dalam
Perajanjian WTO.

B. UNIDROIT (The International Institute for The Unification of Private


Law)

1926 oleh LBB,di bentuk kembali tahun 1940 setelah LBB bubar.

Bertujuan untuk memodernisasi, mengharmonisasi dan mengordinasikan


hk.privat, khususnya hk. Komersial dagang di antar negara. Menerapkan
Pemberlakuan konvensi / perjannijian internasional yang mensyaratkan
penerimaan dari negara –

negara anggota yang menundukkan diri.


C. UNCITRAL(The United Nations on International Trade) 1966.

Bertugas,mengurangi perbedaan –perbedaan hk. Diantara negara- negara


anggota dgn cara meamajukan perkembangan harmonisasi & unifikasi hk.
Perdagangan internasional.berhubung dengan faktor hk. Yang sudah lagi tak
sesuai dengan perkembangan zaman. Bertujuan untuk memperlancar
perdagangan internasional dan perkembangan ekonomi dunia. Contohnya,
UNCITRAL Arbitration Rules.

D. ICC (Kamar Dagang Internasional) 1919, Paris.

Melayani dunia usaha dengan memajukan perdagangan,penanaman


modal,membuka pasar untuk barang dan jasa, memajukan

aliran modal.
Badan dunia yang menyuarakan pedagang yang terkena oleh kebijakan/
keputusan suatu negara. Sebagai forum penyelesaian sengketa khususnya
melalui arbitrase. Menyebarluaskan informasi dan kebijakan hk. Dagang
internasional diantara pengusaha-pengusaha di dunia. Memberikan pelatihan dan
teknik-teknik dlm membuat kontrak serta keahlan praktis dalam perdagangan
internasional. Tidak melakukan unifikasi hukum namun memberikan aturan-
aturan dan standar-standar di bidang hukum perdagangan internasional. Bersifat
tidak mengikat, ICC berpendirian melarang government campur tangan di dunia
usaha.

ICC ingin firms atau pedagang mudah dalam transakasi dagang dan dalam
kontrak-kontrak dagang.

Anda mungkin juga menyukai