Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN 3

ORGANISASI EKONOMI DAN PERDAGANGAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari dan menyelesaikan pertemuan ke-3, mahasiswa mampu


mendeskripsikan tentang beberapa organisasi ekonomi dan perdagangan

B. URAIAN MATERI

1. Organisasi Perdagangan Internasional

Organisasi Internsional Antar Pemerintah (Publik) Organisasi internasional yang


bergerak di bidang perdagangan internasional memainkan peran yang signifikan.
Organisasi internasional dibentuk oleh dua atau lebih ngara guna mencapai tujuan
bersama.

Untuk mendirikan suatu organisasi internasional perlu dibentuk suatu dasar


hukum yang biasanya adalah perjanjian internasional. Dalam perjanjian inilah termuat
tujuan, fungsi, dan struktur organisasi perdagangan internasional yang bersangkutan.
Biasanya peran 15 organisasi internasional dalam perdagangan internasional kurang
begitu signifikan. Memang organisasi internasional membeli kebutuhan-kebutuhannya
dari penjual (procurement). Misalnya komputer, peralatan kantor/administrasi,
telekomunikasi, transportasi, dll.

Di antara berbagai organisasi internasional yang ada dewasa ini, organisasi


perdagangan internasional di bawah PBB, seperti UNCITRAL atau UNCTAD. UNCITRAL
adalah organisasi internasional yang berperan cukup penting dalam perkembangan
hukum perdagangan internasional. Badan ini didirikan pada tahun 1966 berdasarkan
Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 2205 (XXI), 12 Desember 1966.
Tujuan atau mandat utama badan ini adalah mendorong harmonisasi dan unifikasi
hukum perdagangan internasional secara progresif. UNCITRAL misalnya, telah
melahirkan Vienna Convention on the International Sale of Goods (1980); Convention on
the international Multi-moda Transport (1980); UNCITRAL Arbitration Rules (1976);
UNCITRAL Model Law on Arbitration (1985), dll.

UNCTAD telah melahirkan berbagai kesepakatan internasional di bidang


perdagangan yang juga cukup penting, antara lain misalnya: UN Convention on a Code
of Conduct for Liner Conference (1974); GSP (1968); UN Convention on Carriage of
Goods by Sea (1978). Di luar keluarga PBB, organisasi perdagangan internasional yang
dewasa ini berpengaruh luas adalah GATT (1947). GATT dengan ke-38 pasalnya semula
hanya mengatur tarif dan perdagangan.

Perannya pada tahun 1994 digantikan oleh WTO. Lahirnya WTO, bidang
pengaturannya menjadi sangat luas. Hampir semua sektor perdagangan, jasa,
penanaman modal, hingga hak atas kekayaan intelektual, menjadi bidang cakupan
pengaturan (perjanjian) WTO.

Organisasi Internasional Non-Pemerintah NGO Internasional dibentuk oleh pihak


swasta (pengusaha) atau asosiasi dagang. Peran penting NGO dalam mengembangkan
aturan-aturan hukum perdagangan internasional tidak dapat dipandang dengan sebelah
mata. Misalnya, 16 ICC (International Chamber of Commerce atau Kamar Dagang
Internasional), telah berhasil merancang dan melahirkan berbagai bidang hukum
perdagangan dan keuangan internasional, misalnya: INCOTERMS, Arbitration Rules dan
Court of Arbitration, serta Uniform Customs and Practices for Documentary Credits (UCP).
Khusus untuk UCP, misalnya, aturan-aturannya sekarang sudah menjadi acuan hukum
sangat penting bagi pengusaha dalam melaksanakan transaksi perdagangan
internasional. Aturan-aturan UCP yang terkait dengan sistem pembayaran melalui
perbankan telah ditaati dan dihormati oleh sebagian besar pengusaha-pengusaha besar
di dunia.

Individu Individu atau perusahaan adalah pelaku utama dalam perdagangan


internasional. Adalah individu yang pada akhirnya akan terikat oleh aturanaturan hukum
perdagangan internasional. Selain itu, aturan-aturan hukum yang dibentuk oleh Negara
memiliki tujuan untuk memfasilitasi perdagangan internasional yang dilakukan individu.
Dibanding dengan negara atau organisasi internasional, status individu dalam hukum
perdagangan internasional tidaklah terlalu penting. Biasanya individu dipandang sebagai
subyek hokum dengan sifat hukum perdata (legal persons of a private law nature).
1) Perusahaan Multinasional Perusahaan multinasional (MNCs atau Multinational
Corporations) telah lama diakui sebagai subyek hukum yang berperan penting dalam
perdagangan internasional. Peran ini sangat mungkin karena kekuatan finansial yang
dimilikinya. Dengan kemampuan finansialnya, hukum (perdagangan) internasional
berupaya mengaturnya.
Pasal 2 (2) (b) Piagam Hak dan Kewajiban Ekonomi Negara-negara antara lain
menyebutkan bahwa MNCs tidak boleh campur tangan terhadap masalah-masalah dalam
negeri dari suatu negara. Alasan pengaturan ini tampaknya masuk akal. Tidak jarang
MNCs seperti Freport McMoran Company (yang beroperasi di Papua), Mitsubishi, atau
MNCs di bidang telekomunikasi, ABC, CNN, Singapore Telecommunication (Singtel 17
yang memiliki saham mayoritas PT Indosat), sedikit banyak dapat mempengaruhi situasi
dan kondisi politik dan ekonomi di Indonesia.

2) Bank Sama seperti individu atau MNCs, bank dapat digolongkan sebagai
subyek hukum perdagangan internasional dalam arti yang terbatas. Bank pun tunduk
pada hukum nasional di mana bank tersebut didirikan. Yang membuat subyek hukum ini
penting adalah:
• peran bank dalam perdagangan internasional dapat dikatakan sebagai pemain
kunci. Tanpa bank, perdagangan internasional mungkin tidak dapat berjalan.
• Bank menjembatani antara penjual dan pembeli yang satu sama lain mungkin
saja tidak mengenal karena mereka berada di negara yang berbeda. Perannya di sini
adalah peran bank dalam memfasilitasi pembayaran antara penjual dan pembeli.
• Bank berperan penting dalam menciptakan aturan-aturan hukum dalam
perdagangan internasional khususnya dalam mengembangkan hukum perbankan
internasional. Salah satu instrumen hukum yang bank telah kembangkan adalah sistem
pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional. Misalnya adalah terbentuknya
‘kredit berdokumen’ yang disebut ‘documentary credit’. Mekanisme dan praktek ini
kemudian dikodifikasi dan dirumuskan secara sistematis oleh ICC menjadi UCP
2. World Trade Organization

Organisasi internasional merupakan salah satu aktor dalam hubungan


internasional, maka organisasi internasional sangat berpengaruh dalam hubungan
antarnegara. Organisasi internasional terbentuk dengan tujuan-tujuan dari negara
yang menjadi anggotanya, selain itu adanya aturan yang diterapkan kepada
anggotanya. Salah satunya kita akan memaparkan organisasi internasiona, yakni
WTO.
WTO adalah organisasi internasional dalam bidang perdagangan bebas.
Banyak sekali negara-negara yang menjadi anggota WTO bertujuan untuk memajukan
perekonomian negaranya. Namun, ternyata tidak semua negara-negara berkembang
yang menjadi anggota WTO berhasil untuk memajukan perekonomian negaranya.
Banyak negara berkembang yang masih belum bisa mengimbangi sistem perdagangan
bebas WTO, yang malah menjadi bumerang untuk negaranya sendiri, karena terlalu
banyak mengimpor barang dari negara lain.
Pembentukan World Trade Organization (WTO) telah memberikan konsep
liberalisasi perdagangan kepada dunia, khususnya kepada negara- negara anggota, di
mana konsep dasar dari liberalisasi perdagangan adalah penghilangan hambatan
dalam perdagangan internasional. Konsep ini dalam pelaksanaannya membentuk
globalisasi.
Organisasi internasional merupakan suatu wadah bagi beberapa negara untuk
berkumpul mendiskusikan suatu masalah yang terkait dan untuk mencapai tujuan
bersama dengan organisasi tersebut. Dalam setiap organisasi tersebut telah ditentukan
beberapa persyaratan untuk ikut bergabung dan sanksi jika terkait dengan pelanggaran
yang dilanggar oleh negara bersangkutan kepada organisasi tersebut.
Akan tetapi, pada kenyataannya, perdagangan dunia yang meningkat tidak berarti
meningkatnya kesejahteraan dan pembangunan di negara- negara berkembang dan
miskin. Bahkan, kini mulai terasa kesejahteraan negara-negara berkembang kian merosot
dan proses pembangunan kian terhambat. Produk-produknya pun masih sulit menembus
pasar negara- negara maju. Di negara maju pun masih mempraktikkan hambatan
nontarif yang sangat tinggi, seperti penetapan standardisasi produk barang dan jasa,
serta penetapan standar yang tinggi di perbatasan berdasarkan aspek kesehatan,
kebersihan, dan keamanan.
C. LATIHAN SOAL/ TUGAS

Soal
1. Jelaskan maksud dan tujuan dari adanya organisasi dagang internasional!
2. Sebutkan beberapa organisasi dagang internasional dan jelaskan pula fungsi dari
masing-masing organisasi dagang internasional tersebut!

D. DAFTAR PUSTAKA

Abdurrasyid, Priyatna. 2002. Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa: Suatu


Pengantar. Jakarta: PT Fikahati Anesta dan BANI.

Adolf, Huala. 2003. Arbitrase Komersial Internasional. Cetakan 3. Jakarta:


RajaGrafindo.

Badrulzaman, Mariam Darus. 1994. Aneka Hukum Bisnis. Cetakan 1.

Bandung: Alumni.
Gunadi, Ariawan. 2013. Pengantar Hukum Bisnis 2. Jakarta: Lentera Hukum
Indonesia.
Harris, H.J. 1998. Cases and Materials on International Law. 5th Edition.

London: Sweet and Maxwell.

H.S., Salim. 2007. Perkembangan Hukum Kontrak di Luar KUH Perdata.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai