Nomor 1
Desember 2022
Abstract
International trade law is part of international law. Therefore, various imperfections or
weaknesses in international law are also affected in the field of international trade law. This
journal will explain why countries conducting international trade need to comply with
international trade law. This article provides an argument that the reason for a country to comply
with international trade law is the belief that obedience will benefit the interests of the country
itself. The following explanation is that there is a fundamental principle within the scope of
international agreements: the legal source of international trade law, namely the principle of good
faith. A country bound in an international trade agreement must carry out the provisions of the
contract following the contents, soul, intent, and purpose of the deal itself, respecting the rights
and obligations of each party.
90
Volume 10 (SPECIAL ISSUE)
Nomor 1
Desember 2022
Media Pembinaan Hukum Nasional, 3(2), 145-162. ekonomi. Kencana Prenada Media Group.
91
Volume 10 (SPECIAL ISSUE)
Nomor 1
Desember 2022
Metode Penelitian Hukum (Legal Research International Law?’ (1997) 106 The Yale Law Journal
Methods). CV. Social Politic Genius (SIGn). 261
92
Volume 10 (SPECIAL ISSUE)
Nomor 1
Desember 2022
lebih menitikberatkan pada rasa hormat dan hidup dan ketidaktaatan menimbulkan
kepentingannya terhadap GATT. Tindakan biaya-biaya tersendiri.21
negara-negara anggota GATT yang selama Pada akhirnya, dari berbagai motivasi
ini berdasar pada rasa hormat dan yang melatarbelakangi suatu negara untuk
kepentingan, telah menciptakan suatu iklim taat kepada baik hukum internasional dan
hukum dimana para anggota GATT melihat hukum perdagangan internasional bisa saling
adanya kepentingan timbal balik dengan mempengaruhi antara satu alasan dengan
negara lainnya untuk menghormati alasan lainnya. Jadi pertanyaan mengapa
kewajiban-kewajiban hukum mereka dalam negara taat pada hukum internasional bisa
GATT. Kedua adalah GATT mem-berikan dilandasi oleh masing-masing motivasi di
hak untuk melaksanakan retaliasi kepada atas ataupun campuran antara motivasi yang
negara yang dirugikan sebagai akibat dari satu dengan yang lain. Oleh karena itu,
tindakan-tindakan negara lain yang dalam konteks hukum internasional, secara
melanggar hukum. Dalam hal ini, negara lebih spesifik dibutuhkan penegakannya
tersebut diberi hak untuk menerapkan sebagai upaya untuk menertibkan subjek-
rintangan-rintangan perdagangan baru subjek hukumnya, yang dalam hal ini adalah
terhadap produkproduk impor dari negara- negara sebagai bagian dari masyarakat
negara yang melanggar hukum. internasional. Kehadiran serta pengaruh dari
Motivasi dari negara untuk taat kepada hukum internasional merupakan hal yang
hukum internasional, termasuk hukum patut untuk diupayakan kehadirannya oleh
perdagangan internasional, dikarenakan masyarakat internasional.
keyakinan bahwa ketaatan akan Ketaatan suatu negara terhadap
menguntungkan kepentingan subjek itu hukum internasional, terkhusus hukum
sendiri. Kalkulasi untuk kepentingan sendiri perdagangan internasional, bukan diukur
merupakan pondasi tindakan mayoritas dengan penegakan kepatuhan secara kaku
masyarakat. Aturan hukum yang dipatuhi dan status berdasarkan kaidah-kaidah
oleh individu adalah hasil kalkulasi normatif yang dikawal oleh para penegak
keuntungan ketaatan versus ketidaktaatan. hukum. Keberlakuan hukum internasional
Meskipun meyakini keuntungan akan harus dilihat dan diukur dari perilaku
diperoleh melalui kerjasama institusi tetapi masyarakat internasi-onal yang taat akan
kepentingan sendiri tetaplah juga hukum internasional.22
diutamakan. Negara selaku makhluk sosial selalu
Dapat dikatakan bahwa ketaatan membutuhkan interaksi satu dengan yang
negara terhadap hukum internasional terjadi lain untuk memenuhi kebutuhannya.
bilamana keuntungan yang akan diperoleh Betapapun majunya suatu negara tidak akan
lebih besar daripada biaya yang harus dapat hidup sendiri. Saling membutuhkan
ditanggungnya. Motivasi selanjutnya adalah antara bangsa-bangsa diberbagai lapangan
ketaatan dilandasi keyakinan, penerimaan kehidupan yang mengakibatkan timbulnya
akan legitimasi normatif dari suatu aturan hubungan yang tetap dan terus menerus
hukum interna-sional. Negara mentaati antara bangsa-bangsa, mengakibatkan pula
aturan hukum internasional bukan karena timbulnya kepentingan untuk memelihara
takut akan sanksi ataupun hitungan untung dan mengatur hubungan demikian.
rugi tetapi benar-benar atas dasar keyakinan Dalam berinteraksi tersebut suatu
negara itu sendiri bahwa aturan itu negara membutuhkan aturan hukum untuk
menimbulkan kewajiban yang harus
ditaatinya. Ketaatan menjadi kebiasaan
21 Adolf, H. (2020). Hukum penyelesaian sengketa
internasional. Sinar Grafika.
22 Darajati, M. R. (2020). Ketaatan Negara Terhadap
93
Volume 10 (SPECIAL ISSUE)
Nomor 1
Desember 2022
memberi kepastian hukum pada apa yang disatukan menjadi sebuah konsep ketaatan.
mereka lakukan.23 Harus diakui bahwa Kewajiban moral aktor dari pemimpin
disamping faktor kebutuhan, memang ada negara untuk mematuhi norma hukum
juga faktor lain seperti kekhawatiran akan perdagangan interna-sional menjadi
kehilangan keuntungan atau fasilitas-fasilitas kewajiban hukum domestik yang mengikat
dari negara lain juga kekhawatiran dikucilkan secara internal mutlak dilakukan ketika
dari pergaulan internasional yang memberi sudah terjadi kesepakatan dengan negara
kontribusi ketaatan masyarakat internasional lain.
pada hukum internasional. Namun demikian
semuanya itu mengalahkan ketaatan karena Referensi
faktor kebutuhan bersama akan adanya Adolf, H. (2006). Hukum perdagangan
aturan hukum yang diharapkan bisa internasional. PT RajaGrafindo Persada.
memberikan rasa aman, ketertiban, keadilan,
dan kepastian hukum. Adolf, H. (2020). Hukum penyelesaian sengketa
Apabila dikaitkan dalam ranah internasional. Sinar Grafika.
perdagangan, dalam rangka menunjang
pertumbuhan ekonomi suatu negara, maka Albar, A. A. (2019). Dinamika Mekanisme
diperlukan adanya pengaturan perdagangan Alternatif Penyelesaian Sengketa
yang baik, sehingga dapat memelihara Dalam Konteks Hukum Bisnis
kemantapan dan kestabilan perekonomian Internasional. Otentik's: Jurnal Hukum
suatu negara. Hal inilah yang semakin Kenotariatan, 1(1), 18-32.
menunjukkan bahwa betapa pentingnya
pengaturan perdagangan internasional ini Aristeus, S. (2014). Peluang industri dan
untuk dipatuhi oleh negaranegara. Perilaku perdagangan indonesia dalam
kepatuhan negara terhadap hukum pelaksanaan masyarakat ekonomi
perdagangan internasional, pasti akan ASEAN. Jurnal Rechts Vinding: Media
berpengaruh terhadap siklus atau jalannya Pembinaan Hukum Nasional, 3(2), 145-
suatu perdagangan internasional. 162.
94
Volume 10 (SPECIAL ISSUE)
Nomor 1
Desember 2022
95
Nama : Rifqi Pratama Waligar
NIM : B1A121286