Anda di halaman 1dari 15

BAB 2

Sumber – Sumber
Hukum Ekonomi
Internasional
Secara alamiah hukum ekonomi internasional
tidak dapat berdiri di luar perubahan dari ekonomi
internasional itu sendiri.
Pada dasarnya hukum ekonomi internasional eksis
dikarenakan dibutuhkan oleh negara-negara, untuk
berpartisipasi dalam perdagangan, dan lembaga-
lembaga keperdataan semacam korporasi untuk
memperluas pangsa pasarnya.

2
HUKUM EKONOMI INTERNASIONAL
A. Sumber – Sumber Ekonomi Internasional
a. Definisi Hukum
Definisi Menurut Ismail
Ekonomi Internasional
Saleh
Bidang hukum
hukum ekonomi
internasional yang
internasional adalah
mengatur hubungan
sebuah hukum yang
antara negara,
berperan dalam sebuah
organisaasi internasional,
pembangunan ekonomi.
dan perusahaan –
perusahaan dalam tingkat
internasional.
4
b. Sumber-sumber Hukum Internasional
Dalam pasal 38 ayat 1 Statuta Mahkamah
Internasional juga sumber hukum ekonomi
internasional. Menurut pasal tersebut, sumber-sumber
yang dimaksud adalah:
1. Perjanjian Internasional
2. Kebiasaan internasional
3. Prinsip-prinsip hukum umum
4. Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran
para ahli hukum yang terpandang di berbagai negara

5
c. Perjanjian dan Hukum Ekonomi Internasional
Sumber hukum ekonomi internasional yang paling penting
adalah hukum yang berkaitan dengan perjanjian baik bilateral maupun
multilateral dan bisa saja berkaitan dengan persoalan persoalan
apapun juga.
Perjanjian merupakan basis dari kesepakatan internasional antara
negara-negara yang mengikat para pihak tersebut menurut hukum
internasional.
Tunduknya suatu negara terhadap suatu perjanjian adalah merupakan
tindakan sukarela dan tentunya akan mengurangi kebebasan, kekuasaan
dari suatu negara itu untuk bertindak dalamenjadi hukum nasional,
setiap negara memiliki tata cara tersendiri.
Setiap negara yang berdaulat memiliki kapasitas untuk membuat
perjanjian. Akan tetapi bagaimana proses suatu perjanjian Undang-
Undang No. 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional.
6
d. Perjanjian Internasional Sebagai Sumber Yang Paling Penting Dalam Hukum
Komersial Internasional
Pada dasarnya semua istilah perjanjian internasional memiliki pengertian konsep yang
sama. Konsep tersebut adalah sebuah perjanjian oleh sebuah negara untuk bertindak,
tidak bertindak dalam tindakan tertentu pada waktu yang akan datang. Persoalan
perjanjian internasional di atur dalam konvensi Wina tahun 1969.
Masalah-masalah dalam perjajian ekonomi internasional:
1. Sulitnya koordinasi antara suatu perjajian dengan perjanjian dengan perjajian lainya
2. Perbedaan penafsiran, kususnya saat terjadi sengketa di antara para pihak terhadap
perjanjian tersebut
3. Masuknya suatu perjanjian ekonomi internasional ke dalam hukum nasional, pada
prakteknya tidak ada keseragaman

7
Pada dasarnya perjajian ekonomi internasional memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1. Berpengaruh, tidak saja pada hubungan negara-negara tetapi juga sistem hukum dan
politik negara-negara yang menjadi pihak atau peserta pada perjajian tersebut
2. Umumnya mengatur mengenai kewenangan negara peserta dalam mengatur kebijakan
ekonomi dan kepentingan ekonomi, sehingga efektivitas dan kelanjutan dari perjanjian ini
bergantung pada pesertanya
3. Untuk dapat berlaku suatu perjajian haruslah ada terapan di dalam hukum nasional dari
negara pesertanya, sehingga efektivitas dari perjajan ini bergangtung pada efektivitas
perjajian tersebut

8
e. Kebiasaan internasional sebagai Hukum kebiasaan
internasional
Hukum kebiasaan internasional mengikat semua negara
apabila syarat-syarat berikut dapat di penuhi, yaitu :
× keseragaman dan konsistensi praktek dari negara-negara
yang ada
× Suatu keyakinan oleh sebuah negara bahwa tingkah laku
dalam artian kebiasaan itu dibutuhkan oleh mereka.

9
Menurut Schwarzerberger, hukum kebiasaan internasional mempunya
tiga fungsi penting:

• Memberi latar belakang dan dasar-dasar bagaimana hukum


ekonomi internasional yang sifatnya konsensual harus ditafsirkan
• Member berbagai aturan yang mengatur hukum-hukum ekonomi
mengenai TORT dalam hukum ekonomi internasional (perbuatan
melawan hukum) dan sengketa-sengketa ekonomi
• Dengan menggeneralisasi aturan-aturan khusus terhadap pedagang
asing, hukum kebiasaan internasional telah meletakan dasar bagi
aturan-aturan hukum kebiasaan mengenai kebebasan di laut di waktu
damai dan perang, dan aturan-aturan mengenai standar minimum bagi
perlakuan terhadap orang asing

10
f. prinsip-prinsip umum Hukum dan putusan-putusan
Hakim dan pendapat sarjana
sumber-sumber ini jika dibandingkan dengan dua sumber
sebelumnya merupakan sumber yang kurang begitu
penting dalam Hukum internasional,namun hal tertentu
memiliki peranan yang penting untuk
menginterpretasikan aturan-aturan yang ada dalam
hukum internasional.
11
g. fungsi Hukum internasional
dalam pembahasan pada hukum ekonomi
internasional,hukum internasional khususnya perjanjian
dan kesepakatan-kesepakatan antara bangsa-bangsa yang
ada,adalah kritikal poin dalam memberikan kewajiban-
kewajiban bagi subjek-subjek hukum ekonomi
internasional.

12
h. kontrak sosial dan ekonomi internasional
Salah satu aspek penting dari hukum internasional
khususnya dalam hubungan dengan hukum perjnajian
adalah kesadaran dan keinginan dari negara-negara itu
untuk mematuhi kewajiban-kewajiban tertentu dibawah
hukum internasional. Dalam hal ini,dapat juga
dipertimbangkan bahwa hukum internasional,khususnya
perjanjian antar negara,sebagaimana analog suatu kontrak
dimana masing-masing pihak sepakat untuk melepaskan
sebagian keuangannya atau menghilangkan hambatan
yang ada untuk menerima keuntungan-keuntungan atau
sesuatu yang bernilai sebagi pengembalian dari
kesepakatan itu.
i. Hukum Internasional, Hard Law ataukah Soft Law dan
Persoalan Penegakan Hukumnya.

a. Integrasi Teritorial b. Tidak ada campur


tangan negara lain

c. Perlindungan terhadap d. Menjaga Kepentingan


warga negara ekonomi
j. Prinsip mekanisme penegakan hukum
Dalam hukum internasional beberapa konsep berikut ini
diakui sebagai bentuk penegakan hukum internasional, yaitu
1. Sanksi ekonomi kolektif
2. Sanksi militer kolektif
3. Mahkamah Internasional
Selanjutnya untuk mempertimbangkan persoalan penegakan
hukum ini, penting untuk mendiskusikan apa yang negara-
negara itu lakukan atau ya atau tidakkah hukum internasional
itu dipertimbangkan sebagai “soft law” jika dibandingkan dengan
“hard law” pada hukum nasional.

15

Anda mungkin juga menyukai