25215137
2EB19
Sumber-Sumber Hukum Ekonomi Internasional
1. Perjanjian Internasional
2. Kebiasaan internasional
3. Prinsip-prinsip hukum umum
4. Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran para ahli hukum yang terpandang
di berbagai negara
1. Perjanjian Internasional
Namun setelah Perang Dunia II, perjanjian FCN cenderung beralih kepada
pendirian perusahaan di luar negeri dan hak memajukan penanaman modal swasta.
Hal tersebut karena dua sebab : pertama, sebagai akibat langsung dan
meningkatnya peranan penanaman modal asing setelah Perang Dunia II dan kedua,
karena lahirnya kerangka pengaturan perdagangan GATT.
Akhinya sebagai pengganti FCN, muncul perkembangan baru di akhir tahun 1990-
an yaitu BIT. Awalnya negara-negara eropa mengupayakan perlunya suatu
pengaturan penanaman-penanaman modal oleh suatu warga negara di dalm
wilayah negara lainya.
Kebiasan internasional lahir karena dua faktor : pertama, adanya suatu tindakan
yang dilakukan berulang-ulang dan terus menerus dan kedua, masyarakat
internasional memandang tindakan tersebut sebagai mengikat (opinion juris sive
necessitates)
Contoh prinsip hukum umum dalam hukum internasional dan penting juga dalam
hukum ekonomi internasional, misalnya; prinsip good faith (iktikad baik) di dalam
merundingkan dan melaksanakan perjanjian, prinsip tanggung jawab negara, yaitu
manakala suatu negara melakukan tindakan-tindakan yang merugikan negara lain,
maka negara tersebut bertanggungjawab atas tindakan-tindakan dan akibat
perbuatanya.
Sifatnya hanya sebagai sumber hukum tambahan yang hanya memiliki kekuatan
pengaruh saja bagi pera hakim daam menangani sengketa yang dihadapinya.
Sedangkan doktrin peranya pun masih sangat kecil, hal ini disebabkan karena
sulitnya para sarjana melepaskan dirinya kepentingan ekonomi negaranya guna
menyetujui dan menghasilkan suatu jurisprudensi atau doktrin sebagai sumber
hukum tambahan
5. Resolusi
Organisasi-organisasi internasional yang berfungasi mengatur hubungan-hubungan
ekonomim juga mengeluarkan cukup banyak resolusi. Namun lagi-lagi tidak jelas
mengenai kekuatan sumber ini.
Menurut Hermann Mosler ada banyak yang menentukan apakah suatu resolusi
mengikat atau tidak. Misalnya saja, kehendak organisasi yang bersangkutan,
muatan prinsip-prinsip yang terdapat dalam resolusi tersebut, dan apakah negara-
negara pada umumnya mendukung resolusi tersebut.
Suatu instrument tertulis yang memuat suatu kodifikasi prinsip dan aturan secara
sistematis. Dibuat bisanya dalam suatu organisasi untuk mengikat anggotanya. Dan
bentuk ini umunya ditempuh oleh organisasi yang khususnya tidak begitu memiliki
suatu kelembagaan yang kuat dan tidak begitu memilki ketentuan-ketentuan
lengkap guna mencapai tujuan-tujuan organsasi.