Anda di halaman 1dari 9

CATATAN HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL

PERBEDAAN ANTARA MOU DAN TREATY


MOU is an instrument concluded between states which do not intend to be governed
by Internasional law consequently is not legally binding.
Treaty is an insiturment concluded between statses which intend to be governed by
Internasional law consequently is legally binding .
Perbedaan antara MOU (Memorandum of Understanding) dan Treaty (Perjanjian)
terletak pada tujuan, isi, dan kesanjawatan yang mereka miliki dalam hukum
internasional[1][3]. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

1. MOU:
- Merupakan singkatan dari Memorandum of Understanding[3].
- Berfungsi sebagai pendahuluan sebelum perjanjian dilakukan oleh kedua belah
pihak yang bekerja sama[5].
- Mengatur tentang mekanisme kerja sama sebelum kerja sama itu sendiri[5].
- Mencakup poin-poin kerja sama atau transaksi yang dilakukan dan akan diatur
lebih lanjut dalam perjanjian yang akan dilakukan di kemudian[5].
- Biasanya memiliki jangka waktu berlaku yang terbatas dan bersifat sementara[5].

2. Treaty (Perjanjian):
- Merupakan kesepakatan antarnegara yang dibuat dalam bentuk tertulis dan
diatur secara umum
- Berlaku di antara negara-negara yang terlibat dan dapat dikatakan oleh hukum
internasional
- Mencakup kesepakatan pada berbagai aspek, seperti hak-hak, tanggung jawab,
dan ketentuan
- Dapat memiliki kesanjawatan yang berbeda, tergantung pada konteks dan isi
perjanjian
Secara singkat, MOU lebih berkaitan dengan pendahuluan dan kerja sama sebelum
perjanjian dilakukan, sementara treaty merupakan kesepakatan yang berlaku di
antara negara-negara dan dapat dikatakan oleh hukum internasional.

Contoh: Presiden Clinton dengan Prime Minister Iris yang bernama Aher
mengadakan elektronik mail, maka dihubungkanlah kedua surat tersebut secara
bersamaan; apakah keduanya treaty atau MoU. surat tersebut disebutt treaty karena
diwakili oleh orang yang berwenang dinegara tersebut.

The Council of Europe telah masuk dalam a treaty sbb :


1. Treaties terbuka pada suatu organisasi seperti the European Convention on
Human Rigths 1950 ;
2.Partial Agreement terbuka pada anggota tertentu seperti : The COE Pharmacopeia
Conventian 1964 terbuka pada para penandatangan asli dan the council of minister
3. Treaties terbuka untuk para anggotanya plus anggota international organisasi
yang begitu penting dalam the treaty ;
4. Treaties terbuka untuk para anggotanya ( a state atau internasional organization
) yang mangambil bagian dari permulaan;
5.increasingly, treaties dimana the European entitled to be original signatory;
6. By Invitation dari Concil of Ministers untuk akses setelah treaties tsb come into
forces kadang –kadang non member a council of europe.
A state terikat perjanjian dgn adoptian or authentication . Menurut pasal 11 , a state
can be express to be bound dengan al :
-signature;
-exchange of instrument constituting treaty
-ratification,acceptance or approval
Pada umumnya definisi signature subyek to ratification article 12 – treaty of viena
menyatakan :
1. Treaty menyediakan tanda tangan.
2. Pendirian negara perunding mengungkapkan persetujuannya.
3. Maksud menggunakan full power sudah sejak negosiasi.
Drafting and Final Clause
Treaties do not have to be any particular form. But , the principal exceptions of Notes
, most treaties consist of a single main instrument yang mempunyai patern sbb :
- Titel ;
- Preamble;
- main text ;
- final clause ;
- testimonium and signature block;
- attachment.
Multilateral Treaty :
dalah sebuah traktat yang melibatkan tiga negara atau lebih, di mana setiap negara
memiliki kewajiban yang sama dengan negara-negara lain. Perjanjian ini mencakup
hampir setiap bidang hukum internasional, mulai dari hak asasi manusia hingga
perjanjian antar-negara tentang perdagangan atau transportasi. Contoh perjanjian
multilateral meliputi Konvensi Terkait Status Pengungsi, Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut, Konvensi Jenewa, dan Statuta Roma
The General Framework Agreement for Peace in Bosnia and Herzegovina 1995 are
known the place . Hence ,Dayton agreement.
Thus , The convention on The Prohibition of The Development , Production ,
Stockpiling and use Chemical weapons and on their Destruction 1993 simply CWC
Bilateral Treaty
Perjanjian bilateral adalah perjanjian yang terbatas dan dibuat oleh dua negara saja.
Dalam perjanjian bilateral, dua pihak negara berkesepakatan mengenai isu tertentu
dan menciptakan aturan yang berlaku untuk mengatur hubungan antara mereka
Hubungan Hk. Internasional dan Hukum Nasional.
Prof Bagir Manan , dituangkannya perjanjian internasional ke dalam bentuk undang
undang pengesahan, terlepas dari arti kedudukan undang undang ini , merupakan
kontradiksi keilmuan.
Undang undang no 24 tahun 2000 tentang perjanjian internasional namun hanya
menyatakan bahwa perjanjian internasional disahkan dengan undang undang /
Peraturan Presiden
Kontradiksi Keilmuan, dalam teori Hukum Tata negara perjanjian Internasional
(traktat) sudah dikenal sebagai sumber hukum dan kedudukannya berdiri sendiri
dan terpisah dari undang-undang.

Pengesahan perjanjian internasional dengan Undang Undang berarti sbb :


A .masalah politik, perdamaian,pertahanan dan keamanan negara ;
B. perubahan wilayah atau penetapan batas wilayah negara RI;
C. kedaulatan dan hak berdaulat negara;
D. hak azasi manusia dan lingkungan hidup;
E. pembentukan kaidah hukum baru ;
F. pinjaman atau hibah luar negari.
Perjanjian Internasional tidak termasuk dalam Pasal 7 Ayat 1 undang undang
10 tahun 2004 tentang hierarki sebagai berikut :
1. Undang Undang Dasar 1945;
2. Undang Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perpu);
3. Peraturan Pemerintah(PP)
4. Peraturan Daerah
5. Peraturan Desa
Beberapa Pilihan dan Aliran Hukum:
Aliran Dualisme
yang menempatkan hukum internasional sebagai sistem hukum yang terpisah dari
hukum nasional. Dalam hal ini tidak dapat hubungan hierarki , dengan
dikonversikannya hukum internasional ke dalam hukum nasional dan berlaku
sebagai hukum nasional jadi tidak ada konflik antara Hukum Nasional dan Hukum
internasional. Hukum internasional dan nhukum nasional berlaku pada wilayah
yang berbeda.
Aliran Monisme yang menempatkan hukum internasional dan hukum nasional
sebagai bagian dari kesatuan sistem hukum. Hukum internasional berlaku dalam
ruang lingkup satu kesatuan sistem hukum.
Untuk aliran ini terbagi menjadi dua yaitu : yang mendahulukan hukum nasional
(primat hukum nasional) dan mendahulukan hukum internasional (primat hukum
internasional) Hukum internasional dan nasional merupakan suatu kesatuan sistem.

Hukum internasional dengan sendirinya cukup jelas menempatkan


kedudukan Hukum nasional.
Pasal 26 Viena Convention on Treaties mengatur prinsip fundamental hukum
perjanjian internasional yaitu Pacta Sunt servanda yang menyatakan bahwa
perjanjian mengikat para pihak yang membuatnya dan harus dilaksanakan
dengan itikad baik.

ENTRY INTO FORCE


Entry into Force ( berlakunya Perjanjian Internasional )
Dalam konteks perbedaan antara MOU (Memorandum of Understanding) dan
perjanjian (treaty), "entry into force" juga memiliki implikasi yang berbeda. Untuk
perjanjian, "entry into force" menunjukkan saat perjanjian tersebut mulai berlaku
dan mengikat bagi negara-negara yang telah menyetujuinya
Sementara untuk MOU, karena sifatnya yang lebih tidak mengikat, "entry into force"
mungkin tidak selalu relevan, karena MOU cenderung tidak memiliki kesan hukum
yang sama dengan perjanjian yang mengikat
Dengan demikian, "entry into force" adalah konsep penting dalam hukum
internasional yang menandai saat suatu perjanjian menjadi mengikat, dan memiliki
implikasi yang berbeda tergantung pada jenis perjanjiannya.
When a treaty has entered into force , it binds only those states which have
consented to be bound by it.
However , none of this means that a treaty will have no legal effects before it enters
into force

SOAL PERJANJIAN INTERNASIONAL


1. Apabila suatu negara A yang mempunyai kebijakan perdagangan tidak
sesuai dengan yang dianut oleh negara Maju , complain tersebut
ditujukan kemana sebutkalah kedua system complain yang terdapat di
WTO (World Trade Organisation)?Jelaskanlah ke dua system tersebut ?
Ketika suatu negara menghadapi kebijakan perdagangan yang dianggap tidak
sesuai oleh negara maju, keluhan tersebut dapat diajukan ke Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO). Terdapat dua sistem keluhan utama di WTO, yaitu
"Dispute Settlement Understanding (DSU)" dan "Trade Policy Review
Mechanism (TPRM)".
1. Dispute Settlement Understanding (DSU): Sistem ini digunakan ketika
negara-negara anggota WTO memiliki perselisihan perdagangan. DSU
menyediakan prosedur untuk penyelesaian sengketa perdagangan
antarnegara. Prosedur ini mencakup konsultasi, penyelesaian sengketa,
dan proses banding.
2. Trade Policy Review Mechanism (TPRM): TPRM adalah mekanisme di
mana kebijakan perdagangan dan praktik anggota WTO secara berkala
ditinjau. Tujuannya adalah untuk meningkatkan transparansi kebijakan
perdagangan anggota WTO dan memungkinkan evaluasi terhadap
dampak kebijakan tersebut terhadap sistem perdagangan multilateral.
Dengan menggunakan kedua sistem ini, negara-negara anggota WTO dapat
mengajukan keluhan dan menyelesaikan perselisihan perdagangan secara
adil dan transparan.

2. Coba jelaskan apa yang dimaksud dgn Legal Personality yang dimiliki
oleh Internasional organisasi , dan apakah ada beda dengan yang
dimaksud dengan Personalitas Hukum dalam hukum perseroan , dan
berikan alasan alasanya ?
Legal Personality yang dimiliki oleh organisasi internasional dan Personalitas
Hukum dalam hukum perseroan terbatas memiliki perbedaan dalam aspek
kebijakan dan tanggung jawab. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:
Legal Personality: Legal Personality mengacu pada konsep badan hukum yang
memiliki kepribadian hukum yang terpisah dari pemegang saham atau
pemiliknya. Perseroan terbatas, seperti yang ada di Indonesia, memiliki
tanggung jawab terbatas dan memiliki kebijakan yang berbeda dari pemegang
sahamnya. Beberapa karakteristik dari Legal Personality dalam perseroan
terbatas meliputi:
Terpisah dari pemegang saham: Perseroan terbatas memiliki kepribadian
hukum yang terpisah dari pemegang saham, sehingga pemegang saham tidak
bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama
perseroan
Tanggung jawab terbatas: Perseroan terbatas memiliki tanggung jawab
terbatas, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki kebijakan yang berbeda
dari pemegang saham
.
Personalitas Hukum dalam hukum perseroan terbatas: Personalitas hukum
dalam hukum perseroan terbatas mengacu pada prinsip yang mengandung
pengertian bahwa sebuah perseroan yang anggota direksi dan dewan
komisaris
Beberapa karakteristik dari Personalitas Hukum dalam hukum perseroan
terbatas meliputi:
Berdiri sendiri: Perseroan terbatas sebagai badan hukum memiliki
kepribadian hukum yang terpisah dari pemegang saham atau pemiliknya, dan
dapat berdiri sendiri untuk menjalankan kegiatan
3. Apakah yang dimaksud dengan International Organisation ? Dan ,
mengapa terdapat beberapa internasional organisation , apa yang
membedakan diantara Internasional organisation ? Coba jelaskan
secara singkat ?
Dalam hukum perjanjian internasional, International Organisation (IO)
merujuk kepada organisasi yang terdiri dari kesepakatan negara-negara
untuk menjaga dan mengatur hubungan internasional, serta melakukan tugas
yang diberikan kepada mereka oleh anggota-anggota
Terdapat beberapa perbedaan antara organisasi internasional (IO) yang
mempengaruhi perbedaan dalam jenis dan tugas yang mereka lakukan.
Beberapa perbedaan utama termasuk tujuan, jenis anggota, dan struktur
organisasi yang mereka miliki
Organisasi internasional (OI) memiliki tujuan yang lebih luas, sementara
organisasi regional (OR) memiliki tujuan yang lebih spesifik, seperti
mengatasi isu regional atau melindungi ketertiban negara-negara di
daerahnya
Selain itu, OI memiliki anggota yang lebih heterogen, sementara OR memiliki
anggota yang lebih homogen, dan OI umumnya memiliki struktur yang lebih
kompleks dibandingkan dengan OR

Anda mungkin juga menyukai