Anda di halaman 1dari 4

KORELASI ANTARA HUKUM PERDATA INTERNASIONAL DAN HUKUM

KONTRAK

paper

Dosen pengampu :
Dr. Firman Floranta Adorana, S.H., M.H.

Disusun oleh :

Diva Azzahra Maharani 210710101196

UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN AJARAN 2021/2022
KORELASI ANTARA HUKUM PERDATA INTERNASIONAL DAN HUKUM
KONTRAK

Abstrak

Ciri utama suatu kontrak adalah merupakan suatu dokumen tertulis yang berisi persetujuan
para pihak dengan syarat-syarat dan bukti-bukti kewajibannya. Bagian-bagian perjanjian di
atas memberikan indikasi yang jelas tentang apa yang membedakan perjanjian dari deklarasi
sepihak . Terakhir, dengan sederhana dapat dijelaskan bahwa kontrak adalah perjanjian
tertulis yang menentukan hak dan kewajiban para pihak dalam kontrak. Perkembangan paling
awal dalam hukum kontrak internasional, yang dibentuk oleh para pedagang komoditas,
hanya menyangkut para pedagang itu sendiri, atau yang sering disebut lex mercantoria.
Sejarah menunjukkan bahwa Rex Mercantria berkembang pesat pada Abad Pertengahan di
Eropa (khususnya pada abad ke-18 dan ke-19). Beberapa sistem hukum hukum kontrak yang
berbeda memiliki karakteristiknya masing-masing. menurut sistem common law atau civil
law. Pengaturan yang dapat dilakukan dalam perjanjian hubungan perdata dapat berupa jalur
pengadilan maupun non pengadilan.

Kata Kunci : Kontrak, Internasional, Penyelesaian sengketa

A. PENDAHULUAN

Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) adalah organisasi yang mengawasi, mengatur


dan membantu jalannya perdagangan internasional. Organisasi ini merupakan gabungan atau
hasil kesepakatan dan beberapa perundingan yang dikeluarkan oleh hampir seluruh negara di
dunia. Keanggotaan WTO sejauh ini telah mencapai 164 negara. Memiliki sejumlah anggota
dari berbagai negara, organisasi ini tetap memberikan hak untuk memberikan pendapat atas
hal-hal yang dibahas dalam forum tersebut. Setelah pemberian hak suara, muncul konsensus
untuk mencari hasil yang dianggap cukup adil. Pada tahun 1947, General Agreement on
Tariffs and Trade (GATT) adalah sebuah organisasi yang memiliki aturan tentang
perdagangan dunia yang memungkinkan sistem ekonomi internasional berfungsi dengan baik
dan damai. Setelah GATT dibubarkan, lahirlah WTO. WTO memiliki tujuan yang sama
dengan GATT, yaitu menjaga perdamaian dalam kegiatan ekspor-impor antar beberapa
negara.
Adanya jaminan atas kegiatan yang diberikan oleh negara-negara besar menunjukkan
bahwa setiap lembaga yang mengaturnya mewujudkan perlindungan yang terwujud secara
luas. Perlindungan yang mereka berikan akan melindungi setiap pengusaha yang terlibat
dalam transaksi ini dari berbagai bentuk penipuan dan perlakuan yang bertentangan dengan
proses bisnis normal. Perlindungan biasanya selalu bersifat universal atau luas. Tempat di
mana pengusaha perorangan dapat melindungi bisnis mereka dengan lebih baik. Pembahasan
lebih rinci tentang perlindungan yang tersedia diatur dalam hukum kontrak atau undang-
undang nasional yang berlaku.Kontrak dalam perdagangan internasional ini merupakan hal
yang memiliki sifat krusial. Oleh sebab itu peraturan-peraturan dalam hukum nasional
seharusnya dapat mengatur hal tersebut. Pembentukan peraturan tersebut bertujuan agar
terbentuknya suatu keharmonisan hukum dalam perdagangan internasional. Penerapan itu
sendiri harus dilakukan peratifikasian oleh pemerintahan indonesia yang disesuaikan dengan
budaya yang ada di sini. Kekuatan mengikatnya, hukum nasional merupakan sumber hukum
utama sumber hukum lainnya. Akan tetapi, dengan mempertimbangkan satu hal dan lain hal,
harus tetap mempertimbangkan dengan sistem hukum yang digunakan untuk mencapai kata
sepakat antara 2 pihak yang bersangkutan.

B. PEMBAHASAN
A. Definisi Hukum Kontrak

Kontrak adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dimana
masing-masing pihak diharuskan untuk melakukan satu atau lebih hal. Dalam pengertian ini
kontrak adalah persetujuan. Namun, kontrak tersebut merupakan kesepakatan tertulis. Ciri
utama akad adalah tertulis yang memuat perjanjian-perjanjian, lengkap dengan syarat-
syaratnya, dan berfungsi sebagai bukti adanya kewajiban. Unsur-unsur perjanjian
sebagaimana tersebut di atas jelas menunjukkan apa yang membedakan suatu perjanjian
dengan pernyataan sepihak. Akhirnya dapat dikatakan secara singkat bahwa akad adalah
suatu perjanjian yang dibuat secara tertulis yang melahirkan hak dan kewajiban para pihak
yang membuat akad. Berikut adalah unsur – unsur yang ada di dalam kontrak :

1. Pihak – pihak yang berkompeten


2. Pokok yang disetujui
3. Pertimbangan hukum
4. Persetujuan timbal balik
5. Kewajiban timbal balik.

Hukum kontrak merupakan terjemahan dari bahasa inggris contract of law dan dalam bahasa
belanda ialah overeenscomstrecht. Lawrence M. Friedman mengartikan hukum kontrak
ialah perangkat hukum yang hanya mengatur aspek tertentu dari pasar dan mengetur jenis
perjanjian tertentu. Lawrence ini tidak menjelaskan lebih lanjut asperk tertentu dari pasar dan
jenis perjanjian itu tadi. Apabila dikaji aspek pasar, tentunya kita akan mengkaji berbagai
aktifitas bisnis yang ada dan berkembang dalam sebuah market. Di dalam market itu akan
menimbulkan berbagai macam kontrak yang dilakukan oleh para pengusaha. Perbuatan
hukumnya ialah jual-bali, sewa-menyewa, leasing, dan masih banyak lagi.1

1
Salim, H. (2010). HUKUM KONTRAK (Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak). Jakarta: Sinar
Grafika.

Anda mungkin juga menyukai