DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1. Refina silalahi 19600373
2. Anggi Marito Siagian 19600345
3. Tentri Mesrawati Gea 19600334
4. Iman Jepri Aldo Manik 19600319
5. Rivaldo Januari Mahulae 19600385
6. Roy Valentin Simanjuntak 1900367
7. Joseph Manullang 19600366
8. Kevin Silalahi 19600351
9. Bintang Migel Hutahean 19600336
10. Agum Silalahi 19600040
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HUKUM HKBP NOMMENSEN MEDAN
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman globalisasi saat ini tengah melanda dunia ,terutama Indonesia.
Salah satu dampak yang dirasakan terutama dalam sektor hukum ekonomi , yaitu
dalam hukum kontrak khususnya kontrak dagang. Menyebabkan berkembangnya
jenis kontrak, meliputi kontrak dagang nasional atau domestic yaitu suatu kontrak
yang dilaksanakan antara dua pihak baik perusahaan atau perorangan, disuatu negara
dengan perusahaan atau perorangan di negara lain. Ketentuan hukum yang mengatur
transaksi yang bersifat lintas batas nasional tidak lagi dapat ditentukan oleh aturan
hukum dari suatu negara, akan tetapi mengarah kepada aturan yang bersifat
internasional sebagai wujud dari hasil upaya unifikasi, penyeragaman ataupun
harmonisasi. Sebagai hasilnya, berkembanglah prinsip-prinsip dan norma-norma
hukum bagi kegiatan transaksi bisnis internasional, baik dalam bentuk hard laws, soft
laws maupun yang bersumber dari kebiasaan perdagangan internasional.
Seiring dengan perkembangan di atas, maka berkembang pula aturan-aturan
kontrak dagang internasional. Kontrak dagang internasional dalam hal ini harus
diartikan dalam pengertian yang luas, yang tidak hanya terbatas pada kegiatan
perdagangan barang saja, tetapi juga meliputi perdagangan jasa, termasuk juga
kontrak yang terkait dengan kegiatan investasi, keuangan, konstruksi, pengangkutan,
dan bahkan kontrak yang dibuat dalam wujud elektronik sekalipun. Dengan demikian,
perkembangan hukum kontrak dagang internasional mencakup dari perkembangan
yang masih bersifat konvensional sampai dengan perkembangan yang modern.
Kontrak Dagang merupakan bidang hukum yang sangat penting di era ini
terutama dalam mendukung kegiatan di sektor perdagangan dan transaksi bisnis
internasional. Menyatukan hubungan antara para pihak dalam lingkup internasional
bukanlah persoalan yang sederhana. Hal ini menyangkut perbedaan sistem,
paradigma, dan aturan hukum yang berlaku sebagai suatu aturan yang bersifat
memaksa untuk dipatuhi oleh para pihak di masing-masing perusahaan bahkan
Negara.
Di dalam persaingan tersebut terkadang produsen melakukan pelanggaran-
pelanggaran di dalam hukum perdagangan yang bertujuan agar saingan produsen
nya mengalami kurangnya penghasilan yang berdampak pada kerugian
(bangkrut) yang berskala besar dari permasalahan yang sering terjadi maka di buatlah
suatu peraturan perdagangan yang disebut Hukum Dagang. Hukum Dagang ini di
manfaatkan agar dapat mengatur berjalannya suatu perdagangan dan mencegah, dan
memberikan sanksi kepada produsen/perusahaan yang terbukti melakukan
Pelanggaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hukum Kontrak Dagang ?
2. Bagaimana Dasar Hukum Kontrak Dagang berdasarkan ketentuan di dalam KUH
Perdata ?
BAB II
PEMBAHASAN
Bahwa pilihan hukum (choice of law, proper law atau applicable law) suatu hukum
nasional dari suatu negara tertentu tidak berarti bahwa badan peradilan negara
tersebut secara otomatis yang berwenang menyelesaikan sengketanya. Peran choice of
law di sini adalah hukum yang akan digunakan oleh badan peradilan (pengadilan atau
arbitrase) untuk:
Menentukan keabsahan suatu kontrak dagang, Menafsirkan suatu kesepakatan-
kesepakatan dalam kontrak, menentukan telah dilaksanakan atau tidak
dilaksanakannya suatu prestasi (pelaksanaan suatu kontrak dagang), menentukan
akibat-akibathukum dari adanya pelanggaran terhadap kontrak.
Contoh Kasus:
Kontrak Dagang Internasional
Sebuah perusahaan Indonesia dan MDS perusahaan British Virgin Island,
menandatangani perjanjian pembelian saham PT Perdana Gapuraprima Tbk. (GPRA),
sebuah perusahaan publik berbadan hukum Indonesia.
Perjanjian tersebut di tulis dalam Bahasa Inggris dengan pilihan hukum tunduk pada
hukum Indonesia. Perjanjian tersebut tidak dimuat dalam bentuk akta notaris, tetapi
telah dilegalisasi oleh pejabat notaris.
Alih-alih melunasi pembayaran kedua, MDS mengajukan persyaratan baru: meminta
posisi untuk perwakilannya di pimpinan manajemen perusahaan penanaman modal
dan meminta relaksasi untuk pembayaran kedua.
CAKP mengajukan gugatan wanprestasi terhadap MDS, dan pengadilan Jakarta
Timur mengabulkannya dengan menyatakan bahwa perjanjian pembelian saham sah
dan mengikat, dan memerintahkan kepada CAKP untuk membayar sejumlah
kompensasi (Pengadilan Negeri Timur, putusan No. 275/ Pdt. G/2018/PN Jkt Tim).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kontrak adalah suatu kesepakatan yang diperjanjikan (promisssory agreement)
di antara 2 (dua) atau lebih pihak yang dapat menimbulkan, memodifikasi, atau
menghilangkan hubungan hukum.
Ada dasarnya asas kebebasan berkontrak mengutamakan kebebasan dan
kesederajatan tiap manusia. Akan tetapi, pada penerapannya sehari-hari dalam
perbuatan kontrak baku sangat minim menerapkan asas kebebasan berkontrak.
Padahal asas kebebasan berkontrak mengandung makna bahwa masyarakat
mempunyai kebebasan untuk membuat perjanjian sesuai dengan kepentingan masing-
masing.
B. Penutup
Sebagian besar manusia di dunia, menjadikan aktivitas bisnis sebagai jalur
pemasukan perekonomian. Aktivitas yang dijalankan tersebut tidak dapat terhindar
dari menggunakan kontrak, dalam skala nasional ataupun internasional. Kontrak
Internasional merupakan salah satu bagian dari Hukum Perdata Internasional.
Bagaimanapun bentuk kontrak perdagangan baik secara Nasional maupun
Internasional, baik itu yang sangat rinci maupun yang sangat sederhana, hal tersebut
bukanlah suatu keharusan, asalkan syarat sahnya suatu perjanjian terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
Tulus Tambunan, Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaan Teori dan temuan
Empiris, Jakarta : Pustaka LP3ES, 2000, hlm 1
Huala Adolf, Dasar-Dasar Hukum Kontrak Internasional, (Bandung: PT Refika Aditama,
2008), hal. 1-2
Bayu Seto, 2001, Dasar -Dasar Hukum Perdata Internasional, Citra Aditya Bakti,
Bandung, hlm.8
-------------,Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek voor Indonesie)
------------,Kitab Undang-Undang Hukum Dagang(Wetboek van Koophandel voor
Indonesie).
http://desinurmayanifahrurrojie.worldpress.com/2012/10/26/kontrakperjanjiandagang/