Hukum bisnis dapat dipahami sebagai hukum yang mengatur kegiatan ekonomi. Kegiatan tersebut
berupa perdagangan, jasa, dan keuangan yang terus menerus dilakukan untuk mendapatkan
keuntungan.Pada Prinsipnya hukum bisnis merupakan aturan tertulis Oleh pemerintah
dimaksudkan untuk mengatur, mengawasi dan melindungi semua kegiatan usaha, termasuk
kegiatan industri, perdagangan dan jasa, dan segala hal yang berkaitan dengan keuangan dan
kegiatan usaha lainnya. Hukum Bisnis adalah peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk
mengatur perdagangan dalam kegiatan ekonomi guna mewujudkan keamanan dan ketertiban
perekonomian Indonesia. Pelanggaran aturan hukum di area bisnis ini dikenakan sanksi berat.
Menurut Abdul Saliman
Menurut Abdul R. Saliman dkk, Hukum Bisnis atau Business Law/Bestuur
Rechts merupakan keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum, baik
yang tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur hak dan kewajiban yang
muncul dari
Dr. Johannes Ibrahim, S.H., M.Hum
Hukum Bisnis
untuk Mengatur dan memecahkan masalah Terjadi terutama selama
aktivitas manusia-ke-manusia daerah perdagangan.
Ahli
Sumber hukum bisnis yang berkaitan dengan dasar terbentuknya hukum
bisnis. yaitu sebagai berikut:
1. Asas kontrak adalah apa yang dilakukan oleh para pihak agar masing-
masing pihak memenuhi kontrak.
2. Asas kebebasan berkontrak, yang menurutnya para penyelenggara dapat
membuat dan memutuskan sendiri isi dari kontrak yang telah
disepakati..
1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata)
mengatur baik hubungan kebendaan maupun hubungan
antara perseorangan dengan badan hukum. KUHPerdata
mengatur tentang jual beli, persewaan, pinjam meminjam
(termasuk kredit), dll
2. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang mengatur
Menurut antara lain kejahatan dalam bisnis, seperti penipuan.
perundang- 3. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) yang secara
undangan, sumber khusus mengatur hal-hal niaga yang tidak diatur oleh hukum
hukum bisnis yaitu perdata, seperti bentuk perusahaan, termasuk CV dan
ESENSI HUKUM kontrak akan semakin nyata. Dengan demikian, berarti makna
dari hukum kontrak internasional itu adalah ketentuan yang
KONTRAK mengatur hal-hal yang berkaitan dengan kesepakatan yang
INTERNASIONA dibuat oleh dua pihak atau lebih yang berkenaan dengan
L penerapan dasar hukum maupun persyaratan sahnya,
prosedurnya, tehnik pembentukannya, pelaksanaannya dan
penyelesaiannya yang secara keseluruhan terdapat unsur asing
atas kontrak yang dibuat. Jadi esensi dari kontrak internasional
itu adalah kesepakatan.
Hukum Kontrak dibagi 2 menjadi yaitu :
1. Kontrak Nasional yaitu Kontrak yang dibuat dua subjek hukum dalam suatu wilayah negara
yang tidak ada unsur asingnya.
2. Kontrak Internasional yaitu suatu kontrak yang didalamnya ada atau terdapat unsur asingnya.
Hukum yang berlaku antara lain :
1.Hukum nasional salah satu pihak atau hukum nasional pihak lainnya, hal ini disebut dengan
KONTRAK
2.Hukum kebiasaan Internasional. Bahkan KUHPerdata mengakui eksistensi hukum kebiasaan
internasional ini.
ESENSI HUKUM Barulah sekitar tahun 1940 s/d 1970 yaitu setelah lahirnya PBB 1945,
L konvensi yaitu,
1. Convention on Uniform Law of Internastional Sale (ULIS) yaitu tentang
hukum yg berlaku terhadap jual beli internasional.
2. Convention on Uniform Law on the Formation of Contracts
for the International Sale of Goods (ULFC) yaitu tentang pembentukan
kontrak jual beli internasional.
Maka pada tahun 1966 masyarakat internasional (PBB) melalui lembaga UNCITRAL (United Nations
Commision on Internastional Trade Law) menghasilkan suatu konvensi yang disebut dengan CISG
(Convention on Contracts for the International Sale of Goods 1980). Jadi CISG 1980 merupakan satu teks
yang menggabungkan 2 konvensi diatas yang hanya mengatur kontrak jual beli barang yang bersifat
internasional, sedangkan kontrak domestik masih diatur oleh hukum nasional masing-masing.
Konvensi CISG ini terdiri dari 101 Pasal, dan pada Pasal 99 menyebutkan tentang mulai berlakunya
konvensi ini, yaitu : This convention enters into force on the first day of the month following the expiration of
twelve months after the date of deposite of the tenth instrument of ratification, acceptance, approval, or
accession (Konvensi ini mulai berlaku pada hari pertama bulan setelah berakhirnya dua belas bulan
setelah tanggal penyimpanan instrumen kesepuluh ratifikasi, penerimaan, persetujuan, atau aksesi).
ESENSI HUKUM
KONTRAK
Selain dari konvensi CISG yang dilahirkan UNCITRAL, terdapat organisasi lain dalam membuat aturan
perdagangan (komersial) internasional yaitu organisasi UNIDROIT (United Nation International Institute
INTERNASIONA
for the Unification of Private Law) yang tidak terikat oleh Negara manapun, berkedudukan di Roma yang
didirikan pada tahun 1926 dan 1940, keanggotaannya terdiri dari 63 Negara dari 5 benua yang
L
memiliki Statuta UNIDROIT. Indonesia merupakan salah satu anggota ini yang telah meratifikasinya
dengan Keppres No. 59 Tahun 2008 meskipun memiliki latar belakang budaya, hukum, politik dan
ekonomi yang berbeda satu sama lainnya. Lahirnya ketentuan tentang UNIDROIT Principles of
Internastional Commercial Contracts (UPICCs) yang mengatur tentang kontrak komersial internasional ini
pertama kali diadopsi pada tahun 1994 lalu direvisi pada tahun 2004 dan terakhir direvisi kembali pada
tahun 2010. prinsip UNIDROIT merupakan prinsip umum bagi kontrak komersial internasional yang
dapat diterapkan ke dalam aturan hukum nasional, jadi prinsip UNIDROIT sebagai pilihan hukum bagi
mereka yang melakukan kontrak perdagangan internasional.
Bagi negara Hukum Bisnis Innternasional adalah pilar terpenting, terutama Indonesia.
Dengan adanya hukum akan memudahkan dalam mengatur sebuah negara. Hukum Bisnis
ialah Hukum yang mengatur tentang bidang bisnis dengan berbagai anak atau cabang
hukum. Mulai dari hukum international,perdagangan, hukum online dan berbagai cabang
hukum lainnya.
Pelaku bisnis dalam hukum bisnis tidak hanya tentang soal negara, melainkan terdapat
yang lain seperti subyek hukum dalam ketentuan International. Seperti Lembaga
Hukum Bisnis Internasional, perusahaan dll. Perusahaan yang bisa melakukan perdagangan International
ialah perusahaan yang telah berkembang ( perusahaan multinasional )
Internasional Permasalahan hukum atau sengketa hukum dalam bekerja sama bisnis atau transaksi bisnis
internasional sering terjadi akibat tidak ahli dalam menyusun kontrak bisnis internasional.
Hal ini dikarenakan oleh kurang dipahaminya seluk-beluk hukum kontrak bisnis
internasional. Maka dari itu, kerja sama bisnis atau transaksi bisnis internasional bukannya
memberi manfaat dan keuntungan, tetapi justru menimbulkan beban dan kerugian.
Oleh karena itu, para pelaku bisnis yang bergiat dalam kerja sama bisnis atau transaksi
bisnis internasional harus memahami betul seluk-beluk hukum kontrak bisnis internasional.
Perusahaan yang melayani banyak kebutuhan di sejumlah negara, sangat mudah
untuk membedakannya dengan perusahaan lokal.
Berikut ciri perusahaan multinasional yang tidak ditemukan di perusahaan lokal
• Memiliki kantor pusat yang bertugas untuk berkoordinasi terkait aktivitas dan
pengelolaannya.
dan Prinsip
Secara teoritis, unsur asing dapat menajdi indikator suatu kontrak adalah kontrak internasional yaitu:
1. Kebangsaan berbeda;
Internasional 3. Hukum yang dipilih, salah satu aturan negara akan menjadi pilihan hukum jika terjadi sengketa dari kontrak
internasional tersebut;
4. Penandatanganan kontrak dilakukan di luar negeri;
5. Objek kontrak berada di luar negeri;
6. Bahasa yang digunakan dalam kontrak adalah bahasa asing;
7. Digunakannya mata uang asing dalam kontrak tersebut.
Hukum kontrak internasional terwujud dalam lex mercantoria (hukum kebiasaan dagang)
dimaksudkan guna menyelaraskan berbagai sistem hukum yang ada di dunia. Akibat dari Indonesia
telah mengesahkan Statuta UNIDROIT dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2008
tentang Pengesahan Statute of The International Institute for The Unification of Private Law, artinya
Indonesia tunduk terhadap substansi yang tertuang di dalam UNIDROIT.
Prinsip hukum kontrak internasional berdasarkan UNIDROIT, yaitu:
1. Prinsip kebebasan berkontrak
Prinsip kebebasan diwujudkan dalam 5 (lima) bentuk prinsip hukum, di antaranya:
dan Prinsip
• Kebebasan menentukan bentuk kontrak;
• Kontrak mengikat sebagai undang-undang;
Hukum Kontrak • Aturan memaksa (mandatory rules) sebagai pengecualian;
Internasional • Sifat internasional dan tujuan prinsip-prinsip UNIDROIT yang harus diperhatikan dalam penafsiran
kontrak.
2. Prinsip pengakuan hukum terhadap kebiasaan dagang
Prinsip kedua, prinsip kekuatan mengikat praktik kebiasaan dagang, merupakan prinsip yang disebut
pula sebagai keterbukaan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa kebiasaan dagang bukan saja
secara fakta mengikat tetapi juga karena ia berkembang dari waktu ke waktu.
3. Prinsip itikad baik (good faith) dan transaksi jujur (fair dealing)
Terdapat tiga unsur dari prinsip itikad baik dan transaksi jujur, yaitu:
• Itikad baik dan transaksi jujur sebagai prinsip dasar yang melandasi kontrak;
• Prinsip ini juga ditekankan pada praktik perdagangan internasional;
• Prinsip itikad baik dan transaksi jujur bersifat memaksa
dan Prinsip Bunyi pengaturan artikel tersebut adalah rumusan yang umum, termasuk dalam hukum
nasional kita. Rumusan tersebut adalah peristiwa yang menyebabkan force majure adalah
Hukum Kontrak peristiwa yang di luar kemampuannya; adanya peristiwa tersebut mewajibkan pihak yang
mengalaminya untuk memberitahukan pihak lainnya mengenai telah terjadinya force majure.
Internasional Bagi mereka yang ingin memahami dan memperdalam kemampuan pembuatan kontrak
internasional bisa mengikuti training tentang Teknik Perancangan Kontrak. Training ini didesain
secara khusus untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang metode penyusunan
kontrak-kontrak bisnis di Indonesia dan kontrak internasional. Training ini akan mengupas
tuntas bagaimana aspek hukum perjanjian, teori, praktek dan teknik penyusunan perjanjian
disertai dengan contoh-contoh bentuk perjanjian berdasarkan praktek terbaik (best practice).
Hukum transaksi bisnis internasional adalah kumpulan peraturan dan undang-undang yang
mengatur tentang transaksi bisnis antarnegara. Ini meliputi :
perjanjian, kontrak, dan peraturan yang mengatur segala sesuatu dari pembelian dan penjualan
barang dan jasa antarnegara, hingga investasi dan perdagangan. Ada beberapa prinsip utama
yang mendasar dalam hukum transaksi bisnis internasional. Prinsip-prinsip ini meliputi prinsip
RANGKUMAN bebas perdagangan, prinsip nasionalisme, dan prinsip reciprocitas. Prinsip bebas perdagangan
HUKUM
mengizinkan setiap negara untuk menjual dan membeli barang dan jasa dengan negara lain
tanpa hambatan. Prinsip nasionalisme berpendapat bahwa negara harus mempertahankan
TRANSAKSI kebijakan yang bertujuan untuk melindungi industri nasional dan sumber daya alam. Prinsip
reciprocitas berpendapat bahwa negara harus memberikan perlakuan yang sama pada negara
BISNIS lain yang memperlakukan negaranya dengan sama. ●Ada beberapa organisasi internasional
INTERNASIONA yang memainkan peran penting dalam mengatur transaksi bisnis internasional. Organisasi ini
meliputi World Trade
L Organization (WTO), International Chamber of Commerce (ICC), dan International
Organization for Standardization (ISO). WTO adalah organisasi yang bertanggungjawab untuk
mengatur dan mempromosikan perdagangan bebas antarnegara, sementara ICC berfokus pada
pengembangan standar dan praktik bisnis internasional. ISO, sebaliknya, bertanggung jawab
untuk mengembangkan standar teknis yang digunakan dalam produk dan proses bisnis.
Hukum transaksi bisnis internasional juga memiliki beberapa peraturan yang
spesifik untuk bidang tertentu. Misalnya, ada peraturan yang mengatur tentang
perdagangan barang dan jasa, investasi, dan pembiayaan internasional. Ada juga
peraturan yang mengatur tentang hal-hal seperti paten, merek dagang, dan hak
cipta, serta peraturan tentang perlindungan terhadap keamanan nasional dan
perlindungan lingkungan.
RANGKUMAN Secara umum, hukum transaksi bisnis internasional memiliki tujuan
HUKUM untukmemfasilitasi transaksi bisnis yang efisien, adil, dan menguntungkan bagi
semua pihak yang terlibat. Ini dilakukan dengan memberikan perlindungan terhadap
TRANSAKSI hak-hak bisnis, memastikan keselamatan dan keamanan transaksi, dan memfasilitasi
BISNIS pertumbuhan ekonomi global
INTERNASIONA Hukum Transaksi Bisnis Internasional merupakan bagian dari hukum perdagangan
internasional yang membahas tentang hukum yang berlaku dalam transaksi bisnis
L antarnegara. Hukum ini memiliki tugas untuk mengatur dan memfasilitasi aktivitas
bisnis internasional agar dapat berlangsung dengan baik dan aman. Dalam hukum
transaksi bisnis internasional, diatur berbagai hal seperti kontrak bisnis, pembiayaan
bisnis, serta pengaturan perpajakan.
Perjanjian kontrak bisnis internasional adalah hal yang sangat penting dalam hukum
transaksi bisnis internasional. Perjanjian ini harus memenuhi syarat yang ditentukan oleh
hukum yang berlaku di negara-negara yang terlibat dalam transaksi bisnis. Selain itu,
perjanjian juga harus memenuhi prinsip-prinsip hukum internasional, seperti prinsip non-
diskriminasi dan prinsip keadilan
Pembiayaan bisnis internasional adalah salah satu bentuk dukungan yang diberikan oleh
RANGKUMAN pihak-pihak yang berkepentingan untuk membiayai proyek bisnis di negara lain. Dalam hal
ini, pembiayaan bisnis internasional harus memperhatikan hukum yang berlaku di negara
HUKUM tempat proyek bisnis dilakukan
TRANSAKSI Pengaturan perpajakan dalam hukum transaksi bisnis internasional juga sangat penting.
BISNIS Dalam hal ini, negara-negara harus bekerjasama untuk menetapkan pengaturan perpajakan
yang adil dan seimbang bagi semua pihak yang terlibat dalam transaksi bisnis. Hal ini
INTERNASIONA bertujuan untuk mencegah adanya diskriminasi dan perlakuan yang tidak adil bagi pihak-
pihak yang terlibat dalam transaksi bisnis.
L Hukum transaksi bisnis internasional memiliki peran yang sangat penting dalam
memfasilitasi aktivitas bisnis antarnegara. Dengan adanya hukum ini, transaksi bisnis
internasional dapat berlangsung dengan baik dan aman, serta meminimalisir risiko yang
mungkin terjadi