PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara harfiah kata bisnis berasal dari istilah Inggris “business” yang berarti
kegiatan usaha. Menurut Richard Burton Simatupang kata bisnis sering diartikan
sebagai keseluruhan kegiatan usaha uang dijalankan oleh orang atau badan
secara teratur dan terus menerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan barang-
barang atas jasa-jasa maupun fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarkan atau
disewagunakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Adapun kegiatan bisnis secara umum dapat dibedakan 3 bidang usaha yaitu :
1. Bisnis dalam arti kegiatan perdangan (commerce), yaitu keseluruhan
kegiatan jual beli yang dilakukan oleh orang-orang dan badan-badan, baik
di dalam negeri maupun diluar negeri ataupun antara Negara tujuan
memperoleh keuntungan.
2. Bisnis dalam arti kegiatan industry (Industry) yaitu kegiatan memproduksi
atau menghasilkan barang-barang yang nilainya lebih berguna dari
asalnya.
3. Bisnis dalam arti kegiatan jasa-jasa (service), yaitu kegiatan yang
menyediakan jasa-jasa yang dilakukan baik oleh orang maupun badan.
Semua kegiatan-kegiatan dalam bisnis tentu memerlukan aturan dan peraturan
yang mengatur tata cara melakukan kegiatan dalam bisnis demi kepentingan
para pihak dalam berbisnis. Dari penjelasan diatas, muncul suatu pertanyaan,
kenapa hukum itu diperlukan dalam bisnis. Sehingga untuk mengatur segala
kegiatan-kegiatan dalam bisnis maka diciptakan suatu hukum yang mengaturnya
yaitu hukum ekonomi dan bisnis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Hukum Ekonomi?
2. Apa saja sumber Hukum Bisnis?
3. Jenis Ruang Lingkup apa saja yang terkandung dalam Hukum Ekonomi?
4. Apa saja aspek hukum dalam kegiatan Ekonomi?
5. Apa saja hukum Bisnis?
6. Apa saja macam-macam perjanjian?
7. Apa saja Kontrak Bisnis
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Hukum Ekonomi?
2. Untuk mengetahui apa saja sumber Hukum Bisnis?
3. Untuk mengetahui jenis ruang lingkup apa saja yang terkandung dalam
Hukum Ekonomi?
4. Untuk mengetahui apa saja aspek hukum dalam kegiatan Ekonomi?
5. Untuk mengetahui apa saja hukum Bisnis?
6. Untuk mengetahui apa saja macam-macam perjanjian?
7. Untuk mengetahui apa saja Kontrak Bisnis
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
keuangan. Berbeda dengan hukum dagang yang kaidahnya dibuat oleh publik
yang berbentuk perundang-undangan di bawah undang-undang, seperti
peraturan pemerintah, Surat Keputusan Bersama, Peraturan Menteri.
4
6. Doktrin, yaitu pendapat pakar atau ahli hukum yang berkaitan dengan
hukum bisnis. Doktrin biasa pula disebut dengan pendapat para sarjana
hukum.
Hukum Perdata (KUHPerdata), misalnya hukum perjanjian (kontrak),
hak-hak kebendaan, sebagai sumber terjadinya bisnis.
Hukum Publik (Pidana Ekonomi/Bisnis), misalnya kejahatan-
kejahatan di bidang ekonomi/bisnis : Penyeludupan, illegal logging,
korupsi, dll
Hukum Dagang (KUH Dagang), misalnya kewajiban pembukuan,
perusahaan persekutuan (Firma, CV), asuransi, pengangkutan, surat
berharga, pedagang perantara, keagenan/distributor, dll).
Peraturan perundang-undangan diluar KUHPerdata dan
KUHDagang, misalnya kepailitan, perlindungan konsumen, anti
monopoli/persaingan tidak sehat, penanaman modal (PMA/PMDN),
pasar modal (go public), Perseroan Terbatas, likuidasi, akuisisi,
merger, pembiayaan, hak kekayaan intelektual (cipta, merek, paten),
penyelesaian sengketa bisnis/arbitrase, perdagangan intenasional
(WTO).
Hukum ekonomi prasarana, termasuk juga gas, listerik, air, dan jalan.
5
Hukum ekonomi pemerintahan, termasuk juga pertahanan dan
keamanan.
6
Aspek Hukum Ekonomi. Aspek hukum ekonomi meliputi semua yang
berpengaruh dalam kegiatan ekonomi antara lain adalah :
Pelaku dari kegiatan ekonomi, yang jelas mempengaruhi kejadian dalam
kegiatan ekonomi.
Komoditas ekonomi, yang merupakan awal dari suatu kegiatan ekonomi.
7
F. Macam-Macam Perjanjian
Perjanjian adalah suatu perbuatan, di mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. Dari ketentuan pasal
1313 KUH Perdata tersebut, dapat dikatakan bahwa suatu perjanjian
selalu merupakan perbuatan hukum bersegi banyak, di mana untuk itu
diperlukan kata sepakat dari para pihak. Ketentuan-ketentuan umum
tentang perjanjian diatur dalam bab II, sedangkan ketentuan khusus
tentang perjanjian diatur dalam bab V sampai dengan XVIII ditabah bab
VII A Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata).
Untuk dapat dikatakan sebagai suatu perjanjian haruslah memenuhi
unsur-unsur perjanjian, yaitu :
Perjanjian yang dibuat oleh dua orang akan menimbulkan perikatan antara dua
orang yang membuatnya. Dari perjanjian-perjanjian yang timbul dalam
masyarakat, dapat dibedakan menjadi berbagai macam perjanjian, yaitu :
1. Dilihat dari segi prestasi yang ditimbulkannya, perjanjian dapat dibedakan
menjadi :
8
2. Dilihat dari segi pembebanan yang ditimbulkan, perjanjian dapat dibedakan
menjadi :
9
Perjanjian campuran, yaitu petrjanjian yang mengandung berbagai unsur
dari berbagai perjanjian yang sulit dikualifikasikan sebagai perjanjian
bernama atau tidak bernama. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut,
maka dapat dilihat dari 3 teori : a. Teori Absorptie. Menurut teori ini
ditetapkan ketentuan-ketentuan perundang-undangan dari perjanjian
yang dalam perjanjian campuran tersebut paling menonjol. b. Teori
Combinatie. Menurut teori ini perjanjian dibagi-bagi dan kemudian atas
masing-masing bagian tersebut diterapkan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku untuk bagian-bagian tersebut. c. Sui Generis.
Menurut teori ini, ketentuan-ketentuan dari perjanjian-perjanjian yang
terdapat dalam perjanjian campuran diterapkan secara analogis.
G. Kontrak Bisnis
Pengertian Kontrak
Kontrak atau contracts (dalam bahasa Inggris) dan overeenkomst (dalam
bahasa Belanda) dalam pengertian luas sering juga di namakan dengan istilah
10
perjanjian. Kontrak adalah dimana dua orang atau lebih saling berjanji untuk
melakukan atau tidak melakukan perbuatan tertentu, biasanya secara tertulis.
Para pihak yang bersepakat mengenai hal-hal yang diperjanjikan, berkewajiban
untuk menaati dan melaksanakanya, sehingga perjanjian tersebut menimbulkan
hubungan hukum yang di sebut perikatan (verbintenis).
Kontrak merupakan perjanjian yang bentuknya tertulis. Dalam suatu kontrak
bisnis, ikatan kesepakatan dituangkan dalam dalam suatu perjanjian yang
bentuknya tertulis.
Kontrak merupakan perjanjian yang bentuknya tertulis. Dalam suatu kontrak
bisnis, ikatan kesepakatan dituangkan dalam dalam suatu perjanjian yang
bentuknya tertulis. Hal ini untuk kepentingan kelak, jika di kemudian hari terjadi
sengketa berkenaan dengan kontrak itu sendiri, maka para pihak dapat
mengajukan kontrak tersebut sebagai salah satu alat bukti.
Kontrak di Indonesia diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata
(KUHPerdata) Buku III tentang Perikatan. Perikatan dapat lahir dari perjanjian
dan undang-undang. Perjanjian itu sendiri meliputi perjanjian yang bentuknya
tertulis (kontrak) dan perjanjian lisan. Dari uraian singkat tersebut terlihat bahwa
kontrak dengan perikatan memiliki kaitan, yaitu bahwa kontrak merupakan salah
satu sumber dari perikatan.
11
Syarat-syarat sahnya Kontrak Bisnis.
Kontrak dilakukan oleh dua orang atau lebih. Para pihak yang terlibat
dalam kontrak dinamakan subjek kontrak. Subjek kontrak bisnis sering
dinamakan debitor dan kreditor. Kreditor merupakan pihak yang berhak
menuntut sedangkan debitor merupakan pihak yang berkewajiban
memenuhi tuntutan. Kewajiban debitor untuk memenuhi tuntutan kreditor
merupakan objek. Perjanjian yang sering juga dinamakan dengan istilah
prestasi. Menurut Pasal 1234 KUHPerdata, prestasi ini dapat berupa
memberi sesuatu, berbuat sesuatu dan tidak berbuat sesuatu. Sesuatu di
sini tergantung dari maksud dan tujuan para pihak mengadakan hubungan
hukum.
BAB III
PENUTUP
12
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
13
Hukum bisnis, “http://www.docstoc.com/docs/120004204/Hukum-Bisnis-
%28PDF%29” ,
Definisi hukum bisnis, “shandyhumam.blogspot.com/2012/05/definisi-
hukum-bisnis.html”
Penegertian hukum bisni, : “http://id.shvoong.com/law-and-
politics/commercial-law/2289048-pengertian-hukum-bisnis-hukum-
dagang/#ixzz2F8XSU6Qv”,
https://www.maxmanroe.com/10-etika-dalam-berbisnis-sudahkah-anda-
memilikinya.html
https://khaerianadiprabowo.wordpress.com/2012/03/27/pengertian-bisnis-
dan-hukum-bisnis/
http://www.dunsarware.com/2015/08/pengertian-bisnis-fungsi-bisnis-
tujuan.html
http://www.gajimu.com/main/tips-karir/langkah-yang-dibutuhkan-untuk-
membuka-usaha-sendiri
Santiago, Faisal.2012. Pengantar Hukum Bisnis. Jakarta:Mitra Wacana Media
14