Anda di halaman 1dari 11

HUKUM PERIKATAN

ANGGOTA KELOMPOK 4 :
1. CANDRA LUDWIANA(21215434)
2. FEBTAMA DWIKA(222156606)
3. MUHAMMAD ADE NURMASNYAH(24215452)
Pengertian Perikatan
(Subekti , 1987)

Perikatan merupakan suatu hubungan hukum yang


bersifat harta kekayaan antara sejumlah terbatas
subyek hukum.Sehubungan dengan itu,seseorang
atau beberapa orang dari padanya (debitur atau
para debitur) mengikatkan dirinya untuk bersikap
menurut cara-cara tertentu atas sesuatu prestasi
terhadap pihak yang lain (kreditur atau para
kreditur).
Dasar Hukum Perikatan
( Setiawan, 2014)

Perikatan terjadi bukan karena Perikatan yang timbul


Perikatan yang timbul
perjanjian, tetapi terjadi karena dari undang-undang
dari persetujuan
(perjanjian) perbuatan melanggar hukum
(onrechtmatiaedaad) dan mewakili
sukarela (zaakwaarming)
Sumber Perikatan
(Setiawan, 2014)

Perikatan Persetujuan Undang-Undang


(Pasal 1233 KUH Perdata ) ( Pasal 1313 KUH Perdata ) (Pasal 1352 KUH Perdata)

Perikatan, lahir karena


suatu persetujuan atau Suatu persetujuan adalah Perikatan lahir karena
karena undang-undang. suatu peerbuatan dimana undang-undang timbul
Perikatan ditujukan untuk satu orang atau lebih dari undang-undang atau
memberikan sesuatu, mengikatkan dirri undang-undang sebagai
untuk berbuat sesuatu, terhadap satu orang lain akibat perbuatan orang
atau untuk tidak berbuat atau lebih
sesuatu.
Macam-Macam Perikatan
(Setiawan, 2014)

Perikatan Tanggung
Perikatan Murni (Bersahaja) Menanggung

Perikatan dapat dibagi


Perikatan Bersyarat Perikatan Manasuka
dan tidakk dapat dibagi

Perikatan Dengan Ketepatan Perikatan Dengan


Waktu Ancaman Hukuman
Hapusnya Perikatan
(E-Learning Gunadarma)

1. Karena Pembayaran

Pelunasan utang oleh debitur kepada kreditur, pembayaran


seperti ini dilakukan dalam bentuk uang atau barang.
Sedangkan pengertian pembayaran dalam arti yuridis tidak
hanya dalam bentuk uang, tetapi juga dalam bentuk jasa
seperti jasa dokter, guru privat dan lain-lain.
Hapusnya Perikatan (Lanjutan)

2. Karena penawaran pembayaran tunai, diikuti dengan


penyimpanan atau penitipan

Undang undang memberikan kemungkinan kepada debitur yang tidak


dapat melunasi utannya karena tidak mendapatkan bantuan dari kreditur,
untuk membayar hutangnya denganjalan penawaran pembayaran yang
dikuti dengan penitipan. Penawaran pembayaran di ikuti dengan
penitipan hanya dimungkinkan pada perikatan untuk membayar sejumlah
uang atau menyerahkan barang barang bergerak.
Hapusnya Perikatan (Lanjutan)

4. karena perjumpaan utang atau kompensasi;

Kompensasi adalah penghapusan masing-masing utang dengan jalan


saling memperhitungkan utang yang sudah dapat ditagih antara kreditur
dan debitur .

5. karena percampuran utang


.
Percampuran Utang atau Konfusio adalah percampuran kedudukan
sebagai orang yang berutang dengan kedudukan sebagai kreditur menjadi
satu. Misalnya si debitur dalam suatu testamen ditunjuk sebagai waris
tunggal oleh krediturnya, atau sidebitur kawin dengan krediturnya dalam
suatu persatuan harta kawin.
Hapusnya Perikatan (Lanjutan)

6.Karena kebatalan atau pembatalan

Meskipun disini disebutkan kebatalan dan pembatalan, tetapi yang benar


adalah pembatalan saja, dan memang kalau kita melihat apa yang diatur
oleh pasal 1446 dan selanjutnya dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
,ternyatalah bahwa ketentuan-ketentuan disitu kesemuanya mengenai
pembatalan. Kalau suatu perjanjian batal demi hukum maka tidak ada suatu
perikatan hukum yang dilahirkan karenanya, dan barang sesuatu yang tidak
ada suatu perikatan hukum yang dilahirkan karenanya, dan barang sesuatu
yang tidak ada tentu saja tidak dihapus.
Hapusnya Perikatan (Lanjutan)

7. karena berlakunya suatu syarat pembatalan

Perikatan bersyarat itu adalah suatu perikatan yang nasibnya


digantungkan pada suatu peristiwa yang masih akan datang dan
masih belum tentu akan terjadi,baik secara menangguhkan
lahirnya perikatan hingga terjadinya peristiwa tadi, atau secara
membatalkan perikatan menurut terjadi tidak terjadinya peristiwa
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Elearning Gunadarma.ac.id
Setiawan I Ketut Oka ,2014, Hukum Perdata Mengenai
Perikatan,Jakarta : FH-UTAMA
Subekti, Hukum Perjanjian (Jakarta:Intermasa, 1987
Syekh Taqiyuddin an-Nabhani, Peraturan Hidup dalam
Islam,Terj.Abu Amin, Bogor, Pustaka Thariqul Izzah,
2001

Anda mungkin juga menyukai