e. Pemberitahuan (notification)
Tertanggung wajib memberitahukan kepada penanggung mengenai keadaan objek asuransi.
Kewajiban ini dilakukan pada saat mengadakan asuransi. Apabila tertanggung lalai, maka akibat
hukumnya asuransi batal. Menurut ketentuan Pasal 251 KUHD, semua pemberitahuan yang
salah, atau tidak benar, atau penyembunyian keadaan yang diketahui oleh tertanggung tentang
objek asuransi, mengakibatkan asuransi itu batal. Kewajiban pemberitahuan itu berlaku juga
apabila setelah diadakan asuransi terjadi pemberatan risiko atas objek asuransi.
Kewajiban pemberitahuan Pasal 251 KUHD tidak bergantung pada ada itikad baik atau tidak
dari tertanggung. Pabila tertanggung keliru memberitahukan, tanpa kesengajaan, juga
mengakibatkan batalnya asuransi, kecuali jika tertanggung dan penanggung telah
memperjanjikan lain. Biasanya perjanjian seperti ini dinyatakan dengan tegas dalam polis dengan
klausa sudah diketahui.
Dalam buku I Bab IX KUHD, menyebutkan syarat- khusus sahnya perjanjian asuransi, yaitu :
1. Asas indemnitas adalah satu asas utama dalam perjanjian asuransi, karena merupakan asas
yang mendasari mekanisme kerja dan memberi arah tujuan dari perjanjian asuransi itu sendiri.
Perjanjian asuransi mempunyai tujuan utama dan spesifik ialah untuk memberi suatu ganti
kerugian kepada pihak tertanggung oleh pihak penanggung.
2. Asas kepentingan yang dapat diasuransikan merupakan asas utama kedua dalam perjanjian
asuransi/pertanggungan. Maksudnya adalah bahwa pihak tertanggung mempunyai keterlibatan
sedemikian rupa dengan akibat dari suatu peristiwa yang belum pasti terjadinya dan yang
bersangkutan menjadi menderita kerugian.
3. Asas kejujuran yang sempurna dalam perjanjian asuransi, lazim juga dipakai istilah-istilah lain
yaitu: iktikad baik yang sebaik-baiknya. Asas kejujuran ini sebenarnya merupakan asas bagi
setiap perjanjian, sehingga harus dipenuhi oleh para pihak yang mengadakan perjanjian.
4. Asas subrogasi bagi penanggung meskipun tidak mempengaruhi sah atau tidaknya perjanjian
asuransi, perlu dibahas, karena merupakan salah satu asas perjanjian asuransi yang selalu
ditegakkan pada saat-saat dan keadaan tertentu dalam rangka menerapkan asas pertama
perjanjian asuransi ialah dalam rangka tujuan pemberian ganti rugi ialah asas indemnitas.
Pengertian Polis
Berdasarkan pasal 255 KUHD , polis merupakan akta tertulis mengenai pertanggungan jiwa. Isi
polis menyatakan :
a. Hari ditutupnya pertanggungan
b. Nama orang yang menutup pertanggungan atas tanggungan sendiri atau tanggungan orang lain
c. Suatu uraian yang cukup jelas mengenai barang yang dipertanggungkan
d. Jumlah uang untuk diadakan pertanggungan
e. Bahaya-bahaya yang ditanggung oleh penanggung
f. Kapan bahaya mulai berlaku untuk penanggung dan saat berakhirnya
Suatu polis harus ditandatangani oleh pihak penanggung dan tertanggung.