Dosen Pembimbing:
H. Muhammad Fatha Permana, S.E, S.H, M.Ak, MH, CA, CPA.
Disusun oleh:
Maritza Ajeng Shafiyah (2019320129)
Ade Ayu Kusumaningtyas (2019320130)
Siti Zahrah (2019320131)
Sitti Zainab Balakum (2019320132)
Andi Setiawan (2019320133)
Fathin Lilawangsa (2019320136)
Sanjaya
Andika Cahyo Wicaksono (2019320142)
Nada Zulaifah Mauludya (2019320145)
Cici Emiliatul Hazam (2019320147)
Nur Suci Octaviani (2019320148)
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammmadiyah Jakarta
Jl. KH. Ahmad Dahlan Cirendeu Ciputat Jakarta Selatan
2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas mata kuliah Hukum Bisnis dengan judul “Firma dan KPMG”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen mata
kuliah Hukum Bisnis, Bapak H. Muhammad Fatha Permana, S.E, S.H, M.Ak, MH, CA, CPA. yang
telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................................2
1.3. Tujuan...............................................................................................................................................2
1.4. Manfaat.............................................................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................................................................3
2.1. FIRMA.............................................................................................................................................3
2.1.1. Pengertian Firma.......................................................................................................................3
2.1.2. Ciri-Ciri Firma..........................................................................................................................3
2.1.3. Jenis-Jenis Firma.......................................................................................................................4
2.1.4. Karakteristik Firma...................................................................................................................4
2.1.5. Tata Cara Pendirian Firma........................................................................................................5
2.1.6. Sistem Tanggung Jawab Sekutu dalam Firma...........................................................................6
2.1.7. Kelebihan Firma.......................................................................................................................7
2.1.8. Kekurangan Firma....................................................................................................................8
2.1.9. Hubungan Hukum Firma..........................................................................................................8
2.2. KPMG............................................................................................................................................10
2.2.1. Sejarah Singkat Berdirinya KPMG.........................................................................................10
2.2.2. Profil Perusahaan....................................................................................................................11
2.2.3. Syarat dan Ketentuan..............................................................................................................12
2.2.4. Cara Melamar Kerja pada KPMG...........................................................................................12
BAB III : PENUTUP......................................................................................................................................13
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................................13
3.2. Saran...............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Firma ?
2. Apa saja ciri-ciri Firma ?
3. Bagaimana karakteristik Firma ?
4. Bagaimana proses pendirian Firma ?
5. Bagaimana sistem tanggung jawab para partner dalam Firma ?
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan Firma ?
7. Bagaimana proses pembubaran Firma ?
8. Apa itu KPMG ?
9. Bagaimana cara bergabung dalam KPMG ?
10. Dimana lokasi KPMG ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Firma.
2. Untuk mengetahui apa itu KPMG.
1.4. Manfaat
1. Dapat mengetahui apa itu Firma.
2. Dapat menegetahui apa itu KPMG.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. FIRMA
Secara umum, ciri-ciri dan sifat Firma yang dapat kita lihat yaitu:
a) Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.
b) Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
c) Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
d) Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak terbatas.
e) Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan
harta pribadi.
f) Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin.
g) Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota yang
lainnya.
3
h) Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup.
i) Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma.
j) Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian.
k) Mudah memperoleh kredit usaha.
2. Firma Non-Dagang
Firma Non-Dagan didirikan untuk menjalankan usaha di industri jasa. Kegiatannya
adalah menjual produk jasa. Beberapa contoh firma Non-dagang diantaranya:
Firma Hukum (konsultan hukum, kantor pengacara, dan lain-lain)
Firma Akuntansi (kantor akuntan publik)
Konsultan Bisnis
Dan lain-lain
Di dalam firma semua anggota adalah pemilik yang sekaligus merangkap pengelola yang
secara langsung aktif melaksanakan usaha perusahaan. Karena hal tersebut, maka firma
memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan bentuk organisasi perusahaan yang
lain.
Drebin (1982) membagi karakteristik Firma itu menjadi 5 yaitu:
1. Mutual Agency (saling mewakili), setiap anggota dalam menjalankan usaha firma
merupakan wakil dari anggota firma yang lain. Apabila ada salah seorang anggota
beroperasi dalam bidang usaha firma, maka secara tidak langsung anggota tersebut
mewakili anggota firma yang lain.
4
2. Limited Life (umur terbatas), firma yang didirikan oleh beberapa anggota memiliki
umur yang terbatas. Artinya adalah jika ada anggota yang keluar berarti firma tersebut
dinyatakan bubar secara hokum, demikian juga apabila ada anggota baru yang
bergabung. Firma dinyatakan masih beroperasi atau bubar jika tidak ada perubahan
dalam komposisi keanggotaannya.
3. Unlimited Liability (tanggung jawab terhadap kewajiban firma tiak
terbatas), tanggung jawab atas hutang tidak terbatas pada kekayaan yang dimiliki
firma saja, tapi juga sampai harta milik pribadi para anggota firma. Jadi jika dalam
keadaan tertentu firma memiliki hutang pada kreditur dan firma tersebut tidak mampu
membayar karena jumlah kekayaan tidak mencukupi maka kreditur berhak menagih
kepada para anggota firma sampai harta milik pribadi.
4. Ownership of an Interest in a Partnership, bahwa kekayaan setiap anggota yang sudah
ditanamkan dalam firma merupakan kekayaan bersama dan tidak dapat dipisahkan
secara jelas. Masing-masing anggota adalah sebagai pemilik bersama atas kekayaan
Firma. Tanpa seijin naggota lain, anggota lain tidak boleh menggunakan kekayaan
firma. Hak anggota terhadap kekayaan firma akan terlihat dalam saldo modal akhir
para anggota firma yang terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut : penanaman modal
awal, penanaman modal tambahan, pengambilan prive, penambahan dari pembagian
laba, dan pengurangan dari pembagian rugi.
5. Participating in Partnership Profit, laba atau rugi sebagai hasil operasi Firma akan
dibagikan kepada setiap anggota firma berdasarkan partisipasi para anggota didalam
firma. Jika ada seorang anggota yang aktif menjalankan usaha firma, maka anggota
tersebut berhak atas bagian laba yang lebih besar daripada anggota yang lain meskipun
modal yang ditanamkan lebih kecil daripada modal yangditanam oleh anggota yang
tidak aktif atau dapat ditentukan secara lain atas persetujuan anggota lainnya.
Ketentuan mengenai besarnya pembagian laba rugi ini harus dicantumkan secara rinci
dan jelas dalam akte pendirian firma tersebut.
1. Nama, nama kecil, pekerjaan dan tempat tinggal para sekutu Firma.
2. Pernyataan Firmanya, yaitu berisi tentang kriteria Firma yang menunjukan
bahwa persekutuan itu umum atau hanya terbatas pada suatu cabang khusus
perusahaan tertentu. Apabila Firma tersebut hanya terbatas pada suatu
cabang khusus maka perihal ini hartus dijelaskan dengan menunjukan
cabang khusus itu.
3. Penunjukan para sekutu yang tidak diperkenankan bertanda tangan atas
nama Firma.
4. Saat mulai berlakunya persekutuan dan saat berakhirnya.
5. Dan selanjutnya, bagian-bagian dari perjanjiannya pada umumnya harus
menyatakan tentang penentuan hak-hak pihak ketiga terhadap para sekutu.
Dalam Persekutuan Firma (Fa) hanya terdapat satu macam sekutu, yaitu sekutu
komplementer atau Firmant. Sekutu komplementer menjalankan perusahaan dan
mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga sehingga bertanggung jawab pribadi
untuk keseluruhan. Pasal 17 KUHD menyebutkan bahwa dalam anggaran dasar harus
ditegaskan apakah di antara para sekutu ada yang tidak diperkenankan bertindak keluar
untuk mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga. Meskipun sekutu kerja
tersebut dikeluarkan wewenangnya atau tidak diberi wewenang untuk mengadakan
hubungan hukum dengan pihak ketiga, namun hal ini tidak menghilangkan sifat tanggung
jawab pribadi untuk keseluruhan, sebagaimana diatur dalam Pasal 18 KUHD.
Sekutu Firma sifatnya sama dengan sekutu komplementer dalam CV, yaitu :
a) Para sekutu bertugas untuk mengurus perusahaan;
b) Para sekutu berhubungan dengan pihak ketiga; dan
c) Memiliki tanggungjawab tidak terbatas.
6
Adapun yang dimaksud dengan sekutu komplementer adalah Sekutu Aktif, yaitu sekutu
yang bertugas mengurus perusahaan dan bertanggungjawab tidak terbatas atau pribadi.
Tugas dari sekutu ini sama dengan tugas dari anggota direksi, tetapi berbeda dalam hal
tanggung jawabnya. Pada Firma tanggungjawab tidak terbatas pada tiap-tiap anggota
secara tanggung-menanggung, bertanggungjawab untuk seluruhnya atas perikatan Firma
yang disebut dengan Tanggung Jawab Solider.
Secara garis besar, tanggung jawab sekutu (pesero) dalam Firma adalah tanggung jawab
setiap pesero untuk semua pesero, atau biasa disebut tanggung jawab renteng, yaitu setiap
pesero diberikan kewenangan untuk bertindak secara langsung, tanpa persetujuan pesero
lain, atas nama firma. Kewenangan dapat dibatasi dengan diadakan penegasan dalam
anggaran dasar, hal ini merupakan jalan keluar terhadap ketentuan pasal 17 KUHD.
“Pasal 17 KUHD menjelaskan bahwa dalam Firma terdapat 2 macam Sekutu, yaitu
Sekutu yang DIKECUALIKAN dan Sekutu yang TIDAK DIKECUALIKAN. Dan anggota
sekutu yang dikecualikan TIDAK BERHAK untuk menjadi Pengurus, dan hanya anggota
sekutu yang tidak dikecualikan yang berhak untuk mengurus”
Tanggung jawab pesero dalam Firma dibedakan menjadi tanggung jawab ekstern (keluar)
dan tanggung jawab intern (di dalam).
1. Tanggung Jawab Ekstern
Menurut pasal 18 KUHD adalah tanggung jawab atas semua perikatan persekutuan,
meskipun dibuat sekutu lain, termasuk perikatan-perikatan yang timbul karena
perbuatan melawan hukum. Pertanggungjawaban itu menjadi tanggung jawab pesero
secara Bersama-sama sebagai akibat perbuatan yang disebabkan karena salah
seorang atau beberapa pesero.
2. Tanggung Jawab Intern
Tanggung jawab intern pesero seimbang dengan pemasukannya
7
2.1.8. Kekurangan Firma
9
d) Apabila seorang sekutu menolak penagihan dengan alasan firma tidak ada
karena tidak ada akta pendirian, pihak ketiga itu dapat membuktikan adanya
firma dengan segala macam alat pembuktian (Pasal 22 KUHD).
Menurut Van Ophuijsen (1936), seorang notaris di Batavia, tanggung jawab para
sekutu terhadap pihak ketiga tidak dilaksanakan secara langsung, artinya segala
utang firma dipenuhi lebih dahulu dari uang kas firma. Apabila uang kas tidak
mencukupi, barulah diberlakukan pasal 18 KUHD bahwa kekayaan pribadi masing-
masing sekutu dipertanggungjawabkan sampai utang terpenuhi semuanya.
Demikianlah hasil penelitian yang dilakukan oleh Van Ophuijsen terhadap praktik
firma.
2.2. KPMG
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1870 ketika William Barclay Gambut membentuk
akuntansi perusahaan di London. Pada tahun 1877, akuntansi perusahaan Thomson McLintock
membuka kantor di Glasgow dan pada tahun 1911 William Barclay Gambut & Co dan Marwick
Mitchell & Co bergabung untuk membentuk Peat Marwick Mitchell & Co, yang kemudian dikenal
sebagai Peat Marwick. Sementara itu pada tahun 1917 Piet Klijnveld membukanya akuntansi-
perusahaan di Amsterdam. Kemudian ia bergabung dengan Kraayenhof untuk membentuk
Klynveld Kraayenhof & Co.
Pada tahun 1979, Klynveld Kraayenhof & Co (Belanda), Thomson McLintock (Amerika
Serikat) dan Deutsche Treuhandgesellschaft (Jerman) dibentuk KMG (Klynveld Utama Goerdeler)
sebagai pengelompokan praktek nasional independen untuk menciptakan sebuah perusahaan Eropa
yang berbasis internasional yang kuat. Kemudian pada tahun 1987, KMG dan Peat Marwick
bergabung dalam merger mega-pertama dari perusahaan akuntansi yang besar dan membentuk
sebuah perusahaan bernama KPMG di Amerika Serikat, sebagian besar seluruh dunia, dan Peat
Marwick McLintock di Inggris.
Pada tahun 1990, kedua perusahaan diselesaikan pada nama umum dari KPMG Peat
Marwick McLintock tetapi pada tahun 1991 perusahaan berganti nama menjadi KPMG Peat
Marwick dan pada tahun 1999 nama tersebut dikurangi lagi untuk KPMG.
Pada tahun 1997, KPMG dan Ernst & Young mengumumkan bahwa mereka untuk
bergabung, dalam manuver sebagian besar dipandang sebagai taktik merusak atas penggabungan
Price Waterhouse dan Coopers & Lybrand. Namun yang merger, untuk membentuk
PricewaterhouseCoopers, diberikan persetujuan peraturan sementara KPMG / Ernst & Young dasi-
up kemudian ditinggalkan.
Pada tahun 2001 KPMG divestasi nya perusahaan konsultan AS melalui penawaran umum
perdana dari KPMG Consulting Inc, yang sekarang disebut BearingPoint, Inc. Pada awal 2009,
BearingPoint mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 dan mulai untuk menjual bagian dari
perusahaan untuk Deloitte, PricewaterhouseCoopers, dan pihak lain. Inggris dan lengan konsultasi
Belanda dijual kepada Atos Origin pada tahun 2002.
Pada tahun 2003 KPMG melepaskan diri dari lengan hukumnya, Klegal dan KPMG LLP
dijual Sengketa yang Advisory Services untuk FTI Consulting.
Anggota KPMG di perusahaan-perusahaan di Inggris, Jerman, Swiss, dan Liechtenstein
bergabung untuk membentuk KPMG LLP Eropa pada Oktober 2007. Perusahaan-perusahaan
anggota diikuti oleh Spanyol, Belgia, dan Arab Saudi. Mereka ditunjuk Ketua bersama, John
Griffith-Jones dan Ralf Nonnenmacher.
10
2.2.2. Profil Perusahaan
KPMG adalah salah satu perusahaan jasa profesional terkemuka di dunia dan menjadi salah
satu anggota terhormat dari auditor Big - 4, bersama dengan PwC, Deloitte, dan Ernst & Young.
Markas besar perusahaan ini terletak di Amstelveen, Belanda. Selain itu, perusahaan
mempekerjakan sekitar 138.000 orang karyawan dan menawarkan tiga jalur pelayanan dasar
(pajak, audit, dan konsultasi). Jasa konsultasi perusahaan yang lebih dikategorikan menjadi tiga
kelompok layanan menghitung Risk Consulting, Konsultasi Manajemen, dan Transaksi &
Restrukturisasi.
KPMG adalah berkantor pusat di Amstelveen, Belanda dan merupakan perusahaan terbaik
ketiga diantara sepuluh perusahaan Audit teratas 2011. KPMG didirikan pada tahun 1986 KPMG
mengkhususkan diri di audit seperti audit regulasi, dan audit keuangan, jasa pajak seperti jasa pajak
china, bisnis dan jasa pajak pribadi dan juga memberikan layanan konsultasi yang disusun dalam
tiga tema yaitu pemerintahan, kinerja dan pertumbuhan. KPMG juga menyediakan jasa manajemen
risiko keuangan, audit internal, risiko kepatuhan dan jasa, jasa konsultasi akuntansi, dan jasa
keuangan perusahaan.
Setiap perusahaan KPMG nasional merupakan badan hukum individu selain menjadi
anggota dari KPMG International Cooperative, entitas Swiss terdaftar di Swiss Kanton Zug.
Struktur hukum KPMG diubah menjadi bentuk perusahaan Swiss Verein di bawah hukum Swiss
pada tahun 2003.
KPMG dijalankan oleh :
12
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil ialah Firma merupakan bentuk usaha bukan
badan hukum yang dijalankan antara dua orang atau lebih yang dimaksudkan untuk
menjalankan suatu usaha di bawah suatu nama bersama. Mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
a) Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.
b) Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
c) Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
d) Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak terbatas.
e) dan lain lain
Firma terbagi menjadi 4 jenis yaitu Firma Dagang Firma Dagang. Non-Dagang,
Firma Umum (General Partnership) dan Firma Terbatas (Limited Partnership).
Berdasarkan Drebin (1982) membagi karakteristik Firma itu menjadi 5 yaitu Mutual
Agency (saling mewakili), Limited Life (umur terbatas), Unlimited Liability dan
Ownership of an Interest in a Partnership. Proses pendirian Firma diatur berdasarkan
KUHD dan KUHPerdata. Isi akta pendirian Firma diatur dalam Pasal 26 KUHD yang
menyebutkan isi ikhtisar resmi akta pendirian Firma. Tahapan pendirian firma terdiri dari 3
tahap yaitu Tahap Akta Otentik, Tahap Pendaftaran Akta Firma dan Tahap Pengumuman
dalam Berita Negara. Hubungan hukum Firma terbagi menjadi 3 bagian yaitu hubungan
hukum antara sekutu Firma, Hubungan hukum antara sekutu dengan pihak ketiga dan
Hubungan hukum dan tanggung jawab.
3.2. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.artonang.com/2015/12/persekutuan-firma-fa.html
https://mnj.my.id/rangkuman-pasal-15-s-d-35-kuhd/
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-firma.html
https://irmadevita.com/2019/tanggung-jawab-pesero-firma-dalam-suatu-firma-hukum/
Simatupang, Richard Burton.2007.Aspek Hukum Dalam Bisnis.Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Fuady, Munir. 2012. Pengantar Hukum Bisnis: Menata Bisnis Modern di Era. Global. Bandung : Citra
Aditya Bakti.
https://magisterakutansi.blogspot.com/2014/04/kpmg.html
https://andigunawan03.wordpress.com/2011/10/03/kpmg/
https://home.kpmg/id/en/home.html
https://home.kpmg/id/en/home/careers/recruitment-process.html
15