Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

FIRMA DAN KPMG

Dosen Pembimbing:
H. Muhammad Fatha Permana, S.E, S.H, M.Ak, MH, CA, CPA.

Disusun oleh:
Maritza Ajeng Shafiyah (2019320129)
Ade Ayu Kusumaningtyas (2019320130)
Siti Zahrah (2019320131)
Sitti Zainab Balakum (2019320132)
Andi Setiawan (2019320133)
Fathin Lilawangsa (2019320136)
Sanjaya
Andika Cahyo Wicaksono (2019320142)
Nada Zulaifah Mauludya (2019320145)
Cici Emiliatul Hazam (2019320147)
Nur Suci Octaviani (2019320148)

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammmadiyah Jakarta
Jl. KH. Ahmad Dahlan Cirendeu Ciputat Jakarta Selatan
2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas mata kuliah Hukum Bisnis dengan judul “Firma dan KPMG”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen mata
kuliah Hukum Bisnis, Bapak H. Muhammad Fatha Permana, S.E, S.H, M.Ak, MH, CA, CPA. yang
telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 28 Maret 2020

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................................2
1.3. Tujuan...............................................................................................................................................2
1.4. Manfaat.............................................................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................................................................3
2.1. FIRMA.............................................................................................................................................3
2.1.1. Pengertian Firma.......................................................................................................................3
2.1.2. Ciri-Ciri Firma..........................................................................................................................3
2.1.3. Jenis-Jenis Firma.......................................................................................................................4
2.1.4. Karakteristik Firma...................................................................................................................4
2.1.5. Tata Cara Pendirian Firma........................................................................................................5
2.1.6. Sistem Tanggung Jawab Sekutu dalam Firma...........................................................................6
2.1.7. Kelebihan Firma.......................................................................................................................7
2.1.8. Kekurangan Firma....................................................................................................................8
2.1.9. Hubungan Hukum Firma..........................................................................................................8
2.2. KPMG............................................................................................................................................10
2.2.1. Sejarah Singkat Berdirinya KPMG.........................................................................................10
2.2.2. Profil Perusahaan....................................................................................................................11
2.2.3. Syarat dan Ketentuan..............................................................................................................12
2.2.4. Cara Melamar Kerja pada KPMG...........................................................................................12
BAB III : PENUTUP......................................................................................................................................13
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................................13
3.2. Saran...............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Secara umum perusahaan artinya tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya
semua faktor produksi untuk digunakan dan dikoordinir demi memuaskan kebutuhan dengan
cara yang menguntungkan. Berdasarkan definisi diatas maka dapat dilihat adanya lima unsur
penting dalam sebuah perusahaan,yaitu organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan dan
cara yang menguntungkan. 

Adapun  perusahaan itu sendiri dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :


a. Perusahaan Perseorangan atau disebut juga Perusahaan Individu adalah badan usaha yang
kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu dapat membuat badan usaha
perseorangan tanpa izin dan tata cara tertentu. Semua orang bebas membuat bisnis personal
tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan
bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja/buruh yang
sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana. Perusahaan Perseorangan dapat
berbentuk Perusahaan Dagang/Jasa (Toko  Swalayan, Biro Konsultan) dan Perusahaan
Industri. Contoh perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling,
pedagang asongan, dan lain sebagainya.
b. Perusahaan Persekutuan Badan Hukum yang dapat berbentuk Perseroan Terbatas (PT),
Koperasi, dan BUMN, yaitu organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang
dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada
perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di
dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang
lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan
terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai
persyaratan lainnya.
c. Perusahaan Persekutuan bukan Badan Hukum atau disebut juga Perusahaan persekutuan
yang artinya  badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang secara bersama-
sama bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis. Yang termasuk dalam badan usaha
persekutuan adalah Perusahaan Dagang/Usaha Dagang, Industri Rumah (home industri), dan
Perseroan (Firma dan CV). Untuk mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan izin
khusus pada instansi pemerintah yang terkait.
Banyak sekali bentuk-bentuk perusahaan yang dapat kita lihat dari penjelasan diatas. Tapi yang
akan kita bahas sekarang yaitu mengenai  Firma yang  merupakan salah satu contoh dari Badan
Persekutuan bukan Berbadan Hukum. Kita tahu sekarang ini banyak sekali perusahaan-
perusahaan yang menggunakan bentuk Firma ini. Bahkan Firma bukanlah suatu istilah yang
asing lagi untuk kita dengar dan akan terus berkembang di masa sekarang ini. Firma itu sendiri
telah dibuat hukum nya (peraturannya) dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
oleh pemerintah. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengetahui lebih dalam lagi apa itu
Firma sehingga kita dapat mempertimbangkan bentuk usaha apa yang ingin kita gunakan jika
kita ingin membuka suatu usaha.
Salah satu kantor akuntan publik terbaik di Indonesia yaitu KPMG yang berasal dari negeri
Belanda, KPMG masuk ke dalam jajaran The Big Four. Peringkat keempat The Big
Four,  KPMG memiliki pendapatan hingga US$28,96 miliar di tahun fiskal 2018 dan meningkat
7,1% dari tahun fiskal 2017.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Firma ?
2. Apa saja ciri-ciri Firma ?
3. Bagaimana karakteristik Firma ?
4. Bagaimana proses pendirian Firma ?
5. Bagaimana sistem tanggung jawab para partner dalam Firma ?
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan Firma ?
7. Bagaimana proses pembubaran Firma ?
8. Apa itu KPMG ?
9. Bagaimana cara bergabung dalam KPMG ?
10. Dimana lokasi KPMG ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Firma.
2. Untuk mengetahui apa itu KPMG.

1.4. Manfaat
1. Dapat mengetahui apa itu Firma.
2. Dapat menegetahui apa itu KPMG.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. FIRMA

2.1.1. Pengertian Firma

Berdasarkan Pasal 16 KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang) adalah setiap


perusahaan yang dibangun atau didirikan dibawah nama bersama atau Firma sebagai nama/
brand/ merek yang dipakai untuk berdagang bersama-sama guna menjalankan suatu
perusahaan.
Firma (“partnership”) adalah suatu usaha bersama antara dua orang atau lebih yang
dimaksudkan untuk menjalankan suatu usaha di bawah suatu nama bersama. Perusahaan
dalam bentuk firma ini diawal penyebutan namanya sering disingkat dengan “Fa”.
Misalnya, “Fa. Hasan & Co”.
Setiap partner dalam suatu firma dapat mengikat dan bertindak untuk dan atas nama
perusahaan, sungguhpun ke dalam mungkin ada pembagian tugas diantara para partner.
Misalnya, ada partner yang menjadi semacam managing partner.
Penggunaan nama bersama untuk nama perusahaan dapat dilakukan dengan cara berikut
ini:
1. Menggunakan nama seorang sekutu, misalnya Fa Haji Tawi.
2. Menggunakan nama seorang sekutu dengan tambahan yang menunjukkan anggota
keluarganya, misalnya Firma Ibrahim About and Brothers, disingkat Fa Ibrahim
Aboud & Bros. Artinya, perusahaan persekutuan ini beranggota Ibrahim Aboud dan
saudara-saudaranya (adik beradik).
3. Menggunakan himpunan nama semua sekutu secara singkatan, misalnya Fa Astra
(singkatan Ali, Sumarni, Tantowi, Rafi’ah, dan Astaman).
4. Menggunakan nama bidang usaha, misalnya Fa Ayam Buras yang kegiatan usahanya
beternak ayam bukan ras.
5. Menggunakan nama lain, misalnya Fa Serasan Sekate, Fa musi Jaya, Fa Sumber
Rejeki.
Pada firma, kepribadian para sekutu yang bersifat kekeluargaan sangat diutamakan. Hal ini
dapat dimaklumi karena sekutu dalam persekutuan firma adalah anggota keluarga ataupun
teman sejawat, yang bekerja sama secara aktif menjalankan perusahaan mencari
keuntungan bersama dengan tanggung jawab bersama secara pribadi.

2.1.2. Ciri-Ciri Firma

Secara umum, ciri-ciri dan sifat Firma yang dapat kita lihat yaitu:
a) Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.
b)  Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
c)  Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
d) Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak terbatas.
e) Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan
harta pribadi.
f) Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin.
g) Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota yang
lainnya.
3
h) Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup.
i) Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma.
j) Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian.
k) Mudah memperoleh kredit usaha.

2.1.3. Jenis-Jenis Firma

Firma terbagi menjadi 4 Jenis, yaitu:


1. Firma Dagang
Firma Dagang dibentuk untuk menjalankan usaha di industri perdangangan. Kegiatan
utamanya adalah membeli dan menjual barang. Beberapa contoh Firma Dagang
diantaranya adalah:
 Perusahaan Nike
 Perusahaan Diadora
 Perusahaan Crocs

2. Firma Non-Dagang
Firma Non-Dagan didirikan untuk menjalankan usaha di industri jasa. Kegiatannya
adalah menjual produk jasa. Beberapa contoh firma Non-dagang diantaranya:
 Firma Hukum (konsultan hukum, kantor pengacara, dan lain-lain)
 Firma Akuntansi (kantor akuntan publik)
 Konsultan Bisnis
 Dan lain-lain

3. Firma Umum (General Partnership)


Firma umum adalah firma dimana para anggotanya memiliki kekuasaan yang tak
terbatas. Para anggota firma umum memiliki tanggungjawab atas berjalannya
operasional perusahaan, baik itu kewajiban hutang dan piutang.

4. Firma Terbatas (Limited Partnership)


Limited Partnership adalah firma dimana para anggotanya memiliki kekuasaan
terbatas atas perusahaan. Selain itu, tanggungjawab dan kewajiban para anggota juga
terbatas. Beberapa contoh firma terbatas:
 Firma Indo Eternity
 Firma Multi Marketing
 Firma Panghudi Luhur
 Firma Sumber Rezeki

2.1.4. Karakteristik Firma

Di dalam firma semua anggota adalah pemilik yang sekaligus merangkap pengelola yang
secara langsung aktif melaksanakan usaha perusahaan. Karena hal tersebut, maka firma
memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan bentuk organisasi perusahaan yang
lain.
Drebin (1982) membagi karakteristik Firma itu menjadi 5 yaitu:
1. Mutual Agency (saling mewakili), setiap anggota dalam menjalankan usaha firma
merupakan wakil dari anggota firma yang lain. Apabila ada salah seorang anggota
beroperasi dalam bidang usaha firma, maka secara tidak langsung anggota tersebut
mewakili anggota firma yang lain.
4
2. Limited Life (umur terbatas), firma yang didirikan oleh beberapa anggota memiliki
umur yang terbatas. Artinya adalah jika ada anggota yang keluar berarti firma tersebut
dinyatakan bubar secara hokum, demikian juga apabila ada anggota baru yang
bergabung. Firma dinyatakan masih beroperasi atau bubar jika tidak ada perubahan
dalam komposisi keanggotaannya.
3. Unlimited Liability (tanggung jawab terhadap kewajiban firma tiak
terbatas), tanggung jawab atas hutang tidak terbatas pada kekayaan yang dimiliki
firma saja, tapi juga sampai harta milik pribadi para anggota firma. Jadi jika dalam
keadaan tertentu firma memiliki hutang pada kreditur dan firma tersebut tidak mampu
membayar karena jumlah kekayaan tidak mencukupi maka kreditur berhak menagih
kepada para anggota firma sampai harta milik pribadi.
4. Ownership of an Interest in a Partnership, bahwa kekayaan setiap anggota yang sudah
ditanamkan dalam firma merupakan kekayaan bersama dan tidak dapat dipisahkan
secara jelas. Masing-masing anggota adalah sebagai pemilik bersama atas kekayaan
Firma. Tanpa seijin naggota lain, anggota lain tidak boleh menggunakan kekayaan
firma. Hak anggota terhadap kekayaan firma akan terlihat dalam saldo modal akhir
para anggota firma yang terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut : penanaman modal
awal, penanaman modal tambahan, pengambilan prive, penambahan dari pembagian
laba, dan pengurangan dari pembagian rugi.
5. Participating in Partnership Profit, laba atau rugi sebagai hasil operasi Firma akan
dibagikan kepada setiap anggota firma berdasarkan partisipasi para anggota didalam
firma. Jika ada seorang anggota yang aktif menjalankan usaha firma, maka anggota
tersebut berhak atas bagian laba yang lebih besar daripada anggota yang lain meskipun
modal yang ditanamkan lebih kecil daripada modal yangditanam oleh anggota yang
tidak aktif atau dapat ditentukan secara lain atas persetujuan anggota lainnya.
Ketentuan mengenai besarnya pembagian laba rugi ini harus dicantumkan secara rinci
dan jelas dalam akte pendirian firma tersebut.

2.1.5. Tata Cara Pendirian Firma

1. Proses pendirian Firma berdasarkan KUHD dan KUHPerdata.


Dalam pasal 22 KUHD disebutkan bahwa:
1) Persekutuan Firma harus didirikan dengan akta otentik. Artinya Firma tidak
memungkinkan atau dikhawatirkan untuk disangkalkan kepada pihak ketiga
bila akta otentik tersebut tidak ada.
2) Kemudian selanjutnya, setelah akta pendirian dibuat maka harus kita
daftarkan ke Kepaniteraan Pengadilan Negeri di daerah tempat dimana
Firma akan didirikan/berkedudukan. Dalam pasal 23 KUHD dan pasal 28
KUHD.
3) Selanjutnya akta pendirian tersebut diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia.

Catatan: “Selama akta pendirian belum di umumkan atau di daftarkan,


berdasarkan Pasal 29 KUHD adalah Firma akan dianggap pihak ketiga akan
sebagai persekutuan umum yang menjalankan segala macam usaha dan
didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, serta semua sekutu
berwenang menandatangani berbagai surat untuk Firma ini seperti yang
dimaksud dalam pasal tersebut”

2. Isi Akta Pendirian Firma :


5
Pasal 26 KUHD menyebutkan isi ikhtisar resmi akta pendirian Firma yang
harus memuat 5 hal di bawah ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Nama, nama kecil, pekerjaan dan tempat tinggal para sekutu Firma.
2. Pernyataan Firmanya, yaitu berisi tentang kriteria Firma yang menunjukan
bahwa persekutuan itu umum atau hanya terbatas pada suatu cabang khusus
perusahaan tertentu. Apabila Firma tersebut hanya terbatas pada suatu
cabang khusus maka perihal ini hartus dijelaskan dengan menunjukan
cabang khusus itu.
3. Penunjukan para sekutu yang tidak diperkenankan bertanda tangan atas
nama Firma.
4. Saat mulai berlakunya persekutuan dan saat berakhirnya.
5. Dan selanjutnya, bagian-bagian dari perjanjiannya pada umumnya harus
menyatakan tentang penentuan hak-hak pihak ketiga terhadap para sekutu.

3. Tahapan Pendirian Firma


Proses pendirian suatu firma terbagi ke dalam beberapa tahap sebagai berikut :
1. Tahap Akta Otentik
Suatu firma harus didirikan dengan suatu akta otentik, dalam hal ini dengan suatu
akta notaris. Apabila suatu firma tidak didirikan dengan akta otentik, maka hal
tersebut tidak berpengaruh terhadap pihak ketiga. Artinya, ketidakadaan akta
otentik tersebut tidak boleh dipergunakan sebagai alasan yang merugikan pihak
ketiga.
2. Tahap Pendaftaran Akta Firma
Setelah akta firma dibuat dengan akkta notaris, maka akta firma tersebut harus
didaftarkan dalam suatu register khusus yang tersedia di kepaniteraan Pengadilan
Negeri di wilayahnya firma tersebut mempunyai tempat kedudukan.
3. Tahap Pengumuman dalam Berita Negara
Satu petikan akta firma harus pula diumumkan dalam Berita Negara agar pihak
ketiga mengetahuinya dan agar perusahaan firma tersebut berlaku dan mengikat
pihak ketiga.

2.1.6. Sistem Tanggung Jawab Sekutu dalam Firma

Dalam Persekutuan Firma (Fa) hanya terdapat satu macam sekutu, yaitu sekutu
komplementer atau Firmant. Sekutu komplementer menjalankan perusahaan dan
mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga sehingga bertanggung jawab pribadi
untuk keseluruhan. Pasal 17 KUHD menyebutkan bahwa dalam anggaran dasar harus
ditegaskan apakah di antara para sekutu ada yang tidak diperkenankan bertindak keluar
untuk mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga. Meskipun sekutu kerja
tersebut dikeluarkan wewenangnya atau tidak diberi wewenang untuk mengadakan
hubungan hukum dengan pihak ketiga, namun hal ini tidak menghilangkan sifat tanggung
jawab pribadi untuk keseluruhan, sebagaimana diatur dalam Pasal 18 KUHD.

Sekutu Firma sifatnya sama dengan sekutu komplementer dalam CV, yaitu :
a) Para sekutu bertugas untuk mengurus perusahaan;
b) Para sekutu berhubungan dengan pihak ketiga; dan
c) Memiliki tanggungjawab tidak terbatas.

6
Adapun yang dimaksud dengan sekutu komplementer adalah Sekutu Aktif, yaitu sekutu
yang bertugas mengurus perusahaan dan bertanggungjawab tidak terbatas atau pribadi.
Tugas dari sekutu ini sama dengan tugas dari anggota direksi, tetapi berbeda dalam hal
tanggung jawabnya. Pada Firma tanggungjawab tidak terbatas pada tiap-tiap anggota
secara tanggung-menanggung, bertanggungjawab untuk seluruhnya atas perikatan Firma
yang disebut dengan Tanggung Jawab Solider.
Secara garis besar, tanggung jawab sekutu (pesero) dalam Firma adalah tanggung jawab
setiap pesero untuk semua pesero, atau biasa disebut tanggung jawab renteng, yaitu setiap
pesero diberikan kewenangan untuk bertindak secara langsung, tanpa persetujuan pesero
lain, atas nama firma. Kewenangan dapat dibatasi dengan diadakan penegasan dalam
anggaran dasar, hal ini merupakan jalan keluar terhadap ketentuan pasal 17 KUHD.

“Pasal 17 KUHD menjelaskan bahwa dalam Firma terdapat 2 macam Sekutu, yaitu
Sekutu yang DIKECUALIKAN dan Sekutu yang TIDAK DIKECUALIKAN. Dan anggota
sekutu yang dikecualikan TIDAK BERHAK untuk menjadi Pengurus, dan hanya anggota
sekutu yang tidak dikecualikan yang berhak untuk mengurus”

Tanggung jawab pesero dalam Firma dibedakan menjadi tanggung jawab ekstern (keluar)
dan tanggung jawab intern (di dalam).
1. Tanggung Jawab Ekstern
Menurut pasal 18 KUHD adalah tanggung jawab atas semua perikatan persekutuan,
meskipun dibuat sekutu lain, termasuk perikatan-perikatan yang timbul karena
perbuatan melawan hukum. Pertanggungjawaban itu menjadi tanggung jawab pesero
secara Bersama-sama sebagai akibat perbuatan yang disebabkan karena salah
seorang atau beberapa pesero.
2. Tanggung Jawab Intern
Tanggung jawab intern pesero seimbang dengan pemasukannya

2.1.7. Kelebihan Firma

Suatu badan usaha pastilah memiliki kelebihannya masing-masing, berikut adalah


kelebihan dari Firma :
1. Jumlah modalnya relatif besar dari usaha perseorangan sehingga lebih mudah untuk
memperluas usahanya.
2. Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial yang
lebih besar yang merupakan gabungan modal yang dimiliki beberapa orang.
3. Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara para
anggota. Disamping itu, semua keputusan di ambil bersama-sama. Sehingga
keputusan-keputusan menjadi lebih baik
4. Tergabung alasan-alasan rasional.
5. Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh pada perusahaan.
6. Prosedur pendirian relative mudah.
7. Pimpinan dalam firma bisa dibagi sesuai dengan keahlian masing-masing.
8. Kelangsungan pada badan usaha lebih terjamin.
9. Pinjaman untuk modal lebih mudah didaptkan
10. Modal firma lebih besar dibandingkan dengan sebuah usaha perorangan.

7
2.1.8. Kekurangan Firma

Dibalik kelebihan-kelebihan yang ada, suatu badan usaha pastilah memiliki


kekurangannya masing-masing, kekurangan dari Firma ialah :
1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas seluruh utang perusahaan.
2. Contoh : Anggota Investasi Dalam Toko Pengecer Kekayaan Pribadi A = Rp.
400.000, B = Rp. 200.000, C = Rp. 100.000. Dengan berbagai macam alasan, toko
tersebut mempunyai hutang sebesar Rp. 800.000. modal yang ditanamkan oleh para
anggota hanya sebesar Rp. 700.000 dipakai untuk melunasi hutang tersebut. Sisa
hutang sebesar Rp. 100.000 harus dibayar dari kekayaan pribadi. Karena A dan B
tidak memiliki kekayaan pribadi, maka sisa hutang tersebut harus dibayar oleh C.
3. Pimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang. Hal yang demikian ini memungkinkan
timbulnya perselisihan paham diantara para sekutu.
4. Kesalahan seorang firmant harus ditanggung bersama.
5. Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah seorang anggota
keluar, maka firma pun bubar.
6. Utang usaha perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota firma.
7. Sulit dalam mengambil suatu keputusan karena adanya suatu perbedaan pendapat
dari kedua pemimpin
8. Kesalahan pada sesorang anggota harus ditanggung bersama
9. Tidak adanya pemisah harta kekayaan antara hak milik dengan Firma. Bila
mengalami bangkrut, maka harta pribadi ikut dipertanggungkan.

2.1.9. Hubungan Hukum Firma

1. Hubungan Hukum antara Sekutu Firma


Setiap sekutu mempunyai hak dan kewajiban terhadap persekutuan. Hak dan
tanggung jawab sekutu firma, ialah:
a) Setiap anggota berhak untuk melakukan pengumuman dan bertindak keluar atas
nama firma;
b) Perjanjian yang dibuat oleh seorang anggota, juga mengikat anggota lainnya;
c) Segala sesuatu yang diperoleh oleh seorang anggota menjadi harta firma; dan
d) Tiap-tiap anggota secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk
seluruhnya atas perikatan firma yang disebut dengan tanggung jawab solider.
Hubungan hukum antara sekutu-sekutu dalam firma meliputi ketentuan-ketentuan
berikut ini :
a) Semua sekutu memutuskan dan menetapkan dalam akta sekutu yang di tunjuk
sebgai pengurus firma
b) Semua sekutu berhak melihat atau mengontrol pembukuan firma
c) Semua sekutu memberikan persetujuan jika persekutuan firma menambah sekutu
baru
d) Penggantian kedudukan sekutu dapat diperkenankan jika diatur dalam akta
pendirian
e) Seorang sekutu dapat menggugat persekutuan firma apabila ia berposisi sebagai
kreditur firma dan pemenuhannya disediakan dari kas persekutuan firma.

2. Hubungan Hukum antara Sekutu Firma dengan Pihak Ketiga


Hubungan hukum antara sekutu firma dengan pihak ketiga meliputi ketentuan :
a) Sekutu yang telah keluar secara sah masih dapat dituntut oleh pihak ketiga atas
dasar perjanjian yang belum dibereskan pembayarannya.
8
b) Setiap sekutu berwenang mengadakan perikatan dengan pihak ketiga bagi
kepentingan persekutuan, kecuali jika sekutu itu dikeluarkan dari kewenangan
itu.
c) Setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi atas semua perikatan
persekutuan firma, meskipun di buat oleh sekutu lain, termasuk juga perikatan
karena perbuatan melawan hukum.
d) Apabila seorang sekutu menolak penagihan dengan alasan persekutuan firma
tidak ada karena tidak ada akta pendirian, maka pihak ketiga itu dapat
membuktikan adanya persekutuan firma dengan segala macam alat pembuktian.
Tanggung jawab para sekutu terhadap pihak ketiga tidak di laksanakan secara
langsung, artinya segala hutang persekutuan firma dipenuhi terlebih dahulu dari kas
persekutuan firma. Apabila kas tidak mencukupi, maka kekayaan pribadi masing-
masing sekutu dipertanggungjawabkan sampai hutang terpenuhi semua.

3. Hubungan Hukum dan Tanggung Jawab


Sekutu yang ditunjuk atau diberi kuasa untuk menjalankan tugas pengurus ditentukan
dalam anggaran dasar (akta pendirian firma). Jika belum ditentukan, pengurus harus
ditentukandalam aka tersendiri dan didaftarkan di kepaniteraan pengadilan negri
setempat serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara. Hal ini penting supaya
pihak ketiga dapat mengetahui siapa yang menjadi pengurus yang berhubungan
dngannya.
Dalam anggaran dasar atau akta penetapan pengurus ditentukan juga bahwa pengurus
berhak bertindak keluar atas nama firma (Pasal 17 KUHD). Jika tidak ada ketentuan,
setiap sekutu dapat mewakili firma yang mengikat juga para sekutu lain sepanjang
mengenai perbuatan bagi kepentingan firma (Pasal 18 KUHD). Akan tetapi,
kekuasaan tertinggi dalam firma ada di tanggan semua sekutu. Mereka memutuskan
segala masalah dengan musyawarah berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam
anggaran dasar firma.
Hubungan hukum ke dalam (internal) antara sesame sekutu firma meliputi butir-butir
yang ditentukan berikut ini:
a) Semua sekutu memutus dan menetapkan dalam anggaran dasar sekutu yang
ditunjuk sebagai pengurus firma;
b) Semua sekutu berhak melihat atau mengontrol pembukuan firma (Pasal 12
KUHD);
c) Semua sekutu memberikan persetujuan jika firma menambah sekutu baru (Pasal
1641 KUHPer); dan
d) Penggantian kedudukan sekutu dapat diperkenankan jika diatur dalam anggaran
dasar;Seorang sekutu dapat menggugat firma apabila ia berposisi sebagai
kreditor firma dan pemenuhannya disediakan dari kas firma.
Hubungan hukum keluar (eksternal) antara sekutu firma dan pihak ketiga meliputi
butir-butir yang ditentukan berikut ini:
a) Sekutu yang sudah keluar secara sah masih dapat dituntut oleh pihak ketiga atas
dasar perjanjian yang belum dilunasi pembayarannya (Arrest Hoog
gerechtshof20 februari 1930);
b) Setiap sekutu wenang mengadakan perikatan dengan pihak ketiga bagi
kepentingan firma, kecuali jika sekutu itu dikeluarkan dari kewenangannya
(pasal 17 KUHD);
c) Setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi atas semua perikatan firma,
yang dibuat oleh sekutu lain, termasuk juga perikatan karena melawan hukum
(Pasal 18 KUHD); dan

9
d) Apabila seorang sekutu menolak penagihan dengan alasan firma tidak ada
karena tidak ada akta pendirian, pihak ketiga itu dapat membuktikan adanya
firma dengan segala macam alat pembuktian (Pasal 22 KUHD).
Menurut Van Ophuijsen (1936), seorang notaris di Batavia, tanggung jawab para
sekutu terhadap pihak ketiga tidak dilaksanakan secara langsung, artinya segala
utang firma dipenuhi lebih dahulu dari uang kas firma. Apabila uang kas tidak
mencukupi, barulah diberlakukan pasal 18 KUHD bahwa kekayaan pribadi masing-
masing sekutu dipertanggungjawabkan sampai utang terpenuhi semuanya.
Demikianlah hasil penelitian yang dilakukan oleh Van Ophuijsen terhadap praktik
firma.

2.2. KPMG

2.2.1. Sejarah Singkat Berdirinya KPMG

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1870 ketika William Barclay Gambut membentuk
akuntansi perusahaan di London. Pada tahun 1877, akuntansi perusahaan Thomson McLintock
membuka kantor di Glasgow dan pada tahun 1911 William Barclay Gambut & Co dan Marwick
Mitchell & Co bergabung untuk membentuk Peat Marwick Mitchell & Co, yang kemudian dikenal
sebagai Peat Marwick. Sementara itu pada tahun 1917 Piet Klijnveld membukanya akuntansi-
perusahaan di Amsterdam. Kemudian ia bergabung dengan Kraayenhof untuk membentuk
Klynveld Kraayenhof & Co.
Pada tahun 1979, Klynveld Kraayenhof & Co (Belanda), Thomson McLintock (Amerika
Serikat) dan Deutsche Treuhandgesellschaft (Jerman) dibentuk KMG (Klynveld Utama Goerdeler)
sebagai pengelompokan praktek nasional independen untuk menciptakan sebuah perusahaan Eropa
yang berbasis internasional yang kuat. Kemudian pada tahun 1987, KMG dan Peat Marwick
bergabung dalam merger mega-pertama dari perusahaan akuntansi yang besar dan membentuk
sebuah perusahaan bernama KPMG di Amerika Serikat, sebagian besar seluruh dunia, dan Peat
Marwick McLintock di Inggris.
Pada tahun 1990, kedua perusahaan diselesaikan pada nama umum dari KPMG Peat
Marwick McLintock tetapi pada tahun 1991 perusahaan berganti nama menjadi KPMG Peat
Marwick dan pada tahun 1999 nama tersebut dikurangi lagi untuk KPMG.
Pada tahun 1997, KPMG dan Ernst & Young mengumumkan bahwa mereka untuk
bergabung, dalam manuver sebagian besar dipandang sebagai taktik merusak atas penggabungan
Price Waterhouse dan Coopers & Lybrand. Namun yang merger, untuk membentuk
PricewaterhouseCoopers, diberikan persetujuan peraturan sementara KPMG / Ernst & Young dasi-
up kemudian ditinggalkan.
Pada tahun 2001 KPMG divestasi nya perusahaan konsultan AS melalui penawaran umum
perdana dari KPMG Consulting Inc, yang sekarang disebut BearingPoint, Inc. Pada awal 2009,
BearingPoint mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 dan mulai untuk menjual bagian dari
perusahaan untuk Deloitte, PricewaterhouseCoopers, dan pihak lain. Inggris dan lengan konsultasi
Belanda dijual kepada Atos Origin pada tahun 2002.
Pada tahun 2003 KPMG melepaskan diri dari lengan hukumnya, Klegal dan KPMG LLP
dijual Sengketa yang Advisory Services untuk FTI Consulting.
Anggota KPMG di perusahaan-perusahaan di Inggris, Jerman, Swiss, dan Liechtenstein
bergabung untuk membentuk KPMG LLP Eropa pada Oktober 2007. Perusahaan-perusahaan
anggota diikuti oleh Spanyol, Belgia, dan Arab Saudi. Mereka ditunjuk Ketua bersama, John
Griffith-Jones dan Ralf Nonnenmacher.
10
2.2.2. Profil Perusahaan

KPMG adalah salah satu perusahaan jasa profesional terkemuka di dunia dan menjadi salah
satu anggota terhormat dari auditor Big - 4, bersama dengan PwC, Deloitte, dan Ernst & Young.
Markas besar perusahaan ini terletak di Amstelveen, Belanda. Selain itu, perusahaan
mempekerjakan sekitar 138.000 orang karyawan dan menawarkan tiga jalur pelayanan dasar
(pajak, audit, dan konsultasi). Jasa konsultasi perusahaan yang lebih dikategorikan menjadi tiga
kelompok layanan menghitung Risk Consulting, Konsultasi Manajemen, dan Transaksi &
Restrukturisasi.
KPMG adalah berkantor pusat di Amstelveen, Belanda dan merupakan perusahaan terbaik
ketiga diantara sepuluh perusahaan Audit teratas 2011. KPMG didirikan pada tahun 1986 KPMG
mengkhususkan diri di audit seperti audit regulasi, dan audit keuangan, jasa pajak seperti jasa pajak
china, bisnis dan jasa pajak pribadi dan juga memberikan layanan konsultasi yang disusun dalam
tiga tema yaitu pemerintahan, kinerja dan pertumbuhan. KPMG juga menyediakan jasa manajemen
risiko keuangan, audit internal, risiko kepatuhan dan jasa, jasa konsultasi akuntansi, dan jasa
keuangan perusahaan.
Setiap perusahaan KPMG nasional merupakan badan hukum individu selain menjadi
anggota dari KPMG International Cooperative, entitas Swiss terdaftar di Swiss Kanton Zug.
Struktur hukum KPMG diubah menjadi bentuk perusahaan Swiss Verein di bawah hukum Swiss
pada tahun 2003.
KPMG dijalankan oleh :

 Michael Andrew, Ketua, KPMG International


 Michael Wareing, CEO, KPMG International
 John Griffith - Jones, Ketua, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan India Region
 John Veihmeyer, Ketua, Americas Region
 Carlson Tong, Chairman, Asia Pacific Region
 D' Angelo G Groves Martinez, Australia
Tombol layanan yang disediakan oleh KPMG meliputi :
1. Audit
 Audit peraturan
 Audit Laporan Keuangan
2. Pajak
 Bisnis dan Pelayanan Pajak Pribadi
 Pelayanan Pajak Cina
 Asia Trade Pasifik dan Jasa Kepabeanan
3. Konsultasi
Jasa konsultasi KPMG akan disusun dalam tiga tema (pertumbuhan, pemerintahan, dan
kinerja) dan sembilan layanan :
 Jasa Konsultasi Kinerja Bisnis
 Jasa Konsultasi Akuntansi
 Corporate finance
 Forensik
 Jasa Manajemen risiko keuangan
 Audit internal, risiko, dan kepatuhan jasa
 Konsultan IT
11
 Restrukturisasi
 Rekrutmen
4. Layanan lain
 Global Cina Practice .

2.2.3. Syarat dan Ketentuan

1. Lulusan Sarjana (S1) :


 S1 Akuntansi untuk Audit
 S1 Akuntansi, Keuangan, Ilmu Komputer, dan lainnya untuk Pajak dan Konsultasi
2. Nilai Akademik (IPK) : minimal 3.0
3. Memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik
4. Mempunyai keahlian dalam berbahasa Inggris baik lisan dan tertulis
5. Memiliki sifat inisiatif dan berorientasi pada karir
6. Bisa berkerja dalam tim dengan kemampuan analisis yang kuat dan motivasi yang tinggi
7. Mempunyai keahlian dalam menggunakan software standar bisnis

2.2.4. Cara Melamar Kerja pada KPMG

1. Cek website/homepage https://home.kpmg/id/en/home.html


2. Klik CAREERS > REQRUITMENT PROGRESS
3. Lalu mengikuti langkah-langkah yang sudah tertera pada page tersebut.

12
13
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil ialah Firma merupakan bentuk usaha bukan
badan hukum yang dijalankan antara dua orang atau lebih yang dimaksudkan untuk
menjalankan suatu usaha di bawah suatu nama bersama. Mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
a) Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.
b) Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
c) Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
d) Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak terbatas.
e) dan lain lain

Firma terbagi menjadi 4 jenis yaitu Firma Dagang Firma Dagang. Non-Dagang,
Firma Umum (General Partnership) dan Firma Terbatas (Limited Partnership).
Berdasarkan Drebin (1982) membagi karakteristik Firma itu menjadi 5 yaitu Mutual
Agency (saling mewakili), Limited Life (umur terbatas), Unlimited Liability dan
Ownership of an Interest in a Partnership. Proses pendirian Firma diatur berdasarkan
KUHD dan KUHPerdata. Isi akta pendirian Firma diatur dalam Pasal 26 KUHD yang
menyebutkan isi ikhtisar resmi akta pendirian Firma. Tahapan pendirian firma terdiri dari 3
tahap yaitu Tahap Akta Otentik, Tahap Pendaftaran Akta Firma dan Tahap Pengumuman
dalam Berita Negara. Hubungan hukum Firma terbagi menjadi 3 bagian yaitu hubungan
hukum antara sekutu Firma, Hubungan hukum antara sekutu dengan pihak ketiga dan
Hubungan hukum dan tanggung jawab.

3.2. Saran

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.artonang.com/2015/12/persekutuan-firma-fa.html
https://mnj.my.id/rangkuman-pasal-15-s-d-35-kuhd/
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-firma.html
https://irmadevita.com/2019/tanggung-jawab-pesero-firma-dalam-suatu-firma-hukum/
Simatupang, Richard Burton.2007.Aspek Hukum Dalam Bisnis.Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Fuady, Munir. 2012. Pengantar Hukum Bisnis: Menata Bisnis Modern di Era. Global. Bandung : Citra
Aditya Bakti.
https://magisterakutansi.blogspot.com/2014/04/kpmg.html
https://andigunawan03.wordpress.com/2011/10/03/kpmg/
https://home.kpmg/id/en/home.html
https://home.kpmg/id/en/home/careers/recruitment-process.html

15

Anda mungkin juga menyukai