REPUBLIK INDONESIA
ATAS
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA
TAHUN ANGGARAN 2009
DI
JAYAPURA
ATAS
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA
TAHUN ANGGARAN 2009
DI
JAYAPURA
Nomor : 25/LHP/XIX.JYP/07/10
Tanggal : 9 Juli 2010
DAFTAR ISI
Halaman
NERACA 3
LAPORAN HASIL P
E ERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Menurut pendapat BPK RI, kecuali untuk dampak atas hal-hal yang diungkapkan pada
paragraf sebelumnya laporan keuangan yang disebut di atas menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan Pemerintah Provinsi Papua per 31
Desember 2009, realisasi anggaran dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
A. LAPORAN KEUANGAN
(dalam rupiah)
PENDAPATAN
1 PENDAPATAN ASLI DAERAH
a Pajak Daerah 290.250.000.000 242.788.565.711
b Retribusi Daerah 22.500.000.000 20.576.682.593
2 PENDAPATAN TRANSFER
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan
a Dana Bagi H asil P ajak 177.500.000.000 203.582.806.979
b Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 256.500.000.000 219.971.329.424
c Dana Alokasi Umum 1.058.227.760.000 1.058.227.764.000
d Dana Alokasi Khusus 81.273.000.000 81.273.000.000
BELANJA
1 BELANJA OPERASI
a Belanja P egawai 892.987.919.465 826.156.299.567
b Belanja Barang 1.059.507.874.475 891.988.194.602
c Belanja H ibah 7.707.000.000 442.780.000
2 BELANJA MODAL
a Belanja T anah 68.957.350.000 7.354.953.000
b Belanja Peralatan dan Mesin 290.866.165.654 189.080.656.700
c Belanja G edung d an Bangunan 279.619.721.700 266.196.166.377
d Belanja J alan. Irigasi d an J aringan 833.515.693.475 636.345.986.323
e Belanja A set T etap Lainnya 140.807.627.250 100.511.338.630
4 TRANSFER
Transfer Bagi Hasil ke Kabupaten/Kota/Desa
Bagi Hasil Pajak 104.343.346.000 104.319.213.863
PEMBIAYAAN
1 Penerimaan Pembiayaan
Penggunaan Si LPA 600.718.000.000 0
Jumlah Penerimaan P embiayaan 600.718.000.000 0
2 Pengeluaran Pembiayaan
(dalam rupiah)
URAIAN 2009 2008
ASET
ASET LANCAR
Kas 1.125.865.901.581 616.175.995.319
Piutang 721.182.000 732.293.950
Piutang Lain-lain 11.906.111.751 9.706.718.582
Persediaan 27.164.180.668 17.477.000.624
Jumlah Aset Lancar 1.165.657.376.000 644.092.008.475
ASET TETAP
Tanah 1.217.714.124.434 1.203.743.171.434
Peralatan dan Mesin 700.625.041.216 508.817.524.886,17
Gedung dan Bangunan 1.139.520.273.615 885.015.058.769
DANA CADANGAN
Dana Cadangan 416.901.717.871 204.324.727.543
Jumlah Dana Cadangan 416.901.717.871 204.324.727.543
ASET LAINNYA
Tagihan Piutang Penjualan Angsuran - -
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah - -
Kemitraan dengan Pihak Ketiga -
Aset Tidak Berwujud -
Aset Lain-Lain 59.061.138.050 58.254.152.050
Jumlah Aset Lainnya 59.061.138.050 58.254.152.050
TOTAL ASET 12.513.461.784.728 10.567.736.157.258
URAIAN 2009 2008
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
(dalam rupiah)
URAIAN 2009 2008
48.187.817.418 82.818.210.300
295.621.000 785.445.100
URAIAN 2009 2008
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pengolahan Pertanian dan
3.952.465.450 4.035.865.100
Peternakan
Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor 1.894.378.750 1.025 152.580
Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor 9.129.849.320 5.427.560.005
Belanja Modal Pengadaan Komputer 21.985.589.050 24 994.700.880
Belanja Modal Pengadaan mebeulair 7.271.474.380 9.510 194 615
Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur 878 325 230 1.577 471.459
Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan 3.824.881.100 1 585.767.369
Belanja Modal Pengadaan Alat alat Studio 4.123.970.450 8.604.511.368
Belanja Modal Pengadaan Alat alat Komunikasi 35.768.359.570 31.937.617.950
Belanja Modal Pengadaan Alat alat Ukur 496.871.000 4 535.770.000
Belanja Modal Pengadaan Alat alat Kedokteran 8.487.183.180 6 454.998.980
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Laborat orium 6.815.113.00 0 8 565 .376.450
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan 194.810.989.370 141.595.719.814
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan 87.862.668.470 133.487.781.026
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air 184.206.613.392 109.626 .555.892
Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan. Taman dan - 61.934.000
Hutan Kota
Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik dan Telepon 62.907.606.100 10.596.225.000
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian*) Bangunan 266.196.166.377 237.007.648.297
Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan 3.205.506.580 9.040.130.335
Belanja Modal Pengadaan Barang bercorak Kesenian.
1.076.723.000 97.515.000
Kebudayaan
Belanja Modal Pengadaan Hewan/Ternak dan Tanaman 8.070.407.000 9.731.930.540
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Persenjataan/Keamanan - 1.800.000
Belanja Modal Study/Perencanaan Teknis 88.158.702.050 41.107.739.710
Belanja Modal Pengadaan dan Pembangunan Infrastruktur
106.558.108.991 143.274.764.275
Perhubungan
Belanja Modal Peralatan Olah Raga 38.466.896 000 447 000.000
Jumlah Arus Kas Keluar 1.199.489.101.030 1.049.192.740.138
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Non Keuangan (1.199.489.101.030) (1.049.192.740.138)
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan utama ini
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009,
Pemerintah Provinsi Papua telah berupaya menjalankan prinsip-prinsip pengelolaan dan
pertanggung jawaban keuangan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Memenuhi ketetapan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 184 maka
Pemerintah Provinsi Papua menyusun Laporan Keuangan Tahun 2009 sebagai salah satu media
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2009 yang nantinya akan disampaikan
kepada DPRP
Laporan Keuangan Tahun 2009 disusun dan disampaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai upaya mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
bertanggung jawab.
2. Dasar Hukum
Dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Papua Tahun 2009 telah
memperhatikan ketentuan peraturan perundangan sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
3. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua.
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286).
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355).
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Tahun 2005
Nomor 4503).
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U
Bab I Pendahuluan
Bab tersebut menguraikan tentang maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan,
landasan hukum penyusunan laporan keuangan dan sistematika penulisan Catatan atas
Laporan Keuangan.
yang menjelaskan informasi tentang posisi dan kondisi keuangan periode berjalan
dibandingkan dengan periode sebelumnya serta indikator pencapaian target kinerja
APBD berupa indikator program dan kegiatan.
Bab VI Penutup
BAB II
1. Indikator Perekonomian
Penyajian indikator makro hasil pembangunan ini dapat dijadikan bahan dalam
mengevaluasi kinerja makro pembangunan dan dapat digunakan sebagai masukan dan
pertimbangan apakah kebijakan-kebijakan publik yang dijalankan selama ini telah sesuai
dengan yang diharapkan. Pencapaian indikator makro hasil pembangunan yang dapat
disajikan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja ini hanya sampai dengan tahun 2008,
dikarenakan sampai dengan saat disusunnya Laporan data yang diperlukan masih dalam
proses perhitungan. Capaian indikator makro hasil pembangunan didasarkan pada data
yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik.
a. Pertumbuhan PDRB
Sementara tanpa sub sektor pertambangan tanpa migas, PDRB atas dasar harga
berlaku tahun 2008 telah mencapai nilai 22,03 trilliun rupiah atau meningkat
25,93 persen dari tahun sebelumnya dan atas dasar harga konstan telah bernilai
10,23 trilliun rupiah atau tumbuh sebesar 8,79 persen dari tahun 2007.
2006 secara drastis turun ke -17,14 persen. Tahun 2007 kembali kep
pertumbuhan 4,34 persen dan tahun 2008 berkontraksi kembali ke -1,49 persen.
40
30
20
10
-10 20042005200620072008
-20
-30
2) PDRB Perkapita
Pada tahun 2008 PDRB perkapita Provinsi Papua turun 3,13 persen dari tahun
2007 atau berkurang dari 27,48 juta rupiah menjadi 26,61 juta rupiah.
Tanpa sub sektor pertambangan tanpa migas, tercatat PDRB perkapita tahun
2008 adalah 10,71 juta rupiah atau meningkat 23,43 persen dari tahun 2007.
3) PDRB menurut Penggunaan
Pada tahun 2008 konsumsi rumah tangga tumbuh 13,46 persen dari tahun
sebelumnya. Tidak jauh berbeda, komponen lembaga swasta nirlaba, konsumsi
pemerintah dan PMTB tumbuh pada kisaran 12 hingga 13 persen pada tahun
2008.
1)Perbankan
Jumlah kantor bank di Provinsi Papua pada tahun 2008 sebanyak 172 kantor.
Posisi dana simpanan yang dihimpun sebesar 13,84 trilliun rupiah sedangkan
posisi kredit yang disalurkan sebesar 5,275 trilliun rupiah.
Penyaluran kredit terbesar diberikan kepada usaha mikro, hal ini sejalan dengan
sasaran pembangunan ekonomi Provinsi Papua untuk meningkatkan kesejahteraan
penduduk Papua melalui penguatan usaha mikro.
3) Investasi
Jumlah proyek PMDN pada tahun 2008 yang diinvestasikan sebanyak 28 proyek
dengan realisasi investasi sebesar 1,48 trilliun rupiah dan jumlah proyek PMA yang
diinvestasikan sebanyak 36 proyek dengan realisasi investasi sebesar 6,53 trilliun
rupiah. Jumlah proyek PMDN mengalami penurunan dari tahun 2007 sedangkan
PMA mengalami kenaikan.
4) Inflasi
Perkembangan harga barang/jasa secara umum (inflasi) di Papua, didasarkan pada
indeks Harga Konsumen yang menggunakan tahun dasar 2002, sebagai hasil dari
Survey Biaya Hidup 2002 yang dilaksanakan BPS. Laju inflasi selama tahun 2008
(Januari-Desember) untuk kota Jayapura tercatat 12,55%. Angka inflasi ini lebih
besar dibandingkan dengan laju inflasi pada tahun 2007 yang tercatat sebesar
10,35%. Sementara itu apabila dibandingkan dengan laju inflasi nasional, angka
inflasi Kota Jayapura ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi nasional
pada periode yang sama yang tercatat sebesar 11,06%.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U
Nilai ekspor Provinsi Papua pada tahun 2008 adalah sebesar 2.588,04 juta US$ atau
turun 16,86 persen dibandingkan nilai ekspor Papua di tahun 2007 yang tercatat
mencapai 3.112,71 juta US$. Selama 4 (empat) tahun terakhir, nilai ekspor Papua
tertinggi terjadi pada tahun 2006 yang mencapai 3.518,53 juta US$.
Impor Papua di tahun 2008 mencapai 1.206,03 juta US$ atau naik 44,92 persen
dibandingkan impor Papua tahun sebelumnya yang tercatat hanya 832,23 juta US$.
Penurunan dan kenaikan nilai impor Papua di tahun 2008 berakibat pada turunnya
neraca perdagangan Provinsi Papua hingga 39,40 persen.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U
2. Indikator Sosial
Indikator Sosial merupakan indikator kinerja makro untuk bidang kesejahteraan rakyat
yang merupakan indikator kinerja untuk menilai keberhasilan pembangunan Provinsi
Papua dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat pada aspek-aspek kependudukan,
pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.
a. Pertumbuhan dan Kondisi Penduduk
Jumlah penduduk Provinsi Papua hasil proyeksi penduduk berdasarkan SP (sensus
penduduk) dan SUPAS (survey penduduk antar sensus) tercatat sebanyak 2,056 juta
jiwa. Dengan luas wilayah 317.062 km2 berarti kepadatan penduduknya mencapai
6,49 km2, sehingga menjadikan Provinsi Papua sebagai wilayah yang paling rendah
tingkat kepadatan penduduknya.
Persentase penduduk miskin mengalami penurunan, dari 40,78 persen ditahun 2007
menjadi 37,53 persen pada tahun 2008. Diperkirakan penduduk miskin di Papua
sekitar 760,5 ribu orang dengan sebagian besar (732,16 ribu orang) bertempat tinggal
di daerah pedesaan.
b. Pendidikan
Dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, maka aspek pendidikan
merupakan hal yang sangat penting dan bersifat strategis. Aspek pendidikan yang
dimaksud adalah seluruh bentuk pendidikan, baik melalui jalur sekolah maupun jalur
luar sekolah pada semua jenjang dan tingkatan mulai dari prasekolah (usia dini)
hingga pendidikan tinggi.
Apabila dilihat dari fasilitas pendidikan di Provinsi Papua, maka terlihat bahwa
fasilitas pendidikan di Provinsi Papua telah tersedia dari tingkat Taman Kanak
Kanak sampai dengan jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan perguruan
tinggi.
1) Angka Partisipasi Murni (APM)
Perkembangan APM Provinsi Papua berdasarkan data yang tersedia pada Dinas
Pendidikan sebagai berikut:
Perkembangan APM Provinsi papua
Uraian 2006/2007 2007/2008 2008/2009
SD/MI 90,17 90,90 90,33
SMP/MTs 53,17 52,34 5 ,81
SMA/MA/SMK 35,11 43,82 35,47
c. Kesehatan
Saat ini jumlah Puskesmas di seluruh Papua adalah 275 unit (Rawat inap
berjumlah 78 dan non rawat inap berjumlah 197), Puskesmas Pembantu 731 unit
dan Puskesmas keliling 793 unit (Pusling roda dua berjumlah 537 unit; roda
empat
berjumlah 129 unit; pusling air berjumlah 127 unit) serta pondok bersalin 497
unit. Jumlah RS Pemerintah 12 unit, RS Swasta 5 Unit, dan RS TNI/Polri 4 unit
serta beberapa balai kesehatan dan keselamatan yang dikelola oleh lembaga misi.
Indikator tingkat kematian di suatu wilayah merupakan salah satu cermin terhadap
derajat kesehatan masyarakatnya. Secara umum tingkat kematian sangat erat
kaitannya dengan tingkat kesakitan. Berbagai faktor yang sering dikaitkan dengan
penyebab kematian dan kesakitan adalah permasalahan yang terkait dengan tingkat
sosial ekonomi (tingkat pendapatan, pendidikan, perilaku hidup sehat), kualitas
lingkungan hidup, upaya pelayanan kesehatan, tingkat fertilitas dan faktor-faktor
spesifik lainnya.
Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari status kesehatan
dan gizi masyarakat, yaitu angka kematian bayi, kematian ibu melahirkan, prevalensi
gizi kurang dan umur angka harapan hidup. Angka kematian bayi 56 per 1.000
kelahiran
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U
hidup (sensus penduduk 2000) dan angka kematian ibu melahirkan 396 per 100.000
kelahiran hidup (Survey metode WHO 2001). Umur harapan hidup meningkat dari
65,8 tahun (1999) menjadi 66,2 (tahun 2003) dan 67,51 tahun 2007. Prevalensi gizi
kurang (underweight) pada anak balita 14,3% (tahun 2003) sangat jauh menurun dari
angka nasional 27,5% (Depkes, 2004). Kasus gizi buruk 3,7% (tahun 2003) dan
umumnya menimpa penduduk miskin/tidak mampu. Di sisi lain masalah baru gizi
seperti kegemukan, terutama di wilayah perkotaan cenderung meningkat karena
perubahan gaya hidup masyarakat.
Angka kesakitan yang tinggi terjadi pada anak-anak dan usia di atas 55 tahun,
dengan tingkat morbiditas lebih tinggi pada wanita dibanding pria. Beberapa
penyakit dengan
prevalensi tertinggi adalah malaria 76,5 per 1000 penduduk, diare 9,71 per 1000
penduduk, ISPA 3,4 per 1000 penduduk, TBC 2,1 per 1000 penduduk, hipertensi,
penyakit saluran cerna, penyakit mata lainnya, penyakit kulit, sendi dan infeksi nafas
kronik. Selain itu Papua juga menghadapi ”emerging diseases” seperti demam
berdarah dengue (DBD), HIV/AIDS dengan kumulatif kasus sejak 1992 sampai
dengan 31 Desember 2008 sebanyak 4.548 orang (2.371 HIV, 2.177 AIDS dan 391
diantaranya telah meninggal dunia,), dan merebaknya ancaman Avian Influenza (Flu
Burung), serta penyakit-penyakit ”re-emerging diseases” seperti malaria dan TBC.
d. Ketenagakerjaan
Sesuai dengan Konvensi International Labour Organization (ILO), penduduk usia
kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. Penduduk usia kerja dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan
kerja adalah penduduk yang aktif secara ekonomi, yaitu mereka yang bekerja dan
mencari pekerjaan, sedangkan bukan angkatan kerja adalah penduduk yang tidak
aktif secara ekonomi dengan kegiatan antara lain sekolah, mengurus rumah tangga,
dan lainnya.
Jumlah tenaga kerja di Papua pada tahun 2008 mencaapai 1.075.214 orang angkatan
kerja. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2008 mencapai 76,70 persen
sementara Tingkat Penangguran Terbuka (TPT) mencapai 4,39 persen.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U
BAB III
a. Akuntabilitas
Akuntansi keuangan pemerintah merupakan bagian dari disiplin ilmu akuntasi yang
memiliki ciri-ciri tersendiri yang berbeda dengan akuntansi komersial, yaitu:
a. Tidak bertujuan untuk mengukur laba
realisasi pendapatan dan belanja untuk pembuatan laporan yang menunjukkan dan
membuktikan ketaatan dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam dokumen
otorisasi kredit anggaran (allotment) dan peraturan-peraturan pelaksanaan
anggaran yang berlaku.
3. Periode Akuntansi
Periode akuntansi yang digunakan adalah Tahun Anggaran sesuai dengan ketetapan
pemerintah, yaitu 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas
akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Produk dari
entitas pelaporan ini adalah laporan keuangan konsolidasian berupa Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Entitas akuntansi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai pengguna
anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi
dan menyampaikan laporan keuangan sehubungan dengan anggaran/barang yang
dikelolanya yang ditujukan kepada entitas pelaporan. Kepala SKPD sebagai
penanggung jawab entitas akuntansi melimpahkan wewenangnya kepada Pejabat yang
melaksanakan fungsi Tata Usaha Keuangan di lingkungannya sebagai Pejabat
Penatausahaan Keuangan-SKPD (PPK-SKPD) untuk menyelenggarakan akuntansi
pengelolaan keuangan dan secara periodik menyiapkan laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan keuangan. Laporan
keuangan tersebut disampaikan secara intern dan berjenjang kepada unit yang lebih
tinggi dalam rangka penggabungan laporan keuangan oleh entitas pelaporan.
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis kas
untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi
Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam
Neraca.
Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan dan penerimaan
pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh
entitas pelaporan dan belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas
dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan.
Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan
dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U
berpengaruh pada keuangan pemerintah daerah tanpa memperhatikan saat kas atau
setara kas diterima atau dibayar.
a. Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah atau
oleh entitas pelaporan.
b. Pendapatan yang diterima oleh Bendahara Penerima di SKPD yang belum
disetorkan ke Kas Daerah pada akhir tahun buku diakui sebagai Pendapatan
Ditangguhkan.
c. Penerimaan pendapatan dalam bentuk barang dan jasa diakui pada saat serah
terima barang dan jasa dilakukan (BA serah terima barang dan jasa) sebesar nilai
yang tercantum dalam BA serah terima. Apabila dalam BA serah terima tidak
dicantumkan nilai barang dan jasa tersebut, maka dapat dilakukan penaksiran atas
nilai barang dan jasa yang bersangkutan.
e. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Daerah atau oleh entitas pelaporan.
1) Transfer masuk dicatat sebesar penerimaan uang dari entitas pelaporan lain,
misalnya penerimaan dana perimbangan dari pemerintah pusat dan dana
otonomi otonomi khusus serta dana penyesuaian.
2) Transfer keluar dicatat sebesar pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke
entitas pelaporan lain seperti dana bagi hasil ke kabupaten/kota.
h. Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan
dicatat dalam pos Surplus/Defisit.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U
i. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum
Daerah. Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
k. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
Daerah.
p. Persediaan adalah Aset Lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintahan dan barang-
barang yang dimaksudkan untuk dijual dan atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat pada akhir periode akuntansi,
berdasarkan hasil inventarisasi fisik, dan dinilai dengan biaya perolehan yang
terakhir diperoleh (harga pembelian terakhir).
kepemilikan lebih kecil dari 50%, sedangkan untuk kepemilikan diatas 50%
menggunakan metode ekuitas.
r. Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
(dua belas) bulan yang digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
1) Nyata-nyata rusak, tidak dapat digunakan dan tidak dapat diperbaiki lagi untuk
menjalankan fungsinya.
2) Hilang, dengan dukungan dokumen laporan dari pihak yang berwajib.
Penghapusan asset tetap dari pembukuan dilakukan berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur.
t. Konstruksi dalam Pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses
pembangunan. Konstruksi dalam pengerjaan merupakan aset yang dimaksudkan
digunakan untuk operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat
dalam
jangka panjang dan oleh karenanya diklasifikasikan dalam aset tetap. Konstruksi
dalam pengerjaan dinilai sebesar biaya perolehan.
BAB IV
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
1) PENDAPATAN
Anggaran Realisasi %
Uraian AnggaranTotal
(Rp) (Rp)
2 Hasil pengelolaan
Retribusi Daerah kekayaan daerah 29.176.000.000
22.500.000.000 28.926.6 9.81799,15%7,82%
20.576.682.593 91,45% 5,57%
3
yang dipisahkan
4 Lain-lain PAD 29.295.122.750 77.435.244.916 264,33% 20,94%
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 371.221.122. 750 369.727.113. 037 99 60% 100%
Anggaran Realisasi %
Uraian AnggaranTotal
(Rp) (Rp)
Lain-lain Pendapatan yang sah yang berasal dari pendapatan hibah dan pendapatan
dana darurat tahun anggaran 2009 tidak terealisasi atau 0% dari yang dianggarkan
sebesar Rp38.546.111.250.
2) BELANJA
Anggaran Realisasi %
Uraian
(Rp) (Rp) AnggaranTotal
1 Belanja Operasi 4.616.256.240.940 3.942.202.805.669 85,40% 74,46%
5
4 Belanja Bantuan Sosial 546.021.633.000 500.127.970.500 91,59% 12,69%
Belanja Hibah adalah belanja yang digunakan untuk pemberian hibah dalam
bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah
daerah lainnya, dan kelompok masyarakat/perorangan yang secara spesifik
telah ditetapkan peruntukannya. Realisasi Belanja Hibah Tahun Anggaran
2009 mencapai Rp442.780.000 atau 5,75% dari anggarannya sebesar
Rp7.707.000.000.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U
Anggaran Realisasi %
Uraian AnggaranTotal
(Rp) (Rp)
3) SURPLUS/(DEFISIT)
4) PEMBIAYAAN
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Tahun Berjalan sampai dengan tutup
tahun anggaran 2009 adalah sebesar Rp493.623.400.460.
3) PIUTANG Rp 721.182.000
Terdiri atas:
a. PIUTANG PAJAK Rp 715.270.800
Piutang Pajak Tahun Anggaran 2009 merupakan piutang
yang diakui atas pajak yang sudah ada ketetapannya
(SKP/SKPT) namun belum dilunasi oleh wajib pajak
sampai dengan 31 Desember 2009.
Saldo Piutang Pajak Pemerintah Provinsi Papua per
31 Desember 2009 sebesar Rp715.270.800 Jumlah tersebut
merupakan Piutang Pajak Kendaraan Bermotor.
5) PERSEDIAAN Rp 27.164.180.668
Persediaan adalah barang habis pakai yang diperoleh dengan
maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan
barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual/diserahkan
dalam rangka pelayanan masyarakat.
Per 31 Desember 2009, terdapat Persediaan sejumlah
Rp 27.164.180.668 yang dapat dirinci sebagai berikut.
- Obat-obatan Rp 13.512.638.812
- Alat Kesehatan Rp 6.083.861.642
- Barang Lainnya Rp 7.567.680.214
Jumlah Rp 27.164.180.668
a.Tanah
1.217.714.124.434
Peralatan dan Mesin
700.625.041.216
Gedung dan Bangunan
1.139.520.273.615
Jalan, Irigasi dan Jaringan
7.276.734.135.759
1. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) tahun 2008 yang telah selesai Rp 52.113.991.044
dan menjadi aset tetap tahun 2009
2. Belanja Modal tahun 2009 Rp 1.199.489.101.030
3. Belanja Barang dan Jasa 2009 Rp 4.272.143.750
4. Koreksi Audit Positif Rp 86.548.737.869
5. Koreksi Audit Negatif Rp (108.181.847.119)
6. Sub Jumlah (1+2+3+4+5) Rp 1.234.242.126.574
7. Belanja modal dan Belanja Barang dan Jasa tahun 2009 yang
masih menjadi KDP per 31 Desember 2009 Rp 52.366.712.021
8. Penambahan Aset Tetap tahun 2009 (6-7) Rp 1.181.875.414.526
9. Aset Tetap (tidak termasuk KDP) per 31 Desember 2008 Rp 9.433.437.914.246
10. Aset Tetap (tidak termasuk KDP) per 31 Desember 2009 Rp 10.615.313.328.799
KLASIFIKASI ASET
SALDO AWAL 2009 PENAMBAHAN PENGURANGAN SALDO AKHIR 2009
TETAP
Tanah 1.203.743.177.434 13.970.953.000 1.217.714.130.434
Peralatan dan M esin 508.817.524.886 196.039.219.030 4.231.702.700 700.625.041.216
Gedung dan Bangunan 885.015.058.769 305.876.140.851 51.370.926.005 1.139.520.273.615
Jalan, Irigasi, dan 6.740.125.481.882 657.907.942.113 121.299.288.236 7.276.734.135.759
Jaringan
Aset Tetap Lainnya 95.736.677.275 185.070.076.500 87.000.000 280.719.753.775
SUB TOTAL 9.433.437.914.246
Konstruksi Dalam 63.928.348.844 52.366.712.021 52.113.991.044 64.181.069.821
Pengerjaan
a. Tanah Rp 1.217.714.124.434
Tanah menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh tanah sampai dengan tanah tersebut siap pakai.
Biaya ini meliputi antara lain harga pembelian serta biaya untuk
memperoleh hak, biaya yang berhubungan dengan pengukuran
dan penimbunan.
Saldo awal Tanah per 1 Januari 2009 sebesar
Rp1.203.743.171.434. Selama tahun 2009 terdapat
penambahan sebesar Rp7.354.953.000. Selain itu terdapat
belanja modal gedung dan bangunan sebesar Rp6.616.000.000
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U
2. Cadangan u ntuk P
iutang Rp 12.627.293.751
Cadangan untuk Piutang adalah kekayaan bersih Pemerintah
Provinsi Papua per 31 Desember 2009 yang tertanam dalam
Piutang sebesar Rp12.627.293.751.
Informasi yang disajikan dalam laporan arus kas tahun 2009 tidak termasuk mutasi
pengeluaran uang persediaan dan tambahan uang persediaan serta pengembalian
(penyetoran) sisa uang persediaan dan sisa tambahan uang persediaan.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan mencerminkan penerimaan
dan pengeluaran kas bruto sehubungan dengan perolehan dan pelepasan sumber
daya yang bertujuan untuk meningkatkan operasi pemerintah dan menghasilkan
pendapatan di masa yang akan datang.
Arus Kas bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan Pemerintah Provinsi
Papua selama tahun 2009 sebesar Rp (1.199.489.101.030) dengan perincian sebagai
berikut.
Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran mencerminkan penerimaan dan pengeluaran
bruto yang tidak mempengaruhi anggaran.
Arus Kas bersih dari Aktivitas Non Anggaran Pemerintah Provinsi Papua selama
tahun 2009 sebesar 16.066.505.802 dengan perincian sebagai berikut.
INFORMASI TAMBAHAN
Dalam Tahun Anggaran (TA) 2009, pendapatan bagi hasil dari Bea Perolehan Hasil
Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagian provinsi terealisasi sebesar Rp3.915.978.788 atau
261,07% dari anggaran sebesar Rp1.500.000.000. Pemeriksaan secara uji petik melalui
konfirmasi langsung ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jayapura diperoleh
informasi bahwa pengelolaan pendapatan BPHTB milik Provinsi Papua sesuai Laporan
Penerimaan dan Pembagian BPHTB, menggunakan 2 rekening, yaitu rekening
100.21.10.02.01080-1 dan rekening 100.21.10.05.05378-5. Hasil pemeriksaan atas kedua
rekening tersebut menunjukkan bahwa rekening BPHTB yang diakui sebagai rekening kasda
adalah rekening 100.21.10.02.01080-1, sedangkan rekening 100.21.10.05.05378-5 yang berisi
pendapatan BPHTB bagian Provinsi tidak diperhitungkan sebagai rekening kas daerah.
Rekening BPHTB (Kasda Tk. I) tersebut telah dibuka sejak tanggal 5 Agustus 1998 oleh sdr
DD (mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah) dan sifatnya sementara (perantara) karena
langsung dipindahkan ke rekening 100.21.10.02.01080-1. Sampai dengan pemeriksaan
berakhir, tanggal 27 Mei 2010, masih terdapat dana sebesar Rp5.049.192.810 yang tersimpan
dalam rekening Rekening BPHTB (Kasda Tk. I) nomor
100.21.10.05.05378-5 tersebut.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U
BAB V
PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN
b. Luas Wilayah
Luas wilayah Provinsi Papua hampir 3 kali pulau Jawa atau seluas 317.502,78 km2
dengan jumlah penduduk sebanyak 2.469.086 orang, dan Secara geografis berada di
tepian tikungan pasifik serta berbatasan langsung dengan Negara Australia, Papua
New Guinea ( PNG) dan Republik Palau, terletak diantara 130o BT dan 140o BT dan
2o 25’
LU dan 9o LS
c. Batas Wilayah
d. Topografis
Keadaan topografi Papua bervariasi mulai dari dataran rendah berawa sampai dataran
tinggi yang dipadati dengan hutan trofis, padang rumput dan lembah dengan alang-
alangnya. Dibagian tengah berjejer rangkaian pegunungan tinggi sepanjang 650 Km.
Salah satu bagian dari pegunungan tersebut adalah Pegunungan Jayawijaya yang
terkenal karena disana terdapat 3 puncak tertinggi yang walaupun terletak di dekat
katulistiwa namun selalu diliputi oelh tudung es yaitu Puncak Jayawijaya dengan
ketinggian 5.030 m (15.090 ft), Puncak Trikora 5.160 m (15.480 ft) dan Puncak
Yamin 5.100 m (15.300 ft).
2. Visi dan Misi
A. Visi
Visi pembangunan Provinsi Papua Tahun 2006-2010 adalah “Membangun Papua
Baru”.
Maksud dari visi tersebut adalah bahwa Papua baru memiliki masyarakat yang
bekerja keras, rajin belajar dan saling bahu membahu. Karena itu tingkat kesejahteraan
mereka dari hari ke hari terus meningkat melebihi saudara-saudaranya di pulau-pulau lain.
Tingkat dan kualitas pendidikan serta kesehatan melebihi saudarasaudaranya di pulau-
pulau lain. Sehingga Papua memiliki peradaban dan martabat yang tinggi.
Papua baru juga memiliki penduduk yang tertib, penuh disiplin dan taat kepada
hukum, mereka menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan kebenaran serta
menjunjung tinggi nilai etika dan moral. Mereka juga beragama dan beriman serta taat
kepada Tuhan Allah, Sang Pencipta Yang Maha Kuasa.
Papua baru memiliki pemimpin-pemimpin yang dipilih langsung oleh masyarakat
secara demokratis. Mereka memiliki kapasitas dan kemampuan kepemimpinan yang
tinggi, tetapi rendah hati. Mereka tidak mengenal korupsi, kolusi dan nepotisme serta
diskriminasi.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U
Mereka diurapi oleh Tuhan Allah dengan hikmat, marifat dan kebijaksanaan. Mereka
memiliki wibawa dan kharisma, sehingga menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat.
Papua baru memiliki pemerintahan yang terbaik, bersih dan berwibawa. Suatu
pemerintahan yang melayani rakyatnya dengan sebaikbaiknya. Demikian juga sebaliknya,
rakyatnya hormat dan taat kepada pemimpin-pemimpinnya yang memerintah. Suatu
pemerintahan yang akhirnya menjadi contoh dan teladan bagi provinsi-provinsi lain.
B. Misi
Untuk mencapai Visi Menuju Papua Baru 2011 serta mengemban misi sebagaimana
diuraikan diatas maka secara rinci misi yang akan diemban adalah:
1) Menata Kembali Pemerintahan Daerah
Dimaksudkan untuk membangun pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa
serta menerapkan Tata Pemerintahan yang baik (Good Governance) pada semua
jajaran dan tingkatan. Sejalan dengan itu akan dilakukan pula penataan terhadap
kehidupan politik dan kemasyarakatan yang demokratis, dewasa dan bermutu,
berdasarkan UU No. 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Propinsi Papua.
Unsur Kepemimpinan
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, Provinsi Papua dibawah kepemimpinan
: Gubernur : Barnabas Suebu SH
Wakil Gubernur : Alex Hesegem, SE
Sekretaris Daerah : Drs. Elia I. Loupatty, MM (Plt.)
Perangkat daerah yang terdapat di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua, terdiri dari
1 Sekretariat Daerah, 1 Sekretariat DPRP, 15 Dinas dan 25 UPTD Dinas, 11 Badan, 1
Inspektorat, 1 Kantor, 1 Satuan Polisi Pamong Praja dan 3 RSUD.
Sekretariat Daerah merupakan 60ancer staf yang dipimpin oleh seorang Sekretaris
Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. Sekretaris
Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Gubernur dalam menyusun kebijakan
dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U
Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pembinaan, ketentraman dan ketertiban umum,
penegakan Perda, serta tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan
Pemerintah kepada Gubernur dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
Satpol PP dipimpin oleh 1 orang Kepala Satuan.
5) RSUD
RSUD dipimpin oleh Kepala RSUD (Direktur) dan b ertanggungjawab kepada
Gubernur melalui Sekretaris Daerah. RSUD yang ada di lingkungan Pemerintah
Provinsi Papua
berjumlah 3 (tiga) RSUD, yaitu RSUD Jayapura, RSUD Abepura dan RS Jiwa Abepura.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U
BAB VI
PENUTU
P
4. Laporan Arus Kas Pemerintah Provinsi Papua periode 1 Januari sampai dengan
31 Desember 2009 menggambarkan Aktivitas Operasi sebesar
Rp1.918.112.501.490, Aktivitas Investasi Non Keuangan sebesar
Rp(1.199.489.101.030), Aktivitas Pembiayaan sebesar Rp(225.000.000.000) dan
aktivitas Non Anggaran sebesar Rp16.066.505.802.
Berdasarkan angka-angka realisasi dan penjelasan secara garis besar diatas, maka
pelaksanaan APBD Pemerintah Provinsi Papua sampai dengan 31 Desember 2009
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U
pada umumnya berjalan lancar dan telah mencapai target kinerja keuangan dan
pertangggung jawaban anggaran yang telah ditetapkan.
Namum perlu dipahami, bahwa disamping hasil yang telah dicapai masih terdapat
juga kekurangan dan hambatan yang kesemuanya itu harus dihadapi sebagai pelajaran
dan tantangan demi tercapainya kesempurnaan tugas-tugas yang akan datang.
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN
2. Tujuan Pemeriksaan
3. Lingkup Pemeriksaan
4. Cakupan Pemeriksaan
65
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
dan Laporan Arus Kas yang meliputi semua transaksi material dalam satu tahun
anggaran yang diperiksa dan pengujian terinci atas realisasi ayat dan pasal yang
material dalam laporan tersebut.
5. Standar Pemeriksaan
ATAS
DI
JAYAPURA
ATAS
DI
JAYAPURA
Nomor : 25A/LHP/XIX.JYP/07/10
Tanggal : 9 Juli 2010
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi..................................................................................................................................... i
Resume Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dalam Kerangka
Pemeriksaan LKPD TA 2009.............................................................................................. ..... ii
Gambaran Umum Sistem Pengendalian Intern pada Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Provinsi Papua TA 2009 ................................................................. .
1. Penyajian Persediaan Alat Kesehatan Pakai Habis dan Obat Sebesar Rp2.553.890.914
Tidak Didasarkan Perhitungan Fisik............................................................................. 11
2. Nilai Aset Tetap Sebesar Rp156.518.013.403 (1,47%) yang Disajikan dalam Neraca
15
Pemerintah Provinsi Papua Tidak Didukung Dokumen yang Memadai.........................
Lampiran
Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material,
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI mengharuskan
BPK RI melaksanakan pengujian atas sistem pengendalian intern Pemerintah Provinsi Papua.
Sistem pengendalian intern merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Papua. Namun,
tujuan pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas
keseluruhan sistem pengendalian intern tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan
suatu
pendapat seperti itu.
Sistem pengendalian intern Pemerintah Provinsi Papua terkait dengan laporan keuangan,
merupakan suatu proses yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai atas keandalan
laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Pengendalian intern tersebut
meliputi berbagai kebijakan dan prosedur yang: (1) terkait dengan catatan keuangan; (2)
memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan tersebut telah sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan, serta penerimaan dan pengeluaran telah sesuai dengan otorisasi yang
diberikan; (3) memberikan keyakinan yang memadai atas keamanan aset yang berdampak
material pada laporan keuangan. Pemerintah Provinsi Papua bertanggung jawab untuk mengatur
dan menyelenggarakan pengendalian tersebut.
Atas pemeriksaan tersebut, selain Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern,
BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi Papua Tahun Anggaran 2009 yang memuat opini wajar dengan pengecualian dengan
Nomor 25/LHP/XIX.JYP/07/10, tanggal 9 Juli 2010, dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas
Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan dengan Nomor 25B/LHP/XIX.JYP/07/10,
tanggal 9 Juli 2010.
Penelaahan terhadap sistem pengendalian intern Pemerintah Provinsi Papua dapat diuraikan
sebagai berikut.
1. Lingkungan Pengendalian
Kebijakan dan aturan yang berkaitan dengan integritas dan nilai etika untuk keseluruhan
pejabat dan pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua telah diterapkan dan
dikomunikasikan dengan cukup baik. Sebagai aparat yang berstatus PNS maka peraturan
pokok yang dijadikan acuan adalah Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil, Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004
tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil, dan peraturan-
peraturan terkait lain terutama dalam hal pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan barang
daerah. Kelemahan yang ada berkaitan dengan integritas pegawai adalah masih rendahnya
kesadaran
pengguna anggaran dalam mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran secara tepat
waktu dan lengkap.
Hal ini dapat terlihat dengan masih adanya SKPD yang sampai dengan pemeriksaan berakhir
belum mempertanggungjawabkan sisa kas yang masih terdapat pada bendahara pengeluaran
SKPD yang bersangkutan.
Peningkatan kompetensi telah dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan baik dengan
menyelenggarakan diklat keuangan daerah, maupun dengan pendidikan khusus bagi beberapa
PNSD antara lain memprioritaskan pegawai untuk menempuh pendidikan dengan jurusan
yang sangat berkaitan erat dengan pengelolaan keuangan daerah. Pemerintah Provinsi Papua
bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Departemen Keuangan RI
cq. Perwakilan BPKP Provinsi Papua untuk mendidik sumber daya manusia (PNSD) di
bidang akuntansi khususnya akuntansi pemerintah, yang dilaksanakan sejak tahun 2007
dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Selain
itu, sistem penerimaan PNS di Pemerintah Provinsi telah dilakukan secara transparan dan
diumumkan kepada publik dalam rangka menjaring calon PNS yang lebih banyak sehingga
diperoleh PNS yang memiliki kompetensi.
Dalam rangka menjalankan fungsi manajemen pada lingkungan Pemerintah Provinsi, maka
para aparatur pemerintah daerah telah menanamkan rasa tanggung jawab yang tinggi atas
setiap program kerja dan kegiatannya yang sepenuhnya mengacu kepada peraturan yang
berlaku. Hal tersebut dapat dilihat pada saat proses penyusunan anggaran, Pemerintah
Provinsi Papua telah menerapkan sistem bottom up yaitu penyusunan anggaran telah
melibatkan seluruh pengguna anggaran untuk menyusun program/kegiatan sendiri dan
menyampaikannya kepada Top Manajemen baik itu Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekda
untuk dievaluasi dan disetujui. Selain itu adanya sistem reward atas keberhasilan setiap
SKPD sebagai pengguna anggaran atas kinerjanya maka Kepala Daerah memberikan
penghargaan berupa kesempatan wisata rohani dan mobil operasional. Pada kesempatan
lainnya, Pemerintah Provinsi berupaya untuk menjaring aspirasi kebutuhan masyarakat
melalui pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbangda) yang
disesuaikan dengan RPJMD. Namun demikian masih dijumpai kelemahan yaitu kurang
maksimalnya para atasan langsung pada Pemerintah Provinsi dalam memantau segala
kegiatan yang dilakukan sehingga masih terjadi ketidaktaatan terhadap kebijakan dan
peraturan yang berlaku yaitu adanya realisasi anggaran belanja yang tidak sesuai dengan
peruntukkan afektasi, seperti pada:
Rumah Sakit Jiwa Abepura, yaitu menggunakan anggaran kegiatan pengadaan obat-obatan
untuk belanja honorarium pelayanan jaminan kesehatan masyarakat miskin Papua.
Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur menggunakan anggaran kegiatan bantuan
pelatihan dan kursus untuk merealisasikan belanja beasiswa PNS. Pemeriksaan terhadap
dokumen pertanggungjawaban berupa tanda terima dari bendahara pengeluaran kepada 5
(lima) orang penerima diketahui bahwa kelima orang tersebut juga mendapatkan bantuan
berupa beasiswa pendidikan bagi PNS yang dianggarkan di Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah (BPKAD).
Struktur organisasi telah ditetapkan dengan peraturan daerah terakhir untuk menyesuaikan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penataan Organisasi Perangkat Daerah, maka Pemerintah Provinsi Papua menetapkan
peraturan-peraturan terkait, yaitu:
1) Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Papua Provinsi
Papua.
2) Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Papua.
3) Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Inspektorat, Bappeda, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Papua.
Dengan ditetapkannya 3 (tiga) peraturan daerah tersebut maka struktur organisasi
Pemerintah Provinsi Papua menjadi sebagai berikut.
1) Sekretariat Daerah
Setda Provinsi Papua dipimpin oleh seorang Sekda, dengan dibantu oleh 3 (tiga) orang
Asisten, yaitu:
a) Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, membawahi:
(1) Biro Tata Pemerintahan
a) Dinas Kesehatan
b) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
c) Dinas Pekerjaan Umum
n) Dinas Perhubungan
o) Dinas Pendapatan Daerah
p) 25 UPTD Dinas
b) Inspektorat
c) RS Jiwa Abepura
Adanya perubahan struktur organisasi lama yang disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007 merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi agar
pelaksanaan kegiatan pemerintahan dapat berjalan secara optimal untuk menjalankan tugas
pokok dan fungsi masing-masing instansi terkait.
Hasil pemahaman dan pengujian SPI atas organisasi Pemerintah Provinsi Papua diketahui
sebagai berikut.
APBD sudah mengacu kepada struktur organisasi dan tata kerja yang dibentuk berdasarkan
peraturan daerah.
Fungsi penatausahaan, pencatatan dan pelaporan belanja dilaksanakan oleh Bagian
Akuntansi dan Pelaporan BPKAD untuk mencatatnya serta melaporkan belanja daerah
dalam laporan realisasi anggaran Pemerintah Provinsi Papua, yang sudah terlebih dahulu
diverifikasi di tingkat SKPD.
Fungsi pembayaran dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran. Sedangkan untuk pembayaran
yang bersifat langsung (LS) fungsi pembayaran dilaksanakan oleh Bagian Perbendaharaan
BPKAD Provinsi Papua.
Tugas pokok dan fungsi telah dibuat untuk masing-masing pegawai tetapi belum sepenuhnya
pegawai memahami secara baik sehingga terkadang masih terjadi pembagian tugas atau
pembebanan pekerjaan yang tidak merata. Selain itu pengenaan sanksi yang kurang tegas
terkait dengan pegawai yang tidak dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Hal ini
terlihat dari dijumpainya PPTK yang tidak melakukan pemantauan secara berkesinambungan
terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pihak Ketiga sehingga terjadi
kekurangan dalam pelaksanaan pekerjaan walaupun telah dinyatakan selesai 100% sesuai
berita acara penyelesaian masing-masing pekerjaan tersebut, antara lain:
1) RSUD Jayapura, dijumpai kekurangan volume pekerjaan pada kegiatan pengadaan alat
kesehatan.
2) Biro Tata Pemerintahan, adanya pengadaan kendaraan dinas roda dua yang belum
dikerjakan.
3) Dinas Perhubungan, dijumpai kekurangan volume pekerjaan pada kegiatan yang tidak
sesuai dengan surat perjanjian pemborongan/kontrak pekerjaan tersebut.
4) Dinas Pekerjaan Umum, dijumpai kekurangan volume pekerjaan pada kegiatan yang
tidak sesuai dengan surat perjanjian pemborongan/kontrak pekerjaan tersebut.
5) RSUD Abepura, dijumpai kekurangan volume pekerjaan pada kegiatan yang tidak sesuai
dengan surat perjanjian pemborongan/kontrak pekerjaan tersebut.
Selain permasalahan tersebut di atas, terkait dengan pendelegasian wewenang dan tanggung
jawab juga ditemukan hal-hal lain, diantaranya:
f. Penyusunan dan Penerapan Kebijakan Yang Sehat Tentang Pembinaan Sumber Daya
Manusia
Proses perekrutan pegawai belum sepenuhnya sesuai antara latar belakang pengetahuan,
ketrampilan dan pendidikan dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Hal tersebut berpengaruh
terhadap kompetensi pegawai. Untuk mengurangi kendala yang mungkin akan terjadi
berkaitan dengan permasalahan ini khususnya terkait dengan pengelolaan keuangan di BPK
RIAD, maka sejak tahun 2009 Pemerintah Provinsi Papua menetapkan 17 (tujuh belas)
PNSD yang telah dididik pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) untuk
ditempatkan di BPKAD sebagaimana tertuang dalam Keputusan Gubernur Provinsi Papua
Nomor: SK.824.3-1601 tanggal 11 April 2008, dan kemudian disusul surat Sekretaris Daerah
Provinsi Papua Nomor: 821.2/729/BKPLA tanggal 18 Mei 2009 perihal Pemberdayaan Alumni
STAN PNSD Provinsi Papua untuk menempatkan 6 (enam) orang dari 17 (tujuh belas) orang
di Inspektorat Provinsi Papua agar diberdayakan sebagai auditor.
Sejalan dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 11 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, dan Lembaga Teknis Daerah
Provinsi Papua, maka unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah di Pemerintah
Provinsi Papua adalah Inspektorat Provinsi. Inspektorat Provinsi dipimpin oleh seorang
Inspektur yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab langsung
kepada Gubernur dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.
Sebagaimana tercantum dalam Pasal 12 huruf c dan d. Perda Nomor 11 Tahun 2008,
Inspektorat Provinsi Papua antara lain mempunyai fungsi pemeriksaan, pengusutan,
pengujian dan penilaian tugas pengawasan, serta pengawasan terhadap penyelenggaraan
pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota. Untuk memenuhi fungsi tersebut,
pada tahun anggaran 2008 sebagaimana diamanatkan pula dalam Permendagri Nomor 4
Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah, Pasal 12 yang menyatakan Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota melaksanakan reviu
atas laporan keuangan pemerintah daerah, maka Inspektur Provinsi Papua telah melakukan
reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Papua sebagaimana tertuang dalam
Laporan Hasil Reviu Atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Papua Tahun 2009
Nomor: 900/95/INSPEKTORAT/2010 tanggal 18 Maret 2010.
Unsur pengawas pada Pemerintah Provinsi Papua adalah Inspektorat Provinsi Papua. Namun
demikian Inspektorat dalam melakukan pengawasan atau kegiatan audit belum optimal. Hal
ini dapat dilihat dengan kurangnya tenaga auditor internal.
2. Penilaian Risiko
Penilaian risiko merupakan kegiatan preventif yang dilakukan dalam rangka mengidentifikasi
risiko yang akan muncul di kemudian hari atas keputusan pembelanjaan yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah Provinsi. Dengan adanya sistem pengendalian yang lebih dini berupa
penilaian risiko diharapkan setiap pembelanjaan APBD akan lebih tepat sasaran, efisien dan
ekonomis. Berkaitan dengan penilain risiko tersebut, Pemerintah Daerah Provinsi telah mencoba
mengidentifikasi kegiatan dan biaya dalam anggarannya berdasarkan anggaran berbasis kinerja
dan pengelolaan dana otsus (otonomi khsusus) didasarkan pada UU Otsus dan Perdasus. Namun
dalam pelaksanannya, Pemerintah Provinsi belum mampu mengidentifikasi kegiatan/belanja
yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat Papua terutama dengan belum optimalnya
penggunaan dana otsus yaitu penggunaan dana otsus belum tepat sasaran, belum tepat waktu dan
adanya kekeliruan perhitungan RAB. Selain itu diketahui bahwa permasalahan belanja modal
yang peruntukkannya untuk pihak ketiga yang berdampak pada tidak jelasnya pencatatan atas
yang bersumber dari belanja modal tersebut merupakan bentuk nyata kegagalan Pemerintah
Provinsi dalam mengidentifikasi risiko belanja modal tersebut. Hal tersebut jelas tercermin
dengan tidak dicatatnya atas belanja modal tersebut baik oleh Pemerintah Daerah Provinsi
maupun Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Dari uraian di atas menunjukkan bahwa
Pemerintah Daerah Provinsi belum melakukan penilaian risiko secara optimal atas pembelanjaan
APBD-nya dan belum membentuk unit organisasi yang khusus menangani kegiatan penilaian
risiko, belum mempunyai pedoman untuk melakukan penilaian risiko.
3. Kegiatan Pengendalian
Sesuai dengan Pasal 13 ayat (1) Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 59
Tahun 2007, maka untuk melaksanakan fungsi tata usaha keuangan daerah pada masing-
masing SKPD telah ditetapkan Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD).
Penyiapan dokumen SPP (UP/GU/TU/LS) beserta bukti-bukti penggunaan dilakukan oleh
Bendahara Pengeluaran, yang kemudian disampaikan kepada PPK-SKPD untuk diverifikasi,
dan selanjutnya oleh PPK-SKPD disiapkan SPM-nya dan disampaikan ke Bidang
Perbendaharaan BPKAD untuk diterbitkan SP2D-nya setelah dilakukan pengecekan terhadap
bukti-bukti pertanggungjawaban atas penggunaan dana kegiatan sebelumnya. Selain itu,
sesuai Pasal 13 ayat (2) huruf f dan g, yaitu PPK-SKPD mempunyai tugas melaksanakan
akuntansi SKPD dan menyiapkan laporan keuangan SKPD, maka pada tahun 2009 sebagian
besar SKPD pada Provinsi Papua telah menyusun laporan keuangan SKPD secara mandiri.
b. Pengendalian Fisik
Pada masing-masing SKPD telah ditetapkan bendahara barang dengan Surat Keputusan
Gubernur Provinsi Papua. Tugas bendahara barang antara lain mengurus dan menyimpan
barang milik daerah. Sebagai pengguna barang, masing-masing Kepala SKPD berwenang
dan bertanggung jawab antara lain mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang
berada dalam penguasaannya. Namun demikian masih dijumpai kelemahan dalam
pengendalian fisik atas aset, antara lain:
1) Adanya tanah yang belum didukung bukti kepemilikan/sertifikat atas nama Pemerintah
Provinsi Papua pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan Aparatur Negara
(BKPLN), terkait dengan belanja modal pengadaan konstruksi pembangunan rumah
jabatan dan pengadaan konstruksi pagar untuk pembangunan gedung kampus STPDN
regional Papua.
2) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (P&P), dijumpai adanya tanah yang belum
bersertifikat sehubungan dengan belanja modal pengadaan tanah sarana stadion olahraga
dan pengadaan tanah sarana pendidikan menengah umum dan kejuruan.
3) Belanja modal pengadaan tanah kantor dalam kegiatan pembangunan gedung kantor pada
Dinas Pendapatan Daerah belum didukung bukti kepemilikan/sertifikat.
4) Dua unit sepeda motor pada Biro Tata Pemerintahan belum dilengkapi dengan bukti
kepemilikan berupa BPKB.
5) Dua buah minibus masing-masing pada Badan Pengelolaan Infrastruktur dan Dinas
Perindustrian Perdagangan dan koperasi belum dilengkapi dengan bukti kepemilikan
berupa BPKB.
6) Aset berupa tiang pancang milik Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua yang diperoleh
tahun 2008, digunakan untuk pembangunan jembatan di Kabupaten Boven Digoel
sebanyak 200 unit. Pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa pembangunan jembatan
tersebut merupakan kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Boven Digoel.
c. Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan Pencatatan
Tempat pengolahan data dilakukan di ruangan tersendiri dengan pengawasan langsung oleh
masing-masing kepala subbid akuntansi dan pelaporan sehingga ada pembatasan terhadap
akses orang-orang yang tidak berkepentingan, namun sistem pengamanan terhadap akibat
kebakaran dan banjir kurang diantisipasi. Penyimpanan dokumen masih tersimpan pada
masing-masing penanggung jawab verifikatur pada BPKAD sehingga akses fisik belum
terproteksi secara memadai.
d. Pemisahan Fungsi
Pemisahan fungsi terkait dengan pelaksanaan dan pencatatan transaksi serta penyimpanan
terhadap asset yang diperoleh dari transaksi telah dilakukan secara cukup memadai. Hal ini
ditandai dengan tidak adanya perangkapan jabatan pengelola masing-masing fungsi, seperti
pegawai yang ditunjuk sebagai bendahara pengeluaran, bendahara penerimaan, dan
bendahara barang pada masing-masing SKPD adalah orang yang berbeda dan tidak
mempunyai jabatan struktural di SKPD yang bersangkutan serta tidak menjadi PPK-SKPD.
e. Otorisasi atas Transaksi dan Kejadian Yang Penting
Pemerintah Provinsi Papua belum menetapkan peraturan mengenai pejabat yang mempunyai
tanggung jawab dan wewenang untuk mengotorisasi penggunaan dana dengan tingkat
besaran tertentu pada masing-masing SKPD. Hal ini memungkinkan terjadinya pengeluaran
dana yang jumlah besarannya berbeda pada tiap-tiap periode sehingga tingkat kinerja
menjadi tidak terkendali secara optimal dan berkesinambungan.
f. Review atas Kinerja Instansi Pemerintah
Analisa dan review atas anggaran, realisasi dan laporan telah dilakukan dengan cukup baik.
Hal ini dapat dilihat dengan adanya pengawasan yang dilakukan secara berkesinambungan
setiap tahun anggaran oleh Inspektorat Provinsi sesuai dengan PKPT yang telah ditetapkan.
Bukti-bukti transaksi telah diverifikasi keabsahan dan validitasnya secara memadai namun
pengungkapannya dalam laporan keuangan belum sepenuhnya dilakukan secara akurat. Hal
tersebut terlihat dengan masih lemahnya koordinasi berkaitan dengan informasi antara beberapa
unit-unit kerja yang membutuhkan data yang saling berhubungan, dan penyimpanan bukti-bukti
yang belum diarsipkan secara rapi. Selain itu, pada beberapa bukti pertanggungjawaban dari
beberapa SKPD tidak dapat menampilkan secara informatif mengenai penggunaan uang yang
telah diserahkan untuk membiayai kegiatan pada masing-masing SKPD tersebut. Bukti-bukti
pertanggungjawaban yang disampaikan kepada BPKAD hanya berupa bukti serah terima uang
dari bendahara pengeluaran kepada bendahara pembantu pengeluaran, bukan bukti penggunaan
atas uang tersebut. Meskipun demikian, masih terdapat bukti pemberian biaya operasional
kepada masing-masing instansi/perorangan penerima yang hanya berupa kuitansi serah terima
uang dari bendahara pengeluaran SKPD kepada masing-masing penerima. Hal ini terjadi di
Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Pengajaran, dan DPRP.
5. Pemantauan
Monitoring terhadap pelaksanaan anggaran telah dilakukan oleh pemerintah daerah dengan
dipantau oleh DPRD, begitu pula terkait dengan pengaduan masyarakat dan isu-isu media massa.
Namun demikian, kendala masih muncul dengan belum optimalnya pelaksanaan tindak lanjut
terhadap temuan pemeriksaan sebagaimana terlihat dengan adanya temuan audit yang sudah
lama namun belum ditindaklanjuti. Hal ini sangat berkaitan erat dengan permasalahan koordinasi
dan komunikasi antara Inspektorat Provinsi dengan SKPD terkait. Seharusnya Pemerintah
Provinsi Papua membentuk tim tindak lanjut yang terdiri dari beberapa komponen unit kerja
(SKPD) sehingga terhadap temuan-temuan pemeriksaan tersebut segera dapat ditindaklanjuti.
Selain itu, sepatutnya Pemerintah Provinsi Papua segera memberdayakan kembali Majelis
TP/TGR sehingga permasalahan-permasalahan yang ada akan segera terselesaikan dengan baik
dan akan menjadi pembelajaran bagi pihak-pihak terkait untuk tidak melakukan perbuatan yang
sama atau menimbulkan efek jera bagi yang lain.
HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Hasil penelaahan dan pengujian atas sistem pengendalian intern pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan Pemerintah Provinsi Papua telah menghasilkan beberapa temuan
pemeriksaan sebagai berikut.
1. Penyajian Persediaan Alat Kesehatan Pakai Habis dan Obat Sebesar Rp2.553.890.914
Tidak Didasarkan Perhitungan Fisik
a. RSUD Abepura
Hasil Pemeriksaan atas saldo persediaan alat kesehatan pakai habis dan obat-
obatan dengan total sebesar Rp1.453.271.250 diketahui beberapa hal, yaitu:
1) Pencatatan saldo persediaan obat dan alat kesehatan selama TA 2009 disajikan
berdasarkan laporan persediaan obat-obatan dan alat kesehatan pakai habis selama
tahun 2009, dimana mutasi penambahan persediaan berdasarkan pengadaan obat-
obatan dan alat kesehatan di tahun tersebut, sedangkan mutasi keluar obat-obatan dan
alat kesehatan berdasarkan nota permintaan obat dan alat kesehatan dari apotik ke
gudang farmasi.
2) Pengujian Lebih lanjut diketahui bahwa pencatatan ke masing-masing kartu stok obat-
obatan dan alat kesehatan tidak dilakukan secara tertib dan perhitungan fisik atas
persediaan obat-obatan dan alat kesehatan di RSUD Abepura pada akhir tahun juga
tidak dilakukan. Hasil pengujian atas saldo persediaan obat-obatan dan alat kesehatan
pakai habis menunjukkan adanya selisih sebesar Rp928.499.440 (Rp315.421.140 +
Rp613.078.300), dengan rincian sebagai berikut.
a) Persediaan obat-obatan
Hasil Pengujian perhitungan mundur atas saldo akhir persediaan obat-obatan yaitu
hasil perhitungan fisik tanggal 11 Mei 2010 ditambah selisih mutasi persediaan
sejak 1 Januari 2010 sampai dengan 10 Mei 2010, dibandingkan dengan saldo
persediaan obat-obatan yang disajikan dalam laporan keuangan per 31 Desember
2009, diketahui terdapat selisih sebesar Rp315.421.140, dengan perhitungan
sebagai berikut.
1) Saldo perhitungan fisik obat per 11/5/ 2010 Rp 304.381.610
2) Mutasi keluar obat, 1/1/2010 s.d 10/5/2010 Rp 324.180.800
3) Jumlah (1+2) Rp 628.562.410
4) Mutasi masuk obat, 1 /1/2010 s.d. 1 0/5/2010 Rp 0
5) Saldo persediaan obat per 31/12/ 2009 (3-4) Rp 628.562 410
6) Saldo m enurut Laporan K euangan Rp 943.983.550
Selisih persediaan o bat (5 6) Rp 315.421.140
b. RSUD Jayapura
Hasil Pemeriksaan atas saldo persediaan alat kesehatan pakai habis sebesar
Rp5.563.573.942 diketahui beberapa hal, yaitu:
1) Jumlah alat kesehatan pakai habis dalam daftar persediaan alat kesehatan pakai habis
sebesar Rp5.563.573.942, namun dari hasil penjumlahan kembali adalah sebesar
Rp5.723.630.857, sehingga terdapat selisih sebesar Rp160.056.915 (Rp5.723.630.857 -
Rp5.563.573.942). Selisih tersebut disebabkan kesalahan penjumlahan angka dalam
daftar persediaan alat kesehatan.
2) Hasil perhitungan mundur atas hasil perhitungan fisik pada tanggal 7 Mei 2010 sebesar
Rp3.720.066.570 ditambah pemakaian sejak 1/1- 2010 s.d. 6/5/2010 sebesar
Rp542.433.453 menghasilkan saldo persediaan alat kesehatan pakai habis per 31
Desember 2009 sebesar Rp4.262.500.023 sedangkan yang disajikan di neraca sebesar
Rp5.563.573.942 ditambah selisih kurang sebesar Rp160.056.915, sehingga terdapat
selisih sebesar Rp1.461.130.834 (lihat lampiran 1c).
1) Saldo perhitungan fisik alkes per 7/5/ 2010 Rp 3.720.066.570
2) Mutasi keluar alkes, 1/1/2010 s.d 6/5/2010 Rp 542.433.453
3) Jumlah (1+2) Rp 4.262.500 023
4) Mutasi m asuk alkes, 1 /1/2010 s .d. 6 /5/2010 Rp 0
5) Saldo persediaan alkes per 31/12/ 2009 (3-4) Rp 4.262.500.023
6) Saldo m enurut Laporan K euangan Rp 5.563.573.942
Selisih persediaan a lkes (5-6) Rp 1.301.073 919
Selisih karena salah penjumlahan Rp 160.056.915
Total S elisih a lkes Rp 1.461.130.834
3) Pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa penyajian saldo persediaan alat kesehatan
pakai habis oleh RSUD Jayapura hanya berdasarkan kartu persediaan, belum
berdasarkan perhitungan fisik persediaan.
c. RSJ Abepura
2) Pengujian lebih lanjut diketahui bahwa pencatatan ke masing-masing kartu stok obat-
obatan tidak dilakukan secara tertib dan perhitungan fisik atas persediaan obat-obatan
di RSJ Abepura pada akhir tahun tidak dilakukan.
Hal tersebut mengakibatkan saldo persediaan obat-obatan dan alat kesehatan yang
disajikan di neraca sebesar Rp2.553.890.914 (Rp928.499.440 + Rp1.301.073.919 +
Rp324.317.555) tidak dapat diyakini kewajarannya.
2. Nilai Aset Tetap sebesar Rp156.518.013.403 (1,47%) Yang Disajikan Dalam Neraca
Pemerintah Provinsi Papua Tidak Didukung Bukti Yang Memadai
1 Tanah 1.211.098.124.434
Penyajian nilai aset tetap pada neraca disajikan berdasarkan realisasi belanja modal
dan bukan berdasarkan laporan pengguna barang dari setiap SKPD. Nilai aset tetap tersebut
terdiri dari saldo aset tetap per 31 Desember 2008 sebesar Rp9.497.366.263.090 ditambah
belanja modal tahun anggaran 2009 sebesar Rp1.199.489.101.030, dan ditambah belanja
barang dan jasa yang menjadi aset tetap sebesar Rp4.272.143.750.
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara uji petik atas saldo aset tetap sebesar
Rp10.701.127.507.870, tersebut diketahui hal-hal sebagai berikut.
a. Saldo awal aset tetap sebesar Rp61.403.942.616 belum didukung dokumen yang memadai.
Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Provinsi Papua dengan Nomor 24A/LHP/XIX.JYP/06/09 tanggal 15 Juni 2009
diketahui terdapat penyajian saldo aset tetap senilai Rp72.027.202.616 tidak diyakini
kewajaran penyajiannya dengan rincian sebagai berikut.
1. Saldo awal aset tetap tahun 2008 sebesar Rp23.914.697.166 atas peralatan dan mesin
yang belum dapat ditelusuri keberadaannya.
2. Tanah senilai Rp3.600.000.000 tidak didukung bukti kepemilikan/sertifikat a.n.
Pemerintah Provinsi Papua.
3. Belanja modal yang peruntukannya untuk pihak ketiga dan telah diserahterimakan
kepada pihak lain tapi masih diakui sebagai aset tetap Pemerintah Provinsi Papua
senilai Rp33.889.245.450.
4. Aset tetap yang bersumber dari belanja barang dan jasa Pemerintah Provinsi Papua
sebesar Rp10.623.260.000 diakui juga sebagai aset milik PT. TV MP.
Atas saldo awal aset tetap sebesar Rp72.027.202.616 tersebut, diketahui bahwa aset tetap
yang bersumber dari belanja barang dan jasa Pemerintah Provinsi Papua sebesar
Rp10.623.260.000 tidak dapat diakui sebagai aset karena sifatnya habis pakai dan tidak
berumur lebih dari satu tahun sehingga tidak memenuhi syarat sebagai aset tetap, sehingga
saldo awal aset tetap tahun 2009 menjadi sebesar Rp61.403.942.616 (Rp72.027.202.616
Rp10.623.260.000) yang tidak dapat diyakini kewajarannya.
b. Tanah pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (P&P) senilai Rp1.336.784.000 tidak
didukung dengan bukti kepemilikan/sertifikat. Belanja modal pengadaan tanah sarana
stadion olahraga pada kegiatan Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana olah raga
senilai Rp1.336.784.000 hanya didukung dengan bukti pembayaran, namun dokumen
terkait dengan perolehan tanah berupa pelepasan hak ulayat tanah dan sertifikat serta
penguasaan atas tanah tidak dapat diberikan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
(P&P) kepada Tim Pemeriksa BPK RI.
c. Terdapat belanja modal yang peruntukannya untuk pihak ketiga dan telah diserahterimakan
kepada pihak lain namun masih diakui sebagai asset tetap Pemerintah Provinsi Papua
sebesar Rp93.777.286.787 (lihat lampiran 2). Atas penyerahan aset ini tidak didasari
dengan SK Gubernur, hanya SK dari Kepala SKPD saja. Dengan telah diserahterimakannya
aset sebesar Rp93.777.286.787 tersebut kepada pihak lain maka kepemilikan dan
penguasaan terhadap aset tersebut tidak dapat diyakini kebenarannya.
- Pasal 29 ayat (1) yang menyatakan Laporan Barang Milik Daerah digunakan sebagai
bahan untuk menyusun neraca pemerintah daerah.
- Pasal 46 ayat (1) menyatakan barang milik daerah berupa tanah harus disertifikatkan atas
nama Pemerintah Daerah.
- Pasal 48 ayat (1) menyatakan pemindahtanganan barang milik daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 57, ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah
mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, untuk:
a) tanah dan/atau bangunan.
b) selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai lebih dari Rp.5.000.000.000 (lima
miliar rupiah).
- Pasal 60 menyatakan Pemindahtanganan barang milik daerah selain tanah dan/atau
bangunan yang bernilai sampai dengan Rp.5.000.000.000 (lima miliar rupiah), dilakukan
oleh pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah.
b. Kepala SKPD tidak pernah melaporkan aset-aset yang diserahterimakan untuk pihak lain
kepada kepala BPKAD.
Atas permasalahan tersebut, Kepala Bidang Aset menanggapi bahwa seluruh SKPD
sampai saat ini tidak menjalankan tanggung jawabnya sebagai pengguna barang daerah. Hal ini
karena penataan data aset baru dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah pada
Tahun 2007 – 2008, namun belum diselesaikan dengan sempurna. Pada tahun 2009 kegiatan
penataan aset dilanjutkan di BPKAD yang bekerja sama dengan PT Sucofindo. Untuk itu
sampai saat ini Kepala Bidang Aset tidak pernah menandatangani dan menerima Penyerahan
(P3D) seluruh dokumen yang berkaitan dengan Asset Pemerintah Provinsi Papua.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan pernyataan No. 06 tentang Akuntansi Investasi:
a. Paragraf 20 butir (b) yang menyatakan bahwa suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui
sebagai investasi apabila nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara
memadai (reliable).
b. Paragraf 28 menyatakan bahwa investasi jangka panjang yang bersifat permanen misalnya
penyertaan modal pemerintah, dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi
investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi
tersebut.
Hal tersebut terjadi karena Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan menyajikan nilai
investasi permanen pada PT EMKL VP berdasarkan pada laporan sebelumnya tanpa
menelusuri bukti penyertaan.
Atas permasalahan tersebut, Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan akan menelusuri
kembali bukti-bukti terkait dengan penyertaan modal pada PT EMKL VP.
REPUBLIK INDONESIA
Lampiran 1b
Hand Schoen Non Steril No. 7 5 Pasang 1 300 (1,300) 4,000 (5,200,000)
Hand S choen Steril No. 7 Box / 5 0 51 80 108 188 137 628,200 86,063,400
Masker K ain ( T ali Panjang ) Box / 5 0 25 420 420 395 58,500 23,107,500
613,078,300
Lampiran 1a
ALOPURINOL 300 MG TABLET (100MG) BOX / 100 - 288 288 19,500(288) (5,616,000)
ATROPIN SULFAT INJ. IM/IV/SK 1 MG/ML BOX / 100 2 2 197,000 (2) (394,000)
Halaman 1 dari 4
Lampiran 1a
CHLORAMFENIKOL 1 % S ALEP MATA TUBE 1 500 1,080 1,080 420 1,795 753,900
Halaman 2 dari 4
Lampiran 1a
OBH PKD SI RUP 100 ML BOTOL 1,000 1,032320 1,352 (352) 3,740 (1,316,480)
PARACETAMOL 500 MG TABLET BOTOL / 1000 100 100 400 500 49,450(400) (19,780,000)
Halaman 3 dari 4
Lampiran 1a
315,421,140
Halaman 4 dari 4
Lampiran 1c
Halaman 1 dari 8
Lampiran 1c
Halaman 2 dari 8
Lampiran 1c
Halaman 3 dari 8
Lampiran 1c
Halaman 4 dari 8
Lampiran 1c
Halaman 5 dari 8
Lampiran 1c
Halaman 6 dari 8
Lampiran 1c
Halaman 7 dari 8
Lampiran 1c
1,461,130,834
Halaman 8 dari 8
Lampiran 1d
Cepezet tab. 100 mg 250 tab/btl./12 btl/krt Karton 260 0 261 261 1 672,000 672,000
Halaman 1 dari 4
Lampiran 1d
Alkohol 70% 1 liter Botol 120 12 100 112 8 39,900 319 200
Alkohol 70% 100 ml @24 btl/krt karton 3 1 4 5 2 114,552 229,104
Alkohol 70% 300 ml Cairan infus D 10 % 500 ml Cairan infus D 5 % 500 ml Cairan infus Ringer
Botol
Laktat
karton
Disposibel
karton karton
2.5 ml
karton
13 10 0 10 3 15,000 45 000
Disposibel 5 ml @ 100/karton karton 3 0 4 4 1 9,520 9,520
3 1 3 4 1 7,682 7,682
1 2 1 3 2 8 710 17 420
12 3 15 18 6 176 000 1,056,000
25 1 28 29 4 264,000 1 056 000
Halaman 2 dari 4
Lampiran 1d
Infus set makro Set 220 15 220 235 15 10 800 162 000
Arkine tab 250 Box 1020 160 828 988 32 113 714 3,638,848
Atarax 0.5 Box 270 110 209 319 49 169 000 8 281,000
Halaman 3 dari 4
Lampiran 1d
32,957,950
324,317,555
Halaman 4 dari 4
Lampiran 2
Daftar Aset Tetap Yang Sudah Diserahkan Kepada Pihak
Ketiga
4 D inas Kelautan dan Motorisasi Perahu Belanja modal Pengadaan Telah diserahkan
Perikanan Nelayan motor boat/motor tempel 1.250.000.000 1.139.388.500 kepada masyarakat
5 D inas Kelautan dan Pengadaan Cool Box dan Belanja modal Pengadaan
Perikanan Freezer Sebagai Sarana peralatan pengolahan ikan 750.000.000 704.764.000 Telah diserahkan
Penanganan Mutu kepada masyarakat
11 Dinas Pekerjaan
Pembangunan Rumah Belanja modal
Umum
Sehat Masyarakat Lokal Pengadaan 910.000.000 899.420.000 Telah diserahkan
Kabupaten Mappi konstruksi/pembelian kepada masyarakat
bangunan rumah
12 Dinas Pekerjaan
Pembangunan masyarakat
Umum
Permukiman Terpadu Belanja modal 21.546.112.000 21.546.109.250 Telah diserahkan
Bagi Mantan Anggota Pengadaan kepada masyarakat
TPN-OPM Tahun 2008 konstruksi/pembelian
bangunan rumah
masyarakat
Halaman 1 dari 2
16 Dinas
Pengembangan agribisnis Belanja modal Pengadaan Telah diserahkan
Perkebunan dan
peternakan ternak 660.000.000 654.000.000 kepada masyarakat
Peternakan
Bantuan Bibit Ikan Belanja modal Pengadaan Telah diserahkan
17 Dinas Kelautan
Kepada Masyarakat ternak 350.000.000 349.411.000 kepada masyarakat
dan Perikanan
Paket Budidaya Air Tawar Belanja modal Pengadaan Telah diserahkan
18 Dinas Kelautan
dalam Kolam ternak 3.800.000.000 3.570.943.000 kepada masyarakat
dan Perikanan
Paket Budidaya Ikan Air Belanja modal Pengadaan Telah diserahkan
19 Dinas Kelautan
Tawar Dalam Karamba ternak 240.000.000 191.532.000 kepada masyarakat
dan Perikanan
20 Dinas Kelautan Pengadaan Induk Unggul Belanja modal Pengadaan Telah diserahkan
dan Perikanan ternak 300.000.000 298.200.000 kepada masyarakat
JUMLAH
93.777.286.787
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
ATAS
DI
JAYAPURA
ATAS
DI
JAYAPURA
Nomor : 25B/LHP/XIX.JYP/07/10
Tanggal : 9 Juli 2010
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI.. i
1. Terdapat Dana Rekening Perantara Pendapatan Bagi Hasil BPHTB Sebesar Rp5.049.192.810
yang Belum Disetor Ke Kas Daerah............................................................................................. 1
4. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Uji/Tes Jasa Laboratorium pada Dinas Pekerjaan
Umum Digunakan Langsung Sebesar Rp103.990.000................................................................. 6
5. Terdapat Belanja pada Enam SKPD yang Tidak Didukung Bukti yang Lengkap Sebesar
Rp5.177.877.967……………………………………………………………............................... 7
7. Pembayaran Biaya Akhir Studi Pada Kegiatan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (S2) Tidak
Sesuai Keputusan Gubernur Sebesar Rp156.000.000................................................................... 13
8. BeasiswaPendidikan Pascasarjana (S2) dan Beasiswa Pendidikan Doktor (S3) Pada Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Sebesar Rp458.500.000 Disalurkan Kepada Mahasiswa
Yang Tidak Tercantum Dalam Surat Keputusan Gubernur…….................................................. 15
9. Penggunaan Dana Kegiatan Peningkatan Penyiaran Televisi Papua Pada Dinas Pengelolaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebesar Rp6.267.948.000 Belum
Dipertanggungjawabkan...................................................................................................................17
10. Belanja Pada Biro Umum, Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur dan Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Sebesar Rp11.235.627.975 Belum Didukung Bukti Yang Lengkap.......................19
11. Kelebihan Pembayaran Perjalanan Dinas pada Empat SKPD Sebesar Rp543.250.000..................23
12. Pengadaan Satu Unit Sepeda Motor Sebesar Rp35.000.000 Pada Biro Tata Pemerintahan
Telah Dibayar Namun Belum Diterima...........................................................................................26
13. Penerima Dana Bantuan Sosial Belum Melaporkan Penggunaan Dana Sebesar
Rp47.638.086.500 Kepada Pemerintah Provinsi Papua...................................................................27
15. Pekerjaan Pembangunan Jalan Usilimo –Kelila-Bokondin Kondisinya Rusak Yang Berpotensi
Merugikan Daerah Sebesar Rp690.214.000....................................................................................33
16. Kekurangan Volume Sebesar Rp898.526.900 Pada Dua Pekerjaan Pembangunan Jembatan........34
17. Terdapat Kekurangan Volume Sebesar Rp581.195.818 Pada Dua Pekerjaan Program
Pembangunan Sarana dan Prasaranan Perhubungan Pada Dinas Perhubungan...............................36
18. Denda Keterlambatan 17 Kontrak Pekerjaan Pada Enam SKPD Sebesar Rp492.249.450
BelumDipungut…..………………………………………........................................................ 38
19. Kekurangan Volume Beberapa Pekerjaan Pengadaan Bahan Pakai Habis di RSUD Jayapura
Sebesar Rp35.631.400.................................................................................................................... 46
23. Kendaraan Dinas Sebanyak 27 Unit dan Rumah Dinas Sebanyak 18 Unit Dikuasai Oleh Pihak
Ketiga............................................................................................................................................. 55
24. Penggunaan Dana Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (S2) dan Beasiswa Pendidikan Doktor
(S3) Pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Sebesar Rp2.542.000.000 Belum
Dipertanggungjawabkan.................................................................................................................59
LAMPIRAN
Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI
mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas kepatuhan Pemerintah Provinsi Papua
terhadap peraturan perundang-undangan. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Papua. Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI
atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu
pendapat seperti itu.
Selain itu, peraturan perundang-undangan dan SPKN mengharuskan BPK RI untuk melaporkan
kepada pihak berwenang, apabila dalam melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan
ditemukan kecurangan dan penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berindikasi unsur tindak pidana.
Atas pemeriksaan tersebut, selain Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap
Peraturan Perundang-undangan, BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas
Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Papua Tahun Anggaran 2009 yang memuat opini
wajar dengan pengecualian dengan Nomor 25/LHP/XIX.JYP/07/10, tanggal 9 Juli 2010, dan
Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dengan Nomor
25A/LHP/XIX.JYP/07/10, tanggal 9 Juli 2010.
Salah satu sumber penerimaan Pemerintah Provinsi Papua adalah pendapatan bagi
hasil dari Bea Perolehan Hasil Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagian provinsi yaitu
sebesar 16% dari nilai pendapatan BPHTB di Provinsi Papua. Dokumen perhitungan Bea
Perolehan Hasil Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagian Provinsi Papua tersebut berasal
dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) pada 6 kabupaten, yaitu kabupaten
Jayapura, kabupaten Merauke, kabupaten Mimika, kabupaten Biak, kabupaten Wamena
dan kabupaten Serui.
Dalam Tahun Anggaran (TA) 2009, pendapatan bagi hasil dari Bea Perolehan Hasil
Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagian provinsi terealisasi sebesar Rp3.915.978.788 atau
261,07% dari anggaran sebesar Rp1.500.000.000.
Konfirmasi langsung ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
Jayapura yang mengelola pendapatan BPHTB pada Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura,
Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom dan Kabupaten
Mamberamo Raya diperoleh informasi bahwa sesuai Laporan Penerimaan dan Pembagian
BPHTB,
pendapatan BPHTB milik Provinsi Papua menggunakan 2 rekening, yaitu rekening
100.21.10.02.01080-1 dan rekening 100.21.10.05.05378-5.
Hasil pemeriksaan atas kedua rekening tersebut menunjukkan bahwa rekening
BPHTB yang diakui sebagai rekening kasda adalah rekening 100.21.10.02.01080-1,
sedangkan rekening BPHTB (Kasda Tk. I) dengan nomor rekening 100.21.10.05.05378-5
yang berisi pendapatan BPHTB bagian Provinsi tidak diperhitungkan sebagai rekening kas
daerah. Rekening BPHTB (Kasda Tk. I) tersebut telah dibuka sejak tanggal 5 Agustus 1998
oleh sdr DD (mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah) dan sifatnya sementara (perantara)
karena langsung dipindahbukuan ke rekening Pemda Tk I Provinsi Papua nomor
100.21.10.02.01080-1.
Hasil pemeriksaan atas saldo dalam rekening perantara nomor 100.21.10.05.05378-5
per 31 Desember 2009 menunjukkan saldo sebesar Rp4.905.532.598, dengan rincian
sebagai berikut.
Tabel 3.1 Rincian Mutasi pada rekening perantara
Jumlah (Rp)
4.854.630.316
Saldo awal 1 Januari 2009
Mutasi Kredit
Sampai dengan pemeriksaan tanggal 10 Mei 2010, Tim Pemeriksa BPK RI masih
menemukan saldo kas di rekening 100.21.10.05.05378-5 tersebut dan bertambah menjadi
sebesar Rp5.049.192.810.
1
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan
keuangan daerah pasal 127 ayat (1), yang menyatakan bahwa semua pendapatan daerah
dilaksanakan melalui rekening kas umum daerah.
b. UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara dalam Pasal 13 ayat (2)
menyebutkan semua penerimaan dan pengeluaran daerah dilakukan melalui Rekening
Kas Umum Daerah.
Atas Permasalahan tersebut Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
akan meminta Kepada Bank Papua Kantor Cabang Utama Jayapura untuk segera
melakukan
penutupan rekening dan menyetorkan sisa dana dalam rekening tersebut ke Kas
Pemerintah Provinsi Papua.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.59 Tahun
2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, yaitu.
a) Pasal 132 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban
APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah.
b) Pasal 220 yang menyatakan bahwa Bendahara pengeluaran secara administratif wajib
mempertanggungjawabkan penggunaan uang persediaan/ganti uang persediaan/tambah
uang persediaan kepada Kepala SKPD melalui PPK-SKPD paling lambat tanggal 10
bulan berikutnya.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.59 Tahun
2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu Pasal 220 yang menyatakan bahwa Bendahara
pengeluaran secara administratif wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang
persediaan/ganti uang persediaan/tambah uang persediaan kepada Kepala SKPD melalui
PPK-SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Hal tersebut disebabkan Kepala Biro Mental Spritual dan Bendahara Pengeluaran
lalai dalam mengajukan dan mengecek kelebihan pencairan dana sebesar Rp214.280.089.
Atas permasalahan tersebut Kepala Biro Mental Spiritual akan bertanggungjawab
atas temuan BPK dan akan segera menindaklanjuti dengan cara menyetor secara bertahap.
5. Terdapat Belanja pada Enam SKPD yang Tidak Didukung Bukti yang Lengkap
Sebesar Rp5.177.877.976
Jumlah 6.750.600.000
No Kegiatan Nilai
1 Pendampingan dan bimbingan mutu dan sertifikasi benih hortikultura di tingkat 7.300.000
2 Pengembangan S DM aparatur s iswa/siswi 29.046.000
3 Ujian ko mpetens 22.700.000
4 Ujian ak hir ge nap dan ga njil 65.220.000
5 Penjaringan siswa d i k abupaten/kota se provinsi p apua 5.500.000
6 Penyusunan ju klak ju knis 1.500.000
7 Monitoring e vaulasi dan p elaporan 22.200.000
121/SPJ-NIHIL/2.01.1.1/2009
8 Pembangunan Laboratorium dan Ruang Pratikum Sekolah Pertanian 4.000.000
9 001/ SPJ-GU/2.01.1.1/2009
PKU semsester , V,dan V dalam d an l uar s ekolah 27.750.000
053/SPJ-NIHIL/2.01.1.1/2009
PKU s emsester I I, I V,dan V dalam d an l uar s ekolah 60.000.000
245.216.000
c. Sekretariat DPRP
Pada Tahun 2009, Sekretariat DPRP menganggarkan belanja perjalanan dinas
dalam daerah sebesar Rp7.233.100.000 dan belanja perjalanan dinas luar daerah
sebesar Rp15.733.600.000. Belanja perjalanan dinas ini dianggarkan untuk membiayai
12 kegiatan. Realisasi belanja perjalanan dinas dalam daerah adalah sebesar
Rp7.113.324.000 (98,34%), sedangkan untuk belanja perjalanan dinas luar daerah
adalah sebesar Rp15.630.665.000 (99,35%). Kegiatan yang terealisasi menggunakan
belanja perjalanan dinas tersebut adalah sebanyak 11 kegiatan.
Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap kelengkapan bukti-bukti
pertanggungjawaban atas perjalanan dinas menunjukkan sebesar Rp487.172.000 yang
tidak lengkap. Bukti-bukti kelengkapan perjalanan dinas hanya surat perintah tugas,
surat perjalanan dinas, rincian biaya perjalanan dinas tetapi tidak disertai dengan tiket
perjalanan (lihat lampiran 1).
d. Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri
Pada Tahun Anggaran 2009, Pemerintah Provinsi Papua mengganggarkan
belanja daerah pada Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri untuk membiayai
28 kegiatan dan operasional Dinas sebesar Rp10.333.386.200 dan telah direalisasikan
sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp6.917.584.758 (66,94%). Dari realisasi
sebesar Rp1.752.830.000 diantaranya digunakan untuk perjalanan dinas dalam daerah
sebesar Rp722.495.000 dan perjalanan dinas luar daerah sebesar Rp1.030.335.000.
Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap kelengkapan bukti-bukti
pertanggungjawaban atas perjalanan dinas pada SP2D Nomor 06091/SP2D-
GU/1.20.09.01/2009 tanggal 10 Desember 2009 sebesar Rp499.530.000, diketahui
bahwa biaya perjalanan dinas sebesar Rp111.650.000 (lihat lampiran 2) tidak
didukung dengan bukti yang lengkap. Bukti-bukti kelengkapan perjalanan dinas
tidak semua
dilengkapi dengan surat perintah tugas, surat perjalanan dinas, rincian biaya perjalanan
dinas dan bukti tiket perjalanan.
e. Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur
Pada Tahun Anggaran 2009, Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur
mendapat anggaran kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian Berbasis
Web sebesar Rp2.000.000.000 dan direalisasikan sebesar Rp1.998.695.245 atau 99%
dan anggaran kegiatan Pengembangan Diklat sebesar Rp2.160.000.000 dan
direalisasikan sebesar Rp2.020.019.100 atau 94%.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen pertanggungjawaban berupa
SP2D, SPJ dan dokumen lainnya diketahui bahwa.
1) Biaya perjalanan dinas pada Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi
Kepegawaian Berbasis Web sebesar Rp183.416.000 dan Kegiatan Pengembangan
Diklat sebesar Rp137.585.400 tidak didukung dengan bukti-bukti yang lengkap.
Bukti-bukti kelengkapan perjalanan dinas ada yang hanya kwitansi tanpa SPPD
dan Tiket atau ada yang hanya SPPD dan kwitansi tanpa ada tiket serta juga
terdapat rincian biaya kontribusi tanpa ada bukti pertanggungjawaban (lihat
lampiran 3a).
2) Belanja bahan lainnya sebesar Rp10.250.000 hanya berupa kuitansi dari bendahara
pengeluaran yang tidak didukung bukti penggunaan dana tersebut (lihat lampiran
3b).
f. Dinas Pertambangan dan Energi
Pada Tahun 2009 Dinas Pertambangan dan Enegi menganggarkan belanja
perjalanan dinas dalam daerah sebesar Rp2.231.450.000 dan terealisasi sebesar
Rp2.132.000.000 (95,54%), sedangkan belanja perjalanan dinas luar daerah
dianggarkan sebesar Rp1.395.500.000 dan terealisasi sebesar Rp1.248.583.200
(89,47%) . Kegiatan yang terealisasi menggunakan belanja perjalanan dinas tersebut
adalah sebanyak 25 kegiatan.
Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap kelengkapan bukti-bukti
pertanggungjawaban atas perjalanan dinas menunjukkan sebesar Rp51.800.000 (lihat
lampiran 4) yang tidak didukung bukti pertanggungjawaban yang lengkap. Bukti-bukti
kelengkapan perjalanan dinas hanya surat perintah tugas, surat perjalanan dinas, rincian
biaya perjalanan dinas tetapi tidak disertai dengan tiket perjalanan.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
37 tahun 2005 jo. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2006 tentang
Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Pasal 1 Angka (4)
yang menyatakan bahwa dalam hal Pemerintah Daerah belum dapat menyediakan rumah
Jabatan Pimpinan atau rumah dinas anggota DPRD, kepada yang bersangkutan diberikan
tunjangan perumahan.
Pada Tahun 2009 Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga menganggarkan untuk
kegiatan beasiswa pendidikan pascasarjana (S2) sebesar Rp8.885.000.000 dengan realisasi
100%. Atas dana beasiswa pendidikan pascasarjana (S2) sebesar Rp8.885.000.000 tersebut,
sebesar Rp6.745.000.000 dialokasikan untuk beasiswa pascasarjana (S2) studi dalam negeri
yaitu didasarkan pada Surat Keputusan Gubernur Provinsi Papua Nomor 156 Tahun 2009
tanggal 16 November 2009 tentang penetapan mahasiswa program magister (S2) lanjutan
dan baru penerima beasiswa pemerintah provinsi Papua tahun anggaran 2009. Dalam surat
keputusan tersebut ditetapkan 70 mahasiswa penerima beasiswa biaya akhir untuk studi
dalam negeri yaitu terdiri dari biaya proposal, biaya penelitian, dan biaya tesis yang
nilainya disesuaikan dengan DPA Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga. DPA biaya
akhir per orang yang ditetapkan sebesar Rp22.000.000 (biaya proposal Rp2.000.000 +
biaya
penelitian Rp10.000.000 + biaya tesis Rp10.000.000)
Berdasarkan pemeriksaan daftar mahasiswa yang mendapatkan transfer dana
bantuan beasiswa pendidikan pascasarjana diketahui adanya pembayaran biaya akhir yang
diterima mahasiswa melebihi biaya akhir per orang yang ditetapkan dalam DPA yaitu
sebesar Rp156.000.000, dengan rincian perhitungan dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel.3.5 Rincian Kelebihan Pembayaran Beasiswa
Realisasi
Perguruan Transfer Kelebihan
No Nama Transfer Total Seharusnya
Tinggi Tanggal Tanggal Bayar
16/7/2009 8/12/2009
Melkianus Rumbrawer PB Bogor 22.000.000 22.000.000 44.000.000 22.000.000 22.000.000
2 Hans Fence Z. Peday PB Bogor 22.000.000 12.000.000 34.000.000 22.000.000 12.000.000
3 Martha A .C. K areth UGM 22.000.000 22.000.000 44.000.000 22.000.000 22.000.000
4 Bonefas us Bao UGM 22.000.000 22.000.000 44.000.000 22.000.000 22.000.000
5 Harli Tal a UGM 12.000.000 12.000.000 24.000.000 22.000.000 2.000.000
6 Krispinus Palobo UNY Yogyakarta 12.000.000 20.000.000 32.000.000 22.000.000 10.000.000
7 Been Kogoya UPN V eteran 22.000.000 22.000.000 44.000.000 22.000.000 22.000.000
8 Jan B. Rumbrar Uncen Jayapura 22.000.000 10.000.000 32.000.000 22.000.000 10.000.000
9 Frantje M uguri Uncen J ayapura 22.000.000 22.000.000 44.000.000 22.000.000 22.000.000
10 Patricia Dimara Uncen Jayapura 22.000.000 12.000.000 34.000.000 22.000.000 12.000.000
JUMLAH 376.000.000 220.000.000 156.000.000
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Surat Keputusan Gubernur Provinsi Papua Nomor 156 Tahun 2009 tanggal 16
November 2009 tentang penetapan mahasiswa program magister (S2) lanjutan dan baru
penerima beasiswa pemerintah provinsi Papua tahun anggaran 2009.
b. DPA Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga yang menuliskan bahwa anggaran untuk
biaya akhir adalah sebesar Rp22.000.000 yang terdiri dari biaya proposal Rp2.000.000,
biaya penelitian Rp10.000.000, dan biaya tesis Rp10.000.000.
8. Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (S2) dan Beasiswa Pendidikan Doktor (S3) Pada
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Sebesar Rp458.500.000 Disalurkan
Kepada Mahasiswa Yang Tidak Tercantum Dalam Surat Keputusan Gubernur
UP Manokwari
Semester Genap
Semester Gasal
1 KFM. 16 D esember 20 09 22.500.000
Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan setiap pengeluaran
harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak
yang menagih.
10. Belanja pada Biro Umum, Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur dan Dinas
Kebudayaan dan Parawisata Sebesar Rp11.235.627.975 Belum Didukung Bukti yang
Lengkap
Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 61 yang menyatakan bahwa
setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang
diperoleh oleh pihak yang menagih.
Hal tersebut mengakibatkan pengeluaran sebesar Rp11.235.627.975
(Rp9.954.413.600 + Rp354.000.000 + Rp927.214.375) berpotensi merugikan keuangan
daerah.
b. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan Aparatur akan menindaklanjutinya
dan mempertanggungjawabkannyaserta akan menjadi perhatian pada kegiatan-kegiatan
yang akan datang.
c. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengakui temuan BPK dan akan
menindaklanjutinya
Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Gubernur No.102 Tahun 2007 tentang
Ketentuan Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Papua pasal 9 yang
menyatakan pejabat/pegawai yang karena sebab tidak tertentu tidak dapat melakukan
perjalanan dinas sesuai batas waktu yang telah tercantum pada SPPD, selambat-lambatnya
dalam waktu 3 (tiga) hari setelah batas waktu yang telah ditentukan, wajib menyetor
kembali biaya perjalanan yang telah diperolehnya kepada bendahara yang bersangkutan.
12. Pengadaan Satu Unit Sepeda Motor Sebesar Rp35.000.000 Pada Biro Tata
Pemerintahan Telah Dibayar Namun Belum Diterima
Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 66 ayat (1) yang menyatakan bahwa penerbitan SPM
tidak boleh dilakukan sebelum barang dan/atau jasa diterima kecuali ditentukan lain dalam
peraturan perundang-undangan.
13. Penerima Dana Bantuan Sosial Belum Melaporkan Penggunaan Dana Sebesar
Rp47.638.086.500 Kepada Pemerintah Provinsi Papua
SP2D-LS
No Nama P enerima
Nomor Jumlah ( Rp)
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 133 ayat (2) yang
menyatakan bahwa Penerima Subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan
bertanggung jawab atas penggunaan uang/barang dan/atau jasa yang diterimanya dan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaannya kepada Kepala Daerah.
Pada Tahun Anggaran 2009 Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pekerjaan
Umum mengganggarkan belanja Modal sebesar Rp684.026.528.000 dan telah
direalisasikan sebesar Rp652.112.688.132 (95,34%).
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas fisik pekerjaan di lapangan, untuk 5 (lima)
buah kontrak senilai Rp35.071.413.000, diketahui bahwa terdapat kekurangan volume
sebesar Rp998.738.068 dan volume rusak sebesar Rp690.214.000 dengan rincian sebagai
berikut.
a. Pekerjaan Pembangunan Jalan Habema-Nduga-Kenyem
Pekerjaan pembangunan jalan Habema-Nduga-Kenyem dengan anggaran sebesar
Rp11.597.000.000 dan terealisasi sebesar Rp11.596.142.000 (99,99 %) Kontrak
No.050.1/993.A Tanggal 14 April 2009 dan Addendum No.050/ADD-I/993.A Tanggal
12 Agustus 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp11.596.142.000 dan dilaksanakan oleh
PT.ARI. Pekerjaan telah dinyatakan selesai 100% dan dibayar lunas sesuai dengan
SP2D sebagai berikut.
1) SP2D No.00606/SP2D-LS/BM/PU/II/2009 untuk pembayaran uang muka (15%)
sebesar Rp1.739.421.300
2) SP2D No.02656/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran I
(45%) sebesar Rp4.174.611.120
3) SP2D No.03807/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran II
(75%) sebesar Rp2.783.074.080
4) SP2D No.06734/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran III
lunas (100%) sebesar Rp2.899.035.500
Hasil pemeriksaan atas pekerjaan pembangunan jalan Habema-Nduga-Kenyem di
Kabupaten Wamena dengan melakukan cek fisik dapat diketahui bahwa terdapat
kekurangan volume pekerjaan yang mengakibatkan kelebihan pembayaran sebesar
Rp133.053.700. Kekurangan volume terdapat dalam pekerjaan galian saluran drainase
dan pekerjaan penyiapan badan jalan (lihat lampiran 15).
b. Pekerjaan Pembangunan Jalan Usilimo-Kelila-Bokondini
Pekerjaan pembangunan jalan Usilimo-Kelila-Bokondini dengan anggaran sebesar
Rp8.730.000.000 dan pendamping DAK sebesar Rp3.918.100.000 sehingga jumlah total
anggarannya sebesar Rp12.648.100.000 dan terealisasi sebesar Rp12.597.004.000
(99,60%) Kontrak No.050.1/615.C Tanggal 10 Maret 2009 dan Addendum
No.050.1/ADD-I/615.C Tanggal 10 Agustus 2009 dengan nilai kontrak sebesar
Rp12.597.004.000 dan dilaksanakan oleh PT.ARI. Pekerjaan telah dinyatakan selesai
100% dan dibayar lunas sesuai dengan SP2D sebagai berikut.
1) SP2D No.01126/SP2D-LS/BM/PU/II/2009 untuk pembayaran uang muka (15%)
sebesar Rp1.889.550.600
2) SP2D No.02229/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran I
(35%) sebesar Rp3.527.161.120
3) SP2D No.05090/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran II
(65%) sebesar Rp3.023.280.960
4) SP2D No.06741/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran III
lunas (100%) sebesar Rp560.007.320
5) SP2D No.06863/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran IV
lunas (100%) pendamping DAK (100%) sebesar Rp3.597.004.000
Hasil pemeriksaan atas pekerjaan pembangunan jalan Usilimo-Kelila-Bokondini di
Kabupaten Wamena dengan melakukan cek fisik dapat diketahui bahwa terdapat
kekurangan volume pekerjaan sebesar Rp184.292.000 pada pasangan batu dengan
mortar dan pekerjaan berbutir soil semen (lihat lampiran 16) .
c. Pekerjaan Peningkatan Jalan Merauke–Kuprik- Okaba
Pekerjaan Peningkatan Jalan Merauke–Kuprik-Okaba Kontrak No.050/555.A
tanggal 06 Maret 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp4.890.980.000 dan dilaksanakan
oleh PT.TDI Jangka waktu penyelesaian 180 hari kalender terhitung sejak
dikeluarkannya SPMK No.050./555.B, tanggal 06 Maret 2009. Pekerjaan telah
dinyatakan selesai 100% dan dibayar lunas sesuai dengan SP2D No. 05000/SP2D-LS-
BM/1.03.01.01/2009 Tanggal 15 Desember 2009 sebesar Rp4.890.980.000.
Hasil pemeriksaan atas uji petik atas fisik di lapangan dan dokumen yang ada,
dapat diketahui bahwa pada pekerjaan tanah yaitu berupa urugan pilihan dan pada
pekerjaan
perkerasan berbutir yaitu semen untuk lapis pondasi semen tanah dan lapis pondasi
semen tanah terdapat kekurangan volume sebesar Rp182.722.000 (lihat lampiran 17)
d. Pekerjaan Pembangunan Jembatan Beton Polres Kabupaten Mimika
Pekerjaan Pembangunan Jembatan Beton Polres Kontrak No.050/424.k tanggal 11
Februari 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp2.099.020.000 dan dilaksanakan oleh
PT.HKM. Jangka waktu penyelesaian 120 hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya
surat perintah mulai kerja (SPMK) No.050/4020, tanggal 16 April 2009. Pekerjaan telah
dinyatakan selesai 100% dan dibayar lunas sesuai dengan SP2D sebagai berikut.
1) SP2D No. 02074/SP2D-LS-CK/1.03.1.1/2009 Tanggal 10 Agustus 2009 sebesar
Rp1.354.699.230
2) SP2D No. 04066/SP2D-LS-CK/1.03.1.1/2009 Tanggal 16 Oktober 2009 sebesar
Rp822.398.770
Hasil pemeriksaan uji petik terhadap SP2D, dokumen-dokumen kontrak maupun
terhadap fisik di lapangan dapat diketahui bahwa pada pekerjaan pasangan yaitu berupa
pasangan batu dengan mortar dan pekerjaan struktur yaitu berupa pasangan batu
terdapat kekurangan volume sebesar Rp427.214.200 (lihat lampiran 18).
e. Pekerjaan Pengendalian Banjir Sungai Bello Tahap I
Pekerjaan Pengendalian Banjir Sungai Bello Tahap I Kontrak No.050.1/886
tanggal 14 April 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp3.888.267.000 dan
dilaksanakan oleh
PT.NR. Jangka waktu penyelesaian 180 hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya
surat perintah mulai kerja (SPMK) No.050.1/1025, tanggal 16 April 2009. Pekerjaan
telah dinyatakan selesai 100% dan dibayar lunas sesuai dengan SP2D sebagai berikut.
1) SP2D No.01471/SP2D-LS/AIR/PU/II/2009 Tanggal 14 Juli 2009 sebesar
Rp1.662.234.143
2) SP2D No.04039/SP2D-LS-AIR/1.03.01.01/2009 Tanggal 2 November 2009 sebesar
Rp2.226.032.857
Hasil pemeriksaan uji petik terhadap SP2D, dokumen-dokumen kontrak maupun
terhadap fisik di lapangan dapat diketahui bahwa pada pekerjaan tanah yaitu berupa
galian tanah biasa dengan alat dan pada pekerjaan bronjong yaitu berupa pasangan
bronjong terdapat kekurangan volume sebesar Rp71.456.000 (lihat lampiran 19).
Pada Tahun Anggaran 2009 Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pekerjaan
Umum mengganggarkan Pekerjaan pembangunan jalan Usilimo-Kelila-Bokondini sebesar
Rp8.730.000.000 dan pendamping DAK sebesar Rp3.918.100.000 sehingga jumlah total
anggarannya sebesar Rp12.648.100.000 dan terealisasi sebesar Rp12.597.004.000
(99,60%). Kontrak No.050.1/615.C Tanggal 10 Maret 2009 dan Addendum No.050.1/ADD
I/615.C Tanggal 10 Agustus 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp12.597.004.000 dan
dilaksanakan oleh PT.ARI. Pekerjaan telah dinyatakan selesai 100% dan dibayar lunas
sesuai dengan SP2D sebagai berikut.
a. SP2D No.01126/SP2D-LS/BM/PU/II/2009 untuk pembayaran uang muka (15%)
sebesar Rp1.889.550.600
b. SP2D No.02229/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran I (35%)
sebesar Rp3.527.161.120
c. SP2D No.05090/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran II (65%)
sebesar Rp3.023.280.960
d. SP2D No.06741/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran III lunas
(100%) sebesar Rp560.007.320
e. SP2D No.06863/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran IV lunas
(100%) pendamping DAK (100%) sebesar Rp3.597.004.000
Hal tersebut tidak sesuai dengan Kontrak No.050.1/615.C Tanggal 10 Maret 2009
dan Addendum No.050.1/ADD-I/615.C Tanggal 10 Agustus 2009 pasal 10 ayat 2 yaitu
kontraktor berkewajiban dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan
sesuai item pekerjaan dan volume dalam daftar Kuantitas dan Harga dan sesuai dengan
Dokumen Kontrak, dalam jangka waktu tersebut dalam ayat (1) diatas.
Hal tersebut disebabkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, PPTK dan Konsultan
Pengawas tidak melaksanakan pengawasan dan pengendalian atas kualitas pekerjaan
rekanan secara optimal.
Pada Tahun Anggaran 2009, Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pekerjaan
Umum telah melaksanakan pekerjaan pembangunan jalan dan jembatan dengan anggaran
Rp172.500.839.000 dan telah direalisasikan sebesar Rp142.942.451.470 (82,86%)
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas fisik pekerjaan di lapangan, untuk 2 (dua)
buah kontrak senilai Rp3.525.202.470 diketahui bahwa terdapat kekurangan volume
sebesar Rp898.526.900 dengan rincian sebagai berikut.
1. Pekerjaan Pembangunan Jembatan Akai
Pekerjaan Pembangunan Jembatan Akai (tahap akhir) Kontrak No.050/839.E tanggal 6
April 2009 dan Addendum No.050/4293 Tanggal 30 November 2009 dengan nilai
kontrak addendum sebesar Rp2.121.550.290 dan dilaksanakan oleh PT.AKK. Sampai
dengan akhir tahun anggaran 2009 pekerjaan telah dinyatakan 70% sesuai dengan
volume addendum dan dibayar sesuai dengan SP2D sebagai berikut.
a. SP2D No.01425/SP2D-LS/BM/PU/II/2009 untuk pembayaran uang muka (15%)
sebesar Rp448.214.850
b. SP2D No.04180/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran I
(45%) sebesar Rp1.075.715.640
c. SP2D No.07378/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran II
(70%) sebesar Rp597.619.800
Hasil pemeriksaan atas pekerjaan pembangunan jembatan akai (tahap akhir) di
Kabupaten Nabire dengan melakukan cek fisik dapat diketahui bahwa terdapat
kekurangan volume pekerjaan yang mengakibatkan kelebihan pembayaran sebesar
Rp312.235.100 yang terdapat pada pekerjaan struktur beton K350, pekerjaan struktur
beton K250, pekerjaan struktur beton K175, dan pekerjaan struktur tulangan U 24
Polos (lihat lampiran 21).
Selain kekurangan volume, kelebihan pembayaran juga disebabkan oleh proses
pembayaran yang terjadi dalam 3 (tiga) tahap pembayaran ternyata melebihi dari
volume addendum yang harus dibayar sebesar Rp27.164.536,36.
2. Pekerjaan Pembangunan Jembatan Ebore
Pekerjaan pembangunan jembatan Ebore Tahap III dengan Anggaran
Rp2.988.000.000 dan terealisasi sebesar Rp1.403.652.180 (46,98%), yang dituangkan
dalam Kontrak No.050/1112 tanggal 21 April 2009 dan Addendum No.050/9019.0
Tanggal 30 November 2009 dengan nilai kontrak addendum sebesar Rp1.403.652.180
dan dilaksanakan oleh PT.RP. Sampai dengan akhir tahun anggaran 2009 pekerjaan
telah dinyatakan 40% sesuai dengan volume addendum dan dibayar sesuai dengan
SP2D sebagai berikut.
a. SP2D No.01589/SP2D-LS/BM/PU/II/2009 untuk pembayaran uang muka (15%)
sebesar Rp447.974.100
b. SP2D No.07018/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran I
(40%) sebesar Rp955.678.080
Hasil pemeriksaan atas pekerjaan pembangunan jembatan ebore Tahap III di
Kabupaten Nabire dengan melakukan cek fisik dapat diketahui bahwa terdapat
kekurangan volume pekerjaan yang mengakibatkan kelebihan pembayaran sebesar
Rp586.291.900, yang terdapat pada pekerjaan tanah timbunan pilihan, pekerjaan
struktur beton K250 pada elevasi, pekerjaan struktur beton K175, dan pekerjaan
struktur tulangan U 24 Polos (lihat lampiran 22).
Selain kekurangan volume, kelebihan pembayaran juga disebabkan oleh proses
pembayaran yang terjadi dalam dua tahap pembayaran ternyata melebihi dari volume
addendum yang seharusnya dibayar sebesar Rp190.049.618.
1 2 3 4 = 1‰ x 3 5 6 = 4 x 5
Atas permasalahan tersebut, Direktur RSUD Jayapura, Kepala Dinas Tenaga Kerja
dan Kependudukan, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan
Kesejahteraan Keluarga, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan, Kepala Biro Umum,
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja akan menindaklanjuti temuan Tim Pemeriksa.
Pada tahun 2009, RSUD Jayapura menganggarkan Belanja Bahan Lainnya sebesar
Rp11.570.104.000 dan telah terealisasi Rp10.483.626.525. Hasil uji petik atas belanja
bahan lainnya sebesar Rp10.483.626.525 tersebut diketahui adanya kekurangan volume
pekerjaan atas beberapa pengadaan bahan habis pakai tersebut, antara lain:
a. Pengadaan Bahan Habis Pakai Paket V
Sesuai dengan kontrak nomor 602.1/2159 tanggal 7 September 2009, diketahui
adanya pengadaan bahan habis pakai Paket V dengan nilai kontrak sebesar
Rp1.982.717.000 , jangka waktu pelaksanaan kontrak selama 60 hari yaitu mulai
tanggal 10 September 2009 sampai dengan tanggal 8 November 2009. Pelaksana
pekerjaan tersebut adalah oleh CV. GAS. Atas pekerjaan telah dibayar lunas sebesar
Rp1.982.717.000 melalui pencairan SP2D Nomor 07647/SP2D-LS/1.02.02.01/2009.
Tanggal 23 Desember 2009 dengan dasar pembayaran dokumen Berita Acara
Pemeriksaan Fisik selesai 100% tertanggal 13 November 2009.
Hasil pemeriksaan dokumen tanda terima Alkes bahan habis pakai oleh
Penanggung Jawab Gudang diketahui bahwa sampai dengan tanggal 7 Mei 2010,
progress pekerjaan pengadaan bahan habis pakai yang telah diselesaikan baru sebesar
Rp1.981.967.000 (99,96%) atau kurang dikerjakan senilai Rp750.000 (0,04%), yaitu
berupa spiral needle nomor 26, yang seharusnya menurut kontrak sebanyak 200 pcs,
namun sampai dengan pemeriksaan berakhir baru dipenuhi rekanan sebanyak 175 pcs,
sehingga terdapat kekurangan 25 pcs dengan harga satuan Rp30.000.
b. Pengadaan Bahan Habis Pakai Paket VI
Sesuai dengan kontrak kontrak nomor 602.1/2160 tanggal 7 September 2009
yang kemudian diaddendumkan melalui addendum nomor 602.1/2160.Amd tanggal 6
November 2009, diketahui adanya pengadaan bahan habis pakai Paket VI dengan nilai
kontrak sebesar Rp2.091.948.000 , jangka waktu pelaksanaan kontrak selama 110 hari
mulai tanggal 10 September 2009 sampai dengan tanggal 29 Desember 2009.
Pelaksana pekerjaan tersebut adalah oleh CV. PAF. Atas pekerjaan tersebut, telah
dibayar lunas sebesar Rp1.982.717.000 melalui pencairan SP2D Nomor 03681/SP2D-
LS/1.02.02.01/2009 sebesar Rp418.389.600 dan SP2D nomor 7578/SP2D-
LS/1.02.02.01/2009 sebesar Rp1.673.558.400, dengan dasar pembayaran dokumen
Berita Acara Pemeriksaan Fisik selesai 100% tertanggal 17 Desember 2009.
Hasil pemeriksaan dokumen tanda terima Alkes bahan habis pakai oleh
Penanggung Jawab Gudang diketahui bahwa sampai dengan tanggal 7 Mei 2010,
progress pekerjaan pengadaan bahan habis pakai yang telah diselesaikan baru sebesar
Rp2.057.066.600 (98,33%) atau kurang dikerjakan senilai Rp34.881.400 (1,67%),
namun pekerjaan telah dinyatakan selesai 100% dengan Berita Acara Pemeriksaan
Fisik dan telah dibayar 100% (lihat lampiran 27).
Hal tersebut disebabkan karena PPTK, Panitia Penerima Barang dan Rekanan
dalam membuat Berita Acara Serah Terima Barang 100% tidak sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya di lapangan.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Kontrak No.028/1156 tanggal 26 Oktober 2009
Pasal 5 ayat (2) yang menyatakan bahwa semua pekerjaan tersebut harus diserahkan oleh
pihak kedua kepada pihak pertama dalam keadaan baik dan lengkap.
Pada Tahun Anggaran 2009 Pemerintah Provinsi Papua melalui Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah merealisasikan belanja bantuan program berupa kegiatan
pekerjaan pembangunan pengaman pantai kayu pulo di kota Jayapura yang dilaksanakan
oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura yang dituangkan dengan Kontrak
No.615/452/KONT/2009 Tanggal 7 Agustus 2009 dengan nilai kontrak sebesar
Rp9.981.800.000 dan masa pelaksanaan pekerjaan adalah 125 hari kalender atau dari
tanggal 7 Agustus 2009 sampai dengan 10 Desember 2009. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh
PT.PAP dan telah dibayar lunas sesuai dengan SP2D No.08464/SP2D-LS/1.20.5.2/2009.
Hasil pemeriksaan atas pekerjaan pembangunan pengaman pantai kayu pulo di
kota Jayapura dengan melakukan cek fisik dapat diketahui bahwa terdapat kekurangan
volume
pekerjaan yang mengakibatkan kelebihan pembayaran sebesar Rp2.398.133.800, dengan
rincian sebagai berikut.
a. Pekerjaan tiang pemecah gelombang
Selisih sebesar Rp2.008.700.296 pada pekerjaan ini disebabkan karena adanya
kekurangan volume pada pekerjaan pasang bowplank, galian tanah pondasi untuk tiang,
pemancangan cerucuk, pasang pondasi tiang poer plat, pasang tiang beton, dan plesteran
kedap air.
b. Pekerjaan jalan jerambah
Selisih sebesar Rp388.858.539 pada pekerjaan ini disebabkan adanya kekurangan
volume atas pekerjaan pasangan balok gelegar melintang, pasang lantai papan, pasang
pagar pengaman, cat kilap kayu.
c. Pekerjaan akhir
Selisih sebesar Rp575.000 disebabkan karena pada pekerjaan pembersihan dan
perapihan belum bisa terpenuhi sesuai volume kontrak karena pekerjaan utama masih
belum selesai.
Secara umum kekurangan volume diatas disebabkan pekerjaan yang belum selesai
akibat adanya curah hujan yang tinggi dan air laut yang selalu pasang dalam masa
pelaksanaan kegiatan (data dari stasiun meteorologi Dok II Jayapura terlampir),
akibatnya pekerjaan tiang pemecah gelombang dan pembuatan jalan jerambah belum
seluruhnya dapat terlaksana sampai dengan masa pelaksana berakhir tanggal 10
Desember 2009, sebagai jaminan bagi pihak Dinas PU Kota Jayapura, diperintahkan
kepada PT. PAP untuk membuat Bank Garansi dari sisa pekerjaan yang belum
diselesaikan sebesar 24% x Nilai Kontrak atau Rp2.500.000.000 dan bank garansi
tersebut mempunyai masa laku selama 180 hari terhitung sejak tanggal 10 Desember
2009 sampai dengan 10 Juni 2010 yang diterbitkan oleh Bank Papua selaku penerbit
referensi bank, yang ditujukan kepada Kepala Dinas PU Kota Jayapura selaku
pengguna anggaran. Selain itu pihak Dinas PU Kota Jayapura juga masih menahan
Jaminan Masa Pemeliharaan yang juga diserahkan oleh pihak rekanan terkait dengan
dokumen yang wajib dipenuhi selama pelaksanaan kegiatan dan besarnya jaminan
masa pemeliharaan ini adalah sebesar 5% x Nilai Kontrak atau sebesar Rp499.090.000.
Dengan demikian Jaminan yang masih ada di pihak Dinas PU Kota Jayapura secara
total adalah Jaminan Garansi Bank + Jaminan Masa Pemeliharaan atau sebesar
Rp2.999.090.000 (lihat lampiran 29). Sampai dengan pemeriksaan berakhir proses
pelaksanaan pekerjaan masih berlangsung.
Kurang volume pada lima SKPD sebesar Rp871.177.103 dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Biro Umum dan Perlengkapan
Biro Umum dan Perlengkapan melaksanakan Pekerjaan Pematangan Lahan II
untuk Pembangunan Rumah Dinas Pimpinan Instansi dengan Kontrak No.050/1112/III
Tanggal 10 Agustus 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp951.479.000 dan
dilaksanakan oleh PT.BPR. Pekerjaan telah dinyatakan selesai 100% dan dibayar lunas
sesuai dengan SP2D No. 07665/SP2D-LS/1.20.03.06/2009
Hasil pemeriksaan atas pekerjaan Pematangan Lahan II untuk Pembangunan
Rumah Dinas Pimpinan Instansi di Angkasa Jayapura dengan melakukan cek fisik
dapat diketahui bahwa terdapat kekurangan volume pekerjaan yang mengakibatkan
kelebihan
pembayaran sebesar Rp355.938.800, yang terdapat pada pekerjaan Talud dan pekerjaan
pembentukan dan pematangan lahan (lihat lampiran 30).
2. Dinas Perkebunan dan Peternakan
Dinas Perkebunan dan Peternakan melaksanakan pekerjaan Pembangunan Pagar
Kebun Sagu 800 Meter dengan Kontrak No. 621.9/1477/II tanggal 01 Oktober 2009
dengan nilai kontrak sebesar Rp323.109.000 dan dilaksanakan oleh CV.RP. Jangka
waktu penyelesaian 75 hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya surat perintah
mulai kerja (SPMK) No.621.9/1482/II, tanggal 01 Oktober 2009. Pekerjaan telah
dibayar sesuai dengan SP2D No. 06851/SP2D-LS/2.01.2.01/2009 sebesar
Rp323.109.000 untuk pembayaran sekaligus 100%.
Berdasarkan Berita Acara Barang/Jasa Pekerjaan, prestasi pekerjaan yang telah
dicapai sampai dengan tanggal 14 Desember 2009 adalah sebesar 100%, sedangkan
rincian bobot masing-masing pekerjaan dituangkan dalam Laporan Kemajuan
Pekerjaan yang diajukan oleh rekanan, diperiksa oleh konsultan pengawas dan
disetujui Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan.
Hasil pemeriksaan dokumen dan fisik dilapangan atas pembayaran sebesar
100% dapat diketahui bahwa pada pekerjaan pembangunan pagar kebun sagu 800
meter terdapat kekurangan volume sebesar Rp200.306.800 (lihat lampiran 31).
3. Dinas Pertambangan dan Energi
Dinas Pertambangan dan Energi melaksanakan pekerjaan Rehabilitasi Rumah
Dinas Kantor dengan Kontrak No. 027/427 tanggal 24 September 2009 dengan nilai
kontrak sebesar Rp648.000.000 dan dilaksanakan oleh CV. SA. Jangka waktu
penyelesaian 90 hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya surat perintah mulai kerja
(SPMK) No.027/432, tanggal 24 September 2009. Pekerjaan telah dibayar sesuai
dengan SP2D No. 07203/SP2D-LS/2.03.01.01/2009 sebesar Rp648.000.000 untuk
pembayaran sekaligus 100%.
Berdasarkan Berita Acara Barang/Jasa Pekerjaan, prestasi pekerjaan yang telah
dicapai sampai dengan tanggal 9 Desember 2009 adalah sebesar 100%, sedangkan
rincian bobot masing-masing pekerjaan dituangkan dalam Laporan Kemajuan
Pekerjaan yang diajukan oleh rekanan, diperiksa oleh konsultan pengawas dan
disetujui oleh PPTK.
Hasil pemeriksaan dokumen dan fisik dilapangan atas pembayaran sebesar
100% dapat diketahui bahwa pada pekerjaan pembangunan rumah dinas kantor
terdapat kekurangan volume sebesar Rp88.372.503 (lihat lampiran 32).
4. Sekretariat DPRP
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua melaksanakan pekerjaan
Rehabilitasi Ruang dan Perbaikan Inventaris Kantor dengan Kontrak No.602.1/1089
tanggal 20 Juni 2008 dengan nilai kontrak sebesar Rp5.525.392.000 dan Addendum
kontrak No.602.1/1083 tanggal 11 Juni 2009 dengan nilai Addendum Rp5.255.498.000
yang dilaksanakan oleh CV.GPP. Jangka waktu penyelesaian 463 hari kalender
terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) No.027/1077,
tanggal 18 Juni 2008. Sedangkan Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak)
ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal 20 Juni 2008. Hal ini dapat
diketahui bahwa Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) mendahului daripada Surat
Perjanjian Pemborongan (Kontrak). Pekerjaan dikerjakan selambat-lambatnya tanggal
30 September 2009 dan telah dinyatakan selesai 100% dan dibayar lunas pada tahun
2009 sesuai dengan SP2D sebagai berikut.
a. SP2D No.00743/SP2D-LS/I/2009 Tanggal 3 Juni 2009 sebesar Rp1.657.617.600
b. SP2D No.01630/SP2D-LS/I/2009 Tanggal 23 Juli 2009 sebesar Rp1.232.162.416
c. SP2D No.03267/SP2D-LS/1.20.04.01/2009 Tanggal 7 September 2009 sebesar
Rp1.815.000.000
d. SP2D No.07046/SP2D-LS/1.20.04.01/2009 Tanggal 14 Desember 2009 sebesar
Rp550.717.984
` Hasil pemeriksaan uji petik terhadap SP2D, dokumen-dokumen kontrak
maupun terhadap fisik di lapangan dapat diketahui bahwa pada pekerjaan kaca,
pekerjaan interior yaitu berupa pengadaan dan pemasangan karpet bermotif burung
cendrawasih dan bermotif polos warna merah, pekerjaan kusen aluminum, pekerjaan
multimedia, pekerjaan kabel feder dan pekerjaan listrik terdapat kekurangan volume
sebesar Rp184.559.000 (lihat lampiran 33)
5. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
Satuan Polisi Pamong Praja Pada tahun 2009 menganggarkan Kegiatan
Pembangunan Penataan dan Penertiban Tempat Parkir di Lingkungan Pemerintah
Daerah Provinsi Papua dengan Kontrak No.027/329 Tanggal 27 Agustus 2009 sebesar
Rp556.500.000 dengan realisasi per 31 Desember 2009 sebesar Rp498.300.000 atau
89,54%, sesuai dengan SP2D No.07730/SP2D-LS/1.20.17.01/2009 Tanggal 28
Desember 2009 sebesar Rp498.300.000 dan dilaksanakan oleh CV BM. Jangka waktu
penyelesaian selambat-lambatnya 90 hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) No.027/1077, tanggal 25 Agustus 2009.
Sedangkan Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) ditandatangani oleh kedua belah
pihak pada tanggal 27 Agustus 2009. Hal ini dapat diketahui bahwa Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) mendahului daripada Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak).
Berdasarkan pemeriksaan uji petik terhadap SP2D, dokumen kontrak pekerjaan
serta hasil uji fisik di lapangan maupun konfirmasi terhadap pelaksana lapangan dan
Staf Satuan Polisi Pamong Praja terdapat jenis pekerjaan pembuatan papan peraturan
yaitu pembuatan tanda tempat parkir pejabat, tanda tempat parkir tamu, dan tanda
tempat parkir pegawai yang masih dalam proses pengerjaan atau belum selesai
dikerjakan sampai saat waktu pemeriksaan oleh tim. Sehingga atas item pekerjaan yang
belum selesai tersebut dikenakan kekurangan volume pekerjaan dan denda
keterlambatan. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut yaitu dengan konfirmasi
kepada PPTK kegiatan tentang keterlambatan penyelesaian pekerjaan tersebut
didapatkan informasi bahwa dalam pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Penataan dan
Penertiban Tempat Parkir di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Papua tidak ada
perjanjian tambahan/addendum untuk penambahan waktu penyelesaian pekerjaan
maupun perubahan volume.
Atas jenis pekerjaan tersebut diatas terdapat kekurangan volume sebesar
Rp42.000.000 yang sampai dengan berakhirnya pemeriksaan masih dalam tahap
pengerjaan oleh rekanan. (lihat lampiran 34)
Pemerintah Provinsi Papua memberikan fasilitas kendaraan dinas dan rumah dinas
kepada pegawainya sesuai dengan Surat Keputusan masing-masing SKPD. Kendaraan dan
rumah dinas tersebut dimaksudkan untuk mendukung operasional pegawai pemerintah,
namun dalam pelaksanaannya banyak pegawai yang sudah pensiun belum mengembalikan
kendaraan dan rumah dinas yang dipinjamkan.
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap aset Pemerintah Provinsi Papua yang masih
dikuasai pihak ketiga diketahui hal-hal sebagai berikut.
a. Kendaraan Dinas sebanyak 27 unit yang dikuasai Pihak Ketiga
Menurut daftar inventaris, tercatat bahwa Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Papua
(DPRP) mengelola kendaraan dinas sebanyak 30 unit yang terdiri dari mobil sebanyak
23 unit mobil, tiga unit bus, dan sepeda motor sebanyak empat unit. Kendaraan dinas
tersebut digunakan dalam rangka kegiatan operasional, baik anggota DPRP maupun
pegawai di Sekretariat DPRP.
Hasil pemeriksaan atas Laporan Aset DPRP yang dikelola oleh Sekretariat DPRP
diketahui bahwa dari 30 unit kendaraan dinas, terdapat 15 unit kendaraan dinas yang
masih dikuasai oleh pihak ketiga (mantan anggota DPRP) yang sudah tidak aktif lagi
bertugas di lingkungan pemerintah Provinsi Papua.
Berdasarkan data dari Sekretaris DPRP per tanggal 10 Mei 2010, kendaraan dinas yang
masih dikuasai mantan anggota DPRP adalah sebagai berikut.
Tabel 3.13 Rincian Kendaraan Dinas yang Dikuasai Mantan Anggota DPRP
No. Merk Kendaraan Nomor Polisi Tahun Nama Pengguna Jabatan Sebelumnya
1. Mitsubishi K uda DS 5 826 A C 2002 LAK Anggota D PRP
2. Mitsubishi Kuda DS 5827 A C 2002 KK Anggota D PRP
3. Toyota Kijang DS 5101 AB 2000 IT Anggota D PRP
4. Mitsubishi Kuda DS 7897 AC 2002 IT Anggota D PRP
5. Toyota Kijang DS 5714 A B 2000 Sj Anggota D PRP
6. Mitsubishi Kuda DS 5843 AC 2002 HK Anggota D PRP
7. M tsub shi Kuda DS 5829 AC 2002 MS Anggota D PRP
8. Toyota Kijang DS 5715 AB 2000 GT Anggota D PRP
9. Toyota Corolla/Sedan DS 5054 A 1997 GT Anggota D PRP
10. Inova/Kijang DS 5342 A D 2005 PK Anggota D PRP
11. Toyota Corol a/Sedan DS 5552 AC 2002 NA (Alm) Sekwan D PRP
12. Toyota Kijang DS 5553 A C 2003 ME Kabag Keuangan
13. Toyota Kijang DS 5554 A C 2003 HR (Alm) Kabag P ersidangan
14. Avanza G M/T 300 cc DS 5323 AD 2008 MA Kabag H umas
15. Avanza G M/T 300 cc DS 5324 AE 2008 RM Kabag Protoko
Penguasaan kendaraan dinas oleh pegawai yang sudah pensiun juga terjadi pada Dinas
Pertambangan dan Energi, Dinas Pendapatan Daerah, dan Badan Kesatuan Bangsa,
Politik dan Perlindungan Masyarakat, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.14 Kendaraan dinas pada 3 (tiga) SKPD yang masih dikuasai pihak ketiga
No SKPD Jenis Merk Tahun No Polisi Keterangan
Kendaraan
1 D nas P ertambangan Sedan Toyota 2000 DS 38 A Pens un
Pensiun
Selain itu, Ketua DPRP juga membuat surat nomor 024/160 tanggal 23 Februari
2004 perihal penarikan kendaraan dinas DPRP Provinsi Papua yang ditujukan kepada
Kepala Kepolisian Resort Kota Jayapura agar menarik secara paksa kendaraan dinas
tersebut dari tangan pemegangnya dan diserahkan kepada DPRP melalui Sekretaris DPRP.
Bahkan Sekretaris DPRP juga telah membuat surat nomor 024/535 tanggal 10 Juni 2005
perihal kendaraan dinas DPRD Provinsi Papua yang ditujukan kepada KUPT Samsat
Provinsi Papua agar tidak melayani penyelesaian PKB dan perpanjangan STNK kendaraan
dinas tersebut. Namun sampai dengan berakhirnya pemeriksaan, 15 unit kendaraan dinas
tersebut belum dikembalikan.
Sekretaris DPRP juga membuat Surat Edaran Nomor 012/1502 tanggal 20
November 2009 yang ditujukan kepada mantan anggota DPRP yang masih menempati
rumah dinas agar mengosongkan rumah dinas dan fasilitas inventaris rumah dinas DPRP
karena akan dipersiapkan bagi anggota DPRP hasil pemilihan umum 2009. Berdasarkan
konfirmasi dengan kepala sub bagian umum, sesuai dengan surat edaran tersebut
seharusnya rumah dinas harus dikosongkan paling lambat akhir tahun 2009 namun tidak
mendapat tanggapan dari penghuni rumah dinas tersebut.
Hal tersebut disebabkan karena Sekretaris DPRP dan Kepala Bidang Aset belum
optimal dalam berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menarik kendaraan dan
rumah dinas tersebut.
24. Penggunaan Dana Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (S2) dan Beasiswa Pendidikan
Doktor (S3) Pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Sebesar Rp2.542.000.000
Belum Dipertanggungjawabkan
Pada Tahun 2009 Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga menganggarkan untuk
kegiatan beasiswa pendidikan pascasarjana (S2) sebesar Rp8.885.000.000 dengan realisasi
100%, dan untuk kegiatan beasiswa pendidikan doktor (S3) sebesar Rp10.965.040.000
dengan realisasi per 31 Desember 2009 sebesar Rp10.964.760.000 atau 99,99%.
Hasil Pemeriksaan terhadap belanja beasiswa pendidikan pascasarjana (S2) dan
belanja beasiswa pendidikan Doktor (S3) tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (S2)
Realisasi untuk kegiatan beasiswa pendidikan pascasarjana (S2) sebesar
Rp8.885.000.000, diantaranya sebesar Rp2.295.000.000 digunakan untuk block grant
pendidikan magister dosen UC dan UP lanjutan serta sebesar Rp1.400.000.000
digunakan untukblock grant beasiswa dosen UC dan UP baru.Pembagian alokasi dana
tersebut dapat dirinci sebagai berikut.
1. Untuk block grant pendidikan magister dosen UC dan UP lanjutan, sebesar
Rp1.275.000.000 diberikan untuk 25 dosen yang dikelola oleh UC, dan sebesar
Rp1.020.000.000 diberikan untuk 20 dosen yang dikelola oleh UP.
2. Untuk block grant beasiswa dosen UC dan UP baru, sebesar Rp1.000.000.000
diberikan untuk 50 dosen yang dikelola oleh UC, dan sebesar Rp400.000.000
diberikan untuk 20 dosen yang dikelola oleh UP.
Untuk merealisasikan kegiatan ini maka ditetapkan Surat Keputusan Gubernur
Provinsi Papua Nomor 143 Tahun 2009 tanggal 2 November 2009 tentang penetapan
mahasiswa program magister (S2) lanjutan dan baru penerima beasiswa pemerintah
Provinsi Papua yang dikelola oleh UC Jayapura dan UP Manokwari tahun anggaran
2009. Dalam surat keputusan tersebut ditetapkan 45 mahasiswa lanjutan dan 70
mahasiswa baru penerima beasiswa. Dana sebesar Rp3.695.000.000
(Rp2.295.000.000+Rp1.400.000.000) tersebut oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan
Olahraga sudah ditransfer ke UC Jayapura dan UP Manokwari.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap laporan pertanggungjawaban penggunaan
dana yang dikirim oleh UC Jayapura dan UP Manokwari kepada Dinas Pendidikan,
Pemuda, dan Olahraga hanya sebesar Rp1.855.000.000, sedangkan sisa penggunaan
dana sebesar Rp1.840.000.000 (Rp3.695.000.000 - Rp1.855.000.000) belum
dipertanggungjawabkan (lihat lampiran 35).
b. Beasiswa Pendidikan Doktor (S3)
Realisasi untuk kegiatan beasiswa pendidikan doktor (S3) sebesar
Rp10.964.760.000, diantaranya sebesar Rp780.000.000 dan Rp468.000.000
dialokasikan untuk block grant pendidikan doktor (S3) dosen UC Jayapura dan UP
Manokwari. Untuk merealisasikan kegiatan ini maka ditetapkan Surat Keputusan
Gubernur Provinsi Papua No. 144 Tahun 2009 tanggal 2 November 2009 tentang
penetapan mahasiswa program doktor (S3) lanjutan penerima beasiswa Pemerintah
Provinsi Papua yang Dikelola Oleh UC Jayapura dan UP Manokwari tahun anggaran
2009. Dalam surat keputusan tersebut ditetapkan 16 mahasiswa penerima beasiswa S3
yang terdiri dari 10 dosen UC Jayapura dan 6 dosen UP Manokwari .
Berdasarkan pemeriksaan bukti pertanggungjawaban diketahui bahwa dana
sebesar Rp1.248.000.000 (Rp780.000.000 + Rp468.000.000) sudah ditransfer ke UC
Jayapura dan UP Manokwari, namun laporan pertanggungjawaban penggunaan dana
yang dikirim oleh UC Jayapura dan UP Manokwari kepada Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga hanya sebesar Rp546.000.000, sedangkan sisa penggunaan dana sebesar
Rp702.000.000 (Rp1.248.000.000 Rp546.000.000) belum dipertanggungjawabkan.
Rincian untuk dana yang sudah dipertanggungjawabkan dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.16 Rincian Dana Beasiswa S3 yang sudah dipertanggungjawabkan
No Nama Perguruan T inggi Program S tudi Jumlah
UC
1 AK. UB Ekonomi 39.000.000
2 MI. UB Ekonomi 39.000.000
3 JN. ITB Matematika 39.000.000
4 JR. UB Ekonomi 39.000.000
5 TW. UB Ekonomi 39.000.000
6 AE. UB Ekonomi 39.000.000
7 YR. UB Ekonomi 39.000.000
8 OW. UB Manajemen SD M 39.000.000
9 AW. UGM Kes. Li ngkungan 39.000.000
10 FXS UB Manajemen SD M 39.000.000
Jumlah I 390.000.000
UP
Tahap I
JUMLAH I + I I 546.000.000
REPUBLIK INDONESIA
Lampiran 1
Kegiatan : Rapat - rapat alat kelengkapan dewan dalam daerah (M.A. 522 15 01)
7
5,275500,0, 000 5,250,000 Tiket hanya manado - jayapura 5,250,000
7 75 S P PD/ SE TWA N/ 20 0924 -A pr -09 Y W
Kegiatan : Rapat - rapat alat kelengkapan dewan ke luar daerah (1.20.1.20.04.01.18) 8 47 S PP D/ SE TW AN /2 00 91 3- Ma y- 09 MLY
18 S PP D/ SE TW AN /2 00 92 9- Ap r- 09 R AR 7 3,145500,0, 000 3,150,000
Tiket tidak ada Tiket tidak ada Tiket tidak ada Tiket tidak ada Tiket tidak ada 1,714,000 4,864,000
59 S PP D/ SE TW AN /2 00 92 6- Ma y- 09 S K 7 3,8500,0, 000 3,850,000 2,714,000 6,564,000
9 64 S PP D/ SE TW AN /2 00 92 9- Ma y- 09 I AR 7 3,145500,0, 000 3,150,000 4,000,000 7,150,000
1 04 0 S PP D/ SE TW AN /2 00 91 0- Ju n- 09 C S 7 3,145500,0, 000 3,150,000 6,436,000 9,586,000
7 67 S P PD/ SE TWA N/ 20 0922 -A pr -09 Y B 7 3,8500,0, 000 3,850,000 tidak
2,062,000 5,912,000
9 73 S P PD/ SE TWA N/ 20 092 -Jun -09 HR Tiket tidak ada Tiket tidak ada tiket tidak ada tiket tidak ada tiket tidak ada tiket ada
7 5,275500,0, 000 5,250,000 7,198,000 12,448,000
5 15 S PP D/ SE TW AN /2 00 91 9- Ma r- 09 H R 7 5,985500,0, 000 5,950,000 7,198,000 13,148,000
1 40 S P PD/ SE TWA N/ 20 092 2- Ja n- 09 R A 7 5,985500,0,, 000 5,950,000 8,718,000 14,668, 00
4 13 S P PD/ SE TWA N/ 20 0925 -F eb -09 A S 7 5,275500,0, 000 5,250,000 7,176,000 12,426,000
4 92 S PP D/ SE TW AN /2 00 91 6- Ma r- 09 MLY 7 4,565500,0, 000 4,550,000 7,176,000 11,726,000
1 90 S P PD/ SE TWA N/ 20 092 -F eb- 09 I R 7 4,565500,0, 000 4,550,000 7,176,000 11,726,000
7 5,275500,0, 000 5,250,000 7,176,000 12,426,000
7
5 21 S PP D/ SE TW AN /2 00 9 1 7- Ma r- 09 ME 5,275500,0, 000 tiket jayapura -jakarta tidak ada tiket tidak ada, SPPD tanpa cap pihak yg
5,250,000 dikunjungi
7,176,000 12,426,000
tiket tidak ada, SPPD tanpa cap pihak yg dikunjungi
7 tiket tidak ada, SPPD tanpa cap pihak yg dikunjungi
5 78 S PP D/ SE TW AN /2 00 9 2 0- Ma r- 09 L MW 3,145500,0, 000 3,150,000
tiket tidak ada 1,900,000 5,050,000
7
6 70 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 6 -A pr- 09 MW 3,8500,0, 000 3,850,000 5,414,000 9,264,000
7
6 74 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 6 -A pr- 09 ER 3,8500,0, 000 3,850,000 2,714,000 6,564,000
6 56 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 1 -A pr- 09 EP 7 4,565500,0, 000 4,550,000 7,176,000 11,726,000
7
3 55 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 -F eb -09 MW 5,275500,0, 000 5,250,000 tiket jayapura-jakarta tidak ada tiket tidak ada 7,176,000 12,426,000
88 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 -F eb -09 MW 5,275500,0, 000 5,250,000 tiket tidak ada 7,176,000 12,426,000
35 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 27 -F eb -09 F T 4,565500,0, 000 4,550,000 tiket tidak ada, SPPD tanpa cap pihak yg dikunjungi
7,176,000 11,726,000
tiket tidak ada tiket tidak ada tiket tidak ada
7 tiket tidak ada, SPPD tanpa cap pihak yg dikunjungi
7 tiket tidak ada tiket tidak ada
36 SP PD/ SE TWA N/ 20 09 2 3- Ja n- 09 NA 5,985500,0, 000 5,950,000 10,156,000 16,106,000
89 SP PD/ SE TWA N/ 20 09 23 -F eb -09 NA 7 5,985500,0, 000 5,950,000 14,036,000 19,986,000
72 SP PD/ SE TWA N/ 20 09 -F eb -09 R M 7 5,275500,0, 000 5,250,000 14,406,000
37 SP PD/ SE TWA N/ 20 09 -F eb -09 A O 5,275500,0, 000 5,250,000 9,156,000 12,426,000
7 7,176,000
7
96 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 -F eb -09 A E 5,275500,0, 000 5,250,000 3,578,000 8,828,000
36 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 -F eb -09 B L 7 4,565500,0, 000 4,550,000 7,176,000 11,726,000
3 26 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 4 -Ma r- 09 NA 7 5,985500,0, 000 5,950,000 9,156,000 15,106,000
Halaman 1 dari 3
Lampiran 1
Lamanya Perjalanan
Dinas Jumlah Lumpsum yang Diterima
Jumlah hari (menurut Jml Seharusnya
No NO SP PD Tgl SPPD Nama ST) Biaya Tiket pada Administrasi tidak
Selisih Ket
Lumpsum rincian biaya Lengkap
Jml Hari /hari Jumlah
Februari 2009
Kegiatan : Rapat - rapat alat kelengkapan dewan ke luar daerah (1.20.1.20.04.01.18)
26a S PPD/ SETWAN/20099-Jan-09 HR7 5,275500,0, 000 5,250,000 tiket tidak ada 8,976,000 14,226,000
tiket tidak ada, SPPD tanpa cap pihak yg dikunjungi
7 tiket tidak ada, SPPD tanpa cap pihak yg dikunjungi
2 09 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 3 -F eb- 09 MW 3,8500,0, 000 3,850,000 tiket tidak ada, SPPD tanpa cap 3,454,000 7,304,000
pihak yg dikunjungi
7
2 32 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 9 -F eb- 09 B L 3,145500,0, 000 3,150,000 3,754,000 6,904,000
7
2 51 S PP D/ SE TW AN /2 00 9 1 0- Fe b- 09 D LW 3,8500,0, 000 3,850,000 1,754,000 5,604,000
7
7
1 53 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 2 3- Ja n- 09 MM 5,275500,0, 000 5,250,000 7,216,000 12,466,000
7
2 50 S PP D/ SE TW AN /2 00 9 1 1- Fe b- 09 N JD 4,565500,0, 000 4,550,000 7,216,000 11,766,000
Halaman 2 dari 3
Lampiran 1
Lamanya
Perjalanan Dinas Jumlah Lumpsum yang
SPPD Jml Hari diterima
(Menurut Jumlah Tiket
No. Nama Seharusnya Tiket Adm Tidak Lengkap Berangkat Tiket KembLI
ST)
No Tgl Jml Hari Lumpsum /ha Jumlah
ri
1 2a 2b 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13
Halaman 3 dari 3
Lampiran 2
Nama Jabatan Surat Tugas SPPD Rute Tgl. B erangkat Tgl Pulang Lama Realisasi Keterangan
(hari) Hari
UP SPJ 001
YBF Kepala B PKLN P rov Papua 3 Februari 2009 5 Jyp-Ntb 4 Februari 2009 10 Februari 2009 5 13 100 000 SPPD tidak ada cap tempat tujuan
Kelebihan Biaya Tiket, Tidak ada
TKM Staf B PKLN 8 April 2 009 6 Jyp-Jkt 8 A pril 2 009 19 April 2 009 6 12,500,000 Boarding pass
GU SPJ 0014
GU SPJ 009
SI Kabid Potensi BPKLN 26 Agustus 2009 5 Jyp-Biak 27 Agustus 2009 2 September 2009 5 13 100,000 SPPD tidak ada
YBF Kaban B PKLN 13 Ju li 2 009 6 Jyp Jkt 13 Ju li 2 009 19 Juli 2009 6 12 500,000 tanggal tiket dan sppd tidak sesuai
Kabid Perbatasan BPKLN
Mua Provinsi Papua 6 September 2 009 6 Jyp-Jkt 8 September 2 009 13 September 2 009 6 12 500,000 Tanggal tiket dan sppd tidak sesuai
YBF Kaban B PKLN Jyp-Jkt 5 D esember 2 009 10 D esember 2 009 6 13,100,000 SPPD dan ST tidak ada
YBF Kaban BP KLN Jyp-Jkt 22 D esember 2009 9 Ja nuari 20 10 6 13,100 000 SPPD dan ST tidak ada
TU SPJ 007 Kegiatan Penyusunan Buku Profil Potensi Wilayah Perbatasan dan Pengadaan Peta Perbatasan RI-PNG
JUMLAH 111,650,000
Halaman 1 dari 1
Lampiran 3a
Perjalanan Dinas pada BKPLAN yang tidak didukung Bukti yang Lengkap
RA staf BKPLA jyp-punjay 8,150,000 brgkt dan tiket plg tdk ada tgl
800/1977 17-Sep CK staf BKPLA jyp-biak 5,392,000 tdk ada tiket
800/1982 17-Sep Eli kasub program jyp-serui 6,492,000 tiket hnya brgkt
JUMLAH 137,585,400
Halaman 1 dari 1
Lampiran 3b
Halaman 1 dari 1
Lampiran 4
28 Mei 2009
2 04538 /SP2D-GU/II/2009 705 /SP-GPP JJK Kepala D inas Jakarta Undangan dirjen 7 4 900 000 tiket tidak ada
09 September 2009 minyak dan gas bumi
Acara dialog investasi
1075 /SP GPP JJK Kepala D inas Jakarta 7 4 900,000 tiket tidak ada
papua
05 Oktober 2009
Halaman 1 dari 1
Lampiran 5
Penerima Beasiswa S3 yang tidak ada di
SK
No Keterangan Jumlah
SPP Semester Genap
ER NSM SAF JH LH MI OS
1 JW PB 15 000 000
2 SAK 15 000 000
3 15 000 000
4 15 000 000
5 15,000,000
6 15 000 000
7 15 000 000
8 15 000 000
9 15,000,000
10 15,000,000
Studi Akhir
1NSM 50,000,000
Halaman 1 dari 1
ampiran
Belanja Penunjang Operasional dan Belanja Kursus - kursus pada Kegiatan Pengembangan Diklat
21- Oct Nicolas Wall y 3 ,000 ,000 Bia ya Penunjang operasional Kuit ansi BA SD dan Di spos isi dari
kaban
12-Oct Rusdi 7 500 000 Biaya Penunjang operasional kuitansi,BASD dan ST
12-Oct Karyanto 7 500 000 Biaya Penunjang operasional kuitansi BASD dan ST
12-Oct Hermani 7 500 000 Biaya Penunjang operasional kuitansi,BASD dan ST
30-Nov Charles R Kambuaya 20,000,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
11-Jul Agustina Awom 20,000,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
11-Jul Rivo Manansang 20,000,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
4-Aug Melkias Olua 20, 000, 000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
30 N ov Sugiyono 1 5 00 0 00 0 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
30-Nov Nicolas Wally 15, 000, 000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
30-Nov Paulus J.K Rorey 15,000,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
28- Dec Lanurdin 1 0,00 0 00 0 BIaya Penunjang operasional kegiat an kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
28- Dec Rakhmat 1 0,00 0 00 0 BIaya Penunjang operasional kegiat an kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
28-Dec Inna Nurkhasanah 7,500,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
28-Dec Falda Hikoyabi 7,500,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
28- Dec Iriant i J .F 7 ,500 ,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
28- Dec Andi Fitri 5 ,000 ,000 BIaya Penunjang operasional kegiat an kuitansi dan Disposisi dari
kaban kantor
4-Nov Salmon Sanggenafa 1,000,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
14-May Yesaya Buinei 10, 000, 000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
Halaman 1 dari
2
ampiran
Belanja Penunjang Operasional dan Belanja Kursus - kursus pada Kegiatan Pengembangan Diklat
5 Jun Batas Sitorus 5 000 000 Belanja kursus-kursus singkat hanya kuitansi
5-Jun Godlief Donggori 5,000,000 Belanja kursus dan bimbingan teknis hanya kuitansi
(diklat teknik fungsional)
5,000,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban kantor
29-Jun Yesaya Buinei 5,000,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban kantor
3,000,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban kantor
29-May Charles R Kambuaya 5 000 000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban kantor
25, 000, 000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban kantor
354,000,000
30-Jun Charles R Kambuaya 30-Jul Masni
30-Nov Yesaya Buinei
Jumlah
Lampiran 7c
Rekapitulasi SPPD Provinsi Papua TA 2009
Halaman 1 dari 3
Lampiran 7c
Rekapitulasi SPPD Provinsi Papua TA 2009
Halaman 2 dari 3
Lampiran 7c
Rekapitulasi SPPD Provinsi Papua TA 2009
Halaman 3 dari 3
Lampiran 8
SPPD Maksud Jml Hari Lamanya Perjalanan DinasJumlah Lumpsum yang diterima
Jabatan dan Unit Tempat Tujuan Perjalanan (Menurut Jumlah
No. Nama Satuan Kerja Seharusnya Selisih
Dinas
No Tgl Surat Tugas) Tgl Brgkt tgl tiba Jml Ha ri Lumpsum /h ari Jumlah
1 2a 2b 3 4 5 6 7 8 9 10 = 9 - 8 11 12 = 11 x 7 13 = 11 x 10 14 = 12 - 13
1 800/516 22-Apr Ln staf BKPLA jyp-jkt Dinas 7 6 May 8 May 3 2,250,000 3,000,000
5,2507,0500000
2 800/515 22-Apr NW Kasub se leksi d iklat jyp-jkt Dinas 7 6 May 8 May 3 2,250,000 3,000,000
5,2507,0500000
3 800/951 18 Jun Pnn Sektum LA N R I jkt-jyp Dinas 5 18-Jun 20-Jun 3 2,550,000 1,700,000
4,2508,0500000
4 800/952 18 Jun Mkh Kapusdiklat SPIMNAS jkt-jyp Dinas 5 18 Jun 20-Jun 3 2,550,000 1,700,000
4,2508,0500000
5 800/953 18 Jun AMS Tamu jkt jyp Dinas 5 18-Jun 20-Jun 3 2,550,000 1,700,000
4,2508,0500000
6 800/954 18 Jun SM Tamu jkt jyp Dinas 5 19-Jun 21-Jun 3 2,550,000 1,700,000
4,2508,050,0000
7 800/955 18 Jun HI Ksb TU LAN jkt-jyp Dinas 7 17-Jun 21-Jun 5 3,750,000 1,500,000
5,2507,0500000
Pelaksana Akedemis
8 800/956 18 Jun Mmr LAN jkt-jyp Dinas 7 17-Jun 21-Jun 5 3,750,000 1,500,000
5,2507,0500000
9 23-Jun Ln Kasub seleksi diklat jyp-jkt Dinas 7 25-Jun 26 Jun 2 1,500,000 3,750,000
5,2507,05000000
10 23-Jun Ln staf BKPLA jyp-jkt Dinas 7 25 Jun 27 Jun 3 2,250,000 3,000,000
5,2507,05000,000
11 23-Jun Rkh staf BKPLA jyp jkt Dinas 7 25 Jun 27-Jun 3 2,250,000 3,000,000
5,2507,0500000
12 23-Jun Mnc staf BKPLA jyp-jkt Dinas 7 25 Jun 27 Jan 3 2,250,000 3,000,000
5,2507,0500,000
13 800/1294 23-Jul CR SekBan B KPLA jyp jkt Dinas 5 26 Jul 28-Jul 3 2,550,000 1,700,000
kasubbid jabatan 4,2508,050,0000
14 800/1295 23 Jun S gy fungsional jyp-jkt Dinas 5 26-Jul 28-Jul 3 2,250,000 1,500,000
3,7507,05000,000
15 800/1296 23-Jul Ln staf BKPLA jyp jkt Dinas 5 26 Jul 28 Jul 3 2,250,000 1,500,000
3,7507,0500000
16 800/1132 6-Jul Ln staf BKPLA jyp jkt Dinas 5 9 Jul 11 Jul 3 2,250,000 1,500,000
3,7507,0500000
17 800/1993 17-Sep IN staf B KPLA jyp tim Dinas 6 12-Oct 14-Oct 3 1,650,000 1,650,000
3,3005,0500000
18 800/1995 17-Sep Mnc staf BKPLA jyp merauke Dinas 6 12-Oct 15-Oct 4 2,200,000 1,100,000
3,3005,0500000
19 800/1994 17-Sep Myt staf B KPLA jyp keppi Dinas 6 12-Oct 15-Oct 4 2,200,000 1,100,000
3,3005,0500000
20 800/1986 17-Sep YB staf BKPLA jyp merauke Dinas 6 12-Oct 15-Oct 4 2,200,000 1,100,000
3,3005,0500000
21 800/2316 21 Oct Ln staf BKPLA jyp jkt Dinas 5 26-Oct 28-Oct 3 2,250,000 1,500,000
3,7507,0500000
22 800/2315 21 Oct NW Kasub s eleksi d iklat jyp jkt Dinas 5 26-Oct 28-Oct 3 2,250,000 1,500,000
3,7507,0500000
23 HF staf BKPLA jyp jkt Dinas 5 5-Apr 8-Apr 4 3,000,000 750,000
3,7507,05000000
24 800/513 22-Apr CR SekBan B KPLA jyp jkt Dinas 5 22 Apr 24 Apr 3 2,550,000 1,700,000
4,2508,050,0000
25 DA staf BKPLA jyp nabire Dinas 7 11-Mar 14-Mar 4 2,200,000 1,650,000
3,8505,0500000
26 AA staf BK PLA jyp-biak Dinas 7 10-Mar 14-Mar 5 2,750,000 1,100,000
3,8505,0500000
27 Mkh staf BKPLA jyp-boven Dinas 7 10-Mar 14-Mar 5 2,750,000 1,100,000
3,8505,05000000
28 PL staf BKPLA jyp-wamena Dinas 7 10-Mar 13-Mar 4 1,800,000 1,350,000
3,1504,0500000
29 BH staf BK PLA jyp biak Dinas 7 11-Mar 14-Mar 4 1,800,000 1,350,000
3,1504,0500000
30 JT staf BKPLA jyp merauke Dinas 7 11-Mar 13-Mar 3 1,350,000 1,800,000
3,1504,0500000
31 VD staf BKPLA jyp boven Dinas 7 10-Mar 14-Mar 5 2,750,000 1,100,000
3,8505,0500000
32 BFGDM staf BKPLA jyp-merauke Dinas 7 11-Mar 13-Mar 3 1,650,000 2,200,000
3,8505,0500000
33 800/1979 17-Sep RM Kabid P engembangan jyp-nabire Dinas 6 12-Oct 15-Oct 4 2,200,000 1,100,000
3,3005,05000000
Halaman 1 dari 2
Lampiran 8
1 2a 2b 3 4 5 6 7 8 9 10 = 9 - 8 11 12 = 11 x 7 13 = 11 x 10 14 = 12 - 13
34 800/1978 17-Sep AT kabid k esejahteraan jyp wamena Dinas 6 12-Oct 16-Oct 5 2,750,000 550,000
3,3005,0500000
35 800/1983 17-Sep NW kasub se leksi jyp tim Dinas 6 12-Oct 14-Oct 3 1,650,000 1,650,000
3,3005,0500000
kasubbid jabatan
36 800/1985 17-Sep S gy fungsional jyp-punjay Dinas 6 12 Oct 15-Oct 4 2,200,000 1,100,000
3,3005,05000000
37 800/1991 17-Sep Rkh staf B KPLA jyp paniai Dinas 6 12-Oct 15-Oct 4 2,200,000 1,100,000
3,3005,0500000
38 CR SekBan BKPLA jyp jkt Dinas 7 3 Feb 8 Feb 6 5,100,000 850,000
5,9508,0500,000
39 Aaw kabid do kinfo jyp-jkt Dinas 7 3-Feb 8-Feb 6 5,100,000 850,000
5,9508,05000,000
40 RM Kabid Pe ngembangan jyp-jkt Dinas 7 3-Feb 8-Feb 6 4,500,000 750,000
5,2507,05000,000
41 PL kasubbid pengadaan jyp-jkt Dinas 7 23-Mar 27-Mar 5 3,750,000 1,500,000
5,2507,0500000
42 ES staf BKPLA jyp-jkt Dinas 7 23-Mar 27-Mar 5 3,750,000 1,500,000
5,2507,0500000
43 Ars kasubbid in fo jyp-jkt Dinas 7 8-May 13 May 6 4,500,000 750,000
kasubbid kedudukan 5,2507,05000000
44 Evr hukum jyp-jkt Dinas 7 8 May 13 May 6 4,500,000 750,000
5,2507,0500000
45 BH staf BKPLA jyp-jkt Dinas 7 8 May 13 May 6 3,900,000 650,000
4,5506,0500000
46 HT staf BKPLA jyp-jkt Dinas 7 8 May 13 May 6 3,900,000 650,000
4,5506,0500000
47 GIS kasub umum jyp-jkt Dinas 7 29-Jul 2 Aug 5 3,750,000 1,500,000
5,2507,05000000
48 Ezr kasub pr ogram jyp jkt Dinas 7 29 Jul 2-Aug 5 3,750,000 1,500,000
5,2507,0500000
49 JM kasub do kumen jyp-jkt Dinas 7 29-Jul 2 Aug 5 3,750,000 1,500,000
5,2507,05000,000
50 JM kasub do kumen jyp-jkt Dinas 7 29-Jul 2 Aug 5 3,750,000 1,500,000
5,2507,05000000
Halaman 2 dari 2
Lampiran 9
-
1 01809 /SP2D GU/II/2009 MM 7 30-Jun-09 3 Jul-09 4 4,9070,00 2, 800,000 2,100,000 Lebih bayar
000
-
2 01915 /SP2D GU/II/2009 ELP 7 26-Feb 09 3-Mar-09 6 4,20600,0 3, 600,000 600,000 Lebih bayar
000
CTN 7 26-Feb 09 3-Mar-09 6 3,85050,000 3, 300,000 550,000 Lebih bayar
0
3 02839 /SP2D GU/II/2009 MG 7 24-Jul-09 29-Jul 09 6 4,2060,00,0 3, 600,000 600,000 Lebih bayar
00
PW 7 27-Jul 09 2 Aug 09 7 4,26000,000 4, 200,000
0
4 02844 /SP2D GU/II/2009 MA 7 21 Aug 09 25 Aug-09 5 3,8 2, 750,000 1,100,000 Lebih bayar
505,00,000
Bndt 7 21-Aug-09 25-Aug-09 5 3,85050,000 2, 750,000 1,100,000 Lebih bayar
0
5 03049 /SP2D GU/II/2009 MA 7 14-Sep 09 15-Sep 09 2 3,85505,0 1, 100,000 2,750,000 Lebih bayar
0000
KI 7 13-Sep 09 20 Sep-09 7 3,5050,0000 3, 500,000
0
6 03050 /SP2D GU/II/2009 PW 15 7 Sep-09 13-Sep 09 7 8,25505,0 3, 850,000 4,400,000 Lebih bayar
0000
YM 15 7-Sep 09 13 Sep-09 7 8,2505,0000 3, 850,000 4,400,000 Lebih bayar
0
IMS 15 7-Sep 09 13 Sep-09 7 8,2505,0000 3, 850,000 4,400,000 Lebih bayar
0
SA 15 7-Sep 09 13 Sep-09 7 7,5050,0000 3, 500,000 4,000,000 Lebih bayar
0
7 03919 /SP2D GU/II/2009 YS 7 12-Sep 09 16-Sep 09 5 3,85505,0 2, 750,000 1,100,000 Lebih bayar
00000
AW 7 12-Sep 09 16 Sep-09 5 3,8505,0000 2, 750,000 1,100,000 Lebih bayar
0
OM 7 12-Sep-09 16 Sep-09 5 3,5050,0000 2, 500,000 1,000,000 Lebih bayar
0
Halaman 1 dari 3
Lampiran 9
9 04920 /SP2D GU/II/2009 PW 15 4-Nov 09 17 Nov 09 14 8,25505,0 7, 700,000 550,000 Lebih bayar
00000
MG 15 4-Nov-09 17-Nov 09 14 8,2505,0000 7, 700,000 550,000 Lebih bayar Surat Tugas tidak ada
0
YS 15 4-Nov-09 17-Nov 09 14 8,2505,0000 7, 700,000 550,000 Lebih bayar Nomor dan tanggal
0
EM 15 4-Nov-09 17-Nov 09 14 8,2505,0000 7, 700,000 550,000 Lebih bayar
0
10 00707 /SP2D GU/II/2009 MM 7 5 May-09 6-May-09 2 4,20600,0 1, 200,000 3,000,000 Lebih bayar
0000
11 00707 /SP2D GU/II/2009 LIW 7 15-Mar-09 19-Mar 09 5 4,20600,0 3, 000,000 1,200,000 Lebih bayar
000
12 04190 /SP2D GU/II/2009 YM 7 29-Sep 09 4-Oct 09 6 3,85505,0 3, 300,000 550,000 Lebih bayar
00000
MA 7 29-Sep 09 4-Oct 09 6 3,8505,0000 3, 300,000 550,000 Lebih bayar
0
RR 7 29-Sep 09 4-Oct 09 6 3,8505,0000 3, 300,000 550,000 Lebih bayar
0
YA 7 29-Sep 09 4-Oct 09 6 3,8505,0000 3, 300,000 550,000 Lebih bayar
0
14
13 01569 /SP2D
05355 /SP2D GU/II/2009
GU/II/2009 FJB
SSR 7
7 6 Feb-09
25 Nov-09 10-Feb 09
29-Nov 09 55 4,20600,0 00000 3,
600 000 4 ,32,00,000 000,000
000,000 1,200,000Lebih
1,200,000 Lebih bayar
bayar
TH 7 25 Nov-09 29-Nov 09 5 600 000 4, 230, 0,000 000,000 1,200,000 Lebih bayar
SS 7 25 Nov-09 29-Nov 09 5 600 000 4, 230, 0,000 000,000 1,200,000 Lebih bayar
15 01569 /SP2D GU/II/2009 MM 7 11-Feb 09 15-Feb-09 5 4,90700,000000 3, 500,000 1,400,000 Lebih bayar
16 01569 /SP2D GU/II/2009 YM 7 11-May 09 15 May-09 5 4,20600,0 00000 3, 000,000 1,200,000 Lebih bayar Tanggaltiket 15 Mei 09,
SPPD 17 Mei 09
17 01557 /SP2D GU/II/2009 MM 7 19-Apr 09 23-Apr 09 5 4,20600,0,0 3, 000,000 1,200,000 Lebih bayar
000
YM 7 19-Apr 09 23-Apr 09 5 3,85050,000 2, 750,000 1,100,000 Lebih bayar
0
RR 7 19-Apr 09 23-Apr 09 5 3,85050,000 2, 750,000 1,100,000 Lebih bayar
0
KSW 7 19-Apr 09 23-Apr 09 5 3,50500,000 2, 500,000 1,000,000 Lebih bayar
0
MM 7 12-Apr 09 16 Apr 09 5 4,2060,0000 3, 000,000 1,200,000 Lebih bayar
0
Halaman 2 dari 3
Lampiran 9
Halaman 3 dari 3
Lampiran 10
Nama Jabatan Surat T ugas SPPD Rute Tgl. B Tgl Pulang Lama Lumpsum Lumpsum Selisih Keterangan
(hari) erangkat Hari Harian
A B C D E F G=AxF H=(A-E)xF
UP SPJ 001
Kabid Kerjasama BPKD Kelebihan Biaya Lumpsum, Jumlah hari
SI Prov Papua 27 J anuari 2 009 6 Jyp Jkt 28 Januari 2 009 31 Januari 2 009 4 38,4500,0, 1,700,000 tidak sesuai
Kabid Potensi BPKD Prov 000 Kelebihan Biaya Lumpsum, Jumlah hari
SW Papua 27 J anuari 2 009 6 Jyp Jkt 27 Januari 2009 31 Januari 2009 5 37,75500, 750,000 tidak sesuai,
0,000 Tidak ada tiket, tidak dapat diyakini
Tkm Staf BP KLN 17 Ma ret 20 09 6 Jyp-Jkt 0 - 12,500,000 kebenarannya
Tiket Tujuan Surabaya, Tidak ada tiket
HP Sekretaris B PKLN 20 A ril 2009 6 Jyp-Jkt 21 April 2009 7 Juni 2009 6 - 13,100,000 ke Jakarta
Jumlah hari tidak sesuai, boarding pass
BF Kepala B PKLN P rov 15 Juli 2009 5 Jyp-Mkq 16 J uni 2009 18 J uni 2009 3 16,80000, 1,200,000 tdk ada
Papua 000
TU SPJ 003 Kegiatan Rapat Koordinasi Penanganan Pelintas Batas
JUMLAH 32,650,000
Halaman 1 dari 1
Lampiran 11
Dewan Kesenian Tanah Papua Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Kesenian Tanah
3 01486/SP2D-LS/I/2009 500,000,000.00
Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan II Tahun Anggaran 2009.
Dewan Kesenian Tanah Papua Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Kesenian Tanah
4 02410/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 450,000,000.00
Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan III Tahun Anggaran 2009.
Dewan Kesenian Tanah Papua Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Kesenian Tanah
5 05609/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 450,000,000.00
Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan IV Tahun Anggaran 2009.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Provinsi Papua, guna biaya memperingati Hari Anti Narkoba Internasional Tahun 2009.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi
Dewan Pimpinan Papua kepada Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan II,III dan IV Tahun Anggaran 2009
Daerah
6 01378/SP2D-LS/I/2009 Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Kantor Urusan Agama Distrik Jayapura Selatan, guna biaya Pembuatan Pagar Keliling Kantor Tahun 2008. 291,050,000.00
GRANAT Provinsi Papua
Ketua Badan Pengurus Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Badan Pengurus Yayasan
9 01014/SP2D-LS/I/2009Yayasan Pendidikan Kristen di Pendidikan Kristen di Tanah Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin450,000,000.00
Tanah PapuaTriwulan I Tahun Anggaran 2009.
Ketua Badan Pengurus YPPGI Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Badan Pengurus Yayasan
10 00492/SP2D-LS/I/2009 Pendidikan Persekolahan Gereja-Gereja Injili (YPPGI) di Tanah Papua, guna biaya 225,000,000.00
di Tanah Papua program kerja/kegiatan rutin triwulan I tahun anggaran 2009.
Ketua Badan Pengurus YPPGI Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Badan Pengurus Yayasan
11 00156/SP2D-LS/I/2009 Pendidikan dan Persekolahan Gereja-Gereja Injili (YPPGI) Papua, guna biaya 375,000,000.00
Papua Kegiatan Rutin/Operasional Tahun 2008.
Halaman 1 dari 5
Lampiran 11
Ketua Badan Pengurus YPPK Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Badan Pengurus Yayasan
12 00476/SP2D-LS/I/2009 Fransiskus Asisi Jayapura Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Fransiskus Asisi Jayapura Provinsi 250,000,000.00
Provinsi Papua Papua, guna biaya Operasional/Kegiatan Rutin Triwulan I Tahun Anggaran 2009
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Badan Pengurus Yayasan
Ketua BP YPPK Fransiskus
13 00155/SP2D-LS/I/2009 Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Fransiskus Asisi Jayapura Provinsi 500,000,000.00
Asisi Jayapura Provinsi Papua Papua, guna biaya Kegiatan Rutin/Operasional Tahun 2008.
Ketua Dewan Kesenian Tanah Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Kesenian Tanah
14 00597/SP2D-LS/I/2009 500,000,000.00
Papua Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan I Tahun Anggaran 2009.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Pimpinan Daerah
15 00738/SP2D-LS/I/2009 GOPTKI Provinsi
Gabungan Organisasi Penyelenggara Papua
Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTKI) 120,000,000.00
Provinsi Papua, guna biaya Program Kerja/Operasional Tahun 2009.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Pimpinan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Provinsi Papua, guna biaya Kegiatan Rutin Tahun 2008.
Ketua
Pembayaran Bantuan DPD K-SPSI
Pemerintah Provinsi
Provinsi Papua kepada Dewan Pimpinan Wilayah Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) Provinsi Papua, guna biaya Kegiatan Rutin/Operasional Tahun 2008.
16 00146/SP2D-LS/I/2009 100,000,000.00
Papua
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Majelis Pengurus Wilayah Ikatan Cendikiawan Muslim Se Indonesia Organisasi Wilayah Provinsi Papua, guna biaya Program Kerja Tahun 2008.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan I Tahun Anggaran 2009
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Panitia Pembangunan Mushola Air Garam di Distrik Asselokobal di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2008.
17 00190/SP2D-LS/I/2009 Ketua GMPI Provinsi Papua 75,000,000.00
Ketua Panitia Pembangunan Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Panitia Pembangunan Tugu
21 00186/SP2D-LS/I/2009 200,000,000.00
Tugu Injil Lembah Baliem Injil masuk Lembah Baliem di Minimo Kabupaten Jayawijaya Tahun 2008.
Halaman 2 dari 5
Lampiran 11
Ketua Pengurus Pembangunan Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Pengurus Masjid Al -
22 00183/SP2D-LS/I/2009 Masjid Al-Hiikmah Kampung Hikmah Kampung Baru Tanah Hitam, guna biaya Pelaksanaan Pembangunan Masjid 100,000,000.00
Baru Tanah Hitam Tahun 2008.
Ketua Sinode Gereja Masehi Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Gereja Masehi Advent Hari
23 00158/SP2D-LS/I/2009 Advent Hari Ketujuh Daerah Ketujuh Daerah Papua, guna biaya Kegiatan Rutin/Operasional Tahun Anggaran 750,000,000.00
Papua 2008.
Ketua Umum DPW BKPRMI Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada DPW Badan Komunikasi
24 00149/SP2D-LS/I/2009 Pemuda Remaja Masjid Indonesia Provinsi Papua, guna biaya Pembinaan Program 150,000,000.00
Provinsi Papua
Konsolidasi Organisasi Tahun 2008.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Lembaga Pengembangan
Ketua Umum LPTQ Provinsi
25 00291/SP2D-LS/I/2009 Tilawatil Qur'an (LPTQ) Provinsi Papua, guna biaya Pelaksanaan STQ Tingkat 3,000,000,000.00
Papua
Provinsi dan Nasional Tahun 2009.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Pengurus Masjid Raya
Ketua Umum Masjid Raya
26 00168/SP2D-LS/I/2009 Baiturrahim Jayapura Provinsi Papua, guna biaya Pembangunan Lanjutan Masjid 1,000,000,000.00
Baiturrahim Jayapura
Tahun 2008.
Ketua Umum
Pembayaran YAPIS
Bantuan Pusat di Provinsi Papua kepada Yayasan Pendidikan Islam
Pemerintah
27 00157/SP2D-LS/I/2009 375,000,000.00
(YAPIS)
TanahPusat
Papua
di Tanah Papua, guna biaya Kegiatan Rutin/Operasional Tahun 2008.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Yayasan Bina Insan Cendikia Papua (YABICPA) Jayapura, guna biaya Kegiatan Rutin/Operasional Yayasan Tahun 2008.
Ketua Yayasan Bina Insan
28 00184/SP2D-LS/I/2009 100,000,000.00
Cendikia Papua Jayapura
Ketua Yayasan Cinta Tanah Air Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Yayasan Cinta Tanah Air
29 00151/SP2D-LS/I/2009 400,000,000.00
Jayapura, guna biaya Operasional Yayasan Tahun 2008.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Yayasan DDI-AD Babussalam Biak, guna biaya Pembangunan Asrama Pondok Pesantren Tahun 2008.
Ketua Yayasan
Pembayaran DDI-AD
Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Yayasan Kasih Sayang Ibu (Mother's Love Foundation) guna biaya Kegiatan Rutin/Operasional Yayasan Tahun 2008
30 00127/SP2D-LS/I/2009 350,000,000.00
BabussalamBantuan
Pembayaran Biak Pemerintah Provinsi Papua kepada Yayasan Kyadiren Biak, guna biaya Operasional Yayasan Tahun 2008.
Halaman 3 dari 5
Lampiran 11
Halaman 4 dari 5
Lampiran 11
TOTAL 24,924,766,500
Halaman 5 dari 5
Lampiran 12
1 00152/SP2D-LS/I/2009 Dewan Pimpinan Daerah AMPI Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Pimpinan 250 000 000 00 250 000 000
Provinsi Papua Daerah Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Provinsi Papua,
guna biaya Kegiatan Rutin Tahun 2008.
2 00295/SP2D-LS/I/2009 Ketua DPD-KNPI Provinsi Papua Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Pengurus 337,500,000 00 337,500,000
Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua, guna
biaya Kegiatan Rutin Triwulan I Tahun Anggaran 2009.
3 00493/SP2D-LS/I/2009 Ketua Pengurus Daerah Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Pengurus Daerah 105,000,000 00 105,000,000
Generasi
Muda FKPPI Provinsi Papua XXIV Generasi Muda FKPPI Provinsi Papua, guna b iaya Musyawarah Daerah
VII di Jayapura Tahun 2009
5 01549/SP2D-LS/I/2009 Dewan Pimpinan Daerah Komite Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Pengurus 500,000,000 00 500,000,000
Nasional Pemuda Indonesia Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua, guna
Provinsi Papua biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan II Tahun Anggaran 2009.
6 01762/SP2D-LS/I/2009 PENGPROV. TAEKWONDO Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Taekwondo 350,000,000 00 350,000,000
PAPUA Indonesia Pengurus Provinsi Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan
Rutin Tahun Anggaran 2009.
7 01819/SP2D-LS/I/2009 Lantamal X Jayapura Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Pangkalan Utama 150,000,000 00 150,000,000
Angkatan Laut X (Lantamal) Jayapura, guna biaya mengikuti Kegiatan
Pertandingan Kasal Cup di Bunak en Sulawesi Utara Tahun 2009.
9 02009/SP2D-LS/I/2009 Badan Futsal Papua Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Badan Futsal 100,000,000 00 100,000,000
Papua, guna biaya Penyelenggaraan Futsal Open Tournament "Gubernur
Cup 2009" di Jayapura
10 02695/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 DPD KNPI Papua Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Pengurus 362,500,000 00 362,500,000
Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua, guna
biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan III dan IV Tahun Anggaran
2009.
11 04337/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 PERBASI PAPUA Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Persatuan Bola 600 000 000 00 600 000 000
Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) Pengurus Provinsi Papua, guna biaya
Program Kerja/Kegiatan Rutin Tahun Anggaran 2009.
12 04541/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Mutiara Hitam FC Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Tim Futsal Mutiara 400,000,000 00 400,000,000
Hitam FC Papua, guna biaya mengikuti Turnam en Futsal Piala PSSI Tahun
2009 dan Persiapan Kejuaraan Indonesia Futsal League (ISL) Tahun 2010.
3,155,000,000.00 3,155,000,000
Jumlah 3,155,000,000
Halaman 1 dari 1
Lampiran 13
Belum ada
NO SP2D NAMA P ENERIMA KETERANGAN JUMLAH yangLaporan
DiterimaPenggunaan Dana
00159/SP2D-LS/I/2009 Ketua STFT Fajar Timur Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 350,000,000.00 350,000,000
Jayapura Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Fajar Timur
Jayapura, guna biaya Program Kerja Operasional
Akademik Tahun 2008.
2 00160/SP2D-LS/I/2009 Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 350,000,000.00 350,000,000
Hukum Biak Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Biak - Papua, guna
biaya Program Kerja/Operasional Akademik Tahun 2008.
3 00161/SP2D-LS/I/2009 Ketua STIH Umel Mandiri Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 350,000,000.00 350,000,000
Jayapura Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Umel Mandiri Jayapura, guna
biaya Program Kerja/Operasional Akademik Tahun 2008.
4 00278/SP2D-LS/I/2009 Ketua STISIPOL Silas Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 350,000,000.00 350,000,000
Papare Jayapura STISIPOL Silas Papare Jayapura, guna biaya Program
Kerja/Operasional Akademik Tahun 2008.
5 00477/SP2D-LS/I/2009 Rektor Universitas Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 1 ,000, 000,000 .00 1, 000, 000 ,
000
Cenderawasih Jayapura Universitas Cenderawasih Jayapura, guna biaya Program
Kerja/Operasional Akademik Triwulan I Tahun Anggaran
2009 (Fresh Money)
6 00613/SP2D-LS/I/2009 Akademi Keperawatan Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 120,000,000.00 120,000,000
Jayapura (Yayasan Akademi Keperawatan Jayapura (Yayasan Masyarakat
Masyarakat Sejahtera Sejahtera Papua) guna biaya Program Kerja/Operasional
Papua) Akademik Triwulan I Tahun Anggaran 2009.
Halaman 1 dari5
Lampiran 13
Belum ada
NO SP2D NAMA P ENERIMA KETERANGAN JUMLAH yangLaporan
DiterimaPenggunaan Dana
7 00759/SP2D-LS/I/2009 Direktur Akademi Sekretari Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 52,500,000.00 52,500,000
dan Manajemen Indonesia Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia (ASMI)
Jayapura Jayapura, guna biaya Program Kerja/Operasional
Akademik Triwulan I Tahun Anggaran 2009
8 01134/SP2D-LS/I/2009 Ketua Senat Mahasiswa Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 20,000,000.00 20,000,000
AKPARIS 45 Jayapura Senat Mahasiswa Akademi Pariwisata 45 Jayapura, guna
biaya Operasional/Program Kerja Tahun Anggaran 2009
9 01470/SP2D-LS/I/2009 Senat Mahasiswa STAIN Al- Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 20,000,000.00 20,000,000
Fatah Jayapura Pengurus Senat Mahasiswa (SEMA) Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Al Fatah Jayapura, guna
biaya Kegiatan Rutin/Operasional Senat Tahun 2008.
10 01583/SP2D-LS/I/2009 Universitas Cenderawasih Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 1 ,000, 000,000 .00 1, 000, 000 ,
000
Jayapura Universitas Cenderawasih Jayapura, guna biaya Program
Kerja/Operasional Akademik Triwulan II Tahun Anggaran
2009 (Fresh Money)
11 01597/SP2D-LS/I/2009 PKK Provinsi Papua Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 250,000,000.00 250,000,000
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Tim
Penggerak Provinsi Papua, guna biaya
Operasional/Kegiatan Rutin Triwulan II Tahun Anggaran
2009.
12 01731/SP2D-LS/I/2009 Universitas Cenderawasih Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 1 ,000, 000,000 .00 1, 000, 000 ,
000
Jayapura Universitas Cenderawasih Jayapura, guna biaya
Penyelenggaraan Program Pendidikan Kedokteran
Triwulan I dan II Tahun Anggaran 2009.
Halaman 2 dari5
Lampiran 13
Belum ada
NO SP2D NAMA P ENERIMA KETERANGAN JUMLAH yangLaporan
DiterimaPenggunaan Dana
13 01924/SP2D-LS/I/2009 Sekolah Tinggi Ilmu Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 337,500,000.00 337,500,000
Pertanian SantoThomas Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Santo Thomas
Aquinas Aquinas Jayapura, guna biaya Program Kerja/Operasional
Akademik Triwulan I dan II Tahun Anggaran 2009.
14 02476/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 ASMI Jayapura Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 105,000,000.00 05,000,000
Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia (ASMI)
Jayapura, guna biaya Program Kerja/Operasional
Akademik Triwulan II Tahun Anggaran 2009
15 02577/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Universitas Yapis Papua Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua 500,000,000.00 500,000,000
kepada Universitas Yapis Papua (UNIYAP) Jayapura,
guna biaya Program Kerja/Operasional Akademik
Triwulan I dan II
Tahun Anggaran 2009
16 03008/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Akademi Pariwisata 45 Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 125,000,000.00 125,000,000
Jpr Akademi Pariwisata 45 Jayapura, guna biaya Operasional
Akademik/Kegiatan Rutin Triwulan I dan II Tahun
Anggaran 2009.
17 03948/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Pusat Keuda Uncen Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua 1 ,408, 320,000 .00 1, 408, 320 ,000
kepada
Pusat Kajian Ekonomi dan Keuangan Daerah Universitas
Cenderawasih Jayapura, guna biaya Program
Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia
Pen elola Keuan an Ne ara/Daerah di Provinsi Pa ua
18 04116/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Universitas Sains dan Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 382,500,000.00 382,500,000
Teknologi Jayapura Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), guna
biaya Program Kerja/Operasional Akademik Triwulan I, II
dan III Tahun Anggaran 2009.
Halaman 3 dari5
Lampiran 13
Belum ada
NO SP2D NAMA P ENERIMA KETERANGAN JUMLAH yangLaporan
DiterimaPenggunaan Dana
19 04652/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Sekolah Tinggi Theolog Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 350,000,000.00 350,000,000
Baptis Sekolah Tinggi Theologia (STT) BAPTIS Abepura, guna
biaya Program Kerja/Operasional Akademik Tahun
Anggaran 2009.
20 06578/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Sekolah Tinggi Ilmu Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 2,500,000.00 12,500,000
Pertanian SantoThomas Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Santo Thomas
Aquinas Aquinas Jayapura, guna biaya Program
Kerja/Operasional
Akademik Triwulan III dan IV Tahun Anggaran 2009.
21 07507/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 ASMI Jayapura Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 192,500,000.00 92,500,000
Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia (ASMI)
Jayapura, guna biaya Program Kerja/Operasional
Akademik Triwulan III dan IV Tahun Anggaran 2009
22 07522/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Sekolah Tinggi Ilmu Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 350,000,000.00 350,000,000
Ekonomi Port Numbay Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Port Numbay, guna
biaya Program Kerja/Operasional Akademik Tahun
Anggaran 2009.
23 07523/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 BEM STIE PORT Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 20,000,000.00 20,000,000
NUMBAY Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
(BEM-STIE) Port Numbay, guna biaya Program
Kerja/Operasional Akademik Tahun Anggaran2009.
24 07859/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 SMPT Universitas Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 20,000,000.00 20,000,000
Cenderawasih Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Universitas
Cenderawasih, guna biaya Program Kerja/Operasional
Akademik Tahun Anggaran 2009.
Halaman 4 dari5
Lampiran 13
Belum ada
NO SP2D NAMA P ENERIMA KETERANGAN JUMLAH yangLaporan
DiterimaPenggunaan Dana
25 07866/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Badan Eksekutif Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 20,000,000.00 20,000,000
Mahasiswa USTJ Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sains dan
Teknologi Jayapura (BEM-USTJ), guna biaya Program
Kerja/Operasional Akademik Tahun Anggaran 2009
26 07867/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 SENAT MAHASISWA Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 20,000,000.00 20,000,000
STIPER STA Badan Pengurus Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Pertanian (STIPER) Santo Thomas Aquinas Jayapura
Tahun Anggaran2009
27 07981/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 STAIN AL-FATAH Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 200,000,000.00 200,000,000
Jayapura Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Al-Fatah Jayapura,
guna biaya Program Kerja/Operasional Akademik Tahun
Anggaran 2009.
28 07982/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 STIE OTTOW & Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 52,500,000.00 52,500,000
GEISSLER Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ottow dan Geissler
Jayapura, guna biaya Program Kerja/Operasional
Akademik Triwulan I Tahun Anggaran 2009.
29 08003/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Universitas Cenderawasih Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 1 ,000, 000,000 .00 1, 000, 000 ,000
Jayapura Universitas Cenderawasih Jayapura, guna biaya
Penyelenggaraan Program Pendidikan Kedokteran
Triwulan III dan IV Tahun Anggaran 2009.
9,958,320,000.00 9,958,320,000.00
TOTAL 9,958,320,000
Halaman 5 dari5
Lampiran 14
6 Gereja M asehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) w ilayah Papua 300 000 000
19 Gereja s idang-sidang jemaat allah (GSJA) di Tanah Papua 400 000 000
Halaman 1 dari 1
Lampiran 15
IDIVISI I UMUM
1 Mobilisasi ls 102,750,010.000.00 102,750,000.00 102,750,10.0000.00 102,750,000.00
IIDRAINASE
1 galian utk drainase dan s al air m3 3 000.00 54,898.00 164,694,000.00 1,050.00 54,898.00 57,642,900.00 1071,,09510,.1000.00
I I P EK ER JAA N T A NAH
timbunan pi lihan m3 2 100.00 409,244.00 859,412,400.00 2,100.00 409,244.00859,412,400.00
penyiapan ba dan jalan m2 54 000.00 2,293.00 123,822,000.00 42,660.00 2,293.00 97,819,380.00 261,10,0324,06.200.00
Halaman 1 dari1
Lampiran 16
II DRAINASE
1 Pasangan b atu d gn m ortar m3 5,137,010372..1340 679,626,044.62 5,137,010078..1242 555,906,364.66 123,71294,.60789.96
PERKERASAN BERBUTIR
1 Additive utk soil cement 2 semen ut k soil ce ment Kg 450.00 277,200.00 124,740,000.00 430.96 277,200.00 119,460,880.00 19.04 5,279,120.00
3 material t anah u tk s oil c ement Ton m3 17,015,16673.5.000 1,099,916,853.53 2.86 48,606,648.97
1,148,523,502.50 17,015,16643.6.040
351,105.78 351,105.78 151,310,986.48 19.04 6,686,614.52
450.00 157,997,601.00 430.96
Halaman 1 dari 1
Lampiran 17
I DIVISI I U MUM
1 Mobilisasi ls 247,2501,.00000.00 247,250,000.00 247,2501,.00000.00 247,250,000.00 -
I I PEKERJAAN TANAH
1 Timbunan pilihan m3 1,542 31 240,478.04 370,891,685.87 1,317.37 240,478.04 316,799,036.51 54,0292,6.944
9.36
2 Penyiapan b adan j alan m2 13,950.00 5,365.50 74,848,725.00 13,950.00 5,365.50 74,848,725.00 -
II Perkerasan Berbutir
1 Semen utk Lp semen t anah Ton 2,3123,4047.3 795,584,481.03 2,3123,1007.3 717,595,237.19 77,98393,2.743.84
1.047 3.747
2 l apis pondasi semen tanah m3 2,294.00 225,192.26 516,591,044.44 2,069.12 225,192.26 465,950,859.91 50,624204,1.84.53
3 additive m2 11,470 00 102,425.10 1,174,815,897.00 11,470.00 102,425.10 1,174,815,897.00 -
Pekerjaan aspal
1 Lapis r esap pengikat lt 8,636 25 13,690.97 118,238,639.66 8,636.25 13,690.97 118,238,639.66 -
2 Latasir k las B m2 11 515.00 99,706.99 1,148,125,989.85 11,515.00 99,706.99 1,148,125,989.85 -
REAL C OST 4,446 346 462.85 4,263,624,385.12 182,722,077.73
Pembulatan 182,722,000.00
Halaman 1 dari 1
Lampiran 18
Proyek : Penanganan Pasca B encana A lam
Pekerjaan : Rekonstruksi Jembatan Beton Polres
Lokasi : Kabupaten M imika
Tahun Anggaran : 2009
Nomor : 050/424.K/ADD
Tanggal : 5 Jun-09
Kontraktor : PT. H KM
Nilai Kontrak : Rp2 177.098.000 00
II PASANGAN
1 Pekerjaan Pasangan Batu Dengan M ortar m3 569 1,187,057 674,877,272 344 1,187,057 407,796,974 225 267,080,297
V STRUKTUR
Beton K300 m3 43 1,677,814 72,078,877 43 1,677,814 72,078,877 -
Beton K225 3 Beton K175 4 Beton K125 m3 m3 m3 kg m1 m1 m3 m bh m1 m1117 1,671,966 196,021,259 117 1,671,966 196,021,259 -
Baja Tulangan U 24 Po los 6 1,446,498 9,214,191 6 1,446,498 9,214,191 -
Penyediaan D inding sumuran s ilinder dia 2 50cm 7 Penurunan dinding sumuran dia 2 50 c m 28 1,274,726 35,794,311 28 1,274,726 35,794,311 -
Pasangan Batu 24 297 22,963 557,923,766 24,297 22,963 557,923,766 -
Expantion Jo int T ype Baja Bersudut 10 Perletakan El astomerik 8 6,870,421 54,963,368 8 6,870,421 54,963,368 -
Sandaran 8 228,333 1,826,664 8 228,333 1,826,664 - 160,133,971
Pipa Dra nasei 134 1,196,369 160,133,971 - 1,196,369 134 -
34 75,000 2,520,000 34 75,000 2,520,000 -
16 2,450,000 39,200,000 16 2,450,000 39,200,000 -
43 195,000 8,424,000 43 195,000 8,424,000 -
10 195,000 1,950,000 10 195,000 1,950,000 -
427,214,268
1,553,699,841
Halaman 1 dari 1
Lampiran 19
I P EK ERJ AA N PER SI AP AN
1 Mobilisasi dan D emobilisasi ls 1.00 36,000,000.00 36,000,000.00 1.00 36,000,000.00 36,000,000.00
2 Pengukuran dan Pematokan ls 1 00 7,500,000.00 7,500,000.00 1.00 7,500,000.00 7,500,000.00
3 Dokumentasi ls 1 00 2,500,000.00 2,500,000.00 1.00 2,500,000.00 2,500,000.00
II PEKERJAAN TANAH
1 Galian T anah b iasa d engan Alat m3 43,250.00 33,461.00 1,447,188,250.00 41,517.80 33,461.00 1,389,227,201.40 1,732.20 57,961,048 60
2 Perapihan h asil g alian m2 40 000.00 14,973.00 598,920,000.00 40,000.00 14,973.00 598,920,000.00
Halaman 1 dari 1
Lampiran 20
Pekerjaan : Pemeliharaan Jalan Usilimo/ Bolakme- Kelila- Bokondini
Lokasi : Kabupaten Wamena
Tahun Anggaran : 2009
Nomor : ADD No.050.1/ADD-I/615.C
Tanggal : 10-Aug-09
Kontraktor : PT Arwana Ratu Indah
II P EK ERJ AAN T AN AH
2 Timbunan pi lihan m3 17,337 13 339,259.88 5,881,792,643.34 15,637.13 339,259.88 5,305,050,847.34 5761,,774010,.70906.0
0
3 Penyiapan b adan ja lan m2 95 000.00 4,943.99 469,679,050.00 95,000.00 4,943.99 469,679,050.00
STRUKTUR
1 Beton K25 0 m3 7,646,48629..1571 531,506,975.64 7,646,48629..1571 531,506,975.64
2 Baja T ulangan U 24 polos Kg 9,731.40 32,772.85 318,925,712.49 9,731.40 32,772.85 318,925,712.49
3 Pasangan Ba tu m3 5,040,927526 1,293,009,384.69 5,040,927323..2969 1,179,537,099.12 113,47222,.25815.57
..2560
REAL COST 8 494 913 766 16 7,804,699,684.59 690,214,081.57
Pembulatan 690,214,000.00
Halaman 1 dari 1
Lampiran 21
Proyek : Pembangunan Jembatan
Pek erjaan : Pemb angunan Jembatan Akai Tahap III
Lokasi : Kabupaten N abire
Tahun Anggaran : 2009
IDIVISI I UMUM
1 Mobilisasi ls 1.00 134,100,000.00 134,100,000.00 134,100,10.00.00 134,100,000.00 - -
II P EK ER JAA N T A NAH
1 Galian bia sa m3 90.90 48,752.57 4,431,742.54 90.90 48,752.57 4,431,608.61
1 Timbunan pilihan m3 1821,425649.605 230,628,588.21 1,264.00 182,459.65 230,628,997.60
IISTRUKTUR
1 Beton K35 0 m3 3,4336,506.88.67 209,035,660.63 3,433,568.67 209,03650,.68680.63
Beton K25 0 m3 m3 Kg Kg 3,2043,593.930.01
Kg 127,860,867.10 3,204,52383..9071 92,835,321.30 35,0251,05.4953.80
Beton K17 5
m3 2,7502,723.327.06 61,533,876.18 2,750,71352..6096 43,150,733.83 18,383,61.4628.36
Baja T ulangan U24 P olos 15 125.92 318,552,631.50 14,051.54 21,060.05 295,926,075.86 22,16,2067,45.5358.63
Pengankutan Jembatan R angka Baja 5 Pemasangan J embatan Baja 21,060.05
74 120 00 2,665.09 197,536,470.80 74,120.00 2,665.09
6 Pasangan Ba tu 74,120 00 412,314,736.00 74,120.00 5,562.80
5,562.80 197,536,470.80 - -
1,37105,105030.15 205,522,972.50 1,370,115503..0105 412,314,736.00 - -
205,522,972.50 - -
Halaman 1 dari 1
Lampiran 22
Proyek : Pembangunan Jembatan
Pek erjaan : Pembangunan Jembatan Eb ore Tahap III
Lokasi : Kabupaten N abire
Tahun Anggaran : 2009
IDIVISI I UMUM
1 Mobilisasi ls 77,500,00100.000 77,500,000.00 77,500,10.00.00 77,500,000.00 -
II STRUKTUR
1 Beton K 250 p d e levasi m3 2,585,25165..8510 40,071,480.56 2,585,25-6.81 - 40,07
1,54.850.56
2 Beton K1 75 m3 1,843,57290..00 36,871,580.00 1,843,57-9.00 - 36,8712,05.80
0.00
3 Baja Tulangan U24 P olos Kg 13 500.00 21,046.00 284,121,000.00 - 21,046.00 - 28143,,152010
,.000.00
4 P engangkutan Jembatan Rangka Baja Kg 74 120.00 5,842.00 433,009,040.00 74,120.00 5,842.00 433,009,040.00 -
5 Pemasangan J embatan B aja Kg 74 120.00 2,085.11 154,548,353.20 74,120.00 2,085.11 154,548,353.20 -
Halaman 1 dari 1
Lampiran 23
Pekerjaan : Pengembangan Fasilita sPelabuhan Laut Pomako TahapI V
Lokasi : Kabupaten M imika
Tahun Anggaran : 2009
Nomor : ADD.I No. 050/1870/PHB-2009
Tanggal : 24-Sep-09
Kontraktor : PT ANDHIKA SURYA ERAMITRA
IDIVISI I UMUM
1 Mobilisasi ls 41,327,0010.0.000 41,327,000.00 30,527,0010.0.000 30,527,000.00 10,800,0-00.00
I I PEKERJAAN TANAH
1 Penyiapan T anah d asar m2 9 600.00 8,828.00 84,748,800.00 9,600.00 8,828.00 84,748,800.00 -
1 Pengadaan dan pemasangan geoteks 1 Timbunan pi lihan m2 m3 9,600.00 26,126.00 250,809,600.00 9,600.00 26,126.00 250,809,600.00 -
17 108.19 457,091.00 7,819,999,675.29 16,844.45 457,091.00
7,699,447,637.68 120,525623,.07347.61
Halaman 1 dari 1
Lampiran 24
Pekerjaan : P en in gk at an B an da rU da ra W amen aT ah ap I I
Lokasi : Kabupaten J ayawijaya
Tahun Anggaran : 2009
Nomor : 050/481/PHB-2009
Tanggal : 18 Mar 09
Kontraktor : PT. Losari Indah Baliem
II PEKERJAAN KONSTRUKSI
1 Pengukuran awal dan a khir m2 6 010.00 2,152.50 12,936,525.00 6,010.00 2,152.50 12,936,525.00
2 Pembersihan lokasi p ekerjaan m2 6,010 00 3,175.00 19,081,750.00 6,010.00 3,175.00 19,081,750.00
3 PeK. A spal ta nk coat m2 3 217,712,250.00 366,2,0215 217,712,250.00
6,,202150.0 0.0.000
000
4 Pek Aspal k olakan t ebal 5 c m m2 27680,013 1,670,975,325.00 2768,,001302..0 1,670,975,325.00
02.0.500 500
5 Pek Marking m2 60,722820..5000 17,002,300.00 60,722820. 17,002,300.00
5.000
Halaman 1 dari 1
Lampiran 25
No K ontrak Kontraktor Nilai Pekerjaan Jangka W aktu BAST SP2D Terlambat Denda
Kontrak
414.4/684- CV. Mitra Pengadaan & Pemasangan 25-5-09 s/d 23-9- 9/10/2009 07745/SP2D- 16
BPMK&KK.09 tgl 22 Abadi 435.000.000 Instalasi Listrik PLTS 09 LS/1.22.01.01/2009 6.960.000
Mei 2009 Sejahtera (Kampung Serewen & Poom
Distrik Poom. Kabupaten Yapen
Waropen)
059/674- CV. Mitra Pengadaan Konstruksi Jaringan 27-5-09 s/d 25-9- 9/11/2009 07772/SP2D- 14
BPMK&KK.09 tgl 26 Abadi 397.800.000 Air Bersih (Kampung Adibai 09 LS/1.22.01.01/2010 5.569.200
Mei 2009 Sejahtera Distrik Biak Timur-Biak
Numfor)
Kegiatan: Perbaikan dan Penataan Kampung Penduduk Berbasis Partisipasi Lokal
059/685- CV. Papua Pengadaan Bahan Baku Non 22-5-09 s/d 23-6- 24/07/2009 07321/SP2D- 31
BPMK&KK.09 tgl 25 Inti 172.000.000 Lokal untuk Pembangunan 25 09 LS/1.22.01.01/2009 5.332.000
Mei 2009 Cemerlang unit Rumah di Distrik Biak
Numfor)
Halaman 1 dari 2
Lampiran 25
No K ontrak Kontraktor Nilai Pekerjaan Jangka W aktu BAST SP2D Terlambat Denda
Kontrak
410.059/550- CV. Abadi
Pengadaan Bahan Baku Non 14-5-09 s/d 24-9- 414.4/BPMK&KK.0 07778/SP2D- 26
BPMK&KK.09 tgl 14 Mei 2009 Mulia Lokal untuk Pembangunan
118.560.000 Rumah Masyarakat di Kampung Ryagitaida Distrik
099Pasir
tgl 20-10-09
Putih- Paniai) LS/1/22/01.01/2009 3.082.560
Jumlah
36.355.444
Pembulatan
36.355.400
Halaman 1 dari 2
Lampiran 26
Pekerjaan : Pembangunan Penataan dan Penertiban Tempat Parkir di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Papua
Lokasi : Kota Ja yapura
Tahun Anggaran : 2009
Nomor : No 027 /329
Tanggal : 27 Aug-08
Kontraktor : CV. Bintang Motor
Denda Keterlambatan
Halaman 1 dari 1
Lampiran 27
07578/SP2D-LS/1.02.02.01/2009 1,673,558,400
2,091,948,000
Jumlah
Menurut TandaSelisih Harga Satuan
NAMAALKES Kontrak (Rp) Selisih (Rp)
Terima
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Nurse Cap box 100 40 20 20 106 130 2 122 600
2 Sarung t angan S teril 7 (Ansel) psg 28,000 26,200 ,800 7,418 13,352,400
3 Sarung t angan S teril 7,5 (Ansel) psg 28,000 26,600 ,400 7,4 8 10,385,200
4 Sarng tangan S teril 8 psg 5,000 4 600 400 7 418 2,967,200
5 Sarung tangan o rtopedi N o 7,5 psg 1,000 840 160 24,535 3,925,600
6 Deltalite c onf color d ark blue 5 cm x 3 6 m / 2 roll 100 85 15 121 536 1 823 040
7 Pampers biasa u tk dewasa (L) pak 8 100 96 4 76,345 305,380
34,881,420
Pembulatan 34,881,400
Halaman 1 dari 1
Lampiran 28
Proyek : Pembangunan Gedung K antor
P eke rj aan : Pe mba ng un an k an to rU PP D/ SAM SA TJ aya pur aT ah ap I I(
Lokasi : Ke dua ) Jayapura
Tahun Anggaran : 2009
Nomor : 028/1156
Tanggal : 26 Oct-09
Kontraktor : PT PAPUA J AYA PERKASA
Nilai K ontrak : Rp12 069 125 000.00
Halaman 1 dari 1
Lampiran 29
Pekerjaan : Bantuan Program pembangunan pengaman pantai kayu pulo di kota jayapura
Lokasi : Kota Jayapura
Tahun Anggaran : 2009
Nomor : 615/452/KONT/2009
Tanggal : 7 Aug-09
Kontraktor : PT. Pasific Abadi Perkasa
PENDAHULUAN
1 Pengukuran dan design ls 1 00 2,500,000.00 2,500,000.00 1.00 2,500,000.00 2,500,000.00 -
2 pasang papan n ama p royek ls 1 00 500,000.00 500,000.00 1.00 500,000.00 500,000.00 -
3 pengadaan ai r be rsih ls 1.00 2,000,000.00 2,000,000.00 1.00 2,000,000.00 2,000,000.00 -
4 dokumentasi d an p elaporan ls 1 00 1,000,000.00 1,000,000.00 1.00 1,000,000.00 1,000,000.00 -
JALAN JERAMBAH
1 P asang balok gelegar melintang (kayu besi 6/12) m3 7 51 4,733,550.00 35,548,960.50 6.24 4,733,550.00 29,537,352.00 1.27 6,011,608.50
2 Pasang balok gelegar memanjang (kay ub esi m3 13 95 4,733,550.00 66,033,022.50 13.95 4,733,550.00 66,033,022.50 -
5/10)
3 Pasang lantai papan ( kayu b esi 2 5/20) m2 2,247 00 263,649.29 592,419,954.63 1,110.90 263,649.29 292,887,996.26 1,136.10 299,531,958.37
4 P asang rilling/pagar pengaman (kayu besi 5/10) m3 29 62 4,733,550.00 140,207,751.00 24.58 4,733,550.00 116,350,659.00 5.04 23,857,092.00
5 cat kilap ka yu m2 4 887.00 52,898.00 258,512,526.00 3,762.99 52,898.00 199,054,645.02 1,124.01 59,457,880.98
Halaman 1 dari 1
Lampiran 30
Pekerjaan : Pematangan lahan II untuk pembangunan rumah dinas pimpinan instansi
Lokasi : Kelurahan angkasa kota jayapura
Tahun Anggaran : 2009
Nomor : 050 /1112/ II I
Tanggal : 10-Aug 09
Kontraktor : PT. Berkat Putra Sulung
I DIVISI I UMUM
1 Pekerjaan P engukuran la han ls 2,300,0010..00 2,300,000.00 2,300,0010.00 2,300,000.00
2 Pekerjaan D okumentasi ls 1.00 564,000.00 564,000.00 1.00 564,000.00 564,000.00
3 Mobilisasi d an d emobilisasi ls 8,000,0001.00 8,000,000.00 8,000,0010.00 8,000,000.00
4 Pembuatan b aliho dan R angka ls 9,500,0010..00 9,500,000.00 9,500,000.00 1.00 9,500,000.00
Pekerjaan Tanah
1 P ekerjaan Pembentukan dan Pematangan lahan m3 6 840.00 94,456.28 646,080,955.20 5,274.17 94,456.28 498,178,478.29 1471,,950625,.4
8736.91
Pekerjaan Talud
Halaman 1 dari 1
Lampiran 31
I Pekerjaan Pendahuluan
1 Pasang Bouwplank M¹ 8244.300445. 3 5 798 680.00 - 824.00 35 798 680.00
00
2 Pasang p apan nama proyek Ls 500,000.00 5 1.00 00,000.00 - 1.00 500,000.00
II Pekerjaan pondasi dan beton
1 Pasang batu k ali M³ 14711.81,199 1 01,456,678.90 37,05919.,68084.00 89.51 64,356,794.90
0.00
2 Cor p ondasi M 287.6596,500 21,976,920.00 8,495,2.0840.00 17.52 3,481,640.00
00
3 Pasang batu t ela 1 :4 M³ 19.8525,385.0 1,610,626.75 692,083.44.00 11.15 918,592.75
0
4 Plesteran 1 :3 M² 392.996290.0 11 509 798.40 1,08397,5.2808.00 355.76 10 420 210.40
0
III Pekerjaan Tiang dan Skor
1 Tiang k ayu b esi 1 0/10 M³ 363,000.00 3 8.40 ,049,200.00 701,13.1963.200 6.47 2,347,884.00
2 Pasang kawat duri M 6,4906,.30800 67,428,480.00 5,419674.,50050.00 5 ,998 .50 62, 264, 430. 00
.00
IV Pekerjaan Gantungan dan Pengunci
1 Pasang kunci tembok Buah 166 500.00 6 4.00 66 000.00 - 4.00 666 000.00
2 Pasang engsel p intu Buah 24.2090 7 08 600.00 118,140.00.00 20.00 590 500.00
525.00
3 Pasang g erendel b esar Buah 12.2000,790.0 2 49,480.00 20,7910..00 11.00 228,690.00
0
V Pekerjaan Pengecatan
1 Cat Dinding M 3921.49,615.0 5 ,743, 10.40 159,001.18.820 382.08 5,584,099.20
0
2 Cat Kilat M 136.90,0480.0 2,649,280.00 - 136.00 2,649,280.00
0
VI Pekerjaan Akhir
1 Pembersihan dan perapian Ls 500 000.00 5 1.00 00 000.00 - 1.00 500 000.00
Halaman 1 dari 1
Lampiran 32
SKPD : Dinas Pertambangan dan Energi
Kontrak No : 027/427
TA : 2009
Pelaksana : CV. Sehat Abadi
Pekerjaan : Rehabilitasi Rumah Dinas Kantor Dinas Pertambangan Provinsi Papua
Lokasi : Jayapura
Halaman 1 dari 1
Lampiran 33
Uraian Volume K ontrak Satuan Harga Satuan Total Volume L apangan Satuan Harga S atuan Total Selisih V olume Selisih T otal
Karpet
Cendrawasih 110.00 m2 950,000 00 104,500,000.00 95.23 m2 950 000.00 90,468,500.00 14.77 14,031,500.00
Warna Merah 300.00 m2 850,000 00 255,000,000.00 236.53 m2 850 000.00 201,050,500.00 63.47 53,949,500.00
Kaca
Pada Meja (kaca 5mm) 46.80 m2 450 000 00 21,060,000.00 41.49 m2 450 000.00 18,670,500.00 5.31 2,389,500.00
Pada Jendela (kaca 5mm) dilapisi riben 228.48 m2 450,000.00 102,816,000.00 168.65 m2 450 000.00 75,892,500.00 59.83 26,923,500.00
Pada Gambar Papua (10mm) 21.40 m2 950,000.00 20,330,000.00 m2 950,000.00 21.40 20,330,000.00
Kaca Es 3.00 m2 750,000.00 2,250,000.00 2.00 m2 750,000.00 1,500,000.00 1.00 750,000.00
Kusen aluminium
Kusen alu minium 773.40 m 500,000 00 386,700,000.00 619.61 m 500 000.00 309,805,000.00 153.79 76,895,000.00
-
Pekerjaan Kabel feeder -
ar meter e 15.00 m m 15.00
dari Genset ke SD P 30.00 m 350,000 00 10,500,000.00 106.00 m 350 000.00 37,100,000.00 (76.00) (26,600,000.00)
-
Instalasi Listrik -
Downlight 18 w 34.00 bh 180,000.00 6,120,000.00 32.00 bh 180,000.00 5,760,000.00 2.00 360,000.00
TL 36W 67.00 bh 220,000 00 14,740,000.00 63.00 bh 220 000.00 13,860,000.00 4.00 880,000.00
instalasi Stopkontak lantai 34.00 titik 230,000 00 7,820,000.00 33.00 titik 230 000.00 7,590,000.00 1.00 230,000.00
Multimedia
Computer Multimedia (core 2 duo) 2.00 unit 12, 500 000 00 25,000,000.00 1.00 unit 12 500 000.00 12,500,000.00 1.00 12,500,000.00
Serial connector 2.00 unit 220,000.00 440,000.00 1.00 unit 220 000.00 220,000.00 1.00 220,000.00
intsatalasi computer 2.00 titik 700,000.00 1,400,000.00 1.00 titik 700,000.00 700,000.00 1.00 700,000.00
instalasi p ower c omputer 2.00 titik 500,000.00 1,000,000.00 titik 500,000.00 - 2.00 1,000,000.00
184,559,000.00
Halaman 1 dari 1
Lampiran 34
Pekerjaan : Pembangunan Penataan dan Penertiban Tempat Parkir di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Papua
Lokasi : Kota Ja yapura
Tahun Anggaran : 2009
Nomor : No 027 /329
Tanggal : 27 Aug-08
Kontraktor : CV. Bintang Motor
Denda Keterlambatan
Halaman 1 dari 1
Lampiran 35
Daftar Beasiswa S2 Lanjutan yang Sudah Dipertanggungjawabkan
Halaman 1 dari
2
Lampiran 35
No Nama Perguruan T inggi Program S tudi Jumlah
18 Fersyid D. M ora Udayana Kesusasteraan 22,500,000
19 Kusriner F. M . 22 500,000
20 Sri Hartati Harto 22 500,000
Semester Gasal
1 Naftali M ansim UGM Ilmu Ek onomi 22 500,000
2 Bibiana Ro salina UGM Teknik 22 500,000
3 Sarce B arbra UGM Ekonomi Pembangunan 22,500,000
4 Fourys Pa isey UGM Teknik 22 500 000
5 Adolf Ronsumbre UGM Antropologi 22 500,000
6 Soleman Richard UNS Linguistik 22 500 000
7 Johan F . K oibur UGM Repuduksi S wasta 22 500 000
8 Herman W . Tu bur IPB Agronomi 22,500,000
9 Michael Baransano IPB Pengembangan W il. P edesaan 22,500 000
10 Yohanes H eron mous IPB Manajemen T ernak Potong 22,500,000
11 Amon A. Ru mbino UI Bio ogi 22,500,000
12 Yohanes Y . R ahawari UGM Lingkungan H idup 22,500,000
13 Yosefina B aru Udayana Linguistik 22 500 000
14 Lilyani M argaretha UGM Ilmu E konomi 22 500 000
15 Fersyid D . M ora Udayana Kesusasteraan 22,500,000
16 Kusriner F. M . 22 500,000
17 Sri Ha rtati Har to 22 500,000
18 Hengki L. W 22 500,000
19 Yaved Muyan 22,500,000
Jumlah II 877,500,000