Anda di halaman 1dari 255

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA
TAHUN ANGGARAN 2009

DI

JAYAPURA

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA
TAHUN ANGGARAN 2009

DI

JAYAPURA

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


PERWAKILAN PROVINSI PAPUA

 Nomor : 25/LHP/XIX.JYP/07/10
Tanggal : 9 Juli 2010
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................... i

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN………… ii

A. LAPORAN KEUANGAN POKOK 1

LAPORAN REALISASI ANGGARAN ............................................................................................ 1

 NERACA 3

LAPORAN ARUS KAS 5

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ............................................................................. 8

B. GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN 65

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA   i


ADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL P
E ERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

 Kepada Para aporan Keuangan


Pengguna
Berdasarkan  ketentuan P sal 23 E Undang-Undang Dasar  kN egara Republi Indonesia
Tahun 1945, Undang-Un ang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 ahun 2006
tentang Badan Pemeriks Keuangan. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
(BPK RI) telah memerik a Neraca Pemerintah Provinsi Papua per 31 Des mber 2009,
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Lapora Keuangan
untuk tahun yang berak ir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan tersebut adalah
tanggung jawab Pemerintah Provinsi Papua. Tanggung jawab BPK RI dalah pada
 pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan.

BPK RI melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keua gan Negara


(SPKN) yang ditetapk n oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut
mengharuskan BPK RI erencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar BPK RI
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.
Suatu pemeriksaan melip ti penilaian, atas dasar pengujian, bukti-bukti 
myaenngdukung
 jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan j ga meliputi
 penilaian atas Standar A untansi Pemerintahan yang digunakan dan estima i signifikan
yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi Papua, serta penilaian terhadap penya ian laporan
keuangan secara keseluruhan. BPK RI yakin bahwa pemeriksaan BPK RI emberikan
dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang b rlaku bagi


Pemerintah Provinsi Papua merupakan tanggung jawab pemerintah daerah tersebut.
Sebagai bagian dari pemerolehan keyakinan memadai tentang apakah lapor n keuangan
 bebas dari salah saji m terial, BPK RI melaksanakan pengujian terhada kepatuhan
Pemerintah Provinsi Papua terhadap peraturan perundang-undangan. Na un, tujuan
 pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan adalah tidak untuk menyatakan pendapat
atas keseluruhan kepatuhan t rhadap pasal-pasal tersebut. Oleh karena itu, B K RI tidak
menyatakan suatu pendap t seperti itu.

Dalam rmelakukan peme iksaan keuangan ini, BPK RI menemukan ket dakpatuhan


kepada ketentuan perat ran perundang-undangan, kecurangan serta ket dakpatutan.
Temuan ini telah BPK RI muat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepa uhan
dalam
Kerangka Pemeriksaan aporan Keuangan Pemerintah Provinsi Papua u tuk Tahun
Anggaran 2009 Nomor 25B/LHP/XIX.JYP/07/10 tanggal 9 Juli 2010 kepada Pemerintah
Provinsi Papua dan DPR apua.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA ii


Dalam melakukan pemeriksaan keuangan ini, BPK RI mengungkapkan kondisi
 pengendalian intern Pemerintah Provinsi Papua yang telah BPK RI ungkapkan dalam
Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dalam Kerangka
Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Papua untuk Tahun Anggaran
2009
 Nomor 25A/LHP/XIX.JYP/07/10 tanggal 9 Juli 2010.

Beberapa kondisi yang mempengaruhi kewajaran penyajian laporan keuangan adalah


sebagai berikut.
1. Sebagaimana dijelaskan dalam Temuan Pemeriksaan nomor satu Laporan Hasil
Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern disebutkan bahwa penyajian
 persediaan alat kesehatan habis pakai dan obat sebesar Rp2.553.890.914 tidak
didasarkan perhitungan fisik dan administrasi kartu persediaan obat-obatan dan alat
kesehatan habis pakai tidak tertib. Hal tersebut mengakibatkan saldo persediaan
yang disajikan di neraca sebesar Rp2.553.890.914 tidak dapat diyakini
kewajarannya.

2. Sebagaimana dijelaskan dalam Temuan Pemeriksaan nomor dua Laporan Hasil


Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern disebutkan bahwa nilai aset tetap
Pemerintah Provinsi Papua tidak didukung dengan dokumen yang memadai,
sehingga mempengaruhi ketidakwajaran saldo aset tetap sebesar Rp156.518.013.403
(1,47% dari total nilai aset tetap) yang disajikan dalam neraca, antara lain: a) Saldo
awal aset tetap tahun 2009 berupa peralatan dan mesin sebesar Rp23.914.697.166
tidak dapat ditelusuri keberadaannya dan tanah senilai Rp3.600.000.000 tidak
didukung bukti kepemilikan a.n. Pemerintah Provinsi Papua serta belanja modal
yang peruntukkannya untuk pihak ketiga dan telah diserahterimakan kepada pihak
lain tapi masih diakui sebagai aset tetap Pemerintah Provinsi Papua senilai
Rp33.889.245.450, b) Atas belanja modal tahun 2009 sebesar Rp93.777.286.787
asetnya telah diserahterimakan kepada pihak ketiga namun masih diakui sebagai aset
tetap Pemerintah Provinsi Papua dan Tanah pada Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga senilai Rp1.336.784.000 belum didukung dengan bukti
kepemilikan/sertifikat.

3. Sebagaimana dijelaskan dalam temuan pemeriksaan nomor tiga Laporan Hasil


Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern disebutkan bahwa penyertaan modal
 pemerintah Provinsi Papua pada PT EMKL VP sebesar Rp566.265.286 tidak
didasarkan pada bukti penyertaan modal, sehingga mempengaruhi ketidakwajaran
nilai investasi permanen yang disajikan dalam neraca sebesar Rp566.265.286.

4. Sebagaimana dijelaskan dalam temuan pemeriksaan nomor sembilan Laporan Hasil


Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan disebutkan
 bahwa penggunaan dana kegiatan peningkatan penyiaran Televisi Papua pada Dinas
Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebesar Rp6.267.948.000 belum
dipertanggungjawabkan, mengakibatkan belanja dalam Laporan Realisasi Anggaran
Tahun 2009 sebesar Rp6.267.948.000 tidak dapat diyakini kebenaran
 penggunaannya.

5. Sebagaimana dijelaskan dalam temuan pemeriksaan nomor 10 Laporan Hasil


Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan disebutkan

BPK R I PERWAKILAN P ROVINSI PAPUA iii


 bahwa terdapat belanja pada Biro Umum, Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur

BPK R I PERWAKILAN P ROVINSI PAPUA iv


dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebesar Rp11.235.627.975 belum didukung
 bukti yang lengkap, yaitu hanya berupa kuitansi sehingga belanja sebesar
Rp11.235.627.975 dalam Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2009 tidak dapat
diyakini kebenaran penggunaanya.

Menurut pendapat BPK RI, kecuali untuk dampak atas hal-hal yang diungkapkan pada
 paragraf sebelumnya laporan keuangan yang disebut di atas menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan Pemerintah Provinsi Papua per 31
Desember 2009, realisasi anggaran dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
A. LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA


LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Untuk Tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2009
( Audited)

  (dalam rupiah)

Uraian Anggaran Realisasi

PENDAPATAN
1 PENDAPATAN ASLI DAERAH
a Pajak Daerah 290.250.000.000 242.788.565.711
 b Retribusi Daerah 22.500.000.000 20.576.682.593

c Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 29.176.000.000 28.926.619.817

d Lain-lain PAD yang S ah 29.295.122.750 77.435.244.916


 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 371.221.122.750 369.727.113.037

2 PENDAPATAN TRANSFER 
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan
a Dana Bagi H asil P ajak 177.500.000.000 203.582.806.979
 b Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 256.500.000.000 219.971.329.424
c Dana Alokasi Umum 1.058.227.760.000 1.058.227.764.000
d Dana Alokasi Khusus 81.273.000.000 81.273.000.000

 Jumlah Pendapatan Transfer Pem.Pus Dana Perimbangan 1.573.500.760.000 1.563.054.900.403

Transfer Pemerintah Pusat Lainnya


a Dana Otonomi K husus 4.079.796.098.000 4.079.797.400.000
 b Dana Penyesuaian - 242.925.000
Jumlah Pendapatan Transfer Pem. Pusat Lainnya 4.079.796.098.000 4.080.040.325.000
Total Pendapatan Transfer 5.653.296.858.000 5.643.095.225.403

3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH


a Pendapatan H ibah 21.546.111.250 -

 b Pendapatan Dana Darurat 17.000.000.000


 Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah 38.546.111.250

JUMLAH PENDAPATAN 6.063.064.092.000 6.012.822.338.440

LAPORAN KEUANGAN TA HUN 1


2009
Uraian Anggaran Realisasi

BELANJA
1 BELANJA OPERASI
a Belanja P egawai 892.987.919.465 826.156.299.567
 b Belanja Barang 1.059.507.874.475 891.988.194.602
c Belanja H ibah 7.707.000.000 442.780.000

d Belanja B antuan S osial 546.021.633.000 500.127.970.500


e Belanja B antuan K euangan 2.110.031.814.000 1.723.487.561.000

 Jumlah Belanja Operasi  4. 616.256.240.940 3.942.202.805.669

2 BELANJA MODAL
a Belanja T anah 68.957.350.000 7.354.953.000
 b Belanja Peralatan dan Mesin 290.866.165.654 189.080.656.700
c Belanja G edung d an Bangunan 279.619.721.700 266.196.166.377
d Belanja J alan. Irigasi d an J aringan 833.515.693.475 636.345.986.323
e Belanja A set T etap Lainnya 140.807.627.250 100.511.338.630

 Jumlah Belanja Modal  1. 613.766.558.079 1.199.489.101.030

3 BELANJA TAK TERDUGA 49.415.946.981 48 187 817 418

4 TRANSFER
Transfer Bagi Hasil ke Kabupaten/Kota/Desa
Bagi Hasil Pajak  104.343.346.000 104.319.213.863

JUMLAH BELANJA 6.383.782.092.000 5.294.198.937.980

SURPLUS(DEFISIT) (320.178.000.000) 718 623.400.460

PEMBIAYAAN
1 Penerimaan Pembiayaan
Penggunaan Si LPA 600.718.000.000 0
Jumlah Penerimaan P embiayaan 600.718.000.000 0
2 Pengeluaran Pembiayaan

Pembentukan Dana C adangan 200.000.000.000 200.000.000.000


Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 80.000.000.000 25.000.000.000
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 280.000.000.000 225.000.000.000
 Jumlah Pembiayaan 880.718.000.000 225.000.000.000
PEMBIAYAAN NETTO 320.178.000.000 (225.000.000.000)

SISA L EBIH P EMBIAYAAN ANGGARAN 0 493.623 400 460

LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2009 2


PEMERINTAH PROVINSI PAPUA
NERACA
Per 31 Desember 2009 dan 2008
(Audited)

(dalam rupiah)
URAIAN 2009 2008

ASET
ASET LANCAR
Kas 1.125.865.901.581 616.175.995.319
Piutang 721.182.000 732.293.950
Piutang Lain-lain 11.906.111.751 9.706.718.582
Persediaan 27.164.180.668 17.477.000.624
Jumlah Aset Lancar 1.165.657.376.000 644.092.008.475

INVESTASI JANGKA PANJANG


Investasi Non Permanen 17.505.742.483 18.415.427.000
Investasi Permanen 174.841.411.705 145.283.579.100
Jumlah Investasi Jangka Panjang 192.347.154.188 163.699.006.100

ASET TETAP
Tanah 1.217.714.124.434 1.203.743.171.434
Peralatan dan Mesin 700.625.041.216 508.817.524.886,17
Gedung dan Bangunan 1.139.520.273.615 885.015.058.769

Jalan. Irigasi dan Jaringan 7.276.734.135.759 6.740.125.481.882


Aset Tetap Lainnya 280.719.753.775 95.736.677.275
Konstruksi dalam Pengerjaan 64.181.069.821 63.928.348.844
Jumlah Aset Tetap 10.679.494.398.620 9.497.366.263.090

DANA CADANGAN
Dana Cadangan 416.901.717.871 204.324.727.543
Jumlah Dana Cadangan 416.901.717.871 204.324.727.543

ASET LAINNYA
Tagihan Piutang Penjualan Angsuran - -
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah - -
Kemitraan dengan Pihak Ketiga -
Aset Tidak Berwujud -
Aset Lain-Lain 59.061.138.050 58.254.152.050
Jumlah Aset Lainnya 59.061.138.050 58.254.152.050
TOTAL ASET 12.513.461.784.728 10.567.736.157.258
URAIAN 2009 2008

KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Utang PFK 18 387.567.897 1.354.843.925


Utang Bunga -
Utang Pajak -
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang -
Pendapatan Diterima di Muka -
Utang Jangka Pendek Lainnya -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 18.387 567 897 1 354 843 925

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG


Utang Dalam Negeri
-
Utang Luar Negeri-
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang-
JUMLAH KEWAJIBAN18 387 567 8971 354 843 925

EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 1.107.478.333.684 614.821.151.394


Cadangan Piutang 12.627.293.751 10.439.012.532
Cadangan Persediaan 27.164.180.668 17.477.000.624
Dana yg Harus Disediakan untuk
Pembayaran Utang Jangka Pendek -
Pendapatan yang Ditangguh kan - -
Jumlah Ekuitas Dana Lancar 1.147.269.808.103 642.737.164.550

EKUITAS DANA INVESTASI


Diinvestasikan dlm Investasi Jangka Panjang 192.347.154.188 163.699.006.100
Diinvestasikan dlm Aset Tetap 10.679.494.398.620 9.497.366.263.090
Diinvestasikan dlm Aset Lainnya 59.061.138.050 58.254.152.050
(Tidak termasuk Dana Cadangan)

Dana yg Harus Disediakan untuk - -


Pembayaran Utang Jangka Panjang
Jumlah Ekuitas Dana Investasi 10.930.902.690.858 9.719.319.421.240

EKUITAS DANA CADANGAN


Diinvestasikan dalam Dana Cadangan 416.901.717.871 204.324.727.543
Jumlah Ekuitas Dana Cadangan 416.901.717.871 204.324.727.543
TOTAL EKUITAS DANA 12.495.074.216.831 10.566.381.313.333

TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 12.513.461.784.728 10.567.736.157.258


PEMERINTAH PROVINSI PAPUA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2009 dan 2008
( Audited)

(dalam rupiah)
URAIAN 2009 2008

Arus Kas dari Aktivitas Operasi


 Arus Kas Masuk 
Pajak Daerah 242.788.565.711 259 185.991.678
Retribusi D aerah 20.576.682.593 19.710.392.088
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 28.926.619.817 26.418.177.843
Lain lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 77.435.244.916 52.427.193.087
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 423.554.136.403 400.358.658.541
Dana A lokasi U mum 1.058.227.764.000 1.002.431.825.000
Dana A lokasi Khusus 81.273.000.000 364.203.000.000
Pendapatan Hibah - 7.700.000.000

Dana D arurat - 34.500.000.000

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 2.610.040.325.000 3.590.142.897.000


Dana T ambahan I nfrastruktur 1.470.000.000.000 -

 Jumlah Arus Kas Masuk 6.012.822.338.440 5.757.078.135.237


 Arus Kas Keluar

Belanja Pegawai 826.156.299.567 769 500.402.932


Belanja Hibah 442.780.000 5 630.000.000
Belanja Bantuan Sosial 500.127.970.500 534.314.519.702
Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Desa 104.319.213.863 90.127.829.000
Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
Belanja Tidak Terduga 1.723.487.561.000 2.537.008.414.225

48.187.817.418 82.818.210.300

Belanja Barang dan Jasa 891.988.194.602 682 075.010.164


 Jumlah Arus Kas Keluar 4.094.709.836.950 4.701.474.386.323
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 1.918 112 501 490 1 055 603 748 914

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Non Keuangan


 Arus Kas Keluar

Belanja Modal P engadaan Tanah 7.354.953.000 15.562.338.513


Belanja Modal Pengadaan Alat alat Berat 1.055.705.000 1.131 071.000
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat
Bermotor 19.365.863.000 39.183.680.700
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan di atas Air Bermotor
Belanja Modal Pengadaan Alat alat Bengkel 25.268.111.220 48.198.474.180

295.621.000 785.445.100
URAIAN 2009 2008
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pengolahan Pertanian dan
3.952.465.450 4.035.865.100
Peternakan
Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor 1.894.378.750 1.025 152.580
Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor 9.129.849.320 5.427.560.005
Belanja Modal Pengadaan Komputer 21.985.589.050 24 994.700.880
Belanja Modal Pengadaan mebeulair 7.271.474.380 9.510 194 615
Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur 878 325 230 1.577 471.459
Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan 3.824.881.100 1 585.767.369
Belanja Modal Pengadaan Alat alat Studio 4.123.970.450 8.604.511.368
Belanja Modal Pengadaan Alat alat Komunikasi 35.768.359.570 31.937.617.950
Belanja Modal Pengadaan Alat alat Ukur 496.871.000 4 535.770.000
Belanja Modal Pengadaan Alat alat Kedokteran 8.487.183.180 6 454.998.980
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Laborat orium 6.815.113.00 0 8 565 .376.450
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan 194.810.989.370 141.595.719.814
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan 87.862.668.470 133.487.781.026
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air 184.206.613.392 109.626 .555.892
Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan. Taman dan - 61.934.000
Hutan Kota
Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik dan Telepon 62.907.606.100 10.596.225.000
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian*) Bangunan 266.196.166.377 237.007.648.297
Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan 3.205.506.580 9.040.130.335
Belanja Modal Pengadaan Barang bercorak Kesenian.
1.076.723.000 97.515.000
Kebudayaan
Belanja Modal Pengadaan Hewan/Ternak dan Tanaman 8.070.407.000 9.731.930.540
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Persenjataan/Keamanan - 1.800.000
Belanja Modal Study/Perencanaan Teknis 88.158.702.050 41.107.739.710
Belanja Modal Pengadaan dan Pembangunan Infrastruktur
106.558.108.991 143.274.764.275
Perhubungan
Belanja Modal Peralatan Olah Raga 38.466.896 000 447 000.000
 Jumlah Arus Kas Keluar 1.199.489.101.030 1.049.192.740.138
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Non Keuangan (1.199.489.101.030) (1.049.192.740.138)

Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan


 Arus Kas Keluar
Pembentukan D ana Cadangan
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 200.000.000.000
 Jumlah Arus Kas Keluar 25.000.000.000
225.000.000.000

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan(225 000 000 000)-

Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran


 Arus Kas Masuk

Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 205.693.640.035 25 926.119.336


 Jumlah Arus Kas Masuk 205.693.640.035 25.926.119.336
URAIAN 2009 2008

 Arus Kas Keluar


Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 189.627.134.233 25.378.261.411

 Jumlah Arus Kas Keluar 189.627.134.233 25.378.261.411


Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non 16.066.505.802 547 857 925
Anggaran

Kenaikan / (Penurunan) Bersih Kas Selama Periode 509.689.906.262 6.958.866.701


Saldo Awal Kas 616.175.995.319 609.217.128.618
Saldo Akhir Kas 1.125.865.901.581 616.175.995.319
Terdiri Dari :
Kas di Kas Daerah 1.096.985.098.388 600.718.165.829
Kas di Bendahara Pengeluaran 28.880.803.193 15.457.829.490

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan utama ini
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

BAB I
PENDAHULUAN

1. Maksud dan tujuan Penyusunan Laporan Keuangan


Berdasarkan Kerangka Konseptual PSAP, Laporan Keuangan disusun untuk
menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang
dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan Keuangan
terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan
 pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi
efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya
terhadap peraturan pe rundang-undangan.
Pelaporan keuangan pemerintah menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para
 pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial,
maupun politik dengan:
a. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk
membiayai seluruh pengeluaran.
 b. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan
alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
c. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam
kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai.
Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh
kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah, maka pembagian kewenangan ( power sharing) dan pembagian keuangan
( financial
 sharing) antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menjadi jelas. Undang-Undang
tersebut memberikan kewenangan luas dengan titik berat otonomi diletakkan pada daerah
untuk mengelola daerahnya secara lebih mandiri, yaitu pengelolaan urusan rumah tangga
maupun
 pengelolaan keuangannya.

Pemerintah Provinsi Papua bersama-sama dengan DPRP Provinsi Papua telah


menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Papua Tahun Anggaran 2009
untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Provinsi Papua.
Sebagai alat akuntabilitas kepada publik dan perbaikan manajemen pemerintahan, APBD
Tahun Anggaran 2009 ditetapkan dengan menganut prinsip anggaran berbasis kinerja.
LAPORANKEUANGANTAHUN2009
8
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009,
Pemerintah Provinsi Papua telah berupaya menjalankan prinsip-prinsip pengelolaan dan
 pertanggung jawaban keuangan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam
 Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Memenuhi ketetapan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 184 maka
Pemerintah Provinsi Papua menyusun Laporan Keuangan Tahun 2009 sebagai salah satu media
 pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2009 yang nantinya akan disampaikan
kepada DPRP

Pemerintah Provinsi Papua menyusun Laporan Keuangan Tahun 2009 dengan


 berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan yang meliputi:
a. Laporan Realisasi Anggaran
 b. Neraca
c. Laporan Arus Kas
d. Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan Keuangan Tahun 2009 disusun dan disampaikan kepada pihak-pihak yang
 berkepentingan sebagai upaya mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
 bertanggung jawab.

2. Dasar Hukum
Dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Papua Tahun 2009 telah
memperhatikan ketentuan peraturan perundangan sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
3. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua.
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286).
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355).
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Tahun 2005
 Nomor 4503).
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah


(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Tahun 2005
 Nomor 4578).
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah.
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
11. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah.
12. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 1 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi Papua Tahun Anggaran 2009.
13. Peraturan Gubernur Provinsi Papua Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Papua Tahun Anggaran 2009.
14. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 4 Tahun 2009 tentang Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Papua Tahun Anggaran 2009.
15. Peraturan Gubernur Provinsi Papua Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Penjabaran Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Papua Tahun Anggaran
2009.

3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan


Sistematika penulisan penjelasan dari catatan atas laporan keuangan terbagi atas 6
(enam) bab yang secara garis besar uraian dari masing-masing bab sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan
Bab tersebut menguraikan tentang maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan,
landasan hukum penyusunan laporan keuangan dan sistematika penulisan Catatan atas
Laporan Keuangan.

Bab II Indikator Makro Provinsi Papua Tahun 2009


Menguraikan asumsi indikator ekonomi makro yang digunakan dalam penyusunan
APBD, tingkat capaiannya dibandingkan dengan tahun lalu dan kebijakan keuangan
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

yang menjelaskan informasi tentang posisi dan kondisi keuangan periode berjalan
dibandingkan dengan periode sebelumnya serta indikator pencapaian target kinerja
APBD berupa indikator program dan kegiatan.

Bab III Kebijakan Akuntansi


Menguraikan entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan, basis akuntansi dan
 basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan serta penerapan
kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan dalam standar akuntansi
 pemerintahan.

Bab IV Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan  


Menjelaskan rincian dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan meliputi
 pendapatan, belanja, pembiayaan, asset, kewajiban dan ekuitas.

Bab V Penjelasan Atas Informasi-Informasi Non Keuangan


Memuat informasi tentang hal-hal yang belum diinformasikan meliputi dasar hukum,
visi dan misi organisasi dan manajemen pemerintahan.

Bab VI Penutup

Memuat ringkasan tentang realisasi penyerapan anggaran dalam pelaksanaan APBD


Provinsi Papua TA 2009.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

BAB II

INDIKATOR MAKRO PROVINSI PAPUA TAHUN

2009 INDIKATOR MAKRO

1. Indikator Perekonomian
Penyajian indikator makro hasil pembangunan ini dapat dijadikan bahan dalam
mengevaluasi kinerja makro pembangunan dan dapat digunakan sebagai masukan dan
 pertimbangan apakah kebijakan-kebijakan publik yang dijalankan selama ini telah sesuai
dengan yang diharapkan. Pencapaian indikator makro hasil pembangunan yang dapat
disajikan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja ini hanya sampai dengan tahun 2008,
dikarenakan sampai dengan saat disusunnya Laporan data yang diperlukan masih dalam
 proses perhitungan. Capaian indikator makro hasil pembangunan didasarkan pada data
yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik.

a. Pertumbuhan PDRB

1) PDRB menurut Lapangan Usaha

Total nilai tambah yang dihasilkan oleh aktivitas sektor-sektor ekonomi di


Papua selama tahun 2008 adalah 54,73 trilliun rupiah atau mengalami
 penurunan sebesar -1,17 persen dari tahun sebelumnya. Atas dasar harga
konstan, nilai PDRB tahun 2008 sebesar 18,91 trilliun rupiah atau turun
sebesar
-1,49 persen dari tahun 2007.

Sementara tanpa sub sektor pertambangan tanpa migas, PDRB atas dasar harga
 berlaku tahun 2008 telah mencapai nilai 22,03 trilliun rupiah atau meningkat
25,93 persen dari tahun sebelumnya dan atas dasar harga konstan telah bernilai
10,23 trilliun rupiah atau tumbuh sebesar 8,79 persen dari tahun 2007.

Sektor pertambangan dan penggalian, sebagai kontributor tertinggi terhadap


PDRB Provinsi Papua pada tahun 2008, berperan sebesar 60,17 persen.
Kontributor tertinggi kedua adalah sektor pertanian (11,86%) diikuti sektor
 bangunan dan jasa-jasa.

Produktivitas ekonomi suatu daerah terlihat dari pertumbuhan ekonominya


yang diperoleh dari PDRB atas dasar harga konstan. Selama lima tahun
terakhir, Papua mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup berfluktuasi.
Setelah mencapai pertumbuhan tertinggi di tahun 2005 (36,40 persen), tahun
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

2006 secara drastis turun ke -17,14 persen. Tahun 2007 kembali kep
 pertumbuhan 4,34 persen dan tahun 2008 berkontraksi kembali ke -1,49 persen.

Tanpa sub sektor pertambangan tanpa migas, grafik pertumbuhan Provinsi


Papua lima tahun terakhir terlihat jauh lebih stabil dengan rata-rata
 pertumbuhan 7,39 persen. Pada tahun 2008 perekonomian tumbuh 8,79 persen.

Grafik 1: Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Papua Dengan


dan Tanpa Tambang Tahun 2004 – 2008
(persen)

40

30

20

10

-10 20042005200620072008

-20

-30

Dengan Tambang Tanpa Tambang

2) PDRB Perkapita

Pada tahun 2008 PDRB perkapita Provinsi Papua turun 3,13 persen dari tahun
2007 atau berkurang dari 27,48 juta rupiah menjadi 26,61 juta rupiah.
Tanpa sub sektor pertambangan tanpa migas, tercatat PDRB perkapita tahun
2008 adalah 10,71 juta rupiah atau meningkat 23,43 persen dari tahun 2007.
3) PDRB menurut Penggunaan

Sebagian besar nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor-sektor ekonomi di


Papua digunakan untuk konsumsi rumah tangga (51,91 persen pada tahun
2008). Disusul untuk Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi
fisik 31,55 persen, konsumsi pemerintah 21,88 persen dan untuk komponen-
komponen lainnya hanya dibawah 2 persen.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Pada tahun 2008 konsumsi rumah tangga tumbuh 13,46 persen dari tahun
sebelumnya. Tidak jauh berbeda, komponen lembaga swasta nirlaba, konsumsi
 pemerintah dan PMTB tumbuh pada kisaran 12 hingga 13 persen pada tahun
2008.

b. Keuangan dan Harga

1)Perbankan

Jumlah kantor bank di Provinsi Papua pada tahun 2008 sebanyak 172 kantor.
Posisi dana simpanan yang dihimpun sebesar 13,84 trilliun rupiah sedangkan
 posisi kredit yang disalurkan sebesar 5,275 trilliun rupiah.

Tabel 1: Perkembangan Kegiatan Perbankan Provinsi Papua


Tahun 2004 2008
(trilliun rupiah)

Uraian 2004 2005 2006 2007 2008


Jumlah Ka ntor Ba nk - 147 157 172
Dana S impanan 6,562 9,361 11,884 12,621 13,844
Kredit Disa urkan 2,400 2,917 3,914 3,748 5,275

2) Kredit Usaha Mikro

Penyaluran kredit terbesar diberikan kepada usaha mikro, hal ini sejalan dengan
sasaran pembangunan ekonomi Provinsi Papua untuk meningkatkan kesejahteraan
 penduduk Papua melalui penguatan usaha mikro.

Tabel 2: Perkembangan Kegiatan Perbankan Provinsi Papua


Tahun 2004 2008
(trilliun rupiah)

Uraian 2004 2005 2006 2007 2008


Pertanian 71,12 84,46 105,03 47,65 65,62
Pertambangan 0 82 0 08 4 26 7 22 9 51
Perindustrian 14,36 17,30 15,75 14,43 18,08
Listrik, G as, A ir 0 60 1,12 - 1,75 0,94
Konstruksi 122 04 68 21 224 35 258 30 272 17
Perdagangan 453,23 630,89 469,22 901,26 1.273,87
 Angkutan 36,69 38,55 40,55 24,19 31,31
Jasa-Jasa Dunia U saha 38 56 50 7 89 44 93 13 230 23
Jasa-Jasa Sosial 11,74 13,73 0,74 6,15 11,55
Lain-Lain 1.211,60 1.468 81 1.894,33 1.877,75 2.612,31
Jumlah 1.960,76 2.473 32 2.853,68 3.231,83 4.525,58
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

3) Investasi

Jumlah proyek PMDN pada tahun 2008 yang diinvestasikan sebanyak 28 proyek
dengan realisasi investasi sebesar 1,48 trilliun rupiah dan jumlah proyek PMA yang
diinvestasikan sebanyak 36 proyek dengan realisasi investasi sebesar 6,53 trilliun
rupiah. Jumlah proyek PMDN mengalami penurunan dari tahun 2007 sedangkan
PMA mengalami kenaikan.

Tabel 3: Perkembangan Kegiatan Investasi Provinsi Papua


Tahun 2004 2008
(trilliun rupiah)

Uraian 2004 2005 2006 2007 2008


PMDN
Jumlah Pro 33 35 48 32 28
yek
Nilai Investasi 1,905 3,111 2,816 1,456 ,469
PMA
Jumlah Pro 23 24 21 29 36
yek
Nilai Investasi 6,516 6,573 6,291 6,525 6,529

4) Inflasi
Perkembangan harga barang/jasa secara umum (inflasi) di Papua, didasarkan pada
indeks Harga Konsumen yang menggunakan tahun dasar 2002, sebagai hasil dari
Survey Biaya Hidup 2002 yang dilaksanakan BPS. Laju inflasi selama tahun 2008
(Januari-Desember) untuk kota Jayapura tercatat 12,55%. Angka inflasi ini lebih
 besar dibandingkan dengan laju inflasi pada tahun 2007 yang tercatat sebesar
10,35%. Sementara itu apabila dibandingkan dengan laju inflasi nasional, angka
inflasi Kota Jayapura ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi nasional
 pada periode yang sama yang tercatat sebesar 11,06%.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Grafik 3: Perkembangan Laju Inflasi Kota Jayapura


Tahun 2004 2008
(persen)

c. Perdagangan Luar Negeri

 Nilai ekspor Provinsi Papua pada tahun 2008 adalah sebesar 2.588,04 juta US$ atau
turun 16,86 persen dibandingkan nilai ekspor Papua di tahun 2007 yang tercatat
mencapai 3.112,71 juta US$. Selama 4 (empat) tahun terakhir, nilai ekspor Papua
tertinggi terjadi pada tahun 2006 yang mencapai 3.518,53 juta US$.

Impor Papua di tahun 2008 mencapai 1.206,03 juta US$ atau naik 44,92 persen
dibandingkan impor Papua tahun sebelumnya yang tercatat hanya 832,23 juta US$.
Penurunan dan kenaikan nilai impor Papua di tahun 2008 berakibat pada turunnya
neraca perdagangan Provinsi Papua hingga 39,40 persen.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Grafik 4: Perdagangan Luar Negeri Provinsi Papua


Tahun 2005 – 2008

2. Indikator Sosial
Indikator Sosial merupakan indikator kinerja makro untuk bidang kesejahteraan rakyat
yang merupakan indikator kinerja untuk menilai keberhasilan pembangunan Provinsi
Papua dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat pada aspek-aspek kependudukan,
 pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.
a. Pertumbuhan dan Kondisi Penduduk
Jumlah penduduk Provinsi Papua hasil proyeksi penduduk berdasarkan SP (sensus
 penduduk) dan SUPAS (survey penduduk antar sensus) tercatat sebanyak 2,056 juta
 jiwa. Dengan luas wilayah 317.062 km2 berarti kepadatan penduduknya mencapai
6,49 km2, sehingga menjadikan Provinsi Papua sebagai wilayah yang paling rendah
tingkat kepadatan penduduknya.

Persentase penduduk miskin mengalami penurunan, dari 40,78 persen ditahun 2007
menjadi 37,53 persen pada tahun 2008. Diperkirakan penduduk miskin di Papua
sekitar 760,5 ribu orang dengan sebagian besar (732,16 ribu orang) bertempat tinggal
di daerah pedesaan.

Angka Harapan Hidup Provinsi Papua sebesar 67,90 sedangkan Indeks


Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 63,41.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Tabel 4: Jumlah Penduduk dan Persentase Penduduk Miskin


Provinsi Papua Tahun 2004 – 2008
(ribu orang)

Uraian 2004 2005 2006 2007 2008


Jumlah P enduduk 1.857 1.875 1.975 2.016 2.056
Jumlah Penduduk M skin 967 .028 1.060 793 760
% p enduduk m iskin 38,69 40,84 40,40 40,78 37,53

 b. Pendidikan
Dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, maka aspek pendidikan
merupakan hal yang sangat penting dan bersifat strategis. Aspek pendidikan yang
dimaksud adalah seluruh bentuk pendidikan, baik melalui jalur sekolah maupun jalur
luar sekolah pada semua jenjang dan tingkatan mulai dari prasekolah (usia dini)
hingga pendidikan tinggi.
Apabila dilihat dari fasilitas pendidikan di Provinsi Papua, maka terlihat bahwa
fasilitas pendidikan di Provinsi Papua telah tersedia dari tingkat Taman Kanak
Kanak sampai dengan jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan perguruan
tinggi.
1) Angka Partisipasi Murni (APM)
Perkembangan APM Provinsi Papua berdasarkan data yang tersedia pada Dinas
Pendidikan sebagai berikut:
Perkembangan APM Provinsi papua
Uraian 2006/2007 2007/2008 2008/2009
SD/MI 90,17 90,90 90,33
SMP/MTs 53,17 52,34 5 ,81
SMA/MA/SMK 35,11 43,82 35,47

2) Angka Partisipasi Kasar (APK)


Perkembangan APK Provinsi Papua berdasarkan data yang tersedia pada Dinas
Pendidikan sebagai berikut:
Perkembangan APK Provinsi papua
Uraian 2006/2007 2007/2008 2008/2009
SD/MI 109,61 109,04 104,06
SMP/MTs 62,20 59,99 60,90
SMA/MA/SMK 43,07 43,88 44,83
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

3) Angka Partisipasi Sekolah (APS)


Angka partisipasi sekolah penduduk usia 7-12 tahun pada tahun ajaran
2008/2009 sebesar 93,21 persen, penduduk usia 13-15 tahun sebesar 65,26
 persen, dan penduduk usia 16-18 tahun sebesar 38,39 persen.

c. Kesehatan

Pembangunan kesehatan di Provinsi Papua diarahkan untuk meningkatkan kualitas


sumber daya manusia serta menuju kesejahteraan dan mempertinggi kesadaran
masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Berikut disajikan beberapa indikator
makro kesehatan :
1. Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas

Saat ini jumlah Puskesmas di seluruh Papua adalah 275 unit (Rawat inap
 berjumlah 78 dan non rawat inap berjumlah 197), Puskesmas Pembantu 731 unit
dan Puskesmas keliling 793 unit (Pusling roda dua berjumlah 537 unit; roda
empat
 berjumlah 129 unit; pusling air berjumlah 127 unit) serta pondok bersalin 497
unit. Jumlah RS Pemerintah 12 unit, RS Swasta 5 Unit, dan RS TNI/Polri 4 unit
serta beberapa balai kesehatan dan keselamatan yang dikelola oleh lembaga misi.

2. Jumlah Tenaga Kesehatan


Jumlah tenaga kesehatan yang ada di wilayah Provinsi Papua berdasarkan data
sementara Dinas Kesehatan Provinsi Papua adalah tenaga dokter umum, dokter
spesialis, dokter gigi, Perawat, dan Bidan. Untuk PTT (Pegawai Tidak Tetap)
tenaga Dokter 306 orang dan Dokter gigi 34 orang.

Indikator tingkat kematian di suatu wilayah merupakan salah satu cermin terhadap
derajat kesehatan masyarakatnya. Secara umum tingkat kematian sangat erat
kaitannya dengan tingkat kesakitan. Berbagai faktor yang sering dikaitkan dengan
 penyebab kematian dan kesakitan adalah permasalahan yang terkait dengan tingkat
sosial ekonomi (tingkat pendapatan, pendidikan, perilaku hidup sehat), kualitas
lingkungan hidup, upaya pelayanan kesehatan, tingkat fertilitas dan faktor-faktor
spesifik lainnya.

Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari status kesehatan
dan gizi masyarakat, yaitu angka kematian bayi, kematian ibu melahirkan, prevalensi
gizi kurang dan umur angka harapan hidup. Angka kematian bayi 56 per 1.000
kelahiran
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

hidup (sensus penduduk 2000) dan angka kematian ibu melahirkan 396 per 100.000
kelahiran hidup (Survey metode WHO 2001). Umur harapan hidup meningkat dari
65,8 tahun (1999) menjadi 66,2 (tahun 2003) dan 67,51 tahun 2007. Prevalensi gizi
kurang (underweight) pada anak balita 14,3% (tahun 2003) sangat jauh menurun dari
angka nasional 27,5% (Depkes, 2004). Kasus gizi buruk 3,7% (tahun 2003) dan
umumnya menimpa penduduk miskin/tidak mampu. Di sisi lain masalah baru gizi
seperti kegemukan, terutama di wilayah perkotaan cenderung meningkat karena
 perubahan gaya hidup masyarakat.
Angka kesakitan yang tinggi terjadi pada anak-anak dan usia di atas 55 tahun,
dengan tingkat morbiditas lebih tinggi pada wanita dibanding pria. Beberapa
penyakit dengan
 prevalensi tertinggi adalah malaria 76,5 per 1000 penduduk, diare 9,71 per 1000
 penduduk, ISPA 3,4 per 1000 penduduk, TBC 2,1 per 1000 penduduk, hipertensi,
 penyakit saluran cerna, penyakit mata lainnya, penyakit kulit, sendi dan infeksi nafas
kronik. Selain itu Papua juga menghadapi ”emerging diseases” seperti demam
 berdarah dengue (DBD), HIV/AIDS dengan kumulatif kasus sejak 1992 sampai
dengan 31 Desember 2008 sebanyak 4.548 orang (2.371 HIV, 2.177 AIDS dan 391
diantaranya telah meninggal dunia,), dan merebaknya ancaman Avian Influenza (Flu
Burung), serta penyakit-penyakit ”re-emerging diseases” seperti malaria dan TBC.

Grafik 5: Jumlah Penderita HIV/AIDS


Tahun 2004 – 2008
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

d. Ketenagakerjaan
Sesuai dengan Konvensi International Labour Organization (ILO), penduduk usia
kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. Penduduk usia kerja dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan
kerja adalah penduduk yang aktif secara ekonomi, yaitu mereka yang bekerja dan
mencari pekerjaan, sedangkan bukan angkatan kerja adalah penduduk yang tidak
aktif secara ekonomi dengan kegiatan antara lain sekolah, mengurus rumah tangga,
dan lainnya.

Jumlah tenaga kerja di Papua pada tahun 2008 mencaapai 1.075.214 orang angkatan
kerja. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2008 mencapai 76,70 persen
sementara Tingkat Penangguran Terbuka (TPT) mencapai 4,39 persen.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

BAB III

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Papua disusun sebagai bagian dalam


 pelaksanaan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintah daerah yang meliputi
 perencanaan anggaran, penetapan anggaran bersama-sama dengan DPRP, pelaksanaan
anggaran dan pelaporan pelaksanaan anggaran.

1. Tujuan Pelaporan Keuangan Pemerintah

a. Akuntabilitas

Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan


yang dipercayakan kepada unit organisasi pemerintah dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan melalui laporan keuangan pemerintah secara periodik.
b. Manajerial

Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan dan


 pengelolaan keuangan pemerintah serta memudahkan pengendalian yang efektif
atas seluruh aset, hutang dan ekuitas dana.
c. Transparansi

Menyediakan informasi keuangan yang terbuka bagi masyarakat dalam rangka


mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik.

2. Ciri Dasar Akuntansi Keuangan Pemerintah

Akuntansi keuangan pemerintah merupakan bagian dari disiplin ilmu akuntasi yang
memiliki ciri-ciri tersendiri yang berbeda dengan akuntansi komersial, yaitu:
a. Tidak bertujuan untuk mengukur laba

Tujuan pemerintah adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,


sehingga harus memberikan informasi keuangan mengenai sumber-sumber yang
digunakan untuk pelayanan dan dari mana sumber-sumber tersebut diperoleh.

b. Tidak ada kepentingan pemilik

Pemerintah tidak memiliki kekayaan sendiri sebagaimana perusahaan. Bila asset


melebihi hutang, maka kelebihan tersebut tidak dapat dibagikan kepada rakyat
sebagimana layaknya badan usaha komersial yang membagikan dividen pada akhir
tahun buku.

c. Adanya akuntansi anggaran

Akuntansi anggaran mencakup akuntansi atas estimasi pendapatan, apropriasi,


estimasi pendapatan yang dialokasikan, otorisasi kredit anggaran (allotment)  serta
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

realisasi pendapatan dan belanja untuk pembuatan laporan yang menunjukkan dan
membuktikan ketaatan dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam dokumen
otorisasi kredit anggaran (allotment)  dan peraturan-peraturan pelaksanaan
anggaran yang berlaku.

3. Periode Akuntansi

Periode akuntansi yang digunakan adalah Tahun Anggaran sesuai dengan ketetapan
 pemerintah, yaitu 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

4. Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi

Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas
akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Produk dari
entitas pelaporan ini adalah laporan keuangan konsolidasian berupa Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Entitas akuntansi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai pengguna
anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi
dan menyampaikan laporan keuangan sehubungan dengan anggaran/barang yang
dikelolanya yang ditujukan kepada entitas pelaporan. Kepala SKPD sebagai
 penanggung jawab entitas akuntansi melimpahkan wewenangnya kepada Pejabat yang
melaksanakan fungsi Tata Usaha Keuangan di lingkungannya sebagai Pejabat
Penatausahaan Keuangan-SKPD (PPK-SKPD) untuk menyelenggarakan akuntansi
 pengelolaan keuangan dan secara periodik menyiapkan laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan keuangan. Laporan
keuangan tersebut disampaikan secara intern dan berjenjang kepada unit yang lebih
tinggi dalam rangka penggabungan laporan keuangan oleh entitas pelaporan.

5. Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan LKPD

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis kas
untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi
Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam
Neraca.

Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan dan penerimaan
 pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh
entitas pelaporan dan belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas
dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan.

Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan
dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

 berpengaruh pada keuangan pemerintah daerah tanpa memperhatikan saat kas atau
setara kas diterima atau dibayar.

6. Kebijakan Akuntansi Khusus

a. Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah atau
oleh entitas pelaporan.

 b. Pendapatan yang diterima oleh Bendahara Penerima di SKPD yang belum
disetorkan ke Kas Daerah pada akhir tahun buku diakui sebagai Pendapatan
Ditangguhkan.

c. Penerimaan pendapatan dalam bentuk barang dan jasa diakui pada saat serah
terima barang dan jasa dilakukan (BA serah terima barang dan jasa) sebesar nilai
yang tercantum dalam BA serah terima. Apabila dalam BA serah terima tidak
dicantumkan nilai barang dan jasa tersebut, maka dapat dilakukan penaksiran atas
nilai barang dan jasa yang bersangkutan.

d. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan


membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).

e. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Daerah atau oleh entitas pelaporan.

f. Khusus pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran, pengakuannya terjadi pada


saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan.

g. Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi,


dan fungsi.

1) Transfer masuk dicatat sebesar penerimaan uang dari entitas pelaporan lain,
misalnya penerimaan dana perimbangan dari pemerintah pusat dan dana
otonomi otonomi khusus serta dana penyesuaian.
2) Transfer keluar dicatat sebesar pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke
entitas pelaporan lain seperti dana bagi hasil ke kabupaten/kota.
h. Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan
dicatat dalam pos Surplus/Defisit.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

i. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum
Daerah. Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

 j. Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana Cadangan yang bersangkutan.

k. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
Daerah.

l. Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang bersangkutan.


Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana Cadangan di pemerintah
daerah merupakan penambah Dana Cadangan. Hasil tersebut dicatat sebagai
pendapatan dalam pos pendapatan asli daerah lainnya.

m. Pembiayaan Neto dicatat sebesar selisih lebih/kurang antara penerimaan dan


 pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan.

n. SiLPA/SiKPA dicatat sebesar selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan


 pengeluaran selama satu periode pelaporan.

o. Piutang/tagihan ke pihak ke tiga dinilai dengan nilai nominalnya dan tidak


dibentuk dana cadangan penghapusan piutang yang tidak tertagih. Piutang pajak
dan retribusi yang diakui adalah yang sudah ada ketetapannya (SKP/SKPT).
Piutang Dividen diakui jika sudah ada pengumuman pembagian dividen melalui
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

 p. Persediaan adalah Aset Lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintahan dan barang-
 barang yang dimaksudkan untuk dijual dan atau diserahkan dalam rangka
 pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat pada akhir periode akuntansi,
 berdasarkan hasil inventarisasi fisik, dan dinilai dengan biaya perolehan yang
terakhir diperoleh (harga pembelian terakhir).

q. Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomis


seperti bunga, deviden dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat
meningkatkan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Investasi
Jangka Pendek dalam bentuk surat berharga dicatat sebesar biaya perolehannya.
Sedangkan untuk Investasi Jangka Panjang yang bersifat permanen seperti
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah dicatat sebesar biaya perolehannya jika
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

kepemilikan lebih kecil dari 50%, sedangkan untuk kepemilikan diatas 50%
menggunakan metode ekuitas.

r. Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
(dua belas) bulan yang digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

s. Penghapusan asset tetap dapat dilakukan dengan alasan sebagai berikut:

1) Nyata-nyata rusak, tidak dapat digunakan dan tidak dapat diperbaiki lagi untuk
menjalankan fungsinya.
2) Hilang, dengan dukungan dokumen laporan dari pihak yang berwajib.
Penghapusan asset tetap dari pembukuan dilakukan berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur.
t. Konstruksi dalam Pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses
 pembangunan. Konstruksi dalam pengerjaan merupakan aset yang dimaksudkan
digunakan untuk operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat
dalam
 jangka panjang dan oleh karenanya diklasifikasikan dalam aset tetap. Konstruksi
dalam pengerjaan dinilai sebesar biaya perolehan.

u Bila pemerintah daerah yang mempunyai kebijakan/perda bahwa pendapatan dapat


digunakan langsung oleh SKPD (misalnya RSUD dan puskesmas), maka
 pendapatan diakui pada saat SKPD tersebut melaporkan pendapatan dan
 penggunaanya kepada SKPKD. Pada saat yang sama SKPKD membebani anggaran
 belanja SKPD tersebut sebesar penggunaan pendapatannya.

v Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan


 pendapatan pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya
dibukukan sebagai pengurang pendapatan.

w Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas pendapatan,


yang terjadi pada periode berjalan, baik yang mempengaruhi posisi kas atau tidak,
dibukukan sebagai pembetulan pada akun yang bersangkutan pada periode yang
sama.

x. Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas pendapatan,


yang terjadi pada periode-periode sebelumnya, yang menambah saldo kas,
dibukukan sebagai penambah saldo kas dan ekuitas dana lancar pada periode
ditemukannya koreksi kesalahan tersebut.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

y. Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas pendapatan,


yang terjadi pada periode-periode sebelumnya, yang mengurangi saldo kas,
dibukukan sebagai pengurang saldo kas dan ekuitas dana lancar pada periode
ditemukannya koreksi kesalahan tersebut.

z. Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi pendapatan menurut jenis pendapatan


dalam Laporan Realisasi Anggaran, dan rincian lebih lanjut jenis pendapatan
disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

BAB IV
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

A. PENJELASAN POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

1) PENDAPATAN

Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2009 mencapai Rp6.012.822.338.440 atau


99,17% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp6.063.064.092.000 Rincian
 pendapatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

 Anggaran Realisasi %
Uraian AnggaranTotal
(Rp) (Rp)

1 Pendapatan Asli D aerah 371.221.122.750 369.727.113.037 99,60% 6,15%


2 Pendapatan Transfer 5.653.296.858.000 5.643.095.225.403 99,82% 93,85%
Lain-Lain Pendapatan 38.546.111.250
3 0 0% 0%
yang Sah
Jumlah Pendapatan 6.063.064.092.000 6.012.822.338.440 99,17% 100%

1.1) PENDAPATAN ASLI DAERAH


Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2009 terealisasi
sebesar Rp369.727.113.037 atau 99,60% dari anggarannya sebesar
Rp371.221.122.750 Rincian Pendapatan Asli Daerah dapat di jelaskan
sebagai berikut.
%
Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Anggaran Total
1 Pajak Daerah 290.250.000.000 242.788.565.711 83,65% 65,67%

2 Hasil pengelolaan
Retribusi Daerah kekayaan daerah 29.176.000.000
22.500.000.000 28.926.6 9.81799,15%7,82%
20.576.682.593 91,45% 5,57%
3

yang dipisahkan
4 Lain-lain PAD 29.295.122.750 77.435.244.916 264,33% 20,94%

Jumlah Pendapatan Asli Daerah 371.221.122. 750 369.727.113. 037 99 60% 100%

Pada tahun 2009, Pendapatan Pajak Daerah terealisasi sebesar


Rp242.788.565.711 atau 83,65% dari anggarannya sebesar
Rp290.250.000.000; Pendapatan Retribusi Daerah terealisasi sebesar
Rp20.576.682.593 atau 91,45% dari anggarannya sebesar Rp22.500.000.000;
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan terealisasi
sebesar Rp28.926.619.817 atau 99,15% dari anggarannya sebesar
Rp29.176.000.000; Penerimaan Lain-lain PAD Yang Sah teralisasi sebesar
Rp77.435.244.916 atau 264,33% dari anggarannya sebesar Rp29.295.122.750.
Dari jumlah
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

keseluruhan realisasi penerimaan PAD tersebut yang memberikan kontribusi


cukup signifikan adalah dari pendapatan pajak daerah sebesar
Rp242.788.565.711 atau 65,67% dari total penerimaan PAD.

1.2) PENDAPATAN TRANSFER


Pendapatan Transfer sampai dengan tutup tahun anggaran 2009 dapat
direalisasikan sebesar Rp5.643.095.225.403 atau 99,82% dari anggarannya
sebesar Rp5.653.296.858.000 Rincian Pendapatan Transfer dapat dijelaskan
sebagai berikut.
%
Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Anggaran Total
Transfer Pemerintah Pusat – 1.573.500.760.000 1.563.054.900.403 99,34%
1 Dana Perimbangan 27,70%
Transfer Pemerintah Pusat – 4.079.796. 098.000 4.080.040.325.000 100,01%
2 Lainnya 72,30%
Jumlah Pendapatan Transfer  5.653.296.858.000 5.643.095.225.403 99,82%
100%

a. Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan Tahun


Anggaran 2009 terealisasi sebesar Rp1.563.054.900.403 atau 99,34% dari
anggarannya sebesar Rp1.573.500.760.000. Rincian Pendapatan Dana
Perimbangan dapat dijelaskan sebagai berikut.

 Anggaran Realisasi %
Uraian AnggaranTotal
(Rp) (Rp)

1 Bagi H asil P ajak 177.500.000.000 203.582.806.979 114,69% 13,02%


2 Bagi Hasil SDA 256.500.000.000 219.971.329.424 85,76% 14,07%
3 Dana Alokasi U mum 1.058.227.760.000 1.058.227.764.000 100% 67,69%

4 Dana Alokasi K husus 81.273.000.000 81.273.000.000 100% 5,20%


Jumlah Pendapatan Transfer 1.573.500.760.000 1.563.054.900.403 99,34% 100%

Kontribusi yang cukup signifikan atas realisasi penerimaan Pendapatan


Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan berasal dari penerimaan
Dana Alokasi Umum (DAU) yaitu sebesar Rp1.058.227.764.000 atau
67,69% dari total penerimaan Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Dana
Perimbangan.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

b. Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya Tahun Anggaran 2009


terealisasi sebesar Rp4.080.040.325.000 atau 100,01% dari anggarannya
sebesar Rp4.079.796.098.000 yang berasal dari pendapatan Dana Otonomi
Khusus sebesar Rp4.079.797.400.000 dan Dana Penyesuaian sebesar
Rp242.925.000. Selanjutnya sebesar Rp1.265.877.659.000 ditransfer
kepada Pemerintah Kota/Kabupaten di seluruh Provinsi Papua untuk
dikelola masing-masing Kota/Kabupaten, sehingga dana yang dikelola oleh
Provinsi Papua adalah sebesar Rp2.813.919.741.000.

1.3) LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

Lain-lain Pendapatan yang sah yang berasal dari pendapatan hibah dan pendapatan
dana darurat tahun anggaran 2009 tidak terealisasi atau 0% dari yang dianggarkan
sebesar Rp38.546.111.250.

2) BELANJA

Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2009 mencapai Rp5.294.198.937.980 atau


82,93% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp6.383.782.092.000 Rincian
Belanja dapat diuraikan sebagai berikut.

 Anggaran Realisasi %
Uraian
(Rp) (Rp) AnggaranTotal
1 Belanja Operasi 4.616.256.240.940 3.942.202.805.669 85,40% 74,46%

2 Belanja Modal 1.613.766.558.079 1.199.489.101.030 74,33% 22,66%

3 Belanja Tak Terduga 49.415.946.981 48.187.817.418 97,51% 0,91%


4 Transfer 104.343.346.000 104.319.213.863 99,98% 1,97%
Jumlah Belanja 6.383.782.092.000 5.294.198 .937 .980 82 93% 100%

2.1) BELANJA OPERASI

Belanja Operasi adalah pengeluaran pemerintah daerah yang digunakan untuk


kegiatan operasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Belanja
Operasi Tahun Anggaran 2009 terealisasi sebesar
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Rp3.942.202.805.669 atau 85,40% dari anggarannya sebesar


Rp4.616.256.240.940 Rincian Belanja Operasi dapat dijelaskan sebagai
berikut.
 Anggaran Realisasi %
Uraian AnggaranTotal
(Rp) (Rp)

1 Belanja P egawai 892.987.919.465 826.156.299.567 92,52% 20,96%

2 Belanja B arang 1.059.507.874.475 891.988.194.602 84,19% 22,63%

3 Belanja H ibah 7.707.000.000 442.780.000 5,75% 0,01%

5
4 Belanja Bantuan Sosial 546.021.633.000 500.127.970.500 91,59% 12,69%

Belanja Bantuan 2.110.031.814.000 1.723.487.561.000 81 68% 43 72%


Keuangan
Jumlah Belanja Operasi 4.616.256.240.940 3.942.202.805.669 85,40% 100%

a. B elanja P egawai Rp 826.156.299.567

Belanja Pegawai adalah pengeluaran pemerintah daerah untuk imbalan atas


hasil kerja yang dilakukan pegawai kepada pemerintah daerah. Realisasi
Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2009 mencapai Rp826.156.299.567 atau
92,52% dari anggarannya sebesar Rp892.987.919.465. Realisasi belanja
 pegawai sebesar Rp826.156.299.567 termasuk penyesuaian atas kekurangan
 pembayaran selisih bulog beras sebesar Rp727.122.000.

b. Belanja Barang Rp 891.988.194.602

Belanja Barang adalah pengeluaran pemerintah daerah untuk barang-barang


 pakai habis dan menurut kriteria yang ditetapkan tidak dapat digolongkan
sebagai aktiva tetap. Realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran 2009
mencapai Rp891.988.194.602 atau 84,19% dari anggarannya sebesar
Rp1.059.507.874.475.

c. Belanja Hibah Rp 442.780.000

Belanja Hibah adalah belanja yang digunakan untuk pemberian hibah dalam
 bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah
daerah lainnya, dan kelompok masyarakat/perorangan yang secara spesifik
telah ditetapkan peruntukannya. Realisasi Belanja Hibah Tahun Anggaran
2009 mencapai Rp442.780.000 atau 5,75% dari anggarannya sebesar
Rp7.707.000.000.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

d. Belanja Bantuan Sosial Rp 500.127.970.500

Belanja Bantuan Sosial adalah pengeluaran pemerintah daerah yang


ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial baik masyarakat pada
umumnya maupun pegawai pemerintah daerah pada khususnya. Realisasi
Belanja Bantuan Sosial Tahun Anggaran 2009 mencapai
Rp500.127.970.500 atau 91,59% dari anggarannya sebesar
Rp546.021.633.000.

e. Belanja Bantuan Keuangan Rp 1.723.487.561.000

Belanja Bantuan Keuangan adalah belanja yang digunakan untuk


menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari
 provinsi kepada kabupaten/kota, pemerintah desa dan kepada pemerintah
daerah lainnya atau dari pemerintah kabupaten kota kepada pemerintah desa
dan pemerintah desa lainnya dalam rangka pemerataan dan/atau
peningkatan kemampuan keuangan. Realisasi Belanja Bantuan Keuangan
Tahun Anggaran 2009 mencapai Rp1.723.487.561.000 atau 81,68% dari
anggarannya sebesar Rp2.110.031.814.000. Dari realisasi sebesar
Rp1.723.487.561.000, diketahui bahwa:
a) Sebesar Rp1.265.877.659.000 merupakan belanja alokasi dana otonomi
khusus untuk Kota/Kabupaten di seluruh Provinsi Papua.
 b) Sebesar Rp324.000.000.000 merupakan belanja bantuan keuangan
kepada desa/kampung/kelurahan/distrik atau RESPEK.
c) Sebesar Rp55.000.000.000 merupakan belanja bantuan keuangan
kepada Kabupaten Pemekaran.
d) Sebesar Rp49.847.496.000 merupakan belanja bantuan program kepada
kabupaten/kota.
e) Sebesar Rp14.006.762.000 merupakan belanja bantuan kepada daerah
 bawahan.
f) Sebesar Rp14.755.644.000 merupakan belanja bantuan khusus program
 pendidikan.

2.2) BELANJA MODAL


Belanja Modal adalah pengeluaran pemerintah daerah yang digunakan untuk
 perolehan aset tetap atau aset lainnya untuk keperluan kegiatan
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

 penyelenggaraan pemerintahan daerah atau untuk dimanfaatkan oleh


masyarakat umum. Belanja Modal Tahun Anggaran 2009 terealisasi sebesar
Rp1.199.489.101.030 atau 74,33% dari anggarannya sebesar
Rp1.613.766.558.079 Rincian Belanja Modal dapat dijelaskan sebagai
 berikut.

 Anggaran Realisasi %
Uraian AnggaranTotal
(Rp) (Rp)

1 Belanja Tanah 68.957.350.000 7.354.953.000 10,67% 0,61%

2 Belanja Peralatan dan Mesin 290.866.165.654 189.080.656.700 65,01% 15,76%


3 Belanja Gedung dan Bangunan 279.619.721.700 266. 96. 66.377 95,20% 22,19%
Belanja Jalan, Irigasi dan
4 833.515.693.475 636.345.986.32376,34%53,05%
Jaringan
5 Belanja Aset Tetap Lainnya 140.807.627.250 100.511.338.630 71,38% 8,38%
Jumlah Belanja Modal 1.613.766.558.079 1.199.489.101.030 74,33% 100%

a. B elanja T anah Rp 7.354.953.000


Belanja Tanah menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh tanah sampai dengan tanah tersebut siap pakai. Biaya ini
meliputi antara lain harga pembelian serta biaya untuk memperoleh hak,
 biaya yang berhubungan dengan pengukuran dan penimbunan. Realisasi
Belanja Tanah tahun 2009 sebesar Rp7.354.953.000 atau 10,67% dari
anggarannya sebesar Rp68.957.350.000.

b. Belanja Peralatan dan Mesin Rp 189 080 656 700


Belanja Peralatan dan Mesin menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh peralatan dan mesin sampai siap pakai.
Biaya ini meliputi antara lain harga pembelian dan biaya instalasi serta
biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan aset
sehingga dapat digunakan. Realisasi Belanja Peralatan dan Mesin Tahun
Anggaran 2009 mencapai Rp189.080.656.700 atau 65,01% dari anggarannya
sebesar Rp290.866.165.654.

c. Belanja Gedung dan Bangunan Rp 266.196.166.377


Belanja Gedung dan Bangunan menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai.
Biaya ini meliputi antara lain harga beli, biaya pembebasan, biaya
 pengurusan IMB, notaris dan pajak. Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Tahun Anggaran 2009 mencapai sebesar Rp266.196.166.377 atau 95,20%


dari anggarannya sebesar Rp279.619.721.700.

d. Belanja Jalan Irigasi dan Jaringan Rp 636.345.986.323


Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi dan jaringan sampai siap pakai.
Biaya ini meliputi antara lain biaya perolehan dan biaya-biaya lain sampai
dengan jaringan tersebut siap pakai. Realisasi Belanja Jalan, Irigasi dan
Jaringan Tahun Anggaran 2009 mencapai Rp636.345.986.323 atau 76,34%
dari anggarannya sebesar Rp833.515.693.475.

e. Belanja Aset Tetap Lainnya Rp 100.511 338 630


Belanja Aset Tetap Lainnya menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh Aset Tetap Lainnya sampai siap pakai. Pada
tahun 2009 terdapat Belanja Aset Lainnya sebesar Rp100.511.338.630 atau
71,38% dari anggarannya sebesar Rp140.807.627.250.

2.3) BELANJA TAK TERDUGA


Belanja Tak Terduga adalah pengeluaran pemerintah daerah yang digunakan
untuk penanganan bencana alam, bencana sosial dan pengeluaran tak
terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan
kewenangan
 pemerintah daerah.

Belanja Tak Terduga Tahun Anggaran 2009 terealisasi sebesar


Rp48.187.817.418 atau 97,51% dari anggarannya sebesar
Rp49.415.946.981.

2.4) TRANSFER/BAGI HASIL PENDAPATAN KE KAB/KOTA


Transfer adalah pengeluaran uang dari pemerintah provinsi kepada
kabupaten/kota. Transfer/Bagi Hasil Pendapatan ke Kabupaten/Kota Tahun
Anggaran 2009 terealisasi sebesar Rp104.319.213.863 atau 99,98% dari
anggarannya sebesar Rp104.343.346.000.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

3) SURPLUS/(DEFISIT)

Berdasarkan hasil realisasi total Pendapatan Tahun Anggaran 2009 sebesar


Rp6.012.822.338.440 dan realisasi total Belanja tahun anggaran 2009 sebesar
Rp5.294.198.937.980 maka Pemerintah Provinsi Papua mengalami SURPLUS
(pendapatan lebih besar dari pada belanja) sebesar Rp718.623.400.460.

4) PEMBIAYAAN

Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah, baik


penerimaan maupun pengeluaran, yang dimaksudkan untuk menutup defisit dan
atau memanfaatkan surplus anggaran.

1.1) Penerimaan Pembiayaan


Tidak terdapat realisasi penerimaan pembiayaan pada tahun anggaran 2009.
1.2) Pengeluaran Pembiayaan
Realisasi pengeluaran pembiayaan pada tahun anggaran 2009 adalah
sebesar Rp225.000.000.000 yang terdiri dari pembentukan Dana Cadangan
sebesar Rp200.000.000.000 dan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
sebesar Rp25.000.000.000.

5) SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Tahun Berjalan sampai dengan tutup
tahun anggaran 2009 adalah sebesar Rp493.623.400.460.

B. PENJELASAN POS-POS NERACA

1) KAS D I KAS D AERAH Rp 1.096.985 098 388


Kas di Kas Daerah merupakan saldo kas pemerintah daerah  
yang berada di rekening kas daerah tahun anggaran 2009 pada
 bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Papua yaitu Bank
Papua Jayapura dan Bank Mandiri Jayapura. Jumlah Kas di Kas
Daerah di Bank Papua Jayapura terdiri dari:
Rekening Rutin No. 01080-1 R P 58.010.535.411
Rekening Dana alokasi Umum RP 18.172.956.571
(DAU) No.6577-6
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Rekening Dana Alokasi Khusus RP 8.424.735.750


(DAK) No. 6577-8
Rekening Dana Otsus No. 0999 9 RP 845.863.626.777
Rekening Non DDL No. 9906.3 R P 81.379
Jumlah Rp 930.471.935.888
Rek DAK DR No. 07576-7 R P 2.629.642.000
Rekening pada Bank Mandiri Jayapura :
Rek 154-00-0743069-1 R P 163.883.520.500
RP 1.096.985.098.388

Saldo kas daerah tersebut telah dilakukan rekonsiliasi dengan


Rekening Koran (RC) dari Bank Papua Jayapura dan Bank
Mandiri Jayapura.

2) KAS D I B ENDAHARAWAN P ENGELUARAN Rp 28.880.803.193


Kas di Bendaharawan Pengeluaran merupakan sisa Uang
Persediaan (UP) dan Tambahan UP (TU) tahun 2009 yang
 belum dipertanggungjawabkan sampai dengan 31 Desember
2009. Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2009
sebesar Rp28.880.803.193. Sampai dengan penyusunan laporan
keuangan unaudited per 18 Maret 2010, atas Rp28.880.803.193
tersebut yang telah disetorkan ke kas daerah sebesar
Rp26.089.958.993 dan yang belum disetor ke kas daerah
sebesar Rp2.790.844.200. Selanjutnya sampai dengan
 pemeriksaan berakhir telah disetorkan ke kas daerah sebesar
Rp608.875.455, sehingga sisa kas di bendahara pengeluaran
yang belum disetor/dipertanggungjawabkan sebesar
Rp2.181.968.745 dengan rincian sebagai berikut.
 Biro Mental Spiritual Rp400.000.000

 Biro Pemerintahan Kampung Rp883.624.545

 Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Rp898.344.200


P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

3) PIUTANG Rp 721.182.000
Terdiri atas:
a. PIUTANG PAJAK  Rp 715.270.800
Piutang Pajak Tahun Anggaran 2009 merupakan piutang
yang diakui atas pajak yang sudah ada ketetapannya
(SKP/SKPT) namun belum dilunasi oleh wajib pajak
sampai dengan 31 Desember 2009.
Saldo Piutang Pajak Pemerintah Provinsi Papua per
31 Desember 2009 sebesar Rp715.270.800 Jumlah tersebut
merupakan Piutang Pajak Kendaraan Bermotor.

b. P IUTANG RETRIBUSI Rp 5.911.200


Piutang Retribusi Tahun Anggaran 2009 merupakan
piutang yang diakui atas Retribusi yang sudah ada
ketetapannya (SKR/SKRT) namun belum dilunasi oleh
wajib retribusi sampai dengan 31 Desember Saldo Piutang
Retribusi
Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember 2009 sebesar
Rp5.911.200 merupakan Piutang Sewa Rumah Dinas.

4) PIUTANG LAIN-LAIN Rp 11.906.111.751


Piutang Lain-lain Tahun Anggaran 2009 merupakan piutang
yang tidak termasuk dalam piutang pajak dan piutang retribusi
yang belum dilunasi oleh yang bersangkutan sampai dengan 31
Desember 2009.
Saldo Piutang Lain-lain Pemerintah Provinsi Papua per
31 Desember 2009 sebesar Rp11.906.111.751 terdiri dari:
a.Piutang Cicilan Beli Rumah Rp11.496.871.529
 b.Piutang Cicilan Angsuran Kendaraan Rp 409.240.222
Rp11.906.111.751
Jumlah
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Piutang cicilan beli rumah dinas berdasarkan Keputusan


Gubernur Provinsi Papua Nomor 133 Tahun 2004 dan Nomor
223 Tahun 2005. Sedangkan piutang Kendaraan bermotor
 berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi Papua Nomor 178
Tahun 1994, Nomor 5 Tahun 1996, Nomor 249 Tahun
1996,
 Nomor 22 Tahun 1997, Nomor 56 Tahun 1999, Nomor 9 Tahun
2004 dan Nomor 163 Tahun 2005.

5) PERSEDIAAN Rp 27.164.180.668
Persediaan adalah barang habis pakai yang diperoleh dengan
maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan
 barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual/diserahkan
dalam rangka pelayanan masyarakat.
Per 31 Desember 2009, terdapat Persediaan sejumlah
Rp 27.164.180.668 yang dapat dirinci sebagai berikut.

- Obat-obatan Rp 13.512.638.812
- Alat Kesehatan Rp 6.083.861.642
- Barang Lainnya Rp 7.567.680.214

Jumlah Rp 27.164.180.668

Atas saldo persediaan tersebut, persediaan obat dan alat


kesehatan pakai habis senilai Rp2.553.890.914 tidak dapat
diyakini kewajarannya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan
hasil perhitungan fisik oleh Tim Pemeriksa dengan yang
disajikan dalam neraca yang tidak dapat dijelaskan.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

6) INVESTASI NON PERMANEN LAINNYA Rp 17.505.742.483


Investasi Non Permanen Lainnya Pemerintah Provinsi Papua
merupakan penjaminan kredit bantuan usaha kepada
masyarakat asli Papua sesuai dengan kesepakatan antara
Gubernur Provinsi Papua dengan Direksi PT Bank Papua
dengan Nomor 58/617/SET dan Nomor 08/PKS-BPD/III/2004
tanggal 15 Maret 2004 yang telah diaddendum 3 kali.
Saldo awal investasi non permanen lainnya sebesar
Rp18.415.427.000. Selama tahun 2009 terdapat pengurangan
sebesar Rp909.684.517, yang disebabkan adanya kredit macet
dari masyarakat asli Papua sehingga jaminan kredit bantuan
usaha tersebut harus dipotong untuk menalangi kredit macet
tersebut sehingga saldo Akhir Investasi Non Permanen
Lainnya per tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar
Rp17.505.742.483.

7) PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH Rp 174.841.411.705


Penyertaan Modal Pemerintah Daerah dalam Badan Usaha
Milik Daerah dan Lembaga Keuangan Daerah menggambarkan
 jumlah yang dikeluarkan pemerintah daerah untuk penyertaan
modal dalam badan usaha milik negara/daerah di dalam dan di
luar negeri serta lembaga-lembaga keuangan.
Jumlah Penyertaan Modal per 31 Desember 2009 sebesar
Rp174.841.411.705. Rincian Penyertaan Modal sebagai
berikut.
- PT. Bank Papua (cost method) Rp 123.605.000.000
- PDAM Kabupaten Jayapura
Rp  15.457.858.550
(cost method) 

- PD Irian Bakti (equity method)  Rp 35.212.287.869


- PT. EMKL Varunapura Rp 566.265.286
(equity method)
Jumlah Rp 174.841.411.705

Penyertaan Modal pada PT Bank Papua dan PDAM Kab


Jayapura menggunakan cost method. Selama Tahun 2009
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

terdapat penambahan penyertaan modal kepada PT Bank


Papua sebesar Rp25.000.000.000.
Penyertaan Modal pada PD Irian Bhakti dan PT EMKL
Varuna Pura menggunakan equity method dikarenakan
kepemilikan Pemerintah Provinsi Papua > 50%. Penyertaan
modal metoda ekuitas berdasakan Laporan Keuangan PD
Irian Bhakti dan PT EMKL Varuna Pura Tahun 2009
sebelum diaudit.
Khusus penyertaan modal Pemerintah Provinsi Papua pada
PT EMKL Varunapurasenilai Rp566.265.286 tidak dapat
diyakini kewajarannya karena belum didukung dokumen
bukti
 penyertaannya.

8) ASET T ETAP Rp 10.679.494.398.620


Jumlah tersebut terdiri dari :
Saldo 31 Desember 2009
No Klasifikasi

a.Tanah
1.217.714.124.434
Peralatan dan Mesin
700.625.041.216
Gedung dan Bangunan
1.139.520.273.615
Jalan, Irigasi dan Jaringan
7.276.734.135.759

Aset Tetap La nnya280.719.753.775


Konstruksi dalam Pengerjaan64.181.069.821
Total Akvita Tetap 10.679.494.398.620

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat


lebih dari satu periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan
 pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Aset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari


sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan,
hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya dan dari sitaan
atau rampasan.
Pada tahun 2009 terdapat penambahan aset tetap dari mutasi
 belanja modal tahun 2009 ditambah belanja barang dan jasa tahun
2009 yang menjadi aset tetap dan ditambah dengan Konstruksi
Dalam Pengerjaan (KDP) tahun 2008 yang menjadi aset tetap di
tahun 2009 dikurangi belanja modal dari kegiatan tahun 2009
yang masih KDP di tahun 2009 sehingga saldo aset tetap per 31
Desember 2009 (tidak termasuk Konstruksi Dalam Pengerjaan)
menjadi sebesar Rp10.615.313.328.799, dengan perhitungan
sebagai berikut.

1. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) tahun 2008 yang telah selesai Rp 52.113.991.044
dan menjadi aset tetap tahun 2009
2. Belanja Modal tahun 2009 Rp 1.199.489.101.030
3. Belanja Barang dan Jasa 2009 Rp 4.272.143.750
4. Koreksi Audit Positif Rp 86.548.737.869
5. Koreksi Audit Negatif  Rp (108.181.847.119)
6. Sub Jumlah (1+2+3+4+5) Rp 1.234.242.126.574
7. Belanja modal dan Belanja Barang dan Jasa tahun 2009 yang
masih menjadi KDP per 31 Desember 2009 Rp 52.366.712.021
8. Penambahan Aset Tetap tahun 2009 (6-7) Rp 1.181.875.414.526
9. Aset Tetap (tidak termasuk KDP) per 31 Desember 2008 Rp 9.433.437.914.246
10. Aset Tetap (tidak termasuk KDP) per 31 Desember 2009 Rp 10.615.313.328.799

Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) per 31 Desember 2009


sebesar Rp64.181.069.821, dengan perhitungan sebagai
berikut.

1. KDP TA 2008 Rp 63.928.348.844


2. KDP TA 2008 yang menjadi aset tetap TA 2009 Rp 52.113.991.044
3. KDP TA 2008 yang masih KDP TA 2009 Rp 11.814.357.800
4. KDP TA 2009 Rp 52.366.712.021
5. Total KDP per 31 Desember 2009 Rp 64.181.069.821

Jadi nilai aset tetap termasuk Konstruksi Dalam Pengerjaan


(KDP) per 31 Desember 2009 adalah sebesar
Rp10.679.494.398.620 (Rp10.615.313.328.799 +
Rp64.181.069.821) dengan rincian sebagai berikut.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

KLASIFIKASI ASET
SALDO AWAL 2009 PENAMBAHAN PENGURANGAN SALDO AKHIR 2009
TETAP
Tanah 1.203.743.177.434 13.970.953.000 1.217.714.130.434
Peralatan dan M esin 508.817.524.886 196.039.219.030 4.231.702.700 700.625.041.216
Gedung dan Bangunan 885.015.058.769 305.876.140.851 51.370.926.005 1.139.520.273.615
Jalan, Irigasi, dan 6.740.125.481.882 657.907.942.113 121.299.288.236 7.276.734.135.759
Jaringan
 Aset Tetap Lainnya 95.736.677.275 185.070.076.500 87.000.000 280.719.753.775
SUB TOTAL 9.433.437.914.246
Konstruksi Dalam 63.928.348.844 52.366.712.021 52.113.991.044 64.181.069.821
Pengerjaan

TOTAL 9.497.366.263.090 10.679.494.398.620

Atas aset tetap senilai Rp10.679.494.398.620 tersebut, senilai


Rp156.518.013.403 tidak didukung bukti yang memadai, yaitu
saldo awal aset tetap tahun 2008 sebesar Rp23.914.697.166 atas
 peralatan dan mesin yang belum dapat ditelusuri
keberadaannya, tanah senilai Rp3.600.000.000 tidak didukung
bukti kepemilikan/sertifikat a.n. Pemerintah Provinsi Papua,
belanja modal yang peruntukannya untuk pihak ketiga dan telah
diserahterimakan kepada pihak lain tapi masih diakui sebagai
aset tetap Pemerintah Provinsi Papua senilai Rp33.889.245.450,
tanah pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (P&P)
senilai Rp1.336.784.000 tidak didukung dengan bukti
kepemilikan/sertifikat, dan terdapat belanja modal yang
 peruntukannya untuk pihak ketiga dan telah diserahterimakan
kepada pihak lain namun masih diakui sebagai asset tetap
Pemerintah Provinsi Papua sebesar Rp93.777.286.787.

a. Tanah Rp 1.217.714.124.434
Tanah menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh tanah sampai dengan tanah tersebut siap pakai.
Biaya ini meliputi antara lain harga pembelian serta biaya untuk
memperoleh hak, biaya yang berhubungan dengan pengukuran
dan penimbunan.
Saldo awal Tanah per 1 Januari 2009 sebesar
Rp1.203.743.171.434. Selama tahun 2009 terdapat
 penambahan sebesar Rp7.354.953.000. Selain itu terdapat
 belanja modal gedung dan bangunan sebesar Rp6.616.000.000
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

yang digunakan untuk membeli tanah, sehingga nilai Tanah


Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember 2009 sebesar
Rp1.217.714.124.434 (Rp1.203.743.171.434 +
Rp7.354.953.000 + Rp6.616.000.000). Atas nilai tanah
tersebut diketahui bahwa:
1. Terdapat tanah yang belum memiliki sertifikat tanah, namun
sudah mempunyai bukti pelepasan hak atas tanah, yaitu:

 Pengadaan tanah sebesar Rp800.000.000 pada kegiatan


 pembangunan rumah jabatan pada Badan Kepegawaian.
 Tanah sebesar Rp1.190.000.000 pada kegiatan
 pembangunan gedung kampus STPDN di Badan
Kepegawaian.
 Tanah sebesar Rp4.276.000.000 dalam pembangunan
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) pada Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga.
 Pembangunan gedung kantor pada Dinas Pendapatan
Daerah, termasuk di dalamnya sebesar Rp350.000.000
digunakan untuk membeli tanah.
 Tanah seluas 894.150m2.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

2. Terdapat tanah pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga


(P&P) senilai Rp1.336.784.000 yang hanya didukung dengan
 bukti pembayaran.

b. Peralatan dan Mesin Rp 700.625.041.216


Peralatan dan Mesin menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh peralatan dan mesin sampai siap
 pakai. Biaya ini meliputi antara lain harga pembelian dan biaya
instalasi serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan
mempersiapkan aset sehingga dapat digunakan.
Saldo awal Peralatan dan Mesin tahun 2009 sebesar
Rp508.817.524.886. Selama Tahun 2009 terdapat penambahan
sebesar Rp191.807.516.330 yang terdiri dari realisasi belanja
modal tahun 2009 sebesar Rp189.080.656.700 ditambah dari
 belanja barang dan jasa tahun 2009 sebesar Rp50.118.750 dan
ditambah Konstruksi Dalam Pengerjaan Tahun 2008 yang telah
menjadi aset tetap tahun 2009 sebesar Rp6.708.523.580
dikurangi Peralatan dan Mesin yang masih menjadi
konstruksi dalam
 pengerjaan per 31 Desember 2009 sebesar Rp4.031.782.700
sehingga nilai Peralatan dan Mesin yang dikuasai oleh
Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember 2009 sebesar
Rp700.625.041.216.

c Gedung dan B angunan Rp 1.139.520.273.615


Gedung dan Bangunan menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai
siap
 pakai. Biaya ini meliputi antara lain harga beli, biaya
 pembebasan, biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Saldo awal Gedung dan Bangunan tahun 2009 sebesar


Rp885.015.058.769. Selama tahun 2009 terdapat penambahan
sebesar Rp254.505.214.846 yang terdiri dari realisasi belanja
modal Tahun 2009 sebesar Rp259.580.166.377, ditambah dari
 belanja barang dan jasa tahun 2009 sebesar Rp2.383.425.000 dan
ditambah konstruksi dalam pengerjaan tahun 2008 sebesar
Rp37.296.549.474 dikurangi Gedung dan Bangunan yang masih
menjadi konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2009
sebesar Rp23.208.816.755, dikurangi dengan pembangunan
 pemukiman terpadu bagi mantan anggota TPN OPM yang sudah
diserahkan pada tahun 2009 sebesar Rp21.546.109.250. Sehingga
nilai Gedung dan Bangunan Pemerintah Provinsi Papua per 31
Desember 2009 menjadi sebesar Rp1.139.520.273.615.

d. Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 7.276.734.135.759


Jalan, Irigasi dan Jaringan menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi dan sampai siap
 pakai. Biaya ini antara lain meliputi biaya perolehan dan biaya
konstruksi sampai jaringan tersebut siap pakai.
Saldo awal Jalan, Irigasi dan Jaringan tahun 2009 sebesar
Rp6.740.125.481.882. Selama tahun 2009 terdapat penambahan
sebesar Rp536.608.653.877 yang terdiri dari realisasi belanja
modal sebesar Rp 636.345.986.323 ditambah dari belanja barang
dan jasa tahun 2009 sebesar Rp1.838.600.000 dan ditambah
konstruksi dalam pengerjaan tahun 2008 sebesar
Rp16.231.855.790, dikurang Jalan, Irigasi dan Jaringan yang
masih menjadi konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember
2009 sebesar Rp33.249.050.366,
dikurang tiang pancang pada Dinas Pekerjaan Umum yang
belum digunakan sebesar Rp84.558.737.870 (reklasifikasi ke
aset tetap lainnya). Sehingga saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per
31 Desember 2009 sebesar Rp7.276.734.135.759.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

e. Aset Tetap Lainnya Rp 280.719.753.775


Aset Tetap Lainnya menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh Aset Tetap Lainnya sampai siap
 pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan semua Aset Tetap
Lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan dengan tepat ke dalam
Aset Tetap yang telah diuraikan sebelumnya. Saldo awal Aset
Tetap Lainnya tahun 2009 sebesar Rp95.736.677.275. Selama
tahun 2009 mengalami penambahan sebesar Rp184.983.076.500
yang berasal dari realisasi belanja modal (untuk aset tetap
lainnya) tahun 2009 sebesar Rp100.511.338.630, ditambah tiang
 pancang pada Dinas Pekerjaan umum yang belum digunakan
(reklasifikasi dari Jalan, Irigasi dan Jaringan) sebesar
Rp84.558.737.870, dikurang dengan belanja bahan lainnya
berupa
 N2 cair 500 liter sebesar Rp74.500.000 dan straw 500 dosis
sebesar Rp12.500.000 pada Dinas Kelautan dan Perikanan
(reklasifikasi ke persediaan). Sehingga nilai Aset Tetap Lainnya
milik Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember 2009 menjadi
sebesar Rp280.719.753.775.

f. Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp 64.181 069.821


Konstruksi Dalam Pengerjaan menggambarkan biaya yang
diakumulasikan sampai pada tanggal laporan posisi keuangan
dari semua jenis asset tetap dalam pengerjaan yang belum selesai
dibangun.
Saldo awal Konstruksi Dalam Pengerjaan tahun 2008 sebesar
Rp63.928.348.844 dimana pekerjaannya sebagian telah
diselesaikan pada Tahun Anggaran 2009 dan direklasifikasikan
kembali ke masing-masing rekening aset tetapnya. Dari realiasai
 belanja modal dan belanja barang dan jasa tahun 2009 terdapat
 pekerjaan yang belum selesai per 31 Desember 2009 sebesar
Rp64.181.069.821 yang diklasifikasikan ke dalam Konstruksi
Dalam Pengerjaan.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

9) DANA CADANGAN Rp 416 901 717 871


Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung
kebutuhan yang memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak
dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran. Dana Cadangan yang
disisihkan oleh Pemerintah Provinsi Papua selama Tahun
Anggaran 2009 sebesar Rp416.901.717.871.
Saldo Awal, 1 Januari 2009 Rp 204.324.727.543
Penambahan tahun 2009 Rp
200.000.000.000 Sub Jumlah Dana Cadangan Rp
404.324.727.543

ditambah pendapatan bunga dari :


- Rekening Bank Papua 09953-2 Rp 7.313.926
- Rekening Bank Papua 09990-7 Rp 5.878.503.453
- Rekening Deposito di Bank BRI Rp 4.015.617.394
- Rekening Deposito di Bank
Rp 2.675.555.555
Papua
- Saldo Akhir per 31 Des 2009 Rp 416.901.717.871

 Nilai Dana Cadangan Pemerintah Provinsi Papua per 31


Desember 2009 sebesar Rp416.901.717.871 tersebut berada di
 beberapa rekening yaitu :
- RekeningDanaCadangan 09990-7 Rp 9.656.135.189
- Rekening Dana Cadangan 09953-2 Rp 554.409.733
- Rekening Deposito di Bank Papua Rp 202.675.555.555
- Rekening Deposito di Bank BRI Rp 204.015.617.394
Jumlah per 31 Desember 2009 Rp 416.901.717.871
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

10) ASET LAINNYA


Aset Lainnya adalah Aset yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam Aset lancar, investasi jangka panjang, Aset tetap dan dana
cadangan. Aset Lainnya antara lain terdiri dari:

Tagihan Piutang Penjualan Angsuran


 Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian
Daerah Kemitraan Dengan Pihak
Ketiga
 Aset Tidak
Berwujud Aset
Lain-lain

a. Aset Lain-Lain Rp 59.061.138.050

Aset Lain-Lain Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember


2009 adalah sebesar Rp 59.061.138.050 terdiri dari :
- Sisa UUDP tahun 1981/82 s.d tahun 2006 Rp 39.946.328.785
- Piutang Kelebihan P embayaran Rp 17.496.681.068
- Peralatan M esin y ang rusak b erat Rp 86.967.256
- Sisa UUDP tahun 2 007 Rp 724.174.941
- Sisa UP/TU Tahun 2008 yang belum disetorkan oleh
Bendahara Pengeluaran :
-Dinas K ebudayaan An. A bigael Kbarek Rp 692.635.100
-UPTD M useum An. M arthinus Kurni Rp 114.350.900
Jumlah Rp 59.061.138.050

Rincian Sisa UUDP s.d. TA 2006 terdiri dari:


- Sisa U UDP R utin 1981/82 s .d. 2 001 Rp 1.507.730.152

- Sisa UUDP Pembangunan 1981/82 s.d. 2001 Rp 2.043.561.492

- Sisa UUDP Rutin dan Pembangunan Tahun Rp 11.926.243.554


Anggaran 2002

- Sisa UUDP Rutin dan Pembangunan Tahun Anggaran Rp 3.238.593.866


2003

- Sisa U UDP T ahun 2 004 Rp 19.422.924.558


- Sisa U UDP T ahun 2 005 Rp 247.891.062
- Sisa U UDP Tahun 2 006 Rp 1.559.384.101
Jumlah Rp 39 946 328 785
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Sisa UUDP tersebut terutama UUDP Tahun Anggaran


1981-2002 dan Tahun Anggaran 2002 sebesar
Rp15.477.535.198 telah diusulkan oleh Gubernur Papua
dengan Surat Gubernur Nomor 904/228 tanggal 28 April
2008 kepada DPRP untuk dimintakan persetujuan
 penghapusan karena kadaluarsa dan hilangnya dokumen
akibat peristiwa kebakaran Tahun 2002. Namun, hingga
saat ini belum dilakukan pembahasan antara Gubernur
dengan DPRP mengenai penyelesaian permasalahan
tersebut.
Sisa UUDP tahun 2003 sebesar Rp3.238.593.866 tidak
dapat dirinci menurut satuan kerjanya (SKPD) karena
 berkas-berkas yang mendukungnya sudah tidak lengkap,
oleh karena itu akan diusulkan untuk dilakukan
 penghapusan.
Sisa UP/TU tahun 2008 di Bendahara Pengeluaran Dinas
Kebudayaan a.n. Abigael Kbarek sebesar Rp692.635.100
dan Bendahara Pengeluaran UPTD. Museum a.n.
Marthinus Kurni sebesar Rp114.350.900 sampai dengan
31 Desember 2009 belum disetor dan belum ada
 penyelesaiannya.

11) KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 

Kewajiban Jangka Pendek adalah hutang dengan jangka waktu


kurang atau sama dengan 1 (satu) tahun dengan persyaratan bahwa
 pembayaran kembali pinjaman berupa pokok pinjaman, bunga dan
 biaya lain seluruhnya harus dilunasi dalam Tahun Anggaran yang
 bersangkutan. Kewajiban Jangka Pendek Pemerintah Provinsi
Papua per 31 Desember 2009 terdiri dari Utang PFK dan Utang
Jangka Pendek Lainnya.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

a. Utang Perhitungan F ihak K etiga ( PFK) Rp  18.387.567.897

Utang PFK merupakan utang perhitungan kepada fihak ketiga yang


sampai dengan 31 Desember 2009 belum dibayarkan sebesar
Rp18.387.567.897. Utang PFK tersebut terdiri dari :
- Utang PPh 21 Rp 45.750.518
- Utang PPh 2 2 Rp 1.431.908.770
- Utang PPh 2 3 Rp 1.615.683.278
- Utang P PN Rp 14.078.632.720
- Utang IW P Rp .186.998.6
- Utang Taperum Rp 28.594.000
Jumlah Rp 18.387.567.897

Atas Utang PFK sebesar Rp18.387.567.897 tersebut diatas, pada


Tahun 2010 telah dibayarkan. Saldo awal Utang PFK lainnya sebesar
Rp1.354.843.925. Selama tahun 2009 terdapat penerimaan sebesar
Rp205.693.640.035 dan telah disetor sebesar Rp189.627.134.233
serta terdapat penyesuaian sebesar Rp902.792.715, sehingga saldo
Akhir Utang PFK per tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar
Rp18.387.567.897.

12) EKUITAS DANA

a Ekuitas Dana Lancar

Ekuitas dana lancar merupakan selisih antara jumlah nilai asset


lancar dengan jumlah nilai hutang lancar.

1. Sisa L ebih P embiayaan A nggaran ( SILPA) Rp  1.107.478.333.684

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) merupakan akumulasi


saldo SILPA tahun-tahun sebelumnya dan tahun berjalan. Jumlah
Akumulasi SILPA Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember
2009 adalah Rp1.107.478.333.684, dengan rincian sebagai
berikut.
 Akumulasi SILPA sampai dengan tahun 2008 Rp 614.821.151.394
SILPA tahun berjalan (2009) Rp 493.623.400.460
Penyesuaian SILPA tahun lalu Rp 858.547.740
Penyesuaian PFK tahun berjalan (Rp 1.824.765.910)
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Saldo Akumulasi SILPA sebesar Rp1.107.478.333.684 tersebut


terdapat pada Kas Daerah dan Kas di Bendahara Pengeluaran
dikurangi Utang PFK, sebagai berikut.
Kas di Kas D aerah Rp 1.096.985.098.388
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 28.880.803. 93
Utang P FK Rp (18.387.567.897)
 Akumulasi SILPA, 31-12-2009 Rp 1.107.478.333.684

2. Cadangan u ntuk P
iutang Rp 12.627.293.751
Cadangan untuk Piutang adalah kekayaan bersih Pemerintah
Provinsi Papua per 31 Desember 2009 yang tertanam dalam
Piutang sebesar Rp12.627.293.751.

3. Cadangan u ntuk Persediaan Rp 27.164.180.668

Cadangan untuk Persediaan adalah kekayaan bersih Pemerintah


Provinsi Papua per 31 Desember 2009 yang tertanam dalam
Persediaan sebesar Rp27.164.180.668.

b. Ekuitas Dana Investasi


Ekuitas Dana Investasi merupakan selisih antara jumlah nilai Investasi
Permanen, Aset Tetap dan Aset Lainnya (tidak termasuk Dana
Cadangan) dengan jumlah nilai Hutang Jangka Panjang

1. Diinvestasikan dalam Investasi Non Permanen Rp 17.505.742.483

Diinvestasikan dalam Investasi Non Permanen merupakan


ekuitas dana Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember 2009
yang ditanamkan dalam bentuk penjaminan dana bergulir
sebesar Rp17.505.742.483.

2. Diinvestasikan dalam Investasi Permanen Rp 174.841.411.705

Diinvestasikan dalam Investasi Permanen merupakan ekuitas


dana Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember 2009 yang
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

ditanamkan dalam bentuk Investasi Permenen berupa


Penyertaan Modal sebesar Rp174.841.411.705.

3. Diinvestasikan d alam A set T etap Rp 10.679.494.398.620

Diinvestasikan dalam Asset Tetap merupakan ekuitas dana


Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember 2009 yang
ditanamkan dalam bentuk Aset Tetap sebesar
Rp10.679.494.398.620.

4. Diinvestasikan D alam Aset Lainnya Rp 59.061.138.050

Diinvestasikan dalam Asset Lainnya merupakan ekuitas dana


Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember 2009 yang
ditanamkan dalam bentuk Aset Lainnya sebesar
Rp59.016.138.050.

c. Ekuitas Dana Cadangan

Ekuitas Dana Cadangan merupakan akumulasi dana yang


disisihkan dalam dana cadangan pada aset lainnya guna
membiayai kegiatan yang tidak dapat dibebankan dalam satu
tahun anggaran.

1. Diinvestasikan d alam D ana C adangan Rp 416.901.717.871


Diinvestasikan dalam Dana Cadangan merupakan ekuitas dana
Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember 2009 yang
ditanamkan dalam bentuk Dana Cadangan sebesar
Rp416.901.717.871.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

C. PENJELASAN LAPORAN ARUS KAS

Informasi yang disajikan dalam laporan arus kas tahun 2009 tidak termasuk mutasi
 pengeluaran uang persediaan dan tambahan uang persediaan serta pengembalian
(penyetoran) sisa uang persediaan dan sisa tambahan uang persediaan.

1) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Arus Kas dari Aktivitas Operasi menunjukan kemampuan operasi pemerintah


dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasional
pemerintah. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Pemerintah Provinsi Papua
selama tahun 2009 sebesar Rp1.918.112.501.490 dengan perincian sebagai berikut.

 Arus Masuk Kas Rp 6.012.822.338.440


Arus Keluar Kas Rp 4.094.709.836.950
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp 1.918.112.501.490

2) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan mencerminkan penerimaan
dan pengeluaran kas bruto sehubungan dengan perolehan dan pelepasan sumber
daya yang bertujuan untuk meningkatkan operasi pemerintah dan menghasilkan
 pendapatan di masa yang akan datang.
Arus Kas bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan Pemerintah Provinsi
Papua selama tahun 2009 sebesar Rp (1.199.489.101.030) dengan perincian sebagai
 berikut.

Arus Mas uk Kas Rp 0


 Arus K eluar Kas Rp 1.199.489.101.030
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Rp (1.199.489.101.030)
 Non Keuangan

3) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN

Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran


 bruto sehubungan dengan defisit/surplus anggaran.
Arus Kas bersih dari Aktivitas Pembiayaan Pemerintah Provinsi Papua selama tahun
2009 sebesar Rp (225.000.000.000) dengan perincian sebagai berikut.

Arus Mas uk Kas Rp 0


Arus K eluar Ka Rp 225.000.000.000
 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Rp (225.000.000.000)
Pembiayaan
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

4) ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN

Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran mencerminkan penerimaan dan pengeluaran
 bruto yang tidak mempengaruhi anggaran.
Arus Kas bersih dari Aktivitas Non Anggaran Pemerintah Provinsi Papua selama
tahun 2009 sebesar 16.066.505.802 dengan perincian sebagai berikut.

 Arus M asuk Kas Rp 205.693.640.035


Arus K eluar Kas Rp 189.627.134.233
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran Rp 16.066.505.802
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

INFORMASI TAMBAHAN

Dalam Tahun Anggaran (TA) 2009, pendapatan bagi hasil dari Bea Perolehan Hasil
Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagian provinsi terealisasi sebesar Rp3.915.978.788 atau
261,07% dari anggaran sebesar Rp1.500.000.000. Pemeriksaan secara uji petik melalui
konfirmasi langsung ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jayapura diperoleh
informasi bahwa pengelolaan pendapatan BPHTB milik Provinsi Papua sesuai Laporan
Penerimaan dan Pembagian BPHTB, menggunakan 2 rekening, yaitu rekening
100.21.10.02.01080-1 dan rekening 100.21.10.05.05378-5. Hasil pemeriksaan atas kedua
rekening tersebut menunjukkan bahwa rekening BPHTB yang diakui sebagai rekening kasda
adalah rekening 100.21.10.02.01080-1, sedangkan rekening 100.21.10.05.05378-5 yang berisi
 pendapatan BPHTB bagian Provinsi tidak diperhitungkan sebagai rekening kas daerah.
Rekening BPHTB (Kasda Tk. I) tersebut telah dibuka sejak tanggal 5 Agustus 1998 oleh sdr
DD (mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah) dan sifatnya sementara (perantara) karena
langsung dipindahkan ke rekening 100.21.10.02.01080-1. Sampai dengan pemeriksaan
berakhir, tanggal 27 Mei 2010, masih terdapat dana sebesar Rp5.049.192.810 yang tersimpan
dalam rekening Rekening BPHTB (Kasda Tk. I) nomor
100.21.10.05.05378-5 tersebut.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

BAB V
PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN

1. Gambaran Umum Provinsi Papua


a. Geografis.

Provinsi Papua di bentuk berdasarkan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 1969


tentang Pembentukan Provinsi Otonomi Irian Barat dan Kabupaten Otonomi di
Provinsi Irian Barat yang kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5
Tahun 1973 dirubah namanya menjadi Provinsi Irian Jaya dan terakhir berdasarkan
Undang – Undang
 Nomor 21 Tahun 2001 di rubah menjadi Provinsi Papua.
Provinsi Papua dengan luas 317.062 Km 2, terletak diantara 130° – 141° Bujur Timur
dan 2°25’ Lintang Utara – 9° Lintang Selatan. Kabupaten Merauke merupakan daerah
yang terluas yaitu 4 397 931 Ha atau 13,87 persen dari total luas Provinsi Papua.
Sedangkan Kota Jayapura merupakan daerah terkecil. Kota Wamena (Jayawijaya)
dengan ketinggian 2000 – 3000 meter diatas permukaan laut merupakan kota tertinggi
dan terdingin di Papua. Sedangkan yang terendah adalah kota Merauke dengan
ketinggian 3.5 meter diatas permukaan laut. Sebagai daerah tropis dan wilayah
kepulauan, Papua memiliki kelembaban udara relatif sama dengan provinsi lain
berkisar antara 78 – 87 persen. Sedangkan curah hujan rata – rata 2.015,8 mm lebih
rendah bila dibandingkan dengan tahun 2003 yang tercatat 3 3015 mm. Jumlah curah
hujan tertinggi tercatat di stasiunpencatat di Fakfak yaitu 4.111 mm dan terendah di
stasiun Bade yang tercatat sebesar 883 mm.
Tabel 1.1.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Letak Geografis Papua

b. Luas Wilayah

Luas wilayah Provinsi Papua hampir 3 kali pulau Jawa atau seluas 317.502,78 km2
dengan jumlah penduduk sebanyak 2.469.086 orang, dan Secara geografis berada di
tepian tikungan pasifik serta berbatasan langsung dengan Negara Australia, Papua
New Guinea ( PNG) dan Republik Palau, terletak diantara 130o BT dan 140o BT dan
2o 25’
LU dan 9o LS

c. Batas Wilayah

Batas Wilayah Provinsi Papua meliputi :


Sebelah Utara : Samudra Pasifik Republik
Palau. Sebelah Selatan : Laut Arafura
Sebelah Barat : Provinsi Papua Barat
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Sebelah Timur : Papua New Guinea


Kabupaten Tolikara merupakan daerah terluas yaitu 173.673 km2 atau 23,38 % total
luas Provinsi Papua, Sedangkan Kota Jayapura merupakan Daerah Terkecil, tetapi
apabila dibandingkan dengan Kota se-Indonesia, maka Kota Jayapura merupakan kota
yang terluas. Dari luas wilayah tersebut apbila di lihat berdasarkan kelas kemiringan
terdiri dari Lereng 0 – 2 % : 166 . 978 km2 (39.57%) lebih 2 – 15 % : 68 ,000 km2
(16,12), lebih 15 – 40 % : 23.954 km2 ( 5,69 %) dan lebih 40 % : 163.034 km2 (38,63
%). Ini menunjukan bahwa hampir separuh daratan Papua merupakan topografi miring.

d. Topografis

Keadaan topografi Papua bervariasi mulai dari dataran rendah berawa sampai dataran
tinggi yang dipadati dengan hutan trofis, padang rumput dan lembah dengan alang-
alangnya. Dibagian tengah berjejer rangkaian pegunungan tinggi sepanjang 650 Km.
Salah satu bagian dari pegunungan tersebut adalah Pegunungan Jayawijaya yang
terkenal karena disana terdapat 3 puncak tertinggi yang walaupun terletak di dekat
katulistiwa namun selalu diliputi oelh tudung es yaitu Puncak Jayawijaya dengan
ketinggian 5.030 m (15.090 ft), Puncak Trikora 5.160 m (15.480 ft) dan Puncak
Yamin 5.100 m (15.300 ft).
2. Visi dan Misi

A. Visi
Visi pembangunan Provinsi Papua Tahun 2006-2010 adalah “Membangun Papua
Baru”.
Maksud dari visi tersebut adalah bahwa Papua baru memiliki masyarakat yang
 bekerja keras, rajin belajar dan saling bahu membahu. Karena itu tingkat kesejahteraan
mereka dari hari ke hari terus meningkat melebihi saudara-saudaranya di pulau-pulau lain.
Tingkat dan kualitas pendidikan serta kesehatan melebihi saudarasaudaranya di pulau-
 pulau lain. Sehingga Papua memiliki peradaban dan martabat yang tinggi.
Papua baru juga memiliki penduduk yang tertib, penuh disiplin dan taat kepada
hukum, mereka menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan kebenaran serta
menjunjung tinggi nilai etika dan moral. Mereka juga beragama dan beriman serta taat
kepada Tuhan Allah, Sang Pencipta Yang Maha Kuasa.
Papua baru memiliki pemimpin-pemimpin yang dipilih langsung oleh masyarakat
secara demokratis. Mereka memiliki kapasitas dan kemampuan kepemimpinan yang
tinggi, tetapi rendah hati. Mereka tidak mengenal korupsi, kolusi dan nepotisme serta
diskriminasi.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Mereka diurapi oleh Tuhan Allah dengan hikmat, marifat dan kebijaksanaan. Mereka
memiliki wibawa dan kharisma, sehingga menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat.
Papua baru memiliki pemerintahan yang terbaik, bersih dan berwibawa. Suatu
 pemerintahan yang melayani rakyatnya dengan sebaikbaiknya. Demikian juga sebaliknya,
rakyatnya hormat dan taat kepada pemimpin-pemimpinnya yang memerintah. Suatu
 pemerintahan yang akhirnya menjadi contoh dan teladan bagi provinsi-provinsi lain.

B. Misi
Untuk mencapai Visi Menuju Papua Baru 2011 serta mengemban misi sebagaimana
diuraikan diatas maka secara rinci misi yang akan diemban adalah:
1) Menata Kembali Pemerintahan Daerah
Dimaksudkan untuk membangun pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa
serta menerapkan Tata Pemerintahan yang baik (Good Governance) pada semua
jajaran dan tingkatan. Sejalan dengan itu akan dilakukan pula penataan terhadap
kehidupan politik dan kemasyarakatan yang demokratis, dewasa dan bermutu,
berdasarkan UU No. 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Propinsi Papua.

2) Membangun Tanah Papua yang Damai dan Sejahtera


Dilakukan melalui upaya yang sungguh-sungguh untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat secara adil dan merata bagi semua, dengan titik berat perhatian harus
diberikan kepada rakyat yang hidup di kampung-kampung dan daerah terpencil serta
rakyat miskin di daerah perkotaan.
3) Membangun Tanah Papua yang Aman dan Damai
Rakyat ikut serta memelihara dan menikmati suasana yang aman, damai, penuh
displin, tertib dan taat kepada hukum serta menjunjung tinggi hak-hak azasi manusia.
4) Meningkatkan dan mempercepat pembangunan prasarana dasar (infrastruktur) di
seluruh Tanah Papua
Meliputi prasarana perhubungan/transportasi dalam rangka membangunan jaringan
transportasi terpadu (darat, laut, sungai dan udara), ketersediaan air bersih,
ketersediaan energi dan ketersediaan sistem telekomunikasi yang cukup memadai
bagi seluruh rakyat.

3. Organisasi dan Kelembagaan


P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Unsur Kepemimpinan
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, Provinsi Papua dibawah kepemimpinan
: Gubernur : Barnabas Suebu SH
Wakil Gubernur : Alex Hesegem, SE
Sekretaris Daerah : Drs. Elia I. Loupatty, MM (Plt.)

Organisasi dan Tata Kerja


Penataan kelembagaan yang sesuai dengan konsep otonomi daerah mempunyai arti
 penting yang sangat strategis untuk meningkatkan kinerja aparatur. Demi menyesuaikan
dengan kebutuhan pemerintahan dalam rangka melakukan pelayanan kepada masyarakat
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman
Perangkat Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota, maka Pemerintah melakukan penataan kelembagaan dengan
menetapkan:
a. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Papua Provinsi
Papua;
 b. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Papua;
c. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Papua.

Perangkat daerah yang terdapat di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua, terdiri dari
1 Sekretariat Daerah, 1 Sekretariat DPRP, 15 Dinas dan 25 UPTD Dinas, 11 Badan, 1
Inspektorat, 1 Kantor, 1 Satuan Polisi Pamong Praja dan 3 RSUD.

Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan


Organisasi a. Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah merupakan 60ancer staf yang dipimpin oleh seorang Sekretaris
Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. Sekretaris
Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Gubernur dalam menyusun kebijakan
dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Sekretaris Daerah membawahi 3 orang Asisten, yaitu: (1) Asisten Bidang


Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, (2) Asisten Bidang Perekonomian dan
Pembangunan, dan (3) Asisten Bidang Umum. Masing-masing asisten ini membawahi
sejumlah bagian dalam Sekretariat Daerah dan melakukan koordinasi kegiatan di
 bidangnya masing-masing.
b. Sekretariat DPRP
Sekretariat DPRP dipimpin oleh Sekretaris DPRP yang dalam melaksanakan
tugasnya secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Pimpinan DPRP, dan secara 61ancer61trative bertanggungjawab kepada Gubernur melalui
Sekretaris Daerah.
c. Dinas
Dinas merupakan 61ancer pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh Kepala
Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah. Dinas yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua berjumlah 15 Dinas.
d. Lembaga Teknis Daerah
Lembaga teknis daerah merupakan 61ancer pendukung Pemerintah Provinsi yang
 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekda. Lembaga teknis
daerah dipimpin oleh Kepala Lembaga Teknis Daerah.

Lembaga Teknis Daerah terdiri dari:


1) Inspektorat
Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Inspektorat Provinsi dipimpin oleh seorang Inspektur, yang dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya bertanggung jawab secara langsung kepada Gubernur dan secara teknis
administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.
2) Badan
Badan dipimpin oleh Kepala Badan dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui
Sekretaris Daerah. Badan yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua
berjumlah 11 Badan
3) Kantor
Kantor dipimpin oleh Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Kantor yang ada di lingkungan
Pemerintah Provinsi Papua berjumlah 1 kantor.
4) Satuan Polisi Pamong Praja
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan
 pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pembinaan, ketentraman dan ketertiban umum,
 penegakan Perda, serta tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan
Pemerintah kepada Gubernur dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
Satpol PP dipimpin oleh 1 orang Kepala Satuan.

5) RSUD
RSUD dipimpin oleh Kepala RSUD (Direktur) dan b ertanggungjawab kepada
Gubernur melalui Sekretaris Daerah. RSUD yang ada di lingkungan Pemerintah
Provinsi Papua
 berjumlah 3 (tiga) RSUD, yaitu RSUD Jayapura, RSUD Abepura dan RS Jiwa Abepura.
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

BAB VI
PENUTU
P

1. Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Papua Tahun Anggaran 2009 disusun


 berdasarkan PP Nomor 24 Tahun 2005 yang terdiri atas Laporan Realisasi
Angggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

2. Laporan Realisasi Anggaran periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2009


menunjukkan realisasi Pendapatan per 31 Desember 2009 sebesar
Rp6.012.822.338.440 atau 99,17% dari yang dianggarkan Rp6.063.064.092.000.
Realisasi pendapatan Tahun Anggaran 2009 terdiri dari Pendapatan Asli Daerah
sebesar Rp369.727.113.037, pendapatan transfer sebesar Rp5.643.095.225.403.

3. Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2009 sebesar Rp5.294.198.937.980 atau


82,93% dari yang dianggarkan sebesar Rp6.383.782.092.000. Realisasi Belanja
terdiri dari belanja operasi sebesar Rp3.942.202.805.669, belanja modal sebesar
Rp1.199.489.101.030, belanja tak terduga sebesar Rp48.187.817.418 dan
transfer/bagi hasil pendapatan ke Kabupaten/Kota sebesar Rp104.319.213.863.

4. Laporan Arus Kas Pemerintah Provinsi Papua periode 1 Januari sampai dengan
31 Desember 2009 menggambarkan Aktivitas Operasi sebesar
Rp1.918.112.501.490, Aktivitas Investasi Non Keuangan sebesar 
Rp(1.199.489.101.030), Aktivitas Pembiayaan sebesar Rp(225.000.000.000) dan
aktivitas Non Anggaran sebesar Rp16.066.505.802.

5. Gambaran Neraca Daerah Pemerintah Provinsi Papua Tahun Anggaran 2009


adalah Total Aset sebesar Rp12.513.461.784.729, Total Kewajiban sebesar
Rp18.387.567.897 dan Total Ekuitas Dana sebesar Rp12.495.074.216.831. Total
Aset merupakan gambaran kekayaan daerah Tahun Anggaran 2009 yang terdiri
dari Aset Lancar sebesar Rp1.165.657.376.000, Investasi Jangka Panjang
Pemerintah Daerah sebesar Rp192.347.154.188, Aset Tetap sebesar
Rp10.679.494.398.620, Dana Cadangan sebesar Rp 416.901.717.871 dan Aset
Lainnya sebesar Rp59.061.138.050.

Berdasarkan angka-angka realisasi dan penjelasan secara garis besar diatas, maka
 pelaksanaan APBD Pemerintah Provinsi Papua sampai dengan 31 Desember 2009
P E M E R I N TH P R O V I N S I PP U

 pada umumnya berjalan lancar dan telah mencapai target kinerja keuangan dan
 pertangggung jawaban anggaran yang telah ditetapkan.

 Namum perlu dipahami, bahwa disamping hasil yang telah dicapai masih terdapat
 juga kekurangan dan hambatan yang kesemuanya itu harus dihadapi sebagai pelajaran
dan tantangan demi tercapainya kesempurnaan tugas-tugas yang akan datang.
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1. Dasar Hukum Pemeriksaan

a Pasal 23 E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Tahun 1945.


 b. Pasal 6 ayat (3) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan.
c Pasal 31 ayat (2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
 Negara.
d. Pasal 56 ayat (3) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara.
e Pasal 2 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
f. Pasal 184 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah.
g. Pasal 81 Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
h. Pasal 100 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.

2. Tujuan Pemeriksaan

Tujuan pemeriksaan LKPD TA 2009 adalah untuk memberikan opini


atas tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan
keuangan yang didasarkan pada kriteria:
a Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
 b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures).
c Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
d. Efektivitas sistem pengendalian intern.

3. Lingkup Pemeriksaan

Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan atas


Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Papua Tahun Anggaran 2009, meliputi:
a. Neraca per Tanggal 31 Desember Tahun 2009.
 b. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2009.
c. Laporan Arus Kas Tahun Anggaran 2009.
d. Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Papua Tahun
Anggaran 2009.

4. Cakupan Pemeriksaan

Pemeriksaan atas Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan


Arus Kas Tahun Anggaran 2009 Provinsi Papua meliputi pengujian substantif
atas transaksi yang dibukukan dan disajikan dalam Neraca, Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan, serta
 pengungkapan informasi dalam Lampiran Neraca, Lampiran Realisasi Anggaran,

65
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
dan Laporan Arus Kas yang meliputi semua transaksi material dalam satu tahun
anggaran yang diperiksa dan pengujian terinci atas realisasi ayat dan pasal yang
material dalam laporan tersebut.

5. Standar Pemeriksaan

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Papua Tahun


Anggaran 2009 dilakukan dengan berpedoman pada Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara (SPKN) yang diterbitkan dengan Peraturan BPK RI Nomor 1
Tahun 2007, Pedoman Manajemen Pemeriksaan, prinsip-prinsip akuntansi yang
 berlaku umum yang tercantum dalam berbagai peraturan perundang-undangan,
dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang diterbitkan oleh IAI.

6. Batasan dan Kendala Pemeriksaan

Dalam pelaksanaan tugas pemeriksaan, geografis dan kondisi alam


Provinsi Papua yang sangat luas dan sulit, membatasi Tim Pemeriksa BPK RI
untuk melakukan pemeriksaan fisik aset tetap dan belanja di distrik-distrik.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

SISTEM PENGENDALIAN INTERN


DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA
TAHUN ANGGARAN 2009

DI
JAYAPURA

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

SISTEM PENGENDALIAN INTERN


DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA
TAHUN ANGGARAN 2009

DI
JAYAPURA

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


PERWAKILAN PROVINSI PAPUA

 Nomor : 25A/LHP/XIX.JYP/07/10
Tanggal : 9 Juli 2010
DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi..................................................................................................................................... i

Resume Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dalam Kerangka
Pemeriksaan LKPD TA 2009.............................................................................................. ..... ii

Gambaran Umum Sistem Pengendalian Intern pada Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Provinsi Papua TA 2009 ................................................................. .

Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern........................................................... 11

1. Penyajian Persediaan Alat Kesehatan Pakai Habis dan Obat Sebesar Rp2.553.890.914
Tidak Didasarkan Perhitungan Fisik............................................................................. 11

2. Nilai Aset Tetap Sebesar Rp156.518.013.403 (1,47%) yang Disajikan dalam Neraca
15
Pemerintah Provinsi Papua Tidak Didukung Dokumen yang Memadai.........................

3. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Sebesar Rp566.265.286 Tidak Didasarkan pada


Bukti Penyertaan Modal ............................................................................................... 18

Lampiran

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA i


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN


INTERN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TA 2009

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan


Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) telah
memeriksa Neraca Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember 2009, Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir
 pada tanggal tersebut.

Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material,
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI mengharuskan
BPK RI melaksanakan pengujian atas sistem pengendalian intern Pemerintah Provinsi Papua.
Sistem pengendalian intern merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Papua. Namun,
tujuan pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas
keseluruhan sistem pengendalian intern tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan
suatu
 pendapat seperti itu.

Sistem pengendalian intern Pemerintah Provinsi Papua terkait dengan laporan keuangan,
merupakan suatu proses yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai atas keandalan
laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Pengendalian intern tersebut
meliputi berbagai kebijakan dan prosedur yang: (1) terkait dengan catatan keuangan; (2)
memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan tersebut telah sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan, serta penerimaan dan pengeluaran telah sesuai dengan otorisasi yang
diberikan; (3) memberikan keyakinan yang memadai atas keamanan aset yang berdampak
material pada laporan keuangan. Pemerintah Provinsi Papua bertanggung jawab untuk mengatur
dan menyelenggarakan pengendalian tersebut.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA ii


SPKN mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan kelemahan dalam sistem pengendalian
intern atas pelaporan keuangan. Kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas Laporan
Keuangan Pemerintah Provinsi Papua yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut.
1. Penyajian Persediaan Alat Kesehatan Pakai Habis dan Obat Sebesar
Rp2.553.890.914Tidak Didasarkan Perhitungan Fisik.
2. Nilai Aset Tetap Sebesar Rp156.518.013.403 (1,47%) yang Disajikan dalam Neraca
Pemerintah Provinsi Papua Tidak Didukung Bukti yang Memadai.
3. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Sebesar Rp566.265.286 Tidak Didasarkan pada Bukti
Penyertaan Modal.

Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Papua


mengambil langkah-langkah perbaikan dan tindak lanjut sebagaimana terinci dalam laporan ini.

Atas pemeriksaan tersebut, selain Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern,
BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi Papua Tahun Anggaran 2009 yang memuat opini wajar dengan pengecualian dengan
 Nomor 25/LHP/XIX.JYP/07/10, tanggal 9 Juli 2010, dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas
Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan dengan Nomor 25B/LHP/XIX.JYP/07/10,
tanggal 9 Juli 2010.

Jayapura, 9 Juli 2010

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


Perwakilan Provinsi Papua Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Eydu Oktain Panjaitan, S.E., M.M., Ak.


Akuntan, Reg. Neg. No. D-15.297
GAMBARAN UMUM

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM AKUNTANSI

DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

TAHUN ANGGARAN 2009

Penelaahan terhadap sistem pengendalian intern Pemerintah Provinsi Papua dapat diuraikan
sebagai berikut.
1. Lingkungan Pengendalian

Pimpinan instansi pemerintah wajib menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian


yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan sistem pengendalian intern
dalam lingkungan kerjanya, melalui:
a.Penegakan Integritas dan Nilai Etika

Kebijakan dan aturan yang berkaitan dengan integritas dan nilai etika untuk keseluruhan
 pejabat dan pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua telah diterapkan dan
dikomunikasikan dengan cukup baik. Sebagai aparat yang berstatus PNS maka peraturan
 pokok yang dijadikan acuan adalah Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil, Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004
tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil, dan peraturan-
peraturan terkait lain terutama dalam hal pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan barang
daerah. Kelemahan yang ada berkaitan dengan integritas pegawai adalah masih rendahnya
kesadaran
 pengguna anggaran dalam mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran secara tepat
waktu dan lengkap.
Hal ini dapat terlihat dengan masih adanya SKPD yang sampai dengan pemeriksaan berakhir
 belum mempertanggungjawabkan sisa kas yang masih terdapat pada bendahara pengeluaran
SKPD yang bersangkutan.

b. Komitmen Terhadap Kompetensi

Peningkatan kompetensi telah dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan baik dengan
menyelenggarakan diklat keuangan daerah, maupun dengan pendidikan khusus bagi beberapa
PNSD antara lain memprioritaskan pegawai untuk menempuh pendidikan dengan jurusan
yang sangat berkaitan erat dengan pengelolaan keuangan daerah. Pemerintah Provinsi Papua
 bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Departemen Keuangan RI
cq. Perwakilan BPKP Provinsi Papua untuk mendidik sumber daya manusia (PNSD) di
 bidang akuntansi khususnya akuntansi pemerintah, yang dilaksanakan sejak tahun 2007
dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Selain
itu, sistem penerimaan PNS di Pemerintah Provinsi telah dilakukan secara transparan dan
diumumkan kepada publik dalam rangka menjaring calon PNS yang lebih banyak sehingga
diperoleh PNS yang memiliki kompetensi.

BPK RI PERWAKILAN PR OVINSI PA 1


PUA
Selain itu bantuan berupa beasiswa pendidikan juga telah dilakukan khususnya bagi para
 pegawai maupun pejabat dalam lingkungan Pemerintahan Provinsi Papua seperti pada Badan
Kepegawaian dan Diklat Aparatur.
 Namun demikian, hambatan yang dihadapi Provinsi dalam rangka menegakkan kompetensi
adalah adanya keterbatasan kesempatan bagi seluruh pegawai untuk mendapat pendidikan
dan pelatihan dan keterbatasan sumber daya manusia yang berkualitas dibandingkan dengan
luasnya lingkup pekerjaan.

c.Falsafah dan Gaya Operasi Manajemen

Dalam rangka menjalankan fungsi manajemen pada lingkungan Pemerintah Provinsi, maka
 para aparatur pemerintah daerah telah menanamkan rasa tanggung jawab yang tinggi atas
setiap program kerja dan kegiatannya yang sepenuhnya mengacu kepada peraturan yang
 berlaku. Hal tersebut dapat dilihat pada saat proses penyusunan anggaran, Pemerintah
Provinsi Papua telah menerapkan sistem bottom up yaitu penyusunan anggaran telah
melibatkan seluruh pengguna anggaran untuk menyusun program/kegiatan sendiri dan
menyampaikannya kepada Top Manajemen baik itu Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekda
untuk dievaluasi dan disetujui. Selain itu adanya sistem reward atas keberhasilan setiap
SKPD sebagai pengguna anggaran atas kinerjanya maka Kepala Daerah memberikan
 penghargaan berupa kesempatan wisata rohani dan mobil operasional. Pada kesempatan
lainnya, Pemerintah Provinsi berupaya untuk menjaring aspirasi kebutuhan masyarakat
melalui pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbangda) yang
disesuaikan dengan RPJMD. Namun demikian masih dijumpai kelemahan yaitu kurang
maksimalnya para atasan langsung pada Pemerintah Provinsi dalam memantau segala
kegiatan yang dilakukan sehingga masih terjadi ketidaktaatan terhadap kebijakan dan
 peraturan yang berlaku yaitu adanya realisasi anggaran belanja yang tidak sesuai dengan
 peruntukkan afektasi, seperti pada:
Rumah Sakit Jiwa Abepura, yaitu menggunakan anggaran kegiatan pengadaan obat-obatan
untuk belanja honorarium pelayanan jaminan kesehatan masyarakat miskin Papua.
Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur menggunakan anggaran kegiatan bantuan
 pelatihan dan kursus untuk merealisasikan belanja beasiswa PNS. Pemeriksaan terhadap
dokumen pertanggungjawaban berupa tanda terima dari bendahara pengeluaran kepada 5
(lima) orang penerima diketahui bahwa kelima orang tersebut juga mendapatkan bantuan
 berupa beasiswa pendidikan bagi PNS yang dianggarkan di Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah (BPKAD).

d. Pembentukan Struktur Organisasi Yang Sesuai Dengan Kebutuhan

Struktur organisasi telah ditetapkan dengan peraturan daerah terakhir untuk menyesuaikan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penataan Organisasi Perangkat Daerah, maka Pemerintah Provinsi Papua menetapkan
 peraturan-peraturan terkait, yaitu:
1) Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Papua Provinsi
Papua.
2) Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Papua.
3) Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Inspektorat, Bappeda, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Papua.
Dengan ditetapkannya 3 (tiga) peraturan daerah tersebut maka struktur organisasi
Pemerintah Provinsi Papua menjadi sebagai berikut.
1) Sekretariat Daerah

Setda Provinsi Papua dipimpin oleh seorang Sekda, dengan dibantu oleh 3 (tiga) orang
Asisten, yaitu:
a) Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, membawahi:
(1) Biro Tata Pemerintahan

(2) Biro Pemerintahan Kampung


(3) Biro Hukum

 b) Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, membawahi:


(1) Biro Humas dan Protokol
(2) Biro Pemberdayaan Perempuan
(3) Biro Mental Spiritual
c) Asisten Bidang Umum, membawahi:
(1) Biro Organisasi dan PAN

(2) Biro Umum dan Perlengkapan


2) Sekretariat DPRP
3) Dinas Daerah, terdiri dari:

a) Dinas Kesehatan
 b) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
c) Dinas Pekerjaan Umum

d) Dinas Kesejateraan Sosial dan Masyarakat Terisolir


e) Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan
f) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM

g) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata


h) Dinas Kelautan dan Perikanan
i) Dinas Kehutanan dan Konservasi
 j) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
k) Dinas Perkebunan dan Peternakan
l) Dinas Pertambangan dan Energi
m) Dinas Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

n) Dinas Perhubungan
o) Dinas Pendapatan Daerah
 p) 25 UPTD Dinas

4) Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari:


a) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

 b) Inspektorat

c) Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Kesejahteraan Keluarga


d) Badan Koordinasi Penanaman Modal
e) Badan Kesbangpolinmas Daerah

f) Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah


g) Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Aparatur 
h) Badan Pengelolaan Infrastruktur 

i) Badan Pengelola SDM Papua


 j) Badan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

k) Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri


l) Badan Pengelolaan Keuangan dan Daerah
m) Kantor Penghubung Daerah
n) Satuan Polisi Pamong Praja
5) Rumah Sakit Daerah, yaitu:
a) RSUD Jaypura
 b) RSUD Abepura

c) RS Jiwa Abepura
Adanya perubahan struktur organisasi lama yang disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
 Nomor 41 Tahun 2007 merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi agar
 pelaksanaan kegiatan pemerintahan dapat berjalan secara optimal untuk menjalankan tugas
 pokok dan fungsi masing-masing instansi terkait.
Hasil pemahaman dan pengujian SPI atas organisasi Pemerintah Provinsi Papua diketahui
sebagai berikut.
APBD sudah mengacu kepada struktur organisasi dan tata kerja yang dibentuk berdasarkan
 peraturan daerah.
Fungsi penatausahaan, pencatatan dan pelaporan belanja dilaksanakan oleh Bagian
Akuntansi dan Pelaporan BPKAD untuk mencatatnya serta melaporkan belanja daerah
dalam laporan realisasi anggaran Pemerintah Provinsi Papua, yang sudah terlebih dahulu
diverifikasi di tingkat SKPD.
Fungsi pembayaran dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran. Sedangkan untuk pembayaran
yang bersifat langsung (LS) fungsi pembayaran dilaksanakan oleh Bagian Perbendaharaan
BPKAD Provinsi Papua.

e. Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab Yang Tepat

Tugas pokok dan fungsi telah dibuat untuk masing-masing pegawai tetapi belum sepenuhnya
 pegawai memahami secara baik sehingga terkadang masih terjadi pembagian tugas atau
 pembebanan pekerjaan yang tidak merata. Selain itu pengenaan sanksi yang kurang tegas
terkait dengan pegawai yang tidak dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Hal ini
terlihat dari dijumpainya PPTK yang tidak melakukan pemantauan secara berkesinambungan
terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pihak Ketiga sehingga terjadi
kekurangan dalam pelaksanaan pekerjaan walaupun telah dinyatakan selesai 100% sesuai
 berita acara penyelesaian masing-masing pekerjaan tersebut, antara lain:
1) RSUD Jayapura, dijumpai kekurangan volume pekerjaan pada kegiatan pengadaan alat
kesehatan.
2) Biro Tata Pemerintahan, adanya pengadaan kendaraan dinas roda dua yang belum
dikerjakan.
3) Dinas Perhubungan, dijumpai kekurangan volume pekerjaan pada kegiatan yang tidak
sesuai dengan surat perjanjian pemborongan/kontrak pekerjaan tersebut.
4) Dinas Pekerjaan Umum, dijumpai kekurangan volume pekerjaan pada kegiatan yang
tidak sesuai dengan surat perjanjian pemborongan/kontrak pekerjaan tersebut.
5) RSUD Abepura, dijumpai kekurangan volume pekerjaan pada kegiatan yang tidak sesuai
dengan surat perjanjian pemborongan/kontrak pekerjaan tersebut.
Selain permasalahan tersebut di atas, terkait dengan pendelegasian wewenang dan tanggung
 jawab juga ditemukan hal-hal lain, diantaranya:

1) Kontrak pembuatan jembatan wesaput tahap II di Kabupaten Jayawijaya pada Dinas


Pekerjaan Umum direalisasikan menjadi pembuatan jalan. Hal ini terjadi karena
ketidakmampuan rekanan mendatangkan alat dari Jayapura ke Jayawijaya.
Ketidakmampuan ini tidak menjadi pertimbangan dalam pemilihan rekanan pada saat
 pelelangan. Perubahan pekerjaan ini dituangkan dalam addendum kontrak. Sehingga
terjadi perubahan besar-besaran dari kontrak awal ke addendum kontrak.
2) Pengadaan kendaraan operasional roda 4 (empat) pada Dinas Pertanian didelegasikan
kepada rekanan (CV SMA) dengan harga penawaran tertinggi, yaitu Rp165.000.000
dari 3 (tiga) peserta yang mengikuti pelelangan.

f. Penyusunan dan Penerapan Kebijakan Yang Sehat Tentang Pembinaan Sumber Daya
Manusia

Proses perekrutan pegawai belum sepenuhnya sesuai antara latar belakang pengetahuan,
ketrampilan dan pendidikan dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Hal tersebut berpengaruh
terhadap kompetensi pegawai. Untuk mengurangi kendala yang mungkin akan terjadi
 berkaitan dengan permasalahan ini khususnya terkait dengan pengelolaan keuangan di BPK
RIAD, maka sejak tahun 2009 Pemerintah Provinsi Papua menetapkan 17 (tujuh belas)
PNSD yang telah dididik pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) untuk
ditempatkan di BPKAD sebagaimana tertuang dalam Keputusan Gubernur Provinsi Papua
Nomor: SK.824.3-1601 tanggal 11 April 2008, dan kemudian disusul surat Sekretaris Daerah
Provinsi Papua Nomor: 821.2/729/BKPLA tanggal 18 Mei 2009 perihal Pemberdayaan Alumni
STAN PNSD Provinsi Papua untuk menempatkan 6 (enam) orang dari 17 (tujuh belas) orang
di Inspektorat Provinsi Papua agar diberdayakan sebagai auditor.

g. Perwujudan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Yang Efektif

Sejalan dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 11 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, dan Lembaga Teknis Daerah
Provinsi Papua, maka unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah di Pemerintah
Provinsi Papua adalah Inspektorat Provinsi. Inspektorat Provinsi dipimpin oleh seorang
Inspektur yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab langsung
kepada Gubernur dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.
Sebagaimana tercantum dalam Pasal 12 huruf c dan d. Perda Nomor 11 Tahun 2008,
Inspektorat Provinsi Papua antara lain mempunyai fungsi pemeriksaan, pengusutan,
 pengujian dan penilaian tugas pengawasan, serta pengawasan terhadap penyelenggaraan
 pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota. Untuk memenuhi fungsi tersebut,
 pada tahun anggaran 2008 sebagaimana diamanatkan pula dalam Permendagri Nomor 4
Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah, Pasal 12 yang menyatakan Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota melaksanakan reviu
atas laporan keuangan pemerintah daerah, maka Inspektur Provinsi Papua telah melakukan
reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Papua sebagaimana tertuang dalam
Laporan Hasil Reviu Atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Papua Tahun 2009
 Nomor: 900/95/INSPEKTORAT/2010 tanggal 18 Maret 2010.

Unsur pengawas pada Pemerintah Provinsi Papua adalah Inspektorat Provinsi Papua. Namun
demikian Inspektorat dalam melakukan pengawasan atau kegiatan audit belum optimal. Hal
ini dapat dilihat dengan kurangnya tenaga auditor internal.

h. Hubungan Kerja Yang Baik Dengan Instansi Pemerintah Terkait

Dalam rangka mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah kepada wakil rakyat


yang duduk di dewan legislatif, Pemerintah Daerah Provinsi telah mampu menciptakan
suasana yang harmonis dan terjalinnya komunikasi yang baik dan aktif antara DPRD dengan
Pemerintah Daerah. Hal tersebut dapat tercermin dengan lancarnya proses penyusunan APBD
dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD setiap tahun anggaran. Disamping itu,
hubungan antara Pemerintah Daerah dengan instansi pemerintah terkait terutama instansi
vertikal juga tidak mengalami permasalahan yang berarti bahkan tercipta hubungan yang
simbiosis mutualisma (saling menguntungkan) antara pihak-pihak yang terkait. Hal tersebut
tercermin dengan suasana keamanan dan ketertiban yang kondusif serta lancarnya proses
 pencairan hak-hak keuangan Pemerintah Daerah Provinsi baik di urusan ke Pemerintah Pusat
maupun Daerah. Meskipun semuanya berjalan lancar bukan berarti tidak ada permasalahan
yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah Provinsi dalam kaitannya dengan instansi terkait
lainnya, yaitu Pemerintah Provinsi Papua belum optimal mengupayakan kerja sama dengan
Badan Pertanahan Nasional dalam pengurusan sertifikasi tanah yang disebabkan kondisi
 penguasan dan pelepasan hak oleh masyarakat setempat.

2. Penilaian Risiko

Penilaian risiko merupakan kegiatan preventif yang dilakukan dalam rangka mengidentifikasi
risiko yang akan muncul di kemudian hari atas keputusan pembelanjaan yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah Provinsi. Dengan adanya sistem pengendalian yang lebih dini berupa
 penilaian risiko diharapkan setiap pembelanjaan APBD akan lebih tepat sasaran, efisien dan
ekonomis. Berkaitan dengan penilain risiko tersebut, Pemerintah Daerah Provinsi telah mencoba
mengidentifikasi kegiatan dan biaya dalam anggarannya berdasarkan anggaran berbasis kinerja
dan pengelolaan dana otsus (otonomi khsusus) didasarkan pada UU Otsus dan Perdasus. Namun
dalam pelaksanannya, Pemerintah Provinsi belum mampu mengidentifikasi kegiatan/belanja
yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat Papua terutama dengan belum optimalnya
 penggunaan dana otsus yaitu penggunaan dana otsus belum tepat sasaran, belum tepat waktu dan
adanya kekeliruan perhitungan RAB. Selain itu diketahui bahwa permasalahan belanja modal
yang peruntukkannya untuk pihak ketiga yang berdampak pada tidak jelasnya pencatatan atas
yang bersumber dari belanja modal tersebut merupakan bentuk nyata kegagalan Pemerintah
Provinsi dalam mengidentifikasi risiko belanja modal tersebut. Hal tersebut jelas tercermin
dengan tidak dicatatnya atas belanja modal tersebut baik oleh Pemerintah Daerah Provinsi
maupun Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Dari uraian di atas menunjukkan bahwa
Pemerintah Daerah Provinsi belum melakukan penilaian risiko secara optimal atas pembelanjaan
APBD-nya dan belum membentuk unit organisasi yang khusus menangani kegiatan penilaian
risiko, belum mempunyai pedoman untuk melakukan penilaian risiko.
3. Kegiatan Pengendalian

a.Pengendalian atas Pengelolaan Sistem Informasi

Sesuai dengan Pasal 13 ayat (1) Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 59
Tahun 2007, maka untuk melaksanakan fungsi tata usaha keuangan daerah pada masing-
masing SKPD telah ditetapkan Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD).
Penyiapan dokumen SPP (UP/GU/TU/LS) beserta bukti-bukti penggunaan dilakukan oleh
Bendahara Pengeluaran, yang kemudian disampaikan kepada PPK-SKPD untuk diverifikasi,
dan selanjutnya oleh PPK-SKPD disiapkan SPM-nya dan disampaikan ke Bidang
Perbendaharaan BPKAD untuk diterbitkan SP2D-nya setelah dilakukan pengecekan terhadap
 bukti-bukti pertanggungjawaban atas penggunaan dana kegiatan sebelumnya. Selain itu,
sesuai Pasal 13 ayat (2) huruf f dan g, yaitu PPK-SKPD mempunyai tugas melaksanakan
akuntansi SKPD dan menyiapkan laporan keuangan SKPD, maka pada tahun 2009 sebagian
 besar SKPD pada Provinsi Papua telah menyusun laporan keuangan SKPD secara mandiri.
b. Pengendalian Fisik 

Pada masing-masing SKPD telah ditetapkan bendahara barang dengan Surat Keputusan
Gubernur Provinsi Papua. Tugas bendahara barang antara lain mengurus dan menyimpan
 barang milik daerah. Sebagai pengguna barang, masing-masing Kepala SKPD berwenang
dan bertanggung jawab antara lain mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang
 berada dalam penguasaannya. Namun demikian masih dijumpai kelemahan dalam
 pengendalian fisik atas aset, antara lain:

1) Adanya tanah yang belum didukung bukti kepemilikan/sertifikat atas nama Pemerintah
Provinsi Papua pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan Aparatur Negara
(BKPLN), terkait dengan belanja modal pengadaan konstruksi pembangunan rumah
 jabatan dan pengadaan konstruksi pagar untuk pembangunan gedung kampus STPDN
regional Papua.
2) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (P&P), dijumpai adanya tanah yang belum
 bersertifikat sehubungan dengan belanja modal pengadaan tanah sarana stadion olahraga
dan pengadaan tanah sarana pendidikan menengah umum dan kejuruan.
3) Belanja modal pengadaan tanah kantor dalam kegiatan pembangunan gedung kantor pada
Dinas Pendapatan Daerah belum didukung bukti kepemilikan/sertifikat.
4) Dua unit sepeda motor pada Biro Tata Pemerintahan belum dilengkapi dengan bukti
kepemilikan berupa BPKB.
5) Dua buah minibus masing-masing pada Badan Pengelolaan Infrastruktur dan Dinas
Perindustrian Perdagangan dan koperasi belum dilengkapi dengan bukti kepemilikan
 berupa BPKB.
6) Aset berupa tiang pancang milik Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua yang diperoleh
tahun 2008, digunakan untuk pembangunan jembatan di Kabupaten Boven Digoel
sebanyak 200 unit. Pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa pembangunan jembatan
tersebut merupakan kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Boven Digoel.
c. Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan Pencatatan

Tempat pengolahan data dilakukan di ruangan tersendiri dengan pengawasan langsung oleh
masing-masing kepala subbid akuntansi dan pelaporan sehingga ada pembatasan terhadap
akses orang-orang yang tidak berkepentingan, namun sistem pengamanan terhadap akibat
kebakaran dan banjir kurang diantisipasi. Penyimpanan dokumen masih tersimpan pada
masing-masing penanggung jawab verifikatur pada BPKAD sehingga akses fisik belum
terproteksi secara memadai.
d. Pemisahan Fungsi

Pemisahan fungsi terkait dengan pelaksanaan dan pencatatan transaksi serta penyimpanan
terhadap asset yang diperoleh dari transaksi telah dilakukan secara cukup memadai. Hal ini
ditandai dengan tidak adanya perangkapan jabatan pengelola masing-masing fungsi, seperti
 pegawai yang ditunjuk sebagai bendahara pengeluaran, bendahara penerimaan, dan
 bendahara barang pada masing-masing SKPD adalah orang yang berbeda dan tidak
mempunyai jabatan struktural di SKPD yang bersangkutan serta tidak menjadi PPK-SKPD.
e. Otorisasi atas Transaksi dan Kejadian Yang Penting

Pemerintah Provinsi Papua belum menetapkan peraturan mengenai pejabat yang mempunyai
tanggung jawab dan wewenang untuk mengotorisasi penggunaan dana dengan tingkat
 besaran tertentu pada masing-masing SKPD. Hal ini memungkinkan terjadinya pengeluaran
dana yang jumlah besarannya berbeda pada tiap-tiap periode sehingga tingkat kinerja
menjadi tidak terkendali secara optimal dan berkesinambungan.
f. Review atas Kinerja Instansi Pemerintah

Analisa dan review atas anggaran, realisasi dan laporan telah dilakukan dengan cukup baik.
Hal ini dapat dilihat dengan adanya pengawasan yang dilakukan secara berkesinambungan
setiap tahun anggaran oleh Inspektorat Provinsi sesuai dengan PKPT yang telah ditetapkan.

4. Informasi dan Komunikasi

Bukti-bukti transaksi telah diverifikasi keabsahan dan validitasnya secara memadai namun
 pengungkapannya dalam laporan keuangan belum sepenuhnya dilakukan secara akurat. Hal
tersebut terlihat dengan masih lemahnya koordinasi berkaitan dengan informasi antara beberapa
unit-unit kerja yang membutuhkan data yang saling berhubungan, dan penyimpanan bukti-bukti
yang belum diarsipkan secara rapi. Selain itu, pada beberapa bukti pertanggungjawaban dari
 beberapa SKPD tidak dapat menampilkan secara informatif mengenai penggunaan uang yang
telah diserahkan untuk membiayai kegiatan pada masing-masing SKPD tersebut. Bukti-bukti
 pertanggungjawaban yang disampaikan kepada BPKAD hanya berupa bukti serah terima uang
dari bendahara pengeluaran kepada bendahara pembantu pengeluaran, bukan bukti penggunaan
atas uang tersebut. Meskipun demikian, masih terdapat bukti pemberian biaya operasional
kepada masing-masing instansi/perorangan penerima yang hanya berupa kuitansi serah terima
uang dari bendahara pengeluaran SKPD kepada masing-masing penerima. Hal ini terjadi di
Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Pengajaran, dan DPRP.
5. Pemantauan

Monitoring terhadap pelaksanaan anggaran telah dilakukan oleh pemerintah daerah dengan
dipantau oleh DPRD, begitu pula terkait dengan pengaduan masyarakat dan isu-isu media massa.
 Namun demikian, kendala masih muncul dengan belum optimalnya pelaksanaan tindak lanjut
terhadap temuan pemeriksaan sebagaimana terlihat dengan adanya temuan audit yang sudah
lama namun belum ditindaklanjuti. Hal ini sangat berkaitan erat dengan permasalahan koordinasi
dan komunikasi antara Inspektorat Provinsi dengan SKPD terkait. Seharusnya Pemerintah
Provinsi Papua membentuk tim tindak lanjut yang terdiri dari beberapa komponen unit kerja
(SKPD) sehingga terhadap temuan-temuan pemeriksaan tersebut segera dapat ditindaklanjuti.
Selain itu, sepatutnya Pemerintah Provinsi Papua segera memberdayakan kembali Majelis
TP/TGR sehingga permasalahan-permasalahan yang ada akan segera terselesaikan dengan baik
dan akan menjadi pembelajaran bagi pihak-pihak terkait untuk tidak melakukan perbuatan yang
sama atau menimbulkan efek jera bagi yang lain.
HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Hasil penelaahan dan pengujian atas sistem pengendalian intern pengelolaan dan
 pertanggungjawaban keuangan Pemerintah Provinsi Papua telah menghasilkan beberapa temuan
 pemeriksaan sebagai berikut.

1. Penyajian Persediaan Alat Kesehatan Pakai Habis dan Obat Sebesar Rp2.553.890.914
Tidak Didasarkan Perhitungan Fisik

 Neraca Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember 2009 (unaudited) menyajikan


nilai persediaan sebesar Rp27.077.180.668 yang terdiri atas persediaan obat-obatan sebesar
Rp13.512.638.812, persediaan alat kesehatan pakai habis sebesar Rp6.083.861.642 dan
 persediaan barang lainnya sebesar Rp7.480.680.214.
Hasil Pemeriksaan secara uji petik atas persediaan obat-obatan dan persediaan alat
kesehatan pakai habis yang tersebar pada RSUD Abepura, RSUD Jayapura dan RSJ Abepura
diketahui beberapa hal, yaitu:

a. RSUD Abepura

Hasil Pemeriksaan atas saldo persediaan alat kesehatan pakai habis dan obat-
obatan dengan total sebesar Rp1.453.271.250 diketahui beberapa hal, yaitu:
1) Pencatatan saldo persediaan obat dan alat kesehatan selama TA 2009 disajikan
 berdasarkan laporan persediaan obat-obatan dan alat kesehatan pakai habis selama
tahun 2009, dimana mutasi penambahan persediaan berdasarkan pengadaan obat-
obatan dan alat kesehatan di tahun tersebut, sedangkan mutasi keluar obat-obatan dan
alat kesehatan berdasarkan nota permintaan obat dan alat kesehatan dari apotik ke
gudang farmasi.
2) Pengujian Lebih lanjut diketahui bahwa pencatatan ke masing-masing kartu stok obat-
obatan dan alat kesehatan tidak dilakukan secara tertib dan perhitungan fisik atas
 persediaan obat-obatan dan alat kesehatan di RSUD Abepura pada akhir tahun juga
tidak dilakukan. Hasil pengujian atas saldo persediaan obat-obatan dan alat kesehatan
 pakai habis menunjukkan adanya selisih sebesar Rp928.499.440 (Rp315.421.140 +
Rp613.078.300), dengan rincian sebagai berikut.
a) Persediaan obat-obatan
Hasil Pengujian perhitungan mundur atas saldo akhir persediaan obat-obatan yaitu
hasil perhitungan fisik tanggal 11 Mei 2010 ditambah selisih mutasi persediaan
sejak 1 Januari 2010 sampai dengan 10 Mei 2010, dibandingkan dengan saldo
 persediaan obat-obatan yang disajikan dalam laporan keuangan per 31 Desember
2009, diketahui terdapat selisih sebesar Rp315.421.140, dengan perhitungan
sebagai berikut.
1) Saldo perhitungan fisik obat per 11/5/ 2010 Rp 304.381.610
2) Mutasi keluar obat, 1/1/2010 s.d 10/5/2010 Rp 324.180.800
3) Jumlah (1+2) Rp 628.562.410
4) Mutasi masuk obat, 1 /1/2010 s.d. 1 0/5/2010 Rp 0
5) Saldo persediaan obat per 31/12/ 2009 (3-4) Rp 628.562 410
6) Saldo m enurut Laporan K euangan Rp 943.983.550
Selisih persediaan o bat (5 6) Rp 315.421.140

 b) Persediaan Alat kesehatan


Hasil Pengujian perhitungan mundur atas saldo akhir persediaan alat kesehatan
 pakai habis yaitu hasil perhitungan fisik tanggal 11 Mei 2010 ditambah selisih
mutasi persediaan sejak 1 Januari 2010 sampai dengan 10 Mei 2010,
dibandingkan dengan saldo persediaan alat kesehatan pakai habis yang
disajikan dalam laporan keuangan per 31 Desember 2009, diketahui terdapat
selisih sebesar Rp613.078.300, dengan perhitungan sebagai berikut.
1) Saldo perhitungan fisik alkes per 11/5/ 2010 Rp 782.252.100
2) Mutasi keluar a kes 1/1/2010 s.d 10/5/2010 Rp 340.113.900
3) Jumlah (1+2) Rp 1.122.366 000
4) Mutasi masuk alkes, 1 /1/2010 s.d. 1 0/5/2010 Rp 0
5) Saldo persediaan alkes per 31/12/ 2009 (3-4) Rp 1.122.366.000
6) Saldo m enurut Laporan K euangan Rp 509.287.700
Selisih persediaan a lkes (5-6) Rp 613.078.300

Adanya selisih sebesar Rp928.499.440 (lihat lampiran 1a dan 1b) dikarenakan


adanya perbedaan data persediaan yang disajikan dalam daftar rincian dengan hasil
 perhitungan fisik terdapat persediaan yang dinyatakan habis dalam daftar rincian
obat-obatan dan alat kesehatan, namun pada saat cek fisik, persediaan obat-obatan
dan alat kesehatan tersebut masih ada dan sebaliknya terdapat juga obat-obatan
dan alat kesehatan yang masih ada nilainya dalam rincian obat ternyata tidak
ditemukan dalam cek fisik.

b. RSUD Jayapura

Hasil Pemeriksaan atas saldo persediaan alat kesehatan pakai habis sebesar
Rp5.563.573.942 diketahui beberapa hal, yaitu:
1) Jumlah alat kesehatan pakai habis dalam daftar persediaan alat kesehatan pakai habis
sebesar Rp5.563.573.942, namun dari hasil penjumlahan kembali adalah sebesar
Rp5.723.630.857, sehingga terdapat selisih sebesar Rp160.056.915 (Rp5.723.630.857 -
Rp5.563.573.942). Selisih tersebut disebabkan kesalahan penjumlahan angka dalam
daftar persediaan alat kesehatan.
2) Hasil perhitungan mundur atas hasil perhitungan fisik pada tanggal 7 Mei 2010 sebesar
Rp3.720.066.570 ditambah pemakaian sejak 1/1- 2010 s.d. 6/5/2010 sebesar
Rp542.433.453 menghasilkan saldo persediaan alat kesehatan pakai habis per 31
Desember 2009 sebesar Rp4.262.500.023 sedangkan yang disajikan di neraca sebesar
Rp5.563.573.942 ditambah selisih kurang sebesar Rp160.056.915, sehingga terdapat
selisih sebesar Rp1.461.130.834 (lihat lampiran 1c).
1) Saldo perhitungan fisik alkes per 7/5/ 2010 Rp 3.720.066.570
2) Mutasi keluar alkes, 1/1/2010 s.d 6/5/2010 Rp 542.433.453
3) Jumlah (1+2) Rp 4.262.500 023
4) Mutasi m asuk alkes, 1 /1/2010 s .d. 6 /5/2010 Rp 0
5) Saldo persediaan alkes per 31/12/ 2009 (3-4) Rp 4.262.500.023
6) Saldo m enurut Laporan K euangan Rp 5.563.573.942
Selisih persediaan a lkes (5-6) Rp 1.301.073 919
Selisih karena salah penjumlahan Rp 160.056.915
Total S elisih a lkes Rp 1.461.130.834

3) Pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa penyajian saldo persediaan alat kesehatan
 pakai habis oleh RSUD Jayapura hanya berdasarkan kartu persediaan, belum
 berdasarkan perhitungan fisik persediaan.

c. RSJ Abepura

Hasil Pemeriksaan atas saldo persediaan obat-obatan sebesar Rp1.995.593.490


diketahui beberapa hal, yaitu:
1) Pengujian Lebih lanjut diketahui bahwa pencatatan ke masing-masing kartu stok obat-
obatan tidak dilakukan secara tertib dan perhitungan fisik atas persediaan obat-obatan
di RSJ Abepura pada akhir tahun juga tidak dilakukan Hasil pengujian atas saldo
 persediaan obat-obatan menunjukkan adanya selisih sebesar Rp324.317.555 (lihat
lampiran 1d).
1) Saldo perhitungan fisik obat per 11/5/ 2010 Rp 1.934.847.880
2) Mutasi keluar obat, 1/1/2010 s.d 11/5/2010 Rp 260.700.393
3) Jumlah (1 +2) Rp 2.195.548.273
4) Mutasi masuk obat, 1 /1/2010 s.d. 1 1/5/2010 Rp 0
5) Saldo persediaan obat per 31/12/ 2009 (3- Rp 2.195.548.273
4)
6) Saldo menurut L aporan K euangan Rp 1.995.593.490
Selisih persediaan obat (5-6) Rp 324.317.555

2) Pengujian lebih lanjut diketahui bahwa pencatatan ke masing-masing kartu stok obat-
obatan tidak dilakukan secara tertib dan perhitungan fisik atas persediaan obat-obatan
di RSJ Abepura pada akhir tahun tidak dilakukan.

Sampai dengan pemeriksaan berakhir, penanggung jawab gudang pada RSUD


Abepura, RSUD Jayapura dan RSJ Abepura tidak dapat memberikan data dan penjelasan atas
selisih persediaan obat-obatan dan alat kesehatan pakai habis sebesar Rp2.553.890.914
(Rp928.499.440 + Rp1.301.073.919 + Rp324.317.555) tersebut, sehingga Tim Pemeriksa
BPK RI tidak dapat melakukan prosedur pengujian lebih lanjut untuk meyakini saldo yang
 benar.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah, Lampiran Bab 5 point 3 (b) menyatakan tugas dan
tanggungjawab penyimpan/pengurus barang adalah melakukan perhitungan barang ( stock
opname) sedikitnya setiap 6 (enam) bulan sekali, yang menyebutkan dengan jelas jenis
 jumlah dan keterangan lain yang diperlukan, untuk selanjutnya dibuatkan Berita Acara
 perhitungan barang yang ditandatangani oleh penyimpan barang.
 b. Standar Akuntansi Pemerintahan, pernyataan No. 05 tentang Akuntansi Persediaan,
 paragraph 16 yang menyatakan bahwa pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat
 berdasarkan inventarisasi fisik.

Hal tersebut mengakibatkan saldo persediaan obat-obatan dan alat kesehatan yang
disajikan di neraca sebesar Rp2.553.890.914 (Rp928.499.440 + Rp1.301.073.919 +
Rp324.317.555) tidak dapat diyakini kewajarannya.

Hal tersebut terjadi karena:


a. Kepala RSUD Abepura, Kepala RSUD Jayapura dan Kepala RSJ Abepura kurang optimal
mengawasi penanggungjawab gudang pada RSUD Abepura , RSUD Jayapura dan RSJ
Abepura.
 b. Penanggung jawab gudang farmasi pada RSUD Abepura, RSUD Jayapura dan RSJ
Abepura tidak tertib dalam mengadministrasikan kartu persediaan obat-obatan dan alat
kesehatan serta tidak melakukan perhitungan fisik persediaan di akhir tahun.

Direktur RSUD Abepura secara tertulis telah memperingatkan penanggung jawab


gudang farmasi untuk bekerja secara optimal, selain itu Direktur RSUD mengakui bahwa hal
tersebut terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara petugas farmasi yang ada dan yang
dibutuhkan. Sehingga petugas harus melakukan tugas rangkap yang sering kali menjadi alasan
kenapa mereka tidak melakukan perhitungan fisik obat pada akhir tahun.
Direktur RSUD Jayapura akan melakukan pembenahan SDM bidang kesehatan
terutama untuk pengelolaan gudang farmasi, walaupun masih terkendala oleh ketersediaan
tenaga farmasi, namun akan terus berupaya agar dapat memenuhi standard mutu gudang
farmasi rumah sakit.
Direktur RSJ Abepura mengakui temuan BPK RI dan akan segera memperbaiki
 penatausahaan gudang obat, baik dari segi administrasi, maupun dari segi SDM, dengan cara
menunjuk petugas khusus yang akan bertanggung jawab terhadap gudang obat.
BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar:
a. Memberikan sanksi kepada Direktur RSUD Abepura, Direktur RSUD Jayapura, Direktur
RSJ Abepura, dan Penanggung jawab gudang pada masing-masing rumah sakit tersebut
karena tidak menjalankan tugasnya secara optimal.
 b. Menginstruksikan Kepada Direktur RSUD Abepura, Direktur RSUD Jayapura, Direktur
RSJ Abepura untuk memerintahkan Penanggung jawab gudang pada masing-masing rumah
sakit tersebut untuk menelusuri selisih persediaan dengan total sebesar Rp2.553.890.914
(Rp928.499.440 + Rp1.301.073.919 + Rp324.317.555), untuk selanjutnya disajikan pada
neraca

2. Nilai Aset Tetap sebesar Rp156.518.013.403 (1,47%) Yang Disajikan Dalam Neraca
Pemerintah Provinsi Papua Tidak Didukung Bukti Yang Memadai

Berdasarkan neraca unaudited Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember 2009


diketahui nilai aset tetap sebesar Rp10.701.127.507.870 dengan rincian:
Tabel 2.1. Rincian Aset Tetap

No Klasifikasi Saldo 3 1 D esember 20 09

1 Tanah 1.211.098.124.434

2 Peralatan da n M esin 700.824.961.216

3 Gedung da n Bangunan 1.168.833.623.865

4 Jalan, Ir igasi dan J aringan 7.364.784.373.629

5 Aset Te tap Lainnya 196.248.015.905

6 Konstruksi dalam Pengerjaan 59.338.408.821

Total A kvita T etap 10.701.127.507.870

Penyajian nilai aset tetap pada neraca disajikan berdasarkan realisasi belanja modal
dan bukan berdasarkan laporan pengguna barang dari setiap SKPD. Nilai aset tetap tersebut
terdiri dari saldo aset tetap per 31 Desember 2008 sebesar Rp9.497.366.263.090 ditambah
 belanja modal tahun anggaran 2009 sebesar Rp1.199.489.101.030, dan ditambah belanja
 barang dan jasa yang menjadi aset tetap sebesar Rp4.272.143.750.

Berdasarkan hasil pemeriksaan secara uji petik atas saldo aset tetap sebesar
Rp10.701.127.507.870, tersebut diketahui hal-hal sebagai berikut.
a. Saldo awal aset tetap sebesar Rp61.403.942.616 belum didukung dokumen yang memadai.
Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Provinsi Papua dengan Nomor 24A/LHP/XIX.JYP/06/09 tanggal 15 Juni 2009
diketahui terdapat penyajian saldo aset tetap senilai Rp72.027.202.616 tidak diyakini
kewajaran penyajiannya dengan rincian sebagai berikut.
1. Saldo awal aset tetap tahun 2008 sebesar Rp23.914.697.166 atas peralatan dan mesin
yang belum dapat ditelusuri keberadaannya.
2. Tanah senilai Rp3.600.000.000 tidak didukung bukti kepemilikan/sertifikat a.n.
Pemerintah Provinsi Papua.
3. Belanja modal yang peruntukannya untuk pihak ketiga dan telah diserahterimakan
kepada pihak lain tapi masih diakui sebagai aset tetap Pemerintah Provinsi Papua
senilai Rp33.889.245.450.
4. Aset tetap yang bersumber dari belanja barang dan jasa Pemerintah Provinsi Papua
sebesar Rp10.623.260.000 diakui juga sebagai aset milik PT. TV MP.
Atas saldo awal aset tetap sebesar Rp72.027.202.616 tersebut, diketahui bahwa aset tetap
yang bersumber dari belanja barang dan jasa Pemerintah Provinsi Papua sebesar
Rp10.623.260.000 tidak dapat diakui sebagai aset karena sifatnya habis pakai dan tidak
 berumur lebih dari satu tahun sehingga tidak memenuhi syarat sebagai aset tetap, sehingga
saldo awal aset tetap tahun 2009 menjadi sebesar Rp61.403.942.616 (Rp72.027.202.616
Rp10.623.260.000) yang tidak dapat diyakini kewajarannya.
 b. Tanah pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (P&P) senilai Rp1.336.784.000 tidak
didukung dengan bukti kepemilikan/sertifikat. Belanja modal pengadaan tanah sarana
stadion olahraga pada kegiatan Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana olah raga
senilai Rp1.336.784.000 hanya didukung dengan bukti pembayaran, namun dokumen
terkait dengan perolehan tanah berupa pelepasan hak ulayat tanah dan sertifikat serta
 penguasaan atas tanah tidak dapat diberikan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
(P&P) kepada Tim Pemeriksa BPK RI.
c. Terdapat belanja modal yang peruntukannya untuk pihak ketiga dan telah diserahterimakan
kepada pihak lain namun masih diakui sebagai asset tetap Pemerintah Provinsi Papua
sebesar Rp93.777.286.787 (lihat lampiran 2). Atas penyerahan aset ini tidak didasari
dengan SK Gubernur, hanya SK dari Kepala SKPD saja. Dengan telah diserahterimakannya
aset sebesar Rp93.777.286.787 tersebut kepada pihak lain maka kepemilikan dan
 penguasaan terhadap aset tersebut tidak dapat diyakini kebenarannya.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Pernyataan No. 7 tentang Akuntansi Aset Tetap, Paragraf 20 yang menyatakan pengakuan
aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah.
 b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah,
- Pasal 1 ayat (28) menyebutkan hibah adalah pengalihan kepemilikan barang dari
Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat, antar Pemerintah Daerah atau dari
Pemerintah Daerah kepada pihak lain tanpa memperoleh penggantian.
- Pasal 6 ayat (4) yang menyatakan Kepala SKPD selaku pengguna barang milik daerah,
 berwenang dan bertanggung jawab: melakukan pencatatan dan inventarisasi barang
milik daerah yang berada dalam penguasaannya; melakukan pengawasan dan
 pengendalian atas penggunaan barang milik daerah yang ada dalam penguasaannya; dan
menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan
Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) yang berada dalam penguasaannya kepada
 pengelola.

- Pasal 29 ayat (1) yang menyatakan Laporan Barang Milik Daerah digunakan sebagai
 bahan untuk menyusun neraca pemerintah daerah.
- Pasal 46 ayat (1) menyatakan barang milik daerah berupa tanah harus disertifikatkan atas
nama Pemerintah Daerah.
- Pasal 48 ayat (1) menyatakan pemindahtanganan barang milik daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 57, ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah
mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, untuk:
a) tanah dan/atau bangunan.
 b) selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai lebih dari Rp.5.000.000.000 (lima
miliar rupiah).
- Pasal 60 menyatakan Pemindahtanganan barang milik daerah selain tanah dan/atau
 bangunan yang bernilai sampai dengan Rp.5.000.000.000 (lima miliar rupiah), dilakukan
oleh pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah.

Hal tersebut mengakibatkan aset tetap senilai Rp156.518.013.403 (Rp61.403.942.616


+ Rp1.336.784.000 + Rp93.777.286.787) tidak dapat diyakini kewajarannya.

Hal tersebut disebabkan:


a. Kepala Bidang Aset belum optimal menyelesaikan administrasi kepemilikan dan
 penguasaan fisik peralatan dan mesin serta koordinasi dengan pihak terkait.

 b. Kepala SKPD tidak pernah melaporkan aset-aset yang diserahterimakan untuk pihak lain
kepada kepala BPKAD.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Bidang Aset menanggapi bahwa seluruh SKPD
sampai saat ini tidak menjalankan tanggung jawabnya sebagai pengguna barang daerah. Hal ini
karena penataan data aset baru dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah pada
Tahun 2007 – 2008, namun belum diselesaikan dengan sempurna. Pada tahun 2009 kegiatan
 penataan aset dilanjutkan di BPKAD yang bekerja sama dengan PT Sucofindo. Untuk itu
sampai saat ini Kepala Bidang Aset tidak pernah menandatangani dan menerima Penyerahan
(P3D) seluruh dokumen yang berkaitan dengan Asset Pemerintah Provinsi Papua.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar:


a. Memerintahkan Kepala BPKAD untuk menyelesaikan administrasi kepemilikan dan
 penguasaan fisik peralatan dan mesin serta koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
 b. Memerintahkan Masing-masing Kepala SKPD untuk melaporkan aset-aset yang telah
diserahterimakan untuk pihak lain kepada kepala BPKAD.
c. MemerintahkanKepala BPKAD untuk melakukan pendataan ulang atas aset Pemerintah
Provinsi Papua, khususnya aset tetap senilai Rp156.518.013.403 yang tidak dapat diyakini
kewajarannya.

3. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Sebesar Rp566.265.286 Tidak Didasarkan pada


Bukti yang Memadai

 Neraca Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember 2009 menyajikan Investasi


Permanen sebesar Rp170.283.579.100, diantaranya sebesar Rp566.265.286 adalah penyertaan
modal kepada PT EMKL VP. Catatan atas laporan keuangan menyatakan bahwa pencatatan
investasi pada PT EMKL VP menggunakan equity method, dikarenakan kepemilikan
Pemerintah Provinsi Papua lebih dari 50%. Nilai penyertaan modal yang disajikan di neraca
 berdasarkan laporan keuangan PT EMKL VP tahun 2009 sebelum audit.
Pemeriksaan terhadap akte pendirian PT EMKL VP dinyatakan bahwa PT EMKL VP
merupakan Perseroan Terbatas (PT) yang didirikan dengan akte pendirian nomor 8 tanggal 2
 November 1971 oleh Tn. ZA dan Tn. WPB.
Hasil konfirmasi kepada sdr. HM, pegawai yang diperbantukan pada PT EMKL VP
sejak tahun 1997, diketahui bahwa selama tugas perbantuannya sampai tahun 2007 di PT
EMKL VP, Pemerintah Provinsi Papua tidak pernah memberikan bantuan modal atau atau
 penyertaan modal, baik berupa uang ataupun barang.
Sampai dengan pemeriksaan berakhir, Pemerintah Provinsi Papua tidak dapat
menyerahkan bukti penyertaan modal di PT EMKL VP kepada Tim Pemeriksa BPK RI.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan pernyataan No. 06 tentang Akuntansi Investasi:
a. Paragraf 20 butir (b) yang menyatakan bahwa suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui
sebagai investasi apabila nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara
memadai (reliable).
 b. Paragraf 28 menyatakan bahwa investasi jangka panjang yang bersifat permanen misalnya
 penyertaan modal pemerintah, dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi
investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi
tersebut.

Hal tersebut mengakibatkan penyertaan modal Pemerintah Provinsi Papua pada PT


EMKL VP sebesar Rp566.265.286 tidak dapat diyakini kewajarannya.

Hal tersebut terjadi karena Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan menyajikan nilai
investasi permanen pada PT EMKL VP berdasarkan pada laporan sebelumnya tanpa
menelusuri bukti penyertaan.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan akan menelusuri
kembali bukti-bukti terkait dengan penyertaan modal pada PT EMKL VP.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar menginstruksikan Kepala


BPKAD untuk memerintahkan Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan untuk menelusuri
 bukti penyertaan modal Pemerintah Provinsi Papua pada PT EMKL VP sebagai dasar
 penyajian nilai investasi permanen dalam laporan keuangan.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA
 Lampiran 1b

SELISIH DAFTAR PERSEDIAAN ALKES DENGAN FISIK PERSEDIAAN ALKES


RSUD ABEPURA
TAHUN 2009

Stok AkhirObat Stok Akhir


Perhitungan Persediaan
URAIAN SATUAN (Lap Keluar Fisik Selisih HARGA SATUAN  Selisih
Persediaan) 2010 (seharusnya)

1 2 3 4 5 6=4+5 7=6 3 8 9=7x8

 Abbocath No. 20 Box/50 40 40   40   1,205,000  

 Abbocath No. 24 Box/50 - 20   20   20   1,205,000   24,100,000

Disposible Sp uit 1 cc Box/100 66 58 144   202   136   225,000   30,600,000

Disposible S puit 3 cc Box/100 364 60 340   400   36   175,000   6,300,000

Disposible S puit 5 cc Box/100 162 136 90   226   64   225,000   14,400,000

Disposible Sp uit 10 cc Box/100 - 120   120   120   235,000   28,200,000

Disposible Sp uit 20 cc Box/50 - 19 100   119   119   390,000   46,410,000

Disposible Sp uit 50 cc Box/20 - 10 110   120   120   412,000   49,440,000

Elektroda Dewasa Box/100 1     (1)   884,000   (884,000)

Endotrache a Tube No. 2,5 ( Oral Nasal ) Box/10 15 15   15   728,100  

Endotrachea Tube N o. 3 ,5 ( Oral Nasal ) Box/10 1     (1)   701,500   (701,500)

Endotrachea Tube N o. 4 ( Oral N asal ) Box/10 1     (1)   701,500   (701,500)

Endotrachea Tube N o. 4 5 ( Oral N asal ) Box/10 2     (2)   701,500   (1,403,000)

Folly Catheter No . 16 Box/10 20     (20)   238,000   (4,760,000)

Folly Catheter No . 20 Box/10 10     (10)   238,000   (2,380,000)

Gypsona 3 Buah 100 24   24   (76)   33,000   (2,508,000)


 Lampiran 1b

Stok AkhirObat Stok Akhir


Perhitungan Persediaan SelisihHARGA SATUAN
URAIAN SATUAN (Lap Keluar Fisik Selisih
Persediaan) 2010 (seharusnya)

1 2 3 4 5 6=4+5 7=6 3 8 9=7x8

Gypsona 4 Buah 200 72   72   (128)   39,000   (4,992,000)

Gypsona 6 Buah 78 120   120   42   49,500   2,079,000

Hand S choen Non Steril 1 8 A Box / 10 30     (30)   71,000   (2,130,000)

Hand S choen Non Steril N o. 6 ,5 Pasang 400     (400)   4,000   (1,600,000)

Hand S choen Non Steril N o. 7 Pasang 2,700 2  (2,698) 2     4,000   (10,792,000)

Hand Schoen Non Steril No. 7 5 Pasang 1 300  (1,300)     4,000   (5,200,000)

Hand S choen Non Steril N o. 8 Pasang 1,500 12  (1,488) 12     4,000   (5,952,000)

Hand Schoen Steril No. 6 ,5 Box / 50 107 56 40   96   (11)   628,200   (6,910,200)

Hand S choen Steril No. 7 Box / 5 0 51 80 108   188   137   628,200   86,063,400

Hand Schoen Steril N o. 7 ,5 Box / 50 4 32 366   398   394   628,200   247,510,800

Hand Schoen Steril No. 8 Box / 5 0 38 29 70   99   61   628,200   38,320,200

Infusion Se t Macro Box / 5 0 147 120 42   162   15   607,500   9,112,500

Infusion Se t Micro Box / 5 0 46 30   30   (16)   666,000   (10,656,000)

J. He cting Otot No. 8 Dos / 120 - 5   5   5   52,200   261,000

J. He cting O tot No. 9 Dos / 120 - 4   4   4   52,200   208,800

J. Us us PB No. 4 Dos / 1 20 10 10   10   52,200  

J. Us us PB No . 5 Dos / 1 20 11 10   10   (1)   52,200   (52,200)

Kapas Ro ll 500 gr Buah 100 80 133   213   113   45,500   5,141,500

Kapas Ro ll 1 gr (KG) Buah 79 15 161   176   97   71,500   6,935,500


 Lampiran 1b

Stok AkhirObat Stok Akhir


Perhitungan Persediaan SelisihHARGA SATUAN
URAIAN SATUAN (Lap Keluar Fisik Selisih
Persediaan) 2010 (seharusnya)

1 2 3 4 5 6=4+5 7=6 3 8 9=7x8

Kasa Panjang 40 x 80 cm Buah - 42   42   42   115,000   4,830,000

Kaca Mata Ginekolog Buah 20 20   20   35,000  

Masker K ain ( T ali Panjang ) Box / 5 0 25 420   420   395   58,500   23,107,500

Masker K ertas ( Karet ) Box / 5 0 75     (75)   58,500   (4,387,500)

Mortil + S tampler 12 cm Buah 3     (3)   142,000   (426,000)

Mucus E xtractor / Sleem S egher Buah 70     (70)   26,500   (1,855,000)

Selang O2 ( Ana k ) Buah - 100   100   100   19,400   1,940,000

Needle No 18 Box / 10 0 20 50   50   30   82,000   2,460,000

Needle No 20 Box / 100 - 80   80   80   82,000   6,560,000

Needle No 21 Box / 10 0 20 20   20   82,000  

Needle No 22 Box / 10 0 10 10   10   82,000  

Needle No 23 Box / 100 - 260   260   260   82,000   21,320,000

Needle No 26 Box / 100 40 160   160   120   82,000   9,840,000

Needle No 27 Box / 10 0 50 170   170   120   82,000   9,840,000

Topi Operasi ( Laki-Laki ) Box / 1 00 7     (7)   125,000   (875,000)

Topi Operasi ( Wanita ) Box / 1 00 - 62   62   62   125,000   7,750,000

Tensoplast ( S kin T raction Kit ) Dewasa Buah 42     (42)   133,000   (5,586,000)

Verban 10 cm Box / 50 60   60   60   85,000   5,100,000

  613,078,300
 Lampiran 1a

SELISIH DAFTAR PERSEDIAAN OBAT DENGAN FISIK PERSEDIAAN OBAT


RSUD ABEPURA
TAHUN 2009

Obat Stok Akhir


Stok Akhir (Lap Keluar Perhitungan Persediaan HARGA
URAIAN SATUAN P Selisih  Selisih
ersediaan) Fisik SATUAN
2010 (seharusnya)

1 2 3 4 5 6=4+5 7=6-3 8 9=7x8

Dextrose 5 % In fuse 100 ml In fuse Dos / 1 0 -  2 2  63,000 (2)     (126,000)

Natrium K lorida 0 9 % 5 00 ml Infuse Karton / 2 0   25   25  93,300 (25)     (2,332,500)

 ACYCLOVIR CRIM BOX / 25 TUBE   8 8  67,000 (8)     (536,000)

 ALKOHOL 70 % BOTOL / 1 LITER   84   84  52,900 (84)     (4,443,600)

 ALOPURINOL 300 MG TABLET (100MG) BOX / 100 -  288   288  19,500(288)     (5,616,000)

 APRAZOLAM 0,5 MG TABLET BOX / 100   5 5  58,000 (5)     (290,000)

 AMINOFILIN 24 MG / ML INJEKSI BOX / 30   25   25  170,300(25)     (4,257,500)

 ANDALAN INJEKSI ( 1 BULAN ) BOX   6 6  144,000 (6)     (864,000)

 ANDALAN INJEKSI ( 3 BULAN ) BOX   6 6  316,000 (6)     (1,896,000)

 ATROPIN SULFAT INJ. IM/IV/SK 1 MG/ML BOX / 100   2 2  197,000 (2)     (394,000)

BEDAK SALYCIL POT   400 384 384   16   2,990 47,840

BENZATIN BENZILPENICILIN INJ 1,2 JT IU KOTAK @ 1 0   90 70 70  39,400 20   788,000


VIAL
BRAND S PRITUS 1 L ITER BOTOL 1 L ITER   100 92 92  29,200 8   233,600

CALSIUM G LUKONAS 1 0% IN JEKSI BOX / 24   5 3 3  244,000 2   488,000

CAPTOPRIL 25 M G TABLET BOX / 1 0 0   300 156 156  14,770144   2,126,880

CEFADROXIL 500 MG C APSUL BOX / 5 0   655   655  64,480(655)     (42,234,400)

CEFTRIAXON INJEKSI 1 G R BOX / 2   670   670  24,200(670)     (16,214,000)

Halaman 1 dari 4
 Lampiran 1a

Obat Stok Akhir


Stok Akhir (Lap Perhitungan Persediaan HARGA
URAIAN SATUAN Fisik Selisih SATUAN Selisih
Keluar
2010 (seharusnya)
Persediaan)

1 2 3 4 5 6 4+5 7 6-3 8 9=7x8

CHLORAMFENIKOL 1 % S ALEP MATA TUBE   1 500  1,080   1,080   420   1,795 753,900

COLISTINE 1 JT IU TABLET BOTOL / 5 0   50 30 30  294,80020   5,896,000

CYTOSTOL 200 MG TA BLET BOX / 30   25 6 6  358,00019   6,802,000

DEKSAMETASON 0,5 MG TABLET BOTOL / 1 000   100 56 56  25,000 44   1,100,000

DIAZEPAM 2 MG TABLET BOTOL / 1 000   3 3  13,500 (3)     (40,500)

DIPHENHYDRAMINE INJEKSI 10 MG / M L BOX / 30   40   40  20,900 (40)     (836,000)

DULCOLAX 10 MG SUPP BOX / 50   27   27  665,700(27)     (17,973,900)

DULCOLAX 5 MG SU PP BOX / 6   6 6  77,400 (6)     (464,400)

DULCOLAX 5 MG TABLET BOX / 200   54   54  211,200(54)     (11,404,800)

EFEDRIN HCL 25 MG TABLET BOTOL / 1000   48   48  39,000 (48)     (1,872,000)

EFEDRIN HC L IN JEKSI BOX / 1 00   30   30  116,150(30)     (3,484,500)

ELITE SEM EN 100 ML SET -  20   20  370,800(20)     (7,416,000)

ERGOTIKA INJEKSI BOX / 10 -  34   34  197,900(34)     (6,728,600)

ERITROMISIN 500 MG TABLET BOX / 1 00   85   85  56,000 (85)     (4,760,000)

ETIL KLORIDA ( CHLORETYL ) S PRAY BOTOL 1 00 ML -  90   90  156,500(90)     (14,085,000)

GENTAMISIN S ALEP K ULIT 1 % TUBE 5 G R 50 5 5   45   2,450 110,250

GENTAMISIN SALEP MA TA TUBE   200 20 20  26,550180   4,779,000

H2O2 CAIR 3 % BOTOL / 1 LITER   50 48 48  41,800 2   83,600

HIDROKLORTIAZIDA 25 MG ( HCT ) T ABLET BOTOL / 1000   10 48   48  21,200 (38)     (805,600)

Halaman 2 dari 4
 Lampiran 1a

Obat Stok Akhir


Stok Akhir (Lap Perhitungan Persediaan HARGA
URAIAN SATUAN Fisik Selisih SATUAN Selisih
Keluar
2010 (seharusnya)
Persediaan)

1 2 3 4 5 6 4+5 7 6-3 8 9=7x8

ISOFLURAN ( DEXA ) BOTOL / 250 ML   35 5 5  1,870,00300   56,100,000

K Y JELLY TUBE 180  4 180 184  45,900 (4)     (183,600)

KETOROLAK 10 % INJEKSI BOX / 10   30   30  98,700 (30)     (2,961,000)

LOPERAMID 2 MG TABLET / LODIA BOX / 6 0 TABLET   75 30 10 40  145,10035   5,078,500

LORATADIN 5 MG SIRUP BOTOL 60 ML   50 48 48   2   8,200 16,400

MELOXICAM 7,5 M G TABLET BOX / 30   180 438   438  20,700(258)     (5,340,600)

METRONIDAZOL 5 00 M G T ABLET BOX / 1 00   250 200 200  12,790 50   639,500

MYOMERGIN IN JEKSI BOX / 10   170 10 10  29,750160   4,760,000

NA PHENYTOIN 50 MG INJEKSI BOX / 10   40 23 23  697,50017   11,857,500

OBH PKD SI RUP 100 ML BOTOL   1,000  1,032320     1,352   (352)   3,740   (1,316,480)

ONDANSETRON 4 MG T ABLET BOX / 30   75 79 79  41,600 (4)     (166,400)

ONDANSETRON 8 MG T ABLET BOX / 30   50 101   101  68,500 (51)     (3,493,500)

PARACETAMOL 500 MG TABLET BOTOL / 1000   100 100 400   500  49,450(400)     (19,780,000)

PEHACAIN 2 ML IN JEKSI BOX / 20   110 62 62  70,250 48   3,372,000

POVIDON I ODINE 1 0 % LARUTAN BOTOL / 1 LITER 200  84 84  54,575116   6,330,700

PRIMAKUIN 1 5 M G TABLET BOTOL / 1 000 150 83 83  147,80067   9,902,600

PROPYRETIC SUPP BOX / 1 2   30 1 1  101,00029   2,929,000

QUININE 222 MG T ABLET BOTOL / 1000   160 48 48  449,800112   50,377,600

SODA LIME ( INTERSORB PLUS ) 5 L ITER JERIGEN   10 4 4  874,000 6   5,244,000

Halaman 3 dari 4
 Lampiran 1a

Obat Stok Akhir


Stok Akhir (Lap Perhitungan Persediaan HARGA
URAIAN SATUAN Fisik Selisih SATUAN Selisih
Keluar
2010 (seharusnya)
Persediaan)

1 2 3 4 5 6 4+5 7 6-3 8 9=7x8

STEREPTOMISIN INJEKSI ( MEIJI ) VIAL   300 200 200  16,980100   1,698,000

SUCCININYLCHOLINE IN JEKSI BOX / 10   10 100   100  1,984,0(0900)     (178,560,000)

TETAGAM INJ EKSI FLACON / 1 45  70   70  199,800(25)     (4,995,000)

THROMBO A SPILET 80 MG TABLET BOX / 1 50   65   65  97,800 (65)     (6,357,000)

TIAMFENIKOL 500 MG CAPSUL BOX / 1 00   5 10 10  43,000 (5)     (215,000)

TOMIT INJEKSI BOX / 10 -  60   60  55,000 (60)     (3,300,000)

TRICESOL FO RMALIN BOTOL 15  1 1  188,50014   2,639,000

UROGRAFIN 76 % 20 CC INJEKSI BOX / 10 -  20   20  821,000(20)     (16,420,000)

VITAMIN K3 INJEKSI BOX / 1 00 -  24   24  100,000(24)     (2,400,000)

  315,421,140

Halaman 4 dari 4
 Lampiran 1c

SELISIH DAFTAR PERSEDIAAN ALKES DENGAN FISIK PERSEDIAAN ALKES


RSUD JAYAPURA
TAHUN 2009

Alkes HARGA JUMLAH


Keluar (s.d. SELISIH
NAMAALKE S Satuan Perhitungan  Stok Akhir Selisih Stok SATUAN
Stok Akhir(Lap
Tgl cek fisik)
No Persediaan) Fisik (seharusnya) Akhir
(Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6 7=5+6 8=4 7 9 10=8x9


1 Disposible ne edle 18G box 10 0  75   10 53 63   12 61,600 739,200
2 Disposible ne edle 20G box 10 0  35   15 6 21   14 61,600 862,400
3 Disposible ne edle 21G box 10 0  35   15 135 150 - 115 61,600 - 7,084,000
4 Disposible ne edle 22G box 10 0  45   34 34   11 61,600 677,600
5 Disposible ne edle 23G box 10 0  125   5 85 90   35 61,600 2,156,000
6 Disposible ne edle 24G box 10 0  90   80 80   10 61,600 616,000
7 Disposible ne edle 25G box 10 0  136   87 87   49 61,600 3,018,400
8D isposible ne edle 26G box 10 0 55   50 50   5 61,600  308,000
9D isposible ne edle 27G box 10 0 65 5  30 35 30  61,600  1,848,000
10I.V. C a tether 16 pcs 4 900 -    - 4,900 19,000  93,100,000
11I.V. C a tether 18 pcs 9 500 -  9,450 9,450 50  19,000  950,000
12I.V. C a tether 20 pcs 12,500 405 7,700   8,105 4,395 19,000 83,505,000
13I.V. C a tether 22 pcs 3 850 -    - 3,850 19,000  73,150,000
14I.V. C a tether 24 pcs 10,900 -  7,500   7,500 3,400 19,000  64,600,000
15I.V. C a tether 26 pcs 1 000 3  200 203 797  19,000  15,143,000
16Sca lp vein set No. 2 5 (wing n eedle) pcs 1 400   300 580 880 520  11,000  5,720,000
17 Scalp vein set No. 2 7 ( wing n eedle) pcs 500   100 100 400  11,000  4,400,000
18 Spinal Needle No mor 21 pcs 100   -   100 31,900 3,190,000
19 Spinal Needle No mor 26 pcs 190   150 150   40 31,900 1,276,000
20 Spinal Needle No mor 27 pcs 500   -   500 31,900 15,950,000
21 Spinal Needle No mor 29 pcs 50   125 125 - 75 31,900 - 2,392,500
22 Disposable spuit 1 cc box 50  50   4 53 57 - 7 143,000 - 1,001,000
23 Disposable spuit in sulin 1 cc box 50  20   1 1   19 143,000 2,717,000
24 Disposable spuit 3 cc box 50  300   48 194 242   58 110,000 6,380,000
25 Disposable spuit 5 cc box 50  962   2 84 86   876 165,000 144,540,000
26 Disposable spuit 10 cc box 50  800   2 72 74   726 181,500 131,769,000
27 Disposable spuit 20 cc box 50  250   50 50   200 385,000 77,000,000
28 Disposable spuit 50 cc box 50  25   20 20   5   907,500 4,537,500
29C er tofix Duo V720 (duoble lumen cath F7,20 cm,jugularis) pcs 0   7 7- 7   693,000  - 4,851,000

Halaman 1 dari 8
 Lampiran 1c

Alkes HARGA JUMLAH


Keluar (s.d. SELISIH
N A M A A LK E S Satuan Perhitungan Stok Akhir  Selisih Stok SATUAN
Stok Akhir(Lap
Tgl cek fisik)
No Fisik (seharusnya) Akhir
Persediaan)
(Rp)(Rp)

30 Venflon 18 (i v cath w /port) pcs 290   200 200   90 23,000 2,070,000


31 Venflon 20 pcs 550   300 300   250   23,000 5,750,000
32 Venflon 22 pcs 280   380 380 - 100 23,000 - 2,300,000
33 Venflon 24 pcs 580   550 550   30 23,000 690,000
34 Infus set Macro pcs 17 950   650 15,800   16,450 1,500 9,928 14,892,000
35 Infus set Micro pcs 6 970   470 7,000 7,470 - 500 12,020 - 6,010,000
36 Infus paediatric w ith buret pcs 1 650 -  900 900   750 89,200 66,900,000
37 Transfusi Set pcs 7 150   400 6,000 6,400   750 23,100 17,325,000
38 Threeway Stop Cock pcs 320   100 100   220 27,000 5,940,000
39Fee ding tu be N o. 3 (4 0 cm ) pcs 40   -   40 12,420  496,800
40Fee ding tu be N o. 4 (4 0 cm ) pcs2 35   200 200 35  12,420  434,700
41Fee ding tu be N o. 5 (4 0 cm ) pcs2 35 50  100 150 85  12,420  1,055,700
42Fee ding tu be N o. 6 (4 0 cm ) pcs2 35   50 50 185  12,420  2,297,700
43Fee ding tu be N o. 3 (8 0 cm ) pcs 40   -   40 17,000  680,000
44Fee ding tu be N o. 4 (80 cm ) pcs17 0   - 170  17,000  2,890,000
45Fee ding tu be N o. 5 (80 cm ) pcs 400   - 400  17,000  6,800,000
46Fee ding tu be N o. 6 (8 0 cm ) pcs2 44   150 150 94  17,000  1,598,000
47St omach Tu be No mor 8 pcs 85   - 85  17,000  1,445,000
48 Stomach Tube No mor 10 pcs 130   -   130 17,000 2,210,000
49 Stomach Tube No mor 12 pcs 115   100 22 122 - 7 17,000 - 119,000
50 Stomach Tube No mor 14 pcs 360   100 100   260 17,000 4,420,000
51 Stomach Tube No mor 16 pcs 1,132 -  500 500   632 17,000 10,744,000
52 Stomach Tube No mor 18 pcs 600   300 300   300 17,000 5,100,000
53 Suction C atheter N omor 6 pcs 480   376 376   104 15,400 1,601,600
54 Suction C atheter N omor 8 fi ngertip pcs 480   100 400 500 - 20 15,400 - 308,000
55 Suction C atheter Nomor 1 0 fingertip pcs 450   25 300 325   125 15,400 1,925,000
56 Suction C atheter Nomor 12 pcs 460   120 400 520 - 60 15,400 - 924,000
57Suc tion C atheter Nomor 16 pcs9 50   54 54 896  15,400  13,798,400
58 Suction C atheter Nomor 18 pcs 480   -   480 15,400 7,392,000
59Suc tion C atheter Nomor 20 pcs 470   - 470  15,400  7,238,000
60Suc tion C atheter Nomor 24 pcs 480   - 480  15,400  7,392,000
61Suc tion C atheter Nomor 32 pcs 480 - 48015,400 7,392,000
62Fo lley Catheter tw o w ay 6 pcs 35   - 35  15,160  530,600
63Fo lley Catheter tw o w ay 8 pcs 94   50 50   44   15,160  667,040

Halaman 2 dari 8
 Lampiran 1c

Alkes HARGA JUMLAH


Keluar (s.d. SELISIH
N A M A A LK E S Satuan Perhitungan Stok Akhir  Selisih Stok SATUAN
Stok Akhir(Lap
Tgl cek fisik)
No Fisik (seharusnya) Akhir
Persediaan)
(Rp)(Rp)

64 Folley C atheter tw o w ay 10 pcs 67   70 70 - 3 15,160 - 45,480


65 Folley C atheter tw o w ay 12 pcs 285   250 250   35 15,160 530,600
66 Folley C atheter tw o w ay 14 pcs 100   70 70   30 15,160 454,800
67 Folley C atheter tw o w ay 16 pcs 2,200   1,200 2,240   3,440 - 1,240 15,160 - 18,798,400
68 Folley C atheter tw o w ay 18 pcs 1,500   1,200 770 1,970 - 470 15,160 - 7,125,200
69 Folley C atheter tw o w ay 20 pcs 470   678 678 - 208 15,160 - 3,153,280
70 Folley C atheter tw o w ay 22 pcs 280   100 200 300 - 20 15,160 - 303,200
71 Folley C atheter tw o w ay 24 pcs 95   50 50   45 15,160 682,200
72 Endotracheal Tube w ith cuff No 7 pcs 100   40 40   60 73,700 4,422,000
73Endotrac heal T ube w ith cuff N o 7 5 pcs 200   140 140 60  73,700  4,422,000
74Endotrac heal T ube w ith cuff N o 8 5 pcs 20   2 2 18  73,700  1,326,600
75Endotrac heal tu be u ncuff No. 6 .5 pcs 0 5  5- 5 44,000  - 220,000
76Endotrac heal tu be u ncuff No. 7 pcs 0 55  55 - 55 44,000  - 2,420,000
77Endotrac heal tu be u ncuff No. 7 .5 pcs 0 35  35 - 35 44,000  - 1,540,000
78Endotrac heal tu be u ncuff No. 8 pcs 50 5  5   45 44,000  1,980,000
79Endotrac heal tu be u ncuff No. 2 5 pcs 80   60 60 20  44,000  880,000
80Endotrac heal tu be u ncuff No. 3 pcs 80   100 100 - 20 44,000  - 880,000
81Endotracheal tube uncuff No. 3,5 pcs 80   100 100 - 20 44,000  - 880,000
82 Endotracheal tube u ncuff No. 4 .5 pcs 197   -   197 44,000 8,668,000
83 Guedel Airway No . 4 pcs 5   -   5 37,720 188,600
84 Guedel Airway No . 5 pcs 15   20 20 - 5 37,720 - 188,600
85 Guedel Airway No . 6 pcs 15   21 21 - 6 37,720 - 226,320
86 Guedel Airway No . 7 pcs 15   20 20 - 5 37,720 - 188,600
87 Guedel Airway No . 8 pcs 15   21 21 - 6 37,720 - 226,320
88 Guedel Airway No . 9 pcs 20   -   20 37,720 754,400
89 Slang Oksigen dg masker (anak) pcs 69   250 250 - 181 40,500 - 7,330,500
90 Slang O ksigen dg masker (dewasa) pcs 80   191 191 - 111 40,500 - 4,495,500
91Slan g Oksigen tanpa masker ( anak) pcs 170 80  250 330 - 160 15,675  - 2,508,000
92 Slang Oksigen tanpa masker ( dewasa) pcs 739   160 450 610   129 15,675 2,022,075
93 Breathing ba g, Latex free, 22 F connection, no t sterile (0 ,5 li ter) pcs 5   -   5 107,800  539,000
94Tho racic C atheter N o 20 pcs 20   - 20  101,200  2,024,000
95Tho racic C atheter N o 24 pcs 4 - 4 101,200 404,800
96Tr ocard Catheter No 20 pcs 20   - 20  214,500  4,290,000
97Trocard Catheter No. 24 pcs 4   -   4 214,500  858,000

Halaman 3 dari 8
 Lampiran 1c

Alkes HARGA JUMLAH


Keluar (s.d. SELISIH
N A M A A LK E S Satuan Perhitungan Stok Akhir Selisih Stok SATUAN
Stok Akhir(Lap
Tgl cek fisik)
No Fisik (seharusnya)Akhir
Persediaan)
(Rp)(Rp)

98 Trocard No 32 28 pcs 20   -   20 214,500 4,290,000


 
99 Rebreathing ma sk pcs 20   - 20 50,000 1,000,000
 
100 Non rebreathing mask pcs 20   -   20 50,000 1,000,000
101 Ventury mask pcs 10   - 10 46,000 460,000
102 Verband uk uran 4x 6 cm roll  5,800   950 1,100   2,050 3,750   2,420 9,075,000
103 Verband uk uran 4x 8 cm roll  11 800   1 000 6,000   7,000 4,800 2,970 14,256,000
104 Verband ukuran 4x10 cm roll  5 800   650 1,500   2,150 3,650 3,630 13,249,500
105 Verband Elastic 4 5x7 5 cm roll  980   54 600 654   326 34,139 11,129,314
106 Verband Elastic 4, 5x10 cm roll  1 300   908 1,092 2,000 - 700 45,738 - 32,016,600
107Ver band Elastic 4, 5 x 15 cm roll  1 257 -  1,020 1,020 237  65,835  15,602,895
108G ypsona 7 5 cm roll  260 52  149 201 59  21,450  1,265,550
109G ypsona 10 cm roll 8 40   420 420 420  30,030  12,612,600
110G ypsona 15 cm roll 1 634 -  876 876 758  39,380  29,850,040
111Paddin g Gips 7 ,5 c m (S ofban) roll 1 90   144 144   46 13,734 631,764
112Padding G ips 1 0 cm (S ofban) roll 57 0   444 444 126  17,325  2,182,950
113Padding G ips 1 5 cm (S ofban) roll 7 80   900 900 - 120   24,907  - 2,988,840
114Plei ster b iasa u kuran 2 ,5 cm x 1 m roll  2 170   1,640 0 1,640 530  3,421 1,813,130
115Plester b iasa u k uran 7 ,5 cm X 5 m roll  2 000   495 840 1,335 665  29,271 19,465,215
116 Plester Hypafix 5 cm x 5 m roll  200   240 240 - 40 42,075 - 1,683,000
117 Plester H ypafix 10 cm x 5 m roll  300   0 -   300 79,811 23,943,300
118 Plester H ypafix 15 cm x 5 m roll  313   151 151   162 108,339 17,550,918
 
119 Plester H ypafix 20 cm x 5 m roll  100   50 50   50 141,636 7,081,800
120 Plester H ypafix 5 cm x 1 m roll  200   180 180 20 7,491 149,820
121 Leucopor 2 5 cmx 9 2 m roll  200   204 204 - 4 15,576 - 62,304
122 Leucofix 1,25 cm x 9,2 m roll  300   240 240   60 13,850 831,000
123 Skin tra ction kit adult set  200   12 141 153   47 98,384 4,624,048
124 Skin tra ction kit chlidren set  200   260 260 - 60 71,843 - 4,310,580
125Ka pas Pu tih 500 gr roll  900 250  675 925 - 25 46,585  - 1,164,625
126 Kasa Steril box  4 990   100 5,490 5,590 - 600 4,000 - 2,400,000
127Tr icofix Uk 4 c m x 1 0 m roll  10   6 6   4 49,611 198,444
128Tr icofix Uk .6 cm x 1 0 m roll  20   - 20  69,696  1,393,920
129Tr icofix Uk.8 cm x 1 0 m roll  20 - 2086,876 1,737,520
130Spec ialist s tockinet 3 " ( 7 5 c m x 22,8m) roll  3   - 3 412,500  1,237,500
131S pecialist s tockinet 6 " ( 15 c m x 2 2 8m) roll  3   2 2 1  687,500  687,500

Halaman 4 dari 8
 Lampiran 1c

Alkes HARGA JUMLAH


Keluar (s.d. SELISIH
N A M A A LK E S Satuan Perhitungan Stok Akhir  Selisih Stok SATUAN
Stok Akhir(Lap
Tgl cek fisik)
No Fisik (seharusnya) Akhir
Persediaan)
(Rp)(Rp)

132 Surgeon Cap box 100  30   31 0 31 - 1   121,000 - 121,000


133 Nurse Cap box 100  36   600 9 609 - 573 121,000 - 69,333,000
134 Surgical face m ask mask threeplay t ie o n box 5 0  230   1 1 229   68,000 15,572,000
135 Surgical facemask earloop box 50  15   44 240 284 - 269   68,000 - 18,292,000
136 Sarung tangan Steril 6 psg  0   600 600 - 600   10,500 - 6,300,000
137 Sarung tangan Steril 6 5 psg  6 500   200 3,200   3,400 3,100   10,500 32,550,000
138 Sarung tangan Steril 7 psg  23 000   2 550 15,800   18,350 4,650   10,500 48,825,000
139 Sarung tangan Steril 7 5 psg  24,000   2 550 16,600   19,150 4,850   10,500 50,925,000
140 Sarng tangan St eril 8 psg  4 200   1,675 400   2,075 2,125   10,500 22,312,500
141Saru ng ta ngan panjang (obgyn) psg  2 150   150 500   650 1,500   15,500  23,250,000
142Saru ng tangan Non Steril (S,M L) box 1 00 17 0 8  80 88 82    62,700  5,141,400
143Saru ng tangan ortopedi No 7 psg  1 000   1,240 640 1,880 - 880   23,650  - 20,812,000
144Saru ng tangan ortopedi No 7,5 psg  1 000   800 800 1,600 - 600   23,650  - 14,190,000
145Tho mas Cervical C ollar u k S M,L (rigid) pcs 60 6  40 46 14    173,600  2,430,400
146Umbilical cord clamp pcs 2 200 -  2,950 2,950 - 750   4,500 - 3,375,000
147U rine Ba g (un steril) pcs 5 500   110 2,500   2,610 2,890   8,750  25,287,500
148 Colostomy Ba g S box 100  0   2 2  -1,225,600  2 - 2,451,200
149Kondo m Catheter uk .S M L pcs6 00   300 300 300    3,300 990,000
150 Cotton ba d non ste ril pak 50  100   72 72 28   10,000 280,000
151 Optemp (Ophthalmic c autery) pcs 30   20 20 10   110,250 1,102,500
152 Spons (M QA) box 20 box  5   0 - 5   240,000 1,200,000
153 Elektroda EKG Anak box 30 pcs 3   0 - 3   105,800 317,400
154 Elektroda EKG Dewasa b ox 30 4 0493e pcs 20   0 - 20   132,000 2,640,000
155 Covermed 6 cm x 5 m roll  150   - 150   78,540 11,781,000
156 Covermed 8 cm x 5 m roll  150   - 150   99,660 14,949,000
157 Covermed steril 72 510 roll  150   - 150   74,580 11,187,000
158 Elastomul Haft 12 cm x 4 m roll  150   140 140 10   39,600 396,000
159C utimed s orbact gel 7 5 c m x 7,5 cm pcs1 50   0 - 150    47,300  7,095,000
160 Cutimed sorbact g el 7 5 c m x 1 5 c m pcs 150   40 40 110   74,910 8,240,100
161C utimed s orbact dressing pad 7 x 9 c m pcs 150   160 160 - 10   46,200  - 462,000
162C utimed s orbact d ressingn p ad 1 0 x 10 c m pcs 150   160 160 - 10   74,910  - 749,100
163C utisorb s orbact ri bon G 2 x 5 0 c m pcs 150 40 40 11043,510 4,786,100
164C utisorb so rbact tu pfers pcs1 50   0 - 150    69,300  10,395,000
165C utisorb s orbact d ressing pad 1 0 x 10 cm pcs 150   160 160 - 10   52,800  - 528,000

Halaman 5 dari 8
 Lampiran 1c

Alkes HARGA JUMLAH


Keluar (s.d. SELISIH
N A M A A LK E S Satuan Perhitungan Stok Akhir  Selisih Stok SATUAN
Stok Akhir(Lap
Tgl cek fisik)
No Fisik (seharusnya) Akhir
Persediaan)
(Rp)(Rp)

166 Cutisorb sorbact s wab 4 x 5 cm pcs 150   40 40   110   21,120 2,323,200


167 Cutisorb sorbact s wab 7 x 9 cm pcs 150   0 -   150   33,000 4,950,000
168 Cutisorb sterile 10 x 10 cm pcs 150   135 135   15   9,240 138,600
169 Deltalite conf color dark blue 5 c m x 3 ,6 m roll  100   53 53   47   117,150 5,506,050
170 Deltalite conf color d ark blue 7 5 c m x 3,6 m roll  100   40 40   60   139,700 8,382,000
171 Deltalite conf color d ark blue 1 0 cm x 3 6 m roll  100   65 65   35   163,350 5,717,250
172 Deltalite conf color red 5 c m x 3 6 m roll  100   46 46   54   117,150 6,326,100
173 Deltalite c onf c olor red 7 5 c m x 3 6 m roll  100   55 55   45   139,700 6,286,500
174 Deltalite conf color red 10 cm x 3 6 m roll  100   30 30   70   163,350 11,434,500
175D eltalite conformable 5 cm x 3 6m roll 1 00   94 94   6   119,790  718,740
176D eltalite conformable 7 ,5 c m x 3 6m roll 1 00   57 57   43   145,200  6,243,600
177D eltalite conformable 1 0 c m x 3 ,6m roll 1 00   75 75 25    163,350  4,083,750
178J arum SE-ME No 28, 3/8 circle cutting edge 28 mm box 12  5   0 -   5   107,200  536,000
179J arum SE-ME No 30, 3/8 circle cutting edge 30 mm box 12  5   0 -   5   107,200  536,000
180J arum SE-ME No 26, 3/8 circle cutting edge 26 mm box 12  5   0 -   5   107,200  536,000
181J arum SE-MH No. 40 1/2 circle cutting edge 40 mm box 12  5   0 -   5   107,200  536,000
182J arum SE-MH No. 38 1/2 circle cutting edge 38 mm box 12  5   0 -   5   107,200  536,000
183J arum S E-TH No 36, 1/2 circle taper point 36 mm box 12  5   0 -   5   107,200  536,000
184 Jarum S E-TH No 38, 1/2 circle taper point 38 mm box 12  5   0 -   5   107,200 536,000
185 Jarum S E-TH N o 40 1/2 cirle taper point 40 mm box 12  5   0 -   5   107,200 536,000
186 Jarum S E-TH 21 F 1/2 c ircle t aper point box 1 2  5   0 -   5   107,200 536,000
187 Jarum S E-TH 30 1/2 circle box 12  5   0 -   5   107,200 536,000
188 Jarum S E-TH 32, 1 /2 circle box 12  5   0 -   5   107,200 536,000
189 Jarum S E-TH 34 1/2 circle box 12  5   0 -   5   107,200 536,000
190 Jarum SE-ME No 10, 3/8 circle cutting edge 10 mm box 12  5   0 -   5   107,200 536,000
191 Jarum SE-ME No 12 3/8 circle cutting edge 12 mm box 12  5   0 -   5   107,200 536,000
192 Jarum S E-ME No 32, 3 /8 circle box 12  5   0 -   5   107,200 536,000
193C atgut Chromic 3/0 cass 25 5  27 32  -1,230,240  7 - 8,611,680
194 Catgut Chromic 2/0 cass 25   16 16   9   1,265,880 11,392,920
195C atgut Chromic 1 cass 45 5  41 46  -1,265,880  1 - 1,265,880
196C atgut Chromic 2 cass 45 5  45 50  -1,092,960  5 - 5,464,800
197C atgut Chromic 3/0 cass 6 - 6 1,156,320 6,937,920
198C atgut Plain 4/0 cass 5   10 10  -1,121,170  5 - 5,605,850
199C atgut Plain 2/0 cass 5   0 -    1,265,880  5 6,329,400

Halaman 6 dari 8
 Lampiran 1c

Alkes HARGA JUMLAH


Keluar (s.d. SELISIH
N A M A A LK E S Satuan Perhitungan Stok Akhir  Selisih Stok SATUAN
Stok Akhir(Lap
Tgl cek fisik)
No Fisik (seharusnya) Akhir
Persediaan)
(Rp)(Rp)

200 Catgut Plain 0 cass 25 41 41 - 16   1,184,040 - 18,944,640


201 Silk sut ure 3/0 cass 35 20 20   15   537,240 8,058,600
202 Silk sut ure 2/0 cass 19 10 7 17   2   583,440 1,166,880
203 Silk suture 0 cass 15 21 21 - 6   637,560 - 3,825,360
204 Silk suture 1 cass 20 10 10   10   656,040 6,560,400
205 Silk suture 2 cass 20 15 15   5   567,600 2,838,000
206 Silk braided 4/0 box 12  0 9 9 - 9   900,000 - 8,100,000
207 Coated vicryl 3/0 round bodied SH 1/2 circle J316H box 36  38 21 21   17   2,970,000 50,490,000
208 Coated vicryl 2/0 round bodied SH, 1/2 circle J317H box 36  14 33 33 - 19   2,970,000 - 56,430,000
209 Coated vicryl 0 round bodied MH 1,1/2 circle W9138 box 12  15 - 15    948,750  14,231,250
210 Coated vicryl 0 round bodied MH plus 1/2 circle W9141 box 12  15 - 15    999,240  14,988,600
211 Coated vicryl 1 round bodied CT-1,1/2 circle J347H box 36 1 06 96 96 1 0 3,327,610  33,276,100
212 Coat vic 4/0 pre cision cosmetic, PC- 1, 3/8 cir cle, W9506T box 24 5 10 10  -1,896,070  5 - 9,480,350
213 Chromic 1 r.b blunt point TP-1 1/2 circle 48G (W469) box 12  16 19 19 - 3   956,340  - 2,869,020
214 Prolene 5/0 round bodied RB-2(double) 1/2 circle W8310 box 12  10 3 3    2,584,890  7 18,094,230
215 Prolene 3/0 round bodied SH(double) 1/2 circle 8522H box 36  10 - 1 0 4,518,800  45,188,000
216 Ethilon 10/0 m icropoint spatulaTG160 6 W 1756 box 12  13 12 12  1 2,641,320  2,641,320
217 Prolene, Surgical mesh PML sheet 30 x 30 cm box 3 sh 3 0 -    6,641,250  3 19,923,750
218 Surgicel absorbable hemostat (5x7) cm W 1913T box 24 18 16 16   2   2,107,930 4,215,860
219 Bone wax box 12  3 -   3   759,000 2,277,000
220 Dexon suture 3/0 - 9232-41 box 3 6  6 3 3   3   2,574,000 7,722,000
221 Dermalon s uture 2 /0 - 1756-51 box 3 6  6 8 8 - 2   2,296,800 - 4,593,600
222 Dermalon s uture 3 /0 - 1756-41 box 3 6  6 0 -   6   1,801,800 10,810,800
223 Dermalon s uture 5 /0 - 1741-21 box 3 6  5 2 2   3   2,296,800 6,890,400
224 Dermalon su ture 8/0 box 36  2 0 -   2   2,296,800 4,593,600
225 Pampers O bgyn L pak 8 200 10 0 10   190   51,000 9,690,000
226 Pampers b iasa utk dewasa ( L) pak 8 100 5 18 23   77   60,000 4,620,000
227 Pampers b iasa utk b ayi ( S) pak 8 150 5 0 5 145  24,000  3,480,000
228 Pampers neo natus pak 8 100 -  -   100   24,000 2,400,000
229 Opsite 25 x 1 0 cm sheet 615 10  5 15 600  29,040  17,424,000
230 Opsite 15 x 8 ,5 cm sheet 150 10 520 530 - 380 18,900  - 7,182,000
231 Opsite 9,5 x 8,5 cm sheet 150 10 40 50 100  12,000  1,200,000
232 BSS (B alanced S aline Solution) vial 2 0 ml vial 100 -  0 - 100  50,000  5,000,000
233 Servo guard 60 /pak 66 71 775 box 4 -  0 -  8,600,000  4 34,400,000

Halaman 7 dari 8
 Lampiran 1c

Alkes HARGA JUMLAH


Keluar (s.d. SELISIH
N A M A A LK E S Satuan Perhitungan Stok Akhir  Selisih Stok SATUAN
Stok Akhir(Lap
Tgl cek fisik)
No Fisik (seharusnya) Akhir
Persediaan)
(Rp) (Rp)

234 Absorbent P aper A dult 1 00 pcs / 61 50 762 pack 4  50 50 - 46   2,400,000 - 110,400,000


235 Adult Foam E CG Elektroda 1 0 p er b ox 4 0493E pcs 60   0 -  2,300,000 60   138,000,000
236 Leadwire N eonatal e lektrode 100 pack p erbox / 13953D pcs 1  0 -  9,150,000 1   9,150,000
237 Tracheastomi set pcs 0  73 73 - 73   950,000 - 69,350,000
238 Haas roll pa njang 80 x 120 yard pcs 200   355 0 355 - 155   200,000 - 31,000,000

BAHAN HABIS PAKAI KEDOKTERAN GIGI


239 GC Fuji IX set  12   - 12    410,000  4,920,000
240 GC Fu ji II (w arna 23 ) set  12   - 12    382,000  4,584,000
241 GC Tooth muosse tube 10   -   10   91,500 915,000
242 Amalgam pow der set  20   - 20    300,000  6,000,000
243 Elite c ement 1 00 ( 35 g powder dan liquid) set  10   - 10    175,000  1,750,000
244 Formocresol btl  15   12 12   3   160,000 480,000
245 CHKM btl  0   12 12 - 12   61,500  - 738,000
246 Dycal set  0   10 10 - 10   225,000  - 2,250,000
247 Dentorit btl  20   85 85 - 65   90,000  - 5,850,000
248 Alvogyl btl  10   - 10    292,500  2,925,000
249 Caustinerf Ar senical btl  15   - 15    178,000  2,670,000
250 Kalzinol ( p owder & liq uid) set  15   - 15    375,000  5,625,000
251 N2 Universal set  15   - 15    356,000  5,340,000
253 Reamer 15 - 40 box  5   -   5   92,500  462,500
254 Reamer 45 - 80 box  5   81 81 - 76   92,500  - 7,030,000
255 File 45 - 80 box  5   15 15 - 10   88,000  - 880,000
256 Lentulo box  5   15 15 - 10   113,000  - 1,130,000
257 Extirpatie needle box  5   15 15 - 10   93,000  - 930,000
258 Paper Po int 45 8 0 box  10   82 82 - 72   52,000  - 3,744,000
259 Articulating paper box  6   9 9- 3   61,500  - 184,500
260 Celluloid stri p box  6   5 5 1    42,500  42,500
261 Vitro Molar A3 set  8   5 5   3   215,000  645,000

1,461,130,834

Halaman 8 dari 8
 Lampiran 1d 

SELISIH DAFTAR PERSEDIAAN OBAT DENGAN FISIK PERSEDIAAN OBAT


RUMAH SAKIT JIWA ABEPURA
TAHUN 2009
SISA OBAT TAHUN 2008
Stok Akhir JUMLAH
Obat PerhitunganStok Akhir Selisih HARGA SATUAN
NAMA OBAT SATUAN(Lap
Keluar 2010 Fisik (seharusnya) Stok Akhir (Rp) SELISIH
Persediaan)
1 2 3 4 5 6=4+5 7=3-6 8 9=7x8

OBAT JIWA 214,493,646

 Anafranil tab Dos 49 0 44 44 5 428,350 2 141 750

Cepezet injeksi 50 mg 10 apl/dos/35/krt. Karton 103 0 54 54 49 795,200 38,964,800

Cepezet tab. 100 mg 250 tab/btl./12 btl/krt Karton 260 0 261 261 1 672,000 672,000

Cloropromazine 100mg @1000tab./btl(2007) Botol 24 10 19 29 5 412 000 2,060,000

Lodomer drop Botol 500 0 445 445 55 27 817 1,529,935

Megabal tab @10x10 Dos 12 0 8 8 4 1,691 6,764

Merlopam 0,5 mg 10 x10 tab. Dos 44 0 20 20 24 117 300 2 815 200

Noocephal 400 mg. 10x10 tab. Dos 29 0 30 30 1 315,100 315,100

Persidal tab 3 mg 3 x 10 tab. Dos 48 40 398 438 390 417,030 162,641,700

Phenobarbital 30 mg. Botol 32 0 3 3 29 10,048 291 392

Prohiper 10 mg 3 x 10 tab Dos 183 40 156 196 13 135,030 1,755,390

stesolit inj. 10 mg@ 5 Amp./dos Dos 10 0 9 9 1 60,015 60,015

sulfas atropin inj.@100 Dos 3 0 2 2 1 153,400 153 400

valisanbe 2 mg 10 x10 tab Dos 105 0 101 101 4 15 700 62 800

valisanbe 5 mg 10 x10 tab Dos 15 5 3 8 7 26,200 183 400

zac 10 mg tab. 3 x 10 cap. Dos 94 20 82 102 8 105 000 840,000

Obat Umum 2,285,137

 Acitral syr Botol 53 11 46 57 4 23,870 95 480

 Allopurinol 100mg @ 10 x 10 Dos 18 7 14 21 3 12,000 36,000

 Antasida DOEN@1000 Botol 10 0 11 11 1 30,532 30 532

Chloramfenikol 250 mg@1000 Botol 15 0 16 16 1 150,050 150 050


Colergis @ 10 x 10 Dos 9 0 10 10 1 204,600 204,600

Halaman 1 dari 4
 Lampiran 1d 

Stok Akhir JUMLAH


Obat Perhitungan Stok Akhir Selisih HARGA SATUAN
NAMA OBAT SATUAN (Lap
Persediaan) Keluar 2010 Fisik (seharusnya) Stok Akhir (Rp) SELISIH

1 2 3 4 5 6=4+5 7=3-6 8 9=7x8

mg@25x4 Dos 1 1 1 2 1 210,056 210 056


jeruk Cotrimoksasol 480 mg@ 10x10 Cotrimoksasol syr. Buah Dos Botol Botol Botol Botol Dos Dos Dos
15 Dos Dos 19 5 24 9 10,639 95 751
5 mg@1000 Dextrometrophan 15 mg@1000 Diazepam 2 mg@1000/botol Livron B plex @ 10 x 10 Metronidazol 500 mg@10x10 Nifedifin
18 tablet @ 10x10
0 19 19 1 10,000 10 000
(2007) 3 x10 tab 8 12 0 12 4 2,839 11,356
g 10 x 10 tab 1 0 0 0 1 24,086 24,086
4 0 0 0 4 35,637 142 548
10 0 11 11 1 295,000 295 000
45 10 34 44 1 45,000 45 000
20 0 21 21 1 11,628 11,628
18 0 0 0 18 10,786 194 148
120 0 157 157 37 19 300 714,100
4 0 7 7 3 4,934 14,802

Injeksi , salep dan obat tetes 959,000


Bioplecenton jelly Ikadril inj.@30/dos tube 28 0 26 26 2 65,000 130,000
Quinine inj @ 100 ampul/dos Dos Dos Buah 10 0 11 11 1 150,000 150 000
Xylomidon inj. 1 0 0 0 1 674,000 674 000
4 0 5 5 1 5,000 5,000

Alkes dan Cairan 6,203,926


 Abboceth no. 20 Buah 60 30 100 130 70 25 000 1 750 000

 Alkohol 70% 1 liter Botol 120 12 100 112 8 39,900 319 200
 Alkohol 70% 100 ml @24 btl/krt karton 3 1 4 5 2 114,552 229,104
 Alkohol 70% 300 ml Cairan infus D 10 % 500 ml Cairan infus D 5 % 500 ml Cairan infus Ringer
Botol
Laktat
karton
Disposibel
karton karton
2.5 ml
karton
13 10 0 10 3 15,000 45 000
Disposibel 5 ml @ 100/karton karton 3 0 4 4 1 9,520 9,520
3 1 3 4 1 7,682 7,682
1 2 1 3 2 8 710 17 420
12 3 15 18 6 176 000 1,056,000
25 1 28 29 4 264,000 1 056 000

Halaman 2 dari 4
 Lampiran 1d 

Stok Akhir JUMLAH


Obat PerhitunganStok Akhir Selisih HARGA SATUAN
NAMA OBAT SATUAN(Lap
Persediaan) Keluar 2010 Fisik (seharusnya) Stok Akhir (Rp) SELISIH
1 2 3 4 5 6=4+5 7=3-6 8 9=7x8

Hanscoen no. 7.5 Buah 150 39 0 39 111 7 500 832,500

Infus set makro Set 220 15 220 235 15 10 800 162 000

Ultrasoun Gel (2007) Tube 8 0 10 10 2 24,000 48 000

Disposibel 3 ml(2007)@100/Dos Dos 10 2 11 13 3 183,000 549,000


Kapas rol besar (2007) Rol 120 25 116 141 21 3 500 73,500
Jarum suntik/Naidel no.23(2007) Dos 40 20 6 26 14 3,500 49,000
Sumber dana APBD 2009

 Aldomer 5 mg tablet Box 10 2 9 11 1 468 000 468 000

 Arkine tab 250 Box 1020 160 828 988 32 113 714 3,638,848

 Atarax 0.5 Box 270 110 209 319 49 169 000 8 281,000

Cepezet injeksi Box 500 0 434 434 66 72 100 4 758 600

Clorilex 100 mg Box 100 0 99 99 1 234,000 234,000

Clorilex 25 mg Box 150 0 149 149 1 819 000 819,000

Dexametason inj. Box 25 4 23 27 2 16,900 33 800

Elizac 20 mg Box 350 5 339 344 6 156 000 936,000

Fridep tab 50 Box 240 0 244 244 4 292 500 1,170,000

Lodomer 2 mg Box 404 0 379 379 25 107 000 2,675,000

Lodomer 5 mg Box 945 263 701 964 19 221,600 4,210,400

Merlopam 0,5 mg Box 20 0 23 23 3 123,500 370,500

Merlopam 2 mg tab Box 10 0 15 15 5 338 000 1 690 000

Merron 25 mg Box 20 4 18 22 2 52,000 104,000

Noocephal 400 mg. Box 4 2 3 5 1 195,000 195,000

Noocephal syr. botol 200 10 195 205 5 45,500 227,500

Persidal tab 1 mg Box 500 100 428 528 28 93,600 2,620,800

Persidal tab 2 mg Box 475 195 357 552 77 159,200 12,258,400

Persidal tab. 3 mg Box 250 90 234 324 74 240,900 17,826,600


Phenobarbital 30 mg. kaleng 176 0 200 200 24 22,727 545,448

Halaman 3 dari 4
 Lampiran 1d 

Stok Akhir JUMLAH


Obat Perhitungan Stok Akhir Selisih HARGA SATUAN
NAMA OBAT SATUAN (Lap
Persediaan) Keluar 2010 Fisik (seharusnya) Stok Akhir (Rp) SELISIH

1 2 3 4 5 6=4+5 7=3-6 8 9=7x8

Prohiper 10 Box 170 0 194 194 24 162,500 3 900 000


Valdimex inj. Box 300 0 293 293 7 65 000 455,000
JUMLAH 67,417,896

Sumber dana JAMKESDA 2009


anafranil tab 25 Box/50 15 4 13 17 2 428 350 856,700

Bamgetol 200 mg Box/100 25 20 15 35 10 216,600 2,166,000

 Atarax 0.5 Box/100 100 20 90 110 10 167,650 1,676,500

cepezet injeksi Box/10 270 140 200 340 70 71,500 5,005,000

Clorilex 100 mg Box/50 50 10 45 55 5 812,400 4,062 000

Clorilex 25 mg Box/50 50 10 45 55 5 232 100 1,160,500

Fridep tab 50 Box30 175 10 170 180 5 290,300 1,451,500

Haldol Decanoat inj. Box/12 31 4 29 33 2 193 000 386,000

Lodomer 5 mg Box/100 123 10 118 128 5 220 000 1 100 000

Merlopam 0,5 mg Box/100 30 10 25 35 5 122 250 611 250

Merlopam 2 mg tab Box/100 30 10 25 35 5 335 500 1 677 500

Persidal tab 1 mg Box/20 170 10 165 175 5 93 000 465 000

Persidal tab 2 mg Box/20 200 10 195 205 5 157,900 789,500

Persidal tab. 3 mg Box/20 100 10 105 115 15 238,850 3,582,750

Prohiper 10 Box/30 100 10 95 105 5 161,300 806,500

Prolepsi 300 Box/50 25 10 20 30 5 420 000 2,100,000

Prolepsi 600 Box/50 25 10 20 30 5 806 000 4,030,000

Valdimex inj. Box/5 100 10 95 105 5 64 450 322,250

Valdimex tab. 5 Box/100 272 10 267 277 5 141,800 709,000

32,957,950
324,317,555

Halaman 4 dari 4
 Lampiran 2
Daftar Aset Tetap Yang Sudah Diserahkan Kepada Pihak
Ketiga

NO SKPD KEGIATAN BELANJA ANGGARAN REALISASI KETERANGAN


1 D inas Per kebunan Pembangunan Pusat Belanja modal Pengadaan
dan Peternakan Penampungan Produksi penggiling hasil pertanian 2.550.000.000 333.333.000 Telah diserahkan
Hasil Pertanian kepada masyarakat

2 B iro P emer intahan Pengadaan Jam Dinding Belanja modal Pengadaan


Kampung dan Jam Tangan Berlogo  jam dinding/meja 2.605.790.000 2.463.365.000 Telah diserahkan
Lambang Pemda/Gambar kepada masyarakat
Gubernur Provinsi Papua

3 B iro P emer intahan Stimulasi Kegiatan Belanja Modal Peratalatan


Kampung  jasmani Masyarakat Olah Raga 37.565.151.004 37.481.436.000 Telah diserahkan
Melalui Poli Kampung kepada masyarakat

4 D inas Kelautan dan Motorisasi Perahu Belanja modal Pengadaan Telah diserahkan
Perikanan Nelayan motor boat/motor tempel 1.250.000.000 1.139.388.500 kepada masyarakat
5 D inas Kelautan dan Pengadaan Cool Box dan Belanja modal Pengadaan
Perikanan Freezer Sebagai Sarana peralatan pengolahan ikan 750.000.000 704.764.000 Telah diserahkan
Penanganan Mutu kepada masyarakat

6 B adan Peng elo la Pembangunan Gedung Belanja modal Pengadaan


Sumber Daya FKM-UNCEN Tahap II konstruksi/pembelian 6.727.750.000 6.720.000.000 Telah diserahkan
Manusia Papua gedung kantor kepada masyarakat

7 B adan Perbatasan Pembangunan Balai Belanja modal Pengadaan


dan Kerjasama Luar Pertemuan konstruksi/pembelian 270.000.000 267.500.000 Telah diserahkan
Negeri bangunan rumah kepada masyarakat
masyarakat

8 D inas Tenaga Kerja Pembangunan sarana dan Belanja modal Pengadaan


dan Kependudukan prasarana rumah konstruksi/pembelian 9.680.103.000 9.624.935.000 Telah diserahkan
sederhana sehat rumah dinas kepada masyarakat

9 D inas Pek erjaan Perbaikan Kawasan Belanja modal Pengadaan


Umum Lingkungan Perumahan konstruksi/pembelian 774.000.000 770.200.000
dan Permukiman di bangunan rumah
Telah diserahkan
Kampung Bukisi masyarakat
Distrik Depapre kepada masyarakat
Kabupaten Jayapura

10 Dinas Pekerjaan Penataan Kawasan Lingk. Belanja modal


Umum Perumahan dan Pengadaan 2.040.000.000 2.039.878.000
Permukiman Kumuh di konstruksi/pembelian
Kabupaten/Kota bangunan rumah Telah diserahkan
masyarakat kepada masyarakat
Jayapura ( Pembinaan
bagi pengusahan kecil
Papua )

11 Dinas Pekerjaan
Pembangunan Rumah Belanja modal
Umum
Sehat Masyarakat Lokal Pengadaan 910.000.000 899.420.000 Telah diserahkan
Kabupaten Mappi konstruksi/pembelian kepada masyarakat
bangunan rumah
12 Dinas Pekerjaan
Pembangunan masyarakat
Umum
Permukiman Terpadu Belanja modal 21.546.112.000 21.546.109.250 Telah diserahkan
Bagi Mantan Anggota Pengadaan kepada masyarakat
TPN-OPM Tahun 2008 konstruksi/pembelian
bangunan rumah
masyarakat

13 Dinas Pekerjaan Pengadaan Tiang Belanja modal  


Umum Pancang di Kabupaten pengadaan tiang 1.919.985.037 Telah diserahkan DPU
Mimika dan Merauke pancang baja Kab. Boven Digoel

14 Dinas Perkebunan Perluasan Areal Telah diserahkan


Belanja modal Pengadaan
dan Peternakan Komoditas Perkebunan tanah perkebunan 489.600.000 484.107.000 kepada masyarakat
15 Dinas Perkebunan Pembibitan dan Belanja modal Pengadaan Telah diserahkan
dan Peternakan perawatan ternak ternak 2.435.750.000 2.318.780.000 kepada masyarakat

Halaman 1 dari 2
16 Dinas
Pengembangan agribisnis Belanja modal Pengadaan Telah diserahkan
Perkebunan dan
peternakan ternak 660.000.000 654.000.000 kepada masyarakat
Peternakan
Bantuan Bibit Ikan Belanja modal Pengadaan Telah diserahkan
17 Dinas Kelautan
Kepada Masyarakat ternak 350.000.000 349.411.000 kepada masyarakat
dan Perikanan
Paket Budidaya Air Tawar Belanja modal Pengadaan Telah diserahkan
18 Dinas Kelautan
dalam Kolam ternak 3.800.000.000 3.570.943.000 kepada masyarakat
dan Perikanan
Paket Budidaya Ikan Air Belanja modal Pengadaan Telah diserahkan
19 Dinas Kelautan
Tawar Dalam Karamba ternak 240.000.000 191.532.000 kepada masyarakat
dan Perikanan
20 Dinas Kelautan Pengadaan Induk Unggul Belanja modal Pengadaan Telah diserahkan
dan Perikanan ternak 300.000.000 298.200.000 kepada masyarakat
 
JUMLAH
93.777.286.787
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA
TAHUN ANGGARAN 2009

DI

JAYAPURA

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA
TAHUN ANGGARAN 2009

DI
JAYAPURA

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


PERWAKILAN PROVINSI PAPUA

 Nomor : 25B/LHP/XIX.JYP/07/10
Tanggal : 9 Juli 2010
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI.. i

RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP


PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA TAHUN 2009…………........... iii

TEMUAN KEPATUHAN ..… 1

1. Terdapat Dana Rekening Perantara Pendapatan Bagi Hasil BPHTB Sebesar Rp5.049.192.810
yang Belum Disetor Ke Kas Daerah............................................................................................. 1

2. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran Belum Dipertanggungjawabkan Sebesar


Rp1.967.688.656........................................................................................................................... 2

3. Kelebihan Pencairan SP2D Terhadap Anggaran Sebesar Rp214.280.089 Belum Disetor Ke


Kas Daerah.................................................................................................................................... 5

4. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Uji/Tes Jasa Laboratorium pada Dinas Pekerjaan
Umum Digunakan Langsung Sebesar Rp103.990.000................................................................. 6

5. Terdapat Belanja pada Enam SKPD yang Tidak Didukung Bukti yang Lengkap Sebesar
Rp5.177.877.967……………………………………………………………............................... 7

6. Terdapat Pembayaran Tunjangan Perumahan kepada Pimpinan DPRP Meskipun Sudah


Menempati Rumah Jabatan Sebesar Rp91.200.000……….......................................................... 12

7. Pembayaran Biaya Akhir Studi Pada Kegiatan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (S2) Tidak
Sesuai Keputusan Gubernur Sebesar Rp156.000.000................................................................... 13

8. BeasiswaPendidikan Pascasarjana (S2) dan Beasiswa Pendidikan Doktor (S3) Pada Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Sebesar Rp458.500.000 Disalurkan Kepada Mahasiswa
Yang Tidak Tercantum Dalam Surat Keputusan Gubernur…….................................................. 15

9. Penggunaan Dana Kegiatan Peningkatan Penyiaran Televisi Papua Pada Dinas Pengelolaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebesar Rp6.267.948.000 Belum
Dipertanggungjawabkan...................................................................................................................17

10. Belanja Pada Biro Umum, Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur dan Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Sebesar Rp11.235.627.975 Belum Didukung Bukti Yang Lengkap.......................19

11. Kelebihan Pembayaran Perjalanan Dinas pada Empat SKPD Sebesar Rp543.250.000..................23

12. Pengadaan Satu Unit Sepeda Motor Sebesar Rp35.000.000 Pada Biro Tata Pemerintahan
Telah Dibayar Namun Belum Diterima...........................................................................................26

13. Penerima Dana Bantuan Sosial Belum Melaporkan Penggunaan Dana Sebesar
Rp47.638.086.500 Kepada Pemerintah Provinsi Papua...................................................................27

BPK RI PERWAKILAN PR OVINSI PA i


PUA
14. Kekurangan Volume Sebesar Rp998.737.900 Pada Lima Kontrak Pekerjaan di Dinas
Pekerjaan Umum............................................................................................................................29

15. Pekerjaan Pembangunan Jalan Usilimo –Kelila-Bokondin Kondisinya Rusak Yang Berpotensi
Merugikan Daerah Sebesar Rp690.214.000....................................................................................33

16. Kekurangan Volume Sebesar Rp898.526.900 Pada Dua Pekerjaan Pembangunan Jembatan........34

17. Terdapat Kekurangan Volume Sebesar Rp581.195.818 Pada Dua Pekerjaan Program
Pembangunan Sarana dan Prasaranan Perhubungan Pada Dinas Perhubungan...............................36

18. Denda Keterlambatan 17 Kontrak Pekerjaan Pada Enam SKPD Sebesar Rp492.249.450
BelumDipungut…..………………………………………........................................................ 38

19. Kekurangan Volume Beberapa Pekerjaan Pengadaan Bahan Pakai Habis di RSUD Jayapura
Sebesar Rp35.631.400.................................................................................................................... 46

20. Kekurangan Volume Pada Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor UPPD/SAMSAT


Jayapura Tahap II (Kedua) Sebesar Rp121.639.400.......................................................................48

21. Kekurangan Volume Sebesar Rp2.398.133.800 Pada Pekerjaan Pembangunan Pengaman


Pantai Kayu Pulo di Kota Jayapura...............................................................................................49

22. Kekurangan Volume Pada Lima Kontrak di SKPD Sebesar Rp871.177.103.................................50

23. Kendaraan Dinas Sebanyak 27 Unit dan Rumah Dinas Sebanyak 18 Unit Dikuasai Oleh Pihak
Ketiga............................................................................................................................................. 55

24. Penggunaan Dana Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (S2) dan Beasiswa Pendidikan Doktor
(S3) Pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Sebesar Rp2.542.000.000 Belum
Dipertanggungjawabkan.................................................................................................................59

LAMPIRAN

BPK R I PERWAKILAN PR OVINSI PA ii


PUA
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS


KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
DALAM
KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TA 2009

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan


Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) bertugas
memeriksa Neraca Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember 2009, Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir
 pada tanggal tersebut.

Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI
mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas kepatuhan Pemerintah Provinsi Papua
terhadap peraturan perundang-undangan. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Papua. Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI
atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap
 peraturan perundang-undangan tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu
 pendapat seperti itu.

Selain itu, peraturan perundang-undangan dan SPKN mengharuskan BPK RI untuk melaporkan
kepada pihak berwenang, apabila dalam melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan
ditemukan kecurangan dan penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-undangan yang
 berindikasi unsur tindak pidana.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA iii


BPK RI menemukan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai
 berikut.
1. Terdapat Dana Rekening Perantara Pendapatan Bagi Hasil BPHTB Sebesar
Rp5.049.192.810 yang Belum Disetor Ke Kas Daerah
2. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran Belum Dipertanggungjawabkan Sebesar
Rp1.967.688.656
3. Kelebihan Pencairan SP2D Terhadap Anggaran Sebesar Rp214.280.089 Belum Disetor
Ke Kas Daerah
4. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Uji/Tes Jasa Laboratorium pada Dinas Pekerjaan
Umum Digunakan Langsung Sebesar Rp103.990.000
5. Terdapat Belanja pada Enam SKPD yang Tidak Didukung Bukti yang Lengkap Sebesar
Rp5.177.877.967
6. Terdapat Pembayaran Tunjangan Perumahan kepada Pimpinan DPRP Meskipun Sudah
Menempati Rumah Jabatan Sebesar Rp91.200.000
7. Pembayaran Biaya Akhir Studi Pada Kegiatan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (S2)
Tidak Sesuai Keputusan Gubernur Sebesar Rp156.000.000
8. BeasiswaPendidikan Pascasarjana (S2) dan Beasiswa Pendidikan Doktor (S3) Pada Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Sebesar Rp458.500.000 Disalurkan Kepada Mahasiswa
Yang Tidak Tercantum Dalam Surat Keputusan Gubernur
9. Penggunaan Dana Kegiatan Peningkatan Penyiaran Televisi Papua Pada Dinas
Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebesar Rp6.267.948.000 Belum
Dipertanggungjawabkan
10. Belanja Pada Biro Umum, Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur dan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Sebesar Rp11.235.627.975 Belum Didukung Bukti Yang
Lengkap
11. Kelebihan Pembayaran Perjalanan Dinas pada Empat SKPD Sebesar Rp543.250.000
12. Pengadaan Satu Unit Sepeda Motor Sebesar Rp35.000.000 Pada Biro Tata Pemerintahan
Telah Dibayar Namun Belum Diterima
13. Penerima Dana Bantuan Sosial Belum Melaporkan Penggunaan Dana Sebesar
Rp47.638.086.500 Kepada Pemerintah Provinsi Papua
14. Kekurangan Volume Sebesar Rp998.737.900 Pada Lima Kontrak Pekerjaan di Dinas
Pekerjaan Umum
15. Pekerjaan Pembangunan Jalan Usilimo–Kelila-Bokondin Kondisinya Rusak Yang
Berpotensi Merugikan Daerah Sebesar Rp690.214.000
16. Kekurangan Volume Sebesar Rp898.526.900 Pada Dua Pekerjaan Pembangunan Jembatan
17. Terdapat Kekurangan Volume Sebesar Rp581.195.818 Pada Dua Pekerjaan Program
Pembangunan Sarana dan Prasaranan Perhubungan Pada Dinas Perhubungan
18. Denda Keterlambatan 17 Kontrak Pekerjaan Pada 6 SKPD Sebesar Rp492.249.450 Belum
Dipungut
19. Kekurangan Volume Beberapa Pekerjaan Pengadaan Bahan Pakai Habis di RSUD
Jayapura Sebesar Rp35.631.400
20. Kekurangan Volume Pada Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor UPPD/SAMSAT
Jayapura Tahap II (Kedua) Sebesar Rp121.639.400
21. Kekurangan Volume Sebesar Rp2.398.133.800 Pada Pekerjaan Pembangunan Pengaman
Pantai Kayu Pulo di Kota Jayapura
22. Kekurangan Volume Pada Lima Kontrak di SKPD Sebesar Rp871.177.103
23. Kendaraan Dinas Sebanyak 27 Unit dan Rumah Dinas Sebanyak 18 Unit Dikuasai Oleh
Pihak Ketiga
24. Penggunaan Dana Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (S2) dan Beasiswa Pendidikan
Doktor (S3) Pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Sebesar Rp2.542.000.000
Belum Dipertanggungjawabkan

Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Papua


mengambil langkah-langkah perbaikan dan tindak lanjut sebagaimana terinci dalam laporan
ini.

Atas pemeriksaan tersebut, selain Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap
Peraturan Perundang-undangan, BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas
Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Papua Tahun Anggaran 2009 yang memuat opini
wajar dengan pengecualian dengan Nomor 25/LHP/XIX.JYP/07/10, tanggal 9 Juli 2010, dan
Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dengan Nomor
25A/LHP/XIX.JYP/07/10, tanggal 9 Juli 2010.

Jayapura, 9 Juli 2010

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


Perwakilan Provinsi Papua Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Eydu Oktain Panjaitan, S.E., M.M., Ak


Akuntan, Reg. Neg. No. D-15297
TEMUAN PEMERIKSAAN KEPATUHAN

1. Terdapat Dana Rekening Perantara Pendapatan Bagi Hasil BPHTB Sebesar


Rp5.049.192.810 yang Belum Disetor Ke Kas Daerah

Salah satu sumber penerimaan Pemerintah Provinsi Papua adalah pendapatan bagi
hasil dari Bea Perolehan Hasil Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagian provinsi yaitu
sebesar 16% dari nilai pendapatan BPHTB di Provinsi Papua. Dokumen perhitungan Bea
Perolehan Hasil Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagian Provinsi Papua tersebut berasal
dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) pada 6 kabupaten, yaitu kabupaten
Jayapura, kabupaten Merauke, kabupaten Mimika, kabupaten Biak, kabupaten Wamena
dan kabupaten Serui.
Dalam Tahun Anggaran (TA) 2009, pendapatan bagi hasil dari Bea Perolehan Hasil
Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagian provinsi terealisasi sebesar Rp3.915.978.788 atau
261,07% dari anggaran sebesar Rp1.500.000.000.
Konfirmasi langsung ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
Jayapura yang mengelola pendapatan BPHTB pada Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura,
Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom dan Kabupaten
Mamberamo Raya diperoleh informasi bahwa sesuai Laporan Penerimaan dan Pembagian
BPHTB,
 pendapatan BPHTB milik Provinsi Papua menggunakan 2 rekening, yaitu rekening
100.21.10.02.01080-1 dan rekening 100.21.10.05.05378-5.
Hasil pemeriksaan atas kedua rekening tersebut menunjukkan bahwa rekening
BPHTB yang diakui sebagai rekening kasda adalah rekening 100.21.10.02.01080-1,
sedangkan rekening BPHTB (Kasda Tk. I) dengan nomor rekening 100.21.10.05.05378-5
yang berisi pendapatan BPHTB bagian Provinsi tidak diperhitungkan sebagai rekening kas
daerah. Rekening BPHTB (Kasda Tk. I) tersebut telah dibuka sejak tanggal 5 Agustus 1998
oleh sdr DD (mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah) dan sifatnya sementara (perantara)
karena langsung dipindahbukuan ke rekening Pemda Tk I Provinsi Papua nomor
100.21.10.02.01080-1.
Hasil pemeriksaan atas saldo dalam rekening perantara nomor 100.21.10.05.05378-5
 per 31 Desember 2009 menunjukkan saldo sebesar Rp4.905.532.598, dengan rincian
sebagai berikut.
Tabel 3.1 Rincian Mutasi pada rekening perantara
Jumlah (Rp)
4.854.630.316
Saldo awal 1 Januari 2009 
Mutasi Kredit

Penerimaan BPHTB Bag Provinsi 28.458.993.622


Mutasi Debet
- Pemindahbukuan ke rek rutin 28.408.091.340
Saldo Akhir 31 Desember 2009 4.905.532.598

Sampai dengan pemeriksaan tanggal 10 Mei 2010, Tim Pemeriksa BPK RI masih
menemukan saldo kas di rekening 100.21.10.05.05378-5 tersebut dan bertambah menjadi
sebesar Rp5.049.192.810.

1
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan
keuangan daerah pasal 127 ayat (1), yang menyatakan bahwa semua pendapatan daerah
dilaksanakan melalui rekening kas umum daerah.
 b. UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara dalam Pasal 13 ayat (2)
menyebutkan semua penerimaan dan pengeluaran daerah dilakukan melalui Rekening
Kas Umum Daerah.

Hal tersebut mengakibatkan peluang penyalahgunaan dana yang tersimpan dalam


rekening 100.21.10.05.05378-5 sebesar Rp5.049.192.810.

Hal tersebut disebabkan Kepala Dinas Pendapatan lalai dalam memindahbukukan


seluruh saldo pendapatan BPHTB bagian Provinsi dalam rekening 100.21.10.05.05378-5
ke rekening kas daerah.

Atas Permasalahan tersebut Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
akan meminta Kepada Bank Papua Kantor Cabang Utama Jayapura untuk segera
melakukan
 penutupan rekening dan menyetorkan sisa dana dalam rekening tersebut ke Kas
Pemerintah Provinsi Papua.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar:


a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Dinas Pendapatan Daerah karena
lalai dalam mengawasi rekening penampungan bagi hasil BPHTB.
 b. Memerintahkan Kepala Dinas Pendapatan Daerah untuk menutup rekening
100.21.10.05.05378-5 dan menyetorkan seluruh dana yang tersimpan direkening
tersebut (minimal sebesar Rp5.049.192.810) ke Kas Daerah.
c. Memerintahkan Kepala BPKAD untuk memberitahukan KPPN agar menyetor
 pendapatan BPHTB ke rekening 100.21.10.02.01080-1.

2. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran Belum Dipertanggungjawabkan Sebesar


Rp1.967.688.656

Berdasarkan neraca (unaudited) Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember 2009


diketahui adanya kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp2.790.844.200, yaitu pada Biro
Mental Spritual sebesar Rp400.000.000, Biro Pemerintahan Kampung sebesar
Rp962.500.000 dan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah sebesar Rp1.428.744.200.
Hasil Pemeriksaan atas pertanggungjawaban masing-masing Bendahara Pengeluaran
 pada Biro Mental Spiritual, Biro Pemerintahan Kampung dan Badan Perpustakaan dan
Arsip Daerah diketahui bahwa sampai dengan pemeriksaan berakhir menunjukkan kas di
Bendahara Pengeluaran yang telah dipertanggungjawabkan sebesar Rp823.155.544 dan
yang belum dipertanggungjawabkan sebesar Rp1.967.688.656, dengan rincian sebagai
 berikut.
a. Biro Mental Spiritual
Dalam Tahun Anggaran 2009, Biro Mental Spiritual mengganggarkan belanja
sebesar Rp4.556.917.200 dan telah terealisasi sebesar Rp4.771.197.289, yang berarti
melampaui pagu anggaran sebesar Rp214.280.089 (Rp4.771.197.289 –
Rp4.556.917.200).
Pemeriksaan terhadap laporan pertanggungjawaban diketahui bahwa SPJ
UP/GU/TU/LS yang telah disampaikan sebesar Rp4.371.197.289 (Rp1.541.050.000 +
Rp2.830.147.289), sehingga terdapat sisa kas yang belum dipertanggungjawabkan
sebesar Rp400.000.000, yang terdiri dari kelebihan pencairan SP2D dari anggaran
sebesar Rp214.280.089 dan uang persediaan belum dipertanggungjawabkan sebesar
Rp185.719.911.
 b. Biro Pemerintahan Kampung
Dalam Tahun Anggaran 2009, Biro Pemerintahan Kampung mengganggarkan
 belanja kegiatan Pembinaan dan Pelatihan Pengguna Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Kampung sebesar Rp1.000.000.000 dan telah terealisasi sebesar
Rp962.500.000 sesuai SP2D nomor 01412/SP2D-TU/I/2009 tanggal 14 Juli 2009.
Berdasarkan hasil konfirmasi kepada bendahara pengeluaran diketahui bahwa
realisasi kegiatan Pembinaan dan Pelatihan Pengguna Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Kampung tersebut di laksanakan di 5 (lima) daerah yaitu di
Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Nabire,
Kabupaten Mimika. Atas kegiatan tersebut bendahara pengeluaran telah menyetor sisa
kas sebesar Rp15.450.000 dan sebesar Rp63.425.544 merupakan utang PPN/PPh yang
sudah dilunasi pada bulan Mei 2010.
Sampai dengan pemeriksaan berakhir, PPTK belum melengkapi bukti
 penggunaan dana sebesar Rp883.624.545 tersebut, dengan rincian sebagai berikut.
1) Penggunaan dana sebesar Rp764.424.545 telah didukung bukti
 pertanggungjawaban, namun belum diotorisasi pengguna anggaran dan belum
diverifikasi oleh bagian perbendaharaan Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah
2) Penggunaan dana sebesar Rp119.200.000 belum didukung dengan bukti
 pertanggungjawaban.

c. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah


Dalam Tahun Anggaran 2009, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
mengganggarkan belanja sebesar Rp21.144.086.100 dan telah terealisasi sebesar
Rp21.129.117.270. Atas penggunaan dana sebesar Rp21.129.117.270 tersebut, telah
dipertanggungjawabkan sebesar Rp19.700.773.070 dan telah disetor ke kas daerah
tanggal 24 Maret 2010 sebesar Rp530.000.000, sehingga masih terdapat sisa kas
sebesar Rp898.344.200, dengan rincian sebagai berikut.
1) Kegiatan monitoring evaluasi dan pelaporan yang dianggarkan sebesar
Rp151.700.000 dan telah direalisasikan sebesar Rp151.700.000 sesuai dengan
SP2D nomor 02415/SP2D-TU/1.26.1.1/2009. Atas kegiatan ini belum
dipertanggungjawabkan.
2) Kegiatan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah yang dianggarkan
sebesar Rp369.200.000 dan telah direalisasikan sebesar Rp148.785.700 sesuai
dengan SP2D nomor 03311/SP2D-TU/1.26.01.01/2009. Atas kegiatan ini belum
dipertanggungjawabkan.
3) Kegiatan pendidikan dan pelatihan formal yang dianggarkan sebesar
Rp541.964.000 dan telah direalisasikan sebesar Rp541.964.000. Pada tanggal 27
Januari 2010 sisa kas sebesar Rp30.000.000 telah disetor ke Kas Daerah. Sehingga
masih terdapat Rp511.946.000 atas SP2D nomor 03213/SP2D-TU/1.26.1.1/2009
yang belum dipertanggungjawabkan.
4) Kegiatan penyediaan bantuan pengembangan perpustakaan dan minat baca di
daerah yang dianggarakan sebesar Rp1.165.800.000 dan telah direalisasikan
sebesar Rp1.064.218.750, dari realisasi tersebut masih terdapat penggunaan dana
yang
 belum dipertanggungjawabkan sebesar Rp85.912.500 atas SP2D nomor
02765/SP2D-TU/1.26.1.1/2009.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.59 Tahun
2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, yaitu.
a) Pasal 132 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban
APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah.
 b) Pasal 220 yang menyatakan bahwa Bendahara pengeluaran secara administratif wajib
mempertanggungjawabkan penggunaan uang persediaan/ganti uang persediaan/tambah
uang persediaan kepada Kepala SKPD melalui PPK-SKPD paling lambat tanggal 10
 bulan berikutnya.

Hal tersebut mengakibatkan potensi kerugian daerah sebesar Rp1.967.688.656


(Rp185.719.911 + Rp883.624.545 + Rp898.344.200).

Hal tersebut disebabkan:


a. Kepala Biro Mental dan Spiritual, Kepala Biro Pemerintahan Kampung dan Kepala
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah kurang optimal dalam mengawasi masing-
masing bendahara pengeluarannya .
 b. Bendahara pengeluaran dan PPTK pada Biro Mental dan Spiritual, Biro Pemerintahan
Kampung dan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah lalai mempertanggungjawabkan
 penggunaan uang persediaan sebesar Rp1.967.688.656 (Rp185.719.911 +
Rp883.624.545 + Rp898.344.200)

Atas permasalahan tersebut:


a. Kepala Biro Mental Spiritual akan bertanggungjawab atas temuan BPK dan akan segera
menindaklanjuti dengan cara menyetor secara bertahap.
 b. Kepala Biro Pemerintahan Kampung menjelaskan bahwa atas penggunaan dana sebesar
Rp764.424.545 dapat dipertanggungjawabkan dan atas dana sebesar Rp119.200.000
yang dapat dipertanggungjawabkan sebesar Rp59.200.000, sedangkan sebesar
Rp60.000.000 belum dapat dipertanggungjawabkan.
c. Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah memahami segala kekuarangan
yangterkait dengan permasahan pertanggungjawaban, sehingga alan diupayakan
menyampaikan bukti pertanggungjawaban penggunaan dana ke Tim Pemeriksa paling
lambat tanggal 16 Juni 2010.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Provinsi Papua agar:


a. Memberikan sanksi kepada Kepala Biro Mental dan Spiritual, Kepala Biro
Pemerintahan Kampung dan Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah karena
kurang optimal dalam mengawasi masing-masing bendahara pengeluarannya.
 b. Memerintahkan Kepala Biro Mental dan Spiritual, Kepala Biro Pemerintahan
Kampung dan Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah untuk memerintahkan
Bendahara Pengeluaran dan PPTK mempertanggungjawabkan dana persediaan sebesar
Rp1.967.688.656, (Biro Mental sebesar Rp185.719.911, Biro Pemerintahan Kampung
sebesar Rp883.624.545 dan Badan Perpustakaan dan Arsip sebesar Rp898.344.200),
apabila tidak dapat dipertanggungjawabkan agar segera disetorkan ke kas daerah.

3. Kelebihan Pencairan SP2D Terhadap Anggaran Sebesar Rp214.280.089 Belum


Disetor Ke Kas Daerah

Dalam Tahun Anggaran 2009, Biro Mental Spiritual mengganggarkan belanja


sebesar Rp4.556.917.200 dan telah terealisasi sebesar Rp4.771.197.289 atau terjadi
kelebihan pencairan SP2D dibanding anggarannya sebesar Rp214.280.089
(Rp4.771.197.289 Rp4.556.917.200).
Atas selisih kelebihan pencairan SP2D dibanding anggarannya sebesar
Rp214.280.089 tersebut juga telah menjadi hasil pemeriksaan khusus Inspektorat Provinsi
Papua No.7000/1323/SET tanggal 4 Mei 2010.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.59 Tahun
2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu Pasal 220 yang menyatakan bahwa Bendahara
 pengeluaran secara administratif wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang
 persediaan/ganti uang persediaan/tambah uang persediaan kepada Kepala SKPD melalui
PPK-SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian daerah sebesar Rp214.280.089.

Hal tersebut disebabkan Kepala Biro Mental Spritual dan Bendahara Pengeluaran
lalai dalam mengajukan dan mengecek kelebihan pencairan dana sebesar Rp214.280.089.
Atas permasalahan tersebut Kepala Biro Mental Spiritual akan bertanggungjawab
atas temuan BPK dan akan segera menindaklanjuti dengan cara menyetor secara bertahap.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Provinsi Papua agar,


a. Memberikan sanksi kepada Kepala Biro Mental Spiritual dan Bendahara Pengeluaran
yang lalai dalam mengajukan dan mengecek kelebihan pencairan dana
 b. Memerintahkan Kepala Biro Mental Spritual dan Benhara Pengeluaran untuk
menyetorkan kelebihan pencairan dana sebesar Rp214.280.089 ke kas daerah.

4. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Uji/Tes Jasa Laboratorium pada Dinas


Pekerjaan Umum Digunakan Langsung Sebesar Rp103.990.000

Pada Tahun 2009 Pemerintah Provinsi Papua menganggarkan Retribusi Pemakaian


Kekayaan Daerah Uji/Tes Jasa Laboratorium pada Dinas Pekerjaan Umum sebesar
Rp20.000.000 dengan realisasi Rp30.100.000 atau sebesar 150,50%.
Hasil pemeriksaan terhadap tanda bukti setoran, serta laporan pendapatan asli
daerah UPTD Balai Pengujian dan Laboratorium Dinas Pekerjaan Umum menunjukkan
 bahwa pendapatan dari hasil uji / tes jasa laboratorium selama tahun 2009 adalah sebesar
Rp134.090.000. Dari sejumlah itu, hanya sebesar Rp30.100.000 yang disetor ke Kas
Daerah. Sedangkan sisanya sebesar Rp103.990.000 digunakan langsung oleh UPTD,
Pengujian dan Laboratorium Dinas Pekerjaan Umum untuk pemeliharaan alat-alat berat
dan operasional sehari-hari.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal
59
1) Ayat (1) yang menyatakan penerimaan SKPD yang merupakan penerimaan daerah
tidak dapat dipergunakan langsung untuk pengeluaran.
2) Ayat (3) yang menyatakan semua penerimaan daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) apabila berbentuk uang harus segera disetor ke kas umum daerah dan
 berbentuk barang menjadi milik/aset daerah yang dicatat sebagai inventaris daerah.
 b. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, Pasal 187 ayat (1) yang menyatakan bahwa penerimaan daerah
disetor ke rekening kas umum daerah pada bank pemerintah yang ditunjuk dan
dianggap sah setelah kuasa BUD menerima nota kredit.

Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian daerah sebesar Rp103.990.000.

Hal tersebut disebabkan:


a. Kebijakan Kepala UPTD Balai Pengujian dan Laboratorium Dinas Pekerjaan Umum
untuk menggunakan langsung penerimaan dari retribusi uji / tes jasa laboratorium
Dinas Pekerjaan Umum.
 b. Bendahara Penerimaan tidak langsung menyetorkan pendapatan dari retribusi uji/tes
 jasa laboratorium ke Kas Daerah.

Atas permasalahan tersebut, Kepala UPTD Balai Pengujian dan Laboratorium


Dinas Pekerjaan Umum akan memperbaiki sistem manajemen internal unit laboratorium,
khususnya pada bagian penerimaan biaya jasa pengujian.

BPK RI merekomendasikan Kepada Gubernur Papua agar:


a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala
UPTD Balai Pengujian dan Laboratorium dan Bendahara Penerimaan.
 b. Menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk menyetorkan retribusi
yang digunakan langsung sebesar Rp103.990.000 ke kas daerah.

5. Terdapat Belanja pada Enam SKPD yang Tidak Didukung Bukti yang Lengkap
Sebesar Rp5.177.877.976

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) (Unaudited) Pemerintah Provinsi Papua per 31


Desember 2009 menyajikan belanja sebesar Rp5.294.198.937.980. Hasil pemeriksaan
secara uji petik atas pertanggungjawaban belanja tersebut pada beberapa Satuan Kerja
Perangkat Daerah diketahui adanya bukti pertanggungjawaban yang tidak lengkap sebesar ,
dengan rincian sebagai berikut.
a. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga
Pada tahun 2009, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga
menganggarkan belanja bimbingan teknis dalam kegiatan beasiswa pendidikan
internasional bagi putra/putri Papua sebesar Rp6.896.600.000 dan terealisasi sebesar
Rp6.856.600.000 atau 99,42%. Dari belanja sebesar Rp6.856.600.000 terebut, sebesar
Rp106.000.000 digunakan untuk biaya koordinasi pendidikan ke China, Taiwan, dan
Jepang, sedangkan sisanya sebesar Rp6.750.600.000 dialokasikan untuk beasiswa
 pendidikan internasional.
Beasiswa pendidikan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu beasiswa pendidikan di
China dan Taiwan serta beasiswa pendidikan di Jepang. Penetapan mahasiswa yang
mendapat beasiswa internasional ini ditetapkan dalam Surat Keputusan Gubernur
Provinsi Papua nomor 161 tahun 2009, yaitu tentang Penetapan Mahasiswa Program
Studi Unggulan Lanjutan Penerima Bantuan Beasiswa Pemerintah Provinsi Papua.
Penyaluran dana dari pemerintah kepada mahasiswa dilakukan melalui dua
rekanan, yaitu beasiswa pendidikan di Jepang oleh PRK dan PT. WTA untuk
 pendidikan di China dan Taiwan. Rincian transfer uang kepada kedua rekanan tersebut
adalah sebesar Rp6.750.600.000, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel.3.2 Rincian Uang Transfer ke PRK dan PT. WTA
No Tanggal T ransfer Rekanan Jumlah (Rp)
1 17 April 2009 PRK 1.300.000.000
2 22 April 2 009 PT. W TA 2.000.000.000
3 14 September 2 009 PRK 1.950.300.000
4 14 September 2 009 PT. W TA 1.500.300.000

Jumlah 6.750.600.000

Berdasarkan pemeriksaan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana


 beasiswa pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga diketahui bahwa.
1) PRK belum menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana
 beasiswa sebesar Rp3.250.300.000 ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga.
Hasil konfirmasi ke PPTK dan Bendahara Kegiatan diketahui bahwa PRK sudah
mengirimkan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana beasiswa sebesar
Rp3.250.300.000 ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, namun sampai
 pemeriksaan berakhir laporan pertanggungjawaban tersebut belum diterima Dinas
Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga.
2) PT.WTA telah menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana
 beasiswa sebesar Rp2.799.811.424, sedangkan sisanya sebesar Rp700.488.576
 belum dipertanggungjawabkan. Hasil konfirmasi dengan PPTK dan bendahara
yang menangani penggunaan dana beasiswa tersebut diketahui bahwa tahun
akademik
 pendidikan di China adalah 1 Agustus sampai 31 Juli, sehingga
 pertanggungjawaban yang dibuat belum selesai. Laporan pertanggungjawaban dari
PT.WTA sebesar Rp2.799.811.424 adalah laporan pertanggungjawaban per
Februari 2010.
 b. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Laporan Realisasi Anggaran 2009 pada Satuan Kerja Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan menunjukkan rincian realisasi dan anggaran penggunaan dana
selama tahun 2009, yaitu.
Tabel.3.3 Rincian Kegiatan dalam Dinas Pertanian yang telah direalisasikan
No Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
1 Pendampingan Bimbingan Mutu dan Sertifikasi Benih 325.700.000 324.600.000
2 Pengembangan SDM aparatur dan siswa/ siswi 2.069.500.000 2.066.990.300
3 Ujian k ompetensi 22.700.000 22.700.000
4 Uj an a kh r, g enap, d an g anj l 240.977.500 240.789.500
5 Penjaringan siswa di Kabupaten/ Kota se propinsi Papua 5.500.000 5.500.000
6 Penyusunan J UKLAK/ JUKN S 1.500.000 1.500.000
7 Monitoring Evaluasi dan P elaporan 91.379.000 9 .229.000
8 Pembangunan laboratorium dan ruang praktikum sekolah 1.897.041.500 1.888.482.500
9 PKU semester I , IV dan V di dalam dan luar sekolah 832.025.000 826.085.000

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas bukti pertanggungjawaban 9 kegiatan


 pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan diketahui sebesar Rp245.216.000 yang
tidak didukung oleh bukti penggunaan dana kegiatan dan belum dilengkapi laporan
kegiatannya, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.4 Daftar Sembilan kegiatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang tidak
didukung oleh bukti pertanggungjawaban

No Kegiatan Nilai
1 Pendampingan dan bimbingan mutu dan sertifikasi benih hortikultura di tingkat 7.300.000
2 Pengembangan S DM aparatur s iswa/siswi 29.046.000
3 Ujian ko mpetens 22.700.000
4 Ujian ak hir ge nap dan ga njil 65.220.000
5 Penjaringan siswa d i k abupaten/kota se provinsi p apua 5.500.000
6 Penyusunan ju klak ju knis 1.500.000
7 Monitoring e vaulasi dan p elaporan 22.200.000
121/SPJ-NIHIL/2.01.1.1/2009
8 Pembangunan Laboratorium dan Ruang Pratikum Sekolah Pertanian 4.000.000

9 001/ SPJ-GU/2.01.1.1/2009
PKU semsester , V,dan V dalam d an l uar s ekolah 27.750.000

053/SPJ-NIHIL/2.01.1.1/2009
PKU s emsester I I, I V,dan V dalam d an l uar s ekolah 60.000.000
245.216.000

c. Sekretariat DPRP
Pada Tahun 2009, Sekretariat DPRP menganggarkan belanja perjalanan dinas
dalam daerah sebesar Rp7.233.100.000 dan belanja perjalanan dinas luar daerah
sebesar Rp15.733.600.000. Belanja perjalanan dinas ini dianggarkan untuk membiayai
12 kegiatan. Realisasi belanja perjalanan dinas dalam daerah adalah sebesar
Rp7.113.324.000 (98,34%), sedangkan untuk belanja perjalanan dinas luar daerah
adalah sebesar Rp15.630.665.000 (99,35%). Kegiatan yang terealisasi menggunakan
 belanja perjalanan dinas tersebut adalah sebanyak 11 kegiatan.
Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap kelengkapan bukti-bukti
 pertanggungjawaban atas perjalanan dinas menunjukkan sebesar Rp487.172.000 yang
tidak lengkap. Bukti-bukti kelengkapan perjalanan dinas hanya surat perintah tugas,
surat perjalanan dinas, rincian biaya perjalanan dinas tetapi tidak disertai dengan tiket
 perjalanan (lihat lampiran 1).
d. Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri
Pada Tahun Anggaran 2009, Pemerintah Provinsi Papua mengganggarkan
 belanja daerah pada Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri untuk membiayai
28 kegiatan dan operasional Dinas sebesar Rp10.333.386.200 dan telah direalisasikan
sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp6.917.584.758 (66,94%). Dari realisasi
sebesar Rp1.752.830.000 diantaranya digunakan untuk perjalanan dinas dalam daerah
sebesar Rp722.495.000 dan perjalanan dinas luar daerah sebesar Rp1.030.335.000.
Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap kelengkapan bukti-bukti
 pertanggungjawaban atas perjalanan dinas pada SP2D Nomor 06091/SP2D-
GU/1.20.09.01/2009 tanggal 10 Desember 2009 sebesar Rp499.530.000, diketahui
 bahwa biaya perjalanan dinas sebesar Rp111.650.000 (lihat lampiran 2) tidak
didukung dengan bukti yang lengkap. Bukti-bukti kelengkapan perjalanan dinas
tidak semua
dilengkapi dengan surat perintah tugas, surat perjalanan dinas, rincian biaya perjalanan
dinas dan bukti tiket perjalanan.
e. Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur 
Pada Tahun Anggaran 2009, Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur
mendapat anggaran kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian Berbasis
Web sebesar Rp2.000.000.000 dan direalisasikan sebesar Rp1.998.695.245 atau 99%
dan anggaran kegiatan Pengembangan Diklat sebesar Rp2.160.000.000 dan
direalisasikan sebesar Rp2.020.019.100 atau 94%.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen pertanggungjawaban berupa
SP2D, SPJ dan dokumen lainnya diketahui bahwa.
1) Biaya perjalanan dinas pada Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi
Kepegawaian Berbasis Web sebesar Rp183.416.000 dan Kegiatan Pengembangan
Diklat sebesar Rp137.585.400 tidak didukung dengan bukti-bukti yang lengkap.
Bukti-bukti kelengkapan perjalanan dinas ada yang hanya kwitansi tanpa SPPD
dan Tiket atau ada yang hanya SPPD dan kwitansi tanpa ada tiket serta juga
terdapat rincian biaya kontribusi tanpa ada bukti pertanggungjawaban (lihat
lampiran 3a).
2) Belanja bahan lainnya sebesar Rp10.250.000 hanya berupa kuitansi dari bendahara
 pengeluaran yang tidak didukung bukti penggunaan dana tersebut (lihat lampiran
3b).
f. Dinas Pertambangan dan Energi
Pada Tahun 2009 Dinas Pertambangan dan Enegi menganggarkan belanja
 perjalanan dinas dalam daerah sebesar Rp2.231.450.000 dan terealisasi sebesar
Rp2.132.000.000 (95,54%), sedangkan belanja perjalanan dinas luar daerah
dianggarkan sebesar Rp1.395.500.000 dan terealisasi sebesar Rp1.248.583.200
(89,47%) . Kegiatan yang terealisasi menggunakan belanja perjalanan dinas tersebut
adalah sebanyak 25 kegiatan.
Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap kelengkapan bukti-bukti
 pertanggungjawaban atas perjalanan dinas menunjukkan sebesar Rp51.800.000 (lihat
lampiran 4) yang tidak didukung bukti pertanggungjawaban yang lengkap. Bukti-bukti
kelengkapan perjalanan dinas hanya surat perintah tugas, surat perjalanan dinas, rincian
 biaya perjalanan dinas tetapi tidak disertai dengan tiket perjalanan.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Gubernur Provinsi Papua No.102 Tahun 2007 tentang Ketentuan Perjalanan
Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Pasal 8 (b) yang menyatakan bahwa
 pejabat/pegawai yang telah melakukan perjalanan dinas selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari setelah berada kembali di tempat kedudukan harus menyampaikan
 pertanggungjawaban pelaksanaannya meliputi SPPD yang telah ditandatangani tiba
 berangkat (pergi-pulang) oleh pejabat yang berwenang di tempat tujuan dengan
melampirkan tiket sebagai bukti sarana angkutan yang telah digunakannya kepada
 bendahara yang bersangkutan.
 b. Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal
61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti
yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.

Hal tersebut mengakibatkan pengeluaran sebesar Rp5.177.877.976


(Rp3.250.300.000 + Rp700.488.576 + Rp245.216.000 + Rp487.172.000 + Rp111.650.000 +
Rp183.416.000 + Rp137.585.400 + Rp10.250.000 + Rp51.800.000) tidak dapat diyakini
kebenaran penggunaannya.

Hal tersebut disebabkan karena:


a. Bendahara Pengeluaran dan Bagian Verifikasi kurang teliti dalam menguji kelengkapan
dan sahnya bukti-bukti pengeluaran.
 b. Bendahara Pengeluaran dan PPTK pada enam SKPD belum melengkapi bukti
 pertangungjawaban penggunaan dana sebesar Rp5.177.877.976

Atas permasalahan tersebut:


a. Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mengakui temuan BPK dan
menjelaskan bahwa bukti yang tidak lengkap itu terjadi karena penyelenggaraan
 pendidikan di Universitas Jepang berakhir masa studinya pada bulan April 2010,
sehingga terlambat memberikan laporan pertanggungjawaban.
 b. Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan mengakui temuan BPK dan akan
segera menindaklanjutinya dengan melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban atas
kegiatan-kegiatan tersebut.
c Sekretaris DPRP bersedia menarik kelengkapan pertanggungjawaban kepada
 pegawai/pejabat yang belum mempertanggungjawabkan dalam waktu secepatnya.
d. Kepala Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri akan menindaklanjuti sesuai
rekomendasi BPK.
e. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan Aparatur akan
menindaklanjutinya dan mempertanggungjawabkannyaserta akan menjadi perhatian
pada kegiatan-kegiatan yang akan datang.
f. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi akan mengklarifikasi dengan bendahara
 pengeluaran untuk mempertanggungjawabkan serta akan menegur bagian verifikasi
karena kurang cermat dalam melakukan verifikasi untuk diperhatikan dalam kegiatan-
kegiatan selanjutnya.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Provinsi Papua


agar menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan/Pemuda dan Olahraga, Kepala Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan, Sekretaris DPRP, Kepala Badan Perbatasan dan
Kerjasama Luar
 Negeri, Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur dan Kepala Dinas Pertambangan
dan Enegi untuk memerintahkan masing-masing Bendahara Pengeluaran dan PPTK
melengkapi bukti pertangungjawaban dengan total sebesar Rp5.177.877.976 serta Bagian
Verifikasi menguji kelengkapan dokumen pertanggungjawaban tersebut.

6. Terdapat Pembayaran Tunjangan Perumahan kepada Pimpinan DPRP Meskipun


Sudah Menempati Rumah Jabatan Sebesar Rp91.200.000

Pada Tahun Anggaran 2009 Pemerintah Provinsi Papua menganggarkan belanja


Tunjangan Perumahan pada Pos DPRP sebesar Rp4.524.000.000, yang terdiri dari
tunjangan perumahan untuk anggota (45 orang) sebesar Rp4.320.000.000 dan tambahan
tunjangan perumahan sebesar Rp204.000.000. Tunjangan perumahan tersebut telah
direalisasikan sebesar Rp4.432.000.000 atau 97,97% dari anggarannya.
Pembayaran tunjangan perumahan diperuntukkan bagi pimpinan dan anggota
DPRP. Hasil pemeriksaan terhadap bukti pertanggungjawaban pemberian tunjangan
 perumahan berupa tanda terima yang ditandatangani pimpinan dan anggota DPRP diketahui
 bahwa atas tunjangan perumahan sebesar Rp8.000.000 per orang ini dipotong Pajak
Penghasilan sebesar 5%.
Dari 51 orang anggota DPRP yang menerima tunjangan perumahan, sebanyak 50
orang belum menempati rumah dinas, sedangkan satu orang wakil ketua telah menempati
rumah dinas sejak dilantik sebagai pimpinan DPRP. Hal ini diperkuat dengan Daftar
Inventaris Gedung dan Bangunan yang dikelola oleh Sekretariat DPRP diketahui bahwa
rumah dinas yang ada sebanyak 23 rumah, diantaranya ditempati oleh 5 (lima) orang
 pimpinan dan anggota DPRP yang masih aktif sampai sekarang. Salah satunya adalah sdr.
KW yang sekarang menjabat sebagai wakil ketua I DPRP yang juga menerima tunjangan
 perumahan. Sedangkan 18 rumah lainnya ditempati oleh mantan anggota DPRP yang
sudah tidak menjabat sebagai pimpinan atau anggota DPRP.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
37 tahun 2005 jo. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2006 tentang
Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Pasal 1 Angka (4)
yang menyatakan bahwa dalam hal Pemerintah Daerah belum dapat menyediakan rumah
Jabatan Pimpinan atau rumah dinas anggota DPRD, kepada yang bersangkutan diberikan
tunjangan perumahan.

Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian daerah sebesar Rp91.200.000


((Rp8.000.000 – (5% x Rp8.000.000)) x 12).

Hal tersebut disebabkan:


a. Bendahara Pengeluaran dan Sekretaris DPRP melakukan pembayaran tunjangan
 perumahan kepada anggota yang sudah menempati rumah dinas.
 b. Anggota Dewan tidak mengembalikan pembayaran tunjangan perumahan sebesar
Rp91.200.000 yang bukan haknya.
Atas permasalahan tersebut, Sekretaris DPRP telah melakukan klarifikasi kepada
sdr. KW. Menurut pengakuan pimpinan DPRP tersebut tidak menempati rumah dinas
karena rumah tersebut dalam keadaan rusak dan diupayakan untuk direnovasi.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar:


a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Bendahara Pengeluaran dan Sekretaris
DPRP karena lalai melakukan pembayaran tunjangan perumahan kepada anggota yang
sudah menempati rumah dinas
 b. Berkoordinasi dengan Pimpinan DPRP untuk menyetorkan kelebihan pembayaran
tunjangan perumahan atas nama KW ke kas daerah sebesar Rp91.200.000.

7. Pembayaran Biaya Akhir Studi Pada Kegiatan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana


(S2) Tidak Sesuai Keputusan Gubernur Sebesar Rp156.000.000

Pada Tahun 2009 Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga menganggarkan untuk
kegiatan beasiswa pendidikan pascasarjana (S2) sebesar Rp8.885.000.000 dengan realisasi
100%. Atas dana beasiswa pendidikan pascasarjana (S2) sebesar Rp8.885.000.000 tersebut,
sebesar Rp6.745.000.000 dialokasikan untuk beasiswa pascasarjana (S2) studi dalam negeri
yaitu didasarkan pada Surat Keputusan Gubernur Provinsi Papua Nomor 156 Tahun 2009
tanggal 16 November 2009 tentang penetapan mahasiswa program magister (S2) lanjutan
dan baru penerima beasiswa pemerintah provinsi Papua tahun anggaran 2009. Dalam surat
keputusan tersebut ditetapkan 70 mahasiswa penerima beasiswa biaya akhir untuk studi
dalam negeri yaitu terdiri dari biaya proposal, biaya penelitian, dan biaya tesis yang
nilainya disesuaikan dengan DPA Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga. DPA biaya
akhir per orang yang ditetapkan sebesar Rp22.000.000 (biaya proposal Rp2.000.000 +
biaya
 penelitian Rp10.000.000 + biaya tesis Rp10.000.000)
Berdasarkan pemeriksaan daftar mahasiswa yang mendapatkan transfer dana
 bantuan beasiswa pendidikan pascasarjana diketahui adanya pembayaran biaya akhir yang
diterima mahasiswa melebihi biaya akhir per orang yang ditetapkan dalam DPA yaitu
sebesar Rp156.000.000, dengan rincian perhitungan dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel.3.5 Rincian Kelebihan Pembayaran Beasiswa

Realisasi
Perguruan Transfer Kelebihan
No Nama Transfer Total Seharusnya
Tinggi Tanggal Tanggal Bayar
16/7/2009 8/12/2009
Melkianus Rumbrawer PB Bogor 22.000.000 22.000.000 44.000.000 22.000.000 22.000.000
2 Hans Fence Z. Peday PB Bogor 22.000.000 12.000.000 34.000.000 22.000.000 12.000.000
3 Martha A .C. K areth UGM 22.000.000 22.000.000 44.000.000 22.000.000 22.000.000
4 Bonefas us Bao UGM 22.000.000 22.000.000 44.000.000 22.000.000 22.000.000
5 Harli Tal a UGM 12.000.000 12.000.000 24.000.000 22.000.000 2.000.000
6 Krispinus Palobo UNY Yogyakarta 12.000.000 20.000.000 32.000.000 22.000.000 10.000.000
7 Been Kogoya UPN V eteran 22.000.000 22.000.000 44.000.000 22.000.000 22.000.000
8 Jan B. Rumbrar Uncen Jayapura 22.000.000 10.000.000 32.000.000 22.000.000 10.000.000
9 Frantje M uguri Uncen J ayapura 22.000.000 22.000.000 44.000.000 22.000.000 22.000.000
10 Patricia Dimara Uncen Jayapura 22.000.000 12.000.000 34.000.000 22.000.000 12.000.000
JUMLAH 376.000.000 220.000.000 156.000.000
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Surat Keputusan Gubernur Provinsi Papua Nomor 156 Tahun 2009 tanggal 16
 November 2009 tentang penetapan mahasiswa program magister (S2) lanjutan dan baru
 penerima beasiswa pemerintah provinsi Papua tahun anggaran 2009.
 b. DPA Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga yang menuliskan bahwa anggaran untuk
 biaya akhir adalah sebesar Rp22.000.000 yang terdiri dari biaya proposal Rp2.000.000,
 biaya penelitian Rp10.000.000, dan biaya tesis Rp10.000.000.

Hal tersebut mengakibatkan potensi kerugian daerah sebesar Rp156.000.000.

Hal tersebut disebabkan:


a. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Papua kurang melakukan
 pengawasan terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh PPTK.
 b. PPTK tidak melakukan pemantauan terhadap penggunaan dan pertanggungjawaban atas
dana yang telah diserahkan tersebut.

Atas permasalahan tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga


mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kebijakan dari Kepala Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar:


a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga dan PPTK karena tidak melakukan pengawasan secara optimal
 b. Memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga dan PPTK untuk
mempertanggungjawabkan pembayaran beasiswa sebesar Rp156.000.000, apabila tidak
dapat dipertanggungjawabkan agar segera disetorkan ke kas daerah.

8. Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (S2) dan Beasiswa Pendidikan Doktor (S3) Pada
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Sebesar Rp458.500.000 Disalurkan
Kepada Mahasiswa Yang Tidak Tercantum Dalam Surat Keputusan Gubernur

Pada Tahun 2009, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga menganggarkan


kegiatan beasiswa bagi pendidikan pascasarjana S2 dan S3, yaitu.
a. Pendidikan pascasarjana (S2) dianggarkan sebesar Rp8.885.000.000 dan telah
terealisasi sebesar Rp8.885.000.000. Dari sejumlah itu, sebesar Rp1.275.000.000
dialokasikan untuk block grant  pendidikan magister dosen Universitas Cenderawasih
(UC) Jayapura dan sebesar Rp1.020.000.000 untuk Universitas Negeri Papua (UP)
Manokwari.
 b. Kegiatan beasiswa pendidikan doktor (S3), dianggarkan sebesar Rp10.965.040.000
dengan realisasi per 31 Desember 2009 sebesar Rp10.964.760.000 atau 99,99%. Dari
sejumlah itu, sebesar Rp10.054.760.000 dialokasikan untuk belanja bimbingan teknis,
yang terdiri dari beasiswa program doktor dalam negeri lanjutan, beasiswa program
doktor studi luar negeri lanjutan, dan biaya administrasi
Hasil Pemeriksaan terhadap belanja beasiswa pendidikan pascasarjana (S2) dan
 belanja beasiswa pendidikan Doktor (S3) tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Beasiswa pendidikan pascasarjana (S2)
Pemerintah Provinsi Papua merealisasikan kegiatan ini dengan menetapkan
Surat Keputusan Gubernur Provinsi Papua Nomor 143 Tahun 2009 tanggal 2
November 2009 tentang penetapan mahasiswa program magister (S2) lanjutan dan
baru penerima
 beasiswa pemerintah Provinsi Papua yang dikelola oleh UC Jayapura dan UP
Manokwari tahun anggaran 2009. Dalam surat keputusan tersebut ditetapkan 70
mahasiswa baru dan 45 mahasiswa lanjutan penerima beasiswa untuk studi dalam
negeri.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap laporan pertanggungjawaban beasiswa
yang dikirimkan oleh UC Jayapura dan UP Manokwari kepada Dinas Pendidikan,
Pemuda, dan Olahraga diketahui bahwa terdapat nama-nama mahasiswa yang tidak
tercantum dalam surat keputusan tetapi mereka mendapatkan transfer dana bantuan
beasiswa
 pendidikan pascasarjana ini sebesar Rp160.500.000, dengan rincian dapat dilihat dari
tabel berikut.
Tabel.3.6 Rincian Transfer Dana Bantuan Beasiswa

No Keterangan Tanggal Transfer Jumlah (Rp)


UC Jayapura
1 NR. 29 Ju i 2009 25.500.000

UP Manokwari
Semester Genap

1 KFM. 10 Ju li 2009 22.500.000


2 SHH. 09 S eptember 20 09 22.500.000

Semester Gasal
1 KFM. 16 D esember 20 09 22.500.000

2 SHH. 16 D esember 20 09 22.500.000

3 HLW. 16 Desember 20 09 22.500.000


4 YM. 6 Desember 20 09 22.500.000
Total 160 500.000

2) Beasiswa pendidikan Doktor (S3)


Pemerintah Provinsi Papua merealisasikan kegiatan ini dengan menetapkan
Surat Keputusan Gubernur Provinsi Papua No. 146 Tahun 2009 tanggal 2 November
2009 tentang penetapan mahasiswa program doktor (S3) lanjutan penerima beasiswa
 pemerintah Provinsi Papua tahun anggaran 2009. Dalam surat keputusan tersebut
ditetapkan 39 mahasiswa penerima beasiswa untuk studi dalam negeri dan 15
mahasiswa untuk studi luar negeri.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap bukti-bukti transfer diketahui bahwa
terdapat 21 nama-nama mahasiswa yang tidak tercantum dalam surat keputusan tetapi
mereka mendapatkan transfer dana bantuan beasiswa pendidikan tersebut sebesar
Rp298.000.000 (lihat lampiran 5).

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Surat Keputusan Gubernur Provinsi Papua Nomor 143 Tahun 2009 tanggal 2
 November 2009 tentang penetapan mahasiswa program magister (S2) lanjutan
dan baru penerima beasiswa pemerintah Provinsi Papua yang dikelola oleh UC
Jayapura dan UP Manokwari tahun anggaran 2009.
 b. Surat Keputusan Gubernur Provinsi Papua No.146 Tahun 2009 tanggal 2 November
2009 tentang penetapan mahasiswa program doktor (S3) lanjutan penerima beasiswa
 pemerintah Provinsi Papua tahun anggaran 2009.

Hal tersebut mengakibatkan potensi kerugian daerah sebesar Rp458.500.000


(Rp160.500.000 + Rp298.000.000).

Hal tersebut disebabkan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga


Provinsi Papua kurang melakukan pengawasan terhadap PPTK dan Bendahara
Pengeluaran yang mencairkan dana beasiswa kepada mahasiswa/i yang tidak ada dalam
Surat Keputusan.

Atas permasalahan tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga


mengakui temuan BPK dan menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena sebagian nama yang
tercantum dalam SK Gubernur belum mengikuti pendidikan, sehingga atas kebijakan
Rektor UC dan Rektor UP Manokwari mengalihkan beasiswa tersebut kepada mahasiswa
yang sudah mengikuti pendidikan, serta mengalihkan beasiswa dari nama yang ada dalam
SK Gubernur yang sudah menyelesaikan pendidikan kepada mahasiswa lain.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar:


a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga dan PPTK karena lalai membayarkan dana beasiswa kepada pihak yang tidak
tercantum dalam Surat Keputusan.
 b. Memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga dan PPTK untuk
mempertanggungjawabkan penggunaan dana beasiswa S2 dan S3 sebesar
Rp458.500.000, dan apabila tidak dapat dipertanggungjawabkan agar disetor ke kas
daerah.
9. Penggunaan Dana Kegiatan Peningkatan Penyiaran Televisi Papua Pada Dinas
Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebesar Rp6.267.948.000 Belum
Dipertanggungjawabkan

Tahun 2009, Kepala Dinas Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi


menganggarkan belanja untuk kegiatan Peningkatan Penyiaran Televisi Papua sebesar
Rp11.284.648.000 dan telah direalisasikan sebesar Rp11.198.648.000 atau 99% dari
anggaran. Realisasi kegiatan ini berupa belanja modal sebesar Rp1.655.700.000, belanja
 bahan lainnya Rp8.216.948.000 dan belanja pegawai Rp1.326.000.000, sesuai
dengan: a. SP2D No.01013/SP2D-TU/II/2009 tanggal 18 Juni 2009 sebesar
Rp1.971.474.000.
 b. SP2D No.04727/SP2D-TU/1.25.1.1/2009 tanggal 25 November 2009 sebesar
Rp7.571.474.100.
c. SP2D No.06774/SP2D-LS/1.25.1.1/2009 tanggal 17 Desember 2009 sebesar
Rp83.100.000.
d. SP2D No.07025/SP2D-LS/1.25.1.1/2009 tanggal 21 Desember 2009 sebesar
Rp1.572.600.000.
Berdasarkan Laporan Dinas Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
tentang Pengeluaran Uang Operasional Televisi Mandiri Papua Tahun Anggaran 2009
yang telah terealisasi diketahui bahwa pengelolaan penggunaan dana kegiatan Peningkatan
Penyiaran Televisi Papua sebesar Rp11.284.648.000 dilakukan oleh 2 (dua) pihak, yaitu
sebesar Rp6.267.948.000 diserahkan ke PD IB Papua dan sebesar Rp5.026.000.000
dikelola langsung oleh Dinas Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi, dengan
rincian sebagai berikut.
Tabel. 3.7 Uraian Belanja yang belum didukung Bukti yang Lengkap
Uraian B elanja Jumlah (Rp)
Honor Pe gawai 1.326.000.000
Belanja lainnya terdiri dari: 4.941.948.000
Biaya perjalanan dinas MTV Biaya rekruitmen
Biaya training
Biaya honor kontributor Beban utility
Beban komunikasi Beban transportasi Beban maintenance Beban household
Beban perlengkapan kantor Beban kaset dan DVD Beban produksi
Beban sewa internet
Beban programing dan Marketing fee Biaya lain-lain
Sewa gedung

Jumlah yang dikelo a o leh PD IB Papua 6.267.948.000


Belanja Langsung
a. Belanja Alat tulis kantor  75.000.000
b. Belanja bahan lainnya (sewa satelit) 3.200.000.000
Belanja Modal/Beban Tetap
Belanja m odal p engadaan m enara pemancar 1.751.000.000
Jumlah yang dikelola oleh Dinas Pengelolaan Teknologi
nformasi dan K omunikasi 5.026.000.000
Tota 11.293.948.000
Hasil pemeriksaan atas bukti pertanggungjawaban diketahui bahwa belanja modal
 pengadaan menara pemancar sebesar Rp1.751.000.000 telah dicatat oleh Pemerintah
Provinsi sebagai aset serta belanja alat tulis kantor sebesar Rp75.000.000 dan belanja
bahan lainnya (sewa satelit) sebesar Rp3.200.000.000 telah dipertanggungjawabkan.
Sedangkan
 penggunaan dana sebesar Rp6.267.948.000 yang diserahkan oleh Dinas Pengelolaan
Teknilogi Informatika dan Komunikasi ke PD IB Papua belum dilengkapi dengan bukti
 pertanggungjawaban.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan setiap pengeluaran
harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak
yang menagih.

Hal tersebut mengakibatkan belanja kegiatan Peningkatan Penyiaran Televisi


Papua sebesar Rp6.267.948.000 tidak dapat diyakini kebenaran penggunaannya.

Hal tersebut disebabkan:


a. Kepala Dinas Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Provinsi Papua
kurang melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh PPTK.
 b. PPTK tidak melakukan pemantauan terhadap penggunaan dan pertanggungjawaban atas
dana yang telah diserahkan ke PD IB.

Atas permasalahan tersebut, Sekretaris Dinas Pengelolaan Teknologi Informasi


dan Komunikasi, mewakili Kepala Dinas mengakui temuan BPK dan akan segera
menindaklanjuti sesuai rekomendasi BPK.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar:


a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Dinas Pengelolaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dan PPTK karena tidak mengawasi pertanggungjawaban
 penggunaan dana kegiatan peningkatan penyiaran televisi Papua
 b. Meminta Kepala Dinas Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Provinsi
Papua dan PPTK untuk meminta pertanggungjawaban dana kegiatan Peningkatan
Penyiaran Televisi Papua kepada PD IB sebesar Rp6.267.948.000, apabila tidak dapat
dipertanggungjawabkan agar disetor ke kas daerah

10. Belanja pada Biro Umum, Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur dan Dinas
Kebudayaan dan Parawisata Sebesar Rp11.235.627.975 Belum Didukung Bukti yang
Lengkap

Hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban penggunaan dana belanja pada Biro


Umum, Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur dan Dinas Kebudayaan dan Parawisata
tidak didukung dengan bukti yang lengkap, yaitu:
a. Biro Umum
Pada Tahun Anggaran 2009, pada Biro Umum menganggarkan kegiatan
 penerimaan kunjungan kerja pejabat negara/departemen/lembaga pemerintah non
departemen/luar negeri sebesar Rp11.000.000.000 dan terealisasi sebesar
Rp11.000.000.000 (100%) dengan rincian Nomor SP2D sebagai berikut.
1) SP2D No.02564/SP2D-NIHIL/1.20.3.6/2009 sebesar Rp5.500.000.000
2) SP2D No.04212/SP2D-NIHIL/1.20.03.06/2009 sebesar Rp1.500.000.000
3) SP2D No.08829/SP2D-NIHIL/1.20.03.06/2009 sebesar Rp3.832.500.000
4) SP2D No.03175/SP2D-GU/1.20.03.06/2009 sebesar Rp167.500.000
Pemeriksaan atas dokumen pertanggungjawaban belanja sebesar
Rp11.000.000.000 tersebut diketahui bahwa sebesar Rp9.954.413.600
 pertanggungjawabannya hanya berupa disposisi dan kuitansi tanda terima saja,
sedangkan bukti atas penggunaan dana tersebut belum dilengkapi. Secara lebih rinci
sebagai berikut.
Tabel 3.8 Bukti tidak lengkap pada kegiatan Penerimaan kunjungan kerja pejabat
negara/departemen/lembaga pemerintah non departemen/luar negeri
No Nama Ke giatan Biaya (Rp)
Pembayaran b iaya pemasangan k an p rof l Papua 30.663.600
2 Biaya k apasitas p elayanan p impinan d aerah 4.007.500.000
3 Biaya peningkatan pelayanan pada bagian perencanaan dan 117.000.000
pengadaan
4 Biaya peningkatan pelayanan Pimpinan dalam rangka menunjang 2.525.100.000
pelayanan umum
5 B aya p en ngkatan p e ayanan p ada bag an nventarisas 121.200.000
6 Biaya peningkatan pelayanan dalam rangka pengurusan 186.000.000
administrasi keuangan
7 Biaya p eningkatan p elayanan p ada bagian t ata usaha 272.950.000
8 Biaya p eningkatan p elayanan p ada bagian k endaraan 45.000.000
9 Biaya p eningkatan p elayanan p ada bagian r umah tangga 384.500.000
10 Biaya k oordinasi a ntar D epartemen 1.385.000.000
11 Biaya mendukung event berskala nasional yaitu Papua Tourism 68.000.000
Summit
12 Biaya mempersiapkan pelayanan kapasitas pimpinan daerah dalam 67.000.000
rangka implikasi terhadap dinamika pembangunan daerah
13 Biaya p engelolaan k ekayaan daerah 539.500.000
14 Biaya peningkatan pelayanan pada bagian pemeliharaan dan 80.000.000
penghapusan
15 Biaya p eningkatan pelayanan pada bagian d ata dan p elaporan 25.000.000
16 Biaya p eningkatan pelayanan pada bagian a rsip d an e kspedisi 25.000.000
17 Biaya peningkatan pelayanan pada bagian s tandar mutu barang 25.000.000
18 Biaya peningkatan pelayanan pada bagian pengamanan dan operasi 25.000.000
sandi
19 Biaya peningkatan pelayanan pada bagian sandi dan telekomunikasi 25.000.000
Jumlah 9.954.413.600
 b. Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur
Pada Tahun Anggaran 2009, Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur
mendapat anggaran sebesar Rp2.160.000.000 untuk kegiatan pengembangan diklat.
Atas kegiatan tersebut telah direalisasikan sebesar Rp2.020.019.100 atau 94%. Dari
Realisasi tersebut terdapat Rp1.435.550.000 berupa SPJ TU, dengan rincian sebagai
 berikut.
1) SP2D No.00472/SP2D-TU/I/2009 tanggal 4 mei 2009 Rp506.400.000
2) SP2D No.02509/SP2D-TU/1.20.13.01/2009 tanggal 14 September 2009,
Rp484.150.000
3) SP2D No.05497/SP2D-TU/1.20.13.01/2009 tanggal 30 November 2009
Rp445.000.000
Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap SP2D, BKU dan dokumen
dokumen pendukung, diketahui bahwa belanja penunjang operasional dan belanja
kursus - kursus pada Kegiatan Pengembangan Diklat sebesar Rp354.000.000 (lihat
lampiran 6) belum dipertanggungjawabkan penggunaannya. Bukti yang didapat hanya
 berupa kwitansi dari bendahara pengeluaran kepada penerima dan surat disposisi dari
Kepala Badan.
c. Dinas Kebudayaan dan Parawisata
Pada tahun 2009, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengganggarkan belanja
kegiatan jaringan kerjasama promosi pariwisata sebesar Rp195.225.000 dan telah
terealisasi sebesar Rp171.321.875, kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
 program pengembangan destinasi pemasaran pariwisata dianggarkan sebesar
Rp103.800.000 dan telah terealisasi sebesar Rp103.800.000, kegiatan pemberdayaan
lembaga adat dan seni dianggarkan sebesar Rp254.800.000 dan direalisasikan sebesar
Rp254.800.000, kegiatan pameran keliling museum dianggarkan sebesar
Rp203.850.000 dan telah terealisasi sebesar Rp170.212.500, kegiatan partisipasi pada
Festifal Budaya Asmat dilakukan dianggarakan sebesar Rp200.700.000 dan telah
direalisasikan sebesar Rp200.700.000 dan kegiatan partisipasi pada festival budaya
Lembah Baliem dianggarkan sebesar Rp236.100.000 dan telah terealisasi sebesar
Rp236.100.000.
Hasil pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa belanja atas 6 kegiatan tersebut
di atas senilai Rp927.214.375 (Rp111.601.875 + Rp103.800.000 + Rp254.800.000 +
Rp170.212.500 + Rp50.700.000 + Rp236.100.000) belum didukung bukti
 pertanggungjawaban, dengan rincian sebagai berikut.
1) Kegiatan jaringan kerjasama promosi pariwisata
Anggaran belanja kegiatan jaringan kerja sama promosi parawisata sebesar
Rp171.321.875 dicairkan melalui 3 tahap, yaitu.
a) SP2D nomor 05266/SP2D-TU/1.17.01.01/2009 sebesar Rp111.601.875
 b) SP2D nomor 01122/SP2D-LS/II/2009 sebesar Rp40.000.000
c) SP2D nomor 01138/SP2D-GU/1.17.01.01/2009 sebesar Rp19.720.000.
Pemeriksaan atas bukti pertanggungjawaban belanja sebesar Rp171.321.875
tersebut menunjukkan bukti pertanggungjawaban sebesar Rp59.720.000 sudah
lengkap, sedangkan dokumen pertanggungjawaban SP2D TU sebesar
Rp111.601.875 diketahui bahwa pertanggungjawaban atas pengeluaran dana
tersebut hanya berupa kuitansi/berita acara penyerahan uang dari bendahara kepada
PPTK.
2) Kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pengembangan destinasi
 pemasaran pariwisata.
Anggaran belanja kegiatan tersebut dicairkan melalui SP2D nomor 05272/SP2D-
TU/1.17.01.01/2009 sebesar Rp103.800.000. Pemeriksaan atas dokumen
 pertanggungjawaban diketahui bahwa bukti-bukti pertanggungjawaban
 berupakuitansi/ berita acara serah terima uang dari bendahara kepada PPTK.
3) Kegiatan pemberdayaan lembaga adat dan seni
Anggaran belanjanya dicairkan melalui SP2D nomor 04562/SP2D-
TU/1.17.01.01/2009 sebesar Rp254.800.000. Pertanggungjawaban atas belanja
sebesar Rp254.800.000 hanya dilampiri surat keputusan Kepala Dinas
Kebudayaaan dan Pariwisata Provinsi Papua nomor 89/321/Disbud/Tahun 2009
tanggal 8 November 2009 tentang penetapan lembaga adat dan seni penerima
 bantuan pemberdayaan kelembagaan tahun 2009, namun tidak ada bukti tanda
terima dari masingmasing penerima bantuan dalam SK atas uang sejumlah
Rp254.800.000.
4) Kegiatan pameran keliling museum
Anggaran kegiatan pameran keliling museum sebesar Rp170.212.500 dicairkan
melalui SP2D nomor 04277/SP2D-GU/1.17.01.01/2009 sebesar Rp100.850.900
dan SP2D nomor 09404/SP2D-NIHIL/1.17.01.01/2009 sebesar Rp69.361.600.
Hasil
 pemeriksaan pada dokumen pertanggungjawaban diketahui bahwa penggunaan
uang tidak didukung dengan bukti yang lengkap hanya berupa berita acara serah
terima uang dari bendahara kepada PPTK.
5) Kegiatan partisipasi pada Festival Budaya Asmat
Pencairan anggaran kegiatan partisipasi pada Festifal Budaya Asmat dilakukan
melalui SP2D nomor 03429/SP2D-TU/1.17.01.01/2009 sebesar Rp200.700.000.
Hasil pemeriksaan terhadap dokumen pertanggungjawaban diketahui bahwa bukti
 pertanggungjawaban sebesar Rp150.000.000 sudah lengkap, akan tetapi bukti
 pertanggungjawaban atas sisa dana sebesar Rp50.700.000 untuk belanja bahan
dekorasi/spanduk/dokumentasi sebesar Rp1.800.000, belanja sewa sarana mobilitas
air sebesar Rp3.000.000 dan belanja perjalanan dinas sebesar Rp45.900.000 hanya
 berupa bukti kwitansi.
6) Kegiatan partisipasi pada Festival Budaya Lembah Baliem
Anggaran kegiatan partisipasi pada Festifal Budaya Lembah Baliem dicairkan
melalui SP2D nomor 01736/SP2D-TU/II/2009 sebesar Rp236.100.000. Hasil
 pemeriksaan dokumen pertanggungjawaban atas penggunaan dana sebesar
Rp236.100.000 diketahui bahwa pertanggungjawabannya berupa berita acara serah
terima uang dari bendahara kepada PPTK.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 61 yang menyatakan bahwa
setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang
diperoleh oleh pihak yang menagih.
Hal tersebut mengakibatkan pengeluaran sebesar Rp11.235.627.975
(Rp9.954.413.600 + Rp354.000.000 + Rp927.214.375) berpotensi merugikan keuangan
daerah.

Hal tersebut disebabkan:


a. Kepala Biro Umum, Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur serta Kepala
Dinas Kebudayaan dan Parawisata kurang melakukan pengawasan terhadap kegiatan
yang dilakukan.
 b. Kepala Biro Umum, Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur, Kepala Dinas
Kebudayaan dan Parawisata serta Para Bendahara Pengeluaran tidak melengkapi dan
meminta pertanggungjawaban penggunaan dana sebesar Rp11.235.627.975.
c. Bagian Verifikasi tidak melakukan penelitian dan pengujian atas kelengkapan dan
sahnya bukti-bukti pengeluaran.

Atas permasalahan tersebut:


a. Kepala Biro Umum dan Perlengkapan mengakui temuan BPK dan segera
menindaklanjutinya serta akan merubah pertanggungjawaban sesuai ketentuan yang
 berlaku di masa yang akan datang.

 b. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan Aparatur akan menindaklanjutinya
dan mempertanggungjawabkannyaserta akan menjadi perhatian pada kegiatan-kegiatan
yang akan datang.
c. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengakui temuan BPK dan akan
menindaklanjutinya

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar


a. Memerintahkan Sekda Propinsi untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada
Kepala Biro Umum dan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan Aparatur,
 bagian verifikasi dan bendahara pengeluaran karena tidak menjalankan tugasnya secara
optimal.
 b. Memerintahkan Kepala Biro Umum, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Latihan Aparatur serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata dan masingmasing
Bendahara Pengeluaran dan PPTK untuk mempertanggungjawabkan penggunaan dana
sebesar Rp11.235.627.975 (Rp9.954.413.600 + Rp354.000.000 + Rp927.214.375), dan
apabila tidak dapat dipertanggungjawabkan agar disetor ke kas daerah.
11. Kelebihan Pembayaran Perjalanan Dinas pada Empat SKPD Sebesar Rp543.250.000

Hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban penggunaan dana perjalanan dinas


Tahun Anggaran 2009 berupa dokumen Surat Perintah Tugas (SPT), SPPD dan rincian
 biaya serta tiket perjalanan dinas pada beberapa SKPD diketahui adanya pembayaran biaya
 perjalanan dinas melebih jumlah hari perjalanan yang sebenarnya sebesar Rp543.250.000,
yaitu.
a. DPRP
Pada Tahun 2009, Sekretariat DPRP menganggarkan belanja perjalanan dinas
dalam daerah sebesar Rp7.233.100.000 dan belanja perjalanan dinas luar daerah
sebesar Rp15.733.600.000. Belanja perjalanan dinas ini dianggarkan untuk membiayai
12 kegiatan. Realisasi per 31 Desember 2009 untuk belanja perjalanan dinas dalam
daerah adalah sebesar Rp7.113.324.000 (98,34%), sedangkan untuk belanja perjalanan
dinas luar daerah adalah sebesar Rp15.630.665.000 (99,35%). Kegiatan yang
terealisasi menggunakan belanja perjalanan dinas tersebut adalah sebanyak 11
kegiatan.
Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap bukti pertanggungjawaban biaya
 perjalanan dinas berupa dokumen Surat Perintah Tugas (SPT), SPPD dan rincian biaya
serta tiket perjalanan dinas diketahui bahwa jumlah hari dalam tiket perjalanan dinas
sejak keberangkatan sampai kepulangan, kurang dari jumlah hari dalam Surat Perintah
Tugas sebesar Rp303.050.000 (lihat lampiran 7).
 b. Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur
Pada Tahun Anggaran 2009, Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur
mendapat anggaran sebesar Rp2.000.000.000 untuk kegiatan Pengembangan Sistem
Informasi Kepegawaian Berbasis Web dan untuk kegiatan pengembangan diklat
sebesar Rp2.160.000.000 . Atas Kegiatan tersebut telah direalisasikan sebesar
Rp1.998.695.245 atau 99% dan sebesar Rp2.020.019.100 atau 94% . Dari realisasi
kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian Berbasis Web
Rp1.490.945.245 (75%)
 berupa SPJ TU sesuai dengan:
1) SP2D No.00390/SP2D-TU/I/2009 tanggal 24 April 2009 sebesar Rp377.550.000
2) SP2D No.01558/SP2D-TU/I/2009 tanggal 24 Juli 2009 Rp227.060.000
3) SP2D No.04113/SP2D-TU/1.20.13.01/2009 tanggal 15 Oktober 2009
Rp886.335.245
Sedangkan dari Kegiatan Pengembangan Diklat Rp1.435.550.000 (66%) berupa
SPJ TU sesuai dengan:
1) SP2D No.00472/SP2D-TU/I/2009 tanggal 4 mei 2009 Rp506.400.000
2) SP2D No.02509/SP2D-TU/1.20.13.01/2009 tanggal 14 September 2009
Rp484.150.000
3) SP2D No.05497/SP2D-TU/1.20.13.01/2009 tanggal 30 November 2009
Rp445.000.000
Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap SP2D, SPJ dan dokumen-dokumen
 bukti pertanggungjawaban didapatkan bahwa biaya perjalanan dinas berupa dokumen
Surat Perintah Tugas (SPT), SPPD dan tiket perjalanan dinas diketahui bahwa jumlah
hari dalam tiket perjalanan dinas sejak keberangkatan dan pulang lebih rendah
dibanding jumlah hari dalam Surat Perintah Tugas sebesar Rp64.100.000 untuk untuk
kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian Berbasis Web dan
Rp83.550.000 untuk kegiatan pengembangan diklat (lihat lampiran 8).
c. Dinas Pertambangan dan Enegi
Pada Tahun 2009 Dinas Pertambangan dan Enegi menganggarkan belanja
 perjalanan dinas dalam daerah sebesar Rp2.231.450.000 dan belanja perjalanan dinas
luar daerah sebesar Rp1.395.500.000. Belanja perjalanan dinas ini dianggarkan untuk
membiayai 25 kegiatan. Realisasi per 31 Desember 2009 untuk belanja perjalanan
dinas dalam daerah adalah sebesar Rp2.132.000.000 (95,54%), sedangkan untuk
belanja
 perjalanan dinas luar daerah adalah sebesar Rp1.248.583.200 (89,47%). Kegiatan yang
terealisasi menggunakan belanja perjalanan dinas tersebut adalah sebanyak 25
kegiatan.
Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap bukti pertanggungjawaban biaya
 perjalanan dinas berupa dokumen Surat Perintah Tugas (SPT), SPPD dan rincian biaya
serta tiket perjalanan dinas diketahui bahwa jumlah hari dalam tiket perjalanan dinas
sejak keberangkatan sampai kepulangan, kurang dari jumlah hari dalam Surat Perintah
Tugas sebesar Rp59.900.000 (lihat lampiran 9).
d. Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri
Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap bukti pertanggungjawaban biaya
 perjalanan dinas berupa dokumen Surat Perintah Tugas (SPT), SPPD dan rincian biaya
serta tiket perjalanan dinas diketahui terdapat kelebihan pembayaran uang harian
 perjalanan dinas berdasarkan bukti tiket dimana jumlah hari selama perjalanan dinas
lebih sedikit dibanding dengan lama hari dalam surat tugas sebesar Rp32.650.000 (lihat
lampiran 10).

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Gubernur No.102 Tahun 2007 tentang
Ketentuan Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Papua pasal 9 yang
menyatakan pejabat/pegawai yang karena sebab tidak tertentu tidak dapat melakukan
 perjalanan dinas sesuai batas waktu yang telah tercantum pada SPPD, selambat-lambatnya
dalam waktu 3 (tiga) hari setelah batas waktu yang telah ditentukan, wajib menyetor
kembali biaya perjalanan yang telah diperolehnya kepada bendahara yang bersangkutan.

Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian daerah sebesar Rp543.250.000


(303.050.000 + 64.100.000 + 83.550.000 + Rp59.900.000 + Rp32.650.000).

Hal tersebut disebabkan karena:


a. Pengguna dana perjalanan dinas tidak mengembalikan sisa dana perjalanan dinas.
 b. Bendahara Pengeluaran dan PPK-SKPD kurang cermat dalam melakukan verifikasi atas
 bukti pengeluaran.

Atas permasalahan tersebut:


a. Sekretaris DPRP menarik kelengkapan pertanggungjawaban kepada pegawai/pejabat
yang belum mempertanggungjawabkan dalam waktu secepatnya.
 b. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan Aparatur akan menindaklanjutinya
dan akan menjadi perhatian pada kegiatan-kegiatan yang akan datang.
c. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi akan mengklarifikasi dengan bendahara
 pengeluaran untuk mempertanggungjawabkan serta akan menegur bagian verifikasi
karena kurang cermat dalam melakukan verifikasi untuk diperhatikan dalam kegiatan-
kegiatan selanjutnya.
d. Kepala Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri akan mengklarifikasi sesuai
dengan data yang ada.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar:


a Memerintahkan Sekretaris DPRP, Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur,
Kepala Dinas Pertambangan dan Enegi dan Kepala Badan Perbatasan dan Kerjasama
Luar Negeri untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada masing masing
Bendahara Pengeluaran dan PPK SKPD karena kurang cermat dalam melaksanakan
verfikasi atas bukti pengeluaran.
 b. Memerintahkan Sekretaris DPRP, Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Aparatur,
Kepala Dinas Pertambangan dan Enegi dan Kepala Badan Perbatasan dan Kerjasama
Luar Negeri serta masing masing Bendahara Pengeluaran untuk menarik kelebihan
 pembayaran perjalanan dinas sebesar Rp543.250.000 (303.050.000 + 64.100.000 +
83.550.000 + Rp59.900.000 + Rp32.650.000) kepada penerima dana perjalanan dinas,
untuk selanjutnya disetorkan ke kas daerah.

12. Pengadaan Satu Unit Sepeda Motor Sebesar Rp35.000.000 Pada Biro Tata
Pemerintahan Telah Dibayar Namun Belum Diterima

Pada tahun 2009, Biro Tata Pemerintahan menganggarkan belanja modal


 pengadaan alat-alat angkutan darat bermotor untuk Kegiatan Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor sebesar Rp105.000.000 dengan realisasi per 31 Desember 2009
sebesar Rp104.500.000 atau 99,52%.
Pelaksanaan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor tersebut diikat dalam
dua kontrak, yaitu:
a. Surat Perjanjian Pemborongan No.027/46/PEM/2009 tanggal 27 Januari 2009 senilai
Rp69.500.000 oleh rekanan CV.C. Sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya, surat
 perjanjian tersebut adalah untuk pengadaan dua unit sepeda motor Honda tipe H.DDO
(GL200R/TIGER CW). Jangka waktu penyelesaian pekerjaan adalah 30 hari kalender
terhitung sejak tanggal SPMK diterbitkan, yaitu tanggal 27 Januari 2009, sehingga
 pekerjaan harus diselesaikan paling lambat tanggal 25 Februari 2009. Pekerjaan
tersebut telah dibayar lunas berdasarkan SP2D-LS No.07817/SP2D-
LS/1.20.13.01/2009 tanggal 28 Desember 2009.
 b. Surat Perintah Kerja No.027/291/PEM tanggal 13 Februari 2009 senilai Rp35.000.000
oleh rekanan CV. SI. Sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya, SPK tersebut adalah
untuk pengadaan satu unit sepeda motor. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah
17 hari kalender terhitung sejak tanggal diterimanya SPK, yaitu tanggal 13 Februari
2009, sehingga pekerjaan harus diselesaikan paling lambat tanggal 1 Maret 2009.
Pekerjaan tersebut telah dibayar lunas berdasarkan SP2D-LS No.03601/SP2D-
LS/1.20.03.02/2009 tanggal 22 Oktober 2009.
Berdasarkan pemeriksaan fisik barang diketahui bahwa satu unit sepeda motor
senilai Rp35.000.000 yang diadakan melalui Surat Perintah Kerja No.027/291/PEM
tanggal 13 Februari 2009 oleh rekanan CV. SI, kendaraan tersebut tidak ditemukan di Biro
Tata Pemerintahan. Saat pemeriksaan ke lapangan, pihak Biro Tata Pemerintahan
menunjukkan sebuah sepeda motor yang diakui sebagai hasil pengadaan dari kontrak
tersebut. Dari hasil
 pemeriksaan fisik dan STNK dari sepeda motor tersebut, diketahui bahwa sepeda motor
tersebut memiliki plat nomor berwarna hitam dengan pemilik atas nama YW (pribadi),
 bukan atas nama Biro Tata Pemerintahan. Sehingga pemeriksa tidak dapat meyakini bahwa
sepeda motor yang ditunjukkan tersebut merupakan hasil pengadaan Surat Perintah Kerja
 No.027/291/PEM tanggal 13 Februari 2009.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 66 ayat (1) yang menyatakan bahwa penerbitan SPM
tidak boleh dilakukan sebelum barang dan/atau jasa diterima kecuali ditentukan lain dalam
 peraturan perundang-undangan.

Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian daerah sebesar Rp35.000.000.

Hal tersebut disebabkan:


a. Kepala Biro Tata Pemerintahan dan PPTK tidak melakukan pengawasan dan
 pemantauan atas kegiatan tersebut.
 b. Bendahara pengeluaran melakukan pembayaran kepada rekanan tanpa berdasarkan
 prestasi kerja.

Kepala Biro Tata Pemerintahan menanggapi atas permasalahan tersebut hanya


terjadi kesalahan antara Biro Tata Pemerintahan dan Rekanan dalam pengurusan
kepemilikan. Untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut, maka saat ini pengembalian
status kepemilikan atas nama Dinas (Biro Tata Pemerintahan Provinsi Papua) masih dalam
 proses pengurusan.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar memerintahkan Kepala


Biro Tata Pemerintahan dan PPTK untuk menarik kembali dana pengadaan satu unit
kendaraan sebesar Rp35.000.000 dan disetorkan ke kas daerah.

13. Penerima Dana Bantuan Sosial Belum Melaporkan Penggunaan Dana Sebesar
Rp47.638.086.500 Kepada Pemerintah Provinsi Papua

Tahun 2009 Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah menganggarkan Belanja


Bantuan Sosial sebesar Rp546.021.633.000 dan telah direalisasikan sebesar
Rp500.127.970.500 atau 92%. Hasil pemeriksaan secara uji petik atas bukti
 pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan social diketahui sebagai berikut.
a. Belanja Bantuan untuk Organisasi Sosial dianggarkan sebesar Rp327.091.900.000 dan
telah direalisasikan sebesar Rp311.019.128.000 atau 95% dari anggaran. Dari realisasi
tersebut diantaranya berupa SP2D LS sebesar Rp Rp24.924.766.500. Setelah dilakukan
 pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa terdapat pertanggungjawaban pemberian
 bantuan ini hanya berupa SP2D kepada penerima bantuan, BKU, dan proposal
 permintaan bantuan sedangkan pertanggungjawaban penggunaan dana untuk
Organisasi Sosial sebesar Rp24.074.766.500 (lihat lampiran 11) tidak pernah
disampaikan dari
 penerima bantuan kepada pemberi bantuan atas hal ini adalah Pemerintah Provinsi
Papua
 b. Belanja Bantuan untuk Organisasi Kelompok usaha dianggarkan sebesar
Rp10.720.000.000 dan telah direalisasikan sebesar Rp10.720.000.000 atau 100% dari
anggaran. Dari realisasi tersebut diantaranya berupa SP2D LS sebesar
Rp1.300.000.000. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut diketahui
bahwa terdapat
 pertanggungjawaban pemberian bantuan ini hanya berupa SP2D kepada penerima
 bantuan, BKU, dan proposal permintaan bantuan sedangkan pertanggungjawaban
 penggunaan dana bantuan untuk Organisasi Kelompok usaha sebesar Rp1.300.000.000
tidak pernah disampaikan dari penerima bantuan kepada pemberi bantuan atas hal ini
adalah Pemerintah Provinsi Papua. Rincian Penerima Bantuan untuk Organisasi
Kelompok Usaha dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 3.9 Rincian Penerima Bantuan untuk Organisasi Kelompok Usaha yang belum
mempertanggungjawabkan penggunaan dana bantuan

SP2D-LS
No Nama P enerima
Nomor Jumlah ( Rp)

1 KADIN P apua 02425/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 250.000.000

2 KADIN Papua 04500/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 250.000.000


3 Ketua U mum K ADIN P apua 00300/SP2D-LS/I/2009 250.000.000

4 Ketua U mum K ADIN P apua 00371/SP2D-LS/I/2009 250.000.000

5 Kepala Perusahaan Umum DAMRI Setasiun Jayapura 00175/SP2D/LS I/2009 150.000.000


6 Perum s tasiun D AMRI 07349/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 50.000.000
7 Ketua DPP Himpunan W anita Karya Papua 00154/SP2D-LS/I/2009 100.000.000
Jumlah 1.300.000.000

c. Belanja Bantuan untuk Pemuda dan Olahraga dianggarkan sebesar Rp43.850.000.000


dan telah direalisasikan sebesar Rp41.835.000.000 atau 95% dari anggaran. Dari
realisasi tersebut diantaranya berupa SP2D LS sebesar Rp24.924.766.500. Setelah
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa terdapat pertanggungjawaban
 pemberian bantuan ini hanya berupa SP2D kepada penerima bantuan, BKU, dan
 proposal permintaan bantuan sedangkan pertanggungjawaban penggunaan dana
bantuan untuk Pemuda dan Olahraga sebesar Rp3.155.000.000 (lihat lampiran 12)
tidak pernah disampaikan dari penerima bantuan kepada pemberi bantuan atas hal ini
adalah Pemerintah Provinsi Papua
d. Belanja Bantuan untuk Perguruan Tinggi dianggarkan sebesar Rp45.675.500.000 dan
telah direalisasikan sebesar Rp28.887.664.000 atau 63% dari anggaran. Dari realisasi
tersebut diantaranya berupa SP2D LS sebesar Rp17.098.964.000. Setelah dilakukan
 pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa terdapat pertanggungjawaban pemberian
 bantuan ini hanya berupa SP2D kepada penerima bantuan, BKU, dan proposal
 permintaan bantuan sedangkan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan untuk
Perguruan Tinggi sebesar Rp9.958.320.000 (lihat lampiran 13) tidak pernah
disampaikan dari penerima bantuan kepada pemberi bantuan atas hal ini adalah
Pemerintah Provinsi Papua.
e. Belanja Bantuan untuk Organisasi Keagamaan dianggarkan sebesar Rp33.955.068.000
dan telah direalisasikan sebesar Rp24.355.068.000 atau 71,73% dari anggaran. Dari
realisasi tersebut diantaranya berupa SP2D LS sebesar Rp19.505.068.000. Setelah
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa terdapat pertanggungjawaban
 pemberian bantuan ini hanya berupa SP2D kepada penerima bantuan, BKU, dan
 proposal permintaan bantuan sedangkan pertanggungjawaban penggunaan dana
bantuan untuk Organisasi Keagamaan sebesar Rp9.150.000.000 tidak pernah
disampaikan dari
 penerima bantuan kepada pemberi bantuan atas hal ini adalah Pemerintah Provinsi
Papua. Rincian Penerima Bantuan untuk Organisasi Keagamaan dapat dilihat dari tabel
 berikut.
Tabel 3.10 Rincian Penerima Bantuan Organisasi Keagamaan yang belum
mempertanggungjawabkan penggunaan dana bantuan

No Nama P enerima SP2D-LS


Nomor Jum ah (Rp)
1 Koordinator Urusan Haji Provinsi Papua 00426/SP2D LS/I/2009 850.000.000
2 Lembaga-Lembaga Keagamaan 03639/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 8.100.000.000
3 Majelis Ulama Indonesia Provinsi Papua 05778/SP2D LS/1.20.5.2/2009 200.000.000
Jumlah 9.150.000 000

Berdasarkan Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa untuk lembaga – lembaga


keagamaan dapat diuraikan dalam lampiran 14.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 133 ayat (2) yang
menyatakan bahwa Penerima Subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan
 bertanggung jawab atas penggunaan uang/barang dan/atau jasa yang diterimanya dan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaannya kepada Kepala Daerah.

Hal tersebut mengakibatkan belanja bantuan sosial sebesar Rp47.638.086.500 tidak


dapat diyakini kebenaran penggunaannya.

Hal tersebut disebabkan Penerima Dana Bantuan Sosial belum


mempertanggungjawabkan penggunaan dana yang diterimanya.

Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKAD akan melakukan koordinasi dengan


 pihak penerima bantuan untuk segera menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas
 penggunaan dana bantuan yang diterimanya.
BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar memerintahkan Kepala
Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah Provinsi Papua untuk melengkapi
 pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan sebesar Rp47.638.086.500 kepada penerima
 bantuan, apabila tidak dapat dilengkapi pertanggungjawabannya agar disetor ke kas daerah.

14. Kekurangan Volume Sebesar Rp998.737.900 Pada 5 (Lima) Kontrak Pekerjaan di


Dinas Pekerjaan Umum

Pada Tahun Anggaran 2009 Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pekerjaan
Umum mengganggarkan belanja Modal sebesar Rp684.026.528.000 dan telah
direalisasikan sebesar Rp652.112.688.132 (95,34%).
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas fisik pekerjaan di lapangan, untuk 5 (lima)
 buah kontrak senilai Rp35.071.413.000, diketahui bahwa terdapat kekurangan volume
sebesar Rp998.738.068 dan volume rusak sebesar Rp690.214.000 dengan rincian sebagai
 berikut.
a. Pekerjaan Pembangunan Jalan Habema-Nduga-Kenyem
Pekerjaan pembangunan jalan Habema-Nduga-Kenyem dengan anggaran sebesar
Rp11.597.000.000 dan terealisasi sebesar Rp11.596.142.000 (99,99 %) Kontrak
 No.050.1/993.A Tanggal 14 April 2009 dan Addendum No.050/ADD-I/993.A Tanggal
12 Agustus 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp11.596.142.000 dan dilaksanakan oleh
PT.ARI. Pekerjaan telah dinyatakan selesai 100% dan dibayar lunas sesuai dengan
SP2D sebagai berikut.
1) SP2D No.00606/SP2D-LS/BM/PU/II/2009 untuk pembayaran uang muka (15%)
sebesar Rp1.739.421.300
2) SP2D No.02656/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran I
(45%) sebesar Rp4.174.611.120
3) SP2D No.03807/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran II
(75%) sebesar Rp2.783.074.080
4) SP2D No.06734/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran III
lunas (100%) sebesar Rp2.899.035.500
Hasil pemeriksaan atas pekerjaan pembangunan jalan Habema-Nduga-Kenyem di
Kabupaten Wamena dengan melakukan cek fisik dapat diketahui bahwa terdapat
kekurangan volume pekerjaan yang mengakibatkan kelebihan pembayaran sebesar
Rp133.053.700. Kekurangan volume terdapat dalam pekerjaan galian saluran drainase
dan pekerjaan penyiapan badan jalan (lihat lampiran 15).
 b. Pekerjaan Pembangunan Jalan Usilimo-Kelila-Bokondini
Pekerjaan pembangunan jalan Usilimo-Kelila-Bokondini dengan anggaran sebesar
Rp8.730.000.000 dan pendamping DAK sebesar Rp3.918.100.000 sehingga jumlah total
anggarannya sebesar Rp12.648.100.000 dan terealisasi sebesar Rp12.597.004.000
(99,60%) Kontrak No.050.1/615.C Tanggal 10 Maret 2009 dan Addendum
 No.050.1/ADD-I/615.C Tanggal 10 Agustus 2009 dengan nilai kontrak sebesar
Rp12.597.004.000 dan dilaksanakan oleh PT.ARI. Pekerjaan telah dinyatakan selesai
100% dan dibayar lunas sesuai dengan SP2D sebagai berikut.
1) SP2D No.01126/SP2D-LS/BM/PU/II/2009 untuk pembayaran uang muka (15%)
sebesar Rp1.889.550.600
2) SP2D No.02229/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran I
(35%) sebesar Rp3.527.161.120
3) SP2D No.05090/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran II
(65%) sebesar Rp3.023.280.960
4) SP2D No.06741/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran III
lunas (100%) sebesar Rp560.007.320
5) SP2D No.06863/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran IV
lunas (100%) pendamping DAK (100%) sebesar Rp3.597.004.000
Hasil pemeriksaan atas pekerjaan pembangunan jalan Usilimo-Kelila-Bokondini di
Kabupaten Wamena dengan melakukan cek fisik dapat diketahui bahwa terdapat
kekurangan volume pekerjaan sebesar Rp184.292.000 pada pasangan batu dengan
mortar dan pekerjaan berbutir soil semen (lihat lampiran 16) .
c. Pekerjaan Peningkatan Jalan Merauke–Kuprik- Okaba
Pekerjaan Peningkatan Jalan Merauke–Kuprik-Okaba Kontrak No.050/555.A
tanggal 06 Maret 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp4.890.980.000 dan dilaksanakan
oleh PT.TDI Jangka waktu penyelesaian 180 hari kalender terhitung sejak
dikeluarkannya SPMK No.050./555.B, tanggal 06 Maret 2009. Pekerjaan telah
dinyatakan selesai 100% dan dibayar lunas sesuai dengan SP2D No. 05000/SP2D-LS-
BM/1.03.01.01/2009 Tanggal 15 Desember 2009 sebesar Rp4.890.980.000.
Hasil pemeriksaan atas uji petik atas fisik di lapangan dan dokumen yang ada,
dapat diketahui bahwa pada pekerjaan tanah yaitu berupa urugan pilihan dan pada
pekerjaan
 perkerasan berbutir yaitu semen untuk lapis pondasi semen tanah dan lapis pondasi
semen tanah terdapat kekurangan volume sebesar Rp182.722.000 (lihat lampiran 17)
d. Pekerjaan Pembangunan Jembatan Beton Polres Kabupaten Mimika
Pekerjaan Pembangunan Jembatan Beton Polres Kontrak No.050/424.k tanggal 11
Februari 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp2.099.020.000 dan dilaksanakan oleh
PT.HKM. Jangka waktu penyelesaian 120 hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya
surat perintah mulai kerja (SPMK) No.050/4020, tanggal 16 April 2009. Pekerjaan telah
dinyatakan selesai 100% dan dibayar lunas sesuai dengan SP2D sebagai berikut.
1) SP2D No. 02074/SP2D-LS-CK/1.03.1.1/2009 Tanggal 10 Agustus 2009 sebesar
Rp1.354.699.230
2) SP2D No. 04066/SP2D-LS-CK/1.03.1.1/2009 Tanggal 16 Oktober 2009 sebesar
Rp822.398.770
Hasil pemeriksaan uji petik terhadap SP2D, dokumen-dokumen kontrak maupun
terhadap fisik di lapangan dapat diketahui bahwa pada pekerjaan pasangan yaitu berupa
 pasangan batu dengan mortar dan pekerjaan struktur yaitu berupa pasangan batu
terdapat kekurangan volume sebesar Rp427.214.200 (lihat lampiran 18).
e. Pekerjaan Pengendalian Banjir Sungai Bello Tahap I
Pekerjaan Pengendalian Banjir Sungai Bello Tahap I Kontrak No.050.1/886
tanggal 14 April 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp3.888.267.000 dan
dilaksanakan oleh
PT.NR. Jangka waktu penyelesaian 180 hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya
surat perintah mulai kerja (SPMK) No.050.1/1025, tanggal 16 April 2009. Pekerjaan
telah dinyatakan selesai 100% dan dibayar lunas sesuai dengan SP2D sebagai berikut.
1) SP2D No.01471/SP2D-LS/AIR/PU/II/2009 Tanggal 14 Juli 2009 sebesar
Rp1.662.234.143
2) SP2D No.04039/SP2D-LS-AIR/1.03.01.01/2009 Tanggal 2 November 2009 sebesar
Rp2.226.032.857
Hasil pemeriksaan uji petik terhadap SP2D, dokumen-dokumen kontrak maupun
terhadap fisik di lapangan dapat diketahui bahwa pada pekerjaan tanah yaitu berupa
galian tanah biasa dengan alat dan pada pekerjaan bronjong yaitu berupa pasangan
 bronjong terdapat kekurangan volume sebesar Rp71.456.000 (lihat lampiran 19).

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Kontrak No.050.1/993.A Tanggal 14 April 2009 dan Addendum No.050/ADD-I/993.A
Tanggal 12 Agustus 2009 pasal 10 ayat 2 yaitu kontraktor berkewajiban dan
bertanggung
 jawab untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai item pekerjaan dan volume dalam
daftar Kuantitas dan Harga dan sesuai dengan Dokumen Kontrak, dalam jangka waktu
tersebut dalam ayat (1) diatas
 b. Kontrak No.050.1/615.C Tanggal 10 Maret 2009 dan Addendum No.050.1/ADD-
I/615.C Tanggal 10 Agustus 2009 pasal 10 ayat 2 yaitu kontraktor berkewajiban dan
bertanggung
 jawab untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai item pekerjaan dan volume dalam
daftar Kuantitas dan Harga dan sesuai dengan Dokumen Kontrak, dalam jangka waktu
tersebut dalam ayat (1) diatas.
c. Kontrak No.050/8095 tanggal 21 Oktober 2009 pasal 10 ayat 2 yang menyatakan bahwa
Pihak Kedua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan seluruh
 pekerjaan sesuai dengan item pekerjaan dan volume dalam Daftar Kuantitas dan Harga
dan Sesuai dengan Dokumen Kontrak, dalam jangka waktu tersebut dalam ayat (1)
diatas.
d. Kontrak No.050.1/886 tanggal 15 Oktober 2009 yang menyatakan bahwa pekerjaan
harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan rencana kerja yang telah disepakati
dalam kontrak.
e. Kontrak No.050.1/886 tanggal 15 Oktober 2009 pasal 10 ayat 2 yang menyatakan
 bahwa Pihak Kedua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan seluruh
 pekerjaan sesuai dengan item pekerjaan dan volume dalam Daftar Kuantitas dan Harga
dan Sesuai dengan Dokumen Kontrak, dalam jangka waktu tersebut dalam ayat (1)
diatas.

Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian daerah sebesar Rp998.737.900


(Rp133.053.700 + Rp184.292.000 + Rp182.722.000 + Rp427.214.200 + Rp71.456.000).
Hal tersebut disebabkan:
a. Kepala Dinas Pekerjaan Umum tidak melaksanakan pengawasan dan pengendalian atas
 pekerjaan tersebut.
 b. PPTK, Konsultan Pengawas, dan Rekanan dalam membuat Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.

Atas Permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua


mengakui atas kekurangan volume pada pekerjaan tersebut. Setelah dikoordinasikan
dengan kontraktor pelaksana, maka untuk kekurangan volume pada item tersebut Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Papua segera menerbitkan Surat Perintah Membayar agar
kontraktor segera menyetorkan kekurangan volume tersebut kepada Kas Daerah dan untuk
volume yang rusak supaya dapat dikerjakan dan diperbaiki, mengingat pentingnya ruas
pekerjaan ini dan
 pekerjaan ini masih dalam masa pemeliharaan, sehingga saat ini pekerjaan telah mulai
diperbaiki dan diselesaikan.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar:


a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Dinas Pekerjaan Umum,
 penanggungjawab/koordinator kegiatan dan konsultan pengawas karena membuat
berita acara pemeriksaan fisik pekerjaan dan berita acara serah terima pekerjaan sesuai
dengan
 prestasi di lapangan.
 b. Memerintahkan secara tertulis kepada Dinas Pekerjaan Umum,
 penanggungjawab/koordinator kegiatan, konsultan pengawas dan rekanan terkait untuk
menyetorkan kekurangan volume sebesar Rp998.737.900 ke kas daerah.

15. Pekerjaan Pembangunan Jalan Usilimo-Kelila-Bokondini Kondisinya Rusak yang


Berpotensi Merugikan Daerah Sebesar Rp690.214.000

Pada Tahun Anggaran 2009 Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pekerjaan
Umum mengganggarkan Pekerjaan pembangunan jalan Usilimo-Kelila-Bokondini sebesar
Rp8.730.000.000 dan pendamping DAK sebesar Rp3.918.100.000 sehingga jumlah total
anggarannya sebesar Rp12.648.100.000 dan terealisasi sebesar Rp12.597.004.000
(99,60%). Kontrak No.050.1/615.C Tanggal 10 Maret 2009 dan Addendum No.050.1/ADD
I/615.C Tanggal 10 Agustus 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp12.597.004.000 dan
dilaksanakan oleh PT.ARI. Pekerjaan telah dinyatakan selesai 100% dan dibayar lunas
sesuai dengan SP2D sebagai berikut.
a. SP2D No.01126/SP2D-LS/BM/PU/II/2009 untuk pembayaran uang muka (15%)
sebesar Rp1.889.550.600
 b. SP2D No.02229/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran I (35%)
sebesar Rp3.527.161.120
c. SP2D No.05090/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran II (65%)
sebesar Rp3.023.280.960
d. SP2D No.06741/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran III lunas
(100%) sebesar Rp560.007.320
e. SP2D No.06863/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran IV lunas
(100%) pendamping DAK (100%) sebesar Rp3.597.004.000

Hasil pemeriksaan atas pekerjaan pembangunan jalan Usilimo-Kelila-Bokondini di


Kabupaten Wamena dengan melakukan cek fisik dapat diketahui bahwa ditemukan
 pekerjaan jalan dan jembatan yang rusak berat sepanjang 1.300 m sebesar Rp690.214.000
yang terdapat pada pekerjaan timbunan pilihan dan pekerjaan pasangan batu ( lihat
lampiran 20).
Hasil konfirmasi dengan PPTK terkait dengan pekerjaan yang kondisinya rusak
tersebut diketahui bahwa pekerjaan tersebut masih dalam masa pemeliharaan dan adanya
tanggung jawab dari pihak rekanan unuk memperbaiki pekerjaan yang rusak tersebut.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Kontrak No.050.1/615.C Tanggal 10 Maret 2009
dan Addendum No.050.1/ADD-I/615.C Tanggal 10 Agustus 2009 pasal 10 ayat 2 yaitu
kontraktor berkewajiban dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan
sesuai item pekerjaan dan volume dalam daftar Kuantitas dan Harga dan sesuai dengan
Dokumen Kontrak, dalam jangka waktu tersebut dalam ayat (1) diatas.

Hal tersebut berpotensi merugikan daerah sebesar Rp690.214.000.

Hal tersebut disebabkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, PPTK dan Konsultan
Pengawas tidak melaksanakan pengawasan dan pengendalian atas kualitas pekerjaan
rekanan secara optimal.

Atas Permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua


mengakuinya dan untuk pekerjaan yang rusak supaya dapat dikerjakan dan diperbaiki,
mengingat pentingnya ruas pekerjaan ini dan pekerjaan ini masih dalam masa
 pemeliharaan, sehingga saat ini pekerjaan telah mulai diperbaiki dan diselesaikan.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar memerintahkan secara


tertulis kepada Dinas Pekerjaan Umum, penanggungjawab/koordinator kegiatan, konsultan
 pengawas dan rekanan terkait untuk mempertanggungjawabkan pekerjaan yang rusak
sebesar Rp690.214.000, dan apabila tidak dapat dipertanggungjawabkan agar disetor ke kas
daerah.
16. Kekurangan Volume Sebesar Rp898.526.900 Pada 2 (Dua ) Pekerjaan Pembangunan
Jembatan

Pada Tahun Anggaran 2009, Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pekerjaan
Umum telah melaksanakan pekerjaan pembangunan jalan dan jembatan dengan anggaran
Rp172.500.839.000 dan telah direalisasikan sebesar Rp142.942.451.470 (82,86%)
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas fisik pekerjaan di lapangan, untuk 2 (dua)
 buah kontrak senilai Rp3.525.202.470 diketahui bahwa terdapat kekurangan volume
sebesar Rp898.526.900 dengan rincian sebagai berikut.
1. Pekerjaan Pembangunan Jembatan Akai
Pekerjaan Pembangunan Jembatan Akai (tahap akhir) Kontrak No.050/839.E tanggal 6
April 2009 dan Addendum No.050/4293 Tanggal 30 November 2009 dengan nilai
kontrak addendum sebesar Rp2.121.550.290 dan dilaksanakan oleh PT.AKK. Sampai
dengan akhir tahun anggaran 2009 pekerjaan telah dinyatakan 70% sesuai dengan
volume addendum dan dibayar sesuai dengan SP2D sebagai berikut.
a. SP2D No.01425/SP2D-LS/BM/PU/II/2009 untuk pembayaran uang muka (15%)
sebesar Rp448.214.850
 b. SP2D No.04180/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran I
(45%) sebesar Rp1.075.715.640
c. SP2D No.07378/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran II
(70%) sebesar Rp597.619.800
Hasil pemeriksaan atas pekerjaan pembangunan jembatan akai (tahap akhir) di
Kabupaten Nabire dengan melakukan cek fisik dapat diketahui bahwa terdapat
kekurangan volume pekerjaan yang mengakibatkan kelebihan pembayaran sebesar
Rp312.235.100 yang terdapat pada pekerjaan struktur beton K350, pekerjaan struktur
 beton K250, pekerjaan struktur beton K175, dan pekerjaan struktur tulangan U 24
Polos (lihat lampiran 21).
Selain kekurangan volume, kelebihan pembayaran juga disebabkan oleh proses
 pembayaran yang terjadi dalam 3 (tiga) tahap pembayaran ternyata melebihi dari
volume addendum yang harus dibayar sebesar Rp27.164.536,36.
2. Pekerjaan Pembangunan Jembatan Ebore
Pekerjaan pembangunan jembatan Ebore Tahap III dengan Anggaran
Rp2.988.000.000 dan terealisasi sebesar Rp1.403.652.180 (46,98%), yang dituangkan
dalam Kontrak No.050/1112 tanggal 21 April 2009 dan Addendum No.050/9019.0
Tanggal 30 November 2009 dengan nilai kontrak addendum sebesar Rp1.403.652.180
dan dilaksanakan oleh PT.RP. Sampai dengan akhir tahun anggaran 2009 pekerjaan
telah dinyatakan 40% sesuai dengan volume addendum dan dibayar sesuai dengan
SP2D sebagai berikut.
a. SP2D No.01589/SP2D-LS/BM/PU/II/2009 untuk pembayaran uang muka (15%)
sebesar Rp447.974.100
 b. SP2D No.07018/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2009 untuk pembayaran angsuran I
(40%) sebesar Rp955.678.080
Hasil pemeriksaan atas pekerjaan pembangunan jembatan ebore Tahap III di
Kabupaten Nabire dengan melakukan cek fisik dapat diketahui bahwa terdapat
kekurangan volume pekerjaan yang mengakibatkan kelebihan pembayaran sebesar
Rp586.291.900, yang terdapat pada pekerjaan tanah timbunan pilihan, pekerjaan
struktur beton K250 pada elevasi, pekerjaan struktur beton K175, dan pekerjaan
struktur tulangan U 24 Polos (lihat lampiran 22).
Selain kekurangan volume, kelebihan pembayaran juga disebabkan oleh proses
 pembayaran yang terjadi dalam dua tahap pembayaran ternyata melebihi dari volume
addendum yang seharusnya dibayar sebesar Rp190.049.618.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Kontrak No.050/839.E tanggal 6 April 2009 dan Addendum No.050/4293 Tanggal 30
 November 2009 pasal 10 ayat 2 yaitu pihak kedua berkewajiban dan bertanggung
jawab untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai item pekerjaan dan volume dalam
Daftar Kuantitas dan Harga dan sesuai dengan Dokumen Kontrak, dalam jangka waktu
tersebut dalam ayat (1) diatas.
 b. Kontrak No.050/1112 tanggal 21 April 2009 dan Addendum No.050/9019.0 Tanggal 30
 November 2009 pasal 10 ayat 2 yaitu pihak kedua berkewajiban dan bertanggung
jawab untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai item pekerjaan dan volume dalam
Daftar Kuantitas dan Harga dan sesuai dengan Dokumen Kontrak, dalam jangka waktu
tersebut dalam ayat (1) diatas.

Hal tersebut mengakibatkan potensi kerugian daerah sebesar Rp898.526.900


(Rp312.235.100 + Rp586.291.800)

Hal tersebut disebabkan:


a. Kepala Dinas Pekerjaan Umum tidak melaksanakan pengawasan dan pengendalian atas
 pelaksanaan pekerjaan tersebut.
 b. PPTK, Konsultan Supervisi, dan Rekanan dalam membuat Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.

Atas Permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua


mengakui atas kekurangan volume. Setelah dikoordinasikan dengan kontraktor pelaksana,
maka untuk kekurangan volume tersebut supaya dapat dikerjakan dan diperbaiki,
mengingat
 pekerjaan ini adalah pekerjaan luncuran, sehingga kontraktor yang bersangkutan masih
mempunyai tanggung jawab pada pekerjaan luncuran untuk paket pembangunan jembatan
akai dan pembangunan jembatan ebore tahap selanjutnya dan adapun kontraktor adalah
kontraktor putra asli papua yang saat ini masih dalam binaan Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Papua.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar:


a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Dinas Pekerjaan Umum,
 penanggungjawab/koordinator kegiatan dan konsultan pengawas karena membuat berita
acara pemeriksaan fisik pekerjaan dan berita acara serah terima pekerjaan sesuai dengan
 prestasi di lapangan.
 b. Memerintahkan secara tertulis kepada Dinas Pekerjaan Umum,
 penanggungjawab/koordinator kegiatan, konsultan pengawas dan rekanan terkait untuk
mempertanggungjawabkan kekurangan volume sebesar Rp898.526.900
(Rp312.235.100
+ Rp586.291.800), dan apabila tidak dapat dipertanggungjawabkan agar disetor ke kas
daerah.

17. Terdapat Kekurangan Volume Sebesar Rp581.195.818 Pada 2 (Dua) Pekerjaan


Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Pada Dinas Perhubungan

Pada Tahun Anggaran 2009, Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas


Perhubungan telah melaksanakan program pembangunan sarana dan prasana perhubungan
dengan anggaran sebesar Rp187.819.915.575 dan telah direalisasikan sebesar
Rp120.651.434.841 (64,24%).

Hasil pemeriksaan uji petik terhadap SP2D, dokumen-dokumen kontrak maupun


terhadap fisik di lapangan pada 2 (dua) pekerjaan dapat diketahui bahwa terdapat
kekurangan volume sebesar Rp581.195.81806 dengan rincian sebagai berikut.
1. Pembangunan Dermaga Pomako Kabupaten Mimika
Pembangunan Dermaga Pomako Kabupaten Mimika dengan Kontrak
 No.050/817/PHB-2009 tanggal 29 April 2009 dengan nilai kontrak sebesar
Rp10.644.984.000 dan dilaksanakan oleh PT.ASE. Jangka waktu penyelesaian 150 hari
kalender terhitung sejak dikeluarkannya surat perintah mulai kerja (SPMK)
 No.050/829/Phb-2009, tanggal 30 April 2009 dan Addendum kontrak
 No.050/1870/PHB-2009, tanggal 24 September 2009. Pekerjaan telah dinyatakan
selesai 100% dan dibayar lunas sesuai dengan SP2D sebagai berikut.
a. SP2D No. 01111/SP2D-LS/I/2009 Tanggal 16 Juni 2009 sebesar Rp1.596.747.600
 b. SP2D No. 02165/SP2D-LS/1.07.01.01/2009 Tanggal 20 Agustus 2009 sebesar
Rp3.166.882.740
c. SP2D No. 04433/SP2D-LS/1.07.01.01/2009 Tanggal 2 November 2009 sebesar
Rp3.166.882.740
d. SP2D No. 07577/SP2D-LS/1.07.01.01/2009 Tanggal 14 Desember 2009 Sebesar
Rp2.714.470.920
Hasil pemeriksaan lebih lanjut terdapat kekurangan volume sebesar Rp165.630.800
yang terdiri dari pekerjaan timbunan pilihan, pekerjaan pasangan batu kali, dan
 pembuatan direksikeet masih menggunakan yang lama(lihat lampiran 23).
2. Pembangunan Bandara Wamena Kabupaten Jayawijaya
Pekerjaan Pembangunan Bandara Wamena Kabupaten Jayawijaya Kontrak
 No.050/481/PHB-2009 tanggal 18 Maret 2009 dengan nilai kontrak sebesar
Rp3.632.800.000 dan dilaksanakan oleh PT.LIB. Jangka waktu penyelesaian 280 hari
kalender terhitung sejak dikeluarkannya surat perintah mulai kerja (SPMK)
 No.050/4951/Phb-2009, tanggal 19 Maret 2009. Pekerjaan telah dinyatakan selesai
100% dan dibayar lunas sesuai dengan SP2D sebagai berikut.
a. SP2D No.01402/SP2D-LS/I/2009 Tanggal 3 Juli 2009 sebesar Rp1.271.480.000
 b. SP2D No.04418/SP2D-LS/1.07.01.01/2009 Tanggal 9 November 2009 sebesar
Rp2.361.320.000
Hasil pemeriksaan fisik di lapangan dapat diketahui bahwa pada pekerjaan
konstruksi untuk runway yaitu pekerjaan aspal tankcoat dan aspal kolakan sudah
 banyak terdapat kerusakan dan pada pekerjaan tanah yaitu berupa urugan pilihan
disekitar runway yang tidak sesuai spesifikasi teknis. Di dalam kontrak disebutkan
 bahwa spesifikasi teknis untuk urugan pilihan di sekitar runway haruslah berupa
timbunan tanah padat, tetapi yang terdapat di lapangan berupa timbunan tanah berbatu.
Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut pada pekerjaan tanah yaitu berupa urugan
 pilihan diketahui terdapat kekurangan volume sebesar Rp415.565.000 (lihat lampiran
24).

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Kontrak No.050/817/PHB-2009 29 April 2009 butir (6) point a beserta Addendumnya
yang menyatakan bahwa Penyedia Barang/Jasa berkewajiban untuk melaksanakan
 penyediaan barang/jasa untuk Pejabat Pembuat Komitmen sesuai dengan Ketentuan
Kontrak.
 b. Kontrak No.050/481/PHB-2009 tanggal 18 Maret 2009 butir (6) poin a yang
menyatakan bahwa Penyedia Barang/Jasa berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan
Jasa Pemborongan untuk Pengguna Anggaran sesuai dengan Ketentuan Kontrak.

Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian daerah sebesar Rp581.195.818


(Rp165.630.806 + Rp415.565.012).

Hal tersebut disebabkan:


a. Kepala Dinas Perhubungan tidak melaksanakan pengawasan dan pengendalian atas
 pekerjaan tersebut.
 b. PPTK, Konsultan Pengawas, dan Rekanan dalam membuat Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.

Atas permasalahan tersebut, Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang Dinas


Perhubungan Provinsi Papua mengakui telah terjadi kekurangan volume atas pekerjaan
tersebut. Setelah dikoordinasikan dengan Pihak Pelaksana atas kekurangan tersebut, maka
Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang Dinas Perhubungan Provinsi Papua
memohon diperkenankan untuk pelaksana dapat memperbaiki dan mengerjakan kembali
untuk memenuhi kekurangan volume tersebut, sehingga hasil pekerjaan tersebut dapat
 berfungsi secara optimal dan terhadap penyimpangan spesifikasi teknis pada pekerjaan
timbunan di sekitar runway, yang seharusnya menggunakan timbunan tanah padat tetapi
oleh pelaksana dikerjakan dengan menggunakan timbunan tanah berbatu, setelah
dikoordinasikan dengan Pelaksana atas penyimpangan tersebut diperkenankan agar
 pelaksana dapat memperbaiki dan mengerjakan kembali untuk mencapai spesifikasi teknis
yang sesuai dengan RKS pada Kontrak. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin keselamatan
 pendaratan dan lepas landas pesawat.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar:


a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Dinas Perhubungan,
 penanggungjawab/koordinator kegiatan dan konsultan pengawas karena membuat
berita acara pemeriksaan fisik pekerjaan dan berita acara serah terima pekerjaan sesuai
dengan
 prestasi di lapangan.
 b. Memerintahkan secara tertulis kepada Dinas Perhubungan,
 penanggungjawab/koordinator kegiatan, konsultan pengawas dan rekanan terkait untuk
menyetorkan kekurangan volume sebesar Rp581.195.818 ke kas daerah.

18. Denda Keterlambatan 17 Kontrak Pekerjaan Pada Enam SKPD Sebesar


Rp494.249.450 Belum Dipungut

Pada tahun 2009, Pemerintah Provinsi Papua menganggarkan Belanja Bahan


Lainnya sebesar Rp79.798.579.000 dengan realisasi Rp77.961.200.314 (97,70%), Belanja
Modal sebesar Rp1.613.766.558.079 dengan realisasi Rp1.119.489.101.030 (74,33%).
Hasil
 pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen pertanggungjawaban pekerjaan pengadaan pakai
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. RSUD Jayapura
Pada tahun 2009, RSUD Jayapura menganggarkan Belanja Bahan Lainnya sebesar
Rp11.570.104.000 dan telah terealisasi Rp10.483.626.525. Hasil pemeriksaan atas
dokumen tanda terima, bahan habis pakai belum dikerjakan seluruhnya dan telah
melampaui batas waktu penyelesaian pekerjaan. Pekerjaan pengadaan bahan habis
pakai tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Pengadaan Bahan Habis Pakai Paket V
Sesuai dengan kontrak nomor 602.1/2159 tanggal 7 September 2009, diketahui
adanya pengadaan bahan habis pakai Paket V dengan nilai kontrak sebesar
Rp1.982.717.000 , jangka waktu pelaksanaan kontrak selama 60 hari yaitu mulai
tanggal 10 September 2009 sampai dengan tanggal 8 November 2009. Pelaksana
 pekerjaan tersebut adalah oleh CV. GAS. Atas pekerjaan telah dibayar lunas
sebesar Rp1.982.717.000 melalui pencairan SP2D Nomor 07647/SP2D-
LS/1.02.02.01/2009. Tanggal 23 Desember 2009 dengan dasar pembayaran
dokumen Berita Acara Pemeriksaan Fisik selesai 100% tertanggal 13 November
2009.
Hasil pemeriksaan dokumen tanda terima Alkes bahan habis pakai oleh
Penanggung Jawab Gudang diketahui bahwa sampai dengan tanggal 7 Mei 2010,
 progress pekerjaan pengadaan bahan habis pakai yang telah diselesaikan baru
sebesar Rp1.981.967.000 ( 99,96%) atau kurang dikerjakan senilai Rp750.000
(0,04%). Atas keterlambatan ini pihak RSUD Jayapura belum mengenakan denda
keterlambatan pekerjaan sebesar Rp99.135.850 (1‰ x 181 x RpRp1.982.717.000,
maksimal 5% dari nilai kontrak).
 b) Pengadaan Bahan Habis Pakai Paket VI
Sesuai dengan kontrak kontrak nomor 602.1/2160 tanggal 7 September 2009 yang
kemudian diaddendumkan melalui addendum nomor 602.1/2160.Amd tanggal 6
 November 2009, diketahui adanya pengadaan bahan habis pakai Paket VI dengan
nilai kontrak sebesar Rp2.091.948.000, jangka waktu pelaksanaan kontrak selama
110 hari mulai tanggal 10 September 2009 sampai dengan tanggal 29 Desember
2009. Pelaksana pekerjaan tersebut adalah oleh CV. PAF. Atas pekerjaan telah
dibayar lunas sebesar Rp1.982.717.000 melalui pencairan SP2D Nomor
03681/SP2D-LS/1.02.02.01/2009 sebesar Rp418.389.600 dan SP2D nomor
7578/SP2D-LS/1.02.02.01/2009 sebesar Rp1.673.558.400, dengan dasar
 pembayaran dokumen Berit a Acara Pemeriksaan Fisik selesai 100% tertanggal 17
Desember 2009.
Hasil pemeriksaan dokumen tanda terima Alkes bahan habis pakai oleh
Penanggung Jawab Gudang diketahui bahwa sampai dengan tanggal 7 Mei 2010,
 progress pekerjaan pengadaan bahan habis pakai yang telah diselesaikan baru
sebesar Rp2.057.066.600 (98,33%) atau kurang dikerjakan senilai Rp34.881.400
(1,67%). Atas keterlambatan ini pihak RSUD Jayapura belum mengenakan denda
keterlambatan pekerjaan sebesar Rp104.597.400 (1‰ x 139 x Rp2.091.948.000,
maksimal 5% dari nilai kontrak).
c) Pengadaan Bahan Habis Pakai Paket VII
Sesuai dengan kontrak nomor 602.1/2161.A tanggal 7 September 2009 yang
kemudian diaddendum menjadi kontrak nomor 602.1/2161 Amd tanggal 2
 November 2009, diketahui adanya pengadaan bahan habis pakai Paket VII dengan
nilai kontrak sebesar Rp1.898.000.000, jangka waktu pelaksanaan kontrak selama
110 hari yaitu mulai tanggal 10 September 2009 sampai dengan tanggal 29
Desember 2009. Pelaksana pekerjaan tersebut adalah oleh CV. APM. Atas
 pekerjaan telah dibayar lunas sebesar Rp1.898.000.000 melalui pencairan SP2D
 Nomor 07673/SP2D-LS/1.02.02.01/2009. Tanggal 23 Desember 2009 dengan
dasar pembayaran dokumen Berita Acara Pemeriksaan Fisik selesai 100%
tertanggal 21 Desember 2009.
Hasil pemeriksaan dokumen tanda terima Alkes bahan habis pakai oleh
Penanggung Jawab Gudang diketahui bahwa pekerjaan tersebut telah diselesaikan
100%, namun tanda terima terakhir tanggal 1 Februari 2010. Ini berarti telah
melampaui 33 hari dari batas waktu penyelesaian pekerjaan yang ditetapkan di
dalam Addendum nomor 602.1/22161, namun pekerjaan telah dinyatakan selesai
100% dengan Berita Acara Pemeriksaan Fisik tanggal 21 Desember 2009 dan telah
dibayar 100%. Atas keterlambatan ini pihak RSUD Jayapura belum mengenakan
denda keterlambatan pekerjaan sebesar Rp62.634.000 (1‰ x 33 x
Rp1.898.000.000).
2. Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan
Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan pada tahun 2009 menganggarkan belanja
modal untuk kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat
sebesar Rp9.680.103.000 dengan realisasi per 31 Desember 2009 sebesar
Rp9.624.935.000 atau 99,43%.
Realisasinya dilaksanakan melalui 17 kontrak yang tersebar di seluruh wilayah Papua.
Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa dari 17 kontrak tersebut
terdapat dua kontrak yang pelaksanaannya terlambat, yaitu untuk wilayah Kabupaten
Pegunungan Bintang dan Kabupaten Puncak Jaya, yaitu:
a) Kontrak No.KONT.1389A/APBD-NAKERDUK/2009 tanggal 24 Agustus 2009
senilai Rp997.000.000 oleh rekanan CV.GP untuk Pembangunan Sarana dan
Prasarana Rumah Sederhana Sehat daerah Kabupaten Pegunungan Bintang. Sesuai
dengan Rencana Anggaran Biaya, kontrak tersebut adalah untuk pembangunan
rumah penataan panggung tipe 42 sebanyak 10 unit. Jangka waktu pelaksanaan
 pekerjaan adalah 90 hari kalender terhitung mulai tanggal 24 Agustus 2009, dan
harus sudah diterima Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan paling lambat
tanggal 24 November 2009. Pekerjaan tersebut telah dibayar lunas berdasarkan
SP2D-LS
 No.06167/SP2D-LS/1.14.1.1/2009 tanggal 11 Desember 2009 dengan mendasarkan
 pada Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan 100% tanggal 10 Desember 2009.
 b) Kontrak No.KONT.1388b/APBD-NAKERDUK/2009 tanggal 24 Agustus 2009
senilai Rp1.197.600.000 oleh rekanan CV.PP untuk Pembangunan Sarana dan
Prasarana Rumah Sederhana Sehat daerah Kabupaten Puncak Jaya. Sesuai dengan
Rencana Anggaran Biaya, kontrak tersebut adalah untuk pembangunan rumah
 penataan panggung tipe 42 sebanyak 12 unit. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
adalah 90 hari kalender terhitung mulai tanggal 24 Agustus 2009, dan harus sudah
diterima Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan paling lambat tanggal 24
 November 2009. Pekerjaan tersebut telah dibayar lunas berdasarkan SP2D-LS No.
06151/SP2D-LS/1.14.1.1/2009 tanggal 11 Desember 2009 dengan mendasarkan
 pada Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan 100% tanggal 10 Desember 2009.
Setelah dilakukan konfirmasi kepada PPTK kegiatan tentang keterlambatan
 penyelesaian pekerjaan tersebut didapatkan informasi bahwa dalam pelaksanaan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat tersebut tidak ada
 perjanjian tambahan/addendum untuk penambahan waktu penyelesaian pekerjaan.
Atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan sampai batas akhir jangka waktu
 pelaksanaan yang ditetapkan, denda keterlambatan atas kedua pekerjaan tersebut belum
ditetapkan kepada kedua rekanan yaitu sebesar Rp35.113.600, dengan rincian sebagai
 berikut.
Tabel 3.11 Rincian Denda keterlambatan pembangunan sarana dan prasarana rumah sehat
No Rekanan Nilai Kontrak Denda per Hari Jumlah Hari Terlambat Jumlah Denda

1 2 3 4 = 1‰ x 3 5 6 = 4 x 5 

1 CV.GP 997.000.000 997.000 16 15.952.000


2 CV.PP 1.197.000.000 1.197.600 16 19.161.600
3. Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Kesejahteraan Keluarga
Pada Tahun Anggaran 2009 Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan
Kesejahteraan Keluarga menganggarkan belanja modal sebesar Rp2.377.500.000 dan
telah terealisasi sebesar Rp2.364.065.600 yang tertuang dalam 11 kontrak. Dari 11
kontrak tersebut, terdapat 9 kontrak yang penyelesaiannya terlambat ( lihat lampiran
25).
Hasil pemeriksaan terhadap dokumen kontrak, berkas kelengkapan pembayaran
termasuk SP2D, BAST dan faktur pembelian atas kegiatan tersebut diketahui bahwa
terdapat keterlambatan penyelesaian pekerjaan, hal tersebut tidak sesuai dengan
kontrak yang telah disepakati bersama. Atas keterlambatan tersebut Badan
Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Kesejahteraan Keluarga belum mengenakan
denda sebesar Rp36.355.400.
4. Dinas Perkebunan Dan Peternakan
Pada Tahun Anggaran 2009, Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Perkebunan dan
Peternakan telah melaksanakan pekerjaan Pembangunan Pagar Kebun Sagu 800 Meter
dengan Kontrak No. 621.9/1477/II tanggal 01 Oktober 2009 dengan nilai kontrak
sebesar Rp323.109.000 dan dilaksanakan oleh CV.RP. Jangka waktu penyelesaian 75
hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya surat perintah mulai kerja (SPMK) No.
621.9/1482/II, tanggal 01 Oktober 2009 sampai dengan 14 Desember 2009. Pekerjaan
telah dibayar sesuai dengan SP2D No. 06851/SP2D-LS/2.01.2.01/2009 sebesar
Rp323.109.000 untuk pembayaran sekaligus 100%.
Berdasarkan Berita Acara Barang/Jasa Pekerjaan, prestasi pekerjaan yang telah dicapai
sampai dengan tanggal 14 Desember 2009 adalah sebesar 100%, sedangkan rincian
 bobot masing-masing pekerjaan dituangkan dalam Laporan Kemajuan Pekerjaan yang
diajukan oleh rekanan, diperiksa oleh konsultan pengawas dan disetujui Kepala Dinas
Perkebunan dan Peternakan.
Hasil pemeriksaan dokumen dan fisik dilapangan atas pembayaran sebesar 100% dapat
diketahui bahwa pada pekerjaan pembangunan pagar kebun sagu 800 meter sampai
dengan tanggal pemeriksaan cek fisik (19 Mei 2010) belum selesai, hal ini dapat dilihat
dari pagar yang sudah berdiri hanya sebagian kecil saja, sedangkan sisanya masih
terbuka dan belum ada pekerjaan pembangunan pagar kebun tersebut sehingga fungsi
dari pekerjaan ini yang berguna untuk memagari keliling kebun sagu sepanjang 800
meter belum dapat digunakan. Terkait dengan volume pekerjaan yang tercantum dalam
RAB terdapat kekurangan volume sebesar Rp200.306.800 (62%). Dari hal tersebut
dapat diinformasikan bahwa Berita acara Pemeriksaan Pekerjaan (100%) yang dibuat
oleh pengawas disetujui oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan tidak sesuai
dengan kenyataan di lapangan (pekerjaan belum selesai) dan pekerjaan tersebut telah
melampaui 156 hari (sampai dengan tanggal cek fisik) dari batas waktu penyelesaian
 pekerjaan. Oleh pihak Dinas Perkebunan dan Peternakan belum dikenakan denda
keterlambatan pekerjaan sebesar Rp16.155.450 (1‰ x 156 x Rp323.109.000,
maksimal 5% dari nilai kontrak).
5. Biro Umum
Pada Tahun Anggaran 2009, Pemerintah Provinsi Papua melalui Biro Umum dan
Perlengkapan telah melaksanakan Pekerjaan Pematangan Lahan II untuk Pembangunan
Rumah Dinas Pimpinan Instansi dengan Kontrak No. 050/1112/III Tanggal 10 Agustus
2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp951.479.000 dan dilaksanakan oleh PT.BPR.
Pekerjaan telah dinyatakan selesai 100% dan dibayar lunas sesuai dengan SP2D No.
07665/SP2D-LS/1.20.03.06/2009
Hasil pemeriksaan atas pekerjaan Pematangan Lahan II untuk Pembangunan Rumah
Dinas Pimpinan Instansi di Angkasa Jayapura dengan melakukan cek fisik dapat
diketahui bahwa pekerjaan belum selesai dikerjakan baik itu pekerjaan utama yaitu
 pematangan lahan maupun pekerjaan struktur berupa pekerjaan talud. Bahkan untuk
 pekerjaan talud sama sekali belum dikerjakan.
Oleh pihak Biro Umum belum dikenakan denda keterlambatan pekerjaan sebesar
Rp47.573.950 (5% x Rp951.479.000).
6. Satuan Polisi Pamong Praja
Satuan Polisi Pamong Praja Pada tahun 2009 menganggarkan belanja jasa lainnya
untuk Kegiatan Pembangunan Penataan dan Penertiban Tempat Parkir di Lingkungan
Pemerintah Daerah Provinsi Papua dengan Kontrak No.027/329 Tanggal 27 Agustus
2009 sebesar Rp556.500.000 dengan realisasi per 31 Desember 2009 sebesar
Rp498.300.000 atau 89,54%, sesuai dengan SP2D No.07730/SP2D-
LS/1.20.17.01/2009 Tanggal 28 Desember 2009 sebesar Rp498.300.000 dan
dilaksanakan oleh CV BM. Jangka waktu penyelesaian selambat-lambatnya 90 hari
kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
No.027/1077, tanggal 25 Agustus 2009. Sedangkan Surat Perjanjian Pemborongan
(Kontrak) ditandatangani oleh kedua
 belah pihak pada tanggal 27 Agustus 2009. Hal ini dapat diketahui bahwa Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) mendahului daripada Surat Perjanjian Pemborongan
(Kontrak).
Berdasarkan pemeriksaan uji petik terhadap SP2D, dokumen kontrak pekerjaan serta
hasil uji fisik di lapangan maupun konfirmasi terhadap pelaksana lapangan dan Staf
Satuan Polisi Pamong Praja terdapat jenis pekerjaan pembuatan papan peraturan yaitu
 pembuatan tanda tempat parkir pejabat, tanda tempat parkir tamu, dan tanda tempat
 parkir pegawai yang masih dalam proses pengerjaan atau belum selesai dikerjakan
sampai saat waktu pemeriksaan oleh tim. Sehingga atas item pekerjaan yang belum
selesai tersebut dikenakan kekurangan volume pekerjaan dan denda keterlambatan
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut yaitu dengan konfirmasi kepada PPTK
kegiatan tentang keterlambatan penyelesaian pekerjaan tersebut didapatkan informasi
 bahwa dalam pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Penataan dan Penertiban Tempat
Parkir di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Papua tidak ada perjanjian
tambahan/addendum untuk penambahan waktu penyelesaian pekerjaan maupun
 perubahan volume.
Atas jenis pekerjaan tersebut diatas terdapat kekurangan volume sebesar Rp42.000.000
yang sampai dengan berakhirnya pemeriksaan masih dalam tahap pengerjaan oleh
rekanan dan atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan sampai batas akhir jangka
waktu pelaksanaan yang ditetapkan, denda keterlambatan atas pekerjaan tersebut belum
ditetapkan kepada rekanan yaitu sebesar Rp92.683.800. (lihat lampiran 26)
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
1. Kontrak nomor 602.1/2161 tanggal 7 September 2009, pasal 10 ayat (1) yang
menyatakan bahwa bila keterlambatan penyelesaian pekerjaan akibat dari kelalaian
 pihak kedua maka pihak kedua dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya
1‰ (satu per mil) untuk setiap hari keterlambatan maksimal 5% dari nilai kontrak.
2. Kontrak nomor 602.1/2159 tanggal 7 September 2009, pasal 10 ayat (1) yang
menyatakan bahwa bila keterlambatan penyelesaian pekerjaan akibat dari kelalaian
 pihak kedua maka pihak kedua dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya
1‰ (satu per mil) untuk setiap hari keterlambatan maksimal 5% dari nilai kontrak.
3. Kontrak nomor 602.1/2160 tanggal 7 September 2009, pasal 10 ayat (1) yang
menyatakan bahwa bila keterlambatan penyelesaian pekerjaan akibat dari kelalaian
 pihak kedua maka pihak kedua dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya
1‰ (satu per mil) untuk setiap hari keterlambatan maksimal 5% dari nilai kontrak.
4. Kontrak No. KONT.1389A/APBD-NAKERDUK/2009 tanggal 24 Agustus 2009, yaitu:
a. Pasal 7 tentang Jangka Waktu Pelaksanaan yang menyatakan bahwa jangka waktu
 pelaksanaan pekerjaan sampai 100% siap ditetapkan selama 90 hari kalender
terhitung mulai tanggal 24 Agustus 2009 dan berakhir tanggal 24 November 2009.
 b. Pasal 16 tentang Sanksi dan Denda yang menyatakan bahwa jika pihak kedua tidak
dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan yang
tercantum dalam pasal 7 perjanjian, maka untuk setiap hari keterlambatan pihak
kedua wajib membayar denda keterlambatan sebesar 1‰ (satu permil) dari harga
 borongan sampai sebanyak-banyaknya 5% (lima persen) dari harga borongan.
5. Kontrak No. KONT.1388b/APBD-NAKERDUK/2009 tanggal 24 Agustus 2009, yaitu:
a. Pasal 7 tentang Jangka Waktu Pelaksanaan yang menyatakan bahwa jangka waktu
 pelaksanaan pekerjaan sampai 100% siap ditetapkan selama 90 hari kalender
terhitung mulai tanggal 24 Agustus 2009 dan berakhir tanggal 24 November 2009.
 b. Pasal 16 tentang Sanksi dan Denda yang menyatakan bahwa jika pihak kedua tidak
dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan yang
tercantum dalam pasal 7 perjanjian, maka untuk setiap hari keterlambatan pihak
kedua wajib membayar denda keterlambatan sebesar 1‰ (satu permil) dari harga
 borongan sampai sebanyak-banyaknya 5% (lima persen) dari harga borongan.
6. Kontrak No.059/671-BPMK&KK.09 pasal 8 yang menyatakan bahwa pelaksanaan
 pekerjaan sudah harus selesai dilaksanakan dan diserahkan secara keseluruhan untuk
tahap paling lambat sesuai keterangan pada kontrak dan pasal 10 yang menetapkan
 bahwa apabila penyerahan pekerjaan untuk pertama kali tidak tepat pada waktunya
maka pihak kedua dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu permil) x nilai kontrak, untuk
setiap hari keterlambatan, dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar 5% (persen).
7. Kontrak No.059/673-BPMK&KK.09 pasal 8 yang menyatakan bahwa pelaksanaan
 pekerjaan sudah harus selesai dilaksanakan dan diserahkan secara keseluruhan untuk
tahap paling lambat sesuai keterangan pada kontrak dan pasal 10 yang menetapkan
 bahwa apabila penyerahan pekerjaan untuk pertama kali tidak tepat pada waktunya
maka pihak kedua dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu permil) x nilai kontrak, untuk
setiap hari keterlambatan, dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar 5% (persen).
8. Kontrak No.059/672-BPMK&KK.09 pasal 8 yang menyatakan bahwa pelaksanaan
 pekerjaan sudah harus selesai dilaksanakan dan diserahkan secara keseluruhan untuk
tahap paling lambat sesuai keterangan pada kontrak dan pasal 10 yang menetapkan
 bahwa apabila penyerahan pekerjaan untuk pertama kali tidak tepat pada waktunya
maka pihak kedua dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu permil) x nilai kontrak, untuk
setiap hari keterlambatan, dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar 5% (persen).
9. Kontrak No.059/670-BPMK&KK.09 pasal 8 yang menyatakan bahwa pelaksanaan
 pekerjaan sudah harus selesai dilaksanakan dan diserahkan secara keseluruhan untuk
tahap paling lambat sesuai keterangan pada kontrak dan pasal 10 yang menetapkan
 bahwa apabila penyerahan pekerjaan untuk pertama kali tidak tepat pada waktunya
maka pihak kedua dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu permil) x nilai kontrak, untuk
setiap hari keterlambatan, dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar 5% (persen).
10. Kontrak No.059/669-BPMK&KK.09 pasal 8 yang menyatakan bahwa pelaksanaan
 pekerjaan sudah harus selesai dilaksanakan dan diserahkan secara keseluruhan untuk
tahap paling lambat sesuai keterangan pada kontrak dan pasal 10 yang menetapkan
 bahwa apabila penyerahan pekerjaan untuk pertama kali tidak tepat pada waktunya
maka pihak kedua dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu permil) x nilai kontrak, untuk
setiap hari keterlambatan, dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar 5% (persen).
11. Kontrak No.414.4/684-BPMK&KK.09 pasal 8 yang menyatakan bahwa pelaksanaan
 pekerjaan sudah harus selesai dilaksanakan dan diserahkan secara keseluruhan untuk
tahap paling lambat sesuai keterangan pada kontrak dan pasal 10 yang menetapkan
 bahwa apabila penyerahan pekerjaan untuk pertama kali tidak tepat pada waktunya
maka pihak kedua dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu permil) x nilai kontrak, untuk
setiap hari keterlambatan, dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar 5% (persen).
12. Kontrak No.059/674-BPMK&KK.09 pasal 8 yang menyatakan bahwa pelaksanaan
 pekerjaan sudah harus selesai dilaksanakan dan diserahkan secara keseluruhan untuk
tahap paling lambat sesuai keterangan pada kontrak dan pasal 10 yang menetapkan
 bahwa apabila penyerahan pekerjaan untuk pertama kali tidak tepat pada waktunya
maka pihak kedua dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu permil) x nilai kontrak, untuk
setiap hari keterlambatan, dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar 5% (persen).
13. Kontrak No.059/685-BPMK&KK.09 pasal 8 yang menyatakan bahwa pelaksanaan
 pekerjaan sudah harus selesai dilaksanakan dan diserahkan secara keseluruhan untuk
tahap paling lambat sesuai keterangan pada kontrak dan pasal 10 yang menetapkan
 bahwa apabila penyerahan pekerjaan untuk pertama kali tidak tepat pada waktunya
maka pihak kedua dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu permil) x nilai kontrak, untuk
setiap hari keterlambatan, dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar 5% (persen).
14. Kontrak No. 410.059/550-BPMK&KK.09 pasal 8 yang menyatakan bahwa pelaksanaan
 pekerjaan sudah harus selesai dilaksanakan dan diserahkan secara keseluruhan untuk
tahap paling lambat sesuai keterangan pada kontrak dan pasal 10 yang menetapkan
 bahwa apabila penyerahan pekerjaan untuk pertama kali tidak tepat pada waktunya
maka pihak kedua dikenakan denda sebesar 1o/oo (satu permil) x nilai kontrak, untuk
setiap hari keterlambatan, dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar 5% (persen).
15. Kontrak No. 621.9/1477/II tanggal 01 Oktober 2009 pasal 10 ayat 1 yang menyatakan
 bahwa apabila pihak Kedua terlambat dalam menyerahkan pekerjaan sebagaimana
tesebut dalam pasal 5 perjanjian ini yang disebabkan kesalahan, kelalaian dalam batas
tanggungjawab pihak Kedua, maka pihak Kedua dikenakan denda 1‰ (satu permil)
untuk setiap hari keterlambatan dan ayat 2 yang menyatakan denda maksimal 5% (lima
 persen) dari harga borongan/kontrak.
16. Kontrak No. 050/1112/III tanggal 10 Agustus 2009 yang menyatakan bahwa pekerjaan
harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi, volume dan rencana kerja yang telah
disepakati dalam kontrak.
17. Kontrak No.027/329 tanggal 27 Agustus 2009
a. Pasal 3 tentang Waktu Pelaksanaan yang menyatakan bahwa Barang/Pekerjaan
sebagaimana tersebut pada pasal 2 tersebut diatas sudah harus diserahkan oleh Pihak
Kedua Kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya 90 (Sembilan Puluh) hari
kalender terhitung sejak tanggal penandatanganan Surat Perintah Kerja (SPMK).
 b. Pasal 5 ayat 2 tentang Pertanggungjawaban dan Sanksi yang menyatakan apabila
terjadi keterlambatan penyerahan barang yaitu melampaui jangka waktu yang telah
ditetapkan pada pasal 3 tersebut diatas, maka pihak Kedua akan dikenakan denda
sebesar 1‰ (satu permil) untuk setiap hari keterlambatan dari nilai pekerjaaan.

Hal tersebut mengakibatkan kekurangan penerimaan atas denda keterlambatan


yang belum dipungut sebesar Rp494.249.450 (Rp266.367.250 + Rp35.113.600 +
Rp36.355.400 + Rp16.155.450 + Rp47.573.950 + Rp92.683.800).

Hal tersebut disebabkan:


a. PPTK, Panitia Penerima Barang dan Rekanan dalam membuat Berita Acara Serah
Terima Barang 100% tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.
 b. Rekanan tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai yang ditetapkan
kontrak.

Atas permasalahan tersebut, Direktur RSUD Jayapura, Kepala Dinas Tenaga Kerja
dan Kependudukan, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan
Kesejahteraan Keluarga, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan, Kepala Biro Umum,
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja akan menindaklanjuti temuan Tim Pemeriksa.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar:


a Memerintahkan Direktur RSUD Jayapura, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Kependudukan, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Kesejahteraan
Keluarga, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan, Kepala Biro Umum, Kepala
Satuan Polisi Pamong Praja untuk menarik denda keterlambatan pekerjaan sebesar
Rp494.249.450 dan disetorkan ke kas daerah.
 b. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Direktur RSUD Jayapura, Kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Kependudukan, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung
dan Kesejahteraan Keluarga, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan, Kepala Biro
Umum, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, penanggungjawab/koordinator kegiatan,
rekanan karena tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai yang
ditetapkan.
19. Kekurangan Volume Beberapa Pekerjaan Pengadaan Bahan Pakai Habis di RSUD
Jayapura Sebesar Rp35.631.400 

Pada tahun 2009, RSUD Jayapura menganggarkan Belanja Bahan Lainnya sebesar
Rp11.570.104.000 dan telah terealisasi Rp10.483.626.525. Hasil uji petik atas belanja
bahan lainnya sebesar Rp10.483.626.525 tersebut diketahui adanya kekurangan volume
pekerjaan atas beberapa pengadaan bahan habis pakai tersebut, antara lain:
a. Pengadaan Bahan Habis Pakai Paket V
Sesuai dengan kontrak nomor 602.1/2159 tanggal 7 September 2009, diketahui
adanya pengadaan bahan habis pakai Paket V dengan nilai kontrak sebesar
Rp1.982.717.000 , jangka waktu pelaksanaan kontrak selama 60 hari yaitu mulai
tanggal 10 September 2009 sampai dengan tanggal 8 November 2009. Pelaksana
 pekerjaan tersebut adalah oleh CV. GAS. Atas pekerjaan telah dibayar lunas sebesar
Rp1.982.717.000 melalui pencairan SP2D Nomor 07647/SP2D-LS/1.02.02.01/2009.
Tanggal 23 Desember 2009 dengan dasar pembayaran dokumen Berita Acara
Pemeriksaan Fisik selesai 100% tertanggal 13 November 2009.
Hasil pemeriksaan dokumen tanda terima Alkes bahan habis pakai oleh
Penanggung Jawab Gudang diketahui bahwa sampai dengan tanggal 7 Mei 2010,
 progress pekerjaan pengadaan bahan habis pakai yang telah diselesaikan baru sebesar
Rp1.981.967.000 (99,96%) atau kurang dikerjakan senilai Rp750.000 (0,04%), yaitu
 berupa spiral needle nomor 26, yang seharusnya menurut kontrak sebanyak 200 pcs,
namun sampai dengan pemeriksaan berakhir baru dipenuhi rekanan sebanyak 175 pcs,
sehingga terdapat kekurangan 25 pcs dengan harga satuan Rp30.000.
 b. Pengadaan Bahan Habis Pakai Paket VI
Sesuai dengan kontrak kontrak nomor 602.1/2160 tanggal 7 September 2009
yang kemudian diaddendumkan melalui addendum nomor 602.1/2160.Amd tanggal 6
 November 2009, diketahui adanya pengadaan bahan habis pakai Paket VI dengan nilai
kontrak sebesar Rp2.091.948.000 , jangka waktu pelaksanaan kontrak selama 110 hari
mulai tanggal 10 September 2009 sampai dengan tanggal 29 Desember 2009.
Pelaksana pekerjaan tersebut adalah oleh CV. PAF. Atas pekerjaan tersebut, telah
dibayar lunas sebesar Rp1.982.717.000 melalui pencairan SP2D Nomor 03681/SP2D-
LS/1.02.02.01/2009 sebesar Rp418.389.600 dan SP2D nomor 7578/SP2D-
LS/1.02.02.01/2009 sebesar Rp1.673.558.400, dengan dasar pembayaran dokumen
Berita Acara Pemeriksaan Fisik selesai 100% tertanggal 17 Desember 2009.
Hasil pemeriksaan dokumen tanda terima Alkes bahan habis pakai oleh
Penanggung Jawab Gudang diketahui bahwa sampai dengan tanggal 7 Mei 2010,
 progress pekerjaan pengadaan bahan habis pakai yang telah diselesaikan baru sebesar
Rp2.057.066.600 (98,33%) atau kurang dikerjakan senilai Rp34.881.400 (1,67%),
namun pekerjaan telah dinyatakan selesai 100% dengan Berita Acara Pemeriksaan
Fisik dan telah dibayar 100% (lihat lampiran 27).

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Kontrak nomor 602.1/2161 tanggal 7 September 2009, pasal 7 ayat (2) yang
menyatakan bahwa barang yang diserahkan oleh pihak II harus sesuai dengan jumlah,
 jenis, kemasan dan masa kadaluarsa sesuai dengan lampiran kontrak yang dibuktikan
dengan hasil pemeriksaan dan pengujian barang oleh panitia pemeriksa barang.
 b. Kontrak nomor 602.1/2159 tanggal 7 September 2009, pasal 7 ayat (2) yang
menyatakan bahwa barang yang diserahkan oleh pihak II harus sesuai dengan jumlah,
 jenis, kemasan dan masa kadaluarsa sesuai dengan lampiran kontrak yang dibuktikan
dengan hasil pemeriksaan dan pengujian barang oleh panitia pemeriksa barang.

Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian daerah sebesar Rp35.631.400


(Rp750.000 + Rp34.881.400)

Hal tersebut disebabkan karena PPTK, Panitia Penerima Barang dan Rekanan
dalam membuat Berita Acara Serah Terima Barang 100% tidak sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya di lapangan.

Atas permasalahan tersebut, Direktur RSUD Jayapura akan berkoordinasi dengan


 pihak ketiga terkait dan akan segera menindaklanjutinya.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar:


a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Direktur RSUD Jayapura,
 penanggungjawab/koordinator kegiatan dan konsultan pengawas karena membuat
berita acara pemeriksaan fisik pekerjaan dan berita acara serah terima pekerjaan sesuai
dengan
 prestasi di lapangan.
 b. Memerintahkan secara tertulis kepada Direktur RSUD Jayapura,
 penanggungjawab/koordinator kegiatan, konsultan pengawas dan rekanan terkait untuk
menyetorkan kekurangan volume sebesar Rp35.631.400 ke kas daerah.

20. Kekurangan Volume pada Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor UPPD/SAMSAT


Jayapura Tahap II (Kedua) Sebesar Rp121.639.400

Pada Tahun Anggaran 2009 Dinas Pendapatan Daerah menganggarkan belanja


modal pengadaan konstruksi/pembelian gedung kantor pada Kegiatan Pembangunan
Gedung Kantor sebesar Rp14.545.221.200 dengan realisasi per 31 Desember 2009 sebesar
Rp14.527.125.000 (99,88%) yang diantaranya dianggarkan untuk pembangunan kantor
UPPD/SAMSAT Jayapura Tahap II (Kedua). Salah satunya direalisasikan dalam Surat
Perjanjian Pemborongan No.028/1156 tanggal 26 Oktober 2009 senilai Rp12.069.125.000
oleh rekanan PT. PJP. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 240 hari kalender dan
 berlaku surut terhitung sejak Surat Penunjukkan Penyedia Barang dan Jasa (SPPBJ)
diterbitkan, yaitu 27 April 2009, sehingga harus sudah diselesaikan tanggal 23 November
2009. Pekerjaan tersebut telah dibayar lunas berdasarkan SPPD-LS No.07017/SP2D-
LS/1.20.12.01/2009 tanggal 30 September 2009.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas fisik di lapangan, dapat diketahui terdapat
kekurangan volume sebesar Rp121.639.400 (lihat lampiran 28), yang terdiri dari pekerjaan
 pompa air sanyo, pekerjaan wastafel dan kaca cermin, dan pekerjaan Pum elektrik yang
 pada saat Tim pemeriksa datang ke lokasi ternyata belum dipasang. Hasil Konfirmasi
dengan pihak PPTK dan rekanan, hal ini terjadi karena ketiga pekerjaan itu masih terkait
dengan pekerjaan finishing pada tahap selanjutnya, sedangkan untuk tahap selanjutnya
 pekerjaan masih dikerjakan oleh rekanan yang sama, sehingga pekerjaan yang belum
terpasang masih menjadi tangungjawab oleh pihak rekanan.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Kontrak No.028/1156 tanggal 26 Oktober 2009
Pasal 5 ayat (2) yang menyatakan bahwa semua pekerjaan tersebut harus diserahkan oleh
 pihak kedua kepada pihak pertama dalam keadaan baik dan lengkap.

Hal tersebut mengakibatkan potensi kerugian daerah sebesar Rp121.639.400.

Hal tersebut disebabkan:


1. Kepala Dinas Pendapatan Daerah tidak melaksanakan pengawasan dan pengendalian
atas pekerjaan tersebut.
2. PPTK, Konsultan Pengawas, dan Rekanan dalam membuat Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.

Atas Permasalahan tersebut Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Papua mengakui


atas kekurangan volume tersebut dan telah menindaklanjuti dengan pihak rekanan dengan
menyelesaikan/memasang pekerjaan tersebut dengan juga melampirkan dokumentasi
 penyelesaian/pemasangannya.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar:


a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Dinas Pendapatan Daerah,
 penanggungjawab/koordinator kegiatan dan konsultan pengawas karena membuat
berita acara pemeriksaan fisik pekerjaan dan berita acara serah terima pekerjaan sesuai
dengan
 prestasi di lapangan.
 b. Memerintahkan secara tertulis kepada Dinas Pendapatan Daerah,
 penanggungjawab/koordinator kegiatan, konsultan pengawas dan rekanan terkait untuk
mempertanggungjawabkan kekurangan volume sebesar Rp121.639.400, dan apabila
tidak dapat dipertanggungjawabkan agar disetor ke kas daerah.

21. Kekurangan Volume Sebesar Rp2.398.133.800 Pada Pekerjaan Pembangunan


Pengaman Pantai Kayu Pulo di Kota Jayapura

Pada Tahun Anggaran 2009 Pemerintah Provinsi Papua melalui Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah merealisasikan belanja bantuan program berupa kegiatan
 pekerjaan pembangunan pengaman pantai kayu pulo di kota Jayapura yang dilaksanakan
oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura yang dituangkan dengan Kontrak
 No.615/452/KONT/2009 Tanggal 7 Agustus 2009 dengan nilai kontrak sebesar
Rp9.981.800.000 dan masa pelaksanaan pekerjaan adalah 125 hari kalender atau dari
tanggal 7 Agustus 2009 sampai dengan 10 Desember 2009. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh
PT.PAP dan telah dibayar lunas sesuai dengan SP2D No.08464/SP2D-LS/1.20.5.2/2009.
Hasil pemeriksaan atas pekerjaan pembangunan pengaman pantai kayu pulo di
kota Jayapura dengan melakukan cek fisik dapat diketahui bahwa terdapat kekurangan
volume
 pekerjaan yang mengakibatkan kelebihan pembayaran sebesar Rp2.398.133.800, dengan
rincian sebagai berikut.
a. Pekerjaan tiang pemecah gelombang
Selisih sebesar Rp2.008.700.296 pada pekerjaan ini disebabkan karena adanya
kekurangan volume pada pekerjaan pasang bowplank, galian tanah pondasi untuk tiang,
 pemancangan cerucuk, pasang pondasi tiang poer plat, pasang tiang beton, dan plesteran
kedap air.
 b. Pekerjaan jalan jerambah
Selisih sebesar Rp388.858.539 pada pekerjaan ini disebabkan adanya kekurangan
volume atas pekerjaan pasangan balok gelegar melintang, pasang lantai papan, pasang
 pagar pengaman, cat kilap kayu.
c. Pekerjaan akhir 
Selisih sebesar Rp575.000 disebabkan karena pada pekerjaan pembersihan dan
 perapihan belum bisa terpenuhi sesuai volume kontrak karena pekerjaan utama masih
 belum selesai.
Secara umum kekurangan volume diatas disebabkan pekerjaan yang belum selesai
akibat adanya curah hujan yang tinggi dan air laut yang selalu pasang dalam masa
 pelaksanaan kegiatan (data dari stasiun meteorologi Dok II Jayapura terlampir),
akibatnya pekerjaan tiang pemecah gelombang dan pembuatan jalan jerambah belum
seluruhnya dapat terlaksana sampai dengan masa pelaksana berakhir tanggal 10
Desember 2009, sebagai jaminan bagi pihak Dinas PU Kota Jayapura, diperintahkan
kepada PT. PAP untuk membuat Bank Garansi dari sisa pekerjaan yang belum
diselesaikan sebesar 24% x Nilai Kontrak atau Rp2.500.000.000 dan bank garansi
tersebut mempunyai masa laku selama 180 hari terhitung sejak tanggal 10 Desember
2009 sampai dengan 10 Juni 2010 yang diterbitkan oleh Bank Papua selaku penerbit
referensi bank, yang ditujukan kepada Kepala Dinas PU Kota Jayapura selaku
pengguna anggaran. Selain itu pihak Dinas PU Kota Jayapura juga masih menahan
Jaminan Masa Pemeliharaan yang juga diserahkan oleh pihak rekanan terkait dengan
dokumen yang wajib dipenuhi selama pelaksanaan kegiatan dan besarnya jaminan
masa pemeliharaan ini adalah sebesar 5% x Nilai Kontrak atau sebesar Rp499.090.000.
Dengan demikian Jaminan yang masih ada di pihak Dinas PU Kota Jayapura secara
total adalah Jaminan Garansi Bank + Jaminan Masa Pemeliharaan atau sebesar
Rp2.999.090.000 (lihat lampiran 29). Sampai dengan pemeriksaan berakhir proses
pelaksanaan pekerjaan masih berlangsung.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Kontrak No.050/1112/III tanggal 10 Agustus


2009 yang menyatakan bahwa pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi,
volume dan rencana kerja yang telah disepakati dalam kontrak.

Hal tersebut mengakibatkan potensi kerugian daerah sebesar Rp2.398.133.800.


Hal tersebut disebabkan:
1. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura tidak melaksanakan pengawasan dan
 pengendalian atas pelaksanaan pekerjaan tersebut.
2. PPTK, Konsultan Pengawas, dan Rekanan dalam membuat Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar:


a. Memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura untuk memberikan
sanksi sesuai ketentuan kepada PPTK dan konsultan pengawas karena membuat berita
acara pemeriksaan fisik pekerjaan dan berita acara serah terima pekerjaan tidak sesuai
dengan prestasi di lapangan.
 b. Memerintahkan secara tertulis kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura,
PPTK, konsultan pengawas dan rekanan terkait untuk mempertanggungjawabkan
kekurangan volume sebesar Rp2.398.133.800, dan apabila tidak dapat
dipertanggungjawabkan agar disetor ke kas daerah.

22. Kekurangan Volume Pada 5 (lima) Kontrak di SKPD Sebesar Rp871.177.103

Pemerintah Provinsi Papua menganggarkan Belanja Modal pada Perubahan


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah TA 2009 sebesar Rp1.613.766.558.079 dan
telah direalisaskan sebesar Rp1.199.489.101.030 atau 74,33%.
Hasil Pemeriksaan secara uji petik terhadap 5 (lima) SKPD yang terdiri dari Biro
Umum dan Perlengkapan, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas Pertambangan dan
Energi, Sekretariat DPRP, dan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja diketahui terdapat
kekurangan volume pekerjaan sebagai berikut.
Tabel 3.12 Tabel Kekurangan Volume pada Lima SKPD
Jumlah Nilai Kekurangan
No Nama SK PD
Pekerjaan Volume (Rp)
1 Biro U mum d an P erlengkapan 1 355.938.800
2 Dinas P erkebunan d an P eternakan 1 200.306.800
3 Dinas P ertambangan d an E nergi 88.372.503
4 Sekretariat DPRP 1 184.559.000
5 Kantor S atuan P olisi P among Praja 1 42.000.000
Total 5 871.177.103

Kurang volume pada lima SKPD sebesar Rp871.177.103 dapat diuraikan sebagai
 berikut:
1. Biro Umum dan Perlengkapan
Biro Umum dan Perlengkapan melaksanakan Pekerjaan Pematangan Lahan II
untuk Pembangunan Rumah Dinas Pimpinan Instansi dengan Kontrak No.050/1112/III
Tanggal 10 Agustus 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp951.479.000 dan
dilaksanakan oleh PT.BPR. Pekerjaan telah dinyatakan selesai 100% dan dibayar lunas
sesuai dengan SP2D No. 07665/SP2D-LS/1.20.03.06/2009
Hasil pemeriksaan atas pekerjaan Pematangan Lahan II untuk Pembangunan
Rumah Dinas Pimpinan Instansi di Angkasa Jayapura dengan melakukan cek fisik
dapat diketahui bahwa terdapat kekurangan volume pekerjaan yang mengakibatkan
kelebihan
 pembayaran sebesar Rp355.938.800, yang terdapat pada pekerjaan Talud dan pekerjaan
 pembentukan dan pematangan lahan (lihat lampiran 30).
2. Dinas Perkebunan dan Peternakan
Dinas Perkebunan dan Peternakan melaksanakan pekerjaan Pembangunan Pagar
Kebun Sagu 800 Meter dengan Kontrak No. 621.9/1477/II tanggal 01 Oktober 2009
dengan nilai kontrak sebesar Rp323.109.000 dan dilaksanakan oleh CV.RP. Jangka
waktu penyelesaian 75 hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya surat perintah
mulai kerja (SPMK) No.621.9/1482/II, tanggal 01 Oktober 2009. Pekerjaan telah
dibayar sesuai dengan SP2D No. 06851/SP2D-LS/2.01.2.01/2009 sebesar
Rp323.109.000 untuk pembayaran sekaligus 100%.
Berdasarkan Berita Acara Barang/Jasa Pekerjaan, prestasi pekerjaan yang telah
dicapai sampai dengan tanggal 14 Desember 2009 adalah sebesar 100%, sedangkan
rincian bobot masing-masing pekerjaan dituangkan dalam Laporan Kemajuan
Pekerjaan yang diajukan oleh rekanan, diperiksa oleh konsultan pengawas dan
disetujui Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan.
Hasil pemeriksaan dokumen dan fisik dilapangan atas pembayaran sebesar
100% dapat diketahui bahwa pada pekerjaan pembangunan pagar kebun sagu 800
meter terdapat kekurangan volume sebesar Rp200.306.800 (lihat lampiran 31).
3. Dinas Pertambangan dan Energi
Dinas Pertambangan dan Energi melaksanakan pekerjaan Rehabilitasi Rumah
Dinas Kantor dengan Kontrak No. 027/427 tanggal 24 September 2009 dengan nilai
kontrak sebesar Rp648.000.000 dan dilaksanakan oleh CV. SA. Jangka waktu
 penyelesaian 90 hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya surat perintah mulai kerja
(SPMK) No.027/432, tanggal 24 September 2009. Pekerjaan telah dibayar sesuai
dengan SP2D No. 07203/SP2D-LS/2.03.01.01/2009 sebesar Rp648.000.000 untuk
 pembayaran sekaligus 100%.
Berdasarkan Berita Acara Barang/Jasa Pekerjaan, prestasi pekerjaan yang telah
dicapai sampai dengan tanggal 9 Desember 2009 adalah sebesar 100%, sedangkan
rincian bobot masing-masing pekerjaan dituangkan dalam Laporan Kemajuan
Pekerjaan yang diajukan oleh rekanan, diperiksa oleh konsultan pengawas dan
disetujui oleh PPTK.
Hasil pemeriksaan dokumen dan fisik dilapangan atas pembayaran sebesar
100% dapat diketahui bahwa pada pekerjaan pembangunan rumah dinas kantor
terdapat kekurangan volume sebesar Rp88.372.503 (lihat lampiran 32).
4. Sekretariat DPRP
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua melaksanakan pekerjaan
Rehabilitasi Ruang dan Perbaikan Inventaris Kantor dengan Kontrak No.602.1/1089
tanggal 20 Juni 2008 dengan nilai kontrak sebesar Rp5.525.392.000 dan Addendum
kontrak No.602.1/1083 tanggal 11 Juni 2009 dengan nilai Addendum Rp5.255.498.000
yang dilaksanakan oleh CV.GPP. Jangka waktu penyelesaian 463 hari kalender
terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) No.027/1077,
tanggal 18 Juni 2008. Sedangkan Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak)
ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal 20 Juni 2008. Hal ini dapat
diketahui bahwa Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) mendahului daripada Surat
Perjanjian Pemborongan (Kontrak). Pekerjaan dikerjakan selambat-lambatnya tanggal
30 September 2009 dan telah dinyatakan selesai 100% dan dibayar lunas pada tahun
2009 sesuai dengan SP2D sebagai berikut.
a. SP2D No.00743/SP2D-LS/I/2009 Tanggal 3 Juni 2009 sebesar Rp1.657.617.600
 b. SP2D No.01630/SP2D-LS/I/2009 Tanggal 23 Juli 2009 sebesar Rp1.232.162.416
c. SP2D No.03267/SP2D-LS/1.20.04.01/2009 Tanggal 7 September 2009 sebesar
Rp1.815.000.000
d. SP2D No.07046/SP2D-LS/1.20.04.01/2009 Tanggal 14 Desember 2009 sebesar
Rp550.717.984
` Hasil pemeriksaan uji petik terhadap SP2D, dokumen-dokumen kontrak
maupun terhadap fisik di lapangan dapat diketahui bahwa pada pekerjaan kaca,
 pekerjaan interior yaitu berupa pengadaan dan pemasangan karpet bermotif burung
cendrawasih dan bermotif polos warna merah, pekerjaan kusen aluminum, pekerjaan
multimedia, pekerjaan kabel feder dan pekerjaan listrik terdapat kekurangan volume
sebesar Rp184.559.000 (lihat lampiran 33)
5. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
Satuan Polisi Pamong Praja Pada tahun 2009 menganggarkan Kegiatan
Pembangunan Penataan dan Penertiban Tempat Parkir di Lingkungan Pemerintah
Daerah Provinsi Papua dengan Kontrak No.027/329 Tanggal 27 Agustus 2009 sebesar
Rp556.500.000 dengan realisasi per 31 Desember 2009 sebesar Rp498.300.000 atau
89,54%, sesuai dengan SP2D No.07730/SP2D-LS/1.20.17.01/2009 Tanggal 28
Desember 2009 sebesar Rp498.300.000 dan dilaksanakan oleh CV BM. Jangka waktu
 penyelesaian selambat-lambatnya 90 hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) No.027/1077, tanggal 25 Agustus 2009.
Sedangkan Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) ditandatangani oleh kedua belah
pihak pada tanggal 27 Agustus 2009. Hal ini dapat diketahui bahwa Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) mendahului daripada Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak).
Berdasarkan pemeriksaan uji petik terhadap SP2D, dokumen kontrak pekerjaan
serta hasil uji fisik di lapangan maupun konfirmasi terhadap pelaksana lapangan dan
Staf Satuan Polisi Pamong Praja terdapat jenis pekerjaan pembuatan papan peraturan
yaitu pembuatan tanda tempat parkir pejabat, tanda tempat parkir tamu, dan tanda
tempat parkir pegawai yang masih dalam proses pengerjaan atau belum selesai
dikerjakan sampai saat waktu pemeriksaan oleh tim. Sehingga atas item pekerjaan yang
 belum selesai tersebut dikenakan kekurangan volume pekerjaan dan denda
keterlambatan. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut yaitu dengan konfirmasi
kepada PPTK kegiatan tentang keterlambatan penyelesaian pekerjaan tersebut
didapatkan informasi bahwa dalam pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Penataan dan
Penertiban Tempat Parkir di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Papua tidak ada
 perjanjian tambahan/addendum untuk penambahan waktu penyelesaian pekerjaan
maupun perubahan volume.
Atas jenis pekerjaan tersebut diatas terdapat kekurangan volume sebesar
Rp42.000.000 yang sampai dengan berakhirnya pemeriksaan masih dalam tahap
pengerjaan oleh rekanan. (lihat lampiran 34)

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Kontrak No. 050/1112/III tanggal 10 Agustus 2009 yang menyatakan bahwa pekerjaan
harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi, volume dan rencana kerja yang telah
disepakati dalam kontrak.
 b. Kontrak No. 621.9/1477/II tanggal 01 Oktober 2009 pasal 7 ayat 2, yang menyatakan
 bahwa:
i. Pembayaran I sebesar 50% dari nilai borongan yaitu Rp161.554.500, yang akan
dibayarkan setelah realisasi fisik pekerjaan sekurang-kurangnya mencapai 55%
yang dibuktikan dengan Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Tahap Pertama.
ii. Pembayaran II sebesar 50% dari nilai borongan yaitu Rp161.554.500, yang akan
dibayarkan setelah realisasi fisik pekerjaan sekurang-kurangnya mencapai 100%
yang dibuktikan dengan Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan dan
Penyerahan Hasil Pekerjaan Tahap Kedua.
c. Kontrak No.027/427 tanggal 24 September 2009 pasal (6) yang menyatakan bahwa
 pembayaran dilakukan oleh pihak Pertama kepada pihak Kedua secara bertahap sesuai
dengan prestasi pekerjaan yang dibuktikan denga Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
serta bukti-bukti lain (foto) sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
dengan rincian sebagai berikut.
i. Pembayaran Tahap Pertama sebesar 35% dari nilai kontrak yaitu Rp226.800.000,
apabila prestasi pekerjaan mencapai 40%.
ii. Pembayaran Tahap Kedua sebesar 35% dari nilai kontrak yaitu Rp226.800.000,
apabila prestasi pekerjaan mencapai 40%.
iii. Pembayaran Tahap Ketiga sebesar 30% dari nilai kontrak yaitu Rp194.400.000
apabila prestasi pekerjaan telah mencapai 100%.
d. Kontrak No.602.1/1089 tanggal 20 Juni 2009 pasal 5 ayat 2 yang menyatakan bahwa
Pihak Kedua akan melaksanakan tugasnya dengan segala kemampuan, keahlian dan
 pengalaman yang dimilikinya, sehingga pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) dan Ketentuan dalam Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) ini.
e. Kontrak No.027/329 tanggal 27 Agustus 2009 yang terdapat pada.
i. Pasal 3 tentang Waktu Pelaksanaan yang menyatakan bahwa Barang/Pekerjaan
sebagaimana tersebut pada pasal 2 tersebut diatas sudah harus diserahkan oleh
Pihak Kedua Kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya 90 (Sembilan Puluh) hari
kalender terhitung sejak tanggal penandatanganan Surat Perintah Kerja (SPMK).
ii. Pasal 5 ayat 2 tentang Pertanggungjawaban dan Sanksi yang menyatakan apabila
terjadi keterlambatan penyerahan barang yaitu melampaui jangka waktu yang telah
ditetapkan pada pasal 3 tersebut diatas, maka pihak Kedua akan dikenakan denda
sebesar 1‰ (satu permil) untuk setiap hari keterlambatan dari nilai pekerjaaan.
Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian daerah sebesar Rp829.177.103
(Rp355.938.800 + Rp200.306.800 + Rp88.372.503 + Rp184.559.000) dan berpotensi
merugikan daerah sebesar Rp42.000.000.

Hal tersebut disebabkan:


a. Kepala Biro umum dan perlengkapan, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan,
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi, Sekretaris DPRP, dan Kepala SATPOL PP
tidak melaksanakan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
 b. PPTK, Konsultan Pengawas, dan Rekanan dalam membuat Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.

Atas permasalahan tersebut:


a. Kepala Biro Umum dan Perlengkapan mengakui tidak melakukan pengawasan dan
 pengendalian atas pekerjaan tersebut dan akan segera menindaklanjutinya sesuai
rekomendasi BPK RI.
 b. Pjs. Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan mengakui temuan Tim Pemeriksa dan
menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut terjadi karena adanya tindakan pemalangan
yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Namun atas kekurangan volume tersebut
akan segera ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi BPK RI.
c. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi akan segera mempertanggungjawabkannya
sesuai rekomendasi BPK RI.
d. Sekretaris DPRP menjelaskan bahwa pelaksanaan pekerjaan yang volumenya
 bermasalah dilakukan 10 hari menjelang pekerjaan selesai dan setelah itu ruang sidang
langsung dipakai untuk keperluan persidangan, sehingga menyulitkan untuk melakukan
 pengukuran volume ulang terhadap volume addendum.
e. Kepala SATPOL PP dhi. PPTK kegiatan ini mengakui temuan Tim Pemeriksa dan
akan segera menyelesaikan pekerjaan tersebut.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar:


a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Biro Umum dan Perlengkapan,
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi,
Sekretaris DPRP, dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja,
 penanggungjawab/koordinator kegiatan, konsultan pengawas pada masing-masing
SKPD karena membuat berita acara pemeriksaan fisik pekerjaan dan berita acara serah
terima pekerjaan sesuai dengan prestasi di lapangan.
 b. Memerintahkan secara tertulis kepada Kepala Biro Umum dan Perlengkapan, Kepala
Dinas Perkebunan dan Peternakan, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi, dan
Sekretaris DPRP, penanggungjawab/koordinator kegiatan, konsultan pengawas dan
rekanan terkait untuk menyetorkan kekurangan volume sebesar sebesar Rp829.177.103
(Rp355.938.800 + Rp200.306.800 + Rp88.372.503 + Rp184.559.000) ke kas daerah.
c. Memerintahkan secara tertulis kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja untuk
mempertanggungjawabkan kekurangan volume sebesar Rp42.000.000, dan apabila
tidak dapat dipertanggungjawabkan agar disetor ke kas daerah.
23. Kendaraan Dinas Sebanyak 27 Unit dan Rumah Dinas Sebanyak 18 Unit Dikuasai
Oleh Pihak Ketiga

Pemerintah Provinsi Papua memberikan fasilitas kendaraan dinas dan rumah dinas
kepada pegawainya sesuai dengan Surat Keputusan masing-masing SKPD. Kendaraan dan
rumah dinas tersebut dimaksudkan untuk mendukung operasional pegawai pemerintah,
namun dalam pelaksanaannya banyak pegawai yang sudah pensiun belum mengembalikan
kendaraan dan rumah dinas yang dipinjamkan.
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap aset Pemerintah Provinsi Papua yang masih
dikuasai pihak ketiga diketahui hal-hal sebagai berikut.
a. Kendaraan Dinas sebanyak 27 unit yang dikuasai Pihak Ketiga
Menurut daftar inventaris, tercatat bahwa Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Papua
(DPRP) mengelola kendaraan dinas sebanyak 30 unit yang terdiri dari mobil sebanyak
23 unit mobil, tiga unit bus, dan sepeda motor sebanyak empat unit. Kendaraan dinas
tersebut digunakan dalam rangka kegiatan operasional, baik anggota DPRP maupun
 pegawai di Sekretariat DPRP.

Hasil pemeriksaan atas Laporan Aset DPRP yang dikelola oleh Sekretariat DPRP
diketahui bahwa dari 30 unit kendaraan dinas, terdapat 15 unit kendaraan dinas yang
masih dikuasai oleh pihak ketiga (mantan anggota DPRP) yang sudah tidak aktif lagi
 bertugas di lingkungan pemerintah Provinsi Papua.
Berdasarkan data dari Sekretaris DPRP per tanggal 10 Mei 2010, kendaraan dinas yang
masih dikuasai mantan anggota DPRP adalah sebagai berikut.
Tabel 3.13 Rincian Kendaraan Dinas yang Dikuasai Mantan Anggota DPRP
No. Merk Kendaraan Nomor Polisi Tahun Nama Pengguna Jabatan Sebelumnya
1. Mitsubishi K uda DS 5 826 A C 2002 LAK Anggota D PRP
2. Mitsubishi Kuda DS 5827 A C 2002 KK Anggota D PRP
3. Toyota Kijang DS 5101 AB 2000 IT Anggota D PRP
4. Mitsubishi Kuda DS 7897 AC 2002 IT Anggota D PRP
5. Toyota Kijang DS 5714 A B 2000 Sj Anggota D PRP
6. Mitsubishi Kuda DS 5843 AC 2002 HK Anggota D PRP
7. M tsub shi Kuda DS 5829 AC 2002 MS Anggota D PRP
8. Toyota Kijang DS 5715 AB 2000 GT Anggota D PRP
9. Toyota Corolla/Sedan DS 5054 A 1997 GT Anggota D PRP
10. Inova/Kijang DS 5342 A D 2005 PK Anggota D PRP
11. Toyota Corol a/Sedan DS 5552 AC 2002 NA (Alm) Sekwan D PRP
12. Toyota Kijang DS 5553 A C 2003 ME Kabag Keuangan
13. Toyota Kijang DS 5554 A C 2003 HR (Alm) Kabag P ersidangan
14. Avanza G M/T 300 cc DS 5323 AD 2008 MA Kabag H umas
15. Avanza G M/T 300 cc DS 5324 AE 2008 RM Kabag Protoko

Penguasaan kendaraan dinas oleh pegawai yang sudah pensiun juga terjadi pada Dinas
Pertambangan dan Energi, Dinas Pendapatan Daerah, dan Badan Kesatuan Bangsa,
Politik dan Perlindungan Masyarakat, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.14 Kendaraan dinas pada 3 (tiga) SKPD yang masih dikuasai pihak ketiga
No SKPD Jenis Merk Tahun No Polisi Keterangan
Kendaraan
1 D nas P ertambangan Sedan Toyota 2000 DS 38 A Pens un

Jeep Daihatsu 1992 DS 5608 A Pensiun

Daihatsu HLN G TS 1990 DS 5 295 A Pensiun

Minibus Toyota Kijang 1997 DS 5609 A B Pensiun


Min bus Toyota K jang 1996 DS 5713 AB Pensiun

2 Dinas P endapatan D aerah Sedan Toyota 2002 DS 4 5 A Pensiun

Minibus Kuda Grandia 2005 DS 83 A Pensiun

Minibus Toyota Kijang 2002 DS 5868 AC Pensiun

Minibus Toyota Inova 2005 DS 5175 GC Pensiun

Pensiun

3 Kesatuan Bangsa, Politik dan Minibus Mitsubishi 2002 DS 5834 AC Pensiun


Perlindungan Masyarakat Kuda

Minibus Toyota Kijang 1991 DS 5723 AB Almarhum


Min bus Daihatsu Zebra 1998 DS 5561 ML Almarhum

 b. Rumah Dinas sebanyak 18 unit yang dikuasai Pihak Ketiga


Menurut daftar inventaris, tercatat bahwa Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Papua
(DPRP) mengelola rumah dinas sebanyak 23 buah, yaitu di Jl. Baru, Kotaraja sebanyak
20 buah, di Jl. Percetakan sebanyak 1 (satu) buah, dan di Dok V Atas sebanyak 2 (dua)
 buah.
Hasil pemeriksaan atas Laporan Aset DPRP yang dikelola oleh Sekretariat DPRP
diketahui bahwa dari 23 buah rumah dinas tersebut terdapat 18 buah rumah dinas yang
masih dikuasai oleh pihak ketiga (mantan anggota DPRP) yang sudah tidak aktif lagi
 bertugas di lingkungan pemerintah Provinsi Papua. Seluruh rumah dinas yang masih
dikuasai mantan anggota DPRP itu terletak di Jl. Baru, Kotaraja.
Berdasarkan data dari Sekretaris DPRP per tanggal 10 Mei 2010, mantan anggota
DPRP yang masih menempati rumah dinas tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 3.15 Rincian Mantan Anggota DPRP yang masih menempati rumah dinas
No. Nama Alamat
1. AH Perumahan DPRP Jl. Baru, Kotaraja

2. PK Perumahan DPRP Jl. Baru, Kotaraja

3. MRM Perumahan DPRP Jl. Baru, Kotaraja

4. BZB Perumahan DPRP Jl. Baru, Kotaraja

5. AHA Perumahan DPRP Jl. Baru, Kotaraja

6. FD Perumahan DPRP Jl. Baru, Kotaraja

7. GW Perumahan DPRP Jl. Baru, Kotaraja

8. MW Perumahan DPRP Jl. Baru, Kotaraja

9. RW Perumahan DPRP Jl. Baru, Kotaraja

10. H Perumahan DPRP Jl. Baru, Kotaraja

11. TEA Perumahan DPRP Jl. Baru, Kotaraja

12. S Perumahan DPRP Jl. Baru, Kotaraja

13. RG Perumahan DPRP Jl. Baru, Kotaraja

14. AGK Perumahan DPRP Jl. Baru, Kotaraja

15. IT Perumahan DPRP Jl. Baru, Kotaraja

16. KK Perumahan DPRP Jl. Baru, Kotaraja

17. HK Perumahan DPRP Jl. Baru, Kotaraja

18. DM Perumahan DPRP Jl. Baru, Kotaraja

Terhadap permasalahan ini, Gubernur Provinsi Papua dan Pimpinan Dewan


Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) telah memberikan surat peringatan kepada masing-
masing mantan anggota DPRP tersebut, dengan rincian sebagai berikut.
1) Surat Gubernur Provinsi Papua No.012/3330/SET tanggal 12 Oktober 2004
perihal Pengembalian Rumah Dinas dan Kendaraan Dinas.
2) Surat Pimpinan DPRP No.024/952 tanggal 9 Nopember 2004 perihal Peringatan I
untuk Pengembalian Rumah Dinas dan Kendaraan Dinas.
3) Surat Pimpinan DPRP No.024/001 tanggal 3 Januari 2005 perihal Peringatan II
Pengembalian Rumah Dinas dan Kendaraan Dinas.
4) Surat Pimpinan DPRP No.024/094 tanggal 3 Pebruari 2005 perihal Peringatan III
(terakhir) Pengembalian Rumah Dinas dan Kendaraan Dinas.

Selain itu, Ketua DPRP juga membuat surat nomor 024/160 tanggal 23 Februari
2004 perihal penarikan kendaraan dinas DPRP Provinsi Papua yang ditujukan kepada
Kepala Kepolisian Resort Kota Jayapura agar menarik secara paksa kendaraan dinas
tersebut dari tangan pemegangnya dan diserahkan kepada DPRP melalui Sekretaris DPRP.
Bahkan Sekretaris DPRP juga telah membuat surat nomor 024/535 tanggal 10 Juni 2005
 perihal kendaraan dinas DPRD Provinsi Papua yang ditujukan kepada KUPT Samsat
Provinsi Papua agar tidak melayani penyelesaian PKB dan perpanjangan STNK kendaraan
dinas tersebut. Namun sampai dengan berakhirnya pemeriksaan, 15 unit kendaraan dinas
tersebut belum dikembalikan.
Sekretaris DPRP juga membuat Surat Edaran Nomor 012/1502 tanggal 20
 November 2009 yang ditujukan kepada mantan anggota DPRP yang masih menempati
rumah dinas agar mengosongkan rumah dinas dan fasilitas inventaris rumah dinas DPRP
karena akan dipersiapkan bagi anggota DPRP hasil pemilihan umum 2009. Berdasarkan
konfirmasi dengan kepala sub bagian umum, sesuai dengan surat edaran tersebut
seharusnya rumah dinas harus dikosongkan paling lambat akhir tahun 2009 namun tidak
mendapat tanggapan dari penghuni rumah dinas tersebut.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:


a Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Pernyataan No.7 tentang Akuntansi Aset Tetap, Paragraf 20 yang menyatakan
 pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah.
 b. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan
Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pasal 17:
Ayat (1) yang menyatakan bahwa Pimpinan DPRD disediakan masing-masing 1 (satu)
rumah jabatan beserta perlengkapannya dan 1 (satu) unit kendaraan dinas jabatan.
Ayat (3) yang menyatakan bahwa dalam hal Pimpinan DPRD berhenti atau berakhir
masa baktinya, wajib mengembalikan rumh jabatan beserta perlengkapannya dan
kendaraan dinas dalam keadaan baik kepada Pemerintah Daerah paling lambat 1 (satu)
 bulan sejak tanggal pemberhentian.

Hal tersebut mengakibatkan:


a. Kendaraan dinas sebanyak 15 unit dan rumah dinas sebanyak 18 unit tidak dapat
dimanfaatkan oleh Anggota DPRP yang baru dan operasional pegawai di lingkungan
Sekretariat DPRP.
 b. Membuka peluang penyalahgunaan (kehilangan) atas kendaraan dinas sebanyak 15 unit
dan rumah dinas sebanyak 18 unit.

Hal tersebut disebabkan karena Sekretaris DPRP dan Kepala Bidang Aset belum
optimal dalam berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menarik kendaraan dan
rumah dinas tersebut.

Atas permasalahan tersebut:


a. Sekretaris DPRP akan segera melakukan koordinasi dengan Kepala Daerah/Instansi
terkait guna menentukan langkah lebih lanjut dalam rangka penarikan kendaraan dan
rumah dinas yang masih digunakan oleh mantan Anggota DPRP dan mantan pegawai
Sekretariat DPRP.
 b. Kepala Bidang Aset menanggapi bahwa seluruh SKPD sampai saat ini tidak
menjalankan tanggung jawabnya sebagai pengguna barang daerah. Hal ini karena
 penataan data aset baru dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah pada
Tahun 2007 – 2008, namun belum diselesaikan dengan sempurna. Pada tahun 2009
kegiatan
 penataan aset dilanjutkan di BPKAD yang bekerja sama dengan PT Sucofindo. Untuk
itu sampai saat ini Kepala Bidang Aset tidak pernah menandatangani dan menerima
Penyerahan (P3D) seluruh dokumen yang berkaitan dengan Aset Pemerintah Provinsi
Papua.
BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar memerintahkan
Sekretariat DPRP dan Kepala Bidang Aset untuk menarik rumah dinas dan kendaraan
dinas dari pihak ketiga (mantan anggota DPRP dan pensiunan pegawai).

24. Penggunaan Dana Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (S2) dan Beasiswa Pendidikan
Doktor (S3) Pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Sebesar Rp2.542.000.000
Belum Dipertanggungjawabkan

Pada Tahun 2009 Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga menganggarkan untuk
kegiatan beasiswa pendidikan pascasarjana (S2) sebesar Rp8.885.000.000 dengan realisasi
100%, dan untuk kegiatan beasiswa pendidikan doktor (S3) sebesar Rp10.965.040.000
dengan realisasi per 31 Desember 2009 sebesar Rp10.964.760.000 atau 99,99%.
Hasil Pemeriksaan terhadap belanja beasiswa pendidikan pascasarjana (S2) dan
 belanja beasiswa pendidikan Doktor (S3) tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (S2)
Realisasi untuk kegiatan beasiswa pendidikan pascasarjana (S2) sebesar
Rp8.885.000.000, diantaranya sebesar Rp2.295.000.000 digunakan untuk block grant
 pendidikan magister dosen UC dan UP lanjutan serta sebesar Rp1.400.000.000
digunakan untukblock grant  beasiswa dosen UC dan UP baru.Pembagian alokasi dana
tersebut dapat dirinci sebagai berikut.
1. Untuk block grant  pendidikan magister dosen UC dan UP lanjutan, sebesar
Rp1.275.000.000 diberikan untuk 25 dosen yang dikelola oleh UC, dan sebesar
Rp1.020.000.000 diberikan untuk 20 dosen yang dikelola oleh UP.
2. Untuk block grant  beasiswa dosen UC dan UP baru, sebesar Rp1.000.000.000
diberikan untuk 50 dosen yang dikelola oleh UC, dan sebesar Rp400.000.000
diberikan untuk 20 dosen yang dikelola oleh UP.
Untuk merealisasikan kegiatan ini maka ditetapkan Surat Keputusan Gubernur
Provinsi Papua Nomor 143 Tahun 2009 tanggal 2 November 2009 tentang penetapan
mahasiswa program magister (S2) lanjutan dan baru penerima beasiswa pemerintah
Provinsi Papua yang dikelola oleh UC Jayapura dan UP Manokwari tahun anggaran
2009. Dalam surat keputusan tersebut ditetapkan 45 mahasiswa lanjutan dan 70
mahasiswa baru penerima beasiswa. Dana sebesar Rp3.695.000.000
(Rp2.295.000.000+Rp1.400.000.000) tersebut oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan
Olahraga sudah ditransfer ke UC Jayapura dan UP Manokwari.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap laporan pertanggungjawaban penggunaan
dana yang dikirim oleh UC Jayapura dan UP Manokwari kepada Dinas Pendidikan,
Pemuda, dan Olahraga hanya sebesar Rp1.855.000.000, sedangkan sisa penggunaan
dana sebesar Rp1.840.000.000 (Rp3.695.000.000 - Rp1.855.000.000) belum
dipertanggungjawabkan (lihat lampiran 35).
 b. Beasiswa Pendidikan Doktor (S3)
Realisasi untuk kegiatan beasiswa pendidikan doktor (S3) sebesar
Rp10.964.760.000, diantaranya sebesar Rp780.000.000 dan Rp468.000.000
dialokasikan untuk block grant  pendidikan doktor (S3) dosen UC Jayapura dan UP
Manokwari. Untuk merealisasikan kegiatan ini maka ditetapkan Surat Keputusan
Gubernur Provinsi Papua No. 144 Tahun 2009 tanggal 2 November 2009 tentang
 penetapan mahasiswa program doktor (S3) lanjutan penerima beasiswa Pemerintah
Provinsi Papua yang Dikelola Oleh UC Jayapura dan UP Manokwari tahun anggaran
2009. Dalam surat keputusan tersebut ditetapkan 16 mahasiswa penerima beasiswa S3
yang terdiri dari 10 dosen UC Jayapura dan 6 dosen UP Manokwari .
Berdasarkan pemeriksaan bukti pertanggungjawaban diketahui bahwa dana
sebesar Rp1.248.000.000 (Rp780.000.000 + Rp468.000.000) sudah ditransfer ke UC
Jayapura dan UP Manokwari, namun laporan pertanggungjawaban penggunaan dana
yang dikirim oleh UC Jayapura dan UP Manokwari kepada Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga hanya sebesar Rp546.000.000, sedangkan sisa penggunaan dana sebesar
Rp702.000.000 (Rp1.248.000.000 Rp546.000.000) belum dipertanggungjawabkan.
Rincian untuk dana yang sudah dipertanggungjawabkan dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.16 Rincian Dana Beasiswa S3 yang sudah dipertanggungjawabkan
No Nama Perguruan T inggi Program S tudi Jumlah
UC
1 AK. UB Ekonomi 39.000.000
2 MI. UB Ekonomi 39.000.000
3 JN. ITB Matematika 39.000.000
4 JR. UB Ekonomi 39.000.000
5 TW. UB Ekonomi 39.000.000
6 AE. UB Ekonomi 39.000.000
7 YR. UB Ekonomi 39.000.000
8 OW. UB Manajemen SD M 39.000.000
9 AW. UGM Kes. Li ngkungan 39.000.000
10 FXS UB Manajemen SD M 39.000.000
Jumlah I 390.000.000
UP
Tahap I

1 OF. UGM Ekonomi Reg onal 39.000.000


2 MB. Undip Manajemen 39.000.000
3 FY. ITB Fisika 39.000.000
Tahap II

1 OF. UGM Ekonomi Regional 39.000.000


Jumlah II 156.000.000

JUMLAH I + I I 546.000.000

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Surat Keputusan Gubernur Provinsi Papua Nomor 143 Tahun 2009 tanggal 2 November
2009 tentang penetapan mahasiswa program magister (S2) lanjutan dan baru penerima
 beasiswa pemerintah Provinsi Papua yang dikelola oleh UC Jayapura dan UP
Manokwari tahun anggaran 2009 butir keempat yang menyatakan bahwa setiap dana
yang diserahkan ke Pihak Kedua (UC dan UP) harus dipertanggungjawabkan dan
diserahkan kepada pengelola beasiswa paling lambat 14 (empat belas) hari setelah
 penyerahan dana.
 b. Surat Keputusan Gubernur Provinsi Papua No. 144 Tahun 2009 tanggal 2 November
2009 tentang penetapan mahasiswa program doktor (S3) lanjutan penerima beasiswa
Pemerintah Provinsi Papua yang Dikelola Oleh UC Jayapura dan UP Manokwari tahun
anggaran 2009 butir keempat yang menyatakan bahwa setiap dana yang diserahkan ke
Pihak Kedua (UC dan UP) harus dipertanggungjawabkan dan diserahkan kepada
 pengelola beasiswa paling lambat 14 (empat belas) hari setelah penyerahan dana.

Hal tersebut mengakibatkan belanja beasiswa sebesar Rp2.542.000.000


(Rp1.840.000.000 + Rp702.000.000) tidak dapat diyakini kebenaran penggunaannya.

Hal tersebut disebabkan:


a. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Papua kurang melakukan
 pengawasan terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh PPTK.
 b. PPTK tidak melakukan pemantauan terhadap penggunaan dan pertanggungjawaban atas
dana yang telah diserahkan tersebut.

Atas permasalahan tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga


akan berkoordinasi dengan pihak UC Jayapura dan UP Manokwari agar
mempertanggungjawabkan dana yang telah diterima.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Papua agar:


a. Memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk memberikan
sanksi sesuai ketentuan kepada PPTK terkait pertanggungjawaban penggunaan dana
 beasiswa sebesar (Rp1.840.000.000 + Rp702.000.000)
 b. Memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dan PPTK untuk
mempertangungjawaban penggunaan dana beasiswa sebesar (Rp1.840.000.000 +
Rp702.000.000) dan apabila tidak dapat dipertanggungjawabkan agar disetor ke kas
daerah.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA
 Lampiran 1

Rekapitulasi Perjalanan Set DPRP


TA 2009

Lamanya Perjalanan Dinas


Jumlah Lumpsum yang Diterima
Jumlah hari (menurut ST) Jml
No NO SP PD Tgl SPPD Nama Seharusnya  Biaya Tiket pada Administrasi tidak
Selisih Ket
 Lumpsum rincian biaya Lengkap
Jml Hari /hari Jumlah

Kegiatan : Rapat - rapat alat kelengkapan dewan dalam daerah (M.A. 522 15 01)

7
 5,275500,0, 000   5,250,000 Tiket hanya manado - jayapura 5,250,000
7 75 S P PD/ SE TWA N/ 20 0924 -A pr -09 Y W
Kegiatan : Rapat - rapat alat kelengkapan dewan ke luar daerah (1.20.1.20.04.01.18) 8 47 S PP D/ SE TW AN /2 00 91 3- Ma y- 09 MLY
18 S PP D/ SE TW AN /2 00 92 9- Ap r- 09 R AR 7  3,145500,0, 000   3,150,000
Tiket tidak ada Tiket tidak ada Tiket tidak ada Tiket tidak ada Tiket tidak ada   1,714,000 4,864,000
59 S PP D/ SE TW AN /2 00 92 6- Ma y- 09 S K 7  3,8500,0, 000   3,850,000   2,714,000 6,564,000
9 64 S PP D/ SE TW AN /2 00 92 9- Ma y- 09 I AR 7  3,145500,0, 000   3,150,000   4,000,000 7,150,000
1 04 0 S PP D/ SE TW AN /2 00 91 0- Ju n- 09 C S 7  3,145500,0, 000   3,150,000   6,436,000 9,586,000
7 67 S P PD/ SE TWA N/ 20 0922 -A pr -09 Y B 7  3,8500,0, 000   3,850,000   tidak
2,062,000 5,912,000
9 73 S P PD/ SE TWA N/ 20 092 -Jun -09 HR Tiket tidak ada Tiket tidak ada tiket tidak ada tiket tidak ada tiket tidak ada tiket ada
7  5,275500,0, 000   5,250,000     7,198,000 12,448,000
5 15 S PP D/ SE TW AN /2 00 91 9- Ma r- 09 H R 7  5,985500,0, 000   5,950,000   7,198,000 13,148,000
1 40 S P PD/ SE TWA N/ 20 092 2- Ja n- 09 R A 7  5,985500,0,, 000     5,950,000   8,718,000 14,668, 00
4 13 S P PD/ SE TWA N/ 20 0925 -F eb -09 A S 7  5,275500,0, 000   5,250,000   7,176,000 12,426,000
4 92 S PP D/ SE TW AN /2 00 91 6- Ma r- 09 MLY 7  4,565500,0, 000   4,550,000   7,176,000 11,726,000
1 90 S P PD/ SE TWA N/ 20 092 -F eb- 09 I R 7  4,565500,0, 000   4,550,000   7,176,000 11,726,000
7  5,275500,0, 000   5,250,000   7,176,000 12,426,000

7
5 21 S PP D/ SE TW AN /2 00 9 1 7- Ma r- 09 ME  5,275500,0, 000  tiket jayapura -jakarta tidak ada tiket tidak ada, SPPD tanpa cap  pihak yg
 5,250,000 dikunjungi
7,176,000 12,426,000
tiket tidak ada, SPPD tanpa cap pihak yg dikunjungi
7 tiket tidak ada, SPPD tanpa cap pihak yg dikunjungi
5 78 S PP D/ SE TW AN /2 00 9 2 0- Ma r- 09 L MW  3,145500,0, 000   3,150,000
tiket tidak ada   1,900,000 5,050,000

7
6 70 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 6 -A pr- 09 MW  3,8500,0, 000   3,850,000   5,414,000 9,264,000

7
6 74 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 6 -A pr- 09 ER  3,8500,0, 000   3,850,000   2,714,000 6,564,000
6 56 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 1 -A pr- 09 EP 7  4,565500,0, 000   4,550,000   7,176,000 11,726,000

7
3 55 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 -F eb -09 MW  5,275500,0, 000   5,250,000 tiket jayapura-jakarta tidak ada tiket tidak ada   7,176,000 12,426,000
88 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 -F eb -09 MW  5,275500,0, 000   5,250,000 tiket tidak ada   7,176,000 12,426,000
35 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 27 -F eb -09 F T  4,565500,0, 000   4,550,000 tiket tidak ada, SPPD tanpa cap pihak yg dikunjungi
  7,176,000 11,726,000
tiket tidak ada tiket tidak ada tiket tidak ada
7 tiket tidak ada, SPPD tanpa cap pihak yg dikunjungi
7 tiket tidak ada tiket tidak ada
36 SP PD/ SE TWA N/ 20 09 2 3- Ja n- 09 NA  5,985500,0, 000   5,950,000   10,156,000 16,106,000
89 SP PD/ SE TWA N/ 20 09 23 -F eb -09 NA 7  5,985500,0, 000   5,950,000   14,036,000 19,986,000
72 SP PD/ SE TWA N/ 20 09 -F eb -09 R M 7  5,275500,0, 000   5,250,000 14,406,000
37 SP PD/ SE TWA N/ 20 09 -F eb -09 A O  5,275500,0, 000   5,250,000   9,156,000 12,426,000
7   7,176,000

7
96 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 -F eb -09 A E  5,275500,0, 000   5,250,000   3,578,000 8,828,000
36 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 -F eb -09 B L 7  4,565500,0, 000   4,550,000   7,176,000 11,726,000
3 26 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 4 -Ma r- 09 NA 7  5,985500,0, 000   5,950,000   9,156,000 15,106,000

Halaman 1 dari 3
 Lampiran 1

Lamanya Perjalanan
Dinas Jumlah Lumpsum yang Diterima
Jumlah hari (menurut Jml Seharusnya
No NO SP PD Tgl SPPD Nama ST)  Biaya Tiket pada Administrasi tidak
Selisih Ket
 Lumpsum rincian biaya Lengkap
Jml Hari /hari Jumlah

Februari 2009  
Kegiatan : Rapat - rapat alat kelengkapan dewan ke luar daerah (1.20.1.20.04.01.18)  

26a S PPD/ SETWAN/20099-Jan-09 HR7 5,275500,0, 000  5,250,000 tiket tidak ada   8,976,000 14,226,000
tiket tidak ada, SPPD tanpa cap pihak yg dikunjungi
7 tiket tidak ada, SPPD tanpa cap pihak yg dikunjungi
2 09 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 3 -F eb- 09 MW  3,8500,0, 000   3,850,000 tiket tidak ada, SPPD tanpa cap   3,454,000 7,304,000
pihak yg dikunjungi
7
2 32 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 9 -F eb- 09 B L  3,145500,0, 000   3,150,000   3,754,000 6,904,000

7
2 51 S PP D/ SE TW AN /2 00 9 1 0- Fe b- 09 D LW  3,8500,0, 000   3,850,000   1,754,000 5,604,000

Tanggal keberangkatan mendahului ST dan SPPD, jumlah


hari 7 karna transportasi menggunakan kapal laut
7

3 09 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 17 -F eb -09 S K 7  3,145500,0,00000  3,150,000 -


tiket tidak ada, SPPD tanpa cap pihak yg dikunjungi
7 tiket tidak ada
3 10 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 17 -F eb -09 A E  5,275500,0, 000   5,250,000   5,578,000 10,828,000
28a S PPD/ SETWAN/2009 9-Jan-09 RA  5,275500,0,, 000     5,250,000 tiket tidak ada, SPPD tanpa cap pihak yg dikunjungi
  8,976,000 14,226, 00
tiket tidak ada, SPPD tanpa cap pihak yg dikunjungi

7
7
1 53 S P PD/ SE TWA N/ 20 09 2 3- Ja n- 09 MM  5,275500,0, 000   5,250,000   7,216,000 12,466,000

7
2 50 S PP D/ SE TW AN /2 00 9 1 1- Fe b- 09 N JD  4,565500,0, 000   4,550,000   7,216,000 11,766,000

Jumlah tidak lengkap 391,410,000

Halaman 2 dari 3
 Lampiran 1

Rekapitulasi Perjalanan Set DPRP


TA 2009

Lamanya
Perjalanan Dinas Jumlah Lumpsum yang
SPPD Jml Hari diterima
(Menurut Jumlah Tiket
No. Nama Seharusnya Tiket Adm Tidak Lengkap Berangkat Tiket KembLI
ST)
No Tgl Jml Hari Lumpsum /ha Jumlah
ri
1 2a 2b 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13

1 242/SPPD/SETWAN/2009 10 Feb 09 MA 7  5,95805,0000  9,156,000   15,106,000


0 0
2 184a/SPPD/SETWAN/2009 7 Feb-09 IK 7  4,20600,00,0  6,200,000   10,400,000 √
00  0
3 186a/SPPD/SETWAN/2009 7 Feb-09 TI 7  3,85505,0000  5,200,000   9,050,000 √
0 0
4 185a/SPPD/SETWAN/2009 7 Feb-09 MM 7  3,85505,00,0  5,200,000   9,050,000 √
00 0
5 1419/SPPD/SETWAN/2009 2-Sep-09 MA 7  5,95805,00,0  9,196,000   15,146,000 -
00 0

6 1244/SPPD/SETWAN/2009 24-Jul-09 HR 7 1  600,000  5,436,000   9,036,000


4,20600,00,0000

7 194/SPPD/SETWAN/2009 17-Nov 09 NJD 5  2,25405,000,  1,764,000   4,014,000


000  0

8 238/SPPD/SETWAN/2009 30-Nov 09 ER 7  3,85505,0000  4,150,000   8,000,000


0 0

9 1187a/SPPD/SETWAN/2009 10-Nov-09 BL 7  3,15405,00000 0  2,320,000   5,470,000 -

10 1189a/SPPD/SETWAN/2009 10-Nov-09 AN 7  3,15405,00,0  2,320,000   5,470,000 -


00 0
11 1190a/SPPD/SETWAN/2009 10-Nov 09 HA 7 1  3,15405,000000  450,000  2,320,000   5,020,000
Total T idak Lengkap L engkap 1 391 410,000
95,762,000
Total Tidak L engkap L engkap 2 95 762,000
Total Tidak Lengkap 487,172,000

Halaman 3 dari 3
 Lampiran 2

BADAN PERBATASAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI

RINCIAN SPPD (BUKTI TIDAK LENGKAP)

Nama Jabatan Surat Tugas SPPD Rute Tgl. B erangkat Tgl Pulang Lama Realisasi Keterangan
(hari) Hari

UP SPJ 001

YBF Kepala B PKLN P rov Papua 3 Februari 2009 5 Jyp-Ntb 4 Februari 2009 10 Februari 2009 5 13 100 000 SPPD tidak ada cap tempat tujuan
Kelebihan Biaya Tiket, Tidak ada
TKM Staf B PKLN 8 April 2 009 6 Jyp-Jkt 8 A pril 2 009 19 April 2 009 6 12,500,000 Boarding pass

GU SPJ 0014

Kasubbid Pelintas Batas


YW BPKLN Pr ov Papua 1 D esember 20 09 0 Jyp Batam 10,500,000 Tidak ada tiket maupun sppd

GU SPJ 009

SI Kabid Potensi BPKLN 26 Agustus 2009 5 Jyp-Biak 27 Agustus 2009 2 September 2009 5 13 100,000 SPPD tidak ada

YBF Kaban B PKLN 13 Ju li 2 009 6 Jyp Jkt 13 Ju li 2 009 19 Juli 2009 6 12 500,000 tanggal tiket dan sppd tidak sesuai
Kabid Perbatasan BPKLN
Mua Provinsi Papua 6 September 2 009 6 Jyp-Jkt 8 September 2 009 13 September 2 009 6 12 500,000 Tanggal tiket dan sppd tidak sesuai

TU SPJ 0016 Kegiatan Rapat Koordinasi Perbatasan RI-PNG

YBF Kaban B PKLN Jyp-Jkt 5 D esember 2 009 10 D esember 2 009 6 13,100,000 SPPD dan ST tidak ada

YBF Kaban BP KLN Jyp-Jkt 22 D esember 2009 9 Ja nuari 20 10 6 13,100 000 SPPD dan ST tidak ada

TU SPJ 007 Kegiatan Penyusunan Buku Profil Potensi Wilayah Perbatasan dan Pengadaan Peta Perbatasan RI-PNG

Kasubbid Kerjasama Kota


RH Kembar/Prov P apua 11 S eptember 2 009 6 Jyp-Jkt 13 S eptember 2 009 16 September 2 009 4 11,250,000 ST tidak ada

JUMLAH 111,650,000

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 3a

Perjalanan Dinas pada BKPLAN yang tidak didukung Bukti yang Lengkap

SPPD Jabatan dan Unit


Nama Satuan Kerja Tempat Tujuan Selisih Ket.
No. Tgl
800/1297 23-Jul Min staf BKPLA  jyp-jkt   12,150,000 tdk ada tiket
800/1131 6-Jul NW Kasubbid Seleksi  jyp-jkt   12,150,000 tiket hnya brgkt
683/SPPD-GPP 7 Jul YB Kepala BKPLA  jyp-jkt   12,650,000 tdk ada tiket
800/1987 17-Sep YP staf BKPLA  jyp-agats   8,259,400 tdk ada tiket
800/1988 17-Sep FP Kasubid Pensiun jyp-kab 2,300 000  tdk ada tiket, tdk ada cap SPPD
1053/SPPD GPP 29 Sep YB Kepala BKPLA  jyp-waropen   6,792,000 tiket hnya brgkt
Her staf BKPLA  jyp-mapi   9,850,000 tiket hnya brgkt
PJK staf BKPLA  jyp-memberamo   8,850,000 tdk ada tiket
Mar staf BKPLA  jyp-gunbin   7,850,000 tiket hnya brgkt
Hel staf BKPLA  jyp-tolikara   9,850,000 tiket hnya brgkt
AR staf BKPLA  jyp-memberamo 8,850,000  tdk ada tiket
bukti tdk lngkap dan tdk jlas (tdk ada t iket
JM staf BKPLA  jyp-punjay   8,150,000 brgkt dan tiket plg tdk ada tgl 9,850,000 tiket hnya brgkt
JP staf BKPLA  jyp-asmat   bukti tdk lngkap dan tdk jlas (tdk ada t iket

RA staf BKPLA  jyp-punjay   8,150,000 brgkt dan tiket plg tdk ada tgl
800/1977 17-Sep CK staf BKPLA  jyp-biak   5,392,000 tdk ada tiket
800/1982 17-Sep Eli kasub program  jyp-serui   6,492,000 tiket hnya brgkt
JUMLAH   137,585,400

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 3b

Belanja Bahan Lainnya tidak didukung Bukti yang Lengkap

Kegiatan Jumlah Keterangan


sewa ke ndaraan 500,000 Tidak ada SPJ
sewa ke ndaraan 500,000 Tidak ada SPJ
Biaya de korasi 750 000 Tidak ada SPJ
Biaya s ervis peralatan kantor 7 500,000 Belum dipertanggungjawabkan a.n CV Elber Jaya
Belanja BBM 1,000 000 Tidak ada SPJ
TOTAL 10 250 000

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 4

Rekap SPPD Dinas Pertambangan dan Energi


TA 2009

Bukti Tidak Lengkap

Jabatan dan Unit Maksud Perjalanan Jumlah hari


No No SP2D No d an T anggal Surat T ugas Nama Tempat Tujuan Tidak Lengkap Keterangan
Satuan Kerja Dinas (menurut ST)

Jerman dan Mendampingi


1 04530 /SP2D-GU/II/2009 466 /SP-GPP JJK Kepala D 7 42 000,000 tiket tidak ada
inas Beijing kunjungan Gubernur

28 Mei 2009

2 04538 /SP2D-GU/II/2009 705 /SP-GPP JJK Kepala D inas Jakarta Undangan dirjen 7 4 900 000 tiket tidak ada
09 September 2009 minyak dan gas bumi

Acara dialog investasi
1075 /SP GPP JJK Kepala D inas Jakarta 7 4 900,000 tiket tidak ada
papua
05 Oktober 2009

Jumlah tidak lengkap 51,800,000

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 5
Penerima Beasiswa S3 yang tidak ada di
SK

No Keterangan Jumlah
SPP Semester Genap
ER NSM SAF JH LH MI OS
1 JW PB   15 000 000
2 SAK   15 000 000
3   15 000 000
4   15 000 000
5   15,000,000
6   15 000 000
7   15 000 000
8   15 000 000
9   15,000,000
10   15,000,000

Buku Semester Genap


NSM   12 000 000
JW   12,000,000
PB   12,000,000
SAK   12 000 000

Biaya Hidup Jan - April


NSM   8 000,000
SAK   8 000 000

Studi Akhir
1NSM   50,000,000

SPP Semester Ganjil


NSM   15 000 000
SAK   15 000 000

Biaya Hidup Mei


1 NSM SAK   2 000 000
2 TOTAL   2 000 000
298,000,000 

Halaman 1 dari 1
ampiran

Badan K epegawaian dan Diklat A paratur TA2009

Belanja Penunjang Operasional dan Belanja Kursus - kursus pada Kegiatan Pengembangan Diklat

Tanggal Nama Pe nerima Jumlah Keterangan SPJ


7-Jul Yesaya B uinei 4 ,000 ,000 Bia ya Penunjang operasional kuitansi dan D isposisi dari kaban
15-May M.N.A Boweng 2,500,000 Belanja kursus dan bimbingan teknis hanya kuitansi
(diklat prajabatan)
15-May Barnabas Hamadi 2,500,000 Belanja kursus dan bimbingan teknis hanya kuitansi
(diklat prajabatan)
15- May Pri Armoko 2 ,500 ,000 Belanja kursus d an bimbingan hanya kuitansi
teknis (diklat prajabatan)
15-May Andi R.A.H Abubakar 2,500,000 Belanja kursus dan bimbingan teknis hanya kuitansi
(diklat prajabatan)
10- Jul Melkias Olua 20,000 ,000 Belanja kursus d an bimbingan kuitansi dan BASD
teknis (diklat pim TK III)
10-Jul Nicolas Wally 20, 000, 000 Belanja kursus dan bimbingan kuitansi dan BASD
teknis (diklat pim TK III)
6 -Jul Anton Wally 10,000 ,000 Belanja kursus d an bimbingan kuitansi dan BASD
teknis (diklat pim TK IV)
6-Jul Mesakh Kambu 10, 000, 000 Belanja kursus dan bimbingan kuitansi dan BASD
teknis (diklat pim TK IV)
6-Jul Elisabeth J. Urbinas 10,000,000 Belanja kursus dan bimbingan teknis kuitansi dan BASD
(diklat pim TK IV)

21- Oct Nicolas Wall y 3 ,000 ,000 Bia ya Penunjang operasional Kuit ansi BA SD dan Di spos isi dari
kaban
12-Oct Rusdi 7 500 000 Biaya Penunjang operasional kuitansi,BASD dan ST
12-Oct Karyanto 7 500 000 Biaya Penunjang operasional kuitansi BASD dan ST
12-Oct Hermani 7 500 000 Biaya Penunjang operasional kuitansi,BASD dan ST
30-Nov Charles R Kambuaya 20,000,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
11-Jul Agustina Awom 20,000,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
11-Jul Rivo Manansang 20,000,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
4-Aug Melkias Olua 20, 000, 000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
30 N ov Sugiyono 1 5 00 0 00 0 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
30-Nov Nicolas Wally 15, 000, 000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
30-Nov Paulus J.K Rorey 15,000,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
28- Dec Lanurdin 1 0,00 0 00 0 BIaya Penunjang operasional kegiat an kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
28- Dec Rakhmat 1 0,00 0 00 0 BIaya Penunjang operasional kegiat an kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
28-Dec Inna Nurkhasanah 7,500,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
28-Dec Falda Hikoyabi 7,500,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
28- Dec Iriant i J .F 7 ,500 ,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
28- Dec Andi Fitri 5 ,000 ,000 BIaya Penunjang operasional kegiat an kuitansi dan Disposisi dari
kaban kantor
4-Nov Salmon Sanggenafa 1,000,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor
14-May Yesaya Buinei 10, 000, 000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor

Halaman 1 dari
2
ampiran

Badan K epegawaian dan Diklat A paratur TA2009

Belanja Penunjang Operasional dan Belanja Kursus - kursus pada Kegiatan Pengembangan Diklat

Tanggal Nama Pe nerima Jumlah Keterangan SPJ


15-May Marthen L.Paisey2,500,000 Belanja kursus dan bimbingan teknis hanya kuitansi
(diklat prajabatan)
15- May Eliez er R1 ,500 ,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban kantor
15- May Everdina1 ,000 ,000 BIaya Penunjang operasional kegiat an kuitansi dan Disposisi dari kaban kantor
17 Apr Winoto3 000 000 BIaya Penunjang operasional kegiat an kuitansi dan Disposisi dari kaban
kantor

5 Jun Batas Sitorus 5 000 000 Belanja kursus-kursus singkat hanya kuitansi
5-Jun Godlief Donggori 5,000,000 Belanja kursus dan bimbingan teknis hanya kuitansi
(diklat teknik fungsional)
5,000,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban kantor
29-Jun Yesaya Buinei 5,000,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban kantor
3,000,000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban kantor
29-May Charles R Kambuaya 5 000 000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban kantor
25, 000, 000 BIaya Penunjang operasional kegiatan kuitansi dan Disposisi dari kaban kantor
 354,000,000
30-Jun Charles R Kambuaya 30-Jul Masni
30-Nov Yesaya Buinei

Jumlah
 Lampiran 7c
Rekapitulasi SPPD Provinsi Papua TA 2009

Jml Hari Jumlah Lumpsum yang


SPPD Lamanya Perjalanan Dinas
No. Nama (Menurut Surat diterima Jumlah S eharusnya Selisih
No Tgl Tugas) Tgl B erangkat Tanggal Tiba Jml H ari Lumpsum/hari Jumlah
1 2a 2b 3 7 8 9 10 = 9 8 11 12 = 11 x 7 13 = 11 x 10 14 = 12 - 13
1 613/SPPD/SETWAN/2009 30-Mar-09 ES 7 31 Mar 09 4-Apr-09 5  3,850,505000,     2,750,000 1,100,000
000
2 620/SPPD/SETWAN/2009 31-Mar-09 MA 7 1 Apr 09 6-Apr-09 6  4,200,600000     3,600,000 600,000
000
3 612/SPPD/SETWAN/2009 13 Apr 09 DDP 7 13 Apr 09 14-Apr-09 2  4,200,600000     1,200,000 3,000,000
000
4 246/SPPD/SETWAN/2009 10 Feb 09 ES 7 12-Feb 09 15 Feb 09 4  5,250,705000,000     3,000,000 2,250,000
5 239/SPPD/SETWAN/2009 10 Feb 09 DDP 7 27 Feb 09 3 Mar-09 5  5,950,805000,000     4,250,000 1,700,000
6 241/SPPD/SETWAN/2009 10 Feb 09 JM 7 11-Feb 09 15 Feb 09 5  5,950,805000,000     4,250,000 1,700,000
7 245/SPPD/SETWAN/2009 10 Feb 09 HR 7 12-Feb 09 15 Feb 09 4  5,950,805000,000     3,400,000 2,550,000
8 431/SPPD/SETWAN/2009 11-Mar-09 HR 7 12 Mar 09 17-Mar-09 6  5,950,805000     5,100,000 850,000
000
9 433/SPPD/SETWAN/2009 13-Mar-09 ESW 7 12 Mar 09 17-Mar-09 6  5,950,805000     5,100,000 850,000
000
10 538/SPPD/SETWAN/2009 19-Mar-09 YR 7 19 Mar-09 24-Mar-09 6  5,950,805000     5,100,000 850,000
000
11 565/SPPD/SETWAN/2009 20-Mar-09 ES 7 25 Mar 09 28-Mar-09 4  4,550,605000     2,600,000 1,950,000
000
12 539/SPPD/SETWAN/2009 20-Mar-09 FAK 7 5 Apr 09 8-Apr-09 4  5,950,805000,     3,400,000 2,550,000
000
13 541/SPPD/SETWAN/2009 23-Mar-09 ESW 7 25 Mar 09 28-Mar-09 4  4,550,605000     2,600,000 1,950,000
000
14 561/SPPD/SETWAN/2009 23-Mar-09 MA 7 24 Mar 09 28-Mar-09 5  5,950,805000     4,250,000 1,700,000
000
15 540/SPPD/SETWAN/2009 30-Mar-09 HR 7 25 Mar 09 28-Mar-09 4  5,950,805000     3,400,000 2,550,000
000
16 566/SPPD/SETWAN/2009 31-Mar-09 ESW 7 1 Apr 09 6-Apr-09 6  4,550,605000     3,900,000 650,000
000
17 575/SPPD/SETWAN/2009 3-Apr 09 DDP 7 22 Mar-09 24-Mar-09 3  5,950,805000     2,550,000 3,400,000
000
18 567/SPPD/SETWAN/2009 6-Apr 09 Sup 7 25 Mar 09 29 Mar-09 5  5,250,705000     3,750,000 1,500,000
000
19 753/SPPD/SETWAN/2009 21 Apr 09 YR 7 23 Apr 09 28-Apr-09 6  5,950,805000     5,100,000 850,000
000
20 755/SPPD/SETWAN/2009 24 Apr 09 YW 7 27 Apr 09 2-May-09 6  5,950,805000,000     5,100,000 850,000
21 562/SPPD/SETWAN/2009 27-Mar-09 AY 7 28 Mar 09 31-Mar-09 4  5,950,805000     3,400,000 2,550,000
000
22 274/SPPD/SETWAN/2009 16 Feb 09 YR 7 17-Feb 09 20 Feb 09 4  5,950,805000000     3,400,000 2,550,000
23 864/SPPD/SETWAN/2009 13 May 09 HR 7 15 May 09 19-May-09 5  5,950,805000,000     4,250,000 1,700,000
24 1003/SPPD/SETWAN/2009 3-Jun-09 ESW 7 5 Jun 09 10-Jun 09 6  4,550,605000000     3,900,000 650,000
25 862/SPPD/SETWAN/2009 13 May 09 AHA 7 15 May 09 19-May 09 5  5,950,805000,000     4,250,000 1,700,000
26 863/SPPD/SETWAN/2009 13 May 09 FAK 7 15 May 09 19-May-09 5  5,950,805000,000     4,250,000 1,700,000
27 1246/SPPD/SETWAN/2009 24 Jul 09 ESW 7 26 Jul 09 31 Jul-09 6  3,150,405000     2,700,000 450,000
000
28 865/SPPD/SETWAN/2009 13 May 09 ESW 7 15 May 09 19-May-09 5  4,550,605000,000     3,250,000 1,300,000
29 1240/SPPD/SETWAN/2009 31 Jul 09 YR 7 19-Aug 09 24-Aug-09 6  4,200,600000     3,600,000 600,000
000
30 1251/SPPD/SETWAN/2009 27 Jul 09 YBP 7 27 Jul-09 31-Jul-09 5  4,200,600000     3,000,000 1,200,000
000
31 1255/SPPD/SETWAN/2009 27 Jul 09 MSY 7 29 Jul 09 1 Aug-09 4  3,850,505000     2,200,000 1,650,000
000
32 98a/SPPD/SETWAN/2009 4-May-09 MSR 7 10 May 09 13-May-09 4  3,850,505000,000     2,200,000 1,650,000
33 1302/SPPD/SETWAN/2009 12-Aug-09 IR 7 15-Aug 09 16-Aug-09 2  3,850,505000     1,100,000 2,750,000
000
34 1299/SPPD/SETWAN/2009 7-Aug 09 YBP 7 14-Aug 09 16-Aug-09 3  4,200,600000     1,800,000 2,400,000
000
35 1294/SPPD/SETWAN/2009 7-Aug 09 YK 7 15-Aug 09 16-Aug-09 2  4,200,600000     1,200,000 3,000,000
000
36 1294/SPPD/SETWAN/2009 7-Aug 09 MM 7 15-Aug 09 16-Aug-09 2  3,850,505000     1,100,000 2,750,000
000
37 1304/SPPD/SETWAN/2009 7-Aug 09 EMW 7 15-Aug 09 16-Aug-09 2  3,850,505000,000     1,100,000 2,750,000

Halaman 1 dari 3
 Lampiran 7c
Rekapitulasi SPPD Provinsi Papua TA 2009

Jml Hari Jumlah Lumpsum yang


SPPD Lamanya Perjalanan Dinas
No. Nama (Menurut Surat diterima Jumlah S eharusnya Selisih
No Tgl Tugas) Tgl B erangkat Tanggal Tiba Jml H ari Lumpsum/hari Jumlah
1 2a 2b 3 7 8 9 10 = 9 8 11 12 = 11 x 7 13 = 11 x 10 14 = 12 - 13
38 1308/SPPD/SETWAN/2009 7-Aug 09 MM 7 15-Aug 09 16-Aug-09 2  3,850,505000,000     1,100,000 2,750,000
39 1295/SPPD/SETWAN/2009 7-Aug 09 RW 7 14-Aug 09 16-Aug-09 3  4,200,600000000     1,800,000 2,400,000
40 1298/SPPD/SETWAN/2009 7-Aug 09 MA 7 11-Aug 09 16-Aug-09 6  4,200,600000,000     3,600,000 600,000
41 1307/SPPD/SETWAN/2009 7-Aug 09 MWHR 7 13-Aug 09 16-Aug-09 4  3,150,405000,000     1,800,000 1,350,000
42 1305/SPPD/SETWAN/2009 7-Aug 09 Nhr 7 15-Aug 09 16-Aug-09 2  3,850,505000,000     1,100,000 2,750,000
43 1306/SPPD/SETWAN/2009 7-Aug 09 YH 7 15-Aug 09 16-Aug-09 2  3,850,505000,000     1,100,000 2,750,000
44 1301/SPPD/SETWAN/2009 7-Aug 09 JJW 7 15-Aug 09 16-Aug-09 2  3,850,505000,000     1,100,000 2,750,000
45 682a/SPPD/SETWAN/2009 1-Apr 09 JI 7 2 Apr 09 5-Apr-09 4  5,950,805000     3,400,000 2,550,000
000
46 843a/SPPD/SETWAN/2009 18 May 09 JI 7 19 May 09 21-May-09 3  5,950,805000,000     2,550,000 3,400,000
47 717a/SPPD/SETWAN/2009 17 Apr 09 Yan 7 18 Apr 09 21-Apr-09 4  5,950,805000,000     3,400,000 2,550,000
48 597a/SPPD/SETWAN/2009 5-May-09 Yan 7 6 May 09 10-May 09 5  5,950,805000000     4,250,000 1,700,000
49 715a/SPPD/SETWAN/2009 17 Apr 09 YK 7 18 Apr 09 21-Apr-09 4  5,950,805000,000     3,400,000 2,550,000
50 716a/SPPD/SETWAN/2009 17 Apr 09 RW 7 18 Apr 09 21-Apr-09 4  5,950,805000000     3,400,000 2,550,000
51 1229a/SPPD/SETWAN/2009 16 Jul 09 MM 7 17 Jul 09 21-Jul-09 5  4,900,700000     3,500,000 1,400,000
000
52 621a/SPPD/SETWAN/2009 20 May 09 Yan 7 21 May 09 24-May 09 4  5,950,805000,000     3,400,000 2,550,000
53 1228a/SPPD/SETWAN/2009 16 Jul 09 JJW 7 17 Jul 09 21 Jul-09 5  4,900,700000     3,500,000 1,400,000
000
54 1230a/SPPD/SETWAN/2009 16 Jul 09 IA 7 17 Jul 09 21 Jul-09 5  4,200,600000     3,000,000 1,200,000
000
55 1420a/SPPD/SETWAN/2009 2-Sep 09 YPB 7 3-Sep 09 7 Sep 09 5  5,950,805000000     4,250,000 1,700,000
56 361a/SPPD/SETWAN/2009 3 Mar-09 YK 7 4 Mar-09 7-Mar-09 4  4,550,605000     2,600,000 1,950,000
000
57 363a/SPPD/SETWAN/2009 3 Mar-09 Yan 7 12 Mar 09 15 Mar-09 4  4,550,605000     2,600,000 1,950,000
000
58 178a/SPPD/SETWAN/2009 7-Feb 09 YK 7 24-Feb 09 27 Feb 09 4  4,200,600000,000     2,400,000 1,800,000
59 180a/SPPD/SETWAN/2009 7-Feb 09 Yan 7 24-Feb 09 27-Feb 09 4  4,2006,00000     2,400,000 1,800,000
000
60 574a/SPPD/SETWAN/2009 20-Mar-09 Yan 7 21 Mar 09 25 Mar-09 5  4,550,605000,000     3,250,000 1,300,000
61 315a/SPPD/SETWAN/2009 26 Feb 09 Yan 7 6-Mar 09 11 Mar-09 6  4,200,600000000     3,600,000 600,000
62 313a/SPPD/SETWAN/2009 26 Feb 09 YK 7 6-Mar 09 11 Mar-09 6  4,200,600000     3,600,000 600,000
000
63 316a/SPPD/SETWAN/2009 26 Feb 09 MM 7 6-Mar 09 11 Mar-09 6  3,850,505000     3,300,000 550,000
000
64 1321/SPPD/SETWAN/2009 18-Aug-09 YPB 7 19-Aug 09 21-Aug-09 3  5,950,805000     2,550,000 3,400,000
000
65 1316/SPPD/SETWAN/2009 18-Aug-09 YK 7 19-Aug 09 21-Aug-09 3  5,950,805000,000     2,550,000 3,400,000
66 1320/SPPD/SETWAN/2009 18-Aug-09 MA 7 19-Aug 09 21-Aug-09 3  5,950,805000000     2,550,000 3,400,000
67 1317/SPPD/SETWAN/2009 18-Aug-09 RW 7 19-Aug 09 21-Aug-09 3  5,950,805000,000     2,550,000 3,400,000
68 1318/SPPD/SETWAN/2009 18-Aug-09 Yan 7 19-Aug 09 21-Aug-09 3  5,950,805000,000     2,550,000 3,400,000
69 1326/SPPD/SETWAN/2009 18-Aug-09 TI 7 19-Aug 09 21-Aug-09 3  5,250,705000     2,250,000 3,000,000
000
70 1323/SPPD/SETWAN/2009 24-Aug-09 TIK 7 25-Aug 09 28-Aug-09 4  5,950,805000     3,400,000 2,550,000
000
71 1251a/SPPD/SETWAN/2009 27 Jul 09 TIK 7 28 Jul 09 30-Jul-09 3  5,950,805000     2,550,000 3,400,000
000
72 1347a/SPPD/SETWAN/2009 26-Aug-09 YM 7 27-Aug 09 1 Sep-09 6  4,900,700000,000     4,200,000 700,000
73 1329/SPPD/SETWAN/2009 18-Aug-09 MM 7 19-Aug 09 24-Aug-09 6  5,250,705000     4,500,000 750,000
000
74 195/SPPD/SETWAN/2009 17-Nov-09 EMW 5 28 Nov 09 29 Nov 09 2  2,750,505000,000     1,100,000 1,650,000
75 319/SPPD/SETWAN/2009 15 Dec-09 BJP 7 15-Dec 09 20 Dec-09 6  4,200,600000     3,600,000 600,000
000

Halaman 2 dari 3
 Lampiran 7c
Rekapitulasi SPPD Provinsi Papua TA 2009

Jml Hari Jumlah Lumpsum yang


SPPD Lamanya Perjalanan Dinas
No. Nama (Menurut Surat diterima Jumlah S eharusnya Selisih
No Tgl Tugas) Tgl B erangkat Tanggal Tiba Jml H ari Lumpsum/hari Jumlah
1 2a 2b 3 7 8 9 10 = 9 8 11 12 = 11 x 7 13 = 11 x 10 14 = 12 - 13
76 1092/SPPD/SETWAN/2009 24 Jun 09 JI 7 24-Jun 09 24-Jun 09 1  4,200,600000,000     600,000 3,600,000
77 315/SPPD/SETWAN/2009 14 Dec-09 JLA 7 14-Dec 09 19 Dec-09 6  4,200,600000     3,600,000 600,000
000
78 314/SPPD/SETWAN/2009 8-Dec 09 WBW 7 9-Dec 09 13 Dec-09 5  4,200,600000     3,000,000 1,200,000
000
79 321/SPPD/SETWAN/2009 8-Dec 09 Ayn 7 9-Dec 09 13 Dec-09 5  3,150,405000     2,250,000 900,000
000

Jumlah lebih bayar 3 150,150,000 

Jumlah lebih bayar 1 37,050,000 


Jumlah lebih bayar 2 115,850,000 
Jumlah lebih bayar 3 150,150,000 
Total   303,050,000

Halaman 3 dari 3
 Lampiran 8

Daftar Perjalanan Dinas Pada Kegiatan Pengembangan Diklat


Badan Kepeg awaian dan Diklat Aparatur TA 2009

SPPD Maksud Jml Hari Lamanya Perjalanan DinasJumlah Lumpsum yang diterima
Jabatan dan Unit Tempat Tujuan Perjalanan (Menurut  Jumlah
No. Nama Satuan Kerja Seharusnya Selisih
Dinas
No Tgl Surat Tugas) Tgl Brgkt tgl tiba Jml Ha ri Lumpsum /h ari Jumlah
1 2a 2b 3 4 5 6 7 8 9 10 = 9 - 8   11 12 = 11 x 7 13 = 11 x 10 14 = 12 - 13
1 800/516 22-Apr Ln staf BKPLA jyp-jkt Dinas 7 6 May 8 May 3  2,250,000   3,000,000
5,2507,0500000
2 800/515 22-Apr NW Kasub se leksi d iklat jyp-jkt Dinas 7 6 May 8 May 3  2,250,000   3,000,000
5,2507,0500000
3 800/951 18 Jun Pnn Sektum LA N R I jkt-jyp Dinas 5 18-Jun 20-Jun 3  2,550,000   1,700,000
4,2508,0500000
4 800/952 18 Jun Mkh Kapusdiklat SPIMNAS jkt-jyp Dinas 5 18 Jun 20-Jun 3  2,550,000   1,700,000
4,2508,0500000
5 800/953 18 Jun AMS Tamu jkt jyp Dinas 5 18-Jun 20-Jun 3  2,550,000   1,700,000
4,2508,0500000
6 800/954 18 Jun SM Tamu jkt jyp Dinas 5 19-Jun 21-Jun 3  2,550,000   1,700,000
4,2508,050,0000
7 800/955 18 Jun HI Ksb TU LAN jkt-jyp Dinas 7 17-Jun 21-Jun 5  3,750,000   1,500,000
5,2507,0500000
Pelaksana Akedemis
8 800/956 18 Jun Mmr LAN jkt-jyp Dinas 7 17-Jun 21-Jun 5  3,750,000   1,500,000
5,2507,0500000
9 23-Jun Ln Kasub seleksi diklat jyp-jkt Dinas 7 25-Jun 26 Jun 2  1,500,000   3,750,000
5,2507,05000000
10 23-Jun Ln staf BKPLA jyp-jkt Dinas 7 25 Jun 27 Jun 3  2,250,000   3,000,000
5,2507,05000,000
11 23-Jun Rkh staf BKPLA jyp jkt Dinas 7 25 Jun 27-Jun 3  2,250,000   3,000,000
5,2507,0500000
12 23-Jun Mnc staf BKPLA jyp-jkt Dinas 7 25 Jun 27 Jan 3  2,250,000   3,000,000
5,2507,0500,000
13 800/1294 23-Jul CR SekBan B KPLA jyp jkt Dinas 5 26 Jul 28-Jul 3  2,550,000   1,700,000
kasubbid jabatan 4,2508,050,0000
14 800/1295 23 Jun S gy fungsional jyp-jkt Dinas 5 26-Jul 28-Jul 3  2,250,000   1,500,000
3,7507,05000,000
15 800/1296 23-Jul Ln staf BKPLA jyp jkt Dinas 5 26 Jul 28 Jul 3  2,250,000   1,500,000
3,7507,0500000
16 800/1132 6-Jul Ln staf BKPLA jyp jkt Dinas 5 9 Jul 11 Jul 3  2,250,000   1,500,000
3,7507,0500000
17 800/1993 17-Sep IN staf B KPLA jyp tim Dinas 6 12-Oct 14-Oct 3  1,650,000   1,650,000
3,3005,0500000
18 800/1995 17-Sep Mnc staf BKPLA jyp merauke Dinas 6 12-Oct 15-Oct 4  2,200,000   1,100,000
3,3005,0500000
19 800/1994 17-Sep Myt staf B KPLA jyp keppi Dinas 6 12-Oct 15-Oct 4  2,200,000   1,100,000
3,3005,0500000
20 800/1986 17-Sep YB staf BKPLA jyp merauke Dinas 6 12-Oct 15-Oct 4  2,200,000   1,100,000
3,3005,0500000
21 800/2316 21 Oct Ln staf BKPLA jyp jkt Dinas 5 26-Oct 28-Oct 3  2,250,000   1,500,000
3,7507,0500000
22 800/2315 21 Oct NW Kasub s eleksi d iklat jyp jkt Dinas 5 26-Oct 28-Oct 3  2,250,000   1,500,000
3,7507,0500000
23 HF staf BKPLA jyp jkt Dinas 5 5-Apr 8-Apr 4  3,000,000   750,000
3,7507,05000000
24 800/513 22-Apr CR SekBan B KPLA jyp jkt Dinas 5 22 Apr 24 Apr 3  2,550,000   1,700,000
4,2508,050,0000
25 DA staf BKPLA jyp nabire Dinas 7 11-Mar 14-Mar 4  2,200,000   1,650,000
3,8505,0500000
26 AA staf BK PLA jyp-biak Dinas 7 10-Mar 14-Mar 5  2,750,000   1,100,000
3,8505,0500000
27 Mkh staf BKPLA jyp-boven Dinas 7 10-Mar 14-Mar 5  2,750,000   1,100,000
3,8505,05000000
28 PL staf BKPLA jyp-wamena Dinas 7 10-Mar 13-Mar 4  1,800,000   1,350,000
3,1504,0500000
29 BH staf BK PLA jyp biak Dinas 7 11-Mar 14-Mar 4  1,800,000   1,350,000
3,1504,0500000
30 JT staf BKPLA jyp merauke Dinas 7 11-Mar 13-Mar 3  1,350,000   1,800,000
3,1504,0500000
31 VD staf BKPLA jyp boven Dinas 7 10-Mar 14-Mar 5  2,750,000   1,100,000
3,8505,0500000
32 BFGDM staf BKPLA jyp-merauke Dinas 7 11-Mar 13-Mar 3  1,650,000   2,200,000
3,8505,0500000
33 800/1979 17-Sep RM Kabid P engembangan jyp-nabire Dinas 6 12-Oct 15-Oct 4  2,200,000   1,100,000
3,3005,05000000

Halaman 1 dari 2
 Lampiran 8

Daftar Perjalanan Dinas Pada Kegiatan Pengembangan Diklat


Badan Kepeg awaian dan Diklat Aparatur TA 2009

SPPD MaksudJml Hari Lamanya Perjalanan DinasJumlah Lumpsum yang diterima


Jabatan dan Unit Tempat Tujuan Perjalanan(Menurut  Jumlah
No. Nama Selisih
Satuan Kerja Seharusnya
No Tgl Dinas Surat Tugas) Tgl Brgkt tgl tiba Jml Ha ri Lumpsum /h ari Jumlah

1 2a 2b 3 4 5 6 7 8 9 10 = 9 - 8   11 12 = 11 x 7 13 = 11 x 10 14 = 12 - 13
34 800/1978 17-Sep AT kabid k esejahteraan jyp wamena Dinas 6 12-Oct 16-Oct 5  2,750,000   550,000
3,3005,0500000
35 800/1983 17-Sep NW kasub se leksi jyp tim Dinas 6 12-Oct 14-Oct 3  1,650,000   1,650,000
3,3005,0500000
kasubbid jabatan
36 800/1985 17-Sep S gy fungsional jyp-punjay Dinas 6 12 Oct 15-Oct 4  2,200,000   1,100,000
3,3005,05000000
37 800/1991 17-Sep Rkh staf B KPLA jyp paniai Dinas 6 12-Oct 15-Oct 4  2,200,000   1,100,000
3,3005,0500000
38 CR SekBan BKPLA jyp jkt Dinas 7 3 Feb 8 Feb 6  5,100,000   850,000
5,9508,0500,000
39 Aaw kabid do kinfo jyp-jkt Dinas 7 3-Feb 8-Feb 6  5,100,000   850,000
5,9508,05000,000
40 RM Kabid Pe ngembangan jyp-jkt Dinas 7 3-Feb 8-Feb 6  4,500,000   750,000
5,2507,05000,000
41 PL kasubbid pengadaan jyp-jkt Dinas 7 23-Mar 27-Mar 5  3,750,000   1,500,000
5,2507,0500000
42 ES staf BKPLA jyp-jkt Dinas 7 23-Mar 27-Mar 5  3,750,000   1,500,000
5,2507,0500000
43 Ars kasubbid in fo jyp-jkt Dinas 7 8-May 13 May 6  4,500,000   750,000
kasubbid kedudukan 5,2507,05000000
44 Evr hukum jyp-jkt Dinas 7 8 May 13 May 6  4,500,000   750,000
5,2507,0500000
45 BH staf BKPLA jyp-jkt Dinas 7 8 May 13 May 6  3,900,000   650,000
4,5506,0500000
46 HT staf BKPLA jyp-jkt Dinas 7 8 May 13 May 6  3,900,000   650,000
4,5506,0500000
47 GIS kasub umum jyp-jkt Dinas 7 29-Jul 2 Aug 5  3,750,000   1,500,000
5,2507,05000000
48 Ezr kasub pr ogram jyp jkt Dinas 7 29 Jul 2-Aug 5  3,750,000   1,500,000
5,2507,0500000
49 JM kasub do kumen jyp-jkt Dinas 7 29-Jul 2 Aug 5  3,750,000   1,500,000
5,2507,05000,000
50 JM kasub do kumen jyp-jkt Dinas 7 29-Jul 2 Aug 5  3,750,000   1,500,000
5,2507,05000000

51 Kyt kasub ca lon da n al jyp-jkt Dinas 7 11 Oct 16-Oct 6  4,500,000   750,000


umni 5,2507,05000000
52 Rsd kasub uj ian di nas jyp-jkt Dinas 7 12-Oct 16-Oct 6  4,500,000   750,000
5,2507,05000,000
53 RS staf BKPLA jyp-supiori Dinas 7 11 Mar 14-Mar 4  2,200,000   1,650,000
3,8505,05000000
54 CR SekBan BKPLA jyp biak Dinas 5 13-Mar 16 Mar 4  2,600,000   650,000
3,2506,0500,000
55 RM Kabid Pengembangan jyp-tim Dinas 5 13 Mar 16-Mar 4  2,200,000   550,000
2,7505,05000,000
56 NW kasub seleksi jyp-supiori Dinas 5 13 Mar 16-Mar 4  2,200,000   550,000
2,7505,05000,000
57 AF staf BKPLA jyp-yapen Dinas 5 13-Mar 16-Mar 4  1,800,000   450,000
2,2504,0500000
58 ML staf BK PLA jyp-gunbin Dinas 6 13 Oct 15 Oct 3  1,650,000   1,650,000
3,3005,05000,000
Jumlah 83,550,000

Halaman 2 dari 2
 Lampiran 9

Perjalanan D inas Dinas P ertambangan d an E nergi TA 2009


Jumlah Lumpsum yang
 jumlah hari Lamanya Perjalanan Dinas Jml Seharusnya
No No SP2 D Nama Diterima
(menurut SPPD) Selisih Keterangan
Tanggal Tiba/ Jml Lumpsum
Tgl Berangkat Jumlah Lumpsum
Kembali Hari /hari

-
1 01809 /SP2D GU/II/2009 MM 7 30-Jun-09 3 Jul-09 4  4,9070,00  2,   800,000 2,100,000 Lebih bayar
000

Slrt 7 30 Jun 09 6-Jun-09  4,26000,000   - 4,200,000 Lebih bayar Tanggalkeberangkatan


0 dan kepulangan tidak
sesuai

-
2 01915 /SP2D GU/II/2009 ELP 7 26-Feb 09 3-Mar-09 6  4,20600,0  3,   600,000 600,000 Lebih bayar
000
CTN 7 26-Feb 09 3-Mar-09 6  3,85050,000  3,   300,000 550,000 Lebih bayar
0

KI 7 20-Jul 09 24-Jul 09 5  3,55000,000  2,   500,000 1,000,000 Lebih bayar


0

3 02839 /SP2D GU/II/2009 MG 7 24-Jul-09 29-Jul 09 6  4,2060,00,0  3,   600,000 600,000 Lebih bayar
00
PW 7 27-Jul 09 2 Aug 09 7  4,26000,000  4, 200,000
0

4 02844 /SP2D GU/II/2009 MA 7 21 Aug 09 25 Aug-09 5  3,8  2,   750,000 1,100,000 Lebih bayar
505,00,000
Bndt 7 21-Aug-09 25-Aug-09 5  3,85050,000  2,   750,000 1,100,000 Lebih bayar
0

5 03049 /SP2D GU/II/2009 MA 7 14-Sep 09 15-Sep 09 2  3,85505,0  1,   100,000 2,750,000 Lebih bayar
0000
KI 7 13-Sep 09 20 Sep-09 7  3,5050,0000  3, 500,000
0

6 03050 /SP2D GU/II/2009 PW 15 7 Sep-09 13-Sep 09 7  8,25505,0  3,   850,000 4,400,000 Lebih bayar
0000
YM 15 7-Sep 09 13 Sep-09 7  8,2505,0000  3,   850,000 4,400,000 Lebih bayar
0
IMS 15 7-Sep 09 13 Sep-09 7  8,2505,0000  3,   850,000 4,400,000 Lebih bayar
0
SA 15 7-Sep 09 13 Sep-09 7  7,5050,0000  3,   500,000 4,000,000 Lebih bayar
0

7 03919 /SP2D GU/II/2009 YS 7 12-Sep 09 16-Sep 09 5  3,85505,0  2,   750,000 1,100,000 Lebih bayar
00000
AW 7 12-Sep 09 16 Sep-09 5  3,8505,0000  2,   750,000 1,100,000 Lebih bayar
0
OM 7 12-Sep-09 16 Sep-09 5  3,5050,0000  2,   500,000 1,000,000 Lebih bayar
0

Halaman 1 dari 3
 Lampiran 9

Perjalanan D inas Dinas P ertambangan d an E nergi TA 2009

Jumlah Lumpsum yang


 jumlah hari Lamanya Perjalanan Dinas Jml Seharusnya
No No SP2 D Nama Diterima
(menurut SPPD) Selisih Keterangan
Tanggal Tiba/ Jml  Lumpsum
Tgl Berangkat Jumlah Lumpsum
Kembali Hari /hari
8 04919 /SP2D GU/II/2009 TKT 7 17 Nov-09 22 Nov-09 6  4,20600,0  3,   600,000 600,000 Lebih bayar
0000

9 04920 /SP2D GU/II/2009 PW 15 4-Nov 09 17 Nov 09 14  8,25505,0  7,   700,000 550,000 Lebih bayar
00000
MG 15 4-Nov-09 17-Nov 09 14  8,2505,0000  7,   700,000 550,000 Lebih bayar Surat Tugas tidak ada
0
YS 15 4-Nov-09 17-Nov 09 14  8,2505,0000  7,   700,000 550,000 Lebih bayar Nomor dan tanggal
0
EM 15 4-Nov-09 17-Nov 09 14  8,2505,0000  7,   700,000 550,000 Lebih bayar
0

10 00707 /SP2D GU/II/2009 MM 7 5 May-09 6-May-09 2  4,20600,0  1,   200,000 3,000,000 Lebih bayar
0000

11 00707 /SP2D GU/II/2009 LIW 7 15-Mar-09 19-Mar 09 5  4,20600,0  3,   000,000 1,200,000 Lebih bayar
000

12 04190 /SP2D GU/II/2009 YM 7 29-Sep 09 4-Oct 09 6  3,85505,0  3,   300,000 550,000 Lebih bayar
00000
MA 7 29-Sep 09 4-Oct 09 6  3,8505,0000  3,   300,000 550,000 Lebih bayar
0
RR 7 29-Sep 09 4-Oct 09 6  3,8505,0000  3,   300,000 550,000 Lebih bayar
0
YA 7 29-Sep 09 4-Oct 09 6  3,8505,0000  3,   300,000 550,000 Lebih bayar
0

14
13 01569 /SP2D
05355 /SP2D GU/II/2009
GU/II/2009 FJB
SSR 7
7 6 Feb-09
25 Nov-09 10-Feb 09
29-Nov 09 55  4,20600,0 00000  3,
600 000 4 ,32,00,000    000,000
000,000 1,200,000Lebih
1,200,000 Lebih bayar
bayar
TH 7 25 Nov-09 29-Nov 09 5 600 000 4, 230, 0,000   000,000 1,200,000 Lebih bayar
SS 7 25 Nov-09 29-Nov 09 5 600 000 4, 230, 0,000   000,000 1,200,000 Lebih bayar
15 01569 /SP2D GU/II/2009 MM 7 11-Feb 09 15-Feb-09 5  4,90700,000000  3,   500,000 1,400,000 Lebih bayar

16 01569 /SP2D GU/II/2009 YM 7 11-May 09 15 May-09 5  4,20600,0 00000  3,   000,000 1,200,000 Lebih bayar Tanggaltiket 15 Mei 09,
SPPD 17 Mei 09

Surat Tugas tidak ada.


Tanggal tiket 23 April 09, SPPD 25 April 09

17 01557 /SP2D GU/II/2009 MM 7 19-Apr 09 23-Apr 09 5  4,20600,0,0  3,   000,000 1,200,000 Lebih bayar
000
YM 7 19-Apr 09 23-Apr 09 5  3,85050,000  2,   750,000 1,100,000 Lebih bayar
0
RR 7 19-Apr 09 23-Apr 09 5  3,85050,000  2,   750,000 1,100,000 Lebih bayar
0
KSW 7 19-Apr 09 23-Apr 09 5  3,50500,000  2,   500,000 1,000,000 Lebih bayar
0
MM 7 12-Apr 09 16 Apr 09 5  4,2060,0000  3,   000,000 1,200,000 Lebih bayar
0

Halaman 2 dari 3
 Lampiran 9

Perjalanan D inas Dinas P ertambangan d an E nergi TA 2009

Jumlah Lumpsum yang


 jumlah hari Lamanya Perjalanan Dinas Jml Seharusnya
No No SP2 D Nama Diterima
(menurut SPPD) Selisih Keterangan
Tanggal Tiba/ Jml Lumpsum
Tgl Berangkat Jumlah Lumpsum
Kembali Hari /hari
YM 7 12-Apr 09 16-Apr 09 5  3,85500,00  2,   750,000 1,100,000 Lebih bayar Tanggal tiket 16 April 09,
00
SS 7 12 Apr 09 16 Apr-09 5  3,85050,00  2,   750,000 1,100,000 Lebih bayar SPPD 18 April 09
00
DK 7 12-Apr 09 16-Apr 09 5  3,85500,00  2,   750,000 1,100,000 Lebih bayar
00
Jumlah   59,900,000

Halaman 3 dari 3
 Lampiran 10

BADAN PERBATASAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI

RINCIAN SPPD (KELEBIHAN LUMPSUM HARAN)

Nama Jabatan Surat T ugas SPPD Rute Tgl. B Tgl Pulang Lama  Lumpsum Lumpsum Selisih Keterangan
(hari) erangkat Hari Harian
A B C D E F G=AxF H=(A-E)xF

UP SPJ 001
Kabid Kerjasama BPKD Kelebihan Biaya Lumpsum, Jumlah hari
SI Prov Papua 27 J anuari 2 009 6 Jyp Jkt 28 Januari 2 009 31 Januari 2 009 4  38,4500,0,  1,700,000  tidak sesuai
Kabid Potensi BPKD Prov 000 Kelebihan Biaya Lumpsum, Jumlah hari
SW Papua 27 J anuari 2 009 6 Jyp Jkt 27 Januari 2009 31 Januari 2009 5  37,75500,  750,000  tidak sesuai,
0,000 Tidak ada tiket, tidak dapat diyakini
Tkm Staf BP KLN 17 Ma ret 20 09 6 Jyp-Jkt 0 -  12,500,000  kebenarannya
Tiket Tujuan Surabaya, Tidak ada tiket
HP Sekretaris B PKLN 20 A ril 2009 6 Jyp-Jkt 21 April 2009 7 Juni 2009 6 -  13,100,000  ke Jakarta
Jumlah hari tidak sesuai, boarding pass
BF Kepala B PKLN P rov 15 Juli 2009 5 Jyp-Mkq 16 J uni 2009 18 J uni 2009 3  16,80000,  1,200,000  tdk ada
Papua 000
TU SPJ 003 Kegiatan Rapat Koordinasi Penanganan Pelintas Batas

Kabid Kerjasama BPKLN


PM Prov. P apua 13 A gustus 2 5 Jyp-Mrq 17 A gustus 2009 19 A gustus 2009 3  16,800,00,000 Kelebihan Biaya lumpsum
009 1,200,000 
Kabid Perbatasan BPKLN
Mby Provinsi Papua 13 Agustus 2009 5 Jyp-Mrq 17 Agustus 2 009 19 Agustus 2009 3  15,655000,000 Kelebihan Biaya lumpsum
Kasubid Pelintas Batas 1,100,000 

JUMLAH   32,650,000

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 11

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah


TA 2009
Bantuan kepada Organisasi Sosial belum ada Laporan Penggunaan Dana

NO SP2D NAMA PENERIMA KETERANGAN JUMLAH


Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Badan Narkotika Provinsi
Badan Narkotika
Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan RutinProvinsi
Triwulan I, II dan III Tahun
1 01553/SP2D-LS/I/2009 750,000,000.00
 Anggaran 2009. Papua
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Fransiskus Asisi Jayapura Provinsi Papua, guna biaya Program Kerja/Operasional Akademik Triwulan II Tahun Anggaran 200
Badan Pengurus YPPK
2 01493/SP2D-LS/I/2009 Fransiskus Asisi Jayapura Provinsi Papua 425,000,000.00

Dewan Kesenian Tanah Papua Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Kesenian Tanah
3 01486/SP2D-LS/I/2009 500,000,000.00
Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan II Tahun Anggaran 2009.

Dewan Kesenian Tanah Papua Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Kesenian Tanah
4 02410/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 450,000,000.00
Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan III Tahun Anggaran 2009.

Dewan Kesenian Tanah Papua Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Kesenian Tanah
5 05609/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 450,000,000.00
Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan IV Tahun Anggaran 2009.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Provinsi Papua, guna biaya memperingati Hari Anti Narkoba Internasional Tahun 2009.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi
Dewan Pimpinan Papua kepada Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan II,III dan IV Tahun Anggaran 2009
Daerah
6 01378/SP2D-LS/I/2009 Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Kantor Urusan Agama Distrik Jayapura Selatan, guna biaya Pembuatan Pagar Keliling Kantor Tahun 2008. 291,050,000.00
GRANAT Provinsi Papua

7 06367/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 ICMI Orwil Papua 300,000,000.00

Kepala Kantor urusan Agama


8 00185/SP2D-LS/I/2009 200,000,000.00
Distrik Jayapura Selatan

Ketua Badan Pengurus Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Badan Pengurus Yayasan
9 01014/SP2D-LS/I/2009Yayasan Pendidikan Kristen di Pendidikan Kristen di Tanah Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin450,000,000.00
Tanah PapuaTriwulan I Tahun Anggaran 2009.
Ketua Badan Pengurus YPPGI Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Badan Pengurus Yayasan
10 00492/SP2D-LS/I/2009 Pendidikan Persekolahan Gereja-Gereja Injili (YPPGI) di Tanah Papua, guna biaya 225,000,000.00
di Tanah Papua program kerja/kegiatan rutin triwulan I tahun anggaran 2009.
Ketua Badan Pengurus YPPGI Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Badan Pengurus Yayasan
11 00156/SP2D-LS/I/2009 Pendidikan dan Persekolahan Gereja-Gereja Injili (YPPGI) Papua, guna biaya 375,000,000.00
Papua Kegiatan Rutin/Operasional Tahun 2008.

Halaman 1 dari 5
 Lampiran 11

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah


TA 2009
Bantuan kepada Organisasi Sosial belum ada Laporan Penggunaan Dana

NO SP2D NAMA PENERIMA KETERANGAN JUMLAH

Ketua Badan Pengurus YPPK Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Badan Pengurus Yayasan
12 00476/SP2D-LS/I/2009 Fransiskus Asisi Jayapura Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Fransiskus Asisi Jayapura Provinsi 250,000,000.00
Provinsi Papua Papua, guna biaya Operasional/Kegiatan Rutin Triwulan I Tahun Anggaran 2009
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Badan Pengurus Yayasan
Ketua BP YPPK Fransiskus
13 00155/SP2D-LS/I/2009 Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Fransiskus Asisi Jayapura Provinsi 500,000,000.00
 Asisi Jayapura Provinsi Papua Papua, guna biaya Kegiatan Rutin/Operasional Tahun 2008.

Ketua Dewan Kesenian Tanah Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Kesenian Tanah
14 00597/SP2D-LS/I/2009 500,000,000.00
Papua Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan I Tahun Anggaran 2009.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Pimpinan Daerah
15 00738/SP2D-LS/I/2009 GOPTKI Provinsi
Gabungan Organisasi Penyelenggara Papua
Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTKI) 120,000,000.00
Provinsi Papua, guna biaya Program Kerja/Operasional Tahun 2009.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Pimpinan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Provinsi Papua, guna biaya Kegiatan Rutin Tahun 2008.
Ketua
Pembayaran Bantuan DPD K-SPSI
Pemerintah Provinsi
Provinsi Papua kepada Dewan Pimpinan Wilayah Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) Provinsi Papua, guna biaya Kegiatan Rutin/Operasional Tahun 2008.
16 00146/SP2D-LS/I/2009 100,000,000.00
Papua
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Majelis Pengurus Wilayah Ikatan Cendikiawan Muslim Se Indonesia Organisasi Wilayah Provinsi Papua, guna biaya Program Kerja Tahun 2008.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan I Tahun Anggaran 2009
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Panitia Pembangunan Mushola Air Garam di Distrik Asselokobal di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2008.
17 00190/SP2D-LS/I/2009 Ketua GMPI Provinsi Papua 75,000,000.00

Ketua MPW ICMI Orwil


18 00153/SP2D-LS/I/2009 375,000,000.00
Provinsi Papua

Ketua MPW ICMI Orwil


19 00565/SP2D-LS/I/2009 350,000,000.00
Provinsi Papua

Ketua Panitia Pembangunan


20 00187/SP2D-LS/I/2009 200,000,000.00
Mushola Air Garam

Ketua Panitia Pembangunan Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Panitia Pembangunan Tugu
21 00186/SP2D-LS/I/2009 200,000,000.00
Tugu Injil Lembah Baliem Injil masuk Lembah Baliem di Minimo Kabupaten Jayawijaya Tahun 2008.

Halaman 2 dari 5
 Lampiran 11

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah


TA 2009
Bantuan kepada Organisasi Sosial belum ada Laporan Penggunaan Dana

NO SP2D NAMA PENERIMA KETERANGAN JUMLAH

Ketua Pengurus Pembangunan Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Pengurus Masjid Al -
22 00183/SP2D-LS/I/2009 Masjid Al-Hiikmah Kampung Hikmah Kampung Baru Tanah Hitam, guna biaya Pelaksanaan Pembangunan Masjid 100,000,000.00
Baru Tanah Hitam Tahun 2008.
Ketua Sinode Gereja Masehi Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Gereja Masehi Advent Hari
23 00158/SP2D-LS/I/2009  Advent Hari Ketujuh Daerah Ketujuh Daerah Papua, guna biaya Kegiatan Rutin/Operasional Tahun Anggaran 750,000,000.00
Papua 2008.

Ketua Umum DPW BKPRMI Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada DPW Badan Komunikasi
24 00149/SP2D-LS/I/2009 Pemuda Remaja Masjid Indonesia Provinsi Papua, guna biaya Pembinaan Program 150,000,000.00
Provinsi Papua
Konsolidasi Organisasi Tahun 2008.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Lembaga Pengembangan
Ketua Umum LPTQ Provinsi
25 00291/SP2D-LS/I/2009 Tilawatil Qur'an (LPTQ) Provinsi Papua, guna biaya Pelaksanaan STQ Tingkat 3,000,000,000.00
Papua
Provinsi dan Nasional Tahun 2009.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Pengurus Masjid Raya
Ketua Umum Masjid Raya
26 00168/SP2D-LS/I/2009 Baiturrahim Jayapura Provinsi Papua, guna biaya Pembangunan Lanjutan Masjid 1,000,000,000.00
Baiturrahim Jayapura
Tahun 2008.
Ketua Umum
Pembayaran YAPIS
Bantuan Pusat di Provinsi Papua kepada Yayasan Pendidikan Islam
Pemerintah
27 00157/SP2D-LS/I/2009 375,000,000.00
(YAPIS)
TanahPusat
Papua
di Tanah Papua, guna biaya Kegiatan Rutin/Operasional Tahun 2008.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Yayasan Bina Insan Cendikia Papua (YABICPA) Jayapura, guna biaya Kegiatan Rutin/Operasional Yayasan Tahun 2008.
Ketua Yayasan Bina Insan
28 00184/SP2D-LS/I/2009 100,000,000.00
Cendikia Papua Jayapura

Ketua Yayasan Cinta Tanah Air Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Yayasan Cinta Tanah Air
29 00151/SP2D-LS/I/2009 400,000,000.00
Jayapura, guna biaya Operasional Yayasan Tahun 2008.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Yayasan DDI-AD Babussalam Biak, guna biaya Pembangunan Asrama Pondok Pesantren Tahun 2008.
Ketua Yayasan
Pembayaran DDI-AD
Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Yayasan Kasih Sayang Ibu (Mother's Love Foundation) guna biaya Kegiatan Rutin/Operasional Yayasan Tahun 2008
30 00127/SP2D-LS/I/2009 350,000,000.00
BabussalamBantuan
Pembayaran Biak Pemerintah Provinsi Papua kepada Yayasan Kyadiren Biak, guna biaya Operasional Yayasan Tahun 2008.

Ketua Yayasan Kasih Sayang


31 00370/SP2D-LS/I/2009 600,000,000.00
Ibu

32 00150/SP2D-LS/I/2009 Ketua Yayasan Kyadiren Biak 300,000,000.00

Halaman 3 dari 5
 Lampiran 11

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah


TA 2009
Bantuan kepada Organisasi Sosial belum ada Laporan Penggunaan Dana

NO SP2D NAMA PENERIMA KETERANGAN JUMLAH

Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Badan Pengurus Daerah


33 05954/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 KK. YUMASSESS PAPUA CQ. Masyarakat YUMASIS Provinsi Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin 760,000,000.00
G. JITMAU
Tahun 2009.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Komisi Penanggulangan
Komisi Penanggulangan Aids
34 01895/SP2D-LS/I/2009  Aids Provinsi Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan I, II dan 3,000,000,000.00
Provinsi Papua
III Tahun Anggaran 2009.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Panti Asuhan Putera Balim
35 03527/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Panti Asuhan Balim Yalimo 25,000,000.00
Yalimo, guna biaya Operasional/Kegiatan Rutin Tahun Anggaran 2009
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Perwakilan Komisi Nasional
Perwakilan KOMNAS HAM
36 06075/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Provinsi Papua, guna biaya Operasional/Kegiatan 495,716,500.00
Prov. Papua
Rutin Triwulan III dan IV Tahun Anggaran 2009.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Perwakilan Komisi Nasional
Perwakilan Komnas HAM
37 00521/SP2D-LS/I/2009 Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Provinsi Papua, guna biaya Operasional/Kegiatan 250,000,000.00
PRovinsi Papua
Rutin Triwulan I Tahun Anggaran 2009.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Perwakilan Komisi Nasional
PERWAKILAN KOMNASHAM
38 01763/SP2D-LS/I/2009 Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Provinsi Papua, guna biaya Operasional/Kegiatan 250,000,000.00
PAPUA
Rutin Triwulan II Tahun Anggaran 2009.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Yayasan Pendidikan Islam
39 01300/SP2D-LS/I/2009 YAPIS Pusat di Tanah Papua (YAPIS) Pusat di Tanah Papua, guna biaya Program Kerja/Operasional Akademik 675,000,000.00
Triwulan I dan II Tahun Anggaran 2009
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Yayasan Pendidikan Islam
40 06343/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 YAPIS Pusat di Tanah Papua (YAPIS) Pusat di Tanah Papua, guna biaya Program Kerja/Operasional Akademik 450,000,000.00
Triwulan III dan IV Tahun Anggaran 2009
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Badan Pengurus Yayasan
41 02581/SP2D-LS/I/2009 Yayasan Pendidikan Kristen Pendidikan Kristen di Tanah Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin 900,000,000.00
Triwulan II Tahun Anggaran 2009.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Badan Pengurus Yayasan
42 07863/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Yayasan Pendidikan Kristen Pendidikan Kristen di Tanah Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin 1,650,000,000.00
Triwulan III dan IV Tahun Anggaran 2009.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Badan Pengurus Yayasan
43 02681/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Yayasan YPPGI Irja Pendidikan Persekolahan Gereja-Gereja Injili (YPPGI) di Tanah Papua, guna biaya 450,000,000.00
program kerja/kegiatan rutin triwulan II tahun anggaran 2009.

Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Yayasan Badan Pengelola


44 01640/SP2D-LS/I/2009 YBPPA Provinsi Papua Pendidikan Berpola Asrama (YBPPA) Provinsi Papua, guna biaya Program 66,500,000.00
Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan I dan II Tahun Anggaran 2009.

Halaman 4 dari 5
 Lampiran 11

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah


TA 2009
Bantuan kepada Organisasi Sosial belum ada Laporan Penggunaan Dana

NO SP2D NAMA PENERIMA KETERANGAN JUMLAH

Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Yayasan Badan Pengelola


45 08495/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 YBPPA Provinsi Papua Pendidikan Berpola Asrama (YBPPA) Provinsi Papua, guna biaya Program 66,500,000.00
Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan III dan IV Tahun Anggaran 2009.
Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Yayasan Pendidikan dan
46 04421/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 YPPK FRANSISKUS ASISI Persekolahan Katolik (YPPK) Fransiskus Asisi Jayapura Provinsi Papua, guna biaya 412,500,000.00
Program Kerja/Operasional Akademik Triwulan III Tahun Anggaran 2009

Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Yayasan Pendidikan dan


47 07284/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 YPPK FRANSISKUS ASISI Persekolahan Katolik (YPPK) Fransiskus Asisi Jayapura Provinsi Papua, guna biaya 412,500,000.00
Program Kerja/Operasional Akademik Triwulan IV Tahun Anggaran 2009

TOTAL 24,924,766,500

Halaman 5 dari 5
 Lampiran 12

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah


TA 2009
Bantuan kepada Organisasi Pemuda dan Olahraga yang b elum ada Laporan Penggunaan Dana

Belum ada Laporan


NO SP2D NAMA PENERIMA KETERANGAN Penggunaan Dana

1 00152/SP2D-LS/I/2009 Dewan Pimpinan Daerah AMPI Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Pimpinan 250 000 000 00 250 000 000
Provinsi Papua Daerah Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Provinsi Papua,
guna biaya Kegiatan Rutin Tahun 2008.
2 00295/SP2D-LS/I/2009 Ketua DPD-KNPI Provinsi Papua Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Pengurus 337,500,000 00 337,500,000
Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua, guna
biaya Kegiatan Rutin Triwulan I Tahun Anggaran 2009.
3 00493/SP2D-LS/I/2009 Ketua Pengurus Daerah Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Pengurus Daerah 105,000,000 00 105,000,000
Generasi
Muda FKPPI Provinsi Papua XXIV Generasi Muda FKPPI Provinsi Papua, guna b iaya Musyawarah Daerah
VII di Jayapura Tahun 2009
5 01549/SP2D-LS/I/2009 Dewan Pimpinan Daerah Komite Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Pengurus 500,000,000 00 500,000,000
Nasional Pemuda Indonesia Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua, guna
Provinsi Papua biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan II Tahun Anggaran 2009.

6 01762/SP2D-LS/I/2009 PENGPROV. TAEKWONDO Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Taekwondo 350,000,000 00 350,000,000
PAPUA Indonesia Pengurus Provinsi Papua, guna biaya Program Kerja/Kegiatan
Rutin Tahun Anggaran 2009.

7 01819/SP2D-LS/I/2009 Lantamal X Jayapura Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Pangkalan Utama 150,000,000 00 150,000,000
 Angkatan Laut X (Lantamal) Jayapura, guna biaya mengikuti Kegiatan
Pertandingan Kasal Cup di Bunak en Sulawesi Utara Tahun 2009.

9 02009/SP2D-LS/I/2009 Badan Futsal Papua Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Badan Futsal 100,000,000 00 100,000,000
Papua, guna biaya Penyelenggaraan Futsal Open Tournament "Gubernur
Cup 2009" di Jayapura

10 02695/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 DPD KNPI Papua Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Dewan Pengurus 362,500,000 00 362,500,000
Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua, guna
biaya Program Kerja/Kegiatan Rutin Triwulan III dan IV Tahun Anggaran
2009.
11 04337/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 PERBASI PAPUA Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Persatuan Bola 600 000 000 00 600 000 000
Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) Pengurus Provinsi Papua, guna biaya
Program Kerja/Kegiatan Rutin Tahun Anggaran 2009.
12 04541/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Mutiara Hitam FC Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Tim Futsal Mutiara 400,000,000 00 400,000,000
Hitam FC Papua, guna biaya mengikuti Turnam en Futsal Piala PSSI Tahun
2009 dan Persiapan Kejuaraan Indonesia Futsal League (ISL) Tahun 2010.

3,155,000,000.00 3,155,000,000
Jumlah 3,155,000,000

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 13

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah


TA 2009
Bantuan kepada Perguruan Tinggi belum ada Laporan Penggunaan Dana

Belum ada
NO SP2D NAMA P ENERIMA KETERANGAN JUMLAH yangLaporan
DiterimaPenggunaan Dana

00159/SP2D-LS/I/2009 Ketua STFT Fajar Timur Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 350,000,000.00   350,000,000
Jayapura Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Fajar Timur
Jayapura, guna biaya Program Kerja Operasional
 Akademik Tahun 2008.

2 00160/SP2D-LS/I/2009 Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 350,000,000.00   350,000,000
Hukum Biak Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Biak - Papua, guna
biaya Program Kerja/Operasional Akademik Tahun 2008.

3 00161/SP2D-LS/I/2009 Ketua STIH Umel Mandiri Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 350,000,000.00   350,000,000
Jayapura Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Umel Mandiri Jayapura, guna
biaya Program Kerja/Operasional Akademik Tahun 2008.

4 00278/SP2D-LS/I/2009 Ketua STISIPOL Silas Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 350,000,000.00 350,000,000 
Papare Jayapura STISIPOL Silas Papare Jayapura, guna biaya Program
Kerja/Operasional Akademik Tahun 2008.

5 00477/SP2D-LS/I/2009 Rektor Universitas Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 1 ,000, 000,000 .00 1, 000, 000 ,
000 
Cenderawasih Jayapura Universitas Cenderawasih Jayapura, guna biaya Program
Kerja/Operasional Akademik Triwulan I Tahun Anggaran
2009 (Fresh Money)

6 00613/SP2D-LS/I/2009  Akademi Keperawatan Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 120,000,000.00 120,000,000 
Jayapura (Yayasan  Akademi Keperawatan Jayapura (Yayasan Masyarakat
Masyarakat Sejahtera Sejahtera Papua) guna biaya Program Kerja/Operasional
Papua)  Akademik Triwulan I Tahun Anggaran 2009.

Halaman 1 dari5
 Lampiran 13

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah


TA 2009
Bantuan kepada Perguruan Tinggi belum ada Laporan Penggunaan Dana

Belum ada
NO SP2D NAMA P ENERIMA KETERANGAN JUMLAH yangLaporan
DiterimaPenggunaan Dana

7 00759/SP2D-LS/I/2009 Direktur Akademi Sekretari Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 52,500,000.00   52,500,000
dan Manajemen Indonesia  Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia (ASMI)
Jayapura Jayapura, guna biaya Program Kerja/Operasional
 Akademik Triwulan I Tahun Anggaran 2009

8 01134/SP2D-LS/I/2009 Ketua Senat Mahasiswa Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 20,000,000.00   20,000,000
 AKPARIS 45 Jayapura Senat Mahasiswa Akademi Pariwisata 45 Jayapura, guna
biaya Operasional/Program Kerja Tahun Anggaran 2009

9 01470/SP2D-LS/I/2009 Senat Mahasiswa STAIN Al- Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 20,000,000.00   20,000,000
Fatah Jayapura Pengurus Senat Mahasiswa (SEMA) Sekolah Tinggi
 Agama Islam Negeri (STAIN) Al Fatah Jayapura, guna
biaya Kegiatan Rutin/Operasional Senat Tahun 2008.

10 01583/SP2D-LS/I/2009 Universitas Cenderawasih Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 1 ,000, 000,000 .00 1, 000, 000 ,
000 
Jayapura Universitas Cenderawasih Jayapura, guna biaya Program
Kerja/Operasional Akademik Triwulan II Tahun Anggaran
2009 (Fresh Money)

11 01597/SP2D-LS/I/2009 PKK Provinsi Papua Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 250,000,000.00 250,000,000 
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Tim
Penggerak Provinsi Papua, guna biaya
Operasional/Kegiatan Rutin Triwulan II Tahun Anggaran
2009.
12 01731/SP2D-LS/I/2009 Universitas Cenderawasih Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 1 ,000, 000,000 .00 1, 000, 000 ,
000 
Jayapura Universitas Cenderawasih Jayapura, guna biaya
Penyelenggaraan Program Pendidikan Kedokteran
Triwulan I dan II Tahun Anggaran 2009.

Halaman 2 dari5
 Lampiran 13

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah


TA 2009
Bantuan kepada Perguruan Tinggi belum ada Laporan Penggunaan Dana

Belum ada
NO SP2D NAMA P ENERIMA KETERANGAN JUMLAH yangLaporan
DiterimaPenggunaan Dana

13 01924/SP2D-LS/I/2009 Sekolah Tinggi Ilmu Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 337,500,000.00   337,500,000
Pertanian SantoThomas Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Santo Thomas
 Aquinas  Aquinas Jayapura, guna biaya Program Kerja/Operasional
 Akademik Triwulan I dan II Tahun Anggaran 2009.

14 02476/SP2D-LS/1.20.5.2/2009  ASMI Jayapura Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 105,000,000.00   05,000,000
 Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia (ASMI)
Jayapura, guna biaya Program Kerja/Operasional
 Akademik Triwulan II Tahun Anggaran 2009

15 02577/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Universitas Yapis Papua Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua 500,000,000.00   500,000,000
kepada Universitas Yapis Papua (UNIYAP) Jayapura,
guna biaya Program Kerja/Operasional Akademik
Triwulan I dan II
Tahun Anggaran 2009

16 03008/SP2D-LS/1.20.5.2/2009  Akademi Pariwisata 45 Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 125,000,000.00 125,000,000 
Jpr  Akademi Pariwisata 45 Jayapura, guna biaya Operasional
 Akademik/Kegiatan Rutin Triwulan I dan II Tahun
 Anggaran 2009.

17 03948/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Pusat Keuda Uncen Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua 1 ,408, 320,000 .00 1, 408, 320 ,000 
kepada
Pusat Kajian Ekonomi dan Keuangan Daerah Universitas
Cenderawasih Jayapura, guna biaya Program
Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia
Pen elola Keuan an Ne ara/Daerah di Provinsi Pa ua
18 04116/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Universitas Sains dan Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 382,500,000.00 382,500,000 
Teknologi Jayapura Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), guna
biaya Program Kerja/Operasional Akademik Triwulan I, II
dan III Tahun Anggaran 2009.

Halaman 3 dari5
 Lampiran 13

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah


TA 2009
Bantuan kepada Perguruan Tinggi belum ada Laporan Penggunaan Dana

Belum ada
NO SP2D NAMA P ENERIMA KETERANGAN JUMLAH yangLaporan
DiterimaPenggunaan Dana

19 04652/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Sekolah Tinggi Theolog Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 350,000,000.00   350,000,000
Baptis Sekolah Tinggi Theologia (STT) BAPTIS Abepura, guna
biaya Program Kerja/Operasional Akademik Tahun
 Anggaran 2009.

20 06578/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Sekolah Tinggi Ilmu Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 2,500,000.00   12,500,000
Pertanian SantoThomas Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Santo Thomas
 Aquinas  Aquinas Jayapura, guna biaya Program
Kerja/Operasional
 Akademik Triwulan III dan IV Tahun Anggaran 2009.

21 07507/SP2D-LS/1.20.5.2/2009  ASMI Jayapura Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 192,500,000.00   92,500,000
 Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia (ASMI)
Jayapura, guna biaya Program Kerja/Operasional
 Akademik Triwulan III dan IV Tahun Anggaran 2009

22 07522/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Sekolah Tinggi Ilmu Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 350,000,000.00 350,000,000 
Ekonomi Port Numbay Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Port Numbay, guna
biaya Program Kerja/Operasional Akademik Tahun
 Anggaran 2009.

23 07523/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 BEM STIE PORT Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 20,000,000.00 20,000,000 
NUMBAY Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
(BEM-STIE) Port Numbay, guna biaya Program
Kerja/Operasional Akademik Tahun Anggaran2009.

24 07859/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 SMPT Universitas Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 20,000,000.00 20,000,000 
Cenderawasih Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Universitas
Cenderawasih, guna biaya Program Kerja/Operasional
 Akademik Tahun Anggaran 2009.

Halaman 4 dari5
 Lampiran 13

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah


TA 2009
Bantuan kepada Perguruan Tinggi belum ada Laporan Penggunaan Dana

Belum ada
NO SP2D NAMA P ENERIMA KETERANGAN JUMLAH yangLaporan
DiterimaPenggunaan Dana

25 07866/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Badan Eksekutif Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 20,000,000.00   20,000,000
Mahasiswa USTJ Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sains dan
Teknologi Jayapura (BEM-USTJ), guna biaya Program
Kerja/Operasional Akademik Tahun Anggaran 2009

26 07867/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 SENAT MAHASISWA Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 20,000,000.00   20,000,000
STIPER STA Badan Pengurus Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Pertanian (STIPER) Santo Thomas Aquinas Jayapura
Tahun Anggaran2009

27 07981/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 STAIN AL-FATAH Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 200,000,000.00   200,000,000
Jayapura Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Al-Fatah Jayapura,
guna biaya Program Kerja/Operasional Akademik Tahun
 Anggaran 2009.

28 07982/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 STIE OTTOW & Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 52,500,000.00 52,500,000 
GEISSLER Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ottow dan Geissler
Jayapura, guna biaya Program Kerja/Operasional
 Akademik Triwulan I Tahun Anggaran 2009.

29 08003/SP2D-LS/1.20.5.2/2009 Universitas Cenderawasih Pembayaran Bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada 1 ,000, 000,000 .00 1, 000, 000 ,000 
Jayapura Universitas Cenderawasih Jayapura, guna biaya
Penyelenggaraan Program Pendidikan Kedokteran
Triwulan III dan IV Tahun Anggaran 2009.

9,958,320,000.00 9,958,320,000.00
TOTAL   9,958,320,000

Halaman 5 dari5
 Lampiran 14

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah


TA 2009
Bantuan Keagamaan yang belum ada Laporan Penggunaan Dana

No Daftar Pen erima Jumlah Dan a

1 Sinoda Gereja Kristen In jil (G KI) di Tanah P apua 1,100,000,000

2 Sinode Gereja Injil di Indonesia (G IDI) 1 100 000 000

3 Sinode Gereja Jemaat Protestan I ndonesia ( GJPI) d i T anah P apua 300,000,000

4 Gereja P ersekutuan K risten Alkitab Indonesia (G PKAI)   300 000,000

5 Keuskupan Ja yapura (Gereja Katholik d i p apua) 600 000 000

6 Gereja M asehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) w ilayah Papua 300 000 000

7 Gereja Pa ntekosta In donesia (G PI) di P apua 150 000,000

8 Gereja Pr otestan In donesia d i Pa pua (G PI) 200 000,000

9 Gereja Pa ntekosta Te bernakel (GPT) 250 000 000

10 Gereja Pa ntekosta Pu sat Surabaya (GPPS) 100 000,000

11 Gereja K alvari P antekosta M isi In donesia (G KPMI) 100 000 000

12 Gereja P antekosta S arikat di In donesia (G PSDI) 100 000,000

13 Gereja Pa ntekosta Pa rakletos 100 000 000

14 Gereja Be thel Tebernakel (G BT) 100 000 000

15 Gereja P antekosta H aleluya In donesia (G PHI) 100 000 000

16 Gereja Ke rapatan Pantekosta 150 000 000

17 Gereja Seg ala Bangsa (GS B) 100 000 000

18 Gereja K erapatan Injil B angsa I ndonesia ( KIBAID) w ilayah P apua 200,000,000

19 Gereja s idang-sidang jemaat allah (GSJA) di Tanah Papua 400 000 000

20 Gereja Na zzanone wilayah pa pua 200 000 000

21 Gereja Ra hobot In donesia wilayah papua 100 000 000

22 Gereja Kr isten Ka lam Ku dus w ilayah Papua 100 000,000

23 Persekutuan G ereja Victory Melanesia P apua 200 000 000

24 Gereja Be thany In donesia w ilayah papua 200 000 000

25 Gereja K risten K emah D aud ( GKKD) wilayah p apua 150,000,000

26 Persekutuan G ereja Menara Im an d i T anah Papua 300 000 000

27 Gereja P antekosta S erikat In donesia (G PSI) Papua 100 000,000

28 Persekutuan G ereja-gereja Pa pua (P GGP) 600 000 000

29 Nahdalatul Ula ma (NU ) 400,000 000


TOTAL 8,100,000,000

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 15

Proyek : Pembangunan J alan


Pek erjaan : Pemb angunan Jalan Habema Nduga K eny em
Lokasi : Kabupaten J ayawijaya
Tahun Anggaran : 2009
Nomor : ADD. No. 050/ADD-I/993.A
Tanggal : 12 Aug-09
Kontraktor : PT. Arwana Ratu I ndah

MENURUT K ONTRAK KENYATAAN DI LAPANGAN SELISIH/PERBEDAAN 


NO URAIAN SAT HARGA S ATUANJUMLAH HARGA
VOLUME VOLUME HARGA S ATUAN JUMLAH HARGA VOLUME JUMLAH HARGA

IDIVISI I UMUM
1 Mobilisasi ls  102,750,010.000.00     102,750,000.00  102,750,10.0000.00   102,750,000.00  

IIDRAINASE
1 galian utk drainase dan s al air m3   3 000.00   54,898.00   164,694,000.00   1,050.00   54,898.00   57,642,900.00  1071,,09510,.1000.00

I I P EK ER JAA N T A NAH
timbunan pi lihan m3   2 100.00   409,244.00   859,412,400.00   2,100.00   409,244.00859,412,400.00  
penyiapan ba dan jalan m2   54 000.00   2,293.00   123,822,000.00   42,660.00   2,293.00  97,819,380.00  261,10,0324,06.200.00

REAL COST   1,250,678,400.00   1,117,624,680.00 133,053,720.00


Pembulatan 133,053,700.00

Halaman 1 dari1
 Lampiran 16

Pekerjaan : Pemeliharaan Jalan Usilimo/Bolakme-Kelila-Bokondini


Lokasi : Kabupaten W amena
Tahun Anggaran : 2009
Nomor : ADDN o.050.1/ADD-I/615.C
Tanggal : 10-Aug-09
Kontraktor : PT Arwana Ratu I ndah

MENURUT KONTRAK  KENYATAAN DI L APANGAN SELISIH/PERBEDAAN 


NO URAIAN SAT HARGA SATUANJUMLAH H ARGA HARGA S ATUANJUMLAH H ARGA
VOLUME VOLUME VOLUME JUMLAH H ARGA

II DRAINASE
1 Pasangan b atu d gn m ortar m3  5,137,010372..1340     679,626,044.62  5,137,010078..1242     555,906,364.66  123,71294,.60789.96 

PERKERASAN BERBUTIR
1 Additive utk soil cement 2 semen ut k soil ce ment Kg  450.00   277,200.00   124,740,000.00   430.96   277,200.00   119,460,880.00   19.04   5,279,120.00
3 material t anah u tk s oil c ement Ton m3  17,015,16673.5.000       1,099,916,853.53   2.86   48,606,648.97
1,148,523,502.50  17,015,16643.6.040  
351,105.78   351,105.78   151,310,986.48   19.04   6,686,614.52
  450.00   157,997,601.00   430.96  

REAL C OST   2 110 887 148 12   1,926,595,084.67 184,292,063.45


Pembulatan 184,292,000.00

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 17

Proyek : Peningkatan Jalan dan Jembatan


Pekerjaan : Pemeliharaan Jalan Merauke-Kuprik- Okaba
Lokasi : Kabupaten M erauke
Tahun Anggaran : 2009

Nomor : ADD No.050/555.A/ADD-I


Tanggal : 21-Jul-09
K on traktor : P T. Tu nas Di gul I ndah

MENURUT KONTRAK KENYATAAN D I LAPANGAN SELISIH/PERBEDAAN 


NO URAIAN SAT
VOLUMEHARGA S ATUANJUMLAH H ARGAVOLUMEHARGA S ATUANJUMLAH H ARGAVOLUMEJUMLAH H ARGA

I DIVISI I U MUM
1 Mobilisasi ls  247,2501,.00000.00    247,250,000.00  247,2501,.00000.00    247,250,000.00 -

I I PEKERJAAN TANAH
1 Timbunan pilihan m3   1,542 31   240,478.04   370,891,685.87   1,317.37   240,478.04   316,799,036.51  54,0292,6.944
9.36
2 Penyiapan b adan j alan m2 13,950.00    5,365.50   74,848,725.00   13,950.00   5,365.50   74,848,725.00 -

II Perkerasan Berbutir
1 Semen utk Lp semen t anah Ton  2,3123,4047.3   795,584,481.03  2,3123,1007.3   717,595,237.19  77,98393,2.743.84
1.047   3.747  
2 l apis pondasi semen tanah m3 2,294.00    225,192.26   516,591,044.44   2,069.12   225,192.26   465,950,859.91  50,624204,1.84.53
3 additive m2   11,470 00   102,425.10   1,174,815,897.00   11,470.00   102,425.10   1,174,815,897.00 -

Pekerjaan aspal    
   
1 Lapis r esap pengikat lt   8,636 25 13,690.97   118,238,639.66   8,636.25 13,690.97   118,238,639.66 -
2 Latasir k las B m2   11 515.00 99,706.99   1,148,125,989.85   11,515.00 99,706.99   1,148,125,989.85 -
REAL C OST   4,446 346 462.85   4,263,624,385.12 182,722,077.73

Pembulatan 182,722,000.00

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 18
Proyek : Penanganan Pasca B encana A lam
Pekerjaan : Rekonstruksi Jembatan Beton Polres
Lokasi : Kabupaten M imika
Tahun Anggaran : 2009

Nomor : 050/424.K/ADD
Tanggal : 5 Jun-09
Kontraktor : PT. H KM
Nilai Kontrak : Rp2 177.098.000 00

MENURUT KONTRAK  KENYATAAN DI LAPANGAN SELISIH/PERBEDAAN


NO URAIAN SAT HARGA S ATUAN
VOLUME JUMLAH HARGA VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH HARGA VOLUME JUMLAH HARGA

II PASANGAN
1 Pekerjaan Pasangan Batu Dengan M ortar m3   569   1,187,057 674,877,272   344   1,187,057   407,796,974   225   267,080,297

V STRUKTUR
Beton K300 m3   43   1,677,814 72,078,877   43   1,677,814   72,078,877     -
Beton K225 3 Beton K175 4 Beton K125 m3 m3 m3 kg m1 m1 m3 m  bh m1 m1117   1,671,966 196,021,259   117   1,671,966   196,021,259     -
Baja Tulangan U 24 Po los   6   1,446,498 9,214,191   6   1,446,498   9,214,191     -
Penyediaan D inding sumuran s ilinder dia 2 50cm 7 Penurunan dinding sumuran dia 2 50 c m   28   1,274,726 35,794,311   28   1,274,726   35,794,311     -
Pasangan Batu   24 297   22,963   557,923,766   24,297   22,963   557,923,766     -
Expantion Jo int T ype Baja Bersudut 10 Perletakan El astomerik   8   6,870,421 54,963,368   8   6,870,421   54,963,368     -
Sandaran   8   228,333 1,826,664   8   228,333   1,826,664     - 160,133,971
Pipa Dra nasei   134   1,196,369 160,133,971 -  1,196,369     134   -
  34   75,000 2,520,000   34   75,000   2,520,000     -
  16   2,450,000 39,200,000   16   2,450,000   39,200,000     -
  43   195,000 8,424,000   43   195,000   8,424,000     -
  10   195,000 1,950,000   10   195,000   1,950,000     -
      427,214,268
  1,553,699,841  

REAL COST   1 980 914 109


Pembulatan   427,214,200

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 19

Proyek : Pengendalian Banjir di Provinsi Papua


Pekerjaan : Pengendalian Banjir Sungai Bello tahap I
Lokasi : Kabupaten J ayapura
Tahun Anggaran : 2009

Nomor : 050 .1 /886


Tanggal : 14-Apr-09
Kontraktor : PT. N IKITA RAYA
Nilai Kontrak : Rp3.888 .267 000 00

MENURUT K ONTRAK KENYATAAN D I LA PANGAN SELISIH/PERBEDAAN 


NO URAIAN SAT
VOLUME HARGA S ATUAN JUMLAH H ARGA VOLUME HARGA S ATUAN JUMLAH H ARGA VOLUME JUMLAH H ARGA

I P EK ERJ AA N PER SI AP AN
1 Mobilisasi dan D emobilisasi ls   1.00   36,000,000.00   36,000,000.00   1.00   36,000,000.00 36,000,000.00
2 Pengukuran dan Pematokan ls   1 00   7,500,000.00   7,500,000.00   1.00   7,500,000.00 7,500,000.00
3 Dokumentasi ls   1 00   2,500,000.00   2,500,000.00   1.00   2,500,000.00 2,500,000.00

II PEKERJAAN TANAH
1 Galian T anah b iasa d engan Alat m3   43,250.00   33,461.00   1,447,188,250.00   41,517.80   33,461.00 1,389,227,201.40 1,732.20 57,961,048 60
2 Perapihan h asil g alian m2   40 000.00   14,973.00   598,920,000.00   40,000.00   14,973.00 598,920,000.00

III PEKERJAAN BRON JONG


1 Galian Ta nah m3   2 200.00   37,400.00   82,280,000.00   2,200.00 37,400.00
2 Pengadaan k awat bronjong unit   2 000.00   412,500.00   825,000,000.00   2,000.00 412,500.00
3 Pasangan bronjong m3   2 000.00   255,200.00   510,400,000.00   1,947.12   255,200.00  13,5429.48,8976.00

IV PEKERJAAN LAIN- LAIN


1 Perapihan ls   1.00   25,000,000.00   25,000,000.00   1.00   25,000,000.00 25,000,000.00

REAL COST   3 534 788,250 .00   2,059,147,201.40 71,456,024.60


Pembulatan 71,456,000.00

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 20
Pekerjaan : Pemeliharaan Jalan Usilimo/ Bolakme- Kelila- Bokondini
Lokasi : Kabupaten Wamena
Tahun Anggaran : 2009
Nomor : ADD No.050.1/ADD-I/615.C
Tanggal : 10-Aug-09
Kontraktor : PT Arwana Ratu Indah

NO URAIAN SAT MENURUT KONTRAK  KENYATAAN D I LAPANGAN SELISIH/PERBEDAAN 


VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH H ARGA VOLUME HARGA S ATUAN JUMLAH H ARGA VOLUME JUMLAH H ARGA

II P EK ERJ AAN T AN AH
2 Timbunan pi lihan m3   17,337 13   339,259.88   5,881,792,643.34   15,637.13   339,259.88   5,305,050,847.34  5761,,774010,.70906.0
0
3 Penyiapan b adan ja lan m2   95 000.00   4,943.99   469,679,050.00   95,000.00   4,943.99 469,679,050.00

STRUKTUR
1 Beton K25 0 m3  7,646,48629..1571     531,506,975.64  7,646,48629..1571   531,506,975.64
2 Baja T ulangan U 24 polos Kg   9,731.40   32,772.85   318,925,712.49   9,731.40   32,772.85 318,925,712.49
3 Pasangan Ba tu m3  5,040,927526     1,293,009,384.69  5,040,927323..2969     1,179,537,099.12  113,47222,.25815.57
..2560
REAL COST   8 494 913 766 16   7,804,699,684.59 690,214,081.57
Pembulatan 690,214,000.00

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 21
Proyek : Pembangunan Jembatan
Pek erjaan : Pemb angunan Jembatan Akai Tahap III
Lokasi : Kabupaten N abire
Tahun Anggaran : 2009

Nomor : ADD II No.050/4293


Tanggal : 30 N ovember 2 009
Kontraktor : PT. Adi Karya Koreri

MENURUT KONTRAK KENYATAAN DI L APANGAN SELISIH/PERBEDAAN 


NO URAIAN SAT
VOLUMEHARGA SATUANJUMLAH HARGAVOLUMEHARGA SATUANJUMLAH HARGAVOLUMEJUMLAH H ARGA

IDIVISI I UMUM
1 Mobilisasi ls 1.00 134,100,000.00    134,100,000.00  134,100,10.00.00  134,100,000.00 - - 

II P EK ER JAA N T A NAH
1 Galian bia sa m3   90.90 48,752.57    4,431,742.54   90.90   48,752.57 4,431,608.61
1 Timbunan pilihan m3  1821,425649.605    230,628,588.21   1,264.00   182,459.65 230,628,997.60

IISTRUKTUR
1 Beton K35 0 m3  3,4336,506.88.67   209,035,660.63  3,433,568.67    209,03650,.68680.63 
Beton K25 0 m3 m3 Kg Kg 3,2043,593.930.01 
Kg 127,860,867.10  3,204,52383..9071     92,835,321.30  35,0251,05.4953.80 
Beton K17 5  
m3  2,7502,723.327.06    61,533,876.18  2,750,71352..6096     43,150,733.83  18,383,61.4628.36 
Baja T ulangan U24 P olos 15 125.92  318,552,631.50   14,051.54   21,060.05   295,926,075.86  22,16,2067,45.5358.63 
Pengankutan Jembatan R angka Baja 5 Pemasangan J embatan Baja 21,060.05   
  74 120 00   2,665.09   197,536,470.80   74,120.00   2,665.09
6 Pasangan Ba tu   74,120 00   412,314,736.00   74,120.00   5,562.80
5,562.80   197,536,470.80 - - 
 1,37105,105030.15     205,522,972.50  1,370,115503..0105   412,314,736.00 - - 
205,522,972.50 - - 

REAL COST   1 928 682 081.82   1,616,446,916.50   312,235,165.32


Pembulatan   312,235,100.00

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 22
Proyek : Pembangunan Jembatan
Pek erjaan : Pembangunan Jembatan Eb ore Tahap III
Lokasi : Kabupaten N abire
Tahun Anggaran : 2009

Nomor : ADD No.050/9019.0


Tanggal : 30 N ovember 2 009
Kontraktor : PT. Rivaldo P utra

MENURUT K ONTRAK KENYATAAN DI LAPANGAN SELISIH/PERBEDAAN 


NO URAIAN SAT HARGA SATUANJUMLAH HARGA
VOLUME VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH H ARGA VOLUME JUMLAH H ARGA

IDIVISI I UMUM
1 Mobilisasi ls  77,500,00100.000     77,500,000.00  77,500,10.00.00  77,500,000.00   -

II P EK ERJ AAN TA NAH


1 Timbunan p ilihan m3   318.31   188,104.68   59,876,364.43  188,10341..63   24,698,144.48  35,17188,72.1091.95
80  

II STRUKTUR
1 Beton K 250 p d e levasi m3  2,585,25165..8510   40,071,480.56  2,585,25-6.81   -  40,07
1,54.850.56
2 Beton K1 75 m3  1,843,57290..00   36,871,580.00  1,843,57-9.00   -  36,8712,05.80
  0.00
3 Baja Tulangan U24 P olos Kg   13 500.00   21,046.00 284,121,000.00   -   21,046.00   -  28143,,152010
,.000.00
4 P engangkutan Jembatan Rangka Baja Kg   74 120.00   5,842.00   433,009,040.00   74,120.00 5,842.00 433,009,040.00   -
5 Pemasangan J embatan B aja Kg   74 120.00   2,085.11   154,548,353.20   74,120.00 2,085.11 154,548,353.20   -

REAL COST   1,276,047,436.36   689,755,537.68 586,291,898.68


Pembulatan 586,291,900.00

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 23
Pekerjaan : Pengembangan Fasilita sPelabuhan Laut Pomako TahapI V
Lokasi : Kabupaten M imika
Tahun Anggaran : 2009
Nomor : ADD.I No. 050/1870/PHB-2009
Tanggal : 24-Sep-09
Kontraktor : PT ANDHIKA SURYA ERAMITRA

MENURUT KONTRAK  KENYATAAN D I LAPANGAN SELISIH/PERBEDAAN 


NO URAIAN SAT HARGA S ATUANJUMLAH H ARGA
VOLUME VOLUME HARGA S ATUAN JUMLAH H ARGA VOLUME JUMLAH H ARGA

IDIVISI I UMUM
1 Mobilisasi ls  41,327,0010.0.000     41,327,000.00  30,527,0010.0.000   30,527,000.00  10,800,0-00.00

I I PEKERJAAN TANAH
1 Penyiapan T anah d asar m2   9 600.00   8,828.00   84,748,800.00   9,600.00   8,828.00 84,748,800.00 - 
1 Pengadaan dan pemasangan geoteks 1 Timbunan pi lihan m2 m3   9,600.00   26,126.00   250,809,600.00   9,600.00   26,126.00 250,809,600.00 - 
  17 108.19   457,091.00   7,819,999,675.29   16,844.45   457,091.00  
7,699,447,637.68  120,525623,.07347.61

III Pekerjaan konstruksi


1 Pasangan ba tu ka li 2 Cerucuk kayu m1  3,731,63405.060     1,287,415,820.70  3,632,238415..3010   1,253,137,051.95 - 34,278,768.75
m1   6,900.00   27,965.00   192,958,500.00   6,900.00   27,965.00 192,958,500.00 - 

RE AL CO ST   9, 677,2 59 ,3 95 .9 9   9,511,628,589.63 165,630,806.36


Pembulatan 165,630,800.00

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 24

Pekerjaan : P en in gk at an B an da rU da ra W amen aT ah ap I I
Lokasi : Kabupaten J ayawijaya
Tahun Anggaran : 2009

Nomor : 050/481/PHB-2009
Tanggal : 18 Mar 09
Kontraktor : PT. Losari Indah Baliem

MENURUT KONTRAK  KENYATAAN D I LAPANGAN SELISIH/PERBEDAAN 


NO URAIAN SAT
VOLUME HARGA SATUANJUMLAH HARGAVOLUME HARGA SATUANJUMLAH HARGAVOLUMEJUMLAH HARGA

II PEKERJAAN KONSTRUKSI
1 Pengukuran awal dan a khir m2   6 010.00   2,152.50   12,936,525.00   6,010.00   2,152.50 12,936,525.00  
2 Pembersihan lokasi p ekerjaan m2   6,010 00   3,175.00   19,081,750.00   6,010.00   3,175.00 19,081,750.00  
3 PeK. A spal ta nk coat m2  3     217,712,250.00  366,2,0215   217,712,250.00  
6,,202150.0 0.0.000
000
4 Pek Aspal k olakan t ebal 5 c m m2  27680,013     1,670,975,325.00  2768,,001302..0   1,670,975,325.00  
02.0.500 500
5 Pek Marking m2  60,722820..5000     17,002,300.00  60,722820.   17,002,300.00  
5.000

III PEMBUATAN BAHU DAN PENIMBUNAN DIUJUNG LANDASAN


1 Pek Pengukuran a wal m2   2 320 00   2,152.50   4,993,800.00   2,320.00   2,152.50 4,993,800.00  
2 Pek Pembersihan l okasi p ekerjaan m2   2,320 00   3,175.00   7,366,000.00   2,320.00   3,175.00 7,366,000.00  
3 Pengupasan lapisan humus pe rmukaan T=20 cm m2  226,13120.0     60,575,200.00  262,1,3120   60,575,200.00  
0 0.0.000
4 Penimbunan tanah pilihan m3  3365,4000.     1,177,400,000.00  3326,,246040..6     761,834,988.00  415,2,53655.3,03
0. 00 070 12.00
REAL COST   3,188 043,150 00   2,772,478,138.00 415,565,012.00
Pembulatan 415,565,000.00

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 25

Denda pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Kesejahteraan Keluarga

No K ontrak Kontraktor Nilai Pekerjaan Jangka W aktu BAST SP2D Terlambat Denda
Kontrak

Kegiatan: Pemasyarakatan dan Bantuan TTG


059/671- CV. Armada Pengadaan Alat Transportasi Air 29-5-09 s/d 18-9- 04/CV- 05943/SP2D- 14
BPMK&KK.09 tgl28 Pasifik 149.138.000 Bermotor 09 AP/BASB/X/2009 LS/1.22.01.01/2009 2.087.932
Mei 2009 tgl 2-10-09
059/673- CV. Stanley Pengadaan Mesin Pres Cetak 26-5-09 s/d 15- 26/ST/X/2009 tgl 05942/SP2D- 36
BPMK&KK.09 tgl 25 119.240.000 Batu Tela (Distrik Yapen 09-09 21-10-09 LS/1.22.01.01/2009 4.292.640
Mei 2009 Selatan-Yapen)
059/672- CV. Afrian Pengadaan Mesin Pres Cetak 25-5-09 s/d 14- 07/B.A- 03392/SP2D- 14
BPMK&KK.09 TGL Jaya 119.300.000 Batu Tela (Distrik Nimbokrang) 09-09 CV.AJ/IX/2009 tgl LS/1.22.01.01/2009 1.670.200
22 Mei 2009 28-09-09
059/670- CV. Putra Pengadaan Alat Transportasi Air 27-5-09 s/d 17-9- 53/C4.PD/BASTB/X 07503/SP2D- 19
BPMK&KK.09 tgl 27 Doai 198.935.000 Bermotor (Distrik Biak Kota- 09 /09 tgl 6-10-09 LS/1.22.01.01/2009 3.779.765
Mei 2009 Biak)
059/669- CV. Suhersa Pengadaan Alat Transportasi Air 27-5-09 s/d 17-9- 5/10/2009 07504/SP2D- 18
BPMK&KK.09 tgl 26 Jaya 198.952.600 Bermotor (Distrik Yapen Barat- 09 LS/1.22.01.01/2009 3.581.147
Mei 2009 Yapen)
Kegiatan: Pembangunan Tenaga Listrik PLTS/PLTA Kerjasama dengan Menristek

414.4/684- CV. Mitra Pengadaan & Pemasangan 25-5-09 s/d 23-9- 9/10/2009 07745/SP2D- 16
BPMK&KK.09 tgl 22 Abadi 435.000.000 Instalasi Listrik PLTS 09 LS/1.22.01.01/2009 6.960.000
Mei 2009 Sejahtera (Kampung Serewen & Poom
Distrik Poom. Kabupaten Yapen
Waropen)

Kegiatan: Program Air Bersih dan Sanitasi Lingkungan

059/674- CV. Mitra Pengadaan Konstruksi Jaringan 27-5-09 s/d 25-9- 9/11/2009 07772/SP2D- 14
BPMK&KK.09 tgl 26 Abadi 397.800.000 Air Bersih (Kampung Adibai 09 LS/1.22.01.01/2010 5.569.200
Mei 2009 Sejahtera Distrik Biak Timur-Biak
 Numfor)
Kegiatan: Perbaikan dan Penataan Kampung Penduduk Berbasis Partisipasi Lokal

059/685- CV. Papua Pengadaan Bahan Baku Non 22-5-09 s/d 23-6- 24/07/2009 07321/SP2D- 31
BPMK&KK.09 tgl 25 Inti 172.000.000 Lokal untuk Pembangunan 25 09 LS/1.22.01.01/2009 5.332.000
Mei 2009 Cemerlang unit Rumah di Distrik Biak
 Numfor)

Halaman 1 dari 2
 Lampiran 25

Denda pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Kesejahteraan Keluarga

No K ontrak Kontraktor Nilai Pekerjaan Jangka W aktu BAST SP2D Terlambat Denda
Kontrak
410.059/550- CV. Abadi
Pengadaan Bahan Baku Non 14-5-09 s/d 24-9- 414.4/BPMK&KK.0 07778/SP2D- 26
BPMK&KK.09 tgl 14 Mei 2009 Mulia Lokal untuk Pembangunan
118.560.000 Rumah Masyarakat di Kampung Ryagitaida Distrik
099Pasir
tgl 20-10-09
Putih- Paniai) LS/1/22/01.01/2009 3.082.560

Jumlah
36.355.444

Pembulatan
36.355.400

Halaman 1 dari 2
 Lampiran 26
Pekerjaan : Pembangunan Penataan dan Penertiban Tempat Parkir di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Papua
Lokasi : Kota Ja yapura
Tahun Anggaran : 2009
Nomor : No 027 /329
Tanggal : 27 Aug-08
Kontraktor : CV. Bintang Motor

MENURUT KONTRAK KENYATAAN DI LAPANGAN SELISIH/PERBEDAAN 


NO URAIAN SAT VOLUMEJUMLAH HARGA
VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH HARGAVOLUME HARGA SATUANJUMLAH HARGA

Pembuatan Papan Peraturan


1 Tanda T empat Parkir P ejabat bh  1,5001,2000.00  18,000,000.00  1,500,0-00.00    18,01020.,000.00
2 Tanda T empat Parkir Ta mu bh  1,500,40.00.00  6,000,000.00  1,500,0-00.00    6,0004,0.00.00
3 Tanda T empat Parkir P egawai bh  1,5001,2000.00  18,000,000.00  1,500,0-00.00    18,01020.,000.00

REAL COST 42,000,000 00   42,000,000.00

Denda Keterlambatan

Nilai Kontrak Jumlah Hari  Jumlah Denda


(Rp) 1 Denda per hari terlambat(Rp)
  498,300,000.00 34=1x2x3
186.00 92,683,800.00
  2 0.001

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 27

Daftar Alkes yang belum diterima dari PT Pusaka Amsal


Pengadaan pada RSUD Jayapura
TAHUN 2009
03681/SP2D-LS/1.02.02.01/2009 418,389,600

07578/SP2D-LS/1.02.02.01/2009 1,673,558,400

2,091,948,000

Jumlah
Menurut TandaSelisih Harga Satuan
NAMAALKES Kontrak (Rp) Selisih (Rp)
Terima

1 2 3 4 5 6 7 8
1 Nurse Cap box 100 40 20 20 106 130 2 122 600
2 Sarung t angan S teril 7 (Ansel) psg 28,000 26,200 ,800 7,418 13,352,400
3 Sarung t angan S teril 7,5 (Ansel) psg 28,000 26,600 ,400 7,4 8 10,385,200
4 Sarng tangan S teril 8 psg 5,000 4 600 400 7 418 2,967,200
5 Sarung tangan o rtopedi N o 7,5 psg 1,000 840 160 24,535 3,925,600
6 Deltalite c onf color d ark blue 5 cm x 3 6 m / 2 roll 100 85 15 121 536 1 823 040
7 Pampers biasa u tk dewasa (L) pak 8 100 96 4 76,345 305,380

34,881,420
Pembulatan 34,881,400

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 28
Proyek : Pembangunan Gedung K antor
P eke rj aan : Pe mba ng un an k an to rU PP D/ SAM SA TJ aya pur aT ah ap I I(
Lokasi : Ke dua ) Jayapura
Tahun Anggaran : 2009

Nomor : 028/1156
Tanggal : 26 Oct-09
Kontraktor : PT PAPUA J AYA PERKASA
Nilai K ontrak : Rp12 069 125 000.00

MENURUT KONTRAK  KENYATAAN DI LAPANGAN  SELISIH/PERBEDAAN


NO URAIAN SAT
VOLUMEHARGA S ATUAN JUMLAH H ARGA VOLUMEHARGA S ATUAN JUMLAH HARGA VOLUME JUMLAH H ARGA
1 2 3 4 5 6=4x5 7 8 9=7x8 10 11 = 5 x 10 
1 Pompa Air S any o Bh  8,500,000.200   17,000,000.00 -   -   2.00 17,000,000.00
2 Wastafel + K a ca Cermin Unit  1,626,600.900   14,639,400.00 - -   -   9.00 14,639,400.00
3 Pump Elek trik Unit  90,000,0001.00   90,000,000.00 -   -   1.00 90,000,000.00

REAL C OST 121,639,400.00   - 121,639,400.00

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 29

Pekerjaan : Bantuan Program pembangunan pengaman pantai kayu pulo di kota jayapura
Lokasi : Kota Jayapura
Tahun Anggaran : 2009
Nomor : 615/452/KONT/2009
Tanggal : 7 Aug-09
Kontraktor : PT. Pasific Abadi Perkasa

MENURUT KONTRAK KENYATAAN DI LAPANGAN SELISIH/PERBEDAAN 


NO URAIAN SAT VOLUMEHARGA SATUANJUMLAH H ARGA HARGA SATUANJUMLAH H ARGA
VOLUME VOLUME JUMLAH HARGA

PENDAHULUAN
1 Pengukuran dan design ls   1 00   2,500,000.00   2,500,000.00   1.00   2,500,000.00   2,500,000.00   -
2 pasang papan n ama p royek ls   1 00   500,000.00   500,000.00   1.00   500,000.00   500,000.00   -
3 pengadaan ai r be rsih ls   1.00   2,000,000.00   2,000,000.00   1.00   2,000,000.00   2,000,000.00   -
4 dokumentasi d an p elaporan ls   1 00   1,000,000.00   1,000,000.00   1.00   1,000,000.00   1,000,000.00   -

TIANG PEMECAH GELOMBANG


1 Pasang bo wplank m   4 179 00   55,766.00   233,046,114.00   3,024.00   55,766.00   168,636,384.00   1,155.00 64,409,730.00
2 galian t anah p ondasi u tk t iang m3   597 00   97,500.00   58,207,500.00   216.00   97,500.00   21,060,000.00   381.00 37,147,500.00
3 pemancangan c erucuk p d p ondasi m   2,216.00   71,562.50   158,582,500.00   1,551.20   71,562.50   111,007,750.00   664.80 47,574,750.00
4 pasang p ondasi t iang poer p lat 1 x1 m3   865 65   6,418,934.50   5,556,550,649.93   626.40   6,418,934.50   4,020,820,570.80   239.25 1,535,730,079.13
5 pasang tia ng beton 4 4 m 14 .7   41 4.5   41 7 , . 4 1 1 .5      ,41 , 4.5   7,,4.   .1  1 5
6 plesteran ke dap air 1 :2 m2   955.20   96,246.83 91,934,972.02   96,246.83     955.20 91,934,972.02

JALAN JERAMBAH
1 P asang balok gelegar melintang (kayu besi 6/12) m3   7 51   4,733,550.00   35,548,960.50   6.24   4,733,550.00   29,537,352.00   1.27 6,011,608.50
2 Pasang balok gelegar memanjang (kay ub esi m3   13 95   4,733,550.00   66,033,022.50   13.95   4,733,550.00   66,033,022.50   -
5/10)
3 Pasang lantai papan ( kayu b esi 2 5/20) m2   2,247 00   263,649.29   592,419,954.63   1,110.90   263,649.29   292,887,996.26   1,136.10 299,531,958.37
4 P asang rilling/pagar pengaman (kayu besi 5/10) m3   29 62   4,733,550.00   140,207,751.00   24.58   4,733,550.00   116,350,659.00   5.04 23,857,092.00
5 cat kilap ka yu m2   4 887.00   52,898.00   258,512,526.00   3,762.99   52,898.00   199,054,645.02   1,124.01 59,457,880.98

PERPIPAAN DAN LISTRIK


1 Pemasangan p ipa air ( galvanis)+asecories m   186 00   379,832.30   70,648,807.80   186.00   379,832.30   70,648,807.80   -
2 pemasangan p ipa a ir ( HDPE/karet) m   250.00   120,000.00   30,000,000.00   250.00   120,000.00   30,000,000.00   -
3 Pasang t iang l istrik ( kayu besi 2 x 6 /12) m3   1.21   4,733,550.00   5,727,595.50   1.21   4,733,550.00   5,727,595.50   -
4 cat kilap b esi a nti karat pipa g alvanis m2   18.60   52,898.00   983,902.80   18.60   52,898.00   983,902.80   -
5 cat kilap kayu ti ang listrik m2   40.32   52,898.00   2,132,847.36   40.32   52,898.00   2,132,847.36   -
6 pekerjaan pembersihan dan p erapihan ls   1 00   1,150,000.00   1,150,000.00   0.50   1,150,000.00   575,000.00   0.50 575,000.00

REAL COST   8 249 473 173.87   5,851,339,337.27 2,398,133,836.61


Pembulatan 2,398,133,800.00

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 30
Pekerjaan : Pematangan lahan II untuk pembangunan rumah dinas pimpinan instansi
Lokasi : Kelurahan angkasa kota jayapura
Tahun Anggaran : 2009
Nomor : 050 /1112/ II I
Tanggal : 10-Aug 09
Kontraktor : PT. Berkat Putra Sulung

MENURUT KONTRAK  KENYATAAN DI LAPANGAN SELISIH/PERBEDAAN 


NO URAIAN SAT
VOLUME HARGA S ATUAN JUMLAH H ARGA VOLUME HARGA S ATUAN JUMLAH H ARGA VOLUME JUMLAH H ARGA

I DIVISI I UMUM
1 Pekerjaan P engukuran la han ls  2,300,0010..00     2,300,000.00  2,300,0010.00     2,300,000.00  
2 Pekerjaan D okumentasi ls   1.00   564,000.00   564,000.00   1.00   564,000.00   564,000.00  
3 Mobilisasi d an d emobilisasi ls  8,000,0001.00     8,000,000.00  8,000,0010.00     8,000,000.00  
4 Pembuatan b aliho dan R angka ls  9,500,0010..00   9,500,000.00  9,500,000.00   1.00 9,500,000.00

Pekerjaan Tanah
1 P ekerjaan Pembentukan dan Pematangan lahan m3   6 840.00   94,456.28   646,080,955.20   5,274.17   94,456.28   498,178,478.29  1471,,950625,.4
8736.91

Pekerjaan Talud

1 Pekerjaan P asang Papan bowplank m1   114.30   54,415.00 6,219,634.50   54,415.00    6,2191,1643.43.


050
2 Pekerjaan ga lian ta nah m3   21.28   51,475.00 1,095,388.00   51,475.00    1,095,2318.82.8
00
3 pekerjaan la pisan b atu k osong m3   17.92   612,300.00 10,972,416.00   612,300.00    10,9721,74.19
62.00
4 pekerjaan pondasi+talud m3  1,019,88470..   89,093,222.40  1,019,840.00   87.36 89,093,222.40
3060
5 p ekerjaan urugan tanah kembali ex galian pondasi m3   7.09   17,158.33 121,709.18   17,158.33   7.09  121,709.18
6 pekerjaan slo of m3  5,327,5430..3   17,900,535.51  5,327,540.33   3.36 17,900,535.51
63
7 pekerjaan ko lom m3  8,029,165..37   42,586,695.35  8,029,165.79    42,586,56.935
09 0.35
8 pekerjaan rin gbalk m3  6,492,1332.39   21,813,566.85  6,492,132.99    21,813,35.636.
69 85
9 pekerjaan 1:2 m3   145.60   59,980.80 8,733,204.48   59,980.80   145.60 8,733,204.48

REAL COST   864,981,327.47   509,042,478.29 355,938,849.18


Pembulatan 355,938,800.00

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 31

SKPD : Dinas Perkebunan dan Peternakan


Kontrak : 0621.9/1477/11
TA : 2009
Pelaksa: CV. Risky Pratama
Pekerja : Pembangunan Pagar Kebun Sagu 800 meter
Lokasi : Kabupaten Jayapura

Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih


No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan
Harga satuan Volume Harga Volume Harga Volume Harga
2 3 4 5 6 7 8 9 10

I Pekerjaan Pendahuluan
1 Pasang Bouwplank M¹  8244.300445.  3 5 798 680.00   - 824.00 35 798 680.00
00
2 Pasang p apan nama proyek Ls   500,000.00  5 1.00 00,000.00   - 1.00 500,000.00
II Pekerjaan pondasi dan beton
1 Pasang batu k ali M³  14711.81,199  1 01,456,678.90  37,05919.,68084.00 89.51 64,356,794.90
0.00
2 Cor p ondasi M  287.6596,500 21,976,920.00  8,495,2.0840.00 17.52 3,481,640.00
00
3 Pasang batu t ela 1 :4 M³  19.8525,385.0 1,610,626.75  692,083.44.00 11.15 918,592.75
0
4 Plesteran 1 :3 M²  392.996290.0 11 509 798.40  1,08397,5.2808.00  355.76 10 420 210.40
0
III Pekerjaan Tiang dan Skor 
1 Tiang k ayu b esi 1 0/10 M³   363,000.00  3 8.40 ,049,200.00  701,13.1963.200   6.47 2,347,884.00
2 Pasang kawat duri M  6,4906,.30800 67,428,480.00  5,419674.,50050.00 5 ,998 .50 62, 264, 430. 00
.00
IV Pekerjaan Gantungan dan Pengunci
1 Pasang kunci tembok Buah   166 500.00  6 4.00 66 000.00   - 4.00 666 000.00
2 Pasang engsel p intu Buah  24.2090  7 08 600.00  118,140.00.00 20.00 590 500.00
525.00
3 Pasang g erendel b esar Buah  12.2000,790.0  2 49,480.00  20,7910..00 11.00 228,690.00
0
V Pekerjaan Pengecatan
1 Cat Dinding M  3921.49,615.0  5 ,743, 10.40  159,001.18.820   382.08 5,584,099.20
0
2 Cat Kilat M  136.90,0480.0 2,649,280.00   - 136.00 2,649,280.00
0
VI Pekerjaan Akhir
1 Pembersihan dan perapian Ls   500 000.00  5 1.00 00 000.00   - 1.00 500 000.00

Jumlah 253,846,854.45 53,540,053.20 200,306,801.25


Pembulatan 200,306,800

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 32
SKPD : Dinas Pertambangan dan Energi
Kontrak No : 027/427
TA : 2009
Pelaksana : CV. Sehat Abadi
Pekerjaan : Rehabilitasi Rumah Dinas Kantor Dinas Pertambangan Provinsi Papua
Lokasi : Jayapura

Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih


No Uraian J enis B arang/Pekerjaan Satuan
Harga satuan Volume Harga Volume Harga Volume Harga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Pasang saklar tu nggal titik  9.02065,250.00  2,387,250.00  9.00 -  2,387,250.00 


2 Pasang saklar g anda titik  6.04010,250.00  2,461,500.00  6.00 -  2,461,500.00 
3 Pasang stop kontak titik  8.01027,825.00  1,022,600.00  8.00 -  1,022,600.00 
4 Pasang selang mandi aluminium pleksible KM/ WC utama Ls  1.05000 ,0 00 .  500,000.00  1.00 -  500,000.00 
00
5 Pasang P ipa i nstalasi air b ersih M¹  38.0403,207.50  1,641,885.00  38.00 -  1,641,885.00 
6 Pasang K ran A ir 1 /2 Bh  5.0088,825.00  444,125.00 1.00  88,825.00 4.00  355,300.00 
7 Pasang flo or dr ain Bh  3.0060,500.00  181,500.00  3.00 -  181,500.00 
8 Pekerjaan u rugan p asir bawah lantai M³  262.6042,000.0  5,381,280.00  26.64 -  5,381,280.00 
0
9 Pekerjaan corr beton tumbuk 1:3:5 bawah lantai M³  113,4.3021,130  1 8,663,05 .60 -  13.32 -  18,663,051.60
.00
10 Pasang la ntai keramik 30/30 M²  20242.020,283.  4 5,345,732.00 -  204.00-  45,345,732.00
00 88,46 ,328.05   88,825.00 88,372,503.05
Jumlah
11 Pasang p lint keramik 0/30 M¹  1119.639,405.0  1 0,432,404.45 -  111.69-  10,432,404.45
Pembulatan 88,372,503.00
0

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 33

BERITA ACARA PEMERIKSAAN FISIK


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI PAPUA

Pekerjaan : Rehabilitasi Ruang Sidang dan Perbaikan Inventaris


Kontrak/Add : No.602.1/1083
Tanggal : 11 Agustus 2009
Pelaksana : CV GPP

Uraian Volume K ontrak Satuan Harga Satuan Total Volume L apangan Satuan Harga S atuan Total Selisih V olume Selisih T otal

Karpet
Cendrawasih 110.00 m2   950,000 00   104,500,000.00 95.23 m2   950 000.00   90,468,500.00   14.77 14,031,500.00
Warna Merah 300.00 m2   850,000 00   255,000,000.00 236.53 m2   850 000.00   201,050,500.00   63.47 53,949,500.00

Kaca
Pada Meja (kaca 5mm) 46.80 m2   450 000 00   21,060,000.00 41.49 m2   450 000.00   18,670,500.00   5.31 2,389,500.00
Pada Jendela (kaca 5mm) dilapisi riben 228.48 m2   450,000.00   102,816,000.00 168.65 m2   450 000.00   75,892,500.00   59.83 26,923,500.00
Pada Gambar Papua (10mm) 21.40 m2   950,000.00 20,330,000.00 m2   950,000.00   21.40 20,330,000.00
Kaca Es 3.00 m2   750,000.00   2,250,000.00 2.00 m2   750,000.00   1,500,000.00   1.00 750,000.00

Kusen aluminium
Kusen alu minium   773.40 m   500,000 00   386,700,000.00   619.61 m   500 000.00   309,805,000.00   153.79 76,895,000.00
-
Pekerjaan Kabel feeder -
ar meter e 15.00 m m 15.00
dari Genset ke SD P   30.00 m   350,000 00   10,500,000.00   106.00 m   350 000.00   37,100,000.00   (76.00) (26,600,000.00)
-
Instalasi Listrik -
Downlight 18 w 34.00 bh   180,000.00   6,120,000.00 32.00 bh   180,000.00   5,760,000.00   2.00 360,000.00
TL 36W   67.00 bh   220,000 00   14,740,000.00   63.00 bh   220 000.00   13,860,000.00   4.00 880,000.00
instalasi Stopkontak lantai 34.00 titik   230,000 00   7,820,000.00 33.00 titik   230 000.00   7,590,000.00   1.00 230,000.00

Multimedia
Computer Multimedia (core 2 duo) 2.00 unit   12, 500 000 00   25,000,000.00 1.00 unit   12 500 000.00   12,500,000.00   1.00 12,500,000.00
Serial connector 2.00 unit   220,000.00   440,000.00 1.00 unit   220 000.00   220,000.00   1.00 220,000.00
intsatalasi computer 2.00 titik   700,000.00   1,400,000.00 1.00 titik   700,000.00   700,000.00   1.00 700,000.00
instalasi p ower c omputer 2.00 titik   500,000.00 1,000,000.00   titik 500,000.00   -   2.00 1,000,000.00
184,559,000.00

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 34
Pekerjaan : Pembangunan Penataan dan Penertiban Tempat Parkir di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Papua
Lokasi : Kota Ja yapura
Tahun Anggaran : 2009
Nomor : No 027 /329
Tanggal : 27 Aug-08
Kontraktor : CV. Bintang Motor

MENURUT KONTRAK KENYATAAN DI LAPANGAN SELISIH/PERBEDAAN 


NO URAIAN SAT VOLUMEJUMLAH HARGA
VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH HARGAVOLUME HARGA SATUANJUMLAH HARGA

Pembuatan Papan Peraturan


1 Tanda T empat Parkir P ejabat bh  1,5001,2000.00  18,000,000.00  1,500,0-00.00    18,01020.,000.00
2 Tanda T empat Parkir Ta mu bh  1,500,40.00.00  6,000,000.00  1,500,0-00.00    6,0004,0.00.00
3 Tanda T empat Parkir P egawai bh  1,5001,2000.00  18,000,000.00  1,500,0-00.00    18,01020.,000.00

REAL COST 42,000,000 00   42,000,000.00

Denda Keterlambatan

Nilai Kontrak Jumlah Hari  Jumlah Denda


(Rp) 1 Denda per hari
 498,300,000 terlambat(Rp)
234=1x2x3
0.001186 92,683,800

Halaman 1 dari 1
 Lampiran 35
Daftar Beasiswa S2 Lanjutan yang Sudah Dipertanggungjawabkan

No Nama Perguruan T inggi Program S tudi Jumlah


UNCEN
1 Habel S aud Univ. P adang Bimbingan K onseling 25,500,000
2 Maria Hukubun UGM Promo K esehatan 25 500 000
3 Samuel Piter UGM Gizi 25 500 000
4 Agus Sroyer IPB Matematika 25 500,000
5 Frans Yakusamon UGM MEP 25 500,000
6 Agustina S. UGM Ekonomi Pembangunan 25,500,000
7 Agnes Eri S. IPB Biok mia 25 500,000
8 Evi Lili W. UGM Biologi 25 500 000
9 Samuel M . ITB Matematika 25 500 000
10 Thomas P agasis Unhas Teknik M esin 25,500,000
11 Martinus O mba Unpad I mu H ukum 25,500,000
12 Anthon Wambrauw UGM Hyperkes 25,500,000
13 Frans S. T ambing UPN Rekaya P ertambangan 25,500,000
14 Henderina M orin UI Ilmu K omunikasi 25,500,000
15 Darius M amoribo Uncen Ilmu H ukum 25 500 000
16 Daniel W omsiwor Univ. U dayana Penjaskesrek 25 500 000
17 Daniel Tanati Univ. U dayana I mu H ukum 25,500,000
18 Terianus L Safkaur UGM Ilmu A dm. 25,500,000
19 Nurman R achman UGM I mu K esehatan 25,500,000
20 Debora K ambuaya UGM Akuntansi 25,500,000
21 Yusak Elisa R eba Univ. U dayana mu H ukum 25,500,000
22 Dina P etronela H . Undip Promosi K esehatan 25 500 000
23 Aldrin W .A. G ainau UI Adm. K ebijakan B isnis 25 500 000
24 Kristina S awen Univ. U dayana I mu H ukum 25,500,000
25 Ekawati M . O hee UGM Teknik Elektro 25 500 000
Jumlah I   637,500,000

No Nama Perguruan T inggi Program S tudi Jumlah


UNIPA
Semester Genap
1 Susana A nari UGM Ilmu P emuliaan T anaman 22,500,000
2 Eddy T. W ambrauw IPB Kelautan 22,500,000
3 E y F. Ka rubaba UGM Keuangan 22,500,000
4 Naftali Mans m UGM Ilmu Ek onom 22 500,000
5 Bibiana Ro salina UGM Teknik 22 500 000
6 Sarce B arbra UGM Ekonomi P embangunan 22 500 000
7 Fourys Pa isey UGM Teknik 22 500 000
8 Adolf Ronsumbre UGM Antropologi 22 500,000
9 Soleman Richard UNS Linguistik 22 500,000
10 Johan F . K o bur UGM Repuduksi Swasta 22,500,000
11 Herman W . Tu bur IPB Agronomi 22,500,000
12 Michael B aransano IPB Pengembangan W il. P edesaan 22 500 000
13 Yohanes H eronimous IPB Manajemen T ernak P otong 22 500 000
14 Amon A. Ru mbino UI Biologi 22,500,000
15 Yohanes Y . R ahawari UGM Lingkungan H idup 22,500,000
16 Yosefina B aru Udayana Linguistik 22,500,000
17 Lilyani Margaretha UGM Ilmu E konomi 22,500,000

Halaman 1 dari
2
 Lampiran 35
No Nama Perguruan T inggi Program S tudi Jumlah
18 Fersyid D. M ora Udayana Kesusasteraan 22,500,000
19 Kusriner F. M . 22 500,000
20 Sri Hartati Harto 22 500,000

Semester Gasal
1 Naftali M ansim UGM Ilmu Ek onomi 22 500,000
2 Bibiana Ro salina UGM Teknik 22 500,000
3 Sarce B arbra UGM Ekonomi Pembangunan 22,500,000
4 Fourys Pa isey UGM Teknik 22 500 000
5 Adolf Ronsumbre UGM Antropologi 22 500,000
6 Soleman Richard UNS Linguistik 22 500 000
7 Johan F . K oibur UGM Repuduksi S wasta 22 500 000
8 Herman W . Tu bur IPB Agronomi 22,500,000
9 Michael Baransano IPB Pengembangan W il. P edesaan 22,500 000
10 Yohanes H eron mous IPB Manajemen T ernak Potong 22,500,000
11 Amon A. Ru mbino UI Bio ogi 22,500,000
12 Yohanes Y . R ahawari UGM Lingkungan H idup 22,500,000
13 Yosefina B aru Udayana Linguistik 22 500 000
14 Lilyani M argaretha UGM Ilmu E konomi 22 500 000
15 Fersyid D . M ora Udayana Kesusasteraan 22,500,000
16 Kusriner F. M . 22 500,000
17 Sri Ha rtati Har to 22 500,000
18 Hengki L. W 22 500,000
19 Yaved Muyan 22,500,000

Jumlah II   877,500,000

Daftar Beasiswa S2 Baru yang Sudah Dipertanggungjawabkan


No Nama Perguruan T inggi Program S tudi Jumlah
UNIPA
1 Sritina N. P aik i 20 000,000
2 Maria I. Arim 20 000 000
3 Hans Mam boay 20 000 000
4 Fenny A.J. Asy erem 20 000,000
5 Nunang L. May 20,000,000
6 Stela R. S ua be 20 000,000
7 Petrus Dim ara 20 000,000
8 Mus Mua lim 20 000 000
9 Matheus Belj ai 20 000 000
10 Lukas Y. S on bait 20 000 000
11 Hermanus J. S ik oway 20,000,000
12 Hermina Ha uk 20 000,000
13 Jackson V. M o rin 20,000,000
14 Danny E. W a imbo 20,000,000
15 Siti Aisa h Bau w 20 000 000
16 Quin D. T ul alessy 20 000 000
17 Hermanus Wa rmetan 20,000,000
Jumlah III 340,000,000 

Jumlah I + II + III   1,855,000,000


Realisasi   3,695,000,000
Belum dipertanggungjawabkan   1,840,000,000

Anda mungkin juga menyukai