Anda di halaman 1dari 243

BUKU I

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BIREUEN
TAHUN ANGGARAN 2016
DI
BIREUEN

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS
LAPORAN KEUANGAN

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V


PERWAKILAN PROVINSI ACEH

Nomor : 12.A/LHP/XVIII.BAC/06/2017
Tanggal : 05 Juni 2017
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................................. i
DAFTAR TABEL .................................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ iii
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ........... iv
LAPORAN KEUANGAN POKOK ........................................................................ 1
A. NERACA ............................................................................................................. 1
B. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ............................................................... 3
C. LAPORAN OPERASIONAL ............................................................................. 4
D. LAPORAN REALISASI ANGGARAN ............................................................. 6
E. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH .............................. 8
F. LAPORAN ARUS KAS ...................................................................................... 9
G. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ................................................... 11
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN .............................................................. 127
LAMPIRAN

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman i dari v


DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Peranan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Lapangan Usaha (Dalam
Persen) Tahun 2011 sd 2015 .................................................................. 15
Tabel 2.2 Laju Pertumbuhan Riil PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Lapangan
Usaha Tahun 2011-2015 ........................................................................ 16
Tabel 2.3 PDRB Perkapita Bireuen atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-
2015 ......................................................................................................... 17
Tabel 3.1 Realisasi Pendapatan Asli Daerah .......................................................... 25
Tabel 3.2 Realisasi Pendapatan Dana Transfer ...................................................... 25
Tabel 3.3 Realisasi Lain-lain Pendapatan Yang Sah .............................................. 26
Tabel 3.4 Realisasi Belanja .................................................................................... 26
Tabel 3.5 Realisasi Pembiayaan Daerah ................................................................. 27
Tabel 3.6 Realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan ............. 27
Tabel 6.1 Jumlah Pegawai Pemerintah Kabupaten Bireuen Per 31 Desember
2016 ........................................................................................................ 123

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman ii dari v


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rekonsiliasi Buku Kas Umum dengan Rekening Koran Per 31


Desember 2016
Lampiran 2 Rincian Saldo Rekening Kas Dana Kapitasi Per 31 Desember 2016
Lampiran 3 Rincian Saldo Piutang Pajak Daerah berdasarkan Surat Ketetapan
Pajak Daerah (SKPD) Per 31 Desember 2016
Lampiran 4 Rincian Saldo Piutang Retribusi Daerah Per 31 Desember 2016
Lampiran 5 Rincian Saldo Piutang Lain-lain Per 31 Desember 2016
Lampiran 6 Rincian Saldo Persediaan Per 31 Desember 2016
Lampiran 7 Daftar Aset Tetap yang Akan Diserahkan Pemerintah Kabupaten
Bireuen ke Pemerintah Provinsi Aceh
Lampiran 8 Rincian Saldo Akumulasi Penyusutan Per 31 Desember 2016
Lampiran 9 Rincian Saldo Aset Lain-lain Per 31 Desember 2016
Lampiran 10 Rincian Utang Belanja Barang dan Jasa Per 31 Desember 2016
Lampiran 11 Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga Per 31 Desember 2016
Lampiran 12 Rincian Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan
Mendasar Selisih Revaluasi Aset Tetap
Lampiran 13 Rincian Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan
Mendasar Lain-lain

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman iii dari v


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS LAPORAN KEUANGAN

Laporan atas Laporan Keuangan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan


dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), BPK telah memeriksa Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Bireuen, yang terdiri dari Neraca per 31 Desember 2016 dan
2015, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan
Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, serta Catatan atas Laporan Keuangan.

Tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Bireuen atas laporan keuangan

Pemerintah Kabupaten Bireuen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar
laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan pengendalian
intern yang memadai untuk menyusun laporan keuangan yang bebas dari salah saji
material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab BPK

Tanggung jawab BPK adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan
berdasarkan pemeriksaan BPK. BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara. Standar tersebut mengharuskan BPK mematuhi kode etik
BPK, serta merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan untuk memperoleh keyakinan
yang memadai apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian
material.

Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung angka-angka dan


pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih mendasarkan pada
pertimbangan profesional pemeriksa, termasuk penilaian risiko kesalahan penyajian yang
material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko, Pemeriksa mempertimbangkan
pengendalian intern yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten Bireuen untuk merancang prosedur pemeriksaan yang
tepat sesuai dengan kondisi yang ada, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas
efektivitas pengendalian intern Pemerintah Kabupaten Bireuen. Pemeriksaan yang
dilakukan BPK juga mencakup evaluasi atas ketepatan kebijakan akuntansi yang
digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten
Bireuen, serta evaluasi atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman iv dari v


BPK yakin bahwa bukti pemeriksaan yang telah diperoleh adalah cukup dan tepat,
sebagai dasar untuk menyatakan opini BPK.

Opini

Menurut opini BPK, laporan keuangan yang disebut di atas, menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Bireuen tanggal
31 Desember 2016 dan 2015, dan realisasi anggaran, perubahan saldo anggaran lebih,
operasional, arus kas, serta perubahan ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-
tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Laporan atas SPI dan Kepatuhan

Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan keuangan tersebut,
BPK juga melakukan pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem
Pengendalian Intern dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan
Perundang-undangan disajikan dalam Laporan Nomor 12.B/LHP/XVIII.BAC/06/2017
dan Nomor 12.C/LHP/XVIII.BAC/06/2017 tanggal 05 Juni 2017, yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini.

Banda Aceh, 05 Juni 2017


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Perwakilan Provinsi Aceh
Wakil Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Syafruddin Lubis, S.E., Ak. CA


Akuntan, Register Negara No. D-16.785

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman v dari v


LAPORAN KEUANGAN POKOK
A. NERACA
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
NERACA
Per 31 Desember 2016 dan 2015
(Dalam Rupiah)
Uraian Reff 2016 2015
ASET G.5.1.1
ASET LANCAR G.5.1.1.1
Kas di Kas Daerah G.5.1.1.1.1 25.324.249.192,12 116.573.482.936,01
Kas di Bendahara Pengeluaran G.5.1.1.1.2 0,00 80.000,00
Kas di Bendahara Penerimaan G.5.1.1.1.3 539.915.846,00 586.823.773,00
Kas di BLUD G.5.1.1.1.4 158.373.271,44 10.487.582.293,33
Kas Lainnya G.5.1.1.1.5 78.026.652,00 157.992.168,00
Piutang Pajak G.5.1.1.1.6 17.634.733.945,00 17.279.801.653,00
Penyisihan Piutang Pajak G.5.1.1.1.7 -11.461.620.380,35 -9.011.298.229,80
Piutang Pajak Netto G.5.1.1.1.8 6.173.113.564,65 8.268.503.423,20
Piutang Retribusi G.5.1.1.1.9 2.850.322.120,00 2.975.941.580,00
Penyisihan Piutang Retribusi G.5.1.1.1.10 -362.425.139,70 -220.609.379,20
Piutang Retribusi Netto G.5.1.1.1.11 2.487.896.980,30 2.755.332.200,80
Belanja Dibayar Dimuka G.5.1.1.1.12 202.659.255,94 244.151.022,77
Bagian lancar Tuntutan Ganti Rugi G.5.1.1.1.13 155.973.000,00 155.973.000,00
Penyisihan Bagian lancar Tuntutan Ganti Rugi G.5.1.1.1.14 0,00 0,00
Bagian lancar Tuntutan Ganti Rugi Netto G.5.1.1.1.15 155.973.000,00 155.973.000,00
Bagian Lancar Kemitraan Pihak Ketiga G.5.1.1.1.16 0,00 0,00
Penyisihan Bagian Lancar Kemitraan Pihak Ketiga G.5.1.1.1.17 0,00 0,00
Bagian Lancar Kemitraan Pihak Ketiga Netto G.5.1.1.1.18 0,00 0,00
Piutang Lainnya G.5.1.1.1.19 49.435.125.097,07 41.306.358.668,94
Penyisihan Piutang Lainnya G.5.1.1.1.20 0,00 0,00
Piutang Lainnya Netto G.5.1.1.1.21 49.435.125.097,07 41.306.358.668,94
Persediaan G.5.1.1.1.22 28.900.784.094,00 18.928.897.525,00
Jumlah Aset Lancar 113.456.116.953,52 199.465.177.011,05

INVESTASI JANGKA PANJANG G.5.1.1.2


Investasi Permanen G.5.1.1.2.1
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah G.5.1.1.2.1.1 41.168.210.138,00 39.225.096.040,00
Jumlah Investasi Permanen 41.168.210.138,00 39.225.096.040,00
Jumlah Investasi Jangka Panjang 41.168.210.138,00 39.225.096.040,00

ASET TETAP G.5.1.1.3


Tanah G.5.1.1.3.1 462.532.612.973,00 443.091.803.573,00
Peralatan dan Mesin G.5.1.1.3.2 258.244.304.482,85 181.612.835.379,85
Gedung dan Bangunan G.5.1.1.3.3 755.149.420.172,71 691.055.464.577,71
Jalan, Irigasi, dan Jaringan G.5.1.1.3.4 1.273.851.233.862,39 1.055.185.094.284,39
Aset Tetap Lainnya G.5.1.1.3.5 21.391.563.052,00 18.908.435.665,00
Konstruksi Dalam Pengerjaan G.5.1.1.3.6 52.534.369.950,71 53.102.605.263,71
Akumulasi Penyusutan -784.329.954.914,00 -609.227.170.859,00
Jumlah Aset Tetap 2.039.373.549.579,66 1.833.729.067.884,66

DANA CADANGAN G.5.1.1.4


Dana Cadangan G.5.1.1.4.1 0,00 0,00
Jumlah Dana Cadangan 0,00 0,00

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 1 dari 131


(Dalam Rupiah)
Uraian Reff 2016 2015
ASET LAINNYA G.5.1.1.5
Tuntutan Ganti Rugi G.5.1.1.5.1 7.560.391.530,00 7.560.391.530,00
Penyisihan Tuntutan Ganti Rugi G.5.1.1.5.2 0,00 0,00
Tuntutan Ganti Rugi Netto G.5.1.1.5.3 7.560.391.530,00 7.560.391.530,00
Kemitraan dengan Pihak Ketiga G.5.1.1.5.4 3.371.608.000,00 3.371.608.000,00
Aset Tidak Berwujud G.5.1.1.5.5 3.377.971.670,00 2.680.266.670,00
Amortisasi Aset Tidak Berwujud G.5.1.1.5.6 0,00 0,00
Aset Tidak Berwujud Netto G.5.1.1.5.7 3.377.971.670,00 2.680.266.670,00
Aset Lain-lain G.5.1.1.5.8 251.032.771.410,14 249.041.550.281,14
Jumlah Aset Lainnya 265.342.742.610,14 262.653.816.481,14
JUMLAH ASET 2.459.340.619.281,32 2.335.073.157.416,85

KEWAJIBAN G.5.1.1.6
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK G.5.1.1.6.1
Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) G.5.1.1.6.1.1 25.596.930.287,85 25.222.983.580,85
Pendapatan Diterima Dimuka G.5.1.1.6.1.2 291.427.402,26 254.582.329,47
Utang Belanja G.5.1.1.6.1.3 73.862.318.297,00 26.184.807.698,00
Utang Jangka Pendek Lainnya G.5.1.1.6.1.4 48,00 19.574.252.683,00
Utang Kepada Pihak Ketiga G.5.1.1.6.1.5 45.149.602.850,00 53.829.526.442,00
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 144.900.278.885,11 125.066.152.733,32
JUMLAH KEWAJIBAN 144.900.278.885,11 125.066.152.733,32

EKUITAS G.5.1.1.7
JUMLAH EKUITAS 2.314.440.340.396,21 2.210.007.004.683,53
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.459.340.619.281,32 2.335.073.157.416,85
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan

BUPATI BIREUEN

RUSLAN M. DAUD

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 2 dari 131


B. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Periode Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2016 dan 2015

(Dalam Rupiah)
Uraian Reff 2016 2015
Ekuitas Awal G.5.2.1 2.210.007.004.683,53 2.451.624.847.656,65
Surplus/Defisit - LO G.5.2.2 158.354.079.707,04 248.535.187.548,59
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan
G.5.2.3
Mendasar
Koreksi Nilai Persediaan G.5.2.3.1 0,00 5.181.514.638,00
Selisih Revaluasi Aset Tetap G.5.2.3.2 -57.364.084.766,75 -476.944.732.599,05
Koreksi Lain-lain G.5.2.3.3 3.443.340.772,39 -18.389.812.560,66
Ekuitas Akhir G.5.2.4 2.314.440.340.396,21 2.210.007.004.683,53
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan

BUPATI BIREUEN

RUSLAN M. DAUD

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 3 dari 131


C. LAPORAN OPERASIONAL
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LAPORAN OPERASIONAL
Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2016 dan 2015
(Dalam Rupiah)
Uraian Reff 2016 2015
KEGIATAN OPERASIONAL G.5.3.1
PENDAPATAN G.5.3.1.1
PENDAPATAN ASLI DAERAH G.5.3.1.1.1
Pendapatan Pajak Daerah G.5.3.1.1.1.1 17.029.917.429,29 19.066.565.918,07
Pendapatan Retribusi Daerah G.5.3.1.1.1.2 13.093.092.269,96 13.378.855.330,93
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang G.5.3.1.1.1.3 6.859.585.286,70 5.643.676.151,00
Dipisahkan
Pendapatan Asli Daerah Lainnya G.5.3.1.1.1.4 196.543.074.827,58 157.804.632.306,03
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 233.525.669.813,53 195.893.729.706,03

PENDAPATAN TRANSFER G.5.3.1.1.2


TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA
PERIMBANGAN G.5.3.1.1.2.1
Dana Bagi Hasil Pajak G.5.3.1.1.2.1.1 22.509.415.329,00 21.459.574.199,00
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam G.5.3.1.1.2.1.2 2.203.549.600,00 2.138.679.950,00
Dana Alokasi Umum G.5.3.1.1.2.1.3 816.856.418.000,00 780.023.926.000,00
Dana Alokasi Khusus G.5.3.1.1.2.1.4 278.901.191.871,00 178.671.764.950,00
Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan 1.120.470.574.800,00 982.293.945.099,00

TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA G.5.3.1.1.2.2


Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00
Dana Penyesuaian G.5.3.1.1.2.2.1 361.336.571.000,00 351.220.439.000,00
Jumlah Pendapatan Transfer Lainnya 361.336.571.000,00 351.220.439.000,00

TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI G.5.3.1.1.2.3


Pendapatan Bagi Hasil Pajak G.5.3.1.1.2.3.1 33.218.161.090,21 32.582.051.683,79
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya G.5.3.1.1.2.3.2 126.203.414.910,00 126.659.178.409,00
Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi 159.421.576.000,21 159.241.230.092,79
Jumlah Pendapatan Transfer 1.641.228.721.800,21 1.492.755.614.191,79

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH G.5.3.1.1.3 `


Pendapatan Hibah G.5.3.1.1.3.1 74.223.432.268,00 63.763.649.880,00
Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00
Pendapatan Lainnya 0,00 0,00
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang sah 74.223.432.268,00 63.763.649.880,00
JUMLAH PENDAPATAN 1.948.977.823.881,74 1.752.412.993.777,82

BEBAN G.5.3.1.2
Beban Pegawai G.5.3.1.2.1 787.642.115.337,43 742.317.196.044,41
Beban Persediaan G.5.3.1.2.2 49.691.216.528,00 61.649.014.047,07
Beban Jasa G.5.3.1.2.3 251.810.645.235,83 211.335.291.951,11
Beban Pemeliharaan G.5.3.1.2.4 10.676.612.993,00 11.799.106.405,00
Beban Perjalanan Dinas G.5.3.1.2.5 28.086.947.315,00 22.641.075.045,00
Beban Bunga 0,00 0,00
Beban Subsidi 0,00 0,00
Beban Hibah G.5.3.1.2.6 74.959.698.945,00 54.074.469.600,00
Beban Bantuan Sosial G.5.3.1.2.7 31.278.497.100,00 42.997.155.000,00
Beban Penyusutan G.5.3.1.2.8 108.753.753.706,00 109.347.168.906,00
Beban Penyisihan Piutang G.5.3.1.2.9 1.063.085.521,54 1.720.955.574,64
Beban Transfer G.5.3.1.2.10 442.609.634.965,90 242.544.939.496,00
Beban Lain-lain G.5.3.1.2.11 0,00 1.157.527.160,00
JUMLAH BEBAN 1.786.572.207.647,70 1.501.583.899.229,23

SURPLUS/DEFISIT DARI OPERASI G.5.3.1.3 162.405.616.234,04 250.829.094.548,59

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 4 dari 131


(Dalam Rupiah)
Uraian Reff 2016 2015

SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL G.5.3.1.4


Surplus Penjualan Aset Non Lancar 0,00 0,00
Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00
Defisit Penjualan Aset Non Lancar 0,00 0,00
Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00
Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya G.5.3.1.4.1 2.007.033.527,00 998.000.000,00
JUMLAH SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON
OPERASIONAL -2.007.033.527,00 -998.000.000,00
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA
G.5.3.1.5 160.398.582.707,04 249.831.094.548,59

POS LUAR BIASA G.5.3.1.6


Pendapatan Luar Biasa 0,00 0,00
Beban Luar Biasa G.5.3.1.6.1 2.044.503.000,00 1.295.907.000,00
POS LUAR BIASA -2.044.503.000,00 -1.295.907.000,00
SURPLUS/DEFISIT-LO G.5.3.1.7 158.354.079.707,04 248.535.187.548,59
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan

BUPATI BIREUEN

RUSLAN M. DAUD

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 5 dari 131


D. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2016 dan 2015
(Dalam Rupiah)
Uraian Reff Anggaran 2016 Realisasi 2016 % Realisasi 2015
PENDAPATAN G.5.4.1
PENDAPATAN ASLI DAERAH G.5.4.1.1
Pendapatan Pajak Daerah G.5.4.1.1.1 19.041.768.799,00 16.536.779.057,00 86,84 17.648.407.313,00
Pendapatan Retribusi Daerah G.5.4.1.1.2 13.763.141.000,00 13.510.255.196,00 98,16 14.862.066.190,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah G.5.4.1.1.3 4.869.061.663,00 4.916.471.188,70 100,97 4.869.061.663,00
Yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah G.5.4.1.1.4 162.193.018.352,38 151.199.070.310,53 93,22 136.593.247.568,16
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 199.866.989.814,38 186.162.575.752,23 93,14 173.972.782.734,16

PENDAPATAN TRANSFER G.5.4.1.2


TRANSFER PEMERINTAH PUSAT DANA G.5.4.1.2.1
PERIMBANGAN
Dana Bagi Hasil Pajak G.5.4.1.2.1.1 21.411.413.889,00 22.509.415.329,00 105,13 21.459.574.199,00
Dana Bagi Sumber Daya Alam G.5.4.1.2.1.2 3.246.818.000,00 2.203.549.600,00 67,87 4.741.250.546,00
Dana Alokasi Umum G.5.4.1.2.1.3 816.856.418.000,00 816.856.418.000,00 100,00 780.023.926.000,00
Dana Alokasi Khusus Fisik G.5.4.1.2.1.4 192.237.027.000,00 153.926.401.021,00 80,07 178.671.764.950,00
Dana Alokasi Khusus Non Fisik G.5.4.1.2.1.5 177.505.501.600,00 124.974.790.850,00 70,41 0,00
Jumlah Transfer Pemerintah Pusat - Dana 1.211.257.178.489,00 1.120.470.574.800,00 92,50 984.896.515.695,00
Perimbangan

TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA G.5.4.1.2.2


Dana Penyesuaian G.5.4.1.2.2.1 361.336.571.000,00 361.336.571.000,00 100,00 351.220.439.000,00
Jumlah Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya 361.336.571.000,00 361.336.571.000,00 100,00 351.220.439.000,00

TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI G.5.4.1.2.3


Pendapatan Bagi Hasil Pajak G.5.4.1.2.3.1 53.269.610.191,00 43.250.464.506,07 81,19 30.839.462.560,58
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya G.5.4.1.2.3.2 126.203.414.910,00 126.203.414.910,00 100,00 126.659.178.409,00
Jumlah Transfer Pemerintah Propinsi 179.473.025.101,00 169.453.879.416,07 94,42 157.498.640.969,58
Jumlah Pendapatan Transfer 1.752.066.774.590,00 1.651.261.025.216,07 94,25 1.493.615.595.664,58

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH G.5.4.1.3


Pendapatan Hibah G.5.4.1.3.1 407.001.000,00 288.629.000,00 70,92 92.936.000,00
Jumlah Lain-lain Pendapatan Yang Sah 407.001.000,00 288.629.000,00 70,92 92.936.000,00
JUMLAH PENDAPATAN 1.952.340.765.404,38 1.837.712.229.968,30 94,13 1.667.681.314.398,74

BELANJA G.5.4.2
BELANJA OPERASI G.5.4.2.1
Belanja Pegawai G.5.4.2.1.1 854.225.439.719,00 788.543.852.261,43 92,31 734.303.729.605,41
Belanja Barang G.5.4.2.1.2 302.143.093.121,00 280.298.157.721,00 92,77 260.305.385.850,00
Belanja Hibah G.5.4.2.1.3 68.199.589.600,00 66.809.609.395,00 97,96 47.317.119.600,00
Belanja Bantuan Sosial G.5.4.2.1.4 31.858.672.500,00 31.278.497.100,00 98,18 43.083.850.000,00
Jumlah Belanja Operasi 1.256.426.794.940,00 1.166.930.116.477,43 92,88 1.085.010.085.055,41

BELANJA MODAL G.5.4.2.2


Belanja Tanah G.5.4.2.2.1 10.267.212.020,00 9.466.065.400,00 92,20 7.766.827.750,00
Belanja Peralatan dan Mesin G.5.4.2.2.2 53.526.345.540,00 43.551.119.261,75 81,36 28.606.788.472,00
Belanja Bangunan dan Gedung G.5.4.2.2.3 73.976.216.401,00 63.199.734.028,00 85,43 111.036.455.101,00
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan G.5.4.2.2.4 212.048.019.138,00 185.814.113.260,00 87,63 151.072.477.873,00
Belanja Aset Tetap Lainnya G.5.4.2.2.5 1.352.498.000,00 1.336.872.400,00 98,84 2.343.974.996,00
Jumlah Belanja Modal 351.170.291.099,00 303.367.904.349,75 86,39 300.826.524.192,00

BELANJA TAK TERDUGA G.5.4.2.3


Belanja Tak Terduga G.5.4.2.3 2.000.000.000,00 1.972.113.000,00 98,61 998.357.000,00
Jumlah Belanja Tak Terduga 2.000.000.000,00 1.972.113.000,00 98,61 998.357.000,00
Jumlah Belanja 1.609.597.086.039,00 1.472.270.133.827,18 91,47 1.386.834.966.247,41

TRANSFER G.5.4.3
Transfer Bagi Hasil Pendapatan G.5.4.3.1
Bagi Hasil Pajak Daerah 5.437.026.405,90 3.981.914.697,00 73,24 0,00
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 - 0,00
Jumlah Transfer Bagi Hasil Pendapatan 5.437.026.405,90 3.981.914.697,00 73,24 0,00

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 6 dari 131


(Dalam Rupiah)
Uraian Reff Anggaran 2016 Realisasi 2016 % Realisasi 2015
Transfer Bantuan Keuangan G.5.4.3.1
Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 460.097.288.671,90 459.594.488.808,90 99,89 219.955.050.387,00
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 764.135.152,92 764.119.500,00 99,99 859.001.000,00
Jumlah Bantuan Keuangan 460.861.423.824,82 460.358.608.308,90 99,89 220.814.051.387,00
Jumlah Transfer 466.298.450.230,72 464.340.523.005,90 99,58 220.814.051.387,00
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 2.075.895.536.269,72 1.936.610.656.833,08 93,29 1.607.649.017.634,41
SURPLUS / (DEFISIT) G.5.4.4 -123.554.770.865,34 -98.898.426.864,78 80,04 60.032.296.764,33

PEMBIAYAAN G.5.4.5
PENERIMAAN PEMBIAYAAN G.5.4.5.1
Penggunaan SiLPA G.5.4.5.1.1 127.054.770.865,34 127.054.770.865,34 100,00 71.222.467.904,01
Jumlah Penerimaan Pembiayaan 127.054.770.865,34 127.054.770.865,34 100,00 71.222.467.904,01

PENGELUARAN PEMBIAYAAN G.5.4.5.2


Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah G.5.4.5.2.1 500.000.000,00 0,00 - 1.200.000.000,00
Pembayaran Utang Jangka Pendek Lainnya G.5.4.5.2.2 3.000.000.000,00 2.999.544.165,00 99,98 2.999.993.803,00
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 3.500.000.000,00 2.999.544.165,00 85,70 4.199.993.803,00
PEMBIAYAAN NETTO G.5.4.5.3 123.554.770.865,34 124.055.226.700,34 100,41 67.022.474.101,01

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARANG.5.4.6 0,00 25.156.799.835,56 - 127.054.770.865,34


Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

BUPATI BIREUEN

RUSLAN M. DAUD

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 7 dari 131


E. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH

PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN


LAPORAN PERUBAHAN SALDO
Per 31 Desember ANGGARAN
2016 dan 2015 LEBIH

(Dalam Rupiah)
Uraian Reff 2016 2015
Saldo Anggaran Lebih Awal G.5.5.1 127.054.770.865,34 71.222.467.904,01
Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan G.5.5.2 127.054.770.865,34 71.222.467.904,01
Subtotal 0,00 0,00
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran Tahun Berjalan G.5.5.3 25.156.799.835,56 127.054.770.865,34
Subtotal 25.156.799.835,56 127.054.770.865,34
Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya G.5.5.4 0,00 0,00
Lain-lain 0,00 0,00
Saldo Anggaran Lebih G.5.5.5 25.156.799.835,56 127.054.770.865,34
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan

BUPATI BIREUEN

RUSLAN M. DAUD

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 8 dari 131


F. LAPORAN ARUS KAS
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2016 dan 2015
(Dalam Rupiah)
Uraian Reff 2016 2015
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi G.5.6.1
Arus Kas Masuk G.5.6.1.1
Penerimaan Pajak Daerah 16.536.779.057,00 17.648.407.313,00
Penerimaan Retribusi Daerah 13.510.255.196,00 14.862.066.190,00
Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 4.916.471.188,70 4.869.061.663,00
Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah 41.355.822.600,42 136.466.947.568,16
Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak 22.509.415.329,00 21.459.574.199,00
Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 2.203.549.600,00 4.741.250.546,00
Penerimaan Dana Alokasi Umum 816.856.418.000,00 780.023.926.000,00
Penerimaan Dana Alokasi Khusus 278.901.191.871,00 178.671.764.950,00
Penerimaan Dana Penyesuaian 361.336.571.000,00 351.220.439.000,00
Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil Pajak 43.250.464.506,07 30.839.462.560,58
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 126.203.414.910,00 126.659.178.409,00
Penerimaan Hibah 288.629.000,00 92.936.000,00
Jumlah Arus Masuk Kas 1.727.868.982.258,19 1.667.555.014.398,74
Arus Kas Keluar G.5.6.1.1
Pembayaran Pegawai 788.543.852.261,43 734.303.729.605,41
Pembayaran Barang 171.558.204.225,00 260.298.753.123,00
Pembayaran Hibah 66.809.609.395,00 47.317.119.600,00
Pembayaran Bantuan Sosial 31.278.497.100,00 43.083.850.000,00
Pembayaran Tak Terduga 1.972.113.000,00 998.357.000,00
Pembayaran Bagi Hasil Pajak 3.981.914.697,00 0,00
Pembayaran Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00
Pembayaran Bantuan Keuangan ke Desa 459.594.488.808,90 219.955.050.387,00
Pembayaran Bantuan Keuangan Lainnya 764.119.500,00 859.001.000,00
Jumlah Arus Keluar Kas 1.524.502.798.987,33 1.306.815.860.715,41
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi 203.366.183.270,86 360.739.153.683,33

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi G.5.6.2


Arus Kas Masuk G.5.6.2.1
Penjualan atas Peralatan dan Mesin 0,00 126.300.000,00
Jumlah Arus Masuk kas 0,00 126.300.000,00

Arus Kas Keluar G.5.6.2.2


Perolehan Tanah 9.466.065.400,00 7.766.827.750,00
Perolehan Peralatan dan Mesin 38.359.492.961,75 28.606.788.472,00
Perolehan Gedung dan Bangunan 57.015.234.028,00 111.036.455.101,00
Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan 185.438.288.060,00 151.072.477.873,00
Perolehan Aset Tetap Lainnya 1.336.872.400,00 2.343.974.996,00
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 0,00 1.200.000.000,00
Jumlah Arus Keluar Kas 291.615.952.849,75 302.026.524.192,00
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Investasi -291.615.952.849,75 -301.900.224.192,00
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan/Pembiayaan G.5.6.3
Arus Kas Masuk G.5.6.3.1
Penggunaan SiLPA 0,00 0,00
Jumlah Arus Masuk Kas 0,00 0,00
Arus Kas Keluar G.5.6.3.2
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri – Lainnya 2.999.544.165,00 2.999.993.803,00
Jumlah Arus Keluar Kas 2.999.544.165,00 2.999.993.803,00
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan/Pembiayaan -2.999.544.165,00 -2.999.993.803,00
Arus Kas Dari Aktivitas Transitoris/Non Anggaran G.5.6.4
Arus Kas Masuk G.5.6.4.1
Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 125.392.576.615,22 120.810.770.131,57
Penerimaan Transito 80.000,00
Jumlah Arus Masuk kas 125.392.656.615,22 120.810.770.131,57

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 9 dari 131


(Dalam Rupiah)
Uraian Reff 2016 2015
Arus Kas Keluar G.5.6.4.2
Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 125.392.576.615,22 120.810.770.131,57
Pengeluaran Transito 0,00 258.363,00
Jumlah Arus Keluar Kas 125.392.576.615,22 120.811.028.494,57
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Transitoris/Non Anggaran 80.000,00 -258.363,00
Kenaikan/Penurunan Kas G.5.6.5 -91.249.233.743,89 55.838.677.325,33
Saldo Awal Kas di BUD/Kas Daerah G.5.6.6 116.573.482.936,01 71.222.467.904,01
Saldo Akhir Kas di BUD/Kas Daerah G.5.6.7 25.324.249.192,12 127.061.145.229,34
Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran G.5.6.8 0,00 0,00
Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan G.5.6.9 539.915.846,00 586.823.773,00
Saldo Akhir Kas di BLU G.5.6.10 158.373.271,44 0,00
Saldo Akhir Kas Lainnya G.5.6.11 78.026.652,00 157.992.168,00
Saldo Akhir Kas G.5.6.12 26.100.564.961,56 127.805.961.170,34
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

BUPATI BIREUEN

RUSLAN M. DAUD

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 10 dari 131


G. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN


Catatan atas Laporan Keuangan
Tahun Anggaran 2016

BAB I
PENDAHULUAN
G.1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai
pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan yang dilaksanakan dalam satu periode
akuntansi baik yang menyangkut dengan urusan wajib ataupun urusan pilihan
guna mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan operasional pemerintahan, menilai keuangan,
mengevaluasi efektifitas dan efesiensi entitas pelaporan, serta membantu
menentukan ketaataannya terhadap peraturan perundang-undangan.
Laporan keuangan pemerintah menyajikan informasi yang bermanfaat bagi
pengguna untuk menilai akuntabilitas, manajemen, transparansi, dan evaluasi
kinerja serta membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik dengan:
a. Menyediakan informasi yang komprehensif mengenai Realisasi Anggaran
Pendapatan, Belanja Daerah dan Pembiayaan Pemerintah Kabupaten Bireuen
Tahun Anggaran 2016 tentang sumber, alokasi, penggunaan sumber daya
keuangan dan mengenai kecukupan penerimaan periode tahun berjalan guna
membiayai seluruh pengeluaran.
b. Menyediakan informasi posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Bireuen dan
kondisi tentang sumber-sumber penerimaan jangka pendek maupun jangka
panjang yang berasal dari pungutan pajak atapun pinjaman.
c. Menyediakan informasi tentang perkembangan perubahan posisi keuangan
baik kenaikan ataupun penurunan selama pelaksanaan dalam satu periode
pelaporan.
Secara umum tujuan penyusunan laporan keuangan adalah untuk menyediakan
informasi mengenai sumber dan penggunaan sumber keuangan, transfer,
pembiayaan, sisa lebih/kurang pelaksanaan anggaran, pendapatan dan beban
operasional, aset, kewajiban, ekuitas, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas
keuangan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan suatu entitas pelaporan guna memudahkan fungsi perencanaan,
pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban dan ekuitas
pemerintah untuk kepentingan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Bireuen menerapkan akuntansi berbasis akrual pada
Tahun 2016 sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dampak kumulatif yang disebabkan

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 11 dari 131


oleh perubahan penerapan akuntansi berbasis akrual disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
G.1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Substansi dan kerangka dasar penyusunan Laporan Keuangan ini mengacu pada:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4437);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 201, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4021) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 84 Tahun 2001 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4165);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4022);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 204, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4024);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata cara
Pertanggungjawaban Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4027);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4090);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 12 dari 131


12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;
13. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah;
16. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 5 Tahun 2015 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Kabupaten Bireuen Tahun Anggaran 2016;
17. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 2 Tahun 2016 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Bireuen Tahun Anggaran
2016;
18. Peraturan Bupati Bireuen Nomor 25 Tahun 2015 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Bireuen Tahun Anggaran
2016;
19. Peraturan Bupati Bireuen Nomor 30 Tahun 2015 tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Kabupaten Bireuen;
20. Peraturan Bupati Bireuen Nomor 31 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Bupati Bireuen Nomor 6 Tahun 2014 tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bireuen Berbasis Akrual;
21. Peraturan Bupati Bireuen Nomor 32 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Bupati Bireuen Nomor 7 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah Kabupaten Bireuen;
22. Peraturan Bupati Bireuen Nomor 31 Tahun 2016 tentang Penjabaran
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Bireuen Tahun
Anggaran 2016.
G.1.3 SistematikaPenulisan Catatan atas Laporan Keuangan
BAB I Pendahuluan
G.1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
G.1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
G.1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan
BAB II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja
APBK Bireuen
G.2.1 Ekonomi Makro
G.2.2 Kebijakan Keuangan
G.2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBK

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 13 dari 131


BAB III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
G.3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
Pemerintah Kabupaten Bireuen
G.3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target
yang telah ditetapkan
BAB IV Kebijakan Akuntansi
G.4.1 Entitas pelaporan keuangan daerah
G.4.2 Tanggungjawab Pelaporan Keuangan
G.4.3 Periode Akuntansi
G.4.4 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten Bireuen
G.4.5 Mata Uang Pelaporan
G.4.6 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten Bireuen
G.4.7 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan
yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintah
BAB V Penjelasan pos-pos Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bireuen
G.5.1 Penjelasan atas Akun dalam Neraca
G.5.2 Penjelasan atas Akun dalam Laporan Perubahan Ekuitas
G.5.3 Penjelasan atas Akun dalam Laporan Operasional
G.5.4 Penjelasan atas Akun dalam Laporan Realisasi Anggaran
G.5.5 Penjelasan atas Akun dalam Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih
G.5.6 Penjelasan atas Akun dalam Laporan Arus Kas
BAB VI Penjelasan atas Informasi-informasi Non Keuangan
BAB VII Penutup

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 14 dari 131


BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN
PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBK BIREUEN

G.2.1. Ekonomi Makro


Nilai Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bireuen
terus meningkat, baik atas dasar harga berlaku maupun konstan. Hal ini
menunjukkan adanya perkembangan positif perekonomian Bireuen dari tahun ke
tahun. Pada tahun 2011, dari seluruh kegiatan perekonomian yang ada di
Kabupaten Bireuen menghasilkan PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 7,66
trilyun rupiah, dan terus meningkat hingga menjadi 10,04 trilyun rupiah pada
tahun 2015.
Tren yang sama juga terjadi pada PDRB atas dasar harga konstan yang terus
meningkat, dari 7,40 trilyun rupiah ditahun 2011 hingga menjadi 8,47 trilyun
rupiah ditahun 2015. Hal ini mengindikasikan bahwa selama tahun 2011-2015
telah terjadi peningkatan produktivitas (output) secara agregat dari seluruh
lapangan usaha yang ada di Kabupaten Bireuen.
Struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari distribusi kontribusi
lapangan usaha terhadap total PDRB atas dasar harga berlaku. Lapangan usaha
pertanian, kehutanan dan perikanan masih menjadi yang paling berpengaruh di
Bireuen, dengan andil mencapai 34,06 persen ditahun 2015, kemudian di tempat
kedua lapangan usaha perdagangan, reparasi mobil dan sepeda motor dengan
andil 22,16 persen. Selanjutnya disusul transportasi dan pergudangan dengan
peranan 10,02 persen. Peranan administrasi pemerintahan, pertanahan dan
jaminan sosial wajib dari tahun ke tahun terus meningkat, dimana pada tahun
2011 lapangan usaha ini hanya sebesar 6,54 persen hingga menjadi 7,52 persen di
tahun 2015. Lapangan usaha konstruksi juga cukup besar kontribusinya, pada
tahun 2015 mampu menyumbang 8,54 persen.
Peranan PDRB Kabupaten Bireuen menurut lapangan usaha (dalam persen) dari
tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.1
Peranan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Lapangan Usaha (Dalam Persen)
Tahun 2011 sd Tahun 2015

No. Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**

A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 34,05 34,12 34,19 33,78 34,06


B Pertambangan dan Penggalian 2,80 2,74 2,68 2,76 2,71
C Industri Pengolahan 1,68 1,67 1,67 1,74 1,69
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
E 0,03 0,03 0,04 0,04 0,05
Daur Ulang
F Kontruksi 8,39 8,75 8,67 8,52 8,54
Perdagangan Besar dan Ecaran serta Reparasi Mobil
G 23,20 22,77 22,26 22,12 22,16
dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 9,98 10,17 10,46 10,50 10,02
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,06 1,04 1,04 1,05 1,05

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 15 dari 131


No. Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**

J Informasi dan Komunikasi 2,93 2,82 2,73 2,65 2,63


K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,22 1,27 1,25 1,20 1,18

L Real Estat 3,01 2,92 2,83 2,88 2,81


M Jasa Perusahaan 0,29 0,29 0,30 0,30 0,30
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
N 6,54 6,62 6,95 7,36 7,52
Sosial Wajib
O Jasa Pendidikan 1,61 1,53 1,51 1,55 1,59
P Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,86 1,97 2,15 2,25 2,37
Q Jasa Lainnya 1,29 1,25 1,22 1,23 1,26
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bireuen

Laju Pertumbuhan perekonomian Bireuen pada tahun 2014 mengalami


perlambatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu hanya 2,15 persen.
Namun pada tahun 2015 perekonomian Bireuen kembali tumbuh lebih cepat
sebesar 3,70 persen. Seluruh lapangan usaha (kategori) ekonomi Bireuen pada
tahun 2015 mencatat pertumbuhan yang positif. Meningkatnya laju pertumbuhan
kategori usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sangat berpengaruh terhadap
meningkatnya perekonomian di Bireuen, mengingat share lapangan usaha ini
mencapai 34,06 persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi di tahun 2015 dicapai
oleh pengadaan air 9,30 persen serta pengadaan listrik dan gas 8,54 persen.
Tabel 2.2
Laju Pertumbuhan Riil PDRB Kabupaten Bireuen
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2015
(Dalam Persen)

No. Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015


A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 3,12 2,60 2,61 -0,67 3.72
B Pertambangan dan Penggalian 3,27 3,16 3,07 2,98 2.64
C Industri Pengolahan 4,92 3,76 3,12 3,38 0.28
D Pengadaan Listrik dan Produksi Es 6,23 8,03 6.38 7.95 8.54
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
E 5,87 5,54 9,36 12,53 9.30
Daur Ulang
F Kontruksi 1,16 5,62 3,95 1.38 4.53
Perdagangan Besar dan Eceran ,Reparasi Mobil dan
G 4,66 4,84 4,86 4,90 3.85
Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 6,29 5,92 7,23 2,97 1.85
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,88 3,23 3,79 1,78 3.02
J Informasi dan Komunikasi 2,10 2,15 2,12 1,46 4.21
K Jasa Keuangan dan Asuransi 6,89 2,07 0,61 -3.09 1.40

L Real Estat 1,95 2,15 2,12 3.18 2.25


M Jasa Perusahaan 4,70 4,97 5,00 1,46 2.89
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
N 4,91 4,68 5,32 5,05 5.34
Sosial Wajib
O Jasa Pendidikan 2,17 2,12 2,08 2,04 4.69
P Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,69 7,14 9,50 4,13 7.15
Q Jasa Lainnya 2,33 2,12 2,04 1,46 5.36
PDRB 3,80 3,95 4,03 2,15 3.70

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bireuen

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 16 dari 131


Perekonomian di Kabupaten Bireuen secara umum di dominasi oleh kegiatan
primer (pertanian, pertambangan dan penggalian) dan kegiatan tersier
(perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, real
estate dan jasa perusahaan, serta jasa-jasa lainnya), mengingat Bireuen
merupakan salah satu sentra produksi pertanian (terutama padi dan kedelai) juga
posisinya yang strategis pada perlintasan mobilitas manusia dan barang dari arah
timur (Medan, Langsa, dan Lhokseumawe) maupun arah barat (Gayo dan
Takengon) menuju ke Banda Aceh sehingga pendistribusian barang dari ketiga
tempat tersebut menggerakkan perdagangan di Bireuen.
Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal didaerah
itu, maka akan dihasilkan suatu PDRB per kapita. PDRB perkapita atas dasar
harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau persatu orang penduduk.
Nilai PDRB per kapita Bireuen atas dasar harga berlaku setiap tahun terus
meningkat, dimana pada tahun 2011 sebesar 19,16 juta rupiah hingga mencapai
23,07 juta rupiah di tahun 2015. Namun demikian laju pertumbuhan riil PDRB
per kapita di tahun 2015 sedikit tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,
dengan peningkatan 0,86 persen, dengan nilai PDRB per kapita Bireuen atas
dasar harga konstan di tahun 2015 sebesar 19,47 juta rupiah.
Lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan mata
pencaharian yang utama di Kabupaten Bireuen, dapat dilihat dari besarnya nilai
tambah perkapitanya atas dasar harga berlaku yang mencapai 6,52 juta rupiah di
tahun 2011, dan nilainya terus meningkat sampai dengan 7,86 juta rupiah di tahun
2015. Nilai tambah perkapita kategori perdagangan besar dan eceran; reparasi
mobil dan sepeda motor pun cukup besar, di tahun 2011 senilai 4,45 juta rupiah,
dan trennya pun terus meningkat, dimana pada tahun 2015 senilai 5,11 juta
rupiah.
Kategori listrik dan kategori air adalah yang paling tinggi laju pertumbuhan riil
nilai tambah per kapitanya dari tahun ke tahun, bahkan pada tahun 2014 laju
pertumbuhannya mencapai 10,91 persen untuk kategori listrik dan 6,39 persen
untuk kategori air. Sedangkan pada tahun 2015 laju pertumbuhan riil PDRB
perkapita untuk kategori listrik 5,57 persen dan kategori air 6,31 persen.
PDRB Perkapita Kabupaten Bireuen atas dasar harga berlaku menurut lapangan
usaha dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 2.3
PDRB Perkapita Bireuen atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2015
(Dalam Ribuan Rupiah)

No. Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**


A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 6.523,6 6.884,7 7.273,70 7.498,3 7.856,1
B Pertambangan dan Penggalian 536,0 553,8 570,7 611,8 625,9
C Industri Pengolahan 321,2 336,1 354,7 385,4 390,2
D Pengadaan Listrik dan Gas 11,9 11,7 11,7 12,7 13,9
Pengadaan Air, Pengelolaan
E 6,3 6,9 8,5 10,0 10,8
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 1.607,1 1.765,5 1.844,5 1.890,7 1.969,2
Perdagangan Besar dan Eceran
G 4.445,4 4.593,9 4.735,2 4.910,40 5.110,5
serta Reparasi Mobil dan Sepeda

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 17 dari 131


No. Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**
Motor

H Transportasi dan Pergudangan 1.912,7 2.051,2 2.225,2 2.330,5 2.310,1


Penyediaan Akomodasi dan Makan
I 203,0 209,7 222,1 232,8 242,4
Minum
J Informasi dan Komunikasi 561,4 568,5 580,9 587,3 606,1
K Jasa Keuangan dan Asuransi 234,1 256,6 266,1 267,0 273,1
L Real Estat 577,0 588,8 601,9 639,4 647,8

M Jasa Perusahaan 55,1 58,6 63,8 67,3 70,3


Administrasi Pemerintahan,
N Pertahanan dan Jaminan Sosial 1.254,0 1.335,00 1.478,4 1.634,2 1.733,40
Wajib
O Jasa Pendidikan 308,2 309,1 321,7 344,4 366,6
P Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 356,3 396,8 458,3 500,2 547,6
Q Jasa Lainnya 247,2 251,7 258,7 273,0 291,5
PDRB Per Kapita 19.160,2 20.178,6 21.276,2 22.195,5 23.065,7

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bireuen

G.2.2. Kebijakan Keuangan


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta Undang Undang 17 tahun
2003 tentang Keuangan Negara, APBK merupakan dasar pengelolaan keuangan
daerah dalam masa satu tahun anggaran, dengan komponen pokoknya, adalah
pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Pendapatan daerah merupakan sumber
keuangan daerah, yang terdiri dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan
pendapatan lain-lain yang sah. Belanja daerah merupakan pengeluaran untuk
kebutuhan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan kepentingan
pelaksanaan pembangunan daerah, sedangkan pembiayaan untuk menutupi defisit
anggaran yaitu selisih antara pendapatan dan belanja, yang terdiri dari
penerimaan dan pengeluaran.
Anggaran adalah alat akuntabilitas, manajemen dan kebijakan ekonomi. Sebagai
instrumen kebijakan ekonomi, anggaran berfungsi untuk mewujudkan
pertumbuhan dan stabilitas perekonomian serta pemerataan pendapatan.
Selanjutnya anggaran sebagai manajemen berfungsi sebagai:
1. Rencana organisasi untuk melayani masyarakat atau aktivitas lain yang dapat
mengembangkan kapasitas organisasi pelayanan;
2. Estimasi besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam merealisasikan rencana
tersebut;
3. Perkiraan sumber-sumber mana saja yang akan menghasilkan pemasukan serta
seberapa besar pemasukan tersebut.
APBK merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas
dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRK serta ditetapkan dengan
Qanun. Sebagai rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah, maka dalam
APBK tergambar semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 18 dari 131


kewajiban daerah dalam kurun waktu satu tahun, dalam rangka mewujudkan
pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
1. Kebijakan Pendapatan
Untuk mencapai pengelolaan pendapatan daerah yang lebih baik maka perlu
ditetapkan kebijakan peningkatan pendapatan daerah. Kebijakan tersebut
berfokus pada peningkatan dan optimalisasi Pendapatan Asli Daerah
khususnya pada penerimaan pajak dan retribusi daerah tanpa harus menambah
beban masyarakat. Pendapatan Asli Daerah sebagai sumber penerimaan
daerah merupakan indikator kekuatan dan kemandirian pembiayaan
pembangunan daerah yang paling memungkinkan untuk dioptimalkan dan
terus ditingkatkan penerimaannya. Hal ini mengingat sumber penerimaan lain
dalam APBK masih sangat tergantung dari kemampuan keuangan pemerintah
pusat.
Kebijakan pendapatan juga diarahkan untuk meningkatkan dana perimbangan
dengan asumsi melalui peningkatan retribusi daerah dan kondisi
perekonomian makro yang membaik. Upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan pendapatan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pendapatan Asli Daerah
Sesuai dengan Undang Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dijelaskan
bahwa sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah berasal dari:
1) Pajak daerah;
2) Retribusi daerah;
3) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan
4) Lain- lain pendapatan asli daerah yang sah.
Usaha-usaha yang telah dilakukan untuk peningkatan Pendapatan Asli
Daerah, antara lain yaitu:
1) Melakukan pendataan terhadap potensi pajak dan retribusi daerah;
2) Melakukan/membuat penyesuaian atau perbaikan dan pembuatan
Qanun sebagai salah satu dasar hukum pengelolaan pajak dan retribusi
daerah serta penerimaan lainnya;
3) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan wajib pajak;
4) Meningkatkan pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap satuan
kerja sebagai unsur pelaksana Pendapatan Asli Daerah;
5) Melaksanakan intensifikasi penagihan terhadap objek dan subjek
pajak dan retribusi daerah;
6) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pajak dan retribusi
daerah dalam upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi
masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah;

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 19 dari 131


7) Optimalisasi pengelolaan keuangan dengan mempedomani cashflow
dan kebutuhan keuangan daerah;
8) Melakukan investasi pada sektor-sektor yang menguntungkan, seperti
penyertaan modal pada perbankan, dan sebagainya; dan
9) Optimalisasi pengelolaan aset daerah sehingga aset yang ada dapat
memberikan kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah.
b. Dana Perimbangan
Sampai saat ini ketergantungan Pemerintah Kabupaten Bireuen terhadap
dana perimbangan sangat besar. Sehubungan dengan hal tersebut,
Pemerintah Kabupaten Bireuen berusaha untuk meningkatkan penerimaan
dari dana perimbangan sebagai upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah
dengan melakukan usaha-usaha sebagai berikut:
1) Mendorong upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan PBB
dan PPh Pasal 21;
2) Peningkatan akurasi data sumber daya alam sebagai dasar perhitungan
pembagian dalam dana perimbangan;
3) Peningkatan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh,
DPR RI Daerah Pemilihan Provinsi Aceh dan DPRA Provinsi Aceh
Daerah Pemilihan Kabupaten Bireuen dalam pelaksanaan Dana
Perimbangan.
Sesuai dengan Undang Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah bahwa
pengalokasian dana perimbangan yang diberikan kepada daerah kabupaten
dan kota berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yaitu luas wilayah,
jumlah penduduk, PDRB perkapita, jumlah gaji PNS, dan lain-lain.
2. Kebijakan Belanja
Arah pengelolaan belanja daerah Kabupaten Bireuen dilakukan melalui dua
sisi yaitu belanja untuk kepentingan pemberdayaan sektor publik dan belanja
aparatur. Alokasi belanja publik tersebut memperhatikan sisi prioritas dan efek
multiplier dari pengeluaran belanja. Belanja aparatur untuk memenuhi
kebutuhan belanja pegawai seperti gaji, biaya pemeliharaan dan operasional
serta lain-lain sebagai penunjang kelancaran pelaksanaan tugas-tugas
pelayanan bagi masyarakat.
Penggunaan anggaran belanja diarahkan untuk mendukung prioritas
pembangunan yang telah ditetapkan. Berpedoman pada prinsip-prinsip
penganggaran, belanja daerah TA 2016 disusun dengan pendekatan anggaran
kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan.
Belanja daerah TA 2016 dipergunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang terdiri dari urusan
wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau
bidang tertentu dapat dilaksanakan bersama antara Pemerintah Provinsi Aceh
dan Pemerintah Kabupaten Bireuen.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 20 dari 131


Belanja penyelenggaraan urusan wajib diprioritaskan untuk melindungi dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi
kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan
dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak
serta mengembangkan sistem jaminan sosial.
Belanja daerah terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak langsung.
Belanja langsung adalah belanja yang terkait langsung dengan pelaksanaan
kegiatan dan dapat diukur dengan capaian prestasi kerja yang telah ditetapkan.
Kelompok belanja langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan
jasa serta belanja modal.
Belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak terkait langsung dengan
kegiatan yang dilaksanakan dan sukar diukur dengan capaian prestasi kerja
yang ditetapkan. Adapun yang termasuk dalam belanja tidak langsung adalah
belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil,
bantuan keuangan dan belanja tidak terduga.
Secara umum, kebijakan belanja dilakukan dengan mempertimbangkan
beberapa hal sebagai berikut:
a. Penetapan pagu indikatif untuk setiap program dan kegiatan dalam setiap
misi hendaknya proporsional;
b. Secara kewilayahan belanja daerah harus disusun secara adil dan
proporsional. Adapun daerah-daerah dengan permasalahan khusus perlu
diadakan anggaran penyeimbang; dan
c. Program yang direncanakan dan diperlukan bagi percepatan pembangunan
daerah harus didukung dengan pendanaan yang memadai.
a. Kebijakan Belanja Program
Belanja program adalah alokasi belanja APBK Bireuen yang dilaksanakan
oleh SKPK Kabupaten Bireuen. Alokasi belanja program tahun 2016
didasarkan pada kebijakan yang ditetapkan sebagai berikut:
1) Alokasi belanja ditetapkan berdasarkan indeks relevansi anggaran
dengan merujuk pada prioritas pembangunan daerah tahun 2016;
2) Proporsi belanja difokuskan pada tiga indikator yaitu, pendidikan,
kesehatan dan infrastruktur; serta
3) Proporsi anggaran pendidikan dan kesehatan diusahakan mengalami
peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya.
b. Kebijakan Belanja Bantuan Keuangan
Belanja bantuan keuangan digunakan untuk menganggarkan bantuan
keuangan yang bersifat umum atau khusus dalam rangka pemerataan dan
peningkatan kemampuan keuangan bagi daerah atau desa penerima
bantuan. Belanja bantuan keuangan diberikan kepada pemerintah tingkat
kecamatan dan desa serta organisasi kemasyarakatan, politik dan organisasi
kepemudaan. Kebijakan yang menjadi dasar alokasi bantuan keuangan
tersebut adalah:

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 21 dari 131


1) Bantuan keuangan kepada kecamatan dan desa berupa bantuan
langsung;
2) Alokasi bantuan keuangan kecamatan dan desa dibagi menjadi dana
pemerataan, dana proporsional dan dana operasional;
3) Bantuan organisasi kemasyarakatan dialokasikan berdasarkan tingkat
kepentingan yang dinilai berdasarkan proposal yang diajukan.
c. Kebijakan Belanja Bantuan Sosial
Bantuan sosial digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan dalam
bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemberian bantuan sosial tersebut
tidak secara terus menerus/tidak berulang setiap tahun anggaran, selektif
dan memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya. Pengurangan jumlah
bantuan sosial bertujuan agar dana APBK dapat dialokasikan mendanai
program dan kegiatan pemerintahan daerah yang dapat dinikmati oleh
seluruh lapisan masyarakat, menciptakan lapangan kerja/mengurangi
pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efisiensi
dan efektifitas perekonomian.
d. Kebijakan Belanja Khusus
Alokasi belanja dalam APBK juga dilaksanakan berdasarkan kebijakan
khusus yang ditetapkan oleh pimpinan daerah yang antara lain terdiri dari:
1) Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran;
2) Percepatan pembangunan infrastruktur;
3) Percepatan pembangunan daerah tertinggal; dan
4) Penanganan masalah korban bencana alam.
3. Kebijakan Pembiayaan Daerah
Penggunaan anggaran belanja daerah harus tetap terarah, efisien dan efektif
dalam pembelanjaan pembangunan sesuai dengan prioritas yang telah
ditetapkan sehingga diharapkan tidak akan terjadi defisit anggaran. Jika terjadi
defisit, pembiayaan yang dilakukan tetap harus mengacu pada arah kebijakan
pembelanjaan. Defisit anggaran tersebut dibiayai terlebih dahulu melalui sisa
lebih perhitungan APBK tahun lalu yang merupakan selisih lebih realisasi
pendapatan terhadap realisasi belanja daerah. Dalam menetapkan struktur
pembiayaan guna membiayai atau menggunakan defisit atau surplus anggaran,
penetapannya dioptimalkan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk
menutupi defisit anggaran yang disebabkan oleh lebih besarnya belanja daerah
dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh. Penyebab utama terjadinya
defisit anggaran adalah adanya kebutuhan pembangunan daerah yang semakin
meningkat. Pengaturan tentang kebijakan pembiayaan dalam APBK telah

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 22 dari 131


diatur dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 174, apabila
APBK diperkirakan surplus maka penggunaannya dapat diarahkan untuk
pengeluaran pembiayaan yang mencakup penyertaan modal (investasi daerah)
dan transfer ke rekening dana cadangan. Namun apabila APBK diperkirakan
defisit, penggunaannya dapat didanai dari penerimaan pembiayaan yang
terdiri dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu, transfer dari dana
cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan pinjaman
daerah.
G.2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBK Bireuen
Anggaran Pendapatan Pemerintah Kabupaten Bireuen pada Tahun 2016
direncanakan sebesar Rp1.952.340.765.404,38, yang terdiri dari Pendapatan Asli
Daerah sebesar Rp199.866.989.814,38, Pendapatan transfer sebesar
Rp1.752.066.774.590,00, dan Lain-lain Pendapatan yang sah sebesar
Rp407.001.000,00. Sedangkan Anggaran Pendapatan Pemerintah Kabupaten
Bireuen pada Tahun 2015 adalah sebesar Rp1.674.114.350.446,00 yang terdiri
dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp167.255.638.456,00, Pendapatan transfer
sebesar Rp1.506.097.342.990,00 dan Lain-lain Pendapatan yang sah sebesar
Rp761.369.000,00.
Realisasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Bireuen pada Tahun 2016 adalah
sebesar Rp1.837.712.229.968,30 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah
sebesar Rp186.162.575.752,23, Pendapatan transfer sebesar
Rp1.651.261.025.216,07, dan Lain-lain Pendapatan yang sah sebesar
Rp288.629.000,00. Sedangkan Realisasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten
Bireuen pada Tahun 2015 adalah sebesar Rp1.667.681.314.398,74 yang terdiri
dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp173.972.782.734,16, Pendapatan transfer
sebesar Rp1.493.615.595.664,58, dan Lain-lain Pendapatan yang sah sebesar
Rp92.936.000,00.
Anggaran Belanja dan Transfer Pemerintah Kabupaten Bireuen pada Tahun 2016
direncanakan sebesar Rp2.075.895.536.269,72 yang terdiri dari Belanja Operasi
sebesar Rp1.256.426.794.940,00, Belanja Modal sebesar Rp351.170.291.099,00,
Belanja Tidak Terduga sebesar Rp2.000.000.000,00, dan Belanja Transfer
sebesar Rp466.298.450.230,72,00. Sedangkan Anggaran Belanja dan Transfer
Pemerintah Kabupaten Bireuen pada Tahun 2015 adalah sebesar
Rp1.741.136.818.350,01 yang terdiri dari Belanja Operasi sebesar
Rp1.154.731.261.445,01, Belanja Modal sebesar Rp342.582.903.094,00, Belanja
Tidak Terduga sebesar Rp1.000.000.000,00 dan Belanja Transfer sebesar
Rp242.822.653.811,00.
Realisasi Belanja dan Transfer Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun 2016
adalah sebesar Rp1.936.610.656.833,08 yang terdiri dari Belanja Operasi sebesar
Rp1.166.930.116.477,43, Belanja Modal sebesar Rp303.367.904.349,75, Belanja
Tidak Terduga sebesar Rp1.972.113.000,00 dan Belanja Transfer sebesar
Rp464.340.523.005,90. Sedangkan Realisasi Belanja dan Transfer Pemerintah
Kabupaten Bireuen Tahun 2015 adalah sebesar Rp1.607.649.017.634,41 terdiri

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 23 dari 131


dari Belanja Operasi sebesar Rp1.085.010.085.055,41, Belanja Modal sebesar
Rp300.826.524.192,00, Belanja Tidak Terduga sebesar Rp998.357.000,00 dan
Belanja Transfer sebesar Rp220.814.051.387,00.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 24 dari 131


BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

G.3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan


Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan Kabupaten Bireuen merupakan rekapitulasi
realisasi keuangan pada tahun 2016. Adapun pencapaian realisasi keuangan tahun
2016 setelah dibandingkan dengan anggaran/ target yang ditetapkan adalah
sebagai berikut :
1. Pendapatan
Realisasi Pendapatan Asli Daerah tahun 2016 adalah sebesar
Rp186.162.575.752,23, atau 93,14 % dari anggaran sebesar
Rp199.866.989.814,38:
Tabel 3.1
Realisasi Pendapatan Asli Daerah

No. Anggaran Setelah Realisasi Bertambah/


Uraian (%)
Urut Perubahan (Rp) (Rp) Berkurang (Rp)

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 199.866.989.814,38 186.162.575.752,23 (13.704.414.062,15) 93,14

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 19.041.768.799,00 16.536.779.057,00 (2.504.989.742,00) 86,84

1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 13.763.141.000,00 13.510.255.196,00 (252.885.804,00) 98,16


Pendapatan Hasil Pengelolaan
1.1.3 Kekayaan Daerah yang 4.869.061.663,00 4.916.471.188,70 47.409.525,70 100,97
Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli
1 . 1 .4 162.193.018.352,38 151.199.970.310,53 (10.993.948.041,85) 93,22
Daerah yang Sah
Sumber: LRA TA 2016
Realisasi Pendapatan Transfer Tahun 2016 adalah sebesar
Rp1.651.261.025.216,07 atau 94,25% dari anggaran dan mengalami
peningkatan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015.
Tabel 3.2
Realisasi Pendapatan Dana Transfer

No. Anggaran Setelah Realisasi Bertambah/


Uraian (%)
Urut Perubahan (Rp) (Rp) Berkurang (Rp)
1.2 PENDAPATAN TRANSFER 1.752.066.774.590,00 1.651.261.025.216,07 (100.805.749.373,93) 94,25
Transfer Pemerintah Pusat –
1 . 2. 1 1.211.257.178.489,00 1.120.470.574.800,00 (90.786.603.689,00) 92,50
Dana Perimbangan
1 . 2. 1. 1 Dana Bagi Hasil Pajak 21.411.413.889,00 22.509.415.329,00 1.098.001440,00 105,13
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak
1 . 2. 1. 2 3.246.818.000,00 2.203.549.600,00 (1.043.268.400,00) 67,87
(SDA)
1 . 2. 1. 3 Dana Alokasi Umum 816.856.418.000,00 816.856.418.000,00 0,00 100,00

1 . 2. 1. 4 Dana Alokasi Khusus 192.237.027.000,00 153.926.401.021,00 (38.310.625.979,00) 80,07

1 . 2. 1. 5 Dana Alokasi Khusus non Fisik 177.505.501.600,00 124.974.790.850,00 (52.530.710.750,00) 70,41


Transfer Pemerintah Pusat
1 . 2. 2 361.336.571.000,00 361.336.571.000,00 0,00 100,00
Lainnya
1 . 2. 2. 1 Dana Penyesuaian 361.336.571.000,00 361.336.571.000,00 0,00 100,00

1 . 2. 3 Transfer Pemerintah Provinsi 179.473.025.101,00 169.453.879.416,07 (10.019.145.684,93) 94,42

1 . 2. 3. 1 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 53.269.610.191,00 43.250.464.506,07 (10.019.145.684,93) 81,19

1 . 2. 3. 2 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 126.203.414.910,00 126.203.414.910,00 0,00 100,00

Sumber: LRA TA 2016

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 25 dari 131


Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah adalah sebesar Rp288.629.000 atau
70,92% dari anggaran sebesar Rp407.001.000,00.
Tabel 3.3
Realisasi Lain-lain Pendapatan Yang Sah

No. Anggaran Setelah Bertambah /


Uraian Realisasi (Rp) (%)
Urut Perubahan (Rp) (Berkurang) (Rp)
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG
1.3 407.001.000,00 288.629.000,00 (118.372.000,00) 70,92
SAH
1 . 3. 1 Pendapatan Hibah 407.001,.000,00 288.629.000,00 (118.372.000,00) 70,92

Sumber : LRA TA 2016


2. Belanja
Realisasi Belanja dan Transfer Tahun 2016 adalah sebesar
Rp1.936.610.656.833,08 atau 93,29%.
Tabel 3.4
Realisasi Belanja
Anggaran Setelah Bertambah/
No. Urut Uraian Realisasi (Rp) (%)
Perubahan (Rp) Berkurang (Rp)
2 BELANJA

2.1 BELANJA OPERASI 1.256.426.794.940,00 1.166.930.116.477,43 (89.496.678.462,57) 92,88

2.1.1 Belanja Pegawai 854.225.439.719,00 788.543.852.261,43 (65.681.587.457,57) 92,31

2.1.2 Belanja Barang dan Jasa 302.143.093.121,00 280.298.157.721,00 (21.844.935.400,00) 92,77

2.1.4 Belanja Hibah 68.199.589.600,00 66.809.609.395,00 (1.389.980.205,00) 97,96

2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 31.858.672.500,00 31.278.497.100,00 (580.175.400,00) 98,18

2.2 BELANJA MODAL 351.170.291.099,00 303.367.904.349,75 (47.802.386.749,25) 86,39

2.2.1 Belanja Tanah 10.267.212.020,00 9.466.065.400,00 (801.146.620,00) 92,20

2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 53.526.345.540,00 43.551.119.261,75 (9.975.226.278,25) 81,36

2.2.3 Belanja Gedung dan Bangunan 73.976.216.401,00 63.199.734.028,00 (10.776.482.373,00) 85,43


Belanja Jalan, Irigasi dan
2.2.4 212.048.019.138,00 185.814.113.260,00 (26.233.905.878,00) 87,63
Jaringan
2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya 1.352.498.000,00 1.336.872.400,00 (15.625.600,00) 98,84

2.3 BELANJA TAK TERDUGA 2.000.000.000,00 1.972.113.000,00 (27.887.000,00) 98,61

2.3.1 Belanja Tidak Terduga 2.000.000.000,00 1.972.113.000,00 (27.887.000,00) 98,61

2. 4. TRANSFER 466.298.450.230,72 464.340.523.005,90 1.957.927.224,82 99,58

2. 4. 1 Bagi Hasil Pendapatan 5.437.026.405,90 3.981.914.697,00 (1.455.111.708,90 73,24

2. 4. 2 Bantuan keuangan 460.861.423.824,82 460.358.608.308,90 (502.815.515,92) 99,89


JUMLAH BELANJA DAN
2.075.895.536.269,72 1.936.610.656.833,08 (139.284.879.436,64) 93,29
TRANSFER
Sumber: LRA TA 2016

3. Pembiayaan Daerah
Pembiayaan Netto TA 2016 adalah sebesar Rp124.055.226.700,34
merupakan Penerimaan Pembiayaan Daerah sebesar Rp127.054.770.865,34
yang berasal dari penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
Tahun Anggaran Sebelumnya yang dikurangi dengan Pengeluaran
Pembiayaan Daerah sebesar Rp2.999.544.165,00.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 26 dari 131


Tabel 3.5
Realisasi Pembiayaan Daerah

No. Anggaran Setelah Bertambah/


Uraian Realisasi (Rp) (%)
Urut Perubahan (Rp) Berkurang (Rp)

3 PEMBIAYAAN DAERAH
3.1 PENERIMAAN DAERAH 127.054.770.865,34 127.054.770.865,34 0,00 100,00
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
3 . 1 .1 127.054.770.865,34 127.054.770.865,34 0,00 100,00
Tahun Anggaran Sebelumnya
Pinjaman Dalam Negeri – Lembaga
3 . 1 .2 0,00 0,00 0,00 -
Keuangan Bank
3.2 PENGELUARAN DAERAH 3.500.000.000,00 2.999.544.165,00 (500.455.835,00) 85,70
Penyertaan Modal (Investasi)
3 . 2 .1 500.000.000,00 0,00 0,00 100,00
Pemerintah Daerah
Pembayaran Pokok Pinjaman
3 . 2 .2 Dalam Negeri – Lembaga 0,00 0,00 0,00 -
Keuangan Bank
Pembayaran Pokok Pinjaman
3 . 2 .3 3.000.000.000,00 2.999.544.165,00 (455.835,00) 99,98
Dalam Negeri - Lainnya
Pengurangan Sisa Lebih/Kurang
3 . 2 .4 Pembiayaan Anggaran (SiLPA/ 0,00 0,00 0,00 -
SiKPA)

PEMBIAYAAN NETTO 123.554.770.865,34 124.055.226.700,34 500.455.835,00 100,41

Sumber : LRA TA 2016

4. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan


Realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun 2016 adalah sebesar
Rp25.156.799.835,56.
Tabel 3.6
Realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan

No. Anggaran Setelah Bertambah/


Uraian Realisasi (Rp) (%)
Urut Perubahan (Rp) Berkurang (Rp)
Surplus/Defisit Pendapatan Terhadap
1 (123.554.770.865,34) (98.898.426.864,78) 24.656.344.000,56 (80,04)
Belanja
2 Pembiayaan Netto 123.554.770.865,34 124.055.226.700,34 500.455.835,00 100,41
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
0,00 25.156.799.835,56 25.156.799.835,56 -
Tahun Berkenaan
Sumber : LRA TA 2016

G.3.2 Hambatan dan Kendala yang Ada Dalam Pencapaian Target yang Telah
Ditetapkan
Secara umum permasalahan yang masih dihadapi dalam pengelolaan pendapatan
daerah antara lain:
1. Pengelolaan potensi yang ada di Pemerintah Kabupaten Bireuen masih
kurang optimal;
2. Perlu adanya peningkatan pengawasan terhadap perolehan pendapatan;
3. Perlu adanya peningkatan koordinasi antar instansi terkait dalam
pengelolaan pendapatan;
4. Terdapat kecenderungan wajib pajak menunda waktu penyetoran pajak;

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 27 dari 131


5. Masih rendahnya transparansi wajib pajak dalam menyampaikan data omset
yang sebenarnya.
Untuk mengatasi beberapa permasalahan yang dihadapi serta untuk menjaga
konsistensi dalam pemenuhan target penerimaan yang telah ditetapkan maka
dilakukan beberapa upaya sebagai berikut:
1. Membangun komunikasi yang konstruktif dengan berbagai pihak, baik
dalam lingkungan pemerintahan, kalangan pengusaha, akademisi, maupun
masyarakat;
2. Memantapkan kerjasama (kolaborasi) antar sektor dalam mengantisipasi
akan terjadinya benturan kepentingan terkait dengan penerapan penegakan
hukum (regulatory function) dan pengelolaan pendapatan (budgetory
function);
3. Menjaga keakurasian data potensi pajak dengan tetap konsisten
melaksanakan pemantauan dan pembinaan;
4. Menjaga konsistensi pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dengan tetap sensitif pada dinamika perkembangan sosial ekonomi
masyarakat;
5. Melakukan pembenahan dan pengembangan internal kelembagaan secara
terus menerus dalam mendukung peningkatan kualitas pelayanan.
Secara umum permasalahan yang masih dihadapi dalam pengelolaan belanja
daerah antara lain:
1. Pegawai di Kabupaten Bireuen masih terlalu banyak sehingga jumlah
pengeluaran untuk Belanja Pegawai Negeri dan Tenaga Honorer Daerah
menjadi lebih besar;
2. Anggaran yang digunakan untuk Belanja Program Prioritas seperti
pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, pengelolaan jalan,
pengendalian banjir dan pengelolaan kebersihan masih terbatas.
Guna mengatasi permasalahan diatas maka diupayakan efisiensi serta
penghematan pengeluaran berbagai kegiatan agar program kegiatan yang sifatnya
berkelanjutan tidak terganggu kecuali Belanja Pegawai/Personalia yang
merupakan belanja wajib dan harus dipenuhi.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 28 dari 131


BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI

G.4.1 Entitas Pelaporan Keuangan Daerah


Berdasarkan Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 dan Undang Undang
Nomor 1 Tahun 2004, Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan
Daerah (DPKKD) Kabupaten Bireuen selaku Pejabat Pengelola Keuangan
Daerah bertanggung jawab menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Bireuen untuk disampaikan kepada Bupati Bireuen dalam rangka memenuhi
pertanggungjawaban pelaksanaan APBK yang terdiri dari Neraca, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan Operasional, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan
Keuangan serta melampirkan Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2016 mengacu pada Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan sesuai
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
G.4.2 Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
Tanggung jawab penyusunan dan penyajian laporan keuangan berada pada
pimpinan entitas baik itu entitas akuntansi maupun entitas pelaporan.
G.4.3 Periode Akuntansi
Periode akuntansi adalah jangka waktu satu tahun anggaran dimulai dari 1
Januari dan berakhir 31 Desember tahun berkenaan.
G.4.4 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Basis akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan keuangan tahun
2016 adalah basis akrual.
G.4.5 Mata Uang Pelaporan
1. Pengukuran dan pengungkapan unsur-unsur Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Bireuen menggunakan mata uang rupiah.
2. Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah
dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah
bank sentral pada tanggal transaksi.
G.4.6 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Pos-pos dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah tahun 2016 disajikan
menggunakan mata uang rupiah. Aset, Kewajiban, Pendapatan, Belanja dan
Pembiayaan dalam mata uang asing dikonversikan ke rupiah berdasarkan kurs
tengah Bank Indonesia per tanggal neraca.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 29 dari 131


Pengakuan dan pengukuran pos-pos laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Pos-pos Neraca
a. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas pada pemerintah daerah mencakup kas yang
dikuasai, dikelola dan di bawah tanggung jawab bendahara umum
daerah (BUD) dan kas yang dikuasai, dikelola dan di bawah tanggung
jawab selain bendahara umum daerah, misalnya bendahara pengeluaran
dan bendahara penerimaan.
Pengakuan Kas dan Setara Kas
Kas dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya disajikan
sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta asing,
dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah Bank Indonesia
pada tanggal neraca.
b. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek merupakan investasi yang memiliki
karakteristik dapat segera diperjualbelikan/dicairkan dalam waktu 3
bulan sampai dengan 12 bulan. Investasi jangka pendek biasanya
digunakan untuk tujuan manajemen kas dimana pemerintah Kabupaten
dapat menjual investasi tersebut jika muncul kebutuhan akan kas.
Investasi jangka pendek biasanya berisiko rendah. Investasi Jangka
Pendek berbeda dengan Kas dan Setara Kas. Suatu investasi masuk
klasifikasi Kas dan Setara Kas jika investasi dimaksud mempunyai
masa jatuh tempo kurang dari 3 bulan dari tanggal perolehannya.
Pengakuan Investasi Jangka Pendek
Investasi diakui saat terdapat pengeluaran kas atau aset lainnya yang
dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) memungkinkan pemerintah Kabupaten memperoleh manfaat
ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa depan;
atau
2) nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara
memadai/andal (reliable).
Pengukuran investasi jangka pendek
1) Investasi dalam bentuk surat berharga:
a) Apabila terdapat nilai biaya perolehannya, maka dicatat
sebesar biaya perolehan yang di dalamnya mencakup harga
investasi, komisi, jasa bank, dan biaya lainnya.
b) Apabila tidak terdapat biaya perolehannya, maka dicatat
sebesar nilai wajar atau harga pasarnya.
2) Investasi dalam bentuk non saham dicatat sebesar nilai
nominalnya, misalnya deposito berjangka waktu 6 bulan.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 30 dari 131


c. Piutang
Piutang adalah hak pemerintah untuk menerima pembayaran dari entitas
lain termasuk wajib pajak/bayar atas kegiatan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten. Hal ini senada dengan berbagai teori yang
mengungkapkan bahwa piutang adalah manfaat masa depan yang diakui
pada saat ini.
Penyisihan piutang tak tertagih adalah taksiran nilai piutang yang
kemungkinan tidak dapat diterima pembayarannya dimasa akan datang
dari seseorang korporasi, atau entitas lain. Nilai penyisihan piutang tak
tertagih tidak bersifat akumulatif tetapi diterapkan setiap akhir periode
anggaran sesuai perkembangan kualitas piutang.
Penilaian kualitas piutang untuk penyisihan piutang tak tertagih
dihitung berdasarkan kualitas umur piutang, jenis/karakteristik piutang
dan diterapkan dengan melakukan modifikasi tertentu tergantung
kondisi dari debitornya. Mekanisme perhitungan dan penyisihan saldo
piutang yang mungkin tidak dapat ditagih, merupakan upaya untuk
menilai kualitas piutang.
Pengakuan piutang
Piutang diakui saat timbul klaim/hak untuk menagih uang atau manfaat
ekonomi lainnya kepada entitas lain.
Piutang dapat diakui ketika:
1) diterbitkan surat ketetapan/dokumen yang sah; atau
2) telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan
penagihan; atau
3) belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan.
Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan hak tagih, yaitu peristiwa yang
timbul dari pemberian pinjaman, penjualan, kemitraan, dan pemberian
fasilitas/jasa, diakui sebagai piutang dan dicatat sebagai aset di neraca,
apabila memenuhi kriteria:
1) harus didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak
dan kewajiban secara jelas;
2) jumlah piutang dapat diukur;
3) telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan
penagihan; dan
4) belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan.
d. Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
(supplies) yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional
pemerintahan kabupaten dan barang-barang yang dimaksudkan untuk
dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 31 dari 131


Persediaan diperoleh dengan maksud akan digunakan/dikonsumsi atau
diserahkan kepada masyarakat selama satu tahun anggaran dan umur
ekonomisnya diasumsikan di bawah satu tahun. Persediaan yang
terpakai diakui sebagai beban karena mengurangi aset pemerintah
kabupaten.
Pengakuan Persediaan
Persediaan dapat diakui dengan salah satu dari dua waktu berikut: (a)
pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah
daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal
dan (b) pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau
kepenguasaannya berpindah.
Penyajian Persediaan
1) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya
perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya
pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara
langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan
harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan.
2) Harga pokok produk apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri. Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung
yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya tidak
langsung yang dialokasikan secara sistematis.
3) Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi.
Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau
penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan
berkeinginan melakukan transaksi wajar (arm length transaction).
Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai dengan
menggunakan nilai wajar. Persediaan dinilai dengan menggunakan
Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (first in first out/FIFO). Dalam
metode ini, unit persediaan yang pertama sekali diperoleh diasumsikan
pertama sekali digunakan atau habis, sehingga yang tersisa pada akhir
periode adalah persediaan yang terakhir diperoleh.
Pencatatan Persediaan
Persediaan dicatat dengan metode perpetual. Dalam metode perpetual,
fungsi akuntansi selalu memutakhirkan nilai persediaan setiap ada
persediaan yang masuk atau bertamabh maupun keluar atau berkurang.
Sistem ini digunakan untuk jenis persediaan yang membutuhkan
pengendalian yang kuat. Persediaan dimaksud adalah persediaan obat-
obatan dan alat-alat kontrasepsi. Dalam sistem perpetual, pengukuran
pemakaian persediaan dihitung berdasarkan catatan jumlah unit yang
terpakai dikalikan dengan nilai per unit sesuai metode penilaian yang
digunakan. Selain obat-obatan dan alat kontrasepsi, maka digunakan
sistem periodik.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 32 dari 131


Dalam sistem periodik, persediaan dinilai pada akhir tahun melalui
pengecekan langsung ke gudang penyimpanan (stock opname). Nilai
yang dicatat pada akhir tahun adalah nilai persediaan yang masih tersisa
digudang, yang dihitung dengan cara mengalikan harga perolehan per
unit dengan jumlah unit yang tersisa. Oleh karena harga perolehan
persediaan per unit tidak selalu sama, maka diasumsikan harga terakhir
lah yang berlaku (FIFO).
e. Investasi jangka Panjang
Investasi jangka panjang merupakan investasi yang pencairannya
memiliki jangka waktu lebih dari 12 bulan. Investasi jangka panjang
dibagi menurut sifatnya, yaitu:
1) Investasi Jangka Panjang Non Permanen
Investasi jangka panjang non permanen merupakan investasi
jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak
berkelanjutan atau suatu waktu akan dijual atau ditarik kembali.
2) Investasi Jangka Panjang Permanen
Investasi jangka panjang permanen merupakan investasi jangka
panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan
atau tidak untuk diperjualbelikan atau ditarik kembali.
Pengakuan Investasi Jangka Panjang
Investasi diakui saat terdapat pengeluaran kas atau aset lainnya yang
dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) memungkinkan pemerintah Kabupaten memperoleh manfaat
ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa depan;
atau
2) nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara
memadai/andal (reliable).
Pengukuran Investasi Jangka Panjang
1) Investasi non permanen:
a) investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki
berkelanjutan, dinilai sebesar nilai perolehannya.
b) investasi dalam bentuk dana talangan untuk penyehatan
perbankan yang akan segera dicairkan dinilai sebesar nilai
bersih yang dapat direalisasikan.
c) penanaman modal di proyek-proyek pembangunan pemerintah
Kabupaten (seperti proyek PIR) dinilai sebesar biaya
pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk
perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka
penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan ke
pihak ketiga.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 33 dari 131


2) Investasi permanen dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi
harga transaksi investasi berkenaan ditambah biaya lain yang
timbul dalam rangka perolehan investasi berkenaan.
Pengukuran investasi yang diperoleh dari nilai aset yang disertakan
sebagai investasi pemerintah Kabupaten, dinilai sebesar biaya perolehan
atau nilai wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada.
Pengukuran investasi yang harga perolehannya dalam valuta asing harus
dinyatakan dalam rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs tengah
Bank Indonesia) yang berlaku pada tanggal transaksi.
Penilaian Investasi Jangka Panjang
Penilaian investasi pemerintah Kabupaten dapat dilakukan dengan
menggunakan tiga metode, yaitu:
1) Metode biaya
Jika menggunakan metode biaya, maka Investasi Pemerintah
Kabupaten akan dinilai dan dicatat sebesar biaya perolehan. Hasil
dari investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima
dan tidak mempengaruhi besarnya investasi yang telah ada pada
badan usaha/badan hukum yang terkait.
2) Metode ekuitas
Jika menggunakan metode ekuitas, maka Investasi Pemerintah
Kabupaten akan dinilai dan dicatat sebesar biaya perolehan
investasi awal dan ditambah atau dikurangi bagian laba atau rugi
sebesar persentasi kepemilikan pemerintah Kabupaten setelah
tanggal perolehan.
Bagian laba yang diterima pemerintah Kabupaten, tidak termasuk
dividen yang diterima dalam bentuk saham, akan mengurangi nilai
investasi pemerintah Kabupaten dan penerimaan tersebut tidak
dilaporkan sebagai pendapatan. Penyesuaian terhadap nilai
investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan
investasi pemerintah Kabupaten, misalnya adanya perubahan yang
timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap.
3) Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan
Jika Investasi Pemerintah Kabupaten dinilai dengan menggunakan
metode nilai bersih yang dapat direalisasikan, makan akan dicatat
sebesar nilai realisasi yang akan diperoleh di akhir masa investasi.
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama
untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu
dekat.
Penggunaan metode-metode tersebut di atas didasarkan pada kriteria
sebagai berikut:
1) Kepemilikan kurang dari 20%  menggunakan metode biaya.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 34 dari 131


2) Kepemilikan 20% sampai 50% atau kepemilikan kurang dari 20%
tetapi memiliki pengaruh yang signifikan  menggunakan metode
ekuitas.
3) Kepemilikan lebih dari 50%  menggunakan metode ekuitas.
4) Kepemilikan bersifat nonpermanen  menggunakan metode nilai
bersih yang direalisasikan.
Dalam kondisi tertentu, kriteria besarnya persentase kepemilikan saham
bukan merupakan faktor yang menentukan dalam pemilihan metode
penilaian investasi, tetapi yang lebih menentukan adalah tingkat
pengaruh atau pengendalian terhadap perusahaan investee (penerima
investasi dari Pemerintah Kabupaten). Ciri-ciri adanya pengaruh atau
pengendalian pada perusahaan investee, antara lain:
1) Kemampuan mempengaruhi komposisi dewan komisaris;
2) Kemampuan untuk menunjuk atau menggantikan direksi;
3) Kemampuan untuk menetapkan dan mengganti dewan direksi
perusahaan investee;
4) Kemampuan untuk mengendalikan mayoritas suara dalam
rapat/pertemuan dewan direksi.
f. Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih
dari 12 bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan,
dalam kegiatan pemerintah Kabupaten atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum.
Klasifikasi Aset Tetap
Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau
fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Klasifikasi aset tetap adalah
sebagai berikut:
1) Tanah
Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang
diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan
operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.
2) Peralatan dan Mesin
Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan
bermotor, alat elektonik, inventaris kantor dan peralatan lainnya
yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 bulan
dan dalam kondisi siap pakai.
3) Gedung dan Bangunan
Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan
yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan
operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 35 dari 131


4) Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan
yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten atau yang diperoleh
dengan cara lain serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah
Kabupaten dan dalam kondisi siap dipakai.
5) Aset Tetap Lainnya
Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap di atas, yang
diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah
Kabupaten dan dalam kondisi siap dipakai.
6) Konstruksi Dalam Pengerjaan
Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang
dalam proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan
belum selesai seluruhnya dan dalam kondisi belum siap dipakai.
Pengakuan Aset Tetap
Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat
diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan andal. Pengakuan aset tetap
sangat andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya dan/atau pada saat penguasaannya berpindah.
Apabila perolehan aset tetap belum didukung dengan bukti secara
hukum dikarenakan masih adanya suatu proses administrasi yang
diharuskan, seperti pembelian tanah yang masih harus diselesaikan
proses jual beli (akta) dan sertifikat kepemilikannya di instansi
berwenang, maka aset tetap tersebut harus diakui pada saat terdapat
bukti bahwa penguasaan atas aset tetap tersebut telah berpindah,
misalnya telah terjadi pembayaran dan penguasaan atas sertifikat tanah
atas nama pemilik sebelumnya.
Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus dipenuhi kriteria sebagai
berikut:
1) berwujud;
2) mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan;
3) biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
4) tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;
5) diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan;
6) merupakan objek pemeliharaan atau memerlukan biaya/ongkos
untuk dipelihara; dan
7) nilai rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk
pembelian barang tersebut memenuhi batasan minimal kapitalisasi
aset tetap yang telah ditetapkan.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 36 dari 131


Pengukuran Aset Tetap
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap
dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai
aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
Dalam keadaan suatu aset yang dikonstruksi/dibangun sendiri, suatu
pengukuran yang dapat diandalkan atas biaya dapat diperoleh dari
transaksipihak eksternal dengan entitas tersebut untuk perolehan bahan
baku, tenaga kerja dan biaya lain yang digunakan dalam proses
konstruksi.
Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola
meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak
langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan,
tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi
berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut.
Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah
sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh.
Pengukuran aset tetap harus memperhatikan kebijakan tentang
ketentuan nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap. Jika nilai
perolehan aset tetap di bawah nilai satuan minimum kapitalisasi maka
atas aset tetap tersebut tidak dapat diakui dan disajikan sebagai aset
tetap. Aset-aset tersebut diperlakukan sebagai persediaan.
Pengeluaran Setelah Perolehan
Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang
memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi
manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas,
mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan
pada nilai tercatat aset yang bersangkutan.
Pengukuran Berikutnya terhadap Pengakuan Awal
Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut
dikurangi akumulasi penyusutan. Apabila terjadi kondisi yang
memungkinkan penilaian kembali, maka aset tetap akan disajikan
dengan penyesuaian pada masing-masing akun aset tetap dan akun
ekuitas.
Penyusutan
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap
yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset
yang bersangkutan tanpa ada nilai sisa (residual value). Pada akhir
masa manfaat, nilai aset tetap sama dengan nol.
Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai
pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan
dalam laporan operasional. Dengan demikian, nilai yang tercantum

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 37 dari 131


dalam Neraca meliputi nilai perolehan, nilai akumulasi penyusutan, dan
nilai bersih aset tetap.
Besaran penyusutan dihitung secara bulanan, sesuai masa
pemanfaatannya pada tahun pemerolehan tersebut.
Metode penyusutan dipergunakan adalah metode garis lurus (straight
line method). Dengan menggunakan metode ini, diasumsikan jumlah
beban penyusutan setiap tahun sama atau tidak berfluktuasi.
Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap
disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut.
Aset tetap Lainnya berupa hewan, tanaman, buku perpustakaan/terbitan
tidak dilakukan penyusutan secara periodik, melainkan diterapkan
penghapusan pada saat aset tetap lainnya tersebut sudah tidak dapat
digunakan atau mati.
Untuk penyusutan atas Aset Tetap-Renovasi dilakukan sesuai dengan
umur ekonomik mana yang lebih pendek (which ever is shorter) antara
masa manfaat aset dengan masa pinjaman/sewa.
Penghentian dan Pelepasan
Suatu aset tetap dihapusbukukan dari neraca ketika dilepaskan atau bila
aset secara permanen dihentikan penggunaannya. Hal ini dilakukan
apabila diperkirakan tidak ada lagi manfaat ekonomi masa yang akan
datang yang dapat diperoleh Pemerintah Kabupaten.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dihapus
dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah Kabupaten
menjadi tidak memenuhi definisi sebagai aset tetap, sehingga harus
dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
g. Aset Lainnya
Aset Lainnya merupakan aset pemerintah daerah yang tidak dapat
diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap
dan dana cadangan.
Pengakuan Aset Lainnya
Setiap kelompok Aset Lainnya memiliki karakteristik pengakuan dan
pengukuran yang khas, yaitu sebagai berikut:
1) Tagihan Jangka Panjang
Tagihan jangka panjang terdiri atas tagihan penjualan angsuran dan
tuntutan ganti kerugian daerah.
a) Tagihan Penjualan Angsuran
Tagihan penjualan angsuran menggambarkan jumlah yang
dapat diterima dari penjualan aset pemerintah daerah secara
angsuran kepada pegawai/kepala daerah pemerintah daerah.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 38 dari 131


Contoh tagihan penjualan angsuran antara lain adalah
penjualan kendaraan perorangan dinas kepada kepala daerah
dan penjualan rumah golongan III.
b) Tagihan Tuntutan Kerugian Daerah
Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang
BPK, ganti kerugian adalah sejumlah uang atau barang yang
dapat dinilai dengan uang yang harus dikembalikan kepada
negara/daerah oleh seseorang atau badan yang telah
melakukan perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun
lalai.
Tuntutan Ganti Rugi ini diakui ketika putusan tentang kasus
TGR terbit yaitu berupa Surat Keputusan Pembebanan
Penggantian Kerugian (SKP2K).
2) Kemitraan dengan Pihak Ketiga
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan barang milik daerah yang
dimilikinya, pemerintah daerah diperkenankan melakukan
kemitraan dengan pihak lain dengan prinsip saling menguntungkan
sesuai peraturan perundang-undangan. Kemitraan ini dapat berupa:
a) Kemitraan dengan Pihak Ketiga - Sewa
Kemitraan dengan pihak ketiga berupa sewa diakui pada saat
terjadi perjanjian kerjasama/kemitraan, yaitu dengan
perubahan klasifikasi aset dari aset tetap menjadi Aset
Lainnya kerjasama/kemitraan-sewa.
b) Kerja Sama Pemanfaatan (KSP)
Permendagri Nomor 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah menyebutkan bahwa
kerjasama pemanfaatan adalah pendayagunaan Barang Milik
Daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam
rangka peningkatan penerimaan daerah dan sumber
pembiayaan lainnya. Kerjasama pemanfaatan (KSP) diakui
pada saat terjadi perjanjian kerjasama/ kemitraan, yaitu
dengan perubahan klasifikasi aset dari aset tetap menjadi Aset
Lainnya Kerjasama-Pemanfaatan (KSP).
c) Bangun Guna Serah – BGS (Build, Operate, Transfer – BOT)
Buletin Teknis SAP Nomor 2 tentang Penyusunan Neraca
Awal Pemerintah Daerah menyebutkan bahwa Bangun Guna
Serah (BGS) adalah suatu bentuk kerjasama berupa
pemanfaatan aset pemerintah daerah oleh pihak
ketiga/investor. Dalam hal ini, pihak ketiga/investor tersebut
mendirikan bangunan dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya
serta mendayagunakannya dalam jangka waktu tertentu,
kemudian menyerahkan kembali bangunan dan atau sarana
lain berikut fasilitasnya kepada pemerintah daerah setelah

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 39 dari 131


berakhirnya jangka waktu yang disepakati (masa konsesi).
Dalam perjanjian ini pencatatannya dilakukan terpisah oleh
masing-masing pihak.
BGS dicatat sebesar nilai aset yang diserahkan oleh
pemerintah daerah kepada pihak ketiga/investor untuk
membangun aset BGS tersebut. Aset yang berada dalam BGS
ini disajikan terpisah dari Aset Tetap.
d) Bangun Serah Guna– BSG (Build, Transfer, Operate – BTO)
Buletin Teknis SAP Nomor 2 tentang Penyusunan Neraca
Awal Pemerintah Daerah menyebutkan bahwa Bangun Serah
Guna (BSG) adalah pemanfaatan aset pemerintah daerah oleh
pihak ketiga/investor, dengan cara pihak ketiga/investor
tersebut mendirikan bangunan dan/atau sarana lain berikut
fasilitasnya kemudian menyerahkan aset yang dibangun
tersebut kepada pemerintah daerah untuk dikelola sesuai
dengan tujuan pembangunan aset tersebut.
BSG diakui pada saat pengadaan/pembangunan gedung
dan/atau sarana berikut fasilitasnya selesai dan siap digunakan
untuk digunakan/dioperasikan. Penyerahan aset oleh pihak
ketiga/investor kepada pemerintah daerah disertai dengan
kewajiban pemerintah daerah untuk melakukan pembayaran
kepada pihak ketiga/investor. Pembayaran oleh pemerintah
daerah ini dapat juga dilakukan secara bagi hasil.
3) Aset Tidak Berwujud (ATB)
Buletin Teknis SAP Nomor 11 tentang Aset Tidak Berwujud
(ATB) menyebutkan bahwa aset tidak berwujud (ATB) adalah aset
non-moneter yang tidak mempunyai wujud fisik, dan merupakan
salah satu jenis aset yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Aset ini
sering dihubungkan dengan hasil kegiatan entitas dalam
menjalankan tugas dan fungsi penelitian dan pengembangan serta
sebagian diperoleh dari proses pengadaan dari luar entitas. Aset tak
berwujud terdiri atas:
a) Goodwill
Goodwill adalah kelebihaan nilai yang diakui oleh pemerintah
daerah akibat adanya pembelian kepentingan/saham di atas
nilai buku. Goodwill dihitung berdasarkan selisih antara nilai
ekuitas berdasarkan pengakuan dari suatu transaksi
peralihan/penjualan kepentingan/saham dengan nilai buku
kekayaan bersih perusahaan.
b) Hak Paten atau Hak Cipta
Hak-hak ini pada dasarnya diperoleh karena adanya
kepemilikan kekayaan intelektual atau atas suatu pengetahuan
teknis atau suatu karya yang dapat menghasilkan manfaat bagi

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 40 dari 131


pemerintah daerah. Selain itu dengan adanya hak ini dapat
mengendalikan pemanfaatan aset tersebut dan membatasi
pihak lain yang tidak berhak untuk memanfaatkannya.
c) Royalti
Nilai manfaat ekonomi yang akan/dapat diterima atas
kepemilikan hak cipta/hak paten/hak lainnya pada saat hak
dimaksud akan dimanfaatkan oleh orang, instansi atau
perusahaan lain.
d) Software
Software komputer yang masuk dalam kategori aset tak
berwujud adalah software yang bukan merupakan bagian tak
terpisahkan dari hardware komputer tertentu. Jadi software ini
adalah yang dapat digunakan di komputer lain. Software yang
diakui sebagai ATB memiliki karakteristik berupa adanya hak
istimewa/eksklusif atas software berkenaan.
e) Lisensi
Lisensi adalah izin yang diberikan pemilik hak paten atau hak
cipta yang diberikan kepada pihak lain berdasarkan perjanjian
pemberian hak untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu
Hak Kekayaan Intelektual yang diberi perlindungan dalam
jangka waktu dan syarat tertentu.
f) Hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka
panjang
Hasil kajian/pengembangan yang memberikan manfaat jangka
panjang adalah suatu kajian atau pengembangan yang
memberikan manfaat ekonomis dan/atau sosial dimasa yang
akan datang yang dapat diidentifikasi sebagai aset.
g) Aset Tak Berwujud Lainnya
Aset tak berwujud lainnya merupakan jenis aset tak berwujud
yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam jenis aset tak
berwujud yang ada.
h) Aset Tak Berwujud dalam Pengerjaan
Terdapat kemungkinan pengembangan suatu aset tak
berwujud yang diperoleh secara internal yang jangka waktu
penyelesaiannya melebihi satu tahun anggaran atau
pelaksanaan pengembangannya melewati tanggal pelaporan.
Dalam hal terjadi seperti ini, maka atas pengeluaran yang
telah terjadi dalam rangka pengembangan tersebut sampai
dengan tanggal pelaporan harus diakui sebagai aset tak
berwujud dalam Pengerjaan (intangible asset – work in
progress), dan setelah pekerjaan selesai kemudian akan
direklasifikasi menjadi aset tak berwujud yang bersangkutan.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 41 dari 131


Sesuatu diakui sebagai aset tidak berwujud jika dan hanya jika:
a) Kemungkinan besar diperkirakan manfaat ekonomi di masa
datang yang diharapkan atau jasa potensial yang diakibatkan
dari ATB tersebut akan mengalir kepada entitas pemerintah
daerah atau dinikmati oleh entitas; dan
b) Biaya perolehan atau nilai wajarnya dapat diukur dengan
andal.
4) Aset Lain-Lain
Aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan
aktif pemerintah direklasifikasi ke dalam aset lain-lain. Hal ini
dapat disebabkan karena rusak berat, usang, dan/atau aset tetap
yang tidak digunakan karena sedang menunggu proses
pemindahtanganan (proses penjualan, sewa beli, penghibahan,
penyertaan modal). Aset lain-lain diakui pada saat dihentikan dari
penggunaan aktif pemerintah dan direklasifikasikan ke dalam aset
lain-lain.
Pengukuran Aset Lainnya
1) Tagihan Jangka Panjang
a) Tagihan Penjualan Angsuran
Tagihan penjualan angsuran dinilai sebesar nilai nominal dari
kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan.
b) Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
Tuntutan ganti rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam
SKP2K dengan dokumen pendukung berupa Surat Keterangan
Tanggungjawab Mutlak (SKTJM).
2) Kemitraan dengan Pihak Ketiga
a) Sewa
Sewa dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara
penjualan aset yang bersangkutan.
b) Kerjasama Pemanfaatan (KSP)
Kerjasama pemanfaatan dinilai sebesar nilai bersih yang
tercatat pada saat perjanjian atau nilai wajar pada saat
perjanjian, dipilih yang paling objektif atau paling berdaya uji.
c) Bangun Guna Serah – BGS (Build, Operate, Transfer – BOT)
BGS dicatat sebesar nilai buku aset tetap yang diserahkan oleh
pemerintah daerah kepada pihak ketiga/investor untuk
membangun aset BGS tersebut.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 42 dari 131


d) Bangun Serah Guna – BSG (Build, Transfer, Operate – BTO)
BSG dicatat sebesar nilai perolehan aset tetap yang dibangun
yaitu sebesar nilai aset tetap yang diserahkan pemerintah
daerah ditambah dengan nilai perolehan aset yang dikeluarkan
oleh pihak ketiga/investor untuk membangun aset tersebut.
3) Aset Tidak Berwujud
Aset tak berwujud diukur dengan harga perolehan, yaitu harga
yang harus dibayar entitas pemerintah daerah untuk memperoleh
suatu aset tak berwujud hingga siap untuk digunakan dan
mempunyai manfaat ekonomi yang diharapkan dimasa datang atau
jasa potensial yang melekat pada aset tersebut akan mengalir
masuk ke dalam entitas pemerintah daerah tersebut.
Biaya untuk memperoleh aset tak berwujud dengan pembelian
terdiri dari:
a) Harga beli, termasuk biaya impor dan pajak-pajak, setelah
dikurangi dengan potongan harga dan rabat;
b) Setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam
membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut
dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan. Contoh
dari biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah:
(1) biaya staf yang timbul secara langsung agar aset tersebut
dapat digunakan;
(2) biaya professional yang timbul secara langsung agar aset
tersebut dapat digunakan;
(3) biaya pengujian untuk menjamin aset tersebut dapat
berfungsi secara baik.
Pengukuran aset tak berwujud yang diperoleh secara internal
adalah:
a) Aset Tak Berwujud dari kegiatan pengembangan yang
memenuhi syarat pengakuan, diakui sebesar biaya perolehan
yang meliputi biaya yang dikeluarkan sejak memenuhi kriteria
pengakuan.
b) Pengeluaran atas unsur tidak berwujud yang awalnya telah
diakui oleh entitas sebagai beban tidak boleh diakui sebagai
bagian dari harga perolehan aset tak berwujud di kemudian
hari.
c) Aset tak berwujud yang dihasilkan dari pengembangan
software komputer, maka pengeluaran yang dapat
dikapitalisasi adalah pengeluaran tahap pengembangan
aplikasi.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 43 dari 131


Aset yang memenuhi definisi dan syarat pengakuan aset tak
berwujud, namun biaya perolehannya tidak dapat ditelusuri dapat
disajikan sebesar nilai wajar.
4) Aset Lain-lain
Salah satu yang termasuk dalam kategori dalam aset lain-lain
adalah aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari
penggunaan aktif pemerintah daerah direklasifikasi ke dalam aset
lain-lain menurut nilai tercatat/nilai bukunya.
Amortisasi
Terhadap aset tak berwujud dilakukan amortisasi, kecuali atas aset tak
berwujud yang memiliki masa manfaat tak terbatas. Amortisasi adalah
pengalokasian harga perolehan aset tidak berwujud secara sistematis
dan rasional selama masa manfaatnya.
Amortisasi dapat dilakukan dengan metode garis lurus, seperti halnya
yang telah dibahas pada bagian aset tetap. Amortisasi dilakukan setiap
akhir periode. Untuk Aset Tak Berwujud yang diperoleh sebelum tahun
2016, besaran amortisasi dihitung per tahun, meskipun setelah
perolehannya pada tahun bersangkutan tidak digunakan/dioperasikan
setahun penuh. Sedangkan untuk aset tak berwujud yang diperoleh pada
tahun 2016 dan periode sesudahnya, Amortisasi dihitung secara
bulanan, sesuai masa pemanfaatannya pada tahun perolehan tersebut.
Umur manfaat Untuk Aset Tak Berwujud sama dengan lamanya
kontrak kepemilikan/hak pakai atas Aset Tak berwujud tersebut. Dalam
hal Aset Tak Berwujud yang tidak memiliki masa kontrak/batasan hak
pakai maka tidak dilakukan amortisasi setiap akhir periode melainkan
diterapkan penghapusan pada saat aset tak berwujud tersebut sudah
tidak dapat digunakan atau rusak.
h. Dana Cadangan
Dana cadangan merupakan dana yang disisihkan untuk menampung
kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat
dipenuhi dalam satu tahun anggaran.
Dana cadangan dirinci menurut tujuan pembentukannya. Pembentukan
dana cadangan ini harus didasarkan perencanaan yang matang, sehingga
jelas tujuan dan pengalokasiannya. Untuk pembentukan dana cadangan
harus ditetapkan dalam Qanun yang didalamnya mencakup:
1) Penetapan tujuan pembentukan dana cadangan;
2) Program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan;
3) Besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus
dianggarkan dan ditransfer ke rekening dana cadangan dalam
bentuk rekening tersendiri;
4) Sumber dana cadangan; dan

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 44 dari 131


5) Tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.
Pengakuan Dana Cadangan
Pembentukan dana cadangan ini akan dianggarkan dalam pengeluaran
pembiayaan, sedangkan pencairannya akan dianggarkan pada
penerimaan pembiayaan. Untuk penggunaannya dianggarkan dalam
program dan kegiatan yang sudah tercantum di dalam Qanun tentang
APBK.
Dana cadangan diakui saat terjadi pemindahan dana dari Rekening Kas
Daerah ke Rekening Dana Cadangan. Proses pemindahan ini harus
melalui sistem dan prosedur penatausahaan yang menggunakan
mekanisme LS.
Pengukuran Dana Cadangan
1) Pembentukan Dana Cadangan
Pembentukan dana cadangan diakui ketika PPKD telah menyetujui
SP2D-LS terkait pembentukan dana cadangan. Dana Cadangan
diukur sebesar nilai nominal yang tercantum dalam SP2D.
2) Hasil Pengelolaan Dana Cadangan
Penerimaan hasil atas pengelolaan dana cadangan misalnya berupa
jasa giro/bunga diperlakukan sebagai penambah dana cadangan
atau dikapitalisasi ke dana cadangan. Hasil pengelolaan tersebut
dicatat sebagai Pendapatan-LRA dalam pos Lain-lain Pendapatan
Asli Daerah yang Sah-Jasa Giro/Bunga Dana Cadangan. Hasil
pengelolaan hasil dana cadangan diukur sebesar nilai nominal.
3) Pencairan Dana Cadangan
Apabila dana cadangan telah memenuhi pagu anggaran maka BUD
akan membuat surat perintah pemindahan bukudari Rekening dana
cadangan ke Rekening Kas Umum Daerah untuk pencairan dana
cadangan. Pencairan dana cadangan diukur sebesar nilai nominal.
i. Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah daerah. Kewajiban pemerintah daerah dapat muncul akibat
melakukan pinjaman kepada pihak ketiga, perikatan dengan pegawai
yang bekerja pada pemerintahan, kewajiban kepada masyarakat,
alokasi/realokasi pendapatan ke entitas lainnya, atau kewajiban kepada
pemberi jasa. Kewajiban bersifat mengikat dan dapat dipaksakan secara
hukum sebagai konsekuensi atas kontrak atau peraturan perundang-
undangan.
Kewajiban dikategorisasikan berdasarkan waktu jatuh tempo
penyelesaiannya, yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka
panjang. Pos-pos kewajiban antara lain:

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 45 dari 131


1) Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban yang diharapkan
dibayar dalam waktu paling lama 12 bulan setelah tanggal
pelaporan. Kewajiban jangka pendek antara lain utang transfer
pemerintah kabupaten, utang kepada pegawai, utang bunga, utang
jangka pendek kepada pihak ketiga, utang Perhitungan Fihak
Ketiga (PFK), dan bagian lancar utang jangka panjang.
2) Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang diharapkan
dibayar dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Selain itu, kewajiban yang akan dibayar dalam waktu 12 bulan
dapat diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika:
a) Jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 bulan
b) Entitas bermaksud untuk mendanai kembali (refinance)
kewajiban tersebut atas dasar jangka panjang;
c) Maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian
pendanaan kembali (refinancing), atau adanya penjadwalan
kembali terhadap pembayaran, yang diselesaikan sebelum
pelaporan keuangan disetujui.
Pengakuan Kewajiban
Kewajiban diakui pada saat kewajiban untuk mengeluarkan sumber
daya ekonomi di masa depan timbul. Kewajiban tersebut dapat timbul
dari:
1) Transaksi dengan Pertukaran (exchange transactions)
Dalam transaksi dengan pertukaran, kewajiban diakui ketika
pemerintah daerah menerima barang atau jasa sebagai ganti janji
untuk memberikan uang atau sumberdaya lain di masa depan,
misal utang atas belanja ATK.
2) Transaksi tanpa Pertukaran (non-exchange transactions)
Dalam transaksi tanpa pertukaran, kewajiban diakui ketika
pemerintah daerah berkewajiban memberikan uang atau sumber
daya lain kepada pihak lain di masa depan secara cuma-cuma,
misal hibah atau transfer pendapatan yang telah dianggarkan.
3) Kejadian yang Berkaitan dengan Pemerintah (government-related
events)
Dalam kejadian yang berkaitan dengan pemerintah daerah,
kewajiban diakui ketika pemerintah daerah berkewajiban
mengeluarkan sejumlah sumber daya ekonomi sebagai akibat
adanya interaksi pemerintah daerah dan lingkungannya, misal ganti
rugi atas kerusakan pada kepemilikan pribadi yang disebabkan
aktivitas pemerintah daerah.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 46 dari 131


4) Kejadian yang Diakui Pemerintah (government-acknowledge
events)
Dalam kejadian yang diakui pemerintah daerah, kewajiban diakui
ketika pemerintah daerah memutuskan untuk merespon suatu
kejadian yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan pemerintah
yang kemudian menimbulkan konsekuensi keuangan bagi
pemerintah, misal pemerintah daerah memutuskan untuk
menanggulangi kerusakan akibat bencana alam di masa depan.
Pengukuran Kewajiban
Kewajiban pemerintah daerah dicatat sebesar nilai nominalnya. Apabila
kewajiban tersebut dalam bentuk mata uang asing, maka dijabarkan dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah menggunakan kurs tengah bank
sentral pada tanggal necara. Penggunaan nilai nominal dalam
pengukuran kewajiban ini berbeda untuk masing-masing pos mengikuti
karakteristiknya.
Pengukuran kewajiban atau utang jangka pendek Pemerintah Kabupaten
berbeda-beda berdasarkan jenis kewajibannya. Penjabaran tentang
pengukuran kewajiban jangka pendek adalah sebagai berikut:
1) Pengukuran Utang kepada Pihak Ketiga
Utang Kepada Pihak Ketiga terjadi ketika pemerintah daerah
menerima hak atas barang atau jasa, maka pada saat itu pemerintah
daerah mengakui kewajiban atas jumlah yang belum dibayarkan
untuk memperoleh barang atau jasa tersebut. Contoh: Bila
kontraktor membangun fasilitas atau peralatan sesuai dengan
spesifikasi yang ada pada kontrak perjanjian dengan pemerintah,
jumlah yang dicatat harus berdasarkan realisasi fisik kemajuan
pekerjaan sesuai dengan berita acara kemajuan pekerjaan.
2) Pengukuran Utang Transfer
Utang transfer adalah kewajiban suatu entitas pelaporan untuk
melakukan pembayaran kepada entitas lain sebagai akibat
ketentuan perundang-undangan. Utang transfer diakui dan dinilai
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3) Pengukuran Utang Bunga
Utang bunga dicatat sebesar nilai bunga yang telah terjadi dan
belum dibayar dan diakui pada setiap akhir periode pelaporan
sebagai bagian dari kewajiban yang berkaitan.
4) Pengukuran Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Utang PFK dicatat sebesar saldo pungutan/potongan yang belum
disetorkan kepada pihak lain di akhir periode.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 47 dari 131


5) Pengukuran Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
Bagian lancar utang jangka panjang dicatat sejumlah yang akan
jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
6) Pengukuran Kewajiban Lancar Lainnya
Pengukuran kewajiban lancar lainnya disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing pos tersebut. Contoh: biaya yang
masih harus dibayar pada saat laporan keuangan disusun. Contoh
lainnya adalah penerimaan pembayaran di muka atas penyerahan
barang atau jasa oleh pemerintah kepada pihak lain.
Kewajiban atau utang jangka panjang Pemerintah Kabupaten juga
diukur berdasarkan karakteristiknya. Terdapat dua karakteristik utang
jangka panjang pemerintah daerah, yaitu:
1) Utang yang tidak diperjualbelikan
Utang yang tidak diperjualbelikan memiliki nilai nominal sebesar
pokok utang dan bunga sebagaimana yang tertera dalam kontrak
perjanjian dan belum diselesaikan pada tanggal pelaporan.
Misalnya pinjaman dari World Bank atau Asian Development
Bank.
2) Utang yang diperjualbelikan
Utang yang diperjualbelikan pada umumnya berbentuk sekuritas
utang. Sekuritas utang pemerintah dinilai sebesar nilai pari
(original face value) dengan memperhitungkan diskonto atau
premium yang belum diamortisasi. Jika sekuritas utang pemerintah
dijual tanpa sebesar nilai pari, maka dinilai sebesar nilai parinya.
Jika sekuritas utang Pemerintah Kabupaten dijual dengan harga
diskonto, maka nilainya akan bertambah selama periode penjualan
hingga jatuh tempo. Sementara itu, jika sekuritas dijual dengan
harga premium, maka nilainya akan berkurang selama periode
penjualan hingga jatuh tempo.
2. Pos-pos Laporan Operasional (LO) dan Laporan Realisasi Anggaran
(LRA)
a. Pendapatan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, menyebutkan dua jenis
pendapatan, yakni Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA. Pendapatan-
LO adalah pendapatan yang disajikan dalam Laporan Operasional (LO)
dan didefinisikan sebagai hak pemerintah daerah yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan
tidak perlu dibayar kembali. Sedangkan Pendapatan-LRA adalah
pendapatan yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
dan didefinisikan sebagai semua penerimaan Rekening Kas Umum
Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih (SAL) dalam periode
tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak Pemerintah

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 48 dari 131


Kabupaten, dan tidak perlu dibayar kembali oleh Pemerintah
Kabupaten.
Pendapatan diklasifikasi berdasarkan sumbernya dan secara garis besar
dibadi ke dalam tiga kelompok pendapatan daerah yaitu:
1) Pendapatan Asli Daerah (PAD);
2) Pendapatan Transfer;
3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.
Pengakuan Pendapatan
Pengakuan Pendapatan-LO menggunakan basis akrual, yakni tidak
didasarkan pada penerimaan kas dari pendapatan, tetapi dari adanya hak
untuk memperoleh penambahan sumberdaya ekonomi atau ekuitas pada
masa yang akan datang. Oleh karena itu, Pendapatan LO diakui pada
saat timbulnya hak atas pendapatan (earned) atau Pendapatan
direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi yang sudah
diterima secara tunai (realized).
Pengakuan atas Pendapatan-LRA menggunakan basis kas yakni saat
sejumlah kas diterima sebagai realisasi atas Pendapatan. Oleh karena
itu, pendapatan LRA diakui pada saat:
1) Diterima di rekening Kas Umum Daerah; atau
2) Diterima oleh SKPK; atau
3) Diterima oleh entitas lain di luar Pemerintah Kabupaten atas nama
BUD.
Berdasarkan sumber, sifat dan prosedur penerimaan pendapatan,
pengakuan pendapatan dapat dilakukan dengan beberapa alternatif:
1) Pengakuan pendapatan ketika ada penetapan terlebih dahulu.
Penetapan adalah penentuan jumlah uang yang harus diserahkan
kepada pemerintah kabupaten melalui penerbitan sebuah surat
ketetapan (SK). Pengakuan pendapatan dengan penetapan ini
berlaku untuk Pendapatan-LO, yakni ketika dokumen penetapan
tersebut telah disahkan. Hal ini tidak berlaku untuk pendapatan-
LRA, karena pendapatan-LRA diakui ketika pembayaran telah
diterima;
2) Pengakuan pendapatan terkait pendapatan pajak yang didahului
dengan penghitungan sendiri oleh wajib pajak (self assessment)
dan berdasarkan perhitungan tersebut dilakukan pembayaran oleh
wajib pajak. Kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap nilai pajak
yang dibayar apakah sudah sesuai, kurang atau lebih bayar,
sebelum dilakukan penetapan. Ketika wajib pajak melakukan
pembayaran pajak, maka diakui bertambahnya Pendapatan-LO dan
Pendapatan-LRA.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 49 dari 131


3) Apabila pada saat pemeriksaan ditemukan kurang bayar, maka
diterbitkan surat ketetapan kurang bayar yang akan dijadikan dasar
pengakuan Pendapatan-LO. Sedangkan apabila dalam pemeriksaan
ditemukan lebih bayar pajak maka akan diterbitkan surat ketetapan
lebih bayar yang akan dijadikan pengurang Pendapatan-LO;
4) Pendapatan terkait pendapatan pajak yang pembayarannya
dilakukan di muka oleh wajib pajak untuk memenuhi kewajiban
selama beberapa periode ke depan. Untuk kasus seperti ini,
Pendapatan-LO diakui ketika periode yang bersangkutan telah
terlalui sedangkan untuk Pendapatan-LRA diakui pada saat uang
telah diterima atau wajib pajak telah melakukan pembayaran
kepada Pemerintah Kabupaten;
5) Pengakuan pendapatan terkait pendapatan pajak yang didahului
dengan penghitungan sendiri oleh wajib pajak (self assessment)
dan pembayarannya diterima di muka untuk memenuhi kewajiban
selama beberapa periode ke depan. Kemudaian dilakukan
pemeriksaan terhadap nilai pajak yang dibayar untuk mengetahui
apakah sudah sesuai, kurang atau lebih bayar, sebelum dilakukan
penetapan. Pendapatan-LRA diakui ketika uang diterima oleh
Pemerintah Kabupaten, sedangkan Pendapatan-LO diakui setelah
diterbitkan penetapan berupa Surat Ketetapan (SK) atas
pendapatan terkait;
6) Pengakuan untuk pendapatan yang tidak perlu ada penetapan
terlebih dahulu. Untuk pendapatan ini maka pengakuan untuk
Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA sama-sama dilakukan pada
saat pembayaran telah diterima oleh Pemerintah Kabupaten.
Pengukuran Pendapatan
1) Pendapatan-LRA diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah
netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
2) Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LRA bruto
(biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak
dapat dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan proses belum
selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.
3) Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah
netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
4) Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto
(biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak
dapat diestimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai,
maka asas bruto dapat dikecualikan.
5) Pendapatan Hibah dalam mata uang asing diukur dan dicatat pada
tanggal transaksi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 50 dari 131


b. Beban dan Belanja
Beban dan Belanja merupakan dua pengeluaran yang yang wajib
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten, tetapi dibedakan dalam hal basis
akuntansinya. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, PSAP
Nomor 12 menyatakan bahwa Beban disajikan dalam Laporan
Operasional (LO), sedangkan Belanja disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran (LRA). LRA disusun dan disajikan dengan
menggunakan anggaran berbasis kas, sedangkan LO disajikan dengan
prinsip akrual, yang disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus
akuntansi berbasis akrual.
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban
merupakan kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih.
Belanja merupakan semua pengeluaran oleh Bendahara Umum Daerah
(BUD) yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih (SAL) dalam periode
tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh pemerintah.
Beban dan Belanja diklasifikasi menurut:
a. Klasifikasi ekonomi untuk Beban terdiri dari beban pegawai, beban
barang, beban bunga, beban subsidi, beban hibah, beban bantuan
sosial, beban penyusutan aset tetap, beban amortisasi, beban
transfer dan beban tak terduga.
b. Klasifikasi ekonomi untuk belanja didasarkan pada jenis belanja
untuk melaksanakan suatu aktivitas. Klasifikasi ekonomi untuk
Belanja meliputi belanja pegawai, belanja barang, belanja modal,
belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan
sosial, dan belanja tidak terduga.
c. Klasifikasi beban dan belanja berdasarkan organisasi adalah
klasifikasi berdasarkan unit organisasi pengguna anggaran. Pada
Pemerintah Kabupaten, klasifikasi ini terdiri dari: belanja
sekretariat DPRK, belanja sekretariat daerah kabupaten, belanja
dinas pemerintah tingkat kabupaten dan lembaga teknis Pemerintah
Kabupaten.
Pengakuan Beban dan Belanja
Menurut PSAP Nomor 12 tentang Akuntansi Beban dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Beban diakui pada saat:
1) Timbulnya kewajiban.
Saat timbulnya kewajiban adalah saat timbulnya hak pihak lain
kepada Pemerintah Kabupaten atas potensi ekonomi atau aset,
meskipun tidak diikuti dengan keluarnya kas dari Kas Umum
Daerah. Artinya, SKPK atau Pemerintah Kabupaten telah

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 51 dari 131


menerima manfaat dari pihak lain, namun belum melakukan
pembayaran atas manfaat tersebut. Contoh: Tagihan rekening
telepon dan rekening listrik.
2) Terjadinya konsumsi aset.
Terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas kepada
pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau
konsumsi aset nonkas dalam kegiatan operasional pemerintah.
Pada saat dilakukan pembayaran, diakui telah terjadi beban.
3) Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi
pada saat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset
bersangkutan/berlalunya waktu. Contohnya adalah penyusutan atau
amortisasi.
Menurut PSAP Nomor 02 tentang Akuntansi Belanja dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Belanja diakui pada saat:
1) Terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah untuk
seluruh transaksi di SKPK dan PPKD setelah dilakukan
pengesahan definitif oleh fungsi BUD untuk masing-masing
transaksi yang terjadi di SKPK dan PPKD;
2) Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut
disahkan oleh pengguna anggaran setelah diverifikasi oleh PPK-
SKPK;
3) Dalam hal badan layanan umum daerah (BLUD), belanja diakui
dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur
mengenai BLUD.
Dalam rangka pencatatan atas pengakuan Beban dapat digunakan dua
pendekatan, yaitu:
1) Pendekatan Beban
Dalam pendekatan ini, setiap pembelian barang dan jasa
diakui/dicatat sebagai beban jika pembelian barang dan jasa itu
dimaksud untuk digunakan atau konsumsi segera mungkin.
2) Pendekatan Aset
Dalam pendekatan ini, setiap pembelian barang dan jasa akan
diakui/dicatat sebagai persediaan jika pembelian barang dan jasa
itu dimaksud untuk digunakan dalam satu periode anggaran atau
untuk sifatnya berjaga-jaga.
Pengukuran Beban dan Belanja
Beban diukur dan dicatat sebesar beban yang terjadi selama periode
pelaporan.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 52 dari 131


Belanja diukur jumlah pengeluaran kas yang keluar dari Rekening Kas
Umum Daerah dan atau Rekening Bendahara Pengeluaran berdasarkan
azas bruto.
Penilaian Beban dan Belanja
Beban dinilai sebesar akumulasi beban yang terjadi selama satu periode
pelaporan dan disajikan pada Laporan Operasional (LO) sesuai dengan
klasifikasi ekonomi (line item).
Belanja dinilai sebesar nilai tercatat dan disajikan pada Laporan
Realisasi Anggaran (LRA) dalam dua kelompok yakni belanja langsung
dan tidak langsung.
c. Pembiayaan
Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah,
baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan
diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama
dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus
anggaran. Penerimaan pembiayaan adalah aliran kas masuk yang tidak
bersumber dari pendapatan dan aliran kas keluar yang tidak digunakan
untuk belanja.
Pembiayaan diklasifikasi kedalam 2 (dua) bagian, yaitu penerimaan
pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Pos-pos dalam pembiayaan
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas
Umum Daerah, antara lain berasal dari sisa lebih perhitungan
anggaran tahun lalu (SiLPA), penerimaan pinjaman, hasil
penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan kembali
pinjaman yang diberikan kepada fihak ketiga, penjualan investasi
permanen lainnya, dan pencairan dana cadangan.
2) Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas
Umum Daerah, antara lain pemberian pinjaman kepada pihak
ketiga, penyertaan modal, pembayaran kembali pokok pinjaman,
dan pembentukan dana cadangan.
Pengakuan Pembiayaan
1) Penerimaan pembiayaan diakui pada saat uang diterima pada
Rekening Kas Umum Daerah.
2) Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat uang dikeluarkan dari
Rekening Kas Umum Daerah.
Pengukuran Pembiayaan
Pengukuran pembiayaan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan
nilai sekarang kas yang diterima atau dikeluarkan.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 53 dari 131


Pembiayaan yang diukur dengan mata uang asing dikonversi ke mata
uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada
tanggal transaksi pembiayaan.
G.4.7 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada
Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan
Kebijakan akuntasi yang dipergunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun 2016 berdasarkan Peraturan Bupati
Bireuen Nomor 31 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bireuen
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten
Bireuen Berbasis Akrual.
Pelaporan keuangan harus menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara
penuh kegiatan Pemerintah Daerah dan sumber daya ekonomis yang
dipercayakan, serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan
kecuali terhadap aktiva tetap apabila tidak diperoleh harga perolehan digunakan
harga perolehan yang diestimasikan. Transaksi dan kejadian diakui atas dasar kas
modifikasian yaitu merupakan kombinasi dasar kas dengan dasar akrual. Periode
akuntansi adalah sama dengan periode anggaran.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 54 dari 131


BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN

G.5.1 Penjelasan atas Akun dalam Neraca


Penjelasan akun-akun neraca menguraikan secara singkat mengenai posisi saldo-
saldo akun neraca per 31 Desember 2016 sebagaimana disajikan pada muka
laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan Kabupaten Bireuen.
G.5.1.1 Aset
G.5.1.1.1 Aset Lancar
G.5.1.1.1.1 Kas di Kas Daerah
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Kas di Kas Daerah
25.324.249.192,12 116.573.482.936,01
per 31 Desember 2016 dan 2015

Saldo Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2016 dan 2015 merupakan
saldo kas yang terdapat pada Rekening Kas Umum Daerah dengan saldo per
31 Desember 2016 sebesar Rp18.848.079.030,12 dan saldo Rekening Kas
Dana Kapitasi pada 18 Puskesmas dalam Kabupaten Bireuen sebesar
Rp6.476.170.162,00.
Jumlah saldo Rekening Kas Umum Daerah sesuai dengan saldo Buku Kas
Umum Pemerintah Kabupaten Bireuen, Rekonsiliasi antara Buku Kas
Umum dengan Rekening Koran dapat dilihat pada Lampiran 1.
Rincian Saldo Rekening Kas Dana Kapitasi pada 18 Puskesmas dalam
Kabupaten Bireuen sebesar Rp6.476.170.162,00 dapat dilihat pada
Lampiran 2.
G.5.1.1.1.2 Kas di Bendahara Pengeluaran
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Kas di Bendahara
Pengeluaran per 31 Desember 2016 0,00 80.000,00
dan 2015

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 dan 2015


adalah sebesar Rp0,00 dan Rp80.000,00.
G.5.1.1.1.3 Kas di Bendahara Penerimaan
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Kas di Bendahara
Penerimaan per 31 Desember 2016 539.915.846,00 586.823.773,00
dan 2015

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 55 dari 131


Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing adalah Rp539.915.846,00 dan Rp586.823.773,00. Rincian saldo Kas di
Bendahara Penerimaan adalah sebagai berikut:
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Tahun
(Rp) (Rp)
Kas di Bendahara Penerimaan
1 532.869.250,00 359.505.232,00
JKN FKTP/Puskesmas
Kas di Bendahara Penerimaan
2 4.400.000,00 400.000,00
Dishubkominfo
Kas di Bendahara Penerimaan
3 2.646.596,00 226.918.541,00
Baitul Mal
Jumlah 539.915.846,00 586.823.773,00

G.5.1.1.1.4 Kas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)


Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Kas di Badan Layanan
Umum Daerah Per 31 Desember 2016 158.373.271,44 10.487.582.293,33
dan 2015

Saldo Kas di BLUD merupakan sisa kas pada RSUD dr. Fauziah Bireuen,
dengan rincian sebagai berikut:
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
I Kas di Bank
1 PT Bank BPD Aceh 100.01.02.600003-6 156.850.490,52 10.487.515.135,23
2 PT Bank BPD Aceh 100.01.02.120017-5 703.234,92 17.158,10
II Kas di Bendahara Pengeluaran
1 Kas di Bendahara Pengeluaran BLUD 819.546,00 50.000,00
Jumlah 158.373.271,44 10.487.582.293,33

G.5.1.1.1.5 Kas Lainnya


Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Kas Lainnya per 31


78.026.652,00 157.992.168,00
Desember 2016 dan 2015

Saldo Kas Lainnya sebesar Rp78.026.652,00 merupakan sisa kas dana


Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD dan SMP Negeri pada Dinas
Pendidikan, dengan rincian:
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Tahun
(Rp) (Rp)
1 SD Negeri 27.139.302,00 50.653.003,00
2 SMP Negeri 50.887.350,00 107.339.165,00
Jumlah 78.026.652,00 157.992.168,00

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 56 dari 131


G.5.1.1.1.6 Piutang Pajak
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Piutang Pajak per 31


17.634.733.945,00 17.279.801.653,00
Desember 2016 dan 2015

Saldo Piutang Pajak per 31 Desember 2016 sebesar Rp17.634.733.945,00


terdiri atas:
1) Pengakuan Piutang Pajak Daerah berdasarkan Surat Ketetapan
Pajak Daerah (SKPD) per 31 Desember 2016 sebesar
Rp16.826.149.361,00 terdiri dari:
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1 Piutang Pajak Hotel
900.000,00 20.969.290,00
/Penginapan
2 Piutang Pajak Restoran 80.597.500,00 49.141.500,00
3 Piutang Pajak Sarang Burung
0,00 19.360.000,00
Walet
4 Piutang PBB P2 16.744.651.861,00 16.428.973.529,00
Jumlah 16.826.149.361,00 16.518.444.319,00

Rincian Saldo Piutang Pajak Daerah berdasarkan Surat Ketetapan


Pajak Daerah (SKPD) sebesar Rp16.826.149.361,00 dapat dilihat pada
Lampiran 3.
2) Pengakuan Piutang Pajak Daerah berdasarkan tagihan kepada pihak
ketiga yaitu Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU) dari PT PLN.
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
Pajak Penerangan Jalan Umum
1 808.584.584,00 761.357.334,00
(PPJU)

Jumlah 808.584.584,00 761.357.334,00

G.5.1.1.1.7 Penyisihan Piutang Pajak


Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Akumulasi
Penyisihan Piutang Pajak per 31 (11.461.620.380,35) (9.011.298.229,80)
Desember 2016 dan 2015

Saldo Akumulasi Penyisihan Piutang Pajak per 31 Desember 2016 sebesar


minus Rp11.461.620.380,35 terdiri dari:
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1 Akumulasi Penyisihan Piutang
450.000,00 190.346,45
Pajak Hotel /Penginapan

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 57 dari 131


Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
2 Akumulasi Penyisihan Piutang
5.831.400,00 2.005.345,00
Pajak Restoran
3 Akumulasi Penyisihan Piutang
0,00 2.075.300,00
Pajak Sarang Burung Walet
4 Akumulasi Penyisihan Piutang
11.451.296.057,43 9.003.220.451,68
PBB P2
5 Akumulasi Penyisihan Piutang
4.042.922,92 3.806.786,67
PPJU
Jumlah 11.461.620.380,35 9.011.298.229,80

G.5.1.1.1.8 Piutang Pajak Netto


Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Piutang Pajak Netto


6.173.113.564,65 8.268.503.423,20
per 31 Desember 2016 dan 2015

Saldo Piutang Pajak Netto sebesar Rp6.173.113.564,65 merupakan saldo


piutang pajak per 31 Desember 2016 dikurangi dengan nilai akumulasi
penyisihannya. Saldo Piutang Pajak Netto terdiri atas:
Akumulasi Piutang Pajak
Piutang Pajak
Penyisihan Per Netto Per
No. Uraian Per 31/12/2016
31/12/2016 31/12/2015
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Piutang Pajak Hotel
900.000,00 450.000,00 450.000,00
/Penginapan
2 Piutang Pajak Restoran 80.597.500,00 5.831.400,00 74.766.100,00
Piutang Pajak Sarang Burung
3 0,00 0,00 0,00
Walet
4 Piutang PBB P2 16.744.651.861,00 11.451.296.057,43 5.293.355.803,57
Pajak Penerangan Jalan
5 808.584.584,00 4.042.922,92 804.541.661,08
Umum (PPJU)
Jumlah 17.634.733.945,00 11.461.620.380,35 6.173.113.564,65

G.5.1.1.1.9 Piutang Retribusi


Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Piutang Retribusi


2.850.322.120,00 2.975.941.580,00
per 31 Desember 2016 dan 2015

Saldo Piutang Retribusi per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015


sebesar Rp2.850.322.120,00 dan Rp2.975.941.580,00 merupakan Piutang
Pendapatan Retribusi Daerah karena pemberian izin/jasa kepada orang
pribadi/badan, terdiri atas:

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 58 dari 131


Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1 Piutang Retribusi Pelayanan
1.323.958.000,00 1.601.471.000,00
Kesehatan
2 Piutang Retribusi Pelayanan
0,00 300.000,00
Parkir di Tepi Jalan Umum
3 Piutang Retribusi Pelayanan
96.650.000,00 38.650.000,00
Pasar
4 Piutang Retribusi
Pengendalian Menara 323.064.400,00 323.064.400,00
Telekomunikasi
5 Piutang Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah – Sewa 765.144.720,00 698.596.680,00
Tanah dan Bangunan
6 Piutang Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah – Sewa 24.000.000,00 44.000.000,00
Traktor
7 Piutang Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah – Sewa 0,00 4.600.000,00
Kendaraan Bermotor
8 Piutang Retribusi Pasar Grosir
317.505.000,00 265.259.500,00
dan/atau Pertokoan
Jumlah 2.850.322.120,00 2.975.941.580,00

Rincian Saldo Piutang Retribusi Daerah sebesar Rp2.850.322.120,00 dapat


dilihat pada Lampiran 4.
G.5.1.1.1.10 Penyisihan Piutang Retribusi
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Penyisihan Piutang
Retribusi per 31 Desember 2016 dan 362.425.139,70 220.609.379,20
2015

Saldo Akumulasi Penyisihan Piutang Retribusi per 31 Desember 2016


sebesar Rp362.445.139,70 terdiri atas:
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1 Akumulasi Penyisihan Piutang
Retribusi Pelayanan 6.619.790,00 8.007.355,00
Kesehatan
2 Akumulasi Penyisihan Piutang
Retribusi Pelayanan Parkir 0,00 1.500,00
di Tepi Jalan Umum
3 Akumulasi Penyisihan Piutang
18.823.000,00 17.388.000,00
Retribusi Pelayanan Pasar
4 Akumulasi Penyisihan Piutang
120.149.800,00 22.478.120,00
Retribusi Pengendalian

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 59 dari 131


Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
Menara Telekomunikasi
5 Akumulasi Penyisihan Piutang
Retribusi Pemakaian
131.836.912,20 90.760.089,20
Kekayaan Daerah – Sewa
Tanah dan Bangunan
6 Akumulasi Penyisihan Piutang
Retribusi Pemakaian
2.400.000,00 4.600.000,00
Kekayaan Daerah – Sewa
Traktor
7 Akumulasi Penyisihan Piutang
Retribusi Pemakaian
0,00 23.000,00
Kekayaan Daerah – Sewa
Kendaraan Bermotor
8 Akumulasi Penyisihan Piutang
Retribusi Pasar Grosir 82.595.637,50 77.351.315,00
dan/atau Pertokoan
Jumlah 362.425.139,70 220.609.379,20

G.5.1.1.1.11 Piutang Retribusi Netto


Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Piutang Retribusi
Netto per 31 Desember 2016 dan 2.487.896.980,30 2.755.332.200,80
2015

Saldo Piutang Retribusi Netto sebesar Rp2.487.896.980,30 merupakan


saldo piutang retribusi per 31 Desember 2016 dikurangi dengan nilai
akumulasi penyisihannya. Saldo Piutang Retribusi Netto terdiri atas:
Akumulasi Piutang Retribusi
Piutang
Penyisihan Per Netto per
No. Uraian Per 31/12/2016
31/12/2016 31/12/2016
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Piutang Retribusi Pelayanan
1.323.958.000,00 6.619.790,00 1.317.338.210,00
Kesehatan
2 Piutang Retribusi Pelayanan
0,00 0,00 0,00
Parkir di Tepi Jalan Umum
3 Piutang Retribusi Pelayanan
96.650.000,00 18.823.000,00 77.827.000,00
Pasar
4 Piutang Retribusi Pengendalian
323.064.400,00 120.149.800,00 202.914.600,00
Menara Telekomunikasi
5 Piutang Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah – Sewa 765.144.720,00 131.836.912,20 633.307.807,80
Tanah dan Bangunan
6 Piutang Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah – Sewa 24.000.000,00 2.400.000,00 21.600.000,00
Traktor

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 60 dari 131


Akumulasi Piutang Retribusi
Piutang
Penyisihan Per Netto per
No. Uraian Per 31/12/2016
31/12/2016 31/12/2016
(Rp) (Rp) (Rp)
7 Piutang Retribusi Pemakaian
0,00
Kekayaan Daerah – Sewa 0,00 0,00
Kendaraan Bermotor
8 Piutang Retribusi Pasar Grosir
317.505.000,00 82.595.637,50 234.909.362,50
dan/atau Pertokoan
Jumlah 2.850.322.120,00 362.425.139,70 2.487.896.980,30

G.5.1.1.1.12 Belanja Dibayar Dimuka


Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Belanja Dibayar
Dimuka per 31 Desember 2016 dan 202.659.255,94 244.151.022,77
2015

Saldo Belanja Dibayar Dimuka per 31 Desember 2016 sebesar


Rp202.659.255,94, merupakan Belanja Sewa Dibayar Dimuka yang terdiri
atas:
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1 Sewa Rumah Dinas Wakil Bupati pada 58.630.136,99 58.743.169,40
Sekretariat Daerah
2 Sewa rumah Dinas Sekretaris Daerah 75.409.836,07 75.204.359,67
pada Sekretariat Daerah
3 Sewa Kantor Dinas Perindustrian, 10.136.612,02 10.204.359,67
Perdagangan, Koperasi dan UKM
4 Sewa Kantor Satuan Polisi Pamong 0,00 30.016.348,77
Praja dan Wilayatul Hisbah
5 Sewa Kantor Dinas Pemuda, Olah 20.120.218,58 20.141.689,37
Raga dan Pariwisata
6 Sewa Gudang Sekretariat Daerah 29.836.065,57 30.000.000,00
7 Sewa (BLU RSUD dr Fauziah) 8.526.386,71 0,00
Jumlah 202.659.255,94 224.309.926,88

G.5.1.1.1.13 Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi


Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Bagian Lancar
Tuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 155.973.000,00 155.973.000,00
2016 dan 2015

Saldo Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per 31


Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp155.973.000,00 dan
Rp155.973.000,00 merupakan bagian lancar tuntutan perbendaharaan/
tuntutan ganti rugi atas suatu kerugian yang diderita oleh Pemerintah

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 61 dari 131


Kabupaten Bireuen sebagai akibat langsung atau tidak langsung dari suatu
perbuatan melawan hukum oleh bendahara/PNS Non Bendahara.
Bagian Lancar – Tuntutan Perbendaharaan sebesar Rp155.973.000,00
merupakan sisa atas tunggakan Tuntutan Perbendaharaan sebesar
Rp200.000.000,00 oleh saudara II atas pengeluaran kas tanpa SP2D pada
Dinas Pengelolaan Keuangan Kekayaan Daerah sesuai SKTJM tanggal 5
Agustus 2011. Atas tagihan tuntutan perbendaharaan/tuntutan ganti rugi
tersebut telah dibayarkan sebesar Rp44.027.000,00 pada tanggal 19 Januari
2012. Atas SKTJM tersebut, Pemerintah Kabupaten Bireuen telah memiliki
jaminan berupa akte tanah beserta surat kuasa untuk menjual jaminan
dimaksud.
G.5.1.1.1.14 Penyisihan Bagian lancar Tuntutan Ganti Rugi
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Penyisihan Bagian
lancar Tuntutan Ganti Rugi per 31 0,00 0,00
Desember 2016 dan 2015

Penyisihan atas Bagian lancar Tuntutan Ganti Rugi belum diatur dalam
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bireuen sehingga belum dapat
dilakukan penghitungan untuk disajikan dalam laporan keuangan.
G.5.1.1.1.15 Bagian lancar Tuntutan Ganti Rugi Netto
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Bagian Lancar
Tuntutan Ganti Rugi Netto per 31 155.973.000,00 155.973.000,00
Desember 2016 dan 2015

Bagian lancar Tuntutan Ganti Rugi Netto per 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp155.973.000,00. Bagian lancar Tuntutan Ganti Rugi Netto
tersebut sama dengan Bagian lancar Tuntutan Ganti Rugi bruto disebabkan
pada tahun 2016 tidak terdapat penyisihan atas Bagian lancar Tuntutan
Ganti Rugi.
G.5.1.1.1.16 Bagian Lancar Kemitraan Pihak Ketiga
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Bagian Lancar
Kemitraan Pihak Ketiga per 31 0.00 0.00
Desember 2016 dan 2015

Saldo Bagian Lancar Kemitraan Pihak Ketiga per 31 Desember 2016


adalah nihil.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 62 dari 131


G.5.1.1.1.17 Penyisihan Bagian Lancar Kemitraan Pihak Ketiga
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Penyisihan Bagian
Lancar Kemitraan Pihak Ketiga per 31 0,00 0,00
Desember 2016 dan 2015

Penyisihan atas Bagian Lancar Kemitraan Pihak Ketiga adalah Nihil.


G.5.1.1.1.18 Bagian Lancar Kemitraan Pihak Ketiga Netto
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Bagian Lancar
Kemitraan Pihak Netto Ketiga per 31 0,00 0,00
Desember 2016 dan 2015

Bagian Lancar Kemitraan Pihak Ketiga Netto per 31 Desember 2016


adalah sebesar Rp0,00. Bagian Lancar Kemitraan Pihak Ketiga Netto
tersebut sama dengan Bagian Lancar Kemitraan Pihak Ketiga bruto
disebabkan pada tahun 2016 tidak terdapat penyisihan atas Bagian Lancar
Kemitraan Pihak Ketiga.
G.5.1.1.1.19 Piutang Lainnya
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Piutang Lainnya per


49.435.125.097,07 41.306.358.668,94
31 Desember 2016 dan 2015

Saldo Piutang Lainnya per 31 Desember 2016 sebesar


Rp49.435.125.097,07 terdiri dari:
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1 Piutang BLUD RSUD dr. Fauziah
34.898.183.453,00 21.663.457.598,00
Bireuen
Piutang Dana Kapitasi
2 0,00 10.007.000,00
FKTP/Puskesmas
3 Piutang Transfer Pemerintah Daerah
14.536.941.644,07 19.632.894.070,94
Lainnya
Jumlah 49.435.125.097,07 41.306.358.668,94

Rincian Saldo Piutang Lainnya sebesar Rp49.435.125.097,07 dapat dilihat


pada Lampiran 5.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 63 dari 131


G.5.1.1.1.20 Penyisihan Piutang Lainnya
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Penyisihan Piutang
Lainnya per 31 Desember 2016 dan 0,00 0,00
2015

Penyisihan atas Piutang Lainnya belum diatur dalam Kebijakan Akuntansi


Pemerintah Kabupaten Bireuen sehingga belum dapat dilakukan
penghitungan untuk disajikan dalam laporan keuangan.
G.5.1.1.1.21 Piutang Lainnya Netto
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Piutang Lainnya
Netto per 31 Desember 2016 dan 49.435.125.097,07 41.306.358.668,94
2015

Piutang Lainnya Netto per 31 Desember 2016 adalah sebesar


Rp49.435.125.097,07. Piutang Lainnya Netto tersebut sama dengan
Piutang Lainnya bruto disebabkan pada tahun 2016 tidak terdapat
penyisihan atas Piutang Lainnya.
G.5.1.1.1.22 Persediaan
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Persediaan per 31


28.900.784.094,00 18.928.897.525,00
Desember 2016 dan 2015

Persediaan per 31 Desember 2016 sebesar Rp28.900.784.094,00 adalah


barang pakai habis dalam tahun 2016, dengan rincian sebagai berikut:
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1 Persediaan Alat Tulis Kantor 56.387.490,00 53.549.938,00
2 Persediaan Barang Cetakan 92.584.300,00 32.761.800,00
3 Persediaan Benda Pos 192.000,00 166.000,00
4 Persediaan Alat Kebersihan 137.580.525,00 90.915.000,00
5 Persediaan Alat Listrik 30.213.900,00 293.100,00
6 Persediaan BHP Lainnya 12.541.547.866,00 10.666.623.955,92
7 Persediaan Obat-obatan 16.042.278.013,00 8.084.587.731,08

Jumlah 28.900.784.094,00 18.928.897.525,00

Rincian saldo Persediaan sebesar Rp28.900.784.094,00 dapat dilihat pada


Lampiran 6.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 64 dari 131


G.5.1.1.2 Investasi Jangka Panjang
G.5.1.1.2.1 Investasi Permanen
G.5.1.1.2.1.1 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Penyertaan Modal


41.168.210.138,00 39.225.096.040,00
per 31 Desember 2016 dan 2015

Investasi Permanen per 31 Desember 2016 merupakan Penyertaan Modal


Pemerintah Kabupaten Bireuen pada beberapa Perusahaan Daerah yaitu:
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1 PT Bank Aceh 19.968.840.000,00 19.968.840.000,00
2 PDAM Tirta Krueng Peusangan 16.639.901.017,00 14.952.076.044,00
Perusahaan Daerah Pembangunan
3 2.201.176.171,00 2.201.176.171,00
Bireuen
4 PT BPR Syariah Kota Juang 2.358.292.950,00 2.103.003.825,00
Jumlah 41.168.210.138,00 39.225.096.040,00

Penjelasan penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Bireuen pada


perusahaan daerah dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Penyertaan Modal pada PT Bank Aceh
Penyertaan modal kepada PT Bank Aceh sebesar
Rp19.968.840.000,00 merupakan penyertaan 2,18% dari modal yang
disetor kepada PT Bank Aceh, dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Lembar Jumlah
No Uraian No. Seri Saham
Saham Penyertaan (Rp)
1 Penyertaan Modal A 0018222999 - 0018494582 271.584 2.715.840.000,00
2 Penyertaan Modal A 0017722999 - 0018222998 500.000 5.000.000.000,00
3 Penyertaan Modal A 0029594583 - 0029824582 230.000 2.300.000.000,00
4 Penyertaan Modal A 0074650714 - 0075150713 500.000 5.000.000.000,00
5 Penyertaan Modal A 0075150714 - 0075402513 251.800 2.518.000.000,00
6 Penyertaan Modal A 0083852514 - 0083976013 123.500 1.235.000.000,00
Penyertaan Modal 1.200.000.000,00
7
Tahun 2015
Jumlah 19.968.840.000,00

Penilaian atas Penyertaan Modal Pemerintah Daerah terhadap PT


Bank Aceh menggunakan Metode Biaya (Cost Method).
2) PDAM Tirta Krueng Peusangan
Penyertaan modal kepada PDAM Tirta Krueng Peusangan sebesar
Rp16.639.901.017,00 tersebut merupakan penyertaan 100%

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 65 dari 131


(kepemilikan tunggal) dari modal yang disetor kepada PDAM Tirta
Krueng Peusangan, dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2016 31 Desember 2015
No Uraian
(Rp) (Rp)
1. Kekayaan Pemda yang Dipisahkan 6.089.332.530,00 6.089.332.530,00
2. Modal Hibah 17.505.561.060,00 17.505.561.060,00
Penyertaan yang belum ditetapkan
3. 0,00 0,00
statusnya
4. Laba Ditahan/Akumulasi (8.642.817.546,00) (9.131.355.334,00)
5. Laba (Rugi) Tahun Berjalan 1.687.824.973,00 488.537.788,00
Jumlah 16.639.901.017,00 14.952.076.044.00

PDAM Tirta Krueng Peusangan merupakan kekayan daerah yang


diserah terimakan dari Pemerintah Kabupaten Aceh Utara kepada
Pemerintah Kabupaten Bireuen pada tahun 2000. Setelah
penyerahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bireuen belum pernah
menyetorkan uang maupun menyerahkan aset sebagai penyertaan
modal tambahan pada PDAM Tirta Krueng Peusangan.
Penilaian atas Penyertaan Modal Pemerintah Daerah terhadap
BUMD sebagaimana tersebut di atas menggunakan Metode Ekuitas
(Equity Method).
3) Penyertaan Modal pada Perusahaan Daerah Pembangunan Bireuen
(PDPB)
Penyertaan modal pada Perusahaan Daerah Pembangunan sebesar
Rp2.201.176.171,00 merupakan penyertaan 100% dari modal yang
disetor kepada Perusahaan Daerah Pembangunan, dengan rincian
sebagai berikut:
31 Desember 2016 31 Desember 2015
No Uraian
(Rp) (Rp)
1. Kekayaan Pemda yang Dipisahkan 500.000.000,00 500.000.000,00
2. Modal Hibah 750.000.000,00 750.000.000,00
3. Penyertaan yang belum ditetapkan 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00
statusnya
4. Laba (rugi) Ditahan/Akumulasi (1.896.215.929,00) (1.896.215.929,00)
5. Laba (Rugi) Tahun Berjalan (152.607.900,00) (152.607.900,00)
Jumlah 2.201.176.171,00 2.201.176.171,00

Nilai atas Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada PDPB yang


dicatat pada Neraca Pemkab Bireuen sebesar Rp2.201.176.171,00
disajikan dengan menggunakan Metode Ekuitas (Equity Method)
berdasarkan Laporan Keuangan PDPB TA 2015.
4) Penyertaan Modal pada BPR Syari’ah Kota Juang Bireuen
Penyertaan modal kepada BPR Syari’ah Kota Juang Bireuen sebesar
Rp1.950.000.000,00 tersebut merupakan penyertaan 97,50% dari
modal yang disetor kepada BPR Syari’ah Kota Juang Bireuen,
dengan rincian sebagai berikut:

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 66 dari 131


Jumlah Lembar Jumlah
No Uraian No. Seri Saham
Saham Penyertaan (Rp)
1 Penyertaan Modal Tahun Surat Kolektif No. 001 180 450.000.000,00
2010 (00001 s.d. 00180)
2 Penyertaan ModalTahun Surat Kolektif No. 003 200 500.000.000,00
2010 (00201 s.d. 00400)
3 Penyertaan ModalTahun Surat Kolektif No. 004 400 1.000.000.000,00
2013 (00401 s.d. 00800)
Jumlah 1.950.000.000,00

Penyajian Investasi Pemerintah Daerah pada BPR Syari’ah Kota


Juang Bireuen TA 2016 adalah menggunakan equity method, dengan
saldo sebesar Rp2.358.292.950,00, berdasarkan Laporan Keuangan
BPR Syari’ah Kota Juang Bireuen TA 2016, dengan rincian sebagai
berikut:
31 Desember 2016 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1 Kekayaan Pemda yang Dipisahkan 1.950.000.000,00 1.950.000.000,00
2 Modal Hibah 0,00 0,00
3 Penyertaan yang belum ditetapkan statusnya 0,00 0,00
4 Laba Ditahan/Akumulasi 153.003.825,00 (133.072.875,00)
5 Laba (Rugi) Tahun Berjalan 255.289.125,00 286.076.700,00
Jumlah 2.358.292.950,00 2.103.003.825,00

G.5.1.1.3 Aset Tetap


Aset Tetap per 31 Desember 2016 sebesar Rp2.039.373.549.579,66 terdiri
dari saldo awal sebesar Rp1.833.729.067.884,66, penambahan Aset Tetap
sebesar Rp222.454.846.266,00 dan pengurangan Aset Tetap sebesar
Rp16.810.364.571,00.
Rekapitulasi penambahan dan pengurangan Aset Tetap sebagai berikut:
Saldo Awal Saldo Akhir
Penambahan Pengurangan
No Jenis Aset Tetap Per 31 Desember 2015 Per 31 Desember 2016
(Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)

1 Tanah 443.091.803.573,00 19.728.809.400,00 288.000.000,00 462.532.612.973,00


2 Peralatan dan Mesin 181.612.835.379,85 76.831.985.474,00 200.516.371,00 258.244.304.482,85
Gedung dan
3 691.055.464.577,71 65.996.085.595,00 1.902.130.000,00 755.149.420.172,71
Bangunan
Jalan, Irigasi dan
4 1.055.185.094.284,39 218.666.139.578,00 0,00 1.273.851.233.862,39
Jaringan
5 Aset Tetap Lainnya 18.908.435.665,00 2.555.326.374,00 72.198.987,00 21.391.563.052,00
Konstruksi Dalam
6 53.102.605.263,71 13.779.283.900,00 14.347.519.213,00 52.534.369.950,71
Pengerjaan (KDP)
Akumulasi
7 (609.227.170.859,00) (175.102.784.055,00) 0,00 (784.329.954.914,00)
Penyusutan
Jumlah 1.833.729.067.884,66 222.454.846.266,00 16.810.364.571,00 2.039.373.549.579,66

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 67 dari 131


Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, dimana terdapat pembagian urusan Pemerintahan
Konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi serta Daerah
Kabupaten/Kota. Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten
Bireuen akan menyerahkan aset tetap senilai Rp165.131.356.059,30
dengan rincian sebagai berikut:
1) SMA/SMK/SDLB sebesar Rp149.717.860.979,30
2) Bidang Kehutanan sebesar Rp1.221.822.500,00
3) Aset Terminal Tipe B Kabupaten Bireuen sebesar
Rp14.191.672.580,00
yang akan diserahkan oleh Bupati Bireuen ke Gubernur Aceh, rincian
pada Lampiran 7. Aset tersebut sampai dengan 31 Desember 2016 masih
tercatat sebagai aset Pemerintah Kabupaten Bireuen yang akan
diserahkan terhitung mulai tanggal 01 Januari 2017 setelah dilakukan
validasi dan audit oleh Tim yang dibentuk oleh Gubernur Aceh serta akan
dikeluarkan dari aset tetap Pemerintah Kabupaten Bireuen pada Laporan
Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun Anggaran 2017.
Pemerintah Kabupaten Bireuen juga sedang melaksanakan kegiatan
inventarisasi aset tetap daerah. Kegiatan inventarisasi aset tetap tersebut
bertujuan untuk mendata kembali keberadaan aset tetap yang tercatat
dalam Kartu Inventaris Barang Pemerintah Kabupaten Bireuen sehingga
didapatkan data yang valid terkait keberadaan dan kondisi aset tetap.
Pelaksanaan kegiatan dimaksud diatur dalam Keputusan Bupati Bireuen
Nomor 135 Tahun 2017 tentang Pembentukan Panitia Inventarisasi
Barang Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun Anggaran
2017. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada 42 dari 51 SKPK di
tahun 2016. Sedangkan untuk 9 SKPK tersisa dilaksanakan pada Tahun
2017, yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas
Bina Marga dan Cipta Karya, Dinas Pengairan Pertambangan dan Energi,
Sekretariat Daerah, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah,
Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Pertanian dan Peternakan dan
Dinas Kelautan dan Perikanan.
Rincian aset tetap disajikan sebagai berikut:
G.5.1.1.3.1 Tanah
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Tanah per 31
462.532.612.973,00 443.091.803.573,00
Desember 2016 dan 2015

Jumlah tersebut merupakan saldo Aset Tetap Tanah per 31 Desember 2016
yang mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh tanah
sampai dengan tanah tersebut siap dipakai, meliputi antara lain harga
pembelian dan biaya untuk memperoleh hak, biaya yang berhubungan
dengan pengukuran dan penimbunan, serta biaya pembelian bangunan tua

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 68 dari 131


yang terletak pada sebidang tanah yang dibeli untuk pembangunan sebuah
gedung baru jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dibongkar.
Rincian Mutasi Aset Tetap Tanah adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Rp 443.091.803.573,00
Penambahan:
- Pembelian Rp 9.473.265.400,00
- Kurang Catat Rp 9.267.025.000,00
- Hibah Rp 988.519.000,00
Jumlah Penambahan Rp 19.728.809.400,00
Pengurangan:
- Transfer Keluar Rp 288.000.000,00
- Reklasifikasi Keluar Rp 0,00

- Koreksi Nilai Rp 0,00


Jumlah Pengurangan Rp (288.000.000,00)

Saldo Akhir Rp 462.532.612.973,00

Penambahan aset tetap tanah pada tahun 2016 adalah sebesar


Rp19.728.809.400,00 yang berasal dari pembelian tahun 2016 sebesar
Rp9.473.265.400,00, dan koreksi nilai sebesar Rp9.267.025.000,00 yang
berasal dari kurang catat nilai tanah pada beberapa SKPK dalam
Kabupaten Bireuen dengan rincian:
No. SKPK Nilai (Rp)
1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 520.000.000,00
2. Sekretariat Daerah 8.747.025.000,00
Jumlah (Rp) 9.267.025.000,00

Nilai penambahan aset tetap tanah yang berasal dari pembelian tahun 2016
diatas berbeda dengan nilai realisasi belanja modal tanah pada Laporan
Realisasi Anggaran TA 2016, dimana jumlah realisasi belanja modal tanah
adalah sebesar Rp9.466.065.400,00 sehingga terdapat selisih sebesar
Rp7.200.000,00 yang berasal dari belanja modal gedung dan bangunan
yang diklasifikasikan sebagai aset tetap tanah. Hibah senilai
Rp988.519.000,00 merupakan hibah dari Badan Pusat Statistik sesuai
BAST Nomor 01/BAST/06-1/2016 tanggal 6 Januari 2016.
Mutasi kurang sebesar Rp288.000.000,00 merupakan aset tanah yang
dihibahkan kepada Badan Pusat Statistik Kabupaten Bireuen.
G.5.1.1.3.2 Peralatan dan Mesin
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Peralatan dan Mesin


258.244.304.482,85 181.612.835.379,85
per 31 Desember 2016 dan 2015

Jumlah tersebut merupakan saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember


2016 mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh Aset

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 69 dari 131


Tetap Peralatan dan Mesin sampai terpasang dan siap dipakai yang dimiliki
oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Rincian Mutasi Aset Tetap Peralatan dan Mesin adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Rp 181.612.835.379,85
Penambahan:
- Pembelian Rp 44.912.232.869,75
- Koreksi Nilai Rp 4,25
- Hibah Rp 28.192.289.000,00
- Belum dibayar Rp 3.727.463.600,00
Jumlah Penambahan Rp 76.831.985.474,00
Pengurangan:
- Transfer Keluar Rp 0,00
- Reklasifikasi Keluar Rp 122.401.281,00
- Koreksi Nilai Rp 78.115.090,00
- Ekstrakomptabel Rp
Jumlah Pengurangan Rp (200.516.371,00)
Saldo Akhir Rp 258.244.304.482,85

Penambahan aset tetap peralatan dan mesin pada tahun 2016 adalah sebesar
Rp76.831.985.474,00, yang terdiri atas pembelian sebesar
Rp44.912.232.869,75, koreksi nilai sebesar Rp4,25 dan Hibah sebesar
Rp28.192.289.000,00 dan sebesar Rp3.727.463.600,00 yang berasal dari
penambahan aset tetap yang masih harus dibayar.
Jumlah Pembelian sebesar Rp44.912.232.869,75 berbeda dengan jumlah
realisasi belanja modal peralatan dan mesin pada Laporan Realisasi
Anggaran 2016, dimana jumlah realisasi belanja modal peralatan dan
mesin adalah sebesar Rp43.551.119.261,75, selisih atas nilai penambahan
tersebut dapat dirincikan sebagai berikut:
a. Dari jumlah realisasi belanja modal peralatan dan mesin
Rp43.551.119.261,75, yang diklasifikasikan sebagai aset tetap
peralatan dan mesin adalah sebesar Rp42.125.523.668,75, sedangkan
sisanya diklasifikasikan sebagai aset tetap non peralatan dan mesin
sebesar Rp99.890.873,00, sebesar Rp 659.705.000,00 diklasifikasikan
sebagai aset lainnya dan sebesar Rp665.999.720,00 diklasifikasikan
sebagai aset tetap - peralatan dan mesin ekstrakomptabel.
b. Sebesar Rp2.705.258.301,00 berasal dari realisasi belanja modal
peralatan dan mesin yang bersumber dari Dana BOS.
c. Sebesar Rp1.450.900,00 merupakan nilai kapitalisasi aset tetap
peralatan dan mesin dari belanja barang dan jasa 2016.
Pengurangan aset tetap peralatan dan mesin pada tahun 2016 adalah
sebesar Rp200.516.371,00, dengan rincian sebagai berikut :
a. Reklasifikasi peralatan dan mesin ke aset lainnya sebesar
Rp122.401.281,00.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 70 dari 131


b. Koreksi nilai aset tetap peralatan dan mesin sebesar Rp78.115.090,00
G.5.1.1.3.3 Gedung dan Bangunan
Per 31 Desember Per 31 Desember 2015
Uraian
2016 (Rp) (Rp)

Merupakan saldo Gedung dan Bangunan


755.149.420.172,71 691.055.464.577,71
per 31 Desember 2016 dan 2015

Jumlah tersebut merupakan saldo Aset Tetap Bangunan dan Gedung per 31
Desember 2016 yang mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh Bangunan dan Gedung sampai siap dipakai, meliputi harga
beli, biaya pembebasan, IMB, Notaris, biaya pajak, biaya konstruksi yang
dicakup oleh kontrak konstruksi meliputi harga kontrak ditambah dengan
biaya tidak langsung lainnya yang dikeluarkan sehubungan dengan
konstruksi dan dibayar pada pihak lain selain kontraktor, serta mencakup
pula biaya bagian dari pembangunan yang dilaksanakan secara swakelola.
Rincian Mutasi Aset Tetap Gedung dan Bangunan adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Rp 691.055.464.577,71
Penambahan:
- Pembelian Rp 58.780.145.673,00
- Belum dibayar/Hutang Rp 1.822.991.325,00
- Reklasifikasi Masuk Rp 5.392.948.597,00
Jumlah Penambahan Rp 65.996.085.595,00
Pengurangan:
- Penghapusan Rp 1.902.130.000,00
- Koreksi Nilai Rp 0,00
Jumlah Pengurangan Rp (1.902.130.000,00)
Saldo Akhir Rp 755.149.420.172,71

Penambahan aset tetap gedung dan bangunan berasal dari Pembelian


sebesar Rp58.780.145.673,00, jumlah ini berbeda dengan jumlah realisasi
belanja modal gedung dan bangunan pada Laporan Realisasi Anggaran
2016, dimana jumlah realisasi belanja modal gedung dan bangunan adalah
sebesar Rp63.199.734.028,00 sehingga didapati selisih sebesar
Rp4.419.588.355,00, penjelasan atas selisih tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Dari jumlah belanja modal gedung dan bangunan TA 2016 sebesar
Rp63.199.734.028,00, yang diklasifikasikan sebagai aset tetap gedung
dan bangunan adalah sebesar Rp52.231.093.661,00, sebesar
Rp10.651.519.883,00 diklasifikasikan sebagai aset tetap bukan gedung
dan sebesar Rp317.120.484,00 diklasifikasikan sebagai aset tetap
gedung dan bangunan ekstrakomptabel.
b. Sebesar Rp589.533.000,00 berasal dari realisasi belanja modal
jalan,irigasi dan jaringan yang diklasifikasikan sebagai aset tetap
gedung dan bangunan.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 71 dari 131


c. Sebesar Rp20.000.000,00 berasal dari realisasi belanja barang dan jasa
yang dikapitalisasi ke aset tetap gedung dan bangunan.
d. Sebesar Rp5.939.519.012,00 berasal dari realisasi dana BOS.
e. Reklas masuk sebesar Rp5.392.948.597,00 berasal dari reklasifikasi aset
tetap non gedung dan bangunan ke aset tetap gedung dan bangunan.
f. Sebesar Rp1.822.991.325,00 berasal dari penambahan aset tetap gedung
dan bangunan yang masih harus dibayar kepada pihak ketiga.
Pengurangan aset tetap gedung dan bangunan sebesar Rp1.902.130.000,00
berasal dari Penghapusan dengan rincian sebagai berikut:
No. SKPK Nilai (Rp)

1 Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan 741.330.000,00

2 Dinas Kesehatan 1.160.800.000,00


Jumlah 1.902.130.000,00

Selain itu, nilai Aset Tetap Gedung dan Bangunan tersebut termasuk Aset
yang berada pada penguasaan pihak lain pada Dinas Bina Marga, Cipta
Karya dan Perumahan Rakyat sebesar Rp18.598.665.326,00 dan saat ini
masih dalam tahap inventarisasi oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen.
G.5.1.1.3.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per
1.273.851.233.862,39 1.055.185.094.284,39
31 Desember 2016 dan 2015

Jumlah tersebut merupakan nilai Aset Tetap atas Jalan, Irigasi dan Jaringan
per 31 Desember 2016 yang mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh Aset tersebut sampai dengan dapat digunakan sesuai
dengan peruntukkannya.
Rincian Mutasi Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah sebagai
berikut:
Saldo Awal Rp 1.055.185.094.284,39
Penambahan:
- Pembelian Rp 185.264.488.616,00
- Reklasifikasi Masuk Rp 9.496.769.603,00
Aset yang masih harus
- Rp 23.904.881.350,00
dibayar
- Koreksi Nilai Rp 9,00
Jumlah Penambahan Rp 218.666.139.578,00
Pengurangan:
- Transfer Keluar Rp 0,00
- Koreksi Nilai Rp 0,00
- Reklasifikasi Keluar Rp 0,00
Jumlah Pengurangan Rp (0,00)
Saldo Akhir Rp 1.273.851.233.862,39

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 72 dari 131


Penambahan aset tetap jalan, irigasi dan jaringan pada tahun 2016 sebesar
Rp218.666.139.578,00, yang terdiri atas:
a. Pembelian tahun 2016 sebesar Rp185.264.488.616,00, jumlah ini
berbeda dengan jumlah realisasi belanja modal jalan, irigasi dan
jaringan TA 2015 sebesar Rp185.814.113.260,00, sehingga didapati
selisih sebesar Rp549.624.644,00, dengan penjelasan sebagai berikut:
1) Dari realisasi belanja modal sebesar Rp185.814.113.260,00, yang
diklasifikasikan sebagai aset tetap jalan, irigasi dan jaringan adalah
sebesar Rp183.366.007.160,00, sebesar Rp2.138.836.800,00
diklasifikasikan sebagai aset tetap bukan jalan, irigasi dan jaringan
dan sebesar Rp16.719.300,00 diklasifikasikan sebagai aset tetap
jalan, irigasi, dan jaringan ekstrakomptabel.
2) Dari realisasi belanja modal selain jalan, irigasi dan jaringan
sebesar Rp1.332.025.900,00 yang diklasifikasikan sebagai aset
tetap jalan, irigasi dan jaringan.
b. Reklas masuk sebesar Rp9.496.769.603,00 berasal dari reklasifikasi
aset tetap konstruksi dalam pengerjaan ke aset tetap jalan, irigasi dan
jaringan pada Dinas Pengairan,Pertambangan dan Energi.
c. Aset yang harus dibayar sebesar Rp23.904.881.350,00 berasal dari
penambahan aset tetap jalan,irigasi dan jaringan pada beberapa SKPK
dalam Kabupaten Bireuen yang belum dibayar sampai dengan 31
Desember 2015, antara lain yaitu :

No. SKPK Nilai (Rp)

1 Badan Layanan Umum RSUD Dr. Fauziah 1.440.205.300,00

2 Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Perumahan Rakyat 21.575.567.350,00

3 Dinas Pengairan, Pertambangan dan Energi 779.338.700,00

4 Dinas Pengelolaan Pasar, Kebersihan dan Pertamanan 109.770.000,00


Jumlah 23.904.881.350,00

G.5.1.1.3.5 Aset Tetap Lainnya


Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Aset Tetap Lainnya per 31


21.391.563.052,00 18.908.435.665,00
Desember 2016 dan 2015

Jumlah tersebut merupakan nilai Aset Tetap Lainnya per 31 Desember


2016 mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh Aset
Tetap Lainnya berupa buku/koleksi Perpustakaan, barang bercorak
kesenian/kebudayaan, hewan ternak & tanaman, dan alat-alat persenjataan,
serta lain-lain aset tetap.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 73 dari 131


Rincian Mutasi Aset Tetap Lainnya adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Rp 18.908.435.665,00
Penambahan:
- Pembelian Rp 2.555.326.374,00
- Koreksi Nilai Rp 0,00
Jumlah Penambahan Rp 2.555.326.374,00
Pengurangan:
- Transfer Keluar Rp 0,00
- Reklasifikasi Keluar Rp 72.198.987,00
- Koreksi Nilai Rp 0,00
Jumlah Pengurangan Rp (72.198.987,00)
Saldo Akhir Rp 21.391.563.052,00

Penambahan aset tetap lainnya sebesar Rp2.555.326.374,00 merupakan


nilai Pembelian yang berasal dari realisasi belanja modal aset tetap lainnya
tahun anggaran 2016 sebesar Rp1.310.066.900,00, dan sebesar
Rp804.416.300,00 berasal dari realisasi belanja modal selain aset tetap
lainnya yang diklasifikasikan sebagai aset tetap lainnya, sedangkan sisanya
sebesar Rp440.843.174,00 merupakan penambahan aset tetap lainnya
sumber dana BOS.
Pengurangan aset tetap lainnya sebesar Rp72.198.987,00 merupakan reklas
keluar yang berasal dari aset tetap lainnya yang direklasifikasi menjadi aset
tetap gedung dan bangunan pada Dinas Perindustrian Perdagangan
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
G.5.1.1.3.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Konstruksi Dalam
Pengerjaan per 31 Desember 2016 dan 52.534.369.950,71 53.102.605.263,71
2015

Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan pada Pemerintah Kabupaten Bireuen


per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp52.534.369.950,71 dan
Rp53.102.605.263,71.
Rincian saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah sebagai berikut:
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No Uraian
(Rp) (Rp)
1. Dinas Kesehatan 5.504.077.300,00 0,00
Badan Layanan Umum RSUD Dr.
2. 5.025.513.600,00 1.731.409.000,00
Fauziah
Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
3. 34.087.567.050,71 36.630.629.660,71
Perumahan Rakyat
4. Dinas Pengairan 0,00 9.496.769.603,00
Dinas Perhubungan, Komunikasi
5. 3.997.155.000,00 1.998.580.000,00
dan Informatika
Satuan Polisi Pamong Praja dan
6. 2.988.135.000,00 2.313.295.000,00
Wilayatul Hisbah
7. Dinas Kelautan dan Perikanan 931.922.000,00 931.922.000,00
Jumlah 52.534.369.950,71 53.102.605.263.71

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 74 dari 131


G.5.1.1.3.7 Akumulasi Penyusutan
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Akumulasi Penyusutan per


(784.329.954.914,00) (609.227.170.859,00)
31 Desember 2016 dan 2015

Saldo Akumulasi Penyusutan pada Pemerintah Kabupaten Bireuen per 31


Desember 2016 dan 2015 adalah Rp(784.329.954.914,00) dan
Rp(609.227.170.859,00) dengan rincian sebagai berikut:
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No Uraian
(Rp) (Rp)
Akumulasi Penyusutan Peralatan (140.815.614.984,00) (98.237.604.272,00)
1.
dan Mesin
Akumulasi Penyusutan Gedung dan (113.850.951.010,00) (81.350.400.098,00)
2.
Bangunan
Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi, (529.663.388.920,00) (429.639.166.489,00)
3.
dan Jaringan
Jumlah (784.329.954.914,00) (609.227.170.859,,00)

Rincian saldo Akumulasi Penyusutan selengkapnya dapat dilihat pada


Lampiran 8.
G.5.1.1.4 Dana Cadangan
G.5.1.1.4.1 Dana Cadangan
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Dana Cadangan per


0,00 0,00
31 Desember 2016 dan 2015

Pemerintah Kabupaten Bireuen belum membentuk Dana Cadangan


sehingga saldo per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah nihil.
G.5.1.1.5 Aset Lainnya
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Merupakan Aset Lainnya per 31


265.342.742.610,14 262.653.816.481,14
Desember 2016 dan 2015

Aset Lainnya per 31 Desember 2016 sebesar Rp265.342.742.610,14 terdiri


dari Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah, Kemitraan Pihak Ketiga,
Aset Tak Berwujud dan Aset Lain-lain dengan rincian sebagai berikut:

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 75 dari 131


G.5.1.1.5.1 Tuntutan Ganti Rugi
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Tuntutan Ganti
Kerugian per 31 Desember 2016 dan 7.560.391.530,00 7.560.391.530,00
2015

Tuntutan Ganti Rugi sebesar Rp7.560.391.530,00 merupakan sisa kas bon


s.d TA 2010 yang belum disetor ke kas daerah sebesar Rp7.560.391.530,00
(Rp24.912.667.718,00 – Rp17.352.276.188,00) sesuai Laporan Hasil
Pemeriksaan Khusus oleh Inspektorat Kabupaten Bireuen Nomor 700/R-
75/IN-LHPK/2009 tanggal 10 November 2009 tentang penelusuran
pengembalian atas pengeluaran tanpa melalui mekanisme APBD pada
mantan Bupati Bireuen. Sampai dengan periode November 2009, atas
pertimbangan dari MP TP-TGR Kabupaten Bireuen, Bupati Bireuen
membuat Surat Keputusan Pembebanan Sementara dengan Nomor 255
Tahun 2011 tanggal 26 Juli 2011 kepada Saudara MG sebesar
Rp7.560.391.530,00.
G.5.1.1.5.2 Penyisihan Tuntutan Ganti Rugi
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo dari Penyisihan
Tuntutan Ganti Kerugian per 31 0,00 0,00
Desember 2016 dan 2015

Penyisihan atas Tuntutan Ganti Rugi belum diatur dalam Kebijakan


Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bireuen sehingga belum dapat dilakukan
penghitungan untuk disajikan dalam laporan keuangan.
G.5.1.1.5.3 Tuntutan Ganti Rugi Netto
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo dari Tuntutan Ganti
Kerugian Netto per 31 Desember 2016 7.560.391.530,00 7.560.391.530,00
dan 2015

Tuntutan Ganti Rugi Netto per 31 Desember 2016 adalah sebesar


Rp7.560.391.530,00. Tuntutan Ganti Rugi Netto tersebut sama dengan
Tuntutan Ganti Rugi bruto disebabkan pada tahun 2016 tidak terdapat
penyisihan atas Tuntutan Ganti Rugi.
G.5.1.1.5.4 Kemitraan dengan Pihak Ketiga
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo dari Kemitraan Pihak
Ketigaper 31 Desember 2016 dan 3.371.608.000,00 3.371.608.000,00
2015

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 76 dari 131


Kemitraan Pihak Ketiga sebesar Rp3.371.608.000,00 merupakan NJOP
atas tanah yang diserahkan oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen kepada PT
Inako Putra Perkasa sesuai Surat Perjanjian Nomor 1183 Tahun 2009 atau
Nomor 515/IPP-BNA/VIII/2009 tentang Kerjasama Bangun Guna Serah
Tanah Milik Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Pemerintah Kabupaten Bireuen memberikan hak guna bangunan diatas
tanah seluas 4.204 m2 yang terletak di jalan Malikussaleh Simpang Empat
Bireuen dengan jangka waktu 25 tahun terhitung sejak 1 Januari 2010 s.d
31 Desember 2035 kepada PT Inako Putra Perkasa.
Pada tahun 2015 terdapat addendum atas Perjanjian Nomor 1183 tahun
2009 melalui Surat Addendum Perjanjian Nomor 5 Tahun 2015. Dalam
surat addendum tersebut dilakukan perubahan jangka waktu pengelolaan
hak guna bangunan diatas tanah seluas 4.204 m2 yang terletak di jalan
Malikussaleh Simpang Empat Bireuen menjadi 19 (Sembilan belas) tahun
terhitung sejak 1 Januari 2016 s.d 31 Desember 2034.
G.5.1.1.5.5 Aset Tak Berwujud
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Merupakan saldo dari Aset Tak


Berwujud per 31 Desember 2016 dan 3.377.971.670,00 2.680.266.670,00
2015

Saldo aset tak berwujud per 31 Desember 2016 sebesar Rp3.377.971.670,00,


terdiri atas aset tak berwujud pada:
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Nama Barang
(Rp) (Rp)
Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan
1. 662.408.670,00 662.408.670,00
Pelatihan
Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
2. 240.790.000,00 183.260.000,00
Satu Pintu
3. Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan 2.062.073.000,00 1.818.398.000,00
Badan Layanan Umum RSUD Dr.
4. 16.200.000,00 16.200.000,00
Fauziah
Dinas Pengelolaan Keuangan dan
5. 346.500.000,00 0,00
Kekayaan Daerah
6. Kantor Perpustakaan Dan Arsip 50.000.000,00 0,00

TOTAL 3.377.971.670,00 2.680.266.670,00

G.5.1.1.5.6 Amortisasi Aset Tidak Berwujud


Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo dari Amortisasi Aset
Tidak Berwujud per 31 Desember 0,00 0,00
2016 dan 2015

Aset Tak Berwujud pada Pemerintah Kabupaten Bireuen tidak memiliki


masa kontrak/batasan hak pakai sehingga tidak dilakukan amortisasi setiap

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 77 dari 131


akhir periode melainkan diterapkan penghapusan pada saat Aset Tak
Berwujud tersebut sudah tidak dapat digunakan atau rusak.
G.5.1.1.5.7 Aset Tidak Berwujud Netto
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo dari Aset Tak
Berwujud Netto per 31 Desember 3.377.971.670,00 2.680.266.670,00
2016 dan 2015

Aset Tak Berwujud Netto per 31 Desember 2016 adalah sebesar


Rp3.377.971.670,00. Aset Tak Berwujud Netto tersebut sama dengan Aset
Tak Berwujud bruto disebabkan pada tahun 2016 tidak terdapat amortisasi
atas Aset Tak Berwujud.
G.5.1.1.5.8 Aset Lain-lain
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Merupakan saldo dari Aset Lain-lain


251.032.771.410,14 249.041.550.281,14
per 31 Desember 2016 dan 2015

Jumlah Aset Lain-lain sebesar Rp251.032.771.410,14 terdiri dari:


a. Sebesar Rp17.662.592.049,85 merupakan saldo akun Aset Lainnya –
Aset Lain-lain yang masih harus ditelusuri penggunaannya apakah
merupakan bagian dari uang pajak yang digunakan untuk membayar
SP2D ataupun merupakan bagian Tuntutan Ganti Rugi (TGR) s.d TA
2009. Atas kondisi ini Bupati Bireuen telah membuat Surat Keputusan
Pembebanan Sementara dengan Nomor 256 Tahun 2011 tanggal 26 Juli
2011 kepada Mantan Kuasa BUD, periode s.d akhir Mei tahun 2010,
saudara MS sebesar Rp17.662.592.049,85. Selain itu, permasalahan
tersebut saat ini telah ditangani oleh Aparat Penegak Hukum atau dalam
proses peradilan.
b. Sebesar Rp6.163.926.632,00 merupakan reklasifikasi dari akun Kas di
Bendahara Pengeluaran pada beberapa SKPK yang saat ini sedang
ditangani aparat penegak hukum/peradilan atau dalam proses penetapan
kerugian daerah yaitu:

Nilai
No. Uraian Keterangan
(Rp)
1 Sekretariat Daerah – UP TA 2009 1.808.066.190,00 Dalam proses penetapan
kerugian daerah, dimana
tahapan saat ini TPKD telah
melakukan verifikasi atas
kerugian daerah tersebut.
2 Sekretariat Daerah – UP TA 2011 3.093.133.767,00 Dalam penanganan aparat
penegak hukum/peradilan,

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 78 dari 131


Nilai
No. Uraian Keterangan
(Rp)
dimana pada tahun 2015
Pengadilan Negeri/Tipikor
Banda Aceh telah membuat
keputusan hukum.
3 DPKKD – UP TA 2011 163.600.000,00 Dalam proses penetapan
kerugian daerah, dimana
tahapan saat ini TPKD telah
melakukan verifikasi atas
kerugian daerah tersebut.
4 DPKKD – Uang Kegiatan Lainnya 1.099.126.675,00 Dalam penanganan aparat
penegak hukum/peradilan.
Jumlah 6.163.926.632,00

c. Sebesar Rp227.206.252.728,29 merupakan reklasifikasi dari Aset Tetap.


Rincian Aset Lain-lain yang berasal dari reklasifikasi dari Aset Tetap
dapat dilihat pada Lampiran 9.

G.5.1.1.6 Kewajiban
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo dari Kewajiban per 31
144.900.278.885,11 125.066.152.733,32
Desember 2016 dan 2015

Saldo Kewajiban per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar


Rp144.900.278.885,11 dan Rp125.066.152.733,32 merupakan Kewajiban
Jangka Pendek.
G.5.1.1.6.1 Kewajiban Jangka Pendek
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo dari Kewajiban
Jangka Pendek per 31 Desember 2016 144.900.278.885,11 125.066.152.733,32
dan 2015

Saldo Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2016 dan 31 Desember


2015 sebesar Rp144.900.278.885,11 dan Rp125.066.152.733,32 merupakan
kewajiban Pemerintah Kabupaten Bireuen yang diharapkan dibayar dalam
waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca, dengan rincian sebagai
berikut:
Per 31 Desember 2016
No. Uraian
(Rp)
1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 25.596.930.287,85
2 Pendapatan Diterima Dimuka 291.427.402,26
3 Utang Belanja 73.862.318.297,00
4 Utang Jangka Pendek Lainnya 48,00
5 Utang Kepada Pihak Ketiga 45.149.602.850,00
Jumlah 144.900.278.885,11

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 79 dari 131


G.5.1.1.6.1.1 Utang Perhitungan Fihak Ketiga
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo dari Utang
Perhitungan Pihak Ketiga per 31 25.596.930.287,85 25.222.983.580,85
Desember 2016 dan 2015

Utang Perhitungan Fihak Ketiga per 31 Desember 2016 sebesar


Rp25.596.930.287,85 yang merupakan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
yang berasal dari periode sebelum TA 2016 berupa Utang Pemerintah
Kabupaten Bireuen kepada Negara atas pajak-pajak Negara sebesar
Rp25.222.983.579,85 sesuai Laporan Hasil Pemeriksaan oleh Inspektorat
Kabupaten Bireuen Nomor 700/R-49/IN-LHPK/2011 tanggal 25 Juli
2011.
Utang PFK tersebut merupakan pungutan pajak Negara yang belum
disetorkan ke Kas Negara atas dana hasil pemungutan pajak Negara yang
dikelola oleh Kuasa BUD dan berdasarkan hasil pemeriksaan Inspektorat
Kabupaten Bireuen diputuskan oleh Bupati Bireuen melalui Surat
Keputusan Pembebanan Sementara Nomor 256 Tahun 2011 tanggal 26
Juli 2011 sebesar Rp17.662.592.049,85 dibebankan kepada saudara MS
selaku mantan Kuasa BUD dan sebesar Rp7.560.391.530,00 dibebankan
kepada Saudara MG selaku Mantan Bupati Bireuen berdasarkan Surat
Keputusan Pembebanan Sementara Nomor 255 Tahun 2011 tanggal 26
Juli 2011.
Sedangkan selisihnya sebesar Rp373.946.708 berasal dari Utang PFK
pada BLUD RSUD dr. Fauziah Bireuen yang sampai dengan 31
Desember 2016 belum disetorkan ke Kas Negara, dengan rincian sebagai
berikut :
Per 31 Desember 2016
No. Uraian
(Rp)
1 PPN 304.014.838,00
2 PPh 22 17.244.692,00
3 PPh 23 35.612.047,00
4 PPh 4 (2) 4.558.185,00
5 Infaq 12.516.946,00
Jumlah 373.946.708,00

G.5.1.1.6.1.2 Pendapatan Diterima Dimuka


Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo dari Pendapatan
Diterima Dimuka per 31 Desember 291.427.402,26 254.582.329,47
2016 dan 2015

Saldo Pendapatan Diterima Di Muka sebesar Rp291.427.402,26


merupakan saldo pendapatan diterima di muka dari pembayaran di tahun

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 80 dari 131


2016 untuk pajak dan retribusi yang ketetapan atas masa izin berlakunya
melebihi tahun anggaran 2016 dengan rincian sebagai berikut:
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1 Pajak Reklame 0,00 125.501.732,46
2 Pajak Mineral Bukan Logam dan
0,00 18.804.347,83
Batuan
3 Retribusi Pemakaian Kekayaan
Daerah-Sewa Tanah dan 0,00 25.311.450,00
Bangunan
4 Retribusi Pemakaian Kekayaan
Daerah-Pasar Grosir dan/atau 0,00 84.964.799,18
Pertokoan
5 Retribusi Pemakaian Kekayaan
244.109.589,04 0,00
Daerah-Sewa Alat Berat
6 Retribusi Tempat Pelelangan-
643.835,62 0,00
Pelelangan Ikan
7 Retribusi Penjualan Produksi
4.164.388,56 0,00
Usaha Daerah
8 Pendapatan Hasil Kerjasama
42.509.589,04 0,00
BLUD
Jumlah 291.427.402,26 254.582.329,47

Pendapatan diterima di muka atas penerimaan Retribusi Pemakaian


Kekayaan Daerah-Sewa Alat Berat sejumlah Rp244.109.589,04
merupakan pendapatan diterima di muka dari pembayaran retribusi
tersebut di tahun 2016 yang ketetapannya memiliki masa sewa hingga
melewati tahun anggaran 2016.
Pendapatan diterima di muka atas penerimaan Retribusi Tempat
Pelelangan-Pelelangan Ikan sejumlah Rp643.835,62 merupakan
pendapatan diterima di muka dari pembayaran retribusi tersebut di tahun
2016 yang ketetapannya memiliki masa sewa hingga melewati tahun
anggaran 2016.
Pendapatan diterima di muka atas penerimaan Retribusi Penjualan
Produksi Usaha Daerah sejumlah Rp4.164.388,56 merupakan pendapatan
diterima di muka dari pembayaran retribusi tersebut di tahun 2016 yang
ketetapannya memiliki masa izin hingga melewati tahun anggaran 2016.
Pendapatan diterima di muka atas penerimaan Pendapatan Hasil
Kerjasama BLUD sejumlah Rp42.509.589,04 merupakan pendapatan
diterima di muka dari pembayaran pendapatan tersebut di tahun 2016
yang ketetapannya memiliki masa sewa hingga melewati tahun anggaran
2016.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 81 dari 131


G.5.1.1.6.1.3 Utang Belanja
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo dari Utang Belanja
73.862.318.297,00 26.184.807.698,00
per 31 Desember 2016 dan 2015

Jumlah Utang Belanja per 31 Desember 2016 dn 2015 adalah sebesar


Rp73.862.318.297,00 dan Rp26.184.807.698,00 terdiri dari atas:
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1 Utang Belanja Pegawai 0,00 81.765.193,00
2 Utang Belanja Barang dan 42.844.473.501,00 23.653.857.079,00
Jasa
3 Utang Belanja Modal 31.017.844.775,00 292.550.000,00
4 Utang Transfer Pemerintah 21,00 2.156.635.426,00
Daerah Lainnya
Jumlah 73.862.318.297,00 26.184.807.698,00

Saldo Utang Belanja Barang Dan Jasa sebesar Rp42.844.473.501,00


merupakan Belanja Barang Dan Jasa yang masih harus dibayar. RinUtang
Belanja Barang Dan Jasa dapat dilihat pada Lampiran 10.
Saldo Utang Belanja Modal sebesar Rp31.017.844.775,00 merupakan
Belanja Modal pada beberapa SKPK alam Kabupaten Bireuen yang
masih harus dibayar dengan rincian sebagai berikut:
Per 31 Desember 2016
No. Uraian
(Rp)
1 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 731.953.975,00
2 Dinas Kesehatan 1.491.190.600,00
3 Badan Layanan Umum RSUD Dr. Fauziah 4.329.578.800,00
4 Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Perumahan Rakyat 21.575.567.350,00
5 Dinas Pengairan,Pertambangan dan Energi 779.338.700,00
6 Dinas Pengelolaan Pasar, Kebersihan dan Pertamanan 276.510.000,00
7 Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha 1.439.205.350,00
Kecil Menengah
8 Dinas Kelautan dan Perikanan 394.500.000,00

Jumlah 31.017.844.775,00

Dari total nilai Utang Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar
Rp31.017.844.775,00 masih terdapat kewajiban lainnya yang harus
dibayarkan oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen kepada pihak ketiga
senilai Rp3.847.408.700,00 merupakan paket pekerjaan belanja modal
gedung dan bangunan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen dengan
rician sebagai berikut:

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 82 dari 131


Nilai
No Paket Pekerjaan
(Rp)
1 Pembangunan Puskesmas Cot Iju 1.935.680.000,-
2 Revitalisasi Puskesmas Pandrah 1.911.728.700,-
Jumlah 3.847.408.700,-

Paket pekerjaan tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2016


belum diserahterimakan kepada Pemerintah Kabupaten Bireuen, Berita
Acara Serah Terima baru ditandatangani pada bulan Januari 2017
sehingga Pemerintah Kabupaten Bireuen per 31 Desember 2016 tidak
dapat merealisasikan pembayaran atas paket pekerjaan dimaksud juga
tidak dapat dicatat sebagai utang dalam Neraca per 31 Desember 2016.
Saldo Utang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya sebesar Rp21,00
merupakan Dana Bagian Dari Hasil Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah
Tahun 2015 pada PPKD yang masih harus dibayar sesuai Peraturan
Bupati Bireuen Nomor 4 Tahun 2016 tentang Penetapan Kurang Bayar
Alokasi Dana Gampong dan Bagian dari Hasil Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah Bagi Gampong dalam Kabupaten Bireuen Tahun
Anggaran 2015.
G.5.1.1.6.1.4 Utang Jangka Pendek Lainnya
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo dari Utang Jangka
Pendek Lainnya per 31 Desember 48,00 19.574.252.683,00
2016 dan 2015

Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar
Rp48,00 dan Rp19.574.252.683,00. Saldo Utang Jangka Pendek Lainnya
sebesar Rp48,00 merupakan Alokasi Dana Gampong Tahun 2015 pada
PPKD yang masih harus dibayar sesuai Peraturan Bupati Bireuen Nomor
4 Tahun 2016 tentang Penetapan Kurang Bayar Alokasi Dana Gampong
dan Bagian dari Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Bagi Gampong
dalam Kabupaten Bireuen Tahun Anggaran 2015.
G.5.1.1.6.1.5 Utang Kepada Pihak Ketiga
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo dari Utang kepada
Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 45.149.602.850,00 53.829.526.442,00
dan 2015

Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 dan 31 Desember


2015 adalah Rp45.149.602.850,00 dan Rp53.829.526.442,00, dengan
rincian sebagai berikut:

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 83 dari 131


Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
Tagihan Penerangan Jalan
1 7.808.159.469,00 15.439.238.037,00
Umum (PLN)
2 Iuran BPJS 37.341.443.381,00 37.341.443.381,00
3 Iuran JKK 0,00 466.155.629,00
4 Iuran JKM 0,00 582.689.395,00
Jumlah 45.149.602.850,00 53.829.526.442,00

Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 dapat dilihat
pada Lampiran 11.
G.5.1.1.7 Ekuitas
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan saldo Ekuitas per 31
2.314.440.340.396,21 2.210.007.004.683,53
Desember 2016 dan 2015

Ekuitas per 31 Desember 2016 sebesar Rp2.314.440.340.396,21 berasal dari


perhitungan Ekuitas Akhir per 31 Desember 2016 dari Laporan Perubahan
Ekuitas.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 84 dari 131


G.5.2 Penjelasan atas Akun dalam Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan
ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
G.5.2.1 Ekuitas Awal
Ekuitas Awal per 01 Januari 2016 adalah sebesar Rp2.210.007.004.683,53.
Ekuitas tersebut diperoleh dari saldo ekuitas per 31 Desember 2015 di Neraca
(audited).
G.5.2.2 Surplus/Defisit – LO
Surplus/Defisit – LO untuk periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember
2016 adalah sebesar Rp158.354.079.707,04. Surplus/Defisit tersebut didapatkan
dari Laporan Operasional. Rincian lebih lanjut dapat dilihat pada penjelasan
Laporan Operasional.
G.5.2.3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar
Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, misalnya
koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-periode
sebelumnya dan perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.
Rincian koreksi-koreksi ekuitas per 31 Desember 2016 sebagai berikut:
G.5.2.3.1 Koreksi Nilai Persediaan
Saldo koreksi nilai persediaan adalah nihil
G.5.2.3.2 Selisih Revaluasi Aset Tetap
Selisih Revaluasi Aset Tetap sebesar Rp(57.364.084.766,75) merupakan
koreksi nilai aset tetap, dengan rincian sebagai berikut:
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 Koreksi kurang catat Aset Tetap 9.267.025.014,00
2 Koreksi lebih catat Aset Tetap (78.115.090,75)
3 Koreksi lebih catat Akumulasi Penyusutan 71.137.106,00
4 Koreksi kurang catat Akumulasi Penyusutan (66.674.131.796,00)
5 Koreksi Kurang Catat Aset Lainnya 50.000.000,00
Jumlah (57.364.084.766,75)

Rincian selisih Revaluasi Aset Tetap dapat dilihat pada Lampiran 12.
G.5.2.3.3 Koreksi Lain-lain
Saldo koreksi Lain-lain sebesar Rp3.443.340.772,39 berasal dari:
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 Koreksi Kas Di Bendahara Penerimaan (953.568,00)
2 Koreksi Piutang 5.293.458.790,99
3 Koreksi Penyisihan Piutang (1.731.474.015,60)
4 Koreksi Kewajiban (117.690.435,00)
Jumlah 3.443.340.772,39

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 85 dari 131


Rincian koreksi Lain-lain dapat dilihat pada Lampiran 13.
G.5.2.4 Ekuitas Akhir
Saldo Ekuitas Akhir Pemerintah Kabupaten Bireuen untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp2.314.440.340.396,21 didapatkan
dari perhitungan berikut:
Per 31 Desember 2016
Uraian
(Rp)
Ekuitas Awal 2.210.007.004.683,53
Surplus/Defisit LO 158.354.079.707,04
Koreksi Nilai Persediaan 0,00
Selisih Revaluasi Aset Tetap (57.364.084.766,75)
Koreksi Lain-lain 3.443.340.772,39
Ekuitas Akhir 2.314.440.340.396,21

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 86 dari 131


G.5.3 Penjelasan atas Akun dalam Laporan Operasional
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/(defisit) dari operasi, surplus/(defisit) dari kegiatan non operasional,
surplus/(defisit) sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/(defisit) - LO,
yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.
G.5.3.1 Kegiatan Operasional
G.5.3.1.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode sampai dengan 31 Desember 2016 dan
2015 sebesar Rp1.948.977.823.881,74 dan Rp1.752.412.993.777,82. Rincian
pendapatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Pendapatan Asli Daerah (PAD) 233.525.669.813,53 195.893.729.706,03
Pendapatan Transfer 1.641.228.721.800,21 1.492.755.614.191,79
Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 74.223.432.268,00 63.763.649.880,00
Jumlah Pendapatan 1.948.977.823.881,74 1.752.412.993.777,82

G.5.3.1.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)


Pendapatan Asli Daerah (PAD) TA 2016 direalisasikan sebesar
Rp233.525.669.813,53, dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Pendapatan Pajak Daerah 17.029.917.429,29 19.066.565.918,07


Pendapatan Retribusi Daerah 13.093.092.269,96 13.378.855.330,93
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 6.859.585.286,70 5.643.676.151,00
yang Dipisahkan
Lain-lain PAD Yang Sah 196.543.074.827,58 157.804.632.306,03
Jumlah PAD 233.525.669.813,53 195.893.729.706,03

Rincian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat dijelaskan sebagai berikut:


G.5.3.1.1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Pajak Hotel 175.815.150,00 90.619.790,00


Pajak Restoran 957.397.289,00 895.365.718,00
Pajak Hiburan 0,00 1.000.000,00
Pajak Reklame 533.514.862,46 446.266.878,82
Pajak Penerangan Jalan 9.620.504.183,00 8.794.901.926,00
Pajak Sarang Burung Walet 16.220.000,00 23.930.000,00
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 2.784.383.280,83 1.890.587.813,25
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan 1.759.368.324,00 2.305.619.560,00
Perkotaan
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan 1.182.714.340,00 4.618.274.232,00
(BPHTB)
Jumlah Pendapatan Pajak Daerah 17.029.917.429,29 19.066.565.918,07

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 87 dari 131


G.5.3.1.1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Retribusi Pelayanan Kesehatan 7.479.209.198,00 7.425.658.000,00


Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan 681.745.000,00 647.517.000,00
Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 597.784.000,00 301.200.000,00
Retribusi Pelayanan Pasar 638.210.000,00 573.345.000,00
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 102.301.500,00 85.610.000,00
Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan 35.188.181,00 32.134.500,00
Kakus
Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi 58.070.000,00 1.204.649.000,00
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 1.552.662.140,96 1.443.104.280,00
Retribusi Pasar Grosir dan/ atau Pertokoan 659.638.974,18 494.976.800,93
Retribusi Tempat Pelelangan 232.958.164,38 186.731.000,00
Retribusi Terminal 211.830.000,00 212.215.000,00
Retribusi Rumah Potong Hewan 104.575.000,00 103.140.000,00
Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga 3.600.000,00 0,00
Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 39.626.611,44 44.460.000,00
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 262.300.000,00 188.443.750,00
Retribusi Izin Gangguan 430.501.500,00 435.671.000,00
Retribusi Izin Perikanan 2.892.000,00 0,00
Jumlah Pendapatan Retribusi Daerah 13.093.092.269,96 13.378.855.330,93

G.5.3.1.1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan


31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Bagian Laba yang dibagikan kepada Pemda 6.859.585.286,70 5.643.676.151,00
(deviden) atas penyertaan modal pada
Perusahaan Milik Daerah/BUMD
Jumlah Pendapatan Hasil Pengelolaan
6.859.585.286,70 5.643.676.151,00
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

G.5.3.1.1.1.4 Pendapatan Asli Daerah Lainnya


31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak 0,00 126.300.000,00
Dipisahkan
Penerimaan Jasa Giro 2.610.584.476,31 2.458.037.113,00
Pendapatan Bunga 1.936.876.832,03 3.000.000.000,00
Pendapatan Denda atas Keterlambatan 2.247.529.600,00 0,00
Pelaksanaan Pekerjaan
Pendapatan Denda Pajak 0,00 52.105.511,00
Pendapatan dari Pengembalian 983.616.410,82 137.541.243,00
Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah 275.600.000,00 0,00
Pendapatan Zakat 3.840.465.190,00 3.072.150.674,00
Pendapatan BLUD 155.270.097.860,07 119.649.353.326,00
Lain-lain PAD yang Sah Lainnya 1.261.121.180,35 1.448.521.439,03
Dana Kapitasi JKN pada FKTP 28.117.183.278,00 27.860.623.000,00
Jumlah Pendapatan Asli Daerah Lainnya 196.543.074.827,58 157.804.632.306,03

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 88 dari 131


G.5.3.1.1.2 Pendapatan Transfer
Pendapatan Transfer TA 2016 direalisasikan sebesar
Rp1.641.228.721.800,21, dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Dana
Perimbangan 1.120.470.574.800,00 982.293.945.099,00
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat
Lainnya 361.336.571.000,00 351.220.439.000,00
Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi 159.421.576.000,21 159.241.230.092,79
Jumlah Pendapatan Transfer 1.641.228.721.800,21 1.492.755.614.191,79

Rincian Pendapatan Transfer dapat dijelaskan sebagai berikut:


G.5.3.1.1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan
Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan TA 2016 direalisasikan
sebesar Rp1.120.470.574.800,00, dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Dana Bagi Hasil Pajak 22.509.415.329,00 21.459.574.199,00
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 2.203.549.600,00 2.138.679.950,00
Dana Alokasi Umum (DAU) 816.856.418.000,00 780.023.926.000,00
Dana Alokasi Khusus (DAK) 153.926.401.021,00 178.671.764.950,00
Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik 124.974.790.850,00 0,00
Jumlah Transfer Pemerintah Pusat – Dana
1.120.470.574.800,00 982.293.945.099,00
Perimbangan

Rincian Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan dapat dijelaskan


sebagai berikut:
G.5.3.1.1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan 15.861.130.020,00 17.049.598.849,00
sektor Pertambangan
Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan 100.947.000,00 30.568.350,00
sektor Perkebunan
Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan 0,00 3.975.600,00
sektor Perhutanan
Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 6.304.295.364,00 4.170.767.400,00
25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi
Dalam Negeri dan PPh Pasal 21
Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau 243.042.945,00 204.664.000,00
Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak 22.509.415.329,00 21.459.574.199,00

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 89 dari 131


G.5.3.1.1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan 2.758.606,00 2.361.150,00
Bagi Hasil dari Dana Reboisasi 0,00 0,00
Bagi Hasil dari Iuran Tetap (Land-Rent) 80.758.050,00 206.976.000,00
Bagi Hasil dari Iuran Eksplorasi dan Iuran
Eksploitasi (Royalti) 133.605.809,00 141.304.800,00
Bagi Hasil dari Pungutan Hasil Perikanan 452.025.539,00 640.565.100,00
Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak Bumi 507.161.130,00 534.919.700,00
Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumi 1.007.314.102,00 610.869.000,00
Bagi Hasil dari Pertambangan Panas Bumi 19.926.364,00 1.684.200,00
Jumlah Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 2.203.549.600,00 2.138.679.950,00

G.5.3.1.1.2.1.3 Dana Alokasi Umum (DAU)


31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian (Rp) (Rp)

Dana Alokasi Umum 816.856.418.000,00 780.023.926.000,00


Jumlah DAU 816.856.418.000,00 780.023.926.000,00

G.5.3.1.1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus (DAK)


31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
DAK Bidang Infrastruktur Jalan 0,00 46.740.350.000,00
DAK Bidang Infrastruktur Irigasi 0,00 40.145.210.000,00
DAK Bidang Infrastruktur Air Minum 929.510.000,00 2.344.640.000,00
DAK Bidang Infrastruktur Sanitasi 760.510.000,00 2.435.930.000,00
DAK Bidang Keluarga Berencana 1.463.929.150,00 1.725.410.000,00
DAK Bidang Kehutanan 1.512.213.400,00 1.306.560.000,00
DAK Bidang Kesehatan 32.401.213.850,00 7.106.492.000,00
DAK Bidang Kelautan dan Perikanan 1.183.542.000,00 4.314.480.000,00
DAK Bidang Prasarana Pemerintahan 0,00 4.904.910.000,00
DAK Bidang Transportasi Perdesaan 953.337.000,00 0,00
DAK Bidang Perdagangan 2.186.068.000,00 24.324.894.950,00
DAK Bidang Lingkungan Hidup 852.493.600,00 981.780.000,00
DAK Bidang Pertanian 6.652.076.021,00 22.922.380.000,00
DAK Bidang Pendidikan 6.578.585.000,00 18.983.298.000,00
DAK Bidang Keselamatan Transportasi Darat 0,00 435.430.000,00
DAK Sarana dan Prasarana Penunjang 71.554.286.100,00 0,00
DAK Perhubungan 440.960.900,00 0,00
DAK Infrastruktur Publik Daerah 26.457.676.000,00 0,00
DAK Non Fisik 124.974.790.850,00 0,00
Jumlah DAK 278.901.191.871,00 178.671.764.950,00

G.5.3.1.1.2.2 Transfer Pemerintah Pusat Lainnya


Transfer Pemerintah Pusat Lainnya TA 2016 direalisasikan sebesar
Rp361.336.571.000,00, dengan rincian sebagai berikut:

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 90 dari 131


31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Dana Penyesuaian 361.336.571.000,00 351.220.439.000,00
Jumlah Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 361.336.571.000,00 351.220.439.000,00

Rincian Transfer Pemerintah Pusat Lainnya dapat dijelaskan sebagai


berikut:
G.5.3.1.1.2.2.1 Dana Penyesuaian
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Tunjangan Profesi Guru 0,00 190.632.546.000,00
Tambahan Penghasilan Guru PNSD 0,00 1.716.000.000,00
Insentif Dana Daerah 5.000.000.000,00 0,00
Transfer Dana Desa 356.336.571.000,00 158.871.893.000,00
Jumlah Dana Penyesuaian 361.336.571.000,00 351.220.439.000,00

G.5.3.1.1.2.3 Transfer Pemerintah Provinsi


Transfer Pemerintah Provinsi TA 2016 direalisasikan sebesar
Rp159.421.576.000,21, dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 33.218.161.090,21 32.582.051.683,79
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 126.203.414.910,00 126.659.178.409,00
Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi 159.421.576.000,21 159.241.230.092,79

Rincian Transfer Pemerintah Provinsi dapat dijelaskan sebagai berikut:


G.5.3.1.1.2.3.1 Pendapatan Bagi Hasil Pajak
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Pendapatan Bagi Hasil Pajak Kendaraan
Bermotor 5.424.190.479,93 4.972.140.332,26
Pendapatan Bagi Hasil Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor 6.098.066.005,86 5.776.133.670,19
Pendapatan Bagi Hasil Pajak Bahan Bakar
Kendaraan Bermotor 10.103.209.917,87 10.561.273.693,92
Pendapatan Bagi Hasil Pajak Pengambilan dan
Pemanfaatan Air Permukaan 14.071.914,93 9.134.739,93
Bagi Hasil Pajak Rokok 11.578.622.771,62 11.263.369.247,49
Jumlah Pendapatan Bagi Hasil Pajak 33.218.161.090,21 32.582.051.683,79

G.5.3.1.1.2.3.2 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya


Pendapatan Bagi Hasil Lainnya merupakan Transfer Dana Otonomi
Khusus dari Pemerintah Aceh.
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Transfer Dana Otonomi Khusus 126.203.414.910,00 126.659.178.409,00
Jumlah Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 126.203.414.910,00 126.659.178.409,00

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 91 dari 131


G.5.3.1.1.3 Lain-lain Pendapatan Yang Sah
Lain-lain Pendapatan Yang Sah TA 2016 direalisasikan sebesar
Rp74.223.432.268,00, dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Pendapatan Hibah 74.223.432.268,00 63.763.649.880,00
Pendapatan Lainnya 0,00 0,00
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah 74.223.432.268,00 63.763.649.880,00

Rincian Lain-lain Pendapatan Yang Sah dapat dijelaskan sebagai berikut:


G.5.3.1.1.3.1 Pendapatan Hibah
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Pendapatan Hibah dari Pemerintah 0,00 17.318.700.000,00
Pendapatan Hibah dari Pemerintah Daerah
Lainnya 73.934.803.268,00 46.352.013.880,00
Pendapatan Hibah dari Luar Negeri 288.629.000,00 92.936.000,00
Jumlah Pendapatan Hibah 74.223.432.268,00 63.763.649.880,00

Pendapatan Hibah dari Pemerintah Daerah Lainnya sebesar


Rp73.934.803.268,00 merupakan Hibah Mobil dari Pemerintah Aceh
sebesar Rp658.376.787,00 pada Dinas Kesehatan, Rp219.458.929,00
pada BLUD dr. Fauziah dan sebesar Rp395.000.000,00 pada DPKKD,
dan Hibah Dana BOS untuk sekolah swasta dan sekolah negeri pada
Dinas P dan K masing - masing sebesar Rp7.320.450.000,00 dan
Rp63.076.009.974,00, serta Hibah dari Pemerintah Aceh berupa website
pada Kantor Arsip sebesar Rp50.000.000,00, dan Hibah Persediaan
Barang pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebesar
Rp1.226.988.578,00, terdapat juga Hibah Tanah dari BPS sebesar
Rp988.519.000,00 pada Kecamatan Kota Juang.
Jumlah Hibah Mobil dari Pemerintah Aceh sebesar Rp658.376.787,00
pada Dinas Kesehatan, Rp219.458.929,00 pada BLUD dr. Fauziah dan
sebesar Rp395.000.000,00 pada DPKKD yang disajikan merupakan nilai
buku atas aset dimaksud setelah diperhitungkan nilai penyusutannya.
Pendapatan Hibah dari Luar Negeri merupakan hibah Bank Dunia kepada
Pemerintah Indonesia sesuai Grant Agreement Nomor TF091895-IND
tanggal 5 Juni 2008 yang diteruskan sebagian kepada Pemerintah
Kabupaten Bireuen sesuai Naskah Perjanjian Penerusan Hibah antara
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Bireuen
Nomor NPPH-41/PK/2009 tanggal 23 November 2009
G.5.3.1.2 Beban
Jumlah Beban Pemerintah Kabupaten Bireuen untuk periode yang berakhir
sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1.786.572.207.647,70,
yang dapat dirinci sebagai berikut :

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 92 dari 131


31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Beban Pegawai 787.642.115.337,43 742.317.196.044,41
Beban Persediaan 49.691.216.528,00 61.649.014.047,07
Beban Jasa 251.810.645.235,83 211.335.291.951,11
Beban Pemeliharaan 10.676.612.993,00 11.799.106.405,00
Beban Perjalanan Dinas 28.086.947.315,00 22.641.075.045,00
Beban Bunga 0,00 0,00
Beban Subsidi 0,00 0,00
Beban Hibah 74.959.698.945,00 54.074.469.600,00
Beban Bantuan Sosial 31.278.497.100,00 42.997.155.000,00
Beban Penyusutan 108.753.753.706,00 109.347.168.906,00
Beban Penyisihan Piutang 1.063.085.521,54 1.720.955.574,64
Beban Transfer 442.609.634.965,90 242.544.939.496,00
Beban Lain-lain 0,00 1.157.527.160,00
Jumlah Beban 1.786.572.207.647,70 1.501.583.899.229,23

Rincian Beban dapat dijelaskan sebagai berikut:


G.5.3.1.2.1 Beban Pegawai
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Beban Gaji dan Tunjangan 597.064.231.833,00 558.621.444.839,00
Beban Tambahan Penghasilan PNS 185.811.775.113,00 178.886.609.668,00
Beban Penerimaan lainnya Pimpinan dan 3.584.000.000,00 3.624.000.000,00
anggota DPRD serta KDH/WKDH
Insentif Pemungutan Pajak Daerah 642.605.342,43 539.294.969,41
Insentif Pemungutan Retribusi Daerah 146.665.406,00 160.590.068,00
Uang Lembur 392.837.643,00 485.256.500,00
Jumlah Beban Pegawai 787.642.115.337,43 742.317.196.044,41

G.5.3.1.2.2 Beban Persediaan


31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Beban Bahan Pakai Habis 20.137.785.647,92 19.015.890.184,08


Beban Persediaan Bahan/ Material 29.553.430.880,08 42.633.123.862,99
Jumlah Beban Persediaan 49.691.216.528,00 61.649.014.047,07

G.5.3.1.2.3 Beban Jasa


31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Beban Jasa Kantor 56.518.581.795,00 119.228.852.343,00


Beban Premi Asuransi 21.685.608,89 558.904,11
Beban Cetak dan Penggandaan 8.729.877.452,00 9.362.924.851,00
Beban Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir 762.567.207,65 788.802.038,00
Beban Sewa Sarana Mobilitas 174.605.000,00 320.377.000,00
Beban Sewa Perlengkapan dan Peralatan 542.192.100,00 1.009.688.598,00
Kantor

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 93 dari 131


31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Beban Makanan dan Minuman 11.785.332.472,00 12.675.109.867,00


Beban Pakaian Dinas dan Atributnya 509.840.000,00 907.409.000,00
Beban Pakaian Kerja 118.314.700,00 340.742.000,00
Belanja Pakaian khusus dan hari-hari tertentu 1.940.689.599,00 2.008.062.949,00
Beban Jasa Konsultasi 1.282.587.300,00 3.216.327.300,00
Beban Barang Untuk Diserahkan kepada 1.097.361.500,00 601.783.000,00
Masyarakat/Pihak Ketiga
Beban kursus, pelatihan, sosialisasi dan 3.872.337.068,00 4.340.807.726,00
bimbingan teknis PNS
Honorarium PNS 12.566.183.500,00 14.582.747.658,00
Honorarium Non PNS 30.960.559.973,00 31.735.476.010,00
Uang untuk diberikan kepada Pihak 786.900.000,00 608.300.000,00
Ketiga/Masyarakat
Beban Barang dan Jasa BLUD 29.316.140.439,29 0,00
Belanja Pegawai BLUD 80.498.980.024,00 0,00
Honorarium Perangkat Gampong 1.107.300.000,00 1.009.500.000,00
Beban Jasa Pelayanan Kesehatan Hewan 0,00 55.600.000,00
Beban Pendukung Pelayanan Kesehatan 5.521.362.497,00 5.692.222.707,00
Beban Penyaluran Zakat, Infaq dan Sedekah 3.697.247.000,00 2.850.000.000,00
Jumlah Beban Jasa 251.810.645.235,83 211.335.291.951,11

G.5.3.1.2.4 Beban Pemeliharaan


31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Beban Perawatan Kendaraan Bermotor 7.387.912.413,00 8.298.318.399,00


Beban Pemeliharaan 3.288.700.580,00 3.500.788.006,00
Jumlah Beban Pemeliharaan 10.676.612.993,00 11.799.106.405,00

G.5.3.1.2.5 Beban Perjalanan Dinas


31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)

Beban Perjalanan Dinas Dalam Daerah 9.649.180.226,00 6.842.883.792,00


Beban Perjalanan Dinas Luar Daerah 18.437.767.089,00 15.778.491.253,00
Beban Perjalanan Dinas Luar Negeri 0,00 19.700.000,00
Jumlah Beban Perjalanan Dinas 28.086.947.315,00 22.641.075.045,00

G.5.3.1.2.6 Beban Hibah


31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Beban Hibah kepada Pemerintah 288.000.000,00 0,00
Beban Hibah kepada Kelompok Masyarakat 0,00 10.168.900.000,00
Beban Hibah kepada Organisasi 29.880.000.000,00 430.000.000,00
Kemasyarakatan
Beban Hibah Dana BOS untuk Satuan 7.320.450.000,00 6.757.350.000,00
Pendidikan Dasar
Beban Hibah Barang atau Jasa 37.471.248.945,00 36.718.219.600,00
Jumlah Beban Hibah 74.959.698.945,00 54.074.469.600,00

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 94 dari 131


G.5.3.1.2.7 Beban Bantuan Sosial
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Beban Bantuan Sosial kepada Masyarakat 4.442.450.000,00 4.692.500.000,00
Beban Bantuan Sosial Barang 26.836.047.100,00 38.304.655.000,00
Jumlah Beban Bantuan Sosial 31.278.497.100,00 42.997.155.000,00

G.5.3.1.2.8 Beban Penyusutan


31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 29.513.022.139,00 19.344.650.334,00
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 14.144.020.133,00 12.593.831.844,00
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, dan Jaringan 65.096.711.434,00 77.408.686.728,00
Jumlah Beban Penyusutan 108.753.753.706,00 109.347.168.906,00

G.5.3.1.2.9 Beban Penyisihan Piutang


31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Beban Penyisihan Piutang Pendapatan Pajak Daerah 888.206.242,04 1.551.431.437,64
Beban Penyisihan Piutang Pendapatan Retribusi 174.879.279,50 169.524.137,00
Daerah
Jumlah Beban Penyisihan Piutang 1.063.085.521,54 1.720.955.574,64

G.5.3.1.2.10 Beban Transfer


31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 1.825.279.292,00 2.156.635.426,00
Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 440.020.236.173,90 239.529.303.070,50
Beban Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 764.119.500,00 859.001.000,00
Jumlah Beban Transfer 442.609.634.965,90 242.544.939.496,50

G.5.3.1.2.11 Beban Lain-lain.


31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Beban Penurunan Nilai Investasi 0,00 152.607.900,00
Beban Lain-lain 0,00 1.004.919.260,00
Jumlah Beban Lain-Lain 0,00 1.157.527.160,00

G.5.3.1.3 Surplus/Defisit Dari Operasi


Jumlah Pendapatan Pemerintah Kabupaten Bireuen adalah sebesar
Rp1.948.977.823.881,74, sedangkan Beban sebesar
Rp1.786.572.207.647,70, sehingga per 31 Desember 2016 Pemerintah
Kabupaten Bireuen mengalami Surplus Dari Operasi sebesar
Rp162.405.616.234,04 (Rp1.948.977.823.881,74-Rp1.786.572.207.647,70).

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 95 dari 131


G.5.3.1.4 Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Surplus Non Operasional 0,00 0,00
Defisit Non Operasional (2.007.033.527,00) (998.000.000,00)
Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional (2.007.033.527,00) (998.000.000,00)

Rincian Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional dapat dijelaskan


sebagai berikut:
G.5.3.1.4.1 Defisit Non Operasional
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 2.007.033.527,00 998.000.000,00
Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 2.007.033.527,00 998.000.000,00

Jumlah Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya merupakan


penghapusan Aset Tetap.
G.5.3.1.5 Surplus/Defisit Sebelum Pos Luar Biasa
Jumlah Surplus Dari Operasi dan Defisit dari Kegiatan Non Operasional
Pemerintah Kabupaten Bireuen per 31 Desember 2016 adalah sebesar
Rp162.405.616.234,04 dan Rp2.007.033.527,00, sehingga diperoleh Surplus
Sebelum Pos Luar Biasa sebesar Rp160.398.582.707,04
(Rp162.405.616.234,04 - Rp2.007.033.527,00).
G.5.3.1.6 Pos Luar Biasa
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Pendapatan Luar Biasa 0,00 0,00
Beban Luar Biasa (2.044.503.000,00) (1.295.907.000,00)
Pos Luar Biasa (2.044.503.000,00) (1.295.907.000,00)

Rincian Pos Luar Biasa dapat dijelaskan sebagai berikut:


G.5.3.1.6.1 Beban Luar Biasa
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Beban Luar Biasa 2.044.503.000,00 1.295.907.000,00
Jumlah Beban Luar Biasa 2.044.503.000,00 1.295.907.000,00

Jumlah Beban Luar Biasa merupakan realisasi Belanja Tak Terduga


sebesar Rp1.972.113.000,00, pengembalian Dana BOS sebesar
Rp72.390.000,00.
G.5.3.1.7 Surplus/Defisit-LO
Jumlah Surplus Sebelum Pos Luar Biasa dan Pos Luar Biasa Pemerintah
Kabupaten Bireuen per 31 Desember 2016 adalah sebesar
Rp160.398.582.707,04 dan Rp(2.044.503.000,00) sehingga diperoleh
Surplus-LO sebesar Rp158.354.079.707,04 (Rp160.398.582.707,04 +
Rp(2.044.503.000,00)).

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 96 dari 131


G.5.3 Penjelasan atas Akun dalam Laporan Realisasi Anggaran
G.5.4.1 Pendapatan
Realisasi pendapatan TA 2016 mencapai Rp1.837.712.229.968,30 atau 94,13%
dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp1.952.340.765.404,38. Rincian
pendapatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Realisasi TA 2016
Anggaran TA 2016 Realisasi TA 2015
No. Uraian Anggaran Proporsi
(Rp) Jumlah (Rp) (Rp)
(%) (%)
1 Pendapatan Asli
199.866.989.814,38 186.162.575.752,23 93,14 10,13 173.972.782.734,16
Daerah
2 Pendapatan
1.752.066.774.590,00 1.651.261.025.216,07 94,25 89,86 1.493.615.595.664,58
Transfer
3 Lain-lain
Pendapatan yang 407.001.000,00 288.629.000,00 70,92 0,01 92.936.000,00
Sah
Jumlah Pendapatan 1.952.340.765.404,38 1.837.712.229.968,30 94,13 100,00 1.667.681.314.398,74

G.5.4.1.1 Pendapatan Asli Daerah


Pendapatan Asli Daerah (PAD) TA 2016 dapat direalisasikan sebesar
Rp186.162.575.752,23 atau 93,14% dari target sebesar
Rp199.866.989.814,38. Rincian Pendapatan Asli Daerah dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Realisasi TA 2016
Anggaran TA 2016 Realisasi TA 2015
No. Uraian Jumlah Anggaran Proporsi
(Rp) (Rp)
(Rp) (%) (%)
1 Pajak Daerah 19.041.768.799,00 16.536.779.057,00 86,84 8,88 17.648.407.313,00
2 Retribusi Daerah 13.763.141.000,00 13.510.255.196,00 98,16 7,26 14.862.066.190,00
Hasil Pengelolaan
3 Kekayaan Daerah yang 4.869.061.663,00 4.916.471.188,70 100,97 2,64 4.869.061.663,00
Dipisahkan
4 Lain-lain PAD yg Sah 162.193.018.352,38 151.199.070.310,53 93,22 81,22 136.593.247.568,16
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 199.866.989.814,38 186.162.575.752,23 93,14 100,00 173.972.782.734,16

Dari jumlah keseluruhan realisasi penerimaan PAD tersebut yang


memberikan kontribusi paling besar adalah penerimaan Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar 81,22% dari total realisasi. Secara
keseluruhan kontribusi PAD terhadap total Pendapatan TA 2016 adalah
sebesar 10.13%. Jika dibandingkan dengan realisasi PAD TA 2015 sebesar
Rp173.972.782.734,16 maka PAD TA 2016 secara nominal meningkat
sebesar Rp12.189.793.018,07.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 97 dari 131


G.5.4.1.1.1 Pajak Daerah
Rincian Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari Pajak Daerah untuk TA
2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Pajak Hotel 200.000.000,00 195.884.440,00 97.94 78.311.500,00
Pajak Restoran 975.000.000,00 925.941.289,00 94.97 869.211.718,00
Pajak Hiburan - - - 1.000.000,00
Pajak Reklame 475.000.000,00 408.013.130,00 85,90 440.727.425,00
Pajak Penerangan Jalan 8.800.000.000,00 9.573.276.933,00 108,79 8.736.906.613,00
Pajak Sarang Burung Walet 50.000.000,00 41.680.000,00 83,36 25.260.000,00
Pajak Mineral Bukan Logam 1.900.000.000,00 2.765.578.933,00 145,56 1.889.315.238,00
dan Batuan
Pajak Bumi dan Bangunan 2.150.000.000,00 1.443.689.992,00 67,15 989.400.587,00
Perdesaan dan Perkotaan
BPHTB 4.491.768.799,00 1.182.714.340,00 26,33 4.618.274.232,00
Jumlah 19.041.768.799,00 16.536.879.057,00 86,84 17.648.407.313,00

G.5.4.1.1.2 Retribusi Daerah


Rincian Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari Retribusi Daerah untuk
TA 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Retribusi Pelayanan 7.629.771.000,00 7.933.624.100,00 103,98 9.143.128.900,00
Kesehatan
Retribusi Pelayanan 800.000.000,00 681.745.000,00 85,22 647.517.000,00
Persampahan/
Kebersihan
Retribusi Pelayanan Parkir 600.450.000,00 601.484.000,00 100,17 307.600.000,00
di Tepi Jalan Umum –
LRA
Retribusi Pelayanan Pasar 600.000.000,00 580.210.000,00 96,70 572.745.000,00
Retribusi Pengujian 100.000.000,00 102.701.500,00 102,70 85.210.000,00
Kendaraan Bermotor
Retribusi Penyediaan 25.000.000,00 35.188.181,00 140,75 32.134.500,00
dan/atau Penyedotan
Kakus
Retribusi Pengendalian 0,00 58.070.000,00 - 1.170.931.000,00
Menara Telekomunikasi
Retribusi Pemakaian 1.450.000.000,00 1.704.912.240,00 117,58 1.301.785.540,00
Kekayaan Daerah
Retribusi Pasar Grosir dan/ 550.000.000,00 522.428.675,00 94,99 427.353.500,00
atau Pertokoan
Retribusi Tempat 318.450.000,00 233.602.000,00 73,36 186.731.000,00
Pelelangan
Retribusi Terminal 262.920.000,00 208.630.000,00 79,35 215.215.000,00

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 98 dari 131


TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Retribusi Rumah Potong 206.550.000,00 104.575.000,00 50,63 103.140.000,00
Hewan
Retribusi Tempat Rekreasi 0,00 3.600.000,00 - 0,00
dan Olahraga
Retribusi Penjualan 100.000.000,00 43.791.000,00 43,79 44.460.000,00
Produksi Usaha Daerah
Retribusi Izin Mendirikan 600.000.000,00 262.300.000,00 43,72 188.443.750,00
Bangunan
Retribusi Izin Gangguan – 500.000.000,00 430.501.500,00 86,10 435.671.000,00
LRA
Retribusi Izin Perikanan 20.000.000,00 2.892.000,00 14,46 0,00

Jumlah 13.763.141.000,00 13.510.255.196,00 98,16 14.862.066.190,00

G.5.4.1.1.3 Hasil Pengelolaan kekayaan Daerah yang Dipisahkan


Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan TA 2016
terealisasi sebesar Rp4.916.471.188,70 dari anggaran Rp4.869.061.663,00
atau 100,97% dari anggaran yang berasal dari hasil pembagian deviden
yang diterima dari PT Bank Aceh. Dibandingkan dengan realisasi
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan TA
2015 sebesar Rp4.869.061.663,00 maka pada TA 2016 terjadi peningkatan
sebesar Rp47.409.525,70.
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Bagian Laba pada PT Bank
4.869.061.663,00 4.916.471.188,70 100,97 4.869.061.663,00
Aceh
Jumlah 4.869.061.663,00 4.916.471.188,70 100,97 4.869.061.663,00

G.5.4.1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah


Rincian Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari Lain-lain PAD yang Sah
berasal dari:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Hasil penjualan aset daerah yang 0,00 0,00 - 126.300.000,00
tidak dipisahkan
Penerimaan Jasa Giro 4.000.000.000,00 2.615.140.657,31 65,38 2.443.144.741,00
Pendapatan Bunga Deposito 0,00 1.936.876.832,03 - 3.000.000.000,00
Pendapatan Denda Pajak 0,00 0,00 - 52.105.511,00
Pendapatan Denda Atas 2.368.544.280,91 2.247.529.600,00 94,89 0,00
Keterlambatan Pelaksanaan
Pekerjaan
Pendapatan dari Pengembalian 3.195.130.524,47 983.616.410,82 30,78 137.541.243,00
Hasil dari Pemanfaatan 0,00 275.600.000,00 - 317.394.000,00
Kekayaan Daerah
Pendapatan Zakat* 4.000.000.000,00 4.059.969.268,00 101,50 2.850.000.000,00

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 99 dari 131


TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Pendapatan BLU RSUD Dr. 119.040.802.006,00 109.843.247.710,11 92,27 98.280.509.292,00
Fauziah Bireuen
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 0,00 1.109.899.554,26 - 1.451.120.781,16
yang Sah
Dana Kapitasi JKN pada FKTP 29.588.541.541,00 28.127.190.278,00 95,06 27.935.132.000,00
Jumlah 162.193.018.352,38 151.199.070.310,53 93,22 136.593.247.568,16

G.5.4.1.2 Pendapatan Transfer


Pendapatan Transfer sampai dengan akhir TA 2016 dapat direalisasikan
sebesar Rp1.651.261.025.216,07 atau 94,25% dari anggaran sebesar
Rp1.752.066.774.590,00, dengan rincian sebagaimana tabel berikut:
Realisasi TA 2016
Anggaran TA 2016 Realisasi TA 2015
Uraian Jumlah Anggaran Proporsi
(Rp) (Rp)
(Rp) (%) (%)
Transfer Pemerintah Pusat -
1.211.257.178.489,00 1.120.470.574.800,00 92,50 67,86 984.896.515.695,00
Dana Perimbangan
Transfer Pemerintah Pusat –
361.336.571.000,00 361.336.571.000,00 100,00 21,88 351.220.439.000,00
Lainnya
Transfer Pemerintah
179.473.025.101,00 169.453.879.416,07 94,42 10,26 157.498.640.969,58
Provinsi
Jumlah Pendapatan 1.752.066.774.590,00 1.651.261.025.216,07 94,25 100,00 1.493.615.595.664,58
Transfer

Jika dibandingkan dengan realisasi Pendapatan Transfer TA 2015 sebesar


Rp1.493.615.595.664,58 maka Pendapatan Transfer TA 2016 secara
nominal meningkat sebesar Rp157.645.429.551,49.
G.5.4.1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan
Realisasi Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan TA 2016 sebesar
Rp1.120.470.574.800,00 atau 92,50% dari anggaran sebesar
Rp1.211.257.178.489,00, yang bersumber dari:
Realisasi TA 2016
Anggaran TA 2016 Realisasi TA 2015
Uraian Jumlah Anggaran Proporsi
(Rp) (Rp)
(Rp) (%) (%)
Dana Bagi Hasil Pajak 21.411.413.889,00 22.509.415.329,00 105,13 2,01 21.459.574.199,00
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak
3.246.818.000,00 2.203.549.600,00 67,87 0,20 4.741.250.546,00
(SDA)
Dana Alokasi Umum (DAU) 816.856.418.000,00 816.856.418.000,00 100,00 72,90 780.023.926.000,00
Dana Alokasi Khusus (DAK) 192.237.027.000,00 153.926.401.021,00 80,07 13,74 178.671.764.950,00
Dana Alokasi Khusus (DAK)
177.505.501.600,00 124.974.790.850,00 70,41 11,15 0,00
Non Fisik
Jumlah Pendapatan
Transfer Pemerintah Pusat 1.211.257.178.489,00 1.120.470.574.800,00 92,50 100,00 984.896.515.695,00
Dana Perimbangan

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 100 dari 131


Rincian Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan TA 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
G.5.4.1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak
Anggaran dan realisasi Dana Bagi Hasil Pajak TA 2016 serta realisasi
TA 2015 adalah sebagai berikut:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan
14.411.561.000,00 15.861.130.020,00 110,06 17.049.598.849,00
Bangunan sektor Pertambangan
Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan
128.868.000,00 100.947.000,00 78,33 30.568.350,00
Bangunan sektor Perkebunan
Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan
0,00 0,00 - 3.975.600,00
Bangunan sektor Perhutanan
Bagi hasil dari Pajak Penghasilan
Pasal 25 dan pasal 29 WP 6.721.408.000,00 6.304.295.364,00 93,79 4.170.767.400,00
Pribadi DN
Bagi Hasil dari Cukai & Tembakau 149.576.889,00 243.042.945,00 162,49 204.664.000,00
Jumlah 21.411.413.889,00 22.509.415.329,00 105,13 21.459.574.199,00

G.5.4.1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam


Anggaran dan realisasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam TA 2016
serta realisasi TA 2015 adalah sebagai berikut:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Bagi hasil dari Iuran Hak 5.247.000,00 0,00 - 0,00
Pengusahaan Hutan
Bagi Hasil Kehutanan PSDH 0,00 2.758.606,00 - 2.583.437,00
DBH Kehutanan Dana Reboisasi 0,00 0,00 - 231.087,00
Bagi hasil dari iuran tetap (Land- 0,00 80.758.050,00 - 206.976.000,00
rent)
Bagi hasil dari Iuran Eksplorasi 497.544.000,00 133.605.809,00 26,85 177.760.658,00
Iuran Eksploitasi (Royalti)
Bagi hasil dari Pungutan Hasil 1.089.194.000,00 452.025.539,00 41,50 703.264.033,00
Perikanan
Bagi hasil dari Pertambangan 836.956.000,00 507.161.130,00 60,60 1.013.191.749,00
Minyak Bumi
Bagi hasil dari Pertambangan Gas 817.877.000,00 1.007.314.102,00 123,16 2.635.559.382,00
Bumi
Pertambangan Panas Bumi 0,00 19.926.364,00 - 1.684.200,00
Jumlah 3.246.818.000,00 2.203.549.600,00 67,87 4.741.250.546,00

G.5.4.1.2.1.3 Dana Alokasi Umum


Anggaran dan realisasi Dana Alokasi Umum TA 2016 serta realisasi TA
2015 adalah Rp816.856.418.000,00 dan Rp816.856.418.000,00 serta
Rp780.023.926.000,00.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 101 dari 131


TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Dana Alokasi Umum
816.856.418.000,00 816.856.418.000,00 100,00 780.023.926.000,00
(DAU)
Jumlah 816.856.418.000,00 816.856.418.000,00 100,00 780.023.926.000,00

G.5.4.1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus


Anggaran dan realisasi Dana Alokasi Khusus TA 2016 serta realisasi TA
2015 adalah Rp192.237.027.000,00 dan Rp153.926.401.021,00 serta
Rp178.671.764.950,00
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Dana Alokasi Khusus 192.237.027.000,00 153.926.401.021,00 80,07 178.671.764.950,00
(DAK)
Jumlah 192.237.027.000,00 153.926.401.021,00 80,07 178.671.764.950,00

G.5.4.1.2.1.5 Dana Alokasi Khusus Non Fisik


Anggaran dan realisasi Dana Alokasi Khusus TA 2016 serta realisasi TA
2015 adalah Rp177.505.501.600,00 dan Rp124.974.790.850,00 serta
Rp0,00
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Dana Alokasi Khusus 177.505.501.600,00 124.974.790.850,00 70,41 0,00
(DAK) Non Fisik
Jumlah 177.505.501.600,00 124.974.790.850,00 70,41 0,00

G.5.4.1.2.2 Transfer Pemerintah Pusat Lainnya


Realisasi Transfer Pemerintah Pusat Lainnya TA 2016 sebesar
Rp361.336.571.000,00 atau 100,00% dari anggaran sebesar
Rp361.336.571.000,00, yang bersumber dari Dana Penyesuaian, dengan
rincian sebagai berikut:
Realisasi TA 2016
Anggaran TA 2016 Realisasi TA 2015
Uraian Anggaran Proporsi
(Rp) Jumlah (Rp) (Rp)
(%) (%)
Dana Penyesuaian 361.336.571.000,00 361.336.571.000,00 100,00 100,00 351.220.439.000,00
Jumlah Pendapatan
Transfer Pemerintah Pusat 361.336.571.000,00 361.336.571.000,00 100,00 100,00 351.220.439.000,00
Lainnya

Saldo tersebut merupakan jumlah Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah


Pusat Lainnya untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember
2016 dengan rincian sebagai berikut:
G.5.4.1.2.2.1 Dana Penyesuaian
Anggaran dan realisasi Dana Penyesuaian TA 2015 serta realisasi TA
2014 adalah sebagai berikut:

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 102 dari 131


Realisasi TA 2016
Anggaran TA 2016 Realisasi TA 2015
No. Uraian Jumlah Anggaran Proporsi
(Rp) (Rp)
(Rp) (%) (%)
1 Dana Penyesuaian Tunjangan
0,00 0,00 190.632.546.000,00
Profesi Guru
2 Dana Penyesuaian Tambahan
0,00 0,00 1.716.000.000,00
Penghasilan Guru PNSD
3 Dana Insentif Daerah 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 100,00 1,38 0,00
4 Transfer Dana Desa 356.336.571.000,00 356.336.571.000,00 100,00 98,62 158.871.893.000,00
Jumlah Pendapatan Transfer
361.336.571.000,00 361.336.571.000,00 100,00 100,00 351.220.439.000,00
Pemerintah Pusat Lainnya

G.5.4.1.2.3 Transfer Pemerintah Provinsi


Rincian Transfer Pemerintah Provinsi untuk TA 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
Realisasi TA 2016
Anggaran TA 2016 Realisasi TA 2015
No. Uraian Anggaran Proporsi
(Rp) Jumlah (Rp) (Rp)
(%) (%)
1 Pendapatan Bagi Hasil
53.269.610.191,00 43.250.464.506,07 81,19 25,52 30.839.462.560,58
Pajak
2 Pendapatan Bagi Hasil
126.203.414.910,00 126.203.414.910,00 100,00 74,48 126.659.178.409,00
Lainnya
Jumlah Pendapatan Transfer
179.473.025.101,00 169.453.879.416,07 94,42 100,00 157.498.640.969,58
Pemerintah Provinsi

Saldo tersebut merupakan Pendapatan Transfer dari Pemerintah Provinsi


Aceh untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2016
dengan rincian sebagai berikut :
G.5.4.1.2.3.1 Pendapatan Bagi Hasil Pajak
Anggaran dan realisasi Pendapatan Bagi Hasil Pajak TA 2016 serta
realisasi TA 2015 adalah sebagai berikut:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Bagi Hasil dari Pajak Kendaraan 7.557.369.894,00 6.619.019.864,35 87,58 5.801.487.947,32
Bermotor
Bagi Hasil dari Bea Balik Nama 10.091.686.476,00 7.602.997.639,56 75,34 5.926.134.842,45
Kendaraan Bermotor
Bagi Hasil dari Pajak Bahan 13.233.534.311,00 10.587.698.836,34 80,01 9.834.975.834,60
Bakar Kenderaan Bermotor
Bagi Hasil dari Pajak Air 7.000.000,00 10.462.268,04 149,46 7.554.195,06
Permukaan
Pajak Rokok 22.380.019.510,00 18.430.285.897,78 82,35 9.269.309.741,15
Jumlah 53.269.610.191,00 43.250.464.506,07 81,19 30.839.462.560,58

G.5.4.1.2.3.2 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya


Anggaran dan realisasi Pendapatan Bagi Hasil Lainnya TA 2016 serta
realisasi TA 2015 adalah sebagai berikut:

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 103 dari 131


TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Pendapatan Bagi Hasil
126.203.414.910,00 126.203.414.910,00 100,00 126.659.178.409,00
Lainnya
Jumlah 126.203.414.910,00 126.203.414.910,00 100,00 126.659.178.409,00

Pendapatan Bagi Hasil Lainnya Pemerintah Kabupaten Bireuen TA 2016


berasal dari Dana Otonomi Khusus Aceh sebesar Rp126.203.414.910,00.
G.5.4.1.3 Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
Pendapatan Daerah yang bersumber dari Lain-lain Pendapatan yang Sah
sampai dengan berakhirnya TA 2016 terealisasi sebesar Rp288.629.000,00
dari yang anggaran sebesar Rp407.001.000,00 atau 70,92% yang bersumber
dari:
Realisasi
Realisasi TA
No. Uraian Anggaran (Rp) Anggaran Proporsi
Jumlah (Rp) 2015 (Rp)
(%) (%)
1 Pendapatan HIbah 407.001.000,00 288.629.000,00 70,92 100,00 92.936.000,00
Jumlah Lain-lain Pendapatan
407.001.000,00 288.629.000,00 70,92 100,00 92.936.000,00
Daerah yang Sah

Saldo tersebut merupakan jumlah Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah


untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2016 dengan rincian
sebagai berikut:
G.5.4.1.3.1 Pendapatan Hibah
Anggaran dan realisasi Pendapatan Hibah TA 2016 serta realisasi TA
2015 adalah sebagai berikut:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Pendapatan Hibah 407.001.000,00 288.629.000,00 70,92 92.936.000,00
Jumlah 407.001.000,00 288.629.000,00 70,92 92.936.000,00

Saldo tersebut merupakan hibah Bank Dunia kepada Pemerintah


Indonesia sesuai Grant Agreement Nomor TF091895-IND tanggal 5 Juni
2008 yang diteruskan sebagian kepada Pemerintah Kabupaten Bireuen
sesuai Naskah Perjanjian Penerusan Hibah antara Pemerintah Republik
Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Bireuen Nomor NPPH-41/PK/2009
tanggal 23 November 2009. Pemerintah Indonesia menghibahkan dana
sebesar Rp2.500.000.000,00 yang ditarik dari waktu ke waktu.
G.5.4.2 Belanja
Realisasi Belanja TA 2016 mencapai Rp1.472.270.133.827,18 atau 91,47% dari
anggaran sebesar Rp1.609.597.086.039,00. Dibandingkan dengan realisasi
belanja daerah TA 2015 sebesar Rp1.386.834.966.247,41 maka pada TA 2016
terjadi peningkatan sebesar Rp85.435.167.579,77. Rincian belanja daerah
Pemerintah Kabupaten Bireuen TA 2015 dapat diuraikan sebagai berikut:

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 104 dari 131


Realisasi TA 2016
Anggaran TA 2016 Realisasi TA 2015
No Uraian Anggaran Proporsi
(Rp) Rp Rp
(%) (%)
1 Belanja Operasi 1.256.426.794.940,00 1.166.930.116.477,43 92,88 79,26 1.085.010.085.055,41
2 Belanja Modal 351.170.291.099,00 303.367.904.349,75 86,39 20,61 300.826.524.192,00
3 Belanja Tak Terduga 2.000.000.000,00 1.972.113.000,00 98,61 0,13 998.357.000,00
Jumlah Belanja 1.609.597.086.039,00 1.472.270.133.827,18 91,47 100,00 1.386.834.966.247,41

G.5.4.2.1 Belanja Operasi


Belanja Operasi adalah pengurangan ekuitas dana lancar Pemerintah
Kabupaten Bireuen yang digunakan untuk kegiatan operasional
pemerintahan dan pembangunan. Realisasi Belanja Operasi TA 2016 sebesar
Rp1.166.930.116.477,43 atau 92,88% dari anggaran sebesar
Rp1.256.426.794.940,00. Dibandingkan dengan realisasi belanja operasi TA
2015 sebesar Rp1.085.010.085.055,41 pada TA 2016 terjadi peningkatan
sebesar Rp81.920.031.422,02. Rincian Belanja Operasi untuk TA 2016
adalah sebagai berikut:
Realisasi TA 2016
Anggaran TA 2016 Realisasi TA 2015
No Uraian Anggaran Proporsi
(Rp) Jumlah (Rp) (Rp)
% %
1 Belanja Pegawai 854.225.439.719,00 788.543.852.261,43 92,31 67,57 734.303.729.605,41
2 Belanja Barang dan
302.143.093.121,00 280.298.157.721,00 92,77 24,02 260.305.385.850,00
Jasa
3 Belanja Hibah 68.199.589.600,00 66.809.609.395,00 97,96 5,73 47.317.119.600,00
4 Belanja Bantuan
31.858.672.500,00 31.278.497.100,00 98,18 2,68 43.083.850.000,00
Sosial
Jumlah Belanja Operasi 1.256.426.794.940,00 1.166.930.116.477,43 92,88 100,00 1.085.010.085.055,41

G.5.4.2.1.1 Belanja Pegawai


Belanja Pegawai merupakan pengeluaran Pemerintah Kabupaten Bireuen
untuk imbalan atas hasil kerja yang dilakukan pegawai yang merupakan
belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan serta penghasilan
lainnya, uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRK
serta gaji dan tunjangan Bupati dan Wakil Bupati. Realisasi belanja
pegawai sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar
Rp788.543.852.261,43 atau 92,31% dari anggaran. Dibandingkan dengan
realisasi Belanja Pegawai TA 2015 sebesar Rp734.303.729.605,41, pada
TA 2016 terjadi kenaikan sebesar Rp54.240.122.656,02.
Adapun rincian Belanja Pegawai untuk TA 2016 dan TA 2015 adalah
sebagai berikut:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Belanja Tidak Langsung
Gaji dan Tunjangan 606.334.414.753,00 598.113.076.857,00 98,64 550.737.530.900,00
Tambahan Penghasilan 243.090.966.050,00 185.811.775.113,00 76,44 178.886.609.668,00
PNS
Belanja Penerimaan 3.624.000.000,00 3.584.000.000,00 98,90 3.624.000.000,00
Lainnya Pimpinan dan

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 105 dari 131


TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Anggota DPRK serta
KDH/WKDH
Insentif Pemungutan 767.199.536,00 724.370.535,43 94,42 539.294.969,41
Pajak Daerah
Insentif Pemungutan 244.368.500,00 146.665.406,00 60,02 160.590.068,00
Retribusi Daerah
Belanja Langsung
Uang Lembur 164.490.880,00 163.964.350,00 99,68 355.704.000,00
Jumlah 854.225.439.719,00 788.543.852.261,43 92.31 734.303.729.605,41

G.5.4.2.1.2 Belanja Barang


Belanja Barang adalah pengeluaran Pemerintah Kabupaten Bireuen
untuk pengadaan barang-barang yang digunakan dalam masa satu tahun
anggaran operasional untuk melaksanakan program dan kegiatan
pemerintahan. Realisasi Belanja barang sampai dengan 31 Desember
2016 Rp280.298.157.721,00 atau 92,77% dari anggaran sebesar
Rp302.143.093.121,00 yang dialokasikan pada beberapa
program/kegiatan. Dibandingkan dengan realisasi Belanja Barang TA
2015 sebesar Rp260.305.385.850,00 pada TA 2016 terjadi kenaikan
sebesar Rp19.992.771.871,00. Adapun rincian Belanja Barang sebagai
berikut:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Belanja Bahan Habis Pakai 8.486.691.789,00 6.508.302.646,00 76,69 14.123.414.479,00
Belanja Bahan/Material 16.921.252.213,00 14.336.957.112,00 84,73 30.999.633.357,00
Belanja Jasa Kantor 61.920.673.497,00 56.502.615.043,00 91,25 54.157.519.771,00
Belanja Premi Asuransi 22.500.000,00 1.844.513,00 8,20 20.400.000,00
Belanja Perawatan Kendaraan 8.022.972.678,00 7.379.522.432,00 91,98 8.305.873.244,00
Bermotor
Belanja Cetak dan Pengadaan 4.495.859.617,00 4.264.834.513,00 94,86 5.160.929.550,00
Belanja Sewa Rumah / Gedung 941.270.000,00 721.720.000,00 76,68 798.770.000,00
/ Gudang / Parkir
Belanja Sewa Sarana Mobilitas 95.840.417,00 78.900.000,00 82,32 220.500.000,00
Belanja Sewa Alat Berat 15.600.000,00 0,00 - 0,00
Belanja Sewa Perlengkapan 380.150.000,00 343.501.000,00 90,36 783.320.000,00
dan Peralatan Kantor
Belanja Makan dan Minum 8.763.945.254,00 7.388.679.950,00 84,31 8.337.620.600,00
Belanja Pakaian Dinas dan 509.193.000,00 503.890.000,00 98,96 906.604.000,00
Atributnya
Belanja Pakaian Kerja 118.872.500,00 118.314.700,00 99,53 340.742.000,00
Belanja Pakaian Khusus dan 1.054.005.000,00 1.029.081.472,00 97,64 981.180.000,00
Hari-hari Tertentu
Belanja Perjalanan Dinas 24.025.880.099,00 23.141.745.889,00 96,32 16.830.296.653,00
Belanja Pemeliharaan 524.686.026,00 365.025.875,00 69,57 803.356.000,00
Belanja Jasa Konsultansi 1.988.298.138,00 1.271.587.300,00 63,95 3.130.473.300,00

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 106 dari 131


TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Belanja Barang yang akan 1.107.162.500,00 1.097.361.500,00 99,11 601.783.000,00
diserahkan kepada
masyarakat/pihak ketiga
Belanja Kursus, Pelatihan, 1.357.085.000,00 1.291.247.000,00 95,15 1.640.002.200,00
Sosialisasi dan Bimbingan
Teknis PNS
Belanja Honorarium Non 1.125.000.000,00 1.107.300.000,00 98,43 1.009.500.000,00
Pegawai
Honorarium Non PNS 25.690.384.000,00 24.900.246.283,00 96,92 25.973.490.500,00
Honorarium PNS 9.520.650.500,00 9.178.417.500,00 96,41 11.375.716.000,00
Uang untuk diberikan kepada 905.100.000,00 786.900.000,00 86,94 608.300.000,00
Pihak Ketiga/Masyarakat
Belanja Barang dan Jasa BLUD 47.504.993.711,00 45.932.587.318,00 96,69 0,00
Biaya Jasa Pelayanan 21.600.000,00 21.600.000,00 100,00 64.598.138.489,00
Kesehatan
Belanja Pegawai BLUD 65.224.454.224,00 62.807.366.178,00 96,29 0,00
Belanja Jasa Pelayanan 0,00 0,00 - 55.600.000,00
Kesehatan Hewan
Belanja Pendukung Pelayanan 7.695.680.958 5.521.362.497,00 71,75 5.692.222.707,00
Kesehatan
Belanja Penyaluran Zakat, Infaq 3.703.292.000,00 3.697.247.000,00 99,84 2.850.000.000,00
dan Sedekah
Jumlah 302.143.093.121,00 280.298.157.721,00 92,77 260.305.385.850,00

G.5.4.2.1.3 Belanja Hibah


Belanja Hibah adalah pengeluaran Pemerintah Kabupaten Bireuen
kepada badan/lembaga/organisasi serta instansi vertikal dalam rangka
meningkatkan partisipasi penyelenggaraan pembangunan daerah dan
secara fungsional terkait dengan dukungan penyelenggaraan pemerintah
daerah. Realisasi Belanja Hibah TA 2016 mencapai
Rp66.809.609.395,00 atau 97,96% dari anggaran sebesar
Rp68.199.589.600,00. Dibandingkan dengan realisasi Belanja Hibah
pada TA 2015 sebesar Rp47.317.119.600,00, maka pada pada TA 2016
terjadi kenaikan sebesar Rp19.492.489.795,00. Rincian realisasi belanja
hibah sebagai berikut:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Belanja Hibah Kepada Badan/ 0,00 0,00
Lembaga / Organisasi Swasta
Belanja Hibah kepada kelompok 0,00 10.168.900.000,00
Masyarakat/Perorangan
Belanja Hibah kepada 30.360.000.000,00 29.880.000.000,00 98,42 430.000.000,00
Organisasi Kemasyarakatan
Belanja Hibah Barang/Jasa 37.839.589.600,00 36.929.609.395,00 97,60 36.718.219.600,00
Jumlah 68.199.589.600,00 66.809.609.395,00 97,96 47.317.119.600,00

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 107 dari 131


G.5.4.2.1.4 Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Sosial merupakan pengeluaran Pemerintah Kabupaten
Bireuen yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial
masyarakat pada umumnya. Realisasi belanja Bantuan Sosial dalam TA
2016 mencapai Rp31.278.497.100,00 atau 98,18% dari anggaran sebesar
Rp31.858.672.500,00. Dibandingkan dengan realisasi Belanja Bantuan
Sosial TA 2015 sebesar Rp43.083.850.000,00, maka pada pada TA 2016
terjadi penurunan sebesar Rp11.805.352.900,00. Rincian realisasi
Belanja Bantuan Sosial sebagai berikut:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Belanja Bantuan Sosial Kepada
5.000.000.000,00 4.442.450.000,00 88,85 4.692.500.000,00
Kemasyarakatan
Bantuan Sosial Barang 26.858.672.500,00 26.836.047.100,00 99,92 38.391.350.000,00
Jumlah 31.858.672.500,00 31.278.497.100,00 98,18 43.083.850.000,00

G.5.4.2.2 Belanja Modal


Belanja Modal adalah pengeluaran Pemerintah Kabupaten Bireuen yang
digunakan untuk perolehan Aset Tetap atau Aset Lainnya untuk keperluan
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat umum. Belanja Modal TA 2016 terealisasi sebesar
Rp303.367.904.349,75 atau 86,39% dari anggaran sebesar
Rp351.170.291.099,00. Dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal TA
2015 sebesar Rp300.826.524.192,00, pada TA 2016 terjadi kenaikan sebesar
Rp2.541.380.157,75.
Rincian Belanja Modal Pemerintah Kabupaten Bireuen TA 2016 dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Realisasi TA 2016
Anggaran TA 2016 Realisasi 2015
Uraian Anggaran Proporsi
(Rp) Jumlah (Rp) (Rp)
(%) (%)
Belanja Tanah 10.267.212.020,00 9.466.065.400,00 92,20 3,12 7.766.827.750,00
Belanja Peralatan dan Mesin 53.526.345.540,00 43.551.119.261,75 81,36 14,36 28.606.788.472,00
Belanja Gedung dan Bangunan 73.976.216.401,00 63.199.734.028,00 85,43 20,83 111.036.455.101,00
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 212.048.019.138,00 185.814.113.260,00 87,63 61,25 151.072.477.873,00
Belanja Aset Tetap Lainnya 1.352.498.000,00 1.336.872.400,00 98,84 0,44 2.343.974.996,00
Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00 - - 0,00
Jumlah Belanja Modal 351.170.291.099,00 303.367.904.349,75 86,39 100,00 300.826.524.192,00

Rincian Belanja Modal adalah sebagai berikut:


G.5.4.2.2.1 Belanja Tanah
Belanja Tanah menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh tanah sampai dengan tanah tersebut siap pakai. Biaya ini
meliputi antara lain harga pembelian serta biaya untuk memperoleh hak,
biaya yang berhubungan dengan pengukuran dan penimbunan. Realisasi
Belanja Tanah TA 2016 sebesar Rp9.466.065.400,00 atau 92,20% dari

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 108 dari 131


total anggarannya. Rincian Belanja Modal Tanah TA 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Pengadaan Tanah
Belanja modal Pengadaan 0,00 0,00 - 80.000.000,00
Tanah Perkebunan
Belanja modal Pengadaan 0,00 0,00 - 7.780.000,00
Kolam Ikan
Belanja modal Pengadaan 6.516.757.020,00 5.834.476.020,00 89,53 7.679.047.750,00
Tanah Untuk Bangunan
Gedung
Belanja modal Pengadaan 3.750.455.000,00 3.631.589.380,00 96,83 0,00
Tanah Untuk Bangunan
Bukan Gedung

Jumlah 10.267.212.020,00 9.466.065.400,00 92,20 7.766.827.750,00

G.5.4.2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin


Belanja Peralatan dan Mesin menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh peralatan dan mesin, mencakup belanja
modal pengadaan alat-alat berat, alat-alat bengkel, alat-alat pengolahan
pertanian dan perternakan, peralatan kantor dan rumah tangga, alat-alat
studio dan komunikasi, alat-alat ukur, alat-alat kedokteran, alat-alat
laboratorium, peralatan dan perlengkapan olah raga. Realisasi Belanja
Peralatan dan Mesin TA 2016 mencapai Rp43.551.119.261,75 atau
81,36% dari anggarannya. Rincian Belanja Peralatan dan Mesin TA 2016
dan 2015 adalah sebagai berikut:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Belanja modal Pengadaan Alat- 500.000.000,00 423.800.000,00 84,76 1.406.022.400,00
Alat Besar Darat
Belanja modal Pengadaan Alat- 421.479.158,00 381.389.101,00 90,49 13.500.000,00
alat Bantu
Pengadaan Alat-alat Angkutan 13.432.486.500,00 13.231.009.850,00 98,50 6.615.778.000,00
Darat Bermotor
Pengadaan Alat-alat Angkutan 119.358.600,00 118.300.000,00 99,11 198.580.000,00
Darat Tidak Bermotor
Belanja modal pengadaan Alat 180.982.000,00 180.800.000,00 99,90 0,00
Bengkel Bermesin
Belanja modal Pengadaan Alat 0,00 0,00 - 5.500.000,00
Bengkel Tak Bermesin
Belanja modal Pengadaan Alat 353.721.000,00 352.020.000,00 99,52 270.075.000,00
Ukur
Pengadaan Alat-alat Pengolahan 1.571.180.783,00 114.650.000,00 7,30 303.125.000,00
Belanja modal Pengadaan Alat 37.080.000,00 37.080.000,00 100,00 26.200.000,00
Pemeliharaan Tanaman/Alat
Penyimpan

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 109 dari 131


TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Pengadaan Peralatan Kantor 1.618.464.324,00 1.365.801.539,00 84,39 2.126.060.500,00
Belanja modal Pengadaan Alat 3.739.724.850,00 3.473.964.949,00 92,89 3.360.598.200,00
Rumah Tangga
Pengadaan Komputer 3.455.904.192,00 2.820.852.350,00 81,62 6.315.066.600,00
Belanja modal Pengadaan Meja 2.756.591.499,00 2.146.494.674,00 77,87 2.038.574.000,00
Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat
Pengadaan Alat-alat Studio 763.513.000,00 501.650.375,00 65,70 1.093.404.000,00
Pengadaan Alat-alat Komunikasi 323.415.000,00 318.215.000,00 98,39 102.437.000,00
Pengadaan Alat-alat Kedokteran 17.846.561.452,00 12.513.460.523,75 70,12 1.328.220.250,00
Pengadaan Alat Kesehatan 164.472.632,00 22.422.000,00 13,63 0,00
Belanja modal Pengadaan Unit- 549.438.550,00 357.582.600,00 65,08 471.640.000,00
Unit Laboratorium
Belanja modal Pengadaan Alat 31.602.000,00 0,00 - 2.932.007.522,00
Peraga/Praktek Sekolah
Pengadaan Peralatan dan Mesin 5.660.370.000,00 5.191.626.300,00 91,72 0,00
BLUD
Jumlah 53.526.345.540,00 43.551.119.261,75 81,36 28.606.788.472,00

G.5.4.2.2.3 Belanja Bangunan dan Gedung


Belanja Bangunan dan Gedung menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan yang dipakai dalam
kegiatan operasional pemerintahan dan dalam kondisi yang siap pakai
antara lain gedung kantor, rumah jabatan, rumah dinas, gudang,
monumen, tower/menara dan pengadaan kontruksi bangunan ternak.
Realisasi belanja Gedung dan Bangunan TA 2016 mencapai
Rp63.199.734.028,00 atau 85,43% dari anggarannya. Rincian Belanja
Bangunan dan Gedung TA 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Belanja modal Pengadaan Bangunan 63.296.795.401,00 56.401.130.028,00 89,11 108.898.199.201,00
Gedung Tempat Kerja
Belanja modal Pengadaan Bangunan 0,00 0,00 - 1.761.518.000,00
Gedung Tempat Tinggal
Belanja modal Pengadaan Bangunan 0,00 0,00 - 371.194.000,00
Menara
Belanja modal Pengadaan Rambu- 632.229.000,00 614.104.000,00 97,13 5.543.900,00
Rambu
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 10.047.192.000,00 6.184.500.000,00 61,55 0,00
BLUD
Jumlah 73.976.216.401,00 63.199.734.028,00 85,43 111.036.455.101,00

G.5.4.2.2.4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan


Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan mencakup biaya yang dikeluarkan
untuk jalan, irigasi dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta
dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi yang siap
pakai. Realisasi Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan TA 2016 mencapai

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 110 dari 131


Rp185.814.113.260,00 atau 87,63% dari anggarannya. Rincian Belanja
Jalan, Irigasi dan Jaringan TA 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Pengadaan Konstruksi Jalan 128.701.394.514,00 105.296.841.360,00 81,81 102.573.762.915,00
Pengadaan Konstruksi Jembatan 3.160.162.900,00 2.921.887.000,00 92,46 10.773.408.850,00
Belanja modal Pengadaan 29.502.197.000,00 28.569.902.300,00 96,84 13.779.221.900,00
Bangunan Air Irigasi
Belanja modal Pengadaan 15.296.505.400,00 14.955.315.200,00 97,77 5.213.425.700,00
Bangunan Air Pasang Surut
Belanja modal Pengadaan 1.046.266.500,00 1.046.266.500,00 100,00 1.859.783.500,00
Bangunan Air Rawa
Belanja modal Pengadaan 0,00 0,00 - 370.994.000,00
Bangunan Air Bersih/Baku
Belanja modal Pengadaan 27.304.606.586,00 27.303.676.100,00 100,00 10.019.353.800,00
Bangunan Air Kotor
Belanja modal Pengadaan 0,00 0,00 - 105.639.000,00
Bangunan Air
Belanja modal Pengadaan Instalasi 4.182.284.238,00 3.599.121.250,00 86,06 4.306.183.180,00
Air Minum Bersih
Belanja modal Pengadaan Instalasi 307.500.000,00 306.294.000,00 99,61 0,00
Air Kotor
Belanja modal Pengadaan Instalasi 1.155.000.000,00 1.155.000.000,00 100,00 1.202.365.000,00
Pengolahan Sampah Non
Organik
Belanja modal Pengadaan Instalasi 180.802.000,00 180.500.000,00 99,83 0,00
Gardu Listrik
Belanja modal Pengadaan Jaringan 126.300.000,00 103.484.350,00 81,94 811.771.128,00
Listrik
Belanja modal Pengadaan Jaringan 0,00 0,00 - 56.568.900,00
Telepon
Belanja Modal Jalan Irigasi dan 1.085.000.000,00 375.825.200,00 34,64 0,00
Jaringan BLU
Jumlah 212.048.019.138,00 185.814.113.260,00 87,63 151.072.477.873,00

G.5.4.2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya


Belanja Aset Tetap Lainnya mencakup biaya yang dikeluarkan untuk aset
tetap yang tidak dapat dikelompokkan kedalam aset tetap di atas, yang
diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan
dalam kondisi siap pakai. Realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya Tahun
Anggaran 2016 mencapai Rp1.336.872.400,00 atau 98,84% dari
anggarannya. Rincian Belanja Aset tetap Lainnya TA 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 111 dari 131


TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Pengadaan Buku/Kepustakaan 1.291.748.000,00 1.277.022.400,00 98,86 1.919.668.996,00
Pengadaan Barang Bercorak 0,00 0,00 - 420.306.000,00
Kesenian, Kebudayaan
Belanja modal Pengadaan Alat Olah 0,00 0,00 - 4.000.000,00
Raga Lainnya
Belanja modal Pengadaan Tanaman 60.750.000,00 59.850.000,00 98,52 0,00
Jumlah 1.352.498.000,00 1.336.872.400,00 98,84 2.343.974.996,00

G.5.4.2.3 Belanja Tak Terduga


Realisasi Belanja Tidak Terduga TA 2016 sebesar Rp1.972.113.000,00 atau
98,61% dari anggaran sebesar Rp2.000.000.000,00. Dibandingkan dengan
realisasi Belanja Tidak Terduga TA 2015 sebesar Rp998.357.000,00, pada
TA 2016 terjadi kenaikan sebesar Rp973.756.000,00.
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Belanja Tak Terduga 2.000.000.000,00 1.972.113.000,00 98,61 998.357.000,00
Jumlah 2.000.000.000,00 1.972.113.000,00 98,61 998.357.000,00

G.5.4.3 Transfer
Realisasi Transfer TA 2016 sebesar Rp464.340.523.005,90 atau 99,58% dari
anggaran sebesar Rp466.298.450.230,72, yang terdiri dari:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Transfer Bagi Hasil Pendapatan 5.437.026.405,90 3.981.914.697,00 73,24 0,00
Transfer Bantuan Keuangan 460.861.423.824,82 460.358.608.308,90 99,89 220.814.051.387,00
Jumlah 466.298.450.230,72 464.340.523.005,90 99,58 220.814.051.387,00

Rincian Transfer adalah sebagai berikut:


G.5.4.3.1 Transfer Bagi Hasil Pendapatan
Transfer Bagi Hasil Pendapatan merupakan bagi hasil pendapatan pajak atau
pendapatan lainnya kepada desa. Realisasi Transfer Bagi Hasil Pendapatan
TA 2016 dan 2015 adalah Rp3.981.914.697,00 dan Rp0,00.
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Bagi Hasil Pajak Daerah 5.437.026.405,90 3.981.914.697,00 73,24 0,00
BAgi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 - 0,00
Jumlah 5.437.026.405,90 3.981.914.697,00 73,24 0,00

G.5.4.3.2 Transfer Bantuan Keuangan


Transfer Bantuan Keuangan merupakan bantuan keuangan kepada desa dan
bantuan keuangan kepada partai politik. Realisasi Transfer Bantuan
Keuangan TA 2016 sebesar Rp460.358.608.308,90 atau 99,89% dari
anggaran sebesar Rp460.861.423.824,82.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 112 dari 131


TA 2015 TA 2014
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Transfer Bantuan Keuangan kepada 460.097.288.671,90 459.594.488.808,90 99,89 219.955.050.387,00
Desa
Transfer Bantuan Bantuan Keuangan 764.135.152,92 764.119.500,00 99,99 859.001.000,00
Lainnya
Jumlah 460.861.423.824,82 460.358.608.308,90 99,89 220.814.051.387,00

G.5.4.4 Surplus/Defisit
Berdasarkan hasil realisasi total pendapatan TA 2016 sebesar
Rp1.837.712.229.968,30 dan realisasi total belanja dan transfer TA 2016
sebesar Rp1.936.610.656.833,08, maka Pemerintah Kabupaten Bireuen Defisit
sebesar Rp(98.898.426.864,78)
G.5.4.5 Pembiayaan
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan Pemerintah Kabupaten Bireuen,
baik penerimaan maupun pengeluaran, yang dimaksudkan untuk menutup
defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
G.5.4.5.1 Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan berasal dari Penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran Tahun Lalu (SiLPA), dengan realisasi tahun 2016 serta TA 2015
dapat dirinci sebagai berikut:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Penggunaan SiLPA 127.054.770.865,34 127.054.770.865,34 100,00 71.222.467.904,01
Jumlah 127.054.770.865,34 127.054.770.865,34 100,00 71.222.467.904,01

G.5.4.5.1.1 Penggunaan SiLPA


Anggaran dan realisasi Penggunaan SiLPA TA 2016 serta realisasi TA
2015 adalah sebagai berikut:
TA 2015 TA 2014
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Penggunaan SiLPA 127.054.770.865,34 127.054.770.865,34 100,00 71.222.467.904,01
Jumlah 127.054.770.865,34 127.054.770.865,34 100,00 71.222.467.904,01

G.5.4.5.2 Pengeluaran Pembiayaan


Pengeluaran pembiayaan TA 2016 dan 2015 merupakan pengeluaran untuk
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah dan Pembayaran Utang
kepada Pihak Ketiga dengan anggaran dan realisasi tahun 2016 serta
realisasi TA 2015 dapat dirinci sebagai berikut:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Penyertaan Modal 500.000.000,00 0,00 - 1.200.000.000,00
Pembayaran Utang Jangka Pendek 3.000.000.000,00 2.999.544.165,00 99,98 2.999.993.803,00
Lainnya
Jumlah 3.500.000.000,00 2.999.544.165,00 85,70 4.199.993.803,00

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 113 dari 131


G.5.4.5.2.1 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
Anggaran dan realisasi Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
TA 2016 serta realisasi TA 2015 adalah sebesar Rp500.000.000,00 dan
Rp0,00. Realisasi penyertaan modal (investasi) TA 2015 sebesar
Rp1.200.000.000,00
G.5.4.5.2.2 Pembayaran Utang Jangka Pendek Lainnya
Anggaran dan realisasi Pembayaran Utang Jangka Pendek Lainnya TA
2016 serta realisasi TA 2015 adalah Rp3.000.000.000,00 dan
Rp2.999.544.165,00 serta Rp2.999.993.803,00. Realisasi pembayaran
utang jangka pendek lainnya sebesar Rp2.999.544.165,00 merupakan
pembayaran utang tagihan penerangan jalan umum dari PT PLN.
G.5.4.5.3 Pembiayaan Netto
Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp127.054.770.865,34 dan Pengeluaran
Pembiayaan TA 2016 adalah Rp2.999.544.165,00, sehingga Pembiayaan
Netto adalah sebesar Rp124.055.226.700,34 (Rp127.054.770.865,34 -
Rp2.999.544.165,00).
G.5.4.6 Selisih Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)
Sisa Perhitungan Anggaran merupakan Sisa Lebih Pembiayaan APBK (SiLPA)
atau Sisa Kurang Pembiayaan APBK (SiKPA), yang menunjukkan kelebihan
atau kekurangan pendapatan dan penerimaan dibanding belanja dan pengeluaran
daerah, sebagai berikut:
TA 2016 TA 2015
Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)
Pendapatan 1.952.340.765.404,38 1.837.712.229.968,30 94,13 1.667.681.314.398,74
Belanja (1.609.597.086.039,00) (1.472.270.133.827,18) 91,47 (1.386.834.966.247,41)
Transfer (466.298.450.230,72) (464.340.523.005,90) 99,58 (220.814.051.387,00)
Penerimaan Pembiayaan 127.054.770.865,34 127.054.770.865,34 100,00 71.222.467.904,01
Pengeluaran Pembiayaan (3.500.000.000,00) (2.999.544.165,00) 85,70 (4.199.993.803,000)
SiLPA (SiKPA) - 25.156.799.835,56 - 127.054.770.865,34

SiLPA merupakan selisih lebih antara Surplus/Defisit dibandingkan dengan


Pembiayaan Netto. SiLPA TA 2016 sebesar Rp25.156.799.835,56
merupakan Jumlah Kas Daerah per 31 Desember 2016 sebesar
Rp25.324.249.192,12, dikurangi dengan SiKPA dari BLUD sebesar
Rp167.449.356,56.
Saldo Kas Daerah sebesar Rp25.324.249.192,12 terdiri dari saldo kas yang
ada pada Bendahara Umum Daerah sebesar Rp18.848.079.030,12 dan Kas
Dana Kapitasi sebesar Rp6.476.170.162,00.
Nilai Kas di BLUD sebesar Rp(167.449.356,56) di atas berbeda dengan yang
disajikan di Neraca sebesar Rp158.373.271,44, sehingga terdapat selisih
Rp325.822.628,00. Selisih tersebut merupakan Jumlah Pungutan PFK yang
belum disetor sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp373.946.708,00
dan kelebihan pembayaran kepada pihak ketiga pada tahun 2016 sebesar
Rp48.124.080,00.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 114 dari 131


G.5.4 Penjelasan atas Akun dalam Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) adalah laporan yang
menyajikan informasi kenaikan dan penurunan SAL tahun pelaporan yang terdiri
dari SAL Awal, Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun
Berjalan, SiLPA/SiKPA, Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya dan
SAL Akhir.
G.5.5.1 Saldo Anggaran Lebih awal
Saldo anggaran lebih awal Pemerintah Kabupaten Bireuen sebesar
Rp127.054.770.865,34 merupakan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)
Tahun 2015.
G.5.5.2 Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan
Penggunaan SAL sebagai penerimaan pembiayaan tahun berjalan sebesar
Rp127.054.770.865,34 merupakan penggunaan SiLPA Tahun 2015 pada Tahun
2016.
G.5.5.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran per 31 Desember 2016 sebesar
Rp25.156.799.835,56 didapatkan dari hasil perhitungan sebagai berikut:
1. Pendapatan 1.837.712.229.968,30
2. Belanja (1.472.270.133.827,18)
3. Transfer (464.340.523.005,90)
4. Penerimaan Pembiayaan 127.054.770.865,34
5. Pengeluaran Pembiayaan (2.999.544.165,00)
SiLPA 25.156.799.835,56

G.5.5.4 Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya


Koreksi Kesalahan per 31 Desember 2015 adalah Nihil.
G.5.5.5 Saldo Anggaran Lebih akhir
Saldo Anggaran Lebih per 31 Desember 2016 adalah sebesar
Rp25.156.799.835,56.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 115 dari 131


G.5.5 Penjelasan atas Akun dalam Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai arus kas
masuk dan arus kas keluar selama periode akuntansi, serta saldo kas pada awal
dan pada akhir periode akuntansi. Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas
sehubungan dengan Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi, Aktivitas
Pendanaan/Pembiayaan dan Aktivitas Transitoris/Non Anggaran.
G.5.6.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus Kas dari Aktivitas Operasi merupakan aktivitas penerimaan kas dan
pengeluaran kas untuk kegiatan operasional pemerintahan selama satu tahun
anggaran yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015.
Arus kas bersih dari Aktivitas Operasi Pemerintah Kabupaten Bireuen selama
tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :
Uraian 31 Desember 2016 31 Desember 2015
(Rp) (Rp)
Arus Kas Masuk 1.727.868.982.258,19 1.667.555.014.398,74
Arus Kas Keluar 1.524.502.798.987,33 1.306.815.860.715,41
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 203.366.183.270,86 360.739.153.683,33

G.5.6.1.1 Arus Kas Masuk


Tahun 2016 Tahun 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan jumlah arus masuk kas dari Aktivitas
1.727.868.982.258,19 1.667.555.014.398,74
Operasi Tahun 2016 dan 2015

Arus masuk kas dari Aktivitas Operasi Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
Tahun 2016 Tahun 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Penerimaan Pajak Daerah 16.536.779.057,00 17.648.407.313,00
Penerimaan Retribusi Daerah 13.510.255.196,00 14.862.066.190,00
Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan 4.916.471.188,70 4.869.061.663,00
Daerah yang Dipisahkan
Penerimaan Pendapatan Zakat 0,00 0,00
Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 41.355.822.600,42 136.466.947.568,16
yang Sah
Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak 22.509.415.329,00 21.459.574.199,00
Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya 2.203.549.600,00 4.741.250.546,00
Alam
Penerimaan Dana Alokasi Umum 816.856.418.000,00 780.023.926.000,00
Penerimaan Dana Alokasi Khusus 278.901.191.871,00 178.671.764.950,00
Penerimaan Dana Penyesuaian 361.336.571.000,00 351.220.439.000,00
Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil Pajak 43.250.464.506,07 30.839.462.560,58
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 126.203.414.910,00 126.659.178.409,00
Penerimaan Hibah 288.629.000,00 92.936.000,00

Jumlah Arus Kas Masuk 1.727.868.982.258,19 1.667.555.014.398,74

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 116 dari 131


Jumlah Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar
Rp41.355.822.600,42 berbeda dengan realisasi Lain-Lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah pada Laporan Realisasi Anggaran sebesar
Rp151.199.070.310,53, sehingga terdapat selisih Rp109.843.247.710,11.
Selisih tersebut merupakan pendapatan pada BLUD dr. Fauziah Bireuen.
G.5.6.1.2 Arus Kas Keluar
Tahun 2016 Tahun 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan jumlah arus keluar kas dari Aktivitas
1.524.502.798.987,33 1.306.815.860.715,41
Operasi Tahun 2016 dan 2015

Arus keluar kas dari Aktivitas Operasi Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
Tahun 2016 Tahun 2015
No Uraian
(Rp) (Rp)
1 Pembayaran Pegawai 788.543.852.261,43 734.303.729.605,41
2 Pembayaran Barang 171.558.204.225,00 260.298.753.123,00
3 Pembayaran Hibah 66.809.609.395,00 47.317.119.600,00
4 Pembayaran Bantuan Sosial 31.278.497.100,00 43.083.850.000,00
5 Pembayaran Tidak Terduga 1.972.113.000,00 998.357.000,00
6 Pembayaran Bagi Hasil Pajak 3.981.914.697,00 0,00
7 Pembayaran Bagi Hasil Pendapatan 0,00 0,00
Lainnya
8 Pembayaran Bantuan Keuangan ke 459.594.488.808,90 219.955.050.387,00
Desa
9 Pembayaran Bantuan Keuangan Lainnya 764.119.500,00 859.001.000,00
Jumlah Arus Kas Keluar 1.524.502.798.987,33 1.306.815.860.715,41

Jumlah Pembayaran Barang sebesar Rp171.558.204.225,00 berbeda dengan


realisasi Belanja Barang pada Laporan Realisasi Anggaran sebesar
Rp280.298.157.721,00, sehingga terdapat selisih Rp108.739.953.496,00.
Selisih tersebut merupakan pembayaran barang pada BLUD dr. Fauziah
Bireuen tahun 2016.
G.5.6.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Aktivitas Investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto
sehubungan dengan perolehan dan pelepasan sumber daya yang bertujuan
untuk meningkatkan operasional pemerintah dan menghasilkan pendapatan
dimasa yang akan datang. Rincian Arus Kas dari Aktivitas Investasi adalah
sebagai berikut :
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Arus Kas Masuk 0,00 126.300.000,00
Arus Kas Keluar 291.615.952.849,75 302.026.524.192,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (291.615.952.849,75) (301.900.224.192,00)

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 117 dari 131


G.5.6.2.1 Arus Kas Masuk
Tahun 2016 Tahun 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan jumlah arus masuk kas dari Aktivitas
0,00 126.300.000,00
Investasi Tahun 2016 dan 2015

Arus masuk kas dari Aktivitas Investasi Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah
0,00 dan Rp126.300.000,00
Tahun 2016 Tahun 2015
No Uraian
(Rp) (Rp)
1 Penjualan atas Peralatan dan Mesin 0,00 126.300.000,00
Jumlah Arus Kas Masuk 0,00 126.300.000,00

G.5.6.2.2 Arus Kas Keluar


Tahun 2016 Tahun 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan jumlah arus keluar kas dari Aktivitas
Investasi Tahun 2016 dan 2015 291.615.952.849,75 302.026.524.192,00

Arus keluar kas dari Aktivitas Investasi Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
Tahun 2016 Tahun 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1 Perolehan Tanah 9.466.065.400,00 7.766.827.750,00
2 Perolehan Peralatan dan Mesin 38.359.492.961,75 28.606.788.472,00
3 Perolehan Gedung dan Bangunan 57.015.234.028,00 111.036.455.101,00
4 Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan 185.438.288.060,00 151.072.477.873,00
5 Perolehan Aset Tetap Lainnya 1.336.872.400,00 2.343.974.996,00
6 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 0,00 1.200.000.000,00
Jumlah Arus Kas Keluar 291.615.952.849,75 302.026.524.192,00

Jumlah Perolehan Peralatan dan Mesin sebesar Rp38.359.492.961,75,


perolehan Gedung dan Bangunan sebesar Rp57.015.234.028,00 dan perolehan
Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp185.438.288.060,00 berbeda dengan
realisasi peralatan dan mesin sebesar Rp43.551.119.261,75, realisasi Gedung
dan Bangunan sebesar Rp63.199.734.028,00 dan realisasi Jalan, Irigasi dan
Jaringan sebesar Rp185.814.113.260,00 pada Laporan Realisasi Anggaran,
sehingga terdapat selisih masing-masing sebesar Rp5.191.626.300,00,
Rp6.184.500.000,00, dan Rp375.825.200,00. Selisih tersebut merupakan
realisasi belanja modal pada BLUD dr. Fauziah Bireuen tahun 2016.
G.5.6.3 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan/Pembiayaan
Aktivitas Pendanaan/Pembiayaan merupakan aktivitas penerimaan kas yang
perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran kas yang akan diterima kembali
yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi investasi jangka
panjang, piutang jangka panjang, dan utang pemerintah sehubungan dengan
pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran selama satu periode

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 118 dari 131


tahun anggaran dari 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 dengan
rincian:
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Arus Kas Masuk 0,00 0,00
Arus Kas Keluar 2.999.544.165,00 2.999.993.803,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas
(2.999.544.165,00) (2.999.993.803,00)
Pendanaan/Pembiayaan

G.5.6.3.1 Arus Kas Masuk


Tahun 2016 Tahun 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan jumlah arus masuk kas dari Aktivitas
0,00 0,00
Pendanaan/Pembiayaan Tahun 2016 dan 2015

Arus masuk kas dari Aktivitas Pendanaan/Pembiayaan Pemerintah


Kabupaten Bireuen selama tahun 2016 adalah nihil.
G.5.6.3.2 Arus Kas Keluar
Tahun 2016 Tahun 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan jumlah arus keluar kas dari Aktivitas
2.999.544.165,00 2.999.993.803,00
Pendanaan/Pembiayaan Tahun 2016 dan 2015

Arus keluar kas dari Aktivitas Pendanaan/Pembiayaan Tahun 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
Tahun 2016 Tahun 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri
2.999.544.165,00 2.999.993.803,00
– Lainnya
Jumlah Arus Kas Keluar 2.999.544.165,00 2.999.993.803,00

G.5.6.4 Arus Kas dari Aktivitas Transitoris/Non Anggaran


Arus kas dari Aktivitas Transitoris/Non Anggaran merupakan aktivitas
penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi anggaran dan
tidak disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran APBK. Dalam Tahun
2016, Arus kas bersih dari Aktivitas Transitoris/Non Anggaran adalah sebagai
berikut:
Uraian 31 Desember 2016 31 Desember 2015
(Rp) (Rp)
Arus Kas Masuk 125.392.656.615,22 120.810.770.131,57
Arus Kas Keluar 125.392.576.615,22 120.811.028.494,57
Arus Kas Bersih 80.000,00 (258.363,00)

G.5.6.4.1 Arus Kas Masuk


Tahun 2016 Tahun 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan jumlah arus masuk kas dari Aktivitas
125.392.656.615,22 120.810.770.131,57
Transitoris/Non Anggaran Tahun 2016 dan 2015

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 119 dari 131


Rincian arus masuk kas dari Aktivitas Transitoris/Non Anggaran terdiri dari:
Tahun 2016 Tahun 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 125.392.576.615,22 120.810.770.131,57
2. Penerimaan Transito 80.000,00 0,00
Jumlah Arus Kas Masuk 125.392.656.615,22 120.810.770.131,57

Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) merupakan penerimaan pajak


negara berupa PPN, PPh, IWP dan pajak negara lainnya sebesar
Rp125.392.576.615,22 yang diterima oleh Bendahara Umum Daerah untuk
disetorkan ke Kas Negara dengan rincian:
Tahun 2016 Tahun 2015
No Uraian
(Rp) (Rp)
1. IWP 43.162.827.971,00 42.358.715.599,00
2. Taperum 870.662.788,00 863.795.000,00
3. PPN 32.135.086.379,00 31.677.963.597,91
4. Pajak Penghasilan Pasal 21 28.832.948.401,22 31.838.312.534,02
5. Pajak Penghasilan Pasal 22 1.076.329.119,00 1.050.359.188,00
6. Pajak Penghasilan Pasal 23 85.470.663,00 96.249.644,37
7. PPh Pasal 4 6.228.840.416,00 6.459.701.738,27
8. BPJS 3% 12.967.109.720,00 6.465.672.830,00
9. Potongan lain-lain 33.301.158,00 0,00
Jumlah 125.392.576.615,22 120.810.770.131,57

Penerimaan Transito merupakan arus masuk kas non anggaran yang berasal
dari pengembalian sisa Uang Persediaan Tahun 2015 pada Kecamatan
Peudada sebesar Rp80.000,00.
G.5.6.4.2 Arus Kas Keluar
Tahun 2016 Tahun 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan jumlah arus keluar kas dari Aktivitas
125.392.576.615,22 120.811.028.494,57
Transitoris/Non Anggaran Tahun 2016 dan 2015

Rincian arus keluar kas dari Aktivitas Transitoris/Non Anggaran terdiri dari:
Tahun 2016 Tahun 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1 Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 125.392.576.615,22 120.810.770.131,57
2 Pengeluaran Transito 0,00 258.363,00
Jumlah Arus Kas Keluar 125.392.576.615,22 120.811.028.494,57

Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) merupakan penyetoran pajak


negara berupa PPN, PPh, IWP dan pajak negara lainnya ke Kas Negara
sebesar Rp125.392.576.615,22 yang dilakukan oleh Bendahara Umum
Daerah. Pada TA 2016 seluruh pungutan PPN, PPh, IWP, dan pajak lainnya
telah disetorkan seluruhnya kepada pihak ketiga melalui pihak Bank
berkaitan dengan diberlakukannya SP2D sebagai satu-satunya alat pencairan
dana dengan rincian:

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 120 dari 131


Tahun 2016 Tahun 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1. IWP 43.162.827.971,00 42.358.715.599,00
2. Taperum 870.662.788,00 863.795.000,00
3. PPN 32.135.086.379,00 31.677.963.597,91
4. Pajak Penghasilan Pasal 21 28.832.948.401,22 31.838.312.534,02
5. Pajak Penghasilan Pasal 22 1.076.329.119,00 1.050.359.188,00
6. Pajak Penghasilan Pasal 23 85.470.663,00 96.249.644,37
7. PPh Pasal 4 6.228.840.416,00 6.459.701.738,27
8. BPJS 3% 12.967.109.720,00 6.465.672.830,00
9. Potongan lain-lain 33.301.158,00 0,00
Jumlah 125.392.576.615,22 120.810.770.131,57

G.5.6.5 Kenaikan/Penurunan Kas


Penurunan Kas tahun 2016 adalah sebesar (Rp91.249.233.743,89) yang
didapatkan dari perhitungan sebagai berikut:
Tahun 2016
No. Uraian
(Rp)
1 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi 203.366.183.270,86
2 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Investasi (291.615.952.849,75)
3 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan/Pembiayaan (2.999.544.165,00)
4 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Transitoris/Non Anggaran 80.000,00
Jumlah Kenaikan/Penurunan Kas (91.249.233.743,89)

G.5.6.6 Saldo Awal Kas di BUD / Kas Daerah


Saldo awal Kas di BUD / Kas Daerah sebesar Rp116.573.482.936,01
merupakan saldo kas per 1 Januari 2016 atau per 31 Desember 2015 yang
terdiri dari:
Tahun 2016
No. Uraian
(Rp)
1 Kas di Kas Daerah (BUD) 108.745.098.107,01
2 Kas Dana Kapitasi 7.828.384.829,00
Jumlah Saldo Awal Kas di BUD / Kas Daerah 116.573.482.936,01

G.5.6.7 Saldo Akhir Kas di BUD / Kas Daerah


Saldo Akhir Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran tahun 2016 adalah
sebesar Rp25.324.249.192,12 yang didapatkan dari perhitungan sebagai
berikut:
Tahun 2016
No. Uraian
(Rp)
1 Saldo Awal Kas di BUD / Kas Daerah 116.573.482.936,01
2 Kenaikan/Penurunan Kas (91.249.233.743,89)
Jumlah Saldo Akhir Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran 25.324.249.192,12

G.5.6.8 Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran


Saldo Kas di Bendahara Penerimaan tahun 2016 adalah Nihil.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 121 dari 131


G.5.6.9 Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan tahun 2016 adalah sebesar
Rp539.915.846,00. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada sub bagian
G.5.1.1.1.3.
G.5.6.10 Saldo Kas di BLUD
Saldo Kas Lainnya tahun 2016 adalah sebesar Rp158.373.271,44. Penjelasan
lebih lanjut dapat dilihat pada sub bagian G.5.1.1.1.4.
G.5.6.11 Saldo Akhir Kas Lainnya
Saldo Kas Lainnya tahun 2016 adalah sebesar Rp78.026.652,00. Penjelasan
lebih lanjut dapat dilihat pada sub bagian G.5.1.1.1.5.
G.5.6.12 Saldo Akhir Kas
Saldo akhir Kas merupakan saldo kas daerah termasuk saldo kas dana kapitasi
FKTP/Puskesmas, saldo kas di bendahara pengeluaran, saldo kas pada BLUD
RSUD dr. Fauziah Bireuen, saldo kas di bendahara penerimaan dan saldo kas
lainnya yang merupakan sisa kas dana BOS SD dan SMP Negeri pada Dinas
Pendidikan, dengan perhitungan sebagai berikut:
Tahun 2015
No. Uraian
(Rp)
1 Saldo Akhir Kas di BUD / Kas Daerah 25.324.249.192,12
2 Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00
3 Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan 539.915.846,00
4 Saldo Akhir Kas di BLU 158.373.271,44
5 Saldo Akhir Kas Lainnya 78.026.652,00
Jumlah Saldo Akhir Kas 26.100.564.961,56

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 122 dari 131


BAB VI
PENJELASAN DAN INFORMASI – INFORMASI NON KEUANGAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 1999 Kabupaten Bireuen terbentuk, yang


merupakan bagian dari 23 (dua puluh tiga) Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh. Wilayah
Kabupaten Bireuen yang luasnya 1.901,21 Km², terdiri dari 17 Kecamatan, 609 Gampong
dengan jumlah penduduk 389.288 jiwa.
Pemerintah Kabupaten Bireuen saat ini dipimpin oleh:
Bupati : Ruslan M. Daud
Wakil Bupati : Ir. Mukhtar, M. Si
Sekretaris Daerah : Ir. Zulkifli, Sp
Pernyataan Visi Pemerintah Kabupaten Bireuen yang ingin dicapai adalah “Kabupaten
Bireuen yang Bermartabat dan Mandiri Berlandaskan UUPA”.
Berdasarkan Visi tersebut diharapkan Pemerintah Kabupaten Bireuen dapat bekerja yang
lebih efektif, bersih dan berwibawa serta lebih demokratis dan konstitusional sehingga
mampu memberi pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan kesejahteraan, mandiri,
mempunyai daya saing dalam rangka ketahanan daerah.
Jumlah pegawai per 31 Desember 2016 sebanyak 9.885 orang dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 6.1
Jumlah Pegawai Pemerintah Kabupaten Bireuen Per 31 Desember 2016

Eselon Non Eselon Jumlah


No Golongan Tenaga
I II III IV V Staf
Fungsional

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Golongan IV 2 33 105 27 1 2.770 65 3.003


Golongan IV/e 2 - - - - - - 2
Golongan IV/d - 1 - - - - - 1

Golongan IV/c - 10 - - - 10 4 24

Golongan IV/b - 20 39 1 - 1.063 21 1.144

Golongan IV/a 2 66 26 1 1.697 40 1.832


2 Golongan III - - 64 464 39 2.595 901 4.063
Golongan III/d - - 50 190 5 654 72 971

Golongan III/c - - 14 195 5 716 114 1.044

Golongan III/b - - - 69 26 624 331 1.050


Golongan III/a - - - 10 3 601 384 998
3 Golongan II - - - - - 616 2.124 2.740
Golongan II/d - - - - - 352 185 537

Golongan II/c - - - - - 230 586 816

Golongan II/b - - - - - 34 996 1.030

Golongan II/a - - - - - - 357 357


4 Golongan I - - - - - - 79 79
Golongan I/d - - - - - - 20 20

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 123 dari 131


Eselon Non Eselon Jumlah
No Golongan Tenaga
I II III IV V Staf
Fungsional

Golongan I/c - - - - - - 35 35

Golongan I/b - - - - - - 13 13

Golongan I/a - - - - - - 11 11

TOTAL 2 33 169 491 40 5.981 3.169 9.885

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 124 dari 131


BAB VII
PENUTUP

Laporan Keuangan yang disusun setiap akhir periode akuntansi merupakan cerminan
kinerja entitas pemerintahan yang akan dimanfaatkan untuk mengetahui nilai sumber
daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan operasional pemerintahan, menilai
kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan.
Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bireuen TA 2016 ditetapkan
dengan Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 05 Tahun 2015 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Kabupaten Bireuen Tahun Anggaran 2016, terdiri dari:
a. Pendapatan Rp 1.957.401.996.966,00
b. Belanja Rp 1.953.901.996.966,00
c. Pembiayaan Rp (3.500.000.000,00)

2) Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bireuen Tahun


Anggaran 2016 ditetapkan dengan Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 2 Tahun 2016
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja KabupatenBireuen Tahun
Anggaran 2016, terdiri dari:
a. Pendapatan Rp 1.952.340.765.404,38
b. Belanja Rp 2.075.895.536.269,72
c. Pembiayaan Rp 123.554.770.865,34

3) Realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir TA 2016 mencapai sebesar


Rp1.837.712.229.968,30atau 94,13% dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp1.952.340.765.404,38.
4) Realisasi Belanja dan Transfer Daerah sampai dengan akhir TA 2016 sebesar
Rp1.936.610.656.833,08 atau 93,29% dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp2.075.895.536.269,72.
5) Realisasi Pembiayaan Netto sampai dengan 31 Desember 2016 sejumlah
Rp124.055.226.700,34 atau 100,41% dari anggaran sebesar Rp123.554.770.865,34.
Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah sebesar Rp127.054.770.865,34 sedangkan
Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar Rp2.999.544.165,00.
6) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Kabupaten Bireuen TA 2016 adalah
sebesar Rp 25.156.799.835,56 terdiri dari:
a. Kas di Kas Daerah Rp 25.324.249.192,12
b. Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 0,00
c. SiKPA BLUD Rp (167.449.356,56)
Jumlah SiLPA Rp 25.156.799.835,56

Berdasarkan realisasi anggaran dan penjelasan di atas, maka pelaksanaan APBK


Kabupaten Bireuen TA 2016 pada umumnya dapat berjalan baik dan lancar, perlu
diketahui bersama, bahwa disamping hasil yang telah dicapai masih terdapat kelemahan,
kekurangan dan hambatan yang kesemuanya itu harus dihadapi sebagai pelajaran dan
tantangan demi tercapainya kesempurnaan dimasa yang akan datang.

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 125 dari 131


Demikian Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bireuen atas
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Tahun Anggaran 2016 yang
merupakan penjelasan lebih lanjut, sebagai bahan informasi dalam rangka pengambilan
keputusan bagi para pengguna terutama bagi pejabat pengelola keuangan daerah untuk
mengevaluasi sejauh mana kinerja yang dicapai, khususnya yang berkaitan dengan
penerimaan daerah, belanja daerah dan pembiayaan, serta aset, kewajiban dan ekuitas
dana sehingga dapat diambil langkah-langkah konkrit untuk perbaikan ke depan terutama
dalam hal penentuan target pendapatan maupun langkah-langkah untuk mengatasi
permasalahan yang mengakibatkan penerimaan daerah yang tidak mencapai target,
sedangkan para pengguna lainnya dapat menilai tingkat kemampuan daerah berupa
kekayaan, kewajiban dan modal berdasarkan neraca yang disajikan dalam laporan
keuangan dimaksud.
Kami menyadari bahwa dalam pengelolaan administrasi keuangan daerah masih
banyak kelemahan-kelemahan yang bersifat administratif dan teknis, hal tersebut
disebabkan antara lain karena sumber daya aparat pengelola yang belum sepenuhnya
memahami tugas pokok dan fungsi masing-masing. Namun ke depan, tahap demi tahap
akan dilakukan perbaikan sesuai tuntutan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BUPATI BIREUEN

RUSLAN M. DAUD

Pemerintah Kabupaten Bireuen Halaman 126 dari 131


GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1. Dasar Pemeriksaan
Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Bireuen
dilakukan berdasarkan:
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.
2. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan LKPD Tahun 2016 adalah untuk memperoleh keyakinan yang
memadai (reasonable assurance) apakah Laporan Keuangan telah disajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia dengan memperhatikan:
a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP);
b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures);
c. Konsistensi penerapan prinsip akuntansi;
d. Efektivitas sistem pengendalian intern;
e. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
3. Sasaran Pemeriksaan
Pemeriksaan LKPD TA 2016 meliputi pengujian atas:
a. Efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern termasuk
pertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya yang terkait dengan penyajian dan
pengungkapan akun-akun dalam laporan keuangan;
b. Konsistensi penerapan prinsip akuntansi;
c. Kewajaran penyajian saldo akun dan transaksi pada Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional,
dan Laporan Arus Kas untuk untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31
Desember 2016 sesuai dengan SAP;
d. Kewajaran penyajian saldo akun-akun dalam Neraca dan Laporan Perubahan
Ekuitas per 31 Desember 2016 sesuai dengan SAP;
e. Kecukupan pengungkapan informasi keuangan pada Catatan atas Laporan
Keuangan; dan
f. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 127 dari 131


Pengujian atas Laporan Keuangan bertujuan untuk menguji semua pernyataan
manajemen (asersi manajemen) dalam informasi keuangan, efektifitas pengendalian
intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku meliputi:
a. Keberadaan dan Keterjadian
Bahwa seluruh aset dan kewajiban yang disajikan dalam Neraca per 31
Desember 2016, seluruh transaksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan
anggaran yang disajikan dalam LRA TA 2016, dan seluruh transaksi
pendapatan dan beban yang disajikan dalam Laporan Operasional benar-benar
ada dan terjadi selama periode tersebut serta telah didukung dengan bukti-bukti
yang memadai.
b. Kelengkapan
Bahwa seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas yang dimiliki telah dicatat dalam
Neraca dan seluruh transaksi penerimaan daerah, belanja daerah dan
pembiayaan yang terjadi selama Tahun 2016 telah dicatat dalam LRA.
c. Hak dan Kewajiban
Bahwa seluruh aset yang tercatat dalam Neraca benar-benar dimiliki atau hak
dari pemerintah daerah dan utang yang tercatat merupakan kewajiban
pemerintah daerah pada tanggal pelaporan.
d. Penilaian dan Alokasi
Bahwa seluruh aset, utang, penerimaan dan belanja daerah, serta pembiayaan
telah disajikan dengan jumlah dan nilai semestinya, diklasifikasikan sesuai
dengan standar/ketentuan yang telah ditetapkan, dan merupakan alokasi
biaya/anggaran tahun 2015.
e. Penyajian dan Pengungkapan
Bahwa seluruh komponen laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan
ketentuan dan telah diungkapkan secara memadai dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
4. Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bireuen TA 2016
dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan BPK RI Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), khususnya Pernyataan Standar
Pemeriksaan (PSP) 100 tentang Standar Umum, PSP 200 tentang Standar
Pelaksanaan Pemeriksaan Keuangan, dan PSP 300 tentang Pelaporan Pemeriksaan
Keuangan.
5. Metode Pemeriksaan
Metode pemeriksaan atas LKPD TA 2016 meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan hasil pemeriksaan, yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan Pemeriksaan
1) Pemahaman Entitas dan Sistem Pengendalian Intern

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 128 dari 131


Pemahaman atas entitas dan sistem pengendalian intern dapat diperoleh
dari Laporan Hasil Pemeriksaan sebelumnya, Laporan Hasil Pemeriksaan
Pendahuluan, Catatan atas Laporan Keuangan yang diperiksa, pemantauan
tindak lanjut, dan database yang telah dimiliki serta peraturan atau
kebijakan tertulis/formal kepala daerah terkait.
Pemahaman atas entitas tersebut meliputi pemahaman atas latar
belakang/dasar hukum pendirian pemerintah daerah, kegiatan utama entitas
termasuk sumber pendapatan daerah, lingkungan yang mempengaruhi,
pejabat terkait sampai dengan dua tingkat vertikal ke bawah di bawah
kepala daerah, dan kejadian luar biasa yang berpengaruh terhadap
pengelolaan keuangan daerah. Pemeriksa perlu mengidentifikasi
kelemahan-kelemahan signifikan atau area-area kritis yang memerlukan
perhatian mendalam, sehingga membantu Pemeriksa untuk (1)
mengidentifikasi jenis potensi kesalahan, (2) mempertimbangkan faktor-
faktor yang mempengaruhi risiko salah saji yang material, (3) mendesain
pengujian sistem pengendalian intern, dan (4) mendesain prosedur
pengujian substantif.
2) Penentuan Tingkat Materialitas
Pertimbangan atas tingkat materialitas meliputi kegiatan: (1) Penetapan
Tingkat Materialitas Awal Tingkat Laporan Keuangan (Planning
Materiality/PM) dan (2) Penetapan Materialitas Awal Tingkat Akun yang
merupakan batas maksimal salah saji yang ditoleransi Tolerable
Misstatement (TM) atau dengan istilah yang sudah dikenal dengan
Tolerable Error (TE). PM merupakan nilai materialitas awal untuk tingkat
laporan keuangan secara keseluruhan, sementara TE merupakan alokasi
materialitas awal pada setiap akun atau kelompok akun signifikan. Untuk
pemeriksaan LKPD TA 2016, PM ditetapkan sebesar 2,75% dari total
realisasi belanja, sedangkan TM berdasarkan alokasi PM pada akun-akun
signifikan laporan keuangan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

PM x N (Nilai Akun)
TM =
T (Total Nilai Akun)

3) Penentuan Metode Uji Petik


Penentuan metode uji petik berdasarkan pertimbangan profesional
pemeriksa dengan memperhatikan beberapa aspek antara lain:
a) Tingkat risiko. Jika hasil pengujian SPI disimpulkan pengendalian
intern suatu akun lemah, maka sampel untuk pengujian substantif atas
akun tersebut harus lebih besar. Jika akun-akun tertentu mempunyai
risiko bawaan (inherent risk) yang lebih tinggi dari akun-akun lainnya,
maka sampel untuk pengujian substantif atas akun-akun tersebut harus
lebih besar;
b) Tingkat materialitas yang telah ditentukan. Jika tingkat materialitas
kecil, maka sampel yang diambil harus lebih besar dan begitu juga

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 129 dari 131


sebaliknya; Jumlah sampel tidak hanya didasarkan pada nilai saldo
akun, tetapi memperhatikan transaksi-transaksi yang membentuk
saldo tersebut;
c) Saldo akun yang kecil bisa dibentuk dari transaksi-transaksi positif
dan negatif yang besar;
d) Cost and benefit, manfaat uji petik atas suatu transaksi atau saldo akun
harus lebih besar dari biaya pengujian tersebut.
b. Pelaksanaan Pemeriksaan
1) Pengujian Analitis
Pengujian analitis dalam pelaksanaan pemeriksaan dapat dilakukan dengan
Analisa Data dan Analisa Rasio dan Tren, sesuai dengan area yang telah
ditetapkan sebagai uji petik. Pengujian analitis terinci ini diharapkan dapat
membantu pemeriksa untuk menemukan hubungan logis penyajian akun
pada LKPD dan menilai kecukupan pengungkapan atas setiap perubahan
pada pos/akun/unsur pada Laporan Keuangan yang diperiksa, serta
membantu menentukan area-area signifikan dalam pengujian sistem
pengendalian intern dan pengujian substantif atas transaksi dan saldo.
2) Pengujian Pengendalian
Petunjuk pengujian pengendalian meliputi pengujian yang dilakukan
pemeriksa terhadap efektivitas desain dan implementasi sistem
pengendalian intern dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan
APBK. Dalam pengujian desain sistem pengendalian intern, pemeriksa
mengevaluasi apakah sistem pengendalian intern telah didesain secara
memadai dan dapat meminimalisasi secara relatif salah saji dan
kecurangan. Sementara, pengujian implementasi sistem pengendalian
intern dilakukan dengan melihat pelaksanaan pengendalian pada kegiatan
atau transaksi yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Pengujian sistem pengendalian intern merupakan dasar pengujian
substantif selanjutnya. Pengujian tersebut dilakukan baik pada saat
pemeriksaan pendahuluan, maupun pemeriksaan Laporan Keuangan.
3) Pengujian Substantif atas Transaksi dan Saldo
Pengujian substantif meliputi pengujian atas transaksi dan saldo-saldo akun
serta pengungkapannya dalam Laporan Keuangan yang diperiksa.
Pengujian tersebut dilakukan setelah pemeriksa memperoleh LKPD
(unaudited) dan dilakukan untuk meyakini asersi manajemen atas LKPD,
yaitu: (1) keberadaan dan keterjadian, (2) kelengkapan, (3) hak dan
kewajiban, (4) penilaian dan pengalokasian, serta (5) penyajian dan
pengungkapan.
4) Penyelesaian Penugasan
Hal-hal yang terkait dengan pekerjaan dalam penyelesaian penugasan
beserta form-form pelaporan pemeriksaan (Daftar Koreksi, Form Risalah
Pembahasan TP, Form TP, Form Tanggapan).

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 130 dari 131


c. Pelaporan
Setelah melakukan pengujian terinci di atas, pemeriksa menyimpulkan hasil
pemeriksaan dan dituangkan dalam laporan hasil pemeriksaan.
6. Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan dalam dua tahap yaitu pemeriksaan interim dilaksanakan
selama 26 (dua puluh enam) hari kalender dari tanggal 31 Januari s.d 24 Februari
2017 dan pemeriksaan terinci dilaksanakan selama 30 (tiga puluh) hari kalender dari
tanggal 16 April s.d 15 Mei 2016.
7. Obyek Pemeriksaan
Obyek pemeriksaan adalah Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bireuen TA
2016 yang terdiri atas Neraca dan Laporan Perubahan Ekuitas per 31 Desember
2016, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih,
Laporan Operasional dan Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir sampai
dengan 31 Desember 2016, serta Catatan atas Laporan Keuangan.
8. Batasan dan Kendala Pemeriksaan
Semua informasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Bireuen merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Bireuen. Oleh karena
itu, BPK tidak bertanggungjawab terhadap salah interpretasi dan kemungkinan
pengaruh atas informasi yang tidak diberikan baik yang sengaja maupun tidak
disengaja oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Pemeriksaan BPK meliputi prosedur-prosedur yang dirancang untuk memberikan
keyakinan yang memadai dalam mendeteksi adanya kesalahan dan salah saji yang
berpengaruh material terhadap Laporan Keuangan. Pemeriksaan tidak ditujukan
untuk menemukan kesalahan dan penyimpangan. Walaupun demikian, jika dari hasil
pemeriksaan ditemukan penyimpangan, akan diungkapkan.
Dalam melaksanakan pemeriksaan, BPK juga menyadari kemungkinan adanya
perbuatan-perbuatan melanggar hukum yang timbul. Namun, BPK tidak
memberikan jaminan bahwa semua tindakan melanggar hukum akan terdeteksi. BPK
akan menginformasikan bila terdapat perbuatan-perbuatan melanggar hukum atau
kesalahan/penyimpangan material yang ditemukan selama pemeriksaan.
Dalam melaksanakan pengujian kepatuhan atas perundang-undangan, BPK hanya
menguji kepatuhan instansi atas peraturan perudang-undangan yang terkait langsung
dengan penyusunan Laporan Keuangan. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa
masih terdapat ketidakpatuhan pada peraturan yang tidak terindentifikasi.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 131 dari 131


Lampiran 1

Rekonsiliasi Buku Kas Umum dengan Rekening Koran


Per 31 Desember 2016

(Dalam Rupiah)
Jumlah Rincian Total
Nama Bank Nomor Rekening
(Rp) (Rp)
a. Saldo Menurut Buku Kas Umum per 31 Desember 2016
Saldo Awal 108.745.098.107,01
Penerimaan 1.775.952.200.278,19

Total Penerimaan 1.884.697.298.385,20


Pengeluaran (1.865.849.219.355,08)
Total Pengeluaran (1.865.849.219.355,08)

Saldo Buku Kas Umum 18.848.079.030,12


b. Saldo Bank per 31 Desember 2016
- Bank Aceh 100.01.02.120000-1 0,00
- Bank Aceh 100.01.02.120012-0 18.848.079.030,12
- Bank Aceh 100.01.02.640199-9 0,00
- BNI 46 0060575003 0,00

Saldo Bank 18.848.079.030,12


c.    Koreksi Saldo Kas dan Bank

-   Selisih antara Saldo Buku Kas Umum dengan Saldo Kas dan
Bank 0,00
Jumlah Koreksi Saldo Kas dan Bank 0,00

Saldo Kas dan Bank Setelah Koreksi 18.848.079.030,12


Lampiran 2

Rincian Saldo Rekening Kas Dana Kapitasi


Per 31 Desember 2016

(Dalam Rupiah)

No. FKTP/Puskesmas No. Rekening Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
(Rp) (Rp)
1 Samalanga 010 01.02.600018-7 319.461.133,00 374.149.155,00
2 Sp. Mamplam 506 01.02.610036-9 629.519.763,00 624.511.515,00
3 Pandrah 506 01.02.620018-2 63.362.906,00 62.282.379,00
4 Jeunieb 506 02.02.600108-4 407.565.220,00 499.330.212,00
5 Plimbang 011 01.02.620010-7 226.189.451,00 155.115.619,00
6 Peudada 011 02.02.600078-9 230.961.563,00 360.046.165,00
7 Jeumpa 011 02.02.610093-1 508.316.367,00 586.669.997,00
8 Kuala 011 02.02.600074-0 197.738.205,00 428.603.232,00
9 Juli 506 02.02.600099-7 48.722.535,00 190.050.669,00
10 Juli Dua 014 01.02.600007-7 50.388.018,00 279.352.468,00
11 Kota Juang 011 02.02.600084-4 1.469.685.092,00 1.400.174.119,00
12 Jangka 017 01.02.600003-1 340.452.784,00 533.055.962,00
13 Peusangan 613 01.04.000188-1 881.599.320,00 771.380.061,00
14 Peusangan Selatan 506 01.02.620006-6 161.837.374,00 201.904.709,00
15 Peusangan Siblah Krueng 013 01.04.000186-6 121.728.369,00 192.353.349,00
16 Kutablang 506 01.02.620016-9 52.279.690,00 285.660.090,00
17 Makmur 506 01.02.610037-1 301.772.945,00 391.385.696,00
18 Gandapura 506 02.02.600100-1 464.589.427,00 492.359.432,00
Jumlah 6.476.170.162,00 7.828.384.829,00
Lampiran 3

Rincian Saldo Piutang Pajak Daerah berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)
Per 31 Desember 2016

(Dalam Rupiah)
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian/Tahun
(Rp) (Rp)
I Piutang Pajak Hotel /Penginapan
1 2013 900.000,00 900.000,00
2 2014 0,00 0,00
3 2015 0,00 20.069.290,00
Jumlah I 900.000,00 20.969.290,00
II Piutang Pajak Restoran
1 2013 5.480.000,00 5.480.000,00
2 2014 13.042.500,00 13.042.500,00
3 2015 15.545.000,00 30.619.000,00
3 2016 46.530.000,00
Jumlah II 80.597.500,00 49.141.500,00
III Piutang Pajak Sarang Burung Walet
1 2012 - 2.500.000,00

2 2013 - 3.750.000,00

3 2014 - 4.050.000,00

4 2015 - 9.060.000,00
Jumlah III - 19.360.000,00
IV Piutang PBB P2
1 SPPT Penyerahan 13.082.714.600,00 13.303.845.400,00
2 SPPT 2014 1.524.434.597,00 1.568.573.033,00
3 SPPT 2015 1.328.826.341,00 1.556.555.096,00
4 SPPT 2016 808.676.323,00 0,00
Jumlah IV 16.744.651.861,00 16.428.973.529,00
Total I s/d IV 16.826.149.361,00 16.518.444.319,00
Lampiran 4

Rincian Saldo Piutang Retribusi Daerah


Per 31 Desember 2016

(Dalam Rupiah)
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian/Tahun
(Rp) (Rp)
I Piutang Retribusi Pelayanan Kesehatan (Dana Non Kapitasi)
1 JKN Non Kapitasi Puskesmas dalam Kab Bireuen 1.323.958.000,00 1.601.471.000,00
Jumlah I 1.323.958.000,00 1.601.471.000,00
II Piutang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
1 Tahun 2015 0,00 300.000,00
Jumlah II 0,00 300.000,00
III Piutang Retribusi Pelayanan Pasar
1 Kontrak Tahun 2012 33.950.000,00 33.950.000,00
2 Kontrak Tahun 2013 3.100.000,00 4.100.000,00
3 Kontrak Tahun 2015 - 600.000,00
4 Kontrak Tahun 2016 59.600.000,00 -
Jumlah III 96.650.000,00 38.650.000,00
IV Piutang Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
1 SKRD Tahun 2013 45.520.000,00 45.520.000,00
2 SKRD Tahun 2014 174.088.400,00 174.088.400,00
3 SKRD Tahun 2015 103.456.000,00 103.456.000,00
Jumlah IV 323.064.400,00 323.064.400,00
V Piutang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah – Sewa Tanah dan Bangunan
1 SKRD Tahun 2012 112.010.600,00 119.743.100,00
2 SKRD Tahun 2013 84.566.800,00 101.144.300,00
3 SKRD Tahun 2014 139.538.240,00 193.532.240,00
4 SKRD Tahun 2015 183.676.240,00 284.177.040,00
4 SKRD Tahun 2016 245.352.840,00 -
Jumlah V 765.144.720,00 698.596.680,00
VI Piutang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah – Sewa Traktor
1 Perjanjian Tahun 2012 0,00 14.000.000,00
2 Perjanjian Tahun 2014 24.000.000,00 30.000.000,00
Jumlah VI 24.000.000,00 44.000.000,00
VII Piutang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah – Sewa Kendaraan Bermotor
1 Tahun 2015 0,00 4.600.000,00
Jumlah VII 0,00 4.600.000,00
VIII Piutang Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan
1 SKRD Tahun 2012 138.535.000,00 139.659.000,00
2 SKRD Tahun 2013 6.860.000,00 6.860.000,00
3 SKRD Tahun 2014 48.951.500,00 53.637.500,00
4 SKRD Tahun 2015 46.181.000,00 65.103.000,00
5 SKRD Tahun 2016 76.977.500,00 -
Jumlah VIII 317.505.000,00 265.259.500,00
Total I s/d VIII 2.850.322.120,00 2.975.941.580,00
Lampiran 5

Rincian Saldo Piutang Lain-lain


Per 31 Desember 2016

(Dalam Rupiah)
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
I Piutang BLUD RSUD dr. Fauziah Bireuen

Piutang Lain-lain PAD yang Sah


1 Piutang Pendapatan JKN 33.808.150.856,00 21.226.597.734,00
2 Piutang Pendapatan UTDRS 57.600.000,00 58.680.000,00
3 Piutang Pendapatan Rujukan Ambulance Jarak Dekat dan Jauh 311.554.200,00 184.260.000,00
4 Piutang Jasa Raharja yang belum diterima 479.092.817,00 -
Piutang Lainnya
1 Pinjaman Pihak Ketiga 193.661.500,00 193.661.500,00
2 Piutang pada Pihak Ketiga 48.124.080,00 258.364,00
Jumlah I 34.898.183.453,00 21.663.457.598,00
II Piutang Dana Kapitasi pada FKTP/Puskesmas
1 Susulan JKN Kapitasi Puskesmas Samalanga 2015 0,00 420.000,00
2 Susulan JKN Kapitasi Puskesmas Simpang Mamplam 2015 0,00 564.000,00
3 Susulan JKN Kapitasi Puskesmas Pandrah 2015 0,00 275.000,00
4 Susulan JKN Kapitasi Puskesmas Jeunieb 2015 0,00 720.000,00
5 Susulan JKN Kapitasi Puskesmas Peulimbang 2015 0,00 354.000,00
6 Susulan JKN Kapitasi Puskesmas Peudada 2015 0,00 570.000,00
7 Susulan JKN Kapitasi Puskesmas Jeumpa 2015 0,00 888.000,00
8 Susulan JKN Kapitasi Puskesmas Kuala 2015 0,00 528.000,00
9 Susulan JKN Kapitasi Puskesmas Juli 2015 0,00 204.000,00
10 Susulan JKN Kapitasi Puskesmas Juli Dua 2015 0,00 348.000,00
11 Susulan JKN Kapitasi Puskesmas Kota Juang 2015 0,00 1.404.000,00
12 Susulan JKN Kapitasi Puskesmas Jangka 2015 0,00 600.000,00
13 Susulan JKN Kapitasi Puskesmas Peusangan 2015 0,00 1.608.000,00
14 Susulan JKN Kapitasi Puskesmas Peusangan Selatan 2015 0,00 348.000,00
15 Susulan JKN Kapitasi Puskesmas Peusangan Siblah Krueng 2015 0,00 222.000,00
16 Susulan JKN Kapitasi Puskesmas Kuta Blang 2015 0,00 396.000,00
17 Susulan JKN Kapitasi Puskesmas Makmur 2015 0,00 180.000,00
18 Susulan JKN Kapitasi Puskesmas Gandapura 2015 0,00 378.000,00
Jumlah II 0,00 10.007.000,00
III Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya
1 Piutang Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor 1.415.708.635,02 2.610.538.019,44
2 Piutang Bagi Hasil Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 1.382.851.399,00 2.887.783.032,70
3 Piutang Bagi Hasil Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 5.035.936.256,87 5.520.425.175,34
4 Piutang Bagi Hasil Pajak Air Permukaan 9.462.952,33 5.853.305,44
5 Piutang Bagi Hasil Pajak Rokok 6.692.982.400,85 8.608.294.538,02
Jumlah III 14.536.941.644,07 19.632.894.070,94
Total I s/d III 49.435.125.097,07 41.306.358.668,94
Lampiran 6
Rincian Saldo Persediaan
Per 31 Desember 2016

(Dalam Rupiah)
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
I Persediaan Alat Tulis Kantor
1 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 1.413.500,00 1.540.800,00
2 Dinas Kesehatan 0,00 157.000,00
3 Badan Layanan Umum RSUD dr. Fauziah 24.542.765,00 19.334.735,00
4 Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Perumahan Rakyat 308.400,00 181.600,00
5 Dinas Pengairan, Pertambangan dan Energi 220.000,00 185.000,00
6 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 287.100,00 649.500,00
7 Dinas Pengelolaan Pasar, Kebersihan dan Pertamanan - 210.300,00
8 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 517.500,00 334.000,00
9 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 188.000,00 -
10 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 1.209.705,00 654.079,00
11 Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah 166.600,00 137.350,00
12 Sekretariat Daerah 21.571.940,00 22.081.000,00
13 Sekretariat DPRK 2.567.300,00 3.132.337,00
14 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah 482.480,00 1.329.060,00
15 Inspektorat Kabupaten 592.000,00 590.000,00
16 Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu 238.000,00 500.000,00
17 Dinas Syariat Islam 391.200,00 390.183,00
18 Majelis Permusyawaratan Ulama 105.500,00 228.500,00
19 Sekretariat Baitul Mal Kabupaten Bireuen - 160.000,00
20 Badan Pembinaan Pendidikan Dayah 284.400,00 297.700,00
21 Sekretariat Majelis Adat Aceh 350.000,00 430.994,00
22 Badan Pelaksana Penyuluh dan Ketahanan Pangan 442.500,00 740.700,00
23 Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Sejahtera 89.500,00 89.500,00
24 Kantor Perpustakaan dan Arsip 181.100,00 195.600,00
25 Dinas Pertanian dan Perternakan 238.000,00 -
Jumlah I 56.387.490,00 53.549.938,00
II Persediaan Barang Cetakan
1 Badan Layanan Umum RSUD dr. Fauziah 35.155.500,00 15.184.000,00
2 Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Perumahan Rakyat 57.750,00 38.500,00
3 Dinas Pengairan, Pertambangan dan Energi 300.000,00 127.500,00
4 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 1.049.500,00 1.170.100,00
5 Dinas Perhubungan, Pariwisata Komunikasi dan Informatika 35.820.000,00 7.500.000,00
6 Dinas Pengelolaan Pasar, Kebersihan dan Pertamanan - 153200,00
7 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil - -
8 Sekretariat Daerah 6.452.800,00 7.323.850,00
9 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah 13.103.000,00 635.000,00
10 Inspektorat Kabupaten 300.000,00 300.000,00
11 Sekretariat Baitul Mal Kabupaten Bireuen 100.000,00 100.000,00
12 Kantor Perpustakaan dan Arsip 245.750,00 229.650,00
Jumlah II 92.584.300,00 32.761.800,00
III Persediaan Benda Pos
1 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah - -
2 Sekretariat Baitul Mal Kabupaten Bireuen 75.000,00 66.000,00
3 Badan Pembinaan Pendidikan Dayah 90.000,00 30.000,00
4 Sekretariat Majelis Adat Aceh 27.000,00 30000,00
5 Badan Pelaksana Penyuluh dan Ketahanan Pangan - 13.000,00
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Sejahtera - 27000,00
6
(Dalam Rupiah)
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
Jumlah III 192.000,00 166.000,00
IV Persediaan Alat Kebersihan
1 Badan Layanan Umum RSUD Dr. Fauziah 136.348.125,00 90.550.000,00
2 Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Perumahan Rakyat 32.000,00 20.000,00
3 Sekretariat DPRK 952.400,00
4 Inspektorat Kabupaten 141.000,00 111.000,00
5 Sekretariat Baitul Mal Kabupaten Bireuen 50.000,00 149.000,00
6 Sekretariat Majelis Adat Aceh 57.000,00 85.000,00
Jumlah IV 137.580.525,00 90.915.000,00
V Persediaan Alat Listrik
1 Badan Layanan Umum RSUD dr. Fauziah 29.551.900,00 -
2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 282.000,00 48.600,00
3 Sekretariat Baitul Mal Kabupaten Bireuen 130.000,00 130.000,00
4 Sekretariat Majelis Adat Aceh 250.000,00 39.500,00
5 Badan Pelaksana Penyuluh dan Ketahanan Pangan - 75.000,00
Jumlah V 30.213.900,00 293.100,00
VI Persediaan BHP Lainnya

1 Dinas Kesehatan 2.051.999.930,00 2.327.444.229,00


2 Badan Layanan Umum RSUD dr. Fauziah 6.085.207.904,00 3.136.710.149,92
8 Majelis Permusyawaratan Ulama - 17.007.000,00
9 Badan Pelaksana Penyuluh dan Ketahanan Pangan - 109.000,00
10 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2.374.139.488,00 3057560069,00
11 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1.836.489.144,00 1836489144,00
193.711.400,00
12 Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Sejahtera 291304364,00

Jumlah VI 12.541.547.866,00 10.666.623.955,92


VII Persediaan BHP Obat-obatan

1 Dinas Kesehatan 5.399.280.675,00 4.193.057.156,32


2 Badan Layanan Umum RSUD Dr. Fauziah 10.642.997.338,00 3.891.530.574,76
Jumlah VII 16.042.278.013,00 8.084.587.731,08
Total I s/d VII 28.900.784.094,00 18.928.897.525,00
Lampiran 7

DAFTAR ASET TETAP YANG AKAN DISERAHKAN PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN KE PEMERINTAH PROVINSI ACEH

PERALATAN DAN GEDUNG DAN JALAN, IRIGASI ASET TETAP


TANAH KDP JUMLAH ASET TETAP
NO. NAMA UPB MESIN BANGUNAN DAN JARINGAN LAINNYA
(Rp) (Rp) (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A. DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1 SMAN 1 Simpang Kiri 680.000.000,00 930.808.300,00 2.250.658.004,00 0,00 32.267.000,30 0,00 3.893.733.304,30
2 SMAN 2 SAMALANGA 310.080.000,00 255.893.300,00 1.407.300.171,00 0,00 1.920.000,00 0,00 1.975.193.471,00
3 SMAN 1 SIMPANG MAMPLAM 410.220.000,00 222.108.300,00 2.169.214.775,00 0,00 2.912.000,00 0,00 2.804.455.075,00
4 SMAN 1 PANDRAH 760.000.000,00 200.408.300,00 1.860.040.000,00 0,00 4.000.000,00 0,00 2.824.448.300,00
5 SMAN 1 JEUNIEB 2.073.370.000,00 0,00 509.362.971,00 0,00 4.400.000,00 0,00 2.587.132.971,00
6 SMAN 1 PEULIMBANG 1.436.560.000,00 198.908.300,00 2.518.935.459,00 0,00 4.400.000,00 0,00 4.158.803.759,00
7 SMAN 1 PEUDADA 5.612.488.000,00 198.908.300,00 3.370.231.410,00 0,00 4.880.000,00 0,00 9.186.507.710,00
8 SMAN 1 JEUMPA 3.540.800.000,00 0,00 1.276.016.042,00 0,00 4.560.000,00 0,00 4.821.376.042,00
9 SMAN 1 JULI 540.800.000,00 11.050.000,00 2.078.489.741,00 0,00 4.560.000,00 0,00 2.634.899.741,00
10 SMAN 1 BIREUEN 4.088.100.000,00 366.767.060,00 4.153.013.093,00 0,00 4.848.000,00 0,00 8.612.728.153,00
11 SMAN 2 BIREUEN 8.637.900.000,00 601.328.300,00 3.641.632.252,00 0,00 3.648.000,00 0,00 12.884.508.552,00
12 SMAN 3 BIREUEN 1.451.664.000,00 200.408.300,00 3.568.947.033,00 0,00 34.843.000,00 0,00 5.255.862.333,00
13 SMAN 4 BIREUEN 5.242.250.000,00 198.908.300,00 2.414.480.333,00 0,00 2.400.000,00 0,00 7.858.038.633,00
14 SMAN 1 PEUSANGAN 1.930.095.000,00 1.277.115.900,00 3.339.692.343,00 0,00 3.200.000,00 0,00 6.550.103.243,00
15 SMAN 2 PEUSANGAN 900.961.040,00 65.711.000,00 1.428.414.000,00 0,00 2.208.000,00 0,00 2.397.294.040,00
16 SMAN 3 PEUSANGAN 5.438.565.000,00 263.315.000,00 691.498.287,00 0,00 4.719.000,00 0,00 6.398.097.287,00
17 SMAN 1 PEUSANGAN SELATAN 1.930.095.000,00 201.908.300,00 2.592.200.000,00 0,00 12.022.000,00 0,00 4.736.225.300,00
18 SMAN 1 PEUSANGAN SIBLAH KRUENG 540.000.000,00 182.950.000,00 1.423.525.111,00 0,00 15.440.000,00 0,00 2.161.915.111,00
19 SMAN 1 JANGKA 469.590.000,00 152.235.000,00 1.965.629.631,00 0,00 1.920.000,00 0,00 2.589.374.631,00
20 SMAN 1 KUTA BLANG 297.376.000,00 198.908.300,00 2.429.800.129,00 0,00 351.624.000,00 0,00 3.277.708.429,00
21 SMAN 2 KUTA BLANG 292.793.050,00 18.000.000,00 891.758.670,00 0,00 8.650.000,00 0,00 1.211.201.720,00
22 SMAN 1 MAKMUR 285.600.000,00 735.978.800,00 2.444.733.285,00 0,00 98.506.800,00 0,00 3.564.818.885,00
23 SMAN 1 GANDAPURA 1.775.250.000,00 53.214.000,00 2.864.128.628,00 0,00 19.699.000,00 0,00 4.712.291.628,00
24 SDLBN BIREUEN 0,00 10.890.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 10.890.000,00
25 SMKN 1 JEUNIEB 1.220.000.000,00 503.408.000,00 5.204.568.540,00 0,00 11.976.520,00 0,00 6.939.953.060,00
26 SMKN 1 JEUMPA 831.457.035,00 247.645.000,00 1.024.392.004,00 0,00 18.964.000,00 0,00 2.122.458.039,00
27 SMKN 1 BIREUEN 11.323.530.000,00 1.334.684.750,00 7.847.287.250,00 0,00 14.766.000,00 0,00 20.520.268.000,00
28 SMKN 1 PEUSANGAN 1.370.115.000,00 320.382.000,00 3.592.284.822,00 0,00 401.874.000,00 0,00 5.684.655.822,00
29 SMKN 2 PEUSANGAN 1.311.955.000,00 1.282.938.833,00 0,00 5.874.000,00 0,00 2.600.767.833,00
30 SMKN 1 SIMPANG MAMPLAM 1.173.472.600,00 865.823.113,00 0,00 14.273.000,00 0,00 2.053.568.713,00
31 SMKN 1 GANDAPURA 790.041.300,00 1.858.766.994,00 0,00 39.772.900,00 0,00 2.688.581.194,00
JUMLAH A 63.389.659.125,00 12.227.311.710,00 72.965.762.924,00 0,00 1.135.127.220,30 0,00 149.717.860.979,30
PERALATAN DAN GEDUNG DAN JALAN, IRIGASI ASET TETAP
TANAH KDP JUMLAH ASET TETAP
NO. NAMA UPB MESIN BANGUNAN DAN JARINGAN LAINNYA
(Rp) (Rp) (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
B. DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
1 DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN 127.750.000,00 792.872.500,00 301.200.000,00 0,00 0,00 0,00 1.221.822.500,00
JUMLAH B 127.750.000,00 792.872.500,00 301.200.000,00 0,00 0,00 0,00 1.221.822.500,00
C. DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI
1 3.225.960.580,00 109.000.000,00 10.180.212.000,00 0,00 0,00 676.500.000,00 14.191.672.580,00
DAN INFORMASI

JUMLAH C 3.225.960.580,00 109.000.000,00 10.180.212.000,00 0,00 0,00 676.500.000,00 14.191.672.580,00

TOTAL 66.743.369.705,00 13.129.184.210,00 83.447.174.924,00 0,00 1.135.127.220,30 676.500.000,00 165.131.356.059,30


Lampiran 8
Rincian Saldo Akumulasi Penyusutan
Per 31 Desember 2016
(Dalam Rupiah)
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
I Akumulasi Penyustan Peralatan dan Mesin
1 Akumulasi Penyusutan Alat-Alat Besar Darat 3.046.672.754,00 2.466.780.708,00
2 Akumulasi Penyusutan Alat-Alat Besar Apung 2.571.000,00 2.571.000,00
3 Akumulasi Penyusutan Alat-alat Bantu 1.324.470.115,00 1.186.187.267,00
4 Akumulasi Penyusutan Alat Angkutan Darat Bermotor 43.952.916.548,00 38.847.421.559,00
5 Akumulasi Penyusutan Alat Angkutan Berat Tak Bermotor 28.523.683,00 12.608.625,00
6 Akumulasi Penyusutan Alat Bengkel Bermesin 61.469.457,00 49.493.888,00
7 Akumulasi Penyusutan Alat Bengkel Tak Bermesin 57.311.001,00 32.328.001,00
8 Akumulasi Penyusutan Alat Ukur 1.101.305.949,00 775.547.408,00
9 Akumulasi Penyusutan Alat Pengolahan Pertanian 6.244.847.440,00 5.057.657.421,00
10 Akumulasi Penyusutan Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan 5.020.668.081,00 4.097.516.097,00
Pertanian
11 Akumulasi Penyusutan Alat Kantor 6.029.497.824,00 4.336.595.128,00
12 Akumulasi Penyusutan Alat Rumah Tangga 16.025.112.428,00 11.270.354.820,00
13 Akumulasi Penyusutan Peralatan Komputer 9.400.865.010,00 6.137.430.103,00
14 Akumulasi Penyusutan Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat 1.196.118.033,00 836.020.261,00
15 Akumulasi Penyusutan Alat Studio 2.283.862.419,00 1.609.654.530,00
16 Akumulasi Penyusutan Alat Komunikasi 701.740.280,00 507.109.453,00
17 Akumulasi Penyusutan Peralatan Pemancar 65.552.580,00 53.517.954,00
18 Akumulasi Penyusutan Alat Kedokteran 31.196.370.874,00 12.418.016.714,00
19 Akumulasi Penyusutan Alat Kesehatan 1.123.207.009,00 764.695.643,00
20 Akumulasi Penyusutan Unit-Unit Laboratorium 5.859.937.746,00 3.258.772.437,00
21 Akumulasi Penyusutan Alat Peraga/Praktek Sekolah 5.480.378.958,00 4.163.252.822,00
22 Akumulasi Penyusutan Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 47.228.098,00 25.967.733,00
23 Akumulasi Penyusutan Alat Laboratorium Fisika Nuklir / Elektronika 22.242.086,00 16.167.159,00
24 Akumulasi Penyusutan Alat Proteksi Radiasi / Proteksi Lingkungan 75.327.621,00 64.462.051,00
25 Akumulasi Penyusutan Radiation Aplication and Non Destructive Testing 193.201.737,00 61.510.578,00
Laboratory (BATAM)
26 Akumulasi Penyusutan Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 200.789.363,00 129.264.098,00
27 Akumulasi Penyusutan Peralatan Laboratorium Hidrodinamika 26.024.113,00 19.481.370,00
28 Akumulasi Penyusutan Persenjataan Non Senjata Api 47.402.778,00 37.219.444,00
Jumlah I 140.815.614.985,00 98.237.604.272,00
II Akumulasi Penyustan Gedung dan Bangunan
1 Akumulasi Penyusutan Bangunan Gedung Tempat Kerja 106.670.298.241,00 77.234.857.854,00
2 Akumulasi Penyusutan Bangunan Gedung Tempat Tinggal 6.021.654.702,00 3.125.433.720,00
3 Akumulasi Penyusutan Bangunan Menara 1.029.812.244,00 905.656.780,00
4 Akumulasi Penyusutan Bangunan Bersejarah 47.935.831,00 32.522.248,00
5 Akumulasi Penyusutan Monumen/Bangunan Bersejarah 10.918.380,00 6.948.060,00
6 Akumulasi Penyusutan Bangunan Rambu-Rambu 70.331.611,00 44.981.436,00
Jumlah II 113.850.951.009,00 81.350.400.098,00
III Akumulasi Penyustan Jalan, Irigasi dan Jaringan
1 Akumulasi Penyusutan Jalan 486.704.315.424,00 402.399.237.642,00
2 Akumulasi Penyusutan Jembatan 17.374.624.924,00 8.033.234.310,00
3 Akumulasi Penyusutan Bangunan Air Irigasi 17.107.936.497,00 13.259.565.090,00
4 Akumulasi Penyusutan Bangunan Air Pasang Surut 601.799.745,00 194.796.978,00
5 Akumulasi Penyusutan Bangunan Air Rawa 275.740.454,00 174.835.067,00
6 Akumulasi Penyusutan Bangunan Pengaman Sungai dan Penanggulangan 2.041.712.829,00 1.601.475.912,00
Bencana Alam
7 Akumulasi Penyusutan Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air Tanah 133.170.792,00 105.939.798,00

8 Akumulasi Penyusutan Bangunan Air Bersih/Baku 1.039.190.898,00 859.432.648,00


9 Akumulasi Penyusutan Bangunan Air Kotor 839.418.363,00 657.603.796,00
10 Akumulasi Penyusutan Bangunan Air 889.616.040,00 501.478.425,00
11 Akumulasi Penyusutan Instalasi Air Minum/Air Bersih 774.931.615,00 461.875.450,00
12 Akumulasi Penyusutan Instalasi Air Kotor 339.842.763,00 249.534.941,00
13 Akumulasi Penyusutan Instalasi Pembangkit Listrik 18.564.294,00 15.208.869,00
14 Akumulasi Penyusutan Instalasi Gardu Listrik 90.077.133,00 76.028.242,00
15 Akumulasi Penyusutan Instalasi Pertahanan 0,00 0,00
16 Akumulasi Penyusutan Instalasi Pengaman 24.118.750,00 18.408.333,00
17 Akumulasi Penyusutan Jaringan Air Minum 1.252.150.520,00 924.666.157,00
18 Akumulasi Penyusutan Jaringan Listrik 105.596.723,00 69.644.758,00
19 Akumulasi Penyusutan Jaringan Telepon 12.290.435,00 5.642.615,00
20 Akumulasi Penyusutan Jaringan Gas 38.290.721,00 30.557.458,00
Jumlah III 529.663.388.920,00 429.639.166.489,00
Total I s/d III 784.329.954.914,00 609.227.170.859,00
Lampiran 9

Rincian Saldo Aset Lain-lain


Per 31 Desember 2016

(Dalam Rupiah)
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
I Aset Tetap - Peralatan dan Mesin yang hilang pada 5 SKPK dan belum diproses pada MPTGR serta belum dihapuskan
1 Dinas Kesehatan 54.050.000,00 54.050.000,00
2 Dinas Pendidikan 11.000.000,00 11.000.000,00
3 Dinas Perhubungan 169.510.000,00 169.510.000,00
4 DPKKD 28.550.000,00 28.550.000,00
5 BPMPKS 5.000.000,00 5.000.000,00
5 Dinas Kelautan dan Perikanan 12.000.000,00 0,00
Jumlah I 280.110.000,00 268.110.000,00
II Aset Tetap yang Rusak Berat dan belum diusulkan untuk dihapuskan
1 Dinas Binamarga 81.682.817.741,00 81.682.817.741,00
2 Dinas Kesehatan 14.542.167.326,00 15.012.167.326,00
3 Dinas Perhubungan 779.890.999,92 779.890.999,92
4 RSUD Dr. Fauziah 13.464.470.700,00 10.425.618.700,00
5 Setdakab 7.089.180.553,00 7.089.180.553,00
6 Dinas Pendidikan 20.686.383.555,00 20.636.383.555,00
7 Dinas Pengairan 12.275.400,00 12.275.400,00
8 Bappeda 480.809.078,00 480.809.078,00
9 Dinas Pengelolaan Pasar KP 2.893.945.491,37 2.893.945.491,37
10 Disdukcapil 568.192.000,00 568.192.000,00
11 Dinsosnaker 380.076.001,00 380.076.001,00
12 Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UKM 1.528.585.700,00 1.528.585.700,00
13 Dispora 3.180.000,00 3.180.000,00
14 Satpol PP 18.920.000,00 18.920.000,00
15 DPKKD 204.173.154,00 204.173.154,00
16 Inspektorat 106.415.000,00 106.415.000,00
17 Kec. Samalanga 78.822.000,00 78.822.000,00
18 Kec. Sp. Mamplam 56.491.500,00 56.491.500,00
19 Kec. Jeunieb 31.868.000,00 31.868.000,00
20 Kec. Peulimbanng 22.928.000,00 22.928.000,00
21 Kec. Peudada 29.332.000,00 29.332.000,00
22 Kec. Jeumpa 109.725.000,00 109.725.000,00
23 Kec. Kota Juang 54.105.000,00 54.105.000,00
24 Kec. Kuala 7.409.000,00 7.409.000,00
25 Kec. Juli 13.158.000,00 13.158.000,00
26 Kec. Peusangan 49.567.114,00 49.567.114,00
27 Kec. Jangka 53.951.203,00 53.951.203,00
28 Kec.Psg. Siblah Krueng 7.282.500,00 7.282.500,00
29 Kec. Psg Selatan 22.570.000,00 22.570.000,00
30 Kec. Kuta Blang 19.829.050,00 19.829.050,00
31 Kec. Makmur 38.193.000,00 38.193.000,00
32 Kec. Gandapura 19.394.081,00 19.394.081,00
33 Dinas Syariat Islam 270.830.002,00 270.830.002,00
34 Set Baitul Mal 3.200.000,00 3.200.000,00
35 BKPP 8.400.000,00 8.400.000,00
36 BPPKP 90.566.000,00 90.566.000,00
37 BPMKS 396.907.450,00 396.907.450,00
38 Dinas Pertanian 142.162.000,00 142.162.000,00
39 Dinas Kehutanan Perkebunan 245.024.000,00 245.024.000,00
40 Dinas Kelautan Perikanan 75.782.786.210,00 75.782.786.210,00
41 Set DPRK 381.414.300,00 989.845.171,00
42 Kec. Pandrah 12.360.000,00 12.360.000,00
Jumlah II 222.389.758.109,29 220.379.336.980,29
III Aset Tetap - Peralatan dan Mesin yang Merupakan BHP
1 Dinas Kesehatan 166.273.589,00 166.273.589,00

2 RSUD Dr. Fauziah 215.520.000,00 215.520.000,00

3 Dinas Perhubungan 104.130.000,00 104.130.000,00

4 Dinas Pengelolaan Pasar KP 188.500.020,00 188.500.020,00


(Dalam Rupiah)
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
No. Uraian
(Rp) (Rp)
5 BPMPKS 14.134.500,00 14.134.500,00
6 Disperindagkop 40.000.000,00 40.000.000,00
Jumlah III 728.558.109,00 728.558.109,00
IV Aset Tetap yang merupakan barang hibah ke masyarakat
1 Dinas Pengelolaan Pasar KP 741.545.000,00 741.545.000,00
2 BPMPKS 466.758.760,00 466.758.760,00
3 Dinas Kelautan Perikanan 218.174.550,00 218.174.550,00
4 Disperindagkop 586.348.200,00 586.348.200,00
Jumlah IV 2.012.826.510,00 2.012.826.510,00
V Aset Tetap - Peralatan dan Mesin yang bukan aset pemda
1 Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Perumahan Rakyat 1.170.000.000,00 1.170.000.000,00
2 Disdukcapil 360.000.000,00 360.000.000,00
3 BPMPKS 265.000.000,00 265.000.000,00
Jumlah V 1.795.000.000,00 1.795.000.000,00
Total I s/d V 227.206.252.728,29 225.183.831.599,29
Lampiran 10
Rincian Utang Belanja Barang dan Jasa
Per 31 Desember 2016

(Dalam Rupiah)

Per 31 Desember 2016


No. Jenis Utang Belanja Barang dan Jasa SKPK
(Rp)
I Utang Belanja Jasa
1 Utang Belanja Jasa Telepon (Tagihan Januari 2017 Seluruh SKPK 33.310.056,00
untuk pemakaian Desember 2016)
2 Utang Belanja Jasa Air (Tagihan Januari 2017 untuk Seluruh SKPK 21.865.500,00
pemakaian Desember 2016)
3 Utang Belanja Jasa Listrik (Tagihan Januari 2017 untuk Seluruh SKPK 3.029.408.122,00
pemakaian Desember 2016)
4 Utang Belanja Jasa Internet (Tagihan Januari 2017 Seluruh SKPK 3.153.177,00
untuk pemakaian Desember 2016)
5 Utang Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan (2015) Dinas Kesehatan 330.091.727,00
6 Utang Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan (2016) BLUD RSUD dr. Fauziah 36.111.995.419,00
Bireuen
7 Utang Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan (2016) Dinas Kesehatan 2.289.260.704,00
8 Utang Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Dinas Pengelolaan Pasar, 11.000.000,00
Kebersihan dan Pertamanan

9 Utang Belanja Hibah Barang Dinas Pengelolaan Pasar, 270.500.000,00


Kebersihan dan Pertamanan

10 Utang Belanja Pemeliharaan Dinas Kesehatan 174.870.681,00


11 Utang Belanja Jasa Laundry Dinas Kesehatan 36.825.700,00
12 Utang Belanja Jasa Kebersihan Dinas Kesehatan 61.336.914,00
Jumlah I 42.373.618.000,00
II Utang Belanja Bahan Pakai Habis dan Material

1 Utang Belanja Bahan Pakai Habis Lain-lain (2015) Dinas Kesehatan 14.216.271,00
2 Utang Belanja Bahan Pakai Habis Lain-lain (2016) Dinas Kesehatan 185.499.680,00
3 Utang Belanja Bahan Pakai Habis Lain-lain (2016) Dinas Kelautan dan 243.289.500,00
Perikanan
4 Utang Belanja Bahan Pakai Habis Lain-lain (2016) Dinas Kehutanan dan 27.850.050,00
Perkebunan
Jumlah II 470.855.501,00
Total I s/d II 42.844.473.501,00
Lampiran 11

Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga


Per 31 Desember 2016

(Dalam Rupiah)

Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015


No. Uraian
(Rp) (Rp)

I Tagihan Penerangan Jalan Umum (PLN)


1 Januari 2013 - 507.365.233,00
2 Februari 2013 - 875.272.130,00
3 Maret 2013 - 874.994.873,00
4 April 2013 133.154.370,00 875.066.299,00
5 Mei 2013 919.042.304,00 919.042.304,00
6 Juni 2013 918.559.288,00 918.559.288,00
7 Juli 2013 918.781.945,00 918.781.945,00
8 Agustus 2013 964.097.960,00 964.097.960,00
9 September 2013 964.070.078,00 964.070.078,00
10 Oktober 2013 964.404.543,00 964.404.543,00
11 Nopember 2013 1.012.784.995,00 1.012.784.995,00
12 Desember 2013 1.013.263.986,00 1.013.263.986,00
13 Oktober 2015 1.399.361.590,00
14 Nopember 2015 1.575.396.179,00
15 Desember 2015 1.656.776.634,00
Jumlah I 7.808.159.469,00 15.439.238.037,00
II Iuran BPJS
1 Tahun 2009 3.511.419.803,00 3.511.419.803,00
2 Tahun 2010 3.943.860.884,00 3.943.860.884,00
3 Tahun 2011 3.966.482.582,00 3.966.482.582,00
4 Tahun 2012 2.947.090.738,00 2.947.090.738,00
5 Tahun 2013 6.552.060.734,00 6.552.060.734,00
6 Tahun 2014 9.585.459.725,00 9.585.459.725,00
7 Tahun 2015 6.835.068.915,00 6.835.068.915,00
Jumlah II 37.341.443.381,00 37.341.443.381,00
III Iuran JKK
1 Juli 2015 - 77.654.514,00
2 Agustus 2015 - 77.780.009,00
3 September 2015 - 77.679.439,00
4 Oktober 2015 - 77.635.570,00
5 November 2015 - 77.635.569,00
6 Desember 2015 - 77.770.528,00
Jumlah III - 466.155.629,00
IV Iuran JKM
1 Juli 2015 - 97.067.296,00
2 Agustus 2015 - 97.224.193,00
3 September 2015 - 97.098.510,00
4 Oktober 2015 - 97.043.608,00
5 November 2015 - 97.043.475,00
6 Desember 2015 - 97.212.313,00
Jumlah IV - 582.689.395,00
Total I s/d IV 45.149.602.850,00 53.829.526.442,00
Lampiran 12
Rincian Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar
Selisih Revaluasi Aset Tetap

(Dalam Rupiah)
Nilai 2016
No. Uraian
(Rp)
I Koreksi kurang catat Aset Tetap
1 Aset Tetap - Tanah 9.267.025.000,00
2 Aset Tetap - Peralatan dan Mesin 5,00
3 Aset Tetap - Jalan, Irigasi dan Jaringan 9,00
Jumlah I 9.267.025.014,00
II Koreksi lebih catat Aset Tetap
1 Aset Tetap - Peralatan dan Mesin (78.115.090,75)
Jumlah II (78.115.090,75)
III Koreksi Kurang Catat Akumulasi Penyusutan Per 01 Jan 2016
1 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (12.865.414.899,00)
2 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (18.881.205.867,00)
3 Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi, dan jaringan (34.927.511.030,00)
Jumlah III (66.674.131.796,00)
III Koreksi Lebih Catat Akumulasi Penyusutan Per 01 Jan 2016
1 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin 66.905.559,00
2 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan 4.231.514,00
3 Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi, dan jaringan 33,00
Jumlah III 71.137.106,00
IV Kurang Catat Aset Lainnya
1 Software 50.000.000,00
Jumlah IV 50.000.000,00
Total I s/d IV (57.364.084.766,75)
Lampiran 13

Rincian Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar


Lain-lain

(Dalam Rupiah)
Nilai
No. Uraian
(Rp)
I Koreksi Kas Di Bendahara Penerimaan
1 Sekretariat Baitul Mal Kabupaten Bireuen (953.568,00)
Jumlah I (953.568,00)
II Koreksi Piutang
1 Kurang catat Piutang Pajak Sarang Burung Walet 6.100.000,00
2 Kurang catat Piutang Retribusi Pelayanan Kesehatan 351.007.802,00
3 Kurang catat Piutang Transfer Pemerintah Provinsi 4.936.350.988,99
Jumlah II 5.293.458.790,99
III Koreksi Penyisihan Piutang 2015
1 Kurang catat Penyisihan Pajak Daerah (1.732.620.565,60)
2 Lebih catat Penyisihan Retribusi 1.146.550,00
Jumlah III (1.731.474.015,60)
VI Koreksi Kewajiban
1 Koreksi kurang catat Utang Belanja Barang dan Jasa - Utang Belanja Jasa (117.690.435,00)
Jumlah IV (117.690.435,00)
Total I s/d IV 3.443.340.772,39
BUKU II

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BIREUEN
TAHUN ANGGARAN 2016
DI
BIREUEN

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS
SISTEM PENGENDALIAN INTERN

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V


PERWAKILAN PROVINSI ACEH

Nomor : 12.B/LHP/XVIII.BAC/06/2017
Tanggal : 05 Juni 2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................... iv
RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN
INTERN ........................................................................................................................ v
HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN.............. 1
1. Penatausahaan Keuangan oleh Bendahara Belum Sepenuhnya Tertib..................... 1
2. Pengelolaan dan Penyajian Piutang dan Penyisihan Piutang pada Neraca Belum
Sepenuhnya Memadai............................................................................................... 8
3. Penatausahaan Persediaan Belum Sepenuhnya Tertib............................................ 13
4. Pengelolaan Aset Tetap Belum Sepenuhnya Memadai .......................................... 16
5. Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah Belum Diselenggarakan Secara Optimal .... 22
LAMPIRAN

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman ii dari vi


DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rincian penerbitan SP2D TA 2016.................................... 1


Tabel 2 Rekapitulasi nomor SP2D yang terloncati.......................... 2
Daftar nomor SP2D ganda dengan SKPK yang berbeda
Tabel 3
pada register SP2D .............................................................. 2
Tabel 4 Rincian rekening penampungan zakat ............................... 4
Tabel 5 Rincian penyisihan piutang PBB P2 tahun 2016............... 9
Tabel 6 Pengklasifikasian kualitas piutang...................................... 10
Persediaan Kabupaten Bireuen per 31 Desember 2016
Tabel 7
dan 2015....................................................................... 13
Selisih hasil perhitungan mundur terhadap saldo
Tabel 8
Persediaan per 31 Desember 2016..................................... 14
Tabel 9 Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015........... 16
Pengisian data Aset Tetap pada KIB belum dicatat secara
Tabel 10
memadai................................................................. 17
Tabel 11 Rincian Aset yang akan dilimpahkan ke Pemerintah Aceh 19
Tabel 12 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah TA 2016 22

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman iii dari vi


DAFTAR LAMPIRAN

Rincian Aset Tetap DBMCK dan PR yang terindikasi dikuasai


Lampiran 1
pihak lain

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman iv dari vi


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS


SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan


dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan serta Undang-Undang terkait lainnya, BPK telah
memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Bireuen per 31 Desember 2016 dan 2015,
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan
Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas, serta Catatan atas
Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. BPK telah
menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Bireuen tahun 2016 yang memuat opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Nomor
12.A/LHP/XVIII.BAC/06/2017 tanggal 5 Juni 2017 dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas
Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan Nomor
12.C/LHP/XVIII.BAC/06/2017 tanggal 5 Juni 2017.
Sesuai Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), dalam pemeriksaan atas Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Bireuen tersebut di atas, BPK mempertimbangkan sistem
pengendalian intern Pemerintah Kabupaten Bireuen untuk menentukan prosedur
pemeriksaan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan dan tidak
ditujukan untuk memberikan keyakinan atas sistem pengendalian intern.
BPK menemukan kondisi yang dapat dilaporkan berkaitan dengan sistem pengendalian
intern dan operasinya. Pokok-pokok kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bireuen yang ditemukan BPK adalah sebagai
berikut:
1. Penatausahaan keuangan oleh bendahara belum sepenuhnya tertib;
2. Pengelolaan dan penyajian piutang dan penyisihan piutang pada neraca belum
sepenuhnya memadai;
3. Penatausahaan persediaan belum sepenuhnya tertib;
4. Pengelolaan aset tetap belum sepenuhnya memadai; dan
5. Pengelolaan pendapatan asli daerah belum diselenggarakan secara optimal.

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman v dari vi


Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK merekomendasikan kepada Bupati
Bireuen diantaranya agar menginstruksikan:
1. Kepala BPKD untuk:
a. Memerintahkan kepada Kuasa BUD supaya lebih tertib dalam
mengadministrasikan penomoran SP2D;
b. Melakukan penyempurnaan atas kebijakan akuntansi yang terkait piutang daerah
dan lebih optimal dalam melakukan pemutakhiran data PBB P2, termasuk
penganggaran biaya yang cukup untuk pelaksanaannya; dan
c. Melaporkan Aset yang hilang kepada MPTGR untuk diproses ganti rugi dan
segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Aceh untuk melakukan
inventarisasi atas aset-aset tetap yang akan diserahkan ke Pemerintah Aceh serta
melengkapi perjanjian pinjam pakai atas aset yang dipinjam pakaikan.
2. Kepala Dinas Sosial dan Direktur BLUD RSUD dr. Fauziah supaya lebih optimal
dalam melakukan pengawasan atas pelaksanaan stock opname dan penatausahaan
persediaan;
3. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk menginventarisasi aset
yang berada dalam penguasaan pihak lain dan menyelesaikan proses serah terimanya;
dan
4. Kepala SKPK yang menangani retribusi untuk melaksanakan pendataan, penetapan,
dan penagihan pajak serta retribusi daerah sesuai ketentuan, serta lebih optimal dalam
melakukan pengawasan dan pengendalian penetapan penerimaan daerah.
Kelemahan dan rekomendasi perbaikan secara rinci dapat dilihat dalam laporan ini.

Banda Aceh, 05 Juni 2017


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan Provinsi Aceh
Wakil Penanggung Jawab Pemeriksaan

Syafruddin Lubis, SE.,Ak, CA


Akuntan Register Negara No. D-16.785

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman vi dari vi


HASIL PEMERIKSAAN ATAS
SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Hasil pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern atas Laporan Keuangan pada
Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun Anggaran (TA) 2016 mengungkapkan sebanyak
lima temuan pemeriksaan, dengan rincian sebagai berikut:
1. Penatausahaan Keuangan oleh Bendahara Belum Sepenuhnya Tertib
Pemerintah Kabupaten Bireuen pada Tahun Anggaran (TA) 2016 telah
menganggarkan Pendapatan dan Belanja masing-masing sebesar Rp1.952.340.765.404,38
dan Rp2.075.895.536.269,72 dengan realisasi masing-masing sebesar
Rp1.756.997.049.107,34 atau 89,99% dari anggaran dan Rp1.845.124.860.721,08 atau
88,88% dari anggaran. Pelaksanaan anggaran dan realisasi pendapatan dan belanja tersebut
harus didukung dengan penatausahaan keuangan daerah yang memadai sehingga akan
menghasilkan pelaporan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan.
Hasil pemeriksaan terhadap penatausahaan keuangan oleh bendahara ditemukan
permasalahan sebagai berikut:
a. Penatausahaan Keuangan pada Bendahara Umum Daerah (BUD)
Bendahara Umum Daerah pada Pemerintah Kabupaten Bireuen melaksanakan tugas-
tugas kebendaharaan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah dan surat
berharga. Dalam pelaksanaan tugasnya, BUD dibantu oleh Kuasa BUD yang ditunjuk
melalui Keputusan Bupati dimana salah satu tugas Kuasa BUD adalah melakukan
penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
Kuasa BUD pada Tahun Anggaran 2016 telah menerbitkan 8.522 SP2D dengan nilai
sebesar Rp1.790.849.219.355,08 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1
Rincian Penerbitan SP2D TA 2016
Jenis SP2D Jumlah Nilai (Rp)
(lembar)
SP2D UP 25 3.446.961.000,00
SP2D GU 158 18.863.323.809,00
SP2D LS 8.317 1.760.857.967.446,08
SP2D TU 22 7.680.967.100,00
Jumlah 8.522 1.790.849.219.355,08

Sumber:aplikasi SIPKD

Mekanisme penerbitan nomor SP2D pada Bidang Perbendaharaan BPKD adalah


sebagai berikut:
1) Bendahara SKPK menyampaikan dokumen SPP/SPM beserta kelengkapannya
kepada petugas loket untuk diagendakan dalam buku agenda;
2) Dokumen tersebut selanjutnya disampaikan kepada Kepala Badan Pengelola
Keuangan Daerah (BPKD) untuk didisposisikan ke Bidang Perbendaharaan;
3) Pada Bidang Perbendaharaan, SPP dan SPM tersebut diverifikasi oleh petugas
verifikasi/pengolah data. Apabila telah lolos verifikasi maka akan diterbitkan SP2D

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 1 dari 27


dan ditandatangani oleh Kuasa BUD. Namun apabila masih terdapat kesalahan maka
akan dikembalikan kembali kepada SKPK.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Register SP2D yang diterbitkan selama TA
2016, menunjukkan kondisi sebagai berikut:
1) Terdapat nomor SP2D yang terloncati sebanyak delapan SP2D sebagai berikut:
Tabel 2
Rekapitulasi Nomor SP2D yang Terloncati
Jml
Nomor SP2D 1 Nomor SP2D
Terloncati
00055/SP2D/UP/1.20.04/2016 00057/SP2D/LS/1.20.05/2016 1
00455/SP2D/LS/1.20.04/2016 00457/SP2D/LS/1.10.01/2016 1
00595/SP2D/LS/1.20.03/2016 00597/SP2D/GU/1.20.33/2016 1
00814/SP2D/LS/1.20.05/2016 00816/SP2D/LS/1.03.02/2016 1
00832/SP2D/LS/1.20.10/2016 00834/SP2D/LS/1.20.05/2016 1
00941/SP2D/LS/1.20.30/2016 00943/SP2D/LS/1.03.01/2016 1
04394/SP2D/LS/1.20.00/2016 04396/SP2D/LS/1.01.01/2016 1
07752/SP2D/LS/1.03.02/2016 07754/SP2D/LS/2.05.01/2016 1
Jumlah 8
Sumber:Register SP2D

2) Terdapat delapan SP2D ganda pada beberapa SKPK yang berbeda dan kegiatan yang
berbeda juga, rincian dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3
Daftar Nomor SP2D Ganda dengan SKPK Yang Berbeda pada Register SP2D
Tanggal Tanggal Nama
No Nomor SP2D Nama SKPK Nomor SP2D
SP2D SP2D SKPK
22 27 Dinas
Sekretariat
1 07931/SP2D/LS/1.20.03/2016 Desember 07931/SP2D/LS/1.03.01/2016 Desember BMCK dan
Daerah
2016 2016 PR
01 01 Kecamatan
Sekretariat
2 05721/SP2D/LS/1.20.03/2016 Desember 05721/SP2D/LS/1.20.11/2016 Desember Simpang
Daerah
2016 2016 Mamplam
Badan
21 21
Pembinaan
3 07667/SP2D/LS/1.13.01/2016 Desember Dinsosnaker 07667/SP2D/LS/1.20.31/2016 Desember
Pendidikan
2016 2016
Dayah
27 28
Sekretariat
4 04862/SP2D/LS/1.20.03/2016 Oktober 04862/SP2D/LS/1.13.01/2016 Oktober Dinsosnaker
Daerah
2016 2016
Sumber:register SP2D

Atas permasalahan tersebut, Kuasa BUD menjelaskan bahwa adanya SP2D yang
terloncati sebanyak delapan SP2D tersebut disebabkan adanya pembatalan nomor
SP2D. Pada saat SKPK mengajukan SPP/SPM untuk penerbitan SP2D, SPP/SPM
tersebut dikembalikan kepada Bendahara Pengeluaran SKPK dikarenakan masih
terdapat kesalahan. Atas SPP/SPM yang dikembalikan tersebut, petugas SP2D pada
Bidang Perbendaharaan telah terlanjur menginput nomor SP2D pada aplikasi SIPKD
sehingga dilakukan pembatalan. Atas SP2D yang dibatalkan tersebut, aplikasi SIPKD
akan melanjutkan penomoran SP2D ke nomor selanjutnya dan tidak mengisi kembali
ke nomor yang telah dibatalkan. Selain itu, Kuasa BUD tidak memiliki monitoring atas
SP2D yang dibatalkan dan tidak memiliki dokumentasi yang memadai berupa berita
acara pembatalan SP2D.
Selanjutnya Kuasa BUD menambahkan bahwa SP2D ganda disebabkan adanya
pembagian tugas penerbitan SP2D pada Bidang Perbendaharaan dimana setiap petugas
menginput SP2D untuk beberapa SKPK yang berbeda. SP2D ganda terjadi pada saat

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 2 dari 27


kedua petugas melakukan input SP2D pada saat yang bersamaan dan Aplikasi SIPKD
tidak melakukan penomoran yang berbeda. Bidang Perbendaharaan BPKD tidak
memiliki register penomoran SP2D secara manual sebagai kartu kendali.
b. Penatausahaan Keuangan pada Bendahara Pengeluaran SKPK
Hasil pemeriksaan atas penatausahaan keuangan pada Bendahara Pengeluaran SKPK
diketahui hal-hal sebagai berikut:
1) Rekening Bank Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada Bagian di Lingkungan
Sekretariat Daerah belum ditetapkan dengan Keputusan Bupati
Dalam rangka memudahkan tugas perbendaharaan tingkat SKPK, SKPK membuka
rekening bank. Begitu juga dengan bendahara pembantu pada delapan Bagian di
Sekretariat Daerah telah membuka rekening bank sesuai dengan Surat Sekretariat
Daerah Nomor 900/102/2015 perihal Permohonan Pembukaan Rekening. Namun
demikian, sampai dengan pemeriksaan berakhir, pembukaan rekening tersebut
belum didukung dengan penetapan dari Bupati Bireuen.
Kondisi tersebut pernah diungkap sebelumnya dalam LHP BPK Nomor
9.B/LHP/XVIII.BAC/05/2016 tanggal 25 Mei 2016. Pada LHP tersebut BPK
merekomendasikan Bupati Bireuen untuk menetapkan peraturan bupati tentang
prosedur pembukaan dan pengoperasian rekening penerimaan dan rekening
pengeluaran. Atas rekomendasi tersebut, sampai dengan pemeriksaan berakhir
belum ditindaklanjuti.
2) Sebanyak 25 SKPK tidak memanfaatkan adanya uang persediaan
Uang Persediaan (UP) adalah uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan
kepada Bendahara Pengeluaran untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari
satuan kerja atau membiayai pengeluaran yang menurut sifat dan tujuannya tidak
mungkin dilakukan melalui mekanisme pembayaran langsung.
Pemberian UP pada Pemerintah Kabupaten Bireuen pada tahun 2016 ditetapkan
dengan Keputusan Bupati Nomor 9 Tahun 2016 tentang Penetapan Besaran Uang
Persediaan SKPK di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen. Dalam keputusan
bupati tersebut, disebutkan jumlah uang persediaan seluruh SKPK kecuali BLUD
RSUD dr. Fauziah.
Hasil pemeriksaan terhadap pemberian UP tersebut diketahui bahwa sebanyak 25
SKPK tidak memanfaatkan pengajuan UP. Hasil wawancara dengan Bendahara
Pengeluaran Dinas Kesehatan, Kantor P2TSP dan Dinas Bina Marga, Cipta Karya
dan Perumahan Rakyat diketahui hal-hal sebagai berikut.
(a) SKPK tidak mengajukan UP dikarenakan kebutuhan operasional SKPK masih
dapat ditanggulangi tanpa mengajukan UP;
(b) Seluruh pelaksanaan belanja operasional SKPK dilakukan dengan mekanisme LS
kepada Bendahara.
(c) Untuk belanja langganan daya dan jasa, pembayaran terlebih dahulu dilakukan
dengan uang pribadi bendahara pengeluaran sebelum di SPJ-kan. Sedangkan
untuk belanja barang dan jasa selain langganan daya dan jasa dilakukan dengan
berhutang ke toko langganan.

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 3 dari 27


3) Pencantuman biaya administrasi pencetakan rekening koran dan pembelian buku cek
pada rekening koran bendahara
Pada tahun 2016, Bendahara Pengeluaran pada seluruh SKPK di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bireuen menggunakan jasa Bank Aceh Syariah untuk
melaksanakan transaksi keuangan SKPK berdasarkan SK Bupati Bireuen Nomor
318 tahun 2016 tentang Penetapan Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah
Kabupaten Bireuen dan Rekening Giro SKPK di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bireuen. Bendahara Pengeluaran SKPK pada saat akan melakukan rekonsiliasi
pembukuan setiap bulannya akan membutuhkan informasi mengenai transaksi
keuangan SKPK melalui rekening koran. Bendahara akan meminta bank untuk
mencetak rekening koran atas nama SKPK. Begitu juga pada saat penarikan uang di
bank, bendahara juga memerlukan buku cek yang diperoleh dengan pembelian ke
bank yang bersangkutan.
Berdasarkan keterangan beberapa Bendahara Pengeluaran, pada saat bendahara
melakukan pembelian buku cek dan pencetakan rekening koran akan dikenakan
biaya administrasi yaitu untuk buku cek sebesar Rp100.000,00 dan pencetakan
rekening koran dengan jumlah kelipatan Rp5.000,00 per lembar. Metode yang
dilakukan dalam pembayaran biaya-biaya tersebut biasanya dilakukan dengan tunai
maupun pemotongan dari rekening bendahara. Jika pembayaran dilakukan secara
tunai, pihak bank memasukan setoran tersebut ke rekening koran dan mendebetnya
kembali pada saat itu juga. Selanjutnya jika pembayaran dilakukan dengan
pemotongan langsung maka bank akan mendebet langsung dari rekening bendahara.
Apabila transaksi keuangan dari pembayaran tunai kepada bank dimasukan ke
rekening bendahara maka transaksi yang tercantum dalam rekening koran bukan
murni merupakan transaksi yang berasal dari BUD ke SKPK. Selain itu, apabila pada
saat bank telah mengkredit setoran tunai tersebut ke rekening, terkadang pihak bank
tidak melakukan debit biaya administrasi tersebut, sehingga terdapat sisa lebih pada
rekening bendahara sebesar jumlah yang belum didebit oleh bank. Hal tersebut
terjadi pada dua SKPK yaitu Sekretariat DPRK dan Kantor P2TSP.
Penelusuran lebih lanjut diketahui bahwa Pemerintah Kabupaten Bireuen belum
menganggarkan Belanja Jasa Administrasi Bank pada APBK sehingga untuk
pembayaran biaya administrasi pencetakan rekening koran dan pembelian buku cek
ditanggulangi dengan dana pribadi bendahara pengeluaran SKPK.
c. Penatausahaan Keuangan pada Bendahara Penerimaan SKPK
Pemerintah Kabupaten Bireuen pada tahun 2016 memiliki sepuluh SKPK yang bertugas
mengelola pendapatan asli daerah. Diantara sepuluh SKPK pengelola pendapatan
tersebut, salah satunya adalah Sekretariat Baitul Mal yang bertugas mengelola
pendapatan asli daerah berupa zakat. Dana zakat tersebut ditampung pada tiga rekening
sebagai berikut:
Tabel 4
Rincian Rekening Penampungan Zakat
No. Nama Bank Nomor Rekening
1. Bank Aceh 100.01.07.910013-1
2. Bank Aceh 660.02.20.000918-9
3. Bank Perkreditan Rakyat Syariah 01.1.30.00263.3
sumber: daftar rekening zakat Baitul Mal

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 4 dari 27


Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap rekening koran atas ketiga rekening tersebut
diketahui hal-hal sebagai berikut:
1) Masih terdapat saldo per 31 Desember 2016 pada ketiga rekening tersebut sejumlah
Rp2.646.597,94 yang dicatat sebagai Kas di Bendahara Penerimaan. Saldo tersebut
seharusnya pada akhir tahun disetorkan ke kas daerah;
2) Atas ketiga rekening tersebut, sampai dengan bulan September 2016 masih
dikenakan pajak sebesar Rp853.612,00.
Atas permasalahan tersebut, Bendahara Penerimaan Sekretariat Baitul Mal menjelaskan
bahwa adanya saldo per 31 Desember 2016 pada ketiga rekening tersebut dikarenakan
pihak bank tidak dapat melakukan pemindahbukuan saldo-saldo tersebut seluruhnya ke
rekening Kas Umum Daerah. Hal tersebut disebabkan pada saat pembukaan ketiga
rekening tersebut masih menggunakan kode yayasan bukan dengan kode pemerintah
daerah sehingga bank tidak dapat menihilkan saldo per 31 Desember 2016. Terkait
dengan hal tersebut, pihak Sekretariat Baitul Mal belum berkoordinasi dengan pihak
bank untuk pergantian nomor rekening penampung dana zakat. Sedangkan untuk
pemotongan pajak atas rekening tersebut, Bendahara Penerimaan Sekretariat Baitul Mal
menyatakan tidak mengetahui alasan bank memotong pajak.
d. Terdapat Saldo Rekening Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Tahun 2014 pada
Dinas Kesehatan yang Sudah Tidak Dipergunakan Kembali
Dinas Kesehatan pada Tahun 2014, membuka rekening penampungan dana JKN dari
BPJS pada bank BNI dengan nomor rekening 6000600628 berupa dana kapitasi dan non
kapitasi. Penggunaan rekening tersebut masih berlangsung sampai dengan bulan Mei
2015. Setelah itu, dana JKN dari BPJS dilimpahkan langsung kepada puskesmas-
puskesmas selaku Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Setelah pelimpahan
tersebut, rekening dana JKN yang ada pada Dinas Kesehatan tidak dipergunakan lagi.
Penelusuran terhadap rekening koran dana JKN tersebut diketahui bahwa terdapat saldo
per 31 Desember 2016 sebesar Rp70.019.000,00. Penelusuran lebih lanjut dan
keterangan dari Pengelola JKN pada Dinas Kesehatan diketahui bahwa dana tersebut
sebenarnya bukan hak Dinas Kesehatan. Dana tersebut adalah dana non kapitasi milik
Puskesmas Simpang Keuramat Kabupaten Aceh Utara sebesar Rp52.878.000,00 dan
kelebihan pembayaran dana non kapitasi untuk Puskesmas Samalanga yang oleh BPJS
ditransfer sebanyak dua kali sebesar Rp18.662.000,00 yang telah dikompensasikan
dengan kekurangan pembayaran BPJS atas dana kapitasi pada Puskesmas Peusangan
Selatan sebesar Rp1.519.000,00 dikarenakan perubahan tarif peserta pada tahun 2015.
Atas sisa dana tersebut, pada tahun 2015, Pengelola JKN Dinas Kesehatan pernah
melaporkan kepada BPJS secara lisan, namun belum mendapat tanggapan secara tertulis
dari pihak BPJS Cab Lhokseumawe. Sampai dengan sekarang, Dinas Kesehatan juga
belum menyampaikan surat secara tertulis kepada BPJS terkait perihal tersebut.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara Pasal 20 ayat (1) yang menyatakan bahwa pejabat
wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan;
b. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Permendagri No. 21 Tahun 2011 tentang Perubahan

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 5 dari 27


Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 219 Ayat (1) yang menyatakan
bahwa dokumen yang digunakan Kuasa BUD dalam menatausahakan SP2D
mencakup:
1) Register SP2D;
2) Register surat penolakan penerbitan SP2D; dan
3) Buku kas penerimaan dan pengeluaran.
c. Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun 2015 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan
Keuangan Kabupaten Bireuen disebutkan bahwa penggunaan LS yang dikelola
Bendahara Pengeluaran adalah untuk belanja pegawai baik untuk gaji dan tunjangan
maupun belanja pegawai lainnya seperti honorarium; dan
d. Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor S-114/PJ.313/2004 tanggal 8 November 2004
tentang PPh atas Jasa Giro yang antara lain menyatakan bahwa atas penghasilan jasa
giro yang diterima atau diperoleh Pemda Provinsi, Kabupaten/Kota, memenuhi seluruh
kriteria sebagai bukan subjek pajak sebagaimana yang dimaksud pada Undang-Undang
17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan dan rekening tersebut bukan atas nama
pribadi.
Kondisi tersebut mengakibatkan:
a. Penatausahaan keuangan belum sepenuhnya mencerminkan prinsip tata kelola
keuangan yang baik;
b. Potensi terjadinya penyalahgunaan atas rekening milik SKPK yang belum ditetapkan
dengan keputusan bupati dan rekening JKN yang sudah tidak dipergunakan lagi; dan
c. Daerah dibebani dengan biaya dan pendapatan yang lebih kecil dari yang seharusnya
atas pemotongan pajak atas jasa giro.
Kondisi tersebut disebabkan:
a. Pemerintah Kabupaten Bireuen belum melakukan perubahan rekening zakat pada
Sekretariat Baitul Mal menjadi rekening dengan kode pemerintah daerah;
b. Perjanjian antara Pemerintah Kabupaten Bireuen dan Bank Aceh belum mengatur
secara spesifik terkait pengenaan biaya administrasi pencetakan rekening koran;
c. Kuasa BUD tidak tertib dalam melakukan administrasi penomoran SP2D;
d. Kepala Dinas Kesehatan dan Pengelola JKN belum optimal dalam berkoordinasi
dengan BPJS atas sisa dana pada rekening JKN.
Atas permasalahan tersebut, Kabupaten Bireuen melalui SKPK terkait menyatakan
sebagai berikut:
a. BPKD menjelaskan sebagai berikut:
1) Atas penatausahaan keuangan pada BUD yang belum tertib, SP2D yang terloncati
disebabkan adanya pembatalan nomor SP2D. Kedepan BPKD akan berupaya
semaksimal mungkin untuk mengantisipasi kejadian serupa dan akan
memerintahkan Kuasa BUD untuk melakukan monitoring atas SP2D yang
dibatalkan dan berkoordinasi dengan admin SIPKD serta
membuat/mendokumentasikan berita acara pembatalan SP2D.
2) Atas SP2D ganda, hal tersebut terjadi karena karena pada saat beberapa petugas

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 6 dari 27


menginput SP2D diwaktu yang bersamaan aplikasi SIPKD tidak melakukan
penomoran yang berbeda, hal ini disebabkan oleh masalah jaringan yang kadang-
kadang error/melambat, kedepannya BPKD akan berupaya untuk meningkatkan
kualitas jaringan dan perangkat IT yang digunakan dalam Pengelolaan Keuangan
Daerah.
3) Atas penatausahaan keuangan pada Bendahara Pengeluaran SKPK.
Terhadap rekening bank yang dibuka oleh delapan bendahara pembantu pada Bagian
Sekretariat Daerah BPKD sudah menyurati semua SKPK untuk melaporkan semua
rekening dinas yang digunakan sampai dengan saat ini guna dilakukan verifikasi oleh
BUD.
Terhadap adanya 25 SKPK tidak memanfaatkan adanya uang persediaan, BPKD
akan menghimbau kepada seluruh SKPK agar memanfaatkan uang UP yang
besarannya diatur dalam Peraturan Bupati untuk kelancaran kegiatan rutin yang
dilaksanakan sehari-hari.
Terhadap adanya pencantuman biaya administrasi pencetakan rekening koran dan
pembelian buku cek, BPKD menyatakan bahwa sebagian besar SKPK
menganggarkan untuk belanja jasa administrasi keuangan pada RKAnya, namun
SKPK Sekretariat Daerah dan Kantor P2TSP kemungkinan tidak mengajukan
penganggaran belanja dimaksud. Untuk kedepan BPKD akan menginformasikan
kepada SKPK terkait supaya dapat menganggarkan belanja tersebut apabila
dibutuhkan.
b. Dinas Kesehatan menyatakan bahwa atas kelebihan saldo di rekening pengelola JKN,
Dinas Kesehatan telah menyampaikan surat kepada BPJS Kesehatan Lhokseumawe
dengan surat tertanggal 28 April 2017, agar dapat dilakukan pengembalian sisa dana
dimaksud. Hasil Konfirmasi dari BPJS Kesehatan Lhokseumawe atas kelebihan bayar
Dana Non Kapitasi Tahun 2014 dengan surat tertanggal 05 Mei 2017 dan diterima
tanggal 15 Mei 2017 dengan hasil sebagai berikut:
1) Kelebihan bayar Dana Non Kapitasi Puskesmas Samalanga sebesar
Rp18.660.000,00 akan segera Dinas Kesehatan kembalikan ke rekening BPJS
Kesehatan-Aset DJS KC. Lhokseumawe.
2) Kekeliruan pengiriman dana Non Kapitasi Puskesmas Simpang Keuramat
Kabupaten Aceh Utara sebesar Rp52.878.000,00 terjadi akibat kesalahan penulisan
di rekap pihak BPJS, yang dimaksud sebenarnya adalah Puskesmas Simpang
Mamplam Kab. Bireuen.
3) Dana sebesar Rp52.878.000,00 tersebut akan segera Dinas Kesehatan lakukan proses
pengembalian ke Rekening Kas Daerah Kabupaten Bireuen.
c. Sekretariat Baitul Mal menyatakan bahwa terkait dengan masalah tersebut pihak
Sekretariat Baitul Mal telah melakukan koordinasi dengan pihak bank pada bulan April
2017, dan sejak tanggal 2 Mei 2017 Sekretariat Baitul Mal tidak lagi menggunakan ke
tiga rekening dimaksud dan sudah diusulkan untuk ditutup ke pihak Bank yang
bersangkutan dan diganti dengan rekening baru serta sudah dibuat surat edaran Bupati
Bireuen kepada seluruh SKPK agar menyetor zakat ke rekening Bank Aceh yang baru
dan sesuai dengan jenis tabungan Giro Pemerintah Daerah nomor 10001020000285.
Terkait rekening yang dikenakan pajak, menurut penjelasan dari bank ketiga rekening

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 7 dari 27


tersebut bukan jenis rekening Giro yang diperuntukkan untuk Pemerintah Daerah dan
bebas pajak, melainkan jenis giro yayasan dan jenis tabungan perorangan. Untuk
penampungan dana zakat kedepan Sekretariat Baitul Mal akan berusaha menyesuaikan
dan akan terus melakukan koordinasi dengan perbankan agar sesuai dengan aturan yang
berlaku.
BPK merekomendasikan kepada Bupati Bireuen agar:
a. Menginstruksikan Kepala BPKD untuk:
1) merevisi perjanjian dengan pihak bank dengan memasukkan pasal mengatur biaya
administrasi;
2) memerintahkan kepada Kuasa BUD supaya lebih tertib dalam mengadministrasikan
penomoran SP2D.
b. Menginstruksikan kepada Kepala Dinas Kesehatan supaya lebih optimal dalam
berkoordinasi dengan BPJS terutama dalam hal sisa dana di rekening JKN.

2. Pengelolaan dan Penyajian Piutang dan Penyisihan Piutang pada Neraca Belum
Sepenuhnya Memadai
Pemerintah Kabupaten Bireuen menyajikan saldo Piutang Pajak sebesar
Rp17.634.733.945,00, Piutang Lainnya sebesar Rp34.898.183.453,00 dan Penyisihan
Piutang sebesar Rp10.892.368.976,83 pada Neraca per 31 Desember 2016 (unaudited).
Berdasarkan pemeriksaan atas pengelolaan piutang daerah milik Pemerintah Kabupaten
Bireuen diketahui hal-hal sebagai berikut.
a. Penyajian Saldo Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB
P2) pada Laporan Keuangan Belum Akurat
Melalui BAST Nomor BA-6254/WPJ.25/KP.04/2013 tanggal 31 Desember 2013,
Pemerintah Kabupaten Bireuen menerima pengalihan piutang PBB P2 netto sebesar
Rp13.603.804.276,00 dari KPP Pratama Bireuen. Nilai netto ini berasal dari nilai bruto
piutang PBB P2 pengalihan sebesar Rp20.202.336.129,00 dikurangi dengan
penyisihannya sebesar Rp6.598.531.853,00. Dalam BAST ini tidak dialihkan nilai
piutang denda yang timbul dari tunggakan piutang PBB P2.
Pada tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Bireuen menyajikan Piutang PBB P2 sebesar
Rp16.744.651.861,00 dengan nilai penyisihannya sebesar Rp10.519.619.514,21.
Piutang tersebut terdiri dari piutang PBB P2 yang berasal dari penyerahan oleh KPP
Pratama Bireuen dan piutang PBB P2 setelah dikelola oleh Pemerintah Kabupaten
Bireuen.
Berdasarkan pemeriksaan atas pengelolaan PBB P2 diketahui hal-hal sebagai berikut.
1) Pemerintah Kabupaten Bireuen belum melakukan validasi seluruh data atas PBB
P2 yang dialihkan dari pusat.
Pada tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Bireuen baru melakukan
validasi/pemutakhiran data PBB P2 pada delapan kecamatan dari 17 kecamatan
yang ada di Kabupaten Bireuen.
2) Dalam pengelolaan PBB-P2, Pemerintah Kabupaten Bireuen telah menggunakan
aplikasi SIM-PBB P2, namun aplikasi tersebut belum mengakomodasi menu
piutang (tunggakan) dan denda dalam bentuk rekapitulasi per tahun, sehingga

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 8 dari 27


untuk mendapatkannya dilakukan secara manual melalui script query pada
database. Selain itu, aplikasi SIM-PBB P2 belum dapat diintegrasikan dengan
aplikasi keuangan, sehingga untuk dapat mengakui realisasi pendapatan PBB P2
harus dilakukan penginputan kembali kedalam aplikasi yang berbeda agar dapat
digunakan dalam pelaporan keuangan.
Atas permasalahan tersebut telah diungkapkan pada Laporan Hasil Pemeriksaan
atas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun 2015
dengan Nomor 9.B/LHP/XVIII.BAC/05/2016 tanggal 25 Mei 2016.
Kepala Seksi PBB dan Pendataan menyatakan bahwa sampai dengan tahun 2016
memang belum dilakukan validasi atas data PBB P2 dari hasil pengalihan pusat
secara akurat. Dari 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bireuen, BPKD baru
melakukan usaha pemutakhiran pada delapan kecamatan yaitu Kecamatan
Makmur, Kecamatan Pandrah, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kecamatan
Kuala, Kecamatan Juli, Kecamatan Peudada, Kecamatan Peusangan Selatan, dan
Kecamatan Kuta Blang. Pemutakhiran yang dilakukan baru sebatas pendataan
objek pajak baru tahun 2017 dan pemindahan data atas objek pajak di desa
pemekaran. Bentuk validasi yang dilakukan saat ini dilakukan dengan cara
membagikan formulir pemutakhiran yang terdiri dari formulir perubahan data,
pemecahan data, pemekaran, mutasi data, dan objek pajak baru.
Keterangan lebih lanjut dari Kepala Seksi PBB dan Pendataan diketahui bahwa
pelaksanaan validasi/pemutakhiran data PBB P2 tersebut terkendala masalah
biaya. Petugas yang ada di desa-desa menuntut adanya biaya untuk pelaksanaan
pemutakhiran data PBB P2 ditingkat desa. Selain itu, terdapat kendala juga untuk
penagihan piutang pada desa-desa di kecamatan-kecamatan dikarenakan aplikasi
SIM PBB P2 tidak online pada setiap kecamatan, sehingga wajib pajak di desa-
desa membayar hanya atas tagihan tahun berjalan saja tidak memperhitungkan
tunggakan pajak tahun-tahun sebelumnya.
3) Perhitungan Penyisihan Piutang PBB-P2 Tidak Tepat sebesar Rp931.676.543,21
Neraca per 31 Desember 2016 (unaudited) menyajikan penyisihan atas Piutang
PBB-P2 sebesar Rp10.519.619.514,21 rincian sebagaimana disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 5
Rincian Penyisihan Piutang PBB P2 Tahun 2016
Saldo Piutang
Thn Tarif Penyisihan
No per 31 Desember Piutang Neto (Rp)
Piutang Penyisihan Piutang (Rp)
2016 (Rp)
1 sd. 2002 1.314.890.446,00 100% 1.314.890.446,00 -
2 2003 296.168.256,00 100% 296.168.256,00 -
3 2004 388.775.619,00 100% 388.775.619,00 -
4 2005 390.748.505,00 100% 390.748.505,00 -
5 2006 521.829.735,00 100% 521.829.735,00 -
6 2007 670.597.604,00 100% 670.597.604,00 -
7 2008 1.067.598.329,00 100% 1.067.598.329,00 -
8 2009 1.250.377.681,00 100% 1.250.377.681,00 -
9 2010 1.588.435.364,00 100% 1.588.435.364,00 -
10 2011 1.751.717.025,00 100% 1.751.717.025,00 -
11 2012 1.838.089.388,00 50% 919.044.694,00 919.044.694,00

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 9 dari 27


Saldo Piutang
Thn Tarif Penyisihan
No per 31 Desember Piutang Neto (Rp)
Piutang Penyisihan Piutang (Rp)
2016 (Rp)
12 2013 2.003.486.648,00 10% 200.348.664,80 1.803.137.983,20
13 2014 1.524.434.597,00 10% 152.443.459,70 1.371.991.137,30
14 2015 1.328.826.341,00 10% 6.644.131,71 1.322.182.209,29
15 2016 808.676.323,00 0,50% - 808.676.323,00
Jumlah 16.744.651.861,00 10.519.619.514,21 6.225.032.346,79

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa untuk tahun 2013 menggunakan


tarif penyisihan sebesar 10%. Apabila dilakukan perhitungan ulang, untuk PBB P2
yang diterbitkan tahun 2013, per 31 Desember 2016 telah memiliki umur 3-5 tahun.
Berdasarkan kebijakan akuntansi piutang Pemerintah Kabupaten Bireuen, piutang
pajak yang telah mencapai umur 3-5 tahun ditetapkan tarif penyisihan sebesar 50%.
Nilai penyisihan piutang PBB P2 Tahun 2013 seharusnya sebesar
Rp1.001.743.324,00 sehingga terdapat selisih sebesar Rp801.394.659,20.
Demikian juga untuk piutang PBB P2 Tahun 2015 diketahui bahwa umur piutang
adalah 1-2 tahun dengan tarif penyisihan seharusnya 10% atau sebesar
Rp132.882.634,10 sehingga terdapat selisih sebesar Rp126.238.502,40.
Selain itu, piutang PBB P2 atas tagihan yang diterbitkan tahun 2016 belum
dilakukan penyisihan. Dalam kebijakan akuntansi piutang disebutkan bahwa untuk
piutang yang berumur kurang dari satu tahun dilakukan penyisihan sebesar 0,50%
atau sebesar Rp4.043.381,62.
Atas selisih perhitungan tersebut telah diusulkan dan disetujui untuk koreksi nilai
penyisihan piutang PBB P2.
b. Kebijakan Akuntansi Kabupaten Bireuen belum mengatur penyisihan piutang TGR
dan piutang lainnya
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun 2016 mengacu pada
Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati
Bireuen Nomor 6 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten
Bireuen Berbasis Akrual. Dalam kebijakan akuntansi tersebut diantaranya mengatur
tentang kebijakan akuntansi piutang. Kebijakan akuntansi piutang bertujuan untuk
menjabarkan terkait klasifikasi, pengakuan, pengukuran, penilaian dan penyajian akun
piutang pada Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Berdasarkan hasil reviu atas kebijakan akuntansi piutang pada Peraturan Bupati
Nomor 31 Tahun 2015 diketahui bahwa pengklasifikasian kualitas piutang yang
kurang memadai. Dalam kebijakan akuntansi piutang tersebut, disebutkan bahwa
penggolongan kualitas piutang baik pajak dan retribusi terbagi menjadi empat kategori
sebagai berikut:
Tabel 6
Pengklasifikasian Kualitas Piutang
No. Kualitas Piutang Jangka Waktu
1. Lancar < 1 tahun
2. Kurang Lancar 1 sd 2 tahun
3. Diragukan 3 sd 5 tahun
4. Macet > 5 tahun
Sumber: kebijakan akuntansi Pemerintah Kota Bireuen

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 10 dari 27


Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk kualitas piutang kurang lancar merupakan
penyisihan untuk piutang yang berumur 1 sd 2 tahun dan kualitas piutang diragukan
merupakan penyisihan untuk piutang yang berumur 3 sd 5 tahun. Dalam kebijakan
tersebut belum mengatur tarif penyisihan piutang atas piutang yang berumur 2 sd 3
tahun.
Pemeriksaan lebih lanjut, diketahui bahwa dalam kebijakan akuntansi piutang
Pemerintah Kabupaten Bireuen belum mengatur terkait penyisihan piutang selain pajak
dan retribusi. Adapun piutang selain pajak dan retribusi pada Pemerintah Kabupaten
Bireuen antara lain Bagian lancar Tuntutan Ganti Rugi dan Piutang Lainnya. Dengan
tidak adanya kebijakan akuntansi piutang yang mengatur terkait penyisihan piutang
atas akun tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Bireuen belum dapat menyajikan akun
piutang TGR dan piutang lainnya secara benar.
Berdasarkan keterangan Kepala Sub Bidang Akuntansi dan Tindak Lanjut BPKD
diketahui bahwa:
1) Metode penyisihan piutang selain pajak dan retribusi belum diatur secara khusus
dikarenakan pada saat penyusunan kebijakan akuntansi belum mampu
menginventarisir seluruh jenis pendapatan daerah dan metode penagihannya
dengan metode bulanan ataupun tahunan. Selain itu, terdapat pendapatan yang
diatur berdasarkan kontrak atau perjanjian;
2) Terkait dengan belum diakomodirnya penyisihan piutang untuk piutang yang
berumur 2-3 tahun dalam kebijakan akuntansi, hal tersebut dikarenakan perbedaan
pemahaman mengenai umur 1-2 tahun, untuk umur 2-3 tahun dikategorikan dalam
kualifikasi kurang lancar (1-2 tahun).
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
pada:
1) Lampiran I.01 Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan Paragraf 91
menyatakan bahwa sejalan dengan penerapan basis akrual, aset dalam bentuk
piutang atau beban dibayar di muka diakui ketika hak klaim untuk mendapatkan
arus kas masuk atau manfaat ekonomi lainnya dari entitas lain telah atau tetap
masih terpenuhi, dan nilai klaim tersebut dapat diukur atau diestimasi;
2) Karakteristik Kualitatif Laporan paragraf 37 huruf (d) yang menyatakan bahwa
Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin,
mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada. Informasi yang
melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan
keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi
tersebut dapat dicegah.
b. Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor
15/PMK.07/2014 dan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Tahapan Persiapan dan
Pelaksanaan Pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Sebagai
Pajak Daerah:

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 11 dari 27


1) Pasal 5 ayat (6) menyatakan bahwa kerjasama dengan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dilaksanakan antara lain
melalui kegiatan pemeliharaan basis data PBB P2 dalam rangka pemutakhiran data
piutang PBB P2 sebelum tahun pengalihan;
2) Pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa dalam hal pemeliharaan basis data
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (6) belum sepenuhnya diselesaikan
sampai dengan tanggal 31 Januari Tahun Pengalihan, Pemerintah Daerah
menindaklanjuti penyelesaian kegiatan pemutakhiran data piutang PBB P2
dimaksud.
c. Buletin Teknis Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 16 tentang Akuntansi
Keuangan Berbasis Akrual Bab VI tentang Akuntansi Penghentian Piutang 6.1.1.
Perhitungan Penyisihan Piutang paragraf 1 yang menyatakan bahwa Penentuan
besarnya persentase penyisihan piutang tidak tertagih harus berdasarkan suatu
kebijakan akuntansi yang ditetapkan dalam surat keputusan, baik untuk Pemerintah
Pusat maupun pemerintah daerah.
Kondisi tersebut mengakibatkan:
a. Nilai Piutang Pajak PBB-P2 (netto) per 31 Desember 2016 belum sepenuhnya akurat;
b. Penyajian Piutang Daerah berpotensi salah saji.
Hal tersebut disebabkan Kepala BPKD belum optimal dalam melakukan
pemutakhiran data PBB P2 dan menetapkan kebijakan akuntansi piutang yang sesuai
dengan ketentuan.
Atas permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Kepala BPKD
menjelaskan bahwa:
a. BPKD terus melakukan validasi/pemutakhiran data PBB P2 setiap ada WP yang
mengajukan perubahan data, dan data PBB P2 disempurnakan dan diperbaharui setiap
tahunnya. Pada tahun 2017 BPKD akan berupaya melakukan penyediaan dana untuk
validasi dalam APBK Perubahan sehingga Penyajian Data PBBP2 dalam LKPD
Tahun 2017 akan lebih akurat. Sementara terhadap kekeliruan perhitungan penyisihan
piutang PBB P2 yang diterbitkan tahun 2013 BPKD mengakui hal tersebut dan akan
melakukan koreksi atas nilai dan jumlahnya.
b. Terkait kebijakan akuntansi, BPKD akan melakukan penyempurnaan/perubahan
kebijakan akuntansi setelah melakukan perubahan atas Qanun Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah yang mana saat ini sudah dianggarkan dalam APBK.
Namun perubahan Qanun dimaksud masih menunggu perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri nomor 21 Tahun 2011 yang menurut informasi akan
dikeluarkan tahun ini.
BPK merekomendasikan Bupati Bireuen agar menginstruksikan kepada Kepala
BPKD untuk melakukan penyempurnaan atas kebijakan akuntansi yang terkait piutang
daerah dan lebih optimal dalam melakukan pemutakhiran data PBB P2, termasuk
penganggaran biaya yang cukup untuk pelaksanaannya.

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 12 dari 27


3. Penatausahaan Persediaan Belum Sepenuhnya Tertib
Pemerintah Kabupaten Bireuen pada Neraca per 31 Desember 2016 (unaudited)
menyajikan saldo persediaan sebesar Rp28.898.586.094,00 atau naik sebesar
Rp9.969.688.569,00 dibandingkan saldo persediaan dalam Neraca per 31 Desember 2015
sebesar Rp18.928.897.525,00. Pada Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) unaudited
menjelaskan bahwa saldo persediaan tersebut terdiri dari:
Tabel 7
Persediaan Kabupaten Bireuen per 31 Desember 2016 dan 2015

Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015


No Uraian
(Rp) (Rp)
1 Persediaan Alat Tulis Kantor 56.387.490,00 53.549.938,00
2 Persediaan Barang Cetakan 92.584.300,00 32.761.800,00
3 Persediaan Benda Pos 192.000,00 166.000,00
4 Persediaan Alat Kebersihan 137.580.525,00 90.915.000,00
5 Persediaan Alat Listrik 30.213.900,00 293.100,00
6 Persediaan BHP Lainnya 12.539.349.866,00 10.666.623.955,92
7 Persediaan Obat-obatan 16.042.278.013,00 8.084.587.731,08
Jumlah 28.898.586.094,00 18.928.897.525,00

Sumber: LK Unaudited TA 2016


Pencatatan nilai persediaan pada Neraca dilakukan berdasarkan rekapitulasi nilai
persediaan pada akhir tahun dari masing-masing SKPK. Persediaan adalah aset lancar
dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) yang dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan operasional pemerintahan dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual
dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bireuen TA 2016 menyebutkan
bahwa pencatatan persediaan dicatat dengan menggunakan metode perpetual untuk
persediaan obat-obatan dan alat kontrasepsi, dimana fungsi akuntansi selalu
memutakhirkan nilai persediaan setiap ada persediaan yang masuk atau bertambah maupun
keluar atau berkurang. Sedangkan barang persediaan selain obat-obatan dan alat
kontrasepsi menggunakan metode periodik. Dalam sistem periodik, persediaan dinilai pada
akhir tahun melalui pengecekan langsung ke gudang penyimpanan (stock opname).
Hasil pemeriksaan uji petik atas sistem pengendalian persediaan dua SKPK
menunjukkan kondisi sebagai berikut:
a. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi
Nilai persediaan per 31 Desember 2016 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
adalah sebesar Rp2.372.129.488,00 yang terdiri dari persediaan alat tulis kantor,
persediaan peralatan kebersihan, dan persediaan barang habis pakai lainnya. Nilai
persediaan tersebut merupakan nilai dari hasil stock opname yang dilakukan pada akhir
tahun. Hasil pemeriksaan diketahui bahwa pengurus barang tidak memiliki kartu
persediaan. Pengurus barang hanya memiliki laporan penerimaan dan pengeluaran
barang persediaan yang dibuat setiap terjadi mutasi barang sekaligus menjadi laporan
untuk bidang akuntansi.

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 13 dari 27


Kondisi ini telah diungkapkan dalam dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Badan
Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun
2015 Nomor 9B/LHP/XVIII.BAC/05/2016 tanggal 25 Mei 2016. Atas permasalahan
yang diungkap tahun sebelumnya, Dinsosnakertrans telah melakukan stock opname
pada akhir tahun 2016, namun masih belum memiliki kartu persediaan atas tiap jenis
persediaan.
Hasil pengamatan saat melakukan cek fisik, Dinsosnakertrans memiliki tiga unit gudang
barang persediaan logistik bencana, namun penyusunan barang tidak rapi dan tidak
dipisahkan baik antar jenis barang maupun antar sumber. Barang juga diletakkan saling
tumpang tindih dengan jenis barang yang berbeda, bahkan satu jenis barang berada pada
gudang yang berbeda. Kondisi ini membuat peluang terjadi kesalahan dalam
penghitungan saat melakukan stock opname sangat tinggi.
Pada saat dilakukan cek fisik secara uji petik atas persediaan logistik bencana, diketahui
bahwa terdapat selisih lebih antara fisik barang persediaan dengan yang tercatat pada
laporan persediaan. Hasil penelusuran lebih lanjut atas pemeriksaan fisik tersebut
terhadap saldo per 31 Desember 2016 diketahui bahwa terdapat selisih senilai
Rp2.198.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 8
Selisih Hasil Perhitungan Mundur terhadap Saldo Persediaan
Per 31 Desember 2016

Saldo per
Pemer
31 Mutasi Mutasi Harga
No Uraian Satuan iksaan Selisih Jumlah (Rp)
Desember Masuk Keluar Satuan (Rp)
Fisik
2016
1 Sodet Pcs 235 325 - 2 92 14.750,00 1.357.000,00
Tempat
2 Pcs 153 180 - 2 29 29.000,00 841.000,00
Nasi
Jumlah 2.198.000,00

Sumber: Berita Acara Pemeriksaan Fisik Stock Opname


Atas selisih saldo persediaan tersebut, telah diusulkan dan disetujui untuk dilakukan
koreksi pada nilai persediaan.
b. RSUD dr. Fauziah
Pada Neraca unaudited Tahun 2016 RSUD dr.Fauziah menyajikan saldo persediaan
sebesar Rp16.953.803.532,00. Berdasarkan hasil pengamatan, gudang penyimpanan
obat pada Instalasi Farmasi relatif kecil dan sempit untuk menyimpan sedikitnya 604
jenis obat, sehingga pengaturan penyusunan obat masih belum rapi. Selain itu, untuk
mengatasi masalah terbatasnya gudang penyimpanan obat, pihak RSUD dr. Fauziah
melakukan sewa toko yang digunakan sebagai gudang obat tambahan. Sementara untuk
gudang BHP, juga belum memiliki ruang khusus untuk menyimpan barang. Hasil
penelusuran diketahui bahwa ruangan yang digunakan sebagai gudang BHP saat ini
adalah bekas rumah dinas dokter.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Gudang BHP, kondisi gudang yang sempit dan
jumlah barang yang banyak menyulitkan mereka dalam mengatur barang, sehingga
banyak barang yang saling tumpang tindih. Selain itu kurangnya personil juga menjadi
kendala saat melakukan stock opname, sehingga pemeriksaan fisik stock opname tidak
dilakukan secara rutin. Stock opname juga tidak dilakukan atas seluruh item barang dan

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 14 dari 27


juga tidak didokumentasikan dalam bentuk berita acara. Laporan persediaan per 31
Desember 2016 dibuat berdasarkan jumlah barang yang dicatat pada kartu persediaan.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan,
PSAP 05 Akuntansi Persediaan, Paragraf 16 menyatakan bahwa pada akhir periode
akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik;
b. Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah Bab V mengenai Penerimaan, Penyaluran dan
Penyimpanan, antara lain menyatakan bahwa:
1) Tugas dan tanggung jawab penyimpan/pengurus barang antara lain adalah:
a) Angka 2 huruf e yaitu mencatat secara tertib dan teratur penerimaan barang,
pengeluaran barang dan keadaan persediaan barang ke dalam buku/kartu barang
menurut jenisnya, terdiri dari kartu persediaan barang;
b) Angka 8 yaitu melakukan perhitungan barang (stock opname) sedikitnya setiap 6
(enam) bulan sekali, yang menyebutkan dengan jelas jenis jumlah dan keterangan
lain yang diperlukan, untuk selanjutnya dibuatkan Berita Acara Perhitungan
Barang yang ditandatangani oleh penyimpan barang.
2) Kewajiban Atasan Langsung Penyimpan Barang adalah secara berkala 6 (enam)
bulan sekali mengadakan pemeriksaan atas penyelenggaraan tugas penyimpan
barang, yaitu pemeriksaan pembukuan/pencatatan dan pemeriksaan gudang. Hasil
pemeriksaan harus dibuat dalam berita acara pemeriksaan dan dicatat dalam buku
pemeriksaan penyimpan barang yang bersangkutan.
Kondisi tersebut mengakibatkan tujuan penatausahaan persediaan untuk
mewujudkan tertib administrasi belum sepenuhnya tercapai.
Kondisi tersebut disebabkan oleh:
a. Kepala SKPK terkait belum optimal dalam melakukan pengawasan atas pelaksanaan
stock opname dan penatausahaan persediaan;
b. Pengurus barang pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi dan BLUD RSUD
dr. Fauziah kurang cermat dalam melakukan pengelolaan dan penatausahaan
persediaan.
Atas permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui:
a. BLUD RSUD Fauziah menyatakan sependapat dengan temuan tersebut dan mengakui
gudang penyimpanan yang belum memadai yang relatif kecil dan sempit sehingga
pengaturan penyusunan obat masih belum rapi sehingga kepala gudang sulit untuk
menghitung stock opname secara rutin. Sesuai dengan rekomendasi yang diberikan,
pihak RSUD dr. Fauziah Bireuen akan membenahi penatausahaan persediaan dengan
melakukan pengawasan atas pelaksanaan stock opname, dan penyediaan tempat
penyimpanan obat dan BHP yang tersentral;
b. Dinas Sosial menyatakan bahwa penyusunan barang yang tidak rapi terjadi karena
adanya rehab gudang pada Februari 2017, sementara untuk selisih perhitungan mundur

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 15 dari 27


terjadi karena kesalahan catat jumlah pengurus barang. Untuk ke depannya, pengurus
barang akan melakukan pengisian kartu persediaan.
BPK merekomendasikan Bupati Bireuen agar menginstruksikan kepada:
a. Kepala Dinsos dan Direktur BLUD RSUD dr. Fauziah supaya lebih optimal dalam
melakukan pengawasan atas pelaksanaan stock opname dan penatausahaan persediaan;
b. Kepala Dinsos dan Direktur BLUD RSUD dr. Fauziah supaya memerintahkan Pengurus
Barang masing masing SKPK supaya lebih cermat dalam melaksanakan pengelolaan
dan penatausahaan persediaan.

4. Pengelolaan Aset Tetap Belum Sepenuhnya Memadai


Neraca per 31 Desember 2016 Pemerintah Kabupaten Bireuen menyajikan saldo
aset tetap (unaudited) sebesar Rp2.025.250.812.317,66 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 9
Saldo Aset Tetap Per 31 Desember 2016 dan 2015

31 Desember 2016 31 Desember 2015


No Uraian
(Rp) (Rp)
1 Tanah 462.532.612.973,00 443.091.803.573,00
2 Peralatan dan Mesin 231.142.315.482,85 181.612.835.379,85
3 Gedung dan Bangunan 758.903.752.172,71 691.055.464.577,71
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.273.340.242.862,39 1.055.185.094.284,39
5 Aset Tetap Lainnya 21.391.563.052,00 18.908.435.665,00
6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 44.334.134.050,71 53.102.605.263,71
7 Akumulasi Penyusutan (766.393.808.276) (609.227.170.859,00)
Jumlah 2.025.250.812.317,66 1.833.729.067.884,66
Sumber: Laporan Keuangan (Unaudited)TA 2015

Nilai Aset Tetap sebesar Rp2.025.250.812.317,66 diperoleh dari nilai saldo awal
2016 atau saldo akhir per 31 Desember 2015 (audited) sebesar Rp1.833.729.067.884,66
ditambah dengan mutasi tambah sebesar Rp208.332.109.004,00 dan dikurangi dengan
mutasi kurang sebesar Rp16.810.364.571,00.
Pemeriksaan dokumen dan fisik atas penatausahaan Aset Tetap Tahun Anggaran
2016 menunjukkan kondisi sebagai berikut:
a. Pengisian Kartu Inventaris Barang (KIB) oleh Pengurus Barang masing-masing SKPK
belum sesuai ketentuan
Aset Tetap atau Barang Milik Daerah (BMD) merupakan salah satu unsur penting dalam
rangka penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat. BMD harus
dikelola dengan baik dan benar sehingga akan terwujud pengelolaan barang daerah yang
transparan, efisien, akuntabel dan adanya kepastian nilai yang dapat berfungsi sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi dari pemerintah.
Dalam rangka pengamanan aset, pengurus barang SKPK harus mencatat seluruh aset
baik dari hasil pengadaan (belanja modal) maupun dari hibah ke dalam KIB. KIB harus
memuat informasi yang lengkap tentang data aset seperti jenis, letak/lokasi, status

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 16 dari 27


kepemilikan, dokumen kepemilikan, luas, ukuran, kondisi, tahun perolehan, jumlah,
nilai dan kode barang. Hasil pemeriksaan atas KIB menunjukkan bahwa belum semua
data mengenai Aset Tetap dicatat secara memadai yang dapat dilihat pada Tabel berikut
Tabel 10
Pengisian Data Aset Tetap pada KIB Belum Dicatat secara Memadai
No Uraian Pencatatan yang tidak lengkap pada KIB
1. Tanah (KIB A) luas, alamat, nomor sertifikat
2. Peralatan dan Mesin (KIB B) merek, tipe, no rangka, no BPKB, no pabrik
konstruksi, luas lantai, tanggal dokumen, nomor
3. Gedung dan Bangunan (KIB C)
dokumen, lokasi
konstruksi, panjang, lebar, luas, tanggal dokumen,
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan (KIB D)
nomor dokumen
5. Aset Tetap Lainnya (KIB C) judul, bahan, jenis
Sumber: KIB Pemerintah Kabupaten Bireuen
b. Terdapat Aset Tetap minimal sebesar Rp18.598.665.326,00 yang berada dalam
penguasaan pihak lain yang dicatat sebagai aset pemda
PSAP 07 Paragraf 15 menyatakan bahwa Aset Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi
masa depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal. Untuk dapat
diakui sebagai aset tetap harus dipenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Berwujud;
2) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
3) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
4) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
5) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
Hasil pemeriksaan atas Kartu Inventaris Barang Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Perumahan Rakyat (BMCK dan PR) diketahui bahwa terdapat aset tetap berupa tanah
dan bangunan hasil pengadaan 2008 s.d. 2016 minimal sebesar Rp18.598.665.326,00
yang dalam keterangan berada dalam penguasaan pihak lain yang masih dicatat di KIB.
Pengurus barang Dinas BMCK dan PR menyatakan bahwa sebagian besar aset tersebut
adalah aset yang sebenarnya akan diserahkan ke pihak ketiga/masyarakat/intansi
lainnya namun belum dibuat Berita Acara serah terimanya. Rincian aset yang terindikasi
dikuasai pihak lain/akan diserahkan pada lampiran 1. Aset-aset tersebut tidak
dimaksudkan untuk digunakan dalam operasi normal entitas. Berdasarkan penjelasan
Kasi Inventarisasi Pengelolaan Aset BPKD, terkait aset yang tercatat pada KIB Dinas
BMCK & PR, Pemerintah Kabupaten Bireuen sedang melakukan inventarisasi aset
mulai akhir Mei s.d. Agustus 2017. Hasil inventarisasi tersebut diharapkan memperjelas
penguasaan aset dan perlakuan atas asetnya.
c. Terdapat Aset Tetap berupa tanah yang belum memiliki bukti kepemilikan atau
sertifikat
Permasalahan terkait sertifikat tanah dimuat dalam laporan hasil pemeriksaan BPK RI
Nomor 9.B/LHP/XVIII.BAC/05/2016 tanggal 25 Mei 2016. Dalam Laporan tersebut
diketahui berdasarkan data Bidang Kekayaan dari total nilai aset tanah per 31 Desember
2016 senilai Rp443.091.803.573,00, hanya sebesar Rp800.319.955,01 yang dapat
diidentifikasi dengan 221 sertifikat tanah. Pemeriksaan sampai dengan 11 Mei 2017
menunjukkan perkembangan penyelesaian sertifikat sehingga seluruhnya berjumlah

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 17 dari 27


242 buah. Pemeriksaan terhadap daftar aset tanah dalam database SIMDA BMD KIB A
Per 31 Desember 2016 diketahui dari 931 aset tanah yang dicatat sebanyak 219 aset
telah diinput nomor sertifikatnya, 207 dengan keterangan hak pakai, sembilan dengan
hak pengelolaan dan tiga tidak terisi, sedangkan sisanya sebanyak 712 aset tanah belum
dilakukan input dokumen kepemilikannya dalam SIMDA BMD. Pemeriksaan lebih
lanjut menunjukkan perbedaan tersebut salah satunya terjadi karena pencatatan aset
tanah pada SIMDA BMD oleh pengurus barang tidak handal. Pengurus barang SKPD
mencatat peningkatan nilai tanah seperti tanah timbun dicatat sebagai aset tanah yang
berbeda sehingga jumlah tanah yang dicatat lebih banyak daripada kondisi yang
sebenarnya. Berdasarkan data KIB A, diketahui bahwa terdapat 32 tanah timbun senilai
Rp2.417.998.408,00 yang berdiri sendiri. Lebih lanjut diketahui bahwa pada KIB A
terdapat 180 bidang tanah yang memiliki luas 0 m2.
d. Aset Tetap berupa Sepeda Motor senilai Rp14.337.000,00 hilang belum diproses ganti
rugi oleh Majelis Pertimbangan Tuntutan Ganti Rugi (MPTGR)
Pada Tahun Anggaran 2016 Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Dinas Syariat Islam
telah melakukan pinjam pakai kendaraan dinas operasional kepada Imum Meunasah
dalam Kabupaten Bireuen sesuai Surat Keputusan Bupati Bireuen Nomor 245, 342, 361
Tahun 2016 tentang Penetapan Imum Meunasah dan Imum Syiek Masjid Dalam
Kabupaten Bireuen yang Menerima Kendaraan Dinas Roda Dua Tahun Anggaran 2016.
Hasil Pemeriksaan fisik bersama PPTK tanggal 20 April 2016 atas aset yang dipinjam
pakaikan kepada Imum diketahui bahwa terdapat satu sepeda motor yang hilang senilai
Rp14.337.000,00. Dengan nomor polisi BL 6641 ZBZ sesuai surat keterangan tanda
bukti lapor Nomor TBL/30/VI/2016/Res Bireuen/Sek Samalanga. Atas aset hilang
tersebut belum dilaporkan Bidang Kekayaan Daerah BPKD ke MPTGR.
LHP BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun 2014 Nomor
22.B/LHP/XVIII.BAC/06/2015 tanggal 27 Juni 2015, menyebutkan terdapat aset tetap
berupa mobil dan sepeda motor senilai Rp242.610.000,00 hilang belum diproses ganti
rugi oleh MPTGR. Pada tahun 2015 terdapat laporan kehilangan kendaraan pada Dinas
Kesehatan berupa dua unit sepeda motor Nomor Polisi BL 2335 Z senilai
Rp10.500.000,00 dan BL 6582 Z. Informasi dari pengurus barang diketahui atas sepeda
motor BL 6582 Z tersebut merupakan hibah GTZ pada tahun 2010 dengan nilai yang
belum diketahui dan belum dimasukkan dalam KIB B Dinas Kesehatan. Sampai dengan
pemeriksaan berakhir, atas mobil dan sepeda motor yang hilang tersebut belum diproses
ganti rugi oleh MPTGR.
e. Pemanfaatan Barang Milik Daerah belum dilengkapi dokumen yang memadai
Pemanfaatan barang milik daerah dilakukan dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerja
sama pemanfaatan, bangun guna serah dan bangun serah guna dan dalam bentuk lain
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan data pemanfaatan aset yang
termonitoring pada bidang aset BPKD diketahui terdapat bentuk pemanfaatan aset
Pemerintah Kabupaten Bireuen berupa sewa, pinjam pakai dan bangun guna serah.
Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Bireuen Tahun 2015 Nomor 9.B/LHP/XVIII.BAC/05/2016 tanggal 27 Mei 2016,
menyebutkan terdapat aset yang dipinjam pakaikan tanpa perjanjian pinjam pakai.

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 18 dari 27


Sehubungan dengan hal tersebut BPK merekomendasikan supaya melengkapi dokumen
pinjam pakai. Hasil pemeriksaan terhadap pemanfaatan aset pada tahun 2016 diketahui:
1) Pemanfaatan aset berupa tanah yang dipinjam pakaikan kepada PMI masih tidak
dilengkapi dengan perjanjian pinjam pakai. Selain itu, pinjam pakai tanah ke
Mahkamah Syariah belum diatur dengan perjanjian yang mengatur jangka waktu
pinjam pakai;
2) Pemanfaatan aset berupa tanah dan bangunan yang dipinjam pakaikan kepada
Koramil Jeunib tidak dilengkapi dengan perjanjian pinjam pakai;
3) Pinjam pakai kendaraan minibus oleh Kejaksaan Negeri dan Pengadilan Negeri
belum didukung oleh perjanjian pinjam pakai;
4) Pada Tahun Anggaran 2015 Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Dinas Syariat
Islam telah menyerahkan kendaraan dinas operasional kepada Imum Meunasah
dalam Kabupaten Bireuen sesuai Surat Keputusan Bupati Bireuen Nomor 899 Tahun
2015. Penyerahan aset kendaraan tersebut dilaksanakan melalui Berita Acara
Penyerahan Kendaraan dari Kepala Dinas Syariat Islam kepada 200 orang Imum
Meunasah dan diketahui oleh Sekretaris Daerah, namun tidak disertai dengan jangka
waktu pemanfaatannya. Atas kondisi ini telah diungkapkan dalam LHP BPK Nomor
9.B/LHP/XVIII.BAC/05/2016, namun sampai dengan tanggal 11 Mei 2017 belum
ditindaklanjuti oleh Dinas Syariat Islam. Pada Tahun Anggaran 2016 Pemerintah
Kabupaten Bireuen melalui Dinas Syariat Islam kembali melakukan pengadaan aset
dan pinjam pakai kendaraan dinas operasional kepada Imum Meunasah dalam
Kabupaten Bireuen sesuai Surat Keputusan Bupati Bireuen Nomor 245, 342, 361
Tahun 2016 tentang Penetapan Imum Meunasah dan Imum Syiek Masjid Dalam
Kabupaten Bireuen yang Menerima Kendaraan Dinas Roda Dua Tahun Anggaran
2016. Sampai dengan tanggal 11 Mei 2017, Dinas Syariat Islam belum membuat
surat perjanjian pinjam pakai atas aset tersebut.
f. Nilai Aset Tetap dalam Neraca termasuk nilai Aset Tetap Dinas Kehutanan dan
Perkebunan (Dishutbun), Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
(Dishubkominfo), dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas P & K) yang
seharusnya telah dilimpahkan ke Pemerintah Aceh sebesar Rp165.131.356.059,30
Neraca (unaudited) per 31 Desember 2016 menyajikan nilai aset tetap sebesar
Rp2.025.250.812.317,66, yang didalamnya termasuk aset tetap yang akan dilimpahkan
ke Pemerintah Aceh sebesar Rp165.131.356.059,30 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 11
Rincian Aset yang akan Dilimpahkan Ke Pemerintah Aceh

Uraian Nilai Aset yang


No SKPK
Dilimpahkan (Rp)
1 Dishutbun Fasilitas Perangkat Kehutanan 1.221.822.500,00
2 Dishubkominfo Terminal Tipe B 14.191.672.580,00
3 Dinas P & K Aset SMA, SMK dan SDLBN 149.717.860.979,30
Jumlah 165.131.356.059,30

Sumber: daftar aset yang akan dilimpahkan

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 19 dari 27


Sesuai pembagian urusan pemerintahan yang diatur dalam UU 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, maka kewenangan urusan kehutanan, SMA/SMK dan SLBN
serta Terminal Tipe B beralih dari pemerintah kabupaten/kota ke provinsi.
Pada tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Bireuen dan Pemerintah Aceh telah
menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST) Personel, Sarana dan Prasarana
serta Dokumen Pemerintah Kabupaten Bireuen kepada Pemerintah Aceh Nomor
58/BA/2016 pada tanggal 26 Oktober 2016. Penandatanganan BAST tersebut untuk
memenuhi amanat UU 23 Tahun 2014, yang mengharuskan serah terima urusan tersebut
dilakukan paling lambat dua tahun sejak UU diundangkan atau 2 Oktober 2016.
Penelaahan atas BAST tersebut diketahui bahwa penyerahan sarana dan prasarana akan
dituangkan dalam berita acara tersendiri setelah dilakukannya validasi dan audit oleh
tim yang dibentuk Pemerintah Aceh. Berdasarkan informasi dari Kepala Bidang
Kekayaan Daerah Kabupaten Bireuen, validasi dan audit terkait penyerahan sarana dan
prasarana belum pernah dilakukan sampai tanggal pemeriksaan BPK berakhir. Nilai
Aset Tetap yang akan dilimpahkan ke Pemerintah Aceh yang akan diserahkan telah
diungkap dalam CaLK Pemerintah Kabupaten Bireuen TA 2016.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pasal 49 ayat
(1) menyatakan bahwa barang milik negara/daerah yang berupa tanah yang dikuasai
Pemerintah Pusat/Daerah harus disertifikatkan atas nama pemerintah Republik
Indonesia/pemerintah daerah yang bersangkutan;
b. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara pada Pasal 20 ayat (1) yang menyatakan bahwa
pejabat wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan;
a. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada Pasal 404
Serah terima personel, pendanaan, sarana dan prasarana, serta dokumen sebagai akibat
pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pusat, Daerah provinsi dan Daerah
kabupaten/kota yang diatur berdasarkan Undang-Undang ini dilakukan paling lama 2
(dua) tahun terhitung sejak UndangUndang ini diundangkan;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah
1) Pasal 30 ayat (2) menyatakan bahwa jangka waktu pinjam pakai barang milik
negara/daerah paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali;
2) Pasal 30 ayat (3) menyatakan bahwa pinjam pakai dilaksanakan berdasarkan
perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat: a. para pihak yang terkait dalam
perjanjuan; b. jenis, luas atau jumlah barang yang dipinjamkan, dan jangka waktu;
c. tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan selama
jangka waktu peminjaman; d. hak dan kewajiban para pihak.
Kondisi tersebut mengakibatkan:
a. Proses TGR atas kendaraan yang hilang menjadi tidak jelas;
b. Potensi sengketa atas pemanfaatan aset yang tidak dilengkapi dokumen perjanjian
yang jelas; dan

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 20 dari 27


c. Potensi penyerahan aset tetap Dishubkominfo, Dishutbun dan Dinas P & K ke
Pemerintah Aceh berlarut-larut.
Kondisi tersebut terjadi karena:
a. Pengurus Barang SKPK terkait belum cermat menatausahakan aset tetap yang menjadi
tugas dan tanggungjawabnya;
b. Kepala Bidang Kekayaan Daerah BPKD belum melaporkan aset yang hilang kepada
MPTGR untuk diproses ganti rugi dan belum melakukan koordinasi dengan
Pemerintah Aceh aset tetap yang akan diserahkan ke Pemerintah Aceh; dan
c. Kepala SKPK terkait selaku belum optimal melakukan pengawasan dan pengendalian
aset yang berada dalam penguasaannya.
Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui:
a. Dinas Pekerjaan Umum dan Penaataan Ruang yang pada tahun 2016 adalah Dinas
BMCK dan PR menyatakan sependapat dengan temuan tersebut dan menjelaskan
bahwa sebenarnya aset tersebut adalah aset yang dimaksudkan untuk diserahkan ke
pihak ketiga/masyarakat/instansi vertikal. Saat ini sudah di gunakan oleh pihak
ketiga/masyarakat/instansi vertikal tersebut. Atas aset tersebut belum ada berita acara
serah terima dan Naskah Perjanjian Hibah Daerahnya. Kesalahan pencatatan tersebut
dikarenakan salahnya penganggaran dari tahun 2014 kebelakang, aset-aset tersebut
penganggarannya di rekening belanja modal yang seharusnya penganggaran kegiatan
tersebut di anggarkan di rekening belanja barang dan jasa;
b. Dinas Syariat Islam menyatakan sependapat dengan temuan tersebut dan menjelaskan
bahwa akan segera membuat surat perjanjian pinjam pakai kendaraan bermotor;
c. BPKD sependapat dengan temuan tersebut dan menyatakan bahwa:
1) Pengisian kartu inventaris barang (KIB) pada masing-masing SKPK belum sesuai
ketentuan karena sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Bireuen masih melakukan
kegiatan inventarisasi untuk memastikan keberadaan aset dan kondisi aset
dilapangan dengan yang tercatat didalam sistem aplikasi sehingga akan diperoleh
data yang real dan lengkap tentang aset tersebut. BPKD akan menghimbau seluruh
kepala SKPK selaku pengguna barang dan pengurus barang SKPK untuk lebih
teliti serta mempedomani kebijakan tentang pengelolaan barang milik daerah
terutama tentang mekanisme pencatatan aset tetap;
2) Untuk tanah yang belum memiliki sertifikat, akan ditindaklanjuti dengan mendata
dan mengidentifikasi kembali tanah-tanah dimaksud dan diusulkan pembuatan
sertifikatnya secara bertahap;
3) Terhadap pemanfaatan barang milik daerah yang belum dilengkapi dengan
dokumen pinjam pakai, akan ditindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan kepala
SKPK selaku pengguna barang dan pihak peminjam untuk segera membuat
perjanjian pinjam pakai barang milik daerah;
4) Terhadap hibah barang ke Pemerintah Aceh sebesar Rp 165.131.356.059,30 belum
diproses karena masih menunggu proses verifikasi dan validasi serta berita acara
serah terima dari Pemerintah Aceh.
BPK merekomendasikan Bupati Bireuen agar menginstruksikan kepada:

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 21 dari 27


a. Kepala BPKD untuk melaporkan Aset yang hilang kepada MPTGR untuk diproses
ganti rugi dan segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Aceh untuk
melakukan inventarisasi atas aset-aset tetap yang akan diserahkan ke Pemerintah
Aceh serta melengkapi perjanjian pinjam pakai atas aset yang dipinjam pakaikan;
b. Kepala Dinas Pekerjan Umum dan Penataan Ruang untuk menginventarisasi aset yang
berada dalam penguasaan pihak lain dan menyelesaikan proses serah terimanya; dan
c. Kepala Dinas Syariat Islam untuk membuat perjanjian pinjam pakai atas aset yang
dipinjam pakaikan.

5. Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah Belum Diselenggarakan Secara Optimal


Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu komponen pendapatan
daerah yang bersumber dari pemungutan pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Salah satu
fungsi yang dimiliki PAD adalah fungsi budgeter atau peran dalam kontribusi pengisian
kas/anggaran daerah, meskipun kontribusi PAD terhadap total pendapatan daerah masih
relative kecil, yaitu 10% dari total anggaran pendapatan daerah.
Pemerintah Kabupaten Bireuen pada Tahun Anggaran 2016 menyajikan realisasi
PAD pada Laporan Realisasi Anggaran (unaudited) sebesar Rp186.162.575.752,23 atau
93,14% dari anggaran sebesar Rp199.866.989.814,38 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 12
Anggaran dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah TA 2016

No Jenis Pendapatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Pajak Daerah 19.041.768.799,00 16.536.879.057,00 86,84


2 Retribusi Daerah 13.763.141.000,00 13.510.255.196,00 98,16
Hasil Pengelolaan Kekayaan 100,97
3 4.869.061.663,00 4.916.471.188,70
Daerah yang dipisahkan
4 Lain- lain PAD yang sah 162.193.018.352,38 151.198.970.310,53 93,22

Jumlah 199.866.989.814,38 186.162.575.752,23 93,14


Sumber: LRA Unaudited TA 2016
Pengelolaan PAD secara keseluruhan dikoordinasikan oleh BPKD yang
selanjutnya mendelegasikan sebagian kegiatan pengumpulan dan pemungutan PAD kepada
dinas-dinas terkait terutama pemungutan retribusi daerah. Untuk kelancaran pemungutan
dan penyetoran PAD ke kas umum daerah, telah ditetapkan bendahara penerimaan pada
tiap-tiap SKPK yang bertugas melaksanakan pemungutan PAD.
Hasil uji petik atas pemeriksaan pengelolaan PAD pada Pemerintah Kabupaten
Bireuen TA 2016 diketahui hal-hal sebagai berikut:
a. Penetapan besaran tarif Pajak dan Retribusi daerah tidak sesuai ketentuan
1) Pajak Restoran
Berdasarkan Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pajak
Restoran dinyatakan bahwa tarif pajak restoran ditetapkan sebesar 10%. Hasil
pemeriksaan diketahui bahwa pada daftar penerimaan pajak restoran/warung kopi
yang ketetapannya terbit pada tahun 2016 menunjukkan bahwa tagihan pajak
restoran yang ditetapkan bulanan/triwulanan untuk restoran/warung kopi adalah

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 22 dari 27


dengan nilai penerimaan yang sama. Besaran tarif pajak restoran/warung kopi tidak
semuanya ditetapkan sesuai dengan Qanun, melainkan hanya berdasarkan taksiran
atau perkiraan pendapatan wajib pajak.
Pada Tahun Anggaran 2015, permasalahan serupa juga telah diungkapkan dalam
Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun 2015 Nomor 9B/LHP/XVIII.BAC/05/2016
tanggal 25 Mei 2016. Pada TA 2016 telah ditindaklanjuti dengan melakukan
pemungutan berdasarkan bill untuk Pajak Hotel, sedangkan untuk Pajak Restoran
belum ditindaklanjuti dengan melakukan pemungutan berdasarkan bill, dimana
pemungutan masih berdasarkan Surat Ketetapan yang didasarkan pada perkiraan
penerimaan pendapatan masing-masing restoran/warung kopi.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Seksi Pendapatan Asli Daerah BPKD selaku
pengelola Pajak Restoran, diketahui bahwa penerapan ketetapan besaran tarif pajak
berdasarkan kesepakatan dengan wajib pajak karena banyak dari wajib pajak
restoran/warung kopi tidak memiliki kuitansi/faktur sebagai bukti-bukti
penerimaan pendapatan mereka. Wajib pajak mencatat penerimaannya hanya pada
pembukuan sederhana. Dari pencatatan penerimaan tersebut, Bidang Pendapatan
BPKD menetapkan nilai pajak yang sama setiap bulannya.
2) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP)
Pengenaan tarif penyewaan alat berat berupa excavator pada Dinas Kelautan dan
Perikanan (DKP) lebih rendah dari tarif yang telah diatur dalam Qanun Nomor 22
Tahun 2010 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah. Pengenaan tarif sewa
excavator yang diatur dalam Qanun adalah sebesar Rp1.900.000,00/hari atau
Rp237.500,00/jam.
Hasil pemeriksaan atas dua kontrak penyewaan ekscavator diketahui bahwa tarif
per jam yang dikenakan Rp180.000,00/jam atau Rp1.440.000,00/hari. Penelusuran
lebih lanjut pada masing-masing timesheet atas penggunaan alat berat, diketahui
bahwa CV MJ menggunakan alat berat selama 70 jam dalam 19 hari dan CV PK
menggunakan alat berat selama 55,5 jam dalam 18 hari dengan total biaya sewa
kedua alat berat tersebut sebesar Rp22.590.000,00 {(70+55,5) jam x
Rp180.00.,00}. Biaya sewa tersebut telah seluruhnya dibayarkan kepada
Bendahara Penerimaan DKP. Namun, berdasarkan pemeriksaan terhadap bukti
setor ke kas daerah, jumlah yang disetor oleh Bendahara Penerimaan hanya sebesar
Rp20.000.000,00, sehingga terdapat selisih yang belum disetor sebesar
Rp2.590.000,00. Berdasarkan keterangan Bendahara Penerimaan DKP diketahui
bahwa kekurangan biaya sewa tersebut digunakan untuk biaya pemeliharaan.
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap perjanjian sewa alat berat excavator diketahui
bahwa biaya pengamanan alat dan biaya-biaya lainnya yang ditimbulkan selama
pemanfaatan alat berat excavator menjadi tanggung jawab Pihak Kedua/penyewa.
Selanjutnya, BPK melakukan perhitungan besarnya sewa alat berat tersebut di atas
sesuai tarif dalam Qanun. Hasil perhitungan diketahui bahwa jumlah biaya sewa
yang sesuai Qanun adalah sebesar Rp29.806.250,00 {(70+55,5) jam x
Rp237.500,00}, sehingga terdapat potensi kekurangan penerimaan atas Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah berupa alat berat yang ditetapkan tidak sesuai Qanun
sebesar Rp 7.216.250,00 (Rp29.806.250,00 - Rp22.590.000,00).

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 23 dari 27


3) Retribusi Sewa Kios dan Sewa Tanah pada Dinas Kelautan dan Perikanan
Penagihan pajak/retribusi daerah dilakukan dengan Surat Ketetapan Pajak/
Retribusi Daerah (SKP/RD) atau dokumen lain yang dipersamakan. Hasil
pemeriksaan retribusi sewa kios dan sewa tanah pada Dinas Kelautan dan
Perikanan diketahui bahwa dokumen yang digunakan sebagai penetapan
pemungutan retribusi, yaitu menggunakan surat perjanjian sewa. Penelusuran lebih
lanjut terhadap dokumen perjanjian sewa diketahui bahwa pengenaan tarif sewa
kios dan sewa tanah tidak sesuai dengan tarif yang diatur dalam Qanun Nomor 20
Tahun 2010 tentang Retribusi Pasar Grosir dan atau Pertokoan dan Qanun Nomor
22 Tahun 2010 tentang Pemakaian Kekayaan Daerah.
Berdasarkan keterangan dari Bendahara Penerimaan DKP diketahui bahwa
pengenaan tarif sewa kios dan sewa tanah tersebut lebih rendah dari yang telah
diatur dalam Qanun Daerah karena lokasi kios dan tanah yang cukup jauh dari
dermaga, sehingga tidak banyak yang berminat untuk menyewa kios tersebut dan
kios menjadi kosong. Atas dasar alasan tersebut DKP memutuskan untuk
menyewakan dengan harga murah.
b. Pemungutan Retribusi tidak sesuai menggunakan SKRD atau dokumen yang
dipersamakan
1) Pemungutan Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum dan Retribusi
Terminal
Pemungutan retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum dan Retribusi
Terminal yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan
Informatika (Dishubkominfo) tidak seluruhnya menggunakan SKRD atau
dokumen lain yang dipersamakan seperti karcis/kupon/kartu berlangganan sebagai
dasar pemungutannya. Pemungutan retribusi parkir menggunakan surat perjanjian
kerja sama dengan pengelola parkir, namun tidak seluruh wilayah yang
menggunakan surat perjanjian tersebut. Karcis yang diberikan pada pengelola
parkir juga tidak digunakan secara optimal. Keterangan dari Kepala UPTD
Terminal dan Perparkiran diketahui bahwa hal tersebut terjadi karena berdasarkan
informasi dari petugas parkir banyak dari para pengguna parkir kendaraan yang
tidak mau menerima karcis, sehingga karcis tidak dapat digunakan secara
maksimal. Atas alasan tersebut, Dishubkominfo membuat perjanjian kerjasama
dengan pengelola parkir pada beberapa titik wilayah pelayanan parkir yang
pemungutan retribusinya hanya berdasarkan pada taksiran pendapatan yang
diterima setiap bulan dan dengan nilai ketetapan yang sama setiap bulannya.
Dasar pemungutan retribusi terminal juga tidak menggunakan SKRD atau
dokumen lain yang dipersamakan. Berdasarkan keterangan dari Kepala UPTD
Terminal dan Perparkiran, tidak semua mobil yang masuk terminal membayar
retribusi terminal karena tidak adanya penumpang. Sehingga pemungutan hanya
berdasarkan perkiraan pendapatan setiap bulannya saja.
2) Pemungutan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah – Sewa Bus sekolah
Dishubkominfo mengelola pemungutan retribusi pemakaian kekayaan daerah
berupa sewa bus sekolah. Pemungutan retribusi sewa bus sekolah ini tidak
menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan sebagai dasar

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 24 dari 27


pemungutannya. Pemungutan hanya berdasarkan ketetapan tarif sewa yang diatur
dalam Peraturan Bupati Kabupaten Bireuen yang kemudian dicatat pada buku
pencatatan sederhana oleh Bendahara Penerimaan Dinas Perhubungan,
Komunikasi, dan Informatika yang kemudian disetorkan ke kas umum daerah
setiap bulannya.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana yang telah diubah menjadi Peraturan Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011:
1) Pasal 128 Ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap SKPD yang memungut
Pendapatan Daerah wajib mengintensifkan pemungutan pendapatan menjadi
wewenang dan tanggung jawabnya;
2) Pasal 189 Ayat (3) yang menyatakan bahwa Bendahara penerimaan dalam
melakukan penatausahaan menggunakan: Surat Ketetapan Pajak (SKP), Surat
Ketetapan Retribusi (SKR), Surat Tanda Setoran (STS), Surat Tanda Bukti
Pembayaran, dan Bukti Penerimaan lainnya yang sah;
b. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 22 Tahun 2010 tentang Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah Pasal 8:
1) Ayat (6) yang menyatakan bahwa struktur dan besarnya tarif untuk setiap jenis dan
jasa pelayanan kekayaan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2), (3)
ditetapkan sebagai berikut:
a) poin I Kendaraan Alat Berat butir 26 Excavator (back-hoe)
Rp1.900.000,00/hari;
b) poin III Sewa Tanah Pemerintah Daerah.
2) Ayat (7) yang menyatakan bahwa sewa alat berat selama 1 hari disamakan dengan
8 jam;
c. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pajak Restoran:
1) Pasal 5 yang menyatakan bahwa dasar pengenaan Pajak Restoran adalah jumlah
pembayaran yang diterima atau yang seharusnya diterima oleh restoran;
2) Pasal 6 yang menyatakan bahwa tarif pajak restoran adalah sebesar 10% (sepuluh
persen);
3) Pasal 7 yang menyatakan bahwa besaran pokok Pajak Restoran terutang dihitung
dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dengan dasar
pengenaan pajak sebagaimana dimaksud Pasal 5.
d. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 20 Tahun 2010 tentang Retribusi Pasar Grosir dan
atau Pertokoan Pasal 8 ayat (3) yang menyatakan bahwa struktur dan besarnya tarif
sebagaimana yang dimaksud ayat (1) dan (2) adalah sebagai berikut: poin I kelas satu
pusat ibukota Kec. Peudada, pertokoan bangunan permanen 1 s.d. 16 m2 lantai I
Rp12.000,00/M2/bulan;
e. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 10 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Parkir
di Tepi Jalan Umum Pasal 11:

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 25 dari 27


1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan;
2) Ayat (2) yang menyatakan bahwa retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD
atau dokumen lain yang dipersamakan;
3) Ayat (3) yang menyatakan bahwa Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat berupa karcis, kupon, dan kartu langganan.
Kondisi tersebut mengakibatkan:
a. Pemerintah Kabupaten Bireuen tidak dapat mengikat/memaksa wajib pajak
retribusi/wajib retribusi untuk melaksanakan kewajibannya berkaitan pajak daerah dan
pajak retribusi daerah yang harus dibayarkan sesuai ketentuan;
b. Potensi pendapatan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagai bagian pendapatan asli
daerah belum optimal dan berpotensi disalahgunakan;
c. Kurang setor sewa excavator karena digunakan langsung untuk pemeliharaan sebesar
Rp2.590.000,00.
Kondisi tersebut disebabkan oleh:
a. Kepala BPKD belum sepenuhnya menaati ketentuan yang berlaku dalam melakukan
penatausahaan dan pertanggungjawaban penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah
serta tidak melakukan koordinasi dengan para bendahara penerimaan SKPK dalam
membuat Surat Ketetapan Retribusi Daerah atau dokumen lain yang dipersamakan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. Para Kepala SKPK yang menangani retribusi daerah tidak melaksanakan pendataan,
penetapan, dan penagihan pajak serta retribusi daerah sesuai ketentuan, serta tidak
optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian penetapan penerimaan
daerah.
Atas permasalahan tersebut, Kabupaten Bireuen melalui:
a. Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan yang pada tahun 2016 adalah Dinas Kelautan
dan Perikanan menyatakan bahwa terkait tarif sewa excavator lebih rendah karena
excavator dimaksud berukuran kecil, dengan kapasitas 75 % dari excavator besar,
sehingga apabila tarif sewanya mengikuti tarif sebagaimana dalam Qanun No. 22
Tahun 2010 maka tidak ada yang mau sewa. Ke depan perlu untuk revisi Qanun
tersebut khususnya penetapan tarif sewa excavator berdasarkan klasifikasi ukuran,
kapasitas dan usia excavator. Sementara untuk kekurangan setor DKP setuju dan akan
menyetor kekurangan sebesar Rp2.590.000,00 ke kas daerah. Untuk tarif sewa kios,
banyak kios dan tanah saat ini masih dalam kondisi kosong karena lokasi tanah dan
kios dimaksud cukup jauh dari dermaga tambat labuh dan tidak banyak yang berminat
untuk menyewa kios dan tanah tersebut. Pengenaan tarif sewa lebih rendah ini
dimaksudkan untuk menarik minat masyarakat agar mau menyewa tanah dan kios di
lokasi tersebut. Ke depan apabila kondisi sudah ramai tarif sewanya akan mengikuti
sesuai yang diatur dalam Qanun No. 20 Tahun 2010 dan Qanun No. 22 Tahun 2010;
b. BPKD menyatakan bahwa pemungutan pajak restoran masih berdasarkan Surat
Ketetapan yang didasarkan pada perkiraan penerimaan pendapatan masing-masing
restoran/warung kopi dikarenakan restoran warung kopi di Kabupaten Bireuen tidak
memiliki kuitansi/faktur sebagai bukti penerimaan pendapatan mereka. Selain itu

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 26 dari 27


dikarenakan kondisi daerah dimana Restoran/warung kopi di Kabupaten Bireuen
pendapatannya masih sedikit dan masih tergolong dalam usaha skala kecil apabila
dibandingkan dengan daerah lain, sehingga Pemda masih belum bisa menghitung pajak
restoran warung kopi berdasarkan Qanun yaitu dengan menerapkan tarif sebesar 10%
dan masih menetapkan ketetapan pajak restoran/warung kopi berdasarkan pada
perkiraan penerimaan pendapatan masing-masing restoran/warung kopi dengan nilai
yang sama setiap bulannya.
c. Dinas Perhubungan yang pada tahun 2016 adalah Dinas Perhubungan Telekomunikasi
dan Informatika menjelaskan bahwa:
1) Retribusi parkir tepi jalan umum menggunakan sistem kerjasama dan sistem bagi
hasil;
2) Mengakui bahwa pemungutan retribusi terminal menggunakan karcis belum
optimal; dan
3) Mengakui bahwa retribusi sewa bus sekolah belum menggunakan SKRD dan ke
depannya akan menggunakan SKRD.
BPK merekomendasikan Bupati Bireuen supaya menginstruksikan:
a. Kepala BPKD untuk menaati ketentuan yang berlaku dalam melakukan penatausahaan
dan pertanggungjawaban penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah serta
melakukan koordinasi dengan para bendahara penerimaan SKPK dalam membuat
Surat Ketetapan Retribusi Daerah atau dokumen lain yang dipersamakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
b. Kepala SKPK yang menangani retribusi dan Kepala BPKD untuk melaksanakan
pendataan, penetapan, dan penagihan pajak serta retribusi daerah sesuai ketentuan,
serta lebih optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian penetapan
penerimaan daerah.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 27 dari 27


Lampiran 1

Rincian Aset Tetap DBMCK Dan PR yang terindikasi dikuasai pihak lain

Kondisi nomor
Bertingka Beton/ Nomor Status
No Jenis Barang Kode BarangRegister Banguna Lokasi Tanggal Dok Luas kode Asal Usul Nilai Keterangan Keterangan SKPK
t/Tidak Tidak Dokumen tanah
n tanah
1 Bangunan Gedung 03.11.01.01.04
0004 Baik Tidak Beton Desa Ulee Glee Kec. 07/07/2008 04963/1.0 Tanah Pembelian 99.000.000,00 kANTOR TK Cut Nyak tidak diserahterimakan Ke TK Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Kantor Lain-lain Makmur 3.01/LS/2 Milik Dhien dikuasai PU Cut Nyak dhien Perumahan Rakyat
008 Pemda
2 Bangunan Tempat 03.11.01.08.04
0001 Baik Tidak Beton Sp. Beng siri Kec. 07/07/2008 07512/1.0 Tanah Hibah 32.000.000,00 Mushalla Sp. Beng Siri tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Ibadah Lain-lain Jeumpa 3.01/LS/2 Milik Kec. Jeumpa dikuasai PU Mushalla Beng siri kec. Perumahan Rakyat
008 Pemda Jeumpa
3 Bangunan Tempat 03.11.01.08.04
0002 Baik Tidak Beton Desa Kruumbok Kec. 08/07/2008 07228/1.0 Tanah Pembelian 97.800.000,00 Balai Pengajian tidak diserahterimakan ke Balai Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Ibadah Lain-lain Kuta Blang 3.01/LS/2 Milik dikuasai PU Pengajian desa kruumbok Perumahan Rakyat
008 Pemda kec. Kuta blang

4 Bangunan Tmpt 03.11.01.10.04


0003 Baik Tidak Beton MTSN Simpang 08/07/2008 04788/1.0 Tanah Pembelian 94.000.000,00 Tanah Timbun tidak diserahterimakan ke MTSN Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Pendidikan Lain-lain Mamplam 3.01/LS/2 Milik dikuasai PU simpang mamplam Perumahan Rakyat
008 Pemda
5 Bangunan Tmpt 03.11.01.10.04
0004 Baik Tidak Beton Cot Gapu 09/07/2008 05004/1.0 Tanah Pembelian 99.000.000,00 Lokal TK Azkiya Cot Gapu tidak diserahterimakan ke TK Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Pendidikan Lain-lain 3.01/LS/2 Milik Kec. Kota Juang dikuasai PU Azkiya cot gapu bireuen Perumahan Rakyat
008 Pemda
6 Bangunan Gedung 03.11.01.01.04
0006 Baik Tidak Beton Bireuen 10/08/2010 02629/LS- Tanah Pembelian 404.852.000,00 Kantor KPU Bireuen tidak diserahterimakan ke KPU Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Kantor Lain-lain BL/1.03.0 Milik dikuasai PU Perumahan Rakyat
1 Pemda
7 Bangunan Tempat 03.11.01.08.04
0003 Baik Tidak Beton Desa Geulanggang 10/08/2010 04441/LS- Tanah Pembelian 18.905.000,00 Tempat Wudhu dusun tidak diserahterimakan Ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Ibadah Lain-lain BL/1.03.0 Milik BTN Kupula indah dikuasai PU kecamatan Perumahan Rakyat
1/2010 Pemda
8 Bangunan Tmpt 03.11.01.10.04
0005 Baik Tidak Beton Desa Cot Baroh Kec. 11/08/2010 04541/LS- Pembelian 47.452.500,00 Diniah Almunawarah tidak diserahterimakan ke dicot Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Pendidikan Lain-lain Kuta Blang BL/1.03.0 dikuasai PU baroh kec. Kuta blangniah Perumahan Rakyat
1/2010 almunawarah desa

9 Hotel Lain-lain 03.11.02.05.04


0001 Baik Tidak Beton Plimbang 08/09/2010 04050/LS- Tanah Pembelian 87.780.000,00 Bilik santri dayah darul tidak diserahterimakan ke dayah Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
BL/1.03.0 Milik aminin dikuasai PU darul aminin Perumahan Rakyat
1/2010 Pemda
10 Bangunan Tempat 03.11.01.08.04
0004 Baik Tidak Beton Leubu Kec. Makmur 05/10/2010 03880/LS- Pembelian 94.525.000,00 Pagar dan tanah timbun tidak diserahterimakan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Ibadah Lain-lain BL/1.03.0 mesjid jamik dikuasai PU Perumahan Rakyat
1/2010
11 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0077 Baik Tidak Beton Jeunieb 06/10/2010 04454/LS- Tanah Pembelian 92.910.000,00 Mesjid Komplek Dayah tidak diserahterimakan ke dayah Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah BL/1.03.0 Milik Dhiya Ul Haq Al Azizah dikuasai PU dhiya ul haq al azizah Perumahan Rakyat
Permanen 1/2010 Pemda
12 Bangunan Gedung 03.11.01.12.04
0001 Baik Tidak Beton Jeunieb 11/10/2010 02974/LS- Tanah Pembelian 89.640.000,00 Atap Kios Buah tidak diserahterimakan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Pertokoan Lain-lain BL/1.03.0 Milik dikuasai PU Perumahan Rakyat
1/201 Pemda
13 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0076 Baik Tidak Beton Lueng Teungoh Kec. 12/10/2010 04453/LS- Tanah Pembelian 47.310.000,00 Mesjid Baitul Izzah tidak diserahterimakan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Jeunieb BL/1.03.0 Milik dikuasai PU Perumahan Rakyat
Permanen 1/2010 Pemda
14 Bangunan Tempat 03.11.01.08.04
0006 Baik Tidak Beton Gampong Namploh 14/07/2011 Pembelian 145.335.000,00 Tempat wudhu dan pagar tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Ibadah Lain-lain Papeun Kec. Samalanga meunasah dikuasai PU gampong namploh papeun Perumahan Rakyat
kec. Samalanga
15 Bangunan Tempat 03.11.01.08.04
0008 Baik Tidak Tidak Gampong Alue Dua Kec. 18/07/2011 Pembelian 29.200.000,00 Halaman Mesjid tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Ibadah Lain-lain Makmur dikuasai PU gampong alue dua kec. Perumahan Rakyat

16 Bangunan Gedung 03.11.01.11.07


0012 Baik Tidak Tidak Gampong Juli Keude Dua 26/07/2011 Pembelian 58.450.000,00 Laapangan bola kaki tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat OR Lain- Kec. Juli dikuasai PU gampong juli keude dua Perumahan Rakyat
lain
17 Bangunan Gedung 03.11.01.11.07
0009 Baik Tidak Beton Lhok Nga Kec. Kuta 08/08/2011 Pembelian 29.200.000,00 Lapangan Bola Voli tidak diserahterimakan ke lhok Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat OR Lain- Blang dikuasai PU nga kec kuta blang Perumahan Rakyat
lain
18 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0079 Baik Tidak Beton Gampong Lueng 10/08/2011 Pembelian 48.700.000,00 mesjid komplek dayah al tidak diserahterimakan ke dayah Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Teungoh Kec. Jeunieb aziziyah dikuasai PU al aziziyah Perumahan Rakyat
Permanen
19 Bangunan Gedung 03.11.01.01.04
0009 Baik Tidak Beton Kota juang bireuen 15/08/2011 Pembelian 92.500.000,00 Pagar Kantor PMI tidak diserahterimakan ke PMI Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Kantor Lain-lain dikuasai PU Perumahan Rakyat

20 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01


0078 Baik Tidak Beton Leubu Kec. Makmur 15/08/2011 Pembelian 49.900.000,00 Paving block halaman tidak diserahterimakan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah mesjid jamik istiqomah dikuasai PU Perumahan Rakyat
Permanen
Kondisi nomor
Bertingka Beton/ Nomor Status
No Jenis Barang Kode BarangRegister Banguna Lokasi Tanggal Dok Luas kode Asal Usul Nilai Keterangan Keterangan SKPK
t/Tidak Tidak Dokumen tanah
n tanah
21 Bangunan Gedung 03.11.01.10.01
0019 Baik Tidak Beton Peulimbang 15/08/2011 Pembelian 4.620.000,00 Bilik santri dayah darul tidak diserahterimakan ke dayah Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Pendidikan aminin puuek dikuasai PU darul aminin Perumahan Rakyat
Permanen

22 Bangunan Gedung 03.11.01.11.07


0008 Baik Tidak Beton Bireuen 15/08/2011 Pembelian 99.900.000,00 Lapangan bola basket Al tidak diserahterimakan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat OR Lain- Batros dikuasai PU Perumahan Rakyat
lain
23 Bangunan Gedung 03.11.01.01.04
0010 Baik Tidak Beton MTSN 1 Kuta Blang 16/08/2011 Pembelian 58.450.000,00 pagar tidak diserahterimakan ke MTSN Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Kantor Lain-lain dikuasai PU simpang mamplam Perumahan Rakyat

24 Bangunan Tempat 03.11.01.08.04


0007 Baik Tidak Beton Gampong Tanjong 22/08/2011 Pembelian 24.300.000,00 Halaman Meunasah tidak diserahterimakan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Ibadah Lain-lain bungong kec. jeunieb dikuasai PU Perumahan Rakyat

25 Rumah Negara 03.11.02.02.04


0001 Baik Tidak Beton Blang Baladeh Kec. 23/08/2011 Pembelian 194.573.000,00 Asrama KODIM 011 tidak diserahterimakan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Golongan II Type B Jeumpa Bireuen Type 45 tahap 1 dikuasai PU Perumahan Rakyat
Permanen
26 Bangunan Tempat 03.11.01.08.04
0009 Baik Tidak Tidak Gampong blang dalam 29/08/2011 Pembelian 29.200.000,00 Halaman mesjid tidak diserahterimakan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Ibadah Lain-lain kec. makmur dikuasai PU Perumahan Rakyat

27 Bangunan Tempat 03.11.01.08.04


0010 Baik Tidak Beton Gampong Mns Lueng 12/09/2011 Pembelian 19.450.000,00 Rehabilitasi balai tidak diserahterimakan ke LPI Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Ibadah Lain-lain Kec. Jeunieb pengajian di LPI Rauzatul dikuasai PU Rauzatul Ulum Perumahan Rakyat
Ulum
28 Bangunan Tempat 03.11.01.08.04
0005 Baik Tidak Beton Gampong Blang Mee 13/09/2011 Pembelian 19.450.000,00 Tempat wudhu / wc balai tidak diserahterimakan ke dayah Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Ibadah Lain-lain timu kec. jeunieb pengajian nurul yakin dikuasai PU nurul yakin Perumahan Rakyat

29 Bangunan Gedung 03.11.01.11.07


0011 Baik Tidak Tidak Gampong Alue Leuhob 14/09/2011 Pembelian 19.450.000,00 Lapangan bola kaki tidak diserahterimakan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat OR Lain- Kec. Simpang Mamplam dikuasai PU Perumahan Rakyat
lain
30 Rumah Negara 03.11.02.02.04
0002 Baik Tidak Beton Bireuen 14/09/2011 Pembelian 197.842.000,00 Asrama kodim 011 Bireuen tidak diserahterimakan ke kodim Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Golongan II Type B Type 54 Tahap I dikuasai PU 011 Perumahan Rakyat
Permanen
31 Rumah Negara 03.11.02.02.01
0005 Baik Tidak Beton Bireuen 19/10/2011 Pembelian 309.347.100,00 Rumah Dinas Kapolres tidak diserahterimakan KE Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Golongan II Type A Bireuen dikuasai PU POLRES Bireuen Perumahan Rakyat
Permanen
32 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0062 Baik Tidak Beton Gp. Pulo Reudeup Kec. 02/07/2012 Pembelian 97.400.000,00 Pembangunan tempat tidak diserahterimakan ke LPI Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Kuta Blang wudhu LPI Nurusy Syahab dikuasai PU Nurusy Syahab Perumahan Rakyat
Permanen
33 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0021 Baik Tidak Beton Gp. Pante Baro Kumbang 09/07/2012 Pembelian 48.600.000,00 Pembangunan pagar tidak diserahterimakan ke dayah Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Kec. Peusangan Siblah dayah darul ulum dikuasai PU darul ulum Perumahan Rakyat
Permanen Krueng

34 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01


0033 Baik Tidak Beton Gp. Matang Nibong Kec. 09/07/2012 Pembelian 40.800.000,00 Pembangunan tempat tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Jeunieb wudhu meunasah dikuasai PU Matang Nibong jeunieb Perumahan Rakyat
Permanen
35 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0074 Baik Tidak Beton Gp. Pante Baro Kec. 09/07/2012 Pembelian 68.100.000,00 Penimbunan halaman tidak diserahterimakan ke gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Peusangan Siblah mesjid dikuasai PU Pante baro Perumahan Rakyat
Permanen Krueng
36 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0004 Baik Tidak Beton Gp. Peunelot Kec. 10/07/2012 Pembelian 38.900.000,00 Rehab Lantai Mesjid tidak diserahterimakan ke gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Simpang Mamplam Syuhada dikuasai PU Peunelot Perumahan Rakyat
Permanen
37 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0018 Baik Tidak Beton Gp. Cot Saleut Kec. 10/07/2012 Pembelian 29.200.000,00 Pembangunan meunasah tidak diserahterimakan ke gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Peusangan Siblah dikuasai PU Cot saleut Perumahan Rakyat
Permanen Krueng
38 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0022 Baik Tidak Beton Alue Bie Pasi Kec. 10/07/2012 Pembelian 38.800.000,00 Rehab Pagar Meunasah tidak diserahterimakan ke alue Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Jangka dikuasai PU buya pasi Perumahan Rakyat
Permanen
39 Bangunan Gudang 03.11.01.02.07
0005 Baik Tidak Beton Gp. Mata Ie Kec. 11/07/2012 Pembelian 48.600.000,00 Penimbunan halaman dan tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Lain-lain Peusangan Selatan lapangan volly komplek TK dikuasai PU Mata Ie Perumahan Rakyat

40 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01


0003 Baik Tidak Beton Padang Kasab Kec. 11/07/2012 Pembelian 68.113.000,00 Mesjid tidak diserahterimakan ke kec. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Peulimbang dikuasai PU Padang kasab Perumahan Rakyat
Permanen
41 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0035 Baik Tidak Beton Cot Batee Kec.Kuala 11/07/2012 Pembelian 68.100.000,00 Pembangunan pintu tidak diserahterimakan ke kec. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah gerbang mesjid dikuasai PU Cot batee kec. Kuala Perumahan Rakyat
Permanen
42 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0039 Baik Tidak Beton Km. 15 Juli Kec. Juli 11/07/2012 Pembelian 43.600.000,00 Rehab sedang meunasah tidak diserahterimakan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah dikuasai PU Perumahan Rakyat
Permanen
Kondisi nomor
Bertingka Beton/ Nomor Status
No Jenis Barang Kode BarangRegister Banguna Lokasi Tanggal Dok Luas kode Asal Usul Nilai Keterangan Keterangan SKPK
t/Tidak Tidak Dokumen tanah
n tanah
43 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0043 Baik Tidak Beton Gp. Lhok Naga Kec. Kuta 11/07/2012 Pembelian 87.600.000,00 Pembangunan pagar tidak diserahterimakan ke gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Blang meunasah dikuasai PU Lhok naga kec. Kuta blang Perumahan Rakyat
Permanen
44 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0038 Baik Tidak Beton Gp. Beunyoet Kec. Juli 13/07/2012 Pembelian 43.600.000,00 Rehab sedang meunasah tidak diserahterimakan ke. Gp Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah dikuasai PU beunyoet Perumahan Rakyat
Permanen
45 Bangunan Gedung 03.11.01.01.01
0004 Baik Tidak Beton Gp. Baro Kec. 16/07/2012 Pembelian 77.800.000,00 Pembangunan Tebing tidak diserahterimakan ke gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Kantor Permanen Samalanga Pengaman jalan desa dikuasai PU Baro kec. Samalanga Perumahan Rakyat

46 Bangunan Gudang 03.11.01.02.07


0003 Baik Tidak Beton Awe Geutah Kec. 16/07/2012 Pembelian 48.600.000,00 Penimbunan lapangan tidak diserahterimakan ke. Awe Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Lain-lain Peusangan bola kaki dikuasai PU geutah Perumahan Rakyat

47 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01


0036 Baik Tidak Beton Gp. Lancok Kec. 16/07/2012 Pembelian 38.700.000,00 Pembangunan tempat tidak diserahterimakan ke gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Samalanga wudhu dikuasai PU Lancok Perumahan Rakyat
Permanen
48 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0044 Baik Tidak Beton Gp. Geulanggang Baro 16/07/2012 Pembelian 48.600.000,00 Pagar tidak diserahterimakan ke gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Kec. Kota Juang dikuasai PU Geulanggang baro Perumahan Rakyat
Permanen
49 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0045 Baik Tidak Beton Pante Baro Kec. Juli 17/07/2012 Pembelian 14.600.000,00 Pembangunan tempat tidak diserahterimakan ke pante Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah wudhu ( kulah caluk) dikuasai PU baro Perumahan Rakyat
Permanen
50 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0046 Baik Tidak Beton Linggo Kec. Jangka 17/07/2012 Pembelian 48.400.000,00 Pagar Meunasah tidak diserahterimakan ke linggo Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah dikuasai PU Perumahan Rakyat
Permanen
51 Bangunan Gudang 03.11.01.02.07
0004 Baik Tidak Beton Gampong Pante Baro 18/07/2012 Pembelian 48.600.000,00 Penimbunan Lapangan tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Lain-lain Kumbang Kec. Bola Kaki dikuasai PU gampong pante baro Perumahan Rakyat
Peusangan Siblah kumbang
Krueng
52 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0040 Baik Tidak Beton Gp. Meunasah Tambue 18/07/2012 Pembelian 63.300.000,00 Pembangunan mesjid tidak diserahterimakan ke gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Kec. Jeunieb dikuasai PU Meunasah Tambue Perumahan Rakyat
Permanen
53 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0042 Baik Tidak Beton Jambo dalam kec. 18/07/2012 Pembelian 63.300.000,00 Pembangunan mesjid tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Peulimbang dikuasai PU Jambo Dalam Perumahan Rakyat
Permanen
54 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0069 Baik Tidak Beton Gp. Curee Baro Kec. 18/07/2012 Pembelian 38.900.000,00 Pembangunan Balai tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Simpang Mamplam Pengajian dikuasai PU Curee Baro Perumahan Rakyat
Permanen
55 Bangunan Gedung 03.11.01.27.01
0001 Baik Tidak Beton Gp. Cot Ara Kec. Kuta 18/07/2012 Pembelian 77.900.000,00 Pembangunan WC Umum tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Kerja Blang dikuasai PU Cot Ara Perumahan Rakyat
Lainnya Permanen
56 Rumah Negara 03.11.02.02.01
0002 Baik Tidak Beton Bireuen 18/07/2012 Pembelian 101.381.400,00 Asrama kodim 0111 tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Golongan II Type A Bireuen Type 54 tahap 1 dikuasai PU Bireuen Perumahan Rakyat
Permanen
57 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0031 Baik Tidak Beton Abeuk Budi Kec. Juli 23/07/2012 Pembelian 29.250.000,00 Pembangunan tempat tidak diserahterimakan ke Abeuk Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah wudhu meunasah dikuasai PU Budi Perumahan Rakyat
Permanen
58 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0061 Baik Tidak Beton Gp. Alue Puno Kec. 23/07/2012 Pembelian 97.300.000,00 Cutting Tapak Meunasah tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Peusangan dikuasai PU Alue Puno Perumahan Rakyat
Permanen
59 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0054 Baik Tidak Beton Gp. Alue Meunasah 24/07/2012 Pembelian 40.900.000,00 Pagar Meunasah tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Lueng Kec. Jeunieb dikuasai PU Alue Meunasah Lueng Perumahan Rakyat
Permanen
60 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0055 Baik Tidak Beton Pandak Kec. Makmur 25/07/2012 Pembelian 38.900.000,00 Pembangunan mesjid tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah dikuasai PU Pandak Kec. Makmur Perumahan Rakyat
Permanen
61 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0072 Baik Tidak Beton Gampong Cot U Kec. 25/07/2012 Pembelian 9.750.000,00 Penimbunan halaman tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Kuala meunasah dikuasai PU Gampong Cot U Perumahan Rakyat
Permanen
62 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0073 Baik Tidak Beton Gampong Pulo Teungoh 26/07/2012 Pembelian 34.000.000,00 Penimbunan halaman tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Kec. Makmur meunasah dikuasai PU Pulo Teungoh Perumahan Rakyat
Permanen
63 Bangunan Gedung 03.11.01.10.01
0010 Baik Tidak Beton Gp. Geulanggang 30/07/2012 Pembelian 87.600.000,00 Pembangunan WC Dayah tidak diserahterimakan ke Gp Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Pendidikan Teungoh Kec. Kota Darul Iqomah dusun barat dikuasai PU Geulanggang Teungoh Perumahan Rakyat
Permanen Juang (lanjutan)
Kondisi nomor
Bertingka Beton/ Nomor Status
No Jenis Barang Kode BarangRegister Banguna Lokasi Tanggal Dok Luas kode Asal Usul Nilai Keterangan Keterangan SKPK
t/Tidak Tidak Dokumen tanah
n tanah
64 Bangunan Gedung 03.11.01.10.01
0013 Baik Tidak Beton Gp. Cot Baroh Kec. Kuta 30/07/2012 Pembelian 97.400.000,00 Pembangunan diniyah Al tidak diserahterimakan Gp. Cot Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Pendidikan Blang Munawah (lanjutan) dikuasai PU Baroh Perumahan Rakyat
Permanen

65 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01


0002 Baik Tidak Beton Gp. Samuti Gandapura 06/08/2012 Pembelian 58.200.000,00 Pembangunan mesjid tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah jamik Baitul Jamik dikuasai PU Samuti Gandapura Perumahan Rakyat
Permanen
66 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0020 Baik Tidak Beton Gp. Blang Gandai Kec. 06/08/2012 Pembelian 97.400.000,00 Pembangunan pintu tidak diserahterimakan Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Jeumpa gerbang mesjid dikuasai PU Blang Gandai Perumahan Rakyat
Permanen
67 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0023 Baik Tidak Beton Alue Buya Pasi Kec. 06/08/2012 Pembelian 38.900.000,00 Rehab Meunasah tidak diserahterimakan Gp. Alue Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Jangka dikuasai PU Buya Pasi Perumahan Rakyat
Permanen
68 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0005 Baik Tidak Beton Gp. Juli Keude Dua Kec. 07/08/2012 Pembelian 48.400.000,00 Pembangunan Meunasah tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Juli dikuasai PU Juli Keude Dua Perumahan Rakyat
Permanen
69 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0010 Baik Tidak Beton Gp. Cureh Tunong Kec. 07/08/2012 Pembelian 58.400.000,00 Balai Pengajian tidak diserahterimakan ke Gp Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Simpang Mamplam dikuasai PU Cureh Tunong Perumahan Rakyat
Permanen
70 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0019 Baik Tidak Beton Cot Tarom Tunong Kec. 07/08/2012 Pembelian 48.400.000,00 pagar dayah tgk Azhari tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Jeumpa dikuasai PU Cot Tarom Tunong Perumahan Rakyat
Permanen
71 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0032 Baik Tidak Beton Gp. Ranto Panyang Kec. 07/08/2012 Pembelian 38.950.000,00 Pembangunan balai tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Juli pengajian dikuasai PU Ranto Panyang Perumahan Rakyat
Permanen
72 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0034 Baik Tidak Beton Uteun Rutoh Kec. Kota 07/08/2012 Pembelian 58.420.000,00 Pembangunan tempat tidak diserahterimakan Ke Uteun Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Juang wudhu dikuasai PU Rutoh Kec. Kota Juang Perumahan Rakyat
Permanen
73 Bangunan Gedung 03.11.01.10.01
0009 Baik Tidak Beton Gp. Blang Ketumba Kec. 07/08/2012 Pembelian 38.900.000,00 Rehab Mushalla Dayah tidak diserahterimakan ke Gp Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Pendidikan Juli Tgk. fADLI kM. 8 dikuasai PU Blang Keutumba Perumahan Rakyat
Permanen

74 Rumah Negara 03.11.02.02.01


0001 Baik Tidak Beton Bireuen 07/08/2012 Pembelian 343.719.000,00 Rumah dinas kapolres tidak diserahterimakan ke Bireun Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Golongan II Type A dikuasai PU Perumahan Rakyat
Permanen
75 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0006 Baik Tidak Beton Gp. Alue Buya Kec. 08/08/2012 Pembelian 39.000.000,00 Rehab Pagar Meunasah tidak diserahterimakan Gp. Alue Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Jangka dikuasai PU Buya Perumahan Rakyat
Permanen
76 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0009 Baik Tidak Beton Gampong Ulee Kareung 08/08/2012 Pembelian 34.000.000,00 Rehab Mesjid tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Kec. Simpang Mamplam dikuasai PU Ulee Kareung Perumahan Rakyat
Permanen
77 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0014 Baik Tidak Beton Gp. Teupin Mane kec. juli 08/08/2012 Pembelian 38.900.000,00 Pagar meunasah induk tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah dikuasai PU Teupin Mane Perumahan Rakyat
Permanen
78 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0024 Baik Tidak Beton Bireuen 08/08/2012 Pembelian 500.000.000,00 Rehab Mesjid Agung tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah dikuasai PU Bireuen Perumahan Rakyat
Permanen
79 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0026 Baik Tidak Beton Gp. Cot Baro Kec. Kuta 08/08/2012 Pembelian 48.600.000,00 Pembangunan mesjid Al tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Blang Mukarramah dikuasai PU Cot baro Perumahan Rakyat
Permanen
80 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0053 Baik Tidak Beton Kupula Kec. Jeunieb 08/08/2012 Pembelian 40.800.000,00 Rehab Sedang Meunasah tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah dikuasai PU Kupula Kec. Jeunieb Perumahan Rakyat
Permanen
81 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0075 Baik Tidak Beton Gp. Buket Seulamat Kec. 08/08/2012 Pembelian 34.000.000,00 Penimbunan Tapak Mns tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Makmur dikuasai PU Buket Seulamat Perumahan Rakyat
Permanen
82 Bangunan Gedung 03.11.01.10.01
0004 Baik Tidak Beton Gp. Lueng Teungoh kec. 08/08/2012 Pembelian 92.500.000,00 rehab asrama santri dayah tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Pendidikan jeunieb dhiya ul haq al azizah dikuasai PU Lueng teungoh Perumahan Rakyat
Permanen

83 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01


0015 Baik Tidak Beton Gp. Awe Geutah Kec. 09/08/2012 Pembelian 96.400.000,00 Pagar mesjid tgk. chik awe tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Peusangan geutah dikuasai PU Awe Geutah Perumahan Rakyat
Permanen
84 Rumah Negara 03.11.02.02.01
0003 Baik Tidak Beton Bireuen 13/08/2012 Pembelian 446.522.400,00 Asrama Kodim 0111 Type tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Golongan II Type A 45 Tahap 2 dikuasai PU Bireuen Perumahan Rakyat
Permanen
Kondisi nomor
Bertingka Beton/ Nomor Status
No Jenis Barang Kode BarangRegister Banguna Lokasi Tanggal Dok Luas kode Asal Usul Nilai Keterangan Keterangan SKPK
t/Tidak Tidak Dokumen tanah
n tanah
85 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0037 Baik Tidak Beton Lhok Awe Teungoh Kec 14/08/2012 Pembelian 9.750.000,00 Rehab Meunasah tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Kota Juang dikuasai PU Lhok Awe Teungoh Perumahan Rakyat
Permanen
86 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0041 Baik Tidak Beton Gp. Uteun Sikumbang 14/08/2012 Pembelian 68.000.000,00 Pembangunan MCK tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Kec. Plimbang dikuasai PU Uteun sikumba Perumahan Rakyat
Permanen
87 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0048 Baik Tidak Beton Gp. Alue Kuta Kec. 14/08/2012 Pembelian 48.600.000,00 Pagar mesjid tidak diserahterimakan Gp. Alue Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Jangka dikuasai PU Kuta Perumahan Rakyat
Permanen
88 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0060 Baik Tidak Gp. Paya Billi Kec. 14/08/2012 Pembelian 40.900.000,00 Pembangunan tempat tidak diserahterimakan Gp. Paya Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Jeunieb wudhu meunasah dikuasai PU Bili Perumahan Rakyat
Permanen
89 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0070 Baik Tidak Beton Gp. Blang Paroh Kec. 14/08/2012 Pembelian 40.900.000,00 Pagar Meunasah tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Jeunieb dikuasai PU Blang paroh Perumahan Rakyat
Permanen
90 Rumah Negara 03.11.02.02.01
0004 Baik Tidak Beton Bireun 14/08/2012 Tanah Pembelian 1.523.515.500,00 kantor kodim 293.691.000 tidak diserahterimakan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Golongan II Type A Milik + fisik kantor staf makodim dikuasai PU Perumahan Rakyat
Permanen Pemda 297.154.300+ pengawasan
3.800.000+perencanaan
6.000.000+fisik kantor
151.374.500+fisik kantor
114.494.700+fisik kantor
685.279.000+penimbunan
komplek
1.400.000+pengawasan
penimbunan 322.000

91 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01


0049 Baik Tidak Beton Gp. Blang Seupeng Kec. 15/08/2012 Pembelian 97.350.000,00 Pembangunan tempat tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Jeumpa wudhu meunasah dikuasai PU Blang seupeung Perumahan Rakyat
Permanen
92 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0059 Baik Tidak Beton Lhok Kulam Jeunieb 15/08/2012 Pembelian 40.900.000,00 Pagar Mesjid tidak diserahterimakan ke Lhok Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah dikuasai PU Kulam Jeunib Perumahan Rakyat
Permanen
93 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0065 Baik Tidak Beton Desa Cot Tunong 15/08/2012 Pembelian 58.400.000,00 Pembanguna tempat tidak diserahterimakan ke Desa Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Meunasah Dua Kec. wudhu (kulah) dikuasai PU Cot Tunong Meunasah Perumahan Rakyat
Permanen Gandapura Dua
94 Bangunan Gedung 03.11.01.10.01
0014 Baik Tidak Beton Gp. Blang Panjoe Kec. 15/08/2012 Pembelian 58.400.000,00 Pembangunan kantor tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Pendidikan Kuta Blang Dayah Asy syafiiyah dikuasai PU Blang Panjo Perumahan Rakyat
Permanen

95 Bangunan Gudang 03.11.01.02.07


0021 Baik Tidak Beton Juli 16/08/2012 Pembelian 29.925.000,00 Perencanaan teknis tidak diserahterimakan ke juli Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Lain-lain pembangunan stadion juli dikuasai PU Perumahan Rakyat
kec. juli
96 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0057 Baik Tidak Beton Blang Rheung Kec. 16/08/2012 Pembelian 48.600.000,00 Pagar Mesjid tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Jeumpa dikuasai PU Blang Rheung Perumahan Rakyat
Permanen
97 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0071 Baik Tidak Beton Gp. Blang Rale Jeunieb 20/08/2012 Pembelian 40.900.000,00 Rehab Sedang Meunasah tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah dikuasai PU Blang Rale Jeunieb Perumahan Rakyat
Permanen
98 Bangunan Gedung 03.11.01.10.01
0016 Baik Tidak Beton Gp. Seunebok Aceh Kec. 21/08/2012 Pembelian 48.600.000,00 Lokasi pesantren Darul tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Pendidikan Peusangan Quran dikuasai PU Seunebok Aceh Perumahan Rakyat
Permanen

99 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01


0047 Baik Tidak Beton Cot Meurak Kec. 22/08/2012 Pembelian 97.400.000,00 Rehab Balai Musyawarah tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Samalanga desa dikuasai PU Cot Meurak Perumahan Rakyat
Permanen
100 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0063 Baik Tidak Beton Gp. Tanjong Siron Kec. 22/08/2012 Pembelian 38.900.000,00 Pembangunan Meunasah tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Kuta Blang dikuasai PU Tanjong Siron Perumahan Rakyat
Permanen
101 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0066 Baik Tidak Beton Mon Ara Kec. Makmur 22/08/2012 Pembelian 34.000.000,00 Rehab Meunasah tidak diserahterimakan Mon Ara Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah dikuasai PU Kec. Makmur Perumahan Rakyat
Permanen
102 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0056 Baik Tidak Beton Cot Rabo Baroh Kec. 27/08/2012 Pembelian 31.000.000,00 Rehab Meunasah tidak diserahterimakan ke Cot Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Peusangan dikuasai PU Rabo Baroh Kec. Perumahan Rakyat
Permanen Peusangan
Kondisi nomor
Bertingka Beton/ Nomor Status
No Jenis Barang Kode BarangRegister Banguna Lokasi Tanggal Dok Luas kode Asal Usul Nilai Keterangan Keterangan SKPK
t/Tidak Tidak Dokumen tanah
n tanah
103 Bangunan Gedung 03.11.01.01.01
0002 Baik Tidak Beton Gampong Cot Tufah Kec. 04/09/2012 Pembelian 73.000.000,00 Pembangunan jalan rabat tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Kantor Permanen Gandapura beton panglima porong dikuasai PU Gampong Cot Tufah Perumahan Rakyat

104 Bangunan Gedung 03.11.01.01.01


0003 Baik Tidak Beton Gp. Pulo Kiton Kec. Kota 04/09/2012 Pembelian 9.750.000,00 Rehab Kantor Geuchik tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Kantor Permanen Juang dikuasai PU Pulo Kiton Perumahan Rakyat

105 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01


0007 Baik Tidak Beton Gp. Mns Blang Kec. 04/09/2012 Pembelian 48.600.000,00 Pembangunan meunasah tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Jeunieb dikuasai PU Mns Blang Perumahan Rakyat
Permanen
106 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0013 Baik Tidak Tidak Gampong Pante Baro 04/09/2012 Pembelian 38.900.000,00 Pembangunan tempat tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Kec. Juli mesjid pante baro dikuasai PU Gampong Pante Baro Perumahan Rakyat
Permanen
107 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0017 Baik Tidak Beton Awe geutah Kec. 04/09/2012 Pembelian 29.200.000,00 Rehabilitasi Meunasah tidak diserahterimakan ke Awe Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Peusangan Siblah dalam komplek dayah dikuasai PU geutah Perumahan Rakyat
Permanen Krueng nurul huda
108 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0027 Baik Tidak Beton Gp. Geulumpang Baro 04/09/2012 Pembelian 58.450.000,00 Pembangunan teras tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Kec. Kuala meunasah dikuasai PU Geulumpang Baro Perumahan Rakyat
Permanen
109 Bangunan Gedung 03.11.01.10.01
0003 Baik Tidak Beton desa blang rambang kec. 04/09/2012 Pembelian 68.000.000,00 Mck dayah darul ilmi tidak diserahterimakan ke desa Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Pendidikan peusangan dikuasai PU blang rambang Perumahan Rakyat
Permanen

110 Bangunan Gedung 03.11.01.10.01


0005 Baik Tidak Beton Gp. Bugak blang kec. 04/09/2012 Pembelian 38.900.000,00 rehabilitasi bilik santri tidak diserahterimakan Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Pendidikan jangka dayah darul hidayat dikuasai PU Bugak blang Perumahan Rakyat
Permanen

111 Bangunan Gedung 03.11.01.10.01


0015 Baik Tidak Beton Gp. Cot Iju Kec. 04/09/2012 Pembelian 48.600.000,00 Penimbunan halaman tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Pendidikan Peusangan pesantren Sultan dikuasai PU Cot Iju Perumahan Rakyat
Permanen Malikussaleh

112 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01


0028 Baik Tidak Beton Ulee Glee Kec. Makmur 05/09/2012 Pembelian 34.000.000,00 Pembangunan mesjid tidak diserahterimakan ke Ulee Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Kab. Bireuen dikuasai PU Glee Perumahan Rakyat
Permanen
113 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0029 Baik Tidak Beton Gp. Lapehan Kec. 06/09/2012 Pembelian 48.600.000,00 Pembangunan meunasah tidak diserahterimakan Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Makmur dikuasai PU Lapehan Perumahan Rakyat
Permanen
114 Bangunan Gudang 03.11.01.02.07
0020 Baik Tidak Beton BIREUEN 07/09/2012 Pembelian 62.003.375,00 Perencanaan teknis tidak diserahterimakan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Lain-lain program pembangunan dikuasai PU Perumahan Rakyat
wilayah strategis dan cepat
tumbuh kegiatan
pembangunan peningkatan
infrastruktur
115 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0008 Baik Tidak Tidak Gp. Blang Garang Kec. 10/09/2012 Pembelian 48.600.000,00 Tempat Wudhu mesjid Al tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Samalanga Fatah dikuasai PU Blang Garang Perumahan Rakyat
Permanen
116 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0025 Baik Tidak Beton Blang Seunong Kec. 10/09/2012 Pembelian 97.400.000,00 Pagar Meunasah tidak diserahterimakan ke Blang Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Jeumpa dikuasai PU Seunong Perumahan Rakyat
Permanen
117 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0016 Baik Tidak Beton Gp. Bireuen Mns Blang 11/09/2012 Pembelian 68.100.000,00 Pagar meunasah tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Kec. Kota Juan dikuasai PU Bireuen Mns Blang Perumahan Rakyat
Permanen
118 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0052 Baik Tidak Tidak Gp. Namploh Papeun 11/09/2012 Pembelian 146.200.000,00 Pembangunan pagar tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Kec. Samalanga meunasah dikuasai PU Namploh Papeun Perumahan Rakyat
Permanen
119 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0064 Baik Tidak Beton Gp. Geulanggang Panah 11/09/2012 Pembelian 87.600.000,00 Pembangunan tempat tidak diserahterimakan Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Kec. Kuta Blang wudhu dikuasai PU Geulanggang Panah Perumahan Rakyat
Permanen
120 Bangunan Gedung 03.11.01.10.01
0006 Baik Tidak Tidak Jalan Medan - B. Aceh 17/09/2012 Pembelian 87.600.000,00 Pembangunan RKB LPI tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Pendidikan Gp. Blang Tambue kec. Ihyaul Ulum Al Aziziyah dikuasai PU Blang Tambue Perumahan Rakyat
Permanen Simpang Mamplam (lanjutan)

121 Bangunan Gedung 03.11.01.10.01


0012 Baik Tidak Beton Gp. Samuti Aman Kec. 18/09/2012 Pembelian 97.400.000,00 Balai Pengajian timbunan tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Pendidikan Gandapura dan pagar lembaga dikuasai PU Samuti Aman Perumahan Rakyat
Permanen pendidikan islam (LPI)

122 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01


0067 Baik Tidak Beton Seunebook Baro Kec. 19/09/2012 Pembelian 34.000.000,00 Pagar Meunasah tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Makmur dikuasai PU Seunebook Baro Perumahan Rakyat
Permanen
Kondisi nomor
Bertingka Beton/ Nomor Status
No Jenis Barang Kode BarangRegister Banguna Lokasi Tanggal Dok Luas kode Asal Usul Nilai Keterangan Keterangan SKPK
t/Tidak Tidak Dokumen tanah
n tanah
123 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0050 Baik Tidak Beton Gp. Balee Panah Kec. 20/09/2012 Pembelian 49.600.000,00 Pembangunan tempat tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Juli pengajian al quran ( TPA) dikuasai PU Balee Panah Perumahan Rakyat
Permanen
124 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0012 Baik Tidak Beton Gp. Gedong Alue Kec. 08/10/2012 Pembelian 58.400.000,00 pagar meunasah tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Kota Juang dikuasai PU Gedong Alue Perumahan Rakyat
Permanen
125 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0011 Baik Tidak Beton Gp. Bugak Kec. Jangka 09/10/2012 Pembelian 48.600.000,00 Pagar mesjid tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah dikuasai PU Bugak Perumahan Rakyat
Permanen
126 Bangunan Gedung 03.11.01.10.01
0008 Baik Tidak Beton Cot Rabo Baroh Kec. 11/10/2012 Pembelian 192.800.000,00 Pembangunan pagar tidak diserahterimakan ke gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Pendidikan Peusangan dayah Saiful huda dikuasai PU Cot Rabo Baroh Perumahan Rakyat
Permanen

127 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01


0051 Baik Tidak Beton Glp. Payong Kec. 16/10/2012 Pembelian 48.600.000,00 Pembangunan pagar tidak diserahterimakan ke gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Jeumpa kuburan umum dikuasai PU Glp. Payong Perumahan Rakyat
Permanen
128 Bangunan Gedung 03.11.01.08.01
0058 Baik Tidak Beton Cot Gapeeh Kec. Kota 11/12/2012 Pembelian 48.750.000,00 Pembangunan dayah Tgk. tidak diserahterimakan ke gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Ibadah Juang Salihin dikuasai PU Cot Gapeeh Perumahan Rakyat
Permanen
129 Bangunan Gedung 03.11.01.01.04
0014 Baik Tidak Beton Bireuen 07/10/2013 Pembelian 199.800.000,00 Sarana dan prasarana di tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Kantor Lain-lain lingkungan mapolres dikuasai PU Bireuen Perumahan Rakyat

130 Rumah Negara 03.11.02.02.04


0003 Baik Tidak Beton Bireuen 08/10/2013 Pembelian 223.977.204,00 Rumah dinas Kasdim Type tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Golongan II Type B 90 kodim 0111 dikuasai PU Bireuen Perumahan Rakyat
Permanen
131 Asrama Permanen 03.11.02.05.01
0002 Baik Tidak Beton Bireuen 08/10/2013 Pembelian 2.413.288.197,00 Asrama kodim 0111 Type tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
54 dikuasai PU Bireuen Perumahan Rakyat

132 Asrama Permanen 03.11.02.05.01


0005 Baik Tidak Beton Bireuen 15/10/2013 Pembelian 1.041.885.600,00 Asrama kodim 0111 Type tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
45 Tahap II dikuasai PU Bireuen Perumahan Rakyat

133 Asrama Permanen 03.11.02.05.01


0003 Baik Tidak Beton Bireuen 04/11/2013 Pembelian 670.496.550,00 Asrama kodim 0111 tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Bireuen Type 45 dikuasai PU bireuen Perumahan Rakyat
(LANJUTAN)
134 Asrama Permanen 03.11.02.05.01
0004 Baik Tidak Beton Bireuen 11/11/2013 Pembelian 236.556.600,00 Asrama kodim 0111 Type tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
54 Tahap II dikuasai PU bireuen Perumahan Rakyat

135 Asrama Permanen 03.11.02.05.01


0001 Baik Tidak Beton Bireuen 01/12/2014 Pembelian 74.876.000,00 Asrama Kodim 0111 tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Bireuen Type 70 (lanjutan) dikuasai PU BIreuen Perumahan Rakyat

136 Bangunan Gedung 03.11.01.01.01


0020 Baik Tidak Beton 04/12/2014 Tanah Pembelian 1.627.939.900,00 Pembangunan asrama tidak diserahterimakan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Kantor Permanen Milik kodim 0111 Type 45 dikuasai PU Perumahan Rakyat
Pemda lanjutan
(luncuran)1.608.339.900+
pengawasan asrama tipe
45 rp 19.600.000
137 Bangunan Gedung 03.11.01.01.01
0038 Baik Tidak Beton Bireuen 20/08/2015 03423/SP Tanah Pembelian 1.271.504.000,00 Penimbunan lokasi tidak diserahterimakan ke Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Kantor Permanen 2D/LS/1.0 Milik makodim 0111 dikuasai PU Bireuen Perumahan Rakyat
3.01/2015 Pemda

138 Bangunan Gedung 03.11.01.10.01


0007 Baik Tidak Beton Gp. Mns. Asan Kec. Pembelian 48.600.000,00 Rehab mushala dayah tidak diserahterimakan ke Gp. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Tempat Pendidikan Simpang Mamplam mns hasan dikuasai PU Mns. Asan Perumahan Rakyat
Permanen

Jumlah 18.598.665.326,00
BUKU III

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BIREUEN
TAHUN ANGGARAN 2016
DI
BIREUEN

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS
KEPATUHAN TERHADAP
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V


PERWAKILAN PROVINSI ACEH

Nomor : 12.C/LHP/XVIII.BAC/06/2017
Tanggal : 05 Juni 2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................. i


DAFTAR TABEL ...................................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. iii
RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN .......................................................... iv
HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN ................................................................................... 1
1. Pemotongan dan Penyetoran PPh 21 Tidak Sesuai Ketentuan ........................... 1
2. Pertanggungjawaban atas Biaya Perjalanan Dinas Tidak Sesuai Kondisi
Sebenarnya Sebesar Rp99.889.604,00 ................................................................ 4
3. Kelebihan Pembayaran Biaya Personil pada Pekerjaan Jasa Konsultansi
Sebesar Rp73.250.000,00 ................................................................................... 7
4. Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Konstruksi pada Dinas
Kesehatan Belum Diterima di Kas Daerah Minimal Sebesar
Rp126.042.976,00 .............................................................................................. 13
5. Hibah Kepada Instansi Vertikal Belum Dilaporkan Ke Menteri Dalam Negeri
dan Menteri Keuangan ....................................................................................... 15
6. Penyaluran Belanja Bantuan Sosial Tidak Sesuai Peruntukan sebesar
Rp52.500.000,00 ................................................................................................ 17
7. Kekurangan Penyaluran Transfer Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah
Kepada Desa ....................................................................................................... 19
8. Pertanggungjawaban Kegiatan Reses DPRK Tidak Sesuai Kondisi Senyatanya
Minimal Sebesar Rp519.400.000,00 .................................................................. 21
LAMPIRAN

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman i dari v


DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tarif PTKP 2015 ...................................................................................... 1


Tabel 2 Perbandingan Tarif PTKP 2015 dan 2016 ............................................... 2
Tabel 3 Perjalanan Dinas dengan Tiket yang Tidak Tercatat dalam Data
Manifest Penerbangan GI ......................................................................... 4
Tabel 4 Indikasi Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas Fiktif ............................ 5
Tabel 5 Anggaran dan Realisasi Belanja Barang dan Jasa TA 2016 pada
Bappeda dan Dinas Kelautan dan Perikanan ........................................... 7
Tabel 6 Pembayaran Gaji a.n. sdr. IRS dan sdr. EC yang Terindikasi Tidak
Sesuai Ketentuan ...................................................................................... 10
Tabel 7 Rekapitulasi Pekerjaan Dinas Kesehatan yang Mengalami Perubahan
Kontrak ..................................................................................................... 13
Tabel 8 Rekapitulasi Pembayaran Kegiatan Revitalisasi Puskesmas Pandrah dan
Pembangunan Gedung Puskesmas Cot Ijue ............................................. 14
Tabel 9 Anggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 ...................... 17
Tabel 10 Rincian Realisasi Belanja Bagi Hasil Pajak dan Retribusi selama TA
2016 .......................................................................................................... 19
Tabel 11 Rincian Pagu Bagi Hasil Pajak dan Retribusi TA 2016............................ 19
Tabel 12 Rincian Pagu dan Realisasi Bagi Hasil Pajak dan Retribusi TA 2016 ..... 20
Tabel 13 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Reses Tahun 2016 .................................... 21
Tabel 14 Pencairan Biaya Kegiatan Reses Tahun 2016 .......................................... 21
Tabel 15 Kelebihan Pembayaran Kegiatan Reses Tahun 2016................................ 23

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman ii dari v


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rincian Kelebihan Setor PPh 21 Tahun 2016 karena Perubahan


PTKP
Lampiran 2 Daftar Pembayaran Tiket yang Tidak Sesuai dengan Basic Fare
(Harga Sebelum Pajak)
Lampiran 3 Rincian Bantuan Sosial yang Tidak Sesuai Peruntukkan
Lampiran 4 Realisasi Kegiatan Reses yang Tidak Sesuai dengan Kondisi
Senyatanya

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman iii dari v


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

RESUME HASIL PEMERIKSAAN


ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan


dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan serta Undang-Undang terkait lainnya, BPK telah
memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Bireuen per 31 Desember 2016 dan 2015,
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan
Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas, serta Catatan atas
Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan
keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Bireuen. BPK telah menerbitkan
Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bireuen
Tahun 2016 yang memuat opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Nomor
12.A/LHP/XVIII.BAC/06/2017 tanggal 05 Juni 2017 dan Laporan Hasil Pemeriksaan
atas Sistem Pengendalian Intern Nomor 12.B/LHP/XVIII.BAC/06/2017 tanggal 05 Juni
2017.
Sebagai bagian pemerolehan keyakinan yang memadai tentang apakah laporan keuangan
bebas dari salah saji material, sesuai dengan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
(SPKN), BPK melakukan pengujian kepatuhan pada Pemerintah Kabupaten Bireuen
terhadap peraturan perundang-undangan, kecurangan serta ketidakpatutan yang
berpengaruh langsung dan material terhadap penyajian laporan keuangan. Namun,
pemeriksaan yang dilakukan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Bireuen tidak dirancang khusus untuk menyatakan pendapat atas kepatuhan terhadap
keseluruhan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, BPK tidak menyatakan
suatu pendapat seperti itu.
BPK menemukan adanya ketidakpatuhan, kecurangan dan ketidakpatutan dalam
pengujian kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan pada Pemerintah
Kabupaten Bireuen. Pokok-pokok temuan pemeriksaan antara lain sebagai berikut:
1. Pemotongan dan penyetoran PPh 21 tidak sesuai ketentuan;
2. Pertanggungjawaban atas biaya perjalanan dinas tidak sesuai kondisi sebenarnya
sebesar Rp99.889.604,00;
3. Kelebihan pembayaran biaya personil pada pekerjaan jasa konsultansi sebesar
Rp73.250.000,00;
4. Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan konstruksi pada Dinas Kesehatan belum
diterima di kas daerah minimal sebesar Rp126.042.976,00;
5. Hibah kepada Instansi Vertikal belum dilaporkan Ke Menteri Dalam Negeri dan
Menteri Keuangan;

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman iv dari v


6. Penyaluran belanja bantuan sosial tidak sesuai peruntukan sebesar Rp52.500.000,00;
7. Kekurangan penyaluran transfer bagi hasil pajak dan retribusi daerah kepada desa;
dan
8. Pertanggungjawaban kegiatan reses DPRK tidak sesuai kondisi senyatanya minimal
sebesar Rp519.400.000,00.
Sehubungan dengan temuan tersebut, BPK merekomendasikan kepada Bupati Bireuen
antara lain agar:
1. Melaporkan setiap belanja hibah kepada instansi vertikal kepada Menteri Dalam
Negeri dan Menteri Keuangan;
2. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada:
a. Pejabat dan/atau pegawai yang melakukan perjalanan dinas dengan bukti
pertanggungjawaban yang tidak sebenarnya;
b. Sekretaris DPRK selaku Pengguna Anggaran yang tidak cermat dalam
melakukan pengawasan atas pelaksanaan, pengelolaan dan pertanggungjawaban
kegiatan reses; dan
c. Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan masing-
masing selaku PA yang kurang optimal dalam melakukan pengawasan dan
pengendalian atas pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi.
3. Menginstruksikan kepada:
a. Kepala BPKD untuk segera mengupayakan kompensasi atas kelebihan
pemotongan dan penyetoran PPh Pasal 21 dengan KPP Pratama Bireuen;
b. Sekretaris DPRK untuk mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran
kegiatan reses minimal sebesar Rp296.100.000,00;
c. Kepala Bappeda dan Kepala Ketahanan Pangan dan Perikanan untuk
mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran biaya personel tenaga ahli
sebesar Rp73.250.000,00; dan
d. Kepala Dinas Kesehatan untuk menagih denda keterlambatan sebesar
Rp126.042.976,00 yang terdiri dari CV AAM sebesar Rp67.972.576,00 dan PT
FTP sebesar Rp58.070.400,00 serta menyetorkan ke kas daerah.
Temuan dan rekomendasi perbaikan secara rinci dapat dilihat dalam laporan ini.

Banda Aceh, 05 Juni 2017


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan Provinsi Aceh
Wakil Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Syafruddin Lubis, S.E., Ak. CA.


Akuntan Register Negara No. D-16.785

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman v dari v


HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN
TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Hasil pemeriksaan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan atas


laporan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun Anggaran 2016 dapat
dikemukakan hal-hal yang perlu mendapat perhatian sebagai berikut:
1. Pemotongan dan Penyetoran PPh 21 Tidak Sesuai Ketentuan
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan
berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam
bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang
dilakukan oleh orang pribadi subyek pajak dalam negeri.
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) adalah besarnya penghasilan yang menjadi
batasan tidak kena pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi, dengan kata lain apabila
penghasilan neto Wajib Pajak (WP) Orang Pribadi yang menjalankan usaha dan/atau
pekerjaan bebas jumlahnya dibawah PTKP tidak akan dikenakan PPh Pasal 25/29 dan
apabila berstatus sebagai pegawai atau penerima penghasilan sebagai objek PPh Pasal 21,
maka penghasilan tersebut tidak akan dilakukan pemotongan PPh Pasal 21. Untuk masa
pajak tahun 2015, nilai PTKP diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik
Indonesia Nomor 122/PMK.010/2015 tanggal 29 Juni 2015 tentang Penyesuaian Besarnya
Penghasilan Tidak Kena Pajak. Adapun nilai PTKP 2015 sebagai berikut:
Tabel 1
Tarif PTKP 2015

No Uraian Nilai PTKP


1 Wajib Pajak Pribadi 36.000.000,00
2 Tambahan untuk WP Kawin 3.000.000,00
3 Istri yang penghasilan digabung dengan suami 36.000.000,00
Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah
4 3.000.000,00
dan keluarga semenda yang jadi tanggungan

Sumber: PMK 122/PMK.010/2015

Pada Pemerintah Kabupaten Bireuen, pemotongan dan penyetoran PPh 21 dilakukan


dengan pemotongan atas SP2D LS Gaji yang dikeluarkan Bendahara Umum Daerah
(BUD). Adapun penghitungan nilai PPh yang dipotong dilakukan melalui aplikasi yang
berada pada Sub Bidang Belanja Langsung/Belanja Tidak Langsung BPKD.
Pada Tahun 2016, Pemerintah Pusat mengeluarkan peraturan untuk mengatur
penyesuaian PTKP masa pajak 2016 yaitu PMK Nomor 101/PMK.010/2016 tanggal 27
Juni 2016 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak yang diikuti
dengan dikeluarkannya Peraturan Dirjen Pajak Nomor 16/PJ/2016 tentang Pedoman Teknis
Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau
Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang
Pribadi. Berdasarkan PMK baru tersebut, perbandingan PTKP untuk masa pajak 2015
dengan 2016 sebagai berikut:

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 1 dari 25


Tabel 2
Perbandingan Tarif PTKP 2015 dan 2016

No Uraian PTKP 2015 PTKP 2016

1 Wajib Pajak Pribadi 36.000.000,00 54.000.000,00


2 Tambahan untuk WP Kawin 3.000.000,00 4.500.000,00
Istri yang penghasilan digabung
3 36.000.000,00 54.000.000,00
dengan suami
Tambahan untuk setiap anggota
4 keluarga sedarah dan keluarga 3.000.000,00 4.500.000,00
semenda yang jadi tanggungan

Sumber: PMK 101/PMK.010/2016


Berdasarkan perubahan PTKP tersebut, maka akan terjadi penurunan jumlah
pegawai yang terkena pajak dan penurunan nilai pajak yang dikenakan terhadap pegawai.
Peraturan Dirjen Pajak Nomor 16/PJ/2016 pada pasal 27 menyebutkan bahwa PMK
101/PMK.010/2016 berlaku pada masa pajak 2016 yaitu Januari s.d. Desember 2016 dan
apabila terjadi kelebihan setor dapat dikompensasikan mulai masa pajak Juli 2016.
Hasil pemeriksaan atas pemotongan dan penyetoran PPh pasal 21 TA 2016 pada
Pemerintah Kabupaten Bireuen diketahui bahwa pemotongan dan penyetoran pajak
berdasarkan tarif PTKP PMK Nomor 101, baru dilakukan pada bulan Oktober 2016.
Sementara pada bulan Januari s.d. September masih didasarkan pada tarif PTKP lama. Atas
kelebihan bayar pajak karena pemotongan dan penyetoran berdasarkan PTKP lama
tersebut belum dilakukan mekanisme kompensasi pajak ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Bireuen. Sub Bidang Belanja Langsung/Tidak Langsung BPKD baru melakukan
penghitungan selisih kelebihan setor pajak pada 16 SKPK dari 51 SKPK. Adapun selisih
kelebihan potong dan setor PPh pasal 21 selama bulan Januari s.d. September 2016 adalah
minimal sebesar Rp313.653.396,00. Rincian dapat dilihat pada lampiran 1.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016 tentang Penyesuaian
Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak tanggal 27 Juni 2016 pada:
1) Pasal 1 yang menyatakan bahwa besarnya penghasilan tidak kena pajak disesuaikan
menjadi sebagai berikut:
a) Rp54.000.000,00 (lima puluh empat juta rupiah) untuk diri Wajib Pajak orang
pribadi;
b) Rp4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah) tambahan untuk Wajib Pajak
yang kawin;
c) Rp54.000.000,00 (lima puluh empat juta rupiah) tambahan untuk seorang isteri
yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008;
d) Rp4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah) tambahan untuk setiap
anggota keluarga sedarah clan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus
serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga)
orang untuk setiap keluarga.

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 2 dari 25


2) Pasal 3 yang menyatakan bahwa ketentuan mengenai penyesuaian besarnya
penghasilan tidak kena pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 mulai berlaku
pada Tahun Pajak 2016.
b Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 16/PJ/2016 tentang Pedoman Teknis Tata
Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Dan/Atau
Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang
Pribadi Pasal 27 mengenai Ketentuan Peralihan yang menyatakan bahwa dengan
berlakunya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016 tentang
Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak, maka penghitungan PPh Pasal
21 untuk Tahun Pajak 2016 berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) Penghitungan dan penyetoran PPh Pasal 21 serta pelaporan Surat Pemberitahuan
Masa PPh Pasal 21 untuk Tahun Pajak 2016 dihitung dengan menggunakan
Penghasilan Tidak Kena Pajak berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 101/PMK.010/2016;
2) PPh Pasal 21 untuk Masa Pajak Januari sampai dengan Juni yang telah dihitung,
disetor, dan dilaporkan dengan menggunakan Penghasilan Tidak Kena Pajak
berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015
dilakukan pembetulan Surat Pemberitahuan Masa PPh Pasal 21, dan dalam hal
terdapat kelebihan setor, maka dapat dikompensasikan mulai Masa Pajak Juli 2016;
dan
3) Penghitungan PPh Pasal 21 terutang pada pembetulan Surat Pemberitahuan Masa
PPh Pasal 21 Masa Pajak Januari sampai dengan Juni 2016 sebagaimana dimaksud
pada huruf b dilakukan berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
Kondisi tersebut mengakibatkan kelebihan pemotongan dan penyetoran PPh 21
tahun 2016 minimal sebesar Rp313.653.396,00.
Kondisi tersebut disebabkan:
a. Kepala Sub Bidang Belanja Langsung/Tidak Langsung dalam melaksanakan
pemotongan dan penyetoran PPh 21 tidak memedomani PTKP terbaru; dan
b. Kepala BPKD selaku BUD tidak segera mengurus kompensasi kelebihan pemotongan
PPh Pasal 21 ke KPP Pratama Bireuen.
Atas permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Kepala BPKD
menyatakan sependapat dengan temuan BPK. Penyesuaian tarif PTKP baru dilakukan
pada bulan Oktober 2016. Pemerintah Kabupaten Bireuen akan segera melakukan
perhitungan selisih kelebihan setor dan akan berkoordinasi dengan KPP Pratama Bireuen
untuk melakukan kompensasi pajak.
BPK merekomendasikan Bupati Bireuen agar menginstruksikan Kepala BPKD
untuk segera mengupayakan kompensasi atas kelebihan pemotongan dan penyetoran PPh
Pasal 21 dengan KPP Pratama Bireuen.

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 3 dari 25


2. Pertanggungjawaban atas Biaya Perjalanan Dinas Tidak Sesuai Kondisi Sebenarnya
Sebesar Rp99.889.604,00
Pemerintah Kabupaten Bireuen pada TA 2016 menganggarkan Belanja Barang dan
Jasa pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Unaudited sebesar Rp302.143.093.121,00
dengan realisasi sebesar Rp280.298.157.721,00 atau 92,77%. Anggaran dan realisasi
tersebut, diantaranya dialokasikan untuk Belanja Perjalanan Dinas yang dianggarkan
sebesar Rp24.025.880.099,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp23.141.745.889,00 atau
96,32%.
Pemeriksaan pertanggungjawaban atas Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah TA
2016 dilakukan secara uji petik pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Sekretariat
Daerah, dan Sekretariat DPRK atas pertanggungjawaban biaya yang menggunakan
maskapai penerbangan GI. Pemeriksaan dilakukan dengan membandingkan antara bukti
pertanggungjawaban berupa tiket perjalanan GI dengan data manifest penerbangan GI pada
portal e-audit BPK.
Hasil uji petik atas pemeriksaan Pertanggungjawaban Belanja Barang dan Jasa dalam
bentuk perjalanan dinas tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan pembayaran atas tiket pesawat yang dipertanggungjawabkan pada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan, Sekretariat Daerah, dan Sekretariat DPRK minimal
sebesar Rp13.044.604,00
Hasil pemeriksaan atas tiket penerbangan pada portal e-audit diketahui bahwa terdapat
perbedaan harga basic fare (harga sebelum pajak dan tambahan lainnya) pada tiket
pesawat yang dipertanggungjawabkan dengan harga basic fare pada data manifest GI.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sebanyak 14 tiket pesawat
dipertanggungjawabkan sebesar Rp31.576.600,00 sedangkan harga riil pada data
manifest adalah sebesar Rp18.531.996,00, sehingga terdapat kelebihan pembayaran
sebesar Rp13.044.604,00 dengan rincian dapat dilihat pada lampiran 2.
b. Terdapat kelebihan pembayaran atas tiket pesawat yang tidak terdaftar pada data
manifest maskapai penerbangan GI pada Sekretariat DPRK minimal sebesar
Rp86.845.000,00
Hasil pemeriksaan terhadap tiket pesawat yang dipertanggungjawabkan pada
Bendahara Pengeluaran, diketahui terdapat kelebihan pembayaran yang disebabkan
pembayaran atas tiket pesawat tidak terdaftar pada manifest maskapai penerbangan
namun ditagihkan ke Bendahara Pengeluaran. Berdasarkan keterangan dari Sekretaris
DPRK Kabupaten Bireuen, yang bersangkutan melakukan penerbangan dengan
menggunakan maskapai penerbangan lain. Namun sampai dengan pemeriksaan
berakhir, pihak terkait tidak dapat menunjukkan bukti penggunaan maskapai
penerbangan lainnya tersebut. Rincian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3
Perjalanan Dinas dengan Tiket yang Tidak Tercatat
dalam Data Manifest Penerbangan GI

No Nama Satuan Kerja No. SPD Nilai SPJ Tiket (Rp)


1 MN Sekretariat DPRK 090/422/2016 1.565.000,00
2 RA Sekretariat DPRK 090/374/2016 1.983.000,00
3 MA Sekretariat DPRK 090/262/2016 320.000,00
Jumlah 3.868.000,00
Sumber: Hasil Konfirmasi Manifest Penerbangan

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 4 dari 25


Berdasarkan hasil pemeriksaan lebih lanjut atas tiket pesawat pada dokumen
pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran ditemukan pembayaran atas belanja
perjalanan dinas kepada Anggota DPRK dengan tiket pesawat keberangkatan dan
kembali tidak terdaftar pada data manifest maskapai penerbangan, sehingga
pelaksanaan perjalanan dinas yang dimaksud beserta dokumen penagihan lain seperti
kuitansi penginapan dan transportasi tidak dapat diyakini kebenarannya. Selanjutnya
terhadap kondisi tersebut dilakukan konfirmasi kepada Anggota DPRK yang
bersangkutan. Hasil konfirmasi menunjukkan bahwa yang bersangkutan memang tidak
melakukan perjalanan dinas dimaksud karena adanya keperluan lain, namun tiket
pesawat sudah terlanjur di issued. Kondisi ini mengindikasikan perjalanan dinas yang
dilakukan fiktif sebesar Rp82.977.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4
Indikasi Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas Fiktif

Jumlah SPJ yang


No Nama Satuan Kerja No. SPD
dibayar (Rp)
1 FF Sekretariat DPRK 090/348/2016 11.610.000,00
2 FF Sekretariat DPRK 090/480/2016 8.263.000,00
3 FF Sekretariat DPRK 090/627/2016 11.415.000,00
4 MJD Sekretariat DPRK 090/519/2016 15.631.000,00
5 MJD Sekretariat DPRK 090/625/2016 12.144.000,00
6 SF Sekretariat DPRK 090/523/2016 15.631.000,00
7 SF Sekretariat DPRK 090/4743/2016 8.283.000,00
Jumlah 82.977.000,00
Sumber: Hasil Konfirmasi Manifest Penerbangan

Dengan demikian nilai keseluruhan kelebihan pembayaran perjalanan dinas atas tiket
pesawat yang tidak terdaftar pada manifest sebesar Rp86.845.000,00 (Rp3.868.000,00
+ Rp82.977.000,00).
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, pada:
1) Pasal 54 ayat (2) yang menyatakan bahwa Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung
jawab secara formal dan material kepada Pengguna Anggaran atas pelaksanaan
kegiatan yang berada dalam penguasaannya;
2) Pasal 59 ayat (2) yang menyatakan bahwa Bendahara, pegawai negeri bukan
bendahara, atau pejabat lain yang karena perbuatannya melanggar hukum atau
melalaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya secara langsung merugikan
keuangan negara, wajib mengganti kerugian tersebut.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2012 Pasal 132 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap
pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan
sah;
c. Peraturan Bupati Bireuen Nomor 27 Tahun 2015 tentang Perjalanan Dinas di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun Anggaran 2015 pada:

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 5 dari 25


1) Pasal 11 ayat (1) yang menyatakan bahwa Perjalanan dinas yang dilakukan dengan
menggunakan transportasi umum, maka biaya transportasi dibayarkan sesuai biaya
riil (at-cost);
2) Pasal 16 ayat (2) yang menyatakan bahwa dokumen pertanggungjawaban
perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a) SPT yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang;
b) SPD yang telah ditandatangani oleh pejabat ditempat tujuan perjalanan dinas;
c) tiket bus umum/pesawat, boardingpass, dan lainnya;
d) bukti pembayaran hotel; dan
e) laporan hasil perjalanan dinas.
Kondisi tersebut mengakibatkan terdapat kelebihan pembayaran belanja perjalanan
dinas sebesar Rp99.889.604,00.
Atas kelebihan pembayaran tersebut telah disetor seluruhnya ke kas daerah pada
tanggal 12 s.d. 16 Mei 2017.
Kondisi tersebut disebabkan:
a. Pejabat atau pegawai yang melakukan perjalanan dinas tidak
mempertanggungjawabkan biaya perjalanan dinas sesuai dengan pengeluaran
sebenarnya;
b. Para Pejabat Penatausahaan Keuangan pada SKPK terkait kurang cermat dalam
melakukan verifikasi atas bukti-bukti pertanggungjawaban atas pengeluaran biaya
perjalanan dinas;
c. Kepala SKPK selaku Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna Anggaran kurang
optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian keuangan yang menjadi
kewenangannya.
Atas permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui:
a. Sekretaris Daerah menyatakan sependapat dengan temuan BPK dan atas kelebihan
pembayaran tersebut telah dilakukan penyetoran ke kas daerah seluruhnya sebanyak
sembilan bukti setor sebesar Rp9.539.604,00 pada tanggal 12 Mei 2017;
b. Sekretaris DPRK menyatakan telah melakukan penyetoran ke kas daerah atas
kelebihan pembayaran atas tiket pesawat yang dipertanggungjawabkan sebesar
Rp50.000,00 pada tanggal 15 Mei 2017, kelebihan pembayaran atas tiket pesawat
yang tidak terdaftar pada data manifest maskapai penerbangan Garuda Indonesia
sebesar Rp3.868.000,00 pada tanggal 15 Mei 2017 dan pertanggungjawaban
perjalanan dinas fiktif pada Sekretariat DPRK sebesar Rp82.977.000,00 sebanyak
empat bukti setor pada tanggal 15 dan 16 Mei 2017;
c. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga yang pada tahun 2016 adalah Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan sependapat dengan temuan BPK dan atas
kelebihan pembayaran atas tiket pesawat yang dipertanggungjawabkan tersebut telah
seluruhnya disetor ke kas daerah sebesar Rp3.455.000,00 pada tanggal 15 Mei 2017.

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 6 dari 25


BPK merekomendasikan Bupati Bireuen agar memberikan sanksi sesuai ketentuan
kepada pejabat dan/atau pegawai yang melakukan perjalanan dinas dengan bukti
pertanggungjawaban yang tidak sebenarnya.

3. Kelebihan Pembayaran Biaya Personel pada Pekerjaan Jasa Konsultansi Sebesar


Rp73.250.000,00
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bireuen pada TA 2016 menganggarkan dan merealisasikan Belanja
Barang dan Jasa per 31 Desember 2016 sebagai berikut:
Tabel 5
Anggaran dan Realisasi Belanja Barang dan Jasa TA 2016
pada Bappeda dan Dinas Kelautan dan Perikanan

No. Tahun Anggaran Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %


1 Bappeda 2.875.578.000,00 2.747.692.662,00 95,55

2 Dinas Kelautan dan Perikanan 2.906.616.526,00 2.208.891.528,00 76,00

Sumber: Laporan Realisasi dan Anggaran (Unaudited) TA 2016

Dari realisasi tersebut diantaranya digunakan untuk kegiatan perencanaan pada


masing-masing dinas. Berdasarkan hasil analisis dokumen pertanggungjawaban dan
konfirmasi atas tiga paket pekerjaan jasa konsultansi pada Bappeda dan Dinas Kelautan
dan Perikanan, dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut:
a. Pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Kuta
Blang pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Kuta
Blang dilaksanakan oleh PT JLI berdasarkan Surat Perjanjian Nomor
02.b/SP/BAPPEDA/2016 tanggal 16 Agustus 2016 dengan nilai sebesar
Rp286.440.000,00 termasuk PPN. SPMK Nomor 02.c/SPMK/BAPPEDA/2016
ditandatangani tanggal 16 Agustus 2016. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama
90 hari kalender mulai tanggal 16 Agustus sd 14 November 2016. Pelaksanaan
pekerjaan telah dinyatakan selesai 100% sesuai dengan Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan Nomor 02/04/BASTP/XI/2016 tanggal 11 November 2016.
Atas pekerjaan tersebut, sampai dengan berakhirnya pemeriksaan telah dilakukan
pembayaran sebesar Rp286.440.000,00 atau 100% dari nilai kontrak dengan penerbitan
SP2D Nomor 07618/SP2D/LS/1.06.01/2016 tanggal 22 Desember 2016 sebesar
Rp286.440.000,00.
BPK melakukan konfirmasi secara uji petik kepada beberapa tenaga ahli pada
Pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Kuta
Blang tersebut melalui surat yang disampaikan ke alamat masing-masing diantaranya
kepada Sdr. Nsr selaku Ketua Tim/Ahli Planologi, Sdr. SS selaku Ahli Arsitektur, Sdr.
AAS selaku Ahli Geodesi, Sdr. EJ selaku Ahli Geografi, Sdr. DS selaku Ahli Ekonomi,
Sdr. YM selaku Ahli Lingkungan, Sdr. AS selaku Ahli Hukum dan Sdr. JS selaku
Operator GIS. Berdasarkan hasil konfirmasi tersebut diperoleh keterangan sebagai
berikut:
1) Ketua Tim/Ahli Planologi an. Sdr. Nsr, Ahli Arsitektur an. Sdr. SS, Ahli Geografi
an. Sdr. EJ, Ahli Ekonomi an. Sdr. DS, Ahli Lingkungan an. Sdr. YM, Ahli Hukum

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 7 dari 25


an. Sdr. AS dan Operator GIS an. Sdr. JS tidak memberikan balasan atas
konfirmasi yang dilakukan; dan
2) Ahli Geodesi an. Sdr. AAS menyatakan tidak pernah terlibat dan bekerja dalam
Pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan
Kuta Blang.
Atas permasalahan tersebut, pada tanggal 5 Mei 2017, BPK telah melakukan
konfirmasi terhadap Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) atas Pekerjaan
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Kuta Blang.
Hasil konfirmasi diperoleh penjelasan bahwa personel yang biasanya hadir pada saat
pertemuan dengan Bappeda adalah Sdr. Nsr dan Sdr. HK, sedangkan personel yang
lain, PPTK tidak mengetahui nama masing-masing. Selain itu, PPTK juga tidak
mengikuti survei lapangan secara rutin. Pelaksanaan survei bersama konsultan
diwakilkan kepada staf PPTK.
Selanjutnya, pada tanggal 8 Mei 2017, BPK telah melakukan konfirmasi kepada
Direktur PT JLI yang diwakili oleh kuasa direktur. Kuasa Direktur menyatakan bahwa
Sdr. AAS terlibat pekerjaan tersebut. Namun sampai dengan pemeriksaan berakhir, PT
JLI tidak dapat menunjukkan bukti keterlibatan personel tenaga ahli tersebut dalam
pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Kuta
Blang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas invoice yang telah disampaikan oleh pihak
pelaksana menunjukkan bahwa honor selama 2,5 bulan untuk personel tenaga ahli yang
tidak terlibat dalam pekerjaan tersebut sebesar Rp20.750.000,00 an. Sdr. AAS. Dengan
demikian terdapat kelebihan pembayaran biaya personel tenaga ahli atas Pekerjaan
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Kuta Blang
kepada PT JLI sebesar Rp20.750.000,00.
b. Pekerjaan Penyusunan Master Plan Pengembangan Jaringan Tambak pada Dinas
Kelautan dan Perikanan
Pekerjaan Penyusunan Master Plan Pengembangan Jaringan Tambak dilaksanakan
oleh PT KPS berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Nomor 523./276/SP/2016 tanggal 17
Oktober 2016 dengan nilai sebesar Rp279.686.000,00 termasuk PPN. SPMK Nomor
523/277/SPMK/2016 ditandatangani tanggal 17 Oktober 2016 Jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan selama 60 hari kalender mulai tanggal 17 Oktober sd 15
Desember 2016. Pelaksanaan pekerjaan telah dinyatakan selesai 100% sesuai dengan
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Nomor 523.1/169.B/BASTPP/DKP/2016
tanggal 14 Desember 2016.
Atas pekerjaan tersebut, sampai dengan berakhirnya pemeriksaan telah dilakukan
pembayaran sebesar Rp279.686.000,00 atau 100% dari nilai kontrak dengan penerbitan
SP2D Nomor 08389/SP2D/LS/2.05.01/2016 tanggal 29 Desember 2016 sebesar
Rp279.686.000,00.
BPK melakukan konfirmasi secara uji petik kepada beberapa tenaga ahli pada
Pekerjaan Penyusunan Master Plan Pengembangan Jaringan Tambak tersebut melalui
surat yang disampaikan ke alamat masing-masing diantaranya kepada Sdr. NF selaku
Ketua Tim/Teknik Sipil, Sdr. SA selaku Ahli Perikanan, Sdr. Ap selaku Ahli Geodesi,
sdr. DS selaku Ahli Ekonomi Pembangunan, Sdr. ALSW selaku Ahli Lingkungan dan

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 8 dari 25


satu orang tenaga penunjang an. Sdr. Jul selaku Surveyor/Juru Ukur. Berdasarkan hasil
konfirmasi tersebut diperoleh keterangan sebagai berikut:
1) Ketua Tim/Teknik Sipil an. Sdr. NF, Ahli Perikanan an. Sdr. SA, Ahli Ekonomi
Pembangunan an. Sdr. DS, dan satu orang tenaga penunjang an. Sdr. Juliar selaku
Surveyor/Juru Ukur tidak memberikan balasan atas konfirmasi yang dilakukan;
dan
2) Ahli Lingkungan an. Sdr. ALSW menyatakan terlibat dan bekerja dalam Pekerjaan
Penyusunan Master Plan Pengembangan Jaringan Tambak
3) Ahli Geodesi an. Sdr. Ap menyatakan tidak pernah terlibat dan bekerja dalam
Pekerjaan Penyusunan Master Plan Pengembangan Jaringan Tambak.
Atas permasalahan tersebut, pada tanggal 5 Mei 2017, BPK telah melakukan
konfirmasi terhadap Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) atas Pekerjaan
Penyusunan Master Plan Pengembangan Jaringan Tambak. Hasil konfirmasi diperoleh
penjelasan bahwa PPTK tidak banyak terlibat dalam pekerjaan tersebut sehingga tidak
mengetahui personel yang terlibat.
Selanjutnya, pada tanggal 8 Mei 2017, BPK telah melakukan konfirmasi kepada
Direktur PT KPS. Hasil konfirmasi diketahui bahwa sdr. Ap terlibat dalam pekerjaan
tersebut, namun pada saat progres pekerjaan mencapai 90%, terjadi perbedaan
pendapat terkait komitmen gaji sesuai dengan kesepakatan awal. Sehingga pihak
perusahaan melakukan pergantian personel. Namun atas pergantian personel tersebut
tidak didukung dengan addendum kontrak dan sampai dengan pemeriksaan berakhir,
pihak konsultan tidak dapat memberikan bukti keterlibatan tenaga ahli yang
bersangkutan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas invoice yang telah disampaikan oleh pihak
pelaksana menunjukkan bahwa honor selama dua bulan untuk personel tenaga ahli
yang tidak terlibat dalam pekerjaan tersebut sebesar Rp20.000.000,00 an. Sdr. Ap.
Dengan demikian terdapat kelebihan pembayaran biaya personel tenaga ahli atas
Pekerjaan Penyusunan Master Plan Pengembangan Jaringan Tambak kepada PT KPS
sebesar Rp20.000.000,00.
c. Perencanaan Master Plan Pengembangan PPI Jangka pada Dinas Kelautan dan
Perikanan
Pekerjaan Perencanaan Master Plan Pengembangan PPI Jangka dilaksanakan oleh CV
GMC berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Nomor 523.42/274.1/SP/OTSUS/2016
tanggal 14 Oktober 2016 dengan nilai sebesar Rp274.865.300,00 termasuk PPN.
SPMK Nomor 523.42/274.1/SP/OTSUS/2016 ditandatangani tanggal 14 Oktober
2016. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 60 hari kalender mulai tanggal 14
Oktober sd 14 Desember 2016. Pelaksanaan pekerjaan telah dinyatakan selesai 100%
sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Perencanaan Nomor
523.42/78.b/BASTPP/DKP/2016 tanggal 13 Desember 2016.
Atas pekerjaan tersebut, sampai dengan berakhirnya pemeriksaan telah dilakukan
pembayaran berdasarkan invoice yang disampaikan pihak rekanan sebesar
Rp274.865.300,00 atau 100% dari nilai kontrak dengan penerbitan SP2D Nomor
07768/SP2D/LS/2.05.01/2016 tanggal 22 Desember 2016 sebesar Rp274.865.300,00.

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 9 dari 25


BPK melakukan konfirmasi secara uji petik kepada beberapa tenaga ahli pada
Pekerjaan Perencanaan Master Plan Pengembangan PPI Jangka tersebut melalui surat
yang disampaikan ke alamat masing-masing diantaranya kepada Sdr. IRS selaku Ketua
Tim/Ahli Perikanan, Sdr. Ir selaku Ahli Arsitektur, Sdr. Cu selaku Ahli Ekonomi
Pembangunan, Sdr. AD selaku Ahli Lingkungan, Sdr. MJ selaku Ahli Sosial dan Sdr.
EC selaku Surveyor. Berdasarkan hasil konfirmasi tersebut diperoleh keterangan
sebagai berikut:
1) Ahli Arsitektur an. Sdr. Ir, Ahli Ekonomi Pembangunan an. Sdr. Cu, Ahli
Lingkungan an. Sdr. AD, dan Ahli Sosial an. Sdr. MJ tidak memberikan balasan
atas konfirmasi yang dilakukan; dan
2) Ketua Tim/Ahli Perikanan an. Sdr. IRS dan Surveyor an. Sdr. EC menyatakan tidak
pernah terlibat dan bekerja dalam Pekerjaan Perencanaan Master Plan
Pengembangan PPI Jangka.
Atas permasalahan tersebut, pada tanggal 8 Mei 2017, BPK melakukan konfirmasi
kepada Direktur CV GMC yang diwakili oleh Wakil Direktur. Hasil konfirmasi
diketahui bahwa Wakil Direktur tidak mengetahui personel-personel yang terlibat.
Namun demikian, dalam pelaksanaan pekerjaan dikoordinir oleh Sdr. Ir.
Selanjutnya, pada tanggal 9 Mei 2017, BPK telah melakukan konfirmasi terhadap
PPTK atas Pekerjaan Perencanaan Master Plan Pengembangan PPI Jangka. Hasil
konfirmasi diperoleh penjelasan bahwa PPTK tidak mengetahui secara pasti personel
yang ada pada kontrak dengan yang ada di lapangan. Namun tenaga ahli yang sering
berkomunikasi dan berinteraksi dengan dinas adalah sdr. Ir baik dalam FGD maupun
kegiatan lapangan lainnya. Selain sdr. Ir terdapat juga tim lain yang bertugas
melakukan pengecekan ke lapangan, namun PPTK tidak mengetahui/tidak mengingat
nama masing-masing personel tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas invoice yang telah disampaikan oleh pihak
pelaksana menunjukkan bahwa telah dibayarkan honor untuk personel tenaga ahli yang
tidak terlibat dalam pekerjaan dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 6
Pembayaran Gaji a.n. sdr. IRS dan sdr. EC yang Terindikasi Tidak
Sesuai Ketentuan

Lama Jumlah Honor Berdasarkan


No. Nama Personel
Bekerja Invoice (Rp)
1. IRS 2 Bulan 24.000.000,00
3. EC 34 hari 8.500.000,00
Jumlah 32.500.000,00

Sumber: Invoice Pembayaran Tenaga Ahli

Dengan demikian terdapat kelebihan pembayaran biaya personel tenaga ahli atas
Pekerjaan Perencanaan Master Plan Pengembangan PPI Jangka kepada CV GMC
sebesar Rp32.500.000,00.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah yang telah direvisi kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 10 dari 25


Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang perubahan kedua Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yaitu:
1) Pasal 13 ayat (2) huruf a, yang menyatakan bahwa PPK-SKPD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas meneliti kelengkapan SPP-LS
pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran dan
diketahui/disetujui oleh PPTK;
2) Pasal 132 ayat (1), yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban
APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah;
3) Pasal 205 ayat (3) huruf p yang menyatakan bahwa khusus untuk pekerjaan
konsultan yang perhitungan harganya menggunakan biaya personel (billing rate),
berita acara prestasi kemajuan pekerjaan dilampiri dengan bukti kehadiran dari
tenaga konsultan sesuai pentahapan waktu pekerjaan dan bukti
penyewaan/pembelian alat penunjang serta bukti pengeluaran lainnya berdasarkan
rincian dalam surat penawaran.
b. Syarat-Syarat Umum Kontrak pada Surat Perjanjian (Kontrak) Nomor
02.b/SP/BAPPEDA/2016 tanggal 16 Agustus 2016, Surat Perjanjian Nomor
523./276/SP/2016 tanggal 17 Oktober 2016 dan Surat Perjanjian Nomor
523.42/274.1/SP/OTSUS/2016 tanggal 14 Oktober 2016 yaitu:
1) Angka 1.18 (pada Kontrak Nomor 02.b/SP/BAPPEDA/2016 dan Nomor
523./276/SP/2016) dan Angka 1.19 (pada Kontrak Nomor
523.42/274.1/SP/OTSUS/2016) yang menyatakan bahwa personel inti adalah
orang yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam dokumen pemilihan serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk
melaksanakan pekerjaan;
2) Angka 22.2 Pemeriksaan Personel dan Peralatan yang menyatakan bahwa:
a) Huruf a yang menyatakan bahwa Pemeriksaan (inspeksi) personel dan
peralatan harus dilaksanakan setelah personel dan peralatan tiba di lokasi
pekerjaan serta dibuatkan Berita Acara Hasil Inspeksi/Pemeriksaan yang
ditandatangani oleh PPK/PA dan penyedia;
b) Huruf c yang menyatakan bahwa Bila hasil inspeksi/pemeriksaan personel dan
peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan, maka penyedia dapat
melaksanakan pekerjaan dengan syarat personel dan peralatan yang belum
memenuhi syarat harus diganti sesuai dengan ketentuan dalam kontrak;
c) Huruf d yang menyatakan bahwa Apabila dalam pemeriksaan personel dan
peralatan mengakibatkan perubahan isi kontrak maka harus dituangkan dalam
bentuk addendum kontrak.
3) Angka 40.1 (pada Kontrak Nomor 02.b/SP/BAPPEDA/2016 dan Nomor
523./276/SP/2016) dan Angka 24.1 (pada Kontrak Nomor
523.42/274.1/SP/OTSUS/2016) Personel Konsultan dan Sub Konsultan pada:
a) Huruf a yang menyatakan bahwa personel inti yang dipekerjakan harus sesuai
dengan kualifikasi dan pengalaman yang ditawarkan dalam dokumen
penawaran;

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 11 dari 25


b) Huruf b yang menyatakan bahwa penggantian personel inti dan atau peralatan
(apabila ada) tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK/PA;
c) Huruf c yang menyatakan bahwa penggantian personel inti dan/atau peralatan
dilakukan oleh penyedia dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu
kepada PA dengan melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja personel inti
dan/atau spesifikasi peralatan yang diusulkan beserta alasan perubahan;
d) Huruf d yang menyatakan bahwa PPK/PA dapat menilai dan menyetujui
penempatan/penggantian personel inti menurut kualifikasi yang dibutuhkan;
e) Huruf f yang menyatakan bahwa jika penggantian personel inti dan atau
peralatan perlu dilakukan, maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari personel inti dan
atau peralatan yang digantikan, tanpa biaya tambahan apapun.
4) Angka 41.1 Perubahan Personel pada:
a) Huruf a yang menyatakan bahwa penyedia dapat mengajukan penggantian
personel dan atau peralatan kepada PPK/PA;
b) Huruf b yang menyatakan bahwa penyedia tidak dibenarkan melakukan
penggantian personel dan/atau peralatan tanpa persetujuan PPK/PA.
Kondisi tersebut mengakibatkan kelebihan pembayaran biaya personel tenaga ahli
sebesar Rp73.250.000,00, terdiri dari:
a. Pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Kuta
Blang kepada PT JLI sebesar Rp20.750.000,00;
b. Pekerjaan Penyusunan Master Plan Pengembangan Jaringan Tambak kepada PT KPS
sebesar Rp20.000.000,00; dan
c. Pekerjaan Perencanaan Master Plan Pengembangan PPI Jangka kepada CV GMC
sebesar Rp32.500.000,00.
Kondisi tersebut disebabkan:
a. PPTK tidak cermat dalam mengendalikan pelaksanaan kontrak; dan
b. Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan masing-masing selaku PA
tidak cermat dalam melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan
pekerjaan jasa konsultansi.
Atas permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui:
a. Kepala Bappeda menyatakan bahwa adanya kelebihan biaya personel di luar
sepengetahuan pihak Bappeda dan pihak konsultan telah melaksanakan pekerjaan
sesuai kontrak dibuktikan dengan adanya laporan kegiatan yang disusun sesuai KAK
dan kaedah-kaedah penyusunan RDTR serta laporan pekerjaan tersebut dapat diterima;
dan
b. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan yang pada tahun 2016 adalah Dinas
Kelautan dan Perikanan menyatakan sependapat dengan temuan BPK dan akan
berkoordinasi dengan pihak konsultan untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 12 dari 25


BPK tidak sependapat dengan tanggapan yang disampaikan oleh Kepala Bappeda,
seharusnya, personel tenaga ahli yang melakukan pekerjaan di lapangan adalah personel
yang tercantum dalam kontrak, selama tidak dilakukan perubahan personel tenaga ahli
dalam addendum. Pengguna Anggaran bersama-sama dengan penyedia seharusnya
melaksanakan pemeriksaan bersama terkait dengan kesesuaian personel dan/atau
peralatan dengan persyaratan kontrak.
BPK merekomendasikan Bupati Bireuen agar:
a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Bappeda dan Kepala Dinas
Ketahanan Pangan dan Perikanan masing-masing selaku PA yang kurang optimal
dalam melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan pekerjaan jasa
konsultansi;
b. Menginstruksikan kepada Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan
Perikanan untuk:
1) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada PPTK yang tidak cermat dalam
mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan SPK atau Surat Perjanjian
(Kontrak); dan
2) Mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran biaya personel tenaga ahli
sebesar Rp73.250.000,00.

4. Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Konstruksi pada Dinas Kesehatan


Belum Diterima di Kas Daerah Minimal Sebesar Rp126.042.976,00
Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Bireuen menganggarkan
Belanja Modal sebesar Rp351.170.291.099,00 dengan realisasi sebesar
Rp303.367.904.349,75 atau 86,39%. Dinas Kesehatan merealisasikan anggaran tersebut
diantaranya pada kegiatan Pembangunan Gedung Puskesmas Cot Ijue dan Revitalisasi
Puskesmas Pandrah dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 7
Rekapitulasi Pekerjaan Dinas Kesehatan yang Mengalami Perubahan Kontrak

No dan Tanggal Jangka Addendum


Nilai Kontrak
No Kegiatan Kontrak Waktu Pelaksana
(Rp) I II
Pelaksanaan
1 Revitalisasi 441/267/SPP/2016 150 hari/ 4.219.159.000,00 CV AAM Addendum I Penambahan
Puskesmas 14 Juli 2016 10 Desember Perubahan Nilai Jangka
Pandrah 2016 Kontrak menjadi Waktu
Rp4.248.286.000,00 menjadi 171
hari/31
Desember
2016
2 Pembangunan 441/235/SPP/2016 160 hari/ 4.600.000.000,00 PT FTP Addendum I Penambahan
Gedung 21 Juni 2016 28 November Perubahan Nilai Jangka
Puskesmas 2016 Kontrak menjadi Waktu
Cot Ijue Rp4.839.200.000,00 menjadi 180
hari/31
Desember
2016
Sumber: Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 13 dari 25


Atas pekerjaan tersebut, telah dilakukan pembayaran dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 8
Rekapitulasi Pembayaran Kegiatan Revitalisasi Puskesmas Pandrah dan
Pembangunan Gedung Puskesmas Cot Ijue
Nilai Kontrak SP2D Sisa Belum
No Kegiatan Pelaksana Nilai (Rp)
Addendum (Rp) Dibayar (Rp)
1 Revitalisasi 4.248.286.000,00 CV AAM 03154/SP2D/LS/1.02.01/2016 843.831.800,00
Puskesmas 29 Juli 2016
Pandrah
05916/SP2D/LS/1.02.01/2016 1.492.725.500,00 1.911.728.700,00
24 November 2016
Jumlah 2.336.557.300,00
2 Pembangunan 4.839.200.000,00 PT FTP 02486/SP2D/LS/1.02.01/2016 920.000.000,00
Gedung 23 Juni 2016
Puskesmas
Cot Ijue 04653/SP2D/LS/1.02.01/2016 967.840.000,00
14 Oktober 2016 1.935.680.000,00
05148/SP2D/LS/1.02.01/2016 1.015.680.000,00
9 November 2016
Jumlah 2.903.520.000,00
Total 5.240.077.300,00 3.847.408.700,00
Sumber: Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan

Pemeriksaan atas dokumen kontrak dan pembayaran paket pekerjaan tersebut


diketahui bahwa penyelesaian pekerjaan melebihi waktu yang disepakati dalam kontrak
dan terdapat denda keterlambatan yang belum dikenakan sebesar Rp126.042.976,00.
BPK bersama dengan PPTK, Pelaksana dan Pengawas Lapangan melakukan
pemeriksaan fisik pada tanggal 25 dan 26 April 2017 pada lokasi kegiatan Revitalisasi
Puskesmas Pandrah dan Pembangunan Gedung Puskesmas Cot Ijue. Hasil pemeriksaan
fisik diketahui bahwa pihak rekanan telah menyelesaikan pekerjaan dan
menyerahterimakan bangunan kepada Dinas Kesehatan. Berdasarkan berita acara serah
terima pekerjaan, terdapat keterlambatan penyelesaian pekerjaan selama 12 hari dan 16
hari. Atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan tersebut, PPK belum mengenakan dan
menetapkan denda keterlambatan minimal sebesar Rp126.042.976,00 dengan rincian
sebagai berikut.
a. Pekerjaan Revitalisasi Puskesmas Pandrah telah dinyatakan selesai 100%
berdasarkan BAST Nomor 020/003/2017 tanggal 16 Januari 2017 sehingga harus
dikenakan denda keterlambatan selama 16 hari sebesar Rp67.972.576,00 (1/1000 x
16 hari x Rp4.248.286.000,00); dan
b. Pekerjaan Pembangunan Gedung Baru Gedung Puskesmas Cot Ijue Kecamatan
Pesangan telah dinyatakan selesai 100% berdasarkan BAST Nomor 020/002/2017
tanggal 12 Januari 2017 sehingga harus dikenakan denda keterlambatan selama 12
hari sebesar Rp58.070.400,00 (1/1000 x 12 hari x Rp4.839.200.000,00).
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Syarat-Syarat Khusus Kontrak Surat
Perjanjian Nomor 441/235/SPP/2016 tanggal 21 Juni 2016 dan Surat Perjanjian Nomor
441/267/SPP/2016 tanggall 14 Juli 2016 pada angka 18 Denda dan Ganti Rugi point 3
yang menyatakan bahwa besarnya denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan sebesar
1/1000 (satu perseribu) dari Nilai Kontrak.
Kondisi tersebut mengakibatkan hasil pekerjaan tidak diterima tepat waktu dan

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 14 dari 25


denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan belum diterima di Kas Daerah minimal
sebesar Rp126.042.976,00.
Kondisi tersebut disebabkan:
a. PA kurang optimal dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan
di satuan kerja yang dipimpinnya;
b. PA belum menarik semua denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan kepada
penyedia pekerjaan; dan
c. PPTK dan Pengawas Lapangan SKPD terkait tidak cermat dalam mengawasi dan
memeriksa pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Atas permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Kepala Dinas
Kesehatan menyatakan sependapat dengan temuan BPK dan berupaya untuk menagih
denda keterlambatan kepada penyedia dan menyetorkannya ke kas daerah.
BPK merekomendasikan Bupati Bireuen agar menginstruksikan Kepala Dinas
Kesehatan untuk menagih denda keterlambatan sebesar Rp126.042.976,00 yang terdiri
dari CV AAM sebesar Rp67.972.576,00 dan PT FTP sebesar Rp58.070.400,00 serta
menyetorkannya ke kas daerah.

5. Hibah Kepada Instansi Vertikal Belum Dilaporkan Ke Menteri Dalam Negeri dan
Menteri Keuangan
Pemerintah Kabupaten Bireuen pada TA 2016 mengganggarkan Belanja Hibah
sebesar Rp1.107.162.500,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp1.097.361.500,00 atau
99,11% dari anggaran. Hasil pemeriksaan dokumen terhadap penganggaran, pelaksanaan,
pertanggungjawaban dan penatausahaan belanja hibah baik hibah berupa uang dan barang
diketahui adanya hibah barang kepada instansi vertikal belum dilaporkan kepada
Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan.
Pemerintah Kabupaten Bireuen pada TA 2016 merealisasikan Belanja Hibah
Barang yang Diserahkan Kepada Masyarakat melalui Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan
Perumahan Rakyat. Realisasi tersebut merupakan pemberian hibah kepada Kejaksaan
Negeri Bireuen berupa Pembangunan Rumah Kepala Kejaksaan Negeri Bireuen Lanjutan
sebesar Rp98.783.000,00.
Hasil pemeriksaan terhadap dokumen pertanggungjawaban Belanja Hibah Barang
yang Diserahkan Kepada Masyarakat dan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Tata
Ruang dan Tata Bangunan dan Kepala Bidang Anggaran BPKD diketahui hal sebagai
berikut.
a. Bantuan hibah tersebut tidak didukung dengan dokumen administrasi hibah diantaranya
yaitu Proposal, NPHD, SK Penetapan Hibah dari Bupati Bireuen, Surat Pernyataan
Tanggung Jawab Penerima Bantuan Hibah, dan Pakta Integritas Penerima Hibah;
b. Atas pemberian hibah dari Pemerintah Kabupaten Bireuen tersebut belum dilaporkan
kepada Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri pada akhir Tahun Anggaran
2016.

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 15 dari 25


Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah:
1) Pasal 43:
a) Ayat (1) yang menyatakan bahwa Hibah kepada pemerintah bertujuan untuk
menunjang peningkatan penyelenggaraan fungsi pemerintahan di daerah;
b) Ayat (5) yang menyatakan bahwa Belanja hibah kepada Pemerintah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan pemerintah daerah kepada
Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan setiap akhir tahun anggaran
2) Pasal 13 Ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pemberian hibah dituangkan
dalam NPHD yang ditandatangani bersama oleh kepala daerah dan penerima
hibah;
3) Pasal 18 yang menyatakan bahwa pertanggungjawaban pemerintah daerah atas
pemberian hibah meliputi:
a) usulan dari calon penerima hibah kepada kepala daerah;
b) keputusan kepala daerah tentang penetapan daftar penerima hibah;
c) NPHD;
d) pakta integritas dari penerima hibah yang menyatakan bahwa hibah yang
diterima akan digunakan sesuai dengan NPHD; dan
e) bukti transfer uang atas pemberian hibah berupa uang atau bukti serah terima
barang/jasa atas pemberian hibah berupa barang/jasa;
b. Peraturan Bupati Bireuen Nomor 122 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penganggaran,
Pelaksanaan, Penatausahaan, Pelaporan dan Pertanggungjawaban serta Monitoring
dan Evaluasi Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Kabupaten Bireuen pasal 48 Ayat
(2) menyatakan Hasil Monitoring dan Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Bupati dengan tembusan kepada SKPK yang mempunyai tugas
dan fungsi pengawasan hibah dan bantuan sosial serta mencantumkan rencana audit
dalam program kerja pengawasan tahunan.
Kondisi tersebut mengakibatkan pengeluaran belanja hibah berupa barang kepada
instansi vertikal berpotensi tumpang tindih dengan yang dianggarkan dalam DIPA APBN.
Kondisi tersebut disebabkan:
a. Bupati Bireuen tidak mentaati ketentuan untuk melaporkan Belanja Hibah berupa
barang kepada instansi vertikal kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan;
dan
b. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang pada tahun 2016 adalah
Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Perumahan Rakyat belum optimal dalam
melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan hibah sesuai
ketentuan yang berlaku.

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 16 dari 25


Atas permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Kepala Dinas
Bina Marga, Cipta Karya dan Perumahan Rakyat menyatakan bahwa sependapat dengan
temuan BPK dan akan dilakukan perbaikan pada masa yang akan datang;
BPK merekomendasikan Bupati Bireuen agar:
a. Melaporkan setiap belanja hibah kepada instansi vertikal kepada Menteri Dalam
Negeri dan Menteri Keuangan; dan
b. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang yang belum optimal dalam melakukan pengawasan dan
pengendalian atas pelaksanaan kegiatan hibah sesuai ketentuan yang berlaku.

6. Penyaluran Belanja Bantuan Sosial Tidak Sesuai Peruntukan sebesar


Rp52.500.000,00
Pemerintah Kabupaten Bireuen pada TA 2016 telah menganggarkan Belanja
Bantuan Sosial sebesar Rp31.858.672.500,00 dan telah direalisasikan sebesar
Rp31.278.497.100,00 atau 98,18% dari anggaran. Adapun rincian anggaran dan realisasi
belanja bantuan sosial sebagai berikut.
Tabel 9
Anggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016

Jenis Bantuan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %


Belanja Bantuan Sosial Kepada
5.000.000.000,00 4.442.450.000,00 88,85
Kemasyarakatan
Bantuan Sosial Barang 26.858.672.500,00 26.836.047.100,00 99,92
Jumlah 31.858.672.500,00 31.278.497.100,00 98,18

Sumber: Laporan Realisasi Anggaran TA 2016 (Unaudited)

Belanja bantuan sosial disalurkan kepada para penerima melalui BPKD selaku
SKPKD setelah mendapatkan persetujuan Bupati Bireuen. Bantuan Sosial merupakan
pemberian bantuan berupa uang dari Pemerintah Daerah kepada individu, keluarga,
kelompok, dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang
bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial. Adapun persyaratan
penerima bantuan individu sesuai peraturan perundang-undangan adalah individu,
keluarga, dan/atau masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil sebagai akibat
dari krisis sosial, ekonomi, politik, bencana, atau fenomena alam agar dapat memenuhi
kebutuhan hidup minimum.
Selain bantuan sosial yang terencana, pada TA 2016, Pemerintah Kabupaten Bireuen
juga menyalurkan bantuan sosial tidak terencana. Adapun mekanisme pengajuan
pemberian bantuan sosial tidak terencana dimulai dengan permohonan yang dilakukan oleh
masyarakat sebagai calon penerima bantuan yang disampaikan kepada Bupati Bireuen.
Kemudian Bupati melakukan disposisi permohonan bantuan sosial tersebut kepada
Sekretaris Daerah untuk dilakukan analisa kelayakan pemberian bantuan dan besaran
jumlah bantuan yang dapat diberikan kepada pemohon. Setelah dilakukan analisa,
Sekretaris Daerah meneruskan disposisi kepada PPKD untuk melakukan penyaluran
bantuan sosial kepada pemohon.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dokumen pertanggungjawaban belanja
bantuan sosial diketahui bahwa terdapat pemberian bantuan sosial kepada individu yang

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 17 dari 25


tidak sesuai peruntukan sebesar Rp52.500.000,00. Pada tahun 2016, Pemerintah Kabupaten
Bireuen telah merealisasikan belanja bantuan sosial individu yang tidak direncanakan
sebanyak lima tahap. Dari hasil reviu dokumen pertanggungjawaban diketahui terdapat
penyaluran bantuan yang tidak memenuhi persyaratan penerima bantuan. Dana tersebut
digunakan untuk membiayai pelaksanaan kegiatan seperti biaya transportasi, perlombaan,
festival, dan lain-lain. Rincian pemberian bantuan sosial yang tidak sesuai ketentuan
terdapat pada lampiran 3.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32
Tahun 2011 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39
Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada:
a. Pasal 22 Ayat (1) yang menyatakan bahwa Pemerintah dapat memberikan bantuan
sosial kepada anggota/kelompok masyarakat sesuai kemampuan keuangan daerah.
b. Pasal 23 yang menyatakan bahwa Anggota/kelompok masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam pasal 22 ayat (1) meliputi:
1) Individu, keluarga, dan/atau masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil
sebagai akibat dari krisis sosial, ekonomi, politik, bencana, atau fenomena alam
agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum;
2) Lembaga non pemerintahan bidang pendidikan, keagamaan, dan bidang lain yang
berperan untuk melindungi individu, kelompok, dan/atau masyarakat dari
kemungkinan terjadinya resiko sosial.
c. Pasal 24:
1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa Pemberian bantuan sosial sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 Ayat (1) memenuhi kriteria paling sedikit: a. Selektif, b.
memenuhi persyaratan penerima bantuan, c. bersifat sementara dan tidak terus
menerus, kecuali dalam keadaan tertentu dapat berkelanjutan, d. sesuai tujuan
penggunaan;
2) Ayat (2) yang menyatakan bahwa Kriteria selektif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a diartikan bahwa bantuan sosial hanya diberikan kepada calon
penerima yang ditujukan untuk melindungi dari kemungkinan resiko sosial;
3) Ayat (3) yang menyatakan bahwa kriteria sesuai tujuan penggunaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d bahwa tujuan pemberian bantuan sosial meliputi:
a) rehabilitasi sosial;
b) perlindungan sosial;
c) pemberdayaan sosial;
d) jaminan sosial;
e) penanggulangan kemiskinan; dan
f) penanggulangan bencana.
Kondisi tersebut mengakibatkan pemberian belanja bantuan sosial tidak tepat sasaran
dan memboroskan keuangan daerah.

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 18 dari 25


Kondisi tersebut disebabkan penilaian kelayakan penerima bantuan sosial tidak
terencana tidak melibatkan tim penilai yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan
tugas tersebut.
Atas permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Kepala BPKD
menyatakan bahwa sependapat dengan temuan BPK dan kedepannya akan berupaya lebih
cermat dan selektif untuk memberikan masukan dan pertimbangan kepada Sekretaris
Daerah dalam menganalisa kelayakan proposal permohonan bantuan sebagai bahan
pertimbangan Bupati dalam memberikan bantuan sosial agar pemberian bantuan tersebut
tepat dan sesuai ketentuan yang berlaku.
BPK merekomendasikan Bupati Bireuen agar membentuk tim penilai yang
kompeten untuk menilai kelayakan pemberian bantuan sosial tidak terencana.

7. Kekurangan Penyaluran Transfer Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Kepada
Desa
Berdasarkan LRA (unaudited) per 31 Desember 2016, Pemerintah Kabupaten
Bireuen menganggarkan Transfer Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah sebesar
Rp5.437.026.405,90 dan direalisasikan sebesar Rp3.981.914.697,00 atau 73,24% dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 10
Rincian Realisasi Belanja Bagi Hasil Pajak dan Retribusi selama TA 2016

No Uraian Nilai (Rp)

1 Kurang Bayar Bagi Hasil 2015 2.156.635.405,00


2 Bagi Hasil Tahap I 1.164.095.953,00
3 Bagi Hasil Tahap II 661.183.339,00
Jumlah 3.981.914.697,00

Sumber: Register SP2D

Kurang Bayar Bagi Hasil 2015 diatur dalam Peraturan Bupati Bireuen Nomor 4
Tahun 2016 tentang Penetapan Kurang Bayar Alokasi Dana Gampong dan Bagian Dari
Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Bagi Gampong Dalam Kabupaten Bireuen.
Sementara untuk pagu Dana Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah TA 2016 diatur dalam
Peraturan Bupati Bireuen Nomor 7 Tahun 2016 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bupati Bireuen Nomor 33 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengalokasian dan
Penetapan Rincian Bagian dari Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah untuk Setiap
Gampong dalam Kabupaten Bireuen Tahun Anggaran 2016. Perhitungan nilai bagi hasil
pajak dan retribusi daerah pada Peraturan Bupati tersebut sebagai berikut:
Tabel 11
Rincian Pagu Bagi Hasil Pajak dan Retribusi TA 2016

Nilai Anggaran pada Nilai Pagu Bagi


No Uraian
APBK (Rp) Hasil (Rp)

1 Pendapatan Pajak 2016 19.041.768.799,00 1.904.176.880,00

2 Pendapatan Retribusi 2016 13.763.141.000,00 1.376.314.100,00

Jumlah 32.804.909.799,00 3.280.490.980,00

Sumber: Perbup Nomor 33 Tahun 2016

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 19 dari 25


Pada peraturan bupati tersebut, Pemerintah Kabupaten Bireun telah mengalokasikan
pagu sebesar 10% dari anggaran Pendapatan Pajak dan Retribusi sesuai dengan yang diatur
dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Hasil pemeriksaan atas realisasi pencairan pagu bagi hasil pajak/retribusi diketahui
bahwa realisasi pencairan pagu murni tahun 2016 sebagai berikut:
Tabel 12
Rincian Pagu dan Realisasi Bagi Hasil Pajak dan Retribusi TA 2016

Nilai Realisasi Jumlah Desa


No Uraian Nilai Pagu (Rp) Sisa Pagu (Rp)
(Rp) Terealisasi

1 Bagi Hasil Tahap I 1.640.245.490,00 1.164.095.953,00 476.149.537,00 609 Desa

2 Bagi Hasil Tahap II 1.640.245.490,00 661.183.339,00 979.062.151,00 206 Desa

Jumlah 3.280.490.980,00 1.825.279.292,00 1.455.211.688,00

Sumber: Perbup Bagi Hasil, Laporan Konsolidasi BPM & KS dan Buku Besar

Hasil wawancara dengan Kepala Bidang Kelembagaan Badan Pemberdayaan


Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Sejahtera (BPMP & KS) diketahui bahwa pada
pencairan tahap II dana bagi hasil hanya direalisasikan terhadap 206 desa di tujuh
kecamatan, walaupun BPMP & KS telah mengajukan pencairan untuk sebagian besar desa.
Hal ini terjadi karena adanya informasi lisan dari pihak BPKD bahwa dana untuk pencairan
bagi hasil sudah tidak tersedia.
Jika mengacu kepada tabel sebelumnya, masih terdapat kurang salur (yang
didasarkan pada anggaran pajak/retribusi) bagi hasil pajak dan retribusi daerah yang belum
dibayarkan ke desa sebesar Rp1.455.211.688,00.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa Pasal 72:
a. Ayat (1) yang menyatakan bahwa Pendapatan Desa bersumber dari: c. Bagian dari hasil
pajak dan retribusi daerah Kabupaten/Kota;
b. Ayat (3) yang menyatakan bahwa Bagian hasil pajak daerah dan retribusi daerah
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c paling sedikit 10%
(sepuluh perseratus) dari pajak dan retribusi daerah.
Kondisi tersebut mengakibatkan pemerintah desa belum menerima bagi hasil pajak
dan retribusi daerah sebesar Rp1.455.211.688,00.
Kondisi tersebut disebabkan PPKD belum melaksanakan pembayaran bagi hasil
pajak dan retribusi daerah sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Bupati Nomor
33 Tahun 2016.
Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKD menyatakan bahwa masih adanya
transfer bagi hasil pajak dan retribusi daerah yang belum disalurkan sampai tanggal 31
Desember 2016 dikarenakan pemda masih ragu untuk memasukkan anggaran retribusi
pelayanan kesehatan (dana non kapitasi) sebagai bagian dari bagi hasil pajak dan retribusi
daerah kepada desa karena penggunaan anggaran retribusi pelayanan kesehatan tersebut
telah diatur sendiri dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Selain itu,
pemda masih menunggu nilai realisasi riil pajak dan retribusi daerah sampai tanggal 31
Desember 2016 agar transfer kepada desa dari bagian bagi hasil pajak dan retribusi daerah
jumlahnya sesuai dengan realisasinya.

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 20 dari 25


BPK merekomendasikan Bupati Bireuen agar Pemerintah Kabupaten Bireuen
segera merealisasikan kekurangan penyaluran bagi hasil pajak dan retribusi ke desa.

8. Pertanggungjawaban Kegiatan Reses DPRK Tidak Sesuai Kondisi Senyatanya


Minimal Sebesar Rp519.400.000,00
Pada TA 2016, Pemerintah Kabupaten Bireuen telah menganggarkan Belanja Barang
dan Jasa sebesar Rp302.143.093.121,00 dan telah direalisasikan sebesar
Rp280.298.157.721,00 atau 92,77% dari anggaran. Dari realisasi tersebut diantaranya
merupakan realisasi kegiatan reses DPRK sebesar Rp1.835.554.296,00.
Kegiatan reses merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh Pimpinan dan
Anggota DPRD yang bertujuan untuk menyerap dan menindaklanjuti aspirasi serta
pengaduan masyarakat guna memberikan pertanggungjawaban moral dan politis kepada
masyarakat di setiap daerah pemilihan sebagai perwujudan perwakilan masyarakat dalam
pemerintahan. Pelaksana kegiatan reses adalah Pimpinan dan Anggota DPRK dengan
difasilitasi oleh Sekretariat DPRK yang dilaksanakan sebanyak tiga kali atau empat bulan
sekali dalam satu tahun anggaran.
Pelaksanaan kegiatan reses ditetapkan melalui rapat Badan Musyawarah (Banmus)
DPRK. Dalam rapat Banmus tersebut ditetapkan jadwal pelaksanaan kegiatan reses yaitu
diselenggarakan pada bulan Februari, Juni dan November 2016. Untuk setiap kegiatan
reses, masing-masing Pimpinan dan Anggota DPRK melaksanakannya selama enam hari
dimana sebanyak dua hari untuk perjalanan dan empat hari untuk pelaksanaan kegiatan,
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 13
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Reses Tahun 2016

No Tahapan Reses Waktu Pelaksanaan


1. Reses Tahap I Tanggal 24 s.d. 29 Februari 2016
2. Reses Tahap II Tanggal 30 Mei s.d. 04 Juni 2016
3. Reses Tahap III Tanggal 4 s.d. 9 November 2016

Sumber: Hasil Rapat Badan Musyawarah DPRK

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa untuk mendukung kegiatan reses tersebut,


Sekretariat DPRK pada TA 2016 telah menganggarkan Belanja Barang dan Jasa berupa
Belanja Makanan dan Minuman, Belanja Jasa Kebersihan dan Belanja Perjalanan Dinas
Dalam Daerah yang direalisasikan melalui mekanisme Ganti Uang Persediaan, Tambahan
Uang Persediaan dan LS Bendahara sebanyak enam kali dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 14
Pencairan Biaya Kegiatan Reses Tahun 2016
(Dalam Rupiah)
No. Nomor SP2D Tanggal SP2D Uraian Belanja Jumlah (Rp)
1 00212/SP2D/TU/2016 18 Februari 2016 Belanja Jasa Akomodasi dan 496.200.000,00
Transportasi, Jasa Kebersihan dan
Perjalanan Dinas Dalam Daerah
2 00431/SP2D/LS/1.20.04/2016 15 Maret 2016 Belanja alat tulis kantor 19.951.532,00
3 00453/SP2D/LS/1.20.04/2016 17 Maret 2016 Belanja makanan dan minuman rapat 16.800.000,00
4 00452/SP2D/LS/1.20.04/2016 28 Maret 2016 Belanja makanan dan minuman rapat 28.800.000,00
5 00454/SP2D/LS/1.20.04/2016 17 Maret 2016 Belanja makanan dan minuman rapat 28.800.000,00
6 00455/SP2D/LS/1.20.04/2016 17 Maret 2016 Belanja makanan dan minuman rapat 7.200.000,00

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 21 dari 25


No. Nomor SP2D Tanggal SP2D Uraian Belanja Jumlah (Rp)
7 02419/SP2D/GU/2016 23 Juni 2016 Belanja ATK, Jasa Akomodasi dan 545.751.332,00
Transportasi, Jasa Kebersihan,
Penggandaan, Makanan Minum
Rapat dan Perjalanan Dinas Dalam
Daerah
8 02433/SP2D/LS/2016 23 Juni 2016 Belanja Makanan Minum Rapat 38.400.000,00
9 02434/SP2D/LS/2016 23 Juni 2016 Belanja Makanan Minum Rapat 28.800.000,00
10 05717/SP2D/GU/2016 21 Nopember Belanja ATK, Jasa Akomodasi dan 620.251.532,00
2016 Transportasi, Jasa Kebersihan,
Makanan dan Minum Rapat,
Perjalanan Dinas Dalam Daerah
11 06625/SP2D/GU/2016 14 Desember Belanja Cetak dan Penggandaan 4.599.900,00
2016
Total 1.835.554.296,00
Sumber: Register SP2D

Selain itu, diketahui bahwa untuk penyelenggaraan kegiatan reses, Sekretaris DPRK
selaku Pengguna Anggaran telah menetapkan sdri. CSW sebagai pejabat pengadaan dan
sdr. Mr sebagai PPTK Kegiatan Reses. Atas penyediaan makanan dan minuman serta
snack, PPTK telah melakukan perikatan dengan pihak ketiga sebagai rekanan. Mekanisme
pembayaran kepada pihak ketiga dilakukan melalui transfer kepada pihak ketiga.
Sedangkan untuk uang perjalanan dinas, uang transport dan jasa kebersihan diberikan
secara tunai oleh masing-masing Pimpinan dan Anggota DPRK sebagai pelaksana reses
kepada pihak ketiga per kegiatan reses sebelum acara dilaksanakan.
Hasil pemeriksaan terhadap administrasi laporan pertanggungjawaban kegiatan reses
yang dilakukan oleh Pimpinan dan Anggota DPRK diketahui hal-hal berikut:
a. Laporan pertanggungjawaban yang disampaikan Pimpinan dan Anggota DPRK tidak
melampirkan dokumentasi kegiatan yang memadai. Dokumentasi berupa foto-foto
kegiatan merupakan bukti yang otentik terhadap dilaksanakannya kegiatan reses; dan
b. Dalam laporan pertanggungjawaban, terdapat Anggota DPRK yang tidak
mencantumkan informasi mengenai tempat pelaksanaan kegiatan reses.
Untuk meyakini keterjadian pelaksanaan kegiatan reses Pimpinan dan Anggota
DPRD yang berlokasi di beberapa gampong di wilayah Kabupaten Bireuen, BPK telah
melakukan konfirmasi secara uji petik terhadap 12 keuchik gampong yang menjadi lokasi
pelaksanaan kegiatan reses. Selain itu, konfirmasi atas pelaksanaan reses juga dilakukan
oleh Inspektorat terhadap 111 keuchik gampong. Pemeriksaan oleh Inspektorat tersebut
bersamaan dengan dilaksanakannya kegiatan pemeriksaan rutin. Hasil konfirmasi terhadap
123 keuchik dan pertanggungjawaban kegiatan reses diketahui bahwa dari 223 kegiatan
reses yang terdapat pada bukti pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran Sekretariat
DPRK pada tahun 2016, sebanyak 86 kegiatan reses tidak dilaksanakan, 12 kegiatan reses
dilaksanakan sesuai dengan laporan pertanggungjawaban dan 125 kegiatan reses
dilaksanakan namun tidak sesuai dengan laporan pertanggungjawaban. Setiap Anggota
DPRK pada setiap kegiatan resesnya dilakukan pada empat gampong yang berbeda dan
terdapat beberapa Anggota DPRK yang melaksanakan kegiatan reses pada gampong yang
sama namun dengan waktu yang berbeda.
Berdasarkan hasil konfirmasi tersebut diketahui bahwa terdapat tiga kategori
permasalahan yaitu bahwa 1) kegiatan reses dilaksanakan; 2) dilaksanakan namun tidak

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 22 dari 25


sesuai dengan yang dimuat dalam bukti pertanggungjawaban; dan 3) tidak dilaksanakan
dengan penjelasan sebagai berikut.
a. Dilaksanakan. Kegiatan reses dilaksanakan sesuai dengan laporan
pertanggungjawaban yaitu terdapat adanya pelaksanaan kegiatan reses di gampong
dimaksud dan terdapat pengeluaran biaya berupa pemberian jasa kebersihan, makanan,
snack dan uang transport kepada masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut;
b. Dilaksanakan namun tidak sesuai dengan laporan pertanggungjawaban. Kegiatan reses
tersebut dilaksanakan namun tidak seluruh pengeluaran belanja yang terdapat pada
laporan pertanggungjawaban dilaksanakan oleh yang bersangkutan. Para Anggota
DPRK hadir untuk melaksanakan kegiatan reses namun dalam kegiatan tersebut tidak
terdapat pemberian jasa kebersihan, makanan, snack maupun uang transport; dan
c. Tidak dilaksanakan. Para Anggota DPRK tidak hadir dan tidak melaksanakan kegiatan
reses pada gampong dimaksud.
Berdasarkan ketiga kategori permasalahan dari hasil konfirmasi dan dibandingkan
dengan bukti pertanggungjawaban kegiatan reses diperoleh kesimpulan bahwa dari
realisasi kegiatan reses TA 2016 yang dilakukan uji petik sebesar Rp813.950.000,00,
terdapat kegiatan reses yang benar-benar dilaksanakan, telah terkonfirmasi dan telah
didukung bukti pertanggungjawaban sebesar Rp278.800.000,00 sehingga terdapat
kelebihan pembayaran sebesar Rp519.400.000,00 (nilai kelebihan pembayaran setelah
dikurangi pajak restoran) dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 15
Kelebihan Pembayaran Kegiatan Reses Tahun 2016

Realisasi Berdasar Hasil Konfirmasi per Kategori (Rp)


Realisasi
Kelebihan
No Tahap Reses Pembayaran Dilaksanakan
Tidak (Rp)
(Rp) Dilaksanakan Belum Sesuai Jumlah
Dilaksanakan
Ketentuan
1 2 3 4 5 6 7=4+5+6 8=3–7

1. Reses Tahap I 281.050.000,00 18.250.000,00 76.250.000,00 200.000,00 94.700.000,00 186.350.000,00

2. Reses Tahap II 281.050.000,00 14.600.000,00 79.100.000,00 2.700.000,00 96.400.000,00 184.650.000,00

3. Reses Tahap III 251.850.000,00 10.950.000,00 76.550.000,00 200.000,00 87.700.000,00 164.150.000,00

Jumlah 813.950.000,00 43.800.000,00 231.900.000,00 3.100.000,00 278.800.000,00 535.150.000,00

Pajak (Pajak Restoran) 15.750.000,00

Total Kelebihan 519.400.000,00

Rincian lihat lampiran 4.


Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa terdapat realisasi pengeluaran belanja atas
kegiatan reses yang termasuk dalam kategori tidak dilaksanakan sebesar Rp3.100.000,00.
Hal tersebut dikarenakan adanya pemberian uang transport kepada masyarakat pada
tanggal kegiatan reses meskipun Anggota DPRK tersebut tidak melaksanakan kegiatan
reses.
Atas permasalahan bukti pertanggungjawaban yang tidak sesuai dengan nilai
realisasi pembayaran sebenarnya tersebut, selanjutnya dilakukan konfirmasi kepada
Sekretaris DPRK selaku PA, PPTK, dan Pejabat Pengadaan diperoleh hasil sebagai berikut.

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 23 dari 25


a. Sekretaris DPRK selaku PA menyatakan bahwa tidak pernah terlibat secara langsung
di lapangan dan tidak mengetahui secara pasti sistem pelaksanaan kegiatan reses
dikarenakan sistem yang digunakan oleh masing-masing anggota DPRK berbeda-
beda;
b. PPTK menyatakan bahwa:
1) Kegiatan reses diselenggarakan sebanyak tiga kali dalam setahun. Penetapan
waktu dan jumlah hari kegiatan reses dilakukan melalui musyawarah oleh Badan
Musyawarah (Banmus);
2) PPTK tidak terlalu terlibat langsung dalam kegiatan reses. PPTK hanya pernah
menjadi pendamping salah satu anggota DPRK sebanyak dua kali yaitu di Desa
Paya Cut Kecamatan Peusangan dan Kecamatan Peudada.
3) Terkait dengan pertanggungjawaban keuangan tidak seluruhnya diberikan pada
awal pelaksanaan kegiatan. Yang diberikan pada awal pelaksanaan kegiatan para
pimpinan dan anggota DPRK adalah uang SPPD, jasa kebersihan dan uang
transport peserta. Uang diberikan secara tunai. Sedangkan untuk makanan dan
snack dibayarkan setelah kegiatan selesai dilaksanakan dengan melakukan
pembayaran langsung ke pihak ketiga.
4) PPTK mengakui bahwa kegiatan reses tahun 2016 masih terdapat banyak
kekurangan baik administrasi maupun pelaksanaan kegiatan reses.
c. Pejabat Pengadaan menyatakan bahwa:
1) Pejabat pengadaan tidak pernah terlibat secara langsung di lapangan dan tidak
mengetahui secara pasti mengenai pelaksanaan kegiatan reses;
2) Pejabat Pengadaan hanya diminta menandatangani dokumen pengadaan yang
diajukan oleh pendamping kegiatan reses. Namun demikian, pejabat pengadaan
hanya menandatangani dokumen kegiatan reses apabila pendamping telah
melengkapi kelengkapan dokumen; dan
3) Pejabat pengadaan tidak pernah melakukan pemeriksaan atas pengadaan makanan
dan snack untuk kegiatan reses. Untuk memastikan keberadaan barang, pejabat
pengadaan hanya melakukan konfirmasi kepada pendamping kegiatan pada saat
akan menandatangani dokumen pengadaan.
Selanjutnya, BPK melakukan konfirmasi secara uji petik kepada empat Anggota
DPRK yang menyatakan bahwa:
a. Menyadari bahwa pelaksanaan reses pada tahun 2016 masih banyak kekurangan dalam
hal administrasi baik pelaporan kegiatan dan dokumen pertanggungjawaban;
b. Atas kegiatan reses yang tidak dilaksanakan dan dilaksanakan tidak sesuai ketentuan,
maka akan menerima hasil pemeriksaan BPK dan bersedia mempertanggungjawabkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59
Tahun 2007 dan diubah kembali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 132, yaitu:

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 24 dari 25


a. Ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus
didukung dengan bukti yang lengkap dan sah;
b. Ayat (2) yang menyatakan bahwa bukti yang dimaksud pada ayat (1) harus mendapat
pengesahan oleh pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab atas kebenaran
material yang timbul dari penggunaan bukti dimaksud.
Kondisi tersebut mengakibatkan kelebihan pembayaran atas Belanja Barang dan Jasa
atas Kegiatan Reses Pimpinan dan Anggota DPRK minimal sebesar Rp519.400.000,00.
Kondisi tersebut disebabkan:
a. Pimpinan dan Anggota DPRK Kabupaten Bireuen tidak sepenuhnya melaksanakan
kegiatan reses sebagaimana mestinya;
b. PPTK Kegiatan Reses tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam pengelolaan
keuangan daerah sesuai dengan ketentuan; dan
c. Pengguna Anggaran tidak cermat dalam melakukan pengawasan atas pelaksanaan,
pengelolaan, dan pertanggungjawaban kegiatan reses.
Atas permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Sekretaris
DPRK menyatakan:
a. Mengakui belum sempurnanya kegiatan reses baik secara mekanisme pelaksanaan
maupun bentuk pertanggungjawabannya;
b. Terkait dengan kegiatan reses kedepannya akan dilakukan pembenahan kembali tata
cara pelaksanaan dan mekanisme sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku; dan
c. Pengguna Anggaran akan meningkatkan pengawasan atas pelaksanaan, pengelolaan
dan pertanggungjawaban kegiatan reses dan memerintahkan PPTK dan pejabat
pengadaan barang untuk melaksanakan tugas, fungsi dan kewajibannya sesuai dengan
ketentuan.
Atas kelebihan pembayaran tersebut, telah dilakukan penyetoran ke kas daerah
sebesar Rp223.300.000,00 sehingga masih terdapat sisa yang belum disetorkan ke kas
daerah sebesar Rp296.100.000,00 (Rp519.400.000,00 – Rp223.300.000,00).
BPK merekomendasikan Bupati Bireuen agar:
a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Sekretaris DPRK selaku
Pengguna Anggaran yang tidak cermat dalam melakukan pengawasan atas
pelaksanaan, pengelolaan dan pertanggungjawaban kegiatan reses;
b. Menginstruksikan Sekretaris DPRK untuk:
1) Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada PPTK dan Pejabat
Pengadaan yang tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam pengelolaan
keuangan daerah sesuai dengan ketentuan; dan
2) Mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran kegiatan reses minimal sebesar
Rp296.100.000,00.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

BPK Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 25 dari 25


LAMPIRAN
Lampiran 1

Rincian Kelebihan Setor PPh 21 Tahun 2016 Karena Perubahan PTKP

Nilai Pajak Berdasarkan Nilai Pajak Berdasarkan Kelebihan Potong dan


No SKPK
PTKP Lama (Rp) PTKP Baru (Rp) Setor (Rp)
1 Bappeda 8.124.816,00 676.983,00 7.447.833,00
2 BLUD RSUD Fauziah 69.774.103,00 1.027.837,00 68.746.266,00
3 BPKD 8.372.301,00 738.430,00 7.633.871,00
4 BPM KS 29.802.846,00 958.115,00 28.844.731,00
5 KDH dan WKDH 1.679.328,00 185.625,00 1.493.703,00
6 Disdukcapil 9.499.893,00 1.518.129,00 7.981.764,00
7 Disperindagkop 7.633.024,00 1.075.654,00 6.557.370,00
8 Dinas Kesehatan 98.719.019,00 727.907,00 97.991.112,00
9 Sekretariat DPRK 7.383.206,00 881.514,00 6.501.692,00
10 Dishubkominfo 6.142.009,00 411.710,00 5.730.299,00
11 Inspektorat 7.881.385,00 1.237.574,00 6.643.811,00
12 DKP 7.160.693,00 864.810,00 6.295.883,00
13 Dinas Perhubungan 8.901.427,00 931.125,00 7.970.302,00
14 Dinas Pertanian 20.632.325,00 988.833,00 19.643.492,00
15 Dinas PU 7.696.751,00 317.097,00 7.379.654,00
16 Setdakab 33.260.658,00 6.469.045,00 26.791.613,00
Jumlah 313.653.396,00
Lampiran 2
Daftar Pembayaran Tiket yang Tidak Sesuai dengan Basic Fare (Harga Sebelum Pajak)

Harga Tiket Harga Basic Fare


No SKPK Nama No. Tiket Selisih (Rp)
sebelum Pajak (Rp) Tiket (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 = 5-6
1 DPK Ab 1261620887152 1.970.000,00 1.270.000,00 700.000,00
2 DPK Ab 1261620887202 1.640.000,00 1.440.000,00 200.000,00
3 DPK Ab 1261745277245 2.569.000,00 1.100.000,00 1.469.000,00
4 DPK Ab 1262252250078 2.296.000,00 1.210.000,00 1.086.000,00
5 Sekretariat Daerah RMD 1262480549613 3.920.000,00 0,00 3.920.000,00
6 Sekretariat Daerah RMD 1262480549613 2.663.900,00 0,00 2.663.900,00
7 Sekretariat Daerah Mu 1261744596124 1.663.900,00 1.270.000,00 393.900,00
8 Sekretariat Daerah Fr 1261745061743 1.820.000,00 1.420.000,00 400.000,00
9 Sekretariat Daerah RMD 1261745848922 2.563.000,00 2.200.000,00 363.000,00
10 Sekretariat Daerah RMD 1261744875879 2.844.000,00 2.701.996,00 142.004,00
11 Sekretariat Daerah Ml 1261744644861 1.440.000,00 930.000,00 510.000,00
12 Sekretariat Daerah RYR 1261154878598 2.108.800,00 1.210.000,00 898.800,00
13 Sekretariat Daerah RYR 1261154853726 2.108.000,00 1.860.000,00 248.000,00
14 Sekretariat DPRK Hu 1262475332480 1.970.000,00 1.920.000,00 50.000,00
Jumlah 31.576.600,00 18.531.996,00 13.044.604,00
Lampiran 3
Rincian Bantuan Sosial yang Tidak Sesuai Peruntukkan

Biaya
No Nama Penerima Uraian Kegiatan
Rp
1 Rus Transportasi Jurnalistik Kejakarta 4.500.000,00
2 Drh. HY Reuni Alumni dan Mubes SPP-SNakMA 4.000.000,00
3 Juh Turnamen Bola Kaki 2.000.000,00
4 AP Biaya Jurnalistik kpd Media Berita Lima 2.000.000,00
5 Tgk MJ Biaya Ujuk Rasa FPI 2.000.000,00
6 Dah Sewa toko untuk kantor Koramil 3.500.000,00
7 M LR HUT ke 70 Polisi Militer AD 5.000.000,00
8 MR Mubes Forum Mahasiswa 1.500.000,00
9 MN Sertifikasi Pelatih dan wasit 2.000.000,00
10 TVIM Perlombaan oleh HMI 2.000.000,00
11 M LR Pembangunan Jamban oleh Subdenpom IM/1-1 4.000.000,00
12 KF Festival kebudayaan gampong 1.500.000,00
13 DB Pelatihan Photografer 1.000.000,00
14 MN Mengikuti Perlombaan Sepakbola Piala ADNC di Jakarta 3.000.000,00
15 AMT Menghadiri Undangan Peserta Jambore 4.000.000,00
16 HS Fun Bike Islami 4.000.000,00
17 SB Turnamen Volly 1.000.000,00
18 AK Turnamen Volly 2.000.000,00
19 RS Kompetisi Film Dokumenter antar pelajar 2.000.000,00
20 Fa Seminar Osis 500.000,00
21 SB Peresmian Lapangan Bola kaki 1.000.000,00
Total 52.500.000,00
Lampiran 4
Realisasi Kegiatan Reses yang Tidak Sesuai dengan Kondisi Senyatanya
(dalam rupiah)
Nama Tempat Kegiatan Pertanggungjawaban Jumlah Hasil Konfirmasi Penyetoran Pihak Yang
Tahap Tanggal Jumlah Hasil Pajak Kelebihan Sisa Belum
No. Anggota Js. Pertanggung Js. Tempat Reses Selisih ke kas Keterangan Melakukan
Reses Kegiatan Desa Kecamatan SPPD U. Trspt Mkn Snack SPPD U. Trspt Mkn Snack Konfirmasi Restoran Pembayaran Disetor
DPRD Kebrshn jawaban Kebrshn daerah Konfirmasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 18 = Σ 7 sd 11 13 14 15 16 17 18 = Σ 13 sd 17 19 20 = 12-18 21 22 = 20-21 23 24 =22 - 23 25 26

Geulanggang Geulanggong Dilaksanakan belum


1 Reses I 26/02/2016 AGI Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 100.000 - - - 300.000 3.350.000 75.000 3.275.000 Inspektorat
Teungoh Teungoh sesuai ketentuan

2 Reses I 27/02/2016 AGI Geudong Alue Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
Geulanggang Geulanggang
3 Reses II 01/06/2016 AGI Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
Teungoh Teungoh
- 23.225.000 Dilaksanakan belum
4 Reses II 02/06/2016 AGI Geulanggang Baro Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 1.000.000 - - - 1.200.000 Geulanggang Baro 2.450.000 75.000 2.375.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

5 Reses II 03/06/2016 AGI Geudong Alue Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
6 Reses III 06/11/2016 AGI Bandar Bireuen Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan BPK

Dilaksanakan belum
7 Reses III 07/11/2016 AGI Cot Batee Kuala 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 100.000 - - - 300.000 Cot Batee 3.350.000 75.000 3.275.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Peusangan
8 Reses I 25/02/2016 AH Krueng Beukah 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
Selatan

Dilaksanakan belum
9 Reses I 28/02/2016 AH Matang Mesjid Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Matang Mesjid 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

10 Reses II 31/05/2016 AH Paya Cut Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 Paya Cut - - - Dilaksanakan BPK
Peusangan
11 Reses II 01/06/2016 AH Suwak 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
Selatan
12.550.000 -
Peusangan Dilaksanakan belum
12 Reses II 03/06/2016 AH Blang Mane 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Blang Mane 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
Selatan sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
13 Reses III 06/11/2016 AH Raya Dagang Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Raya Dagang 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Peusangan Dilaksanakan belum


14 Reses III 07/11/2016 AH Blang Mane 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Blang Mane 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
Selatan sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
15 Reses I 27/02/2016 AMS Pulo Nga Kuta Blang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - - 2.700.000 Pulo Nga 950.000 75.000 875.000 Inspektorat
4.450.000 - sesuai ketentuan

16 Reses III 07/11/2016 AMS Pulo Nga Gandapura 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Cot Batee & Cot Dilaksanakan belum


17 Reses I 25/02/2016 HAA Cot Batee Kuala 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - 600.000 150.000 3.450.000 200.000 75.000 125.000 Inspektorat
Kutaa sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
18 Reses II 31/05/2016 HAA Geulanggang Baro Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Geulanggang Baro 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan
1.100.000 -
Dilaksanakan belum
19 Reses II 02/06/2016 HAA Cot Batee Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - 600.000 150.000 3.450.000 Cot Batee 200.000 75.000 125.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
20 Reses III 05/11/2016 HAA Cot Batee Kuala 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - 600.000 150.000 3.450.000 Cot Batee 200.000 75.000 125.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
21 Reses I 25/02/2016 MJD Matang Mesjid Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Matang Mesjid 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
22 Reses I 28/02/2016 MJD Cot Panjoe Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Cot Panjoe 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
- 10.750.000 sesuai ketentuan

23 Reses II 31/05/2016 MJD Cot Panjoe Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Dilaksanakan belum
24 Reses III 06/11/2016 MJD Matang Mesjid Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Matang Mesjid 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Meunasah Dilaksanakan belum


25 Reses I 25/02/2016 MAr Peudada 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 2.500.000 - 600.000 150.000 3.250.000 Meunasah Cut 400.000 75.000 325.000 Inspektorat
Dayah/Mesjid sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
26 Reses I 26/02/2016 MAr Blang Matang Peudada 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 2.500.000 600.000 150.000 3.250.000 Meunasah Cut 400.000 75.000 325.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

27 Reses I 28/02/2016 MAr Meunasah Cut Peudada 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 Meunasah Cut - - - Dilaksanakan Inspektorat
9.075.000 -
Dilaksanakan belum
28 Reses II 01/06/2016 MAr Meunasah Bungo Peudada 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 200.000 - 600.000 150.000 1.150.000 Meunasah Bungo 2.500.000 75.000 2.425.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

29 Reses II 03/06/2016 MAr Alue Gandai Peudada 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - Alue Sandai 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
9.075.000 -

Nama Tempat Kegiatan Pertanggungjawaban Jumlah Hasil Konfirmasi Penyetoran Pihak Yang
Tahap Tanggal Jumlah Hasil Pajak Kelebihan Sisa Belum
No. Anggota Js. Pertanggung Js. Tempat Reses Selisih ke kas Keterangan Melakukan
Reses Kegiatan Desa Kecamatan SPPD U. Trspt Mkn Snack SPPD U. Trspt Mkn Snack Konfirmasi Restoran Pembayaran Disetor
DPRD Kebrshn jawaban Kebrshn daerah Konfirmasi

Dilaksanakan belum
30 Reses III 06/11/2016 MAr Meunasah Bungo Peudada 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 200.000 600.000 150.000 1.150.000 Meunasah Bungo 2.500.000 75.000 2.425.000 Inspektorat
sesuai ketentuan
Nama Tempat Kegiatan Pertanggungjawaban Jumlah Hasil Konfirmasi Penyetoran Pihak Yang
Tahap Tanggal Jumlah Hasil Pajak Kelebihan Sisa Belum
No. Anggota Js. Pertanggung Js. Tempat Reses Selisih ke kas Keterangan Melakukan
Reses Kegiatan Desa Kecamatan SPPD U. Trspt Mkn Snack SPPD U. Trspt Mkn Snack Konfirmasi Restoran Pembayaran Disetor
DPRD Kebrshn jawaban Kebrshn daerah Konfirmasi

Dilaksanakan belum
31 Reses I 25/02/2016 DZA Matang Teungoh Jeunib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Matang Teungoh 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

32 Reses I 26/02/2016 DZA Tanjung Bungong Jeunib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
33 Reses I 28/02/2016 DZA Lampoh Oe Jeunib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Dilaksanakan belum
34 Reses II 02/06/2016 DZA Meunasah Keupula Jeubib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Meunasah Keupula 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan
22.200.000 -
Dilaksanakan belum
35 Reses II 03/06/2016 DZA Meunasah Keupula Jeubib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Meunasah Keupula 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

36 Reses III 05/11/2016 DZA Tanjong Bungong Jeunib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Dilaksanakan belum
37 Reses III 07/11/2016 DZA Matang Teungoh Jeunib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Matang Teungoh 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan
38 Reses III 08/11/2016 DZA Lampoh Oe Jeunib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

39 Reses I 25/02/2016 FMY Imbudee Kuta Blang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
- 7.150.000
40 Reses I 26/02/2016 FMY Geulanggang Panah Kuta Blang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

41 Reses I 26/02/2016 FH Cot Bada Baroh Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
Peusangan
42 Reses II 31/05/2016 FH Tanjong Beuridi 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
Selatan
Peusangan
43 Reses II 02/06/2016 FH Lueng Kuli 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
Selatan - 17.425.000
Peusangan
44 Reses III 05/11/2016 FH Tanjong Beuridi 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
Selatan

Peusangan Dilaksanakan belum


45 Reses III 07/11/2016 FH Pulo Harapan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 100.000 - - 150.000 450.000 Pulo Harapan 3.200.000 75.000 3.125.000 Inspektorat
Selatan sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
46 Reses I 25/02/2016 FF Paya Meuneng Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Paya Meuneng 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
47 Reses I 26/02/2016 FF Nicah Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - - 2.700.000 Nicah 950.000 75.000 875.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Peusangan Dilaksanakan belum


48 Reses II 01/06/2016 FF Pulo Harapan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 150.000 - - 150.000 500.000 Pulo Harapan 3.150.000 75.000 3.075.000 Inspektorat
Selatan 17.400.000 - sesuai ketentuan

Peusangan
49 Reses II 02/06/2016 FF Darussalam 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
Selatan
Peusangan
50 Reses III 05/11/2016 FF Darussalam 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
Selatan

Peusangan Dilaksanakan belum


51 Reses III 06/11/2016 FF Pulo Harapan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 150.000 - - 150.000 500.000 Pulo Harapan 3.150.000 75.000 3.075.000 Inspektorat
Selatan sesuai ketentuan

52 Reses I 25/02/2016 MAm Lhok Awe-Awe Kuala 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
53 Reses I 26/02/2016 MAm Krueng Juli Timu Kuala 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
54 Reses I 27/02/2016 MAm Lhok Awe Teungoh Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan BPK

Dilaksanakan belum
55 Reses II 31/05/2016 MAm Lhok Awe-Awe Kuala 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 200.000 - 150.000 3.050.000 Lhok Awe-Awe 600.000 75.000 525.000 Inspektorat
sesuai ketentuan
56 Reses II 01/06/2016 MAm Lhok Awe Teungoh Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 3.575.000 22.500.000 Tidak dilaksanakan BPK
57 Reses II 03/06/2016 MAm Krueng Juli Timu Kuala 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Dilaksanakan belum
58 Reses III 05/11/2016 MAm Lhok Awe-Awe Kuala 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 200.000 - 150.000 3.050.000 Lhok Awe-Awe 600.000 75.000 525.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

59 Reses III 06/11/2016 MAm Lhok Awe Teungoh Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan BPK
60 Reses III 08/11/2016 MAm Krueng Juli Timu Kuala 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Dilaksanakan belum
61 Reses II 31/05/2016 HU Batee Timoh Jeumpa 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - 1.000.000 - 1.200.000 Batee Timoh 2.450.000 75.000 2.375.000 2.375.000 - Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
62 Reses I 28/02/2016 MYA Blang Keudeu Gandapura 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Blang Keudeu 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan
6.800.000 -

63 Reses II 03/06/2016 MYA Cot Puuk Gandapura 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan BPK

64 Reses I 25/02/2016 IA Cot Puuk Gandapura 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan BPK

Dilaksanakan belum
65 Reses I 26/02/2016 IA Lhok Mambang Gandapura 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 200.000 - - - 400.000 Lhok Mambang 3.250.000 75.000 3.175.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
66 Reses I 27/02/2016 IA Paloh Mee Gandapura 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - 600.000 150.000 950.000 Paloh Mee 2.700.000 75.000 2.625.000 Inspektorat
sesuai ketentuan
18.350.000 -
Nama Tempat Kegiatan Pertanggungjawaban Jumlah Hasil Konfirmasi Penyetoran Pihak Yang
Tahap Tanggal Jumlah Hasil Pajak Kelebihan Sisa Belum
No. Anggota Js. Pertanggung Js. Tempat Reses Selisih ke kas Keterangan Melakukan
Reses Kegiatan Desa Kecamatan SPPD U. Trspt Mkn Snack SPPD U. Trspt Mkn Snack Konfirmasi Restoran Pembayaran Disetor
DPRD Kebrshn jawaban Kebrshn daerah Konfirmasi
18.350.000 -
Dilaksanakan belum
67 Reses II 31/05/2016 IA Paloh Me Gandapura 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - 600.000 150.000 950.000 Paloh Me 2.700.000 75.000 2.625.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
68 Reses II 02/06/2016 IA Lhok Mambang Gandapura 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 200.000 - - - 400.000 Lhok Mambang 3.250.000 75.000 3.175.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
69 Reses III 06/11/2016 IA Lhok Mambang Gandapura 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 200.000 - - - 400.000 Lhok Mambang 3.250.000 75.000 3.175.000 Inspektorat
sesuai ketentuan
Nama Tempat Kegiatan Pertanggungjawaban Jumlah Hasil Konfirmasi Penyetoran Pihak Yang
Tahap Tanggal Jumlah Hasil Pajak Kelebihan Sisa Belum
No. Anggota Js. Pertanggung Js. Tempat Reses Selisih ke kas Keterangan Melakukan
Reses Kegiatan Desa Kecamatan SPPD U. Trspt Mkn Snack SPPD U. Trspt Mkn Snack Konfirmasi Restoran Pembayaran Disetor
DPRD Kebrshn jawaban Kebrshn daerah Konfirmasi

Dilaksanakan belum
70 Reses I 27/02/2016 Is Putoh Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Putoh 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
71 Reses II 01/06/2016 Is Putoh Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Putoh 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

72 Reses III 05/11/2016 Is Alue Barat Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 Alue Barat - - - Dilaksanakan Inspektorat
2.725.000 - Dilaksanakan belum
73 Reses III 06/11/2016 Is Ulee Alue Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 2.500.000 200.000 150.000 2.850.000 Alue Barat 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
74 Reses III 07/11/2016 Is Cot Siren Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 2.500.000 200.000 600.000 3.300.000 Alue Barat 350.000 75.000 275.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
75 Reses III 08/11/2016 Is Cot Mane Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 2.500.000 200.000 600.000 3.300.000 Alue Barat 350.000 75.000 275.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
76 Reses I 26/02/2016 JR Lam Kuta Jangka 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Lam Kuta 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
77 Reses I 27/02/2016 JR Ruseb Ara Jangka 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Ruseb Ara 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
78 Reses I 28/02/2016 JR Bada Barat Jangka 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Bada Barat 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
6.475.000 - sesuai ketentuan

79 Reses II 03/06/2016 JR Blang Panjoe Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Dilaksanakan belum
80 Reses III 07/11/2016 JR Pulo Reudap Jangka 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Pulo Reudap 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Peusangan
81 Reses III 08/11/2016 JR Darussalam 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 Darussalam - - - Dilaksanakan Inspektorat
Selatan

Dilaksanakan belum
82 Reses I 25/02/2016 MR Pulo Lawang Jeumpa 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Pulo Lawang 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
83 Reses I 26/02/2016 MR Blang Rheum Jeumpa 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Blang Rheum 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
84 Reses II 31/05/2016 MR Blang Rheum Jeumpa 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Blang Rheum 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
- 19.700.000 sesuai ketentuan

85 Reses II 01/06/2016 MR Blang Rheum Jeumpa 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Dilaksanakan belum
86 Reses III 05/11/2016 MR Blang Rheum Jeumpa 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Blang Rheum 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

87 Reses III 06/11/2016 MR Blang Rheum Jeumpa 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
88 Reses III 07/11/2016 MR Blang Rheum Jeumpa 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
89 Reses III 08/11/2016 MR Blang Rheum Jeumpa 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Dilaksanakan belum
90 Reses I 25/02/2016 MN Lapang Timu Gandapura 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Lapang Timu 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
91 Reses I 26/02/2016 MN Pante Sikumbang Gandapura 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Pante Sikumbang 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan
- 12.900.000
Dilaksanakan belum
92 Reses II 01/06/2016 MN Lapang Timu Gandapura 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Lapang Timu 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
93 Reses III 05/11/2016 MN Lapang Timu Gandapura 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Lp Timu 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan
94 Reses I 25/02/2016 MNr Janggot Seungko Jeunib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 Janggot Seungko - - - Dilaksanakan BPK

Dilaksanakan belum
95 Reses I 26/02/2016 MNr Keude Jeunib Jeunib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 200.000 - - - 400.000 Keude Jeunib 3.250.000 75.000 3.175.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
96 Reses I 27/02/2016 MNr Dayah Blang Raleue Jeunib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - - 200.000 Dayah Blang Raleue 3.450.000 75.000 3.375.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

97 Reses II 02/06/2016 MNr Janggot Seungko Jeunib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan BPK

3.575.000 9.175.000 Dilaksanakan belum


98 Reses III 05/11/2016 MNr Meunasah Kota Jeunib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - - 2.700.000 Meunasah Kota 950.000 75.000 875.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

99 Reses III 06/11/2016 MNr Meunasah Keupula Jeunib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 Meunasah Keupula - - - Dilaksanakan Inspektorat
3.575.000 9.175.000
Nama Tempat Kegiatan Pertanggungjawaban Jumlah Hasil Konfirmasi Penyetoran Pihak Yang
Tahap Tanggal Jumlah Hasil Pajak Kelebihan Sisa Belum
No. Anggota Js. Pertanggung Js. Tempat Reses Selisih ke kas Keterangan Melakukan
Reses Kegiatan Desa Kecamatan SPPD U. Trspt Mkn Snack SPPD U. Trspt Mkn Snack Konfirmasi Restoran Pembayaran Disetor
DPRD Kebrshn jawaban Kebrshn daerah Konfirmasi

Dilaksanakan belum
100 Reses III 07/11/2016 MNr Blang Poroh Jeunib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - - 2.700.000 Blang Poroh 950.000 75.000 875.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Seuneubok Seuneubok Dilaksanakan belum


101 Reses III 08/11/2016 MNr Peulimbang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - - 2.700.000 950.000 75.000 875.000 Inspektorat
Peulimbang Peulimbang sesuai ketentuan
Nama Tempat Kegiatan Pertanggungjawaban Jumlah Hasil Konfirmasi Penyetoran Pihak Yang
Tahap Tanggal Jumlah Hasil Pajak Kelebihan Sisa Belum
No. Anggota Js. Pertanggung Js. Tempat Reses Selisih ke kas Keterangan Melakukan
Reses Kegiatan Desa Kecamatan SPPD U. Trspt Mkn Snack SPPD U. Trspt Mkn Snack Konfirmasi Restoran Pembayaran Disetor
DPRD Kebrshn jawaban Kebrshn daerah Konfirmasi

Peusangan Dilaksanakan belum


102 Reses II 31/05/2016 MB Lueng Baro 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Lueng Baro 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
Selatan sesuai ketentuan

Keude
103 Reses II 01/06/2016 MB Matangglumpang Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 7.875.000 - Tidak dilaksanakan Inspektorat
Dua
Keude
104 Reses III 05/11/2016 MB Matangglumpang Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
Dua

Dilaksanakan belum
105 Reses I 25/02/2016 MBA Glumpang Bungkok Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Glumpang Bungkok 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
106 Reses I 26/02/2016 MBA Baro Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - - 2.700.000 Baro 950.000 75.000 875.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

107 Reses I 27/02/2016 MBA Tanjongan Idem Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 100.000 - - - 100.000 Tanjongan Idem 3.550.000 75.000 3.475.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

108 Reses I 28/02/2016 MBA Pante Rheng Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
5.075.000 17.225.000
Dilaksanakan belum
109 Reses II 01/06/2016 MBA Glumpang Payong Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Glumpang Payong 800.000 75.000 725.000 BPK
sesuai ketentuan

110 Reses III 05/11/2016 MBA Batee Iliek Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

111 Reses III 07/11/2016 MBA Glumpang Payong Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan BPK

Dilaksanakan belum
112 Reses III 08/11/2016 MBA Pante Rheng Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 100.000 - - - 300.000 - 3.350.000 75.000 3.275.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Seuneubok
113 Reses I 25/02/2016 Mz Seuneubok Teungoh Peulimbang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - Dilaksanakan Inspektorat
Teungoh
114 Reses I 26/02/2016 Mz Cot Geulumpang Peulimbang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 Cot Geulumpang - - - Dilaksanakan Inspektorat
115 Reses II 31/05/2016 Mz Cot Geulumpang Peulimbang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 Cot Geulumpanng - - - Dilaksanakan Inspektorat

116 Reses II 01/06/2016 Mz Seuneubok Teungoh Peulimbang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 3.575.000 7.150.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

117 Reses III 05/11/2016 Mz Seuneubok Teungoh Peulimbang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

118 Reses III 06/11/2016 Mz Seuneubok Teungoh Peulimbang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Peusangan Dilaksanakan belum


119 Reses I 26/02/2016 MMN Tanjong Beuridi 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Tanjong Beuridi 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
Selatan sesuai ketentuan

Peusangan
120 Reses I 27/02/2016 MMN Pulo Panyang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
Selatan
Peusangan
121 Reses II 31/05/2016 MMN Pulo Panyang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
Selatan
- 18.250.000
Peusangan
122 Reses II 01/06/2016 MMN Pulo Panyang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
Selatan

Dilaksanakan belum
123 Reses II 02/06/2016 MMN Cot Nga Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Cot Nga 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Peusangan
124 Reses III 05/11/2016 MMN Pulo Panyang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
Selatan

Dilaksanakan belum
125 Reses I 27/02/2016 MM Paya Cut Juli 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - - 2.700.000 Paya Cut 950.000 75.000 875.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

126 Reses I 28/02/2016 MM Paya Cut Juli 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
4.450.000 4.450.000
127 Reses II 31/05/2016 MM Paya Cut Juli 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Dilaksanakan belum
128 Reses II 02/06/2016 MM Beunyot Juli 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - - 2.700.000 Peunyot 950.000 75.000 875.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
129 Reses I 28/02/2016 RM Pulo Lawang Jeumpa 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 200.000 - 600.000 150.000 1.150.000 Pulo Lawang 2.500.000 75.000 2.425.000 Inspektorat
sesuai ketentuan
130 Reses I 26/02/2016 RM Paloh Seulimeng Jeumpa 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Dilaksanakan belum
131 Reses II 31/05/2016 RM Cot Iboh Jeumpa 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - - 2.700.000 Cot Iboh 950.000 75.000 875.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

14.200.000 - Dilaksanakan belum


132 Reses II 01/06/2016 RM Cot Bada Jeumpa 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Blang Seupeng 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
133 Reses II 03/06/2016 RM Alue Limeung Jeumpa 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - - 200.000 Alue Limeung 3.450.000 75.000 3.375.000 Inspektorat
sesuai ketentuan
14.200.000 -

Nama Tempat Kegiatan Pertanggungjawaban Jumlah Hasil Konfirmasi Penyetoran Pihak Yang
Tahap Tanggal Jumlah Hasil Pajak Kelebihan Sisa Belum
No. Anggota Js. Pertanggung Js. Tempat Reses Selisih ke kas Keterangan Melakukan
Reses Kegiatan Desa Kecamatan SPPD U. Trspt Mkn Snack SPPD U. Trspt Mkn Snack Konfirmasi Restoran Pembayaran Disetor
DPRD Kebrshn jawaban Kebrshn daerah Konfirmasi

Dilaksanakan belum
134 Reses III 05/11/2016 RM Seuneubok Gunci Juli 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Seuneubok Gunci 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan
Nama Tempat Kegiatan Pertanggungjawaban Jumlah Hasil Konfirmasi Penyetoran Pihak Yang
Tahap Tanggal Jumlah Hasil Pajak Kelebihan Sisa Belum
No. Anggota Js. Pertanggung Js. Tempat Reses Selisih ke kas Keterangan Melakukan
Reses Kegiatan Desa Kecamatan SPPD U. Trspt Mkn Snack SPPD U. Trspt Mkn Snack Konfirmasi Restoran Pembayaran Disetor
DPRD Kebrshn jawaban Kebrshn daerah Konfirmasi
135 Reses I 26/02/2016 RA Lhok Awe Teungoh Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan BPK

Bireuen Meunasah Bireuen Meunasah Dilaksanakan belum


136 Reses I 27/02/2016 RA Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
Capa Capa sesuai ketentuan

Bireuen Meunasah Bireuen Meunasah Dilaksanakan belum


137 Reses II 01/06/2016 RA Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
Capa Capa sesuai ketentuan
- 15.400.000
Bireuen Meunasah
138 Reses III 05/11/2016 RA Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
Reulot
139 Reses III 06/11/2016 RA Bandar Bireuen Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan BPK

Dilaksanakan belum
140 Reses III 07/11/2016 RA Cot Trieng Kuala 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Cot Trieng 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
141 Reses I 27/02/2016 RuM Tanjong Nie Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Tanjong Nie 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Gampong Raya Dilaksanakan belum


142 Reses I 28/02/2016 RuM Raya Dagang Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
Dagang sesuai ketentuan
3.575.000 9.675.000

Dilaksanakan belum
143 Reses II 01/06/2016 RuM Raya Dagang Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Raya Dagang 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

144 Reses III 07/11/2016 RuM Raya Dagang Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Dilaksanakan belum
145 Reses I 25/02/2016 SH Cot Nga Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Cot Nga 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
146 Reses I 26/02/2016 SH Alue Glumpang Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Alue Glumpang 800.000 75.000 725.000 BPK
sesuai ketentuan

Peusangan Dilaksanakan belum


147 Reses I 27/02/2016 SH Pulo Panyang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Inspektorat
Selatan sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
148 Reses I 28/02/2016 SH Nicah Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - - 2.700.000 Nicah 950.000 75.000 875.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

149 Reses II 31/05/2016 SH Cot Nga Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 3.575.000 18.075.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Dilaksanakan belum
150 Reses II 01/06/2016 SH Alue Glumpang Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Alue Glumpang 800.000 75.000 725.000 BPK
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
151 Reses II 02/06/2016 SH Mata Mamplam Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 150.000 2.850.000 Mata Mamplam 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

152 Reses III 05/11/2016 SH Matang Mamplam Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

153 Reses III 06/11/2016 SH Alue Glumpang Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan BPK

154 Reses III 07/11/2016 SH Cot Nga Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Dilaksanakan belum
155 Reses I 27/02/2016 SuH Curee Baroh Sp Mamplam 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - Curee Baroh 3.650.000 75.000 3.575.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
156 Reses II 31/05/2016 SuH Blang Tambue Sp Mamplam 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - 600.000 150.000 950.000 Blang Tambue 2.700.000 75.000 2.625.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
157 Reses II 01/06/2016 SuH Lancang Sp Mamplam 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Lancang 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan
6.800.000 12.500.000
Dilaksanakan belum
158 Reses II 02/06/2016 SuH Ie Rhob Barat Sp Mamplam 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Ie Rhob Barat 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
159 Reses II 03/06/2016 SuH Glee Mundong Sp Mamplam 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - 150.000 150.000 Ie Rhob Barat 3.500.000 75.000 3.425.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
160 Reses III 05/11/2016 SuH Ie Rhob Barat Sp Maplam 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Ie Rhob Barat 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan
Nama Tempat Kegiatan Pertanggungjawaban Jumlah Hasil Konfirmasi Penyetoran Pihak Yang
Tahap Tanggal Jumlah Hasil Pajak Kelebihan Sisa Belum
No. Anggota Js. Pertanggung Js. Tempat Reses Selisih ke kas Keterangan Melakukan
Reses Kegiatan Desa Kecamatan SPPD U. Trspt Mkn Snack SPPD U. Trspt Mkn Snack Konfirmasi Restoran Pembayaran Disetor
DPRD Kebrshn jawaban Kebrshn daerah Konfirmasi

161 Reses I 25/02/2016 SF Meunasah Puuk Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Dilaksanakan belum
162 Reses I 26/02/2016 SF Tanjongan Idem Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - - 2.700.000 Meunasah Puuk 950.000 75.000 875.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

163 Reses I 27/02/2016 SF Tanjong Baru Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Dilaksanakan belum
164 Reses I 28/02/2016 SF Kandang Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Kandang 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

165 Reses II 31/05/2016 SF Meunasah Lancok Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

166 Reses II 01/06/2016 SF Tanjong Baro Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

167 Reses II 02/06/2016 SF Angking Barat Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
5.025.000 19.075.000

Dilaksanakan belum
168 Reses II 03/06/2016 SF Kandang Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Kandang 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
169 Reses III 05/11/2016 SF Tanjong Baro Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 2.500.000 - - - 2.500.000 Meunasah Puuk 1.150.000 75.000 1.075.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
170 Reses III 06/11/2016 SF Angkreng Barat Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 2.500.000 - - - 2.500.000 Meunasah Puuk 1.150.000 75.000 1.075.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
171 Reses III 07/11/2016 SF Meunasah Puuk Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - - 2.700.000 Meunasah Puuk 950.000 75.000 875.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
172 Reses III 08/11/2016 SF Meunasah Lincah Samalanga 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - - 2.700.000 Meunasah Lincah 950.000 75.000 875.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

173 Reses I 26/02/2016 TBA Tanjong Seulamat Peudada 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 Tanjong Seulamat - - - Dilaksanakan Inspektorat

Dilaksanakan belum
174 Reses I 27/02/2016 TBA Meunasah Bungo Peudada 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 500.000 - - 150.000 850.000 Meunasah Bungo 2.800.000 75.000 2.725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Meunasah Blang Meunasah Blang


175 Reses II 31/05/2016 TBA Peudada 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - Dilaksanakan Inspektorat
Rengkuleh Rengkuleh
12.250.000 -
176 Reses II 01/06/2016 TBA Tanjong Seulamat Peudada 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - Tanjong Seulamat 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Dilaksanakan belum
177 Reses II 02/06/2016 TBA Meunasah Bungo Peudada 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 400.000 - 600.000 - 1.200.000 Meunasah Bungo 2.450.000 75.000 2.375.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

178 Reses III 08/11/2016 TBA Meunasah Bungo Peudada 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

179 Reses I 26/02/2016 TRM Blang Rambong Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan BPK

180 Reses I 28/02/2016 TRM Tanoh Mirah Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan BPK

Tidak dilaksanakan.
181 Reses II 31/05/2016 TRM Paya Aboe Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 100.000 - - - 100.000 - 3.550.000 75.000 3.475.000 Geuchikk hanya Inspektorat
tanda tangan

182 Reses II 01/06/2016 TRM Blang Rambong Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 Blang Rambong - - - Dilaksanakan BPK

Dilaksanakan belum
183 Reses II 02/06/2016 TRM Tanoh Mirah Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.450.000 Blang Rambong 200.000 75.000 125.000 BPK
sesuai ketentuan

Peusangan Dilaksanakan belum


184 Reses II 03/06/2016 TRM Cot Girek 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.450.000 Blang Rambong 200.000 75.000 125.000 11.250.000 - BPK
Selatan sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
185 Reses III 05/11/2016 TRM Blang Rambong Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 Blang Rambong - - - BPK
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
186 Reses III 06/11/2016 TRM Tanoh Mirah Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.450.000 Blang Rambong 200.000 75.000 125.000 BPK
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
187 Reses III 07/11/2016 TRM Paya Reuhat Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.450.000 Blang Rambong 200.000 75.000 125.000 BPK
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
188 Reses III 08/11/2016 TRM Gampong Baro Peusangan 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.450.000 Blang Rambong 200.000 75.000 125.000 BPK
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
189 Reses I 25/02/2016 THMA Batee Raya Juli 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 3.000.000 - - - 3.200.000 Batee Raya 450.000 75.000 375.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

3.275.000 -
Nama Tempat Kegiatan Pertanggungjawaban Jumlah Hasil Konfirmasi Penyetoran Pihak Yang
Tahap Tanggal Jumlah Hasil Pajak Kelebihan Sisa Belum
No. Anggota Js. Pertanggung Js. Tempat Reses Selisih ke kas Keterangan Melakukan
Reses Kegiatan Desa Kecamatan SPPD U. Trspt Mkn Snack SPPD U. Trspt Mkn Snack Konfirmasi Restoran Pembayaran Disetor
DPRD Kebrshn jawaban Kebrshn daerah Konfirmasi

Dilaksanakan belum
190 Reses I 26/02/2016 THMA Blang B Ladeh Jeumpa 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Blang Bladeh 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Geulumpang Dilaksanakan belum


191 Reses II 01/06/2016 THMA Geulumpang Payong Jeumpa 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 800.000 75.000 725.000 3.275.000 - Inspektorat
Payong sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
192 Reses III 06/11/2016 THMA Seunubok Lhong Jeumpa 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Seunubok Lhong 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
193 Reses III 05/11/2016 THMA Cot Iboh Jeumpa 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Cot Iboh 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan
Nama Tempat Kegiatan Pertanggungjawaban Jumlah Hasil Konfirmasi Penyetoran Pihak Yang
Tahap Tanggal Jumlah Hasil Pajak Kelebihan Sisa Belum
No. Anggota Js. Pertanggung Js. Tempat Reses Selisih ke kas Keterangan Melakukan
Reses Kegiatan Desa Kecamatan SPPD U. Trspt Mkn Snack SPPD U. Trspt Mkn Snack Konfirmasi Restoran Pembayaran Disetor
DPRD Kebrshn jawaban Kebrshn daerah Konfirmasi

Dilaksanakan belum
194 Reses I 25/02/2016 TRN Dayah Baro Jeunib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 100.000 - - 150.000 450.000 Dayah Baro 3.200.000 75.000 3.125.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
195 Reses I 26/02/2016 TRN Lampoh Ue Jeunib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Lampoh Oe 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
196 Reses II 01/06/2016 TRN Lampoh Ue Jeunib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Lampoh Ue 800.000 75.000 725.000 8.425.000 - Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
197 Reses II 02/06/2016 TRN Dayah Baro Jeunib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 100.000 - - 150.000 450.000 Dayah Baro 3.200.000 75.000 3.125.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
198 Reses III 06/11/2016 TRN Lampoh Ue Jeunib 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - - 150.000 2.850.000 Lampoh Oe 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
199 Reses I 25/02/2016 TZI Samuti Aman Gandapura 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Samuti Aman 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

200 Reses I 27/02/2016 TZI Mon Jambee Gandapura 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

201 Reses I 28/02/2016 TZI Rancong Kuta Blang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 - 17.175.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Dilaksanakan belum
202 Reses II 31/05/2016 TZI Samuti Aman Gandapura 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - 150.000 350.000 Samuti Aman 3.300.000 75.000 3.225.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

203 Reses II 03/06/2016 TZI Pulo Nga Kuta Blang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
204 Reses I 26/02/2016 YMA Meunasah Mesjid Sp. Mamplam 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 100.000 - - - 100.000 - 3.550.000 75.000 3.475.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Blang Kuta Dua Blang Kuta Dua Dilaksanakan belum


205 Reses I 27/02/2016 YMA Sp. Mamplam 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 100.000 - - - 300.000 3.350.000 75.000 3.275.000 Inspektorat
Meunasah Meunasah sesuai ketentuan
206 Reses II 01/06/2016 YMA Ie Rhob Barat Sp Mamplam 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Tidak dilaksanakan.
Ie Rhob Timur/Blang
207 Reses II 02/06/2016 YMA Sp Mamplam 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 100.000 - - - 100.000 - 3.550.000 75.000 3.475.000 Hanya tanda tangan Inspektorat
Mane barat
geuchik

Tidak dilaksanakan.
208 Reses II 03/06/2016 YMA Garot Sp Mamplam 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 2.500.000 - - - 2.500.000 - 1.150.000 75.000 1.075.000 Hanya tanda tangan Inspektorat
geuchik
3.175.000 22.850.000
Tidak dilaksanakan.
209 Reses III 05/11/2016 YMA Blang Mane Barat Sp. Mamplam 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 100.000 - - - 100.000 - 3.550.000 75.000 3.475.000 Hanya tanda tangan Inspektorat
geuchik

Tidak dilaksanakan.
210 Reses III 06/11/2016 YMA Jurong Binje Sp. Mamplam 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - 100.000 - - - 100.000 - 3.550.000 75.000 3.475.000 Hanya tanda tangan Inspektorat
geuchik

Dilaksanakan belum
211 Reses III 07/11/2016 YMA Rheum Barat Sp. Mamplam 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - 200.000 - 400.000 Rheum Barat 3.250.000 75.000 3.175.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
212 Reses III 08/11/2016 YMA Lhok Tanoh Sp. Mamplam 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.000.000 200.000 - 150.000 2.550.000 Lhok Tanoh 1.100.000 75.000 1.025.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Geulanggang Geulanggong Dilaksanakan belum


213 Reses I 25/02/2016 Yus Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 100.000 - - - 300.000 3.350.000 75.000 3.275.000 Inspektorat
Teungoh Teungoh sesuai ketentuan

Geulanggang 10.425.000 -
214 Reses II 31/05/2016 Yus Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
Teungoh
Geulanggong
215 Reses III 05/11/2016 Yus Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
Teungoh

Dilaksanakan belum
216 Reses II 31/05/2016 Zfm Bantayan Pandrah 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - - - 200.000 Bantayan 3.450.000 75.000 3.375.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

Dilaksanakan belum
217 Reses II 01/06/2016 Zfm Uteun Kruet Pandrah 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 - - 600.000 150.000 950.000 Uteun Kruet 2.700.000 75.000 2.625.000 Inspektorat
sesuai ketentuan
9.700.000 -

Dilaksanakan belum
218 Reses II 02/06/2016 Zfm Lancok Ulim Pandrah 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - 600.000 150.000 3.450.000 Lancok Ulim 200.000 75.000 125.000 Inspektorat
sesuai ketentuan

219 Reses II 03/06/2016 Zfm Panton Pandrah 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat

Bireuen Meunasah Bireuen Meunasah Dilaksanakan belum


220 Reses I 26/02/2016 Zfr Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 200.000 2.500.000 - 150.000 2.850.000 800.000 75.000 725.000 Inspektorat
Capa Capa sesuai ketentuan
- 11.450.000
221 Reses II 01/06/2016 Zfr Bandar Bireuen Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan BPK
Nama Tempat Kegiatan Pertanggungjawaban Jumlah Hasil Konfirmasi Penyetoran Pihak Yang
Tahap Tanggal Jumlah Hasil Pajak Kelebihan Sisa Belum
No. Anggota Js. Pertanggung Js. Tempat Reses Selisih ke kas Keterangan Melakukan
Reses Kegiatan Konfirmasi Restoran Pembayaran Disetor
DPRD Desa Kecamatan SPPD U. Trspt
Kebrshn
Mkn Snack jawaban SPPD U. Trspt
Kebrshn
Mkn Snack daerah - 11.450.000 Konfirmasi
222 Reses III 05/11/2016 Zfr Meunasah Capa Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan Inspektorat
223 Reses III 07/11/2016 Zfr Bandar Bireuen Kota Juang 200.000 2.500.000 200.000 600.000 150.000 3.650.000 - - - - - - - 3.650.000 75.000 3.575.000 Tidak dilaksanakan BPK
Jumlah 813.950.000 278.800.000 535.150.000 15.750.000 519.400.000 223.300.000 296.100.000

Anda mungkin juga menyukai