Anda di halaman 1dari 20

Penyusunan APBN

Surat Edaran (SE) Menteri Keuangan yang ditujukan


kepada pimpinan departemen/ketua lembaga negara
penyusunan DUP (daftar usulan pembangunan)
dan DUK (daftar usulan kegiatan).

DUK ditujukan kepada Menteri Keuangan, sedangkan


DUP ditujukan kepada Menteri Keuangan dan Ketua
Bappenas persetujuan dan koreksi diserahkan
kembali ke Departemen/lembaga yang mengajukan.
Penyusunan APBN .Lanjutan
DUP dan DUK disusun ABN dan APN RUU APBN
ditujukan ke DPR UU APBN Keppres tentang
pelaksanaan APBN.
DUK/DUP diolah menjadi DIK/DIP Menkeu dan
Bappenas RAPBN. Oleh Menkeu RAPBN Presiden
DPR.

Sistem Penyusunan Anggaran:


1. Anggaran disusun menurut keinginan.
Penyusunan anggaran dimulai dari tingkat yang paling
bawah ke tingkat yang paling atas. Cth: tingkat eselon IV
III II I. (bottom up).
Penyusunan APBN .Lanjutan
2. Anggaran disusun berdasarkan plafon
Ditentukan berdasarkan jumlah biaya pada batas
tertinggi (plafon) yang dimungkinkan untuk dapat
dilaksanakannya suatu kegiatan. (top down).

3. Campuran dari keduanya


Sistem ini yang digunakan dalam penyusunan
RAPBN di Indonesia.
pengisian DUK/DUP secara bottom up dan tahap
pengisian DIK/DIP secara top down/plafon.
Kegiatan pokok dalam penyusunan APBN:
1. Permintaan sumbangan anggaran oleh menteri keuangan
kepada semua menteri/ketua lembaga.
Menkeu SE Pimpinan Departemen/Ketua Lembaga
Negara : permintaan untuk memasukkan rancangan anggaran
Dept./lembaga ybs.

2. Pengisian DUK (untuk anggaran rutin) dan DUP (untuk


anggaran pembangunan) dan penyampaiannya kepada Dept.
Keu dan Bappenas.

3. Penelitian dan pembahasan DUK/DUP.


Depkeu, Bappenas dan Dept/Lembaga ybs.
4. Penyusunan RAPBN dan satuan-satuan anggaran
beserta Nota Keuangan
Setelah diteliti dan dibahas Menkeu dan Bappenas
DUK dan DUP dikembalikan kepada masing-
masing Dept/lembaga yang mengajukan
DUK/DUP diolah kembali sebagai dasar pengajuan
DIK (daftar isian kegiatan) dan DIP (daftar isian
pembangunan) DIK dan DIP oleh Menkeu dan
Bappenas RAPBN.
Pemerintah (Presiden) mengajukan RAPBN kepada
DPR dengan menyerahkan satuan anggaran dan nota
keuangan.
Pembahasan dan Pengesahan UUAPBN di DPR

RUU APBN (RAPBN) dibahas di DPR + Pemerintah.

DPR memiliki hak budget (menyetujui atau menolak


RAPBN yang diusulkan).
RUU APBN disetujui tgl 1 April menjadi APBN.
Pengesahan RAPBN diawali dengan pidato Presiden
mengenai RAPBN di depan DPR.
Pengesahan RAPBN dilakukan dalam rapat pleno.
Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik;
Anggaran Tradisional;
Banyak digunakan negara berkembang, tujuan
anggaran tradisional adalah pengawasan dan
pertanggungjawaban yang terpusat. Ada 2
pendekatan:
1. Incrementalism
Hanya menambah atau mengurangi jumlah rupiah
pada item-item anggaran yang sudah ada sebelumnya
dengan menggunakan data tahun sebelumnya sebagai
dasar untuk menyesuaikan besarnya penambahan atau
pengurangan tanpa dilakukan kajian yang mendalam.
2. Line-item
Berdasarkan sifat (nature) dari penerimaan dan
pengeluaran. Tidak mungkin menghilangkan item
penerimaan dan pengeluaran yang sudah ada dalam
struktur anggaran, meski secara riil item tertentu
sudah tidak relevan untuk periode sekarang.
Dilandasi alasan adanya orientasi sistem anggaran
yang dimaksudkan untuk mengontrol pengeluaran.
Cth: pendapatan dari pemerintah atasan, pendapatan
dari pajak, pengeluaran untukgaji, pengeluaran untuk
belanja barang, dsb. Bukan berdasarkan tujuan yang
akan dicapai dengan pengeluaran yang dilakukan.
Anggaran Publik dengan pendekatan New Public
Management (NPM);
Berfokus pada kinerja organisasi bukan pada kebijakan.
NPM menimbulkan konsekuensi bagi pemerintah:
tuntutan untuk melakukan efisiensi, pemangkasan biaya
dan kompetisi tender.

Perubahan Pendekatan Anggaran;


NPM mendorong usaha untuk mengembangkan
pendekatan yang lebih sistematis dalam perencanaan
anggaran sektor publik.
Teknik penganggaran sektor publik:
1. Teknik anggaran kinerja (performance budgeting)
2. Zero Based Budgeting (ZBB)
3. Planning, Programming and Budgeting System
(PPBS).

Karakteristik pendekatan baru tersebut di atas:


1. Komprehensif/komparatif
2. Terintegrasi dan lintas departemen
3. Proses pengambilan keputusan yang rasional\
4. Berjangka panjang
Karakteristik pendekatan baru .lanjutan:
5. Spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas
6. Analisis total cost dan benefit
7. Berorientasi input, output, dan outcome .
8. Adanya pengawasan kinerja.

Anggaran Kinerja;
Menekankan pada konsep value for money dan pengawasan atas
kinerja output.
Mengutamakan mekanisme penentuan dan pembuatan prioritas
tujuan serta pendekatan yang sistematis dan rasional dalam
pengambilan keputusan.
Dominasi pemerintah dapat diawasi dan dikendalikan
melalui internal cost awareness, audit keuangan dan
audit kinerja, serta evaluasi kinerja eksternal.
Pemerintah cost minded dan harus efisien.,
mencapai tujuan yang ditetapkan (ada program dan
tolak ukur sebagai standar kinerja).

Sistem anggaran kinerja sistem yang mencakup


penyusunan program dan tolak ukur kinerja sebagai
instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Zero Based Budgeting (ZBB);
Tidak berpatokan pada anggaran tahun lalu untuk
menyusun anggaran tahun ini, penentuan anggaran
didasarkan pada kebutuhan saat ini.

Proses anggaran dimulai dari hal yang baru sama


sekali. Item anggaran yang sudah tidak relevan
dengan tujuan organisasi dapat hilang dari struktur
anggaran, atau muncul item yang baru.
Proses implementasi ZBB, ada 3 tahap:
1. Identifikasi unit-unit keputusan
Struktur organisasi terdiri dari pusat-pusat
pertanggungjawaban.
Pusat pertanggungjawaban merupakan unit pembuatan
keputusan yang fungsinya untuk menyiapkan anggaran.
Suatu unit keputusan merupakan kumpulan dari unit
keputusan level yang lebih kecil. Cth: Pemda
merupakan unit keputusan yang besar yang dapat
dipecah menjadi dinas-dinas, dinas dipecah menjadi
subdinas, subdinas dipecah menjadi subprogram.
2. Penentuan paket-paket keputusan
Gambaran komprehensif mengenai bagian dari
aktivitas organisasi atau fungsi yang dapat dievaluasi
secara individual.
Dibuat oleh manager pusat pertanggungjawaban dan
harus menunjukkan secara detail estimasi biaya dan
pendapatan yang dinayatakan dalam bentuk
pencapaian tugas dan manfaat.
Ada 2 paket keputusan:
* Mutually exclusive: paket keputusan yang
memiliki fungsi yang sama. Memilih salah satu
paket kegiatan, menolak semua alternatif yang lain.
Incremental: merefleksikan tingkat usaha yang
berbeda dalam melaksanakam aktivitas tertentu.

3. Merangking dan mengevaluasi paket keputusan


Berdasarkan manfaatnya terhadap organisasi.

Plannig, Programming and Budgeting Sytem (PPBS)


Teknik penggangaran yang berorientasi pada output
dan tujuan , penekanan utamanya adalah alokasi
sumber daya berdasarkan analisis ekonomi.
Sistem anggaran PPBS tidak berdasarkan struktur
anggaran tradisional yang terdiri dari divisi-divisi,
melainkan berdasarkan program (pengelompokkan
aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu).

Sumber daya pemerintah jumlahnya terbatas,


sementara tuntutan masyarakat tidak terbatas
jumlahnya Pilihan alternatif keputusan yang
memberikan manfaat paling besar (prioritas).
Langkah-langkah Implementasi PPBS:
1. Menentukan tujuan umum dan khusus oganisasi
dengan jelas.
2. Mengidentifikasi program-program dan kegiatan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
3. Mengevaluasi berbagai alternatif program dengan
menghitung cost-benefit dari masing-masing program
4. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar
dengan biaya kecil
5. Alokasi sumber daya ke masing-masing program yang
disetujui.
Program-program yang disusun harus terkait dengan
tujuan organisasi dan tersebar ke seluruh bagian
organisasi .

Pemerintah harus mengidentifikasi struktur program


dan melakukain analisis program.
Struktur program kerangka bangunan dari desain
sistem PPBS.
Analisis program kegiatan menganalisis biaya dan
manfaat dari masing-masing program. dibuthkan
system informasi untuk memonitor kemajuan dalam
pencapaian tujuan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai