BAB 1
TINJAUAN UMUM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema), artinya suatu
kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu set
entitas yang berinteraksi, dimana sering kali menggunakan suatu model matematika.
Menurut Hall (2009), sistem adalah sekelompok, dua atau lebih komponen yang saling
berkaitan yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. Menurut M.J Alexander (2001),
suatu sistem adalah suatu grup dari beberapa elemen, baik berbentuk fisik maupun bukan fisik,
yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama
menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sistem.
Sistem merupakan suatu kesatuan yang memiliki tujuan bersama dan memiliki bagian-
bagian yang saling berintegrasi satu sama lain. Sebuah sistem harus memiliki dua kegiatan;
pertama, adanya masukan (input) yang merupakan sebagai sumber tenaga untuk dapat
beroprasinya sebuah sistem; kedua, adanya kegiatan operasional (proses) yang mengubah
masukan menjadi keluaran (output) berupa hasil operasi (tujuan/sasaran/target pengoperasian
suatu sistem).
Pada dasarnya rangkaian unsur dalam suatu sistem meliputi:
Yang dimaksudkan dengan data adalah sesuatu penjelasan, keterangan maupun sesuatu
yang memiliki nilai/harga bagi seseorang yang kemudian dijadikan sebagai masukan bagi sistem
informasi. Dengan demikian, data yang berupa penjelasan, keterangan atau memiliki nilai
tersebut dapat disimpan dalam bentuk catatan atau media penyimpanan lainnya untuk
selanjutnya dijadikan sebagai masukan untuk menghasilkan sebuah informasi. Data dapat juga
diartikan sebagai sebuah fakta yang sudah dikumpulkan, disimpan dan diproses dengan
menggunakan teknologi. Kemudian dari fakta tersebut, diolah dan diubah oleh SIA guna
dijadikan bahan oleh pimpinan untuk membuat keputusan.
Menurut Jogiyanto (2002), data merupakan bentuk mentah sebuah fakta, belum dapat
bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk
dihasilkan informasi. Sedangkan menurut Romney (2005), informasi adalah data yang telah
diproses dan diatur ke dalam bentuk output yang memiliki arti bagi orang yang menerima dan
menurut situs Wikipedia, informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran,
pengalaman atau instruksi.
Menurut Gordon B. Davis (1985), informasi adalah data yang telah diolah kedalam suatu
bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata atau berupa nilai yang dapat dipahami
didalam keputusan sekarang maupun masa depan. Menurut Barry E. Cushing (1985), informasi
menunjukkan hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna kepada orang yang
menerimanya.
Informasi adalah hasil proses atau hasil pengolahan data, meliputi hasil gabungan,
analisis, penyimpulan dan pengolahan sistem informasi komputerisasi. Selain itu, informasi
adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti. Dari beberapa definisi
informasi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah data yang diolah kemudian
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, menggambarkan
suatu kejadian (event) dan kesatuan nyata (fact and entity) serta digunakan untuk pengambilan
keputusan.
Data yang diolah menjadi informasi
AH SA DI SAYA
DIOLAH
FAK YA KU KULIAH DI
Menurut Romney (2005), ada enam karakteristik yang membuat suatu informasi
berguna dan memiliki arti bagi pengambilan keputusan, yaitu sbb:
1. Relevan, informasi harus memiliki makna yang tinggi sehingga tidak menimbulkan
keraguan bagi yang menggunakannya dan dapat digunakan secara tepat untuk
membuat keputusan.
2. Andal, suatu informasi harus memiliki keterandalan yang tinggi, informasi yang dijadikan
alat pengambil keputusan merupakan kejadian nyata dalam aktivitas perusahaan.
3. Lengkap, informasi tsb harus memiliki penjelasan yang rinci dan jelas dari setiap aspek
peristiwa yang diukurnya.
4. Tepat waktu, setiap informasi harus dalam kondisi yang update tidak dalam bentuk yang
using, sehingga penting untuk digunakan sebagai pengambilan keputusan.
5. Dapat dipahami, informasi yang disajikan dalam bentuk yang jelas akan memudahkan
orang dalam menginterpretasikannya.
6. Dapat diverifikasi, informasi tsb tidak memiliki arti yang ambigu, memiliki kesamaan
pengertian bagi pemakainya.
1. Komponen SIA
Kegiatan SIA terdiri atas beberapa unsur penting, yaitu: pelaku (orang) yang bertindak
sebagai operator sistem atau orang yang mengendalikan dan melaksanakan berbagai fungsi.
Prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dalam kegiatan mengumpulkan,
memproses dan menyimpan data tentang aktivitas bisnis perusahaan. Perangkat lunak
(software) dipakai untuk mengolah data perusahaan. Keberadaan perangkat computer, alat
pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan merupakan infrastruktur teknologi
informasi.
2. Subsistem SIA
Subsistem SIA terbagi menjadi dua subsistem, yaitu subsistem aktivitas operasi dan
subsistem pelaporan, yang dapat digambarkan sbb:
Gambar diatas menjelaskan subsistem Sistem Informasi Akuntansi dalam kegiatan proses bisnis
perusahaan, yaitu terdiri dari dua kelompok aktivitas.
a. Subsistem operasi, merupakan subsistem dari mulai terjadinya aktivitas transaksi atau
aktivitas bisnis kepada pendokumentasian arsip-arsip transaksi, baik secara normal
maupun secara elektronik yang terdiri dari empat subsistem aktivitas sbb:
1) Subsistem pendapatan (revenue cycle), mencakup kegiatan penjualan barang atau
jasa yang merupakan aktivitas bisnis perusahaan.
2) Subsistem pengeluaran (expenditure cycle) kegiatan pengadaan bahan baku, barang
dagangan, bahan pembantu, berikut biaya faktor input lainnya.
3) Subsistem produksi (production cycle) merupakan proses mengubah bahan baku,
bahan setengah jadi barang jadi.
4) Subsistem keuangan (finance cycle) kegiatan mengelola semua transaksi yang
diakibatkan oleh kegiatan, pendapatan, pengeluaran dan memproduksi barang/jasa.
Subsistem pelaporan ini merupakan kompilasi hasil kerja yang dihasilkan oleh sistem
buku besar beserta buku pembantunya, serta beberapa penyesuaian yang diperlukan dan
ringkasan hasil aktivitas operasional perusahaan. Subsistem penyusunan laporan keuangan
merupakan pusat dari sistem informasi akuntansi perusahaan, karena subsistem ini
melaksanakan kegiatan pengumpulan data dari berbagai sumber kegiatan.
Aktivitas mengumpulkan data terdiri atas: informasi transaksi yang dihasilkan oleh
subsistem operasi, informasi mengenai kegiatan pendanaan dan investasi, umpamanya
penerbitan dan pembayaran utang serta pembelian tunai atau penjualan surat berharga
bersifat investasi yang berasal dari analisis pada eksekutif keuangan. Informasi terkait dengan
anggaran yang disusun oleh bagian anggaran. Informasi mengenai ayat jurnal penyesuaian yang
telah disusun.
Berdasarkan informasi diatas, data akan digunakan sebagai bahan menyusun berbagai
laporan guna kepentingan internal maupun eksternal. Laporan dapat dihasilkan secara periodic
maupun sesuai dengan kebutuhan pimpinan. Selain menghasilkan laporan periodic, sistem
penyusunan laporan juga harus didesain sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan
informasi yang diminta oleh berbagai jajaran dalam organisasi. Kebutuhan informasi itu dapat
dijadikan sebagai pembanding antara kegiatan yang telah ditargetkan dengan hasil kerja yang
dilaporkan.
Aktivitas pendukung
1. Infrastruktur perusahaan
MARGIN
2. Pengembangan sumber daya manusia
3. Manajemen teknologi
4. Pembelian
MARGIN
Aktivitas utama
Diagram yang disajikan tsb menerangkan rantai nilai sebagai konseptualisasi aktivitas
dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Rantai nilai organisasi ini terdiri atas lima aktivitas
utama yang secara langsung memberikan nilai kepada para pelanggannya dan empat aktivitas
pendukung, yaitu sbb:
1. Inbound logistics, yang terdiri atas penerimaan, penyimpanan dan distribus bahan baku
yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijual kepada
pelanggan.
2. Operasi (operation), adalah aktivitas yang mengubah masukan menjadi produk atau jasa
yang siap untuk dipasarkan.
3. Outbond logistics, adalah aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi
kepada para pelanggan.
4. Pemasaran dan penjualan, mengarah pada aktivitas yang berhubungan dengan
membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi.
5. Pelayanan (service), yaitu memberikan dukungan pelayanan purnajual kepada para
pelanggan.
Aktivitas pendukung dalam rantai nilai berperan mendukung kegiatan yang dilakukan
oleh aktivitas utama, kegiatan aktivitas pendukung ini bertujuan untuk emningkatkan kinerja
dan dukungan penuh terhadap pelaksanaan fungsi kelima aktivitas utama dalam operasional
perusahaan. Adapun aktivitas pendukung memiliki fungsi sbb:
1. Infrastruktur perusahaan, meliputi semua aktivitas yang berhubungan dengan aktivitas
akuntansi, peraturan dan aspek legalitas dan administrasi umum yang merupakan aspek
utama dalam pelaksanaan sebuah operasional organisasi.
2. Sumber daya manusia, aktivitas sumber daya manusia adalah unsur yang menentukan
kemajuan organisasi bisnis, aktivitas yang terkait adalah perencanaan SDM, mutasi,
sistem jenjang karier, penggajian dan pensiunan karyawan.
3. Teknologi, mengadopsi sebuah teknologi kedalam aktivitas operasional perusahaan
adalah sesuatu yang menguntungkan, apabila dilakukan tanpa perencanaan yang
matang akan berdampak kepada kerugian perusahaan. Teknologi yang dipakai harus
bertujuan menunjang pelaksanaan aktivitas utama.
Berdasarkan diagram rantai nilai dan penjelasan diatas, posisi Sistem Informasi
Akuntansi berperan di semua aktivitas rantai nilai tsb. SIA mendukung kegiatan aktivitas utama
dan juga berperan dalam aktivitas pendukung. Laporan yang dihasilkan SIA akan membantu
manajemen di basis aktivitas utama maupun di aktivitas pendukung. Laporan tsb dapat
dijadikan bahan untuk membuat keputusan penting dalam rangka operasional perusahaan.
Merancang Sistem Informasi Akuntansi yang tepat dapat memberikan nilai tambah yang
optimal bagi perusahaan. Tujuan merancang SIA tsb dapat menghasilkan hal-hal sbb:
1. Jika sistem dan prosedur kerja ditata secara tepat maka produk yang dihasilkan lebih
efisien, melalui SIA dapat dibuat SOP sehingga tidak ada pekerjaan yang menyimpang
dan memudahkan pengendalian produksi oleh manajer.
2. Sebuah pekerjaan yang dilakukan terencana sesuai prosedur dapat meningkatkan
efisiensi. Perancangan SIA yang baik dapat membantu memperbaiki efisiensi jalannya
suatu proses, misalnya tersedia data dan informasi secara tepat waktu.
3. Informasi yang diterima dengan tepat waktu dapat meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan. Melalui SIA dapat dihasilkan informasi yang akurat sehingga pengambilan
keputusan dengan informasi tepat waktu dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
4. Merancang SIA secara baik dan utuh akan mempermudah proses alih pengetahuan dan
pengalaman, terutama pada tingkat operator dan desainer. Semua kreativitas yang
muncul dari penularan pengetahuan akan meningkatkan keunggulan perusahaan.
Peningkatan keuntungan yang diraih perusahaan biasanya berasal dari perancangan SIA
yang dilakukan dengan baik, bagaimana mengintegrasikan rantai nilai dalam organisasi
sehingga timbul efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan. Perlu dipikirkan bagaimana
pelanggan dapat mengakses langsung pesanannya melalui media internet sehingga menyingkat
jarak yang ditempuh.
Menurut Wijayanto (2002), Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem informasi
yang bersifat menyeluruh, bertujuan untuk menyajikan berbagai informasi yang jauh lebih luas
daripada informasi akuntansi yang bersifat historis. Menurut Jogiyanto (2005), Sistem Informasi
Manajemen (Management Information Systems) merupakan penerapan sistem informasi
didalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan
manajemen.
George M. Scott (2001) menyebutkan, Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan
dari interaksi sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial
maupun kebutuhan operasi. Menurut Barry E. Cushing (1985), Sistem Informasi Manajemen
adalah kumpulan dari manusia dan sumber daya modal didalam suatu organisasi yang
bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen. Menurut Frederick H. Wu (1985), Sistem Informasi
Manajemen adalah kumpulan-kumpulan dari sistem yang menyediakan informasi untuk
mendukung manajemen.
Menurut Gordon B. Davis (1985), Sistem Informasi Manajemen adalah sistem manusia
atau mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi
pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Menurut Wijayanto (2002), Sistem Informasi
Akuntansi adalah susunan berbagai dokumen , alat komunikasi, tenaga pelaksana dan berbagai
laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan.
Menurut Romney (2005), Sistem Informasi Akuntansi adalah sumber daya manusia dan modal
dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk (1) persiapan informasi keuangan dan (2)
informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan.
Dari beberapa definisi tsb, dapat dirangkum bahwa SIM adalah kumpulan dari interaksi sistem
informasi dan menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen.
SIM merupakan suatu sistem yang melakukan berbagai fungsi untuk menyediakan
semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi. SIM merupakan kumpulan dari
sistem operasi. SIM tergantung pada besar-kecilnya organisasi, dapat terdiri atas sistem
informasi berikut:
1. Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information Systems) menyediakan informasi
dari transaksi keuangan.
2. Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information Systems) menyediakan informasi
untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan pemasaran, kegiatan penelitian pasar dan
lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
3. Sistem Informasi Manajemen Persediaan (Inventory Management Information Systems).
4. Sistem Informasi Personalia (Personnel Information Systems).
5. Sistem Informasi Distribusi (Distribution Information Systems).
6. Sistem Informasi Pembelian (Purchasing Information Systems).
7. Sistem Informasi Kekayaan (Treasury Information Systems).
8. Sistem Informasi Analisis Kredit (Credit Analysis Information Systems).
9. Sistem Informasi Penelitian dan Pengembangan (Research and Development
Information Systems).
10. Sistem Informasi Teknik (Engineering Information Systems).
Semua sistem informasi tsb dimaksudkan memberikan informasi kepada semua level
manajemen. Pada organisasi yang kecil, SIA (Sistem Informasi Akuntansi) hampir mewakili
semua SIM (Sistem Informasi Manajemen) atau dengan kata lain, SIA adalah SIM dan SIM
adalah SIA. Pada organisasi yang besar, SIA merupakan subsistem dari SIM. SIA merupakan
subsistem yang terbesar dari SIM. George M. Scott memberikan sejumlah angka untuk
organisasi yang besar, sekitar sepertiga sampai dengan setengah dari total transaksi yang
diproses adalah transaksi akuntansi dan untuk organisasi yang kecil 70% atau lebih transaksi
kebanyakan adalah transaksi akuntansi.
Semua data didalam organisasi ditangani oleh SIM dan menghasilkan semua informasi
yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Informasi yang dihasilkan oleh SIM dapat
berupa informasi keuangan dan informasi dari pengolahan data transaksi yang bukan bersifat
keuangan. SIA sebagai subsistem yang terbesar dalam SIM memegang peranan yang sangat
penting, sehingga untuk memahami SIA, berarti harus memahami SIM secara menyeluruh.
1. Transaksi Keuangan
2. Transaksi Nonkeuangan
Transaksi nonkeuangan dapat diartikan sebuah kejadian yang diproses oleh sistem
informasi manajemen yang memiliki makna lebih luas daripada transaksi keuangan,
umpamanya peristiwa penandatanganan kesepakatan kerja sama (MOU) antara suatu
perusahaan dengan perusahaan lain terkait dengan pasokan bahan baku untuk produksi, maka
kejadian ini dapat dicatat oleh sistem informasi perusahaan sebagai sebuah transaksi.
Kesimpulan
Peran SIA secara umum adalah mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan
transaksi dalam organisasi, membantu organisasi mengadopsi dan mempertahankan posisi
strategis, memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
Hal yang penting adalah sistem informasi harus mengumpulkan dan mengintegrasikan, baik
data keuangan maupun data nonkeuangan dari aktivitas organisasi. Keberhasilan suatu SIA
ditentukan oleh kualitas informasinya. Oleh karena itu, perlu sistem yang baik untuk
menghasilkan informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
BAB II
SISTEM DAN TEKNIK DOKUMENTASI
Dalam menganalisis dan merancang suatu sistem informasi akuntansi, analisis sistem
akan dihadapkan pada beberapa permasalahan yang berkaitan dengan kebutuhan informasi
oleh berbagai pihak. Untuk menyelesaikan masalah tsb, seorang analis sistem harus memiliki
bekal teknik pendokumentasian yang baik. Teknik tsb diharapkan dapat digunakan untuk
menganalisis setiap permasalahan yang dihadapi.
Dalam Statement of Auditing Standard (SAS) 55, Consideration of the Internal Control
Structure in a Financial Statement Audit mensyaratkan auditor independen memiliki
pemahaman atas sistem pengendalian internal perusahaan sebelum melakukan audit (Romney,
2005). Atas alasan tsb, para auditor sistem direkomendasikan untuk menggunakan bagan alir
ketika mendokumentasikan sebuah sistem yang komplek dan rumit. Dengan gambaran tsb,
auditor sistem akan mudah melihat kelemahan dan kekuatan pengendalian suatu perusahaan.
1) Sumber dan tujuan data. Penggunaan symbol pada sumber dan tujuan data yang
digunakan pada diagram arus data merupakan gambaran sebuah institusi perusahaan
maupun orang personal yang menggunakan informasi dari sistem tsb. Pada dasarnya,
sumber dan tujuan tsb disebut sebagai entitas, sumber dan tujuan data tsb dinotasikan
dengan kotak persegi empat.
2) Arus data (data flow), pergerakan data menggambarkan aliran data melalui
pemrosesan, file data dan entitas data. Pergerakan data melalui file data dan entitas
data akan mengalir melalui tahapan pemrosesan data sesuai dengan modul yang
tersedia. Untuk menggambarkan aliran data tsb, ditunjukkan dengan garis lurus atau
melengkung dengan tanda panah.
Pada gambar 2.2 diatas menjelaskan penerimaan pembayaran dari konsumen dalam bentuk
pembayaran uang dan pengiriman ke sistem piutang agar terjadi pembaharuan pencatatan
saldo piutang, pembayaran dalam bentuk tunai dikirim ke bank perusahaan untuk dicatat
sebagai setoran ke bank. Aliran lain adalah melalui sistem untuk mencatat perubahan saldo
piutang pada sistem. Departemen kredit akan melakukan pembaharuan saldo piutang atas
nama pelanggan yang telah menyerahkan sejumlah uang berdasarkan informasi piutang yang
diterima dari sistem.
Untuk menjelaskan kepada pembaca, sistem diagram arus data diawali dengan
menampilkan diagram konteks (context diagram) yang bertujuan menjelaskan gambaran
ringkas tentang sistem tsb. Diagram ini menjelaskan sistem pemroses data dan entitas eksternal
yang menjelaskan arah dan tujuan sebuah proses sistem.
Gambar 2.3 diatas menunjukkan bahwa sistem pemrosesan penjualan dimulai dari penerimaan
pesanan pelanggan, bagian kredit akan memverifikasi kelayakan pemberian kredit kepada
pelanggan, departemen penjualan mengirim surat pengeluaran barang ke departemen gudang,
departemen pengiriman menerima barang dan slip pengepakan dan dokumen pengiriman,
sedangkan departemen pengendalian persediaan menerima dokumen pengeluaran barang dari
departemen penjualan. Dalam sistem pesanan penjualan, departemen pengeluaran barang dari
departemen penjualan. Dalam sistem pesanan penjualan, departemen penagihan berperan
mendistribusikan ke berbagai departemen, diantaranya ke departemen piutang dagang dalam
bentuk salinan buku besar dan departemen buku besar.
tentukan sub-sub yang akan menjadi entitas, awali dengan membuat diagram konteks, lakukan
pengidentifikasian arus data, apa saja yang menjadi kelompok arus data, identifikasi kegiatan
transformasinya, pelajari seluruh dokumen atau tempat penyimpanan data dan pelajari sumber
dan tujuan data, tandai setiap langkah proses kerja dan lengkapi dengan notasi yang jelas
(terutama pada sub-sub bagian) guna memudahkan penelusuran kejadian.
2) Bagan alir dokumen, yaitu diagram yang menggambarkan arus dokumen melalui berbaai
departemen dan fungsi dalam sebuah organisasi. Bagan alir dokumen, khususnya
berguna untuk menganalisis kelengkapan prosedur pengendalian didalam suatu sistem,
seperti pemeriksaan internal dan pemisahan fungsi. Bagan alir dokumen serupa dalam
hal format dengan bagan alir analitis, tetapi lebih memuat sedikit rincian mengenai
fungsi pemrosesan dari setiap entitas yang digambarkan dalam bagan. Simbol yang
digunakan dalam bagan ini adalah symbol yang menjelaskan aliran dokumen.
3) Bagan alir program, menunjukkan proses penjelasan yang dibutuhkan oleh auditor
untuk memperjelas proses yang dituangkan pada bagan alir sistem. Bagan alir dokumen
merupakan bagan pelengkap dari bagan alir sistem, bagan ini mendukung dan
mendeskripsikan logika yang dibuat pada bagan alir sistem.
Gambar 2.8: Hubungan antara Bagan alir program dan bagan alir sistem
Kesimpulan
Seorang analis sistem harus memiliki bekal teknik pendokumentasian yang baik. Bekal
tsb diharapkan mampu membantu seorang analis dalam menganalisis setiap permasalahan
yang terjadi. Statement of Auditing Standard (SAS) 55, mensyaratkan auditor independen
memiliki pemahaman atas sistem pengendalian internal perusahaan sebelum melakukan audit
(Romney, 2005). Atas alasan tsb, para auditor direkomendasikan untuk menggunakan bagan
alir ketika mendokumentasikan sistem yang luas dan rumit. Dengan gambaran grafis tsb,
auditor akan mudah melihat kelemahan dan kekuatan pengendalian suatu perusahaan. Teknik
dokumentasi yang populer digunakan adalah diagram arus data dan bagan alir yang terdiri atas
bagan alir dokumen, bagan alir sistem dan bagan alir program. Alat pendokumentasian tsb
dilengkapi dengan deskripsi naratif sistem, yaitu penjelasan pertahap mengenai komponen dan
interaksi sistem.
BAB III
SISTEM KOMPUTERISASI DATA AKUNTANSI
Sistem pengolahan data elektronik menggunakan media computer terdiri dari beberapa
mekanisme kerja, yaitu sistem tidak langsung (batch processing), sistem langsung (real-time
processing), sistem database, sistem distribusi dan sistem time sharing.
Sistem real time merupakan suatu sistem pengolahan data yang membutuhkan tingkat
transaksi yang sangat tinggi. Hal ini mengingat bahwa kebutuhan transaksi harus diperoleh
pada saat yang sama, sebagai bagian dari pengendalian sistem secara keseluruhan. Sistem ini
memungkinkan untuk mengirimkan data ke computer pusat, diproses di computer pusat
langsung pada saat diterima dan kemudian mengirimkan kembali hasil pengolahan ke pengirim
data saat itu juga.
Pada sistem real time, pengolahan data harus berpusat pada CPU yang relative besar
karena sistem ini didukung oleh sistem operasi yang rumit dan sistem aplikasi yang panjang dan
kompleks. Mekanisme kerja real time pada waktu memasukkan transaksi, otomatis computer
pusat akan aktif dan mengolah masukan dan secara real time akan melaporkan output-nya
melalui layar monitor ataupun hasil cetakan. Pangkalan data yang digunakan biasanya memiliki
memori yang sangat besar terutama untuk menampung entry data secara serentak dari
berbagai media input.
Saat petugas akan memeriksa pesanan penjualan disetujui atau tidak, maka terminal akan
memberikan penjelasan perihal disetujui atau tidaknya pesanan tsb. Fasilitas ini memungkinkan
pengaturan persediaan dapat terpantau setiap saat dan lebih menguntungkan pihak
perusahaan untuk melayani pelanggan secara maksimal dan tepat waktu. Sistem ini akan
menginformasikan kepada petugas kapan saat persediaan ditambah serta adanya jeda waktu
untuk penagihan kredit kepada pelanggan.
Data pesanan dikirim ke terminal untuk membuat salinan faktur penjualan dan secara otomatis
piutang dapat diperbaharui, file persediaan akan diperbaharui dan kesiapan untuk melakukan
pesanan kembali guna mengisi persediaan. Dengan demikian, dokumen pembelian secara
otomatis akan tercatat di terminal. Sistem ini dapat juga dirancang membuat analisis tentang
produk, pelanggan, wilayah penjualan yang digarap, serta usia piutang dapat diketahui melalui
laporan akuntansi.
3. Sistem Database
Database merupakan gabungan file yang membentuk file utama (master file) yang saling
terkait, dalam database file merupakan gabungan dari record dan record merupakan gabungan
dari field atau atribut suatu entitas. Pada gambar dibawah ini merupakan struktur file database.
Database
(gabungan file)
File
(gabungan record)
Record
(gabungan field,
catatan tentang field)
Field
(tentang no.pelanggan,
nama, kota, dsb)
Gambar 3.4: Skema hierarki data dalam database
Hierarki data dalam database pada gambar diatas menggambarkan bagaimana data disimpan
dalam sistem computer yang ditunjukkan adanya gabungan elemen dasar yang biasa disebut
hierarki data dalam sistem database. Bentuk biasa tsb memiliki struktur catatan yang
dicontohkan sbb:
Catatan piutang
Nama Alamat No. Telp Saldo yg Penjualan Retur Diskon Saldo
lalu penjualan penjualan baru
Gabungan field (atribut suatu entitas) seperti nomor pelanggan, nama pelanggan,
alamat pelanggan, nama kota, provinsi, kode pos, serta atribut-atribut lain yang menjelaskan
suatu entitas (seorang pelanggan), bergabung menjadi filed. Gabungan dari field ini akan
membentuk catatan (record), record pelanggan terdiri dari berbagai macam pelanggan, mulai
catatan pelanggan pertama sampai catatan pelanggan ke 2000 (tergantung banyak pelanggan
yang dimiliki perusahaan).
Gabungan dari record akan membentuk file, misalnya ada file pelanggan, ada file
penjualan dan ada file persediaan. Sama dengan file pelanggan, file penjualan juga merupakan
kumpulan dari record (catatan) tentang penjualan, demikian juga file persediaan merupakan
kumpulan dari record (catatan) tentang persediaan barang.
Gabungan dari file-file tsb yang saling berhubungan dan dikendalikan secara terpadu
akan membentuk database. Dengan demikian, sistem database merupakan kumpulan file-file
yang terbentuk dari gabungan record (catatan) dan record tsb berasal dari atribut sebuah
entitas yang dinamakan field.
Romney (2005) menjelaskan, bahwa ada dua jenis file dasar dalam sistem database,
yaitu file utama (master file) dan file transaksi (transaction file). File utama diibaratkan sebagai
buku besar dalam sistem akuntansi manual, file utama menyimpan semua informasi tentang
sumber daya perusahaan dan semua elemen yang terkait dalam pelaksanaan perusahaan.
Sedangkan file transaksi diibaratkan sebagai jurnal transaksi pada sistem akuntansi manual,
yang berisi semua catatan kejadian (event) selama periode akuntansi. File transaksi bersifat
tidak permanen, selama satu periode akuntansi file ini akan diperbaharui yaitu pada saat
penutupan buku besar.
Kebutuhan penambahan file utama seiring melebarnya usaha perusahaan tanpa disadari
banyak perusahaan menjadi tuntutan utama. Memperlakukan data sebagai sumber daya
perusahaan yang dikelola dan dijaga secara rahasia oleh seluruh unit atau departemen dalam
Anjar Wibisono | Sistem Informasi Akuntansi
Sia-Uniba 25
perusahaan, bukan menjadi tanggung jawab satu departemen saja. Data yang terintegrasi
dicapai melalui kombinasi file utama yang dapat diakses secara langsung oleh program aplikasi
lain dan kondisi dapat dilakukan apabila dikelola dengan menggunakan sebuah program yaitu
sistem Database Management System (DBMS). DBMS merupakan program penghubung
(interface) antara database dengan program aplikasi lain, adanya kerjasama antara DBMS
dengan program aplikasi lain untuk menggunakan database dinamakan sistem database.
a. Skema database
Skema database mendiskripsikan hubungan logis antara satu record (catatan) dengan
record lainnya. Pengertian skema memiliki tiga pendekatan standar.
1) Skema tingkat konseptual, yaitu gambaran seluruh tampilan database dalam suatu
perusahaan, skema ini mengidentifikasikan semua elemen data dan hubungan
antara data tsb, yaitu gambaran rincian tentang file pelanggan, file persediaan, file
penjualan, dsb. Tingkat ini mendeskripsikan pemetaan ke tingkat internal
2) Skema tingkat eksternal, yaitu penggabungan pandangan logis pemakai individual
tentang elemen-elemen database menjadi pandangan ke tingkat konseptual
3) Skema tingkat internal, yaitu merupakan rincian tentang penyimpanan data pada
level yang terendah dari database (field) yang menggambarkan rincian tentang
nomor pelanggan, currency, nama pelanggan, riwayat penjualan, dsb.
b. Kelebihan dan kelemahan sistem database
C. Program Aplikasi
Penggunaan perangkat lunak (software) dalam pengolahan data saat ini sudah umum,
pasar perangkat lunak berlomba-lomba menawarkan keunggulan produknya sesuai dengan
kebutuhan pemakai. Produsen perangkat lunak membuat perangkat lunak untuk keperluan di
bidang akuntansi, dibidang teknik, dibidang kedokteran, dsb.
Perangkat lunak yang dibuat untuk akuntansi telah berkembang pesat. Produsen ada
yang berasal dari luar negeri dan ada juga produsen local, seiring pertumbuhan pengetahuan
informasi dan teknologi di Indonesia.
Kadangkala karena waktu yang sangat pendek terhadap tenggat waktu yang ditentukan
oleh manajemen, bagian sistem informasi tidak mampu mengembangkan sendiri aplikasi yang
diperlukan perusahaan. Sebagai gantinya, dilakukan pembelian paket perangkat lunak, yaitu
perangkat lunak yang dibuat oleh suatu vendor yang ditujukan untuk menangani masalah
tertentu. Dengan menggunakan perangkat lunak seperti ini, para spesialis sistem informasi
tidak perlu membuat program dan tentu akan menyingkat waktu tersedianya sistem informasi
yang dikehendaki.
Pada praktiknya, sebuah paket perangkat lunak seringkali belum sesuai dengan semua
kebutuhan perusahaan. Namun, kemampuan yang ditawarkan sebuah paket perangkat lunak
jauh melebihi dari kebutuhan. Oleh karena itu, diperlukan pula tindakan untuk mengidentifikasi
antara kemampuan yang ditawarkan paket perangkat lunak dengan kebutuhan perusahaan.
Satu hal lagi yang juga perlu diketahui, umumnya paket perangkat lunak dijual dalam
bentuk modul-modul secara terpisah; misalnya berupa modul Account Payable, Accounts
Receivable, Payroll dan General Ledger. Pada keadaan seperti ini, tentu saja modul-modul yang
sekiranya belum diperlukan tidak dibeli.
Beberapa produk perangkat lunak yang tersedia saat ini di pasaran secara ringkas dapat
dijelaskan sbb.
1.MYOB
MYOB (Mind Your Own Business) merupakan program manajemen bisnis yang terpadu yang
dijalankan pada sistem operasi Windows. Saat ini, sudah lebih dari ribuan salinan program
MYOB dipakai di beberapa Negara maju, seperti Amerika Serikat, Australia, Kanada, Selandia
Baru, Inggris, Singapura dan Malaysia. Demikian pula halnya di Indonesia, mulai dipasarkan
produk MYOB sejak th 1999.
Pada produk MYOB accounting plus, program ini tidak hanya mengotomatisasi pembukuan, tapi
juga mengintegrasikan secara lengkap seluruh fungsi akuntansi kedalam satu program aplikasi.
Penggunaan program ini dapat menghemat biaya, sebab mengurangi penggunaan kertas dalam
membuat dokumen, disamping itu juga menghemat waktu untuk menelusuri kesalahan, lebih
mudah dalam menyiapkan laporan keuangan dan laporan lainnya, serta lebih fleksibel karena
mudah disesuaikan dengan sistem akuntansi perusahaan.
Accpac General Ledger adalah sebuah kumpulan buku besar pada sistem akuntansi. Semua
transaksi keuangan akan disatukan dan di-input/dikumpulkan (batch) sebelum proses
penempatan ke laporan buku besar. Program aplikasi ini lebih focus pada general ledger
system, pada sistem kumpulan buku besar mempunyai beberapa keunggulan sbb:
a. Pengelompokan transaksi sesuai jenisnya
b. Sebelum tutup buku, masih ada kesempatan untuk melakukan cetak dan perbaikan
kesalahan
c. Laporan keuangan sementara dapat dihasilkan dengan penempatan. Penempatan
sementara untuk mengetahui pengaruhnya
d. Lebih mudah melakukan pekerjaan jejah audit (autitrial) serta menghasilkan laporan
yang dapat dipercaya
Pada sistem akuntansi manual, semua transaksi di-input pada jurnal dengan saldo debit dan
kredit, tanggal, deskripsi dan keterangan untuk referensi yang perlu ditambahkan.
Zahir accounting saat sekarang cukup populer dan pada dasarnya, program ini lebih
memfokuskan diri pada pengguna yang tidak memahami teori akuntansi, seperti para
pengusaha kecil dan menengah. Kebanyakan para pengusaha kurang memperhatikan manfaat
laporan keuangan, seperti laporan laba rugi atau neraca, mereka lebih membutuhkan informasi
tentang cash flow, perputaran barang dagangan dan pemasaran. Untuk itu, software ini
mencoba menjawabnya dengan memasarkan produknya lebih dekat dengan pasar.
Melalui program aplikasi ini biasanya pemakai dapat mengetahui informasi tentang
mana produk yang paling menguntungkan, di wilayah mana suatu produk diserap oleh pasar
atau wilayah mana penjualan paling tinggi, produk jenis apa yang paling laris dan berbagai
informasi lain yang dapat membantu mengambil keputusan strategis. Biasanya seluruh
informasi tsb disajikan dalam bentuk grafik yang mudah dipahami serta interaktif, selain itu
tersedia laporan pendukung lain.
Seluruh transaksi dibuat dalam bentuk tampilan formulir yang mudah dipahami dan
sering digunakan dalam bisnis sehari-hari, mengisinya semudah mengisi nota penjualan atau
menulis cek, seluruh proses akuntansi, laporan dan grafik otomatis dibuat. Menggunakan
bahasa Indonesia dan tidak menggunakan istilah-istilah yang sulit dimengerti.
Seluruh laporan dapat diklik untuk membuka kembali transaksi aslinya, sehingga mudah
diaudit, serta dapat dipindahkan ke berbagai format, seperti MS Office Excel untuk dapat diolah
lebih lanjut oleh konsultan perusahaan. Terdapat laporan audit trail yang menyimpan jejak
perubahan transaksi, dimana dapat ditampilkan jurnal transaksi asli sebelum transaksi tsb diedit
atau dihapus, beserta nama peng-input dan waktu kejadiannya.
Selain dari aplikasi diatas, banyak aplikasi lain yang dapat digunakan dalam sistem
komputerisasi data akuntansi seperti Payroll, General Ledger, Simply Accounting, Peachtree,
Turbocash, dll.
Kesimpulan
Jika kita ingin mengaplikasikan computer dalam proses data akuntansi, sebaiknya
mengetahui cara mengolah data untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam
akuntansi. Pengolahan data terdiri atas beberapa sistem, yaitu sistem tidak langsung (batch
oriented), sistem langsung (real time), sistem database. Selain itu, kita dapat juga mengetahui
beberapa aplikasi yang digunakan dalam proses komputerisasi akuntansi. Aplikasi tsb, antara
lain MYOB, General Ledger (AccPac), DacEasy, Payroll, Simply Accounting, Peachtree,
Trubocash, dll.
BAB IV
PROSES TRANSAKSI BISNIS
Melalui subsistem, SIA melakukan kegiatan pemrosesan semua kegiatan transaksi keuangan
maupun bersifat nonkeuangan secara langsung berpengaruh terhadap pemrosesan transaksi
keuangan perusahaan.
Sistem informasi akuntansi memiliki tiga subsistem, yang melakukan pemrosesan sbb.
Subsistem pemrosesan transaksi melakukan kegiatan memproses semua yang berkaitan
dengan kegiatan operasional bisnis harian
Subsistem buku besar, buku pembantu melakukan laporan keuangan berbentuk laporan
laba rugi, neraca, dsb
Subsistem pelaporan manajemen bertujuan membantu menyediakan untuk pimpinan
perusahaan dengan berbagai informasi dengan tujuan khusus (misalnya anggaran,
laporan kinerja serta laporan pertanggungjawaban) yang dapat digunakan sebagai
pengambilan keputusan perusahaan
terintegrasi. Media yang saat dapat diandalkan adalah dengan menggunakan program sistem
manajemen database terpadu (Integrated Database Management Systems).
Sistem database yang dirancang dalam bisnis yang bersifat open systems memerlukan
prosedur pengendalian yang besar termasuk membaginya kedalam dua sistem database, yaitu
closed systems databse untuk data darurat demi melayani kebutuhan internal perusahaan dan
open systems database yang dapat digunakan dalam proses hubungan eksternal dengan
pelanggan dan pemasok serta pihak luar yang terkait. Penggunaan model database dengan
Database Management Systems (DBMS) yang berelasional (Relational Database Management
Systems (RDBMS) sebagai pendukung penerapan ERP dalam bisnis yang Open systems.
Arsitektur database pada open systems memberikan peluang bisnis yang lebih luas,
disamping memiliki risiko berupa keterbukaan data perusahaan. Kebijakan manajemen
information technology (IT) menerapkan dengan memilah kelompok data dalam closed systems
database dan sebagian lagi dalam kelompok data dalam open systems database perlu
dipertimbangkan, mengingat tingkat keamanan yang berisiko tinggi dan implikasi pada
pengendalian biaya yang sangat besar bila menerapkan full open systems database.
Untuk kegiatan bisnis tertentu dapat menerapkan teknologi mirroring atas data yang
bersifat keluar, yaitu pada pelanggan dan pada pemasok. Pada open systems, paling tidak
menerapkan validasi input data pada akses masuk sistem yang berlapis dengan teknik
kriptografi (enkripsi) pada pemakai yang memiliki akses serta penerapan biometric validation
system dengan berbagai bentuknya.
Berdasarkan deskripsi tsb diatas, alur transaksi tsb dapat digambarkan pada bagan alir berikut.
a. Pengertian E-Business
E-business (electronic business) dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang
dilakukan secara otomatis dan semi-otomatis dengan menggunakan sistem informasi
computer. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem
pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel.
Dalam penggunaan sehari-hari, e-business tidak hanya menyangkut e-commerce saja.
Dalam hal ini, e-commerce lebih merupakan sub-bagian dari e-business, sementara e-business
meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis yang menggunakan data elektronik, termasuk
pemasaran internet. E-business memberi kemungkinan untuk pertukaran data antara satu
perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, internet, intranet, extranet atau
kombinasi diantaranya.
b. Model E-business
Istilah e-business sebenarnya merupakan interaksi yang didukung oleh keberadaan
teknologi antara orang perorangan dan organisasi. Namun, seiring perkembangan teknologi
informasi, sekarang interaksi tidak hanya terjadi antara perorangan dengan organisasi, tetapi
telah meluas ke berbagai kegiatan, seperti perdagangan, pemerintahan dan pendidikan.
Berdasarkan jenisnya, e-business dapat dikelompokkan sbb.
1) B2C (Business to Consumer), merupakan interaksi yang terjadi antara individu dengan
orang, model ini memiliki ciri-ciri sbb.
Terjadi antara organisasi dengan perorangan
Melibatkan uang dalam jumlah terbatas
Intensitas transaksi jarang terjadi
Relasi terjadi sangat sederhana
Anjar Wibisono | Sistem Informasi Akuntansi
Sia-Uniba 33
Walaupun beberapa kemiripan antara e-business B2C dan e-business B2B, terdapat
beberapa perbedaan penting diantara keduanya.
1. E-business B2C sering melibatkan dua pihak yang mungkin tidak pernah terlibat dalam
suatu transaksi sebelumnya, sedangkan B2B sebagian besar transaksinya terjadi antar
organisasi yang telah membangun hubungan antara satu dengan yang lainnya.
2. Transaksi B2C secara relative merupakan transaksi yang sederhana. Sebaliknya transaksi
B2C, organisasi penjual sering memberikan kredit ke para pelanggannya dan juga
memperbolehkan mereka membayar secara mencicil.
2. Sistem kunci ganda atau (PKI=Public Key Infrastructure), yaitu satu kunci digunakan
untuk umum dan kunci yang satu digunakan sebagai kunci rahasia dan hanya diketahui
oleh pemilik kunci saja
g. Infrastruktur E-business
Dalam praktiknya, untuk mengoperasikan jaringan e-business memerlukan perangkat
pendukung. Perangkat pendukung ini memiliki karakteristik masing-masing dan dalam
penerapannya, perusahaan harus menentukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Berikut adalah berbagai model jaringan sebagai alternatif pilihan bagi perusahaan.
1. Local Area Network (LAN), merupakan jaringan computer dan peralatan pendukung
lainnya, yang lokasinya dekat antara satu dan lainnya (biasanya dalam satu gudang).
2. Wide Area Network (WAN), merupakan jaringan computer dan peralatan lainnya yang
mencakup wilayah geografis yang luas, biasanya dalam satu kota atau wilayah Negara
3. Value Added Network (VAN), merupakan sistem komunikasi jarak jauh yang didesain
dan dikelola oleh perusahaan yang mandiri. Perusahaan tsb menawarkan hardware
(perangkat keras) dan software (perangkat lunak) yang telah dikhususkan untuk
menfasilitasi pertukaran data antara berbagai jaringan pribadi
4. Internet, merupakan hubungan antar berbagai jenis computer dan jaringan di dunia
yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tsb memanfaatkan
kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protocol standar
dalam berkomunikasi, yaitu protocol TCP/IP yang berisikan informasi dan sebagai sarana
komunikasi data yang berupa suara, gambar, video dan teks.
5. Intranet, merupakan jaringan privat (privat network) yang menggunakan protocol
internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam
perusahaan tsb kepada karyawannya.
6. Ekstranet, merupakan jaringan pribadi yang menggunakan protocol internet dan sistem
telekomunikasi public untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara
aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), pelanggan dan mitra (partner).
Ekstranet juga dipergunakan untuk menyediakan akses terbatas dan terkendali ke data
operasional internal.
E.Pemrosesan Transaksi
1. Pada dasarnya, ada 4 langkah dalam pemrosesan data transaksi, yaitu sbb:
a. Input data. Langkah pertama ini merupakan suatu kegiatan yang langsung dicatat
oleh petugas atau melalui media computer, melalui tampilan entry data (computer
data entry screen). Data entry yang diotomatisasikan pada dokumen sumber (source
data automation) merupakan salah satu cara untuk memperbaiki ketepatan dan
efisiensi pada saat pemasukan data.
b. Pemrosesan data. Kegiatan memasukkan data telah selesai dilakukan, langkah
berikutnya dilakukan pembaharuan antara data baru yang sudah dimasukkan
dengan data lam, misalnya transaksi penjualan informasi ini akan mempengaruhi
persediaan barang di gudang. Proses pembaharuan terhadap data yang disimpan
berhubungan dengan sumber daya perusahaan dan petugas yang melakukan. Proses
ini terjadi secara periodic, sehingga data selalu akurat.
c. Penyimpanan data. Agar data mudah diakses dan efisien, maka data harus dikelola
secara baik sesuai dengan tingkatnya. Data diatur dan diletakkan secara teratur.
Entitas adalah sesuatu yang disimpan berupa informasinya, setiap entitas memiliki
karakteristik dan atribut khusus untuk disimpan.
d. Output informasi. Merupakan hasil pengolahan data yang telah menjadi informasi
yang dihasilkan oleh sebuah sistem. Dari output ini, selanjutnya dimanfaatkan oleh
berbagai tingkatan manajemen perusahaan untuk membuat perencanaan dan
keputusan perusahaan.
F.Siklus Transaksi
Pada perusahaan yang berorientasi profit maupun nonprofit, jika diamati secara
langsung, terdapat 3 siklus kegiatan yang umumnya dilakukan. Ketiga siklus itu meliputi siklus
pengeluaran, siklus konversi dan siklus pendapatan. Semua siklus ini selalu terdapat pada
semua jenis bisnis.
1. Siklus pengeluaran
Siklus pengeluaran merupakan segala sumber daya yang berkaitan dengan tenaga kerja,
bahan baku dan property yang diwujudkan dalam bentuk pertukaran dengan peredaran kas
yang digunakan sebagai menjalankan aktivitas transaksi perusahaan. Misalnya, pembayaran
upah tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung, biaya pembelian bahan baku dan
bahan pembantu, berikutnya adalah kegiatan penggunaan alat untuk memproduksi (mesin,
kendaraan, gedung pabrik/kantor), semua aktivitas yang berkait dengan penerimaan dari
pembelian bahan baku, peralatan akan mengakibatkan perubahan terhadap akun utang
dagang, persediaan dan pengeluaran kas. Aktivitas penggunaan tenaga kerja akan
mempengaruhi akun pembayaran gaji karyawan dan pengeluaran kas.
2. Siklus Konversi
Siklus konversi merupakan aktivitas yang dilakukan untuk memproses bahan baku
menjadi barang jadi, kegiatan ini biasanya dilakukan pada perusahaan manufaktur. Sedangkan
kegiatan yang dilakukan pada perusahaan perdagangan dan jasa, kegiatan konversi ini tidak
terlihat secara nyata, biasanya siklus konversi akan terlihat pada kegiatan pengembangan
produk atau jasa yang akan dijual.
Kegiatan konversi pada perusahaan manufaktur akan melibatkan berbagai subsistem
dalam sistem informasi akuntansi, misalnya sistem produksi dan sistem akuntansi biaya. Sistem
produksi akan melakukan kegiatan perencanaan dan menetapkan semua aktivitas pergerakan
bahan baku menjadi barang jadi di pabrik, sedangkan sistem akuntansi biaya melakukan
kegiatan penganalisisan dan menginformasikan segalam sesuatu pemakaian biaya didalam
memproduksi barang.
3. Siklus Pendapatan
Aktivitas siklus pendapatan menggambarkan proses penjualan barang jadi selesai
diproduksi. Aktivitas ini melibatkan berbagai subsistem, yaitu sistem penerimaan kas, sistem
piutang dagang dan sistem penjualan kredit. Aktivitas pendapatan ini berawal dari penawaran
yang datang dari pemesan dan setelah melalui proses pengiriman barang pada periode
berikutnya, akan muncul pembayaran dari pelanggan. Aktivitas ini dapat mempengaruhi
pencatatan transaksi pada piutang, persediaan dan penerimaan kas dan setoran kas ke bank.
Kesimpulan
Proses transaksi bisnis merupakan kumpulan dari proses yang mendukung proses
operasional dalam perusahaan. Proses bisnis berisi kumpulan aktivitas yang saling berelasi satu
sama lain untuk menghasilkan suatu keluaran yang mendukung pada tujuan dan sasaran
strategis dari organisasi.
Proses transaksi bisnis terbagi 2, yaitu transaksi bisnis konvensional dan transaksi bisnis
inkonvensional. Bisnis inkonvensional lebih unggul, efektif dan efisien untuk menghasilkan
pendapatan dibandingkan dengan bisnis konvensional, sehingga bisnis inkonvensional bisa
tetap menghasilkan pendapatan, walaupun tidak ada pengorbanan waktu dan tenaga.
BAB V
KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL
Pengendalian internal merupakan suatu sistem yang meliputi struktur organisasi beserta
semua mekanisme dan ukuran-ukuran yang dipatuhi bersama untuk menjaga seluruh harta
kekayaan organisasi dari berbagai arah. Committee on Auditing Procedure American Institute of
Carified Public Accountant (AICPA) mengemukakan, bahwa pengendalian internal mencakup
rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan
untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan data akuntansi,
memajukan efisiensi operasi dan mendorong ketaatan pada kebijakan yang telah ditetapkan
(James Hall, 2009). Kemudian Hartanto (1997) menjelaskan, pengendalian internal dengan
membedakan ke dalam arti yang sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, pengendalian
internal disamakan dengan internal check yang merupakan mekanisme pemeriksaan ketelitian
data administrasi. Sedangkan dalam arti luas, pengendalian internal disamakan dengan
management control, yaitu suatu sistem yang meliputi semua cara yang digunakan oleh
pimpinan perusahaan untuk mengawasi dan mengendalikan perusahaan.
Untuk mencapai tujuan tsb, perlu adanya syarat tertentu yang digunakan sebagai unsur
pendukung.
dan keandalan data dalam perusahaan. Transaksi terjadi apabila telah diotorisasi oleh
pejabat yang berwenang dan setiap dokumen memiliki buku yang sah, ada paraf dan
tanda tangan pejabat yang memberi otorisasi.
3. Pelaksanaan kerja secara sehat. Tata cara kerja secara sehat merupakan pelaksanaan
yang dibuat sedemikian rupa sehingga mendukung tercapainya tujuan pengendalian
internal yang ditunjukkan dalam beberapa cara. Unsur kehati-hatian (prudent) penting
dijaga agar tidak seorang pun menangani transaksi di awal sampai akhir sendirian, harus
rolling antar pegawai, melaksanakan berbagai tugas yang telah diberikan, memeriksa
kekurangan dalam pelaksanaan, serta menghindari kecurangan.
4. Pegawai berkualitas. Salah satu unsur pokok penggerak organisasi ialah karyawan,
karyawan yang berkualitas agar organisasi memiliki citra berkualitas. Secara umum,
kualitas karyawan ditentukan oleh 3 aspek, yaitu pendidikan, pengalaman dan akhlak.
Tidak hanya berkualitas, tetapi kesesuaian tanggung jawab dan pembagian tugas perlu
diperhatikan. Pegawai yang berkualitas dapat ditentukan berdasarkan proses
rekruitmen yang dilakukan kepada mereka, apakah berbasis professional atau
berdasarkan carity (kedekatan teman).
1.Pengendalian Preventif
Pengendalian preventif didesain untuk langkah awal mencegah terjadinya berbagai
tindakan yang dapat merugikan perusahaan (perhatikan gambar diatas). Pada awal terjadinya
tindakan yang merugikan perusahaan harus diatasi dengan persiapan yang matang melalui
pengendalian preventif, sistem harus didesain dengan canggih untuk mengatasi serangan dari
luar, tidak ada satu butir debu-pun yang bisa masuk ke dalam. Oleh karena itu, kemampuan
petugas yang memiliki otoritas di bidangnya dapat melakukan kerja sama, terutama dalam
kesamaan persepsi antara tindakan dengan aturan yang dibuat. Pengendalian preventif
dilakukan supaya sistem tsb dapat menjaga kerahasiaan dokumen sumber, beserta format-
format yang dibuat.
2.Pengendalian Deteksi
Pengendalian deteksi merupakan pertahanan lapis kedua, pertahanan ini merupakan
kejadian yang diakibatkan lolosnya serangan akibat pertahanan garis pertama yang tidak kuat.
Oleh karena itu, pada bagian ini dibutuhkan ketelitian dan mengidentifikasi kejadian yang
diakibatkan lolosnya serangan dari baris pertama diatas. Dibutuhkan peralatan, teknik dan
prosedur yang jelas untuk mengatasi serangan tsb. Periksalah prosedur standar apakah sudah
berjalan dengan baik. Jika belum berjalan dengan baik, perbaiki secepatnya agar serangan yang
lebih berat tidak terulang.
3.Pengendalian Koreksi
Pengendalian koreksi adalah proses memperbaiki kesalahan-kesalahan yang diakibatkan
pertahanan lapis kedua tidak bisa mengatasi serangan yang merugikan. Oleh karena itu,
secepatnya melakukan ralat secara hati-hati supaya sistem lain yang sedang berproses tidak
mengalami gangguan, tindakan koreksian yang dilakukan tidak semata terfokus pada satu
metode saja, tetapi menggunakan berbagai cara.
1. Lingkungan pengendalian
2.Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian merupakan sekumpulan peraturan dan kebijakan yang telah
ditetapkan dan digariskan untuk tujuan keberhasilan pengendalian dalam perusahaan. Aktivitas
pengendalian pada dasarnya berbentuk pengendalian yang menggunakan pendekatan berbasis
teknologi informasi dan pengendalian yang menggunakan pendekatan manual.
Pengendalian berdasarkan teknologi informasi secara khusus berkaitan dengan
lingkungan teknologi dari pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum
meliputi kegiatan yang berhubungan dengan audit teknologi informasi, yang ditujukan
melindungi lingkungannya agar dikelola secara baik, sehingga proses pengendalian
mendapatkan dukungan lebih efektif. Berkaitan dengan pengendalian aplikasi lebih ditujukan
untuk mencegah, mendeteksi dan memperbaiki kesalahan pada pengolahan data sistem
computer.
Pengendalian fisik berkaitan dengan sistem konvensional yang melakukan aplikasi
prosedur manual. Namun, konsep pengendalian ini tetap memperhatikan terhadap dampak
3.Penilaian Risiko
Pendekatan strategi manajemen risiko merupakan instrument penting dalam
mengontrol bisnis perusahaan. Sistem pengendalian harus dievaluasi secara berkala
efektivitasnya. Organisasi harus melakukan penilaian risiko untuk mengidentifikasi,
menganalisis dan mengatur risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan. Dampak dari
perencanaan strategis dan operasional serta keuangan dan informasi akan menimbulkan risiko
bisnis, beberapa kebijakan bisa berakibat yang lebih besar serta kemungkinan muncul lebih
besar. Oleh karena itu, segala sesuatu yang terkait dengan biaya dan manfaat pengendalian
harus direncanakan dan diperhitungkan secara cermat sehingga kegagalan dan risiko dapat
diminimalisir dampaknya.
5.Pengawasan
Tingginya kinerja yang diraih tidak lepas dari penerapan teknik pengawasan yang
menunjukkan bahwa seseorang dalam pengawasan, namun merasa tidak diawasi.
Pengawasan yang efektif dilakukan untuk meningkatkan kinerja bukan untuk menghilangkan
kinerja dan prestasi perusahaan. Di beberapa perusahaan, hal ini kurang mendapat perhatian.
Pengawasan yang dilakukan, antara lain sbb:
a. Supervisi yang efektif. Supervisi bertindak sebagai model pengembangan maksimum
pegawai menjadi seseorang yang professional dan efisien menurut kemampuannya.
Kegiatan supervisi bukan mengukur kinerja atau mencari kesalahan, namun hal ini
sebagai upaya membantu pihak lain mengatasi kesulitan dan meningkatkan motivasi
kerja secara mandiri dan berkelanjutan.
b. Akuntansi pertanggungjawaban. Pengawasan terhadap sistem akuntansi
pertanggungjawaban menunjukkan informasi yang terkait dengan anggaran, kuota,
jadwal, biaya standar dan standar kualitas; kemudian apabila ada ditemukan hal-hal
berbeda antara perencanaan kinerja dengan hasil yang diperoleh, maka harus segera
dilakukan tindakan.
c. Audit internal. Pengawasan kegiatan melakukan peninjauan ulang terhadap keefektifan
pengendalian internal merupakan peranan yang selalu dilakukan seorang auditor
internal. Motivasi pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai peraturan
yang berlaku serta efektivitas dan efisiensi manajemen tidak luput dalam tindakan
evaluasi dilakukan auditor internal.
Kesimpulan
Tidak ada organisasi yang luput dari berbagai ancaman, baik yang datang dari luar
maupun dari dalam organisasi itu sendiri, ancaman ini dapat menimbulkan efek negative bagi
organisasi yaitu dalam bentuk penipuan dan gangguan. Jika diteliti dengan seksama gangguan
yang datang dari luar dan gangguan yang datang dari dalam apabila menunjukkan intensitas
yang tinggi maka hal tsb dapat membahayakan keberlangsungan organisasi. Untuk mengatasi
ini, diperlukan pengendalian internal yang baik dan terencana.
Mekanisme sistem pengendalian terdiri dari struktur organisasi beserta semua metode
dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan. Pengendalian yang dirumuskan bertujuan menjaga
keamanan harta kekayaan perusahaan, memeriksa ketelitian data, mengurangi ancaman serta
gangguan. Ada 3 pendekatan pengendalian internal, yaitu dimulai dari pencegahan,
penangkapan sampai perbaikan. Pengendalian tidak akan berjalan secara efektif bila tidak
didukung dari unsur yang berasal dari komponen pengendalian.
BAB VI
PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Dalam sistem ekonomi global yang saling berhubungan, sistem informasi yang tidak
andal dapat membahayakan kelangsungan perusahaan. Adanya kebutuhan dan jaminan sistem
informasi, maka dibutuhkan tindakan evaluasi yang secara independen menguji dan
memverifikasi keandalan sistem. Ada beberapa prinsip untuk mengevaluasi keandalan suatu
sistem, yaitu bagaimana diuraikan berikut ini.
1. Ketersediaan (availability)
Sebuah sistem membutuhkan berbagai kesiapan untuk dioperasikan oleh perusahaan
yang sangat dibutuhkan oleh sebuah sistem adalah tersedianya pelayanan dan perawatan
sistem secara tepat waktu. Ketersediaan sistem dari vendor harus dijamin dan kerusakan pada
hardware dan software akibat adanya sabotase yang disengaja atau akibat bencana alam
lainnya harus disepakati dengan pembuat sistem. Adakalanya, produsen pembuat sistem tidak
menepati janji untuk memberikan pelayanan purnajual. Agar pemakai sistem merasa lebih
aman terhadap layanan purnajual yang dijanjikan, sebaliknya memperhatikan dua tindakan
berikut.
a. Meminimalkan waktu saat sistem rusak (system downtime). Penggunaan teknologi
bertujuan untuk membantu tugas kita, apabila teknologi tsb tidak berfungsi, maka
pekerjaan akan mengalami gangguan. Untuk mengatasi itu, berbagai persiapan harus
dilakukan, salah satu upaya adalah bagaimana upaya menyingkat waktu perbaikan
sebagai akibat kerusakan sistem tsb. Tindakan yang dibutuhkan adalah sbb:
2.Keamanan (Security)
Akses fisik dan akses logis tidak dapat mengganggu sistem informasi karena untuk
menggunakan akses ini, harus memiliki otorisasi. Sistem keamanan ini dapat mencegah
penggunaan sumber daya yang tidak sesuai, serta tindakan pencurian sumber daya sistem.
Untuk keamanan sistem ini dibutuhkan pembagian tugas dan wewenang dalam fungsi sistem,
melakukan pengendalian fisik dan logis serta pengendalian teknologi informasi (perangkat
computer, jaringan server dan internet).
Beberapa klasifikasi pengendalian yang membantu memastikan keamanan sistem
adalah berikut ini.
Pemisahan tugas dalam fungsi dan sistem informasi
Pengendalian atas akses secara fisik untuk menggunakan computer oleh orang yang
tidak memiliki wewenang/otoritas
Pengendalian logis, yaitu kemampuan untuk mendapatkan akses data perusahaan
Perlindungan PC dan jaringan klien/server
Pengendalian internet dan e-commerce
3.Pemeliharaan (Maintanability)
rencana utama strategis, pengendalian proyek, jadwal pemrosesan data, pengukuran kinerja
sistem, peninjauan pasca-implementasi); kedua, perubahan pengendalian manajemen, berupa:
melakukan cek ulang semua sistem untuk mengetahui perubahan yang dibutuhkan,
pembaharuan semua dokumen dan prosedur, pengendalian hak akses sistem dan
mengkomunikasikan semua perubahan ke seluruh jenjang manajemen.
4.Terintegritas (Integrity)
Langkah ini merupakan pemrosesan sistem lebih lengkap, akurat, tepat waktu dan
diotorisasi. Sistem dikatakan telah memiliki integritas jika sistem itu dapat melaksanakan fungsi
yang ditargetkan kepadanya secara utuh dan tidak ada aspek lain yang mempengaruhinya.
Pengendalian integritas meliputi: pengendalian sumber data, rutinitas validitas input,
pengendalian entri data online, pengendalian pemrosesan dan penyimpanan data,
pengendalian output, pengendalian transmisi data. Pengendalian teringritas meliputi:
a. Pengendalian sumber data
b. Rutinitas validitas input
c. Pengendalian entri data online
d. Pengendalian pemrosesan dan penyimpanan data
e. Pengendalian output
f. Pengendalian transmisi data
Perencanaan sistem informasi perusahaan memiliki tujuan yang searah dengan strategi
bisnisnya. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan membutuhkan rencana strategis berlapis
yang berfungsi seagai peta untuk menggambarkan garis besar proyek keseluruhan yang harus
diselesaikan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Rencana yang dibuat membahas tentang
kebutuhan hardware, software, pegawai dan kebutuhan infrastruktur perusahaan.
Untuk memastikan bahwa perusahaan dapat mengembangkan atau memperoleh
komponen penting dari sistem yang baru, rencana strategis dan penganggaran harus dievaluasi
beberapa kali dalam setahun, yang terdiri dari penilaian fungsionalitas, stabilitas, kompleksitas,
biaya dan kekuatan serta kelemahan sistem lama.
3.Dokumentasi
Kita yang hidup dalam era teknologi informasi saat ini memiliki kemudahan untuk
mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan, hal mana merupakan dampak kemudahan
yang ditawarkan oleh teknologi tsb. Bagi perusahaan yang memiliki sistem informasi berbasis
computer, membutuhkan suatu pengendalian yang dapat mengamankan data dan asset
perusahaan dari gangguan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk menjaga data dan
asset tsb, diperlukan pengendalian antara lain sbb.
Sistem operasi merupakan program control yang dimiliki computer. Sistem ini
memungkinkan para pemakai dari suatu sistem untuk bersama-sama menggunakan dan
mengakses sumber daya computer. Karena sistem operasi dikenal baik oleh semua pemakai,
semakin besar fasilitas computer, semakin besar pula skala potensi kerusakannya. Agar sistem
operasi dapat menjalankan tugasnya dengan konsisten dan terpercaya, sistem operasi harus
mewujudkan beberapa tujuan control yang mendasar, yaitu:
Sistem operasi harus melindungi dirinya sendiri dari para pemakai yang tidak memiliki
otorisasi
Sistem operasi harus melindungi pemakai dari pemakai lainnya, dan
Sistem operasi harus dilindungi dari lingkungannya
Pusat computer merupakan tempat rawan dari gangguan, oleh karena itu perlu
dilindungi dengan ketat. Pengamanan yang dilakukan sbb.
a. Penjagaan pusat computer, yang menjadi prioritas adalah kondisi fisik, konstruksi
ruangan, kemudahan akses, pengatur udara, pemadam api dan stabilitas daya listrik.
b. Semua tindakan yang harus diambil, baik sebelum, selama dan setelah bencana terjadi
merupakan program pemulihan kerusakan yang dituangkan dalam bentuk SOP, rencana
ini harus teruji dan dapat dioperasikan sewaktu-waktu dalam keadaan darurat.
Program yang dibuat meliputi hal berikut.
Ketersediaan backup situs kedua
Tersedia daftar aplikasi penting
Tindakan prosedur backup dari penyimpanan offsite
Adanya tim pemulihan kerusakan
Uji rencana pemulihan kerusakan
a. Pengawasan terhadap risiko dari serbuan para perusak dalam bentuk kegiatan
kriminalisasi program computer dengan memasukkan pesan tertentu kepada penerima
dan pengawasan dilakukan kepada orang yang melakukan tindakan sabotase pada
jaringan computer perusahaan. Pengendalian jenis ini dapat diatasi dengan:
Menyiapkan firewall, yaitu pembatas antar jaringan yang menghalangi keluar-
masuknya informasi yang tidak diinginkan jaringan yang dimiliki,
Pengendalian penolakan terhadap serangan pelayanan,
Menyiapkan sistem enkripsi data, yaitu konversi data menjadi kode rahasia
untuk disimpan dalam database dan ditransmisikan melalui jaringan,
Menyediakan tanda tangan digital dan sertifikat digital kepada petugas yang
bertugas.
b. Pengawasan risiko terhadap alat yang tidak berfungsi. Peralatan yang tidak berfungsi
dapat menyebabkan kehilangan pangkalan data dan program yang disimpan dalam
server jaringan, tindakan pengawasan yang dilakukan :
Periksa saluran komunikasi,
Lakukan pengendalian terhadap backup untuk jaringan
8.Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi, yaitu pengendalian aplikasi pada sistem tertentu, seperti sistem
pembayaran gaji, pembelian dan sistem pengeluaran kas atau tergantung pada sistem apa yang
dipakai. Pengendalian aplikasi dikelompokkan menjadi 3 kategori berikut.
a. Pengendalian masukan, meliputi:
Pengendalian dokumen sumber,
Pengendalian pengkodean data,
Pengendalian validasi,
Kontrol perbaikan kesalahan masukan.
b. Pengendalian proses, yaitu pengendalian terhadap proses operasional sistem, yang
meliputi:
Pengendalian pada saat sistem informasi berlangsung,
Pengendalian intervensi operator,
Kesimpulan
Untuk melakukan pengamanan sistem informasi berbasis computer, diperlukan beberapa
pengendalian sistem informasi, diantaranya; pengendalian manajemen data, control struktur
organisasi, pengendalian pengembangan sistem, pengendalian pemeliharaan sistem, keamanan
dan pengendalian pusat computer, pengendalian internet dan intranet, serta pengendalian
aplikasi. Selain itu, suatu sistem informasi dapat dikategorikan sebagai sistem yang andal
apabila memiliki 4 prinsip, yaitu prinsip ketersediaan (availibity), prinsip keamanan (security),
prinsip dapat dipelihara (maintainability), prinsip integritas (integrity).
BAB VII
SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN
Semua yang berkaitan dengan rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan
informasi yang terjadi secara berulang-ulang terkait dengan penyerahan barang dan jasa
kepada para pelanggan dan menerima semua bentuk pelunasan yang diterima dari pelanggan
dapat diartikan sebagai siklus pendapatan. Menyediakan barang atau jasa sesuai dengan
kesepakatan antara penjual dengan pembeli pada waktu dan tempat serta harga yang sesuai
merupakan aktivitas utama dalam kegiatan siklus pendapatan. Untuk memberikan layanan
kepada pembeli maka pimpinan perusahaan harus melaksanakan kebijakan sbb:
Memastikan bahwa produk telah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan
Menjaga agar persediaan barang atau jasa tersedia setiap saat
Menetapkan syarat-syarat penyerahan barang kepada pembeli
Menetapkan harga yang tertinggi
Menentukan fasilitas penawaran secara kredit dan kredit maksimal
Berapa banyak kredit yang harus diberikan? Menentukan syarat-syarat penjualan kredit
yang harus dipenuhi
Menentukan jumlah pembayaran yang maksimal
Pihak perusahaan dalam kegiatan ini selalu mempelajari dan melakukan evaluasi
mengenai efektivitas proses siklus pendapatan. Data dan informasi yang diterima harus akurat
dan dapat dipercaya serta relevan untuk digunakan sebagai pengambilan keputusan oleh
pimpinan.
Menurut Romney (2005), ada 3 fungsi dasar SIA dalam siklus pendapatan, yaitu:
Mendapatkan dan memproses data mengenai berbagai aktivitas bisnis
Menyimpan dan mengatur data tsb untuk mendukung pengambilan keputusan
Memberikan pengawasan untuk memastikan keandalan data serta menjaga sumber
daya perusahaan
Semua yang berkaitan dengan rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan
informasi yang terjadi secara berulang-ulang terkait dengan penerimaan barang dan jasa dari
pemasok dan membayar semua bentuk pelunasan yang diserahkan kepada pemasok dapat
diartikan sebagai siklus pengeluaran. Siklus pengeluaran bertujuan untuk menekan semua
pengeluaran yang terkait dengan biaya pemeliharaan persediaan barang di gudang, biaya
perlengkapan dan biaya-biaya lain dalam bentuk pengeluaran atas pelayanan yang diterima
perusahaan. Untuk dapat menekan semua biaya diatas, maka manajemen harus membuat
beberapa keputusan penting sbb:
Menentukan jumlah persediaan dan perlengkapan yang aman
Menentukan pemasok yang betul-betul memberikan pelayanan yang baik
Menentukan penempatan dimana persediaan disimpan
Lakukan pembelian secara lintas unit untuk dapat menekan harga pokok pembelian
Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan informasi agar terjadi efisiensi
Mengendalikan ketersediaan uang tunai untuk mendapatkan potongan pembelian
Selain itu, pengawasan dan evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan terkait dengan
efisiensi serta efektivitas proses siklus pengeluaran yang membutuhkan kemudahan akses ke
pangkalan data terinci mengenai sumber daya yang digunakan dalam siklus pengeluaran,
kegiatan yang mempengaruhi sumber daya tsb, serta para pelaku yang terlibat dalam kegiatan
tsb. Selanjutnya, agar dapat berguna dan relevan untuk pengambilan keputusan, data harus
akurat, andal dan tepat waktu. Menurut Romney (2005), ada 3 fungsi dasar SIA dalam siklus
pengeluaran, yaitu sbb:
Memperoleh dan memproses data mengenai berbagai aktivitas bisnis
Menyimpan dan mengatur data untuk mendukung pengambilan keputusan
Menyediakan fungsi pengendalian untuk memastikan keandalan data dan penjagaan
atas sumber daya perusahaan
A.Siklus Pendapatan
Siklus ini bertujuan untuk mengetahui perincian saat terjadinya proses penagihan kas
berlangsung dan diterimanya pendapatan.
Pada gambar 7.1 diatas dalam entri pesanan penjualan beberapa aktivitas bisnis dapat
dideskripsikan sbb.
1. Menerima pesanan
Banyak cara meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses entri pesanan penjualan.
Salah satunya adalah mengizinkan pelanggan memasuki data pesanan penjualan sendiri
(dalam penjualan melalui website). Cara lain menggunakan Electronic Data Interchange
(EDI) untuk berhubungan langsung dengan pelanggan. Semua data yang dibutuhkan
untuk memproses pesanan dikumpulkan dan dicatat secara akurat. Untuk itu, perlu
diadakan pemeriksaan tentang:
a. Mencocokkan informasi dalam file induk pelanggan file persediaan barang
b. Memastikan bahwa semua informasi yang dibutuhkan telah tercantum secara
lengkap
c. Perivikasi kuantitas yang dipesan dengan riwayat penjualan barang pelanggan yang
bersangkutan
2. Persetujuan kredit
Penjualan secara kredit banyak dilakukan dalam praktik bisnis perusahaan. Biasanya
dibuat batas kredit untuk setiap pelanggan berdasarkan catatan kredit pelanggan
terdahulu dan kemampuan untuk membayar. Biasanya terdapat otorisasi khusus untuk
menyetujui kredit bagi para pelanggan baru, ketika sebuah pesanan melebihi batas
maksimal kredit pelanggan tsb.
b. Pengiriman
1. Mengambil dan mengepak pesanan
Pegawai bagian gudang menggunakan kartu pengambilan barang mengindentifikasi
produk serta berapa banyak pesanan yang dikeluarkan dari gudang. Para pegawai
bagian gudang akan mencatat jumlah setiap barang yang diambil. Barang kemudian
dipindahkan ke bagian pengiriman.
2. Pengiriman pesanan
Bagian pengiriman akan memeriksa jumlah fisik persediaan barang dengan jumlah
yang tertera dalam kartu pengambilan barang dengan jumlah yang ditunjukkan pada
salinan pesanan penjualan yang dikirim langsung ke bagian pengiriman berdasarkan
pesanan penjualan. Tembusan pengemasan memuat jumlah dan keterangan setiap
barang yang dimasukkan ke dalam daftar pengiriman. Menyiapkan dokumen
pengiriman yang merupakan kontrak resmi dan menyatakan bahwa terdapat
tanggung jawab atas sejumlah barang yang dikirim.
d. Tagihan kas
Siklus akhir pendapatan adalah penerimaan tagihan kas. Penerimaan kas dan cek dari
pelanggan dapat saja dicuri dengan mudah oleh orang yang tidak bertanggung jawab,
untuk itu dapat digunakan beberapa langkah alternatif untuk mengurangi risiko
pencurian tsb, antara lain sbb:
1. Menugaskan staf bagian surat-menyurat untuk mempersiapkan daftar pengiriman
uang, yaitu dokumen yang mengidentifikasi nama dan jumlah semua kiriman uang
pelanggan, serta mengirimkan daftar ini ke bagian piutang usaha.
2. Pengamanan pencurian kiriman uang pelanggan oleh karyawan perusahaan dengan
membuat sistem lockbox (merupakan sebuah alamat pos yang dituju pelanggan
ketika menyerahkan uang mereka) di bank. Penggunaan lockbox ini juga akan
meningkatkan manajemen arus kas. Dengan adanya lockbox, akan meniadakan
penundaan yang berhubungan dengan pemrosesan kiriman uang pelanggan
sebelum penyimpanan, namun petugas khusus setiap tanggal jatuh tempo tagihan
harus memeriksa kotak ini.
Ciri utama sistem siklus pendapatan ditunjukkan oleh kompleksitas data dan integrasi
data yang dihasilkan. Sistem pemproses data langsung (on-line) yang menerima pesanan
melalui internet atau pesanan kepada tenaga penjual, memiliki keuntungan sbb:
a. Bisa dideteksi kesalahan dini sebab entri pesanan dilakukan secara langsung
b. Persetujuan kredit dapat dibuat segera pada waktu pelanggan menyerahkan
pesanannya
c. Kondisi persediaan lebih akurat dan menjamin pelayanan ke pelanggan
d. Penghematan waktu oleh bagian gudang dan bagian pengiriman
e. Kesalahan dapat dideteksi lebih awal karena data yang dimasukkan oleh bagian
pengiriman dengan yang berada di file penjualan mudah diverifikasi
f. Peningkatan arus kas serta ukuran kinerja lebih tepat waktu
3.Pengiriman
Fungsi lain dari SIA yang didesain secara baik merupakan proses menyiapkan
pengawasan dan pengendalian dengan tujuan untuk mengotorisasi transaksi secara benar dan
pencatatan secara valid, dapat menjaga keamanan data kas, persediaan dari risiko kehilangan
dan pencurian dan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan bisnis.
B.Siklus Pengeluaran
Untuk memproses data transaksi bisnis secara tepat dan sederhana merupakan fungsi
dan tanggung jawab dari sistem informasi akuntansi dalam rangka mendukung kinerja kegiatan
bisnis perusahaan. Aktivitas dasar bisnis dalam siklus pengeluaran terdiri sbb:
c. Pembayaran faktur pembelian. Aktivitas bisnis ketiga dalam siklus pengeluaran adalah
menyetujui faktur pembelian yang diserahkan vendor untuk dibayar. Bagian
administrasi utang usaha menverifikasi faktur tsb lalu menyetujui untuk dibayar.
Sedangkan yang bertanggung jawab untuk membayar, dilakukan oleh kasir yang
pertanggungjawabannya langsung kepada bendahara.
Gambar 7.4: Siklus pembayaran yang melalui beberapa tahap atau proses
Untuk melakukan upaya yang lebih mudah, maka pemasok harus menunjukkan faktur
elektronik yang telah mereka buat melalui internet dan faktur tsb secara langsung dapat
dicocokkan dengan pesanan pembelian dan laporan penerimaan barang. Apabila ada yang
meragukan terhadap bukti tsb, maka faktur dari pemasok dapat dilakukan verifikasi secara
manual.
penerimaan dengan sistem proses permintaan melakukan verifikasi terhadap barang yang
dikirim tsb. Sebagian besar pemasok memberikan kode garis pada produk mereka untuk
memfasilitasi perhitungan barang. Petugas di bagian penerimaan memeriksa barang dan
menggunakan terminal on-line untuk memasukkan nomor barang persediaan, jumlah dan
nomor pesanan pembelian.
Ketepatan waktu kiriman dapat dijadikan sebagai pertimbangan kinerja pemasok.
Sistem tsb melakukan pencocokan dan memeriksa apakah ada di data file pesanan pembelian
yang belum diselesaikan, serta penyimpanan apa pun akan ditampilkan pada monitor untuk
segera mendapatkan tindakan dari para petugas yang bertugas saat itu.
3.Pengendalian Internal
Kesimpulan
Siklus pendapatan merupakan rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan
informasi yang terjadi secara berulang-ulang sehubungan dengan penyediaan barang dan jasa
untuk para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan atas persediaan tsb.
Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di lokasi dan waktu
yang tepat dengan harga yang sesuai.
Siklus pengeluaran adalah rangkaian bisnis dan operasional pemrosesan data terkait
yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama dalam
siklus pengeluaran adalah meminimalkan biaya total untuk memperoleh dan memelihara
persediaan, perlengkapan dan berbagai layanan yang dibutuhkan perusahaan untuk berfungsi.
BAB VIII
SIKLUS PRODUKSI
Produksi merupakan aktivitas yang menghasilkan output dalam bentuk barang maupun jasa.
Produk merupakan inti dari kegiatan perusahaan karena tanpa memproduksi barang atau jasa,
perusahaan belum bisa disebut mencapai tujuan utamanya, yaitu berupa mendapatkan
keuntungan dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Pada siklus produksi
terdapat rangkaian kegiatan usaha dan operasi pemrosesan data yang terus terjadi, secara
berulang-ulang berkaitan dengan pembuatan produk atau jasa.
Apakah yang dimaksud dengan siklus produksi? Siklus produksi merupakan serangkaian
kegiatan usaha untuk menghasilkan produk atau barang secara terus-menerus. Keberadaan
sistem informasi akuntansi sangat penting dalam siklus produksi, dengan sistem informasi
akuntansi membantu menghasilkan informasi biaya yang tepat dan waktu kerja yang jelas
untuk dijadikan masukan bagi pembuat keputusan dalam perencanaan produk atau jasa yang
dihasilkan. Informasi tsb biasanya akan menjelaskan tentang barang yang akan dihasilkan,
berapa harga pokok produk tsb dan bagaimana perencanaan penyerapan dan alokasi sumber
daya yang diperlukan, dan yang sangat penting adalah bagaimana merencanakan dan
mengendalikan biaya produksi serta evaluasi kinerja terhadap produktivitas yang dihasilkan.
Pada saat pengambilan keputusan, biasanya dibutuhkan banyak bahan informasi secara
lebih rinci tentang biaya, dibandingkan data yang dibutuhkan untuk membuat laporan
keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Jadi, dalam membuat
perencanaan biaya produksi, peranan sistem informasi akuntansi merencanakan desain siklus
produksi yang mencakup data tentang biaya dan sumber daya yang tersedia untuk dijadikan
bahan pengambilan keputusan.
Peranan akuntan perusahaan dalam kegiatan siklus produksi umumnya berada pada
siklus akuntansi biaya, namun peranan lain tetap dituntut kepada mereka untuk saling
berkoordinasi dengan siklus lain, terutama dalam memahami proses informasi pada siklus lain,
seperti pada siklus desain produk, siklus perencanaan, serta siklus operasi produksi. Kegiatan ini
dibutuhkan agar sistem informasi akuntansi dapat menghasilkan informasi penting dan bernilai
bagi perusahaan.
Pada gambar berikut ditunjukkan melalui diagram arus data bagaimana siklus produksi
saling terintegrasi dengan siklus lain, siklus pendapatan memiliki kaitan dengan sistem
perencanaan pada siklus produksi, siklus pengeluaran berhubungan dengan operasi produksi
dan perencanaan. Bagian personalia dan penggajian berperan menyiapkan tenaga kerja dan
melaporkan kepada akuntansi biaya dan bagian perencanaan.
1.Desain Produk
Desain produk merupakan langkah pertama dalam siklus produksi. Membentuk barang
sesuai dengan pesanan serta memiliki syarat-syarat yang telah ditentukan oleh pemesan,
misalnya kualitas, ketahanan fungsi dan dapat meminimalkan biaya produksi. Meski melalui
syarat-syarat ini sering menimbulkan kontradiksi dengan bagian lainnya, namun membuat
desain produk merupakan tugas yang menantang dan menarik untuk dilakukan.
b. Peran Akuntan
Peranan akuntan dalam kegiatan desain produk sangat penting. Para akuntan dapat
mempengaruhi pemakaian biaya produksi serta besarnya keuntungan yang akan
diperoleh apabila memproduksi barang tsb. Namun demikian, informasi yang berasal
dari akuntan harus dijadikan alat pengambilan keputusan, terutama untuk menekan
ongkos produksi. Ongkos produksi dapat ditekan misalnya dengan menggunakan jumlah
komponen secara bersama-sama kepada produk berbeda berdasarkan rekomendasi dari
akuntan.
2.Perencanaan
Pada siklus produksi, langkah perencanaan memiliki peranan penting. Perencanaan
melaksanakan langkah-langkah antisipasi untuk memenuhi permintaan barang dalam jangka
pendek, terutama permintaan yang mendadak, tapi tidak mengganggu persediaan barang di
gudang. Kegiatan perencanaan ini juga melakukan analisis bagaimana produksi dapat dilakukan
secara efisien untuk memenuhi pesanan yang akan datang.
a. Teknik Perencanaan
Teknik perencanaan produksi yang umum digunakan ialah perencanaan sumber daya
produksi (MRP = manufacturing resource planning) dan sistem produksi (JIT = just-in-
time). Perencanaan sumber daya produksi adalah pengembangan dari perencanaan
sumber daya bahan baku untuk mendapatkan keseimbangan antara kapasitas produksi
yang ada dan kebutuhan bahan baku guna memenuhi perkiraan permintaan penjualan.
Dalam rangka mengatasi barang yang diproduksi sebagai perkiraan permintaan
pelanggan (push manufacturing), maka lebih tepat digunakan sistem perencanaan
sumber daya produksi. Sedangkan sistem just-in-time dapat digunakan untuk menekan
atau meminimalkan persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi. Just-
in-time ditunjukkan biasanya untuk melayani permintaan pesanan dalam jangka pendek.
c. Peran Akuntan
Bagaimana peranan akuntan? Akuntan berperan untuk memastikan bahwa sistem
informasi akuntansi pengumpulan dan pelaporan biaya dilakukan secara konsisten
dengan teknik perencanaan produksi perusahaan. Para akuntan dapat membantu
memberikan pilihan menggunakan sistem perencanaan sumber daya produksi atau
sistem just in time untuk melihat manakah yang lebih tepat untuk perencanaan dan
penjadwalan produksi perusahaan.
3.Operasi Produksi
Produksi actual dari produk (operasi produk), merupakan produk yang dihasilkan
perusahaan. Masing-masing perusahaan memiliki aktivitas yang berbeda dalam memproduksi
barang, namun semua perusahaan tetap sama-sama, membutuhkan data tentang bahan baku,
tenaga kerja, biaya overhead. Saat ini, penggunaan teknologi mendominasi perusahaan untuk
memproduksi barang, misalnya mesin-mesin robot yang dikendalikan oleh computer yang
secara signifikan mampu menekan ongkos produksi dan meminimalkan tingkat kesalahan
produksi.
4.Akuntansi Biaya
Peranan penting akuntansi biaya dalam siklus produksi adalah mendukung
perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja proses produksi. Peranan selanjutnya adalah
memberikan informasi tentang data biaya produk yang akan dihasilkan sehingga membantu
penentuan jenis barang yang dihasilkan. Peranan selanjutnya adalah melakukan pendataan
tentang informasi untuk menghitung persediaan serta harga pokok penjualan yang akan
dilaporkan pada laporan keuangan.
Sistem informasi akuntansi biaya berfungsi mengumpulkan biaya berdasarkan klasifikasi,
kemudian membebankan biaya tsb ke produk tertentu dari unit departemen terkait. Pada
tahap ini, dibutuhkan keseriusan dalam pemberian penomoran pada data biaya selama proses
pendataan, sebab sering terjadi kesalahan pengalokasian biaya yang sama pada produk yang
berbeda.
Pada akuntansi biaya, peranan sistem perhitungan biaya pesanan dan biaya proses
menentukan dalam pembebanan biaya produksi. Perhitungan biaya pesanan pembebanannya
dilakukan kepada masing-masing bagian produk yang mudah diidentifikasi secara terpisah.
Penerapan biaya pesanan ini dapat dilihat pada usaha property membangun rumah mewah.
Sedangkan perhitungan biaya proses pembebanan biaya ke setiap proses atau pusat
pengerjaan, dalam siklus produksi, biaya proses yang dibebankan dihitung berdasarkan
perhitungan biaya rata-rata untuk seluruh barang yang diproduksi.
2. Pengendalian Perencanaan
Ancaman yang biasanya muncul pada perencanaan siklus produksi adalah kelebihan
produksi atau kekurangan produksi. Kelebihan produksi dapat berakibat tingginya biaya
hak yang diterimanya akan mengurangi perusahaan dari pemborosan biaya operasional.
Kegiatan produksi harus diawasi dengan ketat untuk mengurangi penyimpangan dari
standar yang ditetapkan. Sistem informasi akuntansi memiliki peran untuk
mengendalikan kinerja ini dengan memberikan informasi kinerja produksi.
Pada siklus produksi dibutuhkan informasi biaya oleh pihak internal dan eksternal
perusahaan, peranan SIA menyiapkan informasi yang berguna untuk berbagai tingkatan
manajemen. Manajemen sebagai pihak internal membutuhkan informasi biaya untuk
kepentingan membuat keputusan tentang biaya yang dibutuhkan memproduksi dan bentuk
produk yang dibuat. Sedangkan secara eksternal, biaya harus dibandingkan dengan benar
terhadap laporan keuangan. Beberapa catatan utama yang terdapat pada sistem akuntansi
biaya secara konvensional menunjukkan pengalokasian BOP yang tidak tepat dan kinerja di
pabrik tidak sesuai dengan otomatisasi yang terjadi.
2. Ketidaksesuaian kinerja
Sesungguhnya, dalam praktik produksi modern, sasaran utamanya harus terpusat pada
totalitas manajemen mutu. Para pelaksana dalam pabrik membutuhkan informasi
mengenai proses produksi berlangsung, termasuk jumlah yang cacat, frekuensi
kerusakan mesin, persentase barang jadi yang diselesaikan tanpa pengerjaan ulang,
serta persentase kecacatan yang ditemukan oleh pelanggan. Sistem informasi produksi
terpisah dari sistem akuntansi biaya, ini terjadi pada sistem akuntansi biaya
konvensional. Dalam pengukuran kinerja, data biaya dan pengoperasian harus
diintegrasikan ke dalam satu sistem.
Kesimpulan
Siklus produksi ialah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang
terus terjadi, berkaitan dengan pembuatan produk. Sistem informasi akuntansi (SIA)
memainkan peranan penting dalam siklus produksi. Informasi akuntansi biaya yang akurat dan
tepat waktu merupakan input penting dalam keputusan mengenai hal berikut: bauran produk
(apa yang akan diproduksi); penetapan harga produk; alokasi dan perencanaan sumber daya:
manajemen biaya (merencanakan dan mengendalikan biaya produksi, mengevaluasi kinerja).
Aktivitas siklus produksi terdiri atas desain produk, perencanaan dan penjadwalan,
operasi produksi, akuntansi biaya. Aktiva tetap harus diberi kode garis untuk memungkinkan
pembaruan yang cepat dan periodic database aktiva tetap. Fungsi kedua dari SIA yang didesain
dengan baik, memberikan pengendalian yang memadai untuk memenuhi tujuan siklus produksi
sbb: semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik; persediaan barang
dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya; semua transaksi siklus produksi yang valid
dan sah akan dicatat; semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat; catatan yang
akurat dipelihara dan dilindungi dari kehilangan; aktivitas siklus produksi dilakukan secara
efisien dan efektif.
BAB IX
SIKLUS SISTEM PENGGAJIAN
Sering lagi kita mendengar tentang gaji, honor dan upah namun kadangkala kita kurang
memahami apa makna sebenarnya dari gaji, honor dan upah. Gaji adalah sebuah bentuk
pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada
pegawai tetap. Honor merupakan sejumlah hak yang diberikan oleh suatu perusahaan atau
instansi kepada pegawai yang tidak tetap. Upah merupakan sejumlah hak yang diberikan oleh
suatu perusahaan atau instansi kepada pegawainya sebagai bentuk pembayaran di luar jam
kerja.
Setiap perusahaan memiliki sistem penggajian yang sudah didesain sedemikian rupa,
apabila desain sistem penggajian tidak benar, dapat mempersulit proses pengambilan
keputusan dan mengganggu ketenangan kerja karyawan. Jadi, sistem penggajian harus didesain
secara benar.
Sistem penggajian merupakan salah satu aplikasi pada sistem informasi akuntansi yang
terus mengalami proses dalam bentuk batch (bertahap), disebut proses secara bertahap
karena; daftar gaji karyawan dibayarkan atau dibuat secara periodic (tiap mingguan, dua
mingguan atau bulanan) demikian pula pembayaran gaji, sebagian besar pegawai dibayar pada
waktu yang bersamaan.
Dalam kegiatan siklus penggajian, ada beberapa langkah dasar yang biasa diterapkan
oleh setiap perusahaan yang membayarkan gaji kepada karyawannya, melalui sistem
penggajian, yaitu seperti diuraikan berikut ini.
Prosedur
Pertama, file transaksi penggajian disusun berdasarkan nomor urut pegawai. File data
yang telah diurutkan kemudian digunakan untuk membuat cek gaji pegawai.
Bagi setiap pegawai, catatan file induk penggajian dan catatan transaksi
terkait akan dibaca dan gaji kotor akan dihitung. Bagi pegawai yang dibayar
per jam, jumlah jam yang dihabiskan akan dikali dengan tarif upah dan
kemudian tambahan untuk lembur atau bonus akan ditambahkan.
Selanjutnya, semua potongan penerimaan dijumlah dan totalnya dikurangkan dari gaji
kotor untuk mendapatkan gaji bersih. Pada saat gaji bersih didapat, field
jumlah hingga tahun ini untuk gaji kotor, potongan dan gaji bersih didalam
catatan pegawai untuk file induk penggajian akan diperbarui.
Terakhir, daftar penggajian dan cek gaji pegawai dicetak. Daftar penggajian adalah
laporan yang mendaftar gaji kotor setiap pegawai, potongan gaji dan gaji
bersih dalam format multikolom. Cek gaji pegawai juga umumnya
melampirkan slip gaji yang mencantumkan jumlah gaji kotor, potongan dan
gaji bersih untuk periode saat ini dan total hingga tahun ini, untuk setiap
kategori.
Ketika setiap transaksi diproses, sistem tsb juga mengalokasikan biaya tenaga kerja kea kun
buku besar terkait dengan memeriksa kode dalam catatan kartu waktu kerja. Sistem tsb
memelihara jumlah total simultan atas alokasi ini hingga semua catatan penggajian pegawai
telah diproses. Jumlah total ini, bersama jumlah total untuk kolom di slip gaji, merupakan dasar
untuk entri jurnal ringkasan, yang dimasukkan ke dalam buku besar setelah semua cek gaji
dicetak.
a. Prosedur
Saat cek dibuat, daftar penggajian dikirim ke bagian utang usaha untuk ditinjau dan
disetujui. Voucher pengeluaran kemudian dibuat untuk mensahkan transfer dana dari
rekening giro umum milik perusahaan ke rekening bank penggajian perusahaan.
Voucher pengeluaran dan daftar penggajian kemudian dikirim ke kasir. Kasir akan
meninjau daftar penggajian dan voucher pengeluaran, serta kemudian membuat dan
menandatangani sebuah cek untuk mentrasfer dana ke rekening bank untuk penggajian
perusahaan. Kasir tsb juga meninjau, menandatangani dan menyebarkan cek gaji.
B. Sistem Penggajian
1.Sistem Manual
Sistem penggajian manual dilakukan dengan sistem pengelolaan gaji tanpa dibantu
teknologi computer, semua rekapitulasi kehadiran karyawan dihitung dengan manual dan
menggunakan tabel serta rekap gaji yang cukup panjang dan banyak, memang terkesan tidak
efisien. Berikut ini kegiatan yang dilakukan dengan sistem manual.
a. Pengelolaan terhadap gaji dan upah ini secara tetap diawali dengan kegiatan
mengumpulkan informasi waktu yang digunakan seorang karyawan bekerja. Waktu
kerja mereka tertulis dalam tiket jam kerja yang diisi langsung oleh mereka setiap
pekerjaan yang mereka lakukan sendiri pada hari itu. Setiap pengawas di bagian masing-
masing akan melakukan verifikasi dan memberikan tanda tangan tentang kebenaran
waktu yang digunakan oleh pegawai tsb. Verifikasi ini ditujukan untuk melakukan
pengendalian di bagian masing-masing.
b. Departemen pengawas waktu kerja (time keeping department) pekerja akan menerima
setiap hari tiket waktu dari pekerja untuk dilakukan rekonsiliasi dengan waktu kerja
seorang pekerja. Di setiap bagian disediakan mesin pencatat waktu (time clock) yaitu
kapan seorang pekerja mulai bekerja atau datang dan kapan selesai bekerja atau pulang
yang dilakukan secara otomatis. Cara yang dilakukan adalah dengan memasukkan kartu
masing-masing ke mesin yang tersedia pada saat masuk kerja dan pulang kerja.
c. Data tentang waktu yang digunakan oleh pekerja tidak lagi disampaikan kepada bagian
personalia atau bagian penggajian, sebab pekerja tsb pada dasarnya telah menerima
pembayaran berdasarkan tarif upah per-jam yang diperoleh melalui catatan time clock
atau diperoleh melalui pengawas yang bertugas di bagian tsb.
d. Kegiatan selanjutnya setelah kegiatan rekonsiliasi kartu jam kerja. Bagian akuntansi
perusahaan akan menerima tiket waktu pekerja untuk tujuan distribusi biaya gaji dan
upah. Biasanya, beban upah langsung dialokasikan ke berbagai rekening pekerjaan
dalam proses dan jurnal voucher yang mencatat debet pada persediaan pekerjaan
dalam proses dan kredit pada gaji atau upah diberikan kepada pencatat buku besar.
e. Kartu jam pekerja disampaikan kepada bagian gaji bersamaan file master gaji dan upah,
hal mana dapat menjadikan dasar untuk penyiapan pengeluaran pembayaran gaji dan
register gaji. Pembayaran gaji bersih dapat ditentukan setelah daftar gaji kotor dan
semua potongan telah dihitung dan dimasukkan ke dalam register gaji. Pada saat
penyiapan register gaji diselesaikan, ketelitian penghitungan pembayaran gaji bersih
diperiksa menggunakan sistem cross footing (meneliti penjumlahan horizontal) atau
menentukan jumlah kolom pembayaran gaji kotor, gaji bersih dan potongan-potongan
untuk semua pekerja dan kemudian membandingkan pembayaran gaji kotor dengan
pembayaran gaji bersih dan potongan-potongan yang dikenakan kepada pekerja pada
saat pembayaran daftar gaji tsb.
f. Pelaksanaan pembayaran kepada pekerja siap dilaksanakan setelah pemeriksaan secara
internal dan bukti pembayaran penghasilan perorangan dan daftar pendapatan
disiapkan dan diserahkan kepada juru bayar perusahaan untuk didistribusikan kepada
pekerja.
g. Register gaji dikirim ke bagian utang. Sesuai dengan jumlah kolom register gaji,
penyiapan jurnal voucher yang mencatat debet pada perkiraan buku besar gaji dan
kredit pada kas bank gaji bersih dari rekening bank regular perusahaan ke dalam
rekening bank untuk gaji. Bukti pengeluaran dan jurnal voucher ini dikirimkan kepada
juru bayar yang menandatangani dan menyetorkan sejumlah cek serta menyerahkan
jurnal voucher kepada pencatat buku besar. Register gaji disimpan untuk sewaktu-
waktu dapat dijadikan jejak pemeriksaan (audit trail) dari proses pembayaran gaji.
h. Pada tahap ini, pegawai administrasi untuk buku besar telah menerima dua jurnal
voucher. Satu catatan debet pada perkiraan buku besar gaji untuk pembayaran gaji
kotor para pekerja dan yang lain kredit untuk hal yang sama. Jumlah uang dari kedua
pembukuan ini pada perkiraan buku besar harus benar-benar sama.
i. Penggunaan rekening bank khusus untuk gaji memperbaiki pengendalian intern, karena
hal ini memudahkan penyiapan rekonsiliasi bank. Kiranya akan jauh lebih mudah untuk
menyiapkan dua rekonsiliasi terpisah dan untuk menelusuri sumber suatu perbedaan
dibandingkan menyiapkan satu rekonsiliasi rekening bank untuk gaji. Rekening Koran
bank untuk gaji, tiket bukti setoran dan cek pembayaran gaji yang dibatalkan
memberikan suatu dasar untuk fungsi ini.
c. Sama seperti sistem manual, pada waktu register gaji diserahkan kepada kasir untuk
menyiapkan cek dan meng-otorisasi transfer dana pada rekening bank untuk daftar gaji.
Print out pembukuan jurnal pembayaran gaji dan upah dikirimkan kepada pencatat
buku besar untuk dibukukan. Sebagaimana dalam sistem yang manual, bagian
pemeriksaan intern bertanggung jawab atas penyiapan rekonsiliasi rekening bank untuk
gaji.
d. Selanjutnya, berbagai catatan untuk pemasukan data dimasukkan dan diverifikasi, maka
pita input dikirim ke operator computer untuk pengelolaan. Atas dasar pengelolaan tsb
yang dikomputerisasi adalah data waktu pekerjaan untuk pemutakhiran catatn-catatan
biaya dan operasi-operasi yang dilaksanakan untuk produksi dalam proses.
e. Pengendalian internal untuk sistem pengelolaan penggajian secara manual diganti
dengan sistem perangkat lunak. Sebagai contoh, jumlah kelompok master file gaji
termasuk jumlah para pekerja dan jumlah semua tarif upah. Langkah pemasukan harus
dikendalikan dengan key verification dan dengan penggunaan check digit verification
pada nomor-nomor pegawai.
f. Hasil cetak beberapa catatan tentang perubahan file disiapkan dan dikirimkan ke bagian
kepegawaian untuk melakukan verifikasi semua perubahan file yang telah mengalami
proses.
g. Sebenarnya, tersedia banyak perangkat lunak untuk digunakan mengoperasikan sistem
pengelolaan gaji dan upah di perusahaan baik yang didapat di pasaran maupun melalui
pesanan pada pembuat perangkat lunat, tentunya kembali kepada kemampuan kita
untuk menyediakan dana investasi.
Dalam sistem pengelolaan penggajian yang terdapat pada sistem informasi akuntansi
bertujuan menerapkan sistem pengendalian yang benar, sehingga dapat tercapai beberapa
ketentuan berikut:
1. Mengotorisasi transaksi penggajian secara tepat dan benar
2. Transaksi penggajian yang dicatat menunjukkan validitas yang tinggi
3. Hanya transaksi penggajian yang valid dan sudah diotorisasi yang masuk ke dalam
catatan
4. Pencatatan transaksi secara akurat
5. Mengikuti aturan pemerintah tentang peraturan pembebanan pajak kepada pegawai
secara benar dan jujur
6. Menjaga dari kehilangan asset (baik kas maupun data tentang gaji)
7. Memenuhi unsur-unsur efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan sistem penggajian
pegawai
Sebuah dokumen sederhana dan mudah diisi dengan instruksi yang jelas dapat
membantu kelancaran pencatatan transaksi penggajian yang akurat dan efisien. Pemeriksaan
validitas dan pemeriksaan field (format) dalam pengendalian aplikasi yang tepat, akan semakin
meningkatkan akurasi pemasukan data pada saat pemakaian dokumen elektronis. Memberikan
ruang dalam dokumen kertas maupun elektronis untuk mencatat siapa yang melengkapi dan
siapa yang meninjau formulir tsb akan memberikan bukti bahwa transaksi tsb telah diotorisasi
secara tepat. Pencantuman nomor secara tercetak pada dokumen dapat membantu
pemeriksaan yang menunjukkan semua transaksi telah dicatat. Menjaga dan membatasi akses
langsung ke program yang memiliki dokumen dan jika dokumen kertas masih digunakan, ke
dokumen kosong, dapat menghindari adanya transaksi yang tidak legal.
Pada saat pengendalian pembayaran gaji, ada beberapa hal yang penting menjadi
perhatian, yaitu sbb.
1. Otorisasi transaksi. Penting dilakukan untuk mengurangi timbulnya penggelapan gaji
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan mengganti nama pegawai yang tidak
aktif
2. Pembagian tugas. Tetapkan pembagian tugas yang jelas, berikut dengan prosedur kerja
yang harus dilakukan seseorang
3. Supervise. Tindakan tegas seorang pengawas dapat membuat aturan berjalan dengan
tertib
4. Catatan akuntansi. Mudah dan jelas dalam melakukan rekam jejak akuntansi
5. Pengendalian akses. Setiap orang harus memiliki kepentingan yang jelas akan jika
melihat catatan akuntansi
6. Verifikasi independen. Lakukan pengawasan terhadap jam kerja, juru bayar dan buku
besar umum serta unit lain yang berhubungan dengan pengelolaan daftar gaji
Kesimpulan
Siklus sistem penggajian secara umum dapat digambarkan sebagai suatu sistematika
penggajian dari mana gaji itu mulai didistribusikan dari departemen yang terkait hingga sampai
ke tangan pegawai. Didalam siklus sistem penggajian terdapat dua cara, yaitu cara manual dan
cara terkomputerisasi, masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan tergantung kondisi
perusahaan.
Selain itu, dengan adanya sistem penggajian ini dapat mengurangi peluang
ketidakaturan atau kesalahan penggajian yang menimbulkan kesalah pahaman antara
perusahaan dengan karyawan. Jadi, sebagai perusahaan yang ingin memiliki reputasi baik
efisien dan professional harus memiliki sebuah sistem yang bisa mengatur penggajian
karyawannya.
BAB X
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
A.Pengembangan Sistem
Untuk meraih kesempatan dan peluang usaha, dengan tetap mengandalkan sistem lama
dapat merugikan perusahaan sebab kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat
menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana yang telah disusun untuk meraih
kesempatan dan peluang pasar. Penggunaan teknologi informasi merupakan kebutuhan mutlak
untuk menghadapi pesaing, karena itu jika tidak bisa membeli yang baru maka kembangkan
sistem yang sudah ada.
Menindaklanjuti keputusan direksi, apabila hasil rapat dewan direksi telah menetapkan
bahwa segera dilakukan pengembangan sistem yang ada maka manajemen akan membuat
perencanaan membuat sistem baru dan mengutus sebuah tim untuk melaksanakan analisis
sistem lama dan mengembangkan sistem baru. Dalam penerapannya, suatu sistem yang sudah
dikembangkan perlu dilakukan uji coba, yang dilakukan oleh ahli sistem dan setelah itu, sistem
baru dapat berjalan normal.
Dalam aktivitas pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh personal yang
kompeten di bidangnya. Suatu tim yang solid dapat bekerja dan menghasilkan inovasi untuk
perusahaan di bidang pengembangan sistem. Suatu tim pengembangan sistem biasanya terdiri
atas berikut ini.
1.Manajemen
Manajemen, merupakan strategi utama untuk mendapatkan dukungan atas
pengembangan sistem yaitu adanya persetujuan yang jelas dari pihak direksi perusahaan.
Mereka memiliki peran dalam pengembangan sistem, antara lain sbb.
a. Dukungan dan dorongan untuk proyek pengembangan yang akan dikerjakan
b. Adanya keserasian antara sistem informasi yang dikembangkan dengan strategi
perusahaan
c. Tujuan dan sasaran sistem dibuat oleh mereka
d. Meninjau kinerja serta kepemimpinan di bagian sistem informasi
e. Menentukan pemilihan proyek serta kebijakan organisasi
f. Dapat berperan dalam analisis sistem dan kalkulasi biaya proyek serta manfaatnya
g. Mudah memberikan komando ke pegawai utama untuk terlibat dalam proyek
pengembangan
h. Tersedia jaminan alokasi pendanaan
2.Akuntan
Akuntan perusahaan merupakan pihak yang dominan dalam menggunakan output
sistem informasi akuntansi. Mereka menentukan besarnya kebutuhan informasi dan syarat-
syarat sistem yang dibutuhkan. Berdasarkan informasi yang mereka miliki, mereka harus
terlibat dalam pengembangan sistem. Bersama-sama dengan para desainer sistem,
mengendalikan pengembangan sistem secara berkala, mengawasi dan mengujicobakan sistem
yang baru guna memverifikasikan bahwa pengendalian telah diterapkan dan dapat berjalan
secara normal.
a. Analis sistem
Analis sistem bertugas mempelajari sistem lama, kemudian mendesain sistem yang baru
serta membuat spesifikasi yang digunakan oleh programmer computer dan kemudian
bertanggung jawab untuk memastikan sistem dapat diterapkan sesuai pesanan.
b. Programmer
Tugas dan peran programmer adalah menulis program computer dengan menggunakan
spesifikasi yang dikembangkan oleh analis sistem, lalu mengubah serta memelihara
sistem computer yang lama.
Tujuan dari pengembangan sistem adalah agar dalam perusahaan terjadi peningkatan
dalam hal berikut.
1. Kinerja, seberapa bagusnya kinerja suatu perusahaan dapat diukur dengan jumlah
pekerjaan yang dapat dilakukan pada saat tertentu (troughput) dan rata-rata waktu
tertunda di antara dua transaksi (respon time). Orang banyak bersimpulan bahwa
kinerja perusahaan semata diukur dari jumlah keuntungan financial yang diperoleh
setiap periode. Pendapat ini sudah tidak bisa diterima lagi saat ini, sebab kinerja
perusahaan dapat dilihat dan diukur dari berbagai aspek, seperti aspek keuangan, aspek
lingkungan, aspek eksternal, dsb.
2. Kualitas informasi yang disajikan. Informasi yang dihasilkan harus memenuhi kebutuhan
organisasi dan penggunanya, semakin berkualitas informasi yang dihasilkan, semakin
sukses perusahaan tsb. Tantangan ke depan bagi perusahaan-perusahaan yang masuk
pada pasar global harus memiliki kemampuan mengelola informasi sehingga mereka
dapat tumbuh dengan perusahaan multinasional yang lain.
3. Keuntungan akibat penurunan biaya operasional maupun administrative. Akibat dari
sumber daya yang digunakan semakin bagus dan kemajuan teknologi yang mendukung
banyak perusahaan kelas dunia memfokuskan diri di bidang usahanya, terkait urusan di
luar aktivitas bisnis akan di-outsource ke perusahaan lain. Contohnya merek Kodak,
mereka focus kepada menjual film dan kamera. Urusan pemrosesan data diserahkan ke
perusahaan penyedia layanan sebagai mitra dan untuk keperluan itu, Kodak
menginvestasikan sejumlah uang untuk melakukan outsourcing pengolahan data
perusahaan dan telah melakukan penghematan dari sistem informasinya sebesar $ 130
juta selama 10 tahun perjanjian.
4. Sistem baru yang lebih efisien diharapkan dapat meningkatkan pengendalian
perusahaan terhadap operasional secara lebih efisien.
5. Berdasarkan sistem yang telah dikembangkan, dapat menghasilkan informasi yang detail
dan tepat waktu. Informasi yang tepat waktu adalah informasi yang diterima oleh
pemakainya tepat pada saat dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
Siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle = SDLC) adalah
serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh professional dan pemakai sistem untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. Sistem ini dikembangkan
melalui sebuah proses formal (Hall, 2009). SDLC terdiri atas 5 aktivitas yang secara logis dan
dapat diterima oleh para ahli dalam komunitas sistem. Kelima aktivitas tsb adalah seperti
diuraikan berikut ini.
Estimasi biaya, Pengembangan Membuat diagram Pelaksanaan uji coba Perawatan dan
Rencana proyek, spesifikasi program logig sesuai rencana sistem yang pemeliharaan atas
Alokasi sumber daya yang diajukan terpasang perubahan program
dan sistem
1.Perencanaan Sistem
Pengembangan sistem idealnya dilaksanakan dalam suatu kerangka rencana induk
sistem yang mengkoordinasikan proyek pengembangan sistem kedalam rencana strategis
perusahaan. Rencana strategis disusun dengan memperhitungkan kebutuhan sistem. Dengan
demikian, dalam perumusan sasaran strategis, baik di bidang pemasaran, produksi,
pengembangan produk baru atau pembukaan bisnis baru, semuanya harus didukung dengan
sistem informasi yang ideal dan efisien.
Untuk memahami secara jelas terhadap sistem yang akan dikembangkan, tim
pengembang akan melakukan studi berikut ini.
a. Menyampaikan pertanyaan mendalam kepada pemakai sesungguhnya apa yang
menjadi kebutuhan utama mereka dari sistem yang dikembangkan tsb.
b. Melakukan penganalisisan terhadap sistem yang ada dan bagaimana penggunaan sistem
saat ini.
c. Membuat prototype desain sistem untuk membentuk apa yang diinginkan pemakai dari
sistem yang ingin dibangun.
2.Analisis Sistem
Analisis sistem adalah proses kerja untuk menguji sistem informasi yang sudah ada
dengan lingkungannya sehingga diperoleh petunjuk berbagai kemungkinan perbaikan yang
dapat dilakukan dalam meningkatkan kemampuan sistem. Melakukan analisis sistem harus
diawali dengan tindakan survey terhadap sistem yang sudah ada dan langkah berikutnya adalah
menganalisis kebutuhan pemakai. Dengan demikian, alasan dilakukannya analisis sistem pada
dasarnya berkisar pada hal berikut.
a. Sistem yang ada sudah tidak kondusif dan tidak memenuhi kebutuhan pengguna.
b. Mendesaknya keperluan informasi baru, yang lebih cepat dan relevan. Jika keperluan ini
tidak segera dipenuhi, berakibat perusahaan dikalahkan oleh pesaing.
c. Kemunculan teknologi baru yang lebih efisien dan ekonomis. Teknologi baru selalu hadir
dengan berbagai inovasi, baik yang beredar di pasar ataupun yang ditawarkan langsung
oleh pemasok. Kesempatan adanya penawaran menarik dari pemasok dapat membantu
membuat pilihan perusahaan.
Selama terjadinya analisis terhadap sistem yang ada, semua informasi yang dibutuhkan
untuk penyediaan dan pengembangan sistem baru dikumpulkan sebanyak-banyaknya.
Kemudian informasi dianalisis untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan dalam proses
pengembangan sistem yang diprioritaskan. Apabila proyek disetujui dalam tahap awal, sistem
yang ada akan disurvey untuk menetapkan sifat dan lingkup kegiatan, serta mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan sistem lama, kemudian dilakukan studi mendalam untuk menetapkan
kelayakannya.
3.Desain Sistem
Dalam tahap desain, tim penyusun akan menerjemahkan saran yang dihasilkan dari
analisis sistem ke dalam bentuk yang dapat diimplementasikan. Desain sistem dapat dilakukan
dalam 2 tahap.
b. Desain fisik
Desain fisik; tim pengembang menjelaskan persyaratan umum yang berorientasi pada
pemakai dari desain konseptual ke dalam spesifikasi terinci yang digunakan untuk
pengkodean serta menguji program computer tsb. Proses dalam desain fisik adalah
dokumen input dan output yang dirancang, program komputer ditulis, file serta
database dibuat, prosedur dikembangkan dan pengendalian dipersiapkan untuk bisa
terintegrasi ke dalam sistem baru yang sedang dikembangkan.
4.Implementasi Sistem
Semua aktivitas pengembangan sistem dilakukan dan pada akhir kegiatan semua
elemen dan aktivitas sistem satukan, diantaranya hardware dan software baru dipasang,
instalasi peralatan dan pengkodean program sudah disetujui untuk diujicobakan. Standar dan
pengendalian sistem beserta dokumentasi sistem terpasang baru harus dibuat. Aktivitas
organisasi telah berubah ke sistem baru. Setelah sistem baru terpasang semua dan beroperasi
secara normal, penyesuaian dan evaluasi setelah penerapan sistem baru dilakukan untuk
mendeteksi dan memperbaiki kelemahan desain sistem. Jika pengembangan sistem telah
selesai melalui tahapan uji coba, maka sistem operasional diserahkan kepada perusahaan.
Pengkodean
Persetujuan
uji coba
Survei Studi Desain Spesifika Operasional
penda kelaya penda si Instalasi Uji coba Konversi dan
huluan kan huluan program peralatan sistem sistem pemeliharaan
Pelatihan Operasional
Analisis sistem Desain sistem
Implementasi sistem
Desain sistem informasi akuntansi pada dasarnya dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu
adanya perkembangan teknologi, adanya strategi organisasi dan adanya budaya perusahaan,
dan ketiga aspek ini saling mempengaruhi. Dengan demikian, apabila akan mengembangkan
sebuah program atau sistem harus memperhatikan faktor-faktor tsb. Apabila dari salah satu
ketiga faktor tsb tidak diperhatikan, maka sistem yang ada akan menimbulkan berbagai bentuk
perilaku yang ditunjukkan oleh pengguna sistem tsb.
Budaya
Organisasi Strategi
SIA
Teknologi
Informasi
Kesimpulan
Salah satu harta yang paling berharga bagi organisasi bisnis adalah sistem informasi
yang berorientasi pada pemakai dan responsif. Sebuah sistem yang dirancang dengan baik
dapat meningkatkan produktivitas, memperbaiki pelayanan dan keputusan manajemen,
mengkoordinasi aktivitas di seluruh organisasi, serta dapat menambah keuntungan. Oleh
karena itu, pengembangan sistem informasi perlu dilakukan, sejalan dengan cepatnya
perkembangan informasi dan teknologi dalam dunia bisnis agar informasi yang dihasilkan setiap
organisasi bisnis efektif dan dapat memenuhi kebutuhan pemakainya.
Namun, dalam pengembangan suatu sistem biasanya memerlukan waktu lama dan
biaya yang besar, sedangkan perkembangan informasi semakin cepat, maka sistem perlu
diubah untuk mengikuti alur informasi dan memenuhi kebutuhan penggunanya. Untuk
menghindari hal seperti ini, banyak perusahaan yang mencari dan melaksanakan pendekatan
baru agar pengembangan sistem dapat dilakukan dengan cepat. Hal ini dapat dilakukan dengan
penggunaan metode rapid application development (RAD).
Daftar Pustaka