Anda di halaman 1dari 28

TRI HITA KARANA SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KREDIT MACET


PADA KINERJA KEUANGAN LEMBAGA PERKREDITAN
DESA KABUPATEN GIANYAR

Pande Putu Ida Yuliantari

I G.A.N Budiasih1

Ni Made Dwi Ratnadi 2 I Nyoman Wijana Asmara Putra3

Faculty of Economics and Business, University of Udayana, Denpasar, Indonesia

Idaantari858@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tri Hita Karana memoderasi


pengaruh Good Corporate Governance dan Kredit Macet pada Kinerja Keuangan
Lembaga Perkreditan Desa Kabupaten Gianyar. Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh LPD yang masih beroperasi di Kabupaten Gianyar yaitu sebanyak 270
populasi. Teknik pengambilan sampel menggunkan metode proportionate stratified
random sampling dengan menggunakan rumus slovin sehingga mendapatkan hasil
sebanyak 73 sampel penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi
linier berganda dengan Moderated Regression Analysis (MRA). Penelitian ini
mendapatkan hasil bahwa GCG berpengaruh positif pada kinerja keuangan LPD di
Kabupaten Gianyar, Kredit macet berpengaruh negatif pada kinerja keuangan LPD di
Kabupaten Gianyar, dan THK memperlemah pengaruh GCG dan Kredi Macet pada
kinerja keuangan di LPD Kabupaten Gianyar.

Kata kunci: Tri Hita Karana, Good Corporate Governance, Kredit Macet (NPL),
Kinerja Keuangan, Teori Agensi
PENDAHULUAN

LPD dalam mencapai keberhasilan, masih mengandalkan kredit sebagai

pemasukan utama dalam membiayai operasionalnya. Pemberian kredit merupakan

aktivitas lembaga keuangan yang paling utama dalam menghasilkan keuntungan.

Begitu pun pada LPD, dalam perjalanannya dari jumlah kredit yang disalurkan

kepada masyarakat tidak semua kredit berkategori sehat tetapi diantaranya merupakan

kredit yang mempunyai kualitas buruk atau kredit macet. Kredit macet ini dalam

dunia perbankan disebut Non Performing Loan (NPL).

Berdasarkan data dari Lembaga Pemberdayaan Lembaga Perkreditan Desa

(LPLPD) Kabupaten Gianyar, Kabupaten Gianyar tercatat menjadi LPD yang

memiliki asset terbesar kedua serta jumlah LPD terbanyak kedua di Bali. Berdasarkan

pertemuan terakhir yang diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 2013 yang membahas

peraturan terbaru LPD dan mengenai masalah utama LPD di Gianyar yang masih saja

ada tercatat sebagai LPD yang kurang sehat, tidak sehat, bahkan macet. Berikut ini

beberapa kasus yang terjadi di LPD Kabupaten Gianyar yaitu: (1) Adanya permainan

pengurus LPD berada di ranah pinjaman tanpa agunan, yang mengakibatkan

keuangan LPD kolaps, (2) Penyebab banyak LPD di Gianyar mengalami

permasalahan adalah persoalan internal yaitu antara pengurus LPD dan bendesanya

tidak memiliki hubungan yang baik. (3) Penyitaan 29 aset milik nasabah LPD

dikarenakan nasabah tidak mampu membayar tunggakan kredit dengan pelaksanaan

kegiataan dari team penanganan kredit LPD yang bermasalah diawali dengan

mendatangi rumah-rumah para penunggak kredit yang sudah berjalan hingga enam


kali hingga akhirnya pengelola LPD berencana mengambil langkah tegas sesuai

awig-awig desa, (4) Adanya pengosongan rumah milik warga setempat karena tidak

mampu melunasi kredit macet dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan, (5)

Adanya penggelapan dana yang dilakukan oleh ketua LPD yang mengakibatkan LPD

tidak dapat beroperasi dan mengalami kerugian senilai Rp142 juta lebih.

Kabupaten Gianyar yang kini telah mulai dijadikan contoh dalam sistem

mengontrol kinerja seluruh LPD yakni dengan mengadakan pertemuan rutin setiap

tahunnya, masih tetap saja terdapat LPD yang tercatat masih kurang sehat. Sehingga

mulai muncul keraguan dengan bagaimana tata kelola yang diterapkan dari LPD itu

sendiri. Dengan record dari LPD sebagai lembaga keuangan non bank yang memiliki

peranan sangat besar dalam menunjang kebutuhan desa, maka seharusnya LPD telah

menetapkan dan menerapkan prinsip-prinsip GCG untuk memperbaiki dan

mempertahankan kinerja lembaga keuangan.

LPD Desa Adat di Kabupaten Gianyar salah satunya diharapkan dapat

menggerakkan perekonomian masyarakat desa, yaitu yang berhubungan dengan

budaya Tri Hita Karana (THK). THK memiliki konsep bahwa hubungan harmonis

merupakan hal yang penting dalam menjalankan suatu kegiatan atau organisasi.

Berikut ini beberapa peranan penting yang sudah diterapkan di LPD Kabupaten

Gianyar yaitu: memberikan Dana pembangunan sebesar 20% dari laba tiap tahunnya

diberikan ke desa adat yang mencapai hingga Rp 132 juta, memberikan dana

pembangunan yang dialokasikan dari LPD sebesar 20 persen diberikan kepada Desa

Pakraman, menyerahkan dana pembanguan yaitu 20 persen dari laba dengan nominal
mencapai Rp 313 juta, menganggarkan dana upakara Rp150 juta per tahun untuk

memfasilitasi kegiatan piodalan di Pura Kahyangan Tiga.

Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai hubungan antara GCG dan

kinerja perusahaan memberikan hasil yang beragam. Menurut Kusumasari (2017),

ukuran, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran

berpengaruh positif pada kinerja keuangan. Dwija Putri (2018) melakukan penelitian

tentang pengaruh good corporate governance dan Budaya Tri Hitra Karana pada

kinerja Bank Perkreditan Rakyat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan

prinsip-prinsip GCG berpengaruh positif pada kinerja keuangan BPR di Bali. Senada

dengan itu, Krishna Aryastha (2017) juga melakukan penelitian mengenai Pengaruh

Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Lembaga

Perkreditan Desa (Lpd) di Kota Denpasar dengan hasil pengujiam hipotesis diketahui

bahwa prinsip-prinsip Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan.

Berbanding terbalik dengan beberapa penelitian di atas, dalam penelitian

berikut ini didapatkan hasil bahwa GCG tidak berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan. Kautsar dan Kusumaningrum (2015) serta Hartono dan Nungrahanti

(2014) menyajikan bukti bahwa GCG tidak memiliki pengaruh pada kinerja

perusahaan. Lady (2016) dan Kelana (2015) mendapatkan hasil bahwa GCG tidak

memiliki pengaruh terhadap struktur modal, Thuraisingam (2013) juga menyatakan

bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara GCG dan kinerja perusahaan

yang diukur dengan return on assets dan return on equity.


Mengingat tidak konsistennya hasil penelitian mengenai pengaruh GCG pada

kinerja maka diperkirakan ada variabel lain yang memoderasi pengaruh tersebut.

Variabel pemoderasi yang dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah Budaya Tri

Hita Karana (THK). Hubungan antara budaya tersebut dengan kinerja di antaranya

diutarakan oleh Riana (2010) dan Surya dkk. (2014). Penggunaan budaya THK

sebagai variabel pemoderasi di antaranya telah dilakukan oleh Adiputra (2014) yang

menyatakan bahwa budaya THK memoderasi pengaruh kompleksitas tugas pada

kinerja internal auditor di Kantor Inspektorat Provinsi Bali, sedangkan Mustikayani

dan Dwirandra (2016) mendapatkan hasil bahwa budaya THK tidak memoderasi

pengaruh kompleksitas tugas pada kinerja auditor.

THK memiliki konsep bahwa hubungan harmonis merupakan hal yang

penting dalam menjalankan suatu kegiatan atau organisasi. Keyakinan atas

keharmonisan ini telah menjadi tuntunan masyarakat hindu Bali untuk berperilaku

yang melahirkan berbagai tindakan nyata yakni (a) keselarasan hubungan antara

manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) yang dikenal

dengan istilah Parahyangan, (b) keselarasan hubungan dengan sesama manusia

dikenal dengan istilah Pawongan, serta (c) keselarasan hubungan manusia dengan

alam sekitar yang dikenal dengan istilah Palemahan.

Kinerja keuangan merupakan salah satu alat ukur yang dapat digunakan oleh

para stakeholders untuk mengukur atau menentukan tingkat kualitas perusahaan.

Indikator yang digunakan dalam mengukur kinerja keuangan perbankan termasuk


lembaga keuangan adalah profitabilitas (Siagian, 2011:51). Rasio profitabilitas yang

sering digunakan adalah Return On Assets (ROA).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh GCG dan kredit

macet pada Kinerja Keuangan LPD Kabupaten Gianyar, untuk mengetahui THK

memoderasi pengaruh GCG dan kredit macet pada Kinerja Keuangan LPD

Kabupaten Gianyar.

Agency theory memandang bahwa pemilik perusahaan dapat membatasi

perbedaan kepentingan dengan menetapkan intensif yang tepat bagi agen dan dengan

menimbulkan biaya monitoring yang dirancang untuk membatasi tindakan agen.

Dalam hal ini peran pengelola LPD sangat menentukan tingkat kesehatan LPD itu

sendiri.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji bagaimana pengaruh GCG

pada kinerja keuangan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aryastha (2017)

menyatakan bahwa Prinsip-prinsip GCG berpengaruh positif pada kinerja keuangan

LPD Kota Denpasar. Begitu juga dengan Mulyawan (2017) menyatakan bahwa

Prinsip-prinsip GCG berpengaruh positif pada kinerja LPD se-Kota Denpasar.

Beberapa penelitian berikutnya diantaranya Putri (2017), dan Kusumasari dkk (2017)

mendapatkan hasil yang sama yaitu prinsip GCG berpengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan.

GCG merupakan faktor yang penting dalam menentukan nilai perusahan dan

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan seperti LPD. Walaupun LPD dapat

dikatakan sebagai bisnis yang memiliki jangkauan hanya dalam satu desa adat,
namun harus diingat bahwa tata kelola yang baik akan dapat memberikan keuntungan

yang lebih bagi sebuah organisasi bisnis.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: GCG berpengaruh positif pada Kinerja Keuangan LPD Kabupaten

Gianyar

Teori sinyal menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik dengan

sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar diharapkan dapat

membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk. Menurut Jam’an (2008)

Signalling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan

memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa promosi

atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada

perusahaan lain.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji bagaimana pengaruh

kredit macet pada kinerja keuangan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Fauzzi (2018) yang menyatakan bahwa NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja keuangan, Nurul (2018) yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh negatif

terhadap kinerja keuangan dan penyaluran kredit UMKM, begitu juga dengan

penelitian yang dilakukan oleh Istiqomah (2018) menemukan bahwa NPL

berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan BPR di Sumatera Barat.

Kredit macet merupakan pinjaman yang mengalami kesulitan dalam

penyelesaian kewajiban dari nasabah terhadap bank atau lembaga keuangan bukan
bank dikarenakan faktor kesengajaan atau faktor eksternal di luar kemampuan kendali

debitur.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

H2: Kredit Macet berpengaruh negatif pada Kinerja Keuangan LPD Kabupaten

Gianyar

Teori kontinjensi mempunyai suatu postulat bahwa efektivitas suatu

organisasi dalam mengatasi ketidakpastian lingkungan merupakan unsur-unsur dari

berbagai subsistem yang dirancang guna memenuhi tuntutan lingkungan yang saling

berhubungan yang merupakan alat pertama dan yang paling terkenal untuk

menjelaskan berbagai variasi dalam struktur organisasi. Salah satunya adalah budaya

organisasi yang dalam hal ini budaya THK merupakan salah satu faktor yang

mendukung berhasilnya penerapan GCG pada sebuah organsisasi yang akan

berdampak pada meningkatnya kinerja organisasi.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji bagaimana budaya THK

menjadi pemoderasi untuk variabel yang mempengaruhi kinerja organisasi. Dalam

Mustikayani dan Dwirandra (2016) budaya THK tidak mampu memoderasi pengaruh

kompleksitas tugas terhadap kinerja auditor, namun budaya THK mampu

memoderasi pengaruh tekanan waktu terhadap kinerja auditor. Adiputra (2014) yang

menyatakan bahwa budaya THK dapat memoderasi pengaruh kompleksitas tugas

terhadap kinerja internal auditor pada Kantor Inspektorat di Provinsi Bali. Puspitha

dan Sujana (2016) dalam penelitiannya menghasilkan budaya organisasi memperkuat


pengaruh prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja perusahaan berbasis balanced

scorecard pada BPR di Kabupaten Badung.

Keberadaan budaya THK di sebuah LPD akan mendukung terciptanya

keharmonisan pada setiap kegiatan bisnis yang ada didalamnya. Budaya THK dalam

hal ini menjadi hal yang melengkapi dan memberikan pemahaman bahwa segala

sesuatu harus dilaksanakan dengan seimbang. Penerapan tata kelola yang baik (GCG)

di sebuah LPD ditambah dengan budaya THK yang dijadikan sebagai landasan dalam

setiap kegiatan bisnis yang dilakukan oleh para karyawan, maka diharapkan kinerja

dari LPD tersebut dapat mencapai tingkatan yang maksimal yang nantinya akan

menguntungkan bagi semua pihak baik agen yang dalam hal ini adalah pengawas dan

pegawai serta prinsipal yang merupakan seluruh nasabah dan masyarakat desa adat.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

H3: THK memperkuat pengaruh GCG pada Kinerja Keuangan LPD Kabupaten

Gianyar.

Teori kontingensi sering disebut dengan teori situasional karena teori ini

mengemukakan kepemimpinan yang tergantung pada situasi dimana kepemimpinan

tidak akan terjadi dalam satu kevakuman sosial atau lingkungan.  Dalam hal ini

situasi yang dimaksud adalah kredit macet.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji bagaimana budaya THK

memoderasi pengaruh kredit macet pada kinerja keuangan. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh Asep (2017) menyatakan bahwa NPL tidak berpengaruh
terhadap kinerja keuangan. Alfarizzi (2016) mendapatkan hasil bahwa kredit macet

tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Begitu juga dengan Fauzzi (2018)

mendapatkan hasil bahwa NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan.

Salah satu tujuan LPD adalah memperkuat ketahanan desa pekraman dalam

melestarikan nilai-nilai luhur adat dan budaya. Organisasi LPD tidak terlepas dari

adanya masalah kredit macet. Semakin tinggi jumlah kredit macet, tentu akan

menurunkan kinerja keuangan. LPD yang beroperasi tidak semata-mata bergerak di

ranah sosial ekonomi tetapi ada visi menjaga kehidupan budaya serta dimensi

hubungan manusia dengan Tuhan atau yang disebut dengan THK. Dengan adanya

THK di lingkungan LPD diharapkan pengaruh negatif kredit macet dari kinerja

keuangan dapat diperlemah dengan tujuan agar kinerja keuangan LPD semakin baik.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

H4: THK memperlemah pengaruh Kredit Macet pada Kinerja Keuangan LPD

Kabupaten Gianyar.

METODE PENELITIAN

Populasi dari penelitian ini adalah LPD yang ada di kabupaten Gianyar.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Pembina Lembaga Perkreditan Desa Kabupaten

(PLPDK) Gianyar, Lembaga Perkreditan Desa yang masih beroperasi di Kabupaten

Gianyar sebanyak 270 LPD yang akan dipilih menggunakan metode Proportionate
Stratified Random Sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi

linear berganda dengan menggunakan Regression Analysis Multiple (MRA). Sumber

data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Metode

pengumpulan data dengan metode kuesioner dan dokumentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan responden sebanyak 73 orang yang terdiri dari 73

orang ketua LPD di tiap-tiap LPD yang tersebar di Kabupaten Gianyar. Data

dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner secara langsung ke 73 LPD di

Kabupaten Gianyar. Jumlah kuesioner yang disebarkan kepada LPD yang berada di

Kabupaten Gianyar sebanyak 73 kuesioner dan yang kembali sebanyak 73 kuesioner

(usability response rate =100%).

Data karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi tingkat pendidikan,

usia, dan masa jabatan. Data karakteristik responden tersebut diuraikan sebagai

berikut:

Berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa jumlah responden

sebanyak 73 orang yang terbagi atas beberapa tingkat pendidikan yaitu sebanyak 32

orang (43,83%) berpendidikan terakhir SMA, sebanyak 2 orang (2,73%)

berpendidikan diploma 3, sebanyak 36 orang (49,31%) berpendidikan S1, dan 3

orang (4,10%) berpendidikan S2.

Berdasarkan tingkat usia menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak 73

orang yang terbagi atas beberapa tingkat usia yaitu sebanyak 28 orang memiliki usia

5-15 tahun (38,35%), sebanyak 34 orang memiliki usia 16-25 tahun (46,57%),
sebanyak 7 orang memiliki usia 26-35 tahun (9,58%), dan sebanyak 4 orang memiliki

usia >35 tahun (5,47%).

Berdasarkan masa jabatan menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak

73 orang terbagi atas beberapa masa jabatan yaitu sebanyak 28 orang dengan masa

jabatan 5-15 tahun (38,35%), sebanyak 34 orang dengan masa jabatan 16-25 tahun

(46,57%), sebanyak 7 orang dengan masa jabatan 26-35 tahun (9,58%), dan sebanyak

4 orang dengan masa jabatan >35 tahun (5,47%).

Untuk menguji instrumen penelitian dilakukan uji validasi dan uji reliabiltas.

Hasil uji reliabilitas yang ditampilkan pada Tabel 5.5. menunjukkan bahwa seluruh

instrumen penelitian memiliki koefisien Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60. Hal ini

dapat dikatakan bahwa semua instrumen reliabel sehingga dapat digunakan untuk

melakukan penelitian.

Tabel 5.5
Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

1 GCG (X1) 0,985 Reliabel

2 THK (M) 0,841 Reliabel

Sumber : Lampiran 4 (2019)

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi

normalitas data digunakan Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria jika Asymp. Hasi uji

normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov pada analisis regresi moderasi

menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) 0,118 lebih besar dari level of significant,
yaitu 5 persen (0,05), sehingga data yang diuji menyebar normal atau berdistribusi

normal yang ditunjukkan pada Tabel 5.6

Tabel 5.6
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual

N 73

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .53083887

Most Extreme Differences Absolute 0,139

Positive 0,139

Negative -.056

Kolmogorov-Smirnov Z 1,190

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,118

Sumber : Lampiran 6 (2019)


Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi di

temukan adanya korelasi antar variabel bebas. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel

5.7 di bawah ini dapat diketahui bahwa nilai tolerance semua variabel independen

lebih besar dari 0,10 yaitu GCG (X1) sebesar 0,680, kredit macet (X2) sebesar 0,868,

dan THK (X3) sebesar 0,741.


Tabel 5.7
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF
GCG (X1) 0,680 1,470

Kredit Macet (X2) 0,868 1,152

THK (M) 0,741 1,350

Sumber : Lampiran 7 (2019)

Uji autokorelasi dilakukan untuk melacak adanya korelasi data dari tahun t

dengan tahun t-1 (sebelumnya). Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 5.8

Tabel 5.8
Hasil Uji Autokorelasi
dl Du 4-Du DW Simpulan
1,4778 1,7691 2,2309 2,087 Bebas autokorelasi
Sumber : Lampiran 8 (2019)

Untuk tingkat signifikansi 5%, nilai dl = 1,4778 dan du = 1,7691. Dengan

demikian hasil uji autokorelasi dengan kriteria du<DW<4-du adalah 1,7691 < 2,087 <

2,2309, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dibuat tidak mengandung

gejala autokorelasi.

Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan uji Glejser. Uji

Glejser dilakukan dengan cara meregresi nilai absolute residual dari model yang

diestimasi terhadap variabel bebas. Jika nilai signifikannya lebih dari 0,05 maka tidak

terjadi gejala heterosedastositas. Hasil uji Glejser dapat di lihat pada Tabel 5.9
Tabel 5.9
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Model Unstandardized Standardized


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) -0,002 0,275 -0,007 0,994


GCG 6.221E-5 0,003 0,003 0,021 0,983
Kredit Macet -0,017 0,040 -0,068 -0,428 0,670
THK 0,011 0,008 0,276 1,355 0,180
X1. M -0,008 0,013 -0,125 -0,605 0,547
X2. M 3.554E-5 0,000 0,014 0,104 0,917

Sumber : Lampiran 9 (2019)

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji statistik

glejser pada Tabel 5.9 diketahui bahwa nilai signifikansi dari semua variabel

independen lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak

mengandung adanya heteroskedastisitas.

Hasil uji analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 5.10 berikut.


Tabel 5.10
Hasil Regresi Linier Berganda

Model Unstandardized Standardized


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 2.141 0,473 4.525 0,000


GCG 0,013 0,005 0,179 2.531 0,014
Kredit Macet -0,598 0,056 -0,671 -10.727 0,000
THK 0,060 0,010 0,417 6.158 0,000

R Square 0,875
Adjusted R Square 0,765
F Hitung 75,033
Signifikansi F 0,000
Sumber : Lampiran 10 (2019)

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda seperti yang disajikan pada

Tabel 5.10, maka persamaan strukturalnya adalah sebagai berikut :

Y = 2,141 + 0,013 X1 - 0,598 X2 + 0,060 M + ε

Nilai koefisien regresi variabel GCG dan THK bernilai positif dengan nilai

signifikansi uji t kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel GCG dan

THK memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel terikat. Sedangkan

variabel kredit macet bernilai negatif dengan nilai signifikansi uji t kurang dari 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel kredit macet memiliki pengaruh negatif yang

signifikan terhadap variabel terikat. Tabel 5.10 menunjukkan nilai R Square pada

analisis regresi linier berganda sebesar 0,765. Hal ini berarti bahwa sebesar 76,5
persen kinerja yang diperoleh LPD Kabupaten Gianyar dipengaruhi oleh GCG, Kredit

Macet, dan THK.

Analisis Regresi Moderasi/Moderated Regression Analysis. Model ini

bertujuan untuk mengetahui apakah variabel moderasi mampu mempengaruhi

hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Hasil analisis uji interaksi

dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat pada Tabel 5.11

Tabel 5.11
Hasil Uji Interaksi (Moderated Regression Analysis)

Model Unstandardized Standardized


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1(Constant) 2.186 0,398 5.487 0,000


GCG 0,014 0,004 0,202 3.381 0,001
Kredit Macet -0,450 0,058 -0,506 -7.707 0,000
THK 0,018 0,012 0,126 1.503 0,138
X1.M 0,069 0,019 0,300 3.523 0,001
X2.M 0,002 0,000 0,189 3.456 0,001

R Square 0,839
Adjusted R Square 0,827
F Hitung 69,606
Signifikansi F 0,000
Sumber : Lampiran 11 (2019)

Berdasarkan hasil analisis regresi moderasi seperti yang disajikan pada Tabel

5.11, maka persamaan strukturalnya adalah sebagai berikut :

Y = 2,186 + 0,014 X1- 0,450 X2+ 0,018 M + 0,069 X1M+ 0,002 X2M
Nilai koefisien regresi variabel GCG dan THK bernilai positif dengan nilai

signifikansi uji t kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel GCG dan

THK memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel terikatnya dalam

pengujian moderasi. Sedangkan variabel kredit macet bernilai negatif dengan nilai

signifikansi uji t kurang dari 0,05 Selanjutnya data menunjukkan variabel interaksi

X1.M dan X2.M bernilai positif dengan nilai signifikansi uji t kurang dari 0,05.

Uji kelayakan model regresi bertujuan untuk mengetahui apakah semua

variabel bebas yang diidentifikasi (GCG, kredit macet, THK, variabel interaksi antara

GCG dengan THK, dan variabel interaksi antara kredit macet dengan THK) tepat

digunakan memprediksi kinerja. Uji ini sering juga disebut dengan uji F atau uji

simultan.

Hasil uji F (Ftest) pada Tabel 5.11 menunjukkan bahwa nilai signifikansi P

value 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05, ini berarti model yang digunakan pada

penelitian ini adalah layak. Hasil ini memberikan makna bahwa seluruh variabel

independen yaitu GCG, kredit macet, THK, variabel interaksi antara GCG dengan

THK, dan variabel interaksi antara kredit macet dengan THK mampu memprediksi

atau menjelaskan fenomena kinerja pada LPD di Gianyar. Hal ini berarti model dapat

digunakan untuk analisa lebih lanjut atau dengan kata lain model dapat digunakan

untuk memproyeksikan karena hasil goodness of fitnya baik dengan nilai signifikansi

P value 0,000.

Hasil uji koefisien determinasi dalam Tabel 5.11 menunjukkan besarnya nilai

adjusted R2 adalah sebesar 0,827. Ini berarti variasi kinerja dapat dipengaruhi secara
signifikan oleh variabel GCG, kredit macet, THK, variabel interaksi antara GCG

dengan THK, dan variabel interaksi antara kredit macet dengan THK sebesar 82,7

persen sedangkan sisanya sebesar 17,3 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain.

Uji T atau Uji Hipotesis. Kriteria Pengujian ini dilakukan untuk menguji

pengaruh antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika t hitung , < 0,05, maka Ha diterima dan

jika t hitung > 0,05, maka Ha ditolak.

Hasil analisis menunjukkan bahwa GCG berpengaruh positif pada kinerja

keuangan LPD di Kabupaten Gianyar. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan GCG

yang semakin baik pada LPD Kabupaten Gianyar, akan mendorong meningkatnya

kinerja keuangan.

Hasil analisis menunjukkan bahwa kredit macet berpengaruh negatif pada

kinerja keuangan LPD di Kabupaten Gianyar. Hal ini menunjukkan bahwa semakin

tinggi kredit macet yang diperoleh LPD Kabupaten Gianyar, maka akan berdampak

pada menurunnya kinerja keuangan LPD Kabupaten Gianyar. Begitu pula sebaliknya,

semakin rendah tingkat kredit macet, maka akan berdampak pada meningkatnya

kinerja LPD tersebut.

Hasil analisis regresi moderasi menunjukkan bahwa THK secara statistik

mampu memoderasi pengaruh GCG pada kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa

terdapat interaksi THK dan GCG dalam mempengaruhi kinerja. Apabila LPD di

Kabupaten Gianyar menerapkan prinsip GCG yang semakin baik, dan diperkuat
dengan penerapan budaya THK yang tinggi maka akan dapat mempengaruhi kinerja

karyawan LPD yang akan berdampak pada kinerja yang dihasilkan.

Hasil analisis regresi moderasi menunjukkan bahwa THK secara statistik

mampu memoderasi pengaruh negatif dari kredit macetpada kinerja. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat interaksi THK dan kredit macet dalam mempengaruhi

kinerja. THK tidak mampu memperkuat pengaruh negatif kredit macet, tetapi THK

mampu memperlemah pengaruh kredit macet terhadap kinerja keuangan. THK dalam

memoderasi pengaruh kredit macet bisa dilihat pada aspek pawongan yaitu hubungan

manusia dengan manusia. Dimana Cara untuk memperlemah kredit macet adalah

dengan cara pihak LPD (ketua LPD) memberikan bimbingan kepada karyawan agar

lebih sering mendatangi atau mendekatkan diri ke nasabah dengan harapan nasabah

lebih disiplin dalam membayar kredit. Semakin tinggi kredit macet, maka kinerja

keuangan semakin menurun. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah tingkat kredit

macet maka kinerja keuangan akan semakin meningkat. Dengan adanya penerapan

budaya THK, diharapkan pengaruh negatif kredit macet dan kinerja keuangan

diperlemah. Hal ini disebabkan karena nilai yang terlahir dari Falsafah THK

membentuk sikap mental dan perilaku sumber daya manusia masyarakat Hindu di

Bali yang dapat mengantarkan LPD menuju kepada pertumbuhan dan kinerja yang

lebih baik (Gunawan:2012).


SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai THK Sebagai Pemoderasi Pengaruh

GCG dan Kredit Macet Pada Kinerja Keuangan LPD Kabupaten Gianyar, maka dapat

disimpulkan bahwa:

GCG berpengaruh positif pada kinerja keuangan LPD di Kabupaten Gianyar.

Hasil penelitian ini ditunjukkan bahwa penerapan GCG yang semakin baik pada LPD

Kabupaten Gianyar, akan mendorong meningkatnya kinerja keuangan yang

dihasilkan oleh LPD Kabupaten Gianyar.

Kredit macet berpengaruh negatif pada kinerja keuangan LPD di Kabupaten

Gianyar. Hasil penelitian ini ditunjukkan bahwa semakin tinggi kredit macet yang

diperoleh LPD Kabupaten Gianyar, maka akan berdampak pada menurunnya kinerja

keuangan LPD di Kabupaten Gianyar.

Hasil analisis regresi moderasi menunjukkan bahwa THK memperkuat

pengaruh GCG pada kinerja keuangan di LPD Kabupaten Gianyar. Hal ini

ditunjukkan bahwa terdapat interaksi THK dan GCG dalam mempengaruhi kinerja

keuangan. Hasil pengujian tersebut mengindikasikan bahwa LPD di Kabupaten

Gianyar yang menerapkan prinsip GCG, dan diperkuat dengan penerapan budaya

THK yang tinggi maka akan dapat meningkatkan kinerja karyawan LPD.

Hasil analisis regresi moderasi menunjukkan bahwa THK memperlemah

pengaruh kredit macet pada kinerja keuangan LPD di Kabupaten Gianyar. Hal ini

ditunjukkan bahwa terdapat interaksi THK dan kredit macet dalam mempengaruhi
kinerja keuangan. Hasil pengujian tersebut mengindikasikan dengan penerapan THK,

maka akan dapat memperlemah pengaruh negatif kredit macet sehingga kinerja

karyawan LPD semakin meningkat.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan

untuk pengembangan dan perbaikan adalah sebagai berikut:

Dengan mempertimbangkan pengaruh GCG yang dapat meningkatkan kinerja

keuangan, maka diharapkan LPD di Kabupaten Gianyar untuk tetap menerapkan

prinsip GCG. Dengan penerapan prinsip ini diharapkan kedepannya LPD dapat

meningkatkan kinerjanya, walaupun secara aturan belum ada yang mengatur secara

jelas dan sama tentang penerapan prinsip-prinsip GCG dalam proses bisnis LPD.

Selain itu, perlu diingat pula bahwa selain penerapan prinsip-prinsip GCG terdapat

beberapa faktor pendukung seperti Budaya THK. Adanya Budaya THK ini memang

sudah menjadi landasan dasar dalam semua proses bisnis yang dijalankan pada

sebuah LPD.

Berdasarkan hasil penelitian, dikatakan bahwa kredit macet berpengaruh

negatif terhadap kinerja keuangan, maka pihak LPD diharapkan untuk selalu

menerapkan budaya THK. Dengan adanya budaya THK, perusahaan diharapkan

dapat menurunkan jumlah kredit macet agar kinerja LPD selalu berjalan kearah yang

baik dengan menghasilkan kinerja yang baik, sehingga LPD akan mampu menopang

perekonomian warga Bali di desa setempat.


Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan untuk memperluas objek penelitian

yang ada di luar Kabupaten Gianyar guna melengkapi dan menyempurnakan

penelitian seluruh LPD yang ada di Provinsi Bali dengan pemilihan sampel

berdasarkan permasalahan LPD seperti LPD dengan kategori sehat atau LPD yang

kurang sehat.

Pengukuran GCG dan THK yang masih diukur menggunakan kuesioner, ini

dikarenakan belum adanya pengukuran dari variabel ini secara baku yang dikeluarkan

oleh LPLPD. Apabila nantinya sudah ada, ini akan menjadikan penilaian atas variabel

good coporate governance lebih jelas dan dapat meminimalisir respon bias yang

dapat terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Abdi, Tri. A. (2019). Pengaruh Penerapan GCG Dan Budaya Tri Hita Karana Pada
Kinerja Keuangan LPD Di Kabupaten Jembrana. E-Jurnal Akuntansi.
Universitas Udayana Vol.27.1.April (2019): 90-118

Adi Sukayana. (2019). Budaya Tri Hita Karana dan Komitmen Organisasi Sebagai
Pemoderasi Pengaruh Partisipasi Penganggaran Pada Budgetary Slack.
Tesis. Universitas Udayana.

Adnyana, P. (2016). Tri Hita Karana dalam Agama Hindu.


http://babadbali.com/canang-sari/2016/tri-hita-karana-dalam-agama-hindu/
diunduh tanggal 21 Juli 2016.\
Arya Mulyawan. (2017). Budaya Tri Hita Karana Sebagai Pemoderasi Pengaruh
Prinsip Good Corporate Governance Pada Kinerja Lembaga Perkreditan
Desa (Lpd) (Studi Di Lpd Se-Kota Denpasar. Tesis. Universitas Udayana
Budiman, A., & Fadillah, A. R. (2017). Pengaruh rasio kredit macet dan likuiditas
terhadap kinerja keuangan bank perkreditan rakyat. Jurnal Ekonomi
Manajemen, 3(2), 120–128.
Dabor, Alexander Olawumi, David T. Isiavwe, Muribav Akintunde Ajagbe and
Adunola Oluremi Oke. 2015. Impact of Corporate Governance on Firm’s
Performance. International Journal of Economics, Commerce and
Management. Vol. 3. No. 6. pp: 634-753.
Desy Mustikayani. (2016). Budaya Tri Hita Karana Sebagai Pemoderasi
Kompleksitas Tugas Dan Tekanan Waktu Terhadap Kinerja Auditor. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.16.2. Agustus (2016): 1544-1573.
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana (Unud)
Dian Kusumasari. (2017). Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan Dan Pengawasan
Internal Terhadap Kinerja Lembaga Perkreditan Desa (Studi Empiris Pada
Lpd Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar). e-Journal Universitas
Pendidikan Ganesha (Volume 7 No 1 Tahun 2017)
Dwi Pura, Zilal Hamzah, Dini Hariyanti. (2018). Analisis Pengaruh Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2014-2017. ISSN (P) : 2460 – 8696. Economics
Magister Programme, FEB, Universitas Trisakti, Indonesia
Dewi, K. K., & Dwijaputri, I. M. A. (2014). Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Gcg
Pada Kinerja Keuangan Lembaga Perkreditan Desa Kabupaten Gianyar Bali.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.3 (2014): 559-573, 3(Issn: 2302-
8556), 559–573.
Dewi, S. R., & Ratnadi, N. M. D. (2018). Pengaruh Jumlah Nasabah Kredit Dan
Kredit Yang Disalurkan Pada Profitabilitas Dengan Npl Sebagai Pemoderasi.
E-JurnalAkuntansi,22, 1335. Https://Doi.Org/10.24843/Eja.2018.V22.I02.P19
Eko Sunarwan. (2015). Pengaruh GCG Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan
Syariah. Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah Dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Eky, Kartika, Yuli. (2018). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja
Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Industri Real Estate Dan Property Di
Bei Periode 2014-2016. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi
Universitas Islam Batik Surakarta
Fatimah, I. N., & Kusumah, W. R. (2018). The Impact Of Ability To Channel Funds
And Non-Performing Loan On Profitability Of Listed Banks On Indonesia
Stock Exchange. International Journal Of Education And Research, 6(12),
55–64.
Gunawan, K. (2011). Peran Falsafah Tri Hita Karana Bagi Pertumbuhan Dan Kinerja
Lembaga Perkreditan Desa (Lpd) Di Bali. Jurnal Analisis Manajemen, 5(2),
23–36.
Kasmir. (2000). Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.

Kasmir. (2002). Dasar - Dasar Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Kautsar, A. dan Kusumaningrum, T.M. (2015). Analisis Pengaruh Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Perusahaan yang Dimediasi Struktur Modal
Pada Perusahaan Pertambangan yang Listed di BEI 2009-2012. Journal of
Research in Economics and Management. Vol. 15. No. 1. pp: 29-75.
Krishna Aryastha Mahendrayasa. (2017). Pengaruh Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Keuangan Lembaga Perkreditan Desa (Lpd) Di
Kota Denpasar ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.21.2. November (2017)

Krismaya Dewi. (2014). Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Gcg Pada Kinerja


Keuangan Lembaga Perkreditan Desa Kabupaten Gianyar Bali. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 7.3 (2014)

(Kusuma, 2018)Akbar, M. T., P., M., & Djazuli, A. (2018). Pengaruh Kredit Macet
Terhadap Profitabilitas Melalui Kecukupan Modal, Biaya Dan Pendapatan
Operasional. Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 5(1), 79–91.
Kautsar, M. Al, & Fadjar, A. (2012). Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan Good
Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bumn. Seminar Nasional
Akuntansi & Bisnis, (Issn-2252-3936), 99–106.
Kusumasari, P. D., Sinarwati, N. K., & Yuniarta, G. A. (2017). Pengaruh Penerapan
Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance, Komitmen Organisasi, Gaya
Kepemimpinan Dan Pengawasan Internal Terhadap Kinerja Lembaga
Perkreditan Desa (Studi Empiris Pada Lpd Kecamatan Ubud Kabupaten
Gianyar). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi Undiksha, 7(1).
Lexy J. Moleong, M.A. (1988). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Lidya Ayu Amanda. (2019). Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Dan
Akuntabilitas Pada Kinerja Lembaga Perkreditan Desa. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol.27.3.Juni (2019)

Made, N., Surya, S., & Suartana, I. W. (N.D.). Tri Hita Karana Culture As A
Moderate Influence Of The Love Of Money On Ethical Perception Of
Fraudulent Accounting Practices. 4531, 124–138.
Mahaendrayasa Dan Putri. (2017). Pengaruh Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Keuangan Lembaga Perkreditan Desa (Lpd) Di
Kota Denpasar. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 21(2), 970–995.
Mery Yandani. (2019). Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance Dan Budaya Tri Hita Karana Terhadap Kinerja Manajerial
Lembaga Perkreditan Desa (Lpd) Pakraman Padangsambian. Jurnal Ilmiah
Akuntansi & Bisnis. Volume 4, No. 1, Juni 2019. Universitas Pendidikan
Nasional (Undiknas) Denpasar

Nasional, S., Devi, H. P., Widiasmara, A., & Kredit, J. P. (2016). Pengaruh Npl Roa
Terhadap Kredit Bank Umum Dengan Sbi Sebagai Pemoderasi 1. 76–82.
Pengantar, K. (N.D.). Budaya Organisasi 01.Pdf.
Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perbankan
Syari’ah Indonesia. (2018). 5(Issn 2339-243).
Puspitha, M.Y. dan Sujana, I K.. (2016). Budaya Organisasi Pemoderasi Pengaruh
Prinsih Good Corporate Governance pada Kinerja Perusahaan Berbasis
Balanced Scorecard. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 14. No.
3. pp: 1978-2012.
Pradana Adiputra. (2014). Budaya Tri Hita Karana Sebagai Pemoderasi Pengaruh
Locus Of Control Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Kinerja Internal Auditor
(Studi Pada Kantor Inspektorat Di Provinsi Bali). Artikel. Universitas
Indonesia
Pradiantama Risda. (2018). Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Pertumbuhan
Koperasi Pada Profitabilitas Dengan NPL Sebagai Pemoderasi. Skripsi.
Universitas Udayana.
Putri, IG.A.M.A.D. (2012). Peranan Good Corporate Governance dan Budaya
terhadap Kinerja Organisasi. Audi Jurnal Akuntansi & Bisnis. Vol. 7. No. 2.
pp: 193-204.
Prena, G. Das, Evitasari, A., Tri, B., Karana, H., Pemoderasi, S., External, P., &
Belakang, L. (2019). Budaya Tri Hita Karana Sebagai Pemoderasi Pengaruh
External Locus Of Control Terhadap Kinerja Auditor : Studi Pada Kantor
Akuntan Publik Se-Provinsi Bali. 4(1), 38–49.
Rastiana Dewi. (2017). Pengaruh Penerapan Gcg Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan Di Bei Periode 2013-2016. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol.21.1. Oktober (2017)

Rahmatika, N., Kirmizi, dan Agus, R. (2015). Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip


Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi
pada PT Angkasa Pura II). Jurnal Akuntansi (Media Riset Akuntansi dan
Keuangan).Vol. 3. No. 2. pp: 148-156.
Renders, Annelies, Gaerumynck, A. dan Sercu, P. (2010). Corporate Governance
Ratings and Company Performance: A Cross-European Study. Corporate
Governance: An International Review. Vol. 18. No. 2. pp: 87-106.
Revita, M. L. D. E. (2018). Pengaruh Gcg , Car , Ldr Terhadap Kinerja Keuangan
Serta Harga Saham Perbankan. Jurnal Ecodemica, 2(2), 156–176.
Salsabila Sarafina. (2017). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja
Keuangan Dan Nilai Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis (Jab)|Vol. 50 No.
3 September 2017
Sarafina, S., & Saifi, M. (2017). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Dan Nilai Perusahaan ( Studi Pada Badan Usaha Milik
Negara ( Bumn ) Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-
2015). Jurnal Administrasi Bisnis (Jab), 50(3), 108–117.
Sarjana, P., Jenis, A., Manajemen, D., Ekonomi, F., & Manajemen, D. A. N. (2014).
Tesia,Pengaruh penerapan konsep Good Corporate Governance Terhadap
Kinerja Non-Keuangan Di Kantor Pusat Pt Asuransi Jasa Indonesia.
Stefani, M. (2017). Munich Personal RePEc Archive Analysis The Influence of Good
Corporate Governance and Capital Structure to Firm Value With Financial
Performance as Intervening Variable ( Study at Manufacturing Companies that
Listed at Indonesia Stock Exchange ).
Sintya Surya D. (2018). Budaya Tri Hita Karana Sebagai Pemoderasi Pengaruh
Love Of Money Pada Persepsi Etis Kecurangan Akuntansi Kepala LPD se
Kota Denpadar. Tesis. Universitas Udayana
Solimun, (2010). Analisis Variabel Moderasi dan Mediasi. Malang: Program Studi
Statistika FMIPA-UB
Sudirman. (2013). Manajemen Perbankan. Edisi Pertama. Denpasar: Kencana
Prenada Media Group
Sugiarto Eko.(2015). Menyusun Proposal, Penelitian Kualitatif, Skripsi dan Tesis
Cetakan Pertama. Yogyakarta: Suaka Media.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian ManajemenPendidikan. Cetakan ke 6.
Bandung: Alfabeta
Surya Dewi.(2018). Tri Hita Karana Culture as a Moderate Influence of the Love of
Money on Ethical Perception of Fraudulent Accounting Practices.
International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR)
(2018) Volume 40, No 2, pp 124-138. Faculty of Economics and Business,
University of Udayana.

Suardikha, I. M. S. (2013). Pengaruh Budaya Tri Hita Karana Terhadap Penggunaan


Sistem Informasi Akuntansi Dimediasi Persepsi Kegunaan Dan Persepsi
Kemudahan Penggunaan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 10(1),
102–128. Https://Doi.Org/10.21002/Jaki.2013.06
Tonggina Pakpahan. (2017). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015. Eissn: 2540-9220 Volume:2 Online
No.1 2017. Universitas Kristen Jakarta

Triadhi, N. A., Utama, M. S., Kembar, M., Budhi, S., Bagus, I., & Purbadharmaja, P.
(2018). An Analysis Of Culture Influence Of The Trihita Karana , Community
Empowerment , The Entrepreneurship Orientation , And Fishermen
Institution With Respect To The Welfare Of Fishermen On The Serangan
Island In Bali. 9(5), 82–103. Https://Doi.Org/10.9790/5933-09050382103
Utama Suyana. 2016. “Aplikasi Analisis Kuantitatif”. Denpasar. Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana.
Widya Kirana. 2019. Pengaruh Independensi Auditor, Pemahaman Good Governance
Dan Self Efficacy Terhadap Kinerja Auditor Pada KAP Bali. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana Vol.27.3.Juni (2019)

Anda mungkin juga menyukai