I G.A.N Budiasih1
Idaantari858@yahoo.co.id
Abstrak
Kata kunci: Tri Hita Karana, Good Corporate Governance, Kredit Macet (NPL),
Kinerja Keuangan, Teori Agensi
PENDAHULUAN
Begitu pun pada LPD, dalam perjalanannya dari jumlah kredit yang disalurkan
kepada masyarakat tidak semua kredit berkategori sehat tetapi diantaranya merupakan
kredit yang mempunyai kualitas buruk atau kredit macet. Kredit macet ini dalam
memiliki asset terbesar kedua serta jumlah LPD terbanyak kedua di Bali. Berdasarkan
pertemuan terakhir yang diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 2013 yang membahas
peraturan terbaru LPD dan mengenai masalah utama LPD di Gianyar yang masih saja
ada tercatat sebagai LPD yang kurang sehat, tidak sehat, bahkan macet. Berikut ini
beberapa kasus yang terjadi di LPD Kabupaten Gianyar yaitu: (1) Adanya permainan
permasalahan adalah persoalan internal yaitu antara pengurus LPD dan bendesanya
tidak memiliki hubungan yang baik. (3) Penyitaan 29 aset milik nasabah LPD
awig-awig desa, (4) Adanya pengosongan rumah milik warga setempat karena tidak
mampu melunasi kredit macet dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan, (5)
Adanya penggelapan dana yang dilakukan oleh ketua LPD yang mengakibatkan LPD
tidak dapat beroperasi dan mengalami kerugian senilai Rp142 juta lebih.
Kabupaten Gianyar yang kini telah mulai dijadikan contoh dalam sistem
mengontrol kinerja seluruh LPD yakni dengan mengadakan pertemuan rutin setiap
tahunnya, masih tetap saja terdapat LPD yang tercatat masih kurang sehat. Sehingga
mulai muncul keraguan dengan bagaimana tata kelola yang diterapkan dari LPD itu
sendiri. Dengan record dari LPD sebagai lembaga keuangan non bank yang memiliki
peranan sangat besar dalam menunjang kebutuhan desa, maka seharusnya LPD telah
budaya Tri Hita Karana (THK). THK memiliki konsep bahwa hubungan harmonis
merupakan hal yang penting dalam menjalankan suatu kegiatan atau organisasi.
Berikut ini beberapa peranan penting yang sudah diterapkan di LPD Kabupaten
Gianyar yaitu: memberikan Dana pembangunan sebesar 20% dari laba tiap tahunnya
diberikan ke desa adat yang mencapai hingga Rp 132 juta, memberikan dana
pembangunan yang dialokasikan dari LPD sebesar 20 persen diberikan kepada Desa
Pakraman, menyerahkan dana pembanguan yaitu 20 persen dari laba dengan nominal
mencapai Rp 313 juta, menganggarkan dana upakara Rp150 juta per tahun untuk
berpengaruh positif pada kinerja keuangan. Dwija Putri (2018) melakukan penelitian
tentang pengaruh good corporate governance dan Budaya Tri Hitra Karana pada
prinsip-prinsip GCG berpengaruh positif pada kinerja keuangan BPR di Bali. Senada
dengan itu, Krishna Aryastha (2017) juga melakukan penelitian mengenai Pengaruh
Perkreditan Desa (Lpd) di Kota Denpasar dengan hasil pengujiam hipotesis diketahui
kinerja keuangan.
berikut ini didapatkan hasil bahwa GCG tidak berpengaruh terhadap kinerja
(2014) menyajikan bukti bahwa GCG tidak memiliki pengaruh pada kinerja
perusahaan. Lady (2016) dan Kelana (2015) mendapatkan hasil bahwa GCG tidak
bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara GCG dan kinerja perusahaan
kinerja maka diperkirakan ada variabel lain yang memoderasi pengaruh tersebut.
Variabel pemoderasi yang dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah Budaya Tri
Hita Karana (THK). Hubungan antara budaya tersebut dengan kinerja di antaranya
diutarakan oleh Riana (2010) dan Surya dkk. (2014). Penggunaan budaya THK
sebagai variabel pemoderasi di antaranya telah dilakukan oleh Adiputra (2014) yang
dan Dwirandra (2016) mendapatkan hasil bahwa budaya THK tidak memoderasi
keharmonisan ini telah menjadi tuntunan masyarakat hindu Bali untuk berperilaku
yang melahirkan berbagai tindakan nyata yakni (a) keselarasan hubungan antara
manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) yang dikenal
dikenal dengan istilah Pawongan, serta (c) keselarasan hubungan manusia dengan
Kinerja keuangan merupakan salah satu alat ukur yang dapat digunakan oleh
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh GCG dan kredit
macet pada Kinerja Keuangan LPD Kabupaten Gianyar, untuk mengetahui THK
memoderasi pengaruh GCG dan kredit macet pada Kinerja Keuangan LPD
Kabupaten Gianyar.
perbedaan kepentingan dengan menetapkan intensif yang tepat bagi agen dan dengan
Dalam hal ini peran pengelola LPD sangat menentukan tingkat kesehatan LPD itu
sendiri.
pada kinerja keuangan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aryastha (2017)
LPD Kota Denpasar. Begitu juga dengan Mulyawan (2017) menyatakan bahwa
Beberapa penelitian berikutnya diantaranya Putri (2017), dan Kusumasari dkk (2017)
mendapatkan hasil yang sama yaitu prinsip GCG berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan.
GCG merupakan faktor yang penting dalam menentukan nilai perusahan dan
dikatakan sebagai bisnis yang memiliki jangkauan hanya dalam satu desa adat,
namun harus diingat bahwa tata kelola yang baik akan dapat memberikan keuntungan
Gianyar
sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar diharapkan dapat
membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk. Menurut Jam’an (2008)
memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa promosi
atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada
perusahaan lain.
kredit macet pada kinerja keuangan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Fauzzi (2018) yang menyatakan bahwa NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan, Nurul (2018) yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh negatif
terhadap kinerja keuangan dan penyaluran kredit UMKM, begitu juga dengan
penyelesaian kewajiban dari nasabah terhadap bank atau lembaga keuangan bukan
bank dikarenakan faktor kesengajaan atau faktor eksternal di luar kemampuan kendali
debitur.
berikut:
H2: Kredit Macet berpengaruh negatif pada Kinerja Keuangan LPD Kabupaten
Gianyar
berbagai subsistem yang dirancang guna memenuhi tuntutan lingkungan yang saling
berhubungan yang merupakan alat pertama dan yang paling terkenal untuk
menjelaskan berbagai variasi dalam struktur organisasi. Salah satunya adalah budaya
organisasi yang dalam hal ini budaya THK merupakan salah satu faktor yang
Mustikayani dan Dwirandra (2016) budaya THK tidak mampu memoderasi pengaruh
memoderasi pengaruh tekanan waktu terhadap kinerja auditor. Adiputra (2014) yang
terhadap kinerja internal auditor pada Kantor Inspektorat di Provinsi Bali. Puspitha
keharmonisan pada setiap kegiatan bisnis yang ada didalamnya. Budaya THK dalam
hal ini menjadi hal yang melengkapi dan memberikan pemahaman bahwa segala
sesuatu harus dilaksanakan dengan seimbang. Penerapan tata kelola yang baik (GCG)
di sebuah LPD ditambah dengan budaya THK yang dijadikan sebagai landasan dalam
setiap kegiatan bisnis yang dilakukan oleh para karyawan, maka diharapkan kinerja
dari LPD tersebut dapat mencapai tingkatan yang maksimal yang nantinya akan
menguntungkan bagi semua pihak baik agen yang dalam hal ini adalah pengawas dan
pegawai serta prinsipal yang merupakan seluruh nasabah dan masyarakat desa adat.
berikut:
H3: THK memperkuat pengaruh GCG pada Kinerja Keuangan LPD Kabupaten
Gianyar.
Teori kontingensi sering disebut dengan teori situasional karena teori ini
tidak akan terjadi dalam satu kevakuman sosial atau lingkungan. Dalam hal ini
yang dilakukan oleh Asep (2017) menyatakan bahwa NPL tidak berpengaruh
terhadap kinerja keuangan. Alfarizzi (2016) mendapatkan hasil bahwa kredit macet
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Begitu juga dengan Fauzzi (2018)
keuangan.
Salah satu tujuan LPD adalah memperkuat ketahanan desa pekraman dalam
melestarikan nilai-nilai luhur adat dan budaya. Organisasi LPD tidak terlepas dari
adanya masalah kredit macet. Semakin tinggi jumlah kredit macet, tentu akan
ranah sosial ekonomi tetapi ada visi menjaga kehidupan budaya serta dimensi
hubungan manusia dengan Tuhan atau yang disebut dengan THK. Dengan adanya
THK di lingkungan LPD diharapkan pengaruh negatif kredit macet dari kinerja
keuangan dapat diperlemah dengan tujuan agar kinerja keuangan LPD semakin baik.
berikut:
H4: THK memperlemah pengaruh Kredit Macet pada Kinerja Keuangan LPD
Kabupaten Gianyar.
METODE PENELITIAN
Populasi dari penelitian ini adalah LPD yang ada di kabupaten Gianyar.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Pembina Lembaga Perkreditan Desa Kabupaten
Gianyar sebanyak 270 LPD yang akan dipilih menggunakan metode Proportionate
Stratified Random Sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi
data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Metode
orang ketua LPD di tiap-tiap LPD yang tersebar di Kabupaten Gianyar. Data
Kabupaten Gianyar. Jumlah kuesioner yang disebarkan kepada LPD yang berada di
usia, dan masa jabatan. Data karakteristik responden tersebut diuraikan sebagai
berikut:
sebanyak 73 orang yang terbagi atas beberapa tingkat pendidikan yaitu sebanyak 32
orang yang terbagi atas beberapa tingkat usia yaitu sebanyak 28 orang memiliki usia
5-15 tahun (38,35%), sebanyak 34 orang memiliki usia 16-25 tahun (46,57%),
sebanyak 7 orang memiliki usia 26-35 tahun (9,58%), dan sebanyak 4 orang memiliki
73 orang terbagi atas beberapa masa jabatan yaitu sebanyak 28 orang dengan masa
jabatan 5-15 tahun (38,35%), sebanyak 34 orang dengan masa jabatan 16-25 tahun
(46,57%), sebanyak 7 orang dengan masa jabatan 26-35 tahun (9,58%), dan sebanyak
Untuk menguji instrumen penelitian dilakukan uji validasi dan uji reliabiltas.
Hasil uji reliabilitas yang ditampilkan pada Tabel 5.5. menunjukkan bahwa seluruh
instrumen penelitian memiliki koefisien Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60. Hal ini
dapat dikatakan bahwa semua instrumen reliabel sehingga dapat digunakan untuk
melakukan penelitian.
Tabel 5.5
Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi
normalitas data digunakan Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria jika Asymp. Hasi uji
menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) 0,118 lebih besar dari level of significant,
yaitu 5 persen (0,05), sehingga data yang diuji menyebar normal atau berdistribusi
Tabel 5.6
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 73
Positive 0,139
Negative -.056
Kolmogorov-Smirnov Z 1,190
temukan adanya korelasi antar variabel bebas. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel
5.7 di bawah ini dapat diketahui bahwa nilai tolerance semua variabel independen
lebih besar dari 0,10 yaitu GCG (X1) sebesar 0,680, kredit macet (X2) sebesar 0,868,
Uji autokorelasi dilakukan untuk melacak adanya korelasi data dari tahun t
dengan tahun t-1 (sebelumnya). Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 5.8
Tabel 5.8
Hasil Uji Autokorelasi
dl Du 4-Du DW Simpulan
1,4778 1,7691 2,2309 2,087 Bebas autokorelasi
Sumber : Lampiran 8 (2019)
demikian hasil uji autokorelasi dengan kriteria du<DW<4-du adalah 1,7691 < 2,087 <
2,2309, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dibuat tidak mengandung
gejala autokorelasi.
Glejser dilakukan dengan cara meregresi nilai absolute residual dari model yang
diestimasi terhadap variabel bebas. Jika nilai signifikannya lebih dari 0,05 maka tidak
terjadi gejala heterosedastositas. Hasil uji Glejser dapat di lihat pada Tabel 5.9
Tabel 5.9
Hasil Uji Heteroskedastisitas
glejser pada Tabel 5.9 diketahui bahwa nilai signifikansi dari semua variabel
independen lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak
Hasil uji analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada
R Square 0,875
Adjusted R Square 0,765
F Hitung 75,033
Signifikansi F 0,000
Sumber : Lampiran 10 (2019)
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda seperti yang disajikan pada
Nilai koefisien regresi variabel GCG dan THK bernilai positif dengan nilai
signifikansi uji t kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel GCG dan
THK memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel terikat. Sedangkan
variabel kredit macet bernilai negatif dengan nilai signifikansi uji t kurang dari 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel kredit macet memiliki pengaruh negatif yang
signifikan terhadap variabel terikat. Tabel 5.10 menunjukkan nilai R Square pada
analisis regresi linier berganda sebesar 0,765. Hal ini berarti bahwa sebesar 76,5
persen kinerja yang diperoleh LPD Kabupaten Gianyar dipengaruhi oleh GCG, Kredit
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Hasil analisis uji interaksi
Tabel 5.11
Hasil Uji Interaksi (Moderated Regression Analysis)
R Square 0,839
Adjusted R Square 0,827
F Hitung 69,606
Signifikansi F 0,000
Sumber : Lampiran 11 (2019)
Berdasarkan hasil analisis regresi moderasi seperti yang disajikan pada Tabel
Y = 2,186 + 0,014 X1- 0,450 X2+ 0,018 M + 0,069 X1M+ 0,002 X2M
Nilai koefisien regresi variabel GCG dan THK bernilai positif dengan nilai
signifikansi uji t kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel GCG dan
THK memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel terikatnya dalam
pengujian moderasi. Sedangkan variabel kredit macet bernilai negatif dengan nilai
signifikansi uji t kurang dari 0,05 Selanjutnya data menunjukkan variabel interaksi
X1.M dan X2.M bernilai positif dengan nilai signifikansi uji t kurang dari 0,05.
variabel bebas yang diidentifikasi (GCG, kredit macet, THK, variabel interaksi antara
GCG dengan THK, dan variabel interaksi antara kredit macet dengan THK) tepat
digunakan memprediksi kinerja. Uji ini sering juga disebut dengan uji F atau uji
simultan.
Hasil uji F (Ftest) pada Tabel 5.11 menunjukkan bahwa nilai signifikansi P
value 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05, ini berarti model yang digunakan pada
penelitian ini adalah layak. Hasil ini memberikan makna bahwa seluruh variabel
independen yaitu GCG, kredit macet, THK, variabel interaksi antara GCG dengan
THK, dan variabel interaksi antara kredit macet dengan THK mampu memprediksi
atau menjelaskan fenomena kinerja pada LPD di Gianyar. Hal ini berarti model dapat
digunakan untuk analisa lebih lanjut atau dengan kata lain model dapat digunakan
untuk memproyeksikan karena hasil goodness of fitnya baik dengan nilai signifikansi
P value 0,000.
Hasil uji koefisien determinasi dalam Tabel 5.11 menunjukkan besarnya nilai
adjusted R2 adalah sebesar 0,827. Ini berarti variasi kinerja dapat dipengaruhi secara
signifikan oleh variabel GCG, kredit macet, THK, variabel interaksi antara GCG
dengan THK, dan variabel interaksi antara kredit macet dengan THK sebesar 82,7
persen sedangkan sisanya sebesar 17,3 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
Uji T atau Uji Hipotesis. Kriteria Pengujian ini dilakukan untuk menguji
Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika t hitung , < 0,05, maka Ha diterima dan
keuangan LPD di Kabupaten Gianyar. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan GCG
yang semakin baik pada LPD Kabupaten Gianyar, akan mendorong meningkatnya
kinerja keuangan.
kinerja keuangan LPD di Kabupaten Gianyar. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi kredit macet yang diperoleh LPD Kabupaten Gianyar, maka akan berdampak
pada menurunnya kinerja keuangan LPD Kabupaten Gianyar. Begitu pula sebaliknya,
semakin rendah tingkat kredit macet, maka akan berdampak pada meningkatnya
mampu memoderasi pengaruh GCG pada kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat interaksi THK dan GCG dalam mempengaruhi kinerja. Apabila LPD di
Kabupaten Gianyar menerapkan prinsip GCG yang semakin baik, dan diperkuat
dengan penerapan budaya THK yang tinggi maka akan dapat mempengaruhi kinerja
mampu memoderasi pengaruh negatif dari kredit macetpada kinerja. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat interaksi THK dan kredit macet dalam mempengaruhi
kinerja. THK tidak mampu memperkuat pengaruh negatif kredit macet, tetapi THK
mampu memperlemah pengaruh kredit macet terhadap kinerja keuangan. THK dalam
memoderasi pengaruh kredit macet bisa dilihat pada aspek pawongan yaitu hubungan
manusia dengan manusia. Dimana Cara untuk memperlemah kredit macet adalah
dengan cara pihak LPD (ketua LPD) memberikan bimbingan kepada karyawan agar
lebih sering mendatangi atau mendekatkan diri ke nasabah dengan harapan nasabah
lebih disiplin dalam membayar kredit. Semakin tinggi kredit macet, maka kinerja
keuangan semakin menurun. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah tingkat kredit
macet maka kinerja keuangan akan semakin meningkat. Dengan adanya penerapan
budaya THK, diharapkan pengaruh negatif kredit macet dan kinerja keuangan
diperlemah. Hal ini disebabkan karena nilai yang terlahir dari Falsafah THK
membentuk sikap mental dan perilaku sumber daya manusia masyarakat Hindu di
Bali yang dapat mengantarkan LPD menuju kepada pertumbuhan dan kinerja yang
Simpulan
GCG dan Kredit Macet Pada Kinerja Keuangan LPD Kabupaten Gianyar, maka dapat
disimpulkan bahwa:
Hasil penelitian ini ditunjukkan bahwa penerapan GCG yang semakin baik pada LPD
Gianyar. Hasil penelitian ini ditunjukkan bahwa semakin tinggi kredit macet yang
diperoleh LPD Kabupaten Gianyar, maka akan berdampak pada menurunnya kinerja
pengaruh GCG pada kinerja keuangan di LPD Kabupaten Gianyar. Hal ini
ditunjukkan bahwa terdapat interaksi THK dan GCG dalam mempengaruhi kinerja
Gianyar yang menerapkan prinsip GCG, dan diperkuat dengan penerapan budaya
THK yang tinggi maka akan dapat meningkatkan kinerja karyawan LPD.
pengaruh kredit macet pada kinerja keuangan LPD di Kabupaten Gianyar. Hal ini
ditunjukkan bahwa terdapat interaksi THK dan kredit macet dalam mempengaruhi
kinerja keuangan. Hasil pengujian tersebut mengindikasikan dengan penerapan THK,
maka akan dapat memperlemah pengaruh negatif kredit macet sehingga kinerja
Saran
prinsip GCG. Dengan penerapan prinsip ini diharapkan kedepannya LPD dapat
meningkatkan kinerjanya, walaupun secara aturan belum ada yang mengatur secara
jelas dan sama tentang penerapan prinsip-prinsip GCG dalam proses bisnis LPD.
Selain itu, perlu diingat pula bahwa selain penerapan prinsip-prinsip GCG terdapat
beberapa faktor pendukung seperti Budaya THK. Adanya Budaya THK ini memang
sudah menjadi landasan dasar dalam semua proses bisnis yang dijalankan pada
sebuah LPD.
negatif terhadap kinerja keuangan, maka pihak LPD diharapkan untuk selalu
dapat menurunkan jumlah kredit macet agar kinerja LPD selalu berjalan kearah yang
baik dengan menghasilkan kinerja yang baik, sehingga LPD akan mampu menopang
penelitian seluruh LPD yang ada di Provinsi Bali dengan pemilihan sampel
berdasarkan permasalahan LPD seperti LPD dengan kategori sehat atau LPD yang
kurang sehat.
Pengukuran GCG dan THK yang masih diukur menggunakan kuesioner, ini
dikarenakan belum adanya pengukuran dari variabel ini secara baku yang dikeluarkan
oleh LPLPD. Apabila nantinya sudah ada, ini akan menjadikan penilaian atas variabel
good coporate governance lebih jelas dan dapat meminimalisir respon bias yang
dapat terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, Tri. A. (2019). Pengaruh Penerapan GCG Dan Budaya Tri Hita Karana Pada
Kinerja Keuangan LPD Di Kabupaten Jembrana. E-Jurnal Akuntansi.
Universitas Udayana Vol.27.1.April (2019): 90-118
Adi Sukayana. (2019). Budaya Tri Hita Karana dan Komitmen Organisasi Sebagai
Pemoderasi Pengaruh Partisipasi Penganggaran Pada Budgetary Slack.
Tesis. Universitas Udayana.
Kasmir. (2002). Dasar - Dasar Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Kautsar, A. dan Kusumaningrum, T.M. (2015). Analisis Pengaruh Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Perusahaan yang Dimediasi Struktur Modal
Pada Perusahaan Pertambangan yang Listed di BEI 2009-2012. Journal of
Research in Economics and Management. Vol. 15. No. 1. pp: 29-75.
Krishna Aryastha Mahendrayasa. (2017). Pengaruh Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Keuangan Lembaga Perkreditan Desa (Lpd) Di
Kota Denpasar ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.21.2. November (2017)
(Kusuma, 2018)Akbar, M. T., P., M., & Djazuli, A. (2018). Pengaruh Kredit Macet
Terhadap Profitabilitas Melalui Kecukupan Modal, Biaya Dan Pendapatan
Operasional. Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 5(1), 79–91.
Kautsar, M. Al, & Fadjar, A. (2012). Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan Good
Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bumn. Seminar Nasional
Akuntansi & Bisnis, (Issn-2252-3936), 99–106.
Kusumasari, P. D., Sinarwati, N. K., & Yuniarta, G. A. (2017). Pengaruh Penerapan
Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance, Komitmen Organisasi, Gaya
Kepemimpinan Dan Pengawasan Internal Terhadap Kinerja Lembaga
Perkreditan Desa (Studi Empiris Pada Lpd Kecamatan Ubud Kabupaten
Gianyar). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi Undiksha, 7(1).
Lexy J. Moleong, M.A. (1988). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Lidya Ayu Amanda. (2019). Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Dan
Akuntabilitas Pada Kinerja Lembaga Perkreditan Desa. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol.27.3.Juni (2019)
Made, N., Surya, S., & Suartana, I. W. (N.D.). Tri Hita Karana Culture As A
Moderate Influence Of The Love Of Money On Ethical Perception Of
Fraudulent Accounting Practices. 4531, 124–138.
Mahaendrayasa Dan Putri. (2017). Pengaruh Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Keuangan Lembaga Perkreditan Desa (Lpd) Di
Kota Denpasar. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 21(2), 970–995.
Mery Yandani. (2019). Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance Dan Budaya Tri Hita Karana Terhadap Kinerja Manajerial
Lembaga Perkreditan Desa (Lpd) Pakraman Padangsambian. Jurnal Ilmiah
Akuntansi & Bisnis. Volume 4, No. 1, Juni 2019. Universitas Pendidikan
Nasional (Undiknas) Denpasar
Nasional, S., Devi, H. P., Widiasmara, A., & Kredit, J. P. (2016). Pengaruh Npl Roa
Terhadap Kredit Bank Umum Dengan Sbi Sebagai Pemoderasi 1. 76–82.
Pengantar, K. (N.D.). Budaya Organisasi 01.Pdf.
Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perbankan
Syari’ah Indonesia. (2018). 5(Issn 2339-243).
Puspitha, M.Y. dan Sujana, I K.. (2016). Budaya Organisasi Pemoderasi Pengaruh
Prinsih Good Corporate Governance pada Kinerja Perusahaan Berbasis
Balanced Scorecard. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 14. No.
3. pp: 1978-2012.
Pradana Adiputra. (2014). Budaya Tri Hita Karana Sebagai Pemoderasi Pengaruh
Locus Of Control Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Kinerja Internal Auditor
(Studi Pada Kantor Inspektorat Di Provinsi Bali). Artikel. Universitas
Indonesia
Pradiantama Risda. (2018). Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Pertumbuhan
Koperasi Pada Profitabilitas Dengan NPL Sebagai Pemoderasi. Skripsi.
Universitas Udayana.
Putri, IG.A.M.A.D. (2012). Peranan Good Corporate Governance dan Budaya
terhadap Kinerja Organisasi. Audi Jurnal Akuntansi & Bisnis. Vol. 7. No. 2.
pp: 193-204.
Prena, G. Das, Evitasari, A., Tri, B., Karana, H., Pemoderasi, S., External, P., &
Belakang, L. (2019). Budaya Tri Hita Karana Sebagai Pemoderasi Pengaruh
External Locus Of Control Terhadap Kinerja Auditor : Studi Pada Kantor
Akuntan Publik Se-Provinsi Bali. 4(1), 38–49.
Rastiana Dewi. (2017). Pengaruh Penerapan Gcg Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan Di Bei Periode 2013-2016. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol.21.1. Oktober (2017)
Triadhi, N. A., Utama, M. S., Kembar, M., Budhi, S., Bagus, I., & Purbadharmaja, P.
(2018). An Analysis Of Culture Influence Of The Trihita Karana , Community
Empowerment , The Entrepreneurship Orientation , And Fishermen
Institution With Respect To The Welfare Of Fishermen On The Serangan
Island In Bali. 9(5), 82–103. Https://Doi.Org/10.9790/5933-09050382103
Utama Suyana. 2016. “Aplikasi Analisis Kuantitatif”. Denpasar. Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana.
Widya Kirana. 2019. Pengaruh Independensi Auditor, Pemahaman Good Governance
Dan Self Efficacy Terhadap Kinerja Auditor Pada KAP Bali. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana Vol.27.3.Juni (2019)