Lusiarti - 2013 - Daerah A.i.12.180 LKPD Kabupaten Boven Digoel Ta 2013

!
DAFTAR ISI!
Halaman
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………... i
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN …………. ii
LAPORAN KEUANGAN …………………………………………………………... 1
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN ........……………………………… 1
2. NERACA................................................ …………………………………… 3
3. LAPORAN ARUS KAS …………………………………………………… 4
4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN …………………………….. 6
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN ………………………………………….. 67
BPK Perwakilan Provinsi Papua! ! i!

!
!
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang -Undang Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan serta Undang-Undang terkait lainnya, BPK
berwenang memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel tanggal 31 Desember
2013 dan 2012, Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal tersebut serta Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan
keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran (TA) 2013
tidak disusun sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan saldo-saldo akun yang
disajikan tidak dapat ditelusuri ke dokumen sumber sehingga tidak dapat memberikan
informasi tentang pengelolaan keuangan daerah secara memadai bagi pengguna laporan
keuangan.
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menyusun Laporan Keuangan TA 2013 yang terdiri
atas dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas
Laporan Keuangan. Saldo Awal LK TA 2013 belum dapat diyakini karena rekomendasi
BPK RI pada LHP atas LKPD Boven Digoel TA 2012 No.45.B/LHP/XIX.JYP/10/2013
tanggal 11 Oktober 2013 mengenai “Penyajian Kembali (Restatement) Saldo Awal TA
2012 tidak didukung dokumen sumber yang dapat diyakini” belum ditindaklanjuti oleh
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.
Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan pada Bab V.2.F
mengenai Penjelasan Pos-Pos Neraca, Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menyajikan
nilai Aset Tetap per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing senilai
Rp2.217.816.192.935,00 dan Rp1.834.568.758.723,00. Pengelolaan dan penatausahaan
aset tetap belum tertib dan tidak dilengkapi dengan data rincian yang memadai, aset tetap
minimal senilai Rp55.354.171.320,00 tidak dapat dijelaskan, minimal senilai
Rp30.399.423.000,00 tidak didukung bukti kepemilikan, dan penyajian senilai
Rp25.075.283.784,00! sudah dihibahkan tetapi belum didukung SK penghapusan,
sehingga penyajian saldo Aset Tetap tidak dapat diyakini kewajarannya.
Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan pada Bab V.2.B,
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel melaporkan saldo Kas di Bendahara Pengeluaran
per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing senilai Rp22.826.431.819,00 dan
Rp58.071.149.346,00. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa saldo Kas di Bendahara
Pengeluaran senilai Rp1.495.507.750,00 belum dipertanggungjawabkan.
BPK Perwakilan Provinsi Papua! ! ii!

!
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN
1) Dasar Hukum Pemeriksaan

a. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
c. UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara;
d. UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.
2) Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan LKPD Kabupaten Boven Digoel TA 2013 adalah untuk
memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance) apakah Laporan
Keuangan telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material yang
didasarkan pada:
a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures).
c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
d. Efektivitas sistem pengendalian intern.
3) Sasaran Pemeriksaan
Pemeriksaan LKPD TA 2013 meliputi pengujian atas:
a. Penyajian saldo akun-akun dan transaksi-transaksi pada Laporan Realisasi
Anggaran (LRA) dan Laporan Arus Kas TA 2013 sesuai dengan SAP.
b. Penyajian saldo akun-akun dalam neraca per 31 Desember 2013 sesuai dengan
SAP.
c. Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan Atas Laporan Keuangan.
d. Efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern termasuk
pertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya.
e. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengujian atas Laporan Keuangan bertujuan untuk menguji semua pernyataan
manajemen (asersi manajemen) dalam informasi keuangan, efektifitas pengendalian
intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang – undangan yang berlaku
meliputi:
a. Keberadaan dan keterjadian
Bahwa seluruh aset dan kewajiban yang disajikan dalam neraca per 31 Desember
2013 dan seluruh transaksi penerimaan, belanja dan pembiayaan anggaran yang
disajikan dalam LRA TA 2013 benar-benar ada dan terjadi selama periode
tersebut serta telah didukung dengan bukti – bukti yang memadai.
b. Kelengkapan
Bahwa semua aset, kewajiban, dan ekuitas dana yang dimiliki telah dicatat dalam
neraca dan seluruh transaksi penerimaan negara, belanja daerah dan pembiayaan
yang terjadi selama Tahun 2013 telah dicatat dalam LRA.
BPK Perwakilan Provinsi Papua 67

c. Hak dan Kewajiban
Bahwa seluruh aset yang tercatat dalam neraca benar-benar dimiliki atau hak dari
pemerintah daerah dan utang yang tercatat merupakan kewajiban pemerintah
daerah pada tanggal pelaporan.
d. Penilaian dan Alokasi
Bahwa seluruh aset, utang, penerimaan dan belanja daerah, serta pembiayaan
telah disajikan dengan jumlah dan nilai semestinya, diklasifikasikan sesuai
dengan standar/ketentuan yang telah ditetapkan, dan merupakan alokasi
biaya/anggaran TA 2013.
e. Penyajian dan Pengungkapan
Bahwa seluruh komponen laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan
ketentuan dan telah diungkapkan secara memadai dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
4) Standar Pemeriksaan
Peraturan BPK RI Nomor 1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN).
5) Metode Pemeriksaan
Motedologi pemeriksaan atas LKPD Tahun 2013 meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan hasil pemeriksaan, yaitu sebagai berikut.
a. Perencanaan Pemeriksaan
1) Pemahaman Entitas dan Sistem Pengendalian Intern
Pemahaman atas entitas dan sistem pengendalian intern dapat diperoleh dari
laporan hasil pemeriksaan sebelumnya, laporan hasil pemeriksaan
pendahuluan, catatan atas laporan keuangan yang diperiksa, pemantauan
tindak lanjut, dan database yang telah dimiliki serta peraturan atau kebijakan
tertulis/formal kepala daerah terkait.
Pemahaman atas entitas tersebut meliputi pemahaman atas latar
belakang/dasar hokum pendirian pemerintah daerah, kegiatan utama entitas
termasuk sumber pendapatan daerah, lingkungan yang mempengaruhi,
pejabat terkait sampaik dengan dua tingkat vertikal ke bawah di bawah
kepala daerah, dan kejadian luar biasa yang berpengaruh terhadap
pengelolaan keuangan daerah. Pemeriksa perlu mengidentifikasi kelemahan-
kelemahan signifikan atau area-area kritis yang memerlukan perhatian
mendalam, sehingga membantu Pemeriksa untuk (1) mengidentifikasi jenis
potensi kesalahan, (2) mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
risiko salah saji yang material, (3) mendesain pengujian sistem pengendalian
intern, dan (4) mendesain prosedur pengujian substantif.
2) Pertimbangan Hasil Pemeriksaan Sebelumnya
Pemeriksa harus mempertimbangkan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut
hasil pemeriksaan sebelumnya. Pemeriksa harus meneliti pengaruh hasil
pemeriksaan sebelumnya dan tindak lanjutnya terhadap LKPD yang
diperiksa, terutama terkait dengan kemungkinan temuan-temuan pemeriksaan
BPK RI Perwakilan Provinsi Papua 68

yang berulang dan keyakinan pemeriksa atas saldo awal akun atau perkiraan
pada neraca yang diperiksa.
3) Penentuan Metode Uji Petik
Penentuan metode ji petik berdasarkan pertimbangan profesional pemeriksa
dengan memperhatikan beberapa aspek antara lain:
a) Tingkat Risiko;
b) Jika hasil pengujian SPI disimpulkan pengendalian intern suatu akun
lemah, maka sampel untuk pengujian substantive atas akun tersebut harus
lebih besar. Jika akun-akun tertentu mempunyai risiko bawaan (inherent
risk) yang lebih tinggi dari akun-akun lainnya, maka sampel untuk
pengujian substantif untuk akun-akun tersebut harus lebih besar;
c) Tingkat meterialitas yang telah ditentukan. Jika tingkat materialitas kecil,
maka sampel yang diambil harus lebih besar dan begitu juga sebaliknya.
Jumlah sampel tidak hanya didasarkan pada nilai saldo akun, tetapi
memperhatikan transaksi-transaksi yang membentuk saldo tersebut.
d) Saldo akun yang kecil bisa dibentuk dari transaksi-transaksi positif dan
negative yang besar;
e) Cost and benefit, manfaat uji petik atas suatu transaksi atau saldo akun
harus lebih besar dari biaya pengujian tersebut.
b. Pelaksanaan Pemeriksaan
1) Pengujian Analitis
Pengujian analitis dalam pelaksanaan pemeriksan dapat dilakukan dengan
Analisa Data dan Analisa Rasio dan Tren, sesuai dengan area yang telah
ditetapkan sebagai uji petik. Pengujian analitis terinci ini diharapkan dapat
membantu pemeriksa untuk menemukan hubungan logis penyajian akun pada
LKPD dan menilai kecukupan pengungkapan atas setiap perubahan pada
pos/akun/unsur pada laporan keuangan yang diperiksa, serta membantu
menentukan area-area signifikan dalam pengujian sistem pengendalian intern
dan pengujian substantive atas transaksi dan saldo.
2) Pengujian Pengendalian
Petunjuk pengujian pengendalian meliputi pengujian yang dilakukan
pemeriksa terhadap efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian
intern dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Dalam
pengujian desain sistem pengendalian intern, pemeriksa mengevaluasi apakah
sistem pengendalian intern telah didesain secara memadai dan dapat
meminimalisasi secara relative salah saji dan kecurangan. Sementara,
pengujian implementasi sistem pengendalian intern dilakukan dengan melihat
pelaksanaan pengendalian pada kegiatan atau transaksi yang dilakukan oleh
pemerintah daerah.
Pengujian sistem pengendalian intern merupakan dasar pengujian substantif
selanjutnya. Pengujian tersebut dilakukan baik pada saat pemeriksaan
interim, maupun pemeriksaan laporan keuangan.
3) Pengujian Substantif atas Transaksi dan Saldo
Pengujian substantif meliputi pengujian atas transaksi dan saldo-saldo
akun/perkiraan serta pengungkapannya dalam laporan keuangan yang

diperiksa. Pengujian tersebut dilakukan setelah pemeriksa memperoleh
LKPD (unaudited) dan dilakukan untuk meyakini asersi manajemen atas
LKPD, yaitu: (1) keberadaan dan keterjadian, (2) kelengkapan, (3) hak dan
kewajiban, (4) penilaian dan pengalokasian, serta (5) penyajian dan
pengungkapan.
4) Penyelesaian Penugasan
Hal-hal yang terkait dengan pekerjaan dalam penyelesaian penugasan beserta
form-form pelaporan pemeriksaan (Daftar Koreksi, Form Risalah
Pembahasan TP, Form TP, Form Tanggapan).
c. Pelaporan
Setelah melakukan pengujian terinci di atas, pemeriksa menyimpulkan hasil
pemeriksaan dan dituangkan dalam laporan hasil pemeriksaan.
6) Waktu Pemeriksaan
Jangka waktu pemeriksaan adalah selama 30 hari (dari tanggal 15 September s.d. 14
Oktober 2014).
7) Objek Pemeriksaan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel TA 2013 yang terdiri dari Neraca per 31 Desember 2013, Laporan Realisasi
Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas (LAK), dan Catatan Atas Laporan Keuangan
(CALK).

!
!

REPUBLIK INDONESIA
RESUME HASIL PEMERIKSAAN

ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan serta Undang-Undang terkait lainnya, Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel per 31 Desember 2013 dan 2012, serta Laporan Realisasi Anggaran untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. BPK telah menerbitkan Laporan Hasil
Pemeriksaan Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
Tahun 2013 yang memuat opini Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer) dengan
Nomor 29.A/LHP/XIX.JYP/10/2014 tanggal 14 Oktober 2014 dan Laporan Hasil
Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Nomor
29.C/LHP/XIX.JYP/10/2014 tanggal 14 Oktober 2014.
Sesuai Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), dalam pemeriksaan atas Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel tersebut di atas, BPK
mempertimbangkan sistem pengendalian intern Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
untuk menentukan prosedur pemeriksaan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas
laporan keuangan dan tidak ditujukan untuk memberikan keyakinan atas sistem
pengendalian intern.
BPK menemukan kondisi yang dapat dilaporkan berkaitan dengan sistem pengendalian
intern dan operasinya. Pokok-pokok kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel yang ditemukan BPK adalah
sebagai berikut.
1. Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel TA 2013 tidak
memadai;
2. Pencatatan saldo kas tidak akurat;
3. Pengelolaan dan penatausahaan piutang tidak memadai;
4. Sistem pencatatan dan pelaporan Persediaan pada Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel tidak memadai;
5. Sistem pencatatan dan pelaporan Aset Tetap pada Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel tidak memadai;
6. Kesalahan pengklasifikasian Belanja Modal senilai Rp25.075.283.784,00 yang
direalisasikan untuk diserahkan kepada masyarakat.
BPK Perwakilan Provinsi Papua iv

!
!
Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK merekomendasikan kepada Bupati

Boven Digoel antara lain agar menginstruksikan kepada:
1. a. Kepala BPKAD selaku PPKD untuk senantiasa berkoordinasi dengan para kepala
SKPD dalam hal pertanggungjawaban dan pelaporan atas pengelolaan keuangan
daerah;
b. Kepala BPKAD bersama jajarannya untuk meningkatkan kemampuan dalam
penyusunan LKPD dan mengurangi ketergantungan pada sistem komputerisasi
pengelolaan keuangan daerah dan pendampingan yang dibuat dan dilaksanakan
oleh pihak konsultan;
c. Kepala BPKAD untuk menyusun LKPD sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan;
d. Para Kepala SKPD untuk menetapkan Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK)
serta menyusun Laporan Keuangan SKPD yang dipimpinnya.
2. a. Kepala BPKAD dan setiap Kepala SKPD untuk selalu berkoordinasi serta
meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas penatausahaan kas daerah; dan
b. Kepala BPKAD untuk mencatat setiap transaksi kas daerah di dalam buku kas umum
(BKU) dan melakukan rekonsiliasi dengan bank secara periodik.
3. a. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas penatausahaan piutang daerah;
b. Selalu berkoordinasi dalam mengelola dan menatausahakan piutang daerah;
c. Melakukan rekonsiliasi pencatatan piutang secara periodik.
4. a. Para Kepala SKPD untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas
penatausahaan persediaan; serta mengadakan stock opname secara periodik,
setidaknya pada posisi 31 Desember tahun berjalan dan menyampaikan hasilnya
kepada BPKAD untuk disajikan dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel; dan
b. Kepala BPKAD untuk mengadakan rekonsiliasi pencatatan persediaan dengan
seluruh SKPD secara periodik, khususnya untuk posisi 31 Desember tahun berjalan
sebagai bahan penyajian nilai persediaan di Neraca Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel.
5. a. Kepala BPKAD untuk mengelola administrasi kepemilikan dan penguasaan fisik
atas Aset Tetap secara tertib serta meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak
terkait;
b. Para Kepala SKPD untuk melakukan inventarisasi aset dan melaporkan daftar
inventaris aset yang dimiliki secara rinci berikut seluruh dokumen kepemilikan
kendaraan bermotor kepada Bidang Aset – BPKAD; dan
c. Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelola barang milik daerah dan Kepala
BPKAD selaku PPKD untuk melengkapi dokumen kepemilikan aset daerah.
6. a. Para Kepala SKPD terkait untuk berpedoman pada peraturan yang berlaku dalam
menyusun RKA SKPD; dan
b. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk mengevaluasi usulan RKA
SKPD secara cermat sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
BPK Perwakilan Provinsi Papua! ! v!

!
HASIL PEMERIKSAAN
ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Hasil pemeriksaan atas sistem pengendalian intern pada Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel Tahun Anggaran 2013, mengungkapkan sebanyak enam temuan pemeriksaan, dengan
rincian sebagai berikut.
1. Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel TA 2013 Tidak

Memadai
Pengelolaan keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel sebagai entitas
pelaporan dilaksanakan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)
selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD). Produk dari entitas pelaporan adalah
Laporan Keuangan Konsolidasi berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus
Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel TA 2013 disusun sebagai bagian dalam pelaksanaan pertanggungjawaban
penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel mulai dari tahapan perencanaan,
penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan.
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI Nomor 45B/LHP/XIX.JYP/10/2013
tanggal 1 Oktober 2013 menyebutkan bahwa Penyusunan Laporan Keuangan Daerah
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel TA 2012 tidak memadai. Sehubungan dengan
permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan kepada Plt. Bupati agar menetapkan
peraturan kepala daerah tentang kebijakan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan
pemerintah daerah, menginstruksikan kepada Kepala BPKAD selaku PPKD untuk
berkoordinasi dengan Kepala SKPD dalam hal pertanggungjawaban dan pelaporan atas
pengelolaan keuangan daerah, menginstruksikan kepada Kepala BPKAD bersama
jajarannya untuk lebih optimal dalam penyusunan LKPD dan mengurangi ketergantungan
pada sistem komputerisasi pengelolaan keuangan daerah dan pendampingan yang dibuat
dan dilaksanakan oleh pihak konsultan, serta menginstruksikan kepada para Kepala SKPD
untuk menetapkan Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) serta mengawasi dan
mengendalikan penyusunan Laporan Keuangan SKPD yang dipimpinnya. Namun
demikian selama tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum
menindaklanjuti seluruh rekomendasi tersebut.
Hasil pemeriksaan atas proses penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) TA 2013 diketahui permasalahan sebagai berikut.
a. Kebijakan Akuntansi untuk Penyusunan LKPD TA 2013 Belum Ditetapkan
Dalam melaksanakan pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel belum memiliki kebijakan akuntansi sebagai dasar dan pedoman dalam
penyusunan pelaporan keuangan.
Dalam LKPD TA 2013, Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menyajikan kebijakan
akuntansi yang antara lain meliputi prinsip-prinsip pengelolaan keuangan, asumsi dasar
pelaporan keuangan, prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan serta ikhtisar kebijakan
akuntansi. Kebijakan akuntansi tersebut belum ditetapkan dengan peraturan kepala
daerah dan belum sepenuhnya berpedoman kepada Standar Akuntansi Pemerintahan
yang seharusnya meliputi:

1) Definisi, pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan:
2) Penyajian laporan keuangan;
3) Pelaporan setiap akun dalam laporan keuangan; dan
4) Prinsip-prinsip penyusunan dan penyajian pelaporan keuangan.
b. Penyusunan LKPD TA 2013 Tidak Tertib
Penyusunan LKPD Kabupaten Boven Digoel TA 2013 dilaksanakan oleh Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dengan menggunakan aplikasi
Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD). Dalam menjalankan sistem
aplikasi SIPKD untuk menyusun LKPD TA 2013 dari proses penganggaran sampai
dengan pertanggungjawaban, BPKAD menunjuk konsultan yang bertugas sebagai tim
tenaga ahli penyusunan SIPKD yang terdiri dari:
1. AHU sebagai Senior Assistant Profesional;
2. AS sebagai Assistant Profesional;
3. FH sebagai System Analyst;
4. SM sebagai Assistant Profesional; dan
5. JK sebagai Facilitator.
Penunjukkan konsultan tersebut ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 1.a Tahun 2013
tanggal 21 Januari 2013.
Proses penyusunan laporan keuangan TA 2013 dilakukan pihak konsultan dengan
menghentikan aktivitas penginputan SIPKD yang masih berlangsung. Pihak konsultan
menjelaskan bahwa penyusunan laporan keuangan hanya dilakukan selama 90 hari.
Selain itu, dokumen yang digunakan untuk penyusunan LRA meliputi Rekening Koran
Kasda dan SKPD serta data yang telah diinput kedalam sistem SIPKD yang dilakukan
oleh masing-masing SKPD.
Hasil pemeriksaan selanjutnya atas pelaksanaan penyusunan laporan keuangan oleh
BPKAD, diketahui permasalahan sebagai berikut.
1) Sumber daya manusia dalam melaksanakan penyusunan LKPD pada BPKAD
belum tersedia
Berdasarkan struktur organisasi dan uraian tugas BPKAD diketahui bahwa
penyusunan LKPD merupakan tugas dan tanggung jawab Bidang Akuntansi yang
membawahi Sub Bidang Pembukuan dan Sub Bidang Verifikasi. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa formasi jabatan Kepala Bidang Akuntansi, dan Kepala Sub
Bidang Pembukuan masih belum terisi. Sedangkan Kepala Sub Bidang Verifikasi
hanya bertugas melakukan verifikasi atas dokumen pengeluaran SKPD dan
merangkap sebagai Plt. Kepala Bidang Akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa
BPKAD tidak memiliki sumber daya manusia yang melaksanakan penyusunan
LKPD dan hanya bergantung pada pihak ketiga.
2) Bidang Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD) tidak melaksanakan
penatausahaan keuangan daerah TA 2013 secara optimal.
Bidang Kuasa BUD mempunyai tugas pokok yaitu mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan perbendaharaan. Hasil

pemeriksaan dokumen menunjukkan bahwa dalam TA 2013, Bidang Kuasa BUD
telah melaksanakan penelitian/pengujian dan penerbitan SP2D. Pengamatan atas
SIPKD menunjukkan bahwa data yang dapat digunakan untuk penyusunan laporan
keuangan hanyalah data register SP2D yang telah diklasifikasi berdasarkan SKPD,
sedangkan data register Surat Tanda Setoran (STS) tidak dibuat dalam sistem.
Tugas lain yang tidak dilaksanakan oleh Bidang Kuasa BUD antara lain adalah:
a) Penyusunan Buku Kas Umum (BKU);
b) Penyusunan Laporan Arus Kas;
c) Pengelolaan utang dan piutang daerah serta penagihan piutang daerah;
d) Penyimpanan bukti kepemilikan kekayaan daerah;
e) Penyusunan laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran daerah.
Selain itu, dalam pengelolaan kas daerah Kuasa BUD tidak membuat laporan
rekonsiliasi antara BKU dengan rekening koran, dan pembukuan terkait potongan
serta penyetoran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) berupa pajak penghasilan.
3) Sub Bidang Verifikasi pada BPKAD tidak melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya secara optimal.
Verifikasi dokumen SPJ oleh staf Sub Bidang Verifikasi dikelompokkan
berdasarkan SKPD. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa verifikasi untuk
beberapa unit kerja/SKPD, antara lain Sekretariat Daerah, Dinas Perhubungan dan
Dinas Kesehatan yang nilai anggarannya cukup besar, dilaksanakan oleh staf
honorer. Selain itu, dari hasil pemeriksaan secara uji petik atas SPJ yang telah
diverifikasi diketahui masih banyak SPJ yang belum ditandatangani oleh Kepala
Sub Bidang Verifikasi.
4) SKPD belum seluruhnya menyusun laporan keuangan SKPD TA 2013.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa LRA dan Neraca Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel TA 2013 yang disusun oleh Konsultan bukan merupakan
konsolidasi dari Laporan Keuangan SKPD melainkan berdasarkan data yang
diperoleh dari BPKAD, aplikasi SIPKD, dan konfirmasi dengan bendahara
pengeluaran SKPD.
Selanjutnya diketahui bahwa dari 47 SKPD di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel, sebanyak 29 SKPD diantaranya tidak menyusun
Laporan Keuangan SKPD TA 2013. Penelusuran lebih lanjut terhadap 18 SKPD
yang telah menyampaikan laporan keuangan kepada tim pemeriksa menunjukkan
bahwa laporan keuangan disusun secara manual dan tidak dihasilkan dari SIPKD.
Selain itu, laporan keuangan belum disusun sesuai SAP sehingga saldo yang
disajikan belum menggambarkan kondisi sebenarnya. Dari hasil konfirmasi
diketahui bahwa laporan keuangan tidak disusun oleh Pejabat Penatausahaan
Keuangan (PPK) melainkan oleh bendahara pengeluaran karena seluruh SKPD di
Kabupaten Boven Digoel tidak memiliki PPK.
c. Penyusunan Laporan Keuangan TA 2013 Tidak Sesuai Standar Akuntansi
Pemerintahan
Hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Boven Digoel TA 2013
diketahui bahwa penyusunan LRA, Neraca, LAK dan CaLK tidak sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan, dengan uraian sebagai berikut.

1) LKPD Kabupaten Boven Digoel TA 2013 disusun bukan merupakan konsolidasi
dari Laporan Keuangan SKPD melainkan berdasarkan data yang diperoleh dari
BPKAD, aplikasi SIPKD, dan konfirmasi dengan bendahara pengeluaran SKPD..
2) Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan CaLK untuk Laporan Arus Kas, Neraca
untuk akun Kas di Kas Daerah, Aset Lainnya serta Kewajiban tidak disajikan
secara komparatif.
3) Neraca per 31 Desember 2013 tidak disusun berdasarkan hasil konsolidasi data dari
SKPD. Hal ini terlihat dari:
a) Pencatatan sisa Kas di Bendahara Pengeluaran yaitu dari SPJ Fungsional
Bendahara Pengeluaran.
b) Pencatatan Persediaan tidak berdasarkan laporan persediaan yang telah
dilakukan stock opname dari SKPD yang mempunyai sisa persediaan di akhir
tahun anggaran, baik berupa Alat Tulis Kantor (ATK), benda berharga, obat-
obatan dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
c) Penambahan aset tetap TA 2013 hanya berasal dari SP2D Belanja Modal TA
2013, tanpa adanya rekapitalisasi biaya-biaya perolehan aset tetap atau
kapitalisasi yang disebabkan belum adanya Peraturan Bupati mengenai
batasan minimal kapitalisasi aset tetap.
d) Pencatatan nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) hanya berdasarkan bukti
pembayaran (SP2D) kepada pihak ketiga berupa uang muka ataupun tagihan
dari pihak ketiga tanpa berdasarkan laporan realisasi fisik dan keuangan baik
dari konsultan pengawas maupun dari SKPD terkait.
e) Saldo Awal LK TA 2013 belum dapat diyakini dikarenakan belum
ditindaklanjutinya temuan pemeriksaan pada LHP BPK RI atas LKPD Boven
Digoel TA 2012 No. 45.B/LHP/XIX.JYP/10/2013 tanggal 11 Oktober 2013
pada Sistem Pengendalian Intern pada point 2 yaitu Penyajian Kembali
(Restatement) Saldo Awal TA 2012 Tidak Didukung Dokumen Sumber yang
dapat diyakini. Dalam temuan tersebut menyatakan bahwa terdapat selisih
antara penyajian kembali (restatement) saldo awal TA 2012 dengan saldo
akhir LKPD TA 2011 setelah diperiksa BPK senilai Rp20.800.800.467,96
yang belum dapat dijelaskan oleh Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.
Konsultan Penyusun LKPD TA 2012 menyatakan telah melakukan koreksi
atas LKPD TA 2011 tanpa melalui mekanisme pembukuan yang didukung
dengan bukti-bukti yang memadai sehingga tidak dapat menjelaskan
selisihnya. Berdasarkan temuan tersebut, BPK RI merekomendasikan agar
Kepala BPKAD menelusuri dan menjelaskan atas selisih sebesar
Rp20.800.800.467,96. Jika tidak dapat ditelusuri, harus kembali menggunakan
angka-angka dalam laporan hasil pemeriksaan BPK atas LKPD TA 2011. Atas
temuan tersebut, Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum menindaklajuti.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Tim Penyusun, diketahui bahwa Nilai
Saldo Awal pada Neraca TA 2013 bersumber pada Laporan Keuangan
PEMDA TA 2012 Audited yang tiap nilai akunnya tidak terdapat rincian per
SKPD sehingga pada tahun berikutnya konsultan kesulitan untuk
menyamakan Laporan Keuangan Pemda dengan SKPD masing-masing.
Disamping itu, penyusunan Laporan Keuangan PEMDA pada TA 2011 dan
2012 tidak dilakukan melalui SIPKD yang seharusnya digunakan pada proses
penganggaran dan penatausahaan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyusunan LKPD TA 2013 baik
oleh BPKAD sebagai PPKD maupun SKPD tidak melalui proses sistem akuntansi yang
dimulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan
pelaporan keuangan, sehingga tidak ada dokumentasi pencatatan berupa buku jurnal,
buku besar dan buku pembantu atas setiap akun dalam laporan keuangan.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tanggal 22 Oktober 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah pada:
1) Pasal 1 yang menyebutkan bahwa Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan,
pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,
penyajian laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya.
2) Lampiran II.01 Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan tentang
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan pada:
a) Paragraf 32, yang menyebutkan bahwa Karakteristik kualitatif laporan
keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam
informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat
karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar
laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:
(1) Relevan;
(2) Andal;
(3) Dapat dibandingkan; dan
(4) Dapat dipahami.
b) Paragraf 35 yang menyebutkan bahwa Informasi dalam laporan keuangan
bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan
setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan,
tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan
informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Informasi yang andal
memenuhi karakteristik:
(1) Penyajian Jujur
Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya
yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk
disajikan.
(2) Dapat Diverifikasi (Verifiability)
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila
pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya
tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.
c) Paragraf 36 yang menyebutkan bahwa Informasi yang termuat dalam laporan
keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan
keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain
pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal.
Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan
kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara
eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan

kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah akan menerapkan
kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang
sekarang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada periode terjadinya
perubahan.
d) Paragraf 37 yang menyebutkan bahwa Informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta
istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu,
pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan
lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk
mempelajari informasi yang dimaksud.
3) Lampiran II.12 PSAP 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian, yaitu:
a) Paragraf 5 baris 10 yang menyebutkan bahwa Entitas akuntansi adalah unit
pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib
menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk
digabungkan pada entitas pelaporan.
b) Paragraf 5 baris 14 yang menyebutkan bahwa Entitas pelaporan adalah unit
pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
c) Paragraf 12 yang menyebutkan bahwa Pengguna anggaran/pengguna barang
sebagai entitas akuntansi menyelenggarakan akuntansi dan menyampaikan
laporan keuangan sehubungan dengan anggaran/barang yang dikelolanya yang
ditujukan kepada entitas pelaporan.
d) Paragraf 13 yang menyebutkan bahwa Setiap unit pemerintahan yang
menerima anggaran belanja atau mengelola barang adalah entitas akuntansi
yang wajib menyelenggarakan akuntansi, dan secara periodik menyiapkan
laporan keuangan menurut standar akuntansi pemerintahan. Laporan keuangan
tersebut disampaikan secara intern dan berjenjang kepada unit yang lebih
tinggi dalam rangka penggabungan laporan keuangan oleh entitas pelaporan.
e) Paragraf 18 yang menyebutkan bahwa Entitas pelaporan menyusun laporan
keuangan dengan menggabungkan laporan keuangan seluruh entitas akuntansi
yang secara organisatoris berada di bawahnya.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yang terakhir diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah:
1) Pasal 8 ayat (2) yang menyebutkan bahwa Kuasa BUD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), mempunyai tugas, antara lain:
a) Menyimpan seluruh bukti asli kepemilikan kekayaan daerah;
b) Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank
dan/atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk;
c) Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan
APBD;
d) Melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah; dan

e) Melakukan penagihan piutang daerah.
2) Pasal 232:
a) Ayat (3) yang menyebutkan bahwa Sistem akuntansi pemerintahan daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi serangkaian prosedur mulai dari
proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan
pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer;
dan
b) Ayat (4) yang menyebutkan bahwa Proses sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) didokumentasikan dalam bentuk buku jurnal dan buku besar, dan apabila
diperlukan ditambah dengan buku besar pembantu.
3) Pasal 234:
a) Ayat (1) yang menyebutkan bahwa Sistem akuntansi pemerintahan daerah
dilaksanakan oleh PPKD.
b) Ayat (2) yang menyebutkan bahwa Sistem akuntansi SKPD dilaksanakan oleh
PPK-SKPD.
c) Ayat (3) yang menyebutkan bahwa PPK-SKPD sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) mengkoordinasikan pelaksanaan sistem dan prosedur penatausahaan
bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran.
4) Pasal 239:
a) Ayat (1) yang menyebutkan bahwa Kepala daerah menetapkan peraturan
kepala daerah tentang kebijakan akuntansi pemerintah daerah dengan
berpedoman pada standar akuntansi pemerintahan.
b) Ayat (2) yang menyebutkan bahwa Kebijakan akuntansi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan dasar pengakuan, pengukuran dan
pelaporan atas aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja, dan pembiayaan
serta laporan keuangan.
5) Pasal 240:
a) Ayat (1) yang menyebutkan bahwa Pemerintah daerah sebagai entitas
pelaporan menyusun laporan keuangan pemerintah daerah.
b) Ayat (2) yang menyebutkan bahwa Kepala SKPD sebagai entitas akuntansi
menyusun laporan keuangan SKPD yang disampaikan kepada PPKD untuk
digabung menjadi laporan keuangan pemerintah daerah.
Kondisi tersebut mengakibatkan LKPD Boven Digoel TA 2013 sebagai wujud

akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah tidak dapat memberikan informasi keuangan
secara memadai bagi pengguna laporan keuangan.
Kondisi tersebut disebabkan oleh:

a. Kurangnya koordinasi antara Kepala BPKAD selaku PPKD dengan para kepala SKPD
sebagai pengguna anggaran dalam hal pertanggungjawaban dan pelaporan atas
pengelolaan keuangan daerah;

b. Tidak optimalnya Plt. Kepala Bidang Akuntansi pada BPKAD dalam menyusun LKPD
sehingga menimbulkan ketergantungan pada sistem komputerisasi pengelolaan
keuangan daerah dan pendampingan yang dibuat dan dilaksanakan oleh pihak
konsultan;
c. Lemahnya pengawasan dan pengendalian oleh Kepala BPKAD selaku PPKD atas
proses penyusunan LKPD TA 2013; dan
d. Lemahnya pengawasan dan pengendalian oleh Kepala SKPD dan belum ditetapkannya
Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) di SKPD sebagai penyusun Laporan Keuangan
SKPD.
Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKAD menyatakan bahwa Laporan

Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel akan dibedah dan direvisi sesuai dengan
rekomendasi tim pemeriksa dan data-data yang akurat.
BPK merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar menginstruksikan

kepada:
a. Kepala BPKAD selaku PPKD untuk senantiasa berkoordinasi dengan para kepala
SKPD dalam hal pertanggungjawaban dan pelaporan atas pengelolaan keuangan daerah;
b. Kepala BPKAD bersama jajarannya untuk meningkatkan kemampuan dalam
penyusunan LKPD dan mengurangi ketergantungan pada sistem komputerisasi
pengelolaan keuangan daerah dan pendampingan yang dibuat dan dilaksanakan oleh
pihak konsultan;
c. Kepala BPKAD untuk menyusun LKPD sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan;
d. Para Kepala SKPD untuk menetapkan Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) serta
menyusun Laporan Keuangan SKPD yang dipimpinnya.
2. Pencatatan Saldo Kas Tidak Akurat

Pada Neraca per 31 Desember 2013 (unaudited), Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel menyajikan saldo Kas senilai Rp22.826.431.819,00 dan pada tahun anggaran
sebelumnya disajikan senilai Rp58.071.149.346,00. Penelusuran lebih lanjut pada Catatan atas
Laporan Keuangan per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo Kas disajikan senilai
Rp22.818.510.819,00 yang terdiri dari Kas di Kas Daerah dan Kas di Bendahara Pengeluaran
masing-masing senilai Rp20.467.436.963,00 dan Rp2.351.073.856,00. Sehingga terjadi selisih
antara Penyajian saldo Kas di Neraca per 31 Desember 2013 dan Catatan atas Laporan
Keuangan per 31 Desember 2013 senilai Rp7.921.000,00 (Rp22.826.431.819,00 –
Rp22.818.510.819,00).
Pemeriksaan lebih lanjut atas saldo Kas per 31 Desember 2013 diketahui hal-hal
sebagai berikut:
a. Catatan atas Laporan Keuangan tidak menyajikan rincian saldo kas di Kas Daerah
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31
Desember 2013 hanya menyajikan saldo kas di Kas Daerah senilai
Rp20.467.436.963,00 tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut atas saldo tersebut.
Saldo rekening Kas Daerah per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut.

Tabel 1 Rekening Kas Daerah Kabupaten Boven Digoel
Saldo per
No Nama Bank No. Rekening Nama Pemilik Rekening
31-12-2013 (Rp)
Kas Umum Daerah Kab.
1. BRI Cab. Merauke 0352-01-000245-30-2 11.827.012.193,77
Boven Digoel
Dana Bantuan Bencana
2. BRI Cab. Merauke 0352-01-000418-30-3 12.591.503,00
Alam
Penam. Set. SKPD atas
3. BRI Cab. Merauke 0352-01-001049-30-1 5.140.288.246,24
Temuan BPK
Tunjangan Beras Kab.
4. BRI Cab. Merauke 0352-01-000259-30-1 1.791.305.607,00
Boven Digoel
BPD Papua Cab. Tanah Kas Umum Daerah Kab.
5. 403-21.10.06.00008-9 15.149.186.893,00
Merah Boven Digoel
BPD Papua Cab. Tanah Bendahara Umum Daerah
6. 403-21.10.06.00034-1 0,00
Merah Kab. Boven DIgoel
Jumlah 33.920.384.443,01
Berdasarkan hasil penelusuran terhadap rekening koran tersebut diketahui bahwa

terdapat selisih penyajian saldo Kas di Kas Daerah senilai Rp13.452.947.480,01
(Rp33.920.384.443,01 – Rp20.467.436.963,00).
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap mutasi debit dan kredit pada rekening koran diketahui
hal-hal sebagai berikut:
1) Terdapat selisih antara mutasi debit rekening koran dan register SP2D senilai
Rp693.533.946,00 yang tidak dapat dijelaskan
Hasil pemeriksaan terhadap mutasi debit rekening koran dan register SP2D
diketahui bahwa terdapat selisih senilai Rp693.533.946,00 dengan penjelasan
sebagai berikut.
Mutasi debit rekening koran Rp 988.964.728.073,00
(-) Pencairan SP2D Rp 952.964.521.724,00
Selisih Rp 36.000.206.349,00
(-) Pemindahbukuan dari Rekening BUD di
Bank Papua ke rekening Kas Umum Daerah
tanggal 20/12/2013 Rp 13.748.337.948,00
Sisa Rp 22.251.868.401,00
(-) Pencairan Dana Block Grant Rp 14.437.498.000,00
Sisa Rp 7.814.370.401,00
(-) Pembayaran Beras ke Bulog Rp 6.646.554.532,00
Sisa Rp 1.167.815.869,00
(-) SP2D 00118/SP2D/LS/1.20.04/BO2/I/13
yang tidak tercatat dalam register tapi dicairkan
dari rekening koran Rp 82.681.923,00
Sisa Rp 1.085.133.946,00
(-) Koreksi Kesalahan Pencatatan Bank Rp 391.600.000,00
Selisih yang Tidak Dapat Dijelaskan Rp 693.533.946,00
Atas selisih tersebut Kabid Perbendaharaan BPKAD tidak dapat memberikan

keterangan lebih lanjut. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kabid Perbendaharaan
BPKAD diketahui bahwa rekonsiliasi dengan bank selama tahun 2013 tidak pernah
dilakukan.

2) Sedangkan untuk hasil pemeriksaan terhadap mutasi kredit rekening koran dan
Laporan Pendapatan dapat dijelaskan sebagai berikut.
Mutasi kredit rekening koran Rp 969.209.273.250,33
(-) Pencairan SP2D Rp 917.262.181.451,33
Selisih Rp 51.947.091.799,00
Setoran Pengembalian kelebihan belanja TA 2013 Rp 3.532.971.538,00
Sisa Rp 48.414.120.261,00
(-) Pencairan Dana Block Grant Rp 14.437.498.000,00
Sisa Rp 33.976.622.261,00
(-) Pemindahbukuan dari Rekening BUD di Bank
Papua ke rekening Kas Umum Daerah tanggal
20/12/2013 Rp 13.748.337.948,00
Sisa Rp 20.228.284.313,00
(-) Pemindahbukuan dari Rekening Bendahara
Pengeluaran ke rekening Kas Umum Daerah di
Bank Papua tanggal 20/12/2013 Rp 15.010.837.493,00
Sisa Rp 5.217.446.820,00
(-) Penerimaan Tunjangan Beras dari Potongan Gaji Rp 5.217.446.820,00
Selisih Rp 0,00

b. Catatan atas Laporan Keuangan tidak menyajikan rincian saldo Kas di Bendahara
Pengeluaran
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31
Desember 2013 hanya menyajikan saldo Kas di Bendahara Pengeluaran senilai
Rp2.351.073.856,00 tanpa penjelasan lebih lanjut atas saldo tersebut.
Penelusuran lebih lanjut terhadap SPJ Fungsional SKPD diketahui terdapat saldo
Kas senilai Rp2.296.530.817,00 dengan rincian pada Lampiran 1. Sehingga terdapat
perbedaan penyajian Kas di Bendahara Pengeluaran antara CaLK dan SPJ Fungsional
senilai Rp54.543.039,00 (Rp2.351.073.856,00 – Rp2.296.530.817,00).
Kepala BPKAD Kabupaten Boven Digoel selaku koordinator pengelolaan keuangan
dan konsultan penyusunan LKPD tidak dapat memberikan penjelasan lebih lanjut atas
kondisi tersebut. Hasil wawancara dengan konsultan penyusunan LKPD diketahui hal-hal
sebagai berikut.
1) Proses penyusunan laporan keuangan dilakukan dengan menghentikan aktivitas
penginputan Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) yang masih berlangsung;
2) Dokumen sumber yang digunakan adalah rekening koran, data yang diperoleh dari
BPKAD, dan data yang telah diinput ke dalam SIPKD, selain itu konsultan juga
melakukan konfirmasi kepada bendahara pengeluaran;
3) Nilai saldo awal yang digunakan berasal dari LKPD TA 2012 Audited yang tidak
menyajikan rincian per SKPD sehingga konsultan menggunakan saldo awal yang
berbeda dalam penyusunan laporan keuangan.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan pada Lampiran I.01 Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintahan yaitu dalam:
a. Paragraf 53 tentang Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang menyebutkan bahwa

laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan dapat ditempatkan pada
lembar muka (on the face) laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan;
b. Paragraf 83 huruf (e) tentang Unsur-unsur Laporan Keuangan yang menyebutkan bahwa
Catatan atas Laporan Keuangan mengungkapkan/menyajikan/menyediakan rincian dan
penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar muka laporan keuangan.
Kondisi tersebut mengakibatkan saldo Kas pada Neraca per 31 Desember 2013
tidak dapat diyakini kewajarannya.
Kondisi tersebut disebabkan Kepala BPKAD selaku BUD dan Koordinator

Pengelolaan Keuangan Kabupaten Boven Digoel lemah dalam mengendalikan dan mengawasi
penatausahaan kas.
Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKAD menyatakan bahwa pencatatan saldo

kas akan dikoreksi.

kepada:
a. Kepala BPKAD dan setiap Kepala SKPD untuk selalu berkoordinasi serta meningkatkan
pengawasan dan pengendalian atas penatausahaan kas daerah; dan
b. Kepala BPKAD untuk mencatat setiap transaksi kas daerah di dalam buku kas umum
(BKU) dan melakukan rekonsiliasi dengan bank secara periodik.
3. Pengelolaan dan Penatausahaan Piutang Tidak Memadai

Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel (Unaudited) per 31 Desember 2013
menyajikan nilai piutang senilai Rp1.453.560.000,00. Jumlah tersebut tidak mengalami
perubahan dibandingkan saldo piutang per 31 Desember 2012. Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK) Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun 2013 pada Penjelasan Pos-
pos Neraca atas Piutang, menjelaskan bahwa piutang senilai Rp1.453.560.000,00 terdiri
atas:
Tabel 2 Saldo Piutang TA 2012
No Uraian Nilai (Rp)

1 Bendahara Penerimaan Dinas Pertambangan 19.570.721,00
2 Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah 850.000.000,00
3 Bendahara Penerimaan Dinas Kesehatan 3.000.000,00
4 CV Metta Karuna 100.560.000,00
5 Bank BPD 500.000.000,00
JUMLAH 1.453.560.000,00
Atas jumlah tersebut terdapat kesalahan aritmatika karena jumlah seharusnya senilai
Rp1.473.130.721,00.

Berdasarkan LHP atas LKPD Kabupaten Boven Digoel TA 2012 diketahui bahwa
atas semua transaksi piutang tersebut telah dilakukan pelunasan atau ditindaklanjuti oleh
pihak terkait dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3 Tindak Lanjut atas Saldo Piutang TA 2012
No Uraian Nilai (Rp) Penyetoran

1 Bendahara Penerimaan Dinas Pertambangan 19.570.721,00 15 Februari 2013
2 Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah 850.000.000,00 16 Januari 2013
3 Bendahara Penerimaan Dinas Kesehatan 3.000.000,00 1 Mei 2013
4 CV Metta Karuna 100.560.000,00 Kesalahan pencatatan nilai SP2D
dalam register TA 2012
5 Bank BPD 500.000.000,00 9 Januari 2013
1.473.130.721,00
Selain itu, terdapat piutang sewa rumah dinas yang belum dicatat pada Neraca per
31 Desember 2012 senilai Rp94.618.750,00. Sehingga saldo akun Piutang TA 2012 yang
seharusnya dicatat adalah senilai Rp94.618.750,00.
Hasil pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel Tahun 2013 masih menemukan pengelolaan dan penatausahaan piutang yang tidak
tertib, yaitu masih terdapat tambahan tunggakan sewa rumah dinas untuk TA 2013 yang
belum disajikan. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen, diketahui bahwa sampai dengan
31 Desember 2013 jumlah tunggakan sewa rumah dinas adalah senilai Rp305.200.750,00
dan belum disajikan dalam neraca per 31 Desember 2013. Rincian pada Lampiran 2.
Kepala Bidang Pelaporan Dinas Pendapatan Daerah mengakui bahwa piutang sewa
rumah tidak dilaporkan kepada BPKAD. Piutang sewa rumah dinas merupakan tunggakan
sewa rumah dinas dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel yang menempati rumah dinas. Besaran sewa ditetapkan berdasarkan
Keputusan Bupati No. 34 Tahun 2008 tentang Pemberian Ijin Penghunian Rumah Dinas
bagi PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.

a. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) Nomor 01 tentang Penyajian
Laporan Keuangan paragraf 84 huruf (a) yang menyebutkan bahwa Pengungkapan
piutang dirinci menurut jumlah piutang pajak, retribusi, penjualan, fihak terkait, uang
muka, dan jumlah lainnya.
b. Buletin Teknis SAP Nomor 02 Tahun 2005 tentang Penyusunan Neraca Awal
Pemerintah Daerah yang menyebutkan bahwa piutang adalah hak pemerintah untuk
menerima pembayaran dari entitas lain termasuk wajib pajak/bayar atas kegiatan yang
dilaksanakan oleh pemerintah. Piutang dikelompokkan menjadi Bagian Lancar Tagihan
Penjualan Angsuran, Bagian Lancar Pinjaman kepada BUMN/D, Bagian Lancar
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi, Piutang Pajak, Piutang Retribusi,
Piutang Denda, dan Piutang Lainnya.
c. Buletin Teknis SAP Nomor 06 tentang Akuntansi Piutang, Bab III, huruf A angka 3,
poin 1.3, paragraf 9 yang menyebutkan bahwa Piutang retribusi timbul apabila sampai
tanggal laporan keuangan ada tagihan retribusi sebagaimana tercantum dalam Surat

Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) yang belum dilunasi oleh wajib bayar retribusi.
SKRD adalah surat ketetapan Retribusi yang menentukan besarnya pokok retribusi.”
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 jo. Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah:
1) Pasal 149:
a) Ayat (1) yang menyebutkan bahwa Setiap piutang daerah diselesaikan
seluruhnya dengan tepat waktu.
b) Ayat (2) yang menyebutkan bahwa PPK-SKPD melakukan penatausahaan atas
penerimaan piutang atau tagihan daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD.
2) Pasal 150:
a) Ayat (1) yang menyebutkan bahwa Piutang atau tagihan daerah yang tidak
dapat diselesaikan seluruhnya pada saat jatuh tempo, diselesaikan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
b) Ayat (2) yang menyebutkan bahwa Piutang daerah jenis tertentu seperti
piutang pajak daerah dan piutang retribusi daerah merupakan prioritas untuk
didahulukan penyelesaiannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
e. Keputusan Bupati Boven Digoel Nomor 34 Tahun 2008 tentang pemberian ijin
penghunian rumah dinas bagi pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah Kabupaten
Boven Digoel memutuskan memberikan ijin untuk penghuni rumah dinas di lingkungan
pemerintah Kabupaten Boven Digoel kepada yang nama-namanya sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan dan nama-nama dalam diktum kesatu wajib untuk:
1) Membayar retribusi rumah dinas di lingkungan pemerintah Kabupaten Boven
Digoel setiap bulan sesuai dengan Perda Nomor 16 Tahun 2005 tentang retribusi
pemakaian kekayaan daerah; dan
2) Menaati semua ketentuan yang ada dalam Surat Ijin Penghunian (SIP).
Kondisi tersebut mengakibatkan nilai piutang pada Neraca per 31 Desember 2013
tidak menunjukkan nilai yang sebenarnya.
Kondisi tersebut disebabkan:

a. Kurangnya koordinasi antara Kepala BPKAD dengan Kepala Dinas Pendapatan Daerah
dalam melakukan pengelolaan dan penatausahaan piutang daerah;
b. Kepala BPKAD dan Kepala Dinas Pendapatan Daerah lemah dalam mengendalikan dan
mengawasi penatausahaan piutang daerah.
Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKAD menyatakan bahwa pencatatan

piutang sudah diverifikasi dan selanjutnya akan direvisi pada Laporan Keuangan sesuai
data yang akurat.

kepada Kepala BPKAD dan Kepala Dinas Pendapatan Daerah untuk:
a. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas penatausahaan piutang daerah;

b. Selalu berkoordinasi dalam mengelola dan menatausahakan piutang daerah;
c. Melakukan rekonsiliasi pencatatan piutang secara periodik.
4. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Persediaan pada Pemerintah Kabupaten Boven

Digoel Tidak Memadai
Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel (Unaudited) per 31 Desember 2013
menyajikan nilai persediaan senilai Rp728.979.513,00,00. Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK) Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun 2013 pada Penjelasan Pos-pos atas
Persediaan menjelaskan bahwa saldo tersebut merupakan persediaan obat-obatan pada
RSUD Kabupaten Boven Digoel.
Dari hasil pemeriksaan dokumen dan di lapangan, diketahui terdapat beberapa
permasalahan sebagai berikut.
a. Persediaan Obat pada Dinas Kesehatan sebesar Rp2.991.820.512,60 tidak disajikan.
Dinas Kesehatan telah membuat laporan persediaan obat yang berada di Instalasi
Farmasi per 31 Desember 2013. Laporan persediaan obat tersebut dicatat berdasarkan
perhitungan fisik (stock opname) dengan nilai persediaan senilai Rp2.991.820.512,60.
Rincian pada Lampiran 3.
Tim melakukan perhitungan fisik secara uji petik dan perhitungan mundur dari
catatan mutasi obat di Gudang Obat Instalasi Farmasi pada 28 September 2014. Hasil
pemeriksaan tersebut diketahui bahwa pencatatan persediaan obat pada Instalasi
Farmasi Dinas Kesehatan telah dilakukan secara memadai.
b. Persediaan obat-obatan pada Rumah Sakit dan Puskesmas belum dilaporkan seluruhnya
Dinas Kesehatan Kabupaten Boven Digoel membawahi dua rumah sakit dan 19
puskesmas. Puskesmas dan rumah sakit diwajibkan secara periodik untuk
menyampaikan laporan pemakaian dan permintaan persediaan obat (LPLPO) kepada
Instalasi Farmasi. Laporan ini selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk permintaan
obat pada periode berikutnya.
Sampai dengan periode bulan Desember 2013 terdapat enam puskesmas yang
tidak menyampaikan LPLPO. Berdasarkan LPLPO yang disampaikan kepada Instalasi
Farmasi, Dinas Kesehatan melaporkan persediaan puskesmas dan rumah sakit per 31
Desember 2013 senilai Rp1.501.940.515,99 kepada Bidang Aset Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 4 Persediaan Obat pada RSUD dan Puskesmas
Sisa Persediaan per

No. Unit 31 Desember 2013
(Rp)
1 RSUD Boven Digoel
a. Sumber dari IFK 221.264.960,63
b. Dana Jamkespa 487.407.956,00
c. Dana Bansos 269.997.323,00
2 RSB 66.182.684,80
3 Puskesmas Tanah Merah 16.892.753,33
4 Puskesmas Getentiri 81.706.668,28

Sisa Persediaan per
No. Unit 31 Desember 2013
(Rp)
5 Puskesmas Ambatkuy 11.967.024,69
6 Puskesmas Bomakia 58.223.021,22
7 Puskesmas Firiwage 25.248.225,22
8 Puskesmas Fofi 23.007.534,24
9 Puskesmas Iniyandit 38.163.472,24
10 Puskesmas Kombut 37.821.158,80
11 Puskesmas Mindiptana 46.769.494,82
12 Puskesmas Sesnuk 24.469.011,72
13 Puskesmas Subur 49.031.480,68
14 Puskesmas Waropko 43.787.746,32
Total 1.501.940.515,99
Nilai persediaan tersebut ternyata tidak disajikan dalam Neraca Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel per 31 Desember 2013.
c. Persediaan Paket BKB Kit pada Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana sebesar Rp12.400.000,00 tidak disajikan.
Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2013 tidak
menyajikan nilai persediaan pada Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana. Pada TA 2013 Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
melaksanakan pengadaan Paket BKB Kit senilai Rp12.400.000,00 dengan Surat
Perjanjian No.680/14.01/SPK/PP&KB/2013 tanggal 11 September 2013 Pekerjaan
tersebut dilaksanakan oleh CV Reco Anugerah Perdana Dari hasil pemeriksaan di
lapangan diketahui bahwa paket tersebut masih belum dibagikan ke masyarakat.
d. Persediaan Persediaan Leges dan Karcis pada Dinas Pendapatan Daerah sebesar
Rp14.529.000,00 tidak disajikan.
menyajikan nilai persediaan pada Dinas Pendapatan Daerah. Dari hasil pemeriksaan
fisik di lapangan pada tanggal 26 September 2014 diketahui pada Dinas Pendapatan
Daerah masih terdapat persediaan berupa Leges dan Karcis sebesar Rp14.529.000,00
dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 5 Persediaan Leges dan Karcis pada Dispenda
No Persediaan Volume Harga Nilai

Leges (Keping) (Rp) (Rp)
1 Nominal 5.000 0 6,500 -
2 Nominal 50.000 1,187 6,500 7,715,500.00
3 Nominal 100.000 28 6,500 182,000.00
4 Nominal 500.000 370 6,500 2,405,000.00
5 Nominal 1.000.000 401 6,500 2,606,500.00
Karcis (Bundel)
6 Roda Dua 22 20,000 440,000.00
7 Roda Empat 18 20,000 360,000.00

No Persediaan Volume Harga Nilai
8 Roda Enam 23 20,000 460,000.00
9 Sumbangan pihak ketiga (bandara) 18 20,000 360,000.00
TOTAL PERSEDIAAN 14.529.000,00
e. Persediaan Bahan Bakar Minyak pada Dinas Pertambangan dan Energi sebesar
Rp33.604.182,10 tidak disajikan.
menyajikan nilai persediaan BBM pada Dinas Pertambangan dan Energi. Pada TA 2013
Dinas Pertambangan dan Energi melakukan kerjasama pengelolaan PLTD Kouh,
Bomakia, Asiki dan Tanah Merah. Selain pengelolaan PLTD, Dinas Pertambangan juga
melakukan kerjasama pengadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk PLTD Kouh,
Bomakia dan Asiki. Sedangkan BBM untuk PLTD Tanah Merah disubsidi oleh PLN
melalui perjanjian kerjasama dan MoU.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen laporan pihak pengelola PLTD Kouh,
Bomakia dan Asiki dengan melihat jumlah pembelian BBM pada invoice dan catatan
penggunaan BBM harian selama tahun 2013, diketahui bahwa pada 31 Desember 2013
masih terdapat sisa BBM yang belum digunakan senilai Rp33.604.182,10. Rincian
persediaan pada Dinas Pertambangan dan Energi per 31 Desember 2013, sebagai
berikut.
Tabel 6 Persediaan BBM pada PLTD
Persedia Nilai
Mutasi Mutasi Persediaan
No Keterangan an 1 Jan Susut
Masuk 2013 Keluar 2013 31 Des 2013 (Rupiah)
2013
1 PLTD Kouh 63 Liter 18.500 Liter 18.280 Liter 196 Liter 87 Liter 1.587.114,00
2 PLTD Bomakia 261 Liter 23.000 Liter 21.825.Liter 142 Liter 1.436 Liter 26.914.517,20
3 PLTD Asiki 796 Liter 67.000 Liter 67.451 Liter - 345 Liter 5.102.550,00
Jumlah 33.604.182,10
f. Persediaan bibit tanaman pada Dinas Kehutanan sebesar Rp6.813.286.700,00 tidak
disajikan.
menyajikan nilai persediaan bibit tanaman pada Dinas Kehutanan. Dari hasil
pemeriksaan dokumen laporan persediaan per 31 Desember 2013 diketahui bahwa
Dinas Kehutanan masih terdapat persediaan bibit tanaman senilai Rp6.813.286.700,00.
Berdasarkan keterangan Bendahara Barang Dinas Kehutanan diketahui bahwa
bibit tanaman disimpan di lokasi kegiatan rehabilitasi hutan. Persediaan bibit tanaman

senilai Rp6.813.286.700,00 tersebut belum dicatat dalam Neraca per 31 Desember
2013.

a. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Lampiran 2 PSAP Pernyataan Nomor 05
mengenai Akuntansi Persediaan Paragraf 15 sampai dengan 17 mengenai pengukuran
persediaan yang menyatakan persediaan diakui pada saat diterima atau hak
kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah. Pada akhir periode akuntansi,
persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan
sebagaimana terakhir diubah dengan Daerah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 pasal 10 huruf j yang menyatakan bahwa “Kepala SKPD selaku pejabat
pengguna anggaran/pengguna barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3)
huruf c mempunyai tugas mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang
menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya”.
Kondisi tersebut mengakibatkan nilai Persediaan yang disajikan pada Neraca per
31 Desember 2013 tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya.

a. Pengurus Barang Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Dinas
Pendapatan Daerah, Dinas Pertambangan dan Energi, dan Dinas Kehutanan tidak
sepenuhnya memahami tugasnya antara lain menyampaikan laporan persediaan per 31
Desember 2013 yang dikelolanya untuk disajikan dalam Neraca Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel;
b. Bidang Aset pada BPKAD tidak sepenuhnya memahami tugasnya untuk menyajikan
nilai persediaan dalam Neraca per 31 Desember 2013;
c. Kepala SKPD kurang optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian atas
penatausahaan persediaan.
Atas permasalahan tersebut Kepala BPKAD menyatakan bahwa terkait dengan

sistem pencatatan dan pelaporan yang diindikasikan tidak memadai, selanjutnya akan
dilakukan verifikasi dan penertiban mekanisme pencatatan dan pelaporannya, sekaligus
saldo persediaan dalam laporan keuangan akan direvisi berdasarkan data-data yang akurat.

kepada:
a. Para Kepala SKPD untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas
penatausahaan persediaan; serta mengadakan stock opname secara periodik, setidaknya
pada posisi 31 Desember tahun berjalan dan menyampaikan hasilnya kepada BPKAD
untuk disajikan dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel; dan
b. Kepala BPKAD untuk mengadakan rekonsiliasi pencatatan persediaan dengan seluruh
SKPD secara periodik, khususnya untuk posisi 31 Desember tahun berjalan sebagai
bahan penyajian nilai persediaan di Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.

5. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Aset Tetap pada Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel Tidak Memadai
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menyajikan aset tetap dalam Neraca per 31
Desember 2013 senilai Rp2.217.816.192.935,00. Jumlah yang tersaji tersebut meningkat
senilai Rp386.692.228.212,00 atau 20,88% dibandingkan saldo aset tetap dalam Neraca per
31 Desember 2012 senilai Rp1.834.669.318.723,00. Rincian aset tetap sebagai berikut.
Tabel 7 Rincian Aset Tetap TA 2013
Saldo per Saldo per

No. Jenis 31 Desember 2013 31 Desember 2012
(Rp) (Rp)
1. Tanah 82.963.434.350,00 59.433.384.350,00
2. Peralatan dan Mesin 270.622.928.246,00 245.873.773.331,00
3. Bangunan dan Gedung 751.109.682.082,00 646.373.303.707,00
4. Jalan, Jaringan dan Irigasi 1.089.531.753.382,00 859.398.050.460,00
5. Aset Tetap Lainnya 23.588.394.875,00 20.045.452.875,00
6. Konstruksi Dalam Pengerjaan - 3.545.354.000,00
Jumlah 2.217.816.192.935,00 1.834.669.318.723,00
Berdasarkan pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven

Digoel Tahun 2013 diketahui masih terdapat kelemahan dalam pengendalian intern atas
pengelolaan aset sebagai berikut.
a. Selisih Saldo Aset Tetap TA 2013 senilai Rp48.930.509.495,00 Tidak Dapat
Dijelaskan
1) Berdasarkan LHP BPK RI No.45B/LHP/XIX.JYP/10/2013 tanggal 1 Oktober 2013
diketahui bahwa selisih saldo Aset Tetap senilai Rp165.722.846.990,96 belum
dapat dijelaskan. Sampai dengan pemeriksaan berakhir belum ada tindak lanjut
terhadap temuan tersebut sehingga nilai selisih saldo Aset Tetap yang belum dapat
dijelaskan sampai dengan tahun 2012 senilai Rp165.722.846.990,96.
2) Pada Tahun 2013 sebagaimana dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK) pada Penjelasan Pos-Pos Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
mencatat Aset Tetap per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing senilai
Rp2.172.330.477.440,00 dan Rp1.785.638.249.228,00. Nilai Aset Tetap per 31
Desember 2012 tersebut berbeda dengan nilai saldo akhir yang tercantum dalam
LHP BPK RI No.45A/LHP/XIX.JYP/10/2013 tanggal 1 Oktober 2013 yaitu
sebesar Rp1.834.568.758.723,00. Rincian perbedaan nilai aset tetap sebagai
berikut.
Tabel 8 Rincian Saldo Awal Aset Tetap TA 2013
(dalam rupiah)
No Jenis Aset LHP BPK TA 2012 LK UnAudited TA 2013 Selisih
Saldo Akhir TA 2012 Saldo Awal TA 2013
1 Tanah 59.433.384.350,00 59.413.384.350,00 (20.000.000,00)
2 Peralatan dan Mesin 245.873.773.331,00 243.007.526.981,00 (2.866.246.350,00)
3 Gedung dan Bangunan 646.272.743.707,00 581.246.611.702,00 (65.026.132.005,00)
4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 859.398.050.460,00 885.732.315.020,00 26.334.264.560,00
5 Aset Tetap Lainnya 20.045.452.875,00 10.568.732.575,00 (9.476.720.300,00)

No Jenis Aset LHP BPK TA 2012 LK UnAudited TA 2013 Selisih
Saldo Akhir TA 2012 Saldo Awal TA 2013
6 Konstruksi dalam Pengerjaan 3.545.354.000,00 5.669.678.600,00 2.124.324.600,00
Jumlah 1.834.568.758.723,00 1.785.638.249.228,00 (48.930.509.495,00)
Sampai dengan pemeriksaan berakhir selisih senilai Rp48.930.509.495,00 antara

saldo akhir Aset Tetap TA 2012 dengan saldo awal Aset Tetap TA 2013 belum
dapat dijelaskan oleh Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.
b. Administrasi Aset Tetap Tidak Tertib
Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) pada
Penjelasan Pos-pos Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel mencatat Aset Tetap
per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing senilai Rp2.172.330.477.440,00 dan
Rp1.785.638.249.228,00. Nilai tersebut merupakan nilai penjumlahan antara saldo aset
tetap per 31 Desember 2012 ditambah mutasi aset tetap TA 2013 senilai
Rp386.692.228.212,00. Data mutasi aset tetap TA 2013 diperoleh dari hasil input
seluruh SKPD kedalam SIPKD.
Hasil pemeriksaan antara mutasi penambahan Aset Tetap yang disajikan pada
Laporan Keuangan dan Laporan dimiliki oleh Bidang Aset terdapat selisih sebagai
berikut.
Tabel 9 Selisih Belanja Modal dengan Penambahan Aset Tetap TA 2013
(dalam rupiah)
Menurut Bidang
No Uraian Menurut Konsultan Selisih
Aset BPKAD
1 Tanah 23.530.050.000,00 592.500.000,00 22.937.550.000,00
2 Peralatan dan Mesin 24.749.154.915,00 21.799.355.930,00 2.949.798.985,00
3 Gedung dan Bangunan 104.736.378.375,00 85.707.501.475,00 19.028.876.900,00
4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 230.133.702.922,00 269.153.849.132,00 (39.020.146.210,00)
5 Aset Tetap Lainnya 3.542.942.000,00 3.015.359.850,00 527.582.150,00
6 Konstruksi dalam Pengerjaan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 386.692.228.212,00 380.268.566.387,00 6.423.661.825,00
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa terdapat selisih saldo Aset Tetap yang
disajikan dalam Neraca dengan Laporan Bidang Aset senilai Rp6.423.661.825,00. Atas
selisih tersebut, Kepala Bidang Aset BPKAD menjelaskan bahwa Bidang Aset telah
melakukan koordinasi kepada SKPD dan surat edaran terkait permintaan data aset
SKPD tetapi hanya sebagian kecil SKPD yang memenuhi permintaan tersebut dengan
menyampaikan laporan asetnya.
c. Aset Tetap Tanah untuk Pengadaan TA 2013 Senilai Rp21.857.500.000,00 Tidak
Didukung Bukti kepemilikan/Penguasaan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menyajikan Aset Tetap Tanah senilai
Rp82.963.434.350,00 dalam Neraca per 31 Desember 2013. Jumlah yang tersaji
tersebut meningkat senilai Rp23.530.050.000,00 atau 39,60% dibandingkan saldo Aset
Tetap dalam Neraca per 31 Desember 2012 senilai 59.433.384.350,00.
1) Berdasarkan LHP BPK RI atas LKPD Boven Digoel TA 2012
No.45B/LHP/XIX.JYP/10/2013 tanggal 1 Oktober 2013 diketahui bahwa terdapat
Aset Tetap Tanah yang tidak didukung dengan bukti kepemilikan senilai

Rp30.130.043.000,00. Sampai dengan pemeriksaan berakhir belum ada tindak
lanjut terhadap temuan tersebut sehingga nilai Aset Tetap Tanah yang tidak
didukung dengan bukti kepemilikan sampai dengan tahun 2012 senilai
Rp30.130.043.000,00.
2) Pada TA 2013, Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menyajikan penambahan
Aset Tetap Tanah senilai Rp23.530.050.000,00 dalam Neraca per 31 Desember
2013. Pemeriksaan terhadap dokumen SPJ atas belanja kegiatan diketahui terdapat
pembelian lahan tanah senilai Rp21.857.500.000,00. Rincian pengadan tanah pada
Lampiran 5.
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap bukti kepemilikan berupa sertifikat, pelepasan
adat dan kuitansi pelepasan diketahui bahwa atas semua pengadaan tanah senilai
Rp21.857.500.000,00 hanya didukung dengan surat pelepasan adat dan kuitansi
pelepasan sedangkan sertifikat tanah tidak ada..
d. Aset Tetap Kendaraan Tidak Didukung Bukti Kepemilikan Minimal Senilai
Rp8.541.923.000,00
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menyajikan Aset Tetap Peralatan dan Mesin
senilai Rp267.756.681.896,00 dalam Neraca per 31 Desember 2013. Jumlah yang tersaji
tersebut meningkat senilai Rp24.749.154.915,00 atau 10,18% dibandingkan saldo Aset
Tetap Peralatan dan Mesin dalam Neraca per 31 Desember 2012 senilai
Rp243.007.526.981,00.
1) Berdasarkan LHP BPK RI atas LKPD Boven Digoel TA 2012
No.45B/LHP/XIX.JYP/10/2013 tanggal 1 Oktober 2013 diketahui bahwa terdapat
aset tetap kendaraan yang tidak didukung dengan bukti kepemilikan senilai
Rp21.315.543.336,20. Sampai dengan pemeriksaan berakhir belum ada pergerakan
tindak lanjut terhadap temuan tersebut sehingga nilai aset tetap kendaraan yang
tidak didukung dengan bukti kepemilikan sampai dengan tahun 2012 senilai
Rp21.315.543.336,20.
2) Pemeriksaan terhadap dokumen bukti kepemilikan atas kendaraan bermotor untuk
pengadaan TA 2013 diketahui bahwa kendaraan tersebut hanya memiliki STNK
saja, sedangkan untuk BPKB belum diterbitkan, Atas pengadaan kendaraan
bermotor senilai Rp8.541.923.000,00 tidak didukung bukti kepemilikan minimal
dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 10 Rincian Kendaraan yang Tidak Didukung Bukti Kepemilikan
No Uraian Unit Nilai (Rp)
1 Kendaraan Roda 2 77 2.019.123.000,00
2 Kendaraan Roda 4 11 4.392.800.000,00
Jumlah 87 6.411.923.000,00
Aset tetap kendaraan yang tidak didukung dengan bukti kepemilikan kendaraan
bermotor tersebut digunakan untuk operasional dan dalam penguasaan pemerintah
Kabupaten Boven Digoel.

e. Aset KDP Senilai Rp13.717.400.000,00 Belum Dicatat
Pada TA 2013 nilai KDP yang tercantum dalam Neraca LK Kabupaten Boven Digoel
senilai Rp0,00. Nilai KDP tersebut turun dibandingkan pada TA 2012 yang tercatat
sebesar Rp3.545.354.000,00 dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 11 Nilai KDP TA 2012
Nilai KDP TA 2012

No SKPD Nama Pengadaan
(Rp)
1 Dinas Pekerjaan Umum Pembangunan Rumah Dinas Bupati Tahap I 1.939.600.000,00
Pembangunan TPS 59.700.000,00
Pembangunan LANDFIL 210.000.000,00
Pembangunan Landasan Bin Sampah 18.000.000,00
Pembagunan Depo Transfer 27.000.000,00
2 Sekretariat Dewan Pembangunan Rumah Dinas 423.614.000,00
3 Sekretariat Daerah Pembangunan Rumah Jabatan Kepala Distrik 119.850.000,00
Waropko
Pembangunan Barak Pegawai Distrik Waropko 215.640.000,00
Rehabilitasi rumah Jabatan Distrik Manggelum 44.850.000,00
Pembangunan Barak Pegawai Distrik Ninati 376.250.000,00
4 K. Perbatasan dan Pembangunan Gedung Kantor 110.850.000,00
Kerjasama Daerah
JUMLAH 3.545.354.000,00
Atas KDP tersebut, seluruhnya telah selesai dilaksanakan pada TA 2013 dan
pencatatannya telah disesuaikan dari akun KDP ke Aset Tetap definitif.
Dari hasil pemeriksaan dokumen, diketahui bahwa terdapat pengadaan TA 2013 yang
belum selesai pengadaannya pada Dinas Pekerjaan Umum dengan rincian sebagai
berikut.
Tabel 12 Nilai KDP TA 2013
No Nama Pengadaan No. & Tanggal Kontrak Nilai Kontrak (Rp)

1 Perencanaan Pembangunan Rumah 640/3/KONTR-CK/DPU-KBD/2012 495.400.000,00
Dinas Wakil Bupati tanggal 4 Mei 2012
2 Pembangunan Rumah Dinas Bupati
- Tahap I 640/15/KONTR-CK/DPU-KBD/2012 4.849.000.000,00
tanggal 26 Juli 2012
- Tahap II 640/5/KONTR-CK/DPU-KBD/2013 1.470.000.000,00
tanggal 5 Juni 2013
3 Pengawasan Pembangunan Rumah 640/31/KONTR-CK/DPU-KBD/2012 178.200.000,00
Dinas Bupati tanggal 26 Juli 2012
4 Perencanaan Pembangunan Rumah 640/3/KONTR-CK/DPU-KBD/2012 297.600.000,00
Dinas Wakil Bupati tanggal 4 Mei 2012
5 Pembangunan Rumah Dinas Wakil
Bupati
- Tahap I 640/16/KONTR-CK/DPU-KBD/2012 4.849.000.000,00
tanggal 26 Juli 2012
- Tahap II 640/6/KONTR-CK/DPU-KBD/2013 1.960.000.000,00

tanggal 5 Juni 2013
Dinas Wakil Bupati tanggal 27 Juli 2012

No Nama Pengadaan No. & Tanggal Kontrak Nilai Kontrak (Rp)
Dinas Bupati Tahap II & Wakil Bupati tanggal 5 Juni 2013
Tahap II
14.452.400.000,00
Pekerjaan rumah dinas Bupati dan Wakil Bupati merupakan pekerjaan multi years yang
pengerjaannya dimulai sejak TA 2012.
Dari pemeriksaan dokumen pembayaran diketahui bahwa untuk pengadaan
pembangunan rumah Bupati Tahap II pada TA 2013 hanya dibayarkan 50% yaitu
sebesar Rp735.000.000,00 dikarenakan adanya pemalangan dari masyarakat sekitar,
sehingga pekerjaan tidak dapat diselesaikan 100%.
Atas pengadaan senilai Rp13.717.400.000,00 (Rp14.452.400.000,00 –
Rp735.000.000,00) seharusnya tercatat dalam Aset Tetap KDP TA 2013

a. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pada:
1) Pasal 44 yang menyatakan bahwa pengguna barang dan atau kuasa pengguna
barang wajib mengelola dan menatausahakan barang milik daerah yang berada
dalam penguasaanya dengan sebaik-baiknya.
2) Pasal 49 ayat (1) yang menyatakan bahwa barang milik daerah yang berupa tanah
yang dikuasai pemerintah daerah harus disertifikatkan atas nama pemerintah
daerah yang bersangkutan.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan,
Lampiran II pada Pernyataan 07 tentang Akuntansi Aset Tetap Paragraf 21 yang
menyatakan bahwa saat pengakuan aset tetap akan lebih dapat diandalkan apabila
terdapat bukti bahwa telah terjadi perpindahan hak kepemilikan dan atau penguasaan
secara hukum, misalnya sertifikat tanah dan bukti kepemilikan kendaraan bermotor.
Apabila perolehan aset tetap belum didukung dengan bukti secara hukum dikarenakan
masih adanya suatu proses administrasi yang diharuskan, seperti pembelian tanah yang
masih harus diselesaikan proses jual beli (akta) dan sertifikat kepemilikannya di instansi
berwenang, maka aset tetap tersebut harus diakui pada saat terdapat bukti penguasaan
atas aset tetap tersebut telah berpindah, misalnya terjadi pembayaran dan penguasaan
atas sertifikat tanah atas nama pemilik sebelumnya
c. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah pada:
1) Pasal 32 ayat (1) Pengelola barang, pengguna barang dan/atau kuasa pengguna
barang wajib melakukan pengamanan barang milik negara/daerah yang berada
dalam penguasaannya.
2) Pasal 32 ayat (2) Pengamanan barang milik negara/daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi pengamanan administrasi, pengamanan fisik, dan
pengamanan hukum.
3) Pasal 69 ayat (3) Pengguna barang menyampaikan laporan hasil inventarisasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) kepada pengelola barang
selambat-lambatnya tiga bulan setelah selesainya inventarisasi.

4) Pasal 71 Ayat (3) Pengelola barang harus menyusun Laporan Barang Milik
Negara/Daerah (LBMN/D) berupa tanah dan atau bangunan semesteran dan
tahunan.
5) Pasal 83 Ayat (1) Barang milik negara/daerah berupa tanah dan/atau bangunan
yang telah ada sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini wajib dilakukan
inventarisasi dan diselesaikan dokumen kepemilikannya.
Kondisi tersebut mengakibatkan:

a. Penyajian akun Aset Tetap minimal senilai Rp55.354.171.320,00 (Rp48.930.509.495,00
+ Rp6.423.661.825,00) atas selisih saldo yang tidak dapat dijelaskan tidak dapat
diyakini kewajarannya.
b. Penyajian akun Aset Tetap yang tidak memiliki bukti kepemilikan minimal senilai
Rp30.399.423.000,00 (Rp21.857.500.000,00 + Rp8.541.923.000,00) tidak memadai;
c. Aset Tetap tanpa bukti kepemilikan berpotensi menjadi sengketa dan dikuasai oleh
pihak ketiga;
d. Aset Tetap KDP pada Neraca TA 2013 kurang disajikan senilai Rp13.717.400.000,00
dan Aset Tetap Gedung dan Bangunan lebih disajikan senilai Rp13.717.400.000,00.

a. Kepala Bidang Aset BPKAD belum sepenuhnya mengelola administrasi kepemilikan
dan penguasaan fisik atas Aset Tetap secara tertib serta kurang berkoordinasi dengan
pihak-pihak terkait;
b. Kepala SKPD tidak membuat rincian aset yang menunjukkan saldo awal, penambahan
aset (baik dari perolehan maupun reklasifikasi dari KDP) dan pengurangan aset (baik
dari penjualan, hibah maupun penghapusan);
c. Kepala SKPD tidak melaporkan daftar inventaris aset yang dimiliki secara rinci berikut
seluruh dokumen kepemilikan kendaraan bermotor kepada Bidang Aset Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
d. Plt. Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelola barang milik daerah dan Kepala
BPKA selaku PPKD belum optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian
atas pengelolaan barang milik daerah, terkait dengan kelengkapan dokumen
kepemilikan aset daerah.
Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKAD menyatakan bahwa terkait dengan

sistem pencatatan dan pelaporan yang diindikasikan tidak memadai, selanjutnya akan
dilakukan verifikasi dan penertiban mekanisme pencatatan dan pelaporannya, sekaligus
saldo Aset Tetap dalam laporan keuangan akan direvisi berdasarkan data-data yang akurat.

kepada:
a. Kepala BPKAD untuk mengelola administrasi kepemilikan dan penguasaan fisik atas
Aset Tetap secara tertib serta meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait;

b. Para Kepala SKPD untuk melakukan inventarisasi aset dan melaporkan daftar inventaris
aset yang dimiliki secara rinci berikut seluruh dokumen kepemilikan kendaraan
bermotor kepada Bidang Aset – BPKAD; dan
c. Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelola barang milik daerah dan Kepala
BPKAD selaku PPKD untuk melengkapi dokumen kepemilikan aset daerah.
6. Kesalahan Pengklasifikasian Belanja Modal Senilai Rp25.075.283.784,00 yang

Direalisasikan untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Pada TA 2013 Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menganggarkan belanja
modal senilai Rp396.674.194.807,00 dan terealisasi senilai Rp384.768.048.212,00 atau
97,00%. Rincian anggaran dan belanja modal TA 2013, sebagai berikut.
Tabel 13 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal TA 2013
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

1 Belanja Tanah 23.422.000.000 23.530.050.000
2 Belanja Peralatan dan Mesin 25.321.507.675 25.028.319.915
3 Belanja Gedung dan Bangunan 109.990.587.204 104.930.813.375
4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 232.263.242.022 228.780.087.922
5 Belanja Aset Tetap Lainnya 5.676.857.906 2.498.777.000
JUMLAH 396.674.194.807 384.768.048.212
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum memiliki kebijakan akuntansi

sehingga Tim Anggaran Pemerintah Daerah tidak mempunyai pedoman dalam penetapan
anggaran belanja.
Berdasarkan uji petik yang dilakukan pada belanja modal diketahui terdapat
belanja modal yang diserahkan kepada masyarakat tetapi masih tercatat dalam Neraca,
dengan rincian kegiatan sebagai berikut.
Tabel 14 Belanja Modal TA 2013 yang Diserahkan kepada Masyarakat
No SKPD Uraian Nilai SP2D (Rp) Tercatat dalam Neraca

1 Dinas Kesejahteraan Pengadaan Rumah CBS (Tanah 13.243.200.000,00 Gedung dan Bangunan
Sosial dan Permukiman Merah/Distrik Mandobo)
Masyarakat Terasing
Pengawasan Pengadaan Rumah CBS 299.200.000,00 Gedung dan Bangunan
(Tanah Merah/Distrik Mandobo)
Pengadaan Rumah CBS (Distrik Kawagit) 1.332.045.000,00 Gedung dan Bangunan
Pengawasan Pengadaan Rumah CBS 40.200.000,00 Gedung dan Bangunan
(Distrik Kawagit)
Perencanaan Pembangunan Rumah 59.500.000,00 Gedung dan Bangunan
Masyarakat Sederhana type 36 (Distrik
Kombut)
Pembangunan Rumah Masyarakat 1.497.500.000,00 Gedung dan Bangunan
Sederhana type 36 (Distrik Kombut)
Pembangunan Rumah Masyarakat 44.500.000,00 Gedung dan Bangunan
Sederhana type 36 (Distrik Kombut)
Sederhana type 45 (Distrik Jair)
Sederhana type 45 (Distrik Jair)

No SKPD Uraian Nilai SP2D (Rp) Tercatat dalam Neraca
Pengawasan Pembangunan Rumah 26.500.000,00 Gedung dan Bangunan
Masyarakat Sederhana type 45 (Distrik Jair)
Pengadaan BBR Perumahan Masyarakat 749.000.000,00 Gedung dan Bangunan
Semesat
2 Dinas Perhubungan Pengadaan Long Boat 1.198.920.000,00 Peralatan dan Mesin
Pengadaan Truck 6 roda bak kayu 2.130.000.000,00 Peralatan dan Mesin
Pengadaan Perahu Ketinting 699.480.000,00 Peralatan dan Mesin
Pengadaan Perahu Ketinting 749.440.000,00 Peralatan dan Mesin
3 Dinas Kehutanan Pengadaan Mesin Sawmill Portable 898.000.000,00 Peralatan dan Mesin
4 Dinas Pendidikan Perencanaan Pembangunan Gedung SD 225.000.000,00 Gedung dan Bangunan
Pembangunan Gedung SD YPPGI 565.310.000,00 Gedung dan Bangunan
Pengawasan Pembangunan Gedung SD 233.530.000,00 Gedung dan Bangunan
5 Dinas Pertanian Rehabilitasi Kolam Ikan Masyarakat Distrik 93.458.784,00 Geding dan Bangunan
Waropko
Rehabilitasi Kolam Ikan Masyarakat Distrik 93.000.000,00 Geding dan Bangunan
Sesnuk
Jumlah 25.075.283.784,00

a. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Pernyataan No. 7 tentang Akuntansi Aset Tetap:
1) Paragraf 5 yang menyatakan bahwa “Aset Tetap adalah aset berwujud yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam
kegiatan pemerintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum”;
2) Paragraf 20 yang menyatakan bahwa ”Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila
aset tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat
penguasaannya berpindah”.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan
sebagaimana terakhir diubah dengan Daerah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011
1) Pasal 52 ayat (1) yang menyebutkan bahwa Belanja barang/jasa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 50 huruf b digunakan untuk menganggarkan pengadaan
barang dan jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas) bulan dalam
melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah, termasuk barang yang
akan diserahkan atau dijual kepada masyarakat atau pihak ketiga;
2) Pasal 53 ayat (1) yang menyebutkan bahwa Belanja modal sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 50 huruf c digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
pengadaan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12
(duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan.
c. Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 22 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penyusunan APBD TA 2012, Bab III No. 3 huruf c yang menyebutkan bahwa
Penganggaran untuk pengadaan barang (termasuk berupa aset tetap) yang akan
diserahkan atau dijual kepada pihak ketiga/masyarakat pada tahun anggaran berkenaan,
dianggarkan pada jenis belanja barang dan jasa.

a. Belanja modal disajikan lebih tinggi dan belanja barang dan jasa disajikan lebih rendah
pada Laporan Realisasi Anggaran senilai Rp25.075.283.784,00;
b. Nilai aset yang disajikan dalam Laporan Keuangan tidak menggambarkan keadaan yang
sebenarnya.

a. Kepala SKPD menyusun RKA SKPD tidak berpedoman pada peraturan yang berlaku;
b. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) TA2013 tidak cermat dalam mengevaluasi
usulan RKA SKPD.
Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKAD menyatakan bahwa belanja yang

dimaksud terealisasi dikarenakan pada awal penganggarannya sudah dianggarkan pada
belanja modal sehingga pada LRA tercantum pada realisasi belanja modal sehingga akan
tercatat pada neraca sebagai penambah aset. Selanjutnya kami akan melakukan kapitalisasi
belanja modal tersebut ke belanja yang akan diserahkan kepada masyarakat dan akan
dikoreksi dalam laporan keuangan audited pada neraca audited bukan sebagai penambahan
aset.

kepada:
a. Para Kepala SKPD terkait untuk berpedoman pada peraturan yang berlaku dalam
menyusun RKA SKPD; dan
b. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk mengevaluasi usulan RKA SKPD
secara cermat sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.

REPUBLIK INDONESIA

Lampiran 1
SALDO KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN MENURUT SPJ FUNGSIONAL
Saldo Kas
No. SKPD
per 31 Des 2013
1 DINAS PENDIDIKAN 449.023.737,00
2 DINAS KESEHATAN 10.536.599,00
3 DINAS PEKERJAAN UMUM 39.565.000,00
4 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 8.277.080,00
5 DINAS PERHUBUNGAN 32.550.000,00
6 DINAS KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA 575.701,00
7 KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA 8.874.500,00
8 DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN PEMUKIMAN MASYARAKAT SUKU TERASING 38.199.200,00
9 DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA 38.189.000,00
10 BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT 104.945.000,00
11 KANTOR PERBATASAN DAN KERJA SAMA DAERAH 661.400.000,00
12 KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 20.595.000,00
13 SEKRETARIAT DAERAH 229.293.000,00
14 BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH 554.500,00
15 INSPEKTORAT DAERAH 101.313.000,00
16 BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT 49.860.000,00
17 DINAS PENDAPATAN DAERAH 14.000.000,00
18 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI 1.950.000,00
19 DISTRIK KOUH 65.000.000,00
20 DISTRIK JAIR 6.000,00
21 DISTRIK YANIRUMA 148.450.000,00
22 DISTRIK FIRIWAGE 500.000,00
23 DISTRIK KOMBUT 5.000.000,00
24 DISTRIK WOROPKO 650.000,00
25 DISTRIK KAWAGIT 243.900.000,00
26 DISTRIK SESNUKT 5.323.500,00
27 DISTRIK UJUNGKIA 18.000.000,00
JUMLAH 2.296.530.817,00
Lampiran 2
REKAPITULASI TUNGGAKAN PEMBAYARAN RETRIBUSI
PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH / PEMAKAIAN SEWA RUMAH DINAS
No SKPD TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 2013

1 DISPENDA 336.000 1.718.250 1.170.000 1.245.000
2 BADAN INSPEKTORAT 90.000 1.560.000 - 9.195.000
3 DINAS KESEHATAN 120.000 3.901.500 2.527.500 3.322.500
4 SEKRETARIAT DPRD / SEKWAN 2.745.000 2.745.000 2.745.000 1.629.000
5 DPRD - - - 16.849.500
6 DINAS KEPENDUDUKAN / CAPIL 2.418.750 2.767.500 4.137.000 4.533.000
7 DINAS PERHUBUNGAN 1.290.000 1.361.250 2.625.000 1.898.250
8 DINAS PERINDAGKOP / UKM 1.902.000 2.852.250 4.329.000 3.536.250
9 DINAS PERTANIAN 960.000 2.055.000 1.755.000 4.131.000
10 DINAS PENDIDIKAN 11.267.000 11.293.750 15.354.750 12.436.000
11 DINAS PU 3.548.000 6.441.000 6.816.000 4.884.000
12 DINAS SOSIAL 210.000 2.372.250 2.961.000 3.087.000
13 DINAS PERTAMBANGAN 42.000 648.750 504.000 315.000
14 DINAS PARIWISATA 1.995.000 1.815.000 2.025.000 1.815.000
15 DINAS KOMINFO / PDE 2.025.000 2.745.000 3.105.000 1.989.000
16 DINAS DISPORA 360.000 360.000 360.000 378.000
17 DINAS KEHUTANAN 210.000 926.250 2,647, 500 1.713.000
18 BADAN KESBANG 1.192.250 1.926.000 2.700.000 1.704.000
19 BADAN KEUANGAN 3.360.000 3.600.000 3.600.000 2.700.000
20 BADAN PMK 360.000 936.000 324.000 -
21 BAPPEDA 1.875.000 2.175.000 3.105.000 1.185.000
22 BADAN KEPEGAWAIAN 450.000 822.000 792.000 240.000
23 KANTOR PERBATASAN 1.845.000 3.213.000 4.023.000 2.739.000
24 KANTOR P. PEREMPUAN - 1.305.000 945.000 1.305.000
25 BAGIAN UMUM 1.950.750 2.720.250 3.222.000 3.084.000
26 BAGIAN HUMAS 30.000 30.000 360.000 -
27 BAGIAN PEREKONOMIAN 60.000 360.000 360.000 120.000
28 BAGIAN HUKUM 180.000 120.000 720.000 120.000
29 BAGIAN ORTAL 648.000 432.000 360.000 648.000
30 BAGIAN PEMBANGUNAN - - 1.275.000 330.000
31 PUSKESMAS WET / MANDOBO 7.200.000 9.072.000 8.100.000 7.836.000
32 DISTRIK MANDOBO 2.650.250 2.562.000 1.965.000 1.812.000
Jumlah Tunggakan per Tahun 51.320.000 74.836.000 82.265.250 96.779.500
Total Tunggakan 305.200.750
Lampiran 3
SISA STOK OBAT DI IFK KAB. BOVEN DIGOEL
PER 31 DESEMBER 2013
NILAI SISA STOCK 2013

No NAMA OBAT SATUAN Kemasan OTSUS APBD B STOCK PROGRAM DAK
unit total unit total unit total unit total unit total
1 Acetosal tab ktk 100 Rp Rp Rp Rp Rp
2 Acyclovir 200 mg tab ktk 100 Rp Rp Rp Rp Rp
3 Acyclovir 400 mg tab box/100 Rp Rp 2 Rp 137.400 Rp Rp
4 Acyclovir 400 mg ktk 50 Rp Rp Rp Rp Rp
5 Acyclovir cream tube tube 5 gr Rp Rp 100 Rp 487.500 Rp 23 Rp 79.028
6 Adimidon inj vial vial Rp Rp Rp Rp Rp
7 Adrenalin inj ampl ktk/10 amp@1m Rp Rp Rp Rp Rp
8 Albendasole 400 mg tab btl100 Rp Rp Rp Rp Rp
9 Albendazole 400 mg tablet box/30 15 Rp 205.530 Rp 65 Rp 890.630 Rp 15 Rp 207.000
10 Albotyl/ Polikresulen btl btl 10 ml Rp Rp Rp Rp Rp
11 Aletrol/kemicort TM btl botol Rp Rp Rp Rp Rp
12 Allopurino tablet box/100 178 Rp 2.819.520 Rp Rp Rp 5 Rp 79.200
13 Ambroxol tab tablet box/100 Rp 57 Rp 777.651 Rp Rp 50 Rp 682.150
14 Aminophyllin inj ampul Rp Rp Rp Rp 390 Rp 1.276.353
15 Aminophyllin tab tablet btl/100 Rp Rp Rp Rp 160 Rp 2.006.400
16 Amitriptilin tab tablet box/100 55 Rp 792.055 Rp Rp Rp Rp
17 Amoxylin 250 mg kapsul ktk/120 tab 182 Rp 7.567.560 Rp Rp Rp 299 Rp 11.302.200
18 Amoxyllin dry syr btl btl 60 ml Rp Rp Rp Rp 2.287 Rp 12.349.800
19 Amoxylllin 500 mg/Inamox tablet box/100 398 Rp 17.671.200 Rp Rp Rp 27 Rp 1.089.801
20 Ampisilin 500 mg tab ktrk 100 Rp Rp Rp Rp Rp
21 anecetin syr btl Rp Rp Rp Rp Rp
22 Antalgin 500 mg tab btl/1000 Rp Rp Rp Rp Rp
23 Antalgin 500 mg ktk 100 Rp Rp Rp Rp Rp
24 antalgin inj ampl ktk/30 ampl @1m Rp Rp Rp Rp Rp
25 antalgin inj amp Rp Rp Rp Rp 84 Rp 170.688
26 Antasida DOEN tablet btl/1000 Rp Rp Rp Rp Rp
27 Antasida DOEN tab box/100 Rp Rp Rp Rp 640 Rp 11.310.080
28 Antasida DOEN syr btl Rp 212 Rp 890.400 Rp Rp Rp
29 Antifungi DOEN salep pot pot 30 gr Rp Rp Rp Rp Rp
30 Antihaemoroid supp ktk 10 supp 18 Rp 432.000 Rp 1 Rp 24.000 Rp Rp
31 Antihemorroid suppo supp ktk/6 Rp Rp Rp Rp Rp
32 Aqua jelly ECG tube Rp Rp Rp Rp Rp
33 Aqua pro inj botol btl 25 ml 637 Rp 4.204.200 240 Rp 1.440.000 6 Rp 39.600 Rp 133 Rp 798.000
34 Aqua pro inj vial Rp Rp Rp Rp Rp
35 Asam mefenamat 500mg tab box/100 Rp Rp Rp Rp 1.079 Rp 20.716.800
36 Asam traneksamat 500 mg tab ktk 100 Rp Rp Rp Rp 28 Rp 5.829.068
37 Asering infus btl btl 500 ml Rp 78 Rp 1.278.732 Rp Rp Rp
38 Atropin inj ampul box/30 Rp Rp Rp Rp 12 Rp 475.200
39 Atropin tab tablet btl/500 Rp Rp Rp Rp Rp
40 ATS 20000 IU ktk 10 amp Rp Rp Rp Rp Rp
41 Becarbon tab btl/750 8 Rp 693.200 41 Rp 4.229.519 Rp Rp 124 Rp 12.791.716
42 Becarbon tab btl/40 Rp 9 Rp 90.000 Rp Rp Rp
43 Bedak Salicyl Dos Dos Rp Rp Rp Rp Rp
44 Benzatin Benzil Penicillin 1,2 jt IU vial box/10 Rp Rp Rp Rp 10 Rp 984.000
45 Berotec btl btl 50ml Rp Rp Rp Rp Rp
46 Betametason crem 0,1 % tube tube Rp Rp Rp Rp 20 Rp 44.784
47 Bioplacenton jely tube tube Rp 26 Rp 709.072 Rp Rp Rp
48 Birotec neb btl Rp 6 Rp 1.257.954 Rp Rp Rp
49 Bisolvon 10 mg/ 5 ml sol btl Rp 9 Rp 520.110 Rp Rp Rp
50 Bronsolvan tab box/100 Rp Rp Rp Rp Rp
51 Bucopan inj 20 mg/ml amp ktk 10 amp Rp 1 Rp 362.000 Rp Rp Rp
52 Burnasin crem 35 gr tube tube 35 gr Rp Rp Rp Rp Rp
53 Buscopan tab 10mg kaps ktk 100 Rp Rp Rp Rp 1 Rp 181.818
54 Calsidol syr btl btl 100 ml Rp Rp Rp Rp Rp
55 Calsidol syr btl btl 120 ml Rp Rp Rp Rp Rp
56 Calsium glukonas amp amp Rp Rp Rp Rp Rp
57 Captopril 25 mg tablet box/100 236 Rp 3.901.080 Rp Rp Rp 2 Rp 33.060
58 Captopril 25 mg tab ktk/50 Rp Rp Rp Rp Rp
59 Carbamazepin 100 mg tab box/100 23 Rp 680.202 Rp Rp Rp Rp
60 Catapres inj ampul box/10 Rp 9 Rp 4.351.779 Rp Rp Rp
61 caviplek syr btl Rp Rp Rp Rp Rp
62 Caviplek tab tab ktk 100 Rp Rp Rp Rp Rp
63 Cefadroxyl 500 mg kapsul box/50 Rp Rp Rp Rp Rp
64 Cefadroxyl 500 mg kap ktk 50 Rp Rp Rp Rp Rp
65 Cefadroxyl 500 mg kap ktk 100 kap Rp 320 Rp 26.880.000 Rp Rp 500 Rp 50.400.000
66 Cefixim 100 mg tab ktk 50 tab Rp Rp Rp Rp 1 Rp 200.000
67 Cefotaxim vial vial Rp Rp Rp Rp 980 Rp 8.149.680
68 Cefriaxzon inj vial vial Rp Rp Rp Rp Rp
69 Chlorampenikol TT 3 % btl ktk/24@5 ml 37 Rp 1.704.960 Rp Rp Rp Rp
70 Chloramphenicol 250mg tablet btl/250 Rp 20 Rp 1.260.000 Rp Rp Rp
71 Chloramphenicol sk 3% Rp Rp Rp Rp Rp
72 Chloramphenicol SM 1% tube ktk 24 tube 9 Rp 405.216 Rp Rp Rp Rp
73 Chloramphenicol TM 1% btl Rp Rp Rp Rp Rp
74 Chloroquin 250mg/ Erlaquin tablet btl/1000 Rp Rp Rp Rp Rp
75 Chlorpeniramin maleat (CTM) 4mgtablet btl/1000 Rp 141 Rp 3.691.521 Rp Rp 187 Rp 4.895.847
76 Chlorpromazin inj amp ktk 30 amp Rp Rp Rp Rp Rp
77 Cimetidin tab box/100 Rp 73 Rp 914.982 Rp Rp 150 Rp 2.068.200
78 Ciprofloxacin 500 mg tab ktk 100 Rp Rp Rp Rp Rp
79 Ciprofloxacin 500mg tablet box/50 Rp Rp Rp Rp Rp
80 Codein tab btl 250 Rp Rp Rp Rp Rp
81 Combantrin 125 mg tab ktk 100 Rp Rp Rp 77 Rp 26.411.000 Rp
82 Combantrin syr btl blt 30 ml Rp Rp Rp 361 Rp 10.830.000 Rp
83 Cotrimoksasole suspens botol botol 60ml Rp Rp 1 Rp 4.752 Rp Rp
84 Cotrimoxazole 120mg tablet box/100 Rp 353 Rp 2.922.840 Rp Rp 142 Rp 1.175.760
85 Cotrimoxazole 480mg tablet box/100 Rp 960 Rp 17.280.000 Rp Rp 274 Rp 4.932.000
86 Curcuma tab box/100 Rp Rp Rp Rp Rp
87 Curcuma plus DHA syr btl 120 ml Rp Rp Rp Rp Rp
88 Curcuma plus DHA syr btl 60 ml Rp Rp Rp 1.146 Rp 23.378.400 Rp
89 Cyanocobalamin inj ampul box/100 Rp Rp 14 Rp 215.408 Rp Rp
90 Daryantule pcs box/10 Rp Rp Rp Rp Rp
91 Dasabion kaps box/100 Rp Rp Rp Rp Rp
92 Demacolin tab box/100 Rp Rp Rp Rp 279 Rp 9.130.833
93 Dexametason 0,5 mg tab ktk 100 Rp 170 Rp 1.613.300 Rp Rp 2.227 Rp 21.134.230
94 Dexametason inj ampul ktk/100@1ml Rp 5 Rp 1.092.000 Rp Rp 39 Rp 8.330.400
1 dari 8
Lampiran 3

95 Dexamethason 0,5mg tablet btl/1000 Rp Rp Rp Rp Rp
96 Dextromethorpan 15mg tablet btl/1000 Rp Rp Rp Rp 1 Rp 130.000
97 Dextrometorpan tab ktk 100 8 Rp 105.600 1.478 Rp 17.736.000 Rp Rp 821 Rp 9.852.000
98 Dextrosa 10 % btl btl 500 ml 1.160 Rp 7.971.520 Rp Rp Rp Rp
99 Dextrosa 40 % btl btl 25 ml Rp Rp Rp Rp 360 Rp 1.152.000
100 Dextrosa 5 % infus btl btl 500 ml 480 Rp 2.914.560 Rp Rp Rp 2.000 Rp 11.040.000
101 Dhipenhidramin inj amp ktk 30@2ml Rp 15 Rp 471.270 Rp Rp 87 Rp 2.733.366
102 Diasepam 2 mg tablet btl / 1000 Rp Rp Rp Rp Rp
103 Diasepam inj ampul ktk/30@1ml (0) Rp Rp 2 Rp 52.354 Rp Rp
104 Dietylcarbamazine 100 mg tab ktk 100 Rp Rp Rp 1.196 Rp 11.960.000 Rp
105 Digoxin tablet box/100 77 Rp 1.321.320 3 Rp 51.480 Rp Rp 9 Rp 154.440
106 Diltiazem 30 mg tab box/100 Rp 9 Rp 1.404.000 Rp Rp 5 Rp 780.000
107 Dimenhidrinat tab btl/100 Rp Rp Rp Rp Rp
108 Dobutel inj vial box/1 Rp Rp Rp Rp Rp
109 Domperidon tab ktk 100 Rp Rp Rp Rp 1 Rp 44.030
110 Domperidon syr btl 100 ml Rp Rp Rp Rp Rp
111 Dopamet tab box/100 Rp 1 Rp 204.500 Rp Rp Rp
112 Dopamin Giulin ampul box/5 Rp 11 Rp 308.880 Rp Rp Rp
113 Doxyciclin 100mg kapsul box/100 300 Rp 9.108.000 Rp Rp Rp Rp
114 Dulcolax supp supp ktk 6 Rp Rp Rp Rp Rp
115 Dulcolax tab tab ktk 200 tb Rp Rp Rp Rp Rp
116 Dulkolak supp supp ktk5 Rp 1 Rp 80.000 Rp Rp Rp
117 Dulkolax tab tab ktk 80 Rp Rp Rp Rp Rp
118 Efedrin tablet btl/1000 Rp Rp Rp Rp Rp
119 Efedrin tab btl 250 Rp Rp 9 Rp 114.750 Rp Rp
120 Ephinefrin ampul amp Rp 90 Rp 63.270 Rp Rp Rp
121 Ephinefrin amp ktk 30 34 Rp 1.517.760 Rp 8 Rp 357.120 Rp 30 Rp 1.339.200
122 Ergotamin cafein tab btl 100 Rp Rp Rp Rp Rp
123 Ergotika tab box/100 Rp Rp Rp Rp Rp
124 Erlamicetin SM1% tube Rp Rp Rp Rp 380 Rp 1.865.952
125 Erytromicin 500 mg / eryra kapsul ktk 100 Rp 165 Rp 16.739.910 Rp Rp 32 Rp 3.246.528
126 Etamidon inj vial Box/10 Rp Rp Rp Rp Rp
127 Etanol 70 % btl btl 1000 ml Rp Rp Rp Rp Rp
128 Etanol 70 % btl btl 100 ml Rp Rp Rp Rp Rp
129 Ethylchlorida semprot botol botol 39 Rp 4.914.000 40 Rp 5.040.000 Rp Rp Rp
130 Euchinin tab btl/1000 2 Rp 890.000 Rp Rp Rp Rp
131 Extrax belladone tab btl/1000 Rp Rp Rp Rp Rp
132 Furocemid tab box/200 Rp Rp Rp Rp Rp
133 Furocemid tab box'100 Rp Rp Rp Rp Rp
134 Furosemid inj amp ktk 25 amp Rp Rp Rp Rp Rp
135 Gameksan 1% botol botol 30 ml Rp Rp Rp Rp Rp
136 Garam Oralit sachet box/50 Rp Rp Rp Rp Rp
137 Garam Oralit sachet box/100 Rp 76 Rp 3.150.504 Rp Rp Rp
138 Gentamicin inj ampul Rp 15 Rp 109.089 Rp Rp Rp
139 Gentian violet btl btl 10 ml Rp Rp 128 Rp 69.120 Rp Rp
140 Glibenklamid tablet box/100 15 Rp 129.600 Rp Rp Rp 60 Rp 432.000
141 Gliceril Guaiacolat tablet btl/1000 101 Rp 3.381.480 200 Rp 6.087.200 Rp Rp Rp
142 Griseovulfin 125mg tablet box/100 1.325 Rp 38.160.000 2.272 Rp 59.483.232 Rp Rp 511 Rp 13.378.491
143 Hepasil tab box/50 Rp Rp Rp Rp Rp
144 Hidrochlorthiazid tablet btl/1000 50 Rp 2.178.000 Rp 9 Rp 392.040 Rp Rp
145 Hidrocortison 2,5% Cream tube box/24 48 Rp 4.118.400 25 Rp 1.963.625 Rp Rp 30 Rp 2.356.350
146 Ibuprofen 200mg tablet btl/100 Rp 500 Rp 6.300.000 Rp Rp 22 Rp 277.200
147 Ibuprofen 400 mg tablet ktk 100 Rp Rp Rp Rp Rp
148 Inflamid btl Rp Rp Rp Rp Rp
149 Iodiol kapsul btl/ Rp Rp Rp Rp Rp
150 Isi Oksigen Besar tabung dau'10 Rp 57 Rp 103.636.317 Rp Rp Rp
151 Isi Oksigen kecil (1,5m3) tabng Rp Rp Rp Rp Rp
152 Isi Oksigen kecil + tbng (1m3 Rp 6 Rp 5.454.540 Rp Rp 10 Rp 9.090.900
153 Isosorbit dinitrat tablet box/100 62 Rp 724.284 6 Rp 60.000 Rp Rp 100 Rp 1.168.000
154 KAEN 3A btl Rp 570 Rp 9.558.900 Rp Rp 175 Rp 2.934.750
155 KAEN 3B btl Rp 200 Rp 3.354.000 Rp Rp 105 Rp 1.760.850
156 KAEN I B btl btl 500 ml Rp 60 Rp 1.006.200 Rp Rp Rp
157 Kalium permanganat pot Rp Rp Rp Rp Rp
158 Kalsium laktat 500mg tablet botol/1000 13 Rp 811.200 50 Rp 2.836.350 Rp Rp 19 Rp 1.077.813
159 Kamulvit sir btl 200ml Rp Rp Rp Rp Rp
160 Kanamisin inj vial ktk 10 vial Rp 13 Rp 1.589.250 Rp Rp 14 Rp 1.711.500
161 Kandistatin btl botol Rp Rp Rp Rp 1 Rp 38.000
162 Ketamin inj vial Rp Rp Rp Rp Rp
163 Ketokonasol 200 mg tab ktk 50 tab Rp 12 Rp 532.800 Rp Rp 200 Rp 2.460.000
164 Ketokonasol crem tube Rp Rp Rp Rp Rp
165 Kina tab box/288 434 Rp 116.008.200 Rp Rp Rp Rp
166 Lanzoprazole kapsul box/30 Rp 8 Rp 289.600 Rp Rp Rp
167 Librofed tab tab ktk 50 tab Rp Rp Rp Rp Rp
168 Lidocain 2% amp ktk 100 amp Rp 1 Rp 88.145 Rp Rp 16 Rp 1.939.200
169 Lidocain Comp 2% amp ktk 100 amp Rp Rp Rp Rp Rp
170 Lidocain Comp 2% ampul box/30 Rp Rp Rp Rp Rp
171 Lomatul pcs box/10 Rp Rp Rp Rp Rp
172 Lopamid tab box/100 Rp Rp Rp Rp Rp
173 Lysinku syr btl btl Rp Rp Rp Rp Rp
174 Lysol btl btl 1000 ml 60 Rp 3.589.980 6 Rp 326.358 21 Rp 1.256.493 Rp 50 Rp 2.719.650
175 Maintate 2,5 mg tab strip Rp Rp Rp Rp Rp
176 Maltosa 10 % cairan infusa btl btl 500 ml Rp Rp Rp Rp Rp
177 Maylon inj btl btl 25 ml Rp 113 Rp 1.371.820 Rp Rp Rp
178 Mebendasol tab ktk 100 Rp Rp Rp Rp Rp
179 Mebhidrolin tab/Interhistin tab ktk 100 Rp 1 Rp 69.000 Rp Rp Rp
180 Methylergometrin inj/myomergin ampul box/10 Rp Rp 25 Rp 1.230.000 Rp Rp
181 Methylergometrin maleat 0,125 tablet box/100 Rp 18 Rp 697.428 Rp Rp Rp
182 Metokloporamid inj/piralen amp ktk5 amp Rp 14 Rp 282.800 Rp Rp Rp
183 Metoklopramid inj amp ktk 6 amp Rp Rp Rp Rp Rp
184 Metoklopramid tab tab ktk 100 Rp 31 Rp 480.500 Rp Rp 85 Rp 1.020.000
185 Metronidasol 250 mg tablet ktk/100 Rp Rp Rp Rp Rp
186 Metronidasol infus btl btl 100 ml Rp Rp Rp Rp 41 Rp 1.319.421
187 MgSO4 20 % btl btl 25 ml Rp Rp Rp Rp 360 Rp 665.208
188 MgSO4 inj 40 % btl btl 25 ml 279 Rp 652.163 24 Rp 561.000 Rp Rp 480 Rp 1.121.760
189 Myconasole tube tube 10 gr Rp Rp Rp Rp Rp
190 Na bicarbonat / SODIUM BICARB tab btl 1000 25 Rp 429.000 5 Rp 75.000 Rp Rp 10 Rp 150.000
191 Na Diklofenak 25 mg/50 mg tab box/50 Rp Rp Rp Rp Rp
192 NaCl 0,9 % infus btl btl 500 ml 1.200 Rp 7.056.000 Rp Rp Rp 300 Rp 3.828.900
193 Natrium diklofenak 50 mg tab ktk/50 Rp Rp Rp Rp Rp
2 dari 8
Lampiran 3

194 Natrium phenitoin tablet btl/1000 Rp Rp Rp Rp Rp
195 Ne Diatab tab box/100 Rp Rp Rp Rp Rp
196 Nebulazer pcs Rp Rp Rp Rp Rp
197 Neurobion 1000 mg tab ktk 250 Rp Rp Rp Rp Rp
198 Neurobion 5000 mg tab ktk 250 tab Rp Rp Rp Rp Rp
199 Neurobion inj 1000 mg amp ktk 20 amp Rp Rp Rp Rp Rp
200 Neurobion inj 5000 mg ampul ktk 20 amp Rp Rp Rp Rp Rp
201 Neurotam tab box/100 Rp Rp Rp Rp Rp
202 Neurotam inj ampul Rp Rp Rp Rp Rp
203 New baby cough syr btl btl Rp Rp Rp Rp Rp
204 New guanistrep syr btl btl Rp 3 Rp 10.908 Rp Rp Rp
205 Nicholin inj amp box/5 Rp Rp Rp Rp 1 Rp 93.750
206 Nifedipin 10 mg tab box/100 Rp Rp 2 Rp 21.570 Rp Rp
207 Nistatin Oral 500000U tablet box/100 Rp 2 Rp 120.000 Rp Rp Rp
208 Nistatin Vagina 100000U supp box/100 7 Rp 310.800 Rp Rp Rp Rp
209 OBH syr btl btl 100 ml Rp Rp Rp Rp 1.192 Rp 1.859.520
210 Omeprasole kapsul box/30 Rp Rp Rp Rp Rp
211 Oseltamivir tab box/100 Rp Rp Rp Rp Rp
212 Oxytetracyclin SK 3% tube box/25 Rp Rp Rp Rp 2 Rp 90.054
213 Oxytetracyclin SM 1% tube box/25 Rp Rp Rp Rp Rp
214 Papaverin inj ampl ktk/100 amp@1 Rp 6 Rp 346.908 Rp Rp Rp
215 Papaverin tab tab btl/1000 Rp 5 Rp 542.725 2 Rp 223.200 Rp 47 Rp 5.101.615
216 Paracetamol 100mg tablet btl/100 Rp Rp Rp Rp Rp
217 Paracetamol 500mg tablet btl/1000 Rp 9 Rp 450.000 Rp Rp 271 Rp 13.550.000
218 Paracetamol syr btl btl 60 ml Rp Rp Rp Rp 1.518 Rp 3.808.662
219 Paraformaldehid tab btl/1000 Rp Rp Rp Rp Rp
220 Pehacain inj ampul ktk 20 amp Rp Rp Rp Rp Rp
221 Penbiotic inj box 10 Rp Rp Rp Rp Rp
222 Phenobarbital inj ampul box/30 Rp 10 Rp 201.000 Rp Rp Rp
223 Phenobarbital tab tablet btl/1000 Rp Rp Rp Rp Rp
224 Phenylbotason tab btl/1000 Rp Rp Rp Rp Rp
225 Phitogin inj ampul box/10 Rp Rp Rp Rp Rp
226 Piracetam inj amp Rp Rp Rp Rp Rp
227 Piracetam tab tab ktk 100 Rp 6 Rp 295.200 Rp Rp Rp
228 Piroxicam 10 mg tab box/100 Rp Rp Rp Rp 7 Rp 64.141
229 Prednison 5 mg tablet btl/1000 51 Rp 3.825.000 52 Rp 3.545.412 1 Rp 75.000 Rp 100 Rp 6.818.100
230 Primaquin tablet btl/1000 80 Rp 10.464.000 32 Rp 3.805.088 Rp Rp Rp
231 primperan inj amp ktk 6 amp Rp Rp Rp Rp Rp
232 Procain Penicillin 3 JT IU vial vial Rp Rp Rp Rp 540 Rp 3.544.362
233 Profut 4 mg tab box/100 Rp Rp Rp Rp Rp
234 Propanolol tablet btl/100 Rp 20 Rp 268.940 Rp Rp 39 Rp 524.433
235 Propil thyouraci tablet btl/100 Rp Rp Rp Rp 32 Rp 1.150.080
236 Pyrantel 125mg tablet box/60 Rp Rp Rp Rp Rp
237 Pyridoxin tab tablet btl/1000 113 Rp 2.359.440 Rp Rp Rp Rp
238 Pytomenadion tab tab btl/100 14 Rp 1.143.436 14 Rp 1.143.436 Rp Rp 100 Rp 8.167.000
239 Pytominadion inj ampul ktk 30@2ml 59 Rp 3.695.760 Rp Rp Rp 1 Rp 52.200
240 Qinin Antypirin in ampl ktk/100 amp@1 Rp Rp Rp Rp 17 Rp 5.416.183
241 Qinin Dihidroclorida in ampl ktk/30 amp @ 1 Rp Rp Rp Rp Rp
242 Quinin tab tab btl 1000 46 Rp 22.080.000 Rp Rp Rp Rp
243 Quinine 222 mg tab box/60 Rp Rp Rp Rp Rp
244 Quinine HC ampul box/100 Rp Rp Rp Rp 3 Rp 655.983
245 Ranitidin tab ktk 100 Rp Rp Rp Rp Rp
246 ranitidin tab ktk 30 tab Rp Rp Rp Rp Rp
247 Ranitidin 150 mg tab box 30 Rp Rp Rp Rp Rp
248 Ranitidin inj ampul ktk 10 Rp Rp Rp Rp Rp
249 Ranitidin inj amp $ktk 25 amp Rp Rp 7 Rp 539.700 Rp Rp
250 Reotal 400 mg tab box/100 Rp Rp Rp Rp Rp
251 Reserpin tab btl 1000 Rp Rp Rp Rp Rp
252 Reserpin 0,1mg tablet btl/100 Rp Rp Rp Rp Rp
253 RL infus btl btl 500 ml 427 Rp 2.664.480 Rp Rp Rp Rp
254 Salbutamol 2 mg tablet box/100 Rp 47 Rp 430.849 Rp Rp Rp
255 Salep 2-4 15gr pot pot Rp Rp Rp Rp Rp
256 Salep 2-4 30gr pot pot 30gr Rp 144 Rp 193.086 Rp Rp Rp
257 Salep ichtiol pot por 30 gr 542 Rp 5.284.500 Rp Rp Rp Rp
258 Salep ichtiol 15 gr pot pot 15 gr Rp Rp Rp Rp Rp
259 Salep levertrans pot pot 30 gr Rp 375 Rp 3.323.625 Rp Rp 408 Rp 3.616.104
260 salep levertrans pot pot 10 gr Rp Rp Rp Rp Rp
261 Salep levertrans 15 gr pot pot 15 gr Rp Rp Rp Rp Rp
262 Serum Anti Bisa Ular (II) vial Rp Rp Rp Rp Rp
263 Serum Anti Tetanus 1500 IU amp ktk/10 amp Rp Rp Rp Rp 5 Rp 7.486.850
264 Simvastatin10 mg tab ktk 50 Rp Rp Rp Rp 24 Rp 201.456
265 Siobion kaps ktk 100 Rp Rp Rp Rp Rp
266 Sodium bicarbonat tab btl/1000 Rp Rp Rp Rp Rp
267 Sodium clorida inj btl btl 100 ml Rp Rp Rp Rp Rp
268 Sotatic inj ampul box/5 Rp Rp Rp Rp Rp
269 Spasmacin ktk 50 tab Rp Rp Rp Rp Rp
270 Spasminal tab ktk 100 Rp 5 Rp 1.363.635 Rp Rp 24 Rp 6.545.448
271 Stesolid supp 10 gr tube box/10 Rp Rp Rp Rp Rp
272 Stesolid supp 5 gr tube box/10 Rp Rp Rp Rp Rp
273 Streptomicin vial vial Rp Rp Rp Rp Rp
274 Sulfadoxine-Pyrimetamin tablet box/100 Rp 100 Rp 5.160.000 Rp Rp 12 Rp 681.120
275 Tablet tambah darah tablet sase 30 tab 1.840 Rp 4.416.000 Rp Rp Rp 1.340 Rp 4.987.480
276 Tablet tambah darah tab ktk 20 sase Rp Rp Rp Rp Rp
277 Tabung oksigen besar + isi tbng Rp Rp Rp Rp 12 Rp 40.909.080
278 Tabung oksigen kecil + isi (1.3m) tbng Rp Rp Rp Rp Rp
279 Teosal tab ktk 100 Rp Rp Rp Rp Rp
280 Terramycin inj vial ktk 10 vial Rp Rp Rp Rp Rp
281 Tetracyclin 250mg kapsul btl/1000 Rp Rp 11 Rp 2.006.400 Rp Rp
282 Thiamfenikol500 mg tab ktk 100 Rp Rp Rp Rp 1 Rp 67.200
283 Thiamin HCl tab tablet btl/1000 204 Rp 9.253.440 Rp Rp Rp Rp
284 Thiamin inj ( vit B1 ) ampul ktk 30@2ml 27 Rp 745.200 Rp Rp Rp Rp
285 Tramadol kapsul box/50 Rp 22 Rp 386.386 Rp Rp Rp
286 Tramadol inj amp ktk 5 amp Rp Rp Rp Rp Rp
287 Transamin inj amp ktk 10 amp Rp 1 Rp 82.500 Rp Rp 6 Rp 495.000
288 Urinter tab ktk 100 Rp 12 Rp 4.320.000 Rp Rp Rp
289 urotractin Rp 3 Rp 646.650 Rp Rp Rp
290 Vesperum tab box/100 Rp Rp Rp Rp Rp
291 Vicillin inj 1000 mg/m vial ktk10 vial Rp 30 Rp 1.710.000 Rp Rp 9 Rp 513.000
292 Vit A 100.000 IU kaps btl/50 Rp Rp Rp Rp Rp
3 dari 8
Lampiran 3

293 Vit A 200.000 IU kaps btl/50 Rp Rp 184 Rp 3.085.680 Rp Rp
294 Vitalex tab box/100 Rp Rp Rp Rp Rp
295 Vitamin B.Comp tablet btl/1000 207 Rp 5.514.480 100 Rp 2.421.800 Rp Rp 49 Rp 1.186.682
296 Vitamin C 50 mg tablet btl 1000 205 Rp 7.872.000 51 Rp 1.780.359 Rp Rp Rp
297 Xylomidon inj vial Rp 125 Rp 738.625 Rp Rp Rp
298 Zega so tab box Rp Rp Rp Rp Rp
299 Zick dispersibe tab ktk 100 Rp 2 Rp 103.636 Rp Rp 3 Rp 155.454
BHP Rp Rp Rp Rp Rp
1 Abocat 18 G pcs 500 Rp 9.825.000 95 Rp 1.696.985 Rp Rp 135 Rp 2.411.505
2 Abocat 20 G pcs 25 Rp 491.250 Rp Rp Rp Rp
3 Abocat 22 G pcs Rp Rp Rp Rp Rp
4 Abocat 24 G pcs 75 Rp 1.473.750 195 Rp 3.483.285 Rp Rp 18 Rp 321.534
5 Alkohol swab ktk Rp Rp Rp Rp Rp
6 BD Discardit BCG 0,5 cc pcs Rp Rp Rp Rp Rp
7 Bistuir 15 ktk 100 Rp 5 Rp 899.090 Rp Rp Rp
8 Bisturi 10 ktk 100 Rp 9 Rp 1.618.362 Rp Rp Rp
9 Bisturi 20 ktk 100 Rp 1 Rp 179.818 Rp Rp Rp
10 Bisturi no 11 ktk 100 Rp Rp Rp Rp Rp
11 Blood lancet pcs box/100 Rp Rp Rp Rp Rp
12 Bloood lancet 200 pcs box/200 Rp Rp Rp Rp Rp
13 Canula oksigen anak set Rp 1 Rp 55.000 Rp Rp Rp
14 Canula oksigen dewasa set Rp Rp Rp Rp 7 Rp 385.000
15 Cateter anak n0 8 set Rp 22 Rp 1.929.400 Rp Rp Rp
16 Cateter no 10 set Rp 9 Rp 789.300 Rp Rp Rp
17 Cateter no 14 set Rp 14 Rp 1.227.800 Rp Rp Rp
18 Cateter no 16 set Rp Rp Rp Rp Rp
21 Cateter no 22 set Rp Rp Rp Rp 15 Rp 1.315.500
22 Catgut Chrom 0 rol Rp Rp Rp Rp 4 Rp 7.920.000
23 Catgut chrom 3/0 rol Rp 3 Rp 5.286.000 Rp Rp Rp
24 Catgut chromic 2/0 rol Rp 5 Rp 9.450.000 Rp Rp Rp
25 Catgut chromic 2/0 + jrm hatting pcs ktk 12 Rp Rp Rp Rp Rp
26 Catgut Chromic 2/0+jrm hatting ktk 24 set 41 Rp 29.028.000 Rp Rp Rp Rp
27 Catgut Chromic 3/0+jrm hatting ktk 24 set Rp Rp Rp Rp Rp
28 Catgut chromic 3/0+jrm hatting pcs ktk 12 Rp Rp Rp Rp Rp
29 Catgut plain 1/5 rol Rp Rp Rp Rp Rp
30 Catgut plain 2/0 Rp 4 Rp 7.678.320 Rp Rp Rp
31 Catgut plain 2/0 + jrm hatting ktk 24 set Rp Rp Rp Rp Rp
32 Catgut plain 2/0 + jrm hatting pcs ktk 12 Rp Rp Rp Rp Rp
33 Catgut plain 3/0 + jrm hatting unit ktk/24set Rp Rp Rp Rp Rp
34 Catgut plain 3/0 + jrm hatting pcs ktk 12 Rp Rp Rp Rp Rp
35 Disposibel 0,05 m pcs kotak 100 Rp Rp Rp Rp Rp
36 Disposibel 1 cc pcs set Rp Rp Rp Rp 3.200 Rp 3.178.176
37 Disposibel 10 cc pcs set Rp 800 Rp 4.800.000 Rp Rp 1.715 Rp 10.290.000
38 Disposibel 2,5 cc pcs set 6.600 Rp 8.220.960 Rp Rp Rp Rp
39 Disposibel 20 cc pcs set Rp Rp Rp Rp Rp
40 Disposibel 3 cc pcs set Rp Rp Rp Rp 1.500 Rp 3.750.000
41 Disposibel 5 cc set set 11.700 Rp 14.578.200 3.008 Rp 8.121.600 Rp 3.600 Rp 7.680 Rp 20.736.000
44 Disposible 0,5cc set ktk 100 336 Rp 43.680.000 Rp Rp Rp Rp
45 Formalin 10 % btl btl 1000 ml Rp Rp Rp Rp Rp
46 Gips 15 cm rol Rp Rp Rp Rp 11 Rp 400.125
47 Gips 5 cm rol Rp Rp Rp Rp Rp
48 Gips 7,5 cm rol 64 Rp 49 Rp 2.542.120 Rp Rp 4 Rp 207.520
49 Gipson 10cm roll 132 Rp 5.148.000 Rp Rp Rp 26 Rp 1.882.920
50 Infuset anak unit 2.360 Rp 11.269.000 30 Rp 174.000 Rp Rp 177 Rp 1.026.600
51 Infuset dewasa unit 1.500 Rp 6.273.000 Rp Rp Rp 30 Rp 95.430
52 Jarum hating no 11 bks 12 pcs Rp Rp Rp Rp Rp
53 Jarum hating no 12 bks 12 pcs Rp 33 Rp 1.963.500 Rp Rp Rp
54 Jarum hating no 13 bks 12 pcs Rp 18 Rp 1.071.000 Rp Rp 40 Rp 2.163.600
57 Jarum hatting kulit bks 12pcs Rp Rp Rp Rp Rp
58 Jarum hatting otot bks 10pcs Rp Rp Rp Rp Rp
59 Kapas 250 gr rol 187 Rp 1.683.000 Rp Rp Rp 265 Rp 5.724.000
60 Kapas berlemak 500 gr rol 51 Rp 1.055.700 Rp Rp Rp Rp
61 Kasa 16 x 16 steri bks Rp Rp Rp Rp 297 Rp 2.294.919
62 Kasa 2y x 80cm bks 500 Rp 5.279.000 Rp Rp Rp 1.238 Rp 21.788.800
63 Kasa 4 x 15 elastis rol Rp Rp Rp Rp Rp
64 Kasa 4 x 15 non elastis rol 4.000 Rp 16.080.000 2.000 Rp 10.560.000 Rp Rp 3.465 Rp 18.295.200
65 Kasa 40 x 40 lembar 3.608 Rp 6.025.360 Rp Rp Rp Rp
66 Kasa 40x40 bks/10lbr Rp Rp Rp Rp Rp
67 Kasa 40y x 80 cm rol Rp 111 Rp 19.980.000 Rp Rp Rp
68 Kertas puyer pak pak 100 lmbr Rp Rp Rp Rp Rp
69 Kertas puyer lembar Rp Rp Rp Rp 98 Rp 156.800
70 kertas puyer bks 100 lmbr Rp Rp Rp Rp Rp
71 Leukoplast 5 Y x 2 inch rol rol 245 Rp 6.941.340 28 Rp 789.600 Rp Rp Rp
72 Masker pcs box/50 Rp Rp Rp Rp Rp
73 Masker ktk 100 Rp Rp Rp Rp Rp
74 Nedle 27 G pcs box/100 Rp Rp Rp Rp Rp
75 Nedle 23 G pcs box/100 Rp 14 Rp 381.808 Rp Rp 8 Rp 218.176
76 Nedle 25 G pcs box/100 Rp 21 Rp 572.712 Rp Rp 15 Rp 409.080
77 Ngt 3,5 set Rp 1 Rp 18.000 Rp Rp 14 Rp 229.082
78 NGT No 10 set set Rp 9 Rp 162.000 Rp Rp Rp
84 NGT No 22 set set Rp Rp Rp Rp Rp
85 NGT No 4 set set Rp Rp Rp Rp 17 Rp 278.171
87 NGT No 8 set set Rp Rp Rp Rp Rp
88 Plastik obat 5 x 8 bks Rp Rp Rp Rp Rp
89 Plastik obat 5 x 8 cm bks bks 100 lmbr Rp Rp Rp Rp Rp
90 Plastik obat 7 x 10 cm bks 100 lmbr Rp Rp Rp Rp Rp
91 Povidon iodin btl btl 30 ml Rp Rp Rp Rp Rp
4 dari 8
Lampiran 3

92 Povidon iodin btl 30 m btl btl 30 ml 35 Rp 100.800 275 Rp 1.270.500 Rp Rp Rp
93 Povidon iodin btl 300 m btl btl 300 ml 397 Rp 6.907.800 158 Rp 2.499.244 Rp Rp 146 Rp 2.309.428
94 Rivanol 300 ml btl btl 300 ml 300 Rp 648.000 208 Rp 408.304 Rp Rp 234 Rp 459.342
95 Sarung tangan no 6,5 non ster psng Rp Rp Rp Rp Rp
96 Sarung tangan no 7 (medigloves npsng Rp Rp Rp Rp Rp
97 Sarung tangan no 7 steri psng Rp Rp Rp Rp Rp
98 Sarung tangan no 7,5 (mediglovespsng Rp Rp Rp Rp Rp
99 Sarung tangan no 7,5 steri psng Rp Rp Rp Rp Rp
100 sarung tangan no 8 non steril psng Rp Rp Rp Rp Rp
101 Sarung tangan No.6,5 psng Rp Rp Rp Rp Rp
102 Sarung tangan panjang no 7,5 psng Rp 20 Rp 414.000 Rp Rp 2 Rp 45.400
103 Silk black + jarum hatting set ktk 36 set 70 Rp 15.909.040 Rp Rp Rp 22 Rp 4.999.984
104 Silk black + jarum hatting pcs ktk 12 Rp 2 Rp 563.942 Rp Rp Rp
105 Silk black + jarum hatting pcs ktk 24 Rp Rp Rp Rp Rp
106 Urin bag unit Rp 6 Rp 96.000 Rp Rp 30 Rp 480.000
107 Wing Nedle 21 G pcs box/100 Rp Rp Rp Rp Rp
108 Wing Nedlle 23 G pcs box/100 Rp Rp Rp Rp Rp
111 Catgut plain 3/0 rol Rp 7 Rp 12.334.000 Rp Rp Rp
112 Jrm hating otot & klt no 14 bks 12 pcs Rp Rp Rp Rp 25 Rp 1.352.250
113 Jrm hating otot & klt no 15 bks 12 pcs Rp Rp Rp Rp 24 Rp 1.298.160
114 Abocath no 26 set Rp Rp 50 Rp 1.095.000 Rp Rp
115 NGT no 5 pcs Rp Rp Rp Rp Rp
116 Masker ktk 20 Rp Rp 68 Rp 1.795.200 Rp Rp
117 Plastik obat ( biru ) bks 100 lmbr Rp Rp 24 Rp 90.000 Rp Rp
118 Sarung tangan on M box 100 Rp Rp Rp Rp Rp
REAGENT LABORATORIUM Rp Rp Rp Rp Rp
1 Anisol btl btl 500 ml Rp Rp Rp 3 Rp 1.050.075 Rp
2 Anisol btl btl 100 ml Rp Rp Rp 9 Rp 4.218.750 Rp
3 Anisol btl btl 1000 ml 1 Rp 4.687.500 Rp Rp Rp Rp
4 Anisol btl btl 300 ml Rp Rp Rp Rp Rp
5 Aqua Destilata steril btl btl 500 ml Rp Rp Rp Rp Rp
6 Aqua Destilata steril btl btl 1000 ml Rp Rp Rp Rp Rp
7 Asam sulfosalisilat 20 % btl btl 100 ml Rp 2 Rp 124.240 Rp Rp 8 Rp 451.776
8 Cat Kinyoun btl btl 100 ml Rp 7 Rp 518.000 Rp Rp Rp
9 Devitalisai pasta ( non arsen btl/ktk Rp Rp Rp Rp Rp
10 EDTA btl btl 100 ml Rp 51 Rp 18.108.825 Rp Rp Rp
11 Eosin btl btl 100 ml Rp Rp Rp Rp 25 Rp 851.300
12 Fletcer liq btl btl 100 ml Rp Rp Rp Rp Rp
13 Fletcer powder pot Rp Rp Rp Rp Rp
14 Giemsa btl btl 100 ml 44 Rp 20.537.660 Rp 2 Rp 923.600 Rp Rp
15 giemsa btl btl 500 ml Rp Rp Rp Rp Rp
16 Gliserin btl btl 100 ml 23 Rp 96.140 Rp Rp Rp Rp
17 H2O2 3% btl 1000 ml Rp Rp Rp Rp Rp
18 HCl alkohol 3% btl btl 100 ml 1 Rp 59.920 Rp Rp Rp Rp
19 imersi oil btl btl 100 ml Rp Rp 17 Rp 9.695.950 Rp Rp
20 Larutan barium clorida btl btl 100 ml 8 Rp 479.360 Rp Rp Rp Rp
21 Larutan benidict btl btl 100 ml 4 Rp 140.000 19 Rp 623.542 Rp Rp Rp
22 Larutan Foutcet btl btl 100 ml 5 Rp 299.600 Rp Rp Rp Rp
23 Larutan Gabbet btl btl 100 ml Rp 8 Rp 479.360 Rp Rp Rp
24 Larutan KOH 10% btl btl 100 ml 9 Rp 547.704 9 Rp 547.704 Rp Rp Rp
25 Larutan lugol 1% btl btl 100 ml Rp 9 Rp 225.000 Rp Rp Rp
26 Larutan TURK btl btl 100 ml Rp Rp Rp Rp 6 Rp 136.362
27 Metanol btl btl 100 ml Rp Rp Rp Rp Rp
28 Metilen blue btl 100 ml Rp Rp Rp Rp 3 Rp 218.181
29 MgSO4 serbuk pot Rp Rp Rp Rp Rp
30 NaCl 0,9 % btl btl 100 ml Rp Rp Rp Rp Rp
31 ose set Rp Rp 7 Rp 105.000 Rp Rp
32 Pformalin 35 % liter Rp 50 Rp 2.832.850 Rp Rp Rp
33 Reagent hematologi liter Rp 20 Rp 185.150.000 Rp Rp Rp
34 Reagent kimai darah set Rp Rp Rp Rp Rp
35 Regulator oksigen set Rp Rp Rp Rp Rp
36 Spiritus btl 1 ltr Rp 26 Rp 1.560.000 5 Rp 305.250 Rp 30 Rp 1.800.000
37 Spiritus bks 800 ml Rp Rp Rp Rp Rp
38 Spiritus btl 100 ml Rp 17 Rp 1.020.000 Rp Rp Rp
39 Griseril 1 lt btl/1000 Rp 6 Rp 360.000 Rp Rp Rp
40 HCl 0,1 N btl btl Rp Rp Rp Rp Rp
41 Urine Tes box100 Rp Rp Rp Rp Rp
42 Formalin 10% blt btl 1l Rp Rp Rp Rp Rp
43 Alkohol 95% btl btl 1L Rp 2 Rp 120.000 Rp Rp Rp
44 Povidon tinctur btl 100 ml Rp Rp Rp Rp Rp
45 ose lurus set Rp 5 Rp 300.000 Rp Rp Rp
46 Abate kg Rp Rp Rp 150 Rp 48.000.000 Rp
47 Parafin btl Rp Rp Rp Rp 16 Rp 1.454.544
48 Micropipet 5 UL pcs Rp Rp Rp Rp Rp
55 Metanol byl 1 lt Rp Rp Rp Rp 5 Rp 27.270
56 Tes Kehamilan ktk 50 set Rp Rp Rp Rp 24 Rp 10.800.000
57 Blue tip pcs Rp Rp Rp Rp Rp
58 Cinof liter Rp Rp Rp 45 Rp 18.945.000 80 Rp 18.218.160
59 Pemeriksaan gol darah paket Rp Rp Rp Rp 2 Rp 360.000
60 Rp Rp Rp Rp Rp
61 Rp Rp Rp Rp Rp
62 Rp Rp Rp Rp Rp
63 Rp Rp Rp Rp Rp
64 Rp Rp Rp Rp Rp
65 Rp Rp Rp Rp Rp
OBAT MALARIA Rp Rp Rp Rp Rp
1 Arsuamon tab tab ktk 3x 8 Rp Rp Rp Rp Rp
2 Artesunat inj ampl ktk8 vial Rp Rp 246 Rp 58.758.084 Rp Rp
3 Artemeter inj ampl ktk 6 ampl Rp Rp 15 Rp Rp Rp
4 DHP tab KTK 9 TAB Rp Rp 9.330 Rp 369.468.000 Rp Rp
5 RDT set ktk 25 set Rp Rp 18 Rp 9.900.000 Rp Rp
5 dari 8
Lampiran 3

6 Slide ktk ktk 72 pcs Rp Rp 24 Rp 1.452.000 3 Rp Rp
7 Insektisida bks Rp Rp Rp Rp Rp
8 Box slide set Rp Rp 11 Rp 1.028.500 Rp Rp
9 Decc glas ktk Rp Rp Rp Rp 12 Rp 818.172
10 DBD test ktk 25 set Rp Rp Rp Rp 36 Rp 42.272.727
6 dari 8
Lampiran 3

11 sipermetrin klng 5 lt Rp Rp 12 Rp Rp Rp
12 Arco box 4 tab Rp Rp 4.788 Rp 333.244.800 Rp Rp
13 Mantoux Tes vial Rp Rp 20 Rp Rp Rp
TB Rp Rp Rp Rp Rp
1 KAT I paket Rp Rp Rp 201 Rp 86.832.000 Rp
2 KAT II paket Rp Rp Rp 2 Rp 2.880.000 Rp
3 KAT ANAK paket Rp Rp Rp 25 Rp 6.450.000 Rp
4 KAT SISIPAN paket Rp Rp Rp 1 Rp 46.000 Rp
5 Pot sputum pcs Rp Rp Rp 936 Rp 468.000 Rp
6 Reagent Ziel Nelsen paket Rp Rp Rp 6 Rp 1.782.000 Rp
7 OAT kompifak KAT I Rp Rp Rp 5 Rp 1.729.200 Rp
Kertas saring lmbr Rp Rp Rp 100 Rp Rp
Kartu TB 02 Rp Rp Rp 233 Rp 1.384.020 Rp
Kartu TB 01 Rp Rp Rp 234 Rp 694.980 Rp
IMUNISASI Rp Rp Rp Rp Rp
1 Vaksin BCG ampul Rp Rp Rp Rp Rp
2 Vaksin TT vial Rp Rp Rp Rp Rp
3 Vaksin DT vial Rp Rp Rp Rp Rp
4 Vaksin Campak vial Rp Rp Rp Rp Rp
5 Vaksin Polio vial Rp Rp Rp Rp Rp
6 Vaksin Hepatitis Syringe Rp Rp Rp Rp Rp
7 Vaksin DPT-HB vial Rp Rp Rp Rp Rp
Tambahan TB
Buku TB 04 Rp Rp Rp 18 Rp 891.000 Rp
Buku TB 06 Rp Rp Rp 17 Rp 841.500 Rp
buku TB 03 UPK bh Rp Rp Rp 10 Rp Rp
HIV
1 Rapid test HIV 1/SD ktk 100 Rp Rp Rp 2 Rp 7.771.500 Rp
2 Rapid test HIV 2/Triline ktk 100 Rp Rp Rp 2 Rp 3.015.450 Rp
3 Rapid tes HIV 3/Oncoprobe ktk 50 Rp Rp Rp 2 Rp 2.272.545 Rp
4 RPR SHIELD ktk 500 Rp Rp Rp Rp Rp
Tabung Vacuntainer 3 ml + EDTA ktk 100 Rp Rp Rp Rp Rp
SD sipilis set Rp Rp Rp 300 Rp Rp
PROGAM ( KESMAS )
1 Vica natal tab ktk 100 Rp Rp Rp 117 Rp 17.550.000 Rp
2 Asam folat tab ktk 100 Rp Rp Rp Rp Rp
3 Curcuma emulsion btl 200 ml Rp Rp Rp Rp Rp
PROGAM KB
1 Depo 3 bln vial ktk 20 vial Rp Rp Rp Rp Rp
2 Disposibel 3 cc bkkbn ktk 20 Rp Rp Rp Rp Rp
3 Implat susuk ktk 10 Rp Rp Rp Rp Rp
4 Kondom BKKBN ktk 24 box Rp Rp Rp 1,5 Rp 150.000 Rp
5 Pil Kb BKKBN tab ktk 100 blister Rp Rp 6 Rp 1.188.000 Rp Rp
IMS
1 Azitromisin 500 mg kap ktk 20 Rp Rp Rp 3 Rp 1.178.571 Rp
2 Benzatin Benzil Penisillin 2,4 jt IU vial ktk 10 vial Rp Rp Rp 10 Rp 1.221.000 Rp
3 Cefixim 100 mg kap ktk 50 Rp Rp Rp Rp Rp
4 Cefriaxson inj vial Rp Rp Rp Rp Rp
5 Thiamfenikol500 mg kap ktk 100 Rp Rp Rp Rp Rp
bahan gigi
1 Arsen Forto btl Rp Rp Rp Rp Rp
2 Caviton box Rp Rp Rp Rp Rp
3 CHKM btl Rp Rp Rp Rp Rp
4 Chloretyl btl Rp Rp Rp Rp Rp
5 Elite cemen box Rp Rp Rp Rp Rp
6 Endometason btl Rp Rp Rp Rp Rp
7 Fuji IX GP MP box Rp Rp Rp Rp Rp
8 G bond box Rp Rp Rp Rp Rp
9 Gutta perca inline box Rp Rp Rp Rp Rp
10 Paper poin/absorben peper poin box Rp Rp Rp Rp Rp
11 Pulperyl btl Rp Rp Rp Rp Rp
12 Solare composit box Rp Rp Rp Rp Rp
13 Eugenol btl 120 Rp 6.599.700 Rp Rp Rp Rp
Tambahan Rp Rp Rp Rp Rp
1 Urea btl 100 ml Rp Rp Rp Rp Rp
2 Creatinin btl 200 ml Rp Rp Rp Rp Rp
3 SGPT 8x 50 ml Rp Rp Rp Rp Rp
4 SGOT 8 x 50 ml Rp Rp Rp Rp Rp
5 Trigiserid 4 x 100 ml Rp Rp Rp Rp Rp
6 Alk Phospat 10 x 10 Rp Rp Rp Rp Rp
7 HDL colesterol 80 ml Rp Rp Rp Rp Rp
8 Dilven 3 diff 20 lt Rp Rp Rp Rp Rp
9 Ez Cleanser 3 Diff 20 lt Rp Rp Rp Rp Rp
10 Probe Cleanser 3 Diff 20 lt Rp Rp Rp Rp Rp
11 White tip box 1000 Rp Rp Rp Rp Rp
12 Yellow tip box 1000 Rp Rp Rp Rp Rp
13 Rince 3 Diff 20 lt Rp Rp Rp Rp Rp
14 Lyse 500 ml (set 2 btl) 3Diff 500 ml Rp Rp Rp Rp Rp
IMS
kombipak azitromicin cefixim paket Rp Rp Rp 50 Rp Rp
Flukonasol ktk 10 Rp Rp Rp 7 Rp 1.848.028 Rp
Podifilin tinctur 10 25 % btl Rp Rp Rp 2 Rp 775.000 Rp
7 dari 8
Lampiran 3

LABORATORIUM
Albumin 1000 ml Rp Rp Rp Rp 1 Rp 510.000
Colesterol 4 x 100 ml Rp Rp Rp Rp 1 Rp 1.450.000
Uric acid 4 x 100 ml Rp Rp Rp Rp 1 Rp 1.300.000
Bilirubin T / D 2 x 100 ml Rp Rp Rp Rp 1 Rp 580.000
Total Protein 1000 ml Rp Rp Rp Rp 1 Rp 550.000
INH 300 mg btl 1000 Rp Rp Rp 1 Rp 116.400 Rp
Sarung tangan on no M psng Rp Rp Rp Rp 1 Rp 45.454
Phenobarbital tab btl 100 Rp 40 Rp 242.608 Rp Rp Rp
Sarung tangan on noL ktk 50 Rp Rp Rp Rp Rp
Pyrantel 125 mg tab ktk 100 25 Rp 960.000 Rp Rp Rp Rp
Natrium Penitoin 30 mg kap btl 250 8 Rp 175.296 Rp Rp Rp Rp
Metylergometrin maleat inj amp ktk 30 3 Rp 160.920 Rp Rp Rp Rp
Parasetamol 500 mg tab ktk 100 4.701 Rp 59.232.600 Rp Rp Rp Rp
INH 300 mg tab btl 1000 Rp Rp Rp Rp Rp
PROGAM KUSTA
1 MB dewasa paket Rp Rp Rp 54 Rp 1.016.172 Rp
2 PB dewasa paket Rp Rp Rp Rp Rp
3 MB anak paket Rp Rp Rp 36 Rp Rp
4 PB anak paket Rp Rp Rp 24 Rp Rp
Bahan lab
Glukosa 4 x 100 ml Rp Rp Rp Rp 2 Rp 1.200.000
Precicontrol Multichem 20 x 5 mk Rp Rp Rp Rp 1 Rp 2.800.000
Diasepam tab tab btl 100 Rp 90 Rp 392.670 Rp Rp Rp
Mineral mix paket Rp Rp Rp 21 Rp 2.079.000 Rp
Iodium test tl Rp Rp 90 Rp 297.000 Rp Rp
Taburia Rp Rp Rp Rp Rp
RADIOLOGI
1 X Ray film 18 x 24 kodak MX G/B box 100 lmbr Rp Rp Rp Rp Rp
ABO gol darah
1 Antisera A btl 10 ml Rp 10 Rp 4.500.000 Rp Rp Rp
2 Antisera B btl 10 ml Rp 10 Rp 4.500.000 Rp Rp Rp
3 Antisera D btl 10 ml Rp 10 Rp 4.500.000 Rp Rp Rp
4 Antisera AB btl 10 ml Rp 10 Rp 4.500.000 Rp Rp Rp
Rp Rp Rp Rp Rp
Rp 611.279.926 Rp 695.403.085 Rp 800.569.101 Rp 287.785.591 Rp 596.782.810

Total sisa stok obat per Desember 2013 Rp 2.991.820.513
8 dari 8
Lampiran 4
LAPORAN STOCK OPNAME BIBIT TANAMAN
DINAS KEHUTANAN TAHUN ANGGARAN 2013
RINCIAN PERHITUNGAN JUMLAH PERSEDIAAN

No. URAIAN
VOLUME SATUAN HARGA SATUAN BIBIT (RP.)
1 2 3 4 5 6=3x5
1 Kamp. Kakuna 2 Dist. Mindiptana

- Pembibitan 33.325 bibit 9.950,00 331.573.000,00
- Tempat Persemaian 1 buah 29.950.000,00
- Sumur galian 1 buah 9.950.000,00
2 Kamp. Tinggam 2 Dist. Mindiptana

3 Kamp. Umap 2 Dist. Mindiptana

4 Kamp. Wambiran 2 Dist. Kombut

5 Kamp. Aroa 2 Dist. Arimop

6 Kamp. Ginggimop 2 Dist. Arimop

7 Kamp. Firiwage 1 Dist. Firiwage


1 dari 5
Lampiran 4
No. URAIAN
1 2 3 4 5 6=3x5

10 Kamp. Aiwat Dist. Subur

11 Kamp. Asiki RT. 1 Dist. Jair

12 Kamp. Asiki 1 Km 8 Dist. Jair

13 Kamp. Asiki 2 Km 8 Dist. Jair

14 Kamp. Butiptiri 2 Dist. Jair

15 Kamp. Persatuan Km 5 Dist. Mandobo

16 Kamp. Kuda Km 5 Dist. Mandobo

2 dari 5
Lampiran 4
No. URAIAN
1 2 3 4 5 6=3x5
17 Kamp. Terek 2 Dist. Subur
18 Kamp. Kanggewot 2 Dist. Waropko

19 Kamp. Ujung 1 Dist. Arimop

20 Kamp. Ujung 2 Dist. Arimop

21 Kamp. Mawan 2 Dist. Mandobo

22 Kamp. Anggamburan Dist. Sesnuk

23 Kamp. Aiwat 2 Dist. Subur

24 Kamp. Tetop 1 Dist. Iniyandit

3 dari 5
Lampiran 4
No. URAIAN
1 2 3 4 5 6=3x5
25 Kamp. Tetop 2 Dist. Iniyandit
26 Kamp. Yetetkun 1 Dist. Waropko

27 Kamp. Yetetkun 2 Dist. Waropko

28 Kamp. Kamka Dist. Mindiptana

29 Kamp. Ninati 1 Dist. Ninati

30 Kamp. Ninati 2 Dist. Ninati

31 Kamp. Anyumka 2 Dist. Ambatkwi

32 Kamp. Kawangtet 1 Dist. Kombut

4 dari 5
Lampiran 4
RINCIAN PERHITUNGANJUMLAH PERSEDIAAN
No. URAIAN
1 2 3 4 5 6=3x5
33 Kamp. Kawangtet 2 Dist. Kombut
34 Kamp. Amuan 2 Dist. Kombut

TOTAL 6.813.286.700,00
5 dari 5
Lampiran 5
RINCIAN ASET TETAP TANAH KAB. BOVEN DIGOEL TA 2013
Mutasi Aset Tetap

No Uraian Luas Tanah
Tanah TA 2013
A Bagian Tata Pemerintahan
2
1 Lahan Kantor Dinas Pendapatan Daerah 375.000.000,00 12.500 M
2
2 Lahan Kantor Dinas Pendapatan Daerah 740.000.000,00 34.200 M
3 Lahan Kantor Dinas Pertanian & Holtikultura 900.000.000,00 30.000 M2
2
4 Lahan untuk Asrama Kompi II 1.285.000.000,00 120.000 M
2
5 Lahan Kantor Bupati KM 04 2.700.000.000,00 90.000 M
6 Pembangunan Perumahan Pegawai Ampera Tahap I 1.000.000.000,00 40.000 M2
7 Pembangunan Kantor Bupati Sementara (PELUNASAN) 775.000.000,00
2
8 Pembangunan Kantor Bupati Baru (Tahap VI) 8.000.000.000,00 562.500 M
2
9 Pembangunan Kantor Polres 750.000.000,00 15.000 M
10 Tanah Situs (Tahap I) 1.000.000.000,00 38.000 M2
2
11 Pembangunan Polindes dan Barak Paramedis 300.000.000,00 10.000 M
12 Perumahan Masyarakat Ambonggo (PELUNASAN) 1.437.374.000,00 200.000 M2
2
13 Asrama Mahasiswa Nulkende di Merauke 180.000.000,00 1.360 M
2
14 Pembangunan Balai Benih Ikan (BBI)Mindiptana Tahap III 365.000.000,00 10.000 M
15 Pembangunan Polsek Waropko 100.000.000,00 5.000 M2
16 Pembangunan Balai Kampung Arimop 150.000.000,00 5.000 M2
17 Pembangunan SMP Satu Atapdi Distrik Arimop 102.626.000,00 30.000 M2
2
18 Pembangunan SD dan Rumah Guru Distrik Arimop 720.000.000,00 24.000 M
19 Pembangunan Puskesmas Pembantu Distrik Arimop 120.000.000,00 4.000 M2
B Dinas Pertanian
1 Pembangunan Balai Benih Ikan (BBI)Mindiptana Tahap II 75.000.000,00 10.000 M2
Kebun Pembibitan Tanaman Perkebunan 2
2 130.000.000,00 50.000 M
(Jl, Ampera Kampung Persatuan Tanah Merah)
Tanah Tempat Penanganan Ikan Hidup (TPIH) 2
3 32.500.000,00 650 M
(Jl, Ampera Kampung Persatuan Tanah Merah)
C Dinas Kehutanan
1 Pembangunan Pos Peredaran Hasil Hutan di Distrik Kouh 240.000.000,00 5.000 M2
D Dinas Kependudukan dan Tenaga Kerja
1 Pembayaran Tanah Adat Balai Latihan Kerja 330.000.000,00 22.500 M2
E Dinas Komunikasi
1 Tanah untuk Tower 50.000.000,00
JUMLAH 21.857.500.000,00
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. i
DAFTAR TABEL ………………………………………….……………………………. ii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………..…………………………… iii
RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN
TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ……….…………………. iv
HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN ………………………….……………………………….. 1
1. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2013 Belum Disetor Senilai
Rp229.293.000,00 dan Belum Dipertanggungjawabkan Senilai
Rp1.266.214.750,00 …………………………………………………………………. 1
2. Aset Lain-Lain Senilai Rp15.093.442.220,00 Berupa Saldo Kas di Bendahara
Pengeluaran TA 2008, 2009, 2010 dan TA 2011 Belum Dipertanggungjawabkan…. 11
3. Pemotongan Pajak Penghasilan Atas Jasa Giro Tidak Sesuai Ketentuan… .…….……. 12
4. Pengeluaran Belanja TA 2013 Senilai Rp3.774.777.500,00 Digunakan untuk
Membiayai Pengeluaran Belanja TA 2012 ………………………..…..…….....……. 14
5. Kelebihan Pembayaran Belanja Penunjang Operasional Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah sebesar Rp337.878.300,00……………………………...…………... 16
6. Kelebihan Pembayaran atas Belanja BBM Solar pada Dinas Pertambangan dan
Energi Sebesar Rp7.425.000,00…….……………………………………………….. 18
7. Pengelolaan Dana Jamkespa pada RSUD Boven Digoel Tidak Melalui Mekanisme
APBD ………………………………………………………………………………. 20
8. Pekerjaan Jasa Konsultasi Penilai Barang dan Aset/Appraisal Senilai
Rp3.995.000.000,00 Belum Dipertanggungjawabkan dan Belum Dimanfaatkan ….. 22
9. Kelebihan Pembayaran Atas Pengadaan Obat-obatan dan Perbekalan Kesehatan
pada Dinas Kesehatan Sebesar Rp162.828.000,00 dan atas Pengadaan Tersebut
Belum Dikenakan Denda Keterlambatan Sebesar Rp78.804.550,00 ……………….. 25
10. Mekanisme Penganggaran, Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Belanja Hibah
Belum Memadai……………………………………………………………………... 27
11. Belanja Bantuan Sosial TA 2013 Sebesar Rp16.582.905.000,00 Belum
Dipertanggungjawabkan………………………………………………………..…… 31
BPK Perwakilan Provinsi Papua i

12. Kelebihan Pembayaran Senilai Rp142.871.500,60 dan Denda Keterlambatan
Belum Dikenakan Senilai Rp199.356.600,00 Atas Paket Pekerjaan Pembangunan
Rumah CBS pada Distrik Mandobo dan Kawagit ………………………………….. 33
13. Kekurangan Volume pada Paket Tiga Pekerjaan pada Dinas Pekerjaan Umum
Sebesar Rp133.382.728,58……………………………………………………..…… 39
14. Mekanisme Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Belanja Tidak Terduga Belum
Memadai………………………………………………………………………......… 43
15. Investasi Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Boven Digoel pada Bank Papua
Tidak Sesuai Ketentuan …………………………………………………………..... 45
LAMPIRAN
BPK Perwakilan Provinsi Papua ii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Rincian Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2008, 2009, 2010 dan
2011………………………………………………………………………..… 11
Tabel 2 Rekening Kas Daerah Kabupaten Boven Digoel……………………...….…. 12
Tabel 3 Rincian Potongan Pajak yang Dikenakan atas Rekening Kas Daerah selama
Tahun 2013 …………………….…………………………………………….. 13
Tabel 4 Rincian Belanja TA 2013 untuk membiayai Kegiatan TA 2012…..………… 14
Tabel 5 SP2D Belanja Penunjang Operasional KDH/WKDH ……..………………… 17
Tabel 6 Rincian Pemakaian Belanja Penunjang Operasional KDH/WKDH…….…… 17
Tabel 7 Kesalahan Perhitungan Aritmatik …………………………………………… 19
Tabel 8 Rincian Transaksi Rekening Koran Jamkespa TA 2013………………..…… 20
Tabel 9 Rincian Biaya Langsung Personil dan Non Personil ………………...……… 22
Tabel 10 Rincian Pembayaran Pengadaan Jasa Konsultan …………………………… 22
Tabel 11 Pengadaan Obat-obatan dan Perbekalan Kesehatan…………………….…… 25
Tabel 12 Rincian Belanja Hibah kepada Instansi Vertikal ……………………….…… 28
Tabel 13 Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2013……………………………..…… 31
Tabel 14 Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2013 yang Belum Menyampaikan
Laporan Pertanggungjawaban ……………………………………….……… 32
Tabel 15 Kelebihan Volume Kontrak Pembangunan Rumah CBS pada Distrik
Mandobo ….……………………………………………………………….… 35
Tabel 16 Kelebihan Volume Kontrak Pembangunan Rumah CBS pada Distrik
Kawagit …..…………………………………………………………...……… 37
Tabel 17 Kekurangan Volume Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela …….…………...… 40
Tabel 18 Kekurangan Volume Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela ………………...… 40
Tabel 19 Kekurangan Volume Pekerjaan Pintu Jendela dan Ventilasi …………..…… 41
Tabel 20 Penggunaan Belanja Tidak Terduga ………………………………………… 43
BPK Perwakilan Provinsi Papua iii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rincian Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2013 Belum Disetor dan
Belum Dipertanggungjawabkan
Lampiran 2.a Kekurangan Pengadaan Obat-obatan TA 2013 pada Dinas Kesehatan
Lampiran 2.b Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Paket A TA 2013 pada Dinas
Kesehatan
Lampiran 3 Belanja Hibah Kepada Badan/ Lembaga/ Organisasi Swasta
Lampiran 4.a Belanja Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan
Lampiran 4.b Belanja Bantuan Sosial kepada Anggota Masyarakat
Lampiran 4.c Belanja Bantuan Sosial Bahan Natura
Lampiran 4.d Belanja Bantuan Sosial Bidang Pendidikan
BPK Perwakilan Provinsi Papua iv

REPUBLIK INDONESIA
RESUME HASIL PEMERIKSAAN

ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Berdasarkan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Undang-Undang terkait lainnya, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) telah
memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel tanggal 31 Desember 2013 serta
Laporan Realisasi Anggaran untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut.
Laporan keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Boven Digoel. BPK telah
menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel tahun 2013 yang memuat opini Tidak Memberikan Pendapat
(Disclaimer) dengan Nomor 29.A/LHP/XIX.JYP/10/2014 tanggal 14 Oktober 2014 dan
Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern Nomor
29.B/LHP/XIX.JYP/10/2014 tanggal 14 Oktober 2014.
Sebagai bagian pemerolehan keyakinan yang memadai tentang apakah laporan keuangan
bebas dari salah saji material, sesuai dengan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN),
BPK melakukan pengujian kepatuhan pada Pemerintah Kabupaten Boven Digoel terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan, kecurangan serta ketidakpatutan yang berpengaruh
langsung dan material terhadap penyajian laporan keuangan. Namun, pemeriksaan yang
dilakukan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel tidak dirancang
khusus untuk menyatakan pendapat atas kepatuhan terhadap keseluruhan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Oleh karena itu, BPK tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.
BPK menemukan adanya ketidakpatuhan, kecurangan, dan ketidakpatutan dalam pengujian

kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan pada Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel.
Pokok-pokok temuan ketidakpatuhan, kecurangan dan ketidakpatutan adalah sebagai berikut.

1. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2013 belum disetor senilai Rp229.293.000,00
dan belum dipertanggungjawabkan senilai Rp1.266.214.750,00;
2. Aset Lain-Lain senilai Rp15.093.442.220,00 berupa saldo kas di bendahara pengeluaran
TA 2008, 2009, 2010, dan TA 2011 belum dipertanggungjawabkan;
3. Pemotongan pajak penghasilan atas jasa giro tidak sesuai ketentuan;
BPK Perwakilan Provinsi Papua v

!
4. Pengeluaran belanja TA 2013 senilai Rp3.774.777.500,00 digunakan untuk membiayai
pengeluaran belanja TA 2012;
5. Kelebihan pembayaran belanja penunjang operasional Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah sebesar Rp337.878.300,00;
6. Kelebihan pembayaran atas belanja BBM solar pada Dinas Pertambangan dan Energi
sebesar Rp7.425.000,00;
7. Pengelolaan dana Jamkespa pada RSUD Boven Digoel tidak melalui mekanisme APBD;
8. Pekerjaan jasa konsultasi penilai barang dan aset/appraisal senilai Rp3.995.000.000,00
belum dipertanggungjawabkan dan belum dimanfaatkan;
9. Kelebihan pembayaran atas pengadaan obat-obatan dan perbekalan kesehatan pada Dinas
Kesehatan sebesar Rp162.828.000,00 dan atas pengadaan tersebut belum dikenakan
denda keterlambatan sebesar Rp78.804.550,00;
10. Mekanisme penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban belanja hibah belum
memadai;
11. Belanja bantuan sosial TA 2013 Sebesar Rp16.582.905.000,00 belum
dipertanggungjawabkan;
12. Kelebihan pembayaran senilai Rp142.871.500,60 dan denda keterlambatan belum
dikenakan senilai Rp199.356.600,00 atas paket pekerjaan pembangunan rumah CBS pada
Distrik Mandobo dan Kawagit;
13. Kekurangan volume pada tiga paket pekerjaan pada Dinas Pekerjaan Umum sebesar
Rp133.382.728,58;
14. Mekanisme pelaksanaan dan pertanggungjawaban belanja tidak terduga belum memadai;
15. Investasi penyertaan modal pemerintah Kabupaten Boven Digoel pada Bank Papua tidak
sesuai ketentuan.
Berdasarkan temuan tersebut, BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel

antara lain agar:
1. a. Menginstruksikan kepada para Kepala SKPD dan Bendahara Pengeluaran terkait
untuk segera mempertanggungjawabkan sisa kas TA 2013 senilai
Rp1.266.214.750,00. Jika tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam jangka waktu
60 hari sejak laporan hasil pemeriksaan diterima DPRD harus disetor ke kas daerah;
b. Menginstruksikan kepada para Kepala SKPD dan Bendahara Pengeluaran terkait
untuk segera menyetorkan sisa kas TA 2013 senilai Rp229.293.000,00 ke kas daerah;
dan
c. Menginstruksikan kepada Inspektur Kabupaten Boven Digoel untuk memantau
pelaksanaan pertanggungjawaban sisa kas TA 2013 baik yang disetor ke kas daerah
maupun yang dipertanggungjawabkan serta melaporkan ke BPK disertai dengan
bukti setor atau bukti pengesahan pertanggungjawaban.
BPK Perwakilan Provinsi Papua vi

2. Menyelesaikan pertanggungjawaban saldo Kas di Bendahara Pengeluaran TA. 2008 s.d.
2011 dengan melimpahkan penyelesaiannya kepada Majelis TP/TGR.
3. Menginstruksikan Sekretaris Daerah dan Kepala BPKAD selaku BUD untuk melakukan
koordinasi dengan Bank Pemegang Kas Daerah tentang pemotongan pajak atas jasa giro
yang tidak sesuai ketentuan dalam rangka restitusi potongan Pajak Penghasilan tersebut
serta meningkatkan pengawasan atas penerimaan jasa giro.
4. Menginstruksikan kepada Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan PMT untuk
melaksanakan pengadaan berdasarkan ketentuan yang berlaku atas pengadaan
barang/jasa pemerintah serta meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas
pelaksanaan pekerjaan.
5. a. Menginstruksikan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk
menganggarkan Belanja Penunjang Operasional KDH/WKDH sesuai ketentuan;
b. Menetapkan Belanja Penunjang Operasional KDH/WKDH sesuai klasifikasi PAD;
dan
c. Mengembalikan kelebihan pembayaran Belanja Penunjang Operasional
KDH/WKDH senilai Rp337.878.300,00 ke kas daerah.
6. Menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pertambangan dan Energi bersama PPTK terkait
untuk teliti dalam mengajukan administrasi pembayaran dan mengembalikan kelebihan
pembayaran Belanja BBM senilai Rp7.425.000,00 ke kas daerah.
7. Menginstruksikan kepada Direktur RSUD Boven Digoel untuk melaporkan penerimaan
dan pengeluaran Dana Jamkespa termasuk sisa dana Jamkespa di dalam LK Dinas
Kesehatan.
8. a. Menginstruksikan kepada Kepala BKAD untuk meminta pertanggungjawaban dari
KJPP Anas Karim Rivai dan Rekan sebesar Rp3.995.000.000,00 dan apabila tidak
menyerahkan bukti pertanggungjawaban selambat-lambatnya dalam waktu 60 hari
sejak laporan hasil pemeriksaan diterima DPRD maka harus disetorkan ke Kas
Daerah;
b. Menginstruksikan kepada Kepala BKAD bersama PPTK dan Bendahara Pengeluaran
untuk meneliti bukti yang menjadi dasar pengeluaran beserta dokumen
pendukungnya secara cermat sebelum merealisasi pembayaran.
9. a. Menginstruksikan kepada Kepala Dinas Kesehatan bersama PPTK dan Bendahara
untuk meneliti bukti yang menjadi dasar pengeluaran beserta dokumen
pendukungnya secara cermat sebelum merealisasi pembayaran; dan
b. Menginstruksikan kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk mempertanggungjawabkan
kelebihan pembayaran senilai Rp162.828.000,00 dan menarik denda keterlambatan
senilai Rp78.804.550,00 dengan menyetorkan kembali ke kas daerah selambat-
lambatnya dalam waktu 60 hari sejak laporan hasil pemeriksaan diterima DPRD.
10. a. Mempedomani ketentuan yang berlaku atas mekanisme penganggaran, pelaksanaan
dan pertanggungjawaban belanja bantuan hibah;
BPK Perwakilan Provinsi Papua vii

b. Menginstruksikan kepada Kepala BPKAD selalu PPKD dan Bendahara Khusus
Bantuan Keuangan untuk meminta Laporan Penggunaan Dana (LPD) dari penerima
hibah sesuai NPHD; dan
c. Menginstruksikan kepada Kepala BPKAD selaku PPKD untuk meningkatkan
pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan belanja bantuan hibah.
11. a. Mempedomani ketentuan yang berlaku atas mekanisme penganggaran, pelaksanaan
dan pertanggungjawaban belanja bantuan sosial;
Bansos untuk meminta Laporan Penggunaan Dana (LPD) dari penerima bantuan
sosial; dan
pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan belanja bantuan sosial.
12. a. Menginstruksikan kepada Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan Pemukiman
Masyarakat Suku Terasing untuk meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas
pelaksanaan pekerjaan;
b. Menginstruksikan kepada Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan Pemukiman
Masyarakat Suku Terasing untuk mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran
senilai Rp142.871.500,60 dan menarik denda keterlambatan senilai
Rp199.356.600,00 dengan menyetorkan kembali ke kas daerah selambat-lambatnya
dalam waktu 60 hari sejak laporan hasil pemeriksaan diterima DPRD.
13. a. Menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk meningkatkan
pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan dan
mempertanggungjawabkan kekurangan volume pekerjaan senilai Rp133.382.728,58
selambat-lambatnya dalam waktu 60 hari sejak laporan hasil pemeriksaan diterima
DPRD;
b. Menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk memberikan sanksi
sesuai ketentuan yang berlaku kepada PPTK, Tenaga Teknis Lapangan yang tidak
optimal dalam melakukan pengendalian dan pengawasan pekerjaan, dan Panitia
Penerima Hasil Pekerjaan yang membuat Berita Acara Pemeriksaan/Serah Terima
Pekerjaan tidak sesuai keadaan yang sebenarnya.
14. Menginstruksikan kepada Kepala BPKAD selaku PPKD untuk senantiasa
mempedomani ketentuan mengenai pelaksanaan penggunaan Belanja Tidak Terduga dan
tidak lagi merealisasikan Belanja Tidak Terduga dalam bentuk belanja bantuan sosial.
15. Segera menyusun dan menetapkan peraturan daerah tentang penyertaan modal pada
Bank Papua untuk TA 2013 dan tidak melakukan tambahan penyertaan modal pada
Bank Papua sebelum ditetapkan dasar hukumnya terlebih dahulu.
BPK Perwakilan Provinsi Papua viii

HASIL PEMERIKSAAN ATAS
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Hasil pemeriksaan atas kepatuhan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun

Anggaran 2013 terhadap peraturan perundang-undangan mengungkapkan sebanyak 15
temuan pemeriksaan, dengan rincian sebagai berikut.
1. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2013 Belum Disetor Senilai

Rp229.293.000,00 dan Belum Dipertanggungjawabkan Senilai
Rp1.266.214.750,00
Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2013
(unaudited), menyajikan saldo Kas TA 2013 dan 2012 masing-masing senilai
Rp22.826.431.819,00dan Rp58.071.149.346,00.
Berdasarkan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel pada Bagian Kedua – Penjelasan Pos-pos Neraca saldo kas tersebut
terdiri dari Kas di Kas Daerah senilai Rp20.467.436.963,00 dan Kas di Bendahara
Pengeluaran senilai Rp2.351.073.856,00. Catatan atas Laporan Keuangan tidak
menyajikan rincian atas Kas di Bendahara Pengeluaran tersebut.
Dalam pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel TA 2012, BPK melaporkan Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2012 pada 25
SKPD senilai Rp5.545.955.603,00 belum dipertanggungjawabkan dan senilai
Rp590.257.358,00 belum disetor pada 13 SKPD.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan kepada
Plt. Bupati Boven Digoel agar menginstruksikan Kepala SKPD terkait untuk
mempertanggungjawabkan pengeluaran tersebut dan apabila dalam jangka waktu 60
hari tidak dapat mempertanggungjawabkan agar segera menyetor ke kas daerah.
Menindaklanjuti rekomendasi tersebut, selama tahun 2013 beberapa SKPD
terkait telah mempertanggungjawabkan sisa kas di Bendahara Pengeluaran yaitu
Distrik Ambatkwi, Distrik Sesnukt, Distrik Yaniruma, Bagian Tata Pemerintahan
Setda, Bagian Humas Setda, dan Bendahara PPKD dengan total setoran senilai
Rp79.490.637,00.
Hingga pemeriksaan berakhir tanggal 15 Oktober 2014 diketahui masih terdapat

sisa kas di Bendahara Pengeluaran dengan uraian sebagai berikut :
a. Dinas Pendidikan
Pada TA 2013 Dinas Pendidikan menganggarkan belanja senilai
Rp104.964.740.060,00. Realisasi pencairan SP2D UP/GU/TU/LS selama tahun
2013 senilai Rp94.868.025.848,00. Sesuai SPJ Fungsional Bendahara
Pengeluaran Dinas Pendidikan diketahui realisasi belanja senilai
Rp94.304.622.168,00 sehingga sisa kas TA 2013 senilai Rp563.403.680,00. Atas
sisa kas tersebut Bendahara Pengeluaran telah menyetorkan kembali ke rekening
kas daerah senilai Rp238.823.280,00 sehingga masih terdapat sisa saldo kas yang
belum disetor senilai Rp324.580.400,00.

Pemeriksaan lebih lanjut terhadap rekening koran Bendahara Pengeluaran Dinas
Pendidikan per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran
BRI Nomor 3809-01-000035-30-3 telah kosong. Konfirmasi kepada Bendahara
Pengeluaran Dinas Pendidikan diperoleh informasi bahwa sisa saldo kas tersebut
berupa kegiatan yang belum dipertanggungjawabkan.
b. Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat
Pada TA 2013 Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat
menganggarkan belanja senilai Rp8.328.587.334,00. Realisasi pencairan SP2D
UP/GU/TU/LS selama tahun 2013 senilai Rp8.168.881.685,00. Sesuai SPJ
Fungsional Bendahara Pengeluaran Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan
Perlindungan Masyarakat diketahui realisasi belanja senilai Rp8.063.936.685,00
sehingga sisa kas TA 2013 senilai Rp104.945.000,00. Atas sisa kas tersebut
Bendahara Pengeluaran belum menyetorkan kembali ke rekening kas daerah
sehingga masih terdapat sisa saldo kas per 31 Desember 2013 yang belum disetor
senilai Rp104.945.000,00.
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap rekening koran Bendahara Pengeluaran Badan
Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat per 31 Desember 2013
diketahui bahwa saldo pada rekening koran BRI Nomor 3809-01-000004-30-2
telah kosong.
Konfirmasi kepada Bendahara Pengeluaran Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan
Perlindungan Masyarakat diperoleh informasi bahwa telah dilakukan penyetoran
ke kas daerah pada tanggal 28 Januari 2014 senilai Rp100.545.000,00 sehingga
masih terdapat sisa kas yang belum disetor senilai Rp4.400.000,00.
c. Kantor Perbatasan dan Kerja Sama Daerah
Pada TA 2013 Kantor Perbatasan dan Kerja Sama Daerah menganggarkan
belanja senilai Rp6.243.207.500,00. Realisasi pencairan SP2D UP/GU/TU/LS
selama tahun 2013 senilai Rp5.313.077.228,00. Sesuai SPJ Fungsional
Bendahara Pengeluaran Kantor Perbatasan dan Kerja Sama Daerah diketahui
realisasi belanja senilai Rp4.898.077.228,00 sehingga sisa kas TA 2013 senilai
Rp415.000.000,00. Atas sisa kas tersebut Bendahara Pengeluaran belum
menyetorkan kembali ke rekening kas daerah sehingga masih terdapat sisa saldo
kas per 31 Desember 2013 yang belum disetor senilai Rp415.000.000,00.
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap rekening koran Bendahara Pengeluaran Kantor
Perbatasan dan Kerja Sama Daerah per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo
pada rekening koran BRI Nomor 3809-01-000032-30-5 telah kosong.
Konfirmasi kepada Bendahara Pengeluaran Kantor Perbatasan dan Kerja Sama
Daerah diperoleh informasi bahwa sisa saldo kas tersebut merupakan kegiatan
yang belum dipertanggungjawabkan.
d. Sekretariat Daerah
Pada TA 2013 Sekretariat Daerah menganggarkan belanja senilai
2013 senilai Rp105.961.099.969,00. Sesuai SPJ Fungsional Bendahara
Pengeluaran Sekretariat Daerah diketahui realisasi belanja senilai

Rp105.548.477.907,00 sehingga sisa kas TA 2013 senilai Rp412.622.062,00.
Atas sisa kas tersebut Bendahara Pengeluaran telah menyetorkan kembali ke
rekening kas daerah senilai Rp183.329.062,00 sehingga masih terdapat sisa saldo
kas per 31 Desember 2013 yang belum disetor senilai Rp229.293.000,00.
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap rekening koran Bendahara Pengeluaran
Sekretariat Daerah per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening
koran BRI Nomor 3809-01-000006-30-4 telah kosong.
Konfirmasi kepada Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah diperoleh
informasi bahwa sisa saldo kas tersebut belum disetor ke kas daerah.
e. Distrik Mandobo
Pada TA 2013 Distrik Mandobo menganggarkan belanja senilai
2013 senilai Rp986.600.000,00. Sesuai SPJ Fungsional Bendahara Pengeluaran
Distrik Kouh diketahui realisasi belanja senilai Rp986.600.000,00 sehingga sisa
kas TA 2013 senilai Rp0,00
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap rekening koran Bendahara Pengeluaran Distrik
Mandobo per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran BRI
Nomor 3809-01-010762-53-4 senilai Rp231.776,00.
Sampai dengan pemeriksaan berakhir, tim tidak dapat mengkonfirmasi kepada
Bendahara Pengeluaran Distrik Mandobo atas sisa kas TA 2013 senilai
Rp231.776,00 yang terdapat di dalam rekening koran. Dengan demikian sampai
tanggal 10 Oktober 2014 sisa kas TA 2013 di Bendahara Pengeluaran Distrik
Mandobo senilai Rp231.776,00 belum dipertanggungjawabkan atau disetor ke
kas daerah.
f. Distrik Kouh
Pada TA 2013 Distrik Kouh menganggarkan belanja senilai Rp900.000.000,00.
Realisasi pencairan SP2D UP/GU/TU/LS selama tahun 2013 senilai
Rp892.299.000,00. Sesuai SPJ Fungsional Bendahara Pengeluaran Distrik Kouh
diketahui realisasi belanja senilai Rp827.299.000,00 sehingga sisa kas TA 2013
senilai Rp65.000.000,00.
Kouh per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran BRI
Nomor 3809-01-000446-30-4 senilai Rp902.348,00.
Konfirmasi kepada Bendahara Pengeluaran Distrik Kouh diperoleh informasi
bahwa sisa saldo kas tersebut berupa pertanggungjawaban kegiatan, sedangkan
saldo di rekening koran senilai Rp902.348,00 belum disetor ke kas daerah.
g. Distrik Jair
Pada TA 2013 Distrik Jair menganggarkan belanja senilai Rp819.100.000,00.
Rp818.776.500,00. Sesuai SPJ Fungsional Bendahara Pengeluaran Distrik Jair
senilai Rp6.000,00.

Jair per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran BRI
Nomor 3809-01-000993-50-1 senilai Rp989.950,00.
Bendahara Pengeluaran Distrik Jair atas sisa kas TA 2013 senilai Rp6.000,00 dan
tanggal 10 Oktober 2014 sisa kas TA 2013 di Bendahara Pengeluaran Distrik Jair
senilai Rp995.950,00 (Rp6.000,00 + Rp989.950,00) belum dipertanggungjawab-
kan atau disetor ke kas daerah.
h. Distrik Fofi
Pada TA 2013 Distrik Fofi menganggarkan belanja senilai Rp862.400.000,00.
Rp855.760.000,00. Sesuai SPJ Fungsional Bendahara Pengeluaran Distrik Fofi
senilai Rp0,00
Fofi per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran BRI
Nomor 3809-01-010789-53-6 senilai Rp146.113,00.
Bendahara Pengeluaran Distrik Fofi atas sisa kas TA 2013 senilai Rp146.113,00
yang terdapat di dalam rekening koran. Dengan demikian sampai tanggal 10
Oktober 2014 sisa kas TA 2013 di Bendahara Pengeluaran Distrik Fofi senilai
Rp146.113,00 belum dipertanggungjawabkan atau disetor ke kas daerah.
i. Distrik Bomakia
Pada TA 2013 Distrik Bomakia menganggarkan belanja senilai
Rp876.575.000,00. Realisasi pencairan SP2D UP/GU/TU/LS selama tahun 2013
senilai Rp851.175.000,00. Sesuai SPJ Fungsional Bendahara Pengeluaran Distrik
Bomakia diketahui realisasi belanja senilai Rp851.175.000,00 sehingga sisa kas
TA 2013 senilai Rp0,00
Bomakia per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran BRI
Nomor 3809-01-000991-50-9 senilai Rp94.274,00.
Bendahara Pengeluaran Distrik Bomakia atas sisa kas TA 2013 senilai
Bomakia senilai Rp94.274,00 belum dipertanggungjawabkan atau disetor ke kas
daerah.
j. Distrik Yaniruma
Pada TA 2013 Distrik Yaniruma menganggarkan belanja senilai
senilai Rp900.000.000,00. Sesuai SPJ Fungsional Bendahara Pengeluaran
Sekretariat Daerah diketahui realisasi belanja senilai Rp751.550.000,00 sehingga

sisa kas TA 2013 senilai Rp148.450.000,00.
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap rekening koran Bendahara Pengeluaran
Sekretariat Daerah per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening
koran BRI Nomor 3809-01-000941-50-4 senilai Rp129.904,00.
Konfirmasi kepada Bendahara Pengeluaran Distrik Yaniruma diperoleh informasi
bahwa sisa saldo kas tersebut berupa pertanggungjawaban kegiatan, sedangkan
saldo di rekening koran senilai Rp129.904,00 belum disetor ke kas daerah.
k. Distrik Wambon Manggelum
Pada TA 2013 Distrik Wambon Manggelum menganggarkan belanja senilai
Wambon Manggelum diketahui realisasi belanja senilai Rp849.200.000,00
sehingga sisa kas TA 2013 senilai Rp0,00
Wambon Manggelum per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada
rekening koran BRI Nomor 3809-01-000990-50-3 senilai Rp21.163.317,00.
Bendahara Pengeluaran Distrik Wambon Manggelum atas sisa kas TA 2013
senilai Rp21.163.317,00 yang terdapat di dalam rekening koran. Dengan
demikian sampai tanggal 10 Oktober 2014 sisa kas TA 2013 di Bendahara
Pengeluaran Distrik Wambon Manggelum senilai Rp21.163.317,00 belum
dipertanggungjawabkan atau disetor ke kas daerah.
l. Distrik Firiwage
Pada TA 2013 Distrik Firiwage menganggarkan belanja senilai
Firiwage diketahui realisasi belanja senilai Rp833.700.000,00 sehingga sisa kas
TA 2013 senilai Rp500.000,00.
Firiwage per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran BRI
Nomor 3809-01-000989-50-2 senilai Rp1.196.638,00.
Bendahara Pengeluaran Distrik Firiwage atas sisa kas TA 2013 senilai
Rp500.000,00 dan Rp1.196.638,00 yang terdapat di dalam rekening koran.
Dengan demikian sampai tanggal 10 Oktober 2014 sisa kas TA 2013 di
Bendahara Pengeluaran Distrik Bomakia senilai Rp1.696.638,00 belum
m. Distrik Arimop
Pada TA 2013 Distrik Arimop menganggarkan belanja senilai Rp847.800.000,00.
Rp617.602.300,00. Sesuai SPJ Fungsional Bendahara Pengeluaran Distrik
Arimop diketahui realisasi belanja senilai Rp617.057.300,00 dan pengembalian

kas selama tahun berjalan senilai Rp5.000,00 sehingga sisa kas TA 2013 senilai
Rp0,00.
Arimop per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran BRI
Nomor 3809-01-001031-50-6 senilai Rp2.215.241,00.
Bendahara Pengeluaran Distrik Arimop atas sisa kas TA 2013 senilai
Rp2.215.241,00 yang terdapat di dalam rekening koran. Dengan demikian sampai
Arimop senilai Rp2.215.241,00 belum dipertanggungjawabkan atau disetor ke
kas daerah.
n. Distrik Mindiptana
Pada TA 2013 Distrik Mindiptana menganggarkan belanja senilai
Arimop diketahui realisasi belanja senilai Rp839.500.000,00 sehingga sisa kas
TA 2013 senilai Rp0,00.
Arimop per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran BRI
Nomor 3809-01-010845-53-6 senilai Rp1.079.989,00.
Bendahara Pengeluaran Distrik Mindiptana atas sisa kas TA 2013 senilai
Mindiptana senilai Rp1.079.989,00 belum dipertanggungjawabkan atau disetor
ke kas daerah.
o. Distrik Subur
Pada TA 2013 Distrik Subur menganggarkan belanja senilai Rp841.500.000,00.
Arimop diketahui realisasi belanja senilai Rp829.320.000,00 sehingga sisa kas
Subur per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran BRI
Nomor 3809-01-001140-53-4 senilai Rp78.060,00.
Bendahara Pengeluaran Distrik Subur atas sisa kas TA 2013 senilai Rp78.060,00
yang terdapat di dalam rekening koran. Dengan demikian sampai tanggal
10 Oktober 2014 sisa kas TA 2013 di Bendahara Pengeluaran Distrik Subur
senilai Rp78.060,00 belum dipertanggungjawabkan atau disetor ke kas daerah.
p. Distrik Kombut
Pada TA 2013 Distrik Kombut menganggarkan belanja senilai

senilai Rp854.399.000,00. Sesuai SPJ Fungsional Bendahara Pengeluaran
Sekretariat Daerah diketahui realisasi belanja senilai Rp849.399.000,00 sehingga
sisa kas TA 2013 senilai Rp5.000.000,00.
Kombut per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran BRI
Nomor 3809-01-001012-50-2 senilai Rp115.536,00.
Bendahara Pengeluaran Distrik Kombut atas sisa kas TA 2013 senilai
Rp5.000.000,00 dan Rp115.536,00 yang terdapat di dalam rekening koran.
Bendahara Pengeluaran Distrik Subur senilai Rp5.115.536,00 belum
q. Distrik Woropko
Pada TA 2013 Distrik Woropko menganggarkan belanja senilai
Woropko diketahui realisasi belanja senilai Rp849.800.000,00 sehingga sisa kas
TA 2013 senilai Rp650.000,00.
Woropko per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran BRI
Nomor 3809-01-001023-50-3 senilai Rp73.523,00.
Bendahara Pengeluaran Distrik Woropko atas sisa kas TA 2013 senilai
Rp650.000,00 dan Rp73.523,00 yang terdapat di dalam rekening koran. Dengan
demikian sampai tanggal 10 Oktober 2014 sisa kas TA 2013 di Bendahara
Pengeluaran Distrik Woropko senilai Rp723.523,00 (Rp650.000,00 +
Rp73.523,00) belum dipertanggungjawabkan atau disetor ke kas daerah.
r. Distrik Ambatkwi
Pada TA 2013 Distrik Ambatkwi menganggarkan belanja senilai
senilai Rp837.250,00. Sesuai SPJ Fungsional Bendahara Pengeluaran Distrik
Ambatkwi diketahui realisasi belanja senilai Rp837.250,00 sehingga sisa kas TA
2013 senilai Rp0,00.
Ambatkwi per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran
BRI Nomor 3809-01-001017-50-2 senilai Rp1.451.702,00.
Bendahara Pengeluaran Distrik Ambatkwi atas sisa kas TA 2013 senilai
Ambatkwi senilai Rp1.451.702,00 belum dipertanggungjawabkan atau disetor ke
kas daerah.

s. Distrik Iniyandit
Pada TA 2013 Distrik Iniyandit menganggarkan belanja senilai
Ambatkwi diketahui realisasi belanja senilai Rp848.900.000,00 sehingga sisa kas
Iniyandit per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran BRI
Nomor 3809-01-001010-50-0 senilai Rp626.374,00.
Bendahara Pengeluaran Distrik Iniyandit atas sisa kas TA 2013 senilai
Iniyandit senilai Rp626.374,00 belum dipertanggungjawabkan atau disetor ke kas
daerah.
t. Distrik Kawagit
Pada TA 2013 Distrik Kawagit menganggarkan belanja senilai
Kawagit diketahui realisasi belanja senilai Rp627.500.000,00 sehingga sisa kas
TA 2013 senilai Rp243.900.000,00.
Kawagit per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran BRI
Nomor 3809-01-0009577-53-0senilai Rp2.894.551,00.
Bendahara Pengeluaran Distrik Kawagit atas sisa kas TA 2013 senilai
Rp243.900.000,00 dan Rp2.894.551,00 yang terdapat di dalam rekening koran.
Bendahara Pengeluaran Distrik Kawagit senilai Rp246.794.551,00 belum
u. Distrik Ninati
Pada TA 2013 Distrik Ninati menganggarkan belanja senilai Rp841.400.000,00.
Rp831.192.500,00. Sesuai SPJ Fungsional Bendahara Pengeluaran Distrik Ninati
senilai Rp0,00.
Ninati per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran BRI
Nomor 3809-01-011073-53-0 senilai Rp282.096,00.
Bendahara Pengeluaran Distrik Ninati atas sisa kas TA 2013 senilai

Ninati senilai Rp282.096,00 belum dipertanggungjawabkan atau disetor ke kas
daerah.
v. Distrik Sesnukt
Pada TA 2013 Distrik Sesnukt menganggarkan belanja senilai Rp845.600.000,00.
Sesnukt diketahui realisasi belanja senilai Rp838.267.475,00 sehingga sisa kas
TA 2013 senilai Rp5.323.500,00.
Sesnukt per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran BRI
Nomor 3809-01-000451-30-5 senilai Rp129.735,00.
Bendahara Pengeluaran Distrik Sesnukt atas sisa kas TA 2013 senilai
Rp5.323.500,00 dan Rp129.735,00 yang terdapat di dalam rekening koran.
Bendahara Pengeluaran Distrik Sesnukt senilai Rp5.453.235,00 belum
w. Distrik Ujungkia
Pada TA 2013 Distrik Ujungkia menganggarkan belanja senilai
Ujungkia diketahui realisasi belanja senilai Rp421.000.000,00 sehingga sisa kas
TA 2013 senilai Rp18.000.000,00.
Ujungkia per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran BRI
Nomor 3809-01-001071-50-6 senilai Rp1.479.030,00.
Bendahara Pengeluaran Distrik Ujungkia atas sisa kas TA 2013 senilai
Rp18.000.000,00 dan Rp1.479.030,00 yang terdapat di dalam rekening koran.
Bendahara Pengeluaran Distrik Ujungkia senilai Rp19.479.030,00 belum
x. Distrik Kombai
Pada TA 2013 Distrik Kombai menganggarkan belanja senilai
Ninati diketahui realisasi belanja senilai Rp849.800.000,00 sehingga sisa kas TA
2013 senilai Rp0,00.
Kombai per 31 Desember 2013 diketahui bahwa saldo pada rekening koran BRI
Nomor 3809-01-001706-50-9 senilai Rp124.693,00.

Bendahara Pengeluaran Distrik Kombai atas sisa kas TA 2013 senilai
Kombai senilai Rp124.693,00 belum dipertanggungjawabkan atau disetor ke kas
daerah.
Sehingga Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2013 yang belum
dipertanggungjawabkan senilai Rp1.266.214.750,00 dan yang belum disetor senilai
Rp229.293.000,00. Secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 1.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah:
a. Pasal 132 ayat 1, yang menyebutkan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban
APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah;
b. Pasal 220, yang menyebutkan bahwa bendahara pengeluaran secara
administratif wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang
persediaan/ganti uang persediaan/tambah uang persediaan kepada Kepala
SKPD melalui PPK-SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Kondisi tersebut mengakibatkan potensi kerugian daerah atas sisa kas TA

2013 yang belum dipertanggungjawabkan senilai Rp1.266.214.750,00 dan indikasi
kerugian daerah senilai Rp229.293.000,00.

a. Bendahara pengeluaran belum optimal dalam melaksanakan pengawasan dan
pengendalian atas pengelolaan anggaran pada satuan kerjanya, tidak tertib dalam
mempertanggungjawabkan setiap pengeluaran dana ; dan
b. Kepala SKPD terkait belum optimal dalam melaksanakan pengawasan dan
pengendalian atas pengelolaan anggaran pada satuan kerjanya.
Atas permasalahan tersebut, sampai dengan tanggal 24 Oktober 2014

Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum memberikan tanggapan.

kepada:
a. Para Kepala SKPD dan Bendahara Pengeluaran terkait untuk segera
mempertanggungjawabkan sisa kas TA 2013 senilai Rp1.266.214.750,00. Jika
tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam jangka waktu 60 hari sejak laporan
hasil pemeriksaan diterima DPRD harus disetor ke kas daerah;
b. Para Kepala SKPD dan Bendahara Pengeluaran terkait untuk segera menyetorkan
sisa kas TA 2013 senilai Rp229.293.000,00 ke kas daerah; dan
c. Inspektur Kabupaten Boven Digoel untuk memantau pelaksanaan
pertanggungjawaban sisa kas TA 2013 baik yang disetor ke kas daerah maupun

yang dipertanggungjawabkan serta melaporkan ke BPK disertai dengan bukti
setor atau bukti pengesahan pertanggungjawaban.
2. Aset Lain-Lain Senilai Rp15.093.442.220,00 Berupa Saldo Kas di Bendahara

Pengeluaran TA 2008, 2009, 2010 dan TA 2011 Belum Dipertanggungjawabkan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menyajikan saldo Aset Lain-Lain pada
Neraca per 31 Desember 2013 (Unaudited) senilai Rp25.100.695.069,00 yang
diantaranya berupa saldo Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2008, 2009, 2010, dan
TA 2011 yang belum dipertanggungjawabkan senilai Rp15.093.442.220,00 dengan
Tabel 1 Rincian Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2008, 2009, 2010 dan 2011
No Uraian SKPD Nilai (Rp)

1 UUDP TA 2008 DinasPendidikan 470.469.000,00
Sekretariat Daerah 634.195.422,00
Sekretariat DPRD 1.186.378.353,00
Bagian Tata Pemerintahan 164.100.000,00
Badan Kepegawaian Daerah 423.329.000,00
2 UUDP TA 2009 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral 75.000.000,00
Dinas Perhubungan 30.000.000,00
3 UUDP TA 2010 Sekretariat Daerah 844.000.000,00
Badan Kepegawaian Daerah 3.177.592.665,00
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan 30.750.000,00
Perlindungan Masyarakat
4 UUDP TA 2011 Sekretariat Daerah 8.057.627.780,00
Jumlah 15.093.442.220,00
Dalam LHP BPK RI atas LKPD Boven Digoel TA 2012 No.

45C/LHP/XIX.JYP/10/2013 tanggal 1 Oktober 2013 atas permasalahan tersebut BPK
RI telah memberikan rekomendasi agar Bendahara Pengeluaran TA 2008, 2009,
2010,dan TA 2011 mempertanggungjawabkan sisa kas tersebut dan jika tidak dapat
dipertanggungjawabkan agar disetor ke kas daerah.
Selama TA 2013 belum ada SKPD yang menindaklanjuti rekomendasi atas
temuan tersebut.
Dengan demikian saldo Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2008, 2009, 2010,
dan TA 2011 yang masih harus dipertanggungjawabkan oleh Bendahara SKPD
sampai dengan 31 Desember 2013 adalah senilai Rp15.093.442.220,00.
13 Tahun 2006 sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah:
a. Pasal 132 ayat 1, yang menyebutkan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban
APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah.

b. Pasal 132 ayat 3, yang menyebutkan bahwa pengeluaran kas yang mengakibatkan
beban APBD tidak dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan daerah tentang
APBD ditetapkan dan ditempatkan dalam lembaran daerah.
c. Pasal 220, yang menyebutkan bahwa bendahara pengeluaran secara administratif
wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang persediaan/ganti uang
persediaan/tambah uang persediaan kepada Kepala SKPD melalui PPK-SKPD
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Kondisi tersebut mengakibatkan potensi kerugian keuangan daerah senilai

Rp15.093.442.220,00.

a. Bendahara Pengeluaran SKPD TA 2008, 2009, 2010 dan 2011 tidak
menindaklanjuti rekomendasi BPK RI dalam LHP atas LKPD Boven Digoel TA
2012;
b. Inspektorat Kabupaten Boven Digoel sebagai koordinator pelaksanaan tindak
lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK tidak optimal dalam melaksanakan
tugasnya; dan
c. Bupati Boven Digoel belum optimal mengupayakan penyelesaian saldo Kas di
Bendahara Pengeluaran.
Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKAD menyatakan akan berkonsultasi

dengan Bupati agar Inspektorat lebih serius dalam menindaklanjuti rekomendasi atas
saldo kas di bendahara pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan.
BPK merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar menyelesaikan

pertanggungjawaban saldo Kas di Bendahara Pengeluaran TA. 2008 s.d. 2011 dengan
melimpahkan penyelesaiannya kepada Majelis TP/TGR.
3. Pemotongan Pajak Penghasilan Atas Jasa Giro Tidak Sesuai Ketentuan

Pemerintah Kabupaten Boven Digoel melakukan penyimpanan kas daerah
dalam rekening giro pada dua bank. Rekening kas daerah tersebut yaitu.
Tabel 2 Rekening Kas Daerah Kabupaten Boven Digoel
(dalam rupiah)
Saldo per
31-12-2013
Kas Umum Daerah Kab.
1. BRI Cab. Merauke 0352-01-000245-30-2 11.827.012.193,77
Boven Digoel
Dana Bantuan Bencana
2. BRI Cab. Merauke 0352-01-000418-30-3 12.591.503,00
Alam
Penam. Set. SKPD atas

3. BRI Cab. Merauke 0352-01-001049-30-1 5.140.288.246,24
Temuan BPK
Tunjangan Beras Kab.

4. BRI Cab. Merauke 0352-01-000259-30-1 1.791.305.607,00
Boven Digoel

Saldo per
31-12-2013
BPD Papua Cab. Tanah Kas Umum Daerah Kab.
5. 403-21.10.06.00008-9 15.149.186.893,00
Merah Boven Digoel
BPD Papua Cab. Tanah Bendahara Umum Daerah
6. 403-21.10.06.00034-1 0,00
Merah Kab. Boven DIgoel
Jumlah 4.580.860.000 33.920.384.443,01
Pemeriksaan terhadap enam rekening diatas diketahui dua rekening kas

daerah dikenakan pajak atas jasa giro yang diterima Pemerintah Daerah selama tahun
2013 dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3 Rincian Potongan Pajak yang Dikenakan atas Rekening Kas
Daerah selama Tahun 2013
(dalam Rupiah)
BRI Cab. Merauke BRI Cab. Merauke
No Nama Bank Nomor Rekening Nomor Rekening
0352-01-000418-30-3 0352-01-001049-30-1
1. Januari 1.097,00 1.678.815,00
2. Februari 1.094,00 1.682.066,00
3. Maret 986,00 1.521.845,00
4. April 1.090,00 1.686.958,00
5. Mei 1.052,00 1.634.967,00
6. Juni 1.085,00 1.693.150,00
7. Juli 1.048,00 1.642.282,00
8. Agustus 1.081,00 1.701.058,00
9. September 1.079,00 1.703.359,00
10. Oktober 1.041,00 1.650.642,00
11. November 1.074,00 1.708.486,00
12. Desember 1.037,00 1.681.564,00
Jumlah 12.764,00 19.985.192,00
Berdasarkan tabel diatas, diketahui pemotongan pajak yang dikenakan atas

dua rekening Kas Daerah pada Bank BRI selama 2013 masing-masing sebesar
Rp12.764,00 dan Rp19.985.192,00.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun

2000 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang
Pajak Penghasilan pada Penjelasan Pasal 2 ayat (1) huruf b “Unit tertentu dari badan
pemerintah yang memenuhi kriteria berikut tidak termasuk sebagai Subjek Pajak”,
yaitu:
a. Dibentuk berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku;
b. Dibiayai dengan dana yang bersumber dari APBN atau APBD;
c. Penerimaan lembaga tersebut dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau
Daerah.

Kondisi tersebut mengakibatkan kekurangan pendapatan jasa giro Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel senilai Rp19.997.956,00 (Rp12.764,00 +
Rp19.985.192,00).
Kondisi tersebut disebabkan oleh BUD/Kuasa BUD tidak optimal dalam

pengawasan atas penerimaan jasa giro dan tidak berkoordinasi dengan pihak Bank
Pemegang Kas Daerah atas pemotongan pajak atas jasa giro yang tidak sesuai
ketentuan.
Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKAD menyatakan bahwa BUD dan

Kuasa BUD secara tertulis akan meminta kepada Bank Pemegang Kas Daerah untuk
dapat menertibkan pemotongan pajak penghasilan atas jasa giro pada Rekening Kas
Daerah dan Rekening Giro SKPD sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Sekretaris Daerah dan Kepala BPKAD selaku BUD untuk melakukan koordinasi
dengan Bank Pemegang Kas Daerah tentang pemotongan pajak atas jasa giro yang
tidak sesuai ketentuan dalam rangka restitusi potongan Pajak Penghasilan tersebut
serta meningkatkan pengawasan atas penerimaan jasa giro.
4. Pengeluaran Belanja TA 2013 Senilai Rp3.774.777.500,00 Digunakan untuk

Membiayai Pengeluaran Belanja TA 2012
Pada TA 2013 Dinas Kesejahteraan Sosial dan Permukiman Masyarakat
Terasing Kabupaten Boven Digoel menganggarkan belanja modal senilai
Rp25.661.827.200,00 dan telah terealisasi senilai Rp21.455.372.500,00.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap register SP2D dan bukti-bukti
pertanggungjawaban belanja TA 2013 diketahui terdapat pengeluaran yang
digunakan untuk membiayai kegiatan TA 2012 dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 4 Rincian Belanja TA 2013 untuk membiayai Kegiatan TA 2012
No & Tanggal Nilai Kontrak Nilai SP2D

No Uraian Pelaksana No & Tanggal SP2D
Kontrak (Rp) (Rp)
1 Pengadaan Rumah PT PMU 465/028/DS/2012 13.193.500.000,00 00360/SP2D/LS/1.13.01/B02/ 1.979.025.000,00
CBS (Tanah Merah) tgl 10 April 2012 II/2013 tanggal 3 Mei 2013
00366/SP2D/LS/1.13.01/B02/ 659.675.000,00
II/2013 tanggal 3 Mei 2013
2 Pengadaan Rumah PT PMU 465/031/DS/2012 4.739.400.000,00 00361/SP2D/LS/1.13.01/B02/ 533.182500,00

CBS (Distrik Kouh) tgl 10 April 2012 II/2013 tanggal 3 Mei 2013
00365/SP2D/LS/1.13.01/B02/ 236.970.000,00
II/2013 tanggal 3 Mei 2013
4 Pengawasan CV SBS 465/44.a/DS/2012 403.560.000,00 00496/SP2D/LS/1.13.01/B02/ 282.492.000,00

Pembangunan Rumah tgl 30 April 2012 II/2013 tanggal 30 Mei 2013
CBS (Distrik Merah)
5 Pengawasan CV SBS 465/44.b/DS/2012 199.190.000,00 00498/SP2D/LS/1.13.01/B02/ 83.433.000,00

Pembangunan Rumah tgl 30 April 2012 II/2013 tanggal 30 Mei 2013
CBS (Distrik Kouh)
Jumlah 18.535.650.000,00 3.774.777.500,00

Berdasarkan tabel diatas, diketahui jumlah belanja TA 2013 yang digunakan
untuk membiayai kegiatan TA 2012 pada Dinas Kesejahteraan Sosial dan
Permukiman Masyarakat Terasing adalah sebesar Rp3.774.777.500,00. Pembayaran
tersebut merupakan pembayaran atas pelaksanaan sisa pekerjaan TA 2012 yang
dilaksanakan pada TA 2013, yaitu pekerjaan fisik dan pekerjaan pengawasan.
Awal mula program pembangunan rumah CBS oleh Dinas Kesejahteraan

Sosial dan PMT dilakukan berdasarkan kontrak tahun jamak nomor 648/10/MC/2007
tanggal 1 September 2007 dengan pelaksana pekerjaan PT PMU. Jangka waktu
kontrak tahun jamak adalah untuk tahun 2007 s.d 2009. Setelah jangka waktu kontrak
berakhir tidak ditemukan dokumen yang menyatakan bahwa perikatan tersebut
diperpanjang. Berdasarkan jangka waktu tersebut, pelaksanaan sisa pekerjaan TA
2012 yang dilaksanakan pada TA 2013 bukan termasuk dalam klasifikasi kontrak
tahun jamak.
Berdasarkan keterangan Dinas Kesejahteraan Sosial dan PMT, sisa pekerjaan

TA 2012 yang dilaksanakan pada TA 2013 adalah berdasarkan kegiatan luncuran
yang terdapat dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Luncuran (DPAL) TA 2013.
Namun sampai pemeriksaan berakhir tanggal 15 Oktober 2014, Dinas Kesejahteraan
Sosial dan PMT belum menyampaikan dokumen tersebut sehingga tim BPK tidak
dapat meyakini sisa pekerjaan TA 2012 yang dilaksanakan pada TA 2013 adalah
berdasarkan DPAL.
Hasil pemeriksaan dokumen pembayaran menunjukkan bahwa pekerjaan

fisik dan pekerjaan pengawasan TA 2012 yang dilaksanakan kembali pada TA 2013
dilakukan oleh pelaksana yang sama, tanpa proses pemilihan ulang penyedia
barang/jasa pemerintah. Pelaksanaan pekerjaan tersebut dilakukan berdasarkan
kesepakatan lisan antara Dinas Kesejahteraan Sosial dan PMT dan pelaksana fisik
dan pelaksana pengawas pekerjaan.

a. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 yang terakhir diubah dengan
Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pasal
21 yang menyatakan bahwa APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan
daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaran terhitung mulai tanggal 1 Januari
sampai dengan tanggal 31 Desember;
b. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70
Tahun 2012
1) Pasal 13 yang menyatakan bahwa PPK dilarang mengadakan ikatan
perjanjian atau menandatangani Kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa
apabila belum tersedia anggaran atau tidak cukup tersedia anggaran yang
dapat mengakibatkan dilampauinya batas anggaran yang tersedia untuk
kegiatan yang dibiayai dari APBN/APBD;

2) Pasal 37 ayat (1) yang menyatakan bahwa Pengadaan pekerjaan yang tidak
kompleks dan bernilai paling tinggi Rp5.000.000.000,00 (lima milyar
rupiah) dapat dilakukan dengan:
a) Pelelangan Sederhana untuk Pengadaan Barang/Jasa Lainnya; atau
b) Pemilihan Langsung untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi.
3) Pasal 93 ayat (1) menyatakan bahwa PPK dapat memutuskan Kontrak secara
sepihak apabila huruf (a) menyatakan bahwaKebutuhan barang/jasa tidak
dapat ditunda melebihi batas berakhirnya kontrak;
a) berdasarkan penelitian PPK, Penyedia Barang/Jasa tidak akan mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;
b) setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan
50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;
Kondisi tersebut mengakibatkan belanja tahun anggaran sebelumnya senilai

Rp3.774.777.500,00 membebani APBD TA 2013 dan hasil kegiatan tidak dapat
segera dimanfaatkan.
Kondisi tersebut disebabkan Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan

Permukiman Masyarakat Terasing selaku Pengguna Anggaran tidak cermat dalam
melakukan perencanaan anggaran dan pengawasan pelaksanaan kegiatan.
Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan PMT

menyatakan bahwa anggaran pembangunan CBS merupakan dana luncuran
berdasarkan addendum dan tidak dibebankan di TA 2013.

kepada Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan PMT untuk melaksanakan pengadaan
berdasarkan ketentuan yang berlaku atas pengadaan barang/jasa pemerintah serta
meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan.
5. Kelebihan Pembayaran Belanja Penunjang Operasional Kepala Daerah/Wakil

Kepala Daerah senilai Rp337.878.300,00
Pada Tahun Anggaran 2013 Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
menganggarkan Belanja Penunjang Operasional KDH/WKDH senilai
Rp637.904.475,00 dan telah direalisasikan senilai Rp637.878.300,00 pada Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Pembayaran belanja penunjang Operasional KDH/WKDH dibayarkan
dengan SP2D sebagai berikut.

Tabel 5 SP2D Belanja Penunjang Operasional KDH/WKDH
No. NO SP2D TGL SP2D URAIAN Nilai (Rp)
00240/SP2D/LS/1.20.02
1. 19/04/2013 Penunjang Operasional 318.952.200,00
/B02/II/2013
00778/SP2D/LS/1.20.02 Belanja Penunjang

2. 01/07/2013 159.476.100,00
/B02/III/2013 Operasional KDH/WKDH
01773/SP2D/LS/1.20.02 Penunjang Operasional

3. 10/10/2013 150.000.000,00
/B02/IV/2013 KDH/WKDH
03256/SP2D/LS/1.20.02
4. 23/12/2013 Penunjang Operasional 9.450.000,00
/B02/IV/2013
Jumlah 637.878.300,00
Pemeriksaan atas bukti-bukti pertanggungjawaban berupa kuitansi tanda

terima uang yang ditandatangani oleh Wakil Bupati diketahui bahwa Belanja
Penunjang Operasional Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dibayarkan secara tunai
kepada Wakil Bupati melalui Bendahara Pengeluaran Pembantu KDH/WKDH
setelah adanya disposisi dari Wakil Bupati untuk mencairkan dana tersebut. Realisasi
pembayaran dilaksanakan dalam 13 (tiga belas) kali pencairan, yaitu:
Tabel 6 Rincian Pemakaian Belanja Penunjang Operasional KDH/WKDH
Jumlah Pembayaran
Tanggal Kwitansi Keterangan
(Rp)
19/04/2013 Biaya Penunjang Operasional Wakil Kepala Daerah 50.000.000,00
Jumlah 637.905.000,00
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap APBD Perubahan Kabupaten Boven

Digoel TA 2013 diketahui bahwa realisasi tahun sebelumnya Pendapatan Asli Daerah
(PAD) senilai Rp24.925.550.113,00 dan besarnya biaya penunjang operasional
Kepala Daerah Kabupaten/Kota untuk PAD dengan nilai tersebut masuk dalam
klasifikasi Rp20.000.000.000,00 sampai dengan Rp50.000.000.000,00, yaitu paling
rendah senilai Rp300.000.000,00 dan paling tinggi sebesar 0,80%, sehingga terdapat
kelebihan pembayaran Biaya Penunjang Operasional senilai Rp337.878.300,00
(Rp637.878.300,00 – Rp300.000.000,00).

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 109
Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
Pasal 9 Ayat (2) huruf (c) yang menyatakan bahwa besarnya biaya penunjang
operasional Kepala Daerah Kabupaten/Kota, ditetapkan berdasarkan klasifikasi
Pendapatan Asli Daerah di atas Rp20.000.000.000,00 s.d. Rp50.000.000.000,00
paling rendah Rp300.000.000,00 dan paling tinggi sebesar 0,8% dari PAD.
Kondisi tersebut mengakibatkan adanya indikasi kerugian daerah senilai

Rp337.878.300,00.
Kondisi tersebut disebabkan kelalaian Tim Anggaran Pemerintah Daerah

(TAPD) dalam melakukan penganggaran Belanja Penunjang Operasional Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKAD menyatakan bahwa Bendahara

Pengeluaran KDH mencairkan Belanja Penunjang Operasional KDH sesuai dengan
anggaran yang ada dalam DPA, yang mana dalam penganggaran belanja dimaksud
terjadi salah perhitungan dan sudah tidak bisa dirasionalisasi mengingat Perubahan
APBD TA 2013 ditetapkan bulan Desember.
BPK merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar:

a. Menginstruksikan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk
menganggarkan Belanja Penunjang Operasional KDH/WKDH sesuai ketentuan;
b. Menetapkan Belanja Penunjang Operasional KDH/WKDH sesuai klasifikasi
PAD; dan
c. Mengembalikan kelebihan pembayaran Belanja Penunjang Operasional
KDH/WKDH senilai Rp337.878.300,00 ke kas daerah.
6. Kelebihan Pembayaran atas Belanja BBM Solar pada Dinas Pertambangan dan
Energi Senilai Rp7.425.000,00
Pada TA 2013 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Boven Digoel
menganggarkan belanja bahan habis pakai senilai Rp3.013.806.625,00 dan telah
direalisasikan senilai Rp2.995.551.885,00 (99,39%).
Dari realisasi belanja bahan tersebut, diantaranya digunakan untuk
membiayai Pekerjaan Pengadaan BBM PLTD Asiki di Asiki Distrik Jair sesuai
kontrak nomor 050/17/PPK-P.BBM/DISTAMBEN/IV/2013, tanggal 08 April 2013
senilai Rp 944.130.000,00, dengan rekanan pelaksana CV PK. Adapun jangka waktu
kontrak selama 334 hari kalender dan harus sudah selesai tanggal 30 November 2013.
Pengadaan tersebut telah dibayar lunas dengan SP2D No.
02019/SP2D/LS/2.03.01/B03/IV/2013 tanggal 30 Oktober 2013 senilai
Rp566.478.000,00 untuk pembayaran prestasi 60%, dan SP2D No.
02484/SP2D/LS/2.03.01/B03/IV/2013 tanggal 05 Desember 2013 senilai
Rp377.652.000,00 untuk pembayaran prestasi 100%.

Dari hasil pemeriksaan dokumen bersama Bendahara Barang dan PPTK,
diketahui bahwa terdapat kesalahan perhitungan aritmatik dengan rincian sebagai
berikut.
Tabel 7 Kesalahan Perhitungan Aritmatik
Bukti Kuitansi dan Invoice tanggal Rekap dokumen

Pembelian BBM Selisih (Rp)
26 September 2013 tagihan (Rp)
Pembelian bulan September

Harga Unit Price per liter 10.230,00 11.715,00
Volume pembelian (liter) 5.000 5.000
Jumlah Belanja BBM 51.150.000,00 58.575.000,00 7.425.000,00
Jumlah Lebih Bayar 7.425.000,00
Berdasarkan tabel diatas, diketahui kesalahan (kelebihan) perhitungan

aritmatik pembelian BBM Solar Dinas Pertambangan dan Energi sehingga terjadi
lebih bayar senilai Rp7.425.000,00.

a. Surat Perjanjian No. 050/17/PPK-P.BBM ASIKI/DISTAMBEN/IV/2013 tanggal
8 April 2013 pada pasal 5.a. poin 4 menyatakan bahwa PPK mempunyai
kewajiban untuk membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam
kontrak yang telah ditetapkan kepada penyedia;
b. Pada pasal 5.b. poin 1 menyatakan bahwa penyedia mempunyai hak menerima
pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam kontrak;
c. Pada pasal 5.b. poin 5 menyatakan bahwa penyedia mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat, dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun
sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian, dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam kontrak.
Kondisi tersebut mengakibatkan adanya kelebihan pembayaran senilai

Rp7.425.000,00.
Kondisi tersebut disebabkan oleh bendahara barang dan PPTK tidak cermat
dalam melaksanakan perhitungan tugasnya.
Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi

menyatakan bahwa kelebihan pembayaran BBM tersebut akan dikembalikan dan
disetor ke Kas Daerah.

kepada Kepala Dinas Pertambangan dan Energi bersama PPTK terkait untuk teliti

dalam mengajukan administrasi pembayaran dan mengembalikan kelebihan
pembayaran Belanja BBM senilai Rp7.425.000,00 ke kas daerah.
7. Pengelolaan Dana Jamkespa pada RSUD Boven Digoel Tidak Melalui

Mekanisme APBD
Jamkespa merupakan salah satu program pemerintah dalam hal penjaminan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Di Kabupaten Boven
Digoel fasilitas Jamkespa dapat dinikmati masyarakat miskin dan tidak mampu di
RSUD Boven Digoel.
Pada TA 2013 Kementerian Kesehatan telah mentransfer dana Jamkespa ke
RSUD Boven Digoel senilai Rp1.499.995.000,00 dalam tiga tahap, yaitu pada bulan
Juli senilai Rp500.000.000,00, bulan Oktober senilai Rp499.995.000,00, dan bulan
Desember senilai Rp500.000.000,00. Dana tersebut diterima dan disimpan pada
rekening penampung dana Jamkespa pada Bank Papua Cabang Tanah Merah dengan
Nomor rekening 403 21.10.03.00001-7 atas nama Dana Jamkespa RSUD BVD.
Mekanisme pencairan dana Jamkespa di RSUD Boven Digoel dengan cara
pengajuan klaim pasien peserta Jamkespa dari tiap unit di RSUD Boven Digoel ke
Tim Pengelola Jamkespa RSUD Boven Digoel. Klaim pasien Jamkespa tersebut
diverifikasi oleh Verifikator Intern dari RSUD Boven Digoel. Setelah klaim disetujui
dan disahkan oleh Verifikator Intern, Bendahara RSUD dapat mencairkan dana dari
rekening penampung Jamkespa senilai jumlah yang telah disahkan oleh Verifikator
Intern. Total klaim dana Jamkespa RSUD Boven Digoel untuk TA 2013 berdasarkan
laporan penerimaan klaim dana Jamkespa senilai Rp1.499.886.865,00.
Rincian rekening koran dana Jamkespa TA 2013 adalah sebagai berikut.
Tabel 8 Rincian Transaksi Rekening Koran Jamkespa TA 2013
No Tanggal Uraian Mutasi Debet Mutasi Kredit Saldo Akhir
(Rp) (Rp) (Rp)
1 01/01/2013 Saldo awal 17.536,00
2 18/07/2013 Dana Jamkespa 500.000.000,00 500.017.536,00
3 22/07/2013 Penarikan 500.000.000,00 17.536,00
4 31/07/2013 Jasa 41.096,00 58.632,00
Pajak 8.220,00 50.412,00
5 15/08/2013 Bea Adm 30.000,00 20.412,00
6 22/10/2013 OTSUS-JMKSPA 499.995.000,00 500.015.412,00
Tahap II
7 23/10/2013 Penarikan 500.000.000,00 15.412,00
8 31/10/2013 Jasa 10.274,00 25.686,00
Pajak 2.055,00 23.631,00
9 03/12/2013 Dana Jamkespa 500.000.000,00 500.023.631,00
05/12/2013 Penarikan 500.023.631,00 0,00
10 31/12/2013 Jasa 20.548,00 20.548,00
Pajak 4.110,00 16.438,00
Berdasarkan tabel di atas, diketahui terdapat mutasi debet dan mutasi kredit
rekening koran Dana Jamkespa TA 2013 dengan saldo akhir senilai Rp16.438,00
yang masih berada dalam rekening koran Dana Jamkespa pada Bank Papua per 31
Desember 2013 dan tidak disajikan dalam LK RSUD Boven Digoel.

a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
1) Pasal 17 ayat (1) yang menyatakan bahwa semua penerimaan dan
pengeluaran daerah baik bentuk uang, barang dan/atau jasa dianggarkan
dalam APBD;
2) Pasal 17 ayat (3) yang menyatakan bahwa seluruh pendapatan daerah, belanja
daerah, dan pembiayaan daerah dianggarkan secara bruto dalam APBD.
3) Pasal 59 ayat 1. Yang menyatakan bahwa Penerimaan SKPD yang
merupakan penerimaan daerah tidak dapat dipergunakan langsung untuk
pengeluaran.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yang terakhir diubah
dengan Permendagri 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah Pasal 122 ayat 3 yang menyatakan bahwa penerimaan SKPD dilarang
digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh
peraturan perundang-undangan.

a. Realisasi pendapatan dan belanja senilai Rp1.499.995.000,00 kurang saji dalam
LKPD Kabupaten Boven Digoel tahun 2013.
b. Adanya bagian dari Kas Daerah yang tidak disajikan dalam Laporan Keuangan
Pemkab Boven Digoel TA 2013 senilai Rp16.438,00.

a. Direktur RSUD Boven Digoel tidak melaporkan penerimaan dan pengeluaran
Dana Jamkespa kepada Dinas Kesehatan dan Kepala BPKAD sebagai
pendapatan dan belanja daerah.
b. Bagian Keuangan Dinas Kesehatan tidak menyajikan penerimaan dan
pengeluaran Dana Jamkespa yang digunakan oleh RSUD Boven Digoel termasuk
sisa dana dalam LK Dinas Kesehatan.
Atas permasalahan tersebut, Direktur RSUD menyatakan bahwa dana

jamkespa tersebut bersumber dari Dinas Kesehatan Provinsi dan secara kelembagaan
RSUD Boven Digoel masih menjadi unit kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boven
Digoel. Sisa kas senilai Rp16.438,00 telah disetor ke Kas Daerah tanggal 31 Oktober
2014. Untuk tahun mendatang, kami akan memperhatikan PP No 58 Tahun 2005 dan
semua dana yang kami terima akan dilaporkan ke Kas Daerah.

kepada Direktur RSUD Boven Digoel untuk melaporkan penerimaan dan
pengeluaran Dana Jamkespa termasuk sisa dana Jamkespa di dalam LK Dinas
Kesehatan.

8. Pekerjaan Jasa Konsultasi Penilai Barang dan Aset/Appraisal Senilai
Rp3.995.000.000,00 Belum Dipertanggungjawabkan dan Belum Dimanfaatkan
Pada TA 2013 Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menganggarkan Belanja
Barang senilai Rp246.627.270.482,00 dan terealisasi senilai Rp225.075.226.867,00
atau 91,26%. Dari realisasi belanja barang tersebut, diantaranya digunakan untuk
Belanja Jasa Konsultan yaitu Kegiatan Revaluasi/Appraisal Aset/Barang Daerah.
Pengadaan jasa konsultan penilai barang dan aset/appraisal tersebut
dilaksanakan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) AKR dan Rekan berdasarkan
Surat Perjanjian No. 900/10/SPK/BPKAD/2013 tanggal 23 September 2013 dengan
nilai kontrak senilai Rp3.995.000.000,00 dengan rincian biaya sebagai berikut.
Tabel 9 Rincian Biaya Langsung Personil dan Non Personil
No Uraian Jumlah (Rp)
1 Biaya Langsung Personil
a. Biaya Tenaga Ahli 792.000.000,00
b. Biaya Tenaga Pendukung 936.000.000,00
2 Biaya Langsung Non Personil
a. Biaya Kantor
- Biaya Kantor dan Komunikasi 31.500.000,00
- Biaya Sewa Peralatan dan Mesin 139.500.000,00
- Biaya Transportasi & Akomodasi 1.688.500.000,00
- Biaya Bahan Habis Pakai 27.000.000,00
b. Biaya Makan & Minum Rapat
Koordinasi 3.810.000,00
c. Biaya Penggandaan Laporan 14.100.000,00
Jumlah 3.632.410.000,00
PPN 363.241.000,00
Jumlah 3.995.651.000,00
Pembulatan 3.995.000.000,00
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 90 hari kalender mulai tanggal

23 September s.d. 21 Desember 2013. Pekerjaan tersebut telah dibayar lunas dengan
SP2D sebagai berikut.
Tabel 10 Rincian Pembayaran Pengadaan Jasa Konsultan
No No SP2D Tanggal SP2D Nilai (Rp)

1 01843/SP2D/LS/1.20.05/B02/IV/2013 11 Oktober 2013 799.000.000,00
2 02366/SP2D/LS/1.20.05/B02/IV/2013 28 Nopember 2013 1.997.500.000,00
3 03030/SP2D/LS/1.20.05/B02/IV/2013 19 Desember 2013 1.198.500.000,00
3.995.000.000,00
Berdasarkan tabel diatas, diketahui jumlah pembayaran pengadaan jasa

konsultasi penilai barang dan aset/appraisal senilai Rp3.995.000.000,00. Rincian
pekerjaan penilaian asset/appraisal yang harus dilaksanakan dalam kontrak adalah
sebagai berikut.
a. Inventarisasi Aset
Melakukan inventaris terhadap aset bergerak dan tidak bergerak lainnya beserta
bagian-bagiannya yang dapat dinilai, diukur atau ditimbang sehingga dapat
dilakukan pengelompokan aset sesuai dengan jenis golongannya, yaitu:

1) Tanah,
2) Peralatan dan Mesin,
3) Gedung dan Bangunan,
4) Jalan, irigasi dan jaringan,
5) Aset tetap lainnya,
6) Konstruksi dalam pengerjaan.
b. Penilaian aset
1) Melakukan survey lapangan,
2) Pembuatan laporan penilaian untuk masing-masing satker/SKPD/unit/Sub
Unit.
c. Pekerjaan hanya sebatas pada aset/barang daerah yang dimiliki/dikuasai oleh
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel untuk tahun 2004 s.d. 2009.
Metode yang digunakan oleh KJPP dalam penilaian barang dan aset yang
dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Boven Digoel sebagai berikut:
a. Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach) adalah cara untuk mendapatkan
nilai yang wajar dari suatu harta tetap kurang lebih sama bila dibandingkan
dengan harga pasar dari sesuatu harta tetap yang sejenis yang akan terjual atau
sudah terjual. Pendekatan ini digunakan untuk menentukan Nilai Tanah, Alat-alat
Angkutan, Hewan dan Ternak.
b. Pendekatan Biaya (Cost Approach) adalah cara untuk mendapatkan nilai yang
wajar dari suatu harta tetap kurang lebih sama dengan biaya yang dibutuhkan
untuk memproduksi harta tetap tersebut dalam keadaan baru dikurangi dengan
penyusutan. Pendekatan ini digunakan untuk menentukan nilai jalan dan
jembatan, bangunan air, bangunan gedung, monument, alat-alat besar, alat-alat
bengkel, alat-alat pertanian, alat-alat kantor dan rumah tangga, alat-alat studio,
alat-alat kedokteran, alat-alat laboratorium, buku/perpustakaan, barang bercorak
kesenian/kebudayaan dan alat-alat persenjataan/keamanan.
Kegiatan tersebut menghasilkan Laporan Akhir yang meliputi ringkasan
penilaian rekapitulasi, rekapitulasi barang daerah, syarat-syarat pembatasan, penilaian
barang daerah lengkap serta foto-foto, denah, dan peta lokasi tanah dan gedung.
Maksud dan tujuan dari kegiatan appraisal tersebut adalah:
a. Melakukan penilaian terhadap aset Pemerintah Kabupaten Boven Digoel;
b. Memberikan kepastian aset dan nilainya dalam menyusun neraca daerah;
c. Menyediakan sarana untuk mendukung kegiatan penatausahaan barang daerah
milik Pemerintah Kabupaten Boven Digoel;
d. Menyediakan kemudahan, kecepatan dan keakuratan pengambilan keputusan
yang terkait dengan barang daerah Pemerintah Kabupaten Boven Digoel;
e. Melengkapi hasil inventarisasi dan penilaian aset untuk aset Tahun 2010 dan
2011.
Dengan adanya pengadaan tersebut, diharapkan inventarisasi aset Kabupaten
Boven Digoel sejak tahun 2004 s.d. 2011 telah terinventarisasi semua.

Kepala Bidang Aset BPKAD menyatakan bahwa Laporan hasil penilaian
aset/appraisal belum digunakan untuk menyusun Laporan Aset TA 2013. Laporan
tersebut baru akan direncanakan dipakai untuk penyusunan Laporan Aset TA 2014.
Dari hasil pemeriksaan atas dokumen pembayaran diketahui bahwa KJPP
AKR dan Rekan belum menyerahkan bukti pertanggungjawaban senilai
Rp3.995.000.000,00 atas kegiatan tersebut baik untuk biaya personil maupun biaya
non personil. Dokumen pembayaran yang diserahkan hanya berupa laporan hasil
akhir pelaksanaan penilaian asset/appraisal.

a. Peraturan Presiden RI No. 54 Tahun 2010 Lampiran IV-A tentang Tata Cara
Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha bagian A.3 poin
2.a.f yang menyatakan bahwa Biaya Langsung Personil didasarkan pada harga
pasar gaji dasar (basic salary) yang terjadi untuk setiap kualifikasi dan bidang
jasa konsultansi; dan poin 2.a.i) yang menyatakan bahwa Biaya Langsung Non
Personil yang dapat diganti adalah biaya yang sebenarnya dikeluarkan penyedia
untuk pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya (at cost), yang meliputi
antara lain biaya untuk pembelian ATK, sewa peralatan, biaya perjalanan, biaya
pengiriman dokumen, biaya pengurusan surat ijin, biaya komunikasi, biaya
pencetakan laporan, biaya penyelenggaraan seminar/workshop/lokakarya, dan
lain-lain.
Pemerintah Pasal 5 tentang prinsip-prinsip pengadaan yaitu prinsip efektif yang
menyatakan bahwa Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan
sasaran yang telah ditetapkan serta memberi manfaat yang sebesar-besarnya.
Kondisi tersebut mengakibatkan potensi kerugian negara senilai

Rp3.995.000.000,00 serta tujuan pengadaan jasa penilai aset/appraisal tidak tercapai.

a. Pelaksana pekerjaan tidak mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam
melaksanakan pekerjaan sehubungan belum menyerahkan bukti
pertanggungjawaban;
b. PPTK dan Bendahara Pengeluaran kurang optimal menjalankan tugasnya dengan
tidak meneliti bukti yang menjadi dasar pengeluaran beserta dokumen
pendukungnya.
Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKAD menyatakan bahwa dokumentasi

terhadap pekerjaan konsultasi penilaian barang dan aset/Appraisal ini,
pertanggungjawabannya akan dimintakan kepada pihak ketiga yang melaksanakan
pekerjaan untuk mengklarifikasi kepada Tim Pemeriksa sesuai dengan kontrak yang
ada.

kepada Kepala BPKAD:
a. Untuk meminta pertanggungjawaban dari KJPP AKR dan Rekan senilai
Rp3.995.000.000,00 dan apabila tidak menyerahkan bukti pertanggungjawaban
selambat-lambatnya dalam waktu 60 hari sejak laporan hasil pemeriksaan
diterima DPRD maka harus disetorkan ke Kas Daerah;
b. Bersama PPTK dan Bendahara Pengeluaran untuk meneliti bukti yang menjadi
dasar pengeluaran beserta dokumen pendukungnya secara cermat sebelum
merealisasi pembayaran.
9. Kelebihan Pembayaran Atas Pengadaan Obat-obatan dan Perbekalan

Kesehatan pada Dinas Kesehatan Senilai Rp162.828.000,00 dan atas Pengadaan
tersebut Belum Dikenakan Denda Keterlambatan Senilai Rp78.804.550,00
Pada TA 2013 Dinas Kesehatan Kabupaten Boven Digoel menganggarkan

belanja bahan senilai Rp14.091.732.239,00 dan telah direalisasikan senilai
Rp13.270.484.135,00 (94,17%).
Dari realisasi belanja bahan tersebut, diantaranya digunakan untuk pengadaan
obat-obatan dan perbekalan kesehatan dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 11 Pengadaan Obat-obatan dan Perbekalan Kesehatan
Nilai Kontrak
No Uraian Rekanan No Kontrak Jangka waktu kontrak
(Rp)
1 Pengadaan Obat dan PT SBIJ 050/BO/14.E/DIN 573.093.000,00 150 hari (19 Juli s.d. 15
Perbekalan Kesehatan KES/2013 tanggal Desember 2013)
Paket A 19 Juli 2013
2 Pengadaan Obat- PT SBIJ 050/BO/14.F/DIN 1.002.998.000,00 120 hari (19 Juli s.d. 15
Obatan KES/2013 tanggal Desember 2013)
19 Juli 2013
1.576.091.000,00
Pengadaan tersebut telah dibayar lunas dengan SP2D No.

03216/SP2D/LS/1.02.01/B02/IV/2013 tanggal 23 Desember 2013 senilai
Rp573.093.000,00 untuk Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Paket A, serta
SP2D No. 03219/SP2D/LS/1.02.01/B02/IV/2013 tanggal 23 Desember 2013 senilai
Rp1.002.998.000,00 untuk Pengadaan Obat-obatan.
Dari hasil pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan fisik bersama Bendahara
Barang, diketahui bahwa terdapat beberapa obat yang sampai dengan tanggal 30
September 2014 tidak dikirim ke Dinas Kesehatan senilai Rp162.828.000,00 dengan
rincian untuk Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Paket A senilai
Rp31.659.000,00 dan untuk Pengadaan Obat-Obatan senilai Rp131.169.000,00
Selain itu, dari laporan penerimaan obat diketahui bahwa sampai dengan
tanggal 19 Juli 2014 masih terdapat pengiriman beberapa obat yang ada dalam
kontrak.

Atas keterlambatan penerimaan barang tersebut, belum dikenakan denda
keterlambatan maksimum senilai Rp28.654.650,00 (5% x Rp573.093.000,00) untuk
Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Paket A dan denda keterlambatan
maksimum senilai Rp50.149.900,00 (5% x Rp1.002.998.000,00) untuk Pengadaan
Obat-Obatan.

a. Surat Perjanjian No. 050/BO/14.E/DINKES/2013 tanggal 19 Juli 2013 pada pasal
5 huruf d poin 2) yang menyatakan bahwa denda adalah sanksi finansial yang
dikenakan kepada penyedia jasa karena terjadi cidera janji yang tercantum dalam
kontrak dengan demikian PPK dapat mengenakan denda keterlambatan, apabila
penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditetapkan
dalam perjanjian ini, maka penyedia harus membayar denda sebesar 10/00 (satu
perseribu) dari harga kontrak setiap hari keterlambatan, dengan maksimum 5%
(lima persen) dari harga kontrak, kecuali keadaan force majeure;
b. Surat Perjanjian No. 050/BO/14.F/DINKES/2013 tanggal 19 Juli 2013 pada pasal
5 huruf d poin 2) yang menyatakan bahwa denda adalah sanksi finansial yang
dikenakan kepada penyedia jasa karena terjadi cidera janji yang tercantum dalam
kontrak dengan demikian PPK dapat mengenakan denda keterlambatan, apabila
penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditetapkan
dalam perjanjian ini, maka penyedia harus membayar denda sebesar 10/00 (satu
perseribu) dari harga kontrak setiap hari keterlambatan, dengan maksimum 5%
(lima persen) dari harga kontrak, kecuali keadaan force majeure.
Kondisi tersebut mengakibatkan adanya kelebihan pembayaran senilai

Rp162.828.000,00 dan kekurangan penerimaan dari denda keterlambatan pekerjaan
yang belum dikenakan senilai Rp78.804.550,00.

a. Kepala Dinas Kesehatan yang tidak optimal dalam mengawasi pelaksanaan
pekerjaan;
b. PPTK dan Bendahara yang kurang optimal menjalankan tugasnya dengan tidak
meneliti bukti yang menjadi dasar pengeluaran beserta dokumen pendukungnya;
c. Penyedia barang/jasa tidak melaksanakan kewajiban sesuai dengan kontrak yang
dibuat.
Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan menyatakan bahwa

akan menginstruksikan kepada pihak ketiga untuk mengembalikan kelebihan
pembayaran beserta denda keterlambatan atas pekerjaan tersebut.

kepada:
a. Kepala Dinas Kesehatan bersama PPTK dan Bendahara untuk meneliti bukti
yang menjadi dasar pengeluaran beserta dokumen pendukungnya secara cermat
sebelum dilakukan pembayaran; dan
b. Kepala Dinas Kesehatan untuk mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran
senilai Rp162.828.000,00 dan menarik denda keterlambatan senilai
Rp78.804.550,00 dengan menyetorkan kembali ke kas daerah selambat-
lambatnya dalam waktu 60 hari sejak laporan hasil pemeriksaan diterima DPRD.
10. Mekanisme Penganggaran, Pelaksanaan, dan Pertanggungjawaban Belanja

Hibah Belum Memadai
Hibah TA 2013 senilai Rp14.393.000.000,00 dan telah direalisasikan senilai
Rp14.350.000.000,00 (99,70%). Dari jumlah yang terealisasi senilai
Rp14.350.000.000,00 telah disalurkan kepada penerima hibah senilai
Rp14.299.449.000,00 sedangkan sisanya senilai Rp50.551.000,00 telah disetorkan
kembali ke kas daerah pada tanggal 26 Maret 2014. Belanja Hibah tersebut diberikan
kepada badan/lembaga/organisasi swasta.
Mekanisme pelaksanaan hibah telah diatur dalam Peraturan Bupati Boven
Digoel Nomor 10 Tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan Bupati Nomor 1 Tahun
2012 tentang Tata Cara Penganggaran Pelaksanaan dan Penatausahaan,
Pertanggungjawaban, Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Bantuan Sosial dan
Hibah. Selain itu telah dibentuk Tim Penyusun Standarisasi Harga Satuan Penerima
Bantuan Sosial dan Hibah melalui Surat Keputusan Bupati Nomor 52 tahun 2013.
Tugas Tim Penyusun Standarisasi Harga Satuan Penerima Bantuan Sosial dan Hibah
adalah:
a. Melakukan inventarisasi terhadap permohonan yang masuk;
b. Meneliti dan menguji kelayakan penerima bantuan;
c. Mengusulkan standarisasi harga satuan penerima hibah dan bantuan sosial bagi
masing-masing pemohon sebagai acuan penetapan keputusan Bupati;
d. Mengusulkan rencana strategis untuk pelaksanaan hibah dan bantuan sosial pada
tahun berikutnya;
e. Membuat dan menyampaikan laporan atas pelaksanaan tugasnya secara lengkap
kepada Bupati.
Berdasarkan keterangan Ketua Tim Penyusun Standarisasi Harga Satuan
Penerima Bantuan Sosial dan Hibah diketahui bahwa untuk penerima bantuan hibah
TA 2013 dievaluasi dan ditetapkan langsung oleh Plt. Bupati. Selain itu penetapan
alokasi anggaran belanja hibah dalam APBD tidak berdasarkan evaluasi permohonan
hibah dan rincian penerima dan besaran hibah tidak dicantumkan dalam APBD.

Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen pelaksanaan belanja bantuan
hibah TA 2013 diperoleh hal-hal sebagai berikut:
a. Penerima hibah belum menyampaikan laporan penggunaan dana
Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) merupakan perjanjian antara pemberi
hibah dalam hal ini pemerintah daerah dengan penerima hibah. Dalam NPHD
terdapat pasal yang mewajibkan penerima hibah untuk menyampaikan laporan
pertanggungjawaban (LPJ) atas penggunaan dana hibah.
Dari hasil pemeriksaan atas dokumen pertanggungjawaban diketahui bahwa
masih terdapat dana hibah yang belum dipertanggungjawabkan penggunaannya
senilai Rp6.067.949.000,00 dengan rincian pada Lampiran 3.
b. Penganggaran Belanja Hibah kurang memadai
Realisasi dana hibah TA 2013 senilai Rp14.299.449.000,00 diantaranya senilai
Rp4.970.000.000,00 merupakan hibah kepada instansi vertikal dengan rincian
sebagai berikut.
Tabel 12 Rincian Belanja Hibah kepada Instansi Vertikal
No Instansi Vertikal NHPD Nilai Bantuan (Rp)

1 POLRI (nihil)/Pemkab-BD/Hibah/V/2013 tanggal 17 Mei 750.000.000,00
2013
2 KODIM - 750.000.000,00
3 TNI - 50.000.000,00
4 KODIM (nihil)/Pemkab-BD/Hibah/XII/2013 tanggal 400.000.000,00
Desember 2013
3 KPU 02/Pemkab-BD/Hibah/I/2013 tanggal 23 Januari 2.070.000.000,00
2013
4 Panitia Seleksi 24/Pemkab-BD/Hibah/VIII/2013 tanggal 28 350.000.000,00
KPU Agustus 2013
5 BPS 14/Pemkab-BD/Hibah/V/2013 tanggal 16 Mei 100.000.000,00
2013
6 Dinas Pariwisata 32/Pemkab-BD/Hibah/XI/2013 tanggal 8 500.000.000,00
dan Budaya Nopember 2013
4.970.000.000,00
Atas realisasi bantuan hibah kepada instansi vertikal tersebut di atas, Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel belum menyampaikan laporan kepada Menteri Dalam
Negeri dan Menteri Keuangan.
Selain itu, berdasarkan penelusuran terhadap realisasi belanja hibah TA 2013
diketahui terdapat pemberian bantuan dana kepada TP - PKK yang digunakan
untuk menunjang program kerja organisasi, untuk TA 2013 senilai
Rp500.000.000,00 dengan Surat Hibah No.14/Pemkab-BD/Hibah/V/2013 tanggal
21 Mei 2013. Berdasarkan tugas dan fungsi serta kegiatan dari PKK adalah
kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun anggaran, maka seharusnya
pembiayaan kegiatan dari PKK dianggarkan dalam program dan kegiatan pada
SKPD yang secara fungsional terkait dengan pemberdayaan dan kesejahteraan
keluarga, sehingga tidak membebani anggaran hibah maupun anggaran bantuan
sosial.

c. Belanja Hibah untuk RSUD Boven Digoel senilai Rp207.800.000,00 Tidak
Terealisasikan
Berdasarkan NPHD No. 28/Pemkab-BD/Hibah/X/2013 tanggal 11 Oktober 2013,
RSUD Boven Digoel mendapatkan Bantuan Hibah senilai Rp307.799.000,00.
Tujuan bantuan tersebut untuk menunjang operasional RSUD Boven Digoel
Tahun 2013. Dari hasil konfirmasi bantuan hibah kepada Direktur RSUD Boven
Digoel, diketahui bahwa bantuan tersebut pada awalnya digunakan untuk
pembelian obat dan bahan habis pakai untuk keperluan dokter spesialis bedah,
tetapi pembelian tersebut ternyata sudah dianggarkan dalam APBD-P TA 2013.
Atas bantuan hibah tersebut yang tidak digunakan sudah disetorkan ke Kas
Daerah tanggal 30 September 2014 senilai Rp207.800.000,00, sedangkan atas
sisa dana senilai Rp100.000.000,00 digunakan untuk pembayaran jasa dokter
anestesi serta pembelian persediaan obat.

a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 jo. Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah pada Pasal 133:
1) Ayat (1) yang menyebutkan bahwa pemberian subsidi, hibah, bantuan sosial,
dan bantuan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1), Pasal
42 ayat (1), Pasal 45 ayat (1), dan Pasal 47 ayat (1) dilaksanakan atas
persetujuan kepala daerah;
2) Ayat (2) yang menyebutkan bahwa Penerima subsidi, hibah, bantuan sosial,
dan bantuan keuangan bertanggung jawab atas penggunaan uang/barang
dan/atau jasa yang diterimanya dan wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban penggunaannya kepada kepala daerah.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah juncto Permendagri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan
atas Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 pada:
1) Pasal 16 Ayat (1), “Penerima hibah berupa uang menyampaikan laporan
penggunaan hibah kepada kepala daerah melalui PPKD dengan tembusan
SKPD terkait.”
2) Pasal 19:
a) Ayat (1), “Penerima hibah bertanggungjawab secara formal dan material
atas penggunaan hibah yang diterimanya.”
b) Ayat (2), “Pertanggungjawaban penerima hibah meliputi:
(1) Laporan penggunaan hibah oleh penerima hibah;
(2) Surat pernyataan tanggungjawab yang menyatakan bahwa hibah yang
diterima telah digunakan sesuai NPHD;

(3) Bukti-bukti pengeluaran yang lengkap dan sah sesuai peraturan
perundang-undangan bagi penerima hibah berupa uang atau salinan
bukti serah terima barang bagi penerima hibah berupa barang.”
c. Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2012, bab V angka 23, yang menyatakan “Untuk mendukung
terlaksananya tugas dan fungsi tim penggerak pemberdayaan dan kesejahteraan
keluarga (TP-PKK) provinsi/kabupaten/kota Pemerintah Daerah menganggarkan
program dan kegiatan pada SKPD yang secara fungsional terkait dengan
pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga”.

a. Terbukanya peluang penyalahgunaan belanja bantuan hibah baik dalam
penyaluran maupun dalam penggunaannya;
b. Terjadi potensi tumpang tindih anggaran antara hibah yang diberikan oleh
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel dengan anggaran pada instansi vertikal
penerima hibah.

a. Bupati Boven Digoel belum sepenuhnya mematuhi ketentuan tentang penyaluran
dan pertanggungjawaban bantuan hibah;
b. Kepala BPKAD selalu PPKD dan Bendahara Khusus Bantuan Keuangan tidak
meminta Laporan Penggunaan Dana (LPD) dari penerima hibah sesuai NPHD
secara intensif;
c. Para penerima bantuan hibah tidak memenuhi kewajibannya
mempertanggungjawabkan penggunaan bantuan tersebut; dan
d. Kepala BPKAD selaku PPKD belum sepenuhnya melakukan pengawasan dan
pengendalian atas pengelolaan belanja bantuan hibah.
Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKAD menyatakan bahwa terkait

dengan mekanisme penganggaran, memang belum dirinci daftar rencana penerima
bantuan hibah karena pada saat pembahasan RKA dan APBD oleh TAPD belum
masuk usulan dari penerima hibah. Sehingga pelaksanaan penganggaran didasarkan
pada pagu tahun sebelumnya. Selain itu terkait pertanggungjawaban, pemerintah
daerah selaku pemberi bantuan hibah sudah menyampaikan kepada penerima bantuan
untuk menyerahkan pertanggungjawaban yang dimaksud sesuai dengan surat
pernyataan yang ditandatangani penerima bantuan, tetapi sampai dengan adanya
pemeriksaan belum semua penerima bantuan memberikan laporan
pertanggungjawaban yang dimaksud. Indikasi ini menunjukkan bahwa penerima
bantuan tidak disiplin dalam menjalankan kewajibannya dalam menyampaikan
laporan pertanggungjawaban.

a. Mempedomani ketentuan yang berlaku atas mekanisme penganggaran,
pelaksanaan dan pertanggungjawaban belanja bantuan hibah;
Bantuan Keuangan untuk meminta Laporan Penggunaan Dana (LPD) dari
penerima hibah sesuai NPHD; dan
pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan belanja bantuan hibah.
11. Belanja Bantuan Sosial TA 2013 Senilai Rp16.582.905.000,00 Belum

Dipertanggungjawabkan
Bantuan Sosial senilai Rp66.633.567.538,00 dan telah terealisasi senilai
Rp66.602.700.000,00 (99,95%). Dari realisasi tersebut telah disalurkan kepada
penerima bansos senilai Rp66.590.760.000,00 sedangkan sisanya senilai
Rp11.940.000,00 telah disetorkan kembali ke kas daerah pada tahun 2013 dengan
Tabel 13 Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2013
Realisasi SP2D Tanggal Setor

No Uraian Penyaluran (Rp) Sisa (Rp)
(Rp) ke Kasda (Rp)
1 2 3 4 5=3-4 6
1. Bantuan Sosial 6.000.000.000,00 5.995.500.000,00 4.500.000,00 26 Maret 2014

kepada Organisasi
Sosial
Kemasyarakatan

kepada Anggota
Masyarakat

Bahan Natura

Bidang Pendidikan
Jumlah 66.602.700.000,00 66.590.760.000,00 11.940.000,00
Berdasarkan keterangan dari bendahara pengeluaran khusus BPKAD,

diketahui mekanisme pengeluaran dan pertanggungjawaban dana bantuan sosial
sebagai berikut.
a. Dana bantuan sosial diberikan melalui disposisi Wakil Bupati selaku pelaksana
tugas Bupati berdasarkan permohonan bantuan anggota masyarakat kepada
Kepala BPKAD untuk kemudian diteruskan kepada bendahara pengeluaran
khusus.
b. Berdasarkan disposisi tersebut, dana disalurkan kepada penerima bantuan secara
transfer atau melalui cek yang dicairkan di Bank Papua. Selain itu ada juga
penerima bantuan yang menerima secara tunai.

c. Sebagai bukti pertanggungjawaban Bendahara membuat kuitansi untuk
pembayaran kepada masing-masing penerima bansos. Selain itu penerima bansos
membuat surat pernyataan bahwa bersedia menyampaikan laporan kegiatan dan
pertanggungjawaban penggunaan dana.
Dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh penerima bantuan
disebutkan bahwa penerima bantuan berkewajiban menyampaikan laporan
pertanggungjawaban (LPJ) atas penggunaan dana paling lambat tanggal 10 Januari
2014. Berdasarkan monitoring LPJ bendahara khusus pengeluaran diketahui bahwa
sampai dengan 1 Oktober 2014 masih terdapat penerima bantuan yang belum
menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan senilai
Rp16.582.905.000,00 dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 14 Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2013 yang Belum Dibuatkan Laporan
Pertanggungjawaban
No Uraian Penyaluran (Rp) Belum SPJ (Rp)
1. Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan 5.995.500.000,00 1.185.000.000,00
2. Bantuan Sosial kepada Anggota Masyarakat 47.627.710.000,00 12.382.905.000,00
3. Bantuan Sosial Bahan Natura 6.972.700.000,00 2.247.000.000,00
4. Bantuan Sosial Bidang Pendidikan 5.996.500.000,00 768.000.000,00
Jumlah 66.590.760.000,00 16.582.905.000,00
Khusus bantuan yang nilainya dibawah Rp10.000.000,00 tidak perlu menyampaikan

LPJ. Rincian pada Lampiran 4.
Hasil konfirmasi kepada 48 penerima bantuan sosial dengan total bantuan senilai
Rp1.983.000.000 diperoleh keterangan bahwa sebanyak 13 penerima bantuan telah
menerima hibah sesuai dengan jumlah dalam buku kas umum bendahara pengeluaran
khusus. Sedangkan 35 penerima bantuan lainnya tidak memberikan tanggapan atas
konfirmasi yang dikirimkan.
13 tahun 2006 jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 133:
a. Ayat (1) yang menyebutkan bahwa pemberian subsidi, hibah, bantuan sosial, dan
bantuan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1), Pasal 42 ayat
(1), Pasal 45 ayat (1), dan Pasal 47 ayat (1) dilaksanakan atas persetujuan kepala
daerah;
b. Ayat (2) yang menyebutkan bahwa penerima subsidi, hibah, bantuan sosial, dan
bantuan keuangan bertanggung jawab atas penggunaan uang/barang dan/atau jasa
yang diterimanya dan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban
penggunaannya kepada kepala daerah.

a. Terbukanya peluang penyalahgunaan belanja bantuan sosial;

b. Realisasi Bantuan Sosial senilai Rp16.582.905.000,00 tidak dapat diyakini
kebenaran penggunaannya.

a. Kepala BPKAD belum sepenuhnya melakukan pengendalian dan pengawasan
atas pemberian bantuan sosial dan pertanggungjawaban penggunaan dana
bantuan sosial;
b. Bendahara Pengeluaran Khusus BPKAD yang tidak optimal dalam menagih dan
menyampaikan laporan penggunaan dana bantuan dari penerima dana bantuan;
c. Penerima bantuan tidak melakukan kewajibannya untuk melaporkan penggunaan
dana bantuan.
Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKAD menyatakan bahwa pemerintah

daerah selaku pemberi bantuan sosial sudah menyampaikan kepada penerima bantuan
sosial untuk menyerahkan pertanggungjawaban yang dimaksud sesuai dengan surat
pernyataan yang ditandatangani penerima bantuan, tetapi sampai dengan adanya
pemeriksaan belum semua penerima bantuan sosial memberikan laporan
pertanggungjawaban yang dimaksud. Indikasi ini menunjukkan bahwa penerima
bantuan tidak disiplin dalam menjalankan kewajibannya dalam menyampaikan
laporan pertanggungjawaban

a. Mempedomani ketentuan yang berlaku atas mekanisme penganggaran,
pelaksanaan dan pertanggungjawaban belanja bantuan sosial;
Bantuan Keuangan untuk meminta Laporan Penggunaan Dana (LPD) dari
penerima bantuan sosial; dan
pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan belanja bantuan sosial.
12. Kelebihan Pembayaran Senilai Rp142.871.500,60 dan Denda Keterlambatan

Belum Dikenakan Senilai Rp199.356.600,00 atas Paket Pekerjaan Pembangunan
Rumah CBS pada Distrik Mandobo dan Kawagit
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel pada TA 2013 menganggarkan Belanja
Modal senilai Rp396.674.194.806,99 dan telah direalisasikan senilai
Rp383.806.485.212,00 atau 96,75% diantaranya pada Dinas Kesejahteraan Sosial dan
Pemukiman Masyarakat Suku Terasing senilai Rp27.266.827.200,00 dan telah
direalisasikan senilai Rp23.056.872.500,00.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen kontrak, pencairan dan
fisik pekerjaan pada Dinas Kesejahteraan Sosial dan Pemukiman Masyarakat Suku
Terasing terhadap dua paket pekerjaan pembangunan rumah sehat sederhana -

continent build system (CBS) masing-masing di Mandobo (63 unit rumah CBS) dan
di Kawagit (12 unit rumah CBS) menunjukkan hal-hal sebagai berikut.
a. Realisasi fisik pekerjaan per 31 Desember 2013 masing-masing di Mandobo dan
Kawagit sebesar 80,23% dan 65% dan dibayar masing-masing 80% dan 65%;
b. Sisa realisasi fisik pekerjaan TA 2013 masing-masing di Mandobo dan Kawagit
sebesar 20% dan 35% dikerjakan pada TA 2014 melalui perjanjian ulang;
c. Terdapat kelebihan volume kontrak berbanding volume gambar senilai
Rp61.728.318,54 pada kontrak rumah CBS pada Distrik Mandobo, senilai
Rp7.433.742,06 pada kontrak rumah CBS pada Distrik Kawagit dan kekurangan
volume realisasi senilai Rp15.447.600,00 pada kontrak rumah CBS pada Distrik
Mandobo.
Berdasarkan kondisi tersebut diatas, pelaksanaan pekerjaan pembangunan rumah
CBS pada Distrik Mandobo dan Kawagit dapat diuraikan sebagai berikut.
A. Pembangunan 63 unit rumah CBS pada Distrik Mandobo
Pekerjaan pembangunan rumah CBS pada Distrik Mandobo dilaksanakan oleh
PT PMU dengan kontrak Nomor 28/PAN-DINSOS/2013 tanggal 15 April 2013
dengan nilai kontrak Rp16.554.000.000,00 termasuk PPN 10% dengan sumber
dana dari APBD. Jangka waktu pelaksanaan selama 244 hari kalender sejak
tanggal 16 April s.d 15 Desember 2013. Pekerjaan tidak selesai per tanggal 31
Desember 2013 dan realisasi fisik pekerjaan hanya mencapai 85,23%.
Berdasarkan Berita Acara Pembayaran Nomor 900/292/BAP/03/2013 tanggal 11
Desember 2013, pekerjaan telah dibayar senilai Rp13.243.200.000,00 atau 80%
dari nilai kontrak dan terakhir dibayar melalui SP2D Nomor
03132/SP2D/LS/1.13.01/B02/IV/2013 tanggal 20 Desember 2013.
Hasil pemeriksaan dokumen kontrak, SP2D, pemeriksaan fisik pekerjaan, dan
wawancara diketahui hal-hal sebagai berikut.
a) Kelebihan volume kontrak senilai Rp77.175.918,54
Berdasarkan hasil pemeriksaan kontrak dan fisik pekerjaan yang
dilaksanakan bersama Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK),
Konsultan Pengawas dan Penyedia Barang/Jasa tanggal 1 Oktober 2014
diketahui terdapat kekurangan volume kontrak berbanding volume gambar
senilai Rp61. 728.318,54 dan kekurangan volume realisasi senilai
Rp15.447.600,00 dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 15 Kelebihan Volume Kontrak dan Kekurangan Volume Realisasi Pembangunan Rumah CBS
pada Distrik Mandobo
Volume Jumlah
Volume Selisih Harga Jumlah
berdasarkan Rumah
No. Item Pekerjaan Kontrak/ kurang Satuan Selisih per Jumlah (Rp)
gambar dan CBS
RAB) volume (Rp) unit (Rp)
cek fisik (unit)
1 2 3 4 5 6 7=5x6 8 9=7x8
Kelebihan volume kontrak
1. Pekerjaan 2 2 2
236,78 m 231,41 m 5,37 m 61.608,00 330.761,03 63 20.837.944,89
plesteran 1:3
2. Pekerjaan cat
2 2 28,92
dinding luar dan 236,78 m 207,86 m 2 22.444,00 649.053,55 63 40.890.373,65
m
dalam
Sub Jumlah 61.728.318,54
Kekurangan volume realisasi
3. Stop kontak 5 titik 4 titik 1 titik 245.200,00 245.200,00 63 15.447.600,00
Sub Jumlah 15.447.600,00
Jumlah 77.175.918,54
Berdasarkan tabel diatas, diketahui terdapat kelebihan volume kontrak

pekerjaan plesteran dan cat dinding senilai Rp61.728.318,54, dan kekurangan
volume realisasi untuk item pekerjaan stop kontak senilai Rp77.175.918,54.
b) Sisa pekerjaan TA 2013 dilaksanakan pada TA 2014, pelaksanaan
mendahului tanggal kontrak, dan pelaksanaan pekerjaan tidak didukung
dengan jaminan pelaksanaan
Hasil wawancara dan pemeriksaan dokumen pembayaran diketahui sisa paket
pekerjaan sebanyak 20% dikerjakan pada TA 2014 melalui perjanjian ulang,
yaitu Surat Perjanjian Pembangunan Perumahan Masyarakat Tahap II, 1
paket (12 Unit) Nomor 465/94/FSK-KONT/DINSOS/35/2014 tanggal 21
Mei 2014 oleh PMU senilai Rp3.309.000.000,00 termasuk PPN 10% dengan
sumber dana dari APBD. Jangka waktu pelaksanaan selama 90 hari kalender
sejak tanggal 21 Mei s.d 16 Agustus 2014. Jaminan Pelaksanaan senilai
Rp165.450.000,00 diterbitkan oleh PT AUV Nomor 01.91.01.0037.05.14
tanggal 20 Mei 2014, berlaku selama 90 hari kalender (20 Mei – 17 Agustus
2014). Pekerjaan telah dibayar 100% senilai Rp3.309.000.000,00 terakhir
melalui SP2D Nomor 1940/SP2D LS BJ/1.13.01/PPKD/2014 tanggal 2
Oktober 2014.
Berdasarkan kondisi tersebut dan data pada laporan mingguan dan bulanan
realisasi fisik pekerjaan, diketahui PMU sebagai penyedia barang/jasa
memulai pekerjaan pada tanggal 20 Maret dan telah menyelesaikan pekerjaan
pada tanggal 2 April 2014 sehingga mendahului kontrak dan dalam jangka
waktu tersebut pekerjaan tidak didukung dengan jaminan pelaksanaan.
Jaminan pelaksanaan yang diberikan sesuai jangka waktu kontrak namun
telah melewati masa pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

c) Fisik pekerjaan tidak diperiksa oleh Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan
Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Nomor
465/23/BAP/Dinsos/2014 tanggal 16 September 2014 diketahui realisasi fisik
pekerjaan sebesar 100% telah diperiksa oleh Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK) dan diserahterimakan melalui Berita Acara Serah Terima
Kedua Nomor 465/125/BAST/DINSOS/2014 tanggal 16 September 2014
kepada Kepala Dinas selaku Pejabat Pembuat Komitmen serta ditandatangani
oleh PPTK.
Berdasarkan dokumen SP2D dan dokumen pendukung pembayaran kontrak,
tidak terdapat dokumen hasil pemeriksaan pekerjaan oleh Panitia Pemeriksa
Hasil Pekerjaan.
d) Denda keterlambatan maksimal belum dikenakan
Pekerjaan Pembangunan Perumahan Masyarakat Tahap II (12 unit) telah
diselesaikan 100% pada tanggal 14 Mei 2014 sesuai laporan mingguan
(minggu ke-8, periode 8 – 14 Mei 2014). Berdasarkan hal tersebut, diketahui
pekerjaan terlambat selama 150 hari (16 Desember 2013 s.d 14 Mei 2014)
sehingga dikenakan denda keterlambatan 5% dari bagian kontrak senilai
Rp165.450.000,00 (Rp3.309.000.000,00 x 5%).
e) Realisasi pekerjaan jasa konsultan pengawas TA 2013 sebesar 80% namun
ditagih dan dibayar sebesar 100% per tanggal 31 Desember 2013
Berdasarkan pemeriksaan dokumen kontrak pekerjaan pengawasan,
konsultan pengawas pekerjaan Pembangunan Rumah CBS dilakukan oleh
CV PPK Nomor 645/63/KONTR-DINSOS-KBD/2013 tanggal 15 April 2013
senilai Rp299.200.000,00 dengan jangka waktu 244 hari kalender (15 April
s.d 15 Desember 2013).
Sesuai dokumen SP2D dan dokumen pendukung pencairan, diketahui
kontrak konsultan pengawasan per tanggal 31 Desember 2013 telah dibayar
sebesar 100%, melalui SP2D Nomor 03054/SP2D/LS/1.13.01/B02/IV/2013
tanggal 18 Desember 2013 senilai Rp299.200.000,00. Kondisi tersebut tidak
sesuai dengan realisasi fisik dilapangan per tanggal 31 Desember 2013
sebesar 85,23% sehingga terdapat kelebihan pembayaran senilai
Rp44.191.840,00 (Rp299.200.000,00 - (Rp229.200.000,00 x 85,23%)).
B. Pembangunan 12 unit rumah CBS pada Distrik Kawagit
Pekerjaan pembangunan rumah CBS pada Distrik Kawagit dilaksanakan oleh PT
PMU dengan kontrak Nomor 42/PAN-DINSOS/2013 tanggal 15 April 2013
dengan kontrak senilai Rp1.937.520.000,00 termasuk PPN 10% dengan sumber
dana dari APBD. Jangka waktu pelaksanaan selama 244 hari kalender sejak
tanggal 16 April s.d 15 Desember 2013. Pekerjaan tidak selesai per tanggal 31
Desember 2013 dan realisasi fisik pekerjaan hanya mencapai 65%. Berdasarkan
Berita Acara Pembayaran Nomor 900/292.a/BAP/03/2013 tanggal 11 Desember
2013, pekerjaan telah dibayar senilai Rp1.259.388.000,00 atau 65% dari nilai
kontrak dan terakhir dibayar melalui SP2D Nomor
03133/SP2D/LS/1.13.01/B02/IV/2013 tanggal 20 Desember 2013.

Hasil pemeriksaan dokumen kontrak, SP2D, dan wawancara diketahui hal-hal
sebagai berikut.
a) Kelebihan volume kontrak senilai Rp7.433.742,06
Berdasarkan hasil pemeriksaan kontrak diketahui terdapat kelebihan volume
kontrak berbanding volume gambar senilai Rp7.433.742,06 dengan rincian
sebagai berikut.
Tabel 16 Kelebihan Volume Kontrak Pembangunan Rumah CBS pada Distrik Kawagit
Volume Jumlah
Volume Selisih Harga Jumlah
Item hasil Rumah
No. Kontrak/ kurang Satuan Selisih per Jumlah (Rp)
Pekerjaan perhitung CBS
RAB volume (Rp) unit (Rp)
an (unit)
1 2 3 4 5 6 7=5x6 8 9=7x8
Pekerjaan 2 2 2
1. 236,78 m 231,41 m 5,37 m 79.241,00 425.524,17 6 2.553.145,02
plesteran 1:3
Pekerjaan cat
2 2 2
2. dinding luar 236,78 m 207,86 m 28,92 m 28.127,00 813.432,84 6 4.880.597,04
dan dalam
Jumlah 7.433.742,06
Berdasarkan tabel diatas, diketahui terdapat kelebihan volume pekerjaan

plesteran, dan cat dinding dengan jumlah senilai Rp7.433.742,06
b) Sisa pekerjaan TA 2013 dilaksanakan pada TA 2014 melalui perjanjian ulang
Hasil wawancara dengan penyedia barang dan jasa diketahui sisa paket
pekerjaan senilai Rp678.132.000,00 (Rp1.937.520.000,00 x 35%) dikerjakan
pada TA 2014 melalui perjanjian ulang, namun sampai pemeriksaan berakhir
pekerjaan belum selesai dilaksanakan dan belum terdapat pembayaran.
f) Denda keterlambatan maksimal belum dikenakan
Sampai dengan pemeriksaan berakhir, pekerjaan belum selesai dan telah
terlambat lebih dari 50 hari sehingga dikenakan denda keterlambatan
maksimal 5% dari bagian kontrak senilai Rp33.906.600,00
(Rp678.132.000,00 x 5%).
a) Realisasi pekerjaan jasa konsultan pengawas TA 2013 sebesar 65% namun
ditagih dan dibayar sebesar 100% per tanggal 31 Desember 2013
Berdasarkan pemeriksaan dokumen kontrak pekerjaan pengawasan,
konsultan pengawas pekerjaan Pembangunan Rumah CBS dilakukan oleh
CV PPK Nomor 645/64/KONTR-DINSOS/2013 tanggal 15 April 2013
senilai Rp299.200.000,00 dengan jangka waktu 244 hari kalender (15 April
s.d 14 Desember 2013).
Sesuai dokumen SP2D dan dokumen pendukung pencairan, diketahui
kontrak konsultan pengawasan per tanggal 31 Desember 2013 telah dibayar
sebesar 100%, melalui SP2D Nomor 03123/SP2D/LS/1.13.01/B02/IV/2013
tanggal 20 Desember 2013 senilai Rp40.200.000,00 dan dinyatakan telah
selesai 100% oleh PPTK melalui Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Nomor
645/286.a/BASP/05/2013 tanggal 9 Desember 2013. Kondisi tersebut tidak
sesuai dengan realisasi fisik dilapangan per tanggal 31 Desember 2013

sebesar 65% sehingga terdapat kelebihan pembayaran senilai
Rp14.070.000,00 (Rp40.200.000,00 - (Rp40.200.000,00 x 65%)).

1) UU Nomor 1 Tahun 2004 Pasal 21 ayat (1), menyatakan bahwa pembayaran atas
beban APBN/APBD tidak boleh dilakukan sebelum barang dan/atau jasa
diterima;
2) Surat Perjanjian Kerja Nomor 28/PAN-DINSOS/2013 tanggal 15 April 2013:
(1) Huruf (c) yang menyatakan bahwa penyedia jasa, sebagaimana dinyatakan
kepada PPK, memiliki keahlian professional, personil, dan sumber daya
teknis, dan telah menyetujui untuk menyediakan jasa pemborongan sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan dalam kontrak ini;
(2) Syarat-Syarat Umum Kontrak, angka 3.1.4.2 tentang denda keterlambatan
yang menyatakan bahwa penyedia jasa berkewajiban membayar denda atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan karena kesalahan dan kelalaian
penyedia jasa kepada PPK sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari nilai kontrak
atau bagian tertentu dari nilai kontrak sebelum PPN untuk setiap hari
kalender keterlambatan;
(3) Syarat-Syarat Khusus Kontrak, angka 6.4(a) tentang pembayaran prestasi
pekerjaan, yang menyatakan bahwa pembayaran prestasi memperhitungkan
progress fisik dilapangan dan memperhitungkan nilai material yang sudah
tiba digudang serta memperhitungkan pengembalian uang muka secara
proporsional (jika ada) dan retensi 5% (lima persen).
Kondisi tersebut mengakibatkan kelebihan pembayaran senilai

Rp142.871.500,60 (Rp61.728.318,54 + 15.447.600,00 + Rp44.191.840,00 +
Rp7.433.742,06 + Rp14.070.000,00) dan denda keterlambatan senilai
Rp199.356.600,00 (Rp165.450.000,00 + Rp33.906.600,00).
Kondisi tersebut disebabkan Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan

Pemukiman Masyarakat Suku Terasing selaku Pengguna Anggaran dan Pejabat
Pembuat Komitmen, PPTK, dan Konsultan Pengawas kurang optimal dalam
melakukan pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan, serta Panitia
Penerima Hasil Pekerjaan tidak melakukan tugas dan fungsinya dalam melakukan
pemeriksaan hasil pelaksanaan pekerjaan.
Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan PMT

menyatakan bahwa:
a. Untuk kekurangan volume dan denda keterlambatan pembangunan CBS, akan
segera mengembalikan dan menyetorkan ke Kas Daerah;
b. Untuk sisa pekerjaan TA 2013 yang dilaksanakan pada TA 2014, menurut pihak
Dinas tidak mendahului tanggal kontrak karena paket kegiatan tersebut adalah
multiyears;

c. Untuk kelebihan pembayaran konsultan, Konsultan Pengawas berkomitmen
dengan PPTK akan melanjutkan pengawasan fisik pekerjaan sampai pekerjaan
fisik selesai tanpa menuntut biaya pengawasan dari Dinas Kesejahteraan Sosial
dan PMT yang dibuktikan dengan tetap mengawasi pekerjaan fisik di lapangan
dan membuat laporan kemajuan pekerjaan.

kepada:
a. Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan Pemukiman Masyarakat Suku Terasing
untuk meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan;
b. Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan Pemukiman Masyarakat Suku Terasing
untuk mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran senilai
Rp142.871.500,60 dan menarik denda keterlambatan senilai Rp199.356.600,00
dengan menyetorkan kembali ke kas daerah selambat-lambatnya dalam waktu 60
hari sejak laporan hasil pemeriksaan diterima DPRD.
13. Kekurangan Volume pada Tiga Paket Pekerjaan pada Dinas Pekerjaan Umum
Senilai Rp133.382.728,58
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel pada TA 2013 menganggarkan Belanja
Modal senilai Rp396.674.194.806,99 dan telah direalisasikan senilai
Rp383.806.485.212,00 atau 96,75% diantaranya pada Dinas Pekerjaan Umum (Dinas
PU) senilai Rp241.743.109.522,00 dan telah direalisasikan senilai
Rp238.842.678.922,00.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen dan fisik pekerjaan
menunjukkan terdapat kekurangan volume pekerjaan senilai Rp133.382.728,58
(Rp46.534.484,80 + Rp85.722.118,66 + Rp1.126.125,12), terdiri dari:
1) Pekerjaan pembangunan rumah bupati
Pekerjaan pembangunan rumah bupati dilaksanakan oleh PT KAD dengan
Kontrak/Surat Perjanjian Kerja (SPK) Nomor 640/5/KONTR-CK/DPU-
KBD/2013 tanggal 5 Juni 2013 dengan nilai kontrak Rp1.470.000.000,00
termasuk PPN 10% dengan sumber dana dari APBD. Jangka waktu pelaksanaan
selama 180 hari kalender sejak tanggal 5 Juni s.d 3 Desember 2013. Pekerjaan
fisik hanya selesai 50% berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Pelaksanaan
Pekerjaan Nomor 029/BAPP-CK/DPU-KBD/2013 tanggal 25 November 2013.
Hal ini terjadi karena terjadi pemalangan oleh masyarakat.
Hasil pemeriksaan fisik pekerjaan tanggal 1 Oktober 2013 yang dilaksanakan
bersama Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Konsultan Pengawas dan
Penyedia Barang/Jasa menunjukkan adanya kekurangan volume pekerjaan kusen
pintu dan jendela dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 17 Kekurangan Volume Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
No. Item Volume Volume Selisih Harga Satuan Nilai (Rp)

Pekerjaan Kontrak/RAB Cek Fisik (unit) (Rp)
(unit) (unit)
1 2 3 4 5=3–4 6 7=5x6
1. Kusen Jendela 2 0 2 840.368,06 1.680.736,12
tipe J1
2. Kusen Jendela 22 21 1 2.078.859,68 2.078.859,68
tipe J3
3. Kusen Jendela 12 9 3 1.555.360,03 4.666.080,09
tipe BV1
4. Kusen Jendela 188 0 188 104.030,94 19.557.816,72
tipe BV4
5. Kusen Pintu 13 10 3 4.562.349,99 13.687.049,97
tipe P1
6. Kusen Pintu 33 32 1 2.626.131,05 2.626.131,05
tipe P2
7. Kusen Pintu 23 22 1 2.237.811,17 2.237.811,17
tipe P3
Jumlah 46.534.484,80
Berdasarkan data tabel diatas, diketahui terdapat kekurangan volume pekerjaan

kusen pintu dan jendela senilai Rp46.534.484,80.
2) Pekerjaan rumah Wakil Bupati
Pekerjaan pembangunan rumah Wakil Bupati dilaksanakan oleh CV ATR
dengan Kontrak/Surat Perjanjian Kerja (SPK) Nomor 640/6/KONTR-CK/DPU-
KBD/2013 tanggal 5 Juni 2013 dengan nilai kontrak Rp1.960.000.000,00
termasuk PPN 10% dengan sumber dana dari APBD. Jangka waktu pelaksanaan
selama 180 hari kalender sejak tanggal 5 Juni s.d 3 Desember 2013. Pekerjaan
fisik telah dinyatakan selesai 100% berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan
Pelaksanaan Pekerjaan Nomor 05/BAPPP/CK/DPU-KBD/2013 tanggal 2
September 2013 dan telah diserahterimakan sesuai Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan (BAST) Nomor - tanggal 2 September 2013. Pekerjaan telah dibayar
senilai Rp1.960.000.000,00 terakhir berdasarkan SP2D Nomor
01759/SP2D/LS/1.03.01/B02/ IV/2013 tanggal 9 Oktober 2013.
Penyedia Barang/Jasa menunjukkan kekurangan volume pekerjaan kusen pintu
dan jendela dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 18 Kekurangan Volume Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
Volume Volume
Selisih Harga
No. Item Pekerjaan Kontrak/RAB Cek Fisik Nilai (Rp)
(unit) Satuan (Rp)
(unit) (unit)
1 2 3 4 5=4-3 6 7=5x6
1. Kusen Jendela
tipe J2 28 27 1 2.435.995,56 2.435.995,56
2. Kusen Jendela
tipe J4 4 0 4 1.091.953,76 4.367.815,04

3. Kusen Jendela
tipe BV1 7 5 2 1.551.416,68 3.102.833,36
4. Kusen Jendela
tipe BV2 126 0 126 332.293,45 41.868.974,70
5. Rolling Door 4 0 4 8.486.625,00 33.946.500,00
Jumlah 85.722.118,66
Berdasarkan data tabel diatas terdapat kekurangan volume pekerjaan kusen pintu
dan jendela senilai Rp85.722.118,66.
3) Pekerjaan pembangunan ruang arsip Inspektorat
Pekerjaan pembangunan ruang arsip Inspektorat dilaksanakan oleh CV GB
dengan Surat Perjanjian Kerja Nomor 640/11/SPK-CK/DPU-KBD/2013 tanggal
14 Agustus 2013 dengan nilai kontrak Rp367.000.000,00 termasuk PPN 10%
dengan sumber dana dari APBD. Jangka waktu pelaksanaan selama 120 hari
kalender sejak tanggal 14 Agustus s.d 12 Desember 2013. Pekerjaan fisik telah
dinyatakan selesai 100% berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan
Pekerjaan Nomor 023/BAP/CK/DPU-KBD/2013 tanggal 4 Desember 2013 dan
telah diserahterimakan sesuai Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST)
Nomor 023/PHO-CK/DPU-KBD/2013 tanggal 5 Desember 2013. Pekerjaan
telah dibayar senilai Rp367.000.000,00 terakhir berdasarkan SP2D Nomor
03113/SP2D/LS/1.03.01/ B02/IV/2013 tanggal 19 Desember 2013.
Penyedia Barang/Jasa menunjukkan kekurangan volume pekerjaan pintu jendela
dan ventilasi dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 19 Kekurangan Volume Pekerjaan Pintu Jendela dan Ventilasi
Volume Volume Harga

Selisih
No. Item Pekerjaan Kontrak/RAB Cek Fisik Satuan Nilai (Rp)
(unit)
(unit) (unit) (Rp)
1 2 3 4 5 = 4 -3 6 7=5x6
1. Pasang Engsel
Jendela 24 12 12 40.835,94 490.031,28
2. Pasang Tarikan
Jendela 12 6 6 26.521,88 159.131,28
3. Pasang Kait Angin 12 6 6 41.471,88 248.831,28
4. Pasang Grendel 14 8 6 38.021,88 228.131,28
Jumlah 1.126.125,12
Berdasarkan data tabel diatas terdapat kekurangan volume pekerjaan kusen pintu
dan jendela senilai Rp1.126.125,12.

a. UU No.1 Tahun 2004 Pasal 21 ayat (1), menyatakan bahwa pembayaran atas
beban APBN/APBD tidak boleh dilakukan sebelum barang dan/atau jasa
diterima;

Pemerintah sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70
Tahun 2012, Pasal 89 ayat (4), menyatakan bahwa pembayaran bulanan/termin
untuk Pekerjaan Konstruksi, dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang,
termasuk peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang
akan diserahterimakan, sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Kontrak;
c. Kontrak/Surat Perjanjian Kerja (SPK) Nomor 640/5/KONTR-CK/DPU-
KBD/2013 tanggal 5 Juni 2013, pasal 10 angka 2, yang menyatakan bahwa
Penyedia jasa berkewajiban dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan sesuai item pekerjaan dan volume dalam Daftar Kuantitas dan Harga
dan sesuai dengan Dokumen Kontrak, dalam jangka waktu tersebut dalam ayat
(1) diatas;
d. Kontrak/Surat Perjanjian Kerja (SPK) Nomor 640/6/KONTR-CK/DPU-
KBD/2013 tanggal 5 Juni 2013, pasal 7, huruf b, angka 5 yang menyatakan
penyedia mempunyai kewajiban untuk melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala
pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan,
penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam kontrak; dan
e. Surat Perjanjian Kerja Nomor 640/11/SPK-CK/DPU-KBD/2013 tanggal 14
Agustus 2013, pasal 7, yang menyatakan setiap pelaksanaan pembayaran
didasarkan pada bukti-bukti yang sah oleh Pihak Kedua kepada Pihak Kesatu
yang telah mendapat pengesahan dari Pihak Kesatu atau pejabat yang ditunjuk
yang ditetapkan dalam berita acara.
Kondisi tersebut mengakibatkan kelebihan pembayaran yang merugikan

keuangan daerah senilai Rp133.382.728,58 (Rp46.534.484,80 + Rp85.722.118,66 +
Rp1.126.125,12).
Kondisi tersebut disebabkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum selaku

Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Tenaga Teknis
Lapangan dan Konsultan Pengawas tidak optimal dalam melakukan pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan, serta Panitia Penerima Hasil Pekerjaan membuat
Berita Acara Pemeriksaan/Serah Terima Pekerjaan tidak sesuai keadaan yang
sebenarnya.
Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas PU akan melaksanakan item

pekerjaan yang kurang dan atas item pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan akan
segera disetorkan ke Kas Daerah.

kepada:
a. Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk meningkatkan pengendalian dan
pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan dan mempertanggungjawabkan

kekurangan volume pekerjaan senilai Rp133.382.728,58 selambat-lambatnya
dalam waktu 60 hari sejak laporan hasil pemeriksaan diterima DPRD;
b. Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan yang
berlaku kepada PPTK, Tenaga Teknis Lapangan yang tidak optimal dalam
melakukan pengendalian dan pengawasan pekerjaan, dan Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan yang membuat Berita Acara Pemeriksaan/Serah Terima Pekerjaan
tidak sesuai keadaan yang sebenarnya.
14. Mekanisme Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Belanja Tidak Terduga

Belum Memadai
Tidak Terduga senilai Rp1.750.000.000,00 dan terealisasi senilai Rp1.750.000.000,00
(100%). Dari jumlah yang terealisasi senilai Rp1.750.000.000,00 telah digunakan
senilai Rp1.694.790.000,00 sedangkan sisanya senilai Rp55.210.000,00 telah
disetorkan kembali ke kas daerah pada tahun 2014.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel Tahun 2012 pada Bab VI huruf B angka 3 tentang Belanja Tidak Terduga,
menjelaskan bahwa Belanja Tak Terduga adalah pengeluaran Pemerintah Daerah
yang digunakan untuk penanganan bencana alam, bencana sosial dan pengeluaran tak
terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan
Pemerintah Daerah.
Berdasarkan keterangan dari bendahara pengeluaran khusus BPKAD, diketahui
mekanisme pengeluaran dan pertanggungjawaban Belanja Tidak Terduga sebagai
berikut.
a. Pihak pemohon dana mengajukan proposal atau surat permohonan kepada Wakil
Bupati Boven Digoel atau Sekretaris Daerah. Para Pejabat tersebut kemudian
mengeluarkan disposisi kepada Bendahara PPKD untuk dicairkan. Jumlah
bantuan ditetapkan oleh masing-masing pejabat atau Kepala BPKAD.
b. Berdasarkan disposisi tersebut dilakukan pencairan dari Kas Daerah ke rekening
Bantuan Pengeluaran Khusus pada Bank Papua dan BRI Cabang Papua.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap pelaksanaan belanja tidak terduga TA 2013
diketahui bahwa Buku Kas Umum Belanja Tidak Terduga mencatat penyaluran dana
kepada 119 penerima bantuan. Berdasarkan buku kas umum, penggunaan Belanja
Tidak Terduga dapat dikelompokan sebagai berikut.
Tabel 20 Penggunaan Belanja Tak Terduga
No. Peruntukan Penggunaan Jumlah Penerima Nilai (Rp)
1. Bantuan Duka 12 645.550.000,00
2. Bantuan Musibah 52 448.500.000,00
3. Bantuan Fasilitasi Masyarakat Perbatasan 51 510.000.000,00
4. Bantuan Lain-lain 4 90.740.000,00
Jumlah 119 1.694.790.000,00

Dari uraian diatas diketahui bahwa terdapat Belanja Tidak Terduga yang digunakan
untuk belanja bantuan sosial.

a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 jo. Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah pada:
1) Pasal 48:
a) Ayat (1) yang menyebutkan bahwa Belanja Tak Terduga sebagaimana
dimaksud dalam pasal 37 huruf h merupakan belanja untuk kegiatan yang
sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti
penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak
diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan
penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup;
b) Ayat (2) yang menyebutkan bahwa kegiatan yang bersifat tidak biasa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu untuk tanggap darurat dalam
rangka pencegahan gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan
pemerintah demi terciptanya keamanan, ketentraman dan ketertiban
masyarakat daerah.
2) Pasal 133:
a) Ayat (1) yang menyebutkan bahwa pemberian subsidi, hibah, bantuan
sosial, dan bantuan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat
(1), Pasal 42 ayat (1), Pasal 45 ayat (1), dan Pasal 47 ayat (1)
dilaksanakan atas persetujuan kepala daerah;
b) Ayat (2) yang menyebutkan bahwa penerima subsidi, hibah, bantuan
sosial, dan bantuan keuangan bertanggung jawab atas penggunaan
uang/barang dan/atau jasa yang diterimanya dan wajib menyampaikan
laporan pertanggung-jawaban penggunaannya kepada kepala daerah.”

a. Belanja Tak Terduga yang disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran tidak
menunjukkan nilai yang sebenarnya; dan
b. Terbukanya peluang penyalahgunaan Belanja Tak Terduga dan tidak tercapainya
tujuan pemberian bantuan.
Kondisi tersebut disebabkan Kepala BPKAD selaku PPKD tidak optimal

dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan Belanja Tidak
Terduga.
Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKAD menyatakan bahwa Belanja

Tidak Terduga yang diperuntukkan Belanja Musibah, bantuan fasilitas masyarakat
perbatasan dan bantuan lain-lain diasumsikan sesuai dengan Permendagri Nomor 13
tahun 2006 jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Selain itu, belanja yang diperuntukkan bagi
Belanja duka diberikan karena diindikasikan berpotensi untuk terciptanya instabilitas
pemerintahan.

kepada Kepala BPKAD selaku PPKD untuk senantiasa mempedomani ketentuan
mengenai pelaksanaan penggunaan Belanja Tidak Terduga dan tidak lagi
merealisasikan Belanja Tidak Terduga dalam bentuk belanja bantuan sosial.
15. Investasi Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Boven Digoel pada Bank
Papua Tidak Sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel dalam Neraca per 31 Desember 2013
menyajikan saldo Investasi Permanen berupa penyertaan modal senilai
Rp2.000.000.000,00. Penyertaan modal tersebut diberikan kepada Bank Papua
tanggal 21 Mei 2013 dengan SP2D No 00437/SP2D/LS/1.20.00/B02/2013. Dari hasil
pemeriksaan lebih lanjut, diketahui bahwa investasi penyertaan modal tersebut belum
ditetapkan dengan peraturan daerah sebagai dasar hukum penyertaan modal
Pemerintah Kabupaten terkait.

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 41
ayat (5) yang menyatakan bahwa penyertaan modal pemerintah daerah
perusahaan negara/daerah/swasta ditetapkan dengan peraturan daerah;
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah Pasal 81 ayat (3) yang menyatakan bahwa
penyertaan modal pemerintah daerah ditetapkan dengan peraturan daerah.
Kondisi tesebut mengakibatkan Investasi Penyertaan Modal Pemerintah

Kabupaten Boven Digoel pada Bank Papua belum memiliki kekuatan hukum.
Kondisi tersebut disebabkan oleh Bupati Boven Digoel tidak segera

menetapkan perda terkait investasi penyertaan modal.
Atas permasalahan tersebut, kepala BPKAD menyatakan bahwa awalnya

penyertaan modal Kabupaten Boven Digoel mulai pada Tahun 2007 didasarkan pada
kebijakan Pemerintah Provinsi tentang Dana Abadi. Selanjutnya, pada Tahun 2008
istilah Dana Abadi berubah menjadi Dana Penyertaan Modal dimana setiap tahun
sesuai edaran provinsi bahwa setiap kabupaten kota di lingkungan Pemerintahan
Provinsi Papua mengharuskan kepada pemerintah kabupaten untuk menyertakan
modal di Bank Papua. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menetapkan
besaran penyertaan modal pada Bank Papua rata-rata senilai Rp2.000.000.000,00.
Selanjutnya pada Tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Boven Digoel telah membuat

Perda tentang penyertaan modal yang mengakomodir kebijakan pemerintah daerah
tentang penyertaan modal mulai dari Tahun 2007 s.d. Tahun 2016.
BPK merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar segera menyusun

dan menetapkan peraturan daerah tentang penyertaan modal pada Bank Papua untuk
TA 2013 dan tidak melakukan tambahan penyertaan modal pada Bank Papua
sebelum ditetapkan dasar hukumnya terlebih dahulu.

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN
Lampiran 1
Rincian Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2013 Belum Disetor dan Belum Dipertanggungjawabkan
Sisa Kas TA 2013 per 10 Oktober 2014

Sisa UP/GU/TU yang
No. SKPD Sisa Kas Yang Belum Belum
Disetor ke Kas Daerah Dipertanggungjawabkan
atau Disetor
1 Dinas Pendidikan 324.580.400,00
2 Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat 4.400.000,00
3 Kantor Perbatasan dan Kerja Sama Daerah 415.000.000,00
4 Sekretariat Daerah 229.293.000,00
5 Distrik Mandobo 231.776,00
6 Distrik Kouh 65.902.348,00
7 Distrik Jair 995.950,00
8 Distrik Fofi 146.113,00
9 Distrik Bomakia 94.274,00
10 Distrik Yaniruma 148.579.904,00
11 Distrik Wambon Manggelum 21.163.317,00
12 Distrik Firiwage 1.696.638,00
13 Distrik Arimop 2.215.241,00
14 Distrik Mindiptana 1.079.989,00
15 Distrik Subur 78.060,00
16 Distrik Kombut 5.115.536,00
17 Distrik Woropko 723.523,00
18 Distrik Ambatkwi 1.451.702,00
19 Distrik Iniyandit 626.374,00
20 Distrik Kawagit 246.794.551,00
21 Distrik Ninati 282.096,00
22 Distrik Sesnukt 5.453.235,00
23 Distrik Ujungkia 19.479.030,00
24 Distrik Kombai 124.693,00
Jumlah 229.293.000,00 1.266.214.750,00
Lampiran 2.a
Kekurangan Pengadaan Obat-obatan TA 2013 pada Dinas Kesehatan
Volume Barang yg Jumlah Selisih Jumlah

No Nama Obat Kemasan Harga (Rp) pada RAB Harga (Rp) Masuk Barang Kurang Selisih
(Kemasan) (Kemasan) Masuk (Rp) (Kemasan) Kurang (Rp)
1 2 3 4 5 6=4x5 7 8=4x7 9=5-7 10 = 4 x 9
1 Antimigren (Ergotamin Tartrat 1 mg
+ Kofein 50mg) 100 tablet / botol 14.800 130 1.924.000 - - 130 1.924.000
2 Ceftriaxon inj ktk/2 20.600 400 8.240.000 310 6.386.000 90 1.854.000
3 Codein 10mg btl 250 128.100 10 1.281.000 - - 10 1.281.000
4 Gliseril Guayakolat tablet 100 mg
1000 tablet / botol 33.000 50 1.650.000 30 990.000 20 660.000
5 Ketokonazol tab 200 mg ktk 100 24.570 300 7.371.000 150 3.685.500 150 3.685.500
6 Kloramphenikol SM 1 % ktk 24 tube 45.000 100 4.500.000 94 4.230.000 6 270.000
7 Metilergometrin Maleat
(Metilergometrin) 100 tablet/strip/blister,ktk 14.480 100 1.448.000 - - 100 1.448.000
8 Papaverin inj 40 mg ktk 100 63.500 70 4.445.000 - - 70 4.445.000
9 Reserpin tablet 0,10 mg 250 tablet / botol 22.300 45 1.003.500 - - 45 1.003.500
10 Formalin cair btl 1 l 59.500 50 2.975.000 30 1.785.000 20 1.190.000
11 Catgut / Benang Bedah No. 2/0 -
3/0 + jarum 24 x 70 cm / kotak 1.852.000 48 88.896.000 - - 48 88.896.000
12 Sarung tangan panjang
Gynecolog/obgyn ukuran 7,5 pcs 22.600 150 3.390.000 30 678.000 120 2.712.000
13 Silk (Benang Bedah Sutera) No. 3/0
ktk 36 226.000 50 11.300.000 - - 50 11.300.000
14 Infus set makro pcs 15.000 900 13.500.000 200 3.000.000 700 10.500.000
Jumlah 20.754.500 131.169.000
Lampiran 2.b
Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Paket A TA 2013 pada Dinas Kesehatan
Barang yg Jumlah Selisih Jumlah

Harga Volume
No Nama Obat / Perbekalan Kemasan Jumlah (Rp) Masuk Barang Kurang Selisih
(Rp) (Kemasan)
(Kemasan) Masuk (Rp) (Kemasan) Kurang (Rp)
1 2 3 4 5 6=4x5 7 8=4x7 9=5-7 10
1 Atropin sulfat tab 0,5 mg 500 tab/btl 42.100 50 2.105.000 - - 50 2.105.000
2 Catapres inj ktk/10 531.000 10 5.310.000 - - 10 5.310.000
3 Diazepam injeksi 5 mg/ml - 2 ml 30 ampul / kotak 85.000 30 2.550.000 - - 30 2.550.000
4 Diazepam tablet 2 mg 100 tablet / botol 3.800 30 114.000 - - 30 114.000
5 Efedrin HCl tablet 25 mg btl 250 15.300 200 3.060.000 - - 200 3.060.000
6 Ketamin injeksi 10 mg/ml 10vial@20 ml, kotak 170.000 10 1.700.000 - - 10 1.700.000
7 Metoclopropamide inj ktk 20.100 100 2.010.000 - - 100 2.010.000
8 Vitamin Pehavral ktk 100 90.000 400 36.000.000 300 27.000.000 100 9.000.000
9 Stesolid supp 5 mg ktk 218.000 20 4.360.000 - - 20 4.360.000
10 Transamin inj ktk/10 90.000 5 450.000 - - 5 450.000
11 Xylocain gel untuk cateter 70.500 50 3.525.000 50 3.525.000 0 -
12 Bisturi no 36 ktk 100 100.000 10 1.000.000 - - 10 1.000.000
Jumlah 30.525.000 31.659.000
Lampiran 3
Belanja Hibah Kepada Badan/ Lembaga/ Organisasi Swasta
No. Jumlah
Tanggal Uraian Ada SPJ (Rp) Belum SPJ (Rp)
Urut Bantuan (Rp)
1 23 Januari 2013 Bantuan Hibah Kepada PANWASLU dalam rangka menunjang 500.000.000 - 500.000.000
pelaksanaan PEMILUKADA Gubernur dan Wakil Gubernur
Tahun 2013 an. DP
2 23 Januari 2013 Bantuan Hibah Kepada KPU dalam rangka menunjang 1.500.000.000 1.500.000.000 -
pelaksanaan PEMILUKADA Gubernur dan Wakil Gubernur
Tahun 2013 an. PY
3 18 April 2013 Bantuan Hibah untuk TIM Pemekaran Kabupaten Muyu untuk 250.000.000 250.000.000 -
Paripurna DPR-RI tanggal, 12 April 2013 di Jakarta an. CK
4 19 April 2013 Bantuan Hibah untuk Promosi awal Kabupaten Boven Digoel 1.400.000.000 - 1.400.000.000
an. JG
5 22 April 2013 Bantuan Hibah untuk Kodim 1711 an. Ro 500.000.000 500.000.000 -
6 03 Mei 2013 Bantuan Hibah untuk kegiatan Kabupaten Boven Digoel dalam 70.000.000 70.000.000 -
Rangka Konsultasi ke KPU Propinsi di Jayapura an. PY
7 16 Mei 2013 Bantuan Hibah untuk Badan Pusat Statistik Kabupaten Boven 100.000.000 - 100.000.000
Digoel dalam rangka sensus Pertanian an. MA
8 16 Mei 2013 Bantuan Hibah untuk Kegiatan Promosi Potensi Pariwisata 600.000.000 - 600.000.000
Daerah di Beijing
9 17 Mei 2013 Bantuan Hibah untuk Kegiatan Panitia TIM Pemekaran 1.250.000.000 1.250.000.000 -
Kabupaten Muyu
10 17 Mei 2013 Bantuan Hibah untuk Polres Kabupaten Boven Digoel 500.000.000 - 500.000.000
11 21 Mei 2013 Bantuan Hibah untuk Pembayaran honorarium Konsultan 100.000.000 - 100.000.000
Hukum Pemerintah Daerah seusai Perjanjian an. DF
12 21 Mei 2013 Bantuan Hibah untuk Kegiatan Kontingen PBVSI Kejuaraan 230.000.000 230.000.000 -
Kapolda CUP di Jayapura
13 21 Mei 2013 Bantuan Hibah untuk KNPI 108.000.000 - 108.000.000
14 21 Mei 2013 Bantuan Hibah untuk PKK dalam rangka menunjang Program 500.000.000 500.000.000 -
Kerja PKK
15 21 Mei 2013 Bantuan Hibah untuk Penambahan Biaya Promosi Pariwisata 50.000.000 - 50.000.000
Kabupaten Boven Digoel ke Beijing
16 27 Juni 2013 Bantuan Hibah untuk Penyususnan Profil Kabupaten Boven 40.000.000 - 40.000.000
Digoel pada Media Pemda
17 28 Juni 2013 Bantuan Hibah kepada Kelompok Pemuda Tani Kombut untuk 20.000.000 - 20.000.000
kegiatan Pengembangan Usaha Perikanan Air Tawar di Distrik
Kombut, an. AB
18 04 Juli 2013 Bantuan Hibah untuk Kegiatan Dewan Kesenian Kabupaten 173.700.000 173.700.000 -
Boven Digoel
19 04 Juli 2013 Bantuan Hibah untuk kegiatan KNPI Kabupaten Boven Digoel 400.000.000 - 400.000.000
20 04 Juli 2013 Bantuan Hibah untuk Kegiatan KPU Kabupaten Boven Digoel 500.000.000 500.000.000 -
21 08 Juli 2013 Bantuan Hibah untuk TIM Pemekaran Kabupaten Muyu 300.000.000 300.000.000 -
22 25 Juli 2013 Bantuan Hibah untuk KODIM 1711 Kabupaten Boven Digoel 250.000.000 250.000.000 -
23 26 Juli 2013 Bantuan Hibah untuk KNPI Kabupaten Boven Digoel 479.950.000 - 479.950.000
24 28 Agustus 2013 Bantuan Hibah untuk Penambahan Kegiatan Pembentukan TIM 200.000.000 200.000.000 -
seleksi calon Anggota KPU
25 04 September 2013 Bantuan Hibah untuk Kejuaraan Nasional Kabupaten Boven 500.000.000 - 500.000.000
Digoel
26 12 September 2013 Bantuan Hibah untuk Pengukuhan ORLOK ORARI dan Ujian 100.000.000 - 100.000.000
Negara (Unar) Boven Digoel
27 23 September 2013 Bantuan Hibah untuk HUT TNI ke - 68 Kodam 17/Cendrawasi 50.000.000 - 50.000.000
di Jayapura
28 11 Oktober 2013 Bantuan Hibah untuk Rumah Sakit Tanah Merah an. Yu 307.799.000 207.800.000 99.999.000
29 11 Oktober 2013 Bantuan Hibah untuk Polres Boven Digoel 250.000.000 - 250.000.000
30 01 Nopember 2013 Bantuan Hibah Untuk Ikatan Bidan Indonesia an. ML 100.000.000 - 100.000.000
31 07 Nopember 2013 Bantuan Hibah untuk Lomba Pemilihan Putra dan Putri 200.000.000 200.000.000 -
Pariwisata Tingkat Nasional di Aceh
32 07 Nopember 2013 Bantuan Hibah untuk Lomba Pemilihan Putra dan Putri 500.000.000 - 500.000.000
Pariwisata Tingkat Nasional di Bandung
33 12 November 2013 Bantuan Hibah kepada Sanggar Pemuda Pro Demokrasi 20.000.000 - 20.000.000
Mindiptana untuk kegiatan Sosialisasi Gerakan Pemilih Cerdas
Pemilu Berkualitas an. MS
34 28 Nopember 2013 Bantuan Hibah untuk TIM Kabupaten Muyu 500.000.000 500.000.000 -
35 18 Desember 2013 Bantuan Hibah untuk TIM Pemekaran Kabupaten Muyu 1.000.000.000 1.000.000.000 -
36 19 Desember 2013 Bantuan Hibah untuk Kegiatan Peringatan Hari AIDS sedunia 150.000.000 - 150.000.000
37 19 Desember 2013 Bantuan Hibah untuk Pelantikan KNPI an. HB 50.000.000 50.000.000 -
38 20 Desember 2013 Bantuan Hibah untuk Penambahan Kegiatan Pembentukan TIM 150.000.000 150.000.000 -
seleksi calon Anggota KPU
39 20 Desember 2013 Bantuan Hibah untuk Kegiatan Pendidikan Caba, Catam, Akmil 400.000.000 400.000.000 -
Putra asli Boven Digoel an. Ma
Jumlah 14.299.449.000 8.231.500.000 6.067.949.000
Lampiran 4.a
Belanja Sosial Organisasi Keagamaan yang Belum Dipertanggungjawabkan
Nomor Jumlah
No. Tanggal Uraian Ada SPJ (Rp) Belum SPJ (Rp)
Urut Bantuan (Rp)
1 1 25 MARET 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN KEGIATAN PASKAH GEREJA GPI SION 70.000.000 70.000.000 -
DISTRIK GETENTIRI AN. PANITIA BENDAHARA
2 2 25 MARET 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN PERAYAAN IBADAH PASKAH GEREJA 70.000.000 70.000.000 -
GGRI DISTIK GETENTIRI KAISAH AN. PANITIA BENDAHARA
3 7 15 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN PERAYAAN PASKAH JEMAAT GKO 60.000.000 60.000.000 -
SHEMA DISTRIK JAIR AN. PANITIA BENDAHARA
4 8 15 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN KEGIATAN PASKAH GEREJA REFORMASI 60.000.000 60.000.000 -
DI KAWAGIT AN. PANITIA BENDAHARA
5 11 16 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN KEGIATAN PASKAH GEREJA REFORMASI 50.000.000 50.000.000 -
DI MANGGELUM AN. PANITIA BENDAHARA
6 12 16 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN KEGIATAN PASKAH GEREJA GPDI DI 50.000.000 50.000.000 -
KAWAGIT AN. PANITIA BENDAHARA
7 15 06 MEI 2013 BANTUAN KEAGAMAAN UNTUK TIKET DAN BIAYA PERJALANAN UNTUK 75.000.000 - 75.000.000
MENGIKUTI RAPAT KERJA NASIONAL PEMUDA KATOLIK DI MEDAN
(SUMATERA UTARA)
8 16 08 MEI 2013 BANTUAN KEAGAMAAN DALAM RANGKA KEGIATAN KONSULTASI 700.000.000 700.000.000 -
SEKRETARIS PEKABARAN INJIL DI KABUPATEN BOVEN DIGOEL AN. MR
9 17 13 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN PEMBANGUNAN RUMAH PASTORI GPI 75.000.000 75.000.000 -
NAZARET DISTRIK JAIR AN. PANITIA PEMBANGUNAN
10 18 15 MEI 2013 BANTUAN KEAGAMAAN UNTUK GEREJA SANTO MATIAS GETENTIRI DI 25.000.000 25.000.000 -
TEREK ( DISTRIK SUBUR )
11 19 20 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN PEMBANUNAAN GEDUNG GEREJA GKO 75.000.000 75.000.000 -
DISTRK SESNUK AN. PANITIA PEMBANGUNAN
12 20 21 MEI 2013 BANTUAN HIBAH UNTUK KEGIATAN PENGEMBANGAN PESPARAWI 1.000.000.000 1.000.000.000 -
DAERAH DI KABUPATEN WAMENA
13 21 27 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN PEMBANGUNAN GEREJA GKO SHEMA 70.000.000 70.000.000 -
BUTIPTIRI AN. PANITIA PEMBANGUNAN
14 22 12 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN PEMBANGUNAN GEREJA REFORMASI 70.000.000 70.000.000 -
(GGRI) INDONESIA KAMPUNG KAISAH DIATRIK SUBUR AN. PANITIA
PEMBANGUNAN
15 23 04 JULI 2013 BANTUAN HIBAH UNTUK KEGIATAN PENGEMBANGAN PESPARAWI 200.000.000 - 200.000.000
DAERAH DI KABUPATEN WAMENA
16 24 05 JULI 2013 BANTUAN KEAGAMAAN DALAM RANGKA KEGIATAN PELETAKAN BATU 50.000.000 - 50.000.000
PERTAMA AN. MW
17 26 11 JULI 2013 BANTUAN KEAGAMAAN UNTUK KEGIATAN BUKA PUASA BERSAMA TNI- 28.000.000 - 28.000.000
POLRI DAN PEMDA KABUPATEN BOVEN DIGOEL DENGAN MASYARAKAT
BOVEN DIGOEL AN. RF
18 27 17 JULI 2013 BANTUAN KEAGAMAAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN KEGIATAN 500.000.000 - 500.000.000
GEREJA (GPDI) AN. EM
19 28 19 JULI 2013 BANTUAN KEAGAMAAN UNTUK KEGIATAN DIKLAT KEPEJABATAN DAN 400.000.000 400.000.000 -
LATIHAN KEPEMIMPINAN PEMUDA SE-GPI PAPUA AN. AP
20 29 19 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN PEMBAGUNAN GEREJA REFORMASI 70.000.000 70.000.000 -
INDONESIA (GGRI) PENGHARAPAN MANGGELUM AN. PANITIA
PEMBANGUNAN
21 30 23 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN PEMBANGUNAN GEREJA (GGRI) ICHTUS 70.000.000 70.000.000
DISTRIK KOUH AN. PANITIA PEMBANGUNAN
22 31 25 Juli 2013 BANTUAN KEAGAMAAN UNTUK KEGIATAN PEKAN TILAWATIL QUR'AN 50.000.000 - 50.000.000
(PTQ) AN. NA
23 32 26 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN PEMBANGUNAN GEDUNG GEREJA (GPDI) 60.000.000 60.000.000 -
KAMPUNG GANGGUOP AN. PANITIA PEMBANGUNAN
24 33 08 Oktober 2013 BANTUAN KEAGAMAAN UNTUK KEGIATAN PELAKSANAAN TEMU KERJA 60.000.000 - 60.000.000
PERSATUAN KAUM BAPAK (PKB) GKI SION AN. RR
25 34 11 Oktober 2013 BANTUAN KEAGAMAAN UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG GEREJA 850.000.000 850.000.000 -
KATOLIK KM. 6 TANAH MERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL an. FE
26 35 25 Oktober 2013 BANTUAN KEAGAMAAN DALAM RANGKA PERAYAAN NATAL GKI KE-57 SE- 40.000.000 40.000.000 -
TANAH PAPUA
27 36 14 Oktober 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN PEMBANGUNAN GEDUNG GEREJA (GPI) 60.000.000 60.000.000 -
MINDIPTANA AN. PANITIA PEMBANGUNAN
28 37 23 Oktober 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN PEMBANGUNAN GEDUNG GEREJA GGRI 70.000.000 70.000.000 -
FIRIWAGE AN. PANITIA PEMBANGUNAN
29 38 20 Desember 2013 BANTUAN KEAGAMAAN DALAM RANGKA KEGIATAN HARI RAYA NATAL an. 20.000.000 - 20.000.000
AH
30 40 20 Desember 2013 BANTUAN KEAGAMAAN UNTUK KEGIATANN PELAYANAN KEROHANIAN 30.000.000 - 30.000.000
AN. AH
31 41 20 Desember 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN UNTUK PERESMIAN MESJID 27.000.000 - 27.000.000
HIDAYATULLAH CAMP. 19 AN. MI
32 42 20 Desember 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN KEGIATAN IBADAH NATAL JEMAAT GGRI 70.000.000 70.000.000 -
BOMAKIA AN. PANITIA BENDAHARA.
33 43 20 Desember 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN KEGIATAN IBADAH NATAL JEMAAT GGRI 70.000.000 70.000.000 -
DISTRIK SUBUR KAISAH AN. PANITIA BENDAHARA
34 44 20 Desember 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN KEGIATAN IBADAH NATAL JEMAAT GPDI 70.000.000 70.000.000 -
DISTRIK JAIR GETENTIRI AN. PANITIA BENDAHARA
35 45 20 Desember 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN PERAYAAN IBADAH NATAL JEMAAT GPDI 70.000.000 70.000.000 -
KAMPUNG GAGUOP AN. PANITIA BENDAHARA.
36 46 20 Desember 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN PERAYAAN NATAL GEREJA JEMAAT GKI 65.000.000 65.000.000 -
SIRNA DISTRIK KOUH AN. PANITIA BENDAHARA
37 47 20 Desember 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN PERAYAAN NATAL GEREJA GPI 65.000.000 65.000.000 -
DIASPORA DISTRIK MIDIPTANA AN. PANITIA BENDAHARA
1 dari 2
Lampiran 4.a
Nomor Jumlah
Urut Bantuan (Rp)
38 48 20 Desember 2013 BANTUAN SOSILA KEAGAMAAN PERAYAAN NATAL JEMAAT GEREJA 60.000.000 60.000.000 -
REFORMASI YANIRUMA AN. PANITIA BENDAHARA
39 49 20 Desember 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN NATAL GKI MARANATHA DISTRIK FOFI 50.000.000 50.000.000 -
AN. KETUA PANITIA NATAL
40 50 20 Desember 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN PERAYAAN NATAL BAITHANI NINATI AN. 50.000.000 50.000.000 -
KETUA PANITIA NATAL
41 53 21 Desember 2013 BANTUAN KEAGAMAAN DALAM RANGKA KEGIATAN PERAYAAN NATAL 20.000.000 - 20.000.000
IKT AN. FD
42 54 21 Desember 2013 BANTUAN KEAGAMAAN DALAM RANGKA PERAYAAN NATAL JEMAAT GPI 20.000.000 20.000.000 -
PAPUA REHOBOT AYAROP AN. WF
43 55 21 Desember 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN DANAPERAYAAN NATAL MUDIKA PAROKI 40.000.000 40.000.000 -
BOMAKIA AN. KETUA PANITIA NATAL
44 56 21 Desember 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN PERAYAAN NATAL GKI "YOBEL" SESNUK 40.000.000 40.000.000 -
AN. KETUA PANITIA NATAL
45 57 21 Desember 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN DANA PERAYAAN NATAL GEREJA 35.000.000 35.000.000 -
KATHOLIK SANTA THERESIA KOMBUT AN. KETUA PANITIA NATAL
46 58 21 Desember 2013 BANTUAN SOSIAL KEAGAMAAN PERAYAAN NATAL GEREJA KATHOLIK 35.000.000 35.000.000
SANTA MARIA AMBATKWI AN. KETUA PANITIA NATAL
47 62 23 Desember 2013 BANTUAN KEAGAMAAN DALAM RANGKA KEGIATAN PERAYAAN NATAL 20.000.000 - 20.000.000
AN. FA
Jumlah 5.745.000.000 4.560.000.000 1.185.000.000
2 dari 2
Lampiran 4.b
Belanja Bantuan Sosial Alasan Khusus yang Belum Dipertangungjawabkan
Nomor Jumlah Bantuan

Urut (Rp)
1 1 18 JANUARI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. JA 50.000.000 - 50.000.000
2 2 19 JANUARI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. EM 20.000.000 - 20.000.000
3 3 22 JANUARI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. VM 40.000.000 - 40.000.000
4 4 25 JANUARI2013 BANTUAN SOSIAL AN. ML 20.000.000 - 20.000.000
5 5 25 JANUARI2013 BANTUAN SOSIAL AN. SY 20.000.000 - 20.000.000
6 7 28 JANUARI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. FL 100.000.000 100.000.000 -
7 97 06 FEBRUARI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. KM 30.000.000 - 30.000.000
8 133 08 FEBRUARI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. CT 15.000.000 - 15.000.000
9 134 08 FEBRUARI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. XA 20.000.000 - 20.000.000
10 135 11 FEBRUARI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. MA 15.000.000 - 15.000.000
11 136 11 FEBRUARI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. PENGOBATAN AN. TU 25.000.000 - 25.000.000
12 138 12 FEBRUARI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. KR 100.000.000 - 100.000.000
13 140 18 FEBRUARI 2013 BANTUAN SOSIAL KESEHATAN AN FI 50.000.000 - 50.000.000
18 FEBRUARI 2013 BANTUAN DANA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG AN.
14 141
KEPALA DISTRIK KAWAGIT 15.000.000 - 15.000.000
15 815 16 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. JRE 15.000.000 - 15.000.000
16 817 19 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. FY 20.000.000 - 20.000.000
17 818 19 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. SW 25.000.000 - 25.000.000
18 819 19 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. EM 30.000.000 - 30.000.000
19 820 19 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. GW 15.000.000 - 15.000.000
20 835 19 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. HG 25.000.000 - 25.000.000
21 836 19 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. ML 12.000.000 - 12.000.000
22 837 19 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. ET 25.000.000 - 25.000.000
23 838 19 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. LO 20.000.000 - 20.000.000
24 839 19 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL AN. SW 15.000.000 - 15.000.000
25 847 19 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL AN. FY 20.000.000 20.000.000 -
26 861 23 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. DA 20.000.000 - 20.000.000
27 864 23 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. PN 15.000.000 - 15.000.000
28 865 23 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL AN. PA 28.000.000 - 28.000.000
29 867 23 APRIL 2013 BANTUAN SOSIAL AN. ZA 90.000.000 - 90.000.000
30 947 3 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. SS 50.000.000 - 50.000.000
31 948 3 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. KDS 20.000.000 - 20.000.000
32 949 3 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. GG 20.000.000 - 20.000.000
33 1000 6 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. MA 70.000.000 - 70.000.000
34 1016 7 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. MBD 30.000.000 - 30.000.000
35 1027 13 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. MK 15.000.000 - 15.000.000
36 1028 16 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. LA 30.000.000 - 30.000.000
37 1029 16 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. YL 35.000.000 - 35.000.000
38 1030 16 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. DS 50.000.000 - 50.000.000
39 1031 17 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. PFM 71.000.000 71.000.000 -
40 1032 17 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. VGT 15.000.000 - 15.000.000
41 1033 17 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. RZM 20.000.000 - 20.000.000
42 1034 17 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. LM 15.000.000 - 15.000.000
43 1035 19 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. AF 15.000.000 - 15.000.000
44 1036 21 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. PL 30.000.000 - 30.000.000
45 1037 21 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. TW 15.000.000 - 15.000.000
46 1332 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. BM 15.000.000 - 15.000.000
47 1334 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. AW 15.000.000 - 15.000.000
48 1335 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. HR 15.000.000 - 15.000.000
49 1336 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. MM 15.000.000 - 15.000.000
50 1338 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. TG 20.000.000 - 20.000.000
51 1339 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. SW 15.000.000 - 15.000.000
52 1341 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. BS 25.000.000 - 25.000.000
53 1342 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. RMO 15.000.000 - 15.000.000
54 1343 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. IM 15.000.000 - 15.000.000
55 1344 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. AAI 15.000.000 - 15.000.000
56 1345 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. SMS 15.000.000 - 15.000.000
57 1346 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. BK 15.000.000 - 15.000.000
58 1348 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. LY 25.000.000 - 25.000.000
1 dari 5
Lampiran 4.b

Urut (Rp)
59 1349 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. NID 15.000.000 - 15.000.000
60 1351 23 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. MW 50.000.000 - 50.000.000
61 1353 23 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. ELP 25.000.000 - 25.000.000
62 1354 23 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. DI 15.000.000 - 15.000.000
63 1355 23 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. VMR 15.000.000 - 15.000.000
64 1356 23 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. IA 25.000.000 - 25.000.000
65 1357 23 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. AUM 12.000.000 - 12.000.000
66 1359 23 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. YWT 25.000.000 - 25.000.000
67 1361 24 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. YT 15.000.000 - 15.000.000
68 1362 24 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. ML 100.000.000 - 100.000.000
69 1363 27 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. LI 20.000.000 - 20.000.000
70 1364 27 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. NK 25.005.000 - 25.005.000
71 1365 29 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN.NK 15.000.000 - 15.000.000
72 1366 31 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. EA 15.000.000 - 15.000.000
73 1367 31 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. LW 15.000.000 - 15.000.000
74 1368 7 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. AGD 159.400.000 - 159.400.000
75 1369 07 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. TK 15.000.000 - 15.000.000
76 1495 10 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. HW 20.000.000 - 20.000.000
77 1496 10 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. BK 15.000.000 - 15.000.000
78 1497 10 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. SS 30.000.000 - 30.000.000
79 1498 10 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. YB 30.000.000 - 30.000.000
21 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL UNTUK KEGIATAN HUT POLRI YG
80 1531
KE-67 AN. SS 200.000.000 - 200.000.000
81 1532 21 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. FM 20.000.000 - 20.000.000
82 1535 24 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. HE 30.000.000 - 30.000.000
83 1536 25 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. AY 50.000.000 - 50.000.000
84 1647 26 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. AI 15.000.000 - 15.000.000
85 1651 26 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. MK 30.000.000 - 30.000.000
86 1668 26 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. FMU 15.000.000 - 15.000.000
87 1671 26 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. ME 25.000.000 - 25.000.000
88 1675 26 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. AM 30.000.000 - 30.000.000
89 1680 26 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. FHB 25.000.000 - 25.000.000
90 1707 26 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. RA 64.000.000 - 64.000.000
91 1708 27 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. TM 25.000.000 - 25.000.000
92 1709 27 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. JB 50.000.000 - 50.000.000
93 1710 27 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. JW 50.000.000 - 50.000.000
94 1711 28 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. RHP 40.000.000 - 40.000.000
95 1712 28 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. AD 25.000.000 - 25.000.000
96 1713 28 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. PRD 20.000.000 - 20.000.000
97 1715 28 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. MA 15.000.000 - 15.000.000
98 1716 28 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. EM 15.000.000 - 15.000.000
99 1717 28 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. RU 13.000.000 - 13.000.000
100 1718 28 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. AK 15.000.000 - 15.000.000
101 1719 28 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. SS 50.000.000 - 50.000.000
102 1721 28 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. RMO 20.000.000 - 20.000.000
103 1724 28 JUNI 2013 PINJAMAN SEMENTARA 70.000.000 - 70.000.000
104 1727 1 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN JA 20.000.000 - 20.000.000
105 1784 2 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN SA 15.000.000 - 15.000.000
106 1886 2 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN SH 20.000.000 - 20.000.000
107 1921 3 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN AK 15.000.000 - 15.000.000
108 1974 3 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN HAY 15.000.000 - 15.000.000
109 1975 3 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN VI 75.000.000 - 75.000.000
110 1980 3 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN BI 15.000.000 - 15.000.000
111 1982 3 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN SM 20.000.000 - 20.000.000
112 1983 3 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN SP 20.000.000 - 20.000.000
113 1984 4 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN FYF 15.000.000 - 15.000.000
114 1986 4 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN AS 15.000.000 - 15.000.000
115 2057 05 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN CS 20.000.000 - 20.000.000
116 2058 05 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN AR 15.000.000 - 15.000.000
117 2100 05 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. NI 15.000.000 - 15.000.000
118 2102 05 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. PH 15.000.000 - 15.000.000
2 dari 5
Lampiran 4.b

Urut (Rp)
119 2110 05 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. NF 25.000.000 - 25.000.000
120 2111 08 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. NK 25.000.000 - 25.000.000
121 2173 10 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN JJ 20.000.000 - 20.000.000
122 2174 10 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN NA 15.000.000 - 15.000.000
123 2177 10 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN ATW 13.000.000 - 13.000.000
124 2180 10 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN XY 30.000.000 - 30.000.000
125 2315 10 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN IK 15.000.000 - 15.000.000
126 2376 10 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN NA 50.000.000 - 50.000.000
127 2645 11 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. LNM 20.000.000 - 20.000.000
128 2649 11 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. ZA 100.000.000 - 100.000.000
129 2805 17 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. MG 20.000.000 - 20.000.000
130 2883 17 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. SS 80.000.000 - 80.000.000
131 2885 17 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. PM 20.000.000 - 20.000.000
132 2936 19 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN YS 15.000.000 - 15.000.000
133 2937 19 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN KA 15.000.000 - 15.000.000
134 2938 19 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN LE 15.000.000 - 15.000.000
135 2939 19 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. JU 20.000.000 - 20.000.000
136 2940 19 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. NB 30.000.000 - 30.000.000
137 2962 19 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. HM 20.000.000 - 20.000.000
138 2963 19 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. PM 15.000.000 - 15.000.000
139 2973 23 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. IW 15.000.000 - 15.000.000
140 2974 23 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. MK 20.000.000 - 20.000.000
141 2975 23 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. AU 50.000.000 - 50.000.000
142 2976 23 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. DK 15.000.000 - 15.000.000
143 2977 23 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. MK 15.000.000 - 15.000.000
144 2981 24 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. EL 20.000.000 - 20.000.000
145 3079 24 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. MT 20.000.000 - 20.000.000
146 3082 24 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. ER 13.000.000 - 13.000.000
147 3090 24 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. GM 15.000.000 - 15.000.000
148 3093 24 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. RA 15.000.000 - 15.000.000
149 3094 24 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. DM 30.000.000 - 30.000.000
150 3475 24 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN.FD 20.000.000 - 20.000.000
151 3476 24 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. JL 25.000.000 - 25.000.000
152 3479 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN.EAH 25.000.000 - 25.000.000
153 3485 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN.DJT 20.000.000 - 20.000.000
154 3552 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. YK 30.000.000 - 30.000.000
155 3553 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. OCE 100.000.000 - 100.000.000
156 3554 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. CW 15.000.000 - 15.000.000
157 3555 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. RF 20.000.000 - 20.000.000
158 3556 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. YS 20.000.000 - 20.000.000
159 3557 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. BE 20.000.000 - 20.000.000
160 3558 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. YDK 25.000.000 - 25.000.000
161 3559 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. BS 25.000.000 - 25.000.000
162 3560 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. MTS 25.000.000 - 25.000.000
163 3561 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. YRY 25.000.000 - 25.000.000
164 3563 26 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN.DS 50.000.000 - 50.000.000
165 3573 26 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN.DA 13.000.000 - 13.000.000
166 3576 26 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. KDP 25.000.000 - 25.000.000
167 3579 26 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. LM 20.000.000 - 20.000.000
168 3584 26 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. MK 15.000.000 - 15.000.000
169 3587 26 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. DE 15.000.000 - 15.000.000
170 3589 26 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. SMH 15.000.000 - 15.000.000
171 3590 26 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. AM 20.000.000 - 20.000.000
172 3591 26 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. PA 18.000.000 - 18.000.000
173 3605 26 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. NK 50.000.000 - 50.000.000
174 3713 30 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. FT 40.000.000 - 40.000.000
175 3765 31 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL AN. AK 15.000.000 - 15.000.000
176 3981 28 AGUSTUS 2013 BANTUAN SOSIAL AN. GT 20.000.000 - 20.000.000
177 3982 28 AGUSTUS 2013 BANTUAN SOSIAL AN. AK 20.000.000 - 20.000.000
178 3983 28 AGUSTUS 2013 BANTUAN SOSIAL AN. FO 20.000.000 - 20.000.000
179 3984 28 AGUSTUS 2013 BANTUAN SOSIAL AN. FR 20.000.000 - 20.000.000
3 dari 5
Lampiran 4.b

Urut (Rp)
180 4061 06 SEPTEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. TK 15.000.000 - 15.000.000
181 4277 10 SEPTEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. TK 33.000.000 - 33.000.000
182 4311 13 SEPTEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. TO 100.000.000 100.000.000 -
183 4312 13 SEPTEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. AAI 20.000.000 - 20.000.000
184 4313 13 SEPTEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. CER 25.000.000 - 25.000.000
185 4331 16 SEPTEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. FY 15.000.000 - 15.000.000
186 4335 16 SEPTEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. RY 20.000.000 - 20.000.000
187 4425 23 SETEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. RML 15.000.000 - 15.000.000
23 SEPTEMBER 2013 BANTUAN HIBAH UNTUK HUT TNI TAHUN 2013 DI
188 4426
WILAYAH KODIM 1711/BVD 200.000.000 - 200.000.000
189 4729 16 OKTOBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. HSS 50.000.000 - 50.000.000
190 4747 18 OKTOBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. MT 30.000.000 - 30.000.000
191 4748 18 OKTOBER 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. MR 100.000.000 - 100.000.000
192 4749 18 OKTOBER 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. HY 100.000.000 - 100.000.000
193 4750 18 OKTOBER 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN MAY 100.000.000 - 100.000.000
194 4775 25 OKTOBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. SDA 30.000.000 - 30.000.000
195 4965 07 NOVEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. SW 37.000.000 37.000.000 -
196 4995 08 NOVEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. MB 25.000.000 - 25.000.000
197 5272 17 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. AM 20.000.000 - 20.000.000
198 5337 18 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. SY 15.000.000 - 15.000.000
199 5338 18 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. AI 15.000.000 - 15.000.000
18 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL KE DISTRIK - DISTRIK AN. KEPALA
200 5339
DISTRIK KOUH 450.000.000 - 450.000.000
201 5340
DISTRIK KAWAGIT 300.000.000 - 300.000.000
202 5341
DISTRIK KOMBAY 300.000.000 - 300.000.000
203 5342
DISTRIK MANGGELUM 300.000.000 - 300.000.000
204 5358 19 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. LT 15.000.000 - 15.000.000
205 5359 19 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. SU 15.000.000 - 15.000.000
206 5360 19 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. PR 15.000.000 - 15.000.000
207 5361 19 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. MA 15.000.000 - 15.000.000
208 5362 19 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. QE 15.000.000 - 15.000.000
209 5363 19 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. CH 15.000.000 - 15.000.000
210 5365 19 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. CKN 12.000.000 - 12.000.000
211 5370
DISTRIK WAROPKO 300.000.000 - 300.000.000
212 5371
DISTRIK BOMAKIA 300.000.000 - 300.000.000
213 5372
DISTRIK FIRIWAGE 300.000.000 - 300.000.000
214 5373
DISTRIK SESNUK 300.000.000 - 300.000.000
215 5374
DISTRIK ARIMOB 300.000.000 - 300.000.000
216 5415 20 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. PFM 55.000.000 - 55.000.000
217 5418 20 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. TM 20.000.000 - 20.000.000
218 5419 20 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. HR 12.500.000 - 12.500.000
219 5421
DISTRIK NINATI 150.000.000 - 150.000.000
220 5422
DISTRIK KOMBUT 300.000.000 - 300.000.000
221 5423
DISTRIK JAIR 300.000.000 - 300.000.000
222 5424
DISTRIK UJUNG KIA 300.000.000 - 300.000.000
223 5425
DISTRIK AMBATKWI 300.000.000 - 300.000.000
224 5426
DISTRIK INIYANDIT 300.000.000 - 300.000.000
225 5427
DISTRIK SUBUR 300.000.000 - 300.000.000
226 5498 20 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. LI 15.000.000 - 15.000.000
227 5499 20 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. FR 15.000.000 - 15.000.000
228 5500 20 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. YT 15.000.000 - 15.000.000
229 5501 20 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. CO 15.000.000 - 15.000.000
230 5502 20 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. AR 15.000.000 - 15.000.000
231 5503 20 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. NB 15.000.000 - 15.000.000
4 dari 5
Lampiran 4.b

Urut (Rp)
232 5513 20 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. RU 15.000.000 - 15.000.000
233 5524 20 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. MD 15.000.000 - 15.000.000
234 5525 20 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. YI 15.000.000 - 15.000.000
235 5528 20 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. SU 15.000.000 - 15.000.000
236 5530 21 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. SW 15.000.000 - 15.000.000
237 5532 21 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. AWA 15.000.000 - 15.000.000
238 5602 21 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. HBA 15.000.000 - 15.000.000
239 5603 21 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. UL 15.000.000 - 15.000.000
240 5604 21 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. AD 15.000.000 - 15.000.000
241 5605 21 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. BA 15.000.000 - 15.000.000
242 5611 21 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. LM. 15.000.000 - 15.000.000
243 5613 21 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. NG 15.000.000 - 15.000.000
244 5614 21 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. BM 15.000.000 - 15.000.000
245 5624 23 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. SY 20.000.000 - 20.000.000
246 5625 23 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. RDR 15.000.000 - 15.000.000
247 5626 23 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. PR 40.000.000 - 40.000.000
248 5629 24 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. PM 40.000.000 - 40.000.000
249 5630 24 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL AN. DI 30.000.000 - 30.000.000
24 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL UNTUK BIAYA SEWA RUMAH
250 5631 KONTRAK UNTUK MAHASISWA KABUPATEN BOVEN
DIGOEL SELAMA SATU TAHUN AN. AJ 70.000.000 - 70.000.000
24 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL UNTUK PEMBAYARAN KONTRAK
251 5632
RUMAH SELAMA SATU TAHUN AN. FA 50.000.000 - 50.000.000
252 5634
DISTRIK FOFI 300.000.000 - 300.000.000
253 5635
DISTRIK YANIRUMA 300.000.000 - 300.000.000
254 5636
DISTRIK MANDOBO 300.000.000 - 300.000.000
255 5637
DISTRIK MINDIPTANA 300.000.000 - 300.000.000
Jumlah 12.710.905.000 328.000.000 12.382.905.000
5 dari 5
Lampiran 4.c
Belanja Bantuan Sosial Pengobatan yang Belum Dipertanggungjawabkan

Urut (Rp)
1 1 15 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. OA 20.000.000 - 20.000.000
2 2 15 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. FBT 25.000.000 - 25.000.000
3 3 15 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. LAA 15.000.000 - 15.000.000
4 4 16 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. AT 30.000.000 30.000.000 -
5 5 16 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. DA 35.000.000 - 35.000.000
6 6 16 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. AG 15.000.000 - 15.000.000
7 7 16 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. BM 25.000.000 - 25.000.000
8 8 16 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. MN 30.000.000 - 30.000.000
9 9 16 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. YK 30.000.000 - 30.000.000
10 10 16 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. FA 45.000.000 - 45.000.000
11 11 17 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. YEL 20.000.000 - 20.000.000
12 12 17 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. IG 25.000.000 - 25.000.000
13 13 17 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. YA 19.000.000 - 19.000.000
14 14 17 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. YP 25.000.000 - 25.000.000
15 15 17 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. HT 35.000.000 - 35.000.000
16 16 17 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. FK 25.000.000 - 25.000.000
17 17 21 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. PP 15.000.000 - 15.000.000
18 18 21 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. KDS 15.000.000 - 15.000.000
19 20 21 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. BA 25.000.000 - 25.000.000
20 21 21 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. SIM 15.000.000 - 15.000.000
21 22 21 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. TT 25.000.000 - 25.000.000
22 26 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. YG 15.000.000 - 15.000.000
23 27 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. RGP 12.000.000 - 12.000.000
24 28 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. SW 12.000.000 - 12.000.000
25 29 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. MA 15.000.000 - 15.000.000
26 33 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. FMT 35.000.000 - 35.000.000
27 34 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. PK 15.000.000 - 15.000.000
28 36 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. YY 50.000.000 - 50.000.000
29 37 22 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. SS 50.000.000 - 50.000.000
30 38 23 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. ET 25.000.000 - 25.000.000
31 39 23 MEI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. LNM 15.000.000 - 15.000.000
32 40 07 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. PB 23.000.000 - 23.000.000
33 41 7 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL KESEHATAN AN. PA 15.000.000 - 15.000.000
34 42 7 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL KESEHATAN AN. IR 20.000.000 - 20.000.000
35 43 7 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL KESEHATAN AN. TU 50.000.000 - 50.000.000
36 44 10 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL KESEHATAN AN. PK 50.000.000 - 50.000.000
37 47 10 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL KESEHATAN AN PA 15.000.000 - 15.000.000
38 49 21 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. AI 30.000.000 - 30.000.000
39 50 21 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. RGP 50.000.000 - 50.000.000
40 51 21 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. HGB 30.000.000 - 30.000.000
41 52 21 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. MLD 30.000.000 - 30.000.000
42 53 21 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. PA 30.000.000 - 30.000.000
43 54 21 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. YL 25.000.000 - 25.000.000
44 55 21 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. BR 25.000.000 - 25.000.000
45 56 21 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. MM 20.000.000 - 20.000.000
46 57 21 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. SRW 20.000.000 - 20.000.000
47 58 21 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. BR 15.000.000 - 15.000.000
48 59 21 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. MM 15.000.000 - 15.000.000
49 60 21 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. YW 15.000.000 - 15.000.000
50 66 21 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. EL 15.000.000 - 15.000.000
51 67 21 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. MA 30.000.000 - 30.000.000
52 91 26 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. KM 30.000.000 - 30.000.000
53 202 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN MW 30.000.000 - 30.000.000
54 203 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN AC 15.000.000 - 15.000.000
55 204 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN EW 15.000.000 - 15.000.000
56 205 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN AA 15.000.000 - 15.000.000
57 206 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN PA 15.000.000 - 15.000.000
58 207 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN AB 15.000.000 - 15.000.000
59 208 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN OK 15.000.000 - 15.000.000
61 224 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN HK 15.000.000 - 15.000.000
62 225 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN MY 15.000.000 - 15.000.000
1 dari 2
Lampiran 4.c

Urut (Rp)
63 230 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN ST 50.000.000 - 50.000.000
64 232 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN FA 13.000.000 - 13.000.000
65 233 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN KWD 13.000.000 - 13.000.000
66 235 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN MW 20.000.000 - 20.000.000
68 238 25 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN YJW 50.000.000 - 50.000.000
71 258 26 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN YW 15.000.000 - 15.000.000
72 261 26 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN BM 20.000.000 - 20.000.000
73 266 26 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN ES 25.000.000 - 25.000.000
74 268 26 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN WK 12.000.000 - 12.000.000
75 283 26 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN HYK 15.000.000 - 15.000.000
76 284 26 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN AUK 20.000.000 - 20.000.000
77 289 29 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN MP 50.000.000 - 50.000.000
78 290 29 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN PK 15.000.000 - 15.000.000
79 292 30 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL KESEHATAN AN MM 15.000.000 - 15.000.000
80 294 16 SETEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. ND 20.000.000 - 20.000.000
81 295 16 SETEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. GW 25.000.000 - 25.000.000
82 296 16 SETEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. DAP 20.000.000 - 20.000.000
83 299 8 NOPEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. PK 25.000.000 - 25.000.000
84 300 8 NOPEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. MA 15.000.000 - 15.000.000
85 301 28 NOPEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. YW 100.000.000 - 100.000.000
86 302 18 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL KESEHATAN AN FW 15.000.000 - 15.000.000
87 303 18 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL KESEHATAN AN SS 75.000.000 - 75.000.000
88 305 20 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. MN 20.000.000 - 20.000.000
89 307 20 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. NDS 15.000.000 - 15.000.000
90 308 20 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. AG 15.000.000 - 15.000.000
91 310 20 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL PENGOBATAN AN. IT 15.000.000 - 15.000.000
92 313 21 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL KESEHATAN AN CS 15.000.000 - 15.000.000
93 318 23 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL KESEHATAN AN YWT 15.000.000 - 15.000.000
94 319 28 DESEMBER 2013 BANTUAN SOSIAL KESEHATAN AN SS 30.000.000 - 30.000.000
Jumlah 2.277.000.000 30.000.000 2.247.000.000
2 dari 2
Lampiran 4.d
Belanja Bantuan Sosial Pendidikan yang Belum Dipertanggungjawabkan
Nomor Jumlah Bantuan Ada SPJ Belum SPJ

No. Tanggal Uraian
Urut (Rp) (Rp) (Rp)
1 1 16 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN.EA 20.000.000 - 20.000.000
2 18 21 Juni 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. MFB 13.000.000 - 13.000.000
3 20 21 Juni 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. YT 13.000.000 - 13.000.000
4 29 21 Juni 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. HB 13.000.000 - 13.000.000
5 30 21 Juni 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. YNR 13.000.000 - 13.000.000
6 39 21 Juni 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. BYA 13.000.000 - 13.000.000
7 83 21 Juni 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. AK 13.000.000 - 13.000.000
8 217 21 Juni 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. HBB 20.000.000 - 20.000.000
9 229 21 Juni 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. MT 13.000.000 - 13.000.000
10 230 21 Juni 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. EHK 13.000.000 - 13.000.000
11 231 21 Juni 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. LSK 15.000.000 - 15.000.000
12 232 21 Juni 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. IM 18.000.000 - 18.000.000
13 233 21 Juni 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. SAA 18.000.000 - 18.000.000
14 234 21 Juni 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. CA 47.000.000 - 47.000.000
15 252 26 Juni 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. JL 20.000.000 - 20.000.000
16 254 26 Juni 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. LK 15.000.000 - 15.000.000
17 278 26 Juni 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. MMT 15.000.000 - 15.000.000
18 279 26 Juni 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. NK 75.000.000 - 75.000.000
19 282 26 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. SB 20.000.000 - 20.000.000
20 286 28 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. CIM 50.000.000 - 50.000.000
21 290 28 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. MA 20.000.000 - 20.000.000
22 291 28 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. PFA & MK 25.000.000 - 25.000.000
23 292 28 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. AAR 50.000.000 - 50.000.000
24 293 28 JUNI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. ESP 27.000.000 - 27.000.000
25 294 1 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDKAN AN. AY 12.000.000 - 12.000.000
26 295 2 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDKAN AN. DG 20.000.000 - 20.000.000
27 296 2 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDKAN AN. KK 20.000.000 - 20.000.000
28 297 3 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDKAN AN. HD 20.000.000 - 20.000.000
29 298 3 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDKAN AN. NP 30.000.000 - 30.000.000
30 300 4 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDKAN AN. NA 15.000.000 - 15.000.000
31 301 4 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. RA 15.000.000 - 15.000.000
32 302 4 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. SGN 15.000.000 - 15.000.000
33 303 4 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. MA 15.000.000 - 15.000.000
34 305 5 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDKAN AN . UD 17.000.000 - 17.000.000
35 311 5 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDKAN AN. MM 20.000.000 - 20.000.000
36 313 5 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDKAN AN. MM 15.000.000 - 15.000.000
37 339 10 JULI 2013 BANTUAN SOSIAL PENDIDIKAN AN. TDY 15.000.000 - 15.000.000
Jumlah 768.000.000 - 768.000.000

Lusiarti - 2013 - Daerah A.i.12.180 LKPD Kabupaten Boven Digoel Ta 2013

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Lusiarti - 2013 - Daerah A.i.12.180 LKPD Kabupaten Boven Digoel Ta 2013

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

!

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………... i

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN …………. ii

LAPORAN KEUANGAN …………………………………………………………... 1

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN ........……………………………… 1

3. LAPORAN ARUS KAS …………………………………………………… 4

4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN …………………………….. 6

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN ………………………………………….. 67

BPK Perwakilan Provinsi Papua! ! i!

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

BPK Perwakilan Provinsi Papua! ! ii!

1) Dasar Hukum Pemeriksaan

BPK Perwakilan Provinsi Papua 67

BPK RI Perwakilan Provinsi Papua 68

BPK RI Perwakilan Provinsi Papua 69

BPK RI Perwakilan Provinsi Papua 70

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

RESUME HASIL PEMERIKSAAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

BPK Perwakilan Provinsi Papua iv

Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK merekomendasikan kepada Bupati

BPK Perwakilan Provinsi Papua! ! v!

1. Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel TA 2013 Tidak

BPK Perwakilan Provinsi Papua 1

BPK Perwakilan Provinsi Papua 2

BPK Perwakilan Provinsi Papua 3

BPK Perwakilan Provinsi Papua 4

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

BPK Perwakilan Provinsi Papua 5

BPK Perwakilan Provinsi Papua 6

Kondisi tersebut mengakibatkan LKPD Boven Digoel TA 2013 sebagai wujud

Kondisi tersebut disebabkan oleh:

BPK Perwakilan Provinsi Papua 7

Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKAD menyatakan bahwa Laporan

BPK merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar menginstruksikan

2. Pencatatan Saldo Kas Tidak Akurat

BPK Perwakilan Provinsi Papua 8

Berdasarkan hasil penelusuran terhadap rekening koran tersebut diketahui bahwa

Atas selisih tersebut Kabid Perbendaharaan BPKAD tidak dapat memberikan

BPK Perwakilan Provinsi Papua 9

BPK Perwakilan Provinsi Papua 10

Kondisi tersebut disebabkan Kepala BPKAD selaku BUD dan Koordinator

Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKAD menyatakan bahwa pencatatan saldo

BPK merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar menginstruksikan

3. Pengelolaan dan Penatausahaan Piutang Tidak Memadai

No Uraian Nilai (Rp)

BPK Perwakilan Provinsi Papua 11

No Uraian Nilai (Rp) Penyetoran

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

BPK Perwakilan Provinsi Papua 12

Kondisi tersebut disebabkan:

Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKAD menyatakan bahwa pencatatan

BPK merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar menginstruksikan

BPK Perwakilan Provinsi Papua 13

4. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Persediaan pada Pemerintah Kabupaten Boven

Sisa Persediaan per

BPK Perwakilan Provinsi Papua 14

No Persediaan Volume Harga Nilai

BPK Perwakilan Provinsi Papua 15

BPK Perwakilan Provinsi Papua 16

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan: