Anda di halaman 1dari 129

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2009

DI
TANAH MERAH

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2009

DI
TANAH MERAH

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


PERWAKILAN PROVINSI PAPUA

Nomor : 18/LHP/XIX.JYP/06/10
Tanggal : 14 Juni 2010
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI …………………………………………………………………............. i

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN………… ii

LAPORAN KEUANGAN POKOK ............................................................................ 1

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN............................................................... 1

2. NERACA………………………………............................................................... 3

3. LAPORAN ARUS KAS ....................................................................................... 6

4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN …................................................ 9

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN …………………………………….......... 49

Lampiran

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA i


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Kepada Para Pengguna Laporan Keuangan


Berdasarkan ketentuan Pasal 23 E Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang
Badan Pemeriksa Keuangan. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) telah
memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2009, Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan tersebut adalah tanggung jawab
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.

BPK RI melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara


(SPKN) yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut mengharuskan
BPK RI merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar BPK RI memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu pemeriksaan meliputi
penilaian, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas Standar
Akuntansi Pemerintahan yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan
secara keseluruhan. BPK RI yakin bahwa pemeriksaan BPK RI memberikan dasar memadai
untuk menyatakan pendapat.

Kepatuhan terhadap hukum, peraturan, kontrak, dan bantuan yang berlaku bagi Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel merupakan tanggung jawab pemerintah daerah tersebut. Sebagai
bagian dari pemerolehan keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari
salah saji material, BPK RI melaksanakan pengujian terhadap kepatuhan Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel terhadap peraturan (pasal-pasal tertentu hukum, peraturan, kontrak,
dan persyaratan bantuan). Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan adalah
tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap pasal-pasal tersebut.
Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.

Dalam melakukan pemeriksaan keuangan ini, BPK RI menemukan ketidakpatuhan kepada


ketentuan peraturan perundang-undangan, kecurangan serta ketidakpatutan. Temuan ini telah
BPK RI muat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Kepatuhan dalam Kerangka
Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel untuk Tahun
Anggaran 2009 Nomor 18B/LHP/XIX.JYP/06/10 tanggal 14 Juni 2010 kepada Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel dan DPRD Kabupaten Boven Digoel.

Dalam melakukan pemeriksaan keuangan ini, BPK RI mengungkapkan kondisi pengendalian


intern Pemerintah Kabupaten Boven Digoel yang telah BPK RI ungkapkan dalam Laporan
Hasil Pemeriksaan Atas Sistem Pengendalian Intern dalam Kerangka Pemeriksaan Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel untuk Tahun Anggaran 2009 Nomor
18A/LHP/XIX.JYP/06/10 tanggal 14 Juni 2010.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA ii


Beberapa kondisi yang mempengaruhi kewajaran penyajian laporan keuangan adalah sebagai
berikut:

1. Sebagaimana dijelaskan dalam Temuan Pemeriksaan nomor 1 Laporan Hasil


Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern disebutkan terdapat sisa pengadaan BBM
berupa bensin dan solar yang belum terpakai sebesar Rp944.386.800 pada Dinas
Kesehatan tidak dilakukan perhitungan fisik. Hal ini berpengaruh terhadap kewajaran
penyajian persediaan dalam Laporan Keuangan.
2. Sebagaimana dijelaskan dalam Temuan Pemeriksaan nomor 2 Laporan Hasil
Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern disebutkan selisih saldo aset tetap sebesar
Rp103.828.858.594 tidak dapat dijelaskan dan sebesar Rp13.343.103.000 tidak
didukung bukti bukti kepemilikan. Hal ini berpengaruh terhadap kewajaran penyajian
aset tetap dalam Laporan Keuangan.
3. Sebagaimana dijelaskan dalam Temuan Pemeriksaan nomor 9 Laporan Hasil
Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan disebutkan
terdapat penggunaan dana pada Sekretariat Daerah Sebesar Rp42.719.278.050 belum
diverifikasi oleh bidang verifikasi BPKAD. Hal ini mempengaruhi kewajaran belanja
yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2009.

Ketentuan Peraturan perundang-undangan mengharuskan BPK RI melaksanakan pemeriksaan


berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang ditetapkan BPK RI. Namun karena
hal-hal sebagaimana disebutkan pada paragraf sebelumnya, tidak cukup untuk
memungkinkan BPK RI menyatakan, serta BPK RI tidak dapat menerapkan prosedur
pemeriksaan sesuai standar pemeriksaan untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas
kewajaran posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per tanggal 31 Desember
2009, dan realisasi anggaran serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut,
dan oleh karena itu, BPK RI menolak memberikan opini atas Laporan Keuangan tersebut.

Dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan ini, BPK RI menemukan adanya


kelemahan desain dan pelaksanaan sistem pengendalian intern serta ketidakpatuhan terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan, kecurangan dan ketidakpatutan yang material.
Temuan ini telah BPK RI muat dalam laporan terpisah tertanggal 14 Juni 2010 yang menjadi
satu kesatuan dengan laporan ini.

Jayapura, 14 Juni 2010


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan Provinsi Papua
Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Eydu Oktain Panjaitan, SE., MM, Ak


Akuntan, Reg-Neg. D-15.297

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA iii


PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

LAPORAN KEUANGAN
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Untuk Tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2009
(Audited)
(dalam rupiah)
Anggaran Setelah
Uraian Realisasi 2009 % Realisasi 2008
Perubahan

PENDAPATAN 785.263.444.683,59 756.771.607.819,28 96,37 671.182.781.923,00

PENDAPATAN ASLI DAERAH 25.122.450.964,00 20.853.531.164,28 83,03 10.824.455.327,00


Pendapatan Pajak Daerah 1.789.920.000,00 1.246.006.889,00 69,61 761.951.109,00
Pendapatan Retribusi Daerah 573.775.000,00 883.958.875,00 154,06 1.357.285.962,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan
1.037.228.390,00 - - -
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
21.721.527.574,00 18.723.565.400,28 86,19 8.705.218.256,00
yang Sah

PENDAPATAN TRANSFER 694.890.995.719,59 680.918.076.655,00 89,57 649.756.021.596,00


Transfer Pemerintah Pusat - Dana
634.558.294.719,59 618.779.085.319,00 97,51 581.027.783.546,00
Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak 25.866.820.000,00 40.517.411.490,00 156,63 42.048.352.564,00
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak
61.243.154.719,59 46.828.623.829,00 76,46 35.140.295.982,00
(Sumber Daya Alam)
Dana Alokasi Umum 480.521.320.000,00 480.506.050.000,00 99,99 449.094.135.000,00
Dana Alokasi khusus 66.927.000.000,00 50.927.000.000,00 76,09 54.745.000.000,00

Transfer Pemerintah Pusat –


57.992.699.000,00 59.127.274.000,00 101,95 67.118.326.800,00
Lainnya
Dana Otonomi Khusus 57.992.699.000,00 57.992.599.000,00 99,99 66.971.770.000,00
Dana Penyesuaian - 1.134.675.000,00 - 146.556.800,00

Transfer Pemerintah Provinsi 2.340.000.000,00 3.011.717.336,00 128,71 1.609.911.250,00


Pendapatan Bagi Hasil Pajak 2.340.000.000,00 3.011.717.336,00 128,71 1.609.911.250,00

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG


65.250.000.000,00 55.000.000.000,00 84,29 10.602.305.000,00
SAH
Pendapatan Dana Darurat 10.250.000.000,00 - - 10.602.305.000,00
Pendapatan Lainnya 55.000.000.000,00 55.000.000.000,00 100,00 -
Jumlah 785.263.444.683,59 756.771.607.819,28 96,37 671.182.781.923,00

BELANJA 847.541.597.227,59 790.066.591.473,61 93,22 641.590.783.533,00

BELANJA OPERASI 501.224.559.970,40 511.443.968.651,65 102,04 374.388.618.125,00


Belanja Pegawai 188.412.139.161,45 162.411.505.839,00 86,20 160.622.640.778,00
Belanja Barang 202.107.420.808,95 178.675.203.809,65 88,41 121.577.073.758,00
Belanja Hibah 5.000.000.000,00 4.650.000.000,00 93,00 5.383.000.000,00
Belanja Bantuan Sosial 62.545.000.000,00 139.887.259.003,00 223,66 67.805.903.589,00
Belanja Bantuan Keuangan 43.160.000.000,00 25.820.000.000,00 59,82 19.000.000.000,00

1
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Anggaran Setelah
Uraian Realisasi 2009 % Realisasi 2008
Perubahan
BELANJA MODAL 346.317.037.257,19 278.622.622.821,96 80,45 259.240.165.408,00
Belanja Tanah 12.489.642.250,00 10.472.835.050,00 83,85 27.523.368.900,00
Belanja Peralatan dan Mesin 55.076.007.067,00 34.116.782.278,00 61,94 33.944.691.700,00
Belanja Gedung dan Bangunan 140.074.499.856,00 108.287.619.116,96 77,31 96.446.071.074,00
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 137.718.178.084,19 124.949.198.377,00 90,73 100.844.669.734,00
Belanja Aset Tetap Lainnya 958.710.000,00 796.188.000,00 83,05 481.364.000,00

BELANJA TIDAK TERDUGA - - - 7.962.000.000,00


Belanja Tidak Terduga - - - 7.962.000.000,00
Jumlah 847.541.597.227,59 790.066.591.473,61 93,22 641.590.783.533,00
Surplus/(Defisit) (62.278.152.544,00) (33.294.983.654,33) 52,74 29.591.998.390,00

PEMBIAYAAN

PENERIMAAN DAERAH 64.278.152.544,00 35.294.983.654,33 - -


Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan 64.278.152.544,00 35.294.983.654,33 54,90 -
Anggaran (SiLPA)
Jumlah 64.278.152.544,00 35.294.983.654,33 - -

PENGELUARAN DAERAH
Pembentukan Dana Cadangan - - - -
Penyertaan Modal (Investasi) 2,000,000,000,00 2.000.000.000,00 100,00 2,000,000,000,00
Pemerintah Daerah

Jumlah 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 100,00 2.000.000.000,00

Pembiayaan Netto 62.278.152.544,00 33.294.983.654,33 (53,46) (2.000.000.000,00)


Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
- - - 27.591.998.390,00
(SiLPA)

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan utama ini

2
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

2. NERACA
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
NERACA
Per 31 Desember 2009
(Audited)
(dalam rupiah)

PENAMBAHAN/
URAIAN 2009 (Audited) 2008 (Audited) %
PENGURANGAN

ASET/AKTIVA
ASET LANCAR
Kas di Kas Daerah 23.524.138.108,27 56.616.387.445,00 (33.092.249.336,63) (58,45)
Kas di Bendahara Penerimaan 2.651.633.440,00 - 2.651.633.440,00 -
Kas di Bendahara Pengeluaran 4.332.414.485,00 20.085.467.115,00 (15.753.052.630,00) (78,43)
Investasi Jangka Pendek - - - -
Piutang - - - -
Piutang Lain –Lain 588.037.000,00 1.045.474.705,00 (457.437.705,00) (43,75)
Persediaan
16.648.819.648,00 787.489.397,00 15.861.330.251,00 2.014,16
JUMLAH ASET LANCAR 47.745.042.681,27 78.534.818.662,00 (30.789.775.980,63) (39,20)

INVESTASI JANGKA PANJANG


Investasi Non Permanen - - - -
Investasi Permanen 7.000.000.000,00 5.000.000.000,00 2.000.000.000,00 40,00
JUMLAH INVESTASI
JANGKA PANJANG 7.000.000.000,00 5.000.000.000,00 2.000.000.000,00 40,00

ASET TETAP
Tanah 31.784.537.850,00 21.405.922.250,00 10.378.615.600,00 48,48
Peralatan dan Mesin 125.825.578.412,00 106.708.762.230,40 19.116.816.181,60 17,91
Gedung dan Bangunan 281.218.244.264,96 257.119.868.203,00 24.098.376.061,96 9,37
Jalan, Jaringan dan Instalasi 414.305.903.274,00 341.447.472.063,00 72.858.431.211,00 21,33
Aset Tetap Lainnya 6.589.061.800,00 10.419.106.610,00 (3.830.044.810,00) (36,75)
Konstruksi Dalam Pengerjaan 56.685.994.561,00 42.668.001.298,00 14.017.993.263,00 32,85
JUMLAH ASET TETAP 916.409.320.161,96 779.769.132.654,40 136.640.187.506,56 17,52

DANA CADANGAN
Dana Cadangan 9.750.154.146,00 - 9.750.154.146,00 -

JUMLAH DANA CADANGAN 9.750.154.146,00 - 9.750.154.146,00 -

ASET LAINNYA

Tagihan Piutang Penjualan


- -
Angsuran
Tagihan TGR Daerah - -
Kemitraan dengan Pihak
Ketiga - -
Aset Tidak Berwujud 791.000.000,00 791.000.000,00 - -
Aset Lain-lain 2.878.471.775,00 - 2.878.471.775,00 -
JUMLAH ASET LAINNYA 3.669.471.775,00 791.000.000,00 2.878.471.775,00 364,53

JUMLAH AKTIVA 984.573.988.764,23 864.094.951.316,40 120.474.037.447,83 13,94

3
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

PENAMBAHAN/
URAIAN 2009 (Audited) 2008 (Audited) %
PENGURANGAN

KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang PFK 148.952.743,00 5.216.725,00 143.736.018,00 2.755,30
Utang Bunga - - - -
- -
Utang Pajak
- -
Bagian Lancar Utang Jangka - -
Panjang - -
- -
Pendapatan Diterima Dimuka
- -
Utang Jangka Pendek Lainnya - - - -
JUMLAH KEWAJIBAN
JANGKA PENDEK 148.952.743,00 5.216.725,00 143.736.018,00 2.755,30

KEWAJIBAN JANGKA
PANJANG
Utang Dalam Negeri - - - -
Utang Luar Negeri - - - -
JUMLAH KEWAJIBAN
JANGKA PANJANG - - - -

JUMLAH KEWAJIBAN 148.952.743,00 5.216.725,00 143.736.018,00 2.755,30

EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
SiLPA 27.707.599.850,27 76.696.637.835,00 (48.989.037.985,27) (63,87)
Cadangan Piutang 588.037.000,00 1.045.474.705,00 (457.437.705,00) (43,75)
Cadangan Persediaan 16.648.819.648,00 787.489.397,00 15.861.330.251,00 20,14,16
Dana yang Harus Disediakan
untuk Pembayaran Utang
Jangka Pendek - - - -
Pendapatan yang
Ditangguhkan 2.651.633.440,00 - 2.651.633.440,00 -
JUMLAH EKUITAS DANA
LANCAR 47.596.089.938,27 78.529.601.937,00 (30.933.511.999,27) (39,39)

EKUITAS DANA INVESTASI


Diinvestasikan dalam Investasi
Jangka Panjang 7.000.000.000,00 5.000.000.000,00 2.000.000.000,00 40,00
Diinvestasikan dalam Aset
Tetap 916.409.320.161,96 779.769.132.654,40 136.701.187.507,56 17,53
Diinvestasikan dalam Aset
Lainnya 3.669.471.775,00 791.000.000,00 2.878.471.775,00 364.53
Dana yang Harus disediakan
untuk Pembayaran Utang
Jangka Panjang - - - -
JUMLAH EKUITAS DANA
INVESTASI 927.078.791.936,96 785.560.132.654,40 141.523.659.281,56 18,01

4
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

PENAMBAHAN/
URAIAN 2009 (Audited) 2008 (Audited) %
PENGURANGAN

EKUITAS DANA CADANGAN


Diinvestasikan dalam Dana
Cadangan 9.750.154.146,00 - 9.750.154.146,00 -
JUMLAH EKUITAS DANA
CADANGAN 9.750.154.146,00 - 9.750.154.146,00 -
JUMLAH EKUITAS DANA 984.425.036.021,23 864.089.734.591,40 108.187.170.341,60

JUMLAH KEWAJIBAN DAN


EKUITAS DANA 984.573.988.764,23 864.094.951.316,40 120.474.037.447,00 13,94
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
utama ini

5
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

3. LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL


LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2009
(Audited)

(dalam rupiah)

NO URAIAN 2009 2008

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


1 OPERASI
1.1 Arus Kas Masuk
1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 1.246.006.889 761.951.109
1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 883.958.875 1.357.285.962
Pendapatan Hasil Pengelolaan
1.1.3 - -
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang
1.1.4 18.723.565.400,28 8.705.218.256
Sah
1.1.5 Dana Bagi Hasil Pajak 40.517.411.490 42.048.352.564
1.1.6 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 46.828.623.829 35.140.295.982
1.1.7 Dana ALokasi Umum 480.506.050.000 449.094.135.000
1.1.8 Dana Alokasi Khusus 50.927.000.000 54.745.000.000
1.1.9 Dana Otonomi Khusus 57.992.599.000 66.971.000.000
1.1.10 Dana Penyesuaian 1.134.675.000 146.556.800
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan
1.1.11 3.011.717.336 1.609.911.250
Pemda Lainnya
1.1.12 Pendapatan Hibah - -
1.1.13 Pendapatan Dana Darurat - 10.602.305.000
1.1.14 Pendapatan Lainnya 55.000.000.000 -
Jumlah 756.771.607.819,28 671.182.781.923
1.2 Arus Kas Keluar
1.2.1 Belanja Pegawai 162.411.505.839 160.622.640.778
1.2.2 Belanja Barang dan Jasa 178.675.203.810,65 121.577.073.758
1.2.3 Belanja Bunga - -
1.2.4 Belanja Subsidi - -
1.2.5 Belanja Hibah 4.650.000.000 5.383.000.000
1.2.6 Belanja Bantuan Sosial 139.887.259.003 67.805.903.589
1.2.7 Belanja Tidak Terduga - 7.962.000.000
Belanja Bagi Hasil kepada
1.2.8 Provinsi/Kabupaten/Kota dan - -
Pemerintah Desa
1.2.9 Belanja Bantuan Keuangan 25.820.000.000 19.000.000.000
Jumlah 511.443.968.652,65 382.350.618.125
Arus Kas Bersih dari Aktivitas
245.327.639.167,63 288.832.163.798
Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
2
INVESTASI NON KEUANGAN
2.1 Arus Kas Masuk
2.1.1 Pendapatan Penjualan Atas Tanah - -
Pendapatan Penjualan atas Peralatan
2.1.2 - -
dan Mesin

6
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

NO URAIAN 2009 2008

Pendapatan Penjualan atas Gedung


2.1.3 - -
dan Bangunan
Pendapatan Penjualan atas Jalan,
2.1.4
Irigasi dan Jaringan - -
Pendapatan dari Penjualan Aset Tetap
2.1.5 - -
Lainnya
Jumlah - -
2.2 Arus Kas Keluar
2.2.1 Belanja Tanah 10.472.835.050 27.523.368.900,00
2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 34.116.782.278 33.944.691.700,00
2.2.3 Belanja Gedung dan Bangunan 108.287.619.117,96 96.446.071.074,00
2.2.4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 124.949.198.377 100.844.669.734,00
2,2,5 Belanja Aset Tetap Lainnya 796.188.000 481.364.000,00
Jumlah 278.622.622.821,96 259.240.165.408
Arus Kas Bersih dari Aktivitas
(278.622.622.821,96) (259.240.165.408)
Investasi Non keuangan

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


3
PEMBIAYAAN
3.1 Arus Kas Masuk
3.1.1 Pencairan Dana Cadangan - -
Hasil Penjualan Aset/Kekayaan Daerah
3.1.2 - -
yang Dipisahkan
3.1.3 Penerimaan Pinjaman Daerah - -
Penerimaan Kembali Pemberian
3.1.4 - -
Pinjaman
Jumlah - -
3.2 Arus Kas Keluar
3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan - 9.303.533.206
Penyertaan Modal (Investasi)
3.2.2 2.000.000.000 2.000.000.000
Pemerintah Daerah
Pembayaran Pokok Utang Pinjaman
3.2.3 - -
dan Obligasi
3.2.4 Pemberian Pinjaman - -
Jumlah 2.000.000.000 11.303.533.206
Arus Kas Bersih dari Aktivitas
(2.000.000.000) (11.303.533.206)
Pembiayaan

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


4
NONANGGARAN
4.1 Arus Kas Masuk
4.1.1 Pengembalian Sisa UYHD 10.987.969.820 9.841.930.525
4.1.2 Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga 50.158.115.332 39.088.357.794
Jumlah 61.146.085.152 48.930.288.319
4.2 Arus Kas Keluar
4.2.1 Sisa UYHD 8.093.095.463 11.977.881.603
4.2.2 Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga 48.301.899.113 39.088.357.794
Jumlah 56.394.994.576 51.066.239.397
Arus Kas Bersih dari Aktivitas
4.751.090.576 (2.135.951.078)
Nonanggaran
Kenaikan (Penurunan) Kas Selama
(30.543.893.078,33) 16.152.514.106
Periode
Saldo Awal Kas di BUD / Kas Daerah 55.924.247.406 40.463.873.339
Saldo Akhir Kas di BUD/ Kas Daerah 23.524.138.108,27 56.616.387.445

7
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

NO URAIAN 2009 2008

Saldo Akhir Kas di Bendahara


4.332.414.485 20.085.467.115
Pengeluaran
Saldo Akhir Kas di Bendahara
2.651.633.440 -
Penerimaan
Saldo Akhir Kas 30.508.186.033,27 76.701.854.560
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
utama ini

8
9
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

4. Catatan Atas Laporan Keuangan


a. Pendahuluan
Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah, maka pembagian kewenangan (power sharing) dan pembagian
keuangan (financial sharing) antara pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
menjadi jelas. Undang-Undang tersebut memberikan kewenangan luas dengan titik
berat otonomi diletakkan pada daerah untuk mengelola daerahnya secara lebih
mandiri, yaitu pengelolaan urusan rumah tangga maupun pengelolaan keuangannya.
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel bersama-sama dengan DPRD Kabupaten
Boven Digoel telah menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Boven Digoel tahun anggaran 2009 untuk mewujudkan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Boven Digoel. Sebagai alat
akuntabilitas kepada publik dan perbaikan manajemen pemerintahan, APBD tahun
anggaran 2009 ditetapkan dengan menganut prinsip anggaran berbasis kinerja.
Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun anggaran
2009, Pemerintah Kabupaten Boven Digoel telah berupaya menjalankan prinsip-
prinsip pengelolaan dan pertanggung jawaban keuangan sebagaimana diamanatkan
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007.
Memenuhi ketetapan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah pasal 184, maka Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
menyusun Laporan Keuangan Tahun anggaran 2008 sebagai salah satu media
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2009.
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menyusun Laporan Keuangan Tahun
2009 dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan yang meliputi:
1) Laporan Realisasi Anggaran
2) Neraca
3) Laporan Arus Kas
4) Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel tahun 2009 disusun
dan disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai upaya
mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab.

b. Dasar Hukum
Dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
tahun 2009 telah memperhatikan ketentuan peraturan perundangan sebagai berikut:
1) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
10

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

3) Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi


Papua;
4) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
5) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4355);
6) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 4503);
7) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 4578);
8) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
10) Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boven Digoel Tahun
anggaran 2009;
11) Peraturan Bupati Boven Digoel Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
Tahun anggaran 2009;
12) Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boven Digoel
Tahun anggaran 2009;
13) Peraturan Bupati Boven Digoel Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Penjabaran
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel Tahun anggaran 2009.

c. Tinjauan Ekonomi
1) Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto 2004-2008
Perencanaan pembangunan ekonomi membutuhkan data statistik sebagai
dasar perencanaan dan penentuan strategi kebijakan, agar sasaran pembangunan
dapat dicapai dengan tepat. Strategi kebijakan yang telah dilaksanakan pada
tahun-tahun sebelumnya perlu dievaluasi. Data statistik merupakan ukuran
kuantitas, mutlak diperlukan untuk memberikan gambaran keadaan rnasa lalu
dan masa kini, serta sasaran yang ingin dicapai dimasa yang akan datang. Oleh
karena data statistik merupakan ukuran kuantitas, maka program-program
pembangunan yang telah dilakukan dapat diukur tingkat keberhasilan maupun
11

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

kegagalannya berdasarkan statistik yang sesuai dengan kebutuhan.


Salah satu keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi dicerminkan oleh
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik dari besaran nilai nominal
maupun dari besaran pertumbuhan ekonomi. PDRB merupakan agregasi dari
seluruh nilai tambah yang timbul di wilayah domestik suatu daerah dalam
waktu tertentu sebagai akibat bekerjanya sektor ekonomi. Dalam kondisi
perekonomian yang normal, semakin cepat perputaran (aktivitas) roda
perekonomian akan semakin besar pula nilai tambah yang ditimbulkannya.
Nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor-sektor ekonomi yang terangkum
dalam PDRB Kabupaten Boven Digoel mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Selama lima tahun terakhir terjadi perkembangan yang cukup signifikan.
Pada tahun 2004, nilai tambah yang dihasilkan adalah sebesar 416,23 miliar
rupiah, nilai ini terus meningkat dan mencapai 1.10 triliun rupiah pada tahun
2008 atau meningkat 164,78 persen.
Seperti halnya atas dasar harga berlaku, PDRB Kabupaten Boven Digoel
atas harga konstan 2000 juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,
namun demikian perkembangannya tidak secepat PDRB atas harga berlaku. Hal
ini disebabkan oleh perubahan harga yang cukup signifikan di kabupaten ini
dari tahun ke tahun sehingga mempengaruhi peningkatan nilai PDRB atas harga
berlaku tersebut. Pada tahun 2008, nilai PDRB atas harga konstan tahun 2000
telah mencapai 421,87 miliar rupiah, meningkat 7,94 persen dari tahun
sebelumnya dan 46,73 persen jika dibandingkan dengan nilai tambah pada
tahun 2004 yang saat itu bernilai 287,51 miliar rupiah.

2) Perkembangan Ekonomi
Istilah perkembangan ekonomi digunakan secara bergantian dengan istilah
pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan ekonomi, kemajuan ekonomi, dan
perubahan jangka panjang. Istilah pertumbuhan, kemajuan, atau perkembangan
hanya sebagai variasi yang selanjutnya disebut dengan sinonim.
Selama lima tahun terakhir, puncak pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Boven Digoel terjadi pada tahun 2006 dimana saat itu melaju sebesar 17,75
persen. Setelah itu, pertumbuhan melambat secara dratis menjadi 5,33 persen
pada tahun berikutnya dan kembali meningkat meskipun tidak setinggi tahun
2006 menjadi 7,94 persen pada tahun 2008. Pertumbuhan 7,94 % tersebut pada
tahun 2008 tersebut, sebesar 4,50 persen berasal dari sektor bangunan.
Tingginya share sektor ini karena kontribusinya yang cukup tinggi disertai
pertumbuhan yang cukup tinggi di tahun 2008 (36,45 persen). Pertumbuhan ini
merupakan yang tertinggi diantara sektor-sektor ekonomi yang ada di
Kabupaten Boven Digoel.
Sektor jasa-jasa dengan pertumbuhan sebesar 9,14 persen pada tahun 2008
menyumbang sebesar 0,80 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Boven Digoel tahun 2008.
Selanjutnya sektor perdagangan, hotel dan restoran, meskipun peranannya
12

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

terhadap PDRB Kabupaten Boven Digoel tidak terlalu tinggi namun karena
pertumbuhannya cukup tinggi pada tahun 2008 yakni sebesar 18,12 persen
membuatnya mampu menyumbang sebesar 0,71 persen pada pertumbuhan
ekonomi 7,94 persen.
Setelah sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pertanian pada tahun
2008 dengan pertumbuhan yang cukup rendah dibanding sektor lainnya
berperan sebesar 0,69 persen pada total pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Boven Digoel.
Sementara itu, sektor dengan peranan tertinggi di tahun 2008 hanya
menyumbang 0,52 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi 7,94 persen. Hal
ini disebabkan karena rendahnya pertumbuhan sektor ini yang terjadi pada
tahun 2008 hanya 1,10 persen dan merupakan yang terendah diantara sektor-
sektor ekonomi di Kabupaten Boven Digoel. Sedang sektor lainnya
menyumbang dibawah 0,35 persen dengan sektor listrik dan air bersih
merupakan penyumbang terkecil (0,001 persen).

3) Struktur Perekonomian
Struktur ekonomi suatu daerah sangat ditentukan oleh besarnya sumbangan
atau peranan masing-masing sektor ekonomi dalam membentuk nilai tambah di
suatu daerah. Sektor ekonomi yang memberikan sumbangan paling besar
terhadap pembentukan PDRB merupakan sektor yang memimpin (leading
sector). Sektor tersebut merupakan sektor yang memberikan warna terhadap
struktur perekonomian suatu daerah. Sedikit saja terjadi perubahan, baik harga
maupun produksi akan berdampak kepada pembentukan nilai tambah pada
sektor tersebut, dan pada akhirnya menyebabkan perubahan struktur
perekonomian suatu daerah.
Perekonomian Kabupaten Boven Digoel hingga tahun 2008 masih
didominasi oleh sektor industri pengolahan. Namun demikian, dalam lima tahun
terakhir peranan sektor ini terhadap PDRB mengalami penurunan yang cukup
signifikan. Tahun 2004, kontribusi sektor ini adalah 62,62 persen dan terus
mengalami penurunan dan hanya menjadi 39,23 persen di tahun 2008.
Penurunan peranan sektor industri pengolahan disebabkan oleh
meningkatnya kontribusi sektor bangunan dan pemerintahan khususnya sejak
tahun 2006. Pada tahun 2004, peranan sektor bangunan hanya 1,88 persen,
namun sejak tahun 2006 persentase ini mengalami peningkatan hingga menjadi
13,89 persen dan terus meningkat hingga menjadi 24.91 persen pada tahun 2008
yang sekaligus menjadikan sektor bangunan menjadi kontributor tertinggi kedua
setelah sektor inudstri pengolahan.
Hampir sama dengan sektor industri pengolahan, sektor lainnya yang
mengalami pergeseran dalam struktur perekonomian Kabupaten Boven Digoel
dalam lima tahun terakhir adalah sektor pertanian. Meskipun peranannya masih
cukup signifikan namun sejak tahun 2004 yang saat itu berperan 23,51 persen
dan merupakan kontributor tertinggi kedua terhadap PDRB kabupaten Boven
13

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Digoel, terus mengalami penurunan hingga menjadi 15,91 persen pada tahun
2008 dan menjadikannnya kontributor tertinggi ketiga setelah sektor bangunan.
Urutan keempat adalah sektor jasa-jasa dimana pada tahun 2008 berperan
sekitar 13,32 persen hamper sama dengan pertumbuhan tahun sebelumnya
13,52 persen. Sejak tahun 2006 hingga 2008, peranan sektor ini berada pada
kisaran 13 persen, sementara dua tahun sebelumnya hanya berperan antara 5
hingga 7 persen saja.
Selanjutnya peranan sektor perdagangan, hotel dan restoran pada PDRB
kabupaten Boven Digoel sejak tahun 2004 hingga tahun 2008 tidak mengalami
perubahan yang signifikan hanya berada pada kisaran tiga persen.
Sementara itu, dalam lima tahun terakhir, empat sektor lainnya berperan
hanya dibawah 2,5 persen dan hamper sama pada kabupaten-kabupaten lainnya
di Papua, sektor listrik merupakan kontributor terendah yang bahkan tidak
mempunyai peran terhadap terbentuknya nilai PDRB kabupaten Boven Digoel
dimana selama periode 2004 – 2008, rata-rata peranannya hanya 0,0005 persen.
Tabel Peranan Sektor Ekonomi selama Tahun 2004-2008 (dalam persen)
Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008

1. Pertanian 23,51 21,09 17,52 16,69 15,91

2. Pertambangan dan Penggalian 0,20 0,34 0,77 0,79 <2,5

3. Industri Pengolahan 62,62 60,53 48,61 45,94 39,23

4. Listrik dan Air Bersih 0,01 0,01 0,00 0,00 <2,5

5. Bangunan 1,88 4,74 13,89 17,53 24,91

6. Perdag, Hotel dan Restoran 3,04 3,17 3,07 3,15 3,00

7. Angk. dan Komunikasi 2,07 2,02 1,78 1,75 <2,5

8. Keu, Persewaan, dan Jasa 0,92 0,94 0,62 0,77 3,10


ppperuPerusPerush
9. Jasa-jasa 5,74 7,17 13,72 13,38 13,32

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00

4) Pertumbuhan Sektor
Secara umum kondisi perekonomian saat ini berada pada tahap
pemulihan (recovery). Kondisi ini dapat dilihat dari angka pertumbuhan
sektor ekonomi yang sudah mulai membaik.
14

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


1. Pertanian -2,27 4,66 5,89 3,18 2,96
2. Pertambangan dan Penggalian 5,53 55,31 101,57 12,57 23,36
3. Industri Pengolahan 11,68 6,23 5,62 7,11 1,10
4. Listrik dan Air Bersih 4,72 4,66 8,57 8,90 9,71
5. Bangunan 4,59 115,99 176,11 26,29 36,45
6. Perdag, Hotel Restoran 10,31 15,91 37,29 14,00 18,12
7. Angk. dan Komunikasi 10,93 11,23 12,96 10,07 11,58
8. Keu, Persew, dan Jasa Perush 12,38 17,19 -12,64 34,85 32,01
9. Jasa-jasa 7,61 19,38 58,36 8,37 9,14

PDRB 6,97 9,61 17,75 8,81 7,94

Dari tabel dapat dilihat bahwa pada tahun 2008 ekonomi Kabupaten Boven
Digoel tumbuh sebesar 7,94 %. Pertumbuhan tersebut merupakan akumulasi
pertumbuhan sektoral. Dari sembilan sektor lapangan usaha, sektor bangunan
tumbuh paling tinggi dari keseluruhan sektor lapangan usaha yakni mencapai
36,45% meningkat dari pertumbuhan pada tahun 2007 yang tercatat 26,29%.
(sumber: Buku Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Boven Digoel
Tahun 2008, yang dikeluarkan Oktober 2009).
a) Pertanian
Secara umum, pertumbuhan yang dialami sub-sub sektor pertanian dalam
lima tahun terakhir kurang stabil. Sub sektor tanaman bahan makanan sendiri
sejak tahun 2004 telah mengalami peningkatan pertumbuhan dari 3,13 % dan
mencapai 7,29 % pada tahun 2007, namun tahun 2008 mengalami perlambatan
yang cukup dratis, 1,47 %.

Puncak pertumbuhan sektor pertanian di tahun 2006 disebabkan tingginya


pertumbuhan sub sektor tanaman perkebunan yang mencapai 759,93 %.
Diantara sub-sub sektor pertanian, sub sektor peternakan dan hasilnya
merupakan penyumbang terendah baik terhadap PDRB kabupaten Boven
Digoel maupun nilai tambah sektor pertanian dimana masing-masing pada
tahun 2008 hanya sebesar 0,26 % dan 1,61 %.

Berbeda dengan sub sektor peternakan dan hasilnya, sub sektor kehutanan
merupakan penyumbang tertinggi pada pembentukan nilai tambah sektor
pertanian yakni 45,55 %pada tahun 2008, sementara pada PDRB Kabupaten
Boven Digoel berperan sebesar 7,25 %.

b) Pertambangan dan Penggalian


Sektor pertambangan dan penggalian yang di Kabupaten Boven Digoel
hanya terdiri dari sub sektor penggalian, pada tahun 2008 hanya berperan 0,94%
terhadap total nilai tambah sektor-sektor yang ada di kabupaten ini.
15

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

c) Industri Pengolahan
Dari tahun 2004 hingga tahun 2008, sektor industri pengolahan mengalami
penurunan yang cukup signifikan. Pada tahun 2008, sektor ini tumbuh 11,68 %
namun kemudian terus menurun dan hanya tumbuh 1,10 % pada tahun 2008.
Hampir keseluruhan nilai tambah sektor industri pengolahan berasal dari
sub sektor industri besar dan sedang. Sementara terhadap PDRB kabupaten
Boven Digoel tahun 2008 secara keseluruhan peran sub sektor ini cukup
signifikan yakni 39,09 %. Tingginya kontribusi sub sektor industri besar dan
sedang menjadikan pertumbuhan sektor industri pengolahan mengikuti pola
pertumbuhan sub sektor ini.

d) Listrik dan Air Bersih


Tahun 2004 sektor ini tumbuh 4,72 % dan terus meningkat menjadi 9,71 %
pada tahun 2008, namun demikian nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor ini
hamper tidak memberikan peranan pada PDRB Kabupaten Boven Digoel, yakni
hanya 0,0005 %.

e) Bangunan
Puncak pertumbuhan sektor ini terjadi pada tahun 2006 yakni sebesar
176,11 % setelah sebelumnya telah mencapai pertumbuhan yang sangat tinggi
juga di tahun 2005. Namun pada tahun 2007, pertumbuhan melambat secara
dratis menjadi 26,29 % dan meningkat lagi menjadi 36,45 % di tahun 2008.

f) Perdagangan, Hotel dan Restoran


Selama lima tahun terakhir sektor perdagangan, hotel dan restoran juga
mengalami pertumbuhan tertinggi pada tahun 2006 yakni sebesar 37,29%.
Tahun berikutnya melambat menjadi 14,00 % dan kemudian tahun 2008
kembali meningkat menjadi 18,12%.

g) Pengangkutan dan Komunikasi


Panjang jalan di Kabupaten Boven Digoel pada tahun 2008 mencapai
975.696,00 m. Dari panjang tersebut jalan dengan permukaan aspal sepanjang
129.000 m, krikil sepanjang 145.000 m, dan tanah sepanjang 701.696 m. Dilihat
dari kondisi jalan, sepanjang 55.300 m dalam keadaan rusak berat, 595.396 m
dalam keadaan rusak ringan, dan 135.000 m dalam keadaan sedang, sementara
itu jalan dalam keadaan baik mencapai 190.000 m.

Terdapat 3 Bandar udara yaitu Bandar udara Tanah Merah, bandar udara
Mindiptana dan Bandar udara Boma.

Selain itu, Kabupaten Boven Digoel juga memiliki pelabuhan sungai yang
dapat menampung kapal-kapal berukuran sedang dan juga dapat melayani
bongkar muat peti kemas.

Dalam lima tahun terakhir, secara umum sektor pengangkutan dan


komunikasi mengalami pertumbuhan yang cukup stabil pada kisaran 10 hingga
16

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

13 %. Pada tahun 2008, sektor ini tumbuh 11,58 % lebih cepat dari tahun
sebelumnya yang tumbuh 10,27 %.

Selain sektor ekonomi di atas, pengukuran keberhasilan kinerja


pembangunan tahunan pada Kabupaten Boven Digoel juga ditentukan oleh
beberapa indikator lain, seperti jumlah penduduk dan tenaga kerja, serta faktor
sosial seperti pendidikan dan kesehatan.

h) Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan


Pada tahun 2008, sektor ini tumbuh 32,01 %, melambat dibanding
pertumbuhan tahun sebelumnya yang mencapai pertumbuhan tertinggi selama
periode 2004-2008 (35,85%). Sementara itu, pertumbuhan terendah terjadi pada
tahun 2006 yang berkontraksi 12,64%.

i) Jasa-jasa
Pola laju pertumbuhan sektor jasa-jasa hampir sama dengan sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Puncak pertumbuhan terjadi pada tahun 2006
yakni sebesar 58,36 % setelah sebelumnya tumbuh 19,38% pada tahun 2005,
namun kemudian melambat menjadi 8,37 % pada tahun berikutnya dan kembali
sedikit meningkat menjadi 9,14% pada tahun 2008.
Selain sektor ekonomi di atas, pengukuran keberhasilan kinerja
pembangunan tahunan pada Kabupaten Boven Digoel juga ditentukan oleh
beberapa indikator lain, seperti jumlah penduduk dan tenaga kerja, serta faktor
sosial seperti pendidikan dan kesehatan.

d. Penduduk dan Tenaga Kerja


Jumlah Penduduk Kabupaten Boven Digoel sebanyak kurang lebih 53.941.
Jumlah tersebut terdiri dari 27.747 laki-laki dan 26.194 perempuan. Jumla rumah
tangga mencapai 11.035. sehingga rata-rata penduduk perumah tangga adalah 5 jiwa.
Tingkat kepadatan penduduk mencapai 1,94 jiwa per km2. Kepadatan penduduk
tertinggi pada distrik Jair dengan 4,78 jiwa per km2 sedangkan untuk distrik lainnya
tingkat kepadatan rata-rata sekita 1 sampai 2 jiwa per km2.
Banyaknya PNS Kabupaten Boven Digoel sebanyak 1.948 orang dengan
rincian.
No. Golongan Jumlah (orang) %

1. Golongan IV 93 4,78
2. Golongan III 802 41,17
3. Golongan II 999 51,28
4. Golongan I 54 2,77

e. Pendidikan

Pada tahun ajaran 2008/2009 di Kabupaten Boven Digoel terdapat 7 (tujuh)


taman kanak-kanak (TK) yang semuanya berstatus swasta dan hanya satu yang
17

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

berstatus negeri, 80 SD yang diantaranya 34 berstatus negeri dan 46 berstatus


swasta, 10 SLTP yang diantaranya 7 berstatus negeri dan 3 berstatus swasta, dan 3
SMU yang diantaranya 2 berstatus negeri dan 1 berstatus swasta, serta 3 SMK yang
semuanya berstatus negeri, dengan rincian sebagai berikut:
Murid (orang)
No. Sekolah Gedung (Buah) Guru (orang)

1 TK 8 25 500
2 SD 34 196 4.401
3 SLTP 7 95 1.559
4 SMU 3 48 324
5 SMK 3 71 520

f. Kesehatan
Dari 15 Distrik di tahun 2008, hanya 4 (empat) distrik yang mempunyai
Puskesmas Perawatan, yakni distrik Mindiptana, Mandobo, Jair, dan Kouh, dengan
jumlah tempat tidur masing-masing 10, 22, 10 dan 16 buah. Sudah semua distrik
terdapat puskesmas pembantu. Puskesmas keliling juga tersebar juga tersebar hampir
seluruh distrik.
Tenaga kesehatan seperti dokter ada sebanyak 24 dokter umum dan 7 dokter
gigi. Bidan mencapai 82 orang yang kebanyakan tersebar pada distrik induk. Perawat
mencapai 92 orang, yang sudah tersebar pada semua distrik.
Terdapat 44 Puskesmas yang terdiri dari Puskesmas Perawatan sebanyak 4 unit
dengan kapasitas tempat tidur 58 buah, 8 Puskesmas, dan 32 Puskesmas Pembantu.
Selain itu, terdapat 12 unit Balai Pengobatan, 72 Posyandu, 6 Polindes, serta 44
Puskesmas Keliling. Untuk menangani masalah kesehatan tersebut, Kabupaten
Boven Digoel memiliki 26 orang Dokter, 78 orang Bidan, 1 orang Apoteker, 5 orang
Asisten Apoteker, 106 orang Perawat, dan Pekerja Kesehatan sebanyak 63 orang.

g. Kebijakan Keuangan
1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah TA 2009
Pelaksanaan kegiatan tahun 2009 oleh Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel didasarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Boven Digoel tahun anggaran 2009 yang telah ditetapkan dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 1 Tahun 2009. Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boven Digoel tahun anggaran 2009
sebelum perubahan dapat diuraikan sebagai berikut.
18

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

No Uraian Sebelum Perubahan Setelah Perubahan


1. Pendapatan 751.899.227.616 785.263.444.683,59
2. Belanja 760.899.227.616 847.541.597.227,59
Surplus/(defisit) (9.000.000.000) (62.278.152.544)
3. Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan 11.000.000.000 64.278.152.544
Pengeluaran Pembiayaan (2.000.000.000 2.000.000.000
Pembiayaan Netto 9.000.000.000 62.278.152.544

h. Kebijakan Akuntansi
1) Entitas Pelaporan
Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Suatu
entitas pelaporan ditetapkan di dalam peraturan perundang-undangan, yang
umumnya bercirikan:
a) Entitas tersebut dibiayai oleh APBD,
b) Entitas tersebut dibentuk dengan peraturan perundang-undangan,
c) Pimpinan entitas tersebut adalah pejabat pemerintah yang diangkat atau
pejabat negara yang ditunjuk atau yang dipilih oleh rakyat
d) Entitas tersebut membuat pertanggungjawaban baik langsung maupun
tidak langsung kepada wakil rakyat sebagai pihak yang menyetujui
anggaran.
Entitas pelaporan keuangan pemerintah daerah adalah Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel. Dalam pelaksanaannya kepala daerah melimpahkan
kewewenangnya kepada Kepala bagian keuangan yang mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum
Daerah.
Produk dari entitas pelaporan ini adalah laporan keuangan konsolidasian
berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan arus Kas dan Catatan atas
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel disusun sebagai
bagian dalam pelaksanaan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintah
daerah yang meliputi perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran dan
pelaporan pelaksanaan anggaran.

2) Tujuan Pelaporan Keuangan.


a) Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada unit organisasi
19

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

pemerintah dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan


melalui laporan keuangan pemerintah secara periodik.
b) Manajerial
Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan
dan pengelolaan keuangan pemerintah serta memudahkan
pengendalian yang efektif atas seluruh aset, hutang dan ekuitas dana.
c) Transparansi
Menyediakan informasi keuangan yang terbuka bagi masyarakat
dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik.

3) Asumsi Dasar Pelaporan Keuangan


a) Asumsi Kemandirian Entitas
Setiap unit organisasi dianggap sebagai unit yang mandiri dan
mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan sehingga
tidak terjadi kekacauan antar unit instansi pemerintah dalam pelaporan
keuangan.
b) Asumsi Kesinambungan Entitas
Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas pelaporan
akan berlanjut keberadaannya. Dengan demikian, pemerintah
diasumsikan tidak bermaksud melakukan likuidasi atas entitas
pelaporan dalam jangka pendek.
c) Asumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement)
Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan
yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang. Hal ini diperlukan
agar memungkinkan dilakukannya analisis dan pengukuran dalam
akuntansi.

4) Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan


Prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan dimaksudkan sebagai ketentuan
yang harus dipahami dan ditaati oleh penyelenggara akuntansi dan pelaporan
keuangan pemerintah daerah dalam melakukan kegiatannya, serta oleh
pengguna laporan keuangan dalam memahami laporan keuangan yang
disajikan. Berikut ini adalah delapan prinsip yang digunakan dalam akuntansi
dan pelaporan keuangan pemerintah daerah.
a) Basis Akuntansi
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah
adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan belanja dan pembiayaan
dalam laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan
aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.
20

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

b) Nilai Historis (Historical Cost)


Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau
sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh
aset tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah
kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi
kewajiban di masa yang akan datang dalam pelaksanaan kegiatan
pemerintah daerah.
c) Realisasi (Realization)
Bagi pemerintah, pendapatan yang tersedia yang telah diotorisasikan
melalui anggaran pemerintah selama suatu tahun fiskal akan
digunakan untuk membayar hutang dan belanja dalam periode
tersebut.
d) Prinsip layak temu biaya-pendapatan (matching-cost against revenue
principle) dalam akuntansi pemerintah tidak mendapat penekanan
sebagaimana dipraktikkan dalam akuntansi komersial.
e) Substansi Mengungguli Bentuk Formal (Substance Over Form)
Informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan wajar transaksi
serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka transaksi atau
peristiwa lain tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi, dan bukan hanya aspek formalitasnya.
Apabila substansi transaksi atau peristiwa lain tidak konsisten/berbeda
dengan aspek formalitasnya, maka hal tersebut harus diungkapkan
dengan jelas dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
f) Periodisitas (Periodicity)
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan perlu
dibagi menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas
dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat
ditentukan. Periode utama yang digunakan adalah tahunan yaitu 1
Januari sampai dengan 31 Desember.
g) Konsistensi (Consistency)
Perlakuan akuntansi yang sama harus diterapkan pada kejadian yang
serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas pelaporan (prinsip
konsistensi internal). Hal ini tidak berarti bahwa tidak boleh terjadi
perubahan dari satu metode akuntansi ke metode akuntansi yang lain.
Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat bahwa
metode yang baru diterapkan mampu memberikan informasi yang
lebih baik dibanding metode lama. Pengaruh dan pertimbangan atas
perubahan penerapan metode ini diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
h) Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure)
21

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang


dibutuhkan oleh pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna
laporan keuangan dapat ditempatkan pada lembar muka (on the face)
laporan keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan.
i) Penyajian Wajar (Fair Presentation)
Laporan keuangan harus menyajikan dengan wajar Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan.

e) Ikhtisar Kebijakan Akuntansi


a) Piutang/tagihan ke pihak ke tiga dinilai dengan nilai nominalnya dan
tidak dibentuk dana cadangan penghapusan piutang yang tidak
tertagih. Piutang pajak dan retribusi yang diakui adalah yang sudah
ada ketetapannya (SKP/SKPT).
b) Persediaan adalah Aset Lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintahan dan barang-barang yang dimaksudkan untuk
dijual dan atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat. Persediaan dicatat pada akhir periode akuntansi,
berdasarkan hasil inventarisasi fisik, dan dinilai dengan biaya
perolehan yang terakhir diperoleh (harga pembelian terakhir).
c) Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih
dari 12 (dua belas) bulan yang digunakan dalam kegiatan SKPD atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
d) Penghapusan aset tetap dapat dilakukan dengan alasan sebagai
berikut:
 Nyata-nyata rusak, tidak dapat digunakan dan tidak dapat
diperbaiki lagi untuk menjalankan fungsinya.
 Hilang, dengan dukungan dokumen laporan dari pihak yang
berwajib. Penghapusan aset tetap dari pembukuan dilakukan
berdasarkan Surat Keputusan Bupati.
e) Konstruksi dalam Pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam
proses pembangunan, yang sampai dengan akhir tahun belum selesai.
Konstruksi dalam pengerjaan merupakan aset yang dimaksudkan
digunakan untuk operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat dalam jangka panjang dan oleh karenanya diklasifikasikan
dalam aset tetap. Konstruksi dalam pengerjaan dinilai sebesar biaya
perolehan.
f) Setoran kembali sisa UYHD tahun lalu dan tahun berkenaan atau
pengembalian akibat kelebihan belanja tahun berkenaan oleh
Bendahara Pengeluaran SKPD ke rekening Kas daerah disajikan
22

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

dalam Laporan Arus Kas sebagai penerimaan non anggaran,


sedangkan sisa UYHD disajikan sebagai pengeluaran non anggaran.
g) Pada tahun 2009, Pemerintah Daerah Boven Digoel melakukan
inventarisasi data aset tetap yang dimilki sampai dengan 31 Desember
2008, data hasil inventarisasi aset tetap tersebut digunakan sebagai
saldo awal aset tetap tahun 2009 sehingga terdapat koreksi saldo awal
aset tetap tahun 2009.

5. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran


a. Pendapatan
Realisasi Pendapatan tahun anggaran 2009 mencapai Rp756.771.607.819,28
atau 96,37% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp785.263.444.683,59.
Rincian pendapatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
Uraian Anggaran Realisasi 2009 Realisasi 2008
Pendapatan Asli
Daerah 25.122.450.964 20.853.531.164,28 20.861.605.532,28
Pendapatan Transfer 694.890.993.719,59 680.918.076.655 735.910.002.287
Lain-Lain Pendapatan
yang Sah 65.250.000.000 55.000.000.000 -
Jumlah Pendapatan 785.263.444.683,59 756.771.607.819,28 671.182.781.923,28

Realisasi pendapatan pada tahun 2009 sebesar Rp756.771.607.819,28


mengalami kenaikan sebesar Rp85.588.825.896 (12,75%) jika dibandingkan
dengan realisasi tahun 2008 sebesar Rp671.182.781.923.
a) Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah tahun anggaran 2009 terealisasi sebesar
Rp20.853.531.164,28 atau 83,04% dari anggarannya sebesar
Rp25.122.450.964,00. Rincian Pendapatan Asli Daerah dapat di jelaskan
sebagai berikut :
Uraian Anggaran Realisasi 2009 Realisasi 2008

Pendapatan Pajak Daerah 1.789.920.000 1.246.006.889 761.951.109


Pendapatan Retribusi
Daerah 573.775.000 883.958.875 1.357.285.962

Hasil Pengelolaan Kekayaan


Daerah yg Dipisahkan 1.037.228.390 - -

Lain-Lain PAD yang Sah 21.721.527.574 18.723.565.400,28 8.705.218.256


Jumlah Pendapatan 25.122.450.964 20.853.531.164,28 10.824.455.327
23

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

a) Pendapatan Pajak Daerah


Anggaran 2009 Realisasi 2009 % Realisasi 2008
Akun ini terdiri dari
Pajak Hotel 149.050.000 26.662.000 18,00 19.050.000
Pajak Restoran 44.320.000 35.904.000 81,00 48.575.000
Pajak Hiburan 1.300.000 4.200.000 323,00 2.100.000
Pajak Reklame 85.250.000 91.912.000 108,00 76.727.500
Pajak Penerangan Jalan 30.000.000 65.293.201 218,00 51.959.447
Pajak Pengambilan Bahan Galian
69,00
Golongan C 1.475.000.000 1.022.035.688 563.539.162
Pajak Parkir 5.000.000 0 0 0
Jumlah 1.789.920.000 1.246.006.889 69,61 761.951.109

Pendapatan Pajak Daerah terealisasi sebesar Rp1.246.006.889 atau


69,61% dari anggarannya sebesar Rp1.789.920.000. Dibanding
realisasi tahun 2008 menunjukkan adanya peningkatan penerimaan
pajak daerah sebesar 63,53%.

b) Retribusi Daerah

Anggaran 2009 Realisasi 2009 % Realisasi 2008

Akun ini terdiri dari


Retribusi Jasa Umum 262.275.000 621.561.900 237,00 544.600.000

Retribusi Jasa Usaha 249.000.000 136.515.200 55,00 764.830.962

Retribusi Perijinan Tertentu 62.500.000 125.881.775 201,00 47.855.000

Jumlah 573.775.000 883.958.875 154,00 1.357.285.962

Pendapatan Retribusi Daerah terealisasi sebesar Rp883.958.875 atau


154,06% dari anggarannya sebesar Rp573.775.000. Dibanding
realisasi tahun 2008 menunjukkan adanya penurunan penerimaan
retribusi daerah sebesar 34,87%.

c) Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang


Dipisahkan
Anggaran 2009 Realisasi 2009 % Realisasi 2008
Akun ini terdiri dari
Bagian Laba atas Penyertaan
Modal pada Perusahaan Milik 1.037.228.390
0 0 0

Jumlah 1.037.228.390 0 0 0

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan tidak ada


penerimaan yang terealisir dari yang dianggarkan sebesar
Rp1.037.228.390.
24

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

d) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

Anggaran 2009 Realisasi 2009 % Realisasi 2008

Akun ini terdiri dari


Penerimaan Jasa Giro 8.153.031.512 1.822.973.388 22,00 4.450.065.619

Pendapatan Bunga Deposito 0 4.575.205.463 0,00 0

Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 10.000.000 10.000.000 100,00 30.600.000

Pendapatan Denda Pajak 750.000 4.504.430 6005,00 2.931.500

Pendapatan Denda Retribusi 0 147.450 - 983.351.842

Bagi Hasil Listrik 1.300.000.000 1.511.656.634 116,00


Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah 12.257.746.062 10.799.078.035,28 88,00 4.221.621.137

Jumlah 21.721.527.574 18.723.565.400,28 86,00 8.705.218.256

Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah teralisasi sebesar


Rp18.723.565.400,28 atau 86,20% dari anggaran sebesar
Rp21.721.527.574. Dibanding dengan realisasi tahun 2008
menunjukkan adanya kenaikan penerimaan sebesar 115,08%.

2) Pendapatan Transfer
Pendapatan transfer sampai tahun anggaran 2009 dapat direalisasikan
sebesar Rp680.918.076.655 atau 97,99% dari anggarannya sebesar
Rp694.890.993.719,59, Rincian pendapatan transfer dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Uraian Anggaran Realisasi 2009 Realisasi 2008
Transfer Pemerintah Pusat-
Dana Perimbangan 634.558.294.719,59 618.779.085.319 581.027.783.546
Transfer Pemerintah Pusat-
Lainnya 57.992.699.000 59.127.274.000 67.118.326.800
Transfer Pemerintah
Provinsi 2.340.000.000 3.011.717.336 1.609.911.250
Jumlah Pendapatan 694.890.993.719,59 680.918.076.655 649.756.021.596

a) Bagi Hasil Pajak

Anggaran 2009 Realisasi 2009 % Realisasi 2008

Akun ini terdiri dari

Bagi Hasil PBB 36.551.927.995 163,03 37.993.624.128


22.420.480.000

Bagi Hasil BPHTB 2.475.061.639 71,82


3.446.340.000 2.446.454.099

WPOPDN dan PPh Pasal 21 0 1.490.421.856 0 1.608.274.337

Jumlah 25.866.820.000 40.517.411.490 156,63 42.048.352.564

Pendapatan bagi hasil pajak terealisasi sebesar Rp40.517.411.490


atau 156,63% dari anggarannya sebesar Rp25.866.820.000.
25

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Dibanding dengan realisasi tahun 2008 menunjukkan adanya


penurunan penerimaan sebesar 3,64%.

b) Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA)


Anggaran 2009 Realisasi 2009 % Realisasi 2008
Akun ini terdiri dari
Bagi Hasil IHPH 14.216.432.000 3.200.000.000 23,00 0

Bagi Hasil PSDH 0 8.687.860.317 0 4.211.004.597

Dana Reboisai 0 11.447.028.923 0 11.209.178.776

Bagi Hasil Royalti 46.676.612.719,59 23.397.217.312 50,00 0

Bagi Hasil Pungutan 350.110.000 0 0 0


Pengusahaan Perikanan

0 96.517.277 0 163.213.161
Bagi Hasil pungutan perikanan

Jumlah 61.243.154.719,59 46.828.623.829 76,46

Bagi hasil bukan pajak (SDA) teralisasi sebesar Rp46.828.623.829


atau 76,46% dari anggarannya sebesar Rp61.243.154.719,59.

c) Dana Alokasi Umum


Penerimaan dana alokasi umum tahun anggaran 2009 ini adalah
sebesar Rp480.506.050.000 atau 99,99% dari anggaran sebesar
Rp480.521.320.000.

d) Dana Alokasi Khusus


Penerimaan Dana Alokasi Khusus tahun anggaran 2009 ini adalah
sebesar Rp50.927.000.000 atau 76,09% dari anggaran sebesar
Rp66.927.000.000.

e) Transfer Pemerintah Pusat Lainnya


Anggaran 2009 Realisasi 2009 % Realisasi 2008
Akun ini terdiri dari
Dana Otonomi Khusus 57.992.699.000 57.992.599.000 99,99 66.971.770.000

Dana Penyesuaian 1.134.675.000 0 146.556.800

Jumlah 57.992.599.000 59.127.274.000 101,95 67.477.965.000

Penerimaan transfer dari pemerintah pusat-lainnya tahun 2009 ini


adalah sebesar Rp57.992.599.000 merupakan penerimaan dana
otonomi khusus (otsus) sedangkan penerimaan sebesar
Rp1.134.675.000 merupakan penerimaan tunjangan guru PNSD.
26

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

f) Bagi Hasil Pajak Provinsi

Anggaran 2009 Realisasi 2009 % Realisasi 2008

Akun ini terdiri dari


Bagi Hasil PKB 2.340.000.000 1.466.679.300 63,00 1.609.911.250

Bagi Hasil BBNKB 0 402.169.216 0 0

Bagi Hasil PBBKB 0 985.634.988 0 0

Bagi Hasil P3ABT 0 157.233.832 0 0

Bagi Hasil PPAP 0 0 0 0

Jumlah 2.340.000.000 3.011.717.336 128,70 1.609.911.250

Penerimaan bagi hasil pajak provinsi tahun 2009 ini adalah sebesar
Rp3.011.717.336 atau 128,70% dari anggaran.

3) Lain-Lain Pendapatan Yang Sah


Pos lain-lain pendapatan daerah yang sah merupakan kelompok
penerimaan yang tidak dapat diklasifikasikan kedalam Pendapatan asli daerah
atau Dana transfer.
a. Dana Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan
Anggaran 2009 Realisasi 2009 % Realisasi 2008
Akun ini terdiri dari
Dana Desentralisasi Fiskal dan
55.000.000.000 55.000.000.000 100 -
Percepatan Pembangunan 2009
Jumlah 55.000.000.000 55.000.000.000 100 -

b. Belanja
Realisasi belanja tahun anggaran 2009 mencapai Rp790.066.591.473,61 atau
93,22% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp847.541.597.227,59. Rincian
Belanja dapat diuraikan sebagai berikut:
Uraian Anggaran Realisasi 2009 Realisasi 2008

Belanja Operasi 501.224.559.970,40 511.443.968.651,65 374.388.618.125

Belanja Modal 346.317.037.257,19 278.622.622.821,96 259.240.165.408

Belanja Tak Terduga - - 7.962.000.000


Jumlah Belanja 847.541.597.227,59 790.066.591.473,61 641.590.783.533

1) Belanja Operasi
Belanja operasi adalah pengeluaran pemerintah daerah yang digunakan
untuk kegiatan operasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
Belanja operasi Tahun anggaran 2009 terealisasi sebesar
Rp511.443.968.651,65 atau 102,04% dari anggaran sebesar
Rp501.224.559.970,40. Rincian belanja operasi dapat dijelaskan sebagai
berikut.
27

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Anggaran Realisasi 2009 Realisasi 2008


Uraian
(Rp) (Rp) (Rp)

1 Belanja Pegawai 188.412.139.161,45 162.411.505.839 160.622.640.778

2 Belanja Barang 202.107.420.808,95 178.675.203.809,65 121.577.073.758

3 Bunga - - -

4 Subsidi - - -

5 Hibah 5.000.000.000 4.650.000.000 5.383.000.000

6 Bantuan Sosial 62.545.000.000 139.887.259.003 67.805.903.589

7 Bantuan Keuangan 43.160.000.000 25.820.000.000 19.000.000.000

Jumlah 501.224.559.970,40 511.443.968.651,65 374.388.618.125

a) Belanja Pegawai
Belanja pegawai adalah pengeluaran pemerintah daerah untuk
imbalan atas hasil kerja yang dilakukan pegawai kepada pemerintah
daerah. Realisasi belanja pegawai tahun anggaran 2009 mencapai
Rp162.411.505.839 atau 86,20% dari anggaran sebesar
Rp188.412.139.161,45.
Anggaran 2009 Realisasi 2009 % Realisasi 2008
Akun ini terdiri dari :
Gaji dan tunjangan PNS 83.759.718.570,45 74.518.798.113 89,00 65.586.843.019
Honorarium PNS 7.511.805.000 6.024.010.000 80,19 9.098.015.750
Tambahan Penghasilan PNS 31.454.147.544 25.002.171.211 79,00 25.583.910.995
Honorarium Non PNS 41.301.575.881 36.585.640.715 88,58 30.572.385.411
Belanja Penerimaan lainnya
Pimpinan dan Anggota DPRD 2.859.600.000 2.818.400.000 99,00 2.871.810.000
serta KDH/WKDH
Uang Lembur 122.000.000 53.200.000 43,53 301.686.750
Biaya Pemungutan Pajak Daerah 451.040.166 451.040.000 100,00 1.690.422.454
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 5.649.760.000 2.422.794.800 42,88 2.933.563.917
Belanja Pelaksanaan Otonomi
Khusus KDH/WKDH 12.000.000.000 12.000.000.000 100,00
11.330.000.000
Belanja Kursus, Pelatihan,
Sosialisasi dan Bimbingan Teknis 3.302.292.000 2.535.451.000 76,77 10.654.002.482
PNS

Jumlah 188.411.939.161,45 162.411.505.839 86 160.622.640.778

b) Belanja Barang
Belanja barang adalah pengeluaran pemerintah daerah untuk barang-
barang pakai habis dan menurut kriteria yang ditetapkan tidak dapat
digolongkan sebagai aktiva tetap. Realisasi belanja barang tahun
anggaran 2009 mencapai Rp178.675.203.809,65 atau 88,41% dari
anggarannya sebesar Rp202.107.420.808,95. Realisasi Belanja
barang mempunyai konstribusi yang signifikan kepada belanja
operasi sebesar 34,94%.
28

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Anggaran 2009 Realisasi 2009 % Realisasi 2008


Akun ini terdiri dari
Belanja Bahan Pakai Habis 22.431.593.946 19.972.428.678 89,00 25.055.632.510
Belanja Bahan / Material 26.406.000.101 24.113.509.400 91,00 9.246.224.000
Belanja Jasa Kantor 22.971.033.218 32.619.951.624 142,00 14.102.588.982
Belanja Premi Asuransi 34.000.000 34.000.000 100,00 63.750.000
Belanja Perawatan Kendaraan
Bermotor 3.686.204.778 2.313.434.129 63,00 1.250.806.645

Belanja Cetak dan


Penggandaan 5.278.745.965,65 4.485.979.798,65 85,00 5.055.058.499
Belanja Sewa Rumah/Gedung
/Gudang/Parkir 1.287.633.000 1.102.492.500 86,00 1.949.101.350
Belanja Sewa Sarana Mobilitas 7.926.110.000 6.736.891.500 85,00 5.339.849.750
Belanja Sewa Perlengkapan
dan Peralatan Kantor 204.468.000 94.222.500 46,00 78.645.000

Belanja Makanan dan Minuman 10.515.473.000 7.410.913.914 70,00 6.869.229.550

Belanja Pakaian Dinas dan


1.047.400.000 1.046.200.000 100,00 1.203.810.000
Atributnya

Belanja Pakaian Kerja 14.700.000 14.691.600 99,94 0


Belanja Pakaian khusus
dan hari-hari tertentu 1.096.520.000 1.002.668.000 91,00 289.886.000

Belanja Perjalanan Dinas 58.174.533.102 45.251.856.709 78,00 36.023.135.022


Belanja Pemulangan Pegawai 115.000.000 102.900.000 89,00 0
Belanja Pemeliharaan 3.045.350.000 1.899.887.360 62,00 0
Belanja Jasa Konsultasi 14.486.543.122,30 12.021.257.006 83,00 4.668.034.450
Belanja Jasa Lainnya 8.710.282.511 5.111.059.026 59,00 0
Belanja Pendidikan Sekolah 3.642.230.065 3.627.230.065 100,00 0

Belanja Operasional Kesehatan 1.561.000.000 934.892.000 60,00 0

Jumlah 202.107.420.808,65 178.675.203.809,65 88,00 121.577.073.758

Atas realisasi belanja barang terdapat kekurangan fisik pada hasil


pengadaan tahun anggaran 2009 yaitu pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah pada pekerjaan pengadaan dan penanaman
pohon hidup di jalur hijau sebesar Rp70.158.200.

c) Belanja Hibah
Belanja Hibah adalah pengeluaran pemerintah daerah yang ditujukan
untuk menunjang peningkatan penyelenggaraan pemerintahan
daerah dan layanan dasar umum. Realisasi Belanja Hibah tahun
anggaran 2009 mencapai Rp4.650.000.000 atau 93% dari
anggarannya sebesar Rp5.000.000.000.

d) Belanja Bantuan Sosial


Belanja Bantuan Sosial adalah pengeluaran pemerintah daerah yang
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial baik masyarakat
29

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

pada umumnya maupun pegawai pemerintah daerah pada


khususnya. Realisasi Belanja Bantuan Sosial Tahun anggaran 2009
mencapai Rp139.887.259.003 atau 223,66% dari anggarannya
sebesar Rp62.545.000.000.
Rincian penggunaan belanja bantuan sosial dapat digambarkan
sebagai berikut.

Anggaran 2009 Realisasi 2009 % Realisasi 2008

Akun ini terdiri dari


Belanja bantuan Sosial Kepada
53.245.000.000 130.737.259.003 245,53 0
Anggota Masyarakat

Belanja Bantuan Kepada Partai


300.000.000 150.000.000 50,00 0
Politik
Belanja Bantuan Organisasi
9.000.000.000 9.000.000.000 100,00 0
Keagamaan

Jumlah 62.545.000.000 139.887.259.003 223,66 67.805.903.589

e) Belanja Bantuan Keuangan


Belanja Bantuan Keuangan adalah pengeluaran pemerintah daerah
yang ditujukan kepada pemerintahan desa dalam rangka peningkatan
pembanguan. Realisasi Belanja Bantuan Keuangan tahun anggaran
2009 mencapai Rp25.820.000.000 atau 59,82% dari anggarannya
sebesar Rp43.160.000.000.

2) Belanja Modal
Belanja modal adalah pengeluaran pemerintah daerah yang digunakan
untuk perolehan aset tetap atau aset lainnya untuk keperluan kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan daerah atau untuk dimanfaatkan oleh
masyarakat umum. Belanja modal tahun anggaran 2009 terealisasi sebesar
Rp278.622.622.821,96 atau 80,45% dari anggarannya sebesar
Rp346.317.037.257,19. Rincian Belanja Modal dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Anggaran 2009 Realisasi 2009 % Realisasi 2008
Akun ini terdiri dari
Belanja Modal Tanah 12.489.642.250 10.472.835.050 84,00 27.523.368.900
Belanja Modal Peralatan
55.076.007.067 34.116.782.278 61,94 33.944.691.700
dan Mesin
Belanja Modal Gedung dan
140.074.499.856 108.287.619.116,96 77,00 100.844.669.734
Bangunan
Belanja Modal Jalan, Irigasi
137.718.178.084,19 124.949.198.377 90,00 96.446.071.074
dan Jaringan

Belanja Aset Tetap Lainnya 958.710.000 796.188.000 83,05 481.364.000


Jumlah 346.317.037.257,19 278.622.622.821,96 52,00 259.240.165.408
30

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Atas realisasi belanja terdapat kekurangan fisik pada beberapa aset hasil
pengadaan tahun anggaran 2009, dengan rincian sebagai berikut:
a) Dinas Pendidikan pada pembangunan rehabilitasi total dan pengadaan
sarana belajar SD Inpres Asiki Distrik Jair sebesar Rp41.373.055 dan
pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi total dan pengadaan sarana belajar
SD Negeri Camp 19 Distrik Jair sebesar Rp56.343.727.
b) Dinas Pekerjaan Umum pada pekerjaan peningkatan jalan Kali
Mandobo - Asiki sebesar Rp282.424.400, pekerjaan peningkatan Jalan
Asiki - Mandom Sebesar Rp184.793.200, pekerjaan peningkatan Jalan
Dalam Kota Asiki sebesar Rp23.596.000, dan pekerjaan peningkatan
Jalan Asiki – Tanah Merah Sebesar Rp140.540.600.
c) Sekretariat DPRD pada pekerjaan pembangunan ruang sidang DPRD
sebesar Rp1.037.056.506 dan pekerjaan pembangunan 3 (tiga) unit
rumah jabatan Kabag Setwan DPRD Kabupaten Boven Digoel sebesar
Rp49.020.990.
d) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM pada
pekerjaan pembangunan pasar tradisional Distrik Jair sebesar
Rp90.887.383.
e) Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat pada
pengadaan kendaraan dinas roda empat telah dilaksanakan pembayaran
tetapi fisik barang belum diterima.

3) Belanja Tak Terduga


Belanja Tak Terduga adalah pengeluaran pemerintah daerah yang
digunakan untuk penanganan bencana alam, bencana sosial dan pengeluaran
tak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan
kewenangan pemerintah daerah. Untuk tahun anggaran 2009 Pemda tidak
menganggarkan Belanja tak terduga.

c. Surplus/Defisit
Berdasarkan hasil realisasi total Pendapatan tahun anggaran 2009 sebesar
Rp756.771.607.819,28 dan realisasi total Belanja dan Transfer tahun anggaran
2009 sebesar Rp790.066.591.473,61 maka Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
mengalami defisit (pendapatan lebih kecil dari pada belanja) sebesar
Rp33.294.983.654,33

d. Pembiayaan
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah baik
penerimaan maupun pengeluaran yang dimaksudkan untuk menutup defisit dan
atau memanfaatkan surplus anggaran.
31

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

1) Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan tahun anggaran 2009 terealisasi sebesar
Rp35.294.983.654,33 atau 54,91% dari anggarannya sebesar
Rp64.278.152.544. Penerimaan pembiayaan seluruhnya merupakan
penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun lalu.

2) Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan tahun anggaran 2009 terealisasi sebesar
Rp2.000.000.000 atau 100% dari anggarannya sebesar
Rp2.000.000.000. Pengeluaran Pembiayaan diperuntukkan untuk
penyertaan modal (Investasi) Pemerintah Daerah pada PT. Bank Papua
sebesar Rp2.000.000.000.
Pembiayaan netto merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan
dan Pengeluaran Pembiayaan. Total Pembiayaan netto tahun anggaran
2009 sebesar Rp33.294.983.654,33

e. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran


Tidak terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun berjalan
sampai dengan tutup tahun anggaran 2009.

6. Penjelasan Pos-Pos Neraca


a. Aset Lancar
1) Kas di Kas Daerah
Kas di kas daerah merupakan saldo kas Pemerintah Daerah yang berada
di rekening Kas Daerah per 31 Desember 2009 pada bank yang ditunjuk oleh
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel yaitu Bank BRI Cabang Merauke.
Jumlah kas daerah yang ada di rekening kas daerah per 31 Desember 2009
berjumlah Rp23.137.042.108,27 dengan rincian sebagai berikut sebagai
berikut:

Tahun 2009 Tahun 2008


Akun ini terdiri dari
Rekening Giro

Rek. No. 0000352-01-000245-30-2-DAU 22.723.615.304,83 42.994.413.693


Rek. No. 0000352-01-000418-30-3-Bencana
Alam 13.588.894 5.266.711.779
Rek. No. 000352-01-000828-30-4-DAK 0 612.951.777

Rek. No. 000352-01-001049-30-1-Strn Temuan 399.837.909,44 0


Rek. No. 000352-01-000898-30-9-Dana
Penampungan 0 22.317.486
Rek. No. 000352-01-000838-30-9-DAK
Lingkungan Hidup 0 677.189.882
Rek. No. 000352-01-000843-30-4-Dana
Penyesuaian 0 2.840.205.497
32

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Rek. No. 000352-01-000839-30-5-DAK


Infrastruktur 0 357.501.549
Rek. No. 000352-01-000531-30-5-Titipan
Pemkab 0 0
Rek. No. 000352-01-000837-30-3-DAK
Pertanian 0 38.333.402
Rek. No. 000352-01-000836-30-7-DAK
Kesehatan 0 75.294.454
Rek. No. 000352-01-000829-30-0-DAK
Pendidikan 0 8.761.028
Rek. No. 000352-01-000328-30-4-DAK Non
Reboisasi 0 53.585.206
Rek. No. 000352-01-000458-30-3-PBB Pemkab 0 2.714.418.211
Rek. No. 000352-01-000367-30-8-Otsus 0 262.563.442
Rek. No. 000352-01-000514-30-3-Adhoc 0 0
Jumlah 23.137.042.108,27 56.616.387.445

Sedangkan kas daerah berdasarkan catatan buku kas umum daerah


(B.IX) sebesar Rp23.524.138.108,27 sehingga terdapat selisih sebesar
Rp387.096.000, dengan perhitungan sebagai berikut:
 Saldo kas di kas daerah Rp 23.524.138.108,27
 Saldo di rekening kas daerah Rp 23.137.042.108,27
 Selisih Rp 387.096.000

Selisih sebesar Rp387.096.000 tersebut disebabkan karena terjadi


pendebetan ganda oleh Bank BRI dan terdapat SP2D yang belum dicairkan
sampai tanggal 31 Desember 2009 dengan rincian sebagai berikut :

No Uraian SKPD Nilai


1 SP2D Nomor: 2318/SP2D-LS/2.3.1.1/2009 yang Dinas Energi dan 2.100.000
belum dicairkan oleh Bank sampai dengan 31 Sumber Daya Mineral
Desember 2009.
2 SP2D Nomor: 1788/SP2D-GU/1.6.1.1/2009 yang Bappeda 389.196.000
dicairkan
oleh Bank dua kali yaitu pada tanggal 11-12-
2009 dan 29-12-2009
Selisih 387.096.000

Pencairan SP2D No. 1788/SP2D-LS/1.6.1.1/2009 yang dicairkan dua


kali tersebut, telah dikembalikan oleh Bendahara Pengeluaran Bappeda ke kas
daerah sebesar Rp389.196.000 pada tanggal 22 Januari 2010.
Pada tahun 2009 Pemerintah Kabupaten Boven Digoel telah menutup
12 rekening kas daerah dan memindahkan saldonya ke rekening kas daerah
No.352-01-000245-30-2 an.Pemkab Boven Digoel (Bupati)-DAU dan juga
telah membuka satu rekening baru yaitu rekening No.352-01-001049-30-1 an.
Penamp. Set. SKPD atas Temuan BPK RI.
33

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

2) Kas di Bendaharawan Pengeluaran


Kas di bendaharawan pengeluaran merupakan sisa UYHD tahun 2009
dan tahun 2008 serta hutang PFK yang belum disetor ke kas daerah sebesar
Rp4.332.414.485, dengan perincian sebagai berikut.
No Keterangan Jumlah
1. UYHD Tahun 2009 4.110.140.755
2. UYHD Tahun 2008 73.320.987
3. Hutang PFK (BPKAD) 148.952.743
Jumlah 4.332.414.485

atau dapat dirinci per SKPD sebagai berikut:


Tahun 2009 Tahun 2008
Akun ini terdiri dari
Dinas Kependudukan dan Tenaga Kerja 491.500 48.117.000

Dinas Energi dan SDM 210.917.987 164.285.240

Dinas Perindagkop 0 134.668.750

Sekretariat DPRD 29.787.107 1.186.378.353

Badan Kesbanglinmas 28.355.568 89.017.852

Dinas Kebudayaan dan pariwisata 95.300.000 27.231.134

Kantor Pemberdayaan Perempuan 8.500.000 5.475.000

Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung 0 934.947.000

Dinas Pertanian 1.725.000 34.417.000

Bappeda 8.848.346,65 42.202.860

Dinas Kesehatan 0 267.530

Dinas Informasi dan Komunikasi 14.332.000 0

Dinas Pendapatan Daerah 0 56.500.000

Dinas Pendidikan 0 470.469.000

Inspektorat 12.209.400 344.162.500

Dinas Perhubungan 130.000.000 44.432.055

Dinas Perbatasan dan Kerjasama Daerah 10.164.000 126.000

Dinas Kesejahteraan Sosial 3.936.000 26.990

Bagian Tata Pemerintahan 865.000.000 628.500.000

BPKAD 261.314.743 300.082.750

Sekretariat Daerah 454.722.415 3.434.174.335

Dinas Pekerjaan Umum 1.123.516.150 740.210.160

Badan Kepegawaian Daerah 716.692.395 1.479.031.560

Dinas Kehutanan 266.089.265 167.453.870

Dinas Pemuda dan Olahraga 89.468.909 5.926.635

Distrik Ujungkia 0 0

Distrik Iniyandit 0 0

Distrik Firiwage 0 0

Distrik Arimop 0 0

Distrik Manggelum 0 0

Distrik Bomakia 0 0

Distrik Jair 0 0
34

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Distrik Mandobo 1.000.000 0

Distrik Kouh 0 0

Distrik Yaniruma 0 0

Distrik Subur 43.700 0

Distrik Mindiptanah 0 0

Distrik Fofi 0 0

Distrik Ambatkwi 0 0

Distrik Kombut 0 0

Distrik Waropko 0 0

Distrik Sesnuk 0 0

Dana Cadangan (Sekretariat Daerah) 0 9.303.533.506

Pungutan pajak Dinas Kesjahteraan Sosial 0 5.216.725

Jumlah 4.332.414.485 20.085.467.115

Dari jumlah sisa UYHD tahun 2009 sebesar Rp4.110.140.755 tersebut


telah disetorkan ke kas daerah sebesar Rp3.858.617.755 sehingga sisa UYHD
tahun 2009 di kas bendahara pengeluaran yang belum disetor atau
dipertanggungjawabkan sebesar Rp251.523.000, dengan rincian sebagai
berikut:
SKPD Jumlah
1. Dinas Perhubungan 130.000.000
2. Dinas Energi dan SDM 121.523.000
Jumlah 251.523.000

Sedangkan sisa UYHD tahun 2008 sebesar Rp73.320.987 telah disetor


ke kas daerah sebesar Rp23.320.987 sehingga sisa UYHD tahun 2008 di kas
bendahara pengeluaran yang belum disetor/dipertanggungjawabkan sebesar
Rp50.000.000 yang seluruhnya ada di BPKAD.

3) Kas di Bendahara Penerimaan


Kas di Bendahara Penerimaan merupakan penerimaan daerah yang
belum disetorkan ke kas daerah. Jumlah yang belum disetorkan sampai
dengan tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp2.651.633.440 dengan rincian
sebagai berikut:

No SKPD Jumlah
Dinas Kependudukan dan Catatan
1. 109.095.000
Sipil
2. Dinas Kesehatan 500.000
3. PPKD 2.542.038.440
Jumlah 2.651.633.440
35

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Rekening PPKD berupa rekening pendapatan dana deviden dan jasa


giro pada Bank Papua sebesar Rp2.542.038.440 pada Bulan April 2010 telah
diakui sebagai kas daerah.

4) Piutang
Piutang Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2008
dengan saldo nihil.

5) Piutang Lain-lain
Piutang merupakan saldo piutang Pemerintah Kabupaten Boven berupa
pendapatan bagi hasil PKB, PBBKB, BBNKB, dan P3ABT dari Provinsi
Papua yang belum diterima tahun 2009.
Tahun 2009 Tahun 2008
Akun ini terdiri dari
Piutang PKB, PBBKB, BBNKB dan P3ABT 588.037.000 1.045.474.705

Jumlah 588.037.000 1.045.474.705

Atas pendapatan berupa PKB, PBBKB, BBNKB dan P3ABT tersebut


telah diterima tanggal 4 Januari 2010 pada rekening No. 403.21.10.05.00001-1
atas nama Blockgrand Kabupaten Boven Digoel.

6) Persediaan
Persediaan adalah barang habis pakai yang diperoleh dengan maksud
untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat.

Tahun 2009 Tahun 2008


Akun ini terdiri dari
Persediaan Alat Tulis Kantor 18.977.000 91.490.209

Persediaan Barang Cetak 27.398.000 1.080.000

Persediaan Obat-Obatan 2.623.644.031 508.527.688

Persediaan Alat Kebersihan 1.548.000 2.483.000

Persediaan Barang lain 1.824.121.529 183.908.500

Perumahan Masyarakat pada Dinas Sosial 12.153.131.088 0

Jumlah 16.648.819.648 787.489.397

Persediaan berupa perumahan masyarakat sebesar Rp12.153.131.088


berasal dari koreksi aset tetap gedung dan bangunan pada Dinas Tenaga Kerja
dan Pemukiman.
Selain saldo tersebut terdapat persediaan berupa bahan bakar minyak
pada Dinas Kesehatan yang tidak dilaporkan dan tidak dicatat dalam neraca,
36

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

terdapat persediaan berupa perumahan rumah masyarakat pada Dinas


Kesejahteraan Sosial yang belum tercatat dalam neraca Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel.
7) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Jumlah Penyertaan Modal per 31 Desember 2009 sebesar
Rp7.000.000.000 merupakan jumlah penyertaan modal Pemerintah Daerah
Kabupaten Boven Digoel di PT Bank Papua.

Tahun 2009 Tahun 2008


Akun ini terdiri dari
Penyertaan pada Bank Papua 7.000.000.000 5.000.000.000

Jumlah 7.000.000.000 5.000.000.000

Saldo per 31 Desember 2009 sebesar Rp7.000.000.000 terdiri dari 1.400


lembar saham biasa serie A dengan nilai nominal @ Rp5.000.000. Pada tahun
2009 terdapat penambahan penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel pada PT. Bank Papua sebesar Rp2.000.000.000.

b. Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu
periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan
oleh masyarakat umum.
Aset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau
seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran
dengan aset lainnya dan dari sitaan atau rampasan.
Jumlah Aset Tetap per 31 Desember 2009 sebesar Rp916.409.320.161,96
terdiri atas:

No Klasifikasi Saldo 31 Desember 2009 Saldo 31 Desember 2008


1 Tanah 21.405.922.250
31.784.537.850
2 Peralatan dan Mesin 106.708.762.230,40
125.825.578.412
3 Gedung dan Bangunan 257.119.868.203
281.218.244.264,96
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 341.447.472.063
414.305.903.274
5 Aset Tetap Lainnya 10.419.106.610
6.589.061.800
6 Konstruksi dalam Pengerjaan 42.668.001.298
56.685.994.561
Total Akvita Tetap 916.409.320.161,96 779.769.132.654,40

Saldo awal Aset Tetap sebesar Rp779.769.132.654,40, selama tahun 2009


terdapat mutasi aset tetap sebesar Rp136.640.187.507,56 dengan perhitungan
sebagai berikut:
37

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Uraian Nilai

1 Penambahan Belanja Modal 278.622.622.821,96

2 Pengurangan aset dari Belanja Modal (3.875.260.326)

3 Koreksi Saldo Awal (138.520.730.988,40)

4 Penambahan Belanja Barang dan Jasa 413.556.000

Jumlah 136.640.187.507,56

Pengurangan aset dari belanja modal adalah koreksi atas realisasi belanja
modal yang tidak dapat diakui sebagai aset tetap. Sehingga saldo aktiva tetap
menjadi sebesar Rp916.409.320.161,96, adapun rincian mutasi dari masing-masing
kelompok aset tetap adalah sebagi berikut:
Saldo per Mutasi Aset Tetap Saldo Per
Klasifikasi
No 31 Des 2008 Tahun 2009 31 Desember 2009

1 Tanah 21.405.922.250 10.378.615.600 31.784.537.850


2 Peralatan dan Mesin 106.708.762.230,40 19.116.816.181,60 125.825.578.412
3 Gedung dan Bangunan 257.119.868.203 24.098.376.061,96 281.218.244.264,96
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 341.447.472.063 72.858.431.211 414.305.903.274
5 Aset Tetap Lainnya 10.419.106.610 (3.830.044.810) 6.589.061.800
Konstruksi dalam
6 42.668.001.298 14.017.993.263 56.685.994.561
Pengerjaan
Total Akvita Tetap 779.769.132.654,40 136.640.187.507,56 916.409.320.161,96

1) Tanah
Tanah menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh tanah sampai dengan tanah tersebut siap pakai. Biaya ini
meliputi antara lain harga pembelian serta biaya untuk memperoleh hak,
biaya yang berhubungan dengan pengukuran dan penimbunan.
Tahun 2009 Tahun 2008
Akun ini terdiri dari

Saldo awal 21.405.922.250 15.091.857.050

Mutasi tahun berjalan

Bertambah 10.378.615.600 6.314.065.200

Berkurang - 0

Jumlah 31.784.537.850 21.405.922.250


38

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Atas saldo aset tanah sebesar Rp31.784.537.850 tersebut, belum


sepenuhnya dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten Boven Digoel dan
didukung bukti kepemilikan dengan rincian sebagai berikut:
- Pada rincian aset tetap tercantum 52 bidang tanah dengan luas
1.101.858m2 senilai Rp13.072.268.000. Tanah tersebut tersebar di
wilayah Tanah Merah dan distrik-distrik di Kabupaten Boven Digoel.
- Dari 52 bidang tanag seluas 1.101.858m2 senilai Rp Rp13.072.268.000
yang dimiliki oleh Sekretariat Daerah, 5 bidang tanah senilai Rp
Rp2.781.600.000 yang telah mempunyai surat pelepasan adat, 3 bidang
senilai Rp2.000.000.000 telah dilakukan pembayaran tetapi masih
dalam proses pelepasan, 5 bidang telah dilakukan pembayaran uang
muka senilai Rp6.905.280.000 untuk pembelian tanah.
- Tiga puluh Sembilan bidang tanah senilai Rp1.385.388.000 tidak
mempunyai bukti kepemilikan tanah maupun surat pelepasan adat.

2) Peralatan dan Mesin


Peralatan dan Mesin menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh peralatan dan mesin sampai siap pakai. Biaya ini meliputi
antara lain harga pembelian dan biaya instalasi serta biaya langsung lainnya
untuk memperoleh dan mempersiapkan aset sehingga dapat digunakan.
Tahun 2009 Tahun 2008
Akun ini terdiri dari

Saldo awal 106.708.762.230,40 67.148.947.690,40


Mutasi tahun berjalan

Bertambah 19.116.816.181,60 39.559.814.540


Berkurang - 0

Jumlah 125.825.578.412 106.708.762.230,40

Atas kepemilikan aset sebesar Rp125.825.578.412, terdapat kendaraan


dinas sebanyak 58 sepeda motor senilai Rp1.427.435.000 dan empat buah
mobil senilai Rp1.625.000.000 yang tidak didukung bukti kepemilikan
berupa BPKB. Selain itu terdapat juga kendaraan yang tidak tercatat dalam
daftar rincian aset sebanyak 11 kendaraan dan terdapat kendaraan dinas pada
Sekretariat DPRD sebanyak 13 kendaraan yang dikuasai oleh mantan
anggota DPRD periode 2004-2009.

3) Gedung dan Bangunan


Gedung dan Bangunan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai. Biaya ini
meliputi antara lain harga beli, biaya pembebasan, biaya pengurusan IMB,
notaris dan pajak.
39

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Saldo awal Gedung dan Bangunan tahun 2009 sebesar


Rp257.119.868.203. Selama tahun 2009 terdapat penambahan sebesar
Rp24.098.376.061,96, dengan rincian sebagai berikut:

Tahun 2009 Tahun 2008


Akun ini terdiri dari
Saldo awal 257.119.868.203 193.345.796.067
Mutasi tahun berjalan

Bertambah 24.098.376.061,95 63.774.072.136


Berkurang - 0

Jumlah 281.218.244.264,95 257.119.868.203

4) Jalan, Irigasi dan Jaringan


Jalan, Irigasi dan Jaringan menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi dan sampai siap pakai. Biaya ini
antara lain meliputi biaya perolehan dan biaya konstruksi sampai jaringan
tersebut siap pakai.
Tahun 2009 Tahun 2008
Akun ini terdiri dari
Saldo awal 341.447.472.063 238.886.018.829
Mutasi tahun berjalan
Bertambah 72.858.431.211 102.561.453.234
Berkurang - 0
Jumlah 414.305.903.274 341.447.472.063

5) Aset Tetap Lainnya


Aset Tetap Lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh Aset Tetap Lainnya sampai siap pakai. Biaya ini meliputi
biaya perolehan. Semua Aset Tetap Lainnya yang tidak dapat
diklasifikasikan dengan tepat ke dalam Aset Tetap yang telah diuraikan
sebelumnya.
Tahun 2009 Tahun 2008
Akun ini terdiri dari
Saldo awal 10.419.106.610 7.938.742.610
Mutasi tahun berjalan
Bertambah 2.480.364.000

Berkurang 3.830.044.810 0
Jumlah 6.589.061.800 10.419.106.610

6) Konstruksi Dalam Pengerjaan


Konstruksi Dalam Pengerjaan menggambarkan biaya yang
diakumulasikan sampai pada tanggal laporan posisi keuangan dari semua
jenis aset tetap dalam pengerjaan yang belum selesai dibangun.
40

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Tahun 2009 Tahun 2008


Akun ini terdiri dari
Saldo awal 42.668.001.298 1.801.605.000
Mutasi tahun berjalan
Bertambah 14.017.993.263 40.866.396.298
Berkurang 0
Jumlah 56.685.994.561 42.668.001.298

Konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2009 terdiri dari :

Nilai Konstruksi Dalam


No SKPD Pengerjaan
Per 31 Desember 2009
1 Dinas Pendidikan 8.710.037.442,00
2 Dinas Pekerjaan Umum 14.372.269.464,00
3 Dinas Perhubungan 690.560.000,00
4 Dinas Sosial dan Pemukiman Masyarakat 7.208.718.150,00
terasing
5 Dinas Pemuda dan Olahraga 777.602.500,00
6 Kantor Perbatasan dan Kerjasama Daerah 40.020.000,00
7 Sekretariat Daerah 12.973.406.130,00
8 Sekretariat DPRD 8.383.706.275,00
9 Dinas Kehutanan 2.611.424.600,00
10 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 918.250.000,00
Jumlah 56.685.994.561,00

c. Dana Cadangan
Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan
yang memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu
tahun anggaran. Dana Cadangan yang disisihkan oleh Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel per 31 Desember 2009 sebesar Rp9.750.154.146.

Tahun 2009 Tahun 2008


Akun ini terdiri dari
Saldo awal 9.303.533.206 0
Mutasi tahun berjalan
Bertambah 446.620.940 0
Berkurang 0 0
Jumlah 9.750.154.146 0

Saldo awal dana cadangan berasal dari reklasifikasi kas di Bendahara


pengeluaran Sekretariat Daerah sebesar Rp9.303.533.206. Penambahan dana
cadangan sebesar Rp446.620.940 merupakan bunga dana cadangan yang
dikapitalisasi menambah dana cadangan. Dana Cadangan sebesar
Rp9.750.154.146 tersimpan di Bank Papua dengan rincian sebagai berikut:
41

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Rekening Jumlah

1 Deposito No.403.24.2002.00033-6 9.303.500.000

2 Giro No.403.21.10.06.00006-5 446.654.146

Jumlah 9.750.154.146

d. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah Aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aset
lancar, investasi jangka panjang, Aset tetap dan dana cadangan.
Tahun 2009 Tahun 2008
Akun ini terdiri dari
Aset Tidak Berwujud 791.000.000 791.000.000

Aset Lain-Lain 2.878.471.775 0

Jumlah 3.669.471.775 791.000.000

Aset lain-lain Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2009


sebesar Rp2.878.471.775 merupakan pertanggungjawaban belanja tahun 2008 dan
2009 SKPD yang belum disahkan oleh BUD, dengan rincian sebagai berikut:

Tahun
No SKPD Jumlah
anggaran
1. Dinas Pendidikan 2008 470.469.000
2. Sekretariat Daerah 2008 634.195.422
3. Sekretariat DPRD 2008 1.186.378.353
4. Bagian Tata Pemerintahan 2008 164.100.000
5. BKD 2009 423.329.000
Jumlah 2.878.471.775

e. Kewajiban Jangka Pendek


Kewajiban Jangka Pendek adalah hutang dengan jangka waktu kurang atau
sama dengan 1 (satu) tahun dengan persyaratan bahwa pembayaran kembali
pinjaman berupa pokok pinjaman, bunga dan biaya lain seluruhnya harus dilunasi
dalam tahun anggaran yang bersangkutan. Kewajiban Jangka Pendek Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2009 terdiri dari Utang PFK dan Utang
Jangka Pendek Lainnya.
Tahun 2009 Tahun 2008
Akun ini terdiri dari
Hutang PFK 148.952.743 5.216.725
148.952.743 5.216.725

Utang PFK merupakan utang perhitungan kepada fihak ketiga yang sampai
dengan 31 Desember 2009 belum dibayarkan sebesar Rp148.952.743. Utang PFK
42

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

tersebut terdiri dari pungutan pajak yang belum disetor ke kas negara sebesar
Rp148.952.743. Sampai dengan pemeriksaan utang PFK yang sudah disetor ke kas
negara sebesar Rp86.338.853.

f. Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan akun penampung selisih antara aset dan kewajiban
pemerintah Kabupaten Boven Digoel yang terdiri dari.

1) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)


Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) merupakan akumulasi saldo
SiLPA tahun -tahun sebelumnya dan tahun berjalan setelah dikurangi dengan
penggunaannya dalam tahun berjalan.
Tahun 2009 Tahun 2008
Akun ini terdiri dari
Kas di Kas daerah 23.524.138.108,27 56.616.387.445
Kas di bendahara pengeluaran 4.332.414.485 20.085.467.115
Kas di bendahara penerimaan 2.651.633.440 0
Hutang PFK (148.952.743) (5.216.725)
Pendapatan ditangguhkan (2.651.633.440) 0
Jumlah 27.707.599.850,27 76.696.637.835

2) Cadangan Piutang
Cadangan Piutang adalah kekayaan bersih Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel per 31 Desember 2009 yang tertanam dalam bentuk Piutang. Saldo per
31 Desember 2009 sebesar Rp588.837.000.

3) Cadangan untuk Persediaan


Cadangan untuk Persediaan adalah kekayaan bersih Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2009 yang tertanam dalam
Persediaan sebesar Rp16.648.819.648.

4) Pendapatan yang Ditangguhkan


Pendapatan yang ditangguhkan merupakan penerimaan daerah yang
belum disetor ke kas daerah. Jumlah pendapatan yang ditangguhkan per 31
Desember 2009 adalah sebesar Rp2.651.633.440.

5) Diinvestasikan dalam Investasi Permanen


Diinvestasikan dalam Investasi Permanen merupakan ekuitas dana
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2009 yang
ditanamkan dalam bentuk Investasi Permenen berupa Penyertaan Modal pada
PT. Bank Papua sebesar Rp7.000.000.000.
43

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

6) Diinvestasikan dalam Aset Tetap


Diinvestasikan dalam Asset Tetap merupakan ekuitas dana Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2009 yang ditanamkan dalam
bentuk Aset Tetap sebesar Rp916.409.320.161,96.

7) Diinvestasikan dalam Aset Lainnya


Diinvestasikan dalam Asset Lainnya merupakan ekuitas dana Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2009 yang ditanamkan dalam
bentuk Aset Lainnya sebesar Rp3.669.471.775.

8) Ekuitas Dana Cadangan


Diinvestasikan dalam Dana Cadangan merupakan ekuitas dana
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel yang ditanamkan dalam bentuk dana
cadangan. Saldo per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp9.750.154.146.

7. Penjelasan Laporan Arus Kas


a. Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Arus Kas dari aktivitas operasi menunjukan kemampuan operasi pemerintah
dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasional
pemerintah. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel selama tahun 2009 sebesar Rp.245.774.260.107 dengan perincian sebagai
berikut :
 Arus Masuk Kas Rp756.771.607.819,28
 Arus Keluar Kas Rp511.443.968.652,65
 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp245.327.639.167,63

b. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan


Arus kas dari aktivitas investasi aset non keuangan mencerminkan penerimaan
dan pengeluaran kas bruto sehubungan dengan perolehan dan pelepasan sumber
daya yang bertujuan untuk meningkatkan operasi pemerintah dan menghasilkan
pendapatan di masa yang akan datang.
Arus Kas bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel selama tahun 2009 sebesar minus Rp.278.622.622.821,96
dengan perincian sebagai berikut:
 Arus masuk kas Rp0
 Arus keluar kas Rp278.622.622.821,96
 Arus kas bersih dari aktivitas investasi Rp(278.622.622.821,96)
Aset Non Keuangan
44

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

c. Arus Kas Dari Aktivitas Pembiayaan


Arus kas dari aktivitas pembiayaan mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran bruto untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel selama tahun 2009 sebesar minus Rp2.000.000.000 dengan perincian
sebagai berikut :
 Arus masuk kas Rp0
 Arus keluar kas Rp2.000.000.000
 Arus kas bersih dari aktivitas Rp(2.000.000.000)
Pembiayaan

d. Arus Kas Dari Aktivitas Non Anggaran


Arus kas dari aktivitas non anggaran mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran bruto yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja dan
pembiayaan pemerintah. Arus kas dari aktivitas non anggaran antara lain
perhitungan fihak ketiga dan kiriman uang.
Arus kas bersih dari aktivitas non anggaran Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel selama tahun 2009 sebesar minus Rp4.751.090.357, dengan perincian
sebagai berikut.
 Arus masuk kas Rp61.146.085.152
 Arus keluar kas Rp56.394.994.576
 Arus kas bersih dari aktivitas non Rp4.751.090.576
anggaran

Arus kas masuk memperhitungkan rekening beras yang digunakan sebagai


rekening penampungan tunjangan beras. Saldo rekening tersebut per 31 Desember
2009 sebesar Rp1.856.216.219. Dengan demikian antara kas di neraca dan kas di
laporan arus kas terjadi perbedaan sebesar Rp1.856.216.219.
Saldo awal kas di kas daerah sebesar Rp56.616.387.445 dikoreksi sebesar
Rp692.140.039 (saldo dana tunjangan beras) karena bukan bagian dari kas daerah
sehingga saldo awal kas di kas daerah adalah sebesar Rp55.924.247.406.
45

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

8. Informasi Non Keuangan


a. Sejarah Pendirian
Kabupaten Boven Digoel berkedudukan di Tanah Merah dan dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 dan Penjelasannya tentang
Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong Selatan,
Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo,
Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Boven
Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni, dan
Kabupaten Teluk Wondama di Kabupaten Boven Digoel (Lembaran Negara tahun
2002 Nomor 129 & Tambahan Lembaran Negara Nomor 4245).

b. Kondisi Geografis
Kabupaten Boven Digoel terletak paling timur Pulau Papua. Luas wilayah
Kabupaten Boven Digoel mencapai 27.879,32 km2. Distrik Mindiptana merupakan
distrik yang terluas mencapai 3.328,62 km2 atau 11,94% dan Distrik Yaniruma
merupakan distrik yang terkecil yaitu 819km2 atau 2,94%. Distrik yang
mempunyai jarak tempuh terjauh dar ibu kota Kabupaten Mappi adalah Distrik
Waropko melalui jalur sungai mencapai 200km/mile. Selain itu berbatasan dengan
negara Papua New Guinea sehingga sangat strategis untuk pengembangan ekonomi
daerah. Batas-batas wilayah Kabupaten Boven Digoel sebagai berikut :
- Bagian Utara : Kabupaten Pegunungan Bintang
- Bagian Barat : Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Asmat
- Bagian Selatan : Kabupaten Merauke
- Bagian Timur : Papua Nugini
Secara geografis terletak pada posisi 139°90’-141° Bujur Timur dan 4°98’-
7°10’ Lintang Selatan. Di Kabupaten Boven Digoel banyak terdapat sungai, danau,
rawa yang berskala kecil sampai dengan skala besar, adapun beberapa sungai besar
sekaligus sumber mata air di Kabupaten Boven Digoel. Kabupaten Boven Digoel
mempunyai ketinggian bervariasi antara 0-100 m sampai dengan diatas 1.000 m
dari permukaan laut.

c. Pemerintahan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel pada tahun 2009 telah berusia 5 tahun .
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel saat ini dipimpin oleh Drs. Yusak Yaluwo
dengan masa periode pemerintahan 2005 – 2010.
Pada tahun 2008 terjadi perombakan organisasi pemerintahan sesuai perda No.
7 tahun 2008 tentang susunan organisasi dan tata kerja dinas-dinas daerah
kabupaten Boven Digoel dan sesuai perda No. 8 tahun 2008 tentang susunan
organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah kabupaten Boven Digoel,
peraturan daerah tersebut mulai diberlakukan pada tahun 2009. Berdasarkan kedua
perda tersebut, SKPD yang ada di Kabupaten Boven Digoel adalah sebagai berikut:
46

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

No. SKPD
1. Sekretariat Daerah
2. Sekretariat DPRD
3. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
5 Badan Kepegawaian dan Diklat
6. Inspektorat Kabupaten
7. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat
8. Dinas Komunikasi dan Informasi
9. Dinas Kependudukan dan Tenaga Kerja
10. Kantor Perbatasan Kerjasama Daerah
11. Kantor Pemberdayaan Perempuan
12. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Kampung
13. Dinas Pertanian
14. Dinas Pekerjaan Umum
15. Dinas Kesehjateraan Sosial dan Pemukiman Masyarakat
Terasing
16. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
17. Dinas Pendidikan
18. Dinas Perhubungan
19. Dinas Pendapatan Daerah
20. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
21. Dinas Kehutanan
22. Dinas Pemuda dan Olahrag
23. Dinas Kesehatan
24. Dinas Pertambangan dan Energi

Sedangkan pengguna anggaran pada TA 2009 adalah sebagai berikut:


No. Nama Pejabat SKPD
1. Drs. Asaf Tandi Sekretariat Daerah
2. Drs. Anthonius U. Kandam Sekretariat DPRD
3. Drs. S. Watimena, MSi Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
4. Drs. R.A.H. Kalalo, MSi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
5. Afrinsi Aloysius, S.Sos Badan Kepegawian dan Diklat
6. Drs. Innocentius Tethool Inspektorat Kabupaten
7. Dance B. Dansu Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat
8. Drs. Viodorus Silubun Dinas Komunikasi dan Informasi
9. Drs. Agus Salim AR, MSi Dinas Kependudukan dan Tenaga Kerja
10. Fransiscus Tingge Kantor Perbatasan Kerjasama Daerah
11. Martina Ombung Wombon Kantor Pemberdayaan Perempuan
12. Yoseph Awunim, S.Sos Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Kampung
13. Habel Waridjo, SP Dinas Pertanian
14. Ir. Sem Toar, MM Dinas Pekerjaan Umum
47

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

15. David J. Ohoiwutun, S.Sos Dinas Kesehjateraan Sosial dan Pemukiman Masyarakat
Terasing
16. Walter Wamuop Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
17. Rufus Burok,A.Ma.Pd,S.Sos Dinas Pendidikan
18. Drs. Sadrak Thoni, MM Dinas Perhubungan
19. John Edward, SE Dinas Pendapatan Daerah
20. William Mandang, S.Sos Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
21. Barnabas F Sedik Dinas Kehutanan
22. Blasius Komberiop Dinas Pemuda dan Olahrag
23. Dr. Titus Tambaip, M.Kes Dinas Kesehatan
24. Johanis Taneti Dinas Pertambangan dan Energi

Kabupaten Boven Digoel terdiri dari 20 distrik yaitu:


No. Distrik Ibukota Distrik
1. Jair Getentiri
2. Subur Subur
3. Mindiptana Mindiptana
4. Iniyandit Langgoan
5. Kombut Kombut
6. Mandobo Tanah Merah
7. Fofi Ikisi
8. Arimop Maju
9. Kouh Kouh
10. Manggelum Manggelum
11. Firiwage Firiwage
12. Bomakia Bomakia
13. Yaniruma Yaniruma
14. Waropko Waropko
15. Ambatkwi Kuken
16. Kawagit Kawagit
17. Ninati Ninati
18. Sesnuk Sesnuk
19. Ujungkia Ujungkia
20. Kombai Wanggemalo

Wilayah pemerintahan setingkat di bawah distrik terdiri dari 112 kampung.


Distrik Mindiptana mempunyai jumlah kampung terbanyak yaitu 14 Kampung dan
Distrik Kombut dan Fofi merupakan distrik dengan Kampung terkecil yaitu 3
Kampung.
Untuk legislatif, Dewan Perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Boven
Digoel memiliki 20 orang anggota yang terpilih pada pemilu tahun 2009 dengan
wakil terbanyak dari Partai Demokrat yaitu 10 orang atau 50%. Jumlah
48

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

keanggotaan DPRD Kabupaten Boven Digoel Hasil Pemilihan Umum 2009 adalah
sebagai berikut:

Jumlah Persentase
No. Nama Partai
Anggota
1. Partai Demokrat 10 50

2. Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) 2 10


3. Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) 2 10
4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 1 5
5. Partai Golongan Karya 1 5

6. Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) 1 5


(PPRN) (PBSD)
7. Partai Kedaulatan 1 5
8. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 1 5

9. Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan 1 5


(PPDK)
Jumlah 20 100

Sumber : Sekretariat DPRD Kabupaten Boven Digoel

Berdasarkan angka-angka realisasi dan penjelasan secara garis besar diatas,


maka pelaksanaan APBD Pemerintah Kabupaten Boven Digoel sampai dengan 31
Desember 2008 pada umumnya berjalan lancar dan telah mencapai target kinerja
keuangan dan pertangggung jawaban anggaran yang telah ditetapkan.
Namun perlu dipahami, bahwa disamping hasil yang telah dicapai masih
terdapat juga kekurangan dan hambatan yang kesemuanya itu harus dihadapi
sebagai pelajaran dan tantangan demi tercapainya kesempurnaan tugas-tugas yang
akan datang.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan dan
kemudahan dalam rangka membangun Kabupaten Boven Digoel.
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1. Dasar Hukum Pemeriksaan


a. Pasal 23 E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
b. Pasal 6 ayat (3) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan.
c. Pasal 31 ayat (2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
d. Pasal 56 ayat (3) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara.
e. Pasal 2 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
f. Pasal 184 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
g. Pasal 81 Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
h. Pasal 100 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.

2. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan LKPD TA 2009 adalah untuk memberikan opini atas tingkat
kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan
pada kriteria:
a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures).
c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
d. Efektivitas sistem pengendalian intern.

3. Lingkup Pemeriksaan
Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan atas Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran 2009, meliputi:
a. Neraca per Tanggal 31 Desember Tahun 2009.
b. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2009.
c. Laporan Arus Kas Tahun Anggaran 2009.
d. Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun
Anggaran 2009.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 49


50

4. Cakupan Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas Tahun
Anggaran 2009 Kabupaten Boven Digoel meliputi pengujian substantif atas transaksi
yang dibukukan dan disajikan dalam Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan, serta pengungkapan informasi dalam
Lampiran Neraca, Lampiran Realisasi Anggaran, dan Laporan Arus Kas yang meliputi
semua transaksi material dalam satu tahun anggaran yang diperiksa dan pengujian
terinci atas realisasi ayat dan pasal yang material dalam laporan tersebut.
Cakupan pemeriksaan atau Audit Coverage Ratio (ACR) yang merupakan perbandingan
antara jumlah realisasi anggaran yang diaudit dan jumlah realisasi anggaran (sebelum
koreksi) Tahun Anggaran 2009 dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 15 Cakupan Pemeriksaan
Anggaran Realisasi Nilai Yang Diaudit ACR
No. Uraian %
(Rp) (Rp) (Rp) %
1. Pendapatan 785.263.444.683,59 757.218.228.759,28 96,37 742.004.938.752,00 97,99
2. Belanja 847.541.597.227,59 790.066.591.473,61 87,00 267.175.084.483,00 33,82
3. Pembiayaan
- Penerimaan 64.278.152.544,00 35.294.983.654,00 54,90 35.294.983.654,00 100,00
- Pengeluaran 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 100,00 2.000.000.000,00 100,00
4. Neraca
- Aktiva - 974.652.073.895,00 - 214.138.295.721,00 22,00
- Hutang - 148.952.743,00 - 148.952.743,00 100,00
- Ekuitas - 984.943.988.764,23 - 984.943.988.764,23 100,00
Jumlah 1.699.083.194.455,18 3.544.324.819.289,12 2.245.706.244.117,23

5. Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun
Anggaran 2009 dilakukan dengan berpedoman pada Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN) yang diterbitkan dengan Peraturan BPK RI Nomor 1 Tahun 2007,
Pedoman Manajemen Pemeriksaan, prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang
tercantum dalam berbagai peraturan perundang-undangan, dan Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) yang diterbitkan oleh IAI.

6. Batasan dan Kendala Pemeriksaan


Selama pelaksanaan tugas pemeriksaan Bupati Kabupaten Boven Digoel dan Kepala
BPKAD tidak berada di Tanah Merah sehingga membatasi Tim Pemeriksa BPK RI
dalam melakukan pemeriksaan dan konfirmasi.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


LAMPIRAN
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2009

DI
TANAH MERAH

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2009

DI
TANAH MERAH

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
No. : 18A/LHP/XIX.JYP/06/10
Tanggal : 14 Juni 2010
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi ........................................................................................................................ i
Resume Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Sistem Pengendalian Intern Dalam Kerangka
Pemeriksaan LKPD TA 2009 .......................................................................................... ii
Gambaran Umum Sistem Pengendalian Intern Pada Sistem Akuntansi, Pengelolaan
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel TA 2009...................... 1
Hasil Pemeriksaan Atas Sistem Pengendalian Intern....................................................... 7
1. Sisa Pengadaan BBM Berupa Bensin dan Solar Yang Belum Terpakai pada
Dinas Kesehatan Tidak Dilakukan Perhitungan Fisik ........................................... 7
2. Selisih Saldo Aset Tetap Sebesar Rp117.171.961.594,40 Tidak Dapat
Dijelaskan dan Sebesar Rp590.108.000 Masih Dikuasai Oleh Pihak Lain ........... 8

i
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN


INTERN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TA 2009

Berdasarkan Undang-Undang No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan


Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang No.15 Tahun 2006 tentang
Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)
bertugas memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2009,
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI
mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas sistem pengendalian intern
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel. Sistem pengendalian intern merupakan tanggung
jawab Pemerintah Kabupaten Boven Digoel. Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI atas
laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan sistem pengendalian
intern tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.

Sistem pengendalian intern Pemerintah Kabupaten Boven Digoel terkait dengan laporan
keuangan, merupakan suatu proses yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai
atas keandalan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Pengendalian intern tersebut meliputi berbagai kebijakan dan prosedur yang: (1) terkait
dengan catatan keuangan; (2) memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan
tersebut telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, serta penerimaan dan
pengeluaran telah sesuai dengan otorisasi yang diberikan; (3) memberikan keyakinan
yang memadai atas keamanan aset yang berdampak material pada laporan keuangan.
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel bertanggung jawab untuk mengatur dan
menyelenggarakan pengendalian tersebut.
SPKN mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan kelemahan dalam sistem
pengendalian intern atas pelaporan keuangan. Kelemahan dalam sistem pengendalian
intern atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel yang ditemukan
BPK RI adalah sebagai berikut.
1. Sisa Pengadaan BBM Berupa Bensin dan Solar Yang Belum Terpakai pada Dinas
Kesehatan Tidak Dilakukan Perhitungan Fisik.
2. Selisih Saldo Aset Tetap Sebesar Rp117.171.961.593,40 Tidak Dapat Dijelaskan dan
Sebesar Rp590.108.000 Masih Dikuasai Oleh Pihak Lain.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA ii


Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK RI merekomendasikan agar Bupati
Kabupaten Boven Digoel mengambil langkah-langkah perbaikan dan tindak lanjut
sebagaimana terinci dalam laporan ini.

Atas pemeriksaan tersebut, selain Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian
Intern, BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran 2009 yang menolak untuk
memberikan opini atas Laporan Keuangan tersebut dengan Nomor
18/LHP/XIX.JYP/06/10, tanggal 14 Juni 2010, dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas
Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan dengan Nomor
18B/LHP/XIX.JYP/06/10, tanggal 14 Juni 2010.

Jayapura, 14 Juni 2010

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan Provinsi Papua
Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Eydu Oktain Panjaitan, SE., MM., Ak


Akuntan, Reg-Neg. D-15.297

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA iii


GAMBARAN UMUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM
AKUNTANSI, PENGELOLAAN DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
KABUPATEN BOVEN DIGOEL TA 2009

Dalam rangka pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten Boven Digoel telah
menyusun Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah yang diatur dengan Peraturan Daerah
Nomor 5 Tahun 2009, meskipun Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah masih
dalam proses penyusunan, sedangkan Kebijakan Akuntansi belum ditetapkan.
Terkait dengan pengelolan keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten Boven Digoel telah
menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) TA 2009 sesuai dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 1 Tahun 2009 tanggal 16 Januari 2009 dan
telah mengalami Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) TA 2009 yang
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 3 Tahun 2009 tanggal 16
Oktober 2009.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 296 ayat (1)
dan ayat (3), Pemerintah Kabupaten Boven Digoel telah menyusun laporan keuangan daerah
yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Aliran Kas, serta Catatan atas
Laporan Keuangan Daerah. Penyusunan laporan keuangan Pemkab tersebut dilaksanakan oleh
Kepala SKPKD (Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah) dhi. Badan Pengelola Keuangan
dan Aset Daerah selaku PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah). Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Boven Digoel didukung oleh Kepala Bidang
Anggaran, Kepala Bidang Perbendaharaan, Kepala Bidang Aset, dan Kepala Bidang Akuntansi
yang meliputi sub bidang verifikasi dan sub bidang pelaporan. Sesuai Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 pasal 7, salah satu tugas Kepala SKPKD adalah menyusun
Laporan Keuangan Daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Fungsi
verifikasi SKPD yang melekat PPK SKPD belum dilaksanakan, tetapi masih diserahkan dan
diverifikasi oleh Sub Bidang Verifikasi.
Penelaahan terhadap struktur pengendalian intern pemerintah Kabupaten Boven Digoel
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Lingkungan Pengendalian
a. Integritas dan nilai-nilai etika
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum memiliki kode etik tertulis yang berkaitan
dengan integritas dan nilai etika untuk seluruh pejabat dan pegawai. Oleh karena itu
masih banyak penyimpangan baik yang dilakukan oleh Bendaharawan maupun Pegawai
Negeri Sipil bukan Bendaharawan.
b. Komitmen terhadap kompetensi
Penempatan pegawai dilakukan tanpa adanya penentuan kualifikasi, persyaratan
pendidikan dan pengujian atas pengetahuan serta keterampilan yang harus dipenuhi
untuk menduduki jabatan atau melaksanakan tugas-tugas tertentu. Hal tersebut terlihat
dari minimnya tenaga akuntansi pada BPKAD dan SKPD dalam hal penyusunan
laporan keuangan dan terbatasnya tenaga verifikatur pada Bidang Verifikasi dan
Akuntansi BPKAD. Penetapan bendahara penerimaan, bendahara barang dan bendahara
pengeluaran merupakan kewenangan Bupati selaku Kepala Daerah. Namun pene

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 1


2

tapan pegawai sebagai sebagai bendahara pengeluaran tersebut belum memperhatikan


unsur kompetensi dan pendidikan. Hal ini berakibat terjadinya keterlambatan
penyampaian surat pertanggungjawaban (SPJ) pada Sekretariat Daerah dan BPKAD,
dan bukti pertanggungjawaban (SPJ) pada Sekretariat DPRD, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, dan Inspektorat Kabupaten yang belum lengkap dan akurat.
c. Gaya operasi dan filosofi manajemen
Pihak pemerintah daerah mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap
program kerja dan pelaksanaannya dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku.
Kelemahan timbul dalam hal pemantauan yang kurang maksimal sehingga masih terjadi
kondisi ketidaktaatan terhadap kebijakan dan aturan yang berlaku khususnya yang
berkaitan dengan sistem dan prosedur akuntansi.
d. Struktur organisasi
Struktur organisasi telah ditetapkan sesuai dengan PP No. 41 Tahun 2007 dan telah
ditetapkan dengan peraturan daerah dan cukup memadai untuk bisa melaksanakan
kegiatan pemerintahan secara optimal. Pemerintah Kabupaten Boven Digoel telah
menetapkan Peraturan Daerah No.8 tahun 2008 tentang struktur organisasi Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel. Berdasarkan Perda tersebut Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel terdiri dari: dua sekretariat yaitu Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD, 22
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdiri dari 15 dinas, 5 badan, dan 2
kantor.
e. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dalam bentuk Job description belum ada
sehingga sering kali terjadi tumpang tindih antara satu dinas dengan dinas yang lain.
Hal ini terlihat dari struktur organisasi baru Kabupaten Boven Digoel dimana telah
berdiri Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang menangani penerimaan dan
pengelolaan keuangan termasuk penerimaan daerah. Disamping itu Dinas Pendapatan
Daerah masih dipertahankan sehingga terjadi tumpang tindih kewenangan antara
BPKAD dengan Dinas Pendapatan Daerah dalam hal penatausahaan penerimaan
daerah.
f. Kebijakan dan praktek yang terkait dengan sumber daya manusia
Rekruitmen dan penempatan pegawai di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Boven
Digoel belum sesuai dengan kebutuhan masing-masing dinas/unit kerja khususnya
tenaga akuntansi dan pada masing-masing SKPD. Rekruitmen dan pengangkatan
pegawai sesuai dengan kebutuhan tersebut seharusnya dilaksanakan dalam rangka
mengantisipasi regulasi keuangan daerah yang mensyaratkan setiap dinas/unit kerja
menyusun laporan keuangan masing-masing dinas/unit kerjanya.
g. Kegiatan Pengawasan
Unsur pengawas pada Kabupaten Boven Digoel adalah Inspektorat Kabupaten Boven
Digoel. Fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat belum memadai dan belum
dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini terlihat, antara lain masih terdapat surat
pertanggungjawaban belanja Sekretariat Daerah yang belum diverifikasi yang tidak bisa
dideteksi secara dini oleh Inspektorat Kabupaten dan hasil pemantauan yang dilakukan
Inspektorat selama tahun 2009 juga tidak disampaikan kepada BPK RI.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


3

2. Penilaian Resiko
a. Penetapan Tujuan Organisasi
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel telah menetapkan tujuan umum organisasi dalam
bentuk visi, misi, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai pemerintah daerah. Untuk
mencapai hal tersebut telah didukung dengan RPJPD dan RPJMD yang disahkan
melalui Peraturan Bupati.
b. Penetapan Tujuan Operasional Entitas
Dalam mencapai tujuan operasional Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum
didukung dengan sumber daya manusia yang memadai.
c. Identifikasi Resiko
Dalam menetapkan tujuan operasional Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum
memperhitungkan adanya resiko yang akan muncul di masa yang akan datang sebagai
akibat dari adanya peraturan-peraturan baru ataupun perkembangan dan kemajuan
teknologi.
d. Analisis resiko
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum melakukan analisis resiko untuk setiap
kegiatan yang dilakukan. Hal tersebut dikarenakan segenap pejabat dan staf belum
memahami mengenai pengelolaan dan analisis resiko.
e. Mengelola Resiko Akibat Perubahan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum dapat mengantisipasi resiko yang akan
timbul akibat adanya perubahan struktur organisasi yang dinamis maupun perubahan
sistem informasi yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten.
3. Aktivitas Pengendalian
a. Pelaksanaan Reviu oleh Manajemen Pada Tingkat Atas (top-level reviews)
Dalam upaya mencapai keberhasilan untuk setiap rencana yang telah dibuat, Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel tidak memiliki mekanisme pengawasan pencapaian tujuan
organisasi. Hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya perhatian para pejabat tinggi
terhadap pelaksanaan rencana-rencana yang telah dibuat dan terhadap kinerja aktivitas
yang dilakukan.
b. Mereviu Pengelolaan SDM
Dalam upaya pencapaian tujuan organisasi, Pemerintah Kabupaten Boven Digoel telah
berupaya mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimiliki. Hal ini terlihat dari
pendirian Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat dan pelaksanaan diklat untuk
bendahara pengeluaran dan bendahara penerimaan yang dilaksanakan di Jayapura pada
tahun 2009.
c. Mereviu Pengelolaan Informasi Untuk Memastikan Tingkat Keakuratan dan
Kelengkapan Informasi
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum sepenuhnya melakukan reviu secara
memadai atas setiap informasi yang dihasilkan. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


4

SKPD belum melakukan pembukuan atas semua transaksi terutama pengeluaran yang
terjadi diakhir tahun.
Bidang Aset BPKAD yang mengelola aset daerah tidak melakukan koordinasi dengan
bidang pelaporan BPKAD sehingga terdapat aset yang tidak didukung bukti yang
memadai.
Proses pencatatan dan verifikasi yang dilaksanakan oleh Bidang verifikasi BPKAD
belum sepenuhnya berjalan antara lain terdapat bukti pertanggungjawaban belanja yang
belum diverifikasi dan masih terdapat belanja bantuan sosial yang belum
dipertanggungjawabkan oleh penerima bantuan.
Sekretaris Daerah selaku pengguna anggaran yang menangani bantuan sosial tidak
memiliki data identitas penerima bantuan yang lengkap. Sehingga tidak dapat
memberikan informasi yang jelas dan lengkap tentang penerima bantuan sosial,
khususnya bantuan sosial kemasyarakatan yang tersebar pada semua distrik di
Kabupaten Boven Digoel.
d. Menetapkan dan Memantau Indikator dan Ukuran Kinerja
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum menetapkan indikator dan ukuran kinerja
untuk setiap bagian dan level dalam organisasi sampai kepada individu. Monitoring
pelaksanaan anggaran yang seharusnya dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah pada akhir tahun anggaran tidak dapat dimanfaatkan sebagai alat
evaluasi kinerja.
e. Memisahkan Tugas atau Fungsi
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel telah memisahkan tugas dan fungsi untuk setiap
jenjang jabatan. Hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi pada Badan Keuangan dan
Aset Daerah yang telah memisahkan fungsi verifikasi, otorisasi/pengesahan,
pembayaran/penerimaan uang, dan pencatatan, sedangkan fungsi verifikasi pada SKPD
belum sepenuhnya berjalan. Bendahara SKPD selain melaksanakan fungsi pembayaran
dan penerimaan uang tetapi juga melaksanakan fungsi pengumpulan bukti
pertanggungjawaban dan melaksanakan proses pencatatan dalam sistem informasi
keuangan daerah SKPD.
f. Mereviu Otorisasi Kepada Personil Tertentu dalam Melakukan Suatu Transaksi
Otorisasi transaksi telah dilaksanakan dimana fungsi-fungsi verifikasi, pembayaran dan
pencatatan dan fungsi penerimaan dan pemeriksaan barang telah dipisahkan baik
ditingkat pelaksana kegiatan maupun organisasi ditingkat yang lebih tinggi. Hal ini
tercermin dari pendelegasian fungsi-fungsi tersebut kepada personil yang telah ditunjuk
melalui keputusan pimpinan SKPD maupun keputusan Bupati. Reviu atasan langsung
terhadap pelaksanaan tugas bawahan belum dilakukan secara maksimal, hal ini terlihat
dari terdapat kekurangan volume pekerjaan pada Dinas Pekerjaan Umum, Dinas
Pendidikan, Dinas Perindagkop, Sekretariat DPRD, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan terdapat pelaksanaan pekerjaan yang belum dilaksanakan tetapi pembayaran
sudah dilakukan di Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.
g. Mereviu Pencatatan Atas Transaksi
Atas pencatatan transaksi masih ditemui hal-hal sebagai berikut:

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


5

1) Pertanggungjawaban belanja daerah belum tertib terutama pada Sekretariat Daerah


dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
2) Bendahara Barang Dinas Kesehatan tidak melakukan stock opname atas persedian
BBM Dinas Kesehatan pada akhir tahun 2009.
3) Catatan penerimaan dan pemakaian BBM berupa solar dan bensin pada Dinas
Kesehatan tidak memadai.
4) Pengguna/kuasa pengguna barang (Kepala SKPD) tidak melaporkan aset yang
dikuasainya ke bidang aset BPKAD.
5) Berita acara serah terima barang dan berita acara penyelesaian pekerjaan dibuat
tidak berdasarkan kenyataan yang ada dilapangan sehingga terjadi kekurangan
volume pekerjaan, seperti pada Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum,
Sekretariat DPRD, Dinas Perindagkop dan UKM, Badan Kesatuan Bangsa, Politik
dan Perlindungan Masyarakat, dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
h. Membuat Pembatasan Akses dan Akuntabilitas Terhadap Sumber Daya dan Catatan-
Catatan
Akses terhadap sumber daya dan catatan telah dibatasi dan telah ditunjuk personil yang
bertanggung jawab. Hal tersebut terlihat dari pembatasan pada akses terhadap sistem
informasi keuangan daerah pada SKPD maupun pada bagian pelaporan BPKAD.
i. Pendokumentasian
Pendokumentasian terhadap sumber daya dan catatan transaksi belum memadai, hal ini
terlihat masih ada dokumen-dokumen berupa bukti kepemilikan kendaraan bermotor
(BPKB) pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD yang tidak dapat ditunjukkan.
4. Informasi dan Komunikasi
a. Informasi
Informasi keuangan entitas telah menggunakan teknologi informasi yang memadai
namun SKPD masih tergantung pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(BPKAD) dalam mengelola dan Smenggunakan teknologi tersebut.
b. Komunikasi
Komunikasi antara SKPD tidak berjalan dengan baik disebabkan mobilitas keluar
daerah pimpinan SKPD cukup tinggi sehingga menyulitkan koordinasi dan
pengambilan keputusan. Hal ini terlihat dari intensitas yang cukup tinggi perjalanan
dinas kepala SKPD seperti Inspektur Kabupaten dan Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah. Yang berdampak langsung pada kelemahan pengawasan dan
evaluasi kegiatan.
c. Bentuk dan Alat Komunikasi
Kepala SKPD belum membuat kebijakan dan prosedur tupoksi bagian dibawahnya.
Media komunikasi berupa jaringan website sudah tersedia tetapi belum dimanfaatkan
secara optimal.
5. Pemantauan
a. Pemantauan Berkelanjutan (on going monitoring)

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


6

Pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan belum berjalan optimal, baik dari
pengelolaan keuangan atas pelaksanaan program dan kegiatan maupun capaian kinerja
unit-unit kerja. Hal ini terlihat dari monitoring kegiatan yang dilakukan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah atas kegiatan tahun 2009 yang dilaksanakan tidak
pada semua SKPD.
Dalam hal pemantauan kerugian daerah Pemerintah Kabupaten Boven Digoel telah
membentuk Majelis Pertimbangan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi
melalui keputusan Bupati Boven Digoel No.82 Tahun 2009 tgl.17 Desember 2009.
Namun tim tersebut belum melaksanakan tugasnya sehingga masih terdapat temuan
yang belum ditentukan status kerugiannya.
b. Evaluasi Terpisah (separate evaluation)
Aparat pengawasan internal telah berupaya melakukan evaluasi terhadap aparatur dan
pengelolaan keuangan daerah namun belum sepenuhnya dipatuhi dan ditindaklanjuti
oleh SKPD. Hasil pemantauan dan evaluasi tahun 2009 tidak disampaikan kepada BPK
RI.
c. Penyelesaian Hasil Tugas
Hasil pemeriksaan BPK RI telah ditindaklanjuti dan telah disampaikan secara periodik
kepada BPK RI namun belum maksimal, hal ini terlihat masih banyak temuan yang
belum ditindaklanjuti dan belum ditetapkan status kerugian daerahnya.

Berdasarkan uraian pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern Kabupaten Boven


Digoel bahwa sistem pengendalian intern yang dipraktekan terhadap pengelolaan keuangan
dan barang daerah masih tergolong lemah. Perbaikan atas kelemahan tersebut perlu
dilakukan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan di masa yang akan datang.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


7

HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN


Hasil penelaahan dan pengujian atas sistem pengendalian intern pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel telah menghasilkan
beberapa temuan pemeriksaan, sebagai berikut.
1. Sisa Pengadaan BBM Berupa Bensin dan Solar Yang Belum Terpakai pada Dinas
Kesehatan Tidak Dilakukan Perhitungan Fisik
Nilai persediaan pada laporan Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Boven Digoel
TA 2009 sebesar Rp4.188.497.031 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.1 Persedian Dinas Kesehatan


(dalam rupiah)
No Jenis Barang Nilai per 31 Desember 2009

1 Alat Tulis Kantor 53.305.000

2 Obat-obatan 2.623.644.031

3 Barang Lainnya 1.511.548.000

Jumlah 4.188.497.031

Hasil pemeriksaan belanja barang pada Dinas Kesehatan diketahui adanya pengadaan
BBM berupa bensin sebanyak 121.500 liter, solar sebanyak 6.800 liter dan minyak tanah
sebanyak 8.100 liter yang dituangkan dalam kontrak No.050/II-KONTRAK/2009 tanggal
10 Juni 2009 dengan nilai kontrak Rp1.466.344.000. Atas pengadaan yang dilaksanakan
oleh CV. CW, telah dinyatakan selesai dan dibayar lunas. Pengadaan BBM tersebut
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan puskesmas dan genset Dinas Kesehatan. BBM berupa
solar dan bensin yang diadakan oleh CV. CW dititipkan pada APMS DPH karena Dinas
Kesehatan tidak memiliki tempat penyimpanan.
Pemeriksaan atas catatan penggunaan BBM pada Bendahara Barang Dinas Kesehatan
diketahui hal-hal sebagai berikut.
a. Sebagai tanda bukti kepemilikan atas bensin dan solar yang dititipkan pada APMS DPH
Dinas Kesehatan diberikan kupon dengan nominal 5 liter, 10 liter dan 20 liter, namun
atas kupon yang diterima dari APMS tersebut tidak dibuatkan berita acara penerimaan.
b. Proses pengambilan BBM ke APMS dapat dilakukan melalui disposisi Kepala Dinas
Kesehatan dan kupon.
c. Hasil pemeriksaan ke lokasi penyimpanan pengadaan BBM Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel diketahui bahwa masih terdapat sisa BBM yang tersimpan di APMS
DPH, namun pengelolaannya dilakukan sepenuhnya oleh pegawai APMS DPH tanpa
melibatkan pegawai Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.
d. Hasil pemeriksaan atas dokumen pengambilan BBM ke APMS diketahui jumlah
pengambilan BBM sebanyak 46.259 liter senilai Rp453.338.200 dengan rincian sebagai
berikut.
Tabel 2.2 Rincian Pemakaian Bensin dan Solar Dinas Kesehatan
No Jenis BBM Jumlah dalam Jumlah Harga Sisa BBM Nilai Sisa
kontrak Pemakaian per liter BBM

1 2 3 4 5 6=3-4 7=5*6
1 Bensin 121.500 liter 25.134 liter 9.800 96.366 liter 944.386.800
2 Solar 6.800 liter 21.125 liter 9.800 (14.325) liter 0
Jumlah 46.259 liter 944.386.800

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


8

e. Atas sisa pengadaan BBM tersebut sebesar Rp944.386.800, Tim Pemeriksa tidak dapat
melakukan perhitungan mundur karena pihak APMS tidak menyediakan kartu
persediaan khusus BBM milik Pemkab Boven Digoel sementara tempat penyimpanan
BBM milik Pemkab Boven Digoel bercampur dengan milik pihak lain.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
PSAP No.05 tentang Persediaan yaitu:
a. Halaman 2 Alinea 5 menyatakan bahwa Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk
barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional
pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
b. Paragraf 16 yang menyatakan bahwa pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat
pada inventarisasi fisik.
Hal tersebut mengakibatkan sisa persediaan BBM sebesar Rp944.386.800 tidak dapat
diyakini kewajarannya.
Hal tersebut disebabkan:
a. Kepala Dinas Kesehatan lalai dalam melakukan pengawasan atas penatausahaan barang
pada Dinas Kesehatan.
b. Bendahara Barang Dinas Kesehatan tidak menyelenggarakan pembukuan penggunaan
BBM secara memadai dan tidak melakukan rekonsiliasi dengan APMS DPH pada akhir
tahun 2009.

Atas permasalahan tersebut Plt. Kepala Dinas Kesehatan mengakui permasalahan


tersebut dan akan memerintahkan Bendahara Barang melakukan rekonsiliasi kepada APMS
DPH.
BPK RI merekomendasikan Bupati Boven Digoel agar:
a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Dinas Kesehatan karena lalai
dalam melakukan pengawasan atas penatausahaan barang pada Dinas Kesehatan.
b. Memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan melakukan rekonsiliasi atas sisa BBM pada
APMS DPH dan melaporkan saldo untuk disajikan dalam laporan keuangan.
c. Memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan agar memberikan sanksi sesuai ketentuan dan
menginstruksikan Bendahara Barang untuk menyelenggarakan pembukuan,
penerimaan, dan pendistribusian BBM.

2. Selisih Saldo Aset Tetap Sebesar Rp117.171.961.593,40 Tidak Dapat Dijelaskan dan
Sebesar Rp590.108.000 Masih Dikuasai Oleh Pihak Lain
Nilai Aset Tetap per 31 Desember 2009 yang disajikan pada Laporan Keuangan
Kabupaten Boven Digoel adalah sebesar Rp916.779.320.161,96 dengan rincian sebagai
berikut.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


9

Tabel 2.3 Aset Tetap Kabupaten Boven Digoel


(dalam rupiah)
No. Klasifikasi Aset Tetap Saldo per 31 Desember 2009
1 Tanah 31.784.537.850
2 Peralatan dan Mesin 126.195.578.412
3 Gedung dan Bangunan 281.218.244.264,96
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 414.305.903.274
5 Aset Tetap Lainnya 6.589.061.800
6 Konstruksi dalam Pengerjaan 56.685.994.561
Total Aset Tetap 916.779.320.161,96

Nilai Aset Tetap yang disajikan per 31 Desember 2009 sebesar


Rp916.779.320.161,96 tersebut merupakan penjumlahan antara saldo aset tetap per 31
Desember 2008 sebesar Rp779.769.132.654,40 ditambah mutasi aset tahun 2009 sebesar
Rp137.010.187.506,56.
Hasil pemeriksaan atas saldo asset tetap sebesar Rp916.779.320.161,96 tersebut
diketahui beberapa hal, yaitu.
a. Terdapat selisih saldo awal aset tetap sebesar Rp92.984.409.380,60 yang tidak dapat
dijelaskan
Pada akhir tahun 2009 Bidang Aset BPKAD melakukan penginputan rincian aset
ke dalam sistem informasi barang daerah (Simbada). Untuk melaksanakan hal tersebut
telah dibentuk tim penyusunan harga satuan dan inventarisasi aset daerah Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel sesuai dengan keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Boven
Digoel No.030/632/SET/2009 tanggal 3 Desember 2009. Tim tersebut bertugas untuk
menyusun harga satuan dan inventarisasi aset daerah Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel. Dokumen sumber yang digunakan adalah daftar rincian aset yang dikeluarkan
Bidang Aset BPKAD.
Daftar aset tetap hasil inventarisasi oleh tim penyusunan harga dan inventarisasi
aset tetap digunakan sebagai dokumen dasar untuk dimasukkan kedalam Simbada
sesuai dengan yang tertera dalam daftar tersebut. Atas item aset tetap yang belum ada
nilainya maka akan diisi sesuai dengan harga pada tahun yang sama perolehannya.
Hasil penginputan tersebut selanjutnya akan digunakan sebagai saldo awal aset tetap
tahun 2009.
Hasil pemeriksaan atas saldo awal aset tetap TA 2009 diketahui adanya selisih
saldo aset tetap (audited) per 31 Desember 2008 dengan saldo awal 1 Januari 2009 hasil
inventarisasi yaitu sebesar Rp138.520.730.988, dengan rincian sebagai berikut.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


10

Tabel 2.4 Aset Tetap Setelah koreksi


(dalam rupiah)
Saldo per 31
Koreksi Saldo Awal Saldo Awal Setelah
No. Klasifikasi Aset Tetap Desember 2008
Koreksi

1 Tanah 21.405.922.250 (94.219.450) 21.311.702.800


2 Peralatan dan Mesin 106.708.762.230,40 (14.540.031.770) 92.168.730.460,40
3 Gedung dan Bangunan 257.119.868.203 (71.292.822.905) 185.827.045.298
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 341.447.472.063 (53.095.894.925) 288.351.577.138
5 Aset Tetap Lainnya 10.419.106.610 (4.626.232.810) 5.792.873.800
6 Konstruksi dalam Pengerjaan 42.668.001.298 5.128.470.872 47.796.472.170
Total Aset Tetap 779.769.132.654,40 (138.520.730.988) 641.248.401.666,40

Atas selisih saldo awal aset tetap sebesar Rp138.520.730.988 dijelaskan oleh tim
penyusunan harga satuan dan inventarisasi aset daerah disebabkan karena adanya aset
tetap pada beberapa SKPD yang telah dan akan diserahkan kepada masyarakat, salah
mengklasifikasikan persediaan ke dalam kelompok aset tetap dan keselahan perhitungan
dengan total sebesar Rp34.691.872.394. Secara rinci sebagai berikut:

Tabel 2.5 Kesalahan Input Aset Tetap


(dalam rupiah)
No Jenis Aset SKPD Nilai Keterangan

1 Gedung dan Bangunan Dinas Tenaga Kerja dan 12.153.131.088 Persediaan rumah
Pemukiman masyarakat yang
belum diserahkan

2 Peralatan dan Mesin Dinas Kehutanan 2.716.921.000 Polybag dan alat-


alat kehutanan yang
telah didistribusikan
kepada masyarakat

3 Peralatan dan Mesin Dinas Perindagkop dan UKM 75.000.000 Ongkos Angkut
Penyuling Minyak
Kayu Putih

4 Peralatan dan Mesin Dinas Kesehatan 19.051.820.306 Peralatan dan


persediaan pakai
habis

5 Kesalahan Aritmatika - 695.000.000

Jumlah 34.691.872.394

Pemeriksaan lebih lanjut diketatui bahwa atas sisa selisih saldo aset tetap sebesar
Rp92.984.409.380,60 (138.520.730.988 – 34.691.872.394 – 10.844.449.213,40),
sampai dengan pemeriksaan berakhir tidak dapat dijelaskan oleh Tim penyusunan harga
satuan dan inventarisasi aset daerah kepada Tim Pemeriksa BPK RI.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


11

b. Terhadap temuan pemeriksaan BPK RI atas ketidakwajaran saldo aset tetapTA 2008
sebesar Rp10.844.449.213,40 yang disebabkan aset tetap tersebut tidak didukung
dengan daftar rincian aset tetap, juga belum dapat dijelaskan oleh Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel kepada Tim Pemeriksa BPK RI.

c. Terdapat aset tanah dan kendaraan yang tidak didukung bukti kepemilikan sebesar
Rp13.343.103.000

Berdasarkan daftar rincian aset tetap per SKPD per 31 Desember 2009 diketahui
bahwa nilai aset tetap Sekretariat Daerah sebesar Rp81.143.672.824 dan Sekretariat
DPRD sebesar Rp41.409.114.745.
Hasil pemeriksaan terhadap daftar rincian aset dan dokumen bukti kepemilikan
pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD diketahui hal-hal sebagai berikut:
1) Tanah
Berdasarkan pengecekan atas dokumen bukti kepemilikan atas aset tanah pada
Sekretariat Daerah diketahui bahwa status kepemilikan atas tanah sebesar
Rp10.290.668.000 belum didukung dengan dokumen sertifikat tanah, dengan
rincian sebagai berikut:

Tabel 2.6 Aset Tanah yang belum didukung bukti kepemilikan


(dalam rupiah)
No Tanah Nilai Keterangan

1 3 Bidang 2.000.000.000 Belum ada pelepasan adat

2 5 Bidang 6.905.280.000 pembayaran uang muka

3 39 Bidang 1.385.388.000 tidak mempunyai bukti kepemilikan tanah


maupun surat pelepasan adat

Jumlah 10.290.668.000

2) Peralatan dan Mesin


Berdasarkan pengecekan atas dokumen bukti kepemilikan atas aset mesin dan
peralatan pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD diketahui adanya aset
kendaraan yang belum didukung dengan bukti kepemilikan berupa BPKB sebanyak
62 unit kendaraan senilai Rp3.052.435.000, yang terdiri dari 39 unit kendaraan
senilai Rp1.106.763.000 (rincian terlampir) di Sekretariat Daerah dan 23 unit
kendaraan senilai Rp1.945.672.000 (rincian terlampir) di Sekretariat DPRD.

d. Terdapat aset kendaraan di Sekretariat DPRD yang dikuasai oleh mantan anggota
DPRD periode 2004-2009 sebanyak 13 unit senilai Rp590.108.000 (rincian terlampir)

e. Kesalahan pencatatan aset tetap


Hasil pengecekan atas daftar aset tetap peralatan dan mesin diketahui adanya pencatatan
ganda atas:

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


12

1) Dua unit kendaraan roda dua senilai Rp32.290.000 yang tercatat pada Sekretariat
DPRD dan Dinas Kesejahteraan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat. Pemegang
kendaraan tersebut telah mutasi ke Dinas Kesejahteraan Bangsa dan Perlindungan
Masyarakat.
2) Tiga unit kendaraan roda empat yang tercatat dua kali pada rincian peralatan dan
mesin Sekretariat DPRD senilai Rp1.030.000.000
3) Satu unit Mitshubisi Strada L300 sebesar Rp390.000.000 hasil pengadaaan
kendaraan pada tahun 2008 tidak masuk dalam rincian aset peralatan dan mesin
pada Sekretariat DPRD.
4) Sebelas unit kendaraan bermotor pada Sekretariat Daerah yang telah didukung bukti
kepemilikan tidak tercatat dalam daftar aset tetap daerah.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Pernyataan Nomor 7 tentang Akuntansi Aset Tetap:
1) Paragraf 5 yang menyatakan bahwa aset tetap adalah aset berwujud yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam
kegiatan pemerintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
2) Paragraf 20 yang menyatakan pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap
telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat
penguasaannya berpindah.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara /
Daerah Pasal 32:
1) Ayat (1) yang menyatakan pengelola barang, pengguna barang dan/atau kuasa
pengguna barang wajib melakukan pengamanan barang milik negara/daerah yang
berada dalam penguasaannya;
2) Ayat (2) yang menyatakan pengamanan barang milik negara/daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi pengamanan administrasi, pengamanan fisik, dan
pengamanan hukum.
c. Peraturan Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Barang Milik Daerah:
1) Pasal 28 ayat (1) yang menyatakan Pengguna/kuasa pengguna menyusun laporan
barang semesteran dan tahunan.
2) Pasal 29 ayat (1) yang menyatakan Laporan Barang Milik Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 28 ayat (3), digunakan sebagai bahan untuk menyusun
neraca Pemerintah Daerah.
3) Pasal 46 ayat (1) menyatakan Barang milik daerah berupa tanah harus
disertifikatkan atas nama Pemerintah Daerah.
4) Pasal 46 ayat 3 menyatakan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan
harus dilengkapi dengan bukti kepemilikan atas nama pemerintah daerah

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


13

Hal tersebut disebabkan karena:


a. Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelola aset dan Kepala BPKAD tidak optimal
melaksanakan pengawasan terhadap penatausahaan aset tetap Kabupaten Boven Digoel.
b. Kepala SKPD dan Bendahara Barang Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD tidak
melaporkan aset tetap yang dikuasainya kepada Bidang Aset BPKAD secara periodik.
c. Tim penyusunan harga satuan dan inventarisasi aset daerah tidak mendokumentasikan
proses penginputan data aset ke dalam aplikasi Sistem Informasi Barang Daerah.
d. Sekretaris DPRD tidak segera menarik kembali kendaraan dinas yang dikuasai oleh
mantan anggota DPRD periode 2004-2009

Hal tersebut mengakibatkan:


a. Koreksi saldo awal aset tetap sebesar Rp103.828.858.594 (Rp92.984.409.380,60 +
Rp10.844.449.213,40) tidak dapat diyakini kewajarannya.
b. Aset tetap tanah dan kendaraan yang tidak didukung bukti kepemilikan senilai
Rp13.343.103.000 (Rp10.290.668.000 + Rp3.052.435.000) tidak dapat diyakini
kebenarannya.
c. Berpotensi kehilangan aset tetap senilai Rp590.108.000 atas penguasaan kendaraan oleh
mantan anggota DPRD.

Atas permasalahan tersebut Sekretaris Daerah tidak menyampaikan tanggapan


sedangkan Sekretaris DPRD menanggapi akan memperbaiki kesalahan administrasi dan
menegaskan bahwa aset yang ada saat ini merupakan aset Sekretariat DPRD dan belum
pernah dilakukan DUM.

BPK RI merekomendasikan Bupati Boven Digoel agar:


a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Sekretaris Daerah dan Kepala BPKAD
serta memerintahkan untuk melaksanakan pengawasan terhadap penatausahaan aset
tetap Kabupaten Boven Digoel.
b. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada seluruh Kepala SKPD dan Bendahara
Barang dan memerintahkan untuk melaporkan aset tetap yang dikuasainya kepada
Bidang Aset BPKAD.
c. Memberikan sanksi sesuai ketentuan dan memerintahkan Tim penyusunan harga satuan
dan inventarisasi aset daerah, dan memerintahkan untuk menelusuri data aset yang
belum di input dalam aplikasi serta melakukan rekonsiliasi data aset dengan data yang
ada pada SKPD.
d. Memerintahkan kepada Sekretaris Daerah, Sekretaris DPRD dan masing-masing
Bendahara Barang untuk melengkapi bukti kepemilikan aset tetap yang dikuasai.
e. Memerintahkan Sekretaris DPRD segera menarik kembali kendaraan dinas yang
dikuasai oleh mantan anggota DPRD.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


LAMPIRAN
Daftar Tanah yang Tidak Dilengkapi Bukti Kepemilikan

A. Tanah yang telah dibayar uang muka


1 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 80.000 Jl. Trans Papua Tanah Merah-Mindiptanah Km 7 Kmp. Mawan - Distrik Mandobo 2009 Kanto KODIM dan Asrama Pembelian 2.305.280,00
2 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 37.800 Kmp. Persatuan 2008 Kantor Bupati Kab. Boven Digoel Pembelian 1.000.000,00
3 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 0 Jl. Trans Papua Tanah Merah - Waropko 2008 Kompi (Pamtas) Pembelian 400.000,00
4 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 562.500 Jl. Trans Papua Tanah Merah - Muting Km 6 2008 Kantor Bupati Baru Pembelian 500.000,00
4 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 0 Jl. Trans Papua Tanah Merah - Muting Km 7/ RT VII. Kmp. Persatuan - Distrik Mandobo 2009 Kantor Bupati Baru Pembelian 1.000.000,00
5 Tanah Bangunan Rumah Sakit 0 Jln. Trans Papua Tanah Merah-Muting Km4 2008 RSUD Pembelian 1.000.000,00
5 Tanah Bangunan Rumah Sakit 100.000 Jl. Trans Papua Tanah Merah - Muting Km 2/ RT VII Kmp. Persatuan - Distrik Mandobo 2009 Pembelian 700.000,00
Sub Total 780.300 6.905.280,00
B. Tanah yang telah ada pelepasan Adat
1 Tanah Untuk Bangunan Instalasi Listrik 25.000 Kmp. Persatuan Km 3 2007 PLN Pembelian 375.000,00
2 Tanah Bangunan Pendidikan dan Latihan (Sekolah) 10.000 Jl. Amkaraung Kmp. Osso - Distrik Mindiptana 2009 Rumah Sakit Pembelian 100.000,00
2 Tanah Bangunan Rumah Sakit 0 Kmp. Osso Distrik Mindiptana 2008 Rumah Sakit Bergerak Pembelian 100.000,00
3 Tanah Bangunan Pendidikan dan Latihan (Sekolah) 0 Jl. Imko Kmp. Niyimbang - Distrik Mindiptana 2009 Sekolah SMPN 1 Pembelian 300.000,00
3 Tanah Bangunan Pendidikan dan Latihan (Sekolah) 17.000 Jl. Imko Kmp. Niyimbang - Distrik Mindiptana 2009 Sekolah SMPN 1 Pembelian 40.000,00
4 Tanah Bangunan Pelabuhan Udara 30.000 Kmp. Bomakia II - Distrik Bomakia 2009 Bandara Pembelian 450.000,00
4 Tanah Bangunan Pelabuhan Udara 20.000 Kmp. Bomakia II - Distrik Bomakia 2009 Bandara Pembelian 300.000,00
4 Tanah Bangunan Pelabuhan Udara 10.000 Kmp. Bomakia II - Distrik Bomakia 2009 Bandara Pembelian 150.000,00
4 Tanah Bangunan Pelabuhan Udara 5.000 Kmp. Bomakia II - Distrik Bomakia 2009 Bandara Pembelian 75.000,00
4 Tanah Bangunan Pelabuhan Udara 31.200 Kmp. Bomakia II - Distrik Bomakia 2009 Bandara Pembelian 291.600,00
5 Tanah Bangunan Pendidikan dan Latihan (Sekolah) 30.000 Jl. Trans Papua Amkwarawung Kmp. Osso - Distrik Mindiptana 2009 Sekolah SMKN 1 Pembelian 600.000,00
Sub Total 178.200 2.781.600,00
C. Tanah yang masih dalam proses pelepasan adat
1 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 0 Jl. Trans Papua Tanah Merah - Muting Km 6 2008 Kantor DPRD Pembelian 1.000.000,00
2 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 0 Jl. Trans Papua Tanah Merah - Waropko Km 4 2008 Kantor DPU Pembelian 500.000,00
3 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 0 Jl. Trans Papua Tanah Merah - Waropko Km 4 2008 Kantor Pendidikan Pembelian 500.000,00
Sub Total 0 2.000.000,00
D. Tanah yang tidak ada bukti Kepemlikan
1 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol I 2.000 Kmp. Persatuan 2007 Rmh Jabatan Bupati Pembelian 320.000,00
2 Tanah Bangunan Balai Sidang/Pertemuan 120 Distrik Waropko 2007 Pembelian 1.200,00
3 Tanah Bangunan Gedung 1.200 Distrik Waropko 2007 Pembelian 12.000,00
4 Tanah Bangunan Gedung Perdaganagan Lainnya 676 Kampung Kouh 2008 Pembelian 6.760,00
5 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 1.000 Distrik Manggelum 2007 Pembelian 10.000,00
6 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 10.500 Distrik Mindiptana 2007 Pembelian 147.000,00
7 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 4.800 Kampung Kouh 1992 Kantor Pembelian 48.000,00
8 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 5.000 Kampung Getentiri 2004 Pembelian 50.000,00
9 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 7.000 Kampung Boma I 2004 Pembelian 70.000,00
10 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 3.500 Distrik Waropko 2007 Pembelian 35.000,00
11 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 120 Distrik Waropko 2007 Pembelian 1.200,00
12 Tanah Bangunan Pasar 1.500 Distrik Mindiptana 2007 Pembelian 21.000,00
13 Tanah Bangunan Pasar 10.000 Kampung Kouh 2008 Pembelian 100.000,00
14 Tanah Bangunan Pasar 10.000 Kampung Boma I 2004 Pembelian 100.000,00
15 Tanah Bangunan Pasar 5.000 Distrik Waropko 2007 Pembelian 50.000,00
16 Tanah Bangunan Perumahan Lain-lain 300 Kampung Getentiri 2004 Rumah Pembelian 4.200,00
17 Tanah Bangunan Perumahan Lain-lain 600 Kampung Getentiri 2004 Rumah Pembelian 8.400,00
18 Tanah Bangunan Pos Jaga/Menara Jaga 414 Distrik Mindiptana 2007 Pembelian 5.000,00
19 Tanah Bangunan Rumah Fasilitas Tempat Tinggal Lain 7.480 Distrik Mindiptana 2007 Pembelian 5.000,00
20 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol III 250 Distrik Manggelum 2007 Pembelian 2.500,00
21 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol III 250 Distrik Manggelum 2007 Pembelian 2.500,00
22 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol III 250 Distrik Manggelum 2007 Pembelian 2.500,00
23 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol III 250 Distrik Manggelum 2007 Pembelian 2.500,00
24 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol III 150 Distrik Mindiptana 2007 Pembelian 2.100,00
25 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol III 150 Distrik Mindiptana 2007 Pembelian 2.100,00
26 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol III 150 Distrik Mindiptana 2007 Pembelian 2.100,00
27 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol III 1.712 Distrik Mindiptana 2007 Pembelian 23.968,00
28 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol III 1.520 Kampung Kouh 1992 Pembelian 15.200,00
29 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol III 1.000 Kampung Getentiri 2004 Pembelian 14.000,00
30 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol III 1.200 Distrik Waropko 2007 Pembelian 12.000,00
31 Tanah Bangunan Tempat Kerja Lainnya 4.850 Distrik Mindiptana 2007 Pembelian 5.000,00
32 Tanah Bangunan Tempat Kerja Lainnya 180 Kampung Kouh 2008 Pembelian 1.800,00
33 Tanah Bangunan Tempat Kerja Lainnya 1.000 Distrik Waropko 2007 Pembelian 10.000,00
34 Tanah kosong yang sudah diperuntukkan 20.000 Distrik Mindiptana 2007 Pembelian 5.000,00
35 Tanah kosong yang sudah diperuntukkan 2.000 Distrik Mindiptana 2007 Pembelian 5.000,00
36 Tanah Lapangan Sepak Bola 10.000 Kampung Kouh 1992 Lapangan Pembelian 100.000,00
37 Tanah Lapangan Sepak Bola 10.000 Distrik Waropko 2007 Pembelian 10.000,00
38 Tanah Untuk Bangunan Instalasi Listrik 5.000 Kampung Kouh 2007 Pembelian 50.000,00
39 Tanah Lapangan Sepak Bola 12.236 Kampung Kouh 2008 Pembelian 122.360,00
Sub Total 143.358 1.385.388,00
Total 1.101.858 13.072.268,00
Daftar Aset yang Tidak Dilengkapi Bukti Kepemilikan Pada Sekretariat Daerah

No. Jenis Nama Tahun No. Polisi Harga Perolehan (Rp)


1 Jeep Kijang Innova G 2004 DS 5000 GB 195.000.000,00
2 Pick Up L300 PUFB 2004 DS 5081 GC 140.000.000,00
3 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2006 DS 6035 VL 19.250.000,00
4 Sepeda Motor Yamaha 5 TD 2003 DS 6055 GB 15.790.000,00
5 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2003 DS 6037 GD 15.720.000,00
6 Sepeda Motor Honda NF125SD 2005 DS 6732 GC 16.750.000,00
7 Sepeda Motor Honda Win 2005 DS 6733 GC 14.500.000,00
8 Sepeda Motor Honda Win 2005 DS 6005 GB 14.500.000,00
9 Sepeda Motor Honda Win 2005 DS 6006 GB 14.500.000,00
10 Sepeda Motor Honda Win 2005 DS 6007 GB 14.500.000,00
11 Sepeda Motor Honda Win 2005 DS 6863 GD 14.500.000,00
12 Sepeda Motor MCB Win 2005 DS 6002 GD 19.000.000,00
13 Sepeda Motor MCB Win 2005 DS 6003 GD 19.000.000,00
14 Sepeda Motor MCB Win 2005 DS 6000 GD 19.000.000,00
15 Sepeda Motor MCB Win 2005 DS 6004 GD 19.000.000,00
16 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2008 DS 6130 VM 18.975.000,00
17 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2008 DS 6117 VM 18.975.000,00
18 Sepeda Motor Honda Tiger Racing 200 2008 DS 6247 VM 32.197.000,00
19 Sepeda Motor Honda Tiger Racing 200 2008 DS 6246 VM 32.197.000,00
20 Sepeda Motor Honda CS 12 ARR 2008 DS 6238 VM 24.299.000,00
21 Sepeda Motor Honda CS 12 ARR 2008 DS 6239 VM 24.299.000,00
22 Sepeda Motor Honda CS 12 ARR 2008 DS 6240 VM 24.299.000,00
23 Sepeda Motor Honda CS 12 ARR 2008 DS 6241 VM 24.299.000,00
24 Sepeda Motor Honda CS 12 ARR 2008 DS 6242 VM 24.299.000,00
25 Sepeda Motor Honda GL 160 D 2008 DS 6243 VM 26.246.000,00
26 Sepeda Motor Honda GL 160 D 2008 DS 6244 VM 26.246.000,00
27 Sepeda Motor Honda GL 160 D 2008 DS 6245 VM 26.246.000,00
28 Sepeda Motor Honda Supra X NF 125 TR 2008 DS 6233 VM 21.098.000,00
29 Sepeda Motor Honda Supra X NF 125 TR 2008 DS 6234 VM 21.098.000,00
30 Sepeda Motor Honda Supra X NF 125 TR 2008 DS 6235 VM 21.098.000,00
31 Sepeda Motor Honda Supra X NF 125 TR 2008 DS 6236 VM 21.098.000,00
32 Sepeda Motor Honda Supra X NF 125 TR 2008 DS 6248 VM 21.098.000,00
33 Sepeda Motor Honda Supra X NF 125 TR 2008 DS 6249 VM 21.098.000,00
34 Sepeda Motor Honda Supra X NF 125 TR 2008 DS 6250 VM 21.098.000,00
35 Sepeda Motor Honda Supra X NF 125 TR 2008 DS 6251 VM 21.098.000,00
36 Sepeda Motor Honda Supra X NF 125 TR 2008 DS 6252 VM 21.098.000,00
37 Sepeda Motor Honda Supra X NF 125 TR 2008 DS 6253 VM 21.098.000,00
38 Sepeda Motor Honda Supra X NF 125 TR 2008 DS 6254 VM 21.098.000,00
39 Sepeda Motor Honda Supra X NF 125 TR 2008 DS 6256 VM 21.098.000,00
Total 1.106.763.000,00
Daftar Aset yang Tidak Tercatat Pada Sekretariat Daerah

No. Jenis Nama No. Polisi


1 Jeep Toyota Kijang Innova G DS 5023 VM
2 Sepeda Motor Yamaha YT 115 DS 6092 GD
3 Sepeda Motor Yamaha YT 115 DS 6327 GD
4 Sepeda Motor Yamaha YT 115 DS 6164 VM
5 Sepeda Motor Yamaha YT 115 DS 6170 VM
6 Sepeda Motor Yamaha YT 115 DS 6167 VM
7 Sepeda Motor Yamaha YT 115 DS 6157 VM
8 Sepeda Motor Yamaha YT 115 DS 6326 GD
9 Sepeda Motor Yamaha YT 115 DS 6375 GD
10 Sepeda Motor Honda Win/MCB DS 6000 GB
11 Sepeda Motor Honda Win/MCB DS 6887 GD
Daftar Aset Yang Tidak Dilengkapi Bukti Kepemilikan pada Sekretariat DPRD

No. Jenis Nama Tahun No. Polisi Harga Perolehan


1 Sepeda Motor Honda / GLM II 2004 DS 6932 GB 19.650.000
2 Sepeda Motor Honda / Supra X 2004 DS 6008 GB 15.280.000
3 Sepeda Motor Honda / Win MCB 2004 DS 6171 GB 12.200.000
4 Sepeda Motor Honda / Win MCB 2004 DS 6172 GB 12.200.000
5 Sepeda Motor Honda / Win MCB 2004 DS 6009 VM 12.200.000
6 Sepeda Motor Honda GL Max 2005 DS 6017 VM 19.650.000
7 Sepeda Motor Honda NF 125 2004 DS 6002 VM 15.280.000
8 Sepeda Motor Honda NF 125 2008 DS 6001 VM 15.280.000
9 Sepeda Motor Honda Supra X 2004 DS 6006 VM 15.280.000
10 Sepeda Motor Honda Tiger 200 2008 DS 6085 VM 29.500.000
11 Sepeda Motor Yamaha / YT 2004 DS 6325 GB 15.720.000
12 Sepeda Motor Yamaha RX-K 2004 DS 6046 VM 17.832.000
13 Sepeda Motor Yamaha RX-K 2004 DS 6331GD 17.832.000
14 Sepeda Motor Yamaha RX-K 2004 DS 6003 VM 17.832.000
15 Sepeda Motor Yamaha RX-K 2004 DS 6011 VM 17.832.000
16 Sepeda Motor Yamaha RX-K 2004 DS 6008 VM 17.832.000
17 Sepeda Motor Yamaha RX-K 2004 DS 6012 VM 17.832.000
18 Sepeda Motor Yamaha YT 2004 DS 6007 VM 15.720.000
19 Sepeda Motor Yamaha YT 2004 DS 6045 VM 15.720.000
Total 320.672.000
Daftar Aset Yang Tidak Dilengkapi Bukti Kepemilikan pada Sekretariat DPRD

No. Jenis Kendaraan Type Kendaraan Tahun No. Polisi Harga Perolehan Pemegang
1 Jeep Daihatsu / F70 biru 2004 DS 5106 GC 250.000.000 AUK (Setwan)
2 Jeep Daihatsu / F70 hitam 2004 DS 5001 V 390.000.000 LI, S.Sos (DPRD)
3 Jeep Daihatsu / F70 hitam 2004 DS 5140 GC 390.000.000 ECH (DPRD)
4 Sedan Toyota / Camry 2006 DS 5003 GB 595.000.000 PW (DPRD)
Total 1.625.000.000
Daftar Aset Yang Dikuasai Mantan Anggota DPRD Periode 2004-2009 pada Sekretariat DPRD

No. Nama Pemegang Nama Kendaraan No. Polisi Harga Perolehan Keterangan
1 YMK Mitsubishi Strada L300 DS5007VM 390.000.000
2 YMK Honda Win/mcb DS6009VM 12.200.000
3 Mn Yamaha F1ZR DS6336GD 16.308.000
4 MM Yamaha RX-K DS6011VM 17.832.000
5 Akt Yamaha RX-K DS6003VM 17.832.000
6 Nyt Honda Supra X DS6006VM 15.280.000
7 RY Yamaha YT DS6325GB 15.720.000
8 HA Yamaha RX-K DS6008VM 17.832.000
9 GN Yamaha YT DS6007VM 15.720.000
10 SY Honda NF 125 SD DS6001VM 20.000.000
11 AA Yamaha RX-K DS6333GB 17.832.000
12 AKb Yamaha RX-K DS6012VM 17.832.000
13 YA Yamaha YT DS6045VM 15.720.000
Total 590.108.000
Daftar Aset Yang Tercatat Ganda pada Sekretariat DPRD

A. Tercatat Pada SKPD Lain


No. Jenis Nama Kendaraan Tahun No. Polisi Harga Perolehan Pemegang
1 Sepeda Motor Honda / GL Max 2004 DS 6931 GB 19.650.000 PW, SH
2 Sepeda Motor Honda / Supra fit 2004 DS 6170 GB 12.640.000 MMY
Total 32.290.000

B. Tercatat Dua Kali pada Sekretariat DPRD


No. Jenis Nama Kendaraan Tahun No. Polisi Harga Perolehan Pemegang
1 Mobil Mitsubishi Strada L200 2008 DS 5006 390.000.000
2 Mobil Mitsubishi Strada Star Wagon 2008 DS 5007 390.000.000
3 Mobil Mitsubishi Strada Star Wagon 2008 DS 5008 250.000.000
Total 1.030.000.000
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG
PERUNDANG-UNDANGAN
DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2009

DI
TANAH MERAH

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG
PERUNDANG-UNDANGAN
DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2009

DI
TANAH MERAH

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


PERWAKILAN PROVINSI PAPUA

Nomor : 18B/LHP/XIX.JYP/06/10
Tanggal : 14 Juni 2010
DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi .................................................................................................................................. i

Resume Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan dalam


Kerangka Pemeriksaan LKPD TA 2009 ii

Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan ........................................................................................ 1

1. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2009 Pada Dinas Perhubungan dan Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Sebesar Rp251.523.000 Belum Disetor Ke Kas
Daerah................................................................................................................................ 1

2. Belanja Bantuan Sosial dan Belanja Kunjungan Kerja/Inspeksi Kepala Daerah/Wakil


Kepala Daerah Melampaui Anggaran Sebesar Rp91.174.962.960.................................... 2

3. Pengeluaran Uang Sebesar Rp88.002.000 untuk Pinjaman Anggota DPRD pada


Sekretariat DPRD Tidak Sesuai Ketentuan ....................................................................... 3

4. Pengadaan Kendaraan Dinas Roda Empat pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan
Perlindungan Masyarakat Sebesar Rp370.000.000 Belum Dilaksanakan Meskipun
Telah Dilunasi dan Denda Belum Ditetapkan Sebesar Rp18.500.000 .............................. 4

5. Pelaksanaan Fisik Lima Pekerjaan Pada Empat SKPD Kurang Volume


Sebesar Rp1.333.453.400 ................................................................................................. 5

6. Pelaksanaan Fisik Lima Pekerjaan Pada Empat SKPD Kurang Volume Mengakibatkan
Potensi Kerugian Daerah Sebesar Rp642.740.400 ............................................................ 11

7. Belanja Perjalanan Dinas Dibayar Ganda Pada Badan Perencanaan Pembangunan


Daerah dan Inspektorat Sebesar Rp79.000.000 ................................................................. 17

8. Belanja pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten
Boven Digoel Tidak Didukung Bukti Yang Lengkap ....................................................... 18

9. Penggunaan Belanja pada Sekretariat Daerah Sebesar Rp42.719.278.050 Belum


Diverifikasi ........................................................................................................................ 19

10. Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial Sebesar Rp7.470.160.000 Tidak Lengkap 21

Lampiran

i
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


PEMERIKSA ATAS
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PERUNDANG UNDANGAN
DALAM KERANGKA
KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TA 2009

Berdasarkan Undang-Undang
Undang No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang
Undang Undang No.15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) bertugas memeriksa Neraca
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2009, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material,
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI mengharuskan BPK RI
melaksanakan pengujian atas kepatuhan Pemerintah Kabupaten Jayapura terha terhadap peraturan
perundang-undangan.
undangan. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
perundang undangan merupakan tanggung jawab
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel. Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan
tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap peraturan perundang perundang-
undangan tersebut. Oleh karena itu, BPK tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.
Selain itu, peraturan perundang-undangan
perundang undangan dan SPKN mengharuskan BPK RI untuk melaporkan
kepada pihak berwenang, apabila dalam melakukan pemeriksaan
pemeriksaan atas laporan keuangan ditemukan
kecurangan dan penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-undangan
perundang undangan yang berindikasi unsur
tindak pidana.
BPK RI menemukan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang
perundang-undangan sebagai
berikut.
1. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2009 Pada Dinas Perhubungan dan Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral Sebesar Rp251.523.000
Rp251 Belum Disetor Ke Kas Daerah
Daerah.
2. Belanja Bantuan Sosial dan Belanja Kunjungan Kerja/Inspeksi Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah Melampaui Anggaran Sebesar Rp91.174.962.960.
Rp91.174.962.960
3. Pengeluaran Uang Sebesar Rp88.002.000 untuk Pinjaman Anggota DPRD pada Sekretariat
DPRD Tidak Sesuai Ketentuan.
Ketentuan
4. Pengadaan Kendaraan Dinas Roda Empat pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan
Perlindungan Masyarakat Sebesar Rp370.000.000 Belum Dilaksanakan Meskipun Telah Dilunasi
dan Denda Belum Ditetapkan Sebesar Rp18.500.000.
Rp18.500.000
5. Pelaksanaan Fisik Lima Pekerjaan Pada Empat SKPD Kurang Volume
Sebesar Rp1.333.453.400.
6. Pelaksanaan Fisik Limaa Pekerjaan Pada Empat SKPD Kurang Volume Mengakibatkan Potensi
Kerugian Daerah Sebesar Rp642.740.400.
Rp642.740.400

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA ii


7. Belanja Perjalanan Dinas Dibayar Ganda Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
Inspektorat Sebesar Rp79.000.000
8. Belanja pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Boven Digoel
Tidak Didukung Bukti Yang Lengkap
9. Penggunaan Belanja pada Sekretariat Daerah Sebesar Rp42.719.278.050 Belum Diverifikasi
10. Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial Sebesar Rp7.470.160.000 Tidak Lengkap
Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK merekomendasikan agar Bupati Boven Digoel
mengambil langkah-langkah perbaikan dan tindak lanjut sebagaimana terinci dalam laporan ini.
Atas pemeriksaan tersebut, selain Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan
Perundang-undangan, BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran 2009 yang memuat opini tidak memberikan
pendapat dengan Nomor 18/LHP/XIX.JYP/06/10, tanggal 14 Juni 2010, dan Laporan Hasil
Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dengan Nomor 18A/LHP/XIX.JYP/06/10, tanggal 14
Juni 2010.

Jayapura, 14 Juni 2010


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan Provinsi Papua
Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Eydu Oktain Panjaitan, SE., MM., Ak


Akuntan, Reg-Neg. D-15.297

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA iii


HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN

1. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2009 Pada Dinas Perhubungan dan Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral Sebesar Rp251.523.000 Belum Disetor Ke Kas Daerah
Hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban penggunaan dana Uang Persediaan (UP)
Tahun Anggaran (TA) 2009 pada Dinas Perhubungan dan Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral diketahui adanya sisa kas pada bendahara pengeluaran sebesar Rp251.523.000, dengan
rincian sebagai berikut.
a. Dinas Perhubungan
Pada TA 2009, Dinas Perhubungan menganggarkan belanja daerah sebesar
Rp7.287.729.709 dan telah direalisasikan sebesar Rp7.157.729.709 atau 98,22%, sehingga
terdapat sisa kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp130.000.000. Sisa dana kas tersebut
direncanakan akan dipergunakan untuk pembelian BBM docking kapal LCT Wambon. Hal
tersebut sesuai dengan surat pernyataan tanggal 2 Februari 2010 yang ditandatangani oleh
Sdr.BS (Kepala Bidang Angkutan Perairan Daratan/PPTK) dan keterangan Kepala Dinas
Perhubungan dengan surat keterangan No.550/115.a/DISHUB/2010 tanggal 30 April 2010.
Sampai dengan pemeriksaan berakhir, sisa dana sebesar Rp130.000.000 tersebut belum
direalisasikan penggunaannya, tetapi masih tetap disimpan oleh Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK).

b. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral


Pada TA 2009, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral menganggarkan belanja daerah
sebesar Rp36.308.490.876 dan telah direalisasikan sebesar Rp36.120.893.876 atau 99,48%,
sehingga terdapat sisa kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp121.523.000. Berdasarkan
surat pernyataan Bendahara Pengeluaran No.900/03/I/ESDM/2010 tanggal 18 Januari 2010
diketahui bahwa dana sebesar Rp121.523.000 tersebut dipinjam oleh Kepala Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral (Sdr.JT) tanggal 7 Juli 2009 dan 9 Juli 2009.
Sampai dengan pemeriksaan berakhir, sisa dana sebesar Rp121.523.000 tersebut belum
dikembalikan oleh Sdr. JT.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor
13 Tahun 2006 jo. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah pasal 220:
a. Ayat (8) yang menyatakan untuk tertib laporan pertanggungjawaban pada akhir tahun
anggaran, pertanggungjawaban pengeluaran dana bulan Desember disampaikan paling
lambat tanggal 31 Desember.
b. Ayat (10) yang menyatakan Bendahara Pengeluaran pada SKPD wajib
mempertanggungjawabkan secara fungsional atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung
jawabnya dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pegeluaran kepada PPKD
selaku BUD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian daerah sebesar Rp251.523.000


(Rp130.000.000 + Rp121.523.000).

Hal tersebut disebabkan karena:

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 1


2

a. Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral selaku
pengguna anggaran tidak optimal dalam melakukan pengawasan pengelolaan keuangan
daerah.
b. PPTK Dinas Perhubungan dan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral tidak segera
menyetorkan dana tersebut.

Atas permasalahan tersebut:


a. Plt. Kepala Dinas Perhubungan menyatakan bahwa PPTK tidak dapat menyampaikan
laporan kepada Kepala Dinas baik secara lisan dan tertulis tentang pelaksanaan kegiatan,
baik kemajuan pekerjaan maupun hambatan dan laporan keuangan. Bahkan sampai dengan
dibuatnya tanggapan ini sdr. BS tidak dapat menyampaikan klarifikasi dan laporan kepada
Kepala Dinas kecuali membuat surat pernyataan tanggal 2 Februari 2010 dan mengirimkan
fax dari PT. MML tentang rencana pengembalian dana BBM tertanggal 23 April 2010.
b. Plt. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan bahwa belum ada
informasi dari Mantan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Sdr. JT kepada bendahara,
maka sesuai dengan kwitansi tanggal 9 Juli 2010 penyelesaian pembayaran akan dilakukan
melalui potongan tunjangan/insentif dan uang lauk pauk atas nama Sdr. JT mulai Januari
2010 dan seterusnya.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar memerintahkan Sdr.BS dan
Sdr. JT untuk menyetorkan dana sebesar Rp130.000.000 dan Rp121.523.000 ke kas daerah.

2. Belanja Bantuan Sosial dan Belanja Kunjungan Kerja/Inspeksi Kepala Daerah/Wakil


Kepala Daerah Melampaui Anggaran Sebesar Rp91.174.962.960
Sekretariat Daerah dalam TA 2009 menganggarkan belanja daerah sebesar
Rp220.534.155.631 dan direalisasikan sebesar Rp220.044.263.215 atau sebesar 99,78%.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas realisasi belanja TA 2009 diketahui bahwa terdapat realisasi
belanja yang melampaui anggaran sebesar Rp91.174.962.960, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.1 Rincian Belanja Yang Melebihi Pagu Anggaran
(dalam rupiah)
Anggaran Setelah Realisasi Setelah
No Pos Belanja Over Anggaran
Perubahan Perubahan
1. Belanja Bantuan Kepada 41.646.047.040 120.821.010.000 79.174.962.960
Masyarakat
2. Belanja Bantuan Sosial 4.298.952.960 4.798.952.960 500.000.000
Pendidikan
2. Belanja Kontribusi Kegiatan 14.100.000.000 25.600.000.000 11.500.000.000
Jumlah 91.174.962.960

Pemeriksaan atas perbandingan antara realisasi dengan anggaran belanja diketahui bahwa
pada belanja modal TA 2009, hanya terealisasi sebesar 80,45% dari anggaran sebesar
Rp346.317.037.257,19 atau sebesar Rp278.622.622.822 dan pada belanja bantuan keuangan
hanya terealisasi sebesar 59,82% dari anggaran sebesar Rp43.160.000.000 atau sebesar
Rp25.820.000.000.
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap Laporan Realisasi Anggaran (LRA) diketahui bahwa
pada tahun TA 2009 terjadi defisit anggaran sebesar Rp33.294.983.654,33. Pelaksanaan kegiatan
dan belanja TA 2009 yang belum terealisasi dilaksanakan pada tahun 2010 dengan mekanisme
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan (DPAL) sebesar Rp52.705.318.550, yang disebabkan
ketidaktersediaan dana kas dalam tahun anggaran berkenaan.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


3

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 54 Ayat (1) yang menyatakan bahwa SKPD dilarang
melakukan pengeluaran atas beban anggaran belanja daerah untuk tujuan yang tidak tersedia
anggarannya, dan/atau yang tidak cukup tersedia anggarannya dalam APBD.
Hal tersebut mengakibatkan penyediaan sarana prasarana dan alokasi bantuan keuangan
yang telah dianggarkan dalam APBD tidak sepenuhnya tercapai.
Hal tersebut terjadi karena kebijakan Kepala Daerah dalam merealisasikan pengeluaran
belanja melampaui pagu APBD.
Sekretaris Daerah mengakui temuan tersebut dan menyatakan bahwa pelampauan pagu
anggaran bantuan sosial terjadi karena tuntutan masyarakat yang sangat tinggi.
BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar dalam merealisasikan
pengeluaran belanja mengacu pada APBD.

3. Pengeluaran Uang Sebesar Rp88.002.000 untuk Pinjaman Anggota DPRD pada Sekretariat
DPRD Tidak Sesuai Ketentuan
Hasil pemeriksaan atas surat pertanggungjawaban (SPJ) TU No.007/SPJ-TU-
Nihil/1.20.4/2009 sebesar Rp518.711.000 dan SPJ TU No.008/SPJ-TU/1.20.4.1/2009 sebesar
Rp1.053.094.000 diketahui terdapat bukti peminjaman uang sebesar Rp88.002.000 oleh 3 (tiga)
orang anggota DPRD dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.4 Daftar Bukti Peminjaman Uang
(dalam rupiah)
No. Nama Penerima Dokumen Pertanggungjawaban Nilai

1. PW No.008/SPJ-TU/1.20.4.1/2009 60.000.000
2. AKt No.007/SPJ-TU-Nihil/1.20.4/2009 25.002.000
3. AKb No.007/SPJ-TU-Nihil/1.20.4/2010 3.000.000
Total 88.002.000

Sampai dengan pemeriksaan berakhir, dana pinjaman sebesar Rp88.002.000 tersebut


belum dikembalikan.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pasal 122 ayat 9 yang
menyatakan bahwa Setiap SKPD dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran daerah
untuk tujuan lain dari yang telah ditetapkan dalam APBD.
Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian daerah sebesar Rp88.002.000.
Hal tersebut disebabkan:
a. Bendahara pengeluaran Sekretariat DPRD Sdr. PL melakukan pengeluaran uang tidak sesuai
ketentuan.
b. Sekretaris DPRD selaku atasan langsung bendahara tidak optimal dalam melakukan
pengawasan dan pengendalian pengeluaran uang.

Atas permasalahan tersebut, Sekretaris DPRD menyatakan sesuai dengan etika aturan
kepada anggota dan mantan anggota DPRD, atas pinjaman uang sebesar Rp88.002.000 akan
ditarik dan secepatnya disetor kembali ke kas daerah.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


4

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar memerintahkan Sekretaris


DPRD untuk segera menarik pinjaman sebesar Rp88.002.000 kepada Sdr. PW, Sdr. AKt, dan
Sdr. AKb, selanjutnya disetorkan ke kas daerah.

4. Pengadaan Kendaraan Dinas Roda Empat pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan
Perlindungan Masyarakat Sebesar Rp370.000.000 Belum Dilaksanakan Meskipun Telah
Dilunasi dan Denda Belum Ditetapkan Sebesar Rp18.500.000
Pemeriksaan terhadap realisasi belanja modal TA 2009 pada Badan Kesatuan Bangsa,
Politik dan Perlindungan Masyarakat diketahui terdapat pengadaan kendaraan operasional.
Pengadaan tersebut dilaksanakan oleh CV. Jg sesuai kontrak No.024/132/BAKESBANG/2009
tanggal 20 April 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp370.000.000. Pelaksanaan pekerjaan
dilakukan selama 30 hari kalender sejak diterbitkannya surat perintah kerja tanggal 20 April
2009 dan berakhir tanggal 29 Mei 2009. Pekerjaan telah dibayar lunas sesuai dengan surat
perintah pencairan dana (SP2D) No.0868/SP2D-LS/1.19.1.1/2009 tanggal 24 Agustus 2009
sebesar Rp370.000.000 dipotong pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan sebesar
Rp38.681.819. Pembayaran lunas atas pengadaan kendaraan tersebut dilakukan karena sudah
didukung dengan dokumen Berita Acara Serah Terima Barang Nomor 028/96/BAKESBANG
/2009 tanggal 29 Mei 2009.
Pemeriksaan atas fisik kendaraan dan hasil wawancara dengan Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK) dan Bendahara Barang diketahui hal-hal sebagai berikut.
a. Berdasarkan pemeriksaan fisik pada tanggal 23 April 2010 diketahui bahwa mobil operasional
sebagaimana tertuang dalam kontrak No.024/132/BAKESBANG/2009 tanggal 20 April 2009
tidak ditemukan oleh Tim Pemeriksa di lokasi pemeriksaan. Hasil pemeriksaan tersebut
diperkuat dengan adanya surat pernyataan PPTK tanggal 26 April 2010 dan Bendahara
Barang tanggal 3 Mei 2010.
b. Atas belum diterimanya kendaraan tersebut, Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat telah menyampaikan surat teguran kepada CV. Jg sebanyak 3 kali
yaitu tanggal 2 Juni 2009, 5 Juni 2009, dan 10 Juni 2009, namun tidak pernah mendapat
tanggapan dari CV. Jg selaku rekanan pelaksana. Meskipun waktu pelaksanaan pengadaan
kendaraan telah melampaui batas waktu kontrak, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat belum mengenakan denda keterlambatan pekerjaan sebesar
Rp18.500.000 (5% x Rp370.000.000).

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan


a. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pasal 21 ayat (1) yang menyatakan
bahwa pembayaran atas beban APBN/APBD tidak boleh dilakukan sebelum barang dan/atau
jasa diterima.
b. Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak) No.024/132/BAKESBANG/2009 tanggal 20 April 2009
1) Pasal 2 ayat 2 yang menyatakan bahwa dasar spesifikasi barang dan non teknis
pelaksanaan pekerjaan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam perjanjian ini yaitu
Keputusan Presiden No.80 Tahun 2003 beserta lampirannya (pengadaan barang dan jasa di
Instansi Pemerintah).
2) Pasal 6 ayat 1 yang menyatakan bahwa jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 100% (serah
terima) ditetapkan selama 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal 20 April
2009 (sejak diterbitkannya surat perintah kerja) dan berakhir hari kamis tanggal 29 Mei
2009.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


5

Hal tersebut mengakibatkan potensi kerugian daerah sebesar Rp331.318.181 dan


kekurangan penerimaan daerah sebesar Rp18.500.000.
Hal tersebut disebabkan:
a. Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat tidak tegas dalam
pengawasan pengadaan kendaraan operasional.
b. Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat, Bendahara Barang,
dan rekanan terkait membuat berita acara penerimaan barang tidak sesuai dengan dengan
keadaan sebenarnya.

Atas permasalahan tersebut Plt. Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan
Masyarakat mengakui dan akan tetap berusaha mencari jalan keluar penyelesaian temuan
tersebut. Plt. Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat juga
menjelaskan bahwa PPTK dan Bendahara Barang diperintahkan oleh Mantan Kepala Badan
Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat waktu itu (Sdr. DD) untuk membuat
berita acara penerimaan barang meskipun barang tersebut belum ada ditempat.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar:


a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan
Perlindungan Masyarakat (Sdr. DD) dan Bendahara Barang karena membuat berita acara
penerimaan barang tidak sesuai dengan prestasi di lapangan.
b. Memerintahkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat,
Bendahara Barang dan CV Jg untuk mempertanggungjawabkan pengadaan kendaraan dinas
roda empat sebesar Rp331.318.181, dan apabila tidak dapat dipertanggungjawabkan agar
disetor ke kas daerah.
c. Memerintahkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat untuk
menarik denda keterlambatan pekerjaan sebesar Rp18.500.000 kepada CV. Jg dan disetorkan
ke kas daerah

5. Pelaksanaan Fisik Lima Pekerjaan Pada Empat SKPD Kurang Volume


Sebesar Rp1.333.453.400
Hasil pemeriksaan atas belanja modal Tahun Anggaran 2009 pada Dinas Pendidikan,
Dinas Pekerjaan Umum, Sekretariat DPRD, dan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan
UKM terdapat kekurangan volume pekerjaan yang tidak sesuai kontrak sebesar Rp1.333.453.400
dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.5 Rincian Kekurangan Volume
(dalam rupiah)
Nilai Kekurangan
No SKPD
Volume
1. Dinas Pendidikan 41.373.000
2. Dinas Pekerjaan Umum 164.136.600
3. Sekretariat DPRD 1.037.056.500
4. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM 90.887.300
Jumlah 1.333.453.400

a. Dinas Pendidikan
Pada tahun 2009, Dinas Pendidikan melaksanakan program kegiatan Rehabilitasi Total SD
dan Pengadaan Sarana Belajar. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Total dan Pengadaan

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


6

Sarana Belajar SD Inpres Asiki Distrik Jair dilaksanakan oleh CV. AJ sesuai kontrak No.
642/827.h/2009 tanggal 27 Juli 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp748.500.000. Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) No.642/827.i//2009 tanggal 27 Juli 2009 dengan jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan selama 120 hari kalender terhitung sejak tanggal 27 Juli 2009 sampai
dengan 23 November 2009.
Pekerjaan Rehabilitasi Total dan Pengadaan Sarana Belajar SD Inpres Asiki Distrik Jair
tersebut telah dinyatakan selesai 100% sesuai dengan berita acara pemeriksaan pekerjaan
No.900/1249.e/DISDIK/2009 tanggal 1 Desember 2009 yang ditandatangani oleh Konsultan
Pengawas. Pekerjaan tersebut telah dibayar lunas 100% dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 3.6 Rincian Pembayaran


(dalam rupiah)
No No. dan Tgl SP2D Nilai
1. 1113/SP2D-LS/1.1.1.1/2009 224.550.000
2. 1381/SP2D-LS/1.1.1.1/2009 497.752.500
3. 1777/SP2D-LS/1.1.1.1/2009 37.425.000
Jumlah 759.727.500

Hasil Pemeriksaan fisik yang telah dituangkan dalam berita acara pemeriksaan fisik
No.05/BACF/LKPD-BV/2010 tanggal 24 April 2009 diketahui terdapat kekurangan volume
pekerjaan sebesar Rp41.373.000 (Rincian Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 1).

b. Dinas Pekerjaan Umum


1) Pekerjaan Peningkatan Jalan Dalam Kota Asiki Pada Dinas Pekerjaan Umum
Kurang Volume sebesar Rp23.596.000
Pada Tahun Anggaran 2009, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Boven Digoel
melaksanakan pekerjaan Peningkatan Jalan Dalam Kota Asiki yang dilaksanakan oleh
PT. JPP sesuai kontrak No.620/23/KONTR-BM/DPU-KBD/2009 tanggal 28 Mei 2009
dengan nilai kontrak sebesar Rp981.820.000. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
No.620/23/SPMK-BM/DPU-KBD/2009 tanggal 29 Mei 2009. Jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan selama 207 hari kalender terhitung sejak tanggal 29 Mei 2009 sampai dengan
22 Desember 2009.
Pekerjaan Peningkatan Jalan Dalam Kota Asiki telah dinyatakan selesai sesuai Berita
Acara Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan tanggal 4 Desember 2009 dan telah
diserahterimakan sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan tanggal 4
Desember 2009 yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pekejaan Umum Kab. Boven
Digoel dan Pelaksana PT. JPP.
Pekerjaan Peningkatan Jalan Dalam Kota Asiki telah dibayar 100% atau sebesar
Rp981.820.000 dengan penerbitan SP2D sebagai berikut.
Tabel 3.7 Rincian Pembayaran
(dalam rupiah)
Bukti Nilai
Termin
No. SP2D Tanggal
I 2038/SP2D-LS/1.3.1.1/2009 14-12-2009 932.729.000
II 2039/SP2D-LS/1/3.1.1/2009 14-12-2009 49.091.000
Jumlah 981.820.000

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


7

Hasil pemeriksaan fisik di lapangan terhadap pekerjaan Peningkatan Jalan Dalam Kota
Asiki tanggal 25 April 2010 dengan Berita Acara Cek Fisik No.08/BACF/LKPD-
BV/2010 oleh tim pemeriksa bersama dengan kontraktor pelaksana PT. JPP dan wakil
dari Dinas Pekerjaan Umum Sdr. SS diketahui terdapat kekurangan volume pada
pekerjaan lapis pondasi atas tanah semen (soil cement) sebesar Rp23.596.000 (Rincian
Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 2).

2) Pekerjaan Peningkatan Jalan Asiki – Tanah Merah Pada Dinas Pekerjaan Umum
Kurang Volume Sebesar Rp140.540.600
Pada Tahun Anggaran 2009, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Boven Digoel
melaksanakan pekerjaan Peningkatan Jalan Asiki – Tanah Merah yang dikerjakan oleh
PT. JPP sesuai kontrak No.620/15/KONTR-BM/DPU-KBD/2009 tanggal 28 Mei 2009
dengan nilai kontrak sebesar Rp5.549.944.000. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
No.620/15/SPMK-BM/DPU-KBD/2009 tanggal 29 Mei 2009. Jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan selama 207 hari kalender terhitung sejak tanggal 29 Mei 2009 sampai dengan
22 Desember 2009.
Pekerjaan Peningkatan Jalan Asiki – Tanah Merah telah dinyatakan selesai sesuai dengan
Berita Acara Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan No.1043/KBMJJ/BAP/XII/2009
tanggal 14 Desember 2009 dan telah diserahterimakan sesuai dengan Berita Acara Serah
Terima No.1023/BA-PHO/KBMJJ/XII/2009 tanggal 14 Desember 2009 yang
ditandatangani oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kab. Boven Digoel dan Direktur
PT. JPP.
Pekerjaan Peningkatan Jalan Asiki – Tanah Merah telah dibayar 100% atau sebesar
Rp5.549.944.000 dengan penerbitan SP2D sebagai berikut.

Tabel 3.8 Rincian Pembayaran


(dalam rupiah)
Bukti Nilai
Termin
No. SP2D Tanggal
I 1026/SP2D-LS/1.3.1.1/2009 1-10-2009 1.109.988.800
II 1322/SP2D-LS/1/3.1.1/2009 6-11-2009 2.622.385.530
III 2021/SP2D-LS/1/3.1.1/2009 14-12-2009 1.540.072.466
IV 2022/SP2D-LS/1.3.1.1/2009 14-12-2009 277.497.200
Jumlah 5.549.943.996

Hasil pemeriksaan fisik di lapangan terhadap pekerjaan Peningkatan Jalan Asiki – Tanah
Merah tanggal 24 April 2010 dengan Berita Acara Cek Fisik No.04/BACF/LKPD-
BV/2010 oleh tim pemeriksa bersama dengan kontraktor pelaksana PT. JPP dan wakil
dari Dinas Pekerjaan Umum Sdr. SS diketahui terdapat kekurangan volume pada
pekerjaan lapis pondasi atas tanah semen (soil cement) sebesar Rp140.540.600 (Rincian
Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 3).

c. Sekretariat DPRD
Pada tahun 2009 Sekretariat DPRD menganggarkan belanja modal untuk pembangunan ruang
sidang DPRD sebesar Rp8.279.342.660. Pekerjaan pembangunan ruang sidang DPRD
dilaksanakan oleh PT. BPPR sesuai surat perjanjian pemborongan No.680/14/SETWAN/2009

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


8

tanggal 6 Maret 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp6.443.709.000. Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) No.680/15/SETWAN/ 2009 tanggal 6 Maret 2009 dengan jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan selama 210 hari kalender terhitung sejak tanggal 6 Maret 2009.
Pekerjaan tersebut telah mencapai 100% sesuai dengan berita acara terima pekerjaan
No.35/BPPR/MRK-XI/2009 tanggal 30 November 2009 dan telah dibayar sebesar
Rp6.410.494.531 dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 3.9 Rincian Pembayaran


(dalam rupiah)
No No. & Tgl. SP2D Nilai
1 0562/SP2D-LS/1.20.4.1/2009 tgl.30 Juni 2009 3.221.854.500
2 2168/SP2D-LS/1.20.4.1/2009 tgl.15 Desember 2009 2.866.454.581
3 2274/SP2D-LS/1.20.4.1/2009 tgl.16 Desember 2009 322.185.450
Jumlah 6.410.494.531

Hasil pemeriksaan terhadap dokumen kontrak berupa gambar dan rencana anggaran biaya
(RAB) dan pemeriksaan fisik bangunan yang telah dituangkan dalam berita acara
pemeriksaan fisik No.08/BACF/LKPD-BV/2010 tanggal 1 Mei 2009 diketahui hal-hal
sebagai berikut.
a) Berita acara pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan yang dibuat oleh konsultan pengawas
tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan.
b) Dari foto pekerjaan yang dibuat oleh konsultan pengawas diketahui pekerjaan kolom dan
ring balok yang dilaksanakan bukan kolom dan ring balok komposit seperti yang terdapat
dalam rencana anggaran biaya (RAB).
c) Pembayaran retensi 5% telah direalisasikan sebelum waktu pemeliharaan selesai.
d) Terdapat kekurangan volume sebesar Rp1.037.056.506 (Rincian Perhitungan dapat
dilihat pada lampiran 4).

d. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM


Pada Tahun 2009 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM menganggarkan
dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan (DPAL) pembangunan Pasar Tradisional
Distrik Jair sebesar Rp579.400.000.
Pekerjaan pembangunan pasar tersebut dilaksanakan oleh CV. MT sesuai kontrak No.
912/90.1/INDAGKOP-KBD/2008 tanggal 16 Mei 2008 dengan Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) No.912/90.2/INDAGKOP-KBD/2008 tanggal 16 Mei 2008 dengan nilai sebesar
Rp698.000.000. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 90 hari kalender terhitung sejak
tanggal 16 Mei 2008 sampai dengan 13 Agustus 2008.
Pekerjaan tersebut telah selesai dilaksanakan pada tahun 2008 sesuai dengan berita acara
serah terima pelaksanaan No.800/108/INDAGKOP/2009. Pada tahun 2008 pekerjaan tersebut
telah dibayar sebesar Rp139.600.000, sedangkan sisanya dibayarkan tahun 2009 sebesar
Rp520.010.000 sesuai SP2D No.0564/SP2D-LS/2.7.1.1/2009 tanggal 30 Juni 2009 dan
sebesar Rp38.390.000 sesuai SP2D No.0576/SP2D-LS/27.1.1/2009 tanggal 1 Juli 2009.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas fisik pekerjaan di lapangan diketahui bahwa terdapat item
pekerjaan tidak sesuai kontrak sebesar Rp90.887.383 (Rincian Perhitungan dapat dilihat pada
lampiran 5).

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


9

Atas kekurangan volume pekerjaan pada Dinas Pekerjaan Umum, telah dilakukan penyetoran ke
rekening kas daerah No.352-01-000245-30-2 pada PT. Bank BRI dengan perincian sebagai
berikut.
a. Slip setoran tanggal 19 Mei 2010 sebesar Rp23.596.000 untuk pengembalian dana pekerjaan
peningkatan Jalan Dalam Kota Asiki oleh PT. JPP.
b. Slip setoran tanggal 19 Mei 2010 sebesar Rp140.540.600 untuk pengembalian dana
pekerjaan Peningkatan Jalan Asiki – Tanah Merah oleh PT. JPP.
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
c. Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) No.642/827.h/2009 pasal 8 yang menyatakan
bahwa pihak kedua wajib melaksanakan, menyelesaikan dan memperbaiki pekerjaan dengan
penuh ketelitian, kesungguhan dengan menyediakan segala tenaga termasuk pengawasan
bahan-bahan, peralatan, pengangkutan dari atau ke lapangan dan di dalam atau sekitar
pekerjaan, atau segala sesuatu baik yang bersifat sementara yang dilakukan untuk
pelaksanaannya, penyelesaiannya dan perbaikan sebagaimana dirinci dalam lampiran
kontrak.
d. Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) No.620/23/KONTR-BM/DPU-KBD/2009 tanggal
28 Mei 2009
1) Pasal 2 tentang Maksud Perjanjian (Kontrak) yang menyatakan Penyedia Jasa harus
melaksanakan, menyelesaikan dan memperbaiki pekerjaan Peningkatan Jalan Dalam
Kota Asiki yang terletak di Kabupaten Boven Digoel dengan uraian terperinci
sebagaimana tersebut dalam daftar Kuantitas dan Harga sedemikian sehingga hasil
pekerjaan tersebut dapat diterima dengan baik oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Boven Digoel.
2) Pasal 3 tentang Dokumen Perjanjian (Kontrak) yang menyatakan Dokumen kontrak
sebagaimana ditentukan dibawah ini harus dibaca serta merupakan bagian dari kontrak
ini yaitu:
a) Angka (1) Kontrak ini (termasuk addendumnya bila ada) termasuk lampiran-
lampiran yang disebutkan dalam pasal 8 di bawah ini dan dilampirkan disini.
b) Angka (5) Romawi II Berita Acara dan Dokumen lainnya yang telah disetujui oleh
kedua belah pihak selama masa evaluasi penawaran.
c) Angka (8) Spesifikasi Teknis.
d) Angka (9) Gambar Kerja.
e) Angka (10) Daftar Kuantitas dan Harga yang telah diisi harga satuannya.
e. Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) No.620/15/KONTR-BM/DPU-KBD/2009 tanggal
28 Mei 2009
1) Pasal 2 tentang Maksud Perjanjian (Kontrak) yang menyatakan Penyedia Jasa harus
melaksanakan, menyelesaikan dan memperbaiki pekerjaan Peningkatan Jalan Asiki -
Tanah Merah yang terletak di Kabupaten Boven Digoel dengan uraian terperinci
sebagaimana tersebut dalam daftar Kuantitas dan Harga sedemikian sehingga hasil
pekerjaan tersebut dapat diterima dengan baik oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Boven Digoel.
2) Pasal 3 tentang Dokumen Perjanjian (Kontrak) yang menyatakan Dokumen kontrak
sebagaimana ditentukan dibawah ini harus dibaca serta merupakan bagian dari kontrak
ini yaitu:

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


10

a) Angka (1) Kontrak ini (termasuk addendumnya bila ada) termasuk lampiran-
lampiran yang disebutkan dalam pasal 8 di bawah ini dan dilampirkan disini.
b) Angka (5) Romawi II Berita Acara dan Dokumen lainnya yang telah disetujui oleh
kedua belah pihak selama masa evaluasi penawaran.
c) Angka (8) Spesifikasi Teknis.
d) Angka (9) Gambar Kerja.
e) Angka (10) Daftar Kuantitas dan Harga yang telah diisi harga satuannya.
f. Surat perjanjian pemborongan No.680/14/SETWAN/2009 pasal 8 yang menyatakan pihak
pertama wajib melaksanakan kewajiban untuk membayar harga kontrak kepada pihak kedua,
sedangkan pihak kedua wajib melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan dalam kontrak dan
Keputusan Presiden No.80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden No.95 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden No.80
Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalam
Penjelasan, Pasal 33 ayat (2) yang menyatakan bahwa pembayaran hanya dapat dilakukan
sebesar pekerjaan yang telah terpasang.
g. Surat Perjanjian No.912/90.1/INDAGKOP-KBD/2008 tanggal 8 September 2008 angka 2
yang menyatakan pihak kedua harus melaksanakan, menyelesaikan dan memperbaiki
pekerjaan yaitu pembangunan pasar tradisional Distrik Jair Kab. Boven Digoel sesuai dengan
Surat Perjanjian ini dan lampirannya (kontrak). Waktu penyelesaian pekerjaan dihitung sejak
tanggal mulai kerja adalah 90 (Sembilan puluh) hari kalender.

Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian daerah sebesar Rp1.169.316.800


(Rp41.373.000 + Rp1.037.056.500 + Rp90.887.300)

Hal tersebut disebabkan karena:


a. Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Sekretaris DPRD, Kepala Dinas
Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM, masing-masing PPTK, masing-masing
Konsultan Pengawas dan masing-masing Rekanan dalam membuat berita acara pelaksanaan
fisik dan berita acara serah terima pekerjaan tidak sesuai prestasi pekerjaan.
b. Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Sekretaris DPRD dan Kepala
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM sebagai atasan langsung tidak
optimal melaksanakan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Atas permasalahan tersebut ditanggapi sebagai berikut.


a. Kepala Dinas Pendidikan menerima temuan kekurangan volume pekerjaan yang
dilaksanakan oleh CV. AJ dan akan mendorong yang bersangkutan untuk memenuhi
tanggungjawabnya sesuai pernyataan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM)
yang telah dibuat oleh rekanan terkait.
b. Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum menjelaskan untuk pekerjaan berbutir sebenarnya
pekerjaan sudah dikerjakan sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang ada dan sesuai
spesifikasi namun telah terjadi penyusutan ketebalan atau kekurangan ketebalan yang
sebenarnya tebal 15cm kenyataan tebal 14cm atau 13cm. Untuk pekerjaan aspal perlu
ditingkatkan pengawasannya sehingga untuk pekerjaan yang akan datang agar supaya lebih
baik.
c. Sekretaris DPRD menjelaskan menyangkut pekerjaan tiang kolom profil baja dan ring balok
profil baja pada prinsipnya akan membebankan pada rekanan untuk dapat segera melunasi
kekurangan volume tersebut secara bertahap.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


11

d. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM menjelaskan bahwa


kekurangan atas pekerjaan tersebut akan ditarik kembali dan disetor ke kas daerah sesuai
dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) yang dibuat oleh rekanan serta
dalam pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang akan datang akan lebih
ditingkatkan agar terwujud kemajuan pelaksanaan pembangunan fisik yang lebih baik.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar:


a. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum,
Sekretaris DPRD dan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM
memberikan sanksi sesuai ketentuan masing-masing PPTK dan masing-masing Konsultan
Pengawas karena membuat berita acara pemeriksaan fisik pekerjaan dan berita acara serah
terima pekerjaan tidak sesuai dengan prestasi di lapangan.
b. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan, Sekretaris DPRD, Kepala Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM, masing-masing PPTK, masing-masing
Konsultan Pengawas dan Rekanan terkait menyetorkan kelebihan pembayaran sebesar
Rp1.169.316.800 tersebut dengan rincian Dinas Pendidikan sebesar Rp41.373.000,
Sekretariat DPRD sebesar Rp1.037.056.500, dan Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi, dan UKM sebesar Rp90.887.300 ke kas daerah.

6. Pelaksanaan Fisik Lima Pekerjaan Pada Empat SKPD Kurang Volume Mengakibatkan
Potensi Kerugian Daerah Sebesar Rp642.740.400

Dalam Tahun Anggaran 2009 pada Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, dan Sekretariat
DPRD terdapat pekerjaan yang tidak sesuai kontrak dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 3.10 Rincian Kekurangan Volume


(dalam rupiah)
Nilai Kekurangan
No SKPD
Volume
1. Dinas Pekerjaan Umum 467.217.600
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 70.158.200
3. Sekretariat DPRD 49.020.900
4. Dinas Pendidikan 56.343.700
Jumlah 642.740.400

a. Dinas Pekerjaan Umum


1) Pekerjaan Peningkatan Jalan Kali Mandobo - Asiki Pada Dinas Pekerjaan Umum
Kurang Volume sebesar Rp282.424.400
Pada Tahun Anggaran 2009 Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Boven Digoel
melaksanakan pekerjaan Peningkatan Jalan Kali Mandobo – Asiki yang dilaksanakan
oleh PT. Dr sesuai kontrak No.620/24/KONTR-BM/DPU-KBD/2009 tanggal 28 Mei
2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp5.549.980.000. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
No.620/24/SPMK-BM/DPU-KBD/2009 tanggal 2 Juni 2009. Jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan selama 203 hari kalender terhitung sejak tanggal 2 Juni 2009 sampai dengan
22 Desember 2009.
Pekerjaan tersebut telah mencapai 89.78% sesuai dengan berita acara pemeriksaan
pelaksanaan pekerjaan No.1056/KBMJJ/BAP/XII/2009 tanggal 7 Desember 2009.
Pekerjaan Peningkatan Jalan Kali Mandobo –Asiki telah dibayar 89.7% atau sebesar

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


12

Rp4.653.118.050 sesuai dengan SP2D No.2259/SP2D-LS/1.3.1.1//2009 tanggal 16


Desember 2009.
Hasil pemeriksaan fisik di lapangan terhadap pekerjaan Peningkatan Jalan Kali Mandobo
– Asiki tanggal 24 April 2010 dengan Berita Acara Cek Fisik No.02/BACF/LKPD-
BV/2010 oleh tim pemeriksa bersama dengan kontraktor pelaksana dan wakil dari Dinas
Pekerjaan Umum diketahui terdapat kekurangan volume pada pekerjaan lapis pondasi
atas tanah semen (soil cement) sebesar Rp282.424.400 (Rincian Perhitungan dapat dilihat
pada lampiran 6).
2) Pekerjaan Peningkatan Jalan Asiki - Mandom Pada Dinas Pekerjaan Umum
Kurang Volume Sebesar Rp184.793.200
Pada Tahun Anggaran 2009 Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Boven Digoel
melaksanakan pekerjaan Peningkatan Jalan Asiki – Mandom yang dilaksanakan oleh
PT. PR sesuai kontrak No.620/36/KONTR-BM/DPU-KBD/2009 tanggal 28 Mei 2009
dengan nilai kontrak sebesar Rp5.437.253.000. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
No.620/36/SPMK-BM/DPU-KBD/2009 tanggal 4 Juni 2009. Jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan selama 201 hari kalender terhitung sejak tanggal 4 Juni 2009 sampai dengan
22 Desember 2009.
Pekerjaan tersebut telah mencapai 93,83% sesuai dengan berita acara pemeriksaan
pelaksanaan pekerjaan No.1051/KBMJJ/BAP/XII/2009 tanggal 4 Desember 2009.
Pekerjaan Peningkatan Jalan Asiki – Mandom telah dibayar 93,8% atau sebesar
Rp4.913.962.351dengan penerbitan SP2D sebagai berikut.

Tabel 3.11 Rincian Pembayaran


(dalam rupiah)
Bukti Nilai
Termin
No. SP2D Tanggal
I 1025/SP2D-LS/1.3.1.1/2009 1-10-2009 1.087.450.600
II 2139/SP2D-LS/1/3.1.1/2009 16-12-2009 3.826.511.751
Jumlah 4.913.962.351

Hasil pemeriksaan fisik di lapangan terhadap pekerjaan Peningkatan Jalan Asiki –


Mandom tanggal 24 April 2010 dengan Berita Acara Cek Fisik No.03/BACF/LKPD-
BV/2010 oleh tim pemeriksa bersama dengan kontraktor pelaksana, PT. PR dan wakil
dari Dinas Pekerjaan Umum Sdr. SS diketahui terdapat kekurangan volume pada
pekerjaan lapis pondasi atas tanah semen (soil cement) sebesar Rp184.793.200 (Rincian
Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 7).

b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Pada Tahun Anggaran 2009 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Boven
Digoel melaksanakan pekerjaan Pengadaan dan Penanaman Pohon Hidup di Jalur Hijau yang
dikerjakan oleh CV. Rm sesuai kontrak No.028/68/SP/BAPPEDA/VII/2009 tanggal 22 Juli
2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp581.840.000.
Pekerjaan Pengadaan dan Penanaman Pohon Hidup di Jalur Hijau telah dinyatakan selesai
dengan Berita Acara Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan No.028/139/PL-
RTH/BAPPEDA/XII/2009 tanggal 8 Desember 2009 dan telah diserahterimakan dengan

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


13

Berita Acara Serah Terima Pertama No.028140/PL-RTH/BAPPEDA/XII/2009 tanggal 8


Desember 2009.
Pembayaran pekerjaan Pengadaan dan Penanaman Pohon Hidup di Jalur Hijau telah dibayar
95% sebesar Rp552.748.000 dengan penerbitan SP2D sebagai berikut.

Tabel 3.12 Rincian Pembayaran


(dalam rupiah)
No No. & Tgl SP2D Nilai
1. 1213/SP2D-LS/1.6.1.1/2009 tgl.15 Desember 2009 174.552.000
2. 2139/SP2D-LS/1.3.1.1/2009 tgl.15 Desember 2009 378.196.000
Jumlah 552.748.000

Hasil peninjauan fisik di lapangan terhadap pekerjaan Pengadaan dan Penanaman Pohon
Hidup di Jalur Hijau tanggal 23 April 2010 oleh tim pemeriksa bersama dengan pejabat
pelaksana teknis kegiatan (PPTK) diketahui terdapat bibit pohon yang mati.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Sdr. FT dan Sdr. MMP telah melayangkan surat teguran
kepada CV. Rm sebanyak 3 (tiga) kali dimana 2 (dua) diantaranya meminta rekanan CV. Rm
untuk melakukan kegiatan pemeliharaan (penanaman kembali dan pembersihan) tetapi surat
teguran tidak ditanggapi oleh CV. Rm.
Berdasarkan dokumen pemeriksaan fisik Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Sdr. FT
dan Sdr. MMT bersama dengan Pengawas Lapangan Sdr. PT dan Sdr. YK yang dituangkan
dalam Surat Teguran ketiga No.050/42/BAPP/IV/2010 kepada CV. Rm diketahui hal-hal
sebagai berikut.
a) Bahwa pekerjaan pemeliharaan atas penanaman tanaman hias tidak dilaksanakan
sebagaimana diatur dalam kontrak.
b) Bahwa ditemukan tanaman hias yang gagal tumbuh (mati) dengan rincian:
(1) Jenis tanaman hias Glodokan 25 pohon.
(2) Jenis tanaman hias Kiara Payung 134 pohon.
c) Terdapat kekurangan volume sebesar Rp70.158.200 (Rincian Perhitungan dapat dilihat
pada lampiran 8).
c. Sekretariat DPRD
Pada TA 2009 Sekretariat DPRD menganggarkan belanja modal untuk pembangunan 3 unit
rumah jabatan Kabag Setwan sebesar Rp1.350.000.000. Pengerjaan ruang 3 unit rumah
jabatan Kabag Setwan dilaksanakan oleh PT.KIP berdasarkan kontrak
No.680/05/SETWAN/2009 tanggal 6 Maret 2009 sebesar Rp1.350.000.000. Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) No.680/06/SETWAN/2009 tanggal 6 Maret 2009 dengan jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan selama 90 hari kalender terhitung sejak tanggal 6 Maret 2009.
Pekerjaan Pembangunan 3 unit rumah jabatan Kabag Setwan DPRD Kabupaten Boven Digoel
tersebut telah dinyatakan selesai 100% sesuai dengan berita acara serah terima pekerjaan
No.02/KIP/BAST/VI/2009 tanggal 9 Juni 2009. Pekerjaan tersebut telah dibayar 100% sesuai
SP2D No.0493/SP2D-LS/1.20.4.1/2009 tanggal 17 Juni sebesar Rp1.350.000.000.
Hasil pemeriksaan terhadap dokumen dan pemeriksaan fisik bangunan yang dituangkan
dalam berita acara pemeriksaan fisik No.08/BACF/LKPD-BV/2010 tanggal 1 Mei 2009
diketahui hal-hal sebagai berikut.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


14

a) Berita acara pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan yang dibuat oleh konsultan pengawas
tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan.
b) Terdapat kekurangan volume sebesar sebesar Rp49.020.990 (Rincian Perhitungan dapat
dilihat pada lampiran 9).

d. Dinas Pendidikan
Pada tahun 2009 Dinas Pendidikan melaksanakan program kegiatan Rehabilitasi Total SD dan
Pengadaan Sarana Belajar. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Total dan Pengadaan Sarana
Belajar SD Negeri Camp 19 Distrik Jair dilaksanakan oleh CV. GS sesuai kontrak No.
642/827.b/2009 tanggal 27 Juli 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp748.000.000. Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) No.642/827.c/2009 tanggal 27 Juli 2009 dengan jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan selama 120 hari kalender terhitung sejak tanggal 27 Juli 2009.
Pekerjaan Rehabilitasi Total dan Pengadaan Sarana Belajar SD Negeri Camp 19 Distrik Jair
tersebut telah dinyatakan selesai 100% dan masih dalam masa pemeliharaan sesuai dengan
berita acara pemeriksaan pekerjaan No.900/1257.f/DISDIK/2009 tanggal 23 November 2009
yang ditandatangani oleh Konsultan Pengawas. Pekerjaan tersebut telah dibayar 95% dengan
rincian sebagai berikut.

Tabel 3.13 Rincian Pembayaran


(dalam rupiah)
No No. dan Tgl SP2D Nilai
1. 1000/SP2D-LS/1.1.1.1/2009 224.400.000
2. 1581/SP2D-LS/1.1.1.1/2009 261.800.000
3. 2207/SP2D-LS/1.1.1.1/2009 224.400.000
Jumlah 710.600.000

Hasil Pemeriksaan fisik yang telah dituangkan dalam berita acara pemeriksaan fisik
No.06/BACF/LKPD-BV/2010 tanggal 24 April 2009 diketahui terdapat kekurangan volume
pekerjaan yang mengakibatkan kelebihan pembayaran sebesar Rp56.343.700 (Rincian
Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 10).
Atas kekurangan volume pekerjaan pada Dinas Pekerjaan Umum, telah dilakukan penyetoran ke
rekening kas daerah No.0352-01-000245-30-2 pada PT. Bank BRI yaitu slip setoran tanggal 26
Mei 2010 sebesar Rp282.424.400 untuk pengembalian dana pekerjaan peningkatan Jalan Kali
Mandobo – Aski oleh PT. Dr.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak) No.620/24/KONTR-BM/DPU-KBD/2009 tanggal 28
Mei 2009
1) Pasal 2 tentang Maksud Perjanjian (Kontrak) yang menyatakan Penyedia Jasa harus
melaksanakan, menyelesaikan dan memperbaiki pekerjaan Peningkatan Jalan Kali
Mandobo – Asiki yang terletak di Kabupaten Boven Digoel dengan uraian terperinci
sebagaimana tersebut dalam daftar Kuantitas dan Harga sedemikian sehingga hasil
pekerjaan tersebut dapat diterima dengan baik oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Boven Digoel.
2) Pasal 3 tentang Dokumen Perjanjian (Kontrak) yang menyatakan Dokumen kontrak
sebagaimana ditentukan dibawah ini harus dibaca serta merupakan bagian dari kontrak
ini yaitu:

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


15

a. Angka (1) Kontrak ini (termasuk addendumnya bila ada) termasuk lampiran-
lampiran yang disebutkan dalam pasal 8 di bawah ini dan dilampirkan disini.
b. Angka (5) Romawi II Berita Acara dan Dokumen lainnya yang telah disetujui oleh
kedua belah pihak selama masa evaluasi penawaran.
c. Angka (8) Spesifikasi Teknis.
d. Angka (9) Gambar Kerja.
e. Angka (10) Daftar Kuantitas dan Harga yang telah diisi harga satuannya.
b. Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak) No.620/36/KONTR-BM/DPU-KBD/2009 tanggal 28
Mei 2009
1) Pasal 2 tentang Maksud Perjanjian (Kontrak) yang menyatakan Penyedia Jasa harus
melaksanakan, menyelesaikan dan memperbaiki pekerjaan Peningkatan Jalan Asiki –
Mandom yang terletak di Kabupaten Boven Digoel dengan uraian terperinci
sebagaimana tersebut dalam daftar Kuantitas dan Harga sedemikian sehingga hasil
pekerjaan tersebut dapat diterima dengan baik oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Boven Digoel.
2) Pasal 3 tentang Dokumen Perjanjian (Kontrak) yang menyatakan Dokumen kontrak
sebagaimana ditentukan dibawah ini harus dibaca serta merupakan bagian dari kontrak
ini yaitu:
a. Angka (1) Kontrak ini (termasuk addendumnya bila ada) termasuk lampiran-
lampiran yang disebutkan dalam pasal 8 di bawah ini dan dilampirkan disini.
b. Angka (5) Romawi II Berita Acara dan Dokumen lainnya yang telah disetujui oleh
kedua belah pihak selama masa evaluasi penawaran.
c. Angka (8) Spesifikasi Teknis.
d. Angka (9) Gambar Kerja.
e. Angka (10) Daftar Kuantitas dan Harga yang telah diisi harga satuannya.
c. Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak) No.028/68/SP/BAPPEDA/VII/2009 tanggal 22 Juli
2009
1) pasal 11 tentang Jangka Waktu Pelaksanaan yang menyatakan Penyedia Jasa
bertanggung jawab memperbaiki segala kerusakan, kegagalan atau kekurangan-
kekurangan yang terjadi akibat dari pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang tercantum di dalam Dokumen Kontrak.
2) Spesifikasi Teknis yang menyatakan umur bibit tanaman 7 – 12 bulan dengan tinggi
lebih dari 1 m dan siap tanam.
d. Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) No.680/05/SETWAN/2009 tanggal 6 Maret 2009
pasal 11 yang menyatakan kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan seluruhnya sesuai
dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak.
e. Keputusan Presiden No.80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden No.95 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden No.80
Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalam
Penjelasan, Pasal 33 ayat (2) yang menyatakan bahwa pembayaran hanya dapat dilakukan
sebesar pekerjaan yang telah terpasang.
Hal tersebut mengakibatkan potensi kerugian daerah sebesar Rp360.316.000
(Rp184.793.200 + Rp70.158.200 + Rp49.020.900 + Rp56.343.700).

Hal tersebut disebabkan karena:

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


16

a. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,


Sekretaris DPRD, Kepala Dinas Pendidikan, masing-masing Penanggung Jawab Kegiatan
(PPTK), masing-masing Konsultan Pengawas dan Rekanan Terkait membuat Berita Acara
Pemeriksaan Fisik Pekerjaan, Berita Acara Laporan Kemajuan Pekerjaan dan Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan tidak sesuai dengan prestasi di lapangan.
b. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
Sekretaris DPRD, dan Kepala Dinas Pendidikan sebagai atasan langsung tidak melaksanakan
pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan pekerjaan tersebut

Atas permasalahan tersebut ditanggapi sebagai berikut:


a. Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum menjelaskan untuk pekerjaan berbutir sebenarnya
pekerjaan sudah dikerjakan sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang ada dan sesuai
spesifikasi namun telah terjadi penyusutan ketebalan atau kekurangan ketebalan yang
sebenarnya tebal 15cm kenyataan tebal 14cm atau 13cm. Untuk pekerjaan aspal perlu
ditingkatkan pengawasannya sehingga untuk pekerjaan yang akan datang agar supaya lebih
baik.
b. Plt. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menerima temuan tersebut dan
menjelaskan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah telah menghubungi rekanan
terkait untuk membuat surat pernyataan bersedia menyelesaikan pekerjaan
mempertanggungjawabkan kekurangan volume dalam waktu 40 hari kalender dimulai dari
tanggal 24 Mei 2010.
c. Sekretaris DPRD menjelaskan bahwa pekerjaan sesungguhnya sudah sesuai dengan
prosedur. Terhadap kekurangan volume kiranya rekanan terkait dapat memenuhi kewajiban
atas kekurangan volume tersebut.
d. Kepala Dinas Pendidikan telah memanggil direktris CV. GS dan yang bersangkutan telah
menyatakan bersedia menyetor ke kas daerah sebesar nilai kerugian dalam waktu 40 hari
terhitung sejak 10 Mei 2010.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar:


a. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Sekretaris DPRD dan Kepala Dinas Pendidikan memberikan sanksi
sesuai ketentuan masing-masing PPTK dan masing-masing Konsultan Pengawas karena
membuat berita acara pemeriksaan fisik pekerjaan dan berita acara serah terima pekerjaan
tidak sesuai dengan prestasi di lapangan.
b. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Pendidikan, masing-
masing PPTK, masing-masing Konsultan Pengawas dan Rekanan terkait untuk menyetorkan
total kelebihan pembayaran sebesar Rp241.136.900 ke kas daerah dengan rincian Dinas
Pekerjaan Umum sebesar Rp184.793.200 dan Dinas Pendidikan sebesar Rp56.343.700.
c. Memerintahkan kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Sekretaris DPRD,
masing-masing PPTK, masing-masing Konsultan Pengawas dan Rekanan terkait
mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran sebesar Rp119.179.100 tersebut dengan
rincian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebesar Rp70.158.200 dan Sekretariat
DPRD sebesar Rp49.020.900, dan apabila tidak dapat dipertanggungjawabkan agar disetor
ke kas daerah.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


17

7. Belanja Perjalanan Dinas Dibayar Ganda Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
dan Inspektorat Sebesar Rp79.000.000

Hasil pemeriksaan terhadap surat pertanggungjawaban (SPJ) TA 2009 pada Badan


Perencanaan Pembangunan Daerah dan Inspektorat diketahui terdapat belanja perjalanan dinas
ganda dengan rincian sebagai berikut.
a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Pada Tahun Anggaran 2009 Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menganggarkan Belanja
Perjalanan Dinas pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk
koordinasi dan konsultasi sebesar Rp3.063.900.000 dan direalisasikan sebesar
Rp2.646.550.000.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas bukti pertanggungjawaban belanja perjalanan dinas
yang dilakukan diketahui terdapat 20 perjalanan dinas oleh 8 (delapan) pegawai yang
melakukan perjalanan dinas (SPPD) ganda atau tumpang tindih hari sebesar Rp21.700.000
(Rincian dapat dilihat pada lampiran 11).
b. Inspektorat
Pada Tahun Anggaran 2009 Inspektorat Kabupaten Boven Digoel menganggarkan Belanja
Perjalanan Dinas pada Inspektorat untuk koordinasi, konsultasi dan pemeriksaan sebesar
Rp3.829.200.000 dan direalisasikan sebesar Rp3.543.300.000.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas bukti pertanggungjawaban belanja perjalanan dinas
yang dilakukan (SPPD) diketahui bahwa terdapat 51 perjalanan dinas dilaksanakan oleh 14
pegawai. Atas perjalanan dinas tersebut terdapat perjalanan dinas ganda atau tumpang tindih
hari sebesar Rp57.300.000 (rincian dapat dilihat pada lampiran 12).

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.58 Tahun
2005, Pasal 86 ayat (2) yang menyatakan pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan
dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran atas beban APBD
bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti
dimaksud.

Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian daerah sebesar Rp79.000.000


(Rp21.700.000 + Rp57.300.000).

Hal tersebut disebabkan:


a. Bendahara Pengeluaran SKPD tidak melakukan penelitian dan pengujian atas kelengkapan
dan kebenaran bukti-bukti pengeluaran.
b. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Kepala Inspektorat sebagai atasan
langsung belum optimal melakukan pengawasan pertanggungjawaban belanja.

Atas permasalahan tersebut ditanggapi sebagai berikut:


a. Plt. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menjelaskan bahwa perjalanan dinas ganda
atau tumpang tindih tersebut terjadi karena belum dilakukan penatausahaan keuangan
dengan baik, hal ini akan menjadi perhatian kami kedepannya untuk menertibkan
administrasi keuangan dan akan menarik kembali kelebihan pembayaran biaya perjalanan
dinas dan menyetorkannya ke Kas Daerah.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


18

b. Kepala Inspektorat menjelaskan bersedia untuk menyetor kembali kelebihan pembayaran


perjalanan dinas ganda ke kas daerah dalam waktu 2 (dua) bulan dan bukti setor akan
disampaikan ke BPK RI Perwakilan Provinsi Papua. Atas kekeliruan tersebut kedepannya
akan menjadi perhatian dan diperbaiki.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar memerintahkan Kepala


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Kepala Inspektorat untuk menarik kelebihan
pembayaran perjalanan dinas ganda sebesar Rp79.000.000 dengan rincian Badan Perencanaan
Pembangunan daerah sebesar Rp21.700.000 dan Inspektorat sebesar Rp57.300.000 dan
disetorkan ke kas daerah.

8. Belanja pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Boven
Digoel Tidak Didukung Bukti Yang Lengkap
Pada TA 2009 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kab. Boven
Digoel menganggarkan belanja sebesar Rp12.960.000.000 dan telah direalisasikan sebesar
Rp11.883.796.488 (91,70%). Hasil evaluasi terhadap surat pertanggungjawaban (SPJ) Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah diketahui terdapat realisasi belanja yang tidak didukung
bukti yang lengkap sebesar Rp347.775.100 dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.14 Rincian Belanja dengan Bukti Tidak Lengkap
(dalam rupiah)
No Jenis Belanja Jumlah Keterangan
1. Belanja Perjalanan Dinas 228.630.000 Bukti Tidak Lengkap
2. Belanja Kontribusi Kegiatan 60.000.000 Bukti Tidak Lengkap
3. Belanja Cetak dan Penggandaan 17.028.100 Bukti Tidak Lengkap
4. Belanja Makanan dan Minuman 38.000.000 Bukti Tidak Lengkap
5. Belanja Barang Habis Pakai 4.117.000 Bukti Tidak Lengkap

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 132
a. Ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus
didukung dengan bukti lengkap dan sah.
b. Ayat (2) yang menyatakan bukti sebagaimana pada ayat (1) harus dapat pengesahan oleh
pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab atas kebenaran material yang timbul dari
penggunaan bukti dimaksud.
Hal tersebut mengakibatkan belanja sebesar Rp347.775.100 tidak dapat diyakini kebenaran
penggunaannya.
Hal tersebut disebabkan Kepala Bidang Verifikasi BPKAD tidak melakukan verifikasi atas
laporan pertanggungjawaban yang disampaikan dan tidak meneliti kelengkapan dokumen
pertanggungjawaban serta keabsahan bukti-bukti pengeluaran yang disampaikan.
Atas permasalahan tersebut Kepala BPKAD menjelaskan bahwa pada dasarnya mengakui
terdapat kekurangan administrasi yang signifikan dan segera ditindaklanjuti dan hasil perbaikan
atau penyempurnaan segera disampaikan sebelum 40 hari terhitung tanggal 12 Mei 2010.
BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar memberikan sanksi sesuai
ketentuan kepada Kepala Bidang Verifikasi BPKAD dan memerintahkan Kepala BPKAD dan
Bendahara Pengeluaran melengkapi bukti belanja sebesar Rp347.775.100.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


19

9. Penggunaan Belanja pada Sekretariat Daerah Sebesar Rp42.719.278.050 Belum


Diverifikasi
Pada Tahun Anggaran 2009 pada Sekretariat Daerah Kabupaten Boven Digoel terdapat
belanja yang belum dipertanggungjawabkan sebesar Rp42.719.278.050 dengan rincian sebagai
berikut.
a. Penggunaan Belanja Pada Sekretariat Daerah Sebesar Rp38.537.550.050 Belum
Diverifikasi
Pada TA 2009 Sekretariat Daerah Kabupaten Boven Digoel menganggarkan belanja
langsung sebesar Rp63.275.421.000 dan direalisasikan sebesar Rp62.222.148.360. Hasil
pemeriksaan terhadap register penyampaian surat pertanggungjawaban (SPJ) dan bukti
pertanggungjawaban diketahui bahwa pertanggungjawaban yang masuk ke bagian verifikasi
BPKAD sebesar Rp46.400.833.610. Pertanggungjawaban sebesar Rp46.400.833.610
tersebut sudah diverifikasi dan disahkan oleh bidang verifikasi BPKAD sebesar
Rp7.863.683.560, sementara sisanya sebesar Rp38.537.550.050 sampai dengan pemeriksaan
lapangan berakhir belum selesai diverifikasi dan dalam proses verifikasi (Rincian surat
pertanggungjawaban dapat dilihat pada lampiran 13).

b. Belanja Bantuan Sosial pada Sekretariat Daerah sebesar Rp4.181.728.000 belum


diverifikasi
Berdasarkan Laporan Realisasi Angaran (LRA) Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran
2009, belanja bantuan sosial dianggarkan sebesar Rp62.545.000.000 dan realisasinya sebesar
Rp139.887.259.003 (223,66%) dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 3.16 Rincian Jenis Bantuan


(dalam rupiah)
No Jenis Bantuan Sosial Jumlah
1 Kemasyarakatan 120.821.010.000
2 Raskin 3.298.803.000
3 Pengobatan 1.750.000.000
4 Pendidikan 4.798.952.960
5 Partai Politik 150.000.000
6 Organisasi Keagamaan 9.000.000.000
7 Askeskin 68.493.043
JUMLAH 139.887.259.003

Hasil pengujian terhadap bukti-bukti pertanggungjawaban bantuan sosial diketahui bahwa


seluruh penerima bantuan tersebut menyampaikan tanda terima berupa kwitansi. Sebagian
penerima menyampaikan proposal namun sebagian belum menyampaikan bukti penggunaan
dan pertanggungjawaban dana kepada Sekretaris Daerah selaku pengguna anggaran.
Pembagian dana bantuan sosial untuk pendidikan bagi mahasiswa umum yang kuliah di luar
wilayah Kabupaten Boven Digoel disalurkan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi Bantuan
Studi yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati No.62 Tahun 2009 tentang Pembentukan
Tim Monitoring dan Evaluasi Bantuan Studi Bagi Mahasiswa Umum Yang Kuliah Diluar
Wilayah Kabupaten Boven Digoel Tahun 2009.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


20

Mekanisme penyaluran dilaksanakan dengan cara mendatangi mahasiswa penerima bantuan


di kota studi mahasiswa dan dana dibagikan langsung (tunai) kepada penerima. Kriteria
mahasiswa umum Boven Digoel yang dapat menerima bantuan biaya studi diatur dengan
Keputusan Bupati No.61 Tahun 2009.

Dari keterangan bendahara bantuan sosial Sdr. PMM diketahui bahwa laporan
pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan sosial pendidikan sebesar RP4.181.728.000
sudah disusun dan diserahkan kepada Bagian Verifikasi BPKAD namun belum diverifikasi
dan disahkan oleh Bagian Verifikasi BPKAD.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
a. Pasal 132
1) ayat (1) yang menyatakan setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung
dengan bukti yang lengkap dan sah.
2) ayat (2) yang menyatakan bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapat
pengesahan oleh pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab atas kebenaran material
yang timbul dari penggunaan bukti tersebut.
b. Pasal 133 ayat (2) yang menyatakan bahwa penerima subsidi, hibah, bantuan sosial, dan
bantuan keuangan bertanggung jawab atas penggunaan uang/barang dan/atau jasa yang
diterimanya dan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaannya kepada
kepala daerah; ayat (3) yang menyatakan bahwa tata cara pemberian dan pertanggungjawaban
subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dalam peraturan kepala daerah.
c. Pasal 220 ayat (10) Bendahara pengeluaran pada SKPD wajib mempertanggungjawabkan
secara fungsional atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya dengan
menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengeluaran kepada PPKD selaku BUD paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
d. Pasal 224 yang menyatakan bahwa bendahara pengeluaran yang mengelola belanja bunga,
subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, belanja tidak terduga,
dan pembiayaan melakukan penatausahaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Hal tersebut mengakibatkan potensi kerugian sebesar Rp42.719.278.050


(Rp38.537.550.050 + Rp4.181.728.000).

Hal tersebut disebabkan:


a. Sekretariat Daerah lalai dalam menagih pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan sosial
dari para penerima bantuan.
b. Kepala Bidang Verifikasi BPKAD belum melakukan verifikasi dan pengesahan terhadap
bukti pertanggungjawaban atas belanja pada Sekretariat Daerah.

Atas permasalahan tersebut Sekretaris Daerah mengakui permasalahan tersebut dan akan
melakukan pemanggilan kepada penerima dana bantuan sosial tersebut dan akan melakukan
verifikasi surat pertanggungjawaban tersebut.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar:

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


21

a. Memerintahkan Sekretaris Daerah meminta pertangungjawaban kepada penerima bantuan


sosial yang belum membuat laporan pertanggungjawaban dan apabila tidak bisa
dipertanggungjawabkan agar disetorkan ke kas daerah.
b. Memerintahan Kepada Kepala BPKAD cq. Kepala Bidang Verifikasi BPKAD segera
melakukan verifikasi terhadap laporan pertanggungjawaban yang telah disampaikan.
c. Memerintahan Kepada Kepala BPKAD memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala
Bidang Verifikasi BPKAD yang lalai melakukan verifikasi terhadap pertanggungjawaban
bendahara Sekretariat Daerah.

10. Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial Sebesar Rp7.470.160.000 Tidak Lengkap


Berdasarkan Laporan Realisasi Angaran (LRA) Kabupaten Boven Digoel TA 2009 belanja
bantuan sosial dianggarkan sebesar Rp62.545.000.000 dan direalisasikan sebesar
Rp139.887.259.003 (223%) dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 2.5 Rincian Jenis Bantuan


(dalam rupiah)
No Jenis Bantuan Sosial Jumlah

1. Kemasyarakatan 120.821.010.000
2. Raskin 3.298.803.000
3. Pengobatan 1.750.000.000
4. Pendidikan 4.798.952.960
5. Partai Politik 150.000.000
6. Organisasi Keagamaan 9.000.000.000
7. Askeskin 68.493.043
JUMLAH 139.887.259.003

Hasil pemeriksaan dan evaluasi terhadap bukti-bukti pengeluaran belanja bantuan sosial
diketahui hal-hal sebagai berikut.
a. Seluruh pengeluaran belanja bantuan sosial telah dipertanggungjawabkan penerima bantuan
berupa kwitansi penerimaan uang. Sebanyak 646 penerima bantuan senilai Rp12.772.626.000
menyampaikan proposal dan mendapatkan disposisi dari Bupati, Wakil Bupati atau Sekretaris
Daerah, sebanyak 2.908 penerima bantuan senilai Rp104.131.660.000 tidak menyampaikan
proposal dan tidak ada disposisi dari Bupati, Wakil Bupati atau Sekretaris Daerah. Sedangkan
sebanyak 14 penerima bantuan sosial senilai Rp3.045.860.000 yang berbentuk organisasi dan
kepanitian belum menyampaikan bukti penggunaan dan pertanggungjawaban dana kepada
Sekretaris Daerah selaku pengguna anggaran.
b. Dari hasil konfirmasi kepada 28 penerima bantuan sosial dengan nilai bantuan sebesar
Rp7.563.510.000 hanya delapan penerima bantuan sosial senilai Rp3.139.210.000 saja yang
dapat dilakukan konfirmasi, sedangkan sisanya sebanyak 20 penerima sebesar
Rp4.424.300.000 tidak dapat dilakukan konfirmasi. Konfirmasi bantuan keagamaan yang
dilakukan di Distrik Jair diketahui sebanyak 19 rumah ibadah islam dan Kristen menerima
bantuan masing-masing sebesar Rp50.000.000. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara
dengan Sdr.KG tanggal 24 April 2010. Bantuan sosial kemasyarakatan sebesar
Rp120.821.010.000 tidak dapat dilakukan konfirmasi karena bukti pertanggungjawaban
penerima bantuan tidak dilengkapi dengan identitas pengenal diri dan alamat pemohon.
c. Hasil pemeriksaan terhadap bukti penerima bantuan sosial diketahui terdapat belanja bantuan
sosial yang diterima organisasi kemasyarakatan dan kepanitiaan yang belum
dipertanggungjawabkan penggunaan dananya sebesar Rp3.045.860.000. Rincian organisasi

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


22

kemayarakatan dan kepanitiaan yang belum mempertanggungjawabkan penggunaan dana


bantuan sosial sebagai berikut:
No Tanggal Jenis Bantuan Jumlah Penerima
1 29 April 2009 Bantuan Panitia Hardiknas 50.000.000 PW
2 14 Mei 2009 Bantuan Kepada MTQ 150.000.000 SD
3 20 Feb 2009 Bantuan Untuk Kegiatan Sepakbola 250.000.000 RY
4 6 Maret 2009 Bantuan SKPD 839.210.000 MY
5 13 Maret 2009 Bantuan Kegiatan 134.900.000 MY
6 19 Agustus 2009 Bantuan Kegiatan 275.000.000 JS
7 2 Juli 2009 Bantuan Kegiatan Pesparawi 300.000.000 JR
8 27 Agustus 2009 Bantuan Kegiatan Pesparawi 500.000.000 JR
9 7 Oktober 2009 Bantuan Kegiatan Lomba Bintang Radio 100.000.000 ST
10 7 Oktober 2009 Bantuan Kegiatan Halal Bi Halal 146.750.000 IS
11 7 Oktober 2009 Bantuan Musyawarah Gapensi 100.000.000 BR
12 7 Oktober 2009 Bantuan Kegiatan Sumpah Pemuda 50.000.000 AM
13 11 Nopember 2009 Bantuan Persiapan Pemilu 50.000.000 TT
14 22 Desember 2009 Bantuan Kepada ICAKAP 100.000.000 AK
JUMLAH 3.045.860.000

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 133.
a. Ayat (1) Pemberian subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1), Pasal 42 ayat (1), Pasal 45 ayat (1), dan Pasal 47 ayat (1)
dilaksanakan atas persetujuan kepala daerah.
b. Ayat (2) Penerima subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan bertanggung jawab
atas penggunaan uang/barang dan/atau jasa yang diterimanya dan wajib menyampaikan
laporan pertanggungjawaban penggunaannya kepada kepala daerah.
c. Ayat (3) Tata cara pemberian dan pertanggungjawaban subsidi, hibah, bantuan sosial, dan
bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam peraturan kepala
daerah.

Hal tersebut mengakibatkan belanja bantuan sosial sebesar Rp7.470.160.000


(Rp4.424.300.000 + Rp3.045.860.000) tidak terkontrol dan tidak dapat diyakini kebenaran
penyalurannya.

Hal tersebut disebabkan karena Bupati Boven Digoel:


a. Belum menetapkan tata cara pemberian dan pertanggungjawaban subsidi, hibah, bantuan
sosial, dan bantuan keuangan dengan Peraturan Kepala Daerah.
b. Belum meminta pertanggungjawaban penggunaan dana dari penerima bantuan.

Atas permasalahan tersebut Sekretaris Daerah mengakui terdapat kekurangan administrasi


yaitu belum adanya suatu tata cara penyaluran bantuan.

BPK RI merekomendasikan Bupati Boven Digoel agar:


a. Menetapkan tata cara pemberian dan pertanggungjawaban subsidi, hibah, bantuan sosial, dan
bantuan keuangan dengan Peraturan Kepala Daerah.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


23

b. Meminta penerima bantuan agar segera melengkapi data identitas penerima bantuan
sebesar Rp4.424.300.000 dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana sebesar
Rp3.045.860.000 dari penerima bantuan.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


LAMPIRAN
Pekerjaan : Rehabilitasi Total Gedung SD dan Pengadaan Sarana Belajar lampiran 1
Lokasi : Kabupaten Boven Digoel
Nomor Kontrak : 642/827.h/2009 tanggal 27 Juli 2009
Pelaksana : CV. AJ
Nilai Kontrak : Rp748.500.000

Menurut Kontrak Kenyataan di Lapangan Selisih/Perbedaan


No. Uraian Sat Keterangan
Harga Satuan Volume Harga Volume Harga Volume Harga
I Pekerjaan Beton dan Pasangan
1 Cor Pondasi Menerus 1 Pc: 3 Ps 30/70/70 M3 4.093.100 26,60 108.876.460 16,492 67.503.405 10,11 41.373.055
Total 26,60 108.876.460 16,492 67.503.405 10,11 41.373.055
Pekerjaan : Rehabilitasi Total Gedung SD dan Pengadaan Sarana Belajar lampiran 2
Lokasi : Kabupaten Boven Digoel
Nomor : 642/827.b/2009 tanggal 27 Juli 2009
Pelaksana : CV. GS
Nilai Kontrak : Rp748.000.000

Menurut Kontrak Kenyataan di Lapangan Selisih/Perbedaan


No. Uraian Sat
Harga Satuan Volume Harga Volume Harga Volume Harga
I Pekerjaan Beton dan Pasangan
1 Cor Pondasi Menerus 1 Pc: 3 Ps 30/70/70 M3 4.093.100 26,60 108.876.460 15,96 65.325.876 10,64 43.550.584

II Pekerjaan Pengecatan
1 Cat Residu M2 20.850 613,58 12.793.143 - - 613,58 12.793.143

Total - 121.669.603 - 65.325.876 - 56.343.727


Pekerjaan : Peningkatan Jalan Dalam Kota Asiki lampiran 3
Lokasi : Kabupaten Boven Digoel
Nomor : 620/23/KONTR-BM/DPU-KBD/2009
Pelaksana : PT. JPP
Nilai Kontrak : Rp981.820.000

MENURUT KONTRAK KENYATAAN DI LAPANGAN SELISIH/PERBEDAAN


NO URAIAN SAT KETERANGAN
VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH HARGA VOLUME JUMLAH HARGA VOLUME JUMLAH HARGA

I DIVISI 1. UMUM
1 Mobilisasi & Demobilisasi ls 1,00 62.250.000,00 62.250.000,00 1,00 62.250.000,00 - -

II DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH


1 Galian Biasa m3 250,00 56.412,00 14.103.000,00 250,00 14.103.000,00 - -
2 Timbunan Biasa m3 152,49 126.379,00 19.271.533,71 152,49 19.271.533,71 - -
3 Penyiapan Badan Jalan m2 3.500,00 4.781,00 16.733.500,00 3.500,00 16.733.500,00 - -

III DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR


1 Semen Untuk Pondasi Tanah Semen ton 57,00 3.986.304,00 227.219.328,00 57,00 227.219.328,00 - -
2 Lapis Pondasi Tanah Semen m3 375,00 496.759,00 186.284.625,00 327,50 162.688.572,50 47,50 23.596.052,50

IV DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL


1 Lapis Resap Pengikat ltr 2.500,00 27.124,00 67.810.000,00 2.500,00 67.810.000,00 - -
2 Latasir Kelas B m2 2.500,00 119.557,00 298.892.500,00 2.500,00 298.892.500,00 - -

TOTAL REAL COST 892.564.486,71 868.968.434,21 23.596.052,50


Pekerjaan : Peningkatan Jalan Asiki - Tanah Merah lampiran 4
Lokasi : Kabupaten Boven Digoel
Nomor : 620/15/KONTR-BM/DPU-KBD/2009
Pelaksana : PT. JPP
Nilai Kontrak : Rp5.549.944.000

MENURUT KONTRAK KENYATAAN DI LAPANGAN SELISIH/PERBEDAAN


NO URAIAN SAT KETERANGAN
VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH HARGA VOLUME JUMLAH HARGA VOLUME JUMLAH HARGA

I DIVISI 1. UMUM
1 Mobilisasi & Demobilisasi ls 1 163.502.500 163.502.500 1 163.502.500 - -

II DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH


1 Galian Biasa m3 5.041,94 68.748 346.622.989 5.041,94 346.622.989 - -
2 Timbunan Biasa m3 2.400,69 175.796 422.031.699 2.400,69 422.031.699 - -
2 Timbunan Pilihan m3 900 344.008 309.607.200 900,00 309.607.200 - -
3 Penyiapan Badan Jalan m2 28.800 6.323 182.102.400 28.800,00 182.102.400 - -

III DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR


1 Semen Untuk Pondasi Tanah Semen ton 228 4.291.224 978.399.072 228 978.399.072 - -
2 Lapis Pondasi Tanah Semen m3 1.500 585.586 878.379.000 1.260 737.838.360 240 140.540.640

IV DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL


1 Lapis Resap Pengikat ltr 10.000 27.124 271.240.000 10.000 271.240.000 - -
2 Latasir Kelas B m2 10.000 119.557 1.195.570.000 10.000 1.195.570.000 - -

V DIVIS 8. PENGEMBALIAN KONDISI & PEK. MINOR


1 Jembatan Logging m1 30 9.931.640 297.949.200 30 297.949.200 - -

TOTAL 5.045.404.060 4.904.863.420 140.540.640


Pekerjaan : Pembangunan Ruang Sidang DPRD lampiran 5
Lokasi : Kabupaten Boven Digoel
Nomor Kontrak : 680/14/SETWAN/2009 tgl. 6 Maret 2009
Pelaksana : PT. BPPR
Nilai Kontrak : Rp6.443.709.000

Menurut Kontrak Kenyataan di Lapangan Selisih/Perbedaan


No. Uraian Sat
Harga Satuan Volume Harga Volume Harga Volume Harga
I. Pekerjaan Baja
1 Tiang Kolom Profil Baja HB 250x250x9x14 Kg 64.392,65 14.211,60 915.122.585 - - 14.211,60 915.122.585
2 Ring Balok Profil Baja WF 200x100x5.5x8 Kg 64.392,65 1.893,60 121.933.922 - - 1.893,60 121.933.922
Total 16.105,20 1.037.056.506,78 - - 16.105,20 1.037.056.506,78
Pekerjaan : Pembangunan Pasar Tradisional Distrik Jair - Kampung Getentiri lampiran 6
Lokasi : Distrik Jair - Kabupaten Boven Digoel
Nomor Kontrak : 912/90.1/INDAGKOP-KBD/2008 tgl.16 Mei 2008
Pelaksana : CV. MT
Nilai Kontrak : Rp698.000.000

Menurut Kontrak Kenyataan di Lapangan Selisih/Perbedaan


No Uraian Sat Keterangan
Volume Harga Satuan Jumlah Harga Volume Harga Satuan Jumlah Harga Volume Jumlah Harga

I PEKERJAAN BETON LANTAI DAN DINDING


1 cor untuk pondasi jalur m3 13,85 4.780.232,96 66.206.226,50 7,09 33.907.626,46 6,76 32.298.600,04 Kekurangan Volume
2 cor untuk pondasi jalur salah aritmatik harga satuan RAB m3 13,85 4.780.232,96 66.206.226,50 13,85 3.956.509,96 54.797.662,89 - 11.408.563,61 Salah Aritmatik Harga Satuan
3 cor lantai tak bertulang salah aritmatik harga satuan RAB m3 23,80 4.780.232,96 113.769.544,45 23,80 3.956.509,96 94.164.936,95 - 19.604.607,50 Salah Aritmatik Harga Satuan

II PEKERJAAN KAYU DAN ATAP


1 Pas Atap Seng BJLS 30 m2 368,20 86.336,79 31.789.206,08 368,20 29.883.771,45 - 1.905.434,63 Pekerjaan terpasang seng BJLS 20

III PEKERJAAN INSTALASI DAN SANITAIR


1 Profile Tank dan Pompa Air Ls 1 30.000.000 30.000.000 4.329.822,58 25.670.177,42 Pompa Air dan Sumur Belum Dikerjakan

TOTAL 307.971.203,52 217.083.820,32 90.887.383,19


Pekerjaan : Peningkatan Jalan Kali Mandobo - Asiki lampiran 7
Lokasi : Kabupaten Boven Digoel
Nomor : 620/24/KONTR-BM/DPU-KBD/2009 tanggal 28 Mei 2009
Pelaksana : PT. Dr
Nilai Kontrak : Rp5.549.980.000

Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih/Perbedaan


No Uraian Sat Keterangan
Volume Harga Satuan Jumlah Harga Volume Jumlah Harga Volume Jumlah Harga

I DIVISI 1. UMUM
1 Mobilisasi ls 1 54.350.000 54.350.000 1 54.350.000 - -

II DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH


1 Galian Biasa m3 5.450,88 36.048,93 196.498.391,56 5.450,88 196.498.391,56 - -
2 Timbunan Biasa m3 2.391,18 142.956,56 341.834.867,14 2.391,18 341.834.867,14 - -
2 Timbunan Pilihan m3 1.087,50 774.491,74 842.259.767,25 1.087,50 842.259.767,25 - -
3 Penyiapan Badan Jalan m2 31.050 6.484,68 201.349.314 31.050 201.349.314 - -

III DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR


1 Semen Untuk Pondasi Tanah Semen ton 228 3.043.534,78 693.925.929,84 228 693.925.929,84 - -
2 Lapis Pondasi Tanah Semen m3 1.500 626.782,09 940.173.135 1.350 846.155.821,50 150,00 94.017.313,50

IV DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL


1 Lapis Resap Pengikat ltr 10.000 18.837,94 188.379.400 10.000 188.379.400 - -
2 Latasir Kelas B m3 200 7.524.247,50 1.504.849.500 174,96 1.316.442.342,60 25,04 188.407.157,40

TOTAL 3.458.770.804,79 3.364.753.491,29 282.424.470,90


Pekerjaan : Peningkatan Jalan Asiki - Mandom lampiran 8
Lokasi : Kabupaten Boven Digoel
Nomor : 620/36/KONTR-BM/DPU-KBD/2009 tanggal 28 Mei 2009
Kontraktor : PT. PR
Nilai Kontrak : Rp5.437.253.000

Menurut Kontrak Kenyataan di Lapangan Selisih/perbedaan


No Uraian Sat Keterangan
Volume Harga Satuan Jumlah Harga Volume Jumlah Harga Volume Jumlah Harga

I DIVISI 1. UMUM
1 Mobilisasi ls 1 28.500.000 28.500.000 1 28.500.000 - -

II DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH


1 Galian Biasa m3 6.219,13 69.614,87 432.943.926,46 6.219,13 432.943.926,46 - -
2 Timbunan Biasa m3 2.590,32 138.696,04 359.267.126,33 2.590,32 359.267.126,33 - -
2 Timbunan Pilihan m3 825 565.183,69 466.276.544,25 825 466.276.544,25 - -
3 Penyiapan Badan Jalan m2 27.900 10.705,93 298.695.447 27.900 298.695.447,00 - -

III DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR


1 Semen Untuk Pondasi Tanah Semen ton 228 3.164.360,77 721.474.255,56 228 721.474.255,56 - -
2 Lapis Pondasi Tanah Semen m3 1.500 739.172,89 1.108.759.335 1.250 923.966.113 250 184.793.222,50

IV DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL


1 Lapis Resap Pengikat ltr 10.000 21.217,06 212.170.600 10.000 212.170.600 - -
2 Latasir Kelas B m2 10.000 127.601,19 1.276.011.900 10.000 1.276.011.900 - -

V DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI & PEKE. MINOR


1 Jembatan Logging m1 12 3.238.215,77 38.858.589,24 12

TOTAL 4.942.957.723,85 3.443.294.012,11 184.793.222,50


Pekerjaan : Pengadaan dan Penanaman Pohon Hidup di Jalur Hijau lampiran 9
Lokasi : Tanah Merah - Boven Digoel
Nomor : 028/68/SP/BAPPEDA/VII/2009 tanggal 22 Juli 2009
Kontraktor : CV. Rm
Nilai Kontrak : Rp581.840.000

Menurut Kontrak Kenyataan di Lapangan Selisih


No Uraian Sat Keterangan
Volume Harga Satuan Jumlah Harga Volume Harga Satuan Jumlah Harga Volume Jumlah Harga

I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lokasi Pekerjaan ls 1 5.000.000 5.000.000 1 5.000.000 5.000.000 - -
2 Foto Dokumentasi ls 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 - -

II PEKERJAAN TANAH DAN PASIR


1 Pemasangan Ajir/Patok bh 1.155 5.500 6.352.500 1.155 5.500 6.352.500 - -
2 Galian Tanah untuk Lubang Tanaman m3 346,50 63.300 21.933.450 347 63.300 21.933.450 - -
3 Urugan Tanah Kembali Dicampur Kompos m3 173,25 30.100 5.214.825 173,25 30.100 5.214.825 - -

III PEKERJAAN PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN


1 Pengadaan dan Penanaman Bibit Kiara Payung btng 1.075 219.350 235.801.250 941 219.350 206.408.350 134,00 29.392.900
2 Pengadaan dan Penanaman Bibit Glodokan Tiang btng 80 456.000 36.480.000 55 456.000 25.080.000 25,00 11.400.000
3 Pembuatan Pagar Pengaman Tanaman bh 1.155 90.822,75 104.900.276,25 1.155 90.822,75 104.900.276,25 - -
4 Pemupukan dan Penyiraman 2x/hr selama 4 Bulan hr 120 696.650 83.598.000 120 696.650 83.598.000 - -
5 Pemeliharaan 3 Bulan ls 1 29.365.374,44 29.365.374,44 - 29.365.374,44 - 1,00 29.365.374,44

TOTAL 528.945.675,69 458.787.401,25 70.158.274,44


Pekerjaan : Pembangunan 3 Unit Rumah Jabatan Setwan lampiran 10
Lokasi : Kabupaten Boven Digoel
Nomor : 680/50/SETWAN/2009 tanggal 6 Maret 2009
Kontraktor : PT. KIP
Nilai Kontrak : Rp1.350.000.000

Menurut Kontrak Kenyataan di Lapangan Selisih/Perbedaan


No. Uraian Sat
Harga Satuan Volume Harga Volume Harga Volume Harga
I Pekerjaan Beton dan Pasangan
1 Pemasangan Keramik 30 x 30cm Lantai Ruang , teras, spesi 1 pc : 3ps M2 146.625,00 307,299 45.057.716 - - 307,2990 45.057.716
2 Pemasangan KeramikUntuk plint dinding spesi 1pc : 3 ps M2 146.625,00 27,030 3.963.274 - - 27,0300 3.963.274
Total 334,329 49.020.990 - - 334,329 49.020.990
DAFTAR PERJALANAN DINAS GANDA lampiran 11
PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

DIBAYARKAN SEHARUSNYA
LUMPSUM TIKET LUMPSUM TIKET
NO NAMA URAIAN TOTAL TOTAL SELISIH
HARI LUMPSUM JUMLAH TIKET DIBAYARKAN HARI LUMPSUM JUMLAH TIKET SEHARUSNYA

14 - 22 April --- Biaya perjalanan dinas musrembangda provinsi papua tahun 2009 --
7 850.000 5.950.000 5.000.000 10.950.000 7 850.000 5.950.000 5.000.000 10.950.000 -
tanah merah ke jayapura
21 - 27 April --- Biaya perjalanan dinas ke distrik Mandobo dalam rangka kegiatan
pendampingan pengelolaan data staf Distrik Fokus -- tanah merah ke distrik 7 700.000 4.900.000 - 4.900.000 5 700.000 3.500.000 - 3.500.000 1.400.000
mandobo
1 R.A.H. Kalalo 23 - 30 April --- Biaya perjalanan dinas koordinasi bantuan pemasangan solar sel --
7 850.000 5.950.000 5.000.000 10.950.000 4 850.000 3.400.000 5.000.000 8.400.000 2.550.000
tanah merah ke jayapura

7 850.000 5.950.000 2.500.000 8.450.000 1 850.000 850.000 - 850.000 7.600.000


13 - 23 Des --- Biaya Perjalanan dinas ke merauke sosialisasi RTRW provinsi papua
14 - 23 Des --- Biaya perjalanan dinas konsultasi dokumen draft penyusunan RTRW
10 850.000 8.500.000 10.000.000 18.500.000 10 850.000 8.500.000 10.000.000 18.500.000 -
Kab. Boven Digoel
5- 12 Okt --- 7 -

2 Ferdinandus Tethool 12 - 19 Okt --- Biaya perjalanan dinas pelatihan penggunaan matriks konsolidasi dan 7 850.000 5.950.000 2.500.000 8.450.000 6 850.000 5.100.000 2.500.000 7.600.000 850.000
penganggaran bagi pemerintah kota -- tanah merah ke merauke
19 - 25 Okt --- 7 850.000 5.950.000 5.950.000 6 850.000 5.100.000 5.100.000 850.000
23 Nov - 3 Des --- 10 - - - - -
3 Felicita M. Tuwok 3 - 10 Des --- Biaya perjalanan dinas koordinasi akhir final penyusunan masterplan
7 850.000 5.950.000 5.000.000 10.950.000 6 850.000 5.100.000 5.000.000 10.100.000 850.000
pendidikan -- tanah merah ke jayapura
5 - 12 Okt --- 7 - - - - -
4 Dominikus Anggawen
12 - 19 Okt --- Biaya perjalanan dinas pelatihan penggunaan matriks konsolidasi dan 7 850.000 5.950.000 2.500.000 8.450.000 6 850.000 5.100.000 2.500.000 7.600.000 850.000
penganggaran bagi pemerintah kota -- tanah merah ke merauke
19 - 25 Okt --- 7 - - -
5 Yulius Arfayan 22 - 30 Okt --- Biaya perjalanan dinas pengambilan data bahan penyusunan
7 700.000 4.900.000 4.900.000 3 700.000 2.100.000 2.100.000 2.800.000
masterplan pendidikan - tanah merah ke tanah merah
7 - 14 Des --- - - - - -
6 Manuel Marto Pasau 13 - 23 Des --- Biaya Perjalanan dinas sosialisasi RTRW provinsi papua -- tanah
7 850.000 5.950.000 5.950.000 5 850.000 4.250.000 4.250.000 1.700.000
merah ke merauke
14 -22 April --- - - - - -
21 - 27 April --- Biaya perjalanan dinas ke distrik Mandobo dalam rangka kegiatan
7 Yulius Tanan
pendampingan pengelolaan data staf Distrik Fokus -- tanah merah ke distrik 7 700.000 4.900.000 4.900.000 5 700.000 3.500.000 3.500.000 1.400.000
mandobo
7 - 14 Des --- - - - - -
8 Marthen Palulun 14 - 24 Des --- Biaya perjalanan dinas bintek permendagri 59 tentang penyusunan
10 850.000 8.500.000 10.000.000 18.500.000 9 850.000 7.650.000 10.000.000 17.650.000 850.000
APBD 2010 - tanah merah ke jakarta
- - - - 21.700.000
lampiran 12
DAFTAR PERJALANAN DINAS GANDA
PADA INSPEKTORAT

DIBAYARKAN SEHARUSNYA
LUMPSUM TIKET TUNJANGAN LUMPSUM TIKET TUNJANGAN
NO NAMA URAIAN TOTAL TOTAL SELISIH
OPERASIONAL OPERASIONAL
HARI LUMPSUM JUMLAH TIKET DIBAYARKAN HARI LUMPSUM JUMLAH TIKET SEHARUSNYA
PIMPINAN PIMPINAN

10 - 16 Des --- Biaya perjalanan Dinas konsultasi ke inspektorat provinsi -- tanah


7 1.100.000 7.700.000 4.400.000 10.000.000 22.100.000 7 1.100.000 7.700.000 4.400.000 10.000.000 22.100.000 -
merah ke jayapura

Perjalanan Dinas Dari BPKAD --- tanggal perintah 9 desember 12.700.000 12.700.000 - - 12.700.000
1 IT
16 - 22 Des --- Biaya perjalanan dinas konsultasi ke inspektorat provinsi (ato ke BPK)
7 1.100.000 7.700.000 4.400.000 10.000.000 22.100.000 6 1.100.000 6.600.000 - 10.000.000 16.600.000 5.500.000
-- tanah merah ke jayapura
23 - 29 Desember --- Biaya perjalanan dinas konsultasi ke inspektorat provinsi --
7 1.100.000 7.700.000 4.400.000 10.000.000 22.100.000 7 1.100.000 7.700.000 4.400.000 10.000.000 22.100.000 -
tanah merah ke jayapura
25 - 31 Agustus --- Biaya perjalanan dinas kegiatan TLHP BPK pada SKPD di
7 350.000 2.450.000 100.000 - 2.550.000 7 350.000 2.450.000 100.000 - 2.550.000 -
lingkungan Kabupaten Boven Digoel
28 Agustus - 2 September --- Biaya perjalanan dinas pemeriksaan rutin pada dinas
7 350.000 2.450.000 100.000 - 2.550.000 3 350.000 1.050.000 100.000 - 1.150.000 1.400.000
PU
5 - 11 September --- Biaya perjalanan dinas kegiatan TLHP BPK di lingkungan
7 350.000 2.450.000 100.000 - 2.550.000 7 350.000 2.450.000 100.000 - 2.550.000 -
pemerintah Kabupaten Boven Digoel
2 AF 11 - 17 September --- Biaya perjalanan dinas koordinasi dan konsultasi lakip dan
tindak lanjut kerugian daerah ke bawasda kabupaten merauke -- tanah merah ke 7 900.000 6.300.000 4.800.000 - 11.100.000 6 900.000 5.400.000 4.800.000 - 10.200.000 900.000
merauke
2 - 8 November --- Biaya perjalanan dinas melaksanakan pemeriksaan rutin pada
7 350.000 2.450.000 100.000 - 2.550.000 7 350.000 2.450.000 100.000 - 2.550.000 -
dinas kesehatan
4 - 10 November --- Biaya perjalanan dinas rapat koordinasi pengawasan daerah di
7 1.100.000 7.700.000 4.400.000 10.000.000 22.100.000 2 1.100.000 2.200.000 4.400.000 10.000.000 16.600.000 5.500.000
jayapura
5 - 11 September --- Biaya perjalanan dinas kegiatan TLHP BPK di lingkungan
7 300.000 2.100.000 100.000 - 2.200.000 6 300.000 1.800.000 100.000 - 1.900.000 300.000
pemerintah Kabupaten Boven Digoel
11 - 17 September --- Biaya perjalanan dinas penyampaian laporan hasil tindak
7 750.000 5.250.000 4.400.000 - 9.650.000 7 750.000 5.250.000 4.400.000 - 9.650.000 -
lanjut BPK di jayapura -- tanah merah ke jayapura
7 - 13 Agustus --- Biaya perjalanan dinas pembahasan tindak lanjut BPK tahun
7 750.000 5.250.000 440.000 - 5.690.000 7 750.000 5.250.000 440.000 - 5.690.000 -
anggaran 2006 dan 2007 di jayapura -- tanah merah ke jayapura
10 - 16 Agustus --- Biaya perjalanan dinas pemeriksaan rutin pada dinas kebudayaan
7 300.000 2.100.000 100.000 - 2.200.000 3 300.000 900.000 100.000 - 1.000.000 1.200.000
3 JINN dan pariwisata

7 300.000 2.100.000 100.000 - 2.200.000 7 300.000 2.100.000 100.000 - 2.200.000 -


2 - 8 November --- Biaya perjalanan dinas pemeriksaan rutin pada dinas pendidikan
04 - 10 November --- Biaya perjalanan dinas pemeriksaan rutin pada sekwan 7 300.000 2.100.000 100.000 - 2.200.000 2 300.000 600.000 100.000 - 700.000 1.500.000
10 - 16 Des --- Biaya perjalanan Dinas konsultasi ke inspektorat provinsi -- tanah
7 800.000 5.600.000 4.450.000 - 10.050.000 7 800.000 5.600.000 4.450.000 - 10.050.000 -
merah ke jayapura
16 - 22 Des --- Biaya perjalanan dinas konsultasi ke inspektorat provinsi (ato ke BPK)
7 950.000 6.650.000 4.400.000 10.000.000 21.050.000 6 950.000 5.700.000 4.400.000 10.000.000 20.100.000 950.000
-- tanah merah ke jayapura
3 - 9 September --- Biaya perjalanan dinas konsultasi TL BPK ke bawasda kabupaten
7 750.000 5.250.000 2.400.000 - 7.650.000 7 750.000 5.250.000 2.400.000 - 7.650.000 -
merauke -- tanah merah ke merauke
3 - 9 September --- Biaya perjalanan dinas pemeriksaan rutin pada badan kesatuan
7 300.000 2.100.000 100.000 - 2.200.000 0 300.000 - - - - 2.200.000
bangsa
4 MM
7 700.000 4.900.000 1.800.000 - 6.700.000 6 700.000 4.200.000 1.800.000 - 6.000.000 700.000
9 - 15 November --- Biaya perjalanan dinas pemeriksaan rutin pada distrik ambatkui
13 - 19 November --- Biaya perjalanan dinas konsultasi dan koordinasi ke bawasda
7 950.000 6.650.000 2.200.000 - 8.850.000 4 950.000 3.800.000 2.200.000 - 6.000.000 2.850.000
kabupaten merauke -- tanah merah ke merauke

10 - 16 Des --- Biaya perjalanan Dinas pemeriksaan rutin pada dinas pertambangan 7 250.000 1.750.000 100.000 - 1.850.000 6 250.000 1.500.000 100.000 - 1.600.000 250.000
5 LK
16 - 22 Des --- Biaya perjalanan dinas konsultasi ke inspektorat provinsi (ato ke BPK)
7 800.000 5.600.000 4.400.000 - 10.000.000 7 800.000 5.600.000 4.400.000 - 10.000.000 -
-- tanah merah ke jayapura
3 - 9 September --- Biaya perjalanan dinas konsultasi TL BPK ke bawasda kabupaten
7 650.000 4.550.000 2.400.000 - 6.950.000 7 650.000 4.550.000 2.400.000 - 6.950.000 -
merauke -- tanah merah ke merauke
6 WSAR
3 - 9 September --- Biaya perjalanan dinas pemeriksaan rutin pada badan kesatuan
7 250.000 1.750.000 100.000 - 1.850.000 0 250.000 - - - - 1.850.000
bangsa
5 -11 September --- Biaya perjalanan dinas pemeriksaan rutin pada distrik kombut 7 500.000 3.500.000 1.400.000 4.900.000 7 500.000 3.500.000 1.400.000 - 4.900.000 -
11 - 17 September --- Biaya perjalanan dinas kegiatan TLHP BPK 7 250.000 1.750.000 100.000 1.850.000 0 250.000 - 100.000 - 100.000 1.750.000
7 MK
12 - 18 September --- Biaya perjalanan dinas pemeriksaan proyek pada distrik
7 500.000 3.500.000 - 3.500.000 7 500.000 3.500.000 - - 3.500.000 -
kombut
5 - 11 September --- Biaya perjalanan dinas kegiatan TLHP BPK di lingkungan
7 250.000 1.750.000 100.000 - 1.850.000 7 250.000 1.750.000 100.000 - 1.850.000 -
pemerintah Kabupaten Boven Digoel
8 MAR 11 - 17 September --- Biaya perjalanan dinas koordinasi dan konsultasi lakip dan
tindak lanjut kerugian daerah ke bawasda kabupaten merauke -- tanah merah ke 7 650.000 4.550.000 2.400.000 - 6.950.000 6 650.000 3.900.000 2.400.000 - 6.300.000 650.000
merauke
5 -14 September --- Biaya perjalanan dinas koordinasi dan konsultasi pp no.13 di
10 900.000 9.000.000 11.000.000 20.000.000 10 900.000 9.000.000 11.000.000 - 20.000.000 -
9 TR jakarta
11 - 17 September --- Biaya perjalanan dinas kegiatan TLHP BPK 7 300.000 2.100.000 100.000 2.200.000 3 300.000 900.000 100.000 - 1.000.000 1.200.000
28 Agustus - 2 September --- Biaya perjalanan dinas pemeriksaan rutin pada dinas
7 300.000 2.100.000 100.000 - 2.200.000 2 300.000 600.000 100.000 - 700.000 1.500.000
PU
25 - 31 Agustus --- Biaya perjalanan dinas kegiatan TLHP BPK pada SKPD di
7 300.000 2.100.000 100.000 2.200.000 7 300.000 2.100.000 100.000 - 2.200.000 -
10 Lms lingkungan Kabupaten Boven Digoel
04 - 10 November --- Biaya perjalanan dinas pemeriksaan rutin pada sekwan 7 300.000 2.100.000 100.000 - 2.200.000 5 300.000 1.500.000 100.000 - 1.600.000 600.000
7 700.000 4.900.000 1.800.000 6.700.000 7 700.000 4.900.000 1.800.000 - 6.700.000 -
9 -15 November --- Biaya perjalanan dinas Pemeriksaan rutin pada distrik ambatkui
28 Agustus - 2 September --- Biaya perjalanan dinas pemeriksaan rutin pada dinas
7 300.000 2.100.000 100.000 - 2.200.000 2 300.000 600.000 100.000 - 700.000 1.500.000
PU
11 MP
25 - 31 Agustus --- Biaya perjalanan dinas kegiatan TLHP BPK pada SKPD di
7 300.000 2.100.000 100.000 2.200.000 7 300.000 2.100.000 100.000 - 2.200.000 -
lingkungan Kabupaten Boven Digoel
5 -14 September --- Biaya perjalanan dinas penataan aset pada kantor perwakilan di
10 900.000 9.000.000 11.000.000 - 20.000.000 10 900.000 9.000.000 11.000.000 - 20.000.000 -
jakarta
11 - 17 September --- Biaya perjalanan dinas kegiatan TLHP BPK 7 300.000 2.100.000 100.000 - 2.200.000 3 300.000 900.000 100.000 - 1.000.000 1.200.000
12 MR
10 950.000 9.500.000 11.000.000 - 20.500.000 10 950.000 9.500.000 11.000.000 - 20.500.000 -
18 - 27 November --- Biaya perjalanan dinas diklat pengelolaan keuangan di jakarta

7 300.000 2.100.000 100.000 - 2.200.000 3 300.000 900.000 100.000 - 1.000.000 1.200.000


24 -30 November --- Biaya perjalanan dinas pemeriksaan rutin pada dinas pertanian
22 - 29 Jan --- Biaya perjalanan dinas verifikasi dan pengecekan sisa kas pada dinas
7 300.000 2.100.000 100.000 2.200.000 7 300.000 2.100.000 100.000 - 2.200.000 -
tenaga kerja dan pemukiman, dinas sosial dan dinas perhubungan
22 - 29 Jan --- Biaya perjalanan dinas verifikasi dan pengecekan sisa kas pada
7 300.000 2.100.000 100.000 2.200.000 0 300.000 - 100.000 ` 100.000 2.100.000
Bappeda, Pemerintahan kampung dan bagian tata pemerintahan
28 Agustus - 2 September --- Biaya perjalanan dinas pemeriksaan rutin pada dinas
7 300.000 2.100.000 100.000 - 2.200.000 2 300.000 600.000 100.000 - 700.000 1.500.000
PU
13 ZW
25 - 31 Agustus --- Biaya perjalanan dinas kegiatan TLHP BPK pada SKPD di
7 300.000 2.100.000 100.000 2.200.000 7 300.000 2.100.000 100.000 - 2.200.000 -
lingkungan Kabupaten Boven Digoel

7 700.000 4.900.000 1.800.000 - 6.700.000 1 700.000 700.000 1.800.000 - 2.500.000 4.200.000


9 - 15 November --- Biaya perjalanan dinas pemeriksaan rutin pada distrik ambatkui

10 950.000 9.500.000 11.000.000 20.500.000 10 950.000 9.500.000 11.000.000 - 20.500.000 -


11 - 20 November --- Biaya perjalanan dinas diklat penulisan hasil audit yang efektif
22 - 29 Jan --- Biaya perjalanan dinas verifikasi dan pengecekan sisa kas pada dinas
7 300.000 2.100.000 100.000 2.200.000 7 300.000 2.100.000 100.000 - 2.200.000 -
tenaga kerja dan pemukiman, dinas sosial dan dinas perhubungan
14 NB
22 - 29 Jan --- Biaya perjalanan dinas verifikasi dan pengecekan sisa kas pada
7 300.000 2.100.000 100.000 2.200.000 0 300.000 - 100.000 ` 100.000 2.100.000
Bappeda, Pemerintahan kampung dan bagian tata pemerintahan
TOTAL 57.300.000
Lampiran 13

Bukti Surat Pertanggungjawaban yang Belum Diverifikasi

No No Penyampaian SPJ Jumlah


1 001/SPJ-GU-SAH/1.20.3.1/2009 666.388.000
2 002/SPJ-TU-SAH/1.20.3.1/2009 4.500.000.000
3 003/SPJ-SAH/1.20.3.1/2009 2.900.000.000
4 004/SPJ-SAH/1.20.3.1/2009 403.200.000
5 005/SPJ-GU-SAH/1.20.3.1/2009 650.407.720
6 006/SPJ-GU-SAH/1.20.3.1/2009 1.267.845.205,500
7 007/SPJ-TU-NIHIL SAH/1.20.3.1/2009 2.100.000.000
8 010/SPJ-TU-NIHIL SAH/1.20.3.1/2009 500.000.000
9 011/SPJ-TU-NIHIL SAH/1.20.3.1/2009 500.000.000
10 012/SPJ-GU-SAH SAH/1.20.3.1/2009 490.000.000
11 008/SPJ-GU-SAH/1.20.3.1/2009 123.670.000
12 009/SPJ-GU-SAH/1.20.3.1/2009 1.447.245.100
13 013/SPJ-TU-NIHIL/1.20.3.1/2009 98.700.000
14 014/SPJ-GU-SAH/1.20.3.1/2009 1.485.690.000
15 015/SPJ-GU-SAH/1.20.3.1/2009 1.499.655.000
16 017/SPJ-GU-SAH/1.20.3.1/2009 137.725.000
17 027/SPJ-GU-NIHIL/1.20.3.1/2009 51.475.000
18 028/SPJ-GU-NIHIL/1.20.3.1/2009 383.899.025
19 030/SPJ-TU-NIHIL SAH/1.20.3.1/2009 1.000.000.000
20 031/SPJ-TU-NIHIL SAH/1.20.3.1/2009 12.000.000.000
21 032/SPJ-TU-NIHIL SAH/1.20.3.1/2009 500.000.000
22 033/SPJ-TU-NIHIL SAH/1.20.3.1/2009 3.500.000.000
23 034/SPJ-TU-NIHIL/1.20.3.1/2009 1.305.700.000
24 035/SPJ-TU-NIHIL/1.20.3.1/2009 880.000.000
25 037/SPJ-GU-NIHIL SAH/1.20.3.1/2009 145.950.000
JUMLAH 38.537.550.050
Daftar Realisasi Belanja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Tidak Didukung Bukti Yang Lengkap

No No. SPJ No.rekening Uraian Nama Nilai Kekurangan


I. Belanja Kontribusi Kegiatan
1 020/spj-nihil/1.20.8.2/2009 1.20.17.10.5.2.2.03.14 Belanja kontribusi Kegiatan -- 60.000.000 tidak ada bukti
Sub Total 60.000.000
II. Belanja Makanan dan Minuman
1 025/spj-gu/1.20.8.2/2009 1.20.01.17.5.2.2.11.03 Belanja makan dan minum tamu -- 28.000.000 tidak ada bukti
2 016/spj-nihil/1.20.8.2/2009 1.20.17.12.5.2.1.11.02 Belanja Makan Minum dan Rapat -- 10.000.000 tidak ada bukti
Sub Total 38.000.000
III. Belanja Penggandaan
1 029/spj-nihil/1.20.8.2/2009 1.20.01.11.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan -- 17.028.100 tidak ada bukti
Sub Total 17.028.100
IV. Belanja Barang Habis Pakai
2 025/spj-gu/1.20.8.2/2009 1.20.01.01.5.2.2.01.04 Belanja perangko,materai dan benda pos -- 2.400.000 tidak ada bukti
3 020/spj-nihil/1.20.8.2/2009 1.20.17.10.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor -- 1.717.000 tidak ada bukti
Sub Total 4.117.000
IV. Belanja Perjalanan Dinas
1 021/spj-gu/1.20.8.2/2009 1.20.17.16.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah FY 3.500.000 kuitansi beda dengan SPJ
2 002/spj-tu/1.20.8.2/2009 1.20.17.24.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah DS 11.900.000 SPPD dan tiket belum ada
3 002/spj-tu/1.20.8.2/2009 1.20.17.24.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah MI 11.200.000 SPPD dan tiket belum ada
4 029/spj-nihil/1.20.8.2/2009 1.20.17.16.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah MRR 10.000.000 SPPD dan tiket belum ada
5 029/spj-nihil/1.20.8.2/2009 1.20.17.16.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah -- 3.500.000 SPPD dan tiket belum ada
6 027/spj-nihil/1.20.8.2/2009 1.20.17.16.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah Ssn 10.000.000 SPPD dan tiket belum ada
7 029/spj-nihil/1.20.8.2/2009 1.20.17.16.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah -- 3.450.000 tidak ada bukti
8 004/spj-gu/1.20.8.2/2009 1.20.17.16.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah AB 7.750.000 Tidak ada SPPD
9 004/spj-gu/1.20.8.2/2009 1.20.05.01.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah PM 8.330.000 SPPD dan tiket belum ada
10 004/spj-gu/1.20.8.2/2009 1.20.17.16.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah NT 7.750.000 SPPD dan tiket belum ada
11 023/spj-gu/1.20.8.2/2009 1.20.01.18.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah PM 26.000.000 SPPD dan tiket belum ada
12 008/spj-gu/1.20.8.2/2009 1.20.17.16.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah AW 7.750.000 SPPD dan tiket belum ada
13 008/spj-gu/1.20.8.2/2009 1.20.17.24.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah MI 10.500.000 SPPD dan tiket belum ada
14 008/spj-gu/1.20.8.2/2009 1.20.17.24.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah FY 10.500.000 SPPD dan tiket belum ada
15 011/spj-../1.20.8.2/2009 1.20.17.12.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah YW 11.900.000 SPPD dan tiket belum ada
16 019/spj-gu/1.20.8.2/2009 1.20.01.18.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah NR 11.200.000 SPPD dan tiket belum ada
17 021/spj-gu/1.20.8.2/2009 1.20.17.06.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah PM 11.900.000 SPPD dan tiket belum ada
18 021/spj-gu/1.20.8.2/2009 1.20.17.06.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah FK 24.000.000 SPPD dan tiket belum ada
19 025/spj-gu/1.20.8.2/2009 1.20.01.18.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah YY 22.700.000 SPPD dan tiket belum ada
20 028/spj-nihil/1.20.8.2/2009 1.20.17.24.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah -- 14.800.000 tidak ada bukti
Sub Total 228.630.000
Total 347.775.100
Daftar Penerima Bantuan Sosial yang Tidak Dapat Dikonfirmasi

NO NAMA JUMLAH KETERANGAN

1 Yln 150.000.000 Bantuan pelayanan dan rehab rumah an. Yln


2 PFM 450.000.000 Bantuan untuk pembayaran rumah ibadah di Ujung Kia an. PFM

Bantuan untuk pembanganun rumah ibadah di Watemu an. PFM

Bantuan untuk pembanguanan runah ibadah di Meto an. PFM


3 AO 150.000.000 Bantuan untuk KSU Rukun Makmur Asiki an. AO
4 AM 250.000.000 Bantuan biaya berobat di Jakarta an. AM
5 BT 450.000.000 Bantuan biaya pengangkutan jenazah dan pemakaman Kepala
Distrik Bomakia yang meninggal di RS Cikini Jakarta BT,S.STP

Bantuan biaya pengobatan kpd. Drs. BK an. BT, S.STP


6 JTS 275.000.000 Diterima SP2D No. 0835/SP2D-LS/1.20.3.1/2009 (Bansos
kepada masyarakat) kepada JTS (Ketua Umum Panitia)
7 ES 150.000.000 Bantuan pembangunan rumah tinggal an. ES
8 HY 350.000.000 Bantuan pengobatan stroke ringan di Jakarta an. HY
9 JG 200.000.000 Bantuan pembanguan rumah ibadah an. JG
10 JB 200.000.000 Bantuan sosial kepada masyarakat an. JB
11 MPray 250.000.000 Bantuan pembanguan rumah ibadah (Hindu) an. MPray
12 MM 150.000.000 Bantuan modal usaha perkayuan an. MM
13 OM 150.000.000 Bantuan biaya pengobatan di Jakarta an. OM
14 PM 200.000.000 Bantuan sosial kepada masyarakat an. PM
15 PM, Dr.Yk 199.300.000 Bantuan biaya pengobatan kpd. PM an. Dr. Yk
16 MPras 150.000.000 Bantuan untuk rumah ibadah agama Hindu an. MPras
17 TT 250.000.000 Bantuan biaya pengobatan an. TT
18 TS 150.000.000 Bantuan pembuatan rumah tinggal an. Sbs
19 YA 150.000.000 Bantuan perbaikan rumah dan perabot an. YA
20 YTS 150.000.000 Bantuan biaya pelaksanaan kegiatan an. YTS
Total 4.424.300.000

Anda mungkin juga menyukai