REPUBLIK INDONESIA
DI
MEMPAWAH
Nomor : 08/HP/XIX.PNK/05/2009
Tanggal : 20 Mei 2009
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
OPINI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ..............................................................................................................
1
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK
1. Neraca .....................................................................................................................................................................
3
2. Laporan Realisasi Anggaran ..................................................................................................................................
5
3. Laporan Arus Kas ..................................................................................................................................................
7
4. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) .............................................................................................................
9
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN
1. Dasar Hukum Pemeriksaan ...................................................................................................................................
37
2. Tujuan Pemeriksaan ...............................................................................................................................................
37
3. Lingkup Pemeriksaan ..…………………………………………………………...… 37
4. Cakupan Pemeriksaan ...........................................................................................................................................
37
5. Standar Pemeriksaan ..............................................................................................................................................
38
6. Batasan dan Kendala Pemeriksaan .........................................................................................................................
38
ii
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
3. Belanja barang dan jasa minimal sebesar Rp7.824.986.900,00 dalam Laporan Realisasi
Anggaran realisasinya untuk kegiatan yang lebih tepat dicatat sebagai pembiayaan minimal
sebesar Rp2.854.954.000,00 dan belanja modal minimal sebesar Rp4.970.032.900,00 serta belanja
modal
3
minimal sebesar Rp4.000.000.000,00 dalam Laporan Realisasi Anggaran realisasinya untuk
kegiatan yang lebih tepat dicatat sebagai belanja hibah.
4. Persediaan di Neraca sebesar Rp2.859.420.163,00 belum diadministrasikan sesuai dengan
pedoman akuntansi dan belum berdasarkan inventarisasi fisik serta kurang disajikan minimal
sebesar Rp541 .115.980,36.
5. Penghapusan piutang pajak sebesar Rp79.137.600,00 dan penetapan pajak tidak sesuai
ketentuan sehingga jumlah piutang pajak yang disajikan dalam neraca sebesar Rp290.554.575,00
tidak andal.
7. Penatausahaan aset tetap senilai Rp864.975.743.432,04 tidak tertib dan penyajian akun aset
tetap di neraca tidak dapat diyakini keandalannya karena tidak didukung dengan daftar aset tetap
yang menunjukkan secara memadai jenis aktiva tetap, lokasi, tahun perolehan, biaya perolehan,
dan kondisi per item aset secara andal.
Menurut pendapat BPK-RI, kecuali untuk dampak atas hal-hal yang diungkapkan pada paragraf
sebelumnya, laporan keuangan yang disebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Pontianak per 31 Desember 2008, Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Laporan hasil pemeriksaan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan sistem
pengendalian intern kami sajikan dalam bagian tersendiri yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan ini.
P er waki l an BP K -RI
di P onti an ak
4
1. Neraca
JUMLAH KENAIKAN /
URAIAN CALK (PENURUNAN)
TAHUN 2008 TAHUN 2007 JUMLAH %
ASET
ASET LANCAR 3.1 34.713.967.796,63 77.584.279.939,23 (44.099.430.959,61) (56,84)
5
Aset Tetap Lainnya 3.3.5 15.752.602.479,00 9.483.364.164,00 6.269.238.315,00 66,11
Buku Perpustakaan 14.557.473.346,00 9.096.924.606,00 5.460.548.740,00 60,03
Barang Bercorak
Kesenian/Kebudayaan 1.162.651.558,00 370.645.558,00 792.006.000,00 213,68
Hewan Ternak/Tanaman 32.477.575,00 15.794.000,00 16.683.575,00 105,63
6
2. Lap or an R eali sasi A nggar an
PENDAPATAN 4.1
PENDAPATAN ASLI DAERAH 4.1.1 33.012.676.116,40 20.333.366.814,69 61,59 18.849.302.708,04
Pendapatan Pajak Daerah 4.1.1.1 8.594.865.375,00 7.328.083.945,00 85,26 5.209.297.031,50
Pendapatan Retribusi Daerah 4.1.1.2 7.965.466.500,00 5.174.909.365,50 64,97 7.750.504.534,42
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan 4.1.1.3
Daerah yang Dipisahkan 1.137.744.241,40 1.168.503.375,15 102,70 1.036.593.746,58
Lain - lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 4.1.1.4 15.314.600.000,00 6.661.870.129,04 43,50 4.852.907.395,54
BELANJA 4.2
1
Belanja Tidak Terduga 4.2.3 1.000.000.000,00 997.604.900,00 99,76 1.113.487.950,00
TRANSFER 4.3
TRANSFER BAGI HASIL KE DESA 4.3.1 35.389.138.161,00 29.398.968.612,00 83,07 25.710.356.611,00
Bagi Hasil Pajak 4.3.1.1 24.093.038.161,00 18.695.968.612,00 77,60 21.793.606.611,00
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 4.3.1.2 11.296.100.000,00 10.703.000.000,00 94,75 3.916.750.000,00
PEMBIAYAAN 4.4
2
3. Laporan Arus Kas
3
Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan
Arus Masuk Kas
Pencairan Dana Cadangan 3.000.000.000,00 -
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah 212.095.362,99 315.000.000,00
Penerimaan Piutang Daerah dari Pendapatan Pajak 5.209.968.695,00 9.723.584.627,45
Daerah
Jumlah Arus Masuk Kas 8.422.064.057,99 10.038.584.627,45
4
4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
1. Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten
a. Pembentukan
Berdasarkan Staatblad Tahun 1926 No. 59 jo. Staatblad Tahun 1948 No. 186 disebutkan
bahwa Kalimantan Barat terdiri dari 12 swapraja dan 3 neo swapraja. Diantara 12 swapraja
tersebut terdapat Swapraja Mempawah. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Republik Indonesia No. PEM20/6/10 tanggal 8 September 1951 disebutkan tentang
pembagian administrasi, dimana bagian dari wilayah Provinsi Administratif Kalimantan Barat
terdiri dari 6 Kabupaten Administratif dan 1 Kota Administratif. Diantara 6 kabupaten
administratif tersebut terdapat Kabupaten Pontianak yang beribukota di Pontianak. Pada
perkembangan selanjutnya, terbit Surat Keputusan Menteri Pemerintahan Umum dan
Otonomi Daerah No. 51/1/9-11 tanggal 5 Februari 1963 tentang peninjauan kembali ibukota
Kabupaten Pontianak untuk dipindahkan ke Mempawah.
Memasuki era reformasi dengan diiringi berbagai tuntutan masyarakat, terbitlah UU No.
55 Tahun 2000 tanggal 4 Oktober 2000 tentang Pembentukan Kabupaten Landak. Tindak
lanjut dari pembentukan tersebut adalah pemekaran Kabupaten Pontianak menjadi Kabupaten
Pontianak yang beribukota di Mempawah dan Kabupaten Landak yang beribukota di
Ngabang.
Secara geografis, Kabupaten Pontianak terletak pada koordinat 108,24’ Bujur Timur;
0,44’ Lintang Selatan dan 1,01 Lintang Utara. Pada sekitar 80% wilayahnya, yang mencakup
8.262,10 km² atau sekitar 5,63% luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat, tingkat
kemiringannya adalah 0-8%. Hal ini mengakibatkan banyak terjadi rawa- rawa, sehingga
keadaan tanah dan wilayahnya sangat dipengaruhi oleh peralihan musim.
b. Pemerintahan
Wilayah Kabupaten Pontianak terbagi atas 9 kecamatan, dan berbatasan sebagai berikut:
1) Sebelah selatan berbatasan dengan Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya
2) Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang
3) Sebelah barat berbatasan dengan Laut Natuna
4) Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Landak dan Kabupaten Sanggau
c. Organisasi
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.41-371/2004 tentang
pengesahan pemberhentian dan pengesahan pengangkatan Bupati Pontianak Provinsi
Kalimantan Barat tanggal 6 april 2004, dilakukan pengangkatan Bupati dan Wakil Bupati
dengan masa kerja tahun 2004 sampai 2009.
5
Ketua DPRD Kabupaten Pontianak : Rahmad Satria, SH, MH,
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pontianak MSc. :1. Ahmadi Usman, S.Ag
2. Sujiwo, SE
Sekretaris Daerah : Drs. H. Sunarto
Sekretaris DPRD : Anwar, SIP
Kepala DPPKAD : Drs. Zulkifli Salim, M.Si
6
Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pontianak berdasarkan Peraturan Daerah
No. 01 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
Pontianak adalah sebagai berikut:
7
a) Dinas Pendidikan;
b) Dinas Kesehatan;
c) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
d) Dinas Perhubungan;
e) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;
f) Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga;
g) Dinas Pekerjaan Umum;
h) Dinas Perindustrian, Pertambangan dan Energi;
i) Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;
j) Dinas Pertanian dan Peternakan;
k) Dinas Perikanan dan Kelautan;
l) Dinas Perkebunan dan Kehutanan;
m) Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
4) Lembaga Teknis Daerah terdiri dari:
a) Inspektorat Kabupaten;
b) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
c) Badan Kepegawaian Daerah;
d) Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
e) Badan Ketahanan Pangan dan Penanaman Modal;
8
f) Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintah Desa;
g) Badan Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana;
h) Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah;
i) Kantor Pelayanan Terpadu;
j) Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat;
k) Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Rubini Mempawah;
5) Satuan Polisi Pamong Praja;
6) Kecamatan;
7) Kelurahan.
d. Pengelolaan Keuangan Daerah
5) Struktur APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari Pendapatan Daerah,
Belanja Daerah dan Pembiayaan. Pendapatan Daerah dirinci menurut kelompok
pendapatan dan jenis pendapatan; Belanja Daerah dirinci menurut organisasi, fungsi dan
jenis belanja serta Pembiayaan dirinci menurut sumber pembiayaan.
6) Setiap tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban APBD tidak dapat
dilakukan sebelum ditetapkan Peraturan Daerah tentang APBD, dan semua pengeluaran
atas beban APBD diterbitkan dengan Surat Keputusan Otorisasi.
9
8) Setiap pembebanan APBD harus didukung dengan alat bukti sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dan pejabat yang diberi wewenang menandatangani
atau mengesahkan alat bukti yang menjadi dasar pengeluaran bertanggungjawab atas
kebenaran dan akibat dari penggunaan alat bukti tersebut.
10) Prosedur dan tata cara serta kelengkapan administrasi pelaksanaan anggaran
diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.
11) Bupati adalah pemegang kekuasaan umum pengelolaan barang daerah yang
dibantu oleh Sekretaris Daerah, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Kekayaan
Daerah, Kepala Unit Kerja serta Pemegang Barang.
12) Pengelolaan barang daerah lebih lanjut diatur dengan Keputusan Bupati
13) Setiap akhir tahun anggaran Bupati wajib membuat perhitungan APBD yang memuat
perbandingan antara realisasi pelaksanaan APBD dibandingkan dengan APBD, dimana
harus menghitung selisih antara realisasi penerimaan dengan anggaran penerimaan serta
realisasi pengeluaran dengan anggaran pengeluaran beserta penjelasannya.
2. Kebijakan Akuntansi
Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Bupati Pontianak nomor 30 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Akuntansi Keuangan Pemerintah Kabupaten Pontianak Tahun Anggaran 2007, maka
akuntansi keuangan Pemerintah Kabupaten Pontianak diselenggarakan dengan mengacu pada
kebijakan akuntansi sebagai berikut:
a) Akuntabilitas
10
b) Manajemen
Membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan suatu pemerintah daerah dalam periode pelaporan sehingga memudahkan
fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan
ekuitas dana pemerintah daerah untuk kepentingan masyarakat.
c) Transparansi
Memberikan informasi keuangan terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan
pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui sacara terbuka
dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah daerah dalam pengelolaan
sumbar daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan
perundang-undangan.
11
b. Entitas Pelaporan
1) Tujuan entitas pelaporan keuangan adalah untuk menunjukkan entitas akuntansi
pada pusat-pusat pertanggungjawaban keuangan daerah.
2) Entitas pelaporan keuangan mengacu pada konsep bahwa setiap pusat
pertanggungjawaban harus bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
c. Asumsi Dasar
Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan pemerintah daerah adalah anggapan yang
diterima sebagi suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar kebijakan akuntansi dapat
diterapkan, yang terdiri dari:
d. Karakteristik Kualitatif
Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu
diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat
karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan
keuangan pemerintah daerah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:
1) Relevan
Laporan keuangan pemerintah daerah dikatakan relevan apabila informasi yang
termuat didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna laporan dengan
membantunya mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan dan
menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi pengguna laporan di masa lalu. Dengan
demikian, informasi laporan keuangan yang relevan adalah yang dapat dihubungkan
dengan maksud penggunanya. Informasi yang relevan harus:
a) Memiliki manfaat umpan balik (feedback value), artinya bahwa laporan keuangan
pemerintah daerah harus memuat informasi yang memungkinkan pengguna laporan
untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasinya di masa lalu
12
b) Memiliki manfaat prediktif (predictive value), artinya bahwa laporan
keuangan harus memuat informasi yang dapat membantu pengguna laporan untuk
memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa
kini.
2) Andal
Informasi dalam laporan keuangan pemerintah daerah harus bebas dari pengertian
yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap kenyataan secara jujur,
serta dapat diverifikasi. Informasi akuntansi yang relevan, tetapi jika hakikat atau
penyajiannya tidak dapat diandalkan maka pengguna informasi tersebut sacara potensial
dapat menyesatkan. Informasi yang andal harus memenuhi karakteristik:
3) Dapat dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan pemerintah daerah akan lebih
berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau
laporan keuangan pemerintah daerah lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan
secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila
pemerintah daerah menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.
Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila pemerintah daerah yang
diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila pemerintah daerah
akan menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik dari pada kebijakan akuntansi
yang sekarang diterapkan, perubahan kebijakan akuntansi harus diungkapkan pada periode
terjadinya perubahan tersebut.
13
4) Dapat dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus dapat dipahami oleh
pengguna laporan dan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan batas
pemahaman para pengguna laporan. Untuk itu, pengguna laporan diasumsikan memiliki
kemampuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi pemerintah daerah, serta
adanya kemauan pengguna laporan untuk mempelajari informasi yang dimaksud.
4) Pendapatan
a) Pendapatan diklasifikasikan menurut sumber dan pusat pertanggungjawaban.
b) Pendapatan diakui pada saat diterima pada Kas Daerah.
c) Pencatatan pendapatan harus dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu
mencatat penerimaan bruto.
d) Pengembalian/koreksi atas penerimaan pendapatan (pengembalian pendapatan)
yang terjadi pada periode berjalan dicatat sebagai pengurang pendapatan. Apabila
pengembalian terjadi pada periode akuntansi berikutnya dicatat sebagai
pengurangan Ekuitas Dana Umum.
5) Belanja
a) Belanja diklasifikasikan menurut penggunaan dan pusat pertanggungjawaban.
b) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Kas Daerah.
c) Belanja Modal diakui dalam periode berjalan pada saat aktiva yang dibeli telah
diterima dan hak kepemilikkannya telah berpindah.
d) Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi
pada periode berjalan dicatat sebagai pengurangan belanja. Apabila diterima pada
periode berikutnya dicatat dalam Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.
6) Pembiayaan
a) Pembiayaan diklasifikasikan menurut penggunaan dan pusat pertanggungjawaban.
b) Pengakuan pembiayaan dalam periode berjalan pada saat kas diterima untuk
sumber pembiayaan yang berupa penerimaan daerah dan atau pada saat kas
dikeluarkan untuk sumber pembiayaan yang berupa pengeluaran daerah.
14
f. L apor an Ar us K as
Tujuan Laporan Arus Kas adalah menyajikan informasi mengenai kemampuan dalam
memperoleh kas dan menilai penggunaan kas untuk memenuhi kebutuhan daerah dalam satu
periode akuntansi.
Laporan Arus Kas menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir Kas
Daerah dalam satu periode akuntansi.
Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang
berkaitan dengan aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan.
Laporan Arus Kas disajikan dengan metode langsung.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
1) Arus Kas dari Aktivitas Operasi adalah penerimaan dan pengeluaran kas yang
ditujukan untuk kegiatan operasional dalam satu periode akuntansi
2) Arus kas masuk terdiri dari penerimaan PAD, Dana Perimbangan dan Lain-lain
Pendapatan yang Sah.
3) Arus kas keluar terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang, Bunga, Subsidi,
Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Tak Terduga, Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Retribusi dan
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya.
2) Arus kas masuk terdiri dari Penjualan Investasi Jangka Panjang dan Penjualan
Aset Tetap.
3) Arus kas keluar terdiri dari Belanja Modal dan Penyertaan
Modal. Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan
3) Arus kas keluar terdiri dari Pembayaran Pokok Pinjaman dan Obligasi, Transfer
ke Dana Cadangan, Penyertaan Modal dan Pembayaran Hutang Pajak Tahun Lalu.
g.
Ne r ac a
Tujuan neraca adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan daerah pada saat
tertentu, biasanya pada akhir tahun anggaran. Posisi keuangan daerah adalah keadaan aset,
kewajiban dan ekuitas dana yang dimiliki Pemerintah Daerah pada akhir periode akuntansi.
1) Aset
a) Aset Lancar
(1) Kas dan Bank diakui pada saat diterima atau dikeluarkan berdasarkan nilai
nominal.
15
(2) Piutang diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah kas
atau bank yang akan diterima dan jumlah pembiayaan yang telah diakui dalam
periode berjalan.
b) Aset Tetap
(1) Tanah dicatat pada saat diterima dan hak kepemilikan berpindah sesuai
dengan bukti kepemilikan yang sah atau dikuasai oleh pemerintah. Penilaian
harga tanah berdasarkan data administrasi pada setiap unit kerja dan Nilai Jual
Objek Pajak (NJOP) serta disesuaikan dengan Tabel Indeks berdasarkan SK
Menkeu No. 442 KMK.04/1994 tanggal 19 Agustus 1994 tentang Faktor
Penyesuaian untuk Perhitungan Penghasilan dari Penjualan atau Pengalihan
Harta.
(2) Jalan dan Jembatan dicatat berdasarkan catatan administrasi pada dinas
pengelola sesuai tahun perolehannya. Penilaian harga jalan berdasarkan harga
standar pembuatan per kilometer konstruksinya sedangkan jembatan
berdasarkan harga standar pembuatan per buah konstruksinya.
(3) Instalasi dan Jaringan dicatat berdasarkan nilai standar dalam catatan
administrasinya
(5) Mesin dan Peralatan dicatat berdasarkan data administrasi pada setiap
unit kerja. Pengadaan kendaraan sampai dengan tahun 2005 ditambah
berdasarkan perhitungan dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) sesuai SK Mendagri No.
15 Tahun 2003, sedangkan pengadaan lainnya disesuaikan dengan Pedoman
Harga Satuan Barang dan Jasa Kebutuhan Pemerintah Kabupaten Pontianak.
16
c) Aset Lainnya
(1) Aset Lainnya adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan dalam
Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang dan Aset Tetap, yang meliputi piutang
angsuran dari penjualan aset pemerintah
(2) Aset Lainnya yang diperoleh melalui pembelian dinilai sesuai harga
perolehan.
2) Kewajiban
2) Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat
kewajiban timbul berdasarkan nilai nominal sesuai perjanjian.
3) Ekuitas Dana
Ekuitas Dana diakui pada akhir periode akuntansi, yang terdiri dari Ekuitas Dana
Lancar, Ekuitas Dana Investasi dan Ekuitas Dana Cadangan.
17
3. Penjelasan Neraca
Per 31-12-2008 Per 31-12-2007
(Rp) (Rp)
18
Catatan :
Sisa Kas yang ada pada Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2007 sebesar Rp. 197.259.609,40
merupakan pendapatan yang ditangguhkan dan telah disetor sebagai pendapatan Tahun 2008.
Sedangkan kas sebesar Rp.62.468.963,00 adalah klaim Puskesmas (Dana Askes Tahun 2007) dan
telah dibayarkan pada tahun 2008.
Sisa kas pada Bendahara Penerima per 31Desember 2008 di RSUD dr.Rubini terdiri dari kas pada
rekening jamkesmas sebesar Rp1.499.955.929,04 dan kas pada rekening pribadi sebesar
Rp1.432.710.919,00.
19
3.1.1.3 Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00 191.439.140,00
Jumlah tersebut merupakan sisa uang yang harus
dipertanggungjawabkan yang sampai dengan 31
Desember 2008 dan 2007 belum disetorkan ke
Kas Daerah dengan rincian sbb:
- Sekretariat Daerah 0,00 25.000,00
0,00 3.917.794,00
- Badan Kepegawaian Daerah
20
Per 31-12-2008 Per 31-12-2007
(Rp) (Rp)
- Dinas Kesehatan 0,00 149.631.818,00
- Kecamatan Teluk Pakedai 0,00 18.886.750,00
- Dinas LH, Energi dan SDM 0,00 277.778,00
- Dinas Pendidikan 0,00 18.700.000,00
Jumlah Kas di di Bend. Pengeluaran 0,00 191.439.140,00
Catatan :
Untuk saldo kas Per 31 Desember 2007 pada Bendahara Pengeluaran Kec. Teluk Pakedai
seharusnya sebesar Rp. 6.236.750,00, terdapat selisih lebih sebesar Rp12.650.000,00, selisih tsb
merupakan kas pada bendahara pengeluaran Dinas Kesehatan sehingga jumlahnya menjadi
Rp162.281.818,00,-. Keseluruhan kas tersebut sudah disetor pada Kasda pada tahun 2008.
290.554.575,30 174.891.312,30
3.1.2.1 Piutang Pajak
Jumlah tersebut merupakan saldo piutang pajak
per 31 Desember 2008 dan 2007 dengan perincian
sebagai berikut:
- Piutang Pajak Bahan Gal. Gol C
- Piutang Pajak Reklame 84.841.184,30 50.173.921,30
- Piutang Pajak Hotel 165.920.035,00 84.990.035,00
- Piutang Pajak Restoran 115.000,00 115.000,00
- Piutang Pajak Hiburan 33.431.976,00 33.013.976,00
Jumlah Piutang Pajak Daerah 6.246.380,00 6.598.380,00
290.554.575,30 174.891.312,30
Catatan:
Piutang pajak yang disajikan tidak akurat. Hal tersebut dikarenakan terdapat penetapan pajak restoran
berdasarkan karcis dan penghapusan piutang pajak yang tidak sesuai dengan ketentuan.
21
3.1.2.2 Piutang Retribusi 63.593.000,00 260.994.500,00
Jumlah tersebut merupakan piutang Askes atas
retribusi pelayanan kesehatan pada RSUD dr
Rubini tahun anggaran 2008 dan 2007
berdasarkan hasil konfirmasi kepada PT Askes
2.859.420.163,00 2.056.822.685,00
22
Per 31-12-2008
Per 31-12-2007
(Rp) (Rp)
Catatan:
- Jumlah Obat-obatan belum mencakup semua Puskesmas karena masih terdapat 15 yang
tidak menyampaikan data persediaan.
- Jumlah persediaan blanko cetakan belum mencakup blanko KTP & KK karena sisa
blanko KTP & KK yang ada dikecamatan tidak dapat diyakini saldo akhirnya.
- Berkaitan dengan pembuatan barau beton taman mempawah tahun anggaran 2006,
terdapat material milik pemerintah daerah kabupaten yang masih ada sampai dengan 31
Desember 2008. Nilai Rp283.743.000,00 diatas berdasarkan laporan penginventarisan material
eks barau beton Dinas Pekerjaan Umum tanggal 22 mei 2007
Catatan:
Investasi non permanen yang disajikan tidak sesuai dengan nilai riil investasi. Hal tersebut
dikarenakan terdapat tunggakan atas tagihan oleh debitur. Di samping itu, investasi non permanen
pada hewan ternak yang digulirkan belum menggambarkan hewan ternak yang mati dan dijual.
23
Per 31-12-2008 Per 31-12-2007
(Rp) (Rp)
Dana yang Direalisasikan:
Berdasarkan Kep. Bupati No.239/2001 475.000.000,00 0,00
Berdasarkan Kep. Bupati No.250/2002 470.000.000,00 0,00
Jumlah realisasi 945.000.000,00 0,00
24
lola per 31 Desember 2008:
- Piutang Pinjaman 1.058.866.400,00 0,00
- Piutang Lainnya 13.128.000,00 0,00
- Kas Ditangan 18.593.103,00 0,00
- Saldo pada BRI A/c 0207-01-013392-50-1 17.034.152,00 0,00
- Saldo pada Bank Kalbar A/c 5025185598 13.615. 18 1,00 0,00
Jumlah Dana 1.121.236.836,00 0,00
3.2.1.5 0,00
Penggaduhan Sapi 4.407.779.000,00
Jumlah tersebut merupakan saldo Dana yang
telah direalisasikan untuk program penggaduhan
sapi yang dilakukan Dinas Pertanian dan
Peternakan Per 31 Desember 2008 dan 2007,
dengan rincian sebagai berikut:
Dana yang Direalisasikan:
Tahun 2006 199.025.000,00
- Tahun 2007 1.353.800.000,00 0,00
- Tahun 2008 2.854.954.000,00 0,00
Jumlah realisasi 4.407.779.000,00 0,00
25
Per 31-12-2008
Per 31-12-2007
(Rp) (Rp)
Catatan:
- Selisih pengakuan investasi sebesar Rp337.987,98 oleh Bank tidak bisa dikonversi
kedalam saham.
- Tambahan nilai investasi dalam saham PT. Bank Kalbar untuk tahun 2008 sesuai Perda
Kab. Pontianak No.15 Tahun 2008
Catatan:
- Tambahan nilai penyertaan modal pada Bank Perkreditan Rakyat untuk tahun 2008,
sesuai Perda Kab. Pontianak No.06 Th 2008.
- BPR belum berjalan sesuai dengan Perda yang ditetapkan. Dana penyertaan
didepositokan dan telah menghasilkan pendapatan atas deposito sebesar Rp27.365.823,00.
Pendapatan atas deposito belum tergambar pada Laporan Keuangan.
26
3.3 ASET TETAP 864.975.743.432,04 672.497.468.726,04
Jumlah tersebut merupakan saldo asset tetap per 31
Desember 2008 dan 2007 yang terdiri dari:
3.3.1 Tanah 51.778.932.339,00 44.871.080.499,00
3.3.2 Peralatan dan Mesin:
- Alat-Alat Berat
- Alat-Alat Angkutan
- Alat Bengkel
- Alat Pertanian & Perternakan
- Alat Kantor & Rumah Tangga
- Alat Studio dan Alat Komunikasi
- Alat Ukur
- Alat - Alat Kedokteran
- Alat - Alat Laboratorium
- Alat Keamanan Jumlah
Peralatan dan Mesin
3.3.3 Gedung dan Bangunan:
- Bangunan Gedung
- Bangunan Monumen Jumlah
Gedung dan Bangunan
3.3.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan:
- Jalan dan Jembatan
- Bangunan Air (Irigasi)
- Instalasi
17.894.656.879,00 13.263.408.879,00
34.323.984.795,00 30.432.514.795,00
3.616.057.532,00 3.616.057.532,00
4.383.413.736,00 3.849.283.736,00
57.016.848.294,00 50.176.451.722,00
6.354.658.910,00 4.861.000.310,00
323.617.139,00
488.085.639,00 17.442.209.915,00
21.988.581.665,00 3.969.939.600,00
7.242.771.586,00 25.040.000,00
117.990.000,00 127.959.523.628,00
153.427.049.036,00
239.898.250.758,00 190.327.042.103,00
384.122.363,00 384.122.363,00
240.282.373.121,00 190.711.164.466,00
334.406.422.599,03 248.188.276.389,03
35.069.688.430,01 22.592.936.400,01
6.184.749.453,00 5.548.928.630,00
27
Per 31-12-2008 Per 31-12-2007
(Rp) (Rp)
- Jaringan 3.707.181.500,00 3.399.581.500,00
Jumlah Jalan, Irigasi dan Jaringan 379.368.041.982,04 279.729.722.919,04
3.3.5 Aset Tetap Lainnya:
- Buku Perpustakaan 14.557.473.346,00 9.096.924.606,00
- Barang Bercorak Seni Budaya 1.162.651.558,00 370.645.558,00
- Hewan Ternak/Tanaman 32.477.575,00 15.794.000,00
Jumlah Aset Tetap Lainnya 15.752.602.479,00 9.483.364.164,00
3.3.6 Konstruksi dalam Pengerjaan 24.366.744.475,00 19.742.613.050,00
Jumlah Aset Tetap 864.975.743.432,04 672.497.468.726,04
28
Per 31-12-2008 Per 31-12-2007
(Rp) (Rp)
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 97.656.795,00 0,00
Kas yg Telah Ditetapkan Penggunaannya 0,00 882.685.399,00
Kas yang masih harus diperjelas statusnya 540.200.611,98 1.141.519.488,17
Jumlah Piutang Penjualan Angsuran 644.819.790,28 2.045.707.958,17
K aRekening
s
Pontianak)
nam yang masih harus diperjelas statusnya
a yang belum ada kepastian hukum atas
Conelius Kimha (mantan Bupati Kab.
Dan sebagai alat bukti persidangan kasus 540.200.611,62
a Reboisasi (PSDH) yang sampai saat ini
3.6 KEWAJIBAN
Kewajiban
3.6.1 Jangka Pendek
Jumlah
Jangka
dengan
tersebut
- Utang pada merupakan
Fihak Ketiga saldo Kewajiban 4.35 1.468.160,00 882.685.399,00
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 4.351.468.160,00 882.685.399,00
Catatan:
Utang pada Fihak Ketiga merupakan tagihan listrik pada tahun anggaran 2008 yang belum
dibayar s.d 31 Desember 2008
Catatan:
Pendapatan yang ditangguhkan sebesar Rp5.997.000,00 merupakan pendapatan retribusi parkir
TA.2008 yang disetorkan pada TA.2009.
Pendapatan yang ditangguhkan sebesar Rp2.932.666.849,00 merupakan saldo dana jamkesmas
pada rekening jamkesmas dan rekening pribadi.
29
3.7.2 Ekuitas Dana Investasi Per 31-12-2008 Per 31-12-2007
Jumlah tersebut merupakan saldo Ekuitas Dana (Rp)__________ (Rp)_______
Investasi per 31 Desember 2008 dan 2007 dengan 884.298.752.713,31 679.647.471.797,04
rincian sebagai berikut:
Diinvestasikan dalam Investasi Jangka
- Panjang
- Diinvestasikan dalam Aset Tetap
19.218.390.102,97 7.128.500.000,00
- Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 864.975.743.432,04 672.497.468.726,04
Jumlah Ekuitas Dana Investasi 104.619.178,30 21.503.071,00
884.298.752.713,31 679.647.471.797,04
30
3.7.3 Ekuitas Dana Cadangan 0,00 3.000.000.000,00
Jumlah tersebut merupakan saldo Ekuitas Dana
Cadangan per 31 Desember 2008 dan 2007.
31
4. Penjelasan Laporan Realisasi Anggaran
ANGGARAN
2008 REALISASI 2008
(Rp) (Rp)_______
32
4.1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) Jumlah 33.012.676.116,40 20.333.366.814,69
tersebut merupakan anggaran dan realisasi
pendapatan Asli Daerah (PAD) TA. 2008 dengan
rincian sebagai berikut:
- Pajak Daerah 8.594.865.375,00 7.328.083.945,00
- Retribusi Daerah 7.965.466.500,00 5.174.909.365,50
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
- dipisahkan 1.137.744.241,40 1. 168.503.375, 15
- Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yg Sah 15.314.600.000,00 6.661.870.129,04
Jumlah PAD 33.012.676.116,40 20.333.366.814,69
33
ANGGARAN
34
4.1.1.1 Pajak Daerah 8.594.865.375,00 7.328.083.945,00
Jumlah tersebut merupakan anggaran dan realisasi
Pajak Daerah TA. 2008 dengan rincian sebagai
berikut:
- Pajak Hotel 8.928.000,00 7.255.000,00
- Pajak Restoran 305.700.000,00 276.882.750,00
- Pajak Hiburan 53.500.000,00 25.520.850,00
- Pajak Reklame 575.140.000,00 435.795.740,00
- Pajak Penerangan Jalan 7.000.001.125,00 6.126.172.549,00
- Pajak Pengambilan Bahan Galian Gol. C 651.596.250 ,00 456.457.056 ,00
Jumlah Pajak Daerah 8.594.865.375,00 7.328.083.945,00
35
ANGGARAN
2008 REALISASI 2008
(Rp) (Rp)
36
- Retribusi Izin kelengkapan surat kapal/motor
pedalaman & kapal laut isi kotor dibawah GT-
7
- Retribusi Izin Mendirikan Bangunan -
Retribusi Izin Trayek 6.200.000,00 2.260.000,00
2.562.069.000,00 1.673.115.530,50
- Retribusi Izin Usaha Perikanan
9.000.000,00 2.900.000,00
- Retribusi Izin Usaha Pertambangan Umum -
Retribusi Izin Usaha Pariwisata 25.000.000,00 11.051.150,00
25.000.000,00 17.825.000,00
- Retribusi Izin Tempat Usaha
- Retribusi Izin Gangguan Dampak 27.975.000,00 11.870.000,00
Lingkungan 180.000.000,00 221.537.625,00
149.140.275,00
- Retribusi Izin Usaha Jasa Konstruksi 62.000.000,00 64.775.000,00
Jumlah Retribusi Daerah 7.965.466.500,00 5. 174.909.365,50
37
PENDAPATAN TRANSFER 702.564.189.989,02 677.553.407.607,00
38
ANGGARAN
2008 REALISASI 2008
(Rp) (Rp)
39
4.1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus 69.576.722.801,26 65.820.000.000,00
Jumlah tersebut merupakan anggaran dan realisasi
Dana Alokasi Khusus tahun anggaran 2008,
berdasarkan Surat Dirjen Perimbangan Keuangan
Nomor S-592/PK/2007 Tanggal 10 Oktober
2007Tentang DAK Provinsi, Kabupaten dan Kota
Tahun Anggaran 2008, dengan perincian sebagai
berikut:
DAK Rebosisasi 3.756.722.801,26 0,00
DAK Non Reboisasi :
Bidang Pendidikan 22.951.000.000,00 22.951.000.000,00
Bidang Kesehatan 11.283.000.000,00 11.283.000.000,00
Bidang Kependudukan 1.049.000.000,00 1.049.000.000,00
Bidang Infrastruktur Jalan 10.067.000.000,00 10.067.000.000,00
Bidang Infrastruktur Irigasi 2.534.000.000,00 2.534.000.000,00
Bidang Infrastruktur Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan 4.545.000.000,00 4.545.000.000,00
Bidang Perikanan dan Kelautan 7.694.000.000,00 7.694.000.000,00
Bidang Pertanian 4.544.000.000,00 4.544.000.000,00
Bidang Lingkungan Hidup 1.153.000.000,00 1.153.000.000,00
Jumlah DAK Non Reboisasi 65.820.000.000,00 65.820.000.000,00
40
2008 REALISASI 2008
(Rp) (Rp)
41
TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-4.1.2.2
LAINNYA 34.807.764.000,00 31.748.874.000,00
2.527.500.000,00 291.624.598,00
4.1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
42
ANGGARAN
2008 REALISASI 2008
(Rp) (Rp)
- Dinas Kehutanan dan Perkebunan 300.000.000,00 50.390.793,00
- Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM 87.500.000,00 23.295.000,00
Jumlah 2.527.500.000,00 291.924.598,00
43
Jumlah tersebut merupakan anggaran dan realisasi
Bantuan Keuangan dari Pemerintah Provinsi untuk
Kabupaten/Kota Berdasarkan Keputusan Gubernur
Kalbar No.17 tanggal 15 Januari 2008 untuk tahun
anggaran 2008.
44
2008 REALISASI 2008
(Rp) (Rp)
45
4.2.1.5.2 Hibah kpd Badan/Lembaga/Org Swasta Jumlah
tersebut merupakan anggaran dan realisasi
Belanja Hibah kepada 5.064.892.700,00 3.415.220.000,00
Badan/Lembaga/Organisasi Swasta tahun
anggaran 2008, dengan perincian sebagai berikut:
- Lembaga Pendidikan 4.533.222.700,00 2.933.550.000,00
300.000.000,00 250.000.000,00
- PDAM
81.600.000,00 81.600.000,00
- KONI 150.070.000,00 150.070.000,00
- Pramuka
Jumlah Hibah Kpd Badan/Lembaga/Org
Swasta 5.064.892.700,00 3.415.220.000,00
8.198.160.000,00
4.2.1.6 Belanja Bantuan Sosial 9.765.000.000,00
Jumlah tersebut merupakan anggaran dan realisasi
Belanja untuk bantuan sosial tahun anggaran
2008, dengan perincian sebagai berikut:
46
ANGGARAN
47
- 250.000.000,00
REALISASI 2008 300.000.000,00
(Rp)
7.523.160.000,00 2.444.710.000,00
675.000.000,00
8.198.160.000,00 5.078.450.000,00
7.523.160.000,00
2.544.500.000,00
400.000.000,00
2.444.710.000,00 899.150.000,00
5.078.450.000,00 655.000.000,00
279.800.000,00
300.000.000,00
7.523.160.000,00 0,00
5.078.450.000,00
2.444.710.000,00
675.000.000,00
548.610.000,00
735.000.000,00
212.000.000,00
399.100.000,00 165.000.000,00
120.000.000,00
105.000.000,00
48
ANGGARAN
ANGGARAN
2008 REALISASI 2008
(Rp) (Rp)
- Partai Bintang Reformasi - 60.000.000,00
- Partai Kebangkitan Bangsa - 60.000.000,00
- 60.000.000,00
- Partai Rakyat Peduli Bangsa
- 30.000.000,00
- Partai Amanat Nasional - 30.000.000,00
- Partai Demokrat - 15.000.000,00
- 15.000.000,00
- Partai Persatuan Daerah
- 15.000.000,00
- Partai Keadilan Sejahtera 675.000.000,00 675.000.000,00
- Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan
Jumlah Bantuan Partai Politik 206.493.820.727,00 193.587.162.901,00
35.389.138.161,00 29.398.968.612,00
4.3 TRANSFER
49
4.4.1 Penerimaan Daerah 2008
Jumlah tersebut merupakan anggaran dan realisasi (Rp) REALISASI 2008
penerimaan pembiayaan tahun anggaran 2008, 87.831.842.869,53 (Rp)____________
dengan perincian sebagai berikut: 83.253.906.927,52
4.4.1.1 - Penggunaan SILPA
4.4.1.2 - Pencairan Dana Cadangan
4.4.1.3 - Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman 74.831.842.869,53
4.4.1.4 - Penerimaan Piutang Daerah 3.000.000.000,00 74.831.842.869,53
Jumlah Penerimaan Daerah 0,00 3.000.000.000,00
10.000.000.000,00 212.095.362,99
87.831.842.869,53 5.209.968.695,00
4.4.1.3 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman 83.253.906.927,52
Jumlah tersebut merupakan anggaran dan realisasi
penerimaan kembali pemberian pinjaman tahun 0,00
anggaran 2008, dengan perincian sebagai berikut: 212.095.362,99
- Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP)
- Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER)
Jumlah Penerimaan Kembali Pemberian 0,00 0,00
Pinjaman 125.000.000,00
0,00 87.095.362,99
4.4.1.4 Penerimaan Piutang Daerah
Jumlah tersebut merupakan anggaran dan realisasi 212.095.362,99
10.000.000.000,00
penerimaan piutang daerah tahun anggaran 2008,
dengan perincian sebagai berikut: 5.209.968.695,00
- Bagi Hasil Dari Propinsi
- Piutang Pajak --
10.000.000.000,00
Jumlah Penerimaan Piutang Daerah 5.186.177.063,00
23.791.632,00
4.4.2 PENGELUARAN DAERAH 5.174.337.987,98 5.209.968.695,00
Jumlah tersebut merupakan anggaran dan realisasi
pengeluaran pembiayaan tahun anggaran 2008, 3.174.337.987,98
dengan perincian sebagai berikut:
4.4.2.1 - Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 5.174.337.987,98
Jumlah Pengeluaran Daerah 5.174.337.987,98
3.174.337.987,98
4.4.2.1 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Jumlah 5.174.337.987,98 3.174.337.987,98
tersebut merupakan anggaran dan realisasi
penyertaan modal pemerintah daerah tahun
anggaran 2008, dengan perincian sebagai berikut: 3.174.337.987,98
50
ANGGARAN
28.561.736.209,33
51
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN
3. Lingkup Pemeriksaan
Untuk mencapai tujuan audit tersebut, maka audit atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Pontianak Tahun Anggaran 2008, meliputi:
4. Cakupan Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Pontianak Tahun Anggaran 2008
meliputi pengujian atas pengendalian intern (control test) dan pengujian substantive (substantive
test) atas transasksi yang dibukukan dan disajikan dalam Laporan Perhitungan APBD, Neraca dan
Laporan Arus Kas serta pengungkapan informasi dalam Catatan atas Laporan Keuangan Daerah.
Pengujian yang dilakukan meliputi semua transaksi material dalam satu tahun anggaran yang
diperiksa dan pengujian terinci atas saldo akun-akun yang material dalam laporan tersebut. Rasio
cakupan pemeriksaan atau Audit Coverage Ratio (ACR) merupakan prosentase perbandingan antara
jumlah realisasi anggaran dengan saldo akun yang diaudit. Cakupan pemeriksaan dapat dilihat
dalam tabel berikut ini:
52
Cakupan Pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Pontianak
Tahun Anggaran 2008
5. Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Pontianak Tahun Anggaran 2008
dilakukan dengan berpedoman pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang
diterbitkan BPK-RI Tahun 2007 dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang diterbitkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
53
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
DI
MEMPAWAH
Nomor : 08.A/HP/XIX.PNK/05/2009
Tanggal : 20 Mei 2009
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI I
RESUME ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN 1
GAMBARAN UMUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN 4
TEMUAN PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN
INTERN
1. Si stem Pengendalian Atas Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten
8
Pontianak Belum Sepenuhnya Memadai..................................................................................................
2. Persediaan Belum Diadministrasikan Sesuai Dengan Pedoman Akuntansi
dan Kurang Disajikan Minimal Sebesar Rp541.115.980,36.................................................................... 12
3. Pemerintah Kabupaten Pontianak Belum Menerapkan Kebijakan
15
Kapitalisasi Aset Secara Optimal...............................................................................................................
4. Aset Tetap Tanah Seluas Minimal 1.347.221,40 M2 atau Senilai
Rp3.456.867.063,00 Belum Memiliki Alas Hak Kepemilikan yang Memadai
dan Tanah Seluas 1.327.512,4 M² Tidak Memiliki Nilai Perolehan......................................................... 18
5. Penatausahaan Aset Tetap Peralatan dan Mesin Belum Dilakukan Dengan
Baik ………………………………………………………………………… 23
6. Penatausahaan Aset Tetap Akun Bangunan dan Gedung Belum Dilakukan
33
Dengan Baik...............................................................................................................................................
7. Penatausahaan dan Pelaporan Aset Tetap Jalan dan Jembatan, Instalasi dan
Jaringan dan Bangunan Air Senilai Rp391 .678.767.982,04 Tidak Dilakukan
Dengan Baik dan Tidak Dapat Diyakini Keandalannya........................................................................... 39
8. Status Kepemilikan Aset Tetap Minimal Sebesar Rp14.506.985.000,00
49
Yang Digunakan Pihak Ketiga Tidak Jelas...............................................................................................
9. Status Aset Tetap Dari APBN Yang Belum Tersaji Pada Neraca Minimal
52
Sebesar Rp2.458.704.898,00 Tidak Jelas..................................................................................................
10. Perencanaan Anggaran Belanja Listrik Belum Dilakukan Dengan Baik
Sehingga Menimbulkan Utang Sebesar Rp4.35 1.468.160,00.................................................................. 56
Lampiran
i
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK-RI
mengharuskan BPK-RI melaksanakan pengujian atas sistem pengendalian intern Pemerintah
Kabupaten Pontianak. Sistem pengendalian intern merupakan tanggung jawab Pemerintah
Kabupaten Pontianak. Namun, tujuan pemeriksaan BPK-RI atas laporan keuangan tidak untuk
menyatakan pendapat atas keseluruhan sistem pengendalian intern tersebut. Oleh karena itu,
BPK-RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.
56
Disajikan Minimal Sebesar Rp541 .115.980,36.
5. Penatausahaan Penyajian Aset Tetap Peralatan dan Mesin Belum Dilakukan Dengan
Baik.
6. Penatausahaan Penyajian Aset Tetap Akun Bangunan dan Gedung Belum Dilakukan
Dengan Baik.
7. Penatausahaan dan Pelaporan Aset Tetap Jalan dan Jembatan, Instalasi dan Jaringan
dan Bangunan Air Senilai Rp391.678.767.982,04 Tidak Dilakukan dengan Baik dan
Tidak Dapat diyakini Keandalannya.
5. Melakukan inventarisasi terhadap aset tetap peralatan dan mesin dan melakukan
pengamanan sebaik-baiknya terhadap aset-aset tersebut serta menelusuri aset yang tidak
jelas keberadaannya disamping menarik semua aset yang dikuasai pihak ketiga, melakukan
penilaian aset yang nilainya masih nol berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan,
melengkapi Laporan Keuangan dengan data base aset yang lengkap, bukti
57
memorial aset, bukti kepemilikan aset, mutasi aset, dan penunjukkan pengguna asset,
melakukan rekonsiliasi aset dengan masing-masing SKPD dan selanjutnya secara periodik
masing-masing SKPD diminta menyampaikan laporannya.
6. Melakukan inventarisasi terhadap semua aset tetap bangunan dan gedung, melengkapi
Laporan Keuangan dengan data base aset yang lengkap, bukti memorial aset, mutasi aset,
dan penunjukkan pengguna asset, melakukan rekonsiliasi aset dengan masing-masing
SKPD dan selanjutnya secara periodik masing-masing SKPD diminta menyampaikan
laporannya dan menarik semua aset yang dikuasai pihak ketiga serta memerintahkan
masing-masing Kepala SKPD untuk melakukan pengawasan dan pengendalian atas
pengelolaan aset yang menjadi tanggungjawabnya.
8. Menetapkan kebijakan daerah mengenai status aset aset tetap yang digunakan oleh
pihak ketiga sesuai ketentuan yang berlaku dan memerintahkan Kepala DPPKAD untuk
melengkapi surat perjanjian terhadap aset yang dipakai pihak ketiga.
10. Memerintahkan semua SKPD untuk melaporkan besaran kewajiban (hutang) pada
DPPKAD dan melakukan pembayaran listrik secara tertib dan memerintahkan Kepala
DPPKAD untuk menganggarkan biaya untuk pembayaran hutang listrik pada DPPKAD
sehingga pembebanan belanja listrik pada Sekretariat Daerah tahun berjalan menjadi
berkurang.
Secara lebih rinci dijelaskan pada bagian Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian
Intern.
58
GAMBARAN UMUM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN
PONTIANAK TAHUN ANGGARAN 2008
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Pontianak telah menyusun Laporan Keuangan pokok
yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, Neraca dan Catatan Atas
Laporan Keuangan untuk Tahun Anggaran 2008.
Hasil penelaahan atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) atas pembukuan dan penyusunan
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Pontianak adalah sebagai berikut:
1. Organisasi
a. Struktur Organisasi
Susunan organisasi perangkat daerah telah mengacu pada PP No.41 Tahun 2007
tentang susunan organisasi perangkat daerah. Untuk itu telah terjadi penyesuaian
struktur organisasi yaitu penggabungan, pemisahan maupun pembentukan SKPD baru di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Pontianak.
59
2. Kebijaksanaan
a. Adanya aset berupa tanah yang belum memiliki alas hak atas kepemilikan,
tanah yang masih atas nama pihak lain dan belum adanya berita acara serah terima atas
aset yang berada dalam wilayah Kabupaten Pontianak. Hal-hal tersebut mengakibatkan
tidak andalnya data aset pada Neraca Kabupaten Pontianak Tahun 2008 dan rawan
terhadap kehilangan aset daerah.
3. Personalia
Untuk pengelolaan personalia secara umum Kabupaten Pontianak dalam TA.2008
banyak kehilangan SDM yang pontensial dikarenakan pemekaran Kabupaten Kubu Raya.
Sebagian personil di Kabupaten Pontianak berpindah ke Kabupaten Kubu Raya, disamping
itu ditemuinya permasalahan dalam hal komitmen terhadap kompetensi.
Komitmen terhadap personil dan penempatan sudah dilakukan untuk tingkat pelaksana
anggaran, tetapi masih ditemui Bendaharawan Pengeluaran dan Penerimaan yang belum
baik pemahamannya dalam pengelolaan dana yang ada di bawah penguasaannya. Kondisi
ini terlihat dari terlambatnya penyetoran pendapatan retribusi daerah ke kas daerah oleh
bendahara penerima. Hal tersebut disebabkan oleh sistem pengendalian atas penerimaan
yang masih belum memadai.
4. Perencanaan
Perencanaan yang ada di Kabupaten Pontianak secara umum sudah memadai, akan
tetapi dalam pelaksanaan masih ditemui kelemahan, misalnya pada belanja modal sebesar
Rp4.000.000.000,00 untuk pihak ke 3 (tiga) belum direncanakan untuk dihibahkan.
Kondisi tersebut mengakibatkan kerancuan dalam penyajian aset tetap.
1) Tidak terdatanya kewajiban jangka pendek pada PT.PLN, atas pemakaian listrik pemda
tahun 2008 sebesar Rp4.351.468.160,00. Anggaran belanja listrik
60
TA.2008 pada Sekretariat Daerah digunakan untuk pembayaran hutang listrik pada
TA.2007. Kondisi ini terjadi secara berkelanjutan dan disebabkan penganggaran
operasional yang kurang baik.
2) Kondisi entitas setelah adanya pemekaran dan pembagian aset dengan Kabupaten
Kubu Raya belum dilakukan pendataan dan pembagian aset.
5. Prosedur
Pengelolaan keuangan di Kabupaten Pontianak sudah memadai, akan tetapi masih ditemui
kelemahan dalam pelaksanaannya yaitu:
a. Review atas prosedur pengelolaan keuangan di Kabupaten Pontianak masih
terdapat kelemahan diantaranya pemotongan pajak penghasilan atas jasa giro rekening
milik pemerintah daerah sebesar Rp239.646,29 dan jasa giro yang belum disetor ke
kas daerah senilai Rp354.410,54. Kondisi ini disebabkan sistem pengelolaan keuangan
daerah yang belum terintegrasi secara baik.
b. Prosedur pengelolaan atas belanja hibah belum terpantau dengan baik. Hal
tersebut dikarenakan penerima dana hibah belum menyampaikan laporan realisasi
penggunaan dana sebesar Rp13.450.424.239,90 dan partai politik penerima bantuan
sosial belum menyampaikan laporan pertanggungjawaban. Kondisi ini mengakibatkan
belanja hibah dan bantuan partai politik belum diyakini kewajarannya.
a. Neraca untuk persediaan tidak sama dengan data persediaan yang real ada di
SKPD. Hasil sampel atas data persediaan per 31 Desember 2008 dan stock opname
yang dilakukan di SKPD, minimal sebesar Rp541.115.980,36 persediaan tidak tersaji
dalam Laporan Keuangan.
d. Penatausahaan aset tetap peralatan dan mesin serta gedung dan bangunan
belum berjalan dengan baik.
e. Penatausahaan dan pelaporan aset tetap jalan, jembatan, instalasi dan jaringan
belum baik dan tidak dapat diyakini kewajannya.
62
g. Aset tetap dari APBN belum tersaji pada neraca minimal sebesar Rp2.458.704.898,00.
7. Pelaporan
Pada umumnya prosedur pelaporan dan informasi sudah berjalan dengan memadai,
namun laporan keuangan pemerintah daerah belum melalui mekanisme review oleh
Inspektorat Kabupaten.
8. Pengawasan
63
HASIL PEMERIKSAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Penelaahan terhadap sistem pengendalian intern penerimaan retribusi daerah yang dikelola
oleh beberapa SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pontianak, menunjukkan sistem
pengendalian atas penerimaan belum diterapkan secara optimal.
Pada Tahun Anggaran 2008 terdapat 19 SKPD pengelola penerimaan retribusi daerah.
Penelaahan atas sistem pengendalian penerimaan pada beberapa SKPD yang dilakukan secara
uji petik menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
c. Dinas Perhubungan
Penerimaan retribusi yang bersumber dari retribusi parkir, retribusi terminal, retribusi
Pelayanan Pelabuhan, retribusi izin trayek, retribusi PKB dan retribusi lainnya. Bendahara
menerima setoran retribusi dari petugas teknis berdasarkan jumlah yang dilaporkan, tidak
ada pengendalian dari dinas perhubungan untuk memonitor petugas teknis di lapangan.
Sebagai contoh penerimaan retribusi parkir, bendahara penerimaan tidak dapat
mengetahui berapa jumlah karcis yang habis dalam sehari. Bendahara hanya bisa
mengetahui sebatas setoran yang diberikan.
64
bahwa penerimaan askes tidak langsung disetor ke kas daerah. Tabel berikut
menggambarkan mutasi penerimaan dan pengeluaran dana askes pada rekening koran dan
BKU RSUD dr.Rubini.
Setoran Tanggal Setor Setoran Askes Ke
Berdasarkan ke kas daerah Kas Daerah
No Bulan R/C (Rp) Selisih
berdasarkan Berdasarkan R/C
STS (Rp)
1 21-Jan-08 15.402.000,00 - -
30-Jan-08 8.934.500,00 - -
2 21-Feb-08 31.833.000,00 - -
56.169.500,00 29 April 2008 141.510.500,00 85.341.000,00
4 01-Apr-08 25.433.000,00 - -
01-Apr-08 30.280.000,00 - -
08-Apr-08 856.000,00 - -
24-Apr-08 14.473.500,00 - -
30-Apr-08 79.000,00 - -
30-Apr-08 17.800.000,00 - -
88.921.500,00 14 Mei 2008 88.799.500,00 (122.000,00)
5 Mei -
6 12-Jun-08 29.851.000,00 - -
23-Jun-08 16.750.000,00 - -
23-Jun-08 15.355.000,00 - -
61.956.000,00 23 Juli 2008 62.910.000,00 954.000,00
8 Sept 08 96.602.816,00 96.602.816,00
16 Sept 08 11.915.000,00 11.9 15.000,00
9 09-Sep-08 52.532.000,00 108.517.816,00
52.532.000,00 14 Okt 08 52.532.000,00 -
10 30-Oct-08 14.738.000,00 - -
11 07-Nov-08 15.225.000,00 - -
19-Nov-08 17.256.000,00 - -
47.219.000,00 27 Nov 2008 47.219.000,00 -
12 23-Dec-08 26.821.500,00
24 Des 2008 726.887.000,00 726.887.000,00
Jumlah 333.619.500,00 1.228.375.816,00 894.756.316,00
Tabel di atas menunjukkan bendahara penerimaan tidak tepat waktu melakukan penyetoran
ke kas daerah ketika dana pengembalian askes diterima. Selain itu, terdapat selisih lebih
setor ke kas daerah atas dana askes TA.2008 sebesar Rp894.756.316,00. Berdasarkan
penjelasan dari PPK RSUD dr.Rubini selisih tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
65
2) Keterangan selisih sebesar Rp(122.000,00) adalah:
Tercatat di rekening koran 08/04/2008 856.000,00 Tercatat pada kwitansi
ASKES:
Kwitansi 28/02/2008 490.000,00
Kwitansi 09/04/2008 109.000,00
Kwitansi 17/04/2008 135.000,00
Jumlah 734.000,00
Setor KASDA 734.000,00
Bendahara Penerimaan menyetor berdasarkan kwitansi yang diterima dari PT. ASKES
66
Saldo 29 Agustus 2008 12.415.172,38
Setor Bunga Bank 11.915.000,00
500.172,38
Sisa Saldo
67
Sisa saldo adalah saldo bank, sehingga tidak disetor ke Kas Daerah, maka totalnya
adalah Rp108.517.816,00 (Rp96.602.816,00+11.915.000,00)
b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 pasal 57 ayat (2) dan (3) yaitu
Bendahara penerimaan wajib menyetor seluruh penerimaannya ke rekening kas umum
daerah selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) hari kerja. Setiap penerimaan harus
didukung oleh bukti yang lengkap atas setoran dimaksud.
68
Hal tersebut mengakibatkan terjadinya resiko penyalahgunaan uang dari hasil penerimaan
daerah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), persediaan merupakan aset lancar dalam
bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional
pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat. Dalam Laporan Keuangan Kabupaten Pontianak yang
belum diaudit persediaan disajikan sebesar Rp2.859.420. 163,00 dengan rincian sebagai
berikut:
No. Jenis Persediaan Nilai per 31 Des 2008 (Rp)
1. Alat Tulis Kantor 15.906.510,00
2. Barang Cetakan 20.776.778,00
3. Obat-Obatan 2.535.089.080,00
4. Material Eks Barau Beton 283.743.000,00
5. Lain-Lain 3.904.785,00
Jumlah 2.874.602.374,00
Hasil pemeriksaan atas persediaan secara uji petik pada beberapa SKPD diketahui bahwa:
a. Persediaan belum diadministrasikan sesuai dengan pedoman akuntansi keuangan
daerah Kabupaten Pontianak.
69
beberapa SKPD diketahui bahwa untuk persediaan belum diadministrasikan sesuai dengan
Pedoman Akuntansi yang telah ditetapkan.
Hasil uji petik menunjukkan bahwa nilai persediaan berupa obat-obatan dalam neraca
belum mencerminkan nilai yang sewajarnya. Berdasarkan konfirmasi pada Dinas
Kesehatan, nilai persediaan obat-obatan per 31 Desember 2008 belum disajikan secara
akurat minimal sebesar Rp284.755.480,36 dengan uraian sebagai berikut:
Persediaan Obat-Obatan (Rp)
No. Nama Dicatat Seharusnya Selisih
1 Gudang Farmasi 1.656.610.118 1.665.046.566,00 8.436.448,00
2 Puskesmas Sei Purun Kecil 1.410.601,00 8.691.772,95 7.281.171,95
3 Puskesmas Punggur 11.534.267,00 11.534.267,00 -
4 Puskesmas Sungai Pinyuh - 21.330.247,34 21.330.247,34
5 Puskesmas Toho - 28.270.956,37 28.270.956,37
6 Puskesmas Sei Raya Dalam 160.000,00 160.000,00 -
7 Puskesmas Sei Bakau Kecil - 16.028.046,64 16.028.046,64
8 Puskesmas Anjungan 148.000,00 22.107.220,66 21.959.220,66
9 Puskesmas Antibar - 28.280.928,24 28.280.928,24
10 Puskesmas Jungkat - 16.888.127,82 16.888.127,82
11 Puskesmas Wajok Hulu 2.444.000,00 34.139.400,53 3 1.695.400,53
12 Puskesmas Takong 5.693.050,00 6.964.971,38 1.271.921,38
13 Puskesmas Sungai Kunyit 3.265.924,00 12.454.523,63 9.188.599,63
14 Puskesmas Mempawah Hilir 34.662.223,00 21.181.706,12 (13.480.516,88)
15 Puskesmas Semudun 13.495.719,00 19.612.373,54 6.116.654,55
16 Puskesmas Segedong - 101.488.274,13 101.488.274,13
1.729.423.902,00 2.014.179.382,35 284.755.480,36
70
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas laporan sisa persediaan obat-obatan dan kartu stock di
Gudang Farmasi per 31 Desember 2008 dan hasil pemeriksaan fisik secara sampling obat-
obatan yang ada di Gudang Farmasi diketahui bahwa terdapat kesalahan pencatatan sisa
obat-obatan per 31 Desember 2008 di Gudang Farmasi. Pengujian sisa obat-obatan yang ada
di Puskesmas dilakukan dengan pemeriksaan laporan pemakaian dan laporan permintaan
obat dan laporan sisa stock obat Puskesmas per 31 Desember 2008 yang disampaikan
Puskesmas ke Dinas Kesehatan. Puskesmas yang menyampaikan laporan hanya 15
Puskesmas dengan nilai sebagaimana tabel di atas.
c. Persediaan Blanko pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil minimal sebesar
Rp256.360.500,00 belum disajikan.
Hasil Pemeriksaan atas Neraca Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menunjukkan
bahwa saldo persediaan adalah nol. Setelah dilakukan konfirmasi dengan Kabid
Administrasi Kependudukan diketahui bahwa masih terdapat persediaan Blanko KTP dan
KK di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang belum dicatat sebagai persediaan
dengan rincian sebagai berikut:
No. Saldo per Harga Satuan
Jenis Persediaan 31 Des 2008 (Rp) Jumlah (Rp)
Blanko KTP Nasional 86.400 1.485 128.304.000,00
Blanko KK Nasional 42.900 2.985 128.056.500,00
Jumlah 256.360.500,00
2) Paragraf 15 (lima belas); Persediaan diakui pada saat diterima atau hak
kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.
3) Paragraf 16 (enam belas); Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat
berdasarkan hasil inventarisasi fisik.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah pasal 16 ayat 2 yang menyatakan bahwa penyimpan
barang berkewajiban melaksanakan tugas administrasi penerimaan barang milik daerah.
71
b. Data persediaan pada Neraca per 31Desember 2008 belum secara keseluruhan
disusun berdasarkan inventarisasi fisik persediaan.
BPK-RI menyarankan kepada Bupati Pontianak agar memerintahkan kepada Kepala SKPD
untuk melakukan penatausahaan atas seluruh persediaan sesuai dengan standar akuntansi
pemerintahan dan pedoman akuntansi keuangan pemerintah daerah Kab. Pontianak.
Laporan keuangan pemerintah daerah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan
mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh pemerintah daerah selama
satu periode pelaporan. Untuk menyusun laporan keuangan dikeluarkan Peraturan Bupati No.3
0 Tahun 2007 tanggal 5 Oktober 2007 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah.
Peraturan Bupati tersebut bertujuan untuk mengatur penyusunan dan penyajian laporan
keuangan pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan perbandingan laporan keuangan
terhadap anggaran antar periode. Peraturan Bupati tersebut merupakan bentuk penegasan atas
perlakuan-perlakuan akuntansi sebagaimana tertuang dalam PP No. 24 tahun 2005 tentang
SAP. Salah satu bentuk penegasan dari SAP adalah mengenai beberapa hal dalam kebijakan
khusus akuntansi diantaranya menyangkut kategorisasi dan definisi pendapatan, belanja dan
pembiayaan, penghapusan piutang, kapitalisasi aset, serta atribusi aset. Dalam Peraturan Bupati
tersebut telah cukup mengatur mengenai penyajian laporan keuangan diantaranya berupa
Kebijakan Umum Akuntansi, Kebijakan khusus Akuntansi, Sistem buku besar dan pelaporan,
dan Sistem dan prosedur akuntansi
Biaya perencanaan yang merupakan biaya profesional dan dapat diatribusikan langsung
sebagai biaya perolehan suatu aset belum diberlakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pontianak.
Pengujian secara uji petik terhadap realisasi APBD TA.2008 untuk biaya perencanaan pada
beberapa SKPD adalah sebagai berikut:
No Unit Kerja Kode Rekening Uraian Realisasi
a. PP No. 24 Tahun 2005 Tentang SAP pada Paragraf 31 Kerangka Konseptual tentang
Keterukuran dalam satuan uang: “Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap
kegiatan yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang. Hal ini diperlukan agar
memungkinkan dilakukannya analisis dan pengukuran dalam akuntansi.
b. Peraturan Bupati No. 30 tahun 2007 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah.
Atas permasalahan tersebut Kepala DPPKAD menyatakan bahwa kebijakan kapitalisasi aset yang
bersumber dari biaya perencanaan dan biaya pengawasan terhadap beberapa paket pekerjaan akan
dilakukan secara proporsional yang dibobot dari nilai paket pekerjaan dibagi akumulasi nilai belanja
modal, namun untuk beberapa item perencanaan dan pembangunan yang bersifat multiyear yang
mempengaruhi penilaian aset pada tahun anggaran yang berkenaan akan dikapitalisasi sesuai dengan
tingkat pemerolehan aset yang bersangkutan.
74
BPK-RI menyarankan kepada Bupati Pontianak agar:
1). Melakukan sosialisasi atas kebijakan kapitalisasi aset kepada setiap PPK SKPD.
2). Melakukan kapitalisasi aset atas biaya perencanaan dan pengawasan untuk
diatribusikan ke masing-masing item aset.
b. Memerintahkan kepada masing-masing Kepala SKPD untuk melakukan
pengendalian terhadap penerapan kapitalisasi aset.
4. Aset Tetap Tanah Seluas Minimal 1.347.221,4 M2 atau Senilai Rp3.456.867.063,00 Belum
Memiliki Alas Hak Kepemilikan yang Memadai dan Tanah Seluas 1.327.512,4 M² Tidak
Memiliki Nilai Perolehan
Kepemilikan aset oleh suatu entitas seharusnya didukung dengan bukti penguasaan (alas
hak) ataupun bukti kepemilikan lain yang dapat dipersamakan secara memadai sebagai salah
satu bentuk pengamanan terhadap aset. Secara akuntansi, pengakuan atas aset tetap didasarkan
pengusaaan suatu entitas terhadap manfaat ekonomi yang dapat diperoleh dari suatu aset tetap
dalam menunjang kegiatan operasional entitas, namun demikian pengakuan tersebut akan
semakin andal apabila terdapat bukti kepemilikan yang dapat menjadi pendukung penguasaan
suatu aset tetap oleh entitas.
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) menyatakan bahwa pengakuan aset lebih dapat
diandalkan jika terdapat bukti telah terjadi pemindahan hak kepemilikkan/penguasaan secara
hukum. Jika perolehan aset belum didukung bukti secara hukum (proses sertifikasi dan atau
balik nama), maka aset tersebut tetap harus diakui pada saat terdapat bukti penguasaan atas aset
tersebut yaitu adanya suatu bukti atau dokumen pendukung lainnya yang membuktikan telah
berpindahnya hak dan kewajiban atas suatu aset (bukti pembayaran yang sah ataupun akta jual
beli).
Bukti kepemilikan dan penguasaan yang memadai dapat menghindari potensi kehilangan
dan pengusaan oleh pihak lain yang tidak bertanggungjawab. Aset daerah sangat riskan untuk
dimiliki/diserobot atau dikuasai oleh pihak lain yang tidak bertanggungjawab mengingat
jumlah dan jenisnya sangat banyak serta dengan lokasi yang tersebar. Pengamanan terhadap
aset daerah baik secara administrasi, fisik maupun hukum perlu ditempuh oleh pemerintah
daerah untuk mencegah kerugian-kerugian yang timbul akibat penyelewengan terhadap aset
daerah.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap bukti-bukti kepemilikan aset tetap tanah sebesar
Rp51.778.932.339,00 dan untuk menguji asersi hak dan kewajiban atas aset tetap tanah serta
untuk mengetahui keandalan penyajian aset tetap tanah dalam laporan keuangan diketahui hal-
hal sebagai berikut:
Dari 470 bidang tanah yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Pontianak baru 102
bidang yang sudah disertifikatkan, sehingga masih terdapat 368 bidang tanah yang belum
memiliki sertifikat (alas kepemilikan). Rinciannya adalah sebagai berikut:
Nama
No Unit Kerja Jumlah Satuan Luas (M2) Nilai Aset
Aset
(Rp)
75
1 Dinas Pekerjaan Umum Tanah 4 Bidang - 213.011.000,00
2 Dinas Perikanan dan Kelautan Tanah 7 Bidang - 205.215.000,00
3 BKPPM Tanah 1 Bidang 540 -
4 Kantor Satpol PP Tanah 1 Bidang 754 -
5 Kelurahan Anjongan Melancar Tanah 1 Bidang 461 -
6 Kelurahan Tanjung Tanah 2 Bidang 1754,3 -
7 Kelurahan Tengah Tanah 1 Bidang 175 -
8 Dinas Pendidikan Tanah 126 Bidang 945286,1 -
9 Dinas Kesehatan Tanah 1 Bidang 150 -
10 BP4K Tanah 5 Bidang 48080 779.000.000,00
11 DAGKOP UKM Tanah 1 Bidang 4596 42.800.000,00
12 Dinas Perintamben Tanah 1 Bidang 5000 7.600.000,00
13 Dinas Bunhut Tanah 11 Bidang 52695 365.015.500,00
14 Dinas Pertanian dan Peternakan Tanah 6 Bidang 31488 31.488,00
15 DPPKAD Tanah 1 Bidang 2000 40.000.000,00
16 RSUD dr Rubini Mempawah Tanah 1 Bidang 22500 3 8.250.000,00
17 Sekretariat DPRD Tanah 3 Bidang 11200 87.138.000,00
18 Kantor Camat Mempawah Hilir Tanah 1 Bidang 2500 4.500.000,00
19 Kantor Camat Anjongan Tanah 1 Bidang 14580 174.960.000,00
20 Kantor Camat Segedong Tanah 2 Bidang 27385 164.122.200,00
21 Kantor Camat Siantan Tanah 1 Bidang 2000 80.000.000,00
22 Kantor Camat sei Kunyit Tanah 1 Bidang 100 50.000.000,00
23 Kantor Camat Toho Tanah 1 Bidang 1012 3.542.000,00
24 Kelurahan Pedalaman Tanah 1 Bidang 491 3.936.000,00
25 Kelurahan Pasir Wan Salim Tanah 2 Bidang 309 3.472.000,00
26 Dinas Pendidikan Tanah 40 Bidang 139891 666.193.875,00
27 Dinas Kesehatan Tanah 78 Bidang 32274 528.080.000,00
28 Bappeda Tanah 1 Bidang - -
29 Dinas Perikanan dan Kelautan Tanah 17 Bidang - -
30 Dinas Pendidikan Tanah 30 Bidang - -
31 Dinas Kesehatan Tanah 19 Bidang - -
Jumlah 368 1.347.221,40 3.456.867.063,00
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 368 tanah yang belum disertifikatkan terdapat 11 bidang
tanah yang hanya memiliki nilai, 133 bidang tanah yang hanya mencantumkan luas, 157
bidang tanah yang mencantumkan nilai dan luas tanah dan 67 bidang tanah yang tidak diketahui
nilai dan luas bidangnya sama sekali. Sehingga dari 368 bidang tanah belum bersertifikat yang
dapat ditelusur datanya adalah senilai Rp3.456.867.063,00 (Rp418.226.000,00
+Rp3.038.641.063,00) dengan luas minimal sebesar 1.347.221,40 M2 (949.120,40 M2 +398.101
M2).
a. Tanah Berserifikat
1 Dinas Pekerjaan Umum Tanah 1 4.175
2 Badan LHPB Tanah 1 1.825
3 Dinas Perikanan & Kelautan Tanah 1 9.177
Tanah 1 20.000
Tanah 1 19.495
76
Tanah 1 18.741
4 Kantor Perpustakaan Daerah Tanah 1 2.767
5 Dinas Pendidikan Tanah 1 6.034
Tanah 1 12.971
Tanah 1 4.970
Tanah 1 3.294
Tanah 1 2.843
Tanah 1 3.895
Tanah 1 5.607
Tanah 1 3.335
Tanah 1 2.180
Tanah 1 3.175
Tanah 1 3.674
Tanah 1 1.679
Tanah 1 1.858
Tanah 1 11.560
Tanah 1 2.500
Tanah 1 3.028
6 Dinas Kesehatan Tanah 1 2.807
Tanah 1 5.447
Tanah 1 1.007
7 Bidang Aset Daerah Tanah 1 37.660
Tanah 1 4.620
Tanah 1 3.419
Tanah 1 3.600
Tanah 1 1.100
Tanah 1 3.060
Tanah 1 11.270
Tanah 1 1.200
Tanah 1 2.000
Tanah 1 3.027
Tanah 1 875
Tanah 1 27.096
Tanah 1 1.273
Tanah 1 727
Tanah 1 730
Tanah 1 3.040
Tanah 1 96.913
Tanah 1 3.232
Tanah 1 2.345
Tanah 1 1.395
Tanah 1 662
Tanah 1 575
Tanah 1 953
Tanah 1 4.596
Tanah 1 607
Tanah 1 200
Tanah 1 674
Tanah 1 3.319
77
Tanah 1 180
Jumlah 55 378.392
b. Tanah belum disertifikat
1 BKPPM Tanah 1 540
2 Kantor Satpol PP Tanah 1 754
3 Kelurahan Anjongan Melancar Tanah 1 461
4 Kelurahan Tanjung Tanah 2 1754,3
5 Kelurahan Tengah Tanah 1 175
6 Dinas Pendidikan Tanah 126 945286,1
7 Dinas Kesehatan Tanah 1 150
8 Bappeda Tanah 1 -
9 Dinas Perikanan dan Kelautan Tanah 17 -
10 Dinas Pendidikan Tanah 30 -
11 Dinas Kesehatan Tanah 19 -
Jumlah 200 949. 120,4
Total 255 1.327.512,4
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh bagian aset diketahui bahwa 255 bidang tanah
seluas 1.327.512,4 M2 tidak memiliki nilai karena sampai saat sekarang nilai tersebut masih
dalam tahap penelusuran. Ketidaklengkapan informasi yang diberikan menunjukkan bahwa
data-data aset tanah yang di inventarisir belum dapat diyakini kewaj arannya.
1) Paragraf 20 yang menyatakan bahwa pengakuan aset tetap akan sangat andal bila
aset tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan/atau pada saat
penguasaannya berpindah.
2) Paragraf 21 yang menyatakan bahwa saat pengakuan aset akan lebih dapat
diandalkan apabila terdapat bukti bahwa telah terjadi perpindahan hak kepemilikan
dan/atau penguasaan secara hukum, misalnya sertifikat tanah dan bukti kepemilikan
kendaraan bermotor. Apabila perolehan aset tetap belum didukung dengan bukti secara
hukum
78
dikarenakan masih adanya suatu proses administrasi yang diharuskan, seperti
pembelian tanah yang masih harus diselesaikan proses jual beli (akta) dan sertifikat
kepemilikannya di instansi berwenang, maka aset tetap tersebut harus diakui pada saat
terdapat bukti bahwa penguasaan atas aset tetap tersebut telah berpindah, misalnya
telah terjadi pembayaran dan penguasaan atas sertifikat tanah atas nama pemilik
sebelumnya.
c. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah,
pada:
1) Pasal 8 ayat (2) yang diantaranya menyatakan bahwa Kepala Satuan Kerja
Perangkat Daerah berwenang dan bertanggungjawab melakukan pencatatan dan
inventarisasi serta mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada
dalam penguasaannya.
2) Pasal 32 ayat (1) dan (2) yang diantaranya menyatakan pengelola barang,
pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang wajib melakukan pengamanan
barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya, meliputi pengamanan
administrasi, pengamanan fisik, dan pengamanan hukum.
Atas permasalahan tersebut kepala DPPKAD menyatakan bahwa untuk tanah yang belum
memiliki alas hak, akan dilaksanakan proses sertifikat secara bertahap dan berkoordinasi
dengan bagian pertanahan. Sedangkan untuk tanah yang belum memiliki nilai perolehan, akan
diupayakan mencari datanya ke masing-masing SKPD.
79
b. Memerintahkan kepala DPPKAD untuk segera menetapkan nilai 255 bidang tanah seluas
1.327.512,4 M2 sebagaimana diatur dalam Standar Akuntansi Pemerintahan.
5. Penatausahaan Aset Tetap Peralatan dan Mesin Belum Dilakukan Dengan Baik.
Neraca per 31 Desember 2008, menyajikan akun peralatan dan mesin sebesar
Rp153.703.899.036,00. Akun tersebut terdiri dari akun alat-alat berat, alat-alat angkutan, alat
bengkel, alat pertanian dan peternakan, alat kantor dan rumah tangga, alat studio dan
komunikasi, alat ukur, alat-alat kedokteran, alat-alat laboratorium, dan alat keamanan.
Peralatan dan mesin adalah barang yang sifatnya mudah dipindahtangankan sehingga
peluang penyalahgunaan penggunaan ataupun pencurian sangat besar. Penyajian dalam neraca
terhadap akun peralatan dan mesin masih belum memadai, contohnya adalah tidak tersajinya
informasi seperti spesifikasi, merk/type, tahun perolehan, kuantitas barang, nomor
polisi/chasis/mesin, kondisi, lokasi, dan pengguna barang tersebut yang bisa menunjukkan sisi
keberadaan (existence) aset pemerintah daerah tersebut.
Permasalahan lainnya adalah penyajian daftar aset tetap peralatan dan mesin di Neraca
tidak sesuai dengan Kartu Inventaris Barang SKPD. Selain itu SKPD tidak memiliki bukti
memorial yang mencatat setiap aktivitas yang berpengaruh terhadap nilai ekonomis dari
peralatan dan mesin seperti kartu pemeliharaan barang. Hal tersebut membuat uji banding sulit
dilakukan dan membutuhkan waktu yang lama untuk menguji kewajaran penyajian peralatan
dan mesin.
a. Jumlah Alat Angkut antara Laporan Bidang Aset Daerah dan Neraca Berbeda.
Pemeriksaan data-data yang ada pada bidang Aset Daerah DPPKAD, seperti BPKB,
Register BPKB, Laporan Kendaraan SKPD terdapat perbedaan yang signifikan. Kondisi
tersebut dapat dilihat dalam lampiran 2. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa
pengamanan terhadap aset alat angkut berupa buku pemilikan kendaraan bermotor belum
memadai. Sebagian besar bukti kepemilikan kendaraan tidak terpantau dan dimiliki oleh
bidang Aset Daerah DPPKAD yang salah satu tugas pokok dan fungsinya adalah
inventarisasi aset daerah. BPK-RI tidak dapat melakukan prosedur uji banding atau
rekonsiliasi untuk menguji selisih terhadap daftar aset tersebut karena keterbatasan
penyajian informasi seperti yang diungkapkan dalam paragraf di atas.
b. Alat Angkut Yang Sudah Dijual Masih Tersaji Di Neraca Minimal Sebanyak
72 Buah Sebesar Rp870.027.500,00
Pemeriksaan secara uji petik diketahui terdapat Alat Angkut berdasarkan keterangan sudah
dijual tetapi masih tersaji di Neraca Daftar Aset Tetap. Kondisi ini didapatkan pada SKPD
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Sekretariat Daerah, Dinas Perhubungan, Dinas
Pekerjaan Umum. Daftar Aset Tetap Alat Angkut tersebut terdapat dalam lampiran 3.
80
Dinas Perhubungan berdasarkan keterangan pihak Dishub sebelumnya Dishub dan DPU
adalah satu satker kemudian terjadi pemekaran sehingga ada pembukuan ganda.
4) Sekretariat DPRD: kendaraan tersebut dibawa oleh pihak ketiga. d. Alat Angkut
Dengan Pencatatan Ganda Minimal 5 Buah Sebesar Rp170.000.000,00.
Pemeriksaan secara uji petik diketahui terdapat Alat Angkut dengan spesifikasi yang sama
pada daftar aset di beberapa SKPD, sedangkan fisik barang hanya dikuasai satu SKPD.
Diantaranya adalah Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, Sekretariat Daerah, dan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
81
Pencatatan oleh SKPD yang tidak menguasai barang.
Nama/
No Polisi Thn Unit
Jenis Merk/Type Harga Keterangan
Dinas Perhubungan
Kendaraan Isuzu Flat Ben 1984 1 40.000.000,00 Milik Dinas PU
Roda 4 Truck Workshop Anjongan
Kendaraan Chevrolet Pick 1989 1 20.000.000,00 Milik Dinas PU
Roda 4 Up Workshop Anjongan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kendaraan Kijang standar KB 16 B 2002 1 110.000.000,00 Tidak terdapat pada
Roda 4 KF 70 KIB Bappeda Pindah
Ke Inspektorat dan
Tercatat di Sekretariat
Daerah KB 17 B
Jumlah 3 170.000.000,00
1) Dinas Pertanian dan Peternakan: Kendaraan Roda Empat Toyota / Daihatsu Xenia
82
KB 1575 B Tahun 2008 sebesar Rp117.689.000,00.
Pemeriksaan uji petik diketahui bahwa terdapat alat angkut yang harganya Rp0,00. Kondisi
ini didapatkan pada Dinas Perhubungan dan Kecamatan Sungai Kunyit. Daftar aset alat
angkut tersebut yang bernilai Rp0,00 adalah sebagai berikut:
Nama/Jenis Merk/Type Tahun Unit Harga
Dinas Perhubungan
Kendaraan Roda 4 Daihatsu Jeep 1986 1 0,00
Kendaraan Roda 4 Kijang Mini Bus 1997 1 0,00
Kendaraan Roda 4 Kijang Mini Bus 1998 1 0,00
Kendaraan Roda 4 Kijang Mini Bus 1994 1 0,00
Kendaraan Roda 4 Kijang Mini Bus 1983 1 0,00
Kendaraan Roda 4 Isuzu Flat Ben Truck 1984 1 0,00
Kendaraan Roda 4 Toyota Truck 1985 1 0,00
Kendaraan Roda 4 Chevrolet Pick Up 1989 1 0,00
Kendaraan Roda 2 CG 110 1981 2 0,00
Kendaraan Roda 2 GL 100 1991 7 0,00
Kendaraan Roda 2 GL 100 1991 1 0,00
Kendaraan Roda 2 GL 100 1984 1 0,00
83
Nama/Jenis Merk/Type Tahun Unit Harga
Kendaraan Roda 2 Honda GL 1991 2 0,00
Kendaraan Roda 2 Honda GL 1992 1 0,00
Kendaraan Roda 2 Honda Max 1990 1 0,00
Kendaraan Roda 2 Supra X 2002 1 0,00
Kendaraan Roda 2 Vega 1999 1 0,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha GLX 1992 1 0,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha YT 1995 1 0,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha YT 1995 1 0,00
Kecamatan Sungai Kunyit
Kendaraan Roda 2 Suzuki - 1 -
Kendaraan Roda 2 Suzuki - 1 -
Kendaraan Roda 2 Suzuki A100 - 1 -
Kendaraan Roda 2 Suzuki A100 - 1 -
Kendaraan Roda 2 Yamaha RXS 115 - 1 -
Kendaraan Roda 2 Yamaha Jupiter - 1 -
34
Berdasarkan keterangan dari pihak Dinas Perhubungan diperoleh penjelasan bahwa aset
alat angkut tersebut tidak diketahui nilai perolehannya dan aset tersebut sebenarnya telah
dihapuskan. Hal ini menyebabkan penyajian neraca aset alat angkut menjadi tidak andal.
Pemeriksaan lapangan (cek fisik) terhadap akun alat berat bersama-sama dengan pihak
UPT Peralatan (workshop) Anjongan pada Dinas Pekerjaan Umum diketahui terdapat alat
berat yang tercatat di Neraca Daftar Aset Tetap Dinas Pekerjaan Umum tidak dapat
ditelusur keberadaannya. Rincian peralatan yang tidak dapat ditelusur keberadaannya
tersebut adalah sebagai berikut:
N am a/Je n is Me rk /Type Tahu n Jlh Har ga (R p)
Buldozer Perking G-3544 (80 HP) 1988 1 261.500.000,00
Agriculture Tractor Zetor 2 WD 1991 1 174.300.000,00
VIB Hammer Robyn BC 10 D (4 HP) 1991 1 852.900.000,00
VIB Hammer Robyn BC 10 D (4 HP) 1991 1 852.900.000,00
Truck Pick Up Toyota Hiace (1.5 Ton) 1985 1 18.000.000,00
Truck Pick Up Toyota Hiace (1.5 Ton) 1985 1 18.000.000,00
Chain Saw Sthill 070 1987 1 3.850.000,00
Chain Saw Sthill 070 1987 1 3.850.000,00
VIB Plate Tamper Mikasa MVC 90 G (3-5 HP) 1982 1 3.000.000,00
VIB Plate Tamper Barata MP-100 (3-5 HP) 1991 1 3.000.000,00
Trailler (Mini) Gapura (1 Ton) 1986 1 4.000.000,00
Trailler (Mini) Gapura (1 Ton) 1986 1 4.000.000,00
Trailler (Mini) Matra TR 200 (2 Ton) 1990 1 5.000.000,00
Vibrating Rakmer Meiho LJ-2 EU 2000 1 6.000.000,00
Vibrating Rakmer Meiho LJ-2 EU 2000 1 6.000.000,00
Win Hammer Tehshirg TS 105 T 1987 1 5.000.000,00
Nama/Jenis Merk/Type Tahun Jlh Harga (Rp)
84
Agri Trac (Single Axle) Yanmar Y2D 1991 1 8.000.000,00
Agri Trac (Single Axle) Yanmar Y2D 1991 1 8.000.000,00
Agri Trac (Single Axle) Yanmar Y2D 1991 1 8.000.000,00
Concrete Mixer (Molen) Takhar TS 60 (125 Ltr) 1990 1 15.000.000,00
Concrete Mixer (Molen) Yeh Sing TS 60 (125 Ltr) 1989 1 15.000.000,00
Pedestrian Roler Case Vibro Max W 100 (1 Ton) 1991 1 19.000.000,00
Purt Tank Truck Toyota Rino 14 B (3000 LTR) 1990 1 31.000.000,00
Stone Cruiseher Mobile Barata DOV-1 (4M3/H) 1979 1 34.000.000,00
FlatBed Truck Isuzu DA 110 (0.75 Ton) 1984 1 39.000.000,00
FlatBed Truck Mitsubishi PS 100 (4 Ton) 1986 1 39.000.000,00
Purt Tank Truck Toyota Rino 14 B (3000 LTR) 1990 1 40.000.000,00
Roller Tendem Barata MGF 1 (2.5 Ton) 1980 1 48.000.000,00
Roller 3 Wheel Barata MV 6 AP (6-8 Ton) 1975 1 56.000.000,00
Concrete Vibratory Robyn 60 C 1986 1 75.000.000,00
Roller 3 Wheel Barata MG 9 (8-10 Ton) 1995 1 78.000.000,00
Loader On Wheels Bumar PAD.L201 (1.2 M3) 1990 1 277.700.000,00
Water Pump Barata 80 SQ PB (3-4 IBC) 1990 1 3.520.000,00
Water Pump Barata 80 SQ PB (3-4 IBC) 1990 1 3.520.000,00
Jumlah 34 3.019.040.000,00
Berdasarkan keterangan pihak UPT Peralatan (workshop) Anjongan pada Dinas Pekerjaan
Umum didapatkan penjelasan bahwa peralatan yang tidak dapat ditelusur ada yang tidak
diketahui keberadaannya dan ada yang dikuasai oleh pihak ketiga. Hal itu menyebabkan
penyajian alat berat di neraca menjadi tidak andal minimal sebesar Rp3.019.040.000,00.
Hasil cek fisik menunjukkan sebagian besar peralatan yang ada di UPT Peralatan
(workshop) pada Anjongan Dinas Pekerjaan Umum kondisinya rusak berat sehingga
sudah tidak mempunyai manfaat ekonomis lagi dan tidak bisa digunakan untuk keperluan
operasional Pemerintah Kabupaten Pontianak.
Permasalahan lainnya adalah terdapat duplikasi penyajian akun alat berat yang tercatat di
Dinas Perhubungan. Akun alat berat ini tercatat pada Daftar Aset Tetap di Dinas
Perhubungan sedangkan fisik barang tidak dalam penguasaaannya. Hal ini menyebabkan
penyajian daftar aset dalam neraca tidak andal minimal sebesar Rp756.000.000,00.
Rincian alat berat tersebut adalah sebagai berikut:
Nama/Jenis Merk/Type Thn Unit Harga Keterangan
Trailer 1986 2 8.000.000,00 Milik Dinas Kimpraswil
Workshop Anjongan
Road Roller Barata 1978 1 78.000.000,00 Milik Dinas Kimpraswil
Workshop Anjongan
Road Roller Barata MGB 1980 1 80.000.000,00 Milik Dinas Kimpraswil
Workshop Anjongan
Road Roller Barata MGB 1981 1 80.000.000,00 Milik Dinas Kimpraswil
Workshop Anjongan
Road Roller Barata MV 1975 1 56.000.000,00 Milik Dinas Kimpraswil
Workshop Anjongan
Road Roller Barata MV 1976 1 56.000.000,00 Milik Dinas Kimpraswil
85
Road Roller Barata MV 1977 1 56.000.000,00 Milik Dinas Kimpraswil
Workshop Anjongan
Vib. Hamer 1982 1 2.000.000,00 Milik Dinas Kimpraswil
Workshop Anjongan
Vib. Hamer 1982 1 2.000.000,00 Milik Dinas Kimpraswil
Workshop Anjongan
Stone Cruisher 1979 1 322.000.000,00 Milik Dinas Kimpraswil
Workshop Anjongan
Vib. Plate Temper 1982 4 12.000.000,00 Milik Dinas Kimpraswil
Workshop Anjongan
Conerate Mixer 1986 1 4.000.000,00 Milik Dinas Kimpraswil
Workshop Anjongan
Jumlah 16 756.000.000,00
Hasil konfirmasi pada Dinas Perhubungan diketahui atas permasalahan di atas sebenarnya
telah ditindaklanjuti dengan pertemuan antara Dinas Pekerjaan Umum, Dinas
Perhubungan, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah serta SKPD lain
untuk membahas tentang aset-aset daerah yang tidak diakui tetapi dalam laporan keuangan
tetap saja muncul. Permasalahan ini terjadi karena penyusunan daftar aset tetap untuk
Pemerintah Kabupaten Pontianak tidak didasari atas sistem akuntansi aset tetap yang
memadai.
h. Aset Alat Angkut dan Alat Kantor dan Rumah Tangga Dikuasai Pihak-Pihak Yang
Bukan Bagian Pemerintah Kabupaten Pontianak.
Berdasarkan data yang ada pada Bidang Aset Daerah DPPKAD terdapat aset milik
Pemerintah Kabupaten Pontianak yang berada di Kabupaten Kubu Raya. Aset tersebut
dibawa oleh mantan pegawai Pemkab Pontianak yang pada waktu pemekaran wilayah
bergabung dengan Pemkab Kubu Raya. Pemerintah Kabupaten Pontianak telah
mengirimkan surat penarikan aset ke Pemerintah Kabupaten Kubu Raya untuk mengambil
tindakan terhadap aset tersebut. Daftar aset yang dibawa pihak ketiga tersebut adalah
sebagai berikut:
Nama/Jenis No Polisi/Merk Pengguna Keterangan
Alat Angkut
Kendaraan Roda 2 KB 2563 BD Ir. Gandhi S., MT Belum Dikembalikan
Kendaraan Roda 2 KB 4538 BD Matsum, S.Sos. Belum Dikembalikan
Kendaraan Roda 2 KB 5477 BG Drs. Panggih Kurniantoso Belum Dikembalikan
Kendaraan Roda 2 KB 4339 BB Zulkifli Belum Dikembalikan
Kendaraan Roda 2 KB 2930 BF Eni Lestari Belum Dikembalikan
Kendaraan Roda 2 KB 3313 BD Gunardi Belum Dikembalikan
Kendaraan Roda 2 KB 5428 BD D. Firmansyah Belum Dikembalikan
Kendaraan Roda 2 KB 4910 BB Drs. Agus Suparwanto Belum Dikembalikan
Kendaraan Roda 2 KB 3368 BC Thc. Ladiyanto, S.IP Belum Dikembalikan
Kendaraan Roda 2 KB 3365 BC Sudiyono Supriyadi, S.Sos. Belum Dikembalikan
Kendaraan Roda 2 KB 4995 BD Syahman Belum Dikembalikan
Alat Kantor dan Rumah Tangga
Laptop Acer 2006 Sujiwo, SE Belum Dikembalikan
Laptop Acer 2006 Sugeng Isriyadi, SH Belum Dikembalikan
Nama/Jenis No Polisi/Merk Pengguna Keterangan
Handycam Sony 2007
Printer Canon 2006
Laptop Acer 2006 H. Musni Thalib Belum Dikembalikan
86
Handycam Sony 2007
Printer Canon 2006
Laptop Acer 2006 Mustafa MS, S.Ag. Belum Dikembalikan
Laptop Toshiba 2006 Drs. Abdul Wahab Belum Dikembalikan
Laptop Toshiba 2007 Drs. Abdul Wahab Belum Dikembalikan
Laptop Acer 2007 Sabarhati Duha, SH Belum Dikembalikan
Aset-aset daerah yang dibawa oleh pihak-pihak yang bukan bagian pemerintah daerah akan
membuka peluang penyalahgunaan aset.
b. PP No. 24 tahun 2005 Standar Akuntansi Pemerintahan pada Pernyataan No. 07 tentang
Akuntansi Aset Tetap pada:
1) Paragraf (8) yang menyatakan aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam
sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Klasifikasi aset tetap yang
digunakan adalah:
87
a) Tanah
b) Peralatan dan Mesin
c) Gedung dan Bangunan
d) Jalan, Irigasi, dan
Jaringan
e) Aset Tetap Lainnya, dan
f) Konstruksi dalam
Pengerjaan
88
2) Paragraf (15) yang menyatakan aset tetap yang tidak digunakan untuk
keperluan operasional pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus
disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
3) Paragraf (23) yang menyatakan aset tetap dibangun dengan biaya perolehan.
Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak
memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
5) Paragraf (25) yang menyatakan bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai,
biaya aset tersebut adalah sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh.
c. PP No. 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah:
89
1) Pasal 3 ayat (1) yang menyatakan bahwa pengelolaan barang milik
negara/daerah dilaksanakan berdasarkan asas fungsional kepastian hukum,
transparansi dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai.
2) Pasal 8 Ayat (2) Kepala satuan kerja perangkat daerah berwenang dan
bertanggungjawab:
3) Pasal 32 ayat:
a) Ayat (1): Pengelola barang, pengguna barang dan/atau kuasa pengguna
barang wajib melakukan pengamanan barang milik negara/daerah yang berada
dalam penguasaannya;
d. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pasal 4
Ayat (1) yang menyatakan bahwa Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan
bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk
masyarakat.
90
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah pada:
91
1) Pasal 6 ayat (4) c. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku pengguna barang
miliki daerah, berwenang dan bertanggung jawab melakukan pencatatan dan
inventarisasi barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya.
3) Pasal 29 ayat (1): Laporan Barang Milik Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28
ayat (3), digunakan sebagai bahan untuk meyusun neraca Pemerintah Daerah.
4) Pasal 29 ayat (2): Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan secara
berjenjang.
5) Pasal 45 ayat (1) dan (2) yang antara lain menyatakan bahwa pengelola, pengguna
dan/atau kuasa pengguna wajib melakukan pengamanan barang milik daerah yang
berada dalam penguasaannya, meliputi:
8) Pasal 54 ayat (2) yang menyatakan bahwa penghapusan barang milik daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 huruf b, dilakukan dalam hal barang milik
daerah dimaksud sudah beralih kepemilikannya, terjadi pemusnahan atau karena
sebab-sebab lain dan ayat (4) yang menyatakan bahwa penghapusan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), dilaksanakan dengan Keputusan Kepala Daerah.
Hal tersebut mengakibatkan penyajian akun aset tetap peralatan dan mesin dalam neraca
tidak andal dan membuka peluang terjadinya penyalahgunaan aset daerah.
92
a. Melakukan inventarisasi aset tetap peralatan dan mesin dan melakukan
pengamanan sebaik-baiknya terhadap aset-aset tersebut serta menelusuri aset yang tidak
jelas keberadaannya disamping menarik semua aset yang dikuasai pihak ketiga.
c. Membuat data base aset secara lengkap, yang dilengkapi dengan bukti memorial
aset, bukti kepemilikan aset, mutasi aset, dan penunjukkan pengguna aset.
d. Melakukan rekonsiliasi aset dengan masing-masing SKPD dan selanjutnya secara
periodik masing-masing SKPD diminta menyampaikan laporannya.
6. Penatausahaan Aset Tetap Akun Bangunan dan Gedung Belum Dilakukan Dengan Baik.
Selain itu terdapat ketidaksinkronan antara daftar aset tetap yang tersaji di neraca dengan
Kartu Inventaris Barang SKPD. Kemudian tidak ada bukti memorial yang mencatat setiap
aktivitas yang berpengaruh terhadap nilai ekonomis dari bangunan gedung tersebut seperti
kartu pemeliharaan barang.. Hal tersebut di atas menyebabkan uji banding sulit dilakukan dan
membutuhkan waktu yang lama sehingga membuat penelusuran untuk menguji kewajaran dari
bangunan gedung sulit dilakukan. Pemeriksaan secara uji petik atas akun bangunan gedung
menunjukkan kondisi sebagai berikut:
1) Dinas Pendidikan
Nama Gedung Thn Harga (Rp) Fungsi Ket
Gedung 578.012.000,00 Gedung Seluruh Cab. Dinas
Gedung 27.799.119.500,00 Gedung Seluruh SDN
Gedung 14.031.845.740,00 Gedung Seluruh SLTPN
Gedung 9.648.567.100,00 Gedung Seluruh SMUN
Pemeliharaan Gedung SD/MIS 2.3 10.568.000,00
93
2) Dinas Perikanan dan Kelautan
Nama Gedung Thn Harga (Rp) Fungsi Ket
Bangunan 549.600.000,00 Bangunan Bang. Seluruh TPI
Tabel di atas menunjukkan pencatatan bangunan dan gedung belum informatif
sehingga BPK-RI tidak bisa untuk menelusur keberadaannya dan meyakini pengujian
terhadap kewajaran nilai bangunan dan gedung tersebut. Selama pemeriksaan berlangsung
BPK-RI tidak mendapatkan data dan dokumen yang bisa merinci nilai bangunan dari setiap
Cabang Dinas, SDN, SMP, dan SMA. Selain itu dalam sub judul huruf c Rehabilitasi dan
Renovasi Bangunan Gedung Disajikan Terpisah Yang Seharusnya Dapat Dikapitalisasi
diketahui bahwa sebagian besar bangunan SD, SMP, SMA, dan UPT Cabang Dinas telah
mengalami rehabilitasi dan renovasi. Hal ini berdampak tidak diketahuinya nilai dari
masing-masing bangunan gedung SD, SMP, SMA, UPT Cabang Dinas, dan bangunan TPI.
Pemeriksaan dilakukan secara uji petik dengan membandingkan daftar aset bangunan
gedung pada beberapa SKPD. Hasil pengujian menunjukkan adanya pelaporan aset dengan
obyek yang sama dikuasai oleh beberapa SKPD. Kondisi tersebut bisa dilihat dalam tabel
berikut ini:
Tercatat Pada Tahun Harga (Rp) Fungsi
DPU 2006 384.750.000,00 Rumah Jabatan Ketua DPRD
Setwan 80.000.000,00 Rumah Jabatan Ketua DPRD
Setda 2008 97.314.000,00 Kantor Bupati Pontianak
DPU 2006 7.484.295.000,00 Kantor Bupati Pontianak
2006 4.260.736.000,00 Kantor Bupati Pontianak
Setda 2008 94.000.000,00 Gedung Kartini
DPU 2008 629.446.000,00 Gedung Kartini
DPPKAD 500.000.000,00 Kantor BPKD yang lama
BKBPPPMPD 2008 45.000.000,00 Dulunya adalah kantor BPKD
Dalam tabel tersebut di atas terlihat bahwa untuk aset tetap bangunan dan gedung
tecatat terpisah, tetapi sebenarnya sama sehingga terdapat pencatatan daftar aset bangunan
dan gedung dengan obyek yang sama oleh SKPD yang berbeda. Permasalahan ini
mengakibatkan penyajian informasi daftar aset tidak andal. Hal ini disebabkan belum
adanya kejelasan status SKPD yang menjadi kuasa pengguna barang gedung dan bangunan
tersebut. Akibatnya setiap belanja modal yang berhubungan dengan bangunan dan gedung
tersebut akan dicatat terpisah-pisah bukan sebagai penambah nilai aset.
Selain itu berdasarkan pemeriksaan uji petik terhadap Neraca Dinas Pekerjaan Umum
terdapat pencatatan nilai sebuah gedung lebih dari satu kali dengan obyek yang sama.
Kondisi demikian dapat dilihat dalam tabel berikut:
Spesifikasi Barang Tahun Harga (Rp) Fungsi Lokasi
Pemb. Gedung Kantor 2007 2.279.627.000,00 Kantor Infarpusda Mempawah
Kantor Infarpusda 2008 3.380.732.000,00 Gedung Kantor
Bangunan Pendukung 2006 35.873.700,00 Gedung Serbaguna Kec. Sungai
Sungai Pinyuh Pinyuh
Bangunan Pendukung 2006 83.705.300,00 Gedung Serbaguna Kec. Sungai
Sungai Pinyuh Pinyuh
Spesifikasi Barang Tahun Harga (Rp) Fungsi Lokasi
Gedung Kantor 2005 284.876.500,00 Kantor Camat Sui Desa Ambawang
Ambawang Kuala Jl, Trans
Kalimantan
94
Gedung Kantor 2007 978.638.000,00 Kantor Camat Camat Sungai
Ambawang
Bangunan Pendukung 2006 104.416.900,00 Gedung Serbaguna Batu Kec. Batu
Ampar Ampar
Gedung Tempat Kerja 2006 44.750.100,00 Pembangunan Gedung Batu Ampar
Serba Guna Kec. Batu
Ampar
Gedung Tempat Kerja 2006 99.225.000,00 Kantor Dispenda
Gedung Tempat Kerja 2006 661.199.800,00 Pembangunan Kantor
Dispenda tahap I
Pemb. Gedung Kantor 2007 4.837.282.200,00 Kantor Dispenda Kec. Mpw Hilr
Bangunan Pendukung 2006 149.527.000,00 Pagar Kantor Camat Kec. Sungai
Sungai Raya Raya
Gedung Tempat Kerja 2006 105.390.900,00 Pembangunan Gedung
Serbaguna Kec. Siantan
Gedung Tempat Kerja 2006 119.689.000,00 Gedung Serba Guna Kec.
Siantan
Gedung Tempat Kerja 2006 119.496.000,00 Pembangunan Gedung Kec. Sungai
Serbaguna sungai Kunyit Kunyit
Gedung Tempat Kerja 2006 83.647.200,00 Pembangunan Gedung Sungai Kunyit
Serba Guna Kec.Sui Kunyit
Gedung Tempat Kerja 2006 167.53 1.000,00 Perluasan Kantor Kec. Mpw Hilir
BKPPM
Gedung Tempat Kerja 2006 71.799.000,00 Perluasan Kantor Kec. Mpw Hilir
BKPPM
Gedung Tempat Kerja 2006 167.272.000,00 Perluasan Kantor Kec. Mempawah
SosnakerTrans Hilir
Gedung Tempat Kerja 2006 71.688.000,00 Perluasan Kantor Kec. Mempawah
SosnakerTrans Hilir
Gedung Tempat Kerja 2006 223.352.000,00 Renovasi Kantor
Pertanian
Pemb. Gedung Kantor 2007 1.780.330.000,00 Kantor Pertanian & Mempawah
Peternakan
Gedung Tempat Kerja 2006 225.507.800,00 Rehab Kantor Kec. Mempawah
Perindagkop Hilir
Gedung Tempat Kerja 2006 96.646.200,00 Rehab Kantor Kec. Mempawah
Perindagkop Hilir
Gedung Tempat 2006 3.491.137.000,00 Pembangunan Pengganti
Tinggal Asrama Kodim 1201
Mempawah
Gedung Tempat 2006 1.593.200.000,00 Pembangunan Pengganti
Tinggal Asrama Kodim 1201
Mempawah
Gedung Tempat 2006 973.148.000,00 Pembangunan Asrama Jl. Sepakat 1 Ptk
Tinggal Mhs Kab Ptk Selatan
Gedung Tempat 2006 2.609.348.500,00 Pembangunan Asrama Jl. Sepakat 1 Ptk
Tinggal Mhs Kab Ptk Selatan
Gedung Tempat 2006 2.609.348.500,00 Pembangunan Asrama Jl. Sepakat 1 Ptk
Tinggal Mhs Kab Ptk Selatan
Dari tabel tersebut diketahui bahwa pencatatan aset tetap belum dilakukan secara
memadai.
95
c. Rehabilitasi dan Renovasi Bangunan Gedung Disajikan Terpisah Yang
Seharusnya Dapat Dikapitalisasi
Rehabilitasi dan renovasi adalah pekerjaan rekonstruksi untuk mengganti sebagian dari
bangunan gedung dengan tujuan menambah manfaat dan umur ekonomisnya. Renovasi
atau rehabilitasi bangunan merupakan peningkatan dari nilai gedung yang lama dan tidak
disajikan secara terpisah. Penilaian untuk rehabilitasi dan renovasi adalah nilai awal
bangunan gedung tersebut dikurangi dengan nilai bangunan gedung yang
dimusnahkan/dibongkar/diganti/ dihancurkan untuk kemudian ditambah dengan nilai
rehabilitasinya tersebut.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa untuk pencatatan pekerjaan gedung
yang bersifat rehabilitasi atau renovasi dilakukan secara terpisah dan tidak menggambarkan
nilai dari keseluruhan tersebut. Hal ini disebabkan keterbatasan database nilai awal atau
perolehan bangunan gedung yang lama. Kondisi tersebut akan menyulitkan tim penilai
(appraisal) untuk menghitung nilai dari bangunan gedung yang sudah direnovasi.
Penilaian aset dengan cara tersebut di atas belum dapat diyakini kewajarannya.
a) Tanah
b) Peralatan dan Mesin
c) Gedung dan Bangunan
96
d) Jalan, Irigasi, dan Jaringan
e) Aset Tetap Lainnya, dan
f) Konstruksi dalam Pengerjaan
2) Paragraf (15) yang menyatakan aset tetap yang tidak digunakan untuk
keperluan operasional pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus
disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
3) Paragraf (23) yang menyatakan aset tetap dibangun dengan biaya perolehan.
Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak
memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
4) Paragraf (24) yang menyatakan barang berwujud yang memenuhi kualifikasi
untuk diakui sebagai suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya
harus diukur berdasarkan biaya perolehan.
5) Paragraf (25) yang menyatakan bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai,
biaya aset tersebut adalah sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh.
2) Pasal 8 Ayat (2) Kepala satuan kerja perangkat daerah berwenang dan
bertanggungjawab:
a) Mengajukan rencana kebutuhan barang milik daerah bagi satuan kerja
perangkat daerah yang dipimpinnya;
98
i) Menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan
Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) yang berada dalam penguasaannya
kepada pengelola barang.
3) Pasal 32 ayat :
d. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pasal 4
Ayat (1) yang menyatakan bahwa Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan
bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk
masyarakat
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah pada:
1) Pasal 6 ayat (4) c. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku pengguna
barang miliki daerah, berwenang dan bertanggung jawab melakukan pencatatan dan
inventarisasi barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya.
5) Pasal 45 ayat (1) dan (2) yang antara lain menyatakan bahwa pengelola,
pengguna dan/atau kuasa pengguna wajib melakukan pengamanan barang milik
daerah yang berada dalam penguasaannya, meliputi:
7) Pasal 54 ayat (2) yang menyatakan bahwa penghapusan barang milik daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 huruf b, dilakukan dalam hal barang milik
daerah dimaksud sudah beralih kepemilikannya, terjadi pemusnahan atau karena
99
sebab-sebab lain. Dan ayat (4) yang menyatakan bahwa penghapusan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), dilaksanakan dengan Keputusan Kepala Daerah.
100
Hal tersebut mengakibatkan:
Atas permasalahan tersebut Kepala DPPKAD sependapat dan akan melakukan langkah-
langkah perbaikan terkait penyajian aset di masa yang akan datang.
7. Penatausahaan dan Pelaporan Aset Tetap Jalan dan Jembatan, Instalasi dan Jaringan dan
Bangunan Air Senilai Rp391.678.767.982,04 Tidak Dilakukan dengan Baik dan Tidak
Dapat diyakini Keandalannya
101
Instalasi, Jaringan dan Bangunan (Air) yang tercantum dalam daftar aset tidak informatif.
Kondisi tersebut diantaranya:
Selain itu penyajian ruas jalan dan jembatan hanya menguraikan jenis kegiatan-kegiatan
tanpa mengatribusikan pada ruas jalan dan jembatan yang baku. Hal ini menyebabkan
penyajian informasi ruas jalan dan jembatan seolah-olah memperlihatkan jumlah ruas jalan
dan jembatan terus bertambah. Padahal pekerjaan tersebut merupakan peningkatan jalan
dan jembatan dalam bentuk pembangunan, rehabilitasi, maupun peningkatan, sehingga
tidak menambah jumlah ruas jalan ataupun jembatan. Uji petik pada beberapa ruas jalan
dan jembatan menunjukkan hal sebagai berikut:
No Nama Aset Thn Satuan Harga Lokasi
1 Jembatan 2005 1 30.000.000,00 Jembatan PPI Sungai Pinyuh
2 Jembatan 2005 478.107.000,00 Jmbtn PPI Sui Pinyuh
3 Jembatan 2005 23.000.000,00 Jembatan PPI Sungai Pinyuh
PPI Kuala Mempawah Kec.
4 Jalan 2007 Paket 841.888.000,00
Mempawah Timur
Konstruksi Jalan dan PPI Kuala Mempawah Kec.
5 Saluran Drainase 2008 Paket 4.885.453.080,00 Mempawah Timur
Konstruksi Jalan PPI Kuala Mempawah Kec.
6 (Turap/ Revertment) 2008 Paket 3.048.311.595,00 Mempawah Timur
Peningkatan Jalan/
7 1998 36.857.750,45 Parit Usaha Baru Kec Sei kakap
Jembatan
No Nama Aset Thn Satuan Harga Lokasi
102
Peningkatan Jalan/
8 1999 55.709.200,00
Jembatan Parit Usaha Baru Kec Sei Kakap
9 Peningkatan Jalan/ 1998 Peniraman - Seluang Danau Kec
Jembatan 27.454.043,31 Sei Pinyuh
10 Peningkatan Jalan/ 1999 54.714.392,86 Peniraman - Seluang Danau Kec
Jembatan Sei Pinyuh
11 Rehabilitasi Jalan/ 1999 174.585.407,96 Daeng Manambon
Jembatan
12 Pemeliharaan 2006 67.894.200,00 Jl Daeng Manambon-Dr Rubi
13 Pemeliharaan 2006 271.576.800,00 Jl Daeng Manambon-Dr Rubi
14 Rehabilitasi Jalan/ 1999 31.315.355,16 Djailani
Jembatan
15 Pemeliharaan Rutin 2000 463.104,99 A. Djailani
Jalan
16 Peningkatan Jalan/ 1999 795.290.142,38 Mega Timur - Kubu Padi
Jembatan
17 Peningkatan Jalan 2000 944.160.410,70 Mega timur - Kubu Padi
Kabupaten
18 Pemeliharaan Jalan/ 2002 83.000.000,00 Mega Timur - Kubu Padi
Jembatan
19 Jalan Kota/ Kabupaten 2004 634.448.000,00 Jl. Mega Timur - Kubu Padi
20 Peningkatan Jalan/ 1999 515.066. 368,50 Kuala Dua – Sukalanting
Jembatan
21 Pemeliharaan Rutin 2000 34.136.886,71 Kuala Dua – Sukalanting
Jalan
22 Pemeliharaan Rutin 2000 22.917.251,10 Antibar - Moton Asam
Jalan
23 Pemeliharaan Rutin 2000 16.676.737,85 Antibar - Moton Asam
Jalan
24 Jalan 2005 M Jl. SP. Antibar - Moton Asam -
447.999.000,00
P. Pedalaman
25 Pemeliharaan Rutin 2000 23.567.779,73 A. Rani
Jalan
26 Pemel. Rutin Jalan/ 2001 73.822.672,33 A. Rani Mempawah
Jembatan
Peningkatan Jalan A. Rani - Dr. Rubini Kec.
27 2006 134.769.900,00
Berdikari Mempawah Hilir
28 Pengaspalan Jln 2006 314.463.100,00 A. Rani-Dr. Rubini Kec.
Berdikari- Mempawah Hilir
29 Pemb. Jalan 2008 5.892.592.455 Jln. Dr. Rubini - A. Rani akses
Lingkungan ,00 Jalan ke LANTAMAL
30 Pemb. Jalan 2008 M 997.485.000,00 Jln. A. Rani (Pelebaran) akses
Lingkungan Jln. Ke LANTAMAL
31 Pemeliharaan Rutin 2000 463.104,99 Al Falah
Jalan
32 Pemeliharaan Rutin 2000 2.084.468,27 Al Falah
Jalan
33 Peningkatan Jalan/ 1999 739.438.087,87 Sei Duri II - Bukit batu
Jembatan
34 Pemeliharaan Rutin 2000 10.415.399,75 Sei Duri II - Bukit Batu
Jalan
35 Pemeliharaan Jalan/ 2002 152.400.000,00 Sei Duri II - Bukit Batu
Jembatan
36 Peningkatan Jalan/ 1999 5 15.066.368,50 Kuala Dua – Sukalanting
Jembatan
37 Pemeliharaan Rutin 2000 34.136.886,71 Kuala Dua – Sukalanting
Jalan
38 Pemeliharaan Rutin 2000 16.806.645,25 Rasau Jaya I - Bintang Mas III
Jalan
No Nama Aset Thn Satuan Harga Lokasi
106
Jalan Suak Baragan Sangking
132 Pembangunan 2006 2.575.930.000,00
Kec. Toho
Jl Kuala Dua-Wonodadi Kec.
133 Peningkatan 2006 1.114.308.000,00
Sungai Raya
Jl Kuala Dua-Wonodadi Kec.
134 Peningkatan 2006 1.671.462.000,00
Sungai Raya
jalan Anjongan - Simpang
135 Peningkatan 2006 1.408.811.400,00
Tekam
jalan Anjongan - Simpang
136 Peningkatan 2006 1.408.811.400,00
Tekam Kec. Anjogan
Jalan Simpang Tekam –
137 Peningkatan 2006 1.476.929.100,00
Anjongan
Jalan Simpang Tekam -
138 Peningkatan 2006 1.476.929.100,00
Anjongan Kec. Mempawah Hilir
Jl. Sinar Tani Dsa Sungai
139 Pembangunan Jalan 2007 Meter 173.133.000,00
batang, kec. Sei Pinyuh
Jl. Sinar Tani Dsa Sungai
140 Pembangunan Jalan 2007 Meter 147.789.000,00
batang, kec. Sei Pinyuh
Jemb. Penghubung Radak I -
141 Jembatan 2007 Meter 594.000.000,00
Radak II Kec. Terentang
Jemb. Penghubung Radak I -
142 Jembatan 2006 Meter 73.802.700,00
Radak II Kec. Terentang
Jembatan Antibar /Jembatan
143 Jembatan 2007 Meter 1.933.999.000,00
Rangka Mempawah
Jembatan Antibar /Jembatan
144 Jembatan 2006 Paket 4.343.515.492,00
Rangka Mempawah
145 Pemb. Jalan 2008 M 198.396.000,00 Jln. Rabat Beton Desa Teluk
Lingkungan Gelam - Selat Remis
146 Pemb. Jalan 2008 M 148.748.000,00 Jln. Rabat Beton Desa Teluk
Lingkungan Gelam - Selat Remis
70.482.464.842,53
Penyajian Aset Tetap Instalasi, Jaringan dan Bangunan (Air) juga tidak memberikan data
yang memadai dan informatif. Daftar aset tetap yang di inventarisir oleh bagian aset
menunjukkan tidak tersedianya informasi mengenai lokasi dan kondisi bangunan (air ),
kondisi dan tahun perolehan untuk Instalasi, dan kondisi dari setiap jaringan yang
dipasang. Rinciannya antara lain:
No U r aian Jum lah N ilai
1 Instalasi
A Tidak ada kondisi 37 4.165.575.450,00
- DPPKAD 2 141.116.450,00
- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 1 24.125.000,00
- Dinas Pertanian dan Peternakan 1 22.500.000,00
- Dinas Kehutanan dan Perkebunan 1 8.000.000,00
- Dinas Kesehatan 1 6.000.000,00
- Dinas Pendidikan 3 56.000.000,00
- Dinsosnakertrans 1 200.000,00
- Dinas Pekerjaan Umum 25 3.905.384.000,00
No Uraian Jumlah Nilai
Badan Pelayanan Penyuluhan Pertanian dan 1 1.500.000,00
- Kehutanan
- Kesbanglinmas 1 750.000,00
74 8.331.150.900,00
B Tidak ada Tahun Perolehan
- Dinas Kesehatan 1 6.000.000,00
- Dinsosnakertrans 1 200.000,00
2 6.200.000,00
2 Jaringan
107
- Jenis kegiatan tidak jelas
- Dinas Pekerjaan Umum 4 12.400.000
Penelusuran lebih lanjut terhadap daftar aset dapat juga dijelaskan bahwa penyajian
instalasi , bangunan (air) dan jaringan tidak mengacu pada daftar baku instalasi, bangunan (air)
dan jaringan. Hal ini menyebabkan informasi yang disajikan menjadi tidak jelas, karena
ketika pembangunan pada instalasi, jaringan maupun bangunan (Air) yang sama tetapi item
pekerjaannya berbeda tidak dicatat sebagai penambah nilai dari aset melainkan dicatat seolah-
olah sebagai bangunan baru, sehingga seolah-olah kuantitas jumlah
108
bangunan air maupun instalasi dan jaringan pada neraca terus bertambah. Berdasarkan uji
petik, instalasi, bangunan (air) dan jaringan tersebut diantaranya:
Tahun
No Nama Aset Satuan Jmlh Harga (Rp) Lokasi
Perolehan
I. Bangunan Air
1 Jaringan Air Bersih/ 2007 Paket 1 329.255.000,00 Kec. Teluk Pakedai,
Air Minum
2 Jaringan Air Bersih/ 2007 Paket 1 351.965.000,00 Kec. Teluk Pakedai,
Air Minum
3 Jaringan Irigasi 2008 Paket 1 89.125.000,00 DR. Rasau Jaya III
Kec. Rasau Jaya
Jaringan Air Bersih- Desa Rasau Jaya III
4 PAH 2008 Unit 30 73.800.000,00 Kec. Rasau Jaya
(DAU)
5 Air Kantor 1983 motor 1 2.652.000,00 Jl. Daeng Manambon
KM 64
6 Air Kantor 1983 motor 1 2.652.000,00 Jl. Daeng Manambon
KM 64
Penanggulangan Penanggulangan
7 Abrasi Pantai 2001 Paket 1 629.179.248,00 Abrasi Pantai Sei
Kunyit
Penanggulangan Penanggulangan
8 Abrasi Pantai 2001 Paket 1 196.688.740,00 Abrasi Pantai Sei
Kunyit
9 Pintu Air Daerah Rawa 2007 Unit 1 97.500.000,00 Kec. Terentang
10 Jaringan Irigasi 2007 Paket 1 29.732.000,00 Kec. Terentang
11 Jaringan Irigasi 2007 Paket 1 39.385.000,00 Kec. Toho
12 Jaringan Irigasi 2007 Paket 1 450.214.100,00 Kec. Toho
13 Pemb. PAH 2007 Paket 1 245.600.000,00 Desa Pulau Limbung,
Kec.Sui raya
14 Pemb. PAH 2007 Paket 1 239.873.000,00 Desa Pulau Limbung,
II. Kec.Sui raya
Instal
a s iPah Semen 1991 Unit 17 8.500.000,00 Puskesmas Sui. Kakap
dan Rumah Dinas
2 Pah Fiberglas 1999 Unit 17 6.800.000,00 Puskesmas Sui. Kakap
dan Rumah Dinas
Jl. Adisucipto, Arang
3 Sumur gali - Buah 1 200.000,00 Limbung, Sei. Raya
(10 m2)
Jl. Adisucipto, Arang
4 Bak air - buah 1 5.000.000,00 Limbung, Sei. Raya
(20m2)
Jl. Adisucipto, Arang
5 Menara air - buah 1 7.500.000,00 Limbung, Sei. Raya
(20m2)
6 Gravitasi Desa Takong 2005 Set 1 195 .772.000,00 Pak Utan Kec Toho
7 Gravitasi Desa Takong 2005 Set 1 48.943.000,00 Pak Utan Kec Toho
III.
Jarin
1 2005 paket 1 3.600.000,00 Penataan keindahan
gan
kota
2 Jaringan listrik 2005 paket 1 303.714.600,00 Penataan keindahan
kota (lampu jalan)
3 Jaringan listrik 2005 paket 1 16.152.000,00 Perencanaan
Penerangan Umum
4 Jaringan listrik 2005 paket 1 683.357.850,00 Perencanaan
Penerangan Umum
5 Pembuatan Sumur Bor 2006 paket 1 48.946.000,00 950/0143
Jl Sepakat Kec Mpw
109
Tahun
No Nama Aset Satuan Jmlh Harga (Rp) Lokasi
Perolehan
Hilir
Pembuatan Sumur Bor
6 Jl Sepakat Kec Mpw 2006 paket 1 48.658.000,00 950/0594
Hilir
Pembuatan Sumur Bor
7 Jl Sepakat Kec Mpw 2006 paket 1 48.727.000,00 950/0598
Hilir
Jumlah 89 4.203.491.538,00
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah pada:
1) Pasal 6 ayat (4) c. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku pengguna
barang miliki daerah, berwenang dan bertanggung jawab melakukan pencatatan dan
inventarisasi barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya.
Hal tersebut mengakibatkan Penyajian akun jalan dan jembatan, irigasi, instalasi dan
jaringan senilai Rp391.678.767.982,04 tidak andal.
110
c. Tidak ada kebijakan daerah yang mengatur kegiatan rekonsiliasi data dan
informasi aset tetap antara DPPKAD sebagai unit teknis pengelola aset daerah dengan data
aset di masing-masing SKPD supaya dapat menghasilkan laporan aset tetap sesuai dengan
SAP.
Atas permasalahan tersebut Kepala DPPKAD menyatakan bahwa untuk kedepannya akan
diupayakan melengkapi data tentang aset tetap jalan, jembatan, instalasi, bangunan dan
jaringan karena untuk mendata, mencatat dan menginventarisasi aset butuh waktu yang lama.
Dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Pontianak TA 2008 tercatat bahwa nilai untuk aset
tetap sebesar Rp864.944.993.432,04. Aset tersebut dikuasai dan digunakan satuan kerja
perangkat daerah Pemerintah Kabupaten Pontianak. Selain itu berdasarkan pemeriksaan uji
petik ada yang digunakan oleh pihak ketiga, yaitu:
b. Dinas Pekerjaan Umum. Aset tersebut adalah bangunan gedung Asrama Kodim
Mempawah sebesar Rp5. 141.635.000,00.
Dari Dinas Pendidikan dan Dinas Pekerjaan Umum jumlah aset yang digunakan pihak
ketiga minimal sebesar Rp14.506.985.000,00 (9.365.350.000,00 + 5.141.635.000,00). Untuk
bangunan gedung yang didirikan pada sekolah swasta status tanahnya adalah milik yayasan
sekolah swasta tersebut sehingga bukan bagian dari pemerintah Kabupaten Pontianak. Untuk
status bangunan gedung Asrama Kodim Mempawah berdasarkan keterangan lisan dari bidang
aset bahwa aset tersebut dalam proses tukar guling antara pemerintah daerah dengan TNI-AD.
Aset-aset tersebut digunakan pihak ketiga dan pengelolaannya dilaksanakan oleh pihak
ketiga dan tidak ditemukan berita acara penggunaan, peminjaman atau yang sejenisnya kepada
pihak ketiga yang bersangkutan. Hal ini akan menimbulkan ketidakjelasan status kepemilikan
asetnya, misalnya bangunan gedung milik Pemerintah Kabupaten Pontianak
111
didirikan di atas tanah pihak lain atau dikuasai oleh pihak yang bukan Pemerintah Kabupaten
Pontianak.
b. Buletin Teknis No.4 yaitu Teknis Penyajian dan Pengungkapan Belanja Pemerintah yang
menjelaskan dan menyatakan hibah adalah pengeluaran pemerintah dalam bentuk
uang/barang atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah lainnya, perusahaan daerah,
masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan
peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus.
2) Pasal 8 Ayat (2) Kepala satuan kerja perangkat daerah berwenang dan
bertanggungjawab:
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Daerah
112
1) Pasal 1 ayat (20) yang menyatakan bahwa pinjam pakai adalah penyerahan
penggunaan barang antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dan antar
Pemerintah Daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah
jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada pengelola.
2) Pasal 35 ayat (5) yang menyatakan bahwa pelaksanaan pinjam pakai
dilakukan berdasarkan surat perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat:
a) Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian;
b) Jenis, luas dan jumlah barang yang dipinjamkan;
c) Jangka waktu peminjaman;
d) Tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan
selama jangka waktu peminjaman; dan
Atas hal tersebut Kepala DPPKAD menyatakan bahwa aset-aset tersebut akan segera
diserahkan kepada pihak ketiga.
113
BPK-RI menyarankan kepada Bupati Pontianak agar:
114
a. Menetapkan kebijakan daerah mengenai status aset tetap yang digunakan oleh
pihak ketiga sesuai ketentuan yang berlaku.
9. Status Aset Tetap Dari APBN Yang Belum Tersaji Pada Neraca Minimal Sebesar
Rp2.458.704.898,00 Tidak Jelas.
Dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Pontianak TA 2008 tercatat nilai aset tetap sebesar
Rp864.944.993.432,04 Perolehan aset tetap berasal dari berbagai sumber pendanaan.
Berdasarkan hasil uji petik terhadap Kartu Inventaris Barang, aset tetap yang terdaftar di
Neraca belum termasuk sejumlah Aset Tetap yang diperoleh dari APBN Pemerintah Pusat atau
Instansi Vertikal Lainnya. Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dinyatakan bahwa
pengukuran aset akan sangat andal apabila aset tetap tersebut diterima dan dikuasai hak
kepemilikannya. Hasil pengujian terhadap status kepemilikan aset tersebut didukung dengan
bukti hak kepemilikan atas aset yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk BPKB
dan sebagainya. Untuk itu secara legal formal dalam bentuk de facto (kenyataan) dan de jure
(hukum) aset tersebut sudah dimiliki oleh Pemerintah Daerah yang bersangkutan.
Pengujian secara uji petik terhadap aset tetap APBN yang belum tercatat pada neraca
tersebut seperti yang terlihat dalam tabel di bawah ini.
a. Dinas Perikanan dan Kelautan
Nama Barang Merek/Type Tahun No. Polisi Harga (Rp)
Kendaraan Roda 2 Honda NF 125 SD 2005 KB 2630 BF 15.000.000,00
Kendaraan Roda 2 Honda NF 125 SD 2005 KB 2631 BF 15.000.000,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha/157 Jupiter MX 2007 KB 2471 BH 14.900.000,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha/157 Jupiter MX 2007 KB 2470 BH 14.900.000,00
Speed Boat Yamaha/80 PK 2007 104.864.300,00
Jumlah 164.664.300,00
b. Dinas Pertanian dan Peternakan
Nama Barang Merek/Type Tahun No. Polisi Harga (Rp) Keterangan
Kendaraan Roda 2 Honda NF 100 SE 2007 KB 4923 BH 17.000.000,00 -
115
Kendaraan Roda 2 Honda Supra S 2006 B 6126 SQB 14.000.000,00 -
Kendaraan Roda 2 Honda Mega Pro 2006 B 6055 SQB 18.000.000,00 -
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS 2006 B 6747 SQD 18.000.000,00 -
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS 2006 B 6754 SQD 18.000.000,00 -
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS 2006 B 6754 SQB 18.000.000,00 -
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS 2006 B 6762 SQD 18.000.000,00 -
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS 2006 B 6783 SQD 18.000.000,00 -
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS 2006 B 6615 SQF 18.000.000,00 -
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS 2006 B 6756 SQF 18.000.000,00 -
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS 2006 B 6768 SQF 18.000.000,00 -
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS 2006 B 6721 SQF 18.000.000,00 -
In Focus Sony 2007 16.966.000,00 -
Computer Com. Intel 2007 7.500.000,00 -
Note Book Toshiba 2007 15.000.000,00 -
Printer Canon 2007 7.000.000,00 -
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS – 150 2006 B 6771 SQB 18.000.000,00 KKR
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS – 150 2006 B 6772 SQB 18.000.000,00 KKR
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS – 150 2006 B 6790 SQB 18.000.000,00 KKR
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS – 150 2006 B 6792 SQB 18.000.000,00 KKR
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS – 150 2006 B 6755 SQB 18.000.000,00 KKR
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS – 150 2006 B 6773 SQB 18.000.000,00 KKR
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS – 151 2006 B 6811 SQB 18.000.000,00 KKR
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS – 152 2006 B 6868 SQB 18.000.000,00 KKR
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS – 153 2006 B 6882 SQB 18.000.000,00 KKR
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS – 150 2006 B 6985 SQB 18.000.000,00 KKR
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS – 150 2006 B 6827 SQB 18.000.000,00 KKR
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS – 150 2006 B 6860 SQB 18.000.000,00 KKR
Kendaraan Roda 2 Kaisar KS – 150 2006 B 6936 SQB 18.000.000,00 KKR
Jumlah 605.345.000,00
c. Dinas Kesehatan
Nama Barang Merek/Type Tahun No. Polisi Harga (Rp)
Kendaraan Roda 2 Yamaha Vega 2008 KB 3821 BJ 12.400.000,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha Vega 2008 KB 3822 BJ 12.400.000,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha Vega 2008 KB 3823 BJ 12.400.000,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha Vega 2008 KB 3824 BJ 12.400.000,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha Vega 2008 KB 3825 BJ 12.400.000,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha Vega 2008 KB 3826 BJ 12.400.000,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha Vega 2008 KB 3827 BJ 12.400.000,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha Vega 2008 KB 3828 BJ 12.400.000,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha Vega 2008 KB 3829 BJ 12.400.000,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha Vega 2008 KB 3830 BJ 12.400.000,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha Vega 2008 KB 3831 BJ 12.400.000,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha Vega 2008 KB 3832 BJ 12.400.000,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha Vega 2008 KB 3833 BJ 12.400.000,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha Vega 2008 KB 3834 BJ 12.400.000,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha Vega 2008 KB 3835 BJ 12.400.000,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha Vega 2008 KB 3836 BJ 12.400.000,00
Kendaraan Roda 2 Yamaha Vega 2008 KB 3837 BJ 12.400.000,00
Kendaraan Roda 2 Suzuki Smash 2007 KB 4980 BJ
Kendaraan Roda 2 Suzuki Smash 2007 KB 4981 BJ
Kendaraan Roda 2 Suzuki Smash 2007 KB 4982 BJ
Kendaraan Roda 2 Suzuki Smash 2007 KB 4983 BJ
Kendaraan Roda 2 Suzuki Smash 2007 KB 4984 BJ
Kendaraan Roda 2 Suzuki Smash 2007 KB 4985 BJ 76.000.000,00
Nama Barang Merek/Type Tahun No. Polisi Harga (Rp)
Notebook Toshiba 2005 25.000.000,00
PC Komputer Intel P4 3 Unit 2005 37.500.000,00
116
Swing Fog Igoba 5 Unit 2005 100.000.000,00
Notebook Sony Vaio 1 unit 2006 25.000.000,00
PC Komputer Intel P4 6 unit 2006 90.000.000,00
LCD Infocus Sony 2 Unit 2006 30.000.000,00
Sound System BMG 2 Unit 2006 40.000.000,00
Mesin Ketik Brother 2 Unit 2006 10.000.000,00
TV 29 Inch Sanyo 1 Unit 2006 3.500.000,00
Handycam Sony 1 Unit 2006 7.000.000,00
Camera Digital Sony 1 Unit 2006 5.000.000,00
Layar Infocus 1 Unit 2006 15.000.000,00
Posyandu Kit 100 kit 2006 100.000.000,00
Genset 6.0 KVA Motoyama 7 Unit 2006 8 1.000.000,00
Almari 12 Unit 2006 32.500.000,00
Meja Kursi 6 set 2006 28.500.000,00
Alkes Praktek D3Perawat 1 set 2006 45.000.000,00
Alkes Lab Praktek D3 Perawat 1 Set 2006 40.000.000,00
Notebook Sony Vaio 4 Unit 2007 72.000.000,00
Mesin Fotocopy 1 unit 2007 25.000.000,00
Mesin Faximile 2 Unit 2007 15.000.000,00
Lansia Kit 30 kit 2007 30.000.000,00
Posyandu Kit 150 unit 2007 150.000.000,00
TV 21 Inch 7 unit 2008 17.500.000,00
DVD 7 unit 2008 7.000.000,00
Matras 140 buah 2008 28.000.000,00
Reagent gol. Darah 30 buah 2008 11.550.000,00
Alat pemeriksaan HB 174 dus 2008 21.750.000,00
Colinesterase Kit 1 kit 2008 50.000.000,00
Tabung O2 Polindes 10 buah 2008 10.000.000,00
Pnjg Pmrksn Glgn Darah 32 set 2008 10.560.000,00
Alt Pnjg Lynn Kshtn Usila 30 paket 2008 30.000.000,00
Sungkup&TbngResusitasi 42 paket 2008 13.600.000,00
Komputer S i k I n t e l C o r e To 2 2 0 U n i t 2008 177.214.180,00
Komputer pemetaan Intel Intel Core To 2 1 Unit 2008 8.860.709,00
Handycam Sony 1 Buah 2008 8.860.709,00
Jumlah 1.688.695.598,00
Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah aset tetap perolehan dari APBN atau dana instansi
vertikal lainnya minimal berjumlah Rp2.458.704.898,00 (Rp164.664.300,00 + Rp605.345.000,00
+ Rp1.688.695.598,00) dari 3 (tiga) SKPD Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Pertanian dan
Peternakan, dan Dinas Kesehatan.
Pengecualian terhadap Kendaraan Roda Dua Kaisar – KS bernomor polisi B (Jakarta) pada
Dinas Pertanian dan Peternakan berdasarkan keterangan lisan dari pengurus barang BPKB belum
diterima sehingga hal ini mengakibatkan pengurusan perpanjangan STNK menjadi banyak yang
terlantar.
Dari dokumen-dokumen yang didapatkan dari pengurus barang tidak diketemukan adanya
Laporan Barang Milik Negara yang memadai kepada Pemerintah Pusat. Laporan Barang Milik
Negara adalah sebuah laporan yang menghasilkan SABMN (Sistem Akuntansi Barang Milik
Negara). Pengurus barang hanya melaporkan secara rutin pengelolaan barangnya kepada Bidang
Aset Daerah DPPKAD.
117
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
b. Buletin Teknis No.4 yaitu Teknis Penyajian dan Pengungkapan Belanja Pemerintah
yang menjelaskan dan menyatakan hibah adalah pengeluaran pemerintah dalam bentuk
uang/barang atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah lainnya, perusahaan daerah,
masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan
peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus.
2) Pasal 32 ayat (1) dan (2) yang antara lain menyatakan bahwa pengelola
barang, pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang wajib melakukan
pengamanan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya, meliputi
pengamanan administrasi, pengamanan fisik, dan pengamanan hukum.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Daerah pada:
1) Pasal 1 ayat (20) yang menyatakan bahwa pinjam pakai adalah penyerahan
penggunaan barang antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dan antar
Pemerintah Daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah
jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada pengelola.
2) Pasal 35 ayat (5) yang menyatakan bahwa pelaksanaan pinjam pakai
dilakukan berdasarkan surat perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat:
a) Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian;
b) Jenis, luas dan jumlah barang yang dipinjamkan;
c) Jangka waktu peminjaman;
d) Tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan
selama jangka waktu peminjaman; dan
e) Persyaratan lain yang dianggap perlu.
Hal tersebut mengakibatkan ketidakjelasan status kepemilikan atas aset tetap pada SKPD
yang bersangkutan minimal senilai Rp2.458.704.898,00 dan pengelolaannya menjadi tidak
terurus secara baik.
a. Belum ada kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Pontianak untuk mengakui dan mencatat
118
aset yang diterima dari APBN.
119
b. Pengguna barang belum melakukan konfirmasi status kepemilikan atas aset yang diterima
kepada departemen/instansi terkait.
Atas permasalahan tersebut Kepala DPPKAD menyatakan bahwa untuk di masa mendatang
akan mencatat semua perolehan aset tetap.
a. Melakukan inventarisasi semua aset tetap yang berasal dari APBN atau donasi
lainnya pada semua SKPD.
b. Melakukan konfirmasi tentang status aset-aset tersebut kepada departemen atau
instansi terkait.
c. Mengupayakan pengamanan terhadap aset tersebut dengan bukti kepemilikan
dan penunjukkan pengguna aset.
d. Mencatat pada neraca apabila bukti kepemilikan aset sudah dikuasai dan status
aset tersebut sudah jelas.
10. Perencanaan Anggaran Belanja Listrik Belum Dilakukan dengan Baik Sehingga
Menimbulkan Utang Sebesar Rp4.351.468.160,00
120
Sementara biaya listrik untuk sisa TA.2008 belum dibayarkan oleh Sekretariat Daerah.
Rincian hutang pada PLN TA.2008 adalah sebagai berikut:
Rumah Kantor, Penerangan Jalan Umum (Rp)
No. Bulan Jabatan Mess&Rmh Jumlah (Rp)
(Rp) Dinas (Rp) Mempawah Sui. Pinyuh Pontianak
1 May-08 - - 40.849.470,00 - 458.000.745,00 498.850.215,00
2 Jun-08 - - 40.557.370,00 47.312.210,00 393.763.185,00 481.632.765,00
3 Jul-08 58.816.730,00 7.268.135,00 39.960.645,00 47.289.175,00 457.025.720,00 610.360.405,00
4 Aug-08 36.100.150,00 6.978.115,00 40.280.335,00 47.384.600,00 427.782.190,00 558.525.390,00
5 Sep-08 29.389.455,00 5.727.935,00 41.142.950,00 47.789.380,00 440.877.800,00 564.927.520,00
6 Oct-08 24.786.130,00 6.353.210,00 39.712.820,00 48.737.085,00 439.253.135,00 558.842.380,00
7 Nov-08 26.027.595,00 6.302.280,00 40.392.730,00 47.810.795,00 413.183.770,00 533.717.170,00
8 Dec-08 34.469.835,00 7.428.105,00 39.719.980,00 48.743.260,00 414.251.135,00 544.612.315,00
Jumlah 209.589.895,00 40.057.780,00 322.616.300,00 335.066.505,00 3.444.137.680,00 4.351.468.160,00
Pengujian pada neraca per 31 Desember 2008 Pemkab Pontianak, hutang penggunaan
listrik belum tersaji. Padahal neraca adalah suatu laporan yang menyatakan mengenai kondisi
kekayaan dan kewajiban daerah dalam suatu waktu tertentu. Laporan dapat menujukkan
bagaimana pemerintah daerah mengelola kekayaan dan memprediksi kemampuan pemerintah
dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya di masa depan. Oleh karena itu, pemerintah
diharuskan membuat laporan yang transparan dan akuntabel.
Hasil konfirmasi kepada Kepala DPPKAD dijelaskan bahwa anggaran biaya listrik
Sekretariat Daerah TA.2009 direncanakan untuk membiayai biaya penggunaan listrik
TA.2009. Sedangkan untuk pembayaran hutang listrik TA.2008 pada PLN akan dianggarkan
pada APBD Perubahan.
121
perencanaan dan penganggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan di lingkungan
SKPD untuk menghasilkan dokumen rencana kerja dan anggaran.
5) Pasal 91 ayat (4) yang menyatakan pendekatan penganggaran berdasarkan prestasi kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 ayat (2) dilakukan dengan memperhatikan
keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran yang diharapkan dari kegiatan dan hasil
serta manfaat yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran
tersebut.
Hal tersebut mengakibatkan pengungkapan Laporan Keuangan pada akun hutang dalam
neraca dan belanja barang jasa dalam Laporan Realisasi Anggaran pada tahun berjalan tidak
andal.
122
LAMPIRAN
Lampiran 1
DAFTAR ASET TETAP
SUB BIDANG ALAT-ALAT BERAT
PER 31 DESEMBER 2008
Tahun
Unit Kerja Nomor Kode Rekening Uraian Harga (Rp) Ruas
Perolehan
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Rehabilitasi Jalan/ Administrasi
Umum Jembatan 1998 9.979.525,20
Proyek
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Pemel. Rutin Jalan/ Administrasi
Umum Jembatan 1998 54.861.671,15
Proyek
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Pemel. Periodik Jalan/ Administrasi
Umum Jembatan 1998 24.949.306,89
Proyek
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Peningkatan Jalan/ Administrasi
Umum Jembatan 1998 15.141.562,35
Proyek
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Peningkatan Jalan/ Administrasi
Umum Jembatan 1998 109.458.818,07
Proyek
Tahun
Unit Kerja Nomor Kode Rekening Uraian Harga (Rp) Ruas
Perolehan
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Peningkatan Jalan/ Administrasi
Umum Jembatan 1998 23.968.432,65
Proyek
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Perenc. & Pengendalian Perenc,
Umum Jalan Pengawasan,
1998 55.926.342,85
dan Bantuan
Manajemen
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Rehabilitasi Jalan/ Administrasi
Umum Jembatan 1999 8.693.447,33
Proyek
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Pemeliharaan Jalan/ Administrasi
Umum Jembatan 1999 58.462.506,75
Proyek
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Peningkatan Jalan/ Administrasi
Umum Jembatan 1999 8.953.264,29
Proyek
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Peningkatan Jalan/ Administrasi
Umum 1999 79.774.720,38
Jembatan Proyek
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Perenc. dan Administrasi
Umum 1999 17.332.650,18
Pengendalian Jalan Proyek
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Perenc. dan Pengendalian
Umum Pengendalian Jalan 1999 137.001.118,73 Pelaksanaan
Proyek
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Perenc. dan Pengendalian
Umum Pengendalian Jalan 1999 20.221.425,21 Administrasi
dan Pelaporan
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Perenc. dan Pengendalian
Umum Pengendalian Jalan 1999 12.999.487,64 Administrasi
Keuangan
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Perenc. dan Penyusunan
Umum 1999 33.500.161,10
Pengendalian Jalan Program
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Perenc. dan Pengawasan /
Umum 1999 125.300.616,93
Pengendalian Jalan Supervisi
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Perenc. dan Perencanaan
Umum 1999 132.218.270,21 Teknis
Pengendalian Jalan
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Pemeliharaan Rutin Administrasi
Umum Jalan 2000 34.708.082,58
Proyek
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Pemeliharaan Periodik Administrasi
Umum Jalan 2000 39.85 1.944,58
Proyek
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Peningkatan Jalan/ Administrasi
Umum Jembatan 2000 2.965.288,10
Proyek
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Perenc. dan Pengawasan Perencanaan
Umum Jalan 2000 108 .802.452,94 Umum Jl
Kabupaten
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Perenc. dan Pengawasan Perencanaan
Umum Jalan 2000 146.188.524,26 Teknis Jl
Kabupaten
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Perenc. dan Pengawasan Pengawasan
Umum Jalan 2000 120.672.922,80 Supervisi Jl
Kabupaten
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Perenc. dan Perencanaan
Umum Pengendalian Jalan 2000 140.744.610,59 Umum Jl
Kabupaten
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Perenc. dan Perencanaan
Umum Pengendalian Jalan 2000 30.25 1.043,41 Teknis Jl
Kabupaten
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Peningkatan Jalan Administrasi
Umum 2000 9.955.706,85
Kabupaten Proyek
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Peningkatan Jalan Administrasi
Umum 2000 3.009.064,73
Kabupaten Proyek
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Pemel. Rutin Jalan/ Administrasi
Umum Jembatan 2001 6.484.423,92
Proyek
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Peningkatan Jalan/ Administrasi
Umum Jembatan 2001 23.629.167,70
Proyek
Tahun
Unit Kerja Nomor Kode Rekening Uraian Harga (Rp) Ruas
Perolehan
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Perenc. dan Pengawasan Administrasi
Umum Jalan 2001 2.989.934,21
Proyek
Dinas Pekerjaan 1 3 4 01 01 Perenc. dan Pengawasan Perencanaan
Umum Jalan 2001 124.580.592,11 Teknis
Tahun
Unit Kerja Nomor Kode Rekening Uraian Harga (Rp) Ruas
Perolehan
Dinas Pekerjaan 1 3 4 02 05 Biaya Administrasi 2006
Umum 9.935.000,00
Dinas Pekerjaan 1 3 4 02 05 Biaya Administrasi 2006 ATK,cetak,foto
Umum 12.000.000,00 copy,prlaporan
& dokumentasi
Dinas Pekerjaan
1 3 4 03 09 2006
Umum Administrasi Pembangunan Drainase 9.685.000,00
Dinas Pekerjaan
1 3 4 03 05 2006
Umum By Administrasi 495.000,00
Dinas Pekerjaan Perencanaan Jaringan Irigasi /Rawa
1 3 4 03 05 2006
Umum Kab Pontianak 32.362.000,00
Tahun
Unit Kerja Nomor Kode Rekening Uraian Harga (Rp)
Perolehan
Dinas Pekerjaan Belanja Perencanaan, Pengawasan dan
Umum 1 3 4 2.561.720,00
Administrasi Lainnya
Dinas Pekerjaan Belanja Perencanaan, Pengawasan dan
Umum 1 3 4 1.949.690,00
Administrasi Lainnya
Dinas Pekerjaan Belanja Perencanaan, Pengawasan dan
Umum 1 3 4 5.373.440,00
Administrasi Lainnya
Dinas Pekerjaan Belanja Perencanaan, Pengawasan dan
Umum 1 3 4 50.290.725,00
Administrasi Lainnya
Dinas Pekerjaan Belanja Perencanaan, Pengawasan dan
Umum 1 3 4 30.687.610,00
Administrasi Lainnya
Dinas Pekerjaan Belanja Perencanaan, Pengawasan dan
Umum 1 3 4 36.012.375,00
Administrasi Lainnya
TO TAL 310.174.330,02
Dinas Pekerjaan Umum 1 3 4 03 By Adm Pembgn Sarana Air Bersih 2006 13.500.000,00
Dinas Pekerjaan Umum 1 3 4 03 Biaya Adm 2006 28.540.000,00
Dinas Pekerjaan Umum Belanja Perencanaan, Pengawasan dan
1 3 4 2007 3.332.630,00
Administrasi Lainnya
TO TAL 278.023.230,00
T OTAL 458.813.385,00
T OTAL 126.079.225,00
Sub Bidang Bangunan Gedung
Per 31 Desember 2008
Tahun
Unit Kerja Nomor Kode Rekening Uraian Harga (Rp)
Perolehan
Belanja Perencanaan, Pengawasan
Dinas Kesehatan 1 3 3 2007 15.349.225,00
dan Administrasi lain-lain
Belanja Perencanaan, Pengawasan
Dinas Kesehatan 1 3 3 2007 47.299.400,00
dan Administrasi lain-lain
Belanja Perencanaan, Pengawasan
Dinas Kesehatan 1 3 3 2007 37.066.210,00
dan Administrasi lain-lain
Belanja Perencanaan, Pengawasan
Dinas Kesehatan 1 3 3 2007 51.073.450,00
dan Administrasi lain-lain
Belanja Perencanaan, Pengawasan
Dinas Kesehatan 1 3 3 2007 26.862.575,00
dan Administrasi lain-lain
Belanja Perencanaan, Pengawasan
Dinas Kesehatan 1 3 3 2007 144.290.605,00
dan Administrasi lain-lain
T OTAL 321.941.465,00
T OTAL 7.270.540,00
Tahun
Unit Kerja Nomor Kode Uraian Harga (Rp)
Perolehan
Rekening
Dinas Perhubungan 1 3 4 02 05 Perencanaan 2005 6.048.000,00
Dinas Perhubungan
1 3 4 02 05 Administrasi 2005 4.020.000,00
Dinas Perhubungan Belanja Perencanaan, Pengawasan dan
1 3 4 2007 8.6 13.340,00
Administrasi Lainnya
TO TAL 18.681.340,00
Tahun
Unit Kerja Nomor Kode Rekening Uraian Harga (Rp)
Perolehan
Dinas
1 3 4 01 01 Perencanaan Badan Jalan 2005
Perhubungan 19.472.000,00
Dinas
1 3 4 01 01 2005
Perhubungan Pengawasan Badan Jalan 12.859.000,00
Dinas Belanja Perencanaan,
Perhubungan 1 3 4 Pengawasan dan 2007 192.755.295,00
Administrasi Lainnya
La
T OTAL 192.755.295,00 mp
Perbedaan Laporan Bagian Aset, BPKB dan Neraca
b. Dinas Kesehatan
Nama Gedung Thn Harga (Rp) Fungsi Lokasi Ket
Bangunan Gedung 2006 29.835.000,00 Puskesmas Rasau Jaya Rehab Puskesmas
Tempat Kerja Perawatan (Steger)
Bangunan Gedung 2006 129.528.000,00 Polindes Dusun Kasih Rehab Total
Tempat Kerja Punggur Besar Polindes
Bangunan Gedung 2006 179.879.000,00 Puskesmas Kec. Sei Rehab Puskesmas
Tempat Kerja Perawatan Ambawang (IGD)
Bangunan Gedung 2006 292.285.000,00 Puskesmas Kec Kakap Rehab Puskesmas
Tempat Kerja
Bangunan Gedung 2006 117.357.000,00 Puskesmas Anjungan Kec Rehab Pusk.
Tempat Kerja Anjungan (+Ruangan )
Bangunan Gedung 2006 179. 873.000,00 Puskesmas Kec Sei Raya Rehab Puskesmas
Tempat Kerja
Bangunan Gedung 2006 179.503.000,00 Puskesmas Kuala Dua Kec. Rehab Total Pustu
Tempat Kerja Pembantu Sei Raya
Bangunan Gedung 2006 179.835.000,00 Puskesmas Sui Kupah Kec. Rehab Total Pustu
Tempat Kerja Pembantu Sei Kakap
Bangunan Gedung 2006 112.205.000,00 Polindes Tebang Kacang Rehab Total
Tempat Kerja Kec. Sui Raya Polindes
Bangunan Gedung 2006 112.362.000,00 Polindes Desa Korek Kec. Rehab Total
Tempat Kerja Sei Ambawang Polindes
Bangunan Gedung 2006 121.151.000,00 Polindes Sepok Laut Kec. Rehab Total
Tempat Kerja Sei Kakap Polindes
Bangunan Gedung 2006 121.143.000,00 Polindes Seruat Tiga Kec. Rehab Total
Tempat Kerja Kubu Polindes
Bangunan Gedung 2006 121.164.000,00 Polindes Sekabuk Kec. Rehab Total
Tempat Kerja Toho Polindes
Bangunan Gedung 2006 112.362.000,00 Polindes Pasir Panjang Kec. Rehab Total
c. Dinas Pendidikan
Nama Gedung Thn Harga (Rp) Fungsi Lokasi Ket
Bangunan Gedung SD 2006 149.626.000,00 SDN N 02 Padang Tikar Rehab Total
Bangunan Gedung SD 2006 149.590.000,00 SDN N 05 Teluk Pakedai II Rehab Total
Bangunan Gedung SD 2006 149.841.000,00 SDN N 03 Ambarawa Rehab Total
Bangunan Gedung SD 2006 149.863.000,00 SDN N 12 Kuala Mandor Rehab Total
Bangunan Gedung SD 2006 149.781.000,00 SDN N 08 Rasau Jaya Rehab Total
Nama Gedung Thn Harga (Rp) Fungsi Lokasi Ket
Bangunan Gedung SD 2006 149.505.000,00 SDN N 06 Teluk Pakedai Rehab Total
Bangunan Gedung SD 2006 149.533.000,00 SDN N 11 Sui Radak Rehab Total
Bangunan Gedung SD 2006 149.800.000,00 SDN N 07 Kubu Rehab Total
Bangunan Gedung SD 2006 129.752.000,00 SDN N 22 Sui Raya Rehab Total
Bangunan Gedung SD 2006 129.381.000,00 SDN N 21 Sui Ambawang Rehab Total
Bangunan Gedung SD 2006 129.000.000,00 SDN N 24 Parit Wak Lijah Rehab Total
Bangunan Gedung SD 2006 129.814.000,00 SDN N 27 Parit Kurus Rehab Total
Bangunan Gedung SD 2006 129.357.000,00 SDN N 14 Toho Rehab Total
Bangunan Gedung SD 2006 129.594.000,00 SDN N 02 Rasau Jaya Rehab Total
Bangunan Gedung SD 2006 129.000.000,00 SDN N 12 Sui Kunyit Rehab Total
Bangunan Gedung SD 2006 129.262.000,00 SDN N 25 Mempawah Hilir Rehab Total
Bangunan Gedung SD 2006 129.879.000,00 SDN N 09 Parit Mambo Siantan Rehab Total
d. RSUD dr Rubini
Nama Gedung Tahun Harga (Rp) Fungsi
Rehabilitasi ruang perawatan kebidanan 2008 744.319.000,00 Ruang Perawatan Kebidanan
Rehabilitasi selasar rumah sakit 2008 132.943.000,00 selasar rumah sakit
e. DPPKAD
Nama Gedung ______________ Tahun Harga(Rp) Keterangan
Mess Keuangan 2008 54.200.000,00 Renovasi/Rehabilitasi
Meja dan Kursi 2006 Paket 1 22.000.000,00 MIS Hidayatul Afhlah Sembora
Meja dan Kursi 2006 Paket 1 22.000.000,00 MIS Raudatul Ulum Simpang Kanan
Meja dan Kursi 2006 Paket 1 22.000.000,00 MIS Muhajirin Sui Rengas
Meja dan Kursi 2006 Paket 1 22.000.000,00 MIS Minjahul Amiin Sui Asam
Kursi Belajar 2008 buah 50 4.938.000,00 SMP Tunas Bersama Ds Bintang Mas
Rasau Jaya
Mesin Ketik 2008 buah 1 1.570.000,00 MIS Al-Qomar Mempawah
Mesin Ketik 2008 buah 1 1.570.000,00 MIS Raudathul Islamiyah Anjongan
Dalam
Mesin Ketik 2008 buah 1 1.570.000,00 MIS Mifthahul Ulum Sungai Bemban
Segedong
Mesin Ketik 2008 buah 1 1.570.000,00 MIS Nurul Islam P. Gotong Royong
Kuala Mandor B
Mesin Ketik 2008 buah 1 1.570.000,00 MIS Darul Huda Prt Arjuna Sungai
Ambawang
Mesin Ketik 2008 buah 1 1.570.000,00 MIS Al-Ikhsan Padang Tikar Batu
Ampar
Mesin Ketik 2008 buah 1 1.570.000,00 MIS Mifthahul Ulum I Ds. Punggur
Besar Sui. Kakap
Mesin Ketik 2008 buah 1 1.570.000,00 MIS Raudatul Ulum I P. Mas Sungai
Raya
Mesin Ketik 2008 buah 1 1.570.000,00 MIS Al-Ikwan Teluk Pakedai
Mesin Ketik 2008 buah 1 1.570.000,00 SDS Muhammadiyah Rasau Jaya
Mesin Ketik 2008 buah 1 1.570.000,00 MIS Assasul Mutaqin Mempawah
Hilir
Mesin Ketik 2008 buah 1 1.570.000,00 MIS Al-Muchlisin Antibar
Mempawah Timur
Mesin Ketik 2008 buah 1 1.570.000,00 MIS Darussalam Malikian
Mempawah Timur
Mesin Ketik 2008 buah 1 1.570.000,00 MIS Mifthahul Ulum II Antibar
Mempawah Timur
Mesin Ketik 2008 buah 1 1.570.000,00 MIS Darussuada Sungai Ambawang
Mesin Ketik 2008 buah 1 1.570.000,00 MIS Riyadul Ulum Bakau Darat
Sungai Pinyuh
Komputer Notebook 2008 Unit 1 9.500.000,00 MIS Al-Qomar Mempawah
Komputer Notebook 2008 Unit 1 9.500.000,00 SDN Islam Matlaul Anwar Sungai
Pinyuh
Komputer Notebook 2008 Unit 1 9.500.000,00 MIS Mifthahul Ulum Sungai Bemban
Segedong
Komputer Notebook 2008 Unit 1 9.500.000,00 MIS Nurul Islam P. Gotong Royong
Kuala Mandor B
Komputer Notebook 2008 Unit 1 9.500.000,00 MIS Darul Huda Prt Arjuna Sungai
Ambawang
Komputer Notebook 2008 Unit 1 9.500.000,00 MIS Al-Ikhsan Padang Tikar Batu
Ampar
Jenis Thn Satuan Jlh Harga (Rp) Ket
Komputer Notebook 2008 Unit 1 9.500.000,00 MIS Mifthahul Ulum I Ds. Punggur
Besar Sui. Kakap
Komputer Notebook 2008 Unit 1 9.500.000,00 MIS Raudatul Ulum I P. Mas Sungai
Raya
Komputer Notebook 2008 Unit 1 9.500.000,00 MIS Al-Ikwan Teluk Pakedai
Komputer Notebook 2008 Unit 1 9.500.000,00 SDS Muhammadiyah Rasau Jaya
Komputer Notebook 2008 Unit 1 9.500.000,00 MIS Assasul Mutaqin Mempawah
Hilir
Komputer Notebook 2008 Unit 1 9.500.000,00 MIS Al-Muchlisin Antibar
Mempawah Timur
Komputer Notebook 2008 Unit 1 9.500.000,00 MIS Darussalam Malikian
Mempawah Timur
Komputer Notebook 2008 Unit 1 9.500.000,00 MIS Mifthahul Ulum II Antibar
Mempawah Timur
Komputer Notebook 2008 Unit 1 9.500.000,00 MIS Darussuada Sungai Ambawang
Komputer Notebook 2008 Unit 1 9.500.000,00 MIS Riyadul Ulum Bakau Darat
Sungai Pinyuh
Printer 2008 Unit 1 850.000,00 MIS Al-Qomar Mempawah
Printer 2008 Unit 1 850.000,00 MIS Raudathul Islamiyah Anjongan
Dalam
Printer 2008 Unit 1 850.000,00 MIS Mifthahul Ulum Sungai Bemban
Segedong
Printer 2008 Unit 1 850.000,00 MIS Nurul Islam P. Gotong Royong
Kuala Mandor B
Printer 2008 Unit 1 850.000,00 MIS Darul Huda Prt Arjuna Sungai
Ambawang
Printer 2008 Unit 1 850.000,00 MIS Al-Ikhsan Padang Tikar Batu
Ampar
Printer 2008 Unit 1 850.000,00 MIS Raudatul Ulum I P. Mas Sungai
Raya
Printer 2008 Unit 1 850.000,00 MIS Al-Ikwan Teluk Pakedai
Printer 2008 Unit 1 850.000,00 SDS Muhammadiyah Rasau Jaya
Printer 2008 Unit 1 850.000,00 MIS Assasul Mutaqin Mempawah
Hilir
Printer 2008 Unit 1 850.000,00 MIS Al-Muchlisin Antibar
Mempawah Timur
Printer 2008 Unit 1 850.000,00 MIS Darussalam Malikian
Mempawah Timur
Printer 2008 Unit 1 850.000,00 MIS Mifthahul Ulum II Antibar
Mempawah Timur
Printer 2008 Unit 1 850.000,00 MIS Darussuada Sungai Ambawang
Printer 2008 Unit 1 850.000,00 MIS Riyadul Ulum Bakau Darat
Sungai Pinyuh
Kelengkapan Komputer 2008 Paket 1 1.080.000,00 MIS Al-Qomar Mempawah
Kelengkapan Komputer 2008 Paket 1 1.080.000,00 SDN Islam Matlaul Anwar Sungai
Pinyuh
Kelengkapan Komputer 2008 Paket 1 1.080.000,00 MIS Raudathul Islamiyah Anjongan
Dalam
Kelengkapan Komputer 2008 Paket 1 1.080.000,00 MIS Mifthahul Ulum Sungai Bemban
Segedong
Kelengkapan Komputer 2008 Paket 1 1.080.000,00 MIS Nurul Islam P. Gotong Royong
Kuala Mandor B
Kelengkapan Komputer 2008 Paket 1 1.080.000,00 MIS Darul Huda Prt Arjuna Sungai
Ambawang
Kelengkapan Komputer 2008 Paket 1 1.080.000,00 MIS Al-Ikhsan Padang Tikar Batu
Ampar
Kelengkapan Komputer 2008 Paket 1 1.080.000,00 MIS Mifthahul Ulum I Ds. Punggur
Besar Sui. Kakap
Jenis Thn Satuan Jlh Harga (Rp) Ket
Kelengkapan Komputer 2008 Paket 1 1.080.000,00 MIS Raudatul Ulum I P. Mas Sungai
Raya
Kelengkapan Komputer 2008 Paket 1 1.080.000,00 MIS Al-Ikwan Teluk Pakedai
Jumlah 449.480.000,00
b. Alat-Alat Laboratorium
c. B an gun an G ed un
Spesifikasi g
Barang Thn Jlh Harga (Rp) Fungsi Lokasi
2006 Satuan
Unit 1 MS Mitahul Ulum Desa Parit Senin
Gedung SD 129.749.000,00
Gedung SD 2006 Unit 1 129.777.000,00 MS Nurul Hasanah Siantan
d. Buku-Buku Perpustakaan
Spesifikasi Satua
Barang Thn n Jlh Harga (Rp) Ket
Buku Pendidikan 2006 Paket 1 53.400.000,00 MIS Hidayatul Afhlah Sembora
Buku Pendidikan 2006 Paket 1 53.400.000,00 MIS Raudatul Ulum Simpang Kanan
Buku Pendidikan 2006 Paket 1 53.400.000,00 MIS Muhajirin Sui Rengas
Buku Pendidikan 2006 Paket 1 53.400.000,00 SDS Padu Empat
Buku Pendidikan 2006 Paket 1 53.400.000,00 MIS Minjahul Amiin Sui Asam
Buku Matematika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Al-Qomar Mempawah
Buku Matematika 2008 Paket 1 560.000,00 SDN Islam Matlaul Anwar Sungai Pinyuh
Buku Matematika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Nurul Jannah Moton Tinggi
Anjongan
Buku Matematika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Mifthahul Ulum Sungai Bemban
Segedong
Buku Matematika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Nurul Islam P. Gotong Royong Kuala
Mandor B
Buku Matematika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Darul Huda Prt Arjuna Sungai
Ambawang
Buku Matematika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Al-Ikhsan Padang Tikar Batu Ampar
Buku Matematika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Mifthahul Ulum I Ds. Punggur Besar
Sui. Kakap
Buku Matematika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Raudatul Ulum I P. Mas Sungai Raya
Buku Matematika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Al-Ikwan Teluk Pakedai
Buku Matematika 2008 Paket 1 560.000,00 SDS Muhammadiyah Rasau Jaya
Buku Matematika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Assasul Mutaqin Mempawah Hilir
Buku Matematika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Al-Muchlisin Antibar Mempawah
Timur
Buku Matematika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Darussalam Malikian Mempawah
Timur
Buku Matematika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Mifthahul Ulum II Antibar
Mempawah Timur
Buku Matematika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Darussuada Sungai Ambawang
Buku Matematika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Riyadul Ulum Bakau Darat Sungai
Pinyuh
Buku Fisika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Al-Qomar Mempawah
Buku Fisika 2008 Paket 1 560.000,00 SDN Islam Matlaul Anwar Sungai Pinyuh
Buku Fisika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Nurul Jannah Moton Tinggi
Anjongan
Buku Fisika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Mifthahul Ulum Sungai Bemban
Segedong
Buku Fisika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Nurul Islam P. Gotong Royong Kuala
Spesifikasi Satua
Barang Thn n Jlh Harga (Rp) Ket
Mandor B
Buku Fisika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Darul Huda Prt Arjuna Sungai
Ambawang
Buku Fisika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Al-Ikhsan Padang Tikar Batu Ampar
Buku Fisika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Raudatul Ulum I P. Mas Sungai Raya
Buku Fisika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Al-Ikwan Teluk Pakedai
Buku Fisika 2008 Paket 1 560.000,00 SDS Muhammadiyah Rasau Jaya
Buku Fisika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Assasul Mutaqin Mempawah Hilir
Buku Fisika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Al-Muchlisin Antibar Mempawah
Timur
Buku Fisika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Darussalam Malikian Mempawah
Timur
Buku Fisika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Mifthahul Ulum II Antibar
Mempawah Timur
Buku Fisika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Darussuada Sungai Ambawang
Buku Fisika 2008 Paket 1 560.000,00 MIS Riyadul Ulum Bakau Darat Sungai
Pinyuh
Buku Bahasa dan 2008 Paket 1 240.000,00 MIS Al-Qomar Mempawah
Sastra
Buku Bahasa dan 2008 Paket 1 240.000,00 SDN Islam Matlaul Anwar Sungai Pinyuh
Sastra
Buku Bahasa dan 2008 Paket 1 240.000,00 MIS Nurul Jannah Moton Tinggi
Sastra Anjongan
Buku Bahasa dan 2008 Paket 1 240.000,00 MIS Mifthahul Ulum Sungai Bemban
Sastra Segedong
Buku Bahasa dan 2008 Paket 1 240.000,00 MIS Nurul Islam P. Gotong Royong Kuala
Sastra Mandor B
Buku Bahasa dan 2008 Paket 1 240.000,00 MIS Darul Huda Prt Arjuna Sungai
Sastra Ambawang
Buku Bahasa dan 2008 Paket 1 240.000,00 MIS Al-Ikhsan Padang Tikar Batu Ampar
Sastra
Buku Bahasa dan 2008 Paket 1 240.000,00 MIS Mifthahul Ulum I Ds. Punggur Besar
Sastra Sui. Kakap
Buku Bahasa dan 2008 Paket 1 240.000,00 MIS Raudatul Ulum I P. Mas Sungai Raya
Sastra
Buku Bahasa dan 2008 Paket 1 240.000,00 MIS Al-Ikwan Teluk Pakedai
Sastra
Buku Bahasa dan 2008 Paket 1 240.000,00 SDS Muhammadiyah Rasau Jaya
Sastra
Buku Bahasa dan 2008 Paket 1 240.000,00 MIS Assasul Mutaqin Mempawah Hilir
Sastra
Buku Bahasa dan 2008 Paket 1 240.000,00 MIS Al-Muchlisin Antibar Mempawah
Sastra Timur
Buku Bahasa dan 2008 Paket 1 240.000,00 MIS Darussalam Malikian Mempawah
Sastra Timur
Buku Bahasa dan 2008 Paket 1 240.000,00 MIS Mifthahul Ulum II Antibar
Sastra Mempawah Timur
Buku Bahasa dan 2008 Paket 1 240.000,00 MIS Darussuada Sungai Ambawang
Sastra
Buku Bahasa dan 2008 Paket 1 240.000,00 MIS Riyadul Ulum Bakau Darat Sungai
Sastra Pinyuh
Buku Ensiklopedia 2008 Paket 1 18.160.000,00 MIS Al-Qomar Mempawah
Buku Ensiklopedia 2008 Paket 1 18.160.000,00 SDN Islam Matlaul Anwar Sungai Pinyuh
Buku Ensiklopedia 2008 Paket 1 18.160.000,00 MIS Nurul Jannah Moton Tinggi
Anjongan
Buku Ensiklopedia 2008 Paket 1 18.160.000,00 MIS Mifthahul Ulum Sungai Bemban
Segedong
Spesifikasi Satua
Barang Thn n Jlh Harga (Rp) Ket
Buku Ensiklopedia 2008 Paket 1 18.160.000,00 MIS Nurul Islam P. Gotong Royong Kuala
Mandor B
Buku Ensiklopedia 2008 Paket 1 18.160.000,00 MIS Darul Huda Prt Arjuna Sungai
Ambawang
Buku Ensiklopedia 2008 Paket 1 18.160.000,00 MIS Al-Ikhsan Padang Tikar Batu Ampar
Buku Ensiklopedia 2008 Paket 1 18.160.000,00 MIS Mifthahul Ulum I Ds. Punggur Besar
Sui. Kakap
Buku Ensiklopedia 2008 Paket 1 18.160.000,00 MIS Raudatul Ulum I P. Mas Sungai Raya
Buku Ensiklopedia 2008 Paket 1 18.160.000,00 MIS Al-Ikwan Teluk Pakedai
Buku Ensiklopedia 2008 Paket 1 18.160.000,00 SDS Muhammadiyah Rasau Jaya
Buku Ensiklopedia 2008 Paket 1 18.160.000,00 MIS Assasul Mutaqin Mempawah Hilir
Buku Ensiklopedia 2008 Paket 1 18.160.000,00 MIS Al-Muchlisin Antibar Mempawah
Timur
Buku Ensiklopedia 2008 Paket 1 18.160.000,00 MIS Darussalam Malikian Mempawah
Timur
Buku Ensiklopedia 2008 Paket 1 18.160.000,00 MIS Mifthahul Ulum II Antibar
Mempawah Timur
Buku Ensiklopedia 2008 Paket 1 18.160.000,00 MIS Darussuada Sungai Ambawang
Buku Ensiklopedia 2008 Paket 1 18.160.000,00 MIS Riyadul Ulum Bakau Darat Sungai
Pinyuh
Buku Kamus 2008 Paket 1 480.000,00 MIS Al-Qomar Mempawah
Bahasa
Buku Kamus 2008 Paket 1 480.000,00 SDN Islam Matlaul Anwar Sungai Pinyuh
Bahasa
Buku Kamus 2008 Paket 1 480.000,00 MIS Nurul Jannah Moton Tinggi
Bahasa Anjongan
Buku Kamus 2008 Paket 1 480.000,00 MIS Mifthahul Ulum Sungai Bemban
Bahasa Segedong
Buku Kamus 2008 Paket 1 480.000,00 MIS Nurul Islam P. Gotong Royong Kuala
Bahasa Mandor B
Buku Kamus 2008 Paket 1 480.000,00 MIS Darul Huda Prt Arjuna Sungai
Bahasa Ambawang
Buku Kamus 2008 Paket 1 480.000,00 MIS Al-Ikhsan Padang Tikar Batu Ampar
Bahasa
Buku Kamus 2008 Paket 1 480.000,00 MIS Mifthahul Ulum I Ds. Punggur Besar
Bahasa Sui. Kakap
Buku Kamus 2008 Paket 1 480.000,00 MIS Raudatul Ulum I P. Mas Sungai Raya
Bahasa
Buku Kamus 2008 Paket 1 480.000,00 MIS Al-Ikwan Teluk Pakedai
Bahasa
Buku Kamus 2008 Paket 1 480.000,00 SDS Muhammadiyah Rasau Jaya
Bahasa
Buku Kamus 2008 Paket 1 480.000,00 MIS Assasul Mutaqin Mempawah Hilir
Bahasa
Buku Kamus 2008 Paket 1 480.000,00 MIS Al-Muchlisin Antibar Mempawah
Bahasa Timur
Buku Kamus 2008 Paket 1 480.000,00 MIS Darussalam Malikian Mempawah
Bahasa Timur
Buku Kamus 2008 Paket 1 480.000,00 MIS Mifthahul Ulum II Antibar
Bahasa Mempawah Timur
Buku Kamus 2008 Paket 1 480.000,00 MIS Darussuada Sungai Ambawang
Bahasa
Buku Kamus 2008 Paket 1 480.000,00 MIS Riyadul Ulum Bakau Darat Sungai
Bahasa Pinyuh
Buku Pengayaan 2008 Paket 1 30.000.000,00 MIS Al-Qomar Mempawah
Buku Pengayaan 2008 Paket 1 30.000.000,00 SDN Islam Matlaul Anwar Sungai Pinyuh
Buku Pengayaan 2008 Paket 1 30.000.000,00 MIS Nurul Jannah Moton Tinggi
Spesifikasi Satua
Barang Thn n Jlh Harga (Rp) Ket
Anjongan
Buku Pengayaan 2008 Paket 1 30.000.000,00 MIS Mifthahul Ulum Sungai Bemban
Segedong
Buku Pengayaan 2008 Paket 1 30.000.000,00 MIS Nurul Islam P. Gotong Royong Kuala
Mandor B
Buku Pengayaan 2008 Paket 1 30.000.000,00 MIS Darul Huda Prt Arjuna Sungai
Ambawang
Buku Pengayaan 2008 Paket 1 30.000.000,00 MIS Al-Ikhsan Padang Tikar Batu Ampar
Buku Pengayaan 2008 Paket 1 30.000.000,00 MIS Mifthahul Ulum I Ds. Punggur Besar
Sui. Kakap
Buku Pengayaan 2008 Paket 1 30.000.000,00 MIS Raudatul Ulum I P. Mas Sungai Raya
Buku Pengayaan 2008 Paket 1 30.000.000,00 MIS Al-Ikwan Teluk Pakedai
DI
MEMPAWAH
Halama
n
DAFTAR ISI
RESUME ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN I
PERUNDANG-UNDANGAN 1
TEMUAN PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 4
1. Penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan RSUD dr. Rubini Senilai
Rp97.600.000,00 Digunakan Langsung dan Tidak Disetor ke Kas Daerah................................................. 4
2. Bukti Pertanggungjawaban Penerimaan Daerah Senilai Rp538.562.450,00
6
Tidak Lengkap..............................................................................................................................................
3. Penerima Dana Hibah Belum Menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan
Dana dan Bukti Pertanggungjawaban Sebesar Rp13.450.424.239,90 dan
Partai Politik Penerima Bantuan Sosial Belum Menyampaikan Laporan
Realisasi dan Bukti Pertanggungjawaban Sebesar Rp675.000.000,00....................................................... 9
4. Belanja Barang dan Jasa Konsultasi Pada Bappeda Tidak Didukung Bukti
Pertanggungjawaban Yang Memadai Senilai Rp5 12.246.918,18 Dan Tidak
Sesuai Ketentuan Senilai Rp909.509.090,91...............................................................................................
12
5. Belanja Barang dan Jasa Minimal Sebesar Rp7.824.986.900,00 dan Belanja
Modal Minimal Sebesar Rp4.000.000.000,00 Dianggarkan pada Akun yang
Tidak Tepat..................................................................................................................................................
15
6. Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur Senilai
19
Rp14.203.665.000,00 Tidak Selesai Dikerjakan ........................................................................................
7. Pengelolaan Dana Jamkesmas Senilai Rp2.999.755.731,00 Tidak Melalui
Mekanisme APBD………………………................................................................................................. 29
8. Penyajian Akun Piutang Pajak Tidak Andal Sebesar Rp290.554.575,00 dan
Tidak Sesuai Ketentuan Sebesar Rp79.137.600,00....................................................................................33
9. Pengelolaan Investasi pada Program Penggemukan dan Penggaduhan Hewan
Ternak Tidak Sesuai Ketentuan dan Berpotensi Merugikan Daerah Sebesar
37
Rp693.063 .972,00.......................................................................................................................................
10. Terdapat Tunggakan Kredit Investasi Dana bergulir Sebesar
Rp1.742.097.428,00 dan Penggunaan Langsung atas Pendapatan Investasi
41
Sebesar Rp159.557.865,00..........................................................................................................................
11. Investasi Permanen Pada PDAM Tidak Disajikan Sesuai Dengan SAP dan
Penyertaan Modal Pada BPR Kabupaten Pontianak Senilai
Rp1.500.000.000,00 Belum Memberikan Nilai Manfaat........................................................................... 47
12. Laporan Arus Kas pada Aktivitas Operasi Belum Menyajikan Arus Kas 52
Keluar dan Masuk dari Uang Persediaan Kedalam Kelompok Belanja......................................................
LAMPIRAN
i
RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK-RI
mengharuskan BPK-RI melaksanakan pengujian atas kepatuhan Pemerintah Kabupaten
Pontianak terhadap peraturan perundang-undangan. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Pontianak. Namun, tujuan
pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas
keseluruhan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tersebut. Oleh karena itu,
BPK-RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.
4. Belanja Barang dan Jasa Konsultasi Pada Bappeda Tidak Didukung Bukti
Pertanggungjawaban Yang Memadai Senilai Rp512.246.918,18 Dan Tidak Sesuai
Ketentuan Senilai Rp909.509.090,91.
181
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
5. Belanja Barang dan Jasa Minimal Sebesar Rp7.824.986.900,00 dan Belanja Modal
Minimal Sebesar Rp4.000.000.000,00 Dianggarkan pada Akun yang Tidak Tepat.
6. Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur Senilai Rp14.203.665.000,00 Tidak
182
Selesai Dikerjakan.
12. Laporan Arus Kas pada Aktivitas Operasi Belum Menyajikan Arus Kas Keluar dan
Masuk dari Uang Persediaan Kedalam Kelompok Belanja.
Berdasarkan temuan tersebut, BPK RI merekomendasikan Bupati Pontianak agar:
1. Kegiatan tes kesehatan untuk CPNS untuk dapat dianggarkan dalam APBD
Perubahan, sehingga dapat terus dilakukan tanpa mengganggu aktifitas pokok pelayanan
kesehatan di RSUD.
6. Menegur Pengguna Anggaran dan PPK agar melakukan tindakan tegas sesuai aturan
pengadaan barang dan jasa pemerintahan kepada pelaksana pekerjaan yang lalai dan cidera
janji dan memerintahkan kepada Pengguna Anggaran dan PPK untuk bertanggungjawab
atas jaminan pelaksanaan pekerjaan yang tidak dicairkan, yaitu dengan menagihkannya
183
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
kepada pelaksana pekerjaan sebesar Rp710.183.250,00, kemudian menyetorkan ke kas
daerah, apabila tidak dapat ditagihkan maka kepada Pengguna Anggaran dan PPK diminta
menggantinya serta memperingatkan kepada Pengguna Anggaran dan PPK yang kurang
optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian.
184
7. Menetapkan kebijakan pengelolaan dan perlakuan akuntansi atas program Jamkesmas
sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan jamkesmas, aturan pengelolaan keuangan
daerah, dan standar akuntansi pemerintahan.
Secara lebih rinci dijelaskan pada bagian Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan.
185
Gunarwanto, S.E., M.M., Ak.
Akuntan Register Negara No. 15.139
186
HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN
TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 02 Tahun 2005 tentang Struktur Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Pontianak, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Rubini Kabupaten
Pontianak merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dengan tugas dan tanggung jawab
memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat.
Pada Tahun Anggaran 2008, pendapatan RSUD dr. Rubini Kabupaten Pontianak
dianggarkan sebesar Rp1.778.419.000,00 dan terealisasi sebesar Rp803 .781.000,00 atau
45,2%. Penerimaan pendapatan retribusi daerah pada RSUD dr. Rubini ini sebagian besar
bersumber dari hasil pelayanan kesehatan, yang meliputi pelayanan IGD, Rawat Jalan, Rawat
Inap, Laboratorium, Radiologi, Tindakan Operasi, Ambulance, SKD, USG, EKG, Poly Gigi
dan Visum.
187
Hasil konfirmasi dengan Bendahara Penerimaan RSUD dr.Rubini Kabupaten Pontianak
dinyatakan bahwa dari penerimaan senilai Rp102.264.000,00 terdapat penerimaan sebesar
Rp71 .050.000,00 yang digunakan langsung selama Tahun Anggaran 2008 dan sebesar
Rp26.550.000,00 pada Tahun Anggaran 2009, sehingga jumlah yang disetor ke kas daerah
hanyalah sebesar Rp4.664.000,00 (Rp3.248.000,00 + Rp1.416.000,00) yaitu penerimaan dari
SKD (Surat Keterangan Dokter).
Selain itu PPK juga menjelaskan bahwa uang sebesar Rp97.600.000,00 yang tidak disetor
sebagai pendapatan daerah digunakan langsung untuk membeli bahan tes kesehatan. Hal
tersebut dikarenakan kegiatan pemeriksaan CPNS tidak dianggarkan dalam APBD. Atas
penjelasan tersebut sampai dengan berakhir pemeriksaan bukti pertanggungjawaban atas
penggunaan langsung telah diserahkan kepada BPK-RI.
a. Adanya Kebijakan Penggunaan langsung yang dibuat oleh Direktur RSUD dr. Rubini
untuk menanggulangi pengeluaran yang belum tertampung di APBD
b. Masih lemahnya pengendalian yang dilakukan oleh Kepala DPPKAD
Atas permasalahan tersebut Direktur RSUD dr. Rubini menyatakan bahwa penggunaan
langsung sebesar Rp97.600.000,00 dilakukan untuk membeli peralatan terkait dengaan tes
kesehatan CPNS, karena kegiatan ini tidak dianggarkan dalam APBD.
BPK-RI menyarankan kepada Bupati agar kegiatan tes kesehatan untuk CPNS dapat
dianggarkan dalam APBD Perubahan, sehingga dapat terus dilakukan tanpa mengganggu
aktifitas pokok pelayanan kesehatan di RSUD dan penerimaan hasil tes kesehatan CPNS
disetorkan ke kas daerah.
188
2. Bukti Pertanggungjawaban Penerimaan Daerah Senilai Rp538.562.450,00 Tidak Lengkap.
Hasil konfirmasi kepada Kasie Pencatatan Penerimaan dijelaskan bahwa khusus untuk
penerimaan yang dikelola oleh Pemkab Kubu Raya belum ada bukti pertanggungjawaban yang
memadai. Bendahara Penerimaan pada DPPKAD hanya mencatat berdasarkan setoran masuk
ke kas daerah menurut jenis objek penerimaan tanpa adanya bukti setor dan bukti penerimaan
lainnya. Atas hal tersebut dijelaskan bukti pertanggungjawaban penerimaan belum diserahkan
oleh Pemkab Kubu Raya.
Pengujian lebih dalam atas penerimaan daerah oleh Pemkab Kubu Raya diketahui bukti
pertanggungjawaban yang diserahkan tidak lengkap senilai Rp538.562.450,00.
Realisasi Keterangan STS
No Jenis Penerimaan Penerimaan
(Rp) Ada (Rp) Tidak Ada (Rp)
1 Pajak Losmen / Penginapan 360.000,00 360.000,00 -
189
3 Pajak Rumah Makan 48.802.000,00 48.802.000,00 -
190
- Donasi 150.000.000,00 - 150.000.000,00
- Badan Lingkungan Hidup Dan
6.145.625,00 4.107.500,00 2.038.125,00
Penanggulangan Bencana
- Dinas Pertanian Dan Peternakan 1.140.180,00 1.140.180,00 -
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Permendagri No.13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah pasal 189:
b. Ayat (2) yang menyatakan penatausahaan atas penerimaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menggunakan:
1) buku kas umum;
2) buku pembantu per rincian objek penerimaan; dan
3) buku rekapitulasi penerimaan harian.
c. Ayat (3) yang menyatakan Bendahara penerimaan dalam melakukan penatausahaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menggunakan:
191
1) surat ketetapan pajak daerah (SKP-
Daerah);
192
Hal tersebut mengakibatkan realisasi penerimaan sebesar Rp538.562.450,00 tidak dapat
diyakini kebenarannya dan rawan terjadinya penyalahgunaan.
Atas permasalahan tersebut Kepala DPPKAD menyatakan bahwa langkah ke depan yang
akan dilakukan adalah melakukan perbaikan sistem administrasi pendapatan, melalui pedoman
pengelolaan keuangan daerah yang lebih transparan, sehingga dapat mengeliminir kekeliruan
dalam pengelolaan pendapatan.
193
BPK-RI menyarankan kepada Bupati Pontianak agar:
3. Penerima Dana Hibah Belum Menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan dan Bukti
Pertanggungjawaban Dana Sebesar Rp13.450.424.239,90 dan Partai Politik Penerima
Bantuan Sosial Belum Menyampaikan Laporan Realisasi dan Bukti
Pertanggungjawaban Sebesar Rp675.000.000,00.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas bukti-bukti pertanggungjawaban atas hibah dan
bantuan sosial diketahui bahwa:
a. Penerima Dana Hibah Belum Menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan dan
Bukti Pertanggungjawaban Dana Sebesar Rp13.450.424.239,90.
194
Hasil pemeriksaan atas bukti-bukti pertanggungjawaban diketahui bahwa penerima hibah
belum menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hibah. Berdasarkan Surat Edaran
Menteri Dalam Negeri No. 900/2677/SJ tanggal 8 Nopember 2007 tentang Hibah dan
Bantuan Daerah bahwa pertanggungjawaban hibah antara lain adalah laporan realisasi
penggunaan dana.
Hasil konfirmasi dengan Bendahara Pengeluaran Hibah dan Bantuan Sosial diketahui
bahwa sampai dengan berakhirnya pemeriksaan yang sudah menyampaikan laporan
realisasi penggunaan dana hibah baru PDAM, Lembaga Pendidikan dan KPU Kabupaten
Kubu Raya. Dengan demikian yang belum menyampaikan laporan realisasi adalah sebagai
berikut:
No. Uraian Realisasi
1. Hibah Kepada Pemerintah Daerah Lainnya
- Pemerintah Daerah Bengkayang 300.000.000,00
- Pemerintah Daerah Kubu Raya 5.489.000.000,00
Namun demikian, berdasarkan konfirmasi kepada Pemerintah Kubu Raya terkait realisasi
penggunaan dana hibah, Kabid Akuntansi dan Pembukuan Kabupaten Kubu Raya
menyatakan telah menyampaikan laporan realisasi ke Pemerintah Kabupaten Pontianak.
Tetapi kenyataannya laporan realisasi penggunaan dana hibah dari Kabupaten Kubu Raya
tidak ada di Pemerintah Kabupaten Pontianak, sehingga pemeriksaan lebih terinci tidak
dapat dilakukan.
b. Partai Politik Penerima Bantuan Sosial Belum Menyampaikan Laporan Realisasi dan
Bukti Pertanggungjawaban Sebesar Rp675.000.000,00
Partai politik yang menerima bantuan sosial sebanyak 11 partai dan masing-masing partai
mendapat jatah Rp15.000.000,00 per perolehan kursi dengan rincian sebagai berikut:
No. Nama Parpol Jumlah Jumlah yang
Kursi Diterima (Rp)
1. Partai Golkar 11 165.000.000,00
195
2. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 8 120.000.000,00
3. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 7 105.000.000,00
4. Partai Bintang Reformasi (PBR) 4 60.000.000,00
5. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 4 60.000.000,00
6. Partai Rakyat Peduli Bangsa (PRPB) 4 60.000.000,00
7. Partai Amanat Nasional (PAN) 2 30.000.000,00
8. Partai Demokrat 2 30.000.000,00
9. Partai Persatuan Daerah (PPD) 1 15.000.000,00
10. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 1 15.000.000,00
11. Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (PPDK) 1 15.000.000,00
Jumlah 45 675.000.000,00
Sesuai dengan Pemendagri No.25 Tahun 2006, Pimpinan Partai Politik harus
menyampaikan laporan penggunaan dana bantuan keuangan kepada bupati melalui Kantor
Kesatuan Bangsa dan Politik/atau sebutan lainnya paling lambat 4 bulan setelah tahun
anggaran berakhir. Hasil konfirmasi dengan Kepala Kantor Kesbanglinmas Kabupaten
Pontianak diketahui bahwa sampai dengan berakhirnya pemeriksaan Partai Politik
penerima bantuan keuangan belum menyampaikan laporan penggunaan dana tersebut.
Selain itu, berdasarkan konfirmasi dengan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten
Pontianak diketahui bahwa Pemerintah Daerah belum menetapkan Peraturan Daerah yang
mengatur tentang Pemberian Hibah, Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan.
196
1) Hibah dalam bentuk uang kepada instansi vertikal (seperti: kegiatan TMMD,
pengamanan daerah dan penyelenggaraan pilkada oleh KPUD) dan organisasi semi
pemerintah (seperti PMI, KONI, Pramuka, KORPRI, dan PKK)
dipertanggungjawabkan oleh penerima hibah sebagai obyek pemeriksaan, dalam bentuk
laporan realisasi penggunaan dana, bukti-bukti lainnya yang sah sesuai naskah perjanjian
hibah dan peraturan perundang-undangan lainnya.
2) Hibah dalam bentuk uang kepada organisasi non pemerintah (seperti Ormas dan
LSM) dan masyarakat dipertanggungjawabkan dalam bentuk bukti tanda terima uang
dan laporan realisasi penggunaan dana sesuai naskah perjanjian hibah, yang pengaturan
pelaksanaannya ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.
Hal tersebut mengakibatkan belanja hibah sebesar Rp13.450.424.239,90 dan bantuan partai
politik sebesar Rp675.000.000,00 belum dapat diyakini kebenaran penggunaannya.
Atas komentar tersebut tim pemeriksa berpendapat bahwa yang telah disampaikan adalah
laporan realisasi penggunaan dana dan belum dilengkapi dengan bukti-bukti
pertanggungjawaban yang sah sehingga penggunaan dana tersebut belum dapat diyakini
kebenarannya.
4. Belanja Barang dan Jasa Konsultasi Pada Bappeda Tidak Didukung Bukti
Pertanggungjawaban Yang Memadai Senilai Rp512.246.918,18 Dan Tidak Sesuai
Ketentuan Senilai Rp909.509.090,91.
197
Hasil penelaahan dan pemeriksaan dokumen kontrak atas pengadaan tersebut di atas
menunjukkan hal – hal sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas dokumen kontrak pengadaan jasa konsultansi diketahui
tidak terdapat lampiran daftar gaji yang telah diperiksa (audited payroll) disertai bukti
pembayaran pajak terhadap gaji yang diterima sebagaimana disyaratkan dalam ketentuan.
Rinciannya adalah sebagai berikut:
Biaya Langsung
Uraian No. Kontrak Pelaksana Personil
(sebelum PPN)
Penyusunan Atlas Kabupaten Pontianak 050/48/SPK/ Cv. Tiara 75.000.000,00
BAPPEDA-A Chrisandi
Penyusunan Sistem Informasi 050/41/SPK/ Pt Ersarindo 145.454.545,45
Pemanfaatan Hutan Dan Lahan BAPPEDA-A Persada
Kabupaten Pontianak
Penyusunan Rencana Detail Tata 050/54/SPK/ Cv. Tiara 203.054.545,45
Ruangan Kawasan BWK C Kota BAPPEDA-A Chrisandi
Mempawah
Identifikasi Prasarana dan Sarana 050/46/SPK/ Pt. Karimata 93.181.818,18
Perkotaan BAPPEDA-A Multi Wahana
Penyusunan Rencana Tata Ruang 050/44/SPK/ Pt. Sariyasa 336.363.636,36
Wilayah Kabupaten Kubu Raya BAPPEDA-A Renjana
Pemeliharaan Keberlanjutan Pengelolaan 050/44/SPK/PPK Cv. Tiara 56.454.545,45
Sumberdaya Alam Skala Kecil -MCMRCP/2008 Chrisandi
Jumlah 909.509.090,89
Lampiran daftar gaji yang telah diperiksa (audited payroll) disertai bukti pembayaran pajak
terhadap gaji yang diterima seharusnya digunakan panitia lelang dalam melakukan klarifikasi
kewajaran tarif (billing rate) biaya personil saat mengevaluasi penawaran, sehingga diperoleh
harga wajar atas biaya langsung personil.
Biaya Langsung
Uraian No. Kontrak Pelaksana Non Personil
(sebelum PPN)
Penyusunan Atlas Kabupaten Pontianak 050/48/SPK/ Cv. Tiara 47.921.363,64
BAPPEDA-A Chrisandi
Penyusunan Sistem Informasi 050/41/SPK/ Pt Ersarindo 12.447.700,00
Pemanfaatan Hutan Dan Lahan BAPPEDA-A Persada
Kabupaten Pontianak
050/54/SPK/ Cv. Tiara 132.168.022,73
Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruangan Kawasan BWK C Kota BAPPEDA-A Chrisandi
Mempawah
Identifikasi Prasarana dan Sarana 050/46/SPK/ Pt. Karimata 60.222.559,09
Perkotaan BAPPEDA-A Multi Wahana
198
Penyusunan Rencana Tata Ruang 050/44/SPK/ Pt. Sariyasa 190.454.545,45
Wilayah Kabupaten Kubu Raya BAPPEDA-A Renjana
Pemeliharaan Keberlanjutan Pengelolaan 050/44/SPK/PPK Cv. Tiara 69.032.727,27
Sumberdaya Alam Skala Kecil -MCMRCP/2008 Chrisandi
Jumlah 512.246.918,18
b. Surat Edaran Bersama Dirjen Anggaran Departemen Keuangan dan Deputi Bidang
Pembiayaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional No. 1203/D.II/03/2000 tanggal 17
Maret 2000 perihal Petunjuk Penyusunan Rencana Anggaran (RAB) untuk Jasa
Konsultansi (Biaya Langsung Personil (Renumeration) dan Biaya Langsung Non Personil
(Direct Reimbursable cost)) pada:
1) huruf (I) point (1) yang diantaranya menyatakan Biaya Langsung Personil
(Tenaga Ahli) untuk jasa konsultan, jasa lainnya dan untuk tenaga pendukung dihitung
berdasarkan harga pasar yang berlaku dan wajar serta didasarkan pada dokumen yang
dapat dipertanggungjawabkan yaitu melalui gaji yang telah diperiksa (audited pay
roll) disertai bukti pembayaran pajak terhadap gaji yang diterima.
2) bagian (II) point (1 .a) menyatakan bahwa Jenis Biaya Langsung Non
Personil yang dapat diganti adalah yang sebenarnya dikeluarkan oleh Konsultan untuk
pengeluaranpengeluaran sesungguhnya / sesuai pengeluaran (at cost).
199
c. Pengguna Anggaran tidak meminta bukti pertanggungjawaban dari biaya non
personil yang seharusnya dibayar berdasar pengeluaran yang sesungguhnya didukung
dengan bukti yang sah dan dapat diterima (at cost).
Atas permasalahan tersebut Kepala Bappeda menyatakan bahwa untuk daftar gaji yang
telah diperiksa atau bukti setor PPh dan bukti pertanggungjawaban (invoice) akan dimintakan
kepada konsultan.
5. Belanja Barang dan Jasa Minimal Sebesar Rp7.824.986.900,00 dan Belanja Modal
Minimal Sebesar Rp4.000.000.000,00 Dianggarkan pada Akun yang Tidak Tepat.
Hasil pemeriksaan atas draft laporan realisasi anggaran TA 2008, yang disusun oleh
Pemerintah Kab. Pontianak, menunjukkan bahwa didalam penyajian laporan keuangan terdapat
beberapa realisasi belanja daerah yang dianggarkan pada rekening yang tidak tepat.
Ketidaktepatan bentuk penganggaran tersebut adalah sebagai berikut:
a. Belanja Barang dan Jasa – Belanja Bibit Ternak dan Sewa Alat.
Belanja Barang dan Jasa digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang
nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam
melaksanakan program dan kegiatan pemerintah daerah.
Pada Tahun Anggaran 2008, Dinas Pertanian dan Peternakan telah menganggarkan belanja
bibit ternak dengan kode rekening 2.01.2.01.01.22.03.5.2.2.02.03 dengan anggaran sebesar
Rp2.860.000.000,00 dan realisasinya sebesar Rp2.854.954.000,00. Anggaran tersebut
digunakan untuk pengadaan bibit ternak dengan rincian sebagai berikut:
Nilai Kontrak
No. Jenis Ternak No. Kontrak Pelaksana (Rp)
027/873/SPK/DISTANNAK-D1
1 Bibit Ternak Sapi tgl 5 Mei 2008 CV.Erisa 999.020.000,00
027/883/SPK/DISTANNAK-
2 Bibit TernakKambing D1 tgl 7 Mei 2008 CV.Samcon 119.240.000,00
027/884/SPK/DISTANNAK-
3 Bibit Ternak Babi D1 tgl 7 Mei 2008 CV.Prima Sari 119.152.000,00
027/850/SPK/DISTANNAK-
4 Bibit Ternak Ayam Buras D1/2008 tgl 28 April 2008 CV.Putra Bakau 69.531.000,00
027/266.b/SPK/DISTANNAK-
5 Bibit Ternak Itik D1 tgl 27 Maret 2008 CV.Neo Properties 49.870.000,00
Nilai Kontrak
No. Jenis Ternak No. Kontrak Pelaksana (Rp)
200
027/867/SPK/DISTANNAK-
6 Pengadaan Hewan Ternak D1 tgl 2 Mei 2008 CV.Billy Batara 799.091.000,00
Bibit Ternak Kambing
Kelompok Tani Senang
Hati Desa Semudun 027/885/SPK/DISTANNAK-
7 Kecamatan Sungai Kunyit D1 tgl 7 Mei 2008 PD.Mutiara Indah 699.050.000,00
Jumlah 2.854.954.000,00
Hasil penelaahan dokumen pertanggungjawaban dan hasil wawancara dengan Dinas Pertanian
dan Peternakan diketahui bahwa Bibit ternak tersebut akan digunakan dalam program
penggaduhan binatang ternak. Program pengganduhan ini merupakan bentuk investasi bergulir
sesuai dengan pasal 2 ayat (2) Surat Perjanjian Kerja Pemerintah Pengembangan Sapi
Peranakan Ongole (PO)
Oleh karena itu, pola kerjasama yang diterapkan menjadikan pengganggaran progam
penggaduhan sapi dalam belanja barang dan jasa adalah tidak tepat. Belanja barang dan jasa
adalah bentuk pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendapatkan barang atau
membayar jasa yang akan digunakan oleh pemerintah daerah itu sendiri baik dalam tahun
berjalan ataupun di tahun mendatang. Barang dan jasa yang akan dinikmati dalam tahun
berjalan akan dicatat dalam neraca sebagai bagian dari aset lancar.
Bentuk program penggaduhan sapi adalah bentuk kegiatan investasi yang menambah
kekayaan daerah dan diharapkan akan ada manfaat yang akan diterima dimasa depan (dalam
bentuk pengembalian dan sharing bagian keuntungan). Oleh karena itu, bentuk belanja
tersebut lebih tepat jika dianggarkan dalam pembiayaan.
Selain itu, pada tahun anggaran 2008, Dinas Pekerjaan Umum melaksanakan kegiatan
Normalisasi Saluran Sungai dimana bentuk kegiatannya berupa sewa escavator yang
digunakan untuk proses normalisasi saluran sungai. Rincian dana dan lokasi pekerjaan adalah
sebagai berikut:
Nilai Realisasi
No.
Jenis Pekerjaan (Rp)
1 Normalisasi Sal. Tersier DR. Pematang 7 Kec. Rasau Jaya 198.135.000,00
2 Normalisasi Sal. TR.DR. Jangkang II Kecamatan Kubu 496.744.000,00
3 Normalisasi Parit Baru Desa Wajok Hulu Kec. Siantan 297.632.000,00
4 Normalisasi Parit Beringin Ds. Pungguk Kec. Sui Ambawang 247.745.000,00
5 Normalisasi Parit H. Deraman Desa Limbung Kec. Sui Raya 99.495.000,00
6 Normalisasi Parit H. Muksin Kec. Sungai Raya 148.340.000,00
7 Normalisasi Parit HM. Isa Desa Pungguk Kec. Sui Ambawang 247.450.000,00
8 Normalisasi Parit Maelot Kec. Mempawah Timur 298.198.000,00
9 Normalisasi Parit Telok Dalam Desa Wajok Hulu Kec. Siantan 297.982.000,00
10 Normalisasi Sal. Tersier DR Pinang Luar Kec. Kubu (Lanjutan) 295.000.000,00
11 Normalisasi Parit Panjang Secapah Tanjung Mpw Hilir 247.502.000,00
12 Normalisasi Saluran DR. Radak I (TR17 dan TR18) Kec. Terentang 148.999.000,00
13 Normalisasi Saluran DR. Terentang Hilir Kec. Terentang 198.888.000,00
Normalisasi Saluran Sawah Dusun Barat RT 01 RW 01 Sui Bakau Besar
14 Laut Kec. Sui Pinyuh 198.132.000,00
15 Normalisasi Saluran TR 15 Sekunder B Kiri Rasau Jaya I Kec. Rasau Jaya 78.411.000,00
16 Normalisasi Saluran TR 9 Sekunder B Kiri Rasau Jaya I Kec. Rasau Jaya 79.084.000,00
Normalisasi Parit Keramat/Parit A. Rahman/Parit Jln A. Hamid Ds. Pasir
17 Palembang Kec. Mpw Hilir 743.994.900,00
18 Normalisasi Parit Tanggo - Korpri Kec. Sui Raya 99.358.000,00
Nilai Realisasi
No.
Jenis Pekerjaan (Rp)
19 Normalisasi Sekunder E TR 9 - TR 10 Desa Rasau Jaya III 96.963.000,00
201
Normalisasi Parit Serau Tarunan Dusun Pendamar Desa Sungai Deras Kec.
20 Teluk Pakedai 95.246.000,00
21 Normalisasi Tersier 12 Rasau Jaya I 95.293.000,00
Normalisasi Saluran Parit Kasan Gendon Kampus jawa tengah Kec. Sui
22 Ambawang 98.891.000,00
Normalisasi Parit pematang jambu desa sungai deras dusun beringin
23 kecamatan Teluk Pakedai 74.344.000,00
24 Normalisasi Tersier 18-19 Sekunder C Rasau Jaya III 88.206.000,00
Jumlah 4.970.032.900,00
Nilai-nilai pekerjaan diatas menunjukkan nilai yang cukup material. Disamping itu, pekerjaan
tersebut telah memenuhi unsur untuk dicatat dalam belanja modal karena menambah nilai
asset itu sendiri. Dengan demikian nilai belanja barang dan jasa yang tidak tepat
penganggarannya adalah sebesar Rp7.824.986.900,00 (Rp2.854.954.000,00 +
Rp4.970.032.900,00).
Bentuk pelaksanaan belanja modal yang dilakukan pada aset pihak lain dan
digunakan/diserahkan kepada pihak lain menimbulkan kerancuan perlakuan dalam neraca.
Aset yang diperoleh dari belanja modal tersebut tidak bisa secara otomatis diakui sebagai
penambah kekayaan daerah karena status kepemilikan. Oleh karena itu, aset yang dibeli atau
direhabilitasi tersebut terlebih dahulu dipertegas statusnya.
Nilai dan jenis aset-aset yang dapat diidentifikasi adalah berupa bangunan, buku-buku,
komputer dan alat laboratorium dengan nilai minimal sebesar Rp4.000.000.000,00. Perincian
aset tersebut adalah sebagai berikut:
No. Nama Sekolah Jumlah (Rp)
1 MIS Al Qomar Mempawah 250.000.000,00
2 MIS Raudatul Islamiyah Anjongan Dalam 250.000.000,00
3 MIS Miftahul Ulum Sui. Bemban Segedang 250.000.000,00
4 MIS Nurul Islam P.G. Royong Kuala Mandor B. 250.000.000,00
5 MIS Darul Huda Prt. Arjuna Sungai Ambawang 250.000.000,00
6 MIS Al Ikhsan Padang Tikar Batu Ampar 250.000.000,00
7 MIS Miftahul Ulum I Ds. Punggur Besar Sui. Kakap 250.000.000,00
8 MIS Raudhatul Ulum I. P Mas Sungai Kakap 250.000.000,00
9 MIS Alikhwan Teluk Pakedai 250.000.000,00
10 SDS Muhammadiyah Rasau Jaya 250.000.000,00
No. Nama Sekolah Jumlah (Rp)
11 MIS Asasul Mutaqin Mempawah Hilir 250.000.000,00
12 MIS Al Muchilisin Antibar Kec. Mempawah Timur 250.000.000,00
13 MIS Darussalam Malikian Kec. Mempawah Timur 250.000.000,00
14 MIS Miftahul Ulum II Antibar Kec. Mempawah Timur 250.000.000,00
202
15 MIS Darussuada' Sui Ambawang 250.000.000,00
16 MIS Riyadul Ulum Bakau Darat Sui Pinyuh 250.000.000,00
Jumlah 4.000.000.000,00
Hasil konfirmasi dengan Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan diketahui bahwa untuk
belanja modal dalam tabel diatas telah diusulkan untuk dihibahkan.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan:
a. Lampiran III; Penyajian Laporan Keuangan; Paragraf 9 menyatakan bahwa Laporan
Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-
transakasi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum Laporan Keuangan adalah
menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja
keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan
mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya;
c. Lampiran IV; Laporan Realisasi Anggaran; Paragraf 37 yang menyatakan Belanja Modal
adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi
manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja Modal meliputi antara lain belanja modal
untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan, dan aset tak berwujud;
Hal tersebut mengakibatkan penyajian laporan keuangan menjadi tidak andal minimal sebesar
Rp11.824.986.900,00 (Rp7.824.986.900,00 + Rp4.000.000,00) dan dapat menimbulkan penafsiran
yang berbeda bagi pembaca laporan keuangan
Hal tersebut disebabkan dalam penyusunan anggaran tidak dilakukan sinkronisasi antara
kegiatan yang diusulkan dalam APBD dengan standar akuntansi pemerintah sebagai pedoman dalam
menyusun laporan keuangan.
Atas permasalahan tersebut Kepala DPPKAD mernyatakan sependapat dengan temuan tersebut
dan akan menyesuaikannya di masa yang akan datang. Adapun untuk kegiatan
203
normalisasi saluran sungai ditemui kesulitan untuk memperoleh nilai awal keberadaan aset
tersebut. Untuk temuan b akan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pedoman pengadaan barang dan jasa pemerintah mengatur tentang kontrak tahun jamak.
Yaitu kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa lebih dari 1
(satu) tahun anggaran yang dilakukan atas persetujuan Bupati. Sehingga apabila pekerjaan
direncanakan tidak selesai satu tahun anggaran, dianjurkan untuk menggunakan kontrak tahun
jamak. Hal ini berdampak pada efektivitas dan penyusutan nilai ekonomis bangunan. Untuk
pekerjaan yang sudah ditetapkan akan selesai dalam 1 (satu) tahun anggaran, wajib diselesaikan
sesuai kontrak. Dan perlu adanya ketegasan memberikan hukuman sesuai yang ditetapkan
dalam kontrak maupun aturan pengadaan barang dan jasa pemerintah, bagi pelaksana pekerjaan
yang lalai dalam melaksanakan pekerjaan.
Pegujian atas pekerjaan yang tidak selesai pada TA.2008 diuraikan sebagai berikut:
a. Pembangunan Ruang Laboratorium SMPN 1 Senilai Rp1.585.339.000,00 pada Dinas
Pendidikan
Perpanjangan waktu yang cukup lama tidak serta merta pekerjaan dapat terselesaikan 100%
sesuai kontrak. Sampai dengan akhir tahun anggaran, pekerjaan hanya selesai sebesar 70,73%.
Pembayaran dilakukan sesuai realisasi fisik berdasarkan angsuran ke 1 /uang muka (20%)
sebesar Rp317.067.800,00 SP2D No.1.01/1.01.01/0076/Ls/2008, angsuran ke 2 (20%) sebesar
Rp317.067.800,00 SP2D No.1.01/1.01.01/0217/Ls/2008, dan angsuran ke 3 (30,73%) sebesar
Rp487.174.675,00 SP2D No.1.01/1.01.01/0353/Ls/2008.
Kontrak perubahan yang disampaikan tidak terlampir di rincian perubahan anggaran biaya
pada setiap item pekerjaan. Selain itu, laporan mingguan yang diserahkan tidak mencakup
kemajuan fisik pekerjaan setiap waktu, pada saat dimulainya pekerjaan sampai dengan selesai
pekerjaan. Laporan mingguan hanya mencakup jenis pekerjaan, alat kerja, dan tenaga kerja.
206
4 Baut 0,493 0
Beugel 0,495 0
Jumlah 100,00 45,00
Berdasarkan syarat-syarat umum kontrak dijelaskan bahwa apabila penyedia jasa terlambat
melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal, maka Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) harus
memberikan peringatan secara tertulis atau dikenakan ketentuan terkait kontrak kritis.
Penanganan kontrak kritis berupa rapat pembuktian (show cause meeting/SCM) yang
pelaksanaannya telah diatur dalam syarat-syarat umum kontrak. Selain itu, ketentuan pengadaan
barang dan jasa menyatakan apabila penyedia barang dan jasa lalai dalam melaksanakan
pekerjaan sesuai kontrak, PPK dapat dengan tegas melakukan pemutusan kontrak dan
penarikan jaminan pelaksanaan pekerjaan.
Atas permasalahan di atas, tidak teridentifikasi adanya upaya-upaya yang dilakukan PPK
untuk mengantisipasi permasalahan keterlambatan pekerjaan. Bahkan sampai dengan laporan
kemajuan pekerjaan sebesar 45%, pembayaran telah dilakukan sesuai dengan laporan kemajuan
pekerjaan tanpa adanya tindakan tegas atas pekerjaan yang tidak sesuai kontrak
Konfirmasi dengan PPK dijelaskan keterlambatan terjadi karena bahan material yang
dibutuhkan mengalami kelangkaan. Untuk menanggulanginya, pihak kontraktor telah
melakukan pemesanan secara ilegal. Pemesanan tersebut tertangkap oleh pihak keamanan dan
mengakibatkan penahanan pihak kontraktor dan bahan material. Untuk itu, PPK berinisiatif
melakukan pemutusan kontrak dan pembayaran sesuai dengan realisasi fisik.
Pekerjaan dilaksanakan oleh CV. Surya Jaya Tehnik dengan SPK No.097/NPP/APBD/PU-
C/2008 tanggal 4 Agustus 2008. Pelaksanaan pekerjaan selama 90 hari kalender dimulai pada
tanggal 4 Agustus 2008 sampai dengan 1 November 2008 sesuai Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) No.097/SPMK/APBD/PU-C/2008. Jaminan pelaksanaan pekerjaan pada Bank Kalbar
No.46/BG-PTK/P/2008 senilai Rp9.927.750,00 atau 5% dari nilai kontrak terhitung sejak 1
Agustus 2008 sampai dengan 10 Februari 2009.
207
Berdasarkan berita acara pemeriksaan lapangan telah disetujui perubahan volume
pekerjaan yang tertuang dalam Addendum No.097/NPP/APBD tanggal 10 September
2008. Rekapiltulasi rencana anggaran biaya dan perubahannya adalah sebagai berikut:
Kontrak Awal Pekerjaan Perubahan
No Uraian Pekerjaan Sat Harga Harga
Vol Jumlah (Rp) Vol Jumlah
Satuan (Rp) Satuan (Rp)
A Pekerjaan Persiapan
Pembersihan
1 Lokasi M3 1500 2.235,39 3.353.085,00 1500 2.235,39 3.353.085,00
Papan Nama
2 Proyek Ls 1 340.000,00 340.000,00 1 340.000,00 340.000,00
3 Dokumentasi Ls 1 450.000,00 450.000,00 1 450.000,00 450.000,00
Mobilisasi
&demobilisasi alat
4 berat Ls 1 7.500.000,00 7.500.000,00 1 7.500.000,00 7.500.000,00
B Pekerjaan Jalan Tanggul
Pekerjaan jl.
Tanggul P=3000m,
1 L=4m M3 13764,03 12.268,35 168.861.937,45
Pekerjaan
jl.tanggul
2 P=4086m, L=3m M3
Jalan tanggul M3 13278,03 12.268,35 162.899.519,35
Timbunan parit M3 486 12.268,35 5.962.418,10
Jumlah 180.505.022,45 180.505.022,45
PPN 10% 18.050.502,24 18.050.502,24
Jumlah Total Dibulatkan 198.555.000,00 198.555.000,00
Pengujian terhadap Laporan Bulanan dan Mingguan diketahui sampai dengan tanggal 27
Oktober 2008 kemajuan fisik pekerjaan telah mencapai 100%. Hal tersebut tidak sesuai
dengan laporan kemajuan pekerjaan sebagai dasar pembayaran yang menyatakan realisasi
pekerjaan sebesar 67%. Permasalahan ini menunjukkan bahwa laporan bulanan yang
dibuat hanya bersifat formalitas.
d. Peningkatan Jalan Pak Nungkat – Sungai Sederam Senilai Rp5.380.002.000,00 pada Dinas
PU
208
Pekerjaan dilaksanakan oleh PT. Zuty Jaya Mempawah KSO PT. Kasa Mulia Utama
dengan SPK No. 154/NPP/APBD/PU-B/2008 tanggal 15 Agustus 2008. Pelaksanaan
pekerjaan selama 120 hari kalender dimulai pada tanggal 15 Agustus 2008 sampai dengan 12
Desember 2008 sesuai Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) No. 154/SPMK/APBD/PU-
B/2008. Jaminan pelaksanaan pekerjaan pada Bank Kalbar No.553/BG-PTK/P/2008 senilai
Rp323.360.450,00 atau 5% dari nilai kontrak terhitung sejak 4 Agustus 2008 sampai
dengan 29 Maret 2009.
Atas dasar Addendum II, nilai kontrak berubah menjadi Rp5.380.002.000,00 dan terjadi
pengurangan volume beberapa item pekerjaan. Sedangkan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan tidak mengalami perubahan. Rekapiltulasi rencana anggaran biaya dan
perubahannya adalah sebagai berikut:
Kontrak Awal Addendum II
No Uraian Pekerjaan Sat
Vol Harga Satuan Jumlah (Rp) Vol Harga Jumlah
(Rp) Satuan (Rp)
A Pekerjaan Persiapan
1 Mobilisasi/Demobilisasi Ls 1 6.083.000,00 6.083.000,00 1 6.083.000,00 6.083.000,00
2 Papan Nama Proyek Ls 1 250.000,00 250.000,00 1 250.000,00 250.000,00
B Pekerjaan Pendahuluan
Pengupasan Tanah dan
1 Penebasan Semak M3 33872 2.23 1,06 75.570.464,32 0 - -
C Pekerjaan Tanah
1 Galian Tanah Biasa M3 400 39.125,00 15.650.000,00 400 39.125,00 15.650.000,00
2 Timbunan Badan Jalan M3 16000,66 186.037,75 2.976.726.784,92 13174,53 186.037,75 2.450.959.918,5 1
D Pekerjaan Konstruksi
1 Turap Kayu Bulat M3 814 215.585,00 175.486.190,00 814 215.585,00 175.486.190,00
Pekerjaan Hamparan
2 Kayu di Rawa M3 33872 46.344,38 1.569.776.839,36 42101,76 46.344,38 1.951.179.964,11
3 Dinding Penahan Tanah M3 15 1.761.778,26 26.426.673,90 15 1.761.778,26 26.426.673,90
E Pekerjaan Jembatan
1 Box Ukuran 1 X 12 M Unit 6 44.146.608,53 264.879.651,18 6 44.146.608,53 264.879.651,18
2 Jembatan ukuran 2 X 8 Unit 3 72.592.579,71 217.777.739,13 0 - -
3 Jembatan ukuran 3 X 8 Unit 2 82.429.272,56 164.858.545,12 0 - -
4 Jembatan ukuran 5 X 8 Unit 1 174.479.048,83 174.479.048,83 0 - -
5 Jembatan ukuran 6 X 8 Unit 1 211.417.162,79 211.417.162,79 0 - -
Jumlah 5.879.382.099,55 4.890.915.397,70
PPN 10% 587.938.200,99 489.091.539,7
Jumlah Total Dibulatkan 6.467.320.000,00 5.380.002.000,00
209
No.1.03/1.03 .01/0190/Ls/2008, pembayaran termin ke II sebesar Rp1.396.537.000,00
sesuai SP2D No.1.03/1.03.01/0482/Ls/2008, dan pembayaran termin ke III sebesar
Rp1.022.200.380,00 sesuai SP2D No.1.03/1.03.01/0660/Ls/2008.
Konfirmasi tertulis dengan PPK dan PPTk pada tanggal 12 Mei 2009 dijelaskan bahwa
keterlambatan pekerjaan terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi. PPTk bersama PPK
telah melakukan rapat bersama dan dihasilkan pemutusan kontrak serta pembayaran sesuai
nilai kontrak. Namun tindakan tegas berupa pengenaan daftar hitam pada kontraktor dan
pencairan jaminan pelaksanaan tidak dilakukan.
Di sisi lain, permasalahan di atas menjadi semakin jelas ketika terjadinya perubahan
kontrak kedua. Addendum II atas kontrak terjadi karena adanya perencanaan dana Adhoc
untuk proyek yang sama sehingga terjadi penyesuaian nilai kontrak menjadi lebih kecil dan
jangka waktu pelaksanaan tetap. Dengan nilai kontrak yang semakin kecil seharusnya beban
kerja semakin sedikit dan waktu penyelesaian pekerjaan menjadi lebih optimal.
210
2008 tanggal 11 September 2008. Kemudian perubahan kedua berdasarkan berita acara
perubahan kontrak terkait cuaca dan pembebasan lahan serta nota dinas Kepala DPPKAD
tanggal 21 Oktober 2008 yang mendasari Permenkeu No.81/PMK.072008, tentang
penetapan alokasi dan pedoman umum pembangunan dana infrastruktur sarana dan
prasarana TA.2008. Atas dasar aturan tersebut telah terjadi penyesuaian dana untuk paket
pekerjaan yang dibiayai dana Adhoc. Addendum II berdasarkan SPK
No.099.2/ADD/APBD/PU-B/2008 tanggal 17 November 2008.
Atas dasar Addendum II, nilai kontrak berubah menjadi Rp6.891.921.000,00 dan
terjadi pengurangan volume beberapa item pekerjaan. Sedangkan jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan diperpanjang sampai dengan 12 Desember 2008. Rekapiltulasi
rencana anggaran biaya dan perubahannya adalah sebagai berikut:
Kontrak Awal Addendum II
No Uraian Pekerjaan Sat
Vol Harga Jumlah (Rp) Vol Harga Jumlah (Rp)
Satuan (Rp) Satuan (Rp)
A Pekerjaan Persiapan
1 Mobilisasi/Demobilisasi Ls 1 30.000.000,00 30.000.000,00 1 30.000.000,00 30.000.000,00
2 Papan Nama Proyek Ls 1 500.000,00 500.000,00 1 500.000,00 500.000,00
B Pekerjaan Pendahuluan
Pengupasan Tanah dan
1 Penebasan Semak M3 23570 2.021,39 47.644.162,30 23570 2.021,39 47.644.162,30
C Pekerjaan Tanah
1 Galian Tanah Biasa M3 0 - - 1935,68 35.375,00 68 .474.680,00
2 Timbunan Bahu Jalan M3 3177,00 143.663,44 456.418.748,88 1479,40 143.663,44 212.535.693,14
3 Timbunan Badan Jalan M3 9297,86 173.600,77 1.614.115.655,35 10107,57 173.600,77 1.754.681.934,83
D Pekerjaan Jalan
1 LPA M3 1511,25 400.882,59 605.833.814,14 1466,55 400.882,59 587.914.362,36
2 LPB kelas B M3 1511,25 346.913,60 524.273.178,00 1272,95 346.913,60 441.603.667,12
3 Lapen M2 13355,00 64.651,28 863.417.844,40 13795,90 64.651,28 891.922.593,75
4 Lapis Resap Pengikat M3 21180,00 10.067,52 213.230.073,60 15696,00 10.067,52 158.019.793,92
5 Lataston (HRS-WC) M3 26475,00 68.906,87 1.824.309.383,25 19620,00 62.323,52 1.222.787.462,40
E Pekerjaan Konstruksi
1 Turap Kayu Bulat M3 1750 141.855,00 248.246.250,00 1750 141.855,00 248.246.250,00
F Pekerjaan Jembatan
1 Jembatan Box Uk 1X 8 M Unit 10 29.894.585,95 298.945.859,50 10 29.894.585,95 298.945.859,50
2 Jembatan ukuran 2 X 8 M Unit 4 68.982.313,21 275.929.252,84 0 - -
3 Jembatan ukuran 2X10 M Unit 1 82.112.015,85 82.112.015,85 0 - -
Jembatan Box Culvert
4 ukuran 2 X 8 M Unit 0 - - 4 57.276.661,85 229.106.647,40
Jembatan Box Culvert
5 ukuran 2 X 10 M Unit 0 - - 1 72.999.946,29 72.999.946,29
Jumlah 7.084.976.238,11 6.265.383.053,01
PPN 10 % 708.497.623,81 626.538.305,30
Jumlah Total Dibulatkan 7.793.473.000,00 6.891.921.000,00
Penelaahan terhadap dokumen RFK Dinas PU diketahui pelaksanaan pekerjaan hanya
85,5% dari nilai kontrak atau sebesar Rp5.892.592.455,00. Pembayaran uang muka
sebesar 20% dari nilai kontrak awal atau Rp1.558.604.600,00 sesuai SP2D
No.1.03/1.03.01/0192/Ls/2008, pembayaran termin ke II sebesar Rp2.576.453.000,00
sesuai SP2D No.1.03/1.03.01/0554/Ls/2008, dan pembayaran termin ke III sebesar
Rp1.757.439.855,00 sesuai SP2D No.1.03/1.03 .01/0661/Ls/2008.
211
Pengujian terhadap Laporan Bulanan dan Mingguan diketahui sampai dengan
berakhirnya masa kontrak tanggal 12 Desember 2008, kemajuan fisik pekerjaan hanya
mencapai 85,5%. Hal tersebut tidak sesuai dengan rencana penyelesaian pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam SPK. Berikut ini adalah perbandingan antara perencanaan realisasi
pekerjaan dan laporan pekerjaan fisik sesuai dengan laporan bulanan pekerjaan.
Konfirmasi tertulis dengan PPK dan PPTk pada tanggal 12 Mei 2009 dijelaskan bahwa
keterlambatan pekerjaan terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi. PPTk bersama PPK
telah melakukan rapat bersama dan dihasilkan pemutusan kontrak serta pembayaran sesuai
nilai kontrak. Namun tindakan tegas berupa pengenaan daftar hitam pada kontraktor dan
pencairan jaminan pelaksanaan tidak dilakukan.
Di sisi lain, permasalahan di atas menjadi semakin jelas ketika terjadinya perubahan
kontrak kedua. Addendum II atas kontrak terjadi karena adanya perencanaan dana Adhoc
untuk proyek yang sama sehingga terjadi penyesuaian nilai kontrak menjadi lebih kecil dan
jangka waktu pelaksanaan tetap. Dengan nilai kontrak yang semakin kecil seharusnya beban
kerja semakin sedikit dan waktu penyelesaian pekerjaan menjadi lebih optimal.
2) Pasal 35 ayat (3) yang menyatakan pemutusan kontrak yang disebabkan oleh
kelalaian penyedia barang/jasa dikenakan sanksi sesuai yang ditetapkan dalam
kontrak berupa:
212
c) Membayar denda dan ganti rugi kepada negara
d) Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu tertentu. b.
Dalam Surat Perjanjian Kontrak (SPK) Semua Paket Pekerjaan:
1) Pasal 5 ayat (1) yang menyatakan Penyedia Jasa atau Kontraktor wajib
melaksanakan pekerjaan secara benar sesuai SPMK dan bertanggungjawab
berdasarkan spesifikasi pekerjaan.
2) Pasal 5 ayat (5) yang menyatakan kelalaian terhadap kewajiban pada pasal
ini, mengakibatkan Penyedia barang dan jasa atau kontraktor bertanggungjawab atas
kerugian bilamana terjadi kegagalan atau ketidaksesuaian dalam pelaksanaan
pekerjaan.
a) Penyedia barang dan jasa dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam
konytrak ini tidak memulai pekerjaan selambat-lambatnya 14 hari sesuai SPMK.
b) Penyedia barang dan jasa mengundurkan diri setelah penandatanganan
naskah perjanjian kerja.
c) Penyedia barang dan jasa tidak menyelesaikan pekerjaan pada waktu yang
telah ditetapkan.
4) Syarat-syarat umum kontrak tentang ketentuan umum nomor 33 terkait kontrak kritis.
a) Kontrak dinyatakan kritis apabila dalam periode I realisasi fisik pelaksanaan
terlambat lebih besar dari 15%, dan pada periode II realisasi fisik pelaksanaan
terlambat lebih besar 10% dari rencana
b. Dengan tidak dicairkannya Jaminan Pelaksanaan yang telah melewati masa jatuh
tempo berpotensi terjadi kerugian daerah sebesar Rp710.183.250,00 (Rp79.266.950,00 +
Rp7.392.400,00 + Rp9.927.750,00 + Rp269.000.100,00 + Rp344.596.050,00). (nilai
jaminan pelaksanaan adalah 5% X Nilai kontrak yang telah disesuaikan melalui addendum)
b. Pengendalian dan pengawasan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kepala Dinas
Pendidikan atas pelaksanaan pekerjaan infrastruktur masih kurang optimal.
213
Atas permasalahan tersebut Pengguna Anggaran menyatakan terlambatnya pekerjaan
disebabkan alasan teknis dan curah hujan yang cukup tinggi. Oleh karena itu, dengan
pertimbangan bersama maka dilakukan pemutusan kontrak dan dibayarkan sesuai laporan
kemajuan fisik.
a. Menegur Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kepala Dinas Pendidikan serta PPK
supaya melakukan tindakan tegas sesuai aturan pengadaan barang dan jasa pemerintahan
kepada pelaksana pekerjaan yang lalai dan cidera janji.
b. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kepala Dinas
Pendidikan serta PPK untuk mepertanggungjawabkan atas jaminan pelaksanaan pekerjaan
yang tidak dicairkan, yaitu dengan menagihkannya kepada pelaksana pekerjaan sebesar
Rp7 10.183.250,00, kemudian menyetorkan ke kas daerah, apabila tidak dapat ditagihkan
maka kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kepala Dinas Pendidikan serta PPK
diminta menggantinya.
Jaminan Kesehatan Masyarakat adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan
bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Program ini diselenggarakan secara nasional agar
terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi
masyarakat miskin.
214
pada tahun sebelumnya. Sedangkan pengucuran dana berikutnya dapat disalurkan bila
dana kucuran awal telah dipertanggungjawabkan.
Untuk menerima dana kucuran Jamkesmas dari Departemen Kesehatan tersebut RSUD
dr Rubini Mempawah telah membuka rekening di BRI Cab. Mempawah atas nama RSUD
dr. Rubini Mempawah nomor rekening 00000207-01-000343-30-1.
Hasil konfirmasi dengan pihak RSUD dr. Rubini Mempawah diketahui bahwa
pembukaan rekening di BRI Cab. Mempawah atas nama RSUD dr. Rubini Mempawah
nomor 00000207-01-000343-30-1 berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Bina
Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia Nomor PR. 03.01/I.I/655/08
tentang pembukaan rekening Bank Pemerintah Bagi Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Miskin di RS Tahun 2008.
Pemeriksaan lebih dalam terhadap pengelolaan dana Jamkesmas pada RSUD dr.Rubini
diketahui pengelolaan dana jamkesmas tanpa melalui mekanisme APBD. Penggunaan
dana awal untuk pelayanan kesehatan Jamkesmas menggunakan APBD RSUD dr.Rubini
dan akan diganti penggunaannya dengan dana program Jamkesmas.
Pada saat RSUD dr.Rubini menerima klaim atas pelayanan kesehatan Jamkesmas,
Direktur RSUD tidak menyetorkannya ke kas daerah. Dana klaim Jamkesmas
dipindahbukukan pada rekening yang dibuka atas nama RSUD dr. Rubini Mempawah di
BRI Cab. Mempawah nomor rekening 00000207-01-000362-30-5. Rekening tersebut
merupakan rekening giro yang baru dibuka dan belum ditetapkan Kepala Daerah.
Per 31 Desember 2008 saldo pada PPK Jamkesmas adalah sebesar Rp1.499.955.929,04.
Sebelumnya pada tanggal yang sama, terjadi pemindahbukuan dana
215
klaim jamkesmas per 31 Desember sebesar Rp1.432.710.919,00 ke rekening pribadi
dengan no. rekening 0207-01-001929-50-8. Kemudian pada tanggal 13 Januari 2009 dana
tersebut dipindahbukukan ke rekening tampungan dengan no.00000207-01-000362-30-5.
Aktivitas pindahbuku tersebut belum menghasilkan bunga jasa giro.
Atas hal tersebut Direktur RSUD dr.Rubini menyatakan pihak RSUD belum
menemukan aturan baku terkait pengelolaan dana Jamkesmas. Apakah harus melalui
mekanisme APBD yaitu disetor ke kas daerah atau dapat digunakan langsung untuk
mengganti biaya operasional yang telah dikeluarkan. Di sisi lain Departemen Kesehatan
melakukan monitoring atas pelaksanaan operasional Jamkesmas, termasuk saldo dana
Jamkesmas pada PPK Jamkesmas. Permasalahan tersebut semakin berpengaruh terhadap
sistem pengendalian operasional pelayanan kesehatan umum dan jamkesmas yang tidak
baik dan aktivitas pelayanan Jamkesmas tidak tergambar dalam APBD.
Selama TA.2008 Dinas Kesehatan telah mendapatkan alokasi dana Jamkesmas sebesar
Rp1.160.465.189,00. Klaim pelayanan Jamkesmas selama TA.2008 sebesar
Rp1.154.501.528,00. Klaim tersebut terdiri dari klaim pelayanan kesehatan sebesar
Rp804.351.728,00 dan klaim persalinan sebesar Rp350.149.800,00. Saldo per 31
Desember 2008 adalah Rp5 .963.661,00.
Biaya Pelayanan Kesehatan (Rp)
Dana yang
No Puskesmas Pelayanan Saldo (Rp)
Diterima (Rp) Persalinan Jumlah
Kesehatan
1 Sungai Kunyit 61.635.116,00 31.875.500,00 29.750.000,00 61.625.500,00 9.616,00
2 Semudun 28.041.843,00 22.082.500,00 5.950.000,00 28.032.500,00 9.343,00
3 Mempawah 143.132.018,00 113.632.000,00 29.450.000,00 143.082.000,00 50.018,00
Biaya Pelayanan Kesehatan (Rp)
Dana yang
No Puskesmas Pelayanan Saldo (Rp)
Diterima (Rp) Persalinan Jumlah
Kesehatan
4 Antibar 64.377.618,00 44.111.942,00 18.000.000,00 62.111.942,00 2.265.676,00
216
5 Sungai Bakau Kecil 59.101.386,00 32.170.000,00 26.800.000,00 58.970.000,00 131.386,00
6 Sungai Pinyuh 148.688.299,00 89.376.600,00 59.249.800,00 148.626.400,00 61.899,00
7 Anjongan 62.024.191,00 51.722.000,00 10.150.000,00 61.872.000,00 152.191,00
8 Toho 94.298.407,00 75.885.990,00 15.750.000,00 91.635.990,00 2.662.417,00
9 Takong 73.611.023,00 73.600.000,00 - 73.600.000,00 11.023,00
10 Sungai Purun Kecil 70.090.372,00 47.487.000,00 22.400.000,00 69.887.000,00 203.372,00
11 Segedong 119.645.196,00 70.295.196,00 49.350.000,00 119.645.196,00 -
12 Jungkat 144.463.097,00 89.843.000,00 54.600.000,00 144.443.000,00 20.097,00
13 Wajok Hulu 91.356.623,00 62.270.000,00 28.700.000,00 90.970.000,00 386.623,00
Jumlah 1.160.465.189,00 804.351.728,00 350.149.800,00 1.154.501.528,00 5.963.661,00
2) Pasal 27 ayat (3) yang menyatakan semua pendapatan asli daerah yang
ditampung di rekening penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) setiap hari
disetor seluruhnya ke Rekening Kas Umum Daerah.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah pada:
1) Pasal 4
217
a) Ayat (1) yang menyatakan bahwa keuangan daerah dikelola secara
tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis,
transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan,
dan manfaat untuk masyarakat.
a. Sistem pengendalian pengelolaan dana Jamkesmas dan pelayanan umum menjadi lemah.
b. Pengelolaan dana Jamkesmas pada RSUD dr.Rubini dan Dinas Kesehatan senilai
Rp2.999.755 .731,00 (Rp1.845.273.550,26 + Rp1.154.501.528,00) tidak tergambar dalam
APBD.
BPK-RI menyarankan kepada Bupati Pontianak agar menetapkan kebijakan pengelolaan dan
perlakuan akuntansi atas program Jamkesmas sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan
jamkesmas, aturan pengelolaan keuangan daerah, dan standar akuntansi pemerintahan.
8. Penyajian Akun Piutang Pajak Tidak Andal Sebesar Rp290.554.575,00 dan Tidak Sesuai
Ketentuan Sebesar Rp79.137.600,00
Akun piutang pajak per 31 Desember 2008 disajikan sebesar Rp290.554.575,00, dengan
rincian sebagai berikut:
Pengurangan
Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir
No Jenis Piutang Realisasi Pengembalian
(Rp) (Rp) (Rp)
TA.2007(Rp) TA.2007 (Rp)
Piutang Pajak
1 Pengambilan Bahan 50.173.921,30 36.290.095,00 1.622.832,00 0,00 84.841.184,30
Gal. Gol C
Piutang Pajak
2
Reklame 84.990.035,00 114.352.800,00 22.113.800,00 11.309.000,00 165.920.035,00
3 Piutang Pajak Hotel 115.000,00 0,00 0,00 0,00 115.000,00
No Jenis Piutang Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
218
Realisasi Pengembalian
(Rp) (Rp) (Rp)
TA.2007(Rp) TA.2007 (Rp)
Piutang Pajak
4
Restoran 33.013.976,00 1.855.500,00 55.000,00 1.382.500,00 33.431.976,00
Piutang Pajak
5 6.598.380,00 359.300,00 0,00 711.300,00 6.246.380,00
Hiburan
Jumlah 174.891.312,30 152.857.695,00 23.791.632,00 13.402.800,00 290.554.575,30
Saldo awal per 31 Desember 2007 disajikan sebesar Rp174.89 1.312,00. Penambahan piutang
atau Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) yang belum dibayarkan sebesar Rp152.857.695,00.
Realisasi pembayaran piutang selama TA.2007 sebesar Rp23.791.632,00 dan pengembalian SKPD
TA.2007 sebesar Rp13.402.800,00.
Pengujian terhadap ketetapan pajak menunjukkan jumlah SKPD pada TA.2008 sebesar
Rp1.417.323.211,00 dan pendapatan pajak daerah pada TA.2008 sebesar Rp1.201 .911.396,00.
Berikut adalah rincian per objek pajak.
Pendapatan
No Jenis Pajak Daerah SKPD (Rp) (Rp) Piutang (Rp)
Piutang Pajak Pengambilan Bahan
1 Gal. Gol C 493.361.971,00 456.457.056,00 36.904.915,00
2 Piutang Pajak Reklame PNT/PNU 613.395.040,00 435.795.740,00 177.599.300,00
3 Piutang Pajak Hotel 7.285.000,00 7.255.000,00 30.000,00
4 Piutang Pajak Restorn 275.835.750,00 276.882.750,00 (1.047.000,00)
5 Piutang Pajak Hiburan 27.445.450,00 25.520.850,00 1.924.600,00
Jumlah 1.417.323.211,00 1.201.911.396,00 215.411.815,00
Berdasarkan tabel di atas dapat dikemukakan jumlah penambahan piutang TA.2008 seharusnya
adalah sebesar Rp215.411.815,00. Nilai sebesar Rp215.411.815,00 tersebut tidak sesuai dengan
yang disajikan dalam Neraca Pemkab Pontianak TA.2008. Permasalahan tersebut disebabkan
beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut:
Hasil konfirmasi dijelaskan bahwa terdapat beberapa pajak restoran yang tidak berdasarkan
SKPD. Pendapatan pajak restoran sebesar Rp11.970.000,00 berdasarkan karcis. Pajak restoran
dengan media karcis ditujukan kepada wajib pajak dengan tingkat usaha yang relatif kecil.
Sehingga SK pajak restoran ditambah karcis adalah sebesar Rp287.805 .750,00.
Pengujian atas permasalahan yang sama, pada TA.2008 pengembalian SKPD adalah sebesar
Rp65 .734.900,00. Rinciannya adalah:
219
1) Pengembalian SK Pajak Hotel sebesar Rp30.000,00
2) Pengembalian SK Pajak Restoran sebesar
Rp6.637.500,00
3) Pengembalian SK Pajak Hiburan sebesar
Rp1.400.100,00
220
Berdasarkan prinsip akuntansi, ketika SKPD diterbitkan maka dicatat sebagai piutang
pajak daerah. Oleh karenanya pengembalian SKPD sama dengan penghapusan piutang
pajak daerah. Aturan pengelolaan keuangan daerah mengatur tentang tata cara
penghapusan piutang daerah. Penghapusan piutang sampai dengan Rp5.000.000.000,00
ditetapkan oleh Bupati dan selebihnya berdasarkan persetujuan DPRD.
Permasalahan ini menimbulkan kerancuan dalam penyajian piutang daerah. Di samping itu
pengembalian SKPD yang hanya melalui proses verifikasi internal akan berdampak pada
lemahnya sistem pengendalian atas pendapatan pajak daerah.
Kedua permasalahan di atas menyebabkan akun piutang pajak yang disajikan pada laporan
keuangan menjadi tidak akurat. Hasil rekonsiliasi perhitungan SKPD dan realisasi pendapatan
pajak daerah TA.2008 menunjukkan adanya perbedaan dalam penyajian piutang. Rincian
perhitungan sebagai berikut:
Penambahan
Ketetapan Pendapatan / Pengembalian Piutang
No Jenis Pajak SKPD Karcis Total Realisasi SKPD TA.2008
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 - -
Pajak Hotel 7.285.000,00 7.285.000,00 7.255.000,00 30.000,00
2
Pajak Restoran 275.835.750,00 11.970.000,00 287.805.750,00 276.882.750,00 6.637.500,00 4.285.500,00
3 -
Pajak Hiburan 27.445.450,00 27.445.450,00 25.520.850,00 1.400.000,00 524.600,00
4 -
Pajak Reklame 613.395.040,00 613.395.040,00 435.795.740,00 57.167.300,00 120.432.000,00
5 -
Pajak Gol. C 493.361.971,00 493.361.971,00 456.457.056,00 500.000,00 36.404.915,00
Jumlah 1.417.323.211,00 11.970.000,00 1.429.293.211,00 1.201.911.396,00 65.734.800,00 161.647.015,00
Berdasarkan perhitungan di atas, penambahan piutang pajak daerah pada TA.2008 sebesar
Rp161.647.015,00. Namun demikian lampiran C.1 laporan keuangan tentang rincian piutang
pajak daerah mencatat penambahan piutang pajak daerah sebesar Rp152.857.695,00. Dengan
demikian terjadi selisih sebesar Rp8.789.320,00 (Rp161 .647.015,00 - Rp152.857.695,00).
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Permendagri No.13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah:
a. Pasal 149:
1) ayat (1) yang menyatakan Setiap piutang daerah diselesaikan seluruhnya dengan
tepat waktu.
221
b. Pasal 150:
1) Ayat (1) menyatakan piutang atau tagihan daerah yang tidak dapat
diselesaikan seluruhnya pada saat jatuh tempo, diselesaikan sesuai dengan peraturan
perundangundangan.
2) Ayat (2) menyatakan piutang daerah jenis tertentu seperti piutang pajak
daerah dan piutang retribusi daerah merupakan prioritas untuk didahulukan
penyelesaiannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Pasal 151:
1) Ayat (2) menyatakan piutang daerah dapat dihapuskan dari pembukuan
dengan penyelesaian secara mutlak atau bersyarat, kecuali cara penyelesaiannya
diatur tersendiri dalam peraturan perundang-undangan.
Hal tersebut disebabkan Pengelola Piutang Daerah dhi. Bidang Pendapatan DPPKAD
kurang memahami peraturan piutang daerah sesuai pengelolaan keuangan daerah dan standar
akuntansi pemerintahan.
a. Menyusun kebijakan sistem penerimaan yang lebih handal, transparan, dan akuntabel
sehingga dapat melakukan pengendalian atas piutang pajak daerah.
b. Melakukan rekonsiliasi atas penetapan SK Pajak Daerah dengan pendapatan pajak
sehingga didapatkan nilai piutang pajak yang riil dan dapat dipertanggungjawabkan.
c. Menerapkan metode penyisihan atau penghapusan piutang tak tertagih sesuai standar
akuntansi pemerintahan sehingga kendali atas penghapusan piutang menjadi lebih baik.
222
9. Pengelolaan Investasi pada Program Penggemukan dan Penggaduhan Hewan Ternak
Tidak Sesuai Ketentuan dan Berpotensi Merugikan Daerah Sebesar Rp693.063.972,00
Neraca Pemerintah Kabupaten Pontianak Tahun Anggaran 2008 mencatat investasi non
permanen pada program penggaduhan sapi sebesar Rp4.208.754.000,00 dan penggemukan sapi
sebesar Rp970.000.000,00. Program penggaduhan sapi direalisasikan pada TA.2007 sebesar
Rp1.353.800.000,00 dan TA.2008 sebesar Rp2.854.954.000,00. Sedangkan program
penggemukan sapi direalisasikan pada TA.2006.
Pengujian terhadap pengelolaan program penggaduhan dan penggemukan sapi dan hewan
ternak lainnya, diketahui hewan ternak yang digaduhkan dan dibesarkan oleh petani tidak
terkontrol dengan baik, sehingga banyak yang mati, ditukar dan dijual oleh petani.
Dana yang telah dinvestasikan dalam program kerja ini secara rinci adalah sebagai berikut:
TA.2006
1) Bibit Ternak Sapi 50 ekor X @ Rp3.980.500,00
= Rp 199.025.000,00
TA.2007
Bibit Ternak Sapi 200 ekor X @ Rp4.990.000,00
2) Bibit Ternak Kambing 300 ekor X @ Rp1.186.000,00 = Rp 998.000.000,00
= Rp 355.800.000,00 +
TA.2008 = Rp1.353.800.000,00
3)
Bibit ternak babi betina 80 ekor X @ Rp1.189.650,00 = Rp95.172.000,00
4)
Bibit ternak babi jantan 20 ekor X @ Rp1.199.000,00 = Rp23.980.000,00
5)
Bibit ternak itik betina 900 ekor X @ Rp49.860,00 = Rp44.874.000,00
6)
Bibit ternak itik jantan 100 ekor X @ Rp49.960,00 = Rp 4.996.000,00
7) Bibit ternak ayam betina 900 ekor X @ Rp62.700,00 = Rp62.550.000,00
223
8) Bibit ternak ayam jantan 100 ekor X @ Rp67.800,00 = Rp 6.981.000,00
9)
Bibit ternak kambing 100 ekor X @ Rp1.192.400,00 = Rp119.240.000,00
10) Bibit ternak kambing 300 ekor X @ Rp1.197.718,00 = Rp359.315.400,00
Berdasarkan surat perjanjian kerja pinjaman ternak pemerintah pada pasal 4 dijelaskan
bahwa apabila ternak pinjaman yang diterima mati atau hilang karena kesalahan atau
kelalaian atau kesengajaan peternak, maka yang bersangkutan berkewajiban mengganti
hewan ternak tersebut dengan ras, umur, dan jumlah yang sama. Kondisi tersebut
dikecualikan adanya pembuktian surat keterangan dari petugas yang berwenang dan
diketahui Kepala Dinas atau Camat setempat.
Namun demikian permasalahan kematian hewan ternak yang terjadi pada program
penggaduhan belum dilengkapi surat-surat yang dipersyaratkan dalam perjanjian, sehingga
kematian hewan ternak belum dapat diyakini kewajarannya.
b. Penggemukan Sapi
Program ini dibentuk pada Dinas Pertanian dan Peternakan sebagai program kerja pada
Tahun 2006 sesuai Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Nomor 22A
Tahun 2006. Program kerja/kegiatan ini dimaksudkan untuk investasi Pemerintah Daerah
melalui Program Penggemukan Sapi sebanyak 220 sapi senilai Rp769.010.000,00. Hewan
ternak sapi disalurkan melalui para petani sapi untuk merawat dan memelihara sapi
pinjaman Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan dengan surat perjanjian kerja ternak
pemerintah sapi yang digemukkan. Salah satu ketetapan menyatakan pada bulan ke-8
(delapan) setelah diterimanya hewan ternak maka petani harus mengembalikan hewan
ternak kepada Pemerintah Daerah.
224
Sui. Bundung Laut 3.495.500,00 104.865.000,00
3 30 1 29 30
Kec. Sui. Kunyit
Sui.Bundung 700 Kec. 3.495.500,00 10.486.500,00
4 20 3 - 3
Sui. Kunyit
Sui. Kunyit Hulu Kec. 3.495.500,00 52.432.500,00
5 20 1 14 15
Sui. Kunyit
Sui. Dungun Kec. Sui. 3.495.500,00 20.973.000,00
6 10 1 5 6
Kunyit
Bukit Batu Kec. Sui. 3.495.500,00 132.829.000,00
7 40 5 33 38
Kunyit
Kembang Lada Bukit 3.495.500,00 73.405.500,00
8 30 1 20 21
Batu Kec. Sui Kunyit
Karya utama Bukit 3.495.500,00 24.468.500,00
9 10 1 6 7
Batu Kec. Sui. Kunyit
Semudun Kec. Sui 3.495.500,00 3.495.500,00
10 20 0 1 1
Kunyit
Jumlah 220 13 139 152 531.316.000,00
Pemeriksaan fisik dan wawancara kepada peternak dilakukan pada tanggal 24 April
2009 bersama dengan pengelola dan petugas di lapangan. Hasilnya menunjukkan bahwa
sebagian besar peternak penggemukan sapi telah menjual sapinya. Alasannya adalah hasil
penjualan sapi akan dibelikan sapi betina yang lebih produktif, sehingga lebih
menguntungkan.
Pernyataan surat perjanjian kerja antara Dinas Pertanian dan Peternak mengatur
penjualan atas hewan ternak yang hanya dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan
setelah 8 (delapan) bulan digemukkan oleh peternak. Selain itu, perjanjian kerja juga
mengatur resiko pemeliharaan apabila hewan ternak sapi mengalami kematian atau
kehilangan akibat kesalahan dan kelalaiannya.
Berdasarkan surat perjanjian kerja pinjaman ternak pemerintah pada pasal 5 (lima) dan 6
(enam) dijelaskan bahwa apabila ternak pinjaman yang diterima mati atau hilang karena
kesalahan atau kelalaian atau kesengajaan peternak, maka yang bersangkutan berkewajiban
mengganti hewan ternak tersebut dengan ras, umur, dan jumlah yang sama. Kondisi tersebut
dikecualikan adanya pembuktian surat keterangan dari petugas yang berwenang dan
diketahui Kepala Dinas atau Camat setempat.
225
sejumlah nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value), yaitu sebesar nilai
kas yang dipegang ditambah saldo yang bisa tertagih.
c. Surat Perjanjian Kerja Program Penggaduhan dan Penggemukan Hewan Ternak Milik
Pemerintah yang menyakatan pabila ternak pinjaman yang diterima mati atau hilang karena
kesalahan atau kelalaian atau kesengajaan peternak, maka yang bersangkutan berkewajiban
mengganti hewan ternak tersebut dengan ras, umur, dan jumlah yang sama. Kondisi tersebut
dikecualikan adanya pembuktian surat keterangan dari petugas yang berwenang dan
diketahui Kepala Dinas atau Camat setempat.
b. Penilaian dan penyajian investasi non permanen belum sepenuhnya berpedoman pada
SAP.
226
Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan menyatakan akan
melakukan upaya penagihan atas penjualan hewan ternak dan inspeksi terhadap hewan ternak
yang mati.
b. Membentuk tim yang terdiri dari Inspektorat Kabupaten, DPPKAD, dan Dinas
Pertanian dan Peternakan untuk melakukan penagihan atas hewan ternak yang terjual,
serta melakukan pemeriksaan atas kewajaran kematian hewan ternak.
10. Terdapat Tunggakan Kredit Investasi Dana bergulir Sebesar Rp1.742.097.428,00 dan
Penggunaan Langsung atas Pendapatan Investasi Sebesar Rp159.557.865,00
Investasi Non Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki
secara tidak berkelanjutan. Investasi jenis ini diharapkan akan berakhir dalam jangka waktu
tertentu.
Neraca Pemerintah Kabupaten Pontianak menyajikan investasi non permanen senilai Rp9.
129.855.102,97. Nilai tersebut merupakan akumulasi investasi yang terdiri dari 6 (enam) jenis
investasi non permanen. Diantaranya adalah investasi dana bergulir Dana Penguatan Modal
Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (DPM LUEP), Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER),
Layanan Prima untuk Masyarakat (LAPIM), Dana Penguatan Modal Usaha (DPMU),
Penggaduhan Sapi, dan Penggemukan Sapi.
Pengujian terhadap akun investasi non permanent diketahui terdapat beberapa program
yang berpotensi merugi. Hal tersebut dikarenakan peminjaman telah melewati masa jatuh
tempo dan melanggar kesepakatan yang diatur dalam surat perjanjian. Permasalahan tersebut
diuraikan sebagai berikut:
227
tempo adalah sebesar Rp87.000.000,00. Pengembalian dana langsung disetorkan ke kas
daerah dan dicatat sebagai divestasi penyertaan melalui akun pembiayaan penerimaan. Atas
keterlambatan pengembalian yang dibayarkan pada TA.2008, BKPPM tidak mengenakan
denda sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
Pola Pembiayaan pada program ini adalah melalui PT. Bank Kalbar melalui kredit
chanelling, sehingga setiap calon nasabah setelah mendapat rekomendasi dari Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi dapat langsung mengajukan permohonan kepada
PT. Bank Kalbar dan penentuan kelayakan dan pemberian keputusan pun dilakukan oleh
PT. Bank Kalbar. Berdasarkan penelusuran dokumen-dokumen atas program tersebut
diketahui bahwa dana yang telah dinvestasikan pada program kegiatan tersebut adalah
sebagai berikut :
1) Keputusan Bupati No.239/2001 Rp475 .000.000,00
2) Keputusan Bupati No.250/2002 Rp470.000.000,00 +
Rp945 .000.000,00
Neraca Pemkab Pontianak TA.2008 menyajikan investasi program PER sebesar
Rp892.859.134,00. Nilai tersebut terdiri dari pinjaman yang sudah jatuh tempo sebesar
Rp891.433.028,00 dan pinjaman yang belum jatuh tempo sebesar Rp1.426.106,00.
Hasil konfirmasi kepada Bank dijelaskan bahwa dana Pemda sebesar Rp945.000.000,00
diberlakukan sebagai jaminan pinjaman. Saat ini saldo dana tersebut sudah tidak memadai
228
lagi untuk digunakan sebagai jaminan pinjaman karena digunakan untuk membiayai
tunggakan pinjaman. Atas permasalahan tersebut, Bank tidak menyalurkan kembali dana
untuk program PER.
Klaim Belum
No Cabang Penyalur Alamat Pagu Pinjaman Tunggakan Pengembalian jatuh tempo Sisa Klaim
(Rp) (Rp) Klaim (Rp) (Rp) (Rp)
1 Kantor Cab. Pontianak Pontianak 513.000.000,00 231.649.400,00 90.462.571,00 593.178,00 141.186.829,00
2 Kantor Capem Rasau Jaya Rasau Jaya 527.000.000,00 387.100.154,00 16.148.378,00 - 370.951.776,00
3
Kantor Cab. Mempawah Mempawah 1.378.500.000,00 641.082.805,00 277.782.096,00 832.928,00 363.300.709,00
4 Kantor Cabpem Sei Pinyuh Sei. Pinyuh 61.500.000,00 17.260.714,00 1.267.000,00 - 15.993.714,00
Jumlah 2.480.000.000,00 1.277.093.073,00 385.660.045,00 1.426.106,00 891.433.028,00
c. Dana Penguatan Modal Usaha (DPMU)
Dana Penguatan Modal Usaha adalah dana yang disisihkan oleh Pemerintah Kab.
Pontianak untuk membantu menumbuhkembangkan perekonomian rakyat dalam bentuk
pinjaman modal usaha. Sebagai pelaksana, Bupati Pontianak menunjuk Dinas
Perindustrian, Pertambangan, dan Energi melalui suatu unit pengelola yang ditetapkan
dalam Keputusan Bupati (Kepbup) No. 329 tahun 2005 tanggal 1-11-2005 yang dirubah
melalui Kepbup No.350 tahun 2006 tanggal 22 September 2006 tentang Perubahan
Pertama atas Kepbup No.3 29 tahun 2005 tentang Pembentukan Dewan Pengawas dan
Unit Pengelola Dana Penguatan Modal.
Dalam keputusan tersebut diatur mekanisme kerja yang antara lain sebagai berikut:
Sasaran : Pengusahan kecil sektor industri
Pengusaha kecil sektor lainnya (diperlakukan kasus per kasus)
Kredit Perorangan dan untuk modal kerja
Maksimal 50 juta (>50juta diperlakukan tersendiri)
Jangka waktu maksimal 24 bulan
Biaya Dana pembinaan 6% pertahun flat dibayar dimuka Administrasi
0,5% dari maksimum pinjaman Pola pengembalian : Masa
tenggang 6 bulan
Setoran pada rekening Unit Pengelola tiap tanggal 10 bln
berikutnya
Berdasarkan laporan keuangan yang disusun oleh Unit Pengelola, dana Pemkab Pontianak
yang telah disalurkan pada unit pengelola adalah sebesar Rp975.000.000,00 yang diberikan
dalam dua tahap. Tahap I pada tahun 2005 sebesar Rp475.000.000,00 dan tahap II pada
tahun 2006 sebesar Rp500.000.000,00.
Unit pengelola telah membuat laporan keuangan secara periodik. Besaran nilai investasi
seperti yang disajikan dalam laporan keuangan unit pengelola adalah adalah sebesar
Rp1.121.236.836,00 terdiri dari:
Kas 18.593.103,00
Bank 30.649.333,00
Piutang pinjaman 1.058.866.400,00
Piutang lainnya 13.128.000,00
Jumlah 1.121.236.836,00
229
Terdapat beberapa permasalahan dalam pengelolaan penyaluran DPMU, diantaranya
adalah adanya tunggakan pengembalian dana dan penggunaan langsung atas pendapatan
dana pembinaan dan administrasi.
Pengujian terhadap jangka waktu pinjaman, diketahui dari total pinjaman yang belum
dikembalikan sebesar Rp1.058.866.400,00, sebanyak 110 peminjam (debitur) dengan
total nilai Rp763.664.400,00 telah melewati batas waktu maksimal pengembalian
(lampiran 3). Surat perjanjian tidak mengatur adanya denda atas keterlambatan
pembayaran. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab tidak lancarnya pengembalian
pinjaman karena tidak ada ketegasan pemerintah daerah dalam mengatur pengelolaan
dana.
230
Re Investasi (3%) 97.679.000,00 97.679.000,00 -
Dana Operasional Tim (3%) 97.679.000,00 48.750.865,00 48.928.135,00
Terdiri dari :
Penggunaan Dana Tim 75% 73.259.250,00 39.693.865,00 33.565.385,00
Tahun 2006 11.680.594,00
Tahun 2007 18.189.809,00
Tahun 2008 9.823.462,00
Dana Penagihan 15% 14.651.850,00 6.557.000,00 8.094.850,00
Tahun 2007 4.057.000,00
Tahun 2008 2.500.000,00
Dana Cadangan 10% 9.767.900,00 2.500.000,00 7.267.900,00
Berdasarkan tabel di atas jumlah penggunaan langsung adalah sebesar
Rp146.429.865,00 (Rp97.679.000,00 + Rp48.750.865,00) yang terdiri dari
pengembalian dana yang langsung diinvestasikan kembali sebesar
Rp97.679.000,00 dan pengembalian dana yang langsung digunakan untuk dana
operasional tim sebesar Rp48.750.865,00.
Jumlah Rp13.128.000,00
Berdasarkan keterangan pengelola dijelaskan bahwa penggunaan dana program
DPMU didasarkan atas perubahan organisasi dan tata kerja kedinasan di
Kabupaten Pontianak. Dinas Perindustrian, Pertambangan, dan Energi merupakan
SKPD baru yang telah mendapatkan DIPA Industri APBN TA.2008 untuk
pengeluaranpengeluaran tersebut di atas. Namun demikian program dalam APBN
TA.2008 tidak terealisasi sehingga dana sebesar Rp13.128.000,00 belum dapat
dikembalikan.
231
Rp763.664.400,00) dan penggunaan langsung sebesar Rp159.557.865,00 (Rp146.429.865,00 +
Rp13.128.000,00).
Di sisi lain, permasalahan tersebut menyebabkan kerancuan dalam penyajian nilai investasi
non permanen. Berdasarkan standar akuntansi pemerintahan investasi dalam bentuk dana
bergulir dinilai sejumlah nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value), yaitu
sebesar nilai kas yang dipegang ditambah saldo yang bisa tertagih.
c. Buletin Teknis No. 2, Bab V tentang Investasi menyatakan bahwa nilai investasi
dalam bentuk dana bergulir dinilai sejumlah nilai bersih yang dapat direalisasikan (net
realizable value), yaitu sebesar nilai kas yang dipegang ditambah saldo yang bisa tertagih.
232
a. Bertambahnya risiko terjadinya kerugian dari tidak terbayarnya pokok dan bunga
pinjaman oleh debitur yang ditanggung Pemerintah Kabupaten Pontianak minimal sebesar
Rp1.742.097.428,00.
11. Investasi Permanen Pada PDAM Tidak Disajikan Sesuai Dengan SAP dan Penyertaan
Modal pada BPR Kabupaten Pontianak senilai Rp1.500.000.000,00 Belum Memberikan
Nilai Manfaat
Pengujian lebih rinci terhadap penyertaan modal pada PDAM dan BPR dijelaskan sebagai
berikut.
233
a. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
PDAM Kabupaten Pontianak merupakan kelanjutan dari Badan Pengelola Air Minum
(BPAM) yang dibentuk dengan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
No.116/KPTS/CK/1982 tanggal 25 Agustus 1982, tentang penyerahan pengelolaan dari
Menteri PU kepada Gubernur Kalimantan Barat, selanjutnya pengelolaan tersebut
diteruskan kepada Bupati Pontianak berdasarkan Berita Acara No.690/4109/SAREKDA
tanggal 29 Agustus 1992. Penyerahan pengelolaan disahkan dengan Perda Kabupaten
Pontianak No.1 Tahun 1997.
Pemeriksaan Laporan Keuangan PDAM TA.2006 dan 2007 oleh BPKP mendapatkan opini
“tidak menyatakan pendapat” (disclaimer opinion). Hasil pemeriksaan menjelaskan bahwa
perusahaan tidak dapat menunjukkan bukti-bukti pendukung yang memadai. Hal tersebut
berakibat pada prosedur pemeriksaan tidak dapat diterapkan secara maksimal sehingga
laporan keuangan tidak dapat diyakini kewajarannya.
234
2) Kepemilikan lebih besar atau sama dengan 20% sampai 50% atau kurang dari
20% tetapi memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas;
Dalam kondisi tertentu, kriteria besarnya prosentase kepemilikan saham bukan merupakan
faktor yang menentukan dalam pemilihan metode penilaian investasi, tetapi yang lebih
menentukan adalah tingkat pengaruh (the degree of influence) atau pengendalian terhadap
perusahaan investee. Ciri-ciri adanya pengaruh atau pengendalian pada perusahaan
investee, antara lain:
Berdasarkan Perda No.6 Tahun 2008 tentang penyertaan modal Pemerintah Kabupaten
Pontianak PD. BPR Mempawah Madani, sampai dengan 31 Desember 2008 jumlah
penyertaaan modal sebesar Rp1.500.000.000,00. Penyertaan tersebut tercatat dalam Neraca
Pemkab Pontianak TA.2008 yang menyajikan investasi permanen pada BPR yaitu TA.2007
sebesar Rp500.000.000,00 dan TA.2008 sebesar Rp1.000.000.000,00.
Hasil konfirmasi terkait operasional BPR kepada Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah
Pemkab Pontianak dijelaskan bahwa secara riil BPR belum berdiri. Pendirian BPR
terkendala rekrutmen direksi yang diwajibkan bersertifikasi. Sehingga sampai dengan
berakhirnya pemeriksaan, struktur organisasi BPR belum terbentuk.
235
Pengujian lebih lanjut menunjukkan penyertaan modal sebesar Rp1.500.000.000,00
disimpan dalam bentuk 2 (dua) deposito berjangka pada Bank BNI dengan rincian:
Hasil konfirmasi saldo deposito per 31 Desember 2008 pada rekening 0138100033 adalah
sebesar Rp527.365.823,00 atau bertambah Rp27.365.823,00, dan pada rekening
0161175818 sebesar Rp1.000.000.000,00 atau belum memperoleh nilai bunga deposito.
c) Metode Nilai Bersih yang Dapat Direalisasikan; Metode nilai bersih yang
dapat direalisasikan digunakan terutama untuk kepemilikan yang akan
dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.
2) Paragraf 34; Penggunaan metode pada paragraf 33 didasarkan pada kriteria sebagai
berikut:
236
b) Kepemilikan lebih besar atau sama dengan 20% sampai 50% atau kurang dari
20% tetapi memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas;
1) Pasat 4 ayat (1) yang menyatakan keuangan daerah dikelola secara tertib, taat
pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat
untuk masyarakat. Ayat (3) yang menyatakan taat pada peraturan perundangundangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah bahwa pengelolaan keuangan daerah
harus berpedoman pada peraturan perundang-undangan. Ayat (4) yang menyatakan
efektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pencapaian hasil program
dengan target yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran
dengan hasil. Ayat (5) yang menyatakan efisien sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan pencapaian keluaran yang maksimum dengan masukan tertentu atau
penggunaan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu.Ayat (6) yang
menyatakan ekonomis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pemerolehan
masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada tingkat harga yang terendah.
4) Pasal 296 ayat (5) yang menyatakan bahwa Laporan Keuangan Pemerintahan
daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilampiri dengan laporan ikhtisar
realisasi kinerja dan laporan keuangan BUMD/perusahaan daerah.
b. Pembebanan investasi permanen pada deposito jangka pendek tidak tepat dan
menimbulkan pendapatan atas investasi yang belum tercatat senilai Rp27.365.823,00.
c. Investasi permanen pada PDAM belum memberikan nilai tambah bagi pemerintah
Atas permasalahan tersebut Kepala DPPKAD akan mengikuti saran BPK-RI terkait
metode penilaian yang sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.
237
BPK-RI menyarankan kepada Bupati Pontianak agar:
12. Laporan Arus Kas pada Aktivitas Operasi Belum Menyajikan Arus Kas Keluar dan
Masuk dari Uang Persediaan Kedalam Kelompok Belanja
Pemerintah Kab.Pontianak telah menyusun laporan keuangan yang terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas (LAK), Neraca dan Catatan atas Laporan
Keuangan. Pemeriksaan atas laporan tersebut menunjukkan bahwa Laporan Arus Kas
khususnya pada aktivitas operasi belum sepenuhnya disusun sebagaimana diamanatkan dalam
ketentuan.
Aktivitas operasi pada LAK adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi. Arus kas
bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan operasi
pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya di
masa yang akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.
a. Penerimaan Perpajakan
b. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);
c. Penerimaan Hibah;
d. Penerimaan Bagian Laba perusahaan negara/daerah dan Investasi Lainnya; dan
e. Transfer masuk.
Arus keluar kas untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk pengeluaran:
a. Belanja Pegawai
b. Belanja Barang;
c. Bunga;
d. Subsidi;
e. Hibah;
f. Bantuan Sosial;
g. Belanja Lain-lain/Tak Terduga; dan
h. Transfer keluar.
Pemeriksaan menunjukkan bahwa LAK yang disusun oleh Pemkab Pontianak sudah
disusun berdasarkan arus kas masuk dan keluar dari bendahara umum daerah, namun pada
arus keluar kas belum mengurai pembebanan belanja untuk pengeluaran SP2D Uang
238
Persediaan. Ketidakmampuan menyajikan angka arus keluar (pengeluaran daerah)
239
dikarenakan keterbatasan sistem yang digunakan dalam TA 2008. Pencatatan pengeluaran
SP2D UP dilakukan secara global dengan tanpa menunjuk klasifikasi belanjanya. Sehingga
pada akhir periode, nilai SP2D tidak dapat dikelompokkan menurut klasifikasi dalam LAK
tersebut.
Atas dasar prinsip penyusunan Laporan Arus Kas seperti dinyatakan di atas, maka fungsi
arus kas sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang dan alat
pertanggungjawaban arus kas keluar menjadi tidak optimal.
240
Hal tersebut tidak sesuai dengan Lampiran V Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan:
b. Paragraf 8 :
1) Penerimaan Kas adalah semua aliran kas yang masuk ke Bendahara Umum
Negara/Daerah;
2) Pengeluaran Kas adalah semua aliran kas yang keluar dari Bendahara Umum
Negara/Daerah.
Hal tersebut mengakibatkan Laporan Arus Kas belum dapat sepenuhnya digunakan sebagai
indikator dan alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan keluar selama periode pelaporan.
241
LAMPIRAN
Lampiran 1
Kab.Kubu Keterangan
Kab.Pontianak Selisih
Raya STS
No Jenis Penerimaan
Ada /
Rp Rp Rp Tidak Ada
Program / Nama Harga Jumlah Dana Lokasi Sumber Keadaan Ternak (ekor)
No Volume Keterangan
Kegiatan Satuan (Rp) Kegiatan Dana Awal Mati Akhir
I Program Peningkatan Produksi
Hasil Peternakan
1 Pendistribusian Bibit ternak kepada Masyarakat
- Sapi PO 30 Ekor 4.995.100 149.853.000 Sambora Kecamatan Toho DAK 30 1 29 Usaha Maju / Muhaimin
50 Ekor 4.995.100 249.755.000 Sui. Kunyit Laut Kec. Sui Kunyit DAK 50 - 50 Tanjung Sari / Rolip
40 Ekor 4.995.100 199.804.000 Wajok Hilir Kec. Siantan DAK 40 2 38 Satria Jaya / A. Majid
13 Ekor 4.995.100 64.936.300 Sejegi Kec Mempawah Timur DAK 13 - 13 Suka maju / Mustaji
Pasir Wan Salim Kec.
18 Ekor 4.995.100 89.911.800 Mempawah Timur DAK 18 - 18 Sejahtera / Punali
10 Ekor 4.995. 100 49.95 1.000 Antibar Kec. Mempawah Timur DAK 10 - 10 Alam Lestari/Sy. Ismail
15 Ekor 4.995.100 74.926.500 Antibar Kec. Mempawah Timur DAK 15 - 15 Gambut Alami / Tohir
14 Ekor 4.995. 100 69.93 1.400 Antibar Kec. Mempawah Timur DAK 14 - 14 Giat Usaha / Mustadi
10 Ekor 4.995. 100 49.95 1.000 Limbung Kec. Sungai Raya DAK 10 - 10 Bangun Rejo/M. Setu Suyono
200 999.020.000 200 3 197
Nilai kematian 14.985.300
8 Ekor 4.997.450 39.979.600 Rasau Jaya III DAU 8 - 8 Karya Jaya / Wasni
5 Ekor 4.997.450 24.987.250 Rasau Jaya I DAU 5 - 5 Mujib
8 Ekor 4.997.450 39.979.600 Mekar sari Kec. Sungai Raya DAU 8 - 8 Arjuna / Sodek
8 Ekor 4.997.450 39.979.600 Sungai Raya Kec. Sungai Raya DAU 8 - 8 Wonosari I / Saringan
2 Ekor 4.997.450 9.994.900 Kuala Dua Kec. Sungai Raya DAU 2 - 2 Makmur / Jupri
Makmur Bersama /
2 Ekor 4.997.450 9.994.900 Sungai Raya Kec. Sungai Raya DAU 2 - 2 Sukardiyanto
Teluk Bakung kec. Sui.
10 Ekor 4.997.450 49.974.500 Ambawang DAU 10 - 10 Mekar Rindang/Vian darus
5 Ekor 4.997.450 24.987.250 Batu Ampar Kec. Batu Ampar DAU 5 - 5 Sekar Mulia / Aliansyah
Pasir Wan Salim Kec.
8 Ekor 4.997.450 39.979.600 Mempawah Timur DAU 8 - 8 Taruna Merah Putih / Sarwadi
No Program / Nama Volume Harga Jumlah Dana Lokasi Sumber Keadaan Ternak (ekor)
Kegiatan Satuan (Rp) Kegiatan Dana Awal Mati Akhir
Keterangan
10 Ekor 4.997.450 49.974.500 Sungai Limau Kec. Sui Kunyit DAU 10 - 10 Bangkam / Zulhairi A.
10 Ekor 4.997.450 49.974.500 Antibar Kec. Mempawah Timur DAU 10 - 10 Tani Mukti / Hairudin Hori
Pasir Wan Salim Kec. Waris Sembilan / Harun H.
12 Ekor 4.997.450 59.969.400 Mempawah Timur DAU 12 - 12 Brima
88 439.775.600 88 0 88
Jumlah I 288 1.438.795.600 288 3 285
- Kambing jantan 6 Ekor 1.192.400 7.154.400 Jungkat Kec. Jungkat DAK 6 6 Sinar Pagi / Husni Tamrin
- betina 24 Ekor 1.192.400 28.617.600 24 12 12
- Jantan 4 Ekor 1.192.400 4.769.600 Pasir Kec. Mempawah Hilir DAK 4 4 Sebukit Indah/Ery Gustiawan
- Betina 16 Ekor 1.192.400 19.078.400 16 3 13
- Jantan 4 Ekor 1.192.400 4.769.600 Antibar Kec. Mempawah Timur DAK 4 4 Perisai Alam/Samsudin Ahmad
- Betina 16 Ekor 1.192.400 19.078.400 16 3 13
- Jantan 3 Ekor 1.192.400 3.577.200 Tengah Kecamatan Terusan DAK 3 3 Maju Bersama / Karyani
- Betina 12 Ekor 1.192.400 14.308.800 12 2 10
- Jantan 3 Ekor 1.192.400 3.577.200 Sungai Itik Kec. Sungai Kakap DAK 3 3 Betuah / Budi Santoso
- Betina 12 Ekor 1.192.400 14.308.800 12 0 12
100 119.240.000 100 20 80
Nilai Kematian 23.848.000
Kambing/domba
- jantan 14 Ekor 1.197.718 16.768.052 Wajok Hulu Kec. Siantan DAU 14 14 Sejahtera II / Ferhanuddin
- betina 56 Ekor 1.197.718 67.072.208 56 13 43
- Jantan 14 Ekor 1.197.718 16.768.052 Jungkat Kec. Siantan DAU 14 14 Sejahtera I / Hamka
- Betina 56 Ekor 1.197.718 67.072.208 56 16 40
- Jantan 14 Ekor 1.197.718 16.768.052 Peniti Luar Kec. Siantan DAU 14 14 Sejahtera III / Hartadi
- Betina 56 Ekor 1.197.718 67.072.208 56 8 48
- Jantan 8 Ekor 1.197.718 9.581.744 Pasir Wan Salim Kec. DAU 8 8 Taruna Merah Putih/Ari
No Program / Nama Volume Harga Jumlah Dana Lokasi Sumber Keadaan Ternak (ekor) Keterangan
Kegiatan Satuan (Rp) Kegiatan Dana Awal Mati Akhir
Mempawah Timur Gunawan
- Babi Jantan 5 Ekor 1.199.000 5.995.000 Sungai Pinyuh Kec. Sui Pinyuh DAK 5 5 Bong Muk Phin
- Betina 20 Ekor 1.189.650 23.793.000 20 0 20
- Jantan 3 Ekor 1.199.000 3.597.000 Bukit Batu Kec. Sungai Kunyit DAK 3 3 Ingin Maju Bersama/FX Gani W.
- Betina 12 Ekor 1.189.650 14.275.800 12 0 12
- Jantan 4 Ekor 1.199.000 4.796.000 Dema Kecamatan Toho DAK 4 4 Sumadi
- Betina 16 Ekor 1.189.650 19.034.400 16 0 16
- Jantan 4 Ekor 1.199.000 4.796.000 Suak Barangan Kec. Sadaniang DAK 4 4 Martinus Baen
- Betina 16 Ekor 1.189.650 19.034.400 16 0 16
- Jantan 4 Ekor 1.199.000 4.796.000 Sui. Ambawang Kec. Sui. Ambawang DAK 4 4 Bamaju / Benidikta
- Betina 16 Ekor 1.189.650 19.034.400 16 0 16
- Itik Jantan 14 Ekor 49.960 699.440 Sungai Bundung Kec. Sui Kunyit DAK 14 14 Ahmad Syukur
- Betina 126 Ekor 49.860 6.282.360 126 16 110
- Jantan 16 Ekor 49.960 799.360 Sungai Limau Kec. Sui Kunyit DAK 16 16 Sapiah
- Betina 144 Ekor 49.860 7.179.840 144 11 133
Parit Banjar Kec.Mempawah
- Jantan 20 Ekor 49.960 999.200 Timur DAK 20 20 Mawar Sari / Kusbandiah
- Betina 180 Ekor 49.860 8.974.800 180 4 176
- Jantan 10 Ekor 49.960 499.600 Sungai itik Kec. Sungai kakap DAK 10 10 Bersama / Fatimah Bohani
- Betina 90 Ekor 49.860 4.487.400 90 0 90
- Jantan 20 Ekor 49.960 999.200 Sui. Limau kec. Sungai Kunyit DAK 20 20 Sinar Harapan / Hamdani
- Betina 180 Ekor 49.860 8.974.800 180 17 163
- Jantan 20 Ekor 49.960 999.200 Nusapati kec. Sungai Pinyuh DAK 20 20 M. Ali Sise
- Betina 180 Ekor 49.860 8.974.800 180 17 163
1000 49.870.000 1000 65 935
Nilai Kematian 3.240.900
- Ayam jantan 20 Ekor 69.810 1.396.200 Sungai Dungun Kec. Sui Kunyit DAK 20 20 Tunas Jaya / Hariyanto
- Betina 180 Ekor 69.500 12.510.000 180 18 162
Parit Banjar Kec. Mempawah Pajar Makmur/Hidayat
- Jantan 20 Ekor 69.810 1.396.200 Timur DAK 20 20 Ahmad
- Betina 180 Ekor 69.500 12.510.000 180 6 174
- Jantan 30 Ekor 69.810 2.094.300 Semparong Kec. Sungai Kunyit DAK 30 30 Mutiara / Rojei
- Betina 270 Ekor 69.500 18.765.000 270 9 261
Pasir Panjang kec. Mempawah
- Jantan 16 Ekor 69.810 1.116.960 Timur DAK 16 16 M. Rusidi
- Betina 144 Ekor 69.500 10.008.000 144 14 130
Program / Nama Harga Jumlah Dana Lokasi Sumber Keadaan Ternak (ekor)
No Volume Keterangan
Kegiatan Satuan (Rp) Kegiatan Dana Awal Mati Akhir
- Jantan 14 Ekor 69.8 10 977.340 Kepayang Kec. Anjongan DAK 14 14 Remaja Masjid/Mas'ud