Anda di halaman 1dari 3

Soal Ujian Akuntansi Biaya

FEB USAKTI

Kamis, 10 Okt 2019

1. Dibawah ini data dari PT AZIEMBO Saldo per 1 Maret 2009 terdiri dari :

Barang jadi Rp 78.830


Bahan baku Rp 65.000
Barang dlm proses Rp 292.621

dengan rincian sebagai berikut:

No pesanan     Jml unit            BB (raw material)             BTK (DL)            FOH           TOTAL

304                      80.000          15.230      21.430      13.800      50.460

305                         5.000          40.450      55.240     22.370    118.060

306                      10.000          60.875      43.860     19.366     124.101

Total             116.555   120.530     55.536     292.621

Selama bulan Agustus transaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

a. Pembelian BB (raw material) Rp 42.300


b. Pembelian bahan penolong (Supplies) Rp 5.800 untuk pesanan No 307 sebanyak 4.000 unit
c. Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor) Rp 12.480

d. BTK langsung dari setiap pesanan adalah

No pesanan          Jml jam            Biaya

304                                  3                26.844


305                                  3                22.750
306                                  4                28.920
307                                 2                20.370

e. Penggunaan BB dr setiap pesanan adl no 304 sebesar Rp 9480, No 305 sebesar Rp 11.320, No
306 sebesar Rp 10.490, No 307 sebesar Rp 16.640

f. FOH actual yg terjadi di bln Agutus terdiri dari:


Asuransi pabrik Rp 830, Pajak penghasilan Rp 845, Dep mesin dan gedung Rp 1.620
Listrik Rp 2.370, Lain-lain Rp 15.257

g. FOH yg dibebankan ditentukan atas dasar tarif yaitu Rp 2,30/jam TK langsung

h. Pesanan No 304 dijual dengan harga total Rp 117.000 dr harga itu yg sebesar 40% dibayar
tunai oleh pembeli sisanya dng menyerahkan wesel

Diminta :

•Buat jurnal atas transaksi diatas, Hitung harga pokok dr setiap pesanan.

2. PT.  HAFIEDBO memproduksi suatu produk di tiga departemen. Produk dibuat di lempengan logam
yang dipotong di Departemen pemotongan, kemudian ditransfer ke departemen pembentukan, dimana
potongan logam itu dibentuk bagian-bagian yang dibeli dari pemasok luar ditambahkan ke unit. Produk
kemudian ditransfer ke departemen pengecatan, dimana unit tersebut dirapikan, dicat, dan dikemas.
Karena hanya ada satu produk yang diproduksi oleh perusahaan, sistem perhitungan biaya berdasarkan
proses yang digunakan. Perusahaan menggunakan asumsi aliran biaya rata-rata tertimbang untuk

mempertanggungjawabkan Persediaan barang dalam proses. Data yang berkaitan dengan operasi bulan
september di departemen pembentukan adalah sebagai berikut :

Jumlah unit Persediaan awal                                                          2.800


Jumlah unit ditransfer dari dep. Pemotongan selam periode berjalan  9.200
Jumlah unit ditransfer ke dep. Pengecatan selama periode berjalan   10.000
Jumlah unit di Persediaan akhir (60% selesai untuk bahan baku,            2.000
30% selesai untuk biaya konversi)
Persediaan awal     Ditambahkan di bulan berjalan
Biaya yang dibebankan ke departemen:
Biaya dari departemen sebelumnya            42.240                  140.760
Bahan Baku  (DM)                                      11.760                    40.880
Tenaga kerja langsung (D                              5.228                    35.052
Biaya Overhead pabrik                               10.456                    70.104

Diminta :

Buat laporan produksi bulan september dengan metode rata-rata tertimbang untuk Departemen
Pembentukan!

Soal 3.

Jefferson Company,sebuah perusahaan manufaktur mempunyai data akuntansi selama tahun 2012
adalah sebagai berikut :

Purchase of materials $ 116.000


Direct labor cost 72.500
Factory supplies used 15.300
Factory insurance 2.400
Sales commission paid 7.500
Factory superintendence 10.675
Advertising 3.500
Materials Handling 15.000
WIP, December 31, 2009 47.500
WIP, December 31, 2010 42.000
Materials, December 30, 2009 10.400
Materials, December 30, 2010 28.500
Finished Goods, December 31, 2011 20.055
Finished Goods, December 31, 2012 10.750
Factory rent 24.000
Factory utilities 6.300
Depreciation on headquarters buildings 10.000
Salary of corporate receptionist 30.000
Salary of factory receptionist 28.000
Sales salaries 45.000
Indirect factory labor 30.000
Depreciation on factory equipment 9.000
Freight in 8.000
Delivery expenses 10.000
Other administrative cost 95.000

Gross sales 140% from cost of goods sold. Sales return and allowances 1% from gross sales and
the company gave cash discount 5% from gross sales.

Diminta :

Buatlah schedule Cost of Goods Manufactured dan Profit & loss Statement.
3. Berikut abstraksi dari skripsi dengan judul ”Penerapan Metode Activity Based Costing System
dalam Menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi pada RSUD Kabupaten Batang)”.

Dalam penentuan harga pokok produk, sistim akuntansi biaya tradisional kurang sesuai lagi
untuk diterapkan di era tekhnologi yang modern seperti saat ini. Karena sistem ini mempunyai
beberapa kelemahan. Diantaranya adalah memberikan informasi biaya yang terdistorsi.
Distorsi timbul karena adanya ketidakakuratan dalam pembebanan biaya, sehingga
mengakibatkan kesalahan penentuan biaya, pembuatan keputusan, perencanaan, dan
pengendalian (Supriyono, 1999: 259). Distorsi tersebut juga mengakibatkan undercost/overcost
terhadap produk (Hansen & Mowen, 2005). Adanya berbagai kelemahan tersebut dapat diatasi
dengan penggunaan metode Activity-Based Costing. Activity-Based Costing adalah metode
penentuan harga pokok yang menelusur biaya ke aktivitas, kemudian ke produk. Perbedaan
utama penghitungan harga pokok produk antara akuntansi biaya tradisional dengan ABC
adalah jumlah cost driver (pemicu biaya) yang digunakan dalam metode ABC lebih banyak
dibandingkan dalam sistem akuntansi biaya tradisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari perhitungan tarif rawat inap dengan menggunakan metode ABC, apabila dibandingkan
dengan metode tradisional maka metode ABC memberikan hasil yang lebih besar kecuali pada
kelas VIP dan Utama I yang memberikan hasil lebih kecil. Hal ini disebabkan karena
pembebanan biaya overhead pada masing-masing produk. Pada metode akuntansi biaya
tradisional biaya overhead pada masing-masing produk hanya dibebankan pada satu cost driver
saja. Akibatnya cenderung terjadi distorsi pada pembebanan biaya overhead. Sedangkan pada
metode ABC, biaya overhead pada masing-masing produk dibebankan pada banyak cost driver.
Sehingga dalam metode ABC, telah mampu mengalokasikan biaya aktivitas kesetiap kamar
secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas.

Diminta :

Buatlah review ringkas (maksimal 2 halaman) mengenai skripsi tersebut !

Anda mungkin juga menyukai