Anda di halaman 1dari 2

Nama : Meifaza Ainur Rosyidah

NIM : 042011333164
UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS EKONOMI &BISNIS
No Absen:41
DEPARTEMEN AKUNTANSI
Nilai :
INTENAL AUDITING KLAS: M (GENAB 2022)
Quis Intenal Auditing (1) 2/3/2022
Waktu : 15 Menit

JAWAB QUIS INI SECARA MANDIRI DENGAN JUJUR dan Ringkas , JIKA SUDAH SELESAI SEGERA SUBMIT

1. Definisikan "proposisi nilai dari auditor internal". Jelaskan mengapa penting bagi auditor
internal untuk memiliki proposisi nilai.
Jawab : Pengertian Pengauditan Internal (Internal audit) adalah aktivitas berupa jasa
asurans dan konsultasi yang bersifat independent dan objektif, didesain untuk menambah
nilai dan meningkatkan suatu operasi organisasi Menambah nilai yang terkait dengan upaya
untuk membantu organisasi mencapai tujuan melalui peningkatan oprasional organisasi dan
mengurangi paparan risiko melalui aktivitas asurans dan konsultasi.

2. Jelaskan bahwa auditor internal dan eksternal adalah berbeda dan bagaimana mereka
harus berhubungan?

Jawab :

Tanggung jawab utama auditor eksternal yaitu memberikan opini atas kewajaran pelaporan
keuangan organisasi, terutama dalam penyajian posisi keuangan dan hasil operasi dalam
suatu periode. Mereka juga menilai apakah laporan keuangan organisasi disajikan sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum, diterapkan secara konsisten
dari periode ke periode, dan seterusnya. Sedangkan, tanggung jawab utama auditor internal
yaitu tidak terbatas pada pengendalian internal yang berkaitan dengan tujuan reliabilitas
pelaporan keuangan saja, tetapi juga melakukan evaluasi desain dan implementasi
pengendalian internal, manajemen risiko, dan governance dalam pemastian pencapaian
tujuan organisasi. Selain itu, tujuan pelaporan keuangan auditor internal adalah
mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta kepatuhan aktivitas organisasi terhadap
ketentuan perundang-undangan dan kontrak, termasuk ketentuan-ketentuan internal
organisasi.

3. Jelaskan bagaimana audit internal menjaga independensi dan objektivitasnya?


Jawab:

Jawab :

 Independensi adalah Bebas dari kondisi yang mengancam kemampuan aktivitas


audit internal untuk melaksanakan tanggung jawab audit internal secara tidak
memihak.
●   Objektivitas adalah Sikap mental yang tidak memihak yang memungkinkan internal
auditor untuk melakukan penugasan sedemikian rupa sehingga mereka percaya
pada produk kerja mereka dan tidak ada kompromi kualitas yang dibuat. Objektivitas
mensyaratkan bahwa auditor internal tidak menyerahkan penilaian mereka tentang
masalah audit kepada orang lain.

Pedoman praktik IIA (2011) memberikan contoh hal-hal yang dapat memperkuat
independensi, seperti: Kebijakan dan posisi organisasi audit internal, Lingkungan organisasi
yang mendukung audit intern agar dapat bekerja tanpa ada pembatasan dan risiko retaliasi,
Piagam audit, Praktik rekrutmen dan pemberian kompensasi yang baik.

IIA menawarkan beberapa alternatif pengelolaannya tantangan objektivitas pedoman


praktik seperti : Insentif bagi fungsi audit internal dan keseluruhan organisasi, Penugasan
anggota tim yang berbeda, Rotasi penugasan, Pelatihan terkait metode penjagaan
objektivitas, Supervisi dan reviu pekerjaan auditor, Quality assessment, melalui reviu proses,
prosedur atau kegiatan audit secara internal ataupun eksternal.

4. Mengapa kita perlu mempelajari ”the international Professional Practices Framework:


Authoritative Guidance for the Internal Audit Profession” bukankan kita akan berprofesi
di Indonesia?
Jawab:
karena Fungsi audit internal adalah melaporkan bahwa penugasan audit internal harus
berkesesuaian dengan Standar Internasional untuk Praktik Profesional dari Audit Internal
dan Setiap auditor internal bertanggung jawab untuk mematuhi Standar yang terkait
dengan objektivitas individu, kecakapan, dan kehati-hatian profesional. Selain itu, setiap
auditor internal bertanggung jawab untuk mematuhi Standar yang relevan dengan kinerja
tanggung jawab pekerjaannya.

IPPF dijadikan panduan wajib bagi profesi internal audit, dan merupakan kerangka
konseptual yang mengatur panduan, yang dirumuskan oleh IIA. Jadi jika secara prinsip, IPPF
dirumuskan dari hasil study dan survey best practice internal audit dari seluruh dunia. Maka
dari itu, IIA Standards berisi statements yang sifatnya minimum requirement, sedangkan
untuk panduan praktisnya bersifat recommendation.

Anda mungkin juga menyukai