Pendahuluan
Komponen Informasi dan Komunikasi dalam Framework menunjang fungsi dari
seluruh komponen pengendalian internal. Dalam hubungannya dengan komponen lain,
Informasi dan Komunikasi menunjang pencapaian tujuan entitas, termasuk tujuan yang
berhubungan dengan pelaporan internal maupun eksternal. Pengendalian Informasi
dan Komunikasi mendukung kemampuan entitas untuk menggunakan informasi yang
tepat dalam sistem pengendalian internal dan pelaksanaan tanggung jawab
pengendalian internal.
Informasi adalah data yang digabung dan disimpulkan berdasarkan kebutuhan
informasi. Kebutuhan informasi ditentukan dari fungsi komponen pengendalian lain
yang sedang berjalan, dengan mempertimbangkan harapan semua pengguna baik
internal maupun eksternal. Sistem informasi menunjang pengambilan keputusan dan
berfungsinya pengendalian internal dengan memproses informasi yang berkualitas,
relevan, dan tepat waktu dari sumber internal dan eksternal.
Komunikasi memungkinkan organisasi untuk berbagi informasi yang berkualitas
dan relevan secara internal dan eksternal. Komunikasi menyediakan informasi yang
diperlukan untuk merancang, menerapkan, dan melaksanakan pengendalian internal,
juga untuk menilai efektivitasnya. Manajemen mengkomunikasikan informasi secara
internal agar personel mampu memahami tujuan entitas dan pentingnya tanggung
jawab pengendalian mereka masing-masing. Komunikasi internal memfasilitasi
berfungsinya pengendalian internal dengan membagi informasi ke atas, ke bawah, dan
lintas di
mampu
mengumpulkan dan berbagi informasi antar entitas dan pihak luar tentang risiko,
peraturan perundang-undangan, perubahan yang terjadi, kepuasan pelanggan, dan
informasi lain yang relevan dengan fungsi pengendalian internal.
Sistem informasi adalah kumpulan kegiatan yang melibatkan orang, proses, data
dan/atau
teknologi
yang
memungkinkan
organisasi
untuk
mengumpulkan,
eksternal
yang
membutuhkan
lima
komponen
pengendalian
internal.
Komunikasi bisa jadi bersifat luas (misal informasi tentang tren atau peristiwa luar).
Namun dalam konteks Framework, penggunaan komunikasi bersifat lebih sempit
(misal: komunikasi yang membuat penggunanya bisa melakukan pengendalian dalam
Penilaian Risiko).
13:
Organisasi
mengumpulkan,
menghasilkan
dan
menggunakan
Titik Fokus
Karakteristik penting terkait prinsip ini:
Kebutuhan Informasi
Organisasi membutuhkan informasi agar dapat melaksanakan pengendalian
internal demi pencapaian tujuan. Informasi tentang tujuan entitas didapatkan dari
kegiatan dewan dan manajemen senior yang disimpulkan dalam bentuk yang dapat
dipahami oleh manajemen dan personel tentang perannya masing-masing.
Contohnya, seorang agen distributor menemukan bahwa manajernya tidak
terlalu memahami tujuan organisasi. Rencana bisnis yang ada terlalu rinci dan sulit
untuk dikomunikasikan secara singkat. Dewan direksi bersama manajemen senior
bekerja untuk menyimpulkan tujuan kunci entitas menjadi dokumen narasi yang jelas
yang menyertai laporan keuangan internal. Sebagai tambahan, dewan menyediakan
balance scorecard yang memetakan tujuan-tujuan tersebut ke dalam matrik berikut
realisasinya, baik finansial maupun non-finansial, secara bulanan. Umpan balik dari
survey pegawai menunjukkan bahwa manajemen dan personel lain lebih memahami
tujuan organisasi.
Untuk mendapatkan informasi yang relevan, manajemen perlu mengidentifikasi
dan menentukan kebutuhan informasi. Pengidentifikasian informasi adalah suatu
proses berulang dan berkelanjutan yang berlangsung melalui kinerja suatu sistem
pengendalian internal yang efektif.
Manajemen mengembangkan dan menerapkan pengendalian yang berhubungan
dengan identifikasi informasi yang revelan untuk mendukung komponen pengendalian
internal.
Contoh
dibawah
menggambarkan
bagaimana
mengidentifikasi
dan
pegawai
untuk
mengumpulkan
pengendalian
serta
Penjualan
menyebabkan
online
transaksi
telah
yang
aturan
informasi
kerahasiaan
kartu
kredit,
sehubung
manajemen
signifikansi risikonya.
Peralatan tertentu yang digunakan dalam
proses produksi akan mulai rusak jika
digunakan
lebih
dari
jangka
waktu
manajemen
tersebut
senior.
mendukung
Informasi
kegiatan
Kegiatan Pengawasan
Membandingkan
informasi
ini
pekerja
akan
mengidentifikasi
atas
identifikasi,
mungkin
melebihi
kebutuhan
karena
ada
peningkatan
sumber,
pelanggan
Komplain atas perilaku manajer
Kebutuhan baru
Opini tentang entitas
Pilihan pelanggan yang semakin banyak
Klaim penyalahgunaan dana, penyuapan
teknologi. Oleh karena itu, manajemen harus meninjau ulang kebutuhan informasi dan
menyesuaikannya dengan kebutuhan saat ini.
Kualitas Informasi
Menjaga kualitas informasi sangat penting bagi sistem pengendalian internal
yang efektif, khususnya dengan jumlah data saat ini dan ketergantungan terhadap
sistem informasi yang otomatis dan memuaskan. Kemampuan menghasilkan informasi
yang berkualitas dimulai dengan sumber. Data yang tidak akurat dan tidak komplit,
berikut informasi yang diturunkan dari data tersebut, bisa mengakibatkan kekeliruan
pada keputusan, perkiraan, atau penyesuaian manajemen.
Kualitas informasi tergantung pada apakah informasi tersebut:
perlindungan informasi.
Terpelihara Informasi tersedia untuk jangka waktu yang mencukupi agar
sesuai
kebutuhan
informasi.
Kelebihan
data
dihapus
untuk
dan tanggung jawab yang jelas demi kualitas informasi. Kebijakan ini menjadi dasar
pengkategorian/pengelompokan data serta menetapkan kebutuhan untuk penanganan
fisik, penyimpanan, keamanan, dan kerahasiaan. Kebijakan ini mendukung tanggung
jawab manajemen dan personel lain dalam melindungi data dan informasi dari
perubahan dan akses oleh pihak yang tidak berwenang.
Komunikasi Internal
Prinsip 14 : Organisasi mengkomunikasikan informasi secara internal, termasuk
tujuan dan tanggung jawab pengendalian internal, yang diperlukan untuk
mendukung berfungsinya pengendalian internal.
Titik Fokus
Mengkomunikasikan
Informasi
pengendalian
internal
Sebuah
proses
efektif.
Memilih
metode
komunikasi
yang
relevan
metode
komunikasi
pengendalian.
Harapan organisasi untuk berkomunikasi ke atas, ke bawah, dan lintas dalam
entitas tentang hal hal terkait pengendalian internal termasuk kelemahan,
kekurangan, dll.
Bagian audit internal melakukan audit atas komisi yang dibayarkan kepada
distributor di suatu lokasi internasional. Hasil audit menunjukkan terdapat
dugaan rekayasa laporan penjualan pada distributor tertentu. Penyelidikan
lebih lanjut menemukan adanya pembayaran dari distributor kepada sales
representative. Informasi ini diteruskan kepada pihak yang bertanggung jawab
menindak potensi kecurangan. Informasi ini juga dibagikan kepada manajer
penjualan di lokasi internasional lainnya, agar mereka bisa menganalisa
informasi secara lebih rinci untuk menentukan masalah ini dapat berkembang
dan perlu diambil tindakan.
dewan
direksi
untuk
menjalankan
tanggung
jawab
pengendalian
pengambilalihan
kendali.
Sistem
pengendalian
internal
secara
keseluruhan juga diperkuat oleh Bagian Audit Internal yang independen. Komunikasi
audit internal kepada dewan direksi secara umum bersifat langsung, bebas dari bias
manajemen, dan rahasia, jika diperlukan.
tersebut
bekerja,
bagaimana
menggunakannya,
serta
bagaimana
perlindungan bagi mereka yang menggunakannya. Kebijakan dan prosedur yang ada
harus mewajibkan semua komunikasi lewat jalur tersebut dinilai, diprioritaskan, dan
ditindaklanjuti. Prosedur lanjutan memastikan bahwa komunikasi yang diperlukan akan
sampai pada anggota dewan yang bertanggung jawab memastikan melaksanakan
penilaian yang tepat waktu dan cukup, penyelidikan, serta tindakan lebih lanjut.
Mekanisme terpisah ini, yang menguatkan karyawan agar melaporkan
pelanggaran etika tanpa rasa takut, akan mengirim pesan bahwa manajemen senior
berkomitmen terhadap jalur komunikasi yang terbuka dan akan bertindak berdasarkan
informasi yang dilaporkan pada mereka.
Metode Komunikasi
Kejelasan dan keefektivan komunikasi penting agar pesan yang diterima sesuai
dengan yang dimaksudkan. Komunikasi aktif seperti pertemuan tatap muka sering kali
lebih efektif daripada komunikasi pasif seperti email dan postingan internet. Evaluasi
berkala atas keefektifan komunikasi akan membantu untuk memastikan metode terkait
bekerja dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai proses misalnya evaluasi
kinerja karyawan, review manajemen tahunan, dan program umpan-balik lainnya.
Manajemen memilih metode komunikasi dengan melibatkan audiens, sifat
komunikasi, jadwal, biaya, dan berbagai aturan yang berlaku. Komunikasi bisa
berbentuk:
Dashboard
Pesan email
Pelatihan langsung atau jarak jauh
Memo
Diskusi terbatas
Evaluasi kinerja
Kebijakan dan prosedur
Presentasi
Postingan media sosial
Pesan tertulis
Webcast atau bentuk video lain
Website atau postingan kerjasama
Dalam memilih metode komunikasi, manajemen mempertimbangkan hal hal
berikut:
Ketika pesan dikirim secara langsung dalam kelompok besar, rapat yang lebih
kecil, atau percakapan langsung nada suara dan gestur non verbal seseorang
menegaskan apa yang diucapkan dan menambah pemahaman dan kesempatan
merespon komunikasi si penerima pesan.
Komunikasi Eksternal
Prinsip 15 : Organisasi berkomunikasi dengan pihak luar terkait hal-hal yang
mempengaruhi berfungsinya pengendalian internal.
Titik Fokus:
Komunikasi
dengan
pihak
luar
Ada
proses
yang
terjadi
dalam
mengkomunikasikan informasi yang relevan dan tepat waktu kepada pihak luar
termasuk pemegang saham, rekanan, pemilik, pemerintah, pelanggan, analis
dewan direksi.
Komunikasi dengan dewan direksi Informasi relevan hasil dari penilaian pihak
diketahui identitasnya ketika jalur normal tidak bekerja dan tidak efektif.
Memilih metode komunikasi yang relevan Metode komunikasi
mempertimbangkan jadwal, audiens, sifat komunikasi, dan peraturan yang
berlaku.
Komunikasi Eksternal
Komunikasi terjadi tidak hanya di dalam entitas, namun juga dengan pihak luar.
Dengan jalur komunikasi yang terbuka, informasi penting terkait tujuan entitas dapat
diberikan kepada pemilik atau pemegang saham, rekan bisnis, pelanggan, pemerintah,
analis keuangan, dan pihak eksternal lain. Komunikasi ke luar harus dilihat terpisah dari
pelaporan eksternal.
Organisasi mengembangkan dan menerapkan pengendalian yang memfasilitasi
komunikasi eksternal. Hal ini termasuk kebijakan dan prosedur untuk mengumpulkan
dan menerima informasi dari pihak eksternal dan untuk berbagi informasi di dalam
entitas, memungkinkan manajemen dan personel lain untuk mengidentifikasi tren,
kejadian, atau keadaan lain yang mempengaruhi pencapaian tujuan. Sebagai contoh,
pelanggan atau penyuplai komplain tentang pengiriman, kwitansi, tagihan, atau
kegiatan tak biasa lainnya mengindikasikan adalah kesalahan atau masalah
operasional.
Komunikasi Ke Luar
yang terjual.
Postingan di daam sosial media atau website yang disponsori oleh organisasi.
Informasi yang berasal dari penilaian eksternal tentang kegiatan organisasi yang
berhubungan dengan pengendalian internal dievaluasi oleh manajemen, dan bila perlu
dikomunikasikan kepada dewan direksi.
Saling ketergantungan proses bisnis antara entitas dan penyedia jasa luar dapat
mengaburkan batas tanggung jawab sistem pengendalian internal entitas dengan pihak
luar.
Hal ini menciptakan kebutuhan akan pengendalian yang lebih tegas atas
Berita yang diterbitkan melalui saluran publik sering kali lebih efektif dalam
mencapai pemirsa yang luas atau pihak eksternal, hal ini memastikan penyebaran
informasi yang luas dan menambah kemungkinan informasi tersebut diterima. Blog,
media sosial, papan iklan elektronik, dan email juga merupakan bentuk komunikasi
internal yang umum karena dapat disesuaikan dan diarahkan khusus pada pihak yang
diinginkan, membantu mengontrol informasi yang didapat oleh pihak eksternal, dan
mendukung harapan bahwa informasi dapat dikirim dan diterima dengan cepat dengan
penggunaan perangkat komunikasi mobile.