Anda di halaman 1dari 15

CHAPTER 5

CONTINUING CASE : SPATELLIS PIZZERIA


1. Introduction
Sabtu Pagi tepatnya tanggal 31 Oktober, Peter Greyton sebagai Chief Information
Officer, di Spatellis sedang menunggu kedua rekan bisnisnya yaitu Jim Saxton, sebagai
Database Administrator dan Elaine Black sebagai Manager Operasional untuk rapat di
ruangannya. Ketika menunggu Peter memikirkan tentang pesanan panggilan telepon dan internet
yang diterima melalui pusat pesanan pelanggan perusahaan dalam 12 jam selanjutnya. Hari
hallowen selalu merupakan hari yang populer dalam beberapa tahun untuk orang-orang di area
Pittsburgh untuk memesan pizza dari Spatelli. Disana ada 49 lokasi restoran untuk melayani
beberapa pelanggan tetapi hanya satu lokasi yang menerima semua pesanan dan mengikuti
pesanan pelanggan di restoran yang benar. Jim and Elaine memasuki ruangan Peter. Terjadi
beberapa percakapan dibawah ini:
Peter:

Baiklah guys, ada hari besar kita tahun ini, tidak hanya hari Hallowen tetapi kita akan
mengadakan ucapan selamat seminggu sebelum Perayaan Natal dan Super Bowl
Sunday. Bisakah kita memperbaharui infrastruktur sistem komputer dan menyimpan
pesanan-pesanan pelanggan di dalam komputer?

Jim:

Saya pikir sistem komputer kita sudah berjalan pada kinerja yang baik. Kita tidak mesti
memiliki masalah pada komputer di hari ini atau hari sibuk lainnya.

Elaine: Semua orang di pusat pesanan pelanggan difokuskan bahwa kepastian pelanggan
mendapatkan pizza yang mereka pesan. Kita memiliki banyak jadwal untuk bekerja
malam ini. Jadi kita harus segera pergi.
Peter:

Baiklah. Tapi setiap kali kita menghadapi salah satu dari hari puncak penjualan, saya
mulai bertanya-tanya tentang kapasitas jangka panjang dan efektivitas sistem komputer
kita. Jim, kita membutuhkan sistem komputer untuk jangka panjang, saya membaca
sebuah artikel tentang Anheuser-Busch Companies dan penggunaan data mereka.

Jim:

Saya setuju dengan kamu Peter. Kita seharusnya berpikir tentang bagaimana sistem IT
terbaru bisa membantu kita. Dapatkah kamu kirim email mengenai artikel tersebut
kepada saya?

Peter:

Pasti, saya ingin Anda berpikir tentang bagaimana kita bisa menggunakan pendekatan
yang sama dalam bisnis kita ini. Elaine, pusat pesanan pelanggan telah bekerja dengan
baik, tetapi sesuatu disana membuat kita berpikir untuk jangka panjang. Seperti yang
kamu ketahui, saat ini kita memiliki penginputan pesanan pelanggan secara manual dan
penjualan toko dalam General Legder. Saya pikir kita bisa menggembangkan banyak hal
penjualan secara otomatis kedalam software GL. Kenapa kamu tidak berfikir mengenai
keuntungan yang bisa kita lihat dari sistem yang otomatis. Dan kita bisa melihat
perbandingan biaya untuk beberapa keuntungan. Bagaimana menurut kamu?

Elaine : Saya akan lakukan itu. Saya akan memberikan beberapa pemikiran dan sebuah laporan
mengenai sistem otomatis diantara software GL dan sistem penjualan dalam restoran kita
seperti penjualan melalui telepon dan internet. Kapan kita ketemu lagi?
Peter : Ok dua minggu lagi kita bertemu.
Sewaktu Elaine dan Jim meninggalkan kantornya, Peter melanjutkan berpikir mengenai
fitur sistem informasi akuntansi perusahaannya dan ada atau tidaknya data yang diambil dari
sistem ini untuk memfasilitasi kebutuhan perusahaan. Fokusnya selalu pada penyediaan
informasi akuntansi keuangan secara akurat dari berbagai lokasi, bagaimanapun perusahaan
ingin meningkatkan strategi pertumbuhan secara agresif pada kemampuan sistem untuk
menganalisis informasi pelanggan secara detail dalam meningkatkan kesempatan penjualan.
Peter mengetahui tantangan yang mereka hadapi sangat baik dalam mempengaruhi
kemampuan perusahaan untuk mempertahankan keunggulan dalam bersaing. Dia menyakini
bahwa departemennya harus meningkatkan sistem informasi perusahaan secara berkelanjutan
untuk membantu meningkatkan strategi pertumbuhan perusahaannya. Pengoperasian sistem
seni diperlukan untuk memposisikan rencana-rencana pertumbuhan perusahaan. Bagaimanapun
kita memfokuskan tentang kemampuan sistem informasi secara aktual dari perusahaan yang
diinginkan. Sistem ini dapat mencegah mereka dalam pencapaian strategi bisnis bahwa resikonya
tidak akan ditolerasi oleh Peter.
2. Background
Spatellis Pizaalia adalah cerita sukses seseorang dari Amerika. Dimulai oleh Dino
Spatelli pada abad 1960. Bisnis ini merupakan resep dari keluarga yang diperkenalkan ke

masyarakat pada sebuah festival gereja di daerah Pittsburgh Italy. Spatelli Pizza saat ini
merupakan tradisi di area Pittsburgh. Popularitas pizza ini disebabkan oleh menu yang banyak
dan ekspansi lokal selama bertahun-tahun yang telah mencapai hampir 50% dari pangsa pasar.
Saat ini penjualannya telah mencapai $100 juta. Berikut ini adalah sejarah perusahaan:
1962:

Dino dan Gloria spatelli telah berkontribusi sebanyak $500 dan resep pizza keluarga
mereka untuk sebuah kerja sama telah dibuka pada pizza spatelli yang pertama.

1965:

Spatelli telah memiliki rekan bisnis perusahaan mereka

1967:

franchise spateli yang pertama telah dibuka

1971-72:

Daerah franchise spatelli yang baru dibuka pada beberapa wilayah.

1983:

Pelayanan antar alamat telah dimulai

1992:

Satu nomor telepon pusat untuk semua restoran telah dibuka

2003:

Pesanan memalui internet telah dimulai

Today :

Total pengoperasian sebanyak 49 lokasi.

Perusahaan telah dikenal karena kemampuannya untuk maju dari trend nasional. Misalnya
pada awal 1980an Spatelli mulai menawarkan layanan antar alamat, sedangkan beberapa
pesaingnya hanya mengantarkan pizza, sedangkan spatelli mengantarkan pizza dengan
menambahkan item pizza dari beberapa menu. Perusahaan juga berada di ujung tombak pada
saat meluncurkan satu sistem nomor telepon untuk pemesanan yang mana nomor telepon tunggal
yang digunakan untuk pelayanan penjualan diseluruh wilayah. Kemudahaan muncul setelah 10
tahun kemudian ketika spatelli mengenalkan pemesanan secara online. Baru-baru ini spatelli
telah memperluas menawaran menu dan membuka restoran dengan desain khusus prototype
dalam berbagai fitur baru, seperti layanan bar dan meja retail yang dapat menarik pelanggan.
Kemajuan ini telah mendorong pertumbuhan spatelli dalam empat dekade.
Nama Dino spatelli dikenal baik untuk tradisi dan organisasi tetangga. Spatelli
mempromosikan sekolah-sekolah atlit amatir dan beberapa kelompok komunitas lainnya.
Menariknya beberapa murid membantu spatelli ketika pada tahun 1971 ketika ada masalah
bisnis. Sebuah kebakaran telah menghancurkan gedung asli pizza spatelli dan komisarisnya.
Komisaris telah membuat berbagai bahan menu untuk semua pizzaria spatelli. Jadi, bisnis ini
dalam bahaya ketika fasilitasnya tidak beroperasi. Daerah murid dan pelatih dibantu dengan
pembersihan dan pembangun kembali yang memungkinkan untuk dibukanya kembali fasilitas.

Dalam fraksi antisipasi waktu. Dino spatelli berterima kasih dengan pendirian aula sekolah
atletik di Pittsburgh.
Reputasi spatelli untuk makanan italia dan inovasi pelayanan pelanggan dan pelayanan
komunitas telah berkontribusi untuk kemampuan pertumbuhan perusahaan yang telah
menjadikan pizzaria terkenal di area Pittsburgh. Penjualan spatelli rata-rata 110.000 pizza per
minggu. Ini telah di atur terhadap kompetitor nasional, yang mana ini merupakan prestasi yang
luar biasa. Faktanya masyarakat di sekitar Pittsburgh menyakini bahwa pizza hanya ada di
spatelli.
Ada tiga cara untuk mendapatkan pizza spatelli: langsung ke toko, via telepon dan via online.
Berikut prosedurnya:
a. In- store Order
Pemesanan di toko dapat dilakukan oleh pelayan kepada pelanggan atau pelanggan yang
memesan sendiri. Pelayan secara manual melengkapi kartu pesanan pada setiap meja dan
memasukan informasi kedalam sistem penjualan melalui komputer yang beroperasi di stasiun
persiapan makanan. Tipe pesanan yang di pesan sendiri dapat langsung dimasukkan kedalam
sistem oleh karyawan menggunakan komputer yang berada di counter.
b. By Telephone
Sekitar 2/3 dari bisnis perusahaan itu diproses menggunakan telepon. Sistem pemesanan Spatelli
melalui telepon mengacu pada kenyamana pemesanan pelanggan dilokasi terdekat melalui sistem
nomor tunggal. Banyak panggilan yang terima operator, yang memasukan pesanan secara
langsung kedalam komputer dengan berbicara pada pelanggan. Nomor telepon pelanggan
digunakan untuk mendengarkan suara pelanggan dalam hal pemesanan pizzaria dan membawa
dan mengantar ke alamat pesanan. Software dalam sistem digunakan untuk referensi sebuah data
jalan bahwa alamat pemesanan ada dan benar. Bagi pelanggan yang melakukan pembayaran
menggunakan kredit card, diperoleh nomor pada kartu kredit pelanggan. Customer servis
mengklarifikasi pemesanan dan nomor kartu kredit sebelum menyudahi telopon. Setelah
konfirmasi pesanan, langsung dikirim kebagian restoran dimana diproses melalui sistem proses
transaksi perusahaan dan di cetak di stasiun persiapan restoran. Nomor kartu kredit telah
termasuk kedalam transaksi dan semua transaksi kartu kredit diproses di restoran pada waktu
diterima pesananan.

Banyak keuntungan yang diperoleh melalui pesanan via telepon dibandingkan dengan datang
langsung pada lokasi restoran. Dari proses diatas, dapat mengurangi kebisingan suara dalam
proses pemesanan, tambahannya, pelanggan dapat mengurangi waktu tunggu pemesanan.
c. By Internet
Untuk pemesanan lewat internet, pelanggan harus terdaftar. Proses pendaftarannya sangat mudah
yang dapat dilakukan pada jam kerja. Pelanggan diminta untuk melengkapi informasi yang telah
tersedia dalam sistem. Pelanggan yang telah terdaftar tidak perlu melakukan registrasi ulang.
Pesanan berbasis web terkait dengan satu sistem nomor perusahaan. Ketika pelanggan
menginputkan pesanan online, informasi pelanggan diambil dari satu nomor sistem. Identifikasi
data seperti nomor telepon dan alamat tidak harus dimasukkan. Menu pesanan ditampilkan di
berbagai layar kotak-kotak jadi banyak kombinasi item yang bisa dipesan dengan banyak pilihan
topping yang berbeda-beda.

Pelanggan harus menjawab pertanyaan seri dari pesanan,

pertanyaan yang sama yang ditanyakan jika pelanggan telah berbicara dengan operator.
Pesanan online juga membutuhkan konfirmasi dari item menu and lokasi restoran sebelum
mengakhiri panggilan. Informasi kartu kredit diinputkan secara online dan akan diproses pada
pengisian pesanan di restoran.
Customer service
Sampai dengan 135 jumlah agen layanan pelanggan yang dipekerjakan di pusat
pelayanan pelanggan untuk melakukan proses pesanan pada kinerja bisnis. Disamping itu,
spatellis mempekerjakan 10 agen yang berbasis rumahan untuk mengatur pesanan. agen
rumahan dapat melakukan salah satu fungsi layanan pelanggan dari terminal komputer yang
terletak didalam rumah mereka.
Semua operator diwajibkan untuk menjalani program pelatihan selama satu minggu
sebelum mereka mulai melakukan pelayanan pelanggan. Setelah program latihan, operator harus
patuh selama satu minggu program pelatihan yang di awasi oleh supervisor yang di ikuti oleh
evaluasi dan kinerja. Supervisor melakukan scanning pada penampilan operator baru di pusat
pesanan pelanggan. Supervisor juga menindaklanjuti kesalahan dan keluhan pelanggan, dan
mendengarkan panggilan untuk meninjau kinerja operator.
Jika pelanggan membutuhkan costumer service, mereka bisa menelfon atau mengirim email
kepada perusahaan. Supervisor menghandle setiap panggilan dan pesan email dan akan merespon

melalui telefon dan membalas email. Manager restoran bisa juga mencetak keluhan pelanggan
disetiap lokasi
Accounting Function
Sistem pemesanan spatelli dan sistem proses transaksi bersumber dari informasi
penjualan yang dikirim ke bagian departemen akuntansi. Manajer restoran menyiapkan jumlah
penjualan sehari-hari dan mereka menyerahkan ke bagian administrasi setiap hari. Jumlah
transaksi elektronik dari internet diterima dari departemen akuntansi. Staf akuntansi menyiapkan
general ledger berdasarkan jumlah laporan. Sistem proses transaksi menyediakan penjualan
melalui restoran untuk telepon dan internet, yang juga direkonsiliasi kepada restoran setiap
harinya. Setiap sistem akuntansi diperbaharui dan disimpan dalam server.
Information Technology
Staff teknologi informasi di spatelli terus terlibat dalam kegiatan pemeliharaan sistem,
karena bisnis berubah begitu cepat, sistem pemeliharaan merupakan proses yang berkelanjutan.
Setiap kali kupon baru yang ditawarkan, harga akan berubah atau item menu baru tersedia,
informasi yang terkait harus harus diintegrasikan kedalam proses sistem transaksi.
Setiap penambahan menu memiliki tingkat kompleksitas tersendiri dan banyak pilihan
untuk menyesuaikan selera individu dalam jumlah kombinasi yang besar. Hal ini dapat
menimbulkan tantangan dalam proses pemesanan, namun item menu dapat ditingkatkan untuk
menghilangkan kemungkinan dari perwakilan layanan melalui layar komputer. Kebanyakan layar
memerlukan penginputan data untuk memastikan tidak ada pesanan yang dilupakan.
Berdasarkan lanjutan kasus yang ada pada chapter 1, maka dapat diketahui:
1. Identifikasi Internal & external Stakeholder dari Spatellis pizzeria
Stakeholder adalah semua orang yang berbeda yang memiliki beberapa bentuk
keterlibatan atau kepentingan dalam bisnis. mereka berpartisipasi dalam atau dengan bisnis
dengan cara yang menempatkan mereka pada posisi yang menarik keuangan atau risiko, atau
sebaliknya signifikan terhadap strategi keseluruhan dan operasi bisnis.
Ekternal Stakeholder Spatellis pizzeria
1. Investor

Adalah mereka yang memiliki kepemilikan di perusahaan yang menganggap atau


memperoleh kepemilikan saham. Walaupun semua pemegang saham adalah investor
dari perusahaan, tetapi tidak semua investor adalah pemegang saham. Investor
termasuk eksternal stakeholder karena kelompok ini termasuk pemegang saham
potensial, orang-orang atau organisasi mempertimbangkan untuk menjadi pemegang
saham. Investor, serta masing-masing pemangku kepentingan eksternal yang masih
harus dijelaskan kemudian, tergantung pada informasi keuangan yang disajikan oleh
perusahaan untuk melayani sebagai sebuah bisnis untuk membuat keputusan tentang
keterlibatan mereka (atau keterlibatan potensial) dengan perusahaan.
Dalam Hal ini yang menjadi Pemegang Saham dari Spatellis pizzeria adalah Dino
dan Gloria Spatelli melakukan kerjasama partnership di tahun 1962 dengan Modal
sebesar $500
2. Kreditor
Adalah orang orang-orang yang membantu membiayai perusahaan dengan
meminjamkan uang mereka benar-benar tertarik pada kesehatan keuangan perusahaan
karena menentukan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya.
3. Costumer & Suppllier
Pihak yang terlibat dengan perusahaan pada sehari-hari dengan membeli dan jual,
masing-masing. pelanggan membeli produk dan jasa perusahaan, sedangkan pemasok
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan bagi perusahaan untuk melakukan bisnis
4. Regulator
Mereka yang bertanggungjawab pada peraturan dan pedoman yang mengatur
perusahaan.

Internal Stakeholder
a) MANAGEMENT : Peter Greyton (CIO), Jim Saxton (database administrator), Elaine
Black (Operation Manager), Supervisor, customer service, dan employees.
b) Internal Auditor : Tidak ada
c) BOD : Dino dan Gloriya Spatelli (owner)
2. Langkah yang dilakukan Spatelli s Pizzeria mempengaruhi komunitas bisnisnya.

Reputasi spatellis untuk makanan Italia dan inovasi di pada layanan pelanggan dan layanan
masyarakat telah memberikan kontribusi terhadap kemampuan perusahaan untuk tumbuh
menjadi pizza yang paling populer di wilayah Pittsburgh. Nama Dino Spatelli juga terkenal
dengan tradisi mendukung organisasi lingkungan. Spatellis yang mempromosikan sekolah,
atletik amatir, dan kelompok masyarakat lainnya.

CHAPTER 6
CONTINUING CASE : SPATELLIS PIZZERIA
Peter Greyton berpikir tentang perkembangan bisnisnya setiap hari. Dia memikirkan
mengenai

pertemuannya

dengan

Jim

Saxton

dan

Elaine

Black.

Peter

Greyton

mempertimbangkan perkembangan system perusahaan tersebut, dan merenungkan masalah yang


ada tentang system informasi akuntansi Spatellis Pizzeria.
Secara keseluruhan, Peter Greyton merasa bahwa ia membutuhkan system yang sesuai
dengan bisnis strategi nya. Selain itu, ia prihatin dengan keterbatasan sistem informasi akuntansi
yang sudah ada. Apakah internal control yang ada sudah cukup baik? Jika menggunakan IT baru,
sistem IT terintegrasi dapat ditingkatkan? Saat ia merenungkan integrasi sistem POS di lokasi
restoran dengan software GL di home office, ia bertanya-tanya tentang persyaratan untuk
mengembangkan dan menerapkan sistem tersebut, dan cara terbaik untuk memanfaatkan sistem
untuk mendukung bisnis strategi Spatellis Pizzeria. Peter Greyton menyadari bahwa
kemampuannya untuk mengatasi masalah ini akan sangat penting tidak hanya untuk keberhasilan
perusahaan, tetapi juga untuk karirnya. Dia bertanya pada dirinya sendiri, "Apa yang harus saya
lakukan sekarang?"
Required:
Diasumsikan bahwa kamu adalah seorang Jim Saxton yang sedang menyiapkan laporan untuk
Peter Greyson (CIO).
Penyelesaian masalah:
a. Menurut pendapat kami apakah strategi bisnis Spatellis pizzeria mampu mendorong
pengembangan dari sistem informasi yang sudah ada atau sebaliknya? Iya, Strategi bisnis
Spatellis pizzeria dapat mendorong pengembangan sistem informasinya hal ini disebabkan
oleh beberapa hal:
Karena adanya keterbatasan sistem informasi akuntansi saat ini, makanya Peter
Greyton berpikir untuk mengembangkan sistem IT yang baru dan dia memikirkan
tentang sistem pos. system (POS) adalah sebuah program khusus yang digunakan
untuk

mempermudah

transaksi

penjualan yang

dibutuhkan

pertokoan dengan menggunakan sistem kasir yang tercatat.


Manfaat System POS:
a. Meningkatkan Kualitas Pelayanan

oleh

pengusaha

Point of sales dapat meningkatkan kualitas pelayanan, karena proses transaksi


akan menjadi lebih cepat dan sistematis sehingga mendukung kualitas pelayanan
terhadap konsumen.
b. Peningkatan Citra Usaha
Konsumen yang dipuaskan akan menilai pelayanan perusahaan dengan baik dan
cepat sehingga akan membuat usaha bisnis mendapat nilai lebih karena dikelola
secara baik dan professional.
c. Keuntungan dalam Berkompetisi
Teknologi diciptakan untuk memudahkan perusahaan dalam mengelola bisnisnya,
dengan menerapkan teknologi informasi point of sales ini akan membuat usaha
lebih maju dibandingkan usaha lain yang masih belum memanfaatkan point of
sales. Dari segi efisiensi waktu tentunya perusahaan yang menggunakan POS
sudah lebih unggul.
d. Kemudahan dalam Proses Controlling & Pengambilan Keputusan
Dengan menggunaan program point of sales ini perusahaan dapat dengan mudah
melakukan proses controlling karena semua laporan dapat disediakan dengan
cepat, sehingga mempermudah proses pengambilan keputusan baik secara
kolektif maupun personal
e. Beragam Pembayaran
Dengan menggunakan Point of sales (POS) pelanggan/konsumen dapat
menggunakan kartu debit atau kredit sehingga memberikan kemudahan saat
konsumen melakukan pembayaran langsung pada saat transaksi. Terminal POS
secara elektronis terkoneksi ke bank milik perusahaan, yang akan terhubung ke
financial tracking system dunia.
Mengingat Spatellis Pizza memiliki banyak cabang dan waralaba makanya Spatellis
Pizza membutuhkan pengembangan sistem yang lebih baik, selama ini Peter Greyton
juga mengakui bahwa dia tidak yakin dengan pengendalian Intern perusahaan dengan
sudah ada. Sistem POS dapat membantu perusaahaan dalam memberikan kemudahan
dalam proses Controlling dan Pengambilan Keputusan

2. Langkah yang dilakukan untuk memastikan system IT Spatellis pizzeria sesuai dengan
strategi bisnisnya.
1. Fase Perencanaan Sistem
Perencanaan Sistem merupakan suatu tahapan dalam

rangka pengevaluasian

jangka panjang untuk mencapai sasaran strategis dari sistem IT perusahaan. Perencanaan
sistem melibatkan suatu rancangan, penerapan, dan penggunaan dari sistem IT. Tahapan
ini bertujuan mencocokkan strategi organisasi dengan strategi sistem IT perusahaan.
Dalam fase perencanaan sistem :
Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan system informasi baru
yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi.
Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan

prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.


Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk mendukung
pengembangan sistem.

Selama fase perencanaan sistem, dipertimbangkan :


faktor-faktor kelayakan (feasibility factors) yang berkaitan dengan kemungkinan

berhasilnya sistem informasi yang dikembangkan dan digunakan,


faktor-faktor strategis (strategic factors) yang berkaitan dengan pendukung sistem
informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan untuk setiap proyek yang diusulkan.
Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk menentukan proyek sistem mana yang
akan menerima prioritas yang tertinggi.

Suatu sistem yang diusulkan harus layak, yaitu sistem ini harus memenuhi kriteriakriteria sebagai berikut :
Kelayakan teknis untuk melihat apakah sistem yang diusulkan dapat dikembangkan
dan diimplementasikan dengan menggunakan teknologi yang ada atau apakah

teknologi yang baru dibutuhkan.


Kelayakan ekonomis untuk melihat apakah dana yang tersedia cukup untuk
mendukung estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan. Kelayakan legal untuk
melihat apakah ada konflik antara sistem yang sedang dipertimbangkan dengan

kemampuan perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya secara legal.


Kelayakan operasional untuk melihat apakah prosedur dan keahlian pegawai yang
ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah diperlukan
penambahan/pengurangan prosedur dan keahlian.

Kelayakan rencana berarti bahwa sistem yang diusulkan harus telah beroperasi
dalam waktu yang telah ditetapkan.

Selain layak, proyek sistem yang diusulkan harus mendukung faktor-faktor


strategis,seperti:
1) Produktivitas mengukur jumlah output yang dihasilkan oleh input yang tersedia.
Tujuan produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan\ biaya tambahan yang
tidak berarti. Produktivitas ini dapat diukur dengan rasio antara biaya yang
dikeluarkan dengan jumlah unit yang dihasilkan.
2) Diferensiasi mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan produk atau
pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan pelayanan dari saingannya.
Diferensiasi dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas, variasi, penanganan
khusus, pelayanan yang lebih cepat, dan biaya yang lebih rendah.
3) Manajemen melihat bagaimana sistem informasi menyediakan informasi untuk
menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan.
Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya laporanlaporan tentang efisiensi
produktivitas setiap hari.
2. Fase Analisis Sistem
Analisis Sistem merupakan suatu tahapan dimana perusahaan dapat menilai,
mengevaluasi, dan menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan serta kebutuhan
para pengguna dari sistem IT tersebut. Untuk perusahaan Spatelli, systems analysis
diterapkan dengan tujuan menilai, mengevaluasi dan menganlisis kekuatan dan
kelemahan perusahaan serta kebutuhan dari para pengguna sistem IT .
Dalam fase ini :
a. Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan
timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan,
kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya,
keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.
b. Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi
penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem
siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak
disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua
peserta setuju.

3. Systems Design
Merupakan suatu ide atau gagasan dari suatu sistem yang memenuhi kebutuhan
dari para penggunanya dengan menyertakan pengidintifikasian perubahan yang
memungkinkan dari tahapah anlisis sistem. Untuk perusahaan Spatelli, systems design
dapat diterapkan dengan perencanaan penerapan sistem POS terintegrasi untuk semua
kantor/ restoran Spatelli. Penggunaan sistem POS yang terintegrasi ini merupakan hal
yang dapat membantu Spatelli dalam hal pencapaian sasaran strategis setelah
dilakukannya systems analysis.
4. Fase Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem
Merupakan seperangkat pedoman dibawah suatu program, pengujian dan
pengaktifasian sistem IT sebagai disain dari tahap systems design. Untuk perusahaan
Spatelli, penerapan sistem POS yang terintegrasi dapat memberikan pedoman yang
terporgram, teruji, dan teraktifkan dari sistem IT guna mencapai sasaran strategis
perusahaan Spatelli.
Pada fase ini :
a. Sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.
b. Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru.
c. Laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu
rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau Program and Evaluation

Review Technique (PERT) Chart dan


penjadwalan proyek dan teknik manajemen. Bagian kedua adalah laporan yang
menerangkan tugas penting untuk melaksanakan implementasi sistem, seperti :
o pengembangan perangkat lunak
o Persiapan lokasi peletakkan system
o Instalasi peralatan yang digunakan
o Pengujian Sistem
o Pelatihan untuk para pemakai system
o Persiapan dokumentasi

5. Operation and Maintenance


Operation dan pemeliharan perusahaan merupakan langkah yang harus rutin
dilaksanakan, karena hal ini akan berfungsi secara berkelanjutan dari penggunaan sistem
IT dan suatu proses untuk menentukan atau menyelesaikan suatu permasalahan yang
kecil dalam sistem IT. Untuk perusahaan Spatelli tahapan ini merupakan langkah yang
harus dijalankan, oleh sebab itu pihak managemen operasional perusahaan dalam hal ini

Elaine Black harus meminta dan menerima laporan berkelanjutan tentang penampilan
sistem IT perusahaan Spatelli.

ACCOUNTING SYSTEM INFORMATION

PEMBAHASAN KASUS CHAPTER 5 & 6


CONTINUING CASE : SPATELLIS PIZZERIA

Oleh:
1.
2.
3.
4.

RAHMI ISRIANI
DAVIL PUTRA
MISNELI
RIZKA MUKHLISIAH

1320532021
1420532021
1320532014
1420532011

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS ANDALAS
2015

Anda mungkin juga menyukai