Nomor : 116/R/XVIII.JATIM/07/2010
Tanggal : 05 Juli 2010
DAFTAR ISI
HALAMAN
a. PENDAHULUAN .................................................................................. 11
LAMPIRAN
Menurut pendapat BPK RI, kecuali untuk dampak atas hal-hal yang diungkapkan pada paragraf
sebelumnya, laporan keuangan yang disebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur per 31 Desember 2009,
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Laporan hasil pemeriksaan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan sistem
pengendalian intern kami sajikan dalam bagian tersendiri yang tidak terpisahkan dari laporan
ini.
ASET
ASET LANCAR
Kas 1.959.934.255.142,48 2.063.118.059.972,69
Kas di Kas Daerah e.2)a)i)(1)(a) 1.911.066.094.106,55 2.007.849.923.476,24
Kas di Bendahara Pengeluaran e.2)a)i)(1)(b) 12.627.781.721,34 9.388.513.685,00
Kas di Bendahara Penerimaan e.2)a)i)(1)(c) 25.410.333,10 526.126.759,00
Kas di Rekening Fungsional RS e.2)a)i)(1)(d) 36.214.968.981,49 45.353.496.052,45
Piutang 255.251.371.965,50 148.750.950.229,00
Piutang Pajak e.2)a)i)(2)(a) 98.690.090.860,00 103.772.313.389,00
Piutang Retribusi e.2)a)i)(2)(b) 1.700.065.512,37 42.544.340.213,00
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran e.2)a)i)(2)(c) 2.214.262.350,00 867.469.581,00
Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan (TP) e.2)a)i)(2)(d) 1.397.070.210,00 0,00
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (GR) e.2)a)i)(2)(e) 114.593.600,00 151.901.950,00
Piutang Lainnya e.2)a)i)(2)(f) 151.135.289.433,13 1.414.925.096,00
Persediaan e.2)a)i)(3) 65.498.884.115,51 37.185.792.821,64
Jumlah Aset Lancar 2.280.684.511.223,49 2.249.054.803.023,33
3
4
DANA CADANGAN
Dana Cadangan e.2)a)iv) 41.500.000.000,00 41.500.000.000,00
Jumlah Dana Cadangan 41.500.000.000,00 41.500.000.000,00
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) e.2)b)i)(1) 28.908.622.931,05 1.345.404.674,00
Utang Bunga e.2)b)i)(2) 85.900.921,00 311.583.296,00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang e.2)b)i)(3) 6.740.634.523,00 3.688.416.704,00
Utang Belanja e.2)b)i)(4) 14.939.628.053,00 130.145.046,00
Utang Bagi Hasil Pajak e.2)b)i)(5) 386.315.937.984,80 429.883.517.509,04
Utang Bagi Hasil Bukan Pajak e.2)b)i)(6) 5.534.830.918,45 4.357.864.703,26
Utang Lain-lain e.2)b)i)(7) 13.384.357.704,50 3.162.431.412,00
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 455.909.913.035,80 442.879.363.344,30
EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) e.2)c)i)(1) 1.930.998.872.518,32 2.062.591.933.213,69
Pendapatan yang Ditangguhkan e.2)c)i)(2) 26.759.693,11 526.126.759,00
Cadangan Piutang e.2)c)i)(3) 255.251.371.965,50 148.750.950.229,00
Cadangan Persediaan e.2)c)i)(4) 65.498.884.115,51 37.185.792.821,64
Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran
e.2)c)i)(5) (427.001.290.104,75) (442.879.363.344,30)
Utang Jangka Pendek
Jumlah Ekuitas Dana Lancar 1.824.774.598.187,69 1.806.175.439.679,03
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari
Laporan Keuangan Utama ini
2. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
TAHUN 2009
REALISASI
URAIAN REF.
ANGGARAN REALISASI % TAHUN 2008
6
7
TAHUN 2009
REALISASI
URAIAN REF.
ANGGARAN REALISASI % TAHUN 2008
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari
Laporan Keuangan Utama ini
3. LAPORAN ARUS KAS
(Dalam Rupiah)
8
9
a. PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Wujud nyata dari perubahan paradigma yang menjadikan pembangunan
sebagai acuan kerja pemerintahan ke paradigma pelayanan dan pemberdayaan
sebagai landasan kerja pemerintah adalah ditetapkannya Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Daerah. Salah satu perubahan mendasar dari paradigma tersebut adalah adanya
reformasi dalam pelaksanaan otonomi daerah, yang memberikan kewenangan
lebih besar dalam bidang politik, pengelolaan keuangan daerah dan pemanfaatan
sumber-sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat lokal, yang bermuara
pada terciptanya dinamika serta corak pembangunan baru di daerah.
Implementasi reformasi di bidang pengelolaan keuangan adalah Undang-
Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Dalam Undang-
Undang tentang Keuangan Negara ini dijabarkan aturan-aturan pokok yang
merupakan pencerminan best practices (penerapan kaidah-kaidah yang baik)
dalam pengelolaan keuangan negara, antara lain:
akuntabilitas berorientasi pada hasil
profesionalitas
proporsionalitas
keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara
pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri
Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan
pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip-prinsip tepat
waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang telah
diterima secara umum. Pada Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang
Keuangan Negara khususnya pasal 30, 31 dan pasal 32 disebutkan bahwa
Presiden/Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN/APBD kepada DPR/DPRD berupa laporan keuangan.
Laporan keuangan dimaksud meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Laporan
keuangan tersebut disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP).
Tidak berhenti hanya sampai disitu, selanjutnya ditetapkan Undang-
Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yang
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
12
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
13
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
14
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
15
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
16
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
17
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
18
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
19
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
20
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
21
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
22
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
23
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
24
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
25
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
26
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
27
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
28
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
29
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
30
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
31
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
32
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
33
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
34
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
35
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
36
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
37
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
38
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
39
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
40
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
41
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
42
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
43
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
44
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
45
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
46
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
47
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
48
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
49
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
50
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
51
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
52
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
53
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
54
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
55
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
56
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
57
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
58
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
59
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
60
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
61
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
62
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
63
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
64
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
65
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
66
1. Masalah Pendidikan
Kualitas pendidikan yang relatifn masih rendah dan belum mampu
memenuhi kebutuhan kompetensi peserta didik, terutama disebabkan belum
memadainya kualitas dan kuantitatif ktersediaan tenaga pendidik. Masih
rendahnya kesejahteraan pendidik, Fasi;itas belajar mengajar belum tersedia
secara mencukupi dan Biaya operasional pendidikan belum disediakan secara
memadai,
Selain itu, Masih lebarnya kesenjangan partisipasi pendidikan, Belum
meratanya fasilitas pendidikan menengah, Masih rendahnya kualitas
pendidikan, Keterbatasan pendidikan diniyah dan pesantren salafiyah serta
Belum efektif dan efisiennya manajemen pendidikan.
2. Masalah Kesehatan
Masih tingginya angka kesakitan, yaitu merebaknya beberapa jenis
penyakit misalnya polio, kasus gizi buruk, wabah demam berdarah, flu
burung, diare/muntaber dan HIV/AIDS. Selain itu, banyaknya peralatan
kesehatan yang sudah rusak ddan ketinggalan jaman serta gedung dan sarana
prasarana penunjang di rumah sakit dan puskesmas yang kurang memadai.
Tingginya angka kematian ibu dan anak sserta gizi buruk. Rendahnya
kesadaran masyarakat berperilaku hidup sehat akibat terbatasnya aksesibilitas
terhadap sumber air minum yang bersih dan keperluan sanitasi dasar secara
konsisten.
Selain itu, Masih tingginya penyebaran penyakit tropis dan penyakit
serius lainnya serta penyebaran HIV/AIDS dan psikotropisa/narkotika.
Terbatasnya jumlah tenaga keperawatan dan kesehatan serta sarana prasarana
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
67
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
68
d. KEBIJAKAN AKUNTANSI
1) Entitas pelaporan keuangan daerah
Dalam sistem akuntansi pemerintahan daerah ada 2 (dua) entitas
penyelenggara yaitu entitas pelaporan dan entitas akuntansi, yang memiliki
pengertian sebagai berikut :
a. Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan daerah yang terdiri dari satu atau
lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan wajib menyampaikan laporan keuangan. Entitas pelaporan adalah
pemerintah daerah atau satuan organisasi di lingkungan pemerintah daerah
atau organisasi lainnya jika menurut peraturan perundang-undangan satuan
organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan. Entitas pelaporan
yang ada di Provinsi Jawa Timur adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
b. Entitas akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/ pengguna
barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun
laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Entitas
akuntansi yang ada di Provinsi Jawa Timur adalah Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) yang berada di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Dalam upaya untuk meningkatkan akurasi dan validitas laporan
keuangan yang disusun oleh setiap SKPD sebagai entitas akuntansi, maka
SKPKD selain berfungsi sebagai entitas akuntansi juga bertindak sebagai PPKD
selaku entitas pelaporan yang menyelenggarakan akuntansi dan laporan
keuangan untuk masing-masing SKPD. Secara periodik, SKPKD melakukan
rekonsiliasi dengan setiap SKPD atas laporan keuangan SKPD. Agar hasil
rekonsiliasi yang kemudian disusun sebagai laporan keuangan dapat memenuhi
standar sesuai ketentuan yang berlaku maka pedoman teknis yang mengatur
akuntansi serta laporan pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa
Timur khususnya untuk tahun anggaran 2009 telah diatur pada lampiran
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
69
5 UPT RS. Khusus Paru-Paru Dungus Madiun 38 Biro Humas dan Protokol
13 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga 46 Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Timur
15 Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya & Tata Ruang 48 Bakorpembang Wilayah II Bojonegoro
17 Dinas Perhubungan & Lalu Lintas Angkutan Jalan 50 Bakorpembang Wilayah IV Pamekasan
22 Dinas Koperasi & Usaha Mikro, Kecil, Menengah 55 Badan Pemberdayaan Masyarakat
30 Biro Administrasi Pemerintahan Umum 63 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
70
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
71
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
72
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
73
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
74
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
75
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
76
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
77
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
78
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
79
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
80
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
81
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
82
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
83
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
84
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
85
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
86
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
87
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
88
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
89
Catatan :
Jumlah Kas pada Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2009
sebesar Rp12.627.781.721,34, dan masih terdapat kas sebesar
Rp670.003.050,68 di Bendahara Pengeluaran yang tidak dapat
diakui sebagai penambahan ekuitas, sehingga tidak
mempengaruhi posisi di Neraca. Namun hal ini tetap perlu
diungkapkan sebagai catatan, dengan terinci sebagai berikut :
a. Kas di Bendahara Pengeluaran pada Badan Penanggulangan
Bencana Daerah sebesar Rp1.833.000,00;
b. Kas di Bendahara Pengeluaran pada Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral sebesar Rp2.300.000,00;
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
90
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
91
(2) Piutang
(a) Piutang Pajak
31 Desember 2009 31 Desember 2008
(Rp) (Rp)
Piutang Pajak 98.690.090.860,00 103.772.313.389,00
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
92
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
93
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
94
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
95
Catatan :
Termasuk di dalam nilai tersebut piutang RS (BLUD)
Jamkesmas Non Kuota yang merupakan jasa pelayanan yang
diajukan Rumah Sakit terhadap masyarakat non kuota
sebesar Rp49.652.811.281,01 yang nantinya akan ditagihkan
kepada Pemerintah Provinsi yang belum ditetapkan dengan
Surat Keputusan Gubernur. Jumlah sebesar
Rp49.652.811.281,01, dengan rincian RS. Dr. Soetomo
sebesar Rp49.561.852.356,01 dan RS. Jiwa Menur sebesar
Rp90.958.925,00.
4. Piutang pada PT. Pelindo tahun 2009 telah terbayarkan
sebesar Rp283.435.384,00 dan pada mutasi tambah tahun
2009 sebesar Rp1.045.896.786,00.
(3) Persediaan
31 Desember 2009 31 Desember 2008
(Rp) (Rp)
Persediaan 65.498.884.115,51 37.185.792.821,64
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
96
1 2 3 6
1 Biro Perekonomian (UKMK/PJTKI) 244.500.000.000,00 8.017.245.729,00
2 Badan Ketahanan Pangan 57.435.000.000,00 10.508.915.019,48
3 Dinas Peternakan 27.513.700.850,00 6.526.136.311,00
4 Dinas Koperasi & UKM 72.817.000.000,00 6.966.902.217,00
5 Dinas Perindustrian & Perdagangan 11.200.000.000,00 607.887.900,00
6 Dinas Perkebunan 1.200.000.000,00 229.722.216,00
7 Dinas Perikanan dan Kelautan 2.600.000.000,00 81.200.000,00
8 Dinas Pertanian 4.000.000.000,00 447.966.658,00
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
97
Catatan :
Jumlah Investasi permanen untuk penyertaaan Modal PT. Jatim Grha
Utama TA 2009 sebesar Rp370.014.114.000,00 terdiri dari
penambahan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp234.942.000.000,00
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
98
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
99
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
100
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
101
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
102
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
103
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
104
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
105
v) Aset Lainnya
31 Desember 2009 31 Desember 2008
(Rp) (Rp)
Aset lainnya 73.651.138.162,00 49.071.516.530,00
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
106
Keterangan :
1. Tagihan Tuntutan Perbendaharaan Daerah sebesar
Rp1.393.331.210,00 telah direklasifikasi ke Piutang Bagian Lancar
Tuntutan Perbendaharaan;
2. Aset lainnya dari Aset tak berwujud berupa software Komputer
Licensi dan Franccise Hak Cipta (Copy Right/Paten) Hasil Kajian
yang diakui oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar
Rp73.651.138.162,00 rinciannya lihat pada Lampiran 5;
3. Aset Lain-lain sebesar Rp10.000.000.000,00 tahun 2008, yang
merupakan jaminan kredit PT. Panca Wira Usaha kepada PT. Bank
Jatim, dan tahun 2009 aset dimaksud beralih menjadi penyertaan
modal PT. Panca Wira Usaha.
b) KEWAJIBAN
i) Kewajiban Jangka Pendek
(1) Utang PFK
31 Desember 2009 31 Desember 2008
(Rp) (Rp)
Utang PFK 28.908.622.931,05 1.345.404.674,00
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
107
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
108
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
109
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
110
c) Ekuitas Dana
i) Ekuitas Dana Lancar
31 Desember 2009 31 Desember 2008
(Rp) (Rp)
Ekuitas Dana Lancar 1.824.774.598.187,69 1.806.175.439.679,03
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
111
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
112
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
113
Ekuitas Dana
31 Desember 2009 31 Desember 2008
(Rp) (Rp)
Jumlah Ekuitas Dana 28.675.649.690.185,70 27.380.516.594.710,50
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
114
SILPA (SIKPA)
Berdasarkan perangkaan pada pencapaian Realisasi Surplus Anggaran
sebesar Rp225.656.008.005,63 dan pencapaian Pembiayaan Neto sebesar
Rp1.705.342.864.512,69 diperoleh Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
tahun 2009 sebesar Rp1.930.998.872.518,32.
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
115
1 2 3 4 5(=4-3) 6
i) Pajak Daerah
Realisasi Penerimaan Pajak Daerah TA 2009
Rp4.891.816.302.939,00 atau mencapai 123,31 % dari target yang
direncanakan dalam P-APBD sebesar Rp3.967.125.000.000,00. Hal ini
berarti Penerimaan Pajak TA 2009 melebihi target sebesar
Rp924.691.302.939,00 atau 23,31%. Bila dibanding dengan realisasi TA.
2008 naik Rp410.024.759.299,95. Penerimaan Perpajakan ini berasal dari
(i) Pajak Kendaraan Bermotor; (ii) Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor; (iii) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; (iv) Pajak Air
Permukaan, dan (v) Pajak Air Bawah Tanah, besarnya realisasi
perpajakan ini adalah sebagai berikut :
Tabel e.35 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah
(Dalam Rupiah)
Uraian TA 2009 TA 2008
Pajak Kendaraan Bermotor 2.068.031.124.399,00 1.697.833.590.803,00
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 1.789.318.491.659,00 1.722.665.636.915,00
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
116
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
117
Jumlah 18.805.026.520,00
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
118
Tabel e.42 Perbandingan Lain-lain PAD yang sah pada LRA dan LAK
(Dalam Rupiah)
Uraian LRA LAK Selisih
Hsl. Penjualan Aset Drh. Yg. Tdk.
1.544.427.014,00 0,00 1.544.427.014,00
Dipisahkan
Jasa Giro 137.885.783.790,70 137.885.783.790,70 -
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
119
b) Pendapatan Transfer
Realisasi Pendapatan Transfer TA 2009 sebesar
Rp2.097.621.558.980,00 dari target yang direncanakan sebesar
Rp2.049.440.405.214,00 atau melampaui target sebesar Rp48.181.153.766,00
atau 2,35% dan realisasi TA 2008 sebesar Rp1.838.998.628.669,00. Realisasi
ini berasal dari (i) Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan; (ii)
Transfer Pemerintah Pusat Lainnya, yang realisasinya terinci sebagai berikut:
Tabel e.44 Pendapatan Transfer
(Dalam Rupiah)
Uraian TA 2009 TA 2008
Transfer Pemerintah Pusat-Dana
2.093.556.408.980,00 1.798.151.002.969,00
Perimbangan
Transfer Pemerintah Pusat-
4.065.150.000,00 40.847.625.700,00
Lainnya
Total Pendapatan Transfer 2.097.621.558.980,00 1.838.998.628.669,00
Catatan :
Transfer dari Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan, TA 2009 sebesar
Rp2.093.556.408.980,00, dan melampaui target sebesar
Rp44.116.003.766,00 atau 2,15%. Pelampauan tersebut disebabkan bahwa
Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan Reward atas ketepatan
penetapan Peraturan Daerah APBD dan perolehan opini Wajar Dengan
Pengecualian (WDP) sebesar Rp26.509.541.000,00. Dan penerimaan tersebut
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
120
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
121
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
122
a) Belanja Operasi
Realisasi Belanja Operasi pada Tahun Anggaran 2009 sebesar
Rp4.134.613.371.379,87 dari anggaran yang direncanakan atau 88,16% dan
realisasi Tahun Anggaran 2008 sebesar Rp4.598.183.700.513,05, sehingga
mengalami penurunan sebesar Rp463.570.329.133,18. Realisasinya diperoleh
dari (i) Belanja Pegawai; (ii) Belanja Barang; (iii) Belanja Hibah; (iv)
Belanja Bantuan Sosial, sebagaimana terinci :
i) Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai pada Tahun Anggaran 2009 sebesar
Rp1.558.376.286.524,00 atau 85,37% dan Tahun Anggaran 2008
Realisasi sebesar Rp1.443.479.399.210,00, artinya terdapat kenaikan
sebesar Rp114.896.887.314,00. Realisasinya diperoleh dari Belanja
Pegawai pada Belanja Tidak Langsung sebesar Rp1.075.189.345.905,00
dan dari Belanja Langsung sebesar Rp483.186.940.619,00, sebagaimana
terinci dibawah ini :
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
123
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
124
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
125
b) Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2009 adalah sebesar
Rp837.299.991.689,00 atau 91,53% dari jumlah yang dianggarkan dalam P-
APBD sebesar Rp914.800.613.661,00 yang berarti ada penghematan sebesar
Rp77.500.621.972,00 atau 8,47%. Bila dibandingkan dengan TA 2008
realisasi belanja modalnya naik sebesar Rp288.790.308.737,00. Besarnya
realisasi belanja modal dari sumber dana subsidi/fungsional adalah sebagai
berikut :
Tabel e.55 Belanja Modal
(Dalam Rupiah)
Uraian Tahun 2009 Tahun 2008
Belanja Modal Pengadaan Tanah 26.618.820.180,00 29.586.381.609,00
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Berat 9.168.661.215,00 5.825.982.695,00
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan
5.434.471.090,00 4.322.399.500,00
Darat Bermotor
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan
22.889.900,00 14.191.400,00
Darat Tidak Bermotor
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan di
997.095.000,00 1.055.741.500,00
Air Bermotor
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan di
134.380.000,00 89.941.500,00
Air Bermotor
Belanja Modal Pengad. Alat Bengkel 4.579.029.915,00 3.040.769.465,00
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pengolahan
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, 4.132.636.374,00 4.460.229.575,00
Pertambangan, ESDM dan kehutanan
Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor 6.805.976.686,00 4.452.606.065,00
Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor 6.103.687.670,00 4.734.938.295,00
Belanja Modal Pengadaan Komputer 41.050.085.421,00 21.340.906.205,00
Belanja Modal Pengadaan Mebeulair 15.973.559.300,00 10.261.019.497,00
Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur 3.839.500.157,00 2.227.597.823,00
Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan RT 3.253.088.958,00 2.329.308.876,00
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Studio 12.397.438.071,00 9.686.001.770,00
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Komunikasi 2.132.092.950,00 1.228.268.985,00
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Ukur 2.691.978.820,00 4.645.724.625,00
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran 109.954.791.495,00 31.388.765.688,00
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Laboratorium 12.418.272.939,00 9.206.225.178,00
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
126
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
127
4) Pembiayaan
Untuk memanfaatkan Surplus P-APBD Tahun Anggaran 2009 tersebut
ditempuh berbagai upaya strategis untuk mengoptimalkan pembiayaan, baik yang
bersumber dari Penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Dalam
pelaksanaan P-APBD Tahun Anggaran 2009, realisasi Pembiayaan (Neto) adalah
sebesar Rp1.705.342.864.512,69 yang berarti 100,12% dari jumlah yang
ditetapkan dalam P-APBD Tahun Anggaran 2009 sebesar
Rp1.703.242.864.513,00.
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
128
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
129
5) S I L P A
a) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
Berdasarkan realisasi Surplus Anggaran sebesar
Rp225.656.008.005,63 dan realisasi Pembiayaan Neto pada TA 2009 sebesar
Rp1.705.342.864.512,69 sebagaimana yang diuraikan diatas, maka dalam
pelaksanaan P-APBD TA 2009 terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
(SILPA) sebesar Rp1.930.998.872.518,32. Bila dibanding dengan SILPA
TA. 2008 menurun sebesar Rp130.247.656.021,37 dan berikut ringkasan
perolehan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) TA 2009 dan TA 2008:
Tabel e.62 Ringkasan Perolehan SILPA
(Dalam Rupiah)
Uraian Jumlah TA 2009 Jumlah TA 2008
- Realisasi Penerimaan 7.827.694.815.532,50 7.075.105.412.658,91
- Realisasi Pengeluaran 7.602.038.807.526,87 6.639.780.929.165,05
Surplus/ Defisit
Anggaran 225.656.008.005,63 435.324.483.493,86
Pembiayaan :
- Realisasi Penerimaan 2.061.246.528.539,69 1.723.922.045.045,83
- Realisasi Pengeluaran 355.903.664.027,00 98.000.000.000,00
Pembiayaan Neto 1.705.342.864.512,69 1.625.922.045.045,83
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
130
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
131
e)
3.Saldo Akhir Kas di B.Penerimaan 25.410.333,10 526.126.759,00
Keterangan :
a) Kas di Kas Daerah, merupakan saldo di rekening BUD per 31 Desember
2009 sebesar Rp1.911.066.094.106,55 yang terdiri atas :
Tabel e.66 Saldo di Rekening BUD per 31 Desember 2009
(Dalam Rupiah)
No. Rekening Bank Nominal
1. 0011000477 1.883.486.139.106,55
2. 0011218628 60.979.232,00
3. 0011218652 27.464.198.116,00
4. 0011218687 54.777.652,00
Jumlah 1.911.066.094.106,55
b) Kas di Bendahara Pengeluaran, merupakan Sisa Belanja Tahun Anggaran
2009 yang disetorkan pada bulan Januari 2010 dari
dinas/badan/kantor/Biro sebesar Rp11.297.764.430,28. Rinciannya lihat
pada Daftar Lampiran 11;
c) Kas di Bendahara Pengeluaran atas Jasa Giro yang belum dipindahbukukan
pada rekening koran Bendahara Pengeluaran Biro Administrasi
Pemerintahan Umum sebesar Rp1.349.360,01;
d) PFK di Bendahara Pengeluaran (GU), merupakan saldo PFK-GU per 31
Desember 2009 yang belum disetorkan sebesar Rp1.328.667.931,05,
dengan rincian :
Tabel e.67 Saldo PFK di Bendahara Pengeluaran (GU) per 31 Desember 2009
(Dalam Rupiah)
Instansi Rupiah
1. Dinas Pendidikan 288.644.542,55
2. RS Jiwa Menur 89.280,00
3. Bapeprov 244.742.773,00
4. Badan Lingkungan Hidup 23.966.840,00
5. Dinas Koperasi dan UMKM 4.357.450,50
6. Badan Narkotika 89.955.388,00
7. Biro Perekonomian 653.695.906,00
8. Biro Adm Kesra 92.915,00
9. Biro Humas dan Protokol 22.982.149,00
10. Balitbang 140.687,00
JUMLAH 1.328.667.931,05
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
132
Terdapat kenaikan Arus Kas Bersih pada tahun 2009 dibanding tahun
2008. Kenaikan ini disebabkan penurunan Arus Kas Keluar lebih rendah
dibanding dengan kenaikan Arus Masuk. Kenaikan Arus Kas Bersih dari
Aktivitas Operasi TA 2009 sebesar Rp88.890.120.106,19 atau 9,31%
dibanding dengan tahun 2008. Sehingga atas kenaikan Arus Kas Bersih dari
Aktivitas Operasi, dalam TA 2009 Pemerintah Provinsi Jawa Timur dapat
mendanai seluruh aktivitas operasi dari penerimaan operasinya. Dan berikut
rincian arus kas dari aktivitas operasi :
i) Pendapatan Daerah
Arus Kas Masuk pada aktivitas Operasi selama TA 2009
sebesar Rp7.534.657.627.889,56 mengalami kenaikan dibanding TA
2008 sebesar Rp715.540.325.715,31, berikut rinciannya :
Tabel e.69 Arus Kas Masuk pada Aktivitas Operasi
(Dalam Rupiah)
Uraian Tahun 2009 Tahun 2008
Pendapatan :
Pajak Daerah 4.891.816.302.939,00 4.481.791.543.639,05
Retribusi Daerah 75.609.005.674,00 61.050.477.348,00
Hsl. Pengelolaan Key. Drh. Yg. dipshkan 227.446.225.641,31 195.402.283.657,46
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
133
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
134
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
135
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
136
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
137
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
138
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
139
i) Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan dalam TA 2009 merupakan penerimaan
dari Deposito, Bunga Deposito dan Bunga Giro sebesar Rp0,00 dengan
rincian sebagai berikut :
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
140
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
141
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
142
1) DASAR HUKUM :
Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Timur Juncto Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1950 tentang Mengadakan Perubahan dalam Undang-Undang
Tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Provinsi Jawa Timur (Lembaran
Negara Tahun 1950 Nomor 32).
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
143
3) GEOGRAFI
Jawa Timur terletak antara 111,0' BT hingga 114,4' BT dan Garis
Lintang 7,12 LS dan 8,48 LS dengan luas wilayah 47.157,72 Km2.
Secara umum Jawa Timur dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu
Jawa Timur daratan dengan proporsi lebih luas hampir mencakup 90% dari
seluruh luas wilayah Provinsi Jawa Timur dan wilayah Kepulauan Madura yang
hanya sekitar 10 % saja.
Jawa Timur mempunyai 229 pulau terdiri dari 162 pulau bernama dan 67
pulau tak bernama, dengan panjang pantai sekitar 2.833,85 Km.
Batas-batas wilayah Provinsi Jawa Timur sebagai berikut :
Batas Daerah :
Sebelah Utara dengan Laut Jawa dan Pulau Kalimantan, Provinsi Kalimantan
Selatan
Sebelah Selatan dengan Samudra Indonesia
Sebelah Barat dengan Provinsi Jawa Tengah
Sebelah Timur dengan Selat Bali / Provinsi Bali
Tabel f.1 Luas Wilayah Jawa Timur
LUAS WILAYAH JAWA TIMUR
Pemukiman / Terbangun : 5.858,83
Persawaan : 12.034,46
Pertanian Tanah Kering : 10.332,31
Kebun Campur : 913,26
Perkebunan : 1.842,26
Hutan : 12.529,59
Rawa/ Danau/ Waduk : 112,35
Tambak/ Kolam : 732,40
Padang Rumput / Tanah Kosong : 256,38
Tanah Tandus/ Rusak. Tambang : 1.350,03
Lain- Lain : 1.192,81
4) TOPOGRAFI
Tingkat Kemiringan Dilihat dari segiTopografis, sebagian besar
wilayah daratan di Jawa Timur (39,89 %) tergolong berpermukaan datar dengan
tingkat kemiringan 0 2 %. Sedangkan ketinggian tanah sebagian besar wilayah
pada posisi 0 100 M diatas permukaan laut dengan jumlah mencapai 41,39 %
dari total wilayah Jawa Timur. Dengan kondisi tersebut dapat dinyatakan bahwa
sebagian besar wilayah berupa dataran rendah.
Tabel f.2 Topografi Luas Kemiringan Lahan
Uraian Luas kemiringan lahan (Ha)
Datar ( 0 2 ) 1.797,789,19
Bergelombang ( 3 15 % ) 1.292.207,05
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
144
Desa/Kelurahan
Pembagian wilayah administrasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada
tahun 2003 s/d tahun 2009 terbagi dalam 4 (empat) Badan Koordinasi Wilayah/
Pembantu Gubernur, 29 Kabupaten dan 9 Kota serta jumlah kecamatan berjumlah
642 kecamatan. Perwakilan kecamatan sejak tahun 2003 telah ditiadakan,
sebelumnya berjumlah 114, dan Kota Administratif Batu sejak tahun 2003 telah
menjadi Kota,sedang Kota Administratif Jember berdasarkan peraturan
perundangan telah dicabut dengan demikian Jember hanya sebagai Kabupaten.
Jml. kelurahan sebanyak 785 Kelurahan dan Desa sebanyak 7.680 desa.
Tabel f.4 Pembagian Wilayah Administrasi
Uraian 2007 2008 2009
Badan Koordinasi Wilayah 4 4 4
Jumlah Kabupaten 29 29 29
Jumlah Kota 9 9 9
Jumlah Kecamatan 657 657 657
Jumlah Kelurahan 784 784 784
Jumlah Desa 8.484 8.484 8.484
5) PEMERINTAHAN
Dalam penyelenggaraan pemerintahan, Negara Republik Indonesia
sebagai negara kesatuan menganut asas desentralisasi dengan memberikan
kesempatan dan kekuasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi
daerah. Karena itu, wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi dalam
Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten dan Daerah Kota yang bersifat otonom,
termasuk di dalamnya adalah Provinsi Jawa Timur. Sesuai ketentuan UU nomor
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
145
6) DPRD
Dalam penyelenggaraan pemerintahan, susunan pemerintah daerah
otonom meliputi DPRD sebagai lembaga legislatif dan pemerintah daerah sebagai
lembaga eksekutif. Sesuai ketentuan UU Nomor 32 tahun 12004 tentang
Pemerintah Daerah, Untuk melaksanakan tugas dan wewenang DPRD sebagai
lembaga legislatif dibentuk unsur pimpinan, komisi-komisi, panitia dan fraksi.
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah. Sistem
Ketatanegaraan Indonesia menganut prinsip pembagian kewenangan berdasarkan
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
146
_______________________________________________________________________________
Catatan atas Laporan Keuangan
147
2. Tujuan Pemeriksaan
Untuk menilai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan
yang didasarkan pada kriteria:
a. Kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan dan atau prinsip-prinsip
akuntansi yang ada pada berbagai peraturan perundang-undangan;
b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosure);
c. Efektivitas sistem pengendalian intern;
d. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
3. Sasaran Pemeriksaan
Pemeriksaan LKPD TA 2009 meliputi pengujian atas :
a. Penyajian saldo akun-akun dan transaksi-transaksi pada Laporan Realisasi
Anggaran (LRA) dan Laporan Arus Kas TA 2009 sesuai dengan SAP;
b. Penyajian saldo akun-akun dalam neraca per 31 Desember 2009 sesuai dengan
SAP;
c. Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan Atas Laporan Keuangan;
d. Efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern termasuk
pertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya;
e. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4. Standar Pemeriksaan
Peraturan BPK RI No. 1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
(SPKN).
5. Metode Pemeriksaan
Metodologi pemeriksaan atas LKPD Tahun 2009 meliputi perencanaan, pelaksanaan,
dan pelaporan hasil pemeriksaan, yaitu sebagai berikut.
a. Perencanaan Pemeriksaan
1) Pemahaman Tujuan Pemeriksaan dan Harapan Penugasan
2) Pemahaman atas Entitas
3) Pertimbangan atas Tindak Lanjut LHP Sebelumnya Terhadap Pemeriksaan
LKPD TA 2009
4) Pemahaman Sistem Pengendalian Intern
5) Pemahaman dan Penilaian Risiko
6) Penetapan Tingkat Materialitas Awal dan Kesalahan Tertolerir.
7) Penentuan Metode Uji Petik
8) Pelaksanaan Prosedur Analitis Awal
6. Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah dilaksanakan mulai tanggal 5 April
2010 dan berakhir pada tanggal 14 Mei 2010.
7. Obyek Pemeriksaan
Obyek pemeriksaan BPK adalah Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Tahun 2009, yang terdiri dari :
a. Neraca per 31 Desember 2009;
b. Laporan Realisasi Anggaran untuk periode Tahun 2009;
c. Laporan Arus Kas untuk periode Tahun 2009;
d. Catatan atas Laporan Keuangan.
8. Kendala Pemeriksaan
Dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas konstitusionalnya yaitu pemeriksaan atas
Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009, BPK RI tidak
menghadapi kendala yang berarti dalam pelaksanaan pemeriksaan.
NILAI KOREKSI
NILAI SISA NILAI JUMLAH KOREKSI
PENETAPAN UNTUK SISA ANGSURAN
NO. INSTANSI PENETAPAN ANGSURAN KERUGIAN ANGSURAN AKHIR
KERUGIAN TAHUN TAHUN 2009
KERUGIAN TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2009 2009
TAHUN 2009 SEBELUMNYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NILAI KOREKSI
NILAI SISA NILAI JUMLAH KOREKSI
PENETAPAN UNTUK SISA ANGSURAN
NO. INSTANSI PENETAPAN ANGSURAN KERUGIAN ANGSURAN AKHIR
KERUGIAN TAHUN TAHUN 2009
KERUGIAN TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2009 2009
TAHUN 2009 SEBELUMNYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10 Bappeprov. Jatim 2.300.000,00 644.000,00 644.000,00 644.000,00 0,00
NILAI KOREKSI
NILAI SISA NILAI JUMLAH KOREKSI
PENETAPAN UNTUK SISA ANGSURAN
NO. INSTANSI PENETAPAN ANGSURAN KERUGIAN ANGSURAN AKHIR
KERUGIAN TAHUN TAHUN 2009
KERUGIAN TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2009 2009
TAHUN 2009 SEBELUMNYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NILAI KOREKSI
NILAI SISA NILAI JUMLAH KOREKSI
PENETAPAN UNTUK SISA ANGSURAN
NO. INSTANSI PENETAPAN ANGSURAN KERUGIAN ANGSURAN AKHIR
KERUGIAN TAHUN TAHUN 2009
KERUGIAN TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2009 2009
TAHUN 2009 SEBELUMNYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
29 Dinas Tenaga Kerja 7.900.000,00 3.949.600,00 -329.200,00 3.620.400,00 3.621.200,00 -800,00 0,00
Prov. Jatim
NILAI KOREKSI
NILAI SISA NILAI JUMLAH KOREKSI
PENETAPAN UNTUK SISA ANGSURAN
NO. INSTANSI PENETAPAN ANGSURAN KERUGIAN ANGSURAN AKHIR
KERUGIAN TAHUN TAHUN 2009
KERUGIAN TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2009 2009
TAHUN 2009 SEBELUMNYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
39 Biro Hukum Setda 7.760.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Prov. Jatim 0,00
0,00
40 Dinas Sosial 43.350.000,00 43.350.000,00 19.868.750,00 23.481.250,00
Prov. Jatim
37.185.792.821,64 21.421.933.173,30 48.442.406.119,68 66.206.914.972,61 165.533.322.799,40 301.604.577.064,99 32.505.512.890,28 46.784.208.553,80 66.553.850.402,24 127.447.913.924,80 273.291.485.771,12 65.498.884.115,51
Lampiran 3
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
REKAPITULASI ASSET PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2009
Mutasi 2009
No. Uraian Saldo Awal Saldo Akhir
Penambahan Pengurangan
Mutasi 2009
No. Uraian Saldo Awal 2009 Saldo Akhir 2009
Penambahan Pengurangan
INSTANSI LUAS
No. LETAK / ALAMAT HARGA (Rp) PENGGUNAAN PERMASALAHAN SAAT INI RENCANA TINDAK LANJUT KETERANGAN
PENGELOLA (m2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KOTA SURABAYA
Kel. Pagesangan Kec. Kebun Padi yang telah dilaporkan ke Polisi,
Kebun Padi/sawah, hak berdiri bangunan/rumah liar rencananya untuk Faritas
1 Dinas Pertanian Jambangan, Kota 8.760 11.826.000.000 sementara menang gugatan/proses
Pakai 24 Th 2000 terjadi jual beli Unggul (belakang UPT
Surabaya Kasasi
Dinas Pertanian)
Masih terjadi sengketa dengan
Jl. Samudra 48 Penguatan status hukum sebagai
2 Dinas P&K 4.703 2.553.000.000 Gudang dinas perkumpulan Cina dan masih Gudang dinas
Surabaya aset milik Pemprov. Jatim
dalam proses banding di MA
3 Dinas Perindag Jl. Dukuh Kupang X 200 200.000.000 eks Rumah Dinas ditempati penghuni liar belum ada, penertiban
nomor 52
4 Dinas P&K Jl. A. Yani 6-8 Surabaya 6.300 5.000.000.000 PGRI Jatim dikuasai oleh PGRI Jatim Pengembangan pendidikan Mohon bantuan penyelesaian
di Jatim kepada Biro Perlengkapan
perlu dilakukan pemetaan luas
Jl. Tambak Asri
rumah penduduk (+ 4.000 tanah belum disertifikat, dikuasai tanah dan penghuni dalam rangka
5 Dinas Perikanan Surabaya (Kalianak 231.000 190.575.000.000 tambak percontohan
KK) masyarakat pensertifikatan tanah dengan
Timur)
melibatkan instansi terkait
KAB. GRESIK
Rencana pengamanan. Diminta pemda Kab. Gresik, saat ini
Desa Srowo, Kec. dikerjakan oleh desa dibawah
6 Dinas Perikanan 94.000 4.700.000.000 Eks. tambak Percontohan Tanah tambak produktif Melalui Sharing dengan
Sedayu Gresik pengawasan Dinas Perikanan Kab.
Pemkab Gresik
Gresik
KAB. LAMONGAN
Dilaporkan ke Kepala desa
Ds. Pasarlegi Kec.
diduduki warga yang merasa ahli dan polsek setempat,
7 Dinas Pertanian Sambeng Kab. 35.540 888.500.000 Kebun benih polowijo
waris bersertifikat HP. Nomor 05
Lamongan
dan 06 tahun 2003
KAB. TUBAN
8 Dinas Pertanian Ds. Beji Kec. Jenu 3.170 792.500.000 Kebun palawija, belum Didirikan kios/rumah warga tanpa pinjam pakai / sewa
Tuban bersertifikat ijin
KAB/KOTA MALANG
9 Dinas Pertanian Ds. Slamparejo, kec. 93.779 4.688.950.000 Kebun benih polowijo, belum dijarah warga sudah dilaporkan Polres
Jabung Malang bersertifikat kab Malang
10 Dinas Pertanian Ds. Sumberejo, Pagak 72.450 3.622.500.000 Kebun benih polowijo, belum diambil alih perangkat desa sudah dilaporkan Polres
Malang bersertifikat Sumberkerto kab Malang
11 Dinas Pertanian Ds. Sumberejo, Pagak 69.000 3.450.000.000 Kebun benih polowijo, belum diambil alih perangkat desa sudah dilaporkan Polres
Malang bersertifikat Sumberkerto kab Malang
KAB. JOMBANG
ada gugatan dari pihak ketiga mengajukan banding, mengingat
Jl. Merdeka 19 (an. K.H. Yusuf Hasyim Alm) Kantor dan asrama PSTW
12 Dinas Sosial 1.147 7.170.000.000 Kantor PSTW Jombang sampai saat ini masih dibutuhkan
Jombang keputusan pengadilan Jombang
oleh Panti
dimenangkan pihak penggugat
KAB. PROBOLINGGO
tanah belum bersertifikat,
ditempati pegawai dinas
perikanan (tidak mau dilakukan pendekatan secara
Jl. Kartini 75 mendandatangani SIP dan Rumah karyawan BPPI
13 Dinas Perikanan 551 20.478.002 Rumah dinas persuasif atau kelembagaan
Probolinggo membayar sewa), BPN tidak bisa Probolinggo kepada yang bersangkutan
menerbitkan sertifikat sebelum
ada pencabutan pemohon dari
pegawai yang menghuni
KAB. PAMEKASAN
Dinas Desa Pagendingan, lahan kosong, terletak di tepi
14 Kec. Galis, Kab. 21.900 1.642.500.000 Jalan Raya Pamekasan telah berdiri kios-kios liar belum ada, perlu penertiban
Peternakan
Pamekasan Sumenep
Dinas Desa Grujugan, Kec. Kantor Laboratorium bagian depan telah berdiri kios-
15 Larangan, Kab. 22.390 1.679.250.000 belum ada, perlu penertiban
Peternakan Kesehatan Hewan kios liar
Pamekasan
KAB. SUMENEP
16 Dinas Pertanian Desa Banasareh, Kec. 47.700 3.577.500.000 kebun benih polowijo Dijarah warga sudah koordinasi dengan
Ruberu Sumenep Diperta Kab. Sumenep
pengelolaan tidak jelas,
Dinas Ds. Batang-Batang
17 12.390 1.703.625.000 Lapangan Kerapan sapi Lapangan Kerapan sapi belum ada, perlu penertiban dipergunakan oleh
Peternakan Daya Kab. Sumenep
pemkab/masyarakat setempat
INSTANSI LUAS
No. LETAK / ALAMAT HARGA (Rp) PENGGUNAAN PERMASALAHAN SAAT INI RENCANA TINDAK LANJUT KETERANGAN
PENGELOLA (m2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KOTA SURABAYA
Kel. Pagesangan Kec. Kantor Balai Uji Mutu Hasil Sebagian dipinjam Pemkot utuk Sudah dilakukan teguran,
1 Dinas Pertanian Jambangan, Kota 29.540 22.125.000.000 Perikanan, hak Pakai 1 Th kantor Dinas, Pemkot tidak tak ditanggapi
Surabaya 1981 mengakui
eks Kandep Koperasi Kota
Dinas Koperasi, Jl. Gayungsari I surabaya, namun tidak Digunakan oleh Dinas Koperasi
2 2.100 4.200.000.000 pinjam pakai/sewa belum bersertifikat
PK dan M Surabaya diserahkan kepada Pemkot PK & M Kota Surabaya,
Surabaya
Jl. Radial Road Kel. Gedung Olah Raga senam Bangunan gedung dari Pemerintah
3 Dispora Sambikerep 4.846 7.094.544.000 sedangkan Tanah milik PT. pengelola belum jelas belum ada Provinsi, pengelolaan tidak jelas
Kec.Lakarsantri Ciputra Surya dan tidak ada konstribusi
Surabaya
KAB. MOJOKERTO
Balai PSAWS Buntung Status pinjam pakai yang belum Diadakan rapat koordinasi dengan
Dinas PU Kantor Kimpraswil Kab. sesuai dengan peraturan mengundang Pemerintah Kab.
4 Peketingan Kab. 2.272 2.272.000.000 Kantor Perwakilan Balai
Pengairan Mojokerto perundang-undangan yang Mojokerto dan Biro Perlengkapan
Mojokerto
berlaku dan Adm Aset
KAB. BOJONEGORO
Balai PSAWS Status Pinjam pakai yang belum Diadakan rapat koordinasi dengan
Dinas PU Kantor Setda Kab. sesuai dengan peraturan mengundang Pemerintah Kab.
5 Bengawan Solo 2.790 1.542.000.000 Kantor Balai
Pengairan Bojonegoro, Jl. Trunojoyo perundang-undangan yang Bojonegoro dan Biro Perlengkapan
Bojonegoro
berlaku dan Adm Aset
KAB. TUBAN
6 Dinas Pertanian Ds. Beji Kec. Jenu 14.200 22.775.000 Kebun palawija, belum Didirikan kantor Polsek, Koramil pinjam pakai / sewa
Tuban bersertifikat dan Kantor Kecamatan
KAB/KOTA MALANG
7 Dinas P&K Jl. Sarangan nomor 9 690 280.000.000 Kosong dikuasai oleh Dinas Pendidikan Mess/sarana penunjang Segera dikembalikan sebagai aset
Malang Kab Malang Taman Krida Budaya Pemprov Jatim
Karanglo Malang/ tanah kosong bekas dipergunakan lapangan parkir rencana terkena Akses jalan Masuk
8 DLLAJ Depan Balai Latihan 999 899.100.000 kendaran yang kecelakaaan belum ada
jembatan timbang tol Malang
Koperasi (Polisi)
KAB/KOTA KEDIRI
Dinas Jl. Penangungan nomor Eks Kantor cabang dinas dipergunakan Pemerintah Kota Koordinasi duduk bersama,
9 Perindustrian 995 750.000.000 untuk menentukan langkah pinjam pakai/sewa
45 Kediri perindustrian Kediri
dan penyelesaian
KAB. BANYUWANGI
10 Dinas Pertanian Desa Benculuk, Kec. 27.610 2.728.000.000 Kebun benih padi lahan dikelola Diperta proses penarikan kembali
Cluring Banyuwangi Banyuwangi surat tgl 5 april 2005
11 Dinas Pertanian Desa cluring, Kec. 11.770 1.177.000.000 Kebun benih padi lahan dikelola Diperta proses penarikan kembali
Cluring Banyuwangi Banyuwangi surat tgl 5 april 2005
KAB. BLITAR
Dinas Jl. Sultan Agung No. 72 Dipergunakan untuk Kantor belum ada, perlu negosiasi
12 386 154.400.000 Bekas Rumah Jabatan Pengelola Asset Daerah Kab. penertiban
Peternakan Blitar dengan Pemkot Blitar
Blitar tanpa persetujuan
KAB. LUMAJANG
dalam proses ruilslag
didirikan gedung DPRD kab. dengan tanah pengganti di
Desa Wonorejo Kec. kebun benih polowijo, Hak
13 Dinas Pertanian 16.047 16.407.000 Lumajang, terminal Bis dan desa Labruk kidul seluas perlu ditindak lanjuti
Randuagung Lumajang Pakai Nomor 2 Tahun 1987
Kawasan Wonorejo terpadu 30.000 M2 dan di Kec.
T k l 35 635 M2
KAB. MADIUN
dipergunakan Pemkot Madiun
secara pinjam pakai mulai 1994
Jl. Pahlawan Nomor 32 pengembalian dari gedung dan disewakan tanpa kontribusi belum ada, perlu negosiasi
14 Bakorwil Madiun 2.074 4.148.000.000 penertiban
Madiun PLN Madiun PAD ke Pemprov, bangunan asli dengan Pemkot. Madiun
dirobohkan dan dibangun
KAB. TRENGGALEK
15 Dinas Desa Sumurup 4.500 905.000.000 Tanah kebun Digunakan Trenggalek untuk Koordinasi dan teguran Kab
Perkebunan Trenggalek Pembangunan Gedung Trenggalek
KAB. TULUNGAGUNG
Sudah disurati, namun belum ada
Ds. Wonorejo, Kec.
Kantor BIPP dan Balai Diklat jawaban Pemkab. Sudah
16 Dinas Pertanian Sumber Gempol, Kab. 63.980 5.118.400.000 Belum diproses pinjam pakainya Proses Pinjam Pakai
Pemkab Tulungagung bersertifikat Hak Pakai tanggal 15-3-
Tulungagung
1982 No. 1 dan 2
KAB. BANGKALAN
17 Dinas Pertanian Ds. Bilaporah, Kec. 5.000 424.933.740 Terminal Bus Pemkab Belum jelas tindak lanjut Terminal Bus, Toko dan Rencana diganti garapan lahan
Socah Kab Bangkalan Bangkalan perjanjian pemanfaatannya prasarana lainnya sawah penyelesaian proses ruislag
KAB. PAMEKASAN
Desa Panglegur, Kec. dipergunakan oleh Pemkab. perlu dinegosiasikan dengan
Dinas Pemkab. Pamekasan
18 Tlanakan, Kab. 40.320 5.544.000.000 bekas kebun Rumput Pamekasan untuk RS. Daerah
Peternakan kemungkinan
Pamekasan tanpa konstribusi apapun,
Pelepasan/Ruilslag
KAB. SAMPANG
Dinegosiasikan dengan
Pemkab. Sampang
kemungkinan Sebagian seluas 6270 M2 Sudah
Ds. Pangongsean dipakai SMP Negeri Torjun 29
19 Dinas Pertanian 6.200 138.717.238 Kebun holtikultura Pelepasan/Ruilslag dengan dimanfaatkan oleh Pemkab.
Torjun Kab. Sampang Sampang
tanah pengganti seluas Sampang untuk SMPN 3 Torjun
11.535 di Gunung Sekar
sertifikat 103/ tahun 2003
Hak
Kode Lisensi Cipta
Kode Software Hasil Kajian/
No Bidan Nama Unit Kerja Saldo Awal dan (copyrig Saldo Akhir
Unit Komputer Penelitian
g Franchise ht),
Paten
1 1300 0101 SEKRETARIAT DPRD 588.277.800,00 0,00 0,00 0,00 0,00 588.277.800,00
2 1300 0301 BAKORWIL PEM. & PEMB. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
MADIUN
BAKORWIL PEM. & PEMB.
3 1300 0302 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
BOJONEGORO
4 1300 0303 BAKORWIL PEM. & PEMB. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
MALANG
BAKORWIL PEM. & PEMB.
5 1300 0304 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
PAMEKASAN
6 1300 0401 BIRO UMUM 0,00 9.744.500,00 0,00 0,00 0,00 9.744.500,00
7 1300 0402 BIRO ADM. KERJASAMA 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
8 1300 0403 BIRO KEUANGAN 4.154.205.000,00 484.165.000,00 0,00 0,00 0,00 4.638.370.000,00
9 1300 0404 BIRO ADM. SUMBER DAYA 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
ALAM
10 1300 0405 BIRO HUKUM 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
11 1300 0406 BIRO ADM. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
KESEJAHTERAAN RAKYAT
12 1300 0407 BIRO ADM. 1.941.000.000,00 431.234.100,00 0,00 0,00 183.029.722,00 2.555.263.822,00
PEMBANGUNAN
13 1300 0408 BIRO ADM. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
KEMASYARAKATAN
14 1300 0409 BIRO ADM. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
PEREKONOMIAN
15 1300 0410 BIRO ADM. PEM. UMUM 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
16 1300 0411 BIRO HUMAS & 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
PROTOKOL
17 1300 0412 BIRO ORGANISASI 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
18 1300 0501 DINAS PU BINA MARGA 573.188.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 573.188.000,00
19 1300 0502 DINAS PU CIPTA KARYA & T 2.634.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2.634.000.000,00
20 1300 0503 DINAS PU PENGAIRAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
21 1300 0601 DINAS PERHUBUNGAN & LL 5.857.170.000,00 165.852.000,00 0,00 0,00 8.651.613.500,00 14.674.635.500,00
22 1300 0701 DINAS KESEHATAN 513.587.000,00 167.255.000,00 0,00 0,00 0,00 680.842.000,00
23 1300 0702 RSUD dr. SAIFUL ANWAR 846.560.820,00 0,00 0,00 0,00 0,00 846.560.820,00
MLNG
24 1300 0703 RSUD dr. SOEDONO 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
MADIUN
25 1300 0704 RSU HAJI SURABAYA 471.849.000,00 721.963.000,00 0,00 0,00 0,00 1.193.812.000,00
26 1300 0705 RSU dr. SOETOMO 1.855.231.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.855.231.000,00
SURABAYA
27 1300 0706 RS JIWA MENUR 21.307.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 21.307.000,00
SURABAYA
28 1300 0707 RS KUSTA KEDIRI 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
RS KUSTA SUMBER
29 1300 0708 0,00 33.000.000,00 0,00 0,00 0,00 33.000.000,00
GLAGAH MOJOKERTO
30 1300 0709 RS PARU DUNGUS 49.500.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 49.500.000,00
MADIUN
31 1300 0710 RS PARU BATU 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
32 1300 0711 RS PARU JEMBER 74.250.000,00 153.450.000,00 0,00 0,00 0,00 227.700.000,00
33 1300 0712 BADAN NARKOTIKA 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
PROVINSI
34 1300 0801 DINAS PENDIDIKAN 0,00 446.196.500,00 0,00 0,00 0,00 446.196.500,00
35 1300 0802 DISPORA 0,00 24.970.000,00 0,00 0,00 0,00 24.970.000,00
36 1300 0901 DINAS SOSIAL 79.750.000,00 92.400.000,00 0,00 0,00 0,00 172.150.000,00
37 1300 0902 BAPEMAS 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
38 1300 0903 BADAN PP & KB 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
39 1300 1001 DINAS KETRANSDUK 577.869.500,00 225.518.470,00 0,00 0,00 0,00 803.387.970,00
40 1300 1101 DINAS PERTANIAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
41 1300 1102 DINAS PERKEBUNAN 178.399.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 178.399.000,00
42 1300 1103 DINAS KEHUTANAN 41.250.000,00 29.989.300,00 0,00 0,00 0,00 71.239.300,00
43 1300 1104 DINAS PERIKANAN & 454.044.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 454.044.000,00
KELAUTAN
44 1300 1105 DINAS PETERNAKAN 15.999.500,00 0,00 0,00 0,00 0,00 15.999.500,00
45 1300 1106 BADAN KETAHANAN PANGA 68.474.000,00 14.930.000,00 0,00 0,00 0,00 83.404.000,00
46 1300 1201 DINAS PERINDAG 396.492.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 396.492.000,00
Hak
Kode Lisensi Cipta
Kode Software Hasil Kajian/
No Bidan Nama Unit Kerja Saldo Awal dan (copyrig Saldo Akhir
Unit Komputer Penelitian
g Franchise ht),
Paten
47 1300 1202 DINAS KOPERASI & UMKM 638.401.500,00 293.326.000,00 0,00 0,00 0,00 931.727.500,00
48 1300 1203 DINAS ENERGI & SDM 19.525.000,00 195.580.000,00 0,00 0,00 10.167.418.000,00 10.382.523.000,00
49 1300 1204 BADAN PENANAMAN 421.296.700,00 883.001.850,00 0,00 0,00 1.249.830.000,00 2.554.128.550,00
MODAL
50 1300 1301 DINAS PENDAPATAN 2.161.661.300,00 3.047.000.000,00 0,00 0,00 243.988.250,00 5.452.649.550,00
51 1300 1401 INSPEKTORAT PROVINSI 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
52 1300 1501 BAPPEDA 1.752.183.100,00 29.150.000,00 0,00 0,00 785.639.000,00 2.566.972.100,00
53 1300 1502 BALITBANG PROVINSI JATIM 7.353.000.000,00 0,00 0,00 0,00 5.273.585.520,00 12.626.585.520,00
54 1300 1601 BADAN LINGKUNGAN HIDU 5.989.500,00 193.118.500,00 0,00 0,00 1.127.421.530,00 1.326.529.530,00
55 1300 1701 DINAS KEBUDAYAAN & 100.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100.000.000,00
PARIWISATA
BADAN KESATUAN
56 1300 1801 4.840.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4.840.000,00
BANGSA & POLITIK
57 1300 1802 SATPOL PP 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
BADAN
58 1300 1803 PENANGGULANGAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
BENCANA DAERAH
59 1300 1901 BADAN DIKLAT 116.941.750,00 0,00 0,00 0,00 0,00 116.941.750,00
60 1300 1902 BADAN KEPEGAWAIAN DAE 175.725.000,00 157.943.500,00 0,00 0,00 0,00 333.668.500,00
61 1300 1903 SEKRETARIAT KORPRI 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
62 1300 2001 KANTOR PERWAKILAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
63 1300 2101 DINAS KOMUNIKASI & 161.364.500,00 72.980.500,00 0,00 0,00 0,00 234.345.000,00
INFORMATIKA
64 1300 2102 SEKRETARIAT KPID 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
BADAN PERPUSTAKAAN &
65 1300 2103 3.290.216.950,00 502.295.500,00 0,00 0,00 0,00 3.792.512.450,00
KEARSIPAN
JUMLAH KESELURUHAN 37.593.548.920,00 8.375.063.720,00 0,00 0,00 27.682.525.522,00 73.651.138.162,00
Lampiran 6
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
REKAPITULASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA (SUBSIDI /FUNGSIONAL)
Tahun Anggaran 2009
4 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 4.385.503.445.000,00 243.692.500.000,00 4.629.195.945.000,00 5.416.430.436.452,57 291.609.900.628,94 5.708.040.337.081,51 1.078.844.392.081,51
4 1 1 PAJAK DAERAH 3.967.125.000.000,00 0,00 3.967.125.000.000,00 4.891.816.302.939,00 0,00 4.891.816.302.939,00 924.691.302.939,00
4 1 1 01 Pajak Kendaraan Bermotor 1.779.975.000.000,00 0,00 1.779.975.000.000,00 2.068.031.124.399,00 0,00 2.068.031.124.399,00 288.056.124.399,00
4 1 1 03 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 1.405.000.000.000,00 0,00 1.405.000.000.000,00 1.789.318.491.659,00 0,00 1.789.318.491.659,00 384.318.491.659,00
4 1 1 05 Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 750.000.000.000,00 0,00 750.000.000.000,00 996.915.175.317,00 0,00 996.915.175.317,00 246.915.175.317,00
4 1 1 06 Pajak Air Permukaan 16.000.000.000,00 0,00 16.000.000.000,00 18.651.017.292,00 0,00 18.651.017.292,00 2.651.017.292,00
4 1 1 07 Pajak Air Bawah Tanah 16.150.000.000,00 0,00 16.150.000.000,00 18.900.494.272,00 0,00 18.900.494.272,00 2.750.494.272,00
4 1 2 RETRIBUSI DAERAH 62.510.578.000,00 80.000.000,00 62.590.578.000,00 75.609.005.674,00 0,00 75.609.005.674,00 13.018.427.674,00
4 1 2 01 Retribusi Jasa Umum 18.826.314.000,00 80.000.000,00 18.906.314.000,00 22.029.417.784,00 0,00 22.029.417.784,00 3.123.103.784,00
4 1 2 02 Retribusi Jasa Usaha 27.791.935.000,00 0,00 27.791.935.000,00 34.774.561.370,00 0,00 34.774.561.370,00 6.982.626.370,00
4 1 2 03 Retribusi Perijinan Tertentu 15.892.329.000,00 0,00 15.892.329.000,00 18.805.026.520,00 0,00 18.805.026.520,00 2.912.697.520,00
HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG
4 1 3 219.293.650.000,00 0,00 219.293.650.000,00 227.446.225.641,31 0,00 227.446.225.641,31 8.152.575.641,31
DIPISAHKAN
Bagian Laba atas penyertaan modal pada Perusahaan Milik
4 1 3 01 213.550.000.000,00 0,00 213.550.000.000,00 222.370.877.016,10 0,00 222.370.877.016,10 8.820.877.016,10
Daerah/BUMD
Bagian Laba atas penyertaan modal pada Perusahaan
4 1 3 03 5.743.650.000,00 0,00 5.743.650.000,00 5.075.348.625,21 0,00 5.075.348.625,21 (668.301.374,79)
Patungan/Milik Swasta
4 1 4 LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH 136.574.217.000,00 243.612.500.000,00 380.186.717.000,00 221.558.902.198,26 291.609.900.628,94 513.168.802.827,20 132.982.085.827,20
4 1 4 01 Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan 778.700.000,00 130.000.000,00 908.700.000,00 1.427.287.014,00 117.140.000,00 1.544.427.014,00 635.727.014,00
4 1 4 02 Jasa Giro 82.000.000.000,00 0,00 82.000.000.000,00 137.885.783.790,70 0,00 137.885.783.790,70 55.885.783.790,70
4 1 4 04 Tuntutan Ganti Rugi (TGR) 0,00 0,00 0,00 200.838.550,00 0,00 200.838.550,00 200.838.550,00
4 1 4 05 Komisi, Potongan dan Keuntungan Selisih Nilai Tukar Rupiah 0,00 130.000.000,00 130.000.000,00 0,00 109.843.282,00 109.843.282,00 (20.156.718,00)
4 1 4 06 Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan 13.336.530.000,00 0,00 13.336.530.000,00 14.224.765.412,00 0,00 14.224.765.412,00 888.235.412,00
4 1 4 07 Pendapatan Denda Pajak 0,00 0,00 0,00 26.586.997.469,00 0,00 26.586.997.469,00 26.586.997.469,00
4 1 4 09 Pendapatan Hasil Eksekusi atas Jaminan 0,00 0,00 0,00 26.750.000,00 0,00 26.750.000,00 26.750.000,00
4 1 4 10 Pendapatan dari Pengembalian 0,00 0,00 0,00 15.139.283.940,57 0,00 15.139.283.940,57 15.139.283.940,57
4 1 4 12 Pendapatan dari Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan 650.000.000,00 1.139.000.000,00 1.789.000.000,00 864.680.768,00 2.083.568.945,00 2.948.249.713,00 1.159.249.713,00
4 1 4 14 Pendapatan Sewa 230.037.000,00 1.890.900.000,00 2.120.937.000,00 635.056.189,00 9.755.553.918,00 10.390.610.107,00 8.269.673.107,00
4 1 4 15 Pengolahan/Pembuangan Limbah 0,00 28.640.000,00 28.640.000,00 0,00 37.036.000,00 37.036.000,00 8.396.000,00
4 1 4 16 Jasa Layanan 27.172.500.000,00 240.171.960.000,00 267.344.460.000,00 1.648.761.052,00 279.304.452.836,94 280.953.213.888,94 13.608.753.888,94
4 1 4 17 Penerimaan Lain-Lain 12.406.450.000,00 122.000.000,00 12.528.450.000,00 22.918.698.012,99 202.305.647,00 23.121.003.659,99 10.592.553.659,99
Kode Anggaran Realisasi Lebih /
Uraian Total Total
Rekening Subsidi Fungsional Subsidi Fungsional Kurang (+/-)
4 2 DANA PERIMBANGAN 2.049.440.405.214,00 0,00 2.049.440.405.214,00 2.093.556.408.980,00 0,00 2.093.556.408.980,00 44.116.003.766,00
4 2 1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 912.961.055.214,00 0,00 912.961.055.214,00 957.077.058.980,00 0,00 957.077.058.980,00 44.116.003.766,00
4 2 1 01 Bagi Hasil Pajak 709.493.620.000,00 0,00 709.493.620.000,00 736.758.443.445,00 0,00 736.758.443.445,00 27.264.823.445,00
4 2 1 02 Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam 23.660.281.214,00 0,00 23.660.281.214,00 39.913.879.535,00 0,00 39.913.879.535,00 16.253.598.321,00
4 2 1 03 Bagi Hasil Cukai Tembakau 179.807.154.000,00 0,00 179.807.154.000,00 180.404.736.000,00 0,00 180.404.736.000,00 597.582.000,00
4 2 2 Dana Alokasi Umum 1.118.478.350.000,00 0,00 1.118.478.350.000,00 1.118.478.350.000,00 0,00 1.118.478.350.000,00 0,00
4 2 2 01 Dana Alokasi Umum 1.118.478.350.000,00 0,00 1.118.478.350.000,00 1.118.478.350.000,00 0,00 1.118.478.350.000,00 0,00
4 2 3 Dana Alokasi Khusus 18.001.000.000,00 0,00 18.001.000.000,00 18.001.000.000,00 0,00 18.001.000.000,00 0,00
4 2 3 01 Dana Alokasi Khusus 18.001.000.000,00 0,00 18.001.000.000,00 18.001.000.000,00 0,00 18.001.000.000,00 0,00
4 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 13.286.000.000,00 0,00 13.286.000.000,00 26.098.069.470,99 0,00 26.098.069.470,99 12.812.069.470,99
4 3 1 Pendapatan Hibah 13.286.000.000,00 0,00 13.286.000.000,00 22.032.919.470,99 0,00 22.032.919.470,99 8.746.919.470,99
4 3 1 01 Pendapatan Hibah dari Pemerintah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta
4 3 1 03 13.286.000.000,00 0,00 13.286.000.000,00 22.032.919.470,99 0,00 22.032.919.470,99 8.746.919.470,99
Dalam Negeri
4 3 4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 0,00 0,00 0,00 4.065.150.000,00 0,00 4.065.150.000,00 4.065.150.000,00
4 3 4 01 Dana Penyesuaian 0,00 0,00 0,00 4.065.150.000,00 0,00 4.065.150.000,00 4.065.150.000,00
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 6.448.229.850.214,00 243.692.500.000,00 6.691.922.350.214,00 7.536.084.914.903,56 291.609.900.628,94 7.827.694.815.532,50 1.135.772.465.318,50
5 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 4.778.519.535.487,00 0,00 4.778.519.535.487,00 4.318.603.196.534,57 296.035.973,00 4.318.899.232.507,57 (459.620.302.979,43)
5 1 1 BELANJA PEGAWAI 1.303.778.731.928,00 0,00 1.303.778.731.928,00 1.075.189.345.905,00 0,00 1.075.189.345.905,00 (228.589.386.023,00)
5 1 1 01 Gaji dan Tunjangan 960.404.546.834,00 0,00 960.404.546.834,00 843.369.524.277,00 0,00 843.369.524.277,00 (117.035.022.557,00)
5 1 1 02 Tambahan Penghasilan PNS 114.838.948.700,00 0,00 114.838.948.700,00 93.037.570.497,00 0,00 93.037.570.497,00 (21.801.378.203,00)
5 1 1 03 Belanja Penerimaan KDH/WKDH Lainnya 17.284.487.000,00 0,00 17.284.487.000,00 16.792.000.000,00 0,00 16.792.000.000,00 (492.487.000,00)
5 1 1 04 Biaya Pemungutan Pajak Daerah 211.250.749.394,00 0,00 211.250.749.394,00 121.990.251.131,00 0,00 121.990.251.131,00 (89.260.498.263,00)
5 1 2 BELANJA BUNGA 296.035.973,00 0,00 296.035.973,00 0,00 296.035.973,00 296.035.973,00 0,00
5 1 2 01 Bunga dan Denda Utang Pinjaman 296.035.973,00 0,00 296.035.973,00 0,00 296.035.973,00 296.035.973,00 0,00
5 1 4 BELANJA HIBAH 586.097.494.380,00 0,00 586.097.494.380,00 540.816.991.822,57 0,00 540.816.991.822,57 (45.280.502.557,43)
5 1 4 01 Belanja Hibah kepada Pemerintah Pusat 135.707.248.174,00 0,00 135.707.248.174,00 121.055.157.000,00 0,00 121.055.157.000,00 (14.652.091.174,00)
5 1 4 04 Belanja Hibah kepada Perusahaan Daerah/BUMD/BUMN 455.143.380,00 0,00 455.143.380,00 0,00 0,00 0,00 (455.143.380,00)
5 1 4 05 Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta 449.935.102.826,00 0,00 449.935.102.826,00 419.761.834.822,57 0,00 419.761.834.822,57 (30.173.268.003,43)
5 1 5 BELANJA BANTUAN SOSIAL 97.602.703.620,00 0,00 97.602.703.620,00 72.471.414.349,00 0,00 72.471.414.349,00 (25.131.289.271,00)
Belanja Bantuan Sosial Kepada Organisasi Sosial
5 1 5 01 94.851.703.620,00 0,00 94.851.703.620,00 69.879.140.000,00 0,00 69.879.140.000,00 (24.972.563.620,00)
Kemasyarakatan
5 1 5 03 Belanja Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
5 1 5 04 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik 2.751.000.000,00 0,00 2.751.000.000,00 2.592.274.349,00 0,00 2.592.274.349,00 (158.725.651,00)
Kode Anggaran Realisasi Lebih /
Uraian Total Total
Rekening Subsidi Fungsional Subsidi Fungsional Kurang (+/-)
BELANJA BAGI HASIL KEPADA PROVINSI/KABUPATEN/
5 1 6 1.915.500.691.045,00 0,00 1.915.500.691.045,00 1.883.301.032.340,00 0,00 1.883.301.032.340,00 (32.199.658.705,00)
KOTA DAN PEMERINTAHAN DESA
5 1 6 02 Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Kabupaten/Kota 1.900.348.473.009,00 0,00 1.900.348.473.009,00 1.872.401.105.023,00 0,00 1.872.401.105.023,00 (27.947.367.986,00)
5 1 6 04 Belanja Bagi Hasil Retribusi Daerah Kepada Kabupaten/Kota 15.152.218.036,00 0,00 15.152.218.036,00 10.899.927.317,00 0,00 10.899.927.317,00 (4.252.290.719,00)
BELANJA BANTUAN KEUANGAN KEPADA PROVINSI/
5 1 7 801.701.792.100,00 0,00 801.701.792.100,00 746.137.792.100,00 0,00 746.137.792.100,00 (55.564.000.000,00)
KABUPATEN/KOTA DAN PEMERINTAHAN DESA
5 1 7 02 Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota 780.791.089.100,00 0,00 780.791.089.100,00 725.302.089.100,00 0,00 725.302.089.100,00 (55.489.000.000,00)
5 1 7 03 Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa 20.910.703.000,00 0,00 20.910.703.000,00 20.835.703.000,00 0,00 20.835.703.000,00 (75.000.000,00)
5 1 8 BELANJA TIDAK TERDUGA 73.542.086.441,00 0,00 73.542.086.441,00 686.620.018,00 0,00 686.620.018,00 (72.855.466.423,00)
5 1 8 01 Belanja Tidak Terduga 73.542.086.441,00 0,00 73.542.086.441,00 686.620.018,00 0,00 686.620.018,00 (72.855.466.423,00)
5 2 BELANJA LANGSUNG 3.320.104.737.097,00 296.540.942.143,00 3.616.645.679.240,00 2.989.037.662.165,60 294.101.912.853,70 3.283.139.575.019,30 (333.506.104.220,70)
5 2 1 BELANJA PEGAWAI 399.443.779.400,00 122.262.764.879,00 521.706.544.279,00 361.484.278.021,00 121.702.662.598,00 483.186.940.619,00 (38.519.603.660,00)
5 2 1 01 Honorarium PNS 175.511.500.320,00 110.785.360.379,00 286.296.860.699,00 153.896.166.005,00 111.098.756.898,00 264.994.922.903,00 (21.301.937.796,00)
5 2 1 02 Honorarium Non PNS 127.921.667.980,00 9.625.304.500,00 137.546.972.480,00 115.591.348.016,00 8.723.127.700,00 124.314.475.716,00 (13.232.496.764,00)
5 2 1 03 Uang Lembur 96.010.611.100,00 1.852.100.000,00 97.862.711.100,00 91.996.764.000,00 1.880.778.000,00 93.877.542.000,00 (3.985.169.100,00)
5 2 2 BELANJA BARANG DAN JASA 2.024.350.486.586,00 155.788.034.714,00 2.180.138.521.300,00 1.810.695.979.949,60 151.956.662.761,70 1.962.652.642.711,30 (217.485.878.588,70)
5 2 2 01 Belanja Bahan Pakai Habis 284.270.188.101,00 37.143.626.574,00 321.413.814.675,00 252.738.765.054,00 36.678.492.618,00 289.417.257.672,00 (31.996.557.003,00)
5 2 2 02 Belanja Bahan/Material 74.341.725.805,58 28.876.449.969,00 103.218.175.774,58 67.997.153.298,00 28.848.198.127,00 96.845.351.425,00 (6.372.824.349,58)
5 2 2 03 Belanja Jasa Kantor 497.791.385.855,00 10.269.568.000,00 508.060.953.855,00 449.861.207.031,00 9.721.529.041,70 459.582.736.072,70 (48.478.217.782,30)
5 2 2 04 Belanja Premi Asuransi 2.913.970.000,00 100.000.000,00 3.013.970.000,00 2.498.125.896,00 144.355.941,00 2.642.481.837,00 (371.488.163,00)
5 2 2 05 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 29.971.435.740,00 1.668.161.565,00 31.639.597.305,00 25.420.279.238,00 1.626.201.809,00 27.046.481.047,00 (4.593.116.258,00)
5 2 2 06 Belanja Cetak dan Penggandaan 79.253.568.403,42 4.285.919.616,00 83.539.488.019,42 72.043.202.704,00 3.998.399.808,00 76.041.602.512,00 (7.497.885.507,42)
5 2 2 07 Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir 25.962.407.150,00 25.920.000,00 25.988.327.150,00 24.463.556.521,00 48.720.000,00 24.512.276.521,00 (1.476.050.629,00)
5 2 2 08 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 6.360.120.000,00 9.500.000,00 6.369.620.000,00 5.256.126.720,00 9.500.000,00 5.265.626.720,00 (1.103.993.280,00)
5 2 2 09 Belanja Sewa Alat Berat 174.500.000,00 0,00 174.500.000,00 147.868.200,00 0,00 147.868.200,00 (26.631.800,00)
5 2 2 10 Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 7.464.794.000,00 1.071.680.000,00 8.536.474.000,00 6.788.127.700,00 1.056.851.630,00 7.844.979.330,00 (691.494.670,00)
5 2 2 11 Belanja Makanan dan Minuman 99.219.344.150,00 27.984.746.635,00 127.204.090.785,00 87.781.472.559,00 27.481.952.774,00 115.263.425.333,00 (11.940.665.452,00)
5 2 2 12 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 11.541.084.450,00 312.482.250,00 11.853.566.700,00 10.643.954.963,00 430.637.875,00 11.074.592.838,00 (778.973.862,00)
5 2 2 13 Belanja Pakaian Kerja 4.827.333.750,00 1.268.835.000,00 6.096.168.750,00 4.542.295.188,00 1.083.118.795,00 5.625.413.983,00 (470.754.767,00)
5 2 2 14 Belanja Pakaian khusus dan hari-hari tertentu 7.996.164.000,00 97.750.000,00 8.093.914.000,00 7.204.899.240,00 459.233.400,00 7.664.132.640,00 (429.781.360,00)
5 2 2 15 Belanja Perjalanan Dinas 416.428.994.200,00 3.661.007.000,00 420.090.001.200,00 360.123.270.176,00 3.282.211.840,00 363.405.482.016,00 (56.684.519.184,00)
5 2 2 16 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS/Non PNS 1.923.000.000,00 1.209.087.000,00 3.132.087.000,00 1.624.664.628,00 1.176.752.000,00 2.801.416.628,00 (330.670.372,00)
5 2 2 17 Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis 21.485.710.900,00 1.942.220.000,00 23.427.930.900,00 11.536.318.120,00 1.911.895.600,00 13.448.213.720,00 (9.979.717.180,00)
5 2 2 18 Belanja Perjalanan Pindah Tugas 31.700.000,00 0,00 31.700.000,00 10.750.000,00 0,00 10.750.000,00 (20.950.000,00)
5 2 2 19 Belanja Pemulangan Pegawai 22.500.000,00 0,00 22.500.000,00 0,00 0,00 0,00 (22.500.000,00)
5 2 2 20 Belanja Pemeliharaan 263.675.695.782,00 32.878.781.105,00 296.554.476.887,00 243.791.904.452,00 30.989.816.453,00 274.781.720.905,00 (21.772.755.982,00)
5 2 2 21 Belanja Jasa Konsultansi 88.727.507.000,00 2.982.300.000,00 91.709.807.000,00 82.704.253.810,00 3.008.795.050,00 85.713.048.860,00 (5.996.758.140,00)
Kode Anggaran Realisasi Lebih /
Uraian Total Total
Rekening Subsidi Fungsional Subsidi Fungsional Kurang (+/-)
5 2 2 22 Belanja Kesehatan Masyarakat 99.967.357.299,00 0,00 99.967.357.299,00 93.517.784.451,60 0,00 93.517.784.451,60 (6.449.572.847,40)
5 2 3 BELANJA MODAL 896.310.471.111,00 18.490.142.550,00 914.800.613.661,00 816.857.404.195,00 20.442.587.494,00 837.299.991.689,00 (77.500.621.972,00)
5 2 3 01 Belanja Modal Pengadaan Tanah 40.526.033.430,00 0,00 40.526.033.430,00 26.618.820.180,00 0,00 26.618.820.180,00 (13.907.213.250,00)
5 2 3 02 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Berat 9.574.962.354,00 1.040.000.000,00 10.614.962.354,00 8.145.593.215,00 1.023.068.000,00 9.168.661.215,00 (1.446.301.139,00)
5 2 3 03 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat 5.546.675.500,00 400.000.000,00 5.946.675.500,00 5.031.671.590,00 402.799.500,00 5.434.471.090,00 (512.204.410,00)
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat Tidak
5 2 3 04 19.150.000,00 11.500.000,00 30.650.000,00 19.039.900,00 3.850.000,00 22.889.900,00 (7.760.100,00)
Bermotor
5 2 3 05 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan di Air Bermotor 1.019.969.000,00 0,00 1.019.969.000,00 997.095.000,00 0,00 997.095.000,00 (22.874.000,00)
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan di Air Tidak
5 2 3 06 137.200.000,00 0,00 137.200.000,00 134.380.000,00 0,00 134.380.000,00 (2.820.000,00)
Bermotor
5 2 3 08 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Bengkel 4.789.585.050,00 6.000.000,00 4.795.585.050,00 4.564.839.915,00 14.190.000,00 4.579.029.915,00 (216.555.135,00)
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pengolahan Pertanian,
5 2 3 09 Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Pertambangan, ESDM 4.413.957.800,00 0,00 4.413.957.800,00 4.132.636.374,00 0,00 4.132.636.374,00 (281.321.426,00)
dan Kehutanan
5 2 3 10 Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor 6.396.945.600,00 916.026.100,00 7.312.971.700,00 5.914.658.446,00 891.318.240,00 6.805.976.686,00 (506.995.014,00)
5 2 3 11 Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor 5.735.564.110,00 921.325.000,00 6.656.889.110,00 5.167.525.670,00 936.162.000,00 6.103.687.670,00 (553.201.440,00)
5 2 3 12 Belanja Modal Pengadaan Komputer 42.916.467.510,00 966.895.000,00 43.883.362.510,00 39.646.966.921,00 1.403.118.500,00 41.050.085.421,00 (2.833.277.089,00)
5 2 3 13 Belanja Modal Pengadaan Mebeulair 16.804.188.404,00 1.068.825.000,00 17.873.013.404,00 14.245.532.710,00 1.728.026.590,00 15.973.559.300,00 (1.899.454.104,00)
5 2 3 14 Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur 3.817.700.840,00 108.000.000,00 3.925.700.840,00 3.673.137.467,00 166.362.690,00 3.839.500.157,00 (86.200.683,00)
5 2 3 15 Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan Rumah 3.048.596.850,00 456.924.650,00 3.505.521.500,00 2.808.800.488,00 444.288.470,00 3.253.088.958,00 (252.432.542,00)
5 2 3 16 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Studio 13.063.667.890,00 380.330.800,00 13.443.998.690,00 11.984.551.271,00 412.886.800,00 12.397.438.071,00 (1.046.560.619,00)
5 2 3 17 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Komunikasi 2.100.803.320,00 140.150.000,00 2.240.953.320,00 1.949.851.075,00 182.241.875,00 2.132.092.950,00 (108.860.370,00)
5 2 3 18 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Ukur 2.780.342.650,00 4.000.000,00 2.784.342.650,00 2.683.480.220,00 8.498.600,00 2.691.978.820,00 (92.363.830,00)
5 2 3 19 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran 102.341.816.024,00 11.449.030.000,00 113.790.846.024,00 97.957.733.050,00 11.997.058.445,00 109.954.791.495,00 (3.836.054.529,00)
5 2 3 20 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Laboratorium 12.807.443.800,00 387.000.000,00 13.194.443.800,00 11.873.485.735,00 544.787.204,00 12.418.272.939,00 (776.170.861,00)
5 2 3 21 Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan 151.964.066.685,00 0,00 151.964.066.685,00 143.640.095.044,00 0,00 143.640.095.044,00 (8.323.971.641,00)
5 2 3 22 Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan 28.684.389.860,00 0,00 28.684.389.860,00 25.942.834.362,00 0,00 25.942.834.362,00 (2.741.555.498,00)
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan, Instalasi Air
5 2 3 23 467.203.000,00 0,00 467.203.000,00 458.536.000,00 0,00 458.536.000,00 (8.667.000,00)
dan Irigasi
Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman dan
5 2 3 24 12.918.460.100,00 0,00 12.918.460.100,00 12.337.848.900,00 0,00 12.337.848.900,00 (580.611.200,00)
Hutan Kota serta Perlengkapan Jalan
Belanja Modal Pengadaan Instalasi dan Jaringan Listrik,
5 2 3 25 3.034.592.000,00 60.000.000,00 3.094.592.000,00 2.896.979.600,00 47.443.000,00 2.944.422.600,00 (150.169.400,00)
Telepon dan Infrastruktur Lainnya
5 2 3 26 Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan 411.409.011.734,00 0,00 411.409.011.734,00 375.155.237.314,00 0,00 375.155.237.314,00 (36.253.774.420,00)
Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan dan Barang
5 2 3 27 3.701.145.000,00 159.136.000,00 3.860.281.000,00 3.537.265.098,00 133.067.450,00 3.670.332.548,00 (189.948.452,00)
Perpustakaan
Belanja Modal Pengadaan Barang bercorak Kesenian,
5 2 3 28 815.332.600,00 15.000.000,00 830.332.600,00 645.973.900,00 103.420.130,00 749.394.030,00 (80.938.570,00)
Kebudayaan dan Olahraga
5 2 3 29 Belanja Modal Pengadaan Hewan/Ternak dan Tanaman 5.406.950.000,00 0,00 5.406.950.000,00 4.625.598.800,00 0,00 4.625.598.800,00 (781.351.200,00)
5 2 3 30 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Persenjataan/Keamanan 20.250.000,00 0,00 20.250.000,00 19.845.950,00 0,00 19.845.950,00 (404.050,00)
5 2 3 31 Belanja Modal Hibah 48.000.000,00 0,00 48.000.000,00 47.390.000,00 0,00 47.390.000,00 (610.000,00)
Kode Anggaran Realisasi Lebih /
Uraian Total Total
Rekening Subsidi Fungsional Subsidi Fungsional Kurang (+/-)
JUMLAH BELANJA DAERAH 8.098.624.272.584,00 296.540.942.143,00 8.395.165.214.727,00 7.307.640.858.700,17 294.397.948.826,70 7.602.038.807.526,87 (793.126.407.200,13)
JUMLAH PEMBIAYAAN DAERAH 1.703.242.864.513,00 0,00 1.703.242.864.513,00 1.710.654.528.539,69 (5.311.664.027,00) 1.705.342.864.512,69 2.099.999.999,69
6 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 2.061.246.528.540,00 0,00 2.061.246.528.540,00 2.061.246.528.539,69 0,00 2.061.246.528.539,69 (0,31)
SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN
6 1 1 1.944.170.625.636,00 0,00 1.944.170.625.636,00 1.281.906.644.663,91 0,00 1.281.906.644.663,91 (662.263.980.972,09)
ANGGARAN SEBELUMNYA
6 1 1 01 Pelampauan penerimaan PAD 0,00 0,00 0,00 73.765.562.523,00 0,00 73.765.562.523,00 73.765.562.523,00
6 1 1 02 Pelampauan penerimaan Dana Perimbangan 0,00 0,00 0,00 9.642.468.036,00 0,00 9.642.468.036,00 9.642.468.036,00
6 1 1 03 Pelampauan penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang 110.492.962.500,00 0,00 110.492.962.500,00 674.576.619.626,95 0,00 674.576.619.626,95 564.083.657.126,95
6 1 1 04 Sisa Penghematan Belanja atau akibat lainnya 6.582.940.404,00 0,00 6.582.940.404,00 0,00 0,00 0,00 (6.582.940.404,00)
6 1 1 06 Kegiatan Lanjutan 0,00 0,00 0,00 21.355.233.689,83 0,00 21.355.233.689,83 21.355.233.689,83
6 1 1 07 Perhitungan Pembiayaan Daerah 2.061.246.528.540,00 0,00 2.061.246.528.540,00 2.061.246.528.539,69 0,00 2.061.246.528.539,69 (0,31)
JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 358.003.664.027,00 0,00 358.003.664.027,00 350.592.000.000,00 5.311.664.027,00 355.903.664.027,00 (2.100.000.000,00)
6 2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 352.692.000.000,00 0,00 352.692.000.000,00 350.592.000.000,00 0,00 350.592.000.000,00 (2.100.000.000,00)
PENYERTAAN MODAL (INVESTASI) PEMERINTAH
6 2 2 342.442.000.000,00 0,00 342.442.000.000,00 341.942.000.000,00 0,00 341.942.000.000,00 (500.000.000,00)
DAERAH
6 2 2 02 Badan usaha milik daerah (BUMD) 10.250.000.000,00 0,00 10.250.000.000,00 8.650.000.000,00 0,00 8.650.000.000,00 (1.600.000.000,00)
6 2 2 05 Investasi non permanen 5.311.664.027,00 0,00 5.311.664.027,00 0,00 5.311.664.027,00 5.311.664.027,00 0,00
6 2 3 PEMBAYARAN POKOK UTANG 5.311.664.027,00 0,00 5.311.664.027,00 0,00 5.311.664.027,00 5.311.664.027,00 0,00
Pembayaran Pokok Utang yang Jatuh Tempo kepada
6 2 3 03 358.003.664.027,00 0,00 358.003.664.027,00 350.592.000.000,00 5.311.664.027,00 355.903.664.027,00 (2.100.000.000,00)
lembaga keuangan bank
JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 1.703.242.864.513,00 0,00 1.703.242.864.513,00 1.710.654.528.539,69 (5.311.664.027,00) 1.705.342.864.512,69 2.099.999.999,69
JUMLAH PEMBIAYAAN DAERAH 1.703.242.864.513,00 0,00 1.703.242.864.513,00 1.710.654.528.539,69 (5.311.664.027,00) 1.705.342.864.512,69 (2.099.999.999,69)
Lampiran 7
BELANJA BARANG STIMULAN PADA SKPD
TAHUN ANGGARAN 2009
JUMLAH 72.471.414.349,00
Lampiran 10
RINCIAN SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA)
TAHUN ANGGARAN 2009 DAN 2008
Nomor : 116/R/XVIII.JATIM/07/2010
Tanggal : 05 Juli 2010
DAFTAR ISI
HALAMAN
RESUME ....................................................................................................................... 1
TEMUAN PEMERIKSAAN
1. Duapuluh Dua Rekening Aktif Milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur Belum
Terdaftar di Dalam Usulan Penetapan Nomor Rekening, Terdapat Pendapatan
Jasa Giro dari Satu Rekening yang Belum Jelas Status Kepemilikannya, dan Dua
rekening yang bukan merupakan rekening milik Pemerintah Provinsi Jawa
Timur...................................................................................................................... 4
2. Tiga Rekening pada Bank Jatim dibawah pengelolaan BUD tidak dicatat sebagai
Kas atau tidak dilaporkan di neraca .............................................................. 9
3. Rekening Bank Jatim dengan nomor 0011150000 atas nama RPS Pajak dan
Retribusi Daerah yang merupakan rekening tampungan penerimaan pajak serta
retribusi daerah tidak dapat diakses oleh BUD maupun Dinas
Pendapatan............................................................................................................... 14
4. Penyetoran Sisa Uang Persediaan (UP) pada Bendahara Pengeluaran sebesar
Rp11.297.764.430,28 ke Kas Daerah melampaui batas
waktu....................................................................................................................... 18
5. Pemungutan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah pada Tiga SKPD belum
ditetapkan dengan Peraturan Daerah....................................................................... 20
6. Pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah pada 12 SKPD tidak sesuai
tarif yang ditetapkan.............................................................................................. 23
7. Pencairan Belanja Bantuan Sosial pada Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur
sebesar Rp1.168.600.000,00 direalisasikan belum sesuai dengan mekanisme dan
prosedur penatausahaan keuangan........................................................................... 25
8. Penerima Bantuan Sosial dan Hibah belum menyampaikan laporan penggunaan
dana sebesar Rp37.761.475.262,00...... 28
9. Belanja Kegiatan MTF sebesar Rp93.847.250,00 yang seharusnya menjadi
beban penyelenggara kegiatan tetapi dibayarkan oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Jawa Timur....................................................................... 31
10. Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp5.852.767.650,00 pada Dua SKPD
belum disetorkan ke Kas Negara.............................................................................. 34
11. Penganggaran Belanja Belum Sepenuhnya Berpedoman Pada Standar Akuntansi
Pemerintahan........................................................................................................... 39
12. Hasil Pemeriksaan BPK RI belum ditindaklanjuti sesuai
rekomendasi............................................................................................................ 45
Lampiran
1. Duapuluh Dua rekening aktif milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur belum terdaftar di
dalam usulan penetapan nomor rekening, terdapat Pendapatan Jasa Giro dari satu
rekening yang belum jelas status kepemilikannya, dan dua rekening yang bukan
merupakan rekening milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur;
2. Tiga rekening pada Bank Jatim dibawah pengelolaan BUD tidak dicatat sebagai Kas atau
tidak dilaporkan di neraca;
3. Rekening Bank Jatim dengan nomor 0011150000 atas nama RPS Pajak dan Retribusi
Daerah yang merupakan rekening tampungan penerimaan pajak serta retribusi daerah
tidak dapat diakses oleh BUD maupun Dinas Pendapatan;
4. Penyetoran Sisa Uang Persediaan (UP) pada Bendahara Pengeluaran sebesar
Rp11.297.764.430,28 ke Kas Daerah melampaui batas waktu;
5. Pemungutan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah pada tiga SKPD belum ditetapkan
dengan Peraturan Daerah;
6. Pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah pada 12 SKPD tidak sesuai tarif yang
ditetapkan;
7. Pencairan Belanja Bantuan Sosial pada Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur sebesar
Rp1.168.600.000,00 direalisasikan belum sesuai dengan mekanisme dan prosedur
penatausahaan keuangan;
8. Penerima Bantuan Sosial dan Hibah belum menyampaikan laporan penggunaan dana
sebesar Rp37.761.475.262,00;
9. Belanja Kegiatan MTF sebesar Rp93.847.250,00 yang seharusnya menjadi beban
penyelenggara kegiatan tetapi dibayarkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi
Jawa Timur;
10. Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp5.852.767.650,00 pada dua SKPD belum
disetorkan ke Kas Negara;
11. Penganggaran Belanja belum sepenuhnya berpedoman pada Standar Akuntansi
Pemerintahan;
12. Hasil Pemeriksaan BPK RI belum ditindaklanjuti sesuai rekomendasi.
merealisasikan belanja bantuan sosial dan hibah memperhatikan waktu yang tepat (tidak
mendekati akhir tahun).;
9. Memperingatkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk tidak mengusulkan
anggaran pada kegiatan yang menjadi beban pihak kedua sebagai penyelenggara kegiatan;
10. a. Memerintahkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika untuk menyetorkan PNBP
dari IAR, IKRAP dan IPPKRAP sebesar Rp129.874.500,00 ke Kas Negara;
b. Memerintahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan untuk
menyetorkan PNBP dari DP3TKI sebesar Rp5.722.893.150,00 ke Kas Negara;
c. Bukti setor ke Kas Negara agar disampaikan kepada BPK RI.
11. a. Memperingatkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah dalam mengevaluasi Rencana
Kerja Anggaran SKPD terkait untuk melaksanakan proses penganggaran sesuai
kebutuhan, penggunaan dan ketentuan dalam Standar Akuntansi Pemerintahan;
b. Memperingatkan Tim penyusun RKA SKPD terkait untuk melaksanakan proses
penganggaran sesuai dengan ketentuan dalam Standar Akuntansi Pemerintahan;
c. Segera menyusun dan menerbitkan Kebijakan Akuntansi atas pengelolaan Aset
Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang mengatur batas minimal kapitalisasi aset.
12. Memerintahkan Sekretaris Daerah, Inspektur dan para Kepala SKPD terkait untuk
menindaklanjuti Hasil Pemeriksaan BPK RI sesuai rekomendasi.
Secara lebih rinci dijelaskan pada bagian Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan.
1. Duapuluh Dua Rekening Aktif Milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur Belum
Terdaftar di Dalam Usulan Penetapan Nomor Rekening, Terdapat Pendapatan Jasa
Giro dari Satu Rekening yang Belum Jelas Status Kepemilikannya, dan Dua
Rekening yang Bukan Merupakan Rekening Milik Pemerintah Provinsi Jawa
Timur
Hasil uji petik terhadap rekening koran kas daerah nomor 0011000477 bulan
Desember 2009, dapat diketahui terdapat pemindahbukuan berupa jasa giro dari 25
rekening yang bukan merupakan:
a. Rekening kas daerah (Keputusan Gubernur Nomor 188/195/KPTS/013/2008 tanggal
16 April 2008);
b. Rekening yang termasuk dalam usulan penetapan nomor rekening yang diajukan oleh
Kepala Biro Keuangan kepada Kepala Biro Hukum (Nota dinas nomor
900/589/042/2010 tanggal 22 Maret 2010).
Ke-25 rekening tersebut dapat dirinci sebagai berikut :
a Dua puluh dua (22) rekening aktif milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang belum
terdaftar di dalam usulan penetapan nomor rekening yang nantinya akan ditetapkan
oleh Kepala Daerah. Rekening-rekening tersebut di luar rekening bendahara
pengeluaran dan bendahara penerimaan SKPD di lingkungan Provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan keterangan secara lisan dari Kepala Bagian Kasda dan Pembelanjaan,
dapat diketahui atas 22 rekening tersebut BUD tidak mengetahui keberadaannya
(tidak terkontrol) dan bukan dibawah pengelolaannya.
Tabel 1.1 Rekening-rekening Aktif Milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang Belum Terdaftar
No Nomor Rekening Atas Nama
b Satu rekening aktif yang belum jelas status kepemilikannya yang memberikan
pendapatan jasa giro selama Tahun Anggaran 2009 sebesar Rp2.260.740,60 ke kas
daerah.
Rekening tersebut adalah rekening atas nama Panitia Pembangunan RS Haji
DRH. EM dengan alamat Jalan Pahlawan 110 (Biro Keuangan) dengan nomor
rekening 0011080577.
Hasil konfirmasi dengan Kepala Biro Keuangan atas keberadaan rekening
0011080577 dapat diketahui :
a Rekening tersebut digunakan untuk keperluan pendanaan atas kegiatan
pembangunan RS Haji Tahun 1991;
b Pada sekitar tahun 1991, pemerintah pusat berencana untuk membangun 4
Rumah Sakit (RS) Haji di 4 embarkasi di Indonesia, salah satunya di Surabaya;
c Pembangunan RS Haji Surabaya dimulai sekitar tahun 1991 yang ditangani oleh
panitia pembangunan RS Haji daerah embarkasi Surabaya. Untuk keperluan
pendanaan di buka rekening di Bank Jatim dengan nomor 200.03.01/8057 atas
nama Ketua Panitia pembangunan RS Haji embarkasi Surabaya (Drs. SPT);
d Pendanaan diperoleh dari :
1) APBD Provinsi Jawa Timur;
2) APBD Kabupaten/Kota;
3) Pemerintah Pusat;
4) Masyarakat;
e Susunan panitia pembangunan RS Haji adalah sebagai berikut :
Ketua Umum : Gubernur Jawa Timur (SLR)
Ketua Harian : Sekretaris Daerah (Drs. SPT)
Anggota : - Pejabat birokrasi
- MUI Jawa Timur
- IPHI Jawa Timur
- Tokoh masyarakat
f Pembangunan RS Haji selesai sekitar tahun 1994. Dengan selesainya
pembangunan RS Haji rekening nomor 200.03.01/8057 mulai tahun 1994 sudah
tidak pernah digunakan untuk transaksi, hanya pemindahbukuan berupa jasa giro
ke rekening kas daerah;
g Berdasarkan konfirmasi dengan Bank Jatim yang dilakukan oleh staf Biro
Keuangan, dapat diketahui pemegang rekening sampai dengan saat ini adalah
Bapak SFA(mantan Sekretaris Daerah tahun 2004-2006 dan mantan Wakil
Gubernur tahun 2006-2007);
h Dana yang masih tersimpan di dalam rekening, Biro Keuangan menyarankan
untuk menyetor ke kas daerah Provinsi Jawa Timur, dengan pertimbangan :
1) Kontribusi pendanaan terbesar berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur;
2) Susunan panitia mayoritas dari pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Timur;
i Semua dokumen mengenai pembangunan RS Haji sudah tidak tersimpan dengan
rapi (sudah tidak dapat ditelusur).
Hasil pemeriksaan selanjutnya dapat diketahui bahwa nomor rekening
200.03.01/8057 atas nama panitia pembangunan RS Haji (Drs SPT) telah diubah
menjadi 0011080577 atas nama panitia pembangunan RS Haji daerah embarkasi.
Berdasarkan keterangan secara lisan dengan pimpinan kas Kantor Kas Gubernuran
PT Bank Jatim dapat diketahui bahwa :
a Penggantian nomor rekening dari 10 digit menjadi 11 digit dimulai sekitar tahun
2002;
b Untuk prosedur pencairan dana pada rekening, harus ada surat permohonan
penutupan rekening ke PT Bank Jatim dan disetor ke kas daerah oleh pemegang
rekening.
Hasil pemeriksaan terhadap rekening koran nomor 0011000477 dan
00110800577, dapat diketahui:
a Selama Tahun Anggaran 2009, pendapatan jasa giro yang dipindahbukukan ke
rekening kas daerah sebesar Rp2.260.740,60 yang merupakan jasa giro bulan
Desember 2009, sedangkan jasa giro dari Januari sampai dengan Nopember 2009
tidak disetor ke kas daerah, namun langsung menambah saldo rekening
0011080577;
b Masih terdapat saldo per 1 Mei 2010 sebesar Rp785.876.471,60.
b Dua rekening aktif bukan milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang memberikan
pendapatan jasa giro selama Tahun Anggaran 2009 sebesar Rp3.326.484,35 ke kas
daerah. Kedua rekening tersebut adalah :
Tabel 1.2 Rekening-rekening aktif bukan milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur
yang Memberikan Pendapatan Jasa Giro
Nomor
No Atas Nama Nilai Jasa Giro (Rp)
Rekening
Uang Persediaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada satuan kerja
perangkat daerah;
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pada :
1) Pasal 1 angka 50 yang menyatakan bahwa pendapatan daerah adalah hak
pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih;
2) Pasal 7 ayat (2) huruf i yang menyatakan bahwa PPKD dalam melaksanakan
fungsinya selaku BUD berwenang menyajikan informasi keuangan daerah;
3) Pasal 23 ayat (1) yang menyatakan bahwa pendapatan daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf a meliputi semua penerimaan uang
melalui rekening kas umum daerah, yang menambah ekuitas dana, merupakan
hak daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh
daerah;
4) Pasal 127 ayat (2) yang menyatakan bahwa setiap pendapatan harus didukung
oleh bukti yang lengkap dan sah.
2. Tiga Rekening pada Bank Jatim Dibawah Pengelolaan BUD Tidak Dicatat Sebagai
Kas atau Tidak Dilaporkan di Neraca
Total 60.979.232,00
2) Di dalam surat tersebut dijelaskan bahwa pembukaan nomor rekening giro baru
digunakan untuk penampungan potongan non gaji.
Pemotongan non gaji merupakan pemotongan pada pihak ketiga atas SP2D
LS, yaitu PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh 26 dan PPN. Berdasarkan rekapitulasi daftar
potongan LS Tahun 2009, diketahui selama Tahun Anggaran (TA) 2009, Pemerintah
Provinsi Jawa Timur telah melakukan pemotongan non gaji sebesar
Rp172.096.219.315,00, dengan rincian :
Tabel 2.3 Rincian Pemotongan Non Gaji Tahun 2009
(Dalam Rupiah)
No Jenis PFK Nilai
1 PPh 21 21.200.800.347,00
2 PPh 22 5.608.309.321,00
3 PPh 23 20.998.251.906,00
4 PPh 26 -
5 PPN 124.288.857.741,00
Total 172.096.219.315,00
b. Arus kas keluar yang disajikan pada Laporan Arus Kas untuk periode yang berakhir
sampai dengan 31 Desember 2009 tidak menggambarkan nilai nominal yang
sebenarnya sebesar Rp27.579.955.000,00 (Rp60.979.232,00+
Rp27.464.198.116,00+Rp54.777.652,00).
Kondisi tersebut disebabkan oleh Kepala Biro Keuangan selaku BUD tidak
memperhatikan ketentuan mengenai pengelolaan kas daerah.
Pada tanggal 26 Mei 2010, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengoreksi
kas, utang PFK dan arus kas keluar pada Laporan Arus Kas sebesar
Rp27.579.955.000,00.
3. Rekening Bank Jatim dengan Nomor 0011150000 atas nama RPS Pajak dan
Retribusi Daerah yang Merupakan Rekening Tampungan Penerimaan Pajak serta
Retribusi Daerah Tidak Dapat Diakses oleh BUD Maupun Dinas Pendapatan
Berdasarkan keterangan dari Kepala Bagian Kas Daerah dan Pembelanjaan, dan
Kepala Seksi Pengendalian Bidang Pengendalian dan Evaluasi Dinas Pendapatan atas
rekening Nomor 0011150000 dapat diketahui bahwa :
a. BUD dan Dinas Pendapatan tidak mempunyai akses data atas rekening tersebut;
b. Rekening tersebut bukan merupakan rekening di bawah pengelolaan BUD maupun
Dinas Pendapatan.
Rekening tersebut adalah milik Bank Jatim, sehingga BUD dan Dinas Pendapatan tidak
mengetahui secara pasti saat penyedia bahan bakar kendaraan bermotor melakukan
transfer (pemindahbukuan) pembayaran PBBKB. Hasil penelusuran lebih lanjut diketahui
bahwa rekening dengan nomor 0011150000 merupakan rekening tampungan penerimaan
sementara atas nama RPS Pajak dan Retribusi Daerah.
Berdasarkan konfirmasi secara lisan kepada Kepala Seksi Pengendalian Bidang
Pengendalian dan Evaluasi Dinas Pendapatan, diketahui penyetoran pendapatan PBBKB
melalui rekening 0011150000 telah dilakukan sejak lama. Hasil penelusuran lebih lanjut,
dapat diketahui mekanisme penunjukkan sebagai Wapu PBBKB adalah sebagai berikut :
a. Pihak Wapu mengirimkan surat permohonan untuk ditunjuk sebagai Wapu PBBKB
untuk wilayah Jawa Timur;
b. Menindaklanjuti surat dari Wapu tersebut, Dinas Pendapatan mengirimkan surat
jawaban mengenai penunjukkan tersebut kepada pihak pemohon dengan salah
satunya memberikan informasi apabila penyetoran dilakukan melalui transfer, maka
nomor rekening penyetoran PBBKB pada Bank Jatim Cabang Utama Surabaya
dengan nomor rekening 0011150000.
Hasil uji petik terhadap satu Wapu atas STS pendapatan PBBKB selama 12 bulan
dapat diketahui adanya selisih hari penyetoran yang dilakukan oleh penyedia jasa ke
rekening 0011150000 dengan penyetoran ke kas daerah (0011000477). Hal tersebut dapat
dijelaskan dalam tabel berikut :
Tabel 3.1 Selisih hari penyetoran pendapatan PBBKB dari salah satu Wapu dari
rekening 0011150000 ke rekening kas daerah
No Masa Pajak Nilai Pajak Tanggal penyetoran Tanggal STS Selisih Selisih hari
Terutang ke rekening (penyetoran ke hari (kerja)
(Rp) 0011150000 rekening 0011000477) (kalender)
1 Januari 2009 81.211.591.606,00 25 Pebruari 2009 26 Pebruari 2009 1 hari 1 hari
Nomor Rekening 0011000477 maka Bank Jatim akan memberikan jasa giro sebesar 3,5%
setahun. Atas nilai penyetoran sebesar Rp85.906.853.662,00 tersebut selama 20 hari
(tanggal 25 November 2009 s.d. 16 Desember 2009) yang belum diperhitungkan jasa giro
tersebut, terdapat potensi pendapatan jasa giro yang tidak diperoleh sebesar
Rp167.041.104,34
Dalam rangka pelaksanaan tugas Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada Tahun
Anggaran (TA) 2009 oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah dapat
terselenggara dengan efektif dan efisien, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan
baik dari aspek fisik, keuangan maupun manfaatnya bagi kelancaran tugas pemerintahan
umum dan pembangunan, maka pada tahun 2008 Gubernur Jawa Timur menetapkan
Keputusan Gubernur Nomor 188/436/KPTS/013/2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang
Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009.
Peraturan ini merupakan pedoman internal bagi pelaksanaan APBD Tahun Anggaran
2009 yang berlaku bagi seluruh SKPD.
Pada neraca Pemerintah Provinsi Jawa Timur per 31 Desember 2009, dapat
diketahui terdapat saldo kas di bendahara pengeluaran pada 21 SKPD dengan nilai
sebesar Rp11.297.764.430,28. Kas tersebut merupakan sisa uang persediaan atas
pelaksanaan kegiatan di masing-masing SKPD yang belum disetorkan ke kas daerah pada
tanggal 31 Desember 2009.
Hasil pemeriksaan lebih lanjut terhadap surat tanda setoran (STS) diketahui
bahwa 21 bendahara pengeluaran SKPD tersebut telah menyetorkan sisa kas ke rekening
kas daerah antara tanggal 4 Januari sampai dengan 27 Januari 2010 atau mengalami
keterlambatan antara 4 sampai 27 hari. Menurut ketentuan yang berlaku, seharusnya sisa
kas tersebut sudah disetorkan paling lambat tanggal 31 Desember. Daftar SKPD yang
terlambat melakukan pengembalian sisa kas dimuat dalam lampiran 1.
Pada lampiran dapat diketahui terdapat tiga SKPD yang penyetorannya tidak
sesuai, yaitu :
a. Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang kelebihan setor sebesar
Rp1.833.000,00. Berdasarkan keterangan dari bendahara pengeluaran, kas sebesar
Rp1.833.000,00 merupakan kelebihan setor tambahan uang (TU) ke kas daerah pada
tanggal 22 Desember 2009. Kelebihan setor tersebut karena salah perhitungan sisa
TU bulan Nopember 2009 yang seharusnya disetor sebesar Rp449.260.050,00 tetapi
disetor sebesar Rp451.093.050,00;
b. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral yang kelebihan setor sebesar
Rp2.300.000,00. Berdasarkan keterangan dari bendahara pengeluaran Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral, kas sebesar Rp2.300.000,00 tersebut merupakan titipan
dari uang mushola, yang pada tanggal 31 Desember 2009 tersimpan di dalam
brankas, yang pada tanggal 4 Januari 2010 ikut tersetor ke kas daerah;
c. Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang kelebihan setor sebesar
Rp665.870.051,00. Berdasarkan keterangan dari bendahara pengeluaran, dana
tersebut merupakan belanja yang belum dibayarkan di TA 2009 sebesar
Rp664.970.051,00 dan kelebihan setor tambahan uang (TU) ke kas daerah sebesar
Rp900.000,00.
hal dana GU dan TU tidak habis digunakan selama tahun anggaran berjalan maka sisa
dana tersebut harus disetorkan ke rekening kas daerah paling lambat tanggal 31 Desember
atau disesuaikan dengan penutupan BKU SPJ bulan Desember.
Tabel 5.1 Perbandingan Jenis Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Antara Perda
Dengan Yang Dipungut
No SKPD Jumlah Jenis Retribusi Jumlah Jenis Retribusi
Berdasarkan Perda Yang Dipungut
1 Dinas Perindustrian dan Perdagangan
- Perda Nomor 2 Tahun 2005 8 Balai (UPT) 306 jenis 8 balai (UPT) 307 jenis
3 Dinas Sosial
Keterangan :
a) Telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005;
b) Telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009.
7. Pencairan Belanja Bantuan Sosial pada Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur
sebesar Rp1.168.600.000,00 Direalisasikan Belum Sesuai Dengan Mekanisme dan
Prosedur Penatausahaan Keuangan
Jumlah 335.000.000,00
Tabel 7.2 Pencairan Dana Bantuan Sosial Tunai Pada Biro Administrasi Kemasyarakatan
1 22/03/2009
ND No. 451/511/032/2009 13/04/2009 64.500.000,00
2 27/02/2009
ND No. 451/491/032/2009 13/04/2009 90.500.000,00
7 ND no.451/281/032/2009 20.000.000,00
14/02/2009 18/03/2009
Jumlah 1.168.600.000,00
1) Pasal 1 ayat (50) yang menyatakan bahwa Surat Perintah Pencairan Dana yang
selanjutnya disingkat SP2D adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar
pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM;
2) Pasal 65 :
a) Ayat (1) yang menyatakan bahwa Pelaksanaan pengeluaran atas beban APBD
dilakukan berdasarkan SPM yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa
pengguna anggaran;
b) Ayat (2) yang menyatakan bahwa Pembayaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan dengan penerbitan SP2D oleh kuasa BUD;
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pada :
1) Pasal 4 ayat (1) yang menyatakan bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib,
taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan,
dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan
manfaat untuk masyarakat;
2) Pasal 4 ayat (2) yang menyatakan bahwa secara tertib sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah bahwa keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan
tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti administrasi yang dapat
dipertanggungjawabkan;
3) Pasal 132 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban
APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah;
4) Pasal 218 ayat (1) menyatakan bahwa Kuasa BUD yang diterbitkan untuk
keperluan uang persediaan/ganti uang persediaan/tambah uang kepada pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran dan ayat (2) yang menyatakan bahwa kuasa
BUD menyerahkan SP2D yang diterbitkan untuk keperluan pembayaran langsung
kepada pihak ketiga.
Kondisi tersebut terjadi karena adanya Peraturan Gubernur Jawa Timur untuk
memberikan Belanja Bantuan sosial secara tunai.
Jumlah 11.372.012.280,00
1
Hibah Fungsi Pendidikan 204.412.300.000,00 21.800.723.982,00
2
Hibah untuk Program Pembangunan Jawa Timur 6.636.630.000,00 2.420.300.000,00
3
Hibah Fungsi Perikanan dan Kelautan 8.000.000.000,00 2.168.439.000,00
JUMLAH
26.389.462.982,00
1) Pasal 132 yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban APBD
harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah;
2) Pasal 133 ayat (2) yang menyatakan bahwa penerima subsidi, hibah, bantuan
sosial, dan bantuan keuangan bertanggung jawab atas penggunaan uang/barang
dan/atau jasa yang diterimanya dan wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban penggunaannya kepada Kepala Daerah;
c. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2009 tanggal 15 Januari 2009
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Belanja Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Bagi
Hasil, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga Provinsi Jawa Timur Tahun
Anggaran 2009 pada :
1) Pasal 13 ayat (1) yang menyatakan Penerima belanja subsidi, hibah, bantuan
sosial, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga bertanggungjawab atas
penggunaan uang/barang dan/atau jasa yang diterimanya dengan berpedoman
pada ketentuan perundang-undangan dan wajib menyampaikan
pertanggungjawaban penggunaannya kepada Gubernur Jawa Timur melalui
PPKD dan SKPD/Biro yang bersangkutan;
2) Pasal 13 ayat (2) menyatakan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berupa laporan Realisasi penggunaan uang/barang dan/atau Jasa
Kondisi tersebut mengakibatkan belanja daerah melalui bantuan sosial dan hibah
sebesar Rp37.761.475.262,00 (11.372.012.280,00+26.389.462.982,00) belum dapat
diyakini penggunaannya.
Kegiatan Majapahit Travel Fair (MTF) 2009 yang dilaksanakan pada tanggal
22 s.d. 26 Mei 2009 merupakan kegiatan yang maksud dan tujuannya adalah:
1. Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun nusantara ke
Jawa Timur.
2. Untuk menciptakan peluang bisnis dalam bentuk transaksi antara penjual dan pembeli
produk wisata.
3. Sebagai ajang promosi bagi daerah tujuan wisata di Jawa Timur.
4. Untuk meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan swasta.
5. Untuk meningkatkan kemampuan pemain industri pariwisata.
6. Untuk meningkatkan apresiasi masyarakat atas pentingnya peran pariwisata dalam
menggerakkan perekonomian daerah dan perekonomian nasional.
7. Untuk menggali, mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai budaya daerah.
Adapun acara MTF dilaksanakan di tempat yang berbeda-beda di antaranya:
1. Hotel Sheraton, Jalan Embong Malang Surabaya untuk acara yang bertajuk Travel
Exchange. Diikuti oleh 46 buyer dari luar negeri dan 15 buyer dalam negeri
2. Exhibition Hall, Gramedia Expo, Surabaya untuk acara yang bertajuk Pameran
Pariwisata, Seni Budaya dan Kerajinan, Lomba Desain Cenderamata Khas Jawa
Timur, Lomba Desain Busana Batik dam Busana Kerja Wanita, Festival Tari
Tradisional Jawa Timur, Lomba Fashion, dan Lomba Melukis di atas Payung Kertas.
Acara ini diikuti oleh 100 peserta yang menempati 100 booth yang terdiri dari
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Provinsi anggota Mitra Praja Utama
(Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, NTB dan Bali), Provinsi
lain di Indonesia yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, beberapa
Kabupaten/Kota di Indonesia, Kabupaten/Kota di Jawa Timur, asosiasi dan industri
pariwisata, pengrajin, perusahaan penerbangan, serta lembaga pendidikan pariwisata.
3. Ciputra Golf & Hotel untuk acara yang bertajuk Cultural Evening (Jamuan Makan
Malam)
4. Convention Hall, Gramedia Expo Surabaya untuk acara yang bertajuk Workshop
(Seminar). Diikuti oleh 200 orang peserta terdiri dari peserta pameran, seller (industri
pariwisata), perguruan tinggi/sekolah pariwisata, instansi pemerintah dan swasta yang
terkait di bidang pariwisata, Dinas Pariwisata Kab./Kota di Jawa Timur, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Perusahaan Penerbangan, LSM dan
Masyarakat Umum.
Hasil penelusuran lebih lanjut atas kegiatan MTF 2009 diketahui hal-hal sebagai
berikut:
1. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur mengirimkan Surat Nomor:
556/23/104.51/2009 tanggal 8 Januari 2009 kepada Ketua ASPERAPI (Asosiasi
Perusahaan Pameran Indonesia) untuk menunjuk salah satu anggota ASPERAPI Jawa
Timur sebagai pelaksana kegiatan Bidang Pameran (event organizer) yang sudah
berpengalaman menangani pameran pariwisata.
2. Kemudian ASPERAPI melalui Surat Nomor:001/SRP/ASPERAPI-JATIM/III/09
tanggal 17 Maret 2009 menunjuk PT DA Cab. Surabaya. Dalam surat tersebut
disebutkan bahwa perusahaan tersebut sudah cukup berpengalaman di bidang
10. Penerimaan Negara Bukan Pajak Sebesar Rp5.852.767.650,00 Pada Dua SKPD
Belum Disetorkan ke Kas Negara
diketahui bahwa penerimaan dari biaya izin ini telah dianggarkan pada Dinas Komunikasi
dan Informatika sebesar Rp143.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp129.874.500,00,
sedangkan untuk penyetoran ke Kas Negara tidak ada anggaran dan realisasinya.
Penerimaan ini juga tidak tercatat sebagai utang di Neraca (unaudited). Pemeriksaan lebih
lanjut pada rekening giro Dinas Kominfo diketahui bahwa penerimaan dari pemohon izin
tidak disetorkan ke Kas Daerah setiap hari.
Selain itu, dua peraturan baru yang diterbitkan pada tanggal 31 Agustus 2009
diantaranya mengubah kewenangan pemberian izin dari Kepala Dinas Provinsi menjadi
Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Pemeriksaan terhadap rekening giro Dinas
Kominfo, diketahui bahwa pada bulan September sampai Desember 2009 masih terdapat
penerimaan dari pemohon izin. Berdasarkan register IAR dan IKRAP juga diketahui
bahwa sampai bulan Desember, Dinas Kominfo masih menerbitkan IAR dan IKRAP.
b. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan tahun 2009
menganggarkan Lain-lain PAD Yang Sah dari Dana Pembinaan, Pelatihan dan
Perlindungan TKI (DP3TKI) dengan kode rekening 1.14.0100.4.1.4.17.003 sebesar
Rp5.100.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp5.920.893.150,00, sehingga melebihi target
sebesar Rp820.893.150,00 atau 16,10%. Penerimaan dari kode rekening ini terdiri dari
dua jenis penerimaan, yaitu penerimaan atas DP3TKI sebesar Rp5.722.893.150,00 dan
penerimaan atas pemberian ijin operasional dan daftar ulang kantor PJTKI di wilayah
Provinsi Jawa Timur sebesar Rp198.000.000,00. DP3TKI adalah dana yang dipungut dari
TKI sebagai salah satu syarat diterbitkannya Rekomendasi Bebas Fiskal Luar Negeri oleh
Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia (UPT BP2TKI) Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan.
Besar tarif yang dipungut adalah US $ 15/orang. Penerimaan dari rekening ini ditampung
dalam rekening Bank Jatim dengan nomor rekening 0011163271 a.n BEND.PENERIMA
DISNAKER PROPJTM.
Berdasarkan PP No.92 Tahun 2000 tanggal 16 Oktober 2000 tentang Tarif atas
jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, DP3TKI merupakan salah satu komponen PNBP yang seluruh
penerimaannya wajib disetor ke Kas Negara. Pada saat terjadi otonomi daerah, Gubernur
Jawa Timur menerbitkan Instruksi Gubernur No. 44 Tahun 2001 tanggal 17 September
2001 tentang pelaksanaan Pembinaan Pelatihan dan Perlindungan Tenaga Kerja ke luar
negeri yang salah satu isinya adalah menginstruksikan kepada Kepala Dinas Tenaga
Kerja Provinsi Jawa Timur untuk memasukkan biaya pembinaan TKI ke rekening Kas
Daerah. Terhadap terbitnya instruksi Gubernur ini, Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi mengirim Surat No.150.KW.04.33.2001 tanggal 16 Oktober 2001 yang
ditujukan kepada seluruh Gubernur di Indonesia untuk tetap menyetorkan dana
pembinaan TKI ke Kas Negara.
Pada tahun 2005, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerbitkan Perda No. 2
Tahun 2005 tanggal 26 April 2005 tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah. Perda
ini salah satunya mengatur tentang DP3TKI sebagai salah satu komponen retribusi
pemakaian kekayaan daerah dengan tarif US $15/orang. Atas dasar ini, Pemerintah
Provinsi Jawa Timur menarik retribusi dari DP3TKI. Pada tanggal 28 Juli 2009,
Sekretaris Daerah An.Gubernur mengirim Surat No. 188/1403/013/2009 perihal
Penyampaian Perda dan Raperda yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri. Salah
satu isi dari surat tersebut adalah penyampaian Raperda tentang retribusi pemakaian
kekayaan daerah.Terhadap surat tersebut, Sekretaris Jenderal atas nama Menteri Dalam
Negeri membalasnya dengan Surat No. 188.341/3377/SJ tanggal 15 September 2009
tentang Evaluasi Rancangan Perda. Salah satu isi surat ini menyebutkan bahwa
pemberian rekomendasi bebas fiskal TKI ke luar negeri sebagaimana diatur dalam
lampiran rancangan peraturan daerah huruf K angka 2 huruf b tidak diperlukan karena
tidak ada aspek kepentingan umum yang harus dilindungi. Berdasarkan evaluasi tersebut,
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerbitkan Perda No. 9 Tahun 2009 tanggal 16
November 2009 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah yang salah satu isinya
masih tetap mencantumkan DP3TKI sebagai komponen dari retribusi pemakaian
kekayaan daerah namun tanpa menyebutkan tarif.
Sampai saat pemeriksaan berakhir, penerimaan ini masih berlangsung di UPT
BP2TKI Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan. Kepala Dinas Tenaga
Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan telah mengirimkan surat yang ditujukan kepada
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 050/455/106.01/2010 tanggal 1 Maret 2010
perihal mohon penjelasan terkait US $ 15 bagi TKI yang salah satu isinya adalah
permohonan penjelasan nomor rekening untuk penyetoran DP3TKI ke Kas Negara.
Sampai saat pemeriksaan berakhir, belum ada surat balasan dari Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi.
(Dalam Rupiah)
8. Disnakertransduk 772.951.650,00
JUMLAH 142.087.852.586,00
tidak dapat secara langsung disajikan ke dalam neraca namun harus melalui mekanisme
rekonsiliasi terlebih dahulu dengan SKPD yang melaksanakan pengadaan aset tidak
berwujud. Hasil pemeriksaan secara uji petik menunjukkan bahwa Pengadaan atas aset
tidak berwujud yang berbentuk penelitian, survey, dan pengembangan software
dianggarkan melalui belanja non modal dan disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 11.3 Belanja Aset Tidak Berwujud
(Dalam Rupiah)
No SKPD Pembebanan Jenis Aset Nilai
1 Balitbang Belanja Jasa Kerja Aset Tidak Berwujud-Kajian 1.720.267.500,00
dan Penelitian
2 Dinas ESDM Belanja Jasa Penelitian Aset Tidak Berwujud-Kajian 2.585.784.100,00
dan Penelitian
3 Bappeprop Belanja Barang Jasa 814.789.000
Aset Tidak Berwujud
Belanja Jasa
Aset Tidak Berwujud
4 RS Haji Surabaya Konsultansi 721.963.000,00
Pengembangan Software
Badan Perpustakan Belanja Jasa
Aset Tidak Berwujud
5 dan Kearsipan Konsultansi 538.232.500,00
Pengembangan Software
Belanja Jasa
Aset Tidak Berwujud -
6 Dinas Kesehatan Konsultansi 167.255.000,00
Software
Badan Penanaman Aset Tidak Berwujud
7 Modal Belanja Jasa Kerja Pengembangan Software 99.200.000,00
D. Pembebanan Anggaran Atas Belanja Modal yang direalisasikan untuk Aset Non
Modal sebesar Rp7.726.141.518,00
Pemeriksaan terhadap dokumen pelaksanaan atas pengelolaan anggaran belanja
modal tahun anggaran 2009 menunjukkan bahwa dari anggaran belanja modal sebesar
Rp914.800.613.661,00 telah direalisasikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar
Rp837.299.991.689,00. Dari sejumlah realisasi tersebut terdapat beberapa transaksi yang
setelah dilakukan uji petik berupa kegiatan pengadaan atas barang non modal.
Hasil pemeriksaan atas dokumen rekapitulasi penambahan modal dan Dokumen
pertanggungjawaban diketahui bahwa terdapat realisasi anggaran belanja modal atas
barang atau jasa yang tidak memenuhi kualifikasi aset tetap atau modal. Atas saldo
barang tersebut telah dilakukan koreksi atas jumlah aset tetap yang telah dilakukan
kapitalisasi. Rincian kesalahan penganggaran pada tiap SKPD dijelaskan di dalam tabel
berikut:
Tabel 11.4 Realisasi Belanja Modal Atas Aset Non modal
(Dalam Rupiah)
7. RS Menur 38.142.500,00
JUMLAH 7.726.141.518,00
Rincian realisasi fisik dijelaskan dalam lampiran 4.3
3) Pasal 42 ayat (5) yang menyatakan bahwa Pemberian hibah dalam bentuk uang
atau dalam bentuk barang atau jasa dapat diberikan kepada pemerintah daerah
tertentu sepanjang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan
4) Pasal 52 ayat (2) yang menyatakan bahwa belanja barang/jasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berupa belanja barang pakai habis, bahan/material, jasa
kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetak/penggandaan, sewa
rumah/gedung/ gudang/parkir, sewa sarana mobilitas, sewa alat berat, sewa
perlengkapan dan peralatan kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan
atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus dan hari-hari tertentu, perjalanan dinas,
perjalanan dinas pindah tugas dan pemulangan pegawai, pemeliharaan, jasa
konsultansi, dan lain-lain pengadaan barang/jasa, dan belanja lainnya yang sejenis.
5) Pasal 53 ayat (1) menyatakan bahwa belanja modal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 50 huruf c digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
pengadaan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12
(duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan.
6) Pasal 53 ayat (2) menyatakan bahwa nilai aset tetap berwujud sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang dianggarkan dalam belanja modal sebesar harga
beli/bangun aset ditambah seluruh belanja yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan aset sampai aset tersebut siap digunakan.
7) Pasal 53 ayat (4) menyatakan bahwa Kepala Daerah menetapkan batas minimal
kapitalisasi (capitalization threshold) sebagai dasar pembebanan belanja modal.
Kondisi tersebut mengakibatkan saldo belanja barang dan jasa, belanja modal,
dan belanja hibah tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
dan anak jalanan tersebut, tidak lagi melakukan profesi sebagai gepeng dan anak
jalanan yang meminta-minta di traffic light, namun beralih profesi yang lebih layak
dengan memanfaatkan pemberian gerobak tersebut. Secara penatausahaan keuangan
belanja barang stimulan tidak dapat dikategorikan secara ansich layaknya belanja
hibah yang merupakan belanja tidak langsung. Hal ini dapat dipertegas lagi beberapa
pertimbangan antara lain :
1) Bahwa belanja hibah yang dimaksud dalam belanja barang stimulan proses
pencairannya tidak diawali dengan pengajuan proposal oleh masyarakat kepada
Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagaimana layaknya belanja hibah pada
belanja tidak langsung;
2) Belanja hibah pada belanja barang stimulan merupakan pemberian hibah dari dan
atas kehendak Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada masyarakat untuk
mendukung keberhasilan pelaksanaan program kegiatan SKPD yang
dilakukannya.
b. Penganggaran belanja barang dan jasa sebagian dilakukan secara paket dan belum
didasarkan kebijakan kapitalisasi aset yang sampai saat ini belum disusun;
c. Proses perencanaan dalam penganggaran atas pengadaan belanja modal di SKPD
tidak dipisahkan secara terinci (paket), namun proses realisasi pengadaannya dirinci
per-item barang sesuai dengan kebutuhan SKPD tersebut.
Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Daerah dan Pemeriksaan atas
Tujuan Tertentu, diketahui terdapat temuan-temuan pemeriksaan yang belum
ditindaklanjuti. Jumlah temuan untuk masing-masing pemeriksaan adalah sebagai berikut.
Tabel 12.1 Posisi Tindak Lanjut Per 17/11/2009
No. Uraian Pemeriksaan Temuan Saran/ Jumlah Tanggapan
Pemeriksaan Rekomendasi TS TB BT
1. Laporan Keuangan Daerah TA 2005 13 28 19 8 1
2. Laporan Keuangan Daerah TA 2006 12 17 14 3 -
3. Laporan Keuangan Daerah TA 2007 29 46 41 5 -
4. Laporan Keuangan Daerah TA 2008 21 22 9 13 -
5. Belanja Daerah Bidang Kesehatan TA 2007 10 22 21 1 -
6. Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 5 5 2 3 -
Keterangan:
TS = Telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi;
TB = Telah ditindaklanjuti tapi belum seluruhnya sesuai saran;
BT = Belum ditindaklanjuti.
Pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi BPK RI dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2005
Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2005 sebanyak
13 temuan pemeriksaan dengan 28 rekomendasi. Dari 28 rekomendasi tersebut,
sebanyak 19 rekomendasi telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi, 8 rekomendasi
telah ditindaklanjuti namun belum sesuai dengan rekomendasi dan 1 rekomendasi
belum ditindaklanjuti. Temuan-temuan yang tindaklanjutnya belum sesuai dengan
rekomendasi dan temuan-temuan yang belum ditindaklanjuti adalah sebagai berikut.
Tabel 12.2 Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Atas LKD TA 2005
mempedomani prinsip-prinsip
anggaran berbasis kinerja dan
membuat bukti
pertanggungjawaban yang lengkap
dan sah sesuai ketentuan
perundang-undangan yang
berlaku.
2. Realisasi uang jasa pengabdian kepada Gubernur Jawa Timur malalui Telah ditindaklanjuti,
Pimpinan dan Anggota DPRD periode Sekretaris Dewan memerintahkan namun belum sesuai
1999-2004 merugikan keuangan daerah penagihan terhadap 81 orang mantan dengan rekomendasi
sebesar Rp1.100.700.000,00 anggota DPRD periode 1999-2004
untuk mengembalikan uang jasa
pengabdian yang tidak menjadi haknya
dan segera disetor ke kas daerah
sebesar Rp1.100.700.000,00.
3. Bunga grace periode dan Bagian Bagi Gubernur Jawa Timur agar:
Hasil Laba Perusahaan dari PT. Panca a. Memerintahkan kepada Tim a. Telah ditindaklanjuti
Wira Usaha belum diterima Pemerintah POKJA, Bank Jatim dan BPR Jatim sesuai rekomendasi;
Provinsi Jawa Timur seluruhnya sebesar supaya lebih intensif dan cermat
Rp452.797.694,50. dalam menentukan penerima kredit
dana bergulir;
b. Memerintahkan kepada
Tim b. Telah ditindaklanjuti,
POKJA, Bank Jatim dan BPR Jatim namun belum sesuai
supaya melakukan upaya-upaya dengan
penagihan kepada para penunggak rekomendasi;
angsuran pinjaman dan
memberikan sanksi sesuai
ketentuan yang berlaku;
c. PT Bank Jatim dan PT BPR Jatim
c. Telah ditindaklanjuti
segera menyetorkan bagian bagi
sesuai rekomendasi;
hasil Pemerintah Provinsi Jawa
Timur masing-masing
Rp226.140.135,00 dan
Rp73.347.310,00;
d. Telah ditindaklanjuti
d. Memerintahkan kepada Biro
sesuai rekomendasi
Perekonomian untuk memberikan
peringatan dan penagihan pada PT
Bank Jatim sebesar
Rp226.140.135,00 dan
Rp73.347.310,00 yang merupakan
hak Pemerintah Provinsi Jawa
Timur dari bagian bagi hasil Dana
Bergulir dimaksud.
4. Bunga Modal Bergulir pada PT Bank Gubernur Jawa Timur agar:
Jatim dan PT BPR Jatim Tahun 2005 a. Memerintahkan kepada Tim a. Telah
Kurang Diterima Sebesar POKJA, Bank Jatim dan BPR Jatim ditindaklanjuti
rekomendasi .
2. Bantuan keuangan untuk Gubernur Jawa Timur agar dalam menentukan Telah ditindaklanjuti,
instansi vertikal sebesar kebijakan penggunaan keuangan daerah namun belum sesuai
Rp3.536.248.000,00 memperhatikan ketentuan yang berlaku dengan rekomendasi
tidak sesuai ketentuan
3. Temuan pemeriksan Gubernur Jawa Timur agar menegur yang Telah ditindaklanjuti,
BPK atas Laporan bersangkutan dan meningkatkan koordinasi dengan namun belum sesuai
Keuangan Daerah (LKD) instansi terkait untuk segera melaksanakan tindak dengan rekomendasi .
Tahun 2005 belum lanjut hasil pemeriksaan sesuai dengan rekomendasi
seluruhnya BPK
ditindaklanjuti sesuai
rekomendasi
mempertanggung jawabkan
penggunaan belanja penunjang
operasional pimpinan (BPOP) sesuai
ketentuan yang berlaku.
3. Pencatatan Aset Tetap hasil pengadaan Direkomendasikan kepada Gubernur
Dinas Permukiman tidak dilaksanakan Jawa Timur agar:
secara tertib serta Belanja Modal a. Menegur Tim Penyusun a. Telah ditindaklanjuti
direalisasikan untuk Belanja Non Modal Anggaran Daerah supaya dalam sesuai rekomendasi;
sebesar Rp45.600.614.000,00 menganggarkan belanja modal,
belanja hibah, dan belanja barang
memperhatikan ketentuan yang
berlaku;
b. Menegur Kepala Dinas b. Telah ditindaklanjuti,
Permukiman supaya mencatat namun belum sesuai
aset tetap yang akan dengan
dipergunakan SKPD lain sampai rekomendasi;
Berita Acara Serah Terima
Barang diterbitkan;
c. Memerintahkan PPTK, c. Telah ditindaklanjuti
Bendahara Pengeluaran, dan sesuai rekomendasi.
Pengurus Barang untuk
meningkatkan koordinasi dalam
penatausahaan pengelolaan
pengadaan barang.
4. Deposito Senilai Rp41.500.000.000,00 Direkomendasikan kepada Gubernur Telah ditindaklanjuti,
Digunakan Sebagai Jaminan Pinjaman Jawa Timur agar meninjau kembali namun belum sesuai
Daerah kebijakan Gubernur yang mengatur dengan rekomendasi
penggunaan deposito dana cadangan
murni sebagai jaminan utang rumah
sakit pada PT Bank Jatim.
5. Penyelesaian Piutang Pasien Umum, Direkomendasikan kepada Gubernur Telah ditindaklanjuti,
Piutang Pasien Askes, dan Piutang Jawa Timur agar menegur masing- namun belum sesuai
Lain-lain pada Rumah Sakit Umum masing Direktur Rumah Sakit untuk dengan rekomendasi
Daerah milik Pemerintah Provinsi Jawa mengintensifkan upaya penagihan
Timur sebesar Rp54.223.863.309,00 piutang
berlarut-larut
Tabel 12.5 Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2008
7. Pemberian Hibah Pada BPK RI merekomendasikan kepada Telah ditindaklanjuti, namun belum
Dinas Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur agar sesuai dengan rekomendasi
Dinas Pendidikan Sebesar memperingatkan Pengguna Anggaran
Rp23.092.010.765,00 Belum dan PPTK pada Dinas Kesehatan dan
Dilengkapi Naskah Perjanjian Dinas Pendidikan untuk melengkapi
Hibah pemberian hibah dengan naskah
perjanjian hibah.
8. Pengadaan Jasa Cleaning BPK RI merekomendasikan kepada Telah ditindaklanjuti, namun belum
Service Di Dinas Gubernur Jawa Timur agar sesuai dengan rekomendasi
Perhubungan Tidak sesuai memerintahkan Kepala Dinas
Ketentuan Perhubungan untuk memperingatkan
Tim pengadaan barang dan jasa
Dinas Perhubungan untuk tidak
memecah kegiatan pengadaan serta
melakukan pelelangan atas
pengadaan jasa cleaning service.
9. Perbedaan Cara BPK RI merekomendasikan kepada Telah ditindaklanjuti, namun belum
Perhitungan Pada Gubernur Jawa Timur agar sesuai dengan rekomendasi
Pekerjaan Peningkatan memerintahkan Kepala Dinas Bina
Jalan Di Bina Marga Marga untuk memperingatkan
Sehingga Terjadi Kelebihan Pengawas Lapangan dan Pejabat
Pembayaran Sebesar Pengendali Teknis Kegiatan supaya
Rp20.233.000,00 lebih cermat dalam melaksanakan
pengawasan pekerjaan di lapangan.
10. Terdapat Penganggaran BPK RI merekomendasikan kepada Telah ditindaklanjuti, namun belum
Dan Realisasi Pekerjaan Gubernur Jawa Timur agar sesuai dengan rekomendasi
Penanaman Pohon Pada memperingatkan Pengguna Anggaran
Belanja Modal untuk memperhatikan ketentuan yang
berlaku dalam menyusun Rencana
Anggaran Kegiatan SKPD serta
memperingatkan Panitia Anggaran
11. SPJ Penggunaan Dana BPK RI merekomendasikan Gubernur Telah ditindaklanjuti, namun belum
Pembinaan Kelompok Kerja Jawa Timur agar memperingatkan sesuai dengan rekomendasi
Teknis Dana Bergulir Tidak Ketua Tim Kelompok Kerja Teknis
Lengkap Dana bergulir untuk menganggarkan
kegiatan Kelompok Kerja Teknis Dana
Bergulir.
12. Penyetoran Penerimaan BPK RI merekomendasikan kepada Telah ditindaklanjuti, namun belum
Sumbangan Pihak Ketiga Gubernur Jawa Timur agar sesuai dengan rekomendasi.
Terlambat Disetor Ke Kas memperingatkan Bendahara
Daerah Penerimana Dinas Perhubungan
untuk menyetorkan penerimaan dari
sumbangan pihak ketiga sesuai
dengan ketentuan.
Tabel 12.6 Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Atas Belanja Daerah Bidang Kesehatan TA 2007
Tabel 12.7 Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Atas Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik
No. Uraian Rekomendasi Tindaklanjut
1. Bantuan keuangan kepada PDIP Gubernur Jawa Timur agar Telah ditindaklanjuti, namun
dan PKS senilai memerintahkan secara tertulis belum sesuai dengan
Rp151.921.036,00 belum Kepala Badan Kesatuan Bangsa rekomendasi.
dipertanggungjawabkan untuk menegur dan meminta
pertanggungjawaban atas
penggunaan bantuan keuangan
yang telah diterima oleh Partai
Amanat Nasional dan Partai
Keadilan Sejahtera
2. Partai Amanat Nasional (PAN) Gubernur Jawa Timur agar Telah ditindaklanjuti, namun
belum menyampaikan laporan memerintahkan secara tertulis belum sesuai dengan
atas pertanggungjawaban Kepala Badan Kesatuan Bangsa rekomendasi.
penggunaan bantuan keuangan untuk menegur dan meminta
senilai Rp147.000.000,00 pertanggungjawaban atas
penggunaan bantuan keuangan
yang telah diterima oleh Partai
Amanat Nasional
3. Realisasi belanja bantuan Gubernur Jawa Timur agar Telah ditindaklanjuti, namun
keuangan Partai Politik tidak memerintahkan secara tertulis belum sesuai dengan
sesuai ketentuan yang berlaku Kepala Badan Kesatuan Bangsa rekomendasi.
sebesar Rp450.370.050,00 untuk melakukan pembinaan
kepada Partai Politik dalam hal
pertanggungjawaban atas
penggunaan bantuan keuangan
yang telah diterimanya
bukan bendahara yang melanggar hukum atau melalaikan kewajibannya baik langsung
atau tidak langsung yang merugikan keuangan negara diwajibkan mengganti kerugian
dimaksud;
b. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, pada:
1) Pasal 20 dalam:
a) Ayat (1) yang menyebutkan bahwa Pejabat wajib menindaklanjuti rekomendasi
dalam laporan hasil pemeriksaan;
b) Ayat (2) yang menyebutkan bahwa Pejabat wajib memberikan jawaban atau
penjelasan kepada BPK RI tentang tindak lanjut atas rekomendasi dalam
laporan hasil pemeriksaan;
c) Ayat (3) yang menyebutkan bahwa jawaban atau penjelasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada BPK RI selambat-lambatnya
60(enam puluh) hari setelah laporan hasil pemeriksaan diterima;
d) Ayat (4) pejabat yang diketahui tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat dikenai sanksi administrasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian;
2) Pasal 26 ayat (2) yang menyebutkan bahwa setiap orang yang tidak memenuhi
kewajiban untuk menindaklanjuti rekomendasi yang disampaikan dalam laporan
hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dipidana dengan pidana
penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya perhatian Gubernur dan para Kepala
SKPD terkait untuk melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sisa Uang Persediaan (UP) pada Bendahara Pengeluaran Yang Terlambat Disetor
(dalam Rupiah)
Kode Saldo Per 31 Desember Bukti Surat Tanda Setoran Belanja Yang
No SKPD Jumlah Setoran Keterlambatan Keterangan
SKPD 2009 Sistem UP/GU/TU Nomor Tanggal Nilai Belum Terbayar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)=(8)-(4) (10) (11)
1 1010100 Dinas Pendidikan 508.788.550,00 - 04-Jan-10 495.086.750,00 508.788.550,00 - 18 hari
3 15-Jan-10 1.800,00
4 18-Jan-10 13.700.000,00
2 1020102 UPT-Rumah Sakit Khusus Paru-paru Batu 19.757.815,00 - 08-Jan-10 19.757.815,00 19.757.815,00 - 8 hari
3 1020200 Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya 537.692.570,00 - 07-Jan-10 537.692.570,00 537.692.570,00 - 7 hari
4 1020500 Rumah Sakit Haji Surabaya 848.665.199,00 911/1977/304/2009 04-Jan-10 844.380.198,68 848.665.198,68 0,32 6 hari
911/1994/304/2010 06-Jan-10 4.285.000,00
5 1030200 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga 190.792.009,00 - 21-Jan-10 190.792.009,00 190.792.009,00 - 21 hari
6 1080200 Badan Lingkungan Hidup 904.581.299,00 900/01/207/2010 04-Jan-10 904.581.299,00 904.581.299,00 - 4 hari
7 1140100 Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan 2.800.632.317,00 - 12-Jan-10 2.800.632.317,00 2.800.632.317,00 - 12 hari
8 1150100 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 33.300.000,00 900/2/103.1/2009 04-Jan-10 33.300.000,00 33.300.000,00 - 4 hari
9 1190100 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 274.300,00 934/772/203/2010 19-Jan-10 274.300,00 274.300,00 - 19 hari
10 1190300 Satuan Polisi Pamong Praja 99.999,28 - 19-Jan-10 99.999,28 99.999,28 - 19 hari
11 1190400 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1.492.733.892,00 - 05-Jan-10 1.475.295.292,00 1.494.566.892,00 (1.833.000,00) 14 hari Kesalahan penghitungan TU
- 14-Jan-10 19.271.600,00
12 1190500 Pelaksanaan Harian Badan Narkotika 10.000,00 - 27-Jan-10 10.000,00 10.000,00 - 27 hari
13 1200302 Biro Administrasi Kerjasama 188.270.060,00 - 05-Jan-10 188.270.060,00 188.270.060,00 - 5 hari
14 1200303 Biro Hukum 12.922.989,00 - 20-Jan-10 12.922.989,00 12.922.989,00 - 20 hari
15 1200304 Biro Administrasi Perekonomian 2.737.463.446,00 912/1047.3/021/2010 22-Jan-10 1.440.806.040,00 2.737.463.446,00 - 26 hari
912/1047.1/021/2010 22-Jan-10 1.296.457.406,00
912/ /021/2009 26-Jan-10 200.000,00
16 1200309 Biro Humas dan Protokol 315.900.000,00 - 08-Jan-10 300.000.000,00 315.900.000,00 - 15 hari
- 15-Jan-10 15.900.000,00
17 1200310 Biro Organisasi 2.900.000,00 922/08/041/2010 06-Jan-10 2.900.000,00 2.900.000,00 - 6 hari
18 1260100 Badan Perpustakaan dan Kearsipan 299.200.350,00 - 06-Jan-10 263.471.837,00 299.200.350,00 - 8 hari
- 07-Jan-10 35.188.513,00
- 08-Jan-10 540.000,00
19 2020100 Dinas Kehutanan 194.455.445,00 03/117.01/2009 05-Jan-10 194.155.445,00 194.455.445,00 - 11 hari
4/117.01/2009 11-Jan-10 300.000,00
20 2030200 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral 1.344.100,00 III (Ketiga) 04-Jan-10 3.644.100,00 3.644.100,00 (2.300.000,00) 4 hari Uang Titipan mushola
21 2070100 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 207.980.090,00 - 08-Jan-10 873.850.141,00 873.850.141,00 (665.870.051,00) 8 hari Belanja yang belum terbayar sebesar Rp664.970.051,00
Kesalahan penghitungan TU sebesar Rp900.000,00
Jumlah 11.297.764.430,28 11.967.767.480,96 11.967.767.480,96 (670.003.050,68)
Lampiran 2
Rincian Penetapan Tarif Yang Dikenakan Tidak Sesuai Dengan Peraturan Yang Berlaku
Kondisi
Perda No.9/2009 tgl 12.11.09
No Jenis Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Penerimaan 16 Nop - Des 09 Total Nilai (Rp) Selisih (Rp)
Jmlh Tarif (Rp) Tarif (Rp) Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)=(3)x(4) (6) (7)=(3)x(6) (8)=(5)-(7)
DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
1 Pas masuk wilayah kerja pelabuhan perikanan/pangkalan pendaratan ikan :
a Pengangkutan es batu 16.141 100,00 1.614.100,00 50,00 807.050,00 807.050,00
2 Pemakaian peralatan :
a Keranjang Ikan 3.090 500,00 1.545.000,00 250,00 772.500,00 772.500,00
3 Pemakaian jasa pengujian mutu pada sarana laboratorium perikanan :
a Pengujian Organoleptik 345 7.500,00 2.587.500,00 20.000,00 6.900.000,00 (4.312.500,00)
b Pengujian Mikrobiologi :
1 Total Plate Count Aerob 327 25.000,00 8.175.000,00 40.000,00 13.080.000,00 (4.905.000,00)
2 Escherichia Coli 304 35.000,00 10.640.000,00 75.000,00 22.800.000,00 (12.160.000,00)
3 Coliform 76 25.000,00 1.900.000,00 40.000,00 3.040.000,00 (1.140.000,00)
4 Salmonella 257 45.000,00 11.565.000,00 90.000,00 23.130.000,00 (11.565.000,00)
5 Vibrio Cholera 186 35.000,00 6.510.000,00 75.000,00 13.950.000,00 (7.440.000,00)
6 Vibrio Parahaemolyticus 129 40.000,00 5.160.000,00 75.000,00 9.675.000,00 (4.515.000,00)
7 Staphylococcus aureus 122 35.000,00 4.270.000,00 75.000,00 9.150.000,00 (4.880.000,00)
8 Total Plate Count an Aerob 40 30.000,00 1.200.000,00 50.000,00 2.000.000,00 (800.000,00)
b Pengujian Kimia :
1 Kadar Garam 27 35.000,00 945.000,00 70.000,00 1.890.000,00 (945.000,00)
2 Chloramphenicol 56 250.000,00 14.000.000,00 400.000,00 22.400.000,00 (8.400.000,00)
3 Kadar Air 45 12.500,00 562.500,00 25.000,00 1.125.000,00 (562.500,00)
DINAS PETERNAKAN
1 Pemakaian laboratorium dan atau jasa medik veteriner
a Kulit ternak (besar dan kecil) 126.262 50,00 6.313.100,00 60,00 7.575.720,00 (1.262.620,00)
b Daging segar/beku
1 Daging Ayam 614.000 5,00 3.070.000,00 150,00 92.100.000,00 (89.030.000,00)
2 Daging Sapi 42.927 75,00 3.219.500,00 150,00 6.439.000,00 (3.219.500,00)
c Anak ayam (DOC) dan anak itik 4.356.825 10,00 43.568.250,00 20,00 87.136.500,00 (43.568.250,00)
d Ternak besar (sapi, kerbau, kuda) 8.536 5.000,00 42.680.000,00 10.000,00 85.360.000,00 (42.680.000,00)
e Ternak kecil 25.366 1.000,00 25.366.000,00 2.000,00 50.732.000,00 (25.366.000,00)
f Ternak Babi 160 750,00 120.000,00 10.000,00 1.600.000,00 (1.480.000,00)
2 Pemberian rekomendasi/persetujuan
a Ijin peredaran obat hewan 25 100.000,00 2.500.000,00 150.000,00 3.750.000,00 (1.250.000,00)
b Pengeluaran dan pemasukan bahan asal hewan 35 100.000,00 3.500.000,00 150.000,00 5.250.000,00 (1.750.000,00)
c Pengeluaran dan pemasukan hasil bahan asal hewan 40 100.000,00 4.000.000,00 150.000,00 6.000.000,00 (2.000.000,00)
d Pengeluaran dan pemasukan ternak besar/kecil 15 100.000,00 1.500.000,00 200.000,00 3.000.000,00 (1.500.000,00)
e Pengeluaran dan pemasukan hewan kesayangan 33 100.000,00 3.300.000,00 150.000,00 4.950.000,00 (1.650.000,00)
f Pengeluaran dan pemasukan unggas 7 100.000,00 700.000,00 150.000,00 1.050.000,00 (350.000,00)
g Pengeluaran dan pemasukan pakan ternak 3 100.000,00 300.000,00 200.000,00 600.000,00 (300.000,00)
Kondisi
Perda No.9/2009 tgl 12.11.09
No Jenis Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Penerimaan 16 Nop - Des 09 Total Nilai (Rp) Selisih (Rp)
Jmlh Tarif (Rp) Tarif (Rp) Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)=(3)x(4) (6) (7)=(3)x(6) (8)=(5)-(7)
DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA
1 Sewa Gedung Serba Guna SAPTA TARUNA 3 3.000.000,00 9.000.000,00 3.250.000,00 9.750.000,00 (750.000,00)
DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN
1 Pemakaian Gedung Pertemuan Graha Airdas :
a Penggunaan untuk acara lainnya (co. pernikahan) 4 500.000,00 2.000.000,00 1.000.000,00 4.000.000,00 (2.000.000,00)
DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
1 Pemakaian Jasa Laboratorium Air Bawah Tanah :
a Pemakaian jasa laboratorium bahan galian
1 Pelayanan uji analisa kimia batuan gamping, kalsit, dolomit, onyx dan marmer 1 160.000,00 160.000,00 500.000,00 500.000,00 (340.000,00)
2 Pelayanan uji kimia batuan lempung dan pasiran serta batuan beku 1 180.000,00 180.000,00 550.000,00 550.000,00 (370.000,00)
b Pemakaian jasa laboratorium air bawah tanah
1 Pelayanan pengujian air tanah standar air bersih 28 150.000,00 4.200.000,00 300.000,00 8.400.000,00 (4.200.000,00)
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
1 Remaja Dukuh Kupang (1)
a Standard 30 44.000,00 1.320.000,00 80.000,00 2.400.000,00 (1.080.000,00)
b Kamar AC 134 99.000,00 13.266.000,00 125.000,00 16.750.000,00 (3.484.000,00)
c Cottage 3 165.000,00 495.000,00 200.000,00 600.000,00 (105.000,00)
d Ruang Pertemuan fasilitas AC:
1 Untuk rapat-rapat 15 450.000,00 6.750.000,00 500.000,00 7.500.000,00 (750.000,00)
2 Untuk pesta - - 1.000.000,00 - -
2 Remaja Darmokali (2)
a Standard 153 120.000,00 18.360.000,00 150.000,00 22.950.000,00 (4.590.000,00)
b Ruang pertemuan AC 3 350.000,00 1.050.000,00 500.000,00 1.500.000,00 (450.000,00)
3 Gedung Graha Wisata 5 2.500.000,00 12.500.000,00 3.500.000,00 17.500.000,00 (5.000.000,00)
4 Museum Mpu Tantular
a Pengunjung perorangan
1 Dewasa 389 1.500,00 583.500,00 2.000,00 778.000,00 (194.500,00)
2 Anak-anak 1.178 1.000,00 1.178.000,00 1.500,00 1.767.000,00 (589.000,00)
b Pengunjung rombongan
1 Dewasa - - 1.500,00 - -
2 Anak-anak - - 1.000,00 - -
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan Lembaga Tembakau Jember
1 Pengujian
a Pengujian menurut SNI
1 Tembakau Bawah Naungan (TBN) - per kg 273.642,95 27,50 7.525.181,13 28,00 7.662.002,60 (136.821,48)
2 Tembakau Na-Oogst (NO) HK I, HK II, HK III - per kg 229.139,68 22,00 5.041.072,96 23,00 5.270.212,64 (229.139,68)
3 Tembakau Na-Oogst (NO) HK, DIV, REG - per kg 660.427,90 12,00 7.925.134,80 13,00 8.585.562,70 (660.427,90)
4 Tembakau Voor-Oogst (VO) KK - per kg 582.980,00 9,00 5.246.820,00 10,00 5.829.800,00 (582.980,00)
5 Tembakau Voor-Oogst (VO) Preblended - per kg 426.710,00 7,50 3.200.325,00 8,00 3.413.680,00 (213.355,00)
6 Tembakau Voor-Oogst (VO) RD/Reg - per kg 554.900,00 7,00 3.884.300,00 8,00 4.439.200,00 (554.900,00)
Kondisi
Perda No.9/2009 tgl 12.11.09
No Jenis Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Penerimaan 16 Nop - Des 09 Total Nilai (Rp) Selisih (Rp)
Jmlh Tarif (Rp) Tarif (Rp) Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)=(3)x(4) (6) (7)=(3)x(6) (8)=(5)-(7)
7 Gagang - per kg 72.773,00 2,00 145.546,00 3,00 218.319,00 (72.773,00)
8 Minimum Fee 10 Pengujian 10 100.000,00 1.000.000,00 150.000,00 1.500.000,00 (500.000,00)
b Pengujian berdasarkan Parameter Uji
- Pengujian Kimia
1) Nikotin - per contoh 135 75.000,00 10.125.000,00 100.000,00 13.500.000,00 (3.375.000,00)
2) Khlorida - per contoh 53 100.000,00 5.300.000,00 150.000,00 7.950.000,00 (2.650.000,00)
3) Gula Total - per contoh 134 100.000,00 13.400.000,00 150.000,00 20.100.000,00 (6.700.000,00)
4) Nitrogen - per contoh 1 100.000,00 100.000,00 150.000,00 150.000,00 (50.000,00)
5) Pengukuran dosis phosphin secara digital - per pengukuran 90 25.000,00 2.250.000,00 50.000,00 4.500.000,00 (2.250.000,00)
Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan Lembaga Tembakau Surabaya
1 Pengambilan Contoh Sertifikasi Mutu
a Biji Kakao - per ton 2.075,00 1.500,00 3.112.500,00 2.000,00 4.150.000,00 (1.037.500,00)
b Biji Kopi - per ton 2.097,65 1.500,00 3.146.475,00 2.000,00 4.195.300,00 (1.048.825,00)
c Fuli - per ton 63,45 1.500,00 95.175,00 2.000,00 126.900,00 (31.725,00)
d Karet Konvensional - per ton 407,49 1.500,00 611.235,00 2.000,00 814.980,00 (203.745,00)
e Lada Putih - per ton 28,00 2.000,00 56.000,00 2.500,00 70.000,00 (14.000,00)
f Pala - per ton 32,00 2.000,00 64.000,00 2.500,00 80.000,00 (16.000,00)
2 Pengujian
a Pengujian menurut SNI
1) Biji Kakao - per contoh 43 150.000,00 6.450.000,00 200.000,00 8.600.000,00 (2.150.000,00)
2) Biji Kopi - per contoh 144 100.000,00 14.400.000,00 150.000,00 21.600.000,00 (7.200.000,00)
3) Fuli - per contoh 8 150.000,00 1.200.000,00 200.000,00 1.600.000,00 (400.000,00)
4) Karet Konvensional - per contoh 9 100.000,00 900.000,00 150.000,00 1.350.000,00 (450.000,00)
5) Lada Putih - per contoh 2 200.000,00 400.000,00 300.000,00 600.000,00 (200.000,00)
6) Pala - per contoh 2 150.000,00 300.000,00 200.000,00 400.000,00 (100.000,00)
7) Tembakau Na-Oogst (NO) HK, DIV, REG - per kg 50.000 12,00 600.000,00 13,00 650.000,00 (50.000,00)
8) Tembakau Voor-Oogst (VO) KK - per kg 670.312,60 9,00 6.032.813,40 10,00 6.703.126,00 (670.312,60)
9) Tembakau Voor-Oogst (VO) Preblended - per kg 45.600 7,50 342.000,00 8,00 364.800,00 (22.800,00)
10) Tembakau Voor-Oogst (VO) RD/Reg - per kg 344.393,10 7,00 2.410.751,70 8,00 2.755.144,80 (344.393,10)
11) Tembakau Voor-Oogst (VO) Gagang - per kg 51.820 2,00 103.640,00 3,00 155.460,00 (51.820,00)
b Pengujian berdasarkan Parameter Uji
- Pengujian Organoleptik - Visual
1) Benda asing / kotoran - per contoh 1 25.000,00 25.000,00 30.000,00 30.000,00 (5.000,00)
- Pengujian Fisika
1) Warna - per contoh 1 50.000,00 50.000,00 75.000,00 75.000,00 (25.000,00)
- Pengujian Kimia
1) Air metode oven - per contoh 11 75.000,00 825.000,00 100.000,00 1.100.000,00 (275.000,00)
2) Air metode destilasi - per contoh 2 100.000,00 200.000,00 150.000,00 300.000,00 (100.000,00)
3) Kalium - per contoh 9 75.000,00 675.000,00 100.000,00 900.000,00 (225.000,00)
4) Nitrogen - per contoh 9 100.000,00 900.000,00 150.000,00 1.350.000,00 (450.000,00)
5) Phospor - per contoh 8 100.000,00 800.000,00 150.000,00 1.200.000,00 (400.000,00)
Kondisi
Perda No.9/2009 tgl 12.11.09
No Jenis Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Penerimaan 16 Nop - Des 09 Total Nilai (Rp) Selisih (Rp)
Jmlh Tarif (Rp) Tarif (Rp) Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)=(3)x(4) (6) (7)=(3)x(6) (8)=(5)-(7)
6) Sulphate - per contoh 1 75.000,00 75.000,00 100.000,00 100.000,00 (25.000,00)
7) H2SO4 - per contoh 1 75.000,00 75.000,00 100.000,00 100.000,00 (25.000,00)
8) Minyak - per contoh 1 100.000,00 100.000,00 150.000,00 150.000,00 (50.000,00)
9) Nikotin - per contoh 7 75.000,00 525.000,00 100.000,00 700.000,00 (175.000,00)
10) Protein - per contoh 1 100.000,00 100.000,00 150.000,00 150.000,00 (50.000,00)
11) Garam sebagai NaCl - per contoh 2 100.000,00 200.000,00 150.000,00 300.000,00 (100.000,00)
c Kalibrasi Peralatan
- Besaran volumetrik
1) Labu ukur - per buah 1 125.000,00 125.000,00 150.000,00 150.000,00 (25.000,00)
DINAS KESEHATAN
1 Bapelkes Murnajati Lawang
a Auditorium 22 105.000,00 2.310.000,00 125.000,00 2.750.000,00 (440.000,00)
DINAS SOSIAL
1 UPT Pengembangan Tenaga Kesejahteraan Sosial, Malang
a Pemakaian kamar
1) Kamar B (orang/hari) 60 10.000,00 600.000,00 25.000,00 1.500.000,00 (900.000,00)
2) Kamar B (orang/hari) 120 10.000,00 1.200.000,00 25.000,00 3.000.000,00 (1.800.000,00)
b Pemakaian ruang
1) Kelas A (angkatan/hari) 15 200.000,00 3.000.000,00 250.000,00 3.750.000,00 (750.000,00)
2) Kelas A (/hari) 4 200.000,00 800.000,00 250.000,00 1.000.000,00 (200.000,00)
3) Kelas B (/hari) 2 150.000,00 300.000,00 200.000,00 400.000,00 (100.000,00)
BADAN KOORDINASI WILAYAH PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN MALANG
1 Penggunaan gedung pertemuan Arjuna dan sanggar senam 2 1.500.000,00 3.000.000,00 2.000.000,00 4.000.000,00 (1.000.000,00)
BADAN KOORDINASI WILAYAH PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN PAMEKASAN
1 Penggunaan gedung pertemuan 25 400.000,00 10.000.000,00 500.000,00 12.500.000,00 (2.500.000,00)
BIRO ADMINISTRASI KEMASYARAKATAN
1 Gedung Pertemuan (Aula) Islamic Centre :
a Siang 6 5.500.000,00 33.000.000,00 7.000.000,00 42.000.000,00 (9.000.000,00)
b Malam 5 6.500.000,00 32.500.000,00 8.000.000,00 40.000.000,00 (7.500.000,00)
2 Mess (Asrama) Islamic Centre :
a Kamar AC 44 90.000,00 3.960.000,00 100.000,00 4.400.000,00 (440.000,00)
b Kamar standar (non AC) 22 70.000,00 1.540.000,00 80.000,00 1.760.000,00 (220.000,00)
Total Rp 8.931.186.266,00
Lampiran 4.2
4 RS Haji Surabaya Belanja Jasa Konsultansi Belanja Modal Aset Tidak Berwujud Rp721.963.000,00 Belanja modal-Aset Lainnya
Pengembangan Software
5 Badan Perpustakan dan Kearsipan Belanja Jasa Konsultansi Belanja Modal Aset Tidak Berwujud Rp538.232.500,00 Belanja modal-Aset Lainnya
Pengembangan Software
6 Dinas Kesehatan Belanja Jasa Konsultansi Belanja Modal Rp167.255.000,00 Belanja modal-Aset Lainnya
Aset Tidak Berwujud - Software
7 Badan Penanaman Modal Belanja Jasa Kerja Belanja Modal Aset Tidak Berwujud Rp99.200.000,00 Belanja modal-Aset Lainnya
Pengembangan Software
Aset Tidak Berwujud
8 Dinas Perhubungan LLAJ Belanja Jasa konsultansi Belanja Modal Pengembangan Software Rp165.852.000,00 Belanja modal-Aset Lainnya
Jumlah Rp 6.813.343.100,00
Lampiran 4.3
Belanja Modal atas Barang dan Jasa
No. SKPD Nilai per SKPD Realisasi Fisik Jumlah
1 Dinas Bina Marga Rp 5.646.060.746,00 Pemeliharaan Jalan Rp 5.240.385.859,00
Pemeliharaan Jembatan Rp 405.674.887,00
6 RSUD Saiful Anwar Rp 74.295.650,00 Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 16.000.000,00
Alat Studio dan Alat Komunikasi Rp 903.500,00
Alat - alat Kedokteran Rp 57.392.150,00
7 RSUD Dr. Soetomo Rp 180.946.662,00 Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 155.585.341,00
Alat - alat Kedokteran Rp 25.361.321,00
Nomor : 116/R/XVIII.JATIM/07/2010
Tanggal : 05 Juli 2010
DAFTAR ISI
HALAMAN
RESUME ....................................................................................................................... 1
TEMUAN PEMERIKSAAN
Secara lebih rinci dijelaskan pada bagian Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian
Intern.
NOMOR TANGGAL
8 Tahun 2008 20 Agustus 2008 Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
Jawa Timur
9 Tahun 2008 20 Agustus 2008 Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa
Timur
10 Tahun 2008 20 Agustus 2008 Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur
11 Tahun 2008 20 Agustus 2008 Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi
Jawa Timur
12 Tahun 2008 20 Agustus 2008 Organisasi dan Tata Kerja Badan Koordinasi Wilayah
Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur
3
4
2. Penaksiran Risiko
Pemerintah Provinsi Jawa Timur belum menetapkan peraturan gubernur yang
mengatur kebijakan akuntansi aset tetap. Sedangkan dalam proses penyusunan APBD
dan Perubahannya telah dilakukan sesuai dengan waktu yang ditentukan, meskipun
dalam prosesnya tidak sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah. Jadwal penyusunan APBD TA 2009 dan Perubahannya dapat dilihat dalam
tabel berikut.
WAKTU
NO URAIAN
Permendagri 13/2006 jo
Data riil di Entitas
59/2007
3. KUA disepakati antara Kepala Minggu pertama bulan Juli 9 Oktober 2008
Daerah dengan DPRD 2008 (Nota Kesepakatan No: 188/6/NK/013/2008)
160/06/NK/050/2008
5. PPA disepakati antara Kepala Akhir bulan Juli 2008 9 Oktober 2008
Daerah dengan DPRD (Nota Kesepakatan No: 188/7/NK/013/2008)
160/07/NK/050/2008
WAKTU
NO URAIAN
Permendagri 13/2006 jo
Data riil di Lapangan
59/2007
2. KU dan PPA Perubahan APBD Minggu kedua bulan Agustus KU:16 Juli 2009
disepakati (nota kesepakatan) 2009 (Nota Kesepakatan No: 188/4/NK/013/2009)
antara Kepala Daerah dengan 160/05/NK/060/2009
DPRD PPA:16 Juli 2009
(Nota Kesepakatan No: 188/5/NK/013/2009)
160/06/NK/060/2009
Raperda Perubahan APBD tahun anggaran berakhir (akhir (Berita Acara No:188/07/BA/013/2009)
September 2009) 160/07/BA/060/2009
4. Aktivitas Pengendalian
a. Pengendalian Pengolahan Informasi
Berdasarkan rekapitulasi waktu pengesahan SPJ administratif maupun
fungsional, diketahui masih banyak yang melewati batas waktu yang ditentukan
Permendagri 13 Tahun 2006.
b. Pemisahan Tugas dan Reviu Pencatatan Transaksi
Pemisahan tugas dan reviu pencatatan transaksi masih lemah, diantaranya:
1) Pada Dinas Peternakan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan diketahui
bahwa Bendahara Penerimaan tidak menerima langsung pembayaran dari
wajib bayar, tapi melalui bidang teknis terkait. Konfirmasi tertulis pada salah
seorang staf bidang teknis diperoleh keterangan bahwa tidak ada SK
penunjukan dari Gubernur atau Kepala Dinas sebagai Bendahara
Penerimaan/Kasir/Petugas Penerima Retribusi.
2) Tidak ditaatinya prosedur distribusi dana dari bendahara pengeluaran kepada
bendahara pengeluaran pembantu pada beberapa SKPD diantaranya
Sekretariat DPRD, Biro Administrasi Kerjasama, DPU Bina Marga dan Biro
Administrasi Kemasyarakatan, yang seharusnya menggunakan Nota
Permintaan Pembayaran (NPP) dan Daftar Kebutuhan Kas Bulanan (DKKB)
yang telah disetujui oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau Pengguna
Anggaran (PA), hanya kas bon atau lisan yang disertai dengan kuitansi
pengisian kas, dan Bendahara pengeluaran juga tidak mencatatnya pada buku
panjar.
c. Pengendalian Fisik
Pengendalian fisik diketahui masih lemah, di antaranya:
1) Pada pengelolaan kas, dapat terlihat dari masih adanya selisih antara Buku
Kas Umum Bendahara dengan kas, baik selisih lebih maupun selisih kurang.
Selisih lebih terjadi karena adanya titipan-titipan uang pada brankas
Bendahara, selisih kurang terjadi karena adanya pinjaman pihak lain.
Sedangkan pengendalian fisik pada aset, Pemprov Jatim telah menempatkan
sertifikat-sertifikat tanah pada gedung tersendiri;
5. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan SKPD-SKPD di Lingkungan Pemprov Jatim masih lemah, hal ini
dibuktikan dari masih adanya temuan pemeriksaan LKPD TA 2008 yang berulang saat
Pemeriksaan LKPD TA 2009, yaitu masih adanya pendapatan yang tidak disetorkan
setiap hari, demikian juga pada pemantauan terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan
BPK RI dimana masih terdapat beberapa temuan pemeriksaan BPK RI yang belum
selesai per 17 November 2009. Matriks perkembangan tindak lanjut adalah sebagai
berikut:
Perkembangan Tindak Lanjut Per 17 November 2009
Tingkat
Jumlah Prosentase
No Nama Obyek Pemeriksaan Penyelesaian
Temuan Saran TS TB BT Jumlah TS TB BT
1 LKPD TA 2008 21 22 9 13 0 22 40,91% 59,09% 0,00%
2 LKPD TA 2007 29 46 41 5 0 46 89,13% 10,87% 0,00%
3 LKPD TA 2006 12 17 14 3 0 17 82,35% 17,65% 0,00%
4 LKPD TA 2005 13 28 19 8 1 28 67,86% 28,57% 3,57%
5 Belanja Daerah Bidang
Kesehatan TA 2007 10 22 21 1 0 22 95,45% 4,55% 0,00%
6 Penggunaan Bantuan
Keuangan Partai Politik 2006 5 5 2 3 0 5 40,00% 60,00% 0,00%
d. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Memiliki lima rekening aktif dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 2.2 Rekening Yang Dimiliki Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
No Nama Bank No.Rek Dibuka sejak Status
Kondisi tersebut disebabkan karena Kepala SKPD lalai untuk tidak meminta izin
kepada Kepala daerah atas pembukaan rekening operasional yang digunakan untuk
pengelolaan keuangan daerah.
Jumlah 1.107.290.551,00
Rp413.363.000,00 merupakan belanja yang telah dicatat sebagai belanja pada BKU,
tetapi realisasi pembayaran belum dilaksanakan, rincian pada lampiran 1.
Atas belanja yang belum direalisasikan pembayarannya tersebut, Direktur
Rumah Sakit Jiwa Menur telah mengirimkan surat kepada Gubernur Provinsi Jawa
Timur dengan Nomor 900/594/306/2010 tanggal 18 Januari 2010 perihal kelebihan
setor belanja GU yang didukung dengan surat pernyataan nomor 900/595/306/2010.
Menanggapi surat dari Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan
Direktur Rumah Sakit Jiwa Menur, Gubernur Jawa Timur telah menerbitkan
Keputusan Gubernur nomor 188/138/KPTS/013/2010 tanggal 15 Maret 2010 tentang
penggunaan anggaran belanja tidak terduga Tahun Anggaran 2010, yang menyatakan
bahwa untuk pembayaran kelebihan setor sebesar Rp664.970.051,00 dan
Rp413.363.000,00 digunakan anggaran Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran
2010.
Tabel 3.2 Pembayaran Belanja Tidak Terduga TA 2010 untuk Belanja TA 2009
Yang Belum Terbayarkan
(Dalam Rupiah)
SP2D
No SKPD Nilai
Tanggal Nomor
Jumlah 1.078.333.051,00
Jumlah 2.766.420.946,00
Dari rincian diatas dapat diketahui bahwa terdapat kelebihan setor sebesar
Rp28.957.500,00 (Rp2.766.420.946,00 Rp2.737.463.446,00). Atas kelebihan setor
tersebut, Bendahara Pengeluaran Pembantu Biro Administrasi Perekonomian
menjelaskan bahwa terdapat kesalahan (double counting) pada saat melakukan
pencatatan di dalam Buku Kas Umum (BKU). Belanja yang dicatat dua kali (double
counting) tersebut adalah belanja sewa gedung/kantor/tempat atas sewa stand
pameran PPI. Pembayaran telah dilakukan kepada pihak ketiga pada tanggal 30
September 2009, dan telah dicatat di dalam BKU pada tanggal yang sama dengan
nomor bukti 550. Pada tanggal 26 Nopember 2009 dilakukan entry pencatatan belanja
atas Surat Pertanggungjawaban (SPJ) sewa stand PPI tersebut ke dalam BKU dengan
nomor bukti 394, sehingga terjadi double counting atas belanja tersebut sebesar
Rp28.957.500,00.
Kondisi diatas mengakibatkan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 yang tersaji
pada Laporan Realisasi Anggaran belum direalisasikan secara kas sebesar
Rp1.078.333.051,00 dan lebih catat sebesar Rp28.957.500,00.
(SDM) dalam menangani pengelolaan keuangan dan operasional aplikasi (IT). Atas
keterlambatan pembayaran transaksi dan dua kali pembebanan, telah dilakukan tindakan
dengan rincian :
a. Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Untuk pembinaan SDM telah dilakukan
penggantian pejabat fungsionalnya, yakni Bendahara Pengeluaran dan
diselenggarakan short course aplikasi program keuangan;
b. Biro Administrasi Perekonomian. Untuk perbaikan SDM, Kepala Biro Administrasi
Perekonomian akan memberikan peringatan/teguran tertulis kepada KPAP dan
Bendahara Pengeluaran Pembantunya agar tidak terulang kembali kejadian yang
sama.
penerimaan PAD dari Dana Bergulir tidak disetorkan setiap hari ke Kas Daerah.
Rincian tanggal penyetoran ke Kas Daerah pada Tahun 2009 adalah sebagai
berikut.
Tabel 4.1 Rincian Penyetoran PAD Dana Bergulir ke Kas Daerah pada Dinas Koperasi
dan UMKM
No. Uraian Jumlah Setor Tanggal
(Rp) Penyetoran
1. Penerimaan PAD s.d tanggal 30/01/2009 ( tabungan) 83.745.000,00 30/01/2009
2. Penerimaan PAD tanggal 02 s.d 19/02/2009 (tabungan) 48.000.000,00 20/02/2009
3. Penerimaan PAD s.d tanggal 20/02/2009 (giro) 40.000.000,00 23/02/2009
4. Penerimaan PAD tanggal 27/02/2009 s.d 28/02/2009 (giro) 24.000.000,00 02/03/2009
5. Penerimaan PAD tanggal 12/03/2009 s.d 18/03/2009 (tabungan) 50.300.000,00 24/03/2009
6. Penerimaan PAD tanggal 13/03/2009 s.d 20/03/2009 (giro) 19.620.000,00 07/04/2009
7. Penerimaan PAD tanggal 17 s.d 30/04/2009 (giro) 17.000.000,00 14/05/2009
8. Penerimaan PAD tanggal 06/04/2009 s.d 14/05/2009 (tabungan) 39.989.000,00 15/05/2009
9. Penerimaan PAD tanggal 28/05/2009 (tabungan) 23.250.000,00 04/06/2009
10. Penerimaan PAD tanggal 20/05/2009 s.d 02/07/2009 (giro) 26.115.000,00 27/07/2009
11. Penerimaan PAD tanggal 19/06/2009 s.d 31/07/2009 (tabungan) 12.150.000,00 05/08/2009
12. Penerimaan PAD tanggal 14/07/2009 s.d 03/09/2009 (giro) 24.000.000,00 07/09/2009
13. Penerimaan PAD tanggal 10/09/2009 s.d 02/10/2009 (giro) 13.000.000,00 07/10/2009
14. Penerimaan PAD tanggal 27/08/2009 s.d 02/10/2009 (tabungan) 35.750.000,00 09/10/2009
15. Penerimaan PAD tanggal 20/10/2009 s.d 22/10/2009 (giro) 9.000.000,00 09/11/2009
16. Penerimaan PAD tanggal 29/10/2009 s.d 02/11/2009 (tabungan) 18.000.000,00 09/11/2009
17. Penerimaan PAD tanggal 10/11/2009 s.d 23/12/2009 (tabungan) 32.200.000,00 29/12/2009
18. Penerimaan PAD tanggal 10/11/2009 s.d 04/12/2009 (giro) 18.000.000,00 30/12/2009
Jumlah 534.119.000,00
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2009 diketahui masih terdapat
saldo pada dua rekening tersebut dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 4.2 Saldo 31/12/2008 dan 31/12/2009 Dinas Koperasi dan UMKM
Uraian 31/12/2008 31/12/2009
(Rp) (Rp)
Saldo rekening giro no. 0571149299 a.n 204,10 6.000.204,10
DIS.KOP&UMKM PROP. JATIM/PAD
Saldo rekening tabungan no. 012.01-009334 54.050.457,00 13.656.639,00
a.n Drs. SLR QQ Dinkop&UMKM JTM
Total 54.050.661,10 19.656.843,10
Atas sisa saldo di rekening bendahara penerimaan tersebut telah diajukan jurnal
koreksi
2) Dinas Komunikasi dan Informatika
Dinas Komunikasi dan Informatika pada tahun 2009 menganggarkan Lain-lain
dari PAD yang Sah dari PNBP IAR, IKRAP dan IPPKRAP sebesar
Rp143.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp129.874.500,00 sehingga kurang
memenuhi target sebesar Rp13.125.500,00 atau 9,18%. Sebelum disetorkan ke
Kas Daerah, penerimaan ini ditampung dalam sebuah rekening giro pada kantor
pos dengan nomor rekening 6040001527 atas nama Dinas Kominfo. Pemeriksaan
3) Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan pada tahun 2009 mengganggarkan PAD dari Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah sebesar Rp80.000.000,00 dan terealisasi sebesar
Rp165.925.000,00, sehingga melebihi target sebesar Rp85.925.000,00 atau
107,40%. Pemeriksaan terhadap BKU Penerimaan, kwitansi penerimaan dan STS
diketahui bahwa penerimaan PAD sebesar Rp153.425.000,00 tidak disetorkan ke
Kas Daerah setiap hari. Rincian penyetoran pada Dinas Pendidikan adalah
sebagai berikut.
Tabel 4.4 Rincian Penyetoran PAD ke Kas Daerah pada Dinas Pendidikan
(Dalam Rupiah)
No. Uraian Jumlah Setor Tanggal
Penyetoran
1. Penerimaan PAD tanggal 03/02/2009 3.000.000,00 05/02/2009
2. Penerimaan PAD tanggal 09/02/2009 4.000.000,00 17/02/2009
3. Penerimaan PAD tanggal 18/02/2009 9.000.000,00 20/02/2009
4. Penerimaan PAD tanggal 25/02/2009 4.500.000,00 27/02/2009
5. Penerimaan PAD tanggal 02/03/2009 3.000.000,00 13/03/2009
6. Penerimaan PAD tanggal 23&24/03/2009 3.750.000,00 31/03/2009
7. Penerimaan PAD tanggal 01&07/04/2009 8.250.000,00 21/04/2009
8. Penerimaan PAD tanggal 20&22/04/2009 2.000.000,00 29/04/2009
9. Penerimaan PAD tanggal 13/05/2009 4.500.000,00 18/05/2009
10. Penerimaan PAD tanggal 01/06/2009 3.500.000,00 03/06/2009
Selama ini pemungutan dilakukan oleh staf bidang teknis yang belum ditunjuk
sebagai kasir/bendahara.
6) Pasal 189 ayat (3) yang menyebutkan bahwa bendahara penerimaan dalam
melakukan penatausahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menggunakan:
a. surat ketetapan pajak daerah (SKP-Daerah);
b. surat ketetapan retribusi (SKR);
c. surat tanda setoran (STS);
d. surat tanda bukti pembayaran; dan
e. bukti penerimaan lainnya yang sah.
7) Pasal 190 ayat (1) yang menyebutkan bahwa dalam hal obyek pendapatan daerah
tersebar atas pertimbangan kondisi geografis wajib pajak dan/atau wajib retribusi
tidak mungkin membayar kewajibannya langsung pada badan, lembaga keuangan
atau kantor pos yang bertugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bendahara
penerimaan, dapat ditunjuk bendahara penerimaan pembantu;
8) Pasal 192 ayat (1) yang menyebutkan bahwa Bendahara penerimaan pembantu
wajib menyetor seluruh uang yang diterimanya ke rekening kas umum daerah
paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak uang kas tersebut diterima.
b. Image kepemilikan Surat Tanda Setoran (STS) masih melekat pada Dispenda
sehingga Bendahara Penerimaan/Bendahara penerimaan Pembantu pada SKPD non
Dispenda masih menyetor melalui UPTD Dispenda untuk memperoleh STS;
c. Apabila penyetoran atas penerimaan tidak melalui UPTD Dispenda dikhawatirkan
masih mengalami kendala terutama untuk UPTD SKPD yang secara geografis tidak
mungkin menyetor penerimaannya secara langsung ke bank terdekat.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2009
tanggal 24 Februari 2009 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
Provinsi Jawa Timur pada pasal 1, point IV Pedoman Teknis Pelaksanaan dan
Penatausahaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dalam Bab IV.4.5 halaman 33
34 yang menyatakan bahwa deskripsi prosedur pendistribusian dana kepada Bendahara
Pengeluaran Pembantu adalah sebagai berikut :
a. Bendahara Pengeluaran Pembantu atas persetujuan KPA membuat Nota Permintaan
Pembayaran dengan dilampiri Daftar Kebutuhan Kas Bulanan dan diajukan ke
Bendahara Pengeluaran;
b. Bendahara Pengeluaran mengajukan Daftar Kebutuhan Kas Bulanan ke PPK-SKPD
setelah sebelumnya membuat Rekapitulasi Daftar Kebutuhan Kas Bulanan;
c. PPK-SKPD meneliti kesesuaian Daftar Kebutuhan Kas Bulanan dengan anggaran kas
dan kartu kendali anggaran. Jika telah sesuai maka PPK-SKPD mengajukan Nota
Permintaan Pembayaran kepada Pengguna Anggaran yang memuat daftar kebutuhan
dana untuk masing-masing KPA;
d. Berdasarkan Nota Permintaan Pembayaran tersebut, Pengguna Anggaran membuat
Surat Perintah Pengeluaran Uang kepada Bendahara Pengeluaran untuk
mengeluarkan uang;
e. Setelah menerima Surat Perintah Pengeluaran Uang, Bendahara Pengeluaran wajib
dengan segera menyediakan kebutuhan uang tersebut. Bendahara Pengeluaran
menyiapkan slip penarikan kas di bank/menulis cek. Bendahara Pengeluaran
mencatatnya ke Buku Simpanan/Bank di sisi pengeluaran dan Buku Kas Bendahara
Pengeluaran di sisi penerimaan. Selanjutnya Bendahara Pengeluaran merealisasi
kebutuhan dana dan mendistribusikan ke Bendahara Pengeluaran Pembantu disertai
Tanda Terima Uang (kuitansi). Bendahara Pengeluaran mencatatnya di Buku Kas
Bendahara Pengeluaran di sisi pengeluaran.
(dalam Rupiah)
Kode
No Uraian Nilai yang belum terbayar
Rekening
(1) (2) (3) (4)
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
1 51102001 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja 71.450.000,00
2 52101001 Honorarium Pelaksana Kegiatan PNS 171.450.000,00
3 52201001 Belanja alat tulis kantor 32.824.000,00
4 52201003 Belanja alat listrik dan elektronik (lampu pijar, battery kering) 7.282.000,00
5 52201005 Belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih 7.600.000,00
6 52201015 Belanja dekorasi 24.970.000,00
7 52201016 Belanja publikasi (spanduk, media cetak dan media elektronik) 19.800.000,00
8 52203012 Belanja jasa perijinan dan administrasi 24.950.000,00
9 52203014 Belanja transportasi, akomodasi dan konsumsi 37.500.000,00
10 52206001 Belanja cetak 71.804.051,00
11 52207002 Belanja sewa gedung/kantor/tempat 66.000.000,00
12 52210002 Belanja sewa komputer dan printer 9.900.000,00
13 52220011 Belanja pemeliharaan perlengkapan kantor 45.650.000,00
14 52220012 Belanja pemeliharaan komputer 24.200.000,00
15 52220026 Belanja pemeliharaan gedung/bangunan 39.855.000,00
16 52220036 Belanja pemeliharaan jaringan air, listrik, gas dan telepon 9.735.000,00
Sub Total 664.970.051,00
RUMAH SAKIT JIWA MENUR
1 51102003 Tambahan penghasilan berdasarkan kondisi kerja bulan September s.d Desember 2009 332.183.000,00
2 52101001 Uang sidang/rapat untuk pekerjaan perencanaan pembangunan gedung asrama bulan September s.d Nopember 2009 9.900.000,00
3 52101001 Uang sidang/rapat untuk pekerjaan renovasi gedung rehabilitasi 17.800.000,00
Bantuan transport dalam rangka koordinasi dan pelaksanaan pelelangan umum ke panitia ULP Kantor Gubernur untuk pekerjaan
4 52215001 14.000.000,00
renovasi gedung rehab bulan September dan Oktober 2009
5 52101001 Honorarium tim pengelola pemeriksaan NARKOBA bagi PNS bulan Desember 2009 35.580.000,00
Bantuan transport pengelolaan kegiatan untuk pekerjaan perbaikan tampak depan gedung Sekretariat RS Jiwa Menur bulan
6 52215001 3.900.000,00
September s.d Desember 2009
Sub Total 413.363.000,00
TOTAL 1.078.333.051,00