Anda di halaman 1dari 488

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2017

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS
LAPORAN KEUANGAN

Nomor : 60A/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2018
Tanggal : 23 Mei 2018
DAFTAR ISI

HALAMAN

1 DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. i


2 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ….….. ii
3 LAPORAN KEUANGAN
A. LAPORAN REALISASI ANGGARAN…………………………………….. 1
B. LAPORAN PERUBAHAN SAL …………………………………….……… 3
C. NERACA ……………………………………………………........................ 5
D. LAPORAN OPERASIONAL……………………………………………….. 7
E. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS …………………………………….. 9
F. LAPORAN ARUS KAS ……………………………………........................ 10
G. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….. 11
BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN
PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN................. 16
BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH……………………………………. 25
BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI …………………………………. 28
BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN …….….. 61
BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON
KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH………………..…… 228
BAB VII PENUTUP …………………………………………………….. 230
4 GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN ……………………………………... iv

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah i


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS LAPORAN KEUANGAN

Laporan atas Laporan Keuangan


Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Semarang yang terdiri dari Neraca tanggal
31 Desember 2017, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, serta Catatan atas Laporan Keuangan.

Tanggung Jawab Pemerintah atas Laporan Keuangan


Pemerintah Kabupaten Semarang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian
wajar laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan pengendalian
intern yang memadai untuk menyusun laporan keuangan yang bebas dari salah saji
material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung Jawab BPK


Tanggung jawab BPK adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan
berdasarkan pemeriksaan BPK. BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara. Standar tersebut mengharuskan BPK mematuhi kode etik
BPK, serta merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan untuk memperoleh keyakinan
yang memadai apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian
material.
Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung angka-angka dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih mendasarkan pada
pertimbangan profesional pemeriksa, termasuk penilaian risiko salah saji yang material
dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Dalam melakukan penilaian risiko, Pemeriksa mempertimbangkan pengendalian intern
yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Semarang untuk merancang prosedur pemeriksaan yang tepat sesuai dengan

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah ii


kondisi yang ada, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas efektivitas
pengendalian intern Pemerintah Kabupaten Semarang. Pemeriksaan yang dilakukan BPK
juga mencakup evaluasi atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan
kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Semarang, serta
evaluasi atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
BPK yakin bahwa bukti pemeriksaan yang telah diperoleh adalah cukup dan tepat,
sebagai dasar untuk menyatakan opini BPK.

Opini
Menurut opini BPK, laporan keuangan yang disebut di atas, menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Semarang
tanggal 31 Desember 2017, dan realisasi anggaran, perubahan saldo anggaran lebih,
operasional, arus kas, serta perubahan ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Laporan atas SPI dan Kepatuhan


Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan keuangan tersebut,
BPK juga melakukan pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan
terhadap perundang-undangan. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian
Intern dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-
Undangan disajikan dalam Laporan Nomor 60B/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2018 dan
Nomor 60C/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2018 tanggal 23 Mei 2018, yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini.

Semarang, 23 Mei 2018


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
Wakil Penanggung Jawab Pemeriksaan

Theresia Weni Astuti S.E., M.Acc., Ak., CPA., CA.


Register Negara Akuntan No. 18180

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah iii


Lampiran I

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG


LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016

(Dalam Rupiah)
Realisasi 2017 Realisasi 2016
NO URAIAN CaLK Anggaran 2017 %
Audited Audited
1 PENDAPATAN 1.
2 PENDAPATAN ASLI DAERAH 1.1
3 Pendapatan Pajak Daerah 1.1.1 138.738.857.000,00 168.523.226.446,00 121,47 105.768.321.555,00
4 Pendapatan Retribusi Daerah 1.1.2 30.766.023.000,00 30.911.872.936,00 100,47 26.867.595.080,00
5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
1.1.3 24.329.965.000,00 23.016.450.973,00 94,60 10.524.861.428,00
Dipisahkan
6 Lain-Lain PAD yang Sah 1.1.4 169.864.083.000,00 194.966.298.475,80 114,78 175.375.273.113,00
7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 363.698.928.000,00 417.417.848.830,80 114,77 318.536.051.176,00
8
9 PENDAPATAN TRANSFER 1.2
10 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA 1.2.1
11 Dana Bagi Hasil Pajak 1.2.1.1 48.268.322.000,00 42.773.223.794,00 88,62 44.577.408.337,00
12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 1.2.1.2 2.651.336.000,00 2.714.788.497,00 102,39 1.574.101.259,00
13 Dana Alokasi Umum 1.2.1.3 930.094.113.000,00 951.828.487.000,00 102,34 968.848.031.000,00
14 Dana Alokasi Khusus 1.2.1.4 299.630.176.000,00 286.621.869.509,00 95,66 310.780.221.524,00
15 Jumlah Pendapatan Transfer Dana 1.280.643.947.000,00 1.283.938.368.800,00 100,26 1.325.779.762.120,00
16
17 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - LAINNYA 1.2.2
18 Dana Penyesuaian 1.2.2.1 - - - -
19 Jumlah Pendapatan Transfer Pusat - Lainnya - - - -
20
21 TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI 1.2.3
22 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 1.2.3.1 135.544.874.000,00 152.963.851.800,00 112,85 128.217.064.833,00
23 Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi 135.544.874.000,00 152.963.851.800,00 112,85 128.217.064.833,00
24
25 BANTUAN KEUANGAN 1.2.4
26 Bantuan Keuangan Provinsi 1.2.4 23.727.190.000,00 20.635.643.000,00 86,97 30.398.700.000,00
27 Jumlah Bantuan Keuangan Provinsi 23.727.190.000,00 20.635.643.000,00 86,97 30.398.700.000,00
28 Total Pendapatan Transfer 1.439.916.011.000,00 1.457.537.863.600,00 101,22 1.484.395.526.953,00
29
30 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 1.3
31 Pendapatan Hibah 1.3.1 81.829.079.000,00 87.083.580.000,00 106,42 40.408.464.999,00
32 Pendapatan Lainnya 1.3.2 173.188.573.000,00 173.188.573.000,00 100,00 134.797.974.000,00
33 Jumlah Pendapatan Lain-lain yang Sah 255.017.652.000,00 260.272.153.000,00 102,06 175.206.438.999,00
34 JUMLAH PENDAPATAN 2.058.632.591.000,00 2.135.227.865.430,80 103,72 1.978.138.017.128,00
35
36 BELANJA 2
37 BELANJA OPERASI 2.1
38 Belanja Pegawai 2.1.1 948.709.493.000,00 874.142.522.431,00 92,14 941.343.264.706,00
39 Belanja Barang 2.1.2 481.184.372.000,00 437.599.303.834,20 90,94 365.134.435.192,00
40 Bunga 2.1.3 - - - 518.482,00
41 Hibah 2.1.4 70.751.656.000,00 65.525.268.960,00 92,61 27.324.632.400,00
42 Bantuan Sosial 2.1.5 16.105.341.000,00 14.994.189.000,00 93,10 7.234.957.400,00
43 Jumlah Belanja Operasi 1.516.750.862.000,00 1.392.261.284.225,20 91,79 1.341.037.808.180,00
44
45 BELANJA MODAL 2.2
46 Belanja Tanah 2.2.1 21.262.288.000,00 20.968.751.400,00 98,62 1.490.087.000,00
47 Belanja Peralatan dan Mesin 2.2.2 46.995.392.000,00 43.065.908.599,44 91,64 51.501.577.236,65
48 Belanja Gedung dan Bangunan 2.2.3 145.367.367.000,00 129.512.487.530,00 89,09 74.982.446.735,00
49 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 2.2.4 129.838.523.000,00 122.447.887.784,00 94,31 239.706.298.754,00
50 Belanja Aset Tetap Lainnya 2.2.5 33.368.060.000,00 30.464.214.142,00 91,30 13.784.179.727,00
51 Jumlah Belanja Modal 376.831.630.000,00 346.459.249.455,44 91,94 381.464.589.452,65
52
53 BELANJA TAK TERDUGA 2.3
54 Belanja Tak Terduga 2.3 5.803.721.000,00 2.722.763.400,00 46,91 1.687.803.273,00
55 Jumlah Belanja Tak Terduga 5.803.721.000,00 2.722.763.400,00 46,91 1.687.803.273,00
56 Jumlah Belanja 1.899.386.213.000,00 1.741.443.297.080,64 91,68 1.724.190.200.905,65
57
58 TRANSFER 2.4
59 TRANSFER/BAGI HASIL KE DESA 2.4.1
60 Bagi Hasil Retribusi 2.4.1.1 1.130.153.000,00 1.077.499.000,00 95,34 806.201.000,00
61 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 2.4.1.2 292.193.938.000,00 291.861.413.469,72 99,89 249.202.669.203,12
62 Jumlah Transfer Bagi Hasil Ke Desa 293.324.091.000,00 292.938.912.469,72 99,87 250.008.870.203,12
63
64 Jumlah Transfer 293.324.091.000,00 292.938.912.469,72 99,87 250.008.870.203,12
65 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 2.192.710.304.000,00 2.034.382.209.550,36 92,78 1.974.199.071.108,77
66
67 SURPLUS/DEFISIT (134.077.713.000,00) 100.845.655.880,44 (75,21) 3.938.946.019,23

Lampiran I - 1
Lampiran I

Realisasi 2017 Realisasi 2016


NO URAIAN CaLK Anggaran 2017 %
Audited Audited
68
69 PEMBIAYAAN 3
70
71 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 3.1
72 Penggunaan SiLPA 3.1.1 152.229.713.000,00 152.229.713.981,67 100,00 187.736.481.189,44
73 Pencairan Dana Cadangan 3.1.2 - - - -
74 Jumlah Penerimaan 152.229.713.000,00 152.229.713.981,67 100,00 187.736.481.189,44
75
76 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 3.2
77 Pembentukan Dana Cadangan 3.2.1 - - - -
78 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 3.2.2 18.152.000.000,00 18.152.000.000,00 100,00 39.437.080.000,00
79 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri -
3.2.3 - - 8.633.364,00
Lembaga Keuangan Bank -
80 Jumlah Pengeluaran 18.152.000.000,00 18.152.000.000,00 100,00 39.445.713.364,00
81 PEMBIAYAAN NETTO 3.3 134.077.713.000,00 134.077.713.981,67 100,00 148.290.767.825,44
82
83 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran - 234.923.369.862,11 - 152.229.713.844,67
*Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

BUPATI SEMARANG,

TTD

MUNDJIRIN

Lampiran I - 2
Lampiran II

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG


LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH
PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016

NO URAIAN CaLK Tahun 2017 (Audited) Tahun 2016 (Audited)

1 Saldo Anggaran Lebih Awal 1 152.229.713.844,67 187.736.481.189,44


2 Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan 2 152.229.713.844,67 187.736.481.189,44
3 Subtotal (1 - 2) - -
4 Sisa Lebih /Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) 3 234.923.369.725,11 152.229.713.844,67
5 Subtotal (3 + 4) 234.923.369.725,11 152.229.713.844,67
6 Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya 4 137,00 -
7 Saldo Anggaran Lebih Akhir (5 + 6 + 7) 5 234.923.369.862,11 152.229.713.844,67
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

BUPATI SEMARANG,

MUNDJIRIN

Lampiran II - 1
Lampiran III

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG


NERACA
PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016

(Dalam Rupiah)

NO URAIAN CaLK Tahun 2017 (Audited) Tahun 2016 (Audited)


1 ASET 1
2 ASET LANCAR 1.1
3 Kas di Kas Daerah 1.1.1.01 216.449.561.717,11 143.042.466.493,67
4 Kas di Bendahara Pengeluaran 1.1.1.03 3.074.031.882,00 546.935,00
5 Kas di Bendahara Penerimaan 1.1.1.02 104.246.100,00 25.751.000,00
6 Kas di BLUD 1.1.1.04 14.537.372.318,00 9.152.854.016,00
7 Kas Lainnya 1.1.1.05 762.957.845,00 2.355.673.700,00
8 Piutang Pajak 1.1.2.01 59.261.171.980,00 51.511.173.029,00
9 Penyisihan Piutang Pajak 1.1.5.01.01 (32.459.096.255,20) (31.814.337.266,71)
10 Piutang Pajak Netto 26.802.075.724,80 19.696.835.762,29
11 Piutang Retribusi 1.1.2.02 872.802.846,00 784.009.687,00
12 Penyisihan Piutang Retribusi 1.1.5.01.02 (296.521.561,53) (80.982.489,99)
13 Piutang Retribusi Netto 576.281.284,47 703.027.197,01
14 Piutang Lain-lain PAD yang Sah 1.1.3.03 12.015.747,00 14.906.400,00
15 Penyisihan Piutang Lain-lain PAD yang Sah 1.1.5.01.03 (60.079,00) (74.532,00)
16 Piutang Lain-lain PAD yang Sah Netto 11.955.668,00 14.831.868,00
17 Piutang Pendapatan Lainnya 1.1.3.05 - 8.033.300,00
18 Penyisihan Piutang Pendapatan Lainnya 1.1.5.01.05 - (40.166,50)
19 Piutang Pendapatan Lainnya Netto - 7.993.133,50
20 Belanja Dibayar Dimuka 1.1.6 2.144.558.321,02 2.097.455.463,48
21 Piutang Lainnya 1.1.4 15.494.275.609,00 16.992.097.832,00
22 Penyisihan Piutang Lainnya 1.1.5.02 (544.084.171,83) (431.105.286,09)
23 Piutang Lainnya Netto 14.950.191.437,17 16.560.992.545,91
24 Persediaan 1.1.7 16.406.196.388,71 12.034.190.527,19
25 Jumlah Aset Lancar 295.819.428.686,28 205.692.618.642,05
26
27 INVESTASI JANGKA PANJANG 1.2
28 Investasi Nonpermanen 1.2.1
29 Jumlah Investasi Nonpermanen - -
30 Investasi Permanen 1.2.2
31 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 1.2.2.01 115.273.646.238,22 96.875.078.654,57
32 Jumlah Investasi Permanen 115.273.646.238,22 96.875.078.654,57
33 Jumlah Investasi Jangka Panjang 115.273.646.238,22 96.875.078.654,57
34
35 ASET TETAP 1.3
36 Tanah 1.3.1 979.104.393.988,00 928.052.439.376,00
37 Peralatan dan Mesin 1.3.2 497.642.872.021,00 449.686.539.817,00
38 Gedung dan Bangunan 1.3.3 1.046.099.772.563,00 967.968.875.445,00
39 Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.3.4 1.396.503.211.216,00 1.261.598.503.435,00
40 Aset Tetap Lainnya 1.3.5 80.860.352.529,00 67.431.883.370,00
41 Konstruksi dalam Pengerjaan 1.3.6 46.618.880.000,00 -
42 Akumulasi Penyusutan 1.3.7 (1.370.437.347.145,00) (1.246.196.542.877,17)
43 Jumlah Aset Tetap 2.676.392.135.172,00 2.428.541.698.565,83
44
45 ASET LAINNYA 1.5
46 Tuntutan Ganti Rugi 1.5.1.01 674.350.160,00 670.230.310,00
47 Penyisihan Tuntutan Ganti Rugi - -
48 Tuntutan Ganti Rugi Netto 674.350.160,00 670.230.310,00
49 Aset Tak Berwujud 1.5.2 9.142.270.674,00 8.532.541.501,00
50 Amortisasi Aset Tak Berwujud (4.901.100.624,00) (4.291.942.779,00)
51 Aset Tak Berwujud Netto 4.241.170.050,00 4.240.598.722,00
52 Aset Lain-lain 1.5.3 20.098.775.853,00 23.731.262.300,00
53 Jumlah Aset Lainnya 25.014.296.063,00 28.642.091.332,00
54
55 JUMLAH ASET 3.112.499.506.159,50 2.759.751.487.194,45
56

Lampiran III - 1
Lampiran III

NO URAIAN CaLK Tahun 2017 (Audited) Tahun 2016 (Audited)


57 KEWAJIBAN 2
58
59 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 2.1
60 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 2.1.1 - 27.169.652,00
61 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 2.1.3 - (1,29)
62 Pendapatan Diterima Dimuka 2.1.4 4.302.597.941,37 3.851.928.391,46
63 Utang Belanja 2.1.5 4.642.491.259,00 3.513.639.344,00
64 Utang Jangka Pendek Lainnya 2.1.6 7.132.945.586,00 9.453.995.002,00
65 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 16.078.034.786,37 16.846.732.388,17
66
67 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 2.2
68 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang - -
69 JUMLAH KEWAJIBAN 16.078.034.786,37 16.846.732.388,17
70 EKUITAS 3.096.421.471.373,13
71 JUMLAH EKUITAS 3 3.096.421.471.373,13 2.742.904.754.806,28
72
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 3.112.499.506.159,50 2.759.751.487.194,45
*Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

(2.759.751.487.194,45)
BUPATI SEMARANG,

MUNDJIRIN

Lampiran III - 2
Lampiran IV

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG


LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016

(Dalam Rupiah)
Kenaikan/
NO URAIAN CaLK Tahun 2017 (Audited) Tahun 2016 (Audited) %
Penurunan
KEGIATAN OPERASIONAL
1 PENDAPATAN 8
2 PENDAPATAN ASLI DAERAH 8.1
3 Pendapatan Pajak Daerah 8.1.1 176.273.225.397,00 107.321.743.095,00 68.951.482.302,00 64,25
4 Pendapatan Retribusi Daerah 8.1.2 31.087.633.314,38 27.775.959.251,91 3.311.674.062,47 11,92
5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
8.1.3 26.195.292.906,65 15.875.554.245,80 10.319.738.660,85 65,00
Dipisahkan
6 Lain-Lain PAD yang Sah 8.1.4 177.763.102.865,51 183.101.997.748,34 (5.338.894.882,83) (2,92)
7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 411.319.254.483,54 334.075.254.341,05 40.657.199.414,46 12,17
8
9 PENDAPATAN TRANSFER 8.2
TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA
10 8.2.1
PERIMBANGAN
11 Dana Bagi Hasil Pajak 42.773.223.794,00 44.577.408.337,00 (1.804.184.543,00) (4,05)
12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 2.714.788.497,00 1.574.101.259,00 1.140.687.238,00 72,47
13 Dana Alokasi Umum 951.828.487.000,00 968.848.031.000,00 (17.019.544.000,00) (1,76)
14 Dana Alokasi Khusus 286.621.869.509,00 310.780.221.524,00 (24.158.352.015,00) (7,77)
15 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat -
1.283.938.368.800,00 1.325.779.762.120,00 (41.841.393.320,00) (3,16)
Dana Perimbangan
16
17 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - LAINNYA 8.2.2
18 Dana Penyesuaian 252.887.438.191,00 108.176.900.000,00 144.710.538.191,00 133,77
19 Jumlah Pendapatan Transfer Pusat - Lainnya 252.887.438.191,00 108.176.900.000,00 144.710.538.191,00 133,77
20
21 TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI 8.2.3
22 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 152.963.851.800,00 128.217.064.833,00 24.746.786.967,00 19,30
23 Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi 152.963.851.800,00 128.217.064.833,00 24.746.786.967,00 19,30
24
25 BANTUAN KEUANGAN 8.2.4
26 Bantuan Keuangan 20.635.643.000,00 30.078.700.000,00 (9.443.057.000,00) (31,39)
27 Jumlah Bantuan Keuangan 20.635.643.000,00 30.078.700.000,00 (9.443.057.000,00) (31,39)
28 Total Pendapatan Transfer 1.710.425.301.791,00 1.592.252.426.953,00 118.172.874.838,00 (31,39)
29
30 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 8.3
31 Pendapatan Hibah 8.3.1 31.127.801.838,00 56.999.254.121,03 (25.871.452.283,03) (45,39)
32 Pendapatan Lainnya 8.3.2 1.277.550.000,00 1.592.600.000,00 (315.050.000,00) (19,78)
33 Jumlah Pendapatan Lain-lain yang Sah 32.405.351.838,00 58.591.854.121,03 (26.186.502.283,03) (44,69)
34 JUMLAH PENDAPATAN 2.154.149.908.112,54 1.984.919.535.415,08 132.643.571.969,43 6,68
35
36 BEBAN 9
37 BEBAN OPERASI 9.1
38 Beban Pegawai 9.1.1 874.864.099.053,00 941.189.204.363,00 (66.325.105.310,00) (7,05)
39 Beban Barang Jasa 9.1.2 - 459.847.417.795,56 (459.847.417.795,56) (100,00)
40 Beban Persediaan 157.185.795.814,75 - 157.185.795.814,75 -
41 Beban Jasa 206.970.592.247,46 - 206.970.592.247,46 -
42 Beban Pemeliharaan 33.812.876.346,20 - 33.812.876.346,20 -
43 Beban Perjalanan Dinas 43.468.372.097,00 - 43.468.372.097,00 -
44 Beban Bunga 9.1.3 - 518.482,00 (518.482,00) (100,00)
45 Beban Hibah 9.1.4 66.547.404.245,72 170.805.784.174,91 (104.258.379.929,19) (61,04)
46 Beban Bantuan Sosial 9.1.5 15.319.876.196,00 7.209.676.100,00 8.110.200.096,00 112,49
47 Beban Penyusutan 9.1.6 126.329.791.611,97 114.308.210.027,89 12.021.581.584,08 10,52
48 Beban Penyisihan Piutang 9.1.7 2.297.986.594,92 4.365.375.718,26 (2.067.389.123,34) (47,36)
49 Beban Lain-lain 9.1.8 15.754.891.040,00 1.781.319.955,88 13.973.571.084,12 784,45
50 Jumlah Beban Operasi 1.542.551.685.247,02 1.699.507.506.617,50 (156.955.821.370,48) (9,24)
51
52 BEBAN TRANSFER 9.2
53 Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 9.2.1 15.538.476.500,00 12.968.772.000,00 2.569.704.500,00 19,81
54 Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 9.2.2 276.468.112.000,00 105.920.588.000,00 170.547.524.000,00 161,01
55 Beban Transfer Keuangan Lainnya 9.2.3 982.347.469,72 1.001.536.203,12 (19.188.733,40) (1,92)
56 Jumlah Beban Transfer 292.988.935.969,72 119.890.896.203,12 173.098.039.766,60 144,38
57 JUMLAH BEBAN 1.835.540.621.216,74 1.819.398.402.820,62 16.142.218.396,12 0,89
58
59 318.609.286.895,80 165.521.132.594,46 116.501.353.573,31 70,38
JUMLAH SURPLUS/DEFISIT DARI OPERASI
60
SURPLUS/ DEFISIT DARI KEGIATAN NON
61
OPERASIONAL
62 SURPLUS NON OPERASIONAL 8.4
63 Surplus Penjualan Aset Non Lancar 8.4.1 14.419.403.591,00 220.549.061,00 14.198.854.530,00 6.437,96
64 Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 8.4.2 1.914.763.368,65 3.630.242.402,00 (1.715.479.033,35) 100,00
65 Jumlah Surplus Non Operasional 16.334.166.959,65 3.850.791.463,00 12.483.375.496,65 324,18

Lampiran IV - 1
Lampiran IV

Kenaikan/
NO URAIAN CaLK Tahun 2017 (Audited) Tahun 2016 (Audited) %
Penurunan
66
67 DEFISIT NON OPERASIONAL 9.3
68 Defisit Penjualan Aset Non Lancar 9.3.1 - 457.628.767,00 (457.628.767,00) (100,00)
69 Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 9.3.2 1.058.163.902,44 45.523.600,00 1.012.640.302,44 2.224,43
70 Jumlah Defisit Non Operasional 1.058.163.902,44 503.152.367,00 555.011.535,44 110,31
JUMLAH SURPLUS/DEFISIT DARI
71 15.276.003.057,21 3.347.639.096,00 11.928.363.961,21 356,32
KEGIATAN NON OPERASIONAL
72
SURPLUS/ DEFISIT SEBELUM POS LUAR
73 333.885.289.953,01 168.868.771.690,46 128.429.717.534,52 76,05
BIASA
74
75 POS LUAR BIASA
76 PENDAPATAN LUAR BIASA 8.5
77 Pendapatan Luar Biasa 8.5.1 12.241.630.000,00 119.359.000,00 12.122.271.000,00 10.156,14
78 Jumlah Pendapatan Luar Biasa 12.241.630.000,00 119.359.000,00 12.122.271.000,00 10.156,14
79
80 BEBAN LUAR BIASA 9.4
81 Beban Luar Biasa 9.4.1 3.418.563.400,00 2.302.092.744,00 1.116.470.656,00 48,50
82 Jumlah Beban Luar Biasa 3.418.563.400,00 2.302.092.744,00 1.116.470.656,00 48,50
83 POS LUAR BIASA 8.823.066.600,00 (2.182.733.744,00) 11.005.800.344,00 (504,22)
84
85 SURPLUS/ DEFISIT - LO 342.708.356.553,01 166.686.037.946,46 139.435.517.878,52 83,65
*Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

#REF!
BUPATI SEMARANG,

TTD

MUNDJIRIN

Lampiran IV - 2
Lampiran V

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016

NO URAIAN CaLK Tahun 2017 (Audited) Tahun 2016 (Audited)

1 EKUITAS AWAL 1 2.742.904.754.806,28 2.593.237.793.936,61


2 SURPLUS/DEFISIT-LO 2 342.708.356.553,01 166.686.037.946,46
3 DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR 3 10.808.360.013,84 (17.019.077.076,79)
4 KOREKSI KAS DAN SETARA KAS 3.1 498.500.165,00 88.311.765,00
5 KOREKSI PIUTANG PENDAPATAN 3.2 184.690.000,00 -
6 KOREKSI PENYISIHAN PIUTANG PENDAPATAN 3.3 (115.242.100,00) -
7 KOREKSI PIUTANG LAINNYA 3.4 - -
8 KOREKSI PIUTANG LAIN-LAIN PAD YANG SAH 3.5 - 278.249.200,00
9 KOREKSI PENYISIHAN PIUTANG LAINNYA 3.6 - 52.094.076,64
10 KOREKSI PERSEDIAAN 3.7 134.176.980,00 514.425.046,00
11 KOREKSI BEBAN DIBAYAR DIMUKA 3.8 - -
12 KOREKSI INVESTASI NON PERMANEN 3.9 - -
13 KOREKSI ASET TETAP TANAH 3.10 17.832.840.664,00
14 KOREKSI ASET TETAP PERALATAN DAN MESIN 3.11 (648.447.107,37) 25.000,40
15 KOREKSI ASET TETAP GEDUNG BANGUNAN 3.12 41.633.741,00 564.704.000,00
16 KOREKSI ASET TETAP JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN 3.13 154.217.276,00 587.400,00
17 ASET TETAP LAINNYA 3.14 3,00 3,00
18 KOREKSI PENYUSUTAN ASET TETAP 3.15 (4.627.035.149,59) (18.716.281.805,83)
19 KOREKSI ASET TAK BERWUJUD 3.16 - -
20 KOREKSI AMORTISASI ASET TAK BERWUJUD 3.17 (2,00) 7.563,00
21 KOREKSI ASET LAIN-LAIN 3.18 (1.271.827.998,91) -
22 KOREKSI PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 3.19 - -
23 KOREKSI UTANG BELANJA 3.20 (1.271.494.455,00) 500,00
24 KOREKSI UTANG JANGKA PENDEK LAINNYA 3.21 (103.652.002,29) 198.800.175,00
25 KOREKSI LAINNYA 3.22 - -
26 EKUITAS AKHIR 4 3.096.421.471.373,13 2.742.904.754.806,28

*Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

2.742.904.754.806,28
BUPATI SEMARANG,

MUNDJIRIN

Lampiran V - 1
Lampiran VI

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG


LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2017 dan 2016
Metode Langsung
(Dalam Rupiah)

NO URAIAN CaLK Tahun 2017 (Audited) Tahun 2016 (Audited)

1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi 1


2 Arus Masuk Kas 1.1
3 Penerimaan Pajak Daerah 168.523.226.446,00 105.768.321.555,00
4 Penerimaan Retribusi Daerah 30.911.872.936,00 26.867.595.080,00
5 Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan 23.016.450.973,00 10.524.861.428,00
6 Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah 194.547.813.810,80 18.765.617.087,00
7 Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak 42.773.223.794,00 44.577.408.337,00
8 Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya 2.714.788.497,00 1.574.101.259,00
9 Penerimaan Dana Alokasi Umum 951.828.487.000,00 968.848.031.000,00
10 Penerimaan Dana Alokasi Khusus 286.621.869.509,00 310.780.221.524,00
11 Penerimaan Dana Penyesuaian - -
12 Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil Pajak 152.963.851.800,00 128.217.064.833,00
13 Penerimaan Hibah 107.719.223.000,00 70.807.164.999,00
14 Penerimaan Lainnya 173.188.573.000,00 134.797.974.000,00
15 Jumlah Arus Masuk Kas 2.134.809.380.765,80 1.821.528.361.102,00
16 Arus Keluar Kas 1.2
17 Pembayaran Pegawai 874.142.522.431,00 934.940.374.895,00
18 Pembayaran Barang 437.599.303.834,20 255.293.056.678,00
19 Pembayaran Bunga - 518.482,00
20 Pembayaran Hibah 65.525.268.960,00 27.324.632.400,00
21 Pembayaran Bantuan Sosial 14.994.189.000,00 7.234.957.400,00
22 Pembayaran Tak Terduga 2.722.763.400,00 1.687.803.273,00
23 Pembayaran Bagi Hasil Retribusi 1.077.499.000,00 806.201.000,00
24 Pembayaran Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 291.861.413.469,72 249.202.669.203,12
25 Jumlah Arus Keluar Kas 1.687.922.960.094,92 1.476.490.213.331,12
26 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 1.2.3 446.886.420.670,88 345.038.147.770,88
Arus Kas dari Aktivitas Investasi/Investasi Non
27 2
Keuangan
28 Arus Masuk Kas 2.1
29 Pencairan Dana Cadangan - -
30 Penjualan atas Peralatan dan Mesin 405.939.665,00 85.311.300,00
31 Penjualan atas Gedung dan Bangunan 5.925.000,00 -
32 Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan 6.620.000,00 23.050.000,00
33 Jumlah Arus Masuk Kas 418.484.665,00 108.361.300,00
34 Arus Keluar Kas 2.2
35 Pembentukan Dana Cadangan - -
36 Perolehan Tanah 20.968.751.400,00 1.490.087.000,00
37 Perolehan Peralatan dan Mesin 43.065.908.599,44 51.501.577.236,65
38 Perolehan Gedung dan Bangunan 129.512.487.530,00 74.982.446.735,00
39 Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan 122.447.887.784,00 239.706.298.754,00
40 Perolehan Aset Tetap Lainnya 30.464.214.142,00 3.374.331.900,00
41 Jumlah Arus Keluar Kas 346.459.249.455,44 371.054.741.625,65
42 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi 2.3 (346.040.764.790,44) (370.946.380.325,65)
43 Arus Kas dari Aktivitas 3
44 Arus Masuk Kas 3.1
45 Jumlah Arus Masuk Kas -
46 Arus Keluar Kas 3.2
47 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri -
Lembaga Keuangan Bank - 8.633.364,00
48 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 18.152.000.000,00 -
49 Jumlah Arus Keluar Kas 18.152.000.000,00 8.633.364,00
50 Arus Kas Bersih dari Aktivitas
3.3
Pendanaan/Pembiayaan (18.152.000.000,00) (8.633.364,00)

LAmpiran VI - 1
Lampiran VI

NO URAIAN CaLK Tahun 2017 (Audited) Tahun 2016 (Audited)


Arus Kas dari Aktivitas Transitoris
51 4
/Nonanggaran
52 Arus Masuk Kas 4.1
53 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga 120.654.794.128,00 125.094.478.895,00
54 Kesalahan Pencatatan Tahun Sebelumnya 9.152.854.016,00
55 Jumlah Arus Masuk Kas 129.807.648.144,00 125.094.478.895,00
56 Arus Keluar Kas 4.2
57 Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga 120.654.794.128,00 125.094.478.895,00
58 Kesalahan Pencatatan Tahun Sebelumnya - 4.769.100,00
59 Jumlah Arus Keluar Kas 120.654.794.128,00 125.099.247.995,00
60 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris 4.3 9.152.854.016,00 (4.769.100,00)
61 Kenaikan/Penurunan Kas 91.846.509.896,44 (25.921.635.018,77)
62 Saldo Awal Kas di BUD dan Kas di
143.076.859.965,67 168.998.494.984,44
Bendahara Pengeluaran
Saldo Akhir Kas di BUD, Kas di
Bendahara Pengeluaran, Kas Di
63 234.923.369.862,11 143.076.859.965,67
Bendahara Penerimaan, Kas BLUD
dan Kas Lainnya
64 Saldo Akhir Kas 5 234.923.369.862,11 143.076.859.965,67
*Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

BUPATI SEMARANG,
234.923.369.725

TTD

MUNDJIRIN

LAmpiran VI - 2
Lampiran VII

Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang


Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


BAB I
PENDAHULUAN

Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun 2017 disusun guna


mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Laporan
keuangan ini disusun berdasarkanStandar Akuntansi Pemerintahan untuk disampaikan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD 2017 tersebut berupa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang meliputi
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
(LPSAL), Neraca, Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE),
Laporan Arus Kas (LAK), dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) adalah laporan yang menyajikan informasi
realisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA, pembiayaan, dan sisa
lebih/kurang pembiayaan anggaran, yang masing-masing diperbandingkan dengan
anggarannya dalam satu periode.Laporan Realisasi Anggaran juga mencerminkan
kegiatan keuangan pemerintah daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBD, yang
menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode
pelaporan. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih adalah laporan yang menyajikan
informasi kenaikan dan penurunan SAL tahun pelaporan yang terdiri dari SAL awal,
SiLPA/SIKPA, koreksi dan SAL akhir. Neraca merupakan laporan keuangan yang
menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Semarang mengenai aset,
kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu.
Laporan Operasional adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai
seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercermin dalam
pendapatan-LO, beban dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang
penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya. Sedangkan Laporan Perubahan
Ekuitas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai perubahan ekuitas yang
terdiri dari ekuitas awal, surplus/defisit-LO, koreksi dan ekuitas akhir. Dan Laporan Arus
Kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan,
perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, serta saldo kas dan setara kas
pada tanggal pelaporan. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas
operasi, investasi, pendanaan dan transitoris.
Adapun Laporan Keuangan yang berupa Catatan atas Laporan Keuangan
merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA,LPSAL, Neraca, LO, LPE, dan
LAK dalam rangka pengungkapan yang memadai. Catatan atas Laporan Keuangan juga
menyajikan informasi tentang Kebijakan Akuntansi yang digunakan oleh Pemerintah
Kabupaten Semarang sebagai dasar penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun
Anggaran 2017.

11
Lampiran VII

Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang


Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan


Penyusunan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Semarang Tahun 2017
dimaksudkan untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna
laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan
ekonomi, sosial maupun politik.
Laporan keuangan tersebut bertujuan untuk memberikan informasi mengenai:
a. Apakah penerimaan periode berjalan cukup untuk membiayai seluruh kegiatan;
b. Apakah cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya telah sesuai
dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan;
c. Jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan Pemerintah
Kabupaten Semarang serta hasil-hasil yang telah dicapai;
d. Bagaimana Pemerintah Kabupaten Semarang mendanai seluruh kegiatannya dan
mencukupi kebutuhan kasnya;
e. Posisi keuangan dan kondisi Pemerintah Kabupaten Semarang berkaitan dengan
sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang,
termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman;
f. Perubahan posisi keuangan pemerintah Kabupaten Semarang, apakah
mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan
selama periode pelaporan.

12
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan


Landasan Hukum yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2017 adalah:
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara.
d. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
g. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah.
h. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaaan Keuangan Daerah.
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah.
k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2015 tentang Penyisihan
Piutang dan Penyisihan Dana Bergulir Pada Pemerintah Daerah.
l. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pokok-
pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.
m. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 28 Tahun 2016 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun
Anggaran 2017.
n. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang
Tahun Anggaran 2017.
o. Peraturan Bupati Semarang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Kebijakan
Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah Kabupaten Semarang
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Semarang Nomor 73 Tahun
2015 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Semarang Nomor 31 Tahun
2014 tentang Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah
Kabupaten Semarang.
13
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

p. Peraturan Bupati Semarang Nomor 68 Tahun 2016 tentang Penjabaran


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun
Anggaran 2017.
q. Peraturan Bupati Semarang Nomor 69 Tahun 2017 tentang Penjabaran
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang
Tahun Anggaran 2017.
r. Peraturan Bupati Semarang Nomor 74 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah dan Bagan Akun Standar Berbasis Akrual Pada Pemerintah
Kabupaten Semarang.
Berdasarkan peraturan-peraturan di atas, Kabupaten Semarang dalam
menyusun Laporan Keuangan sesuai format yang diilustrasikan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Lampiran I. Dan Catatan atas Laporan Keuangan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kesatuan Laporan Keuangan lainnya
yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas serta Laporan Arus
Kas sebagai bentuk pertanggungjawaban Kepala Daerah.

1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan


Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Semarang
Tahun 2017, disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan
Memuat maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan,
landasan hukum serta sistematika penulisan Catatan atas Laporan
Keuangan.
Bab II : Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Indikator Pencapaian
Kinerja Keuangan
Memuat ekonomi makro, kebijakan keuangan dan indikator
pencapaian target kinerja APBD.
Bab III : Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
Memuat ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan serta
hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah
ditetapkan.
Bab IV : Kebijakan Akuntansi
Memuat entitas akuntansi/entitas pelaporan keuangan daerah, basis
akuntansi, basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan
keuangan serta penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan
ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan.
Bab V : Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan
Memuat rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos laporan

14
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

keuangan yang berupa pendapatan – LRA, belanja, transfer,


pembiayaan, aset, kewajiban dan ekuitas, pendapatan – LO, beban,
serta pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul
sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan
belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk
entitas akuntansi/ entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual.
Bab VI : Penjelasan atas Informasi-informasi Non Keuangan
Bab VII : Penutup

15
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN
INDIKATOR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

2.1 Ekonomi Makro


a. Kondisi Geografis
Luas Kabupaten Semarang secara keseluruhan sebesar 95.020,67 Ha
atau sekitar 2,92% dari luas Provinsi Jawa Tengah, secara administratif terdiri
19 wilayah Kecamatan, 208 Desa, dan 27 Kelurahan. Kabupaten Semarang
diuntungkan secara geografis mengingat posisinya yang strategis terletak
diantara jalur penghubung segitiga pusat perkembangan wilayah Jogjakarta,
Solo, dan Semarang (Joglosemar). Posisi strategis tersebut merupakan
kekuatan yang dapat dijadikan sebagai modal pembangunan daerah.
Kabupaten Semarang secara geografis terletak pada posisi 110o14’
54,75” - 110 o 39’ 3” Bujur Timur dan 7 o 3’ 57” - 7 o 30’ 0” Lintang Selatan,
dengan batas administratif sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Semarang.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Demak dan Kabupaten
Grobogan.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kendal, Kabupaten
Temanggung dan Kabupaten Magelang.
5. Di tengah Wilayah Kabupaten Semarang terdapat Kota Salatiga.

b. Kondisi Demografis
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Semarang, jumlah penduduk Kabupaten Semarang pada akhir
tahun 2017 sebanyak 1.011.635 jiwa yang terdiri dari 506.754 Laki-laki dan
504.881 perempuan. Jumlah penduduk ini bandingkan dengan kondisi akhir
Tahun 2016 sebesar 1.005.677 jiwa terdapat kenaikan sebanyak 5.958 jiwa
atau mengalami pertumbuhan sebesar 0,59%. Adapun jumlah Kepala Keluarga
dari 316.772 KK pada tahun 2016 bertambah menjadi 322.603 KK pada tahun
2017, atau mengalami kenaikan sebanyak 5.831 KK.
Jika dilihat dari jumlah penduduk per kecamatan di Kabupaten
Semarang pada akhir tahun 2017, maka Kecamatan Ungaran Barat merupakan
Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar yakni sebanyak 78.441 jiwa
sedangkan yang terendah adalah di Kecamatan Bancak yakni sebesar 23.930
jiwa.

16
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Untuk kepadatan penduduk Kabupaten Semarang pada Tahun 2016


rata-rata sebesar 1.057,53 jiwa/km2, maka pada Tahun 2017 meningkat
menjadi sebesar 1.064,64 jiwa/km2 dengan kepadatan tertinggi di Kecamatan
Ambarawa yakni sebesar 2.187,88 jiwa/km2, kemudian Kecamatan Ungaran
Barat sebesar 2.181,34 jiwa/km2 sedangkan kepadatan penduduk yang terendah
ada di Kecamatan Bancak sebesar 545,72 jiwa/km2.
c. Pertumbuhan Ekonomi /PDRB
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Semarang pada Tahun 2017 menurut
angka sangat sementara (BPS Kabupaten Semarang) sebesar 5,47%, terjadi
peningkatan sebesar 0,20% bila dibandingkan Tahun 2016 sebesar 5,27%.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Semarang sampai dengan Tahun 2017 jika
dibandingkan dengan nasional, Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota
sekitar masih lebih tinggi namun masih lebih rendah dari Kota Semarang dan
Kota Salatiga. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017
sebesar 5,27 dan Nasional sebesar 5,10%. Sedangkan untuk laju inflasi
Kabupaten Semarang sebesar 3,67%, lebih rendah dibandingkan dengan laju
inflasi Provinsi Jawa Tengah 3,71%.
Untuk Nilai Pertumbuhan PDRB menurut kategori/sub sektor atas
Dasar Harga Konstan (ADHK), 4 sektor yang menyumbang paling besar
adalah sektor jasa industri pengolahan sebesar 39,42%, disusul konstruksi
12,90%, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
11,51%, dan pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 10,98% kemudian
baru disusul sektor-sektor lainnya.
Untuk perkembangan PDRB Kabupaten Semarang dari tahun ke tahun
mengalami kenaikan yang positif. Nilai PDRB atas dasar harga Konstan pada
tahun 2017 sebesar Rp31.943.045,82,00 juta rupiah, mengalami peningkatan
dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp30.286.380,81,00 juta rupiah.
Sedangkan atas dasar harga berlaku nilai PDRB sebesar Rp.44.222.573,80 juta
rupiah pada tahun 2017, mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya
sebesar Rp.40.100.266,41 juta rupiah pada tahun 2016

2.2 Kebijakan Keuangan


a. Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2017
1. Pendapatan Daerah
Dalam Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2017, kebijakan
perencanaan pendapatan daerah adalah sebagai berikut:
- Pendapatan Asli Daerah
a) Memperhatikan kondisi perekonomian yang terjadi pada tahun-
tahun sebelumnya, dan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2017 yang berpotensi terhadap target pendapatan pajak
daerah dan retribusi daerah serta realisasi penerimaan pajak

17
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

daerah dan retribusi daerah tahun sebelumnya serta berdasarkan


pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b) Meningkatkan upaya pencapaian proyeksi pendapatan daerah
melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi khusunya
peningkatan Pendapatan Asli Daerah.
c) Optimalisasi dan evaluasi terhadap regulasi pengelolaan pajak
dan retribusi antara lain penyesuaian tarif dan penyesuaian obyek
pendapatan baru.
- Kebijakan Dana Perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah:
a) Peningkatan perolehan dana perimbangan melalui upaya
perbaikan data kebutuhan fiskal daerah.
b) Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat, sehingga
alokasi yang diterima sesuai dengan kontribusi yang diberikan
atau sesuai dengan kebutuhan yang akan direncanakan
sebagaimana usulan daerah.
- Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.
a) Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah guna meningkatkan penerimaan dari bagi hasil pajak
provinsi dan alokasi bantuan keuangan Provinsi Jawa Tengah.
b) Mengupayakan memperoleh alokasi dana dari pemerintah
provinsi untuk pembiayaan pembangunan.

2. Belanja Daerah
Belanja daerah adalah salah satu komponen pengeluaran pemerintah
daerah, yang digunakan untuk mendanai penyelenggaraan urusan
pemerintah daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan. Belanja
Daerah direncanakan untuk mewujudkan daerah dan masyarakat
Kabupaten Semarang yang semakin maju, mandiri, tertib dan sejahtera
sebagai landasan bagi tahap pembangunan berikutnya menuju masyarakat
yang adil dan makmur dalam NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Rencana belanja daerah pada Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran
2017 mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
- Memenuhi belanja wajib dan mengikat yang harus dipenuhi oleh
Pemerintah Daerah setiap tahunnya baik belanja tidak langsung
maupun belanja langsung, antara lain: belanja pegawai khususnya gaji
dan tunjangan termasuk gaji bulan ke 13 dan Tunjangan Hari Raya,
belanja bagi hasil pajak dan retribusi daerah kepada desa, belanja
bantuan keuangan untuk Alokasi Dana Desa, dan belanja untuk
mendukung operasional Organisasi Perangkat Daerah serta belanja

18
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

wajib lainnya yang harus dipenuhi antara lain belanja pembayaran


rekening LPJU, pakan ternak dan lain-lain.
- Memenuhi kebutuhan pokok penyelenggaraan pemerintah daerah dan
pelayanan kepada masyarakat dengan mempertimbangkan efisiensi
dan efektifitas.
- Merencanakan alokasi anggaran untuk belanja daerah sesuai prioritas
daerah tahun 2017 yang meliputi:
a) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan dasar pendidikan dan
kesehatan;
b) Pembangunan dan peningkatan intrastruktur;
c) Peningkatan pemenuhan hak dasar dan kesejahteraan masyarakat
dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan;
d) Peningkatan produktifitas dan diversifikasi usaha pertanian dalam
rangka percepatan kedaulatan pangan;
e) Pengembangan potensi ekonomi masyarakat dan inovasi daerah;
f) Peningkatan penataan ruang;
g) Pengelolaan sumber daya alam, lingkungan hidup dan bencana;
h) Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan yang meliputi
penataan dan pengembangan SDM Aparatur kelembagaan dan
sistem manajemen pemerintahan;
i) Peningkatan kapasitas lembaga kemasyarakatan dan pemerintahan
desa serta keterpaduan pembangunan antar desa;
j) Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam
pembangunan;
k) Perlindungan perempuan dan pengarusutamaan gender serta
pemenuhan hak anak dalam rangka Perwujudan Kabupaten Layak
Anak dan Kabupaten Sehat;
l) Pembangunan Kepemudaan, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata.
- Merencanakan alokasi belanja tidak langsung untuk belanja hibah,
belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan kepada desa, belanja
tidak terduga, berdasarkan prioritas dan disesuaikan dengan
kemampuan keuangan daerah.
- Perencanaan belanja berdasarkan indikator kinerja, dan prioritas
program yang secara substansi sudah ditetapkan dalam RKPD
Kabupaten Semarang Tahun 2017, serta disesuaikan dengan
kemampuan keuangan berdasarkan prediksi penerimaan yang menjadi
target pada Tahun Anggaran 2017. Apabila terjadi perbedaan serta
perkembangan kebutuhan belanja dan pendanannya, diupayakan tetap
mendukung program yang sudah ditetapkan dalam RKPD.
19
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

- Merencanakan belanja yang bersumber dari penerimaan pemerintah


pusat antara lain alokasi DBHCHT, Dana Bagi Hasil Pajak Rokok,
dana Kapitasi JKN dan Alokasi Dana Desa dari APBN dengan
mempedomani alokasi tahun 2016 dengan petunjuk penggunaannya
sebagaimana ketentuan peraturan perundang-udangan yang berlaku.

3. Pembiayaan Daerah
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik
penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima
kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan
untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran.
Kebijakan penerimaan pembiayaan diperkirakan dari penerimaan SILPA
tahun 2016 yang diperkirakan dari SILPA BLUD dan pelaksanaan kegiatan
tahun 2016. Sedangkan untuk pengeluaran pembiayaan tidak ada
perencanaan apapun, karena pembayaran hutang persampahan sudah lunas
di tahun 2016.

b. Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun Anggaran 2017


Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD dilakukan guna menampung
seluruh perubahan asumsi-asumsi dalam pendapatan, belanja dan pembiyaan
daerah yang terjadi karena perubahan asumsi makro yang berimbas pada
struktur APBD Kabupaten Semarang TA 2017, maupun untuk menampung
belanja prioritas yang belum diakomodir dalam APBD Kabupaten Semarang
TA 2017. Penyesuaian atas Kebijakan Umum APBD tahun 2017 diharapkan
dapat mewujudkan keterpaduan perencanaan dan penganggaran dengan
mempertajam prioritas kegiatan pembangunan daerah yang ingin dicapai secara
merata bagi kesejahteraan masyarakat, maka perubahan kebijakan yang akan
dilakukan antara lain:
1. Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah
a) Penyesuaian rencana target pendapatan asli daerah dari sektor pajak
daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah dengan
perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai serta
memperhatikan capaian yang telah dicapai sampai dengan semester I
TA 2017.
b) Menyesuaikan rencana penerimaan dari pendapatan dana
perimbangan berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 97 tahun
2016 tentang Rincian APBN TA 2017 khususnya terkait dengan
penyesuaian alokasi Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak dan DAK Non
Fisik, serta Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 5 tahun 2017

20
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

tentang Alokasi DBHCHT Bagian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah


dan Pemerintah Kabupaten/Kota di jawa Tengah TA 2017.
c) Merencanakan penerimaan yang bersumber dari Lain-lain
Pendapatan Daerah yang Sah berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2016 tentang APBD TA 2017
khususnya Bantuan Keuangan Gubernur Jawa Tengah TA 2017.
2. Perubahan Kebijakan Belanja Daerah
a) Perubahan kebijakan belanja tidak langsung pada Kebijakan Umum
Perubahan APBD Tahun Anggaran 2017 antara lain:
- Gaji dan tunjangan dihitung dengan memperhatikan:
 Realisasi pembayaran gaji dan tunjangan sampai dengan bulan
Juni 2017 dengan mempedomani Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan
Ketujuh belas atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977
tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil.
 Realisasi gaji bulan ketigabelas berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2017
tentang Perubahan atas PP nomor 19 tahun 016 tentang
Pemberian Gaji, Pensiun atau Tunjangan ketigabelas kepada
Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional Indonesia,
Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pejabat
Negara dan Penerima Pensiun dan Tunjangan.
 Realisasi Tunjangan Hari Raya berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016
tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya dalam tahun 2017
kepada Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional
Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
dan Pejabat Negara.
 Merencanakan prediksi kebutuhan belanja pegawai dari bulan
Agustus sampa dengan bulan Desember 2017 dengan besaran
kebutuhan accres untuk kenaikan gaji berkala, kenaikan
pangkat dan tunjangan keluarga dari rencana yang belum
direalisasikan.
- Menampung keputusan mendahului perubaha dan menyesuaikan
belanja untuk tunjangan profesi guru PNSD dan tambahan
penghasilan guru berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 97
Tahun 2016 tentang Rincian APBN TA 2017.
- Menghitung kembali rencana belanja untuk pemberian insentif
atas pemungutan pajak dan retribusi daerah yang berpedoman
pada Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 dan Peraturan
Daerah Nomor 10 Tentang Pajak Daerah, Peraturan Daerah

21
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Nomor 8 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum, Peraturan


Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha dan
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi
Perizinan Tertentu.
- Belanja bunga dan belanja subsidi tidak mengalami perubahan.
- Belanja hibah dan belanja bantuan sosial berpedoman pada
Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 32 Tahun 2011 beserta
perubahannya tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan
Sosial yang bersumber dari APBD, serta Peraturan Bupati
Semarang Nomor 118 Tahun 2011 beserta perubahannya tentang
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial.
b) Perubahan kebijakan belanja langsung tetap direncanakan untuk
mendukung prioritas pembangunan Kabupaten Semarang Tahun 2017.
Rencana perubahan APBD Tahun Anggaran 2017 direncanakan
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Mengoptimalisasi Sisa Lebih Perhitungan APBD Tahun
Anggaran 2016.
- Menampung keputusan mendahului perubahan APBD yang telah
dibahas dan memperoleh persetujuan DPRD.
- Memprioritaskan kegiatan yang bersifat wajib, mengikat dan
bersifat mendesak dalam rangka pelayanan kepada masyarakat,
dengan tetap memperhatikan program-program yang menjadi
prioritas Pemerintah Kabupaten Semarang.
- Merencanakan dan menampung usulan pergeseran belanja dalam
rangka optimalisasi program dan kegiatan.
3. Perubahan kebijakan pembiayaan daerah direncanakan sebagai berikut:
a) Perubahan kebijakan penerimaan pembiayaan berasal dari dana
SILPA TA 2016 sebagaimana audit LKPD TA 2016 oleh BPK.
b) Perubahan kebijakan pengeluaran pembiayaan digunakan untuk
Penyertaan Modal pada PDAM Kabupaten Semarang sebagaimana
amanat Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2016 tentang Penyertaan
Modal Daerah Kabupaten Semarang pada PDAM Kabupaten
Semarang.
4. Kebijakan Khusus pada Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun
Angaran 2017 memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Mengakomodir dan menyesuaikan kebijakan yang dirumuskan pada
saat dilakukan pembahasan KUPA dan PPAS Perubahan APBD yang
disebabkan terjadinya perubahan asumsi pendapatan maupun belanja.
b) Apabila terjadi peningkatan kemampuan keuangan daerah pada proses
pembahasan KUPA dan PPAS maupun proses penyusunan Rancangan
22
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Perubahan APBD Tahun Anggaran 2017, terhadap sumber dana yang


berasal dari pemerintah pusat, provinsi, peningkatan pendapatan serta
rasionalisasi belanja pada pembahasan dengan Badan Anggaran dan
Komisi DPRD maupun hasil penelitian RKA PD pada penyusunan
Nota Keuangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2017, akan
direncanakan untuk menambah volume program dan atau kegiatan
prioritas daerah.
c) Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016
tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2017, bahwa
Penerimaan Dana Penyesuaian Lainnya dan Dana Transfer Lainnya,
penggunaannya harus berpedoman pada masing-masing
Peraturan/Petunjuk teknis yang melandasi penerimaan dana
penyesuaian lainnya dan dana transfer lainnya dimaksud.

2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD


Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun
2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang
Tahun 2005-2025, dan dengan mempertimbangkan kondisi dan permasalahan serta
kebutuhan yang dihadapi maka ditetapkanlah visi pembangunan RPJMD
Kabupaten Semarang Tahun 2016-2021 yaitu Peneguhan Kabupaten Semarang
yang Maju, Mandiri, Tertib dan Sejahtera (MATRA II), yang dituangkan dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 15 tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Semarang Tahun
2016-2021, yang kemudian dituangkan dalam perencanaan tahunan atau Rencana
Kerja Pemerintah Daerah atau RKPD. Untuk RKPD Kabupaten Semarang tahun
2017 tertuang dalam Peraturan Bupati Semarang Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2017 dan Peraturan Bupati Semarang
Nomor 46 tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Semarang
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2017,
Untuk mendukung visi tersebut di atas, Pemerintah Kabupaten Semarang
dalamTahun Anggaran 2017 telah merealisasikan 31 urusan yang terdiri 18 Urusan
Wajib, 6 Urusan Pilihan, 3 Urusan Penunjang, 2 Urusan Pendukung, 1 Urusan
Kesatuan Bangsa dan Politik seta 1 urusan Kewilayahan yang mencakup 205
program dan 775 kegiatan sesuai APBD Kabupaten Semarang TA 2017, dengan
ringkasan capaian kinerja berdasarkan keluaran/output per urusan dapat dilihat di
Lampiran CaLK yaitu LampiranVII.1.
Kemudian Laporan Kinerja Badan Usaha Milik Daerah/Perusahaan Milik
Daerah Tahun Anggaran 2017 dan Laporan Ikhtisar Realisasi APBDes TA 2017,
tersaji tersendiri dalam Lampiran VIII dan Lampiran IX.

23
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Secara keseluruhan untuk target pendapatan tahun 2017 terealisasi sebesar


Rp2.135.227.865.430,80 (mencapai 103,72%) bila dibandingkan dengan anggarannya
yaitu sebesar Rp2.058.632.591.000,00. Sedangkan bila dibandingkan dengan
realisasi pendapatan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp1.978.138.017.128,00
terdapat kenaikan sebesar Rp157.089.848.303,80 atau 7,94%.
Untuk belanja dan transfer selama tahun 2017 terealisasi sebesar
Rp2.034.382.209.550,36 (mencapai 92,78%) bila dibandingkan dengan anggarannya
yaitu sebesar Rp2.192.710.304.000,00. Sedangkan bila dibandingkan dengan realisasi
belanja dan transfer tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp1.974.199.071.108,77
terdapat kenaikan Rp60.183.138.441,59 atau 3,05%.
Bila dikaitkan dengan program, kegiatan sesuai bidang kewenangan yang
telah dianggarkan dalam belanja langsung tahun 2017 sebesar Rp953.874.849.000,00
terealisasi atau terlaksana sebesar Rp872.287.694.082,64 (91,45%) yang teralokasi 31
urusan yang terdiri 18 Urusan Wajib, 6 Urusan Pilihan, 3 Urusan Penunjang, 2
Urusan Pendukung, 1 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik seta 1 urusan
Kewilayahan yang mencakup 205 program dan 775 kegiatan sesuai APBD
Kabupaten Semarang TA 2017.
Tabel III.1
Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah berdasarkan Sumbernya
Tahun 2015 – 2017

Sumber 2015 2016 2017


No
Pendapatan ( Rp ) (%) ( Rp ) (%) ( Rp ) (%)

1 PAD 278.851.900.617,00 16,63 318.536.051.176,00 16,10 417.417.848.830,80 19,55

Pendapatan
2 1.338.954.790.132,00 79,83 1.484.395.526.953,00 75,04 1.457.537.863.600,00 68,26
Transfer
Lain-Lain
3 Pendapatan 59.351.533.580,00 3,54 175.206.438.999,00 8,86 260.272.153.000,00 12,19
yang Sah

Total APBD 1.677.158.224.329,00 100,00 1.978.138.017.128,00 100,00 2.135.227.865.430,80 100,00

24
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Tabel III.2
Perkembangan Realisasi Belanja Daerah berdasarkan Kelompok dan Jenis Tahun 2015-2017

Kelompok 2015 2016 2017


No
Belanja ( Rp ) % ( Rp ) % ( Rp ) %
1 Pegawai 880.192.946.835,47 52,72 941.343.264.706,00 47,68 874.142.522.431,00 42,97
2 Barang dan Jasa 297.789.747.116,00 17,84 365.134.435.192,00 18,50 437.599.303.834,20 21,51
3 Belanja Modal 229.910.573.490,60 13,77 381.464.589.452,65 19,32 346.459.249.455,44 17,03
Bagi Hasil ke
Kab/Kota/Desa
4 dan Belanja Tidak 260.031.029.716,40 15,58 284.568.978.485,12 14,41 336.896.787.469,72 18,36
Langsung
Lainnya
Belanja Tidak
5 1.484.013.000,00 0,09 1.687.803.273,00 0,09 2.722.763.400,00 0,13
Terduga
Jumlah 1.669.408.310.158,47 100,00 1.974.199.071.108,77 100,00 2.034.382.209.550,36 100,00

Tabel III.3
Perkembangan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun 2015 - 2017

2015 2016 2017


No Uraian
( Rp ) ( Rp ) ( Rp )
1 Penerimaan Pembiayaan 184.490.662.746,91 187.736.481.189,44 152.229.713.844,67
2 Pengeluaran Pembiayaan 4.517.266.728,00 39.445.713.364,00 18.152.000.000,00
3 Pembiayaan Netto 179.973.396.018,91 148.290.767.825,44 134.077.713.844,67

Realisasi target pendapatan daerah, baik berupa pencapaian target,


pelampauan target, maupun tidak tercapainya target tidak lepas dari permasalahan
serta hambatan eksternal maupun internal. Hal tersebut juga berlaku untuk
penyerapan belanja, tidak terlepas dari permasalahan serta hambatan eksternal
maupun internal. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk memperoleh solusi atas
permasalahan sesuai dengan kemampuan sumber daya yang tersedia.
Beberapa permasalahan yang dihadapi dan solusi dalam rangka upaya
pencapaian target pendapatan dapat digambarkan sebagai berikut:
Beberapa permasalahan dan solusi yang telah diupayakan terkait
pendapatan adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya kesadaran wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya dan belum
optimalnya penagihan pajak, upaya yang dilakukan dengan melaksanakan
sosialisasi dan pengawasan yang lebih intensif.
2. Sistem pemungutan pada beberapa jenis retribusi belum diatur secara efektif,
upaya yang dilakukan adalah penyusunan tata cara pelaksanaan pemungutan
retribusi.

25
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

3. Adanya wajib retribusi yang belum mampu membayar sesuai dengan tarif
yang berlaku, upaya yang dilakukan adalah sosialisasi, dimungkinkannya
pengajuan pengurangan, keringanan, atau pembebasan.
4. Adanya revitalisasi beberapa pasar, upaya yang dilakukan adalah dengan
relokasi pasar yang memadai.
5. Beberapa potensi obyek retribusi jasa usaha sudah tidak operasional, sehingga
yang dilakukan adalah mencari potensi baru.
6. Adanya perubahan regulasi yang menyebabkan potensi pendapatan daerah
berkurang, solusi yang harus dilakukan adalah mencari obyek baru.
7. Pengelolaan BUMD belum dikelola secara profesional, upaya yang dilakukan
dilaksanakan evaluasi dan pembinaan terhadap manejemen pengelolaan
BUMD.
Sedangkan Permasalahan yang dihadapi dan solusi yang dilakukan terkait
dengan belanja daerah antara lain:
1. Adanya pembatasan penggunaan dana transfer untuk belanja daerah
menyebabkan perencanaan penggunaan alokasi anggaran tidak fleksibel antara
lain belanja urusan pendidikan minimal 20 persen dari belanja daerah,
pendanaan urusan kesehatan minimal 10 persen di luar belanja gaji, minimal
25 persen DAU harus dialokasikan untuk infrastruktur publik, minimal 50
persen DBH Pajak Rokok untuk belanja bidang kesehatan, DBHCHT
seluruhnya ditentukan penggunaannya. Untuk mengatasi hal tersebut
perencanaan penggunaan dana untuk belanja daerah dipetakan sesuai dengan
ketentuan penggunaan sumber dana tersebut.
2. Masih tingginya belanja yang bersifat wajib dan mengikat yang harus dipenuhi,
sehingga untuk belanja kepentingan aparatur telah diupayakan efisiensi dengan
rasionalisasi belanja honor PNS untuk pelaksanaan kegiatan serta efisiensi
belanja barang dan jasa, antara lain alat tulis kantor, peralatan kantor dan
belanja konsumsi rapat.

26
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan


Setiap Perangkat Daerah yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Semarang
adalah Entitas Akuntansi. Sebagai Entitas Akuntansi maka SKPD wajib
menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan
pada entitas pelaporan. Sedangkan Entitas Pelaporan adalah Pemerintah Kabupaten
Semarang yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyusun
laporan pertanggungjawaban berupa Laporan Keuangan.
4.2. Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Semarang disajikan sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan yang telah ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Laporan Keuangan disusun dan disajikan
berdasarkan Peraturan Bupati Semarang Nomor 31 Tahun 2014 tanggal 30 Mei
2014 tentang Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual pada Pemerintah Kabupaten
Semarang dan Peraturan Bupati Semarang Nomor 73 Tahun 2015 tentang
Perubahanatas Peraturan Bupati Semarang Nomor 31 Tahun 2014 tanggal 30 Mei
2014 tentang Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual pada Pemerintah Kabupaten
Semarang, serta Peraturan Bupati Semarang Nomor 74 Tahun 2015 tentang Sistem
Akuntansi Pemerintah Daerah dan Bagan Akun Standar Berbasis Akrual pada
Pemerintah Kabupaten Semarang.
Untuk kepentingan pelaksanaan akuntansi dan penyusunan Laporan Keuangan,
Pemerintah Kabupaten Semarang menggunakan basis akuntansi akrual, untuk
pengakuan pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban dan ekuitas. Basis akrual untuk
LO berarti bahwa pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan
telah terpenuhi walupun kas belum diterima di Rekening Kas Umum Daerah dan
beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan
bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
Daerah.
Dalam penganggaran Pemerintah Kabupaten Semarang berdasarkan basis kas,
maka LRA disusun berdasarkan basis kas, berarti bahwa pendapatan SKPKD dan
penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum
Daerah sertauntuk pendapatan SKPD diakui pada saat pendapatan diterima oleh
bendahara penerimaan.
Untuk belanja, transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas
dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah serta belanja melalui bendahara
pengeluaran diakui pada saat ada pengesahaan oleh unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan.
Basis akrual untuk neraca berarti bahwa aset, kewajiban dan ekuitas diakui dan
dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau kondisi

27
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah tanpa memperhatikan saat kas


atau setara kas diterima atau dibayar.
4.3. Basis Pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan.
Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan pemerintah Kabupaten Semarang
menggunakan nilai perolehan historis dan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing harus dikonversikan terlebih dahulu
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia dan dinyatakan dalam mata uang
Rupiah.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran didasarkan pada realisasi dana
APBD yang telah dipertanggungjawabkan dan telah dilakukan verifikasi, sedangkan
penyajian pelaporan aset pada neraca awal terdahulu per 1 Januari 2004 berdasarkan hasil
inventarisasi dan penilaian harga pasar yang dilakukan oleh konsultan apraisal pihak
ketiga PT. Survindo Putra Pratama (sesuai kontrak Nomor 050/01972/2003 tanggal 14
Mei 2003), sedangkan mutasi sesudahnya berdasarkan nilai perolehan.Tidak termasuk
dalam nilai neraca adalah barang/kekayaan yang berasal dari Milik Desa, serta yang
digunakan dan dikelola oleh BUMD. Dan untuk penyajian Laporan Arus Kas, Pemerintah
Kabupaten Semarang menggunakan metode langsung.
Terkait dengan penggunaan basis akrual dalam pelaporan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan pada
Lampiran I yang mengamanatkan bahwa akuntansi berbasis akrual digunakan paling
lambat dalam penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten
Semarang telah menyusun Peraturan Bupati Semarang Nomor 31 Tahun 2014 tanggal 30
Mei 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual pada Pemerintah Kabupaten
Semarang dan Peraturan Bupati Semarang Nomor 73 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Bupati Semarang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Berbasis
Akrual pada Pemerintah Kabupaten Semarang serta Peraturan Bupati Semarang Nomor
74 Tahun 2015 tanggal 17 Desember 2015 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
dan Bagan Akun Standar Berbasis Akrual pada Pemerintah Kabupaten Semarang.

4.4. Penerapan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar
Akuntansi Pemerintahan
1. Akuntansi Pendapatan-LRA dan Akuntansi Pendapatan-LO
Akuntansi Pendapatan-LRA
a. Pendapatan LRA menggunakan basis kas diakui pada saat diterima pada
Rekening Kas Umum Daerah untuk seluruh transaksi PPKD.
b. Pendapatan LRA menggunakan basis kas diakui pada saat diterimaoleh
Bendahara Penerimaan untuk seluruh transaksi SKPD.

28
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

c. Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan asas bruto yaitu


dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
d. Dalam hal badan layanan umum daerah, pendapatan diakui dengan
mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan
layanan umum daerah.
e. Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas
penerimaan pendapatan LRA pada periode penerimaan maupun pada
periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan LRA.
f. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring)
atas penerimaan pendapatan LRA yang terjadi pada periode penerimaan
pendapatan LRA dibukukan sebagai pengurang pendapatan LRA pada
periode yang sama.
g. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring)
atas penerimaan pendapatan LRA yang terjadi pada periode sebelumnya
dibukukan sebagai pengurang Saldo Anggaran Lebih pada periode
ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.

Akuntansi Pendapatan-LO
a. Pendapatan-LO diakui pada saat:
a) Pemerintah Kabupaten Semarang memiliki hak atas pendapatan.
b) Pemerintah Kabupaten Semarang menerima kas yang berasal dari
pendapatan.
b. Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan asas bruto yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
c. Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto (biaya)
bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat
dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai maka asas
bruto dapat dikecualikan.
d. Dalam hal badan layanan umum daerah, pendapatan diakui dengan
mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan
layanan umum daerah.
e. Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas
penerimaan pendapatan-LO pada periode penerimaan maupun pada
periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan.
f. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring)
atas penerimaan pendapatan LO yang terjadi pada periode penerimaan

29
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang


sama.
g. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring)
atas penerimaan pendapatan LO yang terjadi pada periode sebelumnya
dibukukan sebagai pengurang ekuitas pada periode ditemukannya koreksi
dan pengembalian tersebut.

2. Akuntansi Belanja dan Akuntansi Beban


Akuntansi Belanja
a. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Daerah.
b. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi
pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan unit
yang mempunyai fungsi perbendaharaan.
c. Dalam hal Badan Layanan Umum, belanja diakui dengan mengacu pada
peraturan perundangan yang mengatur mengenai Badan Layanan Umum.
d. Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang
terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukansebagai pengurang
belanja pada periode yang sama. Apabila diterimapada periode berikutnya,
koreksi atas pengeluaran belanja dibukukandalam Pendapatan lain-lain
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang Sah.
Akuntansi Belanja Modal
Suatu belanja akan diperlakukan sebagai belanja modal (nantinya akan
menjadi aset tetap) jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut:
a. Manfaat ekonomi barang yang dibeli lebih dari 12 (dua belas) bulan.
b. Perolehan barang tersebut untuk operasional dan pelayanan serta tidak
untuk dijual.
c. Nilai rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk pembelian
barang tersebut melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang telah
ditetapkan.
Kriteria material/tarif minimal kapitalisasi aset tetap yang ditetapkan karena
pengadaan aset tetap yang berasal dari pembelian yang dibiayai dari APBD
adalah sebagai berikut:
Jumlah Harga per unit
No. Uraian
(Rp)
1. Tanah Seluruhnya
2. Peralatan dan Mesin, terdiri atas:
2.1 Alat-alat Berat ≥ 300.000,-
2.2 Alat-alat Angkutan/Kendaraan ≥ 300.000,-
2.3 Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur ≥ 300.000,-

30
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Jumlah Harga per unit


No. Uraian
(Rp)
2.4 Alat-alat Pertanian/Peternakan ≥ 300.000,-
2.5 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga ≥ 300.000,-
2.6 Alat Studio dan Alat Komunikasi ≥ 300.000,-
2.7 Alat-alat Kedokteran ≥ 300.000,-
2.8 Alat-alat Laboratorium ≥ 300.000,-
2.9 Alat Keamanan ≥ 300.000,-
3. Gedung dan Bangunan, terdiri atas:
3.1 Bangunan Gedung Seluruhnya
3.2 Bangunan Monumen Seluruhnya
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan, terdiri atas:
4.1 Jalan Seluruhnya
4.2 Jembatan Seluruhnya
4.3 Bangunan Air/Irigasi Seluruhnya
4.4 Jaringan dan Instalasi Seluruhnya
5. Aset Tetap Lainnya, terdiri atas:
5.1 Buku dan Perpustakaan Seluruhnya
5.2 Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga ≥ 300.000,-
5.3 Hewan/Ternak dan Tumbuhan ≥ 300.000,-
5.4 Alat-alat Persenjataan ≥ 300.000,-
6. Konstruksi Dalam Pengerjaan Seluruhnya

Kriteria material/tarif minimal kapitalisasi aset tetap yang ditetapkan


disebabkan peningkatan nilai aktiva tetap karena diperluas, ditambah atau
diperbesar yang biayanya berasal dari APBD adalah sebagai berikut:
Jumlah Harga per unit
No. Uraian
(Rp)
1. Tanah Seluruhnya
2. Peralatan dan Mesin, terdiri atas:
2.1 Alat-alat Berat ≥ 300.000,-
2.2 Alat-alat Angkutan/Kendaraan ≥ 300.000,-
2.3 Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur ≥ 300.000,-
2.4 Alat-alat Pertanian/Peternakan ≥ 300.000,-
2.5 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga ≥ 300.000,-
2.6 Alat Studio dan Alat Komunikasi ≥ 300.000,-
2.7 Alat-alat Kedokteran ≥ 300.000,-
2.8 Alat-alat Laboratorium ≥ 300.000,-
2.9 Alat Keamanan ≥ 300.000,-
3. Gedung dan Bangunan, terdiri atas:
3.1 Bangunan Gedung Seluruhnya
3.2 Bangunan Monumen Seluruhnya
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan, terdiri atas:
4.1 Jalan Seluruhnya
4.2 Jembatan Seluruhnya
4.3 Bangunan Air/Irigasi Seluruhnya
4.4 Jaringan dan Instalasi Seluruhnya
5. Aset Tetap Lainnya, terdiri atas:
5.1 Buku dan Perpustakaan Nihil

31
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

5.2 Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga ≥ 300.000,-


5.3 Hewan/Ternak dan Tumbuhan ≥ 300.000,-
5.4 Alat-alat Persenjataan ≥ 300.000,-
6. Konstruksi Dalam Pengerjaan Seluruhnya

Akuntansi Belanja Modal Pemeliharaan


Suatu belanja pemeliharaan akan diperlakukan sebagai belanja modal
(dikapitalisasi menjadi aset tetap) jika memenuhi seluruh kriteria sebagai
berikut:
a. Penggantian bagian utama yang merubah manfaat ekonomi atas
barang/aset tetap yang dipelihara, yang mengakibatkan:
(1) bertambah ekonomis/efisien, dan/atau
(2) bertambah umur ekonomis, dan/atau
(3) bertambah volume, dan/atau
(4) bertambah kapasitas produksi dan/atau
b. Nilai rupiah pengeluaran belanja modal pemeliharaan barang/aset tetap
tersebut material/melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang
telah ditetapkan.
c. Bukan pemeliharaan yang bersifat rutin.
Kriteria material/tarif minimal kapitalisasi aset tetap yang ditetapkan
disebabkan meningkatnya manfaat aktiva tetap. Pengembangan aktiva tetap
diharapkan akan memperpanjang usia manfaat, meningkatnya efisiensi,
dan/atau menurunkan biaya pengoperasian aktiva tetap yang berasal dari dana
APBD ditetapkan adalah sebagai berikut:
No. Uraian Jumlah Harga per unit (Rp)
1. Tanah Seluruhnya
2. Peralatan dan Mesin, terdiri atas:
2.1 Alat-alat Berat ≥ 10.000.000,-
2.2 Alat-alat Angkutan
- Kendaraan roda 4 ≥ 10.000.000,-
- Kendaraan roda 2 ≥ 2.000.000,-
2.3 Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur ≥ 1.000.000,-
2.4 Alat-alat Pertanian/Peternakan ≥ 1.500.000,-
2.5 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga ≥ 1.500.000,-
2.6 Alat Studio dan Alat Komunikasi ≥ 1.000.000,-
2.7 Alat-alat Kedokteran ≥ 1.000.000,-
2.8 Alat-alat Laboratorium ≥ 1.000.000,-
2.9 Alat Keamanan ≥ 1.000.000,-
3. Gedung dan Bangunan, terdiri atas:
3.1 Bangunan Gedung ≥ 100.000.000,-
3.2 Bangunan Monumen ≥ 100.000.000,-
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan, terdiri atas:
4.1 Jalan ≥ 100.000.000,-

32
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

4.2 Jembatan ≥ 100.000.000,-


4.3 Bangunan Air/Irigasi ≥ 100.000.000,-
4.4 Jaringan dan Instalasi ≥ 100.000.000,-
5. Aset Tetap Lainnya, terdiri atas:
5.1 Buku dan Perpustakaan Tidak dikapitalisasi
5.2 Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga ≥ 1.000.000,-
5.3 Hewan/Ternak & Tumbuhan Tidak dikapitalisasi
5.4 Alat-alat persenjataan ≥ 1.000.000,-

Pengukuran Belanja
Belanja diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehan.
Akuntansi Beban
Pengakuan
a. Beban diakui pada saat:
- Timbulnya kewajiban.
- Terjadinya konsumsi aset.
- Terjadinya penurunan manfaat ekonomis atau potensi jasa.
b. Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak
lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari Kas Umum Daerah.
c. Yang dimaksud dengan terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran
kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau
konsumsi aset nonkas dalam kegiatan operasional pemerintah.
d. Terjadinya penurunan manfaat ekonomis atau potensi jasa terjadi pada
saat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset
bersangkutan/berlalunya waktu. Contoh adalah penyusutan atau
amortisasi.
e. Dalam hal Badan Layanan Umum, beban diakui dengan mengacu pada
peraturan perundangan yang mengatur mengenai Badan Layanan Umum.
f. Koreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali beban, yang terjadi
pada periode beban dibukukan sebagai pengurang beban pada periode
yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas beban
dibukukan dalam pendapatan lain-lain.

Pengukuran Beban
a. Beban diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehan dan menggunakan
mata uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang dikeluarkan dan
atau akan dikeluarkan.

33
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

b. Beban yang diukur dengan mata uang asing dikonversikan ke mata uang
rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada saat
pengakuan beban.

3. Akuntansi Pembiayaan
Pengakuan
a. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima di Rekening Kas
Umum Daerah kecuali untuk SiLPA.
b. Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah
nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
c. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas
Umum Daerah.
d. Akuntansi pengeluaran pembiayaan dilaksanakan dengan azas bruto.

4. Akuntansi Aset
Klasifikasi
Aset diklasifikasikan ke dalam:
a. Aset Lancar;
b. Aset Non Lancar.
Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan segera untuk
dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12
(dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan atau berupa kas dan setara kas. Aset
yang tidak dapat dimasukkan dalam kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai
aset nonlancar.
Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, dan
persediaan. Sedangkan aset nonlancar mencakup aset yang bersifat jangka
panjang, dan aset tak berwujud yang digunakan baik langsung maupun tidak
langsung untuk kegiatan pemerintah daerah atau yang digunakan masyarakat
umum. Aset nonlancar diklasifikasikan menjadi investasi jangka panjang, aset
tetap, dana cadangan, dan aset lainnya.

Pengakuan Aset
Aset diakui:
a. pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh
Pemerintah Kabupaten Semarang dan mempunyai nilai atau biaya yang
dapat diukur dengan andal.

34
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

b. pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya


berpindah.

Aset Lancar
Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan segera untuk
dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12
(dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan atau berupa kas dan setara kas.

Kas dan Setara Kas


Kas dan setara kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap
saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintah Kabupaten
Semarang/investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dicairkan
menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan. Kas juga
meliputi seluruh Uang Yang Harus Dipertanggungjawabkan, saldo simpanan
di bank yang setiap saat dapat ditarik atau digunakan untuk melakukan
pembayaran. Dalam pengertian kas ini juga termasuk setara kas yaitu investasi
jangka pendek yang sangat likuid yang siap dicairkan menjadi kas yang
mempunyai masa jatuh tempo yang pendek, yaitu 3 (tiga) bulan atau kurang
dari tanggal perolehannya.
Kas terdiri dari Kas di Kas Daerah, Kas di Bendahara Penerimaan, Kas di
Bendahara Pengeluaran danKas di Badan Layanan Umum Daerah.
Setara kas terdiri dari:
a. Simpanan di bank dalam bentuk deposito kurang dari 3 (tiga) bulan;
b. Investasi jangka pendek lainnya yang sangat likuid atau kurang dari 3
(tiga) bulan.

Pengukuran Kas
Kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya disajikan
sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta asing,
dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada
tanggal neraca.

Investasi Jangka Pendek


Investasi Jangka Pendek adalah investasi yang dapat segera
diperjualbelikan/dicairkan, ditujukan dalam rangka manajemen kas dan
beresiko rendah serta dimiliki sampai dengan 12 (dua belas) bulan.

Pengakuan Investasi Jangka Pendek


35
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasi jangka pendek
apabila memenuhi salah satu kriteria:
a. kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial di
masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh
Pemerintah Kabupaten Semarang;
b. nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai
(reliable).
Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek, antara lain berupa
bunga deposito, bunga obligasi yang telah menjadi hak pemerintah diakui
sebagai piutang hasil investasi pada neraca dan pendapatan hasil investasi
pada laporan operasional, pada saat deviden diumumkan dalam RUPS.
Penerimaan hasil investasi akan diakui sebagai pengurang piutang hasil
investasi pada saat kas diterima. Hasil investasi yang diterima tunai atau
deviden tunai (cash dividen) diakui sebagai pendapatan hasil investasi pada
laporan realisasi anggaran.

Penilaian Investasi Jangka Pendek


Penilaian investasi jangka pendek Pemerintah Kabupaten Semarang dilakukan
dengan metode biaya.Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat
sebesar biaya perolehan. Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar
bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada
badan usaha/badan hukum yang terkait.

Piutang
Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah Kabupaten
Semarang dan/atau hak Pemerintah Kabupaten Semarang yang dapat dinilai
dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah.
Piutang antara lain terdiri dari Piutang Pendapatan dan Piutang Lainnya.
Piutang Pendapatan terdiri dari Piutang Pajak, Piutang Retribusi, Piutang Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, Piutang Lain-lain PAD yang
Sah, Piutang Transfer-Pemerintah Pusat Dana Perimbangan, Piutang Transfer-
Pemerintah Lainnya, Piutang Transfer-Pemerintah Daerah Lainnya dan
Piutang Pendapatan Lainnya. Piutang Lainnya terdiri dari Bagian Lancar
Tagihan Jangka Panjang, Bagian Lancar Tagihan Pinjaman Jangka Panjang
kepada Entitas Lainnya, Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran, Bagian
Lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah, Uang Muka, Piutang Lain-lain,
Piutang/Bagian Jangka Panjang karena Perjanjian Kerjasama dan
Piutang/Bagian Jangka Panjang karena Pemberian Pinjaman.

36
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Piutang Pajak
Piutang pajak adalah piutang yang timbul atas pendapatan pajak sebagaimana
diatur dalam undang-undang perpajakan atau peraturan daerah tentang
perpajakan yang berlaku untuk pajak daerah, yang belum dilunasi sampai
dengan akhir periode laporan keuangan daerah. Piutang pajak timbul jika
hingga tanggal laporan keuangan daerah ada tagihan pajak sebagaimana
tercantum dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) yang dihitung sejak
ditetapkan tersebut atau dokumen lain yang berisi hal yang sama.
Nilai piutang pajak yang dicantumkan dalam laporan keuangan adalah sebesar
nilai yang tercantum dalam SKP yang hingga akhir periode pelaporan belum
dilunasi oleh Wajib Bayar. Hal ini didapat dengan melakukan inventarisasi
SKPD yang hingga akhir periode belum dibayar oleh Wajib Bayar.
Terdapat dua cara yang digunakan untuk pemungutan pajak yaitu self
assessment dimana wajib pajak menaksir serta menghitung pajaknya sendiri
dan official assesment atau melalui penetapan oleh SKPD yang mengelola
pajak.
Dalam hal digunakan self assessmentapabila diperlukan akan diterbitkan Surat
Ketetapan Pajak Daerah Kurang atau Lebih Bayar yang merupakan dasar
untuk menimbulkan tagihan kepada wajib pajak dikurangi dengan jumlah
yang telah diterima oleh Pemerintah Daerahsetelah terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan pajak.
Selisih kurang antara jumlah pajak yang telah dibayarkan oleh wajib pajak
dengan jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar,
setelah dilakukan pemeriksaan oleh pengelola pajak merupakan kekurangan
bayar yang akan menjadi piutang pajak.
Sebaliknya selisih lebih antara jumlah pajak yang telah dibayarkan oleh wajib
pajak, dengan jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar setelah
dilakukan pemeriksaan oleh pengelola pajak merupakan kelebihan bayar yang
akan menjadi utang pajak yang wajib dikembalikan ke wajib pajak melalui
mekanisme restitusi pajak.
Piutang pajak dengan metode self assessment ini diakui ketika diterbitkan
Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar.
Sedangkan dalam hal pengenaan pajak dilakukan dengan proses penetapan
oleh SKPD yang mengelola pajak atau official assessment, maka piutang
diakui pada saat diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Daerah.
Piutang pajak yang dibayar sendiri oleh wajib pajak (self assessment)
dikategorikan menjadi:
- Lancar, apabila:
- Umur piutang kurang dari satu tahun; dan/atau
- Masih dalam tenggang waktu jatuh tempo; dan/atau

37
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

- Wajib pajak menyetujui hasil pemeriksaan; dan/atau


- Wajib pajak kooperatif; dan/atau
- Wajib pajak likuid; dan/atau
- Wajib pajak tidak mengajukan keberatan/banding.
- Kurang Lancar, apabila:
- Umur piutang 1 sampai dengan 2 tahun; dan/atau
- Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Pertama belum melakukan pelunasan;
dan/atau
- Wajib pajak kurang kooperatif dalam pemeriksaan; dan/atau
- Wajib pajak menyetujui sebagian hasil pemeriksaan; dan/atau
- Wajib pajak mengajukan keberatan/banding.
- Diragukan,apabila:
- Umur piutang lebih dari 2 tahun sampai dengan 5 tahun; dan/atau
- Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Kedua belum melakukan pelunasan; dan/atau
- Wajib pajak tidak kooperatif; dan/atau
- Wajib pajak tidak menyetujui seluruh hasil pemeriksaan; dan/atau
- Wajib pajak mengalami kesulitan likuiditas.
- Macet, apabila:
- Umur piutang lebih dari 5 tahun; dan/atau
- Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga belum melakukan pelunasan; dan/atau
- Wajib pajak tidak diketahui keberadaannya ditemukan; dan/atau
- Wajib pajak bangkrut/meninggal dunia; dan/atau
- Wajib pajak mengalami musibah (force majeure).

Pajak yang ditetapkan oleh pemerintah daerah (official assessment)


dikategorikan menjadi:
- Lancar, apabila:
- Umur piutang kurang dari satu tahun; dan/atau
- Masih dalam tenggang waktu jatuh tempo; dan/atau
- Wajib pajak kooperatif; dan/atau

38
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

- Wajib pajak likuid; dan/atau


- Wajib pajak tidak mengajukan keberatan/banding.
- Kurang Lancar,apabila:
- Umur piutang 1 sampai dengan 2 tahun; dan/atau
- Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Pertama belum melakukan pelunasan;
dan/atau
- Wajib pajak kurang kooperatif; dan/atau
- Wajib pajak mengajukan keberatan/banding.
- Diragukan,apabila:
- Umur piutang lebih dari 2 tahun sampai dengan 5 tahun; dan/atau
- Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Kedua belum melakukan pelunasan; dan/atau
- Wajib pajak tidak kooperatif; dan/atau
- Wajib pajak mengalami kesulitan likuiditas.
- Macet, apabila:
- Umur piutang lebih dari 5 tahun; dan/atau
- Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga belum melakukan pelunasan; dan/atau
- Wajib pajak tidak diketahui keberadaannya ditemukan; dan/atau
- Wajib pajak bangkrut/meninggal dunia; dan/atau
- Wajib pajak mengalami musibah (force majeure).

Piutang Retribusi
Retribusi yaitu imbalan yang dipungut pemerintah daerah dari masyarakat
sehubungan dengan pelayanan yang diberikan, misalnya retribusi pelayanan
kesehatan, retribusi parkir di tepi jalan umum, retribusi izin trayek dan lain-
lain. Piutang retribusi timbul jika hingga tanggal laporan keuangan daerah ada
tagihan retribusi sebagaimana tercantum dalam Surat Ketetapan Retribusi
Daerah (SKRD) atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SKRD yang
belum dilunasi oleh wajib bayar retribusi.
Piutang retribusi diakui apabila Satuan Kerja Perangkat Daerah telah
memberikan pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya dan wajib retribusi
tidak membayar retribusi sesuai peraturan yang berlaku.

39
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Piutang Retribusi Pelayanan Pasar


Untuk retribusi pelayanan pasar yang menggunakan karcis, tidak akan
menimbulkan piutang karena pendapatan retribusi pelayanan pasar yang
menggunakan karcis ini diakui ketika diterima di kas bendahara penerimaan
dan/atau rekening kas umum daerah. Sedangkan untuk retribusi pelayanan
pasar yang sudah menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD),
piutang diakui pada pada saat diterbitkannya SKRD tersebut.

Piutang Retribusi Parkir


Untuk retribusi parkir yang menggunakan karcis, tidak akan menimbulkan
piutang karena pendapatan retribusi parkir yang menggunakan karcis ini
diakui ketika diterima di kas bendahara penerimaan dan/atau rekening kas
umum daerah. Sedangkan untuk retribusi parkir yang sudah menggunakan
Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD), piutang diakui pada pada saat
diterbitkannya SKRD tersebut.

Piutang Retribusi Pelayanan Kesehatan


Untuk retribusi pelayanan kesehatan, piutang diakui pada saat ada tagihan
kepada pasien atau wajib retribusi tetapi pasien atau wajib retribusi belum
membayar, setelah dilakukan pelayanan.

Piutang Retribusi Pelayanan Perijinan


Untuk retribusi pelayanan perijinan, piutang diakui pada saat diterbitkan Surat
Ijin kepada wajib retribusi tetapi wajib retribusi belum membayar.

Piutang retribusi dikategorikan menjadi:


- Lancar,apabila:
- Umur piutang 0 sampai dengan 1 bulan; dan/atau
- Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan sampai dengan
tanggal jatuh tempo yang ditetapkan.
- Kurang lancar, apabila:
- Umur piutang 1 sampai dengan 3 bulan; dan/atau
- Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan dalam jangka
waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama
tidak dilakukan pelunasan.
- Diragukan, apabila:
- Umur piutang 3 bulan sampai dengan 12 bulan; dan/atau
40
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

- Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan dalam jangka


waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan kedua tidak
dilakukan pelunasan.
- Macet, apabila:
- Umur piutang leih dari 12 bulan; dan/atau
- Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan dalam jangka
waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak
dilakukan pelunasan atau piutang telah diserahkan kepada instansi
yang menangani pengurusan piutang negara.
Piutang Retribusi lainnya (selain retribusi pelayanan pasar, retribusi parkir,
retribusi pelayanan kesehatan dan retribusi pelayanan perijinan).
Piutang ini diakui pada saat ada karcis/SKRD/tagihan kepada wajib retribusi
tetapi wajib retribusi belum membayar. Pengakuan piutang, kategori piutang
dan penyisihan piutang dengan menggunakan karcis/SKRD/tagihan mengikuti
kebijakan di atas.

Piutang hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.


Piutang hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terjadi atau di
akui pada saat hasil Rapat Umum Pemegang Saham terbit setelah
diterbitkannya Laporan Audit dari Kantor Akuntan Publik.

Piutang ini dikategorikan menjadi:


- Lancar apabila belum melakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh
tempo.
- Kurang lancar apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Pertama setelah jatuh tempo tidak dilakukan
pelunasan, atau 1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang
tersebut menjadi piutang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi
belum dilakukan pelunasan.
- Diragukan apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan, atau
1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang tersebut menjadi
piutang kurang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi belum
dilakukan pelunasan.
- Macet apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Ketiga setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan atau
piutang telah diserahkan kepada instansi yang menangani pengurusan
piutang Negara, atau sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang

41
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

tersebut menjadi piutang diragukan, yang sudah dilakukan penagihan


tetapi belum dilakukan pelunasan.

Piutang Lain-lain PAD yang Sah


Piutang ini di akui pada saat terbitnya dokumen yang ada tentang piutang
tersebut.
Piutang ini dikategorikan menjadi:
- Lancar apabila belum melakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh
tempo. Dalam hal tidak ada tanggal jatuh tempo yang ditetapkan, maka
tanggal jatuh tempo adalah 3 bulan sejak dikeluarkannya surat tagihan.
- Kurang lancar apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Pertama setelah jatuh tempo tidak dilakukan
pelunasan, atau 1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang
tersebut menjadi piutang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi
belum dilakukan pelunasan.
- Diragukan apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan, atau
1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang tersebut menjadi
piutang kurang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi belum
dilakukan pelunasan.
- Macet apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Ketiga setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan atau
piutang telah diserahkan kepada instansi yang menangani pengurusan
piutang Negara, atau sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang
tersebut menjadi piutang diragukan, yang sudah dilakukan penagihan
tetapi belum dilakukan pelunasan.

Piutang Transfer
Adalah piutang yang timbul dari peristiwa transfer dari Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi, Pemerintah lainnya dan Pemerintah daerah lainnya.
Piutang transfer dari Pemerintah Pusat ini diakui pada saat diterbitkannya
Peraturan Menteri Keuangan tentang Kurang Bayar atas Dana Transfer yang
menjadi hak Pemerintah Kabupaten Semarang tetapi belum ditransfer oleh
Pemerintah Pusat.
Piutang transfer dari Pemerintah Provinsi diakui pada saat diterbitkannya
Keputusan Gubernur tentang Kurang Bayar atas Dana Transfer yang menjadi
hak Pemerintah Kabupaten Semarang tetapi belum ditransfer oleh Pemerintah
Provinsi.

42
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Piutang transfer dari Pemerintah lainnya atau Pemerintah daerah lainnya


diakui pada saat diterbitkannya Keputusan Pemerintah lainnya atau
Pemerintah daerah lainnya tentang Kurang Bayar atas Dana Transfer yang
menjadi hak Pemerintah Kabupaten Semarang tetapi belum ditransfer oleh
Pemerintah lainnya atau pemerintah Daerah lainnya tersebut.
Jika realisasi transfer tidak sama dengan jumlah alokasi awal, maka dilakukan
jurnal penyesuaian.
Piutang ini dikategorikan menjadi:
- Lancar apabila belum melakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh
tempo. Dalam hal tidak ada tanggal jatuh tempo yang ditetapkan, maka
tanggal jatuh tempo disamakan dengan akhir periode yaitu tanggal 31
Desember tahun diterbitkannya piutang.
- Kurang lancar apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Pertama setelah jatuh tempo tidak dilakukan
pelunasan, atau 1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang
tersebut menjadi piutang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi
belum dilakukan pelunasan.
- Diragukan apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan, atau
1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang tersebut menjadi
piutang kurang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi belum
dilakukan pelunasan.
- Macet apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Ketiga setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan atau
piutang telah diserahkan kepada instansi yang menangani pengurusan
piutang Negara, atau sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang
tersebut menjadi piutang diragukan, yang sudah dilakukan penagihan
tetapi belum dilakukan pelunasan.

Piutang Pendapatan Lainnya


Pengakuan piutang pendapatan lainnya disamakan dengan pengakuan piutang
transfer. Diakui pada saat diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan atau
Keputusaan Kepala Daerah tentang Kurang Bayar atau Surat Pengakuan
Utang dari badan/lembaga/organisasi swasta, hibah kelompok
masyarakat/perorangan atas dana tersebut yang menjadi hak Pemerintah
Kabupaten Semarang tetapi belum diterima oleh Pemerintah Kabupaten
Semarang. Piutang pendapatan lainnya ini seperti piutang hibah dari
badan/lembaga/organisasi swasta, hibah kelompok masyarakat/perorangan,
dana darurat, pendapatan lainnya.

43
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Piutang ini dikategorikan menjadi:


- Lancar apabila belum melakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh
tempo. Dalam hal tidak ada tanggal jatuh tempo yang ditetapkan, maka
tanggal jatuh tempo disamakan dengan akhir periode yaitu tanggal
31 Desember tahun diterbitkannya piutang.
- Kurang lancar apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Pertama setelah jatuh tempo tidak dilakukan
pelunasan, atau 1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang
tersebut menjadi piutang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi
belum dilakukan pelunasan.
- Diragukan apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan, atau
1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang tersebut menjadi
piutang kurang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi belum
dilakukan pelunasan.
- Macet apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Ketiga setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan atau
piutang telah diserahkan kepada instansi yang menangani pengurusan
piutang Negara, atau sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang
tersebut menjadi piutang diragukan, yang sudah dilakukan penagihan
tetapi belum dilakukan pelunasan.

Piutang Lainnya
Bagian lancar tagihan jangka panjang dan bagian lancar tagihan pinjaman
jangka panjang kepada entitas lainnya merupakan piutang jangka pendek
karena adanya pemberian pinjaman. Piutang ini berasal dari pemberian
pinjaman oleh pemerintah kepada pemerintah daerah/pemerintah lainnya,
perorangan, BUMD/BUMN, perusahaan swasta atau organisasi lainnya.
Ketentuan dan persyaratan timbulnya piutang dituangkan dalam suatu naskah
perjanjian pinjaman antara pihak-pihak terkait dan pengakuan piutang,
timbulnya piutang dilakukan pada saat terjadi realisasi pengeluaran dari kas
daerah. Apabila dalam perjanjian pinjaman diatur mengenai denda, bunga atau
biaya komitmen, maka setiap akhir priode pelaporan harus diakui adanya
piutang atas bunga, denda dan biaya komitmen yang harus dikenakan untuk
periode berjalan yang terutang sampai dengan tanggal pelaporan.
Piutang ini dikategorikan menjadi:
- Lancar apabila belum melakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh
tempo.
- Kurang lancar apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Pertama setelah jatuh tempo tidak dilakukan
pelunasan, atau 1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang

44
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

tersebut menjadi piutang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi


belum dilakukan pelunasan.
- Diragukan apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan, atau
1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang tersebut menjadi
piutang kurang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi belum
dilakukan pelunasan.
- Macet apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Ketiga setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan atau
piutang telah diserahkan kepada instansi yang menangani pengurusan
piutang Negara, atau sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang
tersebut menjadi piutang diragukan, yang sudah dilakukan penagihan
tetapi belum dilakukan pelunasan.
Bagian lancar tagihan penjualan angsuran merupakan piutang jangka pendek,
bagian lancar yang timbul karena penjualan yang pada umumnya berasal dari
peristiwa pemindahtanganan barang milik daerah, yang dilakukan secara
cicilan atau angsuran.
Piutang ini dikategorikan menjadi:
- Lancar apabila belum melakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh
tempo.
- Kurang lancar apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Pertama setelah jatuh tempo tidak dilakukan
pelunasan, atau 1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang
tersebut menjadi piutang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi
belum dilakukan pelunasan.
- Diragukan apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan, atau
1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang tersebut menjadi
piutang kurang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi belum
dilakukan pelunasan.
- Macet apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Ketiga setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan atau
piutang telah diserahkan kepada instansi yang menangani pengurusan
piutang Negara, atau sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang
tersebut menjadi piutang diragukan, yang sudah dilakukan penagihan
tetapi belum dilakukan pelunasan.
Bagian lancar tuntutan ganti rugi kerugian daerah, terdiri dari:
- Piutang yang berasal dari akibat tuntutan ganti rugi (TGR), merupakan
piutang jangka pendek yang timbul karena pengenaan ganti kerugian
daerah kepada pegawai negeri bukan bendahara sebagai akibat langsung
ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan melanggar hukum yang

45
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugas


yang menjadi kewajibannya.
- Piutang yang berasal dari akibat Tuntutan Perbendaharaan (TP) yang
dikenakan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan
hukum mengakibatkan kerugian daerah.
Kedua piutang diatas diakui pada saat diterbitkannya Surat Keterangan
Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM).
Piutangini dikategorikan menjadi:
- Lancar apabila belum melakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh
tempo. Dalam hal tidak ada tanggal jatuh tempo yang ditetapkan, maka
tanggal jatuh tempo disamakan dengan akhir periode yaitu tanggal 31
Desember tahun diterbitkannya piutang.
- Kurang lancar apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Pertama setelah jatuh tempo tidak dilakukan
pelunasan, atau 1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang
tersebut menjadi piutang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi
belum dilakukan pelunasan.
- Diragukan apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan, atau
1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang tersebut menjadi
piutang kurang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi belum
dilakukan pelunasan.
- Macet apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Ketiga setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan atau
piutang telah diserahkan kepada instansi yang menangani pengurusan
piutang Negara, atau sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang
tersebut menjadi piutang diragukan, yang sudah dilakukan penagihan
tetapi belum dilakukan pelunasan.
Piutang uang muka merupakan piutang jangka pendek yang timbul karena
adanya pencairan uang muka atas suatu pekerjaan oleh pihak ketiga yang
belum dilaksanakan fisik pekerjaannya. Piutang ini diakui pada saat
diterbitkannya SP2D uang muka sampai pekerjaan atas uang muka sudah
selesai dilaksanakan oleh pihak ketiga dengan dibuktikan adanya penerbitan
SP2D per termin atas kemajuan fisik.
Piutangini dikategorikan menjadi:
- Lancar apabila belum melakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh
tempo. Dalam hal tidak ada tanggal jatuh tempo yang ditetapkan, maka
tanggal jatuh tempo disamakan dengan akhir periode yaitu tanggal 31
Desember tahun diterbitkannya piutang.
- Kurang lancar apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Pertama setelah jatuh tempo tidak dilakukan
46
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

pelunasan, atau 1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang


tersebut menjadi piutang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi
belum dilakukan pelunasan.
- Diragukan apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan, atau
1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang tersebut menjadi
piutang kurang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi belum
dilakukan pelunasan.
- Macet apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Ketiga setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan atau
piutang telah diserahkan kepada instansi yang menangani pengurusan
piutang Negara, atau sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang
tersebut menjadi piutang diragukan, yang sudah dilakukan penagihan
tetapi belum dilakukan pelunasan.
Piutang lain-lain merupakan bagian dari piutang lainnya yang terdiri piutang-
piutang peda penjamin seperti piutang askes, piutang kepada jamkesmas,
piutang kepada jamkesda, piutang pelayanan kesehatan kepada perusahaan,
piutang asuransi jiwa in health, piutang kepada BPJS dan piutang pasien
umum.
Piutang ini dikategorikan menjadi:
- Lancar apabila belum melakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh
tempo. Dalam hal tidak ada tanggal jatuh tempo yang ditetapkan, maka
tanggal jatuh tempo disamakan dengan akhir periode yaitu tanggal 31
Desember tahun diterbitkannya piutang.
- Kurang lancar apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Pertama setelah jatuh tempo tidak dilakukan
pelunasan, atau 1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang
tersebut menjadi piutang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi
belum dilakukan pelunasan.
- Diragukan apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan, atau
1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang tersebut menjadi
piutang kurang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi belum
dilakukan pelunasan.
- Macet apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Ketiga setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan atau
piutang telah diserahkan kepada instansi yang menangani pengurusan
piutang Negara, atau sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang
tersebut menjadi piutang diragukan, yang sudah dilakukan penagihan
tetapi belum dilakukan pelunasan.
Bagian lancar jangka panjang karena perjanjian kerjasama merupakan piutang
yang timbul karena adanya perjanjian kerjasama, seperti perjanjian sewa,
47
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

kerjasama pemanfaatan, perjanjian Bangun Guna Serah dan perjanjian Bangun


Serah Guna.
Bagian lancar jangka panjang karena pemberian pinjaman merupakan piutang
yang timbul karena pemberian pinjaman oleh pemerintah kepada pemerintah
daerah/pemerintah lainnya, perorangan, BUMD/BUMN, perusahaan swasta
atau organisasi lainnya.
Ketentuan dan persyaratan timbulnya piutang dituangkan dalam suatu naskah
perjanjian pinjaman antara pihak-pihak terkait dan pengakuan piutang
timbulnya piutang dilakukan pada saat terjadi realisasi pengeluaran dari kas
daerah. Apabila dalam perjanjian pinjaman diatur mengenai denda, bunga atau
biaya komitmen, maka setiap akhir priode pelaporan harus diakui adanya
piutang atas bunga, denda dan biaya komitmen yang harus dikenakan untuk
periode berjalan yang terutang sampai dengan tanggal pelaporan.
Piutang ini dikategorikan menjadi:
- Lancar apabila belum melakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh
tempo.
- Kurang lancar apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Pertama setelah jatuh tempo tidak dilakukan
pelunasan, atau 1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang
tersebut menjadi piutang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi
belum dilakukan pelunasan.
- Diragukan apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan, atau
1 bulan sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang tersebut menjadi
piutang kurang lancar yang sudah dilakukan penagihan, tetapi belum
dilakukan pelunasan.
- Macet apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Ketiga setelah jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan atau
piutang telah diserahkan kepada instansi yang menangani pengurusan
piutang Negara, atau sejak tanggal berakhirnya penetapan piutang
tersebut menjadi piutang diragukan, yang sudah dilakukan penagihan
tetapi belum dilakukan pelunasan.
Kebijakan tentang penyisihan atau pencadangan piutang-piutang di Kabupaten
Semarang sebagai berikut:
- Kategori lancar dicadangkan sebesar 0,5% (nol koma lima persen)
piutang dengan kategori lancar;
- Kategori kurang lancar dicadangkan sebesar 10% (sepuluh persen) dari
piutang dengan kategori kurang lancar;
- Kategori diragukan dicadangkan sebesar 50% (lima puluh persen) dari
piutang dengan kategori diragukan setelah dikurangi dengan nilai agunan
atau nilai barang sitaan jika ada; dan
48
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

- Kategori macet dicadangkan sebesar 100% (Seratus persen) dari piutang


dengan kategori macet setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai
barang sitaan jika ada.

Pengakuan Piutang
Secara garis besar, pengakuan piutang terjadi pada saat penerbitan Surat
Ketetapan/dokumen tentang Piutang, atau pada saat terjadinya pengakuan hak
untuk menagih piutang.

Pengukuran Piutang
Piutang dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai rupiah piutang yang
belum dilunasi.

Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Kabupaten
Semarang, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau
diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan merupakan aset yang berupa:
a. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka
kegiatan operasional pemerintah.
b. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka proses
produksi.
c. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat.
d. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat
dalam rangka kegiatan pemerintah.

Pengakuan Persediaan
Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh
Pemerintah Kabupaten Semarang dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal.
Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau
kepenguasaanya berpindah.
Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil
inventarisasi fisik (stock opname).

49
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Pengukuran Persediaan
Persediaan disajikan sebesar:
a. biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;
b. Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
c. nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan.

Beban Persediaan
Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan.
Pengakuan beban persediaan dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu pendekatan
aset dan pendekatan beban.
Dalam pendekatan aset, pengakuan beban persediaan diakui ketika persediaan
telah dipakai atau dikonsumsi. Pendekatan aset digunakan untuk persediaan-
persediaan yang dimaksud penggunaannya untuk selama satu periode
akuntansi, atau dimaksud untuk berjaga-jaga seperti persediaan obat, tanaman,
hewan, pupuk, cetakan, alat tulis kantor dan lain-lain.
Dalam pendekatan beban, setiap pembelian persediaan akan langsung dicatat
sebagai beban persediaan. Pendekatan beban digunakan untuk persediaan-
persediaan yang maksud penggunaannya untuk waktu yang segera atau tidak
dimaksudkan untuk sepanjang satu periode seperti makan minum kegiatan,
pembelian bahan bakar minyak, cetakan misalnya buku Raperda/Perda.

Aset Non Lancar


Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset nonlancar apabila aset dimaksudkan
untuk dimiliki lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.

Investasi Jangka Panjang


Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki
lebih dari 12 (dua belas) bulan.Investasi jangka panjang dibagi menjadi
nonpermanen dan permanen. Investasi nonpermanen adalah investasi jangka
panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan
sedangkan investasi permanen adalah investasi jangka panjang yang
dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan.

Pengakuan Investasi Jangka Panjang


Suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasi jangka panjang
apabila memenuhi salah satu kriteria:

50
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

a. Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di


masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh
pemerintah.
b. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai
(reliable).
Pengeluaran untuk memperoleh investasi jangka panjang diakui sebagai
pengeluaran pembiayaan.

Pengukuran Investasi Jangka Panjang


Untuk beberapa jenis investasi terdapat pasar aktif yang dapat membentuk
nilai pasar, dalam hal investasi yang demikian nilai pasar dipergunakan
sebagai penerapan nilai wajar. Sedangkan investasi yang tidak memiliki pasar
yang aktif dapat dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat, atau nilai wajar
lainnya.
Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset Pemerintah
Kabupaten Semarang, maka nilai investasi yang diperoleh Pemerintah
Kabupaten Semarang adalah sebesar biaya perolehan, atau nilai wajar
investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada.

Penilaian Investasi Jangka Panjang


a) Metode Biaya
Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya
perolehan. Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil
yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan
usaha/badan hukum yang terkait. Metode ini digunakan untuk investasi
dengan kepemilikan kurang dari 20% (dua puluh perseratus).
b) Metode Ekuitas
Dengan menggunakan metode ekuitas pemerintah daerah mencatat
investasi awal sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi
sebesar bagian laba atau rugi pemerintah daerah setelah tanggal
perolehan.
Penyesuaian terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah
porsi kepemilikan investasi pemerintah daerah, misalnya adanya
perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset
tetap. Dampak penyesuaian tersebut akan diakui sebagai penambah atau
pengurang ekuitas pemerintah.
Metode ini digunakan untuk investasi dengan kepemilikan 20%(dua
puluh per seratus) sampai 50% (lima puluh per seratus) atau kepemilikan
kurang dari 20% (dua puluh per seratus) tetapi memiliki pengaruh yang

51
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

signifikan. Metode ini juga digunakan untuk investasi dengan


kepemilikan diatas 50% (lima puluh per seratus).
c) Metode Nilai Bersih yang dapat Direalisasikan
Metode ini mencatat investasi sebesar nilai yang dapat direalisasikan,
dalam hal investasi yang akan dilepas/dijual, nilai investasi dicatat
sebesar nilai pelepasan/penjualan dikurangi dengan biaya pelepasan,
dalam hal investasi berupa tagihan, nilai investasi dicatat sebesar nilai
investasi dikurangi penyisihan tak tertagih.
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk
kepemilikan yang bersifat nonpermanen.

Investasi Non Permanen


Investasi NonPermanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan
untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Tidak berkelanjutan adalah
kepemilikan investasi yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan, dimaksudkan
untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada niat untuk memperjualbelikan atau
menarik kembali.

Pengukuran Investasi Non Permanen


Investasi nonpermanen misalnya dalam bentuk pembelian obligasi jangka
panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan,
dinilai sebesar nilai perolehannya. Sedangkan investasi dalam bentuk dana
talangan untuk penyehatan perbankan yang akan segera dicairkan dinilai
sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan termasuk dana yang disisihkan
pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti bantuan modal kerja
secara bergulir (dana bergulir) kepada kelompok masyarakat juga dinilai
sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan.

Penyajian dana bergulir adalah sebagai berikut:


Pengeluaran dana bergulir diakui sebagai pengeluaran pembiayaan yang
disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran maupun Laporan Arus Kas.
Pengeluaran Pembiayaan tersebut dicatat sebesar jumlah kas yang dikeluarkan
dalam rangka perolehan dana bergulir.
Dana bergulir disajikan di neraca sebagai investasi jangka panjang-investasi
nonpermanen-dana bergulir.
Penarikan kembali dana bergulir dimasukkan sebagai penerimaan
pembiayaan.
Pada saat perolehan dana bergulir, dana bergulir dicatat sebesar harga
perolehan, tetapi secara periodik, pemerintah daerah harus melakukan
52
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

penyesuaian terhadap dana bergulir sehingga nilai dana bergulir yang tercatat
di neraca menggambarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net
realizable value).
Nilai yang dapat direalisasikan atau Net Realizable Value dapat diperoleh jika
satuan kerja pengelola dana bergulir melakukan penatausahaan dana bergulir
sesuai jatuh temponya (aging schedule). Nilai dana bergulir yang dapat
direalisasikan diperoleh dari dana bergulir dikurangi dengan pencadangan atau
penyisihan dana bergulir.
Kategori dana bergulir dengan kelola sendiri yaitu:
a. Lancar, apabila:
- Umur dana bergulir sampai dengan 1 tahu; dan/atau
- Masih dalam tenggang waktu jatuh tempo; dan/atau
- Penerima dana bergulir menyetujui hasil pemeriksaan; dan atau
- Penerima dana bergulir kooperatif.
b. Kurang lancar, apabila:
- Umur dana bergulir lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun;
dan/atau
- Penerima dana bergulir dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal surat tagihan pertama belum melakukan pelunasan; dan/atau
- Penerima dana bergulir kurang kooperatif dalam pemeriksaan;
dan/atau
- Penerima dana bergulir menyetujui sebagian hasil pemeriksaan.
c. Diragukan, apabila:
- Umur dana bergulir lebih dari 3 sampai dengan 5 tahun; dan/atau
- Penerima dana bergulir dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal surat tagihan kedua belum melakukan pelunasan; dan/atau
- Penerima dana bergulir tidak kooperatif dalam pemeriksaan;
dan/atau
- Penerima dana bergulir tidak menyetujui seluruh hasil pemeriksaan.
d. Macet, apabila:
- Umur dana bergulir lebih dari 5 tahun; dan/atau
- Penerima dana bergulir dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal surat tagihan ketiga belum melakukan pelunasan; dan/atau
- Penerima dana bergulir tidak diketahui keberadaannya; dan/atau
- Penerima dana bergulir mengalami kesulitan bangkrut dan/atau
meninggal dunia; dan/atau

53
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

- Penerima dana bergulir mengalami musibah.

Kategori dana bergulir dengan executing agency yaitu:


a. Lancar, apabila:
- Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank,
Koperasi, Modal Ventura dan lembaga Keuangan Lainnya
menyetorkan pengembalian dana bergulir sesuai dengan perjanjian
dengan pemerintah daerah; dan/atau
- Masih dalam tenggang waktu jatuh tempo.
b. Macet, apabila:
- Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank,
Koperasi, Modal Ventura dan lembaga Keuangan Lainnya dalam
jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian tidak melakukan
pelunasan; dan/atau
- Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank,
Koperasi, Modal Ventura dan lembaga Keuangan Lainnya tidak
diketahui keberadaannya; dan/atau
- Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank,
Koperasi, Modal Ventura dan lembaga Keuangan Lainnya bangkrut;
dan/atau
- Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank,
Koperasi, Modal Ventura dan lembaga Keuangan Lainnya
mengalami musibah; dan/atau

Kategori dana bergulir dengan channeling agency yaitu:


a. Lancar, apabila:
- Umur dana bergulir sampai dengan 1 tahun; dan/atau
- Masih dalam tenggang waktu jatuh tempo; dan/atau
b. Kurang Lancar, apabila:
- Umur dana bergulir lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun;
dan/atau
- Penerima dana bergulir dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal surat tagihan pertama belum melakukan pelunasan; dan/atau
c. Diragukan, apabila:
- Umur dana bergulir lebih dari 3 sampai dengan 5 tahun; dan/atau

54
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

- Penerima dana bergulir dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak


tanggal surat tagihan kedua belum melakukan pelunasan; dan/atau
d. Macet, apabila:
- Umur dana bergulir lebih dari 5 tahun; dan/atau
- Penerima dana bergulir dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak
tanggal surat tagihan ketiga belum melakukan pelunasan; dan/atau
- Penerima dana bergulir tidak diketahui keberadaannya; dan/atau
- Penerima dana bergulir mengalami kesulitan bangkrut dan/atau
meninggal dunia; dan/atau
- Penerima dana bergulir mengalami musibah.
Penyajian dana bergulir di neraca berdasarkan Nilai yang dapat direalisasikan
(Net Realizable Value) dilaksanakan dengan cara dana bergulir dikurangi
dengan pencadangan atau penyisihan dana bergulir.
Pencadangan atau penyisihan atas dana bergulir sebagai berikut:
a. Dana bergulir lancar dicadangkan sebesar 0,5% (nol koma lima persen)
dari nilai dana bergulir lancar;
b. Dana bergulir kurang lancar dicadangkan sebesar 10% (sepuluh per
seratus) dari nilai dana bergulir kurang lancar;
c. Dana bergulir diragukan dicadangkan sebesar 50% (lima puluh persen)
dari nilai dana bergulir diragukan setelah dikurangi dengan nilai agunan
atau nilai barang sitaan (jika ada);
d. Dana bergulir macet dicadangkan sebesar 100% (seratus persen) dari nilai
macet setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika
ada).
Jika dana bergulir masuk dalam kategori macet selama 2 (dua) tahun berturut-
turut tanpa pelunasan atau cicilan maka dana bergulir tersebut dapat dihapus
sesuai ketentuan yang berlaku dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Investasi Permanen
Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki secara berkelanjutan. Atau investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki
terus menerus tanpa ada niat untuk memperjual belikan atau melepas investasi.
Investasi permanen terdiri dari:
- Penyertaan modal pemerintah daerah pada perusahaan
Negara/perusahaan daerah, lembaga keuangan Negara/lembaga keuangan
daerah, badan internasional dan badan hukum lainnya bukan milik
Negara.

55
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

- Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk


menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat.
Investasi permanen lainnya merupakan bentuk investasi yang tidak bisa
dimasukkan ke penyertaan modal, surat obligasi jangka panjang yang dibeli
oleh pemerintah, dan penanaman modal dalam proyek pembangunan yang
dapat dialihkan kepada pihak ketiga, misalnya investasi dalam properti yang
tidak tercakup dalam kebijakan ini.

Pengakuan Hasil Investasi Jangka Panjang


Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka panjang non permanen
berupa deviden tunai diakui sebagai piutang deviden pada neraca dan
pendapatan hasil investasi pada laporan operasional pada saat deviden
diumumkan dalam RUPS. Pendapatan deviden tunai tersebut diakui sebagai
pengurang piutang deviden pada neraca pada saat kas diterima. Penerimaan
deviden tunai tersebut akan diakui sebagai pendapatan hasil investasi pada
laporan realisasi anggaran.
Hasil investasi berupa deviden tunai yang ddiperoleh dari penyertaan modal
pemerintah yang pencatatannya menggunakan metode biaya, pada saat
diumumkan dalam RUPS dicatat sebagai piutang deviden pada neraca dan
pendapatan hasil investasi pada laporan operasional. Hasil investasi berupa
deviden tunai akan diakui sebagai pengurang piutang deviden pada saat kas
diterima. Penerimaan deviden tunai tersebut akan diakui sebagai pendapatan
hasil investasi pada laporan realisasi anggaran.
Hasil investasi berupa bagian laba yang diperoleh dari penyertaan modal
pemerintah yang pencatatannya menggunakan metode ekuitas, dicatat sebagai
pendapatan hasil investasi pada laporan operational dan penambah nilai
investasi pemerintah pada neraca.
Deviden tunai diakui sebagai piutang deviden dan pengurang investasi
pemerintah pada saat diumumkan dalam RUPS. Deviden tunai yang telah
diterima pemerintah akan mengurangi piutang deviden. Penerimaan deviden
tunai tersebut akan dicatat sebagai pendapatan hasil investasi pada laporan
realisasi anggaran. Deviden dalam bentuk saham yang diterima tidak
menambah nilai investasi pemerintah, sehingga tidak diakui sebagai
pendapatan.
Dalam kondisi nilai investasi negatif disajikan nihil, bagian laba terlebih
dahulu digunakan untuk menutup akumulasi rugi. Penambahan investasi dari
pengakuan bagian laba akan dilakukan setelah akumulasi rugi tertutup. Hal ini
diungkap dalam catatan atas laporan keuangan.
Jika akibat kerugian yang dialami, nilai investasi menjadi negatif dan
pemerintah memiliki tanggung jawab hukum atau kewajiban konstruksi untuk

56
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

menampung kerugian atas badan usaha penerima investasi tersebut, maka


bagian akumulasi rugi diakui sebagai nilai investasi negatif.
Pengakuan bagian laba pada saat investasi disajikan sebesar nilai negatif akan
menambah nilai investasi tersebut, penambahan tersebut akan mengurangi
nilai negatif investasi pada neraca. Hal ini diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.

Pengakuan Aset Tetap


Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan diperoleh dan
nilainya dapat diukur dengan handal. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap
harus dipenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Berwujud;
b. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
c. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
d. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
e. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan;
f. Memenuhi dalam batasan minimal nilai rupiah kapitalisasi aset tetap
yang sudah ditetapkan.
Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah diterima atau
diserahkan hak kepemilikannya dan/ atau pada saat penguasaannya berpindah.

Pengukuran Aset Tetap


Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aset
dan dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan
biaya perolehan.
Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar
nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh.
Untuk keperluan penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan aset
tetap yang digunakan adalah nilai wajar pada saat neraca itu disusun. Untuk
periode selanjutnya setelah tanggal neraca awal, atas perolehan aset tetap baru
suatu entitas menggunakan biaya perolehan atau harga wajar bila biaya
perolehan tidak ada.
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya,
termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung

57
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat
bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.

Penyusutan
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang
dapat disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan.
Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai
tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan
operasional.
Penyesuaian nilai aset tetap dilakukan dengan berbagai metode sistematis
sesuai dengan masa manfaat. Metode penyusutan yang digunakan harus dapat
menggambarkan manfaat ekonomik atau kemungkinan jasa yang akan
mengalir ke pemerintah daerah.
Metode penyusutan yang dipergunakan adalah metode garis lurus.
Berdasarkan metode garis lurus, penyusutan nilai aset tetap dilakukan dengan
mengalokasikan penurunan nilai secara merata selama masa manfaatnya.
Prosentase penyusutan yang dipakai dalam metode ini dipergunakan sebagai
pengali nilai yang dapat disusutkan untuk mendapat nilai penyusutan per
tahun.
Penyusutan atas aset tetap dihitung sejak tahun perolehan. Untuk periode
penyusutan pada Tahun 2015 masih menggunakan pendekatan tahunan
dimana barang yang diperoleh pada Tahun 2015 tersebut sudah harus
disusutkan selama 1 tahun.
Periode penyusutan mulai Tahun 2016 menggunakan pendekatan semesteran
atau tengah tahunan. Pendekatan semesteran ini mengunkana waktu enam
bulan sebagai titik penentuan waktu untuk menghitung besarnya penyusutan.
Jika suatu aset diperoleh di semester pertama maka penyusutannya dihitung
penuh satu tahun, jika diproleh pada semester kedua maka penyusutannya
dihitung setengah tahun.
Rumusan perhitungan penyusutan berdasarkan metode garis lurus adalah:
Penyusutan per periode = Nilai yang dapat disusutkan
Masa Manfaat
Tarif penyusutan untuk setiap aset adalah sebagai berikut:
No. Uraian Tarif penyusutan (%)
1. Tanah 0%
2. Peralatan dan Mesin, terdiri atas:
2.1 Alat-alat Berat 5%
2.2 Alat-alat Angkutan/kendaraan 5%
2.3 Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur 4%

58
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No. Uraian Tarif penyusutan (%)


2.4 Alat-alat Pertanian/Peternakan 5%
2.5 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 5%
2.6 Alat Studio dan Alat Komunikasi 5%
2.7 Alat-alat Kedokteran 8%
2.8 Alat-alat Laboratorium 8%
2.9 Alat Keamanan 5%
3. Gedung dan Bangunan, terdiri atas:
3.1 Bangunan Gedung 4%
3.2 Bangunan Monumen 4%
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan, terdiri atas:
4.1 Jalan 4%
4.2 Jembatan 4%
4.3 Bangunan Air/Irigasi 8%
4.4 Jaringan dan Instalasi 4%
5. Aset Tetap Lainnya, terdiri atas:
5.1 Buku dan Perpustakaan 8%
5.2 Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga 8%
5.3 Hewan/Ternak dan Tumbuhan 0%
5.4 Alat-alat Persenjataan 5%
6. Konstruksi Dalam Pengerjaan 0%

Selain tanah, hewan/ternak dan tumbuhan serta konstruksi dalam pengerjaan,


seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset
tersebut.
Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima dan/atau pada saat
kewajiban timbul.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang
asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

Pengakuan Dan Pengukuran Ekuitas


Pengakuan dan pengukuran ekuitas telah dijabarkan berkaitan dengan akun
investasi jangka pendek, investasi jangka panjang, aset tetap, aset lainnya, dana
cadangan, penerimaan pembiayaan, pengeluaran pembiayaan, pendapatan,
biaya dan pengakuan kewajiban.

Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Peristiwa Luar


Biasa
Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya
dan mempengaruhi posisi kas, apabila laporan keuangan periode tersebut

59
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

belum diterbitkan, maka dilakukan dengan pembetulan pada akun yang


bersangkutan, baik pada akun pendapatan-LRA atau akun belanja, maupun
akun pendapatan-LO atau akun beban.

60
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1. RINCIAN DARI MASING-MASING POS-POS PELAPORAN KEUANGAN


PEMERINTAH DAERAH

Penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan Pemerintah Daerah


Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2017 dapat dijelaskan sebagai berikut:

PENJELASAN POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Semarang Tahun 2017
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 28 Tahun 2016 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2017,
dan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 12 Tahun 2017 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2017.
Secara garis besar jumlah anggaran dan realisasinya adalah sebagai berikut:
Tabel V.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja

2017 2016
URAIAN
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)

(4)=(3)/(2)
(1) (2) (3) (5)
*100

Pendapatan 2.058.632.591.000,00 2.135.227.865.430,80 103,72 1.978.138.017.128,00

Belanja dan transfer 2.192.710.304.000,00 2.034.382.209.550,36 92,78 1.974.199.071.108,77

Surplus/(Defisit) (134.077.713.000,00) 100.845.655.880,44 (75,21) 3.938.946.019,23

Pembiayaan

- Penerimaan Daerah 152.229.713.000,00 152.229.713.981,67 100,00 187.736.481.189,44

- Pengeluaran Daerah 18.152.000.000,00 18.152.000.000,00 100,00 39.445.713.364,00

Pembiayaan Neto 134.077.713.000,00 134.077.713.981,67 100,00 148.290.767.825,44

SILPA 0,00 234.923.369.862,11 100,00 152.229.713.844,67

Dari data diatas menunjukkan bahwa pelaksanaan APBD Kabupaten Semarang Tahun
Anggaran 2017 dapat berjalan dengan baik. Terdapat realisasi surplus sebesar
Rp100.845.655.880,44 serta pembiayaan netto sebesar Rp134.077.713.981,67 maka Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun 2017 sebesar Rp234.923.369.862,11.
Surplus tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp82.693.655.880,44 atau 54,32%
dari realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun 2016 sebesar
Rp152.229.713.844,67.

Lampiran VII61
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Uraian penjelasan lebih lanjut mengenai realisasi APBD Kabupaten Semarang Tahun
Anggaran 2017 dan perbandingannya dengan Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

5.1.1. PENJELASAN POS-POS PENDAPATAN


Pendapatan Daerah Kabupaten Semarang meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD),
Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah, dengan anggaran dan realisasi
dalam Tahun Anggaran 2017, sebagai berikut:

1. PENDAPATAN DAERAH …………..…………………....Rp2.135.227.865.430,80


Akun ini menggambarkan realisasi Pendapatan Daerah untuk periode Tahun Anggaran
2017, dengan rincian pos dan jumlah Pendapatan Daerah sebagai berikut:
2017 2016
Pendapatan Daerah:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a. Pendapatan Asli Daerah 363.698.928.000,00 417.417.848.830,80 318.536.051.176,00


b. Pendapatan Transfer 1.439.916.011.000,00 1.457.537.863.600,00 1.484.395.526.953,00
c. Lain-lain Pendapatan Daerah
255.017.652.000,00 260.272.153.000,00 175.206.438.999,00
Yang Sah

Jumlah 2.058.632.591.000,00 2.135.227.865.430,80 1.978.138.017.128,00

Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2017 secara


keseluruhan memenuhi target yang telah ditetapkan dan mengalami peningkatan bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2016. Hal ini ditunjukkan dari
pendapatan yang dianggarkan sebesar Rp2.058.632.591.000,00 dan realisasinya mencapai
sebesar Rp2.135.227.865.430,80 atau 103,72%. Yang berarti mengalami peningkatan
sebesar Rp157.089.848.302,80 atau 7,94% dari realisasi pendapatan Tahun
Anggaran2016 yaitu sebesar Rp1.978.138.017.128,00, realisasi pendapatan tersebut
terdiri dari:

1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)........................................Rp417.417.848.830,80


Akun ini menggambarkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk periode
Tahun Anggaran 2017, dengan rincian pos dan jumlah PAD sebagai berikut:
2017 2016
Pendapatan Asli Daerah:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a. Pendapatan Pajak Daerah 138.738.857.000,00 168.523.226.446,00 105.768.321.555,00


b. Pendapatan Retribusi Daerah 30.766.023.000,00 30.911.872.936,00 26.867.595.080,00

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan 24.329.965.000,00 23.016.450.973,00 10.524.861.428,00


Daerah yang Dipisahkan

d. Lain-lain Pendapatan Asli 169.864.083.000,00 194.966.298.475,80 175.375.273.113,00


Daerah yang Sah

Jumlah 363.698.928.000,00 417.417.848.830,80 318.536.051.176,00

Lampiran VII62
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Pendapatan Asli Daerah dianggarkan sebesar Rp363.698.928.000,00 sedangkan


realisasinya mencapai sebesar Rp417.417.848.830,80 atau 114,77%. Bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 yaitu sebesar
Rp318.536.051.176,00 maka realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami
peningkatan sebesar Rp98.881.797.654,80 atau 31,04%.
Dasar Hukum Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Semarang
yaitu:
1. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pajak
Daerah sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Daerah Kabupaten
Semarang Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah dan terakhir diubah
sebagaimana menjadi Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Pajak
Daerah.
2. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 8 Tahun 2011 tentang
Retribusi Jasa Umum sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Daerah
Kabupaten Semarang Nomor 7 Tahun 2015 tentang Retribusi Jasa Umum.
3. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Retribusi Jasa Usaha sebagaimana diubah menjadi Peraturan Daerah Nomor 1
Tahun 2017 tentang Retribusi Jasa Usaha.
4. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 3 Tahun 2012 tentang
Perizinan Tertentu sebagaimana diubah menjadi Peraturan Daerah Nomor 12
Tahun 2014 tentang Perizinan Tertentu.
5. Peraturan Bupati Semarang Nomor 160 Tahun 2012 tentang Standar
Operasional Prosedur Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan
Perkotaan.
6. Peraturan Bupati Semarang Nomor 93 Tahun 2013 tentang Standar
Operasional Prosedur Pelaksanaan Perforasi Karcis Retribusi Daerah.
7. Peraturan Bupati Semarang Nomor 94 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Tempat Khusus Parkir di Kabupaten
Semarang.
8. Peraturan Bupati Semarang Nomor 46 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis
Pemungutan Pajak Daerah.
9. Peraturan Bupati Semarang Nomor 5 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Izin Bangunan
dan Izin Pemakaman dan Pengabuan.
10. Peraturan Bupati Semarang Nomor 35 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga dan
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah di Dinas Pemuda, Olah Raga dan
Pariwisata Kabupaten Semarang.

Lampiran VII63
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

11. Peraturan Bupati Semarang Nomor 34 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
12. Peraturan Bupati Semarang Nomor 41 Tahun 2017 tentang Tarif Retribusi
Persampahan/Kebersihan.
Adapun rincian untuk masing-masing sumber Pendapatan Asli Daerah tersebut
adalah sebagai berikut:

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah ..................................Rp168.523.226.446,00

Akun ini menggambarkan realisasi pendapatan Pajak Daerah untuk


periode Tahun Anggaran 2017, dengan rincian pos dan jumlah Pajak
Daerah sebagai berikut:

2017 2016
Pendapatan Pajak Daerah:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a. Pajak Hotel 3.000.000.000,00 3.942.935.157,00 2.977.370.533,00

b. Pajak Restoran 8.500.000.000,00 9.049.414.586,00 6.408.249.069,00

c. Pajak Hiburan 985.000.000,00 986.513.111,00 939.767.075,00

d. Pajak Reklame 1.953.350.000,00 1.958.469.704,00 1.857.981.937,00

e. Pajak Penerangan Jalan 43.350.000.000,00 46.135.005.952,00 40.853.043.246,00

Pajak Mineral Bukan Logam


f. 900.000.000,00 979.285.600,00 871.155.408,00
dan Batuan

g. Pajak Parkir 150.000.000,00 137.862.100,00 139.725.895,00

h. Pajak Air Tanah 1.650.507.000,00 1.990.755.633,00 1.683.562.470,00

i. Pajak BPHTB 40.000.000.000,00 61.856.232.741,00 19.520.968.485,00

Pendapatan Pajak Bumi dan


j. 38.250.000.000,00 41.486.751.862,00 30.516.497.437,00
Bangunan (PBB)

Jumlah 138.738.857.000,00 168.523.226.446,00 105.768.321.555,00

Pajak Daerah dianggarkan sebesar Rp138.738.857.000,00 dan realisasi


mencapai sebesar Rp168.523.226.446,00 atau 121,47%. Bila dibanding
realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp105.768.321.555,00 maka
realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami peningkatan sebesar
Rp62.754.904.891,00 atau 59,33%. Pemungutan pajak ini mendasari
Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Pajak Daerah sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Daerah
Kabupaten Semarang Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah dan
terakhir diubah sebagaimana menjadi Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun
2017 tentang Pajak Daerah.

Lampiran VII64
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Dari 10 jenis pajak daerah Tahun 2017 yang direncanakan, hanya 1 (satu)
jenis pajak yang tidak dapat mencapai target yaitu pajak parkir.
Terhadap pajak yang memenuhi target dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pajak hotel yang disebabkan adanya penambahan 1 (satu) hotel
bintang 4 per Oktober 2017, semakin banyak hotel yang mempunyai
website sehingga dapat diakses secara online dan banyaknya hari
libur panjang di tahun 2017.
b. Pajak restoran yang disebabkan banyak restoran yang mulai
menyediakan wahana untuk hiburan, meningkatnya group media
sosial yang mengadakan acara pertemuan di restoran dan banyaknya
hari libur panjang di tahun 2017
c. Pajak hiburan yang disebabkan banyaknya pengunjung karaoke pada
libur panjang di tahun 2017.
d. Pajak reklame yang disebabkan Wajib Pajak Reklame jenis shopsign
meningkat setelah dilakukan pendataan ulang.
e. Pajak Penerangan Jalan disebabkan kenaikan harga jual tenaga
listrik dan dihilangkannya subsidi untuk klasifikasi R1/900.
f. Pajak Mineral Bukan Logam disebabkan adanya peningkatan jumlah
produksi penambangan batu.
g. Pajak Air Tanah yang disebabkan volume pengambilan air tanah
yang dilkukan pabrik-pabrik untuk bahan baku industri meningkat.
h. Pajak BPHTB yang disebabkan meningkatnya permohonan mutasi
kepemilikan tanah sebagai akibat berakhirnya pembayaran tax
amnesty tahap II tanggal 31 Desember 2017.
i. Pajak PBB yang disebabkan meningkatnya partisipasi dan kesadaran
masyarakat dalam membayar PBB karena sosialisasi secara intensif
oleh petugas pajak, pegawai kecamatan, kelurahan dan desa dan
adanya efek karena pencantuman piutang dalam SPPT PBB.
Kemudian terhadap pajak daerah yang tidak memenuhi target yang telah
ditetapkan karena kurangnya kesadaran wajib pajak untuk memenuhi
kewajibannya dan kurang optimalnya penagihan pajak parkir.

1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah …………….….....Rp30.911.872.936,00

Akun ini menggambarkan realisasi pendapatan Retribusi Daerah untuk


periode Tahun Anggaran 2017, dengan rincian pos dan jumlah Retribusi
Daerah sebagai berikut:

Lampiran VII65
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2017 2016
Pendapatan Retribusi Daerah:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Retribusi Jasa Umum 12.373.296.000,00 12.246.666.213,00 12.870.565.660,00
b. Retribusi Jasa Usaha 9.432.425.000,00 9.337.954.903,00 7.722.365.375,00
c. Retribusi Perizinan Tertentu 8.960.302.000,00 9.327.251.820,00 6.274.664.045,00
Jumlah 30.766.023.000,00 30.911.872.936,00 26.867.595.080,00

Retribusi Daerah dianggarkan sebesar Rp30.766.023.000,00 realisasinya


mencapai sebesar Rp30.911.872.936,00 atau 100,47%. Bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 yaitu sebesar
Rp26.867.595.080,00 maka realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami
kenaikan sebesar Rp4.044.277.856,00 atau 15,05%.

1.1.2.01 Retribusi Jasa Umum .......................................Rp12.246.666.213,00


Akun ini menggambarkan realisasi pendapatan Retribusi Jasa Umum
untuk periode Tahun Anggaran 2017, dengan rincian pos dan jumlah
Retribusi Jasa Umum sebagai berikut:

2017 2016
Retribusi Jasa Umum:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Retribusi Pelayanan 1.541.248.000,00 2.182.379.913,00 3.249.336.650,00
Kesehatan
b. Retribusi Pelayanan 1.186.411.000,00 999.086.100,00 839.149.400,00
Persampahan/Kebersihan
c. Retribusi Pelayanan 64.050.000,00 78.015.000,000 50.241.000,00
Pemakaman dan Pengabuan
Mayat
d. Retribusi Parkir di Tepi Jalan 180.000.000,00 180.044.000,00 122.390.000,00
Umum
e. Retribusi Pengujian 1.240.000.000,00 1.265.789.500,00 1.232.096.710,00
Kendaraan Bermotor
f. Retribusi Pemeriksaan Alat 60.000.000,00 55.730.000,00 39.465.000,00
Pemadam Kebakaran

g. Retribusi Pelayanan Pasar 760.899.000,00 768.370.000,00 767.660.000,00


Jetis

h. Retribusi Pelayanan Pasar 560.988.000,00 358.984.000,00 376.884.000,00


Hewan

i. Retribusi Pelayanan Pasar 4.612.780.000,00 4.281.550.700,00 4.035.418.800,00


Klas I

j. Retribusi Pelayanan Pasar 1.569.657.000,00 1.450.618.300,00 1.548.086.800,00


Klas II

k. Retribusi Pelayanan Pasar 597.263.000,00 626.098.700,00 609.837.300,00


Klas III

Jumlah 12.373.296.000,00 12.246.666.213,00 12.870.565.660,00

Lampiran VII66
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Pendapatan Retribusi Jasa Umum dianggarkan sebesar


Rp12.373.296.000,00 realisasinya mencapai sebesar
Rp12.246.666.213,00 atau 98,98%. Bila dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp12.870.565.660,00 maka
realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami penurunan sebesar
Rp623.899.447,00 atau 4,85%. Pemungutan retribusi jasa umum ini
mendasari Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 8 Tahun
2011 tentang Retribusi Jasa Umum sebagaimana telah diubah menjadi
Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Retribusi Jasa Umum.
Perolehan capaian yang memenuhi target dalam jenis retribusi jasa
umum diantaranya retribusi pelayanan kesehatan 141,60%, retribusi
pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat 121,80%, retribusi
pelayanan parkir di tepi jalan umum 100,02%, retribusi pengujian
kendaraan bermotor 102,08%, retribusi pasar Jetis 100,98%, dan
Retribusi Pelayanan Pasar Klas III 104,83%.
Penjelasan Retribusi Jasa Umum memenuhi target yang telah
ditetapkan, yaitu:
a. Retribusi pelayanan kesehatan disebabkan:
- Meningkatnya jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap
- Meningkatnya jumlah tindakan untuk pelayanan rawat inap
- Meningkatnya kunjungan pasien rawat inap peserta BPJS
- Meningkatnya jumlah persalinan
- Meningkatnya jumlah pelayanan jasa pemeriksaan labkesda
b. Retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat
- Sesuai laporan yang masuk dan membayar retribusi
- Tingkat penggunaan jasa pemakaman dan pengabuan mayat
relatif bertambah
c. Retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum karena
meningkatnya kesadaran orang yang parkir untuk membayar
retribusi parkir dan kinerja petugas parkir yang meningkat.
d. Retribusi pengujian kendaraan bermotor karena meningkatnya
kesadaran orang yang parkir untuk membayar retriusi parkir dan
kinerja petugas parkir yang meningkat.
e. Retribusi pasar jetis karena meningkatnya pedagang sayur yang
melakukan transaksi di pasar jetis.
f. Retribusi pasar klas III
- Banyaknya tagihan retribusi yang dapat dipungut
- Intensifikasi pendapatan
Sedangkan retribusi jasa umum yang tidak memenuhi rencana target
pendapatan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan karena:

Lampiran VII67
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

- Para pedagang pasar yang merasa tidak menghasilkan


sampah sulit untuk dipungut retribusi
- Pedagang yang mempunyai los dan kios lebih dari satu
hanya membayar retribusi satu kali
- Masih ada pedagang yang membayar retribusi dibawah tarif
yang berlaku.
- Retribusi sampah perkantoran masih menggunakan tarif
yang lama

b. Retribusi Pemeriksaaan Alat Pemadam Kebakaran:


- Adanya perusahaan yang tutup
- Terbatasnya jumlah penarik Retribusi
c. Retribusi Pelayanan Pasar Hewan:
- Pedagang yang membawa pedhet (anak sapi) tidak
membayar retribusi sesuai Perda.
- Banyak peternak yang menjual ternak tidak melalui pasar
tetapi ke blantik.
d. Retribusi Pelayanan Pasar Klas 1:
- Masih ada pedagang yang membayar retribusi dibawah tarif
yang berlaku sesuai Perda.
- Di Pasar babadan terdapat los yang kosong
- Di Pasar Projo banyak pedagang yang berjualan tidak pada
tempat yang telah ditentukan
- Status Pasar Kembangsari yang merupakan pasar desa
menyulitkan dalam pengelolaannya

e. Retribusi Pelayanan Pasar Klas 2:


- Pembangunan di Pasar Bandongan menyebabkan pedagang
direlokasi ditempat sementara
- Di Pasar Kopeng dan Kebondowo banyak kios atau los yang
tutup
- Pedagang Pasar Pringapus berdagang ditempat parkir
- Di Pasar Kuliner Suroboyo yang membayar retribusi baru
60,86%

1.1.2.02 Retribusi Jasa Usaha............................................Rp9.337.954.903,00


Akun ini menggambarkan realisasi pendapatan Retribusi Jasa Usaha
untuk periode Tahun Anggaran 2017, dengan rincian pos dan jumlah
Retribusi Daerah sebagai berikut:

Lampiran VII68
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2017 2016
Retribusi Jasa Usaha:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Retribusi Jasa Pemakaian 1.897.203.000,00 2.006.507.153,00 1.626.941.025,00
Kekayaan Daerah
b. Retribusi Pasar 173.586.000,00 156.374.000,00 336.741.100,00
Grosir/Pertokoan
c. Retribusi Terminal 221.373.000,00 211.476.000,00 413.791.000,00
d. Retribusi Tempat Khusus 1.789.766.000,00 1.554.634.000,00 1.322.575.500,00
Parkir
e. Retribusi Rumah Potong 120.822.000,00 170.342.500,00 138.334.800,00
Hewan
f. Retribusi Tempat Rekreasi 5.079.675.000,00 5.087.803.000,00 3.733.760.000,00
dan Olah Raga
g. Retribusi Penjualan Produksi 150.000.000,00 150.818.250,00 150.221.950,00
Usaha Daerah

Jumlah 9.432.425.000,00 9.337.954.903,00 7.722.365.375,00

Pendapatan Retribusi Jasa Usaha dianggarkan sebesar


Rp9.432.425.000,00 realisasinya mencapai sebesar
Rp9.337.954.903,00 atau 99,00%. Bila dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2016 yaitu sebesar Rp7.722.365.375,00
maka realisasi TahunAnggaran 2017 mengalami peningkatan sebesar
Rp1.615.589.528,00 atau 20,92%. Pemungutan retribusi jasa usaha ini
mendasari Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 2 Tahun
2012 tentang Retribusi Jasa Usaha sebagaimana diubah menjadi
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Retribusi Jasa Usaha.
Retribusi jasa usaha yang memenuhi target yang telah ditetapkan,
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Yang berasal dari retribusi pemakaian kekayaan daerah:
- Sewa Tanah dan Bangunan, karena adanya pembayaran dari
pihak ketiga diakhir perjanjian, pada perpanjangan sewa
langsung dibayar dimuka (PT Indosat).
- Sewa Lapangan Olahraga, karena adanya pemasukan dari
kegiatan POPNAS cabang sepak bola dan senam.
- Sewa Gedung, Aula dan Ruangan, karena banyak penyewa
gedung yang menyewa pada hari kerja selain sabtu dan
minggu.
- Jasa Usaha Suara Serasi, karena terdapatnya kontrak iklan
dengan BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan, Disdukcapil,
Bank Jateng dan pelaku usaha lain.
b. Retribusi Laboratorium Pengujian Lingkungan Hidup karena
intensif melakukan sosialisasi dan adanya pembukaan usaha baru.
c. Retribusi Rumah Potong Hewan, disebabkan karena banyaknya
hewan ternak yang dipotong di RPH.

Lampiran VII69
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

d. Retribusi tempat rekreasi dan olah raga, disebabkan


meningkatnya kunjungan wisata di Kabupaten Semarang pada
musim libur sekolah dan natal akhir tahun serta adanya
penambahan sarana dan prasarana wisaTA
Sedangkan retribusi jasa usaha yang tidak atau kurang dari target
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Yang berasal dari retribusi pemakaian kekayaan daerah adalah:
a. Retribusi Mobil Derek karena mulai tahun 2017 retribusi jasa
derek tidak lagi ditarik karena kendaraan tersebut hanya
berfungsi untuk memindahkan atau menepikan.
b. Retribusi Sewa Laboratorium Susu karena terdapat 1 (satu) unit
obyek retribusi yang sudah tidak beroperasi lagi yaitu KUD
Getasan dan koperasi-koperasi lain jumlah penampungan susunya
menurun karena banyaknya pengecer/penjual susu dari luar
Kabupaten Semarang yang langsung menjual ke konsumen
dengan fasilitas antar.
c. Retribusi Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Hewan karena
Pelayanan kesehatan hewan di pasar hewan merupakan pelayanan
khusus, sehingga tidak semua ternak yang masuk pasar dilakukan
pemeriksaan, hanya ternak yang akan dijual keluar daerah yang
memerlukan penanganan khusus.
d. Retribusi Timbangan Ternak karena Tidak semua ternak
ditimbang, hanya ternak besar saja yang di timbang, pedhet tidak
ditimbang, sementara ternak yang datang ke pasar hewan
kebanyakan pedhet.
e. Retribusi pasar grosir/pertokoan karena adanya kondisi yang sepi
banyak kios yang tutup.
f. Retribusi Terminal, karena mulai Januari 2017 Bus AKAP dan
AKDP tidak diwajibkan masuk terminal tipe C.

1.1.2.03 Retribusi Perijinan Tertentu...............................Rp9.327.251.820,00


Akun ini menggambarkan realisasi Pendapatan Retribusi Jasa
Perijinan Tertentu untuk periode Tahun Anggaran 2017, dengan
rincian pos dan jumlah Retribusi Daerah sebagai berikut:
2017 2016
Retribusi Perizinan Tertentu:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Retribusi Izin Mendirikan 4.411.677.000,00 4.614.299.250,00 3.813.148.795,00
Bangunan
b. Retribusi Izin Tempat 0,00 0,00 18.000.000,00
Penjualan Minuman
Beralkohol

Lampiran VII70
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2017 2016
Retribusi Perizinan Tertentu:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
c. Retribusi Izin 3.500.000.000,00 3.617.484.370,00 1.391.556.350,00
Gangguan/Keramaian
d. Retribusi Izin Trayek 48.625.000,00 49.313.000,00 49.791.900,00
e. Retribusi Perpanjangan Izin 1.000.000.000,00 1.046.155.200,00 1.002.167.000,00
Mempekerjakan Tenaga Kerja
Asing (IMTA)
Jumlah 8.960.302.000,00 9.327.251.820,00 6.274.664.045,00

Hasil Retribusi Perijinan Tertentu dianggarkan sebesar


Rp8.960.302.000,00 realisasinya mencapai sebesar
Rp9.327.251.820,00 atau 104,10%. Bila dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2016 yaitu sebesar Rp6.274.664.045,00
maka realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami peningkatan sebesar
Rp3.052.587.775,00 atau 48,65%. Peraturan Daerah Kabupaten
Semarang Nomor 3 Tahun 2012 tentang Perizinan Tertentu
sebagaimana diubah menjadi Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun
2014 tentang Perizinan Tertentu.
Pencapaian target retribusi IMB, Ijin Gangguan dan Ijin Trayek ini
disebabkan:
a. Peningkatan kesadaran masyarakat lebih tinggi.
b. Adanya perluasan usaha industri pengembangan kawasan
perumahan perdagangan dan jasa.
Kemudian untuk pencapaian Retribusi Perpanjangan Izin
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing disebabkan tingginya kesadaran
masyarakat mentaati peraturan penggunaan tenaga kerja asing dan
terjadinya kenaikan kurs dollar.
Meskipun telah mencapai realisasi dari target pendapatan usaha
penjaringan potensi dengan intensifikasi dan ekstensifikasi tetap
dilaksanakan.

1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang


Dipisahkan...............................................................Rp23.016.450.973,00

Akun ini menggambarkan realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah


yang Dipisahkan untuk periode Tahun Anggaran 2017, yang berupa
Bagian Laba atas penyertaan Modal pada Perusahaan Daerah atau BUMD
dengan rincian pos dan jumlah sebagai berikut:

Lampiran VII71
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Hasil Pengelolaan Kekayaan 2017 2016


Daerah yang Dipisahkan (Bagian
Laba atas Penyertaan Modal pada Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
Perusahaan Milik daerah / BUMD):
a. Apotek Sidowaras I, III 122.816.000,00 122.816.645,00 111.602.099,00
b. PDAM 2.637.260.000,00 1.323.745.097,00 3.467.350.300,00
c. Laba Usaha /Deviden BPR 764.357.000,00 764.356.787,00 1.051.799.658,00
BKK/BKK
d. Laba Usaha/Deviden Bank 20.805.532.000,00 20.805.532.444,00 5.894.109.371,00
Jateng
Jumlah 24.329.965.000,00 23.016.450.973,00 10.524.861.428,00

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan merupakan Bagian


Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD
dianggarkan sebesar Rp24.329.965.000,00dan realisasinya mencapai
sebesar Rp23.016.450.973,00 atau 94,60%.Bila dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2016 yaitu sebesar Rp10.524.861.428,00 maka
realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalamikenaikan sebesar
Rp12.491.589.545,00 atau 118,69%.
Pemungutan Hasil pengelolaan yang Dipisahkan ini mendasari Peraturan
Daerah Nomor 22 Tahun 2008 tentang pendidirian PD Aneka Usaha
Serasi untuk Apotek Sidowaras I dan III, Peraturan Daerah Kabupaten
Dati II Semarang Nomor 10 Tahun 1980 untuk PDAM, Peraturan
Gubernur Jawa Tengah Nomor 35 Tahun 2012 dan Peraturan Gubernur
Jawa Tengah Nomor 42 Tahun 2009 untuk Laba Usaha / Deviden BPR
BKK/BKK serta Peraturan Daerah Nomor 53 Tahun 2010 untuk Laba
Usaha / Deviden BKPD (Badan Kredit Produksi Desa).
BKPD ini berubah menjadi PT. Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
BKPD Mitra Sejahtera dengan bergabungnya Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) Bina Sejahtera dalam struktur permodalannya.
Didirikan berdasarkan akta notaris Anief Ratnawati, SH, notaris di
Ungaran dengan nomor akta 03 tertanggal 02 Oktober 2015 dan telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya nomor AHU-
2468586.AH.01.01 Tahun 2015 tertanggal 26 Nopember 2015. Anggaran
Dasar PT. LKM BKPD Mitra Sejahtera telah mengalami perubahan
sebagaimana termuat dalam akta notaris Anief Ratnawati, SH nomor 15
tanggal 24 Juni 2016, notaris di Ungaranperihal perubahan modal disetor
dan ditempatkan, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusannya nomor AHU-0013279.AH.01.02 Tahun 2016 tertanggal 22
Juli 2016. Pendirian PT.LKM BKPD Mitra Sejahtera adalah kelanjutan

Lampiran VII72
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

usaha dari Badan Kredit Produksi Desa (BKPD) Kabupaten Semarang


yang didirikan berdasarkan Surat Kepala Daerah Tingkat II Semarang
Nomor 581/078/1986 tanggal 22 Januari 1987 tentang pengaktifan
kembali operasional BKPD Kabupaten Semarang. Pada tahun anggaran
2017 PT LKM BKPD Mitra Sejahtera belum di targetkan
menyumbangkan laba kepada Pemerintah Daerah.
Dari 4 BUMD yang ditargetkanhanya 1 BUMD yang tidak memenuhi
target yaitu PDAM yang disebabkan:
a. Tidak adanya penyesuaian tarif pada tahun 2017.
b. Cakupan pelayanan pada tahun 2017 belum sebesar target unit SR
yang diargetkan.
c. Masih rendahnya tingkat pemakaian air oleh pelanggan, disebabkan
oleh kondisi air tanah di wilayah Kab.Semarang yang cukup baik.
d. Masih banyaknya jaringan pipa distribusi utama yang sudah tua.
Realisasi dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan ini
sudah merupakan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah......Rp194.966.298.475,80

Akun ini menggambarkan realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah


yang Sah untuk periode Tahun Anggaran 2017, dengan rincian pos dan
jumlah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah sebagai berikut:

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 2017 2016


yang Sah: Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Hasil Penjualan Aset Daerah 819.627.000,00 1.265.293.665,00 916.649.300,00
Yang Tidak Dipisahkan
b. Penerimaan Jasa Giro 6.500.000.000,00 9.844.930.852,00 10.488.148.259,00
c. Pendapatan Bunga Deposito 6.500.000.000,00 7.042.561.608,00 7.178.356.120,00
d. Tuntutan Ganti Kerugian 1.000.000,00 5.350.000,00 9.052.200,00
Daerah
e. Pendapatan Denda atas 0,00 131.557.657,00 381.239.141,00
Keterlambatan Pelaksanaan
Pekerjaan
f. Pendapatan Denda Pajak 0,00 1.404.723.097,00 1.579.951.295,00
g. Pendapatan Denda Retribusi 0,00 0,00
h. Fasilitas Sosial dan Fasilitas 306.053.000,00 306.009.000,00 325.837.000,00
Umum
i. Pendapatan Lain-lain 3.380.501.000,00 17.416.730.393,80 10.957.554.935,00
j. Pendapatan BLUD 134.482.621.000,00 139.577.170.328,00 117.064.214.863,00
k. Dana Kapitasi JKN (BPJS) 17.874.281.000,00 17.971.971.875,00 26.474.270.000,00
pada Puskesmas

Lampiran VII73
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 2017 2016


yang Sah: Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
Jumlah 169.864.083.000,00 194.966.298.475,80 175.375.273.113,00

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dianggarkan sebesar


Rp169.864.083.000,00 dan realisasinya mencapai sebesar
Rp194.966.298.475,80 atau 114,78%. Bila dibandingkan dengan realisasi
Tahun Anggaran 2016 yaitu sebesarRp175.375.273.113,00 maka realisasi
Tahun Anggaran 2017 mengalami peningkatan sebesar
Rp19.591.025.362,80 atau 11,17%.Dengan penjelasan sebagai berikut ;
Hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan merupakan pendapatan
atas penjualan atau lelang aset tetap atau barang milik Pemerintah Daerah
yang dipandang sudah tidak menguntungkan untuk operasional
Pemerintah daerah, serta penjualan hasil pertanian dan perkebunan.
Penerimaan jasa giro merupakan penerimaan yang berasal dari bunga atas
uang kas daerah yang di tempatkan di Bank Jateng dalam bentuk
giro.Pencapaian target atas penerimaan jasa giro karena realisasi belanja
yang lebih banyak di akhir tahun.
Penerimaan bunga deposito merupakan penerimaan yang berasal dari
bunga atas uang kas daerah yang di tempatkan di Bank Jatengdalam
bentuk deposito, dan uang kas daerah yang ditempatkan di Bank Mandiri
dalam bentuk deposito. Penempatan deposito di Bank Jateng berdasarkan
Perjanjian Kerjasama antara DPPKAD Kabupaten Semarang dengan PT
Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Cabang Ungaran Nomor
415.4/11/KJS/2012-Nomor 425/DT.012/022/2012 tentang Pengelolaan
Uang Daerah. Kemudian untuk penempatan deposito di Bank Mandiri
berdasar Perjanjian Kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Semarang
dengan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kantor Cabang Ungaran Ahmad
Yani tentang Penempatan Investasi Deposito Milik Pemerintah
Kabupaten Semarang. Nomor 090/Tahun 2015 -- 7
Br/SPW/SMU/090/2015. Pencapaian target atas penerimaan bunga
deposito karena manajemen kas yang dapat mempertahakan likuiditas
sehingga penempatan deposito dapat dipertahankan sampai akhir tahun.
Pencapaian target Tuntutan Ganti Kerugian Daerah disebabkan karena
adanya pelunasandan pembayaran kerugian. Kalau pencapaian target
denda keterlambatan karena ada sebagian pekerjaan yang mengalami
keterlambatan penyelesaian, tetapi dapat dikenakan denda. Kemudian
untuk pencapaian target denda pajak disebabkan upaya adanya validasi
data wajib pajak yang menunggak dan jemput bola pembayaran bersama
Bank Jateng.

Lampiran VII74
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Pencapaian target dari pendapatan BLUD disebabkan meningkatnya


efektifitas dalam pengelolaan BLUD.
Pencapaian target atas pendapatan dana kapitasi JKN (BPJS) disebabkan
biaya penggantian orang sakit yang dapat terrealisasi sesuai yang
diajukan.
Dana kapitasi Jaminan Kesehatan Naional (JKN) merupakan dana yang
berasal dari Pemerintah Pusat untuk mendanai pelayanan kesehatan bagi
masyarakat tidak mampu.
Danakapitasi JKN ini berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. Untuk petunjuk
teknis tahun 2016 adalah Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 tahun
2016 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional
untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama milik Pemerintah Daerah.
Mekanisme pelaksanaan JKN di Kabupaten Semarang berpedoman pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2017bahwa Retribusi pelayanan
Kesehatan yang bersumber dari hasil klaim kepada Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) yang diterima oleh SKPD atau Unit Kerja pada
SKPD yang belum menerapkan PPK-BLUD, dianggarkan pada akun
Pendapatan, kelompok Pendapatan PAD, jenis Pendapatan Retribusi
Daerah, obyek Pendapatan Retribusi Jasa Umum, rincian obyek
Pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan. Sedangkan yang
menggunakan mekanisme kapitasi dianggarkan pada Lain-lain PAD yang
Sah.
Mekanisme pelayanan baik yang berbentuk kapitasi atau
kunjungan/retribusi tetap berpedoman pada mekanisme APBD
Kabupaten Semarang.
Tahun 2017, kuota yang berasal dari Peserta Bayar Iur atau PBI adalah
329.233 jiwa, dan Non PBI adalah 338.188 jiwa.
Untuk kuota PBI yang dibayar oleh dana APBN adalah 289.383 jiwa
berdasarkan Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor
351/HUK/2016 tentang Penetapan Penerima Bantuan Iuran Jaminan
Kesehatan Tahun 2017.
Untuk kuota PBI yang dibayar oleh dana APBD Proninsi Jawa Tengah
adalah 8.239 jiwa berdasarkan:
- Perjanjian Kerjasama antara Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
dan BPJS dan Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Nomor
441.91/5461/2016/4, Nomor 337/KTR/VI-12/1216, Nomor
8026/Dinkes Kab. Smg/2016 tentang Pelaksanaan Jaminan

Lampiran VII75
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Kesehatan Nasional Bagi Penduduk yang Didaftarkan oleh


Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dari Kabupaten Semarang TA
2017 dan Keputusan Bupati Semarang Nomor 441.91/0345/2017
tentang Penetapan Jumlah Peserta Jaminan Kesehatan Nasional bagi
penduduk yang Didaftarkan oleh Pemerintah Provinsidi Kabupaten
Semarang TA 2017.
- Perjanjian Kerjasama antara Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
dan BPJS dan Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Nomor
027.2/8433/5, Nomor 105/KTR/VI-12/0817, Nomor
441.91/4328/2017 tentang Perubahan Kedua Perjanjian Kerjasama
antara Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan BPJS dan Dinas
Kesehatan Kabupaten Semarang Nomor 441.91/5461/2016/4,
Nomor 337/KTR/VI-12/1216, Nomor 8026/Dinkes Kab. Smg/2016
tentang Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional Bagi Penduduk
yang Didaftarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dari
Kabupaten Semarang TA 2017 dan Keputusan Bupati Semarang
Nomor 441.91/0610/2017 tentang Perubahan Penetapan Jumlah
Peserta Jaminan Kesehatan Nasional bagi penerima Bantuan Iuran
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Kabupaten Semarang TA 2017.
Untuk kuota PBI yang dibayar oleh APBD Kabupaten Semarang adalah
31.611 jiwa, berdasarkan:
- Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Semarang
dengan BPJS Kesehatan Cabang Ungaran Nomor 7951/Dinkes Kab.
Semarang/2016, Nomor 157/KTR/VI-12/1216 tentang Kepesertaan
Program Jaminan Kesehatan Nasional Bagi Penduduk yang
Didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang dan Keputusan
Bupati Semarang Nomor 441.91/0137/2017 tentang Penetapan
Peserta Jaminan Kesehatan Nasional bagi Penerima Bantuan Iuran
yang Didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang pada APBD
Kabupaten Semarang TA 2017.
- Adendum Perjanjian Kerjasama antara Dinas Kesehatan Pemerintah
Kabupaten Semarang dengan BPJS Kesehatan Cabang Ungaran
Nomor 441.91/3666.1/2017, Nomor 145/KTR/VI-12/0717 tentang
Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional Bagi Penduduk
yang Didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang dan
Keputusan Bupati Semarang Nomor 441.91/0414/2017 tentang
Perubahan Penetapan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional bagi
Penerima Bantuan Iuran yang Didaftarkan oleh Pemerintah
Kabupaten Semarang pada APBD Kabupaten Semarang TA 2017.

Dalam Pendapatan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah


diantaranya merupakan anggaran dan realisasi atas Pendapatan BLUD
dengan rincian sebagai berikut:

Lampiran VII76
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Pendapatan Lain-lain Pendapatan 2017


Asli Daerah yang Sah-Pendapatan Sisa Anggaran
BLUD BLUD: Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
(Rp)
a. BLUD-RSUD Ambarawa 75.601.167.000,00 77.583.541.495,00 1.982.374.495,00
b. BLUD-RSUD Ungaran 49.501.387.000,00 52.220.771.509,00 2.719.384.509,00
c. BLUD-Puskesmas Tengaran 2.361.151.000,00 2.463.786.010,00 102.635.010,00
d. BLUD-Puskesmas Susukan 1.800.796.000,00 1.808.562.867,00 7.766.867,00
e. BLUD-Puskesmas Suruh 1.664.226.000,00 1.728.954.234,00 64.728.234,00
f. BLUD-Puskesmas Jambu 1.053.957.000,00 1.060.832.143,00 6.875.143,00
g. BLUD-Puskesmas Bancak 873.395.000,00 1.100.513.878,00 227.118.878,00
h. BLUD-Puskesmas Bergas 1.626.542.000,00 1.610.208.192,00 (16.333.808,00)

Jumlah 134.482.621.000,00 139.577.170.328,00 5.094.549.328,00

1.1.4.1. Pendapatan Lain-lain..........................................Rp. 17.416.730.393,80


Akun ini menggambarkan realisasi Pendapatan Lain-lain untuk periode
Tahun Anggaran 2017, dengan rincian pos dan jumlah Pendapatan Lain-
lain sebagai berikut:
2017 2016
Pendapatan Lain-lain:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Lelang Bengkok 1.837.624.000,00 1.807.767.928,00 1.858.324.410,00
b. Laba Revolving Dinas 255.000.000,00 291.610.000,00 284.850.000,00
Peternakan
c. Denda Pengembalian 4.000.000,00 3.290.000,00 4.582.900,00
Peminjaman Buku
d. Penerimaan Lainnya 1.264.877.000,00 15.297.562.465,80 8.788.343.912,00
e. Wana Wisata Penggaron 2.500.000,00 0,00 2.553.713,00
f. Wana Wisata Semirang 0,00 0,00 0,00
g. Langen Tirto Muncul 0,00 0,00 3.000.000,00
h. The Fountain Water Park 4.200.000,00 4.200.000,00 3.600.000,00
i. Obyek Wisata Hortimart Agro 3.900.000,00 3.900.000,00 3.900.000,00
Center
j. Obyek Wisata Renang Tirto 4.200.000,00 4.200.000,00 4.200.000,00
Agro
k. Cimory 4.200.000,00 4.200.000,00 4.200.000,00

Jumlah 3.380.501.000,00 17.416.730.393,80 10.957.554.935,00

Pendapatan Lain-lain dianggarkan sebesar Rp3.380.501.000,00 dan


realisasinya mencapai sebesar Rp17.416.730.393,80 atau 515,21%. Bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp10.957.554.935,00 maka realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami
kenaikansebesar Rp6.459.175.458,80atau 58,95%.

Lampiran VII77
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Pencapaian target lelang bengkok disebabkan hasil dari lelang disepakati


dengan harga yang lebih tinggi dari anggaran yang telah ditetapkan, dan
realisasinya sesuai dengan hasil lelang yang disepakati.
Pencapaian target laba revolving berasal dari hasil pengguliran sapi yang
menjdi hak pemerintah daerah, mendasari Peraturan Bupati Semarang
Nomor 1A tahun 2004 tentang Pedoman Penyebaran dan Pengembangan
Ternak Gaduhan.
Pencapaian target denda pengembalian peminjaman buku berasal denda
pengembalian buku yang dapat ditarik oleh petugas perpustakaan,
penerimaan ini mendasari Peraturan Daerah Kabupaten Semarang
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor
20 tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perpustakaan Daerah
Kabupaten Semarang.
Kemudian untuk Penerimaan lainnya sebesar
Rp15.297.562.465,80dengan perincian sebagai berikut:
Tabel V.2 Penerimaan Lainnya

No. Uraian Jumlah

1 Pengembalian Gaji dan Tunjangan atas tahun-tahun sebelumnya 122.040.667,00


2 Pembayaran Klaim Asuransi Honda 19.042.750,00
3 Setoran Potongan Hutang Kasda 4.448.284,00
4 Pengembalian belanja dana desa yang tidak dapat dipertanggungjawabkan serta 24.517.300,00
Tindak Lanjut LHP Inspektorat atas Desa
5 Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan/Pengembalian Belanja Daerah 434.007.456,80
6 Denda Keterlambatan Pekerjaan 37.427.381,00
7 Denda Laporan Bulanan Notaris 3.000.000,00
8 Pembulatan Kekurangan Gaji 60.928,00
9 Pengembalian Dana BOS 707.500,00
10 Penerimaan Lainnya atas setoran tidak jelas 8.671.095,00
11 Pengembalian Tunjangan Profesi Guru 6.347.160,00
12 Ganti Rugi Tanah 14.376.948.000,00
13 Penerimaan Lainnya DPU 188.841.000,00
14 Penerimaan Lainnya Dinas Pariwisata 23.650.704,00
15 Penerimaan Lainnya Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan 47.852.240,00
JUMLAH 15.297.562.465,80

Di dalam penerimaan lainnya terdapat pendapatan yang tidak


dianggarkan yaitu berupa Penjualan /Ganti Tanah sebesar
Rp14.376.948.000,00, berupa:
1. Ganti Tanah dengan bukti alas hak nomor 1 desa keluarahan terletak
di desa kelurahan Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang yang

Lampiran VII78
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

terkena pembebasan tanah untuk pelebaran jalan nasional ruas jalan


Bawen – Gemawang Kilometer Semarang 43+000 – 44+300, senilai
Rp2.910.180.000,00.
2. Ganti Tanah, Bangunan dan Tanaman pada tanah aset pemerintah
Kabupaten Semarang berupa Tugu Pahlawan dan Gapura yang
dibebaskan untuk Pembangunan U-Turn II Lemahabang di
Kelurahan Karangjati Kecamatan Bergas, senilai Rp337.919.000,00.
3. Ganti tanah negara aset Pemerintah Kabupaten Semarang luas
4.040m2 terletak di Lemahabang Kelurahan Karangjati Kecamatan
Bergas Kabupaten Semarang, senilai Rp11.128.849.000,00.

1.2 PENDAPATAN TRANSFER ………….…….......…..Rp1.457.537.863.600,00

Pendapatan Transfer merupakan pendapatan dana perimbangan yang berasal dari


Pemerintah Pusat dan Provinsi, meliputi Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil
Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Bagi
Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnyaserta Bantuan
Keuangan Provinsi dengan realisasi dalam Tahun Anggaran 2017 sebagai
berikut:

2017 2016
Pendapatan Transfer:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Pendapatan Transfer 1.280.643.947.000,00 1.283.938.368.800,00 1.325.779.762.120,00
Pemerintah Pusat-Dana
Perimbangan
b. Pendapatan Transfer 0,00 0,00 0,00
Pemerintah Pusat-Lainnya
c. Pendapatan Transfer 135.544.874.000,00 152.963.851.800,00 128.217.064.833,00
Pemerintah Daerah Lainnya
d. Bantuan Keuangan 23.727.190.000,00 20.635.643.000,00 30.398.700.000,00

Jumlah 1.439.916.011.000,00 1.457.537.863.600,00 1.484.395.526.953,00

Pendapatan Transfer dianggarkan sebesar Rp1.439.916.011.000,00 realisasinya


mencapaisebesar Rp1.457.537.863.600,00 atau 101,22%. Bila dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp1.484.395.526.953,00realisasi Tahun
Anggaran 2017 mengalami penurunan sebesar Rp26.857.663.353,00 atau1,81%.
Dasar hukum transfer ke Daerah dan Dana Desa adalah Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 97 Tahun 2016 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun 2017. Dana transfer pada APBD Perubahan Kabupaten Semarang
Tahun 2017 ditetapkan dengan menggunakan dasar hukum Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2016 tentang Rincian Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Tahun 2017, tidak menggunakan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Perubahan Rincian Anggaran Pendapatan

Lampiran VII79
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017, karena pada saat Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Perubahan Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 diundangkan, APBD
Perubahan Kabupaten Semarang TA 2017 sudah mendekati selesai sehingga alokasi
dana transfer yang ada di Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun
2017 tentang Perubahan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2017 tidak digunakan dalam Perubahan APBD Kabupaten Semarang TA
2017.

1.2.1 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan


..............................................................................Rp1.283.938.368.800,00

Akun ini menggambarkan Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana


perimbangan untuk periode Tahun Anggaran 2017, dengan rincian
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan sebagai
berikut:

Pendapatan Transfer Pemerintah 2017 2016


Pusat-Dana Perimbangan: Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Bagi Hasil Pajak 48.268.322.000,00 42.773.223.794,00 44.577.408.337,00
b. Bagi Hasil Bukan 2.651.336.000,00 2.714.788.497,00 1.574.101.259,00
Pajak/Sumber Daya Alam
c. Dana Alokasi Umum 930.094.113.000,00 951.828.487.000,00 968.848.031.000,00
d. Dana Alokasi Khusus 299.630.176.000,00 286.621.869.509,00 310.780.221.524,00

Jumlah 1.280.643.947.000,00 1.283.938.368.800,00 1.325.779.762.120,00

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan dianggarkan


sebesar Rp1.280.643.947.000,00 realisasinya mencapai sebesar
Rp1.283.938.368.800,00 atau 100,26%. Bila dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp1.325.779.762.120,00maka
realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami penurunan sebesar
Rp41.841.393.320,00 atau 3,16%.Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat
terdiri dari:

1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak.......................................Rp42.773.223.794,00


Akun ini menggambarkan Dana Bagi Hasil Pajak untuk periode
Tahun Anggaran 2017, dengan rincian Dana Bagi Hasil Pajak sebagai
berikut:
2017 2016
Bagi Hasil Pajak:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Bagi Hasil dari Pajak Bumi 11.259.493.000,00 8.785.966.866,00 13.877.175.445,00
dan Bangunan

Lampiran VII80
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

b. Bagi Hasil dari Pajak 28.485.784.000,00 25.304.283.772,00 22.017.161.337,00


Penghasilan (PPh) Pasal 25
dan Pasal 29 Wajib Pajak
Orang Pribadi Dalam Negeri
dan PPh Pasal 21
c. Bagi Hasil dari Pajak Cukai 8.523.045.000,00 8.682.973.156,00 8.683.071.555,00
Hasil Tembakau
Jumlah 48.268.322.000,00 42.773.223.794,00 44.577.408.337,00

Dana Bagi Hasil Pajak dianggarkan sebesar Rp48.268.322.000,00


realisasinya mencapai sebesarRp42.773.223.794,00 atau 88,62%. Bila
dibanding realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp44.577.408.337,00maka realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami
penurunan sebesar Rp1.804.184.543,00 atau4,05%.
Kenaikan dan penurunan realisasi dana bagi hasil pajak terhadap
target yang telah ditetapkan, menyesuaikan dengan penerimaan
negara, dan mendasari Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2016
tentang Rincian APBN TA 2017.

1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya


Alam).....................................................................Rp2.714.788.497,00
Akun ini menggambarkan Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber
Daya Alam) untuk periode Tahun Anggaran 2017, dengan rincian
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) sebagai berikut:

Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber 2017 2016


Daya Alam: Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Bagi Hasil dari Provisi 407.951.000,00 371.460.546,00 231.217.805,00
Sumber Daya Hutan
b. Bagi Hasil dari Pungutan 1.493.124.000,00 525.572.127,00 452.025.539,00
Hasil Perikanan
c. Bagi Hasil dari Pertambangan 54.762.000,00 30.278.848,00 36.187.500,00
Minyak Bumi
d. Bagi Hasil dari Pertambangan 413.252.000,00 480.660.548,00 690.804.958,00
Gas Bumi (Gas Alam)
e. Bagi Hasil dari Pertambangan 279.152.000,00 1.302.464.316,00 163.679.457,00
Panas Bumi
f. Penerimaan dari Sektor 3.095.000,00 4.352.112,00 186.000,00
Pertambangan Umum
Jumlah 2.651.336.000,00 2.714.788.497,00 1.574.101.259,00

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam dianggarkan


sebesar Rp2.651.336.000,00 realisasinya mencapaisebesar
Rp2.714.788.497,00 atau 102,39%. Bila dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp1.574.101.259,00

Lampiran VII81
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

makarealisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami kenaikansebesar


Rp1.140.687.238,00 atau 72,47%.
Kenaikan dan penurunan realisasi dana bagi hasil bukan pajak/sumber
daya alam terhadap target yang telah ditetapkan, menyesuaikan
dengan penerimaan negara. Dan mendasari Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2016 tentang Rincian APBN TA
2017.

1.2.1.3 Dana Alokasi Umum........................................Rp951.828.487.000,00


Akun ini menggambarkan Dana Alokasi Umum untuk periode Tahun
Anggaran 2017, dengan rincian Dana Alokasi Umum sebagai berikut:
2017 2016
Dana Alokasi Umum:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Dana Alokasi Umum 930.094.113.000,00 951.828.487.000,00 968.848.031.000,00


Jumlah 930.094.113.000,00 951.828.487.000,00 968.848.031.000,00

Dana Alokasi Umum dianggarkan sebesar Rp930.094.113.000,00


realisasinya mencapai sebesar Rp951.828.487.000,00 atau 102,34%.
Bila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp968.848.031.000,00maka realisasi Tahun Anggaran 2017
mengalami penurunan sebesar Rp17.019.544.000,00 atau1,76%.
Alokasi Penerimaan DAU ini mendasari Peraturan Presiden Nomor 97
tahun 2016 tentang Rincian APBN TA 2017. Penerimaan Dana
Alokasi Umum terealisasi 102,34% melampaui target yang
direncanakan. Hal tersebut disebabkan bahwa untuk menyesuaikan
rencana penurunan alokasi Dana Alokasi Umum secara Nasional pada
RAPBN Perubahan Tahun Anggaran 2017, pada perubahan APBD
Tahun Anggaran 2017 target Dana Alokasi Umum disesuaikan dengan
asumsi penurunan antara 3 sampai 4 persen. Selanjutnya pada
Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2017 tentang Rincian APBN
Tahun Anggaran 2017 memuat alokasi Dana Alokasi Umum dengan
penurunan sekitar 1,76%. Realisasi penerimaan sama dengan alokasi
yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden tersebut, sehingga lebih
besar dari asumsi yang direncanakan.

1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus...................................... Rp286.621.869.509,00


Akun ini menggambarkan Dana Alokasi Khusus untuk periode Tahun
Anggaran 2017, dengan rincian Dana Alokasi Khusus sebagai berikut:
2017 2016
Dana Alokasi Khusus:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Lampiran VII82
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2017 2016
Dana Alokasi Khusus:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
Dana Alokasi Khusus Fisik 81.883.461.000,00 88.244.970.663,00 105.699.215.524,00
a. Dana Alokasi Khusus Bidang 7.206.026.000,00 5.865.856.500,00 1.557.480.000,00
Pendidikan
b. Dana Alokasi Khusus Bidang 22.653.573.000,00 19.547.038.949,00 7.536.136.126,00
Kesehatan
c. Dana Alokasi Khusus Bidang 1.621.184.000,00 1.530.681.000,00 466.108.247,00
Kelautan dan Perikanan
d. Dana Alokasi Khusus Bidang 2.738.099.000,00 2.722.517.000,00 1.426.346.003,00
Pertanian
e. Dana Alokasi Khusus Bidang 0,00 0,00 416.288.073,00
Lingkungan Hidup
f. Dana Alokasi Khusus Bidang 19.767.546.000,00 32.700.817.000,00 27.926.162.000,00
Jalan
g. Dana Alokasi Khusus Bidang 17.734.077.000,00 16.459.189.000,00 0,00
Irigasi
h. Dana Alokasi Khusus Bidang 3.872.431.000,00 3.693.360.000,00 201.240.000,00
Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan
i. Dana Alokasi Khusus Bidang 1.047.328.000,00 903.705.214,00 295.807.004,00
Keluarga Berencana
j. Dana Alokasi Khusus Bidang 0,00 0,00 228.000.270,00
Kehutanan
k. Dana Alokasi Khusus Bidang 1.238.413.000,00 1.068.724.000,00 570.434.598,00
Perdagangan
l. Dana Alokasi Khusus Bidang 2.404.784.000,00 2.404.784.000,00 164.660.000,00
Sanitasi
m. Dana Alokasi Khusus Bidang 0,00 0,00 85.537.500,00
Keselamatan Transportasi
Darat
n. Dana Alokasi Khusus Bidang 0,00 0,00 64.177.795.703,00
Prasarana Pemerintah
Daerah
o. Dana Alokasi Khusus 0,00 0,00 647.220.000,00
Infrastruktur Publik Daerah
p. Dana Alokasi Khusus Bidang 1.600.000.000,00 1.348.298.000,00 0,00
Pariwisata

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 217.746.715.000,00 198.376.898.846,00 205.081.006.000,00


a. Tunjangan Profesi Guru 183.886.543.000,00 165.850.701.849,00 183.189.767.000,00
PNSD
b. Tambahan Penghasilan Guru 3.153.000.000,00 1.831.040.000,00 1.906.160.000,00
PNSD
c. Bantuan Operasional 15.241.050.000,00 15.241.050.000,00 10.272.000.000,00
Penyelenggaraan Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD)
d. Bantuan Operasional 10.656.522.000,00 11.062.974.781,00 7.224.150.000,00
Kesehatan
e. Akreditasi Rumah Sakit 0,00 0,00 400.509.000,00
f. Akreditasi Puskesmas 989.408.000,00 806.485.347,00 162.495.000,00
g. Jaminan Persalinan 1.209.047.000,00 985.517.289,00 1.698.675.000,00
h. Bantuan Operasional 357.499.000,00 357.498.660,00 227.250.000,00
Keluarga Berencana
i. Tunjangan Khusus Guru 346.220.000,00 334.204.920,00 0,00

Lampiran VII83
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2017 2016
Dana Alokasi Khusus:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
j. Dana Pelayanan Administrasi 1.907.426.000,00 1.907.426.000,00 0,00
Kependudukan

Jumlah 299.630.176.000,00 286.621.869.509,00 310.780.221.524,00

Dana Alokasi Khusus dianggarkan sebesar Rp299.630.176.000,00


realisasinya mencapai sebesar Rp286.621.869.509,00 atau 95,66%.
Bila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp310.780.221.524,00 maka realisasi Tahun Anggaran
2017mengalami penurunan sebesar Rp24.158.352.015,00 atau
7,77%.Penerimaan DAK ini mendasari Peraturan Presiden Nomor 97
Tahun 2016 tentang Rincian APBN TA 2017.
Untuk penerimaanDana Alokasi Khusus Fisiksecara total melebihi
target yang ditetapkan tetapi secara rinci perbidang sebagian ada yang
tidak mencapai target. Seluruh DAK fisik tidak mencapai target
karena pencairan sesuai kontrak yang disepakati antara Pemerintah
Daerah dengan Pihak Ketiga sesuai PMK nomor 50/PMK.07/2017
tentang pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa, kecuali DAK
bidang jalan terealisasi 165,43% karena adanya Tambahan DAK
bidang jalan tahap 3 tahun 2016, yang baru di transfer oleh
Pemerintah Pusat pada TA 2017, serta DAK bidang Sanitasi
terealisasi 100% yang direalisasikan dalam belanja berupa hibah
(bukan kontraktual/swa kelola).
Kemudian untuk Penerimaan Dana Alokasi Khusus Non Fisikhanya
terealisasi sebesar 91,10% karena transfer DAK non fisik
memperhitungkan sisa tahun-tahun sebelumnya. Hal ini juga
mendasari PMK nomor 50/PMK.07/2017 tentang pengelolaan
Transfer ke Daerah dan Dana Desa.

1.2.2. Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya…...................Rp0,00

Akun ini menggambarkan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya untuk


periode Tahun Anggaran 2017, dengan rincian Transfer Pemerintah Pusat
Lainnyasebagai berikut:

Pendapatan Transfer Pemerintah 2017 2016


Pusat Lainnya: Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a. Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 0,00


b. Dana Penyesuaian 0,00 0,00 ,00

Jumlah 0,00 0,00 ,00

Lampiran VII84
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Transfer Pemerintah Pusat Lainnyatidak dianggarkan di tahun 2017.

1.2.2.1 Dana Penyesuaian …………………..………..........................Rp0,00


Akun ini menggambarkan Dana Penyesuaian untuk periode Tahun
Anggaran 2017, dengan rincian Dana Penyesuaian sebagai berikut:

2017 2016
Dana Penyesuaian:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
Dana Penyesuaian Tunjangan 0,00 0,00 0,00
Kependidikan

Jumlah 0,00 0,00 0,00

Tidak terdapat dana penyesuaian di Tahun 2017.

1.2.3 Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi........Rp152.963.851.800,00

Akun ini menggambarkan Transfer Pemerintah Provinsi untuk periode


Tahun Anggaran 2017, dengan rincian Transfer Pemerintah Pusat
Provinsi sebagai berikut:

Pendapatan Transfer Pemerintah 2017 2016


Provinsi: Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a. Pendapatan Bagi Hasil Pajak 135.544.874.000,00 152.963.851.800,00 128.217.064.833,00


b. Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 0,00 0,00 0,00

Jumlah 135.544.874.000,00 152.963.851.800,00 128.217.064.833,00

Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi dianggarkan sebesar


Rp135.544.874.000,00 realisasinya mencapai sebesar
Rp152.963.851.800,00 atau 112,85%. Bila dibandingkan dengan realisasi
Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp128.217.064.833,00 maka realisasi
Tahun Anggaran 2017mengalami peningkatan sebesar
Rp24.746.786.967,00 atau 19,30%.

1.2.3.1 Pendapatan Bagi Hasil Pajak..........................Rp152.963.851.800,00

Lampiran VII85
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Akun ini menggambarkan Pendapatan Bagi Hasil Pajak untuk periode


Tahun Anggaran 2017, dengan rincian Pendapatan Bagi Hasil Pajak
sebagai berikut:

2017 2016
Pendapatan Bagi Hasil Pajak:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Bagi Hasil dari Pajak Kendaraan 24.277.325.000,00 31.006.454.933,00 28.506.167.149,00
Bermotor
b. Bagi Hasil dari Bea Balik Nama 44.429.264.000,00 27.950.636.185,00 26.426.844.367,00
Kendaraan Bermotor
c. Bagi Hasil dari Pajak Bahan 41.765.422.000,00 38.942.177.794,00 35.423.586.035,00
Bakar Kendaraan Bermotor
d. Bagi Hasil dari Pajak 291.788.000,00 580.687.534,00 477.313.000,00
Pengambilan dan Pemanfaatan
Air Permukaan
e. Bagi Hasil Pajak Rokok 24.781.075.000,00 54.483.895.354,00 37.383.154.282,00

Jumlah 135.544.874.000,00 152.963.851.800,00 128.217.064.833,00

Pendapatan Bagi Hasil Pajak dianggarkan sebesar


Rp135.544.874.000,00 realisasinya mencapai sebesar
Rp152.963.851.800,00 atau 112,85%. Bila dibandingkan dengan
Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp128.217.064.833,00maka realisasi
Tahun Anggaran 2017 mengalami peningkatan sebesar
Rp24.746.786.967,00 atau19,30%.
Pendapatan bagi hasil pajak ini ini berasal dari Pemerintah Provinsi
yang mendasari Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor
971/114/2015 tentang Alokasi Bagi Hasil penerimaan Pajak Daerah
Propinsi Jawa Tengah kepada Kabupaten di Proinsi Jawa Tengah TA
2015. Tidak tercapainya realisasi pndapatan bagi hasil pajak ini karena
tidak tercapainya realisasi penerimaan Pemerintah Provinsi walaupun
dalam realisasi tersebut sudah mengandung realisasi kurang salur
tahun lalu.
Pendapatan bagi hasil pajak ini ini berasal dari Pemerintah Provinsi
yang mendasari Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor
971/114/2015 tentang Alokasi Bagi Hasil penerimaan Pajak Daerah
Propinsi Jawa Tengah kepada Kabupaten di Proinsi Jawa Tengah TA
2015. Pendapatan bagi hasil pajak tahun berjalan 2017 tidak mencapai
target yag direncanakan, sedangkan realisasi penerimaan bagi hasil
secara keseluruhan dari Pemerintah Provinsi mencapai ssebesar
112,85% adalah termasuk penerimaan kurang salur tahun lalu.

1.2.4 Bantuan Keuangan……………………...…..….…Rp20.635.643.000,00

Akun ini menggambarkan Bantuan Keuangan untuk periode Tahun


Anggaran 2017, dengan rincian Bantuan Keuangan sebagai berikut:

Lampiran VII86
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2017 2016
Bantuan Keuangan:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Bantuan Keuangan dari Provinsi 23.727.190.000,00 20.635.643.000,00 30.398.700.000,00

Jumlah 23.727.190.000,00 20.635.643.000,00 30.398.700.000,00

Bantuan Keuangan dianggarkan sebesar Rp23.727.190.000,00


realisasinya mencapai sebesar Rp20.635.643.000,00 atau 86,97%. Bila
dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2016 maka realisasi Tahun
Anggaran 2017 mengalami penurunan sebesar Rp9.763.057.000,00 atau
32,12%. Alokasi Penerimaan bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi
ini mendasari DPA Belanja Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah
kepada Kabupaten/Kota dan pemerintah Desa TA 2017 Nomor
02318/DPA/2017 – 4.01.4.01.00.00.00.501. Sedangkan realisasi atas
batuan keuangan dari Pemerintah Provinsi ini mendasari realisasi
kegiatan atau pekerjaan.

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH …….…........Rp260.272.153.000,00

Akun ini menggambarkan Lain-lain Pendapatan yang Sah untuk periode Tahun
Anggaran 2017,dengan rincian Lain-lain Pendapatan yang Sahsebagai berikut:
2017 2016
Lain-lain Pendapatan yang Sah:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a. Pendapatan Hibah 81.829.079.000,00 87.083.580.000,00 40.408.464.999,00


b. Pendapatan Lainnya 173.188.573.000,00 173.188.573.000,00 134.797.974.000,00

Jumlah 255.017.652.000,00 260.272.153.000,00 175.206.438.999,00

Lain-lain Pendapatan yang Sah dianggarkan sebesar Rp255.017.652.000,00


realisasinya mencapai sebesar Rp260.272.153.000,00 atau 102,06%. Bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp175.206.438.999,00 maka realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami
peningkatan sebesar Rp85.065.714.001,00 atau 48,55%.

1.3.1 Pendapatan Hibah ..................................................Rp87.083.580.000,00

Akun ini menggambarkan Pendapatan Hibah untuk periode Tahun


Anggaran 2017 dengan rincian Pendapatan Hibah sebagai berikut:
Pendapatan Hibah: 2017 2016

Lampiran VII87
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a. Pendapatan Hibah 81.829.079.000,00 87.083.580.000,00 40.408.464.999,00

Jumlah 81.829.079.000,00 87.083.580.000,00 40.408.464.999,00

Pendapatan Hibah dianggarkansebesar Rp81.829.079.000,00 dan


realisasinya mencapai sebesar Rp87.083.580.000,00 atau 106,42%. Bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp40.408.464.999,00 maka realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami
kenaikan sebesar Rp46.675.115.001,00atau 115,51%.
Untuk pendapatan hibah berasal dari:
- Dana BOS sebesar Rp81.777.501.922,00. Dana BOS ini merupakan
pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Provinsi
yang penyalurannya dilakukan melalui pemindahbukuan dari RKUN
ke RKUD Provinsi. Selanjutnya dana BOS tersebut disalurkan oleh
Pemerintah Provinsi ke ke masing-masing Satuan Pendidikan
melalui mekanisme hibah.
Sebelum TA 2017, dana BOS ini tidak masuk dalam struktur APBD
Kabupaten Semarang, kemudian berdasarkan Surat Edaran Menteri
Dalam Negeri Nomor 910/106/SJ tanggal 11 Januari 2017
mengamanatkan untuk dana BOS masuk dalam struktur APBD,
sehingga melalui fase Perubahan APBD TA 2017, dana BOS untuk
Satuan Pendidikan di Kabupaten Semarang masuk struktur APBD
Perubahan Kabupaten Semarang TA 2017 dan Laporan Realisasi
Anggaran TA 2017 pada akun pendapatan hibah dan Belanja
Langsung.
- Realisasi pendapatan Hibah WISMP2 untuk TA 2017 sebesar
Rp1.368.078.078,00. WISMP2 ini merupakan hibah yang diterima
oleh Pemerintah Kabupaaten Semarang sejak tahun 2012, dengan
penjelasan sebagai berikut:
Pendapatan danaWater Resources and Irrigation Sector
Management Program 2 (WISMP) berdasarkan perjanjian hibah
daerah antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten
Semarang untuk kegiatan Water Resources and Irrigation Sector
Management Program 2 (WISMP 2) Nomor PHD-047/PK/2012
tanggal 27 Februari 2012.
Dana WISMP tahap I telah dicairkan pada Tahun 2012 sebesar
Rp125.795.500,00 dan tahap II telah dicairkan pada Tahun 2013
sebesar Rp25.178.600,00.
Untuk tahap III sampai dengan tahap VI dicairkan pada Tahun 2014
sebesar Rp1.320.290.534,00.

Lampiran VII88
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Tahap VII sebesar Rp64.658.850,00 telah dicairkan dengan surat


pernyataan tanggungjawab mutlak Bupati Semarang tanggal 15
September 2015 dan Surat Bupati Semarang kepada DJPK
Kemenkeu nomor 900/02827/2015 tentang permintaan penyaluran
hibah WISMP 2 tahap VII TA 2015, dan Surat Bupati Semarang
nomor 900/02826/2015 kepada Dirjen SDA Kementrian Pekerjaan
Umum tentang verifikasi dokumen penyaluran hibah WISMP 2
tahap VII TA 2015.
Tahap VIII sebesar Rp245.977.800,00 telah dicairkan dengan surat
pernyataan tanggungjawab mutlak Bupati Semarang tanggal 2
Nopember 2015 dan Surat Bupati Semarang kepada DJPK
Kemenkeu nomor 900/03387/2015 tentang permintaan penyaluran
hibah WISMP2 tahap VIII TA 2015, Surat Bupati Semarang kepada
Dirjen SDA Kementrian Pekerjaan Umum nomor 900/03386/2015
tentang verifikasi dokumen penyaluran hibah WISMP 2 tahap VIII
TA 2015.
Tahap IX sebesar Rp277.201.930,00telah dicairkan dengan surat
pernyataan tanggungjawab mutlak Bupati Semarang tanggal 1
Desember 2015 dan Surat Bupati Semarang kepada DJPK
Kemenkeu nomor 900/03387/2015 tentang permintaan penyaluran
hibah WISMP2 tahap IX TA 2015, dan Surat Bupati Semarang
nomor 900/03386/2015kepada Dirjen SDA Kementrian Pekerjaan
Umum tentang verifikasi dokumen penyaluran hibah WISMP 2
tahap IX TA 2015.
Tahap X sebesar Rp2.169.000,00 telah dicairkan dengan surat
pernyataan tanggungjawab mutlak Bupati Semarang tanggal 5 Maret
2016 dan Surat Bupati Semarang kepada DJPK Kemenkeu nomor
900/00771/2016 tentang permintaan penyaluran hibah WISMP2
tahap XLuncuran TA 2015, dan Surat Bupati Semarang nomor
900/00770/2016 kepada Dirjen SDA Kementrian Pekerjaan Umum
tentang verifikasi dokumen penyaluran hibah WISMP 2 tahap X
Luncuran TA 2015.
Tahap XI sebesar Rp258.893.948,00 telah dicairkan dengan surat
pernyataan tanggungjawab mutlak Bupati Semarang tanggal 5
September 2016 dan Surat Bupati Semarang kepada DJPK
Kemenkeu nomor 900/02667/2016 tentang permintaan penyaluran
hibah WISMP2 tahap XITA 2016, dan Surat Bupati Semarang
nomor 900/02666/2016 kepada Dirjen SDA Kementrian Pekerjaan
Umum tentang verifikasi dokumen penyaluran hibah WISMP 2
tahap XITA 2016.
Tahap XII sebesar Rp710.322.188,00 telah dicairkan dengan surat
pernyataan tanggungjawab mutlak Bupati Semarang tanggal
30Nopember 2016 dan Surat Bupati Semarang kepada DJPK

Lampiran VII89
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Kemenkeu nomor 900/06946/2016 tentang permintaan penyaluran


hibah WISMP2 tahap XIITA 2016, dan Surat Bupati Semarang
nomor 900/06926/2016 kepada Dirjen SDA Kementrian Pekerjaan
Umum tentang verifikasi dokumen penyaluran hibah WISMP 2
tahap XIITA 2016.
Tahap XIII sebesar Rp5.209.787,00 telah dicairkan dengan surat
pernyataan tanggungjawab mutlak Bupati Semarang tanggal 19
September 2017 dan Surat Bupati Semarang kepada Direktur
Jenderal Pembiayaan dan Transfer Non Dana Perimbangan
Kemenkeu nomor 900/02871/2017 tentang permintaan penyaluran
hibah wismp2 tahap XIII TA 2017, nomor 900/02870/2017 tentang
dan Surat Bupati Semarang kpd Dirjen SDA Kemen PU tentang
verifikasi dokumen penyaliran hibah WISMP 2 tahap XIII TA 2016.
Tahap XIV sebesar 1.362.868.291,- telah dicairkan dengan surat
pernyataan tanggungjawab mutlak Bupati Semarang tanggal 25
Oktober 2017 dan Surat Bupati Semarang kepada Direktur Jenderal
Pembiayaan dan Transfer Non Dana Perimbangan Kemenkeu nomor
900/003361/2017 tentang permintaan penyaluran hibah wismp2
tahap XIV TA 2017, nomor 900/3360/2017 tentang dan Surat Bupati
Semarang kpd Dirjen SDA Kemen PU tentang verifikasi dokumen
penyaliran hibah WISMP 2 tahap XIV TA 2017.
- penerimaan hibah air minum perdesaan yang bersumber dari
Penerimaan Dalam Negeri APBN TA 2017 sebesar
Rp.438.000.000,00 berdasarkan Perjanjian Hibah Daerah untuk
Hibah Air Minum Perdesaan yang bersumber dari Penerimaan
Dalam Negeri APBN TA 2017 antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Kabupaten Semarang sesuai Surat Menteri Keuangan
tentang Penetapan Pemberian Hibah Daeran untuk Program Hibah
Air Minum Perdesaan Tahap I yang berumber dari Penerimaan
Dalam Negeri APBN TA 2017 kepada Pemerintah Kabupaten
Semarang Nomor S-14/MK.7/2017 tanggal 13 Maret 2017.

1.3.2 Pendapatan Lainnya ............................................Rp173.188.573.000,00

Akun ini menggambarkan Pendapatan Lainnya untuk periode Tahun


Anggaran 2017dengan rinciannya sebagai berikut:

2017 2016
Pendapatan Lainnya:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Sumbangan Dari Orang Pribadi/ 0,00 0,00 0,00
Badan
b. Dana Desa dari APBN 165.688.573.000,00 165.688.573.000,00 129.797.974.000,00

Lampiran VII90
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

c. Dana Insentif Daerah 7.500.000.000,00 7.500.000.000,00 5.000.000.000,00

Jumlah 173.188.573.000,00 173.188.573.000,00 134.797.974.000,00

Pendapatan Lainnya dianggarkan sebesar Rp173.188.573.000,00dan


realisasinya mencapai sebesar Rp173.188.573.000,00 atau 100,00%. Bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp134.797.974.000,00 maka realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami
peningkatan sebesar Rp38.390.599.000,00 atau 28 ,48%.
Dana desa pertama kali menjadi bagian dari pendapatan daerah kabupaten
mulai tahun 2015 berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa, Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
yang Bersumber dari APBN dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
Alokasi dana desa untuk Kabupaten Semarang sebesar
Rp.165.688.573.000,00 yang dialokasikan untuk 208 desa di seluruh
Kabupaten Semarang, berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor96
Tahun 2016 tentang Rincian APBNTA 2017.
Dana Insentif Daerah untuk Kabupaten Semarang sebesar
Rp.7.500.000,00 berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 96 Tahun
2016 tentang Rincian APBNTA 2017.

5.1.2 PENJELASAN POS – POS BELANJA


Akun ini menggambarkan Belanja Daerah untuk periode Tahun Anggaran 2017 sesuai
dengan jenis pengelompokannya yaitu Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tak
Terduga dan Belanja tranfer. Anggaran dan realisasi masing-masing belanja tersebut
adalah sebagai berikut:

2. BELANJA DAERAH...........................................................Rp2.034.382.209.550,36
Akun ini menggambarkan realisasi Belanja Daerah untuk periode Tahun Anggaran
2017, dengan rincian pos dan jumlah Belanja Daerah sebagai berikut:
2017 2016
Belanja Daerah:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a. Belanja Operasi 1.516.750.862.000,00 1.392.261.284.225,20 1.341.037.808.180,00


b. Belanja Modal 376.831.630.000,00 346.459.249.455,44 381.464.589.452,65
c. Belanja Tidak Terduga 5.803.721.000,00 2.722.763.400,00 1.687.803.273,00
d. Transfer 293.324.091.000,00 292.938.912.469,72 250.008.870.203,12

Jumlah 2.192.710.304.000,00 2.034.382.209.550,36 1.974.199.071.108,77

Lampiran VII91
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Belanja dianggarkan sebesar Rp2.192.710.304.000,00 dan realisasinya mencapai


sebesar Rp2.034.382.209.550,36 atau 92,78%.Bila dibandingkan dengan realisasi
Tahun Anggaran 2016 yaitu sebesar Rp1.974.199.071.108,77 maka realisasi belanja
Tahun Anggaran 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp60.183.138.441,59atau
3,05%dengan rincian sebagai berikut:

2.1 Belanja Operasi ……........................……………..........Rp1.392.261.284.225,20


Belanja Operasi Kabupaten Semarang meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang
dan Jasa, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah,Belanja Bantuan Sosial
dan Belanja Bantuan Keuangandengan anggaran dan realisasi Tahun Anggaran
2017 sebagai berikut:

2017 2016
Belanja Operasi:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Belanja Pegawai 948.709.493.000,00 874.142.522.431,00 941.343.264.706,00
b. Belanja Barang dan Jasa 481.184.372.000,00 437.599.303.834,20 365.134.435.192,00
c. Belanja Bunga 0,00 0,00 518.482,00
d. Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00
e. Belanja Hibah 70.751.656.000,00 65.525.268.960,00 27.324.632.400,00
f. Belanja Bantuan Sosial 16.105.341.000,00 14.994.189.000,00 7.234.957.400,00
g. Belanja Bantuan Keuangan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 1.516.750.862.000,00 1.392.261.284.225,20 1.341.037.808.180,00

Belanja operasi dianggarkan sebesar Rp1.516.750.862.000,00 dan realisasinya


mencapai sebesarRp1.392.261.284.225,20 atau 91,79%.Bila dibandingkan
dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp1.341.037.808.180,00 maka
realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami peningkatan sebesar
Rp51.223.476.045,20atau3,82%. Rincian Belanja Operasi adalah sebagai berikut:

2.1.1 Belanja Pegawai ……………….....……..............Rp874.142.522.431,00

Akun ini menggambarkan Belanja Pegawai untuk periode Tahun


Anggaran 2017, dengan rincian Belanja Pegawai sebagai berikut:
2017 2016
Belanja Pegawai:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Belanja Pegawai Tidak 891.351.918.000,00 822.474.964.598,00 905.034.105.420,00
Langsung
b. Belanja Pegawai Langsung 57.357.575.000,00 51.667.557.833,00 36.309.159.286,00

Jumlah 948.709.493.000,00 874.142.522.431,00 941.343.264.706,00

Lampiran VII92
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Belanja Pegawai dianggarkan sebesar Rp948.709.493.000,00 dan


realisasinya mencapai sebesarRp874.142.522.431,00 atau 92,14%. Bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp941.343.264.706,00 maka realisasi Tahun Anggaran 2017mengalami
penurunan sebesar Rp67.200.742.275,00atau7,14%. Rincian Belanja
Pegawai adalah sebagai berikut:

2.1.1.1 Belanja Pegawai Tidak Langsung..................Rp822.474.964.598,00


Akun ini menggambarkan Belanja Pegawai Tidak Langsung untuk
periode Tahun Anggaran 2017, dengan rincian Belanja Pegawai Tidak
Langsung sebagai berikut:
2017 2016
Belanja Pegawai Tidak Langsung:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Gaji dan Tunjangan 810.244.728.000,00 750.289.898.186,00 837.677.923.286,00
b. Tambahan Penghasilan PNS 69.908.300.000,00 62.859.738.240,00 59.989.379.625,00

c. Belanja Penerimaan lainnya 4.947.000.000,00 4.940.700.000,00 3.989.400.000,00


Pimpinan dan anggota DPRD
serta KDH/WKDH
d. Belanja Insentif Pemungutan 5.309.383.000,00 3.932.143.794,00 2.769.622.874,00
Pajak Daerah
e. Belanja Insentif Pemungutan 942.507.000,00 452.484.378,00 607.779.635,00
Retribusi Daerah

Jumlah 891.351.918.000,00 822.474.964.598,00 905.034.105.420,00

Belanja Pegawai Tidak Langsung dianggarkan sebesar


Rp891.351.918.000,00 dan realisasinya mencapai sebesar
Rp822.474.964.598,00 atau 92,27%. Bila dibanding dengan realisasi
Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp905.034.105.420,00 maka realisasi
Tahun Anggaran 2017 mengalami penurunan sebesar
Rp82.559.140.822,00 atau9,12%.
Dalam sisa anggaran belanja pegawai tidak langsung termasuk
didalamnya adalah sisa dari belanja tunjangan profesi guru PNSD
sebesarRp7.750.615.515,00, tunjangan tambahan penghasilan guru
PNSD sebesar Rp375.612.500,00 dan Tunjangan Khusus Guru PNSD
sebesar Rp15.914.520,00.

2.1.1.2 Belanja Pegawai Langsung..............................Rp51.667.557.833,00


Akun ini menggambarkan Belanja Pegawai Langsung untuk periode
Tahun Anggaran 2017, dengan rincian Belanja Pegawai
Langsungsebagai berikut:
2017 2016
Belanja Pegawai Langsung:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Lampiran VII93
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

a. Honorarium PNS 2.269.040.000,00 2.162.316.500,00 4.732.813.000,00


b. Honorarium Non PNS 30.789.407.000,00 27.262.416.500,00 22.854.539.000,00
c. Uang Lembur 2.593.865.000,00 2.395.438.050,00 2.318.917.475,00
d. Belanja Pegawai BLUD 9.460.804.000,00 7.918.547.293,00 6.402.889.811,00
e. Belanja Pegawai Dana BOS 12.244.459.000,00 11.928.839.490,00 0,00

Jumlah 57.357.575.000,00 51.667.557.833,00 36.309.159.286,00

Belanja Pegawai Langsung dianggarkan sebesar Rp57.357.575.000,00


dan realisasinya mencapai sebesar Rp51.667.557.833,00 atau 90,08%.
Bila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2016sebesar
Rp36.309.159.286,00 maka realisasi Tahun Anggaran 2017
mengalami peningkatan sebesar Rp15.358.398.547,00 atau 42,30%.
Dalam Belanja Pegawai Langsung diantaranya merupakan anggaran
dan realisasi atas Belanja Pegawai BOSsebesar Rp11.928.839.490,00
yang terdiri dari honorarium pengelola keuangan SKPD sebesar
Rp1.129.500.000,00 dan honorarium pegawai tidak tetap sebesar
Rp10.799.339.490,00.
Dalam Belanja Pegawai Langsung diantaranya merupakan anggaran
dan realisasi atas Belanja Pegawai BLUD dengan rincian sebagai
berikut:

2017
Belanja Pegawai Langsung – Belanja
Pegawai BLUD: Sisa Anggaran
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
(Rp)
a. BLUD-RSUD Ambarawa 3.816.340.000,00 3.633.821.256,00 182.518.744,00
b. BLUD-RSUD Ungaran 4.593.623.000,00 3.386.566.037,00 1.207.056.963,00
c. BLUD-Puskesmas Tengaran 356.706.000,00 300.547.500,00 56.158.500,00
d. BLUD-Puskesmas Susukan 130.110.000,00 106.150.000,00 23.960.000,00
e. BLUD-Puskesmas Suruh 188.065.000,00 156.680.000,00 31.385.000,00
f. BLUD-Puskesmas Jambu 82.390.000,00 67.075.000,00 15.315.000,00
g. BLUD-Puskesmas Bancak 175.145.000,00 169.555.000,00 5.590.000,00
h. BLUD-Puskesmas Bergas 118.425.000,00 98.152.500,00 20.272.500,00

Jumlah 9.460.804.000,00 7.918.547.293,00 1.542.256.707,00

Dalamrincian Belanja Pegawai Langsung – Belanja Pegawai BLUD


RSUD Ambarawa, dengan rincian sebagai berikut:

Belanja Pegawai Langsung – Belanja Pegawai BLUD-RSUD 2017


AMBARAWA: Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

a. Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS 3.510.710.000,00 3.368.560.471,00


b. Belanja Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 120.224.000,00 120.223.860,00
c. Belanja Honorarium Pengelola Keuangan 21.900.000,00 21.900.000,00

Lampiran VII94
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

d. Belanja Lembur 163.506.000,00 123.136.925,00

Jumlah 3.816.340.000,00 3.633.821.256,00

Dalam rincian Belanja Pegawai Langsung – Belanja Pegawai BLUD


RSUD Ungaran, dengan rincian sebagai berikut:
2017
Belanja Pegawai Langsung – BelanjaPegawai BLUD-RSUD UNGARAN:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

a. Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS 4.174.639.000,00 3.004.380.993,00


b. Belanja Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 273.803.000,00 269.613.544,00
c. Belanja Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa 25.100.000,00 3.100.000,00
d. Belanja Honorarium Pengelola Keuangan 23.400.000,00 23.300.000,00
d. Belanja Lembur 96.681.000,00 86.171.500,00

Jumlah 4.593.623.000,00 3.386.566.037,00

Dalam rincian Belanja Pegawai Langsung – Belanja Pegawai BLUD


Puskesmas Tengaran, dengan rincian sebagai berikut:

Belanja Pegawai Langsung – Belanja Pegawai BLUD-Puskesmas 2017


Tengaran: Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

a. Honorarium Tenaga Ahli/Narasumber 12.000.000,00 11.700.000,00


b. Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 8.840.000,00 8.160.000,00
c. Honorarium Pengelola Keuangan 225.000,00 225.000,00
d. Honorarium Tenaga Pelaksana Kegiatan 227.410.000,00 172.795.000,00
d. Belanja Lembur 108.231.000,00 107.667.500,00

Jumlah 356.706.000,00 300.547.500,00

Dalam rincian Belanja Pegawai Langsung – Belanja Pegawai BLUD


Puskesmas Susukan, dengan rincian sebagai berikut:

Belanja Pegawai Langsung – Belanja Pegawai BLUD-Puskesmas 2017


Susukan: Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

a. Honorarium Tenaga Ahli/Narasumber 130.110.000,00 106.150.000

Jumlah 130.110.000,00 106.150.000,00


Dalam rincian Belanja Pegawai Langsung – Belanja Pegawai BLUD
Puskesmas Suruh, dengan rincian sebagai berikut:

Belanja Pegawai Langsung – Belanja Pegawai BLUD Puskesmas 2017


Suruh: Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

a. Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 8.840.000,00 8.160.000,00


b. Honorarium Pengelola Keuangan 225.000,00 225.000,00
c. Honorarium Tenaga Pelaksana Kegiatan 179.000.000,00 148.295.000,00

Lampiran VII95
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Jumlah 188.065.000,00 156.680.000,00

Dalam rincian Belanja Pegawai Langsung – Belanja Pegawai BLUD


Puskesmas Jambu, dengan rincian sebagai berikut:

Belanja Pegawai Langsung – Belanja Pegawai BLUD Puskesmas 2017


Jambu: Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

a. Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 8.840.000,00 7.480.000,00


b. Honorarium Pengelola Keuangan 225.000,00 225.000,00
c. Honorarium Tenaga Pelaksana Kegiatan 70.690.000,00 59.370.000,00

Jumlah 82.390.000,00 67.075.000,00

Dalam rincian Belanja Pegawai Langsung – Belanja Pegawai BLUD


Puskesmas Bancak, dengan rincian sebagai berikut:

Belanja Pegawai Langsung – Belanja Pegawai BLUD Puskesmas 2017


Jambu: Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

a. Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 5.440.000,00 5.440.000,00


b. Honorarium Tenaga Pelaksana Kegiatan 169.705.000,00 164.115.000,00

Jumlah 175.145.000,00 169.555.000,00

Dalam rincian Belanja Pegawai Langsung – Belanja Pegawai BLUD


Puskesmas Bergas, dengan rincian sebagai berikut:

Belanja Pegawai Langsung – Belanja Pegawai BLUD Puskesmas 2017


Bergas: Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

a. Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 8.840.000,00 8.160.000,00


b. Honorarium Tenaga Pelaksana Kegiatan 104.545.000,00 84.965.000,00
c. Lembur 5.040.000,00 5.027.500,00

Jumlah 118.425.000,00 98.152.500,00

2.1.2 Belanja Barang dan Jasa …………..…….…......Rp437.599.303.834,20

Akun ini menggambarkan Belanja Barang dan Jasa untuk periode Tahun
Anggaran 2017, dengan rincian Belanja Barang dan Jasa sebagai berikut:
2017 2016
Belanja Barang dan Jasa:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Belanja Bahan Pakai Habis 16.664.486.250,00 14.936.036.807,00 14.220.920.959,00
b. Belanja Bahan/Material 24.868.457.650,00 21.093.655.069,00 23.231.007.464,00
c. Belanja Jasa Kantor 118.531.668.272,00 107.198.422.637,00 102.934.040.714,00

Lampiran VII96
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2017 2016
Belanja Barang dan Jasa:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
d. Belanja Premi Asuransi 12.515.605.440,00 11.423.843.683,20 11.144.647.225,00
e. Belanja Perawatan Kendaraan 4.847.168.100,00 4.380.299.567,00 4.750.167.911,00
Bermotor
f. Belanja Cetak dan 9.134.491.488,00 8.260.563.385,00 6.951.138.184,00
Penggandaan
g. Belanja Sewa 1.662.844.000,00 1.279.103.028,00 1.192.563.145,00
Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
h. Belanja Sewa Sarana Mobilitas 1.359.090.000,00 943.490.000,00 548.755.000,00
i. Belanja Sewa Alat Berat 60.000.000,00 59.400.000,00 59.400.000,00
j. Belanja Sewa Perlengkapan dan 1.932.657.500,00 1.558.818.700,00 1.458.614.227,00
Peralatan Kantor
k. Belanja Makanan dan Minuman 25.214.072.600,00 22.197.189.746,00 16.945.851.662,00
l. Belanja Pakaian Dinas dan 274.675.000,00 271.988.000,00 234.252.000,00
Atributnya
m. Belanja Pakaian Kerja 850.760.000,00 817.174.048,00 652.985.500,00
n. Belanja Pakaian Khusus dan 402.931.000,00 387.892.500,00 344.035.000,00
Hari-hari Tertentu
o. Belanja Perjalanan Dinas 49.238.828.900,00 41.462.647.181,00 36.726.388.652,00
p. Belanja Beasiswa Pendidikan 43.785.000,00 43.785.000,00 55.710.000,00
PNS
q. Belanja Kursus, Pelatihan, 2.708.558.000,00 2.367.206.200,00 2.755.860.000,00
Sosialisasi dan Bimbingan
Teknis PNS
r. Belanja Pemulangan Pegawai 10.500.000,00 5.000.000,00 5.500.000,00
s. Belanja Pemeliharaan 18.842.728.800,00 17.966.763.859,00 21.181.616.535,00
t. Belanja Jasa Konsultan 5.367.812.000,00 4.829.664.900,00 2.264.434.750,00
u. Belanja Pendidikan dan 1.983.650.000,00 1.963.320.000,00 1.188.200.000,00
Pembinaan Non-PNS (Anak
Didik)
v. Belanja Barang dan Jasa BLUD 124.448.444.000,00 116.416.962.316,00 109.841.378.514,00
w. Belanja Barang dan Jasa Dana 51.440.277.000,00 50.147.296.608,00 36.000.000,00
BOS
x. Uang Untuk Diberikan Kepada 1.811.225.000,00 1.781.622.000,00 1.210.825.000,00
Pihak Ketiga/Masyarakat
y. Belanja Jasa 6.919.706.000,00 5.758.225.100,00 5.200.142.750,00
Narasumber/Tenaga
Ahli/Infrastruktur
z. Belanja Barang dan Jasa 49.950.000,00 48.933.500,00 0,00
Penyusunan Naskah Akademik
(NA)
Jumlah 481.184.372.000,00 437.599.303.834,20 365.134.435.192,00

Belanja Barang dan Jasa dianggarkan sebesar Rp481.184.372.000,00 dan


realisasinyamencapai sebesar Rp437.599.303.834,20 atau 90,94%. Bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp365.134.435.192,00 maka realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami
peningkatan sebesar Rp72.464.868.642,20atau19,85%.Sisa anggaran ini
sebagian besar berasal dari efisiensi kegiatan, dalam arti output kegiatan

Lampiran VII97
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

tercapai tetapi dana masih sisa seperti pemakaian listrik, telepon,air,


BBM yang lebih efisien, serta sisa dari pengadaan.
Realisasi Belanja Barang dan Jasa tersebut diantaranya merupakan
Belanja Barang dan Jasa untuk Belanja Barang dan Jasa untuk BOS
dapat dirinci sebagai berikut:
Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas 25.039.405,00
Belanja Pengisian Tabung Gas 84.124.500,00
Belanja Persediaan Makanan Pokok 96.899.050,00
Belanja Piagam/ Piala/ Sertifikat 71.401.100,00
Belanja Cinderamata, Fandel, Plakat, dan sejenisnya 69.710.175,00
Belanja Perlengkapan Pelatihan, Rapat, Sosialisasi, Pameran 1.784.199.013,00
dan sejenis
Belanja Perlengkapan Rumah Tangga Kantor 1.315.387.498,00
Belanja Alat-alat Olahraga 537.371.916,00
Belanja Alat Praktek/ Peraga 1.473.329.579,00
Belanja Bahan Percontohan 89.783.500,00
Belanja telepon 418.630.497,00
Belanja air 414.167.637,00
Belanja listrik 669.088.799,00
Belanja Jasa surat kabar/majalah 330.437.626,00
Belanja kawat/faksimili/internet 1.145.859.969,00
Belanja Transportasi dan Akomodasi (Piak Ketiga) 903.593.926,00
Belanja Jasa Dekorasi, Dokumentasi, Publikasi 123.239.750,00
Belanja Jasa Pemasangan Listrik, Air, Telpon dan Gas 68.028.028,00
Belanja Jasa Pihak Ketiga / Outsourching 608.193.100,00
Belanja Jasa Tenaga Teknis 538.918.850,00
Belanja Kontribusi/ Kompensasi 809.137.250,00
Belanja Premi Asuransi Kesehatan Pegawai Non PNS 1.624.000,00
Belanja Jasa Service 722.041.276,00
Belanja Penggantian Suku Cadang 586.254.156,00
Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan pelumas 18.945.271,00
Belanja Pajak Kendaraan Bermotor 3.591.700,00
Belanja Cetak 894.453.289,00
Belanja Penggandaan 6.154.480.308,00
Belanja sewa gedung/ kantor/tempat 35.336.900,00
Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat 287.647.500,00
Belanja sewa meja kursi 14.216.000,00
Belanja sewa generator 16.900.000,00
Belanja sewa tenda 36.352.500,00
Belanja sewa pakaian adat/tradisional 96.513.500,00
Belanja Sewa Software, Hardware, dan System 21.641.000,00
Belanja Sewa Sound System 4.900.000,00
Belanja makanan dan minuman harian pegawai 4.531.581.217,00
Belanja makanan dan minuman rapat 2.192.236.346,00
Belanja makanan dan minuman tamu 326.213.897,00
Belanja Pakaian Sipil Harian (PSH) 1.700.000,00
Belanja Pakaian Dinas Upacara (PDU) 7.878.714,00
Belanja pakaian adat daerah 21.024.900,00
Belanja pakaian batik tradisional 5.600.000,00
Belanja pakaian olahraga 61.903.600,00
Belanja perjalanan dinas dalam daerah 1.331.013.393,00
Belanja perjalanan dinas luar daerah 50.687.000,00
Belanja Pemeliharan Peralatan dan Mesin 544.278.722,00
Belanja Pemeliharan Gedung dan Bangunan 6.018.588.619,00
Belanja kursus-kursus singkat/ pelatihan 243.316.168,00

Lampiran VII98
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Belanja Diklat Teknis/ Fungsional 149.662.484,00


Belanja Honorarium Tenaga Ahli/Narasumber/Instruktur 4.490.813.016,00
Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga 148.377.034,00
Belanja Beasiswa Anak Didik 184.377.980,00
Belanja alat tulis kantor 6.401.845.512,00
Belanja alat listrik dan elektronik ( lampu pijar, battery kering) 618.038.066,00
Belanja perangko, materai dan benda pos lainnya 236.641.505,00
Belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih 1.726.191.525,00
Belanja Bahan Pakai Habis Kesehatan Medis 347.888.342,00
Total Belanja Barang Dana BOS SD SMP 50.111.296.608,00

Belanja Alat Tulis Kantor 5.200.000


Belanja Makanan dan minuman Rapat 12.800.000
Belanja Cetak 3.843.000
Belanja Bahan Pakai Habis Kesehatan Non Medis 567.000
Belanja Makanan dan Minuman Harian Murid 8.190.000
Belanja Jasa Tenaga Teknis 2.880.000
Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 1.530.000
Belanja alat Listrik dan Elektronik 818.300
Belanja Listrik 171.700
Total Belanja Barang Dana BOS BOP PAUD 36.000.000
Total Belanja Barang Dana BOS 50.147.296.608,00

Kemudian Anggaran dan realisasi Belanja Barang dan Jasa tersebut


diantaranya juga merupakan Belanja Barang dan Jasa untuk Belanja
Barang dan Jasa BLUD dapat dirinci sebagai berikut:
2017
Belanja Barang dan Jasa –
BelanjaBarang dan Jasa BLUD: Sisa Anggaran
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
(Rp)
a. BLUD-RSUD Ambarawa 65.977.309.000,00 64.454.646.794,00 1.522.662.206,00
b. BLUD-RSUD Ungaran 50.260.451.000,00 44.701.720.635,00 5.558.730.365,00
c. BLUD-Puskesmas Tengaran 2.064.254.000,00 1.800.923.833,00 263.330.167,00
d. BLUD-Puskesmas Susukan 1.553.085.000,00 1.436.973.613,00 116.111.387,00
e. BLUD-Puskesmas Suruh 1.255.025.000,00 1.208.576.738,00 46.448.262,00
f. BLUD-Puskesmas Jambu 864.459.000,00 792.684.921,00 71.774.079,00
g. BLUD-Puskesmas Bancak 877.245.000,00 752.492.407,00 124.752.593,00
h. BLUD-Puskesmas Bergas 1.596.616.000,00 1.268.943.375,00 327.672.625,00

Jumlah 124.448.444.000,00 116.416.962.316,00 8.031.481.684,00

Belanja Barang dan Jasa – Belanja Barang dan Jasa BLUD RSUD
Ambarawa, dengan rincian sebagai berikut:
2017
Belanja Barang dan Jasa BLUD-RSUD AMBARAWA:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

a. Belanja Operasi –Bahan 26.386.007.000,00 25.063.901.251,00


b. Belanja Operasi - Jasa Pelayanan 27.017.421.000,00 27.014.230.895,00
c. Belanja Operasi –Pemeliharaan 559.256.000,00 545.643.427,00
d. Belanja Operasi - Barang dan Jasa 1.938.521.000,00 1.907.413.262

Lampiran VII99
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

e. Belanja Operasi - Pelayanan Lainnya 69.975.000,00 54.457.550,00


f. Belanja Administrasi dan Umum - Administrasi Kantor 2.053.869.000,00 1.985.158.803,00
g. Belanja Administrasi dan Umum - Pemeliharaan 1.306.473.000,00 1.286.705.966,00
h. Belanja Administrasi dan Umum - Barang dan Jasa 6.541.404.000,00 6.494.779.540,00
i. Belanja Administrasi dan Umum - Promosi 28.783.000,00 26.756.100,00
j. Belanja Administrasi dan Umum - Umum dan Administrasi Lainnya 75.600.000,00 75.600.000,00

Jumlah 65.977.309.000,00 64.454.646.794,00


Belanja Barang dan Jasa – Belanja Barang dan Jasa BLUD RSUD
Ungaran, dengan rincian sebagai berikut:
2017
Belanja Barang dan Jasa BLUD-RSUD UNGARAN:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

a. Belanja Operasi - Bahan 19.467.283.300,14 18.066.892.636,00


b. Belanja Operasi - Jasa Pelayanan 20.375.396.800,00 18.150.341.299,00
c. Belanja Operasi - Pemeliharaan 170.724.000,00 151.047.025,00
d. Belanja Operasi - Barang dan Jasa 1.859.718.250,00 1.284.684.723,00
e. Belanja Operasi - Pelayanan Lainnya 20.700.000,00 3.000.000,00
f. Belanja Administrasi dan Umum - Administrasi Kantor 1.579.952.050,00 1.305.397.333,00
g. Belanja Administrasi dan Umum - Pemeliharaan 1.753.386.400,00 1.423.327.690,00
h. Belanja Administrasi dan Umum - Barang dan Jasa 4.943.225.200,00 4.238.998.929,00
i. Belanja Administrasi dan Umum - Promosi 96.065.000,00 78.031.000,00

Jumlah 50.260.451.000,00 44.701.720.635,00

Dalam rincian Belanja Barang dan Jasa – Belanja Barang dan Jasa
BLUD Puskesmas Tengaran, dengan rincian sebagai berikut:
2017
Belanja Barang dan Jasa BLUD Puskesmas Tengaran:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

a. Belanja Operasi - Bahan 347.706.000,00 171.335.084,00


b. Belanja Operasi - Jasa Pelayanan 1.398.771.000,00 1.398.519.935,00
c. Belanja Operasi – Pemeliharaan Pelayanan 10.380.000,00 7.802.300,00
d. Belanja Operasi - Barang dan Jasa Pelayanan 42.026.000,00 26.450.850,00
e. Belanja Administrasi dan Umum - Administrasi Kantor 164.008.000,00 139.263.515,00
Belanja Administrasi dan Umum - Pemeliharaan Umum dan
f. Administrasi 37.669.000,00 17.717.000,00
Belanja Administrasi dan Umum - Barang dan Jasa Umum dan
g. Administrasi 61.644.000,00 38.714.579,00
h. Belanja Administrasi dan Umum - Promosi 2.050.000,00 1.079.000,00
i. Belanja Non Operasional - Administrasi Bank 0,00 10.000,00
j. Belanja Non Operasional - Non Operasional Lain-lain 0,00 31.570,00

Jumlah 2.064.254.000,00 1.800.923.833,00

Lampiran VII100
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Belanja Barang dan Jasa – Belanja Barang dan Jasa BLUD


Puskesmas Susukan, dengan rincian sebagai berikut:
2017
Belanja Barang dan Jasa BLUD Puskesmas Susukan:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

a. Belanja Operasi - Bahan 124.892.250,00 112.951.762,00


b. Belanja Operasi - Jasa Pelayanan 1.002.343.150,00 944.175.137,00
c. Belanja Operasi – Pemeliharaan Pelayanan -
d. Belanja Operasi - Barang dan Jasa Pelayanan 59.794.000,00 59.127.900,00
e. Belanja Administrasi dan Umum - Administrasi Kantor 113.696.600,00 99.731.500,00
Belanja Administrasi dan Umum - Pemeliharaan Umum dan
f. Administrasi 82.876.000,00 72.475.000,00
Belanja Administrasi dan Umum - Barang dan Jasa Umum dan
g. Administrasi 54.883.000,00 54.771.311,00
h. Belanja Administrasi dan Umum - Promosi 1.800.000,00 1.800.000,00
i. Belanja Non Operasional - Umum dan Administrasi Lain-lain 112.800.000,00 91.905.000,00
Belanja Non Operasional - Administrasi Bank 0,00 10.000,00
j. Belanja Non Operasional - Non Operasional Lain-lain 0,00 26.003,00

Jumlah 1.553.085.000,00 1.436.973.613,00

Belanja Barang dan Jasa – Belanja Barang dan Jasa BLUD


Puskesmas Suruh, dengan rincian sebagai berikut:
2017
Belanja Barang dan Jasa BLUD Puskesmas Suruh:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

a. Belanja Operasi - Bahan 84.040.000,00 71.109.224,00


b. Belanja Operasi - Jasa Pelayanan 981.360.000,00 966.408.750,00
c. Belanja Operasi – Pemeliharaan Pelayanan 20.385.000,00 13.525.400,00
d. Belanja Operasi - Barang dan Jasa Pelayanan 102.525.000,00 94.100.990,00
e. Belanja Administrasi dan Umum - Administrasi Kantor 42.038.000,00 41.358.080,00
Belanja Administrasi dan Umum - Pemeliharaan Umum dan
f. Administrasi 8.107.000,00 8.007.000,00
Belanja Administrasi dan Umum - Barang dan Jasa Umum dan
g. Administrasi 16.570.000,00 14.034.875,00
h. Belanja Non Operasional - Non Operasional Lain-lain 0,00 32.419,00

Jumlah 1.255.025.000,00 1.208.576.738,00

Belanja Barang dan Jasa – Belanja Barang dan Jasa BLUD


Puskesmas Jambu, dengan rincian sebagai berikut:
2017
Belanja Barang dan Jasa BLUD Puskesmas Jambu:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

a. Belanja Operasi - Bahan 73.000.000,00 37.173.024,00


b. Belanja Operasi - Jasa Pelayanan 614.199.000,00 604.972.640,00
c. Belanja Administrasi dan Umum - Administrasi Kantor 110.733.000,00 103.463.000,00

Lampiran VII101
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Belanja Administrasi dan Umum - Pemeliharaan Umum dan


d. Administrasi 19.714.000,00 4.866.000,00
Belanja Administrasi dan Umum - Barang dan Jasa Umum dan
e. Administrasi 29.863.000,00 25.519.200,00
f. Belanja Administrasi dan Umum - Promosi 16.950.000,00 16.668.000,00
g. Belanja Non Operasional - Administrasi Bank 0,00 10.000,00
h. Belanja Non Operasional - Non Operasional Lain-lain 0,00 13.057,00

Jumlah 864.459.000,00 792.684.921,00


Belanja Barang dan Jasa – Belanja Barang dan Jasa BLUD
Puskesmas Bancak, dengan rincian sebagai berikut:
2017
Belanja Barang dan Jasa BLUD Puskesmas Bancak:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

a. Belanja Operasi - Bahan 99.360.000,00 60.458.709,00


b. Belanja Operasi - Jasa Pelayanan 589.200.000,00 589.917.400,00
c. Belanja Operasi – Pemeliharaan Pelayanan 17.860.000,00 9.962.073,00
d. Belanja Operasi - Barang dan Jasa Pelayanan 54.800.000,00 11.725.000,00
e. Belanja Administrasi dan Umum - Administrasi Kantor 78.822.000,00 55.289.600,00
Belanja Administrasi dan Umum - Pemeliharaan Umum dan
f. Administrasi 3.850.000,00 0,00
Belanja Administrasi dan Umum - Barang dan Jasa Umum dan
g. Administrasi 33.353.000,00 25.121.150,00
h. Belanja Non Operasional - Administrasi Bank 0,00 10.000,00
i. Belanja Non Operasional - Non Operasional Lain-lain 0,00 8.475,00

Jumlah 877.245.000,00 752.492.407,00

Belanja Barang dan Jasa – Belanja Barang dan Jasa BLUD


Puskesmas Bergas, dengan rincian sebagai berikut:
2017
Belanja Barang dan Jasa BLUD Puskesmas Bergas:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

a. Belanja Operasi - Bahan 161.040.000,00 64.831.355,00


b. Belanja Operasi - Jasa Pelayanan 1.055.100.000,00 937.330.810,00
c. Belanja Operasi – Pemeliharaan Pelayanan 24.036.000,00 11.814.600,00
d. Belanja Operasi - Barang dan Jasa Pelayanan 36.015.000,00 13.014.950,00
e. Belanja Administrasi dan Umum - Administrasi Kantor 175.263.000,00 144.513.000,00
Belanja Administrasi dan Umum - Pemeliharaan Umum dan
f. Administrasi 28.162.000,00 3.895.000,00
Belanja Administrasi dan Umum - Barang dan Jasa Umum dan
g. Administrasi 94.440.000,00 70.956.325,00
h. Belanja Administrasi dan Umum - Promosi 22.560.000,00 22.560.000,00
i. Belanja Non Operasional - Administrasi Bank 0,00 10.000,00
j. Belanja Non Operasional - Non Operasional Lain-lain 0,00 17.335,00

Jumlah 1.596.616.000,00 1.268.943.375,00

2.1.3 Belanja Bunga ……......……………….....……………................Rp0,00

Lampiran VII102
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Akun ini menggambarkan Belanja Bunga untuk periode Tahun Anggaran


2017, dengan rincian Belanja Bunga sebagai berikut:

2017 2016
Belanja Bunga:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Bunga Utang Pinjaman 0,00 0,00 518.482,00

Jumlah 0,00 0,00 518.482,00

Belanja Bunga tidak dianggarkan di tahun 2017 karena Pemerintah


Kabupaten Semarang sudah tidak mempunyai kewajiban bunga atau
pinjaman.

2.1.4 Belanja Hibah …………………….….……...........Rp65.525.268.960,00

Akun ini menggambarkan Belanja Hibah untuk periode Tahun Anggaran


2017, dengan rincian Belanja Hibah sebagai berikut:
2017 2016
Belanja Hibah:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Belanja Hibah kepada 22.499.325.000,00 20.609.325.000,00 6.031.500.000,00
Badan/Lembaga/Organisasi
Kemasyarakatan
b. Belanja Hibah kepada 0,00 0,00 0,00
Kelompok/ Anggota Masyarakat
c. Belanja Hibah kepada Satuan 18.029.000.000,00 16.299.800.000,00 10.084.210.000,00
Pendidikan
d. Belanja Hibah kepada Instansi 0,00 0,00 0,00
Vertikal
e. Belanja Hibah Barang dan Jasa 30.223.331.000,00 28.616.143.960,00 11.208.922.400,00
yang Akan Diserahkan Kepada
Masyarakat/ Pihak Ketiga
f. Belanja Barang Yang Akan 0,00 0,00 0,00
Diserahkan Kepada
Masyarakat/Pihak Ketiga

Jumlah 70.751.656.000,00 65.525.268.960,00 27.324.632.400,00

Belanja hibah dianggarkan sebesar Rp70.751.656.000,00 dan realisasinya


mencapai sebesar Rp65.525.268.960,00 atau 92,61%. Bila dibandingkan
dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp27.324.632.400,00
maka realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami peningkatan sebesar
Rp38.200.636.560,00 atau 139,80%.

Untuk penjelasan peruntukan belanja hibah dapat dijelaskan sebagai berikut:


a. Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi Kemasyarakatan

Lampiran VII103
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Hibah untuk Badan/Lembaga/Organisasi Kemasyarakatan Anggaran Realisasi %


a. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga
1. Hibah untuk KONI Kabupaten Semarang 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 100,00
2. Pelaksanaan Pekan Olahraga Kabupaten (PORKAB) 500.000.000,00 500.000.000,00 100,00
3. Hibah kepada Kwarcab Pramuka Kabupaten Semarang 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00
4. Hibah Kesenian 9.780.000.000,00 9.750.000.000,00 99,69
5. Hibah kepada Dewan Pendidikan 49.325.000,00 49.325.000,00 100,00
Jumlah a. 11.429.325.000,00 11.399.325.000,00 99,73

b. Dinas Sosial
1. Komisi Daerah Lanjut Usia 170.000.000,00 170.000.000,00 100,00
2. Yayasan PGOT Panti Sosial Rehabilitasi Gelandangan, 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00
Pengemis, Orang Terlantar dan Psikotik
Jumlah b. 220.000.000,00 220.000.000,00 100,00

c. Bagian Kesra Sekretariat Daerah

1. BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional ) Kabupaten Semarang 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00
2. FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) Kabupaten 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00
Semarang
3. GNOTA Kabupaten Semarang 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00
4. Badan Pengelola Mesjid Agung Kabupaten Semarang 75.000.000,00 75.000.000,00 100,00
5. BHRD (Badan Hisab dan Rukyat Daerah) Kabupaten 25.000.000,00 25.000.000,00 100,00
Semarang
6. MKI (Masyarakat Kristiani Indonesia) Kabupaten Semarang 200.000.000,00 0,00 0,00
7. MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Semarang 75.000.000,00 75.000.000,00 100,00
8. FKDT (Forum Komunikasi Diniyah Takmilyah) Kabupaten 75.000.000,00 75.000.000,00 100,00
Semarang
9. Badko TPQ Kabupaten Semarang 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00
10. DMI (Dewan Masjid Indonesia) Kabupaten Semarang 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00
11. Tempat ibadah dan tempat pendidikan keagamaan 10.000.000.000,00 8.340.000.000,00 83,34
Jumlah c. 10.850.000.000,00 8.990.000.000,00 82,86

Jumlah a + b + c 22.499.325.000,00 20.609.325.000,00 91,59

b. Hibah kepada Kelompok/Anggota Masyarakat


Pada tahun 2017 tidak dianggarankan belanja hibah kepada kelompok/anggota
masyarakat.

c. Hibah kepada Satuan Pendidikan

No Bantuan Hibah untuk Lembaga Satuan Pendidikan Anggaran Realisasi %

Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga

1. Bantuan pembangunan ruang laboratorium SMP Darul Fikri 274.000.000,00 274.000.000,00 100,00

Lampiran VII104
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Bantuan Hibah untuk Lembaga Satuan Pendidikan Anggaran Realisasi %


Bawen
2. Belanja Hibah kepada SMP Swasta 500.000.000,00 470.000.000,00 94,00
3. Belanja Hibah Mebelair PAUD 475.000.000,00 475.000.000,00 100,00
4. Belanja Hibah Alat Peraga PAUD 310.000.000,00 310.000.000,00 100,00
5. BOP PAUD 15.720.000.000,00 14.020.800.000,00 89,19
6. Belanja Rehab PAUD 750.000.000,00 750.000.000,00 100,00
Jumlah 18.029.000.000,00 16.299.800.000,00 90,41

d. Belanja Hibah kepada Instansi Vertikal


Pada tahun 2017 tidak dianggarkan belanja hibah kepada instansi vertikal.

e. Belanja Hibah Barang Jasa yang Akan Diserahkan Kepada Pihak Masyarakat/ Pihak
Ketiga

Belanja Hibah Barang Jasa Yang Akan Diserahkan


No Anggaran Realisasi %
kepada Masyarakat/Pihak Ketiga
1. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga 58.442.000,00 58.344.000,00 99,83

2. Dinas Lingkungan Hidup 862.071.000,00 839.626.000,00 97,40

3. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 126.050.000,00 125.362.500,00 99,45

4. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan 29.176.768.000,00 27.592.811.460,00 94,57

Jumlah 30.223.331.000,00 28.616.143.960,00 94,68

2.1.5 Belanja Bantuan Sosial ………………………....Rp14.994.189.000,00

Akun ini menggambarkan Belanja Bantuan Sosial untuk periode Tahun


Anggaran 2017, dengan rincian Belanja Bantuan Sosial sebagai berikut:
2017 2016
Belanja Bantuan Sosial:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Belanja Bantuan Sosial kepada 200.000.000,00 200.000.000,00 200.000.000,00
Organisasi Sosial
Kemasyarakatan
b. Belanja Bantuan Sosial kepada 3.755.000.000,00 3.755.000.000,00 2.720.529.000,00
Kelompok Masyarakat
c. Belanja Bantuan Sosial kepada 3.872.400.000,00 3.093.750.000,00 590.800.000,00
Anggota Masyarakat
d. Belanja Bantuan Sosial Barang 8.277.941.000,00 7.945.439.000,00 3.723.628.400,00
yang Akan Diserahkan Kepada
Pihak Ketiga/ Masyarakat
e. Belanja Bantuan Sosial kepada 0,00 0,00 0,00
Individu

Jumlah 16.105.341.000,00 14.994.189.000,00 7.234.957.400,00

Lampiran VII105
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Belanja Bantuan Sosial dianggarkan sebesar Rp16.105.341.000,00 dan


realisasinya mencapai sebesar Rp14.994.189.000,00 atau 93,10%. Bila
dibanding dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp7.234.957.400,00 maka realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami
kenaikan sebesar Rp7.759.231.600,00 atau107,25%.

Peruntukan belanja sosial dapat dijelaskan sebagai berikut:


a. Belanja Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan
Belanja Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial
No Anggaran Realisasi %
Kemasyarakatan
a. Bagian Kesra setda
1. KPA Kab. Semarang 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00
Jumlah 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00

b. Belanja Bantuan Sosial kepada Kelompok Masyarakat

No Belanja Bantuan Keuangan kepada Kelompok Masyarakat Anggaran Realisasi %

a. Dinas Pekerjaan Umum


1. Pembangunan Sarana Air Bersih PAMSIMAS Reguler APBD 1.235.000.000,00 1.235.000.000,00 100,00
2. Pembangunan Sarana Sanitasi 2.285.000.000,00 2.285.000.000,00 100,00
Jumlah a. 3.520.000.000,00 3.520.000.000,00 100,00
b. Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan
1. Bantuan Dana Investasi Agribisnis 235.000.000,00 235.000.000,00 100,00
Jumlah b. 235.000.000,00 235.000.000,00 100,00
Jumlah a + b 3.755.000.000,00 3.755.000.000,00 100,00

c. Belanja Bantuan Sosial kepada AnggotaMasyarakat


No Belanja Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat Anggaran Realisasi %
a. Dinas Sosial

1. Bantuan kepada orang terlantar diperjalanan /kehabisan


bekal, Rujukan dan PMKS lainnya
a) Penduduk Kabupaten Semarang 300.000,00 0,00 0,00
b) Antar Kabupaten Dalam Provinsi 5.250.000,00 3.150.000,00 60,00
c) Antar Provinsi dalam Pulau Jawa 18.600.000,00 10.100.000,00 54,30
d) Antar Provinsi di Luar Pulau Jawa 6.250.000,00 4.100.000,00 65,60
e) Biaya Rujukan pengiriman kelayan PMKS ke Panti 9.000.000,00 3.900.000,00 43,33
Sosial dan ke Rumah Sakit Jiwa
f) Biaya Pemakaman orang terlantar yang meninggal 3.000.000,00 1.000.000,00 33,33
dunia di Kabupaten Semarang
2.
Bantuan Sosial tidak direncanakan bagi perorangan dan 180.000.000,00 175.500.000,00 97,50
kelompok masyarakat yang menghadapi resiko sosial di

Lampiran VII106
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Belanja Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat Anggaran Realisasi %


Kabupaten Semarang
3.
Bantuan Sosial Pemugaran Rumah Tidak Layak Huni 2.270.000.000,00 2.060.000.000,00 90,75
Jumlah a. 2.492.400.000,00 2.257.750.000,00 90,59
b. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
1
Bantuan Sosial kepada individu

a) Kriteria Rumah Rusak Ringan 240.000.000,00 126.000.000,00 52,50


b) Kriteria Rumah Rusak Sedang 340.000.000,00 220.000.000,00 64,70
c) Kriteria Rumah Rusak Berat 560.000.000,00 460.000.000,00 82,14
d) Bantuan untuk orang meninggal dunia akibat bencana 240.000.000,00 30.000.000,00 12,5
Jumlah b. 1.380.000.000,00 836.000.000,00 60,57
Jumlah a + b 3.872.400.000,00 3.093.750.000,00 79,89

d. Belanja Bantuan Sosial Barang Yang Akan Diserahkan Kepada Pihak


Ketiga/Masyarakat

Lampiran VII107
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Belanja Bantuan Sosial Barang Yang Akan Diserahkan


No Anggaran Realisasi %
Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat

1. Dinas Pekerjaan Umum 8.036.131.000,00 7.722.749.000,00 96,10


2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 129.810.000,00 114.810.000,00 88,44
3. Dinas Sosial 112.000.000,00 107.880.000,00 96,32
Jumlah 8.277.941.000,00 7.945.439.000,00 95,98

2.2 Belanja Modal ……………….……………………..........Rp346.459.249.455,44

Belanja Modal Kabupaten Semarang meliputi Belanja Tanah, Belanja Peralatan


dan Mesin, Belanja Gedung dan Bangunan, Belanja Jalan, Jembatan, Irigasi dan
Jaringan, serta Belanja Aset Tetap Lainnyadengan anggaran dan realisasi Tahun
Anggaran 2017sebagai berikut:

2017 2016
Belanja Modal:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Belanja Tanah 21.262.288.000,00 20.968.751.400,00 1.490.087.000,00
b. Belanja Peralatan dan Mesin 46.995.392.000,00 43.065.908.599,44 51.501.577.236,65
c. Belanja Gedung dan Bangunan 145.367.367.000,00 129.512.487.530,00 74.982.446.735,00
d. Belanja Jalan, Jembatan, Irigasi 129.838.523.000,00 122.447.887.784,00 239.706.298.754,00
dan Jaringan
e. Belanja Aset Tetap Lainnya 33.368.060.000,00 30.464.214.142,00 13.784.179.727,00

Jumlah 376.831.630.000,00 346.459.249.455,44 381.464.589.452,65

Belanja Modal dianggarkan sebesar Rp376.831.630.000,00 realisasinya mencapai


sebesar Rp346.459.249.455,44 atau 91,94%. Bila dibandingkan dengan realisasi
Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp381.464.589.452,65 maka realisasi Tahun
Anggaran 2017 mengalami penurunan sebesar Rp35.005.339.797,21 atau 9,18%.

Untuk Belanja Modal Tahun anggaran 2017 terdiri dari:

2.2.1 Belanja Tanah ……….…….……………………Rp20.968.751.400,00

Akun ini menggambarkan Belanja Tanah untuk periode Tahun Anggaran


2017, dengan rincian Belanja Tanah sebagai berikut:

2017 2016
Belanja Tanah:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Tanah Kantor 0,00 0,00 0,00
b. Sarana dan Prasarana Umum 20.000.000.000,00 19.764.711.400,00 0,00

Lampiran VII108
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2017 2016
Belanja Tanah:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
c. Sarana Kesehatan Rumah Sakit 0,00 0,00 0,00
d. Sarana Umum Tempat 0,00 0,00 0,00
Pembuangan Akhir Sampah
e. Pemerliharaan Tanah Sarana 759.688.000,00 717.868.000,00 1.490.087.000,00
Umum Tempat Pembuangan
Akhir Sampah
f. Pemeliharaan Tanah 402.600.000,00 386.672.000,00 0,00
Perumahan
g. Pemeliharaan Tanah Pertanian 100.000.000,00 99.500.000,00 0,00

Jumlah 21.262.288.000,00 20.968.751.400,00 1.490.087.000,00

Belanja Tanah dianggarkan sebesar Rp21.262.288.000,00 realisasinya


mencapai sebesar Rp20.968.751.400,00 atau 98,62%. Bila dibandingkan
dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp1.490.087.000,00,00
maka realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami peningkatan sebesar
Rp19.478.664.400,00 atau1.307,22%.
Belanja modal tanah yang tidak terealisasi adalah belanja modal tanah
untuk kantor dan pasar dalam rangka penataan Kawasan Bandungan .

2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin ……………………Rp43.065.908.599,44

Akun ini menggambarkan Belanja Peralatan dan Mesin untuk periode


Tahun Anggaran 2017, dengan rincian Belanja Peralatan dan Mesin
sebagai berikut:

2017 2016
Belanja Peralatan dan Mesin:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Alat- alat Berat 0,00 0,00 0,00
b. Alat-alat Angkutan Darat 17.192.226.000,00 15.453.008.000,00 21.634.357.499,00
Bermotor
c. Alat-alat Angkutan Darat Tidak 773.914.000,00 670.008.000,00 517.668.500,00
Bermotor
d. Alat-alat Angkutan di atas Air 0,00 0,00 0,00
Tidak Bermotor
e. Alat-alat Bengkel/ALat Uji 98.502.000,00 96.052.981,00 60.098.000,00
f. Alat-alat Pengolahan Pertanian 270.026.000,00 215.247.200,00 296.965.000,00
dan Peternakan
g. Peralatan Kantor 216.946.000,00 211.932.200,00 348.500.100,00
h. Perlengkapan Kantor 2.675.274.000,00 2.481.487.650,00 5.181.443.685,00
i. Pengadaan Komputer 3.583.893.000,00 3.306.037.623,00 7.990.817.364,00
j. Pengadaan Mebeulair 6.438.442.300,00 6.405.789.000,00 2.606.126.000,00
k. Peralatan Dapur 81.719.000,00 73.472.000,00 114.604.000,00
l. Penghias Ruangan Rumah 175.868.000,00 149.601.350,00 422.829.950,00
Tangga

Lampiran VII109
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2017 2016
Belanja Peralatan dan Mesin:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
m. Alat-alat Studio 218.045.700,00 214.893.213,00 44.890.000,00
n. Alat-alat Komunikasi 456.893.000,00 447.153.725,00 320.159.000,00
o. Alat-alat Ukur 278.955.000,00 252.299.000,00 102.800.000,00
p. Alat-alat Kedokteran 12.939.917.000,00 11.818.608.407,44 8.518.874.238,65
q. Alat-alat Laboratorium 1.354.022.000,00 1.093.735.750,00 3.144.251.900,00
r. Perlengkapan Rumah Tangga 114.850.000,00 111.600.000,00 99.345.000,00
(Rumah Dinas)
s. Peralatan Industri Kecil dan 2.290.000,00 2.290.000,00 20.330.000,00
Menengah
t. Alat-alat 20.299.000,00 19.682.500,00 61.537.000,00
Persenjataan/Keamanan
u. Pemeliharaan Alat-alat 99.000.000,00 38.700.000,00 0,00
Angkutan
v. Pemeliharaan 0,00 0,00 7.175.000,00
Peralatan/Perlengkapan Kantor
dan Rumah Tangga
w. Pemeliharaan Komputer 4.310.000,00 4.310.000,00 1.055.000,00
x. Pemeliharaan Alat-alat Studio 0,00 0,00 7.750.000,00
dan Komunikasi
Jumlah 46.995.392.000,00 43.065.908.599,44 51.501.577.236,65

Belanja Peralatan dan Mesin dianggarkan sebesar Rp46.995.392.000,00


realisasinya mencapai sebesar Rp43.065.908.599,44 atau 91,64%. Bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp51.501.577.236,65 maka realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami
penurunan sebesar Rp8.435.668.637,21 atau16,38%.Sisa anggaran ini
sebagian besar karena efisiensi belanja dansisa hasil pengadaan.

2.2.3 Belanja Gedung dan Bangunan …..……………Rp129.512.487.530,00

Akun ini menggambarkan Belanja Gedung dan Bangunan untuk periode


Tahun Anggaran 2017, dengan rincian Belanja Gedung dan Bangunan
sebagai berikut:

2017 2016
Belanja Gedung dan Bangunan:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Gedung Kantor 69.600.177.000,00 59.458.003.600,00 20.236.831.600,00
b. Gedung Gudang 678.118.000,00 659.208.000,00 366.740.000,00
c. Sarana dan Prasarana Umum 48.700.740.000,00 45.404.408.330,00 25.937.683.700,00
d. Bangunan Publikasi 219.818.000,00 211.270.000,00 276.689.273,00
e. kontruksi/ pembelian Instalasi 328.054.000,00 1.250.000,00 3.743.152.660,00
Pengolahan Air Limbah (IPAL)
f. Pemeliharaan Gedung Kantor 6.942.306.000,00 6.629.433.200,00 13.760.352.800,00
g. Pemeliharaan Gedung Gudang 0,00 40.000.000,00

Lampiran VII110
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

h. Pemeliharaan Sarana 7.530.081.000,00 7.124.813.100,00 9.866.272.472,00


Prasarana Umum
i. Fasilitas Perhubungan 952.862.000,00 757.216.800,00 742.724.230,00
j. Pemeliharaan Bangunan 0,00 0,00 0,00
Publikasi
k. Pemeliharaan Fasilitas 0,00 0,00 12.000.000,00
Perhubungan
l. Bangunan Monumen 0,00 0,00 0,00
m. Penerangan Jalan, Taman dan 8.142.699.000,00 7.102.826.000,00 0,00
Hutan Kota
n. Tugu Peringatan 7.500.000,00 6.750.000,00 0,00
o. Pemeliharaan Konstruksi 2.205.012.000,00 2.097.308.500,00 0,00
Bangunan Sekolah
p. Pemeliharaan Fasilitas 60.000.000,00 60.000.000,00 0,00
Perlengkapan Jalan

Jumlah 145.367.367.000,00 129.512.487.530,00 74.982.446.735,00

Belanja Gedung dan Bangunan dianggarkan sebesar


Rp145.367.367.000,00realisasinyamencapai sebesar
Rp129.512.487.530,00 atau 89,09%. Bila dibandingkan dengan realisasi
Tahun Anggaran 2016sebesar Rp74.982.446.735,00 maka realisasi
Tahun Anggaran 2017 mengalami peningkatan sebesar
Rp54.530.040.795,00 atau 72,72%.Sisa anggaran ini sebagian besar
karena efisiensi belanja dan sisa hasil pengadaan.

2.2.4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan ……………Rp122.447.887.784,00

Akun ini menggambarkan Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk


periode Tahun Anggaran 2017, dengan rincian Belanja Jalan, Irigasi dan
Jaringan sebagai berikut:
2017 2016
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Konstruksi Jalan 60.201.078.000,00 58.468.440.900,00 92.277.592.200,00
b. Konstruksi Jembatan 2.500.000.000,00 2.328.144.000,00 22.238.148.000,00
c. Konstruksi Jaringan Air 1.497.491.000,00 1.412.926.000,00 790.092.900,00
d. Penerangan Jalan, Taman dan 0,00 0,00 7.356.327.800,00
Hutan Kota
e. Instalasi Listrik dan Telpon 222.613.000,00 202.859.300,00 279.895.750,00
f. Pemeliharaan Konstruksi Jalan 22.809.282.000,00 22.026.177.000,00 65.738.782.000,00
g. Pemeliharaan Konstruksi 1.545.101.000,00 1.510.199.000,00 2.380.803.000,00
Jembatan
h. Pemeliharaan Konstruksi 41.047958.000,00 36.484.141.584,00 48.564.898.104,00
Jaringan Air
i. Pemeliharaan Instalasi Listrik 15.000.000,00 15.000.000,00 79.759.000,00
dan telepon

Jumlah 129.838.523.000,00 122.447.887.784,00 239.706.298.754,00

Lampiran VII111
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan dianggarkan sebesar


Rp129.838.523.000,00 realisasinya mencapai sebesar
Rp122.447.887.784,00 atau 94,31%. Bila dibandingkan dengan realisasi
Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp239.706.298.754,00 maka realisasi
Tahun Anggaran 2017 mengalami penurunan sebesar
Rp117.258.410.970,00atau 48,92%.Sisa anggaran pada belanja ini
sebagian berasal dari efisiensi belanja, dan sisa hasil pengadaan.

2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya ....…............…..........Rp30.464.214.142,00

Akun ini menggambarkan Belanja Aset Tetap Lainnya untuk periode


Tahun Anggaran 2017, dengan rincian Belanja Aset Tetap Lainnya
sebagai berikut:
2017 2016
Belanja Aset Tetap Lainnya:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Buku/Kepustakaan 4.645.238.000,00 3.767.787.308,00 3.137.900.900,00
b. Barang Bercorak Kesenian, 64.770.000,00 64.770.000,00 22.500.000,00
Kebudayaan
c. Hewan, Ternak dan Tanaman 111.090.000,00 100.780.000,00 213.931.000,00
e. BLUD 10.366.619.000,00 9.857.142.417,00 10.409.847.827,00
f BOS 18.180.343.000,00 16.673.734.417,00 0,00

Jumlah 33.368.060.000,00 30.464.214.142,00 13.784.179.727,00

Belanja Aset Tetap Lainnya dianggarkan sebesar Rp33.368.060.000,00


realisasinya mencapai sebesar Rp30.464.214.142,00 atau 91,29%. Bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp13.784.179.727,00 maka realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami
peningkatan sebesar Rp16.680.034.415,00 atau 121,01%.
Dalam Belanja Modal – Belanja Aset Tetap Lainnya diantaranya merupakan anggaran
dan realisasi atas Belanja Modal – Belanja Modal BLUD dengan rincian sebagai berikut:

2017
Belanja Modal–Aset Tetap Lainnya –
BelanjaModal BLUD: Sisa Anggaran
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
(Rp)
a. BLUD-RSUD Ambarawa 7.646.144.000,00 7.609.034.156,00 37.109.844,00
b. BLUD-RSUD Ungaran 1.961.540.000,00 1.561.682.641,00 399.857.359,00
c. BLUD-Puskesmas Tengaran 179.200.000,00 142.502.000,00 36.698.000,00
d. BLUD-Puskesmas Susukan 151.787.000,00 148.081.370,00 3.705.630,00
e. BLUD-Puskesmas Suruh 206.068.000,00 184.222.250,00 21.845.750,00
f. BLUD-Puskesmas Jambu 108.380.000,00 99.420.000,00 8.960.000,00

Lampiran VII112
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2017
Belanja Modal–Aset Tetap Lainnya –
BelanjaModal BLUD: Sisa Anggaran
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
(Rp)
g. BLUD-Puskesmas Bancak 60.000.000,00 58.700.000,00 1.300.000,00
h. BLUD-Puskesmas Bergas 53.500.000,00 53.500.000,00 0,00

Jumlah 10.366.619.000,00 9.857.142.417,00 509.476.583,00

Realisasi belanja modal BLUD di konversi ke belanja modal aset tetap lainnya tetapi
pencatatan aset tetap di neraca mengikuti substansi atas belanja modal yang sebenarnya.

2.3 Belanja Tidak Terduga ……………........……..…..….........Rp2.722.763.400,00

Akun ini menggambarkan Belanja Tidak Terduga untuk periode Tahun Anggaran
2017, dengan rincian Belanja Tidak Terduga sebagai berikut:

2017 2016
Belanja Tidak Terduga:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Belanja Tidak Terduga 5.803.721.000,00 2.722.763.400,00 1.687.803.273,00


Jumlah 5.803.721.000,00 2.722.763.400,00 1.687.803.273,00

Belanja Tidak Terduga dianggarkan sebesar Rp5.803.721.000,00 realisasinya


mencapai sebesar Rp2.722.763.400,00 atau 46,91%. Bila dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp1.687.803.273,00 maka realisasi
Tahun Anggaran 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp1.034.960.127,00
atau61,32%.

No Uraian Penggunaan Dasar Jumlah (Rp) Keterangan


1 Penanganan Bencana a. Keputusan Bupati Semarang 163.981.000,00 Pencairan melalui SP2D
tanah longsor yang Nomor 360/0121/2017 tanggal Nomor 00008/LS/2017/DP.7
mengakibatkan tertutupnya 23 Januari 2017 tentang tanggal 23 Januari 2017
jalan desa Banyubiru Penetapan Status Tanggap sebesar Rp166.458.000,00
Pancoran di dusun Darurat Dalam Rangka dan diberitahukan ke DPRD
Pancuran Desa Banyubiru Penanganan Bencana Tanah melalui Surat Bupati
Kecamatan Banyubiru Longsor yang mengakibatkan Semarang kepada DPRD
Kabupaten Semarang TA tertutupnya jalan desa Nomor 900/001003 tanggal 23
2017 Banyubiru Pancuran di dusun Maret 2017 tentang
Pancuran Desa Banyubiru pemberitahuan penggunaan
Kecamatan banyubiru dana TT. Terdapat
Kabupaten Semarang pengembalian ke Kas Daerah
b. Keputusan Bupati Semarang sebesar Rp2.477.000,00
Nomor 360/0122/2017 tanggal tanggal 16 Pebruari 2017
23 Januari 2017 tentang
Persetujuan Penggunaan Dana
Belanja Tidak Terduga pada
APBD Kabupaten Semarang
TA 2017 untuk
Penanggulangan Bencana
Tanah Longsor yang
mengakibatkan tertutupnya

Lampiran VII113
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Uraian Penggunaan Dasar Jumlah (Rp) Keterangan


jalan desa Banyubiru Pancuran
di dusun Pancuran Desa
Banyubiru Kecamatan
Banyubiru Kabupaten
Semarang.

2 Penanggulangan Bencana a. Keputusan Bupati Semarang 147.870.000,00 Pencairan melalui SP2D


Tanah dan Batu Longsor Nomor 360/0125/2017 tanggal Nomor 00009/LS/2017/DP.7
yang mengakibatkan 23 Januari 2017 tentang tanggal 30 Januari 2017
rusaknya bangunan Penetapan Status Tanggap sebesar Rp149.566.000,00
gedung OSIS dan Musholla Darurat dalam rangka dan diberitahukan ke DPRD
SMPN 3 Desa Wirogom Penanganan Bencana tanah melalui Surat Bupati
Kecamatan Banyubiru dan Batu Longsor yang Semarang kepada DPRD
Kabupaten Semarang TA mengakibatkan rusaknya Nomor 900/001003 tanggal 23
2017 bangunan gedung OSIS dan Maret 2017 tentang
musholla SMP Negeri 3 pemberitahuan penggunaan
Banyubiru di dusun Kendal dana TT. Terdapat
Ngisor Desa Wirogomo pengembalian ke Kas Daerah
Kecamatan Banyubiru sebesar Rp1.696.000,00
Kabupaten Semarang. tanggal 22 Pebruari 2017
b. Keputusan Bupati Semarang
Nomor 360/0126/2017 tanggal
23 Januari 2017 tentang
Persetujuan Penggunaan Dana
Belanja Tidak Terduga pada
APBD Kabupaten Semarang
Tahun 2017 untuk
penanggulangan Bencana
Tanah dan Batu Longsor yang
mengakibatkan rusaknya
bangunan gedung OSIS dan
Musholla SMP Negeri 3
Banyubiru di dusun Kendal
Ngisor Desa Wirogomo
Kecamatan Banyubiru
Kabupaten Semarang.
3 Penanggulangan bencana a. Keputusan Bupati Semarang 320.853.000,00 Pencairan melalui SP2D
longsor yang Nomor 360/0123/2017 tanggal Nomor 00010/LS/2017/DP.7
mengakibatkan jembatan 23 Januari 2017 tentang tanggal 30 Januari 2017
tempuran ambrol di dusun Penetapan Status Tanggap sebesar Rp324.782.000,00
Rogomulyo Kecamatan Darurat dalam rangka dan diberitahukan ke DPRD
kaliwungu Kabupaten penanganan bencanatanah melalui Surat Bupati
Semarang TA 2017 longsor yang mengakibatkan Semarang kepada DPRD
jembatan tempuran ambrol di Nomor 900/001003 tanggal 23
Dusun Rogomulyo Desa Maret 2017 tentang
Rogomulyo Kecamatan pemberitahuan penggunaan
Kaliwungu Kabupaten dana TT. Terdapat
Semarang. pengembalian ke Kas Daerah
b. Keputusan Bupati Semarang sebesar Rp3.929.000,00
Nomor 360/0124/2017 tanggal tanggal 30 Januari 2017
23 Januari 2017 tentang
Persetujuan Penggunaan
Belanja Dana Tidak Terduga
pada APBD Kabupaten
Semarang Tahun 2017 untuk
penanggulangan bencana
tanah longsor yang
mengakibatkan jembatan
tempuran ambrol di Dusun
Rogomulyo Desa Rogomulyo
Kecamatan Kaliwungu
Kabupaten Semarang.

Lampiran VII114
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Uraian Penggunaan Dasar Jumlah (Rp) Keterangan


4 penanggulangan bencana a. Keputusan Bupati Semarang 155.043.000,00 Pencairan melalui SP2D
alam yang mengakibatkan Nomor 360/0127/2017 tanggal Nomor 00011/LS/2017/DP.7
terjadinya pengikisan tanah 23 Januari 2017 tentang tanggal 30 Januari 2017
jalan utama akses Penetapan status tanggap sebesar Rp157.123.000,00
Kaligawe-Mluweh darurat dalam rangka dan diberitahukan ke DPRD
Keluarahan Susukan penanganan bencana tanah melalui Surat Bupati
Kecamatan Ungaran Timur longsor yang mengakibatkan Semarang kepada DPRD
Kabupaten Semarang TA terjadinya pengikisan tanah di Nomor 900/001003 tanggal 23
2017 jalan utama akses Kaligawe- Maret 2017 tentang
Mluweh di wilayah Rt 01 Rw 05 pemberitahuan penggunaan
Kaligawe Kelurahan Susukan dana TT. terdapat
Kecamatan Ungaran Timur pengembalian ke Kas Daerah
Kabupaten Semarang. sebesar Rp2.080.000,00
b. Keputusan Bupati Semarang tanggal 17 Pebruari 2017
Nomor 360/0128/2017 tanggal
23 Januari 2017 tentang
persetujuan Penggunaan Dana
Belanja Tidak Terduga pada
APBD Kabupaten Semarang
Tahun 2017 untuk
penanggulangan bencana
tanah longsor yang
mengakibatkan terjadinya
pengikisan tanah di jalan utama
akses Kaligawe-Mluweh di
wilayah Rt 01 Rw 05 Kaligawe
Kelurahan Susukan Kecamatan
Ungaran Timur Kabupaten
Semarang.
5 penanggulangan bencana a. Keputusan Bupati Semarang 148.450.000,00 Pencairan melalui SP2D
tanah longsor yang Nomor 360/0143/2017 tanggal Nomor 00012/LS/2017/DP.7
mengakibatkan longsor dan 26 Januari 2017 tentang tanggal 3 Pebruari 2017
putusnya setengah badan Penetapan Status Tanggap sebesar Rp151.045.000,00
jalan di Dusun Krajan Desa Darurat dalam rangka dan diberitahukan ke DPRD
Penawangan Kecamatan penanganan bencana tanah melalui Surat Bupati
Pringapus Kabupaten longsor yang mengakibatkan Semarang kepada DPRD
Semarang TA 2017 longsor dan dan putusnya nomor 900/001004 tentang
setengah bagian badan jalan di pemberitahuan penggunaan
Dusun Krajan Desa dana TT. ada pengembalian
Penawangan menuju desa ke Kas Daerah sebesar
Gondoriyo Kecamatan Rp2.595.000 tanggal 22
Pringapus Kabupaten Pebruari 2017.
Semarang.
b. Keputusan Bupati Semarang
Nomor 360/0144/2017 tanggal
26 Januari 2017 tentang
Persetujuan penggunaan dana
belanja tidak terduga pada
APBD Kabupaten Semarang
Tahun 2017 untuk
penanggulangan bencana
tanah longsor yang
mengakibatkan longsor dan dan
putusnya setengah bagian
badan jalan di dusun krajan
desa penawangan menuju desa
gondoriyo Kecamatan
Pringapus Kabupaten
Semarang.
6 pembayaran atas kelebihan a. Keputusan Bupati Semarang 9.500.000,00 Pencairan melalui SP2D
penerimaan pajak daerah Nomor 900/00112/2017 tanggal Nomor 00014/LS/2017/DP.10
TA 2016 dari pembayaran 18 Januari 2017 tentang tanggal 7 Pebruari 2017
pajak bea perolehan hak Persetujuan Penggunaan Dana sebesar Rp9.500.000,00 dan
atas tanah dan atau Belanja Tidak Terduga pada diberitahukan ke DPRD
bangunan atas nama Hide APBD Kabupaten Semarang melalui Surat Bupati
Efri Nurfina dan Rida Satya TA 2017 untuk pembayaran Semarang kepada DPRD
Nur Annina atas kelebihan penerimaan Nomor 900/00625/2017
pajak daerah TA 2016 dari tanggal 20 Pebruari 2017

Lampiran VII115
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Uraian Penggunaan Dasar Jumlah (Rp) Keterangan


pembayaran pajak BPHTB dan tentang pemberitahuan
atau bangunan an. Hida Efri penggunaan dana TT.
Nurfina dan Ridla Setya Nur
Armina.
7 Penanggulangan bencana a. Keputusan Bupati Semarang 107.889.000,00 Pencairan melalui SP2D
tanah longsor yang Nomor 360/0157/2017 tanggal Nomor 00025/LS/2017/DP.13
mengakibatkan rusaknya 6 Pebruari 2017 tentang tanggal 14 Pebruari 2017
bahu jalan dan terputusnya Penetapan status tanggap sebesar Rp109.742.000,00
akses jalan di Rt 4 Rw 5 darurat dalam rangka dan diberitahukan ke DPRD
Kaligawe Kelurahan penanganan bencana tanah melalui Surat Bupati
Susukan Kecamatan longsor yang mengakibatkan Semarang kepada DPRD
Ungaran Timur Kabupaten rusaknya bahu jalan dan Nomor 900/000624/2017
Semarang TA 2017 terputusnya akses jalan di Rt4 tanggal 20 Pebruari 2017
Rw 5 Kaligawe Kelurahan tentang pemberitahuan
Susukan Kecamatan Ungaran penggunaan dana TT.
Timur Kabupaten Semarang. Terdapat pengembalian ke
b. Keputusan Bupati Semarang Kas Daerah sebesar
Nomor 360/0158/2017 tanggal6 Rp1.853.000,00 tanggal 28
Pebruari 2017 tentang Pebruari 2017.
Persetujuan penggunaan dana
belanja tidak terduga pada
APBD Kabupaten Semarang
Tahun 2017 untuk
penanggulangan bencana
tanah longsor yang
mengakibatkan rusaknya bahu
jalan dan terputusnya akses
jalan di Rt 4 Rw 5 Kaligawe
Kelurahan Susukan Keamatan
Ungaran Timur Kabupaten
Semarang.
8 Penanggulangan bencana a. Keputusan Bupati Semarang 190.719.000,00 Pencairan melalui SP2D
tanah longsor yang Nomor 360/0189/2017 tanggal Nomor 0041/LS/2017/DP.22
mengakibatkan rusaknya 27 Pebruari 2017 tentang tanggal 10 Maret 2017
badan jalan menuju Dusun Penetapan status tanggap sebesar Rp193.980.000 dan
Bakalan dan Dusun Plalar darurat dalam rangka diberitahukan ke DPRD
Desa Kemambang penanganan bencana tanah melalui Surat Bupati
Kecamatan Banyubiru longsor yang mengakibatkaan Semarang kepada DPRD
Kabupaten Semarang TA rusaknya badan jalan menuju Nomor 900/001002 tanggal 23
2017 Dusun Bakalan dan Dusun Maret 2017 tentang
Plalar di Dusun Plalar Desa pemberitahuan penggunaan
Kemambang Kecamatan dana TT. Terdapat
Banyubiru Kabupaten pengembalian ke Kas Daerah
Semarang. sebesar Rp3.261.0000 tanggal
b. Keputusan Bupati Semarang 20 April 2017.
Nomor 360/0190/2017 tanggal
27 Pebruari 2017 tentang
Persetujuan penggunaan dana
belanja tidak terduga pada
APBD Kabupaten Semarang
tahun 2017 untuk
penanggulangan bencana
tanah longsor yang
mengakibatkaan rusaknya
badan jalan menuju Dusun
Bakalan dan Dusun Plalar di
Dusun Plalar Desa
Kemambang Kecamatan
Banyubiru Kabupaten
Semarang.

Lampiran VII116
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Uraian Penggunaan Dasar Jumlah (Rp) Keterangan


9 Penanganan bencana a. Keputusan Bupati Semarang 185.675.000,00 Pencairan melalui SP2D
banjir yang mengakibatkan nomor 360/0191/2017 tanggal nomor 00042/LS/2017/DP.22
jembatan ambrol atau 27 Pebruari 2017 tentang tanggal 11 Maret 2018
putus ruas jalan Dusun Penetapan status tanggap sebesar Rp188.340.000,00
Belo dusun kandangan di darurat dalam rangka dan diberitahukan ke DPRD
dusun belo desa rembes penanganan bencana banjir melalui Surat Bupati
kecamatan brigin yang mengakibatkan ambrolnya Semarang kepada DPRD
kabupaten semarang TA terputusnya jembatan ruas jalan nomor 900/001002 tanggal 23
2017 Dusun Belo-Dusun Kandangan Maret 2017 tentang
di Dusun Belo Desa Rembes pemberitahuan penggunaan
Kecamatan Bringin Kabupaten dana TT. ada pengembalian
Semarang. ke Kas Daerah sebesar
b. Keputusan Bupati Semarang Rp2.665.000 tanggal 4 April
Nomor 360/0192/2017 tanggal 2017.
27 Pebruari 2017 tentang
Persetujuan penggunaan dana
belanja tidak terduga pada
APBD Kabupaten Semarang
Tahun 2017 untuk
penanggulangan bencana
banjir yang mengakibatkan
terputusnya jembatan ruas jalan
Dusun Belo-Dusun Kandangan
di Dusun Belo Desa Rembes
Kecamatan Bringin Kabupaten
Semarang.
10 Penanganan bencana a. Keputusan Bupati Semarang 170.147.000,00 Pencairan melalui SP2D
tanah longsor Dusun Nomor 360/0195/2017 tanggal Nomor 00043/LS/2017/DP.22
Indrokilo Rt 03 Rw 01 Desa 27 Pebruari 2017 tentang tanggal 11 Maret 2017
Lerep Kecamatan Ungaran Penetapan status tanggap sebesar Rp173.088.000,00
Timur Kabupaten darurat dalam rangka dan diberitahukan ke DPRD
Semarang TA 2017 penanganan bencana tanah melalui Surat Bupati
longsor yang mengakibatkan Semarang kepada DPRD
talut pemukiman longsor Nomor 900/001002 tanggal 23
sehingga membahayakan Maret 2017 tentang
rumah warga dan jalan Dusun pemberitahuan penggunaan
Indrokilo Rt 03 Rw 01 Desa dana TT. Terdapat
Lerep Kecamatan Ungaran pengembalian ke Kas Daerah
Barat Kabupaten Semarang. sebesar Rp2.941.000,00
b. Keputusan Bupati Semarang tanggal 17 April 2018.
Nomor 360/0196/2017 tanggal
27 Pebruari 2017 tentang
Persetujuan penggunaan
belanja dana tidak terduga
pada APBD Kabupaten
Semarang Tahun 2017 untuk
penanggulangan bencana
tanah longsor yang
mengakibatkan talut
pemukiman longsor sehingga
membahayakan rumah warga
dan jalan dusun di Dusun
Indrokilo Rt 03 Rw 01 Desa
Lerep Kecamatan Ungaran
Barat Kabupaten Semarang.
11 Penanggulangan bencana a. Keputusan Bupati Semarang 140.060.000,00 Pencairan melalui SP2D
bahu jalan longsor ruas Nomor 360/0193/2017 tanggal Nomor 00044/LS/2017/DP.22
jalan Lerep-Indrokilo Desa 27 Pebruari 2017 tentang tanggal 10 Maret 2017
Lerep Kecamatan Ungaran Penetapan status tanggap sebesar Rp142.435.000,00
Barat Kabupaten darurat dalam rangka dan diberitahukan ke DPRD
Semarang TA 2017 penanganan becana tanah melalui Surat Bupati
longsor yang mengakibatkan Semarang kepada DPRD
rusaknya talud jalan utama Nomor 900/001002 tanggal 23
Dusun Indrokilo di Dusun Maret 2017 tentang
Indrokilo Desa Lerep pemberitahuan penggunaan
Kecamatan Ungaran Barat dana TT. Terdapat
Kabupaten Semarang. pengembalian ke Kas Daerah

Lampiran VII117
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Uraian Penggunaan Dasar Jumlah (Rp) Keterangan


b. Keputusan Bupati Semarang sebesar Rp2.375.000,00
Nomor 360/0194/2017 tanggal tanggal 12 April 2017
27 Pebruari 2017 tentang
Persetujuan penggunaan dana
belanja tidak terduga pada
APBD Kabupaten Semarang
Tahun 2017 untuk
penanggulangan becana tanah
longsor yang mengakibatkan
rusaknya talud jalan utama
Dusun Indrokilo di Dusun
Indrokilo Desa Lerep
Kecamatan Ungaran Barat
Kabupaten Semarang.
12 Penanggulangan bencana a. Keputusan Bupati Semarang 206.209.000,00 Pencairan melalui SP2D
bahu jalan longsor ruas Nomor 360/0197/2017 tanggal Nomor 0004/LS/2017/DP.22
jalan Susukan Kalikayendi 27 Pebruari 2017 tentang tanggal 10 Maret 2017
Lingkungan Kaligawe Penetapan status tanggap sebesar Rp209.674.000 dan
Kelurahan Susukan darurat dalam rangka diberitahukan ke DPRD
Kecamatan Ungaran Timur penanganan bencana tanah melalui Surat Bupati
Kabupaten Semarang TA longsor yang mengakibatkan Semarang kepada DPRD
2017 rusaknya rumah dan talud jalan Nomor 900/001002 tanggal 23
Kaligawe-Mluweh di lingkungan Maret 2017 tentang
Kaligawe Rt 01 Rw 05 pemberitahuan penggunaan
Kelurahan Susukan Kecamatan dana TT. Terdapat
Ungara Timur Kabupaten pengembalian ke Kas Daerah
Semarang. sebesar Rp3.465.000,00
b. Keputusan Bupati Semarang tanggal 27 Maret 2017
Nomor 360/0198/2017 tanggal
27 Pebruari 2017 Persetujuan
Penggunaan Belanja Tidak
Terduga pada APBD
Kabupaten Semarang Tahun
2017 untuk penanggulangan
bencana tanah longsor yang
mengakibatkan rusaknya rumah
dan talud jalan Kaligawe
Mluweh di lingkungan Kaligawe
Rt 01 Rw 05 Kelurahan
Susukan Kecamatan Ungaran
Timur Kabupaten Semarang.
13 Pembayaran atas a. Keputusan Bupati Semarang 9.143.400,00 Pencairan melalui SP2D
pengembalian dana Nomor 900/0139/2017 tanggal Nomor 0085/LS/2017/DP.30
retribusi perpanjangan ijin 24 Januari 2017 tentang tanggal 20 Maret 2017
memperkerjakan tenaga Persetujuan penggunaan dana sebesar Rp9.143.400,00 dan
kerja asing tahun 2016 PT belanja tidak terduga pada diberitahukan ke DPRD
Nesia PAN Pasific KNIT APBD Kabupaten Semarang melalui Surat Bupati
atas nama Pham Thi Bich TA 2017 untuk pembayaran Semarang kepada DPRD
Phuong atas pengembalian dana Nomor001213 tanggal 11 April
retribusi perpanjangan ijin 2017 tentang pemberitahuan
memperkerjakan tenaga kerja penggunaan dana TT.
asing tahun 2016 PT Nesia Pan
Pasific Knit atas nama Pham
Thi Bich Phuong.
14 Penanganan bencana a. Keputusan Bupati Semarang 177.043.000,00 Pencairan melalui SP2D
tanah longsor yang Nomor 360/0470/2017 tanggal Nomor 00782/LS/2017/DP.120
mengakibatkan rusaknya 29 Agustus 2017 tentang taggal 5 September 2017
dinding penahan jalan raya Penetapan status tanggap sebesar Rp181.778.000,00
Brongkol-Banyubiru dan darurat dalam rangka dan diberitahukan ke DPRD
saluran irigasi di jalan raya penanganan bencanatanah melalui Surat Bupati
Brongkol Kecamatan longsor yang mengakibatkan Semarang kepada DPRD
Jambu Kabupaten rusaknya dinding penahan Nomor900/002869 tanggal 14
Semarang TA 2017 tanah jalan raya Brongkol September 2017 tentang
Banyubiru dan aluran irigasi di pemberitahuan penggunaan
jalan raya Brongkol Kecamatan dana TT. Terdapat
Jambu Kabupaten Semarang. pengembalian ke Kas Daerah

Lampiran VII118
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Uraian Penggunaan Dasar Jumlah (Rp) Keterangan


b. Keputusan Bupati Semarang sebesar Rp4.735.000,00
Nomor 360/0472/2017 tanggal tanggal 29 September 2017.
29 Agustus 2017 tentang
Persetujuan penggunaan dana
belanja tidak terduga pada
APBD Kabupaten Semarang
Tahun 2017 untuk
penanggulangan bencana
tanah longsor yang
mengakibatkan rusaknya
dinding penahan tanah jalan
raya Brongkol Banyubiru dan
saluan irigasi di jalan raya
Brongkol Kecamatan Jambu
Kabupaten Semarang.
15 penanganan bencana a. Keputusan Bupati Semarang 58.352.000,00 Pencairan melalui SP2D
tanah amblas yang Nomor 360/0471/2017 tanggal Nomor 00783/LS/2017/DP.120
mengakibatkan akses jalan 28 Agustus 2017 tanggal 4 September 2017
utama Susukan Mluweh tentangPenetapan status sebesar Rp60.021.000,00 dan
membahayakan pengguna tanggap darurat dalam rangka diberitahukan ke DPRD
jalan di Penggaron penanganan bencana tanah melalui Surat Bupati
Kelurahan Susukan amblas yang mengakibatkan Semarang kepada DPRD
Kecamatan Ungaran Timur akses jalan uama Susukan Nomor 900/002869 tanggal 14
Kabupaten Semarang TA Mluweh membahayakan September 2017 tentang
2017 pengguna jalan di Penggaron pemberitahuan penggunaan
Kelurahan Susukan Kecamatan dana TT. Terdapat
Ungaran Timur Kabupaten pengembalian ke Kas Daerah
Semarang. sebesar Rp1.669.0000,00
b. Keputusan Bupati Semarang tanggal 3 Oktober 2017.
Nomor 360/0473/2017 tanggal
28 Agustus 2017 tentang
Persetujun penggunaan dana
belanja tidak terduga pada
APBD Kabupaten Semarang
Tahun 2017 untuk
penanggulangan bencana
tanah longsor yang
mengakibatkan akses jalan
utama Susukan Mluweh
membahayakan pengguna jalan
di Penggaron Kelurahan
Susukan Kecamatan Ungaran
Timur Kabupaten Semarang.
16 penanggulangan bencana a. Keputusan Bupati Semarang 97.142.000,00 Pencairan melalui SP2D
tanah bergerak yang Nomor 360/0632/2017 tanggal Nomor 01436/LS/2017/DP.174
mengakibatkan terputusnya 15 Nopember 2017 tentang tanggal 23 Nopember 2017
saluran irigasi pertanian di Penetapan status tanggap sebesar Rp100.000.000,00
Dusun Pluwang Desa darurat dalam rangka dan diberitahukan ke DPRD
Pasekan Kecamatan penanganan bencana tanah melalui Surat Bupati
Ambarawa Kabupaten longsor yang mengakibatkan Semarang kepada DPRD
Semarang TA 2017 terputusnya akses jalan menuju Nomor 900/005119 tanggal 29
Desa Sepakung di Dusun Nopember 2017 tentang
Bongkah Desa Sepakung pemberitahuan penggunaan
Kecamatan Banyubiru dana TT. Terdapat
Kabupaten Semarang. pengembalian ke Kas Daerah
b. Keputusan Bupati Semarang sebesar Rp2.858.000,00
Nomor 360/0633/2017 tanggal tanggal 13 Desember 2017
15 Nopember 2017 tentang
Persetujuan penggunaan dana
belanja tidak terduga pada
APBD Kabuapaten Semarang
Tahun 2017 untuk
penaggulangan bencana tanah
longsor yang mengakibatkan
terputusnya akses jalan menuju
Desa Sepakung di Dusun
Bongkah Desa Sepakung
Kecamatan Banyubiru

Lampiran VII119
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Uraian Penggunaan Dasar Jumlah (Rp) Keterangan


Kabupaten Semarang.

17 Penanggulangan bencana a. Keputusan Bupati Semarang 97.886.000,00 Pencairan melalui SP2D


tanah longsor yang Nomor 360/0629/2017 tanggal Nomor 01437/LS/2017/DP.174
mengakibatkan rusaknya 14 Nopember 2017 tentang tanggal 29 Nopember 2017
sayap jembatan ruas jalan Penetapan status tanggap sebesar Rp100.000.000,00
Banding Bancak di Dusun darurat dalam rangka dan diberitahukan ke DPRD
Banaran Desa Bancak penanganan bencana tanah melalui Surat Bupati
Kecamatan Bancak longsor yang mengakibatkan Semarang kepada DPRD
Kabupaten Semarang TA rusaknya sayap jembatan ruas Nomor 900/005119 tanggal 29
2017 jalan Banding-Bancak di Dusun Nopember 2017 tentang
Banaran Desa Bancak pemberitahuan penggunaan
Kecamatan Bancak Kabupaten dana TT. Tedapat
Semarang Kabupaten pengembalian ke Kas Daerah
Semarang. sebesar Rp2.114.000,00
b. Keputusan Bupati Semarang tanggal 11 Desember 2017.
Nomor 360/0630/2017 tanggal
14 Nopember 2017 tentang
Persetujuan penggunaan dana
belanja tidak terduga pada
APBD Kabupaten Semarang
Tahun 2017 untuk
penanggulangan bencana
tanah longsor yang
mengakibatkan rusaknya sayap
jembatan ruas jalan Banding
Bancak di Dusun Banaran Desa
Bancak Kecamatan Bancak
Kabupaten Semarang.
18 Penanggulanganbencana a. Keputusan Bupati Semarang 145.569.000,00 Pencairan melalui SP2D
tanah longsor yang Nomor 360/063/2017 tanggal Nomor 01438/LS/2017/DP.174
mengakibatkan jembatan 14 Nopember 2017 tentang tanggal 22 Nopember 2017
ambrol di Dusun Kalibening Penetapan status tanggap sebesar Rp150.000.000,00
Desa Kebondalem darurat dalam rangka dan diberitahukan ke DPRD
Kecamatan Jambu penanganan bencana tanah melalui Surat Bupati
Kabupaten Semarang TA longsor yang mengakibatkan Semarang kepada DPRD
2017 jembatan ambrol di Dusun Nomor 900/005119 tanggal 29
Kalibening Desa Kebondalem Nopember 2017 tentang
Kecamatan Jambu Kabupaten pemberitahuan penggunaan
Semarang. dana TT.
b. Keputusan Bupati Semarang Terdapatpengembalian ke Kas
Nomor 360/0632/2017 tanggal Daerah sebesar
14 Nopember 2017 tentang Rp4.431.000,00 tanggal 11
Persetujuan penggunaan dana Desember 2017.
belanja tidak terduga pada
APBD Kabupaten Semarang
Tahun 2017 untuk
penanggulangan bencana
bencana tanah longsor yang
mengakibatkan jembatan
ambrol di Dusun Kalibening
Desa Kebondalem Kecamatan
Jambu Kabupaten Semarang.

Lampiran VII120
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Uraian Penggunaan Dasar Jumlah (Rp) Keterangan


19 Penanggulangan bencana a. Keputusan Bupati Semarang 191.232.000,00 Pencairan melalui SP2D
tanah longsoryang Nomor 360/0641/2017 tanggal Nomor 01541/LS/2017/DP.184
mengakibatkan ambrolnya 20 November 2017 tentang tanggal 5 Desember 2017
jembatan MugurDusun penetapan status tanggap sebesar Rp200.000.000,00
Gumul Rt 02 Rw 04Desa darurat dalam rangka dan diberitahukan ke DPRD
Ngasinan Kecamatan penanganan bencana tanah melalui Surat Bupati
Susukan Kabupaten longsor yang mengakibatkan Semarang kepada DPRD
Semarang.TA 2017 ambrolnya jembatan Nomor900/00622/2017
MugurDusun Gumul Rt 02 Rw tanggal 20 Desember 2017
04Desa Ngasinan Kecamatan tentang pemberitahuan
Susukan Kabupaten Semarang. penggunaan dana TT.
b. Keputusan Bupati Semarang Terdapat pengembalian ke kas
Nomor 360/0642/2017 tanggal Daerah sebesar
20 November 2017 tentang Rp8.768.000,00 tanggal 22
Persetujuan penggunaan dana Desember 2017.
belanja tidak terduga pada
APBD Kabupaten Semarang
Tahun 2017 untuk
penanggulangan bencana
tanah longsor yang
mengakibatkan ambrolnya
jembatan MugurDusun Gumul
Rt 02 Rw 04Desa Ngasinan
Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang.
Jumlah 2.722.763.400,00

5.1.3 PENJELASAN POS – POS TRANSFER


Akun ini menggambarkan Transfer untuk periode Tahun Anggaran 2017 dengan
penjelasanadalah sebagai berikut:

2.4 Belanja Transfer………………..………………..………Rp292.938.912.469,72


Akun ini menggambarkan Belanja Transfer untuk periode Tahun Anggaran 2017.
Belanja transfer adalah pengeluaran uangkepada entitas pelaporan lain, termasuk
dana perimbangan dan bagi hasil, dengan rincian sebagai berikut:
2017 2016
Belanja Transfer:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Transfer Bagi Hasil ke Desa 293.324.091.000,00 292.938.912.469,72 250.008.870.203,12
b. Bantuan Keuangan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 293.324.091.000,00 292.938.912.469,72 250.008.870.203,12

Belanja Transfer dianggarkan sebesar Rp293.324.091.000,00 realisasinya


mencapai sebesar Rp292.938.912.469,72 atau 99,87%. Bila dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp250.008.870.203,12maka realisasi
Tahun Anggaran 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp42.930.042.266,60
atau 17,17%.Dengan penjelasan pos Belanja Transfer sebagai berikut:

2.4.1 Belanja Transfer/Bagi Hasil ke Desa………..…Rp292.938.912.469,72

Lampiran VII121
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Akun ini menggambarkan Belanja Transfer Bagi Hasil ke Desa untuk


periode Tahun Anggaran 2017, dengan rincian sebagai berikut:
2017 2016
Transfer/ Bagi Hasil ke Desa:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00 0,00
b. Bagi Hasil Retribusi 1.130.153.000,00 1.077.499.000,00 806.201.000,00
c. Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 292.193.938.000,00 291.861.413.469,72 249.202.669.203,12
Jumlah 293.324.091.000,00 292.938.912.469,72 250.008.870.203,12

Belanja Transfer Bagi Hasil ke Desa dianggarkan sebesar


Rp293.324.091.000,00 realisasinya mencapai sebesar
Rp292.938.912.469,72 atau 99,87%. Bila dibandingkan dengan realisasi
Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp250.008.870.203,12 maka realisasi
Tahun Anggaran 2017 mengalami peningkatan sebesar
Rp42.930.042.266,60atau 17,17%.Dengan rincian Belanja Transfer Bagi
Hasil ke Desa sebagai berikut:

2.4.1.1 Belanja Bagi Hasil Retribusi ...............…….....Rp1.077.499.000,00


Akun ini menggambarkan Belanja Bagi Hasil Retribusi untuk periode
Tahun Anggaran 2017, dengan rincian Belanja Bagi Hasil Retribusi
sebagai berikut:
2017 2016
Bagi Hasil Retribusi:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Bagi Hasil Retribusi 1.130.153.000,00 1.077.499.000,00 806.201.000,00

Jumlah 1.130.153.000,00 1.077.499.000,00 806.201.000,00

Belanja Bagi Hasil Retribusi dianggarkan sebesar Rp1.130.153.000,00


realisasinya mencapai sebesar Rp1.077.499.000,00 atau 95,34%. Bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp806.201.000,00maka realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami
peningkatan sebesar Rp271.298.000,00 atau 33,65%.

Belanja bagi hasil retribusi merupakan bagi hasil atas kerja sama Pemanfaatan aset dan
bagi hasil retribusi karcis masuk di obyek wisata candi Gedong Songo Kabupaten
Semarangdengan perincian sebagai berikut:
Uraian Dasar Jumlah Keterangan
Penggunaan

Lampiran VII122
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

1 pemanfaatan perjanjian kerja sama antara Pemkab Semarang 328.131.000,00 dibayar melalui SP2D
aset dan bagi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Nomor
hasil retribusi Jateng, dengan Perum Perhutani Kesatuan Bisnis 00740/LS/2017/DP.117
karcis masuk di Mandiri Wisata dan Jasa Lingkungan Wilayah I tanggal 29 Agustus 2017
obyek wisata Nomor 415.4/01.1/KJS/2015, Nomor (untuk semester I TA
Candi Gedong 197/101.SP/BPCP/P.I/2015, Nomor 005/PKS/KBM- 2017 dan bulan dan
Songo WJL.I/2015 tentang pemanfaatan aset dan bagi Desember 2006) dengan
Kabupaten hasil retribusi karcis masuk di objek wisata budaya proporsi 65% untuk
Semarang (untuk Candi Gedong Songo kabupaten Semarang. Surat Pemerintah Kabupaten
Perum Perhutani Keputusan Bupati Semarang Nomor 900/0349/2017 Semarang,15% untuk
Divisi Regional tentang penetapan pembagian hasil penerimaan BPCB, 20% untuk
Jawa Tengah pendapatan dari retribusi obyek wisata Candi Perhutani dari seluruh
KPH Kedu Utara) Gedong Songo kepada BPCB Jateng dan Perum total penerimaan setelah
Perhutani TA 2017 dikurangi biaya insentif,
asuransi, tenaga kontrak)
2 pemanfaatan perjanjian kerja sama antara Pemkab Semarang 246.099.000,00 dibayar melalui SP2D
aset dan bagi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Nomor
hasil retribusi Jateng, dengan Perum Perhutani Kesatuan Bisnis 00739/LS/2017/DP.117
karcis masuk di Mandiri Wisata dan Jasa Lingkungan Wilayah I tanggal 29 Agustus 2017
obyek wisata Nomor 415.4/01.1/KJS/2015, Nomor (untuk semester I TA
Candi Gedong 197/101.SP/BPCP/P.I/2015, Nomor 005/PKS/KBM- 2017 dan bulan dan
Songo WJL.I/2015 tentang pemanfaatan aset dan bagi Desember 2016) dengan
Kabupaten hasil retribusi karcis masuk di objek wisata budaya proporsi 65% untuk
Semarang Untuk Candi Gedong Songo Kabupaten Semarang. Surat Pemerintah Kabupaten
BPCB Jawa Keputusan Bupati Semarang Nomor 900/0349/2017 Semarang,15% untuk
Tengah tentang penetapan pembagian hasil penerimaan BPCB, 20% untuk
pendapatan dari retribusi obyek wisata Candi Perhutani dari seluruh
Gedong Songo kepada BPCB Jateng dan Perum total penerimaan setelah
Perhutani TA 2017 dikurangi biaya insentif,
asuransi, tenaga kontrak)
3 pemanfaatan perjanjian kerja sama antara Pemkab Semarang 287.582.000,00 dibayar melalui SP2D
aset dan bagi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Nomor
hasil retribusi Jateng, dengan Perum Perhutani Kesatuan Bisnis 01787/LS/2017/DP.194
karcis masuk di Mandiri Wisata dan Jasa Lingkungan Wilayah I tanggal 13 Desember
obyek wisata Nomor 415.4/01.1/KJS/2015, Nomor 2017 (untuk bulan Juli
Candi Gedong 197/101.SP/BPCP/P.I/2015, Nomor 005/PKS/KBM- sampai dengan
Songo WJL.I/2015 tentang pemanfaatan aset dan bagi Nopember 2017) dengan
Kabupaten hasil retribusi karcis masuk di objek wisata budaya proporsi Pemkab
Semarang (untuk candi gedong songo kabupaten Semarang. Surat Semarang 65%, 15%
Perum Perhutani Keputusan Bupati Semarang Nomor 900/0349/2017 untuk BPCB, 20% untuk
Divisi Regional tentang penetapan pembagian hasil penerimaan Perhutani dari seluruh
Jawa Tengah pendapatan dari retribusi obyek wisata Candi total penerimaan setelah
KPH Kedu Utara) Gedong Songo kepada BPCB Jateng dan Perum dikurangi biaya insentif,
Perhutani TA 2017 asuransi, tenaga kontrak)

4 pemanfaatan perjanjian kerja sama antara Pemkab Semarang 215.687.000,00 dibayar melalui SP2D
aset dan bagi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Nomor
hasil retribusi Jateng, dengan Perum Perhutani Kesatuan Bisnis 01788/LS/2017/DP.194
karcis masuk di Mandiri Wisata dan Jasa Lingkungan Wilayah I tanggal 13 Desember
obyek wisata Nomor 415.4/01.1/KJS/2015, Nomor 2017 (untuk bulan Juli
Candi Gedong 197/101.SP/BPCP/P.I/2015, Nomor 005/PKS/KBM- sampai dengan
Songo WJL.I/2015 tentang pemanfaatan aset dan bagi Nopember 2017) dengan
Kabupaten hasil retribusi karcis masuk di objek wisata budaya proporsi Pemkab
Semaranguntuk candi gedong songo kabupaten Semarang. Surat Semarang 65%, proporsi
BPCB Keputusan Bupati Semarang Nomor 900/0349/2017 15% untuk BPCB, 20%
tentang penetapan pembagian hasil penerimaan untuk Perhutani dari
pendapatan dari retribusi obyek wisata Candi seluruh total penerimaan
Gedong Songo kepada BPCB Jateng dan Perum setelah dikurangi biaya
Perhutani TA 2017 insentif, asuransi, tenaga
kontrak)
Jumlah 1.077.499.000,00

Lampiran VII123
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2.4.1.2 Belanja Bagi Hasil Pendapatan Lainnya…...Rp291.861.413.469,72


Akun ini menggambarkan Belanja Bagi Hasil Pendapatan Lainnya
untuk periode Tahun Anggaran 2017, dengan rincian Belanja Bagi
Hasil Pendapatan Lainnya sebagai berikut:
2017 2016
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Belanja Bantuan Keuangan Kepada partai 1.314.871.000,00 982.347.469,72 1.001.536.203,12
Politik
b. Belanja Bantuan Keuangan Kepada 276.416.418.000,00 276.416.417.000,00 236.038.562.000,00
Pemerintah Desa
c. Belanja Bagi Hasil Pajak dan Retribusi 14.462.649.000,00 14.462.649.000,00 12.162.571.000,00
kepada Pemerintah Desa

Jumlah 292.193.938.000,00 291.861.413.469,72 249.202.669.203,12

Belanja Bagi Hasil Pendapatan Lainnya dianggarkan sebesar


Rp292.193.938.000,00 realisasinya mencapai sebesar
Rp291.861.413.469,72 atau 99,89%. Bila dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp249.202.669.203,12 maka
realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami peningkatan sebesar
Rp42.658.744.266,60 atau 17,12%.
Untuk belanja belanja bantuan keuangan kepada partai politik
mendasari pada Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang
Bantuan Keuangan kepada Partai politik dan Peraturan Menteri Dalam
negeri Nomor 77 Tahun 2014 tentang Pedoman tata Cara Perhitungan,
Penganggaran dalam APBD dan Tertib Administrasi Pengajuan,
Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan
Keuangan Partai Politik.

Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut:


Anggaran Realisasi Rasio
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik:
Rp Rp %
a. Bantuan Partai Politik PDIP 263.844.967,08 263.844.576,88 100,00
b. Bantuan Partai Politik Golkar 118.633.253,40 118.633.253,40 100,00
c. Bantuan Partai Politik PKB 133.633.140,08 0,00 0,00
d. Bantuan Partai Politik PPP 298.334.520,00 99.444.520,00 33,33
e. Bantuan Partai Politik PAN 106.158.039,84 106.158.039,84 100,00
f. Bantuan Partai Politik PKS 103.071.200,76 103.071.200,76 100,00
g. Bantuan Partai Politik Demokrat 85.688.704,56 85.688.704,56 100,00
h. Bantuan Partai Politik GERINDA 115.990.870,44 115.990.870,44 100,00
i. Bantuan Partai Politik HANURA 89.516.303,84 89.516.303,84 100,00
Jumlah 1.314.871.000,00 982.347.469,72 74,71

Lampiran VII124
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Kemudian tentang belanja bantuan keuangan kepada pemerintah desa mendasari pada
Peraturan Menteri Dalam negeri nomor 113 tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa, bahwa bantuan keuangan desa ini merupakan bantuan keuangan desa yang berasal
dari Pemerintah Kabupaten Semarang yang sumber aslinya dana desa dari Pemerintah
Pusat yang disalurkan melalui APBD Kabupaten Semarang dan Alokasi Dana Desa, serta
bagi hasil dari Pemerintah Kabupaten Semarang. Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut:
Anggaran Realisasi Rasio
Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa:
Rp Rp %
1. Kecamatan Getasan
1.1 Desa Nogosaren 1.180.244.000,00 1.180.244.000,00 100,00
1.2 Desa Tolokan 1.273.004.000,00 1.273.004.000,00 100,00
1.3 Desa Sumogawe 1.726.323.000,00 1.726.323.000,00 100,00
1.4 Desa Ngrawan 1.237.685.000,00 1.237.685.000,00 100,00
1.5 Desa Manggihan 1.336.146.000,00 1.336.146.000,00 100,00
1.6 Desa Samirono 1.237.868.000,00 1.237.868.000,00 100,00
1.7 Desa Tajuk 1.471.149.000,00 1.471.149.000,00 100,00
1.8 Desa Getasan 1.226.284.000,00 1.226.284.000,00 100,00
1.9 Desa Batur 1.828.267.000,00 1.828.267.000,00 100,00
1.10 Desa Kopeng 1.440.612.000,00 1.440.612.000,00 100,00
1.11 Desa Jetak 1.445.087.000,00 1.445.087.000,00 100,00
1.12 Desa Polobogo 1.428.339.000,00 1.428.339.000,00 100,00
1.13 Desa Wates 1.354.091.000,00 1.354.091.000,00 100,00
Jumlah nomor 1 18.185.099.000,00 18.185.099.000,00 100,00
2. Kecamatan Tengaran
2.1 Desa Barukan 1.243.808.000,00 1.243.808.000,00 100,00
2.2 Desa Tegalwaton 1.362.072.000,00 1.362.072.000,00 100,00
2.3 Desa Butuh 1.397.376.000,00 1.397.376.000,00 100,00
2.4 Desa Klero 1.331.165.000,00 1.331.165.000,00 100,00
2.5 Desa Bener 1.389.948.000,00 1.389.948.000,00 100,00
2.6 Desa Sruwen 1.569.017.000,00 1.569.016.000,00 100,00
2.7 Desa Tegalrejo 1.348.478.000,00 1.348.478.000,00 100,00
2.8 Desa Cukil 1.266.825.000,00 1.266.825.000,00 100,00
2.9 Desa Tengaran 1.340.588.000,00 1.340.588.000,00 100,00
2.10 Desa Regunung 1.288.301.000,00 1.288.301.000,00 100,00
2.11 Desa Sugihan 1.343.184.000,00 1.343.184.000,00 100,00
2.12 Desa Patemon 1.239.005.000,00 1.239.005.000,00 100,00
2.13 Desa Duren 1.331.412.000,00 1.331.412.000,00 100,00
2.14 Desa Karangduren 1.483.417.000,00 1.483.417.000,00 100,00
2.15 Desa Nyamat 1.111.426.000,00 1.111.426.000,00 100,00
Jumlah nomor 2 20.046.022.000,00 20.046.021.000,00 100,00
3. Kecamatan Susukan
3.1 Desa Muncar 1.248.151.000,00 1.248.151.000,00 100,00
3.2 Desa Sidoharjo 1.331.868.000,00 1.331.868.000,00 100,00
3.3 Desa Tawang 1.491.252.000,00 1.491.252.000,00 100,00
3.4 Desa Badran 1.203.065.000,00 1.203.065.000,00 100,00
3.5 Desa Ngasinan 1.233.532.000,00 1.233.532.000,00 100,00
3.6 Desa Koripan 1.367.132.000,00 1.367.132.000,00 100,00
3.7 Desa Timpik 1.520.970.000,00 1.520.970.000,00 100,00
3.8 Desa Ketapang 1.404.219.000,00 1.404.219.000,00 100,00

Lampiran VII125
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Anggaran Realisasi Rasio


Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa:
Rp Rp %
3.9 Desa Kemetul 1.179.694.000,00 1.179.694.000,00 100,00
3.10 Desa Kenteng 1.333.308.000,00 1.333.308.000,00 100,00
3.11 Desa Susukan 1.246.082.000,00 1.246.082.000,00 100,00
3.12 Desa Gentan 1.417.472.000,00 1.417.472.000,00 100,00
3.13 Desa Bakalrejo 1.317.948.000,00 1.317.948.000,00 100,00
Jumlah nomor 3 17.294.693.000,00 17.294.693.000,00 100,00
4. Kecamatan Suruh
4.1 Desa Purworejo 1.178.995.000,00 1.178.995.000,00 100,00
4.2 Desa Sukorejo 1.300.028.000,00 1.300.028.000,00 100,00
4.3 Desa Suruh 1.481.053.000,00 1.481.053.000,00 100,00
4.4 Desa Kebowan 1.294.462.000,00 1.294.462.000,00 100,00
4.5 Desa Cukilan 1.481.050.000,00 1.481.050.000,00 100,00
4.6 Desa Gunungtumpeng 1.350.768.000,00 1.350.768.000,00 100,00
4.7 Desa Medayu 1.270.422.000,00 1.270.422.000,00 100,00
4.8 Desa Reksosari 1.352.885.000,00 1.352.885.000,00 100,00
4.9 Desa Bonomerto 1.276.951.000,00 1.276.951.000,00 100,00
4.10 Desa Dersansari 1.249.041.000,00 1.249.041.000,00 100,00
4.11 Desa Kedungringin 1.493.900.000,00 1.493.900.000,00 100,00
4.12 Desa Krandon Lor 1.459.909.000,00 1.459.909.000,00 100,00
4.13 Desa Plumbon 1.499.432.000,00 1.499.432.000,00 100,00
4.14 Desa Dadapayam 1.383.672.000,00 1.383.672.000,00 100,00
4.15 Desa Ketanggi 1.216.022.000,00 1.216.022.000,00 100,00
4.16 Desa Bejilor 1.318.771.000,00 1.318.771.000,00 100,00
4.17 Desa Jatirejo 1.261.985.000,00 1.261.985.000,00 100,00
Jumlah nomor 4 22.869.346.000,00 22.869.346.000,00 100,00
5. Kecamatan Pabelan
5.1 Desa Pabelan 1.235.670.000,00 1.235.670.000,00 100,00
5.2 Desa Tukang 1.273.279.000,00 1.273.279.000,00 100,00
5.3 Desa Giling 1.181.914.000,00 1.181.914.000,00 100,00
5.4 Desa Terban 1.245.262.000,00 1.245.262.000,00 100,00
5.5 Desa Sukoharjo 1.279.224.000,00 1.279.224.000,00 100,00
5.6 Desa Karanggondang 1.186.966.000,00 1.186.966.000,00 100,00
5.7 Desa Kauman Lor 1.203.734.000,00 1.203.734.000,00 100,00
5.8 Desa Bejaten 1.145.382.000,00 1.145.382.000,00 100,00
5.9 Desa Glawan 1.251.617.000,00 1.251.617.000,00 100,00
5.10 Desa Kadirejo 1.351.920.000,00 1.351.920.000,00 100,00
5.11 Desa Padaan 1.236.387.000,00 1.236.387.000,00 100,00
5.12 Desa Bendungan 1.170.649.000,00 1.170.649.000,00 100,00
5.13 Desa Segiri 1.214.158.000,00 1.214.158.000,00 100,00
5.14 Desa Sumberejo 1.477.065.000,00 1.477.065.000,00 100,00
5.15 Desa Ujung-ujung 1.335.628.000,00 1.335.628.000,00 100,00
5.16 Desa Semowo 1.383.216.000,00 1.383.216.000,00 100,00
5.17 Desa Jembrak 1.224.682.000,00 1.224.682.000,00 100,00
Jumlah nomor 5 21.396.753.000,00 21.396.753.000,00 100,00
6. Kecamatan Tuntang
6.1 Desa Karangtengah 1.338.112.000,00 1.338.112.000,00 100,00
6.2 Desa Karanganyar 1.323.406.000,00 1.323.406.000,00 100,00
6.3 Desa Tlogo 1.220.092.000,00 1.220.092.000,00 100,00

Lampiran VII126
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Anggaran Realisasi Rasio


Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa:
Rp Rp %
6.4 Desa Watuagung 1.334.069.000,00 1.334.069.000,00 100,00
6.5 Desa Jombor 1.299.016.000,00 1.299.016.000,00 100,00
6.6 Desa Kalibeji 1.225.812.000,00 1.225.812.000,00 100,00
6.7 Desa Candirejo 1.440.161.000,00 1.440.161.000,00 100,00
6.8 Desa Lopait 1.360.708.000,00 1.360.708.000,00 100,00
6.9 Desa Rowosari 1.243.882.000,00 1.243.882.000,00 100,00
6.10 Desa Sraten 1.299.592.000,00 1.299.592.000,00 100,00
6.11 Desa Tuntang 1.305.379.000,00 1.305.379.000,00 100,00
6.12 Desa Tlompakan 1.245.455.000,00 1.245.455.000,00 100,00
6.13 Desa Ngajaran 1.411.987.000,00 1.411.987.000,00 100,00
6.14 Desa Kesongo 1.416.231.000,00 1.416.231.000,00 100,00
6.15 Desa Gedangan 1.312.543.000,00 1.312.543.000,00 100,00
6.16 Desa Delik 1.342.228.000,00 1.342.228.000,00 100,00
Jumlah nomor 6 21.118.673.000,00 21.118.673.000,00 100,00
7. Kecamatan Banyubiru
7.1 Desa Wirogomo 1.440.536.000,00 1.440.536.000,00 100,00
7.2 Desa Kebondowo 1.410.085.000,00 1.410.085.000,00 100,00
7.3 Desa Gedong 1.287.300.000,00 1.287.300.000,00 100,00
7.4 Desa Rowoboni 1.291.241.000,00 1.291.241.000,00 100,00
7.5 Desa Tegaron 1.439.458.000,00 1.439.458.000,00 100,00
7.6 Desa Kemambang 1.263.595.000,00 1.263.595.000,00 100,00
7.7 Desa Kebumen 1.438.472.000,00 1.438.472.000,00 100,00
7.8 Desa Sepakung 1.566.105.000,00 1.566.105.000,00 100,00
7.9 Desa Banyubiru 1.480.103.000,00 1.480.103.000,00 100,00
7.10 Desa Ngrapah 1.420.313.000,00 1.420.313.000,00 100,00
Jumlah nomor 7 14.037.208.000,00 14.037.208.000,00 100,00
8. Kecamatan Jambu
8.1 Desa Rejosari 1.237.154.000,00 1.237.154.000,00 100,00
8.2 Desa Kelurahan 1.309.919.000,00 1.309.919.000,00 100,00
8.3 Desa Kebondalem 1.424.417.000,00 1.424.417.000,00 100,00
8.4 Desa Genting 1.563.495.000,00 1.563.495.000,00 100,00
8.5 Desa Kuwarasan 1.244.688.000,00 1.244.688.000,00 100,00
8.6 Desa Jambu 1.308.293.000,00 1.308.293.000,00 100,00
8.7 Desa Brongkol 1.275.715.000,00 1.275.715.000,00 100,00
8.8 Desa Gemawang 1.317.367.000,00 1.317.367.000,00 100,00
8.9 Desa Bedono 1.631.084.000,00 1.631.084.000,00 100,00
Jumlah nomor 8 12.312.132.000,00 12.312.132.000,00 100,00
9. Kecamatan Sumowono
9.1 Desa Bumen 1.101.040.000,00 1.101.040.000,00 100,00
9.2 Desa Duren 1.165.128.000,00 1.165.128.000,00 100,00
9.3 Desa Pledokan 1.206.400.000,00 1.206.400.000,00 100,00
9.4 Desa Candigaron 1.385.957.000,00 1.385.957.000,00 100,00
9.5 Desa Kemitir 1.155.324.000,00 1.155.324.000,00 100,00
9.6 Desa Sumowono 1.336.267.000,00 1.336.267.000,00 100,00
9.7 Desa Jubelan 1.210.620.000,00 1.210.620.000,00 100,00
9.8 Desa Ngadikerso 1.232.004.000,00 1.232.004.000,00 100,00
9.9 Desa Piyanggang 1.141.097.000,00 1.141.097.000,00 100,00
9.10. Desa Mendongan 1.152.128.000,00 1.152.128.000,00 100,00

Lampiran VII127
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Anggaran Realisasi Rasio


Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa:
Rp Rp %
9.11 Desa Losari 1.163.228.000,00 1.163.228.000,00 100,00
9.12 Desa Keseneng 1.191.218.000,00 1.191.218.000,00 100,00
9.13 Desa Kebonagung 1.577.792.000,00 1.577.792.000,00 100,00
9.14 Desa Trayu 1.155.529.000,00 1.155.529.000,00 100,00
9.15 Desa Lanjan 1.331.697.000,00 1.331.697.000,00 100,00
9.16 Desa Kemawi 1.127.658.000,00 1.127.658.000,00 100,00
Jumlah nomor 9 19.633.087.000,00 19.633.087.000,00 100,00
10. Kecamatan Ambarawa
10.1 Desa Bejalen 1.146.276.000,00 1.146.276.000,00 100,00
10.2 Desa Pasekan 1.480.162.000,00 1.480.162.000,00 100,00
Jumlah nomor 10 2.626.438.000,00 2.626.438.000,00 100,00
11. Kecamatan Bawen
11.1 Desa Doplang 1.333.003.000,00 1.333.003.000,00 100,00
11.2 Desa Lemahireng 1.480.569.000,00 1.480.569.000,00 100,00
11.3 Desa Polosiri 1.305.220.000,00 1.305.220.000,00 100,00
11.4 Desa Poncoruso 1.143.657.000,00 1.143.657.000,00 100,00
11.5 Desa Kandangan 1.605.871.000,00 1.605.871.000,00 100,00
11.6 Desa Samban 1.272.613.000,00 1.272.613.000,00 100,00
11.7 Desa Asinan 1.335.129.000,00 1.335.129.000,00 100,00
Jumlah nomor 11 9.476.062.000,00 9.476.062.000,00 100,00
12. Kecamatan Bringin
12.1 Desa Truko 1.357.141.000,00 1.357.141.000,00 100,00
12.2 Desa Rembes 1.603.962.000,00 1.603.962.000,00 100,00
12.3 Desa Gogodalem 1.380.851.000,00 1.380.851.000,00 100,00
12.4 Desa Kalijambe 1.287.478.000,00 1.287.478.000,00 100,00
12.5 Desa Sambirejo 1.281.803.000,00 1.281.803.000,00 100,00
12.6 Desa Nyemoh 1.220.751.000,00 1.220.751.000,00 100,00
12.7 Desa Tempuran 1.188.795.000,00 1.188.795.000,00 100,00
12.8 Desa Lebak 1.247.890.000,00 1.247.890.000,00 100,00
12.9 Desa Wiru 1.287.917.000,00 1.287.917.000,00 100,00
12.10 Desa Tanjung 1.334.007.000,00 1.334.007.000,00 100,00
12.11 Desa Banding 1.328.996.000,00 1.328.996.000,00 100,00
12.12 Desa Popongan 1.187.235.000,00 1.187.235.000,00 100,00
12.13 Desa Kalikurmo 1.286.849.000,00 1.286.849.000,00 100,00
12.14 Desa Bringin 1.284.218.000,00 1.284.218.000,00 100,00
12.15 Desa Pakis 1.335.977.000,00 1.335.977.000,00 100,00
12.16 Desa Sendang 1.263.307.000,00 1.263.307.000,00 100,00
Jumlah nomor 12 20.877.177.000,00 20.877.177.000,00 100,00
13. Kecamatan Bergas
13.1 Desa Randugunting 1.139.198.000,00 1.139.198.000,00 100,00
13.2 Desa Gebugan 1.311.018.000,00 1.311.018.000,00 100,00
13.3 Desa Jatijajar 1.270.462.000,00 1.270.462.000,00 100,00
13.4 Desa Gondoriyo 1.446.027.000,00 1.446.027.000,00 100,00
13.5 Desa Pagersari 1.312.826.000,00 1.312.826.000,00 100,00
13.6 Desa Wringinputih 1.303.258.000,00 1.303.258.000,00 100,00
13.7 Desa Munding 1.228.433.000,00 1.228.433.000,00 100,00
13.8 Desa Bergaskidul 1.399.872.000,00 1.399.872.000,00 100,00
13.9 Desa Diwak 1.066.240.000,00 1.066.240.000,00 100,00

Lampiran VII128
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Anggaran Realisasi Rasio


Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa:
Rp Rp %
Jumlah nomor 13 11.477.334.000,00 11.477.334.000,00 100,00
14. Kecamatan Pringapus
14.1 Desa Wonoyoso 1.348.533.000,00 1.348.533.000,00 100,00
14.2 Desa Penawangan 1.346.225.000,00 1.346.225.000,00 100,00
14.3 Desa Wonorejo 1.555.688.000,00 1.555.688.000,00 100,00
14.4 Desa Klepu 1.437.895.000,00 1.437.895.000,00 100,00
14.5 Desa Jatirunggo 1.795.948.000,00 1.795.948.000,00 100,00
14.6 Desa Derekan 1.125.540.000,00 1.125.540.000,00 100,00
14.7 Desa Pringsari 1.249.424.000,00 1.249.424.000,00 100,00
14.8 Desa Candirejo 1.651.301.000,00 1.651.301.000,00 100,00
Jumlah nomor 14 11.510.554.000,00 11.510.554.000,00 100,00
15. Kecamatan Bancak
15.1 Desa Pucung 1.279.202.000,00 1.279.202.000,00 100,00
15.2 Desa Bantal 1.202.888.000,00 1.202.888.000,00 100,00
15.3 Desa Jlumpang 1.159.763.000,00 1.159.763.000,00 100,00
15.4 Desa Plumutan 1.426.175.000,00 1.426.175.000,00 100,00
15.5 Desa Wonokerto 1.265.017.000,00 1.265.017.000,00 100,00
15.6 Desa Rejosari 1.414.539.000,00 1.414.539.000,00 100,00
15.7 Desa Boto 1.312.798.000,00 1.312.798.000,00 100,00
15.8 Desa Lembu 1.274.154.000,00 1.274.154.000,00 100,00
15.9 Desa Bancak 1.323.579.000,00 1.323.579.000,00 100,00
Jumlah nomor 15 11.658.115.000,00 11.658.115.000,00 100,00
16. Kecamatan Kaliwungu
16.1 Desa Udanwuh 1.100.556.000,00 1.100.556.000,00 100,00
16.2 Desa Rogomulyo 1.361.644.000,00 1.361.644.000,00 100,00
16.3 Desa Papringan 1.285.573.000,00 1.285.573.000,00 100,00
16.4 Desa Jetis 1.349.503.000,00 1.349.503.000,00 100,00
16.5 Desa Payungan 1.293.463.000,00 1.293.463.000,00 100,00
16.6 Desa Kener 1.110.993.000,00 1.110.993.000,00 100,00
16.7 Desa Pager 1.228.743.000,00 1.228.743.000,00 100,00
16.8 Desa Mukiran 1.367.997.000,00 1.367.997.000,00 100,00
16.9 Desa Siwal 1.218.974.000,00 1.218.974.000,00 100,00
16.10 Desa Kradenan 1.350.217.000,00 1.350.217.000,00 100,00
16.11 Desa Kaliwungu 1.543.029.000,00 1.543.029.000,00 100,00
Jumlah nomor 16 14.210.692.000,00 14.210.692.000,00 100,00
17. Kecamatan Ungaran Barat
17.1 Desa Nyatnyono 1.446.919.000,00 1.446.919.000,00 100,00
17.2 Desa Keji 1.191.546.000,00 1.191.546.000,00 100,00
17.3 Desa Lerep 1.530.648.000,00 1.530.648.000,00 100,00
17.4 Desa Branjang 1.254.809.000,00 1.254.809.000,00 100,00
17.5 Desa Kalisidi 1.423.555.000,00 1.423.555.000,00 100,00
17.6 Desa Gogik 1.196.602.000,00 1.196.602.000,00 100,00
Jumlah nomor 17 8.044.079.000,00 8.044.079.000,00 100,00
18. Kecamatan Ungaran Timur
18.1 Desa Kalongan 1.665.417.000,00 1.665.417.000,00 100,00
18.2 Desa Mluweh 1.273.734.000,00 1.273.734.000,00 100,00
18.3 Desa Leyangan 1.258.279.000,00 1.258.279.000,00 100,00
18.4 Desa Kalikayen 1.302.999.000,00 1.302.999.000,00 100,00

Lampiran VII129
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Anggaran Realisasi Rasio


Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa:
Rp Rp %
18.5 Desa Kawengen 1.458.672.000,00 1.458.672.000,00 100,00
Jumlah nomor 18 6.959.101.000,00 6.959.101.000,00 100,00
19. Kecamatan Bandungan
19.1 Desa Banyukuning 1.638.289.000,00 1.638.289.000,00 100,00
19.2 Desa Candi 1.454.632.000,00 1.454.632.000,00 100,00
19.3 Desa Jetis 1.293.827.000,00 1.293.827.000,00 100,00
19.4 Desa Sidomukti 1.669.487.000,00 1.669.487.000,00 100,00
19.5 Desa Jimbaran 1.277.229.000,00 1.277.229.000,00 100,00
19.6 Desa Pakopen 1.233.273.000,00 1.233.273.000,00 100,00
19.7 Desa Mlilir 1.330.608.000,00 1.330.608.000,00 100,00
19.8 Desa Kenteng 1.375.860.000,00 1.375.860.000,00 100,00
19.9 Desa Duren 1.410.648.000,00 1.410.648.000,00 100,00
Jumlah nomor 19 12.683.853.000,00 12.683.853.000,00 100,00
Jumlah nomor 1 sampai dengan 19 276.416.418.000,00 276.416.417.000,00 100,00

Dalam belanja bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa belum termasuk kekurangan
Alokasi Dana Desa kepada Pemerintah Desa TA 2016 sebesar Rp311.966.060,00 yang
merupakan prosesntase bagian Alokasi Dana Desa kepada pemerintah Desa dari
pelampuan target Dana Perimbangan tanpa DAK TA 2016.

Yang termasuk dalam bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa sebesar


Rp276.416.477,00 terdiriDana Desa, Alokasi Dana Desa, Rumah Tidak Layak Huni
(RTLH) dan BOP RTLH, dan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) Sengkuyung I, II
dan III, dengan penjelasan sebagai berikut:

Realisasi Belanja Keuangan kepada Pemerintah Desa

NO URAIAN TARGET REALISASI %


1 Dana Desa 165.688.573.000,00 165.688.573.000,00 100,00
2 Alokasi Dana Desa 101.978.746.000,00 101.978.745.000,00 100,00
3 TMMD Sengkuyung I dan II 981.600.000,00 981.600.000,00 100,00
4 RTLH dan BOP RTLH 7.767.500.000,00 7.767.500.000,00 100,00
Jumlah 276.416.418.000,00 276.416.417.000,00 100,00

Anggaran dan Realisasi Dana Desa Tahun 2017

No Kecamatan / Desa Anggaran Realisasi %


I GETASAN
1 Nogosaren 766.928.000,00 766.928.000,00 100,00
2 Tolokan 794.222.000,00 794.222.000,00 100,00
3 Sumogawe 871.554.000,00 871.554.000,00 100,00
4 Ngrawan 769.158.000,00 769.158.000,00 100,00
5 Manggihan 786.116.000,00 786.116.000,00 100,00
6 Samirono 783.803.000,00 783.803.000,00 100,00
7 Tajuk 834.873.000,00 834.873.000,00 100,00
8 Getasan 775.671.000,00 775.671.000,00 100,00

Lampiran VII130
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Kecamatan / Desa Anggaran Realisasi %


9 Batur 874.224.000,00 874.224.000,00 100,00
10 Kopeng 830.255.000,00 830.255.000,00 100,00
11 Jetak 793.056.000,00 793.056.000,00 100,00
12 Polobogo 816.374.000,00 816.374.000,00 100,00
13 Wates 794.722.000,00 794.722.000,00 100,00
Jumlah 10.490.956.000,00 10.490.956.000,00 100,00

II TENGARAN
1 Barukan 793.637.000,00 793.637.000,00 100,00
2 Tegalwaton 802.473.000,00 802.473.000,00 100,00
3 Butuh 789.659.000,00 789.659.000,00 100,00
4 Klero 798.240.000,00 798.240.000,00 100,00
5 Bener 793.365.000,00 793.365.000,00 100,00
6 Sruwen 829.068.000,00 829.068.000,00 100,00
7 Tegalrejo 785.643.000,00 785.643.000,00 100,00
8 Cukil 797.923.000,00 797.923.000,00 100,00
9 Tengaran 799.390.000,00 799.390.000,00 100,00
10 Regunung 797.396.000,00 797.396.000,00 100,00
11 Sugihan 808.964.000,00 808.964.000,00 100,00
12 Patemon 783.627.000,00 783.627.000,00 100,00
13 Duren 821.451.000,00 821.451.000,00 100,00
14 Karangduren 827.903.000,00 827.903.000,00 100,00
15 Nyamat 760.757.000,00 760.757.000,00 100,00
Jumlah 11.989.496.000,00 11.989.496.000,00 100,00

III SUSUKAN
1 Muncar 778.926.000,00 778.926.000,00 100,00
2 Sidoharjo 776.198.000,00 776.198.000,00 100,00
3 Tawang 823.126.000,00 823.126.000,00 100,00
4 Badran 772.562.000,00 772.562.000,00 100,00
5 Ngasinan 773.857.000,00 773.857.000,00 100,00
6 Koripan 814.228.000,00 814.228.000,00 100,00
7 Timpik 820.827.000,00 820.827.000,00 100,00
8 Ketapang 815.006.000,00 815.006.000,00 100,00
9 Kemetul 769.913.000,00 769.913.000,00 100,00
10 Kenteng 805.185.000,00 805.185.000,00 100,00
11 Susukan 764.192.000,00 764.192.000,00 100,00
12 Gentan 826.343.000,00 826.343.000,00 100,00
13 Bakalrejo 809.550.000,00 809.550.000,00 100,00
Jumlah 10.349.913.000,00 10.349.913.000,00 100,00

Lampiran VII131
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Kecamatan / Desa Anggaran Realisasi %


IV SURUH
1 Purworejo 770.400.000,00 770.400.000,00 100,00
2 Sukorejo 805.058.000,00 805.058.000,00 100,00
3 Suruh 830.881.000,00 830.881.000,00 100,00
4 Kebowan 783.888.000,00 783.888.000,00 100,00
5 Cukilan 826.931.000,00 826.931.000,00 100,00
6 Gunungtumpeng 792.666.000,00, 792.666.000,00 100,00
7 Medayu 790.783.000,00 790.783.000,00 100,00
8 Reksosari 812.499.000,00 812.499.000,00 100,00
9 Bonomerto 784.221.000,00 784.221.000,00 100,00
10 Dersansari 781.231.000,00 781.231.000,00 100,00
11 Kedungringin 855.649.000,00 855.649.000,00 100,00
12 Krandon Lor 817.649.000,00 817.649.000,00 100,00
13 Plumbon 824.052.000,00 824.052.000,00 100,00
14 Dadapayam 823.192.000,00 823.192.000,00 100,00
15 Ketanggi 775.676.000,00 775.676.000,00 100,00
16 Bejilor 775.699.000,00 775.699.000,00 100,00
17 Jatirejo 781.545.000,00 781.545.000,00 100,00
Jumlah 13.632.020.000,0 13.632.020.000,00 100,00

V PABELAN
1 Pabelan 773.464.000,00 773.464.000,00 100,00
2 Tukang 791.263.000,00 791.263.000,00 100,00
3 Giling 770.126.000,00 770.126.000,00 100,00
4 Terban 786.189.000,00 786.189.000,00 100,00
5 Sukoharjo 784.886.000,00 784.886.000,00 100,00
6 Karanggondang 762.369.000,00 762.369.000,00 100,00
7 Kauman Lor 776.480.000,00 776.480.000,00 100,00
8 Bejaten 767.440.000,00 767.440.000,00 100,00
9 Glawan 782.579.000,00 782.579.000,00 100,00
10 Kadirejo 794.718.000,00 794.718.000,00 100,00
11 Padaan 786.353.000,00 786.353.000,00 100,00
12 Bendungan 773.913.000,00 773.913.000,00 100,00
13 Segiri 784.048.000,00 784.048.000,00 100,00
14 Sumberejo 821.227.000,00 821.227.000,00 100,00
15 Ujung-ujung 790.498.000,00 790.498.000,00 100,00
16 Semowo 818.032.000,00 818.032.000,00 100,00
17 Jembrak 780.201.000,00 780.201.000,00 100,00
Jumlah 13.343.786.000,00 13.343.786.000,00 100,00

VI TUNTANG

Lampiran VII132
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Kecamatan / Desa Anggaran Realisasi %


1 Karangtengah 786.257.000,00 786.257.000,00 100,00
2 Karanganyar 805.538.000,00 805.538.000,00 100,00
3 Tlogo 769.768.000,00 769.768.000,00 100,00
4 Watuagung 791.885.000,00 791.885.000,00 100,00
5 Jombor 772.487.000,00 772.487.000,00 100,00
6 Kalibeji 778.709.000,00 778.709.000,00 100,00
7 Candirejo 812.074.000,00 812.074.000,00 100,00
8 Lopait 804.911.000,00 804.911.000,00 100,00
9 Rowosari 789.581.000,00 789.581.000,00 100,00
10 Sraten 781.590.000,00 781.590.000,00 100,00
11 Tuntang 794.178.000,00 794.178.000,00 100,00
12 Tlompakan 789.533.000,00 789.533.000,00 100,00
13 Ngajaran 812.981.000,00 812.981.000,00 100,00
14 Kesongo 809.089.000,00 809.089.000,00 100,00
15 Gedangan 783.518.000,00 783.518.000,00 100,00
16 Delik 794.741.000,00 794.741.000,00 100,00
Jumlah 12.676.840.000,00 12.676.840.000,00 100,00

VII BANYUBIRU
1 Wirogomo 812.271.000,00 812.271.000,00 100,00
2 Kebondowo 818.977.000,00 818.977.000,00 100,00
3 Gedong 782.744.000,00 782.744.000,00 100,00
4 Rowoboni 784.155.000,00 784.155.000,00 100,00
5 Tegaron 818.544.000,00 818.544.000,00 100,00
6 Kemambang 783.682.000,00 783.682.000,00 100,00
7 Kebumen 806.472.000,00 806.472.000,00 100,00
8 Sepakung 831.149.000,00 831.149.000,00 100,00
9 Banyubiru 822.953.000,00 822.953.000,00 100,00
10 Ngrapah 796.042.000,00 796.042.000,00 100,00
Jumlah 8.056.989.000,00 8.056.989.000,00 100,00

VIII JAMBU
1 Rejosari 763.577.000,00 763.577.000,00 100,00
2 Kelurahan 786.163.000,00 786.163.000,00 100,00
3 Kebondalem 796.271.000,00 796.271.000,00 100,00
4 Genting 835.944.000,00 835.944.000,00 100,00
5 Kuwarasan 775.693.000,00 775.693.000,00 100,00
6 Jambu 782.077.000,00 782.077.000,00 100,00
7 Brongkol 793.105.000,00 793.105.000,00 100,00
8 Gemawang 799.604.000,00 799.604.000,00 100,00
9 Bedono 833.027.000,00 833.027.000,00 100,00

Lampiran VII133
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Kecamatan / Desa Anggaran Realisasi %


Jumlah 7.165.461.000,00 7.165.461.000,00 100,00

IX SUMOWONO
1 Bumen 758.304.000,00 758.304.000,00 100,00
2 Duren 771.973.000,00 771.973.000,00 100,00
3 Pledokan 760.985.000,00 760.985.000,00 100,00
4 Candigaron 806.504.000,00 806.504.000,00 100,00
5 Kemitir 771.298.000,00 771.298.000,00 100,00
6 Sumowono 767.890.000,00 767.890.000,00 100,00
7 Jubelan 777.813.000,00 777.813.000,00 100,00
8 Ngadirekso 783.717.000,00 783.717.000,00 100,00
9 Piyanggang 759.419.000,00 759.419.000,00 100,00
10 Mendongan 768.460.000,00 768.460.000,00 100,00
11 Losari 766.289.000,00 766.289.000,00 100,00
12 Keseneng 776.359.000,00 776.359.000,00 100,00
13 Kebonagung 789.113.000,00 789.113.000,00 100,00
14 Trayu 766.980.000,00 766.980.000,00 100,00
15 Lanjan 801.150.000,00 801.150.000,00 100,00
16 Kemawi 772.987.000,00 772.987.000,00 100,00
Jumlah 12.399.241.000,00 12.399.241.000,00 100,00

X AMBARAWA
1 Bejalen 773.141.000,00 773.141.000,00 100,00
2 Pasekan 828.594.000,00 828.594.000,00 100,00
Jumlah 1.601.735.000,00 1.601.735.000,00 100,00

XI BAWEN
1 Doplang 802.775.000,00 802.775.000,00 100,00
2 Lemahireng 834.622.000,00 834.622.000,00 100,00
3 Polosiri 792.903.000,00 792.903.000,00 100,00
4 Poncoruso 770.994.000,00 770.994.000,00 100,00
5 Kandangan 864.232.000,00 864.232.000,00 100,00
6 Samban 787.755.000,00 787.755.000,00 100,00
7 Asinan 802.689.000,00 802.689.000,00 100,00
Jumlah 5.655.970.000,00 5.655.970.000,00 100,00

XII BRINGIN
1 Truko 793.545.000,00 793.545.000,00 100,00
2 Rembes 798.454.000,00 798.454.0000,00 100,00
3 Gogodalem 806.197.000,00 806.197.000,00 100,00
4 Kalijambe 801.744.000,00 801.744.000,00 100,00

Lampiran VII134
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Kecamatan / Desa Anggaran Realisasi %


5 Sambirejo 806.295.000,00 806.295.000,00 100,00
6 Nyemoh 774.109.000,00 774.109.0000,00 100,00
7 Tempuran 766.742.000,00 766.742.000,00 100,00
8 Lebak 768.844.000,00 768.844.000,00 100,00
9 Wiru 798.374.000,00 798.374.000,00 100,00
10 Tanjung 765.745.000,00 765.745.000,00 100,00
11 Banding 791.302.000,00 791.302.000,00 100,00
12 Popongan 774.140.000,00 774.140.000,00 100,00
13 Kalikurmo 804.239.000,00 804.239.000,00 100,00
14 Bringin 790.910.000,00 790.910.000,00 100,00
15 Pakis 798.709.000,00 798.709.000,00 100,00
16 Sendang 794.639.000,00 794.639.000,00 100,00
Jumlah 12.633.988.000,00 12.633.988.000,00 100,00

XIII BERGAS
1 Randugunting 763.947.000,00 763.947.000,00 100,00
2 Gebugan 805.505.000,00 805.505.000,00 100,00
3 Jatijajar 793.660.000,00 793.660.000,00 100,00
4 Gondoriyo 844.146.000,00 844.146.000,00 100,00
5 Pagersari 792.235.000,00 792.235.000,00 100,00
6 Wringinputih 814.233.000,00 814.233.000,00 100,00
7 Munding 782.761.000,00 782.761.000,00 100,00
8 Bergaskidul 809.113.000,00 809.113.000,00 100,00
9 Diwak 757.905.000,00 757.905.000,00 100,00
Jumlah 7.163.505.000,00 7.163.505.000,00 100,00

XIV PRINGAPUS
1 Wonoyoso 819.140.000,00 819.140.000,00 100,00
2 Penawangan 839.877.000,00 839.877.000,00 100,00
3 Wonorejo 874.305.000,00 874.305.000,00 100,00
4 Klepu 830.064.000,00 830.064.000,00 100,00
5 Jatirunggo 858.275.000,00 858.275.000,00 100,00
6 Derekan 764.193.000,00 764.193.000,00 100,00
7 Pringsari 785.642.000,00 785.642.000,00 100,00
8 Candirejo 877.812.000,00 877.812.000,00 100,00
Jumlah 6.649.308.000,00 6.649.308.000,00 100,00

XV BANCAK
1 Pucung 783.289.000,00 783.289.000,00 100,00
2 Bantal 791.543.000,00 791.543.000,00 100,00
3 Jlumpang 767.612.000,00 767.612.000,00 100,00

Lampiran VII135
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Kecamatan / Desa Anggaran Realisasi %


4 Plumutan 804.240.000,00 804.240.000,00 100,00
5 Wonokerto 796.998.000,00 796.998.000,00 100,00
6 Rejosari 812.001.000,00 812.001.000,00 100,00
7 Boto 796.898.000,00 796.898.000,00 100,00
8 Lembu 795.596.000,00 795.596.000,00 100,00
9 Bancak 802.104.000,00 802.104.000,00 100,00
Jumlah 7.150.281.000,00 7.150.281.000,00 100,00

XVI KALIWUNGU
1 Udanwuh 747.823.000,00 747.823.000,00 100,00
2 Rogomulyo 811.722.000,00 811.722.000,00 100,00
3 Papringan 773.547.000,00 773.547.000,00 100,00
4 Jetis 785.788.000,00 785.788.000,00 100,00
5 Payungan 795.762.000,00 795.762.000,00 100,00
6 Kener 757.055.000,00 757.055.000,00 100,00
7 Pager 757.075.000,00 757.075.000,00 100,00
8 Mukiran 786.871.000,00 786.871.000,00 100,00
9 Siwal 768.728.000,00 768.728.000,00 100,00
10 Kradenan 785.215.000,00 785.215.000,00 100,00
11 Kaliwungu 804.075.000,00 804.075.000,00 100,00
Jumlah 8.573.661.000,00 8.573.661.000,00 100,00

XVII UNGARAN BARAT


1 Nyatnyono 815.561.000,00 815.561.000,00 100,00
2 Keji 780.637.000,00 780.637.000,00 100,00
3 Lerep 842.251.000,00 842.251.000,00 100,00
4 Branjang 796.120.000,00 796.120.000,00 100,00
5 Kalisidi 818.443.000,00 818.443.000,00 100,00
6 Gogik 780.372.000,00 780.372.000,00 100,00
Jumlah 4.833.384.000,00 4.833.384.000,00 100,00
1 Kalongan 847.573.000,00 847.573.000,00 100,00
2 Mluweh 801.144.000,00 801.144.000,00 100,00
3 Leyangan 794.545.000,00 794.545.000,00 100,00
4 Kalikayen 796.717.000,00 796.717.000,00 100,00
5 Kawengen 852.311.000,00 852.311.000,00 100,00
Jumlah 4.092.290.000,00 4.092.290.000,00 100,00

XIX BANDUNGAN
1 Banyukuning 847.956.000,00 847.956.000,00 100,00
2 Candi 813.142.000,00 813.142.000,00 100,00
3 Jetis 782.156.000,00 782.156.000,00 100,00

Lampiran VII136
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Kecamatan / Desa Anggaran Realisasi %


4 Sidomukti 820.482.000,00 820.482.000,00 100,00
5 Jimbaran 778.881.000,00 778.881.000,00 100,00
6 Pakopen 788.633.000,00 788.633.000,00 100,00
7 Mlilir 805.950.000,00 805.950.000,00 100,00
8 Kenteng 792.109.000,00 792.109.000,00 100,00
9 Duren 800.440.000,00 800.440.000,00 100,00
Jumlah 7.229.749.000,00 7.229.749.000,00 100,00

Total 165.688.573.000,00 165.688.573.000,00 100,00

Anggaran dan Realisasi Alokasi Dana Desa Tahun 2017

No Kecamatan / Desa Anggaran Realisasi %


I GETASAN
1 Nogosaren 413.316.000,00 413.316.000,00 100,00
2 Tolokan 478.782.000,00 478.782.000,00 100,00
3 Sumogawe 744.219.000,00 744.219.000,00 100,00
4 Ngrawan 428.327.000,00 428.327.000,00 100,00
5 Manggihan 459.580.000,00 459.580.000,00 100,00
6 Samirono 454.065.000,00 454.065.000,00 100,00
7 Tajuk 636.276.000,00 636.276.000,00 100,00
8 Getasan 450.613.000,00 450.613.000,00 100,00
9 Batur 833.443.000,00 833.443.000,00 100,00
10 Kopeng 610.357.000,00 610.357.000,00 100,00
11 Jetak 601.781.000,00 601.781.000,00 100,00
12 Polobogo 561.715.000,00 561.715.000,00 100,00
13 Wates 519.169.000,00 519.169.000,00 100,00
Jumlah 7.191.643.000,00 7.191.643.000,00 100,00

II TENGARAN
1 Barukan 430.071.000,00 430.071.000,00 100,00
2 Tegalwaton 529.449.000,00 529.449.000,00 100,00
3 Butuh 537.367.000,00 537.367.000,00 100,00
4 Klero 462.575.000,00 462.575.000,00 100,00
5 Bener 496.083.000,00 496.083.000,00 100,00
6 Sruwen 589.199.000,00 589.198.000,00 100,00
7 Tegalrejo 472.385.000,00 472.385.000,00 100,00
8 Cukil 438.752.000,00 438.752.000,00 100,00
9 Tengaran 480.898.000,00 480.898.000,00 100,00
10 Regunung 490.905.000,00 490.905.000,00 100,00

Lampiran VII137
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Kecamatan / Desa Anggaran Realisasi %


11 Sugihan 483.970.000,00 483.970.000,00 100,00
12 Patemon 425.228.000,00 425.228.000,00 100,00
13 Duren 509.961.000,00 509.961.000,00 100,00
14 Karangduren 544.964.000,00 544.964.000,00 100,00
15 Nyamat 350.669.000,00 350.669.000,00 100,00
Jumlah 7.242.476.000,00 7.242.475.000,00 100,00

III SUSUKAN
1 Muncar 469.225.000,00 469.225.000,00 100,00
2 Sidoharjo 465.220.000,00 465.220.000,00 100,00
3 Tawang 627.926.000,00 627.926.000,00 100,00
4 Badran 430.503.000,00 430.503.000,00 100,00
5 Ngasinan 459.675.000,00 459.675.000,00 100,00
6 Koripan 552.904.000,00 552.904.000,00 100,00
7 Timpik 659.943.000,00 659.943.000,00 100,00
8 Ketapang 478.663.000,00 478.663.000,00 100,00
9 Kemetul 409.781.000,00 409.781.000,00 100,00
10 Kenteng 528.123.000,00 528.123.000,00 100,00
11 Susukan 421.590.000,00 421.590.000,00 100,00
12 Gentan 550.929.000,00 550.929.000,00 100,00
13 Bakalrejo 468.198.000,00 468.198.000,00 100,00
Jumlah 6.522.680.000,00 6.522.680.000,00 100,00
IV SURUH
1 Purworejo 378.445.000,00 378.445.000,00 100,00
2 Sukorejo 494.970.000,00 494.970.000,00 100,00
3 Suruh 579.822.000,00 579.822.000,00 100,00
4 Kebowan 490.474.000,00 490.474.000,00 100,00
5 Cukilan 553.619.000,00 553.619.000,00 100,00
6 Gunungtumpeng 517.902.000,00 517.902.000,00 100,00
7 Medayu 459.539.000,00 459.539.000,00 100,00
8 Reksosari 520.286.000,00 520.286.000,00 100,00
9 Bonomerto 492.730.000,00 492.730.000,00 100,00
10 Dersansari 427.610.000,00 427.610.000,00 100,00
11 Kedungringin 638.251.000,00 638.251.000,00 100,00
12 Krandon Lor 551.810.000,00 551.810.000,00 100,00
13 Plumbon 655.280.000,00 655.280.000,00 100,00
14 Dadapayam 560.480.000,00 560.480.000,00 100,00
15 Ketanggi 440.346.000,00 440.346.000,00 100,00
16 Bejilor 422.472.000,00 422.472.000,00 100,00
17 Jatirejo 460.340.000,00 460.340.000,00 100,00
Jumlah 8.644.376.000,00 8.644.376.000,00 100,00

Lampiran VII138
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Kecamatan / Desa Anggaran Realisasi %


V PABELAN
1 Pabelan 462.206.000,00 462.206.000,00 100,00
2 Tukang 482.016.000,00 482.016.000,00 100,00
3 Giling 411.788.000,00 411.788.000,00 100,00
4 Terban 438.973.000,00 438.973.000,00 100,00
5 Sukoharjo 474.238.000,00 474.238.000,00 100,00
6 Karanggondang 374.347.000,00 374.347.000,00 100,00
7 Kauman Lor 397.104.000,00 397.104.000,00 100,00
8 Bejaten 377.942.000,00 377.942.000,00 100,00
9 Glawan 418.788.000,00 418.788.000,00 100,00
10 Kadirejo 517.002.000,00 517.002.000,00 100,00
11 Padaan 450.034.000,00 450.034.000,00 100,00
12 Bendungan 396.736.000,00 396.736.000,00 100,00
13 Segiri 430.110.000,00 430.110.000,00 100,00
14 Sumberejo 565.388.000,00 565.388.000,00 100,00
15 Ujung-ujung 494.880.000,00 494.880.000,00 100,00
16 Semowo 565.184.000,00 565.184.000,00 100,00
17 Jembrak 444.481.000,00 444.481.000,00 100,00
Jumlah 7.701.217.000,00 7.701.217.000,00 100,00

VI TUNTANG
1 Karangtengah 501.605.000,00 501.605.000,00 100,00
2 Karanganyar 517.868.000,00 517.868.000,00 100,00
3 Tlogo 450.324.000,00 450.324.000,00 100,00
4 Watuagung 481.884.000,00 481.884.000,00 100,00
5 Jombor 436.079.000,00 436.079.000,00 100,00
6 Kalibeji 447.103.000,00 447.103.000,00 100,00
7 Candirejo 607.987.000,00 607.987.000,00 100,00
8 Lopait 465.347.000,00 465.347.000,00 100,00
9 Rowosari 454.301.000,00 454.301.000,00 100,00
10 Sraten 487.852.000,00 487.852.000,00 100,00
11 Tuntang 491.101.000,00 491.101.000,00 100,00
12 Tlompakan 435.822.000,00 435.822.000,00 100,00
13 Ngajaran 508.556.000,00 508.556.000,00 100,00
14 Kesongo 526.742.000,00 526.742.000,00 100,00
15 Gedangan 498.875.000,00 498.875.000,00 100,00
16 Delik 547.487.000,00 547.487.000,00 100,00
Jumlah 7.858.933.000,00 7.858.933.000,00 100,00

VII BANYUBIRU
1 Wirogomo 588.065.000,00 588.065.000,00 100,00

Lampiran VII139
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Kecamatan / Desa Anggaran Realisasi %


2 Kebondowo 550.908.000,00 550.908.000,00 100,00
3 Gedong 504.556.000,00 504.556.000,00 100,00
4 Rowoboni 476.936.000,00 476.936.000,00 100,00
5 Tegaron 580.714.000,00 580.714.000,00 100,00
6 Kemambang 439.713.000,00 439.713.000,00 100,00
7 Kebumen 581.750.000,00 581.750.000,00 100,00
8 Sepakung 664.606.000,00 664.606.000,00 100,00
9 Banyubiru 586.800.000,00 586.800.000,00 100,00
10 Ngrapah 563.971.000,00 563.971.000,00 100,00
Jumlah 5.538.019.000,00 5.538.019.000,00 100,00

VIII JAMBU
1 Rejosari 423.327.000,00 423.327.000,00 100,00
2 Kelurahan 503.656.000,00 503.656.000,00 100,00
3 Kebondalem 597.996.000,00 597.996.000,00 100,00
4 Genting 677.301.000,00 677.301.000,00 100,00
5 Kuwarasan 468.995.000,00 468.995.000,00 100,00
6 Jambu 455.866.000,00 455.866.000,00 100,00
7 Brongkol 482.610.000,00 482.610.000,00 100,00
8 Gemawang 517.763.000,00 517.763.000,00 100,00
9 Bedono 597.307.000,00 597.307.000,00 100,00
Jumlah 4.724.821.000,00 4.724.821.000,00 100,00

IX SUMOWONO
1 Bumen 342.736.000,00 342.736.000,00 100,00
2 Duren 393.155.000,00 393.155.000,00 100,00
3 Pledokan 395.165.000,00 395.165.000,00 100,00
4 Candigaron 509.103.000,00 509.103.000,00 100,00
5 Kemitir 384.026.000,00 384.026.000,00 100,00
6 Sumowono 437.727.000,00 437.727.000,00 100,00
7 Jubelan 432.807.000,00 432.807.000,00 100,00
8 Ngadirekso 428.187.000,00 428.187.000,00 100,00
9 Piyanggang 381.678.000,00 381.678.000,00 100,00
10 Mendongan 383.668.000,00 383.668.000,00 100,00
11 Losari 396.939.000,00 396.939.000,00 100,00
12 Keseneng 414.859.000,00 414.859.000,00 100,00
13 Kebonagung 461.479.000,00 461.479.000,00 100,00
14 Trayu 388.549.000,00 388.549.000,00 100,00
15 Lanjan 510.447.000,00 510.447.000,00 100,00
16 Kemawi 354.671.000,00 354.671.000,00 100,00
Jumlah 6.615.196.000,00 6.615.196.000,00 100,00

Lampiran VII140
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Kecamatan / Desa Anggaran Realisasi %

X AMBARAWA
1 Bejalen 373.135.000,00 373.135.000,00 100,00
2 Pasekan 591.268.000,00 591.268.000,00 100,00
Jumlah 964.403.000,00 964.403.000,00 100,00

XI BAWEN
1 Doplang 500.078.000,00 500.078.000,00 100,00
2 Lemahireng 495.197.000,00 495.197.000,00 100,00
3 Polosiri 482.167.000,00 482.167.000,00 100,00
4 Poncoruso 372.663.000,00 372.663.000,00 100,00
5 Kandangan 671.289.000,00 671.289.000,00 100,00
6 Samban 434.608.000,00 434.608.000,00 100,00
7 Asinan 462.090.000,00 462.090.000,00 100,00
Jumlah 3.418.092.000,00 3.418.092.000,00 100,00

XII BRINGIN
1 Truko 513.346.000,00 513.346.000,00 100,00
2 Rembes 478.308.000,00 478.308.000,00 100,00
3 Gogodalem 504.304.000,00 504.304.000,00 100,00
4 Kalijambe 485.734.000,00 485.734.000,00 100,00
5 Sambirejo 445.358.000,00 445.358.000,00 100,00
6 Nyemoh 446.642.000,00 446.642.000,00 100,00
7 Tempuran 422.053.000,00 422.053.000,00 100,00
8 Lebak 408.696.000,00 408.696.000,00 100,00
9 Wiru 489.543.000,00 489.543.000,00 100,00
10 Tanjung 397.412.000,00 397.412.000,00 100,00
11 Banding 477.394.000,00 477.394.000,00 100,00
12 Popongan 392.995.000,00 392.995.000,00 100,00
13 Kalikurmo 482.610.000,00 482.610.000,00 100,00
14 Bringin 493.308.000,00 493.308.000,00 100,00
15 Pakis 537.268.000,00 537.268.000,00 100,00
16 Sendang 468.668.000,00 468.668.000,00 100,00
Jumlah 7.443.639.000,00 7.443.639.000,00 100,00
XIII BERGAS
1 Randugunting 375.251.000,00 375.251.000,00 100,00
2 Gebugan 465.313.000,00 465.313.000,00 100,00
3 Jatijajar 456.702.000,00 456.702.000,00 100,00
4 Gondoriyo 561.681.000,00 561.681.000,00 100,00
5 Pagersari 470.341.000,00 470.341.000,00 100,00
6 Wringinputih 489.025.000,00 489.025.000,00 100,00

Lampiran VII141
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Kecamatan / Desa Anggaran Realisasi %


7 Munding 405.472.000,00 405.472.000,00 100,00
8 Bergaskidul 500.309.000,00 500.309.000,00 100,00
9 Diwak 308.335.000,00 308.335.000,00 100,00
Jumlah 4.032.429.000,00 4.032.429.000,00 100,00

XIV PRINGAPUS
1 Wonoyoso 529.393.000,00 529.393.000,00 100,00
2 Penawangan 506.348.000,00 506.348.000,00 100,00
3 Wonorejo 580.883.000,00 580.883.000,00 100,00
4 Klepu 537.481.000,00 537.481.000,00 100,00
5 Jatirunggo 636.823.000,00 636.823.000,00 100,00
6 Derekan 361.347.000,00 361.347.000,00 100,00
7 Pringsari 463.782.000,00 463.782.000,00 100,00
8 Candirejo 652.889.000,00 652.889.000,00 100,00
Jumlah 4.268.946.000,00 4.268.946.000,00 100,00

XV BANCAK
1 Pucung 495.913.000,00 495.913.000,00 100,00
2 Bantal 411.345.000,00 411.345.000,00 100,00
3 Jlumpang 392.151.000,00 392.151.000,00 100,00
4 Plumutan 521.435.000,00 521.435.000,00 100,00
5 Wonokerto 468.019.000,00 468.019.000,00 100,00
6 Rejosari 602.538.000,00 602.538.000,00 100,00
7 Boto 515.900.000,00 515.900.000,00 100,00
8 Lembu 478.558.000,00 478.558.000,00 100,00
9 Bancak 521.475.000,00 521.475.000,00 100,00
Jumlah 4.407.334.000,00 4.407.334.000,00 100,00

XVI KALIWUNGU
1 Udanwuh 352.733.000,00 352.733.000,00 100,00
2 Rogomulyo 499.672.000,00 499.672.000,00 100,00
3 Papringan 471.826.000,00 471.826.000,00 100,00
4 Jetis 563.715.000,00 563.715.000,00 100,00
5 Payungan 477.601.000,00 477.601.000,00 100,00
6 Kener 353.938.000,00 353.938.000,00 100,00
7 Pager 391.268.000,00 391.268.000,00 100,00
8 Mukiran 520.826.000,00 520.826.000,00 100,00
9 Siwal 430.146.000,00 430.146.000,00 100,00
10 Kradenan 534.852.000,00 534.852.000,00 100,00
11 Kaliwungu 588.454.000,00 588.454.000,00 100,00
Jumlah 5.185.031.000,00 5.185.031.000,00 100,00

Lampiran VII142
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Kecamatan / Desa Anggaran Realisasi %

XVII UNGARAN BARAT


1 Nyatnyono 540.908.000,00 540.908.000,00 100,00
2 Keji 390.809.000,00 390.809.000,00 100,00
3 Lerep 587.897.000,00 587.897.000,00 100,00
4 Branjang 458.689.000,00 458.689.000,00 100,00
5 Kalisidi 564.912.000,00 564.912.000,00 100,00
6 Gogik 376.030.000,00 376.030.000,00 100,00
Jumlah 2.919.245.000,00 2.919.245.000,00 100,00

XVIII UNGARAN TIMUR


1 Kalongan 687.194.000,00 687.194.000,00 100,00
2 Mluweh 452.490.000,00 452.490.000,00 100,00
3 Leyangan 443.634.000,00 443.634.000,00 100,00
4 Kalikayen 456.032.000,00 456.032.000,00 100,00
5 Kawengen 546.061.000,00 546.061.000,00 100,00
Jumlah 2.585.411.000,00 2.585.411.000,00 100,00

XIX BANDUNGAN
1 Banyukuning 679.783.000,00 679.783.000,00 100,00
2 Candi 591.240.000,00 591.240.000,00 100,00
3 Jetis 491.571.000,00 491.571.000,00 100,00
4 Sidomukti 521.805.000,00 521.805.000,00 100,00
5 Jimbaran 458.148.000,00 458.148.000,00 100,00
6 Pakopen 444.640.000,00 444.640.000,00 100,00
7 Mlilir 474.408.000,00 474.408.000,00 100,00
8 Kenteng 503.351.000,00 503.351.000,00 100,00
9 Duren 549.908.000,00 549.908.000,00 100,00
Jumlah 4.714.854.000,00 4.714.854.000,00 100,00

Total 101.978.745.000,00 101.978.744.000,00 100,00

Anggaran dan Realisasi RTLH dan BOP Desa RTLH


Tahun 2017

No. Nama / Kecamatan RTLH BOP Jumlah RTLH & BOP

I GETASAN
1 Sumogawe 110.000.000,00 550.000,00 110.550.000,00
2 Ngrawan 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
3 Manggihan 90.000.000,00 450.000,00 90.450.000,00

Lampiran VII143
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No. Nama / Kecamatan RTLH BOP Jumlah RTLH & BOP


4 Batur 120.000.000,00 600.000,00 120.600.000,00
5 Jetak 50.000.000,00 250.000,00 50.250.000,00
6 Polobogo 50.000.000,00 250.000,00 50.250.000,00
7 Wates 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
Jumlah 500.000.000,00 2.500.000,00 502.500.000,00

II TENGARAN
1 Barukan 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
2 Tegalwaton 30.000.000,00 150.000,00 30.150.000,00
3 Butuh 70.000.000,00 350.000,00 70.350.000,00
4 Klero 70.000.000,00 350.000,00 70.350.000,00
5 Bener 100.000.000,00 500.000,00 100.500.000,00
6 Sruwen 150.000.000,00 750.000,00 150.750.000,00
7 Tegalrejo 90.000.000,00 450.000,00 90.450.000,00
8 Cukil 30.000.000,00 150.000,00 30.150.000,00
9 Tengaran 60.000.000,00 300.000,00 60.300.000,00
10 Sugihan 50.000.000,00 250.000,00 50.250.000,00
11 Patemon 30.000.000,00 150.000,00 30.150.000,00
12 Karangduren 110.000.000,00 550.000,00 110.550.000,00
Jumlah 810.000.000,00 4.050.000,00 814.050.000,00

III SUSUKAN
1 Sidoharjo 90.000.000,00 450.000,00 90.450.000,00
2 Tawang 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
3 Timpik 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
4 Ketapang 110.000.000,00 550.000,00 110.550.000,00
5 Susukan 60.000.000,00 300.000,00 60.300.000,00
6 Gentan 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
7 Bakalrejo 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
Jumlah 420.000.000,00 2.100.000,00 422.100.000,00

IV SURUH
1 Purworejo 30.000.000,00 150.000,00 30.150.000,00
2 Suruh 70.000.000,00 350.000,00 70.350.000,00
3 Kebowan 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
4 Cukilan 100.000.000,00 500.000,00 100.500.000,00
5 Gunungtumpeng 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
6 Medayu 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
7 Reksosari 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
8 Dersansari 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
9 Krandon Lor 90.000.000,00 450.000,00 90.450.000,00

Lampiran VII144
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No. Nama / Kecamatan RTLH BOP Jumlah RTLH & BOP


10 Plumbon 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
11 Bejilor 120.000.000,00 600.000,00 120.600.000,00
12 Jatirejo 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
Jumlah 590.000.000,00 2.950.000,00 592.950.000,00

V PABELAN
1 Terban 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
2 Sukoharjo 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
3 Karanggondang 50.000.000,00 250.000,00 50.250.000,00
4 Kauman Lor 30.000.000,00 150.000,00 30.150.000,00
5 Glawan 50.000.000,00 250.000,00 50.250.000,00
6 Kadirejo 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
7 Sumberejo 90.000.000,00 450.000,00 90.450.000,00
8 Ujung-ujung 50.000.000,00 250.000,00 50.250.000,00
Jumlah 350.000.000,00 1.750.000,00 351.750.000,00

VI TUNTANG
1 Karangtengah 50.000.000,00 250.000,00 50.250.000,00
2 Watuagung 60.000.000,00 300.000,00 60.300.000,00
3 Jombor 90.000.000,00 450.000,00 90.450.000,00
4 Candirejo 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
5 Lopait 90.000.000,00 450.000,00 90.450.000,00
6 Sraten 30.000.000,00 150.000,00 30.150.000,00
7 Tuntang 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
8 Tlompakan 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
9 Ngajaran 90.000.000,00 450.000,00 90.450.000,00
10 Kesongo 80.000.000,00 400.000,00 80.400.000,00
11 Gedangan 30.000.000,00 150.000,00 30.150.000,00
Jumlah 580.000.000,00 2.900.000,00 582.900.000,00

VII BANYUBIRU
1 Wirogomo 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
2 Kebondowo 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
3 Rowoboni 30.000.000,00 150.000,00 30.150.000,00
4 Tegaron 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
5 Kemambang 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
6 Kebumen 50.000.000,00 250.000,00 50.250.000,00
7 Sepakung 70.000.000,00 350.000,00 70.350.000,00
8 Banyubiru 70.000.000,00 350.000,00 70.350.000,00
9 Ngrapah 60.000.000,00 300.000,00 60.300.000,00
Jumlah 440.000.000,00 2.200.000,00 442.200.000,00

Lampiran VII145
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No. Nama / Kecamatan RTLH BOP Jumlah RTLH & BOP

VIII JAMBU
1 Rejosari 50.000.000,00 250.000,00 50.250.000,00
2 Kelurahan 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
3 Kebondalem 30.000.000,00 150.000,00 30.150.000,00
4 Genting 50.000.000,00 250.000,00 50.250.000,00
5 Jambu 70.000.000,00 350.000,00 70.350.000,00
6 Bedono 200.000.000,00 750.000,00 200.750.000,00
Jumlah 420.000.000,00 1.850.000,00 421.850.000,00

IX SUMOWONO
1 Pledokan 50.000.000,00 250.000,00 50.250.000,00
2 Candigaron 70.000.000,00 350.000,00 70.350.000,00
3 Sumowono 130.000.000,00 650.000,00 130.650.000,00
4 Ngadirekso 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
5 Lanjan 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
Jumlah 290.000.000,00 1.450.000,00 291.450.000,00

X AMBARAWA
1 Pasekan 60.000.000,00 300.000,00 60.300.000,00
Jumlah 60.000.000,00 300.000,00 60.300.000,00

XI BAWEN
1 Doplang 30.000.000,00 150.000,00 30.150.000,00
2 Lemahireng 150.000.000,00 750.000,00 150.750.000,00
3 Polosiri 30.000.000,00 150.000,00 30.150.000,00
4 Kandangan 70.000.000,00 350.000,00 70.350.000,00
5 Samban 50.000.000,00 250.000,00 50.250.000,00
6 Asinan 70.000.000,00 350.000,00 70.350.000,00
Jumlah 400.000.000,00 2.000.000,00 402.000.000,00

XII BRINGIN
1 Truko 50.000.000,00 250.000,00 50.250.000,00
2 Gogodalem 70.000.000,00 350.000,00 70.350.000,00
3 Sambirejo 30.000.000,00 150.000,00 30.150.000,00
4 Lebak 70.000.000,00 350.000,00 70.350.000,00
5 Tanjung 170.000.000,00 850.000,00 170.850.000,00
6 Banding 60.000.000,00 300.000,00 60.300.000,00
7 Popongan 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
Jumlah 470.000.000,00 2.350.000,00 472.350.000,00

Lampiran VII146
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No. Nama / Kecamatan RTLH BOP Jumlah RTLH & BOP


XIII BERGAS
1 Gebugan 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
2 Jatijajar 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
3 Gondoriyo 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
4 Pagersari 50.000.000,00 250.000,00 50.250.000,00
5 Munding 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
6 Bergaskidul 90.000.000,00 450.000,00 90.450.000,00
Jumlah 280.000.000,00 1.400.000,00 281.400.000,00

XIV PRINGAPUS
1 Wonorejo 100.000.000,00 500.000,00 100.500.000,00
2 Klepu 70.000.000,00 350.000,00 70.350.000,00
3 Jatirunggo 300.000.000,00 850.000,00 300.850.000,00
4 Candirejo 120.000.000,00 600.000,00 120.600.000,00
Jumlah 590.000.000,00 2.300.000,00 592.300.000,00

XV BANCAK
1 Plumutan 100.000.000,00 500.000,00 100.500.000,00
Jumlah 100.000.000,00 500.000,00 100.500.000,00

XVI KALIWUNGU
1 Rogomulyo 50.000.000,00 250.000,00 50.250.000,00
2 Papringan 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
3 Payungan 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
4 Pager 80.000.000,00 400.000,00 80.400.000,00
5 Mukiran 60.000.000,00 300.000,00 60.300.000,00
6 Siwal 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
7 Kradenan 30.000.000,00 150.000,00 30.150.000,00
8 Kaliwungu 150.000.000,00 500.000,00 150.500.000,00
Jumlah 450.000.000,00 2.000.000,00 452.000.000,00

XVII UNGARAN BARAT


1 Nyatnyono 90.000.000,00 450.000,00 90.450.000,00
2 Keji 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
3 Lerep 100.000.000,00 500.000,00 100.500.000,00
4 Kalisidi 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
5 Gogik 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
Jumlah 290.000.000,00 1.450.000,00 291.450.000,00

XVIII UNGARAN TIMUR


1 Kalongan 130.000.000,00 650.000,00 130.650.000,00

Lampiran VII147
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No. Nama / Kecamatan RTLH BOP Jumlah RTLH & BOP


2 Mluweh 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
3 Leyangan 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
4 Kalikayen 50.000.000,00 250.000,00 50.250.000,00
5 Kawengen 60.000.000,00 300.000,00 60.300.000,00
Jumlah 280.000.000,00 1.400.000,00 281.400.000,00

XIX BANDUNGAN
1 Banyukuning 110.000.000,00 550.000,00 110.550.000,00
2 Candi 50.000.000,00 250.000,00 50.250.000,00
3 Jetis 20.000.000,00 100.000,00 20.100.000,00
4 Jimbaran 40.000.000,00 200.000,00 40.200.000,00
5 Mlilir 50.000.000,00 250.000,00 50.250.000,00
6 Kenteng 80.000.000,00 400.000,00 80.400.000,00
7 Duren 60.000.000,00 300.000,00 60.300.000,00
Jumlah 410.000.000,00 2.050.000,00 412.050.000,00

Total 7.730.000.000,00 37.500.000,00 7.767.500.000,00

Realisasi TMMD Sengkuyung I, II, III

NO URAIAN TARGET REALISASI %


a. Kecamatan Susukan
1. Desa Gentan 327.200.000,00 327.200.000,00 100,00
b. Kecamatan Bawen
1. Desa Poncoruso 327.200.000,00 327.200.000,00 100,00
b. Kecamatan Bandungan
1. Desa Sidomukti 327.200.000,00 327.200.000,00 100,00
Jumlah 981.600.000,00 981.600.000,00 100,00

Kemudian untuk belanja bagi hasil pajak dan retribusi kepada pemerintah Desa ini
merupakan bagian bagi hasil pajak daerah kabupaten/kota dan retribusi daerah kepada
desa, sebesar Rp14.462.649,00 dengan rincian sebagai berikut:

Belanja Bagi Hasil Pajak dan Retribusi kepada Anggaran Realisasi Rasio
Pemerintah Desa: Rp Rp %
1. Kecamatan Getasan
1.1 Desa Nogosaren 62.260.000,00 62.260.000,00 100,00
1.2 Desa Tolokan 59.688.000,00 59.688.000,00 100,00
1.3 Desa Sumogawe 72.321.000,00 72.321.000,00 100,00
1.4 Desa Ngrawan 59.746.000,00 59.746.000,00 100,00
1.5 Desa Manggihan 58.137.000,00 58.137.000,00 100,00
1.6 Desa Samirono 63.893.000,00 63.893.000,00 100,00

Lampiran VII148
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Belanja Bagi Hasil Pajak dan Retribusi kepada Anggaran Realisasi Rasio
Pemerintah Desa: Rp Rp %
1.7 Desa Tajuk 65.548.000,00 65.548.000,00 100,00
1.8 Desa Getasan 93.687.000,00 93.687.000,00 100,00
1.9 Desa Batur 74.199.000,00 74.199.000,00 100,00
1.10 Desa Kopeng 65.653.000,00 65.653.000,00 100,00
1.11 Desa Jetak 65.612.000,00 65.612.000,00 100,00
1.12 Desa Polobogo 63.867.000,00 63.867.000,00 100,00
1.13 Desa Wates 64.271.000,00 64.271.000,00 100,00
Jumlah nomor 1 868.882.000,00 868.882.000,00 100,00
2. Kecamatan Tengaran
2.1 Desa Barukan 61.245.000,00 61.245.000,00 100,00
2.2 Desa Tegalwaton 59.720.000,00 59.720.000,00 100,00
2.3 Desa Butuh 83.754.000,00 83.754.000,00 100,00
2.4 Desa Klero 77.252.000,00 77.252.000,00 100,00
2.5 Desa Bener 90.085.000,00 90.085.000,00 100,00
2.6 Desa Sruwen 64.674.000,00 64.674.000,00 100,00
2.7 Desa Tegalrejo 62.156.000,00 62.156.000,00 100,00
2.8 Desa Cukil 61.649.000,00 61.649.000,00 100,00
2.9 Desa Tengaran 69.125.000,00 69.125.000,00 100,00
2.10 Desa Regunung 59.820.000,00 59.820.000,00 100,00
2.11 Desa Sugihan 61.173.000,00 61.173.000,00 100,00
2.12 Desa Patemon 65.734.000,00 65.734.000,00 100,00
2.13 Desa Duren 62.942.000,00 62.942.000,00 100,00
2.14 Desa Karangduren 226.655.000,00 226.655.000,00 100,00
2.15 Desa Nyamat 58.355.000,00 58.355.000,00 100,00
Jumlah nomor 2 1.164.339.000,00 1.164.339.000,00 100,00
3. Kecamatan Susukan
3.1 Desa Muncar 64.043.000,00 64.043.000,00 100,00
3.2 Desa Sidoharjo 64.187.000,00 64.187.000,00 100,00
3.3 Desa Tawang 75.655.000,00 75.655.000,00 100,00
3.4 Desa Badran 60.727.000,00 60.727.000,00 100,00
3.5 Desa Ngasinan 62.952.000,00 62.952.000,00 100,00
3.6 Desa Koripan 68.405.000,00 68.405.000,00 100,00
3.7 Desa Timpik 71.059.000,00 71.059.000,00 100,00
3.8 Desa Ketapang 68.062.000,00 68.062.000,00 100,00
3.9 Desa Kemetul 62.757.000,00 62.757.000,00 100,00
3.10 Desa Kenteng 62.093.000,00 62.093.000,00 100,00
3.11 Desa Susukan 97.735.000,00 97.735.000,00 100,00
3.12 Desa Gentan 68.369.000,00 68.369.000,00 100,00
3.13 Desa Bakalrejo 63.059.000,00 63.059.000,00 100,00
Jumlah nomor 3 889.103.000,00 889.103.000,00 100,00
4. Kecamatan Suruh
4.1 Desa Purworejo 61.715.000,00 61.715.000,00 100,00
4.2 Desa Sukorejo 59.590.000,00 59.590.000,00 100,00
4.3 Desa Suruh 183.870.000,00 183.870.000,00 100,00
4.4 Desa Kebowan 62.462.000,00 62.462.000,00 100,00
4.5 Desa Cukilan 64.918.000,00 64.918.000,00 100,00
4.6 Desa Gunungtumpeng 63.261.000,00 63.261.000,00 100,00
4.7 Desa Medayu 59.174.000,00 59.174.000,00 100,00

Lampiran VII149
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Belanja Bagi Hasil Pajak dan Retribusi kepada Anggaran Realisasi Rasio
Pemerintah Desa: Rp Rp %
4.8 Desa Reksosari 70.719.000,00 70.719.000,00 100,00
4.9 Desa Bonomerto 54.472.000,00 54.472.000,00 100,00
4.10 Desa Dersansari 59.808.000,00 59.808.000,00 100,00
4.11 Desa Kedungringin 67.981.000,00 67.981.000,00 100,00
4.12 Desa Krandon Lor 62.457.000,00 62.457.000,00 100,00
4.13 Desa Plumbon 62.426.000,00 62.426.000,00 100,00
4.14 Desa Dadapayam 69.723.000,00 69.723.000,00 100,00
4.15 Desa Ketanggi 59.659.000,00 59.659.000,00 100,00
4.16 Desa Bejilor 56.574.000,00 56.574.000,00 100,00
4.17 Desa Jatirejo 59.423.000,00 59.423.000,00 100,00
Jumlah nomor 4 1.178.232.000,00 1.178.232.000,00 100,00
5. Kecamatan Pabelan
5.1 Desa Pabelan 64.482.000,00 64.482.000,00 100,00
5.2 Desa Tukang 61.335.000,00 61.335.000,00 100,00
5.3 Desa Giling 63.753.000,00 63.753.000,00 100,00
5.4 Desa Terban 66.593.000,00 66.593.000,00 100,00
5.5 Desa Sukoharjo 53.584.000,00 53.584.000,00 100,00
5.6 Desa Karanggondang 60.171.000,00 60.171.000,00 100,00
5.7 Desa Kauman Lor 55.592.000,00 55.592.000,00 100,00
5.8 Desa Bejaten 55.556.000,00 55.556.000,00 100,00
5.9 Desa Glawan 61.653.000,00 61.653.000,00 100,00
5.10 Desa Kadirejo 62.837.000,00 62.837.000,00 100,00
5.11 Desa Padaan 67.507.000,00 67.507.000,00 100,00
5.12 Desa Bendungan 53.366.000,00 53.366.000,00 100,00
5.13 Desa Segiri 61.416.000,00 61.416.000,00 100,00
5.14 Desa Sumberejo 60.741.000,00 60.741.000,00 100,00
5.15 Desa Ujung-ujung 58.349.000,00 58.349.000,00 100,00
5.16 Desa Semowo 65.914.000,00 65.914.000,00 100,00
5.17 Desa Jembrak 59.917.000,00 59.917.000,00 100,00
Jumlah nomor 5 1.032.766.000,00 1.032.766.000,00 100,00
6. Kecamatan Tuntang
6.1 Desa Karangtengah 58.040.000,00 58.040.000,00 100,00
6.2 Desa Karanganyar 57.589.000,00 57.589.000,00 100,00
6.3 Desa Tlogo 53.178.000,00 53.178.000,00 100,00
6.4 Desa Watuagung 58.379.000,00 58.379.000,00 100,00
6.5 Desa Jombor 57.951.000,00 57.951.000,00 100,00
6.6 Desa Kalibeji 60.258.000,00 60.258.000,00 100,00
6.7 Desa Candirejo 65.119.000,00 65.119.000,00 100,00
6.8 Desa Lopait 66.358.000,00 66.358.000,00 100,00
6.9 Desa Rowosari 57.762.000,00 57.762.000,00 100,00
6.10 Desa Sraten 68.295.000,00 68.295.000,00 100,00
6.11 Desa Tuntang 69.153.000,00 69.153.000,00 100,00
6.12 Desa Tlompakan 61.592.000,00 61.592.000,00 100,00
6.13 Desa Ngajaran 56.793.000,00 56.793.000,00 100,00
6.14 Desa Kesongo 67.804.000,00 67.804.000,00 100,00
6.15 Desa Gedangan 100.055.000,00 100.055.000,00 100,00
6.16 Desa Delik 72.771.000,00 72.771.000,00 100,00
Jumlah nomor 6 1.031.097.000,00 1.031.097.000,00 100,00

Lampiran VII150
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Belanja Bagi Hasil Pajak dan Retribusi kepada Anggaran Realisasi Rasio
Pemerintah Desa: Rp Rp %
7. Kecamatan Banyubiru
7.1 Desa Wirogomo 54.229.000,00 54.229.000,00 100,00
7.2 Desa Kebondowo 98.607.000,00 98.607.000,00 100,00
7.3 Desa Gedong 62.386.000,00 62.386.000,00 100,00
7.4 Desa Rowoboni 194.651.000,00 194.651.000,00 100,00
7.5 Desa Tegaron 98.718.000,00 98.718.000,00 100,00
7.6 Desa Kemambang 61.002.000,00 61.002.000,00 100,00
7.7 Desa Kebumen 84.225.000,00 84.225.000,00 100,00
7.8 Desa Sepakung 66.951.000,00 66.951.000,00 100,00
7.9 Desa Banyubiru 68.267.000,00 68.267.000,00 100,00
7.10 Desa Ngrapah 61.132.000,00 61.132.000,00 100,00
Jumlah nomor 7 850.168.000,00 850.168.000,00 100,00
8. Kecamatan Jambu
8.1 Desa Rejosari 60.766.000,00 60.766.000,00 100,00
8.2 Desa Kelurahan 56.129.000,00 56.129.000,00 100,00
8.3 Desa Kebondalem 67.302.000,00 67.302.000,00 100,00
8.4 Desa Genting 68.815.000,00 68.815.000,00 100,00
8.5 Desa Kuwarasan 60.766.000,00 60.766.000,00 100,00
8.6 Desa Jambu 69.333.000,00 69.333.000,00 100,00
8.7 Desa Brongkol 67.508.000,00 67.508.000,00 100,00
8.8 Desa Gemawang 64.427.000,00 64.427.000,00 100,00
8.9 Desa Bedono 129.648.000,00 129.648.000,00 100,00
Jumlah nomor 8 644.694.000,00 644.694.000,00 100,00
9. Kecamatan Sumowono
9.1 Desa Bumen 57.733.000,00 57.733.000,00 100,00
9.2 Desa Duren 54.276.000,00 54.276.000,00 100,00
9.3 Desa Pledokan 57.366.000,00 57.366.000,00 100,00
9.4 Desa Candigaron 67.308.000,00 67.308.000,00 100,00
9.5 Desa Kemitir 56.046.000,00 56.046.000,00 100,00
9.6 Desa Sumowono 63.075.000,00 63.075.000,00 100,00
9.7 Desa Jubelan 50.671.000,00 50.671.000,00 100,00
9.8 Desa Ngadikerso 59.608.000,00 59.608.000,00 100,00
9.9 Desa Piyanggang 57.281.000,00 57.281.000,00 100,00
9.10. Desa Mendongan 58.343.000,00 58.343.000,00 100,00
9.11 Desa Losari 55.195.000,00 55.195.000,00 100,00
9.12 Desa Keseneng 59.264.000,00 59.264.000,00 100,00
9.13 Desa Kebonagung 56.866.000,00 56.866.000,00 100,00
9.14 Desa Trayu 55.854.000,00 55.854.000,00 100,00
9.15 Desa Lanjan 58.711.000,00 58.711.000,00 100,00
9.16 Desa Kemawi 57.816.000,00 57.816.000,00 100,00
Jumlah nomor 9 925.413.000,00 925.413.000,00 100,00
10. Kecamatan Ambarawa
10.1 Desa Bejalen 59.936.000,00 59.936.000,00 100,00
10.2 Desa Pasekan 64.294.000,00 64.294.000,00 100,00
Jumlah nomor 10 124.230.000,00 124.230.000,00 100,00
11. Kecamatan Bawen
11.1 Desa Doplang 61.309.000,00 61.309.000,00 100,00
11.2 Desa Lemahireng 66.855.000,00 66.855.000,00 100,00

Lampiran VII151
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Belanja Bagi Hasil Pajak dan Retribusi kepada Anggaran Realisasi Rasio
Pemerintah Desa: Rp Rp %
11.3 Desa Polosiri 58.662.000,00 58.662.000,00 100,00
11.4 Desa Poncoruso 63.135.000,00 63.135.000,00 100,00
11.5 Desa Kandangan 60.701.000,00 60.701.000,00 100,00
11.6 Desa Samban 81.030.000,00 81.030.000,00 100,00
11.7 Desa Asinan 60.574.000,00 60.574.000,00 100,00
Jumlah nomor 11 452.266.000,00 452.266.000,00 100,00
12. Kecamatan Bringin
12.1 Desa Truko 69.475.000,00 69.475.000,00 100,00
12.2 Desa Rembes 66.797.000,00 66.797.000,00 100,00
12.3 Desa Gogodalem 65.833.000,00 65.833.000,00 100,00
12.4 Desa Kalijambe 62.524.000,00 62.524.000,00 100,00
12.5 Desa Sambirejo 62.282.000,00 62.282.000,00 100,00
12.6 Desa Nyemoh 61.750.000,00 61.750.000,00 100,00
12.7 Desa Tempuran 60.495.000,00 60.495.000,00 100,00
12.8 Desa Lebak 61.811.000,00 61.811.000,00 100,00
12.9 Desa Wiru 63.712.000,00 63.712.000,00 100,00
12.10 Desa Tanjung 59.607.000,00 59.607.000,00 100,00
12.11 Desa Banding 63.463.000,00 63.463.000,00 100,00
12.12 Desa Popongan 63.387.000,00 63.387.000,00 100,00
12.13 Desa Kalikurmo 60.828.000,00 60.828.000,00 100,00
12.14 Desa Bringin 73.151.000,00 73.151.000,00 100,00
12.15 Desa Pakis 68.254.000,00 68.254.000,00 100,00
12.16 Desa Sendang 61.760.000,00 61.760.000,00 100,00
Jumlah nomor 12 1.025.129.000,00 1.025.129.000,00 100,00
13. Kecamatan Bergas
13.1 Desa Randugunting 124.401.000,00 124.401.000,00 100,00
13.2 Desa Gebugan 58.910.000,00 58.910.000,00 100,00
13.3 Desa Jatijajar 68.472.000,00 68.472.000,00 100,00
13.4 Desa Gondoriyo 59.145.000,00 59.145.000,00 100,00
13.5 Desa Pagersari 58.083.000,00 58.083.000,00 100,00
13.6 Desa Wringinputih 73.623.000,00 73.623.000,00 100,00
13.7 Desa Munding 59.863.000,00 59.863.000,00 100,00
13.8 Desa Bergaskidul 87.868.000,00 87.868.000,00 100,00
13.9 Desa Diwak 75.991.000,00 75.991.000,00 100,00
Jumlah nomor 13 666.356.000,00 666.356.000,00 100,00
14. Kecamatan Pringapus
14.1 Desa Wonoyoso 57.165.000,00 57.165.000,00 100,00
14.2 Desa Penawangan 55.321.000,00 55.321.000,00 100,00
14.3 Desa Wonorejo 62.217.000,00 62.217.000,00 100,00
14.4 Desa Klepu 107.459.000,00 107.459.000,00 100,00
14.5 Desa Jatirunggo 65.139.000,00 65.139.000,00 100,00
14.6 Desa Derekan 54.279.000,00 54.279.000,00 100,00
14.7 Desa Pringsari 62.225.000,00 62.225.000,00 100,00
14.8 Desa Candirejo 55.483.000,00 55.483.000,00 100,00
Jumlah nomor 14 519.288.000,00 519.288.000,00 100,00
15. Kecamatan Bancak
15.1 Desa Pucung 64.742.000,00 64.742.000,00 100,00
15.2 Desa Bantal 61.451.000,00 61.451.000,00 100,00

Lampiran VII152
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Belanja Bagi Hasil Pajak dan Retribusi kepada Anggaran Realisasi Rasio
Pemerintah Desa: Rp Rp %
15.3 Desa Jlumpang 59.029.000,00 59.029.000,00 100,00
15.4 Desa Plumutan 82.201.000,00 82.201.000,00 100,00
15.5 Desa Wonokerto 65.906.000,00 65.906.000,00 100,00
15.6 Desa Rejosari 65.396.000,00 65.396.000,00 100,00
15.7 Desa Boto 66.370.000,00 66.370.000,00 100,00
15.8 Desa Lembu 62.186.000,00 62.186.000,00 100,00
15.9 Desa Bancak 61.628.000,00 61.628.000,00 100,00
Jumlah nomor 15 588.909.000,00 588.909.000,00 100,00
16. Kecamatan Kaliwungu
16.1 Desa Udanwuh 58.470.000,00 58.470.000,00 100,00
16.2 Desa Rogomulyo 69.083.000,00 69.083.000,00 100,00
16.3 Desa Papringan 73.281.000,00 73.281.000,00 100,00
16.4 Desa Jetis 64.370.000,00 64.370.000,00 100,00
16.5 Desa Payungan 61.875.000,00 61.875.000,00 100,00
16.6 Desa Kener 59.219.000,00 59.219.000,00 100,00
16.7 Desa Pager 61.192.000,00 61.192.000,00 100,00
16.8 Desa Mukiran 69.090.000,00 69.090.000,00 100,00
16.9 Desa Siwal 60.603.000,00 60.603.000,00 100,00
16.10 Desa Kradenan 87.911.000,00 87.911.000,00 100,00
16.11 Desa Kaliwungu 91.807.000,00 91.807.000,00 100,00
Jumlah nomor 16 756.901.000,00 756.901.000,00 100,00
17. Kecamatan Ungaran Barat
17.1 Desa Nyatnyono 63.362.000,00 63.362.000,00 100,00
17.2 Desa Keji 55.600.000,00 55.600.000,00 100,00
17.3 Desa Lerep 68.304.000,00 68.304.000,00 100,00
17.4 Desa Branjang 59.604.000,00 59.604.000,00 100,00
17.5 Desa Kalisidi 65.082.000,00 65.082.000,00 100,00
17.6 Desa Gogik 62.103.000,00 62.103.000,00 100,00
Jumlah nomor 17 374.055.000,00 374.055.000,00 100,00
18. Kecamatan Ungaran Timur
18.1 Desa Kalongan 75.923.000,00 75.923.000,00 100,00
18.2 Desa Mluweh 48.406.000,00 48.406.000,00 100,00
18.3 Desa Leyangan 58.979.000,00 58.979.000,00 100,00
18.4 Desa Kalikayen 55.043.000,00 55.043.000,00 100,00
18.5 Desa Kawengen 63.355.000,00 63.355.000,00 100,00
Jumlah nomor 18 301.706.000,00 301.706.000,00 100,00
19. Kecamatan Bandungan
19.1 Desa Banyukuning 73.613.000,00 73.613.000,00 100,00
19.2 Desa Candi 67.453.000,00 67.453.000,00 100,00
19.3 Desa Jetis 466.893.000,00 466.893.000,00 100,00
19.4 Desa Sidomukti 61.868.000,00 61.868.000,00 100,00
19.5 Desa Jimbaran 61.870.000,00 61.870.000,00 100,00
19.6 Desa Pakopen 69.045.000,00 69.045.000,00 100,00
19.7 Desa Mlilir 68.481.000,00 68.481.000,00 100,00
19.8 Desa Kenteng 119.944.000,00 119.944.000,00 100,00
19.9 Desa Duren 79.948.000,00 79.948.000,00 100,00
Jumlah nomor 19 1.069.115.000,00 1.069.115.000,00 100,00
Jumlah nomor 1 sampai dengan 19 14.462.649.000,00 14.462.649.000,00 100,00

Lampiran VII153
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Dalam Belanja Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah kepada Pemerintah Desa belum
termasuk kekurangan Transfer Hasil Pajak dan Retribusi Daerah kepada Pemerintah Desa
tahun 2016 sebesar Rp1.112.496.257,00. Kekurangan ini merupakan prosentase bagian
Transfer Hasil Pajak dan Retribusi Daerah kepada Pemerintah Desa dari pelampauan
target pendapatan Pajak Daerah dan Retribusi DaerahTA 2016.

5.1.4 PENJELASAN POS-POS PEMBIAYAAN

Pembiayaan Daerah meliputi Penerimaan Pembiayaan Daerah dan Pengeluaran


Pembiayaan Daerah dengan penjelasan sebagai berikut:

3. PEMBIAYAAN DAERAH……………………………………Rp134.077.713.981,67

Akun ini menggambarkan realisasi Pembiayaan Daerah untuk periode Tahun


Anggaran 2017, dengan rincian pos dan jumlah Pembiayaan Daerah sebagai berikut:

2017 2016
Pembiayaan Neto:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
152.229.713.000,00
a. Penerimaan Pembiayaan Daerah 152.229.713.981,67 187.736.481.189,44

(18.152.000.000,00)
b. Pengeluaran Pembiayaan Daerah (18.152.000.000,00) (39.445.713.364,00)

Jumlah 134.077.713.000,00 134.077.713.981,67 148.290.767.825,44

Jumlah realisasi pembiayaan daerah sebesar Rp134.077.713.981,67dari rencana


sebesar Rp134.077.713.000,00 atau mencapai 100,00%. Bila dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp148.290.767.825,44 maka realisasi Tahun
Anggaran 2017 mengalami penurunansebesar Rp14.213.053.844,77 atau 9,58%.

Realisasi masing-masing jenis pembiayaan Tahun Anggaran 2017 dapat disajikan sebagai
berikut:

3.1 Penerimaan Pembiayaan Daerah…….………..………..Rp152.229.713.981,67

Akun ini menggambarkan Penerimaan Pembiayaan Daerah untuk periode Tahun


Anggaran 2017, dengan rincian Penerimaan Daerah sebagai berikut:

2017 2016
Penerimaan Pembiayaan Daerah:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Lampiran VII154
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2017 2016
Penerimaan Pembiayaan Daerah:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah 152.229.713.000,00 152.229.713.981,67 187.736.481.189,44
Tahun Sebelumnya (SiLPA)
b. Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00

Lampiran VII155
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2017 2016
Penerimaan Pembiayaan Daerah:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
c. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang 0,00 0,00 0,00
Dipisahkan
d. Pinjaman Dalam Negeri – Pemerintah 0,00 0,00 0,00
Pusat
e. Pinjaman Dalam Negeri – Pemerintah 0,00 0,00 0,00
Daerah Lainnya
f. Pinjaman Dalam Negeri – Lembaga 0,00 0,00 0,00
Keuangan Bank
g. Pinjaman Dalam Negeri – Lembaga 0,00 0,00 0,00
Keuangan Bukan Bank
h. Pinjaman Dalam Negeri – Obligasi 0,00 0,00 0,00
i. Pinjaman Dalam Negeri – Lainnya 0,00 0,00 0,00
j. Penerimaan Kembali Pinjaman kepada 0,00 0,00 0,00
Perusahaan Negara
k. Penerimaan Kembali Pinjaman kepada 0,00 0,00 0,00
Perusahaan Daerah
l. Penerimaan Kembali Pinjaman kepada 0,00 0,00 0,00
Pemerintah Daerah Lainnya
Jumlah 152.229.713.000,00 152.229.713.981,67 187.736.481.189,44

Penerimaan Pembiayaan Daerah dianggarkan sebesar Rp152.229.713.000,00 dan


realisasinya sebesar Rp152.229.713.981,67 atau 100,00%. Bila dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp187.736.481.189,44 maka realisasi Tahun
Anggaran 2017 mengalami penurunan sebesar Rp35.506.767.207,77 atau 18,91%dengan
rincian sebagai berikut:

3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya


(SiLPA)...................................................................Rp152.229.713.981,67

Akun ini menggambarkan Penerimaan Daerah dari penggunaan SiLPA


Tahun Sebelumnya yaitu:

2017 2016
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA):
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Pelampauan Penerimaan PAD 17.494.258.176,00 17.494.258.176,00 25.672.308.617,00
b. Pelampauan Penerimaan Dana (167.093.132.880,00) (167.093.132.880,00) (11.202.530.483,00)
Perimbangan
c. Pelampauan Penerimaan Lain-lain (6.366.425.011,44) (6.366.424.168,00) (14.599.061.805,00)
Pendapatan Daerah yang Sah
d. Sisa Penghematan Belanja atau Akibat 308.195.011.890,00 308.195.011.891,23 187.852.592.841,53
Lainnya
e. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun 825,44 962,44 13.172.018,91
Sebelumnya
f. Sisa Belanja DAK 0,00 0,00 0,00

Jumlah 152.229.713.000,00 152.229.713.981,67 187.736.481.189,44

Lampiran VII156
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Penggunaan SiLPA Tahun Sebelumnya dianggarkan sebesar


Rp152.229.713.000,00 dan realisasinya mencapai sebesar
Rp152.229.713.981,67atau 100,00%. Bila dibandingkan dengan realisasi
Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp187.736.481.189,44 maka realisasi
Tahun Anggaran 2017mengalami penurunan sebesar
Rp35.506.767.207,77 atau 18,91%.

3.1.2 Pencairan Dana Cadangan…….....……..……………….............Rp0,00

Akun ini menggambarkan Pencairan Dana Cadanganuntuk periode Tahun


Anggaran 2017 dengan rincian sebagai berikut:
2017 2016
Pencairan Dana Cadangan:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00 0,00

3.2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah…….…..........………..Rp18.152.000.000,00


Akun ini menggambarkan Pengeluaran Pembiayaan Daerah untuk periode Tahun
Anggaran 2017, dengan rincian Pengeluaran Daerah sebagai berikut:
2017 2016
Pengeluaran Daerah:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00
b. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 18.152.000.000,00 18.152.000.000,00 39.437.080.000,00

c. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam 0,00 0,00 0,00


Negeri – Pemerintah Pusat
d. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam 0,00 0,00 0,00
Negeri – Pemerintah Daerah Lainnya
e. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam 0,00 0,00 8.633.364,00
Negeri – Lembaga Keuangan Bank
f. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam 0,00 0,00 0,00
Negeri – Lembaga Keuangan Bukan
Bank
g. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam 0,00 0,00 0,00
Negeri – Obligasi
h. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam 0,00 0,00 0,00
Negeri – Lainnya
i. Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan 0,00 0,00 0,00
Negara
j. Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan 0,00 0,00 0,00
Daerah
k. Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah 0,00 0,00 0,00
Daerah Lainnya
Jumlah 18.152.000.000,00 18.152.000.000,00 39.445.713.364,00

Pengeluaran Pembiayaan Daerah dianggarkan sebesar Rp18.152.000.000,00 dan


realisasinya mencapai sebesar Rp18.152.000.000,00 atau 100,00%. Bila

Lampiran VII157
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar


Rp39.445.713.364,00 maka realisasi Tahun Anggaran 2017 mengalami
penurunan sebesar Rp21.293.713.364,00 atau 53,98%terdiri dari:

3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan ......................……………..........Rp0,00

Akun ini menggambarkan Pembentukan Dana Cadangan untuk periode


Tahun Anggaran 2017 dan 2016 dengan rincian Pembentukan Dana
Cadangan sebagai berikut:
2017 2016
Pembentukan Dana Cadangan:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00


Jumlah 0,00 0,00 0,00

Pada Tahun Anggaran 2017 tidak dianggarkan Pembentukan Dana


Cadangan.

3.2.2 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah ................Rp18.152.000.000,00

Akun ini menggambarkan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah untuk


periode Tahun Anggaran 2017 dan 2016 dengan rincian Penyertaan
ModalPemerintah Daerah sebagai berikut:
2017 2016
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Realisasi Pengeluaran Pembiayaan APBD 18.152.000.000,00 18.152.000.000,00 39.437.080.000,00

Jumlah 18.152.000.000,00 18.152.000.000,00 39.437.080.000,00

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah dianggarkan sebesar


Rp18.152.000.000,00 dan realisasinya mencapai sebesar
Rp18.152.000.000,00 atau 100,00%. Bila dibandingkan dengan realisasi
Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp39.437.080.000,00 maka realisasi
Tahun Anggaran 2017 mengalami penurunan sebesar
Rp21.285.080.000,00atau 53,97%.

Pengeluaran pembiyaan ini diperuntukkan untuk:


a. Penyertaan Modal Daerah Kabupaten Semarang pada Perusahaan
Daerah Air Minum Kabupaten Semarang sebesar
Rp3.500.000.000,00, yang ditujukan untuk Tercapainya layanan

Lampiran VII158
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

kepada MBR tahun 2017 sampai tahun 2019 sejumlah 4.500


sambungan MBR (setiap tahun 3.500.000.000 selama 3 tahun).
Hal ini mendasari:
- Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2016 tentang Penyertaan
Modal Daerah Kabupaten Semarang pada Perusahaan Daerah Air
Minum Kabupaten Semarang.
- Perjanjian Hibah Daerah antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Kabupaten Semarang untuk Hibah Air Minum Perkotaan yang
bersumber dari penerimaan dalam negeri APBN TA 2017,
Nomor: PHD-51/AM/MK.7/2017 tanggal 30 Oktober 2017, yang
menyebutkan bahwa Pemerintah menghibahkan sebagian dana
setinggi-tingginya 3.500.000.000,00 kepada Pemerintah
Kabupaten Semarang sesuai Surat Menteri Keuangan tentang
Penetapan Hibah Daerah untuk Program Hibah Air Minum
Perkotaan Tahap I yang bersumber dari penerimaan Dalam
Negeri APBN TA 2017 kepada Pemerintah Kabupaten Semarang
Nomor S-12/MK.7/2017 tanggal 13 Maret 2017.
Hibah ini merupakan Program Pengelolaan Hibah Negara
Pengelolaan Nationwide Water Hibah Program (Rupiah Murni)
atau Hibah Air Minum yang bersumber dari penerimaan Dalam
negeri yang dihibahkan kepada Pemda untuk mendanai kegiatan
peningkatan akses penyediaan air minum rumah tangga yang
diberikan berdasarkan capaian kinerja yang terukur di sejumlah
pemda yang memenuhi persyaratan sesuai dengan Pedoman
Pengelolaan Program Hibah Air MInum yang bersumber dari
penerimaan Dalam Negeri APBN TA 2017 yang ditetapkan oleh
Kementrian PUPR.
- Keputusan Bupati Semarang Nomor 690/0652/2017 tanggal 24
Nopember 2017 tentang Besaran Penambahan Penyertaan Modal
Pemerintahan Kabupaten Semarang kepada Perusahaan Daerah
Air Minum Kabupaten Semarang TA 2017.
b. Penyertaan Modal Daerah Kabupaten Semarang sebesar
Rp14.652.000.000,00 untuk Penyertaan Modal kepada Perseroan
Terbatas Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah. Penyertaan
modal ini merupakan hasil penarikan kredit macet Aset Manajemen
Unit / AMU tahun 2015 sebesar Rp108.000.000,00, Cadangan
Umum tahun 2015 sebesar Rp12.936.000.000,00, sisa saldo laba
tahun 2011 sebesar Rp1.262.000.000,00, sisa saldo tahun 2015
sebesar Rp346.000.000,00.
Hal ini mendasari:

Lampiran VII159
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

- Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 2 Tahun 2017


tanggal 27 Maret 2017 tentang Penyertaan Modal Daerah
Kabupaten Semarang pada PT BPD Jawa Tengah.
- Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang (Pengelolaan
Perusda dibawah bagian perekonomian Setda) kepada Kpala
BKUD Kabupaten Semarang nomor 900/0005244 tanggal 19
Desember 2017 tentang permohonan pencairan anggaran
penyertaan modal Bank Jateng.
- Surat Ijin Bupati semarang Nomor 900/005240/2017 tanggal 19
Desember 2017 tentang Pencairan Anggaran Tambahan
penyertaan Modal pada PT BPD JawaTengah.

3.2.3 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri – Lembaga Keuangan


Bank.................................................................................................Rp0,00

Akun ini menggambarkan Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri –


Lembaga Keuangan Bank Tahun 2017, dengan rincian sebagai berikut:

Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam 2017 2016


Negeri– Lembaga Keuangan Bank: Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri –
Lembaga Keuangan Bank 0,00 0,00 8.633.364,00
Jumlah 0,00 0,00 8.633.364,00

Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri – Lembaga Keuangan


Banktidak dianggarkan di tahun 2017. Pemerintah Kabupaten sudah tidak
mempunyai kewajiban pinjaman kepada Lembaga Keuangan Bank.
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri – Lembaga Keuangan Bank
terdiri kepada ADB Loan sudah selesai di tahun 2017.

3.3 Pembiayaan Neto ...............................................................Rp134.077.713.981,67

Pembiayaan neto merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan daerah dan


pengeluaran pembiayaan daerah dengan rincian sebagai berikut:
2017 2016
Pembiayaan Neto:
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Penerimaan Pembiayaan Daerah 152.229.713.000,00 152.229.713.981,67 187.736.481.189,44
b. Pengeluaran Pembiayaan Daerah 18.152.000.000,00 18.152.000.000,00 39.445.713.364,00

Lampiran VII160
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Jumlah 134.077.713.000,00 134.077.713.981,67 148.290.767.825,44

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) ...............Rp234.923.369.862,11


Realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp234.923.369.862,11 dengan perhitungan sebagai berikut:

Jumlah Pendapatan Rp 2.135.227.865.430,80

Jumlah Belanja Rp 2.034.382.209.550,36 (-)

Surplus1) Rp 100.845.655.880,44

Pembiayaan – Penerimaan Daerah Rp 152.229.713.981,67

Pembiayaan – Pengeluaran Daerah Rp 18.152.000.000,00 (-)

Pembiayaan Daerah Neto2) Rp 134.077.713.981,67

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan1+2) Rp 234.923.369.862,11

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun 2017 sebesar Rp234.923.369.862,11 terdapat


pada:

No Uraian Jumlah

1. Kas daerah 216.449.561.717,11

Giro 126.449.561.717,11

Deposito 90.000.000.000,00

2. Kas di BLUD 14.537.372.318,00

3. Kas di Bendahara Penerimaan 104.246.100,00

4. Kas di Bendahara Pengeluaran 3.069.231.882,00

5. Kas Lainnya 762.957.845,00

Jumlah Total 234.923.369.862,11

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran sesuai format Peraturan


Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan,
maka SILPA tersebut berasal dari pelampauan pendapatan daerah sebesar
Rp76.595.274.430,80, berasal dari sisa belanja daerah sebesar

Lampiran VII161
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Rp158. 328.094.449,64 dan berasal dari pelampauan penerimaan pembiaayaan


sebesar Rp981,67.
SILPA yang berasal dari pelampauan pendapatan daerah sebesar
Rp76.595.274.430,80 terdiri dari pelampauan Pendapatan Asli Daerah sebesar
Rp53.718.920.830,80, pelampauan Pendapatan Transfer sebesar
Rp17.621.852.600,00 dan pelampauan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
sebesar Rp5.254,501.000,00
SILPA yang berasal dari sisa belanja daerah sebesar
Rp158.328.094.449,64 terdiri dari sisa belanja operasi sebesar
Rp124.506.765.650,80 yaitu sisa belanja pegawai sebesar Rp74.566.970.569,00,
sisa belanja barang jasa sebesar Rp43.585.068.165,80, sisa belanja hibah sebesar
Rp5.226.387.040,00, sisa belanja bantuan sosial sebesar Rp1.111.152.000,00.
Sisa belanja yang berasal dari sisa belanja modal sebesar
Rp30.372.380.544,56 yang terdiri dari belanja tanah sebesar Rp293.536.600,00,
belanja peralatan dan mesin sebesar Rp3.929.483.400,56, belanja gedung dan
bangunan sebesar Rp15.854.879.470,00, belanja jalan irigasi dan jaringan sebesar
Rp.7.390.635.216,00 dan belanja aset tetap lainnya sebesar Rp2.903.845.858,00.
Sisa belanja yang berasal dari sisa belanja tidak terduga sebesar
Rp3.080.957.600,00. Berasal dari sisa belanja transfer yang merupakan sisa
belanja transfer bagi hasil ke desa sebesar Rp385.178.530,28 yang terdiri dari sisa
belanja bagi hasil retribusi sebesar Rp52.654.000,00, sisa belanja bagi hasil hasil
pendapatan lainnya sebesar Rp332.524.530,28.
Kemudian SILPA dengan menggunakan Laporan Realisasi Anggaran
berdasarkan format Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah atau penganggaran maka SILPA
tersebut berasal dari pelampauan pendapatan daerah sebesar
Rp76.595.274.430,80,berasal dari sisa belanja daerah sebesar
Rp158.383.775.327,64, dan berasal dari pelampauan penerimaan pembiayaan
sebesar Rp981,67.
SILPA yang berasal dari pelampauan pendapatan daerah sebesar
Rp76.595.274.430,80 terdiri dari pelampauan Pendapatan Asli Daerah sebesar
Rp53.718.920.830,80, pelampauan penerimaan Dana Perimbangan sebesar
Rp3.294.421.800,00, dan pelampauan Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
sebesar Rp19.581.931.800,00.
SILPA yang berasal dari sisa belanja daerah terdiri dari sisa belanja
sebesar Rp158.328.094.449,64 terdiri dari sisa belanja tidak langsung sebesar
Rp76.740.939.532,28 yaitu sisa belanja pegawai sebesar Rp68.876.953.402,00
sisa belanja hibah sebesar Rp3.619.200.000,00, sisa belanja bantuan sosial
sebesar Rp778.650.000,00, sisa belanja bagi hasil sebesar Rp52.654.000,00, sisa
bantuan keuangan kepada pemerintah desa dan kepada partai politik sebesar
Rp332.524.530,28, sisa Dana Tidak Terduga sebesar Rp3.080.957.600,00, dan

Lampiran VII162
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

sisa belanja langsung sebesar Rp81.587.154.917,36, yang terdiri sisa belanja


pegawai Rp5.690.017.167,00, sisa belanja barang dan jasa sebesar
Rp45.524.757.205,80, sisa belanja modal sebesar Rp30.372.380.544,56.

Kemudian Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun 2017sebesar


Rp234.923.369.862,11termasuk didalamnya adalah:
No Uraian Jumlah Rincian Jumlah Total

I. SILPA Total 234.923.369.862,11

II SILPA Terikat 37.015.980.012,00

1 Kas di BLUD RSUD Ambarawa 3.724.666.013,00

2 Kas di BLUD RSUD Ungaran 9.885.029.488,00

3 Kas di BLUD Puskesmas Jambu 101.652.222,00

4 Kas di BLUD Puskesmas Bancak 119.766.471,00

5 Kas di BLUD Puskesmas Suruh 179.475.246,00

6 Kas di BLUD Puskesmas Susukan 117.357.884,00

7 Kas di BLUD Puskesmas Tengaran 219.812.677,00

8 Kas di BLUD Puskesmas Bergas 189.612.317,00

9 Kas di BOS (Satuan Pendidikan / Dinas 3.063.631.407,00


Pendidikan)

10 APBD I (RSUD Ambarawa) 249.810.820,00

11 DBHCHT 64.068.035,00

12 Dana BOS (sisa tahun 2011, pada saat dana 652.889.628,00


BOS masih melalui kasda)

13 Kapitasi BPJS / JKN 3.850.941.749,00

14 Tunjangan Profesi Guru 7.750.615.515,00

15 TPP Guru 375.612.500,00

16 Tunjangan Khusus Guru 15.914.520,00

17 BOP PAUD 1.699.200.000,00

18 BO Kesehatan 2.566.216.143,00

19 BO KB 13.550.318,00

20 BO Adminduk 67.431.580,00

21 Pendidikan Dasar 419,778,00

22 Pendidikan SMP 0,00

23 Pendidikan SMA 0,00

24 Pendidikan SMK 0,00

Lampiran VII163
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Uraian Jumlah Rincian Jumlah Total

25 Pelayanan Dasar 677.913.221,00

26 KB-PP 24.073.915,00

27 Pelayanan Farmasi 947.812.551,00

28 Pelayanan Rujukan 9.851.489,00

29 Infrastruktur Jalan 209.103.000,00

30 Irigasi 6.850.500,00

31 Air Minum 6.483.000,00

32 Sanitasi 0,00

33 Prasarana Pemda 7.219.567,00

34 Kelautan dan Perikanan 37.308.972,00

35 Kehutanan 77.161.138,00

36 Peternakan 758.000,00

37 DLH 13.489.080,00

38 Pariwisata 695.000,00

39 Perdagangan 25.000,00

40 Perdagangan (P3K2) 7.244.915,00

41 Transportasi Darat 0,00

42 Kedaulatan Pangan 82.316.353,00

43 IPD 0,00
III
SILPA tidak terikat 197.907.389.850,00

Selain SILPA yang sudah terikat penggunaannya sebagaimana perincian


di atas, pada APBD Tahun Anggaran 2018 juga sudah memproyeksikan SiLPA
tahun 2017 sebagai sumber penerimaan yang digunakan pada APBD sebesar
Rp45.346.206.000,00. Dengan demikian dapat diperhitungkan bahwa pada
perubahan APBD Tahun Anggaran 2018 jumlah SILPA yang masih dapat
digunakan adalah sebesar Rp152.561.183.850,11, jumlah tersebut belum
termasuk anggaran yang sudah disepakati melalui proses mendahului perubahan
APBD Tahun Anggaran 2018.

Lampiran VII164
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

5.1.5 PENJELASAN POS – POS LAPORAN PERUBAHAN SALDO


ANGGARAN LEBIH
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih merupakan akumulasi SiLPA periode berjalan
dan tahun-tahun sebelumnya dengan penjelasan sebagai berikut:
1. SALDO ANGGARAN LEBIH AWAL………………….....Rp152.229.713.844,67
Saldo Anggaran Lebih Awal Kabupaten Semarang Tahun 2017 sebesar
Rp152.229.713.844,67 merupakan realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
(SILPA) Tahun Anggaran 2016.

2. PENGGUNAAN SAL SEBAGAI PENERIMAAN PEMBIAYAAN TAHUN


BERJALAN…………………………………………...……..Rp152.229.713.844,67
Saldo Penggunaan SAL Sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan Kabupaten
Semarang Tahun 2017 sebesar Rp152.229.713.844,67 merupakan realisasi
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun 2017.

3. SISA LEBIH/ KURANG PEMBIAYAAN ANGGARAN


(SiLPA/SiKP)………………………………..……………….Rp234.923.369.725,11
Saldo Sisa Lebih/ Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) Kabupaten
Semarang sebesar Rp234.923.369.725,11 merupakan realisasi Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran (SILPA) Tahun 2017.

4. KOREKSI KESALAHAN PEMBUKUAN TAHUN SEBELUMNYA...Rp137,00


Saldo Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya sebesar Rp.137,00, yang
merupakan kesalahan pencatatan tahun 2016.

5. SALDO ANGGARAN LEBIH AKHIR……………….......Rp234.923.369.862,11


Saldo Anggaran Lebih Akhir Kabupaten Semarang sebesar Rp234.923.369.862.11,
sama dengan SILPA LRA.

165
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

PENJELASAN POS-POS NERACA


Neraca Pemerintah Kabupaten Semarangmenggambarkan posisi keuangan mengenai
Aset, Kewajiban, dan Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan perbandingannya
dengan tanggal 31 Desember 2016 dengan uraian sebagai berikut:

5.1.6 PENJELASAN POS-POS ASET


Aset Kabupaten Semarang terdiri dari Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap,
Dana Cadangan dan Aset Lainnya sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebagai
berikut:

1. ASET......................................................................................Rp3.112.499.506.159,50
31 Desember 2017 31 Desember 2016
ASET:
Rp Rp
Aset Lancar 295.819.428.686,28 205.692.618.642,05
Investasi Jangka Panjang 115.273.646.238,22 96.875.078.654,57
Aset Tetap 2.676.392.135.172,00 2.428.541.698.565,83
Aset Lainnya 25.014.296.063,00 28.642.091.332,00
Jumlah 3.112.499.506.159,50 2.759.751.487.194,45

Total Aset Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp3.112.499.506.159,50atau meningkat sebesar 12,78% bila dibandingkan dengan
posisi per 31 Desember 2016 sebesarRp2.759.751.487.194,45.Jumlah tersebut terdiri
atas Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap dan Aset Lainnya dengan
rincian sebagai berikut:

1.1 ASET LANCAR ...............................................................Rp 295.819.428.686,28


31 Desember 2017 31 Desember 2016
ASET LANCAR:
Rp Rp
Kas dan Setara Kas 234.928.169.862,11 154.577.292.144,67
Investasi Jangka Pendek 0,00 0,00
Piutang Pendapatan 60.145.990.573,00 52.318.122.416,00
Piutang Lainnya 15.494.275.609,00 16.992.097.832,00
Penyisihan Piutang (33.299.762.067,56) (32.326.539.741,29)
Beban Dibayar Dimuka 2.144.558.321,02 2.097.455.463,48
Persediaan 16.406.196.388,71 12.034.190.527,19
Jumlah 295.819.428.686,28 205.692.618.642,05

Jumlah keseluruhan Aset Lancar per 31 Desember 2017 sebesar


Rp295.819.428.686,28 naik sebesar 43,82% bila dibandingkan posisi per 31
Desember 2016 sebesar Rp205.692.618.642,05, dengan rincian sebagai berikut:

166
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

1.1.1 KAS DAN SETARA KAS…...........................................Rp234.928.169.862,11


Nilai ini menggambarkan Saldo Kas pada Neraca Pemerintah Kabupaten
Semarang Tahun 2017 yang dikuasai Bendahara Umum Daerah (BUD), berupa
kas di kas daerah, kas di BLUD,kas di Bendahara Pengeluaran, kas Bendahara
Penerimaan SKPD dan kas lainnya, berupa uang tunai, rekening giro bank,
deposito, tabungan, sebesar Rp234.928.169.862,11 dengan rincian saldo per
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Kas:
Rp Rp
a. Kas di Kas Daerah 216.449.561.717,11 143.042.466.493,67
b. Kas di Bendahara Penerimaan 104.246.100,00 25.751.000,00
c. Kas di Bendahara Pengeluaran 3.074.031.882,00 546.935,00
d. Kas di BLUD-RSUDdan Puskesmas 14.537.372.318,00 9.152.854.016,00
e. Kas Lainnya 762.957.845,00 2.355.673.700,00
Jumlah 234.928.169.862,11 154.577.292.144,67

Pemerintah Kabupaten Semarang mempunyai 3 (tiga)rekening dalam


melakukan pengelolaan keuangan daerah, berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah serta Perjanjian Kerjasama antara Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Semarang dengan PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Tengah Cabang Ungaran Nomor:
415.4/11/KJS/2012 --- Nomor: 425/DT.0102/022/2012 tentang Pengelolaan
Uang Daerah. Ketiga rekening tersebut adalah Rekening penerimaan kas daerah
digunakan untuk menampung seluruh penerimaan daerah sebelum masuk
Rekening Kas Umum Daerah (RKUD),rekening pengeluaran kas daerah
digunakan untuk menampung seluruh pengeluaran daerah dari RKUD sebelum
keluar ke pihak ketiga/rekening bendahara dan rekening utama yaitu RKUD itu
sendiri.
Ketigarekening ini akan selalu bermutasi setiap hari sehingga kedua rekening
selain RKUD akan selalu bersaldo Rp0,00 setiap hari.Setiap hari seluruh
penerimaan yang masuk ke rekening penerimaan kas daerah akan selalu
dipindahkan ke RKUD sehingga saldo rekening ini akan selalu bersaldo
Rp0,00.Setiap hari seluruh pengeluaran dari RKUD akan dipindahkan melalui
rekening pengeluaran kas daerah dan selanjutnya pada hari itu juga dari
rekening pengeluaran akan dimutasikan ke luar ke pihak ketiga/bendahara
sehingga setiap hari rekening ini akan selalu bersaldo Rp0,00.Dan ada 1
rekening khusus untuk menampung dana cadangan ketika ada kebijakan alokasi
dana cadangan Pemerintah Kabupaten Semarang.
Disamping ketiga rekening tersebut yang digunakan untuk mengelola keuangan
daerah Kabupaten Semarang, dan satu rekeing untuk menampung dana
cadangan, terdapat satu rekening kustodian yang digunakan untuk menampung
kas dalam bentuk non tunai (apabila diperlukan) sesuai Peraturan Menteri

167
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Keuangan Republik Indonesia Nomor 235/PMK.07/2015 tentang Konversi


Penyaluran Dana Bagi Hasil dan/atau Dana Alokasi Umum dalam bentuk non
tunai, dengan nomor rekening Bank Mandiri nomor PJTG09 atas nama
Pemerintah Kabupaten Semarang berdasarkan Perjanjian Kustodian Nomor
900/738/2016 antara Bank Mandiri Perseo (Tbk) dengan Bank Pembangunan
Daerah Jawa Tengah Cabang Ungaran.
Kemudian ada 3 (tiga) rekening untuk bendahara penerimaan yaitu rekening
pajak daerah yang digunakan khusus menampung penerimaan yang berasal dari
PBB-P2 sebelum masuk ke rekening RKUD, rekening bendahara penerimaaan
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan serta rekening
bendahara penerimaan Dinas Lingkungan Hidup.
Pembukaan rekening khusus untuk menampung pajak daerah berdasarkan
Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor
213/PMK.07/2010 – Nomor 58 Tahun 2010 tentang Tahapan Persiapan
Pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan sebagai Pajak
Daerah dimana pada pasal 7 ayat (1) huruf f, Pemerintah Daerah bertugas dan
bertanggungjawab menyiapkan pembukaan rekening penerimaan PBB-P2 pada
bank yang sehatdan ayat (6) menyebutkan Pembukaan rekening PBB-P2 pada
bank yang sehat ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. Dan pembukaan
rekening bendahara penerimaan pada Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian
dan Perdagangan dan Dinas Lingkungan Hidup dimaksudkan untuk
mempermudah pengendalian internal pengelolaan kas dari penerimaan retribusi
pada Dinas yang bersangkutan dan ada 27 rekening di Dinas Kesehatan dan 26
Puskesmas untuk menampung dana Jaminan Kesehatan Nasional.
Sedangkan untuk menampung kas bendahara pengeluaran ada 46 rekening
bendahara pengeluaran untuk 46Perangkat DaerahTA 2017, 2 rekening untuk
belanja Bupati/Wakil Bupati dan DPRD, dan 69 rekening untuk Pembantu
Bendahara Pengeluaran dalam rangka percobaan pelaksanaan transaksi non
tunai di Kabupaten Semarang mulai bulan Oktober 2017.
Kemudian kas lainnya adalah kas yang berada di pihak lain atau pihak ketiga di
luar kas daerah, kas di BLUD RSUD Ambarawa dan kas di BLUD RSUD
Ungaran, Kas di BLUD Puskesmas Suruh, Kas di BLUD Puskesmas Susukan,
Kas di BLUD Puskesmas Tengaran, Kas di BLUD Puskesmas Jambu, Kas di
BLUD Puskesmas Bancak, Kas di BLUD Puskesmas Bergas, baik di bendahara
pengeluaran maupun di bendahara penerimaan, tetapi kas tersebut merupakan
hak Pemerintah Kabupaten Semarang.

1.1.1.01. Kas di Kas Daerah .....................................................Rp216.449.561.717,11

Ketiga rekening giro yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Semarang


yang berfungsi sebagai kas daerahyaitu:

168
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Nomor rekening Uraian rekening Keperluan Posisi per 31


Desember 2017

1. 1-022-00051-5 Penerimaan Kas Daerah (Bank Untuk menampung seluruh penerimaan --


Jateng Cabang Ungaran) kas daerah

2. 1-022-00050-7 Pengeluaran Kas Daerah (Bank Untuk menyalurkan semua pengeluaran --


Jateng Cabang Ungaran) kas daerah

3. 1-022-00000-1 Rekening Kas Umum Daerah Untuk menampung mutasi kas masuk 126.449.561.717,11
(RKUD) (Bank Jateng Cabang dari rekening penerimaan kas daerah,
Ungaran) dan menyalurkan mutasi kas keluar ke
pihak ketiga/SKPD melalui rekening
pengeluaran kas daerah.

Kas di Kas Daerah merupakan saldo Kas Daerah Kabupaten Semarang Per 31 Desember
2017 berupa dana di rekening giro bankdan dana di rekening deposito berjangka, dengan
rincian saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Kas di Bank:
Rp Rp
a. Rekening No.1-022-000001 Bank Jateng Cabang Ungaran 126.449.561.717,11 53.042.466.493,67
(RKUD)
b. Rekening Deposito Berjangka 90.000.000.000,00 90.000.000.000,00
Jumlah 216.449.561.717,11 143.042.466.493,67

Berdasarkan Rekening Koran sampai dengan bulan desember 2017, saldo


kas daerah secara fisik sebesar Rp.216.449.561.717,00terdapat selisih
Rp0,89 yang merupakan selisih pembulatan karena rekening kas daerah
tidak mengakomodir 2 digit di belakang koma.
Kemudian atas saldo masing-masing rekening Kas di Bank per 31 Desember
2017 dan 2016, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Rekening Giro Bank
Rekening giro bank yang merupakan RKUD adalah dana milik
Pemerintah Daerah yang ditempatkan di Bank Jateng Cabang Ungaran,
dengan Nomor Rekening 1-022-000001 sebesar Rp126.449.561.717,89,
turun 11,60%bila dibanding periode yang sama pada tahun 2016 sebesar
Rp143.042.466.493,67.
b. Rekening Deposito Berjangka
Deposito berjangka sebesar Rp.90.000.000.000,00 adalah dana milik
Pemerintah Daerah yang ditempatkan pada rekening deposito Bank
Jateng Cabang Ungaransebesar Rp.80.000.000.000,00 dan rekening Bank
Mandiri Cabang Ungaran sebesar Rp.10.000.000.000,00, dengan jatuh
tempo satu bulanmenggunakansystemAutomatic Roll Over (ARO)
dimana dana deposito dapat diperpanjang secara otomatis setiap bulan
dan dapat ditarik sewaktu-waktu tanpa dikenai pinalti dengan tujuan

169
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

untuk memenuhi kebutuhan kas.


Penempatan deposito di Bank Jateng merupakan penempatan deposito
sejak tahun 2013. Penempatan deposito Tahun 2013 berdasarkan surat
Bupati Semarang kepada Kepala DPPKAD Nomor 950/002222/2013
tanggal 4 Juli 2013 perihal persetujuan penanaman deposito dana kas
daerah Kabupaten Semarang dan surat Kepala DPPKAD kepada Bank
Jateng Nomor 950.1/01114/2013 tanggal 11 Juli 2013 tentang deposito
dana kas daerah. Atas deposito yang telah ditempatkan pada Tahun 2013
tidak dilakukan penarikan sampai tahun 2017.
Kemudian penempatan deposito di Bank Mandiri merupakan penempatan
deposito pada tahun 2015 sebesar Rp10.000.000.000,00 berdasarkan:
a. Disposisi Bupati tanggal 23 Juni 2015 terhadap Surat dari Bank
Mandiri Cabang Ungaran perihal penawaran kerjasama pengelolaan
rekening kas daerah nomor 7.Br/SPW/SMU/086/2015 tanggal 23
Juni 2015.
b. Nota Dinas Kepala DPPKAD tanggal 29 Juni 2015 perihal
penempatan deposito dana kas daerah Kabupaten Semarang.
c. Surat Bupati Semarang kepada Kepala DPPKAD nomor
900/001948 tanggal 30 Juni 2015 perihal persetujuan penempatan
deposito dana kas daerah Kabupaten Semarang pada Bank Mandiri
dan Bank Jateng.
d. Surat Kepala DPPKAD kepada Bank Mandiri nomor 900/84/2015
tanggal 30 Juni 2015 dan nomor 900/86/2016 tanggal 30 Juni 2015
tentang deposito dana kas daerah bahwa Pemerintah Kabupaten
Semarang akan menanamkan dana deposito sebesar
Rp10.000.000.000,00 pada Bank Mandiri dengan jangka waktu
penempatan deposito adalah 1 bulan ARO dimana deposito dapat
diperpanjang secara otomatis setiap bulan dan dapat ditarik
sewaktu-waktu tanpa dikenai pinalti.
e. Surat Kepala DPPKAD kepada Bank Jateng Nomor 900/85/2015
tanggal 30 Juni 2015 perihal pemindahbukuan dana kas daerah
sebesar 10 milyar dari RKUD nomor 1-022-00000-1 ke Bank
Mandiri Cabang Ungaran nomor rekening GNC.PNPL.OPERAS
13624 Nomor Rekening 136-0011729743. Sertifikat Deposito
Nomor AD 804300 tanggal 1 Juli 2015 sebesar Rp5.000.000.000,00
dan AD 804301 tanggal 1 Juli 2015 sebesar Rp5.000.000.000,00.
Atas deposito ini tidak dilakukan penarikan sampai akhir Tahun 2017.

170
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Berikut rincian rekening deposito saldo per 31 Desember 2017 dan 2016:

31 Desember 2016 31 Desember 2016


Rekening Deposito Berjangka:
Rp Rp
Deposito 90.000.000.000,00 90.000.000.000,00
Jumlah 90.000.000.000,00 90.000.000.000,00

Perincian deposito kas daerah sebesar Rp90.000.000.000,00 adalah:

No Bank Nomor sertifikat Jumlah

1. Bank Jateng Cabang Ungaran 097556 20.000.000.000,00

2. Bank Jateng Cabang Ungaran 097557 20.000.000.000,00

3. Bank Jateng Cabang Ungaran 097558 20.000.000.000,00

4. Bank Jateng Cabang Ungaran 097559 20.000.000.000,00

5. Bank Mandiri Cabang Ungaran AD804300 5.000.000.000,00

6. Bank Mandiri Cabang Ungaran AD804301 5.000.000.000,00

Jumlah 90.000.000.000,00

1.1.1.02. Kas di Bendahara Penerimaan …………..……..............Rp104.246.100,00


Kas di Bendahara Penerimaan adalah uang yang masih dipegang dan atau
berada pada rekening Bendahara Penerimaan yang sampai akhir tahun
anggaran belum disetorkan ke kas daerah.
Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2017sebesar
Rp104.246.100,00 dengan rincian saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan
2016sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Kas di Bendahara Penerimaan:
Rp Rp
a. Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan 50.862.100,00 0,00
Perdagangan
b. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu 4.349.000,00 0,00
Pintu
c. DinasPariwisata 49.035.000,00 25.751.000,00
Jumlah 104.246.100,00 25.751.000,00

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2016 sebesar


Rp25.751.000,00. Pada Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata telah
disetorkan ke Kas Daerah sebesar Rp21.587.000,00 pada tanggal 3 Januari
2017 berupa tiket masuk ke Gedong Songo, sebesar Rp500.000,00 pada
tanggal 3 Januari 2017 berupa retribusi parkir Gedong Songo, sebesar
Rp730.000,00 pada tanggal 3 Januari 2017 berupa tiket masuk dan retribusi
parkir Bukit Cinta, sebesar Rp638.000,00 pada tanggal 3 Januari 2017
berupa tiket masuk dan retribusi parkir Museum Palagan, sebesar
Rp1.010.000,00 pada tanggal 3 Januari 2017 berupa tiket masuk Pemandian

171
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Muncul dan sebesar Rp1.286.000,00 pada tanggal 4 Januari 2017 berupa


retribusi khusus parkir GOR Wujil.
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp104.246.100,00. Pada Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan
Perdagangan sebesar Rp50.862.100,00 dalam bentuk tunai oleh Bendahara
Penerimaan Pembantu disetorkan ke rekening Bendahara Penerimaan pada
tanggal 2 Januari 2018 yang dipindahbukukan ke rekening Kas Daerah pada
tanggal 2 Januari 2018.
Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebesar
Rp4.349.000,00 dalam bentuk tunai atas ijin IMB dan HO Kecamatan
Bringin dan Kecamatan Pabelan yang telah disetor ke Kas Daerah pada
tanggal 24 Januari 2018 sebesar Rp955.500,00, pada tanggal 24 Januari 2018
sebesar1.620.000,00, pada tanggal 14 Pebruari 2018 Rp226.500,00, pada
tanggal 14 Pebruari 2018 sebesar Rp1.185.000,00, pada tanggal 14 Pebruari
2018 sebesar Rp361.800,00 dan pada tanggal 15 Pebruari 2018 sebesar
Rp.200,00. Sisa kas di Bendahara Penerimaan pada Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu per 31 Desember 2017, secara fisik masih
berada di Pengelola HO dan IMB Kecamatan Pabelan dan Kecamatan
Bringin.
Pada Dinas Pariwisata sebesar Rp49.035.000,00 dalam bentuk tunai yang
telah disetor ke Kas Daerah pada tanggal 2 Januari 2018.

1.1.1.03 Kas di Bendahara Pengeluaran……..……………….Rp3.074.031.882,00


Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 merupakan uang yang
masih dipegang dan atau berada pada rekening Bendahara Pengeluaran yang
sampai akhir tahun anggaran belum disetorkan ke Kas Daerah atau diberikan
kepada pihak yang berhak.
Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp3.074.031.882,00dengan rincian saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan
2016sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Kas di Bendahara Pengeluaran:
Rp Rp
a. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah 3.068.436.808,00 376.400,00
Raga
b. Satpol PP dan Pemadam Kebakaran 5.595.074,00 0,00
d. Kecamatan Sumowono 0,00 170.535,00
Jumlah 3.074.031.882,00 546.935,00

Saldo kas di Bendahara Pengeluaran pada Dinas Pendidikan dan


Kebudayaan per 31 Desember 2016 sebesar Rp376.400,00 merupakan sisa
dana kegiatan sebesar Rp355.800,00 yang telah disetor ke Kas Daerah pada
Tahun 2017 dengan perincian sebesar Rp46.100,00 dan sebesar
Rp306.400,00 pada tanggal 12 Januari 2017, sebesar Rp3.000,00 pada

172
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

tanggal 13 Januari 2017 dan sebesar Rp300,00 pada tanggal 16 Januari 2017
serta jasa giro sebesar Rp20.600,00 yang telah disetor ke Kas Daerah pada
tanggal 9 Februari 2017.
Saldo kas di Bendahara Pengeluaran pada Dinas Pendidikan, Kebudayaan,
Kepemudaan dan Olah Raga per 31 Desember 2017 sebesar
Rp3.068.436.808,00 didalamnya terdapat saldo Dana BOS sebesar
Rp3.068.431.407,00 dan jasa giro rekening UPTD Dinas Pendidikan,
Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kecamatan Kaliwungu sebesar
Rp5.401,00.
Saldo dana BOS sebesar Rp3.068.431.407,00 terdiri dari saldo dana BOS
pada Sekolah Dasar sebesar Rp1.601.761.654,00 yang terdiri dari sisa dana
BOS pada Sekolah Dasar murni sebesar Rp1.596.961.654,00 dan sisa dana
BOS pada Sekolah Dasar yang harus dikembalikan ke Propinsi sebesar
Rp4.800.000,00 (sebagai utang)dan telah dikembalikan pada bulan Januari
2018,sertasaldo dana BOS Sekolah Menengah Pertama sebesar
Rp1.466.669.753,00.
Saldo dana BOS sebesar Rp3.068.431.407,00 terdiri dari:
Saldo Dana BOS Saldo Tunai Saldo Bank jumlah

a. Sekolah Dasar 983.754.215,00 618.007.439,00 1.601.761.654,00


b. Sekolah Menengah Pertama 138.137.178,00 1.328.532.575,00 1.466.669.753,00
Jumlah 1.121.891.393,00 1.946.540.014,00 3.068.431.407,00

Saldo Dana BOS pada satuan Pendidikan ditahun 2017 dipindah akun ke
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran yang sebelumnya Saldo Kas Lainnya
karena di tahun 2017 dana BOS masuk ke struktur APBD sesuai dengan
sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 910/106/SJ tentang
Petunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan serta
Pertanggungjawaban dana BOS Satuan Pendidikan yang diselenggarakan
Kabupaten/Kota pada APBD.
Sisa saldo kas di Bendahara pengeluaran pada Satuan Polisi Pamong Praja
dan Pemadam kebakaran sebesar Rp5.595.074,00 merupakan sisa dana
kegiatan yang telah di setor ke Kas Daerah dengan rincian pada tanggal 27
april 2018Rp5.515.074,00 dan pada tanggal 9 Mei 2018 sebesar
Rp79.000,00.
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran pada Kecamatan Sumowono per 31
Desember 2016 sebesar Rp170.535,00 merupakan sisa dana kegiatan yang
telah disetor ke Kas Daerahpada tanggal 9 Januari 2017.

173
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

1.1.1.04 Kas di BLUD….. …………..........................................Rp14.537.372.318,00


Kas di BLUD adalah uang yang berada pada kas di BLUD-RSUD
Ambarawa, RSUD Ungaran dan 6 Puskesmas.
Kas di BLUD per 31 Desember 2017 sebesar Rp14.537.372.318,00 dengan
rincian saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Kas di BLUD :
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 3.724.666.013,00 1.838.626.724,00
b. RSUD Ungaran 9.885.029.488,00 7.314.227.292,00
c. Puskesmas 927.676.817,00 0,00
Jumlah 14.537.372.318,00 9.152.854.016,00

Perincian Kas di BLUDdapat dijelaskan sebagai berikut:


31 Desember 2017 31 Desember 2016
Kas di BLUD-RSUD Ambarawa:
Rp Rp
a. Kas di BLUD pada Bank Jateng Cabang Ungaran Nomor 3.653.659.261,00 1.346.547.984,00
Rekening 1-022-00414-6….......................................................
b. Kas di BLUD/Electronic Data Capture/EDC pada Bank 1.966.601,00 349.190.362,00
Mandiri KCP Ambarawa Nomor Rekening 136-00-1102900-3
c. Kas di bendahara pengeluaran (tunai)………........................... 0,00 2.201.830,00
d. Kas di bendahara penerimaan (tunai)………............................ 62.838.975,00 36.585.700,00
e. Kas di BLUD pada Bank Jateng Cabang Ungaran Nomor 0,00 0,00
Rekening 1-022-00002-9 (untuk menampung dana dari Kas
Daerah Kabupaten Semarang)……………………….................
f. Kas di BLUD/Electronic Data Capture/EDC pada Bank BRI 6.201.176,00 104.100.848,00
KCP Ambarawa Nomor Rekening 0513-01-000117-30-3........
g. Rekening bendahara penerimaan BLUD pada Bank Jateng 0,00 0,00
dengan nomor rekening 1-022-00586-0....................................
Jumlah 3.724.666.013,00 1.838.626.724,00

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Kas di BLUD-RSUD Ungaran:
Rp Rp
a. Kas di BLUD pada Bank Jateng Cabang Ungaran Nomor 9.781.221.692,00 7.247.452.298,00
Rekening 1-022-00415-4….......................................................
b. Kas di bendahara penerimaan BLUD pada Bank Jateng 0,00 15.000,00
Cabang Ungaran Nomor Rekening 3-022-12478-5………........
Padatahun 2017 Rekening ini telah ditutup.
c. Kas di bendahara penerimaan (tunai)………............................ 59.094.625,00 57.382.400,00
d. Kas di bendahara pengeluaran (tunai)……............................... 3.430.441,00 9.377.594,00
e. Kas di BLUD pada Bank Jateng Cabang Ungaran Nomor 0,00 0,00
Rekening 1-022-00042-9 (untuk menampung dana dari Kas
Daerah Kabupaten Semarang)……………………….................
f. Bunga atas Kas BLUD yang salah dipindahbukukan oleh 41.282.730,00 0,00
Bank Jateng ke Kas Daerah pada tanggal 30 Desember 2017
dan baru dikembalikan ke Kas BLUD pada tanggal 2 Januari
2018
Jumlah 9.885.029.488,00 7.314.227.292,00

174
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Kas di BLUD-Puskesmas(pada Dinas Kesehatan:
Rp Rp
a. Kas BLUD-Puskesmas Tengaran pada Bank Jateng Cabang 219.812.677,00 0,00
Ungaran Nomor Rekening 1-022-00783-8................................
b. Kas BLUD-Puskesmas Susukan pada Bank Jateng Cabang 117.357.884,00 0,00
Ungaran Nomor Rekening 1-022-00778-1................................
c. Kas BLUD-Puskesmas Suruh pada Bank Jateng Cabang 179.319.246,00 0,00
Ungaran Nomor Rekening 1-022-00779-0................................
d. Pendapatan BLUD-Puskesmas Suruh yang dipindahbuku 156.000,00 0,00
oleh Bank Jateng ke Kas Daerah pada tanggal 14 Nopember
2017 dan dipindahkan ke Kas BLUD-Puskesmas Suruh pada
tanggal 19 Januari 2018 berdasarkan surat dari Kepala Dinas
Kesehatan Nomor 910/700 tanggal 19 Januari 2018................
e. Kas BLUD-Puskesmas Jambu pada Bank Jateng Cabang 101.652.222,00 0,00
Ungaran Nomor Rekening 1-022-000780-3..............................
f. Kas BLUD-Puskesmas Bancak pada Bank Jateng Cabang 119.766.471,00 0,00
Ungaran Nomor Rekening 1-022-000782-0..............................
g. Kas BLUD-Puskesmas Bergas pada Bank Jateng Cabang 189.612.317,00 0,00
Ungaran Nomor Rekening 1-022-00597-5................................
h. Sisa kas tunai semua Bendahara di semua BLUD-Puskesmas 0,00
927.676.817,00 0,00

Penjelasan Kas di BLUD Ambarawa sebagai berikut:


a. Kas di Rekening Kas BLUD dengan nomor rekening 1.022.00414-6
dengan saldo per 31 Desember 2017 sebesar Rp3.653.659.261,00,
merupakan kas utama BLUD Ambarawa.
b. Kas di rekening dengan mesin EDC (Electronic Data Capture) sebesar
Rp1.966.601,00 pada Bank Mandiri sesuai dengan perjanjian Nomor
7.BR.AMB/407/2012 tanggal 27 Agustus 2012 dengan tujuan untuk
memfasilitasi pasien yang tidak membawa uang tunai sebagai alat
pembayaran atas pelayanan kesehatan di RSUD Ambarawa. Penggunaan
EDC Bank Mandiri sesuai dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Ambarawa Nomor 800/050/2013 tentang Penetapan
Rekening Bank Mandiri Untuk Pelayanan Electronic Data Capture
(EDC).
Mesin EDC atau yang lebih dikenal dengan ATM Mini adalah mesin
yang berfungsi sebagai sarana penyedia transaksi dan alat pembayaran
yang penggunaannya dengan cara memasukkan atau menggesek kartu
ATM, kartu debit maupun kartu kredit dalam suatu bank maupun antar
bank, serta dilengkapi dengan fasilitas pembayaran lainnya yang
terkoneksi secara realtime.
c. Kas di bendahara pengeluaran (tunai) RSUD Ambarawa sebesar Rp0,00.
d. Kas di bendahara penerimaan (tunai) RSUD Ambarawa sebesar
Rp62.838.975,00 telah disetor ke kas BLUD pada tanggal 2 Januari 2018.
e. Kas di rekening dengan mesin EDC (Electronic Data Capture) sebesar
Rp6.201.176,00 pada Bank BRI sesuai dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Nomor 800/2381/2014 tentang
Penetapan Rekening Bank BRI Untuk Pelayanan Electronic Data Capture
(EDC) sebagai alat pembayaran atas pelayanan keseharan di RSUD

175
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Ambarawa.
f. Kas di BLUD untuk menerima dana dari Kas daerah dengan nomor
rekening 1-022-00002-9 yang sudah ber SK Bupati dan bersaldo Rp0,00
per 31 Desember 2017.
g. Kas di Rekening bendahara penerimaanBLUD dengan nomor rekening 1-
022-00586-0 pada Bank Jateng, digunakan untuk menampung
pembayaran langsung dari pihak ketiga atau pasien, berdasarkan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Nomor
800/2382/2014 tentang Penetapan Rekening Bank Jateng Cabang
Ungaran sebagai penerima setoran tunai dan pemindahbukuan
penerimaan BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa. Sesuai
dengan perjanjian kerjasama antara PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
Tengah Cabang Ungaran Nomor 071/092/2014 dan Nomor
094/UM.01.01/BPD/UMG/I/2014 tentang Pengelolaan Uang Badan
Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Kabupaten Semarang.

Penjelasan Kas di BLUD Ungaran sebagai berikut:


a. Kas di Rekening Kas BLUD dengan nomor rekening 1.022.00415-4
dengan saldo per 31 Desember 2017 sebesar Rp9.781.221.692,00
merupakan kas utama BLUD Ungaran.
b. Kas di bendahara penerimaan BLUD pada rekening Bank Jateng Cabang
Ungaran Nomor Rekening 3-022-12478-5 sebesar Rp0,00 merupakan kas
di BLUD yang berada di rekening tersebut sebagai kas yang harus
mengendap karena rekening berupa tabungan dan telah ditutup di Tahun
2017.
c. Kas di bendahara penerimaan (tunai) RSUD Ungaran sebesar
Rp59.094.625,00 sudah disetorkan 2 (dua) kali ke Kas BLUD pada
tanggal 2 Januari 2018 sebesar Rp18.625.855,00 dan sebesar
Rp40.468.770,00.
d. Kas di bendahara pengeluaran (tunai) RSUD Ungaran sebesar
Rp3.430.441,00langsung digunakan kembali untuk mendanai kegiatan di
tahun berikutnya.
e. Bunga atas Kas BLUD sebesar Rp41.282.730,00 yang salah
dipindahbuku oleh Bank Jateng ke Kas Daerah pada tanggal 30 Januari
2017 dan baru dikembalikan ke Kas BLUD pada tanggal 2 Januari 218.

Penjelasan Kas di BLUD-Puskesmas (Dinas Kesehatan) sebagai berikut:


a. Kas BLUD-Puskesmas Tengaran sebesar Rp219.812.677,00 pada Bank
Jateng Cabang Ungaran dengan Nomor Rekening 1-022-00783-8
berdasarkan Keputusan Bupati Semarang Nomor 903/0160/2017 tanggal
7 Pebruari 2017 tentang Daftar Nomor Rekening Bendahara Pengeluaran
dan Penerimaan Perangkat Daerah, Nomor Rekening UPTD Puskesmas
yang Menerapkan PPK-BLUD, Nomor Rekening Dana Kapitasi JKN

176
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

FKTP milik Pemerintah Daerah dan Nomor Rekening Dana Klaim BPJS
pada FKTP di Kabupaten Semarang pada Bank Jateng Cabang Ungaran
TA 2017.
b. Kas BLUD-Puskesmas Susukan sebesar Rp117.357.884,00 pada Bank
Jateng Cabang Ungaran dengan Nomor Rekening 1-022-00778-1
berdasarkan Keputusan Bupati Semarang Nomor 903/0160/2017 tanggal
7 Pebruari 2017 tentang Daftar Nomor Rekening Bendahara Pengeluaran
dan Penerimaan Perangkat Daerah, Nomor Rekening UPTD Puskesmas
yang Menerapkan PPK-BLUD, Nomor Rekening Dana Kapitasi JKN
FKTP milik Pemerintah Daerah dan Nomor Rekening Dana Klaim BPJS
pada FKTP di Kabupaten Semarang pada Bank Jateng Cabang Ungaran
TA 2017.
c. Kas BLUD-Puskesmas Suruh sebesar Rp179.319.246,00 pada Bank
Jateng Cabang Ungaran dengan Nomor Rekening 1-022-00779-0
berdasarkan Keputusan Bupati Semarang Nomor 903/0160/2017 tanggal
7 Pebruari 2017 tentang Daftar Nomor Rekening Bendahara Pengeluaran
dan Penerimaan Perangkat Daerah, Nomor Rekening UPTD Puskesmas
yang Menerapkan PPK-BLUD, Nomor Rekening Dana Kapitasi JKN
FKTP milik Pemerintah Daerah dan Nomor Rekening Dana Klaim BPJS
pada FKTP di Kabupaten Semarang pada Bank Jateng Cabang Ungaran
TA 2017.
d. Pendapatan BLUD-Puskesmas Suruh sebesar Rp156.000,00 yang
dipindahbuku oleh Bank Jateng ke Kas Daerah pada tanggal 14
Nopember 2017 dan telah dipindahbuku ke Kas BLUD-Puskesmas Suruh
pada tanggal 19 Januari 2018.
e. Kas BLUD-Puskesmas Jambu sebesar Rp101.652.222,00 pada Bank
Jateng Cabang Ungaran dengan Nomor Rekening 1-022-00780-3
berdasarkan Keputusan Bupati Semarang Nomor 903/0160/2017 tanggal
7 Pebruari 2017 tentang Daftar Nomor Rekening Bendahara Pengeluaran
dan Penerimaan Perangkat Daerah, Nomor Rekening UPTD Puskesmas
yang Menerapkan PPK-BLUD, Nomor Rekening Dana Kapitasi JKN
FKTP milik Pemerintah Daerah dan Nomor Rekening Dana Klaim BPJS
pada FKTP di Kabupaten Semarang pada Bank Jateng Cabang Ungaran
TA 2017.
f. Kas BLUD-Puskesmas Bancak sebesar Rp119.766.471,00 pada Bank
Jateng Cabang Ungaran dengan Nomor Rekening 1-022-00782-0
berdasarkan Keputusan Bupati Semarang Nomor 903/0160/2017 tanggal
7 Pebruari 2017 tentang Daftar Nomor Rekening Bendahara Pengeluaran
dan Penerimaan Perangkat Daerah, Nomor Rekening UPTD Puskesmas
yang Menerapkan PPK-BLUD, Nomor Rekening Dana Kapitasi JKN
FKTP milik Pemerintah Daerah dan Nomor Rekening Dana Klaim BPJS
pada FKTP di Kabupaten Semarang pada Bank Jateng Cabang Ungaran
TA 2017.

177
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

g. Kas BLUD-Puskesmas Bergas sebesar Rp189.612.317,00 pada Bank


Jateng Cabang Ungaran dengan Nomor Rekening 1-022-00781-
1berdasarkan Keputusan Bupati Semarang Nomor 903/0160/2017 tanggal
7 Pebruari 2017 tentang Daftar Nomor Rekening Bendahara Pengeluaran
dan Penerimaan Perangkat Daerah, Nomor Rekening UPTD Puskesmas
yang Menerapkan PPK-BLUD, Nomor Rekening Dana Kapitasi JKN
FKTP milik Pemerintah Daerah dan Nomor Rekening Dana Klaim BPJS
pada FKTP di Kabupaten Semarang pada Bank Jateng Cabang Ungaran
TA 2017.

1.1.1.05 Kas Lainnya…………………….……..........................…Rp762.957.845,00


Kas lainnya adalah kas yang berada di pihak lain atau pihak ketiga di luar
kas daerah, kas di BLUD, Kas di bendahara pengeluaran maupun kas di
bendahara penerimaan, tetapi kas tersebut merupakan hak Pemerintah
Kabupaten Semarang.
Rincian saldo kas lainnya per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Kas Lainnya:
Rp Rp
a. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga 70.097.645,00 2.355.673.700,00
b. Dinas Pariwisata 692.860.200,00 0,00
Jumlah 762.957.845,00 2.355.673.700,00

Saldo kas lainnya 31 Desember 2016 pada Dinas Pendidikan dan


Kebudayaan sebesar Rp2.355.673.700,00 merupakan sisa dana BOS per 31
Desember 2016 sebesar Rp2.347.578.300,00, dan kelebihan tunjangan
profesi tahun 2016 yang masih dibawa pegawai bersangkutan dan baru
disetorkan ke Kas Daerah pada tanggal 14 Februari 2017 sebesar
Rp8.095.400,00 (bagian dari SiLPA).
Saldo kas lainnya atas Dana BOS per 31 Desember 2016 pada Dinas
Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga sebesar
Rp2.347.578.300,00 terdiri dari saldo dana BOS SD Negeri sebesar
Rp428.358.468,00 dan saldo dana BOS SMP Negeri sebesar
Rp1.160.978.235,00 yang pada Tahun 2017 pindah ke akun Kas di
Bendahara Pengeluaran karena dana BOS masuk ke struktur APBD sesuai
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 910/106/SJ tentang Petunjuk
Teknis Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan serta
Pertanggungjawaban dan BOS Satuan Pendidikan yang diselenggarakan
Kabupaten/Kota pada APBD. Sebagian sisa dana BOS SD Negeri dan SMP
Negeri tersebut telah digunakan di Tahun 2017, kemudiansaldo dana BOS
SMA NegeriTA 2016 sebesar Rp312.634.161,00 dan saldo dana BOS SMK
Negeri TA 2016 sebesar Rp445.607.436,00 telah dimutasi ke Propinsi.
Saldo kas lainnya per 31 Desember 2017 pada Dinas Pendidikan,
Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga sebesar Rp70.097.645,00

178
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

merupakan kelebihan tunjangan profesi yang masih dipegang oleh pegawai


sebesar Rp11.035.145,00 yang telah disetor ke Kas Daerah pada tanggal 4
Januari 2018, serta kelebihan tambahan penghasilan yang masih dipegang
oleh pegawai sebesar Rp59.062.500,00 yang telah disetor ke Kas Daerah
sebesar Rp31.275.000,00 pada tanggal 4 Januari 2018, sebesar
Rp22.087.500,00 pada tanggal 9 Januari 2018 dan sebesar Rp5.700.000,00
pada tanggal 10 Januari 2018.
Saldo kas lainnya per 31 Desember 2017 pada Dinas Pariwisata sebesar
Rp.692.860.200,00 merupakan kesalahan akibat double pencairan.

1.1.2 PIUTANG PENDAPATAN.............................................Rp 60.145.990.573,00


Nilai ini merupakan Piutang Pendapatan Kabupaten Semarang per 31 Desember
2017, dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Pendapatan:
Rp Rp
a. Piutang Pajak Daerah 59.261.171.980,00 51.511.173.029,00
b. Piutang Retribusi 872.802.846,00 784.009.687,00
c. Piutang Lain-lain PAD yang Sah 12.015.747,00 14.906.400,00
d. Piutang Pendapatan Lainnya 0,00 8.033.300,00
Jumlah 60.145.990.573,00 52.318.122.416,00

Penambahan dan pengurangan piutang pendapatan Kabupaten Semarang


Tahun 2017 dapat dijelaskan sebagai berikut:

31 Desember 2016 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2017


Piutang Pendapatan:
Rp Rp Rp Rp
a. Piutang Pajak Daerah 51.511.173.029,00 53.185.976.150,00 45.435.977.199,00 59.261.171.980,00
b. Piutang Retribusi 784.009.687,00 2.350.207.535,00 2.261.414.376,00 872.802.846,00
Piutang Lain-lain PAD yang
c. Sah 14.906.400,00 12.015.747,00 14.906.400,00 12.015.747,00
d. Piutang Pendapatan Lainnya 8.033.300,00 0,00 8.033.300,00 0,00
Jumlah 52.318.122.416,00 55.548.199.432,00 47.720.331.275,00 60.145.990.573,00

1.1.5.01 Penyisihan Piutang Pendapatan……………..........(Rp33.299.762.067,56)


Nilai ini merupakan penyisihan dari Piutang PendapatanKabupaten
Semarang per 31 Desember 2017 dengan rincian saldo per 31 Desember
2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Penyisihan Piutang Pendapatan:
Rp Rp
a. Penyisihan Piutang Pajak Daerah (32.459.096.255,20) (31.814.337.266,71)
b. Penyisihan Piutang Retribusi (296.521.561,53) (80.982.489,99)
c. Penyisihan Piutang Lain-lain PAD yang Sah (60.079,00) (74.532,00)
d. Penyisihan Piutang Pendapatan Lainnya (0,00) (40.166,50)
Jumlah (33.299.762.067,56) (31.895.434.455.20)

179
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Piutang Pendapatan Netto per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:


31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Pendapatan Netto :
Rp Rp
a. Piutang Pendapatan 60.145.990.573,00 52.318.122.416,00
b. Penyisihan Piutang Pendapatan (33.299.762.067,56) (31.895.434.455,20)
Jumlah 26.846.228.505,44 20.422.687.960,80

Jumlah keseluruhan Piutang PendapatanNetto per 31 Desember 2017


sebesarRp 26.846.228.505,44atau mengalami peningkatan31,45%. bila
dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp20.422.687.960,80,
dengan rincian sebagai berikut:

1.1.2.01 PiutangPajak Daerah…..............................................Rp59.261.171.980,00


Nilai ini merupakan Piutang Pajak Daerah Kabupaten Semarang per 31
Desember 2017, dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016,
sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang Pajak Daerah:
Rp Rp
a. Pajak Hotel 48.574.390,00 48.574.390,00
b. Pajak Restoran 12.684.593,00 12.684.593,00
c. Pajak Hiburan 19.230.250,00 19.230.250,00
d.. Pajak Reklame 632.650.641,00 666.274.625,00
e. Pajak Parkir 3.171.400,00 3.171.400,00
f. Pajak Air Tanah 73.755.731,00 76.082.413,00
g. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 17.677.792,00 17.677.792,00
h. PBB-P2 58.453.427.183,00 50.667.477.566,00
Jumlah 59.261.171.980,00 51.511.173.029,00

1.1.5.01.01 Penyisihan Piutang Pajak Daerah……………..(Rp32.459.096.255,20)


Nilai ini merupakan Penyisihan Piutang Pajak Daerah Kabupaten
Semarang per 31 Desember 2017, dengan rincian saldo per 31 Desember
2017 dan 2016 sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Penyisihan Piutang Pajak Daerah:
Rp Rp
a. Pajak Hotel (48.574.390,00) (48.574.390,00)
b. Pajak Restoran (12.684.593,00) (12.684.593,00)
c. Pajak Hiburan (19.655.250,00) (19.655.250,00)
d. Pajak Reklame (336.679.447,10) (352.408.928,48)
e. Pajak Parkir (3.171.400,00) (3.171.400,00)
f. Pajak Air Tanah (9.214.462,00) (7.468.321,58)
g. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (17.677.792,00) (17.677.792,00)
h. PBB-P2 (32.011.438.921,10) (31.352.696.591,65)
Jumlah (32.459.096.255,20) (31.814.337.266,71)

180
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Piutang Pajak Daerah Netto per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Pajak Daerah Netto :
Rp Rp
a. Piutang Pajak Daerah 59.261.171.980,00 51.511.173.029,00
b. Penyisihan Piutang Pajak Daerah (32.459.096.255,20) (31.814.337.266,71)
Jumlah 26.802.075.724,80 19.696.835.762,29

Jumlah keseluruhan Piutang Pajak Daerah Netto per 31 Desember 2017


sebesarRp26.802.075.724,80atau mengalami peningkatan36,07%. bila
dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar
Rp19.696.835.762,99.
Terhadap piutang pajak ini sudah dilakukan upaya penagihan, tetapi tidak
semua piutang pajak dapat ditarik pembayarannya secara tepat waktu.
Bersama ini disajikan juga piutang denda pajak yang belum termasuk
dalam piutang pajak tersebut, dengan perincian sebagai berikut:
a. Piutang denda Pajak Hotel
Tahun piutang denda pajak hotel Piutang denda Pajak Hotel
1 tahun 2006 0,00
2 tahun 2007 6.465.120,00
3 tahun 2008 4,080.000,00
4 tahun 2009 2.597.328,00
5 tahun 2010 4.757.290,00
6 tahun 2011 1.327.776,00
7 tahun 2012 4.088.194,00
8 tahun 2013 0,00
9 tahun 2014 0,00
10 tahun 2015 0,00
11 tahun 2016 0,00
12 tahun 2017 0,00

Jumlah piutang dendaPajak Hotel 23.315.797,00

b. Piutang denda Pajak Restoran


Tahun piutang denda pajak restoran Piutang denda Restoran
1 tahun 2006 3.261.600,00
2 tahun 2007 2.577.600,00
3 tahun 2008 0,00
4 tahun 2009 1.361.704,00
5 tahun 2010 0,00
6 tahun 2011 1.620.432,00
7 tahun 2012 0,00
8 tahun 2013 0,00

181
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Tahun piutang denda pajak restoran Piutang denda Restoran


9 tahun 2014 0,00
10 tahun 2015 0,00
11 tahun 2016 0,00
12 tahun 2017 0,00

Jumlah piutang dendaRestoran 8.851.336,00

c. Piutang denda Pajak Hiburan


Tahun piutang denda pajak hiburan Piutang denda Pajak Hiburan
1 tahun 2006 1.785.600,00
2 tahun 2007 679.200,00
3 tahun 2008 352.800,00
4 tahun 2009 38.520,00
5 tahun 2010 3.830.400,00
6 tahun 2011 2.952.000,00
7 tahun 2012 0,00
8 tahun 2013 0,00
9 tahun 2014 0,00
10 tahun 2015 0,00
11 tahun 2016 0,00
12 tahun 2017 0,00

Jumlah piutang denda pajak Hiburan 9.638.520,00


d. Piutang denda Pajak Reklame
Tahun piutang denda pajak reklame Piutang denda Pajak Reklame
1 tahun 2006 9.280.908,00
2 tahun 2007 2.616.300,00
3 tahun 2008 3.203.280,00
4 tahun 2009 11.165.678,00
5 tahun 2010 575.563,00
6 tahun 2011 74.043.883,00
7 tahun 2012 50.011.487,00
8 tahun 2013 59.391.042,00
9 tahun 2014 17.985.041,00
10 tahun 2015 13.402.224,00
11 tahun 2016 16.353.259,00
12 tahun 2017 879.832,00

Jumlah piutang dendaPajak Reklame 258.908.497,00

e. Piutang denda Pajak Parkir


Tahun piutang denda pajak parkir Piutang denda Pajak Parkir

182
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Tahun piutang denda pajak parkir Piutang denda Pajak Parkir


1 tahun 2011 1.522.272,00

Jumlah piutang dendaPajak Parkir 1.522.272,00

f. Piutang denda Pajak Air Tanah


Tahun piutang denda pajak air tanah Piutang denda Pajak Air Tanah
1 tahun 2011 3.800.640,00
2 tahun 2012 0,00
3 tahun 2013 4.011.109,00
4 tahun 2014 24.077,00
5 tahun 2015 852.157,00
6 tahun 2016 14.519,00
7 tahun 2017 1.041.672,00

Jumlah piutang dendaPajak Air Tanah 9.744.174,00

g. Piutang denda Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan


Tahun piutang denda paja mineral Piutang denda Pajak Mineral
bukan logam dan batuan Bukan Logam dan Batuan
1 tahun 2006 1.402.464,00
2 tahun 2007 0,00
3 tahun 2008 1.080.576,00
4 tahun 2009 3.119.472,00
5 tahun 2010 0,00
6 tahun 2011 3.210.816,00
7 tahun 2012 0,00
8 tahun 2013 0,00
9 tahun 2014 0,00
10 tahun 2015 0,00
11 tahun 2016 0,00
12 tahun 2017 0,00
Jumlah piutang dendaPajak Mineral
Bukan Logam dan Batuan 8.813.328,00

h. Piutang denda PBB-P2


Tahun piutang denda PBB P2 Piutang denda PBB-P2
1 sd tahun 2000 1.959.059.956,00
2 tahun 2001 551.950.440,00
3 tahun 2002 661.625.087,00
4 tahun 2003 1.177.003.355,00
5 tahun 2004 775.558.653,00
6 tahun 2005 780.367.425,00

183
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Tahun piutang denda PBB P2 Piutang denda PBB-P2


7 tahun 2006 755.865.840,00
8 tahun 2007 89.605.330,00
9 tahun 2008 1.496.346.026,00
10 tahun 2009 1.585.675.636,00
11 tahun 2010 1.507.315.440,00
12 tahun 2011 0,00
13 tahun 2012 1.928.132.281,00
14 tahun 2013 1.809.246.030,00
15 tahun 2014 2.458.920.476,00
16 tahun 2015 2.502.906.993,00
17 tahun 2016 1.593.819.619,00
18 tahun 2017 683.494.336,00

Jumlah piutang denda PBB P2 22.316.892.922,00

1.1.2.02 Piutang Retribusi…………………………….....…….…Rp872.802.846,00


Nilai ini merupakan Piutang Retribusi Kabupaten Semarang per 31
Desember 2017, dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016
sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang Retribusi:
Rp Rp
a. Retribusi Pelayanan Kesehatan 329.555.000,00 0,00
b. Retribusi Pelayanan Persampahan 60.439.700,00 5.082.000,00
c. Retribusi Pelayanan Pasar 160.704.590,00 77.449.690,00
d. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 111.891.956,00 1.049.947,00
e. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 21.271.000,00 15.740.000,00
f. Retribusi Izin Mendirikan Mendirikan Bangunan 73.180.900,00 167.775.200,00
g. Piutang Retribusi Izin Gangguan 115.759.700,00 516.912.850,00
Jumlah 872.802.846,00 784.009.687,00

Saldo piutang retribusi pelayanan kesehatan per 31 Desember 2017 sebesar


Rp329.555.000,00 pada Dinas Kesehatan berupa klaim kepada BPJS rawat
inap sebesar Rp 143.093.000,00, persalinan sebesar Rp165.935.000,00 dan
prolanis sebesar Rp20.527.000,00.
Saldo piutang retribusi pelayanan persampahan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp60.439.700,00 pada Dinas Lingkungan Hidup sebesar Rp54.240.500,00dan
pada Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan sebesar
Rp6.199.200,00 yaitu piutang retribusi pelayanan persampahan Pasar
Bandarjo.
Saldo piutang retribusi pelayanan persampahan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp54.240.500,00 pada Dinas Lingkungan Hidup terdiri dari piutang retribusi
pelayanan persampahan karena limpahan tupoksi dari Dinas Pekerjaan Umum

184
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

sebesar Rp3.378.000,00 dan retribusi pelayanan persampahan yang dikelola


oleh PDAM bagian bulan Desember 2017 sebesar Rp50.562.500,00 yang telah
disetor ke Kas Daerah pada tanggal 10 Januari 2018.
Retribusi pelayanan persampahan yang kelola oleh PDAM Berdasarkan
Perjanjian Kerjasama antara Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang
dengan PDAM Kabupaten Semarang Nomor 415.4/2351/PKS.DLH/2017 --
697/1813 tanggal 25 Agustus 2017.
Saldo piutang retribusi pelayanan persampahan per 31 Desember 2017 pada
Dinas Lingkungan Hidup karena limpahan tupoksi dari Dinas Pekerjaan
Umum sebesar Rp3.378.000,00 merupakan sisa piutang akibat saldo piutang
retribusi pelayanan persampahan per 31 Desember 2016 pada Dinas Pekerjaan
Umum sebesar Rp5.082.000,00 telah di setor ke Kas Daerah sebesar
Rp780.000,00 pada tanggal 3 Maret 2017 dan sebesar Rp984.000,00 pada
tanggal 7 Maret 2017.
Saldo piutang retribusi pelayanan pasarper 31 Desember 2017 pada Dinas
Koperasi UM, Perindustrian dan Perdagangan sebesar Rp160.704.590,00 yaitu
piutang retribusi pelayanan Pasar Bandarjo.
Saldo piutang retribusi pemakaian kekayaan daerah per 31 Desember 2017
sebesar Rp111.891.956,00 pada Dinas Pekerjaan Umum sebesar
Rp31.841.956,00 merupakan sewa tanah dan bangunan rusunawa Ambarawa
sebesar Rp21.021.606,00 dan rusunawa Gedang Anak sebesar
Rp10.820.350,00 dan telah disetor ke Kas Daerah sebesar Rp31.841.956,00
pada tanggal 11 Januari 2018 dan pada Badan Keuangan Daerah sebesar
Rp80.050.000,00 berupa sewa tempat untuk kantor kas atau ATM Bank
Jateng.
Saldo piutang retribusi penjualan produksi usaha daerah per 31 Desember
2017 sebesar Rp21.271.000,00 pada Dinas Pertanian, Perikanan dan
Ketahanan Pangan berupa penjualan susu yang telah disetor ke Kas Daerah
bulan Januari 2018.
Saldo piutang retribusi izin mendirikan bangunan per 31 Desember 2017
sebesar Rp73.180.900 dan piutang retribusi izin gangguan per 31 Desember
2017 sebesar Rp115.759.700,00 pada Dinas Penanaman Modal Pelayanan
Terpadu Satu Pintu.

1.1.5.01.02 Penyisihan Piutang Retribusi…..………………...(Rp296.521.561,53)


Nilai ini merupakan Penyisihan Piutang Retribusi Kabupaten Semarang
per 31 Desember 2017, dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan
2016 sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Penyisihan Piutang Retribusi:
Rp Rp
a. Pelayanan Kesehatan (1.647.775,00) (0,00)
b. Pelayanan Persampahan (9.831.512,50) (25.410,00)

185
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Penyisihan Piutang Retribusi:
Rp Rp
c. Pelayanan Pasar (160.704.590,00) (77.449.690,00)
d. Pemakaian Kekayaan Daerah (63.081.309,78) (5.249,74)
e. Penjualan Produksi Usaha Daerah (106.355,00) (78.700,00)
f. Izin Mendirikan Bangunan (26.749.949,00) (838.876,00)
g. Izin Gangguan (34.400.070,25) (2.584.564,25)
Jumlah (296.521.561,53) (80.982.489,99)

Piutang Retribusi Netto per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:


31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang RetribusiNetto :
Rp Rp
a. Piutang Retribusi 872.802.846,00 784.009.687,00
b. Penyisihan Piutang Retribusi (296.521.561,53) (80.982.489,99)
Jumlah 576.281.284,47 703.027.197,01

Jumlah keseluruhan Piutang Retribusi Netto per 31 Desember 2017


Rp.576.281.284,97 atau mengalami penurunan 18,07%. Bila
dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp703.027.197,01.

1.1.2.03 Piutang Lain-lain PAD Yang Sah……..………………....Rp12.015.747,00


Nilai ini merupakan Piutang Lain-lain PAD Yang Sah Kabupaten Semarang
per 31 Desember 2017, dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan
2016 sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang Lain-lain PAD Yang Sah:
Rp Rp
Pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah 12.015.747,00 14.906.400,00
Jumlah 12.015.747,00 14.906.400,00

Saldo piutang pendapatan lain-lain PAD yang sah per 31 Desember 2016
sebesar Rp14.906.400,00 pada PPKD merupakan piutang kepada PT. Taspen
atas uang duka untuk PNS Kabupaten Semarang yang telah dibayarkan pada
tanggal 18 Oktober 2017.
Saldo piutang pendapatan lain-lain PAD yang sah per 31 Desember 2017
sebesar Rp12.015.747,00 merupakan piutang atas pendapatan lelang
bengkok pada Kecamatan Bawen sebesar Rp6.550.747,00 dan Kecamatan
Ungaran Barat sebesar Rp5.465.000,00.

1.1.5.01.03 Penyisihan Piutang Lain-lain PAD Yang Sah.................(Rp60.079,00)


Nilai ini merupakan Penyisihan Piutang Lain-lain PAD Yang Sah
Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017, dengan rincian saldo per 31
Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:

186
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Penyisihan Piutang Lain-lain PAD Yang Sah:
Rp Rp
Pendapatan lain-lain PAD yang sah (60.079,00) (74.532,00)
Jumlah (60.079,00) (74.532,00)

Piutang lain-lain PAD Yang SahNetto per 31 Desember 2017 adalah


sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Lain-lain PAD Yang SahNetto :
Rp Rp
a. Piutang Pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah 12.015.747,00 14.906.400,00
b. Penyisihan Piutang lain-lain PAD Yang Sah (60.079,00) (74.532,00)
Jumlah 11.955.668,00 14.831.868,00

Jumlah keseluruhan Piutang Lain-lain PAD yang SahNetto per 31


Desember 2017 sebesar Rp11.955.668,00 atau mengalami penurunan
19,39%. bila dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar
Rp14.831.868,00.

1.1.2.04 Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya…………................Rp0,00


Nilai ini merupakan Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya
Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017, dengan rincian saldo per 31
Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya:
Rp Rp
Piutang Tranfer Bagi Hasil PajakDaerah 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00

Tidak ada saldo piutang transfer bagi hasil pajakdaerah per 31 Desember
2016 maupun per 31 Desember 2017.

1.1.2.05 Piutang Pendapatan Lainnya……..………….........……..................Rp0,00


Nilai ini merupakan Piutang Pendapatan Lainnya Kabupaten Semarang per
31 Desember 2017, dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016
sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang Pendapatan Lainnya:
Rp Rp
Pendapatan Lainnya 0,00 8.033.300,00
Jumlah 0,00 8.033.300,00

187
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Saldo piutang pendapatan lainnya per 31 Desember 2016 sebesar


Rp8.033.300,00 pada Dinas Pekerjaan Umum merupakan sewa tanah dan
bangunan rusunawa Gedang Anak. Untuk tahun 2017 piutang ini sudah
direklasifikasi ke akun piutang retribusi.
1.1.5.01.05 Penyisihan Piutang Pendapatan Lainnya...................................(Rp0,0)
Nilai ini merupakan Penyisihan Piutang Pendapatan Lainnya Kabupaten
Semarang per 31 Desember 2017, dengan rincian saldo per 31 Desember
2017 dan 2016 sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Penyisihan PiutangPendapatan Lainnya:
Rp Rp
Pendapatan lainnya (0) (40.166,50)
Jumlah (0) (40.166,50)

Piutang Pendapatan LainnyaNetto per 31 Desember 2017 adalah sebagai


berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Pendapatan LainnyaNetto :
Rp Rp
a. Piutang Pendapatan Lainnya 0,00 8.033.300,00
b. Penyisihan Piutang Pendapatan Lainnya (00) (40.166,50)
Jumlah 0,00 7.993.133,50

Jumlah keseluruhan Piutang Pendapatan LainnyaNetto per 31 Desember


2017 sebesar Rp0,00atau mengalami penurunan100,00%. bila
dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp7.993.133,50.

1.1.4 PIUTANG LAINNYA…………………………………...Rp15.494.275.609,00


Nilai ini merupakan Piutang Lainnya Kabupaten Semarang per 31 Desember
2017, dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Lainnya:
Rp Rp
Piutang Lain-lain 15.494.275.609,00 16.992.097.832,00
Jumlah 15.494.275.609,00 16.992.097.832,00

1.1.5.02 Penyisihan Piutang Lainnya………….………….........(Rp544.084.171,83)


Nilai ini merupakan penyisihan dari Piutang Lain-lain Kabupaten Semarang
per 31 Desember 2017 dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Penyisihan Piutang Lainnya:
Rp Rp
Penyisihan Piutang Lain-lain (544.084.171,83) (431.105.286,09)
Jumlah (544.084.171,83) (431.105.286,09)

188
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Piutang Lainnya Netto per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:


31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Lainnya Netto :
Rp Rp
a. Piutang Lain-lain 15.494.275.609,00 16.992.097.832,00
b. Penyisihan Piutang Lain-lain (544.084.171,83) (431.105.286,09)
Jumlah 14.950.191.437,17 16.560.992.545,91

Jumlah keseluruhan Piutang LainnyaNetto per 31 Desember 2017


sebesarRp14.950.191.437,17 atau mengalami penurunan sebesar 9,73%. bila
dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp16.560.992.545,91,
dengan rincian sebagai berikut:

1.1.4.06 Piutang Lain-lain……..................................................Rp15.494.275.609,00


Jumlah tersebut merupakan PiutangKabupaten Semarang per 31 Desember
2017dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang Lain-lain:
Rp Rp
a. Piutang Kepada Askes 0,00 0,00
b. Piutang Kepada Jamkesmas 0,00 0,00
c. Piutang Kepada Jamkesda 0,00 0,00
d. Piutang Pelayanan Kesehatan Kepada Perusahaan 640.668.532,00 697.754.071,00
e. Piutang Asuransi Jiwa InHealth (AJII) 4.710.949,00 4.893.951,00
f. Piutang Pasien Umum 481.169.671,00 446.581.217,00
g. Piutang Kepada BPJS 14.367.726.457,00 15.842.868.593,00
Jumlah 15.494.275.609,00 16.992.097.832,00

1.1.5.02.06 Penyisihan Piutang Lain-lain……………..............(Rp544.084.171,83)


Nilai ini merupakan Penyisihan Piutang Lain-lain Kabupaten Semarang
per 31 Desember 2017, dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan
2016 sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Penyisihan Piutang Lain-lain:
Rp Rp
a. Askes (0,00) (0,00)
b. Jamkesmas (0,00) (0,00)
c. Jamkesda (0,00) (0,00)
d. Pelayanan Kesehatan kepada Perusahaan (90.809.407,12) (20.542.453,87)
e. Asuransi Jiwa in Health (AJII) (23.554,75) (24.469,76)
f. Pasien Umum (381.412.577,67) (331.324.019,50)
g. Pasien BPJS (71.838.632,29) (79.214.342,96)
Jumlah (544.084.171,83) (431.105.286,09)

189
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Piutang Lain-lainNetto per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:


31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Lain-lainNetto :
Rp Rp
a. Piutang Lain-lain 15.494.275.609,00 16.992.097.932,00
b. Penyisihan Piutang Lain-lain (544.084.171,83) (431.105.286,09)
Jumlah 14.950.191.437,17 16.560.992.545,91

Jumlah keseluruhan Piutang Lain-lain Netto per 31 Desember 2017


sebesar Rp14.950.191.437,17 atau mengalami penurunan sebesar
9,73%bila dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar
Rp16.560.992.545,91.

1.1.4.06.03 Piutang Kepada Jamkesda…………………….......……….Rp0,00


Jumlah tersebut merupakan Piutang pada Jamkesda pada RSUD
Ambarawa dan RSUD Ungaran dengan rincian saldo per 31
Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Kepada Jamkesda yang dikelola SKPD:
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 0,00 0,00
b. RSUD Ungaran 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00

Piutang Jamkesda pada Neraca Kabupaten Semarang sejak Tahun


2013 sampai dengan Tahun 2017 sudah tidak disajikan karena
merupakan piutang Kabupaten Semarang dalam hal ini RSUD
Ambarawa dan RSUD Ungaran terhadap Bendahara Umum Daerah
Kabupaten Semarang atau Kas Daerah Kabupaten Semarang (Dinas
Kesehatan). Penyajian di CaLK hanya untuk kepentingan
pengungkapan. Piutang Jamkesda sebesar Rp332.476.914,00 yaitu
pada RSUD Ambarawa sebesar Rp261.522.800,00 dan pada RSUD
Ungaran sebesar Rp70.954.114,00 akan dibayar pada tahun 2017
melalui belanja langsung pada Dinas Kesehatan.

1.1.4.06.04 Piutang Pelayanan Kesehatan Kepada


Perusahaan............................................................Rp640.668.532,00
Jumlah tersebut merupakan Piutang Pelayanan Kesehatan pada
Perusahaan pada RSUD Ambarawa dan RSUD Ungaran dengan
rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:
Piutang Kepada Pelayanan Kesehatan Kepada Perusahaan yang 31 Desember 2017 31 Desember 2016
dikelola SKPD: Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 232.403.715,00 304.024.285,00
b. RSUD Ungaran 408.264.817,00 393.729.786,00
Jumlah 640.668.532,00 697.754.071,00

190
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Penyisihan Piutang Kepada Pelayanan Kesehatan Kepada 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Perusahaan: Rp Rp
a. RSUD Ambarawa (77.992.271,89) (13.974.834,93)
b. RSUD Ungaran (12.817.135,23) (6.567.618,94)
Jumlah (90.809.407,12) (20.542.453,87)

Piutang Kepada Pelayanan Kesehatan Kepada PerusahaanNetto 31 Desember 2017 31 Desember 2016
: Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 154.411.443,11 290.049.450,07
b. RSUD Ungaran 395.447.681,77 387.162.167,06
Jumlah 549.859.124,88 677.211.617,14

Jumlah piutang pelayanan kesehatan kepada perusahaan Netto per


31 Desember 2017sebesar Rp640.668.532,00.
Rincian piutang pelayanan kesehatan kepada perusahaan pada
RSUD Ambarawa dengan rincian sebagai berikut:
Piutang Kepada Pelayanan Kesehatan Kepada 31 Desember 2017
Perusahaan yang RSUD Ambarawa: Rp
1. JR 56.424.260,00
2. ESDP 0,00
3. H 72.000,00
4. TC 132.969.375,00
5. MG 12.517.300,00
6. KAI 0,00
7. MP 0,00
8. P 4.817.700,00
9. SSJG 0,00
10. SM 188.900,00
11. SG 0,00
12. YT 0,00
13. TB 101.200,00
14. AK 13.383.100,00
15. T 8.284.800,00
16. P 0,00
17. P 1.658.080
18. KBPP 1.987.000,00
Jumlah 232.403.715,00

Piutang Kepada Pelayanan Kesehatan Kepada 31 Desember 2017


Perusahaan yang RSUD Ungaran: Rp
1. ESDP 0,00
2. USG 13.538.788,00
3. B 0,00
4. N 443.634,00
5. PP 321.018,00
6. GF 18.866.087,00
7. PIS 465.941,00
8. PMS 1.242.965,00
9. AS 0,00
10. S 0,00

191
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Piutang Kepada Pelayanan Kesehatan Kepada 31 Desember 2017


Perusahaan yang RSUD Ungaran: Rp
11. BIG 0,00
12. SM 15.698.205,00
13. MP 0,00
14. VL 0,00
15. MIG 7.417.163,00
16. LP 0,00
17. K 0,00
18. S 0,00
19. H 527.240,00
20. H 16.479.072,00
21. TC 276.127.798,00
22. N 0,00
23. K 0,00
24. GI 635.430,00
25. ISG 296.705,00
26. AIC 0,00
27. JR 40.302.557,00
28. TB 0,00
29. GMS 15.302.275,00
30. BKKBN 599.939,00
Jumlah 408.264.817,00

1.1.4.06.05 Piutang Pada Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia


(AJII)..........................................................................Rp4.710.949,00
Jumlah tersebut merupakan Piutangpada Asuransi Jiwa Inhealth
Indonesia (AJII) pada RSUD Ambarawa dan RSUD Ungaran
dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016sebagai
berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Asuransi Jiwa InHealth (AJII) yang dikelola SKPD:
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 4.646.347,00 3.468.122,00
b. RSUD Ungaran 64.602,00 1.425.829,00
Jumlah 4.710.949,00 4.893.951,00

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Penyisihan Piutang Asuransi Jiwa inHealth (AJII):
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa (23.231,74) (17.340,61)
b. RSUD Ungaran (323,01) (7.129,15)
Jumlah (23.554,75) (24.469,76)

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang Asuransi Jiwa inHealth (AJII) Netto :
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 4.623.115,26 3.450.781,39
b. RSUD Ungaran 64.278,99 1.418.699,85
Jumlah 4.687.394,25 4.869.481,24

192
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Jumlah piutang Asuransi Jiwa inHealth Netto per 31 Desember


2017 sebesar Rp4.687.394,25.

1.1.4.06.06 Piutang Pasien Umum………..……......…….....Rp481.169.671,00


Jumlah tersebut merupakan PiutangPasien Umum pada RSUD
Ambarawa dan RSUD Ungarandengan rincian saldo per 31
Desember 2017 dan 2016sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Pasien Umum yang dikelola SKPD:
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 277.923.700,00 268.752.150,00
b. RSUD Ungaran 203.245.971,00 177.829.067,00
Jumlah 481.169.671,00 446.581.217,00

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Penyisihan Piutang Pasien Umum:
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa (266.240.957,25) (223.685.416,00)
b. RSUD Ungaran (115.171.620,42) (107.638.603,50)
Jumlah (381.412.577,57) (331.324.019,50)

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang Pasien Umum Netto :
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 11.682.742,75 45.066.734,00
b. RSUD Ungaran 88.074.350,58 70.190.463,50
Jumlah 99.757.093,33 115.257.197,50

Jumlah piutang pasien umum Netto per 31 Desember 2017 sebesar


Rp99.757.093,33.
1.1.4.06.07 Piutang Kepada BPJS………………........…Rp14.367.726.457,00
Jumlah tersebut merupakan Piutang BPJS pada RSUD Ambarawa,
RSUD Ungaran danDinas Kesehatan (BLUD-Puskesmas)dengan
rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang kepada BPJS yang dikelola SKPD:
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 8.087.120.957,00 9.288.881.638,00
b. RSUD Ungaran 5.978.750.500,00 6.553.986.955,00
c. Dinas Kesehatan (BLUD-Puskesmas) 301.855.000,00 0,00
Jumlah 14.367.726.457,00 15.842.868.593,00

31 Desember 2016 31 Desember 2016


Penyisihan Piutang BPJS:
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa (40.435.604,79) (34.417.101,32)
b. RSUD Ungaran (29.893.752,50) (15.474.693,43)
c. Dinas Kesehatan (BLUD-Puskesmas) (1.509.275,00) 0,00
Jumlah (71.836.632,29) (49.891.794,75)

193
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang BPJS Netto :
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 8.046.685.352,21 9.242.437.229,82
b. RSUD Ungaran 5.948.856.747,50 6.521.217.020,22
c. Dinas Kesehatan (BLUD-Puskesmas) 300.345.725,00 0,00
Jumlah 14.295.887.824,71 15.763.654.250,04

Jumlah piutang BPJS Netto per 31 Desember 2017 sebesar


Rp14.295.887.824,71.

1.1.6.BELANJA DIBAYAR DIMUKA………………………...Rp2.144.558.321,02


Nilai ini merupakan Belanja Dibayar Dimuka Kabupaten Semarang per 31
Desember 2017, dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Beban Dibayar Dimuka:
Rp Rp
a. Belanja Pegawai Dibayar Dimuka 0,00 0,00
b. Belanja Barang Dibayar Dimuka 0,00 0,00
c. Belanja Jasa Dibayar Dimuka 2.128.736.320,02 2.086.754.065,28
d. Belanja Pemeliharaan Dibayar Dimuka 15.822.001,00 10.701.398,20
e. Belanja Lainnya 0,00 0,00
Jumlah 2.144.558.321,02 2.097.455.463,48

Jumlah keseluruhanBelanja Dibayar Dimukaper 31 Desember 2017


sebesarRp2.144.558.321,02atau mengalami peningkatan sebesar 2,25%. bila
dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp2.097.455.463,48,
dengan rincian sebagai berikut:

1.1.6.03 Belanja Jasa Dibayar di muka …….............................Rp2.128.736.320,02


31 Desember 2017 31 Desember 2016
BelanjaJasa Dibayar Dimuka:
Rp Rp
a. Belanja Jasa Dibayar Dimuka 2.128.736.320,02 2.086.754.065,28
b. Belanja Sewa Dibayar Dimuka 0,00 0,00
Jumlah 2.128.736.320,02 2.086.754.065,28

Jumlah tersebut merupakan Belanja Jasa Dibayar Dimuka per 31 Desember


2017 yang ada pada instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Semarang. Dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai
berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Belanja Jasa Dibayar Dimuka terdapat pada:
Rp Rp
a. Badan Keuangan Daerah-Asuransi gedung bangunan dan 871.518.290,01 693.403.498,09
kendaraan dinas
b. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan 6.604.273,97 6.604.273,97

194
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Belanja Jasa Dibayar Dimuka terdapat pada:
Rp Rp
c. Badan Keuangan Daerah-Asuransi pasar 237.841.552,43 223.283.709,74
d. Badan Keuangan Daerah-Asuransi Pasar 987.917.409,08 1.138.607.788,96
e. RSUD Ambarawa-Asuransi Dokter 24.854.794,52 24.854.794,52
f. Dinas Kesehatan-Asuransi Kesehatan kepada BPJS 0,00 0,00
Jumlah 2.128.736.320,02 2.086.754.065,28

Belanja Dibayar Dimuka terdiri dari:

PREMI ASURANSI

a. Badan Keuangan Daerah Rp 871.518.290,01

Sisa Nilai Pertanggungan dari Belanja Asuransi Gedung Bangunan dan Kendaraan Dinas
berdasarkan Kontrak Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan PT Jasa
Asuransi Indonesia Cabang Semarang dengan Nomor Polis 407.229.200.17.00031/000/000,
407.601.200.17.00238/000/000 dan 407.605.200.17.00484/000/000 dengan masa
pertanggungan 1 tahun dari tanggal 22 Desember 2017 sampai dengan 22 Desember 2018
dengan rincian sebagai berikut:

- Nilai Pertanggungan (Kontrak) Rp 896.068.101,00

- Nilai Pertanggungan yang telah dinikmati Rp 24.549.810,99

(22 Desember 2017 sampai dengan 31 Desember 2017)

- Sisa Nilai Pertanggungan per 31 Desember 2017 Rp 871.518.290,01

b. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Rp 6.604.273,97

Sisa Nilai Pertanggungan dari Belanja Asuransi Kebakaran dan Gempa Bumi berdasarkan
kontrak kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan PT Asuransi Sarana
Lindung Upaya Semarang dengan Nomor Polis 010.765.00001.00.1017 dengan masa
pertanggungan 1 tahun dari tanggal 7 Oktober 2017 sampai dengan 7Oktober 2018, dengan
rincian sebagai berikut:

- Nilai Pertanggungan (Kontrak) Rp 8.640.000,00

- Nilai Pertanggungan yang telah dinikmati Rp 2.035.726,03

(7Oktober 2017 sampai dengan 31 Desember 2017)

- Sisa Nilai Pertanggungan per 31 Desember 2017 Rp 6.604.273,97

c. Badan Keuangan Daerah Rp 237.841.552,43

Premi Asuransi Pasar Kabupaten Semarang antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan
PT. Jasa Asuransi Indonesia dengan Nomor Polis 407.205.200.17.00001/000/000 dengan masa
pertanggungan 1 tahun dari tanggal 16 Mei 2017 sampai dengan 16 Mei 2018, dengan rincian
sebagai berikut:

- Nilai Pertanggungan (Kontrak) Rp 643.053.086,20

- Nilai Pertanggungan yang telah dinikmati Rp 405.211.533,77

(16 Mei 2017 sampai dengan 31 Desember 2018)

195
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

PREMI ASURANSI

- Sisa Nilai Pertanggungan per 31 Desember 2017 Rp 237.841.552,43

d. Badan Keuangan Daerah Rp 987.917.409,08

Premi Asuransi Pasar Kabupaten Semarang antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan
PT. Bumida Bumiputera dengan Nomor Polis 1007011117120000 dengan masa
pertanggungan 1 tahun dari tanggal 13 Desember 2017 sampai dengan 13 Desember 2018,
dengan rincian sebagai berikut:

- Nilai Pertanggungan (Kontrak) Rp 1.042.167.209,00

- Nilai Pertanggungan yang telah dinikmati Rp 54.249.799,92

(1 Desember 2017 sampai dengan 31 Desember 2017)

- Sisa Nilai Pertanggungan per 31 Desember 2017 Rp 987.917.409,08

e. RSUD Ambarawa Rp 24.854.794,52

Premi Asuransi Dokter antara RSUD Ambarawa dengan PT. Jasa Asuransi Indonesia dengan
Nomor Polis 407.724.200.17.00003/000/000 dengan masa pertanggungan 1 tahun dari tanggal
30 April 2017 sampai dengan 30 April 2018,dengan rincian sebagai berikut:

- Nilai Pertanggungan (Kontrak) Rp 75.600.000,00

- Nilai Pertanggungan yang telah dinikmati Rp 50.745.205,48

(30 April 2017 sampai dengan 31 Desember 2017)

- Sisa Nilai Pertanggungan per 31 Desember 2017 Rp 24.854.794,52

f. Dinas Kesehatan Rp 0,00

Jaminan kesehatan kepada BPJS, di dasari pada:


- Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan BPJS Kesehatan
Cabang Ungaran Nomor 7951/Dinkes Kab. Semarang/2016, Nomor 157/KTR/VI-12/1216
tentang Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional Bagi Penduduk yang
Didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang dan Keputusan Bupati Semarang
Nomor 441.91/0137/2017 tentang Penetapan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional bagi
Penerima Bantuan Iuran yang Didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang pada
APBD Kabupaten Semarang TA 2017.

- Adendum Perjanjian Kerjasama antara Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten


Semarang dengan BPJS Kesehatan Cabang Ungaran Nomor 441.91/3666.1/2017, Nomor
145/KTR/VI-12/0717 tentang Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional Bagi
Penduduk yang Didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang dan Keputusan Bupati
Semarang Nomor 441.91/0414/2017 tentang Perubahan Penetapan Peserta Jaminan
Kesehatan Nasional bagi Penerima Bantuan Iuran yang Didaftarkan oleh Pemerintah
Kabupaten Semarang pada APBD Kabupaten Semarang TA 2017.

Belanja premi Tahun 2017 terrkait asuransi kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran yang
didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang, dilakukan 5 kali melalui SP2D nomor
000030/LS/2017 tanggal 21 Pebruari 2017 sebesar Rp2.034.396.000,00untuk masa
pertanggungan bulan Januari sd Maret 2017, SP2D nomor 00262/LS/2017 tanggal 9 Mei 2017
sebesar Rp2.034.419.000,00 untuk masa pertanggungan bulan April sd Juni 2017, SP2D nomor
00615/LS/2017 tanggal 2 Agustus 2017 sebesar Rp2.034.465.000,00 untuk masa

196
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

PREMI ASURANSI
pertanggungan bulan Juli sd September 2017, SP2D nomor 01206/LS/2017 tanggal 1
Nopember 2017 sebesar Rp2.072.392.000,00 untuk masa pertanggungan bulan Oktober sd
Desember 2017, dan SP2D nomor 01812/LS/2017 tanggal 14 Desember 2017 sebesar
Rp57.638.000,00 untuk masa pertanggungan bulan Desember 2017 (kekurangan).

Total nilai pertanggungan tahun 2017 adalah Rp.8.233.310.000,00 yang habis masa
pertanggungannya di tahun 2017 juga.

- Nilai Pertanggungan Rp 8.233.310.000,00


- Nilai Pertanggungan yang telah dinikmati Rp 8.233.310.000,00
- Sisa Nilai Pertanggungan per 31 Desember 2017 Rp 0,00

1.1.6.04 Belanja Pemeliharaan Dibayar Dimuka...........................Rp15.822.001,00

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Belanja Pemeliharaan Dibayar Dimuka:
Rp Rp
Belanja Pemeliharaan Dibayar Dimuka 15.822.001,00 10.701.398,20
Jumlah 15.822.001,00 10.701.398,20

Jumlah tersebut merupakan BelanjaPemeliharaan Dibayar Dimuka per 31


Desember 2017 yang ada di Badan Keuangan Daerah dengan penjelasan
sebagai berikut:

BELANJA PEMEILHARAAN

Badan Keuangan Daerah, terdiri dari: 15.822.001,00

Oracle Data Base merupakan lisensi data base untuk aplikasi PBB-P2 dengan masa 1 Rp 10.495.809,00
tahun.

- Nilai Pertanggungan Rp 13.585.000,00

- Nilai Pertanggungan yang telah dinikmati Rp 3.089.191,00

- Sisa Nilai Pertanggungan per 31 Desember 2017 Rp 10.495.809,00

b. Eset End Point, merupakan soft ware antivirus yang ada di PC SIPKD Rp 0,00
- Nilai Pertanggungan Rp 0,00
- Nilai Pertanggungan yang telah dinikmati Rp 0,00
- Sisa Nilai Pertanggungan per 31 Desember 2017 Rp 0,00
c. Renewal Ats Oracle form and report, merupakan lisensi untuk sistem aplikasi PBB-P2 Rp 5.326.192,00
dengan masa 1 tahun.
- Nilai Pertanggungan Rp 20.681.490,00
- Nilai Pertanggungan yang telah dinikmati Rp 15.355.298,00
- Sisa Nilai Pertanggungan per 31 Desember 2017 Rp 5.326.192,00

197
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

1.1.7 PERSEDIAAN ..................................................................Rp16.406.196.388,71


Nilai tersebut merupakan saldo Persediaan per 31 Desember 2017 yang terdiri
dari:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Persediaan:
Rp Rp
a. Bahan Pakai Habis 2.922.214.562,48 2.433.739.540,00
b. Bahan/Material 13.203.884.377,23 9.427.184.952,19
c. Barang Lainnya 280.097.449,00 173.266.035,00
Jumlah 16.406.196.388,71 12.034.190.527,19

Jumlah keseluruhanPersediaan per 31 Desember 2017


sebesarRp16.406.196.388,71atau mengalami peningkatan sebesar36,33%.Bila
dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp12.034.190.527,19,
dengan rincian sebagai berikut:

1.1.7.01 Persediaan Bahan Pakai Habis……………………….Rp2.922.214.562,48


Nilai tersebut merupakan saldo Persediaan Bahan Pakai Habis per 31
Desember 2017dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Persediaan Bahan Pakai Habis:
Rp Rp
a. Alat Tulis Kantor 547.663.486,00 419.848.005,00
b. Alat Listrik dan Elektronik 235.135.250,00 133.304.240,00
c. Perangko, Meterai dan Benda Pos Lainnya 10.908.500,00 5.463.900,00
d. Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 83.872.381,00 46.977.950,00
e. Isi Tabung Pemadam Kebakaran 17.660.000,00 4.650.000,00
f. Isi Tabung Gas 290.000,00 345.000,00
g. Air Minum Isi Ulang 154.000,00 90.000,00
h. Bahan Pakai Habis Kesehatan Medis 1.166.728.575,98 998.427.992,00
i. Bahan Pakai Habis Kesehatan Non Medis 167.964.661,00 242.323.020,00
j. Barang Cetakan 691.687.208,50 582.309.433,00
Jumlah 2.922.214.562,48 2.433.739.540,00

Saldo Persediaan Bahan Pakai Habis per 31 Desember 2017 dapat dijelaskan
sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Persediaan Bahan Pakai Habis per SKPD:
Rp Rp
1 Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga 400.763.253,00 267.694.362,00
2 Dinas Kesehatan 512.233.528,66 161.591.265,00
3 RSUD Ambarawa 143.073.496,32 126.177.587,00
4 RSUD Ungaran 117.052.948,00 100.771.078,00
5 DPU 204.766.500,00 120.361.890,00
6 Satpol PP 706.000,00 968.050,00

198
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Persediaan Bahan Pakai Habis per SKPD:
Rp Rp
7 BPBD 3.814.600,00 606.100,00
8 Dinas Sosial 854.000,00 1.840.400,00
9 Dinas Tenaga Kerja 2.741.200,00 0,00
10 Dinas PP PA dan KB 792.989.586,00 1.051.810.275,00
11 Dinas Lingkungan Hidup 0,00 433.000,00
12 Dinas Kependudukan dan Capil 385.143.574,00 134.192.734,00
13 Dispermasdes 863.800,00 643.800,00
14 Dinas Perhubungan 88.091.470,00 139.736.855,00
15 Dinas Komunikasi dan Informatika 6.874.200,00 0,00
16 Dinas Koperasi, UKM dan perindag 85.167.311,50 136.561.654,00
17 DPMPTSP 8.665.250,00 3.170.000,00
18 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan 419.000,00 119.000,00
19 Dinas Pariwisata 12.375.795,00 6.343.300,00
20 Kantor Ketahanan Pangan-Dinas Pertanian, Perikanan dan 0,00 124.500,00
Ketahanan Pangan
21 Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan 40.383.510,00 4.925.610,00
22 Dinas Peternakan dan Perikanan-Dinas Pertanian, Perikanan 0,00 85.951.530,00
dan Ketahanan Pangan
23 Inspektorat Daerah 647.000,00 450.600,00
24 Barenlitbangda 3.655.900,00 2.549.850,00
25 Badan Keuangan Daerah 66.519.200,00 55.394.300,00
26 Badan Kepegawaian Daerah 2.727.900,00 4.325.900,00
27 Sekretariat Daerah 9.809.440,00 12.107.300,00
28 Sekretariat Dewan 17.054.400,00 1.118.700,00
29 Kantor Kesbang dan politik 134.000,00 1.057.000,00
30 Kecamatan Getasan 104.800,00 126.000,00
31 Kecamatan Tengaran 665.000,00 379.000,00
32 Kecamatan Susukan 221.000,00 156.000,00
33 Kecamatan Suruh 552.000,00 710.000,00
34 Kecamatan Pabelan 600.000,00 354.800,00
35 Kecamatan Tuntang 344.000,00 293.000,00
36 Kecamatan Banyubiru 369.000,00 969.000,00
37 Kecamatan Jambu 1.050.700,00 174.000,00
38 Kecamatan Sumowono 1.445.200,00 577.500,00
39 Kecamatan Ambarawa 3.574.100,00 397.200,00
40 Kecamatan Bawen 742.000,00 130.000,00
41 Kecamatan Bringin 119.000,00 131.000,00
42 Kecamatan Bergas 1.875.900,00 555.000,00
43 Kecamatan Pringapus 217.000,00 164.000,00
44 Kecamatan Bancak 132.000,00 117.000,00
45 Kecamatan Kaliwungu 613.000,00 266.000,00
46 Kecamatan Ungaran Barat 767.600,00 530.900,00
47 Kecamatan Ungaran Timur 1.295.400,00 629.000,00
48 Kecamatan Bandungan 0,00 250.000,00
49 Kelurahan Gondoriyo 0,00 639.000,00
50 Kelurahan Ngampin 0,00 224.000,00
51 Kelurahan Pojoksari 0,00 0,00
52 Kelurahan Tambakboyo 0,00 86.000,00
53 Kelurahan Lodoyong 0,00 154.000,00
54 Kelurahan Kupang 0,00 121.000,00
55 Kelurahan Kranggan 0,00 240.000,00

199
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Persediaan Bahan Pakai Habis per SKPD:
Rp Rp
56 Kelurahan Panjang 0,00 213.500,00
57 Kelurahan Baran 0,00 181.200,00
58 Kelurahan Bandungan 0,00 181.000,00
59 Kelurahan Bawen 0,00 215.300,00
60 Kelurahan Harjosari 0,00 181.000,00
61 Kelurahan Ngempon 0,00 66.400,00
62 Kelurahan Karangjati 0,00 247.900,00
63 Kelurahan Wujil 0,00 249.000,00
64 Kelurahan Bergas Lor 0,00 238.000,00
65 Kelurahan Pringapus 0,00 557.100,00
66 Kelurahan Candirejo 0,00 105.600,00
67 Kelurahan Genuk 0,00 340.000,00
69 Kelurahan Ungaran 0,00 139.200,00
70 Kelurahan Bandarjo 0,00 184.000,00
71 Kelurahan Langensari 0,00 204.200,00
72 Kelurahan Sidomulyo 0,00 138.600,00
73 Kelurahan Kalirejo 0,00 312.700,00
74 Kelurahan Susukan 0,00 186.000,00
75 Kelurahan Gedang Anak 0,00 196.800,00
76 Kelurahan Beji 0,00 202.000,00
Jumlah 2.922.214.562,48 2.433.739.540,00

1.1.7.02 Persediaan Bahan/Material……………..……….......Rp13.203.884.377,23


Nilai tersebut merupakan saldo Persediaan Bahan/Material per 31 Desember
2017 dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Persediaan Bahan/Material:
Rp Rp
a. Bahan Baku Bangunan 108.587.528,00 0,00
b. Bahan/Bibit Tanaman 1.139.000,00 0,00
c. Bibit Ternak 121.540.000,00 80.038.000,00
d. Bahan Obat-obatan 12.066.136.530,27 8.557.188.386,81
e. Bahan Kimia 617.520.547,86 429.296.974,38
f. Bahan Makanan Pokok 11.179.671,10 7.041.460,00
g. Bahan Pakan Ternak 245.041.100,00 242.719.362,00
h. Cinderamata, Fandel, Plakat 2.590.000,00 1.600.000,00
i. Perlengkapan Pelatihan, Rapat, Sosialisasi, Pameran dan 2.040.000,00 250.000,00
Sejenisnya
j. Perlengkapan Rumah Tangga Kanor 30.000,00 0,00
k. Alat-alat Olah Raga 0,00
l. Alat Praktik/ Peraga 0,00
m. Bahan Laboratorium 20.230.000,00 101.200.769,00
n. Bahan Percontohan 7.850.000,00 7.850.000,00
Jumlah 13.203.884.377,23 9.427.184.952,19

Saldo Persediaan Bahan/Material per 31 Desember 2017 dapat

200
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

dijelaskansebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Persediaan Bahan/Material per SKPD:
Rp Rp
1 Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepmudaan dan Olah Raga 800.000,00 960.000,00
2 Dinas Kesehatan 8.277.571.877,89 5.582.604.086,02
3 RSUD Ambarawa 1.797.084.785,34 1.516.971.230,17
4 RSUD Ungaran 2.228.226.306,00 1.687.654.174,00
5 DPU 108.587.528,00 0,00
6 BPBD 850.000,00 0,00
7 DLH 162.827.840,00 0,00
8 Dinas Koperasi, UKM dan perindag 7.850.000,00 7.850.000,00
9 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan 410.000,00 0,00
10 Sekretariat Dewan 1.380.000,00 640.000,00
11 Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan-Dinas Pertanian,
616.226.040,00 300.433.100,00
Perikanan dan Ketahanan Pangan
12 Dinas Peternakan dan Perikanan 0,00 330.072.362,00
13 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 2.040.000,00 0,00
14 Kecamatan Bergas 30.000,00 0,00
Jumlah 13.203.884.377,23 9.427.184.952,19

1.1.7.03 Persediaan Barang Lainnya……………….........……....Rp280.097.449,00


Nilai tersebut merupakan saldo Persediaan Barang Lainnya per 31 Desember
2017 dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Persediaan Barang Lainnya:
Rp Rp
a. Hibah Barang Yang Akan Diberikan Kepada Masyarakat 25.000.000,00 0,00
b. Bantuan Sosial Barang Yang Akan Diberikan Kepada 245.514.949,00 173.266.035,00
Masyarakat
c. Persediaan Lainnya 9.582.500,00 0,00
Jumlah 280.097.449,00 173.266.035,00

Saldo Persediaan Barang Lainnya per 31 Desember 2017 dapat dijelaskan


sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Persediaan Barang Lainnya per-SKPD
Rp Rp
1 RSUD Ambarawa 9.582.500,00 0,00
2 Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan 25.000.000,00 0,00
3 BPBD 245.514.949,00 173.266.035,00
Jumlah 280.097.449,00 173.266.035,00

201
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

1.2 INVESTASI JANGKA PANJANG .................................Rp115.273.646.238,22


Nilai tersebut merupakan total investasi jangka panjang Pemerintah Kabupaten
Semarang posisi per 31 Desember 2017 yang terdiri atas:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Investasi Jangka Panjang:
Rp Rp
a. Investasi Non Permanen 0,00 0,00
b. Investasi Permanen 115.273.646.238,22 96.875.078.654,57
Jumlah 115.273.646.238,22 96.875.078.654,57

1.2.1 INVESTASI JANGKA PANJANG NON PERMANEN......................Rp0,00


Nilai ini merupakan nilai bersih atau nilai yang dapat direalisasikan dari
investasi non permanen yang merupakan Investasi Non Permanen Lainnya yaitu
Dana Bergulir per 31 Desember 2017 dengan rincian sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Investasi Non Permanen:
Rp Rp
a. Dana Bergulir 3.522.536.931,00 3.522.536.931,00
b. Dana Bergulir Diragukan Tertagih (Penyisihan) (3.522.536.931,00) (3.522.536.931,00)
Jumlah 0,00 0,00

1.2.1.04 Dana Bergulir..................................................................Rp3.522.536.931,00


Nilai ini merupakan nilai Investasi Non Permanen Lainnya yaitu Dana
Bergulirper 31 Desember 2017. Dana bergulir ini dikelola oleh beberapa
Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Semarang. Berikut
rincian per 31 Desember 2017 dan 2016 selengkapnya:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Dana Bergulir:
Rp Rp
a. Bagian Perekonomian Setda 426.965.249,00 426.965.249,00
b. Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan 61.147.940,00 61.147.940,00
(Koperasi)
c. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan 1.382.696.467,00 1.382.696.467,00
d. Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan 1.651.727.275,00 1.651.727.275,00
(Perdagangan)
Jumlah 3.522.536.931,00 3.522.536.931,00

1.2.1.04.02 Dana Bergulir Diragukan Tertagih


(Penyisihan).....................................................(Rp3.522.536.931,00)
Nilai ini merupakan nilai Dana Bergulir diragukan tertagih yang
terdiri dari dana bergulir tidak dapat ditagihper 31 Desember 2017
sebesar (Rp3.522.536.931,00).Sesuai Peraturan Bupati Semarang
Nomor 73 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati
Semarang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi
Berbasis Akrual pada Pemerintah Kabupaten Semarang. Dengan
rincian per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

202
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

KURANG
No. SKPD SALDO 2017 MACET DIRAGUKAN LANCAR
LANCAR
a. Bagian Perekonomian 426.965.249,00 426.965.249,00 0,00 0,00 0,00
Sekretariat Daerah
b. Dinas Koperasi UMKM, 61.147.940,00 61.147.940,00 0,00 0,00 0,00
Perindustrian dan
Perdagangan (Koperasi)
c. Dinas Pertanian, Perikanan 1.382.696.467,00 1.382.696.467,00 0,00 0,00 0,00
dan Ketahanan Pangan
d. Dinas KoperasiUMKM, 1.651.727.275,00 1.651.727.275,00 0,00 0,00 0,00
Perindustrian dan
Perdagangan
(Perdagangan)

Jumlah 3.522.536.931,00 3.522.536.931,00 0,00 0,00 0,00

a. Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah


Saldo sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp426.965.249,00
merupakan jumlah pokok semua. Tidak ada pengurangan atau penyetoran
selama tahun 2017, sehingga dana bergulir Bagian Perekonomian Setda
masuk kategori macet sebesar Rp426.965.249,00.
b. Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Koperasi)
Saldo sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar
Rp61.147.940,00merupakan jumlah pokok semua. Tidak ada pengurangan
atau penyetoran selama tahun 2017, sehingga dana bergulir Dinas
Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Koperasi)
masukkategori macetsebesar Rp61.147.940,00.
c. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan
Saldo sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar
Rp1.382.696.467,00masuk dalam kategori macet. Tidak ada pengurangan
atau penyetoran selama tahun 2017.
d. Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
(Perdagangan)
Saldo per 31 Desember 2017 sebesar Rp1.651.727.275,00 masuk dalam
kategori macet. Tidak ada pengurangan atau penyetoran selama tahun
2017.

1.2.2 INVESTASI PERMANEN............................................Rp115.273.646.238,22


Investasi permanen merupakan penyertaan modal Pemerintah Daerah kepada
beberapa Perusahaan Daerah yang ada di Kabupaten Semarang dan Perusahaan
Lainnya per 31 Desember 2017, dengan perincian sebagai berikut:

203
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Investasi Permanen: 31 Desember 2017 31 Desember 2016


Rp Rp
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 115.273.646.238,22 96.875.078.654,57
Jumlah 115.273.646.238,22 96.875.078.654,57

1.2.2.01 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah .................Rp.115.273.646.238,22


Investasi Permanen adalah penyertaan modal yang dilakukan Pemerintah
Kabupaten Semarang dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan asli
daerah.
Nilai penyertaan modal Pemerintah Daerah per 31 Desember 2017 dan per
31 Desember 2016 sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Penyertaan Modal Pemerintah Daerah:
Rp Rp
a. Bank Jateng 37.752.000.000,00 23.100.000.000,00
b. PDAM Kabupaten Semarang 62.971.904.821,00 59.858.595.591,00
c. Apotik Sidowaras I dan III 1.439.241.507,55 1.413.068.591,55
d. Badan Kredit Produksi Desa (BKPD) 44.280.269,74 (198.732.466,02)
e. Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan Jateng (PRPP) 223.000.000,00 223.000.000,00
f. BPR – BKK Ungaran 8.013.041.704,25 8.013.041.704,25
g. BPR – BKK Susukan 4.830.177.935,68 4.466.105.233,80
Jumlah 115.273.646.238,22 96.875.078.654,57

Nilai penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Semarang pada tahun 2017


tercatat sebesar Rp115.273.646.238,22 dan pada tahun 2016 tercatat sebesar
Rp96.875.078.654,57atau terdapat kenaikan sebesar Rp18.398.567.583,65
atau kenaikan 18,99% dari tahun 2016.
Nilai Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Semarang pada Bankdan
Perusahaan Milik Daerah per 31 Desember 2017 dan per 31 Desember 2016
dapat dirinci sebagai berikut:
% 31 Desember 2016
No Uraian 31 Desember 2016 Metode penilaian Kepemilikan Audited
a. Bank BPD Jateng 37.752.000.000,00 Metode biaya 1,28 23.100.000.000,00
b. PDAM Kab. Semarang 62.971.904.821,00 Metode ekuitas 100,00 59.858.595.591,00
c. Apotik Sidowaras I & III 1.439.241.507,55 Metode ekuitas 100,00 1.413.068.591,55
d. PT LKM BKPD Mitra Sejahtera 44.280.269,74 Metode ekuitas 55,16 (198.732.466,02)
e. PRPP 223.000.000,00 Metode biaya 1,03 223.000.000,00
f. PD BPR - BKK Ungaran 8.013.041.704,25 Metode biaya 19,46 8.013.041.704,25
g. PD BKK Susukan 4.830.177.935,68 Metode ekuitas 65,30 4.466.105.233,80
Jumlah Penyertaan Modal 115.273.646.238,22 51.837.273.792,66

Pengelolaan BUMD di Kabupaten Semarang sampai dengan Tahun 2017


dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Penyertaan Modal atau Investasi pada Bank BPD Jateng sebesar 1,28%
sehingga menggunakan penilaian investasi dengan metode biaya.
Penyertaan modal pada Bank BPD Jateng sampai dengan 31 Desember

204
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2017 sebesar Rp37.752.000.000,00.


2. Penyertaan modal atau Investasi pada Perusahaan Daerah Air Minum
sebesar 100,00% sehingga menggunakan penilaian investasi dengan
metode ekuitas.
Penyertaan modal pada PDAM sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar
Rp.62.971,904.821,00.
Telah dilakukan audit atas PDAM oleh KAP Dr. Rahardja, MSi, CPA
Nomor Laporan Auditor Independen 001.a/LAI-LK/KAP.R/I/2018tanggal
26 Januari 2018 dengan pendapat wajar.
3. Penyertaan modal pada Apotek Sidowaras I dan III sebesar 100,00%
sehingga menggunakan penilaian investasi dengan metode ekuitas.
Penyertaan modal pada Apotek Sidowaras I dan III sampai dengan 31
Desember 2017 sebesar Rp1.439.241.507,5, dengan rincian nilai
penyertaan modal pada Apotik Sidowaras I sebesar Rp660.198.924,20 dan
nilai penyertaan modal pada Apotik Sidowaras III sebesar
Rp779.042.583,35
Telah dilakukan audit atas Apotek Sidowaras I oleh KAP Ruchendi,
Mardjito, Rushadi dan Rekan Nomor Laporan Auditor Independen
Lap024/M/KAP.RMR/II/2018tanggal 13 Pebruari 2018 dengan pendapat
wajar.
Telah dilakukan audit atas Apotek Sidowaras III oleh KAP Ruchendi,
Mardjito dan Rushadi Nomor Laporan Auditor Independen
Lap025/M/KAP.RMR/II/2018 tanggal 14 Pebruari 2018, dengan pendapat
wajar.
4. Penyertaan modal pada PT LKM Badan Kredit Produksi Desa (BKPD)
Mitra Sejahtera sebesar 55,16% sehingga menggunakan penilaian investasi
dengan metode ekuitas.
Penyertaan modal pada BKPD sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar
Rp44.280.269,74
Telah dilakukan audit oleh KAP Ruchendi, Mardjito dan Rushadi Nomor
Laporan Auditor Independen Lap027/R/KAP.RMR/II/2018 tanggal 15
Pebruari 2018 dengan pendapat wajar.
5. Penyertaan modal pada PRPP sebesar 1,03% sehingga menggunakan
penilaian investasi dengan metode biaya.
Penyertaan modal pada PRPP Jateng sampai dengan 31 Desember 2016
sebesar Rp223.000.000,00.
6. Penyertaan modal pada PD BPR-BKK Ungaran sebesar 19,46% sehingga
menggunakan penilaian investasi dengan metode biaya.
Penyertaan modal pada PD BPR-BKK Ungaran sampai dengan 31
Desember 2017 sebesar Rp8.013.041.704,25
Telah dilakukan audit atas PD BPR-BKK Ungaran oleh KAP Mc Millan

205
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Woods Nomor Laporan Auditor Independen 007/RW-MTH/GA-


MM/BBU/2018 tanggal 19 Pebruari 2018 dengan pendapat wajar.
8. Penyertaan modal pada PD BPR-BKK Susukan sebesar 65,30% sehingga
menggunakan penilaian investasi dengan metode ekuitas.
Penyertaan modal pada PD BPR-BKK Susukan sampai dengan 31
Desember 2017 sebesar Rp4.830.177.935,68
Sampai Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
selesai disusun, atas PD BPR-BKK Susukan belum terbit hasil audit dari
kantor Akuntan Publik, tetapi dilakukan pemeriksaan umum oleh Satuan
Kerja Audit Internal PD BKK Susukan Kabupaten Semarang.

1.3 ASET TETAP………….........…………..…..……........Rp2.676.392.135.172,00


Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua
belas bulan, dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Nilai ini merupakan nilai Aset Tetap milik
Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017.
Jumlah Aset Tetap per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp2.676.392.135.172,00 dibandingkan dengan jumlah Aset Tetap per 31
Desember 2016 sebesar 2.428.541.698.565,83 terdapat kenaikan bersih sebesar
Rp247.850.436.605,00atau sebesar 10,18%.
Dalam kondisi tersebut terdapat mutasi penambahan selain berasal dari realisasi
belanja modal tahun 2017, yang memenuhi kriteria sebagai aset, antara lain juga
berasal dari:
a. Hibah kepada Pemda;
b. Koreksi reklasifikasi (perubahan hanya terhadap kelompok/bidang barang);
c. Koreksi kesalahan pembukuan; dan
d. Pengadaan yang bukan dari Belanja Modal APBD Kabupaten, namun
memenuhi klasifikasi aset tetap.

Sedangkan mutasi pengurangan, berasal dari:


a. Hibah dari Pemda
b. Beban penyusutan terhadap aset tetap
c. Koreksi reklasifikasi (perubahan hanya terhadap kelompok/bidang barang)
d. Lelang Penjualan Aset
e. Penghapusan

Penjelasan lebih lanjut Aset tetap adalah sebagai berikut:


Tentang Mutasi Penambahan dan Pengurangan Aset Tahun Anggaran 2017
adalah sebagai berikut (berdasar nilai buku):

206
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Saldo Saldo
Penambahan Pengurangan
31 Desember 2016 31 Desember 2017
JENIS ASET TETAP : Rp Rp Rp Rp
a. Tanah 928.052.439.376,00 51.632.854.062,00 580.899.450,00 979.104.393.988,00
b. Peralatan dan Mesin 289.585.025.928,00 52.681.309.271,00 29.381.828.360,00 312.884.506.839,00
c. Gedung dan 506.415.472.498,00 82.046.468.683,00 36.487.734.346,00 551.974.206.835,00
Bangunan
d. Jalan, Irigasi dan 672.361.075.496,00 200.038.712.254,00 127.241.513.514,00 745.158.274.246,00
Jaringan
e. Aset Tetap Lainnya 32.127.685.272,00 13.678.946.203,00 5.154.758.211,00 40.651.873.264,00
f. Konstruksi Dalam 0,00 46.618.880.000,00 0,00 46.618.880.000,00
Pengerjaan
Jumlah 2.428.541.698.565,83 446.697.170.473,00 198.846.733.886,00 2.676.392.135.172,00

Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut;

Per 31 Desember
Per 31 Desember 2017
2016
Akumulasi Nilai Buku
Nilai Aset Tetap Nilai Buku
Penyusutan Aset Tetap
ASET TETAP : Rp Rp Rp Rp
a. Tanah 979.104.393.988,00 0,00 979.104.393.988,00 928.052.439.376,00
b. Peralatan dan 497.642.872.021,00 184.758.365.182,00 312.884.506.839,00 289.585.025.923,83
Mesin
c. Gedung dan 1.046.099.772.563,00 494.125.565.728,00 551.974.206.835,00 506.415.472.498,00
Bangunan
d. Jalan, Irigasi dan 1.396.503.211.216,00 651.344.936.970,00 745.158.274.246,00 672.361.075.496,00
Jaringan
e. Aset Tetap 80.860.352.529,00 40.208.479.265,00 40.651.873.264,00 32.127.685.272,00
Lainnya
Konstruksi Dalam 46.618.880.000,00 0,00 46.618.000.000,00 0,00
f.
Pengerjaan
Jumlah 4.046.829.482.317,00 1.370.437.347.145,00 2.676.392.135.172,00 2.428.541.698.565,83

1.3.1 TANAH……………...…………….....………................Rp979.104.393.988,00
Aset Tanah per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp979.104.393.988,00
dibandingkan dengan jumlah aset Tanah per 31 Desember 2016 sebesar
Rp928.052.439.376,00 terdapat peningkatan sebesar Rp51.068.399.611,00 atau
5.50%.
Mutasi nilai tanah adalah mutasi penambahan dari pengadaan tanah untuk
revitalisasi daerah wisata Bandungan, penataan tanah rusunawa Pringapus, hasil
appraisal pengakuan aset tanah serta pengurangan pembebasan tanah untuk
perluasan jalan nasional.

Berdasarkan Peraturan Menteri PU Pera Nomor 14/PRT/M/2015 tentang


Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi, ditetapkan bahwa Pemkab
Semarang memiliki 666 DI yang berlokasi di wilayah Kabupaten Semarang.

207
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Pada tahun 2017 ini, Pemerintah Kabupaten Semarang melakukan appraisal dan
pengakuan atas aset tanah DI yang belum dicatat oleh Pemerintah Kabupaten
Semarang sebanyak 216 bidang aset tanah DIdengan nilai appraisal
Rp12.010.430.000,00 dan 2 bidang tanah hingga selesai proses appraisal tidak
dapat ditemukan.

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Tanah berdasar jenisnya:
Rp Rp
1.3.1.01 Tanah Perkampungan 5.418.075.000,00 5.186.875.000,00
1.3.1.06 Kolam Ikan 1.644.703.950,00 1.644.703.950,00
1.3.1.11 Tanah Untuk Bangunan Gedung 555.896.429.445,00 504.919.775.382,00
1.3.1.13 Tanah Untuk Bangunan Bukan Gedung 416.145.185.593,00 416.301.085.044,00
Jumlah 979.104.393.988,00 928.052.439.376,00

Adapun penjelasan tanah berdasarkan SKPD pengguna adalah sebagai berikut:


Tanah menurut SKPD pengguna: 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rp Rp
a. Sekretariat DPRD 7.902.000.000,00 7.902.000.000,00
b. Sekretariat Daerah 11.234.925.000,00 11.234.925.000,00

c. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah 943.500.000,00 943.500.000,00

d. Badan Kepegawaian Daerah 664.800.000,00 664.800.000,00


e. Badan Lingkungan Hidup 6.009.404.641,00 386.545,00
f. Badan Keluarga Berencana& Pemberdayaan Perempuan 544.600.000,00 544.600.000,00

g. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 804.643.300,00 804.643.300,00


h. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 0,00 32.500.000,00
i. Dinas Kesehatan 5.192.164.900,00 5.192.164.900,00
j. Dinas Pariwisata 5.581.719.000,00 10.726.494.000,00
k. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga 78.730.350.869,00 73.585.575.869,00
l. Dinas Perhubungan 15.554.908.679,00 15.979.908.679,00
m. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan 11.682.365.783,00 8.614.599.000,00
n. Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinas Pertanian, Perikanan dan 0,00 3.067.766.783,00
Ketahanan Pangan)
o. Badan Keuangan Daerah 12.028.075.089,00 75.056.154.832,00

p. Dinas Pekerjaan Umum 440.461.476.132,00 412.671.421.825,00


q. Dinas Tenaga Kerja 3.097.670.867,00 3.097.670.867,00
r. Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan 30.800.073.684,00 30.800.073.684,00
s. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 600.000.000,00 600.000.000,00
t. Kantor Perpustakaan & Arsip Daerah 1.150.000.000,00 1.150.000.000,00
u. Kantor Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu 356.500.000,00 356.500.000,00

v. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 637.500.000,00 605.000.000,00


w. Kecamatan – kecamatan 290.352.027.849,00 11.926.770.000,00
x. Kelurahan – kelurahan 0,00 245.080.325.637,00
y. RSUD Ambarawa 1.461.250.000,00 1.461.250.000,00

208
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Tanah menurut SKPD pengguna: 31 Desember 2017 31 Desember 2016


Rp Rp
z. RSUD Ungaran 5.567.250.000,00 5.567.250.000,00
aa.PPKD-BKUD 47.747.188.195,00 0,00
Jumlah 979.104.393.988,00 928.052.439.376,00

Nilai aset tanah per 31 Desember 2017 dan 2016 tersebut terinci per jenis
pemanfaatan sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Tanah menurut pemanfaatannya untuk:
Rp Rp
a. Kantor 75.269.499.694,00 65.790.679.200,00
b. Sekolah 71.650.572.918,00 71.650.572.918,00
c. Perkebunan, Pertanian 235.211.739.106,00 235.211.739.106,00
d. Peternakan, Perikanan 3.456.752.683,00 3.456.752.683,00
e. Mess, Rumah Dinas, Asrama 32.207.726.000,00 32.207.726.000,00
f. Kesehatan, RSU, Puskesmas 10.902.229.900,00 10.902.229.900,00
g. Konservasi / Hutan 529.984.000,00 529.984.000,00
h. Jalan 392.476.034.332,00 392.631.933.784,00
i. Irigasi / Bangunan Air 18.922.877.000,00 6.912.447.000,00
j. Pasar 42.061.686.590,00 29.982.123.684,00
k. Terminal / Pangkalan 14.801.608.679,00 15.226.608.679,00
l. Pariwisata 6.725.189.000,00 6.725.189.000,00
m. Tempat Pembuangan Akhir Sampah 5.622.859.641,00 5.622.859.641,00
n. Fasilitas Umum Lainnya 67.838.784.445,00 49.774.743.781,00
o. Pinjam Pakai 1.426.850.000,00 1.426.850.000,00
Jumlah 979.104.393.988,00 928.052.439.376,00

Dari seluruh tanah yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Semarang


tersebut, yang didukung oleh bukti kepemilikan berupa sertifikat Hak Pakai dan
sertifikat Hak Pengelolaan hanya tanah sebanyak 515 bidang atau sebesar
Rp244.533.642.408,00 (25,55%). Sedangkan sisanya sebanyak 1.412 bidang
atau sebesar Rp712.243.410.916,00 (74,44%) belum didukung oleh sertifikat,
namun sebanyak 876 bidang sudah didukung bukti dokumen C Desa, dokumen
pembelian dan hibah.
Namun demikian, dari tanah yang belum bersertifikat sebesar
Rp712.243.410.916,00 tersebut, meskipun belum didukung bukti pemilikan
berupa sertifikat namun sebagian besar telah didukung oleh dokumen pemilikan
lain yaitu Status C. Desa, Dokumen Pembelian dan Dokumen Hibah.
Rincian tanah yang sudah didukung bukti sertifikat dan bukti lainnya dapat
dirinci sebagai berikut:

No Dokumen Pemilikan Tahun 2017 Tahun 2016


a. Buku C Desa yang menjadi Kelurahan 194.483.780.764,00 188.616.389.115,00

209
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

b. Dokumen Pembelian 40.257.683.788,00 26.132.676.388,00


c. Dokumen Hibah 4.612.926.683,00 2.503.081.690,00
d. Bersertifikat 244.533.642.408,00 251.100.125.051,00
e. Belum ada dokumen pemilikan 472.889.019.680,00 459.700.167.132,00
Jumlah 956.777.053.324,00 928.052.439.376,00

Dari 536 bidang tanah yang belum ada dokumen pemilikan tersebut, 102
merupakan tanah jalan kabupaten dan 144 jalan perkotaan milik Pemkab.
Semarang serta tanah daerah irigasi. Sedangkan dari seluruh aset tanah yang
belum bersertifikat sebanyak 1.344 bidang tersebut telah ditindaklanjuti proses
pensertifikatan tanah selama tahun 2017 sebanyak 106 bidang yang sampai
dengan 31 Desember 2017 masih dalam proses.

1.3.2 PERALATAN DAN MESIN…………………..............Rp497.642.872.021,00


Jumlah aset Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp497.642.872.021,00dibandingkan dengan jumlah aset Peralatan dan Mesin
per 31 Desember 2016 sebesar Rp449.686.539.817,00 naik sebesar
Rp49.276.597.677,00 atau 10,66%.Kenaikan berasal dari mutasi realisasi
belanja modal.
Rincian peralatan mesin per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:
Per 31 Desember 2017
Akumulasi
Peralatan dan Mesin : Aset tetap Penyusutan Nilai Buku
Rp Rp Rp
1.3.2.01 Alat-alat Besar Darat 14.475.611.848,00 5.495.299.876,00 8.980.311.972,00
1.3.2.02 Alat-alat Besar Apung 680.600.000,00 136.120.000,00 544.480.000,00
1.3.2.03 Alat-alat Bantu 10.795.299.472,00 3.034.538.597,00 7.760.760.875,00
1.3.2.04 Alat Angkutan Darat Bermotor 121.584.193.849,00 43.213.670.998,00 78.370.522.856,00
1.3.2.05 Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 3.684.374.946,00 829.367.450,00 2.855.007.496,00
1.3.2.06 Alat Angkut Apung Bermotor 1.424.775.000,00 533.238.752,00 891.536.248,00
1.3.2.07 Alat Angkut Apung Tak Bermotor 283.931.896,00 92.432.974,00 191.498.922,00
1.3.2.09 Alat Bengkel Bermesin 2.692.919.496,00 1.167.927.272,00 1.524.992.224,00
1.3.2.10 Alat Bengkel Tak Bermesin 953.677.678,00 301.471.251,00 652.206.427,00
1.3.2.11 Alat Ukur 2.530.125.491,00 878.980.909,00 1.651.144.582,00
1.3.2.12 Alat Pengolahan 3.841.329.788,00 1.485.821.178,00 2.355.508.610,00
1.3.2.13 Alat Pemeliharaan Tanaman / Alat 1.036.341.612,00 465.656.112,00 570.685.500,00
Penyimpan
1.3.2.14 Alat Kantor 19.456.648.517,00 5.983.993.916,00 13.472.654.601,00
1.3.2.15 Alat Rumah Tangga 79.439.527.188,00 24.688.693.001,00 54.750.834.190,00
1.3.2.16 Komputer 64.926.847.414,00 18.701.098.980,00 46.225.748.428,00
1.3.2.17 Meja Dan Kursi Kerja / Rapat Pejabat 4.650.224.394,00 1.660.875.794,00 2.989.348.600,00
1.3.2.18 Alat Studio 14.819.103.644,00 3.983.965.149,00 10.835.138.494,00
1.3.2.19 Alat Komunikasi 3.950.096.357,00 1.337.384.194,00 2.612.712.166,00
1.3.2.20 Peralatan Pemancar 853.890.061,00 419.011.712,00 434.878.349,00
1.3.2.21 Alat Kedokteran 113.264.207.554,00 53.657.631.268,00 59.606.576.289,00

210
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Per 31 Desember 2017


Akumulasi
Peralatan dan Mesin : Aset tetap Penyusutan Nilai Buku
Rp Rp Rp
1.3.2.22 Alat Kesehatan 3.729.451.150,00 1.368.318.561,00 2.361.132.589,00
1.3.2.23 Unit-unit Laboratorium 14.384.404.431,00 8.288.732.569,00 6.095.670.863,00
1.3.2.24 Alat Peraga/Praktek Sekolah 11.683.590.184,00 5.734.895.733,00 5.948.694.451,00
1.3.2.25 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 6.134.000,00 3.583.120,00 2.550.880,00
1.3.2.26 Alat Laboratorium Fisika Nuklir / Elektronika 18.024.305,00 9.575.778,00 8.448.527,00
1.3.2.27 Alat Proteksi Radiasi / Proteksi Lingkungan 16.850.000,00 3.633.000,00 13.217.000,00
1.3.2.28 Radiation Application and Non Destructive 263.083.151,00 144.595.183,00 118.487.968,00
Testing Lab
1.3.2.29 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 756.101.212,00 489.870.387,00 266.230.825,00
1.3.2.30 Peralatan Laboratorium Hidrodinamika 1.325.818.379,00 637.337.222,00 688.481.157,00
1.3.2.31 Persenjataan Non Senjata Api 115.690.000,00 10.644.250,00 105.045.750,00
Jumlah 497.642.872.021,00 184.758.365.182,00 312.884.506.838,00

1.3.3 GEDUNG DAN BANGUNAN.....................................Rp1.046.099.772.563,00


Jumlah aset Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp1.046.099.772.563,00 dibandingkan dengan jumlah aset Gedung dan
Bangunan per 31 Desember 2016 sebesar Rp967.968.875.445,00naik sebesar
Rp78.130.897.118,00atau 8,07%.Penurunan tersebut berasal dari pengadaan
realisasi belanja modal dan hibah dari pihak non pemda setelah dikurangi
penghapusan karena rehabilitasi.
Saldo Aktiva Tetap Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 pada Instansi
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Semarang, dengan rincian saldo per 31
Desember 2017 dan 2016, sebagai berikut:
Per 31 Desember 2017

Akumulasi

Gedung dan Bangunan menurut jenis : Aset Tetap Penyusutan Nilai Buku

Rp Rp Rp
1.3.3.01 Bangunan Gedung Tempat Kerja 982.891.470.069,00 471.116.543.661,00 511.774.926.408,00
1.3.3.02 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 35.735.500.807,00 16.477.140.262,00 19.258.360.545,00
1.3.3.03 Bangunan Menara 686.993.804,00 204.705.840,00 482.287.964,00
1.3.3.04 Bangunan Bersejarah 362.074.000,00 85.167.840,00 276.906.160,00
1.3.3.05 Tugu Peringatan 341.144.850,00 38.402.976,00 302.741.874,00
1.3.3.06 Candi 197.943.800,00 39.588.760,00 158.355.040,00
1.3.3.07 Monumen/Bangunan Bersejarah 118.550.000,00 82.254.000,00 36.296.000,00
1.3.3.08 Tugu Titik Kontrol / Pasti 15.053.261.081,00 3.464.001.798,00 11.589.259.283,00
1.3.3.09 Rambu-rambu 8.168.138.114,00 2.002.152.476,00 6.165.985.637,00
1.3.3.10 Rambu-rambu Lalu Lintas Udara 2.544.696.038,00 615.608.115,00 1.929.087.922,00
Jumlah 1.046.099.772.563.,00 494.125.565.728,00 551.974.206.835,00

211
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

1.3.4 JALAN, JEMBATAN, IRIGASI DAN


JARINGAN...................................................................Rp1.396.503.211.216,00
Jumlah tersebut merupakan nilai Jalan, Jembatan, Irigasi (Bangunan Air) dan
Instalasi/ Jaringan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Semarang. Saldo per 31
Desember 2017 dan 2016 dengan rincian sebagai berikut:

Per 31 Desember 2017


Aset tetap Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Jalan, Jembatan, Irigasi dan Jaringan :
Rp Rp Rp
1.3.4.01 Jalan 856.528.147.583,00 397.581.701.008,00 458.946.446.576,00
1.3.4.02 Jembatan 117.862.076.889,00 63.205.107.343,00 54.656.969.545,00
1.3.4.03 Bangunan Air Irigasi 206.698.047.762,00 83.996.833.298,00 122.701.214.465,00
1.3.4.06 Bangunan Pengaman Sungai dan 86.479.574.524,00 53.921.808.649,00 32.557.765.875,00
Penanggulangan Bencana Alam
1.3.4.07 Bangunan Pengembangan Sumber Air 42..571.857.318,00 19.992.350.554,00 22.579.506.764,00
dan Air Tanah
1.3.4.08 Bangunan Air Bersih / Baku 27.655.179.456,00 19.378.053.529,00 8.277.125.927,00
1.3.4.09 Bangunan Air Kotor 601.465.000,00 111.274.480,00 490.190.520,00
1.3.4.11 Instalasi Air Minum Bersih 1.214.059.717,00 437.212.951,00 776.846.766,00
1.3.4.12 Instalasi Air Kotor 5.924.370.338,00 496.327.723,00 5.428.042.615,00
1.3.4.13 Instalasi Pengolahan Sampah Organik 587.400,00 587.399,00 0,00,00
dan Non Organik
1.3.4.14 Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan 2.750.000,00 660.000,00 2.090.000,00
1.3.4.15 Instalasi Pembangkit Listrik 428.195.736,00 89.269.091,00 338.926.645,00
1.3.4.16 Instalasi Gardu Listrik 2.555.058.798,00 814.509.576,00 1.740.549.222,00

1.3.4.17 Instalasi Pertahanan 218.397.628,00 36.977.925,00 181.419.703,00


1.3.4.18 Instalasi Gas 21.500.000,00 8.600.000,00 12.900.000,00
1.3.4.19 Instalasi Pengaman 42.449.624.051,00 10.337.290.717,00 32.112.333.334,00
1.3.4.20 Jaringan Air Minum 19.751.100,00 2.536.783,00 17.214.317,00
1.3.4.21 Jaringan Listrik 529.883.300,00 88.181.009,00 441.702.291,00
1.3.4.22 Jaringan Telepon 1.589.482.894,00 377.637.311,00 1.211.845.583,00
1.3.4.23 Jaringan Gas 3.153.201.721,00 468.017.624,00 2.685.184.097,00
Jumlah 1.396.503.211.216,00 651.344.936.970,00 745.158.274.246,00

1.3.5 ASET TETAP LAINNYA.………………………….......Rp80.860.352.529,00


Jumlah tersebut merupakan nilai Aset Tetap Lainnya yang dimiliki Pemerintah
Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017 dengan perincian sebagai berikut:

31 Desember 2017
Nilai Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Aset Tetap Lainnya :
Rp Rp Rp
1.3.5.01 Buku 69.067.507.874,00 35.823.547.637,00 33.243.960.234,00
1.3.5.03 Barang-barang Perpustakaan 2.363.467.366,00 1.287.996.129,00 1.075.471.238,00
1.3.5.04 Barang Bercorak Kebudayaan 5.564.134.117,00 2.392.527.734,00 3.171.606.384,00
1.3.5.05 Alat Olahraga Lainnya 1.558.002.823,00 704.407.765,00 853.595.060,00
1.3.5.06 Hewan 1.725.300.748,00 0,00 1.725.300.748,00

212
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

1.3.5.07 Tanaman 581.939.600,00 0,00 581.939.600,00


Jumlah 80.860.352.529,00 40.208.479.265,00 40.651.873.263,00

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Jenis:
Rp Rp
a. Hewan 1.725.300.748,00 1.785.364.213,00
b. Tanaman 581.939.600,00 485.909.600,00
Jumlah 2.307.240.348,00 2.271.273.813,00

Saldo Hewan per SKPD pada 31 Desember 2017 dan 2016:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Hewan:
Rp Rp
Dinas Peternakan dan Perikanan-Dinas Pertanian, Perikanan dan 1.725.300.748,00 1.785.364.213,00
Ketahanan Pangan
Jumlah 1.725.300.748,00 1.785.364.213,00

PerincianAset Tetap Hewan Pada Dinas Peternakan dan Perikanan – Dinas


Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Hewan Pada Dinas Peternakan dan Perikanan:
Rp Rp
a. Ikan 496.401.750,00 497.301.750,00
b. Ternak 1.228.898.998,00 1.288.062.463,00
Jumlah 1.725.300.748,00 1.785.364.213,00

Saldo Tanaman per SKPD pada 31 Desember 2017 dan 2016:


31 Desember 2017 31 Desember 2016
Tanaman:
Rp Rp
a. Dinas Lingkungan Hidup 167.455.000,00 21.450.000,00
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan-Dinas Pertanian, 365.209.600,00 365.209.600,00
b. Perikanan dan Ketahanan Pangan
c. DPU 49.275.000,00 99.250.000,00
Jumlah 581.939.600,00 485.909.600,00

1.3.6 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN...................Rp46.618.880.000,00


Jumlah tersebut merupakan nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan yang dimiliki
Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017 berupa pembangunan
gedung RSUD Ungaran dengan perincian sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Konstruksi Dalam Pengerjaan:
Rp Rp
a. RSUD Ungaran 44.399.084.000,00 0,00
DPU 2.219.796.000,00 0,00
Jumlah 46.618.880.000,00 0,00

213
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

1.3.7 AKUMULASI PENYUSUTAN…………………...(Rp1.370.437.347.145,00)


Akumulasi penyusutan sebagai penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset. Penyusutan aset tetap bukan
merupakan metode alokasi biaya untuk periode yang menerima manfaat aset
tetap tersebut sebagaimana diberlakukan di sektor komersial. Penyesuaian nilai
ini lebih merupakan upaya untuk menunjukkan pengurangan nilai karena
pengkonsumsian potensi manfaat aset oleh karena pemakaian dan atau
pengurangan nilai karena keusangan dan lain-lain. Sejak Laporan Keuangan
Daerah per 31 Desember 2011, Pemerintah Kabupaten Semarang
mencantumkan nilai penyusutan atas Aset Tetap.Sejak Laporan Keuangan
Tahun 2016 penyusutan dihitung dengan pendekatan semesteran.
Nilai Saldo akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2017 tersebar pada
Dinas/Instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Semarang, dengan rincian
saldo per 31 Desember 2017 dan 2016, sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Akumulasi Penyusutan :
Rp Rp
Akumulasi Penyusutan 1.370.437.347.145,00 1.246.196.542.877,17
Jumlah 1.370.437.347.145,00 1.246.196.542.877,17

Sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) nilai aset tetap bisa disajikan
berdasarkan biaya perolehan aset tersebut dikurangi dengan akumulasi
penyusutannya. Penyusutan dilakukan sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor
31 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah
Kabupaten Semarang yang sudah dirubah dengan Peraturan Bupati Semarang
Nomor 73 tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati semarang
Nomor 31 tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual pada
Pemerintah Kabupten Semarang dan Buletin Teknis SAP Nomor 14 tentang
Akuntansi Penyusutan Berbasis Akrual.
Metode penyusutan yang dilaksanakan di Kabupaten Semarang mulai tahun
2011 adalah Metode Garis Lurus, dan pada tahun 2015 ini digunakan
Pendekatan Tahunan yang menghitung penyusutan sejak tahun pertama
pengadaan. Penyusutan dihitung berdasarkan Buletin Teknis SAP Nomor 14
tentang Akuntansi Penyusutan Berbasis Akrual. Berdasarkan metode garis
lurus, penyusutan nilai aset tetap dilakukan dengan mengalokasikan penurunan
nilai secara merata selama masa manfaatnya.
Rumusan perhitungan penyusutan berdasarkan metode garis lurus adalah:

Penyusutan per periode = Nilai yang dapat disusutkan


Masa Manfaat

Dasar perhitungan nilai penyusutan dihitung sesuai dengan tarif yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Bupati Semarang Nomor 31 Tahun 2014 tentang
Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah Kabupaten Semarang,
sebagai berikut:

214
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Uraian Tarif Penyusutan (%)

1. Tanah 0%
2. Peralatan dan Mesin, terdiri atas:
2.1 Alat-alat Berat 5%
2.2 Alat-alat Angkutan/Kendaraan 5%
2.3 Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur 4%
2.4 Alat-alat Pertanian/Peternakan 5%
2.5 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 5%
2.6 Alat Studio dan Alat Komunikasi 5%
2.7 Alat-alat Kedokteran 8%
2.8 Alat-alat Laboratorium 8%
2.9 Alat Keamanan 5%
3. Gedung dan Bangunan, terdiri atas:
3.1 Bangunan Gedung 4%
3.2 Bangunan Monumen 4%
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan, terdiri atas:
4.1 Jalan 4%
4.2 Jembatan 4%
4.3 Bangunan Air/ Irigasi 8%
4.4 Jaringan dan Instalasi 4%
5. Aset Tetap Lainnya, terdiri atas:
5.1 Buku dan Perpustakaan 8%
5.2 Barang Bercorak Kesenian/ Kebudayaan/ Olahraga 8%
5.3 Hewan/Ternak dan Tumbuhan 0%
5.4 Alat-alat Persenjataan 5%
6. Konstruksi Dalam Pengerjaan 0%
7. Aset Tak Berwujud 10%

Selain tanah, hewan/ternak dan tumbuhan serta konstruksi dalam pengerjaan,


seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset
tersebut.
Nilai Saldo Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2017 pada Instansi di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Semarang, dengan rincian saldo per 31
Desember 2017 dan 2016, sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rincian Akumulasi Penyusutan Per Jenis Aset:
Rp Rp
1.3.2.01 Alat-alat Besar Darat 5.495.299.876,00 4.349.849.261,17
1.3.2.02 Alat-alat Besar Apung 136.120.000,00 102.090.000,00
1.3.2.03 Alat-alat Bantu 3.034.538.597,00 2.504.593.792,00
1.3.2.04 Alat Angkutan Darat Bermotor 43.213.670.998,00 38.734.566.442,00
1.3.2.05 Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 829.367.450,00 664.863.620,00
1.3.2.06 Alat Angkut Apung Bermotor 533.238.752,00 462.000.000,00
1.3.2.07 Alat Angkut Apung Tak Bermotor 92.432.972,00 78.236.377,00
1.3.2.09 Alat Bengkel Bermesin 1.167.927.272,00 1.057.453.633,00
1.3.2.10 Alat Bengkel Tak Bermesin 301.471.251,00 263.939.314,00
1.3.2.11 Alat Ukur 878.980.909,00 783.653.948,00
1.3.2.12 Alat Pengolahan 1.485.821.178,00 1.294.527.503,00
1.3.2.13 1.3.2.01 Alat Pemeliharaan Tanaman / Alat 465.656.112,00 414.050.781,00
Penyimpan
1.3.2.14 Alat Kantor 5.983.993.916,00 5.137.838.575,00

215
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Rincian Akumulasi Penyusutan Per Jenis Aset:
Rp Rp
1.3.2.15 Alat Rumah Tangga 24.688.693.001,00 21.120.261.082,00
1.3.2.16 Komputer 18.701.098.980,00 15.619.413.307,00
1.3.2.17 Meja Dan Kursi Kerja / Rapat Pejabat 1.660.875.794,00 1.447.737.879,00
1.3.2.18 Alat Studio 3.983.965.149,00 3.289.510.869,00
1.3.2.19 Alat Komunikasi 1.337.384.194,00 1.144.037.210,00
1.3.2.20 Peralatan Pemancar 419.011.712,00 377.421.533,00
1.3.2.21 Alat Kedokteran 53.657.631.268,00 46.533.655.452,00
1.3.2.22 Alat Kesehatan 1.368.318.561,00 1.083.489.293,00
1.3.2.23 Unit-unit Laboratorium 8.288.732.569,00 7.700.984.713,00
1.3.2.24 Alat Peraga/Praktek Sekolah 5.734.895.733,00 4.817.668.728,00
1.3.2.25 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 3.583.120,00 3.210.800,00
1.3.2.26 Alat Laboratorium Fisika Nuklir / Elektronika 9.575.778,00 8.133.833,00
1.3.2.27 Alat Proteksi Radiasi / Proteksi Lingkungan 3.633.000,00 2.324.200,00
1.3.2.28 Radiation Application and Non Destructive Testing 144.595.183,00 126.438.730,00
Lab
1.3.2.29 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 489.870.387,00 440.995.266,00
1.3.2.30 Peralatan Laboratorium Hidrodinamika 637.337.222,00 531.271.752,00
1.3.2.31 Persenjataan Non Senjata Api 10.644.250,00 7.296.000,00
1.3.3.01 Bangunan Gedung Tempat Kerja 471.116.543.661,00 440.684.157.957,00
1.3.3.02 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 16.477.140.262,00 15.490.541.449,00
1.3.3.03 Bangunan Menara 204.705.840,00 177.226.088,00
1.3.3.04 Bangunan Bersejarah 85.167.840,00 70.684.879,00
1.3.3.05 Tugu Peringatan 38.402.976,00 27.377.182,00
1.3.3.06 Candi 39.588.760,00 218.388.208,00
1.3.3.07 Tugu Peringatan 82.254.000,00 79.462.000,00
1.3.3.08 Tugu Titik Kontrol / Pasti 3.464.001.798,00 2.602.694.915,00
1.3.3.09 Rambu-rambu 2.002.152.476,00 1.681.861.472,00
1.3.3.10 Rambu-rambu Lalu Lintas Udara 615.608.115,00 521.008.794,00
1.3.4.01 Jalan 397.581.701.008,00 363.489.684.457,00
1.3.4.02 Jembatan 63.205.107.343,00 59.349.620.331,00
1.3.4.03 Bangunan Air Irigasi 83.996.833.298,00 71.664.533.680,00
1.3.4.06 Bangunan Pengaman Sungai dan 53.921.808.649,00 49.996.754.667,00
Penanggulangan Bencana Alam
1.3.4.07 Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air 19.992.350.554,00 16.630.211.974,00
Tanah
1.3.4.08 Bangunan Air Bersih / Baku 19.378.053.529,00 17.074.627.173,00
1.3.4.09 Bangunan Air Kotor 111.274.480,00 90.776.480,00
1.3.4.11 Instalasi Air Minum Bersih 437.212.951,00 398.553.534,00
1.3.4.12 Instalasi Air Kotor 496.327.723,00 270.552.751,00
1.3.4.13 Instalasi Pengolahan Sampah Organik dan Non 587.399,00 587.400,00
Organik
1.3.4.14 Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan 660.000,00 550.000,00
1.3.4.15 Instalasi Pembangkit Listrik 89.269.091,00 72.141.262,00
1.3.4.16 Instalasi Gardu Listrik 814.509.576,00 712.973.443,00
1.3.4.17 Instalasi Pertahanan 36.977.925,00 28.242.020,00
1.3.4.18 Instalasi Gas 8.600.000,00 7.740.000,00
1.3.4.19 Instalasi Pengaman 10.337.290.717,00 8.722.735.386,00
1.3.4.20 Jaringan Air Minum 2.536.783,00 1.746.739,00
1.3.4.21 Jaringan Listrik 88.181.009,00 68.768.350,00
1.3.4.22 Jaringan Telepon 377.637.311,00 314.738.735
1.3.4.23 Jaringan Gas 468.017.624,00 341.889.556,00

216
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Rincian Akumulasi Penyusutan Per Jenis Aset:
Rp Rp
1.3.5.01 Buku 35.823.547.637,00 31.609.729.158,00
1.3.5.03 Barang-barang Perpustakaan 1.287.996.129,00 1.119.039.706,00
1.3.5.04 Barang Bercorak Kebudayaan 2.392.527.734,00 1.992.877.369,00
1.3.5.05 Alat Olahraga Lainnya 704.407.765,00 582.551.865,00
Jumlah 1.370.437.347.145,00 1.246.196.542.873,17

1.5 ASET LAINNYA………………..........................................Rp25.014.296.063,00


Jumlah Aset Lainnya per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp25.014.296.063,00 dibandingkan dengan jumlah Aset Lainnya per 31
Desember 2016 sebesar Rp28.642.091.332,00 terdapat penurunan sebesar
Rp2.423.916.875,00 atau 8,46%.
Aset Lainnya dapat dirinci sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Aset Lainnya :
Rp Rp
a. Tagihan Jangka Panjang 674.350.160,00 670.230.310,00
b. Aset Tak Berwujud 4.241.170.050,00 4.240.598.722,00
c. Aset Lain-lain 20.098.775.853,00 23.731.262.300,00
Jumlah 25.014.296.063,00 28.642.091.332,00

1.5.1 TAGIHAN JANGKA PANJANG………………………......Rp674.350.160,00


Nilai ini merupakan saldo Tagihan Jangka Panjang per 31 Desember 2017
berupa tuntutan ganti kerugian daerah dengan rincian per 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Tagihan Jangka Panjang:
Rp Rp
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 674.350.160,00 670.230.310,00
Jumlah 674.350.160,00 670.230.310,00

Jumlah keseluruhan Tagihan Jangka Panjang per 31 Desember 2017 sebesar


Rp674.350.160,00 atau mengalami peningkatan sebesar 2,94%. bila
dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp670.230.310,00, dengan
rincian sebagai berikut:

1.5.1.02 Tuntutan Ganti Kerugian Daerah….…………………..Rp674.350.160,00


Jumlah tersebut merupakan Tuntutan Ganti Rugi kepada pegawai di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017 yang
sulit untuk dapat ditagih dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun, dengan
rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016, sebagai berikut:

217
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Tuntutan Ganti Kerugian Daerah:
Rp Rp
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Terhadap Pegawai Negeri 674.350.160,00 670.230.310,00
Bukan Bendahara
Jumlah 674.350.160,00 670.230.310,00

Penjelasan tuntutan ganti kerugian daerah adalah sebagai berikut:

Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Terhadap Pegawai Negeri Bukan 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Bendahara: Rp Rp
a. Kendaraan Hilang 58.844.850,00 54.725.000,00
b. Temuan Inspektorat 615.505.310,00 615.505.310,00
Jumlah 674.350.160,00 670.230.310,00

Saldo Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Terhadap Pegawai Negeri Bukan


Bendahara–Kendaraan Hilang per 31 Desember 2017sebesar
Rp58.844.850,00 dengan perincian sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Kendaraan Hilang:
Rp Rp
a. EW 4.000.000,00 4.000.000,00
b. SR 37.635.000,00 39.035.000,00
c. BS 0,00 0,00
d. TW 11.690.000,00 11.690.000,00
e. PB 0,00 0,00
f. AW 5.519.850,00 0,00
Jumlah 58.844.850,00 54.725.000,00

Pada Tahun 2017 terdapat penambahan sebesar Rp9.469.850,00 dengan


pengurangan total sebesar Rp5.350.000,00 terdiri dari:
- Penambahan berasal dari kehilangan kendaraan roda dua atas nama AW
dari Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah
Ragaditetapkan kerugian oleh Majelis TP-TGR sebesar Rp9.469.850,00
dantelah dilakukan pembayaran sebesar Rp3.950.000,00.
- Pengurangan sebesar Rp1.400.000,00 adalah sisa tunggakan SR.
Saldo Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Terhadap Pegawai Negeri Bukan
Bendahara–Temuan Inspektorat per 31 Desember 2017sebesar
Rp615.505.310,00 dengan perincian sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Kendaraan Hilang:
Rp Rp
a. H 170.488.550,00 170.488.550,00
b. H (Alm) 54.980.000,00 54.980.000,00
c. SOJ 43.060.450,00 43.060.450,00
d. KSR (Alm) 29.000.000,00 29.000.000,00
e. A 4.071.310,00 4.071.310,00

218
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Kendaraan Hilang:
Rp Rp
f. SM 313.905.000,00 313.905.000,00
Jumlah 615.505.310,00 615.505.310,00

Terkait tunggakan TPTGR ini Telah dilakukan upaya oleh Tim TPTGR
Kabupaten Semarang untuk menindaklanjuti TPTGR ini agar dapat dilunasi
oleh yang bersangkutan melalui rapat koordinasi TPTGR sebagai berikut:
a. Kehilangan sepeda motor atas nama Rin Pujiyanti NomorPolisi H 9992
GC tahun pembuatan 2012, tanggal kejadian 25 Oktober 2016 tempat
Lingkungan balai RW 06 Kaliputih Kelurahan Panjang. Pembayaran
klaim asuransi dari Jasindo telah masuk kas daerah sebesar
Rp11.732.500,00 nilai buku sebesar Rp10.620.647,00 belum dilakukan
pembebanan.
b. Kehilangan sepeda motor atas nama Budi Mulyono Nomor Polisi H 9936
CC tahun pembuatan 2008, tanggal kejadian 17 Pebruari 2017, tempat
lingkungan Kampung Terbayan Tengah Rt. 02 Rw. 06 Kelurahan
Ungaran, Kecamatan Ungaran Barat. Pembayaran klaim asuransi dari
Jasindo telah masukkasdaerah sebeara Rp7.310.250,00 nilai bukusebesar
Rp6.733.809,00belum dilakukan pembayaran.
c. Akan mengirim surat ke Kemendagri dan BPK sehubungan dengan
penggantian yang harus dibebankan kepada Rin Pujiyati dan Budi
Mulyanto.
d. Majelis TPTGR untuk melakukan pemantauan kerugian daerah dan
mengirim surat kepada ahli waris Sdr. Srijanto dan Sdr. Erwin Wibowo.
e. Inspektorat Kabupaten Semarang untuk menyusun Perda Kerugian
Daerah dan didalamnyaterdapat kerugian daerah yang
ditangani/dilimpahkan kepada Majelis TPTGR.

1.5.2 ASET TAK BERWUJUD………..………………............Rp4.241.170.050,00


Nilai ini merupakan saldo Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2017 dengan
rincian per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Tagihan Jangka Panjang:
Rp Rp
a. Aset Tak Berwujud 9.142.270.674,00 8.532.541.501,00
b. Amortisasi Aset Tak Berwujud (4.901.100.624,00) (4.291.942.779,00)
Jumlah 4.241.170.050,00 4.240.598.722,00

Jumlah keseluruhanAset Tak Berwujudper 31 Desember 2017


sebesarRp9.142.270.674,00atau mengalami kenaikan sebesar7,15%.

219
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Biladibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp8.532.541.501,00,


dengan rincian sebagai berikut:

Harga perolehan Amortisasi Nilai Buku


Aset tak berwujud:
Rp Rp Rp
a. Lisensi dan Frenchise 76.048.500,00 (41.628.400,00) 34.420.100,00
b. Aset tak Berwujud Lainnya 9.066.222.174,00 (4.859.472.224,00) 4.206.749.950,00
Jumlah 9.142.270.674,00 (4.901.100.624,00) 4.241.170.050,00

1.5.2.01 Lisensi dan Frenchise………………………......................Rp34.420.100,00


Jumlah tersebut merupakan Lisensi dan Frenchise di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017, dengan rincian saldo per 31
Desember 2017 dan 2016, sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Lisensi dan Frenchise:
Rp Rp
a. Lisensi dan Frenchise 76.048.500,00 76.048.500,00
b. Amortisasi Lisensi dan Franchise (41.628.400,00) (34.023.550,00)
Jumlah 34.420.100,00 42.024.950,00

Rincian Nilai Buku Lisensi dan Frenchise masing-masing SKPD adalah


sebagai berikut:
Rincian Lisensi dan Frenchise masing-masing 31 Desember 2017 31 Desember 2016
SKPD: Rp Rp
1 Badan Keuangan Daerah 32.121.100,00 38.576.450,00
2 Kecamatan Getasan 60.500,00 90.750,00
3 Kecamatan Tengaran 60.500,00 90.750,00
4 Kecamatan Susukan 60.500,00 90.750,00
5 Kecamatan Suruh 60.500,00 90.750,00
6 Kecamatan Pabelan 60.500,00 90.750,00
7 Kecamatan Tuntang 60.500,00 90.750,00
8 Kecamatan Banyubiru 60.500,00 90.750,00
9 Kecamatan Jambu 121.000,00 90.750,00
10 Kecamatan Sumowono 60.500,00 90.750,00
11 Kecamatan Ambarawa 544.500,00 90.750,00
12 Kecamatan Bawen 181.500,00 90.750,00
13 Kecamatan Bringin 60.500,00 90.750,00
14 Kecamatan Bergas 302.500,00 90.750,00
15 Kecamatan Pringapus 121.000,00 90.750,00
16 Kecamatan Bancak 60.500,00 90.750,00
17 Kecamatan Kaliwungu 60.500,00 90.750,00
18 Kecamatan Ungaran Barat 60.500,00 90.750,00
19 Kecamatan Ungaran Timur 181.500,00 90.750,00

220
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Rincian Lisensi dan Frenchise masing-masing 31 Desember 2017 31 Desember 2016


SKPD: Rp Rp
20 Kecamatan Bandungan 121.000,00 90.750,00
21 Kelurahan Gondoriyo 0,00 90.750,00
22 Kelurahan Ngampin 0,00 90.750,00
23 Kelurahan Pojoksari 0,00 90.750,00
24 Kelurahan Tambakboyo 0,00 90.750,00
25 Kelurahan Lodoyong 0,00 90.750,00
26 Kelurahan Kupang 0,00 90.750,00
27 Kelurahan Kranggan 0,00 90.750,00
28 Kelurahan Panjang 0,00 90.750,00
29 Kelurahan Baran 0,00 90.750,00
30 Kelurahan Bandungan 0,00 90.750,00
31 Kelurahan Bawen 0,00 90.750,00
32 Kelurahan Harjosari 0,00 90.750,00
33 Kelurahan Ngempon 0,00 90.750,00
34 Kelurahan Karangjati 0,00 90.750,00
35 Kelurahan Wujil 0,00 90.750,00
36 Kelurahan Bergas Lor 0,00 90.750,00
37 Kelurahan Pringapus 0,00 90.750,00
38 Kelurahan Kalirejo 0,00 90.750,00
39 Kelurahan Beji 0,00 90.750,00
Jumlah 34.420.100,00 42.024.950,00

1.5.2.02 Aset tak Berwujud Lainnya…………………...............Rp4.206.749.750,00


Jumlah tersebut merupakan Aset tak Berwujud Lainnya di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Semarang berupa software per 31 Desember 2017,
dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016, sebagai berikut:

221
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Aset tak Berwujud Lainnya:
Rp Rp
a. Software 9.066.222.174,00 8.456.493.001,00
b. Amortisasi Aset tak Berwujud Lainnya (4.859.472.224,00) (4.257.919.229,00)

Jumlah 4.206.749.950,00 4.198.573.772,00

Rincian Nilai Buku Aset tak Berwujud Lainnya masing-masing SKPD


adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rincian Aset Tak Berwujud Lainnya masing-masing SKPD:
Rp Rp
1 Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga 913,525,914 1.047.236.425,00
2 Dinas Kesehatan 904,938,664 739.132.130,00
3 RSUD Ambarawa 28,189,500 34.788.000,00
4 RSUD Ungaran 223,651,500 162.315.000,00
5 Dinas Pekerjaan Umum 434,351,750 323.787.050,00
6 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 63,558,000 22.530.750,00
7 Dinas Perhubungan 101,947,880 159.770.318,00
8 Dinas Komunikasi dan Informatika 91,102,868 0,00
9 Dinas Tenaga Kerja 14,250,000 0,00
10 Dinas Kependudukan dan Capil 110,198,118 530.587.883,00
11 Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan 142,140,811 139.293.833,00
12 Badan Penanaman Modal Pelayanan Perijinan Terpadu Satu 116,451,102 87.120.791,00
Pintu
13 Dinas Pariwisata 18,720,000 21.840.000,00
14 Sekretariat Daerah 392,887,492 437.423.123,00
15 Badan Keuangan Daerah 422.621.162 329.143.269,00
16 Badan Kepegawaian Daerah 116,756,400 93.051.000,00
17 Badan Pemberdayaan Masayarakat Desa 20,300,000 23.200.000,00
18 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 50,180,389 1.397.000,00
19 Kecamatan Bergas 40.978.400 24.145.200,00
20 Kecamatan Susukan 0,00 21.812.000,00

Jumlah 4.206.749.950 4.198.573.772,00

1.5.3 ASET LAIN-LAIN………..………......………...…….....Rp20.098.775.853,00


31 Desember 2017
Aset Lain - Lain 22.357.177.746,00
Amortisasi Aset Lain-Lain (2.307.965.891,00)

Jumlah 20.098.775.853,00

Jumlah Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 adalah sebesar


Rp20.098.775.853,00. Dibandingkan dengan jumlah Aset Lain-lain per 31
Desember 2016 sebesar Rp23.731.262.300,00 yang di hitung menggunakan

222
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

harga perolehanterdapat penurunan sebesar Rp3.632.486.447,00 atau 15,31%.


Jumlah tersebut antara lain merupakan pengadaan DED/ Perencanaan
Konstruksi yang belum direalisir konstruksinya. Di dalam aset lain-lain ini
terdapat aset milik SMAN/SMKN yang belum diserahkan ke Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp456.051.000,00. Aset SMAN/SMKN yang
belum diserahkan adalah aset hasil pengadaan akhir tahun 2016 yang direalisasi
setelah rekonsiliasi BAST P3D dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
selesai sehingga tidak dapat dimasukkan dalam BAST P3D aset SMAN/SMKN
tahun 2016. Untuk selanjutnya aset ini sedianya akan dimasukkan dalam
suplemen/BAST susulan, namun sampai dengan saat ini belum dapat dilakukan.
Namun demikian Pemerintah Kabupaten Semarang sudah melayangkan surat
permohonan penyelesaian aset SMAN/SMKN ini ke BKAD Provinsi Jawa
Tengah.
Rincian aset lain-lain berdasarkan pemanfaatannya adalah sebagai berikut:

Per 31 Desember 2017 Per 31 Desember 2016


Aset Lain-lain berdasar Pemanfaatan :
Rp Rp
a. DED / Perencanaan 1.690.609.800,00 4.472.777.900,00
b. Hilang 13.721.867,00 162.200.000,00
c. Rusak Berat / Gudang 696.062.285.,00 1.452.401.000,00
d. Lainnya 751.108.503,00 336.981.000,00
e. Dana Bergulir 16.897.709.400,00 17.306.902.400,00
Jumlah 20.098.775.853,00 23.731.262.300,00

Rincian aset lain-lain berdasarkan jenis barang adalah sebagai berikut:


Per 31 Desember 2017 Per 31 Desember 2016
Aset Lain-lain berdasar Jenis Barang :
Rp Rp
a. DED / Perencanaan 1.690.609.800,00 4.472.777.900,00
b. Kendaraan 18.514.645,00 290.250.000,00
c. Peralatan Kantor 743.345.550,00 1.290.327.608,00
d. Jaringan dan Jalan ,00 1.923.392,00
e. Alat Kesenian & Olah Raga 10.111.700,00 32.100.000,00
f. Lainnya 688.920.758,00 336.981.000,00
g. Ternak yang digulirkan 16.897.709.400,00 17.306.902.400,00
Jumlah 20.098.775.853,00 23.731.262.300,00

Rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016 menurut SKPD-nya sebagai
berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Aset Lain-lain:
Rp Rp
a. Sekretariat Daerah 336.981.000,00 336.981.000,00
b. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga 670.975.189,00 1.640.548.000,00
c. Dinas Kesehatan 3.230.200,00 43.780.000,00
d. Dinas Pekerjaan Umum 640.440.709,00 3.016.415.900,00

223
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Aset Lain-lain:
Rp Rp
e. Dinas Pariwisata 419.754.800,00 419.754.800,00
f. Badan Keuangan Daerah ,00 226.800.000,00
g. PPKD – Badan Keuangan Daerah 2.111.111,00 0,00
h. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan 2.316.667,00 25.250.000,00
i. Dinas Peternakan dan Perikanan (Ternak yang digulirkan) 16.897.709.400,00 17.306.902.400,00
j. Kecamatan – kecamatan 27.810.750,00 16.570.000,00
k. Kelurahan – kelurahan 0,00 5.549.000,00
l. BPBD 0,00 22.665.000,00
m. Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Pedagangan 0,00 99.556.200,00
n. RSUD AMBARAWA 652.882.028,00 175.490.000,00
o. RSUD UNGARAN 395.000.000,00 395.000.000,00
Jumlah 20.098.775.853,00 23.731.262.300,00

Penjelasan aset lain-lain ternak yang digulirkan:


Saldo awal per 31 Desember 2016 sebesar Rp17.306.902.400,00 dan saldo per
31 Desember 2017 menjadi Rp16.897.709.400,00 dikarenakan:
1. Pola I (ternak sapi) dengan saldo awal Rp433.023.500,00 tidak mengalami
perubahan, sehingga saldo per 31 Desember 2017 tetap sebesar
Rp433.023.500.00.
2. Pola II (ternak sapi) dengan saldo awal sebesar Rp369.163.400,00 tidak
mengalami mutasi, sehingga saldo akhir per 31 Desember 2017 tetap
sebesar Rp369.163.400,00.
3. Pola III (ternak sapi):
- Ada penilaian kembali atas saldo ternak akhir Desember 2017, sesuai
penilaian akhir tahun 2017 untuk konsistensi atau persamaan penilaian
ternak (mutasi) pada akhir tahun 2017 dengan harga
Rp16.963.357.000,00.
- Ada penambahan sebanyak 177 ekor dengan nilai total
Rp1.277.550.000,00 yang merupakan penambahan anak sapi karena
pengguliran selama tahun 2017.
- Ada pengurangan 237 ekor dengan nilai Rp2.161.500.000,00 dengan
penjelasan sebagai berikut:
- 79 ekor mati dengan nilai Rp670.400.000,00.
- 152 ekor karena lunas senilai Rp1.440.900.000,00 (ternak menjadi
hak milik petani karena telah menyetorkan 2 ekor anak sapi untuk
pengguliran selanjutnya).
- 1 ekor senilai Rp9.200.000,00 karena tercatat 2x atau dobel nama
penggaduh sama, dimana penggaduh menggaduh satu kali tetapi
tercatat dua kali.

224
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

- 1 ekor senilai Rp7.500.000,00 karena tidak ada sapinya (tercatat


tetapi tidak ada sapi yang digaduh).
- 4 ekor senilai Rp33.500.000,00 karena di jual, setoran ke kas
daerah sebesar Rp24.560.000,00 sehingga ada defisit
Rp8.940.000,00.

Dalam Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 terdapataset lain-lain berupa


kendaraan yang hilang sebesar Rp178.234.248,00 dengan perincian sebagai
berikut:
No PD Jenis Merk Type Tahun No Pol Nilai (Rp) Keterangan

1 BKUD Mobil Toyota Kijang 1994 H479C 65.000.000,00 Hilang


Minibus
2 BKUD Mobil Toyota Kijang 1995 H80C 65.000.000,00 Hilang
Minibus
3 Dinas Sepeda Suzuki A100 1981 H780C 3.000.000,00 Hilang,
Pendidikan Motor UPTD
Sumowono
4 Dinas Sepeda Honda GL Pro 1996 H654D 7.200.000,00 Hilang -
Pekerjaan Motor C 14/08/01,
Umum A.n. Yeni
5 Dinas Sepeda Honda GL 2002 H549R 6.000.000,00 hilang
Pertanian Motor PRO C 16,05,03,
Perkebunun Jumaryadi
an dan PPL Jambu
Kehutanan
6 Dinas Sepeda Yamaha V.100.E 1999 H663N 7.500.000,00 hilang, Tyas
Pertanian Motor C Indah PPL
Getasan
7 Kecamatan Sepeda Garuda Siurya 2002 H676P 8.500.000,00 Hilang,
Jambu Motor X 150 C Kades
Gemawang
8 Kecamatan Sepeda Supra X 125 2012 H9992G 9.912.603,00 Hilang Rin
Ambarawa Motor C Pujiati
9 Kecamatan Sepeda Supra X 125 2008 H9936C 6.121.645,00 Hilang Budi
Bergas Motor C Mul

Inventaris Extracomptable..................................................Rp59.944.844.651,00
Pada Tahun Anggaran 2017 terdapat inventaris extracomptable sebesar
Rp59.944.844.651,00.Tidak seluruh realisasi belanja modal dikapitalisasi atau
menambah nilai aset tetap. Hal ini disebabkan karena sebagian aset/barang hasil
realisasi belanja modal tidak memenuhi syarat batas materialitas untuk diakui
sebagai aset, yaitu sebesar Rp300.000,00 serta sebagian lagi tidak diakui sebagai
aset tetap karena merupakan barang/ bahan habis-pakai/ tidak memenuhi syarat
batas umur aset untuk diakui sebagai aset tetap, yaitu selama 12 bulan.
Realisasi Belanja Modal berupa barang-barang yang memiliki nilai satuan di
bawah Rp300.000,00 dimasukkan ke Buku Inventaris Extracomptable yang

225
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

tidak masuk dalam Daftar Aset Tetap/Neraca Barang Pemerintah Kabupaten


Semarang. Contoh barang extracomptable ini antara lain adalah sendok, gelas,
piring, dispenser, bendera, taplak, cermin, alat-alat kebersihan, model-model
laborat, alat-alat laborat, kalkulator dan lain-lain. Sedangkan realisasi Belanja
Modal untuk barang/ bahan habis pakai dianggap sebagai biaya/ belanja. Contoh
barang/bahan habis pakai ini antara lain bola, lampu, alcohol laborat, ammonium,
majalah terbitan berkala, shuttlecock, catridge printer, alat gambar dan lain-lain.
Inventaris Extracomptable pada tahun anggaran 2017 per SKPD se-Kabupaten
Semarang adalah sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Inventaris Extracomptable:
Rp Rp
a. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga 53.820.467.001,00 53.118.363.855,00
b. Dinas Kesehatan 1.863.371.051,00 1.650.566.475,00
c. Dinas Pekerjaan Umum 61.655.226,00 61.655.226,00
d. Barenlitbangda 62.883.304,00 62.883.304,00
e. Dinas Perhubungan 545.254.445,00 541.574.445,00
Dinas Komunikasi Informatika 50.297.550,00 0,00
f. Badan Lingkungan Hidup 38.974.540,00 38.974.540,00
g. Dinas Kependudukan dan Capil 58.060.360,00 58.060.376,00
h. Badan Keluarga Berencana dan PP 90.205.071,00 88.573.390,00
Dinas Sosial 0,00 0,00
i. Dinas Tenaga Kerj 59.799.872,00 49.947.872,00
j. Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan 138.512.697,00 137.997.697,00
k. BPMPPTSP 15.931.950,00 15.931.950,00
l. Dinas Pariwisata 64.188.929,00 63.085.929,00
m. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 12.243.263,00 12.243.263,00
n. Satuan Polisi Pamong Praja 22.485.374,00 22.155.774,00
o. Sekretariat Daerah 544.930.027,00 590.027.577,00
p. Sekretariat Dewan 142.048.390,00 142.048.390,00
q. Badan Keuangan Daerah 99.041.394,00 99.041.394,00
r. Badan Kepegawaian Daerah 57.697.370,00 57.697.370,00
s. Inspektorat Daerah 54.768.519,00 54.768.519,00
t. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 62.130.973,00 62.130.973,00
u. Kantor Ketahanan Pangan 0,00 1.918.000,00
v. Bapermasdes 16.038.500,00 16.038.500,00
w. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 69.217.231,00 67.442.231,00
x. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan 424.495.486,00 189.420.739,00
y. Dinas Peternakan dan Perikanan 0,00 215.921.747,00
z. Kecamatan Getasan 24.623.500,00 24.623.500,00
aa. Kecamatan Tengaran 36.938.500,00 36.938.500,00
ab. Kecamatan Susukan 18.238.500,00 18.238.500,00
ac. Kecamatan Suruh 26.289.300,00 26.289.300,00
ad Kecamatan Pabelan 38.584.000,00 38.584.000,00
ae. Kecamatan Tuntang 29.113.000,00 29.113.000,00
af. Kecamatan Banyubiru 13.594.920,00 13.594.920,00
ag. Kecamatan Jambu 33.429.750,00 20.614.750,00
ah. Kecamatan Sumowono 22.748.500,00 22.748.500,00
ai. Kecamatan Ambarawa 192.528.825,00 21.655.250,00
aj. Kecamatan Bawen 62.610.100,00 17.126.250,00
ak. Kecamatan Bringin 18.741.700,00 17.916.700,00

226
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Inventaris Extracomptable:
Rp Rp
al. Kecamatan Bergas 113.273.790,00 30.761.070,00
am. Kecamatan Pringapus 15.398.750,00 8.953.750,00
an. Kecamatan Bancak 17.386.000,00 17.386.000,00
ao. Kecamatan Kaliwungu 44.886.000,00 44.886.000,00
ap. Kecamatan Ungaran Barat 90.504.900,00 16.527.725,00
aq. Kecamatan Ungaran Timur 98.240.414,00 23.039.904,00
ar. Kecamatan Bandungan 37.873.725,00 26.773.725,00
as. Kelurahan Gondoriyo 0,00 12.815.000,00
at. Kelurahan Ngampin 0,00 24.703.000,00
au. Kelurahan Pojoksari 0,00 12.938.750,00
av. Kelurahan Tambakboyo 0,00 16.310.000,00
aw. Kelurahan Lodoyong 0,00 11.279.250,00
ax. Kelurahan Kupang 0,00 32.880.000,00
ay. Kelurahan Kranggan 0,00 23.123.750,00
az. Kelurahan Panjang 0,00 20.836.250,00
ba. Kelurahan Baran 0,00 9.927.575,00
bb. Kelurahan Bandungan 0,00 11.100.000,00
bc. Kelurahan Bawen 0,00 6.401.250,00
bd. Kelurahan Harjosari 0,00 39.082.600,00
be. Kelurahan Ngempon 0,00 33.624.905,00
bf. Kelurahan Karangjati 0,00 15.506.550,00
bg. Kelurahan Wujil 0,00 18.798.350,00
bh. Kelurahan Bergas Lor 0,00 14.582.915,00
bi. Kelurahan Pringapus 0,00 6.445.000,00
bj. Kelurahan Candirejo 0,00 10.611.500,00
bk. Kelurahan Genuk 0,00 16.818.275,00
bl. Kelurahan Ungaran 0,00 21.106.150,00
bm. Kelurahan Bandarjo 0,00 9.785.000,00
bn. Kelurahan Langensari 0,00 15.356.250,00
bo. Kelurahan Sidomulyo 0,00 15.612.435,00
bp. Kelurahan Kalirejo 0,00 14.308.100,00
bq. Kelurahan Susukan 0,00 2.344.250,00
br. Kelurahan Gedang Anak 0,00 27.057.750,00
bs. Kelurahan Beji 0,00 15.877.975,00
bt. RSUD Ambarawa 293.429.098,00 293.429.098,00
bu. RSUD Ungaran 341.712.840,00 330.562.840,00
Jumlah 59.944.844.651,00 58.957.465.648,00

Kemudian terkait aset tetap yang berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pada tahun 2017 dari realisasi belanja modal BOS sebesar Rp16.635.241.415,00
tidak seluruhnya diakui sebagai aset tetap dan aset tak berwujud.
Penambahan dari pengadaan barang yang memenuhi kriteria aset tetap dan aset
tak berwujud dan selanjutnya dikapitalisasi sebagai penambah aset tetap dan aset
tak berwujud bersumber dana BOS tahun 2016 adalah sebesar
Rp15.907.775.963,00. Sedangkan sisanya sebesar Rp727.465.452,00 diakui
sebagai aset ekstracomptable, barang habis pakai dan pemeliharaan. Atas
penambahan yang berasal dari dan BOS tersebut telah disesuaikan dengan jenis
barang sesuai klasifikasinya.

227
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Pengakuan atas realisasi belanja pengadaan barang sebesar Rp16.635.241.415,00


tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

No Pengakuan / Klasifikasi Nilai (Rp) Nilai (Rp)


Aset dari BOS
1 Alat Besar / Berat 39.818.365,00
2 Alat Angkutan Tak Bermotor 12.025.000,00
3 Alat Angkutan Bermotor 0,00
4 Alat Ukur / Bengkel 13.382.000,00
5 Pertanian 2.200.000,00
6 Alat Kantor dan Rumah Tangga 5.087.339.513,00
7 Alat Studio dan Komunikasi 641.537.230,00
8 Kedokteran 3.592.500,00
9 Alat Laboratorium / Peraga 58.335.126,00
10 Gedung / Bangunan 332.841.241,00
11 Jaringan 2.225.500,00
12 Buku 9.262.017.276,00
13 Barang Seni dan Olahraga 473.938.359,00
14 Intangible Aset 17.016.855,00
Jumlah aset tetap dan aset tidak berwujud 15.946.268.965,00
15 Aset Extracomptable 561.062.670,00
16 Pemeliharaan 13.444.500,00
17 Barang Habis-Pakai 140.192.782,00
18 Biaya Lainnya 12.765.500,00
19 Kegiatan 0,00
Jumlah lainnya 767.465.452,00

Jumlah total 16.635.241.415,00

228
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

5.1.7 PENJELASAN POS-POS KEWAJIBAN


Kewajiban Kabupaten Semarang terdiri dari Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban
Jangka Panjang sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

2. KEWAJIBAN……………………………......………….….…...Rp16.078.034.786,37
Saldo Kewajiban Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017 adalah
sebesar Rp16.078.034.786,37terjadi penurunansebesar 4,56% bila dibandingkan
saldo per 31 Desember 2016 sebesar Rp16.846.732.388,17.
Jumlah tersebut terdiri atas:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Kewajiban:
Rp Rp
a. Kewajiban Jangka Pendek 16.078.034.786,37 16.846.732.388,17
b. Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00
Jumlah 16.078.034.786,37 16.846.732.388,17

2.1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK...................................Rp16.078.034.786,37


Saldo Kewajiban Jangka Pendek Pemerintah Kabupaten Semarang per 31
Desember 2017adalah sebesar Rp16.078.037.786,37 atau penurunan sebesar
4,56% bila dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2016 sebesar
Rp16.846.732.388,17.
Rincian jumlah Kewajiban Jangka Pendek adalah sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Kewajiban Jangka Pendek:
Rp Rp
a. Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) (0,00) 27.169.652,00
b. Utang Bunga 0,00 0,00
c. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang (0,00) (1,29)
d. Pendapatan Diterima Dimuka 4.302.597.941,37 3.851.928.391,46
e. Utang Belanja 4.642.491.259,00 3.513.639.344,00
f. Utang Jangka Pendek Lainnya 7.132.945.586,00 9.453.995.002,00
Jumlah 16.078.034.786,37 16.846.732.388,17

Adapun perincian masing-masing kewajiban tersebut adalah sebagai berikut:

2.1.1 UTANG PERHITUNGAN PIHAK KETIGA (PFK)…….................Rp0,00


Nilai ini menggambarkan Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) per 31
Desember 2017yang merupakan utang Pemerintah Kabupaten Semarang kepada
pihak lain yang disebabkan kedudukan Pemerintah Kabupaten Semarang
sebagai pemotong pajak atau pungutan lainnya, saldo per 31 Desember 2017dan
2016 dengan rincian sebagai berikut:

229
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK):
Rp Rp
a. Utang Iuran Jaminan Kesehatan 0,00 27.169.652,00
Jumlah 0,00 27.169.652,00

Saldo Utang Iuran Jaminan Kesehatan per 31 Desember 2017 dapat dijelaskan
sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Utang Iuran Jaminan Kesehatan per-SKPD:
Rp Rp
1 Dinas Kesehatan 0,00 23.386.476,00
2 RSUD Ambarawa 0,00 0,00
3 RSUD Ungaran 0,00 0,00
4 DPU 0,00 0,00
5 Badan Lingkungan Hidup 0,00 0,00
6 Dinas Kependudukan dan Capil 0,00 0,00
7 Badan Keluarga Berencana dan PP 0,00 0,00
8 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 0,00 0,00
9 BPMPPTSP 0,00 0,00
10 Kantor Kesbang dan politik 0,00 0,00
11 Kecamatan Tengaran 0,00 0,00
12 Kecamatan Suruh 0,00 0,00
13 Kecamatan Tuntang 0,00 0,00
14 Kecamatan Jambu 0,00 0,00
15 Kecamatan Sumowono 0,00 0,00
16 Kecamatan Ambarawa 0,00 0,00
17 Kecamatan Bergas 0,00 463.968,00
18 Kecamatan Pringapus 0,00 0,00
19 Kecamatan Bancak 0,00 2.232.151,00
20 Kecamatan Ungaran Barat 0,00 0,00
21 Kecamatan Ungaran Timur 0,00 (1,00)
22 Kecamatan Bandungan 0,00 0,00
23 Kelurahan Baran 0,00 393.785,00
24 Kelurahan Bandungan 0,00 221.937,00
25 Kelurahan Karangjati 0,00 87.284,00
26 Kelurahan Wujil 0,00 0,00
27 Kelurahan Bergas Lor 0,00 64.682,00
28 Kelurahan Candirejo 0,00 0,00
29 Kelurahan Genuk 0,00 319.370,00
30 Kelurahan Langensari 0,00 0,00
31 Kelurahan Susukan 0,00 0,00
32 Kantor perpust dan Arsip Daerah 0,00 0,00
Jumlah 0,00 27.169.652,00

2.1.3 BAGIAN LANCAR UTANG JANGKA PANJANG……..................Rp0,00


Tahun 2015 terdapat Bagian Lancar Utang Jangka Panjang yang merupakan
Utang kepada Pemerintah Pusat atas Penerusan Pinjaman dari ADB sesuai
dengan Loan Agreement No.1198-INO tanggal 10 Februari 1993 dan perjanjian
penerusan pinjaman Nomor SLA-836/DP3/1996 tanggal 19 Januari 1996 yang

230
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

telah jatuh tempo pada tahun 2015.


Jumlah Bagian Lancar Utang Jangka Panjang per 31 Desember 2016dan 2015
dapat dirinci sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Bagian Lancar Utang Jangka Panjang:
Rp Rp
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri Sektor Perbankan 0,00 (1,29)

Jumlah 0,00 (1,29)

Saldo bagian lancar utang jangka panjang sebesar Rp0,00 dikarenakan saldo per
31 Desember 2015 sebesar Rp8.633.362,71 tetapi terbayar di tahun 2016
sebesar Rp8.633.364,00, sehingga saldo tahun 2016 menjadi (1,29).Kemudian
karena nilai kelebihan bayar ini tidak material maka saldo tahun 2017 ini
dikoreksi menjadi 0.

2.1.4 PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA………………....Rp4.302.597.941,37


Nilai ini menggambarkan Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2017
pada beberapa SKPD dengan saldo per 31 Desember 2017 dan 2016adalah
sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Pendapatan Diterima Dimuka:
Rp Rp
Pendapatan Diterima Dimuka Lainnya 4.302.597.941,37 3.851.928.391,46
Jumlah 4.302.597.941,37 3.851.928.391,46

Saldo Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2017 dapat dijelaskan


sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Pendapatan Diterima Dimuka Lainnya:
Rp Rp
a. Dinas Tenaga Kerja 281.861.525,00 449.079.636,00

b. DPMPTSP 221.466.700,00 0,00


c. RSUD Ungaran 4.024.110,00 3.750.000
d. Dinas Kesehatan 3.001.553.314,66 2.639.419.224,86
e. Sekretariat Daerah 0,00 373.431.600,00
f. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan 1.733.560,09 578.328,09
g. Dinas Peternakan dan Perikanan 0,00 1.416.900,00
h. Dinas Perhubungan 368.592.303,33 343.148.693,71
i. RSUD Ambarawa 57.978.067,29 26.261.008,80
j. Badan Keuangan Daerah 1.498.750,00 14.843.000,00

k. Kecamatan Pringapus 15.247.900,00 0,00

l. Kecamatan Bandungan 5.944.332,00 0,00

m. Kecamatan Ungaran Barat 57.898.420,00 0,00

231
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Pendapatan Diterima Dimuka Lainnya:
Rp Rp
n. Kecamatan Ambarawa 139.861.935,00 0,00

o. Kecamatan Bergas 43.708.436,00 0,00

p. Kecamatan Bawen 27.249.431,00 0,00

q. Kecamatan Ungaran Timur 62.257.165,00 0,00

r. Kecamatan Jambu 11.721.992,00 0,00


Jumlah 4.302.597.941,37 3.851.928.391,46

Penjelasan Pendapatan Diterima Dimuka


a. Pendapatan diterima dimuka pada Dinas Tenaga Kerja merupakan
pendapatan dari Ijin Memperkerjakan Tenaga Asing/IMTA ketika suatu
perusahaan di Kabupaten Semarang memperkerjakan tenaga asing di
Kabupaten Semarang. IMTA ini mempunyai masa berlaku dengan jangka
waktu tertentu dan atas IMTA ini dibayar dimuka oleh perusahaan
sehingga menjadi pendapatan dimuka.
Pada tahun 2017 pendapatan IMTA menjadi pendapatan di Dinas Tenaga
Kerja dari bulan Januari 2017 sampai dengan Oktober 2017 dan Dinas
Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu dari bulan Nopember
sampai dengan Desember 2017.
Perpindahan pengelolaan IMTA dari Dinas Tenaga Kerja ke Dinas
Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu mendasari Keputusan
Bupati Semarang Nomor 130/0440/2017 tanggal 4 Agustus 2017 tentang
Pendelegasian Kewenangan Bupati Semarang kepada Kepala DPMPTS
Kabupaten Semarang untuk menerbitkan dan menandatangani perijinan
dan non perijinan serta penandatanganan kerjasama terkait dengan
pengelolaan reklame.
b. Pendapatan diterima dimuka RSUD Ungaran merupakan pendapatan atas
sewa tanah/lahan untuk ATM BRI dan BPD yang di terima pada awal
perjanjian.Dengan perjanjian sewa lahansebesar Rp17.600.000,00dikurangi
pajak 10% adalah sebesar Rp1.600.000,00ditambah denda 2% adalah
sebesar Rp320.000,00. Total yang diterima merupakan pendapatan
diterima dimuka sebesar Rp16.320.000,00. Berdasarkan Perjanjian nomor
445/509/IV/2017 tanggal 10 April 2017 antara RSUD Ungaran dengan
BRI Kantor Cabang Ungaran tentang Pemanfaatan Lahan untuk ATM.
Berlaku mulai 1 April 2017 sampai dengan 31 Maret 2018.
c. Pendapatan diterima dimuka Dinas Kesehatan merupakan saldo JKN atau
dana kapitasi dari BPJS. Saldo per 31 Desember 2016 sebesar
Rp2.639.419.224,86 merupakan sisa dana JKN/ kapitasi yang ada di Kas
Daerah. Kemudian ada penambahan/setoran dari pemerintah pusat ke
rekening FKTP yang selanjutnya di setor ke kas daerah selama tahun 2017
sebesar Rp17.971.971.875,00 pada kode rekening lain-lain PAD yang sah.

232
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Dan terdapat penggunaan dana kapitasi tersebut selama tahun 2017 sebesar
Rp17.609.837.785,20 yang terdiri dari penggunaan sebesar
Rp17.135.784.343,86 untuk 20 Puskesmas non BLUD dan sebesar
Rp474.053.441,34 untuk 6 Puskesmas BLUD.Sehingga terdapat sisa dana
kapitasi atau JKN di Kas Daerah per 31 Desember 2017 sebesar
Rp3.001.553.314,66 yang merupakan pendapatan diterima dimuka atas
pendapatan dari dana JKN/Kapitasi BPJS. Sisa kas dari dana JKN/Kapitasi
BPJS tersebut terdiri dari Rp2.981.175.433,46 untuk belanja operasional
dan obat di 20 Puskesmas non BLUD dan Rp20.377.881,20untuk belanja
obat di 6 Puskesmas BLUD.
d. Pendapatan diterima dimuka pada Setda merupakan pendapatan lelang
bengkok yang dikelola oleh Bagian Tapem Setda, yang harus dibayar oleh
pemenang lelang pada awal perjanjian sebesar 100% atau minimal 50%
dari jumlah yang telah disepakati.
Pada tahun 2017 atas pendapatan lelang bengkok menjadi kewenangan
Kecamatan yang mempunyai Kuasa Pengguna Anggaran Kelurahan,
sehingga pada tahun 2017 saldo atas pendapatan diterima dimuka direklas
ke Kecamatan.
e. Pendapatan diterima dimuka Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan
Pangan merupakan sewa kios dengan masa berlaku 3 tahun dan di bayar
pada awal penempatan kios dansewa lahan berupa sawah di RPH
Ambarawa untuk ditanami, dan berlaku selama 1 tahun dan diterima di
awal perjanjian sewa lahan sesuai perjanjian kerjasama Nomor
524/02291/2016 tanggal 1 Juni 2016 dengan jangka waktu sewa tanggal 1
Juni 2016 sampai dengan 31 Mei 2017, dan Perjanjian kerjasama Nomor
002570/2017 tanggal 21 Agustus 2017 dengan jangka waktu sewa tanggal
1 Juni 2017 sampai 31 Mei 2018.
Pendapatan diterima dimuka Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan
Pangan merupakan sewa tanah dan bangunan dan berlaku selama 1 tahun
dan diterima di awal sesuai perjanjian kerjasama Nomor 5233/007/1/2017
tanggal 9 Januari 2017 dengan jangka waktu sewa 1 Januari 2017 sampai
dengan 31 Desember 2017.
Pada tahun 2017 pendapatan diterima dimuka Dinas Peternakan dan
Perikanan telah dilebur ke Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan
Pangan akibat perubahan SOTK.
f. Pendapatan dterima dimuka pada Dinas Perubungan, Komunikasi dan
Informatika merupakan pengujian kendaraan bermotor berupa ijin
kelayakan kendaraan bermotor dengan masa berlaku 6 (enam) bulan dan
dibayar pada awal berlakunya kelayakan kendaraan bermotor tersebut yaitu
pada saat permintaan pengujian kendaraan bermotor.
Pendapatan diterima dimuka pada Dinas Perubungan, Komunikasi dan
Informatika merupakan ijin trayek berupa pendapatan dari retribusi ijin

233
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

trayek dengan masa berlaku 5 (lima) tahun dan dibayar di awal masa
berlakunya ijin trayek atau pada saat permohonan ijin trayek tersebut.
g. Pendapatan diterima dimuka RSUD Ambarawa merupakan pendapatan
atas sewa tempat oleh BRI berdasarkan Surat Perjanjian antara RSUD
Ambarawa dengan PT BRI Kantor Cabang Ungaran nomor 071/701/2014
dan nomor B.896-KC-VIII/LYI/04/2014 tanggal 1 April 2014 tentang
pemanfaat lahan untuk ATM di RSUD Ambarawa.
Pendapatan diterima dimuka RSUD Ambarawa merupakanpendapatan atas
sewa tempat oleh Bank Jateng berdasarkan Surat perjanjian antara RSUD
Ambarawa dengan Bank Jateng Jawa Tengah Cabang Ungaran
Nomor071/3288/2016 dan Nomor 131/022/III/2016 tanggal 19 Nopember
2016 tentang Sewa Menyewa Satu Ruangan di gedung RSUD Ambarawa
(untuk saldo awal). Dan perjanjian baru tahun 2017 antara RSUD
Ambarawa dengan PT BRI kantor cabang Ungaran Nomor 071/934/2017
tanggal 10 April 2017 tentang Pemanfaatan Lahan untuk ATM RSUD
Ambarawa, dan Perjanjian dengan Bank Pembangunan Daerah Jawa
Tengah Cabang Ungaran Nomor 800/2240/2017 dan Nomor
935/HT.01.01/022/2017 tanggal 19 Nopember 2017 tentang Sewa
Menyewa Satu Ruangan di Gedung RSUD Ambarawa.
h. Pendapatan diterima dimuka Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan
dan Aset Daerah berupa sewa tanah dan bangunan yang merupakan
pendapatan atas sewa gedung-gedung milik pemda, dimana pendapatan
diterima pada saat pengajuan ijin sebelum pelaksanaan sewa gedung
tersebut.

2.1.5 UTANG BELANJA............................................................Rp4.642.491.259,00


Nilai ini menggambarkan utang belanja per 31 Desember 2017 berupa utang
belanja pegawai dan utang belanja barang dan jasa, saldo per 31 Desember
2017dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Utang Belanja:
Rp Rp
a. Utang Belanja Pegawai 1.838.326.373,00 0,00
b. Utang Belanja Barang dan Jasa 1.397.164.886,00 3.513.639.344,00
c. Utang Belanja Modal 1.407.000.000,00 0,00
Jumlah 4.642.491.259,00 3.513.639.344,00

Jumlah keseluruhan Utang Belanja per 31 Desember 2017 sebesar


Rp4.642.491.259,00 atau mengalami penurunan sebesar 32,13% jika
dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp3.513.639.344,00
dengan perincian sebagai berikut:

234
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2.1.5.01 Utang Belanja Pegawai……………………………......Rp1.838.326.373,00


Nilai ini merupakan Utang Belanja Pegawai per 31 Desember 2017 dengan
rincian per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Utang BelanjaPegawai:
Rp Rp
Utang Belanja Gaji dan Tunjangan 1.838.326.373,00 0,00
Jumlah 1.838.326.373,00 0,00

Utang Belanja Pegawai per 31 Desember 2017 sebesar Rp.1.838.326.373,00


atau mengalami kenaikan sebesar 100,00% bila dibandingkan dengan saldo
31 Desember 2016 sebesar Rp. 0,00
Utang Belanja Pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum sebesar
Rp15.031.000,00 berupa utang belanja insentif pemungutan retribusi daerah.
Utang Belanja Pegawai pada Dinas Lingkungan hidup sebesar
Rp3.855.500,00 berupa utang belanja insentif pemungutan retribusi daerah.
Utang Belanja Pegawai pada Dinas Perhubungan sebesar Rp49.039.643,00
berupa utang belanja insentif pemungutan retribusi daerah.
Utang Belanja Pegawai pada Dinas Koperasi UM, Perindustrian dan
Perdagangan sebesar Rp111.927.530,00 berupa utang belanja insentif
pemungutan retribusi daerah.
Utang Belanja Pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu sebesar Rp166.317.953,00 berupa utang belanja insentif
pemungutan retribusi daerah.
Utang Belanja Pegawai pada Dinas Pariwisata sebesar Rp97.158.478,00
berupa utang belanja insentif pemungutan retribusi daerah.
Utang Belanja Pegawai pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan sebesar
Rp12.947.743,00 berupa utang belanja insentif pemungutan retribusi daerah.
Utang Belanja Pegawai pada Badan Keuangan Daerah sebesar
Rp1.382.048.526,00 berupa utang belanja insentif pemungutan Pajak daerah.

2.1.5.02 Utang Belanja Barang dan Jasa…………...........…….Rp1.397.164.886,00


Nilai ini merupakan Utang Belanja Barang dan Jasa per 31 Desember 2017
pada Pemerintah Kabupaten Semarang dengan rincian per 31 Desember
2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Utang BelanjaBarang dan Jasa:
Rp Rp
Utang Belanja Barang dan Jasa 1.397.164.886,00 3.513.639.344,00
Jumlah 1.397.164.886,00 3.513.639.344,00

235
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Utang Belanja Barang dan Jasa per 31 Desember 2017sebesar


Rp1.397.164.886,00 atau mengalami penurunan sebesar 60,24% bila
dibandingkan dengan saldo 31 Desember 2016 sebesar Rp3.513.639.344,00.
Utang belanja barang dan jasa pada RSUD Ambarawa sebesar
Rp1.142.979.249,00 dan RSUD Ungaran sebesar Rp244.721.229,00 berupa
utang barang jasa, listrik, telepon, air, jasa pihak ketiga dan lain-lain.
Utang belanja barang dan Jasa pada Dinas Tenaga Kerja sebesar
Rp1.692.300,00 berupa utang listrik.
Utang belanja barang dan jasa pada Badan Keuangan Daerah sebesar
Rp4.565.000,00 berupa utang pajak kendaraan bermotor.
Utang belanja barang dan jasa padaBLUD-Puskesmas Rp3.207.108,00
berupa utang belanja obat BLUD-Puskesmas Tengaran sebesar
Rp1.935.200,00 dan utang belanja obat BLUD-Puskesmas Jambu sebesar
Rp1.271.908,00.

2.1.5.03 Utang Belanja Modal…………...........……..................Rp1.407.000.000,00


Nilai ini merupakan Utang Belanja Modal per 31 Desember 2017 pada
Pemerintah Kabupaten Semarang dengan rincian per 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Utang Belanja Modal:
Rp Rp
Utang Belanja Barang dan Jasa 1.407.000.000,00 0,00
Jumlah 1.407.000.000,00 0,00

Utang Belanja Modal per 31 Desember 2017 sebesar Rp1.407.000.000,00


atau mengalami peningkatan sebesar 100,00% bila dibandingkan dengan
saldo 31 Desember 2016 sebesar Rp0,00.
Utang Belanja Modal ini merupakan akibat dari pelaksanaan kegiatan
pengadaan, penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah pada
Dinas Pekerjaan Umum tahun 2017, pengadaan tanah untuk relokasi kantor
Kecamatan Bandungan, dengan membeli tanah HM Nomor 208 atas nama
JAS dengan luas tanah 5.984 m2 yang disepakati dengan harga
Rp8.976.000.000,00 tetapi baru terbayar sebesar Rp7.569.000.000,00 sesuai
SP2D Nomor 2271/LS/2017/DP.210 tanggal 22 Desember 2017, sehingga
terdapat kekurangan atau hutang sebesar Rp1.407.000.000,00 sebagaimana
diatur dan disepakati di akta notaris notaris Taufan Fajar Riyanto, SH, MKn
Nomor 42 tanggal 22 Desember 2017 yang harus dilunasi paling lambat
tanggal 14 Pebruari 2018. Pelunasan atas utang ini sudah dilaksanakan
melalui SP2D nomor 00018/LS/2018/Dp.11 tanggal 12 Pebruari 2018
sebesar Rp1.407.000.000,00.

236
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2.1.6 UTANG JANGKA PENDEK LAINNYA…..........…........Rp7.132.945.586,00


Nilai ini menggambarkan jumlah Utang Jangka Pendek Lainnya per 31
Desember 2017, dengan rincian per 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai
berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Utang Jangka Pendek Lainnya:
Rp Rp
a. Utang Kelebihan Pembayaran Transfer 4.800.000,00 10.300.000,00
b. Utang Transfer 154.075.500,00 0,00
c. Utang Jangka Pendek Lainnya 6.974.070.086,00 9.443.695.002,00
Jumlah 7.132.945.586,00 9.453.995.002,00

Jumlah Keseluruhan Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2017


sebesar Rp7.132.945.586,00 atau mengalami penurunan 24,55% dibandingkan
dengan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp9.543.995.002,00, dengan
rincian sebagai berikut:

2.1.6.02 Utang Kelebihan Pembayaran Transfer…………….......Rp4.800.000,00


Nilai ini menggambarkan jumlah Utang Kelebihan Pembayaran Transfer per
31 Desember 2017 pada Dinas Pendidikan , Kebudayaan, Kepemudaan dan
Olah Raga, dengan rincian per 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Utang Kelebihan Pembayaran Transfer:
Rp Rp
Utang Kelebihan Pembayaran Transfer Bantuan Keuangan dari Provinsi 4.800.000,00 10.300.000,00
dan Pemerintah Daerah Lainnya
Jumlah 4.800.000,00 10.300.000,00

Saldo Utang Kelebihan Pembayaran Transfer per 31 Desember 2017 sebesar


Rp4.800.000,00 merupakan kelebihan transfer dana BOS yang baru disetor
di tahun 2018. Pada SDN Karangduren 2 sebesar Rp1.280.000,00 yang telah
disetor tanggal 5 Januari 2018, pada SDN Brongkol 1 sebesar Rp160.000,00
yang telah disetor tanggal 2 Januari 2018, pada SDN Kuwarasan 1 sebesar
Rp1.280.000,00 yang telah disetor tanggal 3 Januari 2018, pada SD Rejosari
sebesar Rp1.760.000,00 yang telah disetor tanggal 3 Januari 2018, pada
SDN Penawangan 1 sebesar Rp320.000,00 yang telah disetor tanggal 4
Januari 2018 dan pada SDN Brongkol 1 sebesar Rp160.000,00 yang telah
disetor tanggal 2 Januari 2018.

2.1.6.03 Utang Transfer...................................................................Rp154.075.500,00


Nilai ini menggambarkan jumlah Utang Transfer per 31 Desember 2017
pada Dinas Pariwisata dan Dinas Lingkungan Hidup, dengan rincian per 31
Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:

237
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Utang Transfer:
Rp Rp
Utang Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 154.075.500,00 00,00
Jumlah 154.075.500,00 00,00

Saldo Utang Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya per 31 Desember 2017
sebesar Rp154.075.500,00 merupakan utang bagi hasil obyek wisata Gedong
Songo sebesar Rp140.193.000,00 dan utang bagi hasil sampah dengan
PDAM sebesar Rp13.882.500,00.
Utang bagi hasil obyek wisata Gedong Songo pada Dinas Pariwisata terdiri
dari utang kepada Perhutani Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp80.109.000,00
dan kepada Balai Purbakala dan Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa
Tengah sebesar Rp60.084.000,00.
Bagi hasil obyek wisata Gedong Songo berdasarkan perjanjian kerja sama
antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan Balai Pelestarian Cagar
Budaya (BPCB) Jawa Tengah, dan dengan Perum Perhutani Kesatuan Bisnis
Mandiri Wisata dan Jasa Lingkungan Wilayah I Nomor
415.4/01.1/KJS/2015, Nomor 197/101.SP/BPCP/P.I/2015, Nomor
005/PKS/KBM-WJL.I/2015 tentang pemanfaatan aset dan bagi hasil
retribusi karcis masuk di objek wisata budaya Candi Gedong Songo
Kabupaten Semarang. Surat Keputusan Bupati Semarang Nomor
900/0349/2017 tentang penetapan pembagian hasil penerimaan pendapatan
dari retribusi obyek wisata Candi Gedong Songo kepada BPCB Jawa Tengah
dan Perum Perhutani Tahun Anggaran 2017.
Utang bagi hasil sampah dengan PDAM pada Dinas Lingkungan Hidup
sebesar Rp13.882.500,00merupakan utang untuk bagi hasil bulan Oktober
sampai dengan Desember 2017. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang dengan PDAM Kabupaten
Semarang Nomor 415.4/2351/PKS.DLH/2017 -- 697/1813 tanggal 25
Agustus 2017, dimana PDAM mendapat bagi hasil 10% dari realisasi
retribusi sampah yang disetorkan oleh PDAM dan dibayarkan di tahun 2018.

2.1.6.05 Utang Jangka Pendek Lainnya…….......……………..Rp6.974.070.086,00


Nilai ini menggambarkan jumlah Utang Jangka Pendek Lainnya per 31
Desember 2017 pada Dinas Kesehatan, RSUD Ambarawa, RSUD Ungaran
dan Badan Keuangan Daerah, dengan rincian per 31 Desember 2017 dan
2016 sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Utang Jangka Pendek Lainnya:
Rp Rp
a. PPJU Kepada Pemerintah Kota Semarang 350.243.967,00 350.243.967,00
b. Pembayaran Jasa Pelayanan 6.623.826.119,00 8.726.111.377,00

238
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Utang Jangka Pendek Lainnya:
Rp Rp
c. Jamkesda 0,00 367.339.658,00
d. Jangka Pendek Lainnya 0,00 0,00
Jumlah 6.974.070.086,00 9.443.695.002,00

2.1.6.05.01 Utang PPJU Kepada Pemerintah Kota


Semarang...............................................................Rp350.243.967,00
Jumlah tersebut merupakan hasil koordinasi antara Pemerintah Kota
Semarang dengan Pemerintah Kabupaten Semarang perihal
Penyetoran Pajak Daerah Perbatasan pada tanggal 8 September
2003.
Jumlah utang PPJU kepada Pemerintah Kota Semarang per 31
Desember 2017 dan per 31 Desember 2016 dapat dirinci sebagai
berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Utang PPJU Kepada Pemerintah Kota Semarang:
Rp Rp

Utang PPJU Kepada Pemerintah Kota Semarang 350.243.967,00 350.243.967,00

Jumlah 350.243.967,00 350.243.967,00

2.1.6.05.02 Utang Pembayaran Jasa Pelayanan.................Rp6.623.826.119,00


Nilai Utang Pembayaran Jasa Pelayanan adalah merupakan nilai
utang Pemda kepada para tenaga medis dan para medis (dokter dan
sebagainya) yang telah melakukan pelayanan kesehatan di Dinas
Kesehatan, RSUD Ambarawa dan RSUD Ungaran kepada
masyarakat umum.
Rincian utang pembayaran jasa pelayanan per 31 Desember 2017
dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Utang Pembayaran Jasa Pelayanan:
Rp Rp
a. Dinas Kesehatan 635.100.660,00 1.815.084.450,00
b. RSUD Ambarawa 2.645.476.636,00 4.088.087.917,00
c. RSUD Ungaran 3.343.248.823,00 2.822.939.010,00
Jumlah 6.623.826.119,00 8.726.111.377,00

2.1.6.05.03 Utang Jamkesda......................................................................Rp0,00


Nilai utang Jamkesdapada neraca 31 Desember 2017sebesar
Rp0,00merupakan belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan
Jamkesda pada Dinas Kesehatan sebagai pelaksana Jamkesda akan
dibayar melalui Belanja Langsung di Dinas Kesehatan.

239
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Rincian utang Jamkesda per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah


sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Utang Jamkesda:
Rp Rp
a. RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang 0,00 11.203.038,00
b. RSUD Dr. Moewardi Surakarta 0,00 0,00
c. RSUD Bina Kasih Ambarawa 0,00 0,00
d. RSUP Prof. DR. R Soeharso Surakarta 0,00 0,00
e. RSUP Dr. Kariadi Semarang 0,00 75.841.242,00
f. RSJD Surakarta 0,00 0,00
g. RSJP Soeroyo Magelang 0,00 12.086.082,00
h. RSUD Kota Salatiga 0,00 268.209.295,00
Jumlah 0,00 367.339.658,00

Utang Jamkesda Kabupaten Semarang (Dinas Kesehatan) kepada


RSUD Ambarawa dan RSUD Ungaran sudah tidak disajikan di
neraca sejak tahun 2013 karena RSUD Ambarawa dan RSUD
Ungaran merupakan SKPD di Kabupaten Semarang. Penyajian di
CaLK hanya untuk kepentingan pengungkapan. Utang Jamkesda
sebesar Rp33.333.833,00 yaitu pada RSUD Ambarawa sebesar
Rp23.796.999,00 dan pada RSUD Ungaran sebesar Rp9.536.834,00
akan dibayar pada tahun 2018 melalui belanja langsung pada Dinas
Kesehatan.

2.1.6.05.05 Utang Jangka Pendek Lainnya……………….......……......Rp0,00


Nilai Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2017 dan
2016 adalah nihil.

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Utang Jangka Pendek Lainnya:
Rp Rp
Utang Jangka Pendek Lainnya 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00

2.2 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG .......................................................Rp0,00


Saldo Kewajiban Jangka Panjang Pemerintah Kabupaten Semarang per 31
Desember 2017 adalah sebesar Rp0,00.
Rincian jumlah Kewajiban Jangka Panjang adalah sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Kewajiban Jangka Panjang:
Rp Rp
a. Utang Dalam Negeri 0,00 0,00
b. Utang Jangka Panjang Lainnya 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00

240
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

5.1.8 PENJELASAN POS-POS EKUITAS


Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah Kabupaten Semarang yang merupakan selisih
antara aset dan kewajiban Pemerintah Kabupaten Semarang sampai dengan 31 Desember
2017 adalah sebagai berikut:

3. EKUITAS ……………….…………………….…....…….…Rp3.096.421.471.373,13
Jumlah tersebut merupakan jumlah kekayaan bersih Pemerintah Kabupaten Semarang
per 31 Desember 2017 yang merupakan selisih aset dikurangi kewajiban, dengan
rincian sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Ekuitas :
Rp Rp
Ekuitas 3.096.421.471.373,13 2.742.904.754.806,28
Jumlah 3.096.421.471.373,13 2.742.904.754.806,28

241
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

PENJELASAN POS-POS NERACA


Neraca Pemerintah Kabupaten Semarangmenggambarkan posisi keuangan mengenai
Aset, Kewajiban, dan Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan perbandingannya
dengan tanggal 31 Desember 2016 dengan uraian sebagai berikut:

5.1.6 PENJELASAN POS-POS ASET


Aset Kabupaten Semarang terdiri dari Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap,
Dana Cadangan dan Aset Lainnya sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebagai
berikut:

1. ASET......................................................................................Rp3.112.499.506.159,50
31 Desember 2017 31 Desember 2016
ASET:
Rp Rp
Aset Lancar 295.819.428.686,28 205.692.618.642,05
Investasi Jangka Panjang 115.273.646.238,22 96.875.078.654,57
Aset Tetap 2.676.392.135.172,00 2.428.541.698.565,83
Aset Lainnya 25.014.296.063,00 28.642.091.332,00
Jumlah 3.112.499.506.159,50 2.759.751.487.194,45

Total Aset Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp3.112.499.506.159,50atau meningkat sebesar 12,78% bila dibandingkan dengan
posisi per 31 Desember 2016 sebesarRp2.759.751.487.194,45.Jumlah tersebut terdiri
atas Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap dan Aset Lainnya dengan
rincian sebagai berikut:

1.1 ASET LANCAR ...............................................................Rp 295.819.428.686,28


31 Desember 2017 31 Desember 2016
ASET LANCAR:
Rp Rp
Kas dan Setara Kas 234.928.169.862,11 154.577.292.144,67
Investasi Jangka Pendek 0,00 0,00
Piutang Pendapatan 60.145.990.573,00 52.318.122.416,00
Piutang Lainnya 15.494.275.609,00 16.992.097.832,00
Penyisihan Piutang (33.299.762.067,56) (32.326.539.741,29)
Beban Dibayar Dimuka 2.144.558.321,02 2.097.455.463,48
Persediaan 16.406.196.388,71 12.034.190.527,19
Jumlah 295.819.428.686,28 205.692.618.642,05

Jumlah keseluruhan Aset Lancar per 31 Desember 2017 sebesar


Rp295.819.428.686,28 naik sebesar 43,82% bila dibandingkan posisi per 31
Desember 2016 sebesar Rp205.692.618.642,05, dengan rincian sebagai berikut:

166
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

1.1.1 KAS DAN SETARA KAS…...........................................Rp234.928.169.862,11


Nilai ini menggambarkan Saldo Kas pada Neraca Pemerintah Kabupaten
Semarang Tahun 2017 yang dikuasai Bendahara Umum Daerah (BUD), berupa
kas di kas daerah, kas di BLUD,kas di Bendahara Pengeluaran, kas Bendahara
Penerimaan SKPD dan kas lainnya, berupa uang tunai, rekening giro bank,
deposito, tabungan, sebesar Rp234.928.169.862,11 dengan rincian saldo per
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Kas:
Rp Rp
a. Kas di Kas Daerah 216.449.561.717,11 143.042.466.493,67
b. Kas di Bendahara Penerimaan 104.246.100,00 25.751.000,00
c. Kas di Bendahara Pengeluaran 3.074.031.882,00 546.935,00
d. Kas di BLUD-RSUDdan Puskesmas 14.537.372.318,00 9.152.854.016,00
e. Kas Lainnya 762.957.845,00 2.355.673.700,00
Jumlah 234.928.169.862,11 154.577.292.144,67

Pemerintah Kabupaten Semarang mempunyai 3 (tiga)rekening dalam


melakukan pengelolaan keuangan daerah, berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah serta Perjanjian Kerjasama antara Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Semarang dengan PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Tengah Cabang Ungaran Nomor:
415.4/11/KJS/2012 --- Nomor: 425/DT.0102/022/2012 tentang Pengelolaan
Uang Daerah. Ketiga rekening tersebut adalah Rekening penerimaan kas daerah
digunakan untuk menampung seluruh penerimaan daerah sebelum masuk
Rekening Kas Umum Daerah (RKUD),rekening pengeluaran kas daerah
digunakan untuk menampung seluruh pengeluaran daerah dari RKUD sebelum
keluar ke pihak ketiga/rekening bendahara dan rekening utama yaitu RKUD itu
sendiri.
Ketigarekening ini akan selalu bermutasi setiap hari sehingga kedua rekening
selain RKUD akan selalu bersaldo Rp0,00 setiap hari.Setiap hari seluruh
penerimaan yang masuk ke rekening penerimaan kas daerah akan selalu
dipindahkan ke RKUD sehingga saldo rekening ini akan selalu bersaldo
Rp0,00.Setiap hari seluruh pengeluaran dari RKUD akan dipindahkan melalui
rekening pengeluaran kas daerah dan selanjutnya pada hari itu juga dari
rekening pengeluaran akan dimutasikan ke luar ke pihak ketiga/bendahara
sehingga setiap hari rekening ini akan selalu bersaldo Rp0,00.Dan ada 1
rekening khusus untuk menampung dana cadangan ketika ada kebijakan alokasi
dana cadangan Pemerintah Kabupaten Semarang.
Disamping ketiga rekening tersebut yang digunakan untuk mengelola keuangan
daerah Kabupaten Semarang, dan satu rekeing untuk menampung dana
cadangan, terdapat satu rekening kustodian yang digunakan untuk menampung
kas dalam bentuk non tunai (apabila diperlukan) sesuai Peraturan Menteri

167
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Keuangan Republik Indonesia Nomor 235/PMK.07/2015 tentang Konversi


Penyaluran Dana Bagi Hasil dan/atau Dana Alokasi Umum dalam bentuk non
tunai, dengan nomor rekening Bank Mandiri nomor PJTG09 atas nama
Pemerintah Kabupaten Semarang berdasarkan Perjanjian Kustodian Nomor
900/738/2016 antara Bank Mandiri Perseo (Tbk) dengan Bank Pembangunan
Daerah Jawa Tengah Cabang Ungaran.
Kemudian ada 3 (tiga) rekening untuk bendahara penerimaan yaitu rekening
pajak daerah yang digunakan khusus menampung penerimaan yang berasal dari
PBB-P2 sebelum masuk ke rekening RKUD, rekening bendahara penerimaaan
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan serta rekening
bendahara penerimaan Dinas Lingkungan Hidup.
Pembukaan rekening khusus untuk menampung pajak daerah berdasarkan
Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor
213/PMK.07/2010 – Nomor 58 Tahun 2010 tentang Tahapan Persiapan
Pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan sebagai Pajak
Daerah dimana pada pasal 7 ayat (1) huruf f, Pemerintah Daerah bertugas dan
bertanggungjawab menyiapkan pembukaan rekening penerimaan PBB-P2 pada
bank yang sehatdan ayat (6) menyebutkan Pembukaan rekening PBB-P2 pada
bank yang sehat ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. Dan pembukaan
rekening bendahara penerimaan pada Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian
dan Perdagangan dan Dinas Lingkungan Hidup dimaksudkan untuk
mempermudah pengendalian internal pengelolaan kas dari penerimaan retribusi
pada Dinas yang bersangkutan dan ada 27 rekening di Dinas Kesehatan dan 26
Puskesmas untuk menampung dana Jaminan Kesehatan Nasional.
Sedangkan untuk menampung kas bendahara pengeluaran ada 46 rekening
bendahara pengeluaran untuk 46Perangkat DaerahTA 2017, 2 rekening untuk
belanja Bupati/Wakil Bupati dan DPRD, dan 69 rekening untuk Pembantu
Bendahara Pengeluaran dalam rangka percobaan pelaksanaan transaksi non
tunai di Kabupaten Semarang mulai bulan Oktober 2017.
Kemudian kas lainnya adalah kas yang berada di pihak lain atau pihak ketiga di
luar kas daerah, kas di BLUD RSUD Ambarawa dan kas di BLUD RSUD
Ungaran, Kas di BLUD Puskesmas Suruh, Kas di BLUD Puskesmas Susukan,
Kas di BLUD Puskesmas Tengaran, Kas di BLUD Puskesmas Jambu, Kas di
BLUD Puskesmas Bancak, Kas di BLUD Puskesmas Bergas, baik di bendahara
pengeluaran maupun di bendahara penerimaan, tetapi kas tersebut merupakan
hak Pemerintah Kabupaten Semarang.

1.1.1.01. Kas di Kas Daerah .....................................................Rp216.449.561.717,11

Ketiga rekening giro yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Semarang


yang berfungsi sebagai kas daerahyaitu:

168
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Nomor rekening Uraian rekening Keperluan Posisi per 31


Desember 2017

1. 1-022-00051-5 Penerimaan Kas Daerah (Bank Untuk menampung seluruh penerimaan --


Jateng Cabang Ungaran) kas daerah

2. 1-022-00050-7 Pengeluaran Kas Daerah (Bank Untuk menyalurkan semua pengeluaran --


Jateng Cabang Ungaran) kas daerah

3. 1-022-00000-1 Rekening Kas Umum Daerah Untuk menampung mutasi kas masuk 126.449.561.717,11
(RKUD) (Bank Jateng Cabang dari rekening penerimaan kas daerah,
Ungaran) dan menyalurkan mutasi kas keluar ke
pihak ketiga/SKPD melalui rekening
pengeluaran kas daerah.

Kas di Kas Daerah merupakan saldo Kas Daerah Kabupaten Semarang Per 31 Desember
2017 berupa dana di rekening giro bankdan dana di rekening deposito berjangka, dengan
rincian saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Kas di Bank:
Rp Rp
a. Rekening No.1-022-000001 Bank Jateng Cabang Ungaran 126.449.561.717,11 53.042.466.493,67
(RKUD)
b. Rekening Deposito Berjangka 90.000.000.000,00 90.000.000.000,00
Jumlah 216.449.561.717,11 143.042.466.493,67

Berdasarkan Rekening Koran sampai dengan bulan desember 2017, saldo


kas daerah secara fisik sebesar Rp.216.449.561.717,00terdapat selisih
Rp0,89 yang merupakan selisih pembulatan karena rekening kas daerah
tidak mengakomodir 2 digit di belakang koma.
Kemudian atas saldo masing-masing rekening Kas di Bank per 31 Desember
2017 dan 2016, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Rekening Giro Bank
Rekening giro bank yang merupakan RKUD adalah dana milik
Pemerintah Daerah yang ditempatkan di Bank Jateng Cabang Ungaran,
dengan Nomor Rekening 1-022-000001 sebesar Rp126.449.561.717,89,
turun 11,60%bila dibanding periode yang sama pada tahun 2016 sebesar
Rp143.042.466.493,67.
b. Rekening Deposito Berjangka
Deposito berjangka sebesar Rp.90.000.000.000,00 adalah dana milik
Pemerintah Daerah yang ditempatkan pada rekening deposito Bank
Jateng Cabang Ungaransebesar Rp.80.000.000.000,00 dan rekening Bank
Mandiri Cabang Ungaran sebesar Rp.10.000.000.000,00, dengan jatuh
tempo satu bulanmenggunakansystemAutomatic Roll Over (ARO)
dimana dana deposito dapat diperpanjang secara otomatis setiap bulan
dan dapat ditarik sewaktu-waktu tanpa dikenai pinalti dengan tujuan

169
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

untuk memenuhi kebutuhan kas.


Penempatan deposito di Bank Jateng merupakan penempatan deposito
sejak tahun 2013. Penempatan deposito Tahun 2013 berdasarkan surat
Bupati Semarang kepada Kepala DPPKAD Nomor 950/002222/2013
tanggal 4 Juli 2013 perihal persetujuan penanaman deposito dana kas
daerah Kabupaten Semarang dan surat Kepala DPPKAD kepada Bank
Jateng Nomor 950.1/01114/2013 tanggal 11 Juli 2013 tentang deposito
dana kas daerah. Atas deposito yang telah ditempatkan pada Tahun 2013
tidak dilakukan penarikan sampai tahun 2017.
Kemudian penempatan deposito di Bank Mandiri merupakan penempatan
deposito pada tahun 2015 sebesar Rp10.000.000.000,00 berdasarkan:
a. Disposisi Bupati tanggal 23 Juni 2015 terhadap Surat dari Bank
Mandiri Cabang Ungaran perihal penawaran kerjasama pengelolaan
rekening kas daerah nomor 7.Br/SPW/SMU/086/2015 tanggal 23
Juni 2015.
b. Nota Dinas Kepala DPPKAD tanggal 29 Juni 2015 perihal
penempatan deposito dana kas daerah Kabupaten Semarang.
c. Surat Bupati Semarang kepada Kepala DPPKAD nomor
900/001948 tanggal 30 Juni 2015 perihal persetujuan penempatan
deposito dana kas daerah Kabupaten Semarang pada Bank Mandiri
dan Bank Jateng.
d. Surat Kepala DPPKAD kepada Bank Mandiri nomor 900/84/2015
tanggal 30 Juni 2015 dan nomor 900/86/2016 tanggal 30 Juni 2015
tentang deposito dana kas daerah bahwa Pemerintah Kabupaten
Semarang akan menanamkan dana deposito sebesar
Rp10.000.000.000,00 pada Bank Mandiri dengan jangka waktu
penempatan deposito adalah 1 bulan ARO dimana deposito dapat
diperpanjang secara otomatis setiap bulan dan dapat ditarik
sewaktu-waktu tanpa dikenai pinalti.
e. Surat Kepala DPPKAD kepada Bank Jateng Nomor 900/85/2015
tanggal 30 Juni 2015 perihal pemindahbukuan dana kas daerah
sebesar 10 milyar dari RKUD nomor 1-022-00000-1 ke Bank
Mandiri Cabang Ungaran nomor rekening GNC.PNPL.OPERAS
13624 Nomor Rekening 136-0011729743. Sertifikat Deposito
Nomor AD 804300 tanggal 1 Juli 2015 sebesar Rp5.000.000.000,00
dan AD 804301 tanggal 1 Juli 2015 sebesar Rp5.000.000.000,00.
Atas deposito ini tidak dilakukan penarikan sampai akhir Tahun 2017.

170
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Berikut rincian rekening deposito saldo per 31 Desember 2017 dan 2016:

31 Desember 2016 31 Desember 2016


Rekening Deposito Berjangka:
Rp Rp
Deposito 90.000.000.000,00 90.000.000.000,00
Jumlah 90.000.000.000,00 90.000.000.000,00

Perincian deposito kas daerah sebesar Rp90.000.000.000,00 adalah:

No Bank Nomor sertifikat Jumlah

1. Bank Jateng Cabang Ungaran 097556 20.000.000.000,00

2. Bank Jateng Cabang Ungaran 097557 20.000.000.000,00

3. Bank Jateng Cabang Ungaran 097558 20.000.000.000,00

4. Bank Jateng Cabang Ungaran 097559 20.000.000.000,00

5. Bank Mandiri Cabang Ungaran AD804300 5.000.000.000,00

6. Bank Mandiri Cabang Ungaran AD804301 5.000.000.000,00

Jumlah 90.000.000.000,00

1.1.1.02. Kas di Bendahara Penerimaan …………..……..............Rp104.246.100,00


Kas di Bendahara Penerimaan adalah uang yang masih dipegang dan atau
berada pada rekening Bendahara Penerimaan yang sampai akhir tahun
anggaran belum disetorkan ke kas daerah.
Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2017sebesar
Rp104.246.100,00 dengan rincian saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan
2016sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Kas di Bendahara Penerimaan:
Rp Rp
a. Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan 50.862.100,00 0,00
Perdagangan
b. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu 4.349.000,00 0,00
Pintu
c. DinasPariwisata 49.035.000,00 25.751.000,00
Jumlah 104.246.100,00 25.751.000,00

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2016 sebesar


Rp25.751.000,00. Pada Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata telah
disetorkan ke Kas Daerah sebesar Rp21.587.000,00 pada tanggal 3 Januari
2017 berupa tiket masuk ke Gedong Songo, sebesar Rp500.000,00 pada
tanggal 3 Januari 2017 berupa retribusi parkir Gedong Songo, sebesar
Rp730.000,00 pada tanggal 3 Januari 2017 berupa tiket masuk dan retribusi
parkir Bukit Cinta, sebesar Rp638.000,00 pada tanggal 3 Januari 2017
berupa tiket masuk dan retribusi parkir Museum Palagan, sebesar
Rp1.010.000,00 pada tanggal 3 Januari 2017 berupa tiket masuk Pemandian

171
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Muncul dan sebesar Rp1.286.000,00 pada tanggal 4 Januari 2017 berupa


retribusi khusus parkir GOR Wujil.
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp104.246.100,00. Pada Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan
Perdagangan sebesar Rp50.862.100,00 dalam bentuk tunai oleh Bendahara
Penerimaan Pembantu disetorkan ke rekening Bendahara Penerimaan pada
tanggal 2 Januari 2018 yang dipindahbukukan ke rekening Kas Daerah pada
tanggal 2 Januari 2018.
Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebesar
Rp4.349.000,00 dalam bentuk tunai atas ijin IMB dan HO Kecamatan
Bringin dan Kecamatan Pabelan yang telah disetor ke Kas Daerah pada
tanggal 24 Januari 2018 sebesar Rp955.500,00, pada tanggal 24 Januari 2018
sebesar1.620.000,00, pada tanggal 14 Pebruari 2018 Rp226.500,00, pada
tanggal 14 Pebruari 2018 sebesar Rp1.185.000,00, pada tanggal 14 Pebruari
2018 sebesar Rp361.800,00 dan pada tanggal 15 Pebruari 2018 sebesar
Rp.200,00. Sisa kas di Bendahara Penerimaan pada Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu per 31 Desember 2017, secara fisik masih
berada di Pengelola HO dan IMB Kecamatan Pabelan dan Kecamatan
Bringin.
Pada Dinas Pariwisata sebesar Rp49.035.000,00 dalam bentuk tunai yang
telah disetor ke Kas Daerah pada tanggal 2 Januari 2018.

1.1.1.03 Kas di Bendahara Pengeluaran……..……………….Rp3.074.031.882,00


Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 merupakan uang yang
masih dipegang dan atau berada pada rekening Bendahara Pengeluaran yang
sampai akhir tahun anggaran belum disetorkan ke Kas Daerah atau diberikan
kepada pihak yang berhak.
Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp3.074.031.882,00dengan rincian saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan
2016sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Kas di Bendahara Pengeluaran:
Rp Rp
a. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah 3.068.436.808,00 376.400,00
Raga
b. Satpol PP dan Pemadam Kebakaran 5.595.074,00 0,00
d. Kecamatan Sumowono 0,00 170.535,00
Jumlah 3.074.031.882,00 546.935,00

Saldo kas di Bendahara Pengeluaran pada Dinas Pendidikan dan


Kebudayaan per 31 Desember 2016 sebesar Rp376.400,00 merupakan sisa
dana kegiatan sebesar Rp355.800,00 yang telah disetor ke Kas Daerah pada
Tahun 2017 dengan perincian sebesar Rp46.100,00 dan sebesar
Rp306.400,00 pada tanggal 12 Januari 2017, sebesar Rp3.000,00 pada

172
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

tanggal 13 Januari 2017 dan sebesar Rp300,00 pada tanggal 16 Januari 2017
serta jasa giro sebesar Rp20.600,00 yang telah disetor ke Kas Daerah pada
tanggal 9 Februari 2017.
Saldo kas di Bendahara Pengeluaran pada Dinas Pendidikan, Kebudayaan,
Kepemudaan dan Olah Raga per 31 Desember 2017 sebesar
Rp3.068.436.808,00 didalamnya terdapat saldo Dana BOS sebesar
Rp3.068.431.407,00 dan jasa giro rekening UPTD Dinas Pendidikan,
Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kecamatan Kaliwungu sebesar
Rp5.401,00.
Saldo dana BOS sebesar Rp3.068.431.407,00 terdiri dari saldo dana BOS
pada Sekolah Dasar sebesar Rp1.601.761.654,00 yang terdiri dari sisa dana
BOS pada Sekolah Dasar murni sebesar Rp1.596.961.654,00 dan sisa dana
BOS pada Sekolah Dasar yang harus dikembalikan ke Propinsi sebesar
Rp4.800.000,00 (sebagai utang)dan telah dikembalikan pada bulan Januari
2018,sertasaldo dana BOS Sekolah Menengah Pertama sebesar
Rp1.466.669.753,00.
Saldo dana BOS sebesar Rp3.068.431.407,00 terdiri dari:
Saldo Dana BOS Saldo Tunai Saldo Bank jumlah

a. Sekolah Dasar 983.754.215,00 618.007.439,00 1.601.761.654,00


b. Sekolah Menengah Pertama 138.137.178,00 1.328.532.575,00 1.466.669.753,00
Jumlah 1.121.891.393,00 1.946.540.014,00 3.068.431.407,00

Saldo Dana BOS pada satuan Pendidikan ditahun 2017 dipindah akun ke
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran yang sebelumnya Saldo Kas Lainnya
karena di tahun 2017 dana BOS masuk ke struktur APBD sesuai dengan
sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 910/106/SJ tentang
Petunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan serta
Pertanggungjawaban dana BOS Satuan Pendidikan yang diselenggarakan
Kabupaten/Kota pada APBD.
Sisa saldo kas di Bendahara pengeluaran pada Satuan Polisi Pamong Praja
dan Pemadam kebakaran sebesar Rp5.595.074,00 merupakan sisa dana
kegiatan yang telah di setor ke Kas Daerah dengan rincian pada tanggal 27
april 2018Rp5.515.074,00 dan pada tanggal 9 Mei 2018 sebesar
Rp79.000,00.
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran pada Kecamatan Sumowono per 31
Desember 2016 sebesar Rp170.535,00 merupakan sisa dana kegiatan yang
telah disetor ke Kas Daerahpada tanggal 9 Januari 2017.

173
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

1.1.1.04 Kas di BLUD….. …………..........................................Rp14.537.372.318,00


Kas di BLUD adalah uang yang berada pada kas di BLUD-RSUD
Ambarawa, RSUD Ungaran dan 6 Puskesmas.
Kas di BLUD per 31 Desember 2017 sebesar Rp14.537.372.318,00 dengan
rincian saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Kas di BLUD :
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 3.724.666.013,00 1.838.626.724,00
b. RSUD Ungaran 9.885.029.488,00 7.314.227.292,00
c. Puskesmas 927.676.817,00 0,00
Jumlah 14.537.372.318,00 9.152.854.016,00

Perincian Kas di BLUDdapat dijelaskan sebagai berikut:


31 Desember 2017 31 Desember 2016
Kas di BLUD-RSUD Ambarawa:
Rp Rp
a. Kas di BLUD pada Bank Jateng Cabang Ungaran Nomor 3.653.659.261,00 1.346.547.984,00
Rekening 1-022-00414-6….......................................................
b. Kas di BLUD/Electronic Data Capture/EDC pada Bank 1.966.601,00 349.190.362,00
Mandiri KCP Ambarawa Nomor Rekening 136-00-1102900-3
c. Kas di bendahara pengeluaran (tunai)………........................... 0,00 2.201.830,00
d. Kas di bendahara penerimaan (tunai)………............................ 62.838.975,00 36.585.700,00
e. Kas di BLUD pada Bank Jateng Cabang Ungaran Nomor 0,00 0,00
Rekening 1-022-00002-9 (untuk menampung dana dari Kas
Daerah Kabupaten Semarang)……………………….................
f. Kas di BLUD/Electronic Data Capture/EDC pada Bank BRI 6.201.176,00 104.100.848,00
KCP Ambarawa Nomor Rekening 0513-01-000117-30-3........
g. Rekening bendahara penerimaan BLUD pada Bank Jateng 0,00 0,00
dengan nomor rekening 1-022-00586-0....................................
Jumlah 3.724.666.013,00 1.838.626.724,00

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Kas di BLUD-RSUD Ungaran:
Rp Rp
a. Kas di BLUD pada Bank Jateng Cabang Ungaran Nomor 9.781.221.692,00 7.247.452.298,00
Rekening 1-022-00415-4….......................................................
b. Kas di bendahara penerimaan BLUD pada Bank Jateng 0,00 15.000,00
Cabang Ungaran Nomor Rekening 3-022-12478-5………........
Padatahun 2017 Rekening ini telah ditutup.
c. Kas di bendahara penerimaan (tunai)………............................ 59.094.625,00 57.382.400,00
d. Kas di bendahara pengeluaran (tunai)……............................... 3.430.441,00 9.377.594,00
e. Kas di BLUD pada Bank Jateng Cabang Ungaran Nomor 0,00 0,00
Rekening 1-022-00042-9 (untuk menampung dana dari Kas
Daerah Kabupaten Semarang)……………………….................
f. Bunga atas Kas BLUD yang salah dipindahbukukan oleh 41.282.730,00 0,00
Bank Jateng ke Kas Daerah pada tanggal 30 Desember 2017
dan baru dikembalikan ke Kas BLUD pada tanggal 2 Januari
2018
Jumlah 9.885.029.488,00 7.314.227.292,00

174
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Kas di BLUD-Puskesmas(pada Dinas Kesehatan:
Rp Rp
a. Kas BLUD-Puskesmas Tengaran pada Bank Jateng Cabang 219.812.677,00 0,00
Ungaran Nomor Rekening 1-022-00783-8................................
b. Kas BLUD-Puskesmas Susukan pada Bank Jateng Cabang 117.357.884,00 0,00
Ungaran Nomor Rekening 1-022-00778-1................................
c. Kas BLUD-Puskesmas Suruh pada Bank Jateng Cabang 179.319.246,00 0,00
Ungaran Nomor Rekening 1-022-00779-0................................
d. Pendapatan BLUD-Puskesmas Suruh yang dipindahbuku 156.000,00 0,00
oleh Bank Jateng ke Kas Daerah pada tanggal 14 Nopember
2017 dan dipindahkan ke Kas BLUD-Puskesmas Suruh pada
tanggal 19 Januari 2018 berdasarkan surat dari Kepala Dinas
Kesehatan Nomor 910/700 tanggal 19 Januari 2018................
e. Kas BLUD-Puskesmas Jambu pada Bank Jateng Cabang 101.652.222,00 0,00
Ungaran Nomor Rekening 1-022-000780-3..............................
f. Kas BLUD-Puskesmas Bancak pada Bank Jateng Cabang 119.766.471,00 0,00
Ungaran Nomor Rekening 1-022-000782-0..............................
g. Kas BLUD-Puskesmas Bergas pada Bank Jateng Cabang 189.612.317,00 0,00
Ungaran Nomor Rekening 1-022-00597-5................................
h. Sisa kas tunai semua Bendahara di semua BLUD-Puskesmas 0,00
927.676.817,00 0,00

Penjelasan Kas di BLUD Ambarawa sebagai berikut:


a. Kas di Rekening Kas BLUD dengan nomor rekening 1.022.00414-6
dengan saldo per 31 Desember 2017 sebesar Rp3.653.659.261,00,
merupakan kas utama BLUD Ambarawa.
b. Kas di rekening dengan mesin EDC (Electronic Data Capture) sebesar
Rp1.966.601,00 pada Bank Mandiri sesuai dengan perjanjian Nomor
7.BR.AMB/407/2012 tanggal 27 Agustus 2012 dengan tujuan untuk
memfasilitasi pasien yang tidak membawa uang tunai sebagai alat
pembayaran atas pelayanan kesehatan di RSUD Ambarawa. Penggunaan
EDC Bank Mandiri sesuai dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Ambarawa Nomor 800/050/2013 tentang Penetapan
Rekening Bank Mandiri Untuk Pelayanan Electronic Data Capture
(EDC).
Mesin EDC atau yang lebih dikenal dengan ATM Mini adalah mesin
yang berfungsi sebagai sarana penyedia transaksi dan alat pembayaran
yang penggunaannya dengan cara memasukkan atau menggesek kartu
ATM, kartu debit maupun kartu kredit dalam suatu bank maupun antar
bank, serta dilengkapi dengan fasilitas pembayaran lainnya yang
terkoneksi secara realtime.
c. Kas di bendahara pengeluaran (tunai) RSUD Ambarawa sebesar Rp0,00.
d. Kas di bendahara penerimaan (tunai) RSUD Ambarawa sebesar
Rp62.838.975,00 telah disetor ke kas BLUD pada tanggal 2 Januari 2018.
e. Kas di rekening dengan mesin EDC (Electronic Data Capture) sebesar
Rp6.201.176,00 pada Bank BRI sesuai dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Nomor 800/2381/2014 tentang
Penetapan Rekening Bank BRI Untuk Pelayanan Electronic Data Capture
(EDC) sebagai alat pembayaran atas pelayanan keseharan di RSUD

175
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Ambarawa.
f. Kas di BLUD untuk menerima dana dari Kas daerah dengan nomor
rekening 1-022-00002-9 yang sudah ber SK Bupati dan bersaldo Rp0,00
per 31 Desember 2017.
g. Kas di Rekening bendahara penerimaanBLUD dengan nomor rekening 1-
022-00586-0 pada Bank Jateng, digunakan untuk menampung
pembayaran langsung dari pihak ketiga atau pasien, berdasarkan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Nomor
800/2382/2014 tentang Penetapan Rekening Bank Jateng Cabang
Ungaran sebagai penerima setoran tunai dan pemindahbukuan
penerimaan BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa. Sesuai
dengan perjanjian kerjasama antara PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
Tengah Cabang Ungaran Nomor 071/092/2014 dan Nomor
094/UM.01.01/BPD/UMG/I/2014 tentang Pengelolaan Uang Badan
Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Kabupaten Semarang.

Penjelasan Kas di BLUD Ungaran sebagai berikut:


a. Kas di Rekening Kas BLUD dengan nomor rekening 1.022.00415-4
dengan saldo per 31 Desember 2017 sebesar Rp9.781.221.692,00
merupakan kas utama BLUD Ungaran.
b. Kas di bendahara penerimaan BLUD pada rekening Bank Jateng Cabang
Ungaran Nomor Rekening 3-022-12478-5 sebesar Rp0,00 merupakan kas
di BLUD yang berada di rekening tersebut sebagai kas yang harus
mengendap karena rekening berupa tabungan dan telah ditutup di Tahun
2017.
c. Kas di bendahara penerimaan (tunai) RSUD Ungaran sebesar
Rp59.094.625,00 sudah disetorkan 2 (dua) kali ke Kas BLUD pada
tanggal 2 Januari 2018 sebesar Rp18.625.855,00 dan sebesar
Rp40.468.770,00.
d. Kas di bendahara pengeluaran (tunai) RSUD Ungaran sebesar
Rp3.430.441,00langsung digunakan kembali untuk mendanai kegiatan di
tahun berikutnya.
e. Bunga atas Kas BLUD sebesar Rp41.282.730,00 yang salah
dipindahbuku oleh Bank Jateng ke Kas Daerah pada tanggal 30 Januari
2017 dan baru dikembalikan ke Kas BLUD pada tanggal 2 Januari 218.

Penjelasan Kas di BLUD-Puskesmas (Dinas Kesehatan) sebagai berikut:


a. Kas BLUD-Puskesmas Tengaran sebesar Rp219.812.677,00 pada Bank
Jateng Cabang Ungaran dengan Nomor Rekening 1-022-00783-8
berdasarkan Keputusan Bupati Semarang Nomor 903/0160/2017 tanggal
7 Pebruari 2017 tentang Daftar Nomor Rekening Bendahara Pengeluaran
dan Penerimaan Perangkat Daerah, Nomor Rekening UPTD Puskesmas
yang Menerapkan PPK-BLUD, Nomor Rekening Dana Kapitasi JKN

176
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

FKTP milik Pemerintah Daerah dan Nomor Rekening Dana Klaim BPJS
pada FKTP di Kabupaten Semarang pada Bank Jateng Cabang Ungaran
TA 2017.
b. Kas BLUD-Puskesmas Susukan sebesar Rp117.357.884,00 pada Bank
Jateng Cabang Ungaran dengan Nomor Rekening 1-022-00778-1
berdasarkan Keputusan Bupati Semarang Nomor 903/0160/2017 tanggal
7 Pebruari 2017 tentang Daftar Nomor Rekening Bendahara Pengeluaran
dan Penerimaan Perangkat Daerah, Nomor Rekening UPTD Puskesmas
yang Menerapkan PPK-BLUD, Nomor Rekening Dana Kapitasi JKN
FKTP milik Pemerintah Daerah dan Nomor Rekening Dana Klaim BPJS
pada FKTP di Kabupaten Semarang pada Bank Jateng Cabang Ungaran
TA 2017.
c. Kas BLUD-Puskesmas Suruh sebesar Rp179.319.246,00 pada Bank
Jateng Cabang Ungaran dengan Nomor Rekening 1-022-00779-0
berdasarkan Keputusan Bupati Semarang Nomor 903/0160/2017 tanggal
7 Pebruari 2017 tentang Daftar Nomor Rekening Bendahara Pengeluaran
dan Penerimaan Perangkat Daerah, Nomor Rekening UPTD Puskesmas
yang Menerapkan PPK-BLUD, Nomor Rekening Dana Kapitasi JKN
FKTP milik Pemerintah Daerah dan Nomor Rekening Dana Klaim BPJS
pada FKTP di Kabupaten Semarang pada Bank Jateng Cabang Ungaran
TA 2017.
d. Pendapatan BLUD-Puskesmas Suruh sebesar Rp156.000,00 yang
dipindahbuku oleh Bank Jateng ke Kas Daerah pada tanggal 14
Nopember 2017 dan telah dipindahbuku ke Kas BLUD-Puskesmas Suruh
pada tanggal 19 Januari 2018.
e. Kas BLUD-Puskesmas Jambu sebesar Rp101.652.222,00 pada Bank
Jateng Cabang Ungaran dengan Nomor Rekening 1-022-00780-3
berdasarkan Keputusan Bupati Semarang Nomor 903/0160/2017 tanggal
7 Pebruari 2017 tentang Daftar Nomor Rekening Bendahara Pengeluaran
dan Penerimaan Perangkat Daerah, Nomor Rekening UPTD Puskesmas
yang Menerapkan PPK-BLUD, Nomor Rekening Dana Kapitasi JKN
FKTP milik Pemerintah Daerah dan Nomor Rekening Dana Klaim BPJS
pada FKTP di Kabupaten Semarang pada Bank Jateng Cabang Ungaran
TA 2017.
f. Kas BLUD-Puskesmas Bancak sebesar Rp119.766.471,00 pada Bank
Jateng Cabang Ungaran dengan Nomor Rekening 1-022-00782-0
berdasarkan Keputusan Bupati Semarang Nomor 903/0160/2017 tanggal
7 Pebruari 2017 tentang Daftar Nomor Rekening Bendahara Pengeluaran
dan Penerimaan Perangkat Daerah, Nomor Rekening UPTD Puskesmas
yang Menerapkan PPK-BLUD, Nomor Rekening Dana Kapitasi JKN
FKTP milik Pemerintah Daerah dan Nomor Rekening Dana Klaim BPJS
pada FKTP di Kabupaten Semarang pada Bank Jateng Cabang Ungaran
TA 2017.

177
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

g. Kas BLUD-Puskesmas Bergas sebesar Rp189.612.317,00 pada Bank


Jateng Cabang Ungaran dengan Nomor Rekening 1-022-00781-
1berdasarkan Keputusan Bupati Semarang Nomor 903/0160/2017 tanggal
7 Pebruari 2017 tentang Daftar Nomor Rekening Bendahara Pengeluaran
dan Penerimaan Perangkat Daerah, Nomor Rekening UPTD Puskesmas
yang Menerapkan PPK-BLUD, Nomor Rekening Dana Kapitasi JKN
FKTP milik Pemerintah Daerah dan Nomor Rekening Dana Klaim BPJS
pada FKTP di Kabupaten Semarang pada Bank Jateng Cabang Ungaran
TA 2017.

1.1.1.05 Kas Lainnya…………………….……..........................…Rp762.957.845,00


Kas lainnya adalah kas yang berada di pihak lain atau pihak ketiga di luar
kas daerah, kas di BLUD, Kas di bendahara pengeluaran maupun kas di
bendahara penerimaan, tetapi kas tersebut merupakan hak Pemerintah
Kabupaten Semarang.
Rincian saldo kas lainnya per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Kas Lainnya:
Rp Rp
a. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga 70.097.645,00 2.355.673.700,00
b. Dinas Pariwisata 692.860.200,00 0,00
Jumlah 762.957.845,00 2.355.673.700,00

Saldo kas lainnya 31 Desember 2016 pada Dinas Pendidikan dan


Kebudayaan sebesar Rp2.355.673.700,00 merupakan sisa dana BOS per 31
Desember 2016 sebesar Rp2.347.578.300,00, dan kelebihan tunjangan
profesi tahun 2016 yang masih dibawa pegawai bersangkutan dan baru
disetorkan ke Kas Daerah pada tanggal 14 Februari 2017 sebesar
Rp8.095.400,00 (bagian dari SiLPA).
Saldo kas lainnya atas Dana BOS per 31 Desember 2016 pada Dinas
Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga sebesar
Rp2.347.578.300,00 terdiri dari saldo dana BOS SD Negeri sebesar
Rp428.358.468,00 dan saldo dana BOS SMP Negeri sebesar
Rp1.160.978.235,00 yang pada Tahun 2017 pindah ke akun Kas di
Bendahara Pengeluaran karena dana BOS masuk ke struktur APBD sesuai
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 910/106/SJ tentang Petunjuk
Teknis Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan serta
Pertanggungjawaban dan BOS Satuan Pendidikan yang diselenggarakan
Kabupaten/Kota pada APBD. Sebagian sisa dana BOS SD Negeri dan SMP
Negeri tersebut telah digunakan di Tahun 2017, kemudiansaldo dana BOS
SMA NegeriTA 2016 sebesar Rp312.634.161,00 dan saldo dana BOS SMK
Negeri TA 2016 sebesar Rp445.607.436,00 telah dimutasi ke Propinsi.
Saldo kas lainnya per 31 Desember 2017 pada Dinas Pendidikan,
Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga sebesar Rp70.097.645,00

178
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

merupakan kelebihan tunjangan profesi yang masih dipegang oleh pegawai


sebesar Rp11.035.145,00 yang telah disetor ke Kas Daerah pada tanggal 4
Januari 2018, serta kelebihan tambahan penghasilan yang masih dipegang
oleh pegawai sebesar Rp59.062.500,00 yang telah disetor ke Kas Daerah
sebesar Rp31.275.000,00 pada tanggal 4 Januari 2018, sebesar
Rp22.087.500,00 pada tanggal 9 Januari 2018 dan sebesar Rp5.700.000,00
pada tanggal 10 Januari 2018.
Saldo kas lainnya per 31 Desember 2017 pada Dinas Pariwisata sebesar
Rp.692.860.200,00 merupakan kesalahan akibat double pencairan.

1.1.2 PIUTANG PENDAPATAN.............................................Rp 60.145.990.573,00


Nilai ini merupakan Piutang Pendapatan Kabupaten Semarang per 31 Desember
2017, dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Pendapatan:
Rp Rp
a. Piutang Pajak Daerah 59.261.171.980,00 51.511.173.029,00
b. Piutang Retribusi 872.802.846,00 784.009.687,00
c. Piutang Lain-lain PAD yang Sah 12.015.747,00 14.906.400,00
d. Piutang Pendapatan Lainnya 0,00 8.033.300,00
Jumlah 60.145.990.573,00 52.318.122.416,00

Penambahan dan pengurangan piutang pendapatan Kabupaten Semarang


Tahun 2017 dapat dijelaskan sebagai berikut:

31 Desember 2016 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2017


Piutang Pendapatan:
Rp Rp Rp Rp
a. Piutang Pajak Daerah 51.511.173.029,00 53.185.976.150,00 45.435.977.199,00 59.261.171.980,00
b. Piutang Retribusi 784.009.687,00 2.350.207.535,00 2.261.414.376,00 872.802.846,00
Piutang Lain-lain PAD yang
c. Sah 14.906.400,00 12.015.747,00 14.906.400,00 12.015.747,00
d. Piutang Pendapatan Lainnya 8.033.300,00 0,00 8.033.300,00 0,00
Jumlah 52.318.122.416,00 55.548.199.432,00 47.720.331.275,00 60.145.990.573,00

1.1.5.01 Penyisihan Piutang Pendapatan……………..........(Rp33.299.762.067,56)


Nilai ini merupakan penyisihan dari Piutang PendapatanKabupaten
Semarang per 31 Desember 2017 dengan rincian saldo per 31 Desember
2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Penyisihan Piutang Pendapatan:
Rp Rp
a. Penyisihan Piutang Pajak Daerah (32.459.096.255,20) (31.814.337.266,71)
b. Penyisihan Piutang Retribusi (296.521.561,53) (80.982.489,99)
c. Penyisihan Piutang Lain-lain PAD yang Sah (60.079,00) (74.532,00)
d. Penyisihan Piutang Pendapatan Lainnya (0,00) (40.166,50)
Jumlah (33.299.762.067,56) (31.895.434.455.20)

179
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Piutang Pendapatan Netto per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:


31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Pendapatan Netto :
Rp Rp
a. Piutang Pendapatan 60.145.990.573,00 52.318.122.416,00
b. Penyisihan Piutang Pendapatan (33.299.762.067,56) (31.895.434.455,20)
Jumlah 26.846.228.505,44 20.422.687.960,80

Jumlah keseluruhan Piutang PendapatanNetto per 31 Desember 2017


sebesarRp 26.846.228.505,44atau mengalami peningkatan31,45%. bila
dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp20.422.687.960,80,
dengan rincian sebagai berikut:

1.1.2.01 PiutangPajak Daerah…..............................................Rp59.261.171.980,00


Nilai ini merupakan Piutang Pajak Daerah Kabupaten Semarang per 31
Desember 2017, dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016,
sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang Pajak Daerah:
Rp Rp
a. Pajak Hotel 48.574.390,00 48.574.390,00
b. Pajak Restoran 12.684.593,00 12.684.593,00
c. Pajak Hiburan 19.230.250,00 19.230.250,00
d.. Pajak Reklame 632.650.641,00 666.274.625,00
e. Pajak Parkir 3.171.400,00 3.171.400,00
f. Pajak Air Tanah 73.755.731,00 76.082.413,00
g. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 17.677.792,00 17.677.792,00
h. PBB-P2 58.453.427.183,00 50.667.477.566,00
Jumlah 59.261.171.980,00 51.511.173.029,00

1.1.5.01.01 Penyisihan Piutang Pajak Daerah……………..(Rp32.459.096.255,20)


Nilai ini merupakan Penyisihan Piutang Pajak Daerah Kabupaten
Semarang per 31 Desember 2017, dengan rincian saldo per 31 Desember
2017 dan 2016 sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Penyisihan Piutang Pajak Daerah:
Rp Rp
a. Pajak Hotel (48.574.390,00) (48.574.390,00)
b. Pajak Restoran (12.684.593,00) (12.684.593,00)
c. Pajak Hiburan (19.655.250,00) (19.655.250,00)
d. Pajak Reklame (336.679.447,10) (352.408.928,48)
e. Pajak Parkir (3.171.400,00) (3.171.400,00)
f. Pajak Air Tanah (9.214.462,00) (7.468.321,58)
g. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (17.677.792,00) (17.677.792,00)
h. PBB-P2 (32.011.438.921,10) (31.352.696.591,65)
Jumlah (32.459.096.255,20) (31.814.337.266,71)

180
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Piutang Pajak Daerah Netto per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Pajak Daerah Netto :
Rp Rp
a. Piutang Pajak Daerah 59.261.171.980,00 51.511.173.029,00
b. Penyisihan Piutang Pajak Daerah (32.459.096.255,20) (31.814.337.266,71)
Jumlah 26.802.075.724,80 19.696.835.762,29

Jumlah keseluruhan Piutang Pajak Daerah Netto per 31 Desember 2017


sebesarRp26.802.075.724,80atau mengalami peningkatan36,07%. bila
dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar
Rp19.696.835.762,99.
Terhadap piutang pajak ini sudah dilakukan upaya penagihan, tetapi tidak
semua piutang pajak dapat ditarik pembayarannya secara tepat waktu.
Bersama ini disajikan juga piutang denda pajak yang belum termasuk
dalam piutang pajak tersebut, dengan perincian sebagai berikut:
a. Piutang denda Pajak Hotel
Tahun piutang denda pajak hotel Piutang denda Pajak Hotel
1 tahun 2006 0,00
2 tahun 2007 6.465.120,00
3 tahun 2008 4,080.000,00
4 tahun 2009 2.597.328,00
5 tahun 2010 4.757.290,00
6 tahun 2011 1.327.776,00
7 tahun 2012 4.088.194,00
8 tahun 2013 0,00
9 tahun 2014 0,00
10 tahun 2015 0,00
11 tahun 2016 0,00
12 tahun 2017 0,00

Jumlah piutang dendaPajak Hotel 23.315.797,00

b. Piutang denda Pajak Restoran


Tahun piutang denda pajak restoran Piutang denda Restoran
1 tahun 2006 3.261.600,00
2 tahun 2007 2.577.600,00
3 tahun 2008 0,00
4 tahun 2009 1.361.704,00
5 tahun 2010 0,00
6 tahun 2011 1.620.432,00
7 tahun 2012 0,00
8 tahun 2013 0,00

181
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Tahun piutang denda pajak restoran Piutang denda Restoran


9 tahun 2014 0,00
10 tahun 2015 0,00
11 tahun 2016 0,00
12 tahun 2017 0,00

Jumlah piutang dendaRestoran 8.851.336,00

c. Piutang denda Pajak Hiburan


Tahun piutang denda pajak hiburan Piutang denda Pajak Hiburan
1 tahun 2006 1.785.600,00
2 tahun 2007 679.200,00
3 tahun 2008 352.800,00
4 tahun 2009 38.520,00
5 tahun 2010 3.830.400,00
6 tahun 2011 2.952.000,00
7 tahun 2012 0,00
8 tahun 2013 0,00
9 tahun 2014 0,00
10 tahun 2015 0,00
11 tahun 2016 0,00
12 tahun 2017 0,00

Jumlah piutang denda pajak Hiburan 9.638.520,00


d. Piutang denda Pajak Reklame
Tahun piutang denda pajak reklame Piutang denda Pajak Reklame
1 tahun 2006 9.280.908,00
2 tahun 2007 2.616.300,00
3 tahun 2008 3.203.280,00
4 tahun 2009 11.165.678,00
5 tahun 2010 575.563,00
6 tahun 2011 74.043.883,00
7 tahun 2012 50.011.487,00
8 tahun 2013 59.391.042,00
9 tahun 2014 17.985.041,00
10 tahun 2015 13.402.224,00
11 tahun 2016 16.353.259,00
12 tahun 2017 879.832,00

Jumlah piutang dendaPajak Reklame 258.908.497,00

e. Piutang denda Pajak Parkir


Tahun piutang denda pajak parkir Piutang denda Pajak Parkir

182
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Tahun piutang denda pajak parkir Piutang denda Pajak Parkir


1 tahun 2011 1.522.272,00

Jumlah piutang dendaPajak Parkir 1.522.272,00

f. Piutang denda Pajak Air Tanah


Tahun piutang denda pajak air tanah Piutang denda Pajak Air Tanah
1 tahun 2011 3.800.640,00
2 tahun 2012 0,00
3 tahun 2013 4.011.109,00
4 tahun 2014 24.077,00
5 tahun 2015 852.157,00
6 tahun 2016 14.519,00
7 tahun 2017 1.041.672,00

Jumlah piutang dendaPajak Air Tanah 9.744.174,00

g. Piutang denda Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan


Tahun piutang denda paja mineral Piutang denda Pajak Mineral
bukan logam dan batuan Bukan Logam dan Batuan
1 tahun 2006 1.402.464,00
2 tahun 2007 0,00
3 tahun 2008 1.080.576,00
4 tahun 2009 3.119.472,00
5 tahun 2010 0,00
6 tahun 2011 3.210.816,00
7 tahun 2012 0,00
8 tahun 2013 0,00
9 tahun 2014 0,00
10 tahun 2015 0,00
11 tahun 2016 0,00
12 tahun 2017 0,00
Jumlah piutang dendaPajak Mineral
Bukan Logam dan Batuan 8.813.328,00

h. Piutang denda PBB-P2


Tahun piutang denda PBB P2 Piutang denda PBB-P2
1 sd tahun 2000 1.959.059.956,00
2 tahun 2001 551.950.440,00
3 tahun 2002 661.625.087,00
4 tahun 2003 1.177.003.355,00
5 tahun 2004 775.558.653,00
6 tahun 2005 780.367.425,00

183
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Tahun piutang denda PBB P2 Piutang denda PBB-P2


7 tahun 2006 755.865.840,00
8 tahun 2007 89.605.330,00
9 tahun 2008 1.496.346.026,00
10 tahun 2009 1.585.675.636,00
11 tahun 2010 1.507.315.440,00
12 tahun 2011 0,00
13 tahun 2012 1.928.132.281,00
14 tahun 2013 1.809.246.030,00
15 tahun 2014 2.458.920.476,00
16 tahun 2015 2.502.906.993,00
17 tahun 2016 1.593.819.619,00
18 tahun 2017 683.494.336,00

Jumlah piutang denda PBB P2 22.316.892.922,00

1.1.2.02 Piutang Retribusi…………………………….....…….…Rp872.802.846,00


Nilai ini merupakan Piutang Retribusi Kabupaten Semarang per 31
Desember 2017, dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016
sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang Retribusi:
Rp Rp
a. Retribusi Pelayanan Kesehatan 329.555.000,00 0,00
b. Retribusi Pelayanan Persampahan 60.439.700,00 5.082.000,00
c. Retribusi Pelayanan Pasar 160.704.590,00 77.449.690,00
d. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 111.891.956,00 1.049.947,00
e. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 21.271.000,00 15.740.000,00
f. Retribusi Izin Mendirikan Mendirikan Bangunan 73.180.900,00 167.775.200,00
g. Piutang Retribusi Izin Gangguan 115.759.700,00 516.912.850,00
Jumlah 872.802.846,00 784.009.687,00

Saldo piutang retribusi pelayanan kesehatan per 31 Desember 2017 sebesar


Rp329.555.000,00 pada Dinas Kesehatan berupa klaim kepada BPJS rawat
inap sebesar Rp 143.093.000,00, persalinan sebesar Rp165.935.000,00 dan
prolanis sebesar Rp20.527.000,00.
Saldo piutang retribusi pelayanan persampahan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp60.439.700,00 pada Dinas Lingkungan Hidup sebesar Rp54.240.500,00dan
pada Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan sebesar
Rp6.199.200,00 yaitu piutang retribusi pelayanan persampahan Pasar
Bandarjo.
Saldo piutang retribusi pelayanan persampahan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp54.240.500,00 pada Dinas Lingkungan Hidup terdiri dari piutang retribusi
pelayanan persampahan karena limpahan tupoksi dari Dinas Pekerjaan Umum

184
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

sebesar Rp3.378.000,00 dan retribusi pelayanan persampahan yang dikelola


oleh PDAM bagian bulan Desember 2017 sebesar Rp50.562.500,00 yang telah
disetor ke Kas Daerah pada tanggal 10 Januari 2018.
Retribusi pelayanan persampahan yang kelola oleh PDAM Berdasarkan
Perjanjian Kerjasama antara Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang
dengan PDAM Kabupaten Semarang Nomor 415.4/2351/PKS.DLH/2017 --
697/1813 tanggal 25 Agustus 2017.
Saldo piutang retribusi pelayanan persampahan per 31 Desember 2017 pada
Dinas Lingkungan Hidup karena limpahan tupoksi dari Dinas Pekerjaan
Umum sebesar Rp3.378.000,00 merupakan sisa piutang akibat saldo piutang
retribusi pelayanan persampahan per 31 Desember 2016 pada Dinas Pekerjaan
Umum sebesar Rp5.082.000,00 telah di setor ke Kas Daerah sebesar
Rp780.000,00 pada tanggal 3 Maret 2017 dan sebesar Rp984.000,00 pada
tanggal 7 Maret 2017.
Saldo piutang retribusi pelayanan pasarper 31 Desember 2017 pada Dinas
Koperasi UM, Perindustrian dan Perdagangan sebesar Rp160.704.590,00 yaitu
piutang retribusi pelayanan Pasar Bandarjo.
Saldo piutang retribusi pemakaian kekayaan daerah per 31 Desember 2017
sebesar Rp111.891.956,00 pada Dinas Pekerjaan Umum sebesar
Rp31.841.956,00 merupakan sewa tanah dan bangunan rusunawa Ambarawa
sebesar Rp21.021.606,00 dan rusunawa Gedang Anak sebesar
Rp10.820.350,00 dan telah disetor ke Kas Daerah sebesar Rp31.841.956,00
pada tanggal 11 Januari 2018 dan pada Badan Keuangan Daerah sebesar
Rp80.050.000,00 berupa sewa tempat untuk kantor kas atau ATM Bank
Jateng.
Saldo piutang retribusi penjualan produksi usaha daerah per 31 Desember
2017 sebesar Rp21.271.000,00 pada Dinas Pertanian, Perikanan dan
Ketahanan Pangan berupa penjualan susu yang telah disetor ke Kas Daerah
bulan Januari 2018.
Saldo piutang retribusi izin mendirikan bangunan per 31 Desember 2017
sebesar Rp73.180.900 dan piutang retribusi izin gangguan per 31 Desember
2017 sebesar Rp115.759.700,00 pada Dinas Penanaman Modal Pelayanan
Terpadu Satu Pintu.

1.1.5.01.02 Penyisihan Piutang Retribusi…..………………...(Rp296.521.561,53)


Nilai ini merupakan Penyisihan Piutang Retribusi Kabupaten Semarang
per 31 Desember 2017, dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan
2016 sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Penyisihan Piutang Retribusi:
Rp Rp
a. Pelayanan Kesehatan (1.647.775,00) (0,00)
b. Pelayanan Persampahan (9.831.512,50) (25.410,00)

185
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Penyisihan Piutang Retribusi:
Rp Rp
c. Pelayanan Pasar (160.704.590,00) (77.449.690,00)
d. Pemakaian Kekayaan Daerah (63.081.309,78) (5.249,74)
e. Penjualan Produksi Usaha Daerah (106.355,00) (78.700,00)
f. Izin Mendirikan Bangunan (26.749.949,00) (838.876,00)
g. Izin Gangguan (34.400.070,25) (2.584.564,25)
Jumlah (296.521.561,53) (80.982.489,99)

Piutang Retribusi Netto per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:


31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang RetribusiNetto :
Rp Rp
a. Piutang Retribusi 872.802.846,00 784.009.687,00
b. Penyisihan Piutang Retribusi (296.521.561,53) (80.982.489,99)
Jumlah 576.281.284,47 703.027.197,01

Jumlah keseluruhan Piutang Retribusi Netto per 31 Desember 2017


Rp.576.281.284,97 atau mengalami penurunan 18,07%. Bila
dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp703.027.197,01.

1.1.2.03 Piutang Lain-lain PAD Yang Sah……..………………....Rp12.015.747,00


Nilai ini merupakan Piutang Lain-lain PAD Yang Sah Kabupaten Semarang
per 31 Desember 2017, dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan
2016 sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang Lain-lain PAD Yang Sah:
Rp Rp
Pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah 12.015.747,00 14.906.400,00
Jumlah 12.015.747,00 14.906.400,00

Saldo piutang pendapatan lain-lain PAD yang sah per 31 Desember 2016
sebesar Rp14.906.400,00 pada PPKD merupakan piutang kepada PT. Taspen
atas uang duka untuk PNS Kabupaten Semarang yang telah dibayarkan pada
tanggal 18 Oktober 2017.
Saldo piutang pendapatan lain-lain PAD yang sah per 31 Desember 2017
sebesar Rp12.015.747,00 merupakan piutang atas pendapatan lelang
bengkok pada Kecamatan Bawen sebesar Rp6.550.747,00 dan Kecamatan
Ungaran Barat sebesar Rp5.465.000,00.

1.1.5.01.03 Penyisihan Piutang Lain-lain PAD Yang Sah.................(Rp60.079,00)


Nilai ini merupakan Penyisihan Piutang Lain-lain PAD Yang Sah
Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017, dengan rincian saldo per 31
Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:

186
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Penyisihan Piutang Lain-lain PAD Yang Sah:
Rp Rp
Pendapatan lain-lain PAD yang sah (60.079,00) (74.532,00)
Jumlah (60.079,00) (74.532,00)

Piutang lain-lain PAD Yang SahNetto per 31 Desember 2017 adalah


sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Lain-lain PAD Yang SahNetto :
Rp Rp
a. Piutang Pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah 12.015.747,00 14.906.400,00
b. Penyisihan Piutang lain-lain PAD Yang Sah (60.079,00) (74.532,00)
Jumlah 11.955.668,00 14.831.868,00

Jumlah keseluruhan Piutang Lain-lain PAD yang SahNetto per 31


Desember 2017 sebesar Rp11.955.668,00 atau mengalami penurunan
19,39%. bila dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar
Rp14.831.868,00.

1.1.2.04 Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya…………................Rp0,00


Nilai ini merupakan Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya
Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017, dengan rincian saldo per 31
Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya:
Rp Rp
Piutang Tranfer Bagi Hasil PajakDaerah 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00

Tidak ada saldo piutang transfer bagi hasil pajakdaerah per 31 Desember
2016 maupun per 31 Desember 2017.

1.1.2.05 Piutang Pendapatan Lainnya……..………….........……..................Rp0,00


Nilai ini merupakan Piutang Pendapatan Lainnya Kabupaten Semarang per
31 Desember 2017, dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016
sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang Pendapatan Lainnya:
Rp Rp
Pendapatan Lainnya 0,00 8.033.300,00
Jumlah 0,00 8.033.300,00

187
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Saldo piutang pendapatan lainnya per 31 Desember 2016 sebesar


Rp8.033.300,00 pada Dinas Pekerjaan Umum merupakan sewa tanah dan
bangunan rusunawa Gedang Anak. Untuk tahun 2017 piutang ini sudah
direklasifikasi ke akun piutang retribusi.
1.1.5.01.05 Penyisihan Piutang Pendapatan Lainnya...................................(Rp0,0)
Nilai ini merupakan Penyisihan Piutang Pendapatan Lainnya Kabupaten
Semarang per 31 Desember 2017, dengan rincian saldo per 31 Desember
2017 dan 2016 sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Penyisihan PiutangPendapatan Lainnya:
Rp Rp
Pendapatan lainnya (0) (40.166,50)
Jumlah (0) (40.166,50)

Piutang Pendapatan LainnyaNetto per 31 Desember 2017 adalah sebagai


berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Pendapatan LainnyaNetto :
Rp Rp
a. Piutang Pendapatan Lainnya 0,00 8.033.300,00
b. Penyisihan Piutang Pendapatan Lainnya (00) (40.166,50)
Jumlah 0,00 7.993.133,50

Jumlah keseluruhan Piutang Pendapatan LainnyaNetto per 31 Desember


2017 sebesar Rp0,00atau mengalami penurunan100,00%. bila
dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp7.993.133,50.

1.1.4 PIUTANG LAINNYA…………………………………...Rp15.494.275.609,00


Nilai ini merupakan Piutang Lainnya Kabupaten Semarang per 31 Desember
2017, dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Lainnya:
Rp Rp
Piutang Lain-lain 15.494.275.609,00 16.992.097.832,00
Jumlah 15.494.275.609,00 16.992.097.832,00

1.1.5.02 Penyisihan Piutang Lainnya………….………….........(Rp544.084.171,83)


Nilai ini merupakan penyisihan dari Piutang Lain-lain Kabupaten Semarang
per 31 Desember 2017 dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Penyisihan Piutang Lainnya:
Rp Rp
Penyisihan Piutang Lain-lain (544.084.171,83) (431.105.286,09)
Jumlah (544.084.171,83) (431.105.286,09)

188
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Piutang Lainnya Netto per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:


31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Lainnya Netto :
Rp Rp
a. Piutang Lain-lain 15.494.275.609,00 16.992.097.832,00
b. Penyisihan Piutang Lain-lain (544.084.171,83) (431.105.286,09)
Jumlah 14.950.191.437,17 16.560.992.545,91

Jumlah keseluruhan Piutang LainnyaNetto per 31 Desember 2017


sebesarRp14.950.191.437,17 atau mengalami penurunan sebesar 9,73%. bila
dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp16.560.992.545,91,
dengan rincian sebagai berikut:

1.1.4.06 Piutang Lain-lain……..................................................Rp15.494.275.609,00


Jumlah tersebut merupakan PiutangKabupaten Semarang per 31 Desember
2017dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang Lain-lain:
Rp Rp
a. Piutang Kepada Askes 0,00 0,00
b. Piutang Kepada Jamkesmas 0,00 0,00
c. Piutang Kepada Jamkesda 0,00 0,00
d. Piutang Pelayanan Kesehatan Kepada Perusahaan 640.668.532,00 697.754.071,00
e. Piutang Asuransi Jiwa InHealth (AJII) 4.710.949,00 4.893.951,00
f. Piutang Pasien Umum 481.169.671,00 446.581.217,00
g. Piutang Kepada BPJS 14.367.726.457,00 15.842.868.593,00
Jumlah 15.494.275.609,00 16.992.097.832,00

1.1.5.02.06 Penyisihan Piutang Lain-lain……………..............(Rp544.084.171,83)


Nilai ini merupakan Penyisihan Piutang Lain-lain Kabupaten Semarang
per 31 Desember 2017, dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan
2016 sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Penyisihan Piutang Lain-lain:
Rp Rp
a. Askes (0,00) (0,00)
b. Jamkesmas (0,00) (0,00)
c. Jamkesda (0,00) (0,00)
d. Pelayanan Kesehatan kepada Perusahaan (90.809.407,12) (20.542.453,87)
e. Asuransi Jiwa in Health (AJII) (23.554,75) (24.469,76)
f. Pasien Umum (381.412.577,67) (331.324.019,50)
g. Pasien BPJS (71.838.632,29) (79.214.342,96)
Jumlah (544.084.171,83) (431.105.286,09)

189
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Piutang Lain-lainNetto per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:


31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Lain-lainNetto :
Rp Rp
a. Piutang Lain-lain 15.494.275.609,00 16.992.097.932,00
b. Penyisihan Piutang Lain-lain (544.084.171,83) (431.105.286,09)
Jumlah 14.950.191.437,17 16.560.992.545,91

Jumlah keseluruhan Piutang Lain-lain Netto per 31 Desember 2017


sebesar Rp14.950.191.437,17 atau mengalami penurunan sebesar
9,73%bila dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar
Rp16.560.992.545,91.

1.1.4.06.03 Piutang Kepada Jamkesda…………………….......……….Rp0,00


Jumlah tersebut merupakan Piutang pada Jamkesda pada RSUD
Ambarawa dan RSUD Ungaran dengan rincian saldo per 31
Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Kepada Jamkesda yang dikelola SKPD:
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 0,00 0,00
b. RSUD Ungaran 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00

Piutang Jamkesda pada Neraca Kabupaten Semarang sejak Tahun


2013 sampai dengan Tahun 2017 sudah tidak disajikan karena
merupakan piutang Kabupaten Semarang dalam hal ini RSUD
Ambarawa dan RSUD Ungaran terhadap Bendahara Umum Daerah
Kabupaten Semarang atau Kas Daerah Kabupaten Semarang (Dinas
Kesehatan). Penyajian di CaLK hanya untuk kepentingan
pengungkapan. Piutang Jamkesda sebesar Rp332.476.914,00 yaitu
pada RSUD Ambarawa sebesar Rp261.522.800,00 dan pada RSUD
Ungaran sebesar Rp70.954.114,00 akan dibayar pada tahun 2017
melalui belanja langsung pada Dinas Kesehatan.

1.1.4.06.04 Piutang Pelayanan Kesehatan Kepada


Perusahaan............................................................Rp640.668.532,00
Jumlah tersebut merupakan Piutang Pelayanan Kesehatan pada
Perusahaan pada RSUD Ambarawa dan RSUD Ungaran dengan
rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:
Piutang Kepada Pelayanan Kesehatan Kepada Perusahaan yang 31 Desember 2017 31 Desember 2016
dikelola SKPD: Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 232.403.715,00 304.024.285,00
b. RSUD Ungaran 408.264.817,00 393.729.786,00
Jumlah 640.668.532,00 697.754.071,00

190
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Penyisihan Piutang Kepada Pelayanan Kesehatan Kepada 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Perusahaan: Rp Rp
a. RSUD Ambarawa (77.992.271,89) (13.974.834,93)
b. RSUD Ungaran (12.817.135,23) (6.567.618,94)
Jumlah (90.809.407,12) (20.542.453,87)

Piutang Kepada Pelayanan Kesehatan Kepada PerusahaanNetto 31 Desember 2017 31 Desember 2016
: Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 154.411.443,11 290.049.450,07
b. RSUD Ungaran 395.447.681,77 387.162.167,06
Jumlah 549.859.124,88 677.211.617,14

Jumlah piutang pelayanan kesehatan kepada perusahaan Netto per


31 Desember 2017sebesar Rp640.668.532,00.
Rincian piutang pelayanan kesehatan kepada perusahaan pada
RSUD Ambarawa dengan rincian sebagai berikut:
Piutang Kepada Pelayanan Kesehatan Kepada 31 Desember 2017
Perusahaan yang RSUD Ambarawa: Rp
1. JR 56.424.260,00
2. ESDP 0,00
3. H 72.000,00
4. TC 132.969.375,00
5. MG 12.517.300,00
6. KAI 0,00
7. MP 0,00
8. P 4.817.700,00
9. SSJG 0,00
10. SM 188.900,00
11. SG 0,00
12. YT 0,00
13. TB 101.200,00
14. AK 13.383.100,00
15. T 8.284.800,00
16. P 0,00
17. P 1.658.080
18. KBPP 1.987.000,00
Jumlah 232.403.715,00

Piutang Kepada Pelayanan Kesehatan Kepada 31 Desember 2017


Perusahaan yang RSUD Ungaran: Rp
1. ESDP 0,00
2. USG 13.538.788,00
3. B 0,00
4. N 443.634,00
5. PP 321.018,00
6. GF 18.866.087,00
7. PIS 465.941,00
8. PMS 1.242.965,00
9. AS 0,00
10. S 0,00

191
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Piutang Kepada Pelayanan Kesehatan Kepada 31 Desember 2017


Perusahaan yang RSUD Ungaran: Rp
11. BIG 0,00
12. SM 15.698.205,00
13. MP 0,00
14. VL 0,00
15. MIG 7.417.163,00
16. LP 0,00
17. K 0,00
18. S 0,00
19. H 527.240,00
20. H 16.479.072,00
21. TC 276.127.798,00
22. N 0,00
23. K 0,00
24. GI 635.430,00
25. ISG 296.705,00
26. AIC 0,00
27. JR 40.302.557,00
28. TB 0,00
29. GMS 15.302.275,00
30. BKKBN 599.939,00
Jumlah 408.264.817,00

1.1.4.06.05 Piutang Pada Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia


(AJII)..........................................................................Rp4.710.949,00
Jumlah tersebut merupakan Piutangpada Asuransi Jiwa Inhealth
Indonesia (AJII) pada RSUD Ambarawa dan RSUD Ungaran
dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016sebagai
berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Asuransi Jiwa InHealth (AJII) yang dikelola SKPD:
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 4.646.347,00 3.468.122,00
b. RSUD Ungaran 64.602,00 1.425.829,00
Jumlah 4.710.949,00 4.893.951,00

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Penyisihan Piutang Asuransi Jiwa inHealth (AJII):
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa (23.231,74) (17.340,61)
b. RSUD Ungaran (323,01) (7.129,15)
Jumlah (23.554,75) (24.469,76)

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang Asuransi Jiwa inHealth (AJII) Netto :
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 4.623.115,26 3.450.781,39
b. RSUD Ungaran 64.278,99 1.418.699,85
Jumlah 4.687.394,25 4.869.481,24

192
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Jumlah piutang Asuransi Jiwa inHealth Netto per 31 Desember


2017 sebesar Rp4.687.394,25.

1.1.4.06.06 Piutang Pasien Umum………..……......…….....Rp481.169.671,00


Jumlah tersebut merupakan PiutangPasien Umum pada RSUD
Ambarawa dan RSUD Ungarandengan rincian saldo per 31
Desember 2017 dan 2016sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Piutang Pasien Umum yang dikelola SKPD:
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 277.923.700,00 268.752.150,00
b. RSUD Ungaran 203.245.971,00 177.829.067,00
Jumlah 481.169.671,00 446.581.217,00

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Penyisihan Piutang Pasien Umum:
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa (266.240.957,25) (223.685.416,00)
b. RSUD Ungaran (115.171.620,42) (107.638.603,50)
Jumlah (381.412.577,57) (331.324.019,50)

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang Pasien Umum Netto :
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 11.682.742,75 45.066.734,00
b. RSUD Ungaran 88.074.350,58 70.190.463,50
Jumlah 99.757.093,33 115.257.197,50

Jumlah piutang pasien umum Netto per 31 Desember 2017 sebesar


Rp99.757.093,33.
1.1.4.06.07 Piutang Kepada BPJS………………........…Rp14.367.726.457,00
Jumlah tersebut merupakan Piutang BPJS pada RSUD Ambarawa,
RSUD Ungaran danDinas Kesehatan (BLUD-Puskesmas)dengan
rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang kepada BPJS yang dikelola SKPD:
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 8.087.120.957,00 9.288.881.638,00
b. RSUD Ungaran 5.978.750.500,00 6.553.986.955,00
c. Dinas Kesehatan (BLUD-Puskesmas) 301.855.000,00 0,00
Jumlah 14.367.726.457,00 15.842.868.593,00

31 Desember 2016 31 Desember 2016


Penyisihan Piutang BPJS:
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa (40.435.604,79) (34.417.101,32)
b. RSUD Ungaran (29.893.752,50) (15.474.693,43)
c. Dinas Kesehatan (BLUD-Puskesmas) (1.509.275,00) 0,00
Jumlah (71.836.632,29) (49.891.794,75)

193
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Piutang BPJS Netto :
Rp Rp
a. RSUD Ambarawa 8.046.685.352,21 9.242.437.229,82
b. RSUD Ungaran 5.948.856.747,50 6.521.217.020,22
c. Dinas Kesehatan (BLUD-Puskesmas) 300.345.725,00 0,00
Jumlah 14.295.887.824,71 15.763.654.250,04

Jumlah piutang BPJS Netto per 31 Desember 2017 sebesar


Rp14.295.887.824,71.

1.1.6.BELANJA DIBAYAR DIMUKA………………………...Rp2.144.558.321,02


Nilai ini merupakan Belanja Dibayar Dimuka Kabupaten Semarang per 31
Desember 2017, dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Beban Dibayar Dimuka:
Rp Rp
a. Belanja Pegawai Dibayar Dimuka 0,00 0,00
b. Belanja Barang Dibayar Dimuka 0,00 0,00
c. Belanja Jasa Dibayar Dimuka 2.128.736.320,02 2.086.754.065,28
d. Belanja Pemeliharaan Dibayar Dimuka 15.822.001,00 10.701.398,20
e. Belanja Lainnya 0,00 0,00
Jumlah 2.144.558.321,02 2.097.455.463,48

Jumlah keseluruhanBelanja Dibayar Dimukaper 31 Desember 2017


sebesarRp2.144.558.321,02atau mengalami peningkatan sebesar 2,25%. bila
dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp2.097.455.463,48,
dengan rincian sebagai berikut:

1.1.6.03 Belanja Jasa Dibayar di muka …….............................Rp2.128.736.320,02


31 Desember 2017 31 Desember 2016
BelanjaJasa Dibayar Dimuka:
Rp Rp
a. Belanja Jasa Dibayar Dimuka 2.128.736.320,02 2.086.754.065,28
b. Belanja Sewa Dibayar Dimuka 0,00 0,00
Jumlah 2.128.736.320,02 2.086.754.065,28

Jumlah tersebut merupakan Belanja Jasa Dibayar Dimuka per 31 Desember


2017 yang ada pada instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Semarang. Dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai
berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Belanja Jasa Dibayar Dimuka terdapat pada:
Rp Rp
a. Badan Keuangan Daerah-Asuransi gedung bangunan dan 871.518.290,01 693.403.498,09
kendaraan dinas
b. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan 6.604.273,97 6.604.273,97

194
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Belanja Jasa Dibayar Dimuka terdapat pada:
Rp Rp
c. Badan Keuangan Daerah-Asuransi pasar 237.841.552,43 223.283.709,74
d. Badan Keuangan Daerah-Asuransi Pasar 987.917.409,08 1.138.607.788,96
e. RSUD Ambarawa-Asuransi Dokter 24.854.794,52 24.854.794,52
f. Dinas Kesehatan-Asuransi Kesehatan kepada BPJS 0,00 0,00
Jumlah 2.128.736.320,02 2.086.754.065,28

Belanja Dibayar Dimuka terdiri dari:

PREMI ASURANSI

a. Badan Keuangan Daerah Rp 871.518.290,01

Sisa Nilai Pertanggungan dari Belanja Asuransi Gedung Bangunan dan Kendaraan Dinas
berdasarkan Kontrak Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan PT Jasa
Asuransi Indonesia Cabang Semarang dengan Nomor Polis 407.229.200.17.00031/000/000,
407.601.200.17.00238/000/000 dan 407.605.200.17.00484/000/000 dengan masa
pertanggungan 1 tahun dari tanggal 22 Desember 2017 sampai dengan 22 Desember 2018
dengan rincian sebagai berikut:

- Nilai Pertanggungan (Kontrak) Rp 896.068.101,00

- Nilai Pertanggungan yang telah dinikmati Rp 24.549.810,99

(22 Desember 2017 sampai dengan 31 Desember 2017)

- Sisa Nilai Pertanggungan per 31 Desember 2017 Rp 871.518.290,01

b. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Rp 6.604.273,97

Sisa Nilai Pertanggungan dari Belanja Asuransi Kebakaran dan Gempa Bumi berdasarkan
kontrak kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan PT Asuransi Sarana
Lindung Upaya Semarang dengan Nomor Polis 010.765.00001.00.1017 dengan masa
pertanggungan 1 tahun dari tanggal 7 Oktober 2017 sampai dengan 7Oktober 2018, dengan
rincian sebagai berikut:

- Nilai Pertanggungan (Kontrak) Rp 8.640.000,00

- Nilai Pertanggungan yang telah dinikmati Rp 2.035.726,03

(7Oktober 2017 sampai dengan 31 Desember 2017)

- Sisa Nilai Pertanggungan per 31 Desember 2017 Rp 6.604.273,97

c. Badan Keuangan Daerah Rp 237.841.552,43

Premi Asuransi Pasar Kabupaten Semarang antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan
PT. Jasa Asuransi Indonesia dengan Nomor Polis 407.205.200.17.00001/000/000 dengan masa
pertanggungan 1 tahun dari tanggal 16 Mei 2017 sampai dengan 16 Mei 2018, dengan rincian
sebagai berikut:

- Nilai Pertanggungan (Kontrak) Rp 643.053.086,20

- Nilai Pertanggungan yang telah dinikmati Rp 405.211.533,77

(16 Mei 2017 sampai dengan 31 Desember 2018)

195
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

PREMI ASURANSI

- Sisa Nilai Pertanggungan per 31 Desember 2017 Rp 237.841.552,43

d. Badan Keuangan Daerah Rp 987.917.409,08

Premi Asuransi Pasar Kabupaten Semarang antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan
PT. Bumida Bumiputera dengan Nomor Polis 1007011117120000 dengan masa
pertanggungan 1 tahun dari tanggal 13 Desember 2017 sampai dengan 13 Desember 2018,
dengan rincian sebagai berikut:

- Nilai Pertanggungan (Kontrak) Rp 1.042.167.209,00

- Nilai Pertanggungan yang telah dinikmati Rp 54.249.799,92

(1 Desember 2017 sampai dengan 31 Desember 2017)

- Sisa Nilai Pertanggungan per 31 Desember 2017 Rp 987.917.409,08

e. RSUD Ambarawa Rp 24.854.794,52

Premi Asuransi Dokter antara RSUD Ambarawa dengan PT. Jasa Asuransi Indonesia dengan
Nomor Polis 407.724.200.17.00003/000/000 dengan masa pertanggungan 1 tahun dari tanggal
30 April 2017 sampai dengan 30 April 2018,dengan rincian sebagai berikut:

- Nilai Pertanggungan (Kontrak) Rp 75.600.000,00

- Nilai Pertanggungan yang telah dinikmati Rp 50.745.205,48

(30 April 2017 sampai dengan 31 Desember 2017)

- Sisa Nilai Pertanggungan per 31 Desember 2017 Rp 24.854.794,52

f. Dinas Kesehatan Rp 0,00

Jaminan kesehatan kepada BPJS, di dasari pada:


- Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan BPJS Kesehatan
Cabang Ungaran Nomor 7951/Dinkes Kab. Semarang/2016, Nomor 157/KTR/VI-12/1216
tentang Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional Bagi Penduduk yang
Didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang dan Keputusan Bupati Semarang
Nomor 441.91/0137/2017 tentang Penetapan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional bagi
Penerima Bantuan Iuran yang Didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang pada
APBD Kabupaten Semarang TA 2017.

- Adendum Perjanjian Kerjasama antara Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten


Semarang dengan BPJS Kesehatan Cabang Ungaran Nomor 441.91/3666.1/2017, Nomor
145/KTR/VI-12/0717 tentang Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional Bagi
Penduduk yang Didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang dan Keputusan Bupati
Semarang Nomor 441.91/0414/2017 tentang Perubahan Penetapan Peserta Jaminan
Kesehatan Nasional bagi Penerima Bantuan Iuran yang Didaftarkan oleh Pemerintah
Kabupaten Semarang pada APBD Kabupaten Semarang TA 2017.

Belanja premi Tahun 2017 terrkait asuransi kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran yang
didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang, dilakukan 5 kali melalui SP2D nomor
000030/LS/2017 tanggal 21 Pebruari 2017 sebesar Rp2.034.396.000,00untuk masa
pertanggungan bulan Januari sd Maret 2017, SP2D nomor 00262/LS/2017 tanggal 9 Mei 2017
sebesar Rp2.034.419.000,00 untuk masa pertanggungan bulan April sd Juni 2017, SP2D nomor
00615/LS/2017 tanggal 2 Agustus 2017 sebesar Rp2.034.465.000,00 untuk masa

196
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

PREMI ASURANSI
pertanggungan bulan Juli sd September 2017, SP2D nomor 01206/LS/2017 tanggal 1
Nopember 2017 sebesar Rp2.072.392.000,00 untuk masa pertanggungan bulan Oktober sd
Desember 2017, dan SP2D nomor 01812/LS/2017 tanggal 14 Desember 2017 sebesar
Rp57.638.000,00 untuk masa pertanggungan bulan Desember 2017 (kekurangan).

Total nilai pertanggungan tahun 2017 adalah Rp.8.233.310.000,00 yang habis masa
pertanggungannya di tahun 2017 juga.

- Nilai Pertanggungan Rp 8.233.310.000,00


- Nilai Pertanggungan yang telah dinikmati Rp 8.233.310.000,00
- Sisa Nilai Pertanggungan per 31 Desember 2017 Rp 0,00

1.1.6.04 Belanja Pemeliharaan Dibayar Dimuka...........................Rp15.822.001,00

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Belanja Pemeliharaan Dibayar Dimuka:
Rp Rp
Belanja Pemeliharaan Dibayar Dimuka 15.822.001,00 10.701.398,20
Jumlah 15.822.001,00 10.701.398,20

Jumlah tersebut merupakan BelanjaPemeliharaan Dibayar Dimuka per 31


Desember 2017 yang ada di Badan Keuangan Daerah dengan penjelasan
sebagai berikut:

BELANJA PEMEILHARAAN

Badan Keuangan Daerah, terdiri dari: 15.822.001,00

Oracle Data Base merupakan lisensi data base untuk aplikasi PBB-P2 dengan masa 1 Rp 10.495.809,00
tahun.

- Nilai Pertanggungan Rp 13.585.000,00

- Nilai Pertanggungan yang telah dinikmati Rp 3.089.191,00

- Sisa Nilai Pertanggungan per 31 Desember 2017 Rp 10.495.809,00

b. Eset End Point, merupakan soft ware antivirus yang ada di PC SIPKD Rp 0,00
- Nilai Pertanggungan Rp 0,00
- Nilai Pertanggungan yang telah dinikmati Rp 0,00
- Sisa Nilai Pertanggungan per 31 Desember 2017 Rp 0,00
c. Renewal Ats Oracle form and report, merupakan lisensi untuk sistem aplikasi PBB-P2 Rp 5.326.192,00
dengan masa 1 tahun.
- Nilai Pertanggungan Rp 20.681.490,00
- Nilai Pertanggungan yang telah dinikmati Rp 15.355.298,00
- Sisa Nilai Pertanggungan per 31 Desember 2017 Rp 5.326.192,00

197
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

1.1.7 PERSEDIAAN ..................................................................Rp16.406.196.388,71


Nilai tersebut merupakan saldo Persediaan per 31 Desember 2017 yang terdiri
dari:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Persediaan:
Rp Rp
a. Bahan Pakai Habis 2.922.214.562,48 2.433.739.540,00
b. Bahan/Material 13.203.884.377,23 9.427.184.952,19
c. Barang Lainnya 280.097.449,00 173.266.035,00
Jumlah 16.406.196.388,71 12.034.190.527,19

Jumlah keseluruhanPersediaan per 31 Desember 2017


sebesarRp16.406.196.388,71atau mengalami peningkatan sebesar36,33%.Bila
dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp12.034.190.527,19,
dengan rincian sebagai berikut:

1.1.7.01 Persediaan Bahan Pakai Habis……………………….Rp2.922.214.562,48


Nilai tersebut merupakan saldo Persediaan Bahan Pakai Habis per 31
Desember 2017dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Persediaan Bahan Pakai Habis:
Rp Rp
a. Alat Tulis Kantor 547.663.486,00 419.848.005,00
b. Alat Listrik dan Elektronik 235.135.250,00 133.304.240,00
c. Perangko, Meterai dan Benda Pos Lainnya 10.908.500,00 5.463.900,00
d. Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 83.872.381,00 46.977.950,00
e. Isi Tabung Pemadam Kebakaran 17.660.000,00 4.650.000,00
f. Isi Tabung Gas 290.000,00 345.000,00
g. Air Minum Isi Ulang 154.000,00 90.000,00
h. Bahan Pakai Habis Kesehatan Medis 1.166.728.575,98 998.427.992,00
i. Bahan Pakai Habis Kesehatan Non Medis 167.964.661,00 242.323.020,00
j. Barang Cetakan 691.687.208,50 582.309.433,00
Jumlah 2.922.214.562,48 2.433.739.540,00

Saldo Persediaan Bahan Pakai Habis per 31 Desember 2017 dapat dijelaskan
sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Persediaan Bahan Pakai Habis per SKPD:
Rp Rp
1 Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga 400.763.253,00 267.694.362,00
2 Dinas Kesehatan 512.233.528,66 161.591.265,00
3 RSUD Ambarawa 143.073.496,32 126.177.587,00
4 RSUD Ungaran 117.052.948,00 100.771.078,00
5 DPU 204.766.500,00 120.361.890,00
6 Satpol PP 706.000,00 968.050,00

198
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Persediaan Bahan Pakai Habis per SKPD:
Rp Rp
7 BPBD 3.814.600,00 606.100,00
8 Dinas Sosial 854.000,00 1.840.400,00
9 Dinas Tenaga Kerja 2.741.200,00 0,00
10 Dinas PP PA dan KB 792.989.586,00 1.051.810.275,00
11 Dinas Lingkungan Hidup 0,00 433.000,00
12 Dinas Kependudukan dan Capil 385.143.574,00 134.192.734,00
13 Dispermasdes 863.800,00 643.800,00
14 Dinas Perhubungan 88.091.470,00 139.736.855,00
15 Dinas Komunikasi dan Informatika 6.874.200,00 0,00
16 Dinas Koperasi, UKM dan perindag 85.167.311,50 136.561.654,00
17 DPMPTSP 8.665.250,00 3.170.000,00
18 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan 419.000,00 119.000,00
19 Dinas Pariwisata 12.375.795,00 6.343.300,00
20 Kantor Ketahanan Pangan-Dinas Pertanian, Perikanan dan 0,00 124.500,00
Ketahanan Pangan
21 Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan 40.383.510,00 4.925.610,00
22 Dinas Peternakan dan Perikanan-Dinas Pertanian, Perikanan 0,00 85.951.530,00
dan Ketahanan Pangan
23 Inspektorat Daerah 647.000,00 450.600,00
24 Barenlitbangda 3.655.900,00 2.549.850,00
25 Badan Keuangan Daerah 66.519.200,00 55.394.300,00
26 Badan Kepegawaian Daerah 2.727.900,00 4.325.900,00
27 Sekretariat Daerah 9.809.440,00 12.107.300,00
28 Sekretariat Dewan 17.054.400,00 1.118.700,00
29 Kantor Kesbang dan politik 134.000,00 1.057.000,00
30 Kecamatan Getasan 104.800,00 126.000,00
31 Kecamatan Tengaran 665.000,00 379.000,00
32 Kecamatan Susukan 221.000,00 156.000,00
33 Kecamatan Suruh 552.000,00 710.000,00
34 Kecamatan Pabelan 600.000,00 354.800,00
35 Kecamatan Tuntang 344.000,00 293.000,00
36 Kecamatan Banyubiru 369.000,00 969.000,00
37 Kecamatan Jambu 1.050.700,00 174.000,00
38 Kecamatan Sumowono 1.445.200,00 577.500,00
39 Kecamatan Ambarawa 3.574.100,00 397.200,00
40 Kecamatan Bawen 742.000,00 130.000,00
41 Kecamatan Bringin 119.000,00 131.000,00
42 Kecamatan Bergas 1.875.900,00 555.000,00
43 Kecamatan Pringapus 217.000,00 164.000,00
44 Kecamatan Bancak 132.000,00 117.000,00
45 Kecamatan Kaliwungu 613.000,00 266.000,00
46 Kecamatan Ungaran Barat 767.600,00 530.900,00
47 Kecamatan Ungaran Timur 1.295.400,00 629.000,00
48 Kecamatan Bandungan 0,00 250.000,00
49 Kelurahan Gondoriyo 0,00 639.000,00
50 Kelurahan Ngampin 0,00 224.000,00
51 Kelurahan Pojoksari 0,00 0,00
52 Kelurahan Tambakboyo 0,00 86.000,00
53 Kelurahan Lodoyong 0,00 154.000,00
54 Kelurahan Kupang 0,00 121.000,00
55 Kelurahan Kranggan 0,00 240.000,00

199
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Persediaan Bahan Pakai Habis per SKPD:
Rp Rp
56 Kelurahan Panjang 0,00 213.500,00
57 Kelurahan Baran 0,00 181.200,00
58 Kelurahan Bandungan 0,00 181.000,00
59 Kelurahan Bawen 0,00 215.300,00
60 Kelurahan Harjosari 0,00 181.000,00
61 Kelurahan Ngempon 0,00 66.400,00
62 Kelurahan Karangjati 0,00 247.900,00
63 Kelurahan Wujil 0,00 249.000,00
64 Kelurahan Bergas Lor 0,00 238.000,00
65 Kelurahan Pringapus 0,00 557.100,00
66 Kelurahan Candirejo 0,00 105.600,00
67 Kelurahan Genuk 0,00 340.000,00
69 Kelurahan Ungaran 0,00 139.200,00
70 Kelurahan Bandarjo 0,00 184.000,00
71 Kelurahan Langensari 0,00 204.200,00
72 Kelurahan Sidomulyo 0,00 138.600,00
73 Kelurahan Kalirejo 0,00 312.700,00
74 Kelurahan Susukan 0,00 186.000,00
75 Kelurahan Gedang Anak 0,00 196.800,00
76 Kelurahan Beji 0,00 202.000,00
Jumlah 2.922.214.562,48 2.433.739.540,00

1.1.7.02 Persediaan Bahan/Material……………..……….......Rp13.203.884.377,23


Nilai tersebut merupakan saldo Persediaan Bahan/Material per 31 Desember
2017 dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Persediaan Bahan/Material:
Rp Rp
a. Bahan Baku Bangunan 108.587.528,00 0,00
b. Bahan/Bibit Tanaman 1.139.000,00 0,00
c. Bibit Ternak 121.540.000,00 80.038.000,00
d. Bahan Obat-obatan 12.066.136.530,27 8.557.188.386,81
e. Bahan Kimia 617.520.547,86 429.296.974,38
f. Bahan Makanan Pokok 11.179.671,10 7.041.460,00
g. Bahan Pakan Ternak 245.041.100,00 242.719.362,00
h. Cinderamata, Fandel, Plakat 2.590.000,00 1.600.000,00
i. Perlengkapan Pelatihan, Rapat, Sosialisasi, Pameran dan 2.040.000,00 250.000,00
Sejenisnya
j. Perlengkapan Rumah Tangga Kanor 30.000,00 0,00
k. Alat-alat Olah Raga 0,00
l. Alat Praktik/ Peraga 0,00
m. Bahan Laboratorium 20.230.000,00 101.200.769,00
n. Bahan Percontohan 7.850.000,00 7.850.000,00
Jumlah 13.203.884.377,23 9.427.184.952,19

Saldo Persediaan Bahan/Material per 31 Desember 2017 dapat

200
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

dijelaskansebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Persediaan Bahan/Material per SKPD:
Rp Rp
1 Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepmudaan dan Olah Raga 800.000,00 960.000,00
2 Dinas Kesehatan 8.277.571.877,89 5.582.604.086,02
3 RSUD Ambarawa 1.797.084.785,34 1.516.971.230,17
4 RSUD Ungaran 2.228.226.306,00 1.687.654.174,00
5 DPU 108.587.528,00 0,00
6 BPBD 850.000,00 0,00
7 DLH 162.827.840,00 0,00
8 Dinas Koperasi, UKM dan perindag 7.850.000,00 7.850.000,00
9 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan 410.000,00 0,00
10 Sekretariat Dewan 1.380.000,00 640.000,00
11 Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan-Dinas Pertanian,
616.226.040,00 300.433.100,00
Perikanan dan Ketahanan Pangan
12 Dinas Peternakan dan Perikanan 0,00 330.072.362,00
13 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 2.040.000,00 0,00
14 Kecamatan Bergas 30.000,00 0,00
Jumlah 13.203.884.377,23 9.427.184.952,19

1.1.7.03 Persediaan Barang Lainnya……………….........……....Rp280.097.449,00


Nilai tersebut merupakan saldo Persediaan Barang Lainnya per 31 Desember
2017 dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Persediaan Barang Lainnya:
Rp Rp
a. Hibah Barang Yang Akan Diberikan Kepada Masyarakat 25.000.000,00 0,00
b. Bantuan Sosial Barang Yang Akan Diberikan Kepada 245.514.949,00 173.266.035,00
Masyarakat
c. Persediaan Lainnya 9.582.500,00 0,00
Jumlah 280.097.449,00 173.266.035,00

Saldo Persediaan Barang Lainnya per 31 Desember 2017 dapat dijelaskan


sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Persediaan Barang Lainnya per-SKPD
Rp Rp
1 RSUD Ambarawa 9.582.500,00 0,00
2 Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan 25.000.000,00 0,00
3 BPBD 245.514.949,00 173.266.035,00
Jumlah 280.097.449,00 173.266.035,00

201
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

1.2 INVESTASI JANGKA PANJANG .................................Rp115.273.646.238,22


Nilai tersebut merupakan total investasi jangka panjang Pemerintah Kabupaten
Semarang posisi per 31 Desember 2017 yang terdiri atas:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Investasi Jangka Panjang:
Rp Rp
a. Investasi Non Permanen 0,00 0,00
b. Investasi Permanen 115.273.646.238,22 96.875.078.654,57
Jumlah 115.273.646.238,22 96.875.078.654,57

1.2.1 INVESTASI JANGKA PANJANG NON PERMANEN......................Rp0,00


Nilai ini merupakan nilai bersih atau nilai yang dapat direalisasikan dari
investasi non permanen yang merupakan Investasi Non Permanen Lainnya yaitu
Dana Bergulir per 31 Desember 2017 dengan rincian sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Investasi Non Permanen:
Rp Rp
a. Dana Bergulir 3.522.536.931,00 3.522.536.931,00
b. Dana Bergulir Diragukan Tertagih (Penyisihan) (3.522.536.931,00) (3.522.536.931,00)
Jumlah 0,00 0,00

1.2.1.04 Dana Bergulir..................................................................Rp3.522.536.931,00


Nilai ini merupakan nilai Investasi Non Permanen Lainnya yaitu Dana
Bergulirper 31 Desember 2017. Dana bergulir ini dikelola oleh beberapa
Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Semarang. Berikut
rincian per 31 Desember 2017 dan 2016 selengkapnya:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Dana Bergulir:
Rp Rp
a. Bagian Perekonomian Setda 426.965.249,00 426.965.249,00
b. Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan 61.147.940,00 61.147.940,00
(Koperasi)
c. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan 1.382.696.467,00 1.382.696.467,00
d. Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan 1.651.727.275,00 1.651.727.275,00
(Perdagangan)
Jumlah 3.522.536.931,00 3.522.536.931,00

1.2.1.04.02 Dana Bergulir Diragukan Tertagih


(Penyisihan).....................................................(Rp3.522.536.931,00)
Nilai ini merupakan nilai Dana Bergulir diragukan tertagih yang
terdiri dari dana bergulir tidak dapat ditagihper 31 Desember 2017
sebesar (Rp3.522.536.931,00).Sesuai Peraturan Bupati Semarang
Nomor 73 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati
Semarang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi
Berbasis Akrual pada Pemerintah Kabupaten Semarang. Dengan
rincian per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

202
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

KURANG
No. SKPD SALDO 2017 MACET DIRAGUKAN LANCAR
LANCAR
a. Bagian Perekonomian 426.965.249,00 426.965.249,00 0,00 0,00 0,00
Sekretariat Daerah
b. Dinas Koperasi UMKM, 61.147.940,00 61.147.940,00 0,00 0,00 0,00
Perindustrian dan
Perdagangan (Koperasi)
c. Dinas Pertanian, Perikanan 1.382.696.467,00 1.382.696.467,00 0,00 0,00 0,00
dan Ketahanan Pangan
d. Dinas KoperasiUMKM, 1.651.727.275,00 1.651.727.275,00 0,00 0,00 0,00
Perindustrian dan
Perdagangan
(Perdagangan)

Jumlah 3.522.536.931,00 3.522.536.931,00 0,00 0,00 0,00

a. Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah


Saldo sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp426.965.249,00
merupakan jumlah pokok semua. Tidak ada pengurangan atau penyetoran
selama tahun 2017, sehingga dana bergulir Bagian Perekonomian Setda
masuk kategori macet sebesar Rp426.965.249,00.
b. Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Koperasi)
Saldo sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar
Rp61.147.940,00merupakan jumlah pokok semua. Tidak ada pengurangan
atau penyetoran selama tahun 2017, sehingga dana bergulir Dinas
Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Koperasi)
masukkategori macetsebesar Rp61.147.940,00.
c. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan
Saldo sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar
Rp1.382.696.467,00masuk dalam kategori macet. Tidak ada pengurangan
atau penyetoran selama tahun 2017.
d. Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
(Perdagangan)
Saldo per 31 Desember 2017 sebesar Rp1.651.727.275,00 masuk dalam
kategori macet. Tidak ada pengurangan atau penyetoran selama tahun
2017.

1.2.2 INVESTASI PERMANEN............................................Rp115.273.646.238,22


Investasi permanen merupakan penyertaan modal Pemerintah Daerah kepada
beberapa Perusahaan Daerah yang ada di Kabupaten Semarang dan Perusahaan
Lainnya per 31 Desember 2017, dengan perincian sebagai berikut:

203
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Investasi Permanen: 31 Desember 2017 31 Desember 2016


Rp Rp
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 115.273.646.238,22 96.875.078.654,57
Jumlah 115.273.646.238,22 96.875.078.654,57

1.2.2.01 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah .................Rp.115.273.646.238,22


Investasi Permanen adalah penyertaan modal yang dilakukan Pemerintah
Kabupaten Semarang dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan asli
daerah.
Nilai penyertaan modal Pemerintah Daerah per 31 Desember 2017 dan per
31 Desember 2016 sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Penyertaan Modal Pemerintah Daerah:
Rp Rp
a. Bank Jateng 37.752.000.000,00 23.100.000.000,00
b. PDAM Kabupaten Semarang 62.971.904.821,00 59.858.595.591,00
c. Apotik Sidowaras I dan III 1.439.241.507,55 1.413.068.591,55
d. Badan Kredit Produksi Desa (BKPD) 44.280.269,74 (198.732.466,02)
e. Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan Jateng (PRPP) 223.000.000,00 223.000.000,00
f. BPR – BKK Ungaran 8.013.041.704,25 8.013.041.704,25
g. BPR – BKK Susukan 4.830.177.935,68 4.466.105.233,80
Jumlah 115.273.646.238,22 96.875.078.654,57

Nilai penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Semarang pada tahun 2017


tercatat sebesar Rp115.273.646.238,22 dan pada tahun 2016 tercatat sebesar
Rp96.875.078.654,57atau terdapat kenaikan sebesar Rp18.398.567.583,65
atau kenaikan 18,99% dari tahun 2016.
Nilai Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Semarang pada Bankdan
Perusahaan Milik Daerah per 31 Desember 2017 dan per 31 Desember 2016
dapat dirinci sebagai berikut:
% 31 Desember 2016
No Uraian 31 Desember 2016 Metode penilaian Kepemilikan Audited
a. Bank BPD Jateng 37.752.000.000,00 Metode biaya 1,28 23.100.000.000,00
b. PDAM Kab. Semarang 62.971.904.821,00 Metode ekuitas 100,00 59.858.595.591,00
c. Apotik Sidowaras I & III 1.439.241.507,55 Metode ekuitas 100,00 1.413.068.591,55
d. PT LKM BKPD Mitra Sejahtera 44.280.269,74 Metode ekuitas 55,16 (198.732.466,02)
e. PRPP 223.000.000,00 Metode biaya 1,03 223.000.000,00
f. PD BPR - BKK Ungaran 8.013.041.704,25 Metode biaya 19,46 8.013.041.704,25
g. PD BKK Susukan 4.830.177.935,68 Metode ekuitas 65,30 4.466.105.233,80
Jumlah Penyertaan Modal 115.273.646.238,22 51.837.273.792,66

Pengelolaan BUMD di Kabupaten Semarang sampai dengan Tahun 2017


dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Penyertaan Modal atau Investasi pada Bank BPD Jateng sebesar 1,28%
sehingga menggunakan penilaian investasi dengan metode biaya.
Penyertaan modal pada Bank BPD Jateng sampai dengan 31 Desember

204
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2017 sebesar Rp37.752.000.000,00.


2. Penyertaan modal atau Investasi pada Perusahaan Daerah Air Minum
sebesar 100,00% sehingga menggunakan penilaian investasi dengan
metode ekuitas.
Penyertaan modal pada PDAM sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar
Rp.62.971,904.821,00.
Telah dilakukan audit atas PDAM oleh KAP Dr. Rahardja, MSi, CPA
Nomor Laporan Auditor Independen 001.a/LAI-LK/KAP.R/I/2018tanggal
26 Januari 2018 dengan pendapat wajar.
3. Penyertaan modal pada Apotek Sidowaras I dan III sebesar 100,00%
sehingga menggunakan penilaian investasi dengan metode ekuitas.
Penyertaan modal pada Apotek Sidowaras I dan III sampai dengan 31
Desember 2017 sebesar Rp1.439.241.507,5, dengan rincian nilai
penyertaan modal pada Apotik Sidowaras I sebesar Rp660.198.924,20 dan
nilai penyertaan modal pada Apotik Sidowaras III sebesar
Rp779.042.583,35
Telah dilakukan audit atas Apotek Sidowaras I oleh KAP Ruchendi,
Mardjito, Rushadi dan Rekan Nomor Laporan Auditor Independen
Lap024/M/KAP.RMR/II/2018tanggal 13 Pebruari 2018 dengan pendapat
wajar.
Telah dilakukan audit atas Apotek Sidowaras III oleh KAP Ruchendi,
Mardjito dan Rushadi Nomor Laporan Auditor Independen
Lap025/M/KAP.RMR/II/2018 tanggal 14 Pebruari 2018, dengan pendapat
wajar.
4. Penyertaan modal pada PT LKM Badan Kredit Produksi Desa (BKPD)
Mitra Sejahtera sebesar 55,16% sehingga menggunakan penilaian investasi
dengan metode ekuitas.
Penyertaan modal pada BKPD sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar
Rp44.280.269,74
Telah dilakukan audit oleh KAP Ruchendi, Mardjito dan Rushadi Nomor
Laporan Auditor Independen Lap027/R/KAP.RMR/II/2018 tanggal 15
Pebruari 2018 dengan pendapat wajar.
5. Penyertaan modal pada PRPP sebesar 1,03% sehingga menggunakan
penilaian investasi dengan metode biaya.
Penyertaan modal pada PRPP Jateng sampai dengan 31 Desember 2016
sebesar Rp223.000.000,00.
6. Penyertaan modal pada PD BPR-BKK Ungaran sebesar 19,46% sehingga
menggunakan penilaian investasi dengan metode biaya.
Penyertaan modal pada PD BPR-BKK Ungaran sampai dengan 31
Desember 2017 sebesar Rp8.013.041.704,25
Telah dilakukan audit atas PD BPR-BKK Ungaran oleh KAP Mc Millan

205
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Woods Nomor Laporan Auditor Independen 007/RW-MTH/GA-


MM/BBU/2018 tanggal 19 Pebruari 2018 dengan pendapat wajar.
8. Penyertaan modal pada PD BPR-BKK Susukan sebesar 65,30% sehingga
menggunakan penilaian investasi dengan metode ekuitas.
Penyertaan modal pada PD BPR-BKK Susukan sampai dengan 31
Desember 2017 sebesar Rp4.830.177.935,68
Sampai Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
selesai disusun, atas PD BPR-BKK Susukan belum terbit hasil audit dari
kantor Akuntan Publik, tetapi dilakukan pemeriksaan umum oleh Satuan
Kerja Audit Internal PD BKK Susukan Kabupaten Semarang.

1.3 ASET TETAP………….........…………..…..……........Rp2.676.392.135.172,00


Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua
belas bulan, dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Nilai ini merupakan nilai Aset Tetap milik
Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017.
Jumlah Aset Tetap per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp2.676.392.135.172,00 dibandingkan dengan jumlah Aset Tetap per 31
Desember 2016 sebesar 2.428.541.698.565,83 terdapat kenaikan bersih sebesar
Rp247.850.436.605,00atau sebesar 10,18%.
Dalam kondisi tersebut terdapat mutasi penambahan selain berasal dari realisasi
belanja modal tahun 2017, yang memenuhi kriteria sebagai aset, antara lain juga
berasal dari:
a. Hibah kepada Pemda;
b. Koreksi reklasifikasi (perubahan hanya terhadap kelompok/bidang barang);
c. Koreksi kesalahan pembukuan; dan
d. Pengadaan yang bukan dari Belanja Modal APBD Kabupaten, namun
memenuhi klasifikasi aset tetap.

Sedangkan mutasi pengurangan, berasal dari:


a. Hibah dari Pemda
b. Beban penyusutan terhadap aset tetap
c. Koreksi reklasifikasi (perubahan hanya terhadap kelompok/bidang barang)
d. Lelang Penjualan Aset
e. Penghapusan

Penjelasan lebih lanjut Aset tetap adalah sebagai berikut:


Tentang Mutasi Penambahan dan Pengurangan Aset Tahun Anggaran 2017
adalah sebagai berikut (berdasar nilai buku):

206
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Saldo Saldo
Penambahan Pengurangan
31 Desember 2016 31 Desember 2017
JENIS ASET TETAP : Rp Rp Rp Rp
a. Tanah 928.052.439.376,00 51.632.854.062,00 580.899.450,00 979.104.393.988,00
b. Peralatan dan Mesin 289.585.025.928,00 52.681.309.271,00 29.381.828.360,00 312.884.506.839,00
c. Gedung dan 506.415.472.498,00 82.046.468.683,00 36.487.734.346,00 551.974.206.835,00
Bangunan
d. Jalan, Irigasi dan 672.361.075.496,00 200.038.712.254,00 127.241.513.514,00 745.158.274.246,00
Jaringan
e. Aset Tetap Lainnya 32.127.685.272,00 13.678.946.203,00 5.154.758.211,00 40.651.873.264,00
f. Konstruksi Dalam 0,00 46.618.880.000,00 0,00 46.618.880.000,00
Pengerjaan
Jumlah 2.428.541.698.565,83 446.697.170.473,00 198.846.733.886,00 2.676.392.135.172,00

Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut;

Per 31 Desember
Per 31 Desember 2017
2016
Akumulasi Nilai Buku
Nilai Aset Tetap Nilai Buku
Penyusutan Aset Tetap
ASET TETAP : Rp Rp Rp Rp
a. Tanah 979.104.393.988,00 0,00 979.104.393.988,00 928.052.439.376,00
b. Peralatan dan 497.642.872.021,00 184.758.365.182,00 312.884.506.839,00 289.585.025.923,83
Mesin
c. Gedung dan 1.046.099.772.563,00 494.125.565.728,00 551.974.206.835,00 506.415.472.498,00
Bangunan
d. Jalan, Irigasi dan 1.396.503.211.216,00 651.344.936.970,00 745.158.274.246,00 672.361.075.496,00
Jaringan
e. Aset Tetap 80.860.352.529,00 40.208.479.265,00 40.651.873.264,00 32.127.685.272,00
Lainnya
Konstruksi Dalam 46.618.880.000,00 0,00 46.618.000.000,00 0,00
f.
Pengerjaan
Jumlah 4.046.829.482.317,00 1.370.437.347.145,00 2.676.392.135.172,00 2.428.541.698.565,83

1.3.1 TANAH……………...…………….....………................Rp979.104.393.988,00
Aset Tanah per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp979.104.393.988,00
dibandingkan dengan jumlah aset Tanah per 31 Desember 2016 sebesar
Rp928.052.439.376,00 terdapat peningkatan sebesar Rp51.068.399.611,00 atau
5.50%.
Mutasi nilai tanah adalah mutasi penambahan dari pengadaan tanah untuk
revitalisasi daerah wisata Bandungan, penataan tanah rusunawa Pringapus, hasil
appraisal pengakuan aset tanah serta pengurangan pembebasan tanah untuk
perluasan jalan nasional.

Berdasarkan Peraturan Menteri PU Pera Nomor 14/PRT/M/2015 tentang


Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi, ditetapkan bahwa Pemkab
Semarang memiliki 666 DI yang berlokasi di wilayah Kabupaten Semarang.

207
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Pada tahun 2017 ini, Pemerintah Kabupaten Semarang melakukan appraisal dan
pengakuan atas aset tanah DI yang belum dicatat oleh Pemerintah Kabupaten
Semarang sebanyak 216 bidang aset tanah DIdengan nilai appraisal
Rp12.010.430.000,00 dan 2 bidang tanah hingga selesai proses appraisal tidak
dapat ditemukan.

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Tanah berdasar jenisnya:
Rp Rp
1.3.1.01 Tanah Perkampungan 5.418.075.000,00 5.186.875.000,00
1.3.1.06 Kolam Ikan 1.644.703.950,00 1.644.703.950,00
1.3.1.11 Tanah Untuk Bangunan Gedung 555.896.429.445,00 504.919.775.382,00
1.3.1.13 Tanah Untuk Bangunan Bukan Gedung 416.145.185.593,00 416.301.085.044,00
Jumlah 979.104.393.988,00 928.052.439.376,00

Adapun penjelasan tanah berdasarkan SKPD pengguna adalah sebagai berikut:


Tanah menurut SKPD pengguna: 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rp Rp
a. Sekretariat DPRD 7.902.000.000,00 7.902.000.000,00
b. Sekretariat Daerah 11.234.925.000,00 11.234.925.000,00

c. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah 943.500.000,00 943.500.000,00

d. Badan Kepegawaian Daerah 664.800.000,00 664.800.000,00


e. Badan Lingkungan Hidup 6.009.404.641,00 386.545,00
f. Badan Keluarga Berencana& Pemberdayaan Perempuan 544.600.000,00 544.600.000,00

g. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 804.643.300,00 804.643.300,00


h. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 0,00 32.500.000,00
i. Dinas Kesehatan 5.192.164.900,00 5.192.164.900,00
j. Dinas Pariwisata 5.581.719.000,00 10.726.494.000,00
k. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga 78.730.350.869,00 73.585.575.869,00
l. Dinas Perhubungan 15.554.908.679,00 15.979.908.679,00
m. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan 11.682.365.783,00 8.614.599.000,00
n. Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinas Pertanian, Perikanan dan 0,00 3.067.766.783,00
Ketahanan Pangan)
o. Badan Keuangan Daerah 12.028.075.089,00 75.056.154.832,00

p. Dinas Pekerjaan Umum 440.461.476.132,00 412.671.421.825,00


q. Dinas Tenaga Kerja 3.097.670.867,00 3.097.670.867,00
r. Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan 30.800.073.684,00 30.800.073.684,00
s. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 600.000.000,00 600.000.000,00
t. Kantor Perpustakaan & Arsip Daerah 1.150.000.000,00 1.150.000.000,00
u. Kantor Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu 356.500.000,00 356.500.000,00

v. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 637.500.000,00 605.000.000,00


w. Kecamatan – kecamatan 290.352.027.849,00 11.926.770.000,00
x. Kelurahan – kelurahan 0,00 245.080.325.637,00
y. RSUD Ambarawa 1.461.250.000,00 1.461.250.000,00

208
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Tanah menurut SKPD pengguna: 31 Desember 2017 31 Desember 2016


Rp Rp
z. RSUD Ungaran 5.567.250.000,00 5.567.250.000,00
aa.PPKD-BKUD 47.747.188.195,00 0,00
Jumlah 979.104.393.988,00 928.052.439.376,00

Nilai aset tanah per 31 Desember 2017 dan 2016 tersebut terinci per jenis
pemanfaatan sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Tanah menurut pemanfaatannya untuk:
Rp Rp
a. Kantor 75.269.499.694,00 65.790.679.200,00
b. Sekolah 71.650.572.918,00 71.650.572.918,00
c. Perkebunan, Pertanian 235.211.739.106,00 235.211.739.106,00
d. Peternakan, Perikanan 3.456.752.683,00 3.456.752.683,00
e. Mess, Rumah Dinas, Asrama 32.207.726.000,00 32.207.726.000,00
f. Kesehatan, RSU, Puskesmas 10.902.229.900,00 10.902.229.900,00
g. Konservasi / Hutan 529.984.000,00 529.984.000,00
h. Jalan 392.476.034.332,00 392.631.933.784,00
i. Irigasi / Bangunan Air 18.922.877.000,00 6.912.447.000,00
j. Pasar 42.061.686.590,00 29.982.123.684,00
k. Terminal / Pangkalan 14.801.608.679,00 15.226.608.679,00
l. Pariwisata 6.725.189.000,00 6.725.189.000,00
m. Tempat Pembuangan Akhir Sampah 5.622.859.641,00 5.622.859.641,00
n. Fasilitas Umum Lainnya 67.838.784.445,00 49.774.743.781,00
o. Pinjam Pakai 1.426.850.000,00 1.426.850.000,00
Jumlah 979.104.393.988,00 928.052.439.376,00

Dari seluruh tanah yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Semarang


tersebut, yang didukung oleh bukti kepemilikan berupa sertifikat Hak Pakai dan
sertifikat Hak Pengelolaan hanya tanah sebanyak 515 bidang atau sebesar
Rp244.533.642.408,00 (25,55%). Sedangkan sisanya sebanyak 1.412 bidang
atau sebesar Rp712.243.410.916,00 (74,44%) belum didukung oleh sertifikat,
namun sebanyak 876 bidang sudah didukung bukti dokumen C Desa, dokumen
pembelian dan hibah.
Namun demikian, dari tanah yang belum bersertifikat sebesar
Rp712.243.410.916,00 tersebut, meskipun belum didukung bukti pemilikan
berupa sertifikat namun sebagian besar telah didukung oleh dokumen pemilikan
lain yaitu Status C. Desa, Dokumen Pembelian dan Dokumen Hibah.
Rincian tanah yang sudah didukung bukti sertifikat dan bukti lainnya dapat
dirinci sebagai berikut:

No Dokumen Pemilikan Tahun 2017 Tahun 2016


a. Buku C Desa yang menjadi Kelurahan 194.483.780.764,00 188.616.389.115,00

209
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

b. Dokumen Pembelian 40.257.683.788,00 26.132.676.388,00


c. Dokumen Hibah 4.612.926.683,00 2.503.081.690,00
d. Bersertifikat 244.533.642.408,00 251.100.125.051,00
e. Belum ada dokumen pemilikan 472.889.019.680,00 459.700.167.132,00
Jumlah 956.777.053.324,00 928.052.439.376,00

Dari 536 bidang tanah yang belum ada dokumen pemilikan tersebut, 102
merupakan tanah jalan kabupaten dan 144 jalan perkotaan milik Pemkab.
Semarang serta tanah daerah irigasi. Sedangkan dari seluruh aset tanah yang
belum bersertifikat sebanyak 1.344 bidang tersebut telah ditindaklanjuti proses
pensertifikatan tanah selama tahun 2017 sebanyak 106 bidang yang sampai
dengan 31 Desember 2017 masih dalam proses.

1.3.2 PERALATAN DAN MESIN…………………..............Rp497.642.872.021,00


Jumlah aset Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp497.642.872.021,00dibandingkan dengan jumlah aset Peralatan dan Mesin
per 31 Desember 2016 sebesar Rp449.686.539.817,00 naik sebesar
Rp49.276.597.677,00 atau 10,66%.Kenaikan berasal dari mutasi realisasi
belanja modal.
Rincian peralatan mesin per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:
Per 31 Desember 2017
Akumulasi
Peralatan dan Mesin : Aset tetap Penyusutan Nilai Buku
Rp Rp Rp
1.3.2.01 Alat-alat Besar Darat 14.475.611.848,00 5.495.299.876,00 8.980.311.972,00
1.3.2.02 Alat-alat Besar Apung 680.600.000,00 136.120.000,00 544.480.000,00
1.3.2.03 Alat-alat Bantu 10.795.299.472,00 3.034.538.597,00 7.760.760.875,00
1.3.2.04 Alat Angkutan Darat Bermotor 121.584.193.849,00 43.213.670.998,00 78.370.522.856,00
1.3.2.05 Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 3.684.374.946,00 829.367.450,00 2.855.007.496,00
1.3.2.06 Alat Angkut Apung Bermotor 1.424.775.000,00 533.238.752,00 891.536.248,00
1.3.2.07 Alat Angkut Apung Tak Bermotor 283.931.896,00 92.432.974,00 191.498.922,00
1.3.2.09 Alat Bengkel Bermesin 2.692.919.496,00 1.167.927.272,00 1.524.992.224,00
1.3.2.10 Alat Bengkel Tak Bermesin 953.677.678,00 301.471.251,00 652.206.427,00
1.3.2.11 Alat Ukur 2.530.125.491,00 878.980.909,00 1.651.144.582,00
1.3.2.12 Alat Pengolahan 3.841.329.788,00 1.485.821.178,00 2.355.508.610,00
1.3.2.13 Alat Pemeliharaan Tanaman / Alat 1.036.341.612,00 465.656.112,00 570.685.500,00
Penyimpan
1.3.2.14 Alat Kantor 19.456.648.517,00 5.983.993.916,00 13.472.654.601,00
1.3.2.15 Alat Rumah Tangga 79.439.527.188,00 24.688.693.001,00 54.750.834.190,00
1.3.2.16 Komputer 64.926.847.414,00 18.701.098.980,00 46.225.748.428,00
1.3.2.17 Meja Dan Kursi Kerja / Rapat Pejabat 4.650.224.394,00 1.660.875.794,00 2.989.348.600,00
1.3.2.18 Alat Studio 14.819.103.644,00 3.983.965.149,00 10.835.138.494,00
1.3.2.19 Alat Komunikasi 3.950.096.357,00 1.337.384.194,00 2.612.712.166,00
1.3.2.20 Peralatan Pemancar 853.890.061,00 419.011.712,00 434.878.349,00
1.3.2.21 Alat Kedokteran 113.264.207.554,00 53.657.631.268,00 59.606.576.289,00

210
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Per 31 Desember 2017


Akumulasi
Peralatan dan Mesin : Aset tetap Penyusutan Nilai Buku
Rp Rp Rp
1.3.2.22 Alat Kesehatan 3.729.451.150,00 1.368.318.561,00 2.361.132.589,00
1.3.2.23 Unit-unit Laboratorium 14.384.404.431,00 8.288.732.569,00 6.095.670.863,00
1.3.2.24 Alat Peraga/Praktek Sekolah 11.683.590.184,00 5.734.895.733,00 5.948.694.451,00
1.3.2.25 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 6.134.000,00 3.583.120,00 2.550.880,00
1.3.2.26 Alat Laboratorium Fisika Nuklir / Elektronika 18.024.305,00 9.575.778,00 8.448.527,00
1.3.2.27 Alat Proteksi Radiasi / Proteksi Lingkungan 16.850.000,00 3.633.000,00 13.217.000,00
1.3.2.28 Radiation Application and Non Destructive 263.083.151,00 144.595.183,00 118.487.968,00
Testing Lab
1.3.2.29 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 756.101.212,00 489.870.387,00 266.230.825,00
1.3.2.30 Peralatan Laboratorium Hidrodinamika 1.325.818.379,00 637.337.222,00 688.481.157,00
1.3.2.31 Persenjataan Non Senjata Api 115.690.000,00 10.644.250,00 105.045.750,00
Jumlah 497.642.872.021,00 184.758.365.182,00 312.884.506.838,00

1.3.3 GEDUNG DAN BANGUNAN.....................................Rp1.046.099.772.563,00


Jumlah aset Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp1.046.099.772.563,00 dibandingkan dengan jumlah aset Gedung dan
Bangunan per 31 Desember 2016 sebesar Rp967.968.875.445,00naik sebesar
Rp78.130.897.118,00atau 8,07%.Penurunan tersebut berasal dari pengadaan
realisasi belanja modal dan hibah dari pihak non pemda setelah dikurangi
penghapusan karena rehabilitasi.
Saldo Aktiva Tetap Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 pada Instansi
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Semarang, dengan rincian saldo per 31
Desember 2017 dan 2016, sebagai berikut:
Per 31 Desember 2017

Akumulasi

Gedung dan Bangunan menurut jenis : Aset Tetap Penyusutan Nilai Buku

Rp Rp Rp
1.3.3.01 Bangunan Gedung Tempat Kerja 982.891.470.069,00 471.116.543.661,00 511.774.926.408,00
1.3.3.02 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 35.735.500.807,00 16.477.140.262,00 19.258.360.545,00
1.3.3.03 Bangunan Menara 686.993.804,00 204.705.840,00 482.287.964,00
1.3.3.04 Bangunan Bersejarah 362.074.000,00 85.167.840,00 276.906.160,00
1.3.3.05 Tugu Peringatan 341.144.850,00 38.402.976,00 302.741.874,00
1.3.3.06 Candi 197.943.800,00 39.588.760,00 158.355.040,00
1.3.3.07 Monumen/Bangunan Bersejarah 118.550.000,00 82.254.000,00 36.296.000,00
1.3.3.08 Tugu Titik Kontrol / Pasti 15.053.261.081,00 3.464.001.798,00 11.589.259.283,00
1.3.3.09 Rambu-rambu 8.168.138.114,00 2.002.152.476,00 6.165.985.637,00
1.3.3.10 Rambu-rambu Lalu Lintas Udara 2.544.696.038,00 615.608.115,00 1.929.087.922,00
Jumlah 1.046.099.772.563.,00 494.125.565.728,00 551.974.206.835,00

211
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

1.3.4 JALAN, JEMBATAN, IRIGASI DAN


JARINGAN...................................................................Rp1.396.503.211.216,00
Jumlah tersebut merupakan nilai Jalan, Jembatan, Irigasi (Bangunan Air) dan
Instalasi/ Jaringan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Semarang. Saldo per 31
Desember 2017 dan 2016 dengan rincian sebagai berikut:

Per 31 Desember 2017


Aset tetap Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Jalan, Jembatan, Irigasi dan Jaringan :
Rp Rp Rp
1.3.4.01 Jalan 856.528.147.583,00 397.581.701.008,00 458.946.446.576,00
1.3.4.02 Jembatan 117.862.076.889,00 63.205.107.343,00 54.656.969.545,00
1.3.4.03 Bangunan Air Irigasi 206.698.047.762,00 83.996.833.298,00 122.701.214.465,00
1.3.4.06 Bangunan Pengaman Sungai dan 86.479.574.524,00 53.921.808.649,00 32.557.765.875,00
Penanggulangan Bencana Alam
1.3.4.07 Bangunan Pengembangan Sumber Air 42..571.857.318,00 19.992.350.554,00 22.579.506.764,00
dan Air Tanah
1.3.4.08 Bangunan Air Bersih / Baku 27.655.179.456,00 19.378.053.529,00 8.277.125.927,00
1.3.4.09 Bangunan Air Kotor 601.465.000,00 111.274.480,00 490.190.520,00
1.3.4.11 Instalasi Air Minum Bersih 1.214.059.717,00 437.212.951,00 776.846.766,00
1.3.4.12 Instalasi Air Kotor 5.924.370.338,00 496.327.723,00 5.428.042.615,00
1.3.4.13 Instalasi Pengolahan Sampah Organik 587.400,00 587.399,00 0,00,00
dan Non Organik
1.3.4.14 Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan 2.750.000,00 660.000,00 2.090.000,00
1.3.4.15 Instalasi Pembangkit Listrik 428.195.736,00 89.269.091,00 338.926.645,00
1.3.4.16 Instalasi Gardu Listrik 2.555.058.798,00 814.509.576,00 1.740.549.222,00

1.3.4.17 Instalasi Pertahanan 218.397.628,00 36.977.925,00 181.419.703,00


1.3.4.18 Instalasi Gas 21.500.000,00 8.600.000,00 12.900.000,00
1.3.4.19 Instalasi Pengaman 42.449.624.051,00 10.337.290.717,00 32.112.333.334,00
1.3.4.20 Jaringan Air Minum 19.751.100,00 2.536.783,00 17.214.317,00
1.3.4.21 Jaringan Listrik 529.883.300,00 88.181.009,00 441.702.291,00
1.3.4.22 Jaringan Telepon 1.589.482.894,00 377.637.311,00 1.211.845.583,00
1.3.4.23 Jaringan Gas 3.153.201.721,00 468.017.624,00 2.685.184.097,00
Jumlah 1.396.503.211.216,00 651.344.936.970,00 745.158.274.246,00

1.3.5 ASET TETAP LAINNYA.………………………….......Rp80.860.352.529,00


Jumlah tersebut merupakan nilai Aset Tetap Lainnya yang dimiliki Pemerintah
Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017 dengan perincian sebagai berikut:

31 Desember 2017
Nilai Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Aset Tetap Lainnya :
Rp Rp Rp
1.3.5.01 Buku 69.067.507.874,00 35.823.547.637,00 33.243.960.234,00
1.3.5.03 Barang-barang Perpustakaan 2.363.467.366,00 1.287.996.129,00 1.075.471.238,00
1.3.5.04 Barang Bercorak Kebudayaan 5.564.134.117,00 2.392.527.734,00 3.171.606.384,00
1.3.5.05 Alat Olahraga Lainnya 1.558.002.823,00 704.407.765,00 853.595.060,00
1.3.5.06 Hewan 1.725.300.748,00 0,00 1.725.300.748,00

212
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

1.3.5.07 Tanaman 581.939.600,00 0,00 581.939.600,00


Jumlah 80.860.352.529,00 40.208.479.265,00 40.651.873.263,00

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Jenis:
Rp Rp
a. Hewan 1.725.300.748,00 1.785.364.213,00
b. Tanaman 581.939.600,00 485.909.600,00
Jumlah 2.307.240.348,00 2.271.273.813,00

Saldo Hewan per SKPD pada 31 Desember 2017 dan 2016:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Hewan:
Rp Rp
Dinas Peternakan dan Perikanan-Dinas Pertanian, Perikanan dan 1.725.300.748,00 1.785.364.213,00
Ketahanan Pangan
Jumlah 1.725.300.748,00 1.785.364.213,00

PerincianAset Tetap Hewan Pada Dinas Peternakan dan Perikanan – Dinas


Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Hewan Pada Dinas Peternakan dan Perikanan:
Rp Rp
a. Ikan 496.401.750,00 497.301.750,00
b. Ternak 1.228.898.998,00 1.288.062.463,00
Jumlah 1.725.300.748,00 1.785.364.213,00

Saldo Tanaman per SKPD pada 31 Desember 2017 dan 2016:


31 Desember 2017 31 Desember 2016
Tanaman:
Rp Rp
a. Dinas Lingkungan Hidup 167.455.000,00 21.450.000,00
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan-Dinas Pertanian, 365.209.600,00 365.209.600,00
b. Perikanan dan Ketahanan Pangan
c. DPU 49.275.000,00 99.250.000,00
Jumlah 581.939.600,00 485.909.600,00

1.3.6 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN...................Rp46.618.880.000,00


Jumlah tersebut merupakan nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan yang dimiliki
Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017 berupa pembangunan
gedung RSUD Ungaran dengan perincian sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Konstruksi Dalam Pengerjaan:
Rp Rp
a. RSUD Ungaran 44.399.084.000,00 0,00
DPU 2.219.796.000,00 0,00
Jumlah 46.618.880.000,00 0,00

213
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

1.3.7 AKUMULASI PENYUSUTAN…………………...(Rp1.370.437.347.145,00)


Akumulasi penyusutan sebagai penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset. Penyusutan aset tetap bukan
merupakan metode alokasi biaya untuk periode yang menerima manfaat aset
tetap tersebut sebagaimana diberlakukan di sektor komersial. Penyesuaian nilai
ini lebih merupakan upaya untuk menunjukkan pengurangan nilai karena
pengkonsumsian potensi manfaat aset oleh karena pemakaian dan atau
pengurangan nilai karena keusangan dan lain-lain. Sejak Laporan Keuangan
Daerah per 31 Desember 2011, Pemerintah Kabupaten Semarang
mencantumkan nilai penyusutan atas Aset Tetap.Sejak Laporan Keuangan
Tahun 2016 penyusutan dihitung dengan pendekatan semesteran.
Nilai Saldo akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2017 tersebar pada
Dinas/Instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Semarang, dengan rincian
saldo per 31 Desember 2017 dan 2016, sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Akumulasi Penyusutan :
Rp Rp
Akumulasi Penyusutan 1.370.437.347.145,00 1.246.196.542.877,17
Jumlah 1.370.437.347.145,00 1.246.196.542.877,17

Sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) nilai aset tetap bisa disajikan
berdasarkan biaya perolehan aset tersebut dikurangi dengan akumulasi
penyusutannya. Penyusutan dilakukan sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor
31 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah
Kabupaten Semarang yang sudah dirubah dengan Peraturan Bupati Semarang
Nomor 73 tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati semarang
Nomor 31 tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual pada
Pemerintah Kabupten Semarang dan Buletin Teknis SAP Nomor 14 tentang
Akuntansi Penyusutan Berbasis Akrual.
Metode penyusutan yang dilaksanakan di Kabupaten Semarang mulai tahun
2011 adalah Metode Garis Lurus, dan pada tahun 2015 ini digunakan
Pendekatan Tahunan yang menghitung penyusutan sejak tahun pertama
pengadaan. Penyusutan dihitung berdasarkan Buletin Teknis SAP Nomor 14
tentang Akuntansi Penyusutan Berbasis Akrual. Berdasarkan metode garis
lurus, penyusutan nilai aset tetap dilakukan dengan mengalokasikan penurunan
nilai secara merata selama masa manfaatnya.
Rumusan perhitungan penyusutan berdasarkan metode garis lurus adalah:

Penyusutan per periode = Nilai yang dapat disusutkan


Masa Manfaat

Dasar perhitungan nilai penyusutan dihitung sesuai dengan tarif yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Bupati Semarang Nomor 31 Tahun 2014 tentang
Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah Kabupaten Semarang,
sebagai berikut:

214
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

No Uraian Tarif Penyusutan (%)

1. Tanah 0%
2. Peralatan dan Mesin, terdiri atas:
2.1 Alat-alat Berat 5%
2.2 Alat-alat Angkutan/Kendaraan 5%
2.3 Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur 4%
2.4 Alat-alat Pertanian/Peternakan 5%
2.5 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 5%
2.6 Alat Studio dan Alat Komunikasi 5%
2.7 Alat-alat Kedokteran 8%
2.8 Alat-alat Laboratorium 8%
2.9 Alat Keamanan 5%
3. Gedung dan Bangunan, terdiri atas:
3.1 Bangunan Gedung 4%
3.2 Bangunan Monumen 4%
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan, terdiri atas:
4.1 Jalan 4%
4.2 Jembatan 4%
4.3 Bangunan Air/ Irigasi 8%
4.4 Jaringan dan Instalasi 4%
5. Aset Tetap Lainnya, terdiri atas:
5.1 Buku dan Perpustakaan 8%
5.2 Barang Bercorak Kesenian/ Kebudayaan/ Olahraga 8%
5.3 Hewan/Ternak dan Tumbuhan 0%
5.4 Alat-alat Persenjataan 5%
6. Konstruksi Dalam Pengerjaan 0%
7. Aset Tak Berwujud 10%

Selain tanah, hewan/ternak dan tumbuhan serta konstruksi dalam pengerjaan,


seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset
tersebut.
Nilai Saldo Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2017 pada Instansi di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Semarang, dengan rincian saldo per 31
Desember 2017 dan 2016, sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rincian Akumulasi Penyusutan Per Jenis Aset:
Rp Rp
1.3.2.01 Alat-alat Besar Darat 5.495.299.876,00 4.349.849.261,17
1.3.2.02 Alat-alat Besar Apung 136.120.000,00 102.090.000,00
1.3.2.03 Alat-alat Bantu 3.034.538.597,00 2.504.593.792,00
1.3.2.04 Alat Angkutan Darat Bermotor 43.213.670.998,00 38.734.566.442,00
1.3.2.05 Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 829.367.450,00 664.863.620,00
1.3.2.06 Alat Angkut Apung Bermotor 533.238.752,00 462.000.000,00
1.3.2.07 Alat Angkut Apung Tak Bermotor 92.432.972,00 78.236.377,00
1.3.2.09 Alat Bengkel Bermesin 1.167.927.272,00 1.057.453.633,00
1.3.2.10 Alat Bengkel Tak Bermesin 301.471.251,00 263.939.314,00
1.3.2.11 Alat Ukur 878.980.909,00 783.653.948,00
1.3.2.12 Alat Pengolahan 1.485.821.178,00 1.294.527.503,00
1.3.2.13 1.3.2.01 Alat Pemeliharaan Tanaman / Alat 465.656.112,00 414.050.781,00
Penyimpan
1.3.2.14 Alat Kantor 5.983.993.916,00 5.137.838.575,00

215
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Rincian Akumulasi Penyusutan Per Jenis Aset:
Rp Rp
1.3.2.15 Alat Rumah Tangga 24.688.693.001,00 21.120.261.082,00
1.3.2.16 Komputer 18.701.098.980,00 15.619.413.307,00
1.3.2.17 Meja Dan Kursi Kerja / Rapat Pejabat 1.660.875.794,00 1.447.737.879,00
1.3.2.18 Alat Studio 3.983.965.149,00 3.289.510.869,00
1.3.2.19 Alat Komunikasi 1.337.384.194,00 1.144.037.210,00
1.3.2.20 Peralatan Pemancar 419.011.712,00 377.421.533,00
1.3.2.21 Alat Kedokteran 53.657.631.268,00 46.533.655.452,00
1.3.2.22 Alat Kesehatan 1.368.318.561,00 1.083.489.293,00
1.3.2.23 Unit-unit Laboratorium 8.288.732.569,00 7.700.984.713,00
1.3.2.24 Alat Peraga/Praktek Sekolah 5.734.895.733,00 4.817.668.728,00
1.3.2.25 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 3.583.120,00 3.210.800,00
1.3.2.26 Alat Laboratorium Fisika Nuklir / Elektronika 9.575.778,00 8.133.833,00
1.3.2.27 Alat Proteksi Radiasi / Proteksi Lingkungan 3.633.000,00 2.324.200,00
1.3.2.28 Radiation Application and Non Destructive Testing 144.595.183,00 126.438.730,00
Lab
1.3.2.29 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 489.870.387,00 440.995.266,00
1.3.2.30 Peralatan Laboratorium Hidrodinamika 637.337.222,00 531.271.752,00
1.3.2.31 Persenjataan Non Senjata Api 10.644.250,00 7.296.000,00
1.3.3.01 Bangunan Gedung Tempat Kerja 471.116.543.661,00 440.684.157.957,00
1.3.3.02 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 16.477.140.262,00 15.490.541.449,00
1.3.3.03 Bangunan Menara 204.705.840,00 177.226.088,00
1.3.3.04 Bangunan Bersejarah 85.167.840,00 70.684.879,00
1.3.3.05 Tugu Peringatan 38.402.976,00 27.377.182,00
1.3.3.06 Candi 39.588.760,00 218.388.208,00
1.3.3.07 Tugu Peringatan 82.254.000,00 79.462.000,00
1.3.3.08 Tugu Titik Kontrol / Pasti 3.464.001.798,00 2.602.694.915,00
1.3.3.09 Rambu-rambu 2.002.152.476,00 1.681.861.472,00
1.3.3.10 Rambu-rambu Lalu Lintas Udara 615.608.115,00 521.008.794,00
1.3.4.01 Jalan 397.581.701.008,00 363.489.684.457,00
1.3.4.02 Jembatan 63.205.107.343,00 59.349.620.331,00
1.3.4.03 Bangunan Air Irigasi 83.996.833.298,00 71.664.533.680,00
1.3.4.06 Bangunan Pengaman Sungai dan 53.921.808.649,00 49.996.754.667,00
Penanggulangan Bencana Alam
1.3.4.07 Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air 19.992.350.554,00 16.630.211.974,00
Tanah
1.3.4.08 Bangunan Air Bersih / Baku 19.378.053.529,00 17.074.627.173,00
1.3.4.09 Bangunan Air Kotor 111.274.480,00 90.776.480,00
1.3.4.11 Instalasi Air Minum Bersih 437.212.951,00 398.553.534,00
1.3.4.12 Instalasi Air Kotor 496.327.723,00 270.552.751,00
1.3.4.13 Instalasi Pengolahan Sampah Organik dan Non 587.399,00 587.400,00
Organik
1.3.4.14 Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan 660.000,00 550.000,00
1.3.4.15 Instalasi Pembangkit Listrik 89.269.091,00 72.141.262,00
1.3.4.16 Instalasi Gardu Listrik 814.509.576,00 712.973.443,00
1.3.4.17 Instalasi Pertahanan 36.977.925,00 28.242.020,00
1.3.4.18 Instalasi Gas 8.600.000,00 7.740.000,00
1.3.4.19 Instalasi Pengaman 10.337.290.717,00 8.722.735.386,00
1.3.4.20 Jaringan Air Minum 2.536.783,00 1.746.739,00
1.3.4.21 Jaringan Listrik 88.181.009,00 68.768.350,00
1.3.4.22 Jaringan Telepon 377.637.311,00 314.738.735
1.3.4.23 Jaringan Gas 468.017.624,00 341.889.556,00

216
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Rincian Akumulasi Penyusutan Per Jenis Aset:
Rp Rp
1.3.5.01 Buku 35.823.547.637,00 31.609.729.158,00
1.3.5.03 Barang-barang Perpustakaan 1.287.996.129,00 1.119.039.706,00
1.3.5.04 Barang Bercorak Kebudayaan 2.392.527.734,00 1.992.877.369,00
1.3.5.05 Alat Olahraga Lainnya 704.407.765,00 582.551.865,00
Jumlah 1.370.437.347.145,00 1.246.196.542.873,17

1.5 ASET LAINNYA………………..........................................Rp25.014.296.063,00


Jumlah Aset Lainnya per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp25.014.296.063,00 dibandingkan dengan jumlah Aset Lainnya per 31
Desember 2016 sebesar Rp28.642.091.332,00 terdapat penurunan sebesar
Rp2.423.916.875,00 atau 8,46%.
Aset Lainnya dapat dirinci sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Aset Lainnya :
Rp Rp
a. Tagihan Jangka Panjang 674.350.160,00 670.230.310,00
b. Aset Tak Berwujud 4.241.170.050,00 4.240.598.722,00
c. Aset Lain-lain 20.098.775.853,00 23.731.262.300,00
Jumlah 25.014.296.063,00 28.642.091.332,00

1.5.1 TAGIHAN JANGKA PANJANG………………………......Rp674.350.160,00


Nilai ini merupakan saldo Tagihan Jangka Panjang per 31 Desember 2017
berupa tuntutan ganti kerugian daerah dengan rincian per 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Tagihan Jangka Panjang:
Rp Rp
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 674.350.160,00 670.230.310,00
Jumlah 674.350.160,00 670.230.310,00

Jumlah keseluruhan Tagihan Jangka Panjang per 31 Desember 2017 sebesar


Rp674.350.160,00 atau mengalami peningkatan sebesar 2,94%. bila
dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp670.230.310,00, dengan
rincian sebagai berikut:

1.5.1.02 Tuntutan Ganti Kerugian Daerah….…………………..Rp674.350.160,00


Jumlah tersebut merupakan Tuntutan Ganti Rugi kepada pegawai di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017 yang
sulit untuk dapat ditagih dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun, dengan
rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016, sebagai berikut:

217
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Tuntutan Ganti Kerugian Daerah:
Rp Rp
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Terhadap Pegawai Negeri 674.350.160,00 670.230.310,00
Bukan Bendahara
Jumlah 674.350.160,00 670.230.310,00

Penjelasan tuntutan ganti kerugian daerah adalah sebagai berikut:

Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Terhadap Pegawai Negeri Bukan 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Bendahara: Rp Rp
a. Kendaraan Hilang 58.844.850,00 54.725.000,00
b. Temuan Inspektorat 615.505.310,00 615.505.310,00
Jumlah 674.350.160,00 670.230.310,00

Saldo Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Terhadap Pegawai Negeri Bukan


Bendahara–Kendaraan Hilang per 31 Desember 2017sebesar
Rp58.844.850,00 dengan perincian sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Kendaraan Hilang:
Rp Rp
a. EW 4.000.000,00 4.000.000,00
b. SR 37.635.000,00 39.035.000,00
c. BS 0,00 0,00
d. TW 11.690.000,00 11.690.000,00
e. PB 0,00 0,00
f. AW 5.519.850,00 0,00
Jumlah 58.844.850,00 54.725.000,00

Pada Tahun 2017 terdapat penambahan sebesar Rp9.469.850,00 dengan


pengurangan total sebesar Rp5.350.000,00 terdiri dari:
- Penambahan berasal dari kehilangan kendaraan roda dua atas nama AW
dari Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah
Ragaditetapkan kerugian oleh Majelis TP-TGR sebesar Rp9.469.850,00
dantelah dilakukan pembayaran sebesar Rp3.950.000,00.
- Pengurangan sebesar Rp1.400.000,00 adalah sisa tunggakan SR.
Saldo Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Terhadap Pegawai Negeri Bukan
Bendahara–Temuan Inspektorat per 31 Desember 2017sebesar
Rp615.505.310,00 dengan perincian sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Kendaraan Hilang:
Rp Rp
a. H 170.488.550,00 170.488.550,00
b. H (Alm) 54.980.000,00 54.980.000,00
c. SOJ 43.060.450,00 43.060.450,00
d. KSR (Alm) 29.000.000,00 29.000.000,00
e. A 4.071.310,00 4.071.310,00

218
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Kendaraan Hilang:
Rp Rp
f. SM 313.905.000,00 313.905.000,00
Jumlah 615.505.310,00 615.505.310,00

Terkait tunggakan TPTGR ini Telah dilakukan upaya oleh Tim TPTGR
Kabupaten Semarang untuk menindaklanjuti TPTGR ini agar dapat dilunasi
oleh yang bersangkutan melalui rapat koordinasi TPTGR sebagai berikut:
a. Kehilangan sepeda motor atas nama Rin Pujiyanti NomorPolisi H 9992
GC tahun pembuatan 2012, tanggal kejadian 25 Oktober 2016 tempat
Lingkungan balai RW 06 Kaliputih Kelurahan Panjang. Pembayaran
klaim asuransi dari Jasindo telah masuk kas daerah sebesar
Rp11.732.500,00 nilai buku sebesar Rp10.620.647,00 belum dilakukan
pembebanan.
b. Kehilangan sepeda motor atas nama Budi Mulyono Nomor Polisi H 9936
CC tahun pembuatan 2008, tanggal kejadian 17 Pebruari 2017, tempat
lingkungan Kampung Terbayan Tengah Rt. 02 Rw. 06 Kelurahan
Ungaran, Kecamatan Ungaran Barat. Pembayaran klaim asuransi dari
Jasindo telah masukkasdaerah sebeara Rp7.310.250,00 nilai bukusebesar
Rp6.733.809,00belum dilakukan pembayaran.
c. Akan mengirim surat ke Kemendagri dan BPK sehubungan dengan
penggantian yang harus dibebankan kepada Rin Pujiyati dan Budi
Mulyanto.
d. Majelis TPTGR untuk melakukan pemantauan kerugian daerah dan
mengirim surat kepada ahli waris Sdr. Srijanto dan Sdr. Erwin Wibowo.
e. Inspektorat Kabupaten Semarang untuk menyusun Perda Kerugian
Daerah dan didalamnyaterdapat kerugian daerah yang
ditangani/dilimpahkan kepada Majelis TPTGR.

1.5.2 ASET TAK BERWUJUD………..………………............Rp4.241.170.050,00


Nilai ini merupakan saldo Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2017 dengan
rincian per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Tagihan Jangka Panjang:
Rp Rp
a. Aset Tak Berwujud 9.142.270.674,00 8.532.541.501,00
b. Amortisasi Aset Tak Berwujud (4.901.100.624,00) (4.291.942.779,00)
Jumlah 4.241.170.050,00 4.240.598.722,00

Jumlah keseluruhanAset Tak Berwujudper 31 Desember 2017


sebesarRp9.142.270.674,00atau mengalami kenaikan sebesar7,15%.

219
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Biladibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp8.532.541.501,00,


dengan rincian sebagai berikut:

Harga perolehan Amortisasi Nilai Buku


Aset tak berwujud:
Rp Rp Rp
a. Lisensi dan Frenchise 76.048.500,00 (41.628.400,00) 34.420.100,00
b. Aset tak Berwujud Lainnya 9.066.222.174,00 (4.859.472.224,00) 4.206.749.950,00
Jumlah 9.142.270.674,00 (4.901.100.624,00) 4.241.170.050,00

1.5.2.01 Lisensi dan Frenchise………………………......................Rp34.420.100,00


Jumlah tersebut merupakan Lisensi dan Frenchise di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017, dengan rincian saldo per 31
Desember 2017 dan 2016, sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Lisensi dan Frenchise:
Rp Rp
a. Lisensi dan Frenchise 76.048.500,00 76.048.500,00
b. Amortisasi Lisensi dan Franchise (41.628.400,00) (34.023.550,00)
Jumlah 34.420.100,00 42.024.950,00

Rincian Nilai Buku Lisensi dan Frenchise masing-masing SKPD adalah


sebagai berikut:
Rincian Lisensi dan Frenchise masing-masing 31 Desember 2017 31 Desember 2016
SKPD: Rp Rp
1 Badan Keuangan Daerah 32.121.100,00 38.576.450,00
2 Kecamatan Getasan 60.500,00 90.750,00
3 Kecamatan Tengaran 60.500,00 90.750,00
4 Kecamatan Susukan 60.500,00 90.750,00
5 Kecamatan Suruh 60.500,00 90.750,00
6 Kecamatan Pabelan 60.500,00 90.750,00
7 Kecamatan Tuntang 60.500,00 90.750,00
8 Kecamatan Banyubiru 60.500,00 90.750,00
9 Kecamatan Jambu 121.000,00 90.750,00
10 Kecamatan Sumowono 60.500,00 90.750,00
11 Kecamatan Ambarawa 544.500,00 90.750,00
12 Kecamatan Bawen 181.500,00 90.750,00
13 Kecamatan Bringin 60.500,00 90.750,00
14 Kecamatan Bergas 302.500,00 90.750,00
15 Kecamatan Pringapus 121.000,00 90.750,00
16 Kecamatan Bancak 60.500,00 90.750,00
17 Kecamatan Kaliwungu 60.500,00 90.750,00
18 Kecamatan Ungaran Barat 60.500,00 90.750,00
19 Kecamatan Ungaran Timur 181.500,00 90.750,00

220
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Rincian Lisensi dan Frenchise masing-masing 31 Desember 2017 31 Desember 2016


SKPD: Rp Rp
20 Kecamatan Bandungan 121.000,00 90.750,00
21 Kelurahan Gondoriyo 0,00 90.750,00
22 Kelurahan Ngampin 0,00 90.750,00
23 Kelurahan Pojoksari 0,00 90.750,00
24 Kelurahan Tambakboyo 0,00 90.750,00
25 Kelurahan Lodoyong 0,00 90.750,00
26 Kelurahan Kupang 0,00 90.750,00
27 Kelurahan Kranggan 0,00 90.750,00
28 Kelurahan Panjang 0,00 90.750,00
29 Kelurahan Baran 0,00 90.750,00
30 Kelurahan Bandungan 0,00 90.750,00
31 Kelurahan Bawen 0,00 90.750,00
32 Kelurahan Harjosari 0,00 90.750,00
33 Kelurahan Ngempon 0,00 90.750,00
34 Kelurahan Karangjati 0,00 90.750,00
35 Kelurahan Wujil 0,00 90.750,00
36 Kelurahan Bergas Lor 0,00 90.750,00
37 Kelurahan Pringapus 0,00 90.750,00
38 Kelurahan Kalirejo 0,00 90.750,00
39 Kelurahan Beji 0,00 90.750,00
Jumlah 34.420.100,00 42.024.950,00

1.5.2.02 Aset tak Berwujud Lainnya…………………...............Rp4.206.749.750,00


Jumlah tersebut merupakan Aset tak Berwujud Lainnya di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Semarang berupa software per 31 Desember 2017,
dengan rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016, sebagai berikut:

221
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Aset tak Berwujud Lainnya:
Rp Rp
a. Software 9.066.222.174,00 8.456.493.001,00
b. Amortisasi Aset tak Berwujud Lainnya (4.859.472.224,00) (4.257.919.229,00)

Jumlah 4.206.749.950,00 4.198.573.772,00

Rincian Nilai Buku Aset tak Berwujud Lainnya masing-masing SKPD


adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rincian Aset Tak Berwujud Lainnya masing-masing SKPD:
Rp Rp
1 Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga 913,525,914 1.047.236.425,00
2 Dinas Kesehatan 904,938,664 739.132.130,00
3 RSUD Ambarawa 28,189,500 34.788.000,00
4 RSUD Ungaran 223,651,500 162.315.000,00
5 Dinas Pekerjaan Umum 434,351,750 323.787.050,00
6 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 63,558,000 22.530.750,00
7 Dinas Perhubungan 101,947,880 159.770.318,00
8 Dinas Komunikasi dan Informatika 91,102,868 0,00
9 Dinas Tenaga Kerja 14,250,000 0,00
10 Dinas Kependudukan dan Capil 110,198,118 530.587.883,00
11 Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan 142,140,811 139.293.833,00
12 Badan Penanaman Modal Pelayanan Perijinan Terpadu Satu 116,451,102 87.120.791,00
Pintu
13 Dinas Pariwisata 18,720,000 21.840.000,00
14 Sekretariat Daerah 392,887,492 437.423.123,00
15 Badan Keuangan Daerah 422.621.162 329.143.269,00
16 Badan Kepegawaian Daerah 116,756,400 93.051.000,00
17 Badan Pemberdayaan Masayarakat Desa 20,300,000 23.200.000,00
18 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 50,180,389 1.397.000,00
19 Kecamatan Bergas 40.978.400 24.145.200,00
20 Kecamatan Susukan 0,00 21.812.000,00

Jumlah 4.206.749.950 4.198.573.772,00

1.5.3 ASET LAIN-LAIN………..………......………...…….....Rp20.098.775.853,00


31 Desember 2017
Aset Lain - Lain 22.357.177.746,00
Amortisasi Aset Lain-Lain (2.307.965.891,00)

Jumlah 20.098.775.853,00

Jumlah Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 adalah sebesar


Rp20.098.775.853,00. Dibandingkan dengan jumlah Aset Lain-lain per 31
Desember 2016 sebesar Rp23.731.262.300,00 yang di hitung menggunakan

222
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

harga perolehanterdapat penurunan sebesar Rp3.632.486.447,00 atau 15,31%.


Jumlah tersebut antara lain merupakan pengadaan DED/ Perencanaan
Konstruksi yang belum direalisir konstruksinya. Di dalam aset lain-lain ini
terdapat aset milik SMAN/SMKN yang belum diserahkan ke Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp456.051.000,00. Aset SMAN/SMKN yang
belum diserahkan adalah aset hasil pengadaan akhir tahun 2016 yang direalisasi
setelah rekonsiliasi BAST P3D dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
selesai sehingga tidak dapat dimasukkan dalam BAST P3D aset SMAN/SMKN
tahun 2016. Untuk selanjutnya aset ini sedianya akan dimasukkan dalam
suplemen/BAST susulan, namun sampai dengan saat ini belum dapat dilakukan.
Namun demikian Pemerintah Kabupaten Semarang sudah melayangkan surat
permohonan penyelesaian aset SMAN/SMKN ini ke BKAD Provinsi Jawa
Tengah.
Rincian aset lain-lain berdasarkan pemanfaatannya adalah sebagai berikut:

Per 31 Desember 2017 Per 31 Desember 2016


Aset Lain-lain berdasar Pemanfaatan :
Rp Rp
a. DED / Perencanaan 1.690.609.800,00 4.472.777.900,00
b. Hilang 13.721.867,00 162.200.000,00
c. Rusak Berat / Gudang 696.062.285.,00 1.452.401.000,00
d. Lainnya 751.108.503,00 336.981.000,00
e. Dana Bergulir 16.897.709.400,00 17.306.902.400,00
Jumlah 20.098.775.853,00 23.731.262.300,00

Rincian aset lain-lain berdasarkan jenis barang adalah sebagai berikut:


Per 31 Desember 2017 Per 31 Desember 2016
Aset Lain-lain berdasar Jenis Barang :
Rp Rp
a. DED / Perencanaan 1.690.609.800,00 4.472.777.900,00
b. Kendaraan 18.514.645,00 290.250.000,00
c. Peralatan Kantor 743.345.550,00 1.290.327.608,00
d. Jaringan dan Jalan ,00 1.923.392,00
e. Alat Kesenian & Olah Raga 10.111.700,00 32.100.000,00
f. Lainnya 688.920.758,00 336.981.000,00
g. Ternak yang digulirkan 16.897.709.400,00 17.306.902.400,00
Jumlah 20.098.775.853,00 23.731.262.300,00

Rincian saldo per 31 Desember 2017 dan 2016 menurut SKPD-nya sebagai
berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Aset Lain-lain:
Rp Rp
a. Sekretariat Daerah 336.981.000,00 336.981.000,00
b. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga 670.975.189,00 1.640.548.000,00
c. Dinas Kesehatan 3.230.200,00 43.780.000,00
d. Dinas Pekerjaan Umum 640.440.709,00 3.016.415.900,00

223
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Aset Lain-lain:
Rp Rp
e. Dinas Pariwisata 419.754.800,00 419.754.800,00
f. Badan Keuangan Daerah ,00 226.800.000,00
g. PPKD – Badan Keuangan Daerah 2.111.111,00 0,00
h. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan 2.316.667,00 25.250.000,00
i. Dinas Peternakan dan Perikanan (Ternak yang digulirkan) 16.897.709.400,00 17.306.902.400,00
j. Kecamatan – kecamatan 27.810.750,00 16.570.000,00
k. Kelurahan – kelurahan 0,00 5.549.000,00
l. BPBD 0,00 22.665.000,00
m. Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Pedagangan 0,00 99.556.200,00
n. RSUD AMBARAWA 652.882.028,00 175.490.000,00
o. RSUD UNGARAN 395.000.000,00 395.000.000,00
Jumlah 20.098.775.853,00 23.731.262.300,00

Penjelasan aset lain-lain ternak yang digulirkan:


Saldo awal per 31 Desember 2016 sebesar Rp17.306.902.400,00 dan saldo per
31 Desember 2017 menjadi Rp16.897.709.400,00 dikarenakan:
1. Pola I (ternak sapi) dengan saldo awal Rp433.023.500,00 tidak mengalami
perubahan, sehingga saldo per 31 Desember 2017 tetap sebesar
Rp433.023.500.00.
2. Pola II (ternak sapi) dengan saldo awal sebesar Rp369.163.400,00 tidak
mengalami mutasi, sehingga saldo akhir per 31 Desember 2017 tetap
sebesar Rp369.163.400,00.
3. Pola III (ternak sapi):
- Ada penilaian kembali atas saldo ternak akhir Desember 2017, sesuai
penilaian akhir tahun 2017 untuk konsistensi atau persamaan penilaian
ternak (mutasi) pada akhir tahun 2017 dengan harga
Rp16.963.357.000,00.
- Ada penambahan sebanyak 177 ekor dengan nilai total
Rp1.277.550.000,00 yang merupakan penambahan anak sapi karena
pengguliran selama tahun 2017.
- Ada pengurangan 237 ekor dengan nilai Rp2.161.500.000,00 dengan
penjelasan sebagai berikut:
- 79 ekor mati dengan nilai Rp670.400.000,00.
- 152 ekor karena lunas senilai Rp1.440.900.000,00 (ternak menjadi
hak milik petani karena telah menyetorkan 2 ekor anak sapi untuk
pengguliran selanjutnya).
- 1 ekor senilai Rp9.200.000,00 karena tercatat 2x atau dobel nama
penggaduh sama, dimana penggaduh menggaduh satu kali tetapi
tercatat dua kali.

224
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

- 1 ekor senilai Rp7.500.000,00 karena tidak ada sapinya (tercatat


tetapi tidak ada sapi yang digaduh).
- 4 ekor senilai Rp33.500.000,00 karena di jual, setoran ke kas
daerah sebesar Rp24.560.000,00 sehingga ada defisit
Rp8.940.000,00.

Dalam Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 terdapataset lain-lain berupa


kendaraan yang hilang sebesar Rp178.234.248,00 dengan perincian sebagai
berikut:
No PD Jenis Merk Type Tahun No Pol Nilai (Rp) Keterangan

1 BKUD Mobil Toyota Kijang 1994 H479C 65.000.000,00 Hilang


Minibus
2 BKUD Mobil Toyota Kijang 1995 H80C 65.000.000,00 Hilang
Minibus
3 Dinas Sepeda Suzuki A100 1981 H780C 3.000.000,00 Hilang,
Pendidikan Motor UPTD
Sumowono
4 Dinas Sepeda Honda GL Pro 1996 H654D 7.200.000,00 Hilang -
Pekerjaan Motor C 14/08/01,
Umum A.n. Yeni
5 Dinas Sepeda Honda GL 2002 H549R 6.000.000,00 hilang
Pertanian Motor PRO C 16,05,03,
Perkebunun Jumaryadi
an dan PPL Jambu
Kehutanan
6 Dinas Sepeda Yamaha V.100.E 1999 H663N 7.500.000,00 hilang, Tyas
Pertanian Motor C Indah PPL
Getasan
7 Kecamatan Sepeda Garuda Siurya 2002 H676P 8.500.000,00 Hilang,
Jambu Motor X 150 C Kades
Gemawang
8 Kecamatan Sepeda Supra X 125 2012 H9992G 9.912.603,00 Hilang Rin
Ambarawa Motor C Pujiati
9 Kecamatan Sepeda Supra X 125 2008 H9936C 6.121.645,00 Hilang Budi
Bergas Motor C Mul

Inventaris Extracomptable..................................................Rp59.944.844.651,00
Pada Tahun Anggaran 2017 terdapat inventaris extracomptable sebesar
Rp59.944.844.651,00.Tidak seluruh realisasi belanja modal dikapitalisasi atau
menambah nilai aset tetap. Hal ini disebabkan karena sebagian aset/barang hasil
realisasi belanja modal tidak memenuhi syarat batas materialitas untuk diakui
sebagai aset, yaitu sebesar Rp300.000,00 serta sebagian lagi tidak diakui sebagai
aset tetap karena merupakan barang/ bahan habis-pakai/ tidak memenuhi syarat
batas umur aset untuk diakui sebagai aset tetap, yaitu selama 12 bulan.
Realisasi Belanja Modal berupa barang-barang yang memiliki nilai satuan di
bawah Rp300.000,00 dimasukkan ke Buku Inventaris Extracomptable yang

225
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

tidak masuk dalam Daftar Aset Tetap/Neraca Barang Pemerintah Kabupaten


Semarang. Contoh barang extracomptable ini antara lain adalah sendok, gelas,
piring, dispenser, bendera, taplak, cermin, alat-alat kebersihan, model-model
laborat, alat-alat laborat, kalkulator dan lain-lain. Sedangkan realisasi Belanja
Modal untuk barang/ bahan habis pakai dianggap sebagai biaya/ belanja. Contoh
barang/bahan habis pakai ini antara lain bola, lampu, alcohol laborat, ammonium,
majalah terbitan berkala, shuttlecock, catridge printer, alat gambar dan lain-lain.
Inventaris Extracomptable pada tahun anggaran 2017 per SKPD se-Kabupaten
Semarang adalah sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Inventaris Extracomptable:
Rp Rp
a. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga 53.820.467.001,00 53.118.363.855,00
b. Dinas Kesehatan 1.863.371.051,00 1.650.566.475,00
c. Dinas Pekerjaan Umum 61.655.226,00 61.655.226,00
d. Barenlitbangda 62.883.304,00 62.883.304,00
e. Dinas Perhubungan 545.254.445,00 541.574.445,00
Dinas Komunikasi Informatika 50.297.550,00 0,00
f. Badan Lingkungan Hidup 38.974.540,00 38.974.540,00
g. Dinas Kependudukan dan Capil 58.060.360,00 58.060.376,00
h. Badan Keluarga Berencana dan PP 90.205.071,00 88.573.390,00
Dinas Sosial 0,00 0,00
i. Dinas Tenaga Kerj 59.799.872,00 49.947.872,00
j. Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan 138.512.697,00 137.997.697,00
k. BPMPPTSP 15.931.950,00 15.931.950,00
l. Dinas Pariwisata 64.188.929,00 63.085.929,00
m. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 12.243.263,00 12.243.263,00
n. Satuan Polisi Pamong Praja 22.485.374,00 22.155.774,00
o. Sekretariat Daerah 544.930.027,00 590.027.577,00
p. Sekretariat Dewan 142.048.390,00 142.048.390,00
q. Badan Keuangan Daerah 99.041.394,00 99.041.394,00
r. Badan Kepegawaian Daerah 57.697.370,00 57.697.370,00
s. Inspektorat Daerah 54.768.519,00 54.768.519,00
t. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 62.130.973,00 62.130.973,00
u. Kantor Ketahanan Pangan 0,00 1.918.000,00
v. Bapermasdes 16.038.500,00 16.038.500,00
w. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 69.217.231,00 67.442.231,00
x. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan 424.495.486,00 189.420.739,00
y. Dinas Peternakan dan Perikanan 0,00 215.921.747,00
z. Kecamatan Getasan 24.623.500,00 24.623.500,00
aa. Kecamatan Tengaran 36.938.500,00 36.938.500,00
ab. Kecamatan Susukan 18.238.500,00 18.238.500,00
ac. Kecamatan Suruh 26.289.300,00 26.289.300,00
ad Kecamatan Pabelan 38.584.000,00 38.584.000,00
ae. Kecamatan Tuntang 29.113.000,00 29.113.000,00
af. Kecamatan Banyubiru 13.594.920,00 13.594.920,00
ag. Kecamatan Jambu 33.429.750,00 20.614.750,00
ah. Kecamatan Sumowono 22.748.500,00 22.748.500,00
ai. Kecamatan Ambarawa 192.528.825,00 21.655.250,00
aj. Kecamatan Bawen 62.610.100,00 17.126.250,00
ak. Kecamatan Bringin 18.741.700,00 17.916.700,00

226
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Inventaris Extracomptable:
Rp Rp
al. Kecamatan Bergas 113.273.790,00 30.761.070,00
am. Kecamatan Pringapus 15.398.750,00 8.953.750,00
an. Kecamatan Bancak 17.386.000,00 17.386.000,00
ao. Kecamatan Kaliwungu 44.886.000,00 44.886.000,00
ap. Kecamatan Ungaran Barat 90.504.900,00 16.527.725,00
aq. Kecamatan Ungaran Timur 98.240.414,00 23.039.904,00
ar. Kecamatan Bandungan 37.873.725,00 26.773.725,00
as. Kelurahan Gondoriyo 0,00 12.815.000,00
at. Kelurahan Ngampin 0,00 24.703.000,00
au. Kelurahan Pojoksari 0,00 12.938.750,00
av. Kelurahan Tambakboyo 0,00 16.310.000,00
aw. Kelurahan Lodoyong 0,00 11.279.250,00
ax. Kelurahan Kupang 0,00 32.880.000,00
ay. Kelurahan Kranggan 0,00 23.123.750,00
az. Kelurahan Panjang 0,00 20.836.250,00
ba. Kelurahan Baran 0,00 9.927.575,00
bb. Kelurahan Bandungan 0,00 11.100.000,00
bc. Kelurahan Bawen 0,00 6.401.250,00
bd. Kelurahan Harjosari 0,00 39.082.600,00
be. Kelurahan Ngempon 0,00 33.624.905,00
bf. Kelurahan Karangjati 0,00 15.506.550,00
bg. Kelurahan Wujil 0,00 18.798.350,00
bh. Kelurahan Bergas Lor 0,00 14.582.915,00
bi. Kelurahan Pringapus 0,00 6.445.000,00
bj. Kelurahan Candirejo 0,00 10.611.500,00
bk. Kelurahan Genuk 0,00 16.818.275,00
bl. Kelurahan Ungaran 0,00 21.106.150,00
bm. Kelurahan Bandarjo 0,00 9.785.000,00
bn. Kelurahan Langensari 0,00 15.356.250,00
bo. Kelurahan Sidomulyo 0,00 15.612.435,00
bp. Kelurahan Kalirejo 0,00 14.308.100,00
bq. Kelurahan Susukan 0,00 2.344.250,00
br. Kelurahan Gedang Anak 0,00 27.057.750,00
bs. Kelurahan Beji 0,00 15.877.975,00
bt. RSUD Ambarawa 293.429.098,00 293.429.098,00
bu. RSUD Ungaran 341.712.840,00 330.562.840,00
Jumlah 59.944.844.651,00 58.957.465.648,00

Kemudian terkait aset tetap yang berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pada tahun 2017 dari realisasi belanja modal BOS sebesar Rp16.635.241.415,00
tidak seluruhnya diakui sebagai aset tetap dan aset tak berwujud.
Penambahan dari pengadaan barang yang memenuhi kriteria aset tetap dan aset
tak berwujud dan selanjutnya dikapitalisasi sebagai penambah aset tetap dan aset
tak berwujud bersumber dana BOS tahun 2016 adalah sebesar
Rp15.907.775.963,00. Sedangkan sisanya sebesar Rp727.465.452,00 diakui
sebagai aset ekstracomptable, barang habis pakai dan pemeliharaan. Atas
penambahan yang berasal dari dan BOS tersebut telah disesuaikan dengan jenis
barang sesuai klasifikasinya.

227
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Pengakuan atas realisasi belanja pengadaan barang sebesar Rp16.635.241.415,00


tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

No Pengakuan / Klasifikasi Nilai (Rp) Nilai (Rp)


Aset dari BOS
1 Alat Besar / Berat 39.818.365,00
2 Alat Angkutan Tak Bermotor 12.025.000,00
3 Alat Angkutan Bermotor 0,00
4 Alat Ukur / Bengkel 13.382.000,00
5 Pertanian 2.200.000,00
6 Alat Kantor dan Rumah Tangga 5.087.339.513,00
7 Alat Studio dan Komunikasi 641.537.230,00
8 Kedokteran 3.592.500,00
9 Alat Laboratorium / Peraga 58.335.126,00
10 Gedung / Bangunan 332.841.241,00
11 Jaringan 2.225.500,00
12 Buku 9.262.017.276,00
13 Barang Seni dan Olahraga 473.938.359,00
14 Intangible Aset 17.016.855,00
Jumlah aset tetap dan aset tidak berwujud 15.946.268.965,00
15 Aset Extracomptable 561.062.670,00
16 Pemeliharaan 13.444.500,00
17 Barang Habis-Pakai 140.192.782,00
18 Biaya Lainnya 12.765.500,00
19 Kegiatan 0,00
Jumlah lainnya 767.465.452,00

Jumlah total 16.635.241.415,00

228
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

5.1.7 PENJELASAN POS-POS KEWAJIBAN


Kewajiban Kabupaten Semarang terdiri dari Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban
Jangka Panjang sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

2. KEWAJIBAN……………………………......………….….…...Rp16.078.034.786,37
Saldo Kewajiban Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017 adalah
sebesar Rp16.078.034.786,37terjadi penurunansebesar 4,56% bila dibandingkan
saldo per 31 Desember 2016 sebesar Rp16.846.732.388,17.
Jumlah tersebut terdiri atas:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Kewajiban:
Rp Rp
a. Kewajiban Jangka Pendek 16.078.034.786,37 16.846.732.388,17
b. Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00
Jumlah 16.078.034.786,37 16.846.732.388,17

2.1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK...................................Rp16.078.034.786,37


Saldo Kewajiban Jangka Pendek Pemerintah Kabupaten Semarang per 31
Desember 2017adalah sebesar Rp16.078.037.786,37 atau penurunan sebesar
4,56% bila dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2016 sebesar
Rp16.846.732.388,17.
Rincian jumlah Kewajiban Jangka Pendek adalah sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Kewajiban Jangka Pendek:
Rp Rp
a. Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) (0,00) 27.169.652,00
b. Utang Bunga 0,00 0,00
c. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang (0,00) (1,29)
d. Pendapatan Diterima Dimuka 4.302.597.941,37 3.851.928.391,46
e. Utang Belanja 4.642.491.259,00 3.513.639.344,00
f. Utang Jangka Pendek Lainnya 7.132.945.586,00 9.453.995.002,00
Jumlah 16.078.034.786,37 16.846.732.388,17

Adapun perincian masing-masing kewajiban tersebut adalah sebagai berikut:

2.1.1 UTANG PERHITUNGAN PIHAK KETIGA (PFK)…….................Rp0,00


Nilai ini menggambarkan Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) per 31
Desember 2017yang merupakan utang Pemerintah Kabupaten Semarang kepada
pihak lain yang disebabkan kedudukan Pemerintah Kabupaten Semarang
sebagai pemotong pajak atau pungutan lainnya, saldo per 31 Desember 2017dan
2016 dengan rincian sebagai berikut:

229
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK):
Rp Rp
a. Utang Iuran Jaminan Kesehatan 0,00 27.169.652,00
Jumlah 0,00 27.169.652,00

Saldo Utang Iuran Jaminan Kesehatan per 31 Desember 2017 dapat dijelaskan
sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Utang Iuran Jaminan Kesehatan per-SKPD:
Rp Rp
1 Dinas Kesehatan 0,00 23.386.476,00
2 RSUD Ambarawa 0,00 0,00
3 RSUD Ungaran 0,00 0,00
4 DPU 0,00 0,00
5 Badan Lingkungan Hidup 0,00 0,00
6 Dinas Kependudukan dan Capil 0,00 0,00
7 Badan Keluarga Berencana dan PP 0,00 0,00
8 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 0,00 0,00
9 BPMPPTSP 0,00 0,00
10 Kantor Kesbang dan politik 0,00 0,00
11 Kecamatan Tengaran 0,00 0,00
12 Kecamatan Suruh 0,00 0,00
13 Kecamatan Tuntang 0,00 0,00
14 Kecamatan Jambu 0,00 0,00
15 Kecamatan Sumowono 0,00 0,00
16 Kecamatan Ambarawa 0,00 0,00
17 Kecamatan Bergas 0,00 463.968,00
18 Kecamatan Pringapus 0,00 0,00
19 Kecamatan Bancak 0,00 2.232.151,00
20 Kecamatan Ungaran Barat 0,00 0,00
21 Kecamatan Ungaran Timur 0,00 (1,00)
22 Kecamatan Bandungan 0,00 0,00
23 Kelurahan Baran 0,00 393.785,00
24 Kelurahan Bandungan 0,00 221.937,00
25 Kelurahan Karangjati 0,00 87.284,00
26 Kelurahan Wujil 0,00 0,00
27 Kelurahan Bergas Lor 0,00 64.682,00
28 Kelurahan Candirejo 0,00 0,00
29 Kelurahan Genuk 0,00 319.370,00
30 Kelurahan Langensari 0,00 0,00
31 Kelurahan Susukan 0,00 0,00
32 Kantor perpust dan Arsip Daerah 0,00 0,00
Jumlah 0,00 27.169.652,00

2.1.3 BAGIAN LANCAR UTANG JANGKA PANJANG……..................Rp0,00


Tahun 2015 terdapat Bagian Lancar Utang Jangka Panjang yang merupakan
Utang kepada Pemerintah Pusat atas Penerusan Pinjaman dari ADB sesuai
dengan Loan Agreement No.1198-INO tanggal 10 Februari 1993 dan perjanjian
penerusan pinjaman Nomor SLA-836/DP3/1996 tanggal 19 Januari 1996 yang

230
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

telah jatuh tempo pada tahun 2015.


Jumlah Bagian Lancar Utang Jangka Panjang per 31 Desember 2016dan 2015
dapat dirinci sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Bagian Lancar Utang Jangka Panjang:
Rp Rp
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri Sektor Perbankan 0,00 (1,29)

Jumlah 0,00 (1,29)

Saldo bagian lancar utang jangka panjang sebesar Rp0,00 dikarenakan saldo per
31 Desember 2015 sebesar Rp8.633.362,71 tetapi terbayar di tahun 2016
sebesar Rp8.633.364,00, sehingga saldo tahun 2016 menjadi (1,29).Kemudian
karena nilai kelebihan bayar ini tidak material maka saldo tahun 2017 ini
dikoreksi menjadi 0.

2.1.4 PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA………………....Rp4.302.597.941,37


Nilai ini menggambarkan Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2017
pada beberapa SKPD dengan saldo per 31 Desember 2017 dan 2016adalah
sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Pendapatan Diterima Dimuka:
Rp Rp
Pendapatan Diterima Dimuka Lainnya 4.302.597.941,37 3.851.928.391,46
Jumlah 4.302.597.941,37 3.851.928.391,46

Saldo Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2017 dapat dijelaskan


sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Pendapatan Diterima Dimuka Lainnya:
Rp Rp
a. Dinas Tenaga Kerja 281.861.525,00 449.079.636,00

b. DPMPTSP 221.466.700,00 0,00


c. RSUD Ungaran 4.024.110,00 3.750.000
d. Dinas Kesehatan 3.001.553.314,66 2.639.419.224,86
e. Sekretariat Daerah 0,00 373.431.600,00
f. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan 1.733.560,09 578.328,09
g. Dinas Peternakan dan Perikanan 0,00 1.416.900,00
h. Dinas Perhubungan 368.592.303,33 343.148.693,71
i. RSUD Ambarawa 57.978.067,29 26.261.008,80
j. Badan Keuangan Daerah 1.498.750,00 14.843.000,00

k. Kecamatan Pringapus 15.247.900,00 0,00

l. Kecamatan Bandungan 5.944.332,00 0,00

m. Kecamatan Ungaran Barat 57.898.420,00 0,00

231
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Pendapatan Diterima Dimuka Lainnya:
Rp Rp
n. Kecamatan Ambarawa 139.861.935,00 0,00

o. Kecamatan Bergas 43.708.436,00 0,00

p. Kecamatan Bawen 27.249.431,00 0,00

q. Kecamatan Ungaran Timur 62.257.165,00 0,00

r. Kecamatan Jambu 11.721.992,00 0,00


Jumlah 4.302.597.941,37 3.851.928.391,46

Penjelasan Pendapatan Diterima Dimuka


a. Pendapatan diterima dimuka pada Dinas Tenaga Kerja merupakan
pendapatan dari Ijin Memperkerjakan Tenaga Asing/IMTA ketika suatu
perusahaan di Kabupaten Semarang memperkerjakan tenaga asing di
Kabupaten Semarang. IMTA ini mempunyai masa berlaku dengan jangka
waktu tertentu dan atas IMTA ini dibayar dimuka oleh perusahaan
sehingga menjadi pendapatan dimuka.
Pada tahun 2017 pendapatan IMTA menjadi pendapatan di Dinas Tenaga
Kerja dari bulan Januari 2017 sampai dengan Oktober 2017 dan Dinas
Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu dari bulan Nopember
sampai dengan Desember 2017.
Perpindahan pengelolaan IMTA dari Dinas Tenaga Kerja ke Dinas
Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu mendasari Keputusan
Bupati Semarang Nomor 130/0440/2017 tanggal 4 Agustus 2017 tentang
Pendelegasian Kewenangan Bupati Semarang kepada Kepala DPMPTS
Kabupaten Semarang untuk menerbitkan dan menandatangani perijinan
dan non perijinan serta penandatanganan kerjasama terkait dengan
pengelolaan reklame.
b. Pendapatan diterima dimuka RSUD Ungaran merupakan pendapatan atas
sewa tanah/lahan untuk ATM BRI dan BPD yang di terima pada awal
perjanjian.Dengan perjanjian sewa lahansebesar Rp17.600.000,00dikurangi
pajak 10% adalah sebesar Rp1.600.000,00ditambah denda 2% adalah
sebesar Rp320.000,00. Total yang diterima merupakan pendapatan
diterima dimuka sebesar Rp16.320.000,00. Berdasarkan Perjanjian nomor
445/509/IV/2017 tanggal 10 April 2017 antara RSUD Ungaran dengan
BRI Kantor Cabang Ungaran tentang Pemanfaatan Lahan untuk ATM.
Berlaku mulai 1 April 2017 sampai dengan 31 Maret 2018.
c. Pendapatan diterima dimuka Dinas Kesehatan merupakan saldo JKN atau
dana kapitasi dari BPJS. Saldo per 31 Desember 2016 sebesar
Rp2.639.419.224,86 merupakan sisa dana JKN/ kapitasi yang ada di Kas
Daerah. Kemudian ada penambahan/setoran dari pemerintah pusat ke
rekening FKTP yang selanjutnya di setor ke kas daerah selama tahun 2017
sebesar Rp17.971.971.875,00 pada kode rekening lain-lain PAD yang sah.

232
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Dan terdapat penggunaan dana kapitasi tersebut selama tahun 2017 sebesar
Rp17.609.837.785,20 yang terdiri dari penggunaan sebesar
Rp17.135.784.343,86 untuk 20 Puskesmas non BLUD dan sebesar
Rp474.053.441,34 untuk 6 Puskesmas BLUD.Sehingga terdapat sisa dana
kapitasi atau JKN di Kas Daerah per 31 Desember 2017 sebesar
Rp3.001.553.314,66 yang merupakan pendapatan diterima dimuka atas
pendapatan dari dana JKN/Kapitasi BPJS. Sisa kas dari dana JKN/Kapitasi
BPJS tersebut terdiri dari Rp2.981.175.433,46 untuk belanja operasional
dan obat di 20 Puskesmas non BLUD dan Rp20.377.881,20untuk belanja
obat di 6 Puskesmas BLUD.
d. Pendapatan diterima dimuka pada Setda merupakan pendapatan lelang
bengkok yang dikelola oleh Bagian Tapem Setda, yang harus dibayar oleh
pemenang lelang pada awal perjanjian sebesar 100% atau minimal 50%
dari jumlah yang telah disepakati.
Pada tahun 2017 atas pendapatan lelang bengkok menjadi kewenangan
Kecamatan yang mempunyai Kuasa Pengguna Anggaran Kelurahan,
sehingga pada tahun 2017 saldo atas pendapatan diterima dimuka direklas
ke Kecamatan.
e. Pendapatan diterima dimuka Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan
Pangan merupakan sewa kios dengan masa berlaku 3 tahun dan di bayar
pada awal penempatan kios dansewa lahan berupa sawah di RPH
Ambarawa untuk ditanami, dan berlaku selama 1 tahun dan diterima di
awal perjanjian sewa lahan sesuai perjanjian kerjasama Nomor
524/02291/2016 tanggal 1 Juni 2016 dengan jangka waktu sewa tanggal 1
Juni 2016 sampai dengan 31 Mei 2017, dan Perjanjian kerjasama Nomor
002570/2017 tanggal 21 Agustus 2017 dengan jangka waktu sewa tanggal
1 Juni 2017 sampai 31 Mei 2018.
Pendapatan diterima dimuka Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan
Pangan merupakan sewa tanah dan bangunan dan berlaku selama 1 tahun
dan diterima di awal sesuai perjanjian kerjasama Nomor 5233/007/1/2017
tanggal 9 Januari 2017 dengan jangka waktu sewa 1 Januari 2017 sampai
dengan 31 Desember 2017.
Pada tahun 2017 pendapatan diterima dimuka Dinas Peternakan dan
Perikanan telah dilebur ke Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan
Pangan akibat perubahan SOTK.
f. Pendapatan dterima dimuka pada Dinas Perubungan, Komunikasi dan
Informatika merupakan pengujian kendaraan bermotor berupa ijin
kelayakan kendaraan bermotor dengan masa berlaku 6 (enam) bulan dan
dibayar pada awal berlakunya kelayakan kendaraan bermotor tersebut yaitu
pada saat permintaan pengujian kendaraan bermotor.
Pendapatan diterima dimuka pada Dinas Perubungan, Komunikasi dan
Informatika merupakan ijin trayek berupa pendapatan dari retribusi ijin

233
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

trayek dengan masa berlaku 5 (lima) tahun dan dibayar di awal masa
berlakunya ijin trayek atau pada saat permohonan ijin trayek tersebut.
g. Pendapatan diterima dimuka RSUD Ambarawa merupakan pendapatan
atas sewa tempat oleh BRI berdasarkan Surat Perjanjian antara RSUD
Ambarawa dengan PT BRI Kantor Cabang Ungaran nomor 071/701/2014
dan nomor B.896-KC-VIII/LYI/04/2014 tanggal 1 April 2014 tentang
pemanfaat lahan untuk ATM di RSUD Ambarawa.
Pendapatan diterima dimuka RSUD Ambarawa merupakanpendapatan atas
sewa tempat oleh Bank Jateng berdasarkan Surat perjanjian antara RSUD
Ambarawa dengan Bank Jateng Jawa Tengah Cabang Ungaran
Nomor071/3288/2016 dan Nomor 131/022/III/2016 tanggal 19 Nopember
2016 tentang Sewa Menyewa Satu Ruangan di gedung RSUD Ambarawa
(untuk saldo awal). Dan perjanjian baru tahun 2017 antara RSUD
Ambarawa dengan PT BRI kantor cabang Ungaran Nomor 071/934/2017
tanggal 10 April 2017 tentang Pemanfaatan Lahan untuk ATM RSUD
Ambarawa, dan Perjanjian dengan Bank Pembangunan Daerah Jawa
Tengah Cabang Ungaran Nomor 800/2240/2017 dan Nomor
935/HT.01.01/022/2017 tanggal 19 Nopember 2017 tentang Sewa
Menyewa Satu Ruangan di Gedung RSUD Ambarawa.
h. Pendapatan diterima dimuka Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan
dan Aset Daerah berupa sewa tanah dan bangunan yang merupakan
pendapatan atas sewa gedung-gedung milik pemda, dimana pendapatan
diterima pada saat pengajuan ijin sebelum pelaksanaan sewa gedung
tersebut.

2.1.5 UTANG BELANJA............................................................Rp4.642.491.259,00


Nilai ini menggambarkan utang belanja per 31 Desember 2017 berupa utang
belanja pegawai dan utang belanja barang dan jasa, saldo per 31 Desember
2017dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Utang Belanja:
Rp Rp
a. Utang Belanja Pegawai 1.838.326.373,00 0,00
b. Utang Belanja Barang dan Jasa 1.397.164.886,00 3.513.639.344,00
c. Utang Belanja Modal 1.407.000.000,00 0,00
Jumlah 4.642.491.259,00 3.513.639.344,00

Jumlah keseluruhan Utang Belanja per 31 Desember 2017 sebesar


Rp4.642.491.259,00 atau mengalami penurunan sebesar 32,13% jika
dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp3.513.639.344,00
dengan perincian sebagai berikut:

234
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2.1.5.01 Utang Belanja Pegawai……………………………......Rp1.838.326.373,00


Nilai ini merupakan Utang Belanja Pegawai per 31 Desember 2017 dengan
rincian per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Utang BelanjaPegawai:
Rp Rp
Utang Belanja Gaji dan Tunjangan 1.838.326.373,00 0,00
Jumlah 1.838.326.373,00 0,00

Utang Belanja Pegawai per 31 Desember 2017 sebesar Rp.1.838.326.373,00


atau mengalami kenaikan sebesar 100,00% bila dibandingkan dengan saldo
31 Desember 2016 sebesar Rp. 0,00
Utang Belanja Pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum sebesar
Rp15.031.000,00 berupa utang belanja insentif pemungutan retribusi daerah.
Utang Belanja Pegawai pada Dinas Lingkungan hidup sebesar
Rp3.855.500,00 berupa utang belanja insentif pemungutan retribusi daerah.
Utang Belanja Pegawai pada Dinas Perhubungan sebesar Rp49.039.643,00
berupa utang belanja insentif pemungutan retribusi daerah.
Utang Belanja Pegawai pada Dinas Koperasi UM, Perindustrian dan
Perdagangan sebesar Rp111.927.530,00 berupa utang belanja insentif
pemungutan retribusi daerah.
Utang Belanja Pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu sebesar Rp166.317.953,00 berupa utang belanja insentif
pemungutan retribusi daerah.
Utang Belanja Pegawai pada Dinas Pariwisata sebesar Rp97.158.478,00
berupa utang belanja insentif pemungutan retribusi daerah.
Utang Belanja Pegawai pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan sebesar
Rp12.947.743,00 berupa utang belanja insentif pemungutan retribusi daerah.
Utang Belanja Pegawai pada Badan Keuangan Daerah sebesar
Rp1.382.048.526,00 berupa utang belanja insentif pemungutan Pajak daerah.

2.1.5.02 Utang Belanja Barang dan Jasa…………...........…….Rp1.397.164.886,00


Nilai ini merupakan Utang Belanja Barang dan Jasa per 31 Desember 2017
pada Pemerintah Kabupaten Semarang dengan rincian per 31 Desember
2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Utang BelanjaBarang dan Jasa:
Rp Rp
Utang Belanja Barang dan Jasa 1.397.164.886,00 3.513.639.344,00
Jumlah 1.397.164.886,00 3.513.639.344,00

235
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Utang Belanja Barang dan Jasa per 31 Desember 2017sebesar


Rp1.397.164.886,00 atau mengalami penurunan sebesar 60,24% bila
dibandingkan dengan saldo 31 Desember 2016 sebesar Rp3.513.639.344,00.
Utang belanja barang dan jasa pada RSUD Ambarawa sebesar
Rp1.142.979.249,00 dan RSUD Ungaran sebesar Rp244.721.229,00 berupa
utang barang jasa, listrik, telepon, air, jasa pihak ketiga dan lain-lain.
Utang belanja barang dan Jasa pada Dinas Tenaga Kerja sebesar
Rp1.692.300,00 berupa utang listrik.
Utang belanja barang dan jasa pada Badan Keuangan Daerah sebesar
Rp4.565.000,00 berupa utang pajak kendaraan bermotor.
Utang belanja barang dan jasa padaBLUD-Puskesmas Rp3.207.108,00
berupa utang belanja obat BLUD-Puskesmas Tengaran sebesar
Rp1.935.200,00 dan utang belanja obat BLUD-Puskesmas Jambu sebesar
Rp1.271.908,00.

2.1.5.03 Utang Belanja Modal…………...........……..................Rp1.407.000.000,00


Nilai ini merupakan Utang Belanja Modal per 31 Desember 2017 pada
Pemerintah Kabupaten Semarang dengan rincian per 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Utang Belanja Modal:
Rp Rp
Utang Belanja Barang dan Jasa 1.407.000.000,00 0,00
Jumlah 1.407.000.000,00 0,00

Utang Belanja Modal per 31 Desember 2017 sebesar Rp1.407.000.000,00


atau mengalami peningkatan sebesar 100,00% bila dibandingkan dengan
saldo 31 Desember 2016 sebesar Rp0,00.
Utang Belanja Modal ini merupakan akibat dari pelaksanaan kegiatan
pengadaan, penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah pada
Dinas Pekerjaan Umum tahun 2017, pengadaan tanah untuk relokasi kantor
Kecamatan Bandungan, dengan membeli tanah HM Nomor 208 atas nama
JAS dengan luas tanah 5.984 m2 yang disepakati dengan harga
Rp8.976.000.000,00 tetapi baru terbayar sebesar Rp7.569.000.000,00 sesuai
SP2D Nomor 2271/LS/2017/DP.210 tanggal 22 Desember 2017, sehingga
terdapat kekurangan atau hutang sebesar Rp1.407.000.000,00 sebagaimana
diatur dan disepakati di akta notaris notaris Taufan Fajar Riyanto, SH, MKn
Nomor 42 tanggal 22 Desember 2017 yang harus dilunasi paling lambat
tanggal 14 Pebruari 2018. Pelunasan atas utang ini sudah dilaksanakan
melalui SP2D nomor 00018/LS/2018/Dp.11 tanggal 12 Pebruari 2018
sebesar Rp1.407.000.000,00.

236
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2.1.6 UTANG JANGKA PENDEK LAINNYA…..........…........Rp7.132.945.586,00


Nilai ini menggambarkan jumlah Utang Jangka Pendek Lainnya per 31
Desember 2017, dengan rincian per 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai
berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Utang Jangka Pendek Lainnya:
Rp Rp
a. Utang Kelebihan Pembayaran Transfer 4.800.000,00 10.300.000,00
b. Utang Transfer 154.075.500,00 0,00
c. Utang Jangka Pendek Lainnya 6.974.070.086,00 9.443.695.002,00
Jumlah 7.132.945.586,00 9.453.995.002,00

Jumlah Keseluruhan Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2017


sebesar Rp7.132.945.586,00 atau mengalami penurunan 24,55% dibandingkan
dengan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp9.543.995.002,00, dengan
rincian sebagai berikut:

2.1.6.02 Utang Kelebihan Pembayaran Transfer…………….......Rp4.800.000,00


Nilai ini menggambarkan jumlah Utang Kelebihan Pembayaran Transfer per
31 Desember 2017 pada Dinas Pendidikan , Kebudayaan, Kepemudaan dan
Olah Raga, dengan rincian per 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Utang Kelebihan Pembayaran Transfer:
Rp Rp
Utang Kelebihan Pembayaran Transfer Bantuan Keuangan dari Provinsi 4.800.000,00 10.300.000,00
dan Pemerintah Daerah Lainnya
Jumlah 4.800.000,00 10.300.000,00

Saldo Utang Kelebihan Pembayaran Transfer per 31 Desember 2017 sebesar


Rp4.800.000,00 merupakan kelebihan transfer dana BOS yang baru disetor
di tahun 2018. Pada SDN Karangduren 2 sebesar Rp1.280.000,00 yang telah
disetor tanggal 5 Januari 2018, pada SDN Brongkol 1 sebesar Rp160.000,00
yang telah disetor tanggal 2 Januari 2018, pada SDN Kuwarasan 1 sebesar
Rp1.280.000,00 yang telah disetor tanggal 3 Januari 2018, pada SD Rejosari
sebesar Rp1.760.000,00 yang telah disetor tanggal 3 Januari 2018, pada
SDN Penawangan 1 sebesar Rp320.000,00 yang telah disetor tanggal 4
Januari 2018 dan pada SDN Brongkol 1 sebesar Rp160.000,00 yang telah
disetor tanggal 2 Januari 2018.

2.1.6.03 Utang Transfer...................................................................Rp154.075.500,00


Nilai ini menggambarkan jumlah Utang Transfer per 31 Desember 2017
pada Dinas Pariwisata dan Dinas Lingkungan Hidup, dengan rincian per 31
Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:

237
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Utang Transfer:
Rp Rp
Utang Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 154.075.500,00 00,00
Jumlah 154.075.500,00 00,00

Saldo Utang Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya per 31 Desember 2017
sebesar Rp154.075.500,00 merupakan utang bagi hasil obyek wisata Gedong
Songo sebesar Rp140.193.000,00 dan utang bagi hasil sampah dengan
PDAM sebesar Rp13.882.500,00.
Utang bagi hasil obyek wisata Gedong Songo pada Dinas Pariwisata terdiri
dari utang kepada Perhutani Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp80.109.000,00
dan kepada Balai Purbakala dan Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa
Tengah sebesar Rp60.084.000,00.
Bagi hasil obyek wisata Gedong Songo berdasarkan perjanjian kerja sama
antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan Balai Pelestarian Cagar
Budaya (BPCB) Jawa Tengah, dan dengan Perum Perhutani Kesatuan Bisnis
Mandiri Wisata dan Jasa Lingkungan Wilayah I Nomor
415.4/01.1/KJS/2015, Nomor 197/101.SP/BPCP/P.I/2015, Nomor
005/PKS/KBM-WJL.I/2015 tentang pemanfaatan aset dan bagi hasil
retribusi karcis masuk di objek wisata budaya Candi Gedong Songo
Kabupaten Semarang. Surat Keputusan Bupati Semarang Nomor
900/0349/2017 tentang penetapan pembagian hasil penerimaan pendapatan
dari retribusi obyek wisata Candi Gedong Songo kepada BPCB Jawa Tengah
dan Perum Perhutani Tahun Anggaran 2017.
Utang bagi hasil sampah dengan PDAM pada Dinas Lingkungan Hidup
sebesar Rp13.882.500,00merupakan utang untuk bagi hasil bulan Oktober
sampai dengan Desember 2017. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang dengan PDAM Kabupaten
Semarang Nomor 415.4/2351/PKS.DLH/2017 -- 697/1813 tanggal 25
Agustus 2017, dimana PDAM mendapat bagi hasil 10% dari realisasi
retribusi sampah yang disetorkan oleh PDAM dan dibayarkan di tahun 2018.

2.1.6.05 Utang Jangka Pendek Lainnya…….......……………..Rp6.974.070.086,00


Nilai ini menggambarkan jumlah Utang Jangka Pendek Lainnya per 31
Desember 2017 pada Dinas Kesehatan, RSUD Ambarawa, RSUD Ungaran
dan Badan Keuangan Daerah, dengan rincian per 31 Desember 2017 dan
2016 sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Utang Jangka Pendek Lainnya:
Rp Rp
a. PPJU Kepada Pemerintah Kota Semarang 350.243.967,00 350.243.967,00
b. Pembayaran Jasa Pelayanan 6.623.826.119,00 8.726.111.377,00

238
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Utang Jangka Pendek Lainnya:
Rp Rp
c. Jamkesda 0,00 367.339.658,00
d. Jangka Pendek Lainnya 0,00 0,00
Jumlah 6.974.070.086,00 9.443.695.002,00

2.1.6.05.01 Utang PPJU Kepada Pemerintah Kota


Semarang...............................................................Rp350.243.967,00
Jumlah tersebut merupakan hasil koordinasi antara Pemerintah Kota
Semarang dengan Pemerintah Kabupaten Semarang perihal
Penyetoran Pajak Daerah Perbatasan pada tanggal 8 September
2003.
Jumlah utang PPJU kepada Pemerintah Kota Semarang per 31
Desember 2017 dan per 31 Desember 2016 dapat dirinci sebagai
berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Utang PPJU Kepada Pemerintah Kota Semarang:
Rp Rp

Utang PPJU Kepada Pemerintah Kota Semarang 350.243.967,00 350.243.967,00

Jumlah 350.243.967,00 350.243.967,00

2.1.6.05.02 Utang Pembayaran Jasa Pelayanan.................Rp6.623.826.119,00


Nilai Utang Pembayaran Jasa Pelayanan adalah merupakan nilai
utang Pemda kepada para tenaga medis dan para medis (dokter dan
sebagainya) yang telah melakukan pelayanan kesehatan di Dinas
Kesehatan, RSUD Ambarawa dan RSUD Ungaran kepada
masyarakat umum.
Rincian utang pembayaran jasa pelayanan per 31 Desember 2017
dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Utang Pembayaran Jasa Pelayanan:
Rp Rp
a. Dinas Kesehatan 635.100.660,00 1.815.084.450,00
b. RSUD Ambarawa 2.645.476.636,00 4.088.087.917,00
c. RSUD Ungaran 3.343.248.823,00 2.822.939.010,00
Jumlah 6.623.826.119,00 8.726.111.377,00

2.1.6.05.03 Utang Jamkesda......................................................................Rp0,00


Nilai utang Jamkesdapada neraca 31 Desember 2017sebesar
Rp0,00merupakan belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan
Jamkesda pada Dinas Kesehatan sebagai pelaksana Jamkesda akan
dibayar melalui Belanja Langsung di Dinas Kesehatan.

239
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Rincian utang Jamkesda per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah


sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Utang Jamkesda:
Rp Rp
a. RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang 0,00 11.203.038,00
b. RSUD Dr. Moewardi Surakarta 0,00 0,00
c. RSUD Bina Kasih Ambarawa 0,00 0,00
d. RSUP Prof. DR. R Soeharso Surakarta 0,00 0,00
e. RSUP Dr. Kariadi Semarang 0,00 75.841.242,00
f. RSJD Surakarta 0,00 0,00
g. RSJP Soeroyo Magelang 0,00 12.086.082,00
h. RSUD Kota Salatiga 0,00 268.209.295,00
Jumlah 0,00 367.339.658,00

Utang Jamkesda Kabupaten Semarang (Dinas Kesehatan) kepada


RSUD Ambarawa dan RSUD Ungaran sudah tidak disajikan di
neraca sejak tahun 2013 karena RSUD Ambarawa dan RSUD
Ungaran merupakan SKPD di Kabupaten Semarang. Penyajian di
CaLK hanya untuk kepentingan pengungkapan. Utang Jamkesda
sebesar Rp33.333.833,00 yaitu pada RSUD Ambarawa sebesar
Rp23.796.999,00 dan pada RSUD Ungaran sebesar Rp9.536.834,00
akan dibayar pada tahun 2018 melalui belanja langsung pada Dinas
Kesehatan.

2.1.6.05.05 Utang Jangka Pendek Lainnya……………….......……......Rp0,00


Nilai Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2017 dan
2016 adalah nihil.

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Utang Jangka Pendek Lainnya:
Rp Rp
Utang Jangka Pendek Lainnya 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00

2.2 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG .......................................................Rp0,00


Saldo Kewajiban Jangka Panjang Pemerintah Kabupaten Semarang per 31
Desember 2017 adalah sebesar Rp0,00.
Rincian jumlah Kewajiban Jangka Panjang adalah sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Kewajiban Jangka Panjang:
Rp Rp
a. Utang Dalam Negeri 0,00 0,00
b. Utang Jangka Panjang Lainnya 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00

240
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

5.1.8 PENJELASAN POS-POS EKUITAS


Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah Kabupaten Semarang yang merupakan selisih
antara aset dan kewajiban Pemerintah Kabupaten Semarang sampai dengan 31 Desember
2017 adalah sebagai berikut:

3. EKUITAS ……………….…………………….…....…….…Rp3.096.421.471.373,13
Jumlah tersebut merupakan jumlah kekayaan bersih Pemerintah Kabupaten Semarang
per 31 Desember 2017 yang merupakan selisih aset dikurangi kewajiban, dengan
rincian sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Ekuitas :
Rp Rp
Ekuitas 3.096.421.471.373,13 2.742.904.754.806,28
Jumlah 3.096.421.471.373,13 2.742.904.754.806,28

241
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

5.1.11 PENJELASAN POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan yang menyajikan sekurang-kurangnya
pos ekuitas awal, surplus atau defisit LO pada periode bersangkutan, koreksi-koreksi
yang langsung menambah atau mengurangi ekuitas. Dijelaskan sebagai berikut:

1. EKUITAS AWAL………………………………...….....…Rp2.742.904.754.806,28
Ekuitas Awal Pemerintah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp2.742.904.754.806,28 adalah saldo akhir ekuitas Neraca Audited Tahun Anggaran
2016 dengan menggunakan basis akuntansi akrual.

2. SURPLUS/ DEFISIT – LO ………………………………...Rp342.708.356.553,01


Saldo Surplus/ Defisit – LO Pemerintah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp342.708.356.553,01.

3. DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/ KESALAHAN


MENDASAR…………………………………………...…....(Rp10.808.360.013,84)
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar Pemerintah
Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2017 sebesar (Rp10.808.360.013,84) antara
lain berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh koreksi kesalahan
mendasar, dengan penjelasan sebagai berikut:

3.1 KOREKSI KAS DAN SETARA KAS..................................Rp498.500.165,00


Koreksi penambahan Kas dan Setara Kas Pemerintah Kabupaten Semarang
sebesar Rp498.500.028,00 pada Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan
dan Olah Raga dengan penjelasan sebagai berikut:
Nominal
No PD Keterangan
Debit Kredit
1 Dinas Pendidikan, 400.000,00 Kelebihan transfer Dana BOS SD Swasta
Kebudayaan, Pemuda dan yang masuk Laporan Keuangan Tahun
Olahraga 2016
268.966.822,00 Bunga Bank dana BOS SD sampai dengan
tahun 2015 yang belum diakui
229.933.206,00 Bunga Bank dana BOS SMP sampai
dengan tahun 2015 yang belum diakui
2 PPKD 137,00 Kelebihan pencatatan sp2d pada tahun
2016
400.000,00 498.900.165,00

3.2 KOREKSI PIUTANG PENDAPATAN………………..…Rp184.690.000,00


Koreksi penambahan piutang pendapatan Pemerintah Kabupaten Semarang
sebesar Rp184.690.000,00 pada Badan Keuangan Daerah atas Piutang Retribusi

264
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Pemakaian Kekayaan Daerah yang belum tercatat pada Laporan Keuangan


sebelumnya.

3.3 KOREKSI PENYISIHAN PIUTANG PENDAPATAN...(Rp115.242.100,00)


Koreksi Penyisihan Piutang Lainnya Pemerintah Kabupaten Semarang sebesar
(Rp115.242.100,00) yang merupakan koreksi penambahan penyisihan piutang
pemakaian kekayaan daerah pada Badan Keuangan Daerah yang belum tercatat
pada Laporan Keuangan sebelumnya.

3.4 KOREKSI PIUTANG LAINNYA……………………………..............Rp0,00


Tidak ada koreksi Piutang Lainnya Pemerintah Kabupaten Semarang.

3.5 KOREKSI PIUTANG LAIN-LAIN PAD YANG SAH.........................Rp0,00


Tidak ada koreksi piutang lain-lain PAD yang Sah Pemerintah Kabupaten
Semarang.

3.6 KOREKSI PENYISIHAN PIUTANG LAINNYA………....................Rp0,00


Tidak ada koreksi Penyisihan Piutang Lainnya Pemerintah Kabupaten
Semarang.

3.7 KOREKSI PERSEDIAAN………………………................Rp134.176.980,00


Koreksi penambahan Persediaan Pemerintah Kabupaten Semarang sebesar
Rp134.176.980,00 merupakan koreksi penambahan persediaan isi tabung
pemadam kebakaran pada Badan Keuangan Daerah sebesar Rp1.650.000,00,
koreksi penambahan persediaan bahan kimia pada Dinas Lingkungan Hidup
sebesar Rp132.526.980,00 yang belum dicatat pada Laporan Keuangan
sebelumnya.

3.8 KOREKSI BEBAN DIBAYAR DIMUKA……………………….........Rp0,00


Tidak ada koreksi Beban Dibayar Dimuka Pemerintah Kabupaten Semarang.

3.9 KOREKSI INVESTASI NON PERMANEN………………………...Rp0,00


Tidak ada koreksi Investasi Non Permanen Pemerintah Kabupaten Semarang.

265
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

3.10 KOREKSI ASET TETAP – TANAH.............................Rp 17.832.840.664,00


Koreksi aset tetap – tanah Pemerintah Kabupaten Semarang sebesar
Rp17.832.840.664,00 merupakan penambahan Aset Tetap – Tanah
Rp.17.832.840.664,00 dengan rincian sebagai berikut:
Nominal
No PD Keterangan
Debet Kredit
1 Kecamatan Jambu 48.440.320 ,00 Tanah bangunan jalan
2 Kecamatan Ambarawa 1.300.618.014,00 Tanah bangunan jalan
3 Kecamatan Bawen 3.912.243.865,00 Tanah bangunan jalan
4 Kecamatan Bergas 2.492.273.445,00 Tanah bangunan jalan
5 Kecamatan Pringapus 571.168.301,00 Tanah bangunan jalan
6 Kecamatan Ungaran Barat 5.806.270.496,00 Tanah bangunan jalan
7 Kecamatan Ungaran Timur 2.805.326.051,00 Tanah bangunan jalan
8 Kecamatan Bandungan 896.500.171,00 Tanah bangunan jalan
17.832.840.664,00 -

3.11 KOREKSI ASET TETAP – PERALATAN DAN


MESIN……..........................................................................(Rp648.447.107,37)
Koreksi pengurangan Aset Tetap – Peralatan dan Mesin Pemerintah Kabupaten
Semarang sebesar Rp648.447.107,37 yaitu selisih bersih penambahan Aset
Tetap – Peralatan dan Mesin sebesar Rp8,00 dan pengurangan Aset Tetap –
Peralatan dan Mesin sebesar Rp648.447.115,37 akibat kesalahan pencatatan.
Dengan penjelasan sebagai berikut:
Nominal
No PD Keterangan
Debet Kredit
1 RSUD Ambarawa 63,37 Alat Laboratorium Mikrobiologi
2 DPU 2.00 Kendaraan Bermotor Beroda Dua
6,00 Meubelair
3 Dinas Tenaga 600.347.050,00 Kendaraan Bermotor Angkutan Barang
Kerja
25.300.000,00 Kendaraan Bermotor Beroda Dua
4 Dinas Lingkungan 22.800.000,00 Alat Laboratorium Immunologi
Hidup
2,00 Personal Komputer

8,00 648.447.115,37

3.12 KOREKSI ASET TETAP – GEDUNG DAN BANGUN......Rp41.633.741,00


Koreksi pengurangan Aset Tetap – Gedung dan Bangunan Pemerintah
Kabupaten Semarang sebesar Rp41.633.741,00 merupakan selisih bersih
penambahan Aset Tetap – Gedung dan Bangunan sebesar Rp41.633.761,00 dan
pengurangan Aset Tetap – Gedung dan Bangunan sebesar Rp20,00 akibat
kesalahan pencatatan. Dengan penjelasan sebagai berikut:

266
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Nominal
No PD Keterangan
Debet Kredit
1 Dinas Pekerjaan Umum 1,00 Bangunan Gedung Tempat Olah Raga
2 Dinas Perhubungan 20,00 Rambu Bersuar Lalu Lintas Darat
3 Dinas Koperasi UM, 41.633.760,00 Koreksi Bangunan Gedung Pasar
Perindustrian dan
Perdagangan
43.633.761,00 20,00

3.13 KOREKSI ASET TETAP – JALAN, IRIGASI DAN


JARINGAN.......................................................................... Rp154.217.276,00
Koreksi penambahan Aset Tetap – Jalan, Irigasi dan Jaringan Pemerintah
Kabupaten Semarang sebesar Rp154.217.276,00 merupakan selisih bersih
penambahan sebesar Rp154.217.280,00 dan Pengurangan sebesar Rp4,00
dengan penjelasan sebagai berikut:
Nominal
No PD Keterangan
Debet Kredit
1 BPBD 2,00 Jalan Kabupaten/Kota
2 RSUD Ambarawa 2.00 Jaringan BBM
3 DPU 154.217.280,00 Jembatan Penyeberangan Orang
4,00 154.217.280,00

3.14 KOREKSI ASET TETAP LAINNYA....................................................Rp3,00


Koreksi penambahan Aset Tetap – Aset Tetap Lainnya Pemerintah Kabupaten
Semarang sebesar Rp3,00 pada Rumah Sakit Umum Ambarawa berupa Buku
Sosial.

3.15 KOREKSI PENYUSUTAN ASET TETAP…………...(Rp4.627.035.149,59)


Koreksi pengurangan Penyusutan Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Semarang
sebesar (Rp4.627.035.149,59) merupakan selisih bersih penambahan
Penyusutan Aset Tetap sebesar Rp.5.325.207.565,00 dan pengurangan
Penyusutan Aset Tetap sebesar Rp.844.459.456,50 akibat kesalahan pencatatan
tahun sebelumnya. Dengan penjelasan sebagi berikut:
Nominal
No PD Keterangan
Debet Kredit
Penyusutan Peralatan
dan Mesin
1 Dinas Pendidikan, 312.375,00 Akumulasi Penyusutan Alat-alat
Kebudayaan, Kepemudaan Bantu
dan Olah Raga
1.640.625,00 Akumulasi Penyusutan Alat
Angkutan Darat Bermotor
312.375,00 Akumulasi Penyusutan Alat
Angkutan Berat Tak Bermotor
6.160,00 Akumulasi Penyusutan Alat Kantor

267
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Nominal
No PD Keterangan
Debet Kredit

2 RSUD Ambarawa 3.720.000,00 Akumulasi Penyusutan Alat


Kedokteran
6,00 Akumulasi Penyusutan Unit-Unit
Laboratorium

3 Dinas Tenaga Kerja 15.008.676,00 Akumulasi Penyusutan Alat


Angkutan Darat Bermotor

4 Dinas Lingkungan Hidup 18.240.000,00 Akumulasi Penyusutan Unit-Unit


Laboratorium

5 Dinas Kearsipan dan 2.375.667,00 Akumulasi Penyusutan Meja Dan


Perpustakaan Kursi Kerja/Rapat Pejabat

6 Kecamatan Sumowono 0,50 Akumulasi Penyusutan Alat


Laboratorium Lingkungan Hidup

Penyusutan Gedung dan


Bangunan
1 Dinas Pendidikan, 305.464.965,00 Akumulasi Penyusutan Bangunan
Kebudayaan, Kepemudaan Gedung Tempat Kerja
dan Olah Raga
4.624.670,00 Akumulasi Penyusutan Bangunan
Gedung Tempat Tinggal
48.750.000,00 Akumulasi Penyusutan Tugu
Peringatan
48.750.000,00 Akumulasi Penyusutan Tugu Titik
Kontrol/Pasti
347.360,00 Akumulasi Penyusutan Bangunan
Gedung Tempat Pendidikan

2 Dinas Pekerjaan Umum 87.900.504,00 Akumulasi Penyusutan Tugu Titik


Kontrol/Pasti
982.600,00 Akumulasi Penyusutan Bangunan
Gedung Tempat Kerja

3 RSUD Ambarawa 224.893.671,00 Akumulasi Penyusutan Bangunan


Gedung Tempat Kerja

4 RSUD Ungaran 69.667.770,00 Akumulasi Penyusutan Bangunan


Gedung Tempat Kerja
5 Dinas Koperasi UM, 9.921.364,00 Akumulasi Penyusutan Bangunan
Perindustrian dan Gedung Tempat Kerja
Perdagangan

Penyusutan Jalan, Irigasi


dan Jaringan
1 RSUD Ambarawa 18,00 Akumulasi Penyusutan Jaringan
Gas

268
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Nominal
No PD Keterangan
Debet Kredit
2 Dinas Pekerjaan Umum 4.647.737.685,00 Akumulasi Penyusutan Jalan
200.372.449,00 Akumulasi Penyusutan Jembatan
898.200,00 Akumulasi Penyusutan Jembatan
75.130.006,00 Akumulasi Penyusutan Jalan
24.176.832,09 Akumulasi Penyusutan Jembatan
38.284.800,00 Akumulasi Penyusutan Bangunan
Air Irigasi
36.564.000,00 Akumulasi Penyusutan Bangunan
Pengaman Sungai dan
Penanggulangan Bencana Alam
149.366.960,00 Akumulasi Penyusutan Bangunan
Air Bersih/Baku

Penyusutan aset tetap


lain
1 RSUD Ambarawa 4,00 Akumulasi Penyusutan Buku

5.317.277.326,09 690.242.176,50

3.16 KOREKSI ASET TAK BERWUJUD…………………………………Rp0,00


Tidak ada koreksi Aset Tak Berwujud Pemerintah Kabupaten Semarang.

3.17 KOREKSI AMORTISASI ASET TAK BERWUJUD….………......(Rp2,00)


Koreksi pengurangan Amortisasi Aset Tak Berwujud Pemerintah Kabupaten
Semarang sebesar Rp2,00 pada Rumah Sakit Umum Ambarawa.

3.18 KOREKSI ASET LAIN-LAIN……….…………….......(Rp1.271.827.998,91)


Koreksi pengurangan Aset Lain-Lain Pemerintah Kabupaten Semarang sebesar
(1.271.827.998,91), dengan penjelasan sebagai berikut:
Nominal
No PD Keterangan
Debit Kredit
1. Dinas Pendidikan, 952.204.812,19 Koreksi minus asset lain-lain
Kebudayaan, Dan (akumulasi penyusutan yang belum
Olahraga diperhitungkan)
2. Dinas Kesehatan 40.549.800,00 Koreksi minus asset lain (akumulasi
penyusutan yang belum
diperhitungkan)
4. DPU 7.200.000,00 Koreksi minus asset lain(akumulasi
penyusutan yang belum
diperhitungkan)
5. Dinas Pertanian, Perikanan 22.933.333,33 Koreksi minus asset lain (akumulasi
penyusutan yang belum
dan Pangan
diperhitungkan)
6. PPKD 224.688.889,89 Koreksi minus asset lain (akumulasi
penyusutan yang belum
diperhitungkan)
7. Kecamatan Getasan 440.000,00 Koreksi minus asset lain (akumulasi
penyusutan yang belum
diperhitungkan)

269
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

8. Kecamatan Tengaran 3.400.000,00 Koreksi minus asset lain (akumulasi


penyusutan yang belum
diperhitungkan)
9. Kecamatan Susukan 1.050.000,00 Koreksi minus asset lain (akumulasi
penyusutan yang belum
diperhitungkan)
10. Kecamatan Pabelan 490.000,00 Koreksi minus asset lain (akumulasi
penyusutan yang belum
diperhitungkan)
11. Kecamatan Jambu 6.611.111,11 Koreksi minus asset lain (akumulasi
penyusutan yang belum
diperhitungkan)
12. Kecamatan Ambarawa 2.973.781,02 Koreksi minus asset lain (akumulasi
penyusutan yang belum
diperhitungkan)
13. Kecamatan Bergas 3.060.822,37 Koreksi minus asset lain (akumulasi
penyusutan yang belum
diperhitungkan)
14. Kecamatan Kaliwungu 1.750.000,00 Koreksi minus asset lain (akumulasi
penyusutan yang belum
diperhitungkan)
15. Kecamatan Ungaran Barat 4.475.450,00 Koreksi minus asset lain (akumulasi
penyusutan yang belum
diperhitungkan)
1.271.827.998,91

3.19 KOREKSI PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA……………........Rp0,00


Tidak ada koreksi Pendapatan Diterima dimuka Pemerintah Kabupaten
Semarang tahun 2017.

3.20 KOREKSI UTANG BELANJA…………………...........(Rp1.271.494.455,00)


Koreksi penambahan Utang Belanja Pemerintah Kabupaten Semarang sebesar
Rp1.271.494.455,00 merupakan selisih bersih atas penambahan utang belanja
sebesar Rp182.000.000,00 dan koreksi pengurangan utang belanja sebesar
Rp1.089.665.750,00, dengan penjelasan sebagai berikut:
Nominal
No PD Keterangan
Debit Kredit
1. Dinas Koperasi UM, 182.000.000,00 Denda sewa lahan pasar projo
Perindustrian dan sementara
Perdagangan
2. Dinas Pertanian, 85.643,00 Koreksi utang belanja telepon
Perikanan, dan Pangan
3. DPU 14.737.710,00 Koreksi Insentif Pemungutan Retribusi
Daerah
4. Dinas Tenaga Kerja 5.157.750,00 Koreksi Insentif Pemungutan Retribusi
Daerah
5. Dinas Perhubungan 41.792.385,00 Koreksi Insentif Pemungutan Retribusi
Daerah
6. Dinas Koperasi UM, 77.504.581,00 Koreksi Insentif Pemungutan Retribusi
Perindustrian dan Daerah
Perdagangan
7. DPMPTSP 37.782.453,00 Koreksi Insentif Pemungutan Retribusi
Daerah
8. Dinas Pariwisata 66.899.393,00 Koreksi Insentif Pemungutan Retribusi
Daerah

270
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

9. Dinas Pertanian, 7.761.992,00 Koreksi Insentif Pemungutan Retribusi


Perikanan, dan Pangan Daerah
10. Badan Keuangan Daerah 837.943.843,00 Koreksi Insentif Pemungutan Pajak
Daerah
182.000.000,00 1.089.665.750,00

3.21 KOREKSI UTANG JANGKA PENDEK LAINNYA..…(Rp103.652.002,29)


Koreksi pengurangan Utang Jangka Pendek Lainnya Pemerintah Kabupaten
Semarang sebesar Rp103.652.002,29 merupakan selisih bersih pengurangan
sebesar Rp400.000,00 dan penambahan sebesar Rp104.052.002,29, dengan
penjelasan sebagai berikut:
Nominal
No PD Keterangan
Debit Kredit
1 Dinas Pendidikan, 400.000,00 Kelebihan transfer dana BOS SD Swasta
Kebudayaan, Pemuda dan
Olahraga
2 PPKD 104.052.000,00 Piutang bagi hasil retribusi objek wisata
gedong songo
3 PPKD 1,29 Koreksi Utang kepada Pemerintah Pusat
atas Penerusan Pinjaman dari ADB
4 Kecamatan Ungaran Timur 1,00 Koreksi utang iuran JKK-JKM.
104.052.002,29 400.000,00

3.22 KOREKSI LAINNYA …….………………............................................Rp0,00


Tidak ada koreksi lainnya Pemerintah Kabupaten Semarang tahun 2017.

4. EKUITAS AKHIR……………………………………......Rp3.096.421.471.373,13
Saldo Ekuitas Akhir Pemerintah Kabupaten Semarang sebesar
Rp3.096.421.471.373,13 merupakan Saldo Akhir Ekuitas pada Neraca Pemerintah
Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2017.

271
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

5.1.12 PENJELASAN POS-POS LAPORAN ARUS KAS


Laporan Arus Kas merupakan laporan yang menyajikan informasi keluar dan masuknya
Kas, baik dari Aktivitas Operasi, Investasi, Pendanaan dan Transitoris serta saldo kas
pada awal maupun akhir periode anggaran.
Arus Kas dalam Laporan Arus Kas dibedakan dalam 4 jenis arus yaitu Arus Kas dari
Aktivitas Operasi, Arus Kas dari Aktivitas Investasi, Arus Kas dari Aktivitas Investasi,
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan, dan Arus Kas dari Aktivitas Transitoris.
Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan,
perubahan kas, dan setara kas selama tahun anggaran 2017 dan saldo kas pada tanggal
31 Desember 2017.
Dalam semua arus kas yang ada di Laporan Arus Kas Kabupaten Semarang Tahun
Anggaran 2017 merupakan arus kas milik Bendahara Umum Daerah (BUD), kas di
bendahara pengeluaran, kas di bendahara penerimaan, kas di BLUD dan kas lainnya.

1. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI …….......Rp446.886.420.670,88


Arus Kas Bersih Aktivitas Operasi pada tahun 2017 adalah sebesar
Rp446.886.420.670,88 merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan
Pemerintah Kabupaten Semarang dalam menghasilkan kas yang cukup untuk
membiayai aktivitas operasionalnya.
Arus Kas Bersih Aktivitas Operasi merupakan selisih dari Arus Masuk Kas
dengan Arus Keluar Kas yang terdiri atas:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi:
Rp Rp
a. Arus Masuk Kas 2.134.809.380.765,80 1.821.528.361.102,00
b. Arus Keluar Kas 1.687.922.960.094,92 1.476.490.213.331,12
Arus Kas Bersih 446.886.420.670,88 345.038.147.770,88

1.1 Arus Masuk Kas …………..................................Rp2.134.809.380.765,80


Arus Masuk Kas dari aktivitas operasi terdiri atas penerimaan:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Arus Masuk Kas:
Rp Rp
a. Penerimaan Pajak Daerah 168.523.226.446,00 105.768.321.555,00
b. Penerimaan Retribusi Daerah 30.911.872.936,00 26.867.595.080,00
c. Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 23.016.450.973,00 10.524.861.428,00
yang Dipisahkan
d. Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang 194.547.813.810,80 18.765.617.087,00
Sah
e. Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak 42.773.223.794,00 44.577.408.337,00
f. Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 2.714.788.497,00 1.574.101.259,00
g. Penerimaan Dana Alokasi Umum 951.828.487.000,00 968.848.031.000,00

272
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Arus Masuk Kas:
Rp Rp
h. Penerimaan Dana Alokasi Khusus 286.621.869.509,00 310.780.221.524,00
i. Penerimaan Dana Penyesuaian 0,00 0,00
j. Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil Pajak 152.963.851.800,00 128.217.064.833,00
k. Penerimaan Pendapatan Hibah 107.719.223.000,00 70.807.164.999,00
l. Penerimaan Pendapatan Lainnya 173.188.573.000,00 134.797.974.000,00
Jumlah 2.134.809.380.765,80 1.821.528.361.102,00

1.2 Arus Keluar Kas ...............................................Rp1.687.922.960.094,92


Arus Keluar Kas dari aktivitas operasi terdiri atas:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Arus Keluar Kas:
Rp Rp

a. Pembayaran Pegawai 874.142.522.431,00 934.940.374.895,00

b. Pembayaran Barang 437.599.303.834,20 255.293.056.678,00

c. Pembayaran Bunga 0,00 518.482,00

d. Pembayaran Hibah 65.525.268.960,00 27.324.632.400,00

e. Pembayaran Bantuan Sosial 14.994.189.000,00 7.234.957.400,00

f. Pembayaran Tak Terduga 2.722.763.400,00 1.687.803.273,00

g. Pembayaran Bagi Hasil Retribusi 1.077.499.000,00 806.201.000,00

h. Pembayaran Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 291.861.413.469,72 249.202.669.203,12


Jumlah 1.687.922.960.094,92 1.476.490.213.331,12

1.3 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi …..........Rp446.886.420.670,88


31 Desember 2017 31 Desember 2016
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi:
Rp Rp
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 446.886.420.670,88 345.038.147.770,88
Jumlah 446.886.420.670,88 345.038.147.770,88

2. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI…….....(Rp346.040.764.790,44)


Aktivitas Investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran bruto dalam
rangka perolehan atau pelepasan sumber daya ekonomi yang berupa Aset Tetap
dan Aset Lainnya yang tidak dipisahkan.
Arus kas bersih dari aktivitas investasi sebesar (Rp346.040.764.790,44)
mencerminkan adanya pengadaan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk
meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah di masa yang akan datang.
Arus kas bersih dari aktivitas investasi merupakan selisih dari arus masuk kas
dengan arus keluar kas atas aktivitas investasi. Dalam tahun 2017 arus masuk kas
dari aktivitas investasi sebesar Rp418.484.665,00 sedangkan seluruh nilai
pengeluaran sebesar Rp346.459.249.455,44 merupakan pembelian aset tetap.

273
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi merupakan selisih dari arus kas masuk
dengan arus kas keluar yang terdiri atas:

31 Desember 2017 31 Desember 2016


Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi:
Rp Rp
a. Arus Masuk Kas 418.484.665,00 108.361.300,00
b. Arus Keluar Kas 346.459.249.455,44 371.054.741.625,65
Arus Kas Bersih (346.040.764.790,44) (370.946.380.325,65)

2.1 Arus Masuk Kas ………........…………......………......Rp418.484.665,00


Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi sebesar Rp418.484.665,00
merupakan penerimaan penjualan atas Peralatan dan Mesin, Gedung dan
Bangunan serta Jalan, Irigasi dan Jaringan dengan perincian sebagai
berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Arus Masuk Kas:
Rp Rp
a. Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00
b. Penjualan atas Peralatan dan Mesin 405.939.665,00 85.311.300,00
c. Penjualan atas Gedung dan Bangunan 5.925.000,00 0,00
d. Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan 6.620.000,00 23.050.000,00

Jumlah 418.484.665,00 108.361.300,00

2.2 Arus Keluar Kas..………......……………………..Rp346.459.249.455,44


Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi merupakan realisasi dari Belanja
Modal dalam rangka perolehan aset tetap sebesar Rp346.459.249.455,44
dengan perincian sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Arus Keluar Kas:
Rp Rp
a. Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00
b. Perolehan Tanah 20.968.751.400,00 1.490.087.000,00
c. Perolehan Peralatan dan Mesin 43.065.908.599,44 51.501.577.236,65
d. Perolehan Gedung dan Bangunan 129.512.487.530,00 74.982.446.735,00
e. Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan 122.447.887.784,00 239.706.298.754,00
f. Perolehan Aset Tetap Lainnya 30.464.214.142,00 3.374.331.900,00
Jumlah 346.459.249.455,44 371.054.741.625,65

274
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

2.3 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi ….......(Rp346.040.764.790,44)


31 Desember 2017 31 Desember 2016
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi:
Rp Rp

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (346.040.764.790,44) (370.946.380.325,65)

Jumlah (346.040.764.790,44) (370.946.380.325,65)

3. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN ...........(Rp18.152.000.000,00)


Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan adalah penambahan atau pengurangan
sumber dana dari hutang dan ekuitas.
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan sebesar (Rp18.152.000.000,00)
mencerminkan adanya pengeluaran kas dari aktivitas pendanaan sebagai akibat
dari penerimaan aktivitas pendanaan masa lalu.
Arus Kas bersih dari Aktivitas Pendanaan merupakan selisih dari Arus Masuk
Kas dengan Arus Keluar Kas atas Aktivitas Pendanaan yang terdiri atas:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan:
Rp Rp
a. Arus Masuk Kas 0,00 0,00
b. Arus Keluar Kas 18.152.000.000,00 8.633.364,00
Arus Kas Bersih (18.152.000.000,00) (8.633.364,00)

3.1 Arus Masuk Kas …………………....……......….……..…………..Rp0,00


31 Desember 2017 31 Desember 2016
Arus Masuk Kas:
Rp Rp
Jumlah 0,00 0,00

3.2 Arus Keluar Kas………………….………………Rp18.152.000.000,00


31 Desember 2017 31 Desember 2016
Arus Keluar Kas:
Rp Rp
a. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri- Lembaga 0,00 8.633.364,00
Keuangan Bank
b. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 18.152.000.000,00 0,00
Jumlah 18.152.000.000,00 8.633.364,00

3.3 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan…....(Rp18.152.000.000,00)


31 Desember 2017 31 Desember 2016
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan:
Rp Rp
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan (18.152.000.000,00) (8.633.364,00)
Jumlah (18.152.000.000,00) (8.633.364,00)

275
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

4. ARUS KAS DARI AKTIVITAS TRANSITORIS..............Rp9.152.854.016,00


Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris adalah Rp9.152.854.016,00, Arus Kas
dari Aktivitas Transitoris mencerminkan saldo penerimaan dan pengeluaran kas
bruto yang tidak mempengaruhi anggaran. Arus kas bersih ini merupakan saldo
kas BLUD tahun 2016 karena pada tahun 2016 arus kas BLUD belum menjadi
bagian dari arus kas Pemerintah Daerah.
Aliran kas bersih dari aktivitas Transitoris meliputi aliran masuk kas dan aliran
keluar kas sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris:
Rp Rp
1. Arus Masuk Kas 129.807.648.144,00 125.094.478.895,00
2. Arus Keluar Kas 120.654.794.128,00 125.099.247.995,00
Arus Kas Bersih 9.152.854.016,00 (4.769.100,00)

4.1 Arus Masuk Kas ……………………...........…….Rp129.807.648.144,00


Arus Masuk Kas terdiri dari atas:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Arus Masuk Kas:
Rp Rp
a. IWP (10%) 41.005.875.651,00 57.086.579.602,00
b. BPJS Kesehatan 12.386.465.957,00 17.254.031.664,00
c. BPJS Ketenagakerjaan 2.061.727.610,00 2.979.110.438,00
d. Taperum 803.169.000,00 1.131.228.000,00
e. PPh gaji 24.625.385.758,00 5.623.410.274,00
f. PPN Non Gaji 32.250.225.596,00 33.273.267.418,00
g. PPh Non Gaji 7.521.944.556,00 7.746.851.499,00
h. Utang Gaji kepada pegawai 0,00 0,00
i. Kesalahan pencatatan tahun sebelumnya 9.152.854.016,00 0,00
Jumlah 129.807.648.144,00 125.094.478.895,00

4.2 Arus Keluar Kas ...................................................Rp120.654.794.128,00


Arus Keluar Kas terdiri dari atas:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Arus Keluar Kas:
Rp Rp
a. IWP (10%) 41.005.875.651,00 57.086.579.602,00
b. Askes/BPJS Kesehatan 12.386.465.957,00 17.254.031.664,00
c. BPJS Ketenagakerjaan 2.061.727.610,00 2.979.110.438,00
d. Taperum 803.169.000,00 1.131.228.000,00
e. PPh gaji 24.625.385.758,00 5.623.410.274,00
f. PPN Non Gaji 32.250.225.596,00 33.273.267.418,00
g. PPh Non Gaji 7.521.944.556,00 7.746.851.499,00
h. Utang Gaji kepada pegawai 0,00 4.769.100,00
Jumlah 120.654.794.128,00 125.099.247.995,00

276
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

4.3 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran…...Rp9.152.854.016,00


31 Desember 2017 31 Desember 2016
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan:
Rp Rp
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran 9.152.854.016,00 (4.769.100,00)
Jumlah 9.152.854.016,00 (4.769.100,00)

5. SALDO AKHIR KAS DAERAH ....................................Rp234.923.369.862,11


Saldo Kas pada posisi akhir Tahun Anggaran adalah jumlah kas yang berasal dari
saldo awal kas dan kenaikan bersih kas selama periode Tahun Anggaran 2017
dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Kenaikan/Penurunan Kas:
Rp Rp
a. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 446.886.420.670,88 345.038.147.770,88
b. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (346.040.764.790,44) (370.946.380.325,65)
c. Arus Kas Bersih dari Aktifitas Pendanaan (18.152.000.000,00) (8.633.364,00)
d. Arus Kas Bersih dari Aktifitas Transitoris 9.152.854.016,00 (4.769.100,00)
Kenaikan/Penurunan bersih 91.846.509.896,44 (25.921.635.018,77)
Saldo Awal Kas di BUD dan Kas di Bendahara 143.076.859.965,67 168.998.494.984,44
Pengeluaran
Saldo Akhir Kas di BUD dan Kas di Bendahara 234.923.369.862,11 143.076.859.965,67
Pengeluaran
Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00
Saldo Akhir Kas 234.923.369.862,11 143.076.859.965,67

Saldo akhir kas sebesar Rp234.923.369.862,11 terdiri dari:


No Uraian Jumlah
1. Kas daerah 216.449.561.717,11
2. Kas di bendahara pengeluaran 3.069.231.882,00
3. Kas di bendahara penerimaan 104.246.100,00
4. Kas lainnya 762.957.845,00
5. Kas di BLUD 14.537.372.318,00
234.923.369.862,11

277
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH

6.1 Organisasi
Kabupaten Semarang adalah kabupaten yang dibentuk berdasarkan Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 1950, merupakan salah satu dari tiga puluh lima
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.
Dengan ibukota Ungaran, geografis terletak pada posisi 110o14’ 54,75” -
110 39’ 3” Bujur Timur dan 7 o 3’ 57” - 7 o 30’ 0” Lintang Selatan, dengan batas
o

administratif sebagai berikut:


1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Semarang.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Demak dan Kabupaten
Grobogan.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kendal, Kabupaten
Temanggung dan Kabupaten Magelang.
5. Ditengah Wilayah Kabupaten Semarang terdapat Kota Salatiga.
Wilayah administratif Kabupaten Semarang sampai dengan 31 Desember
2017 terdiri atas 19 Kecamatan, 27 Kelurahan, dan 208 Desa. Kepemimpinan
dalam Pemerintah Kabupaten Semarang saat ini adalah:

Bupati : Mundjirin Hasil Pilkada Tahun 2015


Wakil Bupati : Ngesti Nugraha Hasil Pilkada Tahun 2015
Sekretaris Daerah : Gunawan Wibisono

Pada tahun 2017 telah terjadi perubahan struktur pada beberapa Perangkat
Daerah karena lahirnya Peraturan pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah, yang ditindaklanjuti dengan diterbitkannya Peraturan Daerah
Kabupaten Semarang Nomor 21 Tahun 2016 tentang pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Semarang serta Peraturan Bupati Semarang Nomor
52 Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Tata
Kerja dan Perincian Tugas Perangkat Daerah Kabupaten Semarang. Atas Perangkat
Daerah yang baru ini diberlakukan mulai TA 2017.

278
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Beberapa perubahan Perangkat Daerah dapat dijelaskan sebagai berikut:


No Perangkat Daerah Lama (TA 2016) Perangkat Derah Baru (TA 2017)
1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah
Raga
2. Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
3. RSUD Ambarawa RSUD Ambarawa
4. RSUD Ungaran RSUD Ungaran
5. Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum
6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan, Penelitian dan pengembangan
Daerah
7. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Imformatika Dinas Perhubungan
8. -- Dinas Komunikasi dan Informatika
9. Badan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup
10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas kependudukan dan Catatan Sipil
11. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Dinas Pemebrdayaan Perempuan, Perlindungan Anak
dan Keluarga Berencana
12. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja
13. -- Dinas Sosial
14. Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan
Perdagangan
15. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Satu Pintu Pintu
16. Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Dinas Pariwisata
17. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
18. Satuan Polisi Pamong Praja Satuan Polisi Pamong Praja dan pemadam Kebakaran
19. Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah
20. Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD
21. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Badan Keuangan Daerah
22. Badan Kepegawaian Daerah Badan Kepegawaian Daerah
23. Inspektorat Daerah Inspektorat
24. 19 Kecamatan 19 Kecamatan (membawahi kelurahan kelurahan yang
ada di wilayah kecamatan tersebut)
25. 27 Kelurahan --
26. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah
27. Kantor Ketahanan Pangan --
28. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
29. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Dinas Kerasipan dan Perpustakaan
30. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan
31. Dinas Peternakan dan Perikanan --

6.2 Struktur Kepegawaian/Sumber Daya Manusia


Pemerintah Kabupaten Semarang didukung dengan Sumber Daya
Manusia (SDM) sebanyak 8.697 tenaga pegawai negeri sipil dan 2.971 tenaga non
pegawai negeri sipil dengan rincian golongan dan eselon tenaga pegawai negeri
sipil sebagai berikut:

279
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Jumlah Pegawai per 31 Desember 2017:

ESELON NON ESELON TOTAL


GOLONGAN
II III IV V FUNGSIONAL STAF
IV/e 0 0 0 0 2 0 2
IV/d 1 0 0 0 4 0 5
IV/c 24 1 0 0 16 0 41
IV/b 2 58 3 0 114 2 179
IV/a 0 74 82 0 2.593 16 2.765
JUMLAH 27 133 85 0 2.729 18 2.992
III/d 0 10 310 7 728 71 1.126
III/c 0 1 121 0 529 130 781
III/b 0 0 34 26 562 404 1.026
III/a 0 0 7 3 825 254 1.089
JUMLAH 0 11 472 36 2.644 859 4.022
II/d 0 0 0 0 145 94 239
II/c 0 0 0 0 132 520 652
II/b 0 0 0 0 27 265 292
II/a 0 0 0 0 15 260 275
JUMLAH 0 0 0 0 319 1.139 1.458
I/d 0 0 0 0 0 57 57
I/c 0 0 0 0 0 129 129
I/b 0 0 0 0 0 29 29
I/a 0 0 0 0 0 10 10
JUMLAH 0 0 0 0 0 225 225
TOTAL 27 144 557 36 5.692 2.241 8.697

Tenaga non pegawai negeri sipil pada Pemerintah Kabupaten Semarang


sebanyak 2.971 tenaga adalah 2.202 tenaga PHL/Honorer dan 769 tenaga
outsourching yang tersebar di Perangkat Daerah di Kabupaten Semarang.

280
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

BAB VII
PENUTUP

Demikian Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Semarang Tahun


Anggaran 2017 yang merupakan salah satu jenis Laporan Pertanggungjawaban Keuangan
Daerah selain Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih,
Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas serta Laporan Arus Kas yang
kesemuanya merupakan satu kesatuan pelaksanaan APBD selama kurun waktu 2017.
Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Semarang Tahun 2017 maka
informasi yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut:
A. Realisasi Pendapatan – LRA Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp2.135.227.865.430,80
atau 103,72% dari anggarannya sebesar Rp2.058.632.591.000,00 dan 107,94% dari
realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp1.978.138.017.128,00;
B. Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp2.034.382.209.550,36
atau 92,78% dari anggarannya sebesar Rp2.192.710.304.000,00 dan 103,05% dari
realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar 1.974.199.071.108,77;
C. Pembiayaan dibagi menjadi Penerimaan Daerah, Pengeluaran Daerah, dan
Pembiayaan Neto:
1. Realisasi Penerimaan Daerah Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp152.229.713.981,67 atau 100,00% dari anggaran sebesar
Rp152.229.713.000,00 dan 81,09% dari realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp187.736.481.189,44;
2. Realisasi Pengeluaran Daerah Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp18.152.000.000,00 atau 100,00% dari anggaran sebesar Rp18.152.000.000,00
dan 46,02% dari realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp39.445.713.364,00;
3. Realisasi Pembiayaan Neto Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp134.077.713.981,67
atau 100,00% dari anggaran sebesar Rp134.077.713.000,00 dan 90,42% dari
realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp148.290.767.825,44;
D. Jumlah Saldo Anggaran Lebih Akhir Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp234.923.369.862,11;
E. Jumlah Aset per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp3.112.499.506.159,50 atau
mengalami kenaikan sebesar Rp352.748.018.965,05 dibanding posisi aset per 31
Desember 2016 adalah Rp2.759.751.487.194,45;
F. Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp16.078.034.786,37 atau
mengalami penurunan sebesar Rp768.697.601,80 dibanding posisi kewajiban per 31
Desember 2016 sebesar Rp16.846.732.388,17;

281
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

G. Jumlah Ekuitas per 31 Desember 2017 adalah Rp3.096.421.471.373,13 atau


mengalami kenaikan Rp353.516.716.566,85 dibanding posisi ekuitas per 31
Desember 2016 sebesar Rp2.742.904.754.806,28;
H. Pendapatan – LO per 31 Desember 2017 sebesar Rp2.154.149.908.112,54;
I. Beban per 31 Desember 2017 sebesar Rp1.835.540.621.216,74;
J. Pos Luar Biasa Netto per 31 Desember 2017 sebesar Rp8.823.066.600,00;
K. Dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan mendasar per 31 Desember 2017
sebesar Rp10.808.360.013,84;
L. Ekuitas Akhir pada Laporan Perubahan Ekuitas per 31 Desember 2017 sebesar
Rp3.096.421.471.373,13;
M. Arus kas bersih aktivitas operasi per 31 Desember 2017 surplus sebesar
Rp446.886.420.670,88 merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan
Pemerintah Kabupaten Semarang dalam menghasilkan kas yang cukup untuk
membiayai aktivitas operasionalnya;
N. Arus kas bersih dari aktivitas investasi per 31 Desember 2017 defisit sebesar
Rp346.040.764.790,44 mencerminkan adanya pengadaan sumber daya ekonomi yang
bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah di masa yang
akan datang;
O. Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan per 31 Desember 2017 defisit sebesar
Rp18.152.000.000,00 mencerminkan adanya pengeluaran pemerintah yang terkait
dengan arus kas di masa lampau maupun di masa yang akan datang;
P. Arus kas bersih dari aktivitas transitoris per 31 Desember 2017 sebesar
Rp9.152.854.016,00. Arus kas bersih dari aktivitas transitoris mencerminkan saldo
penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran.
Keberhasilan pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2017 juga tidak lepas dari hasil
kerja keras dan kebersamaan yang terjalin antara Eksekutif dan Legislatif sebagai mitra
kesejajaran. Hal tersebut juga didukung dengan partisipasi aktif seluruh warga
masyarakat serta mantapnya stabilitas keamanan di Kabupaten Semarang.

282
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

Demikian Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran


2017, yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas
serta Catatan atas Laporan Keuangan.
Dengan tersusunnya laporan keuangan daerah ini, mudah-mudahan dapat diperoleh
gambaran secara menyeluruh tentang pelaksanaan dan kekayaan Pemerintah Daerah
selama kurun waktu satu tahun anggaran, khususnya pelaksanaan APBD Kabupaten
Semarang Tahun Anggaran 2017. Kemudian dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan
pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan penyelenggaraan Pemerintah Daerah
pada tahun anggaran yang akan datang.

Ungaran, 2018
BUPATI SEMARANG,

MUNDJIRIN

283
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1. Dasar Hukum Pemeriksaan


a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.
2. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) TA 2017 adalah
untuk memberikan opini berdasarkan keyakinan yang memadai (reasonable
assurance) apakah Laporan Keuangan telah disajikan secara wajar dalam semua hal
yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau
basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia dengan memperhatikan:
a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP);
b. Kecukupan pengungkapan;
c. Efektivitas sistem pengendalian intern;
d. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
3. Sasaran Pemeriksaan
Sasaran pemeriksaan LKPD TA 2017 meliputi pengujian atas:
a. Kewajaran penyajian saldo akun dalam Neraca per 31 Desember 2017;
b. Kewajaran penyajian saldo akun dan transaksi pada Laporan Realisasi Anggaran
(LRA) dan Laporan Arus Kas TA 2017;
c. Kewajaran penyajian saldo akun dan transaksi pada Laporan Operasional,
Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Perubahan SAL Tahun 2017;
d. Kecukupan pengungkapan informasi keuangan pada Catatan Atas Laporan
Keuangan;
e. Konsistensi penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah;
f. Efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern termasuk
pertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya yang terkait dengan penyajian dan
pengungkapan akun-akun dalam laporan keuangan; dan
g. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan keuangan
daerah dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Pengujian atas Laporan Keuangan bertujuan untuk menguji semua pernyataan
manajemen (asersi manajemen) dalam informasi keuangan, efektifitas pengendalian
intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku meliputi:

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah iv


a. Keberadaan dan keterjadian
Bahwa seluruh Aset dan Kewajiban yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember
2017 dan seluruh transaksi Penerimaan, Belanja dan Pembiayaan Anggaran yang
disajikan dalam LRA TA 2017 benar-benar ada dan terjadi selama periode tersebut
serta telah didukung dengan bukti-bukti yang memadai.
b. Kelengkapan
Bahwa seluruh Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana yang dimiliki telah dicatat
dalam Neraca dan seluruh transaksi Penerimaan Daerah, Belanja Daerah dan
Pembiayaan yang terjadi selama TA 2017 telah dicatat dalam LRA.
c. Hak dan Kewajiban
Bahwa seluruh Aset yang tercatat dalam Neraca benar-benar dimiliki atau hak dari
pemerintah daerah dan Utang yang tercatat merupakan Kewajiban pemerintah
daerah pada tanggal pelaporan.
d. Penilaian dan Alokasi
Bahwa seluruh Aset, Utang, Penerimaan dan Belanja Daerah, serta Pembiayaan
telah disajikan dengan jumlah dan nilai semestinya, diklasifikasikan sesuai dengan
standar/ketentuan yang telah ditetapkan, dan merupakan alokasi biaya/anggaran
Tahun Anggaran 2017.
e. Penyajian dan Pengungkapan
Bahwa seluruh komponen Laporan Keuangan telah disajikan sesuai dengan
ketentuan dan telah diungkapkan secara memadai dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
4. Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan Keuangan dilaksanakan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN) yang ditetapkan dalam Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2017 pada
Pernyataan Standar Pemeriksaan (PSP) Nomor 100 tentang Standar Umum
Pemeriksaan, PSP 200 tentang Standar Pelaksanaan Pemeriksaan dan PSP 300 tentang
Standar Pelaporan Pemeriksaan.
5. Metodologi Pemeriksaan
Metodologi pemeriksaan atas LKPD Tahun Anggaran 2017 dilakukan dengan
pendekatan audit berbasis risiko yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan hasil pemeriksaan, yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan Pemeriksaan
1) Pemahaman Entitas dan Sistem Pengendalian Intern
Pemahaman atas entitas dan sistem pengendalian intern dapat diperoleh dari
Laporan Hasil Pemeriksaan sebelumnya, Laporan Hasil Pemeriksaan
Pendahuluan, Catatan atas Laporan Keuangan yang diperiksa, pemantauan
tindak lanjut, dan database yang telah dimiliki serta peraturan atau kebijakan
tertulis/formal kepala daerah terkait.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah v


Pemahaman atas entitas tersebut meliputi pemahaman atas latar belakang/dasar
hukum pendirian pemerintah daerah, kegiatan utama entitas termasuk sumber
pendapatan daerah, lingkungan yang mempengaruhi, pejabat terkait sampai
dengan dua tingkat vertikal ke bawah di bawah kepala daerah, dan kejadian luar
biasa yang berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah. Pemeriksa
perlu mengidentifikasi kelemahan-kelemahan signifikan atau area-area kritis
yang memerlukan perhatian mendalam, sehingga membantuPemeriksa untuk (1)
mengidentifikasi jenis potensi kesalahan, (2) mempertimbangkan faktor-faktor
yang mempengaruhi risiko salah saji yang material, (3) mendesain pengujian
sistem pengendalian intern, dan (4) mendesain prosedur pengujian substantif.
2) Pertimbangan Hasil Pemeriksaan Sebelumnya
Pemeriksaan mempertimbangkan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut hasil
pemeriksaan sebelumnya. Pemeriksa harus meneliti pengaruh hasil pemeriksaan
sebelumnya dan tindak lanjutnya terhadap LKPD yang diperiksa, terutama
terkait dengan kemungkinan temuan-temuan pemeriksaan yang berulang dan
keyakinan pemeriksa atas saldo awal akun atau perkiraan pada Neraca yang
diperiksa.
3) Penentuan Metode Uji Petik
Penentuan metode uji petik berdasarkan pertimbangan profesional pemeriksa
dengan memperhatikan beberapa aspek antara lain:
a) Tingkat risiko; jika hasil pengujian SPI disimpulkan pengendalian intern
suatu akun lemah, maka sampel untuk pengujian substantif atas akun
tersebut lebih besar. Jika akun-akun tertentu mempunyai risiko bawaan
(inherent risk) yang lebih tinggi dari akun-akun lainnya, maka sampel
untuk pengujian substantif untuk akun-akun tersebut lebih besar;
b) Tingkat materialitas yang telah ditentukan. Jika tingkat materialitas kecil,
maka sampel yang diambil lebih besar dan begitu juga sebaliknya.
c) Jumlah sampel tidak hanya didasarkan pada nilai saldo akun, tetapi
memperhatikan transaksi-transaksi yang membentuk saldo tersebut. Saldo
akun yang kecil bisa dibentuk dari transaksi-transaksi positif dan negatif
yang besar;
d) Cost and benefit, manfaat uji petik atas suatu transaksi atau saldo akun
harus lebih besar dari biaya pengujian tersebut.
b. Pelaksanaan Pemeriksaan
1) Pengujian Analitis
Pengujian analitis dalam pelaksanaan pemeriksaan dapat dilakukan dengan (1)
Analisa Data dan (2) Analisa Rasio dan trend, sesuai dengan area yang telah
ditetapkan sebagai uji petik.
Pengujian analitis terinci ini diharapkan dapat membantu pemeriksa untuk
menemukan hubungan logis penyajian akun pada LKPD dan menilai kecukupan
pengungkapan atas setiap perubahan pada pos/akun/unsur pada Laporan
Keuangan yang diperiksa, serta membantu menentukan area-area signifikan

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah vi


dalam pengujian sistem pengendalian intern dan pengujian substantif atas
transaksi dan saldo.
2) Pengujian Pengendalian
Petunjuk pengujian pengendalian meliputi pengujian yang dilakukan pemeriksa
terhadap efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern dalam
rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Dalam pengujian desain
sistem pengendalian intern, pemeriksa mengevaluasi apakah sistem
pengendalian intern telah didesain secara memadai dan dapat meminimalisasi
secara relatif salah saji dan kecurangan. Sementara, pengujian implementasi
sistem pengendalian intern dilakukan dengan melihat pelaksanaan pengendalian
pada kegiatan atau transaksi yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Pengujian sistem pengendalian intern merupakan dasar pengujian substantif
selanjutnya. Pengujian tersebut dilakukan baik pada saat pemeriksaan interim,
sementara langkah-langkah pengujian pengendalian per akun atau transasksi
akan dilaksanakan dalam pemeriksaan LKPD ini.
3) Pengujian Substantif atas Transaksi dan Saldo
Pengujian substantif meliputi pengujian atas transaksi dan saldo-saldo
akun/perkiraan serta pengungkapannya dalam Laporan Keuangan yang
diperiksa. Pengujian tersebut dilakukan setelah pemeriksa memperoleh LKPD
(unaudited) dan dilakukan untuk meyakini asersi manajemen atas LKPD, yaitu
(1) keberadaan dan keterjadian, (2) kelengkapan, (3) hak dan Kewajiban, (4)
penilaian dan pengalokasian, serta (5) penyajian dan pengungkapan.
4) Penyelesaian Penugasan
Hal-hal yang terkait dengan pekerjaan dalam penyelesaian penugasan beserta
form-form pelaporan pemeriksaan (daftar koreksi, form risalah pembahasan TP,
form TP, form tanggapan).
c. Pelaporan
Setelah melakukan pengujian terinci di atas, pemeriksa menyimpulkan hasil
pemeriksaan dan dituangkan dalam laporan hasil pemeriksaan.
6. Jangka Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan atas LKPD Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 dilakukan dalam
dua tahap yaitu tahap interim selama 24 hari (8 Februari s.d 4 Maret 2018) dan tahap
terinci selama 30 hari kerja dari tanggal 5 April sampai dengan 4 Mei 2018.
7. Objek Pemeriksaan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemerintah Kabupaten Semarang
Tahun Anggaran 2017 yang terdiri dari Neraca per 31 Desember 2017, Laporan
Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL), Laporan
Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Operasional (LO), Laporan Arus Kas (LAK) untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2017 serta Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK).

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah vii


8. Batasan Pemeriksaan
Pemerintah Kabupaten Semarang bertanggungjawab atas penyelenggaraan sistem
pengelolaan keuangan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan tentang
keuangan negara dan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selain itu juga
bertanggungjawab untuk menyelenggarakan dan memelihara sistem pengendalian
intern serta menilai efektivitas sistem pengendalian intern dalam hal:
a. Keandalan pelaporan keuangan yaitu transaksi-transaksi telah dicatat, diproses
dan diringkas secara memadai untuk memungkinkan penyusunan laporan
keuangan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum dan telah dilindungi dari
kehilangan yang disebabkan oleh pengambilalihan, penggunaan atau pelepasan
hak yang tidak sah;
b. Ketaatan pada peraturan yang berlaku, yaitu transaksi-transaksi dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundangan yang berdampak langsung dan material
terhadap laporan keuangan.
Tanggung jawab BPK adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan
berdasarkan pemeriksaan BPK.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah viii


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2017

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS
SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Nomor : 60B/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2018
Tanggal : 23 Mei 2018
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI.................................................................................................................... i
DAFTAR TABEL............................................................................................................ ii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................... iii
RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN.... iv
HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN....................... 1
1. Penatausahaan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Pegawai Belum Sepenuhnya
Memadai ………………………………………………………………………… 1
2. Pengendalian atas Pengelolaan Pendapatan Pajak Daerah Belum Sepenuhnya
Memadai ………………………............................................................................. 8
3. Pengendalian atas Pengelolaan Pendapatan Retribusi Daerah Belum Sepenuhnya
Memadai ………….................................................................................................... 15
4. Penerimaan Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan dan Retribusi Ijin Gangguan pada
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Terlambat Disetor ke
Kas Daerah Sebesar Rp4.349.000,00 ……………………………………………… 22
5. Penyusunan Anggaran Tahun 2017 Tidak Berdasarkan Analisis Standar Belanja
Kabupaten …………………………………............................................................. 25
6. Piutang PBB-P2 Senilai Rp2.696.509.067,00 Belum Dapat Ditagih ……………… 28
7. Pengendalian Pengelolaan Kas di Bendahara Pengeluaran Belum Sepenuhnya
Memadai …………………………………………………………………………… 32
8. Pengelolaan Aset Tetap Belum Sepenuhnya Memadai ............................................. 46
9. Pengelolaan Bangunan Jembatan Penyeberangan Orang Belum Memadai .............. 57
LAMPIRAN

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah i


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Perbedaan Perhitungan Potongan PPh Pasal 21 dalam Daftar Gaji 2
dengan Daftar Pembayaran Pajak .............................................................
Tabel 2 Selisih Data Pegawai Dari Data BKD dengan Data Pegawai dari Sistem 2
Gaji di BKUD ...........................................................................................
Tabel 3 Rincian Pendapatan Pajak Daerah ............................................................ 8
Tabel 4 Rincian Anggaran dan Realisasi Retribusi Daerah TA 2017 ................... 15
Tabel 5 Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati Mengenai Pajak dan Retribusi 16
Tabel 6 Saldo Kas Bendahara Penerimaan .............................................................. 22
Tabel 7 Jumlah Retribusi Kecamatan Bringin dan Pabelan .................................... 22

Tabel 8 Rincian Saldo Piutang PBB-P2 dan Penyisihannya per 31 Desember 28


2017
Tabel 9 Jumlah Pajak Bunga dan Biaya Administrasi ......................................... 37

Tabel 10 Saldo Minus Kas Tunai Bendahara BOS ............................................... 37

Tabel 11 Mutasi Aset Tetap ................................................................................... 46

Tabel 12 Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2017 ................................................ 47

Tabel 13 Rincian Aset yang Diserahkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah .... 52
Tabel 14 Perjanjian Kerjasama Pengelolaan JPO Tahun 2017 ................................. 57

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah ii


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Ilustrasi Perhitungan PPh Pasal 21


Lampiran 2 Pajak Bunga dan Biaya Administrasi pada Rekening BOS SD dan SMP
TA 2017

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah iii


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

RESUME HASIL PEMERIKSAAN


ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan


dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan serta Undang-Undang terkait lainnya, Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Semarang
per 31 Desember 2017, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas, serta
Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. BPK
telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan atas Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Semarang Tahun 2017 yang memuat opini Wajar Tanpa
Pengecualian dengan Nomor 60A/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2018 tanggal 23 Mei 2018
dan Laporan Hasil Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan
Nomor 60C/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2018 tanggal 23 Mei 2018.
Sesuai Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), dalam pemeriksaan atas Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Semarang tersebut di atas, BPK mempertimbangkan
sistem pengendalian intern Pemerintah Kabupaten Semarang untuk menentukan prosedur
pemeriksaan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan dan tidak
ditujukan untuk memberikan keyakinan atas sistem pengendalian intern.
BPK menemukan kondisi yang dapat dilaporkan berkaitan dengan sistem pengendalian
intern dan operasinya. Pokok-pokok kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Semarang yang ditemukan BPK antara lain
sebagai berikut:
1. Pengendalian atas Pengelolaan Pendapatan Pajak Daerah belum sepenuhnya
memadai yaitu pemungutan pajak hotel, pajak restoran, dan dan pajak reklame
belum sepenuhnya sesuai Peraturan Daerah yaitu tidak berdasarkan jumlah
penerimaan per bulan melainkan dibayar secara tetap setiap bulan (flat), sehingga
perhitungan pajak belum menggambarkan potensi yang sebenarnya.
2. Pengendalian Pengelolaan Kas di Bendahara Pengeluaran belum sepenuhnya
memadai antara lain penyimpanan uang tunai pada bendahara pengeluaran pembantu
belum memadai, Bendahara Pengeluaran merangkap sebagai Bendahara Pengeluaran
Pembantu, Bendahara Pengeluaran Pembantu menyimpan uang tunai melebihi
ketentuan transaksi non tunai yaitu lebih dari Rp2.500.000,00 dan kelemahan
pengelolaan Kas dana BOS sehingga saldo Kas di Bendahara Pengeluaran dan
Bendahara BOS di sekolah kurang menggambarkan kondisi yang sebenarnya.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah iv


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017

3. Pengelolaan Aset Tetap belum sepenuhnya memadai antara lain pencatatan aset tetap
pada KIB dan KIR serta pemberian label belum tertib, hasil kegiatan rehabilitasi
masih dicatat dalam KIB sebagai aset baru, dan Aplikasi SIPKD belum dapat
dioptimalkan untuk perhitungan penyusutan aset tetap sehingga penyajian Aset
Tetap belum lengkap.
Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK merekomendasikan kepada Bupati
Semarang antara lain agar:
1. a. Memerintahkan Kepala Badan Keuangan Daerah (BKUD) untuk melakukan
sosialisasi secara berkala mengenai penerapan tarif pajak restoran, hotel dan
tempat hiburan di wilayah yang potensi pajaknya besar;
b. Memerintahkan Kepala BKUD untuk melakukan pendataan besarnya pajak
restoran yang harus dibayar kepada usaha catering yang digunakan Organisasi
Perangkat Daerah.
2. a. Memerintahkan Kepala OPD terkait mempedomani pada peraturan yang
berlaku khususnya terkait penyimpanan uang tunai, pengelolaan transaksi non
kas dan kelengkapan pembukuan di bendahara pengeluaran pembantu.
b. Memerintahkan Tim Manajemen BOS melakukan verifikasi serta validasi sisa
dana BOS tiap SD dan SMP per triwulan dengan pendampingan Inspektorat.
3. a. Memerintahkan Pengurus Barang OPD melaksanakan inventarisasi mesin
peralatan yang rusak berat, labeling mesin peralatan dan melakukan pencatatan
aset tetap sesuai standar akuntansi.
b. Memerintahkan Kepala BKUD menyempurnakan aplikasi SIPKD aset untuk
bisa menghitung kapitalisasi dan penyusutan serta memberi nama di Kartu
Inventaris Barang (KIB) untuk gedung dan jalan irigasi jaringan sesuai kondisi
sebenarnya.
Kelemahan dan rekomendasi perbaikan secara rinci dapat dilihat dalam laporan ini.

Semarang, 23 Mei 2018


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
Wakil Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Theresia Weni Astuti, SE., MAcc., Ak., CPA.


Register Negara Akuntan No.18180

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah v


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 1 dari 62

HASIL PEMERIKSAAN
ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Hasil pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Kabupaten


Semarang Tahun Anggaran 2017 mengungkapkan sebanyak 9 (sembilan) temuan
pemeriksaan, dengan rincian sebagai berikut.
1. Penatausahaan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Pegawai Belum Sepenuhnya
Memadai
Dalam Laporan Keuangan Tahun Anggaran (TA) 2017 Pemerintah Kabupaten
Semarang menganggarkan Belanja Pegawai sebesar Rp948.709.493.000,00 dan
merealisasikannya sebesar Rp874.142.522.431,00 atau 92,14% dari anggaran.
Dibandingkan dengan realisasi TA 2016 sebesar Rp941.343.264.706,00 maka
realisasi TA 2017 mengalami penurunan sebesar Rp67.202.142.275,00 atau 7,14%.
Mekanisme pembayaran dimulai dari pembuatan daftar gaji oleh Bidang
Perbendaharaan pada Badan Keuangan Daerah (BKUD). Hasil perhitungan tersebut
diambil oleh masing-masing bendahara pengeluaran Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) untuk dilakukan pengecekan jumlah pegawai. Jika ada pegawai yang belum
masuk daftar gaji tersebut maka akan dikoreksi penambahan secara manual.
Demikian juga sebaliknya, jika ada pegawai yang sudah tidak masuk daftar gaji
maka akan dikoreksi pengurangan secara manual. Selanjutnya bendahara
pengeluaran OPD membuat Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah
Membayar (SPM) untuk diajukan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
(PPKD) melalui Bidang Perbendaharaan. Pengajuan SPM yang telah dilampiri daftar
gaji yang telah diteliti oleh bendahara pengeluaran OPD selanjutnya diverifikasi oleh
bidang perbendaharaan. Selanjutnya diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) oleh bidang perbendaharaan dan dilakukan pencairan gaji. Gaji yang
dibayarkan sudah dipotong dengan komponen potongan gaji. Selanjutnya Kepala
BKUD membuat surat permintaan pembayaran IWP, PPh 21, Askes dan Taperum
untuk seluruh pegawai Kabupaten Semarang.
Berdasarkan pemeriksaan atas belanja pegawai diketahui permasalahan sebagai
berikut:
a. Terdapat perbedaan perhitungan potongan PPh pasal 21 dalam daftar gaji
dengan daftar pembayaran pajak
Data pegawai yang telah dikoreksi oleh bendahara pengeluaran maupun Bidang
Pengendalian tersebut tidak langsung diserahkan ke staf yang mengampu data
gaji pegawai sebagai bahan koreksi untuk pembuatan daftar gaji bulan
selanjutnya. Hal tersebut mengakibatkan jumlah gaji maupun potongan gaji yang
ada pada bidang perbendaharaan dan jumlah gaji serta potongan gaji yang
digunakan sebagai dasar pembayaran jumlahnya berbeda dengan rincian sebagai
berikut:

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 2 dari 62

Tabel 1 Perbedaan Perhitungan Potongan PPh Pasal 21 dalam Daftar Gaji dengan
Daftar Pembayaran Pajak

Nilai
pembayaran Pph Potongan Pph
Tanggal
tahun 2017 21 berdasar
No. Bulan pembayaran Selisih (Rp)
dalam daftar Data potongan
Pph 21
pembayaran Pph gaji (Rp)
21 (Rp)

1 Januari 03/01/2017 131.773.470,00 16.594.449,00 115.179.021,00


2 Februari 01/02/2017 133.950.734,00 16.532.219,00 117.418.515,00
3 Maret 01/03/2017 134.508.171,00 17.236.650,00 117.271.521,00
4 April 01/04/2017 134.635.906,00 17.263.957,00 117.371.949,00
5 Mei 02/05/2017 134.840.204,00 17.632.428,00 117.207.776,00
6 Juni 02/06/2017 134.965.120,00 17.879.266,00 117.085.854,00
THR 416.374.510,00 424.048.100,00 (7.673.590,00)
7 Juli 01/07/2017 142.550.653,00 17.859.840,00 124.690.813,00
Gaji 13 488.688.650,00 502.975.300,00 (14.286.650,00)
8 Agustus 01/08/2017 141.888.570,00 18.197.075,00 123.691.495,00
9 September 02/09/2017 133.827.019,00 17.642.479,00 116.184.540,00
10 Oktober 02/10/2017 160.136.155,00 17.434.730,00 142.701.425,00
11 November 01/11/2017 193.875.097,00 17.401.526,00 176.473.571,00
12 Desember 02/12/2017 196.594.073,00 10.579.695,00 186.014.378,00
Jumlah 2.678.608.332,00 1.129.277.714,00 1.549.330.618,00

Dari tabel di atas dapat diketahui adanya perbedaan yang cukup signifikan antara
data potongan PPh pasal 21 dalam daftar gaji dengan daftar pembayaran PPh
pasal 21.
b. Terdapat perbedaan jumlah pegawai dalam data BKD dengan data pegawai
dari sistem gaji di BKUD
Proses pembuatan belanja pegawai tidak menggunakan data pegawai pada Badan
Kepegawaian Daerah (BKD). Berdasarkan pemeriksaan diketahui bahwa terdapat
perbedaan data pegawai antara data pegawai pada BKUD yang digunakan
sebagai dasar pembuatan SPM dan pengajuan SP2D belanja pegawai dengan data
pegawai pada BKD. Perbedaan jumlah pegawai dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2 Selisih Data Pegawai dari Data BKD dengan Data Pegawai dari Sistem Gaji di
BKUD

Jumlah Jumlah
pegawai pegawai
Bulan Selisih
berdasar daftar berdasar daftar
BKUD pegawai di BKD
1 2 3 4=(3-2)
Januari 8.935 8.946 11
Februari 8.903 8.923 20
Maret 8.875 8.889 14
April 8.820 8.860 40
Mei 8.797 8.877 80

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 3 dari 62

Jumlah Jumlah
pegawai pegawai
Bulan Selisih
berdasar daftar berdasar daftar
BKUD pegawai di BKD
Juni 8.781 8.854 73
Juli 8.733 8.820 87
Agustus 8.792 8.796 4
September 8.726 8.795 69
Oktober 8.681 8.745 64
November 8.665 8.724 59
Desember 8.660 8.697 37

Atas perbedaan jumlah pegawai pada daftar gaji BKUD dengan daftar pegawai
pada BKD tersebut belum dilakukan rekonsiliasi.
c. Terdapat kesalahan input data pegawai dalam daftar gaji pada BKUD
Berdasarkan pemeriksaan diketahui bahwa terdapat kesalahan input pada data
pegawai pada daftar gaji yaitu data 2 (dua) orang pegawai dengan tanggal lahir
yang tidak sesuai dengan nomor induk pegawai.
d. Terdapat kelebihan pembayaran tunjangan anak dan tunjangan beras
Data pegawai dalam daftar gaji di BKUD belum sepenuhnya dilakukan
penyesuaian dengan ketentuan pembayaran gaji dan tunjangan. Hasil
pemeriksaan menunjukkan terdapat satu pegawai yang masih menanggung lebih
dari 2 anak. Hal tersebut mengakibatkan adanya kelebihan pembayaran atas
tunjangan anak sebesar Rp6.177.064,00 dan tunjangan beras sebesar
Rp3.864.000,00. Kelebihan pembayaran tersebut telah dikembalikan ke Kas
Daerah tanggal 9 April 2018.
e. Terdapat kekurangan pembayaran iuran jaminan kesehatan
Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2017 tentang
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) Bagi Pegawai
Aparatur Sipil Negara, kewajiban pemerintah kabupaten untuk membayar iuran
kepada BPJS bertambah. Peraturan Pemerintah ini ditetapkan tanggal 29
Desember 2017 dan mulai disosialisasikan oleh BPJS pada akhir Januari 2018.
Namun dalam pasal 42 dijelaskan bahwa pembayaran Iuran JKK dan JKM
dilakukan terhitung mulai bulan Juli 2017. Atas pelaksanaan peraturan tersebut,
Pemerintah Kabupaten Semarang telah menghitung kekurangan pembayaran
iuran JKK dan JKM sejak bulan Juli 2017. Namun, Pemerintah Kabupaten
Semarang tidak mencantumkan kekurangan pembayaran tersebut dalam laporan
keuangan karena baru mengetahui kebijakan tersebut pada saat laporan keuangan
telah selesai disusun.
f. Terdapat kesalahan dalam perhitungan Pajak Penghasilan
Belanja Pegawai TA 2017 di antaranya direalisasikan sebagai Belanja Tunjangan
Pajak Penghasilan (PPh). Belanja tunjangan PPh adalah belanja yang dikeluarkan
untuk membayar pajak penghasilan PNS yang ditanggung oleh pemerintah
daerah, yaitu Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh Pasal 21) atas gaji dan tunjangan
yang diterima rutin setiap bulan. Secara umum, perhitungan PPh Pasal 21
dilakukan dengan cara sebagai berikut:

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 4 dari 62

1) Menghitung penghasilan yang diterima selama setahun, yaitu seluruh gaji


dan tunjangan yang diterima;
2) Menghitung jumlah penghasilan neto, yaitu penghasilan bruto dikurangi
biaya jabatan dan iuran pensiun;
3) Menghitung Penghasilan Kena Pajak (PKP), yaitu sebesar Penghasilan neto
dikurangi dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP);
4) PKP yang diperoleh kemudian dikalikan tarif PPh Pasal 21.
Mekanisme perhitungan dilakukan berdasar Peraturan Menteri Keuangan Nomor
262/PMIC 03/2010 tentang Tata Cara Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21
bagi Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI, Anggota Polri, dan Pensiunannya atas
Penghasilan yang Menjadi Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai berikut:
a) Perhitungan PPh Pasal 21 gaji dan tunjangan bulan Januari s.d. November,
jumlah penghasilan neto disetahunkan, yaitu dikalikan 12.
b) Untuk PPh Pasal 21 Gaji Ketiga Belas, dihitung dari selisih gaji bulan Juli
yang disetahunkan dan gaji bulan Juli yang disetahunkan ditambah Gaji
Ketiga Belas.
c) Untuk PPh Pasal 21 Gaji Bulan Desember, dihitung dari seluruh pendapatan
yang telah diterima selama setahun dikurangi PPh Pasal 21 yang telah
diperhitungkan pada bulan Januari s.d. November dan Gaji Ketiga Belas.
Hasil pemeriksaan dokumen realisasi gaji dan tunjangan pegawai menunjukkan
permasalahan penghitungan PPh Pasal 21 sebagai berikut:
1) Iuran pensiun tidak menggunakan nilai maksimal
Pajak penghasilan dihitung dari jumlah penghasilan neto, yaitu penghasilan
bruto dikurangi biaya jabatan dan iuran pensiun. Namun iuran pensiun yang
dikurangkan dari penghasilan bruto untuk penghitungan pemotongan Pajak
Penghasilan tidak menggunakan nilai maksimal Rp2.400.000,00 (dua juta
empat ratus ribu rupiah) setahun atau Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah)
sebulan. Ilustrasi perbedaan perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 1.
2) Biaya jabatan sebagai pengurang penghasilan bruto belum dihitung
menggunakan nilai maksimal Rp500.000,00
Selain dikurangi dengan iuran pensiun, penghasilan bruto juga dikurangi
dengan biaya jabatan sebesar 5% (lima persen) dari penghasilan bruto,
setinggi-tingginya Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) setahun atau
Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) sebulan.
Berdasarkan perhitungan ulang diketahui bahwa biaya jabatan yang
digunakan sebagai pengurang penghasilan bruto belum dihitung
menggunakan nilai maksimal yaitu sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu
rupiah) sebulan. Ilustrasi perbedaan perhitungan dapat dilihat pada
Lampiran 1.
3) Perhitungan PPh Pasal 21 Gaji Ketiga Belas menggunakan cara
perhitungan gaji bulanan

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 5 dari 62

Gaji Ketiga Belas adalah gaji yang dibayarkan di tengah tahun anggaran.
Gaji Ketiga Belas dihitung berdasarkan gaji bulan Juni atau Juli dengan
beberapa perbedaan, yaitu tidak mendapatkan tunjangan beras, tidak
dikenakan potongan IWP, dan menggunakan perhitungan PPh Pasal 21 yang
berbeda dengan gaji bulanan, yaitu dihitung dari selisih gaji bulan Juli yang
disetahunkan dan gaji bulan Juli yang disetahunkan ditambah Gaji Ketiga
Belas.
Hasil pemeriksaan perhitungan PPh Pasal 21 atas gaji 13 menunjukkan
permasalahan sebagai berikut:
a) Iuran pensiun yang dikurangkan dari penghasilan bruto untuk
penghitungan pemotongan Pajak Penghasilan tidak menggunakan nilai
maksimal Rp2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu rupiah) setahun atau
Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) sebulan;
b) Biaya jabatan yang digunakan sebagai pengurang penghasilan bruto
belum dihitung menggunakan nilai maksimal yaitu sebesar Rp500.000,00
(lima ratus ribu rupiah) sebulan;
c) Perhitungan PPh Pasal 21 menggunakan cara perhitungan seperti gaji dan
tunjangan bulanan.
Ilustrasi perbedaan perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 1.
4) Perhitungan PPh Pasal 21 Gaji Bulan Desember menggunakan cara
perhitungan gaji bulanan
Perhitungan PPh Pasal 21 bulan Januari s.d. bulan November dan Gaji
Ketiga Belas menggunakan asumsi disetahunkan, sehingga perhitungannya
berdasarkan asumsi gaji dan tunjangan diterima selalu sama setiap bulan
selama setahun. Untuk mendapatkan perhitungan PPh Pasal 21 yang benar,
pada bulan Desember PPh Pasal 21 dihitung berdasarkan gaji dan tunjangan
yang benar-benar diterima selama setahun dan dikurangi PPh Pasal 21 yang
telah diperhitungkan dalam gaji bulan Januari s.d. November. Jumlah selisih
PPh Pasal 21 tersebut menjadi Tunjangan PPh untuk gaji dan tunjangan
bulan Desember.
Hasil pemeriksaan menunjukkan perhitungan PPh Pasal 21 bulan Desember
dihitung dengan cara sama seperti perhitungan bulan Januari s.d. bulan
November 2017.
Dengan demikian, perhitungan PPh Pasal 21 pegawai selama tahun 2017
tidak dihitung dengan akurat dan terjadi selisih perhitungan PPh Pasal 21
dengan menggunakan cara sesuai PMK Nomor 262/PMIC 03/2010.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMIC 03/2010 tentang Tata Cara
Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Bagi Pejabat Negara, PNS, Anggota
TNI, Anggota Polri, dan Pensiunannya atas Penghasilan yang Menjadi Beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, Pasal 8 ayat (5), yang menyatakan bahwa Jumlah PPh Pasal 21

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 6 dari 62

yang harus dipotong untuk setiap Masa Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) adalah:
1) atas penghasilan seperti gaji, uang pensiun, dan tunjangan yang dibayarkan
setiap bulan adalah sebesar Pajak Penghasilan terutang atas jumlah
penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dibagi 12 (dua
belas);
2) atas penghasilan seperti gaji, uang pensiun, dan tunjangan ke-13 (ketiga
belas) serta rapel gaji dan/atau tunjangan adalah sebesar selisih antara
Pajak Penghasilan yang terutang atas jumlah penghasilan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf b dengan Pajak Penghasilan yang terutang
atas jumlah penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a.
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 250/PMK.03/2008 tentang Besarnya Biaya
Jabatan atau Biaya Pensiun yang dapat dikurangkan dari Penghasilan Bruto
Pegawai Tetap atau Pensiunan pada:
1) Pasal 1 ayat (1) yang menyatakan bahwa besarnya biaya jabatan yang
dapat dikurangkan dari penghasilan bruto untuk penghitungan pemotongan
pajak penghasilan bagi pegawai tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal
21 ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1983 tentang pajak
penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008 ditetapkan sebesar 5% (lima
persen) dari penghasilan bruto, setinggi-tingginya Rp6.000.000,00 (enam
juta rupiah) setahun atau Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) sebulan.
2) Pasal 1 ayat (2) yang menyatakan bahwa besarnya biaya pensiun yang
dapat dikurangkan dari penghasilan bruto untuk penghitungan pemotongan
Pajak Penghasilan bagi pensiunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 36 tahun 2008 ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari
penghasilan bruto, setinggi-tingginya Rp2.400.000,00 (dua juta empat ratus
ribu rupiah) setahun atau Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) sebulan.

Permasalahan tersebut mengakibatkan:


a. Realisasi Belanja Pegawai dalam Laporan Keuangan kurang menggambarkan
kondisi yang sebenarnya;
b. Bendahara Umum Daerah (BUD) memungut dan menyetorkan PPh Pegawai
Pasal 21 ke Kas Negara belum sesuai ketentuan.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh:


a. Kepala BKUD kurang optimal dalam melakukan pengendalian atas
penghitungan PPh Pegawai Pasal 21 sesuai ketentuan;
b. Kurangnya koordinasi antara BKUD dengan BKD terkait keakuratan data
kepegawaian.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 7 dari 62

Atas permasalahan tersebut, Kepala BKUD menyatakan bahwa :


a. Perbedaan data PPh pasal 21 dengan realisasi pembayaran dikarenakan terdapat
PPh pasal 21 Gaji Bupati/wakil, gaji DPRD dan tunjangan, kekurangan gaji;
b. Perbedaan data di BKD dan sistem gaji BKUD karena adanya PNS meninggal,
PNS pindahan, PNS mengajukan pensiun dini, adanya CPNS baru yang belum
masuk di sistem BKUD;
c. Kekeliruan input data pegawai sudah dibetulkan;
d. Kelebihan tunjangan anak sudah disetor tanggal 9 April 2018;
e. Kekurangan JKM BI bulan Juli 2017 sd April 2018 telah dibayarkan bulan April
2018 sesuai tagihan dari PT Taspen;
f. Penghitungan PPh gaji menggunakan aplikasi PT Taspen. Untuk selanjutnya akan
dilakukan koordinasi dengan PT Taspen.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Semarang agar memerintahkan Kepala


BKUD lebih optimal dalam melakukan penghitungan PPh Pegawai Pasal 21 sesuai
ketentuan dan melakukan koordinasi dengan BKD dan PT Taspen terkait
perhitungan PPh Pasal 21 dan keakuratan data kepegawaian.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 8 dari 62

2. Pengendalian atas Pengelolaan Pendapatan Pajak Daerah Belum Sepenuhnya


Memadai
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Semarang Tahun 2017
menyajikan anggaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp363.698.928.000,00
dengan realisasi sebesar Rp417.417.848.830,80 atau 114,77%. Pengelolaan atas
PAD tersebut dilakukan oleh Badan Keuangan Daerah (BKUD) Kabupaten
Semarang.
Pengelolaan pendapatan daerah dilakukan oleh Bidang Pendapatan Daerah.
Untuk mempermudah pengelolaan pendapatan daerah, Bidang Pendapatan Daerah
dibagi menjadi dua Sub Bidang (Subid) yaitu Subid Perencanaan Pendapatan dan
Subid Evaluasi dan Pelaporan. Untuk pengelolaan pendapatan Pajak Daerah dikelola
oleh Bidang Pajak Daerah. Bidang Pajak dibagi menjadi tiga sub bidang yaitu Subid
Pendaftaran dan Pendataan, Subid Penghitungan dan Penetapan dan Subid
Pembayaran Penagihan dan Penyelesaian Pelanggaran.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas salah satu komponen pembentuk PAD
yaitu pendapatan pajak daerah menunjukkan bahwa pada LRA TA 2017 menyajikan
anggaran pendapatan pajak daerah sebesar Rp138.738.857.000,00 dan realisasi
sebesar Rp168.523.226.446,00 atau 121,47%, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3 Rincian Pendapatan Pajak Daerah

No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)


1 Pajak Hotel 3.000.000.000,00 3.942.935.157,00
2 Pajak Restoran 8.500.000.000,00 9.049.414.586,00
3 Pajak Hiburan 985.000.000,00 986.513.111,00
4 Pajak Reklame 1.953.350.000,00 1.958.469.704,00
5 Pajak Penerangan Jalan 43.350.000.000,00 46.135.005.952,00

Pajak Mineral Bukan Logam dan


6 900.000.000,00 979.285.600,00
Batuan
7 Pajak Parkir 150.000.000,00 137.862.100,00
8 Pajak Air Tanah 1.650.507.000,00 1.990.755.633,00
9 Pajak BPHTB 40.000.000.000,00 61.856.232.741,00

PendapatanPajakBumidanBangunan
10 38.250.000.000,00 41.486.751.862,00
(PBB)

Jumlah 138.738.857.000,00 168.523.226.446,00

Selain itu diketahui bahwa pada hasil pemeriksaan BPK atas LKPD
Kabupaten Semarang TA 2016 Nomor 45B/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2017 tanggal
19 Mei 2017 terdapat catatan atas pengelolaan pendapatan pajak yang tidak sesuai
ketentuan yaitu DPPKAD (tahun 2017 menjadi BKUD) belum menetapkan denda
atas keterlambatan pembayaran pajak daerah Self Assessment, DPPKAD tidak
menetapkan pajak air tanah atas dua wajib pajak yaitu PT HMS dan HJV, DPPKAD
tidak menetapkan pajak reklame atas nama 98 wajib pajak daerah, DPPKAD tidak
memungut pajak hotel atas tujuh hotel, dan DPPKAD tidak memungut pajak
restoran atas 114 restoran. Atas permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan
Bupati Semarang agar memerintahkan Kepala DPPKD (BKUD) agar:

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 9 dari 62

a. Meninjau kembali Peraturan Bupati Nomor 46 Tahun 2015 tentang Petunjuk


Teknis Pemungutan Pajak Daerah terkait pengenaan denda keterlambatan
pembayaran pajak daerah self assessment yang terhutang. Namun Pemerintah
Daerah Kabupaten Semarang telah melakukan revisi Peraturan Bupati Semarang
Nomor 46 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pemungutan Pajak Daerah terkait
pengenaan denda keterlambatan pembayaran pajak daerah self assessment yang
terhutang dengan Peraturan Bupati Semarang Nomor 103 Tahun 2017 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah.
b. Melakukan koordinasi dan rekonsiliasi dengan Kepala Disporapar (Dinas
Pariwisata) tentang data hotel dan restoran. BKUD telah melakukan koordinasi
dengan Dinas Pariwisata.
c. Melakukan pendataan dan penetapan pajak daerah dengan mempertimbangkan
potensi daerah berdasarkan data dan informasi yang handal dengan pemeriksaan
pajak pada Dua Wajib Pajak Air Tanah, 98 Wajib Pajak Reklame, Tujuh Wajib
Pajak Hotel, dan 114 Wajib Pajak Restoran.
Rekomendasi tersebut telah ditindaklanjuti tetapi belum sepenuhnya dilaksanakan
sesuai rekomendasi.

Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas pengelolaan pendapatan pajak TA 2017,


diketahui permasalahan sebagai berikut:
a. Pemungutan Pajak Hotel Belum Sepenuhnya Sesuai Peraturan Daerah
Pada TA 2017, Pemerintah Kabupaten Semarang menganggarkan pendapatan
pajak hotel sebesar Rp3.000.000.000,00 dan merealisasikannya sebesar
Rp3.942.935.157,00 atau sebesar131,43%.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen rekapitulasi daftar
penyetoran wajib pajak tahun 2017, menunjukkan bahwa tidak semua wajib
pajak membayar pajak setiap bulan. Selain itu berdasarkan setoran pajak hotel
ke kas daerah diketahui terdapat wajib pajak yang membayar pajak hotel tidak
berdasarkan jumlah penerimaan per bulan melainkan dibayar secara tetap
setiap bulan (flat).
b. Pemungutan Pajak Restoran Belum Sepenuhnya Sesuai Peraturan
Daerah
Pada TA 2017, Pemerintah Kabupaten Semarang menganggarkan pendapatan
pajak restoran sebesar Rp8.500.000.000,00 dan merealisasikannya sebesar
Rp9.049.414.586,00 atau sebesar 106,46%.

Pajak restoran merupakan pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran
meliputi pelayanan penjualan makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi
oleh pembeli, baik dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat lain.
Dalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah
sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012
tentang Pajak Daerah dan terakhir diubah sebagaimana menjadi Peraturan
Daerah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Pajak Daerah dinyatakan bahwa dasar
pengenaan pajak restoran adalah jumlah pembayaran yang diterima atau yang

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 10 dari 62

seharusnya diterima oleh restoran. Besarnya pajak terutang dihitung dengan


cara mengalikan dasar pengenaan pajak dengan tarif pajak yang tercantum
dalam Peraturan Daerah tersebut. Tarif pajak restoran yang ditetapkan dalam
Peraturan Daerah tersebut adalah sebesar 5% untuk nilai penjualan
Rp5.000.000,00 sampai dengan Rp15.000.000,00 per bulan dan sebesar 10%
untuk nilai penjualan di atas Rp15.000.000,00. Berdasarkan daftar penyetoran
pajak restoran diketahui bahwa belum seluruh catering yang digunakan oleh
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dikenakan pajak restoran.

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen rekapitulasi daftar


penyetoran wajib pajak tahun 2017, menunjukkan bahwa tidak semua wajib
pajak membayar pajak setiap bulan.
c. Pemungutan Pajak Reklame Belum Sepenuhnya Sesuai Peraturan Daerah

Pendapatan Pajak Reklame pada TA 2017 dianggarkan sebesar


Rp1.953.350.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp1.958.469.704,00 atau
100,26%. Atas pengelolaan pajak reklame Pemerintah Kabupaten Semarang telah
menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah
sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012
tentang Pajak Daerah dan terakhir diubah sebagaimana menjadi Peraturan Daerah
Nomor 13 Tahun 2017 tentang Pajak Daerah yang mengatur tentang
penghitungan besarnya pajak reklame yang ditetapkan berdasarkan perkalian
antara tarif pajak sebesar 25% dengan nilai sewa reklame (NSR). NSR dihitung
berdasarkan jumlah nilai faktor dengan Nilai Jual Obyek Pajak Reklame
(NJOPR). Dalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010 disebutkan bahwa
hasil perhitungan NSR ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Akan tetapi sampai
dengan Tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Semarang belum menetapkan
Peraturan Bupati yang mengatur Nilai Jual Obyek Pajak Reklame dan Nilai Sewa
Reklame.

Berdasarkan pemeriksaan lapangan atas pemasangan reklame dalam wilayah


Kabupaten Semarang dan konfirmasi kepada seksi pendapatan daerah BKUD
diketahui bahwa belum semua reklame yang terpasang ditetapkan sebagai obyek
pajak dan belum dikenakan pajak reklame. Hal tersebut terjadi karena
keterbatasan pegawai yang menangani pajak daerah.
d. Pajak Penerangan Jalan Tidak Didukung Data Penerimaan per Pelanggan

Pada TA 2017, Pemerintah Kabupaten Semarang menganggarkan pendapatan


Pajak Penerangan Jalan sebesar Rp43.350.000.000,00 dan merealisasikannya
sebesar Rp46.135.005.952,00 atau sebesar 106,42%.

Pajak Penerangan Jalan (PPJ) merupakan pajak yang dibayar oleh masyarakat
selaku pengguna listrik saat membayar tagihan rekening listrik maupun saat
pembelian token pulsa listrik. Pajak ini dipungut setiap bulan oleh PT PLN
kemudian disetorkan ke Kas Daerah Pemerintah Kabupaten Semarang.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 11 dari 62

Penetapan Pajak Penerangan Jalan dilakukan pada saat PT PLN menyetorkan


pembayaran Pajak dengan nilai sesuai jumlah yang disetorkan. Selama tahun
2017, PT PLN tidak memberikan data penerimaan Pajak Penerangan Jalan yang
dibayarkan pelanggan kepada PT PLN. Hasil Pemungutan PPJ selama 1 bulan
kalender oleh PT PLN disetorkan ke Rekening Kas Daerah Kabupaten Semarang,
tanpa menyertakan daftar tagihan listrik pelanggan yang telah dilunasi yang
memuat data jumlah pelanggan, jumlah pembayaran penjualan tenaga listrik
(PTL) dan jumlah Pajak Penerangan Jalan. Data tersebut dibutuhkan oleh
Pemerintah Kabupaten Semarang untuk mengetahui dan menghitung nilai Pajak
Penerangan Jalan sebenarnya.

Penetapan Pajak Penerangan Jalan hanya berdasarkan rekapitulasi/laporan


penerimaan/SPTPD setiap bulan yang diberikan PT PLN. Berdasarkan
keterangan Kepala Sub Bidang Pembayaran, Penagihan dan Penyelesaian
Pelanggaran Pajak Daerah yang menangani Pajak Penerangan Jalan, Bidang
Pajak BKUD telah berusaha untuk meminta rincian pembayaran secara lisan.
Namun PT PLN belum memberikan data rincian pembayaran dari pelanggan
tersebut dengan alasan terdapat kerahasiaan terhadap data pelanggan PT PLN.

Kepala Sub Bidang Pembayaran, Penagihan dan Penyelesaian Pelanggaran Pajak


Daerah, menjelaskan bahwa dalam rangka mengakomodir rincian pajak
penerangan jalan berupa data penerimaan per pelanggan harus memperbarui
perjanjian kerjasama dengan PLN. Dalam perjanjian yang berlaku sampai dengan
tahun 2019, belum diatur kewajiban PLN untuk melaporkan data penerimaan per
pelanggan sebagai data dukung Pembayaran Pajak Penerangan Jalan.
Berdasarkan hasil rapat dengan PLN, hal tersebut akan diakomodir pada
perjanjian kesepakatan selanjutnya.
e. Belum Seluruh Pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan Dikenakan
Pajak

Pada TA 2017, Pemerintah Kabupaten Semarang menganggarkan pendapatan


pajak mineral bukan logam dan batuan sebesar Rp900.000.000,00 dan
merealisasikannya sebesar Rp979.285.600,00 atau sebesar 108,81%.

Pengambilan mineral bukan logam dan Batuan di wilyah Kabupaten Semarang


merupakan objek Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan. Berdasarkan data ijin
pengembilan Mineral Bukan Logam dan Batuan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dan data wajib pajak BKUD Kabupaten Semarang diketahui terdapat
perorangan atau badan usaha yang mempunyai ijin pengambilan Mineral Bukan
Logam dan Batuan tetapi belum ditetapkan sebagai wajib pajak daerah dan belum
dikenakan pajak selama tahun 2017.

Hasil penelusuran Kepala Sub Bidang Pembayaran, Penagihan dan Penyelesaian


Pelanggaran Pajak Daerah menunjukkan bahwa terdapat perorangan yang
mempunyai ijin pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan tetapi tidak
melakukan pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan dan terdapat 1 (satu)
orang yang mempunyai ijin pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan dan
masih beroperasi namun belum pernah membayar pajak Mineral Bukan Logam
BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 12 dari 62

dan Batuan. Namun demikian, pada tanggal 2 Mei 2018 wajib pajak bernama S
tersebut telah membayar pajak dengan menyetor ke kas daerah sebesar
Rp561.600,00.
f. Pajak Parkir Belum Mencakup Seluruh Usaha Penitipan Kendaraan
Bermotor
Pada TA 2017, Pemerintah Kabupaten Semarang menganggarkan pendapatan
Pajak Parkir sebesar Rp150.000.000,00 dan merealisasikannya sebesar
Rp137.862.100,00 atau sebesar 91,91%.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa selama tahun 2017, pajak parkir belum
mencakup penerimaan parkir pada semua tempat penitipan kendaraan bermotor.
Berdasarkan setoran pajak parkir ke Kas Daerah diketahui terdapat wajib pajak
yang membayar pajak parkir tidak berdasarkan jumlah penerimaan per bulan
melainkan dibayar secara tetap setiap bulan (flat). Selain itu terdapat wajib pajak
yang tidak tertib membayar pajak setiap bulan.
g. Pajak Air Tanah Belum Seluruhnya Dihitung Berdasarkan Volume Air
yang Diambil
Pada tahun anggaran 2017, Pemerintah Kabupaten Semarang menganggarkan
pendapatan Pajak Air Tanah sebesar Rp1.650.507.000,00 dan merealisasikannya
sebesar Rp1.990.755.633,00 atau sebesar 120,61%.
Berdasarkan keterangan Kepala Sub Bidang Pembayaran, Penagihan dan
Penyelesaian Pelanggaran Pajak Daerah Pajak daerah yang menangani pajak air
tanah, diketahui bahwa belum seluruh pajak air tanah dihitung berdasarkan
volume air yang diambil. Wajib pajak yang telah menggunakan water meter
membayar pajak air berdasarkan laporan wajib pajak tersebut.
h. Penetapan dan Penagihan atas Pajak Sarang Burung Walet Belum
Dilakukan
Pemerintah Kabupaten Semarang telah menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten
Semarang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah sebagaimana telah diubah
menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 4 Tahun 2012 tentang
Pajak Daerah dan terakhir diubah sebagaimana menjadi Peraturan Daerah Nomor
13 Tahun 2017 tentang Pajak Daerah. Namun Bidang Pajak Daerah BKUD
belum melakukan penetapan wajib pajak sarang burung walet dan penagihan
pajak sarang burung walet.
i. Pemeriksaan Pajak Belum Dilaksanakan Secara Memadai
Pajak Restoran, Pajak Hotel, Pajak Air Tanah, Pajak Hiburan, Pajak Mineral
Bukan Logam Batuan, Pajak Parkir dan Pajak Sarang Burung Walet merupakan
pajak dengan sistem self assesment. Sistem pemungutan pajak ini memberikan
wewenang kepada wajib pajak untuk menghitung sendiri, melaporkan sendiri,
dan membayar sendiri pajak yang terhutang yang seharusnya dibayar.
Pembayaran pajak berdasarkan laporan dari wajib pajak yang membayarkan
tersebut.
Berdasarkan data pembayaran Pajak Restoran, Pajak Hotel, Pajak Mineral Bukan
Logam dan Batuan, Pajak Air Tanah dan Pajak Parkir diketahui bahwa terdapat
BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 13 dari 62

wajib pajak yang tidak membayar pajak setiap bulan dan terdapat pembayaran
yang nilainya tetap (flat) setiap bulan.
Bidang Pajak Daerah BKUD melakukan pemeriksaan pajak untuk menguji
kebenaran nilai pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak. Berdasarkan data
kegiatan, diketahui bahwa selama tahun 2017 Bidang Pajak Daerah BKUD belum
pernah melakukan pemeriksaan pada wajib Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak
Air Tanah, Pajak Hiburan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan maupun
Pajak Parkir.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:


a. Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 tanggal 15 September 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah Bab XVIII pada ketentuan penutup Pasal 180 Ayat
(4) yang menyatakan bahwa Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah selain sebagaimana dimaksud pada angka 1, angka 2, dan angka
3 dinyatakan masih tetap berlaku paling lama 1 (satu) tahun sejak
diberlakukannya Undang-Undang ini;
b. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah sebagaimana telah
diubah menjadi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah dan
terakhir diubah sebagaimana menjadi Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2017
tentang Pajak Daerah.

Permasalahan tersebut mengakibatkan:


a. Perhitungan Pajak Hotel, Restoran dan Parkir serta Pajak Penerangan Jalan
kurang dapat menggambarkan potensi sebenarnya;
b. Pemerintah Kabupaten Semarang berpotensi kehilangan pendapatan dari pajak
yang belum dipungut.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh:


a. Kepala BKUD dan jajarannya belum optimal dalam melakukan sosialisasi dan
pemungutan pajak daerah;
b. Kepala BKUD belum optimal dalam melakukan pengelolaan dan pendataan wajib
pajak.

Atas permasalahan tersebut, Kepala BKUD menjelaskan bahwa:


a. Sosialisasi penerapan tarif Pajak Restoran, Hotel dan Pajak Tempat Hiburan
telah dilakukan pada tanggal 28 dan 29 Maret 2018;
b. BKUD akan bekerjasama dengan bidang perbendaharaan untuk mencari data
catering yang digunakan OPD serta besarnya pajak restoran yang harus dibayar;
c. Telah ditetapkan Keputusan Bupati Nomor 970/0357/2011 tanggal 30 Juni 2011
tentang penetapan nilai sewa reklame (NSR);

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 14 dari 62

d. Akan ditambahkan dalam perjanjian dengan PT PLN terkait data penerimaan


Pajak Penerangan Jalan per pelanggan;
e. BKUD akan melakukan pemeriksaan pembukuan wajib pajak sehingga
diperoleh pendapatan yang valid sebagai dasar penetapan pajak;
f. Efektivitas penagihan pajak sarang burung walet dirasa kurang apabila
dibandingkan nilai belanja yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan
penagihan.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Semarang agar memerintahkan Kepala


BKUD:
a. Melakukan sosialisasi secara berkala mengenai penerapan tarif Pajak Restoran,
Hotel dan Tempat Hiburan di wilayah yang potensi pajaknya besar;
b. Melakukan pendataan besarnya Pajak Restoran yang harus dibayar kepada
usaha catering yang digunakan OPD;
c. Melakukan revisi atas Perjanjian antara Pemerintah Kabupaten Semarang
dengan PT PLN terkait dengan data penerimaan Pajak Penerangan Jalan per
pelanggan;
d. Meningkatkan pemeriksaan pembukuan wajib pajak untuk memastikan data
pendapatan yang valid sebagai dasar penetapan pajak.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 15 dari 62

3. Pengendalian atas Pengelolaan Pendapatan Retribusi Daerah Belum


Sepenuhnya Memadai
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pemerintah Kabupaten Semarang TA
2017 menyajikan saldo pendapatan retribusi daerah dengan anggaran sebesar
Rp30.766.023.000,00 dan realisasi sebesar Rp30.911.872.936,00 atau 100,47%
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4 Rincian Anggaran dan Realisasi Retribusi Daerah TA 2017

No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)


1 Retribusi Jasa Umum 12.373.296.000,00 12.246.666.213,00
2 Retribusi Jasa Usaha 9.432.425.000,00 9.337.954.903,00
Retribusi Perizinan
3 8.960.302.000,00 9.327.251.820,00
Tertentu
Jumlah 30.766.023.000,00 30.911.872.936,00

Dalam Laporan Hasil pemeriksaan BPK atas LKPD Kabupaten Semarang TA


2016 Nomor 45B/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2017 tanggal 19 Mei 2017 terdapat
catatan atas pengelolaan pendapatan retribusi yang tidak sesuai ketentuan yaitu
pengelolaan Rusunawa pada Dinas Pekerjaan Umum belum tertib dan penggunaan
langsung atas penerimaan Rusunawa untuk kegiatan operasional Rusunawa senilai
Rp106.858.000,00, pengendalian atas pelaporan pendapatan retribusi pengujian
kendaraan bermotor dan ijin trayek lemah, pengelolaan atas retribusi tempat rekreasi
dan olah raga pada Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata belum memadai,
pengendalian atas pelaporan pendapatan dan piutang retribusi ijin mendirikan
bangunan dan ijin gangguan lemah.
Atas permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan Bupati Semarang agar:
a. Memerintahkan Sekretaris Daerah dan Kepala DPPKD (BKUD) Meninjau
kembali Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan Rusunawa terkait pemungutan retribusi sewa Rusunawa dan
penganggaran biaya operasional secara bruto. Namun demikian peninjauan
kembali atas Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun 2016 tersebut belum dilakukan.
b. Memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum agar melakukan:
1) Penganggaran belanja operasional Rusunawa secara optimal. Sehubungan
dengan hal tersebut belanja kegiatan fasilitasi dan stimulasi pembangunan
perumahan masyarakat kurang mampu telah dianggarkan.
2) Pemungutan sewa Rusunawa Ambarawa sesuai tarif yang diatur dalam Perda
Nomor 11 Tahun 2016.
3) Penyetoran sewa Rusunawa secara bruto dan tepat waktu sesuai Perda tentang
Retribusi Daerah dan Juknis Pengelolaan Rusunawa.
c. Memerintahkan Kepala Dishubkominfo agar:
1) Menetapkan denda keterlambatan pembayaran Retribusi Pengujian Kendaraan
Bermotor dan Izin Trayek sesuai ketentuan.
2) Menyusun SOP pemeriksaan perpanjangan Pengujian Kendaraan Bermotor
dan Izin Trayek atas WR yang belum memperpanjang izin. Belum terdapat
SOP tersebut.
d. Memerintahkan Kepala Disporapar agar:

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 16 dari 62

1) Menyusun perjanjian pengelolaan Lahan Parkir dan Penggunaan Areal Wisata


pada Candi Gedong Songo atas sewa gedung dan arena kuda. Perjanjian
pengelolaan parkir di kawasan wisata candi Gedong Songo telah
ditandatangani.
2) Menagih kewajiban Pengelola Lahan Parkir sesuai perjanjian pengelolaan
Lahan Parkir pada Pemandian Muncul. Kewajiban pengelola parkir telah
disetorkan ke Kas Daerah.
e. Memerintahkan Kepala BPMPTSP agar:
1) Menyusun Register Penetapan Retribusi IMB dan Izin Gangguan yang
digunakan untuk pengendalian Penetapan dan Pembayaran Retribusi IMB dan
Izin Gangguan. Register tahun 2017 tersebut telah disusun.
2) Menetapkan Retribusi IMB dan Izin Gangguan sesuai Register Penetapan
Retribusi IMB dan Izin Gangguan dan menerapkan sanksi/ denda apabila WR
mengalami keterlambatan atas pembayaran Retribusi IMB dan Izin Gangguan.
Rekomendasi tersebut belum sepenuhnya ditindaklanjuti.
Lebih lanjut hasil pemeriksaan atas pengelolaan pendapatan retribusi daerah
TA 2017 diketahui beberapa permasalahan lainnya sebagai berikut:
a. Peraturan Bupati tentang Pedoman Pelaksanaan Retribusi Belum Disusun
Pemerintah Kabupaten Semarang telah menetapkan Peraturan Daerah tentang
pajak. Hasil pemeriksaan dokumen diketahui bahwa peraturan daerah mengenai
pajak yang berlaku di Kabupaten Semarang belum seluruhnya disertai dengan
petunjuk pelaksanaan yang diatur oleh Peraturan Bupati yaitu:
Tabel 5 Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati Mengenai Pajak dan Retribusi

NO JENIS PENDAPATAN DASAR HUKUM


A RETRIBUSI JASA UMUM Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa
Umum sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Semarang
Nomor 7 Tahun 2015 tentang Retribusi Jasa Umum
1 Retribusi Pelayanan Kesehatan Peraturan Bupati Belum Ada
2 Retribusi Pelayanan Peraturan Bupati Semarang Nomor 34 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Persampahan/ Kebersihan Pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
Peraturan Bupati Semarang Nomor 41 Tahun 2017 tentang Tarif Retribusi
Persampahan/Kebersihan
3 Retribusi Pelayanan Peraturan Bupati Semarang Nomor 5 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemakaman dan Pengabuan Pemungutan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Izin Gangguan dan Izin Pemakaman
Mayat dan Pengabuan
Retribusi Pelayanan Parkir di Peraturan Bupati Belum Ada
4
Tepi Jalan Umum
5 Retribusi Pelayanan Pasar; Peraturan Bupati Semarang Nomor 510.16/83/Tahun 2014 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pemungutan Penundaan Pembayaran, Pembebasan Pembayaran,
Penghapusan Piutang, Pembukuan dan Pelaporan Retribusi Pelayanan Pasar dan
Retribusi Pelayanan Persampahan
Retribusi Pengujian Kendaraan Peraturan Bupati Belum Ada
6
Bermotor
Retribusi Pemeriksaan Alat Peraturan Bupati Belum Ada
7 Pemadam Kebakaran
B RETRIBUSI JASA USAHA Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha sebagaimana
telah diubah menjadi Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Retribusi Jasa
Usaha
Retribusi Pemakaian Kekayaan Peraturan Bupati Belum Ada
1 Daerah
Retribusi Pasar Grosir Peraturan Bupati Belum Ada
2 dan/atau Pertokoan

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 17 dari 62

NO JENIS PENDAPATAN DASAR HUKUM


3 Retribusi Terminal Peraturan Bupati Belum Ada
4 Retribusi Tempat Khusus Parkir Peraturan Bupati Semarang Nomor 94 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemungutan Retribusi Tempat Khusus Parkir di Kabupaten Semarang
Retribusi Rumah Potong Peraturan Bupati Belum Ada
5 Hewan
6 Retribusi Tempat Rekreasi Dan Peraturan Bupati Semarang Nomor 35 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Olah Raga Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga dan Retribusi Pemakaian
Kekayaan Dearah di Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Semarang.
Retribusi Penjualan Produksi Peraturan Bupati Belum Ada
7 Usaha Daerah
C RETRIBUSI PERIZINAN Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Perizinan Tertentu sebagaimana telah
TERTENTU diubah menjadi Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perizinan Tertentu

1 Retribusi Izin Mendirikan Peraturan Bupati Semarang Nomor 5 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Bangunan Pemungutan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Izin Gangguan dan Izin Pemakaman
dan Pengabuan
Retribusi Izin Tempat Peraturan Bupati Belum Ada
2 Penjualan Minuman
Beralkohol
3 Retribusi Izin Gangguan Peraturan Bupati Semarang Nomor 5 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemungutan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Izin Gangguan dan Izin Pemakaman
dan Pengabuan
4 Retribusi Izin Trayek Peraturan Bupati Belum Ada
5 Retribusi Izin Usaha Perikanan Peraturan Bupati Belum Ada
6 Retribusi Perpanjangan IMTA Peraturan Bupati Semarang Nomor 73 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan atas
Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan Tertentu.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 23 jenis retribusi, 12 di


antaranya belum ditetapkan Peraturan Bupati yang mengatur tentang tata cara
pelaksanaan pemungutannya yaitu retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi
Pelayanan Parkir Tepi Jalan Umum, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor,
Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran, Retribusi Pemakaian Kekayaan
Daerah, Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan, Retribusi Terminal, Retribusi
Rumah Potong Hewan, Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah, Retribusi
Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol, Retribusi Izin Trayek, dan Retribusi
Izin Usaha Perikanan.
b. Pengelolaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum dan Retribusi Tempat
Khusus Parkir Tidak Sesuai dengan Peraturan Daerah
Pada TA 2017, Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum dianggarkan sebesar
Rp180.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp180.044.000,00. Sedangkan retribusi
tempat parkir khusus dianggarkan sebesar Rp1.789.766.000,00 dengan realisasi
sebesar Rp1.554.634.000,00.
Berdasarkan keterangan bendahara penerimaan Dinas Perhubungan diketahui
bahwa petugas pemungut parkir adalah masyarakat sekitar tempat parkir yang
dijadikan petugas pemungut retribusi.
Mekanisme pelaksanaan pemungutan retribusi parkir di tepi jalan umum adalah
sebagai berikut.
1) Retribusi dipungut oleh petugas pemungut dengan cara pemungutan langsung
kepada semua masyarakat yang memarkirkan kendaraan di wilayah
pemungutan masing-masing petugas parkir;
BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 18 dari 62

2) Petugas Dinas Perhubungan mengambil setoran dari petugas parkir dan


menyetorkan kepada Bendahara Penerimaan;
3) Bendahara Penerimaan menyetorkan pendapatan parkir ke kas daerah.
Hasil pemeriksaan atas pemungutan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum dan
Retribusi Tempat Parkir Khusus, menunjukkan bahwa pendapatan kedua jenis
retribusi tersebut dipungut tidak berdasarkan jumlah penerimaan yang sebenarnya
diterima petugas pemungut parkir namun berdasarkan jumlah yang diberikan
petugas pemungut parkir tanpa menghitung pendapatan sebenarnya.
Petugas parkir tidak selalu memberikan karcis pada masyarakat yang membayar
retribusi parkir dan tidak terdapat papan tarif parkir di wilayah parkir Kabupaten
Semarang. Berdasarkan setoran ke Kas Daerah diketahui bahwa setoran Retribusi
Parkir di Tepi Jalan Umum dan retribusi Tempat Khusus Parkir tidak dilakukan
setiap hari.
c. Pengendalian atas Retribusi Ijin Trayek dan Pengujian Kendaraan
Bermotor Lemah
Pengelolaan Retribusi Ijin Trayek dan Kartu Pengawasan serta Retribusi
Pengujian Kendaraan Bermotor dikelola oleh Dinas Perhubungan. Retribusi Ijin
Trayek dianggarkan sebesar Rp48.625.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp49.313.000,00. Sedangkan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
dianggarkan sebesar Rp1.240.000.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.265.789.500,00.
Berdasarkan data kendaraan yang telah melakukan perpanjangan ijin trayek dan
kartu pengawasan diketahui bahwa terdapat kekeliruan pada sistem yang
digunakan untuk pencatatan atas pengelolaan ijin trayek dan kartu pengawasan
serta Pengujian Kendaraan Bermotor. Hasil pengujian menunjukkan terdapat
kendaraan yang telah membayar retribusi dan memperpanjang masa berlaku Ijin
Kartu Pengawasan tetapi dalam sistem masih tercatat sebagai kendaraan yang
habis masa berlakunya. Ijin yang terbit di tahun 2017 belum ter-update dalam
sistem tersebut sehingga data kendaraan yang belum memperpanjang kartu
pengawasan dan ijin trayek tidak dapat diyakini.
d. Setoran Penjualan Drum Bekas pada Dinas Pekerjaan Umum Tidak Sesuai
dengan Jumlah Aspal yang Dikeluarkan dari Persediaan
Berdasarkan mutasi persediaan aspal pada Dinas Pekerjaan Umum diketahui
jumlah aspal yang dikeluarkan dari persediaan Dinas Pekerjaan Umum sebanyak
902 drum. Sedangkan berdasar bukti setor penjualan aspal, penjualan drum bekas
aspal yang disetorkan ke kas daerah senilai Rp6.620.000,00 atas 662 drum bekas
aspal. Menurut pengurus barang Dinas Pekerjaan Umum sisa drum tersebut
digunakan untuk keperluan pemeliharaan jalan, ada yang rusak dan alat kerja
(tempat aspal panas, serok, rambu lalu lintas) di masing-masing kecamatan.
e. Setoran Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga Tidak
Berdasarkan Jumlah Karcis yang Terjual

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 19 dari 62

Tahun 2017 Dinas Pariwisata mengelola retribusi tempat rekreasi dengan


anggaran sebesar Rp5.079.675.000,00 dan direalisasikan sebesar
Rp5.087.803.000,00.
Retribusi Tempat Rekreasi tersebut terdiri atas empat obyek yaitu Obyek wisata
Gedong Songo, Pemandian Muncul, Bukit Cinta Brawijaya dan Museum
Palagan.
Terdapat petugas pemungut retribusi masing-masing obyek wisata. Retribusi pada
Tempat Wisata Gedong Songo, Pemandian Muncul, Bukit Cinta Brawijaya dan
Museum Palagan ditarik dengan karcis. Kemudian petugas pemungut
menyetorkan penerimaan kepada bendahara penerima di Dinas Pariwisata.
Berdasarkan pemeriksaan, diketahui bahwa pemungut retribusi tidak
menyerahkan bonggol karcis pada saat penyetoran hasil retribusi kepada
bendahara penerima. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak dilakukan
pengendalian yang memadai atas penerimaan retribusi Tempat Wisata Gedong
Songo, Pemandian Muncul, Bukit Cinta Brawijaya dan Museum Palagan.
f. Terdapat Pendapatan atas Pemakaian Kekayaan Daerah Sebesar
Rp450.000,00 yang Tidak Disetor ke Kas Daerah
Berdasarkan konfirmasi penggunaan dana bantuan partai politik diketahui adanya
pembayaran sewa ruang pertemuan pada Kecamatan Tengaran senilai
Rp450.000,00 yang dibayar tanggal 15 Oktober 2017. Namun, berdasar bukti
setor ke Kas Daerah tidak terdapat setoran pendapatan atas sewa atau penggunaan
ruang pertemuan pada Kecamatan Tengaran.
g. Pendapatan Sewa Tanah eks Bengkok Terlambat Disetor ke Kas Daerah
sebesar Rp173.430.000,00
Pendapatan hasil pemanfaatan kekayaan daerah diantaranya adalah penerimaan
dari sewa tanah pemerintah daerah. Tanah pemerintah daerah adalah tanah milik
dan/atau dibawah penguasaan Pemerintah Daerah yang dapat
dipergunakan/disewakan untuk umum. Salah satu tanah pemerintah daerah yang
disewakan adalah tanah eks bondo desa/bengkok yang status desanya berubah
menjadi kelurahan. Mekanisme penyewaan ini melalui pelelangan yang dilakukan
oleh perangkat kelurahan dengan penawar sewa selama jangka waktu tertentu
disesuaikan dengan lokasi tanah dan harga setempat. Hasil pelelangan tersebut
disetorkan ke kas daerah sebagai pendapatan sewa tanah pemda. Mekanisme
penyetoran pendapatan sewa tanah oleh kelurahan disetor ke kas daerah didukung
dengan bukti STS dari Bank Jateng.
Hasil pemeriksaan secara uji petik diketahui bahwa terdapat pemenang lelang
yang membayar sewa melebihi waktu yang ditentukan dalam perjanjian yaitu
maksimal tanggal 16 Mei 2017 untuk lelang di wilayah Kecamatan Ambarawa.
Dalam perjanjian disebutkan bahwa pemenang lelang wajib melunasi harga
lelang yang dimenangkannya paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak perjanjian
dibuat. Berdasarkan bukti setor ke kas daerah diketahui terdapat pelunasan sewa
tanah eks bengkok pada 16 kelurahan melebihi tanggal 16 Mei 2017 di wilayah
Kecamatan Ambarawa sebesar Rp173.430.000,00 yaitu bulan Juni, Juli dan
Agustus 2017.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 20 dari 62

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:


a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pada
pasal 16 ayat (2) yang menyatakan bahwa “Penerimaan harus disetor seluruhnya
ke Kas Negara/Daerah pada waktunya yang selanjutnya diatur dalam Peraturan
Pemerintah”;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 58:
1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa SKPD dilarang melakukan pungutan selain
dari yang ditetapkan dalam peraturan daerah;
2) Ayat (2) yang antara lain menyatakan bahwa setiap SKPD yang mempunyai
tugas memungut dan atau menerima dan/atau kegiatannya berdampak pada
penerimaan daerah wajib mengintensifkan pemungutan dan penerimaan
tersebut;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan pada Pernyataan Nomor 2 tentang Laporan Realisasi Anggaran
paragraf 25 yang menyatakan bahwa Akuntansi pendapatan dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak
mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Keuangan Daerah Pasal 122 Ayat (2) yang menyatakan bahwa Setiap SKPD yang
mempunyai tugas memungut dan/atau menerima pendapatan daerah wajib
melaksanakan pemungutan dan/atau penerimaan berdasarkan ketentuan yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;
e. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Retribusi
Jasa Umum sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Daerah Kabupaten
Semarang Nomor 7 Tahun 2015 tentang Retribusi Jasa Umum;
f. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha
sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2017
tentang Retribusi Jasa Usaha;
g. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Perizinan Tertentu sebagaimana
telah diubah menjadi Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perizinan
Tertentu.

Permasalahan tersebut mengakibatkan:


a. Petugas pemungut retribusi belum mempunyai pedoman dalam melaksanakan
pemungutan retribusi daerah yang tata caranya belum dijabarkan dalam Peraturan
Bupati;
b. Realisasi pendapatan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum, Retribusi Tempat
Khusus Parkir, Tempat Rekreasi dan Olahraga, serta Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah tidak menggambarkan nilai yang sebenarnya;
c. Kehilangan potensi penerimaan tahun 2017 dan rawan disalahgunakan;

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 21 dari 62

d. Pendapatan sewa tanah ex bengkok dan sewa ruang pertemuan tidak dapat segera
dimanfaatkan.

Permasalahan tersebut disebabkan


a. Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi belum
menyelesaikan konsep rancangan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Daerah tentang Retribusi;
b. Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Pariwisata, dan Kepala DPU kurang
optimal dalam melakukan evaluasi dan pengendalian atas pengelolaan
penerimaan retribusi daerah sesuai dengan ketentuan.

Atas permasalahan tersebut :


a. Sekretaris Daerah menyatakan bahwa yang berkewajiban menyusun rancangan
Peraturan Bupati adalah pimpinan OPD yang membidangi. Bagian hukum hanya
melakukan pembahasan/harmonisasi atas rancangan Peraturan Bupati.
b. Camat Tengaran menyatakan bahwa uang sewa gedung pertemuan telah disetor
ke Kas Daerah sebesar Rp450.000,00 tanggal 4 Mei 2018.
c. Kepala Dinas Pariwisata menyatakan bahwa Dinas Pariwisata telah membuat
kerjasama dengan pihak Remaja Masjid Darum Desa Candi Kec.Bandungan
tentang pengelolaan parkir; dengan Paguyuban Jasa Kuda mengenai penyewaan
kandang kuda; dengan Desa Rowoboni mengenai pengelolaan parkir pemandian
Muncul. Untuk setoran pendapatan retribusi tempat rekreasi telah didasarkan
jumlah karcis terjual tetapi saat penyetoran tidak disertai penyerahan bonggol
karcis terjual.
d. Kepala Dinas Perhubungan menyatakan bahwa Dinas Perhubungan hanya
mengelola retribusi parkir tepi jalan umum. Juru parkir bukan merupakan
pegawai Dinas Perhubungan. Penyetoran oleh juru parkir melalui bendahara
penerimaan merupakan pendapatan retribusi setelah dikurangi uang jasa sebagai
juru parkir. Terkait SIM angkutan maka ke depan akan memperbaiki SIM
angkutan sehingga update. Dinas Perhubungan juga telah menyusun SOP tentang
tata cara pemungutan retribusi pengujian kendaraan bermotor.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Semarang agar:


a. Memerintahkan Kepala OPD yang membidangi yaitu Dinas Kesehatan, Dinas
Perhubungan, BKUD, Dinas Komikperindag, serta Dinas Pertanian Perikanan
dan Pangan segera menyusun Peraturan Bupati tentang Retribusi sebagai
petunjuk pelaksanaan Perda;
b. Memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Pariwisata, dan
Kepala DPU melakukan evaluasi dan pengendalian atas pengelolaan
penerimaan retribusi daerah dan menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP)
tatacara pengelolaan retribusi.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 22 dari 62

4. Penerimaan Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan dan Retribusi Ijin Gangguan


pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Terlambat
Disetor ke Kas Daerah Sebesar Rp4.349.000,00
Pemerintah Kabupaten Semarang menyajikan Kas di Bendahara Penerimaan
pada Neraca per 31 Desember 2017 sebesar Rp104.246.100,00. Pada Catatan atas
Laporan Keuangan Neraca disebutkan bahwa nilai Kas di Bendahara Penerimaan
terdiri dari:
Tabel 6 Saldo Kas Bendahara Penerimaan

No. Uraian Saldo per 31/12/2017 (Rp)


1 Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan 50.862.100,00
2 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 4.349.000,00
3 Dinas Pariwisata 49.035.000,00
Jumlah 104.246.100,00

Kas di Bendahara Penerimaan adalah uang daerah pada Bendahara


Penerimaan yang belum disetor ke kas daerah pada tanggal neraca, baik uang tunai
maupun kas di rekening penerimaan. Hasil pemeriksaan atas Kas di Bendahara
Penerimaan diketahui bahwa terdapat keterlambatan penyetoran penerimaan ke
rekening kas daerah sebesar Rp4.349.000,00 atas penerimaan retribusi Ijin
Mendirikan Bangunan (IMB) dan retribusi Ijin Gangguan pada Kecamatan Bringin
dan Kecamatan Pabelan yang diterima sejak bulan Maret dan Mei tahun 2017 namun
disetor pada bulan Januari dan Februari tahun 2018, yang terdiri dari:
Tabel 7 Jumlah Retribusi Kecamatan Bringin dan Pabelan

Retribusi IMB Retribusi Ijin


No. Uraian Jumlah (Rp)
(Rp) Gangguan (Rp)
1 Kecamatan Bringin 1.620.000,00 955.500,00 2.575.500,00
2 Kecamatan Pabelan 1.547.000,00 226.500,00 1.773.500,00
Jumlah 3.167.000,00 1.182.000,00 4.349.000,00

Retribusi IMB dan Retribusi Ijin Gangguan dikelola oleh Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Kecamatan. Namun demikian
pelaporan penerimaannya berada pada DPMPTSP. Perijinan pada Kecamatan
dikelola oleh Seksi Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD).
Retribusi IMB dan Ijin Gangguan tahun 2017 pada Kecamatan Bringin dan
Kecamatan Pabelan diterima oleh Kepala Seksi PPMD.
Melalui surat Nomor 954/49/2018 tanggal 14 Februari 2018 kepada Bupati
Semarang, Kepala Seksi PPMD Kecamatan Pabelan menyampaikan alasan
keterlambatan setor antara lain karena pungutan retribusi yang hanya bisa dilayani di
Bank Jateng Cabang Ungaran, adanya kesibukan petugas perijinan kecamatan dalam
menjalani kewajiban sebagai Pj.Kepala Desa Terban, dan jumlah pemohon yang
sedikit dan tidak setiap bulannya ada. Sedangkan Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian Kecamatan Bringin sebagai pemegang uang retribusi menjelaskan
bahwa keterlambatan penyetoran retribusi terjadi karena Kepala Seksi PPMD
Kecamatan Bringin telah purna tugas per 1 September 2017. Melalui surat tanggal 5
Januari 2017 kepada Bupati Semarang yang bersangkutan, menyampaikan bahwa
telah lupa melaksanakan penyetoran.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 23 dari 62

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pada:
1) Pasal 122 ayat (4) yang menyatakan bahwa Penerimaan SKPD berupa uang
atau cek harus disetor ke rekening kas umum daerah paling lama 1 (satu)
hari kerja;
2) Pasal 189 ayat (1) yang menyatakan bahwa Bendahara penerimaan wajib
menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh penerimaan dan
penyetoran atas penerimaan yang menjadi tanggung jawabnya.
3) Pasal 192 ayat (1) yang menyatakan bahwa Bendahara penerimaan
pembantu wajib menyetor seluruh uang yang diterimanya ke rekening kas
umum daerah paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak uang kas
tersebut diterima.
b. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pokok-
Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pasal 154 ayat (1) yang menyatakan
bahwa bendahara penerimaan pembantu wajib menyetor seluruh uang yang
diterimanya ke rekening kas umum daerah paling lama 1 (satu) hari kerja
terhitung sejak uang kas tersebut diterima.
c. Peraturan Bupati Semarang Nomor 86 Tahun 2014 tentang Sistem Dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Semarang pada Pasal 23 ayat (3) yang
menyatakan bahwa Bendahara penerimaan wajib menyetorkan pendapatan yang
diterimanya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, ke kas umum daerah
paling lambat 1 (satu) hari kerja.
d. Peraturan Bupati Semarang Nomor 69 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran
2017 pada Poin III.A. Penatausahaan Penerimaan, angka 3 huruf (c) yang
menyatakan kewajiban Bendahara Penerimaan antara lain wajib menyetor seluruh
uang yang diterimanya ke rekening kas umum daerah paling lama 1 (satu) hari
kerja terhitung sejak uang kas tersebut diterima, kecuali diatur tersendiri dengan
Peraturan Bupati.

Permasalahan tersebut mengakibatkan penerimaan retribusi sebesar Rp4.349.000,00


tidak dapat segera dimanfaatkan tepat waktu.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh:


a. Kepala Seksi PPMD Kecamatan Pabelan dan Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian Kecamatan Bringin dalam melaksanakan penyetoran penerimaan
retribusi belum sepenuhnya berpedoman pada peraturan yang berlaku;
b. Camat dan Bendahara Penerimaan dalam melaksanakan kewajibannya untuk
menatausahakan seluruh penerimaan belum sepenuhnya berpedoman pada
peraturan yang berlaku;
c. Kurangnya koordinasi antara Kepala DPMPTSP dengan Camat dalam
pengelolaan penerimaan retribusi IMB dan retribusi ijin gangguan.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 24 dari 62

Atas permasalahan tersebut, Camat Bringin menjelaskan bahwa retribusi terlambat


setor karena kurangnya koordinasi dan informasi dari kasi PPMD selaku pengelola
retribusi IMB dan HO.
Atas permasalahan tersebut, Camat Pabelan akan meminta pemohon ijin IMB dan
HO untuk langsung menyetor sendiri retribusi ke Bank Jateng terdekat dan
menyerahkan SK Camat setelah pemohon menyerahkan bukti setor ke bank.
Atas permasalahan tersebut, Kepala DPMPTSP mengusulkan kepada BKUD untuk
dibuatkan rekening khusus penampungan retribusi yang dikelola DPMPTSP agar
secara riil setoran dapat dipantau.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Semarang agar


a. Memerintahkan Kepala DPMPTSP meyusun SOP tata cara pelayanan IMB yang
mengatur pembayaran retribusi melalui bank/non kas.
b. Memerintahkan seluruh Camat dan Pengelola IMB dalam menatausahakan
seluruh penerimaan berpedoman pada peraturan yang berlaku.
c. Memerintahkan Kepala DPMPTSP berkoordinasi dengan Camat dalam rangka
rekonsiliasi data penerimaan retribusi IMB.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 25 dari 62

5. Penyusunan Anggaran Tahun 2017 Tidak Berdasarkan Analisis Standar


Belanja Kabupaten
Dalam menghadapi tuntutan pengelolaan keuangan daerah yang ekonomis,
efisien, efektif, akuntabel dan transparan, Pemerintah Kabupaten Semarang
melakukan penyusunan anggaran yang berbasis prestasi kinerja. Terkait hal tersebut
Pemerintah Kabupaten Semarang telah menyusun standar satuan harga Pemerintah
Kabupaten Semarang TA 2017 yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Semarang
Nomor 45 tahun 2016 tanggal 10 Agustus 2016.
Proses penganggaran Tahun 2017 dimulai dengan Surat Bupati Semarang
kepada DPRD Nomor 903/003078 tanggal 7 Oktober 2016 tentang pengiriman
Rancangan KUA dan PPAS APBD Kabupaten Semarang TA 2017. Kemudian Nota
kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan DPRD Nomor
910/05412/2016 tanggal 31 Oktober 2016 tentang Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) APBD TA 2017 dan Nota Kesepakatan Nomor 910/05411/2016
tanggal 31 Oktober 2016 tentang Kebijakan Umum APBD TA 2017 yang
ditandatangani tanggal 6 Agustus 2016. Selanjutnya Sekretaris Daerah menerbitkan
pedoman penyusunan RKA OPD Kabupaten Semarang TA 2017 dengan surat
Nomor 903/005424 tanggal 31 Oktober 2016. Selanjutnya Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) menyusun anggaran atas kegiatan yang diusulkan untuk dilakukan di
tahun 2017.
Penyusunan anggaran oleh OPD tersebut berdasarkan standar satuan harga
Kabupaten Semarang. Anggaran yang diusulkan OPD tersebut kemudian dibahas
oleh TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah). Hasil pembahasan diajukan kepada
DPRD dengan surat Bupati Semarang kepada DPRD Nomor 903/005602 tanggal 7
November 2016 tentang penyampaian rancangan peraturan daerah tentang APBD
TA 2017. Anggaran disetujui oleh DPRD dengan surat keputusan DPRD Nomor 28
tahun 2016 tanggal 1 Desember 2016. Anggaran yang telah disetujui DPRD tersebut
dikirimkan ke Gubernur Jawa Tengah untuk dilakukan evaluasi dengan surat Nomor
900/006954. Selanjutnya dilakukan penyempurnaan rancangan Peraturan Daerah
(Perda) tentang APBD berdasarkan hasil evaluasi. Kemudian rancangan APBD
tersebut disahkan dengan Peraturan Daerah Nomor 28 Tahun 2016 tanggal 27
Desember 2016 tentang APBD Kabupaten Semarang TA 2017 untuk dapat
digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan tahun 2017.
Berdasarkan dokumen APBD 2017 yang telah disahkan dengan Peraturan Daerah
Nomor 28 tahun 2016 diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai untuk kegiatan yang
sama di OPD yang berbeda dalam tahun 2017.
Berdasarkan konfirmasi kepada Kepala Bidang Anggaran BKUD diketahui bahwa
Pemerintah Kabupaten Semarang telah memiliki Analisis Standar Belanja yang
dituangkan dalam Peraturan Bupati Nomor 90 Tahun 2013 tanggal 28 November
2013 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Semarang Nomor 162 Tahun 2012
tentang Analisis Standar Belanja. Namun dalam penyusunan anggaran tahun 2017
belum diterapkan penggunaan standar belanja tersebut untuk menentukan nilai
kegiatan yang sama atau output yang sama antar OPD. Dengan tidak digunakannya
Analisis Standar Belanja, kewajaran anggaran belanja suatu kegiatan yang diajukan
oleh OPD tidak dapat ditentukan. Penilaian kewajaran anggaran dan hanya sebatas

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 26 dari 62

satuan biaya tidak melebihi standar harga satuan Bupati sesuai Peraturan Bupati
Nomor 45 tahun 2016. Analisis standar belanja juga dapat meminimalisir terjadinya
pengeluaran yang kurang jelas yang mengakibatkan inefisiensi anggaran serta
penentuan anggaran berdasarkan pada tolok ukur kinerja yang jelas.
Analisis standar belanja yang disusun tahun 2013 tidak digunakan dalam
penyusunan anggaran tahun 2017 karena standar biaya yang ada dalam Peraturan
Bupati tersebut kurang sesuai dengan kondisi di tahun 2017 (tidak update).

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:


a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada Pasal
298 ayat (3) yang menyatakan bahwa Belanja Daerah untuk pendanaan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah selain sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berpedoman pada analisis standar belanja dan standar harga satuan
regional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
pada Pasal 39 ayat (2) yang menyatakan bahwa penyusunan anggaran
berdasarkan prestasi kerja dilakukan berdasarkan capaian kinerja, indikator
kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga dan standar pelayanan
minimal.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pasal 93 (e) yang menyatakan bahwa
Dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPA, kode rekening APBD, format
RKA-SKPD, analisis standar belanja, dan standar satuan harga.

Permasalahan tersebut mengakibatkan:


a. Kewajaran nilai anggaran belanja antar kegiatan sejenis antar program dan antar
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ditetapkan dalam APBD dan APBD
Perubahan kurang terukur;
b. Penetapan biaya dan pengalokasian anggaran kepada setiap unit kerja atas
program/kegiatan yang sama atau output yang sama nilai belanjanya menjadi
tidak sama.

Permasalahan tersebut disebabkan Bupati Semarang dhi.Sekretaris Daerah belum


sepenuhnya mempedomani ketentuan terkait pengelolaan keuangan daerah.

Atas permasalahan tersebut, Sekretaris Daerah menyatakan bahwa analisis standar


belanja dapat diterapkan untuk keluaran kegiatan yang setara serta dilakukan dengan
proses yang setara pula meskipun dengan judul kegiatan/program yang berbeda.
Untuk itu perlu disusun kembali Peraturan Bupati Nomor 162 Tahun 2012 agar
sesuai kondisi standar harga saat ini.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 27 dari 62

BPK merekomendasikan kepada Bupati Semarang agar memerintahkan Sekretaris


Daerah menyusun analisis standar belanja Tahun 2018 sesuai kondisi harga saat ini.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 28 dari 62

6. Piutang PBB-P2 Senilai Rp2.696.509.067,00 Belum Dapat Ditagih


Neraca Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017 menyajikan saldo
Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar
Rp58.453.427.183,00. Saldo tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp7.785.949.617,00 dari saldo piutang PBB per 31 Desember 2016 sebesar
Rp50.667.477.566,00. Rincian piutang PBB-P2 per 31 Desember 2017 dan nilai
penyisihannya dengan perincian pada tabel berikut.
Tabel 8 Rincian Saldo Piutang PBB-P2 dan Penyisihannya per 31 Desember 2017

Tahun Nilai Bruto Nilai Nilai Netto


No. Penetapan (Rp) Penyisihan Penyisihan (Rp)
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5=4x3) (6=3-5)
1 2017 11.391.572.272,00 Lancar (0,5%) 56.957.861,00 11.334.614.411,00
Kurang Lancar
2 2016 5.312.732.063,00 531.273.206,00 4.781.458.857,00
(10%)
3 2015 5.214.389.569,00 Diragukan (50%) 2.607.194.785,00 2.607.194.784,00
4 2014 5.122.750.991,00 Diragukan (50%) 2.561.375.496,00 2.561.375.495,00
5 2013 3.769.262.563,00 Diragukan (50%) 1.884.631.282,00 1.884.631.281,00
6 s.d. 2012 27.642.719.725,00 Macet (100%) 27.642.719.725,00 0,00
Jumlah 58.453.427.183,00 35.284.152.355,00 23.169.274.828,00

PBB-P2 adalah pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau
dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk
kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan. Pengelolaan PBB-P2 di
Kabupaten Semarang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah (DPPKAD) yang sekarang menjadi BKUD. Pengelolaan tersebut
dimulai sejak pengalihan piutang PBB-P2 dari Kementerian Keuangan dalam hal ini
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Salatiga pada tanggal 30 Januari 2013 serta
diatur dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Semarang Nomor 973/0700/2012
tentang Penunjukan Kepala DPPKAD Sebagai Pejabat Yang Menandatangani Surat
Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) PBB-P2 Tahun 2013 Kabupaten Semarang.
Sejak tahun 2017, DPPKAD berubah nama menjadi Badan Keuangan Umum Daerah
(BKUD).
Untuk melaksanakan pemungutan PBB-P2, Pemerintah Kabupaten Semarang telah
membuat Standar Operasional dan Prosedur (SOP) yang tertuang dalam Peraturan
Bupati (Perbup) Semarang Nomor 160 Tahun 2012 tentang SOP PBB-P2. Selain itu
Pemerintah Kabupaten Semarang juga telah menetapkan antara lain:
a. Peraturan Bupati Semarang Nomor 161 Tahun 2012 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pemungutan PBB-P2 Kabupaten Semarang;
b. Surat Keputusan Bupati Semarang Nomor 973/0699/2012 tentang Klasifikasi
dan Besarnya Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) Sebagai Dasar Pengenaan PBB-
P2 Tahun 2013;
c. Surat Keputusan Bupati Semarang Nomor 973/0701/2012 tentang Penunjukan
Tempat Pembayaran PBB-P2 Tahun 2013.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 29 dari 62

Penatausahaan PBB-P2 menggunakan aplikasi Sistem Manajemen dan Informasi


Objek Pajak (Sismiop), yang meliputi proses penetapan dan pembayaran PBB-P2.
PBB-P2 ditetapkan berdasarkan data objek pajak berupa tanah dan bangunan dan
tarif sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2013. Berdasarkan penetapan
PBB-P2 Kabupaten Semarang menerbitkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
(SPPT) dan mendistribusikannya kepada masing-masing Wajib Pajak (WP) melalui
UPTD-UPTD. Pembayaran PBB-P2 dilakukan oleh WP melalui Bank Jateng. Setiap
hari, Bank Jateng mengirimkan laporan penerimaan PBB-P2 dalam bentuk rekening
koran dan data transaksi pembayaran. Data transaksi pembayaran tersebut diinput
dalam aplikasi Sismiop oleh operator aplikasi Sismiop.
Dalam Laporan Hasil pemeriksaan BPK atas LKPD Kabupaten Semarang TA 2016
Nomor 45B/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2017 tanggal 19 Mei 2017 terdapat catatan
atas pengelolaan pendapatan retribusi yang tidak sesuai ketentuan yaitu Penetapan
PBB-P2 dilakukan berdasarkan data objek pajak pada Sismiop tanpa validasi yang
memadai atas keberadaan objek pajak yang senyatanya.
Hasil analisis rincian data piutang PBB-P2 per 31 Desember 2017, menunjukkan
terdapat 6.410 SPPT untuk tahun 1993 s.d. tahun 2017 yang belum dibayar oleh
wajib pajak minimal untuk masa penetapan pajak 10 tahun terakhir. Saldo piutang
netto atas SPPT tersebut adalah senilai Rp2.696.509.067,00 dengan penyisihan
senilai Rp1.675.386.448,50 sehingga nilai piutang netto adalah senilai
Rp1.021.122.618,50.
Atas temuan tersebut BPK merekomendasikan Bupati Semarang agar
memerintahkan Kepala DPPKAD untuk melakukan peremajaan data objek pajak
PBB-P2 atas piutang senilai Rp2.696.509.067,00 dengan penyisihan senilai
Rp1.675.386.448,50 atau dengan nilai piutang netto senilai Rp1.021.122.618,50.
BKUD (perubahan SOTK dari DPPKAD) telah menindaklanjuti temuan tersebut
dengan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga untuk pekerjaan validasi
keberadaan objek pajak di lapangan. Berdasarkan laporan validasi data objek PPB
P2, seluruh data objek pajak diketahui keberadaannya. Namun validasi tersebut tidak
termasuk kegiatan untuk memastikan kebenaran nilai PBB yang belum dibayar
(piutang) oleh wajib pajak sejak pengalihan pengelolaan dari KPP Pratama Salatiga.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:


a. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14 Januari 2004 tentang
Perbendaharaan Negara pada:
1) Pasal 16 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap kementerian
negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah yang mempunyai sumber
pendapatan wajib mengintensifkan perolehan pendapatan yang menjadi
wewenang dan tanggungjawabnya;
2) Pasal 34 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pejabat yang diberi kuasa
untuk mengelola pendapatan, belanja, dan kekayaan daerah wajib
mengusahakan agar setiap piutang daerah diselesaikan seluruhnya dan
tepat waktu.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 30 dari 62

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 jo. Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah:
1) Pasal 149 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap piutang daerah
diselesaikan seluruhnya dengan tepat waktu;
2) Pasal 150 ayat (2) yang menyatakan bahwa Piutang daerah jenis tertentu
seperti piutang pajak daerah dan piutang retribusi daerah merupakan
prioritas untuk didahulukan penyelesaiannya sesuai peraturan perundang-
undangan;
3) Pasal 152 ayat (1) yang menyatakan bahwa Kepala SKPKD melaksanakan
penagihan dan menatausahakan piutang daerah.
c. Peraturan Bupati 2016 tentang Petunjuk Teknis Pemungutan Pajak Daerah Pasal
5 tentang Pendataan:
1) Ayat 24 yang menyatakan bahwa data obyek dan subyek pajak PBB-P2
dapat dilakukan peremajaan dengan cara pendataan langsung dengan
menggunakan SPOP dan/ atau LSPOP;
2) Ayat 25 yang menyatakan bahwa data obyekdansubyek PBB-P2 lama yang
telah dilakukan peremajaan harus dihapus dari sistem basis data, dan
digantikan data baru hasil peremajaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(24);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan pada PSAP 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan paragraf 55
yang menyatakan bahwa pos-pos piutang antara lain piutang pajak, retribusi,
denda, penjualan angsuran, tuntutan ganti rugi, dan piutang lainnya yang
diharapkan diterima dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
pelaporan.
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan perubahannya,
pada Pasal 150 ayat (2) yang menyatakan bahwa Piutang daerah jenis tertentu
seperti piutang pajak daerah dan piutang retribusi daerah merupakan prioritas
untuk didahulukan penyelesaiannya sesuai peraturan perundang-undangan.
Selain itu Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Pemungutan Pajak Daerah
Pasal 5 tentang Pendataan pada ayat 25 yang menyatakan bahwa data obyek dan
subyek PBB-P2 lama yang telah dilakukan peremajaan harus dihapus dari
sistem basis data, dan digantikan data baru hasil peremajaan.

Permasalahan tersebut mengakibatkan saldo piutang PBB-P2 senilai


Rp2.696.509.067,00 pada Neraca per 31 Desember 2017 belum dapat ditagih.

Permasalahan tersebut disebabkan Kepala Badan Keuangan Daerah belum optimal


dalam melakukan proses validasi, verifikasi dan penagihan piutang PBB-P2
berdasarkan pengalihan pengelolaan dari KPP Pratama Salatiga.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 31 dari 62

Atas permasalahan tersebut, Kepala BKUD menyatakan bahwa Bidang pendaftaran


dan Pendataan pajak daerah telah melakukan peremajaan data wajib pajak yang
mempunyai piutang 10 tahun secara berturut-turut maupun tidak. Hasil
pemutakhiran data tersebut dapat dijadikan database validasi piutang PBB-P2.
Kegiatan validasi tersebut tidak termasuk kegiatan untuk memastikan kebenaran
nilai PBB yang belum dibayar oleh wajib pajak sejak pengalihan pengelolaan dari
KPP Pratama Salatiga.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Semarang agar memerintahkan Kepala


BKUD segera melakukan proses validasi, verifikasi dan meningkatkan penagihan
piutang PBB P2 berdasarkan pengalihan pengelolaan dari KPP Pratama Salatiga.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 32 dari 62

7. Pengendalian Pengelolaan Kas di Bendahara Pengeluaran Belum Sepenuhnya


Memadai
Pemerintah Kabupaten Semarang melaporkan Kas di Bendahara
Pengeluaran pada Neraca per 31 Desember 2017 sebesar Rp3.129.712.760,00. Nilai
tersebut merupakan saldo dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar
Rp3.129.707.359,00 dan jasa giro rekening UPTD Dinas Pendidikan, Kebudayaan,
Pemuda dan Olahraga Kecamatan Kaliwungu sebesar Rp5.401,00. Sesuai Surat
Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 910/106/SJ tentang Petunjuk Teknis
Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan serta Pertanggungjawaban dana BOS
Satuan Pendidikan yang diselenggarakan Kabupaten/Kota pada APBD maka
Pemerintah Kabupaten Semarang memindahkan penyajian saldo Dana BOS pada
satuan pendidikan pada tahun 2017 dari akun Kas Lainnya ke akun Kas di
Bendahara Pengeluaran karena dana BOS masuk ke dalam struktur LRA APBD.
Dalam pemeriksaan atas Laporan Keuangan TA 2016 Pemerintah
Kabupaten Semarang Nomor 45B/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2017 tanggal 19 Mei
2017 BPK melaporkan bahwa pengendalian pengelolaan kas kurang memadai antara
lain terdapat pencatatan Buku Kas Umum (BKU) yang tidak sesuai dengan nilai
transaksi, penyimpanan uang yang bercampur dengan uang pribadi, tidak membuat
pembukuan, penyerahan uang yang tidak didukung dengan bukti, rekening BOS SD
dan SMP belum ditetapkan sebagai rekening pemerintah daerah, serta masih terdapat
pemotongan biaya administrasi dan pajak untuk rekening BOS SD, dan SMP.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan agar
Bupati Semarang menetapkan rekening dana BOS SD dan SMP, serta
memerintahkan Sekretaris DPRD, Kepala BPBD, Kepala DPU serta Dinas Koperasi,
Perindustrian, Perdagangan dan UMKM agar melakukan fungsi pengawasan atas
pengelolaan kas.
Menindaklanjuti rekomendasi tersebut, Bupati Semarang telah menetapkan
rekening dana BOS SD dan SMP melalui Keputusan Bupati Nomor 900/0309/2017
tanggal 21 April 2017 tentang Penetapan Nomor Rekening Bank untuk SD dan SMP
Penerima Dana BOS TA 2017. Selain itu, telah ditindaklanjuti dengan surat
pernyataan Kepala Pelaksana BPBD, dan Kepala Dinas Koperasi kepada Bupati
Semarang Nomor 700/0514/2017 tanggal 19 Juli 2017 tentang koreksi intern, dan
surat Pernyataan Kepala DPU Nomor 700/528.2/2017, serta surat teguran Kepala
DPU kepada Sekretaris DPU Nomor 700/520/2017 tanggal 19 Juni 2017, surat
teguran Sekretaris DPU kepada Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Pengeluaran
Pembantu Nomor 520.1/2017 tanggal 19 Juni 2017, serta surat pernyataan Sekretaris
DPRD Kabupaten Semarang.
Pemeriksaan lebih lanjut secara uji petik atas pengelolaan kas, diketahui
masih terdapat beberapa kelemahan pengendalian kas sebagai berikut:
a. Kelemahan Pengelolaan Kas di Bendahara Pengeluaran dan Bendahara
Pengeluaran Pembantu (Non BOS)
Penatausahaan pengelolaan keuangan Bendahara Pengeluaran dilakukan dengan
menyusun buku kas umum (BKU), buku simpanan/bank, buku pajak, buku
panjar, register SPP UP/GU/TU/LS, buku rekapitulasi pengeluaran per rincian
obyek, dan membuat Pengesahan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Fungsional.
Bendahara pengeluaran dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 33 dari 62

bendahara pengeluaran pembantu. Bendahara pengeluaran pembantu wajib


menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh pengeluaran yang menjadi
tanggung jawabnya dengan menyusun buku kas umum, buku pajak PPN/PPh, dan
buku panjar.
Pemeriksaan dokumen dan cash opname pada bendahara pengeluaran dan
bendahara pengeluaran pembantu diketahui hal-hal sebagai berikut:
1) Terdapat saldo kas pada rekening Bendahara Pengeluaran Pembantu yang
belum dilaporkan pada Neraca per 31 Desember 2017 sebesar
Rp5.516.074,00.
Dengan dilaksanakannya transaksi non tunai dalam APBD Kabupaten
Semarang secara bertahap sejak September 2017, maka ditetapkan rekening
untuk bendahara pengeluaran pembantu secara bertahap. Berdasarkan
Keputusan Bupati Semarang Nomor 903/0708/2017 terdapat rekening yang
ditetapkan untuk bendahara pengeluaran pembantu Seksi Pemadam
Kebakaran Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran
yaitu rekening Nomor 1-022-008591 pada Bank Jateng. Saldo per 31
Desember 2017 pada rekening koran atas rekening tersebut menunjukkan
nilai sebesar Rp5.516.074,00 tetapi tidak dilaporkan pada Neraca per 31
Desember 2017. Atas sisa kas tersebut telah disetor ke rekening penerimaan
Kas Daerah Nomor 1-022-000515 pada tanggal 27 April 2018 sebesar
Rp5.516.074,00 dan telah dilakukan koreksi pembukuan;
2) Terdapat transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran yang tidak segera
dicatat pada buku kas (pencatatan tidak lengkap) dan ketidaktepatan dalam
pencatatan nilai transaksi di buku kas dan/atau tidak membuat buku kas
(catatan transaksi harian lainnya), antara lain pada :
a) Bendahara pengeluaran Sekretariat Daerah,
b) Bendahara Pengeluaran Pembantu Subbag Humas dan Protokol
Sekretariat DPRD,
c) Bendahara Pengeluaran Pembantu Seksi Produktif Kerja dan
Transmigrasi dan Seksi Syarat Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Dinas Tenaga Kerja,
d) Bendahara Pengeluaran Pembantu Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
dan Seksi Sarana Prasarana Dinas Kesehatan,
e) Bendahara Pengeluaran Pembantu Seksi Pelayanan dan Akuisisi, Tata
Usaha Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Bidang Kearsipan, Seksi
Pengembangan Dinas Kearsipan pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan,
f) Bendahara Pengeluaran Pembantu Bidang Keluarga Sejahtera,
Perencanaan Keuangan Keluarga Berencana, Bidang Keluarga Berencana
pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana,
g) Bendahara Pengeluaran Pembantu Seksi Pemadam Kebakaran Satpol PP
dan Damkar,
h) Bendahara Pengeluaran Pembantu Bidang PPMKS Dinas Sosial,

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 34 dari 62

i) Bendahara Pengeluaran Pembantu Sekretariat serta Kedaruratan dan


Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
Selain itu terdapat pemindahbukuan yang tidak dilakukan oleh Bendahara
(dilakukan oleh Kasubag/PPTK) dan uang tunai yang dibawa oleh selain
Bendahara tanpa tanda terima antara lain:

a) Saat dilakukan cash opname tanggal 22 Februari 2018 pada bendahara


pengeluaran pembantu Subbag Humas dan Protokol Sekretariat
DPRD, bendahara pengeluaran pembantu tidak mengetahui jumlah
yang dipindahbukukan oleh Kepala Subbagian Humas dan Protokol;
b) pada Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan Dinas Kesehatan
terdapat uang tunai yang disimpan oleh staf perencanaan yang tidak
ditunjuk sebagai bendahara pengeluaran pembantu;
c) Bendahara Pengeluaran Pembantu Bidang Keluarga Sejahtera dan
Bidang Perencanaan Keuangan Keluarga Berencana Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana menyerahkan semua uang yang ditarik dari rekening
kepada PPTK atau pelaksana kegiatan;
3) Penyimpanan uang tunai pada bendahara pengeluaran pembantu belum
memadai yaitu menyimpan uang tunai di laci kantor dan/atau di
saku/dompet/tas pribadi, dan/atau dibawa pulang, dan/atau bercampur
dengan uang pribadi, dan/atau tidak dititipkan di brankas bendahara
pengeluaran, antara lain pada:
a) Bendahara Pengeluaran Pembantu Dokumentasi dan Publikasi
Sekretariat DPRD,
b) Bendahara Pengeluaran Pembantu Seksi Perluasan Penempatan
Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja,
c) Bendahara Pengeluaran Pembantu Seksi Pelayanan Kesehatan, Seksi
Sarana dan Prasarana, Seksi P2PTM dan Imunisasi, Seksi Promosi
dan Infokes, Seksi Penyehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan
Olahraga, Seksi P2PM Dinas Kesehatan,
d) Bendahara Pengeluaran Pembantu Seksi Pelayanan dan Akuisisi dan
Pengolahan, Tata Usaha, Seksi Pengembangan Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan,
e) Bendahara Pengeluaran Pembantu Bagian Umum Sekretariat Daerah,
f) Bendahara Pengeluaran Pembantu Bidang KB Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana,
g) Bendahara Pengeluaran Pembantu Bidang Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial,
h) Bendahara Pengeluaran Pembantu Sekretariat serta Kedaruratan dan
Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah,
i) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Dinas Komunikasi dan
Informatika,

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 35 dari 62

j) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Badan Perencanaan,


Penelitian dan Pengembangan Daerah,
k) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro,
Perindustrian dan Perdagangan,
l) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Badan Kepegawaian Daerah,
m) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa,
n) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Satuan Polisi Pamong Praja
dan Pemadam Kebakaran,
o) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Dinas Pariwisata,
p) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Dinas Pekerjaan Umum, dan
q) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Dinas PMPTSP;
4) Bendahara pengeluaran merangkap sebagai bendahara pengeluaran
pembantu yaitu bendahara pengeluaran Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana yang merangkap sebagai
bendahara pengeluaran pembantu Bidang Keluarga Sejahtera dan
Perencanaan Keuangan KB. Selain itu terdapat bendahara pengeluaran
pembantu Seksi Pelayanan dan Akuisisi dan Pengolahan Dinas Kearsipan
dan Perpustakaan yang merangkap sebagai petugas penyetor dan
penginputan penerimaan pada SIPKD karena tidak ada Bendahara
Penerimaan;
5) Bendahara pengeluaran pembantu menyimpan uang tunai melebihi ketentuan
transaksi non tunai yaitu lebih dari Rp2.500.000,00.
Pemerintah Kabupaten Semarang menerapkan pelaksanaan transaksi non
tunai dalam APBD Kabupaten Semarang secara bertahap sejak September
2017 yang diatur dalam Peraturan Bupati Semarang Nomor 64 Tahun 2017
dan perubahannya dengan Peraturan Bupati Semarang Nomor 10 Tahun
2018. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa setiap pembayaran belanja
APBD wajib melalui sistem pembayaran non tunai namun terdapat jenis
pembayaran yang dikecualikan antara lain pembayaran belanja/jasa kurang
dari Rp2.500.000,00, sehingga setiap Bendahara Pengeluaran Pembantu
dibuatkan rekening untuk melaksanakan pembayaran secara non tunai.
Hasil cash opname kas diketahui bahwa masih terdapat bendahara
pengeluaran pembantu yang menyimpan uang tunai melebihi
Rp2.500.000,00 antara lain :
a) Bendahara Pengeluaran Pembantu Pelayanan Kesehatan, Kesehatan
Keluarga dan Gizi, Seksi Farmasi, Seksi P2PTM dan Imunisasi, Seksi
Promosi dan Infokes, Subbag Umum dan Kepegawaian, dan Seksi
P2PM Dinas Kesehatan,
b) Bendahara Pengeluaran Pembantu Seksi Pengembangan Dinas
Kearsipan dan Perpustakaan,
c) Bendahara Pengeluaran Pembantu Sekretariat Dinas Sosial,

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 36 dari 62

d) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Sekretariat Badan


Penanggulangan Bencana Daerah,
e) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Dinas Perhubungan,
f) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Sekretariat Daerah,
g) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil,
h) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Dinas Pekerjaan Umum,
i) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Dinas Pariwisata,
j) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Dinas Lingkungan Hidup,
k) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana dan
l) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa;
6) Masih terdapat pembebanan biaya administrasi oleh Bank Jateng pada
rekening bendahara pengeluaran pembantu pada Dinas Komunikasi dan
Informatika, dan DPMPTSP;
7) Tidak semua pengeluaran uang dari bendahara pengeluaran pembantu
dilengkapi dengan tanda terima/bukti pengeluaran antara lain :
a) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Sekretariat Daerah;
b) Bendahara Pengeluaran Pembantu Bidang Keluarga Sejahtera,
Perencanaan Keuangan Keluarga Berencana, Bidang Keluarga Berencana
pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana;
c) Bendahara Pengeluaran Pembantu Bidang PPMKS dan Sekretariat Dinas
Sosial; serta
d) Bendahara Pengeluaran Pembantu Sekretariat Badan Penanggulangan
Bencana Daerah;
8) Terdapat nota pembelian yang telah distempel dan ditandatangani namun
belum tertera nilai transaksi (nota kosong) pada bendahara pengeluaran
pembantu Sekretariat Daerah dan Bidang Keluarga Berencana Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana.

b. Kelemahan Pengelolaan Kas dana BOS


Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan program pemerintah yang pada
dasarnya untuk penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan
pendidikan dasar sebagai pelaksanaan program wajib belajar. Berdasarkan
pengujian dokumen dan konfirmasi yang dilakukan kepada Pengelola Dana BOS
dan uji petik pada beberapa sekolah penerima diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Rekening penerima dana BOS dikenakan biaya administrasi dan pajak bunga
oleh BPD Jateng.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 37 dari 62

Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Semarang


telah melakukan kerjasama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Tengah terkait penyaluran dana BOS tahun 2017. Berdasarkan perjanjian
kerjasama Nomor 422.7/00765, 0412/HT.01.04/PEM/2016 tanggal 12 Januari
2016 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah ditunjuk sebagai bank
penyalur dana BOS. Dalam perjanjian tersebut PT BPD Jateng berkewajiban
membebaskan semua biaya administrasi rekening Sekolah penerima dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD/SDLB, SMP/SMPLB/SMPT, SMA
dan SMK Negeri dan Swasta.

Hasil pemeriksaan atas rekening koran sekolah yang digunakan untuk


menerima dana BOS menunjukkan adanya rekening milik sekolah yang masih
dikenakan biaya administrasi dan pajak atas penghasilan bunga. Kondisi
tersebut juga terjadi selama tahun 2016 dan telah diungkapkan dalam Laporan
Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah TA 2016
yaitu Nomor 45B/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2017 tanggal 19 Mei 2017 tetapi
belum ditindaklanjuti dengan pengembalian pajak bunga dan biaya
administrasi oleh Bank Jateng.
Rincian pajak bunga dan biaya administrasi pada SD dan SMP tahun 2016 dan
2017 sebagai berikut (rincian per sekolah terdapat pada Lampiran 2).
Tabel 9 Jumlah Pajak Bunga dan Biaya Administrasi

Tahu 2016 Tahun 2017 (Rp)


Pajak bunga Biaya Administrasi Pajak bunga Biaya Administrasi
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
SD 9.668.754,00 42.407.424,00 6.211.183,00 41.474.016,00
SMP 15.041.240,00 4.500.000,00 7.929.455,00 4.679.278,00
Total 24.709.994,00 46.907.424,00 14.140.638,00 46.153.294,00

2) Terdapat saldo kas tunai pada Bendahara BOS yang dilaporkan minus per 31
Desember 2017 pada lima Sekolah Dasar sebesar Rp249.972,00, dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 10 Saldo Minus Kas Tunai Bendahara BOS

Saldo per 31/12/2017


No. Sekolah
Rekening (Rp) Tunai (Rp)
1 SD NEGERI POLOBOGO 03 13.341 (20.000)
2 SD NEGERI SEMOWO 02 14.580 (60.000)
3 SD NEGERI KEMITIR 01 102.414 (20.000)
4 SD NEGERI KEJI 17.715 (100.000)
5 SD NEGERI KALIWUNGU 01 31.882 (49.972)
Jumlah (249.972)

Hal tersebut terjadi karena adanya belanja atau pengeluaran yang dibiayai dari
uang pinjaman dan/atau uang pribadi yang tercampur dengan dana BOS.
3) Bendahara BOS menyimpan uang tunai lebih dari Rp2.500.000,00
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 26 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 8

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 38 dari 62

Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis BOS telah mengatur


pertanggungjawaban keuangan BOS yang antara lain menyatakan bahwa uang
tunai yang ada di kas tunai tidak lebih dari ketentuan peraturan perundang-
undangan. Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
910/106/SJ tanggal 11 Januari 2017 tentang Petunjuk Teknis Penganggaran,
Pelaksanaan dan Penatausahaan serta Pertanggungjawaban dana BOS Satuan
Pendidikan yang diselenggarakan Kabupaten/Kota pada APBD, dana BOS
masuk dalam struktur LRA APBD.
Pemerintah Kabupaten Semarang telah menerapkan pelaksanaan transaksi non
tunai dalam APBD Kabupaten Semarang sejak September 2017 yang diatur
dalam Peraturan Bupati Semarang Nomor 64 Tahun 2017 dan perubahannya
dengan Peraturan Bupati Semarang Nomor 10 Tahun 2018. Dalam peraturan
tersebut disebutkan bahwa setiap pembayaran belanja APBD wajib melalui
sistem pembayaran non tunai namun terdapat jenis pembayaran yang
dikecualikan melalui sistem pembayaran non tunai antara lain pembayaran
belanja/jasa kurang dari Rp2.500.000,00.
Pemeriksaan terhadap saldo kas di bendahara BOS yang dilaporkan pada
Neraca per 31 Desember 2017 menunjukkan bahwa terdapat saldo tunai per
31 Desember 2017 yang lebih dari Rp2.500.000,00 pada 123 SD dan 21 SMP
sebagaimana terdapat pada Lampiran 2.
4) Hasil pemeriksaan kas pada SD Negeri Karangjati 02, SD Negeri
Wringinputih 01, SD Negeri Baran 02, SD Negeri Kupang 01, SD Negeri
Rembes 02, dan SD Negeri Gogodalem 01 menunjukkan bahwa:
a) Saldo kas tunai yang dilaporkan SD Negeri Wringinputih 01 pada laporan
per 31 Desember 2017 sebesar Rp40.267.099,00 merupakan kas tunai yang
telah dibelanjakan pada tahun 2017 dengan bukti pengeluaran sebesar
Rp40.239.990,00 sehingga masih terdapat selisih sebesar Rp27.109,00 yang
merupakan selisih antara saldo akhir Desember 2017 dengan saldo awal
Januari 2018. Selisih tersebut telah disetor ke rekening kas BOS sekolah
pada tanggal 8 Mei 2018 sebesar Rp27.200,00 dan Pemerintah Daerah telah
melakukan koreksi kas BOS, belanja BOS dan beban BOS.
Selain itu, terdapat selisih lebih pengeluaran tunai sebesar Rp14.256.800,00
yang merupakan pengeluaran yang dibiayai dari pinjam tabungan siswa
sebesar Rp11.656.800,00 dan pinjam kepada Sfy sebesar Rp2.600.000,00.
b) Bukti pertanggungjawaban atas penggunaan saldo kas tunai yang dilaporkan
SD Negeri Karangjati 02 pada laporan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp28.773.200,00 dibuat tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Hal
tersebut terjadi karena kas tunai sebenarnya telah digunakan pada tahun
2017 untuk belanja pembangunan sarana prasarana dalam rangka persiapan
akreditasi antara lain tempat parkir, ruang tunggu, dan gazebo.
Atas kondisi tersebut telah disetor ke rekening kas BOS sekolah pada
tanggal 11 Mei 2018 sebesar Rp28.773.200,00 dan pemerintah daerah telah
melakukan koreksi kas BOS, beban BOS dan belanja BOS.
c) Terdapat kekurangan kas atas saldo tunai yang dilaporkan SD Negeri Baran
02 pada laporan per 31 Desember 2017 sebesar Rp20.453.750,00. Atas
kekurangan tersebut telah disetor ke rekening kas BOS sekolah pada tanggal
9 Mei 2018 sebesar Rp20.435.750,00 sehingga masih terdapat kekurangan

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 39 dari 62

sebesar Rp18.000,00. Kekurangan Rp18.000,00 telah disetor ke rekening kas


BOS sekolah pada tanggal 11 Mei 2018 sebesar Rp18.000,00 dan
pemerintah daerah telah melakukan koreksi kas BOS dan belanja BOS.
Selain itu, pada saat pemeriksaan kas, ditemukan buku catatan bendahara
yang pencatatannya tercampur antara dana pinjaman dengan dana BOS, dan
terdapat nota pembelian yang sudah distempel tetapi belum ada nilai
transaksi (nota kosong), serta pembukuan yang belum dibuat oleh bendahara
sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
d) Terdapat selisih kas tunai pada SD Negeri Gogodalem 01 sebesar
Rp1.000.250,00. Hal tersebut terjadi karena dana BOS tercampur dengan
uang pribadi. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa uang tersebut
bukan uang kas BOS karena bendahara BOS juga menjadi bendahara RT dan
bendahara lainnya.
e) Saldo kas tunai yang dilaporkan SD Negeri Rembes 02 pada laporan per 31
Desember 2017 sebesar Rp21.401.100,00 merupakan kas tunai yang telah
dibelanjakan pada tahun 2017 dengan bukti pengeluaran sebesar
Rp21.285.962,00 sehingga masih terdapat selisih sebesar Rp115.138,00.
Atas selisih tersebut telah disetor ke rekening kas BOS sekolah pada tanggal
9 Mei 2018 sebesar Rp115.138,00 dan pemda telah melakukan koreksi kas
BOS dan belanja BOS.
f) Tidak semua pengeluaran uang dari bendahara BOS dilengkapi dengan tanda
terima antara lain pada SD Negeri Karangjati 02 dan SD Negeri Baran 02.
g) Bendahara BOS menyimpan uang tunai di dompet/tas pribadi, dan/atau
dibawa pulang, dan/atau bercampur dengan uang pribadi/pinjaman antara
lain karena sekolah tidak mempunyai brankas dan pengambilan tunai dari
rekening dalam jumlah besar yang tidak segera digunakan.
5) Penghapusan pencatatan saldo BOS SMA dan SMK ke Provinsi Jawa Tengah
belum didukung dengan Berita Acara Serah Terima (BAST).
Pemerintah Kabupaten Semarang menyajikan saldo kas BOS pada akun Kas
Lainnya dalam laporan per 31 Desember 2016 sebesar Rp2.347.578.300,00
yang di dalamnya terdapat saldo kas BOS SMA dan SMK. Pada tahun 2017,
saldo kas BOS SMA dan SMK dikeluarkan dari pencatatan melalui jurnal
penyesuaian sebesar Rp757.541.597,00, tetapi belum didukung dengan Berita
Acara Serah Terima (BAST).
6) Laporan penggunaan dana BOS dalam sistem online tidak di-update setiap
triwulan.
Berdasarkan data laporan penggunaan dana BOS dalam sistem online,
diketahui bahwa tidak seluruh sekolah memasukkan data penggunaan dana
BOS setiap triwulan ke dalam sistem online. Berdasarkan keterangan
pengelola dana BOS, sekolah tidak memasukkan data ke dalam sisten online
sesuai ketentuan karena keterbatasan personil yang menangani BOS di
sekolah.
7) Sekolah tidak mengumumkan besar dana yang diterima dan penggunaan dana
BOS di papan pengumuman sekolah.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 40 dari 62

Berdasarkan petunjuk teknis BOS tahun 2017, sekolah wajib mengumumkan


besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan
dana BOS (RKAS) di papan pengumuman sekolah yang ditandatangani oleh
kepala sekolah, bendahara dan ketua komite sekolah (formulir BOS-03) dan
mengumumkan penggunaan dana bos di papan pengumuman (formulir BOS-
04, atau formulir BOS-K3 dan BOS-07). Berdasarkan pemeriksaan diketahui
bahwa sebagian besar sekolah mengumumkan penggunaan dana BOS pada
saat pertemuan walimurid saat kenaikan kelas. Sekolah tidak mengumumkan
penggunaan dana BOS di papan pengumuman sekolah.

c. Terdapat Pelaksanaan Kegiatan yang Mendahului Penetapan Perubahan APBD


Kegiatan yang mendahului perubahan APBD pada Sekretariat Daerah adalah
kegiatan Rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah sebesar Rp1.277.000.000,
koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah lainnya sebesar
Rp1.669.000.000 dan kegiatan rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah bagi
Sekretaris Daerah dan Asisten sebesar Rp211.000.000,00. Hal ini terjadi karena
adanya perencanaan dan pengendalian uang kas yang tidak terukur.
d. Pengeluaran dana untuk pembayaran tambah kurang pekerjaan tidak didukung
bukti yang memadai
Selain itu terkait pengelolaan Dana Desa berdasarkan hasil pemeriksaan atas
Dana Desa di Desa Bener, Desa Brongkol, Desa Barukan dan Desa Tlogo
diketahui bahwa pekerjaan infrastruktur berupa pekerjaan tambah kurang tidak
didukung berita acara tambah kurang yang diketahui ketua BPD, ketua LKMD
sehingga tidak jelas bukti pertanggungjawabannya dan gambar teknis yang telah
disusun tidak sesuai dengan bangunan fisik di lapangan.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:


a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan Pasal 2 ayat (3)
huruf b yang menyatakan bahwa subjek pajak dalam negeri adalah badan yang
didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia kecuali unit tertentu dari badan
pemerintah yang memenuhi kriteria:
1) Pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
2) Penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah;
3) Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara;
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pada:
1) Pasal 184 ayat (1) yang menyatakan bahwa pengguna anggaran/kuasa
pengguna anggaran, bendahara penerimaan/pengeluaran dan orang atau
badan yang menerima/menguasai uang/barang/kekayaan daerah wajib
menyelenggarakan penatausahaan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 41 dari 62

2) Pasal 209 ayat (1) yang menyatakan bahwa dokumen yang digunakan oleh
bendahara pengeluaran dalam menatausahakan pengeluaran permintaan
pembayaran mencakup buku kas umum, buku simpanan/bank, buku pajak,
buku panjar, buku rekapitulasi pengeluaran per rincian obyek, dan register
SPP-UP/GU/TU/LS;
3) Pasal 222:
a) Ayat (1) yang menyatakan bahwa Bendahara Pengeluaran Pembantu
wajib menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh pengeluaran
yang menjadi tanggung jawabnya;
b) Ayat (4) yang menyatakan bahwa Bendahara Pengeluaran Pembantu
dalam melakukan penatausahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
menggunakan bukti pengeluaran yang sah;
c) Ayat (5) yang menyatakan bahwa Bendahara Pengeluaran Pembantu
wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengeluaran kepada
bendahara pengeluaran paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya;
d) Ayat (6) yang menyatakan bahwa Laporan pertanggungjawaban
pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (5) mencakup buku kas
umum, buku pajak PPN/PPh; dan bukti pengeluaran yang sah.
c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 8 Tahun 2017
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 26 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 8 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Sekolah pada Lampiran menyatakan bahwa:
1) Tugas dan Tanggung Jawab Tim BOS Kabupaten/Kota antara lain:
a) memberikan sosialisasi/pelatihan kepada sekolah pada jenjang
pendidikan dasar, Komite Sekolah dan masyarakat tentang program BOS
termasuk melalui pemberdayaan pengawas sekolah;
b) melakukan pembinaan terhadap sekolah pada jenjang pendidikan dasar
dalam pengelolaan dan pelaporan BOS;
c) memantau pelaporan pertanggungjawaban penggunaan BOS yang
disampaikan oleh sekolah pada jenjang pendidikan dasar secara offline
maupun secara online;
d) menegur dan memerintahkan sekolah pada jenjang pendidikan dasar yang
belum membuat laporan;
e) melakukan monitoring pelaksanaan program BOS di sekolah, termasuk
dengan memberdayakan pengawas sekolah sebagai tim monitoring
kabupaten/kota;
2) Tugas dan tanggung jawab Tim BOS Sekolah antara lain:
a) menyelenggarakan pembukuan secara lengkap;
b) memenuhi ketentuan transparansi pengelolaan dan penggunaan;
c) menyusun dan menyampaikan laporan secara lengkap;
d) bertanggung jawab secara formal dan material atas penggunaan BOS
yang diterima;
e) untuk sekolah pada jenjang pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah, memasang spanduk di sekolah terkait kebijakan
pendidikan bebas pungutan setiap hari di serambi Sekolah.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 42 dari 62

3) BOS yang diterima oleh sekolah tidak diperbolehkan untuk: antara lain
dipinjamkan kepada pihak lain, membayar iuran kegiatan yang
diselenggarakan oleh UPTD kecamatan/kabupaten/kota/provinsi/pusat, atau
pihak lainnya, kecuali untuk biaya transportasi dan konsumsi peserta
didik/pendidik/tenaga kependidikan yang mengikuti kegiatan tersebut,
membiayai kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan operasional sekolah.
4) Terkait dengan pembukuan dana yang diperoleh sekolah untuk BOS, perlu
memperhatikan hal-hal berikut, antara lain:
a) Pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran dapat
dilakukan dengan tulis tangan atau menggunakan komputer. Dalam hal
pembukuan dilakukan dengan komputer, Bendahara wajib mencetak
buku kas umum dan
b) buku pembantu paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan dan
menatausahakan hasil cetakan BKU dan buku pembantu bulanan yang
telah ditandatangani kepala sekolah dan Bendahara.
c) Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dalam BKU dan
buku pembantu yang relevan sesuai dengan urutan tanggal kejadiannya.
d) Uang tunai yang ada di kas tunai tidak lebih dari ketentuan peraturan
perundang-undangan.
e) Apabila Bendahara berhenti dari jabatannya, maka BKU, buku pembantu,
dan bukti pengeluaran harus diserahterimakan kepada pejabat yang baru
dengan Berita Acara Serah Terima.
f) BKU, buku pembantu kas, buku pembantu bank, buku pembantu pajak,
bukti pengeluaran, dan dokumen pendukung bukti pengeluaran BOS
(kuitansi/ faktur/nota/bon dari vendor/toko/supplier) wajib diarsipkan
oleh sekolah sebagai bahan audit. Setelah diaudit, maka data tersebut
dapat diakses oleh publik.
5) Terkait pelaporan, selain laporan berupa dokumen cetak yang disampaikan
ke dinas pendidikan, Tim BOS Sekolah juga harus menyampaikan laporan
penggunaan dana secara online ke BOS http://bos.kemdikbud.go.id.
Informasi penggunaan dana yang disampaikan sebagai laporan online
merupakan informasi yang didapat dari laporan rekapitulasi penggunaan
BOS tiap triwulan. Laporan ini harus diunggah ke laman BOS setiap
triwulan pada awal triwulan berikutnya.
6) Transparansi. Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab dalam pengelolaan
program dan penggunaan BOS, sekolah harus menyusun dan
mempublikasikan dokumen pendukung transparansi informasi secara
lengkap. Dokumen pendukung yang harus dipublikasikan oleh sekolah
sebagai upaya transparansi meliputi: Realisasi Penggunaan Dana Tiap
Sumber Dana
d. Peraturan Bupati Semarang Nomor 64 Tahun 2017 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Bupati Semarang Nomor 10 Tahun 2018 tentang Perubahan
atas Peraturan Bupati Semarang Nomor 64 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Transaksi Non Tunai Dalam APBD Kabupaten Semarang pada:
1) Pasal 6 ayat (1) yang menyatakan bahwa Setiap pembayaran belanja APBD
wajib melalui sistem pembayaran non tunai;

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 43 dari 62

2) Pasal 9 ayat (1) yang menyatakan bahwa jenis pembayaran yang


dikecualikan melalui sistem pembayaran non tunai sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (1) antara lain pembayaran belanja/jasa kurang dari
Rp2.500.000,00;
3) Pasal 10 ayat (1) yang menyatakan bahwa Pengawasan atas penerapan
pelaksanaan transaksi non tunai dalam APBD Kabupaten Semarang
dilakukan oleh Aparatur Pengawasan Internal Pemerintah.
e. Perjanjian kerjasama antara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Dengan PT
Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Tentang Penyaluran dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) Kepada Sekolah Dasar (SD)/Sekolah Dasar Luar
Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sekolah Menengah Pertama
Luar Biasa (SMPLB)/Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMPT), Sekolah
Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dan
Swasta di Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2017 Nomor 422.7/00390,
1726/HT.01.04/PEM/2017 tanggal 18 Januari 2017, pada Pasal 5 yang
menyatakan bahwa Pihak Pertama dibebaskan dari semua biaya administrasi dan
biaya transfer atas pengiriman dana BOS SD/SDLB, SMP/SMPLB/SMPT, SMA
dan SMK Negeri dan Swasta kepada atau dari sekolah-sekolah penerima di
Kabupaten/Kota se Jawa Tengah.

Permasalahan tersebut mengakibatkan:

a. Tujuan tertib administrasi penerimaan dan pengeluaran kas belum tercapai;


b. Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran dan bendahara BOS di sekolah pada laporan
per 31 Desember 2017 kurang menggambarkan kondisi yang sebenarnya;
c. Kas tunai yang melebihi ketentuan dan penyimpanannya kurang memadai rawan
untuk disalahgunakan;
d. Sekolah yang memiliki rekening BOS menanggung biaya administrasi minimal
sebesar Rp46.153.294,00 dan pajak bunga minimal sebesar Rp14.140.638,00;
e. Pertanggungjawaban penggunaan dana BOS belum sepenuhnya menggambarkan
kondisi yang sebenarnya dan prinsip transparansi (untuk evaluasi) belum
sepenuhnya tercapai.

Permasalahan tersebut disebabkan


a. Bendahara pengeluaran dan bendahara pengeluaran pembantu pada OPD terkait
serta bendahara BOS pada sekolah terkait belum sepenuhnya berpedoman pada
peraturan yang berlaku;
b. Kepala OPD terkait belum sepenuhnya melakukan pengawasan dan Tim
Manajemen BOS belum memverifikasi kebenaran sisa dana BOS di tiap sekolah;
c. Tim Manajemen BOS Pemerintah Kabupaten Semarang kurang dalam melakukan
sosialisasi dan pembinaan kepada Tim Manajemen BOS sekolah;
d. Tim Manajemen BOS Pemerintah Kabupaten Semarang belum optimal dalam
melakukan monitoring evaluasi pertanggungjawaban dana BOS dan kurang
koordinasi dengan Bank Jateng terkait pemotongan biaya administrasi dan pajak
bunga BOS.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 44 dari 62

Atas permasalahan tersebut,


a. Kepala Dinas Kesehatan menyatakan bahwa kedepan bendahara pembantu
pengeluaran sudah melakukan kewajibannya untuk segera mencatat transaksi
pada buku kas dan menitipkan sisa uang tunai pada brankas utama dan
menggunakan cashbox pada setiap bendahara pembantu pengeluaran serta tidak
menyimpan uang tunai melebihi Rp2.500.000,00.
b. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana (PPPAKB) menyatakan bahwa hal tersebut karena keterbatasan
jumlah personil dan kedepan bendahara akan menyimpan uang tunai dalam
brankas.
c. Kepala Dinas Pariwisata menyatakan bahwa brankas dalam keadaan terkunci
tidak dapat dibuka dikarenakan rusak. Selanjutnya bendahara akan melaksanakan
penatausahaan keuangan lebih teliti dan tertib.
d. Kepala Dinas KomikPerindag menyatakan bahwa bendahara pembantu
pengeluaran akan menitipkan uang tunai harian di brankas bendahara
pengeluaran.
e. Kepala Dinas Sosial menyatakan bahwa sampai saat ini Dinas Sosial belum
memiliki brankas. Ke depan bendahara akan lebih teliti melakukan pembukuan.
f. Kepala Dinas Tenaga Kerka menyatakan bahwa akan memberikan teguran agar
melakukan pencatatan secara lengkap semua transaksi pada buku kas dan
menyimpan uang tunai dititipkan brankas.
g. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa menyatakan karena kurang
pahamnya bendahara pengeluaran pembantu terkait implementasi non kas.
h. Kepala Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu menyatakan bahwa pembebanan
biaya administrasi Bank Jateng dikarenakan transaksi dengan pihak ketiga yang
memiliki rekening pada bank lain.
i. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menyatakan bahwa bendahara
pengeluaran pembantu menyimpan uang tunai melebihi ketentuan karena
kurangnya pemahaman bendahara pengeluaran pembantu mengenai transaksi non
tunai.
j. Kepala Badan Kepegawaian Daerah menyatakan bahwa pada hari tersebut
direncanakan beli tiket namun tiket habis dan bendahara tidak sempat menitipkan
pada brankas.
k. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi segera melakukan pembelian brankas
demi kelancaran dan keamanan.
l. Sekretaris Daerah menyatakan bahwa kesalahan pencatatan murni kesalahan
pencatatan pada bendahara pengeluaran Setda. Kedepan akan diperbaiki setiap
pencatatan transaksi.
m. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja menyatakan bahwa hal tersebut karena
ketidakpahaman bendahara pengeluaran pembantu.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 45 dari 62

n. Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga menyatakan setuju


dengan temuan tersebut dan sudah menindaklanjuti temuan tersebut. Kedepan
akan lebih cermat dan teliti dalam mengawasi pengelolaan kas dana BOS di
sekolah SD dan SMP penerima BOS.
o. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah menyatakan bahwa bendahara
belum memahami sistem yang baru dan masih dalam masa transisi.
p. Kepala Dinas Kearsipan meminta bendahara pengeluaran pembantu menyimpan
uang tunai paling banyak Rp2.500.000,00 dan menitipkan pada brankas
bendahara pengeluaran.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Semarang agar memerintahkan


a. Kepala OPD terkait mempedomani pada peraturan yang berlaku khususnya
terkait penyimpanan uang tunai, pengelolaan transaksi non kas dan kelengkapan
pembukuan di bendahara pengeluaran pembantu;
b. Tim Manajemen BOS melakukan verifikasi serta validasi sisa dana BOS tiap SD
dan SMP per triwulan dengan pendampingan Inspektorat;
c. Tim Manajemen BOS Pemerintah Kabupaten Semarang meningkatkan sosialisasi
dan pembinaan kepada Pengelola BOS di tiap sekolah;
d. Tim Manajemen BOS Pemerintah Kabupaten Semarang meningkatkan
monitoring evaluasi pertanggungjawaban dana BOS per triwulan dan melakukan
koordinasi dengan Bank Jateng terkait pemotongan biaya administrasi dan pajak
bunga BOS.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 46 dari 62

8. Pengelolaan Aset Tetap Belum Sepenuhnya Memadai


Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari
dua belas bulan, dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Nilai ini merupakan nilai Aset Tetap milik
Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2017.
Jumlah Aset Tetap per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp2.655.097.330.668,00
dibandingkan dengan jumlah Aset Tetap per 31 Desember 2016 sebesar
2.428.541.698.565,83 terdapat kenaikan bersih sebesar Rp226.555.632.122,17 atau
sebesar 9,32%.
Selain itu terdapat mutasi penambahan selain berasal dari realisasi belanja modal
tahun 2017, yang memenuhi kriteria sebagai aset, antara lain juga berasal dari:
a. Hibah kepada Pemerintah Daerah;
b. Koreksi reklasifikasi (perubahan hanya terhadap kelompok/bidang barang);
c. Koreksi kesalahan pembukuan; dan
d. Pengadaan yang bukan dari Belanja Modal APBD, namun memenuhi klasifikasi
aset tetap.
Sedangkan mutasi pengurangan, dapat berasal dari :

a. Hibah dari Pemerintah Daerah


b. Beban penyusutan terhadap aset tetap
c. Koreksi reklasifikasi (perubahan hanya terhadap kelompok/bidang barang)
d. Lelang Penjualan Aset
e. Penghapusan
Adapun Mutasi Penambahan dan Pengurangan Aset Tahun Anggaran 2017
adalah sebagai berikut (berdasar nilai buku) :
Tabel 11 Mutasi Aset Tetap

Saldo Saldo
Penambahan Pengurangan
31 Desember 2016 31 Desember 2017
JENIS ASET TETAP : Rp Rp Rp Rp
a. Tanah 928.052.439.376,00 33.800.013.399,00 580.899.452,00 961.271.553.324,00
b. Peralatan dan Mesin 289.585.025.923,83 52.673.759.264,00 29.002.845.133,00 313.255.940.062,00
c. Gedung dan 506.415.472.498,00 81.477.429.628,00 36.588.955.231,00 551.303.946.894,00
Bangunan
d. Jalan, Irigasi dan 672.361.075.496,00 199.012.193.772,00 127.129.254.330,00 744.244.014.945,00
Jaringan
e. Aset Tetap Lainnya 32.127.685.272,00 13.647.803.197,00 5.152.697.011,00 40.622.791.463,00
f. Konstruksi Dalam 0,00 44.399.084.000,00 0,00 44.399.084.000,00
Pengerjaan
Jumlah 2.428.541.698.565,83 425.010.283.260,00 198.454.651.157,00 2.655.097.330.688,00

Sedangkan Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 47 dari 62

Tabel 12 Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2017

Per 31 Desember 2017 Per 31 Desember 2016


Akumulasi Nilai Buku
Nilai Aset Tetap Nilai Buku
Penyusutan Aset Tetap
ASET TETAP : Rp Rp Rp Rp
a. Tanah 961.271.553.324,00 0,00 961.271.553.324,00 928.052.439.376,00

b. Peralatan dan 498.963.137.494,00 185.707.197.432,00 313.255.940.062,00 289.585.025.923,83


Mesin
c. Gedung dan 1.045.859.079.613,00 494.555.132.719,00 551.303.946.894,00 506.415.472.498,00
Bangunan
d. Jalan, Irigasi dan 1.395.022.724.216,00 650.778.709.271,00 744.244.014.945,00 672.361.075.496,00
Jaringan
e. Aset Tetap 80.833.023.102,00 40.210.231.639,00 40.622.791.463,00 32.127.685.272,00
Lainnya
Konstruksi Dalam 44.399.084.000,00 0,00 44.399.084.000,00 0,00
f. Pengerjaan

Jumlah 4.026.348.601.749,00 1.371.251.271.061,00 2.655.097.330.688,00 2.428.541.698.565,83

Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan BPK TA 2016 Nomor


45B/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2017 tanggal 19 Mei 2017 mengenai jalan
irigasi dan jaringan serta prasarana, sarana, dan utilitas umum masih belum
selesai ditindaklanjuti yaitu:
a. Pemerintah Kabupaten Semarang mencatat Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan
Daerah Irigasi sebanyak 218 Daerah Irigasi. DI yang dimiliki Pemkab
Semarang ditetapkan oleh Menteri PU Pera dengan Peraturan Menteri
Nomor 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah
Irigasi. Menurut peraturan tersebut, Pemkab Semarang memiliki 666 DI
yang berlokasi di wilayah Kabupaten Semarang. Hasil tindak lanjut
pemeriksaan tahun sebelumnya Pemkab Semarang masih kurang mencatat
2 DI yang menurut bagian aset belum dapat ditelusuri keberadaannya
sehingga perlu dilakukan rekonsiliasi dengan Kementerian PU Pera dan
inventarisasi yang belum tercatat tersebut. Sampai dengan akhir April 2018
dua DI tersebut belum ditemukan yaitu DI Simenter II sepanjang 1800
meter dan DI Klawah sepanjang 500 meter.
b. Pemerintah Kabupaten Semarang belum selesai mendata aset fasilitas
umum perumahan
Aset pemerintah daerah dapat diperoleh dari pengadaan, hibah, maupun
berasal dari penyerahan aset prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU)
oleh pengembang perumahan. PSU perumahan yang telah selesai dibangun
wajib diserahkan kepada pemerintah daerah. PSU tersebut berupa tanah,
bangunan, serta jalan, irigasi, dan jaringan yang menjadi fasilitas di dalam
area perumahan.
Atas kewajiban tersebut, Pemerintah Daerah Semarang menetapkan
Pedoman Penyerahan PSU Perumahan dan Pemukiman pada tanggal 7
November 2016 melalui Perda Nomor 22 Tahun 2016. Perda tersebut
mengatur antara lain:
1) Kewajiban pengembang untuk menyerahkan PSU dan sanksinya;

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 48 dari 62

2) Pembentukan Tim Verifikasi;


3) Tata cara penyerahan PSU;
4) Pengelolaan PSU oleh Pemda setelah diserahkan.
Hasil pemeriksaan daftar aset dan dokumen penyerahan PSU dari
perumahan menunjukkan bahwa sampai dengan akhir April 2018 hanya
satu perumahan yang telah menyerahkan aset PSU kepada Pemerintah
Kabupaten Semarang, yaitu Perum Perumnas unit Lerep. Hasil
pemeriksaan data perumahan dari Dinas Pekerjaan Umum menunjukkan
data jumlah perumahan yang didirikan sejak tahun 2002 s.d. 2015
berjumlah sebanyak 123 perumahan.

Namun demikian Pemerintah Kabupaten Semarang belum selesai


melakukan pendataan status perumahan apakah telah selesai dibangun atau
belum, serta memberikan sanksi kepada pengembang yang belum
menyerahkan aset PSU-nya. Dengan demikian, potensi aset PSU berupa
tanah, bangunan, peralatan dan mesin, serta jalan, irigasi, dan jaringan
yang seharusnya dicatat dan dikelola oleh Pemda belum dapat diketahui
dengan pasti karena belum ada berita acara serah terima dari pengembang.

Berdasarkan pemeriksaan aset tetap diketahui permasalahan sebagai


berikut :
1) Terdapat peralatan mesin yang rusak berat:
a) Sebanyak 21 mesin peralatan di RSUD Ambarawa dengan nilai buku
Rp317.882.030,00 dalam kondisi rusak tidak bisa diperbaiki untuk
diusulkan penghapusan dan direklasifikasi ke aset lainnya. Atas hal
tersebut pemerintah daerah telah melakukan reklasifikasi ke aset lainnya.
b) Sebanyak 5 mesin peralatan di Dinas Pekerjaan Umum dengan nilai buku
Rp54.675.709,00 dalam kondisi rusak tidak bisa diperbaiki untuk
diusulkan penghapusan dan belum direklasifikasi ke aset lainnya. Atas
hal tersebut pemerintah daerah telah mereklas ke aset lainnya.
c) Masih terdapat barang rusak berat yang dimasukkan dalam aset di KIB
Kecamatan Bringin yang seharusnya masuk aset lainnya yaitu : komputer
2 buah tahun 2002 senilai Rp4.132.500,00; Laptop tahun 2011 senilai
Rp6.500.000; scan maker tahun 2002 senilai Rp1.275.000, LCD
proyektor tahun 2011 senilai Rp8.780.000,00; dan faximile tahun 2013
senilai Rp3.700.000,00. Atas kondisi tersebut pemda akan mengecek
ulang kondisi aset tersebut untuk kemudian direklas ke aset lainnya.
2) Informasi dalam KIB B belum dirinci:
RSUD Ungaran mencatat aset di KIB yang belum dirinci per kode barang
antara lain Alat Kedokteran senilai Rp299.000.000,00, Alat Kedokteran
senilai Rp7.550.000,00, Alat Kedokteran senilai Rp13.600.000,00, Alat
Kedokteran senilai Rp12.491.700,00 dan Alat Kedokteran senilai
Rp299.000.000,00 serta Alat Dapur senilai Rp88.800.000,00.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 49 dari 62

Namun demikian RSUD Ungaran telah dapat membuat rincian atas peralatan
dimaksud. Rincian peralatan tersebut berupa:
a) Alat Kedokteran senilai Rp12.491.700,00 telah dirinci dalam KIB terdiri
dari resucitator-neonate senilai Rp3.400.000,00, resucitator-adult senilai
Rp8.000.000,00, stetoscope DWS senilai Rp290.400,00 dan tensimeter
aneroio senilai Rp801.300,00.
b) Alat Kedokteran senilai Rp7.550.000,00 merupakan spine board senilai
Rp3.550.000,00 dan scoop stretcher senilai Rp4.000.000,00.
c) Alat Kedokteran senilai Rp13.600.000,00 terdiri dari Laringoscope
Macintosh senilai Rp10.200.000,00 dan Laringoscope miller senilai
Rp3.400.000,00.
d) Alat Kedokteran senilai Rp299.000.000,00 adalah air safety system
senilai Rp299.000.000,00.
e) Alat dapur senilai Rp88.800.000,00 terdiri dari kompor tungku, meja,
kursi, trolly, rak gelas, almari, show case.
3) Pencatatan aset tetap pada KIB dan KIR serta pemberian label belum tertib:
a) Hasil pengujian secara uji petik pada SDN Bringin I diketahui terdapat
belanja dari dana BOS berupa Laptop Acer senilai Rp6.700.000,00,
Desktop Intel Core 2 duo senilai Rp4.300.000,00, Proyektor Viewsonic
senilai Rp5.000.000,00, Folding Gate senilai Rp6.100.000,00, meja kursi
siswa dan papan data senilai Rp12.000.000,00, pintu toilet siswa senilai
Rp5.700.000,00, Briket LCD senilai Rp650.000,00 dan rak taman bunga
senilai Rp5.200.000,00 belum tercatat di KIB SD Bringin 1. SDN
Bringin I juga belum melakukan labeling barang sekolah dan belum
menyusun Kartu Inventaris Ruangan (KIR).
Atas barang tersebut SD Bringin 1 kemudian mencatatnya dalam KIB SD
dan melakukan koreksi pencatatan pada akun aset tetap peralatan mesin.
b) Hasil pengujian secara uji petik pada SDN Rembes 2 diketahui terdapat
printer hasil pengadaan dari dana BOS senilai Rp1.320.000,00 belum
tercatat di KIB. SDN Rembes 2 juga belum melakukan labeling barang
sekolah dan belum menyusun Kartu Inventaris Ruangan (KIR). Selain itu
masih ada belanja ATK dari dana BOS senilai Rp2.001.000,00 yang
belum jelas rincian barangnya.
Atas barang tersebut SD Rembes 2 mencatatnya dalam KIB SD dan
dilakukan koreksi pencatatan pada akun aset tetap peralatan mesin.
c) Hasil pengujian secara uji petik pada SDN Gogodalem I diketahui
pengurus barang sekolah belum melakukan labeling barang sekolah dan
belum menyusun KIR.
4) Hasil kegiatan rehabilitasi masih dicatat dalam KIB sebagai aset baru:
a) RSUD Ungaran masih mencantumkan pekerjaan rehabilitasi gedung di
KIB sehingga menyulitkan dalam identifikasi kapitalisasinya yaitu
Rehabilitasi kantor, ruang akreditasi, gudang keuangan, Ruang rawat inap

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 50 dari 62

baru senilai Rp133.664.000,00; Rehabilitasi Minor Operasi & IGD


senilai Rp125.500.000,00; Pemeliharaan Gedung senilai Rp802.551.000;
Rehabilitasi Ruang Laboratorium senilai Rp118.469.633,00; Rehabilitasi
Kanopi senilai Rp67.813.472,00; Rehabilitasi Loket & Limbah senilai
Rp44.324.895,00.
Menurut pengurus barang hal ini dilakukan karena nama di KIB
disamakan dengan nama proyeknya walaupun merupakan aset bangunan
baru yang belum ada induknya.
Selain itu di KIB terdapat rehabilitasi Rawat Inap senilai
Rp199.358.000,00 dan rehabilitasi Ruang Cempaka & Dahlia senilai
Rp682.896.000,00. Atas kondisi tersebut pemerintah daerah telah
melakukan koreksi pembukuan karena rehabilitasi tersebut digabung/
dikapitalisasi ke gedung lama.
b) Di RSUD Ambarawa masih mencantumkan pekerjaan rehabilitasi gedung
di KIB sehingga menyulitkan dalam identifikasi kapitalisasinya yaitu
Rehabilitasi Ruang Tunggu IGD&BPJS tahun 2016 senilai
Rp121.382.988,00; Pemeliharaan tahun 2016 HD senilai Rp
232.179.000,00; Rehabilitasi Ruang Seruni tahun 2014 senilai
Rp189.500.000,00; dan Rehabilitasi Teras (Ruang Cempaka II) tahun
2010 senilai Rp10.800.000,00.
Menurut pengurus barang hal ini dilakukan karena nama di KIB
disamakan dengan nama proyeknya walaupun merupakan aset bangunan
baru yang belum ada induknya.
Selain itu di KIB terdapat rehabilitasi Gedung Mawar tahun 2015 senilai
Rp915.392.000,00 dan Rehabilitasi Gedung Anyelir tahun 2015 senilai
Rp699.864.000,00. Atas kondisi tersebut pemda melakukan koreksi
pembukuan karena rehabilitasi tersebut digabung/dikapitalisasi ke
gedung lama.
c) Kecamatan Bringin masih mencantumkan pekerjaan rehabilitasi gedung
di KIB sehingga menyulitkan dalam identifikasi kapitalisasinya yaitu
Rehabilitasi kantor tahun 2004 senilai Rp54.563.151,00; rehab kantor dan
pintu gerbang tahun 2009 senilai Rp100.051.000,00; perluasan ruang staf
dan komputer tahun 2012 senilai Rp49.896.000,00; ruang rehab paten
tahun 2016 senilai Rp12.037.900; ruang rehab Paten tahun 2016 senilai
Rp25.093.100;dan rehab aula tahun 2014 senilai Rp133.270.964,00.
Menurut pengurus barang hal ini dilakukan karena nama di KIB
disamakan dengan nama proyeknya walaupun merupakan aset bangunan
baru yang belum ada induknya. Untuk rehab kantor tahun 2004 senilai
Rp54.563.151,00 dan rehab aula tahun 2014 senilai Rp133.270.964,00
sudah digabung dengan aset lamanya dalam perhitungan kapitalisasi.
d) Kecamatan Pabelan masih mencantumkan pekerjaan rehab gedung di
KIB sehingga menyulitkan dalam identifikasi kapitalisasinya yaitu
Rehabilitasi atap dan gedung pertemuan tahun 2013 senilai
Rp163.714.000,00. Menurut pengurus barang hal ini dilakukan karena

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 51 dari 62

nama di KIB disamakan dengan nama proyeknya walaupun merupakan


aset bangunan baru yang belum ada induknya. Rehabilitasi atap dan
gedung pertemuan tahun 2013 senilai Rp163.714.000,00 sudah digabung
dengan aset lamanya dalam perhitungan kapitalisasi.
e) Dinas Dukcapil masih mencantumkan pekerjaan rehabilitasi gedung di
KIB sehingga menyulitkan dalam identifikasi kapitalisasinya yaitu
Rehabilitasi gedung dan halaman kantor Dukcapil tahun 2016 senilai
Rp197.733.000,00; paving gedung dan kanopi tahun 2016 senilai
Rp123.834.000,00. Menurut pengurus barang hal ini dilakukan karena
nama di KIB disamakan dengan nama proyeknya walaupun merupakan
aset bangunan baru yang belum ada induknya.
f) Dinas Pertanian masih mencantumkan pekerjaan rehabilitasi gedung di
KIB sehingga menyulitkan dalam identifikasi kapitalisasinya yaitu
Rehabilitasi kolam induk lele dan rehabilitasi kolam pendederan lama
tahun 2016 senilai Rp175.348.056; Rehabilitasi kantor dan rumah
lindung UPTD Pekopen tahun 2007 senilai Rp180.131.000,00. Menurut
pengurus barang hal ini dilakukan karena nama di KIB disamakan
dengan nama proyeknya walaupun merupakan aset bangunan baru yang
belum ada induknya.
5) Kekurangan pencatatan aset tanah dibawah jalan lingkungan kelurahan
Dinas Pekerjaan Umum mencatat jalan kelurahan yang belum diserahkan
kepada 7 kelurahan kedalam KIB DPU. Aset tersebut belum dicatat di KIB
Kecamatan yaitu berupa pembangunan jalan kampung, dan saluran/drainase
sebesar Rp30.753.365.900,00. Sedangkan untuk tanah dibawah jalan wilayah
kelurahan sebanyak 167 ruas sepanjang kurang lebih 78.593 meter belum
tercatat dan belum dinilai.
Atas hal tersebut Dinas Pekerjaan Umum telah melakukan mutasi aset 167
ruas jalan tersebut ke KIB A (jalan) masing-masing kecamatan dan telah
melakukan koreksi aset tetap tanah dibawah jalan untuk 167 ruas tersebut
dengan nilai NJOP Tahun 2004 (neraca awal) senilai Rp17.832.840.663,00.
6) Pengungkapan kejadian setelah tanggal neraca
Setelah tanggal neraca 31 Desember 2017 terjadi kematian 3 ekor indukan
ternak sapi dan kambing pada Dinas Pertanian yang belum diungkapkan
dalam Catatan atas laporan keuangan. Atas hal ini Pemerintah Daerah akan
menambahkan di dalam catatan peristiwa setelah tanggal neraca.
7) Kesalahan pencatatan ganti rugi tanah
Terdapat ganti rugi tanah senilai Rp11.400.000.000,00 dan senilai
Rp2.900.000.000,00. Atas tanah senilai Rp2.900.000.000,00 telah dicatat
dalam surplus penjualan aset non lancar sedangkan atas yang
Rp11.400.000.000,00 dicatat sebagai PAD lain-lain. Atas hal ini pemda telah
melakukan koreksi ekuitas dan PAD lain-lain.
8) Aplikasi SIPKD belum dapat dioptimalkan untuk perhitungan penyusutan
aset tetap

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 52 dari 62

Dalam pengelolaan keuangan dan aset tetap Pemerintah Kabupaten Semarang


menggunakan aplikasi SIPKD untuk memudahkan pengurus barang dalam
membukukan aset dan kapitalisasi serta penyusutannya. Namun demikian
sampai bulan Mei 2018, perhitungan kapitalisasi dan penyusutannya masih
dilakukan secara manual. Hal ini mengandung resiko terjadinya kesalahan
pembukuan dan mempersulit pengurus barang dan petugas akuntansi dalam
memahami pencatatan akuntansi sesuai Standar Akuntansi Pemerintah.
9) Terdapat Aset P3D Bidang Pendidikan belum sinkron antara SIM Aset
Pemprov Jateng dengan data Bidang Aset Pemkab Semarang
Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kabupaten Semarang malakukan proses
penyerahan kewenangan yang tidak lagi milik pemerintah kabupaten kepada
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun Pemerintah Pusat. Penyerahan
tersebut meliputi personel, pendanaan, sarana dan prasarana, serta dokumen
(P3D). Untuk menindaklanjuti penyerahan aset tersebut, Bupati Semarang
membentuk Tim Invetarisasi dan Penyerahan Urusan Pemerintahan di
Lingkup Pemerintah Kabupaten Semarang dengan Keputusan Bupati Nomor
130/0393/2015 tanggal 5 Juni 2015. Tim tersebut beranggotakan Sekretaris
Daerah dan unsur dari SKPD terkait, yaitu DPPKAD, Setda, Kantor
Perpustakaan dan Arsip Daerah, serta SKPD teknis. Tugas tim tersebut
adalah untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi/pusat,
pendataan P3D, dan melaksanakan penyerahan.
Aset P3D yang sudah diserahkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah
P3D urusan pendidikan menengah, urusan kehutanan selain yang
meaksanakan pengelolaan tahura, dan urusan ESDM. Aset yang termasuk
urusan pendidikan menengah adalah aset SMA/SMK di lingkungan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan, aset yang termasuk urusan kehutanan adalah
sebagian aset di Dinas Kehutanan, sedangkan yang termasuk urusan ESDM
adalah sebagian aset di Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi.
Jumlah aset yang diserahkan adalah sebanyak 221.187 unit aset senilai
Rp161.828.256.154,00 dengan BAST Nomor 130/02914 Tahun 2016 dengan
perincian sebagai berikut.
Tabel 13 Rincian Aset yang Diserahkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

Akun Uraian Jumlah Nilai (Rp)


A. Urusan Pendidikan Menengah
1.3.1 Tanah 22 56.754.133.860
1.3.2 Peralatan dan Mesin 12.923 24.484.283.146
1.3.3 Gedung dan Bangunan 299 71.625.588.168
1.3.4 Jalan, Jembatan, Bangunan Air dan Jaringan 30 548.309.961
1.3.5 Aset Tetap Lainnya 155.900 5.253.163.634
1.5.2 Aset Lain 55 131.459.181
1.5.5 Aset Lainnya 8 24.890.000
xxx Barang Ekstracomptable 51.944 2.965.418.204
Jumlah A 221.181 161.787.246.154
B. Urusan Kehutanan
1.3.2 Peralatan dan Mesin 2 11.500.000
Jumlah B 2 11.500.000
C. Urusan ESDM
1.3.2 Peralatan dan Mesin 4 29.510.000
Jumlah B 4 29.510.000
Jumlah Keseluruhan 221.187 161.828.256.154

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 53 dari 62

Berdasarkan pencocokan data dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah


diketahui bahwa aset tetap P3D bidang pendidikan yang sudah diinput dalam
aplikasi SIM Aset Pemerintah Provinsi Jawa Tengah senilai
Rp171.920.201.612,00 dan selisih BAST dengan catatan di SIM Aset
Pemprov Jateng senilai Rp10.131.516.006,00. Dengan demikian selisih
tersebut perlu ditelusuri ulang dan direkonsiliasi ulang. Sedangkan aset SMA
dan SMK setelah penyerahan tahap I tersebut telah dicatat di aset lainnya
sebesar Rp456.051.000,00.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan pada Lampiran I.08 PSAP 07 tentang Akuntansi Aset Tetap pada:
1) Paragraf 15 yang menyatakan bahwa aset tetap diakui pada saat manfaat
ekonomi masa depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan
handal. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus dipenuhi kriteria
sebagai berikut :
i. Berwujud;
ii. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
iii. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
iv. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
v. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
2) Paragraf 21 yang menyatakan bahwa saat pengakuan aset akan lebih dapat
diandalkan apabila terdapat bukti bahwa telah terjadi perpindahan hak
kepemilikan dan/atau penguasaan secara hukum, misalnya sertifikat tanah
dan bukti kepemilikan kendaraan bermotor. Apabila perolehan aset tetap
belum didukung dengan bukti secara hukum dikarenakan masih adanya
suatu proses administrasi yang diharuskan, seperti pembelian tanah yang
masih harus diselesaikan proses jual beli (akta) dan sertifikat
kepemilikannya di instansi berwenang, maka aset tetap tersebut harus
diakui pada saat terdapat bukti bahwa penguasaan atas aset tetap tersebut
telah berpindah, misalnya telah terjadi pembayaran dan penguasaan atas
sertifikat tanah atas nama pemilik sebelumnya;
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah pada:
1) Pasal 447 ayat (3) yang menyatakan bahwa berdasarkan persetujuan
Gubernur/Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengguna
Barang melakukan penghapusan barang milik daerah dari Daftar Pengguna
Barang dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna dengan berdasarkan
keputusan penghapusan Pengelola Barang;
2) Pasal 447 ayat (4) yang menyatakan bahwa keputusan penghapusan barang
milik daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diterbitkan paling lama

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 54 dari 62

1 (satu) bulan oleh Pengelola Barang sejak tanggal persetujuan


Gubernur/Bupati/Walikota.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Perumahan dan Permukiman Di
Daerah Pasal 11:
1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa pemerintah daerah meminta pengembang
untuk menyerahkan prasarana, sarana, dan utilitas perumahan dan
permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 9, dan Pasal 10
yang dibangun oleh pengembang;
2) Pasal 11 ayat (2) yang menyatakan bahwa penyerahan prasarana, sarana,
dan utilitas perumahan dan permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan antara lain: a. paling lambat 1 (satu) tahun setelah masa
pemeliharaan.
d. Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana,
Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Permukiman pada Pasal 11:
1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa prasarana, sarana, dan utilitas umum
perumahan dan permukiman yang telah selesai dibangun oleh setiap
orang/pengembang harus diserahkan kepada Pemerintah Daerah;
2) Ayat (3) yang menyatakan bahwa penyerahan sebagaimana pada ayat (1)
dilakukan antara lain pada huruf a paling lambat 1 (satu) tahun setelah
masa pemeliharaan;
3) Ayat (5) yang menyatakan bahwa setiap orang/pengembang yang tidak
menyerahkan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan
permukiman yang telah selesai dibangunnya kepada pemerintah daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa:
i. Peringatan tertulis;
ii. Penghentian sementara pelaksanaan pembangunan;
iii. Denda administratif.

Permasalahan tersebut mengakibatkan:


a. Penyajian Aset Tetap belum lengkap;
b. Potensi aset berasal dari penyerahan Prasarana, Sarana Utilitas Umum (PSU)
yang belum diserahkan tidak dapat dicatat di Neraca serta berpotensi rusak dan
tidak terawat;
c. Penyajian aset lainnya dari P3D yang belum tercatat di SIM aset Provinsi Jawa
Tengah belum menggambarkan kondisi sebenarnya.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 55 dari 62

Permasalahan tersebut disebabkan:


a. Pengurus Barang OPD belum optimal dalam melaksanakan inventarisasi mesin
peralatan yang rusak berat, labeling mesin peralatan dan pencatatan aset tetap
sesuai standar akuntansi pemerintah.
b. Aplikasi SIPKD yang digunakan dalam pengelolaan aset tetap dan akuntansi
belum sepenuhnya sempurna.
c. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Keuangan Daerah belum optimal
dalam melakukan rekonsiliasi aset irigasi dengan BBWS Pemali-Juana untuk
Daerah Irigasi (DI) yang tidak diketahui keberadaannya dan inventarisasi aset
tanah dibawah jalan wilayah kelurahan.
d. Kepala Dinas Pekerjaan Umum belum optimal berkoordinasi dengan
Pengembang Perumahan terkait status dan penyerahan aset Prasarana, Sarana
Utilitas Umum (PSU);
e. Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga belum optimal
melakukan pembinaan ke sekolah dalam penatausahaan barang milik daerah
termasuk aset P3D SMA/SMK yang belum diserahkan ke propinsi.

Atas permasalahan tersebut, Kepala BKUD menyatakan bahwa setuju untuk


dilakukan koreksi pembukuan dan untuk aset rusak tersebut masih dalam
penguasaan OPD dan belum dilakukan pendataan fisik. Inventarisasi aset rusak
direncanakan dilaksanakan pada semester II Tahun 2018. Setelah ada usulan resmi
penghapusan dan pengecekan oleh PPKD maka aset rusak tersebut tidak akan
digunakan lagi dan direklas ke aset lainnya. Memang SD Bringin I dan SD Rembes 2
belum memasukkan dalam KIB SD. Mengenai labeling dan pembuatan KIR akan
segera dilakukan oleh SD Bringin 1, Rembes 2 dan SD Gogodalem 1. Untuk
peristiwa setelah tanggal neraca berupa kematian 3 hewan ternak akan diungkapkan
dalam CALK. Pada Tahun 2017 terdapat realisasi pembangunan jalan dan Sarpras
pemukiman lingkungan, namun semua diakui sebagai aset Pemda karena berada di
lingkup kelurahan yaitu pembangunan jalan lingkungan sebesar Rp7.242.016.700,00
dan pembangunan Sarpras permukiman sebesar Rp23.511.349.200,00. Terdapat 4
(empat) rehabilitasi di RSUD Ambarawa dan RSUD Ungaran yang akan digabung
ke gedung lama sedangkan yang lainnya merupakan aset baru meskipun ditulis
rehabilitasi di KIB karena menyesuaikan dengan nama proyeknya.
Dari kegiatan inventarisasi bahwa 2 DI tidak ditemukan keberadaannya karena
perubahan kontur/pemindahan aliran DI tersebut. SK penghapusan aset P3D yaitu
Rp161.829.696.356,00 sesuai BAST dan Pemerintah Kabupaten Semarang tidak
berkaitan langsung dalam proses pencatatan yang dilakukan Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah. Perbedaan nilai tersebut dimungkinkan karena perbedaan syarat
kapitalisasi, kebijakan materialitas, klasifikasi aset atau perbedaan cut off maupun
kesalahan penginputan.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 56 dari 62

BPK merekomendasikan kepada Bupati Semarang agar memerintahkan:


a. Pengurus Barang OPD melaksanakan inventarisasi mesin peralatan yang rusak
berat, labeling mesin peralatan dan melakukan pencatatan aset tetap sesuai
standar akuntansi.
b. Kepala Badan Keuangan Daerah menyempurnakan aplikasi SIPKD aset untuk
bisa menghitung kapitalisasi dan penyusutan serta memberi nama di Kartu
Inventaris Barang (KIB) untuk gedung dan jalan irigasi jaringan sesuai kondisi
sebenarnya.
c. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kepala Badan Keuangan Daerah melakukan
rekonsiliasi aset irigasi dengan BBWS Pemali-Juana untuk Daerah Irigasi yang
tidak diketahui keberadaannya dan melakukan inventarisasi beberapa aset jalan
serta aset tanah dibawah jalan yang kemungkinan belum masuk KIB sesuai bukti
yang ada.
d. Kepala Dinas Pekerjaan Umum berkoordinasi dengan Pengembang Perumahan
terkait status aset Prasarana, Sarana, Utilitas Umum (PSU) yang belum
diserahkan;
e. Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga meningkatkan
pembinaan atas penatausahaan barang milik daerah di sekolah dan berkoordinasi
dengan BPKAD Provinsi Jawa Tengah terkait validasi aset P3D yang belum
diserahkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 57 dari 62

9. Pengelolaan Bangunan Jembatan Penyeberangan Orang Belum Memadai


Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 tidak
menyajikan saldo Kemitraan Pihak Ketiga per 31 Desember 2017 baik pada neraca
maupun catatan atas laporan keuangan. Aset kemitraan dengan pihak ketiga
merupakan aset yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga melalui perjanjian
pemanfaatan tanah dan/atau bangunan.
Pada wilayah Kabupaten Semarang, terdapat 5 (lima) jembatan penyeberangan
orang (JPO) yaitu JPO di depan masjid Istiqomah Ungaran, JPO di depan PT SPBU
Ungaran/di depan Ungaran Sari Garmen (USG) Ungaran, JPO di depan Pasar
Babadan, JPO di Karangjati, dan JPO di depan PT APAC INTI Bawen.
Berdasarkan data kerjasama daerah Pemerintah Kabupaten Semarang
diketahui bahwa Pemerintah Kabupaten Semarang membuat kerjasama dengan pihak
ketiga terkait pembangunan dan pengelolaan JPO.
Tabel 14 Perjanjian Kerjasama Pengelolaan JPO Tahun 2017

Penyertaan
Jangka
No &Tgl Pihak Pemda dalam Tanggal
No Waktu Objek Kerjasama
Perjanjian Ketiga bentuk Tanah & berakhir
(tahun)
Bangunan (Rp)

415.4/12/KJS/2014 Pembangunan dan


pengelolaan JPO di
01.9/AP/IX/2014 02/09/2024 depan pasar
1 CV AP 10 523.123.610,00
Karangjati
02 September Kabupaten
2014 Semarang
415.4/05/KJS/2006 Pembangunan JPO
di depan Pasar
2 CV CE 12 718.997.000,00 17/05/2018
Babadan dan Pasar
17 Mei 2006 Bandarjo

415.4/02/KJS/2017 Pengelolaan
lanjutan JPO di
416/TV/II/2017 CV PE 10 17/05/2018
depan pasar
14 Januari 2017 Babadan

415.4/20/KJS/2003
Pembangunan JPO
3 SO 10 287.325.000,00 05/08/2013 di depan SMUN 1
Ungaran
05 Agustus 2003
415.4/32/2017 Pengelolaan
PT USA lanjutan JPO di
4 10 321.286.000,00 24/08/2004
Semarang depan SPBU
24 Agustus 2004 Ungaran / USG

Jumlah 1.850.731.610,00

Dari lima kerjasama pembangunan dan pengelolaan JPO tersebut, dua JPO
telah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Semarang yaitu JPO di depan
SMUN 1 Ungaran senilai Rp287.325.000,00 dan JPO di depan SPBU Ungaran/USG
senilai Rp321.286.000,00. Pengelolaan kedua JPO tersebut diserahkan oleh Kepala
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten
Semarang kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang
berdasarkan Berita Acara Serah Terima JPO Nomor 030/32.1/2015 tanggal 27 April
2015 untuk JPO di depan SMAN 1 Ungaran dan Nomor 030/071/2015 tanggal 2

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 58 dari 62

November 2015 untuk JPO di depan Ungaran Sari Garment (USG)/ di depan SPBU
Ungaran.
Hasil pemeriksaan atas pengelolaan JPO tahun 2017 ditemukan permasalahan
sebagai berikut.
a. Pemerintah Kabupaten Semarang belum menunjuk perangkat daerah yang
membidangi untuk melakukan pengawasan dalam pengelolaan JPO
Untuk melakukan pengawasan atas pengelolaan JPO oleh pihak ketiga,
Pemerintah Kabupaten Semarang mempunyai kewajiban untuk menunjuk
perangkat daerah yang membidangi untuk melakukan pengawasan dalam
pengelolaan JPO. Namun Bupati belum menunjuk perangkat daerah yang
ditugaskan untuk melakukan pengawasan dalam pengelolaan JPO.
b. JPO di depan SPBU Ungaran/ di depan Ungaran Sari Garmen (USG) yang telah
diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Semarang belum dicatat sebagai aset
daerah.
JPO senilai Rp321.286.000,00 tersebut telah diserahkan oleh PT US kepada
Pemerintah Kabupaten Semarang dhi. Kepala DPPKAD/BKUD kepada Kepala
Dinas Pekerjaan Umum.
Bidang aset BKUD (perubahan SOTK dari DPPKAD) dan pengelola aset DPU
kemudian setuju untuk mencatat aset JPO senilai Rp321.286.000,00 tersebut
dalam kartu inventaris barang (KIB) dan daftar aset tetap.
c. Dinas Pekerjaan Umum belum melakukan perawatan dan pemeliharaan pada JPO
yang telah diserahkan dalam pengelolaannya
Berdasar Berita Acara Serah Terima JPO Nomor 030/32.1/2015 tanggal 27 April
2015 untuk JPO di depan SMAN 1 Ungaran dan Nomor 030/071/2015 tanggal 2
November 2015 untuk JPO di depan USG/ di depan SPBU Ungaran, Pengelolaan
kedua JPO tersebut berada pada Dinas Pekerjaan Umum. Berdasarkan
pemeriksaan kondisi JPO di lapangan dan konfirmasi kepada DPU diketahui
bahwa DPU belum melakukan perawatan dan pemeliharaan JPO yang diserahkan
ke DPU tersebut.
d. Dinas Pekerjaan Umum belum melakukan pemeriksaan konstruksi bangunan atas
JPO yang kerjasamanya akan segera berakhir
Pengelolaan lanjutan JPO di depan pasar Babadan oleh CV PE akan berakhir
tanggal 17 Mei 2018. Berdasarkan perjanjian kerjasama, setelah perjanjian
berakhir, CV PE menyerahkan kostruksi JPO dan papan reklame kepada
Pemerintah Kabupaten Semarang dalam keadaan baik berdasar hasil pemeriksaan
perangkat daerah yang ditunjuk oleh Bupati. Untuk itu Bupati menunjuk
perangkat yang membidangi untuk melakukan pemeriksaan konstruksi bangunan
JPO sebelum berakhirnya jangka waktu pengelolaan. Hasil konfirmasi kepada
DPU diperoleh informasi bahwa belum dilakukan pemeriksaan konstruksi
bangunan JPO yang kerjasamanya akan segera berakhir di tanggal 17 Mei 2018
tersebut.
e. JPO yang masih dalam pengelolaan pihak ketiga dalam kondisi tidak terawat
Hasil pemeriksaan lapangan menunjukkan bahwa kondisi JPO yang masih dalam
pengelolaan pihak ketiga dalam kondisi yang rusak dan tidak terawat. Dalam
perjanjian kerjasama disebutkan bahwa salah satu kewajiban pihak ketiga adalah
melakukan pemeliharaan dan perawatan bangunan JPO secara berkala paling

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 59 dari 62

sedikit 2 (dua) kali setiap tahun, serta wajib melaporkannya kepada perangkat
daerah yang membidangi. Hasil pemeriksaan atas kondisi JPO dan konfirmasi
kepada DPU menunjukkan bahwa JPO dalam kondisi yang tidak terawat dan
DPU, sebagai perangkat yang membidangi konstruksi bangunan, belum pernah
menerima laporan pemeliharaan dan perawatan dari pihak pengelola JPO.

f. Tidak terdapat lampu penerangan pada jalur pejalan kaki di JPO


Salah satu kewajiban pihak ketiga adalah memasang lampu penerangan pada jalur
pejalan kaki di JPO. Namun pada JPO yang masih dalam pengelolaan pihak
ketiga tidak terdapat lampu penerangan yang dipasang pada jalur pejalan kaki di
JPO.
g. PT US sebagai pemasang reklame di JPO depan SPBU Ungaran/ USG belum
membayar retribusi pemakaian kekayaan daerah atas pemasangan reklame
tersebut
Hasil konfirmasi kepada PT US, diperoleh informasi bahwa PT US memasang
dan menggunakan papan reklame di JPO depan USG sejak tahun 2004 dan masih
digunakan hingga saat pemeriksaan (April 2018).
Sejak JPO diserahkan ke Pemerintah daerah Kabupaten Semarang tahun 2014, PT
US telah membayar retribusi pemakaian kekayaan daerah atas pemasangan papan
reklame tersebut sampai Januari 2016.
Selama tahun 2016 dan 2017, PT US belum membayar retribusi pemakaian
kekayaan daerah atas pemasangan papan reklame di JPO yang terletak di depan
Ungaran Sari Garmen tersebut. Berdasar data pajak reklame, PT US memasang
papan reklame di JPO tersebut dengan luas 72m2. Tarif retribusi pemakaian
kekayaan daerah atas pemasangan papan reklame senilai Rp65.000,00 per meter
per bulan. Sesuai dengan tarif tersebut PT US belum membayar retribusi sejak
Bulan Januari 2016, sehingga kewajiban yang belum dibayar sejumlah
Rp126.360.000,00 dengan perhitungan Rp65.000,00 X 72m2X 27 bulan (Februari
2016 sampai dengan April 2018).

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah, pada PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap Paragraf 20
yang menyatakan bahwa Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila asset tetap
telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat
penguasaannya berpindah;
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah pada:
1) Pasal 91 yang menyatakan bahwa Pengawasan dan Pengendalian Barang
Milik Negara/Daerah dilakukan oleh: a. Pengguna Barang melalui
pemantauan dan penertiban; dan/atau b. Pengelola Barang melalui
pemantauan dan investigasi;
2) Pasal 92 ayat (1) yang menyatakan bahwa Pengguna Barang melakukan
pemantauan dan penertiban terhadap Penggunaan, Pemanfaatan,
Pemindahtanganan, Penatausahaan, pemeliharaan, dan pengamanan Barang
Milik Negara/Daerah yang berada di dalam penguasaannya.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 60 dari 62

c. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 2 Tahun 2012 tanggal 24 Januari


2012 tentang Retribusi Jasa Usaha Bab Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
Pasal 43 yang menyatakan bahwa struktur dan besarnya tarif Retribusi untuk
masing-masing jenis kekayaan daerah ditetapkan sebagai berikut: huruf f
bangunan kostruksi reklame sebesar Rp65.000,00 per m2 per bulan.
d. Perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan CV AP
Nomor 415.4/12/KJS/2014, 01.9/AP/IX/2014 tentang Pembangunan dan
pengelolaan JPO di depan Pasar Karangjati Kabupaten Semarang tanggal 2
September 2014 pada:
1) Pasal 7 ayat (1) huruf g yang menyatakan bahwa Pemda berhak menerima
copy bukti titipan jaminan konstruksi/jaminan pemeliharaan jembatan
penyeberangan orang (JPO) dari pihak kedua yang dikeluarkan oleh Balai
besar pelaksanaan jalan nasional V Dirjen Bina Marga Kementrian
Pekerjaan Umum. Huruf h menghimbau kepada pihak kedua untuk
mengasuransikan JPO.
2) Pasal 7 ayat (2) huruf c yang menyatakan bahwa Pemda mempunyai
kewajiban menunjuk SKPD yang membidangi untuk melakukan pengawasan
pelaksanaan pembangunan JPO dari mulai awal sampai dengan selesainya
pekerjaan fisik mencapai 100%.
3) Pasal 8 ayat (2) yang menyatakan bahwa pihak kedua mempunyai
kewajiban:
a) huruf g: memberikan laporan secara tertulis kepada Bupati Semarang
melalui SKPD yang membidangi, ketika akan memulai pekerjaan, proses
pelaksanaan sampai dengan setelah selesainya pekerjaan;
b) huruf h: menyampaikan copy bukti titipan jaminan konstruksi/jaminan
pemeliharaan JPO yang dikeluarkan oleh Balai besar pelaksanaan jalan
nasional V Dirjen Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum;
c) huruf i:menyempurnakan konstruksi atau bangunan JPO apabila dalam
masa perjanjian kerjasama terjadi kerusakan bangunan JPO, peningkatan
atau pelebaran jalan dan/ atau pemanfaatan untuk kepentingan umum;
d) huruf j: melakukan pemeliharaan dan perawatan bangunan JPO secara
berkala paling sedikit 2 (dua) kali setiap tahun, serta wajib
melaporkannya kepada SKPD yang membidangi;
e) huruf k: memasang lampu penerangan pada jalur pejalan kaki di JPO
f) huruf l:melengkapi bangunan JPO dengan penambahan papan himbauan
layanan masyarakat yang diletakkan di bawah papan reklame, serta
memperhatikan etika dan estetika
e. Perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan CV PE
Nomor 415.4/02/KJS/2017, 416/TV/II/2014 tanggal 4 Januari 2017 tentang
Pengelolaan lanjutan JPO di depan Pasar Babadan Kabupaten Semarang:
1) Pasal 6 ayat (1) huruf d yang menyatakan bahwa Pemda menunjuk perangkat
daerah yang membidangi untuk melakukan pemeriksaan konstruksi bangunan

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 61 dari 62

JPO sebelum berakhirnya jangka waktu pengelolaan yang dituangkan dalam


Berita Acara Hasil Pemeriksaan;
2) Pasal 6 ayat (2) huruf b yang menyatakan bahwa Pemda menunjuk perangkat
daerah yang membidangi untuk melakukan pengawasan dalam pengelolaan
JPO di depan pasar Babadan Kabupaten Semarang yang dilaksanakan pihak
kedua
3) Pasal 7 ayat (2) yang menyatakan bahwa pihak kedua berkewajiban:
a) huruf e: melakukan pemeliharaan dan perawatan bangunan JPO secara
berkala paling sedikit 2 (dua) kali setiap tahun, serta wajib melaporkannya
kepada perangkat daerah yang membidangi;
b) huruf g : memasang lampu penerangan pada jalur pejalan kaki di JPO;
4) Pasal 9 ayat (3) yang menyatakan bahwa pengawasan pelaksanaan
pembayaran pajak daerah dan retribusi daerah serta pengelolaan JPO
dilaksanakan oleh perangkat daerah yang membidangi.

Permasalahan tersebut mengakibatkan:


a. Pengelolaan JPO belum sepenuhnya sesuai perjanjian dan kondisi JPO yang
tidak terpelihara dapat meningkatkan risiko kerusakan bangunan;
b. Penerimaan atas penggunaan aset di JPO yang digunakan pihak lain minimal
sebesar Rp126.360.000,00 tertunda pemanfaatannya.

Permasalahan tersebut disebabkan:


a. Sekretaris Daerah sebagai kepala tim koordinasi kerjasama daerah kurang
optimal dalam menangani kerjasama daerah khususnya kerjasama
pengelolaan JPO;
b. Kepala Badan Keuangan Daerah kurang optimal dalam upaya melakukan
pengendalian atas pencatatan aset daerah serta hak dan kewajiban yang
timbul atas penggunaan aset daerah oleh pihak lain;
c. Kepala Dinas Pekerjaan Umum kurang memahami kewajiban yang timbul
atas penyerahan aset JPO ke dalam pengelolaannya;
d. PT US belum memahami kewajiban yang harus dipenuhi selama
menggunakan aset Pemerintah Kabupaten Semarang.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum menyatakan bahwa


Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah adalah yang mengurusi kerjasama
antara pihak ketiga dengan Pemda sampai perjanjian berakhir baru diserahkan ke
OPD yang ditunjuk bupati dan DPU setuju mencatat aset JPO kedalam KIB dan dua
JPO telah dicatat dalam KIB DPU. JPO depan SMA 1 Ungaran sudah pernah
dilakukan perawatan dan pemeliharaan oleh DPU Tahun 2016 sedangkan JPO depan
USG belum dilakukan perawatan yang untuk selanjutnya diusulkan
pemeliharaannya. Kemudian Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKKD) akan

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 62 dari 62

menyurati CV PE untuk melakukan perbaikan JPO sebelum diserahkan ke Pemkab


Semarang.
Atas permasalahan tersebut, Kepala Badan Keuangan Daerah akan berkoordinasi
dengan Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah dan Dinas Pekerjaan Umum.
Pemberitahuan kepada Dinas Pekerjaan Umum mengenai kekurangan pembayaran
sewa reklame sudah dilakukan melalui surat nomor 700/16/2018.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Semarang agar memerintahkan:


a. Sekretaris Daerah sebagai ketua tim koordinasi kerjasama daerah meningkatkan
koordinasi dengan CV AP dan CV PE atas perbaikan JPO sebelum diserahkan ke
Pemerintah Kabupaten Semarang;
b. Kepala Badan Keuangan Daerah meningkatkan pengendalian atas pencatatan aset
daerah hasil kerjasama serta hak dan kewajiban yang timbul atas penggunaan aset
daerah oleh pihak lain;
c. Kepala Dinas Pekerjaan Umum segera melakukan pemeliharaan aset JPO yang
telah diserahkan pihak ketiga;
d. Kepala Dinas Pekerjaan Umum menagih PT US atas retribusi pemakaian
kekayaan daerah untuk pemasangan papan reklame di JPO yang terletak di depan
USG senilai Rp126.360.000,00.

Atas rekomendasi pada butir (d) Dinas PU telah menyetor ke kas daerah sebesar
Rp51.480.000,00 tanggal 14 Mei 2018. Sedang sisanya sebesar Rp74.880.000,00
akan dibayarkan kemudian.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP SPI atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 1 dari 1

LAMPIRAN

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


Lampiran 1
ILUSTRASI PERHITUNGAN PPh PASAL 21
DENGAN MENGGUNAKAN BIAYA JABATA DAN IURAN PENSIUN MAKSIMAL

Biaya jabatan dan iuran Biaya jabatan dan iuran


Langkah pensiun tanpa hitungan pensiun dengan hitungan
Penghitungan maksimal (Rp) maksimal (Rp)
1. Menghitung penghasilan bruto yang
diterima selama sebulan, yaitu seluruh
gaji dan tunjangan;
Gaji pokok a 5.173.400 5.173.400
Tunjangan Istri b 517.340 517.340
Tunjangan Anak c 103.468 103.468
Tunjangan lainnya d 2.270.249 2.270.249 +
8.064.457 8.064.457
2. Menghitung jumlah penghasilan neto
sebulan, yaitu penghasilan bruto
sebulan dikurangi biaya jabatan dan
iuran pensiun;
Biaya Jabatan (5% x a s.d. d) 403.223 403.223
Iuran Pensiun (4,75% x a s.d. c) 275.225 200.000 -
7.386.009 7.461.234 x12
3. Menghitung penghasilan neto setahun, 88.632.111 89.534.810
yaitu jumlah penghasilan neto sebulan
dikalikan 12;
4. Menghitung Penghasilan Kena Pajak,
yaitu sebesar Penghasilan neto setahun
dikurangi dengan Penghasilan Tidak
Kena Pajak (PTKP);
63.000.000 63.000.000 -
5. Menghitung PPh Pasal 21 setahun, 25.632.000 26.534.000 x 5%
yaitu Penghasilan Kena Pajak dikalikan
tarif PPh Pasal 21;
1.281.600 1.326.700 /12
6. Menghitung PPh Pasal 21 sebulan, 106.800 110.559
yaitu PPh Pasal 21 setahun dibagi 12.

Selisih perhitungan PPh Pasal 21 -3.759


Lampiran 1
ILUSTRASI PERHITUNGAN PPH PASAL 21 GAJI KETIGA BELAS

LangkahPenghitungan Perhitungan dengan PMK


I APLIKASI SIM GAJI
1. Menghitung penghasilan bruto yang diterima selama
sebulan, yaitu seluruh gaji dan tunjangan;
Gaji pokok a 5.173.400
Tunjangan Istri b 517.340
Tunjangan Anak c -
Tunjangan lainnya d 2.025.060 +
7.715.800
2. Menghitung jumlah penghasilan neto sebulan, yaitu
penghasilan bruto sebulan dikurangi biaya jabatan dan
iuran pensiun;
Biaya Jabatan (5% x a s.d. d) 385.790
Iuran Pensiun (4,75% x a s.d. c) 270.310 -
7.059.700 x12
3. Menghitung penghasilan neto setahun, yaitu jumlah 84.716.398
penghasilan neto sebulan dikalikan 12;
4. Menghitung Penghasilan Kena Pajak, yaitu sebesar
Penghasilan neto setahun dikurangi dengan Penghasilan
Tidak Kena Pajak (PTKP);

(PTKP lama) 63.000.000 -


5. Menghitung PPh Pasal 21 setahun, yaitu Penghasilan 21.716.000 x 5%
Kena Pajak dikalikan tarif PPh Pasal 21;
1.085.800 /12
6. Menghitung PPh Pasal 21 sebulan, yaitu PPh Pasal 21 90.484
setahun dibagi 12.
II PERHITUNGAN MENURUT PMK
Gaji Bulan Juli
Ditambah
Gaji Bulan Juli Gaji Ketiga Belas
1. Menghitung penghasilan bruto yang diterima selama
sebulan, yaitu seluruh gaji dan tunjangan;
Gaji pokok a 5.173.400 5.173.400
Tunjangan Istri b 517.340 517.340
Tunjangan Anak c - -
Tunjangan lainnya d 2.197.870 2.197.870 +
7.888.610 7.888.610 x12
2. Menghitung Penghasilan Bruto Setahun
94.663.320 94.663.320
3. Menambah Gaji Ketiga Belas
Gaji pokok 5.173.400
Tunjangan Istri 517.340
Tunjangan Anak -
Tunjangan lainnya 2.025.060 +
e 94.663.320 102.379.120
4. Menghitung jumlah penghasilan neto setahun, yaitu
penghasilan bruto sebulan dikurangi biaya jabatan dan
iuran pensiun;
Biaya Jabatan (5% x e) 4.733.166 5.118.956
Iuran Pensiun (12 x 4,75% x a s.d. c) 2.400.000 2.400.000 -
87.530.154 94.860.164 x12
5. Menghitung Penghasilan Kena Pajak, yaitu sebesar
Penghasilan neto setahun dikurangi dengan Penghasilan
Tidak Kena Pajak (PTKP);
45.000.000 45.000.000 -
6. Menghitung PPh Pasal 21 setahun, yaitu Penghasilan 42.530.154 49.860.164 x 5%
Kena Pajak dikalikan tarif PPh Pasal 21;

2.126.508 2.493.008 /12


7. Menghitung PPh Pasal 21 sebulan, yaitu PPh Pasal 21 177.209 207.751
setahun dibagi 12.
8. Menghitung selisih perhitungan (207.751 - 177.209) 30.542

Selisih perhitungan PPh Pasal 21 (I - II) 59.942


Lampiran 2
Pajak Bunga dan Biaya Administrasi pada Rekening BOS SD TA 2017

No. NPSN Nama Sekolah Pajak Bunga 2017 Biaya Administrasi


(Rp) Bank 2017 (Rp)

1 20320774 SD NEGERI BATUR 01 2.758,00 90.000,00


2 20320772 SD NEGERI BATUR 03 8.897,00 90.000,00
3 20320771 SD NEGERI BATUR 04 1.766,00 90.000,00
4 20320669 SD NEGERI GETASAN 34.547,00 90.000,00
5 20320655 SD NEGERI JETAK 01 17.357,00 90.000,00
6 20320696 SD NEGERI JETAK 03 10.807,00 90.000,00
7 20320086 SD NEGERI KOPENG 01 3.752,00 90.000,00
8 20320097 SD NEGERI KOPENG 02 7.524,00 90.000,00
9 20320098 SD NEGERI KOPENG 03 8.443,00 90.000,00
10 20320176 SD NEGERI MANGGIHAN 24.680,00 90.000,00
11 20320166 SD NEGERI NGRAWAN 02 24.151,00 90.000,00
12 20320165 SD NEGERI NOGOSAREN 2.727,00 90.000,00
13 20319958 SD NEGERI POLOBOGO 01 - 90.000,00
14 20319957 SD NEGERI POLOBOGO 02 11.948,00 75.000,00
15 20319968 SD NEGERI POLOBOGO 03 - 90.000,00
16 20320074 SD NEGERI SAMIRONO 4.989,00 90.000,00
17 20320352 SD NEGERI SUMOGAWE 01 12.949,00 90.000,00
18 20320351 SD NEGERI SUMOGAWE 02 7.973,00 90.000,00
19 20320350 SD NEGERI SUMOGAWE 03 25.551,00 90.000,00
20 20320349 SD NEGERI SUMOGAWE 04 - 90.000,00
21 20320363 SD NEGERI TAJUK 20.225,00 90.000,00
22 20320335 SD NEGERI TOLOKAN 14.065,00 90.000,00
23 20320397 SD NEGERI WATES 01 - 90.000,00
24 20320408 SD NEGERI WATES 02 8.446,00 90.000,00
25 20320762 SD NEGERI BARUKAN 01 19.337,00 90.000,00
26 20320763 SD NEGERI BARUKAN 02 5.785,00 90.000,00
27 20320841 SD NEGERI BENER 01 - 90.000,00
28 20320840 SD NEGERI BENER 02 21.603,00 90.000,00
29 20320848 SD NEGERI BUTUH 01 - 82.500,00
30 20320847 SD NEGERI BUTUH 02 3.863,00 90.000,00
31 20320818 SD NEGERI CUKIL 01 10.720,00 90.000,00
32 20340670 SD NEGERI DUREN 01 - 90.000,00
33 20320677 SD NEGERI DUREN 03 2.372,00 90.000,00
34 20320709 SD NEGERI KARANGDUREN 01 19.417,00 90.000,00
35 20320710 SD NEGERI KARANGDUREN 02 9.159,00 90.000,00
36 20320721 SD NEGERI KARANGDUREN 03 22.017,00 90.000,00
37 20320720 SD NEGERI KARANGDUREN 04 - 90.000,00
38 20320089 SD NEGERI KLERO 01 28.580,00 90.000,00
39 20320088 SD NEGERI KLERO 02 19.932,00 90.000,00
40 20320087 SD NEGERI KLERO 03 67.500,00 22.500,00
41 20320164 SD NEGERI NYAMAT 6.641,00 90.000,00
42 20320021 SD NEGERI PATEMON 01 21.655,00 90.000,00
43 20320020 SD NEGERI PATEMON 02 10.068,00 90.000,00
44 20320068 SD NEGERI REGUNUNG 01 36.098,00 68.930,00
45 20320067 SD NEGERI REGUNUNG 03 11.646,00 90.000,00
46 20320053 SD NEGERI SRUWEN 01 - 90.000,00
47 20320052 SD NEGERI SRUWEN 02 11.310,00 90.000,00
48 20320051 SD NEGERI SRUWEN 03 10.939,00 90.000,00
49 20320049 SD NEGERI SUGIHAN 01 18.955,00 90.000,00
50 20320048 SD NEGERI SUGIHAN 03 - 90.000,00
51 20320047 SD NEGERI SUGIHAN 04 7.035,00 90.000,00
52 20320341 SD NEGERI TEGALREJO 01 9.200,00 90.000,00
53 20320340 SD NEGERI TEGALREJO 02 6.354,00 90.000,00
54 20320339 SD NEGERI TEGALWATON 01 - 90.000,00
55 20320324 SD NEGERI TEGALWATON 03 17.453,00 90.000,00
56 20320318 SD NEGERI TENGARAN 60.261,00 87.481,00
57 20320801 SD NEGERI BADRAN 2.066,00 82.500,00
58 20320800 SD NEGERI BAKALREJO 01 24.670,00 90.000,00
59 20320799 SD NEGERI BAKALREJO 02 - 65.806,00
60 20320692 SD NEGERI GENTAN 01 7.450,00 90.000,00
61 20320691 SD NEGERI GENTAN 02 - 88.931,00
62 20320690 SD NEGERI GENTAN 03 26.825,00 90.000,00
63 20320689 SD NEGERI GENTAN 04 9.325,00 90.000,00
64 20320144 SD NEGERI KEMETUL - 30.000,00
65 20320140 SD NEGERI KENTENG 01 2.299,00 90.000,00
66 20320137 SD NEGERI KENTENG 02 - 90.000,00
67 20320094 SD NEGERI KETAPANG 01 - 90.000,00
68 20331140 SD NEGERI KETAPANG 02 16.050,00 90.000,00
69 20320093 SD NEGERI KETAPANG 03 9.711,00 90.000,00
70 20320109 SD NEGERI KORIPAN 01 8.129,00 90.000,00
71 20320108 SD NEGERI KORIPAN 02 5.674,00 90.000,00
72 20320106 SD NEGERI KORIPAN 04 18.284,00 90.000,00
73 20320154 SD NEGERI MUNCAR 01 1.610,00 90.000,00
74 20320153 SD NEGERI MUNCAR 02 2.844,00 90.000,00
75 20320170 SD NEGERI NGASINAN 18.501,00 97.500,00
76 20320039 SD NEGERI SIDOHARJO 8.985,00 90.000,00
77 20320354 SD NEGERI SUSUKAN 01 13.137,00 90.000,00
78 20320355 SD NEGERI SUSUKAN 02 2.671,00 82.500,00
79 20320358 SD NEGERI TAWANG 01 6.740,00 90.000,00
80 20320356 SD NEGERI TAWANG 03 - 90.000,00
81 20320314 SD NEGERI TIMPIK 01 2.104,00 90.000,00
No. NPSN Nama Sekolah Pajak Bunga 2017 Biaya Administrasi
(Rp) Bank 2017 (Rp)

82 20320325 SD NEGERI TIMPIK 02 - 90.000,00


83 20320326 SD NEGERI TIMPIK 04 - 90.000,00
84 20320844 SD NEGERI BEJILOR 01 3.557,00 90.000,00
85 20320843 SD NEGERI BEJILOR 02 - 90.000,00
86 20320834 SD NEGERI BONOMERTO 02 2.110,00 90.000,00
87 20320819 SD NEGERI CUKILAN 01 17.643,00 90.000,00
88 20320829 SD NEGERI CUKILAN 03 35.585,00 90.000,00
89 20320828 SD NEGERI DADAPAYAM 01 6.040,00 90.000,00
90 20320827 SD NEGERI DADAPAYAM 02 15.081,00 90.000,00
91 20320826 SD NEGERI DADAPAYAM 03 15.677,00 90.000,00
92 20320821 SD NEGERI DERSANSARI 01 3.276,00 90.000,00
93 20320820 SD NEGERI DERSANSARI 02 - 90.000,00
94 20320643 SD NEGERI GUNUNGTUMPENG 01 6.814,00 90.000,00
95 20320642 SD NEGERI GUNUNGTUMPENG 02 - 90.000,00
96 20320659 SD NEGERI JATIREJO - 90.000,00
97 20320130 SD NEGERI KEBOWAN 01 10.104,00 90.000,00
98 20320119 SD NEGERI KEBOWAN 02 2.347,00 90.000,00
99 20320115 SD NEGERI KEDUNGRINGIN 01 1.853,00 90.000,00
100 20320114 SD NEGERI KEDUNGRINGIN 02 6.367,00 90.000,00
101 20320135 SD NEGERI KEDUNGRINGIN 03 3.189,00 90.000,00
102 20320136 SD NEGERI KEDUNGRINGIN 04 - 90.000,00
103 20320095 SD NEGERI KETANGGI 01 15.139,00 90.000,00
104 20320103 SD NEGERI KRANDON LOR 01 4.098,00 90.000,00
105 20320102 SD NEGERI KRANDON LOR 02 - 86.578,00
106 20320101 SD NEGERI KRANDON LOR 03 - 90.000,00
107 20320175 SD NEGERI MEDAYU 01 10.912,00 90.000,00
108 20319964 SD NEGERI PLUMBON 01 69.157,00 42.536,00
109 20319963 SD NEGERI PLUMBON 02 - 90.000,00
110 20319961 SD NEGERI PLUMBON 04 4.338,00 90.000,00
111 20319971 SD NEGERI PURWOREJO 2.718,00 90.000,00
112 20320062 SD NEGERI REKSOSARI 01 13.908,00 90.000,00
113 20320061 SD NEGERI REKSOSARI 02 - 90.000,00
114 20320060 SD NEGERI REKSOSARI 03 - 90.000,00
115 20320203 SD NEGERI SUKOREJO - 90.000,00
116 20320346 SD NEGERI SURUH 01 29.200,00 90.000,00
117 20320344 SD NEGERI SURUH 02 4.262,00 90.000,00
118 20320343 SD NEGERI SURUH 03 11.403,00 90.000,00
119 20320842 SD NEGERI BENDUNGAN 6.590,00 90.000,00
120 20320667 SD NEGERI GILING 3.039,00 90.000,00
121 20320652 SD NEGERI GLAWAN 7.041,00 90.000,00
122 20320656 SD NEGERI JEMBRAK 1.579,00 90.000,00
123 20320725 SD NEGERI KADIREJO 02 6.587,00 84.506,00
124 20320736 SD NEGERI KADIREJO 03 - 90.000,00
125 20320700 SD NEGERI KARANGGONDANG 11.097,00 90.000,00
126 20320715 SD NEGERI KAUMAN LOR 01 13.219,00 90.000,00
127 20320714 SD NEGERI KAUMAN LOR 03 7.086,00 90.000,00
128 20320014 SD NEGERI PABELAN 4.093,00 90.000,00
129 20320011 SD NEGERI PADAAN 02 - 90.000,00
130 20320073 SD NEGERI SEGIRI 01 3.011,00 90.000,00
131 20320059 SD NEGERI SEGIRI 02 3.457,00 90.000,00
132 20320058 SD NEGERI SEMOWO 01 4.348,00 90.000,00
133 20320057 SD NEGERI SEMOWO 02 - 87.077,00
134 20320046 SD NEGERI SUKOHARJO 01 - 90.000,00
135 20320032 SD NEGERI SUKOHARJO 02 - 90.000,00
136 20320367 SD NEGERI SUMBEREJO 01 14.810,00 90.000,00
137 20320353 SD NEGERI SUMBEREJO 02 14.250,00 90.000,00
138 20320315 SD NEGERI TERBAN 8.929,00 82.500,00
139 20320328 SD NEGERI TUKANG 14.859,00 90.000,00
140 20320406 SD NEGERI UJUNG-UJUNG 01 46.231,00 107.500,00
141 20320404 SD NEGERI UJUNG-UJUNG 03 6.617,00 90.000,00
142 20340671 SD NEGERI CANDIREJO 35.700,00 117.500,00
143 20320825 SD NEGERI DELIK 01 22.500,00 69.076,00
144 20320824 SD NEGERI DELIK 02 6.843,00 90.000,00
145 20320823 SD NEGERI DELIK 03 2.643,00 82.956,00
146 20320673 SD NEGERI GEDANGAN 01 8.354,00 82.500,00
147 20320729 SD NEGERI JOMBOR 6.319,00 90.000,00
148 20320737 SD NEGERI KALIBEJI 01 12.244,00 90.000,00
149 20320701 SD NEGERI KARANGANYAR 01 18.217,00 90.000,00
150 20320698 SD NEGERI KARANGTENGAH 01 45.946,00 90.000,00
151 20320112 SD NEGERI KESONGO 01 36.862,00 90.000,00
152 20320110 SD NEGERI KESONGO 02 18.113,00 90.000,00
153 20320096 SD NEGERI KESONGO 04 37.252,00 90.000,00
154 20320192 SD NEGERI LOPAIT 01 39.518,00 90.000,00
155 20320191 SD NEGERI LOPAIT 02 - 82.500,00
156 20320163 SD NEGERI NGAJARAN 01 1.309,00 90.000,00
157 20320174 SD NEGERI NGAJARAN 02 6.668,00 90.000,00
158 20320173 SD NEGERI NGAJARAN 03 18.442,00 90.000,00
159 20320079 SD NEGERI ROWOSARI 12.488,00 90.000,00
160 20320055 SD NEGERI SRATEN 23.727,00 90.000,00
161 20320338 SD NEGERI TLOGO 17.851,00 90.000,00
162 20320337 SD NEGERI TLOMPAKAN 01 3.711,00 90.000,00
163 20320336 SD NEGERI TLOMPAKAN 03 20.125,00 87.550,00
164 20320327 SD NEGERI TUNTANG 01 10.471,00 90.000,00
165 20320313 SD NEGERI TUNTANG 02 29.083,00 90.000,00
No. NPSN Nama Sekolah Pajak Bunga 2017 Biaya Administrasi
(Rp) Bank 2017 (Rp)

166 20320368 SD NEGERI TUNTANG 03 63.878,00 90.000,00


167 20320421 SD NEGERI TUNTANG 04 13.094,00 90.000,00
168 20320409 SD NEGERI WATUAGUNG 01 2.750,00 90.000,00
169 20320420 SD NEGERI WATUAGUNG 02 1.605,00 90.000,00
170 20320759 SD NEGERI BANYUBIRU 01 19.816,00 90.000,00
171 20320757 SD NEGERI BANYUBIRU 03 8.085,00 90.000,00
172 20320756 SD NEGERI BANYUBIRU 04 7.581,00 90.000,00
173 20320755 SD NEGERI BANYUBIRU 05 10.740,00 90.000,00
174 20320754 SD NEGERI BANYUBIRU 06 - 88.934,00
175 20320682 SD NEGERI GEDONG 01 - 90.000,00
176 20320683 SD NEGERI GEDONG 02 12.560,00 90.000,00
177 20320694 SD NEGERI GEDONG 03 8.038,00 90.000,00
178 20320133 SD NEGERI KEBONDOWO 01 15.131,00 90.000,00
179 20320132 SD NEGERI KEBONDOWO 02 4.577,00 90.000,00
180 20320131 SD NEGERI KEBONDOWO 03 - 90.000,00
181 20320118 SD NEGERI KEBUMEN 01 8.967,00 90.000,00
182 20320116 SD NEGERI KEBUMEN 03 13.777,00 90.000,00
183 20320146 SD NEGERI KEMAMBANG 02 2.394,00 90.000,00
184 20320070 SD NEGERI RAPAH 02 10.220,00 90.000,00
185 20320069 SD NEGERI RAPAH 03 10.714,00 90.000,00
186 20320081 SD NEGERI ROWOBONI 01 - 86.885,00
187 20320080 SD NEGERI ROWOBONI 02 5.323,00 90.000,00
188 20320041 SD NEGERI SEPAKUNG 01 6.241,00 85.961,00
189 20320040 SD NEGERI SEPAKUNG 03 - 90.000,00
190 20320323 SD NEGERI TEGARON 01 - 90.000,00
191 20320322 SD NEGERI TEGARON 02 33.632,00 90.000,00
192 20320419 SD NEGERI WIROGOMO 01 3.580,00 90.000,00
193 20320418 SD NEGERI WIROGOMO 02 2.496,00 90.000,00
194 20320765 SD NEGERI BEDONO 02 22.556,00 90.000,00
195 20320764 SD NEGERI BEDONO 03 2.293,00 90.000,00
196 20320853 SD NEGERI BRONGKOL 01 - 90.000,00
197 20320852 SD NEGERI BRONGKOL 02 5.477,00 90.000,00
198 20320851 SD NEGERI BRONGKOL 03 - 90.000,00
199 20320850 SD NEGERI BRONGKOL 04 - 90.000,00
200 20320693 SD NEGERI GEMAWANG 02 - 87.598,00
201 20320688 SD NEGERI GENTING 01 9.083,00 90.000,00
202 20320687 SD NEGERI GENTING 02 9.600,00 90.000,00
203 20320686 SD NEGERI GENTING 03 7.335,00 90.000,00
204 20320647 SD NEGERI GONDORIYO 92.506,00 90.000,00
205 20320665 SD NEGERI ISDIMAN 8.045,00 90.000,00
206 20320664 SD NEGERI JAMBU 01 - 90.000,00
207 20320663 SD NEGERI JAMBU 02 - 87.233,00
208 20320148 SD NEGERI KEBONDALEM 01 5.388,00 90.000,00
209 20320134 SD NEGERI KEBONDALEM 02 - 90.000,00
210 20320188 SD NEGERI KUWARASAN 01 2.305,00 90.000,00
211 20320187 SD NEGERI KUWARASAN 02 6.192,00 90.000,00
212 20320066 SD NEGERI REJOSARI 8.187,00 90.000,00
213 20320849 SD NEGERI BUMEN 2.752,00 90.000,00
214 20320816 SD NEGERI CANDIGARON 01 7.970,00 90.000,00
215 20320815 SD NEGERI CANDIGARON 02 3.584,00 90.000,00
216 20320814 SD NEGERI CANDIGARON 03 9.890,00 90.000,00
217 20340391 SD NEGERI CANDIGARON 04 - 90.000,00
218 20320681 SD NEGERI DUREN - 90.000,00
219 20320728 SD NEGERI JUBELAN 01 23.709,00 90.000,00
220 20320727 SD NEGERI JUBELAN 02 12.292,00 90.000,00
221 20320711 SD NEGERI KEBONAGUNG 01 12.408,00 90.000,00
222 20320697 SD NEGERI KEBONAGUNG 03 - 90.000,00
223 20320145 SD NEGERI KEMAWI 29.407,00 90.000,00
224 20320143 SD NEGERI KEMITIR 01 - 90.000,00
225 20320142 SD NEGERI KEMITIR 02 12.041,00 90.000,00
226 20320113 SD NEGERI KESENENG 4.411,00 90.000,00
227 20320182 SD NEGERI LANJAN 01 14.179,00 90.000,00
228 20320181 SD NEGERI LANJAN 02 20.963,00 90.000,00
229 20320177 SD NEGERI LOSARI - 90.000,00
230 20320161 SD NEGERI MEDONGAN - 90.000,00
231 20320151 SD NEGERI NGADIKERSO 01 - 90.000,00
232 20320162 SD NEGERI NGADIKERSO 02 - 90.000,00
233 20319967 SD NEGERI PIYANGGANG 01 29.136,00 82.500,00
234 20319966 SD NEGERI PIYANGGANG 02 6.845,00 90.000,00
235 20319965 SD NEGERI PLEDOKAN 3.851,00 90.000,00
236 20320347 SD NEGERI SUMOWONO 23.790,00 117.500,00
237 20320332 SD NEGERI TRAYU 1.366,00 90.000,00
238 20320752 SD NEGERI BARAN 01 9.530,00 90.000,00
239 20320751 SD NEGERI BARAN 02 23.497,00 90.000,00
240 20320750 SD NEGERI BEJALEN 2.355,00 90.000,00
241 20320100 SD NEGERI KRANGGAN 01 7.425,00 90.000,00
242 20320099 SD NEGERI KUPANG 01 98.673,00 90.000,00
243 20320085 SD NEGERI KUPANG 02 6.947,00 90.000,00
244 20320149 SD NEGERI KUPANG 03 27.073,00 90.000,00
245 20320202 SD NEGERI KUPANG 04 7.464,00 90.000,00
246 20320195 SD NEGERI LODOYONG 01 - 90.000,00
247 20320194 SD NEGERI LODOYONG 02 23.412,00 90.000,00
248 20320193 SD NEGERI LODOYONG 03 9.580,00 90.000,00
249 20320172 SD NEGERI NGAMPIN 01 13.243,00 90.000,00
No. NPSN Nama Sekolah Pajak Bunga 2017 Biaya Administrasi
(Rp) Bank 2017 (Rp)

250 20320171 SD NEGERI NGAMPIN 02 - 90.000,00


251 20320018 SD NEGERI PANJANG 02 28.177,00 90.000,00
252 20320029 SD NEGERI PANJANG 03 34.263,00 90.000,00
253 20320028 SD NEGERI PANJANG 04 29.695,00 90.000,00
254 20320024 SD NEGERI PASEKAN 01 1.844,00 90.000,00
255 20320023 SD NEGERI PASEKAN 02 15.039,00 90.000,00
256 20320022 SD NEGERI PASEKAN 03 7.834,00 90.000,00
257 20319959 SD NEGERI POJOKSARI 6.585,00 90.000,00
258 20320050 SD NEGERI SUDIRMAN 38.653,00 90.000,00
259 20320362 SD NEGERI TAMBAKBOYO 01 10.963,00 90.000,00
260 20320361 SD NEGERI TAMBAKBOYO 02 19.487,00 90.000,00
261 20320792 SD NEGERI ASINAN 01 54.886,00 90.000,00
262 20320803 SD NEGERI ASINAN 02 2.946,00 90.000,00
263 20320770 SD NEGERI BAWEN 01 32.295,00 90.000,00
264 20320769 SD NEGERI BAWEN 03 24.179,00 90.000,00
265 20320768 SD NEGERI BAWEN 04 7.595,00 82.500,00
266 20320695 SD NEGERI DOPLANG 02 6.059,00 90.000,00
267 20320653 SD NEGERI HARJOSARI 01 47.199,00 90.000,00
268 20320654 SD NEGERI HARJOSARI 02 11.203,00 90.000,00
269 20320704 SD NEGERI KANDANGAN 01 21.405,00 82.500,00
270 20320703 SD NEGERI KANDANGAN 02 9.406,00 90.000,00
271 20320702 SD NEGERI KANDANGAN 03 7.276,00 90.000,00
272 20331139 SD NEGERI KANDANGAN 04 11.872,00 90.000,00
273 20320186 SD NEGERI LEMAHIRENG 01 4.351,00 90.000,00
274 20320179 SD NEGERI LEMAHIRENG 02 6.437,00 90.000,00
275 20320178 SD NEGERI LEMAHIRENG 03 21.188,00 90.000,00
276 20320189 SD NEGERI LEMAHIRENG 05 2.703,00 90.000,00
277 20319969 SD NEGERI POLOSIRI 01 7.733,00 90.000,00
278 20319970 SD NEGERI POLOSIRI 02 - 90.000,00
279 20319981 SD NEGERI PONCORUSO 7.574,00 90.000,00
280 20320078 SD NEGERI SAMBAN 01 59.205,00 77.974,00
281 20320077 SD NEGERI SAMBAN 02 4.769,00 90.000,00
282 20320793 SD NEGERI BANDING 01 6.376,00 90.000,00
283 20320778 SD NEGERI BANDING 02 22.870,00 90.000,00
284 20320857 SD NEGERI BRINGIN 01 44.745,00 90.000,00
285 20320856 SD NEGERI BRINGIN 02 28.799,00 90.000,00
286 20320855 SD NEGERI BRINGIN 03 14.898,00 90.000,00
287 20320649 SD NEGERI GOGODALEM 01 15.450,00 90.000,00
288 20320648 SD NEGERI GOGODALEM 02 15.282,00 90.000,00
289 20320748 SD NEGERI KALIJAMBE 11.555,00 90.000,00
290 20320745 SD NEGERI KALIKURMO - 87.824,00
291 20320180 SD NEGERI LEBAK 11.728,00 90.000,00
292 20320015 SD NEGERI NYEMOH 8.700,00 90.000,00
293 20319986 SD NEGERI PAKIS 43.667,00 69.799,00
294 20319980 SD NEGERI POPONGAN 8.281,00 90.000,00
295 20320071 SD NEGERI REMBES 01 13.248,00 90.000,00
296 20320072 SD NEGERI REMBES 02 - 90.000,00
297 20320076 SD NEGERI SAMBIREJO 01 2.464,00 90.000,00
298 20320075 SD NEGERI SAMBIREJO 02 44.933,00 90.000,00
299 20320043 SD NEGERI SENDANG 01 12.396,00 90.000,00
300 20320360 SD NEGERI TANJUNG 01 71.693,00 37.714,00
301 20320359 SD NEGERI TANJUNG 02 4.831,00 90.000,00
302 20320321 SD NEGERI TEMPURAN 01 37.583,00 76.705,00
303 20320320 SD NEGERI TEMPURAN 02 46.644,00 90.000,00
304 20320331 SD NEGERI TRUKO 01 9.581,00 90.000,00
305 20320330 SD NEGERI TRUKO 02 12.906,00 90.000,00
306 20320417 SD NEGERI WIRU 01 30.587,00 90.000,00
307 20320415 SD NEGERI WIRU 03 25.186,00 90.000,00
308 20320839 SD NEGERI BERGAS KIDUL 01 17.502,00 90.000,00
309 20320838 SD NEGERI BERGAS KIDUL 03 19.298,00 90.000,00
310 20320837 SD NEGERI BERGAS KIDUL 04 6.765,00 90.000,00
311 20320836 SD NEGERI BERGAS LOR 01 26.096,00 90.000,00
312 20320835 SD NEGERI BERGAS LOR 02 32.821,00 90.000,00
313 20320806 SD NEGERI DIWAK 3.062,00 90.000,00
314 20320676 SD NEGERI GEBUGAN 01 14.129,00 90.000,00
315 20320675 SD NEGERI GEBUGAN 02 21.542,00 90.000,00
316 20320674 SD NEGERI GEBUGAN 03 5.953,00 90.000,00
317 20320645 SD NEGERI GONDORIYO 02 8.938,00 90.000,00
318 20320644 SD NEGERI GONDORIYO 03 16.449,00 90.000,00
319 20320661 SD NEGERI JATIJAJAR 01 28.232,00 90.000,00
320 20320660 SD NEGERI JATIJAJAR 02 12.158,00 90.000,00
321 20320719 SD NEGERI KARANGJATI 01 7.337,00 90.000,00
322 20320718 SD NEGERI KARANGJATI 02 19.942,00 90.000,00
323 20320717 SD NEGERI KARANGJATI 03 25.941,00 90.000,00
324 20320716 SD NEGERI KARANGJATI 04 22.337,00 90.000,00
325 20320152 SD NEGERI MUNDING 24.171,00 90.000,00
326 20320168 SD NEGERI NGEMPON 01 43.530,00 90.000,00
327 20320167 SD NEGERI NGEMPON 02 16.679,00 90.000,00
328 20319989 SD NEGERI PAGERSARI 01 11.436,00 90.000,00
329 20319988 SD NEGERI PAGERSARI 02 57.190,00 90.000,00
330 20320031 SD NEGERI RANDUGUNTING 11.594,00 90.000,00
331 20320395 SD NEGERI WRINGIN PUTIH 03 16.899,00 90.000,00
332 20320410 SD NEGERI WRINGINPUTIH 01 21.992,00 90.000,00
333 20320396 SD NEGERI WRINGINPUTIH 02 17.801,00 90.000,00
No. NPSN Nama Sekolah Pajak Bunga 2017 Biaya Administrasi
(Rp) Bank 2017 (Rp)

334 20320394 SD NEGERI WUJIL 01 14.171,00 90.000,00


335 20320380 SD NEGERI WUJIL 02 20.290,00 90.000,00
336 20320796 SD NEGERI BANDARJO 01 13.352,00 90.000,00
337 20320795 SD NEGERI BANDARJO 02 11.372,00 90.000,00
338 20320794 SD NEGERI BANDARJO 03 16.054,00 90.000,00
339 20320858 SD NEGERI BRANJANG 11.872,00 90.000,00
340 20320812 SD NEGERI CANDIREJO 01 6.784,00 90.000,00
341 20320809 SD NEGERI CANDIREJO 02 11.268,00 90.000,00
342 20320685 SD NEGERI GENUK 01 11.108,00 90.000,00
343 20320684 SD NEGERI GENUK 02 12.199,00 90.000,00
344 20320651 SD NEGERI GOGIK 01 10.080,00 90.000,00
345 20320742 SD NEGERI KALISIDI 01 11.343,00 90.000,00
346 20320741 SD NEGERI KALISIDI 02 1.411,00 90.000,00
347 20320740 SD NEGERI KALISIDI 03 - 90.000,00
348 20320147 SD NEGERI KEJI - 90.000,00
349 20320184 SD NEGERI LANGENSARI 01 7.270,00 90.000,00
350 20331141 SD NEGERI LANGENSARI 02 36.301,00 90.000,00
351 20320183 SD NEGERI LANGENSARI 03 19.657,00 90.000,00
352 20320185 SD NEGERI LANGENSARI 04 24.429,00 90.000,00
353 20320201 SD NEGERI LEREP 01 41.161,00 90.000,00
354 20320200 SD NEGERI LEREP 02 6.912,00 90.000,00
355 20320199 SD NEGERI LEREP 04 12.272,00 90.000,00
356 20320198 SD NEGERI LEREP 05 11.712,00 81.355,00
357 20320197 SD NEGERI LEREP 06 25.915,00 90.000,00
358 20320150 SD NEGERI NYATNYONO 01 54.241,00 90.000,00
359 20320030 SD NEGERI NYATNYONO 02 5.552,00 90.000,00
360 20320034 SD NEGERI SIDOMULYO 01 8.221,00 90.000,00
361 20320403 SD NEGERI UNGARAN 01 34.688,00 90.000,00
362 20320402 SD NEGERI UNGARAN 02 58.062,00 90.000,00
363 20320399 SD NEGERI UNGARAN 05 24.916,00 90.000,00
364 20320811 SD NEGERI CANDIREJO 01 14.855,00 90.000,00
365 20320808 SD NEGERI CANDIREJO 02 4.161,00 90.000,00
366 20320807 SD NEGERI CANDIREJO 03 - 90.000,00
367 20320822 SD NEGERI DEREKAN 13.939,00 90.000,00
368 20331138 SD NEGERI JATIRUNGGO 01 16.131,00 90.000,00
369 20320658 SD NEGERI JATIRUNGGO 02 23.360,00 90.000,00
370 20320657 SD NEGERI JATIRUNGGO 03 10.541,00 90.000,00
371 20340387 SD NEGERI KLEPU 01 22.946,00 90.000,00
372 20340389 SD NEGERI KLEPU 02 11.888,00 90.000,00
373 20320092 SD NEGERI KLEPU 03 28.080,00 90.000,00
374 20320091 SD NEGERI KLEPU 04 10.966,00 90.000,00
375 20320090 SD NEGERI KLEPU 05 7.733,00 90.000,00
376 20319983 SD NEGERI PENAWANGAN 01 2.104,00 90.000,00
377 20319982 SD NEGERI PENAWANGAN 02 6.724,00 90.000,00
378 20319979 SD NEGERI PRINGAPUS 01 41.650,00 90.000,00
379 20319978 SD NEGERI PRINGAPUS 02 10.054,00 90.000,00
380 20319977 SD NEGERI PRINGAPUS 03 40.863,00 90.000,00
381 20319976 SD NEGERI PRINGAPUS 04 12.856,00 90.000,00
382 20319975 SD NEGERI PRINGSARI 01 8.193,00 90.000,00
383 20319974 SD NEGERI PRINGSARI 02 15.017,00 90.000,00
384 20331142 SD NEGERI WONOREJO 01 15.604,00 90.000,00
385 20320413 SD NEGERI WONOREJO 02 19.084,00 90.000,00
386 20331143 SD NEGERI WONOREJO 03 23.335,00 90.000,00
387 20320412 SD NEGERI WONOREJO 04 24.858,00 90.000,00
388 20320411 SD NEGERI WONOYOSO 27.080,00 90.000,00
389 20320749 SD NEGERI JETIS 01 9.259,00 90.000,00
390 20320733 SD NEGERI JETIS 02 4.229,00 90.000,00
391 20320732 SD NEGERI JETIS 03 6.247,00 90.000,00
392 20320739 SD NEGERI KALIWUNGU 01 7.421,00 90.000,00
393 20320738 SD NEGERI KALIWUNGU 02 13.564,00 100.000,00
394 20320724 SD NEGERI KALIWUNGU 03 1.582,00 90.000,00
395 20320723 SD NEGERI KALIWUNGU 04 - 90.000,00
396 20320722 SD NEGERI KALIWUNGU 05 - 90.000,00
397 20320141 SD NEGERI KENER - 90.000,00
398 20320105 SD NEGERI KRADENAN 01 7.447,00 90.000,00
399 20320104 SD NEGERI KRADENAN 02 4.295,00 90.000,00
400 20320156 SD NEGERI MUKIRAN 03 24.572,00 132.107,00
401 20320155 SD NEGERI MUKIRAN 04 8.907,00 90.000,00
402 20320010 SD NEGERI PAGER - 90.000,00
403 20320027 SD NEGERI PAPRINGAN 02 - 90.000,00
404 20320026 SD NEGERI PAPRINGAN 03 - 90.000,00
405 20320025 SD NEGERI PAPRINGAN 04 - 90.000,00
406 20320019 SD NEGERI PAYUNGAN 10.440,00 75.000,00
407 20320083 SD NEGERI ROGOMULYO 01 8.250,00 90.000,00
408 20320082 SD NEGERI ROGOMULYO 02 8.383,00 90.000,00
409 20320045 SD NEGERI SIWAL 01 1.521,00 90.000,00
410 20320056 SD NEGERI SIWAL 02 6,00 90.000,00
411 20320407 SD NEGERI UDANUWUH 02 - 90.000,00
412 20320798 SD NEGERI BANCAK 01 7.956,00 90.000,00
413 20320760 SD NEGERI BANTAL 10.224,00 90.000,00
414 20320845 SD NEGERI BOTO 01 5.271,00 90.000,00
415 20320846 SD NEGERI BOTO 02 15.808,00 90.000,00
416 20320730 SD NEGERI JLUMPANG 4.287,00 90.000,00
417 20320190 SD NEGERI LEMBU 10.479,00 90.000,00
No. NPSN Nama Sekolah Pajak Bunga 2017 Biaya Administrasi
(Rp) Bank 2017 (Rp)

418 20319960 SD NEGERI PLUMUTAN 20.619,00 90.000,00


419 20319973 SD NEGERI PUCUNG 14.064,00 90.000,00
420 20320065 SD NEGERI REJOSARI 01 2.954,00 90.000,00
421 20320064 SD NEGERI REJOSARI 02 7.730,00 90.000,00
422 20320063 SD NEGERI REJOSARI 03 2.549,00 90.000,00
423 20320414 SD NEGERI WONOKERTO - 90.000,00
424 20320805 SD NEGERI BEJI 01 18.619,00 90.000,00
425 20320833 SD NEGERI BEJI 02 11.821,00 90.000,00
426 20320672 SD NEGERI GEDANGANAK 01 12.194,00 90.000,00
427 20320671 SD NEGERI GEDANGANAK 02 2.594,00 90.000,00
428 20320670 SD NEGERI GEDANGANAK 03 18.266,00 90.000,00
429 20320747 SD NEGERI KALIKAYEN 01 21.517,00 90.000,00
430 20320746 SD NEGERI KALIKAYEN 02 24.942,00 90.000,00
431 20320744 SD NEGERI KALIREJO 01 32.690,00 90.000,00
432 20320743 SD NEGERI KALIREJO 02 15.133,00 90.000,00
433 20320708 SD NEGERI KALONGAN 01 14.286,00 90.000,00
434 20320707 SD NEGERI KALONGAN 02 20.327,00 90.000,00
435 20320706 SD NEGERI KALONGAN 03 16.051,00 90.000,00
436 20320713 SD NEGERI KAWENGEN 01 19.922,00 90.000,00
437 20320712 SD NEGERI KAWENGEN 02 33.232,00 90.000,00
438 20320196 SD NEGERI LEYANGAN 12.221,00 90.000,00
439 20320158 SD NEGERI MLUWEH 01 9.306,00 90.000,00
440 20320033 SD NEGERI SIDOMULYO 03 16.439,00 90.000,00
441 20320044 SD NEGERI SIDOMULYO 04 28.712,00 82.500,00
442 20320342 SD NEGERI SUSUKAN 01 20.155,00 82.500,00
443 20320366 SD NEGERI SUSUKAN 02 6.781,00 82.500,00
444 20320364 SD NEGERI SUSUKAN 04 7.695,00 90.000,00
445 20320776 SD NEGERI BANDUNGAN 01 29.950,00 90.000,00
446 20320775 SD NEGERI BANDUNGAN 02 27.416,00 90.000,00
447 20320761 SD NEGERI BANDUNGAN 03 36.709,00 90.000,00
448 20320753 SD NEGERI BANYUKUNING 3.462,00 90.000,00
449 20320832 SD NEGERI CANDI 01 40.020,00 90.000,00
450 20320831 SD NEGERI CANDI 02 9.292,00 90.000,00
451 20320817 SD NEGERI CANDI 03 30.754,00 90.000,00
452 20331135 SD NEGERI DUREN 01 28.813,00 90.000,00
453 20331136 SD NEGERI DUREN 02 24.798,00 90.000,00
454 20340384 SD NEGERI JETIS 01 - 90.000,00
455 20320734 SD NEGERI JETIS 02 14.127,00 90.000,00
456 20320731 SD NEGERI JIMBARAN 01 5.032,00 90.000,00
457 20320139 SD NEGERI KENTENG 01 25.027,00 90.000,00
458 20320138 SD NEGERI KENTENG 02 21.538,00 90.000,00
459 20320160 SD NEGERI MLILIR 01 26.591,00 90.000,00
460 20320159 SD NEGERI MLILIR 02 8.061,00 90.000,00
461 20319985 SD NEGERI PAKOPEN 01 23.092,00 90.000,00
462 20320017 SD NEGERI PAKOPEN 02 15.732,00 90.000,00
463 20320037 SD NEGERI SIDOMUKTI 02 4.740,00 90.000,00
464 20320036 SD NEGERI SIDOMUKTI 03 26.913,00 90.000,00
465 20320035 SD NEGERI SIDOMUKTI 04 - 90.000,00
JUMLAH 6.211.183,00 41.474.016,00
Lampiran 2
Pajak Bunga dan Biaya Administrasi pada Rekening BOS SMP TA 2017

Pajak Bunga 2017 Biaya Administrasi Bank


No. NPSN Nama SMP
(Rp) 2017 (Rp)
1 20320310 SMP NEGERI 1 GETASAN 307.049,00 97.500,00
2 20320269 SMP NEGERI 2 GETASAN 193.031,00 90.000,00
3 20320282 SMP NEGERI 3 GETASAN 287.263,00 90.000,00
4 20320302 SMP NEGERI 1 TENGARAN 311.131,00 90.000,00
5 20320261 SMP NEGERI 2 TENGARAN 304.047,00 90.000,00
6 20320279 SMP NEGERI 3 TENGARAN 40.384,00 90.000,00
7 20341204 SMP NEGERI 4 TENGARAN SATU ATAP - 90.000,00
8 20320303 SMP NEGERI 1 SUSUKAN 132.765,00 90.000,00
9 20320262 SMP NEGERI 2 SUSUKAN 220.989,00 90.000,00
10 20320304 SMP NEGERI 1 SURUH 126.011,00 254.278,00
11 20320263 SMP NEGERI 2 SURUH 28.772,00 90.000,00
12 20320280 SMP NEGERI 3 SURUH 60.346,00 90.000,00
13 20320307 SMP NEGERI 1 PABELAN 341.674,00 90.000,00
14 20320266 SMP NEGERI 2 PABELAN 107.079,00 90.000,00
15 20320281 SMP NEGERI 3 PABELAN 106.075,00 90.000,00
16 20320301 SMP NEGERI 1 TUNTANG 44.952,00 90.000,00
17 20320272 SMP NEGERI 2 TUNTANG 170.764,00 90.000,00
18 20320278 SMP NEGERI 3 TUNTANG 89.853,00 90.000,00
19 20320288 SMP NEGERI 1 BANYUBIRU 250.611,00 90.000,00
20 20320285 SMP NEGERI 2 BANYUBIRU 82.275,00 90.000,00
21 20339167 SMP NEGERI 3 BANYUBIRU 13.250,00 90.000,00
22 20320309 SMP NEGERI 1 JAMBU 398.905,00 97.500,00
23 20320268 SMP NEGERI 2 JAMBU 18.998,00 -
24 20320305 SMP NEGERI 1 SUMOWONO 238.886,00 90.000,00
25 20320264 SMP NEGERI 2 SUMOWONO 82.713,00 90.000,00
26 20320290 SMP NEGERI 1 AMBARAWA 229.838,00 90.000,00
27 20320286 SMP NEGERI 2 AMBARAWA 288.257,00 90.000,00
28 20320284 SMP NEGERI 3 AMBARAWA 119.080,00 90.000,00
29 20320276 SMP NEGERI 4 AMBARAWA 120.416,00 90.000,00
30 20320274 SMP NEGERI 5 AMBARAWA 129.577,00 90.000,00
31 20341205 SMP NEGERI 6 AMBARAWA SATU ATAP 37.930,00 90.000,00
32 20320299 SMP NEGERI 1 BAWEN 227.046,00 90.000,00
33 20320271 SMP NEGERI 2 BAWEN 64.099,00 90.000,00
34 20320311 SMP NEGERI 1 BRINGIN 212.991,00 90.000,00
35 20320270 SMP NEGERI 2 BRINGIN 79.972,00 90.000,00
36 20331725 SMP NEGERI 3 BRINGIN 68.641,00 90.000,00
37 20320300 SMP NEGERI 1 BERGAS 183.085,00 90.000,00
38 20320277 SMP NEGERI 3 UNGARAN 333.588,00 90.000,00
39 20320275 SMP NEGERI 4 UNGARAN 142.275,00 90.000,00
40 20339207 SMP NEGERI 6 UNGARAN SATU ATAP 27.400,00 90.000,00
41 20320306 SMP NEGERI 1 PRINGAPUS 218.573,00 90.000,00
42 20320265 SMP NEGERI 2 PRINGAPUS 174.368,00 90.000,00
43 20341203 SMP NEGERI 3 PRINGAPUS SATU ATAP 29.044,00 90.000,00
44 20320308 SMP NEGERI 1 KALIWUNGU 214.978,00 90.000,00
45 20320267 SMP NEGERI 2 KALIWUNGU 65.843,00 90.000,00
46 20320289 SMP NEGERI 1 BANCAK 27.494,00 90.000,00
47 20320287 SMP NEGERI 1 UNGARAN 390.619,00 90.000,00
48 20320273 SMP NEGERI 2 UNGARAN 384.610,00 90.000,00
49 20320260 SMP NEGERI 5 UNGARAN 93.225,00 90.000,00
50 20320283 SMP NEGERI 1 BANDUNGAN 67.796,00 90.000,00
51 20339206 SMP NEGERI 2 BANDUNGAN SATU ATAP 40.887,00 90.000,00
JUMLAH 7.929.455,00 4.679.278,00
Lampiran 2
Bendahara BOS memegang Kas Tunai Lebih dari Rp2.500.000,00

Saldo per 31/12/2017


No. Nama SD dan SMP
Kas di bank (Rp) Kas tunai (Rp)
1 SD NEGERI WRINGINPUTIH 01 262.091,00 40.267.099,00
2 SD NEGERI KUPANG 01 2.481.969,00 31.738.045,00
3 SD NEGERI KARANGJATI 02 157.781,00 28.773.200,00
4 SD NEGERI KEMITIR 02 2.620.676,00 22.511.500,00
5 SD NEGERI REMBES 02 115.138,00 21.401.100,00
6 SD NEGERI BARAN 02 2.166.824,00 20.453.750,00
7 SD NEGERI GOGODALEM 01 5.388.871,00 13.916.750,00
8 SD NEGERI PAGERSARI 02 16.946.433,00 13.391.995,00
9 SD NEGERI BERGAS KIDUL 03 12.492.889,00 13.183.490,00
10 SD NEGERI BANYUBIRU 03 1.092.053,00 12.291.236,00
11 SD NEGERI JETIS 03 71.248,00 11.885.793,00
12 SD NEGERI BEJI 01 874.326,00 11.320.000,00
13 SD NEGERI JATIRUNGGO 03 255.212,00 11.220.594,00
14 SD NEGERI GONDORIYO 02 568.922,00 10.981.000,00
15 SD NEGERI GEDANGANAK 03 768.760,00 10.906.378,00
16 SD NEGERI KEBUMEN 03 436.171,00 10.470.987,00
17 SD NEGERI PLEDOKAN 5.911.090,00 10.276.241,00
18 SD NEGERI BANDUNGAN 01 4.077.515,00 10.000.000,00
19 SD NEGERI RANDUGUNTING 78.845,00 9.958.750,00
20 SD NEGERI POPONGAN 71.857,00 9.603.236,00
21 SD NEGERI NGEMPON 02 379.174,00 9.600.630,00
22 SD NEGERI BANYUBIRU 04 4.115.137,00 9.550.710,00
23 SD NEGERI WIRU 01 9.483.700,00 9.480.750,00
24 SD NEGERI GEDANGANAK 02 890.504,00 9.471.582,00
25 SD NEGERI BAKALREJO 01 152.085,00 9.391.720,00
26 SD NEGERI KALIKURMO 813.796,00 9.359.800,00
27 SD NEGERI BARAN 01 411.319,00 9.193.628,00
28 SD NEGERI KLEPU 03 130.114,00 9.152.679,00
29 SD NEGERI BANYUBIRU 05 2.074.795,00 9.096.830,00
30 SD NEGERI ROWOBONI 02 131.131,00 8.919.212,00
31 SD NEGERI WONOREJO 01 900.648,00 8.778.117,00
32 SD NEGERI BRINGIN 02 19.368.083,00 8.591.519,00
33 SD NEGERI CANDIREJO 01 676.939,00 8.441.823,00
34 SD NEGERI WIROGOMO 02 40.321,00 8.377.318,00
35 SD NEGERI PAKIS 1.229.515,00 8.267.170,00
36 SD NEGERI NGEMPON 01 7.602.687,00 8.169.309,00
37 SD NEGERI PATEMON 01 8.862.356,00 8.047.350,00
38 SD NEGERI KETAPANG 02 108.634,00 7.912.254,00
39 SD NEGERI KLEPU 05 118.665,00 7.893.348,00
40 SD NEGERI KLEPU 02 2.035.688,00 7.864.557,00
41 SD NEGERI TANJUNG 02 1.101.910,00 7.846.215,00
42 SD NEGERI ROGOMULYO 01 538.395,00 7.831.926,00
43 SD NEGERI MUNDING 1.564.303,00 7.797.940,00
44 SD NEGERI KLEPU 04 2.335.457,00 7.791.056,00
45 SD NEGERI TENGARAN 3.872.808,00 7.693.750,00
46 SD NEGERI PAYUNGAN 270.648,00 7.585.020,00
47 SD NEGERI CANDIREJO 01 19.549,00 7.461.616,00
48 SD NEGERI CANDIGARON 02 224.752,00 7.415.800,00
49 SD NEGERI PAGERSARI 01 283.877,00 7.289.978,00
50 SD NEGERI WUJIL 01 82.158,00 7.177.972,00
51 SD NEGERI BERGAS LOR 01 586.663,00 7.023.376,00
52 SD NEGERI BANDING 02 996.547,00 6.846.123,00
53 SD NEGERI WUJIL 02 339.828,00 6.690.647,00
54 SD NEGERI GENUK 02 600.569,00 6.628.753,00
55 SD NEGERI WATES 01 37.071,00 6.620.500,00
56 SD NEGERI LANJAN 01 155.914,00 6.573.852,00
57 SD NEGERI KALIREJO 02 55.968,00 6.562.359,00
58 SD NEGERI TRUKO 02 2.036.243,00 6.434.660,00
59 SD NEGERI KLEPU 01 2.393.457,00 6.410.816,00
60 SD NEGERI LEREP 04 520.046,00 6.383.800,00
61 SD NEGERI GEBUGAN 03 566.996,00 6.252.280,00
62 SD NEGERI JLUMPANG 469.161,00 6.126.680,00
63 SD NEGERI CANDIGARON 03 734.072,00 6.062.449,00
64 SD NEGERI SRUWEN 01 798.638,00 5.968.950,00
65 SD NEGERI NYATNYONO 01 13.597.184,00 5.917.864,00
66 SD NEGERI SUSUKAN 01 99.279,00 5.867.711,00
67 SD NEGERI SIDOMULYO 03 2.185.717,00 5.830.000,00
68 SD NEGERI SUMOWONO 269.295,00 5.811.294,00
69 SD NEGERI KARANGJATI 04 146.737,00 5.587.150,00
70 SD NEGERI SURUH 01 2.133.594,00 5.586.958,00
71 SD NEGERI TEMPURAN 01 12.984.346,00 5.560.000,00
72 SD NEGERI BERGAS KIDUL 01 1.521.328,00 5.349.520,00
73 SD NEGERI SIDOHARJO 739.786,00 5.292.400,00
74 SD NEGERI BAWEN 01 1.667.982,00 5.263.700,00
75 SD NEGERI KARANGJATI 01 373.744,00 5.145.132,00
76 SD NEGERI BANTAL 147.257,00 5.118.646,00
77 SD NEGERI GOGIK 01 1.195.779,00 5.059.771,00
78 SD NEGERI CANDIGARON 04 940.512,00 5.038.748,00
79 SD NEGERI WRINGIN PUTIH 03 107.086,00 4.760.764,00
80 SD NEGERI TEGARON 02 834.794,00 4.705.609,00
81 SD NEGERI BANYUBIRU 01 4.561.328,00 4.642.362,00
82 SD NEGERI KARANGJATI 03 298.139,00 4.614.592,00
Saldo per 31/12/2017
No. Nama SD dan SMP
Kas di bank (Rp) Kas tunai (Rp)
83 SD NEGERI RAPAH 03 487.312,00 4.594.558,00
84 SD NEGERI SIDOMULYO 04 437.116,00 4.593.981,00
85 SD NEGERI WRINGINPUTIH 02 387.323,00 4.587.827,00
86 SD NEGERI GUNUNGTUMPENG 02 388.609,00 4.412.400,00
87 SD NEGERI GONDORIYO 03 601.191,00 4.400.600,00
88 SD NEGERI POLOBOGO 01 382.516,00 4.380.748,00
89 SD NEGERI GEDONG 03 131.462,00 4.302.547,00
90 SD NEGERI LODOYONG 03 353.285,00 4.288.410,00
91 SD NEGERI RAPAH 02 842.379,00 4.232.300,00
92 SD NEGERI PRINGAPUS 01 2.241.584,00 4.170.563,00
93 SD NEGERI KARANGTENGAH 01 21.095.110,00 4.146.118,00
94 SD NEGERI TRUKO 01 1.410.639,00 4.071.860,00
95 SD NEGERI CANDIREJO 02 1.019.587,00 4.003.043,00
96 SD NEGERI CANDIREJO 02 14.147.502,00 3.989.345,00
97 SD NEGERI PRINGSARI 01 308.214,00 3.867.900,00
98 SD NEGERI TAWANG 01 89.398,00 3.850.016,00
99 SD NEGERI JOMBOR 32.166,00 3.839.600,00
100 SD NEGERI BOTO 01 390.395,00 3.834.658,00
101 SD NEGERI BERGAS LOR 02 241.155,00 3.818.371,00
102 SD NEGERI LOSARI 3.822.708,00 3.816.800,00
103 SD NEGERI SUGIHAN 01 964.697,00 3.750.000,00
104 SD NEGERI GEDONG 02 250.848,00 3.702.710,00
105 SD NEGERI PADAAN 02 418.376,00 3.671.800,00
106 SD NEGERI WONOREJO 02 574.923,00 3.574.875,00
107 SD NEGERI REGUNUNG 01 1.744.201,00 3.560.000,00
108 SD NEGERI SUKOHARJO 01 86.294,00 3.502.716,00
109 SD NEGERI TEMPURAN 02 11.765.259,00 3.425.449,00
110 SD NEGERI TUNTANG 03 15.571.331,00 3.423.640,00
111 SD NEGERI TEGARON 01 1.092.843,00 3.389.575,00
112 SD NEGERI DEREKAN 2.963.005,00 3.257.512,00
113 SD NEGERI SUMOGAWE 01 1.404.625,00 3.240.000,00
114 SD NEGERI UNGARAN 05 133.246,00 3.221.965,00
115 SD NEGERI SENDANG 01 385.671,00 3.218.120,00
116 SD NEGERI GONDORIYO 39.707.129,00 3.166.498,00
117 SD NEGERI JETIS 01 946.053,00 3.108.250,00
118 SD NEGERI GENTING 02 561.149,00 2.991.321,00
119 SD NEGERI KEBONDALEM 02 1.446.881,00 2.955.300,00
120 SD NEGERI BANDING 01 58.196,00 2.917.800,00
121 SD NEGERI LEREP 06 1.093.936,00 2.884.822,00
122 SD NEGERI JATIREJO 13.754,00 2.880.000,00
123 SD NEGERI BAWEN 03 103.522,00 2.560.000,00
124 SMP NEGERI 2 BANDUNGAN SATU ATAP 209.294,00 9.991.055,00
125 SMP NEGERI 2 UNGARAN 27.256.215,00 9.662.401,00
126 SMP NEGERI 1 BERGAS 5.213.708,00 9.198.961,00
127 SMP NEGERI 2 SUSUKAN 99.377.130,00 9.177.525,00
128 SMP NEGERI 1 KALIWUNGU 33.669.915,00 7.217.726,00
129 SMP NEGERI 1 BANDUNGAN 880.085,00 7.080.120,00
130 SMP NEGERI 1 PABELAN 59.647.309,00 6.480.872,00
131 SMP NEGERI 2 JAMBU 1.216.209,00 6.030.680,00
132 SMP NEGERI 3 PABELAN 33.036.096,00 6.024.978,00
133 SMP NEGERI 3 BRINGIN 3.031.295,00 5.385.550,00
134 SMP NEGERI 1 BANYUBIRU 20.319.940,00 5.112.400,00
135 SMP NEGERI 2 SURUH 3.907.402,00 4.497.661,00
136 SMP NEGERI 2 GETASAN 88.735.050,00 4.294.984,00
137 SMP NEGERI 1 TUNTANG 19.988.412,00 3.998.685,00
138 SMP NEGERI 3 SURUH 2.035.085,00 3.956.630,00
139 SMP NEGERI 1 AMBARAWA 10.345.400,00 3.800.024,00
140 SMP NEGERI 1 SURUH 15.744.727,00 3.726.046,00
141 SMP NEGERI 1 UNGARAN 16.731.807,00 3.557.673,00
142 SMP NEGERI 6 UNGARAN SATU ATAP 9.225.653,00 3.417.120,00
143 SMP NEGERI 1 PRINGAPUS 2.429.744,00 3.399.896,00
144 SMP NEGERI 2 BANYUBIRU 5.566.670,00 2.684.022,00
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2017

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS
KEPATUHAN TERHADAP
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Nomor : 60C/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2018
Tanggal : 23 Mei 2018
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI.................................................................................................................... i
DAFTAR TABEL............................................................................................................ ii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................... iii
RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN..................................... iv
HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN........................................................... 1
1. Kelebihan Pembayaran Tunjangan Profesi Guru pada Dinas Pendidikan
Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Semarang Sebesar
Rp90.177.785,00 …………………………………………………………………… 1
2. Denda Keterlambatan Pembayaran Tagihan Klaim Tahun 2017 Oleh BPJS pada
RSUD Ambarawa Sebesar Rp48.275.612,00 dan RSUD Ungaran Tahun 2017
Sebesar Rp139.505.915,00 ………………………............................................. 4
3. Perjanjian Kerjasama antara Dinas Lingkungan Hidup dengan PDAM Kabupaten
Semarang terkait Pemungutan Retribusi Sampah Tidak Sesuai Ketentuan …… 8
4. Pengenaan Pajak atas Pemanfaatan Air Tanah di Kabupaten Semarang Oleh
PDAM Kabupaten Semarang dan PDAM Kota Semarang Tidak Sesuai Ketentuan 11
5. Pemungutan Retribusi Ijin Gangguan Senilai Rp2.442.413.640,00 Tidak Sesuai
Permendagri Nomor 19 Tahun 2017…………………………………................ 15
6. Perhitungan Besaran Pemberian Insentif Pemungutan Retribusi Pada Dinas
Pertanian Perikanan dan Pangan serta Dinas Pekerjaan Umum Belum Sesuai
dengan Ketentuan …………..................................................................................... 19
7. Pengelolaan Lelang atas Garapan Tanah Eks Bengkok Belum Memadai ................ 22
8. Terdapat Kelebihan Pembayaran atas Kegiatan Belanja Modal pada Enam
Organisasi Perangkat Daerah Sebesar Rp230.237.674,89 ………………................ 26
LAMPIRAN

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah i


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1 Kelebihan Bayar Tunjangan Profesi Guru ....................................................... 2

Tabel 2 Denda Keterlambatan Pembayaran Klaim BPJS ............................................. 5

Tabel 3 Rincian Keterlambatan Pembayaran Klaim BPJS Tahun 2017 ........................ 6

Tabel 4 Perhitungan Bagi Hasil Tahun 2017 yang Diajukan PDAM Kabupaten
Semarang ........................................................................................................... 9

Tabel 5 Perbandingan Pajak yang Dibayar dan Pajak yang Seharusnya Dibayar
PDAM Kabupaten Semarang ............................................................................ 12

Perbandingan Pajak yang Dibayar dan Pajak yang Seharusnya Dibayar


Tabel 6 12
PDAM Kota Semarang .....................................................................................

Tabel 7 Rincian Pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu Tahun 2017 ........................ 15

Tabel 8 SP2D Pembayaran Insentif Pemungutan Retribusi ........................................... 19

Tabel 9 Kelebihan Pembayaran Dinas Pertanian ............................................................ 19

Tabel 10 Rincian Anggaran dan Realisasi Pendapatan Lain-lain ..................................... 22

Tabel 11 Pembayaran Lelang Tanah Eks Bengkok yang Terlambat ............................... 23

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah ii


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama Pengembalian Pembayaran TPG 2017 Jenjang TK,SD dan
SMP
Lampiran 2 Denda Keterlambatan Pembayaran Klaim BPJS RSUD Ungaran Tahun
2017
Lampiran 3 Daftar Kelebihan Insentif Dinas Pertanian dan Dinas PU
Lampiran 4 Daftar Perhitungan Kelebihan Pembayaran Pekerjaan Fisik

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah iii


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2016

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

RESUME HASIL PEMERIKSAAN


ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaaan Pengelolaan


dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan serta Undang-Undang terkait lainnya, Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Semarang
per 31 Desember 2017, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas, serta
Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. BPK
telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan atas Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Semarang Tahun 2017 yang memuat opini Wajar Tanpa
Pengecualian dengan Nomor 60A/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2018 tanggal 23 Mei 2018
dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern Nomor
60B/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2018 tanggal 23 Mei 2018.

Sebagai bagian pemerolehan keyakinan yang memadai tentang apakah laporan keuangan
bebas dari salah saji material, sesuai dengan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
(SPKN), BPK melakukan pengujian kepatuhan Pemerintah Kabupaten Semarang
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, kecurangan serta ketidakpatutan yang
berpengaruh langsung dan material terhadap penyajian laporan keuangan. Namun,
pemeriksaan yang dilakukan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Semarang tidak dirancang khusus untuk menyatakan opini atas kepatuhan terhadap
keseluruhan ketentuan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, BPK tidak
menyatakan suatu opini seperti itu.

BPK menemukan adanya ketidakpatuhan dalam pengujian kepatuhan terhadap ketentuan


peraturan perundang-undangan pada Pemerintah Kabupaten Semarang. Pokok-pokok
temuan ketidakpatuhan antara lain sebagai berikut:
1. Perjanjian Kerjasama antara Dinas Lingkungan Hidup dengan PDAM Kabupaten
Semarang terkait pemungutan retribusi sampah tidak sesuai ketentuan, yaitu bagi
hasil pemungutan retribusi kepada PDAM Kabupaten Semarang sebesar 10% tidak
sesuai ketentuan sehingga terdapat kelebihan pembayaran insentif kepada PDAM
sebesar Rp6.941.250,00 (Rp13.882.500,00 x 50%)
2. Pengenaan pajak atas pemanfaatan air tanah di Kabupaten Semarang oleh PDAM

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah iv


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017

Kabupaten Semarang dan PDAM Kota Semarang tidak sesuai ketentuan yaitu pajak
air tanah yang dikenakan selama tahun 2017 dihitung berdasarkan volume air yang
terjual dan bukan berdasarkan volume air yang diambil sesuai Peraturan Daerah
Kabupaten Semarang Nomor 10 tahun 2010 tentang Pajak Daerah. Hal tersebut
mengakibatkan kekurangan pembayaran pajak oleh PDAM Kabupaten Semarang
sebesar Rp24.232.803,00 dan oleh PDAM Kota Semarang sebesar
Rp87.591.745,00.
3. Perhitungan besaran pemberian insentif TA 2017 pemungutan retribusi pada Dinas
Pertanian Perikanan dan Pangan serta Dinas Pekerjaan Umum belum sesuai dengan
ketentuan yaitu menggunakan prosentase yang tidak dihitung dari rencana/target
penerimaan retribusi melainkan dari realisasi penerimaan retribusi sehingga
terdapat kelebihan pembayaran insentif sebesar Rp6.209.910,00.
Berdasarkan temuan tersebut, BPK merekomendasikan kepada Bupati Semarang antara
lain agar:
1. Meninjau kembali Perjanjian Kerjasama dengan PDAM Kabupaten Semarang
terkait insentif pemungutan retribusi daerah;
2. Menagih kekurangan bayar pajak air tanah pada PDAM Kabupaten Semarang
sebesar Rp24.232.803,00 dan pada PDAM Kota Semarang sebesar
Rp87.591.745,00 dan hasilnya disetorkan ke Kas Daerah;dan
3. Meninjau ulang Keputusan Bupati Semarang tentang Penetapan Penerima dan
Besaran Insentif Pemungutan Retribusi Daerah sesuai ketentuan.

Temuan dan rekomendasi perbaikan secara rinci dapat dilihat dalam laporan ini.

Semarang, 23 Mei 2017

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
Wakil Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Theresia Weni Astuti, SE., MAcc., Ak., CPA.


Register Negara Akuntan No. 18180

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah v


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 1 dari 40

HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP


PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Hasil pemeriksaan atas Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan pada


Pemerintah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran (TA) 2017 mengungkapkan sebanyak
8 temuan pemeriksaan, dengan rincian sebagai berikut.
1. Kelebihan Pembayaran Tunjangan Profesi Guru pada Dinas Pendidikan
Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Semarang Sebesar
Rp90.177.785,00
Dalam rangka meningkatkan motivasi kerja dan kesejahteraan bagi Guru
Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD), dipandang perlu memberikan Tunjangan
Profesi Guru (TPG) yang alokasinya ditetapkan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yaitu sebesar satu kali gaji pokok PNS. Tunjangan tersebut
dibayarkan sebanyak 12 (dua belas) bulan dalam satu tahun tidak termasuk untuk
bulan ke-13 (ke tiga belas) maupun bulan ke-14 (ke empat belas). Mekanisme
pencairan Tunjangan Profesi Guru PNSD adalah sebagai berikut :
a. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) pada Dinas Pendidikan
Kebudayaan Kepemudaan dan Olah Raga (Dinas Dikbudpora) Kabupaten
Semarang mengunduh Surat Keputusan Tunjangan Profesi (SKTP) di SIM
Tunjangan;
b. Bidang PTK melakukan Verifikasi dan Evaluasi (Verval) data penerima
Tunjangan Profesi Guru (TPG) ke sekolah;
c. Sekolah mengirim Surat Pertanggung Jawaban Mutlak (SPTJM) dan daftar
Verval TPG;
d. Apabila data tidak benar harus dilakukan Perbaikan Data Usulan sekolah, namun
apabila sudah benar dibuatkan SPP TK, SD, dan SMP;
e. Penyerahan SPP ke Bagian Keuangan Dinas Dikbudpora;
f. Bagian Keuangan Dinas Dikbudpora melakukan rekapitulasi usulan TPG;
g. Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) dan pengusulan ke BKUD;
h. Badan Keuangan Daerah (BKUD) melakukan rekapitulasi usulan TPG dan
menerbitkan SP2D;
i. BKUD menyerahkan SP2D ke Bank Jateng;
j. Bank Jateng menyalurkan dana TPG ke BRI, Mandiri dan BNI;
k. Bank mentransfer ke rekening guru penerima TPG;
l. Bank melaporkan hasil transfer penerima TPG ke Dinas Dikbudpora dan BKUD.

Dari alur pencairan Tunjangan Profesi PNSD tersebut dapat diketahui bahwa
peranan Kepala Sekolah dan Kepala UPTD Dinas Dikbudpora Kecamatan dalam
mengajukan usulan pencairan dana sangat penting, karena kedua pejabat tersebut
merupakan penanggungjawab informasi tentang keberadaan guru/pengawas dalam
kegiatan belajar mengajar.
Hasil pemeriksaan atas rekapitulasi pengajuan cuti besar/Umroh/Haji/cuti
melahirkan oleh para guru dan pengawas sekolah dan SPJ Tunjangan Profesi Guru
Tahun 2017, diketahui terdapat 26 (dua puluh enam) orang guru TK, SD dan SMP
yang mengambil cuti untuk menjalankan Ibadah Haji, Ibadah Umroh dan cuti
melahirkan tetapi masih menerima tunjangan sertifikasi sehingga terdapat kelebihan

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 2 dari 40

pembayaran Gaji Pokok Tunjangan Profesi Guru PNSD sebesar Rp90.177.785,00


dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1 Kelebihan Bayar Tunjangan Profesi Guru
Jumlah
Kelebihan
Bln
No Nama Penerima Tempat Tugas Kecamatan Pembayaran Keterangan
Pengemba
(Rp)
lian
1 WS Disdikbudpora Kab.
2 Naik Haji
Semarang 7.376.300,00
2 E, S.pd., M.m SMP. Negeri 1 Getasan
Kec. Getasan 2 Naik Haji
7.848.220,00
3 AT, S.pd SMP Negeri 2 Ambarawa Kec.
1 Umroh
Ambarawa 3.924.110,00
4 Su SMP Negeri 2 Pabelan
Kec. Pabelan 1 Umroh
3.804.345,00
5 EI SMP Negeri1 Ungaran Kec. Ungaran
1 Umroh
Timur 3.575.525,00
6 Drs. DS SMP Negeri 1 Susukan
Kec. Susukan 1 Umroh
3.924.110,00
7 DS, SPd SMP Negeri 1 Banyubiru
Kec. Banyubiru 1 Umroh
237.500,00
8 IP SD Negeri Wujil 01
Kec. Bergas 1 Umroh
3.688.150,00
9 SA SD Negeri Sumogawe 01
Kec. Getasan 1 Umroh
3.466.385,00
10 Mu SD Negeri Lerep 04 Kec. Ungaran
1 Umroh
Barat 3.466.385,00
11 TY SD Negeri Gedong 01
Kec. Banyubiru 1 Melahirkan
2.753.765,00
12 YTH, S.Pd, M.Pd Disdikbudpora Kab. Kec. Ungaran
1 Umroh
Semarang Barat 2.568.785,00
13 YAK SD Negeri Sidomukti 03 Kec.
3 Melahirkan
Bandungan 7.684.170,00
14 Muh. ZA SD Negeri Boto 01
Kec. Bancak 1 Umroh
3.603.445,00
15 Muh B SD Negeri Beji 02 Kec. Ungaran
1 Umroh
Timur 3.688.150,00
16 Ro SD Negeri Mluweh 01 Kec. Ungaran
3 Melahirkan
Timur 7.218.000,00
17 Suw SD Negeri Sidomulyo 03 Kec. Ungaran
1 Umroh
Timur 3.965.250,00
18 Su SD Negeri Pagersari 01
Kec. Bergas 2 Haji
7.376.300,00
19 TH TK Mulia Kec. Ungaran
1 Umroh
Barat 3.804.345,00
20 SK TK Teladan Pertiwi Kec.
1 Umroh
Ambarawa 2.642.045,00
21 Mas SDN Genuk 01 Kec. Ungaran
3 Melahirkan
Barat 712.500,00
22 DAP SDN Lodoyong 02 Kec.
4 Melahirkan
Ambarawa 950.000,00
23 Sun SDN Langensari 02 Kec. Ungaran
3 Melahirkan
Barat 712.500,00
24 YAPD, S. Pd. SDN Tegaron 02
Kec. Banyubiru 2 Melahirkan
475.000,00
25 Yul, S.Pd SDN Tegaron 01
Kec. Banyubiru 2 Melahirkan
475.000,00
26 AP,SPd SDN Bawen 03 Kec. Bawen 1 Melahirkan
237.500,00
Jumlah 90.177.785,00

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 Tanggal 27 April 2016
tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi dan Tambahan Penghasilan
Bagi Guru PNSD:
BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 3 dari 40

a. Lampiran I, Huruf A, Angka 8 yang menyatakan: Beban kerja guru adalah


sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan sebanyak-
banyaknya 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam satu minggu untuk mata
pelajaran yang diampu, sesuai dengan sertifikasi pendidik yang dimilikinya;
b. Pasal 8, Ayat (1) yang menyatakan: Guru PNSD wajib mengembalikan seluruh
Tunjangan yang pernah diterima apabila data penerima tidak sesuai dengan
Peraturan Menteri ini.

Permasalahan tersebut mengakibatkan terjadi kelebihan pembayaran tunjangan


profesi guru sebesar Rp90.177.785,00.

Permasalahan tersebut disebabkan:


a. Kepala Sekolah kurang cermat dalam memberikan informasi kepada bendahara
terhadap para guru penerima tunjangan profesi yang sedang mengambil cuti;
b. Pengguna Anggaran dan Pejabat Pengelola Keuangan Dinas Dikbudpora
Kabupaten Semarang kurang cermat dalam melakukan verifikasi terkait
kebenaran dan ketepatan penerima tunjangan profesi guru.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Dikbudpora menyatakan setuju dan telah
menindaklanjuti dengan mengembalikan kelebihan pembayaran ke kas daerah.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Semarang agar memerintahkan Kepala Dinas


Pendidikan:
a. Menyetorkan kelebihan pembayaran tunjangan profesi guru ke Kas Daerah
sebesar Rp90.177.785,00.
b. Menginstruksikan Kepala Dinas Dikbudpora menyusun SOP pemberian cuti bagi
pendidik dan tenaga kependidikan serta meningkatkan verifikasi dalam rangka
pemberian TPG dan tunjangan lainnya.;
c. Menginstruksikan seluruh kepala sekolah dan pengawas untuk melakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap guru yang kurang dari 24 jam
tatap muka dan yang melebihi 40 jam tatap muka dalam satu minggu sesuai
dengan sertifikat pendidik yang dimilikinya. Hasil evaluasi disampaikan kepada
Kepala Dinas Dikbudpora.

Atas Rekomendasi pada butir (a) Dinas Pendidikan telah melakukan penyetoran
seluruhnya ke kas daerah sebesar Rp90.177.785,00. Daftar tanggal pengembalian
kelebihan Tunjangan Profesi Guru atas 26 orang tersebut dapat dilihat pada lampiran 1.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 4 dari 40

2. Denda Keterlambatan Pembayaran Tagihan Klaim Tahun 2017 Oleh BPJS


pada RSUD Ambarawa sebesar Rp48.275.612,00 dan RSUD Ungaran Tahun
2017 Sebesar Rp139.505.914,85

Mekanisme Pengajuan dan Pembayaran Klaim Pelayanan Kesehatan


Rujukan Tingkat Lanjutan diatur dalam Lampiran II Surat Perjanjian Kerja Sama
antara BPJS Kesehatan Cabang Ungaran dengan RSUD Kabupaten Ambarawa
Nomor 324/KTR/VI-12/1216, dan Nomor 071/3548/2016 serta dengan RSUD
Ungaran Nomor 323/KTR/VI-12/1216, dan Nomor 445/2629/XII/2016 tentang
Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan Bagi Peserta Program Jaminan
Kesehatan dengan urutan sebagai berikut:
a. Pengajuan klaim dilakukan oleh setiap Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat
Lanjutan (FKRTL) secara kolektif setiap bulan atas pelayanan yang sudah
diberikan kepada peserta;
b. Berkas penagihan klaim berupa Kelengkapan Administrasi Umum (Formulir
Pengajuan Klaim (FPK) ditandatangani pimpinan FKRTL atau pejabat lain,
softcopy pengeluaran aplikasi BPJS Kesehatan, kuitansi asli bermeterai cukup,
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak bermeterai cukup ditandatangani
Pimpinan FKRTL atau pejabat lain) dan kelengkapan khusus (bukti pendukung
pelayanan, dan kelengkapan lain yang dipersyaratkan oleh masing-masing
tagihan)
c. Surat Elijibilitas Peserta (SEP) ditandatangani peserta atau penanggung jawab
peserta
d. Kelengkapan khusus penagihan klaim terdiri dari:
- Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL);
- Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL);
- Pelayanan Obat untuk Penyakit Kronis dan Obat Kemoterapi;
- Pelayanan Alat Bantu Kesehatan;
- Pelayanan Ambulan; dan
- Pelayanan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD)
e. Tagihan klaim FKRTL sah setelah mendapat persetujuan dan ditandatangani
Direktur/Kepala dan Petugas Verifikator BPJS Kesehatan serta secara resmi
tagihan klaim dikirim dalam bentuk softcopy dan hardcopy;
f. BPJS Kesehatan membayar tagihan klaim paling lambat 15 (lima belas) hari kerja
sejak dokumen klaim diterima lengkap dan benar.

Pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen Rekapitulasi Klaim BPJS Tahun 2017
pada BLUD RSUD Ambarawa dan BLUD RSUD Ungaran diketahui kondisi sebagai
berikut:

a. Klaim BPJS BLUD RSUD Ambarawa

Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat keterlambatan pembayaran atas klaim


yang diajukan RSUD Ambarawa kepada BPJS antara 3 (tiga) hari sampai dengan
27 (dua puluh tujuh) hari pada bulan Agustus, September, dan November 2017
sebesar Rp9.653.093.641,00 sehingga sesuai Surat Perjanjian, maka BPJS

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 5 dari 40

seharusnya membayar ganti rugi/denda sebesar Rp48.275.612,00, dengan


perhitungan ganti rugi atau denda sebesar 1% x jumlah klaim dibagi jumlah hari
dalam bulan yang bersangkutan dikalikan hari keterlambatan. Sesuai Berita Acara
Kesepakatan Pembayaran Ganti Rugi oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas
Kesehatan atas Keterlambatan Pembayaran Pelayanan Kesehatan kepada RSUD
Ambarawa Nomor 229 dan Nomor 900/438 tanggal 1 Maret 2018, diperoleh
perhitungan ganti rugi/denda keterlambatan sebesar Rp48.275.612,00 dengan
perhitungan sebagai berikut:

Tabel 2 Denda Keterlambatan Pembayaran Klaim BPJS

No Bulan No. dan Jenis Jumlah Klaim Tanggal Hari Jumlah Denda
Pelayanan Tanggal Klaim (Rp) Jatuh Pembayaran Terlambat (Rp)
Surat Tempo
1 Agustus 900/1742 Rawat Jalan 1.432.958..300 11-10-17 27-10-17 15 6.933.669,00
20-09-17
Rawat Inap 2.667.612.200 11-10-17 08-11-17 27 23.434.830,00
Obat Kronis 99.936.941 11-10-17 17-10-17 5 161.189,00
Alkes 19.876.300 11-10-17 19-10-17 7 44.882,00
Ambulan 3.828.000 11-10-17 19-10-17 7 8.644,00
2 September 900/1961 Rawat Jalan 1.295.834.000 13-11-17 17-11-17 3 1.295.834,00
23-10-17

Rawat Inap 2.768.902.300 13-11-17 28-11-17 14 12.921.544,00


Obat Kronis 88.944.100 13-11-17 04-12-17 19 560.443,00
Alkes 11.871.600 13-11-17 28-11-17 14 55.401,00
Ambulan 2.697.000 13-11-17 28-11-17 14 12.586,00
3 November 900/2370 Rawat Jalan 1.260.632.900 20-12-17 28-12-17 7 2.846.590,00
28-11-17
Jumlah 48.275.612,00

Dari tabel tersebut terlihat bahwa hari keterlambatan dihitung dari tanggal jatuh
tempo yaitu setelah 15 (lima belas) hari kerja sejak dokumen klaim diterima lengkap
sampai dengan tanggal pembayaran tagihan oleh BPJS.
b. Klaim BPJS BLUD RSUD Ungaran

Selama tahun 2017 BLUD RSUD Ungaran mengajukan klaim ke BPJS atas
pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan yang telah ditangani RSUD sebesar
Rp38.217.053.086,00. Atas pengajuan klaim tersebut RSUD telah menerima hasil
klaim sebesar Rp38.216.654.852,00. Selisih sebesar Rp398.234,00 merupakan biaya
transfer yang dikenakan oleh Bank Jateng. Hasil pemeriksaan lebih lanjut diketahui
terdapat keterlambatan pembayaran klaim BPJS sebagai berikut :

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 6 dari 40

Tabel 3 Rincian Keterlambatan Pembayaran Klaim BPJS Tahun 2017


Biaya
Bulan Jumlah Klaim Pengajuan yang Klaim yang Pembayaran
Transfer
Klaim (Rp) disetujui (Rp) ditolak (Rp) klaim (Rp)
(Rp)
Des-17
3.805.223.000,00 3.805.223.000,00 - 3.805.193.000,00 30.000,00
Nov-17
3.662.940.000,00 3.661.972.400,00 967.600,00 3.661.942.400,00 30.000,00
Okt-17
3.723.889.200,00 3.723.103.000,00 786.200,00 3.723.068.000,00 35.000,00
Sep-17
3.003.470.500,00 3.001.252.400,00 2.218.100,00 3.001.222.400,00 30.000,00
Agu-17
3.449.465.663,00 3.449.465.663,00 - 3.449.400.663,00 65.000,00
Jul-17
2.843.534.400,00 2.836.682.600,00 6.851.800,00 2.836.652.600,00 30.000,00
Jun-17
2.731.824.305,00 2.731.824.305,00 - 2.731.794.305,00 30.000,00
Mei-17
2.936.562.571,00 2.936.562.571,00 - 2.936.534.337,00 28.234,00
Apr-17
2.939.170.031,00 2.939.170.031,00 - 2.939.140.031,00 30.000,00
Mar-17
3.119.325.929,00 3.119.325.929,00 - 3.119.295.929,00 30.000,00
Feb-17
2.856.438.855,00 2.856.438.855,00 - 2.856.408.855,00 30.000,00
Jan-17
3.156.032.332,00 3.156.032.332,00 - 3.156.002.332,00 30.000,00

38.227.876.786,00 38.217.053.086,00 10.823.700,00 38.216.654.852,00 398.234,00

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat keterlambatan


pembayaran klaim BPJS. Hal tersebut terjadi karena BPJS belum mematuhi
ketentuan yang dituangkan dalam perjanjian kerja sama.

Pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen Rekapitulasi Klaim BPJS Tahun 2017
oleh BLUD RSUD Ungaran, diketahui bahwa terdapat denda keterlambatan
pembayaran atas klaim BPJS pada bulan Mei, Agustus, September, Oktober,
November, dan Desember 2017 sebesar Rp139.505.914,85. Jumlah hari
keterlambatan tersebut antara1 (satu) hari sampai dengan 99 (sembilan puluh
sembilan) hari. Rincian keterlambatan dan perhitungan denda dapat dilihat pada
Lampiran 2.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama antara BPJS Kesehatan
Cabang Ungaran dengan RSUD Kabupaten Ambarawa Nomor 324/KTR/VI-
12/1216, dan Nomor 071/3548/2016 serta dengan RSUD Ungaran Nomor
323/KTR/VI-12/1216, dan Nomor 445/2629/XII/2016 tentang Pelayanan Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjutan Bagi Peserta Program Jaminan Kesehatan yaitu:

a. Pasal 4, Angka (2), Huruf b yang menyatakan bahwa Kewajiban Pihak Pertama
(Kepala BPJS) membayar biaya atas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
pihak kedua (Direktur RSUD) kepada peserta, paling lambat 15 (lima belas) hari
kerja sejak dokumen klaim diterima lengkap sesuai tagihan yang diajukan
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang telah disepakati para pihak;
b. Pasal 13, Angka (3) yang menyatakan bahwa dalam hal keterlambatan
pembayaran oleh Pihak Pertama, maka Pihak Pertama membayar Ganti Rugi
BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 7 dari 40

kepada Pihak Kedua sebesar 1 % (satu persen) dari jumlah yang harus
dibayarkan untuk setiap satu bulan keterlambatan;
c. Lampiran II tentang Tata cara pengajuan dan pembayaran klaim pelayanan
kesehatan rujukan tingkat lanjutan angka 5. BPJS kesehatan menerima berkas
klaim dari FKRTL secara lengkap. Apabila terdapat kekurangan kelengkapan
berkas klaim maka BPJS kesehatan mengembalikan klaim ke FKRTL untuk
dilengkapi dengan melampirkan Berita Acara Pengembalian berkas klaim.

Permasalahan tersebut mengakibatkan pendapatan denda dari keterlambatan


pencairan tagihan klaim BPJS Tahun 2017 pada BLUD RSUD Ambarawa sebesar
Rp48.275.612,00 dan BLUD RSUD Ungaran sebesar Rp139.505.914,85 tertunda
pemanfaatannya.

Permasalahan tersebut disebabkan:

a. Kurangnya koordinasi antara BPJS dengan Tim pengelola BPJS di Rumah sakit
untuk menyelesaikan adanya keterlambatan pembayaran klaim dan resiko adanya
ganti rugi/denda keterlambatan sesuai perjanjian dengan BLUD RSUD
Ambarawa dan BLUD RSUD Ungaran.
b. Pemantauan Direktur BLUD RSUD Ambarawa dan Direktur BLUD RSUD
Ungaran terhadap keterlambatan pembayaran klaim BPJS belum optimal.

Atas permasalahan tersebut, Direktur RSUD Ambarawa menyatakan telah


menghitung besarnya denda yang harus dibayar oleh BPJS Kesehatan sesuai
ketentuan dan telah menyampaikan surat tagihan kepada BPJS Kesehatan Nomor
900/743 tanggal 21 April 2018 perihal tagihan denda keterlambatan pembayaran
pelayanan kesehatan, dan Direktur RSUD Ungaran menyatakan telah mengirim surat
tagihan tentang denda keterlambatan pembayaran klaim BPJS untuk pelayanan
Tahun 2017 kepada BPJS Nomor 005/563 tanggal 2 Mei 2018.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Semarang agar memerintahkan Direktur


RSUD Ambarawa dan Direktur RSUD Ungaran:
a. Meningkatkan koordinasi dengan BPJS Cabang Ungaran untuk mencari solusi
pembayaran klaim yang terlambat dan menagih denda keterlambatan pada RSUD
Ambarawa sebesar Rp48.275.612,00 dan RSUD Ungaran sebesar
Rp139.505.914,85.
b. Melakukan evaluasi atas keterlambatan pembayaran klaim BPJS.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 8 dari 40

3. Perjanjian Kerjasama antara Dinas Lingkungan Hidup dengan PDAM


Kabupaten Semarang terkait Pemungutan Retribusi Sampah Tidak Sesuai
Ketentuan

Pada TA 2017 Pemerintah Kabupaten Semarang menganggarkan pendapatan


retribusi pelayanan persampahan/kebersihan sebesar Rp1.186.411.000,00 dengan
realisasi sebesar Rp999.086.100,00 atau 84,21% dari anggaran.

Pemerintah Kabupaten menetapkan ketentuan terkait retribusi pelayanan


persampahan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 8 Tahun 2011
tentang Retribusi Jasa Umum sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Daerah
Kabupaten Semarang Nomor 7 Tahun 2015 tentang Retribusi Jasa Umum. Tata cara
pelaksanaan pemungutan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan diatur dalam
Peraturan Bupati Nomor 34 tahun 2017, sedangkan tarif retribusi
persampahan/kebersihan diatur dalam Peraturan Bupati Semarang Nomor 41 Tahun
2017.

Selanjutnya pada tanggal 25 Agustus 2017, Pemerintah Kabupaten Semarang,


melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menandatangani perjanjian kerjasama
dengan PDAM Kabupaten Semarang untuk pelaksanaan pemungutan retribusi
pelayanan persampahan/kebersihan bagi pelanggan PDAM Kabupaten Semarang
dalam Surat Perjanjian Nomor 415.4/2351/PKS.dlh/2017, Nomor 697/1813. Dalam
perjanjian disebutkan bahwa PDAM Kabupaten Semarang berkewajiban untuk
melaksanakan pungutan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan kepada para
pelanggan PDAM yang menjadi wajib retribusi pelayanan persampahan/kebersihan,
melaksanakan penyetoran ke kas umum daerah paling lambat tanggal 10 setiap bulan
dan membuat serta menyampaikan laporan pelaksanaan pemungutan retribusi
pelayanan persampahan/kebersihan kepada Dinas Lingkungan Hidup setiap bulan.

Hasil pemeriksaan atas mekanisme pemungutan retribusi sampah diketahui bahwa

a. PDAM mulai melaksanakan pemungutan retribusi persampahan/kebersihan mulai


bulan Oktober 2017. PDAM menyetorkan hasil pemungutan tersebut ke rekening
Bank Jateng nomor 10220009245 atas nama Bendahara Penerimaan Dinas
Lingkungan Hidup, bukan ke rekening kas umum daerah.
b. Hasil pemungutan reribusi persampahan/kebersihan untuk bulan Oktober 2017
disetorkan pada tanggal 15 November 2017 dan hasil pemungutan untuk bulan
November 2017 disetorkan tangggal 20 Desember 2017.
c. PDAM tidak membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan pemungutan
retribusi pelayanan persampahan/kebersihan kepada Dinas Lingkungan Hidup
setiap bulan. Laporan diterima Dinas Lingkungan Hidup pada tanggal 25 Januari
2018 untuk pemungutan bulan Oktober 2017 sampai bulan Desember 2017.
Dalam laporan tersebut tidak terdapat rincian pelanggan yang menunggak/ belum
membayar retribusi persampahan.
Atas pelaksanaan pemungutan retribusi persampahan/kebersihan tersebut, PDAM
berhak menerima bagi hasil dari pemerintah Kabupaten Semarang. Hak tersebut
dituangkan dalam perjanjian pada pasal 5 angka (1) huruf (a) yaitu pihak PDAM
menerima bagi hasil dari Dinas Lingkungan Hidup sebesar 10% (sepuluh persen) dari

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 9 dari 40

hasil pemungutan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan sesuai ketentuan yang


berlaku.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, PDAM mengirimkan surat pengajuan bagi hasil


10% atas pemungutan retribusi persampahan/kebersihan yang telah dipungut dan
disetorkan ke rekening bendahara Dinas Lingkungan Hidup dengan Surat Nomor
696/0149 tanggal 25 Januari 2017. Perhitungan bagi hasil yang diajukan PDAM
Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut.
Tabel 4 Perhitungan Bagi Hasil Tahun 2017
yang Diajukan PDAM Kabupaten Semarang
Uang yang disetor ke DLH
Bulan
(Rp)
Oktober 44.712.500,00
November 43.250.000,00
Desember 50.862.500,00
Total 138.825.000,00
Bagi hasil 10% 13.882.500,00

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa bagi hasil pemungutan retribusi kepada
PDAM Kabupaten Semarang sebesar 10% tidak sesuai ketentuan sehingga terdapat
kelebihan pembayaran insentif kepada PDAM sebesar Rp6.941.250,00
(Rp13.882.500,00 x 50%).

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 tahun 2010 tentang Tata
Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah pada:
1) Pasal 2 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang menyatakan bahwa insentif
secara proporsional dibayarkan kepada (e) pihak lain yang membantu instansi
pelaksana pemungut pajak dan retribusi.
2) Pasal 6 ayat (1) yang menyatakan bahwa besarnya insentif ditetapkan paling
tinggi:
a) 3% (tiga persen) untuk Provinsi; dan
b) 5% (lima persen) untuk Kabupaten/Kota, dari rencana penerimaan Pajak
dan Retribusi dalam tahun anggaran berkenaan untuk tiap jenis pajak dan
retribusi.
b. Perjanjian Kerjasama antara Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang
dengan PDAM Kabupaten Semarang Nomor 415.4/2351/PKS.dlh/2017, Nomor
697/1813 tanggal 25 Januari 2016 tentang Pelaksanaan Pemungutan Retribusi
Pelayanan Persampahan/Kebersihan bagi pelanggan PDAM Kabupaten Semarang
Pasal 5 angka (2) menyatakan bahwa PDAM mempunyai kewajiban sebagai
berikut:
1) Memasukkan tagihan retribusi dalam tagihan rekening air PDAM;
2) Melaksanakan pemungutan reteribusi pelayanan persampahan/kebersihan
kepada para pelanggan PDAM yang menjadi wajib retribusi pelayanan
persampahan dengan besaran tarif sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 10 dari 40

3) Melaksanakan penyetoran hasil penarikan retribusi ke kas daerah paling


lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan; dan
4) Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan pemungutan retribusi
pelayanan persampahan/kebersihan kepada Dinas Lingkungan Hidup setiap
bulan.

Permasalahan tersebut mengakibatkan:


a. Kelebihan pembayaran atas belanja insentif retribusi persampahan/kebersihan
sebesar Rp6.941.250,00;
b. Pemerintah Kabupaten Semarang tidak dapat mengetahui data wajib retribusi
yang belum membayar retribusi dan nilai retribusi persampahan/kebersihan tahun
2017 yang belum dibayar.

Permasalahan tersebut terjadi karena:


a. Kepala Dinas Lingkungan Hidup kurang memahami ketentuan terkait tata cara
pemberian insentif pemungutan retribusi daerah;
b. Direktur PDAM tidak sepenuhnya melaksanakan ketentuan dalam perjanjian
kerjasama.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup menyatakan bahwa isi
perjanjian bagi hasil 10% diputuskan bersama melalui pembahasan Tim antara lain
Sekretaris Daerah, Badan Keuangan Daerah, Dinas Lingkungan Hidup, Bagian
Hukum dan Bagian Tata Pemerintahan dan permohonan PDAM karena pada awal
tahun harus menyiapkan peralatan dan perangkat lunak. Apabila besaran bagi hasil
insentif yang diberikan belum mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010
maka DLH siap menindaklanjuti.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Semarang agar memerintahkan Kepala


Dinas Lingkungan Hidup untuk:
a. Meninjau kembali Perjanjian Kerjasama dengan PDAM Kabupaten Semarang
terkait insentif pemungutan retribusi daerah;
b. Melakukan koordinasi dengan Direktur PDAM Kabupaten Semarang untuk
meminta data laporan pelaksanaan pemungutan retribusi pelayanan persampahan
termasuk rincian pelanggan yang menunggak/belum membayar retribusi
persampahan.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 11 dari 40

4. Pengenaan Pajak atas Pemanfaatan Air Tanah di Kabupaten Semarang Oleh


PDAM Kabupaten Semarang dan PDAM Kota Semarang Tidak Sesuai
Ketentuan
Dalam Laporan Keuangan Tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Semarang
menganggarkan Pendapatan Pajak Air Tanah sebesar Rp1.650.507.000,00 dan
merealisasikannya sebesar Rp1.990.755.633,00 atau 120,61% dari anggaran.
Realisasi pajak air bawah tanah tersebut meningkat sebesar Rp307.193.163,00 atau
sebesar 18,25% dari realisasi TA 2016 sebesar Rp1.683.562.470,00. Pendapatan
pajak air tanah tahun 2017 diperoleh dari 162 wajib pajak yang melakukan
pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah di wilayah Kabupaten Semarang.
Hasil pemeriksaan atas dokumen penetapan dan penyetoran Pajak Air Tanah
dari PDAM Kabupaten Semarang dan PDAM Kota Semarang selama tahun 2017
menunjukkan bahwa perhitungan nilai pajak yang digunakan sebagai dasar
pengenaan pajak adalah jumlah air bersih yang terjual sedangkan menurut Peraturan
Daerah Kabupaten Semarang Nomor 10 tahun 2010 tentang Pajak Daerah
sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 4
Tahun 2012 tentang Pajak Daerah dasar pengenaan pajak adalah volume air yang
diambil. Jumlah air yang di distribusikan/terbaca di meteran pelanggan lebih kecil
jika dibandingkan dengan volume air baku yang diambil dari sumbernya sebelum
diproses. Berdasarkan laporan dari PDAM, selisih volume air yang diambil dengan
volume yang terjual tersebut disebabkan adanya kebocoran air pada pipa PDAM.
Rumus perhitungan pajak air tanah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Semarang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah yaituTarif Pajak dikali Dasar
Pengenaan Pajak. Dasar pengenaan pajak merupakan nilai perolehan air tanah
berdasarkan volume air yang diambil dan/atau dimanfaatkan (m3) dikalikan dengan
faktor yang mempengaruhi nilai air dikalikan dengan Harga Air Baku. Dalam Surat
Keputusan Bupati Nomor 903/0053/2013 tentang Penetapan Harga Dasar Air Tanah
di Kabupaten Semarang disebutkan bahwa harga dasar air tanah yang ditetapkan
sebagai dasar dalam perhitungan nilai perolehan air tanah untuk PDAM Kabupaten
Semarang sebesar Rp255,00/m3 dan untuk PDAM Kota Semarang sebesar
Rp505,00/m3.
Perbandingan pajak air tanah yang dibayar dan pajak air tanah yang
seharusnya dibayar oleh PDAM Kabupaten Semarang sebagai berikut:

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 12 dari 40

Tabel 5 Perbandingan Pajak yang Dibayar dan Pajak yang Seharusnya Dibayar
PDAM Kabupaten Semarang

Dasar Pajak yg
Vol. air Volume Pajak yg
Pengenaan Tarif Seharusnya Kurang bayar
No Bulan Diproduksi Terjual dibayar PDAM
Pajak dibayar
(m3) (m3) (Rp) (%) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8=3x5x6 9=8-7
Tahun 2017
1 Januari 133.429 85.594 255 20 4.365.294,00 6.804.879,00 2.439.585,00
2 Februari 121.087 92.358 255 20 4.710.258,00 6.175.437,00 1.465.179,00
3 Maret 131.718 87.312 255 20 4.452.912,00 6.717.618,00 2.264.706,00
4 April 119.150 88.825 255 20 4.530.075,00 6.076.650,00 1.546.575,00
5 Mei 149.519 95.105 255 20 4.850.355,00 7.625.469,00 2.775.114,00
6 Juni 138.654 93.151 255 20 4.750.701,00 7.071.354,00 2.320.653,00
7 Juli 132.248 91.058 255 20 4.643.958,00 6.744.648,00 2.100.690,00
8 Agustus 127.288 87.952 255 20 4.485.552,00 6.491.688,00 2.006.136,00
9 September 124.309 96.795 255 20 4.936.545,00 6.339.759,00 1.403.214,00
10 Oktober 128.567 90.650 255 20 4.623.150,00 6.556.917,00 1.933.767,00
11 Nopember 126.089 86.568 255 20 4.414.968,00 6.430.539,00 2.015.571,00
12 Desember 122.120 83.657 255 20 4.266.507,00 6.228.120,00 1.961.613,00
Total 1.554.178 1.079.025 55.030.275,00 79.263.078,00 24.232.803,00

Sedangkan perbandingan pajak air tanah yang dibayar dan pajak air tanah
yang seharusnya dibayar oleh PDAM Kota Semarang sebagai berikut:
Tabel 6 Perbandingan Pajak yang Dibayar dan Pajak yang Seharusnya Dibayar
PDAM Kota Semarang

Dasar Pajak yg
Vol. air Volume Pajak yg
Pengenaan Tarif Seharusnya Kurangbayar
No Bulan Diproduksi Terjual dibayar PDAM
Pajak dibayar
(m3) (m3) (Rp) (%) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8=3x5x6 9=8-7
Tahun 2017
1 Januari 815.331 342.087 505 20 34.550.787,00 82.348.431,00 47.797.644,00
2 Februari 413.611 348.219 505 20 35.170.119,00 41.774.711,00 6.604.592,00
3 Maret 413.280 355.737 505 20 35.929.437,00 41.741.280,00 5.811.843,00
4 April 475.935 407.810 505 20 41.188.810,00 48.069.435,00 6.880.625,00
5 Mei 473.198 405.191 505 20 40.924.291,00 47.792.998,00 6.868.707,00
6 Juni 451.083 374.922 505 20 37.867.122,00 45.559.383,00 7.692.261,00
7 Juli 492.285 433.512 505 20 43.784.712,00 49.720.785,00 5.936.073,00
8 Agustus 923.614 923.614 505 20 93.285.014,00 93.285.014,00 0
9 September 902.574 902.574 505 20 91.159.974,00 91.159.974,00 0
10 Oktober 916.882 916.882 505 20 92.605.082,00 92.605.082,00 0
11 Nopember 837.497 837.497 505 20 84.587.197,00 84.587.197,00 0
12 Desember 860.362 860.362 505 20 86.896.562,00 86.896.562,00 0
Total 7.975.652 7.108.407 717.949.107,00 805.540.852,00 87.591.745,00

Berdasarkan tabel di atas terdapat selisih kurang bayar antara pajak yang
dibayar oleh PDAM Kabupaten Semarang dengan pajak yang seharusnya dibayar
sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 10 tahun 2010 tentang Pajak
Daerah sehingga PDAM Kabupaten Semarang kurang bayar sebesar
BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 13 dari 40

Rp24.232.803,00 yang merupakan Pajak Air Tanah tahun 2017 dan PDAM Kota
Semarang kurang bayar sebesar Rp87.591.745,00.
Berdasarkan konfirmasi dengan Bidang Pajak BKUD diketahui bahwa
memang benar perhitungan pajak air tanah yang dikenakan selama tahun 2017
dihitung berdasarkan volume air yang terjual dan bukan berdasarkan volume air
yang diambil.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pajak
Daerah Bab V Pasal 54 yaitu:
1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa Dasar Pengenaan Pajak air tanah adalah
Nilai Perolehan air tanah
2) Ayat (2) yang menyatakan bahwa Nilai Perolehan air tanah sebagaimana
dimaksud ayat (1) dinyatakan dalam rupiah yang dihitung dengan
mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
a) lokasi sumber air;
b) tujuan pengambilan dan/atau pemanfaatan air;
c) volume air yang diambil dan/atau dimanfaatkan; dan
d) tingkat kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pengambilan
dan/atau pemanfaatan air.

3) Ayat (3) yang menyatakan bahwa Harga Dasar Air ditetapkan secara
periodik oleh Bupati dengan memperhatikan faktor-faktor sebagaimana
dimaksud pada ayat (2).
4) Ayat (4) yang menyatakan bahwa cara menghitung Nilai Perolehan Air
Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah dengan mengalikan
volume air yang diambil dengan Harga Dasar Air.
b. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 tahun 2002 tentang Nilai Perolehan
Air yang digunakan BUMN/BUMD yang Memberikan Pelayanan Publik,
Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Alam dalam pasal 3 ayat (1) yang
menyebutkan bahwa dasar pengenaan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air
Bawah Tanah dan Air Permukaan adalah Nilai Perolehan Air.

Permasalahan tersebut mengakibatkan terjadi kekurangan penerimaan daerah atas


kurang bayar Pajak Air Tanah sebesar Rp111.824.548,00 yaitu pada PDAM
Kabupaten Semarang sebesar Rp24.232.803,00 dan pada PDAM Kota Semarang
sebesar Rp87.591.745,00.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh:


a. Kepala BKUD Kabupaten Semarang kurang cermat dalam melakukan
perhitungan pajak air tanah untuk PDAM sesuai ketentuan; dan
b. Kepala BKUD belum melakukan pengendalian secara optimal atas
pelaksanaan pemungutan pajak daerah.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 14 dari 40

Atas permasalahan tersebut Kepala BKUD menyatakan telah menerbitkan Surat


Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar pajak air tanah kepada Direktur PDAM
Kabupaten Semarang Nomor 900/77/2018 tanggal 2 Mei 2018 dan surat kepada
Direktur PDAM Kota Semarang Nomor 900/78/2018 tanggal 2 Mei 2018. PDAM
Kabupaten Semarang telah menyetor kekurangan pajak air tanah sebesar
Rp24.232.803,00 dengan 12 Surat Ketetapan Pajak Daerah Pajak Air Tanah tanggal
4 Mei 2018. Sedangkan PDAM Kota Semarang akan mengangsur sebanyak 3 kali
pembayaran.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Semarang agar memerintahkan Kepala


BKUD:
a. Menagih kurang bayar pajak air tanah pada PDAM Kabupaten Semarang
sebesar Rp24.232.803,00 dan pada PDAM Kota Semarang sebesar
Rp87.591.745,00 dan hasilnya disetorkan ke kas daerah.
b. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan pemungutan pajak air tanah.

Atas rekomendasi pada butir (a) PDAM Kabupaten Semarang telah menyetor
sebesar Rp24.232.803,00 dengan 12 Surat Ketetapan Pajak Daerah Pajak Air Tanah
tanggal 4 Mei 2018.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 15 dari 40

5. Pemungutan Retribusi Ijin Gangguan Senilai Rp2.442.413.640,00 Tidak Sesuai


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2017
Pada tanggal 29 Maret 2017 Kementerian Dalam Negeri telah mengeluarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Pencabutan Permendagri Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Penetapan Ijin
Gangguan di Daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri nomor 22
Tahun 2016 tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 27 Tahun 2009 tentang
Pedoman Penetapan Ijin Gangguan di Daerah. Disamping itu pada tanggal 19 Juli
2017 Menteri Dalam Negeri telah membuat Surat Edaran Nomor 500/3231/SJ
tentang Tindak Lanjut Permendagri Nomor 19 Tahun 2017.
Sebagai tindak lanjut Permendagri Nomor 27 Tahun 2009 tersebut, pada tanggal 19
Juli 2017 Menteri Dalam Negeri menerbitkan Surat Edaran Nomor 500/3231/SJ
kepada Bupati yang berisi antara lain:
a. Pemerintah kabupaten/kota diminta segera melakukan pencabutan Peraturan
Daerah (Perda) terkait dengan Ijin Gangguan dan pungutan retribusi izin
gangguan sejak Permendagri Nomor 19 Tahun 2017 ditetapkan, serta tidak
melakukan pungutan retribusi izin gangguan karena menghambat iklim investasi
di daerah;
b. Disarankan dalam penerbitan IMB agar ditambahkan lembar format persetujuan
(kanan dan kiri) yang ditandatangani oleh masyarakat sekitarnya sebagai bentuk
persetujuan;
c. Agar Bupati/Walikota segera berkoordinasi dengan DPRD Kabupaten/Kota dan
berkoordinasi dengan Gubernur selaku wakil pemerintah pusat dalam
pelaksanaan Surat Edaran Menteri ini sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan dan melaporkan kepada Menteri Dalam Negeri.

Pemerintah Kabupaten Semarang menyajikan pada Laporan Keuangan


Pemerintah Daerah TA 2017 Pendapatan Retribusi Daerah sebesar
Rp30.911.872.936,00. Retribusi tersebut terdiri atas Retribusi Jasa Umum, Retribusi
Jasa Usaha, dan Retribusi Perizinan Tertentu. Pada Retribusi Perizinan Tertentu,
pendapatan yang diperoleh adalah sebesar Rp9.327.251.820,00 yang terdiri atas
empat jenis retribusi, dengan uraian sebagai berikut.
Tabel 7 Rincian Pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu Tahun 2017

No Jenis Retribusi Perizinan Tertentu Anggaran Realisasi Persentase


(Rp) (Rp) (%) Rp
(1) (2) (3) (4) (5=4/3)
1 Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan 4.411.677.000,00 4.614.299.250,00 104,59
2 Retribusi Ijin Gangguan/Keramaian 3.500.000.000,00 3.617.484.370,00 103,36
3 Retribusi Ijin Trayek 48.625.000,00 49.313.000,00 101,41
4 Retribusi Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja 1.000.000.000,00 1.046.155.200,00
Asing (IMTA) 104,61
Jumlah 8.960.302.000,00 9.327.251.820,00 104,09

Pemeriksaan lebih lanjut atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah


diketahui bahwa sejak diterbitkannya Permendagri tersebut (bulan April s.d.
Desember 2017) Pemerintah Kabupaten Semarang tetap melakukan pemungutan atas

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 16 dari 40

Retribusi Ijin Gangguan bulan April s.d Desember 2017 yaitu sebesar
Rp2.442.413.640,00.

Sehubungan masih dipungutnya retribusi tersebut, Kepala Dinas Penanaman Modal


dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) memberikan penjelasan tertulis
terkait Permendagri Nomor 19 Tahun 2017 berupa Kronologi Pencabutan Peraturan
Daerah Kabupaten Semarang Nomor 9 Tahun 2014 tentang Ijin Gangguan sebagai
berikut:

a. Tanggal 24 Juli 2017 Kepala DPMPTSP dengan nota dinas melaporkan Surat
Edaran Nomor 500/3231/SJ kepada Bupati bahwa inti dari Surat Edaran tersebut
antara lain:
1) Memerintahkan kepada masing-masing daerah Kabupaten/Kota agar segera
melakukan pencabutan Perda terkait dengan Ijin Gangguan dan pungutan
retribusinya;
2) Memohon kepada Bupati untuk segera mengusulkan pencabutan Perda
Kabupaten Semarang Nomor 9 Tahun 2014 tentang Ijin Gangguan dan
pencabutan beberapa ketentuan yang terkait dengan retribusi pada Perda
Kabupaten Semarang Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Ijin Tertentu
b. Tanggal 31 Agustus 2017 Kepala DPMPTSP dengan nota dinas melaporkan
tindak lanjut Surat Edaran Nomor 500/3231/SJ kepada Bupati dengan isi antara
lain:
1) Atas dasar nota dinas pertama telah dilaksanakan pembahasan bersama
perangkat daerah terkait dibawah koordinasi Bagian Hukum Setda pada
tanggal 29 Agustus 2017;
2) Hasil rapat pada point 1 adalah:
a) Pada prinsipnya penerbitan ijin termasuk ijin gangguan adalah dalam
rangka pengawasan dan pengendalian, bukan hanya pada sisi
retribusinya.
b) Dari sisi tata urutan perundang-undangan yang menjadi pertanyaan
apakah undang-undang dalam hal ini Undang-Undang Ijin Gangguan bisa
dicabut dengan Surat Edaran.
c. Hasil:
1) Tanggal 26 Februari 2018 Bupati mengirimkan Raperda Pencabutan Perda
Nomor 9 Tahun 2014 tentang Izin Gangguan dan pencabutan beberapa
ketentuan yang terkait dengan retribusi pada Perda Nomor 3 Tahun 2012
tentang Retribusi Perizinan Tertentu;
2) Setelah melalui pembahasan di tingkat Badan Pembentukan Perda, Panitia
Khusus dan Rapat Paripurna, tanggal 29 Maret 2018 dengan Keputusan
DPRD Kabupaten Semarang Nomor 28 Tahun 2018 tentang Persetujuan
Penetapan Raperda Kabupaten Semarang tentang Pencabutan Perda Nomor
9 Tahun 2014 tentang Izin Gangguan telah memberikan persetujuannya atas
rencana pencabutan Perda dimaksud;
3) Saat ini rancangan Perda dimaksud sedang diproses oleh Gubernur Jawa
Tengah;

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 17 dari 40

4) Lamanya proses pencabutan Perda mengakibatkan Pemerintah Kabupaten


Semarang tidak segera dapat menghentikan pemungutan retribusi ijin
gangguan/HO.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19
Tahun 2017 tanggal 29 Maret 2017 tentang Pencabutan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Penetapan Ijin gangguan di Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 tahun
2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009
tentang Pedoman Penetapan Ijin Gangguan di Daerah pada:

a. Pasal 1 yang menyatakan bahwa pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku,
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 Pedoman Penetapan Ijin
Gangguan di Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 22 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 27 Tahun 2009 Pedoman Penetapan Ijin Gangguan di Daerah
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
b. Pasal 2 yang menyatakan bahwa Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada
tanggal diundangkan.

Permasalahan tersebut mengakibatkan pemungutan atas Retribusi Ijin Gangguan


pada Tahun 2017 tidak mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19
Tahun 2017.

Permasalahan tersebut disebabkan:

a. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
belum optimal melakukan sosialisasi kepada petugas pemungut ijin gangguan di
tiap kecamatan;
b. Kurangnya koordinasi antara Bagian Hukum Sekretariat Daerah dan DPRD
dalam proses pencabutan Peraturan Daerah tentang Retribusi Izin Gangguan /
HO.

Atas permasalahan tersebut, Kepala DPMPTSP menyatakan bahwa dasar


pemungutan retribusi adalah Perda sehingga Perda dicabut dengan Perda. Kajian
pencabutan Perda dibawah koordinasi Bagian Hukum Setda. Hasil kajian
dimasukkan dalam Program Pembentukan Perda karena harus menyesuaikan dengan
agenda kegiatan DPRD. Selanjutnya pada bulan Maret 2018, DPRD Kabupaten
Semarang menyetujui rencana pencabutan dan saat ini Perda pencabutan masih
dalam tahapan fasilitasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Semarang agar memerintahkan:


a. Kepala DPMPTSP lebih meningkatkan sosialisasi kepada petugas pemungut
untuk menghentikan pemungutan retribusi ijin gangguan; dan

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 18 dari 40

b. Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah meningkatkan koordinasi dengan


Badan Legislasi DPRD dan Gubernur Provinsi Jawa Tengah untuk
mempercepat proses pencabutan Peraturan Daerah tentang Retribusi Izin
Gangguan.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 19 dari 40

6. Perhitungan Besaran Pemberian Insentif Pemungutan Retribusi pada Dinas


Pertanian Perikanan dan Pangan serta Dinas Pekerjaan Umum Belum Sesuai
dengan Ketentuan
Pemerintah Kabupaten Semarang menyajikan anggaran Belanja Pegawai
pada Laporan Realisasi Anggaran TA 2017 sebesar Rp948.709.493.000,00 dengan
realisasi sebesar Rp874.142.522.431,00 atau 92,14%. Dalam realisasi tersebut
terdapat Belanja Insentif Pemungutan Retribusi Daerah sebesar Rp452.484.378,00.
Insentif pemungutan retribusi daerah diberikan kepada dinas pelaksana pemungut
retribusi sebagai penghargaan atas kinerja tertentu dalam melaksanakan pemungutan
retribusi. Penerima pembayaran insentif dan besarnya pembayaran insentif
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas perhitungan besaran pemberian
insentif pemungutan retribusi diketahui bahwa terdapat perhitungan pemberian
insentif yang belum sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan
Anggaran Belanja Insentif Pemungutan Retribusi Daerah TA 2017 pada Dinas
Pertanian, Perikanan dan Pangan sebesar Rp68.796.000,00 dengan realisasi
sebesar Rp37.937.944,00 atau 55,15%. Realisasi tersebut adalah pembayaran
insentif atas pemungutan retribusi Triwulan IV TA 2016 dan Triwulan I, II, dan
III TA 2017 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 8 SP2D Pembayaran Insentif Pemungutan Retribusi

SP2D
No Keterangan
Nomor Tanggal Nilai (Rp)
1 00022/LS/2017/DP.12 13/02/2017 7.761.992,00 Triwulan IV TA 2016
2 00272/LS/2017/DP.55 10/05/2017 17.295.436,00 Triwulan I TA 2017
3 00823/LS/2017/DP.126 08/09/2017 10.703.724,00 Triwulan II TA 2017
4 01280/LS/2017/DP.166 13/11/2017 2.176.792,00 Triwulan III TA 2017
Jumlah 37.937.944,00

Penetapan penerima dan besaran insentif pemungutan retribusi daerah di Dinas


Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang TA 2017 ditetapkan
dengan Keputusan Bupati Semarang Nomor 973/0184/2017 tanggal 22 Februari
2017 yang antara lain menyebutkan bahwa penerimaan besaran insentif adalah
sebesar 3% dari realisasi penerimaan masing-masing jenis retribusi daerah.
Dengan Keputusan Bupati tersebut, Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan
menghitung besaran insentif TA 2017 menggunakan prosentase yang tidak
dihitung dari rencana/target penerimaan retribusi melainkan dari realisasi
penerimaan retribusi sehingga terdapat kelebihan pembayaran insentif sebesar
Rp6.209.910,00 yang terdiri dari:

Tabel 9 Kelebihan Pembayaran Dinas Pertanian

No Uraian Nilai (Rp)


1 Triwulan I TA 2017 5.679.297,00
2 Triwulan II TA 2017 530.613,00
Jumlah 6.209.910,00

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 20 dari 40

Rincian kelebihan pembayaran insentif masing-masing jenis retribusi terdapat


pada Lampiran 3.
b. Dinas Pekerjaan Umum
Anggaran Belanja Insentif Pemungutan Retribusi Daerah TA 2017 pada Dinas
Pekerjaan Umum sebesar Rp28.420.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp14.737.710,00 atau 51,86%. Realisasi tersebut adalah pembayaran insentif atas
pemungutan retribusi TA 2016 dengan SP2D Nomor 00013/LS/2017/DP.9
tanggal 6 Februari 2017 sebesar Rp14.737.710,00. Penetapan penerima dan
besaran insentif pemungutan retribusi daerah di Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Semarang TA 2016 ditetapkan dengan Keputusan Bupati Semarang
Nomor 974/0453/2016 tanggal 14 Juli 2016 yang antara lain menyebutkan bahwa
penerimaan besaran insentif adalah sebesar 3% dari realisasi penerimaan masing-
masing jenis retribusi daerah. Dengan Keputusan Bupati tersebut, Dinas
Pekerjaan Umum menghitung besaran insentif TA 2016 yang dicairkan pada TA
2017 menggunakan prosentase yang tidak dihitung dari rencana/target
penerimaan retribusi melainkan dari realisasi penerimaan retribusi sehingga
terdapat kelebihan pembayaran insentif sebesar Rp1.422.120,00 dengan rincian
pada Lampiran 3.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan
Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada:
1) Pasal 4:
a) Ayat (1) yang menyatakan bahwa Instansi Pelaksana Pemungut Pajak dan
Retribusi dapat diberi Insentif apabila mencapai kinerja tertentu;
b) Ayat (3) yang menyatakan bahwa Pemberian Insentif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dibayarkan setiap triwulan pada awal triwulan
berikutnya;
c) Ayat (4) yang menyatakan bahwa dalam hal target kinerja suatu triwulan
tidak tercapai, Insentif untuk triwulan tersebut dibayarkan pada awal
triwulan berikutnya yang telah mencapai target kinerja triwulan yang
ditentukan.
2) Pasal 6 ayat (1) yang menyatakan bahwa besarnya Insentif ditetapkan paling
tinggi:
a) 3% (tiga perseratus) untuk provinsi; dan
b) 5% (lima perseratus) untuk kabupaten/kota, dari rencana penerimaan
Pajak dan Retribusi dalam tahun anggaran berkenaan untuk tiap jenis
Pajak dan Retribusi.
b. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 2 Tahun 2012 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 1 Tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 2 Tahun
2012 Tentang Retribusi Jasa Usaha pada Pasal 69:
1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa besarnya Insentif adalah 3 % (tiga per
seratus) dari rencana penerimaan Retribusi dalam tahun anggaran
berkenaan.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 21 dari 40

2) Ayat (2) yang menyatakan bahwa penerima dan besaran insentif ditetapkan
dengan Keputusan Bupati.

Permasalahan tersebut mengakibatkan kelebihan pembayaran insentif pemungutan


retribusi sebesar Rp7.632.030,00 (Rp6.209.910,00 + Rp1.422.120,00).

Permasalahan tersebut disebabkan oleh


a. Keputusan Bupati Semarang tentang penetapan penerima dan besaran insentif
pemungutan retribusi daerah yang menyebutkan bahwa penerimaan besaran
insentif adalah sebesar 3% dari realisasi penerimaan masing-masing jenis
retribusi daerah tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang dan
Peraturan Pemerintah;
b. Pejabat Penatausahaan Keuangan Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan serta
Dinas Pekerjaan Umum kurang cermat dalam meneliti dan melakukan verifikasi
tagihan pembayaran insentif sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pertanian menyatakan bertanggungjawab


mengembalikan kelebihan pembayaran yang sudah telanjur dibayarkan dengan
menyetor ke kas daerah sebesar Rp6.209.910,00 tanggal 3 Mei 2018.
Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum menyatakan telah
menindaklanjuti kelebihan pencairan tersebut dengan menyetorkan ke kas daerah
sebesar Rp1.422.120,00 tanggal 2 Mei 2018 dan akan menegur PPK untuk lebih
cermat dan teliti dalam melakukan verifikasi.
BPK merekomendasikan kepada Bupati Semarang agar:
a. Meninjau ulang Keputusan Bupati Semarang tentang penetapan penerima dan
besaran insentif pemungutan retribusi daerah sesuai ketentuan;
b. Memerintahkan Pejabat Penatausahaan Keuangan Dinas Pertanian Perikanan
dan Pangan serta Dinas Pekerjaan Umum untuk lebih cermat dalam meneliti
dan memverifikasi tagihan pembayaran insentif; dan
c. Memerintahkan Kepala Dinas Pertanian dan Dinas Pekerjaan Umum untuk
menyetor kelebihan pembayaran insentif sebesar Rp6.209.910,00 dan
Rp1.422.120,00 ke kas daerah.

Atas rekomendasi pada butir (c) telah disetor ke kas daerah sebesar Rp6.209.910,00
tanggal 3 Mei 2018 dan sebesar Rp1.422.120,00 tanggal 2 Mei 2018.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 22 dari 40

7. Pengelolaan Lelang atas Garapan Tanah Eks Bengkok Belum Memadai


Pemerintah Kabupaten Semarang menganggarkan Pendapatan Lain-lain sebesar
Rp3.380.501.000,00 dan realisasinya mencapai sebesar Rp17.416.730.393,80 atau
515,21%. Bila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp10.957.554.935,00 maka realisasi TA 2017 mengalami kenaikan sebesar
Rp6.459.175.458,80 atau 58,95%. Rincian anggaran dan realisasi Pendapatan Lain-
lain adalah sebagai berikut:
Tabel 10 Rincian Anggaran dan Realisasi Pendapatan Lain-lain
2017 2016
Pendapatan Lain-lain :
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
a. Lelang Bengkok 1.837.624.000,00 1.807.767.928,00 1.858.324.410,00

Laba Revolving Dinas


b. 255.000.000,00 291.610.000,00 284.850.000,00
Peternakan

Denda Pengembalian
c. 4.000.000,00 3.290.000,00 4.582.900,00
Peminjaman Buku

d. Penerimaan Lainnya 1.264.877.000,00 8.788.343.912,00


15.297.562.466,00
e. Wana Wisata Penggaron 2.500.000,00 - 2.553.713,00
f. Wana Wisata Semirang - - -
g. LangenTirto Muncul - - 3.000.000,00
h. The Fountain Water Park 4.200.000,00 4.200.000,00 3.600.000,00
Obyek Wisata Hortimart
i. 3.900.000,00 3.900.000,00 3.900.000,00
Agro Center

Obyek Wisata Renang


j. 4.200.000,00 4.200.000,00 4.200.000,00
Tirto Agro

k. Cimory 4.200.000,00 4.200.000,00 4.200.000,00


Jumlah 3.380.501.000,00 17.416.730.394,00 10.957.554.935,00

Pendapatan Lain-lain antara lain pendapatan lelang garapan tanah eks bengkok yang
dimiliki oleh kelurahan-kelurahan direalisasikan Pemerintah Kabupaten Semarang
sebesar Rp1.807.767.928,00. Pendapatan tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp50.556.482,00 jika dibandingkan dengan penerimaan tahun 2016. Tanah eks
bengkok adalah tanah milik kelurahan yang sebelumnya berupa tanah bengkok pada
saat kelurahan tersebut masih berbentuk pemerintahan desa. Tanah tersebut
disewakan kepada pihak ketiga/masyarakat sebagai lahan pertanian dengan nilai
sewa yang dilelangkan.
Pelaksanaan lelang garapan tanah tersebut dilaksanakan dan diawasi oleh Tim
Pengendali Lelang Tanah Milik Pemerintah Daerah di Kelurahan Se-Kabupaten
Semarang, Tim Pengawas Lelang Tingkat Kecamatan dan Tim Pelaksana Lelang
tingkat Kelurahan dengan dasar hukum pelaksanaan Peraturan Bupati Nomor 20
Tahun 2010 tentang Pengelolaan Tanah Milik Pemerintah Daerah di Kelurahan yang
terakhir diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 27 Tahun 2012. Tim-tim tersebut
melibatkan beberapa unit kerja antara lain: Sekretariat Daerah, Dinas Pertanian,
Perkebunan, dan Kehutanan, BKUD, Camat, dan Lurah setempat.
Mekanisme pelaksanaan lelang garapan tanah tersebut antara lain:

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 23 dari 40

a. Masing-masing kelurahan sebagai Pihak Pertama menyelenggarakan lelang


setahun sekali untuk jangka waktu sewa tanah selama setahun;
b. Para pemenang lelang sebagai Pihak Kedua berhak mengelola tanah tersebut
untuk lahan pertanian/perkebunan;
c. Pihak Kedua wajib membayar uang muka sebesar 50% dari total harga lelang
serta membayar lunas Pajak PBB atas tanah garapan;
d. Pihak Kedua wajib melunasi harga lelang yang dimenangkannya paling lambat
2 (dua) bulan sejak perjanjian ini dibuat;
e. Bila dalam waktu 2 (dua) bulan Pihak Kedua tidak melunasi kewajibannya,
maka Pihak Pertama berhak untuk membatalkan hak garapan tanah, sedangkan
uang muka beserta Pajak PBB yang telah dibayarkan menjadi milik Pemerintah
Kabupaten Semarang.
Hasil pemeriksaan atas pelaksanaan lelang garapan tanah eks bengkok tersebut
menunjukkan permasalahan sebagai berikut:
a. PBB-P2 atas tanah eks bengkok belum dibayar sebesar Rp895.125.491,00
Salah satu kewajiban pemenang lelang sebagai penyewa tanah adalah melunasi
tagihan PBB-P2 atas tanah yang disewanya. Namun demikian, hasil
pemeriksaan data piutang PBB-P2 pada Bidang Pajak menunjukkan terdapat
tanah eks bengkok yang belum dibayar pajaknya, yaitu PBB-P2 untuk
penetapan tahun 2017 dengan jumlah total 7.889 Nomor Obyek Pajak (NOP)
pada 8 kecamatan sebesar Rp895.125.491,00.
b. Pelunasan Pembayaran Lelang Tanah Terlambat
Menurut perjanjian, pemenang lelang berkewajiban untuk membayar uang
muka lelang sebesar 50% dari nilai lelang dan wajib melunasinya dalam jangka
waktu tertentu. Apabila pemenang lelang tidak dapat melunasi biaya sewa
dalam jangka waktu yang diperjanjikan, hasil lelang dapat dibatalkan dan tanah
yang disewakan dilelang ulang. Namun demikian, terdapat keterlambatan
pembayaran lelang sejumlah Rp454.318.978,00 dari keseluruhan nilai lelang
sebesar Rp1.807.767.928,00 dengan rincian per kecamatan sebagai berikut.
Tabel 11 Pembayaran Lelang Tanah Eks Bengkok yang Terlambat

Nilai Setoran
Kecamatan
Terlambat (Rp)

KECAMATAN JAMBU 667.500,00


KECAMATAN AMBARAWA 173.430.000,00
KECAMATAN BAWEN 39.660.694,00
KECAMATAN BERGAS 39.140.000,00
KECAMATAN PRINGAPUS 18.504.000,00
KECAMATAN UNGARAN BARAT 88.458.784,00
KECAMATAN UNGARAN TIMUR 94.458.000,00
Jumlah 454.318.978,00

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 24 dari 40

Atas keterlambatan tersebut, Lurah tidak memberikan sanksi sesuai perjanjian


maupun peringatan secara tertulis kepada masing-masing pemenang lelang.
Selain itu, dalam perjanjian tidak diatur mengenai denda apabila terlambat
membayar lelang.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:


a. Masing-masing perjanjian lelang tanah yang menyatakan antara lain:
1) Pihak Kedua wajib membayar uang muka sebesar 50% dari total harga
lelang serta membayar lunas Pajak PBB atas tanah garapan;
2) Pihak Kedua wajib melunasi harga lelang yang dimenangkannya paling
lambat 2 (dua) bulan sejak perjanjian ini dibuat;
3) Bila dalam waktu 2 (dua) bulan Pihak Kedua tidak melunasi kewajibannya,
maka Pihak Pertama berhak untuk membatalkan hak garapan tanah,
sedangkan uang muka beserta Pajak PBB yang telah dibayarkan menjadi
milik Pemerintah Kabupaten Semarang;
b. Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Tanah
Milik Pemerintah Daerah di Kelurahan yang terakhir diubah dengan Perbup
Nomor 27 Tahun 2012 pada:
1) Pasal 9 poin b yang menyatakan bahwa kewajiban pemenang lelang adalah
antara lain pada poin 3 paling lambat dalam waktu 2 (dua) bulan sejak
ditetapkan sebagai pemenang, harus melunasi kekurangan pembayaran
lelang dan apabila dalam jangka waktu tersebut tidak melunasi maka
pemenang lelang dinyatakan batal dan obyek lelang akan dilelang kembali;
2) Pasal 39 yang menyatakan bahwa tugas Tim Pengendali Lelang adalah
antara lain pada poin b melakukan pengendalian, pengawasan, dan
pembinaan terhadap pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh Tim Pengawas
dan Tim Pelaksanan Lelang;
3) Pasal 40 yang menyatakan bahwa tugas Tim Pengawas Lelang Tingkat
Kecamatan antara lain:
a) Mengadakan inventarisasi Tanah Milik Pemerintah Daerah di
Kelurahan di Wilayahnya yang menjadi obyek lelang tahunan dan
melaporkan kepada Tim Pengendali Lelang Kabupaten;
b) Melakukan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan lelang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
c) Melakukan pemantauan dan pengawasan dalam pelaksanaan
penarikan setoran dari pemenang lelang;
4) Pasal 41 yang menyatakan bahwa tugas Tim Pelaksana Lelang Tingkat
Kelurahan antara lain:
a) Mengadakan inventarisasi Tanah Milik Pemerintah Daerah di
Kelurahan di Wilayahnya yang menjadi obyek lelang tahunan dan
melaporkan kepada Tim Pengendali dan Tim Pengawas;
b) Melakukan penarikan setoran dari pemenang lelang.
BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 25 dari 40

Permasalahan tersebut mengakibatkan


a. Kekurangan Penerimaan PBB-P2 dari tanah eks bengkok minimal sebesar
Rp895.125.491,00;
b. Penerimaan sebesar Rp454.318.978,00 tidak dapat segera dimanfaatkan tepat
waktu;
c. Potensi terulangnya keterlambatan pembayaran karena lemahnya penegakan
sanksi.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh:


a. Tim Pengawas Lelang Tingkat Kecamatan dan Tim Pelaksana Lelang Tingkat
Kelurahan belum mengadakan inventarisasi tunggakan PBB-P2 Tanah Milik
Pemerintah Daerah di Kelurahan di Wilayahnya yang menjadi obyek lelang
tahunan secara memadai;
b. Tim Pelaksana Lelang Tingkat Kelurahan tidak melakukan penarikan setoran
dari pemenang lelang setelah penentuan pemenang lelang serta tidak ada
klausul sanksi denda keterlambatan dalam perjanjian;
c. Kepala BKUD kurang berkoordinasi dalam melakukan penagihan PBB-P2
tanah eks bengkok di kelurahan.

Atas permasalahan tersebut, para Camat menjelaskan bahwa sebagian besar pelelang
eks bengkok adalah petani penggarap yang tidak mempunyai penghasilan lain
sehingga hanya mengandalkan hasil panen garapan yang dilelangkan setiap
tahunnya. Pada pelaksanaan lelang biasanya pemenang lelang tahun berjalan baru
bisa menggarap tanah setelah pemenang lelang sebelumnya selesai panen sehingga
pelunasan sewa tanah eks bengkok melebihi batas waktu. Selanjutnya Camat segera
memerintahkan Lurah untuk melakukan penagihan kepada pemenang lelang
terhadap tunggakan pajaknya.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Semarang agar memerintahkan:


a. Tim Pengawas Lelang Tingkat Kecamatan dan Tim Pelaksana Lelang Tingkat
Kelurahan mengadakan inventarisasi tunggakan PBB-P2 tanah eks bengkok
Milik Pemerintah Daerah di wilayahnya yang menjadi obyek lelang tahunan;
b. Tim Pelaksana Lelang Tingkat Kelurahan segera meninjau ulang perjanjian
yang tidak ada klausul sanksi denda keterlambatan dalam perjanjian;
c. Kepala BKUD melakukan koordinasi dengan Camat dan Lurah dalam
melakukan penagihan PBB-P2 tanah eks bengkok secara optimal.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 26 dari 40

8. Terdapat Kelebihan Pembayaran atas Kegiatan Belanja Modal pada Enam


Organisasi Perangkat Daerah Sebesar Rp230.237.674,89
Pemerintah Kabupaten Semarang pada TA 2017 merealisasikan belanja
modal sebesar Rp346.459.249.455,44 dari anggaran sebesar Rp376.831.630.000,00
atau 91,94.% dari anggaran. Hasil pemeriksaan secara uji petik pada enam
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yaitu Dinas Dikbudpora, Dinas
Kopmikperindag, Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan, RSUD Ambarawa, Dinas
Pekerjaan Umum, dan Dinas Pariwisata menunjukkan bahwa pelaksanaan pekerjaan
tidak dilaksanakan sesuai kontrak senilai Rp230.237.674,89 dengan rincian sebagai
berikut:
a. Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Dinas
Dikbudpora) Sebesar Rp83.020.212,84
1) Kekurangan Volume pada Pembangunan Talud Depan SMPN 5
Ambarawa Senilai Rp2.549.805,63
Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga merealisasikan
rehabilitasi pagar dan talud SMP 5 Ambarawa dengan nilai kontrak sebesar
Rp80.405.346,47. Pengadaan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kontrak
(SPK) Nomor 050/1671.A/2017 tanggal 23 Agustus 2017 dilaksanakan oleh
penyedia jasa CV. SK. Jangka waktu pelaksanaan selama 90 (sembilan puluh)
hari kalender mulai dari 23 Agustus 2017 dan berakhir selambat-lambatnya 21
November 2017. Berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan (SPK), jenis kontrak
tersebut adalah kontrak harga satuan atau unit price.
Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang
telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
0149/LS/2017/DP.180 tanggal 30 November 2017.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa panjang talud 3,05 meter dan lebar 4,2
meter sedangkan menurut kontrak panjang talud 3,65 meter dan lebar 4,4
meter sehingga terdapat kekurangan volume pekerjaan talud depan sebesar
Rp2.549.805,63. Rincian perhitungan pada Lampiran 4.
2) Kekurangan Volume pada Pembangunan Saluran SMPN 4 Ambarawa
Senilai Rp1.318.967,92
Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga merealisasikan
pembangunan pagar dan saluran SMP 4 Ambarawa dengan nilai kontrak
sebesar Rp81.869.677,30. Pengadaan dituangkan dalam Surat Perjanjian
Kontrak (SPK) Nomor 050/1671.A/2017 tanggal 23 Agustus 2017
dilaksanakan oleh penyedia jasa CV SK. Jangka waktu pelaksanaan selama 90
(sembilan puluh) hari kalender mulai dari 23 Agustus 2017 dan berakhir
selambat-lambatnya 21 November 2017. Berdasarkan Surat Perjanjian
Pekerjaan (SPK), jenis kontrak tersebut adalah kontrak harga satuan atau unit
price.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 27 dari 40

Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang


telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
0149/LS/2017/DP.180 tanggal 30 November 2017.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa panjang saluran 48,7 meter sedangkan
menurut kontrak/back up data panjangnya 50,9 meter sehingga terdapat
kekurangan volume pekerjaan pondasi saluran sebesar Rp1.318.967,92.
Rincian perhitungan pada Lampiran 4.
3) Kekurangan Volume pada Pembangunan Museum Pandanaran Senilai
Rp79.151.439,29
Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga merealisasikan
pembangunan gedung Museum Pandanaran dengan nilai kontrak sebesar
Rp1.376.641.000,00. Pengadaan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kontrak
(SPK) Nomor 050/1521/2017 tanggal 1 Agustus 2017 dilaksanakan oleh
penyedia jasa PT CNS. Addendum pekerjaan tambah kurang Nomor
050/1521/ADD-01/2017 tanggal 15 Agustus 2017. Jangka waktu pelaksanaan
selama 120 (seratus duapuluh) hari kalender mulai dari 1 Agustus 2017 dan
berakhir selambat-lambatnya 28 November 2017. Berdasarkan Surat
Perjanjian Pekerjaan (SPK), jenis kontrak tersebut adalah kontrak harga satuan
atau unit price.
Progres pekerjaan mencapai 100% dinyatakan dalam Berita Acara Serah
Terima pekerjaan melalui Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Nomor
050/2363.A/2017 tanggal 28 November 2017. Pembayaran hasil pekerjaan
dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang telah diselesaikan dan telah
dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor 01967/LS/2017/DP.199 tanggal 15
Desember 2017.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa terdapat kekurangan volume
pembangunan gedung museum sebesar Rp79.151.439,29 sebagai berikut :

a. Pagar segmen 1 sebesar Rp 11.910.904,65 yaitu pondasi menggunakan


pondasi lama.
b. Pagar segmen 3 sebesar Rp4.633.591,91 yaitu pondasi menggunakan
pondasi lama.
c. Pintu dan jendela sebesar Rp40.676.301,70 yaitu tidak menggunakan
kayu bengkirai sesuai spesifikasi kontrak.
d. Atap balok dan gording sebesar Rp7.827.656,08 yaitu tidak
menggunakan kayu bengkirai sesuai spesifikasi kontrak.

e. Paving depan museum sebesar Rp13.059.900,00 yaitu tidak semua


menggunakan paving mutu K225 namun hanya 75% yang mutunya
K225.

f. Pembesian kolom sloof (uk.20x30) sebesar Rp1.043.084,95 yaitu besi


terpasang diameter 15,3 mm yang seharusnya sesuai spesifikasi kontrak
diameter 16 mm. Rincian perhitungan pada Lampiran 4.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 28 dari 40

Selain itu kayu jati hasil bongkaran gedung lama ex-kawedanan tidak
diketahui keberadaannya.

b. Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian Perdagangan Sebesar


Rp4.471.050,49
1) Kekurangan Volume pada Revitalisasi Los Pasar Bandongan Senilai
Rp1.660.446,57
Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian Perdagangan merealisasikan
revitalisasi Los Pasar Bandongan dengan nilai kontrak sebesar
Rp1.006.931.000,00. Pengadaan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kontrak
(SPK) Nomor 027/0501 tanggal 18 Juli 2017 dilaksanakan oleh penyedia jasa
CV AM. Addendum kontrak Nomor 027/0791.9 tanggal 28 November 2017.
Jangka waktu pelaksanaan selama 135 (seratus tiga puluh lima) hari kalender
mulai dari 18 Juli 2017 dan berakhir selambat-lambatnya 29 November 2017.
Berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan (SPK), jenis kontrak tersebut adalah
kontrak harga satuan atau unit price.
Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang
telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
02096/LS/2017/DP.202 tanggal 18 Desember 2017.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa terdapat kekurangan volume
revitalisasi Los Pasar Bandongan sebesar Rp1.660.446,57 sebagai berikut :

a) Saluran keliling bangunan yaitu panjang saluran menurut kontrak/back up


data 148,5 meter sedangkan menurut hasil pengujian fisik sepanjang 140,8
meter sehingga kekurangan volume pasangan bata, plesteran dan got U 20
sebesar Rp1.293.938,80;
b) Besi penutup saluran yaitu panjang besi penutup saluran menurut
kontrak/back up data 149,9 sedangkan menurut hasil pengujian fisik
sepanjang 142,2 meter sehingga kekurangan volume besi penutup saluran
sebesar Rp366.507,77. Rincian perhitungan pada Lampiran 4.
2) Kekurangan Volume pada Revitalisasi Los Pasar Pringapus Senilai
Rp2.810.603,93
Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian Perdagangan merealisasikan
revitalisasi Los Pasar Pringapus dengan nilai kontrak sebesar
Rp719.463.000.,00. Pengadaan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kontrak
(SPK) Nomor 027/0626 tanggal 8 September 2017 dilaksanakan oleh
penyedia jasa CV DPJ. Addendum kontrak I Nomor 027/780.5 tanggal 23
November 2017. Jangka waktu pelaksanaan selama 90 (sembilan puluh) hari
kalender mulai dari 11 September 2017 dan berakhir selambat-lambatnya 9
Desember 2017. Berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan (SPK), jenis kontrak
tersebut adalah kontrak harga satuan atau unit price.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 29 dari 40

Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang


telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
01447/LS/2017/DP.175 tanggal 24 November 2017.
Progres pekerjaan mencapai 100% dinyatakan dalam Berita Acara Serah
Terima pekerjaan melalui Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Nomor
027/0838.tanggal 13 Desember 2017.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa tinggi pasangan bata kios B, C, D
adalah 3,85 meter sedangkan menurut kontrak/back up data tingginya 4 meter
sehingga terdapat kekurangan volume pekerjaan pasangan dinding bata
sebesar Rp2.810.603,93. Rincian perhitungan pada Lampiran 4.
c. Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan sebesar Rp25.377.220,23
1) Kekurangan Volume pada Rehabilitasi Kolam BBI Kebowan Senilai
Rp6.061.445,05
Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan merealisasikan rehabilitasi Kolam
Calon Induk dan Rehab Kolam Pendederan di BBI Kebowan dengan nilai
kontrak sebesar Rp290.716.000,00. Pengadaan dituangkan dalam Surat
Perjanjian Kontrak (SPK) Nomor 050/004/BBI-KBW/Perikanan/VII/2017
tanggal 6 Juli 2017 dilaksanakan oleh penyedia jasa CV SK. Jangka waktu
pelaksanaan selama 90 (sembilan puluh) hari kalender mulai dari 6 Juli 2017
dan berakhir selambat-lambatnya 3 Oktober 2017. Berdasarkan Surat
Perjanjian Pekerjaan (SPK), jenis kontrak tersebut adalah kontrak harga
satuan atau unit price.
Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang
telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
00913/LS/2017/DP.133 tanggal 20 September 2017.
Progres pekerjaan mencapai 100% dinyatakan dalam Berita Acara Serah
Terima pekerjaan melalui Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Nomor
050/003A/BBI-KBW/Perikanan/VII/2017.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa terdapat kekurangan volume
rehabilitasi Kolam BBI Kebowan sebesar Rp6.061.445,05 sebagai berikut:

a) Hasil cek fisik spesifikasi dobel kanal C adalah 92,45x33,58x20x3,09


sedangkan menurut kontrak/asbuild drawing spesifikasi kanal C adalah
100x50x20x3,2 sehingga kekurangan volume kuda-kuda dobel canal C
sebesar Rp940.072,35
b) Hasil cek fisik spesifikasi dobel kanal C adalah 92,45x33,58x20x3,09,
sedangkan menurut kontrak/asbuild drawing spesifikasi kanal C adalah
100x50x20x3,2 sehingga kekurangan volume gording canal C sebesar
Rp4.843.983,90.
c) Tinggi saluran menurut kontrak/back up data 35cm sedangkan menurut
hasil pengujian tingginya sebesar 19 cm sehingga kekurangan volume
saluran sebesar Rp277.388,80. Rincian perhitungan pada Lampiran 4.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 30 dari 40

2) Kekurangan Volume pada Rehabilitasi Kolam BBI Siwarak Senilai


Rp15.601.510,42
Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan merealisasikan rehabilitasi kolam
pendederan, rehabilitasi bangsal penjualan, dan rehabilitasi saluran BBI
Siwarak dengan nilai kontrak sebesar Rp989.757.000,00. Pengadaan
dituangkan dalam Surat Perjanjian Kontrak (SPK) Nomor 050/005/BBI-
SWK/Perikanan/VII/2017 tanggal 6 Juli 2017 dilaksanakan oleh penyedia
jasa CV SL. Jangka waktu pelaksanaan selama 120 (seratus dua puluh) hari
kalender mulai dari 6 Juli 2017 dan berakhir selambat-lambatnya 3
November 2017. Berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan (SPK), jenis
kontrak tersebut adalah kontrak harga satuan atau unit price.
Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang
telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
00532/LS/2017/DP.92 tanggal 17 Juli 2017.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa terdapat kekurangan volume
rehabilitasi Kolam BBI Siwarak sebesar Rp15.601.510,42 sebagai berikut :

1) Hasil cek fisik menunjukkan adanya perbedaan tinggi pondasi kolam dan
luas paving dibandingkan dengan kontrak/asbuild drawing sehingga
kekurangan volume pondasi kolam D1, B7, A6, D8 dan paving sebesar
Rp3.108.992,52.
2) Hasil cek fisik spesifikasi dobel kanal C adalah 91,7x34,3x20x2,7
sedangkan menurut kontrak/asbuild drawing spesifikasi kanal C adalah
100x50x20x3,2 sehingga kekurangan volume gording canal C kolam hias
sebesar Rp12.492.517,90. Rincian perhitungan pada Lampiran 4.
3) Kekurangan Volume pada Pembangunan Jalan Usaha Tani Desa
Rejosari Kecamatan Jambu Senilai Rp2.025.962,60
Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan merealisasikan pembangunan Jalan
Usaha Tani (JALUT) dengan nilai kontrak sebesar Rp189.440.000,00.
Pengadaan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kontrak (SPK) Nomor
050/07/SPK/PL.Jalut-NGB/X/2017 tanggal 25 Oktober 2017 dilaksanakan
oleh penyedia jasa CV GG PS. Jangka waktu pelaksanaan selama 45 (empat
puluh lima) hari kalender mulai dari 25 Oktober 2017 dan berakhir
selambat-lambatnya 8 Desember 2017. Berdasarkan Surat Perjanjian
Pekerjaan (SPK), jenis kontrak tersebut adalah kontrak harga satuan atau
unit price.
Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang
telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
01678/LS/2017/DP.191 tanggal 11 Desember 2017.

Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa terdapat kekurangan volume


Pembangunan Jalan Usaha Tani berupa betonisasi di Desa Rejosari
Kecamatan Jambu sebesar Rp2.025.962,60 yaitu menurut hasil pemeriksaan
fisik pada STA 200 tinggi beton adalah 10,5 cm sedangkan menurut
kontrak/back up data setinggi 12 cm. Rincian perhitungan pada Lampiran 4.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 31 dari 40

4) Kekurangan Volume pada Pembangunan Jalan Usaha Tani Desa


Kebondalem Kecamatan Jambu Senilai Rp1.688.302,16
Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan merealisasikan pembangunan Jalan
Usaha Tani (JALUT) dengan nilai kontrak sebesar Rp189.535.000,00.
Pengadaan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kontrak (SPK) Nomor
050/07/SPK/PL.Jalut-NGR/X/2017 tanggal 25 Oktober 2017 dilaksanakan
oleh penyedia jasa CV TM. Jangka waktu pelaksanaan selama 45 ( empat
puluh lima) hari kalender mulai dari 25 Oktober 2017 dan berakhir
selambat-lambatnya 8 Desember 2017. Berdasarkan Surat Perjanjian
Pekerjaan (SPK), jenis kontrak tersebut adalah kontrak harga satuan atau
unit price.
Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang
telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
01707/LS/2017/DP.192 tanggal 12 Desember 2017
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa terdapat kekurangan volume
Pembangunan Jalan Usaha Tani berupa betonisasi di Desa Kebondalem
Kecamatan Jambu sebesar Rp1.688.302,16 yaitu menurut hasil pemeriksaan
fisik pada STA 100 tinggi beton adalah 11 cm sedangkan menurut
kontrak/back up data setinggi 12 cm. Rincian perhitungan pada Lampiran 4.
d. RSUD Ambarawa Sebesar Rp26.095.132,99
1) Kekurangan Volume pada Pembangunan Gedung IBS Senilai
Rp12.524.135,57
BLUD RSUD Ambarawa merealisasikan pembangunan Gedung Instalasi
Bedah Sentral (IBS) dan Gedung Bersalin dengan nilai kontrak sebesar
Rp13.621.839.000,00. Pengadaan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kontrak
(SPK) Nomor 800/1021/2017 tanggal 29 Mei 2017 dilaksanakan oleh
penyedia jasa PT UTS. Addendum kontrak Nomor 002/ADD/RB-
IBS/XI/2017 tanggal 23 November 2017. Jangka waktu pelaksanaan selama
200 (dua ratus) hari kalender mulai dari 29 Mei 2017 dan berakhir selambat-
lambatnya 14 Desember 2017. Berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan
(SPK), jenis kontrak tersebut adalah kontrak harga satuan atau unit price.
Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang
telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
00530/LS/2017/DP.92 tanggal 17 Juli 2017
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa terdapat kekurangan volume
pekerjaan gording CNP sebesar Rp12.524.135,57 yaitu spesifikasi gording
CNP canal C hasil cek fisik adalah 146x50x18x2,3 sedangkan menurut
kontrak/back up data spesifikasi kanal C adalah 150x65x20x2,3. Rincian
perhitungan pada Lampiran 4.

2) Kekurangan Volume pada Pembangunan Gedung Bersalin Senilai


Rp13.570.997,42
RSUD Ambarawa merealisasikan pembangunan Gedung Instalasi Bedah
Sentral (IBS) dan Gedung Bersalin dengan nilai kontrak sebesar

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 32 dari 40

Rp13.621.839.000,00. Pengadaan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kontrak


(SPK) Nomor 800/1021/2017 tanggal 29 Mei 2017 dilaksanakan oleh
penyedia jasa PT UTS. Addendum kontrak Nomor 002/ADD/RB-
IBS/XI/2017 tanggal 23 November 2017. Jangka waktu pelaksanaan selama
200 (dua ratus) hari kalender mulai dari 29 Mei 2017 dan berakhir selambat-
lambatnya 14 Desember 2017. Berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan
(SPK), jenis kontrak tersebut adalah kontrak harga satuan atau unit price.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa terdapat kekurangan volume pekerjaan
gording CNP sebesar Rp13.570.997,42 yaitu spesifikasi gording CNP canal C
hasil cek fisik C 146.50.18.2,3 sedangkan menurut kontrak/asbuild drawing
spesifikasi kanal C adalah C 150.65.20.2,3. Rincian perhitungan pada
Lampiran 4.
e. Dinas Pekerjaan Umum Sebesar Rp80.645.533,99
1) Kekurangan Volume pada Peningkatan Jalan Bringin- Banding Senilai
Rp13.948.027,74
Dinas Pekerjaan Umum merealisasikan kegiatan Peningkatan Jalan Bringin -
Banding dengan nilai kontrak sebesar Rp2.444.628.000,00. Pengadaan
dituangkan dalam Surat Perjanjian Kontrak (SPK) Nomor 050/02/SP/e-
proc/BM/k/DPU/2017 tanggal 29 Mei 2017 dilaksanakan oleh penyedia jasa
PT BPM. Addendum kontrak Nomor 050/02/ADD.2/e-proc/BM/K/DPU/2017
senilai Rp2.243.025.000,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 100 (seratus)
hari kalender mulai dari 29 Mei 2017 dan berakhir selambat-lambatnya 5
September 2017. Berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan (SPK), jenis kontrak
tersebut adalah kontrak harga satuan atau unit price.
Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang
telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
01622/LS/2017/DP.189 tanggal 11 Desember 2017.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa terdapat kekurangan volume
peningkatan jalan sebesar Rp13.948.027,74 sebagai berikut :

a) Tebal beton menurut kontrak/back up data 20 cm sedangkan menurut hasil


pengujian fisik tebalnya 18 cm sehingga kekurangan volume beton di STA
500 sebesar Rp5.858.852,35.
b) Tebal beton menurut kontrak/back up data 19,8 cm sedangkan menurut
hasil pengujian fisik tebalnya 18,5 cm sehingga kekurangan volume beton
di STA 3+100 sebesar Rp2.433.525,39.
c) Tinggi saluran terpasang hasil cek fisik tidak sesuai dengan tinggi saluran
menurut kontak/back up data sehingga kekurangan volume saluran di STA
543-671 sebesar Rp5.655.650,00. Rincian perhitungan pada Lampiran 4.
2) Kekurangan Volume pada Peningkatan Jalan Kobingan- Seneng Senilai
Rp4.275.585,00
Dinas Pekerjaan Umum merealisasikan kegiatan Peningkatan Jalan
Lingkungan Kobingan - Seneng RW.1 Kelurahan Pringapus dengan nilai

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 33 dari 40

kontrak sebesar Rp184.712.000,00. Pengadaan dituangkan dalam Surat


Perjanjian Kontrak (SPK) nomor 050/04/SPK/15.07/CK/Konst-PL/VIII/2017
tanggal 31 Agustus 2017 dilaksanakan oleh penyedia jasa CV BJ. Jangka
waktu pelaksanaan selama 45 (empat puluh lima) hari kalender mulai dari 31
Agustus 2017 dan berakhir selambat-lambatnya 14 Oktober 2017.
Berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan (SPK), jenis kontrak tersebut adalah
kontrak harga satuan atau unit price.
Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang
telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
01029/LS/2017/DP.144 tanggal 10 Oktober 2017.

Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa tebal latasir pada lokasi STA 150
menurut hasil cek fisik adalah 1,17 cm sedangkan menurut kontrak/back up
data adalah 1,5 cm sehingga terdapat kekurangan volume pekerjaan aspal
Latasir pada peningkatan jalan di STA 150 sebesar Rp4.275.585,00. Rincian
perhitungan pada Lampiran 4.

3) Kekurangan Volume pada Peningkatan Jalan Lingkungan Gembongan


RW 4 Kelurahan Karangjati Senilai Rp4.294.071,68
Dinas Pekerjaan Umum merealisasikan kegiatan Peningkatan Jalan
Lingkungan Gembongan RW.4 Kelurahan Karangjati dengan nilai kontrak
sebesar Rp184.556.000,00. Pengadaan dituangkan dalam Surat Perjanjian
Kontrak (SPK) Nomor 050/8/SPK/15.07/CK/Konst-PL/VIII/2017 tanggal 18
Agustus 2017 dilaksanakan oleh penyedia jasa CV Lu. Jangka waktu
pelaksanaan selama 60 (enam puluh) hari kalender mulai dari 18 Agustus
2017 dan berakhir selambat-lambatnya 16 Oktober 2017. Berdasarkan Surat
Perjanjian Pekerjaan (SPK), jenis kontrak tersebut adalah kontrak harga satuan
atau unit price.
Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang
telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
01186/LS/2017/DP.157 tanggal 30 Oktober 2017.

Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa tebal latasir pada lokasi STA 50 - 250
menurut hasil cek fisik adalah kurang dari 1,5 cm sedangkan menurut
kontrak/back up data adalah 1,5 cm sehingga terdapat kekurangan volume
pekerjaan aspal Latasir pada peningkatan jalan di STA 50 - 250 sebesar
Rp4.294.071,68. Rincian perhitungan pada Lampiran 4.

4) Kekurangan Volume pada Pembangunan Drainase RW 2 Kelurahan


Wujil Kecamatan Bergas Senilai Rp1.318.762,50
Dinas Pekerjaan Umum merealisasikan kegiatan pembangunan drainase RW 2
Kelurahan Wujil Kecamatan Bergas dengan nilai kontrak sebesar
Rp184.921.000,00. Pengadaan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kontrak
(SPK) Nomor 050/5/SPK/15.07/CK/Konst-PL/VII/2017 tanggal 20 Juli 2017
dilaksanakan oleh penyedia jasa CV SH. Jangka waktu pelaksanaan selama 60
(enam puluh) hari kalender mulai dari 20 Juli 2017 dan berakhir selambat-

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 34 dari 40

lambatnya 17 September 2017. Berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan (SPK),


jenis kontrak tersebut adalah kontrak harga satuan atau unit price.
Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang
telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
01089/LS/2017/DP.149 tanggal 18 Oktober 2017.

Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa tinggi pasangan batu talud menurut


hasil cek fisik adalah 10 cm sedangkan menurut kontrak/back up data adalah
20 cm sehingga terdapat kekurangan pekerjaan talud drainase sebesar
Rp1.318.762,50. Rincian perhitungan pada Lampiran 4.

5) Kekurangan Volume pada Pembangunan Drainase Balongsari Kelurahan


Pringapus Kecamatan Pringapus Senilai Rp1.202.040,00
Dinas Pekerjaan Umum merealisasikan kegiatan pembangunan drainase
Kelurahan Pringapus Kecamatan Pringapus dengan nilai kontrak sebesar
Rp137.761.000,00. Pengadaan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kontrak
(SPK) Nomor 050/26/SPK/15.07/CK/Konst-PL/2017 tanggal 31 Agustus
2017 dilaksanakan oleh penyedia jasa CV BBU. Jangka waktu pelaksanaan
selama 60 (enam puluh) hari kalender mulai dari 31 Agustus 2017 dan
berakhir selambat-lambatnya 29 Oktober 2017. Berdasarkan Surat Perjanjian
Pekerjaan (SPK), jenis kontrak tersebut adalah kontrak harga satuan atau unit
price.
Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang
telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
01332/LS/2017/DP.168 tanggal 15 November 2017.

Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa tinggi pasangan batu talud menurut


hasil cek fisik adalah 26 cm sedangkan menurut kontrak/back up data adalah
35 cm sehingga terdapat kekurangan pekerjaan talud drainase sebesar
Rp1.202.040,00. Rincian perhitungan pada Lampiran 4.

6) Kekurangan Volume pada Pembangunan Saluran Jl.Kyai Sono


Kecamatan Ungaran Timur Senilai Rp8.558.987,37
Dinas Pekerjaan Umum merealisasikan kegiatan pembangunan Saluran
Jl.Kyai Sono Kecamatan Ungaran Timur dengan nilai kontrak sebesar
Rp177.644.000,00. Pengadaan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kontrak
(SPK) Nomor 050/12/SPK/BM/Konst-PL/DPU/2017 tanggal 10 Agustus 2017
dilaksanakan oleh penyedia jasa CV BBU. Jangka waktu pelaksanaan selama
75 (tujuh puluh lima) hari kalender mulai dari 10 Agustus 2017 dan berakhir
selambat-lambatnya 23 Oktober 2017. Berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan
(SPK), jenis kontrak tersebut adalah kontrak harga satuan atau unit price.
Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang
telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
01804/LS/2017/DP.194 tanggal 13 Desember 2017.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa tinggi pasangan batu talud menurut
hasil cek fisik kurang dari spesifikasi dalam kontrak/back up data sehingga
BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 35 dari 40

terdapat kekurangan pekerjaan pasangan batu drainase sebesar


Rp8.558.987,37. Rincian perhitungan pada Lampiran 4.

7) Kekurangan Volume pada Peningkatan Jalan Lewono Kelurahan Beji


Kecamatan Ungaran Timur Senilai Rp2.212.450,31
Dinas Pekerjaan Umum merealisasikan kegiatan Peningkatan Jalan Lewono
Kelurahan Beji Kecamatan Ungaran Timur dengan nilai kontrak sebesar
Rp187.184.000,00. Pengadaan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kontrak
(SPK) Nomor 050/04/SPK/BM/Konst-PL/DPU/2017 tanggal 14 Agustus 2017
dilaksanakan oleh penyedia jasa CV BN. Jangka waktu pelaksanaan selama 60
(enam puluh) hari kalender mulai dari 14 Agustus 2017 dan berakhir
selambat-lambatnya 27 Oktober 2017. Berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan
(SPK), jenis kontrak tersebut adalah kontrak harga satuan atau unit price.
Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang
telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
01351/LS/2017/DP.169 tanggal 16 November 2017.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa terdapat kekurangan pekerjaan aspal
Latasir pada peningkatan jalan di STA 50, 200 dan 250 sebesar
Rp2.212.450,31 yaitu tebal latasir pada lokasi STA 50, 200 dan 250 menurut
hasil cek fisik adalah 1,2; 1,4 dan 1,44 cm sedangkan menurut kontrak/back
up data adalah 1,5 cm. Rincian perhitungan pada Lampiran 4.

8) Kekurangan Volume pada Pembangunan Trotoar IKK Banyubiru


Senilai Rp4.400.140,50
Dinas Pekerjaan Umum merealisasikan kegiatan pembangunan trotoar IKK
Banyubiru dengan nilai kontrak sebesar Rp264.029.000,00. Pengadaan
dituangkan dalam Surat Perjanjian Kontrak (SPK) nomor 050/27/SP/CK-
K/VIII/2017 tanggal 29 Agustus 2017 dilaksanakan oleh penyedia jasa CV
TM. Jangka waktu pelaksanaan selama 90 (sembilan puluh) hari kalender
mulai dari 29 Agustus 2017 dan berakhir selambat-lambatnya 26 November
2017. Berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan (SPK), jenis kontrak tersebut
adalah kontrak harga satuan atau unit price.
Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang
telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
01855/LS/2017/DP.196 tanggal 14 Desember 2017.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa terdapat kekurangan pekerjaan
pasangan batu talud drainase sebesar Rp4.400.140,50 yaitu tinggi pasangan
batu talud menurut hasil cek fisik kurang dari spesifikasi di kontrak/back up
data dengan Rincian perhitungan pada Lampiran 4.

9) Kekurangan Volume pada Peningkatan Jalan Gogodalem-Kalikurmo


Kecamatan Bringin Senilai Rp2.145.150,81
Dinas Pekerjaan Umum merealisasikan kegiatan Peningkatan jalan
Gogodalem-Kalikurmo dengan nilai kontrak sebesar Rp5.745.000.000,00.
Pengadaan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kontrak (SPK) Nomor

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 36 dari 40

050/03/SP/e-proc/BM/K/DPU/2017 tanggal 29 Mei 2017 dilaksanakan oleh


penyedia jasa PT MO. Jangka waktu pelaksanaan selama 120 (seratus dua
puluh) hari kalender mulai dari 29 Mei 2017 dan berakhir selambat-lambatnya
25 September 2017. Berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan (SPK), jenis
kontrak tersebut adalah kontrak harga satuan atau unit price.
Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang
telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
01612/LS/2017/DP.188 tanggal 8 Desember 2017.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa terdapat kekurangan pekerjaan
pasangan batu talud drainase sebesar Rp2.145.150,81 yaitu tinggi pasangan
batu talud menurut hasil cek fisik kurang dari spesifikasi di kontrak/back up
data. Rincian perhitungan pada Lampiran 4.
10) Kekurangan Volume pada Pembangunan Lapangan Tambakboyo
sebesar Rp38.290.318,08
Hasil pemeriksaan secara uji petik pada OPD Dinas Pekerjaan Umum
menunjukkan bahwa pelaksanaan pekerjaan tidak dilaksanakan sesuai kontrak
senilai Rp121.365.598,41. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) merealisasikan
pembangunan Lapangan Tambakboyo Kecamatan Ambarawa dengan nilai
kontrak sebesar Rp3.632.609.000,00. Pengadaan dituangkan dalam Surat
Perjanjian Kontrak (SPK) nomor 027/10/KONSII/Tambakboyo/V/2017
tanggal 8 Mei 2017 dilaksanakan oleh penyedia jasa PT DMI. Addendum
kontrak nomor 027/10/ADD.ii/Kons II/Tambakboyo/X/2017 tanggal 5
Oktober 2017. Jangka waktu pelaksanaan selama 180 (seratus delapan puluh)
hari kalender mulai dari 8 Mei 2017 dan berakhir selambat-lambatnya 3
November 2017. Berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan (SPK), jenis kontrak
tersebut adalah kontrak harga satuan atau unit price.
Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang
telah diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
01498/LS/2017/DP.181 tanggal 4 Desember 2017.

Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa terdapat kekurangan volume


pembangunan Lapangan Tambakboyo sebesar Rp38.290.318,08 sebagai
berikut :

1) Tinggi pasangan bata saluran menurut kontrak/back up data adalah 60 cm


sedangkan menurut hasil pengujian fisik setinggi 57 cm sehingga
kekurangan volume saluran keliling bangunan bis U30 sebesar
Rp2.349.379,97.
2) Spesifikasi besi menurut kontrak/asbuid drawing adalah double C
150x50x20x2,3 dan C 125x50x20x2,3 sedangkan menurut hasil pengujian
fisik spesifikasi besi doubel C adalah 144x45x20x2,3 dan C
122x45x20x1,5. Sehingga kekurangan volume besi profil CNP pada Kios
Pujasera dan PKL Lapangan Tambakboyo sebesar Rp28.232.332,52.
3) Diameter besi menurut kontrak/back up data adalah 10 mm dan begel 6
mm sedangkan menurut hasil pengujian fisik diameter besi adalah 9 mm

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 37 dari 40

dan begel 5,7 mm sehingga kekurangan volume pembesian beton sloof dan
ring balk 15x20 pada Kios Pujasera dan PKL sebesar Rp7.708.605,60.
Rincian perhitungan pada Lampiran 4.
f. Dinas Pariwisata sebesar Rp10.628.524,35
Hasil pemeriksaan secara uji petik pada OPD Dinas Pariwisata menunjukkan
bahwa pelaksanaan pekerjaan tidak dilaksanakan sesuai kontrak senilai
Rp10.628.524,35. Dinas Pariwisata merealisasikan pembangunan Pemandian
Muncul dengan nilai kontrak sebesar Rp3.434.301.000,00. Pengadaan dituangkan
dalam Surat Perjanjian Kontrak (SPK) Nomor 050/826/2017 tanggal 6 Juli 2017
dilaksanakan oleh penyedia jasa KSO PT TMI dan PT DMW. Addendum kontrak
Nomor 050/1297/2017 tanggal 17 November 2017. Jangka waktu pelaksanaan
selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender mulai dari 6 Juli 2017 dan berakhir
selambat-lambatnya 2 Desember 2017. Berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan
(SPK), jenis kontrak tersebut adalah kontrak harga satuan atau unit price.
Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang telah
diselesaikan dan telah dibayarkan 100% dengan SP2D Nomor
02199/LS/2017/DP.205 tanggal 19 Desember 2017.

Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa terdapat kekurangan volume pekerjaan


talud pagar dan panjang pagar sebesar Rp10.628.524,35 sebagai berikut :

1) Talud pondasi type A’ menurut kontrak/back up data tingginya adalah 50 cm


sedangkan menurut hasil pengujian fisik setinggi 45 cm.
2) Talud pondasi type B menurut kontrak/back up data tingginya 65 cm
sedangkan menurut hasil pengujian fisik setinggi 60 cm.
3) Talud pondasi type E&F menurut kontrak/back up data tingginya 1,5 m
sedangkan menurut hasil pengujian fisik setinggi 1,42 m.
4) Talud pondasi type A’ menurut kontrak/back up data panjangnya adalah 35,49
m sedangkan menurut hasil pengujian fisik sepanjang 31,09 m sehingga
berdampak pada kurangnya volume pasangan bata merah dan plesteran.
5) Talud pondasi type B menurut kontrak/back up data tingginya adalah 65 cm
sedangkan menurut hasil pengujian fisik setinggi 40 cm. Rincian perhitungan
pada Lampiran 4.

Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010
sebagaimana telah diubah melalui Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada:
a. Pasal 11 ayat (1) huruf e yang menyatakan bahwa PPK memiliki tugas pokok
dan kewenangan sebagai berikut (e) Mengendalikan pelaksanaan kontrak;
b. Pasal 18 ayat (5) huruf a yang menyatakan bahwa Panitia/Pejabat Hasil
Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mempunyai tugas pokok dan
kewenangan untuk: a. Melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan pengadaan
barang/jasa sesuai ketentuan yang tercantum dalam kontrak;

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 38 dari 40

c. Lampiran III tentang Tata cara pemilihan penyedia pekerjaan kontruksi,


Huruf A. Persiapan Pemilihan Penyedia Pekerjaan Kontruksi, Angka 10.
Penyusunan Dokumen Pengadaan, C. Rancangan Surat Perjanjian, 2) Syarat-
syarat Umum Kontrak,). Hak dan kewajiban para pihak:
1) PPK: mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
penyedia; meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia;
2) Penyedia: melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak.
d. Huruf C, angka 2, Pelaksanaan Kontrak, huruf h, Laporan Hasil Pekerjaan:
1) Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan Kontrak untuk
menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna
pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam
laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan,
seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku
harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan
realisasi pekerjaan harian.
e. Pasal 87, ayat (1) yang menyatakan bahwa dalam hal terdapat perbedaan antara
kondisi lapangan pada saat pelaksanaan, dengan gambar dan/atau spesifikasi
teknis yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia
Barang/Jasa dapat melakukan perubahan pada Kontrak yang meliputi:
1) menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam
Kontrak;
2) menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan;
3) mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan;
atau
4) mengubah jadwal pelaksanaan.
Ayat (1a) Perubahan Kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlaku
untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan atau bagian
pekerjaan yang menggunakan harga satuan dari Kontrak Gabungan Lump Sum
dan Harga Satuan.
Penjelasan pasal 89 ayat (4) antara lain menyatakan bahwa: “Pembayaran
bulanan/termin untuk Pekerjaan Konstruksi, dilakukan senilai pekerjaan yang
telah terpasang, termasuk peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian dari
hasil pekerjaan yang akan diserah terimakan, sesuai dengan ketentuan yang
terdapat dalam kontrak”.

Permasalahan tersebut mengakibatkan kelebihan pembayaran pekerjaan sebesar


Rp230.237.674,89 dengan rincian pada Dinas Dikbudpora sebesar Rp83.020.212,84,

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 39 dari 40

Dinas Komikperindag sebesar Rp4.471.050,49, Dinas Pertanian Perikanan dan


Pangan sebesar Rp25.377.220,23, RSUD Ambarawa sebesar Rp26.095.132,99,
Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp80.645.533,99 dan Dinas Pariwisata sebesar
Rp10.628.524,35.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh:


a. PPKom pada Dinas terkait kurang cermat dalam melakukan pengendalian
pelaksanaan pekerjaan;
b. Konsultan Pengawas masing-masing pekerjaan tidak melaksanakan kewajiban
sesuai rencana kerja dan syarat kegiatan pengawasan;
c. Pengguna Anggaran pada Dinas terkait kurang sepenuhnya mempedomani
Perpres Nomor 70 Tahun 2012 terkait pengendalian kegiatan.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Dikbudpora, Kepala Dinas


Komikperindag, Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan, Direktur RSUD
Ambarawa, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kepala Dinas Pariwisata
menyatakan setuju dan telah mengembalikan kelebihan pembayaran ke Kas Daerah.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Semarang agar memerintahkan kepala OPD


terkait untuk:
a. Menginstruksikan PPKom mempertanggungjawabkan kekurangan volume
pekerjaan senilai Rp230.237.674,89; dan
b. Memberikan sanksi administratif kepada Konsultan Pengawas masing-masing
pekerjaan tidak melaksanakan kewajiban sesuai rencana kerja dan syarat
kegiatan pengawasan.
Atas rekomendasi pada butir (a) telah dilakukan penyetoran atas kelebihan
pembayaran seluruhnya ke kas daerah dengan rincian sebagai berikut :
a. Kepala Dinas Dikbudpora telah mengembalikan kelebihan pembayaran pekerjaan
talud pada SMP 5 Ambarawa sebesar Rp2.549.806,00 tanggal 2 Mei 2018 dan
SMP 4 Ambarawa sebesar Rp1.318.968,00 tanggal 2 Mei 2018 serta
pembangunan Museum Pandanaran sebesar Rp79.151.440,00 tanggal 2 Mei
2018.
b. Kepala Dinas KomikPerindag telah mengembalikan kelebihan pembayaran
pekerjaan Pasar Bandongan sebesar Rp1.660.447,00 tanggal 3 Mei 2018 dan
Pasar Pringapus sebesar Rp2.810.604,00 tanggal 4 Mei 2018.
c. Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan telah mengembalikan kelebihan
pembayaran pekerjaan Jalut Desa Kebondalem sebesar Rp1.688.350,00 tanggal 3
Mei 2018 dan Jalut Desa Rejosari sebesar Rp2.026.000,00 tanggal 3 Mei 2018
serta rehabilitasi BBI Siwarak sebesar Rp15.601.550,00 tanggal 3 Mei 2018 serta
rehabilitasi BBI Kebowan sebesar Rp6.061.500,00 tanggal 3 Mei 2018,

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kabupaten Semarang TA 2017 halaman 40 dari 40

d. Direktur RSUD Ambarawa telah mengembalikan kelebihan pembayaran


pekerjaan pembangunan Gedung IBS sebesar Rp12.524.136,00 tanggal 3 Mei
2018 dan pembangunan Gedung Bersalin sebesar Rp13.570.998,00 tanggal 3 Mei
2018.
e. Kepala Dinas Pekerjaan Umum telah mengembalikan kelebihan pembayaran
pekerjaan :
1) Jalan Bringin –Banding sebesar Rp13.948.500,00 tanggal 4 Mei 2018;
2) Jalan Kobingan-Seneng sebesar Rp4.275.600,00 tanggal 3 Mei 2018;
3) Jalan Lingkungan Gembongan sebesar Rp4.294.100,00 tanggal 3 Mei 2018;
4) Drainase Kelurahan Wujil sebesar Rp1.318.800,00 tanggal 3 Mei 2018;
5) Drainase Balongsari sebesar Rp1.202.100,00 tanggal 3 Mei 2018;
6) Saluran Jalan Kyai Sono sebesar Rp8.559.000,00 tanggal 3 Mei 2018;
7) Jalan Lewono Kelurahan Beji sebesar Rp2.212.500,00 tanggal 3 Mei 2018;
8) Trotoar IKK Banyubiru sebesar Rp4.400.200,00 tanggal 3 Mei 2018;
9) Jalan Gogodalem-Kalikurmo sebesar Rp2.145.500,00 tanggal 3 Mei 2018;
10) Pembangunan Lapangan Tambakboyo sebesar Rp38.290.317,49 tanggal 3
Mei 2018.
f. Kepala Dinas Pariwisata telah mengembalikan kelebihan pembayaran pekerjaan
pembangunan Pemandian Muncul sebesar Rp10.628.550,00 tanggal 4 Mei 2018.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah


Lampiran 1
DAFTAR NAMA PENGEMBALIAN PEMBAYARAN TPG 2017
JENJANG TK, SD DAN SMP
Bln Kelebihan
Tanggal setor ke
No NAMA TEMPAT TUGAS KECAMATAN NIP GOL Pengemb Pembayaran TPG Alasan
kas daerah
alian (Rp)
Dinas Dikbud Kab. 196510031989
1 WS IV/b 2 7.376.300,00 Naik Haji 08/04/2018
Semarang 021003
196212031984
2 EE, S.pd., M.m SMPN 1 GETASAN Kec. Getasan IV/a 2 7.848.220,00 Naik Haji 17/04/2018
032006
195908301981
3 AT, S.pd SMPN 2 Ambarawa Kec. Ambarawa IV/a 1 3.924.110,00 Umroh 21/04/2018
021003
196109181986
4 Su SMPN 2 PABELAN Kec. Pabelan IV/a 1 3.804.345,00 Umroh 16/04/2018
031008
Kec. Ungaran 196405191986
5 EI SMPN 1 UNGARAN IV/a 1 3.575.525,00 Umroh 16/04/2018
Timur 102003
195902201983
6 Drs. DS SMPN 1 SUSUKAN Kec. Susukan IV/a 1 3.924.110,00 Umroh 17/04/2018
031003
19791201200
7 DS, SPd SMPN 1 Banyubiru Kec. Banyubiru III/b 1 237.500,00 Umroh 18/04/2018
9022002
196102051982
8 IP SDN WUJIL 01 BERGAS IV/a 1 3.688.150,00 Umroh 25/05/2018
012005
196508221988
9 SA SDN SUMOGAWE 01 GETASAN IV/a 1 3.466.385,00 Umroh 16/04/2018
102001
UNGARAN 196604261989
10 MU SDN LEREP 04 IV/a 1 3.466.385,00 Umroh 18/04/2018
BARAT 032004
198406152006
11 TY SDN GEDONG 01 BANYUBIRU III/b 1 2.753.765,00 Melahirkan 25/05/2018
042005
Dinas Dikbud Kab UNGARAN 196007111982
12 YTH, S.Pd, M.Pd IV/b 1 2.568.785,00 Umroh 24/05/2018
Semarang BARAT 012009
SD NEGERI SIDOMUKTI 198006092009
13 YAK BANDUNGAN III/a 3 7.684.170,00 Melahirkan 24/04/2018
03 022005
196812161992
14 MZA SDN BOTO 01 BANCAK III/d 1 3.603.445,00 Umroh 16/04/2018
081001
UNGARAN 196308151986
15 MB SDN BEJI 02 IV/a 1 3.688.150,00 Umroh 13/04/2018
TIMUR 091001
UNGARAN 198607252010
16 RO SDN MLUWEH 01 II/c 3 7.218.000,00 Melahirkan 13/04/2018
TIMUR 012025
UNGARAN 196303191984
17 S SDN SIDOMULYO 03 IV/b 1 3.965.250,00 Umroh 20/04/2018
TIMUR 052001
196309011984
18 Su SDN PAGERSARI 01 BERGAS IV/a 2 7.376.300,00 Haji 20/04/2018
051001
UNGARAN 196007301982
19 TH TK MULIA IV/a 1 3.804.345,00 Umroh 19/04/2018
BARAT 032009
196709172007
20 SK TK TELADAN PERTIWI AMBARAWA III/a 1 2.642.045,00 Umroh 31/07/2017
012012
UNGARAN 198810072010
21 MA SDN GENUK 01 III/a 3 712.500,00 Melahirkan 17/04/2018
BARAT 012007
19861028
22 DAP SDN LODOYONG 02 AMBARAWA III/a 4 950.000,00 Melahirkan 28/12/2017
201402 2 001
UNGARAN 197904172014
23 S SDN LANGENSARI 02 III/a 3 712.500,00 Melahirkan 17/04/2018
BARAT 062005
198403122009
24 YAPD, S. Pd. SDN TEGARON 02 BANYUBIRU III/a 2 475.000,00 Melahirkan 17/04/2018
022005
198607082009
25 YU , S.Pd SDN TEGARON 01 BANYUBIRU III/a 2 475.000,00 Melahirkan 16/04/2018
022003

26 AP,SPd SDN BAWEN 03 BAWEN 198804222014 III/a 1 237.500,00 Melahirkan 18/04/2018


022001
Jumlah 90.177.785,00
Lampiran 2

Denda Keterlambatan Pembayaran Klaim BPJS RSUD UngaranTahun 2017

Denda
Bulan Pengajuan Klaim Pembayaran klaim
Tanggal Pelayanan Tanggal Keterlambatan
KLAIM (Rp) (Rp)
(Rp)
26-Jan-18 RJTL 1.167.233.800,00 06-Mar-18 1.167.233.800,00 38.052.230,00
Dec-17 RITL 2.636.633.800,00 06-Mar-18 2.636.633.800,00 -
ALKES 1.355.400,00 06-Mar-18 1.325.400,00 -
Sub total 3.805.223.000,00 3.805.193.000,00 -
Aug-17 06-Feb-18 SUSULAN RI Agustus 4.528.900,00 08-Mar-18 4.528.900,00 45.289,00
Sub total 4.528.900,00 4.528.900,00 -
21-Dec-17 RJTL 1.220.902.300,00 06-Feb-18 1.220.902.300,00 21.444.234,00
Nov-17 RITL (19-30) 923.116.100,00 06-Feb-18 923.086.100,00 -
ALKES 405.000,00 06-Feb-18 405.000,00 -
Sub total 2.144.423.400,00 2.144.393.400,00 -
Nov-17 29-Nov-17 RITL (1-18) 1.518.516.600,00 -
29-Nov-17 KOREKSI RITL (967.600,00) 21-Dec-17 1.517.549.000,00 -
Sub total 1.518.516.600,00 - -
21-Nov-17 RJTL 1.232.767.600,00 13-Dec-17 -
21-Nov-17 KOREKSI RJTL (786.200,00) 1.231.981.400,00 -
Oct-17
RITL 2.488.481.900,00 13-Dec-17 2.488.451.900,00 -
ALKES 2.639.700,00 14-Dec-17 2.634.700,00 26.397,00
Sub total 3.723.103.000,00 3.723.068.000,00 -
08-Nov-17 RJTL 1.077.599.500,00 05-Dec-17 1.077.599.500,00 30.012.524,00
RITL 1.924.436.400,00 05-Dec-17 -
Sep-17
KOREKSI RITL (2.218.100,00) 1.922.218.300,00 -
ALKES 1.434.600,00 05-Dec-17 1.404.600,00 -
Sub total 3.001.252.400,00 3.001.222.400,00 -
06-Sep-17 OBAT KRONIS APRIL 81.893.073,00 27-Sep-17 81.893.073,00 -
OBAT KRONIS MEI 83.543.683,00 27-Sep-17 83.543.683,00 -
Aug-17
OBAT KRONIS JUNI 72.160.727,00 27-Sep-17 72.160.727,00 -
OBAT KRONIS JAN 79.979.480,00 27-Sep-17 79.979.480,00 -
Sub total 317.576.963,00 317.576.963,00 -
12-Oct-17 RJTL 1.151.199.400,00 01-Nov-17 1.151.169.400,00 -
Aug-17 RITL 1.973.857.600,00 08-Nov-17 1.973.827.600,00 19.738.576,00
ALKES 2.302.800,00 06-Nov-17 2.297.800,00 23.028,00
Sub total 3.127.359.800,00 3.127.294.800,00 -
25-Aug-17 SUSULAN RJ NOV 16 3.631.500,00 14-Sep-17 3.631.500,00 -
SUSULAN RJ DES 16 4.115.700,00 14-Sep-17 4.115.700,00 -
SUSULAN RJ JAN 17 5.568.300,00 14-Sep-17 5.568.300,00 -
Jul-17
SUSULAN RJ FEB 17 4.599.900,00 14-Sep-17 4.599.900,00 -
SUSULAN RJ MAR 17 4.115.700,00 14-Sep-17 4.115.700,00 -
SUSULAN RJ APR 17 4.115.700,00 14-Sep-17 4.115.700,00 -
Sub total 26.146.800,00 26.146.800,00 -
25-Aug-17 RJTL 1.083.711.500,00 14-Sep-17 1.083.711.500,00 -
RITL 1.731.844.000,00 14-Sep-17 -
Jul-17
AUDIT RITL (6.851.800,00) 1.724.992.200,00 -
ALKES 1.832.100,00 14-Sep-17 1.802.100,00 -
Sub total 2.810.535.800,00 2.810.505.800,00 -
20-Jul-17 RJTL 913.882.600,00 10-Aug-17 913.882.600,00 -
Jun-17 RITL 1.656.667.300,00 10-Aug-17 1.656.667.300,00 -
ALKES 2.749.200,00 10-Aug-17 2.719.200,00 -
Sub total 2.573.299.100,00 2.573.269.100,00 -
Denda
Bulan Pengajuan Klaim Pembayaran klaim
Tanggal Pelayanan Tanggal Keterlambatan
KLAIM (Rp) (Rp)
(Rp)
20-Jul-17 OBAT KRONIS FEB 73.977.471,00 10-Aug-17 73.977.471,00 -
Jun-17
OBAT KRONIS MAR 84.547.734,00 10-Aug-17 84.547.734,00 -
Sub total 158.525.205,00 158.525.205,00 -
20-Jun-17 OBAT KRONIS DES 16 74.766.157,00 17-Jul-17 74.766.157,00 747.661,57
May-17
OBAT KRONIS JAN 17 79.977.714,00 27-Sep-17 79.979.480,00 1.597.788,28
Sub total 154.743.871,00 154.745.637,00 -
20-Jun-17 RJTL 1.047.994.700,00 17-Jul-17 1.047.994.700,00 27.818.187,00
May-17 RITL 1.729.249.300,00 17-Jul-17 1.729.249.300,00 -
ALKES 4.574.700,00 17-Jul-17 4.544.700,00 -
Sub total 2.781.818.700,00 2.781.788.700,00 -
24-May-17 RJTL 934.005.400,00 15-Jun-17 934.005.400,00 -
Apr-17 RITL 2.003.280.931,00 15-Jun-17 2.003.280.931,00 -
ALKES 1.883.700,00 15-Jun-17 1.853.700,00 -
Sub total 2.939.170.031,00 2.939.140.031,00 -
27-Apr-17 RJTL 1.019.046.200,00 18-May-17 1.019.046.200,00 -
Mar-17 RITL 2.098.498.329,00 18-May-17 2.098.498.329,00 -
ALKES 1.781.400,00 18-May-17 1.751.400,00 -
Sub total 3.119.325.929,00 3.119.295.929,00 -
23-Mar-17 RJTL 916.209.900,00 13-Apr-17 916.209.900,00 -
Feb-17 RITL 1.873.810.500,00 13-Apr-17 1.873.810.500,00 -
ALKES 2.691.000,00 13-Apr-17 2.691.000,00 -
OBAT KRONIS SEPT 16 63.727.455,00 13-Apr-17 63.697.455,00 -
Sub total 2.856.438.855,00 2.856.408.855,00 -
23-Feb-17 RJTL 943.757.300,00 15-Mar-17 943.757.300,00 -
Jan-17 RITL 2.135.477.500,00 15-Mar-17 2.135.477.500,00 -
ALKES 2.853.300,00 15-Mar-17 2.853.300,00 -
OBAT KRONIS AGUSTUS 16 66.593.132,00 15-Mar-17 66.593.132,00 -
SUSULAN KLAIM RITL 7.351.100,00 15-Mar-17 7.321.100,00 -
Sub total 3.156.032.332,00 3.156.002.332,00 139.505.914,85
Denda
Bulan Pengajuan Klaim Pembayaran klaim
Tanggal Pelayanan Tanggal Keterlambatan
KLAIM (Rp) (Rp)
(Rp)
Lampiran 3

Daftar Kelebihan Insentif Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan


(dalam rupiah)
Penerimaan TA 2017 (Rp) Prosentase Insentif (Rp)
Dasar
Realisasi
Perhitungan Selisih
No Jenis Retribusi Realisasi s.d. Triwulan Capaian Realisasi
Target Insentif Prosentase Kelebihan
Triwulan Pengambilan Target Belanja Insentif
Target Insentif (Rp)
Insentif
Penerimaan
(a) (b) (c) (d) (e) = (d)/(c) (f) (g) (h) (i) = (d)*(f)*(h) (j) = (c)*(f)*(g) (k) = (i)-(j)
I. Triwulan I TA 2017
1 Retribusi tempat khusus parkir 493.252.000,00 120.090.000,00 120.090.000,00 24,35% 3% 15% 3.602.700,00 2.219.634,00 1.383.066,00
2 Retribusi pelayanan persampahan 46.131.000,00 9.723.000,00 9.723.000,00 21,08% 3% 15% 291.690,00 207.589,50 84.100,50
3 Retribusi pelayanan pasar Jetis 760.899.000,00 190.185.000,00 190.185.000,00 24,99% 3% 15% 5.705.550,00 3.424.045,50 2.281.504,50
4 Retribusi pelayanan pasar hewan 560.988.000,00 86.546.000,00 86.546.000,00 15,43% 3% 15% 2.596.380,00 2.524.446,00 71.934,00
5 Retribusi produksi usaha daerah 150.000.000,00 41.754.250,00 41.754.250,00 27,84% 3% 15% 1.252.627,50 675.000,00 577.627,50
6 Retribusi pemakaian kekayaan daerah 449.272.000,00 76.528.950,00 76.528.950,00 17,03% 3% 15% 2.295.868,50 2.021.724,00 274.144,50
7 Retribusi rumah potong hewan 120.822.000,00 51.687.300,00 51.687.300,00 42,78% 3% 15% 1.550.619,00 543.699,00 1.006.920,00
Jumlah (I) 5.679.297,00
II. Triwulan II TA 2017
1 Retribusi produksi usaha daerah 150.000.000,00 80.212.250,00 38.458.000,00 53,47% 3% 25% 1.153.742,00 1.125.000,00 28.742,00
2 Retribusi rumah potong hewan 120.822.000,00 98.651.800,00 46.964.500,00 81,65% 3% 25% 1.408.036,00 906.165,00 501.871,00
Jumlah (II) 530.613,00
Jumlah (I) + (II) 6.209.910,00

Daftar Kelebihan Insentif Dinas Pekerjaan Umum


(dalam rupiah)
Penerimaan TA 2016 (Rp) Prosentase Insentif (Rp)
Dasar
Perhitungan Selisih
No Uraian Realisasi Belanja
Target Realisasi Capaian Target Insentif Prosentase Kelebihan
Insentif
Rencana Insentif (Rp)
Penerimaan
(a) (b) (c) (d) (e) = (d)/(c) (f) (g) (h) (i) = (d)*(f)*(h) (j) = (c)*(f)*(g) (k) = (i)-(j)
1 Retribusi pelayanan persampahan 162.041.000,00 168.257.000,00 103,84% 3% 100% 100% 5.047.710,00 4.861.230,00 186.480,00
2 Retribusi Rusunawa 408.900.000,00 246.124.015,00 60,19% 3% 40% 75% 5.537.790,00 4.906.800,00 630.990,00
3 Retribusi sewa peralatan konstruksi 109.460.000,00 129.116.000,00 117,96% 3% 100% 100% 3.873.480,00 3.283.800,00 589.680,00
4 Retribusi jasa laboratorium 8.792.000,00 9.291.000,00 105,68% 3% 100% 100% 278.730,00 263.760,00 14.970,00
Jumlah 14.737.710,00 13.315.590,00 1.422.120,00
Lampiran 4
Kekurangan Volume Pekerjaan Pada Dinas Pertanian Peternakan dan Pangan

Kekurangan Volume Rehab Kolam BBI Kebowan Dinas Pertanian Peternakan Pangan
kuda kuda Canal C
Double C L1 L2 L3 L Tebal Pj Vol Bj besi Lebih Bayar (Rp)
1 2 3 4 5=2+3+4 6 7 8=5x6x7 9 10=8x9
Mnrt Kontrak 0,1 0,1 0,04 0,24 0,0032 72 0,055296 7.850 434,07
Hasil Cek Fisik 0,09245 0,06716 0,04 0,19961 0,00309 72 0,044409233 7.850 348,61
selisih 85,46
Harga Satuan 11.000,00
Jumlah 940.072,35

Gording Canal C
Canal C L1 L2 L3 L Tebal Pj Vol Bj besi Lebih Bayar (Rp)
1 2 3 4 5=2+3+4 6 7 8=5x6x7 9 10=8x9
Mnrt Kontrak 0,1 0,1 0,04 0,24 0,0032 371 0,284928 7.850 2236,685
Hasil Cek Fisik 0,09245 0,06716 0,04 0,19961 0,00309 371 0,228830908 7.850 1796,323
selisih 440,362
Harga Satuan 11.000
Jumlah 4.843.983,90

Saluran P L T Jml Lebih Bayar (Rp)


1 2 3 4 5 6=2x3x4x5
Mnrt Kontrak 5,2 0,2 0,35 2 0,728
Hasil Cek Fisik 5,2 0,2 0,19 2 0,3952
selisih 0,3328
Harga Satuan 833.500,00
Jumlah 277.388,80

Kekurangan Volume Rehab Kolam BBI Siwarak Dinas Pertanian Peternakan dan Pangan

Lokasi kolam D1 P L bandan cover Vol 1 Vol 2 Volume


1 2 3 4 5 6=2x3x4 7=2x3x5 8=6+7
Kontrak 21,8 0,4 0,67 0,4 5,8424 3,488 9,3304
Cek Fisik 21,8 0,4 0,47 0,4 4,0984 3,488 7,5864
selisih 1,744
Harga Satuan 847.400
Lebih Bayar 1.477.865,60

Lokasi Kolam B7 P L bandan cover Vol 1 Vol 2 Volume


Kontrak 6 0,35 0,8 0,3 1,68 0,63 2,31
Cek Fisik 6 0,35 0,69 0,22 1,449 0,462 1,911
selisih 0,399
Harga Satuan 847.400
Lebih Bayar 338.112,60

Lokasi Kolam A6 P L bandan cover Vol 1 Vol 2 Volume


Kontrak 7,4 0,4 1,25 0,4 3,7 1,184 4,884
Cek Fisik 7,4 0,4 0,7 0,6 2,072 1,776 3,848
selisih 1,036
Harga Satuan 847.400
Lebih Bayar 877.906,40

Kolam D8 P L bandan cover Vol 1 Vol 2 Volume


Kontrak 7,4 0,4 1 0,4 2,96 1,184 4,144
Cek Fisik 7,4 0,4 0,8 0,52 2,368 1,5392 3,9072
selisih 0,2368
Harga Satuan 847.400
Lebih Bayar 200.664,32

Paving P L Volume
Kontrak 24,5 1,5 36,75
Cek Fisik 23,88 1,47 35,1036
selisih 1,6464
Harga Satuan 130250
Lebih Bayar 214.443,60
Subjumlah 3.108.992,52
Lokasi Kolam Hias
Canal C
Tiang Double C L1 L2 L3 L Tebal Pj Vol Bj besi Lebih Bayar (Rp)
1 2 3 4 5=2+3+4 6 7 8=5x6x7 9 10=8x9
Mnrt Kontrak 0,1 0,1 0,04 0,24 0,0032 3,7 0,0028416 7850 22,30656
Hasil Cek Fisik 0,0917 0,0686 0,04 0,2003 0,0027 3,7 0,002000997 7850 15,70782645
selisih 6,59873355
Harga Satuan 18825
Lebih Bayar (Rp)124.221,16

Gording Kn L1 L2 L3 L Tebal Pj Vol Bj besi Lebih Bayar (Rp)


Mnrt Kontrak 0,1 0,1 0,04 0,24 0,0032 118,5 0,091008 7850 714,4128
Hasil Cek Fisik 0,0917 0,0686 0,04 0,2003 0,0027 118,5 0,064085985 7850 503,0749823
selisih 211,3378178
Harga Satuan 18825
Lebih Bayar (Rp)
3.978.434,42

Gording Ki L1 L2 L3 L Tebal Pj Vol Bj besi Lebih Bayar (Rp)


Mnrt Kontrak 0,1 0,1 0,04 0,24 0,0032 142,2 0,1092096 7850 857,29536
Hasil Cek Fisik 0,0917 0,0686 0,04 0,2003 0,0027 142,2 0,076903182 7850 603,6899787
selisih 253,6053813
Harga Satuan 18825
Lebih Bayar (Rp)
4.774.121,30

perbaikan L1 L2 L3 L Tebal Pj Vol Bj besi Lebih Bayar


Mnrt Kontrak 0,1 0,1 0,04 0,24 0,0032 17,3 0,0132864 7850 104,29824
Hasil Cek Fisik 0,0917 0,0686 0,04 0,2003 0,0027 17,3 0,009356013 7850 73,44470205
selisih 30,85353795
Harga Satuan 18825
Lebih Bayar (Rp)580.817,85

ATAP
Mnrt Kontrak L1 L2 L3 L Tebal Pj Vol Bj besi Lebih Bayar
pasang gording 0,1 0,1 0,04 0,24 0,0032 41,6 0,0319488 7850 250,79808
pasang gording 0,1 0,1 0,04 0,24 0,0032 37,4 0,0287232 7850 225,47712
pasang gording 0,1 0,1 0,04 0,24 0,0032 4,16 0,00319488 7850 25,079808
pasang gording 0,1 0,1 0,04 0,24 0,0032 8,3 0,0063744 7850 50,03904
penyangga 0,1 0,1 0,04 0,24 0,0032 33,4 0,0256512 7850 201,36192
jurai C dobel 0,1 0,1 0,04 0,24 0,0032 36,8 0,0282624 7850 221,85984
Subjumlah1 974,615808
Mnrt Cek Fisik
pasang gording 0,0917 0,0686 0,04 0,2003 0,0032 41,6 0,026663936 7850 209,3118976
pasang gording 0,0917 0,0686 0,04 0,2003 0,0032 37,4 0,023971904 7850 188,1794464
pasang gording 0,0917 0,0686 0,04 0,2003 0,0032 4,16 0,002666394 7850 20,93118976
pasang gording 0,0917 0,0686 0,04 0,2003 0,0032 8,3 0,005319968 7850 41,7617488
penyangga 0,0917 0,0686 0,04 0,2003 0,0032 33,4 0,021408064 7850 168,0533024
jurai C dobel 0,0917 0,0686 0,04 0,2003 0,0032 36,8 0,023587328 7850 185,1605248
Subjumlah2 813,3981098
selisih (1-2) 161,2176982
Harga Satuan 18.825
Lebih Bayar (Rp)
3.034.923,17

Jumlah Kanal C 12.492.517,90

Kekurangan Volume Pembangunan Jalan Usaha Tani Dinas Pertanian Peternakan dan Pangan
Beton Jalan kelompok tani Ngudi Bantolo I Desa Rejosari Kecamatan Jambu

Uraian Volume Kontrak


Volume Cek fisik Selisih Harga Satuan Lebih Bayar (Rp)
1 2 3 4=2-3 5 6=4x5
Beton STA 200 12 10,5 1,5 1.350.641,73 2.025.962,60

Kekurangan Volume Beton Jalan kelompok tani Ngudi Rahayu III Desa Kebondalem Kecamatan Jambu
Uraian Volume Kontrak
Volume Cek fisik Selisih Harga Satuan Lebih Bayar (Rp)
1 2 3 4=2-3 5 6=4x5
Beton STA 100 15 13,75 1,25 1.350.641,73 1.688.302,16
Lampiran 4
Kekurangan Volume Pekerjaan Pada RSUD Ambarawa

Kekurangan Volume Pembangunan Gedung Instalasi Bedah Sentral RSUD Ambarawa

Gording Canal C L1 L2 L3 L meter Tebal Pj Volume Bj Besi Kg/M3 Lebih Bayar (Rp)
gedung IBS m3
1 2 3 4 5=2+3+4 6 7 8=5*6*7 9 10=8*9
spesifikasi kontrak C
150.65.20.2,3 0,15 0,13 0,04 0,32 0,0023 819,5 0,603152 7.850 4734,7432
Hasil Cek fisik C
146.50.18.2,3 0,146 0,1 0,036 0,282 0,0023 819,5 0,5315277 7.850 4172,4924
selisih 562,2508
Harga Satuan 22.275
Lebih Bayar 12.524.135,57

Kekurangan Volume Pembangunan Gedung Ruang Bersalin RSUD Ambarawa

Gording Canal C L1 L2 L3 L meter Tebal Pj Volume Bj Besi Kg/M3 Lebih Bayar (Rp)
gedung Bersalin m3
1 2 3 4 5=2+3+4 6 7 8=5*6*7 9 10=8*9
spesifikasi kontrak C
150.65.20.2,3 0,15 0,13 0,04 0,32 0,0023 888 0,653568 7850 5130,5088
Hasil Cek fisik C
146.50.18.2,3 0,146 0,1 0,036 0,282 0,0023 888 0,5759568 7850 4521,2609
selisih 609,2479
Harga Satuan 22.275
Lebih Bayar 13.570.997,42
Lampiran 4
Kekurangan Volume Pekerjaan Pada Dinas Pekerjaan Umum

Kekurangan Volume Peningkatan Jalan Bringin- Banding Dinas PU

Volume di STA 500 Menurut Kontrak Volume di STA 3+100 Menurut Kontrak
Pj Lb Tebal Volume Pj Lb Tebal Volume
1 2 3 4=1x2x3 1 2 3 4=1x2x3
3 5 0,2 3,00 5 3,04 0,198 3,01
4,96 5,05 0,2 5,01 5,05 3,05 0,198 3,05
4,99 4,95 0,2 4,94 4,88 3,08 0,198 2,98
5,06 4,85 0,2 4,91 5 3,05 0,198 3,02
4,78 4,95 0,2 4,73 4,97 3,05 0,198 3,00
4,9 5 0,2 4,90 4,94 3,05 0,198 2,98
5,02 5 0,2 5,02 5 3,05 0,198 3,02
4,95 5 0,2 4,95 4,96 3,05 0,198 3,00
4,99 5 0,2 4,99 4,95 3,03 0,198 2,97
4,99 5 0,2 4,99 4,98 3,03 0,198 2,99
jumlah 1 47,44 jumlah 1 30,01
Volume di STA 500 Menurut Hasil Cek Fisik Volume di STA3+100 Menurut Hasil Cek Fisik
3 5 0,18 2,70 5 3,04 0,185 2,81
4,96 5,05 0,18 4,51 5,05 3,05 0,185 2,85
4,99 4,95 0,18 4,45 4,88 3,08 0,185 2,78
5,06 4,85 0,18 4,42 5 3,05 0,185 2,82
4,78 4,95 0,18 4,26 4,97 3,05 0,185 2,80
4,9 5 0,18 4,41 4,94 3,05 0,185 2,79
5,02 5 0,18 4,52 5 3,05 0,185 2,82
4,95 5 0,18 4,46 4,96 3,05 0,185 2,80
4,99 5 0,18 4,49 4,95 3,03 0,185 2,77
4,99 5 0,18 4,49 4,98 3,03 0,185 2,79
jumlah 2 42,70 jumlah 2 28,04
selisih (1-2) 4,74 selisih (1-2) 1,97
Harga Satuan 1.235.000 Harga Satuan 1.235.000
Lebih Bayar (Rp) 5.858.852,35 Lebih Bayar (Rp) 2.433.525,39

Volume Saluran di STA 543-671


P T1 T2 W1 W2 Volume m2 Volume m3
1 2 3 4 5 6=(3x5)+2x0,35 7=1x6
12 0,5 0,2 0,3 0,4 0,255 3,06
28 0,7 0,2 0,3 0,4 0,325 9,1
33 0,6 0,2 0,3 0,4 0,29 9,57
24 0,75 0,2 0,3 0,4 0,343 8,22
24 0,4 0,2 0,3 0,4 0,220 5,28
jumlah 1 35,23
Volume di STA 543-671 Menurut Hasil Cek Fisik
12 0,5 0,2 0,3 0,4 0,255 3,06
28 0,5 0,2 0,3 0,4 0,255 7,14
33 0,5 0,2 0,3 0,4 0,255 8,415
24 0,5 0,2 0,3 0,4 0,255 6,12
24 0,5 0,2 0,3 0,4 0,255 6,12
jumlah 2 30,855
selisih (1-2) 4,375
Harga Satuan 715.000
Lebih Bayar (Rp) 3.128.125,00

P T1 T2 W1 W2 Volume m2 Volume m3
1 2 3 4 5 6=(3x5)+2x0,35 7=1x6
21 0,5 0,2 0,3 0,4 0,255 5,355
39 0,6 0,2 0,3 0,4 0,29 11,31
jumlah 1 16,665
21 0,5 0,2 0,3 0,4 0,255 5,355
39 0,5 0,2 0,3 0,4 0,255 9,945
jumlah 2 15,3
selisih (1-2) 1,365
Harga Satuan 715.000
Lebih Bayar (Rp) 975.975,00
P T1 T2 W1 W2 Volume m2 Volume m3
1 2 3 4 5 6=(3x5)+2x0,35 7=1x6
20 1,25 0,3 0,3 0,4 0,5575 9,925
0,9 0,3 0,3 0,4 0,435
rata2 0,49625

20 0,78 0,3 0,3 0,4 0,393 7,755


0,75 0,3 0,3 0,4 0,3825
rata2 0,38775
selisih volume 2,17
Harga Satuan 715.000
Lebih Bayar (Rp) 1.551.550,00

Kekurangan Volume Peningkatan Jalan Kobingan - Seneng RW 1 Kel.Pringapus Dinas PU

Aspal STA 150 Panjang Lebar Tebal Bj aspal volume


1 2 3 4 5 6=2x3x4x5
Menurut kontrak 50 3 0,015 2,16 4,86
Menurut Cek Fisik 50 3 0,0117 2,16 1,755
Selisih 3,105
Harga Satuan 1.377.000
Lebih Bayar (Rp) 4.275.585,00

Kekurangan Volume Peningkatan Jalan Lingkungan Gembongan RW.4 Kelurahan Karangjati Dinas PU

Latasir Menurut Pj Lebar Tebal Bj Volume


kontrak
1 2 3 4 5 6=2x3x4x5
STA 50 50 3 0,015 2,160 4,86
STA 100 50 2,9 0,015 2,160 4,70
STA 150 50 3 0,015 2,160 4,86
STA 200 50 3 0,015 2,160 4,86
STA 250 50 3 0,015 2,160 4,86

STA 100 50 3 0,015 2,160 4,86


STA 150 50 3 0,015 2,160 4,86
Jumlah 1 33,858
Latasir Menurut Cek Fisik
STA 50 50 3 0,0148 2,160 4,80
STA 100 50 2,9 0,0131 2,160 4,10
STA 150 50 3 0,0122 2,160 3,95
STA 200 50 3 0,014 2,160 4,54
STA 250 50 3 0,0134 2,160 4,34

STA 100 50 3 0,0141 2,160 4,57


STA 150 50 3 0,0137 2,160 4,44
jumlah 2 30,74
Selisih (1-2) 3,12
Harga Satuan 1.375.300
Lebih Bayar (Rp) 4.294.071,68
Kekurangan Volume Pekerjaan Pada Dinas Pekerjaan Umum Lampiran 4

Kekurangan Volume Pembangunan Drainase RW.2 Kelurahan Wujil Kec.Bergas Dinas PU

Talud PjxLebar Tinggi pj Jumlah volume


1 2 3 4 5 6=2x3x4x5
Menurut Kontrak 0,25 0,2 27,5 2 2,75
Menurut Cek Fisik 0,25 0,1 27,5 2 1,375
selisih 1,375
Harga Satuan 959.100,00
Lebih Bayar (Rp)
1.318.762,50

Kekurangan Volume Pembangunan Drainase Balongsari Kelurahan Pringapus Dinas PU

Talud P100 Pj Tinggi1 Tinggi 2 w1 w2 Luas 1 Luas 2 Volume


1 2 3 4 5 6 7=4x6 8=3x5 9=(7+8)x2
Menurut Kontrak 50 0,35 0,3 0,3 0,3 0,09 0,11 9,75
Menurut Cek Fisik 50 0,26 0,3 0,3 0,3 0,09 0,08 8,4
selisih 1,35
Harga Satuan 890.400
1.202.040,00
Lebih Bayar (Rp)

Kekurangan Volume Pembangunan Saluran Jln Kyai Sono Kecamatan Ungaran Timur Dinas PU

Lokasi P 20 Volume Menurut Kontrak Volume Hasil Cek Fisik selisih Harga Satuan Lebih Bayar (Rp)
Lebar Tinggi Pj Volume Lebar Tinggi Pj Volume vol
1 2 3 4 5=2x3x4 6 7 8 9=6x7x8 10=5-9 11 12=10x11
pas batu 0,4 0,7 10,97 3,07 0 0 0 0
0,4 0,7 10,97 3,07 0 0 0 0
6,14 0 0 0 0 6,14 850.000 5.221.720
galian 0,7 1,4 10,97 10,75 0 0 0 0
0,1 0,7 10,97 0,77 0 0 0 0
9,98 0 0 0 0 9,98 40.000 399.308
timbunan 0,5 0,07 10,97 0,38 0 0 0 0 0,38 19.000 7.295
beton U40 10,97 0 0 0 0 10,97 94.000 1.031.180
Jumlah 6.659.503,05

Lokasi P 15 Volume Menurut Kontrak Volume Hasil Cek Fisik selisih Harga Satuan Lebih Bayar (Rp)
Lebar Tinggi Pj Volume Lebar Tinggi Pj Volume vol
1 2 3 4 5=2x3x4 6 7 8 9=6x7x8 10=5-9 11 12=10x11
pas batu 0,4 0,6 15,9 3,82 0,4 0,5 15,9 3,18
0,4 0,5 15,9 3,18 0,4 0,4 15,9 2,54
7,00 5,72 1,27 850.000 1.081.200
galian 0,6 1,4 15,9 13,36 0,5 1,4 15,9 11,13
0,1 0,6 15,9 0,95 0,1 0,5 15,9 0,80
12,40 10,34 2,07 40.000 82.680
timbunan 0,5 0,06 15,9 0,48 0,4 0,05 15,9 0,32 0,16 19.000 3.021
Jumlah 1.166.901,00

Lokasi P 14 Volume Menurut Kontrak Volume Hasil Cek Fisik selisih Harga Satuan Lebih Bayar (Rp)
Lebar Tinggi Pj Volume Lebar Tinggi Pj Volume vol
1 2 3 4 5=2x3x4 6 7 8 9=6x7x8 10=5-9 11 12=10x11
pas batu 0,4 0,58 18,6 4,32 0,4 0,48 18,6 3,57
4,32 3,57 0,74 850.000 632.400
galian 0,58 1,4 18,6 15,10 0,48 1,4 18,6 12,50
0,1 0,58 18,6 1,08 0,1 0,48 18,6 0,89
14,02 11,61 2,42 40.000 96.720
timbunan 0,5 0,058 18,6 0,54 0,4 0,048 18,6 0,36 0,18 19.000 3.463
Jumlah 732.583,32
TOTAL 8.558.987,37
Kekurangan Volume Pekerjaan Pada Dinas Pekerjaan Umum Lampiran 4

Kekurangan Volume Peningkatan Jalan Lewono Kelurahan Beji Kecamatan Ungaran Timur Dinas PU

RUAS II Menurut Kontrak Menurut Hasil Cek Fisik selisih Harga Satuan Lebih Bayar (Rp)
pl Tebal m3 Bj aspal ton pl Tebal m3 Bj aspal ton tonase (Rp)
1 2 3 4 5 6=2x3x4x5 7 8 9 10 11=7x8x9x10 12=6-11 13 14=12x13
STA 50 173,75 0,015 2,606 2,160 5,63 173,75 0,012 2,085 2,16 4,504 1,126 1.379.333,11 1.553.129,08
STA 200 125 0,015 1,875 2,160 4,05 125 0,014 1,750 2,16 3,78 0,27 1.379.333,11 372.419,94
STA 250 160,36 0,015 2,405 2,162 5,2 160,36 0,0144 2,309 2,16 4,992 0,208 1.379.333,11 286.901,29
Jumlah 2.212.450,31

Kekurangan Volume Pembangunan Trotoar IKK Banyubiru Dinas PU

Pemasangan batu belah Menurut kontrak Menurut Hasil Cek Fisik


Lebar Panjang Volume Lebar Panjang Volume
1 2 3 4=2x3 5 6 7=5x6
Pasangan batu belah0,25 0,65 0,16 0,25 60 0,15
Pasangan batu belah0,22 180,5 39,710 0,21 180,5 37,91
Pasangan batu belah0,2 0,85 0,17 0,2 0,80 0,16
Pasangan batu belah0,17 180,45 30,677 0,16 180,45 28,87
Jumlah1 70,72 Jumlah 2 67,09

Pemasangan batu belah Menurut kontrak Menurut Hasil Cek Fisik


Pasangan batu LbxTinggi Tinggi Pj Volume LbxTinggi Tinggi Panjang Volume
jln masuk 0,6 0,85 43,55 22,2105 0,6 0,8 43,55 20,90
gang 7,193 7,19
peninggian 0,03 180,45 5,4135 0,03 180,45 5,41
kampung 0,4 0,85 8,6 2,924 0,4 0,8 8,6 2,752
Jumlah2 37,741 Jumlah 3 36,26
Jumlah (1+2) 108,46 Jumlah (2+3) 103,35
Selisih Jml(1+2)-(2+3) 5,11
Harga Satuan 861.000,00
Lebih Bayar (Rp) 4.400.140,50

Kekurangan Volume Peningkatan Jalan Gogodalem-Kalikurmo Kecamatan Bringin Dinas PU

Pasangan batu Menurut Kontrak/Back up Data Menurut Hasil Cek Fisik Selisih Volume
H1 rata2 H2 rata2 w rata2 luas A luas B Pj Volume H1 rata2 H2 rata2 w rata2 luas A luas B Pj Volume
P4 0,38 0,15 0,35 0,06 0,13 3 0,58 0,38 0,15 0,35 0,06 0,13 3 0,58 0,00
P4 0,45 0,28 0,35 0,11 0,16 2,7 0,73 0,45 0,28 0,35 0,11 0,16 2,7 0,73 0,00
P4 0,43 0,3 0,35 0,12 0,15 19,3 5,22 0,43 0,3 0,35 0,12 0,15 19,3 5,22 0,00
P5 1,75 0,6 0,425 0,33 0,74375 20 21,48 1,75 0,6 0,425 0,33 0,74375 20 21,48 0,00
P8 0,4 0,4 0,425 0,22 0,17 20 7,80 0,37 0,4 0,425 0,22 0,15725 20 7,55 0,26
P9 0,4 0,4 0,425 0,22 0,17 29,5 11,51 0,4 0,4 0,425 0,22 0,17 29,5 11,51 0,00
P10 0,35 0,25 0,35 0,10 0,12 24,3 5,41 0,35 0,25 0,35 0,10 0,12 24,3 5,41 0,00
P11 0,35 0,25 0,35 0,10 0,12 22,7 5,05 0,35 0,25 0,35 0,10 0,12 22,7 5,05 0,00
P13 0,4 0,4 0,35 0,16 0,14 13,65 4,10 0,4 0,4 0,35 0,16 0,14 13,65 4,10 0,00
P14 0,5 0,4 0,35 0,16 0,18 6 2,01 0,5 0,4 0,35 0,16 0,18 6 2,01 0,00
P15 0,35 0,25 0,35 0,10 0,12 9 2,00 0,35 0,25 0,35 0,10 0,12 9 2,00 0,00
P15 0,5 0,3 0,35 0,12 0,18 9,5 2,80 0,19 0 0,35 0,00 0,07 9,5 0,63 2,17
P24 0,48 0,4 0,35 0,16 0,17 36 11,81 0,45 0,4 0,35 0,16 0,16 36 11,43 0,38
Selisih 2,80
Harga Satuan 765.100,60
2.145.150,81
Lebih Bayar (Rp)
Lampiran 4
Kekurangan Volume Pekerjaan Pada Dinas Pekerjaan Umum

Kekurangan Volume Pembangunan Lapangan Tambakboyo Dinas PU


Pasangan Bata Buis U 30 Lapangan Tambakboyo
Uraian Volume kontrak Kontrak Cek Fisik Selisih Volume Harga satuan Kelebihan Bayar
Galian tanah Saluran
Pj U30 Lb Tinggi Volume Pj Lb Tinggi Volume (Rp)
40 0,5 0,5 0,6 6 40 0,5 0,5 0,57 5,7 0,3 34.000 10.200
pasangan bata 267,5 0,6 2 321 267,5 0,57 2 304,95 16,05 102.208,50 1.640.446,43
Plesteran 267,5 0,6 2 321 267,5 0,57 2 304,95 16,05 43.534,80 698.733,54
Jumlah 2.349.379,97

Kios Pujasera Lapangan Tambakboyo


Canal C L1 L2 L3 L meter Tebal Pj Jml Jml Volume Bj Besi Lebih Bayar
Kios m3 Kg/M3 (Rp)
Pujasera
1 2 3 4 5=2+3+4 6 7 8=5*6*7 9 10=8*9
spesifikasi
kontrak
double C
150.50.20.
2,3
0,15 0,1 0,04 0,29 0,0023 59 1 2 0,078706 7.451 586,44
0,15 0,1 0,04 0,29 0,0023 4,96 19 2 0,1257162 7.451 936,71
0,15 0,1 0,04 0,29 0,0023 6,46 4 2 0,0344706 7.451 256,84
Jumlah 1.779,99
Hasil Cek
fisik C
144.45.20.
2,3
0,144 0,09 0,04 0,274 0,0023 59 1 2 0,0743636 7.451 554,08
0,144 0,09 0,04 0,274 0,0023 4,96 19 2 0,1187801 7.451 885,03
0,144 0,09 0,04 0,274 0,0023 6,46 4 2 0,0325687 7.451 242,67
jumlah 1.681,78
selisih 98,2063
Harga Satuan 18.610
Lebih Bayar 1.827.619,72

Gording L1 L2 L3 L meter Tebal Pj Jml Jml Volume Bj Besi Lebih Bayar


Canal C m3 Kg/M3 (Rp)
Kios
Pujasera
1 2 3 4 5=2+3+4 6 7 8=5*6*7 9 10=8*9
spesifikasi
kontrak
double C
125.50.20.
2,3
0,125 0,1 0,04 0,265 0,0023 67 4 0,163346 7.411 1210,56
Jumlah 1.210,56
Hasil Cek
fisik C
122.45.20.
1,5
0,122 0,09 0,04 0,252 0,0015 67 4 0,101304 7.411 750,76
jumlah 750,76
selisih 459,7933
Harga Satuan 18.610
Lebih Bayar 8.556.752,61

KIOS PKL Lapangan Tambakboyo


Canal C L1 L2 L3 L meter Tebal Pj Jml Jml Volume Bj Besi Lebih Bayar
Kios PKL m3 Kg/M3 (Rp)
1 2 3 4 5=2+3+4 6 7 8=5*6*7 9 10=8*9
spesifikasi
kontrak
double C
150.50.20.
2,3
0,15 0,1 0,04 0,29 0,0023 61,1 2 2 0,1630148 7.451 1214,62
0,15 0,1 0,04 0,29 0,0023 4,96 22 2 0,1455661 7.451 1084,61
Jumlah 2.299,24
Hasil Cek
fisik C
144.45.20.
2,3
0,144 0,09 0,04 0,274 0,0015 61,1 2 2 0,1004484 7.451 748,44
0,144 0,09 0,04 0,274 0,0023 4,96 22 2 0,1375348 7.451 1.024,77
jumlah 1.773,21
selisih 526,023
Harga Satuan 18.610
Lebih Bayar 9.789.287,21
Kekurangan Volume Pembangunan Lapangan Tambakboyo Dinas PU

Gording L1 L2 L3 L meter Tebal Pj Jml Jml Volume Bj Besi Lebih Bayar


Canal C m3 Kg/M3 (Rp)
Kios PKL
1 2 3 4 5=2+3+4 6 7 8=5*6*7 9 10=8*9
spesifikasi
kontrak
double C
125.50.20.
2,3
0,125 0,1 0,04 0,265 0,0023 63,1 4 0,1538378 7.411 1140,09
Jumlah 1.140,09
Hasil Cek
fisik C
122.45.20.
1,5
0,122 0,09 0,04 0,252 0,0015 63,1 4 0,0954072 7.411 707,06
jumlah 707,06
selisih 433,0292
Harga Satuan 18.610
Lebih Bayar 8.058.672,98

KIOS Pujasera Lapangan Tambakboyo


Pembesian konstan
beton sloof 15x20
dia dia Jml Jml Lebih Bayar
besi 10 0,00617 10 10 1 4 2,466
begel 6 0,00617 6 6 0,46 6,67 0,681
jumlah 3,147
besi 9 0,00617 9 9 1 4 1,997
begel 5,7 0,00617 5,7 5,7 0,46 6,67 0,615
jumlah 2,612
selisih 0,535
2,612 / 0,03 87,067
87,067 x 5,37 467,548
= 46,754
Harga Satuan 93.045
Lebih Bayar (Rp)4.350.225,93

Pembesian beton
konstan
ringbalk 15x20
dia dia Jml Jml Lebih Bayar (Rp)
besi 10 0,006165 10 10 1 4 2,466
begel 6 0,006165 6 6 0,46 8 0,817
jumlah 3,283
besi 9 0,006165 9 9 1 4 1,997
begel 5,7 0,006165 5,7 5,7 0,46 8 0,737
jumlah 2,735
selisih 0,548
0,548 / 0,03 18,272
18,272 x 5,4 98,671
= 9,867
Harga Satuan 93.045
Lebih Bayar (Rp) 918.084,07

KIOS PKL Lapangan Tambakboyo


Pembesian beton
konstan
sloof 15x20 dia dia Jml Jml Lebih Bayar (Rp)
besi 10 0,006165 10 10 1 4 2,466
begel 6 0,006165 6 6 0,56 6,67 0,829
jumlah 3,295
besi 9 0,006165 9 9 1 4 1,997
begel 5,7 0,006165 5,7 5,7 0,46 6,67 0,615
jumlah 2,612
selisih 0,683
2,612 / 0,04 65,300
65,300 x 2,52 164,556
= 16,456
Harga Satuan 93.045
Lebih Bayar (Rp) 1.531.111,30

Pembesian beton
konstan
ringbalk 15x20
dia dia Jml Jml Lebih Bayar (Rp)
besi 10 0,006165 10 10 1 4 2,466
begel 6 0,006165 6 6 0,46 6,67 0,681
jumlah 3,147
besi 9 0,006165 9 9 1 4 1,997
begel 5,7 0,006165 5,7 5,7 0,46 6,67 0,615
jumlah 2,612
selisih 0,535
0,535 / 0,03 17,831
17,831 x 5,48 97,714
= 9,771
Harga Satuan 93.045
Lebih Bayar (Rp) 909.184,30
Sub Jumlah 7.708.605,60 Total 38.290.318,09
Lampiran 4
Kekurangan Volume Pekerjaan Pada Dinas Pariwisata

Kekurangan Volume Pembangunan Pagar Pemandian Muncul Dinas Pariwisata


Pondasi pagar depan
Talud depan type A' Pj L Tinggi volume Talud type B Pj Lb T Volume
Menurut Kontrak 51,86 0,45 0,5 11,67 Menurut Kontrak 50,15 0,35 0,65 11,41
Menurut Cek Fisik 51,86 0,45 0,45 10,50 Menurut Cek Fisik 50,15 0,35 0,6 10,53
selisih 1,17 selisih 0,88
Harga Satuan 885.000 Harga Satuan 885.000
Lebih Bayar (Rp) 1.032.662,25 Lebih Bayar (Rp) 776.698,13

talud pagar type E&F Pj Lb T Volume


talud pagar 94,75 0,55 1,5 78,17
Menurut Cek Fisik koperan 94,75 0,8 0,4 30,32
subjml 108,49
Menurut Kontrak 94,75 0,55 1,42 74,00
Menurut Cek Fisik 94,75 0,8 0,4 30,32
sub jml 104,32
selisih 4,17
Harga Satuan 885.000
Lebih Bayar (Rp) 3.689.565,00

Pagar depan type A' 87,35 fisik 82,95 4,4


Pagar samping type B,C dan D 146,1 140,95 5,15
Talud type A' bata merah Pj Lb T Volume
Menurut Kontrak 35,49 0,45 0,96 15,33 Menurut Kontrak 69,15 1,1 76,065
Menurut Cek Fisik 31,09 0,45 0,96 13,43 Menurut Cek Fisik 64,75 1,1 71,225
selisih 1,90 selisih 4,84
Harga Satuan 885.000 Harga Satuan 110.738
Lebih Bayar (Rp) 1.682.208,00 Lebih Bayar (Rp) 535.969,65

plesteran Pj Lb T Volume Pj Lb T Volume


Menurut Kontrak 59,15 2 1,1 130,13 Talud type B 50,15 0,35 0,65 11,41
Menurut Cek Fisik 54,75 2 1,1 120,45 koperan 50,15 0,4 0,4 8,02
selisih 9,68 19,43
Harga Satuan 50637,72 Pj
Lebih Bayar (Rp) 490.173,13 Menurut Kontrak 45 0,35 0,65 10,24
Menurut Cek Fisik 45 0,4 0,4 7,20
17,44
selisih 2,00
Harga Satuan 885.000
Lebih Bayar (Rp) 1.766.128,13

bata merah Pj Lb T Volume plesteran Pj Lb T Volume


Menurut Kontrak 153,08 0,6 91,85 Menurut Kontrak 140,72 2 0,6 168,864
Menurut Cek Fisik 147,93 0,6 88,76 Menurut Cek Fisik 135,57 2 0,6 162,684
selisih 3,09 selisih 6,18
Harga Satuan 110.738 Harga Satuan 50.638
Lebih Bayar (Rp) 342.178,97 Lebih Bayar (Rp) 312.941,11

Total 10.628.524,35

Anda mungkin juga menyukai