Anda di halaman 1dari 39

Slide PembelajaranTatap Muka ke-4

Laporan Keuangan Konsolidasi


Pengantar
Kombinasi Bisnis
SAK 22 IFRS 3
 Suatu transaksi atau  Bergabungnya dua
peristiwa lain dimana atau lebih entitas /
pihak pengakuisisi
memperoleh
& perusahaan menjadi
satu entitas
pengendalian atas satu pelaporan.
atau lebih bisnis.
Entitas Konsolidasi
Parent dan Subsidiary secara substansi
adalah entitas ekonomi tunggal atau
kesatuan usaha. Maka pihak Parent
sebagai pengendali, diwajibkan membuat
laporan keuangan gabungan (laporan
keuangan konsolidasi) yang berupa
gabungan laporan keuangan Pengendali
(Parent) dengan anak perusahaan
(subsidiary).
Laporan Keuangan Konsolidasi

Ketika investor (perusahaan) memiliki >


50% saham berhak suara investee, maka
investor diwajibkan membuat laporan
keuangan konsolidasi.

A + B ===> A + B
Akuisisi > 50% saham entitas lain

Ketika A
menginvestasikan
A B Dan karena A dan B
merupakan entitas
konsolidasi, maka A
sebagian asetnya 1000 +600 sebagai pihak
sebagai penyertaan pengendali dari B
modal di perusahaan (dan perusahaan2
lain, maka A lainnya), diwajibkan
mengalihkan -600 membuat laporan
sebagian asetnya ke keuangan gabungan
perusahaan lain yang Dan ketika A dengan investasinya tersebut (konsolidasi) yang
mengakibatkan aliran memperoleh pengendalian atas operasi dan menggambarkan
modal A berpindah asset B, hakikat sebenarnya adalah A dan B posisi ekonomi yang
ke B. Dengan kata merupakan satu kesatuan ekonomi dimana dimiliki A dan
lain, sebagian harta A keduanya saling mendukung operasi mereka. kelompok
mengalir ke B. Sehingga dalam laporan keuangan, A dan B perusahaan di bawah
dikenal dengan istilah entitas konsolidasi. pengendaliannya.
Afiliasi Induk-Anak
Jika terdapat entitas yang mengendalikan entitas lain, maka tercipta hubungan
induk-anak perusahaan (parent- subsidiary). Pengendalian diperoleh jika
pengendali memiliki > 50% kepemilikan atas investee (S).

Parent

Sub-3
Sub-1

Sub-2
Entitas Pelaporan

Parent
 Perusahaan induk tetap beroperasi
atau menjalankan bisnis, dan pada
akhir periode akan menghasilkan
laporan keuangan :
 Laporan Laba Rugi
 Neraca
 Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan
Keuangan  Laporan Arus Kas
Entitas Pelaporan

Subsidiary  Perusahaan anak (investee) tetap


beroperasi atau menjalankan bisnis,
dan pada akhir periode akan
menghasilkan laporan keuangan :
 Laporan Laba Rugi
 Neraca
 Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan
Keuangan  Laporan Arus Kas
Laporan Keuangan Konsolidasi
Bagian
Konsolidasi
Lapkeu-P

+
Laporan
Laporan Laporan Keuangan
Keuangan P Keuangan S Konsolidasi

Parent Subsidiary
F/S F/S
Setiap akhir periode, Parent dan Subsidiary menyerahkan laporan keuangan yang telah disusun
masing-masing ke Bagian Konsolidasi di Parent untuk digabungkan menjadi Laporan Keuangan
Konsolidasi.
Laporan Keuangan Konsolidasi

PSAK 4 :
Entitas induk wajib membuat laporan keuangan konsolidasi jika
memperoleh pengendalian atas entitas lain. Entitas induk tetap
menyusun laporan keuangan sendiri sebagai informasi tambahan.

Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasi


dengan menggunakan metode biaya (Cost Method),
dimana investasi dicatat :
a. Pada harga perolehan (at cost)
b. Sesuai PSAK 55 (sebagai Trading atau AFS)
c. Dengan metode ekuitas
Prosedur Konsolidasi
Induk (Parent) menyusun laporan keuangan konsolidasi dengan cara
menggabungkan semua unsur dalam laporan keuangan induk
maupun anak :
a. Penggabungan pos-pos di neraca (aset, liabilitas dan ekuitas)
b. Penggabungan pos-pos di laporan laba rugi (pendapatan dan
beban)
c. Penggabungan pos-pos di laporan arus kas
d. Penggabungan pos-pos di laporan perubahan ekuitas.
Kertas Kerja Konsolidasi
Adjust & Elimination
Accounts Parent Subsidiary Consolidated F/S
Debit Credit
Sales xxx xxx
COGS xxx xxx
Operating Expenses xxx xxx
xxx xxx
Cash xxx xxx
Account Receivables xxx xxx

Untuk memudahkan penggabungan laporan keuangan, digunakan


kertas kerja konsolidasi untuk menampung akun-akun laporan
Parent dan Subsidiary.
Akun Resiprokal

Akun-akun yang Karena dalam


menggambarkan laporan
hubungan keuangan Akun
Resiprokal
(transaksi) antara konsolidasi, Dieliminasi
Parent dengan Parent dan S
Subsidiary. melebur jadi
satu (entitas
konsolidasi),
maka transaksi
P-S dihapus.
Akun Resiprokal
Eliminasi akun resiprokal menunjukkan bahwa semua
transaksi antara P dan S dihapus atau dianggap tidak
pernah terjadi dan tidak dilaporkan dalam laporan
Eliminasi Akun keuangan konsolidasi.
Resiprokal Dalam entitas konsolidasi, P dan S diasumsikan sebagai
satu entitas, sehingga transaksi antar keduanya tidak
dilaporkan kepada pihak luar.

P Entitas
Outside Party S Outside Party
Konsolidasi
XAkun
Resiprokal
Akun Resiprokal - Awal
Parent membeli 100% saham biasa Subsidiary seharga nilai buku
ekuitas S

P S
Equity Investment 2.000.000 Cash 2.000.000
Cash 2.000.000 Share Capital 2.000.000

Akun Resiprokal akan dieliminasi

Share Capital - S 2.000.000


Equity Investment-P 2.000.000
Akun Resiprokal – Awal dengan Selisih Nilai
Parent membeli 100% saham biasa Subsidiary seharga di atas nilai buku
ekuitas S

Parent Subsidiary
Equity Investment 2.400.000
Cash 2.400.000 Owners Equity 2.000.000

Akun Resiprokal akan dieliminasi


Owners Equity-S 2.000.000
Excess Value-S 400.000
Equity Investment-P 2.400.000
Akun Resiprokal – Awal tanpa Selisih Nilai
Parent membeli 80% saham biasa Subsidiary sebesar nilai buku ekuitas
Subsidiary

Parent Subsidiary
Equity Investment 1.600.000 Cash
Cash 1.600.000 Share Capital 2.000.000

Akun Resiprokal akan dieliminasi


Share Capital-S 2.000.000
Equity Investment-P 1.600.000
NCI - equity 400.000
Teknik Penyusunan Laporan Konsolidasi
Awal Akuisisi

1. Penggunaan Kertas Kerja Konsolidasi (KKK)

2. Identifikasi dan eliminasi akun resiprokal

3. Memunculkan excess value dalam KKK

4. Jika kepemilikan P < 100%, dimunculkan


akun ekuitas “Non-Controlling Interest”
Ilustrasi investasi dengan selisih nilai (excess value)
P membeli 100% aset neto S dengan harga Rp425.000. Pada saat itu,
ekuitas S terdiri Modal Saham Rp300.000 dan Saldo Laba Rp100.000.
Selisih nilai dialokasikan ke Goodwill.

Perhitungan :
Biaya investasi – 100% S Rp425.000
Total nilai jual S = Rp425.000/100%=Rp425.00
Total nilai buku S Rp400.000
Goodwill Rp 25.000

Akun Resiprokal akan dieliminasi :


Share Capital-S 300.000
Retained Earning-S Perhitungan Investment in S =
100.000
100% x (300.000 + 100.000 + 25.000)
Goodwill-S 25.000
= Rp425.000
Equity Investment-P 425.000
Ilustrasi investasi dengan selisih nilai (excess value)

P membeli 80% aset neto S dengan harga Rp375.000. Pada saat itu,
ekuitas S terdiri Modal Saham Rp300.000 dan Saldo Laba Rp100.000.
Selisih nilai dialokasikan ke Goodwill.
Perhitungan :
Biaya investasi – 80% S Rp375.000
Total nilai jual S = Rp375.000/80% = Rp468.750
Total nilai buku S Rp400.000
Goodwill Rp 68.750

Akun Resiprokal akan dieliminasi :


Share Capital-S 300.000
Retained Earning-S 100.000 x 80% = 375.000
Goodwill-S 68.750 x 20% = 93.750
Equity Investment-P 375.000
NCI Equity 93.750
Non-Controlling Interest (NCI)

Sebagai
P Pihak non-pengendali S
pengendali-S
80% saham S 20% saham S

S
Kepemilikan Saham S

Non-Controlling Interest (NCI) adalah pemegang saham S yang memiliki jumlah lembar saham
biasa S lebih sedikit dari jumlah yang dimiliki P dan kurang dari 50%. Jika P disebut sebagai
pihak pengendali S, maka NCI adalah pihak non pengendali.
Akun Resiprokal Setelah Akusisi
Pembayaran deviden tunai oleh S kepada P (asumsi 100%).

S P
P menggunakan cost method
Devidend 100 Devidend Receivab 100
Devidend Payable 100 Devidend Income 100
Dividen S baru diumumkan dan masih terutang sampai akhir periode

Akun Resiprokal akan dieliminasi:


Devidend Payable-S 100
Devidend Receivable-P 100
Devidend Income-P 100
Devidend-S 100
Akun Resiprokal Setelah Akusisi
Pembayaran deviden tunai oleh S kepada P (asumsi 100%).

S P
Devidend 100 Devidend Receivab 100
Devidend Payable 100 Devidend Income 100
Devidend payable 100 Cash 100
Cash 100 Devidend Receivab 100

Dividen S diumumkan dan sudah terbayar lunas pada akhir periode

Akun Resiprokal akan dieliminasi :


Devidend Income-P 100
Devidend-S 100
Akun Resiprokal Setelah Akusisi
Pembayaran deviden tunai oleh S kepada P (asumsi 80%).

S P
Devidend 100 Devidend Receivab 80
Devidend Payable 100 Devidend Income 80

Devidend payable 100 Cash 80


Cash 100 Devidend Receivab 80

Akun Resiprokal akan dieliminasi :


Devidend Income 80
Devidend 80
Non-Controlling Interest Expense
Jika P memiliki kepemilikan di S < 100% tetapi >50%, dalam laporan
laba rugi konsolidasi akan dimunculkan akun “Noncontrolling Interest
Expense”, yang merupakan bagian laba untuk pihak non pengendali,
dan diperlakukan sebagai pengurang dalam laba rugi konsolidasi.

Kertas Kerja Konsolidasi


Accounts P S Adjustment & Elimination Cons I/S
Sales 1.000.000 400.000
COGS (600.000) (200.000)
Expenses (200.000) (100.000)

Net income 200.000 100.000


Non-Controlling Interest Expense
Jika P memiliki kepemilikan di S < 100% tetapi >50%, dalam laporan
laba rugi konsolidasi akan dimunculkan akun “Noncontrolling Interest
Expense”, yang merupakan bagian laba untuk pihak non pengendali,
dan diperlakukan sebagai pengurang dalam laba rugi konsolidasi.

Kertas Kerja Konsolidasi


Accounts P S Adjustment & Elimination Cons I/S
Sales 1.000.000 400.000 1.400.000
COGS (600.000) (200.000) (800.000)
Expenses (200.000) (100.000) (300.000)

Net income 200.000 100.000


Non-Controlling Interest Expense
Jika P memiliki kepemilikan di S < 100% tetapi >50%, dalam laporan
laba rugi konsolidasi akan dimunculkan akun “Noncontrolling Interest
Expense”, yang merupakan bagian laba untuk pihak non pengendali,
dan diperlakukan sebagai pengurang dalam laba rugi konsolidasi.

Kertas Kerja Konsolidasi


Accounts P S Adjustment & Elimination Cons I/S
Sales 1.000.000 400.000 1.400.000
COGS (600.000) (200.000) (800.000)
Expenses (200.000) (100.000) (300.000)

Net income 200.000 100.000 300.000

Jika P memiliki 100% ekuitas S, maka P berhak menggabung laba S sebanyak 100%.
Laba konsolidasi merupakan gabungan laba P dan laba S
Non-Controlling Interest Expense
Jika P memiliki 80% ekuitas S, maka P hanya berhak 80% atas laba S
Dalam Laba Rugi Konsolidasi dimunculkan akun pengurang yaitu “Non Controlling
Interest Exp” = 20% x Rp100.000

Kertas Kerja Konsolidasi


Accounts P S Adjustment & Elimination Cons I/S
Sales 1.000.000 400.000 1.400.000
COGS (600.000) (200.000) (800.000)
Expenses (200.000) (100.000) (300.000)
NCI Expense 20.000 (20.000)
Net income 200.000 100.000 280.000)
Laba konsolidasi =Laba P + bagian laba S untuk P  Laba konsolidasi = 200.000 + 80% x 100.000

Jurnal Kertas Kerja Konsolidasi


Non-Controlling Int -Exp 20.000
Devidend-S 8.000
Non-Controlling Interest Equity 12.000
Amortisasi Excess Value dalam KK
Jika terdapat selisih nilai (excess value) dari nilai investasi P atas nilai
buku aset neto S, maka excess value akan dimunculkan dalam laporan
keuangan konsolidasi melalui jurnal eliminasi investasi P dan ekuitas S.

Ilustrasi
P membeli 80% aset neto S dengan harga Rp375.000. Pada saat itu,
ekuitas S terdiri Modal Saham Rp300.000 dan Saldo Laba Rp100.000.
Selisih nilai dialokasikan ke Paten, yang masa manfaatnya 10 tahun.

Perhitungan :
Biaya investasi – 80% S Rp375.000
Total nilai jual S = Rp375.000/80%= Rp468.750
Total nilai buku S Rp400.000
Patent Rp 68.750
Amortisasi Excess Value
Excess value dimunculkan dalam di KK Konsolidasi melalui jurnal:
Share Capital-S 300.000
Retained Earning-S 100.000
Saldo Paten pada Patent 68.750
awal akuisisi Equity Investment-P 375.000
NCI Equity 93.750

Pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi akhir tahun pertama,


KK Konsolidasi mencatat amortisasi Paten .

Jurnal Kertas Kerja Konsolidasi

Other Operating Expense 6.875


Patent 6.875
Pengaruh Amortisasi Excess Value terhadap NCI Exp
Jurnal Kertas Kerja Konsolidasi
Other Operating Expense 6.875
Patent 6.875

Kertas Kerja Konsolidasi


Accounts P S Adjustment & Elimination Cons I/S
Sales 1.000.000 400.000 1.400.000
COGS (600.000) (200.000) (800.000)
Expenses (200.000) (100.000) 6.875 (306.875)
NCI Expense 18.625 (18.625)
Net income 200.000 100.000 274.500
Laba konsolidasi =Laba P + bagian laba S untuk P  Laba konsolidasi = 200.000 + 80% x (100.000-6.875) = Rp274.500

Dengan penambahan beban amortisasi paten sebesar 6.875 di laba rugi S, maka laba bersih S
terkoreksi dan berkurang sebesar amortisasi paten (6.875), sehingga
laba bersih S yg telah disesuaikan = (100.000 – 6.875)

Perhitungan NCI Expense menjadi  NCI Expense = 20% x (100.000 – 6.875) = 18.625
Pengaruh Amortisasi Excess Value terhadap NCI Exp
Amortisasi Undervalue Inventory +10,000 (terjual semua pada akhir tahun)
Jurnal Kertas Kerja Konsolidasi
Cost of Sales 10,000
Inventory 10,000

Kertas Kerja Konsolidasi


Accounts P S Adjustment & Elimination Cons I/S
Sales 1.000.000 400.000 1.400.000
COGS (600.000) (200.000) 10,000 (810.000)
Expenses (200.000) (100.000) 6.875 (306.875)
NCI Expense 16.625 (16.625)
Net income 200.000 100.000 266,500

Dengan penambahan beban amortisasi paten sebesar 6.875 dan amortisasi excess value inventory
(10,000) di laba rugi S, maka laba bersih S terkoreksi dan berkurang sebesar amortisasi paten
(6.875) dan (10.000), sehingga laba bersih S yg telah disesuaikan = (100.000 – 6.875 – 10.000)
Perhitungan NCI Expense = 20% x (100.000 – 6.875 – 10.000) = 16.625
Pengaruh Amortisasi Excess Value terhadap NCI Exp
Amortisasi Overvalue Building (100,000) (masih disusutkan 5 tahun)
Jurnal Kertas Kerja Konsolidasi
Building 20,000
Expenses (depreciation expense) 20,000

Kertas Kerja Konsolidasi


Accounts P S Adjustment & Elimination Cons I/S
Sales 1.000.000 400.000 1.400.000
COGS (600.000) (200.000) 10,000 (810.000)
Expenses (200.000) (100.000) 6.875 20.000 (286.875)
NCI Expense 20.625 (20.625)
Net income 200.000 100.000 282,500
Laba konsolidasi =Laba P + bagian laba S untuk P = 200.000 + 80% x (100.000-6.875 – 10.000 + 20.000) = Rp282.500

Dengan penambahan beban amortisasi bangunan + 20.000, maka laba bersih S terkoreksi dan
berkurang sebesar amortisasi paten (6.875) dan (10.000), sehingga laba bersih S yg telah
disesuaikan = (100.000 – 6.875 – 10.000 + 20.000) = 103.125
Perhitungan NCI Expense = 20% x (100.000 – 6.875 – 10.000 + 20.000) = 20.625
NCI Expense

NCI Expense = NCI % x (Laba Bersih S - amortisasi undervalued EV + amortisasi overvalued )

Adjusted Net Income S


Designed by dyahpurwanti_2018

Anda mungkin juga menyukai