Masalah akuntansi dalam penggabungan badan usaha terletak pada cara (prosedur) pencatatan.
Pencatatannya terbagi atas 2 cara, yaitu :
KASUS 1
Berikut ini adalah neraca PT. Awan, PT. Dian, dan PT.Raja pada tanggal 31 Desember 2018
Para pemegang saham sepakat untuk melakukan penggabungan badan usaha. PT. Awan akan tetap
meneruskan usahanya dan bersedia membeli kekayaan bersih PT. Dian dan PT.Raja. sebagai alat
pembayaran PT. Awan akan mengeluarkan modal sahamnya yang pada tanggal 31 Des 2018 mempunyai
harga pasar Rp65.000/ lembar.
Penilaian kembali terhadap harta kekayaan PT. Dian dan PT.Raja sesuai persetujuan bersama
mengakibatkan kenaikan kekayaan bersih PT. Dian Rp10.500.000 dan PT. Raja 13.300.000.
Pertanyaan :
1. Berapa jumlah saham yang dikeluarkan PT. Dian dan PT.Raja sesuai dengan kontribusi kekayaan
bersih setelah diadakan penilaian kembali?
2. Bagaimana pencatatan buku PT. Awan, PT. Dian, dan PT.Raja menurut penggabungan badan usaha
yang dinyatakan sebagai by purchase?
3. Buatlah neraca PT. Awan setelah terjadinya transaksi penggabungan badan usaha!
KASUS 2
Apabila pada contoh di atas, dinyatakan bahwa penggabungan PT. Awan, PT. Dian, dan PT.Raja sebagai
suatu penyatuan kepentingan (by pooling of interest).
Pertanyaan :
1. Buatlah jurnal yang harus dibuat oleh PT.Awan untuk mencatat pemilikan harta kekayaan PT. Dian
sebesar Rp85.000.000,- dan PT. Raja sebesar 95.000.000 dan pengakuan hutang-hutangnya masing-
masing sebesar Rp32.000.000 dan Rp40.000.000 serta pengeluaran modal saham yang dikeluarkan
PT. Dian dan PT.Raja sesuai dengan kontribusi kekayaan bersih setelah diadakan penilaian kembali.
2. Buatlah neraca PT. Awan setelah terjadinya transaksi penggabungan badan usaha menurut konsep by
pooling of interest.