Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SRI WAHYUNI

NIM : 1992041022

PRODI : PENDIDIKAN AKUNTANSI

KELAS :C

TUGAS PERTEMUAN 6

BAGIAN A HAL 86

1. Standarisasi laporan keuangan perusahaan akan berdampak positif bagi industri


perbankan, di lain pihak perbankan mempunyai tanggung jawab terhadap pihak
lain seperti nasabah dan stakeholder. Sebutkan salah satu kepentingan nasabah atau
stakeholder terkait adanya informasi akuntansi perbankan dan standarisasi
penyajian informasi akuntansi.
Jawab: Standarisasi penyajian informasi akuntansi diperlukan karena banyak pihak
(stakeholder) berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan. Perusahaan
perbankan salah satu perusahaan yang sangat diperhatikan oleh masyarakat, sangat
membutuhkan standarisasi dalam penyajian laporan keuangan karena masyarakat sangat
membutuhkan informasi kondisi bank di mana mereka menyimpan miliaran bahkan
triliunan uangnya. Oleh karena itu masyarakat sangat membutuhkan informasi
perusahaan perbankan agar dapat membandingkan, menganalisis, menyimpulkan dan
selanjutnya mengambil keputusan berkaitan dengan kondisi perusahaan perbankan
dimana dana mereka disimpan.
Di pihak lain perusahaan perbankan menyajikan laporan keuangan kepada masyarakat
sebagai bentuk pertanggungjawaban dan dalam rangka membangun kepercayaan
masyarakat. Hal ini disebabkan karena bank sangat membutuhkan simpati dari
masyarakat dan sebagian besar modal kerja bank merupakan kekayaan masyarakat yang
dititipkan kepada bank.
2. Regulasi perbankan di bidang pembukuan dilakukan antara lain dengan
standarisasi laporan keuangan untuk industri perbankan. Apakah tujuan utama
dari regulasi tersebut?
Jawab: Bank Indonesia sebagai pengawas bank-bank di Indonesia menetapkan aturan
mengenai perlakuan akuntansi perbankan di Indonesia untuk meningkatkan kualitas
pelaporan yang disajikan oleh bank-bank. Dalam kebijakan akuntansi yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia, setiap bank umum yang beroperasi di Indonesia harus menetapkan
kebijakan akuntansinya yang disusun berdasarkan Pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia (PAPI) dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
3. Pada tahun 1992 Bank Indonesia bekerja sama dengan IAI menerbitkan Pedoman
Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang berisikan petunjuka pelaksanaan
perlakukan akuntansi dan penyajian laporan keuangan Bank, yang selanjutnya
direvisi menjadi Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 31, khusus
untuk akuntansi perbankan. Apakah harapan dasar dari penerbitan PSAK
tersebut?
Jawab: Dengan penerbitan PSAK diharapkan laporan keuangan dari satu satuan bisnis
(Business entity) di Indonesia sudah memenuhi standar kualitas informasi keuangan yang
diinginkan oleh bisnis internasional. Dan Bank Indonesia telah mewajibkan semua bank
umum yang ada di Indonesia dalam pembuatan laporan bulanan ke Bank Indonesia harus
menggunakan prinsip akuntansi yang tertuang dalam PAPI dan PSAK tersebut.
4. Berdasarkan ketentuan dari PSAK dan PAPI secara bertahap bank-bank
melakukan perubahan-perubahan dalam proses akuntansinya dalam memenuhi
tujuan tersebut. Jelaskan tahapan dari perubahan tersebut!
Jawab: Dengan ketentuan PSAK dan PAPI yang menjadi dasar dalam pencatatan,
penyusunan, dan laporan keuangan bagi bank-bank. Dengan kedua ketentuan tersebut
secara bertahap bank-bank melakukan perubahan-perubahan dalam proses akuntansinya
dalam rangka memnuhi tujuan sebagai berikut;
a. Menyediakan informasi keuangan bank yang akurat, relevan dan tepat waktu bagi
manajemen dalam proses pengambilan keputusan
b. Bertanggung jawab dalam memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
pihak lain (stakeholder)
c. Memastikan pencatatan penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang dihasilkan
telah memenuhi standar akuntansi dan pelaporan yang telah ditetapkan oleh pihak
otoritas perbankan
5. Apakah yang dimaksud dengan pengakuan unsur laporan keuangan dan
bagaimana pengakuan tersebut dilakukan?
Jawab: Pengakuan merupakan suatu proses pembentukan suatu pos yang memenuhi
kriteria pengakuan dalam neraca atau laporan laba rugi. Pengakuan dilakukan dengan
mencantumkan posisi yang diakui tersebut baik dalam kata-kata maupun dalam jumlah
uang dan mencantumkannya dalam laporan neraca dan laba rugi, dengan kriteria
pengakuan tersebut antara lain (a) adanya kemungkinan diterima atau dikeluarkan
manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut, (b) pos tersebut mempunyai nilai
yang dapat diukur dengan andal, serta (c) nilainya material dan sebagainya. Kelalaian
dalam mengakui pos yang termasuk dalam kriteria seperti ini tidak dapat diralat melalui
pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk atau penjelasan.

BAGIAN C HAL 89
Bank “Dana Agung” merupakan bank yang bergerak dalam bidang perkreditan khusus untuk
pengusaha kecil dan menengah. Bank tersebut sangat selektif dan selalu berpedoman pada
standar perbankan yang ada, dalam memberikan kredit. Pada suatu saat, tepatnya pada akhir
periode pembukuan semua kredit yang telah diberikan oleh pihak bank kepada nasabah dianalisis
dan ternyata ada sejumlah kredit yang pada periode tersebut telah dihapusbukan tetapi dilunasi
oleh para peminjamnya beserta bunganya. Kredit yang sudah dihapusbukukan tapi terbayar
tersebut sebagai berikut.
1. Mr. Aban, dengan jumlah kredit Rp300.000.000 dengan bunga 4,5%
2. Tn. Tantowi, dengan jumlah kredit Rp25.000.000 dan bunganya 4%
3. Tn.Drajat, dengan jumlah kredit Rp22.000.000 dan bunganya 4%
Kredit Mr. Aban yang belum terlunasi sebesar Rp10.000.000 dan sudah dihapusbukukan oleh
bank Dana Agung. Pada periode tersebut Mr. Aban membayar kredit beserta sisa bunga sebesar
Rp11.070.000. Kredit Tn. Tantowi yang dihapusbukukan sebesar 50% dan ternyata Tn. Tantowi
membayar kredit nya Rp13.000.000. Tn.Drajat, membayarkan sisa kredit nya sebesar 10% dari
pinjaman pokok, dan kredit yang telah dihapusbukukan sebesar Rp6.000.000
Dari kasus tersebut bagaimana pihak bank membuat catatan dan laporan keuangan untuk kredit
yang sudah dihapusbukukan tersebut berdasarkan pada standar akuntansi perbankan kan {PSAK
No.31}?

Penyelesaian:
1. Jurnal Mr.Aban
Penyisihan penghapusan kredit (D) Rp11.070.000
Kredit yang dihapuskan (K) Rp10.000.000
Pendapatan bunga yang akan diterima (K) Rp 1.070.000
2. Jurnal Tn.Tantowi
Penyisihan penghapusan kredit (D) Rp13.000.000
Kredit yang dihapuskan (K) Rp12.000.000
Pendapatan bunga yang akan diterima (K) Rp 1.000.000
3. Jurnal Tn.Drajat
Penyisihan penghapusan kredit (D) Rp3.080.000
Kredit yang dihapuskan (K) Rp2.200.000
Pendapatan bunga yang akan diterima (K) Rp 800.000

Anda mungkin juga menyukai