Anda di halaman 1dari 24

Anggaran Produksi

1. Pengertian Produksi.

Anggaran produksi merupakan penentuan semua aktivitas yang berhubungan


dengan produksi yang diukur dalam satuan unit moneter, untuk lebih jelasnya pengertian
dari anggaran produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Anggaran produksi dalam arti luas.
Anggaran produksi adalah penjabaran rencana penjualan menjadi rencana produksi
yang meliputi perencanaan tentang volume produksi, kebutuhan persediaan, bahan
baku, tenaga kerja, dan kapasitas produksi.
b. Anggaran produksi dalam arti sempit.
Anggaran produksi adalah suatu perencanaan volume barang yang harus diproduksi
perusahaan agar sesuai dengan volume penjualan yang telah direncanakan.
Anggaran produksi merupakan kelanjutan dari anggaran penjualan, sehingga dapat
dikatakan bahwa penetapan anggaran penjualan menjadi titik tolak untuk menyusun atau
membuat anggaran produksi, dengan demikian jabaran dari rencana penjualan sebagai
dasar untukmenyusun rencana produksi.

2. Ruang lingkup dalam rangka perencanaan produksi meliputi.

Ruang lingkup dalam rangka perencanaan produksi dalam sebuah perusahaan


meliputi antara lain :
a. Penentuan tingkat produksi
b. Penentuan kebutuhan fasilitas produksi
c. Penentuan tingkat persediaan
Dalam penentuan tingkat produksi hal yang sangat berkaitan dengan kapasitas
terpasang. Kapasitas terpasang dapat diartikan bahwa kemampuan untuk menghasilkan
produk, kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa unsur seperti ; tehnologi yang digunakan,
kebijaksanaan produksi, dan kebijaksanaan persediaan. Kebijaksanaan menambah
maksimal produk alternatifnya adalah dengan menambah mesin dan menambah tenaga
kerja.
Suatu perusahaan yang menggunakan seluruh tehnologi yang mutakhir berarti
perusahaan menggunakan capital intensif yang berarti banyak menggunakan tehnologi atau
mesin, sementara apabila perusahaan banyak menggunakan tenaga kerja disebut labor
intensif. Dalam melakukan produksi sebuah perusahaan diinginkan untuk dapat
menggunakan tehnologi yang tepat guna, yang berarti pemakaian tehnologi tetap mengikuti
perkembangan dan tenaga kerja tetap berjalan dan bahkan penyerapannya dapat bertambah.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya produk yang harus diproduksi


selama periode tertentu.

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya produk yang harus diproduksi
sangat ditentukan oleh hal sebagai berikut :
a. Jumlah barang yang telah direncanakan untuk dijual, sebagaimana yang tercantum
dalam anggaran penjualan.
Jumlah barang yang direncanakan untuk dijual akan dipengaruhi oleh berapa banyak
barang yang dijual, jenis, mutu dan lainnya. Pasar sasaran dan perlu adanya segmen
pasar yang sesuai dengan barang yang diproduksi oleh perusahaan.
b. Kebijaksanaan tingkat produksi
Kebijaksanaan ini akan dipengaruhi oleh estimasi penyerapan barang yang
diproduksikan oleh pasar, ketersediaan modal yang dimiliki oleh perusahaan, dan
peralatan atau tehnologi yang dimiliki, serta tenaga kerja yang mempunyai skiil dan
pengalaman yang diinginkan perusahaan.
c. Kebijaksanaan tingkat persediaan.
Kebijaksanaan persediaan akan dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku yang tersedia
dipasar atau supplier, modal yang dimiliki serta perencanaan produksi yang telah
disusun.

4. Tujuan penyusunan anggaran produksi.

Tujuan penyusunan anggaran produksi meliputi antara lain :


a. Menunjang kegiatan bagian penjualan, sehingga dengan demikian barang dapat
tersedia dengan telah yang direncanakan.
b. Menjaga tingkat persediaan yang cukup memadai.
c. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga dapat meminimalkan biaya produksi.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran produksi.

Perencanaan dan penyusunan anggaran produksi haruslah dibuat secara teliti, karena
akan dapat dilakukan penghematan efisiensi dari penyimpangan biaya produksi yang
mungkin saja terjadi. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran produksi
antara lain :
a. Rencana penjualan yang tertuang dalam budget penjualan (khusus tentang kuantitas,
kualitas barang).
b. Kapasitas mesin dan peralatan produksi yang tersedia, serta kemungkinan perluasannya.
c. Tenaga kerja yang tersedia, meliputi jumlah skiil dan pengalaman.
d. Modal kerja yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan penambahannya dimasa
datang.
e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan, khususnya yang berkaitan dengan
kegiatan produksi, serta kemungkinan perluasan diwaktu yang akan datang.
f. Luas perusahaan yang optimal, kapasitas produksi yang memberikan biaya produksi
rata-rata perunit yang paling rendah.
g. Kebijaksanaan perusahaan dibidang persediaan barang jadi (persediaan barang jadi
dalam jumlah besar atau kecil), kebijaksanaan ini dipengaruhi oleh :

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


1) Fluktuasi penjualan dari waktu kewaktu selama periode yang akan datang
2) Fasilitas tempat penyimpanan yang tersedia
3) Resiko kerugian yang mungkin timbul selama barang dalam penyimpanan
4) Biaya yang timbul dalam rangka penyimpanan
5) Tingkat perputaran persediaan barang jadi
6) Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memproses bahan mentah menjadi barang
jadi
7) Modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan
h. Kebijaksanaan perusahaan dalam menetapkan pola produksi selama periode yang akan
datang, pola yang dimaksud adalah perkembangan jumlah unit yang akan
diproduksikan dari waktu kewaktu selama periode yang akan datang.
Anggaran produksi merupakan basis untuk penyusunan anggaran yang lain seperti
anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja, dan anggaran factory over head (FOH)
pabrik. Dengan adanya penyusunan anggaran produksi ini maka dapat disusun berapa
penjualan yang harus diperoleh, keuntungan yang akan didapat, dan fasilitas yang
diperlukan.

6. Tahap-tahap dalam penyusunan anggaran produksi

Tahapan yang paling menentukan kapan barang akan diproduksi, kondisi ini
dipengaruhi oleh lamanya proses produksi, dan jumlah barang yang akan dihasilkan, dua
kondisi ini tergantung pula pada fasilitas pabrik, fasilitas pergudangan, stabilitas tenaga
kerja, stabilitas bahan baku, dan modal yang digunakan. Adapun tahap-tahap yang dilalui
dalam penyusunan anggaran produksi adalah :
a. Tahap perencanaan
Tahap perencanaan ini mencakup ; menentukan periode waktu yang dipakai,
menentukan jumlah satuan fisik.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini mencakup; menentukan kapan diproduksi, menentukan dimana
diproduksi, menentukan urutan proses produksi, menentukan standard penggunaan
fasilitas produksi untuk mencapai efisiensi, menyusun program penggunaan bahan baku
tenaga kerja service dan peralatan, menyusun standard biaya produksi, membuat
perbaikan bilamana perlu.
Dalam menyusun anggaran produksi terdapat tiga pola produksi yang perlu
dipertimbangkan yaitu :
a. Pola produksi yang mengutamakan stabilitas
Maksudnya perkembangan yang ajeg atau stabil dari jumlah unit yang akan
diproduksikan dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Ini berarti bahwa
walaupun terjadi fluktuasi penjualan, namun jumlah unit yang akan diproduksi akan
selalu sama, maka akan timbul kemungkinan lain :
1) Dimana pada bulan-bulan tertentu produksi tetap, penjualan menurun, maka terjadi
kelebihan stock barang jadi.
2) Dimana pada bulan-bulan tertentu produksi tetap, penjualan meningkat, maka
terjadi kekurangan persediaan barang jadi.

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


b. Pola produksi yang bergelombang sesuai dan setingkat dengan gelombang dari pola
penjualan. Maksudnya perkembangan jumlah unit yang akan diproduksikan dari waktu
ke waktu selama periode yang akan datang, yang tidak stabil dan tidak teratur,
melainkan berfluktuasi sesuai dan setingkat dengan fluktuasi penjualan. Dengan
kemungkinan yaitu :
1) Bila mana penjualan meningkat pada bulan-bulan tertentu, maka produksi
disesuaikan dan ditingkatkan sejumlah penjualan tersebut.
2) Bila mana penjualan menurun pada bulan-bulan tertentu, maka produksi juga
diturunkan setingkat dengan fluktuasi penjualan tersebut.
Akibat dari kondisi ini maka tingkat persediaan barang jadi dari bulan ke bulan akan
selalu sama (stabil).
c. Pola produksi yang bergelombang secara lebih moderat dari pada gelombang dari pola
penjualan. Maksudnya perkembangan jumlah unit yang akan diprorduksikan yang tidak
stabil dan tidak teratur dari waktu ke waktu, tetapi fluktuasinya tidak sesuai dan tidak
setingkat dengan fluktuasi jumlah penjualannya, melainkan lebih moderat. Ini berarti
bahwa pada bulan-bulan dimana jumlah penjualan meningkat, maka jumlah unit yang
diproduksikan juga ditingkatkan tapi tidak setingkat dengan jumlah penjualan tersebut,
hal ini disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu yaitu :
1) Terbatasnya bahan baku dan bahan penolong yang tersedia di pasar.
2) Terbatasnya tenaga kerja yang tersedia diperusahaan baik jumlah (kuantitas) atau
keterampilan dan keahlian (kualitas).
3) Terbatasnya modal kerja yang tersedia di perusahaan yang bersangkutan.
4) Terbatasnya berbagai fasilitas lain, terutama yang berkaitan erat dengan kegiatan
produksi.
Sebaliknya dimana pada bulan-bulan tertentu penjualan menurun, maka tingkat
produksi juga diturunkan tapi tidak setingkat dengan jumlah penjualan tersebut. Hal ini
dimaksudkan untuk tetap menjaga kondisi persediaan supaya tetap ada.
Formula yang umum digunakan untuk penyusunan tingkat produksi adalah sebagai
berikut :
Tingkat penjualan 00000
Tingkat persediaan akhir 00000+
Barang yang tersedia / kebutuhan 00000
Tingkat persediaan awal 00000 -
Tingkat produksi 00000

Misalkan persediaan awal 600 unit barang, penjualan selama 1 periode tertentu 1000 unit,
persediaan akhir diperkirakan 400 unit, berapakah jumlah barang yang diproduksikan ?
Tingkat penjualan 1000
Tingkat persediaan akhir 400+
Barang yang tersedia / kebutuhan 1400
Tingkat persediaan awal 600 -
Tingkat produksi 800
Contoh :

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


1. PT. Askes dalam penentuan rencana penjualan berpedoman pada usaha untuk
mempertahankan market share dari waktu ke waktu, dan besarnya produksi disesuaikan
dengan besar penjualan, data yang dimiliki adalah sebagai berikut :
a. Penjualan selama 6 tahun terakhir
Tahun Penjualan Perusahaan Penjualan Industri
2002 6000 75000
2003 6480 72000
2004 7020 78000
2005 8100 81000
2006 9900 90000
2007 11340 94500
b. Selama 6 tahun terakhir market share perusahaan cenderung meningkat. Untuk
tahun 2008 dana 2009 perusahaan cukup puas bila diperoleh market share seperti
pada tahun 2007.
c. Kapasitas mesin yang ada dengan bekerja 3 shiff adalah sebesar 15000 setahun.
d. Kebijaksanaan persediaan yang dianut adalah setiap awal tahun diusahakan jumlah
persediaan sebesar 10 % dari jumlah penjualan tahun itu. Sedangkan tingkat
produksi bulanan atau triwulan diusahakan stabil dari waktu ke waktu.
e. Pola penjualan bulanan atau triwulan sebagai berikut :
Bulan indeks Penjualan Triwulan indeks penjualan
Januari 10 % II 20 %
Februari 10 % III 20 %
Maret 10 % IV 30 %
Dari data tersebut :
a. Penjualan industri tahun 2008 dan 2009 atas dasar metode least square
b. Tentukan target penjualan tahun 2008 dan 2009 atas dasar tingkat masket share
yang dikehendaki,
c. Tentukanlah volume produksi tahun 2008
d. Susunlah skedul produksi dengan menggunakan kebijaksanaan persediaan dan
kebijaksanaan produksi yang telah ditentukan.

Jawab :
Penjualan industri tahun 2008 dan 2009
Tahun Penjualan Nilai Nilai Nilai
(Y) (X) XY X2
2002 75000 -5 -375000 25
2003 72000 -3 -216000 9
2004 78000 -1 -78000 1
2005 81000 1 81000 1
2006 90000 3 270000 9
2007 94500 5 472500 25
 490500 0  154500  70

Nilai persamaan garis trend adalah Y = a + bX

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


Rumus least square adalah : a = Y / n , b = XY / X2
a = 490500 / 6 = 81750
b = 154500 / 70 = 2207, 142
Jadi persamaan yang diperoleh adalah :
Y = 81750 + 2207,142 X , dengan demikian penjualan industri untuk tahun 2008 dan
2009 adalah :
Y2008 = 81750 + 2207,142 (7) = 97.200
Y2009 = 81750 + 2207,142 (9) = 101.615

Market share perusahaan pada tahun 2007 :


M/S perusahaan = penjualan perusahaan / penjualan industri
= 11.340 / 94.500 = 0,12
Jadi target penjualan untuk tahun :
Penjualan perusahaan tahun 2008 = 0,12 x 97.200 = 11.664 unit
Penjualan perusahaan tahun 2009 = 0,12 x 101.615 = 12.194 unit

Volume produksi tahun 2008


Penjualan 11.664
Pers. Akhir (th 2008 = 10 % x 12.194) 1.219 +
Kebutuhan 12.883
Pers awal (th 2008 = 10 % x 11.664) 1.166 -
Tingkat produksi 11.717

Pola penjualan bulanan / triwulanan


Januari 10 % x 11.664 1.164,4
Februari 10 % x 11.664 1.164,4
Maret 10 % x 11.664 1.164,4
Triwulan II 20 % x 11.664 2.332,8
Triwulan III 20 % x 11.664 2.332,8
Triwulan IV 30 % x 11.664 3.499,2
11.664
Produksi stabil : produksi perbulan = 11.717 / 12 = 976, triwulan = 976 x 3 = 2.928

Skedul Produksi
Periode Penjualan Pers Akhir Kebutuhan Pers awal Produksi
Januari 1.166,4 975,6 2.142 1.166 976
Februari 1.166,4 785,2 1.915,6 975,6 976
Maret 1.166,4 594,8 1.761,2 785,2 976
Triwulan II 2.332,8 1.190 3.522,8 594,8 2.928
Triwulan III 2.332,8 1.785 4.117,8 1.190 2.928
Triwulan IV 3.498,2 1.219 4.718,2 1.785 2.928
11.664 11.717

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


2. Perusahaan “Gelas Kaca” menyusun anggaran untuk tahun 2008 dan data penjualan
selama 8 tahun terakhir adalah :
Tahun Penjualan Tahun Penjualan
2000 85.000 2004 110.000
2001 90.000 2005 112.000
2002 110.000 2006 111.000
2003 111.000 2007 113.000
Persediaan pada awal tahun 2008 diharapkan sebesar 45.000, sehingga pada akhir tahun
diharapkan persediaan menjadi 13.000.
Pola penjualan menurut indeksnya adalah :
Januari 15 % Triwulan II 10 %
Februari 15 % Triwulan III 25 %
Maret 15 % Triwulan IV 25 %
Diminta :
a. Tentukan rencana penjualan tahun 2008 dengan metode moment
b. Tentukan jumlah produksi setahun untuk tahun 2008
c. Susunlah skedul produksi dan persediaan bulanan dan triwulanan.

Jawab :
Tahun Penjualan Nilai Nilai Nilai
(Y) (X) XY X2
2000 85000 0 0 0
2001 90000 1 90000 1
2002 110000 2 220000 4
2003 111000 3 333000 9
2004 110000 4 440000 16
2005 112000 5 560000 25
2006 111000 6 666000 36
2007 113000 7 791000 49
842000 28 3100000 140
Y = n.a + b X 842000 = 8 a + 28 b (5)
XY = a X + b X2 3100000 = 28 a + 140 b (1)
4210000 = 40 a + 140 b
3100000 = 28 a + 140 b
1110000 = 12 a
a = 1.110.000 / 12
a = 92.500
Y = n.a + b X 842000 = 8 a + 28 b
= 8 (92.500) + 28 b
= 740.000 + 28 b
842.000 – 740.000 = 28 b
b = 102.000 / 28
b = 3.642,8

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


Jadi nilai persamaan Y = 92.500 + 3.462,8 X
Maka penjualan perusahaan pada tahun 2008 adalah :
Y2008 = 92.500 + 3.642,8 (8)
= 92.500 + 29.142,4 = 121.642,4

Pola penjualan bulanan / triwulanan


Januari 15 % x 121.642,4 18.246,36
Februari 15 % x 121.642,4 18.246,36
Maret 15 % x 121.642,4 18.246,36
Triwulan II 10 % x 121.642,4 12.164,24
Triwulan III 20 % x 121.642,4 24.328,48
Triwulan IV 25 % x 121.642,4 30.410,60
121.642,4

Volume produksi tahun 2008


Penjualan 121.642,4
Persediaan akhir 13.000,0 +
Kebutuhan 134.642,4
Persediaan awal 45.000,0 -
Tingkat produksi 89.642,4

Pola produksi : 89.642,4 / 12 = 7470,2 triwulan : 3 x 7470,2 = 22.410,6

Skedul Produksi
Periode Penjualan Pers Akhir Kebutuhan Pers awal Produksi
Januari 18.246,36 34.223,84 52.470,2 45.000 7.470,2
Februari 18.246,36 23.447,68 41.694,04 34.223,84 7.470,2
Maret 18.246,36 12.671,52 30.917,88 23.447,68 7.470,2
Tri II 12.164,24 22.917,88 35.082,12 12.671,52 22.410,6
Tri III 24.328,48 21.000 45.328,48 22.917,88 22.410,6
Tri IV 30.410,60 13.000 43.410,60 21.000 22.410,6
121.642,4 89.642,4

3. PT. Tata Usaha merencanakan penjualan selama tahun 2008 sebesar Rp 32.000 unit
dengan pola penjualan sebagai berikut :
a. Indeks penjualan
Januari 11 % Triwulan II 25 %
Februari 10 % Triwulan III 15 %
Maret 9% Triwulan IV 30 %
b. Persediaan awal tahun sebesar 4000 unit, persediaan akhir tahun sebesar 2000 unit.
c. Produksi normal bulanan sama dengan 1/12 produksi setahun. Produksi tidak boleh
berfluktuasi ± 10 % dari produksi normal, khusus untuk triwulan ke III dimana
penjualan sangat merosot, produksi bulanan turun 70 % dari produksi normal.

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


Diminta :
a. Hitunglah produksi setahun dan penjualan bulanan atau triwulan.
b. Tentukan tingkat produksi dengan fluktuasi 10 %.
c. Susunlah skedul budget produksi.

Jawab :
Tingkat produksi setahun :
Penjualan 32.000
Persediaan akhir 2.000 +
Kebutuhan 34.000
Persediaan awal 4.000 -
Tingkat produksi 30.000

Perkiraan pola penjualan :


Januari = 11 % x 32.000 = 3.520
Februari = 10 % x 32.000 = 3.200
Maret = 9 % x 32.000 = 2.880
Triwulan II = 25 % x 32.000 = 8.000
Triwulan III = 15 % x 32.000 = 4.000
Triwulan IV = 30 % x 32.000 = 9.600

Fluktuasi penjualan 10 %
Produksi normal perbulan = 30.000 : 12 = 2.500
Produksi maksimal per bulan = 110 % x 2.500 = 2.750
Produksi minimal perbulan = 90 % x 2.500 = 2.250
Produksi triwulan III = 70 % x (3 x 2.500) = 5.250

Skedul produksi
Periode Penjualan Pers Akhir Kebutuhan Pers awal Produksi
Januari 3.520 3.230 6.750 4.000 2.750
Februari 3.200 2.780 5.980 3.230 2.750
Maret 2.880 2.650 5.530 2.780 2.750
Tri II 8.000 2.900 10.900 2.650 8.250
Tri III 4.800 3.350 8.150 2.900 5.250
Tri IV 9.600 2.000 11.600 3.350 8.250
32.000 30.000
Catatan:
Dalam penyusunan skedul produksi, tingkat produksi yang digunakan adalah tingkat
produksi normal ditambah fluktuasi 10 %, bila menggunakan tingkat produksi normal
perbulan maka tingkat produksi tidak akan terpenuhi karena pada triwulan ke III tingkat
produksi turun 70 % dari produksi normal.

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


4. PT. Omega memberikan data-data penjualan sebagai berikut :
a. Rencana penjualan tahun 2008 :
Januari 6.500 unit Juli 3.000 unit
Februari 6.000 Agustus 2.500
Maret 6.500 September 4.000
April 6.000 Oktober 4.500
Mei 5.000 Nopember 5.000
Juni 4.000 Desember 6.000
b. Persediaan awal barang jadi 15.000 unit. Persediaan akhir adalah 7 kali tingkat
perputaran barang jadi.
Diminta :
a. Tentukan tingkat produksi tahun 2008
b. Susunlah skedul produksi

Jawab :
Penjualan
Tingkat perputaran persediaan =
RataRataPersediaan

Perputaran persediaan = 7 kali


Penjualan setahun = 59.000 unit
Persediaan awal = 15.000 unit
Rata-rata persediaan = ( 15.000 + X ) : 2
Persediaan akhir = X unit

Dengan demikian yang akan dicari disini adalah nilai persediaan akhir :
Penjualan
Perputaran persediaan =
RataRataPersediaan
59.000
7 =
(15.000  X ) : 2
7 ( 15.000 + X ) = 59.000 x 2
105.000 + 7 X = 118.000
7X = 118.000 – 105.000
7X = 13.000
X = 13.000 / 7
X = 1857,14
Jadi persediaan akhir tahun adalah sebesar 1857,14 unit

Rencana tingkat produksi tahun 2008 adalah :


Penjualan 59.000
Persediaan akhir 1.857 +
Kebutuhan 60.857
Persediaan awal 15.000 -
Tingkat produksi 45.857
Maka produksi per bulan adalah : 45.857 : 12 = 3.821,42 unit

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


Skedul produksi :

Periode Penjualan Pers Akhir Kebutuhan Pers awal Produksi


Januari 6.500 12.321,42 18.821,42 15.000 3.821,42
Februari 6.000 10.142,84 16.142,84 12.321,42 3.821,42
Maret 6.500 7.464,26 13.964,26 10.142,84 3.821,42
Tri II 15.000 3.928,52 18.928,52 7.464,26 11.464,26
Tri III 9.500 5.892,78 15.392,78 3.928,52 11.464,26
Tri IV 15.500 1.857 17.357,04 5.892,78 11.464,26
59.000 45.857

5. PT. Era Global memberikan data rencana produksi triwulanan sebagai berikut :
Triwulanan I = 1.000 kodi
Triwulan II = 1.000 kodi
Triwulan III = 1.200 kodi
Triwulan IV = 1.600 kodi
Persediaan awal tahun barang jadi sebesar 1.200 kodi. Persediaan akhir sama dengan 7
kali perputaran persediaan.
Diminta:
a. Carilah besarnya persediaan akhir
b. Tentukan volume produksi setahun
c. Susunlah skedul produksi triwulanan

Jawab :
Penjualan
Tingkat perputaran persediaan =
RataRataPersediaan
Perputaran persediaan = 7 kali
Penjualan setahun = 4.800 unit
Persediaan awal = 1.200 unit
Rata-rata persediaan = ( 1.200 + X ) : 2
Persediaan akhir = X unit
Dengan demikian yang akan dicari disini adalah nilai persediaan akhir :
Penjualan
Perputaran persediaan =
RataRataPersediaan
4.800
7 =
(1.200  X ) : 2
7 ( 1.200 + X ) = 4.800 x 2
8.400 + 7 X = 9.600
7X = 9.600 – 8.400
7X = 1.200
X = 1.200 / 7
X = 171,43 unit
Jadi persediaan akhir tahun adalah sebesar 171 unit

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


Rencana tingkat produksi setahun adalah :
Penjualan 4.800
Persediaan akhir 171 +
Kebutuhan 4.971
Persediaan awal 1.200 -
Tingkat produksi 3.771
Maka produksi per bulan adalah : 3.771 : 12 = 314,25 unit
Produksi triwulanan = 314,25 x 3 = 942,75

Skedul produksi :

Periode Penjualan Pers Akhir Kebutuhan Pers awal Produksi


Tri I 1000 1142,75 2142,75 1200 942,75
Tri II 1000 1085,5 2085,5 1142,75 942,75
Tri III 1200 828,25 2028,25 1085,5 942,75
Tri IV 1600 171 1771 828,25 942,75
4800 3771

Anggaran Bahan Baku


Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal
1. Pengertian.

Anggaran bahan baku adalah semua budget yang berhubungan dan merencanakan
secara lebih terperinci tentang penggunaan bahan baku untuk proses produksi selama
periode yang akan datang. Anggaran ini terdiri dari tiga bentuk anggaran, yang disusun
berurutan yaitu :
a. Anggaran unit kebutuhan bahan baku.
Anggaran unit kebutuhan bahan baku (unit of direct materials used budget) yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah unit bahan baku yang dibutuhkan
untuk berproduksi selama periode yang datang.
b. Anggaran pembelian bahan baku.
Anggaran pembelian bahan baku (direct materials purchases budget), yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang pembelian bahan baku untuk memenuhi
kebutuhan untuk berproduksi selama periode yang akan datang.
c. Anggaran biaya bahan baku.
Budget biaya bahan baku (cost of direct materials budget), yang merencanakan secara
lebih rinci tentang besarnya biaya bahan baku untuk berproduksi selama periode yang
akan datang.
d. Anggaran persediaan bahan baku.
Anggaran persediaan bahan baku (materials inventory budget), yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang pengadaan persediaan guna menjaga kelangsungan
proses produksi tetap terjaga.
Bahan baku (materials) yang digunakan perusahaan dalam proses produksi secara
umum dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu :
a. Bahan baku langsung (direct materials).
Bahan baku langsung yang dimaksud adalah bahan baku yang digunakan dalam proses
produksi sebagai bahan baku pokok, artinya kalau tidak ada bahan baku tersebut sebuah
produk atau barang tidak akan terjadi. Bahan baku langsung ini dapat terdiri dari satu,
dua macam atau lebih.
b. Bahan baku tidak langsung / bahan penolong (indirect materials)
Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang sifatnya melengkapi atau sebagai
pelengkap dalam proses produski atau dalam penciptaan suatu produk atau barang,
lebih jelasnya tanpa adanya bahan baku tidak langsung ini sebuah produk atau barang
akan tetap dapat diproduksi, Bahan baku tidak langsung ini juga dapat terdiri dari satu,
dua macam atau lebih.

2. Tujuan penyusunan anggaran bahan baku

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


Adapun yang menjadi tujuan dalam penyusunan anggaran bahan baku adalah sebagai
berikut :
a. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku
b. Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku
c. Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana untuk pembelian bahan baku
d. Sebagai dasar penyusunan product costing, yakni memperkirakan komponen harga
pokok pabrikasi
e. Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan.

3. Informasi yang terdapat dalama anggaran bahan baku


Adapun informasi yang terdapat dalam anggaran bahan baku adalah sebagai berikut :
a. Jenis produk jadi yang akan dihasilkan
b. Jenis bahan baku yang digunakan
c. Departemen produksi yang dilalui dalam proses produksi
d. Standard Usage Rate
e. Waktu penggunaan bahan baku
f. Kualitas produk jadi
Dalam proses produksi penggunaan bahan baku adalah suatu hal yang sangat
penting diperhatikan, karena bila terjadi ketidak sesuaian dalam penggunaan bahan baku
dengan hasil yang telah diperoleh (barang jadi) akan berpengaruh kepada kualitas atau
kuantitas dari produk yang dihasilkan, dan juga biaya yang harus dikeluarkan dalam
produksi akibat penggunaan bahan baku tadi.
Untuk itu dalam memproduksikan suatu barang yang akan dihasilkan perlu
ditetapkan suatu ketentuan dan standard tertentu yang harus dipatuhi untuk
mempertahankan kualitas dari produk tersebut, ketentuan ini sering disebut “standard usage
rate”.
Standard usage rate adalah bilangan yang menunjukkan berapa satuan bahan baku
yang digunakan atau yang diperlukan untuk menghasilkan satau satuan produk jadi.
Maksud dari mengikuti standard ini adalah untuk menghidarkan perusahaan dari
pemborosan biaya-biaya yang berhubungan dengan penggunaan bahan baku dalam
berproduksi. Bila sebuah perusahaan mengikuti standard usage rate ini maka ada beberapa
manfaat yang diperoleh yaitu :
a. Penggunaan bahan baku pada tingkat ideal adalah untuk mempertahankan mutu, rasa,
dan atau kekuatan.
b. Penggunaan bahan baku pada tingkat ideal dapat menghindarkan pemborosan biaya
penggunaan bahan dalam proses produksi atau terjadinya efisiensi biaya produksi.
c. Akan dapat diukur waktu atau durasi dalam proses produksi, dan juga berapa jumlah
tenaga kerja langsung yang dibutuhkan dalam proses produksi.
Dalam perjalanannya standard usage rate dapat saja terjadi penyimpangan, baik
yang dilakukan dengan sengaja atau dengan tidak sengaja penggunaan bahan baku dalam
proses produksi, sehingga akan berpengaruh pada hasil out put atau produk jadi, produk
setengah jadi.

4. Jumlah pemesanan paling ekonomis.

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa bahan baku adalah unsur penting dalam
usaha menghasilkan suatu barang dalam kegiatan produksi, namun demikian dalam
penyediaan bahan baku, pembelian bahan baku, dan penggunaan bahan baku untuk
digunakan dalam proses produksi sering terjadi benturan antara penyediaan modal,
pembelian bahan baku, dan penggunaan bahan baku. Konsekwensi jumlah bahan baku yang
dibeli tidak seimbang dapat dikondisikan sebagai berikut :
a. Pembelian bahan baku lebih besar dari kebutuhan atau penggunaan bahan baku.
Konsekwensi dari pembelian bahan baku yang lebih besar dari kebutuhan bahan baku
antara lain ; a) modal akan menumpuk dalam persediaan bahan baku yang dibeli, b)
bahan baku akan menumpuk digudang dan akan menimbulkan resiko lanjutan seperti
kerusakan bahan bila dilihat dari sifat bahan baku tersebut, dicuri, atau sebab bencana
alam dan lainnya, c) bahan baku akan lama menunggu giliran untuk diproses, d) bahan
baku yang menumpuk digudang akan meningkatkan biaya penyimpanan. Disisi lain
kelebihan bahan baku akan memberikan rasa aman terhadap ketersediaan bahan baku
guna mendukung kegiatan produksi dan perkiraan penjualan.
b. Pembelian bahan baku lebih kecil dari kebutuhan atau penggunaan bahan baku
Konsekwensi dari pembelian bahan baku yang lebih kecil dari kebutuhan baku antara
lain ; a) diduga kemungkinan modal untuk membeli bahan baku kurang, b) proses
produksi akan terhambat oleh karena kehabisan bahan baku, c) timbulnya biaya
tambahan untuk mencari bahan baku pengganti dalam jangka waktu secepat mungkin.
Misalkan awalnya pemasok bahan baku dari si A, karena sebab-sebab tertentu si A
tidak dapat memasok bahan baku ke perusahaan, untuk mengantisipasi dengan cepat
pengadaan bahan baku maka perusahaan mencari pemasok lain si B, kemungkinan yang
dapat terjadi disini adalah harga dapat berbeda, waktu lebih lama, dan lainnya sehingga
biaya untuk pembelian bahan baku tersebut menjadi lebih besar.
Kecenderungan seperti yang dijelaskan diatas dapat saja dialami oleh sebuah
perusahaan, oleh sebab itu diperlukan perencanaan yang tepat dan sistematis dalam
pengadaan bahan baku sehingga dapat dicapai kestabilan dalam kegiatan proses produksi.
Untuk menjaga kelangsungan proses produksi yang berhubungan dengan pengadaan bahan
baku dapat digunakan salah satu metode dalam pengadaan bahan yang disebut sebagai
economic order quantity (EOQ).
Economic order quantity (EOQ) adalah jumlah bahan baku yang harus dibeli setiap
kali dilakukan pembelian sehingga akan menimbulkan biaya yang paling rendah akan tetapi
tidak akan mengakibatkan kekurangan bahan baku. Tujuan dari EOQ ini adalah untuk
menghindari penumpukan bahan baku, meminimalkan biaya pembelian dan pemesanan dan
atau penggunaan modal yang efektif, waktu tunggu pemakaian bahan baku untuk diproses
tidak terlalu lama. Rumus yang digunakan dalam menghitung EOQ ini adalah :

2 xRxS 2 xRxS
EOQ = atau EOQ =
PxI C

Dimana :

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


R = kebutuhan bahan baku dalam periode tertentu
S = biaya pemesanan dalam setiap kali pesan
P = harga beli per unit bahan baku
I = biaya penyimpanan yang dinyatakan dalam % dari persediaan rata-rata
C = biaya penyimpanan persatuan dalam rupiah

Jenis-jenis biaya dalam EOQ, meliputi :


a. Biaya pemesanan
Biaya pemesanan (procurement cost, set up cost, order cost) adalah biaya dikeluarkan
sehubungan dengan aktivitas pemesanan bahan baku yang berbanding searah dengan
frekwensi pemesanan akan tetapi berbanding terbalik dengan kuantitas bahan baku yang
dipesan setiap kali pesan, artinya biaya pemesanan dapat menjadi lebih kecil bila
perusahaan melakukan pemesanan dalam jumlah yang lebih besar
b. Biaya penyimpanan
Biaya penyimpanan (storage cost, carrying cost) adalah biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan aktivitas penyimpanan bahan baku yang sudah dibeli yang
berbanding searah dengan kuantitas bahan baku yang disimpan.

Cara menentukan jumlah pembelian bahan baku :

Persediaan akhir bahan baku 00.000


Kebutuhan bahan baku 0.000 +
Kebutuhan bahan baku yang tersedia 00.000
Persediaan awal bahan baku 0.000 -
Jumlah pembelian bahan baku 00.000

Istilah dalam persediaan bahan baku :


a. Stock out cost
Adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan akibat keterlambatan datangnya bahan baku
yang dipesan.
b. Extra carrying cost
Adalah biaya yang dikeluarkan akibat bahan baku yang dipesan perusahaan datangnya
terlalu awal
c. Lead time
Adalah jangka waktu sejak dilakukannya pemesanan sampai saat datangnya bahan baku
yang dipesan dan siap dipakai dalam proses produksi
d. Re order point
Adalah saat harus melakukan pemesanan kembali bahan baku yang diperlukan
perusahaan.
e. Safety stock
Adalah jumlah bahan baku yang harus selalu ada atau yang ditahan perusahaan
menjelang datangnya bahan baku yang dipesan.

Contoh :

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


PT. Reformasi memberikan informasi keuangan yang berkaitan dengan pengelolaan
persediaan bahan baku agar dapat dilaksanakan secara ekonomis, dan informasi yang
diberikan adalah :
a. Kebutuhan bahan baku 100000 unit pertahun
b. Biaya penyimpanan adalah Rp 50 perunit
c. Biaya pembelian setiap kali pesan adalah Rp 2000
d. Persediaan minimal 1 bulan kebutuhan adalah kebutuhan selama 2 minggu
e. Waktu datangnya pesanan 1 minggu (masa tenggang)
f. Setahun dihitung 50 minggu.
Diminta :
a. Pembelian yang paling ekonomis
b. Frewensi pembelian dan kebutuhan selama seminggu
c. Persediaan minimal dan kebutuhan masa tenggang
d. Titik pemesanan kembali
e. Biaya pemesanan setahun

Jawab :
Pembelian yang paling ekonomis.
2 xRxS 2 x100000 x 2000
EOQ = EOQ = = 2800 unit
C 50
Frekwensi pembelian = 100000 : 2800 = 35 kali
Kebutuhan 1 minggu = 100000 : 50 = 2000 unit
Persediaan minimal = 2000 x 2 = 4000 unit (safety stock)
Kebutuhan masa tenggang= 2000 x 1 = 2000 unit (masa tunggu)
Pemesanan kembali = 4000 + 2000 = 6000 unit
Biaya penyimpanan :
Biaya pemesanan 1 tahun = 35 x 2000 = 70000
Biaya penyimpanan 1 tahun = 2/4 x 2800 x 50 = 70000 +
Jumlah biaya penyimpanan 1 tahun = 140000
Unit
12000 RoP = Kebutuhan lead time + safety stock
Titik puncak = EOQ + safety stock
10000

8000 RoP

6000
Lead time
4000
Safety stock
0
1 2 3 4 Minggu

Soal bahas :

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


1. PT. Pedang Mas membuat dua jenis produk yaitu pisang molen dan pisang
goreng. Pisang molen dibuat pada departemen oven dan pisang goreng dibuat pada
departemen goreng. Bahan baku ada dua jenis pisang yaitu ; pisang barangan, dan
pisang raja. Rencana produksi tahun 2008 adalah sebagai berikut :
Bulan Pisang molen Pisang goreng
Januari 500 800
Februari 600 800
Maret 700 900
Triwulan II 1550 2400
Triwulan III 1800 2500
Triwulan IV 1950 2600
Setiap 100 potong pisang molen menggunakan 5 sisir pisang barangan dan 4 kg tepung,
dan setiap 100 potong pisang goreng menggunakan 8 sisir pisang raja dan 2 kg tepung.
Harga pisang barangan Rp 5000 persisir, pisang raja Rp 5500 persisir, dan 1 kg tepung
Rp 3500 perkilogram
Dari data diatas susunlah :
a. Anggaran kebutuhan bahan baku
b. Anggaran biaya bahan baku

Jawab :
Anggaran kebutuhan bahan baku
Bahan baku Pisang Molen
Periode Produksi SUR Jml Kebutuhan
Pisang Barangan
Januari 500 25
Februari 600 30
Maret 700 0,05 35
Triwulan II 1550 77,5
Triwulan III 1800 90
Triwulan IV 1950 97,5
7100 355
Tepung
Januari 500 20
Februari 600 24
Maret 700 28
0,04
Triwulan II 1550 62
Triwulan III 1800 72
Triwulan IV 1950 78
7100 284

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


Bahan baku Pisang Goreng
Periode Produksi SUR Jml Kebutuhan
Pisang Raja
Januari 800 64
Februari 800 64
Maret 900 0,08 72
Triwulan II 2400 192
Triwulan III 2500 200
Triwulan IV 3000 240
10400 832
Tepung
Januari 800 16
Februari 800 16
Maret 900 18
0,02
Triwulan II 2400 48
Triwulan III 2500 50
Triwulan IV 3000 60
10400 208

Anggaran biaya bahan baku


Bahan baku Pisang Barangan Tepung
Total
Periode Kebutuhan Harga Jumlah Kbutuhan Harga Jumlah
Januari 25 125000 20 70000 195000
Februari 30 150000 24 84000 234000
Maret 35 175000 28 98000 273000
Rp 5000 Rp 3500
Triwulan II 77,5 387500 62 217000 604500
Triwulan III 90 450000 72 252000 702000
Triwulan IV 97,5 487500 78 273000 760500
355 1775000 284 994000 2769000

Bahan baku Pisang Raja Tepung


Total
Periode Kebutuhan Harga Jumlah Kbutuhan Harga Jumlah
Januari 64 352000 16 56000 408000
Februari 64 352000 16 56000 408000
Maret 72 396000 18 63000 459000
Rp 5500 Rp 3500
Triwulan II 192 1056000 48 168000 1224000
Triwulan III 200 1100000 50 175000 1275000
Triwulan IV 240 1320000 60 210000 1530000
832 4576000 208 728000 5304000

2. PT. Argo memberikan data sebagai berikut :

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


a. Rencana penjualan barang A selama 7 bulan pertama tahun ini adalah :
Bulan Unit Bulan Unit
Januari 2400 Mei 2400
Februari 2600 Juni 2500
Maret 2600 Juli 3000
April 2800
Dengan distribusi penjualan untuk pada Pekanbaru 25 %, Dumai 75 %. Persediaan
akhir bulanan adalah 40 % dari taksiran penjualan bulan berikutnya. Sedangkan
persediaan barang jadi pada 1 Januari adalah 1060 unit.
b. Kebutuhan bahan baku untuk membuat satu unit barang A sebagai berikut :
Bahan baku X sebanyak 5 unit dengan harga @ Rp 15
Bahan baku Y sebanyak 3 unit dengan harga @ Rp 30
Bahan baku Z sebanyak 4 buah denga harga @ Rp 25
c. Persediaan bahan mentah untuk per 1 Januari :
Bahan baku X sebanyak 61000 unit
Bahan baku Y sebanyak 70000 unit
Bahan baku Z sebanyak 77000 unit
d. Persediaan bahan baku pada akhir bulan sebagai berikut :
X Y Z
Januari 60000 75000 95000
Februari 60000 69000 100000
Maret 62000 74000 96000
April 65000 77000 95000
Mei 64000 70000 90000
Juni 63000 71000 90000
Dari data tersebut susunlah :
a. Anggaran penjualan secara terperinci menurut daerah dan bulan penjualan
b. Anggaran produksi barang A (Januari s/d Juni)
c. Anggaran kebutuhan bahan baku X (Januari s/d Juni)
d. Anggaran pembelian bahan baku X (Januari s/dJuni)

Jawab :
Anggaran Penjualan
Bulan Pekanbaru Dumai Jumlah
Daerah (25 %) ( 75 % )
Januari 600 1800 2400
Februari 650 1950 2600
Maret 650 1950 2600
April 700 2100 2800
Mei 600 1800 2400
Juni 625 1875 2500
Juli 750 2250 3000
4575 13725 18300
Anggaran produksi

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


Bulan Penjualan Persediaan Kebutuhan Persediaan Produksi
Akhir awal
Jan 2400 1040 3440 1060 2380
Feb 2600 1040 3640 1040 2600
Mar 2600 1120 3720 1040 2680
April 2800 960 3760 1120 2640
Mei 2400 1000 3400 960 2440
Juni 2500 1200 3700 1000 2700
15300 15440

Anggaran kebutuhan bahan baku


Bahan Baku X Bahan Baku Y Bahan Baku Z
Bulan Produksi
SUR Total SUR Total SUR Total
Januari 2380 11900 7140 9520
Februari 2600 13000 7800 10400
Maret 2680 13400 8040 10720
5 3 4
April 2640 13200 7920 10560
Mei 2440 12200 7230 9760
Juni 2700 13500 8100 10800
15440 77200 46230 61760

Anggaran pembelian bahan baku X


Kebutuhan Persediaan Jumlah Persediaan Pembelian
Bulan
Produksi Akhir Kebutuhan awal unit Rp/unit Jumlah
Jan 11900 60000 71900 61000 10900 163500
Feb 13000 60000 73000 60000 13000 195000
Mart 13400 62000 75400 60000 15400 231000
15
April 13200 65000 78200 62000 16200 243000
Mei 12200 64000 76200 65000 11200 168000
Juni 13500 63000 76500 64000 12500 187500
77200 79200 1188000

3. Perusahaan A sedang merencanakan kegiatan operasinya untuk semester II tahun 2007,


data yang tersedia sebagai berikut :
a. Rencana penjualan
Bulan Pekanbaru (unit) Dumai (unit)
Juli 60000 80000
Agustus 66000 90000
September 70000 92000
Oktober 50000 70000
Nopember 51000 72000
Desember 45000 45000
Januari 2008 60000 90000
b. Kebutuhan bahan mentah per unit barang jadi adalah

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


Bahan mentah A 2 unit dengan harga @ Rp 10
Bahan mentah B 3 unit dengan harga @ Rp 15
Bahan mentah C 4 unit dengan harga @ Rp 20
c. Jumlah persediaan barang jadi pada awal semester II tahun 2007 adalah 80000 unit,
sedangkan persediaan barang jadi pada akhir semester II tahun 2007 diinginkan
berjumlah 75000 unit.
d. Jumlah persediaan bahan mentah pada awal bulan ditentukan harus berjumlah 50 %
dari penggunaan bahan untuk bulan yang bersangkutan. Sedangkan untuk barang
jadi persediaan awal bulan juga ditentukan harus berjumlah 50 % dari rencana
penjualan bulan yang bersangkutan.
Persediaan bahan mentah per 30 Juni 2007 adalah sebesar 125000 unit sedangkan per
31 Desember 2007 adalah sebesar 100000
Diminta :
a. Tentukan jumlah yang harus diproduksi (Juli s/d Desember 2007)
b. Susunlah skedul produksi terperinci menurut bulan.
c. Susunlah anggaran kebutuhan bahan mentah A,B,C terperinci menurut bulan.
d. Susunlah anggaran pembelian bahan mentah A terprinci menurut bulan.

Jawab :
Jumlah yang harus diproduksi
Penjualan :
Pekanbaru 342000
Dumai 449000 +
791000
Persediaan akhir 75000 +
Kebutuhan 866000
Persediaan awal 80000 -
Produksi 786000

Skedul produksi (Jul s/d Des)


Bulan Penjualan Persediaan Kebutuhan Persediaan Produksi
Akhir awal
Juli 140000 78000 218000 80000 138000
Agustus 156000 81000 237000 78000 159000
September 162000 60000 222000 81000 141000
Oktober 120000 61500 181500 60000 121500
Nopember 123000 45000 168000 61500 106500
Desember 90000 75000 165000 45000 120000
791000 786000
Catatan : persediaan awal pada skedul produksi adalah 50 % dari penjualan bulan yang
bersangkutan.

Anggaran kebutuhan bahan baku

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


Bahan Baku A Bahan Baku B Bahan Baku C
Bulan Produksi
SUR Total SUR Total SUR Total
Juli 138000 276000 414000 552000
Agustus 159000 318000 477000 636000
September 141000 282000 423000 564000
2 3 4
Oktober 121500 243000 364500 486000
Nopember 106500 213000 319500 426000
Desember 120000 240000 360000 480000
786000 1572000 2358000 3144000

Anggaran pembelian bahan baku A


Kebutuhan Persediaan Jumlah Persediaan Pembelian
Bulan
Produksi Akhir Kebutuhan awal unit Rp/unit Jumlah
Juli 276000 159000 435000 125000 310000 3100000
Agust 318000 141000 459000 159000 300000 3000000
Sept 282000 121500 403500 141000 262500 2625000
10
Okto 243000 106500 349500 121500 228000 2280000
Nop 213000 120000 333000 106500 226500 2265000
Des 240000 100000 340000 120000 220000 2200000
1572000 15470000
Catatan : untuk perhitungan bahan baku B dan C digunakan cara yang sama dengan diatas.

4. PT. Timbul Lagi memproduksi dan menjual produk A. Rencana penjualan tahun 2008
diperkirakan 950000 unit. Produk dijual di daerah Pekanbaru (40 % dari total penjualan
dengan harga jual @ Rp 150) dan Bangkinang (60 % dari total penjualan dengan harga
jual @ Rp 125). Dengan pola penjualan sebagai berikut :
Januari 5% Triwulan II 20 %
Februari 10 % Triwulan III 25 %
Maret 15 % Triwulan IV 25 %
Tingkat persediaan produk jadi adalah ; persediaan awal tahun 75000 unit, dan
persediaan akhir 50000 unit, persediaan awal pada bulan berikutnya 50 % dari
penjualan pada bulan yang bersangkutan
Perusahaan lebih mengutamakan stabilitas tingkat persediaan produk jadi. Setiap unit
produk jadi yang dihasilkan memerlukan bahan baku B sebanyak 3 kg dan bahan baku
C sebanyak 5 liter.
Diminta :
a. Buatlah skedul penjualan
b. Buatlah anggaran produksi /skedul produksi
c. Buatlah anggaran kebutuhan bahan baku

Jawab :

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal


Skedul Penjualan
Daerah Pekanbaru = 40 % x 950000 unit = 380000
Daerah Bangkinang = 60 % x 950000 unit = 570000

Daerah Pekanbaru Bangkinag


Total
Pola Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
Jan 5 % 19000 2850000 28500 3562500 6412500
Feb 10 % 38000 5700000 57000 7125000 12825000
Maret 15 % 57000 8550000 85500 10687500 19237500
150 125
Tri II 20 % 76000 11400000 114000 14250000 25650000
Tri III 25 % 95000 14250000 142500 17812500 32062500
Tri IV 25 % 95000 14250000 142500 17812500 32062500
380000 57000000 570000 71250000 128250000

Skedul anggaran produksi


Bulan Penjualan Persediaan Kebutuhan Persediaan Produksi
Akhir awal
Jan 47500 47500 95000 75000 20000
Feb 95000 71250 166250 47500 118750
Mart 142500 95000 237500 71250 166250
Tri II 190000 118750 308750 95000 213750
Tri III 237500 118750 356250 118750 237500
Tri IV 237500 50000 287500 118750 168750
950000 925000
Catatan : persediaan awal 50 % dari penjualan pada bulan yang bersangkutan

Anggaran kebutuhan bahan baku


Bahan Baku B Bahan Baku C
Bulan Produksi
SUR Total SUR Total
Jan 20000 60000 100000
Feb 118750 356250 593750
Mart 166250 498750 841250
3 5
Tri II 213750 641250 1068750
Tri III 237500 712500 1187500
Tri IV 168750 506250 843750
925000 2775000 4635000

Materi: Anggaran Produksi & Contoh Soal

Anda mungkin juga menyukai