ANAK
Mutual Holding terjadi apabila perusahaan afiliasi memiliki kepentingan kepemilikan satu
sama lain. Saham perusahaan induk yang dimiliki oleh perusahaan anak dianggap tidak beredar
dan tidak boleh dilaporkan sebagai saham yang beredar dalam neraca jika dilihat dari sudut
pandang konsolidasi. Oleh karena itu, di dalam laporan keuangan konsolidasi saham tersebut akan
dilaporkan sebagai saham treasuri dan akan dikurangkan dari ekuitas pemegang saham dalam
neraca konsolidasi sebesar nilai biayanya.
Perlakuan akuntansi untuk pengurangan modal saham induk apabila saham perusahaan
induk dimiliki oleh perusahaan anak dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu :
Pada pendekatan saham treasuri, saham perusahaan induk yang dimiliki oleh perusahaan
anak sebagai saham treasuri entitas konsolidasi. Oleh karena itu, akun investasi pada pembukuan
perusahaan anak tetap menggunakan dasar biaya dan dikurangkan dari ekuitas pemegang saham
dalam neraca konsolidasi.
Sebagai contoh, Asumsikan bahwa Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) membeli 90% saham
dalam PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk(GMFI) senilai $270.000 pada tanggal 1
Januari 2018, ketika capital stock GMFI senilai $200.000 dan retained earning sebesar $100.000.
Kemudian pada tanggal 6 Januari 2018, GMFI juga membeli 10% saham milik GIAA senilai
$70.000, ketika capital stock GIAA adalah senilai $500.000 dan retained earning $200.000.
Konsolidasi pada tahun perolehan- tanpa pembagian dividen
Kertas kerja konsolidasi untuk GIAA dan perusahaan anak GMFI untuk tahun 2018 dapat dilihat
dalam kertas kerja berikut ini:
(untuk mengeliminasi akun investment in GIAA dan memunculkan akun treasury stock
untuk saham GIAA yang dimiliki GMFI)
Ditahun 2019, kedua perusahaan melaporkan net income sendiri dan dividen sebagai berikut :
GIAA GMFI